PT BANK WOORI INDONESIA
ANNUAL REPORT L A P O R A N
Indonesia Stock Exchange Building Tower 1, 16th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel. : (62-21) 515-1919 (Hunting) Fax. : (62-21) 515-1477 / 3360
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
PT BANK WOORI INDONESIA
T A H U N A N
2012
PT BANK WOORI INDONESIA
DAFTAR ISI / CONTENTS
Vision
Small but Strongest Bank in Indonesia Mission
Growth and Indonesianization
Ikhtisar Keuangan Lima Tahun
2
Five-Years Financial Highlights
Sambutan Presiden Komisaris
6
Message from the President Commissioner
Laporan Manajemen
12
Management’s Report
Profil Dewan Komisaris
18
Profile of the Board of Commissioners
Profil Direksi
22
Profile of the Board of Directors
Pejabat Eksekutif
26
Executive Officer
Sekilas tentang PT Bank Woori Indonesia
28
PT Bank Woori Indonesia in Brief
Informasi Pemegang Saham
30
Shareholders Information
Tinjauan Operasi
35
Operation Review
Sumber Daya Manusia
46
Human Resources
Produk dan Layanan
52
Products and Services
Teknologi Informasi
54
Information Technology
Tantangan dan Prospek di Tahun 2013
57
Challenges and Prospects in 2013
Tata Kelola Perusahaan
62
Good Corporate Governance
Pengelolaan Risiko
73
Risk Management
Jaringan Internasional Usaha Woori Bank
98
International Network of Woori Bank
Struktur Organisasi
100
Organization Chart
Kelompok Usaha Keuangan Woori
101
Woori Financial Group
Laporan Keuangan yang telah Diaudit
102
Audited Financial Statements
2
Ikhtisar Keuangan Lima Tahun Five-Years Financial Highlights
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
2009
2010
2011
2,085
2,240
3,520
2,819
Customers Deposits
15
0
270
136
0
Borrowings
2,447
2,262
2,739
3,790
3,841
Total Liabilities
931
1,048
1,166
1,318
1,446
Total Equity
227
210
225
219
Interest Income
68
56
42
46
47
Interest Expenses
Pendapatan Bunga Bersih
163
171
168
179
172
Net Interest Income
Pendapatan Operasional
287
275
256
294
301
Operating Income
Beban Operasional
108
85
85
90
128
Operating Expenses
Laba Sebelum Pajak
179
190
171
204
173
Income Before Tax
Laba Bersih
124
136
126
152
128
Net Income
1,911
1,847
2,330
5,287
2012
12.87
9.69
Return on Equity (ROE)
4.94
5.12
4.73
4.55
3.77
Net Interest Margin (NIM)
89.62
77.49
85.31
66.19
118.10
Loan to Deposits Ratio (LDR)
52.18
78.72
54.13
49.02
42.52
Capital Adequacy Ratio (CAR)
NPL – Bruto
0.00
2.02
0.83
0.70
0.65
NPL – Gross
NPL – Netto
0.00
1.38
0.58
0.60
0.57
NPL – Net
37.82
34.04
33.44
35.44
42.41
Operating Expenses to
1.09
1.37
0.65
0.44
1.31
Net Open Position (NOP)
Giro Wajib Minimum – Rupiah
6.15
6.04
9.23
9.06
9.29
Minimum Reserve
2009
75
2 78
3 91
4 100
Number of Branches
132
Number of Employees
2011
2012
TOTAL KREDIT DAN SIMPANAN NASABAH TOTAL LOANS AND CUSTOMER DEPOSITS
52.18
6
2,330
2010
Requirement – Rupiah
1
2,240
1,911
2,085
1,616
2,061
2008
54.13
Posisi Devisa Netto (PDN)
(dalam Milliar Rp / in Billion Rp)
78.72
Operating Income
Pendapatan Operasional (BOPO)
3,330 2,819
1,847
Simpanan
Minimum (KPMM)
2008
2009
2010
2011
2012
NPL GROSS and NPL NET
3,841
11.98
(dalam persen / in percent)
42.52% (dalam persen / in percent)
2008 2009 2010 2011 2012
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO
1,446 3,841 (dalam Milliar Rp / in Billion Rp)
2008
2009
2010
2011
1,446
14.08
2008 2009 2010 2011 2012
3,790
14.80
(dalam persen / in percent)
RASIO KREDIT TERHADAP JUMLAH SIMPANAN LOAN TO DEPOSIT RATIO
1,318
Return on Equity (ROE)
Jumlah Karyawan
2011
2,739
Return on Assets (ROA)
1,166
3.57
2,262
4.70
Jumlah Kantor Cabang
0.65% 0.57%
1,048
4.72
Rasio Beban Operasional terhadap
2010
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL OPERATING INCOME AND EXPENSES
2,447
5.58
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
2009
931
5.66
Rasio Kredit terhadap Jumlah
2008
FINANCIAL RATIOS (%)
Return on Assets (ROA)
Net Interest Margin (NIM)
118.10%
2,819
RASIO KEUANGAN (%)
2008 2009 2010 2011 2012
42.52
Beban Bunga
(dalam Milliar Rp / in Billion Rp)
INCOME STATEMENTS 231
(dalam Milliar Rp / in Billion Rp)
3,330
Pendapatan Bunga
SIMPANAN NASABAH CUSTOMER DEPOSITS
301 128
118.10
LABA RUGI
2,819
49.02
Total Ekuitas
3,520
Total Kewajiban
89.62
Pinjaman yang Diterima
128
2,061
0.57%
Government Bonds
301
253
0.65%
365
90
507
0.60%
710
294
662
85
Loans
0.70%
3,330
256
2,330
0.58%
1,911
85
1,616
0.83%
1,847
275
Marketable Securities
2.02%
459
1.38%
762
2008 2009 2010 2011 2012
(dalam Milliar Rp / in Billion Rp)
287
1,144
KREDIT YANG DIBERIKAN LOANS
108
1,208
2008 2009 2010 2011 2012
0.00%
1,120
Kredit Yang Diberikan
(dalam Milliar Rp / in Billion Rp)
0.00%
Surat-surat Berharga
TOTAL AKTIVA TOTAL ASSETS
2,819
Total Assets
3,520
5,287
66.19
5,108
2,240
3,905
85.31
3,310
2,085
3,378
77.49
Total Aktiva
Simpanan Nasabah
3,330
BALANCE SHEETS
2,061
NERACA
Obligasi Pemerintah
5,287
2012
1,616
2008
3,905
Numerical notations in all tables and graphs are in English, in billion Rupiah, except Ratios
3,310
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan Notasi Inggris, dalam miliar Rupiah, kecuali Rasio
3,378
5,108
Five-years Financial Highlights
3,330
Ikhtisar Keuangan Lima Tahun
2012
EKUITAS DAN KEWAJIBAN EQUITY AND LIABILITIES
3
The Board of Commissioners and The Board of Directors
3 1
2
5 4
Lim Cheol Jin Komisaris Commissioner
Djoko Wibowo Presiden Komisaris Independen Independent President Commissioner
F.X. Christophorus Willy Direktur Director
Choi Sang Hak Presiden Direktur President Director
I Made Mudiastra Direktur Kepatuhan Compliance Director
Sjachril Bakri Wakil Presiden Komisaris Independen Independent Vice President Commissioner
6
6
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
Sambutan Presiden Komisaris Message From the President Commissioner
Pada tahun 2012, total kredit yang diberikan Bank mengalami peningkatan 42,92% atau sebesar Rp. 1.000 miliar, menjadi Rp. 3.330 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. In 2012, the Bank's total loans increased by 42.92% or Rp.1,000 billion to Rp. 3,330 billion, compared to the previous year.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Perekonomian Indonesia pada tahun 2012 menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah situasi perekonomian global yang masih dibayang-bayangi oleh berbagai ketidakpastian, seperti prospek pemulihan ekonomi di kawasan Eropa (terutama di negara yang mengalami krisis hutang, yaitu Yunani, Italia, Irlandia, Potugal dan Spanyol) dan ancaman jurang fiskal (fiscal cliff) di Amerika Serikat akibat perbedaan sudut pandang dan kepentingan antara Pemerintah (Partai Demokrat) dengan Konggres yang didominasi oleh Partai Republik, terkait strategi kebijakan untuk meningkatkan penerimaan negara dari pajak, efisiensi pengeluaran negara terutama pengurangan pengeluaran untuk perlindungan sosial, serta batasan hutang dan defisit anggaran pemerintah AS. Krisis tersebut turut berimbas pada penurunan permintaan eksternal dan perlambatan aktivitas perekonomian di Asia, termasuk China dan India. Memasuki tahun 2012, kita berharap bahwa krisis keuangan telah surut dan bahwa fundamental makroekonomi Indonesia akan menyebabkan lingkungan bisnis secara bertahap membaik. Ternyata, tahun 2012 merupakan satu lagi tahun tantangan yang meningkat untuk sektor keuangan dan para nasabah kami.
Indonesian economy in 2012 showed a good performance in the middle of the global economic situation which is still overshadowed by a variety of uncertainties, such as the prospects for economic recovery in the Euro area (especially in countries experiencing debt crisis, namely Greece, Italy, Ireland, Portugal and Spanish) and the threat of fiscal cliff in the United States due to different points of view and interests between the Government (Democrat) with the Congress dominated by Republicans, related to policy strategies to improve tax revenues, efficiency of state expenditures on social protection, as well as the debt limit and the U.S. government budget deficit. The crisis also affected the decline in external demand and a slowdown in economic activity in Asia, including China and India. Entering 2012, we hope that the financial crisis has receded and that Indonesia's macroeconomic fundamentals will lead the business environment is gradually improving. Apparently, the year 2012 was another challenging year for the financial sector and our customers which is increasing.
Sejak awal 2012 kita juga mulai melihat tanda-tanda kebangkitan ekonomi AS dari krisisnya yang cukup dalam di tahun 2008. Namun, ketika sampai di pertengahan tahun 2012 lalu kita menyadari bahwa krisis global ternyata belum sampai di ujungnya. Luasnya dimensi permasalahan krisis yang membelenggu ekonomi Eropa ternyata menimbulkan dampak global yang luar biasa di tahun 2012 ini.
Since the beginning of 2012 we also began to see a sign of U.S. economic revival of the crisis which is deep enough in the year of 2008. However, when it came in mid-2012 and then we realize that the global crisis had not yet reached its end. The extent of the problem dimensions that shackles the European economic crisis turned out to cause tremendous global impact in 2012.
Hingga kini, kawasan Eropa dihadapkan pada jebakan utang, kontraksi fiskal, sempitnya ruang kebijakan moneter, melambungnya tingkat pengangguran, merapuhnya bangunan sektor keuangan, serta merosotnya kepercayaan pasar. Seluruhnya menyatu padu membentuk sebuah lingkaran negatif (vicious circle) dalam pusaran krisis, yang menyandera Eropa untuk dapat keluar dari belitan krisis yang berkepanjangan.
Until now, Europe is faced in debt trap, fiscal contraction, lack of space monetary policy, unemployment soaring, fragile financial sector buildings, as well as the deterioration of market confidence. Fused to form a coherent whole negative circle (vicious circle) in the vortex of the crisis, Europe is hostage to get out of the entanglement of a prolonged crisis.
Sejak tahun 2007 hingga 2012, tingkat pertumbuhan Indonesia hampir selalu di atas 6% dengan pengecualian tahun 2009 (4,6%) sejalan dengan krisis ekonomi global akibat kegagalan sektor kredit properti (subprime mortgage crises) dimana sebagian besar negara bahkan mengalami pertumbuhan minus. Kecenderungan tersebut berbeda bila dibandingkan dengan Singapura yang memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 6,55%, namun fluktuasinya sangat tinggi mulai dari 14,7% (2010) setelah mengalami kontraksi -1,3% (2009). Demikian pula halnya dengan Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam yang tidak lepas dari imbas krisis global tahun 2009, sehingga turut mengalami
From 2007 to 2012, Indonesia's growth rate is almost always exceeded 6% with the exception of 2009 (4.6%) in line with the global economic crisis due to the failure of the property sector loans (subprime mortgage crises) in which most countries even experiencing negative growth. The trend is different when compared with Singapore which has an average growth rate of 6.55%, but the fluctuation is very high ranging from 14.7% (2010) after a contraction of -1.3% (2009). Similarly, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, which cannot be separated from the global crisis in 2009, so it has experienced negative growth. Vietnam's economic growth rate always showed higher than Indonesia from the
7
8
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
pertumbuhan yang minus. Pertumbuhan ekonomi Vietnam memang menunjukkan tingkat yang selalu lebih tinggi dibandingkan Indonesia dari periode 2002 hingga 2010, namun terlihat mulai mengalami overheating dan melambat pertumbuhannya. Sedangkan Myanmar dengan skala perekonomiannya yang masih terbatas dapat mencapai pertumbuhan di atas 10% (double digit) pada periode 2002 hingga 2007 dan di masa mendatang berpotensi untuk terus tumbuh sejalan dengan reformasi dan keterbukaan politik yang ditempuh oleh Pemerintah Myanmar.
period 2002 to 2010, but looks to start experiencing overheating and slowing growth. While Myanmar with scale economies are still limited to achieve growth in excess of 10% (double digit) in the period 2002 to 2007 and in the future have the potential to continue its growth in line with the reform and opening policy adopted by the Government of Myanmar.
Ketahanan ekonomi Indonesia terhadap imbas krisis keuangan global tidak terlepas dari karakteristik ekonomi nasional yang ditopang oleh konsumsi domestik dan pembentukan modal tetap bruto (investasi).
Indonesia's resilience to the global financial crisis cannot be separated from the characteristics of the national economy, supported by domestic consumption and gross fixed capital formation (investment).
Stabilitas perekonomian nasional sepanjang tahun 2012 tercermin pula dari tingkat inflasi yang mencapai 4,3%, atau sedikit di atas tingkat inflasi 2011 (3,8%). Tingkat inflasi yang stabil di koridor target Pemerintah dan BI (4,5% ± 1%) didukung oleh inflasi kelompok volatile foods yang rendah dan inflasi inti yang terkendali dengan rendahnya imported inflation sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan dan energi global. Meskipun ekspektasi inflasi sempat berfluktuasi akibat wacana kenaikan BBM pada semester awal tahun 2012, namun administered prices tetap terkendali seiring dengan tidak adanya kebijakan kenaikan BBM.
Stability of the national economy in 2012 also reflected by the inflation rate of 4.3%, or slightly above the inflation rate in 2011 (3.8%). Stable inflation rate in a target corridor Government and BI (4.5% ± 1%) supported by volatile inflation is low and inflation is under control with low core imported inflation in line with the decline in food commodity prices and global energy. Although inflation expectations could fluctuate due to fuel price hike discourse in the early half of 2012, but administered prices remain subdued in line with the policy of not increasing the fuel price.
Dalam pidatonya pada Pertemuan Tahunan Perbankan 2012 yang lalu, Gubernur Bank Indonesia, Dr. Darmin Nasution, mengutarakan bahwa di tengah kelesuan berkepanjangan di negara maju, berkembangnya kelompok kelas menengah telah memperkuat basis permintaan barang dan jasa di pasar domestik. Kekuatan ini secara persisten telah menopang ekspansi perekonomian nasional, disertai munculnya sentra-sentra baru pertumbuhan di luar Jawa. Dalam delapan tahun terakhir, perekonomian dapat kita pertahankan terus tumbuh dengan rata-rata sekitar 6,1% - 6,2 % per tahun, salah satu yang tertinggi di dunia.
In his speech at the Annual Meeting of Banking 2012, the Governor of Bank Indonesia, Dr. Darmin Nasution, said that in the midst of a prolonged downturn in the advanced economies, growing middle class has strengthened the base demand for goods and services in the domestic market. The persistent strength has sustained economic expansion, accompanied by the emergence of new growth centers outside Java. In the last eight years, we can sustain the growth of national economy at an average of about 6.1% - 6.2% per year, one of the highest in the world.
Majalah The Economist terbitan 10 November 2012 mengakui Indonesia sebagai pelopor dalam penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial. Melalui sebuah bauran kebijakan yang efektif, Indonesia dipandang mampu memitigasi risiko kredit dan mencegah pelarian modal, tanpa harus menaikkan suku bunga. Kestabilan pertumbuhan ekonomi tersebut, menurut media ini juga tidak terlepas dari kebijakan bank sentralnya yang secara lebih dini (Pre-emptive action) melonggarkan kebijakan moneter. Sejak Oktober 2011 lalu Bank Indonesia merupakan bank sentral pertama di kawasan Asia yang menurunkan suku bunga kebijakan.
The Economist magazine published on 10 November 2012 recognizes Indonesia as a pioneer in the application of monetary and macroprudential policy mix. Through an effective policy mix, Indonesia is seen able to mitigate credit risk and prevent capital flight, without having to raise interest rates. Stability of the economic growth, according to this media cannot be separated from the central bank's policies in early (Pre-emptive action) loosen monetary policy. Since October 2011 Bank Indonesia is the first central bank in Asia that lowering policy rates.
Tercapainya kestabilan inflasi dan nilai tukar, di satu sisi, telah menciptakan sebuah iklim yang kondusif bagi ketahanan industri perbankan. Di sisi lain, daya tahan industri perbankan kita yang semakin teruji, menjadi peredam guncangan (shock absorber) bagi perekonomian. Kemampuan daya redam ini ditopang baik oleh kekuatan modal yang cukup memadai dalam menyerap berbagai risiko, maupun karena efektifnya pengaturan dan pengawasan.
Achievement of inflation and exchange rate stability, on the one hand, has created a conducive environment for the banking industry resilience. On the other hand, the durability of our banking industry is increasingly proven to be shock absorbers for the economy. Damping power capability is supported both by the strength of adequate capital to absorb a variety of risks, as well as the effective regulation and supervision.
Dengan ketahanan yang semakin teruji, fungsi intermediasi perbankan pun berjalan pada jalurnya yang tepat (on the right track). Ini tercermin dari peningkatan yang cukup tinggi pada kredit produktif, disertai dengan tingkat kredit bermasalah yang rendah.
With the proven durability, banking intermediation was running on the right track. This is reflected in the relatively high increase in earnings of productive credits, accompanied by a low level of non-performing loans.
Tetapi, dibalik semua catatan keberhasilan itu kita juga menyadari berbagai tantangan perlu terus kita benahi bersama.
However, behind all the success record we also realize the challenges we need to continue to fix together.
Tantangan terbesar saat ini adalah ”bagaimana kita dapat mengalokasikan sumber daya ekonomi secara lebih efisien dan tepat sasaran”, serta “bagaimana kita dapat meningkatkan kapasitas inovasi dan kesiapan teknologi”, demikian dikatakan Dr. Darmin Nasution dalam acara tahunan perbankan pada November 2012 lalu.
The biggest challenge now is “how we can allocate resources more efficiently and economically targeted”, and “how we can improve the capacity and readiness of technological innovation”, Dr. Darmin Nasution said in the Banking Annual Meeting in November 2012.
Pada titik ini, beliau meyakini kecepatan dalam menjawab kedua tantangan besar tersebut akan mempengaruhi kemampuan kita, untuk dapat menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi secara berkeseimbangan . Dalam hal ini definisi keseimbangan tersebut adalah sebagai keseimbangan internal yaitu keseimbangan pertumbuhan dan inflasi, dan keseimbangan eksternal yaitu keseimbangan neraca pembayaran.
At this point, he believes the speed in answering the two major challenges that will affect our ability, to be able to maintain the sustainability of economic growth "balance". In this case the definition of balance is as "internal balance" that balances growth and inflation, and "external balance" is the balance of payments.
Laba bersih PT Bank Woori Indonesia (selanjutnya disebut Bank ) tahun 2012 mengalami penurunan 16% menjadi Rp. 128 miliar, terutama disebabkan karena biaya signifikan yang harus dikeluarkan sehubungan dengan rencana corporate actions yaitu akuisisi dan merger yang akan dilakukan pada tahun 2013.
Net profit of PT Bank Woori Indonesia (hereinafter called “the Bank”) in 2012 declined 16 % to Rp. 128 billion, particularly due to significant expenses incurred in connection with the planned corporate actions i.e. acquisition & merger to be performed in 2013.
Namun demikian, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, Bank juga mengalami lonjakan dalam kredit yang diberikan. Pada tahun 2012, total kredit yang diberikan Bank mengalami peningkatan 42,92% atau sebesar Rp. 1.000 miliar, menjadi Rp. 3.330 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan peran Bank sebagai financial intermediary , Bank merelokasi Penempatan pada Bank Indonesia ke Kredit yang Diberikan; terlihat dari menurunnya Penempatan pada Bank Indonesia dari Rp. 1.220 miliar di tahun 2011, menjadi sebesar Rp. 900 miliar.
However, in line with rising economic growth in Indonesia, Bank also experienced a surge in loans. In 2012, the Bank's total loans increased by 42.92% or Rp. 1,000 billion to Rp. 3.330 billion, compared to the previous year. In line with the Bank's role as a "financial intermediary", the Bank relocated Placements with Bank Indonesia to Total Loans; as reflected in the decrease of placements with Bank Indonesia from Rp. 1,220 billion in 2011 to Rp. 900 billion.
9
10
Sambutan Presiden Komisaris Message from the President Commissioner
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 dalam kondisi yang memadai dan merupakan yang terbaik setelah Cina, senada dengan yang diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia. Menurut beliau, situasi perekonomian saat ini mendorong angka pertumbuhan Indonesia menembus 6,3 persen pada akhir tahun, sementara perekonomian Cina berada dalam kisaran 8,6 persen.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Finance Minister Agus Martowardojo said Indonesia's economic growth performance in 2012 in adequate condition and is the best after China, similar to that expressed by the Governor of Bank Indonesia. According to him, the current economic situation in Indonesia penetrates the growth figures of 6.3 percent at the end of the year, while China's economy is in the range of 8.6 percent.
Dewan Komisaris (DK) menyampaikan apresiasi kepada Direksi Bank atas hasil kinerja selama tahun 2012. Peningkatan kinerja yang berhasil dicapai dapat terlihat dari Laporan Tahunan Bank Tahun 2012 yang mencakup berbagai indikator utama yaitu permodalan, kualitas aset, pengelolaan likuiditas dan tingkat efesiensi. Komponen permodalan masih menunjukan kinerja yang membaik sebagaimana tercermin dari rasio CAR sebesar 42,52% pada tahun 2012, jauh di atas ketentuan Bank Indonesia (BI) sebesar 8%. Penyelesaian kredit bermasalah dilakukan dengan kaidah yang lazim dilakukan oleh perbankan dengan tetap memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Realisasi NPL gross sebesar 0,65% pada tahun 2012 berada jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. Secara umum Bank mampu mengantisipasi kebutuhan likuiditas selama tahun 2012.
The Board of Commissioners (BOC) expressed appreciation to the Board of Directors of the Bank on the performance results for the year 2012. Successfully achieved performance improvements can be seen from the Bank's Annual Report for 2012 which includes a variety of key indicators, namely capital, asset quality, liquidity management and efficiency levels. Capital components still show improved performance as reflected in the ratio of CAR of 42.52% in 2012, well above the prevailing Bank Indonesia (BI) by 8%. Resolution of problem loans is done with common rules made by banks with regard to the applicable rules and regulations. Realization of gross NPL of 0.65% in 2012 was far below the Bank Indonesia regulation amounted to 5%. In general, the Bank is able to anticipate the liquidity requirements during 2012.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terus dilanjutkan dengan tujuan agar GCG akan menjadi bagian dari budaya perusahaan dalam seluruh pengelolaan organisasi. Aparat Dewan Komisaris berupa Komite Pemantau Risiko, Komite Audit, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, telah melakukan tugas masing-masing dengan baik dan akan terus ditingkatkan fungsinya sehingga dapat lebih menyempurnakan tata kelola perusahaan. Implementasi manajemen risiko termasuk sistem pengendalian operasional Bank, secara umum dapat dilaporkan telah dilaksanakan dengan baik dan penyempurnaannya terus dilakukan secara berkelanjutan.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) continued with the objective that GCG will become part of the corporate culture in the whole management of the organization. BOC tools in form of Risk Monitoring Committee, Audit Committee and the Remuneration and Nomination Committee, have carried their duty properly and will continue to improve its functions so as to further improve corporate governance. Implementation of risk management, including the Bank's operational control system in general is reported to have done well and to be performed continuously.
Terkait dengan tingkat kesehatan Bank, Bank Indonesia memberikan hasil peringkat komposit 2 dengan predikat Baik untuk periode 31 Desember 2012. Dalam hal kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, Dewan Komisaris senantiasa melakukan pemantauan dan memberikan masukan kepada Direksi.
Associated with bank soundness, Bank Indonesia provides 2 composite ranking results with predicate Good for the period December 31, 2012. In terms of compliance with prudential regulations set by Bank Indonesia, the Board of Commissioners continues to monitor and provide input to the Board of Directors.
Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja Bank tahun 2012, maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu terus menerus mendapat perhatian manajemen antara lain pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, efesiensi dan efektivitas pembukaan kantor baru, pengembangan informasi teknologi, pengelolaan likuiditas
Under the supervision of the realization of the Bank's performance in 2012, the Board of Commissioners expressed some points that require continuous management attention, among others, the implementation of the principles of GCG, efficiency and effectiveness of the opening of the new office, the development of information technology, the management
dan pengembangan kredit UMKM. Sejalan dengan visi Bank, Small but Strongest Bank in Indonesia, maka pengembangan bisnis harus dilengkapi dengan langkahlangkah strategis untuk melakukan pemantauan dan mendorong pencapaian kinerja yang berkelanjutan serta dilaksanakan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip GCG.
of liquidity and the development of SME loans. In line with the Bank's vision, “Small but Strongest Bank in Indonesia”, it must be equipped with a business development strategic steps to monitor and encourage the achievement of sustained performance and carried out with due regard to the principles of GCG.
Dalam rangka memperluas layanan, Bank membuka beberapa kantor dengan tetap melakukan evaluasi status setiap kantor agar dapat lebih efektif, efisien dan optimal dalam melayani masyarakat, sehingga mampu mendukung kinerja Bank. Pada tahun 2012, Bank telah membuka 2 kantor, yaitu di Bekasi dan Ruko Union, Cikarang. Dewan Komisaris berpendapat bahwa peningkatan efesiensi juga perlu didukung oleh pengembangan teknologi informasi dan penyempurnaan sistem serta prosedur sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa berbasis teknologi informasi.
In order to expand its services, the Bank opened several offices and continues to evaluate the status of each office in order to more effectively, efficiently and optimally in serving the community, so as to support the Bank's performance. In 2012, the Bank has opened two offices, one in Bekasi and Ruko Union, Cikarang. The Board of Commissioners believes that the increased efficiency also needs to be supported by the development and improvement of information technology systems and procedures so as to produce products and services based on information technology.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direksi dan segenap karyawan dan karyawati Bank atas pencapaian kinerja yang baik pada tahun 2012. Kami berharap Bank akan dapat mengatasi tantangan yang akan dihadapi pada tahun-tahun mendatang dalam upaya mendukung pertumbuhan perekonomian daerah dan nasional, dengan dedikasi, semangat, kerja keras, dan komitmen yang telah dijalankan selama ini serta dukungan tiada henti dari pemegang saham dan para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we express appreciation and thanks to the Board of Directors and all employees for achieving a good performance in 2012. We expect the Bank will be able to overcome the challenges they will face in the coming years in an effort to support the growth of regional and national economy, with dedication, passion, hard work and commitment that has been carried out so far and relentless support of shareholders and other stakeholders.
Atas Nama Dewan Komisaris For and on behalf of the Board of Commissioners
DJOKO WIBOWO Presiden Komisaris / President Commissioner
11
12
Laporan Manajemen Management’s Report
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Laporan Manajemen
Pemegang saham yang terhormat,
Dear Valued Shareholders,
Memasuki tahun 2012 sebagian orang merasa khawatir
Entering the year of 2012 the majority of people are
oleh krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Eropa dan
concerned by the ongoing economic crisis in Europe and
Amerika Serikat. Selama ini, dominasi dari kekuatan ekonomi
the United States. During this time, the dominance of the
Eropa dan Amerika Serikat sangat luar biasa pengaruhnya
economic strength of Europe and the United States is
terhadap perekonomian global. Oleh karena itu, wajar saja
remarkable influence on the global economy. Therefore,
bila banyak orang selalu melihat perilaku ekonomi Eropa
only natural that many people always look at the behavior
dan Amerika Serikat sebagai alat ukur untuk menyelamatkan
of the European economies and the United States as a
nilai dari kekayaan yang mereka miliki.
measure to save the value of their wealth.
Kondisi ekonomi global yang tampaknya masih stagnan
Global economic conditions seem still stagnant accompanied
diiringi dengan kecemasan akan terjadinya fiscal cliff di
with anxiety for the fiscal cliff in the United States that could
Amerika Serikat yang berpotensi menimbulkan resesi lanjutan,
potentially cause further recession, which could have an
yang dapat berdampak pada perekonomian global.
impact on the global economy. While in the Middle East is
Sedangkan di kawasan Timur Tengah juga terjadi pergolakan
also the upheaval that resulted in fluctuations in world oil
yang berakibat pada fluktuasi harga minyak dunia. Hal yang
prices. Unfavorable things happening in the current turmoil
kurang kondusif tersebut terjadi di saat gejolak di pasar
in world financial markets still leaves a lot of uncertainty.
Management’s Report
keuangan dunia masih menyisakan banyak ketidakpastian.
Rasio kredit terhadap jumlah simpanan melonjak sangat signifikan, yaitu sebesar 51,91% atau dari 66,19% di tahun 2011 menjadi 118,10% di tahun 2012. Kenaikan ini seiring dengan peningkatan kredit di tahun 2012 sebesar 42,92% dibandingkan tahun 2011.
Namun di tengah kondisi global yang demikian, Indonesia
But in the midst of such global conditions, Indonesia again
kembali menunjukkan ketangguhannya yang ditopang oleh
showed his toughness is supported by strong economic
fundamental ekonomi yang kokoh. Ekonomi tumbuh 6,2%
fundamentals. The economy grew 6.2% with an inflation
dengan tingkat inflasi sebesar 4,3%. Investasi Asing
rate of 4.3%. FDI (Foreign Direct Investment) increased
Langsung (Foreign Direct Investment) meningkat 26,1%
26.1% and the Gross Domestic Product (GDP) per capita
dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita mencapai
reached Rp. 33.3 million or USD 3,562.6. On the fiscal side,
Rp. 33,3 juta atau USD 3.562,6. Di sisi fiskal, Pemerintah
the Government has managed to maintain good fiscal
telah berhasil menjaga pengelolaan fiskal yang baik, dengan
management, to keep the budget deficit in the realization
menjaga realisasi defisit anggaran di tingkat yang aman
of a safe level that is 1.77% of the Gross Domestic Product
yaitu 1,77% dari Gross Domestic Product (GDP). Kokohnya
(GDP). The strong economic fundamentals of Indonesia is
fundamental ekonomi Indonesia ini juga mendapat konfirmasi
also confirmed by the international rating agencies, namely
dari lembaga rating internasional, yaitu Fitch dengan rating
Fitch with a rating of BBB-, and Moody's with a rating of
BBB-, dan Moody’s dengan rating Baa3, serta Japan Credit
Baa3, and the Japan Credit Rating Agency with a rating of
Rating Agency dengan rating BBB-. Ketiga rating ini
BBB-. These three rating puts Indonesia in investment
menempatkan Indonesia dalam investment grade, naik satu
grade, up one notch from the previous rating.
notch dari rating sebelumnya.
Loan to deposit ratio increased significantly, amounting to 51.91% from 66.19% in 2011 to 118.10% in 2012. The increase is in line with the increase in credit in 2012 of 42.92% compared to 2011.
Stabilitas dan ketahanan ekonomi Indonesia selama tahun
Stability and resilience of the Indonesian economy during
2012 masih terjaga meskipun dihadapkan pada kondisi
the year 2011 is still maintained even if faced with the global
global yang masih tidak menentu. Hal ini tercermin dari
conditions that are still uncertain. This is reflected by several
beberapa indikator, antara lain, inflasi yang tetap terkendali,
indicators, among others, inflation remains under control,
cadangan devisa yang masih mencukupi, kondisi perbankan
foreign exchange reserves are still sufficient, good condition
yang baik, kondisi fiskal yang relatif baik, dan ekonomi
of banks, relatively good fiscal condition, and the domestic
domestik yang masih menjadi sumber pertumbuhan
economy is still a source of economic growth.
ekonomi.
13
14
Laporan Manajemen Management’s Report
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Sebagai negara yang memiliki pondasi ekonomi cukup kuat,
As a country with strong economic foundation, supported
bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross dari 0,70%
expand its loan portfolio along with the decrease in gross
ditopang oleh permintaan domestik yang cukup besar, sejak
by domestic demand large enough, since the global financial
pada akhir 2011 menjadi 0,65% pada akhir 2012.
Non Performing Loan (NPL) ratio from 0.70% at the end of
terjadinya krisis keuangan global pada tahun 2008 hingga
crisis in 2008 until the end of 2012, Indonesia was able to
Sementara, NPL Neto tercatat sebesar 0,57% atau terjadi
2011 to 0.65% at year-end 2012. Meanwhile, Net NPL
akhir tahun 2012, Indonesia mampu mempertahankan
sustain positive economic growth in the numbers. As a
sedikit penurunan dibandingkan posisi akhir tahun 2011
stood at 0.57% or a slight decrease compared to position
pertumbuhan ekonomi di angka positif. Sebagai langkah
precaution the impact of global crisis, the Indonesian
yang sebesar 0,60%.
at the end of 2011 which amounted to 0.60%.
antisipasi dampak krisis global, pemerintah Indonesia
government runs economic stimulus program as did many
menjalankan program stimulus ekonomi seperti halnya yang
other countries.
Di tengah kondisi ekonomi yang kondusif ini, Direksi dan
Amid favorable economic conditions, the Board of Directors
seluruh jajaran manajemen Bank tetap bekerja keras untuk
and all levels of Bank’s Management keep working hard to
mengembangkan bisnis Bank ke tingkat yang lebih tinggi.
develop the Bank's business to a higher level. By utilizing this momentum, the Bank managed to earn a net profit of
dilakukan banyak negara lain. Kita semua tahu bahwa tahun 2012 sungguh tahun yang
Despite the challenges and obstacles prevailed during the
Dengan memanfaatkan momentum ini, Bank berhasil meraup
tidak mudah, namun kami dapat berhasil mengatasi rintangan
year, we were able to respond to those challenges and
laba bersih sebesar Rp 128 miliar, turun 16% dibandingkan
Rp. 128 billion, decrease 16% compared with the previous
dan tantangan yang dihadapi dengan hasil yang baik. Hal
delivered encouraging results. This is reflected in the
tahun sebelumnya.
year.
ini dapat terlihat dari pencapaian kinerja keuangan hingga
following highlights of financial performance as of December
akhir Desember 2012 sebagai berikut:
2012:
Pertumbuhan dana pihak ketiga didominasi oleh dana
The growth of third party funds is dominated by the lower
•
•
Total Assets reached Rp. 5,287 billion, which rose by
berbiaya lebih rendah sehingga struktur pendanaan terus
cost of funds so that the structure of funding continues to
3.50% from December 2011 position of Rp. 5,108 billion.
membaik. Hal ini membantu memelihara marjin bunga dan
improve. This helps maintain interest margins and
berkontribusi pada peningkatan pendapatan serta
contributed to increased revenue and maintenance of
pemeliharaan likuiditas. Rasio kredit terhadap simpanan
liquidity. Loan to Deposit Ratio / LDR and the Capital
(Loan to Deposit Ratio/LDR) dan rasio kecukupan modal
Adequacy Ratio /CAR allows the Bank to continue the
(Capital Adequacy Ratio/CAR) memungkinkan Bank untuk
expansion of credit and branch expansion.
Total aset sebesar Rp. 5.287 miliar, meningkat sebesar 3,50% dibandingkan dengan posisi Desember 2011, yaitu sebesar Rp. 5.108 miliar.
•
•
Kredit yang disalurkan sebesar Rp. 3.330 miliar,
•
Total Loans amounted to Rp. 3,330 billion, which grew
meningkat sebesar 42,92% dibandingkan dengan posisi
by 42.92% from December 2011 position of Rp. 2,330
Desember 2011 sebesar Rp. 2.330 miliar.
billion.
Total ekuitas mengalami peningkatan dari sebelumnya
•
sebesar Rp, 1.318 miliar di tahun 2011, menjadi
Total equity increased from Rp, 1,318 billion in 2011 to Rp. 1,446 billion in 2012, an increase of 9.71%.
Rp. 1.446 miliar di tahun 2012 atau naik sebesar 9,71%. •
Rasio kredit terhadap jumlah simpanan melonjak sangat
•
The ratio of loans to total deposits increased significantly,
signifikan, yaitu sebesar 51,91% atau dari 66,19% di
amounting to 51.91% from 66.19% in 2011 to 118.10%
tahun 2011 menjadi 118,10% di tahun 2012. Kenaikan
in 2012. This increase is in line with the increase in credit
ini seiring dengan peningkatan kredit sebagaimana telah
as already mentioned above.
disebutkan di atas. Meningkatkan peran dalam pembangunan nasional menjadi
Another main objective of Bank is to enhance its contributions
salah satu tujuan utama Bank dalam menjalankan
to national development programs. In this perspective, Bank
operasionalnya. Dalam kerangka ini, secara konsisten Bank
continued its efforts to improve the quality of loans provided
terus berupaya meningkatkan penyaluran kredit dengan
to its customers. Along with its solid growth of its loan and
kualitas yang baik. Seiring dengan pertumbuhan kredit dan
funding portfolio, in 2012, the Bank posted Loan to Deposit
simpanan pihak ketiga, rasio kredit terhadap simpanan
Ratio (LDR) of 118.10%.
melanjutkan ekspansi kredit dan perluasan kantor cabang. Akselerasi ekonomi yang terus membaik selama tahun 2012
Improved economic acceleration during 2012 impacted the
berdampak pada persaingan pasar yang semakin ketat,
increasingly fierce market competition, which resulted in the
yang berdampak pada penurunan pendapatan bunga bersih
decrease in net interest income of Rp 178 billion in 2011
dari Rp 178 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 172 miliar
to Rp 172 billion by the end of 2012. On the other hand
pada akhir tahun 2012. Di sisi lain peningkatan aset produktif
significant increase in assets has impact on the recording
yang cukup signifikan berdampak pada pencatatan Net
of the Net Interest Margin (NIM) in 2012 amounted
Interest Margin (NIM) tahun 2012 menjadi sebesar 3,77%.
to 3.77%.
Beberapa hal lain yang perlu dicatat selama tahun 2012
Other milestone achievements in 2012 include the opening
antara lain pembukaan Kantor Cabang Pembantu Bekasi
of Bekasi sub branch office and Ruko Union (Cikarang)
dan Kantor Kas Ruko Union, Cikarang; sehingga jaringan
Cash Office, which made the total offices to become 7.
kantor pusat, kantor cabang pembantu dan kantor kas
With such a branch network expansion, operational costs
menjadi 7 kantor. Penambahan jaringan kantor secara
increased, which was mainly driven by the rise in general
otomatis berdampak pada kenaikan beban operasional
and administration expenses, as well as salary and employee
(Loan to Deposit Ratio/LDR) pada tahun 2012 tercatat
terutama pada beban umum dan administrasi serta beban
benefits. As a result, Ratio of Operating Expenses to
sebesar 118,10%.
gaji dan kesejahteraan karyawan. Sebagai dampaknya,
Operating Income (BOPO) increased slightly, from 35.44%
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
in 2011 to 42.41% in 2012.
Kami sangat menyadari bahwa upaya ekspansi kredit harus
We believe that the efforts to expand loan portfolio shall
(BOPO) mengalami sedikit peningkatan, dari 35,44% di
selalu diiringi dengan pengelolaan risiko yang baik. Untuk
always be balanced with discipline risk management
tahun 2011, menjadi 42,41% di tahun 2012.
itu, Manajemen selalu menekankan bahwa pertumbuhan
practices. Therefore, the Management continues to ensure
kredit harus disertai dengan upaya peningkatan kualitas
that loan expansion programs are consistently supported
Disamping itu, seiring dengan misi Bank, yaitu Pertumbuhan
In addition, in line with its mission, namely Growth
kredit, proses kredit yang lebih prudent serta monitoring
by improved loan quality and prudent loan review and
dan Indonesianisasi, Bank telah mulai melakukan
and Indonesianization, the Bank has initiated the
kredit yang lebih baik. Peningkatan kredit yang cukup
approval processes, as well as through monitoring
proses penyertaan modal pada PT Bank Himpunan
process of equity participation into PT Bank Himpunan
signifikan berhasil diiringi dengan penurunan rasio kredit
processes. Through all those efforts, the Bank was able to
Saudara 1906, Tbk.
Saudara 1906, Tbk.
15
16
Laporan Manajemen Management’s Report
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Proses ini kemudian akan dilanjutkan dengan proses merger.
This process will then proceed with the merger. Merger of
Kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-
We would like to extend our highest appreciation to the
Penggabungan usaha kedua bank ini diharapkan akan
the two banks is expected to increase the synergy and will
tingginya kepada dedikasi yang ditunjukkan oleh karyawan
dedication demonstrated by our employees for the Bank’s
menambah sinergi dan pada akhirnya akan dapat
ultimately contribute to the Indonesian economy.
kami untuk prestasi Bank tahun ini. Kami juga berterima
achievements this year. We also express our gratitude to
kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham,
the Board of Commissioners, shareholders, business partners
mitra usaha dan nasabah atas kepercayaan yang telah
and all of our customers for the trusts you have given us.
memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia. Fokus pada manajemen risiko menjadi lebih penting seiring
Focus on risk management becomes more critical as the
diberikan. Dukungan Anda semua memberikan arti yang
Your support is of great importance to Bank’s success and
dengan peningkatan prospek ekonomi. Kami berpendapat
economic outlook improved. We argue that monitoring and
besar bagi keberhasilan Bank dalam melanjutkan
integral to our continued sustainable growth in the future.
bahwa pemantauan dan penilaian yang dilakukan secara
assessment is carried out regularly is more important to
pertumbuhan yang berkesinambungan di masa selanjutnya.
teratur lebih penting untuk memberikan peringatan dini atas
give early warning of any changes in market risk. Progress
setiap perubahan risiko pasar. Kemajuan dan kehati-hatian
and caution go hand in hand. Bank continues to meet all
berjalan seiring. Bank terus berupaya memenuhi semua
regulatory standards and reporting requirements. PT Bank Woori Indonesia
standar peraturan dan persyaratan pelaporan. Kami menyadari bahwa bisnis Bank terkait erat dengan
We realize that the Bank's business is closely related to risk
pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko tidak lepas dari
management. Risk management can not be separated from
penerapan sistem pengendalian (control) dari internal maupun
the application of control systems of the internal and external,
eksternal yang keseluruhannya merupakan bagian dari
which are all part of a system of Good Corporate Governance
sistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
(GCG).
Governance/GCG). Secara konsisten dan obyektif, manajemen selalu melakukan
Consistently and objectively, management is always
penilaian terhadap kinerja seluruh operasi Bank. Secara
assessing the performance of all Bank operations. In general,
umum, pelaksanaan penilaian manajemen Bank dilakukan
the implementation of the Bank's management assessment
berdasarkan kaidah-kaidah umum dan mengacu pada
conducted under the general rules and refers to the provisions
ketentuan Bank Indonesia. Sampai akhir tahun 2012 hasil
of Bank Indonesia. Until the end of 2012 the results of
penilaian manajemen dari Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
management evaluation assessment of the Bank was ranked
berada pada peringkat Sehat.
Healthy.
Manajemen risiko diimplementasikan sebagai fungsi
Risk management is implemented as a function of oversight
pengawasan kegiatan usaha. Penerapan manajemen risiko
activities. Implementation of risk management involves all
melibatkan semua tingkatan karyawan dengan fokus pada
levels of employees with a focus on managing the risks
pengelolaan risiko yang melekat dalam setiap aktivitasnya.
inherent in each activity. Bank has had a complete instrument
Bank telah memiliki kelengkapan instrumen dalam penerapan
in the implementation of appropriate risk management
manajemen risiko sesuai yang disyaratkan Bank Indonesia.
required by Bank Indonesia.
Kerja keras tim manajemen dan seluruh karyawan Bank
The hard work of Bank’s management team and all of our
telah menghasilkan pencapaian dan berbagai penghargaan
employees produced a number of achievements and awards
yang kami terima sepanjang tahun 2012, sebagaimana
in 2012, as reflected in the results of Investor magazine
tercermin dari hasil review majalah Investor atas kinerja
review on the performance of the national banking system
perbankan nasional di tahun 2012. Bank menduduki
in 2012. Bank was ranked first for the group of banks with
peringkat pertama untuk kelompok bank dengan aset di
assets above Rp. 1 trillion to Rp. 10 trillion. National award
atas Rp. 1 triliun sampai dengan Rp. 10 triliun. Penghargaan
given to the Bank in the form of Titanium Trophy Award
berskala nasional diberikan kepada Bank berupa Titanium
2012 from Infobank magazine with the title of "Very Good"
Trophy Award 2012 dari majalah Infobank dengan predikat
for 16 consecutive years since 1996.
”Sangat Bagus” selama 16 tahun berturut-turut sejak 1996.
CHOI SANG HAK Presiden Direktur / President Director
17
18
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
DJOKO WIBOWO Presiden Komisaris President Commissioner
Warga Negara Indonesia. 68 tahun. Beliau menjabat sebagai
Indonesian nationality. Age 68. He holds a position as the
Presiden Komisaris (independen) Bank sejak bulan Oktober
President Commissioner (independent) of the Bank since
2007, sesuai surat persetujuan Bank Indonesia mengenai
October 2007, pursuant to Bank Indonesia approval letter
pengangkatan beliau sebagai Presiden Komisaris Bank
concerning his appointment as President Commissioner of
dengan surat No. 9/151/GBI/DPIP/Rahasia tanggal
the Bank with their letter No. 9/151/GBI/DPIP/Rahasia
4 Oktober 2007 perihal Keputusan atas Pencalonan
dated October 4, 2007 regarding Decision on the Nomination
Pengurus PT Bank Woori Indonesia.
of the Management of PT Bank Woori Indonesia.
Karir beliau di dunia perbankan dimulai pada tahun 1970
His career in banking was started since 1970 – 1973 at
– 1973 di First National City Bank (saat ini Citibank) sebagai
First National City Bank (now Citibank) as the Internal Auditor.
Internal Auditor. Beliau pernah memangku berbagai jabatan
He has assumed several management & senior positions
manajerial dan posisi senior di beberapa perusahaan,
in several companies, including PT Merchant Investment
termasuk di Lembaga Keuangan Non-Bank, PT Merchant
Corporation (Merincorp), a Non-Bank Financial Institution
Investment Corporation (Merincorp) selama tahun 1977 –
during 1977 – 1992, with his latest position as President
1992, dengan jabatan terakhir selaku Presiden Direktur,
Director, and as Senior Advisor to the Board of Directors of
dan selaku Senior Advisor pada PT Semen Cibinong tahun
PT Semen Cibinong during 1992-1995. During 1995 – July
1992 – 1995. Kemudian tahun 1995 – Juli 2006 bekerja
2006 he worked for PT Indofood Sukses Makmur Tbk.,
di PT Indofood Sukses Makmur Tbk., dengan jabatan
with his latest position as Director & Corporate Secretary.
terakhir selaku Direktur dan Corporate Secretary. Beliau lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia serta
He was graduated from Economic Faculty of University of
telah mengikuti berbagai kursus dan latihan di bidang
Indonesia, and had attended several courses and trainings
perbankan, keuangan dan pasar modal baik di dalam
in banking and capital market, both local and overseas.
maupun di luar negeri. Saat ini beliau juga menjabat sebagai
Currently he holds a position as the Member of the
Anggota Pengurus Panitia Standar Profesi Pasar Modal.
Committee for Capital Market Professional Standards.
19
20
Profil Dewan Komisaris Profile of the Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
LIM CHEOL JIN Komisaris Commissioner
SJACHRIL BAKRI Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner
Warga Negara Indonesia. 64 tahun. Beliau menjabat sebagai
Indonesian citizen. Age 64. He serves as Vice President
Warga Negara Korea. 55 tahun. Beliau menjabat sebagai
Korean citizen. 55 tahun. He serves as Commissioner
Wakil Presiden Komisaris sejak bulan Mei 2007, sesuai
Commissioner since May 2007, based on Bank Indonesia
Komisaris sejak bulan Oktober 2010, sesuai dengan surat
since October 2010, based on Bank Indonesia letter
dengan surat Bank Indonesia No. 9/33/GBI/DPIP/Rahasia
letter No. 9/33/GBI/DPIP/Rahasia dated May 1, 2007
Bank Indonesia No. 12/99/GBI/DPIP/Rahasia tanggal
No. 12/99/GBI/DPIP/Rahasia dated July 22, 2010
tanggal 1 Mei 2007 perihal Keputusan atas Pencalonan
concerning Decision on the Nomination of the Vice President
22 Juli 2010 perihal Keputusan atas Pengangkatan
concerning Decision on the appointment of Management
Wakil Presiden Komisaris (independen) PT Bank Woori
Commissioner (independent) of PT Bank Woori Indonesia.
Pengurus PT Bank Woori Indonesia. Jabatan beliau
of PT Bank Woori Indonesia. Previously he served as
Indonesia. Beliau telah mempunyai pengalaman di bidang
He has experiences in banking sector since 1977 when he
sebelumnya adalah sebagai Presiden Direktur PT Bank
President Director of PT Bank Woori Indonesia for
perbankan sejak tahun 1977, pada saat pertama kali bekerja
started working in Bank Indonesia Balikpapan Branch. He
Woori Indonesia selama tahun 2003 – 2007.
the period of 2003 – 2007.
di Bank Indonesia cabang Balikpapan. Beliau pernah
served as Bank’s Senior Supervisor (2002-2003). Beliau menamatkan kuliahnya di Universitas Chonbuk
He completed his study in Chonbuk National University,
National, Fakultas Pendidikan Bahasa Inggris tahun 1980.
English Education Faculty in 1980. He joined Woori Bank,
menjabat sebagai Pengawas Bank Senior (2002 – 2003). Beliau lulus dari Universitas Mulawarman, Samarinda,
He graduated from University of Mulawarman majoring in
Beliau bergabung ke dalam Woori Bank, Korea pada tahun
Korea in 1982 and had experience in restructurization
dengan gelar Sarjana di bidang Manajemen pada tahun
Management in 1985 and hold Master Degree in Sekolah
1982 dan mempunyai pengalaman dalam program
program for big companies in Korea such as Daewoo,
1985 dan memperoleh gelar Magister Management dari
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) IPWI in 1998. Besides that he
restrukturisasi perusahaan-perusahaan besar di Korea,
KDLC, and Byeogsan in 1998 – 2000; and also established
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI tahun 1998. Disamping
also had several courses and trainings in banking sector,
seperti Daewoo, KDLC, dan Byeogsan dari tahun 1998 –
New Delhi branch office of the Commercial Bank of Korea
itu, beliau telah mengikuti pelatihan maupun seminar di
locally as well as abroad.
2000; dan juga mendirikan kantor cabang The Commercial
in 1996, and worked there for 2 years.
bidang perbankan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Bank of Korea di New Delhi tahun 1996, dan bekerja di sana selama 2 tahun. Beliau telah mengikuti sertifikasi manajemen risiko dan lulus
He has participated in the Risk Management Certification
dengan hasil yang sangat baik.
with the remarkable result.
21
22
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
CHOI SANG HAK Presiden Direktur President Director
Warga Negara Korea. 55 tahun. Beliau efektif menjabat
Korean citizen. Age 55. He officially appointed as Bank’s
sebagai Presiden Direktur Bank pada tanggal 14 September
President Director on September 14, 2010, based on Bank
2010, sesuai dengan surat Bank Indonesia
Indonesia letter No. 12/124/GBI/DPIP/Rahasia dated
No. 12/124/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 14 September 2010
September 14, 2010 concerning Decision on the
perihal Keputusan Pengangkatan Presiden Direktur
Appointment of President Director of PT Bank Woori
PT Bank Woori Indonesia, menggantikan Presiden Direktur
Indonesia, replacing the previous President Director who
terdahulu yang sudah habis masa baktinya dan kembali
accomplished his working period and went back to
ke Korea.
Korea.
Beliau mendapat gelar Bachelor of Business Administration
He got Bachelor of Business Administration from
dari Universitas Kyungpook National, fakultas Bisnis
Kyungpook National University, majoring in Business
Administrasi tahun 1980. Jabatan beliau sebelumnya adalah
Administration in 1980. He previously served as General
sebagai General Manager kantor cabang Samsung Centre,
Manager of Samsung Centre Branch, Woori Bank, Seoul,
Woori Bank, Seoul, Korea. Beliau mempunyai pengalaman
Korea. He had experiences in banking sector for more than
di bidang perbankan lebih dari 30 tahun, serta pernah
30 years of services and ever served as Deputy General
bertugas sebagai Deputy General Manager kantor The
Manager in Commercial Bank of Korea New York Branch
Commercial Bank of Korea cabang New York dari tahun
from 1997 – 2000.
1997 – 2000.
23
24
Profil Direksi Profile of the Board of Directors
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
I MADE MUDIASTRA Direktur Kepatuhan Compliance Director
F.X. CHRISTOPHORUS WILLY Direktur Director
Warga Negara Indonesia. 55 tahun. Jabatan beliau saat
Indonesian citizen. Age 55. He holds the position as Bank’s
Warga Negara Indonesia. 50 tahun. Beliau diangkat sebagai
Indonesia citizen. Age 50. He serves as Director since
ini adalah sebagai Direktur Kepatuhan sejak tanggal
Compliance Director since September 29, 2008.
Direktur sejak tanggal 29 September 2008 berdasarkan
September 29, 2008, based on Bank Indonesia letter
surat Bank Indonesia No. 10/151/GBI/Rahasia tanggal 29
No. 10/151/GBI/Rahasia dated September 29, 2008
September 2008 perihal Keputusan atas Pencalonan
concerning Decision of Management of PT Bank Woori
Pengurus PT Bank Woori Indonesia.
Indonesia.
29 September 2008. Karirnya di bidang perbankan dimulai sebagai Auditor pada
His carrier in banking started as an internal auditor in Bank
Bank Ekspor Impor Indonesia (sekarang Bank Mandiri) dari
Ekspor Impor Indonesia (Now Bank Mandiri) from 1981 to
tahun 1981 hingga 1992. Setelah itu hingga tahun 1999,
1992. Then up to 1999, he has management position in
Karirnya di bidang perbankan dimulai sejak tahun 1986,
His career in banking was started since 1986 at PT Bank
beliau menjabat posisi manajerial di beberapa bank. Tahun
several banks. From 1999 to 2004, he joined Indonesia
dimana pertama kali bekerja di PT Bank Arta Pusara Kantor
Arta Pusara as Account Officer with his last position as Vice
1999 hingga 2004 beliau bergabung dengan Badan
Bank Restructurization Agency with his last position as Vice
Pusat, Jakarta, sebagai Account Officer dengan jabatan
Main Branch Manager. He is one of founder in establishment
Penyehatan Perbankan Nasional dengan jabatan terakhir
President of the Internal Audit Division. Before joining Bank,
terakhir sebagai Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama.
of PT Hanil Tamara Bank (joint venture bank between Hanil
sebagai Vice President pada Divisi Internal Audit. Sebelum
he holds position as Internal Audit Manager in Boral Jayamix.
Beliau adalah salah seorang founder dalam mendirikan
Bank, Korea and PT Bank Tamara Tbk., Indonesia) in 1992.
bergabung dengan Bank, beliau menjabat sebagai Internal
PT Hanil Tamara Bank (bank joint venture antara Hanil
Audit Manager pada Boral Jayamix.
Bank, Korea dan PT Bank Tamara Tbk., Indonesia) pada tahun 1992.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang
He got Bachelor of Economic Degree majoring Accounting
Akuntansi tahun 1991 dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,
in 1991 from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Yayasan
Sebelum bergabung dengan Bank, beliau pernah
Before, he has several positions in several banks i.e. Vice
Yayasan Akuntansi Indonesia. Pada tahun 1995 mendapat
Akuntansi Indonesia. In 1995, he got MBA Degree from
memangku jabatan manajerial termasuk sebagai Wakil
Personnel Division Head at PT Bank Tamara Tbk., in 1991.
gelar MBA di bidang Manajemen dari International University,
International University, Missouri, and in 2003 got Master
Kepala Divisi Personalia pada PT Bank Tamara Tbk., tahun
At PT Bank Woori Indonesia, as Head of Internal Audit
Missouri; dan tahun 2003 dari Universitas Padjajaran,
Degree from Padjajaran University, Bandung. Besides that
1991. Pada PT Bank Woori Indonesia, beliau pernah
Working Unit (2000-2008) and Head of Planning and Local
Bandung mendapat gelar Magister di bidang Hukum Bisnis.
he also had attended several courses and trainings in the
menjabat sebagai Ketua Satuan Kerja Audit Intern (2000
Business Division.
Disamping itu beliau telah mengikuti pelatihan dan seminar
banking sector, domestically and abroad, among others in
– 2008), dan Kepala Divisi Planning and Local Business.
di bidang perbankan, di dalam maupun di luar negeri, yaitu
London, Paris, Hongkong, and Singapore.
antara lain di London, Paris, Hongkong, dan Singapura.
Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen
He got Bachelor of Economic Degree from Jayabaya
dari Universitas Jayabaya pada tahun 1987. Disamping
University, majoring Management in 1987. Besides that he
itu, beliau telah mengikuti pelatihan dan seminar di bidang
also had several courses and trainings in banking sector,
perbankan, baik di dalam maupun di luar negeri.
locally and abroad.
25
26
Pejabat Eksekutif Executive Officer
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Pejabat Eksekutif
Daftar Pejabat Eksekutif / List of Executive Officer Tenaga Kerja Indonesia / Indonesian Manpower
Executive Officer Nama / Name Pejabat eksekutif adalah pejabat yang posisinya 1 (satu) level di bawah Direksi. Pada akhir tahun 2012 jumlah dan data dari Pejabat Eksekutif Bank adalah sebagai berikut:
Executive officer is an officer position 1 (one) level below the Board of Directors. At the end of 2012 total number and data of the Bank's Executive Officers are as follows:
Daftar Pejabat Eksekutif / List of Executive Officer Tenaga Kerja Asing / Foreign Manpower (Korea)
Nama / Name
Lee Myoung Kye
Unit Kerja / Working Unit
Treasury dan Export Import
Jabatan/Position
Senior General Manager
Pendidikan/Education
Korea University, Seoul, Korea
Pengalaman Kerja/Working Experience
Marketing Wilayah Cikarang
General Manager
Universitas Inje, Seoul, Korea
15 tahun/years
Seo O Young
Deposit
Senior General Manager
Universitas Sungkyung Kwan, Korea
20 tahun/years
Choi Il Moon
Marketing wilayah Tangerang
General Manager
Universitas Sungkyung Kwan, Korea
15 tahun/years
Marketing wilayah Cibubur
General Manager
Universitas Sungkyung Kwan, Korea
10 tahun/years
Hwang Hwan Ho
Lee Soo Jin
Kredit Korporasi
General Manager
Universitas Sungkyung Kwan, Korea
Kredit UKM
General Manager
Universitas Hankook, Korea
15 tahun/years
Kim DaeKeun
GA & IT
General Manager
Universitas Ajao
15 tahun/years
Kim Pong June
Business Development
General Manager
Universitas Chungang, Korea
Pengalaman Kerja/Working Experience
Kepala Bagian Personalia/Head of Human Resources Department
Assisten General Manager
Universitas Indonesia, Jakarta
20 tahun/years
Agustin Nurjanah
Kepala Unit Kerja Internal Audit / Head of Internal Audit Working Unit
Manager
IKIP Jakarta
15 tahun/years
Andriany Suroto
Kepala Unit Kerja Kepatuhan/Head of Compliance Working Unit
Senior Manager
STIE Perbanas, Jakarta
15 tahun/years
Andy Rosady
Pemimpin KCP Tangerang/Leader of Tangerang Sub Branch Office
Manager
Universitas Binus, Jakarta
8 tahun/years
Edwin Sulaeman
Pemimpin KCP Cikarang/Leader of Cikarang Sub Branch Office
Senior Manager
Universitas Indonesia
Imam Nugroho
Kepala Unit Kerja Manajemen Risiko/Head of Risk Management Working Unit
Manager
Universitas Sebelas Maret, Solo
M.T. Tongam
Kepala Bagian Akunting/Head of Accounting Department
Senior Manager
Universitas Jember
17 tahun/years
Nopy Setijorini
Pemimpin KCP Cibubur/Leader of Cibubur Sub Branch Office
Manager
Akademi Sekretaris
10 tahun/years
Roy Albert S
Kepala Bagian Perencanaan dan Lokal Bisnis/Head of Planning and Local Business Department
Assistan General Manager
Universitas Krisnadwipayana
15 tahun/years
Ujang Maena
Pemimpin KCP Bekasi/Leader of Bekasi Sub Branch Office
Manager
Sekolah Tinggi Ekonomi Adhi Niaga
5 tahun/years
Yuke Monitasari
Kepala Unit Kerja AML & PTF/ Head of AML & PTF Working Unit
Manager
Sekolah Tinggi Komunikasi Inter Studi
7 tahun/years
15 tahun/years
Kim Young Wook
Jabatan/Position
Pendidikan/ Education
Adi Haryadi
20 tahun/years
Lee Sang Bok
Unit Kerja / Working Unit
10 tahun/years
17 tahun/years
6 tahun/years
27
28
Sekilas tentang PT Bank Woori Indonesia PT Bank Woori Indonesia in Brief
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Sekilas Tentang PT Bank Woori Indonesia
Dengan penggabungan usaha tersebut, nama Bank dirubah
With this merger, the name of the Bank was changed to
menjadi PT Bank Hanvit Indonesia, dan komposisi
PT Bank Hanvit Indonesia and the composition of the
kepemilikan dari para pemegang saham dan modal disetor
shareholders and paid up capital of the Bank is as follows:
Bank adalah sebagai berikut: Modal Disetor Rp. 170,00
Paid-up Capital of Rp. 170.00 billion comprising Rp. 138.70
PT Bank Woori Indonesia in Brief
miliar dengan komposisi pemegang saham Rp. 138,70
billion or 81.60% of the total number of shares belonging
miliar atau 81,60% saham dimiliki oleh Woori Bank, Korea;
to Woori Bank, Korea; then Rp. 23.10 billion or 13.59% of
dan Rp. 23,10 miliar atau 13,59% saham dimiliki oleh
the total number of shares belonging to PT Bank Surya
PT Bank Surya (BPPN); serta Rp. 8,20 miliar atau 4,81%
(IBRA); and Rp. 8.20 billion or 4.81% of the total number
saham dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
of shares belonging to PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
Selanjutnya, nama Bank dirubah menjadi PT Bank Woori
Furthermore, the name of Bank was changed to PT Bank
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Woori Indonesia based on the Decree of the Minister of
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia
No. : C-11972.HT.01.04.TH.2002 tanggal 2 Juli 2002
No. : C-11972.HT.01.04.TH.2002 dated July 2, 2002 on
perihal Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar; dan
Approval of Amendment to the Articles of Association
Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia
and the Deputy Governor of Bank Indonesia’s Decree
No. : 4/129/KEP.DpG/2002 tanggal 19 Juli 2002 tentang
No. : 4/129/KEP.DpG/2002 dated July 19, 2002 on Changes
Perubahan Nama PT Bank Hanvit Indonesia menjadi
of the Bank’s Name from PT Bank Hanvit Indonesia to
PT Bank Woori Indonesia. Adapun perubahan nama tersebut
PT Bank Woori Indonesia. The changes of Bank’s name
adalah sebagai akibat perubahan nama pemegang saham
resulted from change of majority shareholder name, i.e.
mayoritas Bank, yaitu dari Hanvit Bank menjadi Woori Bank.
from Hanvit Bank to Woori Bank.
Melalui program lelang terbuka/PPAI-5 pada tanggal 23
Through an open auction program / PPAI-5 dated January
Januari 2004 Woori Bank, Korea berhasil menjadi pemenang
23, 2004 Woori Bank, Korea successfully became a winner
lelang untuk membeli saham milik PT Bank Surya Tbk.
in the purchase of shares belonging to PT Bank Surya Tbk.,
tersebut, sehingga komposisi baru kepemilikan saham
therefore the new composition of share ownership is 1,618
adalah 1.618 saham atau sebesar 95,18% total saham
shares or 95.18% of the total number of shares belonging
menjadi milik Woori Bank, Korea, dan sisanya 82 saham
to Woori Bank, Korea and remaining 82 shares or 4.82%
atau sebesar 4,82% total saham dimiliki oleh PT Bank
of the total number of shares belonging to PT Bank Danamon
Danamon Indonesia, Tbk.
Indonesia, Tbk.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali
The Bank’s Articles of Association have been amended
perubahan, terakhir dengan akta No. 242 tanggal 15
several times, the latest by notarial deed No. 242 dated
Agustus 2008 dari Sutjipto. S.H., M.Kn., notaris di Jakarta,
August 15, 2008 of Sutjipto, S.H., M.Kn., which has been
yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
approved by the Minister of Law and Human Rights through
Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan
Decision Letter No. AH-73645.AH.01.02.Tahun 2008 dated
No. AH-73645.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14 Oktober
October 14, 2008, regarding the changes in the Bank’s
2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar Bank sesuai
Articles of Association to be in compliance with the
dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun
Corporate Law No. 40 year 2007.
PT Bank Woori Indonesia (selanjutnya disebut dengan “Bank”), didirikan berdasarkan akta notaris No. 46 tanggal 29 Agustus 1995 oleh Sri Naning S.H., Notaris di Jakarta. Akta disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-12046.HT.01.01.TH.95 pada tanggal 25 September 1995. Bank memperoleh izin usaha pada tanggal 22 Oktober 1995 dan memulai kegiatan usaha pada tanggal 16 November 1995. Bank berkedudukan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Menara 1 lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan.
PT Bank Woori Indonesia (hereinafter referred to as “Bank”), was established by virtue of the deed of notary No. 46 dated August 29, 1995 drawn up by Sri Nanning S.H., Notary in Jakarta. This deed was ratified by the Minister of Justice of the Republic of I n d o n e s i a b a s e d o n a d e c re e No. C2-12046.HT.01.01.TH.95 dated September 25, 1995. Bank has got its business license on October 22, 1995 and started the business activities on November 16, 1995. Bank is domiciled at Indonesia Stock Exchange Building Tower 1 16th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta Selatan.
Bank adalah hasil penggabungan usaha (merger) antara PT Bank Korea Commercial Surya dan PT Hanil Tamara Bank yang secara efektif dilakukan pada tanggal 21 Januari 2000 berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/17/KEP.DGS/1999 tanggal 24 Desember 1999; dan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No. C-565.HT.01.04.Th.99 tanggal 19 Januari 2000.
Bank is the merger result between PT Bank Korea Commercial Surya and PT Hanil Tamara Bank that effective from January 21, 2000 pursuant to the Senior Deputy Governor of Bank Indonesia’s Decree No. 1/17/KEP.DGS/1999 dated December 24, 1999; and Decree of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-565.HT.01.04.Th.99 dated January 19, 2000.
2007. Pada tanggal 31 Desember 2012 Bank memiliki empat (4)
As of December 31, 2012, the Bank has four (4) sub
kantor cabang pembantu yang terletak di Tangerang,
branches located in Tangerang, Cikarang, Cibubur, and
Cikarang, Cibubur dan Bekasi; dan dua (2) kantor kas yang
Bekasi; and two (2) cash offices located in Cilegon and
terletak di Cilegon, dan Ruko Union, Cikarang. Bank saat
Ruko Union, Cikarang. Bank currently employs 132 people
ini mempekerjakan 132 orang karyawan yang mempunyai
who are highly motivated to serve customers in its 7 (five)
motivasi tinggi dalam memberikan layanan kepada nasabah
offices.
di 7 (tujuh) buah kantornya.
29
30
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Pemegang Saham Utama
Main Shareholders
WOORI BANK Ltd.
WOORI BANK Ltd.
Woori Bank didirikan pada tahun 1899 sebagai bank pertama di Korea. Woori Bank telah memberikan jasanya sebagai pendukung yang setia untuk perkembangan bangsa Korea selama 113 tahun, dengan memberikan jasa keuangan dalam menggerakkan penciptaan ekonomi industri yang modern.
Woori Bank was founded in 1899 as the first bank to be established in Korea. They have served as a steadfast supporter of the nation s development for 113 years, providing financial services to drive the creation of a modern industry economy.
Nama Woori Bank sebelumnya adalah Hanvit Bank, yang merupakan bank hasil penggabungan usaha (merger) antara The Commercial Bank of Korea dan Hanil Bank pada tahun 1999. Pada tanggal 27 Maret 2001, Korea Deposit Insurance Corporation (KDIC) mendirikan Woori Finance Holdings Co, Ltd (WFH). Woori Bank adalah anak perusahaan dari WFH
Previously the name of Woori Bank was known as Hanvit Bank, as the resulted merger bank between The Commercial Bank of Korea and Hanil Bank in 1999. On March 27, 2001, Korea Deposit Insurance Corporation (KDIC) established Woori Finance Holdings Co., Ltd. (WFH). Woori Bank is a wholly owned subsidiary of WFH as of December 31, 2011.
pada tanggal 31 Desember 2011. Pada tahun 2002 seiring dengan penyesuaian strategi perusahaan, nama Hanvit Bank dirubah menjadi Woori Bank.
In 2002, in line with adjustment in the corporate strategy, the name of Hanvit Bank was changed to Woori Bank.
Dengan jaringan usaha yang tersebar luas, dan kemampuannya dalam berinovasi di bidang sistem informatika, Woori Bank memberikan layanan yang beragam di bidang keuangan untuk seluruh lapisan masyarakat, baik perseorangan maupun korporasi. Berdasarkan total aktiva, Woori Bank merupakan bank kedua terbesar di Korea.
Through its spread network and capability in the technology information, Woori Bank has diverse financial services, serving all kinds of customer, both individual and corporation. Based on the total assets Woori Bank is the second biggest bank among Korea’s commercial banks.
Woori Bank merupakan kreditur utama dari 16 group industri kelas dunia seperti grup Samsung, LG dan Posco serta beberapa grup usaha Korea lainnya. Woori Bank menyediakan layanan keuangan yang komprehensif dan memainkan peranannya berdasarkan kepercayaan dan mitra keuangan yang penting kepada lebih dari 16 juta nasabah melalui 993 kantor cabang domestik, 13 kantor cabang di luar negeri, 3 kantor perwakilan dan 6 subsidiari; dan didukung oleh lebih dari 16.600 orang karyawan.
Woori Bank is a main creditor of 16 world-leading industrial groups, including Samsung, LG and Posco and other several Korea s business groups. Woori Bank provides comprehensive financial services and plays the role of a trustworthy and valuable financial partner to over 16 million customers through 993 domestic branch offices, 13 overseas branch offices, 3 representative offices and 6 subsidiaries, supported by more than 16,600 employees.
Sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangannya tahun 2012, Woori Bank berhasil mencatat peningkatan total aset sebesar 1,99% menjadi KRW 247.302 miliar (ekuivalen dengan USD 230,89 miliar) dari KRW 242.472 miliar (ekuivalen dengan USD 226,38 miliar). Pinjaman yang Diberikan juga meningkat dari KRW 191.909 miliar (ekuivalen dengan USD 179,17 miliar) menjadi KRW 200.103 miliar (ekuivalen dengan USD 186,82 miliar). Sementara itu perkembangan Dana Pihak Ketiga selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut: tahun 2010 KRW 157.314 miliar (ekuivalen dengan USD 146,87 miliar), tahun 2011 menjadi KRW 164.092 miliar (ekuivalen dengan USD 153,20 miliar), tahun 2012 sebesar KRW 168.008 miliar (ekuivalen dengan USD 156,86 miliar), dan pertumbuhan dana pihak ketiga di tahun 2012 adalah sebesar 2,39% dibandingkan dengan posisi tahun 2011.
As mentioned in its financial statements in 2012, Woori Bank has recorded an increase in total assets of 1.99% to KRW 247,302 billion (equivalent to USD 230.89 billion) from KRW 242,472 billion (equivalent to USD 226.38 billion). Loans also increased from KRW 191,909 billion (equivalent to USD 179.17 billion) to KRW 200,103 billion (equivalent to USD 186.82 billion). While the growth of third party funds during the last 3 years is as follows: in 2010 KRW 157,314 billion (equivalent to USD 146.87 billion) in 2011 to KRW 164 092 billion (equivalent to USD 153.20 billion), the year 2012 was KRW 168 008 billion (equivalent to USD 156.86 billion), and the growth of third-party funds in 2012 amounted to 2.39% compared to the position in 2011.
Pendapatan Bunga Bersih mencapai sebesar KRW 5.057 miliar (ekuivalen dengan USD 4,72 miliar) turun sebesar 2,75% dibandingkan tahun 2011. Disamping itu laba bersih juga mengalami penurunan sebesar KRW 581 miliar, dari KRW 2.069 miliar (ekuivalen dengan USD 1,93 miliar) menjadi KRW 1.488 miliar (ekuivalen dengan USD 1,39 miliar).
Net interest income totaled KRW 5,057 billion (equivalent to USD 4.72 billion) fell by 2.75% compared with the year 2011. Besides, net income decreased by KRW 581 billion, from KRW 2,069 billion (equivalent to USD 1.93 billion) to KRW 1,488 billion (equivalent to USD 1.39 billion).
Selain itu, rasio kecukupan modal mereka mencapai 14,55% dan indikator profitabilitas, ROA dan ROE masing-masing mencapai 0,51% dan 7,13%.
Moreover, their capital adequacy ratio reached 14.55% and profitability indicators, ROA and ROE of 0.51% and 7.13% respectively.
Woori Bank telah menetapkan tujuan jangka menengah panjang untuk menjadi tidak hanya bank No 1 di Korea, tetapi juga di antara 10 besar di Asia. Tahun 2013 ini, Woori
Woori Bank has set a medium-term goal - to become not only a long bank No. 1 in Korea, but also among the top 10 in Asia. "As this year (2013) marks our 114th anniversary,
31
32
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Bank genap berusia 114 tahun, untuk itu Woori Bank akan menjadi Bank No. 1 di Korea yang paling membantu nasabahnya sebagaimana dijelaskan oleh Lee Soon Woo, Presiden dan CEO Woori Bank.
Woori Bank will become Korea s most helpful No. 1 Bank to our customers", as expalined by Lee Soon Woo, President and CEO of Woori Bank.
Perkembangan pada tahun ke depan, Woori Bank berencana untuk tidak hanya meningkatkan pasar domestiknya, namun akan mengoptimalkan jaringannya yang tersebar di seluruh dunia. Pasar modal di luar negeri menjadi sasaran berikut agar tercipta peningkatan investment banking dan asset management vechicles.
Developments in the years ahead, Woori Bank plans to not only increase its domestic market, but it will optimize its network spread all over the world. Overseas capital markets into the following objectives in order to create an increase in investment banking and asset management vechicles.
Melalui nilai-nilai dari “Woori Ways” , maka Woori Bank akan memperkuat jajaran internal dan jaringannya untuk selalu mendasari kegiatan bisnisnya dengan prinsip customer oriented, integrity, challenge dan professionalism.
Through values from “Woori Ways” , Woori Bank will strengthen its internal lines and networks always functioning as basis for its business activities pursuant to the customer oriented principles, integrity, challenge and professionalism.
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk.
PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk.
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut Bank Danamon ) didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama Bank dirubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon menjadi bank devisa swasta pertama di Indonesia tahun 1988 dan setahun kemudian menjadi Perseroan Terbuka.
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (hereinafter referred to as Bank Danamon ) was incorporated in 1956 under the name of PT Bank Kopra Indonesia. In 1976 its name was changed to PT Bank Danamon Indonesia. Bank Danamon became the first private foreign exchange bank in Indonesia in 1988 and one year later became Listed Company.
Pada tahun 1997, sebagai akibat krisis moneter Asia, yang berdampak pada seluruh dunia perbankan di Indonesia, Bank Danamon ditempatkan ke dalam pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN merekapitalisasi Bank Danamon. Sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2000, Bank Danamon telah menjalani merger dan menjadi bank dengan total aktiva mencapai Rp. 107.268 miliar per akhir Desember 2008.
In 1997, as the result of monetary crisis in Asia which impact to all of the banks in Indonesia, Bank Danamon was placed under the management of the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). In 1999, the Indonesian Government through IBRA recapitalized Bank Danamon. Since 1980 up to 2000, Bank Danamon already underwent merger process and became a bank with total asset amounting Rp. 107,268 billion as of 31 December 2008.
Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi luas mencakup manajemen, sumber daya manusia, organisasi, sistem, nilai perilaku serta identitas perusahaan. Upaya ini berhasil meletakkan fondasi maupun prasarana baru bagi Perseroan guna meraih pertumbuhan berdasarkan Transparasi, Responsibilitas, Integritas dan Profesionalisme (TRIP).
In the subsequent of three years, Bank Danamon conducted wide restructurization covering management, human being, organization, system, behavior values and corporate identity. These efforts successfully place a new foundation and infrastructure for the company to achieve growth based on transparency, responsibility, integrity, and professionalism (TRIP).
Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh Konsorsium Asia Finance Indonesia sebagai pemegang saham pengendali. Dengan kendali manajemen baru, Bank Danamon terus menjalani perubahan transformasional yang dirancang untuk menjadi bank nasional terkemuka dan pelaku regional unggulan.
In 2003, Bank Danamon was taken over by the Asia Finance Indonesia Consortium as the controlling shareholder. With the new management, Bank Danamon keep on undergo transformational changes that arrange to be famous national bank and superior regional agent.
Sejak Maret 2004, Bank Danamon mulai melakukan kegiatan usaha mikro dengan nama Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan didiversifikasi ke dalam bisnis keuangan konsumen dengan dilakukannya akuisisi atas Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan yang besar di Indonesia. DSP merupakan suatu produk bank yang ditujukan untuk memberikan jasa dan bantuan kepada usaha kecil dalam mendapatkan akses ke dalam dunia perbankan.
Since March 2004, Bank Danamon start to provide micro business activities that called Danamon Simpan Pinjam (DSP) and being diversified through consumer financial business by acquisition of Adira Finance, one of the biggest automotive financing companies in Indonesia. DSP was a bank s product that was aimed to give services and help small business in getting access into banking.
Pada tahun 2012, total asset Bank Danamon tumbuh 9%, sedangkan portofolio kredit keseluruhan mencapa Rp. 116,4 triliun, tumbuh sebesar 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp. 101,7 triliun. Tingkat kredit bermasalah (NPL) berada pada 2,3%, turun dari 2,5% pada tahun sebelumnya.
In 2012, Bank Danamon s total assets grew by 9%, while the overall credit portfolio of the bank reached Rp 116.4 trillion, grew by 14% compared to the same period in 2011 amounted to Rp. 101.7 trillion. The level of non-performing loans (NPL) stood at 2.3%, down from 2.5% in the previous year.
Laba bersih setelah pajak mencapai Rp 4 triliun, meningkat 22 % dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp. 3,3 triliun. Pertumbuhan laba didukung oleh pertumbuhan kredit pada segemen mass market, Usaha Kecil dan menengah (UKM) dan wholesale. Total pendapatan operasional naik 16% menjadi Rp. 17,4 triliun pada tahun 2012 yang disebabkan oleh peningkatan sebesar 19% pendapatan bunga bersih yang tercatat sebesar Rp. 12,9 triliun. Dampaknya, laba sebelum pajak tumbuh 21% menjadi Rp. 5,5 triliun. Tingkat pengembalian asset (ROA) tumbuh menjadi 2,7% dibandingkan sebesar 2,6% di tahun sebelumnya.
Net profit after tax of Rp 4 trillion, an increase of 22% compared to 2011 to reach 3.3 trillion. Earnings growth supported by credit growth in the mass market segment, Small and medium Enterprises (SMEs) and wholesale. Total operating income rose 16% to 17.4 trillion in 2012 due to a 19% increase in net interest income was Rp. 12.9 trillion. Impact, profit before tax rose 21% to Rp. 5.5 trillion. Rate of return on assets (ROA) rose to 2.7% compared to 2.6% in the previous year.
VISI DAN MISI
VISION AND MISSION
Dalam menjalankan aktivitas perbankan, visi kami adalah sebagai berikut: Small but Strongest Bank in Indonesia, sedangkan misi Bank adalah: Berkembang dan Indonesianisasi.
In pursuing the Bank s activities, our vision is Small but Strongest Bank in Indonesia, while our mission is Growth and Indonesianization.
Berkembang, yang maksudnya adalah Bank berusaha menambah jaringan kerja dengan membuka kantor cabang, dan mengembangkan produk yang dibutuhkan oleh para nasabah.
Growth, which means that Bank is trying to add the network by opening branch offices, and develop products and services needed by the customers.
Indonesianisasi, yang maksudnya adalah Bank yang dahulunya lebih banyak memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan Korea, kini mulai merambah ke pasar lokal dengan melakukan pendekatan yang aktif kepada perusahaan-perusahaan lokal. Disamping itu, secara internal Bank mulai membuka peluang kepada staf lokal untuk menduduki jabatan manajerial atas.
Indonesianization, which means Bank formerly used to provide the service to Korean companies, recently we spread to local market by making active approach to the local companies. Besides internally we start to open the chance for local staff to hold management position.
33
34
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
POLICIES AND STRATEGIES
Bank memiliki target jangka pendek serta jangka menengah. Target jangka pendek yang harus direalisasikan dalam kurun waktu satu tahun ke depan adalah melakukan pengembangan produk dan jasa perbankan.
Bank has short-term target and medium term plan. Shortterm target that should be realized within one year a head is making product development and banking services.
Di tahun 2012, Bank masih berusaha mempertahankan pasar utama, yaitu perusahaan-perusahaan Korea, baik yang berskala kecil, menengah maupun besar, serta mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas transaksi perbankan yang dilakukan.
In 2012, Bank still tries to maintain the main market that are small, medium and big Korean companies, and try to increase their banking transactions in quantity and quality.
Sedangkan target jangka menengah untuk kurun waktu 2-3 tahun ke depan adalah memperkuat jaringan kerja, mengembangkan bisnis lokal, serta mengembangkan produk atau jasa yang ditujukan bagi nasabah besar.
While medium term target for the period of 2-3 years a head are to strengthen networking, improve the local business, and develop products or services that focusing to the prime customers.
Dalam setiap langkah yang dilakukan, Bank selalu menerapkan prinsip kehati-hatian, konservatif dan profesional. Bank juga mempunyai komitmen untuk selalu mentaati peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun institusi lainnya. Bank juga tetap memperhatikan kebijakan remunerasi kepada manajemen dan para karyawan.
In every step made, Bank always implement the prudent banking principles, conservative, and professional. Bank also has commitment to conduct all regulations issued by Bank Indonesia and other institutions. Bank also gives special attention on remuneration policy for management and staffs.
Untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan, maka Bank menetapkan beberapa strategi sebagai berikut:
In achieving the target, Bank has strategies as follows:
STRATEGI JANGKA PENDEK
SHORT TERM TARGET
Dengan misi Bank GROWTH & INDONESIANIZATION, pada tahun 2012 Bank menetapkan sasaran jangka pendek dan strategi sebagai berikut:
With a mission GROWTH & INDONESIANIZATION , in year 2012 Bank determines the following strategy to achieve several goals:
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5.
Meningkatkan Profitabilitas dan Kualitas Aktiva Memperbaiki Kondisi Likuiditas Bank Meningkatkan Layanan kepada Nasabah Meningkatkan Nilai-nilai Bank Menciptakan Lingkungan Kerja yang “Warm-Hearted”
Enhance Profitability and Assets Quality Improve Bank Liquidity Condition Increase Service to Customer Improve Brand Values Create “Warm-Hearted” Working Environment
STRATEGI JANGKA MENENGAH
MEDIUM TERM TARGET
1.
Tahun 2013 • Menambah Jaringan Bisnis • Mencoba melakukan kerja sama dengan bank lain, khususnya dalam penyediaan layanan kartu kredit • Melakukan kaji ulang mengenai kemungkinan Bank melakukan Merger dan Akuisisi
1.
Tahun 2014 • Bank akan meningkatkan pangsa pasarnya serta memperluas jaringan kantor di beberapa kota besar di Indonesia.
2.
2.
During Year of 2013 • Expand Business Network • Establish business strategies with other banks, such as Credit Card • Review the chance for Bank to conduct M & A
During Year of 2014 • Bank will try to increase the market shares and widen branch network at other main cities in Indonesia
Tinjauan Operasi Operation Review
Kondisi perekonomian dunia yang masih belum stabil karena krisis di Amerika dan Eropa, yang masih berdampak di tahun 2012, mempengaruhi sektor ekspor Indonesia. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia pada akhir tahun 2012 mencapai USD 15,41 miliar, menurun sebesar 9,78% dibandingkan tahun 2011. Indikator lain juga mengalami penurunan, adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat yang mengalami pelemahan.
World economic condition is still not stable due to the crisis in America and Europe, which still have an impact in the year 2012, affecting the export sector of Indonesia. Based on data from the Central Bureau of Statistics (BPS), Indonesia's export value by the end of 2012 reached USD 15.41 billion, a decrease of 9.78% compared to 2011. Other indicators also declined, is the value of the Rupiah against the U.S. Dolar weakened.
Namun demikian, dengan tingkat konsumsi domestik yang tinggi dan diikuti dengan investasi domestik, mengakibatkan perekonomian Indonesia tetap tumbuh pada tingkat yang positif, yaitu sebesar 6,23%. Disamping itu, untuk lebih menggiatkan sektor riil, Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga acuan dari 6% menjadi 5,75%. Dengan penurunan tersebut, tingkat suku bunga kredit yang ditawarkan perbankan Indonesia akan turun, sehingga penyerapan kredit dalam bentuk investasi tertentu dan modal kerja diharapkan meningkat.
However, with high levels of domestic consumption and domestic investment followed, resulting in the Indonesian economy continued to grow at a positive rate, which was 6.23%. In addition, to further invigorate the real sector, Bank Indonesia lowered its benchmark interest rate from 6% to 5.75%. With this decline, interest rate loans offered Indonesian banks will fall, so that the absorption of certain investments in the form of credit and working capital is expected to increase.
Sektor perbankan Indonesia terus mengalami pertumbuhan sebagaimana data Bank Indonesia pada tahun 2012 sebagai berikut: Total aset perbankan meningkat 17% menjadi Rp. 4.263 triliun pada akhir tahun 2012 dari Rp. 3.653 triliun pada Desember 2011, Kredit yang diberikan tumbuh 23% menjadi Rp. 2.708 triliun, Dana pihak ketiga mencapai Rp. 3.225 triliun atau tumbuh 16% dibandingkan tahun 2011, Rasio kecukupan modal berada di atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 17,4%, sementara di tahun 2011 mencapai 16,1%. Rasio kredit bermasalah berada pada tingkat yang cukup baik, yaitu sebesar 1,9%.
Indonesia's banking sector continues to grow as data from Bank Indonesia in 2012 as follows: -
-
-
Total banking assets increased 17% to Rp. 4,263 trillion by the end of 2012 from Rp. 3,653 trillion in December 2011, Loans grew by 23% to Rp. 2,708 trillion, Third party funds reached Rp. 3,225 trillion or grew by 16% compared to 2011, The capital adequacy ratio is above the Bank Indonesia regulation amounted to 17.4%, while in 2011 reached 16.1%, The ratio of non-performing loans is at a pretty good rate, which was 1.9%.
35
36
Tinjauan Operasi Operation Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Di tengah kondisi ekonomi yang kondusif ini, Direksi dan seluruh jajaran manajemen Bank tetap bekerja keras untuk mengembangkan bisnis Bank ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan momentum ini, total aset Bank pun meningkat 3,5% menjadi Rp. 5.287 miliar.
In the midst of these favorable economic conditions, the Board of Directors and all levels of management of the Bank to keep working hard to develop the bank's business to a higher level. By leveraging this momentum, the Bank's total assets increased 3.5% to Rp. 5,287 billion.
Pertumbuhan dana pihak ketiga didominasi oleh dana berbiaya lebih rendah sehingga struktur pendanaan terus membaik. Hal ini membantu memelihara marjin bunga dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan serta pemeliharaan likuiditas. Rasio kredit terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) dan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) pada akhir tahun memungkinkan Bank untuk melanjutkan program ekspansi yang terukur untuk kredit dan perluasan kantor cabang.
The growth of third party funds was dominated by lowercost funding so that the structure of funding continues to improve. This structure helps to sustain interest margin and contributes to earnings growth and preserves liquidity. The loan to deposit ratio and capital adequacy ratio at year-end gives the bank scope to continue measured expansion programs for both credit and branch network.
Bank mampu memanfaatkan dengan baik momentum tersebut. Dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian, Bank berhasil meningkatkan jumlah kredit yang diberikan sebesar 42,92% menjadi Rp. 3.330 milliar dibandingkan tahun 2011, hasil yang cukup baik di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, dan tentunya dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian.
Bank is able to make good use of the momentum. By keeping to the principles of prudence, the Bank managed to increase the amount of loans by 42.92% to Rp. 3,330 billion compared to the year of 2011, the results were pretty good in the midst of uncertainty, and of course to remain guided by the precautionary principle.
Posisi Rasio Kecukupan Modal Bank berada pada tingkat yang sehat sebesar 42,52%, dan Ekuitas Bank pada akhir tahun 2012 mencapai sebesar Rp. 1.446 miliar.
The Bank has also maintained a prudent capital adequacy ratio at 42.52%, and Bank closed the year of 2012 with a total equity of Rp. 1,446 billion.
Sehubungan dengan rencana Bank untuk melakukan penyertaan modal atas PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., Bank harus mengeluarkan biaya-biaya konsultasi untuk itu yang jumlahnya lebih dari Rp. 22 miliar. Dengan demikian, walaupun terjadi peningkatan pendapatan operasi sebesar 2,38%, akan tetapi laba bersih mengalami penurunan sebesar 16% dibandingkan tahun 2011.
In connection with the Bank plans to undertake capital investment in PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., Bank had paid consultation fees of more than Rp. 22 billion. Consequently, despite an increase in operating income of 2.38% net profit declined by 16% compared to 2011.
Dalam pembahasan berikut, akan dijelaskan lebih dalam mengenai hasil usaha, likuiditas dan kondisi keuangan Bank sepanjang tahun 2012. Disertakan pula beberapa catatan mengenai kejadian-kejadian materiil yang secara langsung maupun tak langsung berpengaruh terhadap kinerja Bank.
The following discussion provides more detailed elaborations on the operating results, liquidity and financial condition of Bank during 2012. Included are notes on significant events that either directly or indirectly affected Bank performance.
Kondisi Keuangan
Financial Condition
Aset Lancar
Current Assets
Aset lancar Bank yang terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pada tahun 2012 turun 28,48% atau sebesar Rp. 552 miliar dari Rp. 1.938 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 1.386 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pengalihan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain ke kredit yang diberikan. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 900 miliar dari sebesar Rp. 1.400 miliar pada tahun 2011.
Bank current assets that consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, and placement with Bank Indonesia and other banks, in 2012 fell by 28.48% or Rp. 552 billion from Rp. 1,938 billion in 2011 to Rp. 1,386 billion. The decline was mainly due to the transfer of placements with Bank Indonesia and other banks for loans. Placements with Bank Indonesia and Other Banks in 2012 were Rp. 900 billion from Rp. 1,400 billion in 2011.
Seiring membaiknya iklim ekonomi nasional serta didorong pertumbuhan sektor riil, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Tingkat bunga Bank rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 9,46% di tahun 2012 dan 8,98% di tahun 2011; sedangkan dalam Dolar Amerika Serikat adalah 4,62% di tahun 2012 dan 4,77% di tahun 2011.
As the national economic climate improved and encouraged the growth of the real sector, Bank Indonesia lowered the benchmark rates. The Bank average interest rate per annum for loans in Rupiah currency was 9.46% in 2012 and 8.98% in 2011; while loan interest in foreign currency was 4.62% in 2012 and 4.77% in 2011.
Pada tahun 2012, Kredit yang Diberikan Bank mencapai Rp. 3.330 miliar, naik 42,92% dari tahun 2011 sebesar Rp. 2.330 miliar. Kenaikan jumlah kredit terbesar diberikan untuk tujuan modal kerja, yang tumbuh 41,85% dari Rp. 1.706 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 2.420 miliar pada tahun 2012. Portfolio kredit terdiri dari modal kerja, trust receipts, pembiayaan bersama, dan pinjaman perorangan.
In 2012, Bank loans outstanding stood at Rp. 3,330 billion, growing by 42.92% from the year 2011 amounting to Rp. 2,330 billion. The most significant increase in loans was for working capital purposes, which was grew 41.85% from Rp. 1,706 billion in 2011 to Rp. 2,420 billion in 2012. Outstanding loans consisted of loans for working capital, trust receipts, syndication, and personal loans.
Berdasarkan sektor ekonomi, kredit kepada sektor manufaktur tetap memberikan kontribusi terbesar dalam portfolio kredit sebesar 78,95% atau sebesar Rp. 2.629 miliar dari total kredit yang diberikan di tahun 2012 sebesar Rp. 3.330 miliar.
Based on economic sector, loan to manufacturing sector continued to represent a significant portion at 78.95% or equal to Rp. 2,629 billion of total outstanding loans of Rp. 3,330 billion in 2012.
Kualitas Kredit
Loan Portfolio Quality
Dengan adanya pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan dan peningkatan kualitas analisis kredit, Bank berhasil menurunkan rasio non performing loan (NPL) gross dari 0,70% di akhir 2011 menjadi 0,65% di tahun 2012, sedangkan NPL Netto dari 0,60% di akhir tahun 2011 menjadi 0,57% di tahun 2012.
With the growth in total loans and improving the quality of credit analysis, Bank succeeded in lowering the ratio of non performing loan (NPL), gross of 0.70% at the end of 2011 to 0.65% in 2012; meanwhile net NPLs from 0.60% at the end of 2011 to 0.57% in 2012.
37
38
Tinjauan Operasi Operation Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Penurunan NPL karena adanya penetapan kolektibilitas lebih konservatif mulai pada tahun 2010 dengan pembentukan cadangan yang lebih aman, dengan menggunakan PPA dengan cara sistematis. Bank akan senantiasa berusaha mengurangi rasio NPL dengan lebih mempraktekkan azas-azas kehati-hatian dan pengenalan nasabah yang lebih dalam tanpa mengorbankan fungsi utamanya sebagai jembatan penyaluran dana bagi dunia usaha. Selain itu Bank akan terus melakukan monitoring atas kredit bermasalah dan mengoptimalisasi upaya penagihan.
Decrease in NPLs due to a more conservative determination of collectability began in 2010 with the establishment of a more secure backup, using a PPA with a systematic way. Bank will always try to reduce its NPL ratio by more practicing the principles of prudence and the deeper knowledge on its customers without compromising its primary function as a bridge distribution of funds to business world. In addition, Bank will continue to conduct monitoring of problem loans and to optimize collection efforts.
Di samping itu terjadi penurunan pada Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain pada tahun 2012 sebesar 35,71% atau sebesar Rp. 900 miliar dari Rp. 1.400 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 1.938 miliar.
Bank Indonesia and Other Banks in 2012 amounted to 35.71% or Rp. 900 billion from Rp. 1,400 billion in 2011 to Rp. 1,938 billion.
Simpanan Nasabah
Customers Deposits
Simpanan nasabah Bank terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka. Sepanjang tahun 2011 dan 2012 terdapat perubahan bunga efektif rata-rata dalam mata uang Rupiah, dari 6,06% menjadi 4,68%; sedangkan dalam mata uang asing adalah tetap.
Bank customer deposits consist of demand deposits, savings and time deposits. Throughout the year 2011 and 2012 there are changes of the average effective interest in Rupiah currency, from 6.06% become 4.68%; whereas for foreign currency is remained.
Aset Tetap
Fixed Assets
Sepanjang tahun 2012, Bank melakukan penambahan aset tetap senilai Rp. 21,94 miliar. Sebagian besar pembelian tersebut adalah untuk menambah inventaris dan peralatan kantor serta renovasi gedung yang digunakan untuk kantor cabang pembantu maupun kantor kas.
Throughout 2012, Bank increased its fixed assets valued at Rp. 21.94 billion. Most of these purchases were to increase inventory and business equipment also leasehold improvement which was used for sub branch and cash offices.
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap yang tercatat di akhir tahun 2012 adalah Rp. 42,63 miliar, meningkat 56,84% dari tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp. 27,18 miliar.
Net of accumulated depreciation, fixed assets are recorded at the end of 2012 was Rp. 42.63 billion, an increase of 56.84% from the year 2011 which was recorded at Rp. 27.18 billion.
Jumlah simpanan nasabah turun sebesar 19,91% menjadi Rp. 2.819 miliar, yang mencerminkan penurunan sebesar Rp. 701 miliar dari Rp. 3.520 miliar di tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada tabungan yang turun sebesar 28,15% dari Rp. 1.197 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 860 miliar pada tahun 2012. Yang diikuti dengan penurunan deposito sebesar 23,15% dan giro sebesar 4,08%. Hal itu disebabkan adanya penarikan dari beberapa deposan inti Bank dan tingkat persaingan yang meningkat diantara bank Korea.
Total deposits from customers decreased by 19.91% to Rp. 2,819 billion, which represented a decrease of Rp. 701 billion from Rp. 3,520 billion in the previous year. The largest decrease occurred in the saving accounts decreased by 28.15% from Rp. 1,197 billion in 2011 to Rp. 860 billion in 2012. That was followed by a decrease of 23.15% of time deposits and current accounts amounted to 4.08%. It was caused by the withdrawal of several core depositors and the increased level of competition among Korean banks.
Simpanan Dari Bank Lain
Placement From Other Banks
Aset Lain-Lain
Other Assets
Aset lain-lain adalah pendapatan bunga yang masih harus diterima, biaya dibayar dimuka, setoran jaminan, pajak dibayar dimuka, rekening tunda.
Other assets are accrued interest receivables, prepaid expenses, marginal deposits, prepaid taxes, suspense account.
Simpanan dari Bank Lain naik dari nihil di tahun 2011, menjadi Rp. 916 miliar pada tahun 2012. Kenaikkan disebabkan adanya simpanan dari bank lain berupa pinjaman jangka pendek (money market).
Deposits from Other Banks increased from nil in 2011 to Rp. 916 billion in 2012. The increase primarily due to increase in deposits from other banks in the form of shortterm loans (money market).
Aset Lain-lain Bank tahun 2012 naik menjadi Rp. 24,20 miliar dari Rp. 17,75 miliar pada tahun 2011. Penurunan ini terutama disebabkan turunnya pendapatan bunga yang masih harus diterima sebesar 30,71% dari Rp. 12,21 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 8,46 miliar pada tahun 2012.
Other Assets of Bank in 2012 increased to Rp. 24.20 billion from Rp. 17.75 billion in 2011. The decrease was primarily due to decline of 30.71% accrued interest receivables of Rp. 12.21 billion in 2011 to Rp. 8.46 billion in 2012.
Pinjaman Yang Diterima
Borrowings
Pada akhir tahun 2012, pinjaman yang diterima adalah nihil, sedangkan di tahun 2011 Bank mencatat Rp. 136,01 miliar sebagai pinjaman yang diterima. Penurunan ini terutama disebabkan pelunasan pinjaman dari Woori Bank, Korea.
At the end of 2012, borrowings were nil, while in 2011 the Bank recorded Rp. 136.01 billion as loans received. The decrease was primarily due to the repayment of a loan from Woori Bank, Korea.
Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pembentukan akrual bunga dari kredit. Biaya dibayar di muka merupakan biaya sewa gedung dibayar di muka dan diamortisasi per bulan menggunakan metode garis lurus. Setoran jaminan merupakan uang jaminan untuk sewa gedung dan telepon.
Accrued interest receivables are accrual interest from loans. Prepaid expenses are the payment in advance for building rental fee and are amortized on a monthly basis using the straight line method. Marginal deposits are the deposits for office space rental and telephone lines.
Kewajiban
Liabilities
Kewajiban Segera Bank naik 86,56% dari Rp. 9,75 miliar menjadi Rp. 18,19 miliar pada tahun 2012. Kenaikan tersebut terutama disebabkan pinjaman jangka pendek dari pihak berelasi.
Current Liabilities Bank increase 86.56% from Rp. 9.75 billion to Rp. 18.19 billion in 2012. These increases primarily due to short-term loans from related parties.
Total Aset
Total Assets
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
Dari transaksi-transaksi di atas, total aset yang dicatatkan pada akhir tahun 2012 adalah Rp. 5.287 miliar, meningkat 3,50% dari Rp. 5.108 miliar pada tahun 2011. Peningkatan aset tahun 2012 karena naiknya kredit yang diberikan dari sebesar Rp. 2.330 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 3.330 miliar di tahun 2012 atau meningkat sebesar 42,92%.
From the above transactions, total assets were listed at the end of 2012 was Rp. 5,287 billion, an increase of 3.50% from Rp. 5,108 billion in 2011. Increased assets in 2012 is given by the rise of credit from Rp. 2,330 billion in 2011 to Rp. 3,330 billion in 2012 or increased by 42.92%. In addition, there is a decrease in placements with
Secara keseluruhan, jumlah kewajiban Bank naik sebesar 1,35% menjadi Rp. 3.841 miliar pada tahun 2012 dari Rp. 3.790 miliar pada tahun 2011.
Overall, 2012 Bank liabilities increased by 1.35% become Rp. 3,841 billion from Rp. 3,790 billion in 2011.
Ekuitas
Equity
Peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya serta merta meningkatkan jumlah ekuitas sebanyak 9,71% dari Rp 1.318 miliar pada tahun 2011, menjadi Rp 1.446 miliar pada tahun 2012.
Improved balance of un-appropriated profits resulted to increase as much as 9.71% of Equity from Rp. 1,318 billion in 2011, to Rp. 1,446 billion in 2012.
39
40
Tinjauan Operasi Operation Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Hasil-Hasil Usaha
Business Results
Pendapatan Bunga
Interest Income
Pendapatan bunga Bank termasuk pendapatan provisi dan komisi mencapai Rp. 219,25 miliar pada tahun 2012, turun sebesar Rp. 6,37 miliar atau 2,84% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 sebesar Rp. 224,62 miliar. Penurunan pendapatan bunga terutama berasal dari turunnya pendapatan bunga efek-efek sebesar Rp. 35,51 miliar atau turun sebesar 50,68% dibandingkan tahun 2011.
Interest income, including fees and commissions, reaching Rp. 219.25 billion in 2012, a decrease of Rp. 6.37 billion or 2.84% compared to the year 2011 amounting to Rp. 224.62 billion. The decrease in interest income primarily from interest income of bonds of Rp 35.51 billion, a drop of 50.68% compared to 2011.
Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, terjadinya kenaikan pendapatan bunga kredit disebabkan oleh naiknya pemberian kredit di tahun 2012 sebesar Rp. 1.000 miliar atau 42,92% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan bunga yang diterima naik sebesar 26,79% dari sebesar Rp. 105,34 miliar di tahun 2011.
As stated previously, the increase in loan interest income caused by rise of the granting of loans in 2012 amounted to Rp. 1,000 billion or 42.92% compares with the previous year. While interest earned increased by 26.79% from Rp. 105.34 billion in 2011.
Beban Bunga
Interest Expenses
Beban bunga simpanan pada tahun 2012 termasuk di dalamnya beban provisi dan komisi naik sebesar Rp. 0,65 miliar atau 1,40% dari Rp. 46,41 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp. 47,06 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan naiknya premi program penjaminan simpanan sebesar Rp. 2,25 miliar atau 45,22%.
Deposit interest expenses in 2012 includes fee and commission expenses increased by Rp. 0.65 billion or 1.40% from Rp. 46.41 billion in 2011 to Rp. 47.06 billion. This increase was primarily due to increase in premium of deposit insurance program of Rp. 2.25 billion or 45.22%.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Penurunan atas pendapatan bunga dan kenaikkan beban bunga mengakibatkan penurunan pendapatan bunga bersih sebesar Rp. 6,02 miliar atau 3,38% dari Rp. 178,21 miliar di tahun 2011 menjadi sebesar Rp. 172,19 miliar di tahun 2012.
Decrease in interest income and interest expenses resulted in a decrease in net interest income of Rp. 6.02 billion, or 3.38% from Rp. 178.21 billion in 2011 to Rp. 172.19 billion in 2012.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 17,93% atau menjadi sebesar Rp. 81,96 miliar di tahun 2012 dibandingkan Rp. 69,50 miliar di tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan keuntungan transaksi valuta asing sebesar 42,00% dari sebesar Rp. 32,19 miliar tahun 2011 menjadi Rp. 45,71 miliar di tahun 2012.
Other Operating Income increased by 17.93% or a total of Rp. 81.96 billion in 2012 compared to Rp. 69.50 billion in 2011. The increase was primarily due to an increase in foreign currency transaction gains of 42.00% from Rp. 32.19 billion in 2011 to Rp. 45.71 billion in the year of 2012.
Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Produktif and Penyisihan Penghapusan Aset Non Produktif
Provision for Impairment Losses on Earning Assets and Provision for Losses on Non Earning Assets
Jumlah beban kerugian penurunan nilai aset produktif dan penyisihan penghapusan aset non produktif pada tahun 2012 mencapai Rp. 0,14 miliar, turun sebesar Rp. 2,76 miliar atau 95,17% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp. 2,90 miliar. Jumlah ini dinilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya
Total provision for impairment losses on earning assets and provision for losses on non earning assets in 2012 reached Rp. 0.14 billion, a decline of Rp. 2.76 billion or 95.17% compared with the year 2011 amounting to Rp. 2.90 billion. This amount is considered adequate to cover possible losses from uncollectible assets. The decrease in provision
aktiva produktif. Penurunan jumlah beban penyisihan kerugian atas aktiva produktif terutama disebabkan adanya perbaikan kualitas kredit yang diberikan.
for losses on earning assets primarily due to an improved quality of loans.
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
Beban operasional lainnya terdiri dari beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja, beban promosi dan beban lain-lain. Beban umum dan administrasi naik sebesar Rp. 33,85 miliar atau 122,38% dari Rp. 27,66 miliar tahun 2011 menjadi Rp. 61,51 miliar di tahun 2012. Sekitar Rp. 22 miliar dari total beban promosi dan administrasi tersebut adalah untuk pembayaran biaya konsultan dalam rangka proses penyertaan modal.
Other operating expenses consist of general and administrative expenses, personnel expenses, promotional expenses and other expenses. General and administrative expenses increased by Rp. 33.85 billion or 122.38% from Rp. 27.66 billion in 2011 to Rp. 61.51 billion in 2012. Around Rp. 22 billion of the total promotion and administrative expenses was for the payment of consulting fees in order to process equity participation.
Di tahun 2012, beban tenaga kerja berupa pembayaran gaji, upah sekaligus tunjangan dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar 32,91% atau Rp. 4,71 miliar dari Rp. 14,31 miliar tahun 2011 menjadi Rp. 19,02 miliar di tahun 2012. Termasuk ke dalam gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan di atas adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2011 dan 2012. Peningkatan beban tenaga kerja disebabkan adanya rekruitmen karyawan baru dan peningkatan kesejahteraan karyawan.
In 2012, personnel expenses in the form of payment of salaries, wages and employee benefits at the same time increased by 32.91% or Rp. 4.71 billion from Rp. 14.31 billion in 2011 to Rp. 19.02 billion in 2012. Included in the above mentioned salaries, wages, allowances and employee benefits also the compensation to the Board of Commissioners and Directors in 2011 and 2012. Increased labor expenses due to the recruitment of new employees and increase of employees’ welfare.
Laba Bersih
Net Income
Dari pencapaian kegiatan usaha selama tahun 2012, Bank mendapatkan laba bersih sebesar Rp. 128 miliar, turun sebesar 15,79% dibandingkan laba bersih tahun 2011.
From the achievement of business activity during 2012, Bank obtain a net profit of Rp. 128 billion, a decrease of 15.79% compared to net income in 2011.
Tingkat Suku Bunga Penghimpunan Dana
Deposits Interest Rates
Penghimpunan dana atau simpanan nasabah diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Deposits are classified as financial liabilities measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Biaya perolehan diamortisasi dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan nasabah tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari utang baru dengan jangka waktu yang sama.
The amortised cost value of deposits with no specified period, including non interest bearing deposits, is the amount repayable on demand. The estimated fair value of fixed interest bearing deposits without quoted market price is determined by discounting the cash flows using interest rates of new debt with similar term.
Simpanan nasabah terdiri dari: Giro, Tabungan, dan Deposito Berjangka. Giro tidak dikenakan bunga, sedangkan tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun dari Tabungan di tahun 2012 adalah 1,46% untuk mata uang Rupiah, dan 0,13% untuk mata uang Dolar Amerika. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun untuk Deposito Berjangka di tahun 2012 adalah sebesar 4,68% untuk mata uang Rupiah, dan 0,95% untuk mata uang Dolar Amerika.
Customer deposits consist of Demand Deposits, Saving Deposits, and Time Deposits. Demand Deposits are noninterest bearing, while average annual effective interest rate of Saving Deposits in 2012 was 1.46% for Rupiah currency, and 0.13% for US Dollar currency. Average annual effective interest rate of Time Deposits in 2012 was 4.68% for Rupiah currency, and 0.95% for US Dollar currency.
41
42
Tinjauan Operasi Operation Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Pada tanggal 31 Desember 2012, Simpanan dari bank lain berupa call money dalam mata uang Dolar Amerika, yang memiliki jangka waktu 31 hari, terdiri dari simpanan dari bank lain dari pihak berelasi sebesar Rp. 385,50 miliar dan pihak ketiga sebesar Rp. 530,06 miliar. Tingkat suku bunga efektif rata-rata tahun 2012 adalah sebesar 0,38% per tahun.
As of December 31, 2012, deposits from other banks in the form of call money in US Dollar, which have term of 31 days, consists of deposits from other bank from related party amounting to Rp. 358.5 billion and from third party amounting to Rp. 530.06 billion. The annual average effective interest rates were 0.38% in 2012.
Tingkat Suku Bunga Penyediaan Dana
Interest Rates of Provision of Funds
Penyediaan dana dalam hal ini adalah pemberian kredit kepada nasabah. Pada tahun 2012, jenis kredit yang diberikan terdiri dari: a. Dalam mata uang Rupiah: - Kredit modal kerja - Trust Receipt - Pinjaman Perorangan b. Dalam mata uang Dolar Amerika: - Kredit modal kerja - Trust Receipt - Pembiayaan Bersama - Pinjaman Perorangan
The provision of funds in this matter means the provision of credit to customers. In 2012, the types of loans consist of: a. Rupiah: - Working capital loans - Trust Receipt - Individual Loans b. In U.S. Dollars: - Working capital loans - Trust Receipt - Joint Financing - Individual Loans
Dari total jumlah kredit yang diberikan pada tahun 2012 sebesar Rp. 3.330 miliar, kredit modal kerja menempati urutan pertama dengan pangsa sebesar 72,68%, diikuti dengan trust receipt 23,40%, lalu pembiayaan bersama sebesar 3,12%, kemudian pinjaman perorangan sebesar 0,80%.
From total loans in 2012 amounted to Rp. 3.330 billion, working capital loans topped the list with a share of 72.68%, followed by trust receipt 23.40%, and syndicated-loans amounting to 3.12%, then personal loan at 0.80%.
Pada tahun 2012, tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 9,46%, sedangkan dalam mata uang US Dolar adalah 4,62%.
In 2012, the effective interest rate on average per year for loans denominated in Rupiah is 9.46%, while the U.S. Dollar is 4.62%.
Total Biaya Dana
Cost of Funds
Total biaya dana terdiri dari biaya dana pihak ketiga, biaya asuransi (LPS), biaya giro wajib minimum serta biaya overhead. Pada akhir tahun 2012, biaya dana Bank adalah sebesar 6,58% untuk mata uang Rupiah dan 3,38% untuk mata uang US Dollar.
Cost of fund consists of the cost of funds of third party funds, insurance costs (LPS), the cost of the minimum reserve requirement and overhead costs. At the end of 2012, the Bank's cost of funds of 6.58% is for Rupiah and 3.38% for the U.S. Dollar.
Rasio-Rasio Keuangan
Financial Ratios
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/21/PBI tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan perbankan Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8,00%.
Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 3/21/PBI dated December 13, 2001 require Indonesian banks to maintain capital adequacy ratio of 8.00%.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 yang mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar, dan Peraturan Bank Indonesia
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/12/PBI/2003 dated July 17, 2003 which obliges banks in Indonesia with certain qualifications must meet the minimum capital adequacy ratio of 8% with market risk and Bank Indonesia Regulation no. 10/15/PBI/2008 September 24, 2008 requires
no. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) maka perhitungan risiko operasional dalam komponen KPMM dilakukan secara bertahap sejak 1 Januari 2010.
banks in Indonesia to calculate risk Capital Adequacy Ratio (CAR), the calculation of operational risk in CAR component carried out in stages since January 1, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio kewajiban penyediaan modal Bank adalah sebagai berikut: KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional di tahun 2012 mencapai 42,76% dan sebesar 49,12% untuk tahun 2011. KPMM dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar adalah sebesar 42,52% untuk tahun 2012 dan sebesar 49,02% untuk tahun 2011.
As at December 31, 2012 and 2011, the Bank’s capital adequacy ratios were as follows: CAR that includes credit and operational risk for the year 2012 amounted to 42.76% and amounted to 49.12% for in 2011. CAR that includes credit, operational and market risk amounted to 42.52% for the year 2012 and amounted to 49.02% for 2011.
Perhitungan rasio KPMM di atas, untuk tahun 2012 dan 2011, dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008, dan Surat Edaran Bank IndonesiaNo. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
CAR in 2012 and 2011 as mentioned above is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003; and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010.
Rasio Keuangan Penting Lainnya Other Key Financial Ratios 2012
2011
(in per cent)
Non Performing Loan – Gross
0.65
0.70
Non Performing Loan – Gross
Non Performing Loan – Net
0.57
0.60
Non Performing Loan – Net
42.41
35.44
Operating Expenses to Operating Income
Net Interest Margin (NIM)
3.77
4.55
Net Interest Margin (NIM)
Posisi Devisa Neto (PDN)
1.31
0.44
Net Open Position (NOP)
Laba Sebelum Pajak terhadap Total Aktiva (ROA)
3.57
4.70
Return on Assets (ROA)
Laba Setelah Pajak terhadap Modal Sendiri (ROE)
9.69
12.87
Return on Equity (ROE)
118.10
66.19
Loan to Deposit Ratio (LDR)
(dalam persen)
Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
43
44
Tinjauan Operasi Operation Review
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Sifat dan Transaksi Berelasi
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Dalam menjalankan bisnisnya Bank tidak terlepas dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.
In running its business the Bank can not be separated from transactions with related parties which have a special relationship with Bank.
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
Pihak berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Related parties are companies, which have the same shareholders and/or have related ownership or management, directly or indirectly, with the Bank.
Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank, antara lain adalah sebagai berikut: Woori Bank, Seoul, yang merupakan pemegang saham mayoritas Bank Woori Bank, Tokyo, yang merupakan entitas anak kantor cabang asing yang dikendalikan oleh Kantor Pusat Woori Bank
Companies considered as related parties, among others, are as follows: Woori Bank, Seoul, is the major shareholder of the Bank Woori Bank, Tokyo, follows foreign branches controlled by the Woori Bank Head Office
Disamping itu, Bank juga memberikan fasilitas kredit kepada karyawan untuk membeli rumah, kendaraan, serta keperluan lain dengan suku bunga khusus dan akan dibayar kembali dalam satu sampai empat tahun melalui pemotongan gaji setiap bulan. Kredit yang diberikan kepada pihak berelasi sebesar Rp. 1,81 miliar dan Rp. 1,88 miliar masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Besides, Bank also provides loan to employees for acquisition of houses, vehicles, and other necessities with special interest rate and are payable within one to four years through monthly payroll deductions. Total loan to related parties amounting to Rp. 1.81 billion as of December 31, 2012 and Rp. 1.88 billion as of December 31, 2011.
Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Capital Structure and Policy on the Management of Capital Structure
Struktur Modal
Capital Structure
Total modal Bank di tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar Rp. 131,81 miliar menjadi Rp. 1.365 miliar atau naik sebesar 10,62% dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp. 1.234 miliar.
Total capital of the Bank in the year 2012 increased by Rp. 131.81 billion to Rp. 1,365 billion, an increase of 10.62% compared to the previous year of Rp. 1,234 billion.
Peningkatan ini disebabkan terutama oleh peningkatan cadangan tambahan modal (saldo laba Bank) sebesar Rp. 123,77 miliar dan kenaikan modal pelengkap sebesar Rp.8,04 miliar.
Bank capital increase is caused mainly by an increase in additional capital reserves (retained earnings Bank) amounting to Rp. 123.77 billion and supplementary capital increase for Rp.8,04 billion.
Sehubungan dengan rencana penyertaan modal Bank atas PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., dan tidak ada pendistribusian deviden kepada para pemegang saham untuk kurun waktu 2 tahun ke belakang, sehingga total modal Bank cukup tinggi.
In connection with the Bank's equity participation plan PT Bank Himpunan Saudara, 1906, Tbk., and no distribution of dividends to shareholders for the period of 2 years back, therefore the total capital of the Bank is quite high.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dengan memperhitung-kan risiko kredit, pasar, dan operasional pada tahun 2012 adalah sebesar 42,52%, turun sebesar 6,50% dibandingkan dengan tahun 2011. Hal itu dipengaruhi dengan meningkatnya pemberian kredit pada
Capital Adequacy Ratio (CAR) with credit risk, market, and operational in 2012 amounted to 42.52%, down by 6.50% compared with the year 2011. It was influenced by increasing lending to borrowers in 2012, from Rp. 2,330 billion in 2011 to Rp. 3,330 billion in 2012, an increase of 42.92%. Thus
tahun 2012, dari Rp. 2.330 miliar di tahun 2011, menjadi Rp. 3.330 miliar di tahun 2012 atau naik sebesar 42,92%. Hal itu berdampak pada peningkatan aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR), dari Rp. 2.516,74 miliar di tahun 2011 menjadi Rp. 3.211,15 miliar, atau naik sebesar 27,59%.
result in increased risk-weighted assets (RWA), from Rp. 2,516.74 billion in 2011 to Rp. 3,211.15 billion, an increase of 27.59%.
Pengungkapan Kuantitatif mengenai Struktur Permodalan Bank
Quantitative Disclosure about Bank Capital Structure
Tabel Pengungkapan Kuantitatif mengenai Struktur Permodalan Bank Quantitative Disclosure table about Bank Capital Structure KOMPONEN MODAL/COMPONENTS OF CAPITAL I
31 Desember 2012
31 Desember 2011
KOMPONEN MODAL/COMPONENTS OF CAPITAL A
B
C
Modal Inti/Core Capital
1,330,773
1,207,000
170,000
170,000
1,160,773
1,037,000
1
Modal Disetor/Paid in Capital
2
Cadangan Tambahan Modal/Reserve of Additional Capital
3
Modal Inovatif/Innovative Capital
-
-
4
Faktor Pengurang Modal Inti/Deduction Factor of Core Capital
-
-
5
Kepentingan Non Pengendali/Non Controling Interests
-
-
34,652
26,612
34,652
26,612
Modal Pelengkap/Supplementary Capital 1
Level Atas (Upper Tier 2) *)
2
Level Bawah maksimum 50% Modal Inti/Lower Tier 2 maximum 50% of Core Capital
-
-
3
Faktor Pengurang Modal Pelengkap/Deduction Factor of Supplementary Capital
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap/Deduction Factors of Core and Supplementary Capital Eksposur Sekuritisasi/Securitization Exposure
D
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan/Additional Supplementary Capital that Fulfill the Requirements (Tier 3)
E
MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR/ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL WHICH ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK
II
TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP/TOTAL CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A + B - C)
1,365,425
1,233,612
III
TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR/TOTAL CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL WHICH ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK (A + B - C + E)
1,365,425
1,233,612
IV
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT/RISK WEIGHTED ASSETS FOR CREDIT RISK
2,772,175
2,128,920
V
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL/RISK WEIGHTED ASSETS FOR OPERATIONAL RISK
421,157
382,436
VI
ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR/RISK WEIGHTED ASSETS FOR MARKET RISK
17,815
5,383
17,815
5,383
VII
A
Metode Standar/Standard Method
B
Model Internal/Internal Method
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR/CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT, OPERATIONAL, AND MARKET RISKS [III : (IV + V + VI)]
-
-
42.52%
49.02%
45
46
Sumber Daya Manusia Human Resources
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Sumber daya Manusia Human Resources
PT BANK WOORI INDONESIA
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Bank bertumpu pada keyakinan bahwa karyawan adalah merupakan aset yang paling penting dan berharga dibandingkan dengan aset lainnya dalam Bank, serta kualitas karyawan merupakan penentu keunggulan bersaing (competitive advantages) dalam persaingan bisnis yang semakin ketat.
The management of Human Resources (HR) at Bank is based on the conviction that employees are the most important and valuable assets compared to other assets of the Bank and the quality of the employees determines the competitive advantages in a tightening business competition.
Bank terus berupaya untuk menyediakan lingkungan kerja yang stabil dan penuh tantangan. Seiring dengan persaingan usaha yang semakin kompetitif, Bank tetap gigih dan fokus pada potensi yang dimiliki para karyawannya sebagai dasar pembentuk nilai dan tonggak utama bagi daya saing Bank.
Bank strives to provide a stable and challenging work environment. With the increasingly competitive business competition, the Bank remains vigorous and focused on the potential of its employees as a foundation for value building and the Bank’s competitiveness.
Bank akan terus mengembangkan dan membuka kesempatan bagi seluruh jajaran karyawannya, menggunakan model pendekatan yang sesuai untuk rekrutmen karyawan berdasarkan kompetensi masingmasing.
Bank will continue to develop and welcome opportunities for all levels of employees, using a competency based model approach to recruit employees based on their own competence.
Rekrutmen dan Jumlah Sumber Daya Manusia
Recruitment and Total Number of Human Resources
Guna menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten, kegiatan rekrutmen dan seleksi pegawai Bank dilaksanakan secara berkala. Jumlah total Sumber Daya Manusia (SDM) Bank per 31 Desember 2012 adalah 132 pegawai. Dibandingkan dengan posisi tahun 2011, telah terjadi peningkatan jumlah karyawan sebesar 32%.
To ensure availability of competent human resources, recruitments and selections of Bank’s employees are performed periodically. The total numbers of Bank Human Resources (HR) as of December 31, 2012 are 132 employees. Compared to the position in 2011, there has been an increasing number of employees by 32%.
Dalam mencari kandidat yang diperlukan, cara yang digunakan Bank adalah dengan memasang iklan di surat khabar, melalui website, maupun dengan bekerja sama dengan universitas, seperti Universitas Indonesia, Universitas Mercu Buana, maupun Universitas Khatolik Atma Jaya.
In looking for a candidate who is required, the means used by the Bank is advertised in the khabar, through the website, or by working with universities, such as University of Indonesia, University of Mercu Buana, and Atma Jaya Catholic University.
Dari keseluruhan jumlah karyawan, 4% berlatar belakang pendidikan S2 (Master), 64% tingkat Sarjana Strata Satu, 10% tingkat Diploma, dan sisanya 22% non sarjana. Dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2011, komposisi berdasarkan tingkat pendidikan untuk tingkat master tetap sebesar 4%, tingkat Sarjana Strata Satu turun 7%, tingkat diploma naik dari 6% menjadi 10%, dan tingkat non sarjana naik dari 19% menjadi 22%.
From the total number of employees, 4% are Master degree graduates, 64% are graduated scholars, 10% diploma level and the rest, 22%, are non degree. Compared with the position on December 31, 2011, the composition according to the level of education, master's degree remained at 4%, bachelor degree level fell 7%, the level of diploma rose from 6% to 10%, and non-graduate level rose from 19% to 22%.
Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
HR composition by education level is shown in the table below.
Komposisi Karyawan per 31 Desember 2012 dan 2011 Employee Composition as of December 31, 2012 and 2011 a.
Berdasarkan Tingkat Pendidikan / Based on Education 2012 Jumlah (orang) Number of Person
%
2011 Jumlah (orang) Number of Person
%
S2 (Master Degree) S1 (Bachelor Degree) D3 (Diplome) Non Sarjana (Non Degree)
5 85 13 29
4% 64% 10% 22%
4 71 6 19
4% 71% 6% 19%
Total
132
100%
100
100%
Pendidikan / Education
47
48
Sumber Daya Manusia Human Resources
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Data Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2012 dan 2011 Employee Data Based on Education in 2012 and 2011 4%
c.
19% 6%
10% 64%
2012
Lama Bekerja / Length of Service
4%
22%
Berdasarkan Lamanya Bekerja / Based on Length of Service
71%
2011
Total
Percentage
Total
Percentage
0 - 3 tahun / years >3 - 5 tahun / years >5 - 10 tahun / years >10 - 15 tahun / years >15 tahun / years
82 25 9 3 13
62% 19% 7% 2% 10%
68 12 5 4 11
68% 12% 5% 4% 11%
JUMLAH / TOTAL
132
100%
100
100%
Data Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja Tahun 2012 dan 2011 Employee Data Based on Length of Service in 2012 and 2011 b. Berdasarkan Usia / Based on Age 90
80 82
80
2012
2011
Total
Percentage
Total
Percentage
s/d (up to) 25 tahun / years 26 - 35 tahun / years 36 - 45 tahun / years 46 - 55 tahun / years
26 69 26 11
20% 52% 20% 8%
15 51 24 10
15% 51% 24% 10%
JUMLAH / TOTAL
132
100%
100
100%
Data Karyawan Berdasarkan Usia Tahun 2012 dan 2011 Employee Data Based on Age in 2012 and 2011
80
60 69
51
50
60 JUMLAH/ TOTAL
40
50
JUMLAH/ TOTAL
40 30 20 10 0
26
26
30 20
11
24 15 10
10 0
50
JUMLAH/ 50 TOTAL 40 30
JUMLAH/ TOTAL 40 30
25
20
20 10 0
68
60
60
Usia / Age
70
70
70
9
13 3
10 0
12 5
11 4
49
50
Sumber Daya Manusia Human Resources
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)
Human Resources Training
Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM serta menunjang pelaksanaan Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi secara konsisten dan dalam rangka menyusun langkahlangkah menuju perubahan pola pikir SDM terkait dengan strategi dan kondisi korporat, maka strategi pengembangan dilakukan melalui peningkatan kompetensi SDM sesuai persyaratan yang ditentukan untuk setiap tingkatan jabatan di setiap divisi terkait. Oleh karenanya, Bank telah melaksanakan program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai yang diberikan kepada seluruh karyawan.
In effort to increase the human resources quality and consistently support the implementation of CompetencyBased Human Resource Management System and designing the steps toward changing the mindset of human resources related with the corporate strategy and condition, the development strategy was carried out by enhancing the competencies of human resources according to the requirements specified for each level position in every related division. Therefore, Bank conducted education and training programs aimed to improve employees’ competencies which were given to all of employees.
Bank selalu berusaha memberikan pendidikan/pelatihan kepada para staf dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia, yaitu rasio biaya pelatihan minimum 5% dari biaya tenaga kerja. Pada tahun 2012, besarnya rasio biaya training adalah sebesar 5,10% dari biaya tenaga kerja.
Bank is always trying to provide education / training to staff with reference to Regulation of Bank Indonesia, which is the ratio of the training fees is minimum of 5% of the labor costs. In 2012, the amount of training fees ratio was 5.10% of the labor costs.
Kesetaraan Kesempatan
Equal Opportunities
Guna menjaga keberlangsungan Bank dalam jangka panjang, maka diterapkan kebijakan pengembangan karir yang berlandaskan prinsip keadilan dan keterbukaan. Setiap karyawan memiliki potensi dan kapasitas yang setara untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan Bank. Dengan demikian masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk turut serta dalam program pendidikan dan pelatihan yang sudah direncanakan Bank, sesuai dengan sistem penilaian yang ditentukan.
To maintain the Bank’s continuity in the long term, the career development policy applied is based on the principles of fairness and openness. Each employee has equal potential and capacity to develop in accordance with the needs of the Bank. Thus, each has the same rights and obligations to participate in the education and training programs provided by the Bank, in accordance with a specified rating system.
Bank memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran karyawan untuk memperluas, memperdalam dan meningkatkan kemampuan yang mereka miliki sehingga pada saatnya nanti dapat memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan/posisi tertentu.
The Bank provides the maximum opportunity to all employees to broaden, deepen and enhance their capabilities so that when the time comes they will meet the criteria required to fill in the specific job / position.
Sepanjang tahun 2012, Bank telah melakukan promosi kepada 12 orang karyawan ke janjang yang lebih tinggi serta melakukan rotasi dan mutasi terhadap karyawan internal sesuai dengan kebutuhan Bank.
Throughout 2012, Bank has promoted 12 employees to the higher position and made rotation and movement of internal employees in accordance with the needs of the Bank.
Remunerasi
Remuneration
Dalam rangka memantapkan dan menunjang semangat, etos, motivasi dan produktivitas kerja, Bank senantiasa mengupayakan peningkatan kesejahteraan bagi karyawannya. Salah satunya adalah melalui penerapan sistem kompensasi atas profesionalisme karyawan dan
In effort to strengthen and support the spirit, ethos, motivation and productivity, the Bank continues to increase the welfare of its employees. One is through the application of the compensation system based on professionalism and increased welfare standardization of employees, through
peningkatan taraf kesejahteraan karyawan, melalui kebijakan remunerasi yang berlandaskan prinsip keadilan dan keseimbangan yang telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang tercantum dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia.
remuneration policy based on principles of fairness and balance that is in compliance with Provincial Minimum Wage (UMP) and the Regency Minimum Wage (UMK) that is stated in the Labor Minister of the Republic of Indonesia Regulation.
Ke depan, Bank berkomitmen untuk terus memperbarui sistem manajemen SDM secara bertahap. Sementara itu, Bank akan terus memperkuat manajemen internalnya melalui evaluasi dan perbaikan terhadap peraturan, kebijakan dan sistem prosedur SDM guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja Bank. Kami percaya bahwa investasi tenaga kerja yang potensial merupakan hal krusial dalam rangka memajukan profesionalisme dan daya saing Bank di tengah persaingan industri perbankan nasional yang semakin ketat.
Moving forward, Bank commits to continuously improve its human resources management system in stages. Meanwhile, the Bank will continue to strengthen its internal management through evaluation and improvement of its human resources system’s regulations, policies and procedures in order to improve the Bank’s effectiveness and efficiency. We believe that the investment of potential workforce is a crucial matter in improving the Company’s professionalism and competitiveness especially in the middle of the increasing tight competition of the national banking industry.
Remunerasi yang diberlakukan di Bank, selain dalam bentuk gaji, kepada staf yang telah bekerja dengan jangka waktu tertentu, Bank memberikan penghargaan dalam bentuk perhiasan dari emas, merayakan ulang tahun staf secara bersama setiap bulan, dan lain-lain.
Imposed on the Bank's remuneration, other than in the form of salaries, to the staff who have worked a certain period, the Bank awarded in the form of gold jewelry, celebrating staff birthdays together every month, and others.
51
52
Produk dan Layanan Products and Services
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Produk dan Layanan Products and Services Bank menyediakan berbagai macam produk, baik yang berbentuk layanan dan jasa perbankan (funding) serta yang berbentuk pinjaman kepada debitur (lending). Produk-produk dan layanan tersebut terdiri dari:
The Bank provides diverse kinds of product, both banking (funding) services and products and loans to debtors (lending). The products and services are as follows:
PINJAMAN
LOAN
Pinjaman Korporasi Pinjaman Anjak Pihutang Pinjaman Trust Receipt Pinjaman Sindikasi Pinjaman Personal
Corporate Loan B2B Loan (factoring) Trust Receipt Loan Syndicated Loan Personal Loan
SIMPANAN
DEPOSIT
Rekening Giro Deposito Berjangka Tabungan Tabungan Berjangka
Current Account Time Deposit Saving Deposit Installment Deposit
PEMBIAYAAN PERDAGANGAN
TRADE FINANCING
Impor
Import
Penerbitan Letter of Credits Pembiayaan L/C Jasa Penagihan Atas Dokumen Impor Shipping Guarantee Pembayaran Pajak Bank Garansi
Issuance of Letter of Credits L/C Financing Inward Collection Services Shipping Guarantee Tax Payment Bank Guarantee
Ekspor
Export
Transferable L/C Clean L/C Negotiation Outward Collection Services Non L/C Negotiation Discrepant L/C Negotiation Open Account Financing
Transferable L/C Clean L/C Negotiation Outward Collection Services Non L/C Negotiation Discrepancy L/C Negotiation Open Account Financing
TREASURY
TREASURY
Transaksi Jual Beli Valuta Asing
Foreign Currency Transactions
Today, Tomorrow dan Spot Forward Swap Transaksi Pasar Uang Call Loan Sertifikat Bank Indonesia
Today, Tomorrow dan Spot Forward Swap Money Market Transactions Call Loan Certificate of Bank Indonesia
JASA LAINNYA
OTHER SERVICES
Penerimaan Uang Masuk Safe Deposit Box Pengiriman Uang Keluar Inkaso Phone Banking Internet Banking
Inward Remittance Safe Deposit Box Outward Remittance Collection Phone Banking Internet Banking
Dalam usaha mencapai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2012, Bank menetapkan kebijakan manajemen sebagai berikut:
In an effort to achieve the targets set in Business Plan Bank in 2012, the Bank set the management policy as follows:
1.
Berkomitmen untuk menyediakan layanan yang lebih baik untuk memberikan kepuasan kepada nasabah dan melakukan inovasi dalam menyediakan produk perbankan untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
1.
Commit to provides better services to reach customer satisfaction and be innovative to provide banking products to meet customers’ needs.
2.
Memperluas jaringan nasabah pada perusahaan lokal yang berafiliasi dengan perusahaan Korea dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian.
2.
Enlarge business network to local companies and local individuals which have affiliation with Korean companies by persisted in implementing prudent banking principles.
3.
Memelihara kinerja CAMELS yang baik melalui peningkatan pelaksanaan manajemen risiko.
3.
Maintain good CAMELS performances through enhancing implementation of risk management.
4.
Memperkuat pengembangan sumber daya manusia melalui hubungan internal yang baik dan peningkatan kemampuan dan pengetahuan para karyawan Bank.
4.
Strengthen human resources development through a good internal relationship and enhancement of human recourses skill and knowledge.
5.
Menambah jaringan bisnis dengan membuka kantor cabang pembantu di Bekasi dan kantor kas di Ruko Union, Cikarang.
5.
Enlarge branch network by opening sub branch office in Bekasi and cash office in Ruko Union, Cikarang.
53
54
Teknologi Informasi Information Technology
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Teknologi Informasi
Meningkatkan Kualitas Layanan
Service Quality Improvement
Information Technology
Tuntutan pasar terhadap layanan jasa keuangan akan terus meningkat, baik dalam ragam produk dan layanan yang dibutuhkan, maupun dalam hal kemudahan akses dari layanan yang ditawarkan. Bank akan terus meningkatkan kemampuan teknologinya untuk mengantisipasi tuntutan usaha di masa mendatang.
Market demands on financial service will continue to increase, both in the range of products and services needed and in the terms of easier access of service offered. The Bank will continue enhancing its technology capacity to anticipate future business demands.
Peningkatan kualitas layanan atas penerapan model sentralisasi terus dilakukan dengan meningkatkan kemampuan karyawan di berbagai pelatihan, meningkatkan kualitas prasarana pendukung maupun perbaikan proses.
We continued to drive standardization to improve the quality of service through our centralized operations, where we continually provide various training programs to improve staff skills set, initiate process improvements and enhance the tools supporting the processes.
Dalam upaya memperbaiki proses kerja, kami fokus melakukan otomasi untuk menghemat biaya maupun mengendalikan risiko dengan lebih baik. Penggantian peralatan untuk mendukung proses operasional telah dilakukan diantaranya personal computer (PC) maupun unit pendukung lainnya.
In line with our effort to improve work process, we also focus on automation to save costs and improve our risk management. Replacement of equipment to support operations was carried out for instance personal computer (PC) and other supporting units.
Dari sisi infrastruktur sistem secara keseluruhan, Bank telah dan akan terus melakukan peningkatan serta perbaikan, baik dalam hal kapasitas maupun kepatuhan terhadap prinsip-prinsip keamanan dan ketersediaan sistem.
In the term of overall system infrastructure, the Bank has made improvement and enhancement and will continue to do so, both in term of its capacity and adherence to the principles of security and availability of the system.
Woori Bank, Korea, sebagai pemegang saham mayoritas Bank, telah menciptakan suatu sistem perbankan untuk semua kantor cabang dan afiliasinya di luar Korea, yang disebut WINFOS. Sistem ini telah diterapkan oleh Bank sejak Februari 2008. Untuk pengembangan program komputer, Woori Finance Holding Co., Ltd., mendirikan Woori Financial Information System (WFIS).
Woori Bank, Korea, as major shareholder of the Bank, had created a banking system for its overseas branches as well as subsidiaries, which called WINFOS. This system has been implemented by the Bank since February 2008. And for developing computer program, Woori Finance Holding Co., Ltd., established Woori Financial Information System (WFIS).
Implementasi Proyek Kerja
Project Implementation
Selama tahun 2012, beberapa proyek IT yang signifikan telah diimplementasikan untuk mendukung perkembangan bisnis dan peningkatan pelayanan, berkaitan dengan perbaikan sistem dan peningkatan infrastruktur IT sekaligus memenuhi syarat kepatuhan peraturan perbankan yang berlaku.
During 2012, a number of significant IT projects were implemented to support business growth and improve services. This involved systems and IT infrastructure upgrade, which was also required to ensure we comply with the prevailing banking regulations.
Beberapa proyek penting yang telah dilaksanakan di tahun 2012:
Examples of important projects carried out in 2012:
a.
a.
Pemanfaatan teknologi informasi (TI) terbaik merupakan faktor kunci untuk efisiensi yang diperlukan dalam memproses transaksi, meningkatkan akurasi, dan penyediaan layanan yang memuaskan berbagai keperluan perbankan para nasabah.
Making use of the best integrated information technology (IT) on the market is a key way to cut processing times, improve accuracy and personalize services in memorable ways that enhance our customers’ overall banking experience.
Bank terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah dan mengupayakan berbagai usaha untuk perbaikan dan pengembangan proses untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Bank continues to provide the best service to customers and various efforts focus on process improvement and development to support business growth.
Bank telah melakukan investasi yang signifikan terhadap pengembangan sistem dan perbaikan proses untuk operasional yang kokoh.
We have invested significantly in system development and process improvement to establish solid operations.
Meningkatkan Kerjasama dengan Bisnis
Increase Cooperation with Business
Bagian TI dan Operasional telah menyelenggarakan pertemuan reguler, hal mana agenda pertemuan di fokuskan pada dampak dari pertumbuhan, peningkatan efisiensi operasional sekaligus kapasitas serta peningkatan di customer service.
Department of IT and Operational has held regular meetings, which the agenda of the meeting is focused on the impact of business growth, increase of operational efficiencies and capacity and improvement in customer service.
Pembaharuan Personal Computer (PC) Bank secara reguler melaksanakan penggantian personal computer (PC) yang berumur di atas 5 tahun dengan PC baru yang memiki spesifikasi lebih baik untuk efisiensi, prosesor yang lebih cepat,dan sistem keamanan yang lebih handal.
Updates Personal Computer (PC) Bank carry out regular replacement of personal computers (PCs) over the age of 5 years with a new PC with better specification for efficiency, faster processor, and a more reliable security system.
55
56
Teknologi Informasi Information Technology
b.
Persiapan dalam rangka melakukan pengembangan jaringan dalam bentuk ATM (anjungan tunai mandiri – ATM Bersama) Sesuai dengan yang telah disebutkan dalam Rencana Bisnis Bank tahun 2012 – 2014, khususnya dalam Rencana Pengembangan dan /atau Perubahan Jaringan Kantor, Bank telah melakukan upaya-upaya seperti: -
-
-
-
Membentuk satuan khusus yang bertugas mempersiapkan segala sesuatunya dalam mengimplementasi rencana pengembangan dan /atau perubahan jaringan kantor, yang dalam hal ini adalah dalam bentuk ATM. Melakukan IT audit yang merupakan salah satu proses yang harus dilaksanakan Bank untuk ikut serta sebagai pemberi jasa ATM (ATM provider). Melakukan penetration test, untuk mengecek kesiapan Bank dalam bidang hardware maupun software. Mencari dan melakukan kontrak dengan perusahaan jasa sebagai call center. Memberikan pelatihan kepada staf sehubungan dengan akan diberlakukannya pelaksanaan aktivitas baru, yaitu ATM.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
b.
Preparation in order to develop the network in the form of ATM (automatic teller machines - ATM Bersama) In accordance with those mentioned in the Bank's Business Plan 2012 - 2014, particularly in the Plan of Development and / or Changes in the Office Network, the Bank has made efforts such as:
-
Establish a special unit in charge of preparing everything in implementation plan development and / or changes in the office network, which in this case is in the form of ATM.
-
Conduct IT audit is a process that must be undertaken by Bank to participate as providers ATM. Perform penetration test, to check the readiness of the Bank in the field of hardware and software.
-
-
Finding and contracting with the company which provide call center services. Provide training to staff in relation to the implementation of the activities will be the enactment of a new, namely ATM.
Tantangan dan Prospek di Tahun 2013 Challenges and Prospects In 2013
Ketahanan ekonomi Indonesia terhadap imbas krisis keuangan global tidak terlepas dari karakteristik ekonomi nasional yang ditopang oleh konsumsi domestik dan pembentukan modal tetap bruto (investasi).
Indonesia's resilience to the global financial crisis can not be separated from the characteristics of the national economy, supported by domestic consumption and gross fixed capital formation (investment).
Stabilitas perekonomian nasional sepanjang tahun 2012 tercermin pula dari tingkat inflasi yang mencapai 4,3%, atau sedikit di atas tingkat inflasi 2011 (3,8%). Tingkat inflasi yang stabil di koridor target Pemerintah dan BI (4,5%±1%) didukung oleh inflasi kelompok volatile foods yang rendah dan inflasi inti yang terkendali dengan rendahnya imported inflation sejalan dengan penurunan harga komoditas pangan dan energi global. Meskipun ekspektasi inflasi sempat berfluktuasi akibat wacana kenaikan BBM pada semester awal tahun 2012, namun administered prices tetap terkendali seiring dengan tidak adanya kebijakan kenaikan BBM.
Stability of the national economy in 2012 also reflected the inflation rate reached 4.3%, or slightly above the inflation rate in 2011 (3.8%). Stable inflation rate in a target corridor Government and BI (4.5%±1%) supported by volatile inflation is low and inflation is under control with low core imported inflation in line with the decline in food commodity prices and global energy. Although inflation expectations could fluctuate due to fuel price hike discourse in the early half of 2012, but administered prices remain subdued in line with the policy of fuel price hike.
Bercermin dari kinerja perekonomian nasional tahun 2012 dengan ketahanan dan kesinambungan pertumbuhan di tengah perekonomian global yang masih belum menentu, maka perekonomian nasional tahun 2013 memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan mencapai target makro ekonomi, seperti tingkat pertumbuhan sebesar 6,3% - 6,7% dan tingkat inflasi sebesar 4,5% ± 1. Kekuatan pasar domestik dan arus
Reflecting on the performance of the national economy in 2012 with the resilience and sustainability of growth in the global economy remains uncertain, the national economy in 2013 has great potential to continue to grow and achieve the macroeconomic targets, such as the rate of growth of 6.3% - 6.7% and an inflation rate of 4.5% ± 1. Strength of the domestic market and investment flows are increasing with the recognition
57
58
Tantangan dan Prospek di Tahun 2013 Challenges and Prospects in 2013
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
investasi yang semakin meningkat seiring dengan pengakuan rating investment grade oleh lembaga pemeringkat internasional seperti S&P, Moody dan Fitch, merupakan modal utama pertumbuhan.
of the investment rating grade by international agencies like S&P, Moody's and Fitch, the main capital growth.
Berlarut-larutnya penyelesaian pemulihan krisis ekonomi di kawasan Eropa dan AS masih akan menghambat ekspansi pertumbuhan ekspor. Pelemahan nilai tukar rupiah yang semakin berlanjut pada awal tahun 2013 hingga mendekati Rp.10.000/US$ di satu sisi membuat harga produk ekspor Indonesia bertambah kompetitif dan di sisi lain dapat menahan pembelian domestik terhadap produk impor yang harganya semakin tinggi. Namun nilai tukar rupiah harus dijaga agar tidak menembus angka psikologis tersebut mengingat kondisi perekonomian ke depan masih dibayang-bayangi dengan ancaman kenaikan harga minyak dunia.
Settlement of protracted economic recovery in Europe and the U.S. still will hamper export growth expansion. The weakening of the rupiah continued in early 2013 to nearly $ Rp.10.000/US on the one hand to make the price of Indonesian exports increased competitive and on the other hand can withstand the purchase of domestic to imported products whose price is higher. However, the exchange rate must be maintained so as not to break the psychological is considering future economic conditions are still overshadowed by the threat of rising world oil prices.
Prospek Indonesia sebagai negara dengan perekonomian nomor 16 di dunia, nomor 4 di Asia setelah China, Jepang dan India, serta terbesar di Asia Tenggara, semakin menjanjikan dengan melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim investasi yang kondusif. Namun ke depan masih terdapat tantangan besar untuk meningkatkan daya saing (competitiveness) yang saat ini berada pada peringkat 50 dari 144 negara, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, efisiensi pasar tenaga kerja, penguasaan teknologi dan inovasi, serta kelembagaan.
Prospects of Indonesia as a country with an economy in the world number 16, number 4 in Asia after China, Japan and India, as well as the largest in Southeast Asia, the more promising with the abundance of natural resources, growth in private consumption and investment climate. But in the future there is still a big challenge to improve competitiveness (competitiveness) which currently ranks 50 out of 144 countries, in particular with regard to the improvement of infrastructure, health and education, labour market efficiency, technological mastery and innovation, as well as institutional.
Beban alokasi subsidi energi dalam APBN TA 2013 yang mencapai Rp. 274,7 trilyun (subsidi BBM Rp 193,8 trilyun dan subsidi listrik Rp 80,9 trilyun) berpotensi untuk bertambah apabila konsumsi BBM melebihi pagu 46 juta kl dan tidak dilakukan penyesuaian harga. Selain itu keterbatasan produksi minyak dalam negeri (lifting minyak tahun 2012 hanya mencapai 861 ribu barel per hari) menyebabkan Indonesia lebih banyak mengimpor BBM (net importer). Nilai impor BBM setiap tahunnya sangat besar, yaitu US$ 28 milliar pada tahun 2011 (yang merupakan nilai komoditas impor terbesar dalam neraca perdagangan Indonesia) dan berjumlah US$ 26 milliar hingga November 2012 atau sementara menempati nomor 2 terbesar di bawah impor mesin dan peralatan mekanik (US$ 26,2 milliar) sehingga berpotensi untuk kembali menjadi komoditas impor terbesar pada penghujung tahun 2012 (Basri, 2013). Namun demikian penyesuaian harga BBM perlu dilakukan secara seksama, baik waktu, tahapan dan besarannya mengingat akan diikuti oleh kenaikan berbagai harga secara luas.
Allocation of the burden of energy subsidies in the Budget FY 2013 which reached Rp. 274.7 trillion (Rp 193.8 trillion fuel subsidy and electricity subsidy to Rp 80.9 trillion) has the potential to increase if fuel consumption exceeds the limit of 46 million kl and do not do price adjustments. In addition to the limitations of domestic oil production (oil lifting in 2012 only reached 861 thousand barrels per day) led Indonesia to import more fuel (net importer). Value of fuel imports each year is very large, ie U.S. $ 28 billion in 2011 (which is the value of the largest import commodity in Indonesia's trade balance) and amounted to U.S. $ 26 billion by November 2012 or while occupying the number 2 under the greatest import of machinery and mechanical equipment (U.S. $ 26.2 billion) that has the potential to again become the largest import commodity at the end of 2012 (Basri, 2013). However, fuel price adjustments need to be done carefully, a good time; considering the magnitude and phase will be followed by a rise in the price range is wide.
Peningkatan pendapatan per kapita menjadi US$ 3.660 membuat Indonesia masuk ke dalam kategori negara berpendapatan menengah, dimana pertumbuhan ekonominya tidak lagi dapat bergantung kepada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah (resources and low cost-driven growth) namun harus mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia terampil (productivity-driven growth), agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan dan terhindar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Increase per capita income to U.S. $ 3,660 to make Indonesia into the category of middle-income countries, where economic growth can no longer depend on natural resources and cheap labor allocation (resources and low cost-driven growth) but should be able to generate more productivity high by utilizing physical capital and skilled human resources (productivity-driven growth), so that Indonesia's economic growth is not stagnant and avoid the trap of middle-income countries (middle income trap).
Melalui program MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang telah berjalan sejak tahun 2011, Pemerintah terus mempercepat pengembangan berbagai program pembangunan untuk mendorong peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan Iptek. Selain itu Pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan ekonomi Indonesia agar efek positif dari pembangunan ekonomi Indonesia dapat dirasakan di semua daerah dan oleh seluruh komponen masyarakat.
Through the program MP3EI (Master Plan for the Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Development) which has been running since 2011, the Government continues to accelerate the development of various development programs to drive increased value-added economic sectors leading, energy and infrastructure development, as well as human resource development and science and technology. In addition, the Government also encourages the expansion of Indonesia's economic development so that the positive effects of economic development of Indonesia can be felt in all areas and by the entire community.
Di sisi lain, administered inflation sudah pasti akan meningkat akibat kebijakan kenaikan harga listrik sebesar 15% (secara bertahap/triwulan) dan kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
On the other side of the administered inflation is definitely a result of rise will increase electricity prices by 15% (in stages / quarter) and an increase in the provincial minimum wage (UMP).
Projected investment earmarked for MP3EI projects in 2013 will amount to Rp. 545.53 82 trillion for infrastructure projects and 64 projects in the real sector that spread in all six economic corridors, with the largest portion of the corridor Papua - Maluku (37.5%) and the Java corridor (21.22%).
Akhirnya berbagai potensi dan peluang perekonomian yang ada harus dimanfaatkan dengan maksimal dan didukung dengan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang prudential, transparent dan accountable untuk memperluas penciptaan lapangan pekerjaan dan mempercepat tingkat penurunan angka kemiskinan yang pada bulan September 2012 tercatat sejumlah 28,59 juta orang (11,66%) atau telah menurun dibandingkan akhir tahun 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36%).
Finally the potentials and economic opportunities that exist should be utilized to the maximum and supported by fiscal and monetary policy mix is prudential, transparent and accountable to expand job creation and accelerate the rate of decline in poverty rates in September 2012, there were 28.59 million people (11.66%) or had decreased compared to the end of 2011 amounted to 29.89 million people (12.36%).
Diproyeksikan investasi yang dialokasikan untuk kegiatan proyek MP3EI pada tahun 2013 akan berjumlah Rp. 545,53 trilyun untuk 82 proyek infrastuktur dan 64 proyek di sektor riil yang menyebar di semua 6 koridor ekonomi, dengan porsi terbesar di koridor Papua - Maluku (37,5%) dan koridor Jawa (21,22%). Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia pada tahun 2013 akan tumbuh 6,3% - 6,7%, dan inflasi akan stabil di tingkat sekitar 4,5% ± 1 (merujuk pada isi pidato Gubernur Bank Indonesia, Dr. Darmin Nasution, pada Pertemuan Tahunan Perbankan 23 November 2012).
Bank Indonesia forecasts Indonesia's economy in 2013 will grow 6.3% - 6.7%, and inflation will stabilize at a level of about 4.5% ± 1 (refer to the content of the speech Governor of Bank Indonesia, Dr. Nasution, the Banking Annual Meeting 23 November 2012).
Bank sebagai salah satu komponen perekonomian nasional, juga berharap pada tahun 2013 dapat memberikan peran pengembang yang lebih nyata dan terasa di mata
Bank as one component of the national economy, also hoping in 2013 to provide the developer role and feels more real in the eyes of the community and make a positive
59
60
Tantangan dan Prospek di Tahun 2013 Challenges and Prospects in 2013
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
masyarakat serta memberikan kontribusi positif bagi dunia usaha khususnya, sekalipun disadari bahwa persaingan usaha dan regulasi akan semakin ketat.
contribution to the business world in particular, though it was realized that competition and regulation will be intense.
Merujuk pada pandangan beberapa ekonom mengenai perekonomian Indonesia, Bank berkeyakinan bahwa target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank untuk tahun 2013, sebagaimana disebutkan di bawah ini, akan dapat dicapai.
Referring to the view of some economists on the Indonesian economy, the Bank believes that the targets set in the Business Plan for the year 2013, as noted below, will be achieved.
Sebelum pembahasan ke tiap aspek, dapat kami sampaikan bahwa proses penyertaan modal ke PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., yang dimulai pada tahun 2012 akan terus dilanjutkan pada tahun 2013. Proses penyertaan modal tersebut akan dilanjutkan dengan proses penggabungan usaha (merger) yang direncanakan akan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2013. Dengan demikian, angka dan rasio keuangan pada akhir tahun 2013 sudah merupakan angka gabungan antara Bank dan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.
Prior to the discussion of each aspect, we would like to inform that the process of equity into PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., which began in 2012 will continue in 2013. The equity participation process will be followed by the merger and is planned to be completed by the end of 2013. Thus, the number and financial ratios at the end of 2013 had a combined figure between the Bank and PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.
Permodalan
Capital
Pada akhir tahun 2013, Bank memproyeksikan rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) mencapai 26,37%, dimana dalam perhitungan KPMM ini Bank memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar; serta rencana penyertaan Bank (hal ini menjadi faktor pengurang). Walaupun terjadi penurunan KPMM (dibandingkan dengan posisi triwulan ketiga tahun 2013 yang mencapai 47,35%), akan tetapi Bank masih tetap dapat memenuhi persyaratan Bank Indonesia mengenai pemenuhan kecukupan modal tersebut.
At the end of 2013, the Bank projected capital adequacy adequacy ratio (CAR) reached 26.37%, which in the CAR calculation Bank credit risk, operational risk and market risk, as well as the Bank's investments plans (this is a deduction factor). Despite the decline in CAR (compared to the third quarter of 2013 reached 47.35%), but the bank still meet the requirements of Bank Indonesia regarding the capital adequacy compliance.
Penyertaan modal yang direncanakan akan dapat terlaksana pada semester pertama tahun 2013, tidak terlalu berpengaruh pada pencapaian tingkat permodalan Bank. Penurunan angka KPMM disebabkan karena pada akhir tahun 2013, direncanakan telah dilakukan proses penggabungan usaha.
Equity participation which is planned to be implemented in the first half of 2013 had minor influence on the achievement of the Bank's capital levels. CAR rate reduction caused by the end of 2013, the planned merger process has been carried out.
Kualitas Aset
Assets Quality
Di tahun 2013, rasio gross non-performing loan dan net non-performing loan masing-masing diproyeksikan akan menjadi 1,49% dan 0,68%, berdasarkan asumsi bahwa debitur yang sudah diklasifikasikan sebagai non-performing loan akan menggunakan fasilitasnya secara maksimal. Bank berusaha agar NPL ratio dapat dipertahankan seperti telah dicapai pada akhir tahun 2008, yaitu 0,00%.
In 2013, the ratio of gross non-performing loans and net non-performing loans of each projected to be 1.49% and 0.68%, based on the assumption that the debtor has been classified as non-performing loans will use its facilities to the fullest. Bank attempted to be maintained as the NPL ratio has been achieved by the end of 2008, which is 0.00%.
Dibandingkan dengan angka NPL pada akhir tahun 2012 terlihat ada kenaikkan karena angka NPL tersebut diproyeksikan sudah merupakan gabungan dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk.
Compared with the NPL at the end of 2012 it appears there was an increase due to the projected NPL figures are combined with a Brother PT Bank Association, 1906, Tbk.
Manajemen
Management
Bank akan tetap melaksanakan prinsip Good Corporate Governance dan prinsip kehati-hatian dalam semua kegiatan Bank untuk mempertahankan peringkat komposit kesehatan Bank tetap pada level 1.
Bank will continue implementing the principles of Good Corporate Governance and the precautionary principle in all activities of the Bank to maintain the Bank's composite rating of health remained at level 1.
Rentabilitas
Rentability
Dengan adanya perluasan jaringan nasabah dan usaha, serta penggabungan usaha dengan PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., diharapkan Bank dapat mencapai laba operasional untuk bulan Desember 2013 yang diproyeksikan akan naik sebesar 114,95% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
With the network expansion and business customers, as well as the planned merger with PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk., Bank expects to achieve an increase of operating profit for the month of December 2013 by 114.95% compared with the previous year.
Demikian pula dengan target ROA, ROE, dan NIM sebesar masing-masing 2,54%, 15,11%, dan 5,39% cukup realistis untuk dicapai.
Similarly, the target ROA, ROE, and NIM was 2.54%, respectively, 15.11%, and 5.39% is realistic enough to be achieved.
Likuiditas
Liquidity
Target dana pihak ketiga di akhir tahun 2013 sebesar Rp. 10,55 triliun diharapkan dapat dicapai dan Bank tidak akan terganggu oleh masalah likuiditas. Tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) di tahun 2013 diperkirakan akan turun sebesar 17,21% menjadi 100,89% dibanding tahun 2012. Hal ini akan dapat dicapai karena dana simpanan nasabah seperti disebutkan di atas akan dialokasikan ke dalam bentuk pinjaman kepada nasabah / debitur; dalam upaya meningkatkan peran serta Bank selaku financial intermediary dalam perekonomian Indonesia.
Target of third party funds in 2013 amounting to Rp. 10.55 trillion is expected to be achieved and the Bank will not be disturbed by the problem of liquidity. Rate Loan to Deposit Ratio (LDR) in the year 2013 is expected to decrease by 17.21% to 100.89% compared to the year 2012. This will be achieved due to funding customer deposits as mentioned above will be allocated in the form of a loan to the customer / debtor; in an effort to enhance the role of the Bank as a financial intermediary in the economy of Indonesia.
61
62
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam hal informasi termasuk ke dalam kategori rahasia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi, maka informasi tersebut tidak dapat diberikan atau diungkapkan kepada pemangku kepentingan.
In the event that the information falls in to confidential category as stipulated by laws and regulation, nature of designation, and personal privileges, such information is not to be disclosed to the stakeholders.
Akuntabilitas
Accountability
Bank dikelola dengan cara yang benar, dapat terukur dan sesuai dengan kepentingan Bank tanpa mengabaikan kepentingan pemangku kepentingan.
The Bank is managed properly using quantifiable methods, adhering to the interest of the Bank without disregarding of the interests of the stakeholders.
Bank akan selalu mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar, sehingga diharapkan Bank akan memiliki akuntabilitas yang lebih baik dan pada akhirnya bisa mencapai kinerja yang lebih baik dan berkesinambungan.
The Bank strives to be accountable for its performance in a transparent and fair manner, in order to deliver and maintain consistent performance.
Tanggung Jawab
Responsibility
Bank di dalam menjalankan usahanya selalu berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan atas peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan serta melakukan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan dalam rangka memelihara kesinambungan usaha jangka panjang dan mendapatkan pengakuan sebagai Good Corporate Citizen.
In its operation the Bank maintain caution and ensures compliance with laws and regulation, articles of association, and corporate policies, as well as fulfill its corporate social responsibility for the community and the environment in order to maintain long term sustainability and win acknowledgment as a Good Corporate Citizen.
Kemandirian
Independency
Bank dikelola dengan mengutamakan independensi dengan maksud untuk menghindari adanya dominasi dan intervensi dari pihak lain.
The Bank is managed by prioritizing independency in order to avoid domination and intervention by certain parties.
Organ-organ Bank harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangundangan, tanpa saling mendominasi serta bebas dari benturan kepentingan, bebas dari segala pengaruh atau tekanan sehingga pada akhirnya dapat dipastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif.
The Bank elements perform their functions and duties in line with the Article of Association and pertaining laws and regulations, free of domination and conflicts of interests, intervention, influence and pressure in order to achieve objective decision making.
Bank senantiasa berusaha untuk meningkatkan pelaksanaan Tata Kelalo Perusahaan (Good Corporate Governance – GCG) pada segala kegiatan usaha yang dilakukan. Penerapan GCG berlandaskan kepada lima prinsip dasar, yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggung-jawaban, indepensi dan kewajaran meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
Bank strives to continually improve the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in all its business activities. The GCG principles is implemented based on five basic principles; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, with the following aspects:
Transparansi
Transparency
Kewajaran dan Kesetaraan
Fairness and Equality
Bank akan selalu menyediakan segala informasi penting yang material dan relevan bagi pemangku kepentingan dengan cara memberikan kemudahan akses atas informasi, menyediakannya secara tepat waktu dan berusaha membuat informasi dalam bentuk yang mudah dimengerti dan dipahami.
The Bank provides all necessary materials and relevant information to the stakeholders by facilitating easy access to information, in a timely and easily understandable manner.
Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya harus memperhatikan kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan azas kewajaran dan kesetaraan.
The Bank is committed to prioritizing the interest of the shareholders and other stakeholders based on the principle of fairness and equality.
Informasi yang diberikan tidak hanya terbatas yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan saja, tetapi juga informasi penting lainnya yang diperkirakan akan berguna untuk pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan.
The pertaining information is not limited to information as stipulated by laws and regulation, but includes all necessary information required by the stakeholder to make decision.
Bank juga memberikan kesempatan yang sama tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik dalam hal penerimaaan karyawan dan karir.
The Bank provides equal opportunity without prejudice based on ethnicity, religion, race, class, gender, and physical condition in employee recruitment and career development.
Bank senantiasa berusaha meningkatkan pelaksanaaan GCG, karena di samping untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, pelaksanaan GCG juga merupakan perhatian manajemen yang penerapannya merupakan kebutuhan bagi perusahaan untuk kesinambungan usaha.
Bank strives to improve the implementation of GCG in conformity for Bank Indonesia Regulations on GCG Implementation in Commercial Banks, as well as to achieve sustainable business.
63
64
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Jumlah, Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris
The Number, Composition and Independence of the Board of Commissioners
Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga) orang dengan komposisi pada akhir tahun 2012 sebagai berikut; 1 (satu) orang Presiden Komisaris dan 1 (satu) orang Wakil Presiden Komisaris dan 1 (satu) orang Komisaris. Dua dari tiga anggota Dewan Komisaris merupakan anggota independen (selaku Presiden Komisaris dan Wakil Presiden Komisaris) dan berdomisili di Indonesia, kecuali Komisaris yang berdomisili di Korea.
Board of Commissioners comprise of 3 (three) members with the following composition by end of 2012; 1 (one) President Commissioner, 1 (one) Vice President Commissioner, and 1 (one) Commissioner. Two of three members of the Board of Commissioners are Independent as President Commissioner and Vice President Commissioner) and domiciled in Indonesia, except for the Commissioner who is domiciled in Korea.
Susunan keanggotaan Dewan Komisaris per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2012 was:
Presiden Komisaris
Djoko Wibowo
President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris Komisaris
Sjachril Bakri Lim Cheol Jin
Vice President Commissioner Commissioner
Komposisi Dewan Komisaris ini sesuai dengan ketentuan penggunaan tenaga kerja asing yang menetapkan bahwa 50% atau lebih anggota Dewan Komisaris wajib memiliki kewarganegaraan Indonesia.
The composition of the Board of Commissioners is in compliance with the foreign labors regulation, which stipulates that 50% or more members of the Board of Commissioners shall be Indonesian citizenship.
Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau dengan pemegang saham mayoritas atau hubungan lainnya dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam bertindak independen.
Independent Commissioner is defined as a member of the Board of Commissioners who does not have the financial, management, share ownership and/or family relationship with other members of the Board of Commissioners, and/or its major shareholders or other relationship with the Company, which may affect the ability to act independently.
Selaku Komisaris Independen dan pihak independen harus dapat terlepas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Dalam rangka mendukung pelaksanaan GCG Bank, pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Komisaris Independen dengan jumlah dan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan guna menjalankan tugas pengawasan terhadap Bank.
Independent Commissioner shall be free from conflict of interest. In supporting the implementation of the Bank’s GCG, shareholders in the General Meeting of Shareholders appoint Independent Commissioner in number and requirements as stated in the prevailing regulations to perform his duties in supervising the Bank.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum dan perubahannya PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang kewajiban memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance, maka Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
Based on Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, and its amendment No. 8/14/PBI/2006 on obligation to ensure the implementation of Good Corporate Governance, the Board of Commissioners was not involved in the decision making regarding the daily
kegiatan operasional sehari-hari. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan memberi masukan kepada Direksi untuk kepentingan Bank.
operational activities. The Board of Commissioners controls the management policies and advices the Board of Directors for the benefit of the Bank.
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan melakukan rapat Dewan Komisaris, maupun rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi.
The Board of Commissioners performs duties and responsibilities by conducting meetings of the Board of Commissioners, as well as joint meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Komite-komite di bawah Dewan Komisaris
Committees under the Board of Commissioners
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris berwenang, diantaranya, meminta klarifikasi dari Direksi dan/atau pejabat lainnya atas permasalahan yang terjadi di dalam Bank, dan membentuk komite-komite untuk mendukung efektifitas tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
In undertaking their duties, the Board of Commissioners is authorized to among other things request clarification from the Board of Directors and/or other officials on issues pertaining to the Bank, and to form committees to support the effectiveness of the Board of Commissioners’ duties and responsibilities.
Dewan Komisaris telah membentuk 3 komite, yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Masing-masing komite diketuai oleh Komisaris Independen. Anggota komite-komite tersebut merupakan anggota yang independen.
The Board of Commissioners had formed 3 committees, namely Audit Committee, Risk Monitoring Committee, and Remuneration and Nomination Committee. Each committee is chaired by an independent commissioner. The members of the committees are independent members.
Melalui komite-komite tersebut, Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi.
Through these committees, the Board of Commissioners carries out its supervisory functions of the duties and responsibilities of the Board of Directors.
Transparansi, Hubungan Keuangan, Kepengurusan dan Keluarga serta Larangan Dewan Komisaris
Transparency, Financial, Managerial, and Family Relationships, and the Prohibition for the Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank, tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain yang telah ditetapkan dalam RUPS.
Members of the Board of Commissioners are not allowed to take advantage of the Bank for personal, family, and/or other parties interest which may inflict a loss upon the Bank or reduce the profits of the Bank; are not allowed to take and/or receive personal benefits from the Bank other than those has been set by the General Meeting of Shareholders.
Kepada anggota Dewan Komisaris yang berasal dari pemegang saham, sesuai dengan kesepakatan para pemegang saham, tidak diberikan fasilitas berupa remunerasi dan fasilitas lainnya dari Bank.
As agreed by the shareholders, members of the Board of Commissioners who are from the shareholders are not given facility such as remuneration and other facilities from the Bank.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
Instruments and Performance of Committee Duties
1.
1.
Struktur, Komposisi, Rangkap Jabatan dan Independensi Anggota Komite
Structure, Composition, Concurrent Position and Independency of Committee Members
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal.
Audit Committee has duties to assist the Board of Commissioners in conducting supervision on financial information, internal control and effectiveness of audit by external and internal auditors.
65
66
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Komite Audit terdiri dari satu orang Ketua (Komisaris Independen) dan dua orang anggota. Ketua dan juga para anggota Komite Audit mempunyai keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang memadai.
Komposisi dari Komite Audit Pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: No.
Nama / Name
1.
Sjachril Bakri
2. 3.
Gunawan Lesmana Purnama Wirya
Audit Committee consists of one Chairman (an Independent Commissioner) and two members. The chairman as well as all members of the Audit Committee has adequate expertise, sufficient background knowledge, and experience.
Komposisi dari Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The following is the composition of the Audit Committee in 2012: Jabatan / Position
Ketua / Chairman (Wakil Presiden Komisaris Independen / Independent Vice President Commissioner) Anggota / Member Anggota / Member
KOMITE PEMANTAU RISIKO
RISK MONITORING COMMITTEE
Komite Pemantau Risiko bertugas menjalankan fungsi pengawasan atas kebijakan risiko usaha. Komite Pemantau Risiko terdiri dari satu orang Ketua (Komisaris Independen) dan dua orang anggota. Ketua dan juga para anggota Komite Pemantau Risiko memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang memadai.
Risk Monitoring Committee is in charge of supervision on business risk management. The Risk Monitoring Committee composed of one chairman (an Independent Commissioner) and two members. The Chairman as well as the members of the Risk Monitoring Committee has adequate expertise, sufficient knowledge, and experience.
Pada tahun 2012, telah terjadi perubahan dalam keanggotaan Komite Pemantau Risiko, sehingga komposisinya pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
In 2012 there was a change of the membership of the Risk Monitoring Committee; hence its composition in 2012 was as follows: 2.
No.
Nama / Name
1.
Sjachril Bakri
2. 3.
Gunawan Lesmana Seno Eko Budianto
No.
Nama / Name
Jabatan / Position
1.
Djoko Wibowo
Ketua / Chairman (Presiden Komisaris Independen / Independent President Commissioner)
2.
Sjachril Bakri
Anggota / Member (Wakil Presiden Komisaris Independen / Independent Vice President Commissioner)
3.
Lim Cheol Jin
Anggota / Member (Komisaris Dependen / Dependent Commissioner)
4.
Seo O Young
Anggota / Member (Pejabat Eksekutif / Executive Officer)
5.
Adi Haryadi
Anggota / Member (Pejabat Eksekutif / Executive Officer)
Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen dan seluruh anggota Dewan Komisaris, seorang General Manager dan seorang Kepala Bagian Personalia.
Remuneration and Nomination Committee is chaired by an Independent Commissioner and its member consists of all members of the Board of Commissioners, one General Manager, and Head of Human Resources Department.
Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko tidak berasal dari Direksi pada bank yang sama maupun bank lain, tidak merangkap jabatan pada bank yang sama, bank dan/atau perusahaan lain, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank.
Members of the Audit Committee and Risk Monitoring Committee are not the member of the Board of Directors on the same Bank or another bank, do not hold concurrent position at the same bank, other banks and/or companies, do not have financial, management, ownership and/or family relationship with the Commissioner, the Board of Directors and/or controlling Shareholders or the Bank.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite
Jabatan / Position Ketua / Chairman (Wakil Presiden Komisaris Independen / Independent Vice President Commissioner) Anggota / Member Anggota / Member
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi dan mereka merekomendasikan remunerasi bagi Komisaris, Direksi dan para Pejabat Eksekutif.
Remuneration and Nomination Committee has duties to assist the Board of Commissioners in conducting supervision on qualification and nomination as well as remuneration of Commissioners, Directors, and Executive Officers.
Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari satu orang Ketua (Komisaris Independen) dan empat orang anggota. Ketua dan juga para anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang memadai.
Remuneration and Nomination Committee composed of one chairman (Independent Commissioner) and four members. The Chairman as well as all members of the Remuneration and Nomination Committee has adequate expertise, sufficient background knowledge, and experience.
The composition of the Remuneration and Nomination Committee in 2012 was as follows:
2.
The Implementation of Duties and Responsibilities Committee
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Tugas Komite Audit yang utama adalah memberikan pendapat secara professional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya, meliputi: - Melakukan kajian atas rencana kerja Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), memonitor pelaksanaannya dan melakukan evaluasi atas hasil kerjanya; - Melakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku; - Memantau kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan - Memastikan terlaksananya tindak lanjut hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia oleh Direksi secara tepat waktu, guna mendapatkan informasi yang digunakan sebagai rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
The main task of the Audit Committee is to provide opinion professionally and independently to the Board of Commissioners on the report or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners and to assist the Board of Commissioners in carrying out their duties including: - Reviewing the work plan of Internal Audit Working Unit (IAWU), monitoring the implementation and evaluating the results; - Monitoring the audit implementation by the Public Accountant Firm are comply with the audit standards; - Monitoring consistency of financial reports with the prevailing accounting standards; and - Ensuring the follow-up action by the Board of Directors to the findings of Internal Auditor, Public Accountant firm and the supervision results of Bank Indonesia in a timely manner in order to obtain information that is used as a recommendation to the Board of Commissioners.
67
68
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Audit Komite turut memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Audit Committee also provides recommendation on the appointment of a Public Accountant firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Shareholders Meeting.
KOMITE PEMANTAU RISIKO
RISK MONITORING COMMITTEE
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko meliputi: - Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; - Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; - Memastikan ketersediaan informasi dan implementasi dari standar, kontrol, batasan, pedoman dan kebijakan sehubungan dengan pengukuran dan pengelolaan risiko terhadap risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, risiko strategis, risiko hukum, dan risiko kepatuhan.
Duties and responsibilities of the Risk Monitoring Committee are: - Evaluating the consistency of risk management policies with the implementation of these policies; - Monitoring and evaluating the performance of duties of the Risk management Committee and Risk Management Working Unit; - Ensuring the availability of information and implementation of standards, controls, restrictions, guidelines and policies relating to measurement and risk management of credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, reputation risk, strategic risk, legal risk, and compliance risk.
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
REMUNERATION AND NOMINATION COMMITTEE
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi:
Duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee are:
Terkait dengan kebijakan Remunerasi:
In terms of Remuneration policies:
-
-
Evaluating the remuneration policies; and
-
Providing recommendation to the Board of Commissioners on: • Remuneration policies for the the Board of Comissioners and the Board of Directors to be submitted to the General Shareholders Meeting;
-
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; dan Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: • Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); •
•
Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
Remuneration policies for all of the Executive Officers and staffs to be submitted to the Board of Directors.
Terkait dengan kebijakan Nominasi:
In terms of Nomination policies:
-
Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
-
-
Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
-
Preparing and providing recommendation on the election and/or replacement system and procedure of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to the Baord of Commissioner to be submitted to the General Shareholders Meeting; Providing recommendation on the candidates of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the general Shareholders Meeting;
-
-
3.
Memberikan rekomendasi Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite sebagaimana yang dipersyaratkan, kepada Dewan Komisaris; Wajib untuk memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan: • Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku; • Prestasi kerja individual; • K e w a j a r a n d e n g a n p e e r g ro u p ; d a n pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Efektifitas Rapat Komite
-
-
3.
Providing recommendation on Independent Parties who want to be the members of Committee as required, to the Board of Commissioners; Compulsorily ensuring that the remuneration policy at least in accordance with: • Financial performance and fulfillment of reserves as set out in the prevailing laws and regulations; • Individual performance; • Fairness of the peer group, and consideration of long-term goals and strategies of the Bank.
Effectiveness of Committee Meetings
Rapat Komite terselenggara sesuai dengan kebutuhan Bank, dihadiri sekurang-kurangnya oleh 51% (lima puluh satu perseratus) dari seluruh anggota Komite, termasuk Komisaris Independen dan pihak Independen.
Committee Meetings were held in accordance with the need of the Bank, attended at least by 51% (fifty one percent) of all Committee members, including the Independent Commissioners and Independent parties.
Keputusan rapat Komite diambil berdasarkan musyawarah mufakat; apabila tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak dan segala keputusan rapat komite bersifat mengikat bagi seluruh anggota komite.
Committee meeting decisions were taken by consensus. If no consensus, decisions were made by majority vote of Committee members and all decisions are binding upon all embers of the Committee.
Hasil keputusan rapat Komite dituangkan dalam suatu risalah rapat yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite yang hadir dan didokumentasikan secara baik termasuk perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat Komite (apabila ada/terjadi) beserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Hasil rapat Komite merupakan rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Dewan Komisaris.
Committee meeting decisions set forth in minutes of meeting signed by all Committee members who attended and documented carefully including differences of opinion that happens in the meeting (if any) along with the reasons for such dissent.The results of the meeting had become a recommendation that canbe used optimally by the Board of Commissioners.
DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS
1.
1.
Komposisi dan Kriteria Direksi
Composition and Criteria of the Board of Directors
Direksi Bank terdiri dari 3 orang, dimana setiap anggotanya mempunyai pengalaman di bidang perbankan sebagai Pejabat Eksekutif lebih dari 10 tahun. Ketiga anggota Direksi Bank berdomisili di Indonesia. Mereka mempunyai kompetensi dan integritas yang memadai sesuai dengan persyaratan uji kelayakan dan kepatutan Bank Indonesia.
The Board of Directors consists of 3 members; each of them has experience in banking field as Executive Officer for more than 10 years. All of members of the Board of Directors are domicile in Indonesia. They have adequate competency and integrity in accordance with the fit and proper test requirements.
Direksi Bank tidak mempunyai jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direktur, atau Pejabat Eksekutif di bank atau institusi lain, tidak mempunyai hubungan kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi lainnya.
The Bank’s Directors do not have double position as the Commissioners, Directors, or Executive Officers in other banks / institution, and do not have familial relationship with the other members of the Board of Commissioners or the Board of Directors.
69
70
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Persyaratan dan ketentuan mengenai Direksi Bank tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengharuskan seorang calon Direktur wajib memenuhi persyaratan dan lulus seleksi uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia.
Terms and conditions of Directors of the Bank subject to the provisions of Bank Indonesia, which requires a candidate for Director shall meet the requirements and passed the fit and proper test conducted by Bank Indonesia.
Komposisi Direksi Bank per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Directors as of December 31, 2012 was:
Presiden Direktur Direktur Kepatuhan Direktur
2.
Choi Sang Hak I Made Mudiastra F.X. Christophorus Willy
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
2.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan perubahannya, PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang kewajiban memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance, maka anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab atas terselenggaranya roda bisnis Bank dengan baik sesuai dengan ketentuan yang mengaturnya dan memenuhi sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank serta amanat yang dituangkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, bertanggung jawab dan keterlibatannya dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional Bank sehari-hari. 3.
Komite-komite di bawah Direksi
President Director Compliance Director Director
Duties and Responsibilities of the Board of Directors In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and its amendments PBI No. 8/14/PBI/2006 on compulsorily ensuring the implementation of Good Corporate Governance, the members of the Board of Directors has the duty and responsibility to implement the Bank business based on the regulation and reach the targets set in the Business Plan and the mandate set forth in the General Shareholders Meeting, to be responsible and involved in decision making related to Bank daily operational activities.
3.
Committees under the Board of Directors
Komite-komite yang berada di bawah tanggungjawab Direksi dalam mendukung peran serta tugas keseharian Direksi adalah sebagai berikut:
The Committee under the responsibility of the Board of Directors in supporting roles and daily tasks of the Board of Directors are as follows:
KOMITE MANAJEMEN RISIKO Komite Manajemen Risiko bertugas membantu Direksi dalam menelaah kebijakan dan pendelegasian pengambilan keputusan pengelolaan risiko, mengkaji profil risiko portofolio, serta tugas dan fungsi lain sesuai arahan Direksi.
RISK MANAGEMENT COMMITTEE Risk Management Committee has duties to assist the Board of Directors in reviewing risk policies and approve delegation of risk decisions, review portfolio risk profile, and perform other functions as directed by the Board of Directors.
KOMITE KREDIT
CREDIT COMMITTEE
Komite Kredit bertugas memberikan fasilitas dan memelihara kualitas kredit yang diberikan sehingga penentuan kualitas kredit dan pembentukan penyisihan aktiva produktif dapat dilakukan sesuai dengan peraturan dan prinsip kehati-hatian.
Credit Committee is formed with responsible for granting credit facilities and maintaining credit quality to ensure that the credit quality and the respective provisioning is in accordance to the regulations and prudent banking principles
KOMITE ASET DAN KEWAJIBAN
ASSETS AND LIABILITIES COMMITTEE
Komite Aset dan Kewajiban bertugas dalam pengelolaan aktiva dan pasiva Bank, likuiditas, suku bunga, valuta asing, investasi dan management gapping.
Assets and Liabilities Committee has duties to manage the Bank’s assets and liabilities, managing liquidity, interest rate, foreign exchange, investment, and gapping management.
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT
LOAN POLICY COMMITTEE
Komite Kebijakan Kredit bertanggung jawab menentukan kebijakan kredit, strategi kredit dan batas kredit untuk debitur Bank. Anggota Komite adalah Presiden Direktur, Direktur Kepatuhan, dan General Manager Kredit.
Loan Policy Committee has responsibility to determine the credit policy, credit strategy, and credit limit for the Bank’s debtors. Members of the Committee are President Director, Compliance Director, and Loan General Manager.
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI
I N F O R M AT I O N T E C H N O L O G Y S T E E R I N G COMMITTEE
Komite Pengarah Teknologi Informasi bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan rencana strategis Teknologi Informasi (TI), pengembangan dan evaluasi sistem TI yang digunakan dan yang akan digunakan kemudian, dan lain-lain.
Information Technology Steering Committee has duties to provide recommendations to the Board of Directors related to the strategic plan for Information Technology (IT), development and evaluation of IT systems which are used and will be used later and others.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 perihal Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum, dan untuk memastikan penerapan dari pengembangan strategi dari teknologi informasi, dengan resolusi Direksi No. 2009 – 01 tanggal 16 Februari 2009, Bank telah membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi.
Based on Bank Indonesia Regulation (BIR) No. 9/15/PBI/2007 concerning Implementation of Risk Management in the use of Information Technology by Commercial banks, and to ensure the implementation of development strategy of Information Technology, with resolution of the Board of Directors No. 2009 – 01 dated 16 February 2009, the Bank has established Information Technology Steering Committee.
Komite ini berfungsi memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait dengan: a. Rencana strategis teknologi informasi yang searah dengan strategi kegiatan usaha Bank; b. Kesesuaian proyek-proyek teknologi informasi yang disetujui dengan rencana strategi teknologi informasi; c. Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek teknologi informasi dengan rencana yang disetujui; d. Efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor teknologi informasi agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Bank;
This Committee has function in providing recommendation to the Board of Directors in related to: a. Information Technology strategic plan which is in accordance with the Bank’s business strategy plan; b. Conformity of Information Technology projects with the Information Technology strategic plan. c. Conformity of Information Technology with the requirements of management information system and of Bank’s business venture; d. Effectiveness of the steps taken to minimize the risks of the Bank’s investment on the Information Technology sector, so that such investment contributes to the accomplishment of the goal of the Bank; e. Surveillance on the performance to Information Technology and the efforts for its enhancement. f. Effort to solve problems related to Information Technology, which can not be solved by the either the organizing or user working units, effectively, efficiently, and timely.
e. Pemantauan atas kinerja teknologi informasi dan upaya peningkatannya; f. Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait teknologi informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien, dan tepat waktu.
71
72
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
DIREKTUR KEPATUHAN
COMPLIANCE DIRECTOR
Penugasan Direktur Kepatuhan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, yang mengatur tata cara penugasan anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. Sesuai dengan ketentuan tersebut, untuk menjaga independensi, Direktur Kepatuhan tidak boleh merangkap sebagai Direktur Utama, tidak boleh membawahi kegiatan operasional, akuntansi dan/atau Satuan Kerja Audit Intern (SKAI), memahami peraturan perundangundangan serta mampu bekerja secara independen.
Assignment of Compliance Director refers to Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999 dated 20 September 1999 concerning Assignment of Compliance Director and Implementation Standard Internal Audit Function by Commercial Bank, which stipulated mechanism of director’s assignment as Compliance Director. From the above mentioned regulation and in order to maintain independency, Compliance Director shall not hold double function as President Director nor control over operational, accounting and/or internal audit working unit activities and shall observe the prevailing laws and work independently.
Direktur Kepatuhan bertanggung jawab untuk memastikan telah dipenuhinya seluruh ketentuan, peraturan serta hukum yang berlaku menyangkut praktek perbankan. Direktur Kepatuhan juga bertanggung jawab memastikan bahwa prosedur operasi standar internal Bank, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dan prinsip mengenal nasabah.
Compliance Director is responsible for ensuring that the Bank complies with all laws, rules, and regulations on baking practice. Compliance Director is also responsible for ensuring that the Bank adheres to all internal standard operating procedures, especially those relating to prudential banking and KYC principles.
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Internal Audit Working Unit
Satuan Kerja Audit Intern bertanggung jawab melakukan pengkajian independen atas seluruh aspek yang berpotensi mempunyai masalah di bidang pengelolaan, keandalan struktur manajemen di berbagai tingkatan organisasi, kelayakan kebijakan serta prosedur internal, dan tingkat kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur itu sendiri.
Internal Audit Working Unit is responsible for carrying out independent reviews of all area with significant potential control issues, the soundness of management structures at various levels of the Bank, the adequacy of internal policies and procedures, and the status of compliance with such policies and procedures.
Hasil pemeriksaan dan pengawasan dari SKAI dibahas dalam pertemuan dengan unit kerja bersangkutan dan Direktur Kepatuhan. Hasil pertemuan segera ditindaklanjuti oleh Direksi dan unit kerja yang bersangkutan.
The supervision and audit findings are discussed in the meeting with respective unit head and Compliance Director. The meeting outcomes will be followed up by the Director and respective unit.
Di samping itu, Bank juga sudah membentuk Satuan Kerja Pengenalan Nasabah (sekarang berubah menjadi Satuan Kerja Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme), Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan.
Besides that, the Bank has also formed Know Your Customer Working Unit (now change the name to Anti Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism Working Unit), Risk Management Working Unit, and Compliance Working Unit.
Pengelolaan Risiko Risk Management
Manajemen Risiko
Risk Management
Manajemen risiko adalah suatu proses yang digunakan dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan meminimalkan pengaruh yang merugikan dari suatu risiko dengan cara mengidentifikasi, memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko tersebut dan menerapkan metode pengendalian yang efektif. Pengungkapan dalam laporan ini difokuskan pada 8 jenis risiko berdasarkan peraturan Bank Indonesia, yaitu: (1) Kredit, (2) Pasar, (3) Operasional, (4) Likuiditas, (5) Hukum, (6) Stratejik, (7) Kepatuhan dan (8) Reputasi.
Risk management is a process used to identify, measure, monitor, and minimize the adverse effects of a risk by identifying, monitoring, evaluating, and controlling those risks and implement effective control methods. Disclosures in this report focused on the 8 types of risk based on Bank Indonesia regulations, namely: (1) Credit, (2) market, (3) Operations, (4) Liquidity, (5) Legal, (6) Strategic, (7) Compliance and (8) Reputation.
Bank telah mengimplementasikan manajemen risiko sesuai dengan ukuran dan kompleksitas yang dimiliki, melalui serangkaian aktivitas yang dijalankan secara terpadu untuk memaksimalkan proses pengelolaan atas risiko-risiko yang dihadapi.
Bank has implemented risk management in accordance with the size and complexity, through a series of activities undertaken in an integrated manner to maximize the process of managing the risks faced.
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi
Active supervision of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Bank menerapkan suatu Kerangka Manajemen Risiko yang terintegrasi untuk memastikan dan menjamin seluruh risiko atau potensi risiko telah diukur, dikendalikan, dan dilaporkan dengan benar sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Bank implemented an integrated risk management framework to ensure and guarantee all the risks or potential risks have been measured, controlled, and reported correctly according to Bank Indonesia regulation.
Sebagai bagian utama dari kerangka manajemen risiko, Bank telah membentuk komite-komite yang bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris maupun Direksi.
As a major part of the risk management framework, the Bank has established committees which responsible to Board of Commissioners and Board of Directors.
73
74
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
•
•
Dalam kesehariannya, proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan risiko ditangani oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). Secara struktur organisasi, SKMR berada dibawah Direktur Kepatuhan yang independen dari fungsi operasional untuk memastikan pertimbangan yang diperlukan dalam mengambil keputusan tingkat pengembalian/risiko tidak dipengaruhi oleh tekanan untuk menghasilkan pendapatan.
In daily, the process of identification, measurement, and reporting of risks handled by the Risk Management Unit (RMWU). In the structure of the organization, RMWU under the Compliance Director which independent from operational functions to ensure consideration in the decision-making level of return/risk is not influenced by the pressure to generate revenue.
SKMR melakukan pertemuan secara periodik (bulanan) untuk membahas profil risiko serta laporan terkait lainnya kepada komite manajemen risiko dan komite pemantau risiko sehingga dapat diinformasikan perubahan-perubahan yang terjadi serta implementasi hasil review komite pada periode sebelumnya dalam rangka memitigasi risiko yang dianggap signifikan.
RMWU conduct periodic meetings (monthly) to discuss the risk profile and other related reports to the risk management committee and risk monitoring committee to inform the changes that occur as well as the implementation of the committee review in the previous period in order to mitigate the risks that are considered significant.
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Adequacy of policies, procedures, and limits
Bank menggunakan kerangka pengendalian sebagai pedoman tentang batasan dalam pengambilan risiko. Kerangka pengendalian risiko yang telah dilaksanakan oleh Bank secara keseluruhan dalam memberikan mekanisme dalam mengatur serta menyesuaikan batasan dalam pengambilan risiko adalah:
Banks use a control framework as limits guideline in risktaking. Risk control framework that has been implemented by the Bank as a whole in providing mechanisms to regulate and adjust the limits in risk-taking are:
•
•
Menetapkan kebijakan (policy) aturan dan standar yang jelas atas semua aktivitas bisnis. Kebijakan tersebut berisi tentang tujuan pengendalian Bank dan menginformasikan aturan dalam pelaksanaan operasional sehari-hari.
Establish a policy and clear rules and standards for all business activities. The policy contains the control objectives and informs the Bank in the implementation of the rules in daily operations.
Penetapan limit eksposur dalam hal pemberian batasan yang jelas atas risiko yang ditangani oleh bagian terkait. Limit diaplikasikan pada area-area dimana pengukuran dan pemantauan eksposur risiko diaplikasikan terhadap seluruh variabel risiko, untuk memastikan konsentrasi eksposur yang sifatnya material telah dipertimbangkan kapanpun eksposur tersebut timbul. Limit ditetapkan pada beberapa tingkatan seperti transaksi perorangan, nasabah, portofolio, produk/proses, lini bisnis, dan seterusnya. Penentuan batasan toleransi risiko disesuaikan dengan Risk Appetite. Penetapan otorisasi yang berjenjang untuk memastikan bahwa pengambilan keputusan atas risiko utama hanya dilakukan oleh individu atau komite-komite tertentu.
•
Establishment of exposure limits in terms of providing clear limits on the risks addressed by the relevant sections. Limit applied to areas where the measurement and monitoring of risk exposures applicable to all risk variables, to ensure that exposure concentrations which have material exposures had considered whenever they arise. Limit set on several levels such as individual transactions, clients, portfolio, product/process, line of business, and so on. Determination of risk tolerance limits adjusted to Risk Appetite.
•
Establishment of a tiered authorization to ensure that the decision of the major risk only performed by individuals or certain committees.
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
Identification, measurement, monitoring, and controlling risks
Pelaksanaan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko dilaksanakan dengan mendasarkan pada dua hal utama, yaitu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia serta kondisi dan portofolio Bank. Hasil identifikasi yang telah dilakukan, dikuantifikasi dan diukur secara periodik secara objektif dan konsisten. Untuk risikorisiko yang tidak dapat dikuantifikasi, akan digunakan justifikasi dengan mendasarkan kondisi yang sebenarnya.
Implementation of the identification, measurement, monitoring, and control of risks undertaken by the two main things, based on Bank Indonesia regulation and the Bank's portfolio and conditions. Results of identification that has been done, measured and quantified periodically, objectively and consistently. For risks which cannot be quantified, will be based on justification of actual conditions.
Untuk melengkapi pengukuran dan menyempurnakan pengendalian risiko yang akan diambil, dilakukan stress testing melalui skenario yang mendekati kenyataan, untuk menangkap potensi risiko yang mungkin terjadi sehingga dapat dipersiapkan langkah-langkah strategis yang harus diambil saat potensi risiko menjadi kenyataan.
To complement and enhance risk control measures to be taken, stress testing conducted by scenario get near to reality, to capture the potential risks that may occur, and then can be prepared strategic steps to be taken when the potential risks become reality.
Sistem pengendalian intern
Internal control system
Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) berperan dalam melakukan penilaian independen terhadap efektivitas keseluruhan proses pengendalian risiko pada aktivitas bisnis yang berjalan, sehingga SKAI mampu memberikan review dan koreksi agar efektivitas sistem pengendalian dapat berjalan sebagaimana dipersyaratkan oleh kerangka manajemen risiko.
Internal Audit Working Unit (IAWU) role in conducting an independent assessment of the overall effectiveness of the risk control processes in business activity, then Internal Audit is able to provide review and correction to ensure that effectiveness of the control system can be run as required by the risk management framework.
1.
1.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Pada Bank, risiko ini melekat pada aktivitas penempatan dana, ekspor impor, dan aktivitas kredit. Penerapan prinsip kehati-hatian oleh Bank diantaranya diimplementasikan melalui kemampuan Bank untuk mengelola portofolio kredit yang dimiliki sehingga risiko yang berpotensi untuk terjadi (credit risk) dapat diukur dan dikontrol.
Credit Risk
Credit risk is the risk that occurs due to the failure of counterparty to meet its obligations. At the Bank, the risk inherent in fund placement activities, export and import, and credit activity. Application of the prudential principle by Bank implemented through the Bank's ability to manage the loan portfolio held, so the potentially risks that may occur (credit risk) can be measured and controlled.
75
76
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Organisasi manajemen risiko kredit
Credit risk management organization
Dibandingkan dengan aktivitas lain, eksposur risiko kredit terbesar pada Bank adalah pada aktivitas kredit. Dalam pelaksanaannya, aktivitas kredit Bank terpusat di kantor pusat, sedangkan cabang pembantu tidak menangani aktivitas tersebut. Pengorganisasian manajemen risiko kredit dilakukan melalui penetapan limit dan prosedur yang jelas yang dituangkan dalam kebijakan, serta melalui pengawasan manajemen senior.
Compared to other activities, the largest credit risk exposure of the Bank is in credit activity. In practice, the Bank's credit activities centralized at headquarters, while the sub branch does not handle the event. Organization of credit risk management is done through the establishment of limits and procedures set in the policy, as well as by senior management oversight.
Pengawasan manajemen senior terhadap risiko kredit dilakukan melalui berbagai komite. Pada tingkat Dewan Komisaris, pengawasan dilakukan melalui Komite Monitoring Risiko, sedangkan sejumlah komite tertentu bertanggung jawab kepada Direksi. Komite Kredit memiliki delegasi kewenangan tertinggi dalam hal kredit, sedangkan untuk kebijakan kredit secara bank wide senantiasa dievaluasi, dikaji dan disetujui oleh Komite Kebijakan Kredit.
Senior management oversight to credit risk through various committees. At the Board of Commissioners, the supervision is done by the Risk Monitoring Committee, while a number of specific committees responsible to the Board of Directors. Credit Committee has the highest authority to delegate in terms of credit, on the other hand, credit policy constantly evaluated, reviewed and approved by the Credit Policy Committee.
Strategi Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management Strategy
Pendelegasian kewenangan kredit berawal dari Direksi, dilakukan melalui Komite Kredit dan didelegasikan kepada setiap pelaksana kredit. Pada tataran pelaksana kredit, proses manajemen risiko kredit dilaksanakan oleh unit bisnis melalui identifikasi (antara lain verifikasi kebenaran data), pengukuran (menggunakan perangkat analisa kredit), pemantauan (melalui kunjungan kepada nasabah dan review rating nasabah), serta pengendalian (antara lain melalui penetapan limit-limit dan collateral). Selanjutnya Komite Kredit memastikan bahwa setiap kredit yang disetujui telah memenuhi peraturan internal, peraturan Bank Indonesia, dan peraturan eksternal lainnya. Hal ini antara lain dilakukan berkaitan dengan eksposur yang besar, jenis eksposur yang bersifat khusus, serta peraturan terkait inter-group.
Delegation of credit authority originated from the Board of Directors, made through the Credit Committee and delegated to each executive credit. At the executive level of credit, credit risk management processes implemented by the business units through identification (such as verifying the accuracy of data), measurement (using a credit analysis), monitoring (through visits to clients and customers reviews rating), and control (such as through the establishment limits and collateral). Further Credit Committee ensures that each loan approved in compliance with internal regulations, Bank Indonesia regulations, and other external regulations. It is conducted in accordance with great exposure, type of specific exposure, as well as inter-group related regulations.
Kebijakan pengelolaan risiko konsentrasi Kredit
Risk management policy in loan concentration
Dalam pengelolaan risiko konsentrasi, Bank mengacu dan memenuhi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, yang mana membatasi jumlah maksimum pemberian kredit kepada setiap pihak lawan (counterparty) baik secara grup maupun individual. Kewenangan persetujuan kredit untuk nasabah yang merupakan bagian dari grup ditentukan berdasarkan jumlah eksposur per grup. Dengan demikian kemungkinan terjadinya konsentrasi kredit yang berlebihan pada satu grup debitur dapat dihindari. Di sisi lain Bank juga mempertimbangkan risiko konsentrasi kredit berdasarkan sebaran portofolio wholesale banking dan UMKM telah dikelola dalam berbagai dimensi seperti sektor industri, penyebaran geografis, peringkat kredit dan segmen nasabah. Berikut adalah sebaran portofolio kredit Bank berdasarkan:
In the concentration risk management, Bank refers and meets the Legal Lending Limit (LLL) in accordance with Bank Indonesia regulations, which limit the maximum amount of loan extended to each counterparty both group and individual. Loan approval authority for clients that are part of the group is determined by the number of exposures per group. Thus the possibility of excessive loan concentrations in one group of borrowers can be avoided. On the other hand Bank also considers the concentration of credit risk based on the distribution of wholesale banking and SME portfolio has been managed in a variety of dimensions such as industry, geographical spread, credit rating and customer segments. Here is the distribution of the Bank's credit portfolio by:
a.
Pembagian wilayah geografis
a.
Geographic distribution
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
/ /
1.
Tagihan Bersih = Nilai tercatat aset + tagihan bunga yang belum diterima – CKPN dan/atau PPA Khusus. 2. Kategori portofolio mengacu pada klasifikasi yang ditentukan regulator berdasarkan Pendekatan Standar Keterangan: Wilayah 1 : Jawa Barat Wilayah 2 : Banten Wilayah 3 : DKI Jakarta Wilayah 4 : DIY & Jateng Wilayah 5 : Jawa Timur Wilayah 6 : Lainnya (dalam negeri) Wilayah 7 : Lainnya (luar negeri)
1.
Net Amount = Outstanding + Accrued Interest – Provision for Impaired Asset 2. Portfolio category refer to regulatory classification under the Standardized Approach Remarks: Zone 1 : Jawa Barat Zone 2 : Banten Zone 3 : DKI Jakarta Zone 4 : DIY & Jateng Zone 5 : Jawa Timur Zone 6 : Others (domestic) Zone 7 : Others (overseas)
77
Pengelolaan Risiko Risk Management
b.
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Sisa jangka waktu
Remaining maturity of the assets
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank Secara Individual Table Net Amount based on contractual Remaining Maturity – Bank Only
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
/
c.
Economic Sector
/
Sektor Ekonomi
b.
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
c.
78
79
80
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Pengukuran Dan Pengendalian Risiko Kredit
Credit Risk Measurement and Control
Risiko Kredit dipantau secara berkesinambungan sebagai bagian dari proses bisnis yang berkelanjutan melalui Komite Risiko terkait, dan informasi yang spesifik disampaikan pada Komite Pemantau Risiko melalui pertemuan rutin yang diselenggarakan setiap bulan. Pada tataran eksposur individu, dalam pengukuran (kuantifikasi) risiko, Bank mengacu pada peringkat kolektibilitas Bank Indonesia (1-5). Dan pada akhirnya, sebagai bagian dari pengukuran risiko kredit, telah dilakukan stress testing risiko kredit untuk menilai ketahanan Bank dalam menghadapi kondisi ekstrim.
Credit risk is monitored continuously as part of ongoing business processes through the related Risk Committee, and specific information presented in the Risk Monitoring Committee through regular meetings that held every month. At the level of individual exposure, the measurement (quantification) risk, the Bank refers to the collectibility ranking of Bank Indonesia (1-5). And finally, as part of the credit risk measurement, stress testing has been carried out to assess the credit risk of bank’s resilience in the face of extreme conditions.
Tagihan Jatuh Tempo, Penurunan Nilai/Impairment, serta Pembentukan CKPN
Maturity Bill, Impairment, as well as The Establishment Of Allowance For Impairment
Penurunan nilai adalah suatu kondisi dimana nilai tercatat dari suatu aset melebihi dari nilai yang dapat dipulihkan dari aset yang bersangkutan. Pada setiap tanggal neraca bulan ke tiga (setiap tiga bulan), Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa Aset Keuangan atau kelompok Aset Keuangan mengalami penurunan nilai.
Impairment is a condition in which the carrying amount of an asset exceeds its recoverable value of the related asset. Every three months, the Bank assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired.
Bukti objektif tersebut adalah bukti terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The objective evidence is evidence of the occurrence of an adverse event as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Apabila nilai tercatat aset keuangan tersebut lebih besar daripada nilai yang dapat dipulihkan (recoverable amount) maka atas aset tersebut dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Penilaian penurunan nilai (perhitungan CKPN) menggunakan 2 (dua) metode yaitu penilaian secara individual dan penilain secara kolektif.
If carrying value of financial assets is greater than the recoverable value (recoverable amount) then on the assets formed Allowance for Impairment Losses (CKPN). Assessment of impairment (allowance for impairment calculations) using two (2) methods i.e. individual assessment and collective assessment.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan data kerugian historis (perhitungan Incurred Loss berdasarkan estimasi Probability of Default dan Loss Given Default) dari masing-masing kelompok aset tertentu dan diaplikasikan untuk aset dengan kategori kolektibilitas 1 dan 2.
Collective allowance for impairment losses calculated using historical loss data (calculation based on an estimated Incurred Loss Probability of Default and Loss Given Default) from each certain assets group and applied to assets with collectable category 1 and 2.
Adapun metode perhitungan PD dan LGD untuk CKPN Kolektif tersebut menggunakan migration analysis dengan periode observasi data selama 3 tahun.
The calculation method of PD and LGD for the Collective allowance for impairment using a migration analysis with data during the observation period of 3 years.
Sedangkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara Individual dilakukan dengan mendasarkan estimasi cash inflow dari debitur yang mengalami penurunan nilai dan diaplikasikan untuk aset dengan kategori kolektibilitas 3 sampai dengan 5.
While the Allowance for Impairment Losses in Individual done based on the estimated cash inflow from debtors which experience impairment and applied for collectability of assets by categories 3 to 5.
Tabel-tabel berikut menunjukkan aset finansial bruto, aset dengan penurunan nilai dan penurunan nilai pada posisi neraca, berdasarkan:
The following tables show the gross financial assets, impairment asset and impairment at the balance sheet position, based on:
a.
a.
Pembagian wilayah geografis
Geographic distribution
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual Table Gross Financial Assets and Provision based on Geography – Bank Only (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
/ /
1.
Tagihan Bersih = Nilai tercatat aset + tagihan bunga yang belum diterima – CKPN dan/atau PPA Khusus. 2. Kategori portofolio mengacu pada klasifikasi yang ditentukan regulator berdasarkan Pendekatan Standar Keterangan: Wilayah 1 : Jawa Barat Wilayah 2 : Banten Wilayah 3 : DKI Jakarta Wilayah 4 : DIY & Jateng Wilayah 5 : Jawa Timur Wilayah 6 : Lainnya (dalam negeri) Wilayah 7 : Lainnya (luar negeri)
1.
Net Amount = Outstanding + Accrued Interest – Provision for Impaired Asset 2. Portfolio category refer to regulatory classification under the Standardized Approach Remarks: Zone 1 : Jawa Barat Zone 2 : Banten Zone 3 : DKI Jakarta Zone 4 : DIY & Jateng Zone 5 : Jawa Timur Zone 6 : Others (domestic) Zone 7 : Others (overseas)
81
82
Pengelolaan Risiko Risk Management
b.
Sektor Ekonomi
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
b.
Economic Sector
Secara keseluruhan berikut adalah rangkuman pencadangan selama tahun 2012:
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi – Bank Secara Individual Table Gross Financial Assets and Provision based on Economic Sectors – Bank Only
The following is a summary of the overall provisioning for the year 2012:
Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai – Bank Secara Individual Table Detail of Impairment Provision Movement – Bank Only
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
/
Kebijakan Atas Pengukuran Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
Policy of Credit Risk Weighted Assets Measurement
Perhitungan ATMR untuk risiko kredit mengacu pada peraturan Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPnP tanggal 18 Februari 2011 menggunakan pendekatan Standar (Standardized Approach). Dengan pendekatan ini, perhitungan ATMR untuk risiko kredit ditentukan dari peringkat counterparty.
RWA for credit risk calculation based on the regulation of Bank Indonesia through Bank Indonesia Circular Letter No.. 13/6/DPnP dated February 18, 2011 using a standard approach (Standardized Approach). With this approach, the calculation of risk-weighted assets for credit risk is determined from counterparty ratings.
Kategori Portofolio Yang Menggunakan Peringkat
Portfolio Category Which Using Rating
Untuk menentukan bobot risiko, Bank menggunakan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat kredit yang diakui Bank Indonesia yaitu Moody’s, Standard&Poor’s, Fitch, Pefindo, Moody’s Indonesia dan Fitch Indonesia.
To determine the risk weights, the Bank uses ratings issued by credit rating agencies recognized by Bank Indonesia namely Moody's, Standard & Poor's, Fitch, Pefindo, Moody's Indonesia and Fitch Indonesia.
Jenis Portofolio yang menggunakan Peringkat
Type Of Portfolio Which Using Rating
Peringkat diberlakukan untuk menentukan bobot risiko dari tagihan pada pemerintah, entitas sektor publik, bank pembangunan multilateral, dan lembaga internasional, bank dan korporasi. Untuk tagihan selain di atas, seperti kredit beragun rumah tinggal, kredit beragun properti komersial, kredit pegawai/pensiunan, tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil, dan portofolio retail, tagihan yang telah jatuh tempo, dan aset lainnya, bobot risiko ditentukan dalam persentase bervariasi tergantung jenis tagihan.
Rating applied to determine the risk weight of the government's bill, public sector entities, multilateral development banks, and international institutions, banks and corporations. For the bill in addition to the above, such as mortgages, commercial property-backed loans, credit employees/retirees, bills to micro and small businesses, and retail portfolios, bills due, and other assets, the risk weights prescribed in various percentages depending on the bill’s type.
83
Pengelolaan Risiko Risk Management
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
/
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual Table Net Amount based on Risk Weight after Credit Risk Mitigation - Bank Only
84
Risiko Kredit Counterparty
Counterparty Credit Risk
Risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan (counterparty), antara lain timbul dari transaksi derivative over the counter (OTC) dan transaksi repo/reverse repo, baik atas posisi Trading Book maupun Banking Book. PT Bank Woori Indonesia sampai saat ini tidak memiliki portofolio atas transaksi-transaksi tersebut.
Credit risk due to the failure of counterparty (counterparties), among others, arising from derivative transactions over the counter (OTC) transactions and repo/reverse repo, both the position of Trading Book and Banking Book. Until now PT Bank Woori Indonesia has no portfolio on such transactions.
Penerapan Teknik Mitigasi Risiko Kredit dengan Pendekatan Standar
Application of Credit Risk Mitigation Techniques with Standardized Approach
Jenis agunan utama yang diterima dalam rangka mitigasi risiko kredit adalah objek yang dibiayai oleh Bank. Sedangkan sebagai pelengkap, Bank dapat menerima agunan tambahan. Jenis agunan utama dan tambahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi: • Agunan, yang dapat berupa aset fisik (tanah, bangunan, mesin, peralatan, dsb.) maupun aset keuangan (cash collateral, marginal deposit, emas, piutang, surat hutang, maupun surat berharga lainnya). Dalam teknik mitigasi risiko kredit, Bank tidak memperhitungkan aset fisik sebagai teknik mitigasi risiko kredit. • Garansi, yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia, Bank koresponden, maupun perusahaan Asuransi. Dalam teknik mitigasi risiko kredit, garansi yang diperhitungkan hanya garansi yang diterbitkan oleh pihak yang termasuk dalam cakupan kategori Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia, Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain, Tagihan Kepada Bank serta lembaga penjaminan/asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan garansi dan penerbit garansi. • Asuransi Kredit, yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan pemenuhan persyaratan polis asuransi, penerbit asuransi dan kategori portofolio penerima asuransi.
The main collateral types accepted in order to mitigate credit risk is the object being financed by the Bank. Meanwhile, as a complement, the Bank may accept additional collateral. The main types of collateral and additional basically can be grouped into: • Collateral, which may include physical assets (land, buildings, machinery, equipment, etc.) as well as financial assets (cash collateral, marginal deposits, gold, accounts, bonds, or other securities). In the credit risk mitigation techniques, Bank did not count physical assets as credit risk mitigation techniques. • Warranty, received from the Government of the Republic of Indonesia, correspondent bank, or insurance company. Credit risk mitigation techniques considering only guarantees issued by the parties within the scope of the category Claims to the Indonesian Government, Claims to the Other State Government, Claims to Bank and insurance agency/insurance by considering fulfilling requirements guaranty and warranty publishers.
Pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi dan tingkat konsentrasi jaminan/garansi
The main guarantor/warranty and concentration level of guarantee/warranty
Dalam perhitungan beban modal dengan Pendekatan Standar, Bank hanya mempertimbangkan agunan dalam bentuk kas dan setara kas berupa simpanan berjangka dan Stand-by Letters of Credit (SBLC). Pada umumnya SBLC yang digunakan sebagai jaminan diterbitkan oleh Woori Bank Korea, sedangkan sisanya diterbitkan oleh beberapa bank Korea lain.
In calculating capital charges with Standard Approach, Bank only consider security in the form of cash and cash equivalents in the form of time deposits and Stand-by Letters of Credit (SBLC). SBLC is generally used as a guarantee issued by Woori Bank of Korea, while the rest were published by several other Korean banks.
•
Credit Insurance, issued by insurance companies by considering fulfilling insurance policy, the insurance issuer and recipient insurance portfolio category.
85
86
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual Table Net Amount and Credit Risk Mitigation Technique - Bank Only
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank Secara Individual Table Net Amount and Credit Risk Mitigation Technique - Bank Only
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
A
Eksposur Neraca|On Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio
-
9
Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims
11
Aset Lainnya Other Assets
12
Exposur di Unit Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any) Total Eksposur Neraca|Total On Balance Sheet
1,415,634
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
325,254
-
-
-
-
-
-
65,051
5,204
-
-
-
-
-
-
6,013
481
-
-
-
-
967
-
-
967
77
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7,422
594
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
25,777 1,441,412
5,168
325,254
10,509
-
-
5,168
10,509
-
9,895
-
2,499,062 68,940
9,895
9,085 -
2,568,969
9,085
-
2,499,062
199,925
-
13,627
1,090
-
68,940
5,515
-
2,661,081
212,886
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Claims Secured by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Claims Secured by Commercial Real Estate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan Employee Loan/Pension
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio
1,468
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate
1,540,694
-
-
-
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Claims
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
Exposur di Unit Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan|Counterparty Credit Risk
1
Tagihan Kepada Pemerintah Claims on Sovereign
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Claims on Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Claims on Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Claims on Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Claims on Micro and Small Enterprise, and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Claims on Corporate
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Exposur di Unit Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Unit (if any)
Total Eksposur TRA|Total Off Balance Sheet
Total Eksposur Counterparty Credit Risk|Total Counterparty Credit Risk
1,542,162 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
111,094
111,094 -
-
-
-
-
-
-
-
111,094
111,094 -
-
8,888
8,888 -
-
-
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
87
88
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara Individual
RWA Credit Risk Calculation Standardized Method – Bank Only
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan Table Counterparty Credit Risk (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Table Asset Exposure On Balance Sheet (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Tabel Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen Table Settlement Risk (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Tabel Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif Table Exposure on Commitment/Contigent liabilities in Administrative Accounts (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Tabel Pengungkapan Eksposur Sekuritisasi Table Disclosure of Securitization Exposures (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
89
90
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Tabel Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah Table Exposure in Sharia Unit
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar – Bank Secara Individual Market Risk Disclosure Using Standards Method – Bank Only (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table Total Credit Risk (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
Eksposur Sekuritisasi
Securitization exposures
Per 31 Desember 2012 PT Bank Woori Indonesia tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset
As of December 31, 2012 PT Bank Woori Indonesia does not have exposure to asset securitization
2.
2.
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
3. Risiko Pasar
Risiko Operasional
*) For the banks that have subsidiaries which have defined risk exposure
3.
Operational Risk
Market Risk
Risiko Pasar adalah Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko perubahan harga option.
Market risk is the risk on balance sheet and off balance sheet positions, including derivative transactions, due to the overall change of market conditions, including the risk of changes in option prices.
Pengelolaan risiko pasar dilakukan oleh divisi Treasuri sebagai pihak yang memiliki keahlian untuk mengelola risiko ini. Antisipasi risiko pasar karena perubahan nilai tukar maupun suku bunga dilakukan dengan melaksanakan fungsi ALCO yang membahas/mengevaluasi kondisi pasar untuk menetapkan tindakan yang akan diambil.
Market risk management is carried out by the Treasury division, which has the expertise to manage these risks. Anticipation of market risk due to changes in exchange rates and interest rates is done by carrying out the functions of ALCO, which discusses and evaluates market conditions to determine the actions that need to be taken.
Bank hanya terekspos risiko pasar pada sisi Banking book saja, dikarenakan Bank tidak memiliki portofolio aset yang dikategorikan trading. Pengukuran dan pemantauan hanya dilakukan untuk potensi risiko yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar melalui perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN). Adapun perhitungan ATMR risiko pasar serta beban modal adalah sebagai berikut:
Banks are exposed to market risk in banking book only, because the Bank does not have portfolio assets categorized as trading. Measurement and monitoring only done for the potential risk caused by changes in exchange rates by calculating the Net Open Position (NOP). The calculation of market risk- risk weighted assets and capital charges are as follows:
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk caused among others by inadequacy and/or disfunction of internal processes, human error, system failure, or external problems affecting the operations of the Bank.
Tujuan dari manajemen risiko operasional adalah mengelola dan mengontrol risiko operasional secara efektif dari segi biaya sesuai dengan tingkat risiko operasional yang ditargetkan yang konsisten dengan risk appetite Bank.
The purpose of operational risk management is to manage and control operational risk in a cost efficient manner according to the operational risk level targets which consistent with the Bank’s risk appetite.
Masing-masing kepala bagian bertanggung jawab untuk memelihara internal kontrol, sesuai dengan skala dan sifat operasi didasarkan pada limit-limit dan prosedur yang telah tertuang dalam kebijakan. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) melakukan review atas kepatuhan terhadap limit dan prosedur yang telah ditetapkan secara harian dan berkala. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) melakukan pemantauan risiko operasional melalui parameter yang telah ditetapkan dalam key risk indicator (KRI) dan penghitungan tingkat risiko dalam profil risiko. Hasil penilaian ini disampaikan pada komite manajemen risiko dan komite pemantauan risiko setiap bulan.
Each department head responsible for maintaining internal controls, appropriate to the scale and nature of operations are based on the limits and procedures set forth in the policy. Internal Audit Working Unit (IAWU) conducted a review of limits and procedures daily and periodic. Risk Management Unit (RMWU) conduct monitoring operational risk through the parameters that have been set in key risk indicators (KRI) and calculating the risk level in risk profile. The assessment results presented to risk management committee and risk monitoring committee every month.
Tabel berikut menunjukkan perhitungan RWA Bank untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar
The following table presents Bank’s RWA calculation for Operational Risk under Basic Indicator Approach
91
92
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional – Bank Secara Individual Table Operational Risk under Basic Indicator Approach – Bank Only
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual Table Maturity Profile Rupiah – Bank Only (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
(Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah) No Pendekatan yang Digunakan Appr oach (2) Pendekatan Indikator Dasar 1 Basic Indicator Appr oach
(1)
4.
31 Desember 2012 / December 31, 2012 Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Beban Modal Gross Income (A verage of last 3 years) Capital Char ge (3) (4)
Risiko Likuiditas
224,617
4.
33,693
ATMR RWA (5) 421,157
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is a risk caused by the inability of the Bank to settle liabilities at due date from cash flow source of fund and/or from high quality liquid asset, which can be collateralized without disrupting the activities and financial condition of the Bank.
Terkait risiko likuiditas, Bank telah memiliki komite ALCO beranggotakan mayoritas Direksi dan pejabat eksekutif yang melakukan pemantauan kondisi likuiditas setiap bulan, serta menentukan strategi dalam pendanaan dan kredit.
Related to liquidity risk, the Bank has ALCO committee consisting of a majority of Directors and executive officers that monitoring the liquidity every month, as well as determine strategies in funding and credit.
Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) melakukan pemantauan risiko likuiditas melalui indikator-indikator yang telah ditentukan, diukur, dan dimonitor serta disampaikan dalam rapat Komite Pemantau Risiko setiap bulan. Selain itu, stress test likuiditas secara rutin telah dilakukan. Berikut adalah tabel yang menunjukan profil maturitas kontraktual Rupiah dan Valas.
Risk Management Work Unit (RMWU) doing liquidity risk monitoring through indicators that have been defined, measured, and monitored and presented in the Risk Monitoring Committee meeting of each month. In addition, the liquidity stress test has been conduct on a regular basis. The following table presents contractual maturity profile for rupiah and foreign currency.
93
94
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank Secara Individual Table Maturity Profile Foreign Currency – Bank Only (Dalam Jutaan Rupiah / In Million Rupiah)
5.
Risiko Hukum
5.
Legal Risk
Risiko Hukum adalah Risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko Hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.
Legal risk is a risk which arises as a result of a law suit and/ or legal aspect flaw Legal risks can be sourced among other from the weakness of juridical aspects caused by weak commitment made by the Bank, absence and / or changes in laws and regulations lead to a transaction that has been conducted by the Bank to be not in accordance with existing regulation, and both of tort litigation from third party against the Bank or the Bank against third parties.
Dengan mempertimbangkan skala dan kompleksitas, Bank telah membentuk Legal Unit dibawah Departemen Kredit, yang tidak hanya menangani hal-hal berkaitan dengan aspek hukum dalam perkreditan namun juga hal-hal yang berkaitan dengan hukum dalam operasional Bank.
By considering the scale and complexity, the Bank has established a Legal Unit under the Loan Department, which not only deal with matters related to the legal aspects of credit but also matters relating to legal aspect in the operations of the Bank.
Proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui penilaian/assessment berupa kajian yuridis atas produk dan aktivitas baru atau penambahan/perubahan fitur produk dan aktivitas Bank yang sudah ada saat ini, melakukan pendampingan hukum terkait aktivitas kredit, serta melakukan review terhadap kontrak dan perjanjian/agreement antara Bank dengan pihak lain.
Legal risk management process is done through appraisal/assessment form of judicial review of the product and a new activity or additions/changes to product features and activities of the Bank that already exist today, doing legal assistance related to credit activities, and conduct a review of contracts and agreements/agreement between the Bank with other parties.
6.
6.
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Risiko Stratejik adalah Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic Risk is risk caused inaccurate in making decisions and / or implementation on strategic decision as well failure in anticipating of change in business cycle.
Manajemen risiko stratejik yang telah diterapkan oleh Bank adalah: • Membuat rencana kerja Bank. • Melaksanakan pengawasan atas pencapaian rencana kerja secara periodik. • Melakukan evaluasi kembali atas hasil interim yang dicapai, beserta faktor penyebab tidak tercapainya target Bank.
The Strategic Risk management that has been adopted by the Bank include: • Formulating the Bank’s business plan. • Implementing the regular monitoring of the achievement of the business plan. • Evaluating the interim results achieved, as well as the factors causing the failure for achieving Bank targets.
Rencana bisnis Bank disusun oleh manajemen dan disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan. Rencana bisnis Bank ini mencakup rencana kerja untuk tiga tahun ke depan yang disampaikan juga kepada Bank Indonesia.
The Bank’s business plan is prepared by management and submitted to the Board of Commissioners for approval. The Bank’s business plan, which includes a work plan for the next three years, is also submitted to Bank Indonesia.
Adapun pengawasan dan evaluasi atas pencapaian rencana kerja yang telah disusun, dilakukan oleh Departemen yang tidak terlibat dalam penyusunan dan tidak terkait langsung dengan aktivitas operasional Bank.
As for supervision and evaluation of the achievement of the work plan which has been prepared conducted by Department that are not involved in the preparation and not directly related to the operational activities of the Bank.
95
96
Pengelolaan Risiko Risk Management
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Sedangkan identifikasi atas kemungkinan perubahan lingkungan bisnis baik internal maupun eksternal dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) sebagai bagian dari penilaian tingkat risiko secara keseluruhan, dan disampaikan melalui pertemuan komite setiap bulan.
While the identification of possibility changes in the business environment both internally and externally conducted by the Risk Management Working Unit (RMWU) as part of the overall assessment of the risk level, and delivered through a meeting committe every month.
7.
7.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko Kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat ketidakpatuhan dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance risk is the risk arising from non-compliance and/or does not implement laws and regulations.
Dalam organisasi manajemen risiko kepatuhan, Dewan Komisaris Bank melakukan pengawasan aktif atas fungsi kepatuhan melalui berbagai aktivitas antara lain melalui pelaporan dari Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan secara rutin, rapat Dewan Komisaris, dan rapat Komite Audit. Berdasarkan hasil evaluasi, Dewan Komisaris memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank.
In compliance risk management organization, the Board of Commissioners actively oversees the compliance function through various activities such as by evaluating the performance of the compliance functions through the Compliance Director on a regular basis, the Board of Commissioners meetings, and the Audit Committee meetings. Based on the evaluation, the Board of Commissioners provides advice in order to improve the quality of the Bank Compliance Function.
Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Unit Kerja Kepatuhan bertanggung jawab terhadap: • Pembuatan langkah-langkah untuk mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi. • Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan, dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. • Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
In order to perform the functions of Compliance, Compliance Working Unit is responsible for: • Develop initiatives to support the creation of compliance culture in all Bank’s business activities at every organization level • Assess and evaluate the effectiveness, adequacy and appropriateness of Bank’s policies, regulations, system and procedures against prevailing laws and regulations.
Evaluasi dan pemantauan risiko kepatuhan setiap bulan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) melalui parameter yang telah ditetapkan dan dinilai secara rutin.
Evaluation and monitoring of monthly compliance risk undertaken by the Risk Management Working Unit (RMWU) by parameter determined and evaluated on a regular basis.
8.
8.
Risiko Reputasi
•
Review and/or recommend updating and refinement of Bank’s policies, regulations, and procedures to comply with Bank Indonesia and prevailing laws and regulations.
Reputation Risk
Risiko Reputasi adalah Risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is a resultant risk of the stakeholders’ diminishing level of trust to the Bank due to negative perception towards the Bank.
Risiko reputasi dapat timbul akibat kegagalan dalam melakukan mitigasi yang efektif pada satu atau lebih risiko, yaitu risiko kredit, likuiditas, pasar, hukum, kepatuhan, dan
Reputation risk can arise due to a failure to execute effective mitigation on one or more risks, such as credit risk, liquidity, market, legal, compliance, and operational or failure to fulfill
operasional atau kegagalan mematuhi standar sosial, lingkungan, dan etika. Namun di sisi lain risiko reputasi juga dapat timbul secara independen dari jenis risiko lainnya.
social standards, environmental, and ethical. But on the other hand reputational risk can also arise independently of other risk types.
Pengelolaan manajemen risiko reputasi berkaitan erat dengan media monitoring dan keluhan nasabah. Oleh karena itu pengelola risiko dilakukan melalui kerja sama dengan Customer Service yang berada di bawah Departemen Deposit, yang bertanggung jawab penuh dalam menangani masalah yang dialami oleh nasabah.
Management of reputation risk management is closely related to media monitoring and customer complaints. Therefore risk management is done in cooperation with the Customer Service Department under the Deposit, which is solely responsible for dealing with the problems experienced by the customer.
Proses monitoring yang berhubungan dengan keluhan nasabah ditindak lanjuti berdasarkan jenis keluhan dan permasalahannya. Permasalahan ini juga dijadikan sebagai input atas produk, jasa, dan kebijakan operasional yang dihasilkan oleh Bank.
Monitoring processes related to customer complaints followed up by types of complaints and problems. This problem is also used as input for the products, services, and operational policies generated by the Bank.
Dalam menghadapi ketidakpastian/krisis reputasi yang bisa saja terjadi, Bank memprioritaskan adanya sistem komunikasi yang konsisten, selaras, dan akurat dalam rangka meminimalkan dampak negatif yang dapat terjadi terhadap operasi bisnis serta reputasi. Bank telah berkomitmen dalam melakukan komunikasi yang jelas dan transparan dalam menanggapi kepentingan para stakeholder (nasabah, pemerintah, regulator, media, dan karyawan) melalui penyebarluasan informasi yang sesuai serta tepat waktu guna meyakinkan adanya pemahaman yang sama terhadap usaha dan posisi Bank.
In dealing with uncertainty/reputation crisis that could be happened, Bank prioritizes a communication system that is consistent, accordance, and accurate in order to minimize the negative impacts that can occur to the business operations and reputation. Bank has committed to undertake a clear and transparent communication in response to the interests of stakeholders (customers, governments, regulators, the media, and employees) through appropriate dissemination of information and the right time in order to assure the existence of a common understanding of the business and the position of the Bank.
SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT CERTIFICATION
Dalam rangka memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang diatur dalam PBI No. 7/25/PBI/2005 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/9/PBI/2006 tentang Kewajiban Sertifikasi bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, maka seluruh jajaran Direksi, Komisaris, dan staf Bank telah memiliki sertifikasi dari BSMR (Badan Sertifikasi Manajemen Risiko).
In order to comply with Bank Indonesia as regulated in PBI No. 7/25/PBI/2005 as amended by PBI No. 8/9/PBI/2006 concerning Certification for Management and Officers of the Commercial Banks, then the entire member of the Board of Directors, the Board of Commissioners, and staffs of the Bank had had BSMR certification.
Pada tahun 2012, jumlah karyawan Bank telah mempunyai sertifikat manajemen risiko adalah sebanyak 89 orang dari total karyawan di akhir tahun 2012 sebanyak 132 orang, dengan rincian sebagai berikut:
In 2012, total number of Bank employees that poses risk management certification are 89 persons from the total employes at the end of 2012 amounting to 132 persons with the details as follows:
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
: 46 orang : 19 orang : 21 orang : 3 orang
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
: 46 persons : 19 persons : 21 persons : 3 persons
Total
: 89 orang
Total
: 89 persons
97
98
Jaringan Internasional Usaha Woori Bank International Network of Woori Bank
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Jaringan Internasional Usaha Woori Bank International Network of Woori Bank Head Office 203 Hoehyon-dong, 1-ka, Chung-ku, Seoul 100-792, Korea Phone : +82-2-2002-3000 Swift : HVBKKRSE Overseas Branches New York Agency 245, Park Ave. 41st Floor, New York, NY 10167, USA Phone : +1-212-949-1900 Fax : +1-212-490-7146 Swift : HVBKUS 33 Los Angeles Branch 3360, West Olympic Blvd. Suite 300, Los Angeles, CA 90019, USA Phone : +1-213-620-0747~8 Fax : +1-213-627-5438 Swift : HVBKUS6L London Branch 9th Floor, 71 Fenchurch Street, London, EC3M 4HD, UK Phone : +44-207-680-0680 Fax : +44-207-481-8044 Tokyo Branch Mitsui OSK Building, 2-1-1 Toranomon, Minato-ku Tokyo 105-0001, Japan Phone : +81-3-3589-2351 Fax : +81-3-3589-2359 Hong Kong Branch Suite 1401, Two Pacific Place, 88 Queensway, Hong Kong Phone : +852-2521-8016 Fax : +852-2526-7458 Singapore Branch 10 Marina Boulevard #13-05 MBFC Tower 2, Singapore 018983 Phone : +65-6422-2000 Fax : +65-6422-2001~2 Shanghai Branch 23F, LJZ Plaza, 1600 Century Avenue, Pudong New Area, Shanghai, 200122, China Phone : +86-21-5081-9556 Fax : +86-21-5081-9557 Bahrain Branch P.O. Box 1151, 4th Floor, Entrance 1, Manama Centre Building, Manama, Bahrain Phone : +973-17-223503 Fax : +973-17-224429 Hanoi Branch 11th Fl., Office Tower, Daeha Business Center 360 Kim Ma St., Ba Dinh Dist., Hanoi, Vietnam Phone : +84-4-8315281 Fax : +84-4-8315271 Dhaka Branch Suvastu Imam Square (1st, 4th Floor), 65 Gulshan Avenue, Dhaka, 1212, Bangladesh Phone : +880-2-881-3270~3 Fax : +880-2-881-3274/3241 Chittagong Sub-Branch World Trade Center Chittagong (2nd Floor) Plot No. 102 – 103, Agrabad Commercial Area, Chittagong, Bangladesh Phone : +88-0931-728221~4 Fax : +88-0931-728225 Gaeseong Branch Rm. 101, Gaesong Industrial District Management Committee Building 1st Floor Bongdong-Ri, Gaesong, Hwanghae-Do, North Korea Phone : +001-8585-2300~2 Fax : +001-8585-2303
Hochiminh City Branch 2 Floor, Kumho Asiana Plaza Saigon, 39 Le Duan St., Dist 1, HCMC, Vietnam Phone : +84-8-3821-9839 Fax : +84-8-3821-9838
Woori America Bank, Elkins Park Branch 7300 Old York Rd., Elkins Park, PA 19027 Phone : +1-215-782-1100 Fax : +1-215-782-1500
Woori Bank (China) Ltd., Suzhou Branch 101B, Sovereign Building, #8 Suhua Road, Suzhou Industrial Park, Jiangsu, China Phone : +86-512-6295-0777 Fax : +86-512-6295-2141
Chennai Branch 6th Floor, EA Chambers, No. 40, 50L, Whites Road, Royapettah, Chennai, 600014, India Phone : +91-44-3346-6900 Fax : +91-44-3346-6990
Woori America Bank, Annandale Branch Seoul Plaza 4231 Markeham St., Suite F, Annandale, VA 22003, USA Phone : +1-703-256-7633 Fax : +1-703-256-7511
Woori Bank (China) Ltd., TianJin Branch No. 1 Building, Aocheng Commercial Square, Binshui West Road, Nankai District, Tianjin, 300381, China Phone : +86-22-2338-8008 Fax : +86-22-2836-2523
Hochiminh City Branch 2nd Floor, Kumho Asiana Plaza Saigon, 39 Le Duan St., Dist 1, HCMC, Vietnam Phone : +84-8-3821-9839 Fax : +84-8-3821-9838 Sydney Branch Suite 25.03, Level 25, 363 George Street, Sydney NSW 2000 Australia Phone : +61-2-8222-2200 Fax : +61-2-8222-2299 Subsidiaries U.S.A Woori America Bank 1250 Broadway, New York, NY 10001, USA Phone : +1-212-244-1500 Fax : +1-212-695-5593 Woori America Bank, Broadway Branch 1250 Broadway, New York, NY 10001, USA Phone : +1-212-244-1500 Fax : +1-212-736-5929 Woori America Bank, Flushing Branch 136-88 39th Avenue, Flushing, New York, NY 11354, USA Phone : +1-718-886-1988 Fax : +1-718-762-6898 Woori America Bank, Fort Lee Branch 2053 Lemoine Avenue, Fort Lee, NJ 07024, USA Phone : +1-201-363-9300 Fax : +1-201-302-0452 Woori America Bank, Woodside Branch 43-22 50th Street, Woodside, NY 11377, USA Phone : +1-718-429-1900 Fax : +1-718-429-2084 Woori America Bank, Ridgefield Branch 321 Broad Avenue #104, Ridgefield, NJ 07657, USA Phone : +1-201-941-9999 Fax : +1-201-941-4419 Woori America Bank, Main Street Branch 183 Main Street, Fort Lee, NJ 07024, USA Phone : +1-201-947-6666 Fax : +1-201-947-3226 Woori America Bank, Palisades Park Branch 225 Broad Avenue, Palisades Park, NJ 07650, USA Phone : +1-201-346-0055 Fax : +1-201-346-0075 Woori America Bank, Closter Branch 234 Closter Dock Road, Closter, NJ 07624, USA Phone : +1-201-784-7012 Fax : +1-201-784-7013 Woori America Bank, Cheltenham Branch 7400 Front Street, Cheltenham, PA 19012, USA Phone : +1-215-782-2015 Fax : +1-215-782-8907
Woori America Bank, Bayside Branch 215-10 Northern Blvd., Bayside, NY 11361, USA Phone : +1-718-224-3800 Fax : +1-718-224-3828 Woori America Bank, Wheaton Branch 11925 Georgia Ave. Wheaton, MD 20902 (Wheaton Park Shopping Center), USA Phone : +1-301-933-1175 Fax : +1-301-933-1560 Woori America Bank, Wilshire Branch 3540 Wilshire Blvd. Unit 104, Los Angeles, CA 90010, USA Phone : +1-213-382-8700 Fax : +1-213-382-8787 Woori America Bank, Olympic Branch 2610 W. Olympic Blvd., Los Angeles, CA 90006, USA Phone : +1-213-738-1100 Fax : +1-213-738-1101 Woori America Bank, Fullerton Branch 5731 Beach Blvd., Buena Park, CA 90621, USA Phone : +1-714-521-3100 Fax : +1-714-521-3101 Woori America Bank, Garden Grove Branch 10120 Garden Grove Blvd., Garden Grove, CA 92844, USA Phone : +1-714-534-6300 Fax : +1-714-534-6301 Woori America Bank, Centreville Branch 13830 12A Braddock Road, Centreville, VA 20121, USA Phone : +1-703-988-9555 Fax : +1-703-988-9554 Asia & Others Woori Bank (China) Ltd. 26F, Tower A, Tianyuangang Centre, C2, North Road, East Third Ring Road, Chaoyang District, Beijing, 100027, China Phone : +86-10-8412-3000 Fax : +86-10-8440-0698 Woori Bank (China) Ltd., Head Office Business Department 1-2F, Tower A, TianYuanGang Centre, C2, North Road, East Third Ring Road, Chaoyang District, Beijing, 100027, China Phone : +86-10-8441-7771 Fax : +86-10-8446-4630-2 Woori Bank (China) Ltd., Beijing Branch 1F, West Tower, Twin Towers, B-12, Jianguomenwai Avenue, Chaoyang District, Beijing, 100022, China Phone : +86-10-8453-8880 Fax : +86-10-8453-8881/2 Woori Bank (China) Ltd., Shanghai Branch Drum Building 1-2F, Pos-Plaza, 1600 Century Avenue, Pudong New Area, Shanghai, 200122, China Phone : +86-21-5081-0707 Fax : +86-21-5081-2484 Woori Bank (China) Ltd., Shenzhen Branch B0105, B0210 Rongchao Landmark, 4028 Jintian Road, Futian District, Shenzhen, China Phone : +86-755-3338-1234 Fax : +86-755-3338-7227
Woori Bank (China) Ltd., Dalian Branch 2F-218, Yoma IFC, no.128 Jinma Road, Dalian Development Area, Dalian, P.R. China, 116600 Phone : +86-841-8765-8000 Fax : +86-841-8765-8515-7 Woori Bank (China) Ltd., Chengdu Branch Ping an Fortune Center, 1F01, No. 1, Section 3, Renmin South Road, Wuhou District, Chengdu, Sichuan Province, 610041, China Phone : +86-28-6557-2366 Fax : +86-28-6557-2369 Woori Bank (China) Ltd., Shanghai Puxi SubBranch 1/F Maxdo Center NO.8 Xing Yi Road, Changning District, Shanghai, 200336, China Phone : +86-21-5208-1000 Fax : +86-21-5208-1121/31 Woori Bank (China) Ltd., Beijing Wangjing SubBranch 1F, No 10, Furong Street, Chaoyang District, Beijing, 100102, China Phone : +86-10-8471-8866 Fax : +86-10-8471-5245 Woori Bank (China) Ltd., Shanghai Wuzhong Road Sub-Branch 1C, Liaoshen Building, 1068 Wuzhong Road, Minhang District, Shanghai, 200336, China Phone : +86-21-6446-7887 Fax : +86-21-6446-1200/21 Woori Bank (China) Ltd., Shanghai Jinxiujiangnan Sub-Branch 1F, 188 South Jinhui Road, Minhang District, Shanghai, 200237, China Phone : +86-21-3432-1116 Fax : +86-21-3432-1112/3 Woori Bank (China) Ltd., Shenzhen Futian Sub-Branch Room 107, 201, Daqing Building, No. 6027, Shennan Road, Futian District, Shenzhen, China Phone : +86-755-8826-9000 Fax : +86-755-8826-9038 Woori Bank (China) Ltd., Beijing Shunyi Sub-Branch 1F, Tower A, AMB Building, 2, Cangshang St., Shunyi District, 101300, China Phone : +86-10-8945-2220 Fax : +86-10-8949-3560 Woori Bank (China) Ltd., Shenzhen Branch Room No. 2606, 26th Floor, China Resources Building, No.5001 Shennan East Road, Louhu District, Shenzhen, China Phone : +86-755-3338-1234 Fax : +86-755-3338-7227 PT Bank Woori Indonesia, Head Office 16th Floor, Indonesia Stock Exchange Building, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Phone : +62-21-515-1919 Fax : +62-21-515-1477 Swift : HVBKIDJA
Tangerang Sub-Branch Ruko Pinangsia Blok H No.1 Lippo Karawaci Tangerang 15139 Indonesia Phone : +62-21-5577-2345 Fax : +62-21-5577-6363 Swift : HVBKIDJA
Cikarang Sub-Branch Jl. Raya Cikarang-Cibarusah KM40 No.01 Cikarang – Indonesia Phone : +62-21-8983-5270 Fax : +62-21- 8983-5271 Swift : HVBKIDJA Cibubur Sub-Branch Jl. Afrika No. 2 Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten – Indonesia Phone : +62-254-369-755 Fax : +62-254-369-759 Swift : HVBKIDJA Bekasi Sub-Branch Komplek Perumahan Kemang Pratama Jl. Niaga Raya Blok P No. 22C Bekasi – Indonesia Phone : +62-21-8240-4282 Fax : +62-21-8240-1878 Swift : HVBKIDJA Cilegon Cash Office Jl. Afrika No. 2 Kawasan Industri Krakatau Steel, Cilegon, Banten – Indonesia Phone : +62-254-369-755 Fax : +62-254-369-759 Swift : HVBKIDJA Ruko Union Cash Office Ruko Union Square Blok A No. 6 Lippo Cikarang Bekasi – Indonesia Phone : +62-21-8990-9797 Fax : +62-21-8990-3007 Swift : HVBKIDJA Woori Global Market Asia Limited Rooms 1905-1908, 19/F, Gloucester Tower, The Landmark, 15 Queen’s Road Central, Hong Kong Phone : +852-3763-0888 Fax : +852-3763-0808 Zao Woori Bank Floor 8, Lotte Building, 8 Novinsky Blvd., 121099, Moscow, Russia Phone : +7-495-783-9787 Fax : +7-495-783-9788 Zao Woori Bank Saint-Petersburg Branch Atlantic City A43B, Savushkina 126A, Saint-Petersburg 197374, Russia Phone : +7-812-327-9787 Fax : +7-812-327-9789 Overseas Offices Woori Bank New Delhi Representative Office Flat 806, Narain Manzil 23, Barakhamba Road, New Delhi 110001, India Phone : +91-11-4351-5651 Fax : +91-11-4351-5654 Woori Bank Kuala Lumpur Representative Office Suite 3A-2, Level 3A, Menara IMC, 8, Jalan Sultan Ismail, 50250, Kuala Lumpur, Malaysia Phone : +603-2078-0688 Fax : +603-2072-0688 Woori Bank Dubai Representative Office #619, Level 6, Liberty House. DIFC, P.O.Box 506760, Dubai, U.A.E. Phone : +971-4-325-8365 Fax : +971-4-325-8366 Woori Bank São Paulo Representative Office Rua Quintana, 887/Cj. 121, Brooklin Novo, 04569-011, São Paulo, SP, Brasil Phone : +55-11-2309-4740 Fax : +55-11-2309-4739
Woori Investment & Securities Head Office 23-4, Yeoido-dong, Yeongdeungpo-gu, Seoul 150-725, Korea Phone : +82-2-768-7000 Subsidiary U.S.A Woori Investment & Securities America, Inc. 120 West 45th Street, Suite 3010 New York NY 10036, U.S.A Phone : +1-212-391-4000 SINGAPORE Woori Investment Asia PTE. Ltd. 1 Raffles Place #54-00, OUB Center, Singapore 048616 Phone : +65-6499-0000 Woori Absolute Partners Pte. Ltd. 1 Raffles Place #54-00 OUB Centre, Singapore 048616 Phone : +65-6499-0015 ENGLAND Woori Investment & Securities International Ltd. 4th floor, 48 Grace Church Street, London EC3V OEJ, UK Phone : + 44-207-959-7321 HONGKONG Woori Investment & Securities (H.K.) Ltd. Suite 2111, Two Pacific Place, 88 Queensway, HK Phone : + 852-2532-6300 VIETNAM Woori CBV Securities Corporation 14B Tron Binh Trong, Hoan Kiem, Hanoi, Vietnam Phone : + 844-3930-6310 INDONESIA PT Woori Korindo Securities Indonesia Wisma KORINDO 1st Floor, JL. M.T. Haryono Kav. 62 Pancoran, Jakarta 12780, Indonesia Phone : + 62-21-797-5988
Overseas Office Jakarta Representative Office of Woori Investment & Securities Co., Ltd. Wisma KORINDO 1st Floor, JL. M.T. Haryono Kav. 62, Pancoran, Jakarta 12780, Indonesia Phone : + 62-21-797-5988 Beijing Representative Office of Woori Investment & Securities Co., Ltd. Rm 704, China Life Center No17, Financial Street Xicheng District Beijing China 100032 Phone : + 86-10-5935-3500 Hochimin Representative Office of Woori Investment & Securities Co., Ltd. Room 1709, SunWah Tower, 115 Nguyen Hue St., Dist. 1, HCMC, Vietnam Phone : + 84-8-3827-8356 Kuala Lumpur Representative Office of Woori Investment & Securities Co., Ltd. 3A-2, Level 3A, Menara IMC No.8, Jalan Sultan Ismail, 50250 Kuala Lumpur, Malaysia Phone : + 60-3-2078-3533 Shanghai Representative Office of Woori Investment & Securities Co., Ltd. 1205 N-tower, Shanghai Stock Exchange Bldg., 528 South Pudong Rd., Shanghai, China 200120 Phone : + 86-21-6882-6100
99
100
Struktur Organisasi Organization Chart
Laporan Tahunan 2012 Annual Report PT Bank Woori Indonesia
Woori Financial Group INTERNAL AUDIT WORKING UNIT
Woori Financial Group Woori Credit Information Woori America Bank Woori Bank Indonesia Ltd. Korea BTL Infrastructure Fund
Woori Bank
Woori Global Market Asia Ltd. Woori Bank Russia Ltd. Woori Bank China Ltd. Woori Fund Service Co., Ltd
Kwangju Bank
THE BOARD OF COMMISSIONER
PRESIDENT DIRECTOR
DEPOSIT
Woori Bank Brazil Ltd.
Woori Futures Woori Investment & Securities (London)
Kyongnam Bank
Woori Investment & Securities (HK) Ltd. Woori Investment & Securities America Inc. Mars 1st Private Equity Fund
PRESIDENT COMMISSIONER
Organization Chart
Mars 2nd Private Equity Fund
Woori Investment & Securities
Mars 3rd Private Equity Fund Mars 4th Private Equity Fund Woori Investment Asia Pte, Ltd. Woori Absolute Partners Pte, Ltd. Woori Absolute Global Opportunity Fund
Woori Card
PT. Woori Korindo Securities Indonesia LG Investment Holdings B.V. GG Connacht Capital Market Investment Ltd. Woori CBV Securities Corporation
Woori Aviva Life Insurance
Woori Absolute Return Investment Strategies KoFC Woori Growth Champ Private Equity Fund Beijing Woori Pacific Rim Investment Consulting Limited
TANGERANG SUB BRANCH CIKARANG SUB BRANCH
RUKO UNION CASH OFFICE
IMPORT
GENERAL MANAGER BUSINESS DEVELOPMENT
EXPORTIMPORT
EXPORT
KRAKATAU POSOO CASH OFFICE
TREASURY
GENERAL MANAGER EXIM & TREASURY DEPARTMENT
DIRECTOR
VICE PRESIDENT COMMISSIONER
COMMISSIONER
GENERAL MANAGER GA & EDPS DEPARTMENT
Struktur Organisasi
TELLER
GENERAL MANAGER DEPOSIT DEPARTMENT
CUSTOMER SERVICE
Working Unit
COMPLIANCE DIRECTOR
Special Working Unit
REPORTING
GENERAL MANAGER LOAN (CORPORATE)
LEGAL
Working Unit
ANTI FRAUD WORKING UNIT
LOAN ADMIN
GENERAL MANAGER LOAN (SMALL, MEDIUM ENTERPRISES)
LOAN OFFICER
Kelompok Usaha Keuangan Woori
Woori Asset Management
Woori Financial
CIBUBUR SUB BRANCH
GENERAL MANAGER MARKETING TANGERANG AREA
Woori FG Savings Bank
Woori FIS
Posco Woori EIG Global Private Equity Fund
Woori Asset Management
Woori EA 3rd SPC
Woori F & I 7th SPC
Woori EA 4th SPC
Woori F & I 10th SPC
Woori EA 5th SPC
Woori F & I 11th SPC
Woori EA 8th SPC
Woori F & I 13th SPC
Woori EA 10th SPC
Woori SB 10th SPC
Woori EA 12th SPC
Woori F & I 16th SPC
Woori EA 13th SPC
Woori F & I 17th SPC
Woori EA 14th SPC
Woori F & I 18th SPC
Woori EA 15th SPC
Woori F & I 19th SPC
Woori EA 18th SPC
Woori F & I 20th SPC
WR Investment America LLC
Woori F & I 21th SPC Woori F & I 22th SPC
CIBUBUR SUB BRANCH
GENERAL MANAGER MARKETING CIKARANG AREA
Woori F & I 23th SPC Woori F & I 24th SPC
Woori F & I
Woori F & I 25th SPC Woori F & I 26th SPC Woori F & I 27th SPC Woori F & I 28th SPC
Woori Private Equity
Woori F & I 29th SPC
GENERAL MANAGER MARKETING CIBUBUR AREA
Woori F & I 30th SPC Woori F & I 31th SPC
Woori Finance Research Institute
Woori Private Equity Fund Woori Black Stone Korea Opportunity 1st Private Equity Fund Woori Columbus 1st Private Equity Fund
101