PT BANK INDEX SELINDO
2013
Laporan Tahunan Annual Report
Daftar Isi 01
Visi Misi
60
02
Ikhtisar Keuangan
73
Sambutan Presiden Komisaris
74
Commissioner
76
Sambutan Presiden Direktur
16 18
Commissioners 78
Curriculum Vitaes of The Board Of
Even Highlights
Directors
Kinerja Keuangan
81
Tata Kelola Perusahaan Pengelolaan Resiko
85
Kebijakan Manajemen & Strategi Management’s Policy And Strategy
Produk & Jasa Products & Services
90
Jaringan Kantor Offices
Risk Management 56
Riwayat Hidup Pejabat Eksekutif Curriculum Vitaes Of Executive Officers
Corporate Governance 34
Riwayat Hidup Direksi
Ikhtisar Peristiwa
Financial Performance 24
Riwayat Hidup Dewan Komisaris Curriculum Vitaes of The Board Of
Message from the President Directors
Struktur Organisasi Organization Structure
Message from the President 10
Informasi Perusahaan Corporate Information
Financial Highlight 04
Laporan Manajemen Management Report
Vision Mission
92
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility For Financial Reporting
Vision
Menjadi Bank Retail Yang Sehat, Kuat dan Terpercaya Untuk Memberikan Dukungan Terbaik Dalam Membangun Perekonomian Bangsa. To be a financially sound, strong and reliable retail bank committed in developing the national economy.
MISI
Mission
Memberikan Dukungan Terbaik Bagi Usaha Anda. Providing the best support for your business. Dukungan yang diberikan kepada nasabah diimplementasikan melalui 3 (tiga) panduan dasar operasional yang meliputi : • Selalu mengutamakan kualitas layanan kepada nasabah. • Selalu menjunjung nilai - nilai kejujuran dan etika. • Selalu mengedepankan nasabah sebagai mitra usaha. The support for customers is implemented through 3 (three) basic operating guidelines, covering : • Always prioritize quality when providing services to customers. • Always set a high value on integrity and work ethics. • Always treat the customer as the business partner.
Bank Index Selindo
VISI
2
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Ikhtisar data keuangan Bank Index dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: Bank Index 5-year financial highlights are as follows:
Neraca
2013
2012
2011
2010
2009
Balance Sheet
TOTAL AKTIVA
5.263.257
4.201.616
3.621.716
2.645.548
1.859.684
Total Assets
Kredit
3.981.541
3.274.803
2.732.237
1.954.546
1.239.712
Loans
507.272
327.860
195.049
42.541
406.218
Securities
Penempatan pada Bank Lain
98.692
91.600
196.505
165.300
71.100
Placements With Other Banks
Giro pada Bank Lain
50.866
40.157
27.852
16.518
4.684
Demand Deposits With other Bank
Reverse Repo
59.526
35.403
129.251
210.097
-
Reverse Repo
4.662.214
3.693.837
3.198.770
2.396.039
1.680.636
675.437
532.598
449.546
346.468
269.170
Efek-efek
Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Simpaan Berjangka Penempatan dari Bank Lain Jumlah Ekuitas
Laporan Laba / Rugi Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional
Third Party Funds Demand Deposits
372.171
365.126
323.235
275.989
199.091
Savings
3.614.606
2.796.113
2.425.989
1.773.581
1.212.375
Time Deposits
2.309
26.784
79.523
5.560
10.585
Deposits From Other Banks
525.816
417.640
298.622
208.431
139.186
Shareholders Equity
2013
2012
2011
2010
2009
Income Statement
477.723
396.772
314.692
241.053
183.786
Interest Income
(256.966)
(219.204)
(188.827)
(138.408)
(99.838)
Interest Expense
220.757
177.568
125.865
102.645
83.948
Net Interest Income
11.211
10.431
10.038
10.917
7.209
Other Operating Income
(126.614)
(90.677)
(98.299)
(88.682)
(70.253)
Other Operating Expense
105.354
97.322
37.604
24.881
20.904
Income from Operations
10.940
1.468
995
555
377
Non- Operating Income (Expense) Income Before Tax
Laba Sebelum Pajak
116.294
98.790
38.599
25.436
21.281
Pajak Perseroan
(28.118)
(24.772)
(8.408)
(6.190)
(5.993)
Tax
88.176
74.018
30.191
19.246
15.288
Net Income
Laba Bersih (Setelah Pajak)
2013
2012
2011
2010
2009
Permodalan
Financial Ratio Capital
CAR
12.87%
11.57%
11,54%
12,82%
13,81%
Capital Adequacy Ratio (CAR)/ Fixed
Ratio Aktiva Tetap Terhadap Modal
17.41%
19.78%
21,22%
27,38%
42,27%
Assets to Equity Ratio
Return On Assets (ROA)
2.40%
2.45%
1,23%
1,12%
1,42%
Return On Equity (ROE)
21.35%
24.33%
12,57%
12,03%
12,19%
Return On Equity (ROE)
5.06%
4.89%
4,91%
4,92%
6,14%
Net Interest Margin (NIM)
78.88%
76.05%
88,42%
90,56%
89,06%
Rentabilitas
Net Interest Margin (NIM) Biaya Operasional/Pendapatan
Profitability
Operasional (BOPO)
Operational Cost to Operational Income Ratio
Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR
Return On Assets (ROA)
Liquidity 85.36%
88.66%
85,41%
81,36%
73,85%
NPL
0.06%
0.17%
0,48%
0,06%
0,17%
Ratio Pemenuhan PPAP
100%
100%
100%
100%
103,06%
Aktiva Produktif
Loan to Deposit Ratio (LDR) Productive Assets Non Performing Loan (NPL) Ratio Uncollectible Assets Provision Coverage Ratio
Bank Index Selindo
Rasio Keuangan
4
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Sambutan Presiden Komisaris Para pemegang saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan. Gejolak ekonomi global yang telah berlangsung sejak tahun 2008, tampaknya juga telah berpengaruh pada perkembangan perbankan Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan asset, kredit dan dana pihak ketiga perbankan nasional selama tahun 2013 lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan selama 3 tahun terakhir. Demikian juga dengan perkembangan jumlah kantor dan perolehan laba. Pada tahun 2013 jumlah kantor bank umum meningkat sebesar 11,63%, lebih rendah dari pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 12,35%. Sedangkan dari sisi pertumbuhan laba, pada tahun 2013 laba perbankan nasional mengalami peningkatan sebesar 15%, lebih rendah dibandingkan peningkatan tahun 2012 yang mencapai 22,66%.
2013 is a very challenging year. The global economic turmoil which has been going on since 2008 seems to have an effect on the development of Indonesia’s banking. Based on data released by the Financial Services Authority (FSA), the growth of assets, credits and third party funds of the national banking during 2013 is lower than the average growth over the last 3 years. Similarly, the growth of the number of bank branch offices and the profit gained. In 2013 the number of commercial banks’ branch offices increased by 11.63%, or lower than the previous year’s growth of 12.35%. In terms of profit growth, in 2013 the national banking profit increased by 15%, or lower than the increase in 2012 which reached 22.66%.
Namun kami patut berbangga, bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang kurang kondusif tersebut, kinerja keuangan Bank Index masih mampu tumbuh cukup baik. Pada tahun 2013, total asset tumbuh 25.3%, kredit yang diberikan tumbuh 21.6%, dana pihak ketiga tumbuh sebesar 26,2%, dan perolehan laba bersih tumbuh 19,13%. Pertumbuhan tersebut relatif lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata perbankan nasional tahun 2013.
But we should be proud, that in the midst of the unfavorable global economic condition, the financial performance of Bank Index is still able to grow quite well. By 2013, the total assets grew by 25.3%, the credit distributed grew by 21.6%, the third-party fund grew by 26.2%, and the net profit grew by 19.13%. The growth is relatively higher than the average growth of the national banking in 2013.
Bank Index Selindo
Message from the President Commissioner
6
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Dari sisi pencapaian target, prestasi Bank Index juga cukup menggembirakan. Hampir semua target keuangan dan rasio-rasio dapat dicapai dengan baik. Total asset Bank Index per akhir Desember 2013 adalah Rp.5.263,3 milyar, sedikit dibawah target yang ditetapkan sebesar Rp.5.278,6 milyar. Realisasi kredit yang diberikan mencapai Rp.3.981,5 milyar atau 103,5% dari target yang ditetapkan. Posisi jumlah dana pihak ketiga per akhir Desember 2013 adalah sebesar Rp.4.662,2 milyar atau 104,2% dari target yang ditetapkan sebesar Rp.4.472,3 milyar. Sementara itu, perolehan laba bersih per Desember 2013 adalah sebesar Rp.88,2 milyar atau 102,3% dari target yang ditetapkan sebesar Rp.86,2 milyar.
In terms of the target achievement, Bank Index also makes significant achievement. Almost all financial targets and ratios were achieved. The total assets of Bank Index by the end of December 2013 reached 5,263.3 billion rupiah or exceeded the target set at 5,278.6 billion rupiah. The realization of the credit distribution reached 3,981.5 billion rupiah or 103.5% of the target set. The third-party funds by the end of December 2013 reached 4,662.2 billion rupiah or 104.2% of the target set at 4,472.3 billion rupiah. Meanwhile, the net profit per December 2013 reached 88.2 billion rupiah or 102.3% of the target set at 86.2 billion rupiah.
Kualitas asset Bank Index juga menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Beberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan. Dalam rencana bisnis 2013-2015 rasio NPL Gross & NPL net per Desember 2013 diproyeksikan masing-masing sebesar 0.43% dan 0,37%. Sementara realisasinya hanya sebesar 0.06% untuk NPL gross dan 0,04% untuk NPL net. Jika dibandingkan dengan ketentuan Bank Indonesia, rasio tersebut masih cukup baik dan jauh lebih rendah dari ketentuan yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
The asset quality of Bank Index also showed a fairly good progress. Some ratios describing the asset quality showed lower figures compared to the target set. In the 2013-2015 business plan, the ratio of NPL Gross & NPL net projected respectively 0:43% and 0.37% per December 2013. While, the realization was only 0.06% for NPL gross and 0.04% NPL net. When compared with the regulations of Bank Indonesia, the ratio is quite good and much lower than the provisions required by Bank Indonesia at 5%.
Demikian juga dengan pencapaian target rasio, sebagian besar target rasio keuangan per posisi Desember 2013 telah dapat dicapai dengan baik. Return on Equity (ROE) adalah 21,18%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 13,89%. Return on Assets (ROA) adalah 2,39%, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 1,82%. Net Interest Margin (NIM) adalah 5,06%, lebih tinggi dari yang ditargetkan sebesar 4,66%.
Likewise, the target ratios were achieved. The majority of the financial ratio target per December 2013 has been achieved successfully. Return on Equity (ROE) reached 21.18%, higher than the target of 13.89%. Return on Assets (ROA) reached 2.39%, higher than the target of 1.82%. Net Interest Margin (NIM) reached 5.06%, higher than the target of 4.66%. The realization of efficiency ratio reached 79.26%, lower than the target of 82.06%.
We are proud of the good financial performance of Bank Index, considering the challenges faced by Bank Index over the past 20 years (19932013). Bank Index has faced with a variety of domestic and global economic turmoil, fast regulatory developments and the tight competition in banking business.
Namun demikian, Dewan Komisaris juga menyadari perlunya menjaga kewaspadaan menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian ini, sehingga peran pengawasan yang intensif dari Dewan Komisaris dan komunikasi yang efektif dengan segenap jajaran Direksi sangat diperlukan. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan pengelolaan bisnis Bank Index selalu berada pada koridor yang diharapkan, yang tidak hanya fokus pada pencapaian target-target yang ditetapkan, namun juga tetap mengacu asas “prudential banking” dan prinsip-prinsip “Good Corporate Governance”.
Nevertheless, the Board of Commissioners is also aware of the need to maintain the vigilance to face the uncertain situations, so that the role of intensive supervision of the Board of Commissioners and effective communication with all Board of Directors is very necessary. All of these are done to ensure the management of Bank Index businesses is always on the right corridor, which is not only focused on achieving the targets, but also still refers to the principles of prudent banking and the principles of good corporate governance.
Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya, antara lain dengan melakukan berbagai rapat, baik rapat antara Komisaris, maupun rapat dengan Direksi. Selain itu, fungsi pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris terus dilakukan guna memberikan pengarahan dan nilai tambah bagi Bank Index untuk terus tumbuh kedepannya. Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris telah memeriksa Laporan Keuangan Bank Index untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan menerimanya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepengurusan Bank Index selama tahun berjalan.
During the year 2013, the Board of Commissioners has been carrying out its duties in accordance with its authority and responsibility, among others, by conducting meetings, either Commissioner internal meetings or meetings with the Board of Directors. In addition, the function of active supervision by the Board of Commissioners continues to provide guidance and added value to Bank Index to continue to grow in the future. In performing its duties, the Board of Commissioners has examined the Financial Statement of Bank Index for the year ended December 31, 2013 and accepted it as a form of the responsibility of the management of Bank Index during the year.
Bank Index Selindo
Realisasi rasio BOPO sebesar 79.26%, lebih rendah dari yang ditargetkan sebesar 82,06%. Pencapaian kinerja keuangan yang baik tersebut tentunya menjadi hal yang membanggakan, mengingat perjalanan Bank Index selama 20 tahun ini (1993-2013) yang penuh tantangan, dengan berbagai gejolak ekonomi global dan domestik, perkembangan regulasi yang demikian cepat dan tingkat persaingan perbankan yang demikian ketat.
8
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Dewan komisaris menilai bahwa fungsi pengawasan terhadap kepengurusan Bank Index telah berjalan dengan baik, antara lain melalui peran komite-komite dibawah Dewan Komisaris. Disamping itu, Dewan Komisaris juga melihat, Direksi terus berupaya untuk selalu menerapkan prinsip GCG (Good Corporate Governance) dengan baik dalam setiap kegiatan operasionalnya.
The Board of Commissioners considers that its supervisory function on the management of Bank Index has been running well, through for instance the roles of the committees under the Board of Commissioners. In addition, the Board of Commissioners also sees that the Board of Directors continues to implement the principles of good corporate governance (GCG) well in any of its operational activities.
Dalam upaya penerapan dan pengelolaan risiko, Bank Index telah berupaya untuk menerapkan suatu kerangka manajemen risiko yang terintegrasi untuk memastikan semua risiko dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar. Bank Index juga telah menerapkan manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas profil risiko, kegiatan usaha serta membangun budaya risiko dan menerapkan system manajemen risiko pada setiap unit kerja dan praktek tata kelola perusahaan yang baik.
In order to implement the risk management, Bank Index has tried to implement an integrated risk management framework to ensure that all risks can be identified, measured, controlled and reported correctly. Bank Index has also implemented a risk management according to the complexity of the risk profile, business activities and built a culture of risk and implemented risk management system in each work unit and practiced good corporate governance.
Di tahun 2014, perkembangan perbankan nasional diperkirakan masih akan mengalami tekanan, hal ini selain disebabkan oleh relatif tingginya suku bunga dana, yang akan mengakibatkan menurunnya jumlah penyaluran kredit, juga disebabkan oleh kondisi ekonomi global yang belum benar-benar pulih. Namun, kita semua berkeyakinan bahwa, dengan segenap tantangan dan kesempatan yang ada, Bank Index akan tetap mampu mencapai targettarget yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis tahun 2014. Kita optimis Bank Index akan tumbuh dan terus berkembang kedepannya.
In 2014, the development of the national banking is predicted still to be under pressure. This condition is not only caused by the relatively high interest rate of funds, which will result in decreasing the amount of credit distributed, but also caused by the global economic condition which have not fully recovered. However, we all believe that, with all the challenges and existing opportunities, Bank Index will still be able to achieve the targets in the Business Plan in 2014. We believe that Bank Index will continue to grow and develop in the future.
Akhir kata, pada kesempatan ini Dewan komisaris ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemegang saham, seluruh nasabah dan Bank Indonesia atas segala dukungan, kepercayaan dan pembinaannya.
The Board of Commissioners would like to express its appreciation and gratitude to all the shareholders, all customers and Bank Indonesia for their support, trust and guidance. We also would like to express our appreciation
to the Board of Directors and employees for their cooperation, dedication, passion and commitment in achieving the targets of the company for the year 2013.
Terakhir, harapan kami agar Direksi terus menjalankan usaha yang cermat dan berhati-hati (prudent), berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta patuh pada seluruh peraturan yang ada. Kami percaya bahwa tahun 2014 akan membawa sukses yang lebih besar bagi Bank Index dan seluruh stakeholders.
Finally, we expect that the Board of Directors will continue to run the business carefully and prudently, adhering to the principles of good corporate governance, as well as comply with all the existing regulations. We believe that 2014 will bring greater success for all the stakeholders and Bank Index.
Desember 2013,
December 2013,
Timoty E.Marnandus Presiden Komisaris l President Commissioner
Bank Index Selindo
Apresiasi yang tinggi juga kami sampaikan kepada Anggota Direksi dan seluruh karyawan atas kerjasama, dedikasi, semangat dan komitmen yang telah diberikan dalam mencapai target-target yang ditetapkan selama tahun 2013.
10
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Sambutan Presiden Direktur
Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 (5,78%), masih dibawah target APBNP (Anggaran Pendapatan & Belanja Negara Perubahan) 2013 sebesar 6,3%, namun kita patut bersyukur, karena gejolak ekonomi global yang telah berlangsung lebih dari lima tahun tidak mampu menggoyahkan posisi Indonesia di jajaran negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.
Even though the realization of Indonesia’s economic growth in 2013 (5.78%) is still below the target of 2013 Revised State Budget (APBNP) (6.3%), we have to thank because the global economic turmoil which had lasted for more than five years cannot destabilize the position of Indonesia as one of few countries with the highest economic growth in the world.
Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih stabil dibandingkan peer countries, dimana di antara negara-negara G-20 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya lebih rendah dari Tiongkok yang hingga kuartal III 2013 telah mencapai 7,8%.
According to the Minister of Finance, Chatib Basri, Indonesia’s economic growth is much more stable than the peer countries. Among the G-20 countries, Indonesia’s economic growth is only lower than China. China’s economic growth in quarter III 2013 reached 7.8%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar 5,7% memang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional selama 3 tahun terakhir yang rata-rata di atas 6%, namun angka tersebut merupakan sebuah prestasi. Inflasi pun berada di atas sasaran inflasi yang ditetapkan Bank Indonesia ketika awal tahun 2013 yakni sekitar 4,5% ±1%. Realisasi inflasi sampai dengan akhir tahun 2013 tercatat di angka 8,38% (yoy).
Indonesia’s economic growth in 2013 was 5.7%, still lower than the national economic growth in the last three years which was above 6% on average, but it is still a good achievement. The inflation was also above the inflation target determined by Bank Indonesia in the beginning of 2013 which was 4.5% ±1%. The inflation realization up to the end of 2013 reached 8.38% (yoy).
Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pada tahun 2014 juga diperkirakan membaik seiring penurunan defisit transaksi berjalan. Inflasi juga diperkirakan akan terkendali pada
Indonesia’s Balance of Trade in 2014 is also expected to improve with a decrease in the current account deficit. Inflation is also expected to be controlled in the range of 4.5% ±1%, and
Bank Index Selindo
Message From The President Director
12
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
kisaran 4,5±1%, dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berkisar pada angka 5,8%6,2%.
economic growth is expected to range between 5.8%-6.2%.
Perkembangan Kinerja Bank Index
The Development of Bank Index’s Performance 2013 was a period of time which is full of challenges and dynamics. The economic turmoil in USA and Europe have a significant impact on the global economic situation, including Indonesia. Fortunately, in this unstable condition and the ever increasing banking competition, Bank Index once again has showed its encouraging performance achievement.
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan dan dinamika. Gejolak ekonomi di AS dan Eropa telah berdampak cukup signifikan terhadap situasi ekonomi global, tidak terkecuali Indonesia. Namun ditengah kondisi yang tidak stabil tersebut, ditambah dengan persaingan perbankan yang semakin meningkat, Bank Index kembali menunjukan pencapaian kinerja yang cukup menggembirakan. Total aktiva Bank Index pada akhir tahun 2013 telah mencapai Rp.5.263,3 milyar, tumbuh 25,3% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp.4.201,6 milyar. Total aktiva Bank Index telah menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Kredit yang diberikan per akhir 2013 mencapai Rp.3.981,5 milyar atau meningkat sebesar 21,6% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp. 3.274,8 milyar.
The total assets of Bank Index at the end of 2013 have reached 5,263.3 billion rupiah or increased by 25.3% compared to its position in 2012 which was 4,201.6 billion rupiah. The total assets of Bank Index have showed its continuous growth from year to year. The total credit granted by the end of 2013 has reached 3,981.5 billion rupiah or increased by 21.6% compared to its position in 2012 which reached 3,274.8 billion rupiah.
Pertumbuhan dana pihak ketiga juga menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Sampai dengan akhir tahun 2013, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun adalah Rp.4.662,2 milyar atau meningkat sebesar 26,2% dibandingkan posisi akhir tahun 2012. Kontribusi terbesar kenaikan tersebut masing-masing disumbangkan oleh Deposito sebesar 29,3% atau Rp.818,5 milyar, Giro sebesar 26,8% atau Rp.142,8 milyar, dan Tabungan sebesar 1,9% atau Rp.7 milyar.
The third-party fund has also indicated its relatively good growth. Up to the end of 2013 the total third party fund obtained reached 4,617.2 billion rupiah or increased by 25% compared to its position at the end of 2012. The biggest contribution to the increase came from Deposits (29.3% or 818.5 billion rupiah), Current Accounts (26.8% or 142.8 billion rupiah), and Savings Accounts (1.9% or 7 billion rupiah).
By the end of 2013, Bank Index successfully booked profit before tax 116.3 billion rupiah and net profit (after tax) reached 88.2 billion rupiah. The net income increased by 19.13% compared to its position in 2012 which reached 74 billion rupiah.
Membaiknya pencapaian kinerja keuangan juga tercermin pada beberapa rasio keuangan, seperti; Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 12,87%, di atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8%, Return on Assets (ROA) sebesar 2,40%, Return on Equity (ROE) sebesar 21,35%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 0,06%, Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) sebesar 78,88% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 85,36%.
The improvement in financial performance is also reflected in some of the financial ratios such as; Capital Adequacy Ratio (CAR) 12.87% which is above the Capital Adequacy Ratio (CAR) approved by Bank Indonesia which is 8%, Return on Assets (ROA) reached 2.40%, Return on Equity (ROE) reached 21.35%, Net Interest Margin (NIM) reached 5.06%, Non Performing Loan (NPL) gross reached 0.06%, Operational Cost to Operational Income ratio reached 78.88% and Loan to Deposit Ratio (LDR) reached 85.36%.
Selain rasio-rasio keuangan yang mengembirakan tersebut, maka pada tahun 2013 Bank Index telah merealisasikan pembukaan satu kantor Cabang Pembantu di kota Bandar Lampung dan merelokasi (memindahkan) beberapa kantor, yaitu Cabang Lampung, Capem Cempaka Mas – Jakarta, Kantor Kas Santa Caroline - Jakarta dan Kantor Kas Klaten – Jawa Tengah.
Besides having successfully in improving the financial ratios, in 2013 Bank Index has also realized the opening of one oulet in Bandar Lampung and relocated some other branch offices such as Lampung Branch Office, Cempaka Mas – Jakarta – Santa Caroline – Jakarta Branch, and Klaten Cash Office.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengembangan sumber daya manusia, merupakan salah satu upaya yang akan terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan Bank Index. Bank Index sangat menyadari, kualitas SDM merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kesuksesan perkembangan Bank Index.
Human Resources Development Human Resources Development is also a factor which will be conducted sustainably in order to support the growth of Bank Index. Bank Index is really aware of the important role of the human resource quality in supporting the development of Bank Index.
Dalam rangka peningkatan kualitas SDM tersebut, Bank Index melakukan berbagai pelatihan, baik yang diselenggarakan secara in-house, maupun dengan cara mengirim
In order to improve the quality of human resource, Bank Index has conducted the inhouse training or by sending the staff to the outside trainings conducted by other parties
Bank Index Selindo
Pada akhir tahun 2013, Bank Index berhasil membukukan laba sebelum Pajak sebesar Rp.116,3 milyar dan laba bersih (setelah pajak) sebesar Rp.88,2 milyar. Perolehan laba bersih tersebut meningkat sebesar 19,13% dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp.74 milyar.
14
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
karyawan untuk mengikuti training-training yang dilenggarakan oleh pihak luar (dalam & luar negeri). Selain itu, untuk mempersiapkan calon pimpinan atau pejabat di masa mendatang, Bank Index juga secara rutin (setiap tahun) menyelenggarakan pelatihan “Officer Development Program” (ODP).
(domestic or overseas). In addition its future leader Bank Index also conducts an officer training program a called officer Development Program (ODP) regularly (once a year).
Di tahun 2014, ada beberapa rencana strategis yang akan laksanakan oleh Bank Index yaitu meliputi; • Peningkatan modal bank melalui private investment. Rencana private placement ini akan dilakukan pada semester I tahun 2014 • Peningkatan pelayanan kepada nasabah melalui pengembangan Mobile Banking. • Peningkatan kualitas sumber daya manusia, melalui pelatihan/training officer, yang disebut sebagai “Officer Development Program-ODP), yang pada tahun 2014 akan memasuki angkatan ke 6.
In 2014, Bank index will execute some strategic plans which include;
Implementasi dari rencana-rencana strategis ini dapat diharapkan dapat membawa Bank Index semakin maju, kokoh dan kompetitif dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat dan kompleks.
The implementation of this strategic plans is expected to make Bank Index more advance, solid and competitive in the business world which is increasingly tighter and more complicated.
Akhirnya pada kesempatan yang baik ini, mewakili jajaran Direksi, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesarbesarnya kepada Bank Indonesia, dan Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan, serta kepada Dewan Komisaris atas arahan dan bimbingannya, sehingga kami mampu melalui tahun 2013 ini dengan baik.
Finally, on behalf of Board of Directors, we would like to express our gratitude and appreciation to Bank Indonesia, all of the Stockholders for their trust, and Board of Commissioners for their support and guidance, so we can go through the year 2013 successfully.
•
• •
Increasing bank capital through private investment. This private placement plan will be executed in the first quarter of 2014. Improving client service quality through Mobile Banking development. Improving human resource quality through officer training called Officer Development Program (ODP). The 2014 ODP will be the sixth batch.
And to all the staff of Bank Index, on behalf of Board of Directors we would also like to thank you and express our appreciation for your hard work, dedication, spirit and cooperation.
Kerja sama yang baik ini, tentu akan menjadi modal yang sangat baik untuk mencapai hasil yang lebih baik di tahun 2014.
Your cooperation will surely be a good capital in achieving better results in 2014.
Desember 2013
December 2013
Charlie Paulus Presiden Direktur l President Director
Bank Index Selindo
Kepada segenap karyawan Bank Index atas nama Direksi, kami juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras, dedikasi, semangat, dan kerjasama yang telah diberikan selama ini.
Ikhtisar Peristiwa Event Highlights JANUARI Jan
FEBRUARI Feb
Rapat Kerja Nasional Bank Index di Novotel - Bogor Jakarta, 18-19 Januari 2013. National Business Meeting of Bank Index in Novotel – Bogor – Jakarta, January 18-19, 2013.
AGUSTUS August
Pembukaan Pelatihan “Officer Development Program (ODP) – V, 19 Agustus 2013. The Opening of Officer Development Program (ODP) – V, August 19, 2013.
Penarikan Undian Hadiah Tabungan Bank Index, 22 Februari 2013. The Announcement of Bank Index’s Saving Lucky Draw Winner, February 22, 2013. Pemberian sumbangan kepada para Korban Banjir di Muara Baru – Penjaringan – Jakarta Utara, 25 Januari 2013. Donation to the flood refugees in Muara Baru – Penjaringan – Jakarta Utara, January 25, 2013.
Relokasi (pemindahan) Kantor Cabang Pembantu Cempakammas – ke Kelapang Gading Buloevard – Jakarta, 21 Agustus 2013. The relocation of Cempaka Mas Sub Branch to Kelapang Gading Bouloevard – Jakarta, August 21, 2013.
Peresmian “Relokasi (pemindahan) Kantor Cabang & Pembukaan Cabang Pembantu Bandar Lampung, 12 September 2013. The Ceremony of the Relocation of Bandar Lampung Branch and Opening of Bandar Lampung Sub Branch, September 12, 2013
Customer Gathering, Bandar Lampung, 12 September 2013. Customer Gathering, Bandar Lampung, September 12, 2013.
Employee Gathering, di Marbella Hotel - Anyer – Banten, 21-22 September 2013. Employee Gathering, in Marbella Hotel - Anyer – Banten, September 21-22, 2013.
NOVEMBER Nov
DESEMBER Dec
Pemberian bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi - Roka Tenda - Pulau Value - Flores - Nusa Tenggara Timur, 8 November 2013. Donation to the refugees of Rokatenda – Pulau Palue – Flores – Nusa Tenggara Timur, November 8, 2013.
Perayaaan 20 tahun Bank Index di Suncity Restaurant – Jakarta, 27 November 2013. The celebration of 20th Anniversary of Bank Index in Suncity Restaurant – Jakarta, November 27, 2013.
Customer Gathering, di Suncity Restaurant – Jakarta, 27 November 2013. Customer Gathering, di Suncity Restaurant – Jakarta, November 27, 2013.
Relokasi (pemindahan) Kantor Kas Klaten, 16 Desember 2013. The relocation of Klaten Cash Office, December 16, 2013.
Bank Index Selindo
SEPTEMBER Sept
18
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Kinerja Keuangan Financial Performance Pencapaian kinerja Bank Index selama tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut:
Bank Index’s financial performance in 2013 is summarized as below:
Total Aktiva Total aktiva Bank Index pada akhir tahun 2013 telah mencapai Rp.5.263,3 milyar, tumbuh 25,3% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp.4.201,6 milyar. Total aktiva Bank Index telah menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun.
Total Assets Bank Index’s total assets at the end of 2013 was Rp.5.263,3 billion, increased by 25,3% compared to 2012’s total assets which was Rp.4.201.6 billion. Bank Index’s assets have been showing a stable growth from year to year.
Aktiva/Asset
Kredit/Load
5.263
3.982
3.275
4.202 2.732
3.622 2.646
1.955
1.860 1.239
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Kredit Yang Diberikan Pertumbuhan kredit selama tahun 2013, mengalami perkembangan yang cukup baik. Jumlah kredit yang diberikan per akhir 2013 mencapai Rp.3.981,5 milyar atau meningkat sebesar 21,6% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp. 3.274,8 milyar.
Loans Loans growth in 2013 had been satisfactory. Total loans at the end of 2013 reached Rp.3.981,5 billion or increased by 21,6% compared total loans in 2012, which was Rp 3.274,8 billion.
Selama tahun 2013, penyaluran kredit di Bank Index terutama pada sektor:
In 2013, loans were granted in particular to these sectors :
• • • •
• • • •
Perindustrian Konstruksi Perdagangan Lainnya
Rp.766,3 milyar Rp.543,1 milyar Rp.1.306,2 milyar Rp.1.366,0 milyar
Industry Construction Trading Others
Rp.766,3 billion Rp.543,1 billion Rp.1.306,2 billion Rp.1.366,0 billion
Realisasi pemberian kredit kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) per akhir tahun 2013 telah mencapai Rp.2.147,3 milyar. Jumlah pemberian kredit kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah masing-masing sebesar Rp.3,9 milyar, Rp.393,4 milyar dan Rp.1.749,9 milyar.
Kredit per Sektor Ekonomi Loans by Sector
34,3% 19,2% 13,6% 32,8%
Lainnya/Others Perindustrian/Industry Konstruksi/Constraction Perdagangan/Trading
Micro, Small and Medium Scale Enterprise Loans Loans granted to Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) reached Rp.2.147,3 billion at the end of 2013. Total loans to Micro, Small and Medium Scale Enterprise were respectively Rp.3,9 billion, Rp.393,4 billion and Rp.1.749,9 billion.
Komposisi Kredit Loans Composition
53,9% 46,1%
UMKM/SME Lainnya/Others
Dana Pihak Ketiga Pertumbuhan dana pihak ketiga juga menunjukkan perkembangan yang relatif baik. Sampai dengan akhir tahun 2013, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun adalah Rp.4.617,2 milyar atau meningkat sebesar 25% dibandingkan posisi akhir tahun 2012. Kontribusi terbesar kenaikan tersebut masing-masing disumbangkan oleh Deposito sebesar 29,3% atau Rp.818,5 milyar, Giro sebesar 26,8% atau Rp.142,8 milyar, dan Tabungan sebesar 1,9% atau Rp.7 milyar.
Komposisi Kredit UMKM SME Loans Composition
81,5% 19,2% 0,2%
Usaha Menengah/Medium Scale Enterpise Usaha Kecil/Small Business Usaha Mikro/Micro Business
Third Party Funds Growth in third party funds also indicated a relatively good progress. Total accumulated third party funds at the end of 2013 was Rp.4.617,2 billion or 25% more compared to that at the end of 2012. The biggest contribution was due to increase in Time Deposits by 29,3% or Rp.818,5 billion, Current Accounts by 26,8% or Rp.142,8 billion, and Savings Accounts increased by 1,9% or Rp.7 billion.
Bank Index Selindo
Kredit Kepada UMKM
20
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
DANA PIHAK KETIGA Third Party Funds
4.662
GIRO Current Accounts
675
3.694
533
3.199
450
2.396 1.681
346 269
2009
2010
2011
2012
2013
372
TABUNGAN Saving Account
365
2009
2010
2011
2012
2013
3.615
DEPOSITO Time Deposits
323
2.796
276
2.426 1.774
199 1.212
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Perolehan Laba Pada tahun 2013, Bank Index membukukan laba (sebelum pajak) sebesar Rp.116,3 milyar, naik 17,7% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp. 98,8 milyar.
Income In 2013, Bank Index recorded a Rp.116,3 billion income (before taxes). This was an increase from 2012 by 17,7% where we recorded a Rp.98,8 billion income before tax.
Permodalan Jumlah Ekuitas Bank Index sampai dengan Desember 2013 mencapai Rp.525,8 milyar atau meningkat sebesar 25,1% dibandingkan posisi tahun 2012 sebesar Rp.417,6 milyar. Peningkatan ekuitas tersebut selain disebabkan oleh adanya perolehan laba bersih sebesar Rp.88,2 milyar, juga disebabkan adanya penambahan modal disetor dari pemegang saham sebesar Rp.20 milyar pada tahun 2013. Penambahan modal tersebut dilakukan pada bulan April 2013.
Shareholders’ Equity Bank Index’s Total Equity in December 2013 was Rp.525,8 billion, or 25,1% higher than 2012, which was Rp.417,6 billion. This increase was not only derived from the net profit which was Rp.88,2 billion, but also contributed by the additional capital injected by the shareholders in the amount of Rp.20 billion in 2013. This additional paid-up capital was realized in April 2013.
LABA - RUGI Profit & Loss
116.3 98,8
EKUITAS Shareholders’ Equity
525,8 417,6
298,6 208,4
2009
25,4
2010
139,1
38,6
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Capital Adequacy Ratio (CAR) Tingkat rasio kecukupan modal (CAR) Bank Index per 31 Desember 2013 adalah 12,87%, meningkat dibandingkan posisi Desember 2012 sebesar 11,57%.
Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank Index’s CAR as of 31 December 2013 was 12,87%, a increase from December 2012 position which was 11.57%.
Kualitas Aktiva Produktif Beberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset Bank Index menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini mencerminkan sikap prudent yang secara konsisten dipegang teguh oleh segenap jajaran manajemen dalam mengelola asset Bank.
Productive Assets Quality Beberapa rasio yang menggambarkan tentang kualitas asset Bank Index menunjukkan perkembangan yang cukup baik, hal ini mencerminkan sikap prudent yang secara konsisten dipegang teguh oleh segenap jajaran manajemen dalam mengelola asset Bank.
Rasio NPL gross dan NPL net per 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,06% dan 0,05%. Kedua rasio ini sangat baik dibandingkan rasio maksimal yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
Rasio NPL gross dan NPL net per 31 Desember 2013 adalah sebesar 0,06% dan 0,05%. Kedua rasio ini sangat baik dibandingkan rasio maksimal yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 5%.
Adapun kolektibilitas pinjaman posisi akhir tahun 2013 adalah sebagai berikut:
The total loans based on collectibility at the end of 2013 were as follows:
Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan MACET
Rp. 3.953,2 milyar/billion Rp. 26,5 milyar/billion Rp. 0 milyar/billion Rp. 0 milyar/billion Rp. 1,9 milyar/billion
(99,28%) (0,67%) (0,00%) (0,00%) (0,05%)
Current Special Mention Sub-Standard Doubtful Loss
Bank Index Selindo
21,3
22
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga untuk kredit yang diberikan berkisar antara 3% sampai dengan 22,81% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Total pendapatan bunga kredit yang diterima pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.368,7 milyar.
Loan Interest Rate The loan interest rates charged in 2013 ranged from 3% to 22,81%. Total interest income recorded in 2013 was Rp.368,7 billion.
Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan perhitungan internal sesuai metode perhitungan kesehatan yang ditentukan oleh Bank Indonesia (No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013), Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank Index berdasarkan Risiko per posisi 31 Desember 2013, adalah peringkat “2” karena beberapa hal antara lain: • Hasil mapping pada risiko inherent dan system pengendalian risiko, profil risiko Bank Index per posisi 31 Desember 2013 mempunyai risiko secara keseluruhan Low dengan system pengendalian risiko Strong atau digolongkan dalam peringkat 1 (satu). • Berdasarkan hasil self assessment untuk pelaksanaan tata kelola di Bank Index periode Desember 2013 digolongkan dalam peringkat 2 (dua) yang mencerminkan Manajemen Bank Index telah melakukan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang secara umum baik dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan ketentuan tentang pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum. • Rentabilitas Bank Index untuk periode Desember 2013 digolongkan dalam peringkat 1 (satu) dimana secara umum kinerja rentabilitas sangat memadai yang tercermin dari perolehan laba yang cukup tinggi serta melebihi target rencana bisnis Bank dan kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian serta meningkatkan modal Bank Index.
Bank Rating Based on the internal health calculation method as prescribed by Bank Indonesia (number 15/15/ DPNP dated April 29, 2013), the health rate of Bank Bank Index based on risk per position as of December 31, 2013 was categorized as “2nd” level for the following reasons: •
Based on the mapping of inherent risks and risk control system, it was found that the risk profile of Bank Index as of December 31, 2013 was low with strong risk control ranked in tier 1 (one).
•
Based on the self assessment, the implementation of Bank Index governance up to December 2013 was classified as rank 2 (two). It means that the Bank’s Management had implemented Good Corporate Governance (GCG). The implementation was evaluated as generally good and compliant with the principles of Good Corporate Governance (GCG) for Commercial Banks. Bank Index’ rentability for the period of December 2013 was classified as rank 1 (one), which means the performance of the bank was generally very adequate as reflected in the relatively high profitability, and exceeded the bank’s business plan targets and the ability to anticipate any potential losses and and increase the capital.
•
Bank Index memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang memadai relatif terhadap profil risikonya yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Bank Index, sehingga untuk periode Desember 2013 permodalan Bank Index digolongkan dalam peringkat 2 (dua) dimana tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) berlaku dan diperkirakan akan tetap berada di tingkat ini serta membaik untuk masa 12 bulan mendatang. Disamping itu Bank tidak akan mengalami kesulitan untuk meningkatkan permodalan.
•
Bank Index was considered to have sufficent quality and capital adequacy relative to the risk profile accompanied by strong capital management in accordance with the characteristics, scale and complexity of its business activities. Therefore, for the period of December 2013, the capital position was classified as rank two (2). It means that the capital level was higher than that required. It was expected to remain at this level and even improve for the next 12-month period. Besides, the Bank will not have any serious problem to increase its capital.
Bank Index Selindo
•
24
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan Tata Kelola Perushaan yang baik menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan publik, nasabah dan pemangku kepentingan lainnya untuk menuju oraganisasi yang lebih kuat. Performing the right Good Corporate Governance is the key factor in building public trust, customers and other stakeholders towards a stronger organization.
Bank Index Selindo
Corporate Governance
26
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Bank Index sangat menyadari akan pentingnya mengelola perusahaan sesuai dengan apa yang kini dikenal sebagai prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance-GCG). Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Bank, dan juga dalam jangka panjang dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Bank Index recognizes the importance of conducting its business activities in accordance to the principle of Good Corporate Governance (GCG). The proper implementation of Good Corporate Governance not only increases the credibility of the Bank, but also adds value to shareholders in the long run.
Bank Index melaksanakan praktik tata kelola perusahaan dengan prinsip-prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran, dan kesetaraan melalui transformasi perbaikan pranata, baik dari sisi organisasi maupun system pengelolaan bisnis.
Bank Index has implemented the basic principles of Good Corporate Governance (GCG) which include transparency, accountability, responsibility, independence, appropriateness, and equality through the transformation of the improvement of institution, both from its organization and its business management system.
Dalam pelaksanaannya, penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Bank Index dilakukan melalui: • Governance Structure melalui pemenuhan syarat, komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja dan KomiteKomite.
The implementation of Good Corporate Governance (GCG) in Bank Index covers:
•
•
Governance proses melalui penyempurnaan kebijakan, system dan prosedur yang dapat menjamin terimplementasinya prinsip-prinsip GCG.
•
Governance Structure through the fulfillment of the requirements, composition and membership of Board of Commisioners, Board of Directors, Work Units and committees. Governance process through the improvement of policies, system and procedure which secure the implementation of GCG principles.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi dalam hirarki organisasi Bank Index. Wewenang RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, meminta pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan, menunjuk Akuntan Publik, serta memutuskan penggunaan laba.
General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders is the highest element in Bank Index’s organizational hierarchy. The General Meeting of Shareholders resolves to appoint or dismiss Directors and Commissioners, ask Directors and Commissioners for their accountabilities, approve amendments in Article of Association, approve Annual Report, appoint Public Accountant, and determine the appropriation of the Bank’s net profit.
Selama tahun 2013 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Index dilakukan 3 (tiga) kali yaitu: 1. Pada tanggal 2 April 2013, dengan agenda acara:
In 2012 Bank Index held General Meeting of Shareholders (GMS) 3 times: 1. April 2, 2013, the GMS had the following agenda:
• Approve an increase in the issued capital and paid-in capital of the Company from Rp.205.001.000.000,- (two hundred five billion and one million rupiah) to Rp.225.001.000.000,- (two hundred twenty-five billion and one million rupiah). By issuing new shares amounting to 20.000 (twenty thousand) shares or equivalent Rp.20.000.000.000,- (twenty billion rupiah). • Approve the resignation of Mr Alwi Setiawan as the Vice President Commisioner and change the composition of Board of Commisioners. • Give approval to Board of Directors on conduct initial public offering (IPO) and give authority to Board of Directors to manage everything related to the plan.
2. Pada tanggal 2 April 2013, dengan agenda acara: • Persetujuan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI (dbsd&a). • Persetujuan atas Laporan Direksi untuk kegiatan yang telah dilakukan pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2012. • Persetujuan penggunaan Laba Bersih untuk periode tahun buku 2012 sebesar Rp. 74.017.994.190, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI (dbsd&a) dinyatakan sebagai Laba Yang Ditahan. • Memberikan kewenangan kepada Direksi untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit melalui Dewan Komisaris, untuk memeriksa/mengaudit pembukuan PT. Bank Index Selindo untuk periode tahun buku 2013.
2. April 2, 2013, the GMS had the following agenda: • Approval of Financial Report for the fiscal year ended 31-12-2012 audited by Public Accountant DOLI, BAMBANG, SULISTIYANTO, DADANG & ALI (dbsd&a). • Approval of Board of Directors’ Report on the activities performed in the financial year ending 31-12-2012. • The approval of the use of Net Income for the period of fiscal year 2012 in the amount of Rp. 74.017.994.190, which has been audited by Public Accountant DARMAWAN, HENDANG & YOGI, as Retained Earnings. • Give authority to the Board of Directors to appoint a Public Accounting Firm considering the recommendation of the Audit Committee by the Board of Commissioners to examine/audit the books of PT. Bank Index Selindo for the period of fiscal year 2013.
Bank Index Selindo
• Memberi persetujuan peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp.205.001.000.000,(dua ratus lima milyar satu juta rupiah) menjadi Rp.225.001.000.000,- (dua ratus dua puluh lima milyar satu juta rupiah). Dengan menerbitkan saham baru sebanyak 20.000 (dua puluh ribu) saham atau senilai Rp.20.000.000.000,- (dua puluh milyar rupiah). • Memberi persetujuan pengunduran diri Bapak Alwi Setiawan selaku Wakil Presiden Komisaris dan merubah susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan. • Memberi persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham/IPO (initial public offering) dan untuk hal tersebut diberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan rencana tersebut.
28
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
3. Pada tanggal 1 Juli 2013, dengan agenda acara: • Menyetujui perubahan seluruh Anggaran Dasar perusahaan antara lain : a. Menyetujui Perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. b. Menyetujui perubahan nilai nominal saham semula dari Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) menjadi Rp.100 (seratus Rupiah) setiap saham dan menyetujui peningkatan modal dasar perseroan dari Rp600.000.000.000,(enam ratus milyar rupiah) menjadi Rp900.000.000.000,- (sembilan ratus milyar rupiah). • Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak banyaknya 600.000.000 (enam ratus juta) saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat, masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah). • Menyetujui pengeluaran saham baru dalam simpanan Perseroan dengan jumlah saham dengan program MESOP (Management & Employee Stock Option Plan) paling banyak 2,5% (dua koma lima persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO (intial Public Offering). • Menyetujui alokasi saham sebanyakbanyaknya 2,5% (dua koma lima persen) dari jumlah penerbitan saham baru, dalam rangka program Employee Stock Allocation (ESA). • Menyetujui memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (initial public offering). • Menyetujui memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: a. Menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui penawaran umum kepada masyarakat. b. Menyatakan dalam akta notaris mengenai peningkatan modalditempatkan dan modal disetor perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilakukan.
3. July 1, 2013. The agenda was as follows: • Approve the revision of the whole company’s charter which includes: a. Approve the change of the company’s status from Private Company into Go Public Company. b. Approve the change of the nominal value of each stock from Rp1,000,000,(one million rupiah) to Rp100 (one hundred rupiah) and approve the increase of the company’s authorized capital from Rp 600,000,000,000,(six hundred billion rupiah) to Rp.900,000,000,000,- (nine hundred billion rupiah). • Approve the issuance of stocks in the Company deposits as much as 600,000,000 (six hundred million) of new stocks offered through the Public Offering, each with a nominal value of Rp100 (one hundred rupiah). • Approve the issuance of new stocks in the Company deposits through MESOP (Management & Employee Stock Option Plan) program at most 2.5% (two point five percent) of the total issued and paid up capital after the IPO (Intial Public Offering). • Approve the allocation of stocks as much as 2.5% (two point five percent) of the issuance of new stocks in line with the program of Employee Stock Allocation (ESA). • Approve to authorize Board of Directors to execute any necessary action related to IPO (initial public offering).
• Approve to authorize Board of Commissioners to: a. Determine the certainty of the number of stocks issued through Public Offering. b. State the increase of issued and paid up capital of the company in notarial deed as a realization of the issuance of stocks in the public offering, after the completion of the Public Offering.
Dewan Komisaris Tugas pokok Dewan Komisaris antara lain melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam mengelola Bank Index, termasuk memberikan arahan dan masukan berkaitan dengan tugas dan kewajiban Direksi serta persetujuan atas rencana strategis Bank. Dewan Komisaris juga memantau penerapan manajemen risiko di lingkungan Bank, serta melakukan evaluasi atas hasil temuan audit internal maupun eksternal dan memantau tindak lanjut atas temuan-temuan tersebut. Susunan Dewan Komisaris Presiden Komisaris (Independen) Komisaris Komisaris (Independen) Komisaris (Independen)
• Approve the changes in the Board of Directors and Board of Commissioners, namely with respect to dismiss all members of the Board of Directors and Board of Commissioners in order to simplify the calculation of the period of service of members of the Board of Directors and Board of Commissioners and appoint members of the Board of Directors and the Board as of the date of the closing of this meeting and expire at the conclusion of the 5th Annual General Meeting of Stockholdres after the date of their appointment, which is at the conclusion of the Annual General Meeting of Stockholders of the Company for fiscal year 2017, which will be held in 2018. Board Of Commissioner The Board of Commissioners’ main responsibilities is to monitor Directors’ management policies, to provide inputs and advices to Directors, and to approve of the Bank’s strategic plans. The Board of Commissioners also monitors risk management implementation, evaluates internal and external audit findings, and monitors the follow-up of these audit findings.
Timoty E.Marnandus Joko Setiawan Arief Effendie Bosur Simatupang
Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner (Independent) Commissioner (independent)
Keanggotaan Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh Pemegang Saham.
All members of the Board of Commissioners, including Independent Commissioners, are appointed by Shareholders in the General Meeting of Shareholders.
Direksi Tanggung jawab utama Direksi adalah mengelola jalannya Perusahaan untuk mencapai tujuan sejalan dengan visi, misi serta nilai-nilai utama, memelihara kekayaan Bank, memastikan adanya struktur pengendalian internal yang memadai, melaksanakan penerapan manajemen risiko, serta secara umum menjalankan aktivitas Bank sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik dengan memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder Bank Index.
Board of Directors The Board of Directors’ main responsibilities is to manage the Bank to attain its goals and objectives that are in line with the Bank’s vision, mission, and core values, to manage the Bank’s assets, to ensure a proper internal control system, to implement risk management, and to manage the Bank in accordance to Good Corporate Governance principles, while taking into account all stakeholders’ interests.
Bank Index Selindo
• Menyetujui Perubahan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dengan alasan untuk mempermudah perhitungan jangka waktu masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris terhitung sejak tanggal ditutupnya rapat ini dan berakhir pada saat ditutupnya RUPS tahunan ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatan mereka, yaitu pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2017, yang diselengarakan pada tahun 2018.
30
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Susunan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Kepatuhan
Board of Directors President Director Director Director Director Director Compliance Director
Charlie Paulus Jusuf Lukito Ationo Teguh Basuki Andreas Danny Soesanto Daniel Satyawan Soesilo Basoeki
Direktur Kepatuhan tidak membawahi kegiatan operasional, dan bertanggung jawab untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, serta menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang telah dibuat dengan Bank Indonesia.
The Compliance Director is not involved in any operational activities. The Compliance Director is responsible of ensuring that the Bank follows the prevailing rules and regulations, keeping the Bank’s activities in track, and making sure that the Bank complies to any agreements and commitments made with Bank Indonesia.
Daftar Hadir Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi 2013 Attendance List of BOC and BOD Meetings in 2013
NAMA/ NAME
Rapat Komisaris BOC Meetings
Rapat Manajemen Management Meetings
Rapat Direksi BOD Meetings
Jumlah Rapat Kehadiran Jumlah Rapat Kehadiran Jumlah Rapat Kehadiran Attendance Attendance Attendance Number of Number of Number of meetings meetings meetings Komisaris/Commissioner Timoty E. Marnandus Joko Setiawan Arief Effendie Bosur Simatupang Direksi/Director Charlie Paulus Jusuf Lukito Ationo Teguh Basuki Andreas Danny S Daniel Satyawan Soesilo Basoeki
8 8 8 8
8 8 8 8
12 12 12 12
9 10 12 12
12 12 12 12 12 12
12 11 12 11 12 12
11 11 11 11 11 11
11 11 10 11 11 9
•
• •
•
•
Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan pelaksanaan audit dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), serta efektivitas dan keandalan sistem pengendalian internal Bank. Melakukan evaluasi terhadap perkembangan kinerja Bank berdasarkan laporan keuangan. Memberikan rekomendasi atas penunjukan Kantor Akuntan Publik (auditor eksternal) untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Melakukan evaluasi atas hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan. Melakukan evaluasi dan pembahasan tindaklanjut atas hasil pemeriksaan dari SKAI, Akuntan Publik dan Bank Indonesia.
Anggota Komite Audit Ketua Anggota Anggota Daftar Hadir Rapat Komite Audit 2013 Nama/Name Timoty E. Marnandus Joko Aprilliando Sugito Wibowo*
Audit Committee The Audit Committee’s tasks and responsibilities are as follows: • To evaluate Bank’s Internal Audit Working Unit’s work plan and implementation, as well as the effectiveness and reliability of its internal control system. • To evaluate on the Bank’s performance based on the financial reports. • To give recommendations on the appointment of the Public Accounting Firm (external auditor) to the General Meeting of Shareholders. • To evaluate the audit performance of the Public Accounting Firm that was appointed to conduct the financial report audit. •
To evaluate and discuss on follow up of all the audit findings made by Internal Audit Working Unit, Public Accounting Firm and Bank Indonesia.
Timoty E. Marnandus Joko Aprilliando Sugito Wibowo
Audit Committee Chairman Member Member
Attendance List of Audit Committee Meetings in 2013 Jumlah Rapat/Number of meeting Kehadiran/Attendance 5 5 5 5 5 2
*) Mengundurkan diri sejak 2 September 2013 Resigned on 2 September 2013
Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko adalah: • Melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. • Melakukan evaluasi dan pemantauan atas tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Risk Monitoring Committee The Risk Monitoring Committee’s tasks and responsibilities are as follows: • To evaluate the consistency of risk management policy and its implementation. • To evaluate and monitor the performance of Risk Management Committee and Risk Management Working Unit.
Bank Index Selindo
Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah:
32
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Anggota Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Daftar Hadir Rapat Komite Pemantau Risiko 2013 Nama/Name Arief Effendie Entjun Mansur Kadirun Yusuf Landau
Arief Effendie Entjun Mansur Kadirun Yusuf Landau
Attendance List of Risk Monitoring Committee Meetings in 2013 Jumlah Rapat/Number of meeting Kehadiran/Attendance 4 4 4 4 4 4
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Index dibentuk pada bulan April 2008. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah: • Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem dan prosedur nominasi dan penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi. • Memberikan rekomendasi atas calon anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang cocok. • Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang disesuaikan dengan kinerja Bank, prestasi kerja individual, dan sesuai dengan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan semua pegawai. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member
Remuneration and Nomination Committee Bank Index’s Remuneration and Nomination Committee was appointed in April 2008. The Remuneration and Nomination Committee’s tasks and responsibilities are as follows: • To develop and give recommendations to the Board of Commissioners with regards to the system and procedure of the nomination and replacement of members of Board of Commissioners and Board of Directors. • To provide recommendations on suitable candidates for the Board of Commissioners or Board of Directors. • To evaluate on the remuneration policies of the Bank so that it is in line with the Bank’s performance, the performance of each individual, and aligned with the Bank’s long term objective and strategy. • To provide recommendations on the remuneration policies of the Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers and all employees to the Board of Commissioners.
Bosur Simatupang Joko Setiawan Lestari Tobing
Remuneration and Nomination Committee Chairman Member Member
Attendance List of Remuneration and Daftar Hadir Rapat Komite Nomination Meetings in 2013 Remunerasi dan Nominasi 2013 Jumlah Rapat/Number of meeting Kehadiran/Attendance Nama/Name 3 3 Bosur Simatupang 3 3 Joko Setiawan 3 1 Soemartanto Soemanto* 3 1 Lestari Tobing** *) Mengundurkan diri sejak 1 Mei 2013 Resigned on 2 September 2013 **) Diangkat sejak Mei 2013, mengantikan Soemartanto Soemanto Appointed in May 2013, replaced Mr. Soemartanto Soemanto
Internal Audit Internal Audit Working Unit is established to be responsible for the implementation of the internal audit function in Bank Index. Internal Audit Working Unit has the authority to perform its duties independently of the unit and the operational units.
Untuk meningkatkan intensitas dari fungsi audit internal, SKAI telah membentuk suatu unit kerja khusus yang diberi nama Unit Kontrol Internal (UKI). Unit ini disebut juga sebagai “Flying SKAI” karena unit ini dapat melakukan pemeriksaan khusus secara dadakan dan tidak terjadwal ke setiap unit kerja di semua kantor Bank Index. Selain itu dalam rangka mencegah terjadinya kasus-kasus penyimpangan transaksi operasional pada bank, khususnya Fraud yang dapat merugikan nasabah atau bank, Manajemen membentuk pula unit yang dinamakan “Unit Kerja Anti Fraud” yang merupakan unit kerja dari SKAI. Unit ini akan menerapkan “Strategi Anti Fraud” sebagai upaya meminimalkan risiko Fraud. Strategi Anti Fraud merupakan wujud komitmen Manajemen Bank dalam mengendalikan Fraud yang diterapkan dalam bentuk “Sistem Pengendalian Fraud”. Strategi ini menuntut Manajemen untuk mengerahkan sumber daya agar Sistem Pengendalian Fraud dapat diimplementasikan secara efektif dan berkesinambungan.
To increase the intensity of the internal audit function, Internal Audit Working Unit has established a special unit called the Internal Control Unit. This unit is also known as “Flying Internal Audit” because this unit can perform special inspections impromptu and unscheduled to any business unit in all offices of Bank Index. In addition, in order to prevent the deviation cases in the bank’s operational transactions, particularly Fraud which can jeopardise customers or the bank, the management has also formed a unit which is called “Anti-Fraud Unit” which is the working unit of the Internal Audit Working Unit. This unit will implement the “Anti-Fraud Strategy” in an effort to minimize the risks of Fraud. AntiFraud Strategy is a form of commitment of the Bank Management in controlling Fraud which is applied in the form of “Fraud Control Systems”. This strategy requires the Management to mobilize resources so as Fraud Control System can be implemented effectively and continuously.
Berdasarkan temuan-temuan dari hasil pemeriksaan sepanjang tahun 2013 menunjukkan bahwa hingga saat ini, sistem dan prosedur operasional yang telah dijalankan di Bank Index masih berjalan dalam tahap yang baik, wajar dan terkendali
Based on the audit findings in 2013 showed that up to now, systems and operational procedures that have been implemented in Bank Index are still running well, proper and controllable.
Bank Index Selindo
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dibentuk untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi audit internal di Bank Index. SKAI berkedudukan dan melaksanakan tugasnya secara independen terhadap satuan dan unit-unit kerja operasional.
34
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Pengelolaan Risiko Pengelolaan Risiko menjadi elemen penting dalam menjalankan keputusan penting, dengan mempertimbangkan aspek - aspek utama seperti aspek kredit, pasar, operational, hukum, reputasi, strategis hingga kepatuhan. Risk Management has become our important element in running crucial decisions, which consider these aspects such as the aspects of credit, market, operational, legal, reputation, strategic to compliance.
Bank Index Selindo
Risk Management
36
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Pengembangan manajemen risiko di Bank Index senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Bank Index menerapkan sistem manajemen risiko dengan menjaga keseimbangan antara tuntutan bisnis dengan risiko yang terkait. Bank secara terus menerus melakukan penyempurnaan terhadap prinsip, kebijakan dan prosedur manajemen risiko seiring dengan pertumbuhan bisnisnya. Bank Index senantiasa melakukan kaji ulang terhadap kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi risiko kredit, serta pemantauan dan pengendalian terhadap risiko pasar yang terjadi pada aktivitas treasury, penetapan limit risiko likuiditas dan risiko operasional dalam upaya mengendalikan risiko yang muncul pada bank.
Risk management in Bank Index is constantly developed according to Bank Indonesia Regulation of Risk Management Implementation. The implementation of risk management system in Bank Index weighs in on the balance between business needs and the inherent risks. The Bank continually improves its risk management system in line with the business growth. To mitigate risks, Bank Index always reviews credit risk criteria, monitor and control market risk related to treasury activities, set liquidity and operating risk limits.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank.
Credit Risk Credit risk is a risk of the inability of debtors and/ or other parties in fulfilling their obligations to the Bank.
Dalam mengelola risiko kredit, Bank Index melakukan pengkajian secara terus-menerus. Hal ini dapat terlihat dalam penentuan cakupan dan parameter-parameter yang telah diuji dalam menghasilkan profil risiko kredit, serta penentuan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mengurangi risiko kredit. Bank Index secara terus menerus meningkatkan pengendalian melalui pengembangan sistem dan proses kontrol terhadap pemberian kredit.
In an effort to mitigate credit risk, Bank Index constantly reviews its credit risk criteria. This is evident in setting up the scope and parameters used to produce a credit risk profile, as well as making policies to reduce credit risk. Bank Index continually improves credit risk control mechanism through system development and credit process management.
Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.
Market Risk Market risk is a risk at the balance sheet positions, including derivative transactions, resulting from overall changes in market conditions, including risks of changes in option prices.
Pengelolaan terhadap risiko pasar dilakukan melalui rapat ALCO (Asset Liability Commitee). Pada forum ini, ALCO menganalisa data-data keuangan dan pergerakan harga dari portofolio investasi yang dimiliki bank, agar secara dini dapat diantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat merugikan bank.
Market risk management is a main topic of discussion in the Asset Liability Committee (ALCO) meetings. ALCO analyses market data and investment portfolio price movements so that adverse changes can be anticipated early.
Operational Risk Operational risk is a risk due to insufficiency and/ or breakdown of the internal processes, human error, system failure, and/or presence of external events affecting the operations of the Bank.
Perkembangan jumlah kantor dan tenaga kerja yang tidak dikelola secara baik juga akan memperbesar potensi risiko operasional yang akan dihadapi Bank. Kegagalan dalam mengelola risiko operasional dapat mengakibatkan terjadinya kerugian, baik kerugian karena turunnya kepercayaan nasabah kepada bank maupun kerugian finansial lainnya.
If not properly managed, growth in the number of offices and number of employees can also increase the potential of operational risks. Failure in managing operational risk can result in losing customers’ trust and possibly incurring financial losses.
Untuk mengurangi potensi risiko operasional, Bank Index telah membuat pedoman operasional yang lengkap dan user-friendly untuk digunakan oleh pegawai dan pejabat operasional yang terkait. Bank Index juga telah membentuk unit kerja Branch Coordinator dan Help Desk yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada rekan kerja operasional dalam hal yang berkaitan dengan operasional perbankan. Selain itu, pengguna aplikasi perbankan juga dapat ikut serta dalam kursus penyegaran (refreshment courses) yang diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam dua tahun.
To mitigate operational risks, Bank Index has developed a comprehensive and user-friendly banking operations manual. The Bank also has a Branch Coordinator and Help Desk unit whose main responsibility is to assist fellow colleagues in any banking operations related issues. Core banking application users are also provided with operational refreshment courses at least once in two years.
Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Oleh karena itu Bank Index senantiasa memastikan bahwa segala kegiatan dan hubungan kerja dengan pihak lain, selalu didasarkan pada aturan kerjasama yang dapat melindungi Bank di depan hukum.
Legal Risk Legal risk is a risk that occurs due to lawsuits and/or weaknesses of legality aspects. Therefore, Bank Index always ensures that all agreements and contracts with other parties are properly and mutually drafted to avoid any future legal disputes.
Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Untuk mengurangi risiko reputasi, sekaligus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank Index telah membentuk unit Customer Care yang secara khusus menangani pengaduan dan
Reputation Risk Reputation risk is a risk resulting from decline in stakeholders’ confidence caused by negative perceptions towards the Bank. To mitigate reputation risk, while increasing the level of customer service, Bank Index has established a Customer Care Unit specifically designed to deal with customer complains and queries. Bank
Bank Index Selindo
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
38
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
pertanyaan-pertanyaan dari nasabah. Selain itu Bank Index, juga terus berupaya untuk meningkatkan sarana publikasi melalui website www.bankindex.co.id. yang selalu di-update.
Index also enhance publicity through updated website: www.bankindex.co.id.
Risiko Strategis Sebagai upaya untuk menghindari timbulnya risiko strategis, Bank Index selalu berupaya untuk melaksanakan strategi perusahaan sesuai dengan yang telah digariskan dalam Rencana Bisnis Bank.
Strategy Risk To avoid strategy risk, Bank Index always tries to implement corporate strategies outlined according to the Business Plan.
Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang timbul akibat Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan atau perundangundangan yang berlaku. Untuk menghindari timbulnya risiko tersebut, Bank Index berupaya memaksimalkan efektifitas pengendalian internal, antara lain dengan membentuk Unit Kontrol Internal (UKI) atau yang kami sebut sebagai SKAI Flying Team yang secara rutin dan tidak terduga akan memeriksa setiap unit kerja atau kantor cabang/capem.
Compliance Risk Compliance risk can arise from any failure to adhere to prevailing rules and regulations in Indonesia. To minimize compliance risk, Bank Index optimized the effectiveness of its internal control by establishing a SKAI Flying Team that can conduct spontaneous audits on any working units or offices.
Profil Risiko Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009, perihal Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank Index telah menyampaikan Laporan Profil Risiko secara triwulanan yang meliputi pembahasan Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan
Risk Profile In accordance with Regulation of Bank Indonesia No 11/25/PBI/2009 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation No.5/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Banks, Bank Index had submitted a quarterly report on Risk Profile The report contained a set of explanation of Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Legal Risk, Reputation Risk, Strategic Risk and Compliance Risk.
Berdasarkan laporan profil risiko yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, dapat digambarkan bahwa secara keseluruhan Profil Risiko Inherent Bank Index per posisi 31 Desember 2013 tergolong Low dengan system pengendalian risiko Strong.
The risk profile reports described that Bank Index’ Inherent Risk Profile Index as of December 31, 2013 was classified as Low with Strong risk control system.
To improve the quality of risk management, Bank Index has held risk management trainings and workshops (internally as well as using professional trainers), which includes Risk Management Certification Program.
Basel II Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, implementasi/ penerapan Basel II, telah mulai dilaksanakan di Bank Index sejak Januari 2010.
Basel II In accordance with Bank Indonesia Regulation, the implementation/application of Basel II had been employed by Bank Index since January 2010.
PENGUNGKAPAN PERMODALAN & PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO
THE DISCLOSURES OF CAPITAL AND RISK EXPOSURE
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/14/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank, berikut kami sampaikan Pengungkapan Permodalan dan Eksposur Risiko, sesuai dengan format yang terlampir dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.14/35/ DPNP tanggal 10 Desember 2012
In accordance with Bank Indonesia’s Regulation No.14/14/2012 on Transparency and Publication of Bank Report, we submit the disclosure of Capital and Risk Exposure, in accordance with the format attached in the Circular Letter of Bank Indonesia No.14/35/DPNP dated December 10, 2012.
Bank Index Selindo
Selain itu, dalam rangka meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko, Bank Index telah secara konsisten mengikutsertakan karyawannya dalam program pelatihan internal maupun eksternal, termasuk mengikuti Program Sertifikasi Manajemen Risiko.
56
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Management’s Policy and Strategy Manajemen terus membuat kebijakan yang menentukan arah pertumbuhan Perusahaan, baik itu rencana jangka pendek ataupun jangka panjang. Management continues to make policies that determine the direction of growth of the Company, either short-term plans and long-term.
Bank Index Selindo
Kebijakan Manajemen dan Strategi
58
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report Kebijakan Manajemen 1. Pembukaan kantor cabang di luar wilayah Jakarta, akan fokus pada daerah tertentu dengan membuka sekaligus lebih dari 1 (satu) kantor cabang, dan/atau capem, dan/ atau kantor kas. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kehadiran dan keberadaan Bank Index disuatu tempat atau kota tertentu. 2. Pembukaan kantor cabang/capem/ kantor kas di wilayah Jakarta dan sekitarnya, difokuskan pada sentra-sentra perdagangan, pasar, atau daerah-daerah yang mempunyai prospek usaha kecil dan menengah. 3. Penyaluran kredit akan tetap fokus pada sektor usaha Komersial Retail dengan minimum target 70% dari total portofolio kredit Bank Index dan sisanya akan disalurkan ke sektor konsumer. 4. Tidak melakukan pembiayaan terhadap sektor atau bidang usaha yang sangat sensitif terhadap faktor sosial politik. 5. Tidak membangun kerja sama dalam hal funding maupun lending dengan badan usaha atau perorangan yang menjalankan usaha yang tergolong illegal. 6. Menyediakan secondary reserve dalam bentuk surat berharga berupa SBI minimal sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. 7. Membatasi kredit sebesar 92% dari dana pihak ketiga (DPK). 8. Total portofolio dalam surat berharga yang memiliki suku bunga mengambang (floating rate) maksimal sebesar 20% dari total portofolio surat berharga. 9. Tidak mengambil posisi atau melakukan trading valuta asing yang bersifat spekulatif/ gambling.
Management’s Strategy 1. The opening of new branch offices outside Jakarta will be concentrated in particular areas where the Bank would open more than 1 (one) branch office, in the form of sub-branch office and/or cash office, for the purpose of strengthening the presence and existence of Bank Index in one particular place or city. 2. Opening of new branches/sub-branches/ cash offices in Jakarta and its surrounding areas will focus on locations such as trade centers, markets, and areas where small and medium business prospects exist.
Rencana Jangka Pendek Berdasarkan hasil analisis SWOT yang dilakukan secara internal, serta untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, maka pada tahun 2014 Bank Index akan menjalankan beberapa strategi atau program kerja, diantaranya adalah: 1. Untuk memperkuat struktur permodalan, Bank Index akan melakukan Private Placement (masuknya pemegang saham baru) pada semester I tahun 2014. 2. Melanjutkan pengembangan jaringan kantor & ATM. 3. Terus mengembangkan dan meningkatkan budaya kepatuhan pada seluruh jenjang organisasi Bank Index.
Short-Term Plan Based on the result of internal SWOT analysis, and in order to achieve the predetermined targets, in 2014 Bank Index will apply some strategies or work programs, among others:
3. Loans distribution will remain focused on the Commercial Retail business sector with a minimum target of 70% of the total credit portfolio of Bank Index and the rest will be distributed to the consumer sector. 4. Not to finance any business sectors that are sensitive to social politics. 5. Not to cooperate, in terms of funding and lending, with any individual or entity that is involved in what is considered to be illegal business. 6. Providing secondary reserves in the form of securities or SBI in accordance with the provisions of Bank Indonesia. 7. Establish maximum total loans at the level of 92% of total third party funds. 8. Establish total portfolio in floating rate securities at the maximum level of 20% of total marketable securities portfolio. 9. Bank Index will not take any positions or make any speculative foreign exchange trading.
1. To strengthen the capital structure, Bank Index will perform the Private Placement (the entry of new stockholders) in the firstsemester of 2014. 2. Continue to develop offices & ATM networks. 3. Continue to develop and foster a culture of compliance at all levels of organization.
4. Melakukan beberapa program kampanye (promosi) terhadap beberapa produk funding Bank Index. 5. Melanjutkan pengembangan E-Banking, khususnya Mobile Banking. 6. Untuk meningkatkan dana pihak ketiga sekaligus meningkatkan rasio dana murah (CASA-Current Account & Saving Account Ratio), dan meningkatkan dana tabungan dalam jangka panjang Bank Index akan meng-intensifkan pemasaran produk Tabungan Idaman dan Giro Plus. 7. Mulai melakukan perencanaan migrasi kartu ATM berbasis Magnetik ke kartu ATM berbasis Chip. 8. Meningkatkan fee based income, antara lain melalui: • Pengayaan fitur electronic delivery Channel, sebagai upaya mengoptimalkan fasilitas dan meningkatkan transaksi Bill Payment. • Meningkatkan volume dan transaksi, trade finance, remittance dan foreign exchange (FX). 9. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dimasa yang akan datang, Bank Index akan mengadakan program pelatihan Officer Development Program (ODP), yang direncanakan berlangsung pada kuartal I-II 2014.
4. Campaigns and promotional activities for Bank Index funding products.
Rencana Jangka Menengah dan Panjang Rencana sasaran jangka menengah dan panjang disusun untuk menunjang pencapaian visi dan misi Bank Index, sekaligus memperkuat eksistensi Bank Index. Langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut antara lain: 1. Tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) aktiva Bank ditargetkan di atas 20% dalam 3 (tiga) tahun kedepan. 2. Mempertajam fokus usaha pada segmen pasar ritel melalui pengembangan jaringan kantor pada lokasi-lokasi strategis. 3. Melanjutkan hubungan kerjasama pembiayaan dengan beberapa lembaga keuangan seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Perusahaan Pembiayaan (finance company) untuk mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 4. Meningkatkan penghimpunan dana murah, sekaligus menambah basis nasabah. 5. Membangun dan meningkatkan sistem Informasi Teknologi yang dapat terus mendukung dan memenuhi kebutuhan perkembangan usaha Bank.
Medium and Long Term Plan The medium and long term strategic plan is designed to facilitate the realization of Bank Index’s vision and mission, whilst solidifying the existence of Bank Index. The following steps has to be taken to achieve those objectives: 1. The average Compound Annual Growth Rate (CAGR) of assets is targeted to reach above 20% for the next 3 (three) years. 2. Intensify business focus on retail segment by expanding branch office network in strategic locations. 3. Continue cooperation with financial institutions such as Rural Banks (BPR) and Finance Companies in providing financing to support small and medium business.
8. Increase fee-based income, among others through: • Enriching features of electronic delivery channels, as an effort to optimize and improve facilities of Bill Payment transactions. • Increasing the volume and transactions of trade finance, remittances, and foreign exchange (FX). 9. In order to meet the needs for qualified human resources in the future, Bank Index will hold Officer Development Program (ODP) training, scheduled to take place in the fisrt and the second quarter of 2014.
4. Increase the accumulation of low-cost funds whilst expanding customer base. 5. Develop and improve Information Technology system to support and better cater to the needs of the Bank’s business development.
Bank Index Selindo
5. To continue the development of E-Banking, particularly Mobile Banking 6. To increase third-party funds with the emphasis on increasing ratio of low-cost funds (CASA-Current Account & Savings Account Ratio), and to increase composition of long-term savings accounts, Bank Index is going to intensify the marketing efforts on Tabungan Idaman and Giro Plus. 7. To start planning the migration of magneticbased ATM cards to Chip-based ATM cards.
60
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Laporan Manajemen Di tengah tahun perekonomian yang penuh dinamika, Perusahaan mampu membuat beberapa kebijakan strategis dan melaksanakannya sehingga menghasilkan kinerja yang cukup memuaskan. In the middle of a very dynamic year of economy, the Company were able to make some strategic policies and run them, as a result a fairly satisfactory performance.
Bank Index Selindo
Management Report
62
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Perkembangan Perekonomian dan Sasaran Pasar Dana Moneter International (IMF), dalam Laporan World Economic Outlook tanggal 8 Oktober 2013, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global, di tengah semakin suramnya prospek pasar negara-negara berkembang. IMF telah merevisi dan menurunkan proyeksi pertumbuhan global selama enam kali berturutturut. Terkahir, IMF memangkas perkiraan pertumbuhan global sebanyak 0,3% untuk tahun 2013 menjadi 2,9%, dan 0,2% untuk tahun 2014 menjadi 3,6%.
Economic Development and Target Market
Menurut Organisasi tersebut ada dua perkembangan terbaru yang kemungkinan akan membentuk ekonomi global dalam waktu dekat, yaitu:
According to IMF, there are two recent developments that are likely to form the global economy in the near future:
Pertama, rencana Bank Sentral AS untuk mengurangi kebijakan easy money, yang bertujuan mendorong ekonomi mereka, bisa menguatkan atau melemahkan pertumbuhan. Jika Fed mengurangi stimulusnya terlalu cepat, pertumbuhan global dapat terhambat karena bunga kredit yang naik terlalu cepat di banyak negara. Hal ini dapat memicu gejolak pasar lebih lanjut karena investor beramai-ramai akan menarik asetnya dari negara berkembang.
First, The Federal Reserve of the United States plans to reduce the easy money policy, which aims to boost their economy in order to strengthen or weaken growth. If the Fed reduces its stimulus too quickly, global growth may be hampered because credit interest which rises too fast in many countries. This can lead to further market turmoil as all investors will together withdraw their assets from the developing countries.
Kedua, “terdapat anggapan yang kuat bahwa pertumbuhan Cina akan melamban dalam jangka waktu menengah jika dibandingkan masa lalu.” Hal ini terutama karena Beijing telah mengindikasikan akan bisa bertahan dengan pertumbuhan yang lebih lamban, sebagai cara untuk memupuk ekspansi ekonomi jangka panjang yang lebih sehat. Untuk 2014, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan Cina hampir sebesar 0,5% poin dari perkiraan sebelumnya menjadi 7,3%.
Second, “there is a strong presumption that China’s growth will slow in the medium term comparing to the past.” This is mainly because Beijing has indicated that it would be able to survive with slower growth, as a way to make long-term economic expansion healthier. For 2014, IMF lowers its outlook of China’s growth nearly 0.5% points from the previous estimate to 7.3%.
International Monetary Fund (IMF), in its World Economic Outlook Report dated October 8, 2013, lowers its outlook of global economic growth, in the middle of the market prospect of developing countries which is getting worse. IMF has revised and lowered its outlook of global growth for six consecutive times. Finally, IMF cuts its outlook of global growth as much as 0.3% for 2013 to 2.9%, and 0.2% for 2014 to 3.6%.
However, China is not the only developing country which has a bleak outlook. IMF revision is also shaped by the bleak prospects of other developing countries. The outlook of India’s growth in 2013 lowered 1.8% points to 3.8%, while Mexico’s growth lowered 0.5% points to 1.2%. IMF also lowers its outlook of Brazil’s growth as much as 0.7% points to 2.5%.
Saham, obligasi, dan mata uang negara-negara berkembang tahun ini sempat anjlok setelah Bank Sentral Amerika Serikat mengindikasikan akan segera mengurangi skala program stimulusnya, saat ini kembali tenang setelah Bank Sentral AS memutuskan untuk menunda rencananya tersebut.
The stocks, bonds, and currencies of developing countries this year once dropped after the Fed was indicated to immediately reduce its scale of the stimulus program but the turmoil is slowing down after the Fed decides to postpone its plan.
Sementara itu Bank Dunia (sebagaimana dikutip Harian Kompas Edisi 7 Oktober 2013) menyebutkan ekonomi Asia Timur-Pasifik memimpin pertumbuhan ekonomi global, sebesar 7,1% pada 2013, dan diproyeksikan akan mencapai 7,2% pada 2014.
Meanwhile, World Bank (as quoted by Daily Kompas of October 7, 2013 Edition) mentions that the East Asia-Pacific economy to lead global economic growth of 7.1% in 2013, and is projected to reach 7.2% in 2014.
Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik , Axel van Trotsenburg, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7 Oktober 2013) mengatakan, Asia Timur-Pasifik sampai saat ini terus menjadi penggerak perekonomian global, menyumbang 40% dari pertumbuhan produk domestik bruto global.
World Bank Vice President for East Asia and Pacific, Axel van Trotsenburg, in his statement on Monday (October 7, 2013) says that East Asia-Pacific to this day continues to drive the global economy, contributing 40% of global gross domestic product growth.
Namun, Bank Dunia juga melihat pertumbuhan Asia Timur-Pasifik melambat, menyusul pergeseran orientasi perekonomian global, dari yang tadinya berorientasi ekspor, menjadi fokus kepada permintaan pasar domestik (domestic market orientation-DMO). Pergeseran orientasi menyebabkan laju investasi melambat, dan berdampak terhadap negara-negara penyalur barang-barang modal dan bahan mentah industri ke China, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
However, World Bank also sees growth in the East Asia-Pacific slowing, following a shift in the orientation of the global economy, from being export oriented to domestic market orientated (DMO). The shift in orientation causes the rate of investment slows, and the impacts on the countries exporting capital goods and industrial raw materials to China, such as Indonesia, Malaysia, and Thailand.
Bank Index Selindo
Namun, Cina bukan satu-satunya negara berkembang yang memiliki prospek suram. Revisi IMF juga dibentuk oleh prospek suram dari negara-negara berkembang lainnya. Prediksi pertumbuhan India tahun 2013 diturunkan 1,8% poin menjadi 3,8%, sementara Meksiko diturunkan 0,5% poin menjadi 1,2%. IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan Brasil sebesar 0,7% poin menjadi 2,5%.
64
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2014 Pemerintah dan DPR sepakat mentargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 sebesar 6%. Angka tersebut lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan tahun 2013 yang diperkirakan akan berkisar antara 5,5%-5,9%. Panitia Kerja Asumsi Dasar RAPBN tahun 2014, yang terdiri dari unsur Pemerintah dan DPR, menyampaikan sejumlah pertimbangan atas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2014 tersebut, diantaranya adalah: • Meski menghadapi gejolak likuiditas global dan gejolak harga komoditas di pasar Internasional, namum konsumsi rumah tangga masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi tahun 2014. • Neraca perdagangan yang mulai membaik, juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan. Hal ini disebabkan kinerja ekspor berangsurangsur pulih seiring perbaikan permintaan global. • Peningkatan investasi, terutama oleh sumbersumber domestik, dan inflasi yang kembali ke level normal.
2014 Economic Growth Projections The Government and Parliament agree to Indonesia’s economic growth target of 6% in 2014. The figure is higher than the projected growth in 2013 which is expected to range between 5.5% -5.9%. Basic Assumption Working Committee of State Budget Draft 2014, which consists of representatives from the Government and the Parliament, delivered a number of considerations over the projected economic growth in 2014, such as: • Despite the volatility of global liquidity and commodity price fluctuations in the international market, yet household consumption remains a key driver of economic growth in 2014. • The balance of trade is improving, also as a driving factor of growth. This is due to the performance of export which gradually recovers as global demand improves.
Dari sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi terutama akan disumbang oleh sektor industri pengolahan sebesar 1,6%, sektor perdaganganhotel-restoran sebesar 1,3%, serta sektor transportasi dan komunikasi sebesar 1,1%. Sementara sektor pertanian hanya menyumbang sebesar 0,4%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi tahun 2014, juga akan didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat dan inflasi yang terkendali, serta ditopang oleh kinerja ekspor menyusul membaiknya kondisi ekonomi global.
In terms of sectoral, economic growth will be mainly contributed by the manufacturing sector by 1.6%, the trade, hotels and restaurants by 1.3%, as well as the transport and communication sector by 1.1%; while, the agricultural sector only contributes 0.4%. In addition, economic growth in 2014 will also be driven by the increasing purchasing power and inflation which is under control, and supported by the improved export performance following the improvement of global economic conditions.
Optimisme berbagai pihak tersebut terhadap kondisi ekonomi Indonesia tahun 2014, membuat kami tetap berkeyakinan bahwa, masih cukup banyak kesempatan bagi Bank Index untuk tetap tumbuh dan berkembang di tahun 2014, baik dari sisi penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga.
These optimism from various parties towards the economic condition of Indonesia in 2014 convince us that there is still an ample opportunity for Bank Index to continuously grow and expand in 2014, both in terms of lending, as well as raising third party fund.
• The improvement in investment, mainly by domestic sources, and inflation returns to normal level.
Information Technology Information System and Technology has always been the management’s concern. To support the daily operations, we use BankVision Core Banking Application System. With this system, all networks are connected to the data center so that all transactions can be carried out on line at all branches in real time.
Untuk mendukung layanan kepada Nasabah, Bank Index juga sudah menyediakan ATM di beberapa Kantor Cabangnya, serta melengkapi system pembayaran melalui EDC yang tersedia disemua Counter Bank Index. Melalui kedua system tersebut nasabah dapat melakukan pembayaran tagihan Telkom, PLN dan beberapa kartu kredit secara online di semua cabang. Bahkan Bank Index dapat melayani Nasabah yang menghendaki adanya pembayaran secara otomatis terhadap tagihan-tagihan tersebut melalui fasilitas Autodebet Bill Payment. Dengan EDC nasabah juga dapat melakukan penyetoran tunai tanpa perlu mengisi slip setoran, dan melakukan transfer ke bank lain anggota ATM Bersama secara real-time online.
To support our services to customers, Bank Index also provides ATMs at several branch offices, and enables the customers to make their payment via EDC available in all Bank Index Teller counters. Through these systems, customers can pay telephone bill (Telkom), electricity bill (PLN) and several credit cards on-line at all branches. Customers can also pay their bills using Autodebit Bill Payment facility if they want to. With the EDC, they can also make cash deposits without filling out deposit slips, and transfer their money through ATM Bersama Network members in real-time online.
Sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia dan dengan dukungan dari PT.Multipolar sebagai pengembang dari core banking Bank Vision, maka pada saat ini Bank Index telah mengadopsi ketentuan PSAK 50-55 untuk sistem akuntasinya.
In accordance to Bank Indonesia Regulation and with the support of PT. Multipolar, the developer of BankVision, Bank Index has already adopted the PSAK 50-55 Regulation in its accounting system.
Kedepan Bank Index akan terus mengupayakan untuk mengembangkan system Teknologi Informasinya dengan menambah layanan E-Channel lainnya serta menambah fitur-fitur layanan yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi di Bank Index.
In the coming future, Bank Index will continue to develop its information system and technology by providing other E-Channel services as well as adding service features that allow the customers to do their transactions in Bank Index easily and conveniently.
Bank Index Selindo
Teknologi Informasi Teknologi dan Sistem Informasi selalu menjadi perhatian dari manajeman Bank Index. Untuk mendukung operasional sehari-harinya Bank Index menggunakan system Aplikasi Core Banking Bank Vision. Dengan system ini semua jaringan kantor terhubung ke pusat data Bank Index, sehingga semua transaksi dapat dilaksanakan secara online di semua cabang secara real time.
66
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Sumber Daya Manusia Strategi pengembangan sumber daya manusia Bank Index diselaraskan dengan Visi perusahaan yaitu, “Menjadi Bank Retail Yang Sehat, Kuat Dan Terpercaya” dan Misi perusahaan yaitu “Memberi Dukungan Terbaik Bagi Usaha Anda”. Secara garis besar hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja dari sisi karyawan dan peningkatan kinerja perusahaan melalui pelayanan terbaik kepada nasabah.
Human Resources Human resource development strategies are aligned with Bank Index’ vision, “To be a financially sound, strong and reliable retail bank” and mission “oroviding the best support for your business”. Broadly speaking, this was done to improve the personnel’s job satisfaction and the corporate performance through the best possible services to customers.
Pengelolaan sumber daya manusia didasarkan pada Perencanaan Kebutuhan Pegawai sampai dengan terpenuhinya kebutuhan di masing-masing unit kerja yang membutuhkan. Perusahaan juga menerapkan sistim Perencanaan Karir yang disesuaikan dengan kebutuhan dasar pegawai akan pelatihan dan pengembangan sehingga pada akhirnya akan diperoleh sumber daya manusia yang loyal dan produktif.
Human resources are managed based on the Planning of the Need for Employees up to the fulfillment of the need for employees in each unit of work. The company also implements the Career Planning systems that are tailored to the basic needs of employees for training and the development of that will eventually acquired human resources are loyal and productive.
Kondisi ini diyakini dapat menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kualitas prima sehingga dapat menjadi “Human Capital” di dalam persaingan bisnis. Pengelolaan sumber daya manusia secara formal dimulai dari seseorang menjadi calon karyawan, sampai dengan berakhirnya hubungan kerja.
This condition is believed to be able to improve the quality of human resources to be in the position of “Human Capital” that will play an important and benefitial roles in the business competition. Human resource management is formally initiated from persons, who are in the position of prospective employees, until the time they have to terminate their services to the bank.
Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang terus meningkat di masa-masa mendatang, Pada tahun 2013 Bank Index telah menyelenggarakan Officer Development Program (ODP). Selain itu Bank Index juga terus mengevaluasi program peningkatan kesejahteraan dan kepuasan kerja karyawan, salah satunya dengan memberikan perlindungan asuransi kesehatan kepada seluruh karyawan tetap beserta keluarganya dengan tujuan terciptanya ketenangan kerja, dan akhirnya mampu meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
To meet the growing need for human resources in the future, In the year 2013 Bank Index conducted a so called Officer Development Program (ODP) training. Besides, Bank Index also continuously evaluated some programs in its efforts to improve the employees’ prosperity and satisfaction to the jobs and professions they are holding. One of the programs was providing health insurance coverage to all employees and their families in order for them to be able to have a conducive and peaceful working condition, and ultimately increase their productivity.
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Rencana pengembangan sumber daya manusia diusahakan semaksimal mungkin sejalan dengan kebutuhan, sekaligus dapat mendukung perkembangan bisnis dan organisasi Bank dimasa yang akan datang.
Human Resource Development Plan
• Program Kerja Sumber Daya Manusia Rencana pengembangan sumber daya manusia diusahakan semaksimal mungkin sejalan dengan kebutuhan, sekaligus dapat mendukung perkembangan bisnis dan organisasi Bank dimasa yang akan datang. Program Kerja Divisi SDM tahun 2014 akan difokuskan pada dua area utama yaitu: 1. Design dan implementasi aktivitas SDM untuk menunjang target Bank Index.
• Working Programs of Human Resources Human resource development plan conducted as much as possible in line with the needs, as well as to support the development of Bank’s business and organization in the future. Work Programme of Human Resources Division in 2014 will be focused on two main areas:
2. Membangun Kapabilitas SDM Membangun kapabilitas SDM untuk mempertahankan kinerja yang lebih baik dengan melakukan antara lain pengembangan struktur SDM dan kapabilitasnya dalam melayani kebutuhan bisnis, pengembangan karyawan sebagai garda depan perusahaan,
1. Design and implementation of Human Resources activities to support the target of Bank Index. • Human Resources Division will implement a range of activities that support the target of the Bank to improve the quality of service to the employees as well as ensuring that the company becomes a promising option for employees. • The activities that will be conducted such as the development of the organization, the fulfillment of qualified human resources, focus on employee development plans, improve performance based culture, make a policy on plan of human resources increase, and control costs associated with human resources.
2. Building Human Resources Capability Building Human Resources capability to maintain a better performance by, among others, developing human resources structure and capabilities in serving the needs of businesses, developing employees as a vanguard company, implementing a system
Bank Index Selindo
• Divisi SDM akan mengimplementasikan berbagai aktivitas yang mendukung target Bank dengan meningkatkan kualitas jasa layanan kepada karyawan serta memastikan bahwa perusahaan menjadi tempat pilihan yang menjanjikan bagi para karyawan. • Aktivitas yang akan dilakukan antara lain melalui pengembangan organisasi, pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas, fokus terhadap rencana pengembangan karyawan, meningkatkan budaya berlandaskan kinerja, membuat kebijakan mengenai rencana penambahan sumber daya manusia, serta mengendalikan biaya-biaya yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
Human resource development plan will be carried out as effectively as possible in line with the needs, as well as to support the development of bank’s business and organization in the future.
68
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
mengimplementasikan sistem strategi pengukuran kinerja dan penghargaan, memperkuat kapabilitas unit pelatihan, mengembangkan kapabilitas tingkat Sumber Daya Manusia yang kompetitif dan sesuai dengan kebijakan SDM.
of performance measurement and reward strategies, strengthening the capability of the training unit, and developing the capability of Human Resources level which is competitive and in accordance with Human Resources policies.
Sementara itu, dalam rangka pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dimasa yang akan datang, selain membuat beberapa program training tertentu seperti pelatihan Account Officer, Front Office dan lainya, baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal, Bank Index juga akan mengadakan program pelatihan Officer Development Program (ODP) angkatan VI, yang direncanakan berlangsung pada Semester I-2014.
Meanwhile, in order to meet the needs of qualified Human Resources in the future, in addition to making some specific training programs such as Accounts Officer Training, Front Office Training and others which are conducted internally or externally, Bank Index will also conduct training of Officer Development Program (ODP) class VI, which is planned to take place during the first semester 2014.
• Pendidikan & Pelatihan Khusus untuk pengembangan sumber daya manusia, perencanaan pelatihan dan seminar untuk karyawan mengacu ketentuan pemenuhan mininimal biaya training dan analisa kesenjangan antara persyaratan kompetensi minimal yang dibutuhkan suatu jabatan tertentu dengan kualitas pegawai (skill, knowledge & attitude) saat ini. Jalur-jalur pendidikan & pelatihan adalah sebagai berikut: 1. Basic Training Merupakan training dasar yang diberikan kepada pegawai yang baru masuk sebagai keterampilan dasar yang harus dimiliki agar pegawai tersebut bisa bekerja atau menduduki jabatan tertentu. Basic training dilaksanakan secara berkesinambungan sejalan dengan penambahan karyawan. Basic training misalnya adalah : Pelatihan Front Office, Manajemen Resiko (untuk jabatan tertentu sesuai persyaratan sertifikasi), Pelatihan Bancassurance dan sebagainya. 2. Jalur Kepangkatan Pelatihan yang wajib diikuti oleh pegawai untuk mencapai tingkat kepangkatan dan jabatan tertentu. Pelatihan yang dimaksud misalnya adalah Officer Development Program.
• Education & Training Specifically for human resource development, planning of training and seminars for employees refers to the provision of minimal compliance of cost of training and analysis of the gap between the requirements of minimum competency which is required in a particular position and the quality of employees (skills, knowledge and attitude) at this time. Pathways of education and training are as follows: 1. Basic Training Basic training is given to new employees as a basic skill in order the employees can work or occupy a particular position. Basic training conducted continuously in line with the addition of employees. The examples of basic training are Front Office Training, Risk Management Training (for certain positions corresponding certification requirements), Bancassurance Training and so on.
2. Career Path This training is mandatory for employees to achieve a certain level of rank and position. The example of this training is Officer Development Program.
Jenjang Pendidikan Karyawan per 31 Desember 2013 Employee Education Level as of 31 December 2013 2012 259 84 240 25 6 614
Sepanjang tahun 2013, secara garis besar pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Training Aplikasi Remittance 2. Training Credit Specialist 3. Training Analisa kredit for SME’s 4. Training Coaching for Peak Performance 5. Training Fraud Control Plan & Whistleblower Program 6. Training Front Office 7. Officer Development Program (ODP) angkatan V 8. Training Beauty Class 9. Training Leadership Coaching 10. Training General Banking 11. Training APU & PPT 12. Training Know Your Customers (KYC) 13. Training Analisa Kredit 14. Training Services Exellance 15. Tarining International Banking 16. Training Treasury & ALCO 17. Training Selling Skill 18. Supervisory Management 19. Seminar & Workshop
The following list shows education and training activities conducted in 2013:
Kebijakan Remunerasi Fungsi dan tujuan kebijakan remunerasi Bank Index adalah untuk menetapkan paket remunerasi yang memadai dan seimbang dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan. Bank Index sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan pada semua lapisan. Kebijakan remunerasi tersebut adalah:
Remuneration Policy The function and objective of the remuneration policy in Bank Index is to provide a remuneration package that is sufficient and reflects the responsibilities and duties of each individual employee. Bank Index takes interest in ensuring a fair employee benefit for all levels. The remuneration policy is as follows:
1. 2. 3. 4. 5.
Remittance Appication Training Credit Specialist Training Credit Analysis for SME’s Training Coaching for Peak Performance Fraud Control Plan & Whistleblower Program
6. Front Office Training 7. Officer Development Program (ODP)- V 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
Training Beauty Class Leadership Coaching General Banking Training APU & PPT Training Know Your Customers (KYC) Training Credit Analysis Training Services Exellance Training International Banking Training Treasury & ALCO Training Selling Skill Training Supervisory Management Seminar & Workshop
Bank Index Selindo
2013 267 85 236 29 6 623
S1 & Pasca Sarjana/Graduate & Post Graduate D1-D3/Sarjana Muda /Diploma SLTA/Senior High SLTP/Junior High SD/Elementary Total Karyawan/Total Personnel
70
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
•
•
•
•
•
•
Gaji Pokok Gaji pokok semua karyawan ditinjau sekali setiap tahun. Penyesuaian tahunan gaji pokok mencakup 2 (dua) komponen, yaitu penyesuaian karena inflasi dan peningkatan gaji yang ditinjau dari prestasi kerja. Tunjangan Jabatan (tidak berlaku untuk Direksi) Tunjangan jabatan ditentukan sesuai dengan pangkat/jabatan yang dipegang oleh masing-masing karyawan. Tunjangan Uang Makan dan Transport Tunjangan uang makan dan transport adalah tunjangan harian yang berlaku untuk semua karyawan, kecuali Direksi dan Kepala Divisi. Tunjangan uang makan dan transport diberikan berdasarkan kehadiran jumlah hari kerja masing-masing karyawan setiap bulannya. Penggantian Biaya Transport Penggantian biaya transport diterima oleh Direksi, Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang/ Capem yang besarnya ditentukan sesuai dengan pangkat/jabatan masing-masing. Yang termasuk dalam kategori biaya transport adalah biaya bensin, biaya parkir dan biaya karcis tol. Kendaraan Mobil Setiap Direksi, Kepala Divisi serta Pimpinan Cabang/Capem mendapat fasilitas kendaraan operasional. Untuk Kepala Divisi dan Pimpinan Cabang/Capem, kendaraan mobil juga dapat berfungsi sebagai kendaraan operasional. Penggantian Biaya Pulsa Handphone Setiap Direksi, Kepala Divisi, Pimpinan Cabang/Capem, dan Account Officer mendapat tunjangan pembelian pulsa handphone sesuai dengan batas yang telah ditentukan.
•
Basic Salary Employee salaries are reviewed once a year. The yearly salary adjustment is made based on 2 factors which are, inflation and employee performance appraisal.
•
Structural Allowance (not applicable to the Board of Directors) Structural allowance is given based on the rank/position of the Officers.
•
Lunch and Transport Allowance Lunch and transport allowance is distributed to all employees, except Board of Directors and Division Heads, based on a daily given rate. The monthly lunch and transport allowance is calculated based on the total number of working days attended in the given month. Transportation Cost Subsidy Transportation cost subsidy is available to Board of Directors, Division Heads and Branch or Sub-Branch Managers based on their respective ranks. The costs classified under this category include petrol, parking and toll fees.
•
•
•
Company Car Company car is available to Board of Directors, Division Heads and Branch or Sub-Branch Managers. The Division Heads’ and Branch/Sub-Branch Managers’ company cars also functions as operational cars. Reimbursement for Mobile Phone Usage Every Director, Division Head, Branch Office Manager/Sub-Branch Office Manager and Account Officer receive an allowance in accordance with the purchase of mobile phones refill expenses in specified limits.
Tunjangan Kesehatan Bank Index mengikut-sertakan Karyawan Tetap dan Keluarga ke dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan melalui kerjasama dengan PT.Asuransi Jiwa In health Indonesia, yang meliputi 4 macam manfaat utama yaitu: • Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama • Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan • Pelayanan Rawat Inap • Pelayanan Obat Kelas (plan) dari jaminan pemeliharaan kesehatan untuk masing-masing karyawan dan keluarga ditentukan berdasarkan jabatan karyawan yang diatur dengan Memo Internal tersendiri. • Bonus Akhir Tahun Bonus akhir tahun ditetapkan berdasarkan nilai prestasi kerja masing-masing karyawan dan kinerja Bank pada akhir tahun. • Tunjangan Hari Raya (THR) Tunjangan hari raya adalah hak setiap pegawai Bank Index yang jumlahnya dihitung dari jumlah total gaji pokok dan tunjangan jabatan. THR umumnya dibagikan pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. • Tunjangan Produktivitas Teller Direksi telah menetapkan pemberian tunjangan produktivitas kepada Petugas Teller yang dihitung berdasarkan rata-rata transaksi harian tunai dan non tunai pada suatu periode (setiap triwulan) di masing-masing kantor Cabang & Capem. Besarnya tunjangan produktifitas berlaku sama untuk Teller, Senior Teller dan Head Teller.
•
Kepemilikan Saham Bank Pada Direksi dan Dewan Komisaris • Semua anggota Direksi tidak memiliki kepemilikan saham pada Bank Index. • Semua anggota Dewan Komisaris tidak memiliki kepemilikan saham pada Bank Index.
Shareholdings of Directors and Board of Commissioners • All members of the Board of Director do not own any shares in the Bank. • All members of the Board of Commissioners do not own any shares in the Bank.
Health Benefits Bank Index covers all Permanent Employees and their family members in Health Insurance program in collaboration with PT.Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia. The scheme provides four kinds of main benefits: • First Level Outpatient Service • Advanced Level Outpatient Services • Inpatient Services • Drug Provison/ Insurance The grade (plan) of health care insurance for each employee and his/her family members shall depend on the position he/she holds in the company set out by Internal Memo.
• Year-End Bonus Year-end bonus is allocated based on the Bank’s year-end performance as well as the performance appraisal of each employee. • Hari Raya Allowance Hari Raya allowance, or THR, is given to all employees based on the monthly salary (plus structural allowance, if any) and distributed a few weeks before the Hari Raya Idul Fitri. • Teller Productivity Allowance Board of Directors has determined that the productivity benefit provided to Tellers depends on his or her average daily transactions of cash and non cash in a period (each quarter) in each branch & sub-branch office. The amount received for his/her productivity benefit applies equally to each Teller, Senior Teller and the Head Teller.
Bank Index Selindo
•
72
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Struktur Kepemilikan & Pengurus/Shareholders & Management Structure PT BANK INDEX SELINDO
PT. KAZANAH INDEXINDO (70%) DAFTAR PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS 1. 2. 3. 4. 5.
KURNADI SETIAWAN MULYO SETIAWAN JOKO SETIAWAN YOHAN SETIAWAN HANSEN SETIAWAN
(20%) (20%) (20%) (20%) (20%)
PT. ASSETA SELINDO (23,33%) DAFTAR PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDERS 1. 2. 3.
ALWI SETIAWAN LIFI SADIKIN SENTOSA SETIAWAN
(75,00%) (12.50%) (12.50%)
KURNADI SETIAWAN (5%)
ALWI SETIAWAN (1,67%)
Kepemilikan Silang Terdapat kepemilikan silang saham Bank Index, dimana Bapak Kurnadi Setiawan juga memiliki 20% saham pada PT. Kazanah Indexindo (Pemegang Saham Bank Index), dan Bapak Alwi Setiawan memiliki 75,00% saham pada PT. Asseta Selindo (Pemegang Saham Bank Index).
Cross Shareholdings There are 2 cross shareholdings recorded, where Mr. Kurnadi Setiawan also owns 20% shares in PT. Kazanah Indexindo (Bank Index Shareholder), and Mr. Alwi Setiawan owns 75,00% shares in PT. Asseta Selindo (Bank Index Shareholder).
Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Dengan Bank Dalam perkembangannya, Bank Index mempunyai beberapa transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan Bank. Transaksi-transaksi tersebut telah dilaksanakan dengan persyaratan yang sama dengan persyaratan yang berlaku bagi pihak ketiga. Transaksi-transaksi yang dimaksud adalah: 1. Sewa gedung dan ruang kantor 2. Transaksi perbankan umum
Transactions with Related Parties
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Dalam laporan Penyediaan Dana dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia, dilaporkan bahwa penyediaan dana kepada pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa (pihak terkait) dengan Bank Index tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan BMPK.
Lending to Related Parties According to the Provision of Funds and Legal Lending Limit Report submitted to Bank Indonesia, it was apparent that lending to related parties did not violate or exceed the Legal Lending Limit.
Mitra Usaha Beberapa mitra usaha Bank Index adalah sebagai berikut: • Bank-Bank Pemerintah • Bank-Bank Pembangunan Daerah (BPD) • Bank-Bank Swasta Nasional • Kantor Cabang Bank Asing di Jakarta • Perusahaan-Perusahaan Asuransi • PT. Aplikanusa Lintasarta
Business Partners The following are business partners working together with Bank Index: • Government (State) Banks • Regional Development Banks (BPD) • Domestic Commercial Banks • Branches of Foreign Banks in Jakarta • Insurance Companies • PT. Aplikanusa Lintasarta
In the process of business development, Bank Index has made several transactions with related parties. These transactions have been carried out with the same conditions and treatment as any other transactions with third parties. The transactions described are as follows:
1. Office space and building rental 2. Regular banking transactions
• • • • • • • • • • •
PT. Artajasa Pembayaran Elektronis PT. Multipolar, Tbk PT. Metalogic Infomitra PT. Sarana Yukti Bandhana PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT. Commonwealth Life PT. Kelola Jasa Arta PT. Value Data Indonesia Sekolah-Sekolah Swasta PT Karya Digital PT. Daymar Jaya Indonesia
PT. Artajasa Pembayaran Elektronis PT. Multipolar, Tbk. PT. Metalogic Infomitra PT. Sarana Yukti Bandhana PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT. Commonwealth Life PT. Kelola Jasa Arta PT. Vaue Data Indonesia Private Schools PT. Karya Dogital PT. Daymar Jaya Indonesia
Perubahan Penting Yang Terjadi Pada Tahun 2013 Perubahan penting yang terjadi pada tahun 2013 adalah, bahwa Rapat Umum Pemegang Saham yang berlangsung pada tanggal 2 April 2013 telah memberi persetujuan atas pengunduran diri Bapak Alwi Setiawan selaku Wakil Presiden Komisaris.
Significant Changes and Events in 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sebagai wujud dari tanggung jawab sosial, selama tahun 2013 Bank Index telah melakukan beberapa kali kegiatan sosial, diantaranya adalah pemberian bantuan kepada warga korban banjir di Muara Baru – Penjaringan – Jakarta Utara pada bulan Januari 2013, dan pemberian bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi – Rokatenda – Pulau Palue – Flores – Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan November 2013.
Corporate Social Responsibility As a form of social responsibility, during the year 2013 Bank Index has made several social activities, including the provision of assistance to flood victims in Muara Baru - Penjaringan – Jakarta Utara in January 2013, and the provision of humanitarian assistance to the refugees - Rokatenda – Pulau Palue - Flores - Nusa Tenggara Timur (NTT) in November 2013.
INFORMASI PERUSAHAAN
CORPORATE INFORMATION
Susunan Pemegang Saham Susunan Pemegang Saham Bank Index per 31 Desember 2013 sebagai berikut:
Shareholders Organizational Structure Shareholders as of 31 December 2013:
Important changes that occur in 2013 is that the General Meeting of Stockholders held on 2 April 2013 has given approval for the resignation of Mr. Alwi Setiawan as Vice President Commissioner.
Pemegang Saham/Shareholders PT. Kazanah Indexindo PT. Asseta Selindo Kurnadi Setiawan Alwi Setiawan Total
Nominal/Quantity (Rp) 157.500.000.000 52.500.000.000 11.251.000.000 3.750.000.000 225.001.000.000
% 70,00 23,33 5,00 1.67 100,00
Bank Index Selindo
• • • • • • • • • • •
74
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Struktur Organisasi Organization Structure
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Presiden Direktur President Director
Biro Direksi Corporate Secretary Sekretaris Secretary
Direktur Bisnis Business Director
Divisi Bisnis Business Division
Commercial Group
Consumer & Micro Group
Direktur Operasi Business Director
Divisi Operasi Operational Division
Direktur Bisnis Support Business Support Director
Divisi Internasional International Division
Divisi Kredit Support Credit Support Division
Branch Operation Support
Operasi Internasional International Operation
Administrasi Kredit Credit Administration
Credit Review
Akunting Accounting
Export & Import
Laporan & Monitoring Reporting & Monitoring
Remedial & Controll
Adm. Legal Legal Administration
Branch Supervision
Treasury Settlement
Management Information System
Appraisal
Komite Eksekutif (Excecutive Comitee) - Komite Kredit (Credit Committee) - Komite Manajemen Risiko (Risk Management Committee) - Komite TSI (IT Committee) - Komite Asset - Liability (Asset - Lialibity Committee) - Komite Treasury (Treasury Committee)
Bank Index Selindo
Komite GCG (GCG Committee) - Komite Audit (Audit Committee) - Komite Pemantau Risiko (Risk Monitoring Committee) - Komite Remunerasi dan Nominasi (Remuneration and Nomination Committee)
SKAI Internal Audit
Direktur Pengembangan Bisnis Business Development Director
Divisi Pengembangan Bisnis Business Development Division
Divisi IT & E-Channel IT & E-Channel Division
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Divisi SDM HR Division
Divisi Treasury Treasury Division
Corporate Strategy
Teknologi Informasi Information Technology
Administrasi SDM HR Administration
Kepatuhan Compliance
Money Market
Business Development
ATM & Card Center
Recruitment & Training
Risk Management
Capital Market
Umum General Affairs
Security Admin Employee Relations
UKPN KYC
Forex
Funding & Service
76
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Riwayat Hidup Dewan Komisaris Curriculum Vitaes of The Board Of Commissioners
Timoty E. Marnandus Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Bandar Lampung tahun 1946. Memperoleh gelar MBA dari University of Southern California, Los Angeles pada tahun 1988. Berpengalaman di bidang perbankan lebih dari 35 tahun. Beliau juga aktif sebagai pengajar pada Universitas Indonesia. Sebelum menjadi Komisaris Utama Bank Index pada pertengahan tahun 2010, beliau sempat menjadi Managing Director pada Bank Danamon (1976-1987), Presiden Direktur pada Bank Arta Pusara (1987-1989), Direktur Utama Bank Haga (1989-2000), Komisaris Utama Bank Hagakita (2000-2008), dan Komisaris Utama pada Rabobank International Indonesia (20082009). Selain itu beliau juga sempat menjadi Komisaris dibeberapa perusahaan, di antaranya PT. Bhakti Karya Vita.
Timoty E. Marnandus President Commissioner Indonesian, born in Bandar Lampung, 1946. He obtained his MBA in 1988 from University of Southern California, Los Angeles. More than 35 years of banking working experience. He is also an active lecturer at University of Indonesia. Prior to serving as President Commissioner of Bank Index in mid-2010, he had worked as Managing Director of Bank Danamon (1976-1987), President Director of Bank Arta Pusara (19871989), President Director of Bank Haga (19892000), President Commissioner of Bank Hagakita (2000-2008), and President Commissioner of Rabobank International Indonesia (2008-2009). In addition, he has also held the position of Commissioner in several companies, including PT. Fajar Surya Perkasa and PT. Bhakti Karya Vita.
Joko Setiawan Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1974. Memulai karir sebagai konsultan riset pemasaran pada Frank Small & Associates, Indonesia. Bergabung dengan Bank Index sejak tahun 1998 sebagai General Manager. Sebelum mejadi Komisaris Bank Index pada tahun 2011, beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing. Menyelesaikan pendidikan formal pada University of Southern California, Los Angeles, USA dan American Graduate School of International Management, Phoenix, USA untuk gelar Master of International Business and Political Economy.
Joko Setiawan Commissioner Being Indonesian citizen who was born in Jakarta in 1974, he started his career as a marketing research consultant at Frank Small & Associates, Indonesia. He joined Bank Index in 1998 as General Manager. Prior to having the commissioner position in 2011, he served as Head of Marketing Division. He completed his formal education at the University of Southern California, Los Angeles, USA, and obtained Master Degree in International Business and Political Economy from the American Graduate School of International Management, Phoenix, USA.
2
3
4
1. Timoty E. Marnandus 2. Joko Setiawan 3. Arief Effendie 4. Bosur Simatupang
Arief Effendie Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya tahun 1945. Pendidikan terakhir di Universitas Pajajaran Bandung Jurusan Adiministrasi Niaga. Berpengalaman di bidang perbankan khususnya PT. Bank Bumi Daya selama kurang lebih 35 (tiga puluh lima) tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Index sejak tahun 2001 hingga sekarang.
Arief Effendie Commissioner Indonesian, born in Surabaya, 1945. Graduated from Pajajaran University in Bandung majoring in Trade Administration. Having more than 35 years of experience in banking, specifically at PT Bank Bumi Daya. Appointed as Independent Commissioner of Bank Index since 2001.
Bosur Simatupang Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Tarutung (Sumatera Utara) tahun 1952. Lulus dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia Jakarta, Jurusan Akuntansi pada tahun 1989. Berpengalaman di bidang perbankan di mulai sejak tahun 1975 pada PT. Bank Bumi Daya, kemudian bergabung dengan Bank Mandiri sampai dengan tahun 2007, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Cabang Bank Mandiri Cabang Jakarta Cik Ditiro. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank Index sejak tahun 2008.
Bosur Simatupang Commissioner Indonesian, born in Tarutung (North Sumatera), 1952. Graduated in 1989 from Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia in Jakarta majoring in Accounting. Started his banking career with PT Bank Bumi Daya in 1975, then joined Bank Mandiri until 2007 with the last position as a Branch Manager in Cik Ditiro Branch, Jakarta. Recently appointed as Independent Commissioner of Bank Index in 2008.
Bank Index Selindo
1
78
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Riwayat Hidup Direksi Curriculum Vitaes of The Board Of Directors
Charlie Paulus Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Flores tahun 1958. Berpengalaman di bidang perbankan selama kurang lebih 26 (dua puluh enam) tahun. Mulai meniti karir di bidang perbankan dengan bergabung pada Bank Panin dan kemudian bergabung dengan beberapa Bank Swasta serta perusahaan jasa keuangan hingga akhirnya menempati jabatan sebagai Presiden Direktur Bank Index sampai sekarang. Sebelumnya menjadi Komisaris Utama pada Bank Kesawan serta pernah menjadi Direktur pada Bank Deka Jakarta (1994), Presiden Direktur Bank Danpac (1997-2001), Direktur Batara Finance (2003), Direktur Utama Batara Finance (20042005). Menyelesaikan pendidikan formal dan memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Teknik / Teknis Gas & Petrokimia Universitas Indonesia dan mendapat gelar Master di bidang Manajemen dari Arthur D.Little School of Management, Boston – USA. Mengikuti beberapa pendidikan informal antara lain pada Institut Bankir Indonesia (IBI) dan University of California, Irvine – USA.
Charlie Paulus President Director Indonesian, born in Flores, 1958. A banker with more than 26 years of experience. Began his banking career in Bank Panin and several other private banks, including finance companies until appointed as President Director of Bank Index in 2007. He was a President Commissioner of Bank Kesawan and as a Director of Bank Deka Jakarta (1994), President Director of Bank Danpac (1997 – 2001), Director of Batara Finance (2003), and President Director of Batara Finance (2004-2005). Graduated from University of Indonesia majoring in Gas & Petrochemical Engineering. Obtained Masters Degree in Management from Arthur D. Little School of Management, Boston – USA. Attended several courses in Institut Bankir Indonesia (IBI) and University of California, Irvine – USA.
Jusuf Lukito Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1966. Saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis Support sejak Juli 2008. Memulai karir sebagai Account Officer, Indonesian Corporate Division, Bank of Tokyo. Bergabung dengan Bank Index sejak Agustus 1993 dengan jabatan sebagai Direktur Marketing dan Kredit. Menyelesaikan pendidikan formal pada Iowa State University Ames, Iowa USA, Bachelor of Business Administration.
Jusuf Lukito Director Indonesian, born in Jakarta, 1966. Currently holds the position of Director of Business Support since July 2008. Started his career in Bank of Tokyo as Indonesian Corporate Division Account Officer. Joined Bank Index since August 1993 as Credit & Marketing Director. Holds a Bachelor Degree majoring in Business Administration from Iowa State University - Ames, Iowa, USA.
2
5
6
3
1. Charlie Paulus 2. Jusuf Lukito 3. Soesilo Basoeki 4. Ationo Teguh Basuki 5. Andreas Danny Soesanto 6. Daniel Satyawan
Soesilo Basoeki Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Kendal, Jawa Tengah tahun 1942. Memulai karir Perbankan pada Bank Umum Negara / BNI unit IV tahun 1963, yang kemudian pada tahun 1970 berubah menjadi Bank Bumi Daya (BBD), sampai dengan tahun 1998. Terakhir menjabat sebagai Direktur PT. Bank Tiara Asia. Bergabung dengan Bank Index sejak February 2000 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Menyelesaikan pendidikan formal di Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan & Perbankan (PTIKP) dan Universitas Krisnadwipayana tahun 1979.
Soesilo Basoeki Director Indonesian, born in Kendal, Central Java, 1942. Joined Bank Umum Negara / BNI unit IV in 1963, which was then changed into PT Bank Bumi Daya (BBD) in 1970. Stayed at BBD until 1998. He was a Director of PT Bank Tiara Asia before joining Bank Index. Joined Bank Index as Compliance Director in February 2000 until present. Graduated from Perguruan Tinggi Ilmu Keuangan & Perbankan (PTIKP) and University of Krisnadwipayana in 1979.
Ationo Teguh Basuki Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Malang, Jawa Timur tahun 1960. Bergabung dengan Bank Index sejak Juni 2008 dengan jabatan Direktur Pengembangan Bisnis. Selesai mengikuti Officer Development Program (ODP) Bank Panin pada tahun 1987, beliau memulai karir perbankan sebagai Account Officer pada Bank Panin Cabang Utama Jalan Kopi Jakarta tahun 1988. Jabatan terakhir di Bank Panin sebagai Kepala Bidang Operasi Cabang Utama Senayan. Sebelum bergabung dengan Bank Panin, pada tahun 1986-1987 sempat bekerja pada PT Elnusa Well Logging sebagai Junior Field Engineering. Menyelesaikan pendidikan formal pada Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1985 jurusan Teknik Elektro.
Ationo Teguh Basuki Director Indonesian, born in Malang, East Java, 1960. Joined Bank Index as Director of Business Development in June 2008. His career in banking started after attending Bank Panin Officer Development Program (ODP) in 1987, and went on to become an Account Officer in Bank Panin Main Branch in Jalan Kopi Jakarta in 1988. His last position in Bank Panin was as Operational Head in Senayan Branch. Before joining Bank Panin, he worked as a Junior Field Engineering of PT Elnusa Well Logging. Graduated from Institut Teknologi Bandung (ITB) in 1985 majoring in Electrical Engineering.
Bank Index Selindo
4
1
80
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Andreas Danny Soesanto Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1954. Mulai karir perbankan sebagai Staff Customer Support pada Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia tahun 1975 hingga 1979. Pada tahun 1979 hingga 1991 bergabung dengan Overseas Express Bank (OEB), dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian EksporImpor (Eksim). Pada tahun 1991 hingga 1997 bergabung dengan Bank Harmoni Internasional dengan Jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Operasional. Setelah sempat bergabung dengan Bank Metropolitan Raya pada tahun 1997-1999 dan Bank Patriot pada tahun 20002001, beliau kembali bergabung dengan Bank Harmoni Internasional (BHI) hingga tahun 2007 sebagai Direktur Operasional. Ditunjuk sebagai Direktur Operasional Bank Index sejak Juni 2008. Menyelesaikan pendidikan formal pada Universitas Kristen Djaja – Jakarta pada tahun 1986.
Andreas Danny Soesanto Director Indonesian, born in Jakarta, 1954. Started his banking career as Customer Support staff in Bank Perkembangan Pelayaran Indonesia from 1975 until 1979. Joined Overseas Express Bank (OEB) from 1979 until 1991 with the last position as Export-Import Department Head. Joined Bank Harmoni Internasional from 1991 until 1997 with the last position as Operational Division Head. He briefly joined Bank Metropolitan Raya in 1997-1999 and Bank Patriot in 20002001. After which, he rejoined Bank Harmoni Internasional until 2007 as Operational Director. He was appointed as Director of Operations in Bank Index since June 2008. Graduated from Universitas Kristen Djaja, Jakarta in 1986.
Daniel Satyawan Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1962. Lulus dari Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Parahyangan – Bandung, Jurusan Akuntansi pada tahun 1986, dan lulus S2 dari Universitas Gadjah Mada- Jogyakarta, jurusan Manajemen Keuangan pada tahun 2012. Bepengalaman di bidang perbankan di mulai sejak tahun 1987 pada Bank Danamon, kemudian bergabung dengan Hagabank (19892004) sebagai Direktur Kredit & Marketing, dan Bank Hagakita (2004-2008) sebagai Direktur Utama. Sebelum bergabung dengan Bank Index pada pertengahan tahun 2010, beliau juga sempat menjadi Business Development Executive pada PT.Sentra Usahatama Jaya (2008-2009) dan Staf Khusus Direksi pada Bank Bumi Arta (Jan-April 2010).
Daniel Satyawan Director Indonesian, born in Jakarta in 1962. Graduated from the Faculty of Economics, Catholic University of Parahyangan - Bandung, majoring in Accounting in 1986, and graduated from the University of Gadjah Mada-Yogyakarta, majoring in Financial Management (master degree) in 2012. Experienced in banking since joining Danamon Bank in 1987, then he joined Hagabank (1989-2004) as the Director of Credit & Marketing, and Hagakita Bank (2004-2008) as the Managing Director. Prior to joining Bank Index in mid-2010, he also became a Business Development Executive at PT.Sentra Usahatama Jaya (2008-2009) and the Special Staff of Board of Directors at Bank Bumi Arta (Jan-April 2010).
Riwayat Hidup Pejabat Eksekutif
Curriculum Vitaes of Executive Officers
2
4
5
1. Dadan Ichwan Suardi 2. Wira Sagaro Husien 3. Tjipto Santoso 4. Darniadi 5. T. Lamury 6. Teddy Timotius Mawei 7. Cipto
3
6
7
Bank Index Selindo
1
82
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Dadan Ichwan Suardi Kepala Divisi Operasional Warga Negara Indonesia, lahir di SubangJawa Barat tahun 1966. Memulai karir di bidang perbankan pada tahun 1990 sebagai Operasional Officer pada PT. Bank Alfindo dan bergabung dengan Bank Index pada tahun 1993 sebagai Deputy Manager Operasional dan sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Operasional. Menyelesaikan pendidikan formal pada Universitas Jayabaya Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Administrasi Negara.
Dadan Ichwan Suardi Operational Division Head Indonesian, born in Subang, West java, 1966. Started his banking career as an Operational Officer in PT Bank Alfindo in 1990. Joined Bank Index in 1993 as Deputy Operational Manager and currently holds the position of Operational Division Head. Graduated from Social & Political Sciences Faculty of Jayabaya University majoring in State Administration.
Wira Sagaro Husien Kepala Divisi Pendukung Kredit Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tahun 1966. Memulai karir sebagai akuntan pada PT. Dempo Makmur Motor. Mulai meniti karir di bidang Perbankan dengan bergabung pada Bank Prima Ekspress sebagai Audit Department Head kurang lebih selama 13 (tiga belas) tahun dan bergabung dengan Bank Index pada pertengahan tahun 2003 di Bagian Corporate Planning sebagai Deputy Manager. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Pendukung Kredit. Menyelesaikan pendidikan pada Universitas Kristen Djaya Jakarta, Fakultas Ekonomi Jurusan Akutansi tahun 1990.
Wira Sagaro Husien Credit Support Division Head Indonesian, born in Jakarta, 1966. Started his career as an accountant in PT Dempo Makmur Motor. His banking career began when he joined Bank Prima Express as an Audit Department Head for about 13 years. Joined Bank Index in the middle of 2003 as Deputy Manager of Corporate Planning, he is currently the Credit Support Division Head. Graduated in 1990 from Universitas Kristen Djaya Jakarta, Faculty of Economics majoring in Accounting.
Tjipto Santoso Kepala Divisi International Warga Negara Indonesia, lahir di Bagansiapiapi, Riau tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan formal S1 pada Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) tahun 1994 dan S2 pada Universitas Tarumanagara (UNTAR) tahun 2009. Bergabung dengan Bank Hagakita sampai tahun 1999, dan dengan Bank Haga sampai tahun 2008 sebagai Head of International Banking Operation. Bergabung dengan Bank Index pada tahun 2008 sebagai Kepala Divisi Internasional.
Tjipto Santoso International Banking Division Head Indonesian, born in Bagan Siapi-api, North Sumatera, 1972. Started his banking career as an Accounting Staff in Bank Prima Express in 1989. He later joined Bank Umum Nasional (BUN) from 1991 – 1993 as Export-Import Staff. After completing his Bachelors Degree in 1994 and Masters Degree in 2009, from Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), he joined Bank Hagakita where he worked until 1999, then transferred to Bank Haga where he stayed until 2008. He joined Bank Index in 2008 as International Banking Division Head.
Darniadi Business Development Division Head Indonesian citizen, born in Aceh Besar in 1962. He holds a degree in Economics from Syiah Kuala University (Unsyiah) Banda Aceh in 1988. Began his banking career by joining Bank Central Asia (BCA) Banda Aceh Branch in 1988 with his last position as Head of the Domestic Affairs-1 (DN1). Then, he successively joined Bank Summa in 1990 as an officer at Funds & Services Division, Tata Bank International in 1993 as Business Development Manager and in 1999 joined Bank Artamedia as Assistant Vice President (AVP). In the years 2002-2009 became Senior Manager of Corporate Planning at Bank Permata, and later began joining Bank Index in 2009.
T. Lamury Kepala Divisi Treasury Warga Negara Indonesia, lahir di Flores pada tahun 1951. Mulai meniti karir di bidang perbankan sejak tahun 1974 bergabung dengan Algemene Bank Nederland NV yang kemudian berubah namanya menjadi ABN Amro, Jakarta sebagai Staff Bills Dept dan staff Dealing Room, bergabung dengan Bank Summa pada tahun 1990 sebagai Chief Dealer selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. Pada tahun 1994 bergabung dengan PT Bank Nusa International sebagai Dept Head Treasury, kemudian bergabung dengan PT Bank Bali sebagai Dept. Head Treasury Risk Management selama 2 (dua) tahun dan dimutasikan sebagai Kepala Divisi Treasury yang kemudian berubah namanya menjadi PT Bank Permata selama 2(dua) tahun. Pada tahun 2003 bergabung dengan PT Bank Shinta dan menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury & International Banking dan pada tahun 2004 bergabung dengan PT Bank Panin Tbk. sebagai Kepala Bagian Manajemen Risiko untuk Bidang Treasury & Likuiditas. Mulai bergabung dengan
T.Lamury Treasury Division Head Indonesian, born in Flores, 1951. Started his banking career with in ABN Bank - later become ABN Amro Bank since 1974 as bills Dept Officer and Dealer. In 1990 joined PT Bank Summa as Chief Dealer and in 1994 joined PT Bank Nusa International as Treasury Dept. Head. In 1998 joined PT Bank Bali as risk management officer to take care of managing bank’s foreign exchange risk and liquidity risk for 2 (two) years and become Treasury Division Head when said bank merged changed its name become PT Bank Permata for 2 (two) years). In 2003 joined PT Bank Shinta as Treasury & International Banking Division Head. In 2004 joined PT Bank Panin Tbk as risk management officer to take care of bank’s foreign exchange and liquidity risk. Joined Bank Index at the beginning of 2010 as Treasury Division Head. Graduated from Academy of Secretary & Management of Indonesia, Jakarta in 1974. Since 1978 onward participated on the training held by ABN Branches in Singapore, Malaysia, Hongkong and
Bank Index Selindo
Darniadi Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Warga Negara Indonesia, lahir di Aceh Besar tahun 1962. Meraih gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh pada tahun 1988. Karir perbankan dimulai dengan bergabung bersama Bank Central Asia (BCA) Cabang Banda Aceh pada tahun 1988 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Dalam Negeri-1 (DN1). Kemudian secara berturut bergabung dengan Bank Summa pada tahun 1990 sebagai officer pada Divisi Dana & Jasa, dengan Bank Tata International pada tahun 1993 sebagai Business Development Manager dan pada tahun 1999 bergabung dengan Bank Artamedia sebagai Assistant Vice President (AVP) – Staff Khusus Direksi. Pada tahun 2002-2009 menjadi Corporate Planning Senior Manager pada Bank Permata, dan selanjutnya bergabung dengan Bank Index mulai tahun 2009.
84
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Bank Index pada awal tahun 2010 sebagai Kepala Divisi Treasury. Pendidikan formal pada Akademi Sekretaris & Manajemen Indonesia pada tahun 1974 dan sejak tahun 1978 mengikuti pelatihan di bidang Treasury / Asset & Liability Management di dalam dan di luar negri antara lain ke kantor Cabang ABN di Singapore, Malaysia, Hongkong, Jepang termasuk pelatihan resmi mengenai Business Management Program yang diadakan oleh AIM Manila bekerjasama dengan LPPI Jakarta.
Japan for treasury management, asset & liability management including Business Management Program held by AIM Manila and LPPI Jakarta.
Teddy Timotius Mawei Kepala SKAI Warga Negara Indonesia, lahir di Manado tahun 1966. Mulai meniti karir di bidang perbankan dengan bergabung pada Bank Windu Kentjana sebagai Staff Internal Audit dan kemudian bergabung dengan Bank Prima Express selama kurang lebih 11 (sebelas) tahun. Mulai bergabung dengan Bank Index pada awal tahun 2004, sebagai Officer Audit Internal dan sampai saat ini menjabat sebagai Kepala SKAI. Menyelesaikan pendidikan formal pada Universitas Klabat Manado Jurusan Akuntansi.
Teddy Timotius Mawei Head of Internal Audit (SKAI) Indonesian, born in Manado, 1966. Started his banking career in Bank Windu Kentjana as an Internal Audit Staff before joining Bank Prima Express for around 11 years. Joined Bank Index in early 2004, as an Internal Audit Officer. Currently, holds the position Head of Internal Audit. Graduated from Klabat University Manado majoring in Accounting.
Cipto Kepala Divisi Bisnis Warga Negara Indonesia, lahir di Subang Jawa Barat tahun 1969. Menyelesaikan pendidikan formal pada Politeknik Universitas Indonesia Program Studi Perbankan (D3) tahun 1992 dan S1 pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Jakarta Jurusan Manajemen Keuangan tahun 1998. Memulai karir di Perbankan sebagai Staff Administrasi Kredit di Bank Umum Nasional (BUN) pada tahun 1993, kemudian beberapa kali mengalami kepindahan kerja seperti menjadi Staff Administrasi & Pengawasan Kredit di Bank Indonesia Raya (BIRA), Kepala Bagian Analis Kredit di Bank Jasa Arta, Pemimpin Cabang Pembantu di Bank Jasa Jakarta dan Bank Akita. Bergabung dengan Bank Index pada awal tahun 2008 sebagai Pemimpin Cabang Pembantu Index Jatinegara, kemudian Februari 2010 menjabat sebagai Consumer & Micro Group Head, September 2011 sebagai Commercial Group Head dan sejak Desember 2012 menjabat sebagai Kepala Divisi Bisnis
Cipto Business Division Head Indonesian, born in Subang, West Java in 1969. He completed his formal education in the Polytechnic of University of Indonesia, majoring in Banking Studies (D3) in 1992 and S1 at Jakarta School of Management, majoring in Financial Management Department in 1998. He began his career in banking as a Credit Administration Staff in Bank Umum Nasional (BUN) in 1993, then moved several times working as a Staff of Administration & Supervision of Credit in Bank Indonesia Raya (BIRA), Head of Credit Analyst in Bank Jasa Arta, Head of Branch Office of Bank Jasa Jakarta and Bank Akita. He joined Bank Index at the beginning of 2008 as the Head of Branch office of Jatinegara, then in February 2010 served as the Head of Consumer & Micro Group, in September 2011 as the Head of Commercial Group and since December 2012, he served as the Head of the Business Division.
Produk dan Jasa PRODUK SIMPANAN
FUNDING PRODUCTS
Giro Index Rekening koran untuk nasabah perorangan maupun badan usaha yang dapat membantu kelancaran usaha serta memberikan kenyamanan, kemudahan dan keamanan.
Giro Index Demand deposit (current account) for individual and corporate customers.
Giro Plus Produk rekening koran yang dirancang khusus untuk nasabah premium yang dapat mendukung kelancaran transaksi bisnis, serta memberikan keuntungan yang optimal.
Giro Plus Demand deposit (current account) designed specifically for premium customers.
Tabungan Index Produk tabungan yang dapat mengoptimalkan dana simpanan, sekaligus memberikan fleksibilitas untuk bertransaksi.
Tabungan Index Savings account that offers attractive rates and transaction flexibility.
Tabungan Multiplus Produk tabungan yang memberikan berbagai macam keuntungan dan penawaran menarik, berikut point reward yang dapat dikumpulkan dan ditukarkan dengan hadiah-hadiah sesuai dengan keinginan nasabah.
Tabungan Multiplus Savings account that offers many advantages, including instant prize and point rewards that can be redeemed with interesting gifts.
Tabungan Index Junior Tabungan Index Junior merupakan produk tabungan yang dirancang khusus bagi anak dan remaja yang ingin belajar menabung dan mengatur keuangannya sendiri sejak dini.
Tabungan Index Junior Savings account designed specifically for children and teenagers who want to learn to save and manage their own finances early on.
TabunganKu TabunganKu merupakan tabungan perorangan, yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia atas prakasa Bank Indonesia.
TabunganKu TabunganKu is a personal savings account, this product was introduced by all the banks in Indonesia as instructed by Bank Indonesia.
Tabungan Idaman Merupakan produk kerjasama antara Bank Index dengan perusahaan asuransi, dimana setiap
Tabungan Idaman Tabungan Idaman is a product of collaboration between Bank Index and insurance company,
Bank Index Selindo
Product & Services
86
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
nasabah Tabungan Idaman akan dicover manfaat asuransi, menurut syarat-syarat dan ketentuan asuransi yang ditunjuk oleh pihak Bank.
in which each account holder of Tabungan Idaman will be covered by insurance benefits, according to the terms and conditions of the insurance company appointed by the Bank.
Rekening Indollar Merupakan produk simpanan dalam mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.
Rekening Indollar Bank account in foreign currency where the withdrawal can be done at any time.
Deposito Index Produk deposito berjangka sebagai sarana penempatan dana yang menghasilkan tingkat investasi maksimal.
Deposito Index Time deposit that offers maximum rate of return on your investment.
Produk Pembiayaan A. Kredit Komersial • Pinjaman Rekening Koran (PRK) Fasilitas kredit modal kerja revolving jangka pendek yang penarikannya dan pengembaliannya dapat dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan. Penarikan pinjaman dilakukan dengan menggunakan instrumen cek, bilyet giro atau berdasarkan instruksi tertulis dari debitur. • Demand Loan Fasilitas kredit modal kerja revolving jangka pendek yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Bank. • Fixed Loan Fasilitas kredit modal kerja non-revolving jangka pendek bagi debitur yang menghendaki pinjaman dengan jumlah dan biaya yang pasti untuk periode yang sudah ditentukan. • Term Loan Fasilitas kredit non-revolving untuk keperluan investasi jangka menengah atau jangka panjang yang pengembaliannya dapat dicicil/diangsur sesuai dengan kemampuan keuangan debitur.
Credit Facilities A. Commercial Loan • Current Loan (Line of Credit) Short term revolving working capital loan where withdrawals and payments can be done anytime as needed using cheque or bilyet giro.
•
Demand Loan Short term revolving working capital loan where withdrawals can only be done with prior confirmation to the bank.
•
Fixed Loan Short term non-revolving working capital loan designed for those who want to have fixed amount of interest payments for a certain period.
•
Term Loan Non-revolving installment loan for business investment needs.
Kredit Mikro Index (KIMI) Fasilitas kredit non-revolving komersial yang ditujukan khusus untuk Pengusaha Usaha Mikro dan Kecil, dengan plafond maksimum Rp.100 juta dan jangka waktu maksimal 36 bulan.
B. Kredit Konsumsi • Kredit Pemilikan Rumah / Apartemen / Tanah Fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan pembelian rumah, apartemen dan tanah. Penarikan dilakukan sekaligus dan pembayaran diangsur bulanan dengan sistem angsuran (anuitas). • Kredit Pemilikan Mobil Fasilitas kredit untuk pembiayaan pembelian mobil dengan suku bunga menarik yang diproses dengan cepat dan mudah. • Kredit Multiguna Kredit yang diberikan untuk membiayai berbagai kebutuhan debitur dengan pengembalian yang dapat dicicil dalam jangka waktu tertentu. C. Kredit Back to Back Fasilitas kredit dengan jaminan deposito atau tabungan di Bank Index. D. Bank Garansi Bank Index menyediakan berbagai jenis bank garansi demi melancarkan kegiatan usaha debitur, seperti: • Bid (Tender) Bond: Garansi yang diterbitkan bank untuk mengikuti tender/ lelang pengadaan atau pengerjaan suatu proyek. • Performance Bond: Garansi yang diterbitkan bank untuk menjamin pelaksanaan suatu pekerjaan/proyek. • Advance Payment Bond: Garansi yang diterbitkan bank untuk menjamin uang muka yang diterima pihak terjamin sebagai jaminan atas pengembalian uang muka tersebut apabila pihak terjamin menyimpang dari syarat-syarat yang telah ditentukan.
•
Kredit Mikro Index (KIMI) KIMI is a non-revolving commercial credit facility exclusively targeted for Micro and Small Entrepreneurs, with a maximum credit limit of Rp.100 million and a maximum tenor of 36 months.
B. Consumer Loan • Kredit Pemilikan Rumah (Housing Loan) A loan for the purpose of purchasing houses or apartments.
•
Kredit Pemilikan Mobil (Auto Loan) A loan for the purpose of purchasing cars.
•
Kredit Multiguna (Multifunction Loan) A loan for the purpose of financing any kinds of customer needs.
C. Back to Back Loan A loan backed by cash collateral deposited in Bank Index. D. Bank Guarantee Bank Index offers several kinds of bank guarantee for business needs: • Bid (Tender) Bond: A guarantee issued to fulfill tender requirements of a project.
• Performance Bond: A guarantee issued to ensure the performance of an obligation. • Advance Payment Bond: A guarantee issued to ensure the completion of a work or obligation after receiving advance payment for it from a project owner.
Bank Index Selindo
•
88
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
E. Pembiayaan Bersama Kerjasama pembiayaan dengan skema joint financing, channeling atau asset purchase antara Bank Index dengan Mitra, yang umumnya perusahaan multifinance atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). F. Letter of Credit Fasilitas pembukaan LC yang digunakan untuk mendukung kelancaran pembelian bahan baku produksi maupun barang investasi dari luar negeri. G. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Fasilitas pembukaan LC yang digunakan untuk mendukung kelancaran pembelian barang lokal dari dalam negeri. H. Trust Receipt Kredit modal kerja jangka pendek yang khusus diberikan untuk membiayai pembelian barang impor. I. Kredit Ekspor Kredit modal kerja yang khusus diberikan untuk pembiayaan produksi sebelum ekspor (pra ekspor). J. Negosiasi/Diskonto Wesel Ekspor Fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan setelah pengapalan barang ekspor (post export financing) untuk mendukung modal kerja nasabah.
E. Financing Cooperation A financing cooperation with partners such as Finance Companies and Rural Banks (BPR) where it is done with a joint financing, channeling, or asset purchase scheme.
Jasa & Layanan A. Transfer Rupiah Jasa layanan untuk pemindahbukuan atau pengiriman dana antar rekening guna memenuhi kepentingan nasabah. Transfer dapat dilakukan antar rekening di Bank Index maupun dari rekening di Bank Index ke rekening di Bank lain. B. Foreign Exchange Remittance Layanan pengiriman atau penerimaan dana dalam mata uang asing. C. Safe Deposit Box (SDB) Layanan fasilitas penyewaan kotak penyimpanan barang-barang berharga bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang disediakan dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan.
Services A. Rupiah Transfer Transfer of funds between accounts within Bank Index or from Bank Index to an account in other banks.
F. Letter of Credit (LC) LC is a credit facility used to provide ease of purchase transactions of raw materials or business goods from abroad. G. Local Letter of Credit (SKBDN) A letter of credit used for domestic business transaction needs.
H. Trust Receipt Short-term working capital loan provided specifically to finance the purchase of imported goods. I. Export Loans Working capital loans provided to exporters to finance their production activities of goods destined for export (pre-export). J. Negotiation / Post-export Financing Credit facilities granted to customers to finance exported and shipped goods (post export financing) to support their working capital.
B. Foreign Exchange Remittance Transfer or receipt of funds in foreign currency. C. Safe Deposit Box (SDB) Safe deposit box rental to keep valuable items which are available for individual as well as corporate customers, and provided in various sizes.
D. ATM Index Automated Teller Machines to provide ease of doing banking transactions. Bank Index is also a member of ATM Bersama, a shared ATM network that has over 37,000 ATMs throughout Indonesia.
E. Bill Payment This service enables customers to pay their bills or make other types of payments such as PLN bills, Telephone bills, Credit Cards, Tax payments and others, which can be accessed through Tellers, ATM and EDC. F. Collections Draft collection services in both rupiah and foreign currencies. G. Bank Notes Sale and purchase of foreign currency bank notes.
Bank Index Selindo
D. ATM Index Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM Index) menyediakan fungsi transaksi perbankan dengan cara yang mudah dan nyaman di terminal ATM Index. Bank Index juga bekerja sama dengan jaringan ATM Bersama yang memiliki lebih dari 37.000 terminal ATM yang tersebar di seluruh Indonesia. E. Bill Payment Layanan ini akan memberikan kemudahan bagi nasabah Bank Index untuk melakukan pemabayaran tagihan PLN, Telpon, Kartu Kredit, Pajak, dan lain-lain, melalui Counter Teller, ATM atau EDC. F. Collections Jasa layanan penagihan warkat baik rupiah maupun dalam mata uang asing. G. Bank Notes Layanan jual beli dalam berbagai mata uang kertas asing.
90
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Jaringan Kantor Offices
Kantor Pusat/Head Offices Plaza Permata Lantai 8 , Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Telp. (021) 392 2328 (Hunting) Fax. (021) 392 2336 Kantor Pusat Operasional/ Head Office - Operation Plaza Permata Lantai 1, Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Jakarta 10350 Telp. (021) 392 2328 (Hunting) Fax. (021) 392 2246 Jakarta • Jl. Asemka No. 18 - 19 Jakarta Barat Telp. (021) 260 0477, 260 0491 Fax. (021) 260 0495 • Jl. Batutulis Raya No. 57 B Jakarta Pusat Telp. (021) 3519705, 3519706, 3857605 Fax. (021) 384 7067 • Jl. K. H. Wahid Hasyim No. 139 Jakarta Pusat Telp. (021) 390 7255 (Hunting) Fax. 319 37658 • Jl. Raya Kebayoran Lama No. 557 A Jakarta Selatan Telp. (021) 739 4311, 739 5633, 720 7703 Fax. 739 5960 • Jl. Raya Duri Kosambi No. 72 H Jakarta Barat Telp. (021) 544 7653, 545 3373,543 65797 Fax. 544 7654 • Jl. Pasar Timur No. 27 Pasar Jatinegara Jakarta Timur Telp. (021) 280 0405, 280 0406 Fax. 819 7562
• Jl. Raya Boulevard Barat Blok LC 6 No.28 Kelapa Gading Jakarta Utara Telp. (021) 451 3558 (Hunting) Fax. 451 4406 • Jl. Pluit Kencana Blok D No. 112-114, Jakarta Utara Telp. (021) 662 9975, 662 9745, 662 7148 Fax. 662 7201
• Jl. Perniagaan Timur No. 44 Jakarta Barat Telp. (021) 691 2312, 691 2386, 691 2451 Fax. 690 3811 • Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok QF-1 No. 28 Jakarta Utara Telp. (021) 293.85925, 293.85926, 293.85927, 293.85928 Fax. 458 41743 • Jl. Jembatan 2 Blok A No. 1-2, Jakarta Barat Telp. (021) 661 7925, 661 7923 Fax. (021) 661 7922 • Jl. Tanjung Duren Raya No. 98 A Blok L IV No. 290 - Jakarta Barat Telp. (021) 565 8186, 569 81145 Fax. (021) 569 81141 • Jl. Panglima Polim Raya 127-A7 Blok P1 No.2 Jakarta Selatan Telp. (021) 722 7812,724 3900 Fax. (021) 726 8413 • Jl. Agung Utara Raya Blok A 36D No.25 Sunter- Jakarta Utara Telp. (021) 6583 5161, 6583 5163, 6583 5165 Fax. (021) 6583 5132
• Jl. P. Tubagus Angke Komp. Taman Dutamas/ Jelambar Blok A3/42 Jakarta Barat Telp. (021) 569 70182, 564 6092, 569 6105 Fax. 564 6102
• Jl. Tampak Siring Blok KJH No.7 Komp. Daan Mogot Baru, Kali Deres – Jakarta Barat Telp. (021) 5436 0367, 5436 0368 Fax. (021) 5437 4319
• Pusat Pertokoan Pasar Pagi Mangga Dua Lt. 3 Blok BC No. 23 Jakarta Utara Telp. (021) 612 5932, 612 5967 Fax. 612 3534
• Jl. Pesanggrahan No.35 C, Kembangan – Jakarta Barat Telp. (021) 589 05843, 589 08488, 589 08489 Fax. (021) 585 3703
Bekasi Jl. Ir.H.Juanda No. 98 G Bekasi Timur Telp. (021) 881 4672, 881 4565 Fax. (021) 881 4705
Solo Jl. Gatot Subroto No. 31 – Solo Telp ( 0271) 635 000, (0271) 638 882, 668 932 Fax. (0271) 668 922
Tangerang • Jl. HOS Cokroaminoto (Ciledug Raya) No. 62 B Ciledug Tangerang Telp. (021) 7345 5080, 731 2433 Fax. (021) 731 2422
Surabaya • Jl. Diponegoro No.48, Surabaya Telp. (031) 568 2865, 561 4038 Fax. (031) 568 8135
• Perum Taman Villa Bandara Blok B.1 No. 68-69, Dadap Tangerang Telp. (021) 5595 0379, 5595 4411, 5595 4909 Fax. 5595 7158 • Jl. Raya Serang KM. 2 (Komp. Cimone Mas Blok B-6) Cimone Tangerang Telp. (021) 552 0073 Fax. (021) 553 7841 • Komplek Poris Garden (Indah) Blok A2 No.2-A Poris Indah - Tangerang Telp. (021) 5570.0645, 5570.0646, 5570 0647 Fax. (021) 5570 0759 • Jl. Boulevard Gading Serpong, BA – 02/53 Ruko Gading Serpong - Tangerang Telp. (021) 542 13667, 5421 3668 Fax. (021) 5421 3690 Bogor Jl. Surya Kencana No 199 - Bogor Telp. (0251) 835 8883, 835 8815 Fax. (0251) 831 3105 Bandung Jl. Gatot Subroto No. 19 - Bandung Telp (022) 842 81043 Fax. (022) 842 81047 Batam Jl. Raja Ali Haji, Komplek Tanjung Pantun Blok R No.4, Kel. Sungai Jodoh, Batam Telp. (0778) 455 074, 455 076, 455 077 Fax. (0778) 459 169 Denpasar Jl. M.H. Thamrin Kav. 41 A Denpasar - Bali Telp. (0361) 424 888 Fax. (0361) 412 770
• Jl. Kembang Jepun No.63, Surabaya Telp. (031) 355 7786, 355 9038, 355 7398 Fax. (031) 355 7787 Lampung • Jl. Ikan Hiu No. 59-61, Teluk Betung – Bandar Lampung Telp. (0721) 470 318, 488 111 Fax. (0721) 473 895 • Jl. Kartini No. 81/89 Tanjung Karang – Bandar Lampung Telp. (0721) 266 111, Fax (0721) 261 682 KANTOR KAS/Cash Offices • Gedung Menara Thamrin Lt. Dasar Jl. MH. Thamrin Kav. 3 - Jakarta Pusat. Telp. (021) 3983 0475, 3983.0477 Fax. (021) 2983 0098 • Pasar Regional Tanah Abang Blok A Lantai B1 LOS FKS No. 082 Jakarta Pusat. Telp. (021) 2357 0905 – 2357 0906 Fax. (021) 2357 0904 • ITC Cempaka Mas Lt.3 Blok D No. 232 – 234 Jakarta Pusat Telp. (021) 428 87344, 428.84941, 428 87346 Fax. 428 84940 • Sekolah Mutiara Bangsa II Jl. Husen Sastra Negara No. 29 B Tangerang Telp. (021) 7032 2002 • Jl. Menceng Raya No. 11-12, Tegal Alur, Kalideres – Jakarta Barat. Telp.(021) 555 7289 • PD. Pasar Jaya Palmerah, Lantai Dasar, Blok AKS 112-113 – Kebayoran Lama, Jakarta Barat. Telp. (021) 5367 8083 Fax. (021) 5367.8082 • Jl. Pemuda Tengah No. 62 Kel. Bareng, Kec. Klaten Tengah – Klaten Telp (0272) 321 988 Fax. 328 047
Bank Index Selindo
• Jl. Merdeka Raya No. 19 A Tangerang Telp. (021) 5576 0117, 5576 1207, 552 6506, 5576 1208 Fax. 552 46411
92
Laporan Tahunan 2013 2013 Annual Report
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility For Financial Reporting Yang bertandatangan di bawah ini telah membaca dan menyetujui isi dari buku Laporan Tahunan Bank Index 2013, berikut laporan keuangan Bank Index 2013
The undersigned below have read and approved the contents of Bank Index Annual Report for the year 2013, including its financial statements.
Jakarta, Desember 2013 Bank Index
Jakarta, December 2013 Bank Index Dewan Komisaris/Board of Commissioner
Timoty E.Marnandus Presiden Komisaris President Commissioner
Joko Setiawan Komisaris Commissioner
Arief Effendie Komisaris Commissioner
Bosur Simatupang Komisaris Commissioner Direksi/Board of Directors
Charlie Paulus Presiden Direktur President Director
Jusuf Lukito Direktur Director
Ationo Teguh Basuki Direktur Director
Andreas Danny Soesanto Direktur Director
Daniel Satyawan Direktur Director
Soesilo Basoeki Direktur Kepatuhan Compliance Director
PT. BANK INDEX SELINDO Plaza Permata Jl. M.H. Thamrin Kav. 57 Lt. 8 Jakarta Pusat 10350, Telp. 021 - 3922328 (hunting) Fax. 021 - 3922336
Bank Index Selindo
www.bankindex.co.id