2015 Annual Report | PT Bank KEB Hana Indonesia
i
ii
PT Bank KEB Hana Indonesia | Laporan Tahunan 2015
02
Laporan Manajemen Management Report
01
03
Kinerja 2015
Profil Perusahaan
2015 Performance
Company Profile
2
Tentang Tema About Theme
24
3
Pernyataan Per Tanggung Jawaban Laporan Tahunan 2015 Responsibility Statement of 2015 Annual Report
26 Sekilas Perusahaan Company in Brief
Kinerja 2015 4 2015 Performance Highlights 6 Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Highlights 8 Ikhtisar Keuangan 2015 Financial Highlights 2015 11
Laporan Manajemen Management Report
12 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 18 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Daftar Isi Table of Contents
Profil Perusahaan Company Profile
27 Identitas Perusahaan Corporate Identity 28 Jejak Langkah Milestones 29 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition 30 Peristiwa Penting 2015 Significant Events in 2015 33 Visi, Misi, & Nilai Inti Perusahaan Vision, Mission, & Core Values 34 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications 36 Struktur Organisasi Organization Structure 38 Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Professions and Institutions
2015 Annual Report | PT Bank KEB Hana Indonesia
04
07
Management Discussion and Analysis
Corporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
05
08
Good Corporate Governance
Corporate Data
Tata Kelola Perusahaan
06
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan The Implementation of Performance Standards on Social and Environmental Sustainability
38
Wilayah Operasional Area of Operations
Data perusahaan
09
Laporan keuangan Financial Report
62 Manajemen Risiko Risk Management
40 Produk dan Layanan Product and Services
109 Tinjauan Keuangan Financial Review
43
120 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
44 Tinjauan Ekonomi Makro dan Industri Management Discussion and Analysis
52
Tinjauan Pendukung Usaha Business Suport Review
52 Sumber Daya Manusia Human Resources 60 Teknologi Informasi Information Technology (IT)
180 Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan The Implementation of Performance Standards on Social and Environmental Sustainability 189 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 194 Data Perusahaan Corporate Data 207 Laporan Keuangan Financial Statements
1
2
PT Bank KEB Hana Indonesia | Laporan Tahunan 2015
Mencetak Prestasi Baru Reaching New Heights Bank KEB Hana di tahun 2015 telah berhasil mencetak prestasi baru ditengah kondisi perekonomian di Indonesia yang mengalami berbagai tantangan. Total aset tumbuh 29,32%, pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga masingmasing sebesar 40,45% dan 23,93%, melebihi rata-rata pertumbuhan kredit perbankan diiringi kualitas kredit yang terjaga baik, serta laba tercatat meningkat 64%. Prestasi ini cerminan keberhasilan jajaran manajemen dan karyawan melaksanakan visi Bank KEB Hana untuk menjadi the Best Customer-Focused Bank di Indonesia termasuk mengembangkan bisnis konsumer yang bersinergi dengan bisnis korporasi dan komersial. Bank KEB Hana pada tahun 2016 berpeluang melanjutkan pertumbuhan usaha. Dengan adanya penambahan modal yang mencapai Rp 5 triliun, maka Bank akan berada pada kriteria bank BUKU 3 yang memberikan kesempatan lebih luas bagi Bank melanjutkan prestasi baru meningkatkan portfolio usaha di masa yang akan datang.
KEB Hana Bank in 2015 has reached new heights amid challenging economic conditions in Indonesia. The Bank’s total assets grew 29.32%, and credit and third party funds respectively grew 40.45% and 23.93%, above the average banking credit growth. The Bank also maintained its credit quality and recorded an increase of 64% in its profit. This achievement mirrors the success of the Bank’s management and staff in implementing the vision of KEB Hana Bank to be the Best Customer-Focused Bank in Indonesia, including developing the consumer business that has the synergy between corporate and commercial businesses. KEB Hana Bank in 2016 has the opportunity to further its business growth. With the addition capital reaching Rp 5 trillion, the Bank will be in the position of the BUKU 3 bank criterion. This position will provide a wider opportunity for the Bank to achieve new heights that increase business portfolio in the future.
PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN TAHUNAN 2015 Responsibility Statement of 2015 Annual Report
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank KEB Hana Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the management of PT Bank KEB Hana Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
KO, YUNG RYUL
Komisaris Utama President Commissioner
Eka Noor Asmara
Betty J. Parinussa
Nasser Atorf
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Lee Jae Hak
Direktur Utama President Director
Lee Hwa Soo Direktur Director
Efdinal Alamsyah Direktur Director
Sugiarto Kurniawan Chandra Direktur Director
Liem Konstantinus Direktur Director
4
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Kinerja 2015
2015 Performance Highlights
6
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Highlights
8
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Performance HIGHLIGHT
Bank KEB Hana terus melaju meraih performa gemilang yang berkelanjutan demi mewujudkan visi menjadi the Best Customer-Focused Bank. KEB Hana Bank keeps moving forward to achieve outstanding sustainable performance to actualize vision of becoming the the Best Customer-Focused Bank.
5
6
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Kilas Kinerja 2015 2015 Performance Highlights
Total Aset
Net Profit
28.555
443.196
Dana Pihak Ketiga
Kredit
14.833
21.075
Total Assets
miliar / billion
Deposit
miliar / billion
Net Profit
juta / millions
Loans
miliar / billion
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Performance HIGHLIGHT
Jumlah user internet banking
Karyawan
8.266
868
Total Internet Banking users
User / Users
employees
karyawan / employees
7
8
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Kinerja 2015
Ikhtisar Keuangan 2015 Financial Highlights 2015
Dalam jutaan Rupiah
Laporan Laba Rugi
In million Rupiah
2015
2014
2013
Pendapatan Bunga
1.638.617
1.017.764
687.472
Beban Bunga
Description Interest Income
(810.074)
(459.545)
(250.626)
Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih
828.543
558.219
436.846
Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya
171.957
135.961
136.386
Other Operating Income
11.673
20.112
7.274
Expense on Allowance for Current Assets Impairment
(406.544)
(314.187)
(251.469)
Overhead Expense
582.283
359.881
314.489
Operating Profit
Beban Cadangan Kerugian Penurunan Aktiva Produktif Beban Overhead Pendapatan Operasional
1.082
4.032
310
Net Non-Operating Income
(140.169)
(93.719)
(83.146)
Income Tax
Laba Bersih
443.196
270.194
231.653
Net Profit
Neraca
2015
2014
2013
Pendapatan Non Operasional Netto Pajak Penghasilan
Description
Aset
28.554.623
22.080.230
13.295.029
Total Assets
Dana Pihak Ketiga
14.833.083
11.968.843
7.749.779
Deposits
Pinjaman
21.075.878
15.005.941
9.828.535
Loans
4.601.309
2.872.059
2.754.798
Equity
Pendapatan Bunga Netto
828.543
558.219
436.846
Net Interest Income
Laba Bersih
443.196
270.194
231.653
Net Income
2015
2014
2013
Ekuitas
Rasio Keuangan
Description
2,34%
2,22%
2,65%
Return on Assets ROA
12,53%
10,29%
9,15%
Return on Equity ROE
141,61%
125,38%
126,82%
Loan to Deposits LDR
Rasio Kecukupan Modal
21,06%
18,47%
29,24%
Capital Adequacy Ratio CAR
Efisiensi
71,58%
79,11%
63,59%
Efficiency BOPO
0,21%
0,08%
0,09%
Non-Performing Loan NPL Gross
Rasio Pengembalian Aset Rasio Pengembalian Ekuitas Rasio Pinjaman Terhadap Simpanan Masyarakat
Rasio Kredit Bermasalah-bruto
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
2015 Performance HIGHLIGHT
PERTUMBUHAN ASET Total Assets
PERTUMBUHAN LABA BERSIH Net Income
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
2014
2014
22.080.230
2015
28.554.623
270.194
2015
PERTUMBUHAN Kredit Total Loans
PERTUMBUHAN Deposit Total Deposits
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
2014
2014
15.005.941
2015
21.075.878
443.196
11.968.843
2015
14.833.083
EKUITAS Equity
PENDAPATAN BUNGA BERSIH Net Interest Income
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
(dalam juta Rupiah / in million Rupiah)
2014
2015
2014
2.872.252
4.601.309
2015
558.219
828.543
9
10
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Pencapaian gemilang di tahun 2015 adalah wujud kerja keras dan komitmen seluruh insan Bank KEB Hana. Outstanding achievements in 2015 are the manifestation of hard work and consistency of all KEB Hana Bank’s people.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
Laporan Manajemen Management Report
12
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
18
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
11
12
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Pemegang Saham yang terhormat, Pertama-tama saya ingin terlebih dahulu menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh jajaran manajemen Bank KEB Hana atas prestasi kerja tahun 2015 yang cukup memuaskan. Pencapaian prestasi yang baik dibuktikan dengan komitmen Bank untuk terus mengembangkan kegiatan usahanya dengan ditopang oleh posisi likuiditas yang solid, struktur modal yang kuat serta kualitas aset yang sehat.
Dear valued Shareholders, First of all, allow me to congratulate the management of KEB Hana Bank for impressive achievements gained throughout 2015. Such outstanding accomplishment is evidenced by the Bank’s commitment to developing its business through the support of a solid liquidity position, strong capital structure and sound asset quality.
Tahun ini, Bank KEB Hana berhasil mempertahankan peringkat AAA dari Fitch Ratings Indonesia. Selain itu, dalam ajang tahunan Anugerah Perbankan Indonesia, Bank KEB Hana dianugerahi predikat Bank Terbaik untuk kategori Bank dengan Aset 10-25 triliun Rupiah. Proses seleksi untuk mendapatkan pengakuan itu adalah berdasarkan kondisi kesehatan keuangan dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik dari Bank.
KEB Hana Bank has maintained its AAA rating from Fitch Ratings Indonesia. Moreover, at the annual Anugerah Perbankan Indonesia, KEB Hana Bank was named the “Best Bank” status in the category of banks with assets between 10-25 trillion Rupiah. The selection process in achieving such prestigious recognition was based on the Bank’s sound finance and Good Corporate Governance (GCG) implementation.
Tinjauan Perekonomian dan Industri Perbankan 2015 Secara umum, pada tahun 2015, perekonomian Indonesia tidak begitu kondusif bagi banyak industri, termasuk industri perbankan. Selain tantangan eksternal maupun internal, pelambatan ekonomi global menjadi salah satu alasan kuat yang secara negatif memengaruhi pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Beberapa sebab lainnya adalah berlanjutnya penurunan harga komoditas, serta menurunnya arus modal asing ke negara berkembang.
Economic and Banking Review 2015 In general, the Indonesian economic condition was not so conducive for many businesses in various industries, including the banking sector. Aside from the presence of both external and internal challenges, the slowdown in the global economic recovery has been one of the strong causes that negatively impacted the growth of developing countries, and Indonesia is no exception. Other causes were the continued decline in commodity prices and the sharp decline in foreign capital inflows to developing countries.
Di samping hal-hal di atas, tantangan lainnya adalah ketidakpastian Bank Sentral AS dalam mengimplementasikan rencana normalisasi suku bunga AS, baik dari segi waktu maupun besarannya, sehingga membuat negara-negara berkembang mengalami perlambatan.
Other challenges included the hesitation of the US Federal Reserve to implement the normalization of US interest rates, which brought respite for emerging markets.
Beberapa langkah pelonggaran moneter yang dilakukan oleh negara-negara di Eropa, Jepang dan Tiongkok turut memberikan tekanan terhadap perekonomian negara-negara berkembang. Keputusan Tiongkok yang secara tidak terduga melakukan devaluasi mata uang Yuan juga menimbulkan gejolak pada pasar keuangan global.
The quantitative easing practiced by several developed countries in Europe, and by Japan and China, also contributed to the economic pressures faced by developing countries. China’s unexpected decision to devaluate their currency also resulted in volatilities in the financial markets.
Dengan dilatarbelakangi oleh perekonomian yang melemah ini, sektor keuangan di Indonesia juga mengalami tekanan yang cukup besar. Hal ini ditunjukkan oleh pelambatan pertumbuhan perbankan sebagai dampak dari menurunnya penyaluran kredit yang mencapai 10,50% pada tahun 2015. Gejolak mata uang Rupiah yang mengalami depresiasi dari Rp 12.474 (per Januari 2015) menjadi Rp 13.795 (per Desember 2015) turut memberikan tekanan pada sektor ini.
Against the backdrop of sluggish economic growth, the Indonesian financial sector also faced pressures. This was indicated in the growth slowdown in the country’s banking sector as an impact of the decline in loan disbursements that reached 10.50% in 2015. Also added to the challenges within the banking sector was the continuous weakening of the Indonesian Rupiah against the US Dollar throughout the year, from Rp12,474 in January to Rp13,795 in December.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
Ko Yung Ryul
Komisaris Utama President Commissioner
Bank mampu mengelola kualitas aset dengan baik dimana aktiva produktifnya mencerminkan aspek likuiditas, resiko dan return yang memadai. The bank is capable of managing the asset quality, wherein its productive asset portfolio indicate sufficient liquidity, risk and return.
13
14
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar dapat mengatasi kondisi yang kurang mendukung ini, antara lain dengan mengeluarkan beberapa kebijakan moneter, termasuk mengendalikan nilai tukar Rupiah dan menjaga tingkat inflasi. Pada tahun 2015, tingkat inflasi berada pada angka yang cukup rendah, yaitu 3,35%.
The government has made various efforts to manage such unfavorable condition by means of implementing a number of monetary policies, which included the control of the Rupiah exchange rate and maintaining the inflation rate. In 2015, the inflation rate was managed at a relatively low rate of 3.35%.
Penilaian Kinerja Direksi Di tengah kondisi perekonomian nasional dan kinerja perbankan yang kurang mendukung ini, Bank KEB Hana patut berterima kasih kepada keandalan manajemen Bank dalam menakhodai Bank KEB Hana untuk terus maju. Hal ini dibuktikan dengan kesuksesan Bank dalam menjaga tingkat perkembangan Bank di level yang cukup memuaskan.
Performance Evaluation of BOD Despite Indonesia’s unfavorable economic and banking sector performance, KEB Hana Bank was able to capitalize on its management savvy as the strength that has driven the Bank to move forward in the country’s banking industry. This is evident with the Bank’s succees in maintaining relatively robust business growth.
Secara umum pencapaian Bank sepanjang tahun 2015 lebih tinggi daripada tingkat pertumbuhan sektor perbankan nasional. Tak kalah pentingnya adalah kemampuan Bank untuk mencapai target dari hampir semua indikator keuangan.
The Bank’s achievements throughout 2015 were generally higher than the performance of the national banking sector. No less important was the Bank’s ability to meet targets in nerly all financial indicators.
Pada akhir tahun 2015, aset Bank tumbuh sebesar 29,32%, dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebanyak 23,93%, dan pemberian kredit naik sebesar 40,45%, jauh di atas pertumbuhan kredit perbankan nasional sekitar 10,50%.
By the end of 2015, the Bank’s assets increased by 29.32%, third party funds were up 23.93%, and credit disbursements grew by 40.45%, much higher than the national banking credit growth of 10.50%.
Pada akhir 2015, persentase kredit bermasalah (NPL) bruto berada pada tingkat 0,21%, sedikit meningkat dibandingkan posisi akhir tahun 2014 sebesar 0,08%. Namun demikian, NPL Bank masih jauh di bawah rasio NPL perbankan secara nasional sebesar 2,46% dan jauh di bawah batas 5% yang merupakan ketentuan Bank Indonesia.
As of end of 2015, the gross NPL position stood at 0.21%, slightly higner than the previous year’s position of 0.08%. However, the Bank’s NPL level is far lower than the national NPL level which was recorded at 2.46%, and much lower than the 5% maximum level stipulated by Bank Indonesia.
Kami berpandangan bahwa manajemen mampu mengelola kualitas aset Bank secara baik. Portofolio aktiva produktif mencerminkan aspek likuiditas, resiko dan return yang memadai. Di sisi lain, kualitas aset non-kredit berada pada kategori lancar pada posisi akhir semester II.
We are of the view that the management is capable of satisfactorily managing the Bank’s asset quality. The productive assets portfolio reflects sufficient liquidity, risk and return aspects. Meanwhile, non-credit asset quality fell within the current category by the end of the second semester.
Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah merealisasikan rencana bisnis bank secara memadai. Pertumbuhan aset mencapai realisasi sebesar 98,00%, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 98,76%, dan penyaluran pinjaman mencapai 105,34% dari sasaran. Di sisi rentabilitas, laba bersih setelah pajak mencapai realisasi sebesar 108,20% dari anggaran. Jika mempertimbangkan kondisi perekonomian global maupun dalam negeri yang mengalami pelambatan, pencapaian ini menunjukkan bahwa Bank masih mampu melaksanakan fungsi intermediasi secara baik dan dengan kinerja keuangan yang memuaskan.
The Board of Commissioners acknowledges that the Board of Directors has sufficiently realized the Bank’s business plans. Growth of assets reached 98.00% of the target, third party fund accumulation reached 98.76%, while loan disbursements reached 105.34% of the set target. On the rentability aspect, net profit after tax reached 108.20% from the budgeted target. When taking into account the slowdown occurring in the global and domestic economies, the Bank’s achievements are an indication of the Bank’s savvy to function as an intermediary while attaining satisfactory financial results.
Dewan Komisaris mendukung langkah Direksi dalam menjalankan strategi Bank secara efektif. Walaupun tingkat penyaluran pinjaman meningkat, Bank senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian, sehingga NPL berada pada tingkat yang relatif rendah (0,21%).
The Board of Commissioners supports the Board of Directors in executing effective strategies for the Bank. In 2015, the level of loan disbursement grew but the management did this by constantly practicing prudent principles as reflected in a relatively low NPL level of 0.21%.
Akses bisnis diperluas dengan cara menambah jaringan kantor cabang, dan Bank meluncurkan berbagai produk baru untuk menjaring nasabah baru maupun bisnis baru. Selain
The Bank extended its business access by opening new branch offices, and the Bank also launched various new products to capture new customers as well as tapping into new businesses.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
itu, penyaluran kredit diperluas hingga ke sektor ritel untuk mendukung strategi bank dalam melakukan diversifikasi aset. Dari sisi efisiensi, Bank dapat tetap menjaga BOPO pada tingkat 71,58%, lebih bagus dari indikator efisiensi perbankan di Indonesia sebesar 78,00%.
Loans were extended to the retail sector as one of the Bank’s strategies to diversify assets. As for efficiencies, the Bank managed to maintain the cost-to-income ratio of 71.58%, which was better than the national banking efficiency indicator of 78.00%.
Karena itulah kami menilai bahwa Direksi telah menjalankan aktivitasnya dengan berpegang pada prinsip kehati-hatian sehingga dapat mencapai prestasi yang baik pada tahun 2015. Dan hal ini membuat Bank KEB Hana berhasil mencapai target bisnisnya, sekaligus mempertahankan tingkat kesehatannya dengan memuaskan.
We are, then, of the view that the Board of Directors adheres to prudent principles in conducting its business activities. And all this allowed the Bank to successfully meet its business targets by the end of 2015. It is also a realization of the Bank’s accomplishment in maintaining and increasing the Bank’s sound business practices.
Penilaian Kinerja Komite Di Bawah Dewan Komisaris Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance, Komite Audit, Komite Pemantau Resiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi membantu Dewan Komisaris menjalankan pemantauan dan pengawasan terhadap pengoperasian Bank serta kinerja Direksi.
Performance Evaluation of Committees under BOC As part of the implementation of Good Corporate Governance (GCG), the Audit Committee, the Risk Management Committee, and the Remuneration and Nomination Committee assist the Board of Commissioners in monitoring and overseeing the Bank’s activities and the performance of the Board of Directors.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa perkembangan dan seluruh kegiatan usaha Bank dijalankan sesuai dengan peraturan dan ketetapan yang berlaku.
This is done to ensure that the Bank’s development and all activities are always conducted in accordance with the applicable rules and regulations.
Pemantauan dilakukan secara menyeluruh dan strategis dalam rangka menjamin peningkatan kualitas Bank yang berkelanjutan. Tiap-tiap komite, sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang dimiliki, memberikan masukan bagi peningkatan kualitas Bank. Oleh karena itu, peran penting komite-komite ini turut berkontribusi bagi pencapaian yang diraih oleh Bank KEB Hana.
To continuously improve the quality of the Bank, monitoring is executed comprehensively and strategically, and each of the committes provides feedbacks within its capacity and authority. Thus, the significant roles of these committees are what also contributed to the Bank’s successful achievements.
Komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsinya secara memadai. Hal ini tercermin dari hasil keputusan-keputusan berdasarkan temuantemuan pemeriksaan internal, pemantauan terhadap risiko bank, kebijakan yang diambil berkaitan dengan remunerasi, maupun saat nominasi calon direktur dan komisaris. Seluruh rekomendasi disampaikan ke Dewan Komisaris untuk selanjutnya diteruskan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti.
Committees under the Board of Commmissioners have satisfactorily performed their functions. This is reflected in the result of decisions made based on findings from internal assessments, monitoring of the Bank’s risks, and policies issued related to remuneration, as well as during the nomination of the candidates for the posts of Director and Commissioner. All recommendations were submitted to the Board of Commissioners and further forwarded to the management for follow-up.
Sepanjang tahun 2015, Komite Audit melaksanakan rapat sebanyak enam kali, sementara Komite Pemantau Resiko, Komite Remunerasi dan Nominasi masing-masing melakukan rapat sebanyak lima kali. Hasil dari rapat-rapat komite tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi yang terutama ditujukan untuk perbaikan pada back-up system, penyempurnaan SOP, sistem manajemen risiko yang terintegrasi, penilaian kerja (performance appraisal), dan penanganan keluhan nasabah. Sehubungan dengan berakhirnya masa tugas Direksi dan Komisaris, Komite Remunerasi dan Nominasi juga memberikan rekomendasi pengangkatan para pejabat terkait.
Throughout 2015, the Audit Committee held six meetings, while the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee held five meetings, respectively. The committee meetings resulted in several recommendations, particularly focusing on the improvement of the back-up system, enhancing the Bank’s SOP, integration of risk management systems, performance appraisal, and the handling of customer complaints. As the Directors and Commissioners reached the end of their period of service, the Remuneration and Nomination Committee provided recommendation for the appointment of the respective officials.
Tata Kelola Perusahaan dan Manajemen Risiko Dewan Komisaris berkomitmen untuk menjunjung tinggi kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) serta mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG secara menyeluruh pada lingkungan Bank guna menciptakan lingkungan usaha yang sehat dan kondusif.
Corporate Governance and Risk Management The Board of Commissioners is committed to upholding the GCG policies and supporting the execution of GCG principles to create the Bank’s sound business environment.
15
16
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Sesuai dengan kewajiban Bank untuk melakukan penilaian sendiri (self-assessment) atas tingkat kesehatan bank yang mencakup penilaian atas faktor tata kelola perusahaan (GCG), Bank telah melaksanakan penilaian sendiri terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik untuk periode Januari sampai dengan Juni 2015 dan Juli sampai dengan Desember 2015.
In line with the obligation to conduct self-assessment on the Bank’s level of soundness, which includes the appraisal of the GCG implementation, the Bank has performed self-assessment of the Bank’s GCG for the period of January to June 2015 and July to December 2015.
Penilaian GCG dilandaskan pada aspek governance, structure, governance process dan governance outcome. Pada akhir tahun 2015, hasil self-assessment menunjukkan Bank berada pada tingkat 2 (dua) atau memuaskan (satisfactory) yang menunjukkan bahwa Bank secara umum berada dalam posisi sehat dalam pemenuhan prinsip-prinsip GCG.
The appraisal of the GCG is based on the aspects of governance, structure, governance process and governance outcome. At the end of 2015, the self-assessment exercise resulted in a rating of 2 (two) or Satisfactory. This indicates that the Bank is in a relatively healthy condition with regard to GCG principles.
Adapun susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: = Ko Yung Ryul, Komisaris Utama = Eka Noor Asmara, Komisaris Independen = Nasser Atorf, Komisaris Independen = Betty J. Parinussa, Komisaris Independen
Members of the Board of Commisioners as of December 31, 2015 are as follows: = Ko Yung Ryul, President Commissioner = Eka Noor Asmara, Independent Commissioner = Nasser Atorf, Independent Commissioner = Betty J. Parinussa, Independent Commissioner
Prospek Usaha tahun 2016 Walaupun tantangan eksternal akan berlanjut, perekonomian Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan akan membaik dengan ditopang oleh struktur ekonomi yang lebih sehat, seimbang dan berdaya tahan. Belanja pemerintah akan semakin meningkat sebagaimana diindikasikan oleh keseriusan Pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang secara geografis mencakup wilayah yang luas. Infrastruktur yang baik dipercaya akan melengkapi pembangunan perekonomian Indonesia secara umum dan hasilnya akan meningkatkan ekonomi domestik. Pertumbuhan ekonomi domestik akan terus berlanjut dan diperkirakan dapat mencapai kisaran antara 5,20-5,60%.
Business Prospects in 2016 Despite the continuing external challenges, the Indonesian economy in 2016 is forecasted to improve, supported by an economic structure that is healthier, more balanced and resilient. Government spending will increase as the government has indicated their seriousness in accelerating the construction of infrastructure covering vast geographical areas. In general, a strong infrastructure will complement the Indonesian economic development and will help spur domestic economy, whose growth is forecasted to reach a range of 5.205.60%.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, pada tahun 2016 diperkirakan pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan akan mencapai rentang 12-14%, dan hal ini akan ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat ke kisaran 13-15%. Inflasi diperkirakan dapat bertahan pada tingkat yang relatif terkendali, yaitu pada kisaran 3-5%. Kami yakin bahwa sinergi Pemerintah dalam penerbitan kebijakan untuk mempercepat transformasi ekonomi akan menghasilkan pertumbuhan perekonomian yang sehat, berimbang, dan inklusif, dan menjanjikan hasil yang menggembirakan.
As the economic growth continues to improve, the credit growth and financing by banks in 2016 is predicted to reach a range between 12% and 14%. This will be supported by the accumulation of third party funds which will rise to around 1315%. Inflation is predicted to stay at a relatively controlled level of about 3-5%. We are confident that the government’s synergy in issuing stimulus packages will accelerate the economic transformation toward a healthy, balanced and inclusive economy, which in turn will yield positive results.
Dewan Komisaris berpandangan bahwa Bank KEB Hana pada tahun 2016 akan mampu mempertahankan rata-rata pertumbuhan aset yang lebih baik dari perbankan Indonesia secara umum. Dengan adanya penambahan modal yang mencapai Rp 5 triliun pada tahun 2016, Bank akan berada pada kriteria bank dengan BUKU 3. Penguatan modal ini akan memberikan kesempatan bagi Bank untuk berkembang lebih besar dan luas dalam waktu yang tidak terlalu lama.
The Board of Commissioners is of the view that in 2016, KEB Hana Bank will be capable of maintaining an average asset growth rate higher than the national banking indicators. With the addition of a capital injection reaching Rp5 trillion in 2016, the Bank will enter the BUKU 3 category, and this strong capital structure will lead to ample opportunities for the Bank to further develop and expand its business in the near future.
Terkait dengan hal ini, peningkatan produktivitas menjadi prioritas dan merupakan hal yang critical karena Indonesia telah masuk ke dalam lingkaran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di awal tahun 2016. Sektor ekspansi kredit harus tetap mengedepankan seletivitas, dan pengembangan produk
In relation to this, the improvement of productivity has then become a priority and is part of a critical factor because Indonesia has entered the circle of the ASEAN Economic Community (AEC) in early 2016. The Bank’s growth in the credit expansion area should be conducted selectively,
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
harus dilakukan secara inovatif dan mampu bersaing di pasar. Faktor penting lainnya adalah upaya peningkatan kualitas SDM yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap produktivitas Bank.
and be supported by innovative and competitive product development. Another important factor is serious effort toward the improvement of the HRD quality, as this will provide a contribution to the Bank’s productivity levels.
Penutup Akhir kata, Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Apresiasi juga kami sampaikan kepada Direksi, manajemen serta seluruh karyawan Bank atas kontribusi dan kerja kerasnya sehingga Bank KEB Hana dapat mencapai prestasi yang memuaskan di tahun 2015.
Closing At last, the Board of Commissioners would like to extend their highest gratitude to the shareholders and other stakeholders for their support and trust thus far. We would also like to extend our appreciation to the Board of Directors, the management as well as the employees of the Bank for their contributions and hard work in reaching satisfactory results in 2015.
Atas nama Dewan Komisaris, On Behalf of the Board of Commissioners,
KO YUNG RYUL
Komisaris Utama President Commissioner
17
18
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Pemegang Saham yang terhormat, Pada tahun 2015, Bank KEB Hana menorehkan kinerja keuangan yang membanggakan dan berhasil mempertahankan perkembangan usaha yang berkelanjutan, yang tak lain adalah hasil dari kerja keras atas pencapaian dan fondasi yang terbangun dari tahun sebelumnya. Dengan bangga, kami menyampaikan bahwa kami tidak hanya tumbuh lebih pesat dari industri perbankan nasional, tetapi kami juga melampaui sasaran kinerja kami sendiri yang cukup ambisius. Pencapaianpencapaian ini akan menjadi sebuah dorongan bagi Bank dalam merealisasikan visi untuk menjadi 20 Bank Terbesar di Indonesia pada tahun 2020.
Dear esteemed Shareholders, In 2015, KEB Hana Bank recorded its outstanding financial performance and maintained its sustainable growth, which were built on the achievements and foundation from the previous year. We are therefore pleased to report that not only did the Bank grow at a higher pace than the domestic banking industry, but we also surpassed our own ambitious performance targets. These achievements will truly provide a boost for the Bank to realize its vision of becoming one of the country’s Top 20 Banks by 2020.
Perekonomian dan Sektor Perbankan Indonesia Keadaan yang tidak pasti dan tidak stabil yang menjadi tantangan ekonomi global pada tahun 2015 juga memengaruhi pertumbuhan dan kinerja ekonomi domestik Indonesia. Ekonomi dunia pada tahun 2015 tumbuh hanya sebesar 3,10%, turun dari 3,40% pada tahun sebelumnya. Hal ini dipicu oleh penurunan harga komoditas utama serta penarikan modal asing yang berimbas pada kinerja ekonomi dari negaranegara berkembang.
Indonesia’s Economy and Banking Sector The continued uncertainties and instabilities faced by global economies throughout 2015 also impacted Indonesia’s economic growth and performance. During the year, the global economic growth declined to 3.10% from 3.40% in the previous year. This condition was triggered by the falling prices of key commodities and capital outflows, which unfavorably impacted the performance of emerging markets.
Walaupun menghadapi faktor eksternal yang kurang mendukung, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 4,74%, atau turun dari 5,00% yang tercatat pada tahun sebelumnya. Hal ini dipicu, antara lain, oleh penurunan pada konsumsi swasta, pelemahan belanja pemerintah, ekspor yang menurun ke negara-negara mitra utama, seperti Tiongkok, dan tekanan terhadap mata uang Rupiah karena terjadinya penarikan modal asing. Pelemahan mata uang Rupiah mendorong Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di tingkat 7,50% sepanjang tahun 2015, setelah sebelumnya sempat memotong sebesar 25 bps pada bulan Januari. Namun, Pemerintah dapat mengelola dengan baik defisit transaksi berjalan, dan menjaga inflasi pada tingkat yang cukup rendah sebesar 3,35% dibandingkan dengan 8,40% pada tahun sebelumnya.
Despite the less-than-favorable external factors, the domestic economy managed to grow 4.74%, a drop from last year’s 5.00%. The growth was triggered, among others, by the decrease in private consumption, sluggish government spending, weak exports to main trading partners, such as China, and pressures on the Rupiah currency due to capital outflow. The weakening currency encouraged Bank Indonesia to maintain the benchmark rate at 7.50% throughout 2015, after a 25 bps cut in January. Nevertheless, the government has been able to manage the current account deficit, and maintain the inflation at a relatively low rate of 3.35%, as compared to 8.40% in the previous year.
Sektor perbankan Indonesia mencerminkan pelemahan yang terjadi pada ekonomi global maupun ekonomi dalam negeri. Penyaluran kredit pada tahun 2015 secara keseluruhan tumbuh sebesar 11,20%, sedikit lebih rendah dari 12,00% yang terekam pada tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi 20,43% dari 19,60% di tahun 2014, dan lebih tinggi dari batas minimum yang dipersyaratkan regulator sebesar 8%. Dipicu oleh penurunan kualitas kredit, kredit bermasalah (NPL) naik menjadi 2,71% dari tahun lalu yang tercatat sebesar 2,16%. Dan karena pelemahan kualitas pinjaman, sektor perbankan melakukan pencadangan yang lebih besar sehingga memberi dampak negatif terhadap keuntungan perbankan.
The Indonesian banking sector performance reflected both global and domestic economic slowdown. The overall loan disbursement in 2015 grew 11.20%, slightly lower than 12.00% growth recorded in the previous year. The Capital Adequacy Ratio (CAR) increased to 20.43%, from 19.60% in 2014, and way above the regulatory minimum requirement of 8%. Triggered by the declining quality of loans, non-performing loans (NPL) rose to 2.71%, compared to what recorded in 2014 at the level of 2.16%. As a result of weak quality of loans, banks booked higher provisions, which negatively affected the banks’ profitability.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
Lee Jae Hak
Direktur Utama President Director
Bank memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengusaha lokal didukung oleh kekuatan jaringan yang tersebar diseluruh dunia. The Bank provides services to meet the needs of local businesses, backed by the strength of the Bank’s worldwide network.
19
20
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Kinerja Bank KEB Hana Walaupun diterpa tantangan berupa kondisi makroekonomi yang kurang mendukung sektor perbankan, Bank KEB Hana berhasil melewati tahun 2015 dengan hasil yang memuaskan. Para pemain di sektor perbankan terlibat persaingan ketat dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) untuk mendukung pertumbuhan pinjaman. Di saat yang sama, bank-bank tetap melakukan seleksi atas kualitas kredit untuk mengembangkan bisnis mereka. Di tengah semua kondisi ini, Bank KEB Hana justru menetapkan target yang cukup tinggi dan berhasil mencapai target-target tersebut, bahkan secara gemilang berhasil melampaui beberapa target, termasuk melewati rata-rata pencapaian industri perbankan dalam beberapa angka indikator.
KEB Hana Bank’s Performance Despite the macroeconomic headwinds that pose challenges to the banking sector, KEB Hana Bank managed to traverse the year and achieve good results. Players in the banking industry are involved in stiff competition to lure in third party funding to support credit growth, while selectively put quality credit at the forefront of their business development. Amid the tough condition, KEB Hana Bank set reasonably high targets for the year, and was able to successfully achieve and even impressively exceeded some of the targets, surpassing the banking industry average on certain indicators.
Pencapaian di atas bersumber dari strategi Bank yang didesain untuk menghadapi tantangan dan mengubahnya menjadi peluang yang menjanjikan. Bank KEB Hana secara konsisten dapat meningkatkan kualitas strategi bisnisnya dengan tetap fokus pada visi dan misi yang dimiliki. Salah satu contoh strategi pada tahun 2015 adalah ekspansi yang agresif pada sektor konsumer sejak kuartal ketiga.
All the achievements that KEB Hana Bank gained in 2015 stems from the Bank’s strategies, which were devised to face challenges and turned them into favorable opportunities. KEB Hana Bank also consistently improves the quality of its business strategy by means of focusing on the Bank’s vision and mission. One example of the strategies the Bank executed in 2015 was the Bank’s aggressive expansion into the consumer business sector starting in the third quarter of the year.
Keputusan untuk fokus pada mengembangkan sektor ini adalah hasil dari proyeksi Bank yang sampai pada kesimpulan bahwa sektor konsumer diperkirakan akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan di segmen kelas menengah. Dan Bank KEB Hana memrediksi pertumbuhan ini akan terus berlanjut hingga tahun 2016. Selain itu, Bank KEB Hana juga secara aktif fokus pada segmen layanan perbankan prioritas (priority banking) yang menyesuaikan kebutuhan spesifik dari nasabah individu yang affluent dan memiliki net worth yang tinggi.
The decision to focus on developing this sector is a result of the Bank’s projection, in which the consumer sector is expected to grow along with the development of the middle-class segment. And the Bank forecasts that the growth in this segment will continue in 2016. In addition, the Bank also actively focuses on the high-quality priority banking services tailored to meet the needs of affluent and high-net-worth individual customers.
Menilik pencapaian keuangan Perseroan, pada tahun 2015, Bank KEB Hana mencatat peningkatan jumlah aset sebesar 29,32% menjadi Rp 28,55 triliun, dari sebelumnya Rp 22,08 triliun pada tahun 2014. Selain itu, portofolio pinjaman meningkat pesat sebesar 40,45% dari Rp 15,01 triliun menjadi Rp 21,08 triliun. Bank juga mencatat pertumbuhan sebesar 23,93% untuk penempatan dana, dari Rp 11,97 triliun pada awal tahun, menjadi Rp 14,83 triliun pada akhir tahun. Dalam hal laba bersih, Bank mencatat keberhasilan dalam perolehan keuntungan bersih, dimana terjadi peningkatan lebih dari 64% dari Rp 270,19 juta menjadi Rp 443 juta untuk periode yang sama.
As for the Bank’s financial achievements, KEB Hana Bank’s total assets in 2015 increased 29.32% to Rp 28.55 trillion from the Rp 22.08 trillion recorded in 2014. The loan portfolio has been expanded by an impressive 40.45%, from Rp 15.01 trillion to Rp 21.08 trillion. The Bank also achieved a 23.93% growth in total fund placement, starting at a level of Rp 11.97 trillion at the beginning of the year, and ending at Rp 14.83 trillion by the end of 2015. In terms of net profit, the Bank successfully achieved an increase of 64% from Rp 270.19 billion to Rp 443 billion for the same period.
Sejalan dengan strategi Bank untuk memperluas basis nasabahnya dan menembus segmen perbankan konsumer, pada tahun 2015, Bank membuka sembilan cabang baru sehingga total cabang menjadi 47 kantor.
In line with the Bank’s strategy to expand the customer base and penetrate the consumer-banking segment, KEB Hana Bank in 2015 opened nine new branches, bringing the total number of current branches to 47.
Pencapaian keberhasilan di atas menunjukkan kemampuan dan kapasitas Bank KEB Hana yang melakukan pengembangan bisnis secara konsisten, sekaligus memberikan nilai tambah bagi para nasabah dan pemangku kepentingan.
These achievements demonstrate the Bank’s capability and capacity to consistently develop its business, while providing added value to the customers and stakeholders.
Pengakuan atas kinerja Bank juga dibuktikan dengan pemberian penghargaan oleh industri, termasuk industri pemeringkat. PT Fitch Indonesia memberikan konfirmasi pemeringkatan dengan status AAA (idn) untuk peringkat nasional jangka panjang, serta
The performance of the Bank is further acknowledged by the industry, including rating agencies. PT Fitch Indonesia’s assessment of KEB Hana Bank led to the agency giving the Bank AAA(idn) predicate for national long-term rating and
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
status F1+(idn) untuk peringkat nasional jangka pendek. Selain ini, Bank juga telah menerima berbagai penghargaan, seperti, STP Excellence Award for USD Direct Settlement (BCA), dan STP Excellence Award for USD Clearing (HSBC). Dan dari Economic Review, Bank KEB Hana menempati posisi pertama dalam kategori Keuangan dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) untuk kelompok Bank dengan nilai aset Rp 10 triliun-Rp 25 triliun, dan perangkat kedua untuk kategori Manajemen Risiko.
F1+(idn) predicate for national short-term rating. In addition, a prestigious array of awards have been bestowed upon KEB Hana Bank. Among them are STP Excellence Award for USD Direct Settlement (BCA) and STP Excellence Award for USD Clearing (HSBC). From Economic Review, the Bank earned the first place for the category of Finance and Good Corporate Governance (GCG) for banks with asset value of Rp 10-25 trillion, and a runner-up place for Risk Management category.
Strategi Konsep Glocalization telah menjadi inti dari strategi pada Bank KEB Hana selama ini. Dengan konsep ini, Bank berkomitmen untuk memberikan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengusaha lokal, dengan didukung oleh kekuatan jaringan Bank yang tersebar di seluruh dunia. Pendekatan ini memberikan Bank kesempatan untuk terus memperbaiki layanan jasa bank bagi segmen UMKM, korporasi, komersial maupun konsumer. Kebanyakan dari nasabah ini merupakan nasabah lokal, dan sisanya adalah perusahaan Korea Selatan yang memiliki bisnis di Indonesia.
Strategy At the core of KEB Hana Bank’s strategy is the concept of Glocalization. This is the Bank’s commitment to serving the needs of local businesses, backed by the strength of the Bank’s worldwide network. This approach has allowed the Bank to continue improving the delivery of services to the SMEs, corporate, commercial and consumer segments. Local clients make up for the majority of the Bank’s customers, while the remaining are South Korean-based businesses establishing their presence in Indonesia.
Penambahan Modal Di bulan Juli 2015 Bank KEB Hana menambahkan modal disetor sebesar Rp 1,3 triliun sehingga total modal disetor menjadi Rp 2,4 triliun. Langkah ini menegaskan komitmen manajemen dan pemegang saham untuk terus menyokong pertumbuhan Bank. Dan komitmen ini telah dibuktikan Bank KEB Hana dengan terus meningkatkan kinerjanya dalam beberapa tahun terakhir dan terus menjaga keberlanjutan usaha. Strategi penambahan modal ini akan mendukung ekspansi bisnis Bank ke depan, yaitu pengembangan segmen UMKM dan masuk ke segmen konsumer.
Increase in Capital In July 2015, KEB Hana Bank added Rp 1.3 trillion in paid up capital so that the total paid up capital was Rp 2.4 trillion. This decision further affirmed the commitment of the management and the shareholders to support the growth of the Bank. Their commitment has been realized by the ability of KEB Hana Bank to improve its performance in the last few years, and to ensure sustainability of the business. This strategy of increasing the capital will support the Bank’s business expansion, by means of developing the SME segment and entering the consumer segments.
Penerapan Good Corporate Governance Bank KEB Hana selalu memiliki keyakinan yang kuat dalam penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), sebagaimana ditetapkan oleh regulator. Dan, semua pencapaian Bank selama ini adalah hasil dari penerapan GCG sebagai dasar operasional Bank. Oleh sebab itu, Bank selalu melakukan pengawasan yang aktif dan memastikan bahwa kegiatan-kegiatan Bank dijalankan sesuai dengan prinsipprinsip kehati-hatian dalam memberikan layanan perbankan. Selain itu, Bank senantiasa memenuhi segala peraturan dan ketentuan yang belaku di bidang perbankan.
Good Corporate Governance Implementation KEB Hana Bank adheres to implementing strict principles of Good Corporate Governance (GCG) based on the statutory requirements set by the regulator. Any achievement attained by the Bank is a result of an outstanding implementation of GCG as the basis of the Bank’s operations. Hence, the Bank actively monitors and ensures that the Bank’s activities are executed in alignment with the principles of prudent banking services. In addition, the Bank strives to always comply with the prevailing rules and regulations applicable in the banking industry.
Kinerja Komite di bawah Dewan Direksi Pada tahun 2015, delapan komite yang bekerja di bawah pengawasan Dewan Direksi telah melaksanakan fungsinya sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Semua komite bekerjasama dengan tujuan untuk memberikan masukan dan dukungan dalam rangka pencapaian kinerja bisnis, dan untuk memperhatikan semua resiko inherent yang terdapat dalam bisnis. Komite-komite yang mengawasi kegiatan Bank adalah Komite-komite Anti Fraud, Manajemen Resiko, IT, Asset & Liability, Pinjaman, Kebijakan Kredit, Pengembangan Produk, dan Channel.
Board of Directors Performance Throughout 2015, the eight committees that report to the Board of Directors have satisfactorily performed their functions in accordance with their respective duties and responsibilities. The commitees have collaborated with the aim of providing support in achieving business performance, while also taking into account all the risks inherent within the business. The committees that oversee the Bank’s operations are Anti Fraud, Risk Management, IT, Asset & Liability, Loan, Credit Policy, Product Development, and Channel.
Adapun susunan Direksi per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: = Lee Jae Hak, Direktur Utama
Members of the Board of Directors as of December 31, 2015 are as follows: = Lee Jae Hak, President Director
21
22
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Lee Hwa Soo, Direktur Keuangan Liem Konstantinus, Direktur Bisnis = Sugiarto Kurniawan Chandra, Direktur Kredit = Efdinal Alamsyah, Direktur Kepatuhan
= =
Lee Hwa Soo, Finance Director Liem Konstantinus, Business Director Sugiarto Kurniawan Chandra, Credit Director Efdinal Alamsyah, Compliance Director
=
=
=
=
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kami bangga melihat dengan komitmen dan partisipasi aktif Bank KEB Hana dalam berbagai kegiatan sosial melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR). Program CSR Bank KEB Hana difokuskan kepada bidang peningkatan pengetahuan masyarakat, memajukan UMKM, serta memberi bantuan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Corporate Social Responsibility We are proud of KEB Hana Bank’s commitment and active participation in various social activities through its Corporate Social Responsibility programs. The Bank’s CSR programs focus on improving the level of knowledge in communities, advancing Small to Medium Enterprises, and abetting underprivileged communities, especially those located near our area of operations.
Sebagai bagian dari masyarakat, semua individu yang bergabung di dalam Bank KEB Hana menyadari pentingnya kepedulian terhadap masyarakat di lingkungan dimana Bank KEB Hana beroperasi. Kepedulian yang diterjemahkan dalam bentuk aksi sosial ini memberikan nilai tambah dan peran positif bagi peningkatan kualitas lingkungan dan sosial secara berkesinambungan.
As part of the community at large, everyone at KEB Hana Bank realizes the importance of having awareness of the condition of those living in the surrounding areas where the Bank and its branches operate. This awareness, which has then manifested in the form of social actions, has consistently provided added value and positive points to the quality of the community and the social condition.
Prospek Usaha tahun 2016 Terlepas dari tantangan-tantangan makroekonomi yang dihadapi Indonesia, industri perbankan masih menawarkan prospek yang menjanjikan pada tahun mendatang, terutama menilik indikator perekonomian yang cenderung membaik di akhir kuartal keempat tahun 2015. Bank KEB Hana akan terus memberikan dukungan kepada industri sejalan dengan perkembangan Bank. caranya adalah menyediakan layanan jasa perbankan yang unggul serta produk yang inovatif yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah, dan selaras dengan visi dan misi dari Bank. Produk-produk Bank akan ditingkatkan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah saat ini dalam menjalankan transaksi dan melakukan investasi.
2016 Business Prospect Notwithstanding Indonesia’s macroeconomic challenges, the banking industry still offers good prospects in the year ahead, especially if we reflect on the economic indicators showing a positive tendency at the close of the fourth quarter of 2015. Correspondingly, KEB Hana Bank will continue supporting the industry by providing improved and superior services, as well as innovative products with the aim of delivering added value to customers in line with the Bank’s vision and mission. To achieve the most favorable outcome of what the Bank has targeted, KEB Hana Bank will always enhance the quality of its existing products to meet the current needs of the customers in performing banking transactions and investing in various instruments.
Seiring dengan pengembangan fokus Bank pada segmen bisnis konsumer, Bank KEB Hana telah menyiapkan serangkaian layanan serta fasilitas baru bagi para nasabah affluent, yaitu dalam bentuk produk Priority Banking. Pada awal tahun 2016, kami telah meluncurkan Hana Lounge yang canggih, yang mengintegrasikan konsep pelayanan perbankan dengan coffee shop, sebagai cerminan gaya hidup masa kini masyarakat modern. Kami juga akan menerbitkan Co-Branded Credit Card, sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah nasabah maupun portofolio kredit. Lebih jauh lagi, Bank akan berkolaborasi dengan beberapa lembaga keuangan untuk penerbitan produk-produk bisnis konsumer yang baru, seperti Bancassurance dan produk reksadana.
As the Bank expands its focus to develop the consumer business segment, KEB Hana Bank has prepared new series of services and facilities to better serve the affluent segment. This includes the launch of a Priority Banking facility. In early 2016, we will launch the sophisticated Hana Lounge, which integrates the concept of a banking facility with a coffee shop, reflecting the current lifestyle of today’s modern society. We will also launch the Co-Branded Credit Card, as a strategy to increase our customer base as well as our credit portfolio. The Bank will also engage in collaboration with several financial institutions for the launch of new consumer business products, such as Bancassurance and mutual funds.
Untuk mendukung perkembangan jumlah nasabah, Bank akan terus melakukan ekspansi pemasaran ke lebih banyak kota-kota utama dengan membuka cabang-cabang baru. Sebagai tambahan, Bank akan meningkatkan fitur pada mobile banking dan mengembangkan strategi pemasarannya untuk meningkatkan tingkat kepuasan nasabah dalam penggunaan layanan jasa dan produk Bank.
To support the growth of the customer base, the Bank will continue to expand its marketing coverage throughout the country’s major cities by establishing new branches. In addition, the Bank will enhance the mobile banking features and marketing strategy to increase the customer’s satisfaction in making the most of the Bank’s services and products.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
Bank KEB Hana secara aktif terus mempersiapkan diri dan terlibat dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), terutama dalam menghadapi liberalisasi pasar keuangan. Negara-negara anggota harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan perbankan lokal dan hal ini menuntut peningkatan kompetensi agar Indonesia, misalnya, lebih siap dalam menghadapi era liberalisasi pasar keuangan.
KEB Hana Bank has actively prepared and has engaged itself in the ASEAN Economic Community (AEC), especially in anticipating the liberalization of the financial markets. Participant countries are required to adapt to local banking environment, and this means there must be competency improvements so that Indonesia, in this case, is ready to face the era of financial market liberalization.
Hasil dari terciptanya integrasi ekonomi di dalam bingkai kesepakatan MEA akan memberikan peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk meluaskan usahanya ke negaranegara anggota ASEAN lainnya. Hal ini akan memicu sektor perbankan untuk memberikan layanan keuangan yang lebih unggul, dan hal ini akan menjadi dasar bagi industri ini untuk terus tumbuh.
The result of the economic integration formed within AEC framework will provide huge opportunities for the Indonesians to expand into other ASEAN member countries. This will challenge the banking sector to provide excellence financial services, which will allow the industry to grow further.
Agar dapat memanfaatkan peluang-peluang yang hadir dengan diberlakukannya kesepakatan MEA, Bank KEB Hana harus selalu inovatif, kreatif dan senantiasa melakukan perbaikan atas kualitas SDM. Jika kita bisa menyiapkan semua yang dibutuhkan, Bank akan siap untuk bersaing di dalam konteks MEA.
To make the most of the opportunities the AEC has to offer, KEB Hana Bank must remain innovative, creative, and continually improve the quality of its human capital. If we can prepare and provide the necessary tools, the Bank will be ready for competition in the context of the AEC.
Apresiasi Akhir kata, atas nama Dewan Direksi, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, nasabah, karyawan serta pemangku kepentingan lainnya atas kepecayaan dan dukungan yang telah diberikan kepada kami untuk mengelola dan mengembangkan bisnis Bank. Kami tetap berkomitmen dan memiliki motivasi tinggi untuk terus membesarkan usaha Bank KEB Hana sambil melaju menuju masa depan, serta terus memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan kami.
Appreciation To close, on behalf of the Board of Directors, allow me to extend my highest appreciation to our shareholders, customers, employees and other stakeholders for the trust and support given to us in managing and developing our business. We will remain committed and motivated in growing the business as we head into the future and deliver added value to all our stakeholders.
Atas nama Direksi, On Behalf of the Board of Directors,
Lee Jae Hak
Direktur Utama President Director
23
24
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Laporan Manajemen
Profil Perusahaan Company Profile
26 Sekilas Perusahaan Company in Brief
34 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
27 Identitas Perusahaan Corporate Identity
36 Struktur Organisasi Organization Structure 38 Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Professions and Institutions
28 Jejak Langkah Milestones 29 Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition 30 Peristiwa Penting 2015 Significant Events in 2015
38
Wilayah Operasional Area of Operations
40 Produk dan Layanan Product and Services 33 Visi, Misi, & Nilai Inti Perusahaan Vision, Mission, & Core Values
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Management Report
Bank KEB Hana mewujudkan semangat kewirausahaan dengan upaya memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. KEB Hana Bank conveys its enterpreneurialship by providing the best service to the customers.
25
26
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Sekilas Perusahaan Company in Brief
PT Bank KEB Hana Indonesia (selanjutnya disebut Bank KEB Hana atau Bank) didirikan dengan nama PT Bank Pasar Pagi Madju berdasarkan Akta Notaris No.25 tanggal 27 April 1971 dan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Y.A.5/189/25 tanggal 25 Mei 1974. Sejak mengubah statusnya menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Bintang Manunggal pada 30 November 1989 dan melalui Perubahan Izin Usaha menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Hana pada 18 Maret 2008, Bank terus bertransformasi dan mengalami beberapa perubahan Anggaran Dasar. Hingga pada 13 Desember 2007 Hana Financial Group (HFG), salah satu perusahaan financial terbesar dan terkemuka di Korea Selatan membeli saham Bank dan menjadi pemegang saham utama.
PT Bank KEB Hana Indonesia (hereinafter referred to KEB Hana Bank or the Bank) was established under the name of PT Bank Pasar Pagi Madju based on Notarial Deed No.25 dated April 27, 1971 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in the decree No. Y.A.5/189/25 dated May 25, 1974. Since changing the status and became a Commercial Bank under the name of PT Bank Bintang Manunggal on November 30, 1989 and through the License Change into the Name of PT Bank Hana on March 18, 2008, the Bank continued to transform and experience several amendments. Until December 13, 2007 Hana Financial Group (HFG), one of the largest and leading financial company in South Korea bought shares of the Bank and became the major shareholder.
Sebagai salah satu organisasi keuangan terbesar di Korea Selatan, KEB Hana Bank didukung dan bersinergi penuh dengan Hana Financial Group. Pada tahun 2014, Bank KEB Hana menempati peringkat 84 sebagai Top Global Finance yang memiliki 24 jaringan di luar negeri menurut majalah The Banker. Saat ini, Bank KEB Hana tetap berfokus kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan segmen perorangan serta berusaha untuk menjadi salah satu diantara 20 bank terbesar di Indonesia pada tahun 2020.
As one of the largest financial organizations in South Korea, KEB Hana Bank is supported and in full synergy with Hana Financial Group. In 2014, the Bank was ranked 84th as Top Global Finance encompassing 24 overseas network by The Banker Magazine. Today, the Bank remains focused on SME and Consumer segment, aiming to become one of top 20 banks in Indonesia by 2020.
Dengan bantuan orang-orang terbaiknya, Bank KEB Hana menawarkan berbagai jenis produk dan layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya. Mengingat jangkauan dan standar layanan yang mendunia, Bank KEB Hana berjanji untuk menjadi mitra finansial yang setia bagi nasabahnya.
With the presence of its best people, KEB Hana Bank provides an array of products and services designed to meet various customer needs. Given its global reach and global standard of service, KEB Hana Bank promises its customers to be their True Hearted Financial Partner.
Logo perusahaan Bank KEB Hana juga mencerminkan kasih dan perhatian kepada nasabahnya. Bentuk huruf “h” dalam abjad bahasa Korea melambangkan Hana, yang berarti menyambut nasabahnya dengan hangat. Hal ini mewujudkan semangat kewirausahaan Bank dan upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya.
KEB Hana Bank’s corporate logo also reflects the Bank’s love and care for customers. The shape of “h” in the Korean alphabet means Hana’s sign of welcoming customers warm heartedly. It embodies the Bank’s entrepreneurial spirit and effort to provide the best service to the customers.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
Identitas Perusahaan Corporate Identity
Nama Name
PT Bank KEB Hana Indonesia
Tanggal Pendirian Date of Establishment
27 April 1971 April 27, 1971
Bidang Usaha Business Line
Perbankan dan jasa keuangan lainnya Banking and other financial services
Kegiatan Usaha Utama sesuai Anggaran Dasar Terakhir Main Business in accordance with the Articles of Association
Perbankan dan jasa keuangan lainnya Banking and other financial services
Akta Pendirian Establishement Deed
Akta Notaris No. 25 tanggal 27 April 1971 dibuat dihadapan Andjar Djarkasih, pengganti dari Soedjono, Notaris di Jakarta. Notarial Deed No.25 dated April 27, 1971 made before Andjar Djakarsih, substitute of Soedjono, Notary in Jakarta.
Dasar Hukum Legal Basis
•
•
•
•
•
•
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1306/ KMK.01306/1989 tanggal 30 November 1989 tentang Pemberian Izin Usaha Peningkatan Status PT Bank Pasar Pagi Maju menjadi Bank Umum dengan Nama PT Bank Bintang Manunggal. Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 10/20/Kep.GBI/2008 tanggal 18 Maret 2008 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Bintang Manunggal menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank Hana. Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 13/KDK.03/2014 tanggal 27 Juni 2014 tentang Penetapan Penggunaan Izin Usaha Atas Nama PT Bank Hana menjadi Izin Usaha Atas Nama PT Bank KEB Hana Indonesia Decree of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 1306/ KMK.01306/1989 dated November 30, 1989 regarding Granting the Business License to Change the status of PT Bank Pasar Pagi Madju into Commercial Bank named PT Bank Bintang Manunggal. Decree of Governor of Bank Indonesia No. 10/20/Kep.GBI/2008 dated March 18, 2008 regarding the Change in Business License on the Name of PT Bank Bintang Manunggal into Business License on the Name of PT Bank Hana. Decision of the Board of Commissioners of Financial Services Authority No. 13 / KDK.03 / 2014 dated June 27, 2014 regarding the Stipulation on the use of Permit on Behalf PT Bank Hana to become Permit on Behalf PT Bank KEB Hana Indonesia
Kepemilikan Ownership
KEB Hana Bank, Korea : 88,07% International Finance Cooperation : 9,99% Bambang Setijo : 1,01% PT Bank KEB Hana Indonesia : 0,93%
Modal Dasar Authorized Capital
Rp 4.600.000.000.000 (empat triliun enam ratus miliar Rupiah) Rp 4,600,000,000,000 (four trillion six hundred billion Rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Paid Capital
Rp 2.450.000.000.000 (dua triliun empat ratus lima puluh miliar Rupiah) Rp 2,450,000,000,000 (two trillion four hundred and fifty billion Rupiah)
Kantor Pusat Head Office
Wisma Mulia Lantai 52 Jln. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta Selatan - 12710 Telp. : +6221 5220222, 5220223 E-mail :
[email protected] Fax. : +6221 5220133 Website : www.kebhanabank.co.id
27
28
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Jejak Langkah Milestones
2007-2008 • • • • • • • • • •
Mengakuisisi PT Bank Bintang Manunggal dan menggabungkannya sebagai sebuah bank komersial dengan nama PT Bank Hana. PT Bank Hana menambah modal disetor (dari Rp34.000.000.000 menjadi Rp150.000.000.000) pada tahun 2007. Di tahun 2008 modal disetor kembali mengalami peningkatan hingga Rp300.000.000.000. PT Bank Hana memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank devisa. Bank Hana membuka 12 cabang baru dan memulai layanan ATM. Acquired PT Bank Bintang Manunggal and merged it to form a commercial bank with the name of PT Bank Hana. PT Bank Hana increased its paid up capital, from Rp34,000,000,000 to Rp150,000,000,000, in 2007. In 2008, paid up capital was further increased to reach Rp300,000,000,000. PT Bank Hana secured a permit to operate as a foreign exchange bank Hana Bank opened 12 new offices and started offering ATM services.
2009-2010 • • • •
• •
• • • • • •
Bank Hana mencatatkan profit laba bersih dalam 22 bulan sejak awal dimulainya kegiatan usaha. Perseroan terus meningkatkan modal disetor hingga mencapai Rp 500.000.000.000. Bank Hana menerima pinjaman dari International Finance Corporation (IFC), yang merupakan bagian dari World Bank Group. Perseroan merenovasi IT system dengan menggunakan aplikasi core banking HOBIS, sebuah langkah penting untuk menunjang perkembangan Bank Hana. Bank Hana meresmikan tiga kantor cabang baru, sehingga dari 17 kantor cabang, total kantor cabang saat itu menjadi 20 cabang. Perseroan menetapkan target untuk mengembangkan aset menjadi Rp3.000.000.000.000, dan pinjaman menjadi Rp 1.500.000.000.000 sehingga bisa mencapai laba bersih sebesar Rp 24.000.000.000. Hana Bank yielded a net profit 22 months since the commencement of the business. The Company continued to increase the Bank’s paid up capital so that it reached Rp 500,000,000,000. Hana Bank secured a loan from International Finance Corporation (IFC), a part of World Bank Group. The Company overhauled its IT system, using HOBIS core banking applications to support the growth of Hana Bank. Hana Bank officiated the operations of three new offices, making the total branch offices of 20 offices, from the preciously 17 branch offices. The Company set the target of asset growth of Rp3,000,000,000,000, and loan growth of Rp1,500,000,000,000, making the net profit stand at Rp 24,000,000,000.
2011-2012 • • • • •
•
• • • • • •
Bank Hana mencatatkan kenaikan modal disetor menjadi Rp1.000.000.000.000 dari sebelumnya Rp 500.000.000.000. Bank Hana bergabung dengan jaringan PRIMA atau BCA Debit Network sesuai dengan Nota Kesapahaman dengan BCA. Perseroan memindahkan Kantor Pusat ke Wisma Mulia Lantai 52, Jalan Jend. Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710. Bank Hana mendapatkan penghargaan sebagai “Bank Terbaik 2011 untuk Kategori Aset Rp1-10 triliun”. Dengan jumlah aset Bank tercatat senilai Rp5 triliun, Bank Hana mendapatkan penghargaan dari Majalah Business Review dalam kategori aset Rp1-10 triliun. Perseroan membuka cabang ke-30 seiring dengan 6 tahun beroperasinya Bank Hana di Indonesia. Hana Bank recorded an increase in paid up capital from Rp500,000,000,000 to Rp1,000,000,000,000. The Bank joined the PRIMA/BCA Debit Network following the signing of MoU with BCA. The Company moved the Bank’s Head Office to Wisma Mulia, 52nd floor, Jend. Gatot Subroto No. 42, South Jakarta 12710. Hana Bank took home the award “The Best Bank in 2011 for the category Banks with asset of Rp1-10 trillion”. With assets worth Rp5 trillion, KEB Hana Bank an award from Business Review Magazine, in Rp1-10 trillion assets category. The Company opened the Bank’s 30th branch office, which coincided with the sixth year Hana Bank operating in the country.
2013-2014 •
•
• • •
•
RUPS Luar Biasa yang diadakan Bank Hana menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut: o Menyetujui penggabungan (merger) PT Bank KEB Indonesia kedalam PT Bank Hana. o Menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Hana menjadi PT Bank KEB Hana yang kemudian diubah menjadi PT Bank KEB Hana Indonesia Perseroan meluncurkan Web Portal Internal (Intranet) System untuk internal Bank, Internet Banking dan Mobile Banking untuk nasabah individual, Internet Banking untuk nasabah korporasi dengan nama Hana CBS, dan Private Banking dengan nama Hana Gold Club, khusus untuk nasabah Korea. Bank Hana mencatatkan nilai aset sebesar Rp8.600.000.000.000. Jumlah cabang bertambah menjadi 36 cabang. Mendapatkan penghargaan dari InfoBank sebagai Bank yang berpredikat “Sangat Bagus” atas kinerja keuangan tahun 2012. The Extraordinary General Meeting of Shareholders was held and concluded with several vital decisions: o Approval of merger of PT Bank KEB Indonesia into PT Bank Hana. o Approval of the name change of PT Bank Hana to PT Bank KEB Hana that subsequently changed to PT Bank KEB Hana Indonesia
•
• • •
The Company launched Web Portal Internal (Intranet) System for the Bank’s internal use, Internet Banking and Mobile Banking for individual customers, Internet Banking under the name of Hana CBS for corporate customers, and Private Banking service under the name of Hana Gold Club for Korean customers. The Bank recorded an asset value of Rp8,600,000,000,000. The branches have now reached 36 units. Infobank magazine awarded the Bank with the predicate “Very Good” for its 2012 financial performance.
2015 •
• • • • •
•
•
• •
• • • •
RUPS Tahunan menghasilkan beberapa keputusan antara lain: o Mengangkat Ibu Betty J. Parinussa sebagai Komisaris Independen Perseroan yang baru. o Menyetujui penambahan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp 1.150.000.000.000 menjadi Rp 2.450.000.000.000 Bank KEB Hana menambah jaringan kantor cabangnya menjadi 47. Bank meluncurkan fasilitas ATM keliling, layanan EDC, KPR Mantap, Bill Payment, dan produk Bancassurance. Bank meresmikan training center yang diberi nama Mini Banking. Bank KEB Hana meraih tiga penghargaan STP (BCA, HSBC, dan Citibank). Bank meraih tiga penghargaan dalam Anugerah Perbankan Indonesia 2015 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review. Bank KEB Hana dan Hana Capital, bekerjasama dengan PT Sinarmas Multiartha, meresmikan perusahaan pembiayaan bersama dengan nama PT Sinarmas Hana Finance. The Annual General Meeting of Shareholders generated several decisions, among others: o Approval of the appointment of Ms. Betty J. Parinussa as the Company’s new Independent Commissioner. o Approval of additional issued capital and paid up capital from Rp1,150,000,000 to Rp2,450,000,000. KEB Hana Bank opened more offices, making the total number of branch offices to 47. The Bank launched Mobile ATM facility; EDC, KPR Mantap mortgage service, and Bill Payment services; and, Bancassurance product. The Bank officially opened its training center dubbed Mini Banking. KEB Hana Bank won three STP Awards (BCA, HSBC, and Citibank). The Bank won three awards at Anugerah Perbankan Indonesia 2015 award ceremony organized by Economic Review magazine. KEB Hana Bank and Hana Capital, in cooperation with PT Sinarmas Multiartha, inaugurated the new jointly managed multi-finance company with the name of PT Sinarmas Hana Finance.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
No.
Pemegang Saham Shareholders
1.
KEB Hana Bank, Korea
2.
International Finance Corporation
3.
Bambang Setijo
4.
PT Bank KEB Hana Indonesia
Jumlah Nominal (RIBUAN Rupiah) Nominal Amount (THOUSAND Rupiah)
Lembar Saham Total Number of Shares
2.157.794.863
2.157.794.863
88,07
244.612.738
244.612.738
9,99
24.762.599
24.762.599
1,01
Jumlah
Persentase Percentage (%)
22.829.800
22.829.800
0,93
2.450.000.000
2.450.000.000
100,00
0.93%
1.01%
KEB Hana Bank, Korea
9.99%
IFC
88.07%
Bambang Setijo PT Bank KEB Hana Indonesia
Pada tahun 2015, tidak terdapat permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank KEB Hana.
Permasalahan Hukum Legal cases
Dalam Proses Penyelesaian In process
Throughout 2015, there were no legal cases encountered by Bank KEB Hana.
Jumlah Kasus Number of cases Perdata Civil
Pidana Criminal
-
-
29
30
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Peristiwa Penting 2015 Significant Events in 2015
8
Januari / January
21
Januari / January
PeluncuranProgram TRIPlus Launch of TRIPlus Program
Januari / January
Maret / March
Peresmian Cabang Bogor Padjajaran Grand Opening of Bogor Padjajaran Branch
Perkenalan program TRIPlus “Jalan-jalan ke Korea” yang merupakan kerjasama antara Bank KEB Hana dan BNI Syariah. Introducing TRIPlus program “A Trip to Korea (Jalan-jalan ke Korea)”, a collaboration between KEB Hana Bank and BNI Syariah.
14
11
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-43 Inauguration of KEB Hana Bank’s 43rd branch office.
Peresmian Cabang Medan Grand Opening of Medan Branch
17
Maret / March
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-39. Inauguration of KEB Hana Bank’s 39th branch office.
26 Januari / January Peluncuran ATM Keliling Bank KEB Hana Launch of KEB Hana Bank Mobile ATM Peluncuran ATM Keliling sebagai simbol komitmen Bank KEB Hana untuk masuk ke segmen konsumer dan untuk melayani nasabah lokal di remote area. The Launch of Mobile ATM as a symbol of KEB Hana’s commitment to entering the consumer segment and serving local customers in remote areas.
20
Januari / January
Peresmian Cabang Sadang Purwakarta Grand Opening of Sadang Purwakarta Branch Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-40. Inauguration of KEB Hana Bank’s 40th branch office.
28
Januari / January
Peresmian Cabang 18 Parc SCBD Grand Opening of 18 Parc SCBD Branch Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-41. Inauguration of KEB Hana Bank’s 41st branch office.
3
Februari / February
Peresmian Cabang Cicurug, Sukabumi Grand Opening of Cicurug, Sukabumi Branch
Peresmian Cabang Lampung Grand Opening of Lampung Branch Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-38. Inauguration of KEB Hana Bank’s 38th branch office.
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-42. Inaugurations of KEB Hana Bank’s 42nd branche office.
Peresmian Cabang Makassar Grand Opening of Makassar Branch Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-44 dan merupakan cabang ke-3 di luar Pulau Jawa Inauguration of KEB Hana Bank’s 44th, the third non-Java island branch.
14
April / April
Bekerjasama dengan Succor Invest Asset Management: Bank KEB Hana Memasuki Dunia Wealth Management Teaming up with Succor Invest Asset Management: KEB Hana Bank Enters into Wealth Management World Kerjasama pemberian solusi investasi Collaboration to provide investment solution.
15
April / April
Peluncuran Layanan EDC Launching the EDC Service Peluncuran produk EDC yang merupakan produk BII dimana Bank KEB Hana bertindak sebagai penjual dan pemproses dari penyelesaian transaksi. Launch of BII’s EDC product where KEB Hana Bank acts as selling agent and being its third party processor and settlement.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
15 - 20
April / April
29
Juni / June
Bank KEB Hana Raih Penghargaan STP dari BCA KEB Hana Bank Wins STP Award from BCA
Peluncuran Layanan Bill Payment Bank KEB Hana Launch of KEB Hana Bank Bill’s Payment Services
Bank KEB Hana mendapatkan penghargaan STP (Straight Through Processing) dari BCA untuk remittance yang sudah tidak lagi menggunakan sistem manual (komputerisasi) dengan tingkatan error yang kecil. KEB Hana Bank won STP (Straight, Through, Processing) Award from BCA for the Bank’s computerized remittance with lower margin of error.
Peluncuran layanan untuk pembayaran tagihan. Launch of bill’s payment service.
Bank KEB Hana Mendapatkan Penghargaan dari Kemenkeu-Dirjen Pajak. KEB Hana Bank Receives Award from Ministry of Finance-Directorate General of Taxation. Bank KEB Hana meraih penghargaan sebagai 30 Besar Pembayar Pajak Badan Terbesar 2014. KEB Hana Bank won an award as Top 30 Institutional Tax Payer in 2014.
24
Konferensi Pers Penambahan Modal Disetor Press Conference on Capital Injection Bank KEB Hana menambah modal disetor sebesar Rp 1.3 trillion menjadi Rp 2.4 trillion. KEB Hana Bank added 1.3 trillion in paid up capital to Rp 2.4 trillion.
15
September / September
Peresmian Kantor Kas Bank KEB Hana di Korea Center Inauguration of KEB Hana Bank Cash Office at Korea Center Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-45. Inauguration of KEB Hana Bank’s 45th branch office.
Juni / June
Bank KEB Hana Raih Penghargaan STP Award dari HSBC KEB Hana Bank Wins STP Award from HSBC Bank KEB Hana meraih jumlah STP sebesar 98.5% dari HSBC yang menunjukkan segala transaksi yang dilakukan oleh sistem Bank KEB Hana sudah 98.5% akurat dengan minim tingkat error. KEB Hana Bank received STP rating of 98.5% from HSBC which reflects all transactions carried out by KEB Hana Bank’s system is 98.5% accurate with lower margin of error.
16
September / September
Peresmian Fasilitas Mini Banking Bank KEB Hana Inauguration of KEB Hana Bank’s Mini Banking Facility Peresmian training center yang dipergunakan sebagai pusat pelatihan karyawan. Inauguration of Training center for employees.
21
September / September
Bank KEB Hana Mendukung Program K-Eduplex KEB Hana Bank Supports K-Eduplex Program Bank KEB Hana mendukung Yayasan Durano Indonesia dalam Program Korea Education Complex (K-Eduplex) melalui donasi berupa penyediaan dua unit mobil operasional selama 3 tahun. KEB Hana Bank supports Durano Indonesia Foundation in Korea Education Complex (K-Eduplex) Program by donating two units of operational vehicles for three years.
23
September / September
Peresmian Cabang Pantai Indah Kapuk Grand Opening of Pantai Indah Kapuk Branch Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-46. Inauguration of KEB Hana Bank’s 46th Branch office.
8
Oktober / October
Seminar Peraturan Pajak 2015 2015 Tax Regulation Seminar Sosialisasi Tax Regulation 2015 kepada Nasabah warga negara Korea yang memiliki aset di atas satu miliar won. Familiarization of Tax Regulation 2015 to Korean citizen customers with assets of more than 1 million won
31
32
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
3
November / Nopember
11
November / Nopember
8
Desember / December
Peluncuran Produk Kerjasama Bancassurance Bank KEB Hana dengan Hanwha Life Insurance Launch of Collaboration Product between KEB Hana Bank and Hanwha Life Insurance Peresmian kerjasama antara Bank KEB Hana dengan Hanwha Life Indonesia dalam bentuk aliansi bancassurance. Inauguration of collaboration between KEB Hana Bank and Hanwha Life Insurance in form of bancassurance alliance.
6
November / Nopember
Bank KEB Hana Mendapat Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia KEB Hana Bank Wins Anugerah Perbankan Indonesia Award Bank KEB Hana mendapatkan tiga penghargaan pada APBI 2015 yang diselenggarakan Majalah Economic Review, yaitu Finance Value Creation Added, Good Corporate Governance, dan Risk Management. KEB Hana Bank won three awards in APBI 2015 held by Economic Review Magazine, namely Finance Value Creation Added, Good Corporate Governance and Risk Management.
10
November / Nopember
Seminar Economic Outlook: Turbulent Times, but Opportunity Remains Economic Outlook Seminar: Turbulent Times, but Opportunity Remains Bank KEB Hana menyelenggarakan Seminar Economic Outlook untuk mengantisipasi kondisi dan perkembangan ekonomi dunia secara khusus di tahun 2016. KEB Hana Bank held Economic Outlook Seminar specifically to anticipate the world’s economic condition and development in 2016.
Penandatanganan Perjanjian Program OVOP OVOP Program Agreement Signing Bank KEB Hana bekerjasama dengan KOTRA dan Kementrian UKM memberikan dukungan kepada lembaga usaha kecil menengah bernama Koperasi Sumber Mertha Buana yang terletak di kabupaten Badung, Bali melalui program OVOP (One Village One Product). KEB Hana Bank collaborated with KOTRA and Cooperative and SME Ministry to provide supports for small and medium business institution, namely Koperasi Sumber Mertha Buana in Badung, Bali through OVOP (Obe Village One Product) program
17
Bank KEB Hana dan Hana Capital bekerjasama dengan PT Sinarmas Multiartha Tbk meresmikan perusahaan pembiayaan bersama dengan nama PT Sinarmas Hana Finance. KEB Hana Bank and Hana Capital collaborated with PT Sinarmas Multiartha Tbk to inaugurate a collaborative financial company under the name of PT Sinarmas Hana Finance.
16
Desember / December
Pembukaan Cabang Plaza Oleos Grand Opening of Plaza Oleos Branch
November / Nopember
Bank KEB Hana Raih Penghargaan STP Award dari Citibank KEB Hana Bank Wins STP Award from Citibank Bank KEB Hana mendapatkan penghargaan STP dari Citibank dengan memperoleh angka 97%+ untuk Tresury dan 95%+ untuk periode Komersial 2014. KEB Hana Bank won a STP award from Citibank, with STP rating of 97%+ for Treasury and 95%+ for Commercial in 2014.
27
Peresmian PT Sinarmas Hana Finance Inauguration of PT Sinarmas Hana Finance
November / Nopember
ACE Life Gandeng Bank KEB Hana dalam Peluncuran Produk ACE Golden Link dan ACE Cash Back Premium ACE Life Takes KEB Hana Bank as Partner in the Launch of ACE Golden Link and ACE Cash Back Premium Bank KEB Hana bekerjasama dengan ACE Life dalam meluncurkan produk ACE Golden Link dan ACE Cash Back Premium. KEB Hana Bank collaborated with ACE Life in the launch of ACE Golden Link and ACE Cash Back Premium products..
Peresmian kantor cabang Bank KEB Hana ke-47 yang merupakan cabang gabungan antara bisnis SME dan konsumer. Inauguration of KEB Hana Bank’s 47th branch office, a combined branch between SME and consumer.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
33
Company Profile
Visi, Misi, & Nilai Inti Perusahaan Vision, Mission, & Core Values
Visi Vision
Misi
Mission
Menjadi salah satu dari 20 bank terbesar di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun dan menjadi the Best Customer-Focused Bank di Indonesia.
Becoming the Top 20 Bank in Indonesia within five years period and the Best Customer-Focused Bank in Indonesia.
Dalam rangka mencapai visinya, Bank KEB Hana menerapkan 3 kekuatan unik dan kompetitif yang sangat penting untuk menjadi salah satu dari 20 bank terbesar di Indonesia.
In order to achieve the vision, KEB Hana Bank applies 3 unique and competitive strengths that are vital to become one of the top 20 banks in Indonesia.
Bank of
Convenience
Memberikan dan menyediakan pelayanan yang memiliki kenyamanan bagi para nasabah. To provide and improve convenience for customers.
Smart Banking Memberikan solusi perbankan yang terbaik bagi nasabah dengan berbasiskan teknologi. To give best banking solution that customer can get with the most up-to-date technology.
Bank of Speed Memberikan layanan dalam waktu sesingkat mungkin tanpa mengurangi kualitas pelayanannya. To give services within shortest time possible without compromising the services.
3D
34
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia Profil Perusahaan
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certifications
1
2
3
5
4
6
7
8
9
11
12
13
10
14
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
The Best Bank 2012 in “Corporate Social Responsibility” untuk kategori Bank Umum dengan Aset > Rp1 sampai 10 triliun dari Anugerah Perbankan Indonesia 2012. The Best Bank 2012 in “Financial Aspect” untuk kategori Bank Umum dengan Aset > Rp1 sampai 10 triliun dari Anugerah Perbankan Indonesia 2012. Predikat “Sangat Baik” untuk Kinerja Keuangan tahun 2012 dari majalah Infobank. Predikat “Sangat Baik” untuk Kinerja Keuangan tahun 2013 dari majalah Infobank. The 2014 Elite Quality Recognition Award for Outstanding Achievement of Best-in Class MT103 STP Rate 99.71% and MT 202 STP Rate 99.78% dari JP Morgan. National Long-Term Rating of “AAA”(idn) and a National Short-Term Rating of “F1+”(idn) dari Fitch Ratings. The Best Foreign Exchange Bank dalam ajang Bisnis Indonesia Award 2014 dari Bisnis Indonesia. Meraih penghargaan sebagai Wajib Pajak Terdaftar pada KPP Madya Jakarta Barat dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Wilayah DJP Jakarta Barat. US Dollar Clearing – STP Excellence Award 2014 dari HSBC. 2014 USD Direct Settlement – STP Excellence Award dari BCA. Citi’s Performance Excellence Award for Outstanding Achievement in Straight Through Processing. Peringkat pertama dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015 untuk kategori Good Corporate Governance BUKU II untuk Aset Rp 10 sampai 25 triliun dari Economic Review. Peringkat pertama dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015 untuk kategori Finance (Value Creation) BUKU II untuk Aset Rp 10 sampai 25 triliun dari Economic Review. Peringkat kedua dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2015 untuk kategori Risk Management BUKU II untuk Aset Rp 10 sampai 25 triliun dari Economic Review.
The Best Bank 2012 in “Corporate Social Responsibility” for Commercial Bank with Assets >Rp 1-10T from Anugerah Perbankan Indonesia 2012. The Best Bank 2012 in “Financial Aspect” for Commercial bank with Assets >Rp 1-10T from Anugerah Perbankan Indonesia 2012. Predicated Bank as “Very Good” for the Bank’s Financial Performance 2012 from Infobank. Predicated as “Very Good” for the Bank’s Financial Performance 2013 from Infobank. 2014 Elite Quality Recognition Award from JP Morgan for Outstanding Achievement of Best-in-Class MT103 STP Rate 99.71% and MT 202 STP Rate 99.78%. National Long-Term Rating of “AAA”(idn) and a National ShortTerm Rating of “F1+”(idn) from Fitch Ratings. The Best Foreign Exchange Bank from Bisnis Indonesia Award 2014 held by Bisnis Indonesia. Winning an award for Registered Tax Payer at KPP Madya West Jakarta from Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Directorate General of Taxation, West Jakarta Regional Office.
US Dollar Clearing – STP Excellence Award 2014 from HSBC. 2014 USD Direct Settlement – STP Excellence Award from BCA. Citi’s Performance Excellence Award for Achievement in Straight Through Processing.
Outstanding
First place in Anugerah Perbankan Indonesia 2015 event for category of Good Corporate Governance BUKU II for Assets totaled between Rp 10 and 25 trillion from Economic Review. First place in Anugerah Perbankan Indonesia 2015 event for category of Finance (Value Creation) BUKU II for Assets totaled between Rp 10 and 25 trillion from Economic Review. Second place in Anugerah Perbankan Indonesia 2015 event for category of Risk Management BUKU II for Assets totaled between Rp 10 and 25 trillion from Economic Review.
35
36
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia Profil Perusahaan
Struktur Organisasi Organization Structure
Satuan Kerja Anti Fraud Risk Management Committee IT Committee ALCO Loan Committee Credit Policy Committee Product Development Commitee Channel Commitee
Marketing Planning Department Corporate Communication Department
Consumer Business & Operation Director
Business Director Global Marketing Division 1 Global Marketing Division 2 Global Marketing Division 3
Operating Division
Global Marketing Division 4
SME Business Support Unit
Remittance Department
Corporate Banking Department
Int’l Banking Division
Funding Institution Department
Funding & Wealth Management Businesss Division
Commercial Banking Division
SME Business 1 Division
SME Business
SME Business 2 Division
Remote SME Branches
Consumer Asset Business Division
Secured Loan Product & Allance Department Unsecured Loan Product Department
Settlement Department
Global Marketing Division 5
Corporate Banking Division
Branch Operation Support Department
Marketing Planning Division
Private Banking Division
Business Strategic & Enablement Division
Trade Finance Department
Service Quality Department
Customer Credit Approval Department
Financial Instituation Department
Mortgage Sales Department
Funding Product Management Department Mutual Fund & Bond Product Management Department
Strategic Marketing & Segmentation Department
Network & Distibution Division
Bancassurance Product Management Department
Consumer Acquisition Department
Prioty Banking Department Consumer Branches
Retail B2B Division
Retail B2B Department
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
GMOS Risk Monitoring Committee Board of Commissioners
Remuneration & Nomination Committee
Audit Committee
President Director
Internal Audit Department
Corporate Planning Division
Finance Director
Finance Planning Division
Corporate Planning Department Corporate Secretary Department
Credit Director
Tax & Expense Control Department
Credit Review Division
Centrallsed Accounting Department
Legal Division
IT Planning & System Department
Credit Review Department
Compliance Director
Human Resources Division
Recruitment Department
Risk Management Department
Loan Admin Department
Compliance Department
AML Unit
Learning Development Division
Program Development Department
Loan Review Unit
Branch Expansion Division
Branch Expansion Department
IT Division IT Accounting & MIS Department
Treasury Division
General Affairs Department
Treasury Department
Strategic Alliance Department IT2 Division e-Business Department
Proces Management Department
37
38
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Professions and Institutions Notaris
Audit Merger
Akuntan Publik
Refizal, S.H., M.Hum. Jl. Cikini Raya 91 G Jakarta Pusat 10330 Tel : 3904846, 3904847, 3160934 Fax : 31925871, 3160850 Email :
[email protected]
PT Deloitte Consulting 30th Floor, The Plaza Office Tower Jl. M.H. Thamrin Kav 28-30 Jakarta 10350 Tel : +62 21 2992 3100 ext. 30300 Fax: : +62 21 2992 8022 Email:
[email protected]
Ernst Young Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Gedung Indonesia Stock Exchange Jakarta, Indonesia Tel : +62 21 52895000
Notary
Merger Audit
Public Accountant
Wilayah Operasional Area of Operations Bank KEB Hana senantiasa fokus terhadap pengembangan bisnis di Indonesia. Untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah, Bank telah memiliki 47 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Medan, dan Makassar. Dua diantara 47 cabang beroperasi sebagai cabang weekend. Selain kantor cabang, jaringan Bank KEB Hana juga terdiri dari 48 ATM OnSite, 37 ATM Off-Site, satu mobil ATM Keliling dan terhubung dengan lebih dari 137.000 ATM yang termasuk dalam jaringan PRIMA dan ATM Bersama.
NetWORK NetWORK
KEB Hana Bank continues to focus on developing business in Indonesia. To provide service and ease of access to customers, the Bank operates 47 branches in Greater Jakarta, Banten, West Java, Central Java, East Java, Lampung, Medan, and Makassar. Two of the 47 branches operate as weekend branch. In addition to branch offices, KEB Hana Bank network consists of 48 ATM On-Site, Off-Site ATM 37, one mobile ATM and connected to more than 137,000 ATMs of the PRIMA and ATM Bersama network.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
39
40
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia Profil Perusahaan
Produk dan Layanan Product and Services
FX dan Remitansi FX and Remittance
SME dan Business Banking SME and Business Banking
Penukaran Mata Uang Money Exchange
Pinjaman Rekening Koran Revolving Loan
Bisnis TKI Indonesian Migrant Worker Business
Investasi Investments
LC/SKBDN LC/SKBDN
Modal Kerja Working Capital
Retail Banking
Retail Banking
Bancassurance Bancassurance
Tabungan Berjangka Future Saving
KPR Housing Loan
KTA Unsecured Loan
KPM Car Loan
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
Layanan Services
Layanan Mobil Keliling Mobile Service / Moving Branch
Layanan Bill Payment Bill Payment Service
SMS Banking SMS Banking
Safe Deposit Box Safe Deposit Box
Pembayaran melalui EDC Payment System via EDC
Internet Banking Internet Banking
Mobile Banking Mobile Banking
41
42
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kebutuhan nasabah selalu menjadi prioritas utama Bank KEB Hana untuk memberikan layanan terbaik dan tepat sasaran. Customers’ needs always become KEB Hana Bank’s main priorities to give the best and right on target services.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
44 Tinjauan Ekonomi Makro dan Industri Management Discussion and Analysis
52
Tinjauan Pendukung Usaha Business Suport Review
52 Sumber Daya Manusia Human Resources 60 Teknologi Informasi Information Technology (IT) 62 Manajemen Risiko Risk Management 109 Tinjauan Keuangan Financial Review
43
44
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Ekonomi Makro dan Industri Management Discussion and Analysis
Tinjauan Ekonomi Makro 2015
Macroeconomic Review 2015
Tekanan yang dialami oleh Indonesia merupakan lanjutan dari rangkaian tantangan yang telah dirasakan dalam beberapa tahun terakhir. Harga komoditas utama yang menjadi andalan Indonesia, seperti minyak bumi, minyak kelapa sawit dan batubara, terus mengalami penurunan. Dan hal ini berdampak langsung pada nilai ekspor Indonesia karena besarnya kontribusi komoditas-komoditas ini. Sepanjang tahun 2015, nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 15%, cukup tajam apabila dibandingkan penurunan ekspor pada tahun 2014 yang tercatat sebesar 4%. Pelemahan harga terjadi pada hampir semua bidang ekspor utama Indonesia, dan penurunan terbesar dialami oleh sektor pertambangan sebesar 15%.
The pressure faced by Indonesia was a continuation of challenges occurring for the past few years. The prices of key commodities important to the country, such as crude oil, crude palm oil and coal, continued to decline. This had a direct impact on Indonesia’s export value because of the large contribution of these commodities. Throughout 2015, the value of Indonesian exports plummeted by 15 percent, compared the previous year that recorded a drop of 4 percent. The weakening of prices was also evident in other main Indonesian export areas, with the steepest decline being the mining sector, which lost 15 percent of its export value.
Pada tahun 2015, dunia usaha kembali dihadapkan pada berbagai tantangan bisnis yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Perekonomian dunia terus mengalami pelambatan akibat disparitas antara ekonomi negara-negara maju dan pasar di negara-negara berkembang. Secara umum, pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,10%, lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang tingkat pertumbuhannya mencapai 3,40%. Beberapa faktor utama penyebab pelemahan ini adalah penurunan harga komoditas, pelambatan ekonomi yang dialami oleh negara-negara utama, seperti Tiongkok (melemah dari 6,90% ke 6,80%), Amerika Serikat (turun dari 2,10% menjadi 1,80%), serta Inggris (dari 2,10% menjadi 1,90%), serta kekhawatiran pemodal asing yang menarik modalnya kembali untuk ditanamkan pada negara dengan resiko yang lebih rendah. Hal ini cukup memengaruhi perekonomian negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
In 2015, the business world was again confronted with various business challenges originating from the external environment and domestically. Global economies continued to experience a slowdown caused by disparities between the economies of developed countries and developing countries. In general, the world’s economic growth reached 3.1 percent, weaker than the growth in 2014 which reached 3.4 percent. Some of the key factors contributing to the slowdown were the decline in the prices of commodities, the weakened economies of major countries such as China (which declined from 6.9 to 6.8 percent), the US (from 2.1 to 1.8 percent) and the UK (from 2.1 to 1.9 percent), and outflows of foreign capital seeking safe investments in less risky countries. These factors have had an impact on the growth of developing countries, including Indonesia.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditutup pada angka 5,04%, atau hampir sama jika dibandingkan dengan 5,02% yang dicapai pada periode yang sama di tahun 2014. Pada awal tahun, ekonomi Indonesia bergerak dengan laju pertumbuhan yang agak lambat, terutama pada kuartal I dan II. Sedangkan pada paruh kedua, perekonomian mulai melakukan menunjukkan kemajuan, dan pada kuartal IV, terjadi akselerasi pertumbuhan terutama pada konsumsi domestik. Percepatan ini terutama dipicu oleh belanja pemerintah di bidang pembagunan infrastruktur, serta membaiknya posisi neraca perdagangan karena menurunnya defisit neraca perdaganan produk migas. Inflasi berada pada tingkat yang sehat dan terkendali dan mencapai angka terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni sebesar 3.35%. Pada kuartal yang sama, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga menunjukkan penguatan yang konsisten sebesar 6,27% dibandingkan kuartal III dan ditutup pada angka Rp13.785. Berbagai indikator positif ini diharapkan akan menjadi landasan yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun berikutnya.
Indonesia’s economic growth at the end of 2015 was recorded at 5.04 percent, nearly the same as the growth rate of the same reporting period in the previous year, which reached 5.02 percent. Early in the year, the economy grew at a slow pace, especially during the first and second quarter. In the second half of the year, the economy started to warm-up and by the fourth quarter the country experienced an acceleration of growth, mainly in the domestic consumption sector. This acceleration was dominated by government spending on infrastructures development and the improvement of the trade balance as a result of a decline in the trade deficit of oil and gas products. Inflation was maintained at a healthy and controlled level and reached 3.35 percent, the lowest in the past five years. In the same quarter, the Rupiah exchange rate against the US dollar also improved consistently by 6.27 percent compared to the rate in the third quarter, and closed at Rp 13,785. It is hoped that these positive indicators can form a solid basis for the future growth of the Indonesian economy in the following year.
Dalam situasi yang penuh dengan tantangan, pelaku bisnis memilih untuk melangkah dengan hati-hati. Akibatnya, terjadi pelambatan dan pengurangan belanja. Pemerintah melakukan penundaan belanja negara, begitu pula dengan sektor swasta yang menunda dan mengurangi aktivitas konsumsi. Volume impor dan ekspor sama-sama mengalami penurunan ketika pelaku bisnis memangkas produksi dan mengurangi stok bahan baku. Beberapa sektor bahkan terpaksa melakukan pengurangan pekerjanya agar dapat tetap berproduksi. Sementara itu, investasi oleh pemodal asing turut menurun, terutama untuk modal jangka pendek yang dialihkan ke pasar negara yang memiliki tingkat resiko lebih rendah.
During challenging times, business participants choose to take a conservative stance. As a result, spending is either delayed or reduced. The government delayed its spending, as did the private sector, which chose to delay and reduce consumption activities. Export and import volumes both declined when businesses slashed production and reduced their inventories. Other sectors even had to reduce their workforce as a way to continue their production. Meanwhile, investment by foreign investors decreased, mainly for short-term capital which was allocated to countries with relatively lower risk levels.
Investasi pihak asing di pasar modal mengalami penurunan, dimana sepanjang tahun 2015, nilai transaksi penjualan melebihi nilai pembelian. Diperkirakan total penjualan mencapai angka Rp 22 triliun. Indeks IHSG mengalami penurunan sebesar 12.60% pada akhir tahun dan ditutup pada angka 4.569,4. Walaupun terjadi penguatan atas nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS pada akhir 2015, secara keseluruhan, Rupiah ditutup melemah pada angka Rp13.775 dibandingkan dengan posisi Rp12.474 pada awal tahun.
Foreign investment in the stock exchange also experienced a decline in 2015, which saw sales transactions exceeded those of consumption. It is estimated that total selling volumes reached Rp 22 trillion. The JCI declined by 12.6 percent by the end of the year and closed at 4,569.4. Although the Rupiah exchange rate rebounded a little against the US Dollar at the end of 2015, in general Rupiah was closed weaker at Rp 13,775 compared to Rp 12,474 at the beginning of the year.
Tinjauan Kinerja Perbankan 2015
Banking Performance Review in 2015
Di tengah tantangan makroekonomi seperti disebutkan di atas, pertumbuhan kredit di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 10,40%, lebih rendah dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 12%. Ketahanan modal perbankan menguat, ditunjukkan dengan tingkat kecukupan modal (CAR) yang naik menjadi 21,20% dibandingkan dengan angka 19,60% pada tahun 2014 dan jauh di atas batas minimum 8%
Despite the macroeconomic headwinds experienced above, the expansion of credit in Indonesia in 2015 managed to grow by 10.4 percent, although this was still lower than the growth in the previous year, which reached 12 percent. The capital structure of banks strengthened, indicated by the Capital Adequacy Ratio (CAR) that increased to 21.2 percent compared to 19.6 percent recorded in 2014 and higher than
Demi menjaga kestabilan keuangan dan keberlangsungan ekonomi dalam negeri, Bank Indonesia bertahan dengan tingkat suku bunga acuan sebesar 7,50% sepanjang tahun 2015, setelah terlebih dahulu melakukan pemangkasan sebesar 0,25% pada bulan Februari. Giro wajib minimum (GWM) diturunkan ke angka 7,50% pada akhir tahun agar dapat memicu pergerakan perbankan yang lebih aktif. Tingkat inflasi berhasil dikendalikan ke level 3,48% pada akhir tahun, lebih baik dari tahun 2014 yang ditutup pada level 8,40%.
In an effort to control financial stability and the continuity of the domestic economy, Bank Indonesia held the benchmark interest rate at 7.5 percent throughout 2015, after having cut the rate by 0.25 percent in February. The minimum reserve rate was lowered to 7.5 percent by the end of the year to boost a more active banking environment. The inflation level was managed at 3.84 percent by the end of the year, better than the level in 2014, which was recorded at 8.4 percent.
45
46
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
yang dipersyaratkan oleh regulator. Penurunan pemberian kredit diiringi dengan peningkatan rasio kredit bermasalah (NPL) ke posisi 2,70% pada akhir tahun, naik dari posisi tahun 2014 sebesar 2,16%. Hal ini menunjukkan penurunan kualitas portofolio pinjaman. Berkaitan dengan ini, pihak perbankan mencatatkan peningkatan atas pencadangan kredit bermasalah yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap keuntungan bank.
the minimum regulatory rate of 8 percent. The decline in credit was accompanied by a rise in the ratio of Non-Performing Loans (NPL) which was recorded at 2.7 percent as of the year’s end. This was an increase from last year’s level of 2.16 percent and was a reflection of the deterioration of the quality of loan portfolios. Consequently, the banking industry recorded a higher loan loss provision rate, which resulted in a negative impact on the profitability of banks.
Seiring dengan pelemahan kinerja usaha, investasi pihak swasta dan belanja rumah tangga ikut menurun, sehingga kinerja dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) turut merasakan dampaknya. Hal ini ikut mempengaruhi rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang meningkat menjadi 90,50% dibandingkan 89,40% pada tahun sebelumnya. Keadaan ini mencerminkan kondisi likuiditas perbankan Indonesia yang kurang memadai untuk mendanai ekpansi kredit.
As businesses encountered sluggish performance, investment in the private sector declined, followed by weak domestic consumption. This impacted the accumulation of third party funds, which further affected the Loan-to-Deposit Ratio (LDR), which rose to 90.5 percent from the 89.4 percent reported in the previous year. This situation reflected a relatively weak liquidity position in relation to the funding capacity of the loan growth of the country.
Perbaikan perekonomian Indonesia diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi sektor perbankan. Pada tahun 2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit dapat mencapai 14,10%, serta DPK akan meningkat sebesar 12,70%. Pertumbuhan ini didukung oleh Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan BI Rate sebesar 0,25% masing-masing di bulan Januari dan Februari. Diperkirakan bahwa pemotongan masih dapat terjadi di tahun 2016.
A turnaround in the Indonesian economy is hoped to bring a positive impact to the banking sector. For 2016, the Financial Services Authority (OJK) estimates that the credit growth rate can reach 14.1 percent, with third party funds rising by 12.7 percent. This growth is supported by Bank Indonesia, evidenced by cuts of the benchmark interest rate by 0.25 percent respectively in January and February. It is predicted that there will be further cuts in 2016.
Prospek Usaha tahun 2016
Business Prospects in 2016
Penguatan pertumbuhan yang terjadi pada kuartal IV diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk memacu pertumbuhan ekonomi di tahun 2016. Hal ini diharapkan akan menciptakan peluang untuk peningkatan atas kebutuhan pembiayaan.
The strong economic growth momentum experienced in the fourth quarter is hoped to provide a solid foundation for growth in 2016. This is followed by an expectation of the creation of new opportunities that will spur the demand for financing.
Di lain pihak, sektor keuangan dalam negeri akan menghadapi beberapa risiko, antara lain, kondisi eksternal yang belum stabil, nilai tukar Rupiah yang akan terus mengalami tekanan, serta risiko peningkatan kasus gagal bayar yang harus dihadapi industri perbankan.
Meanwhile, the domestic financial sector will continue to face risks, some of which are unstable external environment, further pressures on the Rupiah, and the risk faced by banks of the rise of defaults.
Ekonomi global masih akan dihadapkan pada pelambatan dunia usaha, dan pelemahan yang dialami oleh negara-negara maju akan memengaruhi negara-negara berkembang. Pada akhirnya, pemulihan kondisi ekonomi global pun akan tertahan. Bank Dunia memperkirakan bahwa perekonomian dunia pada tahun 2016 akan tumbuh sebesar 2,90%, lebih rendah dari perkiraan awal sebesar 3,30%, namun lebih baik dari pertumbuhan pada tahun 2015 yang ditutup pada angka 2,40%. Untuk Indonesia, pertumbuhan diperkirakan akan berada pada kisaran 5,205,60%. Beberapa faktor eksternal yang akan diwaspadai oleh Bank Indonesia adalah kenaikan fund rate oleh Bank Sentral di AS, risiko ekonomi yang melemah di negara-negara utama, seperti AS, Tiongkok, Jepang dan kawasan Eropa, serta harga komoditas dunia yang masih cenderung melemah.
The global economy will continue to face a weakened business environment. The slowdown in developed countries will impact the growth in developing countries. This will result in a delay in the recovery of global economies. The World Bank forecasts that the global economy in 2016 will grow by 2.9 percent, lower than the initial estimate of 3.3 percent, but higher that the 2.4 percent growth rate of 2015. For Indonesia, the growth is estimated to reach a range of 5.2 to 5.6 percent. Several external factors will be the concern of Bank Indonesia, including the US Fed Fund rate increase, the risk of weakened economic growth in major countries, such as the US, China, Japan and those in Europe, as well as the prices of global commodities, which continue to show a declining trend.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Usaha Business Review Tinjauan Kinerja Operasional
Kendati dilatarbelakangi oleh kondisi perekonomian yang kurang mendukung pada tahun 2015, Bank KEB Hana tetap mampu menunjukkan kinerja finansial membanggakan di seluruh lini bisnis. Dari pencapaian finansial tahun 2015 dapat dikatakan bahwa Bank KEB Hana telah memiliki kualitas aset yang baik dan masuk ke dalam kategori Bank Sehat.
Operational Performance Overview
Despite the challenges of an economic downturn in 2015, KEB Hana Bank still managed to perform exceptionally well financially in all of its business lines. Based on the overall financial achievement of KEB Hana Bank in 2015, the Bank can be said to possess quality assets, and it can be categorized as a Healthy Bank.
Pinjaman
Lending
Perbankan Konsumer Pembiayaan Perbankan Konsumer Bank KEB Hana secara aktif fokus pada pengembangan usaha konsumer dan membidik pangsa pasar nasabah mapan atau affluent dengan menawarkan layanan private banking berkualitas serta beragam layanan berkualitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah. Produk kami yang inovatif selalu menghasilkan layanan yang memuaskan bagi nasabah termasuk produk Kredit Tanpa Agunan dan Hana Ready Cash.
Consumer Banking KEB Hana Bank Consumer Finance actively focuses on expanding its consumer business and targeting the more affluent customers by providing them with high quality private banking services, as well as offering various quality services to meet the different needs of clients. Our innovative products have always provided satisfactory services to our clients with products such as Unsecured Loans and Hana Ready Cash.
Perbankan Komersial Selain aktif dalam memberikan jasa finansial kepada nasabah individu, Bank KEB Hana juga memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mendukung segmen komersial melalui berbagai macam produk perbankannya. Pembiayaan komersial Bank KEB Hana dibagi menjadi dua, yaitu korporasi dan ritel. Pembiayaan korporat mendukung kegiatan transaksi nasabah korporasi seperti perusahaan-perusahaan swasta nasional dan multinasional yang berskala besar, dan perusahaan yang berpotensial lainnya. • Pinjaman Modal Kerja • Pinjaman Investasi • Surat Kredit Berdokumen • Jaminan Bank
Commercial Banking Besides being active in providing financial services to individuals, KEB Hana Bank also possesses the knowledge and capability to support commercial segments with its wide range of products. KEB Hana Bank’s commercial financing is divided into corporate and retail sectors. The corporate financing supports corporate customer’s transaction activities, such as with private national companies and large scale multinationals, and with other potential corporations.
Selama tahun 2015, Bank KEB Hana menyalurkan pinjaman sebesar Rp 21,07 triliun atau naik sebesar 40,45% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 15 triliun dari nasabah individu maupun korporasi.
Throughout 2015, KEB Hana Bank has disbursed loans amounting to Rp 21.07 trillion, an increase of 40.45 percent from 2014 which amounted to Rp 15 trillion for individual and corporate customers.
Simpanan dan Deposito
Savings and Deposits
Hingga akhir tahun 2015, tercatat jumlah dana pihak ketiga mencapai Rp14,8 triliun atau naik sebesar 23.93% dibanding pada tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 11,9 triliun. Hal ini tercapai melalui penawaran berbagai produk seperti: Tabungan KEB Hana Tabungan KEB Hana merupakan produk simpanan yang ditawarkan kepada nasabah dengan syarat dan ketentuan yang mudah dan bunga bersaing. Produk ini memberikan keuntungan ekstra berupa bebas biaya administrasi bulanan dan mudah diakses di seluruh Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berlogo PRIMA dan ATM Bersama.
• • • •
Working Capital Loans Investment Loans Letters of Credit (L/C) Bank Guarantees
At end of 2015, Third Party Funds reached Rp 14.8 trillion, an increase of 23.94 percent those in from 2014 which was recorded at Rp 11.9 trillion. The various products offered by KEB Hana Bank which contributed to this achievement are as follow: KEB Hana Savings KEB Hana Savings is a savings product offered to customers with simple terms and conditions and a competitive interest rate and free of monthly administration fee. Customers can easily withdraw their money from all ATMs with PRIMA and ATM Bersama logos.
47
48
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabungan Berjangka KEB Hana KEB Hana Future Saving merupakan produk tabungan berjangka untuk nasabah perorangan dan nasabah korporasi dalam kontrak jangka waktu tertentu dengan setoran yang tetap (fixed) selama jangka waktu yang telah diperjanjikan.
KEB Hana Future Savings KEB Hana Future Savings is an installment savings product within a certain time period for individual and corporate clients. This installment savings product has fixed monthly payments for an agreed period.
Tabunganku Tabunganku merupakan produk simpanan nasabah individu yang bersifat umum. Tabunganku memiliki persyaratan mudah dan bunga yang bersaing, dan produk ini didesain untuk mengedukasi masyarakat luas tentang manfaat dari menabung dan membantu meningkatkan pola hidup produktif dengan menabung di Bank.
Tabunganku Tabunganku is a savings product for the masses with simple terms and conditions, and competitive interest rate designed to educate the people about the importance of saving and help improve people’s productivity through savings product.
Rekening Giro Rekening Giro yang ditawarkan Bank KEB Hana dirancang untuk mendukung kelancaran usaha nasabah. Produk ini melayani transaksi dalam bentuk mata uang asing, termasuk Dolar Amerika Serikat.
Current Accounts KEB Hana Bank offers a banking product that support businesses in the form of current account. This product enables transactions in foreign currency, including the US Dollar.
Deposito Deposito merupakan suatu bentuk investasi yang aman dalam bentuk deposito berjangka dengan suku bunga kompetitif. Produk ini menawarkan investasi dalam bentuk mata uang asing dengan pilihan jangka waktu yang beragam dan bunga yang tinggi. Bank KEB Hana juga menyediakan fitur Automatic Roll Over yang memudahkan nasabah mengelola jangka waktu penempatan dana yang sesuai. Selain itu, Deposito juga dapat dibuka melalui layanan internet banking.
Time Deposits Deposits is a secure investment product in the form of time deposits which offers competitive interest rates. This product offers investments in foreign currency with various choices of periods and high interest rates. KEB Hana Bank also provides an Automatic Roll Over feature that will enable clients to manage the appropriate period of their funds deposit. In addition, Deposit can be opened through internet banking service.
Transaksi Nasional dan Internasional
National and International Transactions
Perbankan Elektronik
Electronic Banking
Di tahun 2015, Bank KEB Hana melanjutkan pengembangan layanan perbankan elektronik yang telah dimiliki dengan tujuan semakin memperluas tingkat pelayanan kepada nasabah. Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan memberikan solusi transaksi menyeluruh. Dan untuk mencapai tujuan ini, Bank KEB Hana telah merelokasi data center dan melakukan pembaharuan berbagai sistem untuk memastikan andalnya fasilitas internet Bank.
In 2015, KEB Hana Bank continued developing the electronic banking services with the aim of further expanding the level of services. Moreover, this effort also aims at reaching more customers and delivering a comprehensive transaction solution. To achieve this, KEB Hana Bank relocated its the data center and conducted various systems enhancements to ensure the reliability of KEB Hana Bank’s internet facilities.
Selanjutnya di tahun 2016, Bank KEB Hana akan menambah layanan perbankan elektroniknya dengan mengenalkan
Next in 2016, KEB Hana Bank will introduce a new service, namely electronic money called e-wallet, as well as electronic
Bank KEB Hana menawarkan solusi bagi usaha nasabah dengan membantu pengembangan bisnis perdagangan internasional melalui layanan transaksi internasional, ekspor-impor maupun perdagangan lokal. Bank KEB Hana menawarkan berbagai keuntungan lainnya yang memudahkan setiap proses tranksaksi, seperti transaksi internasional dalam mata uang asing, jaminan keamanan, biaya kompetitif serta kurs yang bersaing.
E-Banking merupakan layanan perbankan elektronik yang dapat diakses melalui website myhana.co.id. Bank KEB Hana juga mempunyai layanan mobile banking yang dapat diakses melalui telepon seluler. Bank KEB Hana memiliki dua layanan internet banking, yaitu My Hana yang diperuntukkan bagi nasabah individu dan Hana CBS yang diperuntukkan bagi nasabah korporasi.
KEB Hana Bank offers solutions for clients’ businesses by supporting international trading business development through international transaction services, export-imports and local trading. The Bank offers other benefits to ease each transaction, such as international transactions in foreign currency, secure guarantees and competitive fees and exchange rates.
E-Banking is an electronic banking service that can be accessed through the bank’s website at myhana.co.id. KEB Hana Bank also has a mobile banking service that can be accessed through cellular phones. The Bank has two internet banking services, namely My Hana for individual customers and Hana CBS for corporate clients.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
produk electronic money atau e-wallet, dan pembiayaan piutang elektronik. Dua produk baru ini akan semakin memperkaya portofolio produk berkualitas Bank KEB Hana yang semuanya didesain untuk kemudahan nasabah.
account receivables financing. These new product will further expand the Bank’s portfolio of quality products designed with the customers’ ease of transactions in mind .
Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Di tahun 2015, Bank KEB Hana tetap menyediakan fasilitas ATM Keliling sebagai wujud komitmen Bank untuk memasuki pasar ritel serta meningkatkan layanan kepada nasabah lokal. Pengoperasian ATM Keliling dilatarbelakangi oleh keinginan memberikan kemudahan kepada nasabah layanan payroll Bank KEB Hana yang terus meningkat. ATM Keliling beroperasi di wilayah di mana terdapat lebih dari 50 perusahaan yang bekerja sama dengan Bank KEB Hana untuk sistem payroll mereka. Perusahaan- Perusahaan, yang mayoritas merupakan perusahaan Korea ini, banyak terdapat di di Cikarang, Sukabumi, Subang, dan Purwakarta. Selanjutnya, ATM Keliling Bank KEB Hana akan memperluas jangkauan ke kota-kota lainnya.
Automatic Teller Machines (ATM) In 2015, KEB Hana Bank continued with its ATM Keliling, or mobile ATM facility. This shows the Bank’s commitment to enter the retail market as well as improving services to local customers. The operation of ATM Keliling was driven by the commitment to better serve KEB Hana Bank’s payroll customers. ATM Keliling operate in areas where more than 50 payroll companies of KEB Hana Bank, which are mostly Korean companies, are located, such as in Cikarang, Sukabumi, Subang and Purwakarta. In the future, ATM Keliling of KEB Hana Bank will expand to other cities.
Kehadiran ATM Keliling ini melengkapi jaringan pelayanan Bank, yang sejauh ini mencakup kantor cabang sebanyak 47 cabang di mana 9 kantor cabang baru dibuka pada tahun 2015, internet banking, mobile banking, dan ATM yang terkoneksi dengan lebih dari 137.000 ATM yang tergabung dalam jaringan ATM Prima & ATM Bersama. Sebagai informasi tambahan, layanan ATM keliling ini hanya dimiliki kurang dari 20 bank di Indonesia.
The presence of ATM Keliling completes the existing customer services network, which consist of 47 branch offices, of which nine new branch offices were opened in 2015, internet banking, mobile banking and ATMs connected to more than 137,000 ATMs that are part of the ATM Prima and ATM Bersama network. To note, less than 20 banks in Indonesia have this mobile ATM service.
Kartu Debit Kartu Debit Bank KEB Hana tergabung dalam PRIMA Debit, dimana kartu tersebut dapat digunakan pada EDC BCA di merchant seluruh Indonesia. Pada tahun 2016, Bank KEB Hana akan memperluas jangkauan jaringan kartu Debit bekerjasama dengan VISA.
Debit Cards KEB Hana Bank Debit Card is a member of PRIMA Debit and the card can be used at EDC BCA in merchants across Indonesia. In 2016, KEB Hana Bank’s debit card will expand its network in cooperation with VISA.
Mobile Banking Bank KEB Hana terus meningkatkan seluruh fasilitas layanan demi mewujudkan misi Bank untuk menjadi The Best CustomerFocused Bank di Indonesia. Rencana-rencana strategis dengan penerapan yang tepat sasaran dengan diiringi perbaikan yang berkesinambungan akan menjadi syarat mutlak untuk selalu demi meraih perkembangan bisnis yang lebih gemilang.
Mobile Banking KEB Hana Bank continues to enhance all service facilities to actualize the bank’s mission of becoming the Best Customer Focused Bank in Indonesia. Strategic plans with on-target implementation and continued improvements are the absolute terms for achieving greater business growth.
Tinjauan Usaha
Business Performance Review
1. Perbankan Bisnis
1. Business Banking
a. Global Marketing Global Marketing menyediakan layanan aset perbankan dan layanan perbankan ritel B2B, seperti mata uang asing, risiko perdagangan dan risiko tingkat bunga serta layanan pembayaran dan investasi aset. Keunggulan Global Marketing Bank KEB Hana yang merupakan penggabungan dari dua Global Marketing Bank Korea yang ada sebelumnya (Bank Hana dan Bank KEB Indonesia) adalah jangkauan layanannya yang lebih luas.
Bekerja sama dengan unit Trade Finance, produk utamanya adalah fasilitas L/C baik impor maupun ekspor.
a. Global Marketing Global Marketing offers treasury and retail B2B banking services, such as foreign currency, interest rates and trade risk management services, as well as payments and treasury investment solutions. Global Marketing KEB Hana Bank has the advantage of a wider network service than the previous two Korean banks (Hana Bank and KEB Indonesia Bank).
In cooperation with the Trade Finance unit, the current main product is the L/C facility for import and export transactions.
49
50
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pencapaian pada tahun 2015 menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai deposito yang meningkat 24,83% dari Rp 6.381.746 juta di tahun 2014 menjadi Rp 7.966.865 juta di tahun 2015 (53% dari total nilai deposito Bank). Pinjaman juga meningkat, yaitu sebesar 12,76% atau dari Rp 6.523.051 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 7.355.481 juta pada tahun 2015 (34% dari total pinjaman yang didistribusikan oleh Bank).
Selain itu, saat ini unit GM sedang mengembangkan produk e-ARC Loan yang merupakan pengembangan dari produk Factoring (fasilitas kredit anjak piutang) yang sudah ada dengan menggunakan sistem elektronik/ internet.
The 2015 the uit’s performance shows positive growth, as the amount of deposits grew from Rp 6,381,746 million in 2014 to Rp 7,966,865 million or 24.83 percent in 2015. The total lending was recorded at Rp 6,523,051 million in 2014, while in 2015 the amount increased 12.76 percent to IDR 7,355,481.
In addition, GM is currently developing an e-ARC Loan product, which is an enhancement of the current Factoring product using the electronic/internet system.
b. Corporate dan Commercial Bank KEB Hana memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mendukung segmen korporasi dan komersial melalui berbagai macam produk perbankannya. Segmen pembiayaan korporat mendukung kegiatan transaksi nasabah korporasi, seperti perusahaanperusahaan swasta nasional dan multinasional yang berskala besar, dan perusahaan yang berpotensial lainnya. Sementara itu, pembiayaan komersial Bank KEB Hana dibagi menjadi dua, yaitu korporasi dan ritel.
b. Corporate and Commercial KEB Hana Bank has the ready knowledge and capability to support corporate and commercial segments through a wide range of products. Corporate financing supports corporate customer’s transaction activities, such as private national companies and large scale multinationals and other potential corporations. Whereas, commercial financing is divided into corporate and retail sectors.
c. SME Layanan perbankan UKM melengkapi rangkaian produk layanan pembiayaan kepada nasabah UKM (Usaha Kecil dan Menegah) yang sudah tercakup di dalam unit usaha korporasi dan komersial. Bank KEB Hana akan terus mengembangkan unit usaha ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah-nasabah UKM yang dimiliki Bank.
c. SME The SME Banking service completes the existing lending service for SMEs (small and medium enterprises), already covered by Corporate and Commercial Banking. KEB Hana Bank will continue to develop this business line to meet the needs of its SME clients.
2. Perbankan Konsumer Pembiayaan Perbankan Konsumer Bank KEB Hana secara aktif fokus pada pengembangan usaha konsumer dan membidik pangsa pasar kelas atas dengan layanan private banking berkualitas. Selain itu unit ini juga menawarkan beragam layanan berkualitas lainnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah melalui unit-unit berikut:
2. Consumer Banking KEB Hana Bank Consumer Finance actively focuses on expanding the consumer business and targeting high net worth clients by providing high quality private banking services, as well as by offering various quality services to meet the different needs of clients through the following units:
a. Wealth Management and Private Banking b. Consumer Asset c. Service and Distribution
a. Wealth Management and Private Banking b. Consumer Assets c. Service and Distribution
Di tahun 2016, Bank KEB Hana siap memperkenalkan fasilitas barunya yang bernama Hana Lounge. Fasilitas ini adalah integrasi antara fasilitas perbankan dengan kedai kopi dan didesain sesuai dengan tuntutan perkembangan gaya hidup masyarakat modern.
In 2016, KEB Hana Bank is set to launch a new sophisticated banking facility called Hana Lounge, which integrates the concept of a banking facility and coffee shop to keep pace with the modern lifestyle of today’s society.
Bank KEB Hana terus menunjukkan komitmen proaktifnya dalam pengembangan rangkaian produk consumer business. Dan berkaitan dengan ini, di tahun 2016, Bank KEB Hana siap meluncurkan kartu kredit co-branding baru sebagai bagian dari strategi untuk menambah jumlah
KEB Hana Bank will show its proactive commitment to developing the consumer business line. And related to this, in 2016 the Bank is ready to launch the Co-branded Credit Card product as a strategy to increase the customer base and credit portfolio. Also, in collaboration with several
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
nasabah serta meningkatkan portofolio usaha Bank. Selain itu, bekerjasama dengan beberapa institusi keuangan, Bank KEB Hana juga akan memperkenalkan produkproduk baru lain, seperti Bancassurance dan reksadana.
financial institutions, the Bank will launch several other new products, such as Bancassurance and mutual funds.
3. Perbankan Internasional Kinerja mengesankan dari lini usaha Perbankan Internasional Bank KEB Hana menjadikannya contributor utama bagi pendapatan atas dasar fee, terdiri pembiayaan perdagangan dan biaya pengiriman uang. Di tahun 2015 lini usaha ini mencatat pemasukan sebesar USD 5,22 juta atau naik 12,67% dari pemasukan tahun 2014 sebesar USD 4,63 juta. Hal ini tercermin dari naiknya nilai transaksi sebesar 16.42% pada tahun 2015, yaitu sebesar USD 10.090,98 juta dari USD 8.666,67 juta di tahun 2014, serta naiknya jumlah transaksi sebesar 7,23% dari 215.052 transaksi di tahun 2014 menjadi 230.605 transaksi di tahun 2015.
3. International Banking The excellent performance of International Banking has been a major contributor to KEB Hana Bank’s fee-based income, which consists of trade finance and remittance fees, which in 2015 was recorded at US$5.22 million, an increase of 12.67 percent over the 2014 figure of US$4.63 million. This is reflected in the transaction values, which increased by 16.42 percent to US$10.091 billion in 2015 from US$8.67 billion in 2014 and transaction items, which increased by 7.23 percent to 230,605 items in 2015 from 215,052 items in 2014.
a. Pembiayaan Perdagangan Bank KEB Hana memberikan solusi bagi usaha nasabah dengan mendukung pertumbuhan usaha perdagangan internasional nasabah melalui layanan transaksi internasional, ekspor-impor serta perdagangan lokal. Bank KEB Hana memberikan berbagai keuntungan untuk mempermudah transaksi seperti letter of credit, transaksi dalam mata uang asing dan lokal, standby letter of credit dan jaminan bank, layanan collection serta layanan perdagangan lainnya dengan biaya dan kurs yang kompetitif. Pada tahun 2015, Bank KEB Hana telah memperkenalkan layanan elektronik pembukaan L/C melalui Internet Banking.
a. Trade Finance. KEB Hana Bank offers solutions for clients’ businesses by supporting international trading business development through international transaction services, export-imports and local trading. KEB Hana Bank offers other various benefits to ease each transaction, such as letters of credit transactions in local and foreign currency, standby letters of credits and guarantees, collection services and other trade services at competitive fees and exchange rates. In 2015, KEB Hana Bank also introduced electronic L/C issuing services through use of the internet banking.
b. Lembaga Keuangan Unit Lembaga Keuangan yang dimiliki Bank KEB Hana mendukung semua kebutuhan korespondensi dari unit-unit usaha terkait dengan menyediakan produk-produk dan layanan yang khusus untuk unitunit tersebut, termasuk menetapkan hubungan korespondensi bagi transaksi-transaksi Global Market dan Trade Finance. Hingga akhir tahun 2015, unit FI telah memiliki 17 depository correspondent dan 332 non-depository correspondents dengan bank-bank dan institusi-institusi lokal maupun internasional.
b. Financial Institution (FI) supports all Our Financial Institution correspondending needs of related business units by providing products and services specific to these units, including setting up correspondent relationships in support of Global Market and Trade Finance transactions. At the end of 2015, the KEB Hana Bank had 17 depository correspondents and 332 nondepository correspondent relationships with local and international banks/institutions.
51
52
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Pendukung Usaha Business Suport Review
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Divisi SDM Bank KEB Hana mengupayakan agar kualitas dan kapasitas SDM yang ada selalu bisa menjawab tuntutan dan perkembangan bisnis perbankan. Hal ini dilakukan dengan merancang berbagai program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi karyawan sehingga semua lini dan tingkatan jabatan akan terisi oleh tenaga yang handal dan profesional. Adapun pelaksanaannya dilakukan baik oleh pihak internal maupun melalui kerjasama dengan lembaga eksternal.
KEB Hana Bank’s Human Resources Division strives to make the quality and the capacity of the human resources able to respond well to the demand and growth of the banking industry. To do this, the division designs various training programs, which help build competence. This way, all units and levels at KEB Hana Bank will be handled by reliable and professional staff. The training programs are organized either by the internal party or in collaboration with external parties.
Struktur manajemen dan pengelolaan SDM adalah sebagaimana dibawah ini. Seluruh fungsi dan kegiatan terkait SDM di Bank KEB Hana dilaksanakan atas dasar kebijakan serta standar prosedur yang berlaku sesuai fungsinya.
The human resources management structure and the HR management in the Bank are described below. KEB Hana Bank ensures that all functions and activities related to human resources adhere to their basis of policy and the standard procedures in accordance with their functions.
Kinerja Divisi SDM
HR Division Performance
Proses rekrutmen meliputi seleksi surat lamaran, wawancara, verifikasi data melalui BI checking, psikotes dan tes tertulis, serta pemeriksaan kesehatan. Proses
Diantara beberapa unsur SDM yang harus dipenuhi agar bisnis Bank KEB Hana bisa tumbuh secara berkelanjutan adalah meningkatkan kinerja dan atmosfir kerja yang menyenangkan sekaligus membangun produktifitas karyawan, serta menempatkan divisi SDM Bank sebagai mitra strategis dalam upaya menjamin usaha Bank yang berkelanjutan. Program divisi SDM diarahkan pada pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas dan penciptaan atmosfir kerja yang kondusif.
1. PROSES REKRUTMEN Untuk memenuhi kebutuhan akan SDM yang bukan hanya handal, tapi juga bisa memastikan keberlangsungan perkembangan bisnis perbankan, Bank KEB Hana melakukan proses rekrutmen dengan seksama.
Some of the human resource factors that KEB Hana Bank needs to nurture to ensure the Bank’s sustainable growth are improving work performance and work atmosphere to enhance employees’ productivity, and placing HR Division as the strategic partner in the efforts to ensure continuous business. HR Division directs its programs to provide quality human resources and create conducive work atmosphere.
1. RECRUITMENT PROCESS To provide the needs of human resources that are not only reliable but also able to maintain the Bank’s continued growth, KEB Hana Bank conducts its recruitment process carefully. The recruitment process comprises the following phases: the selection of the application letters, interview, data verification through BI checking procedure, psychological
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
rekrutmen ini dilakukan melalui program Pro Hire maupun Entry level. Di samping itu Bank KEB Hana juga melakukan pencarian bakat di beberapa universitas ternama, baik di dalam maupun di luar negeri khususnya untuk Succession Planning Program.
tests, written test, and health checkup. These steps apply to the Pro Hire Program and Entry Level Recruitment Program. In addition, KEB Hana Bank also conducts talent scouting at several leading universities, either in the country or abroad, especially for Succession Planning Program.
2. LEARNING & DEVELOPMENT Untuk menstandarisasi kompetensi dan mengembangkan potensi karyawan secara berkelanjutan, sesuai dengan Training Needs Analysis (TNA) yang telah disusun dan ketentuan yang berlaku, di tahun 2015 Bank KEB Hana telah menyelenggarakan program-program pelatihan dengan realisasi anggaran pelatihan karyawan senilai Rp 10.520.562.637.
2. LEARNING & DEVELOPMENT To standardize and enhance the competence of everyone working at the Bank, with regard to the Training Needs Analysis (TNA) the Bank has formulated and the prevailing regulations, in 2015 KEB Hana Bank executed training programs with the budget of Rp 10,520,562,637.
Divisi Learning & Development Bank KEB Hana telah menyusun dan menjalankan program - program pelatihan secara merata untuk seluruh karyawan di semua lini dan posisi yang ada di Bank KEB Hana.
Learning and Development Division designed and executed the training programs equally for all employees in all business lines and positions.
Program pelatihan terbagi ke dalam beberapa tipe pelaksanaan, yaitu In House Training, External Training, Learning Session, Employee Engagement Program, dan Workshop yang pelaksanaannya difasilitasi oleh tenaga pengajar internal maupun bekerjasama dengan tenaga pengajar eksternal.
Program In-house training yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 meliputi kategori:
The in-house training programs held in 2015 comprised the categories below:
Kategori / Category
The programs are divided into several types: In House Training, External Training, Learning Session, Employee Engagement Program, Library Book and Training Centre, with the execution being facilitated by internal party, or in collaboration with the external trainers.
Program yang dilaksanakan / Name or Type of Programs
Mandatory
Induction program untuk karyawan baru; Risk Management Certification Program (RCMP) level 1 – 5 sesuai kebutuhan karyawan berdasarkan struktur organisasi, AAJI Certification, WAPERD Certification Induction Program for new recruits; Risk Management Certification Program (RCMP) levels 1 – 5 based on needs and organizational structure, AAJI Certification, WAPERD Certification
Accredited
Operation Certification: Banking Operation (menstandarisasi kompetensi Divisi Operation Kantor Pusat khususnya level Unit Head ke atas); KaOps Certification (menstandarisasi kompetensi Kepala Operasional Cabang); Frontliners Certification (menstandarisasi kompetensi frontliners (CS & Teller) Cabang) Operation Certification: Banking Operation (to standardize the competence of the Operation Division of the Head Office, especially for the levels of Unit Head and higher); Head of Operations Certification (to standardize the competence of Heads of Operationals at Branch Offices); Frontliners Certification (to standardize the competence of the frontliners (CS & Teller) at the branch offices)
Technical Program
Language Course: Korean Language bagi karyawan Kantor Pusat dan Cabang; Business English (kelas Business English dilaksanakan dalam bentuk English Club Cinema yang menggunakan konsep XXI Cinema); Train The Trainers untuk mengembangkan kompentensi tenaga internal fasilitator; Basic Trade Finance (khususnya untuk Relationship Manager (RM) dan Branch Manager (BM) bisnis); Knowledge & Risk analysis for Specific Industry (untuk RM & BM bisnis, mengenai Kelapa Sawit); Training Bancassurance (Hanwha Life & Ace Life) untuk BM & RM konsumer. Language Course: Korean Language for empoyees at the Head Office and branch offices; Business English (Business English class set up in the form of English Cinema Club using the concept of XXI Cinema); Train The Trainers to develop the competence of the internal facilitators; Basic Trade Finance (especially for Relationship Manager (RM) and business Branch Manager (BM)); Knowledge & Risk analysis for Specific Industry (for RM & business BM, on palm oil); Training Bancassurance (Hanwha Life & Ace Life) for BM & RM consumer.
53
54
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kategori / Category
Program yang dilaksanakan / Name or Type of Programs
Sales & Services
Training Beauty Class bagi frontliners (CS & Teller) Cabang; Service Academy Program untuk seluruh frontliners (CS & Teller) Cabang untuk menstandarisasi standar layanan kepada nasabah. Beauty Class training for frontliners (CS & Teller) at branch offices; Service Academy Program for all frontliners (CS & Teller) at branch offices to achieve standardized services to all customers.
HR Management
Fundamental Leadership “Superior Service Leadership” untuk Kepala Operasional Cabang; Intermediate Leadership “Great Leaders Create Great Results” untuk Branch Manager; Advanced Leadership “Great Leaders Create Great Results” untuk Kepala Divisi dan Departemen terpilih. Fundamental Leadership training with the theme “Superior Service Leadership” for Head of Operational at branch offices; Intermediate Leadership training with the theme “Great Leaders Create Great Results” attended by branch managers; Advanced Leadership training with the theme “Great Leaders Create Great Results” attended by selected Heads of Division and Department.
Special Program
Business Development Program: Talent Bankers Program (TBP) yang merupakan program management trainee yang diperuntukkan untuk bisnis SME dan berlangsung selama tujuh bulan; Sales Academy Program (SAP) yang merupakan program management trainee yang diperuntukkan untuk bisnis konsumer sebagai Personal Banker yang berlangsung selama tujuh bulan. Business Development Program: Talent Bankers Program (TBP), a management trainee program on SME business which lasted foe seven months; Sales Academy Program (SAP), management trainee program for consumer business as Personal Bankers which lasted for seven months.
Program In-house training lain yang telah dilaksanakan adalah modul APU & PPT dan Service Excellence yang bisa diakses oleh seluruh karyawan melalui E-SMART (sistem E-Learning KEB Hana) dengan detail sebagai berikut: APU & PPT sejumlah 803 peserta, dan Service Excellence sejumlah 195 peserta.
Other in-house training programs included APU & PPT modules and Service Excellence module which employees can access via e-Smart (KEB Hana Bank’s e-Learning system), with details as follow: APU & PPT, having 803 participants, and Service Excellence with 195 participants.
Program External Training yang direalisasikan telah diikuti oleh 167 peserta yang meliputi, antara lain: 6 Ds Integrated Learning Transfer Program, Advanced Practice of Operational Risk Management, Aktivitas Pengelolaan Teknologi Informasi Berbasis Manajemen Risiko, BASEL III Implementation, Effective Risk Based Audit for Internal Audit Bank, FATCA workshop, Socialization & Evaluation of SKNBI.
As many as 167 participants took part in the External Training programs; some of these programs are 6 Ds Integrated Learning Transfer Program, Advanced Practice of Operational Risk Management, IT management based on risk mitigation, BASEL III Implementation, Effective Risk Based Audit for Internal Bank Audit, FATCA workshop, Socialization & Evaluation of SKNBI.
Selain itu terdapat realisasi Learning Session yang telah diikuti oleh 212 peserta , antara lain meliputi: Corporate Banking System, Network at KEB Hana Bank, Pencatatan/pembukuan Kredit (PSAK 50/55), Penerapan Modul Penerimaan Negara Generasi 2.
KEB Hana Bank also conducted Learning Session Program attended by 212 participants. The materials of the program include Corporate Banking System, Network at KEB Hana Bank, Credit recording/bookkeeping (PSAK 50/55), Implementation of the 2nd Generation State Receipt Module.
Adapun total jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
The total number of employees attending training programs held in 2015 is as follows:
JENIS PELATIHAN TYPE OF TRAINING Program In House/In House Program
JUMLAH PESERTA/ TOTAL PARTICIPANTS
% PESERTA % PARTICIPANTS
2,582
82%
1,684
53%
463
15%
HR Management
57
2%
Sales & Services
115
4%
17
1%
246
8%
167
5%
Mandatory (Mis : Induction, Risk Management, dll) Acredited (Mis : KaOPs Academy, Frontliners Cert, dll)
Special Program (Mis. Talent Banker Prog, dll) Technical Program Pelatihan Eksternal/External Training
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
JENIS PELATIHAN TYPE OF TRAINING
JUMLAH PESERTA/ TOTAL PARTICIPANTS
Learning Session Employee Engagement Program Support Program to Business Inc. Workshop Grand Total
% PESERTA % PARTICIPANTS
212
7%
44
1%
160
5%
3,165
100%
Dalam rangka pengembangan kompetensi, di tahun 2015 anggota Dewan Komisaris dan Direksi juga telah mengikuti kegiatan seminar, workshop, benchmarking, pelatihan dan konferensi. Hal ini berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk memastikan pengelolaan bank dapat dijalankan sesuai dengan visi, misi, tata nilai dan rencana bisnis Bank KEB Hana.
To further enhance competence of the highest level officials of KEB Bank Hana, in 2015 the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors also participated in a series of seminars, workshop, benchmarking, training and conferences. This is deemed necessary as it is related to their duties and responsibilities, namely, to ensure the management can be run in accordance with the Bank’s vision, mission, values and business plans.
Pelatihan dan Pengembangan yang telah dilakukan oleh Bank KEB Hana pada tahun 2015 merupakan salah satu bentuk dukungan Bank dalam mengembangkan potensi dan meningkatkan kompetensi karyawan serta mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan. Dari jumlah keseluruhan sebanyak 881 orang karyawan, 839 orang di antaranya telah mengikuti pelatihan, dengan rincian sebagai berikut:
The series of Training and Development programs designed and executed by KEB Hana Bank throughout 2015 shows the commitment of the Bank to develop the potential and nurture the competence of its employees. They also reflect the Bank’s effort to provide equal opportunity for all employees and staff. Of the total 881 people working at the Bank, 839 people participated the training programs, with details as follows:
DIREKTORAT DIRECTORATE
jumlah karyawan des 2015 TOTAL EMPLOYEE DEC 2015
KARYAWAN TERLATIH EMPLOYEE TRAINED
% KARYAWAN TERLATIH % EMPLOYEE TRAINED
Directorate BOD/BOC
11
10
91%
Business
290
281
97%
28
28
100%
Direct Report to CEO Compliance
47
44
94%
274
260
95%
Credit
92
80
87%
Finance
87
84
97%
Consumer Business & Operation
Non Directorate Frontliner Certification Program
31
31
100%
Sales Academy Program
21
21
100%
881
839
95%
Total w
4. PENGUKURAN KINERJA SDM Untuk menjaga konsistensi kualitas SDM, sekaligus untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja, maka divisi SDM Bank KEB Hana telah menjalankan aktivitas pengukuran kinerja di setiap direktorat/ divisi.
4. HR PERFORMANCE MEASUREMENT For the Bank to maintain the consistency of the quality of the human resources, as well as motivating the staff and improving the performance, the Bank’s HR Division conducts work measurement activities in all directorates/divisions.
Aktivitas pengukuran kinerja meliputi penetapan sasaran kerja yang sesuai dengan rencana bisnis bank di setiap direktorat atau divisi; input Performance Objective di HR system; dan, evaluasi kinerja.
Sedangkan evaluasi kinerja dilakukan pada setiap semester oleh atasan langsung dan atasan lebih tinggi pada jenjang sistem HR.
The measurement activities include determining the work targets based on the Bank’s business plans in each directorate or division; inputting Performance Objective to the HR system; and, performance evaluation. Each semester, the direct superior conducts the performance measurement, while in the case of HR system, the measurement is conducted by the higher level official.
55
56
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
5. PENGEMBANGAN KARIR Bank KEB Hana membuka kesempatan kepada semua karyawan untuk bisa mengembangkan karir ke jenjang kepangkatan yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan antara lain melalui pengukuran kinerja karyawan. Di tahun 2015, beberapa realisasi kegiatan terkait pengembangan karir adalah promosi jabatan, dan perpindahan bidang pekerjaan karena perubahan fungsi dalam rangka pengembangan organisasi.
5. CAREER DEVELOPMENT KEB Hana Bank provides opportunity for all employees to pursue their career to the higher level with the mechanism of employee performance measurement. In 2015, KEB Hana Bank conducted several activities related to promotion, position transfer because of changes in functions which are part of the organization improvement.
6. KNOWLEDGE MANAGEMENT Akibat dampak globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang cepat, maka perubahan berjalan dengan cepat pula. Untuk menyikapi dan mengelola perubahan yang terjadi, dibutuhkan SDM berkualitas yang mampu merespon perubahan dengan baik.
6. KNOWLEDGE MANAGEMENT The big impact of globalization and rapid development of information technology have caused changes to happen more quickly than before. To address and manage the changes, an organization needs to have quality human resources able to respond well to these changes.
Salah satu upaya yang dilakukan Bank KEB Hana untuk menjawab kebutuhan tersebut di atas adalah dengan menyediakan Knowledge Management. Tujuannya antara lain adalah agar seluruh karyawan bisa mendapatkan pengetahuan bersama.
One effort made by KEB Hana Bank to respond to this need is by running Knowledge Management program. The objective of the program is that the employees can mutually gain important and much needed knowledge.
Bank KEB Hana telah memiliki portal/ link Knowledge Management yang dapat diakses oleh seluruh karyawan melalui intranet (Halo) sesuai user matrix yang berlaku.
KEB Hana Bank has developed Knowledge Management portal/ link which all employees can access via intranet (Halo) in accordance with their user matrix.
7. KESEJAHTERAAN KARYAWAN Sejalan dengan upaya untuk menciptakan atmosfir kerja yang kondusif, maka Divisi SDM Bank KEB Hana telah mengelola beberapa program yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.
7. EMPLOYEES WELFARE HR Division is tasked with creating more conducive work atmosphere. To achieve this objective, the division manages some programs expected to be instrumental in improving the welfare of the employees.
Program Kesejahteraan yang telah dijalankan meliputi Program Jaminan Pensiun yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan, Pinjaman Karyawan, dan aktivitas “Ramah Tamah” yang dilakukan pada tiap semester.
The employee welfare programs that KEB Hana Bank has run are a pension insurance program as part of BPJS Ketenagakerjaan program, employee loans scheme, and “Ramah Tamah” hospitality activities held each semester.
8. HUBUNGAN INDUSTRIAL Peningkatan produktivitas diharapkan akan menjadi penunjang pertumbuhan bisnis bank yang berkelanjutan, yang kemudian bermuara pada peningkatan kesejahteraan bagi semua pihak yang terkait.
8. INDUSTRIAL RELATIONSHIP Productivity improvement is expected to support the Bank’s continuous business growth, which then leads to better welfare of those working for the Bank.
Sejalan dengan hal tersebut, melalui komunikasi yang efektif dan berkelanjutan, Bank KEB Hana terus berupaya mewujudkan relasi industrial yang saling mempercayai dan menguatkan. Hubungan industrial yang baik ini mencakup hubungan antara manajemen dengan karyawan, antara karyawan dengan karyawan, maupun antara karyawan dengan pihak ketiga.
In corresponding with this, through effective and continuous communications, KEB Hana Bank always takes necessary steps to realize good industrial relationship. The good industrial relationship includes the relationship between the management and the staff, between employees, and between the employees and the third parties.
Adapun upaya Bank KEB Hana dalam membangun relasi industrial didasarkan pada pemikiran: 1. Kepentingan bersama: manajemen, karyawan, masyarakat dan pemerintah 2. Karyawan adalah aset perusahaan 3. Hubungan profesional 4. Keakraban 5. Tempat kerja yang membahagiakan 6. Peningkatan kesejahteraan
Bank KEB Hana, therefore, builds the industrial relationship within the Bank based on the following premises: 1. Mutual interest: the management, employees, the people/community and the government 2. Employees as the Company’s assets 3. Professional tie 4. Close relationship 5. Enjoyable workplace 6. Improved welfare
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Hal tersebut di atas sejalan dengan upaya untuk menjadikan Bank KEB Hana sebagai pilihan utama dalam berkarir. Satu inisiatif yang yang dijalankan pada tahun 2015, didesain untuk menciptakan tiga keunggulan sebagaimana dijelaskan berikut ini: 1. Healthy Finance & Happy Together: memastikan terciptanya lingkungan kerja yang positif. 2. Helper Leadership: kesediaan top level management dan para pimpinan untuk memastikan terciptanya komunikasi yang efektif. 3. Borderless Communication & Open Mind: memastikan terciptanya hubungan yang didasari oleh rasa saling peduli, saling menghormati, dan pemikiran yang terbuka.
9. REALISASI PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING Setelah action plan pengurangan penggunaan TKA yang telah dibuat Bank pada tahun 2015 disetujui oleh OJK, sampai dengan akhir 2015 total jumlah posisi Jabatan TKA yang dimiliki Bank berjumlah 14 (empat belas) posisi diluar posisi Dewan Komisaris dan Direksi. Di tahun 2015, Bank telah mengurangi 1 (satu) posisi TKA yang menduduki posisi tenaga konsultan. Dengan demikian, komposisi penggunaan TKA untuk posisi pejabat eksekutif dan tenaga konsultan pada awal 2016 adalah:
9. REALIZATION OF THE EMPLOYMENT OF EXPATRIATES After OJK approved the Company’s action plan on the reduction of the employment of foreign workers or expatriates in 2015, as of the end of 2015, the total number of positions in the Bank filled by foreign workers was 14 (fourteen), excluding those in the Board of Commissioners and in the Board of Directors. In 2015, KEB Hana Bank terminated one position held by an expatriate, namely, a consultant position. In effect, the composition of expatriates for executive positions and consultant position at the beginning of is as follows:
2. Helper Leadership: Willingness of the top level management and officials to build effective communication. 3. Borderless Communication & Open Mind: Ensuring the establishment of relationship based on trust, mutual respect, and open mindedness.
Jumlah Tenaga Kerja Asing / No. of Expatriates
Posisi / Position Divisi Global Marketing / Global Marketing Division
4
Divisi Retail B2B / B2B Retail Division
1
Divisi Layanan Prima / Primary Banking Division
1
Divisi Tresuri / Treasury Division
1
Divisi Credit Review / Credit Review Division
1
Divisi Corporate Planning / Corporate Planning Division
1
Divisi Marketing Planning / Marketing Planning Division
1
Divisi IT / IT Division
2
Konsultan IT / IT Consultant w
The premises above are consistent with the objective of making KEB Hana Bank the number one choice in developing career. One of the initiatives taken in 2015, was designed to create these three added values: 1. Healthy Finance & Happy Together: Ensuring positive work environment.
Dengan demikian realisasi penggunaan TKA di Bank terdiri atas 1 (satu) orang sebagai Ketua Komisaris, 2 (dua) orang sebagai Direksi, 12 (dua belas) orang sebagai pejabat eksekutif dan 2 (dua ) orang sebagai tenaga konsultan.
2
As a result, the expatriates working at KEB Hana Bank comprise one (1) President Commissioner, two (2) Executive Directors, 12 (twelve) executives, and two (2) consultants.
10. RENCANA KEGIATAN DIVISI SDM TAHUN 2016 Mengantisipasi perubahan perkembangan bisnis perbankan yang semakin kompleks, divisi SDM telah merencanakan beberapa langkah yang akan dilaksanakan di tahun 2016. Langkah-langkah tersebut meliputi, antara lain: mengubah struktur organisasi bank sesuai dengan perkembangan bisnis bank dan memperkuat fungsi Kantor Pusat. Adapun langkah-langkah yang akan terus dilakukan adalah meningkatkan kinerja karyawan melalui penilaian kinerja karyawan, training berkala dan program peningkatan kesejahteraan karyawan.
10. 2016 ACTIVITY PLAN OF HR DIVISION To anticipate changes in the banking industry which continues to grow in complexity, HR Division has formulated several steps ready for execution in 2016. These steps include organization restructuring to accommodate changes in the industry, and strengthening the function of the Main Office. Meanwhile, current steps the Bank will continue to utilize are employee performance improvement through performance assessment, periodic training and employee welfare improvement programs.
11. JUMLAH DAN KOMPOSISI KARYAWAN Pada tahun 2015, jumlah keseluruhan karyawan Bank KEB Hana mencapai 868 orang. Komposisi karyawan berdasarkan level, status, kepegawaian, pendidikan, usia dan gender adalah sebagai berikut:
11. EMPLOYEE COMPOSITION In 2015, the total number of people working at KEB Hana Bank was 868. The composition based on levels, employment status, age and gender is as follows:
57
58
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Komposisi Karyawan Berdasarkan Posisi Employee Composition based on Positions Posisi / Position
2014
2015
Staf / Staff
235
301
Manajer / Manager
396
528
26
39
657
868
Eksekutif / Executive Total
26
39 235
301
Manajer Manager
2015
2014 396
Staf Staff
Eksekutif Executive
528
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Employee Composition based on Status Status Kepegawaian / Employment Status
2014
2015
Permanen / Permanent
549
712
Kontrak / Contract
108
156
Total
657
868
108
156
Permanen Permanent Kontrak Contract
2015
2014 549
712
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Employee Composition based on Educational Background Pendidikan / Education SMA / Senior High School S1 / Bachelor Pasca Sarjana / Graduate Total
2014
2015
91
81
530
751
36
36
657
868
36
36
91
81
SMA Senior High School S1 Bachelor
2015
2014 530
Pasca Sarjana Graduate
751
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Employee Composition based on Age Usia / Age bracket
2014
2015
Sampai dengan 25 tahun / Until 25 years old
134
203
26 tahun – 35 tahun / 25-35 y.o.
367
479
36 tahun – 45 tahun / 35 – 45 y.o.
110
133
46
53
657
868
46 tahun ke atas / Above 46 years old Total
46
53 134
110
Sampai dengan 25 tahun Until 25 years old
203
110
2015
2014 367
26 tahun – 35 tahun 25-35 y.o. 36 tahun – 45 tahun 35 – 45 y.o.
479
46 tahun ke atas Above 46 years old
Komposisi berdasarkan Jenis Kelamin Employee Composition based on Gender Jenis Kelamin / Gender
2014
2015
Pria / Male
282
483
Wanita / Female
375
385
Pria Male 375
2014
282
385
2015
483
Wanita Female
2015 2015 Annual Annual Report Report
PT PT Bank Bank KEB KEB Hana Hana Indonesia Indonesia
Management Management Discussion Discussion and and Analysis Analysis
59
60
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Teknologi Informasi
Information Technology (IT)
Kinerja dan Inisiatif 2015
2015 Initiative and Performance
Strategi pengembangan usaha Bank KEB Hana Bank berfokus kepada pertumbuhan secara organik untuk menjadikan Perseroan sebagai Bank yang penyedia layanan nasabah terbaik. Dan strategi jangka pendek untuk mendorong pertumbuhan organik tersebut diantaranya adalah dengan investasi di bidang teknologi informasi dan sistem informasi (MIS).
Pada tahun 2015 Bank mengembangkan proyek-proyek strategis pertumbuhan usaha, yakni, Wealth Management System, sebuah sistem yang dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan melalui produk dan layanan Mutual Fund (Reksadana) dan Bancassurance (Asuransi), pemanfaatan jaringan Visa sehingga kartu debit Bank dapat digunakan di seluruh jaringan Visa, pengembangan SMS banking system untuk meningkatkan penetrasi pasar sesuai perkembangan digitalisasi perbankan, dan pengembangan eARC loan system.
KEB Hana Bank’s business development strategy is focused on organic growth to become the best client service bank. This short-term strategy to push organic growth includes investing in information technology and management information systems (MIS).
In 2015, the Bank developed strategic business development projects comprising a Wealth Management system, a system developed to increase revenues from Mutual Fund and Bancassurance products and services, the use of Visa banking network for the Bank’s debit cards to be used over the whole Visa network, enhancement of the SMS banking system in line with the digitalization of the banking industry in order to penetrate deeper into the market, and the enhancement of the e-ARC loan system.
Terkait dengan kewajiban memenuhi ketentuan yang berlaku, di bulan November 2015 Bank meningkatkan kemampuan aplikasi dan infrastruktur sistem aplikasi RTGS dan SKN Bank Indonesia Generasi ke II. Bank juga meningkatkan versi terkini LLD/Foreign exchange transaction untuk laporan ke BI dan mengembangkan Anti Money Laundering system untuk mencegah praktik pencucian uang dan pendanaan teroris, dan pelaporan CTR (Cash Transaction Report) dan STR (Suspicious Transaction Report) ke PPATK sebagaimana telah ditetapkan oleh OJK.
To comply with the current regulations, the Bank enhanced the capability of Bank Indonesia’s RTGS and SKN application systems to Generation II in November 2015. The bank also upgraded to a newer version the system for reporting foreign exchange transactions to BI and developed an anti-moneylaundering system to deter money laundering and terrorist funding transactions, sending Cash Transaction Reports (CTR) and Suspicious Transaction Reports (STR) to the Indonesian Financial Transaction Report and Analysis Center (PPATK) as regulated by the Financial Services Authority (OJK).
Untuk meningkatkan pelayanan infrastruktur TI, Bank pada bulan Maret 2015 melakukan peningkatan kemampuan disaster recovery center, melengkapi dokumentasi security, mengimplementasikan aplikasi monitor server development dan pengembangan infrastuktur e-Banking serta menambah kapasitas komunikasi cabang dengan meningkatkan bandwidth.
To improve IT infrastructure service, the Bank in March 2015 improved the capability of its disaster recovery center, completed the security documentation in March 2015, implemented monitor server development applications as well as enhancing e-banking infrastructure and branch communications capacity by increasing bandwidth.
Di bidang SDM, Bank senantiasa meningkatkan kapasitas SDM dengan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan produktifitas karyawan TI dan para pekerja lainnya yang berkaitan dengan penggunaan TI Bank KEB Hana. Pelatihan yang diberikan mencakup pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal. Bank juga selalu mengevaluasi dan merevisi prosedur dan peraturan internal sesuai kondisi terkini.
Related to human resources, the Bank has continuously developed its HR by conducting various kinds of training to improve the quality and productivity of IT staff as well as other IT-related workers, which include training program organized by the internal and external parties. The bank also evaluates and revises procedures and internal regulations to make them relevant to current conditions.
Tata Kelola TI
IT Governance
Untuk pelaksanaan tata kelola kinerja TI, Bank membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi yang bertugas membantu Direksi mengawasi pelaksanaan kegiatan TI berdasarkan steering committee charter. Komite beranggotakan Direktur Keuangan, Direktur Bisnis, Direktur Kepatuhan, Kepala Divisi/Departemen untuk TI, Manajemen Risiko, Akunting dan e-Business.
Komite bertugas memberikan rekomendasi kepada Direksi perihal rencana strategis TI yang sejalan dengan rencana strategis kegiatan usaha Bank dan efektifitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Bank pada sektor TI agar memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis bank.
In executing IT performance governance, the Bank established Information Technology Steering Committee, which is tasked with supporting the Board of Directors in monitoring IT activities based on the steering committee charter. The committee members comprise the Finance Director, Business Director, Compliance Director, Heads of IT, Risk Management, Accounting and e-Business units/departments. The committee provides recommendations to the Board of Directors in terms of IT strategic plans in line with the Bank’s overall strategic plan as well as effective risk mitigation of the Bank’s investment in the IT sector. This contributes to achieving the bank’s business goals.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Strategi dan Inisiatif TI 2016
Strategi jangka pendek Teknologi Informasi Bank adalah: 1. Peningkatan kemampuan di bidang teknologi informasi untuk mendukung bisnis dan penjualan. 2. Investasi pada sistem manajemen informasi terpadu, misalnya penambahan sistem untuk mendukung analisa transaksi tunai dan mencurigakan, dan sistem internal audit yang lebih efisien dan terarah, termasuk sistem enkripsi. Sejumlah insiatif TI yang akan dilakukan di tahun anggaran 2016 diantaranya: 1. Pengembangan HOBIS sebagai core banking system, internet banking, groupware, dan MIS system. 2. Pengembangan akses e-Channel nasabah melalui perluasan jaringan ATM di luar negeri, menambah unit ATM di luar cabang di lokasi yang strategis, menyediakan EDC di luar cabang, mengembangkan dan memperkenalkan self service banking (KIOSK), memperluas jaringan ATM dengan VISA (debit dan PLUS), dan co-branding credit card. 3. Menyediakan produk dan layanan baru melalui e-channel seperti produk pasar uang, pembayaran tagihan di internet banking perusahaan, pembayaran pajak, pengiriman uang ke luar negeri melalui mobile banking, produk simpanan bebas angsuran dan menambah daftar pembayaran tagihan, kolaborasi dengan perusahaan pembiayaan, kompensasi program dan transaksi tanpa slip di cabang (paperless branch). 4. pengalaman baru ke nasabah Menawarkan dengan menyediakan layanan Wi-Fi di ATM KEB Hana dengan menggunakan NFC, RF atau barcode, menerbitkan kartu debit dengan foto pribadi nasabah, memungkinkan membuka rekening melalui internet banking perorangan, dan metode otentifikasi baru selain dengan menggunakan PIN/kata sandi (FIDO). 5. Memasuki sektor pasar pembayaran dengan mengembangkan akun virtual dengan IONPAY, meluncurkan layanan akun virtual ada pedagang daring, mengembangkan solusi pembayaran sederhana menggunakan internet banking, mengembangkan peluang bisnis di pasar EDC bekerja sama dengan pihak ketiga. 6. Merambah peluang bisnis uang elektronik dengan mengembangkan model bisnis pasar uang elektronik, melakukan studi perbandingan untuk membantu Bank memasuki pasar uang elektronik, menyiapkan dan mendaftarkan penyelenggaraan bisnis uang elektronik ke pihak berwenang.
2016 IT Strategy and Initiative
The Bank’s short-term strategies are as follows: 1. Enhancing capability of information technology in support of business and sales. 2. Investment in integrated management information systems, such as an additional system to support analysis of suspicious and cash transactions and a more efficient and focused internal audit system, including an encryption system.
A number of IT initiatives that will be undertaken in 2016 include: 1. Development of HOBIS as a core banking system, internet banking, groupware and an MIS system. 2. E-channel customer access enhancement through broadening of ATM network internationally, adding new ATMs outside of branch locations in strategic places and through the VISA (debit and PLUS) network, introducing and enhancing self-service banking (KIOSK), and co-branded credit card. 3. Introducing new products and services through e-channel, such as money market products, billing payments through corporate internet banking, tax payments, international remittance using mobile banking, instalment-free savings products and the addition of a new billing payment list, collaboration with multi-finance companies, compensation programs and paperless branches. 4. Offering new customer experiences by providing WiFi service at KEB Hana Bank’s ATMs by using NFC, RF or barcodes, issuing debit cards with personal photographs, providing the possibility of opening an account for personal internet banking, and establishing new authentication methods to replace PINs and passwords (FIDO). 5. Entering the payment market with the development of a virtual account by IONPAY, introducing virtual accounts to online merchants, developing simple payment solutions using internet banking, and developing business opportunities in the EDC market in collaboration with a third party. 6. Exploring electronic money business opportunities by developing an electronic money business model, conducting comparison studies to aid entrance into the electronic money market, preparing and procuring electronic money business licenses.
61
62
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Manajemen Risiko
Risk Management
Komponen utama dalam pendekatan manajemen risiko Bank adalah tata kelola risiko yang kuat; proses yang sehat dan komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, memantau, dan pelaporan risiko; penilaian yang sehat terhadap kecukupan modal menurut risiko; dan, sistem pengkajian pengendalian internal yang handal yang melibatkan auditor internal maupun eksternal, serta pengkajian ulang dan pemeriksaan dari pengawas yang berwewenang.
The main components of the Bank’s approach to risk governance are strong risk management, a healthy and comprehensive process of identifying, measuring, controlling, reviewing and reporting risk, a healthy evaluation of the capital adequacy ratio based on risk, and a reliable internal control review system that involves internal or external auditors, as well as reassessment and monitoring by an authorized supervisor.
BASEL II DAN BASEL III
BASEL II AND BASEL III
TATA KELOLA RISIKO
RISK GOVERNANCE
Manajemen Bank KEB Hana (“Bank”) menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dan sifat dari bisnis perbankan. Oleh karena itu, setiap pengambilan keputuan ataupun proses operasional perbankan di Bank senantiasa berpedoman pada kebijakan yang berbasis risiko. Seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) maupun Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) sebagai ketentuan baku minimal untuk menjamin tata usaha terbaik. Kebijakan risiko tersebut ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan kekuatan, kemampuan, dan kapasitas permodalan yang dimiliki. Selain itu, manajemen risiko di Bank ditujukan untuk menjaga permodalan Bank, mendukung proses pengambilan keputusan, mengoptimalkan profil risk-return, meningkatkan nilai perusahaan, serta melindungi reputasi Bank.
Bank telah menerapkan BASEL II secara bertahap melalui beberapa implementasi peraturan dan telah mematuhi semua persyaratan peraturan yang ada. Untuk penerapan BASEL III, saat ini Bank telah melakukan simulasi untuk perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) secara menyeluruh . Simulasi ini dilakukan atas permintaan dari Hana Financial Group (HFG) selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank.
Didalam kerangka kerja integrasi risiko (integrated risk framework) Bank, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap manajemen risiko secara menyeluruh (bankwide risk management), memberikan persetujuan atas kebijakan dan proses dan memberikan arahan batasan risiko (risk limit) sebagai acuan Bank dalam mengambil risiko dan melakukan pengawasan atas pelaksanaannya didalam Bank. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap eksposur risiko, Bank membentuk Komite Pemantau Risiko seperti yang diatur dalam ketentuan regulator melalui peraturan mengenai Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance). Direksi diberi wewenang oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggotanya dalam mengelola risiko, serta memastikan efektivitas manajemen risiko dan kepatuhan terhadap risk appetite dan target rating yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan pengawasan risiko, Direksi diberikan mandat untuk memberikan perhatian pada bidang-bidang risiko tertentu. Bank telah melakukan reformasi komite tata kelola untuk melakukan pengawasan terhadap peraturan dan tata kelola risiko dengan pelaporan langsung ke Direksi. Komite-komite pengawasan ini adalah Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, Komite Pengarah Teknologi
KEB Hana Bank (“Bank”) management is fully aware that risk is a part and a characteristic of banking. Therefore, all decisionmaking and bank operations always adhere to risk-based policies. All risk policies implemented by the Bank follow and are aligned fully with the regulations issued by Bank Indonesia (PBI) and the Financial Services Authority (POJK) as a minimum standard to ensure best practices. The risk policies are determined based on the risk appetite of the Bank and also take into account its strengths, capabilities and capital capacity. Furthermore, the Bank’s risk management is aimed at maintaining capital, supporting the decision-making process, optimizing the risk-return profile, raising the company’s value and protecting the reputation of the Bank.
The Bank has implemented BASEL II in phases through several regulation implementations and has complied with all prevailing regulations. For BASEL III implementation, currently the Bank has conducted a bankwide simulation for Liquid Coverage Ratio (LCR) and Net Stable Funding Ratio (NSFR) measurement. This simulation was held to fulfill a request by Hana Financial Group (HFG) as Controlling Shareholders of the Bank (PSP).
Within the Bank’s integrated risk framework, the Board of Commissioners has the duty to monitor the overall risk management (bankwide risk management), approve the Bank policies and processes, set guidance for risk limits as a reference for the Bank in taking risks and supervise its implementation in the Bank. In supervising the Bank’s risk exposure, the Bank formed a Risk Monitoring Committee as regulated by a regulator as set out in the Good Corporate Governance (GCG) regulation. The Board of Directors is given authority by the Board of Commissioners to carry out the duties and responsibilities of each member in managing risks and ensure the effectiveness of risk management and adherence to the risk appetite and rating targets set by the Board of Commissioners. In the implementation of risk monitoring, the Board of Directors is given a mandate to pay close attention to particular risk sectors.
The Bank has reformed the governance committee to provide supervision over regulation and risk governance by direct reporting to the Board of Directors. The oversight committees consist of the Credit Committee, Risk Management Committee, Asset and Liability Committee, Information Technology
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Informasi, Komite Kebijakan Kredit, Komite Pengembangan Produk, dan Komite Pembukaan Cabang. Setiap komite melakukan tugas berdasarkan pada mandat yang telah disetujui. Komite-komite ini mengadakan pertemuan secara rutin untuk menilai dan membahas masalah-masalah risiko yang dihadapi Bank dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.
Steering Committee, Credit Policy Committee, Product Development Committee and the Branch Opening Committee. Each committee performs tasks based on approved mandates. These committees hold meetings regularly to assess and discuss the risk issues faced by the Bank in carrying out operational activities.
Tanggung jawab utama dari masing-masing satuan kerja dalam Bank adalah melakukan pengelolaan risiko secara harian. Dengan adanya kerja sama antar satuan kerja, penilaian atas eksposur risiko utama disampaikan oleh satuan kerja yang berfungsi sebagai pengendali independen kepada Direksi. Masing-masing satuan kerja tersebut memberikan rekomendasi risk appetite dan batasan-batasan pengendalian untuk persetujuan Direksi yang disesuaikan dengan kerangka kerja integrasi risiko.
The main responsibility of each work unit in the Bank is to manage risks on a daily basis. With cooperation between work units, assessment of the main risk exposures is reported to the Directors by a work unit that acts as an independent controller. Each work unit makes recommendations on risk appetite and control limits to be approved by the Directors, recommendations that also correspond with the integrated risk framework.
Secara umum, Direksi bertanggung jawab penuh atas pengelolaan risiko di Bank. Aktivitas pengelolaan risiko secara harian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang independen dari satuan kerja bisnis operasional maupun Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Bersama-sama dengan SKAI, SKMR memiliki wewenang untuk melakukan investigasi dan evaluasi atas kinerja satuan kerja bisnis operasional dalam kaitannya dengan pengelolaan manajemen risiko yang terdapat di Bank. Berdasarkan evaluasi tersebut, SKMR memberikan rekomendasi kepada Direksi, melalui Komite Manajemen Risiko (KMR), dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko (KPR), sebagai bahan pertimbangan ke depan.
In general, the Board of Directors is fully responsible for managing risks at the Bank. Daily risk management activities are carried out by the Risk Management Unit (SKMR), which is independent of the operational business work unit and the Internal Audit Unit (SKAI). Together with SKAI, the SKMR has the authority to investigate and assess the performance of business operation work units with regards to risk management in the Bank. Based on its assessment, the SKMR makes recommendations to the Board of Directors through the Risk Management Committee (KMR) and to the Board of Commissioners through the Risk Monitoring Committee (KPR) for future consideration.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
POLICY AND PROCEDURES
Pasca merger antara Bank KEB Indonesia dan Bank Hana menjadi Bank KEB Hana, kebijakan dan prosedur yang terkait dengan manajemen risiko telah direvisi dan dikinikan agar sesuai dengan model bisnis bank hasil merger. Termasuk diantaranya adalah kebijakan penetapan limit-limit tertentu untuk aktivitas operasional Bank, serta penetapan limit-limit risiko guna meminimalkan potensi kerugian yang ada. Selain itu, mengingat Bank KEB Hana memiliki anak perusahaan PT Sinarmas Hana Finance yang bergerak di bidang pembiayaan, Bank telah mengkinikan kebijakan dan prosedur agar sesuai dengan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
After the merger between KEB Indonesia and Hana Bank, which gave birth to KEB Hana Bank, the policies and procedures related to risk management were revised and updated to suit the business model of the merged bank, including, among others, the policy for determining specific limits for the Bank’s operational activities and for determining risk limits to minimize potential losses. Since KEB Hana Bank owns PT Sinarmas Hana Finance, a subsidiary company that operates in the financing business, the Bank has updated its policies and procedures to comply with the Integrated Risk Management Implementation.
SISTEM DAN DATA
DATA AND SYSTEMS
Bank memiliki Kebijakan Umum Manajemen Risiko sebagai pedoman utama pelaksanaan manajemen risiko. Sedangkan untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank memiliki kebijakan dan prosedur dibidang perkreditan, tresuri, dan operasional. Seluruh kebijakan dan prosedur Bank merupakan bentuk pengelolaan risiko yang melekat pada setiap aktivitas operasional. Kebijkan dan prosedur ini dievaluasi dan dikinikan minimal sekali dalam setahun. Penerapan manajemen risiko di Bank adalah bentuk optimalisasi business judgement bersama dengan analisa berdasarkan kondisi dengan tujuan menerapkan proses manajemen risiko yang melekat dalam proses bisnis.
Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk mendukung proses bisnis yang lebih efisien agar pengambilan keputusan dapat lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehatihatian. Dalam rangka menjaga integritas dan kualitas data,
The Bank has a Risk Management General Policy that provides the primary guidelines for risk management implementation. Meanwhile, for the more specific business areas, the Bank has policies and procedures for the lending, treasury and operational sectors. All policies and procedures of the Bank are forms of risk management that are inherent in every operational activity and they are evaluated and updated at least once a year. Risk management is implemented at the Bank by optimizing business judgements along with analyses that are based on conditions that aim to implement the inherent risk management processes in the business processes.
The risk management system was developed to support more efficient business processes so as to enable faster decision-making processes while still complying with prudent principles. In order to maintain the integrity and quality of the
63
64
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Bank telah menerapkan integrated processing system yang telah diimplementasikan untuk meningkatkan efisiensi proses kredit, serta menjaga kualitas data di segmen korporasi, komersial, maupun ritel.
data, the Bank implemented an integrated processing system that enabled the Bank to improve the efficiency of the credit process, as well as to maintain data quality in the corporate, commercial and retail segments.
Untuk mendapatkan gambaran profil risiko, Bank telah mengimplementasikan checklist risk profile yang disebar ke masing-masing satuan kerja, sehingga mempermudah kontrol terhadap eksposur risiko yang bersangkutan. Dalam mengintegrasikan pengelolaan risiko secara bankwide, Bank telah mengimplementasikan batasan besarnya risiko untuk masing-masing baik di dalam aktivitas perkreditan, aktivitas tresuri maupun aktivitas operasional, sehingga semua eksposur dapat diukur, dimonitor dan dikendalikan dengan baik. Selain itu, Bank juga memantau pengelolaan risiko secara holistik, termasuk menghitung modal yang dibutuhkan untuk mencakup semua jenis risiko yang dihadapinya. Pengelolaan risiko di Bank dapat melakukan perhitungan beban modal dengan menggunakan Standardized Approach untuk risiko kredit, implementasi kerangka kerja pengelolaan risiko operasional serta perhitungan beban risiko operasional yang menggunakan Basic Indicator Approach, stress testing untuk kepentingan perhitungan Liquidity Contingency Plan, serta pemantauan terhadap rasio-rasio likuiditas.
To get a risk profile figure, the Bank implemented a risk profile checklist that was distributed to every work unit to enable each of them to have easier control over their risk exposures. In integrating bankwide risk management, the Bank has implemented risk limits for every work unit, including for activities in credit, treasury and operations, so that all exposures can be well measured, monitored and managed. In addition, the Bank also monitors risk management holistically, including the capital needed to cover all risk types. Risk management in the Bank is capable of calculating capital charges using the Standardized Approach for credit risk, implementing an operational risk management framework, as well as calculating operational risk charges using the Basic Indicator Approach and stress testing to calculate Liquidity Contingency Plan, as well as to monitor liquidity ratios.
Bank secara berkelanjutan menerapkan pengukuran risiko yang mengacu kepada international best practices dengan menggunakan pendekatan permodelan kuantitatif dan kualitatif melalui pengembangan beberapa model risiko, seperti portfolio management, stress testing, branch risk scoring, dan model lainnya untuk pendukung pengambilan keputusan. Secara periodik, model-model risiko tersebut dikalibrasi dan divalidasi oleh satuan kerja yang sifatnya independen dari SKMR untuk menjaga keandalan dan validitas model, serta memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku.
The Bank continuously implements the risk measurement that refers to international best practices by using both quantitative and qualitative modeling approaches through the development of several risk models, such as portfolio management, stress testing, branch risk scoring and other models as judgmental support decision-making. Periodically, these risk models are calibrated and validated by an independent work unit from the SKMR to maintain the reliability and validity of the models, as well as to meet prevailing regulatory requirements.
Oleh karena surviving bank hasil merger adalah PT Bank Hana, maka sistem yang digunakan pada bank hasil merger adalah Hana Overseas Branch Information System (HOBIS). Namun demikian, guna mengakomodir semua transaksi yang ada dari kedua belah pihak, Bank telah melakukan banyak pengembangan, baik dari sisi modul/aplikasi maupun dari sisi pengamanan agar semua prinsip kehati-hatian terpenuhi tanpa harus mengurangi kualitas layanan kepada customer-nya.
Since the surviving merged bank is PT Bank Hana, the system it consequently uses is the Hana Overseas Branch Information System (HOBIS). However, in order to accommodate all transactions from both sides, the Bank has undertaken many developments, both in terms of modules/applications and in terms of security, so that all principles of prudence are observed without reducing the quality of service to the customers.
PENGELOLAAN PERMODALAN
RISK MANAGEMENT THROUGH CAPITAL
RISIKO
MELALUI
Pengelolaan risiko melalui permodalan di Bank meliputi kebijakan diversifikasi sumber permodalan yang sinkron dengan rencana strategis jangka panjang, yaitu kebijakan alokasi modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki profil risk-return yang optimal, serta memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingann. Bank memastikan memiliki kecukupan modal untuk menutupi risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional, baik berdasarkan ketentuan regulasi (regulatory capital), maupun kebutuhan internal (economic capital). Bank mengacu kepada regulasi Bank Indonesia (Basel II) dalam melakukan perhitungan kecukupan modal untuk risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
The risk management through capital in the Bank includes a diversification of capital sources policy that is in line with the long-term strategic plan, an efficient capital allocation policy for the business segments with optimal risk-return profiles and the fulfilment of the expectations of stakeholders. The Bank ensures it has sufficient capital to cover credit risk, market risk and operational risk, either based on the provisions of regulation (regulatory capital), or internal needs (economic capital). The Bank refers to the Bank Indonesia regulation (Basel II) concerning their capital adequacy calculations for credit risk, market risk and operational risk.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Untuk risiko kredit, Bank menggunakan Pendekatan Standar Basel II (Standardized Approach) yang mana pemeringkatan nasabah debitur masih menggunakan rating eksternal (jika ada). Untuk risiko pasar, Bank sudah menghitung pencadangan modalnya terhadap eksposur risiko pasar, namun masih terbatas pada perhitungan eksposur Posisi Devisa Netto (PDN). Untuk risiko operasional, Bank Hana mengacu kepada Pendekatan Indikator Dasar Basel II (Basic Indicator Approach) untuk menghitung kecukupan permodalannya. Tabel di bawah ini merupakan perhitungan ATMR dan kecukupan modal Bank untuk posisi akhir Desember 2014.
For credit risk, the Bank utilizes the Basel II Standard Approach (Standardized Approach) in which the rating of debtors still uses external rating (if any). For market risk, the Bank has calculated its capital reservation against the market risk exposure, although it is still limited by the calculation of Nett Forex Position (PDN) exposures. For operational risk, the Bank refers to the Basel II Basic Indicator Approach to calculate its capital adequacy. The following table is the ATMR calculation and capital adequacy of the Bank as of the end of December 2014.
Tabel 1. Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum (dalam Jutaan Rupiah) Table 1. Quantitative Disclosures of Public Bank’s Capital Structure
I
KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT A Modal Inti Tier Capital 1. Modal Disetor Paid up Capital 2. Cadangan Tambahan Modal Disclosed Reserve 3. Modal Inovatif Innovative Capital Instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti Deduction Factor of Tier 1 Capital 5. Kepentingan Minoritas Minority Interest B
C
D
II III
IV V
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014
4.369.148
2.581.943
2.427.170
1.127.170
1.941.978
1.454.773
-
-
-
-
-
-
Modal Pelengkap Tier 2 Capital
146.014
188.593
1. Level Atas (Upper Tier 2)
232.336
188.593
-
-
86.322
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.515.162
2.770.536
4.515.162
2.770.536
20.344.455
14.391.364
1.078.924
689.937
2. Level Bawah (Lower Tier 2), maksimum 50% Modal Inti a 50% maximumof Tier 1 Capital 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap Deduction Factor of Tier 2 Capital Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Deduction Factor of Tier 1 Capitaland Tier 2 Capital Eksposur Sekuritisasi Securitization Exposure
Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) Additional Supplementary Capital (Tier 3) E Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar Allocated Tier 2 Capital toAnticipate Market Risk TOTAL MODAL INTI DAN MODALPELENGKAP (A+B-C) Total of Tier 1 & 2 Capital (A+B-C) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) Total of Tier 1, Tier 2 and Allocated Tier 2 Capital to Anticipate Market Risk (A+B-C+E) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT Risk Weighted Assets (RWA) for Credit Risk ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk
65
66
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
VI
VII
KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR Risk Weighted Assets (RWA) for Market Risk A. Metode Standar / Standardized Method B. Model Internal / Internal Method RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL, DAN RISIKO PASAR {III / (IV+V+VI)} Capital Adequacy Ratio (CAR) for Credit Risk, Operational Risk, and Market Risk [III : (IV+V+VI)]
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014
18.500
-
21.06%
18.36%
Berdasarkan Tabel 1, terlihat bahwa beban modal untuk risiko kredit yang menggunakan Pendekatan Standar adalah sebesar Rp14,39 triliun, dan beban modal untuk risiko operasional yang menggunakan Pendekatan Indikator Dasar berjumlah Rp 689,94 miliar. Sampai dengan akhir Desember 2015, Bank masih belum memiliki perhitungan beban modal untuk risiko pasar karena masih terbatasnya transaksi trading.
Based on Table 1, the capital charges for credit risk that utilizes the Standardized Approach amounted to Rp 14.39 trillion and the capital charges for operational risk that utilizes the Basic Indicator Approach amounted to Rp 689.94 billion. As of the end of December 2015, the Bank did not have any capital charge calculations for market risk since trading transactions were still limited.
PENGELOLAAN RISIKO MELALUI AKTIVITAS OPERASIONAL
RISK MANAGEMENT THROUGH OPERATIONAL ACTIVITIES
Pengelolaan risiko melalui aktivitas operasional ditujukan untuk mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional pada level yang dapat diterima. Bank menerapkan risk appetite dan risk tolerance dalam bentuk kebijakan limit dan sistem limit, yang disusun dan diusulkan oleh SKMR melalui Risk Management Commitee dan disetujui oleh Direksi. Penetapan limit didasarkan atas limit secara keseluruhan, limit per jenis risiko maupun limit per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. Kebijakan limit tidak saja berfungsi dalam proses pengendalian risiko namun juga mendorong strategi bisnis dan ekspansi bisnis dalam koridor pertumbuhan dengan profil risk-reward yang optimal.
Risk management through operational activities aims at managing credit risk, market risk and operational risk at tolerable levels. The Bank has implemented risk appetite and risk tolerance in a limit policy and a limit system, which were formulated and proposed by the SKMR through the Risk Management Committee and approved by the Board of Directors. The established limit is based on the overall limits, limit of risk types, and limit of certain functional activities that have risk exposures. The limit policy does not only function in risk controlling processes, but also encourages business strategy and business expansion in the growth corridor with an optimum risk reward profile.
Pengelolaan risiko kredit dilakukan melalui front end, middle end, dan back end. Pengelolaan risiko pasar dan likuiditas dilakukan melalui sistem limit. Pengelolaan risiko operasional pada produk dan aktivitas Bank dilakukan oleh seluruh satuan kerja terkait, dievaluasi secara bankwide oleh SKMR, serta diukur keefektifan pelaksanaannya (assurance) oleh SKAI.
Credit risk management is performed through front end, middle end and back end. Market and liquidity risk management is performed through a limit system. Operational risk management in the Bank’s products and activities is carried out by all related work units, bankwide evaluated by the SKMR, and the effectiveness of its execution (assurance) is measured by the Internal Audit Unit (SKAI).
1. PENGELOLAAN RISIKO KREDIT Risiko kredit berasal dari aktivitas pemberian kredit, penempatan pada surat berharga dan kepada bank lain, sales kepada nasabah dan aktivitas trading. Risiko kredit juga berasal dari transaksi komitmen dan kontinjensi kepada nasabah dan counterparty. Pengelolaan risiko kredit bertujuan untuk mengukur, mengantisipasi, dan meminimalisir kerugian akibat kegagalan nasabah debitur atau counterparty dalam memenuhi kewajibannya.
1. CREDIT RISK MANAGEMENT Credit risk originates from credit disbursement activities, placement of securities in other banks, sales to customers and trading activities. Credit risk may also come from commitment and contingency transactions with customers and counterparties. Credit risk management aims at measuring, anticipating and mitigating loss that results from the failure of debtors or counterparties to meet their obligations.
Proses kredit dan pengelolaan risiko kredit di Bank dilakukan secara terintegrasi oleh satuan kerja Business, satuan kerja Credit Review, satuan kerja Corporate Legal, satuan kerja Loan Administration, satuan kerja Compliance, dan SKMR. Dalam pelaksanaannya, didukung oleh sistem yang terintegrasi dan dilakukan secara end-to-end.
Loan processing and credit risk management in the Bank are conducted by a Business work unit, a Credit Review work unit, a Corporate Legal work unit, a Loan Administration work unit, a Compliance work unit and the SKMR. Its impelementation is supported by an integrated system and in an end-to-end manner.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Alur Proses Kredit dan Pengelolaan Risiko Kredit Bank Hana The Flow of Loan Processing and Loan Risk Management of KEB Hana Bank
Front End
Stages
Front End
Loan Proposal
Approval
Booking
PreScreen
Loan Analysis
Monitoring & Review
Loan Process
Front End
Collection, Loan Work Out, Portfolio Management (Phase Out, Portfolio Sales)
Methods/Tools
Four-eye, Portofolio Guideline (Industry class, industry acceptance criteria), Application Sheet, Credit Scoring, Spreadsheet, Credit Report, Credit Review Opinion, Limit, BI Checking, Appraisal, Site Visit, Loan Pricing
Policies
Credit Policy of Bank Hana, Risk Management Policy and Guideline, New Product and Activity Policy and Guideline, Environment and Social Risk Policy, Legal Policy and Procedure, Legal Policy and Procedure, Loan Administration Policy and Procedure, and Appraisal Policy and Procedure
Loan Monitoring, Watch List, Credit Risk Profile, Portfolio Management (Industry limit, industry exclusion list, stress testing), Validation
Collection System, Loan Work Out, Portfolio Management (Phase Out, Portfolio Sales)
Kebijakan Kredit Sebagai pedoman dalam pengelolaan kredit secara end-toend, Bank memiliki Kebijakan Prekreditan Bank, termasuk didalamnya alur kerja proses perkreditan dan doktrin perkreditan. Penjabaran kebijakan kredit secara operasional dituangkan dalam bentuk standar prosedur kredit untuk masing-masing satuan kerja terkait dan manual produk. Proses pengelolaan kredit diawali dengan penetapan target market atas loan pipeline, melakukan risk assessment, dan monitoring atas pemberian kredit.
Credit Policy As a guidance for end-to-end credit management, the Bank has a Credit Policy that includes credit process workflows and a credit doctrine. The elaboration of operational credit policies is presented in the form of credit standard procedures for each related work unit and product manuals. The credit management process is initiated by defining the target market on the loan pipeline, performing risk assessment and monitoring loan disbursement.
Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit, dimana fungsi analisis kredit dilakukan oleh satuan kerja Business dan satuan kerja Credit Review yang bersifat independen dan juga berperan sebagai credit risk function. Fungsi persetujuan kredit dilakukan dengan 4-eyes principle dan fungsi administrasi kredit dilakukan oleh satuan kerja Loan Administration yang terlepas dari satuan kerja Business dan satuan kerja Credit Review.
The Bank implements principles of prudence in loan disbursement, where the loan analysis function is performed by the Business work unit and an independent Credit Review work unit and also serves as the credit risk function. The credit risk function is implemented based on the four-eyes principle and the credit administration function by the Loan Administration work unit, which is independent of the Business work unit and the Credit Review work unit.
Persetujuan Kredit Persetujuan dan pemberian limit kredit pada segmen small medium enterprises (SMEs), commercial, dan corporate banking diidentifikasi dan diukur melalui penilaian analisa kelayakan bisnis. Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan spreadsheet dan credit analysis yang dibuat oleh satuan kerja Credit Review secara terintegrasi dan end-to-end. Selain itu, dari sisi validitas perusahaan, satuan kerja Corporate Legal melakukan pengecekan semua legal document yang terkait dengan debitur yang bersangkutan, termasuk pengecekan keabsahan sertifikan jaminan.
Loan Approval Loan approval and the establishment of limits on small medium enterprises (SMEs), commercial, and corporate banking segments are identified and measured through business feasibility analysis assessments. The analysis is made using spreadsheet and credit analyses provided by the Credit Review work unit in integrated and end-to-end manners. In addition, from the validity of the company perspective, the Corporate Legal work unit conducts an investigation into all legal documents related to debtors, including an examination of the validity of the guarantee certificate.
67
68
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Dalam proses kredit, agunan yang diterima dapat berupa obyek yang dibiayai dengan kredit, yaitu berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak, serta obyek yang tidak dapat dibiayai, seperti personal guarantee maupun corporate guarantee. Agunan kredit harus memenuhi kriteria, antara lain mempunyai nilai ekonomis, marketable, transferable, serta mempunyai nilai yuridis.
In loan processing, the collateral received can be in the form of objects that can be financed by loans, movable and nonmovable objects, and objects that cannot be financed, such as personal guarantees or corporate guarantees. Loan collateral has to meet some criteria, including having economic value, being marketable and transferable as well as having juridical value.
Pemantauan Kredit Bank selalu mengacu kepada regulasi Bank Indonesia dan praktek kehati-hatian dalam menilai dan memantau kualitas kredit, diantaranya berdasarkan faktor penilaian prospek usaha, kinerja debitur, dan kemampuan membayar. Proses monitoring sekurang-kurangnya dilakukan secara triwulanan, untuk mengidentifikasi debitur-debitur yang berpotensi mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya melalui Call Report. Untuk debitur yang memiliki plafon diatas Rp1 miliar, namun masih dibawah Rp10 miliar pelaksanaan Call Report dijalankan per enam bulanan atau semi annual. Sedangkan untuk debitur yang memiliki plafon Rp10 miliar atau lebih, pelaksanaan Call Report dilakukan secara triwulanan. Berdasarkan hasil analisa tersebut, Bank menetapkan account strategy dan tindakan secara dini untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit.
Loan Monitoring The Bank always refers to Bank Indonesia regulations and principles of prudence in assessing and monitoring loan quality, such as those based on business prospect measurement factors, debtor performance and the ability to repay. The monitoring process is conducted at least quarterly through a Call Report to identify the debtors who potentially will have difficulties in fulfilling their obligations. For debtors with credit ceilings of above Rp 1 billion and under Rp 10 billion, Call Reports are made every six months or semi-annually. Meanwhile, for debtors with credit ceilings of more than Rp 10 billion, Call Reports are made quarterly. Based on the analysis, the Bank determines an account strategy and the early actions needed to prevent a decline in credit quality.
Pemantauan kredit untuk segmen SMEs business, khususnya untuk plafon dibawah Rp1 miliar dilakukan pada tingkat portofolio melalui analisa portofolio dari berbagai aspek, seperti kualitas dan kuantitas portofolio dari berbagai perspektif, misalnya berdasarkan industri, wilayah, produk, jenis kredit, segmentasi, dan sebagainya. Evaluasi tersebut dituangkan dalam laporan yang dilakukan oleh SKMR secara berkala.
Loan monitoring over SME business segments, particularly for clients with credit limits of below Rp 1 billion, is conducted on a portfolio level through portfolio analysis from various aspects, such as quality and quantity portfolios from various perspectives, like those based on industry, region, product, loan type, segmentation and many more. The evaluation is described in the periodical report of the SKMR.
Sebagai langkah antisipatif (peringatan dini), akan dilakukan proses simulasi dan stress testing terhadap portofolio Bank secara berkala untuk mengetahui perubahan kualitas portofolio Bank per segmen atau per sektor industri, akibat perubahan beberapa parameter kondisi ekonomi secara ekstrim yang mungkin terjadi (extreme but plausible). Hasil simulasi tersebut nantinya akan menjadi panduan bagi Bank untuk memantau secara lebih ketat sektor-sektor atau debiturdebitur yang berpotensi mengalami penurunan kualitas, serta untuk menetapkan langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya dampak yang buruk. Kerangka kerja untuk stress testing ini masih dalam tahap pengembangan dan rencananya akan mulai diterapkan di semester akhir tahun 2015.
As a precautionary step (an early warning signal), the Bank will conduct periodic simulations and stress testing with its portfolio to identify any changes in the portfolio’s quality, based on segments or industry sectors, as a result of extreme (but plausible) changes in the economic condition parameters that may have occurred. The simulation result will be used as a reference for the Bank to monitor more closely sectors or debtors that are likely to experience quality degradation, as well as to define the necessary precautionary actions to prevent worse impacts. The framework for this stress testing is still under development and is expected to be implemented by the end of 2015.
Credit Collection dan Recovery Bank secara proaktif menjalankan credit collection dan recovery untuk debitur-debitur bermasalah. Credit collection dan recovery ini dilakukan oleh satuan kerja Asset Recovery. Untuk eksekusi jaminan, satuan kerja Asset Recovery bekerjasama dengan satuan kerja Corporate Legal dalam hal penyitaan jaminan maupun proses pelelangan ke Balai Lelang Negara.
Credit Collection and Recovery The Bank proactively runs credit collection and recovery from non-performing debtors. Credit collection and recovery are conducted by the Asset Recovery work unit. For collateral execution, the Asset Recovery work unit collaborates with the Corporate Legal work unit for sequestration and auctioning at the State Auction House.
Portofolio Manajemen dan Risiko Konsentrasi Bank telah mengalokasikan permodalannya dalam pengelolaan risiko kredit di tingkat portofolio. Selain itu, secara berkala Bank juga telah melakukan pemantauan atas portofolionya agar lebih terdiversifikasi dan tidak terkonsentrasi hanya ke beberapa sektor ekonomi saja.
Management Portfolio and Concentration Risk The Bank has allocated its capital in credit risk management at the portfolio level. In addition, the Bank also periodically monitors the portfolio to make it more diversified and not concentrated only on a few economic sectors.
2015 Annual Report
69
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Untuk mengetahui dampak perubahan kondisi ekonomi makro terhadap portofolio, dan pada akhirnya terhadap profitabilitas dan ketahanan modalnya, Bank berencana akan melakukan stress testing secara berkala. Ada dua jenis stress testing yang akan dilakukan oleh Bank, yaitu sensitivity analysis dan scenario analysis.
To determine the impact of changes in macroeconomic conditions on the portfolio and ultimately on profitability and the resilience of its capital, the Bank plans to conduct periodic stress testing. There are two types of stress testing that will be carried out by the Bank, namely sensitivity analysis and scenario analysis.
Pertumbuhan dan Kualitas Kredit Selama tahun 2015, Bank membukukan kredit yang cukup signifikan dengan tingkat NPL yang terjaga dibawah 1%. Portofolio kredit Bank secara keseluruhan tumbuh sebesar 40.45% (YoY) dengan tingkat NPL sebesar 0,21% (gross). Beberapa segmen kredit mengalami pertumbuhan diatas rata-rata. Pencapaian tersebut didapatkan melalui penerapan proses kredit secara terintegrasi (end-to-end) dan handal, yang meliputi proses identifikasi sektor kredit yang potensial, proses pemantauan kredit secara kontinyu, portofolio manajemen yang komprehensif, dan penyelesaian kredit bermasalah secara disiplin.
Loan Growth and Quality Throughout 2015, the Bank booked a significant number of loans, but maintained the NPL level at below 1 percent. The Bank’s overall credit portfolio grew 40.45 percent (YoY) with the NPL level at 0.21 percent (gross). Several credit segments grew above average. The achievement was a result of the implementation of a reliable integrated credit process (endto-end), which covers the process of identifying potential credit sectors, continuous credit monitoring, comprehensive portfolio management and disciplined settlement of nonperforming loans.
Eksposur Risiko Kredit Berdasarkan kategori eksposur sesuai Pendekatan Standar, Bank memiliki eksposur sebagai berikut:
Credit Risk Exposure Based on the exposure categories in the Standardized Approach, the Bank has the following exposures:
Tabel 2. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 2. Disclosure of Asset Exposure in Balance Sheet (in Million Rupiah) 31 DESEMBER 2015 31 December 2015 No.
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
(1)
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government
4.356.825
7.795
7.795
2.850.763
9.372
9.372
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
4.004
801
801
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks
2.097.303
661.316
661.316
2.861.005
666.841
666.841
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Collateralised by Residential Property
408.805
148.531
148.531
334.235
122.110
122.110
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Collateralised by Commercial Property
1.166.333
1.166.333
817.857
337.467
337.467
310.505
7
Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
70
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 DESEMBER 2015 31 December 2015 No.
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
(1)
(2)
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporate
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
11
Aset Lainnya Other Assets
TOTAL
Tabel 3. Table 3.
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
18.388
13.791
13.358
372
279
279
19.859.238
19.828.534
17.892.139
15.286.877
15.249.006
12.880.633
4.902
7.353
7.353
2.322
3.483
3.483
673.161
-
566.090
328.616
-
234.010
28.584.955
21.833.653
20.114.439
22.005.661
16.389.360
14.228.035
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi Transaksi Rekening Administratif (kecuali Sekuritisasi) Bank Disclosures of Commitment Liability/Contingency Administrative Account Transaction (except securitization) Bank 31 DESEMBER 2015 31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
(1)
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2015 31 December 2015 KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
No.
(1)
(2)
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
7
Kredit Pegawai / Pensiunan Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
-
3.716
2.787
2.787
9
Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporate
603.810
603.810
229.257
635.167
635.167
160.542
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya Other Assets
-
-
-
-
-
-
603.810
603.810
229.257
83.760
81.987
30.949
TOTAL
Tabel 4. Table 4.
Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Bank (dalam Jutaan Rupiah) Disclosures of Exposures that Create Credit Risk Due to Counterparty Failure (Counterparty Credit Risk) (in Million Rupiah) 31 DESEMBER 2015 31 December 2015
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank Receivables from Banks
3.178
636
636
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporate
123
123
123
-
-
-
3.302
759
759
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
71
72
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 5. Table 5.
Pengungkapan Eksposur Yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Setelmen (Settlement Risk) Bank (dalam Jutaan Rupiah) Disclosures of Exposures that Create Credit Risk Due to Settlement Failure (Settlement Risk) Bank (in Million Rupiah) 31 DESEMBER 2015 31 December 2015
No.
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
(1)
(2)
1
2
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
Delivery versus payment
-
-
-
-
-
-
a. Beban Modal 8%(5-15 hari) 8% Capital Charge (5-15 days)
-
-
-
-
-
-
b. Beban Modal 50% (16-30 hari) 50% Capital Charge (16-30 days)
-
-
-
-
-
-
c. Beban Modal 75% (31-45 hari) 75% Capital Charge (31-45 days)
-
-
-
-
-
-
d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari) 100% Capital Charge (Over 45 days)
-
-
-
-
-
-
Non-delivery versus payment
-
-
-
-
-
-
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
Tabel 6. Pengungkapan Eksposur Yang Sekuritisasi Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 6. Disclosure of Securitization Exposures (in Million Rupiah) 31 DESEMBER 2014 31 December 2014
31 DESEMBER 2015 31 December 2015 No.
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
(1)
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
1
Fasilitas Kredit Pendukung Yang Memenuhi Persyaratan Supporting Loan Facility that Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
2
Fasilitas Kredit Pendukung Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Supporting Loan Facility that Has Not Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
3
Fasilitas Likuiditas Yang Memenuhi Persyaratan Liquidity Facility that Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2015 31 December 2015 No.
KATEGORI PORTOFOLIO PORTFOLIO CATEGORY
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
ATMR SEBLM MRK RWA BEFORE CRM
ATMR SESUDAH MRK RWA AFTER CRM
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(3)
(4)
(5)
4
Fasilitas Likuiditas Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Liquidity Facility that Has Not Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
5
Pembelian Efek Beragun Aset Yang Memenuhi Persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
6
Pembelian Efek Beragun Aset Yang Tidak Memenuhi Persyaratan Purchase of Asset-Backed Securities that Has Not Met the Requirements
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur Sekuritisasi yang tidak tercakup dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai prinsip-prinsip kehati-hatian dalam aktivitas sekuritisasi asset bagi bank umum Exclusion of Securitization exposure under Bank Indonesia regulations regarding prudent principles in asset securitization activity for public banks
-
-
-
-
-
-
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
Tabel 7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement (in Million Rupiah) 31 DESEMBER 2015 31 December 2015 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT Total Credit Risk RWA TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Total Capital Deduction Factor
31 DESEMBER 2014 31 December 2014
20.344.455
14.391.364
-
-
73
74
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 8. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 8. Disclosures of Net Receivables Based on Remaning Cont ract Term – Bank (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 December 2015 KATEGORI PORTOFOLIO
(1) 1
(2) Tagihan Kepada Pemerintah
< 1 tahun < 1 year
1 thn s.d. 3 thn 1 – 3 years
3 thn s.d. 5 thn 3 – 5 years
> 5 tahun > 5 years
NonKontraktual NonContractual
Total
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
38.545
-
38.545
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
28.380
28.013
5.667
8.466
-
70.526
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
2.470
6.153
52.605
345.502
-
406.730
6
Kredit Beragun Properti Komersial
535.721
74.202
444.954
106.650
-
1.161.527
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
416
7.569
5.760
4.441
-
18.186
9
Tagihan Kepada Korporasi
8.534.987
2.708.668
3.830.443
4.282.639
-
19.356.737
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
9.898
4.759
1.011
7.959
-
23.627
11
Aset Lainnya
-
-
-
-
-
-
9.111.872
2.829.364
4.340.439
4.794.202
-
21.075.878
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014 31 December 2014 < 1 tahun < 1 year
1 thn s.d. 3 thn 1 – 3 years
3 thn s.d. 5 thn 3 – 5 years
> 5 tahun > 5 years
NonKontraktual NonContractual
Total
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
PORTFOLIO CATEGORY
(2)
1.445984
-
46.863
11.598
1.346.318
2.850.763
Receivables from Government
4.004
-
-
-
-
4.004
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
2.052.867
741.080
15.016
52.042
-
2.861.005
Receivables from Banks
-
-
16.291
317.944
-
334.235
Loans Collateralised by Residential Property
-
202.874
19.778
114.815
-
337.467
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
154
-
218
-
-
372
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
2.959.373
7.328.549
2.954.416
2.044.539
-
15.286.877
Receivables from Corporate
-
-
-
-
2.322
2.322
Past Due Receivables
-
-
-
-
328.616
328.616
Other Assets
6.462.382
8.272.503
3.052.582
2.540.938
1.677256
22.005.661
TOTAL
75
76
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 9. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 9. Disclosure of Net Receivables and Reserve Based on Economic Sector (in Million Rupiah) 31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
SEKTOR EKONOMI
NO
(1)
(2)
1
Pertanian, perburuan, dan kehutanan
2
Perikanan
3
Pertambangan dan penggalian
4
Industri pengolahan
5
Listrik, gas, dan air
6
Konstruksi
7
Perdagangan besar dan eceran
8
TAGIHAN RECEIVABLES
(3)
TAGIHAN YANG MENGALAMI PENURUNAN NILAI IMPAIRED LOANS BELUM JATUH TEMPO NOT PAST DUE
TELAH JATUH TEMPO PAST DUE
(4)
(5)
CKPN INDIVIDUAL ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES – INDIVIDUAL
CKPN KOLEKTIF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES – COLLECTIVE
TAGIHAN YANG DIHAPUSBUKU WRITE OFF
(6)
(7)
(8)
538.219
-
-
-
1.514
-
35.349
-
-
-
100
-
954.445
-
-
-
2.673
-
7.898.132
-
625
438
24.141
-
6.108
-
-
-
18
-
1.374.717
-
-
-
3.870
-
2.735.323
-
5.876
3.920
11.482
-
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
791.314
-
-
-
4.008
-
9
Transportasi, pergudangan, dan komunikasi
570.047
-
5.379
4
1.592
-
10
Perantara keuangan
1.531.028
-
-
-
4,299
-
11
Real estate, usaha persewaan, dan jasa perusahaan
3.341.484
-
-
-
9.396
-
12
Administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib
-
-
-
-
-
-
13
Jasa pendidikan
11.491
-
-
-
32
-
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
38.515
-
-
-
108
-
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya
704.664
-
-
-
1.983
-
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
1.860
-
-
-
5
-
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya
38.545
-
-
-
108
-
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya
503.295
-
-
-
1,464
-
19
Bukan lapangan usaha
1.342
-
80
80
4
-
21.075.878
-
11.960
4.442
66.797
-
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014
TAGIHAN RECEIVABLES
(3)
TAGIHAN YANG MENGALAMI PENURUNAN NILAI IMPAIRED LOANS BELUM JATUH TEMPO NOT PAST DUE
TELAH JATUH TEMPO PAST DUE
(4)
(5)
CKPN INDIVIDUAL ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES – INDIVIDUAL
CKPN KOLEKTIF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES – COLLECTIVE
TAGIHAN YANG DIHAPUSBUKU WRITE OFF
(6)
(7)
(8)
ECONOMIC SECTOR
(2)
174.647
-
-
-
768
-
Agriculture, Hunting and Forestry
10.985
-
-
-
48
-
Fishing
1.078.008
-
-
-
4.748
-
Mining and Digging
6.164.819
-
625
438
29.203
-
Processing Industry
8.050
-
-
-
35
-
Electricity, Gas and Water
425.690
-
-
-
1.873
-
Construction
1.789.008
-
5.876
3.920
8.014
-
Wholesale and Retail Trade
576.013
-
-
-
2.534
-
Accommodation and Food & Beverage Supply
561.603
-
5.379
4
2.473
-
Transportation, Wharehousing and Communication
1.466.609
-
-
-
6.453
-
Financial Brokerage
1.931.615
-
-
-
8.499
-
Real Estate, Rental Businesses and Company Services
-
-
-
-
-
-
Government, Defense and Compulsary Social Security Administration
8.003
-
-
-
35
-
Education Service
35.426
-
-
-
156
-
Health and Social Services
356.356
-
-
-
1.568
-
Societal, Social Culture, Entertainment and Other Individual Services
1.941
-
-
-
9
-
Individual Household Helper Service
46.539
-
-
-
205
-
International Body and Other Extra International Body
-
-
-
-
-
-
Activities without clear boundaries
1.834
-
80
80
8
-
Non-business field
15.057.637
-
11.960
4.442
68.525
TOTAL
77
78
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 10. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 10. Disclosure of Net Receivables Based on Portfolio Category and Rating Scale (in Million Rupiah) 31 Desember 2015/31 December 2015 Tagihan Bersih/ Net Receivables
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
No
EKTIF IVE E FOR RMENT OSSES
41.328
27.197
-
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d. Aa3
A1 s.d. A3
Baa1 s.d. Baa3
Ba1 s.d. Ba3
B1 s.d. B3
Kurang dari B3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA(idn)
AA+(idn) s.d. AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d. BBB-(idn)
Ba1 sd. Ba3
B+(idn) s.d. B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
PT ICRA Indonesia
(Idr)AAA
(Idr)AA+ s.d. (Idr)AA-
(Idr)A+ s.d. (Idr)A-
(Idr)BBB+ s.d. (Idr)BBB-
BB+(idn) s.d. BB-(idn_
(Idr)B+ s.d. (Idr)B-
Kurang dari (Idr)B-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d. idAA-
idA+ s.d. idA-
idBBB+ s.d. idBBB-
idBB+ s.d. idBB-
idB+ s.d. idB-
Kurang dari idB-
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kategori Portofolio Portfolio Category
(1)
Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
4.317.849
-
38.976
-
-
-
2
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
134.100
14.246
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai Pensiunan
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
6.641
50.783
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
-
-
-
-
-
-
-
4.317.849
140.741
104.005
-
-
-
-
TOTAL
31 Desember 2014/31 December 2014
-
-
Tagihan Bersih/ Net Receivables
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
No
Standard and Poor’s
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d. AA-
A+ s.d. A-
BBB+ s.d. BBB-
BB+ s.d. BB-
B+ s.d. B-
Kurang dari B-
Moody’s
Aaa
Aa1 s.d. Aa3
A1 s.d. A3
Baa1 s.d. Baa3
Ba1 s.d. Ba3
B1 s.d. B3
Kurang dari B3
PT Fitch Ratings Indonesia
AAA(idn)
AA+(idn) s.d. AA-(idn)
A+(idn) s.d. A-(idn)
BBB+(idn) s.d. BBB-(idn)
Ba1 sd. Ba3
B+(idn) s.d. B-(idn)
Kurang dari B-(idn)
PT ICRA Indonesia
(Idr)AAA
(Idr)AA+ s.d. (Idr)AA-
(Idr)A+ s.d. (Idr)A-
(Idr)BBB+ s.d. (Idr)BBB-
BB+(idn) s.d. BB-(idn_
(Idr)B+ s.d. (Idr)B-
Kurang dari (Idr)B-
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAAA
idAA+ s.d. idAA-
idA+ s.d. idA-
idBBB+ s.d. idBBB-
idBB+ s.d. idBB-
idB+ s.d. idB-
Kurang dari idB-
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Kategori Portofolio Portfolio Category
68.525
(1)
Peringkat Jangka Panjang/ Long Term Rating
(2)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2.803.900
-
46.863
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
4.004
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
647.927
67.057
-
93.154
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai Pensiunan
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
47.339
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya TOTAL
-
-
-
-
-
-
-
2.803.900
699.270
113.920
-
93.154
-
-
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
es
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3
Standard and Poor’s
F1+ s.d. F1
F2
F3
Kurang dari F3
Fitch Rating
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3
PT Fitch Ratings Indonesia
Tanpa Peringkat Unrated
Moody’s
TOTAL
F1+(idn) s.d. F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
(Idr)A1+ s.d. (Idr)A1
(Idr)A2+ s.d. (Idr)A2
(Idr)A3+ s.d. (Idr)A3
Kurang dari (Idr)A3
PT ICRA Indonesia
idA1
idA2
idA3 s.d. idA4
Kurang dari idA4
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(12)
(13)
(10)
(14)
(15)
Receivables from Government
-
(11) -
-
-
-
4.356.825
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
1.948.957
2.097.303
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
408.805
408.805
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
1.166.333
1.166.333
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small Enterprise and
-
-
-
-
18.388
18.388
Retail Portfolio
-
-
-
-
19.801.814
19.859.238
Receivables from Corporate
-
-
-
-
4.902
4.902
Past Due Receivables
-
-
-
-
673.161
673.161
Other Assets
-
-
-
-
24.022.360
28.584.955
Total
es
Lembaga Pemeringkat Rating Agency
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Rating A-1
A-2
A-3
Kurang dari A-3
Standard and Poor’s
F1+ s.d. F1
F2
F3
Kurang dari F3
Fitch Rating
P-1
P-2
P-3
Kurang dari P-3
PT Fitch Ratings Indonesia
Tanpa Peringkat Unrated
Moody’s
TOTAL
F1+(idn) s.d. F1(idn)
F2(idn)
F3(idn)
Kurang dari F3(idn)
(Idr)A1+ s.d. (Idr)A1
(Idr)A2+ s.d. (Idr)A2
(Idr)A3+ s.d. (Idr)A3
Kurang dari (Idr)A3
PT ICRA Indonesia
idA1
idA2
idA3 s.d. idA4
Kurang dari idA4
PT Pemeringkat Efek Indonesia
(12)
(13)
(10)
(11)
(14)
(15)
Receivables from Government
-
-
-
-
-
2.850.763
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
4.004
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
2.052.867
2.861.005
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
334.235
334.235
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
337.467
337.467
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small Enterprise and
-
-
-
-
372
372
Retail Portfolio
-
-
-
-
15.239.538
15.286.877
Receivables from Corporate
-
-
-
-
2.322
2.322
Past Due Receivables
-
-
-
-
328.616
328.616
Other Assets
-
-
-
-
18.295.417
22.005.661
Total
79
80
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 11. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 11. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
NO
VARIABEL YANG MENDASARI VARIABLE BASE
(1)
(2)
1
Suku Bunga Interest Rate
2
Nilai Tukar Forex Rate
3
Lainnya Others
JUMLAH NASIONAL NOTIONAL AMOUNT
≤ 1 THN ≤ 1 YEAR
> 1 THN - ≤ 5 THN >1-≤5 YEARS
(3)
(4)
TOTAL
> 5 THN > 5 YEARS
TAGIHAN DERIVATIF DERIVATIVE RECEIVABLES
KEWAJIBAN DERIVATIF DERIVATIVE PAYABLES
TAGIHAN BERSIH SEBLM MRK NET RECEIVABLES BEFORE CREDITS RISK MITIGATION
(5)
(6)
(7)
(8)
MRK CREDITS RISK MITIGATION
TAGIHAN BERSIH SETLH MRK NET RECEIVABLES AFTER CREDITS RISK MITIGATION
(9)
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
3.269
-
-
3.269
-
3.301
-
3.301
-
-
-
-
-
-
-
-
3.269
-
-
3.269
-
3.301
-
3.301
Tabel 12. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 12. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Repo Transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 NO
(1)
KATEGORI PORTOFOLIO
NILAI WAJAR SSB REPO FAIR VALUE OF REPO
KEWAJIBAN REPO REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLE
ATMR RWA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates
-
-
-
-
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014 JUMLAH NASIONAL NOTIONAL AMOUNT
≤ 1 THN ≤ 1 YEAR
> 1 THN - ≤ 5 THN >1-≤5 YEARS
(3)
(4)
> 5 THN > 5 YEARS
TAGIHAN DERIVATIF DERIVATIVE RECEIVABLES
KEWAJIBAN DERIVATIF DERIVATIVE PAYABLES
TAGIHAN BERSIH SEBLM MRK NET RECEIVABLES BEFORE CREDITS RISK MITIGATION
(5)
(6)
(7)
(8)
MRK CREDITS RISK MITIGATION
TAGIHAN BERSIH SETLH MRK NET RECEIVABLES AFTER CREDITS RISK MITIGATION
(9)
(10)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014 NILAI WAJAR SSB REPO FAIR VALUE OF REPO
KEWAJIBAN REPO REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLE
ATMR RWA
(3)
(4)
(5)
(6)
-
-
-
-
Receivables from Goverment
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
Receivables from Micro Business, Small Business and Retail Portfolios
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
PORTFOLIO CATEGORY
TOTAL
81
82
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 13. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 13. Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 NO
(1)
KATEGORI PORTOFOLIO
NILAI WAJAR SSB REPO FAIR VALUE OF REPO
KEWAJIBAN REPO REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLE
ATMR RWA
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi Receivables from Corporates
-
-
-
-
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014 NO
PORTFOLIO CATEGORY
(1)
NILAI WAJAR SSB REPO FAIR VALUE OF REPO
KEWAJIBAN REPO REPO PAYABLE
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLE
ATMR RWA
(3)
(4)
(5)
(6)
1
Receivables from Goverment
-
-
-
-
2
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
3
Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
4 5
Receivables from Banks
-
-
-
-
6
Receivables from Micro Business, Small Business and Retail Portfolios
-
-
-
-
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tabel 14. Pengungkapan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal (dalam Jutaan Rupiah) Table 14. disclosures of securitization transaction summary where bank act as original creditor (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 NO
UNDERLYING ASSET
(1)
(2)
NILAI ASET YANG DISEKURITISASI SECURITIZATION ASSET
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PENJUALAN SALES PROFIT (LOSS)
(3)
(4) NIHIL NIL
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables from Government
NIHIL NIL
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables from Public Sector Entities
NIHIL NIL
NIHIL NIL
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
NIHIL NIL
NIHIL NIL
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables from Banks
NIHIL NIL
NIHIL NIL
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Collateralised by Residential Property
NIHIL NIL
NIHIL NIL
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loans Collateralised by Commercial Property
NIHIL NIL
NIHIL NIL
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retiree Loans
NIHIL NIL
NIHIL NIL
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel/ Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
NIHIL NIL
NIHIL NIL
9
Aset Lainnya/ Other Assets
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
31 DESEMBER 2014/31 DECEMBER 2014 NO
UNDERLYING ASSET
NILAI ASET YANG DISEKURITISASI SECURITIZATION ASSET
KEUNTUNGAN (KERUGIAN) PENJUALAN SALES PROFIT (LOSS)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
Tagihan Kepada Pemerintah/Receivables from Government
NIHIL NIL
NIHIL NIL
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik/ Receivables from Public Sector Entities
NIHIL NIL
NIHIL NIL
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional/ Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
NIHIL NIL
NIHIL NIL
4
Tagihan Kepada Bank/ Receivables from Banks
NIHIL NIL
NIHIL NIL
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal/ Loans Collateralised by Residential Property
NIHIL NIL
NIHIL NIL
6
Kredit Beragun Properti Komersial/ Loans Collateralised by Commercial Property
NIHIL NIL
NIHIL NIL
7
Kredit Pegawai/Pensiunan/ Employee/Retiree Loans
NIHIL NIL
NIHIL NIL
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel/ Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
NIHIL NIL
NIHIL NIL
9
Aset Lainnya/ Other Assets
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
TOTAL
83
84
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 15. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 15. Disclosures of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Technique – Bank (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 NO
KATEGORI PORTOFOLIO
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
4
Tagihan Kepada Bank
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
6
Kredit Beragun Properti Komersial
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9
Tagihan Kepada Korporasi
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN EXPOSURE SECURED BY
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
AGUNAN COLLATERAL
GARANSI GUARANTEE
ASURANSI KREDIT CREDIT INSURANCE
LAINNYA OTHERS
BAGIAN YG TIDAK DIJAMIN UNSECURED PORTIONS
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
4.356.825
-
-
-
-
4.356.825
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.097.303
-
-
-
-
2.097.303
408.805
-
-
-
-
408.805
1.166.333
348.476
-
-
-
817.857
-
-
-
-
-
-
18.388
578
-
-
-
17.810
19.589.238
2.194.453
-
-
-
17.607.361
4.902
-
-
-
-
4.902
673.161
-
-
-
328.616
28.584.955
2.543.507
-
-
26.041.448
-
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
-
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
-
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
-
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
-
5 6 7
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014 TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES (3)
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN EXPOSURE SECURED BY AGUNAN COLLATERAL
GARANSI GUARANTEE
ASURANSI KREDIT CREDIT INSURANCE
(4)
(5)
(6)
LAINNYA OTHERS
BAGIAN YG TIDAK DIJAMIN UNSECURED PORTIONS
(7)
(8)
PORTFOLIO CATEGORY
(2) On Balance Sheet Exposure
2.850.763
-
-
-
-
2.850.763
Receivables from Government
4.004
-
-
-
-
4.004
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
2.861.005
-
-
-
-
2.861.005
Receivables from Banks
334.235
-
-
-
-
334.235
Loans Collateralised by Residential Property
337.467
26.962
-
-
-
310.505
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
372
-
-
-
-
372
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
15.286.877
2.368.373
-
-
-
12.918.504
Receivables from Corporate
2.322
-
-
-
-
2.322
Past Due Receivables
328.616
-
-
-
328.616
Other Assets
22.078.626
2.395.335
-
-
19.683.291
Total Balance Sheet Exposure
-
Commitment/Contingency Exposure on Off Balance Sheet Transaction -
-
-
-
-
Receivables from Government
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
85
86
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 NO
(1)
KATEGORI PORTOFOLIO
(2)
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
9
Tagihan Kepada Korporasi
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Total Eksposur Rekening Administratif
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN EXPOSURE SECURED BY
TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES
AGUNAN COLLATERAL
GARANSI GUARANTEE
ASURANSI KREDIT CREDIT INSURANCE
LAINNYA OTHERS
BAGIAN YG TIDAK DIJAMIN UNSECURED PORTIONS
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
-
-
-
-
-
-
603.810
458.346
-
-
-
145.464
-
-
-
-
-
-
603.810
458.346
-
-
-
145.464
C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
3.178
-
-
-
-
3.178
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
123
-
-
-
-
123
3.302
-
-
-
-
3.302
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014 TAGIHAN BERSIH NET RECEIVABLES (3)
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN EXPOSURE SECURED BY AGUNAN COLLATERAL
GARANSI GUARANTEE
ASURANSI KREDIT CREDIT INSURANCE
(4)
(5)
(6)
LAINNYA OTHERS
BAGIAN YG TIDAK DIJAMIN UNSECURED PORTIONS
(7)
(8)
PORTFOLIO CATEGORY
(2)
3.716
-
-
-
-
3.715
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
635.167
474.625
-
-
-
160.542
Receivables from Corporate
-
-
-
-
-
-
Past Due Receivables
638.883
474.625
-
-
-
164.257
Total Administrative Account Exposure
Counterparty Credit Risk -
NIHIL NIL
-
-
-
-
-
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
Receivables from Corporate
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
Total Counterparty Credit Risk Exposure
87
88
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 16. Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 16. disclosures of bank securitization transaction (in Million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
NO
(1) 1
2
3
4
5
6
EKSPOSUR SEKURITISASI
(2) Bank bertindak sebagai Kreditur Asal – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Penyedia Kredit Pendukung Bank as Credit Enhancements Provider a. Fasilitas penanggung risiko pertama – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) b. Fasilitas penanggung risiko kedua – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Penyedia Fasilitas Likuiditas – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Penyedia Jasa – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Bank Kustodian – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) Bank bertindak sebagai Pemodal a. Senior tranche – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal) b. Junior tranche – Jenis eksposur (cnth. tagihan beragun rumah tinggal)
BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN EXPOSURE SECURED BY TELAH JATUH TEMPO PAST DUE
BELUM JATUH TEMPO NOT PAST DUE
LABA/RUGI DR AKTIVITAS SEKURITISASI INCOME/ LOSS FROM SECURITIZATION ACTIVITY
(3)
(4)
(5)
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NILAI ASET YG DISEKURITISASI SECURITIZATION ASSET
ATMR ATM
PENGURANG MODAL WRITE OFF
(6)
(7)
(8)
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014 BAGIAN YG DIJAMIN DENGAN EXPOSURE SECURED BY TELAH JATUH TEMPO PAST DUE
BELUM JATUH TEMPO NOT PAST DUE
LABA/RUGI DR AKTIVITAS SEKURITISASI INCOME/ LOSS FROM SECURITIZATION ACTIVITY
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(2)
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
Bank as Originator Exposure types (example: claims secured by residential property)
NILAI ASET YG DISEKURITISASI SECURITIZATION ASSET
ATMR ATM
PENGURANG MODAL WRITE OFF
SECURITIZATION EXPOSURE
Bank as Credit Enhancements Provider
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
a. Retained first loss position facility Exposure types (example. claims secured by esidential property b. Retained secondary loss position facility Exposure style (example. claims secured by residential property)
NIHIL NIL
Bank as liquidity Facility Provider - Exposure types (example. claims secured by residential property)
NIHIL NIL
Bank as Service Provider Exposure types (example. claims secured by residential property)
NIHIL NIL
Bank as custodian Bank Exposure types (example. claims secured by residential property) Bank as Investor
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
NIHIL NIL
a. Senior tranche Exposure types (example: claims secured by residential property) b. Junior tranche Exposure types (example: claims secured by residential property)
89
90
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 17. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 17. Disclosures of Net Receivables Based on Risk Weight after Measuring Credit Risk Mitigation Impact (in Million Rupiah) 31 Desember 2015/31 December 2015 No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK) 0%
20%
35%
40%
45%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
4.317.849
38.976
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
1.291.118
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
299.825
108.980
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
6.641
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
11
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
-
-
-
-
-
129.932
-
-
-
-
4.447.781
1.336.735
299.825
108.980
-
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA
RK)
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Net Receivables After Credit Risk Mitigation 50%
75%
100%
150%
Lainnya
ATMR Setelah MRK
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Beban Modal (14)
Portfolio Category
(2) On Balance Sheet Exposure
-
-
-
-
-
7.795
624
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
806.185
-
-
-
-
661.316
52.905
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
148.531
11.882
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
817.857
-
-
817.857
65.429
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
17.810
-
-
-
13.358
1.069
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
50.783
-
17.607.361
-
-
17.892.139
1.431.371
Receivables from Corporate
-
-
-
4.902
-
7.353
588
Past Due Receivables
-
-
497.508
45.721
-
566.090
45.287
Other Assets
856.968
17.810
18.922.726
50.623
-
20.114.439
1.609.155
Total Commitment/Contingency Exposure on Off Balance Sheet Transaction
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
145.464
-
-
229.257
18.341
Receivables from Corporate
-
-
-
-
-
-
-
Past Due Receivables
-
-
145.464
-
-
229.257
18.341
Total
91
92
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2015/31 December 2015 No
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK) 0%
20%
35%
40%
45%
C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
-
-
-
-
-
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
636
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
-
636
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
31 Desember 2014/31 December 2014 No
Kategori Portofolio
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah
2
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK) 0%
20%
35%
40%
45%
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2.803.900
46.863
-
-
-
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
4.004
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
2.700.794
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
231.690
102.545
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai / Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
47.339
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
11
Aset Lainnya
Total Eksposur Neraca
94.744
-
-
-
-
2.898.644
2.799.000
231.690
102.545
-
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
RK)
RK)
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Net Receivables After Credit Risk Mitigation 50%
75%
100%
150%
ATMR Setelah MRK
Lainnya
Portfolio Category
Beban Modal
-
-
-
-
-
-
-
Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Goverment
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
636
51
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro Business, Small Business and Retail Portfolios
-
-
123
-
-
123
10
Receivables from Corporates
-
-
123
-
-
759
61
Total
Beban Modal (14)
Net Receivables After Credit Risk Mitigation 50%
75%
100%
150%
Lainnya
ATMR Setelah MRK
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
Portfolio Category (2) On Balance Sheet Exposure
-
-
-
-
-
9.373
750
Receivables from Government
-
-
-
-
-
801
64
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
67.057
-
93.154
-
-
666.841
53.379
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
122.110
9.769
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
310.505
-
-
310.505
24.840
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
372
-
-
-
279
22
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
12.871.165
-
-
12.880.633
1.030.451
Receivables from Corporate
-
-
-
2.322
-
3.483
279
Past Due Receivables
-
-
233.597
275
-
234.010
18.721
Other Assets
67.057
372
13.508.421
2.597
-
14.228.035
1.138.275
Total Commitment/Contingency Exposure on Off Balance Sheet Transaction
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Government
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
93
94
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2014/31 December 2014 No
Kategori Portofolio
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (MRK) 0%
20%
35%
40%
45%
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/Pensiunan
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
9
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
10
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
-
-
-
-
-
Total Eksposur TRA
-
-
-
-
-
C
Eksposur Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
-
-
-
-
-
1
Tagihan Kepada Pemerintah
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
RK)
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Net Receivables After Credit Risk Mitigation 50%
NIHIL
75%
100%
150%
ATMR Setelah MRK
Lainnya
Portfolio Category
Beban Modal
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Bank and International Institution
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Residential Property
-
-
-
-
-
-
-
Loans Collateralised by Commercial Property
-
-
-
-
-
-
-
Employee/Retiree Loans
-
3.716
-
-
-
2.787
223
Receivables from Micro, Small Enterprise and Retail Portfolio
-
-
160.542
-
-
160.542
12.844
Receivables from Corporate
-
-
-
-
-
-
-
Past Due Receivables
-
3.716
160.542
-
-
163.329
13.067
Total
-
-
-
-
-
-
-
Counterparty Credit Risk
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Goverment
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Multilateral Development Banks and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Banks
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Micro Business, Small Business and Retail Portfolios
-
-
-
-
-
-
-
Receivables from Corporates
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
NIHIL
Total
95
96
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel 18. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 18. Disclosure of Movements of Allowance for Impairment Losses Details (in MiLLion Rupiah)
NO
KETERANGAN DESCRIPTION
(1)
(2)
1
Saldo awal CKPN Beginning balance Allowance
2
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) Net of Additions (Reversal) of Allowance during the Year
3
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan Allowance Use for Write - off Loans
4
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan Additions (Reversal) off Allowance
Saldo Akhir CKPN Final Balance Allowance
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Allowance for Impairment Losses 31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014
(3)
(4)
72.966
51.873
11.673
20.112
-
(568)
882
1.549
85.521
72.966
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
2. PENGELOLAAN RISIKO PASAR Risiko Pasar – Trading Book Risiko pasar trading book merupakan potensi kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga dan nilai tukar atas portfolio trading (termasuk derivative instrument). Sampai dengan akhir Desember 2015, eksposur trading book Bank masih sangat terbatas, sehingga dapat diasumsikan bahwa portofolio Bank masih sederhana dan tidak akan mengalami dampak yang signifikan jika terjadi perubahan harga pasar.
2. MARKET RISK MANAGEMENT
Market Risk – Trading Book Trading book market risk is a loss potential caused by changes in interest rates and exchange rates on trading portfolios (including derivative instruments). Until the end of December 2015, the trading book exposure of the Bank was still strictly limited and therefore it can be assumed that the Bank’s portfolio was still simple and would not suffer any significant impact should there be any price changes in the market.
Risiko Pasar – Banking Book Risiko pasar banking book disebabkan oleh perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book. Risiko pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur neraca bank untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima oleh bank. Pengendalian risiko pasar banking book di Bank dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator dan internal yang dipantau secara berkala oleh SKMR dan dibantu oleh satuan kerja Financial Planning.
Market Risk – Banking Book Banking book market risk is caused by changes in interest rates and exchange rates on banking book activities. The banking book risk market is managed by optimizing the Bank’s balance sheet structure to acquire maximum returns in accordance with risk levels that can be accepted by the Bank. Risk control of banking book market risk in the Bank is carried out by setting limits that refer to regulator and internal provisions that are regularly monitored by the SKMR and assisted by the Financial Planning work unit.
Risiko suku bunga banking book timbul akibat pergerakan suku bunga pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi yang dimiliki bank, yang dapat berpengaruh pada profitabilitas bank (earning perspective) maupun nilai ekonomis modal bank (economic value perspective). Sumber-sumber risiko suku bunga banking book adalah repricing risk (repricing mismatch antara komponen aset dan kewajiban), basis risk (penggunaan suku bunga acuan yang berbeda), yield curve risk (perubahan bentuk dan kecuraman kurva imbal hasil), dan option risk (pelunasan kredit atau pencairan deposito sebelum jatuh waktu). Bank menggunakan repricing gap dan melakukan sensitivity analysis guna memperoleh proyeksi Net Interest Income (NII) dan Economic Value of Equity (EVE).
Banking book interest rate risk arises when changes in market interest rates work against the positions held or the transactions conducted by the Bank, which may impact the Bank’s profitability (earning perspective) or the Bank’s economic value (economic value perspective). The sources of banking book interest rate risks are repricing risk (repricing mismatch between components in assets and liabilities), basis risk (the use of different reference rates), yield curve risk (changes in the shape and slope of the yield curve) and option risk (credit repayment or breaking time deposits before maturity). The Bank uses repricing gaps and performs sensitivity analysis to obtain Net Interest Income (NII) and Economic Value of Equity (EVE) projections.
Risiko nilai tukar timbul akibat pergerakan nilai tukar pasar yang berlawanan pada saat bank memiliki posisi terbuka. Risiko nilai tukar berasal dari transaksi valuta asing dengan nasabah dan counterparty yang menyebabkan posisi terbuka dalam valuta asing maupun posisi struktural dalam valuta asing akibat penyertaan modal. Bank mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai dengan limit internal dan regulasi, yaitu sebesar USD2.000.000. NOP untuk periode Juli 2015 – Desember 2015 berkisar pada nilai minimum USD 3.264 (0,001% dari modal) dan nilai maksimum USD 1.555.329 (0,48% dari modal).
Foreign exchange risk arises when the market’s foreign exchange rates move against the Bank’s open position. Currency risk may come from foreign currency transactions with the customers and counterparties that cause open positions and structural positions in foreign exchange as a result of capital investment. The Bank manages exchange rate risk by monitoring and managing the Net Open Position (NOP/PDN) in accordance to internal and regulatory limits that amount to US$2 million. From July 2015 to December 2015, the NOP ranged between US$3,264 (0.001 percent of the capital) to US$1,555,329 (0.48 percent of the capital).
Manajemen Pricing Bank menerapkan kebijakan pricing produk dana maupun produk kredit sebagai salah satu strategi memaksimalkan Net Interest Margin (NIM) dan sekaligus mendukung Bank menguasai revenue market share dengan mempertimbangkan kondisi persaingan. Bank secara konsisten berupaya menerapkan berbagai strategi dalam hal pricing pendanaan. Namun demikian, dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas dan kebutuhan
Pricing Management The Bank implements pricing policy on both funding and loan products as one of the strategies to maximize the Net Interest Margin (NIM) and support the Bank in dominating the revenue market share by considering competitive conditions. The Bank consistently implements various strategies in funding pricing. However, by considering liquidity conditions and funding requirements, the Bank may implement aggressive strategies (higher than the main
97
98
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
competitors) or defensive strategies (equal or lower than the main competitors).
dana, Bank dapat menerapkan strategi agresif (lebih besar dari pesaing utama) atau defensif (sama atau lebih kecil dari pesaing utama).
Sampai dengan akhir Desember 2015, Bank masih berupaya memformulasikan penerapan risk based pricing yaitu pemberian suku bunga kredit kepada nasabah bervariasi berdasarkan tingkat risiko kreditnya. Dalam rangka meminimalkan risiko suku bunga, suku bunga kredit Bank akan disesuaikan dengan suku bunga sumber dana pembiayaan. Selain biaya dana, suku bunga kredit Bank ditetapkan dengan mempertimbangkan biaya reserve requirement (GWM) dan marjin keuntungan Bank dengan tetap memperhatikan competitiveness dengan pesaing utama. Suku bunga kredit dapat berupa suku bunga mengambang (floating rate) atau suku bunga tetap (fixed rate).
Until the end of December 2015, the Bank was still attempting to formulate the implemented risk-based pricing, namely offering different credit interest rates to various customers depending on their loan risk levels. To minimize interest rate risk, the Bank’s credit interest rate will be set based on funding interest rates. In addition to the cost of funds, the Bank’s credit interest rates are set by taking into account the cost of the reserve requirement (GWM) and profit margins by also considering the Bank’s competitiveness against its main competitors. The loan interest rates may be floated (floating rate) or fixed (fixed rate).
Bank telah mempublikasikan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) valuta Rupiah melalui pengumuman disetiap kantor cabang Bank, website Bank dan setiap triwulan melalui surat kabar sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No.13/5/ DPNP tanggal 8 Februari 2011.
The Bank has published a Rupiah Basic Loan Interest Rate (SBDK) at its branch offices, on its website and quarterly in newspapers in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No.13/5/DPNP dated February 8, 2011.
3. PENGELOLAAN RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas dapat terjadi apabila bank tidak mampu menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal bank. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, kewajiban kepada counterparty, dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas Bank diukur melalui beberapa indikator, antara lain primary reserve ratio (rasio Giro Wajib Minimum dan Kas), secondary reserve (cadangan likuiditas), loan to deposit ratio (LDR), dan beberapa rasio likuiditas lainnya. Pengendalian risiko likuiditas dilakukan dengan menetapkan limit-limit yang mengacu pada ketentuan regulator maupun internal.
3. LIQUIDITY RISK MANAGEMENT Liquidity risk may occur when the Bank is unable to provide liquidity at a fair price, which may impact the Bank’s profitability and capital. The Bank’s liquidity is affected by funding structures, asset liquidity, obligations to counterparties and loan commitments to debtors. The Bank’s commitments are measured through several indicators including the primary reserve ratio (Minimum Reserve Requirement and cash ratio), secondary reserves (liquidity reserves), the loan-to-deposit ratio (LDR) and other liquidity ratios. Liquidity risk control is implemented by setting the limits that refer to regulatory or internal provisions.
Per 31 Desember 2015, posisi GWM Primer Rupiah Bank adalah sebesar 8,07% dari total dana pihak ketiga dalam Rupiah, sedangkan untuk Valuta Asing, Bank memelihara GWM sebesar 8,03% dari total dana pihak ketiga Valuta Asing. Realisasi GWM Rupiah dan Valuta Asing tersebut sesuai ketentuan regulasi dan limit internal. Bank memiliki batasan cadangan likuiditas dalam bentuk limit safety level, yaitu proyeksi cadangan likuiditas Bank untuk tiga bulan ke depan. Per 31 Desember 2015, cadangan likuiditas Bank berada diatas safety level, sedangkan LDR Bank sebesar 142,07%.
As of December 31, 2015, the Bank’s primary reserve requirement position reached 8.07 percent of total thirdparty funds (in Rupiah). Meanwhile, for foreign currencies the Bank maintained a minimum reserve requirement of 8.03 percent of the total third-party funds in foreign currencies. Realization of both Rupiah and foreign currency minimum reserve requirements is in accordance with prevailing regulations and internal limits. The Bank has a liquidity reserve limit in the form of a safety level limit, which is the Bank’s liquidity reserve projections for the upcoming three months. As of December 31, 2015, the Bank’s liquidity reserve was above the safety level, while the Bank’s LDR was at 142.07 percent.
Kondisi likuiditas Bank dimasa mendatang diproyeksikan melalui metodologi liquidity gap, yang merupakan maturity mismatch antara komponen-komponen asset dan liability (termasuk off-balance sheet) yang disusun ke dalam periode waktu (time bucket) berdasarkan contractual maturity. Per 31 Desember 2015, proyeksi likuiditas Bank sampai dengan 12 bulan ke depan berada dalam posisi surplus yang optimal.
The Bank’s liquidity condition in the future is projected through liquidity gap methodology, which is a maturity mismatch between components in assets and liabilities (including off-balance sheet) formulated into time brackets based on the contracted maturity dates. As of December 31, 2015, the Bank’s liquidity has been projected to be in the optimum surplus position for the next 12 months.
Untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi
To discover the impact of changes in market and internal factors in extreme conditions (crises) on liquidity conditions, the
2015 Annual Report
99
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
likuiditas, Bank telah menyusun kerangka metodologi stress testing risiko likuiditas untuk skenario umum dan skenario spesifik. Selain itu, Bank telah memiliki Liquidity Contingency Plan (LCP) yang meliputi strategi pendanaan antara lain pinjaman pasar uang, repo, pinjaman bilateral, FX swap, penjualan surat berharga, maupun strategi pricing. Dalam LCP, penetapan kondisi likuiditas dan strategi-strategi pendanaan telah mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal.
Bank has prepared a liquidity risk stress testing methodology framework for general and specific scenarios. Furthermore, the Bank has a Liquidity Contingency Plan (LCP) that encompasses funding strategies, such as money market lines, repos, bilateral loans, FX swaps, securities sales and pricing strategies. In LCP, the determination of the liquidity conditions and funding strategies have taken into account internal and external conditions.
Dalam rangka mengantisipasi dampak krisis global terhadap kondisi likuiditas dan bisnis bank baik secara langsung maupun tidak langsung, Bank KEB Hana selalu memantau secara intensif kondisi likuiditas, serta pengelolaan khusus Loan to Funding Ratio (LFR) valuta asing. Dalam pelaksanaannya, Bank KEB Hana mengelola kecukupan likuiditas dan LFR valas melalui penyediaan likuiditas valas untuk pencairan kredit secara selektif, memantau pergerakan sumber dana valas secara harian, serta mencari sumber-sumber pendanaan dari Pemegang Saham. Dengan demikian, cadangan likuiditas valas dapat dipertahankan diatas batas minimal cadangan likuiditas dan batasan LFR.
To anticipate direct or indirect impacts from global crises on its liquidity condition and businesses, the Bank has intensively monitored its liquidity conditions and paid particular attention to the managment of its foreign currency loan-to-funding ratio (LFR). In its implementation, KEB Hana Bank manages liquidity adequacy and foreign exchange LFR through provision of foreign exchange liquidity for selective loan disbursements, monitoring foreign exchange fund source movement on a daily basis, and seeking funding sources through shareholders. Thus, foreign currency liquidity reserves can be maintained above the minimum limits of liquidity reserves and the LFR.
Tabel 19. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 19. Disclosures of Rupiah Maturity Profile – Bank On ly 31 Desember 2015/31 December 2015 Jatuh Tempo/ Maturity Pos-Pos Description
No
(1) I
(2)
≤ 1 bln ≤ 1 month
>1 bln s.d 3 bln > 1 month to 3 month
>3 bln s.d 6 bln > 3 month to 6 month
>6 bln s.d 12 bln > 6 month to 12 month
> 12 bln > 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Saldo/ Balance
NERACA/ Balance Sheet A
Aset/ Assets 1.
Kas/ Cash
84.048
84.048
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia
585.584
585.584
-
-
-
-
3.
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks
638.666
638.666
-
-
-
-
4.
Surat berharga/ Marketable Securities
1.216.541
2.588
-
50.010
-
1.163.943
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
11.349.431
907.506
847.756
981.448
1.735.833
6.876.888
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
13.602
13.349
253
-
-
-
7.
Lain-lain/ Other Assets
57.390
11.944
-
-
-
-
13.945.262
2.243.685
848.009
1.031.458
1.735.833
8.086.277
7.459.789
4.665.918
1.389.197
980.060
386.322
38.292
-
-
-
-
-
685.513
671.513
9.000
5.000
-
-
-
-
-
500.000
Total Aset/ Total Assets B
Kewajiban/ Liabilities 1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/ Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/ Marketable Securities Issued
-
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
500.000
-
-
-
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
260.427
260.235
192
-
-
-
7.
Lain-lain/ Others
138.689
108.862
-
-
29.827
-
Total Kewajiban/ Total Liabilities
9.044.418
5.706.528
1.398.389
985.060
916.149
38.292
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Net of Assets (Liabilities)
4.900.844
(3.462.843)
(550.380)
46.398
819.684
8.047.985
100
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables 1.
Komitmen/ Commitment
-
-
-
-
-
-
2.
Kontijensi/ Contingency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.958.141
90.113
469.945
351.261
785.321
261.501
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Commitment & Contingency Receivables B
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Payable 1.
Komitmen/ Commitment
2.
Kontijensi/ Contingency
157.779
101.726
8.930
3.651
41.229
2.243
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Commitment and Contingency Payable
2.115.920
191.839
478.875
354.912
826.550
263.744
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Net of Commitment and Contingency Receivables (Payable)
(2.115.920)
(191.839)
(478.875)
(354.912)
(826.550)
(263.744)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
2.784.924
(3.654.682)
(1.029.255)
(308.514)
(6.866)
7.784.241
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
2.784.924
(3.654.682)
(4.683.937)
(4.992.451)
(4.999.317)
2.784.924
31 Desember 2014/31 December 2014 Jatuh Tempo/ Maturity Pos-Pos Description
No
(1) I
(2)
≤ 1 bln ≤ 1 month
>1 bln s.d 3 bln > 1 month to 3 month
>3 bln s.d 6 bln > 3 month to 6 month
>6 bln s.d 12 bln > 6 month to 12 month
> 12 bln > 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Saldo/ Balance
NERACA/ Balance Sheet A
Aset/ Assets 1.
Kas/ Cash
63.982
63.982
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia
1.521.811
839.417
73.922
318.854
289.618
-
3.
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks
1.113.608
1.113.608
-
-
-
-
4.
Surat berharga/ Marketable Securities
559.327
-
434.259
25.125
-
99.943
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
8.081.852
172.894
559.942
735.121
1.520.132
5.093.763
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
7.
Lain-lain/ Other Assets
Total Aset/ Total Assets B
285
285
-
-
-
-
6.854
6.854
-
-
-
-
11.347.719
2.197.040
1.068.123
1.079.100
1.809.750
5.193.706
6.958.898
4.142.759
1.857.268
511.202
424.502
23.167
-
-
-
-
-
-
512.187
89.767
2.000
82.418
338.002
-
-
-
-
-
-
-
Kewajiban/ Liabilities 1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/ Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/ Marketable Securities Issued
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
1.100.000
-
-
-
600.000
500.000
16
16
-
-
-
7.
Lain-lain/ Others
-
110.082
88.443
-
-
21.639
-
Total Kewajiban/ Total Liabilities
8.681.183
4.320.985
1.859.268
593.620
1.384.143
523.167
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Net of Assets (Liabilities)
2.666.536
(2.123.945)
(791.145)
485.480
425.607
4.670.539
2015 Annual Report
101
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables 1.
Komitmen/ Commitment
-
-
-
-
-
-
2.
Kontijensi/ Contingency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.432.905
68.184
382.324
320.532
649.365
12.500
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Commitment & Contingency Receivables B
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Payable 1.
Komitmen/ Commitment
2.
Kontijensi/ Contingency
45.902
28.734
9.586
2.610
2.774
2.198
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Commitment and Contingency Payable
1.478.807
96.918
391.910
323.142
652.139
14.698
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Net of Commitment and Contingency Receivables (Payable)
(1.478.807)
(96.918)
(391.910)
(323.142)
(652.139)
(14.698)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
1.187.729
(2.220.863)
(1.183.055)
162.338
(226.532)
4.655.841
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
1.187.729
(2.680.937)
(3.403.918)
(3.241.580)
(3.468.112)
1.187.729
Tabel 20. Pengungkapan Profil Maturitas Valas Bank (dalam Jutaan Rupiah) Table 20. Disclosures of foreign exchange Maturity Profile 31 Desember 2015/31 December 2015 Jatuh Tempo/ Maturity Pos-Pos Description
No
(1) I
(2)
≤ 1 bln ≤ 1 month
>1 bln s.d 3 bln > 1 month to 3 month
>3 bln s.d 6 bln > 3 month to 6 month
>6 bln s.d 12 bln > 6 month to 12 month
> 12 bln > 12 month
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Saldo/ Balance
NERACA/ Balance Sheet A
Aset/ Assets 1.
Kas/ Cash
40.280
40.280
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia
2.659.650
2.659.650
-
-
-
-
3.
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks
1.191.603
470.454
-
-
721.148
-
4.
Surat berharga/ Marketable Securities
240.962
93.324
147.637
-
-
3.656.471
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
9.726.448
620.876
988.054
1.525.669
2.935.378
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
138.236
110.363
27.873
-
-
-
7.
Lain-lain/ Other Assets
307.585
283.668
22.787
1.130
-
-
14.304.763
4.278.616
1.186.351
1.526.799
3.656.526
3.656.471
7.374.975
5.512.939
1.489.111
242.630
126.133
4.163
-
-
-
-
-
-
5.797.227
352.193
-
4.066.534
1.378.500
-
-
-
-
-
-
-
Total Aset/ Total Assets B
Kewajiban/ Liabilities 1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/ Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/ Marketable Securities Issued
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7.
Lain-lain/ Others
Total Kewajiban/ Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Net of Assets (Liabilities)
1.413.528
-
-
890.511
413.550
109.467
138.236
110.363
27.873
-
-
-
234
234
-
-
-
-
14.724.200
5.975.729
1.516.984
5.199.674
1.918.183
113.630
(419.436)
(1.697.113)
(330.633)
(3.672.875)
1.738.344
3.542.841
102
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables 1.
Komitmen/ Commitment
527.966
510.734
17.231
-
-
-
2.
Kontijensi/ Contingency
448.812
448.812
-
-
-
-
976.778
959.546
17.231
-
-
-
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Commitment & Contingency Receivables B
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Payable 1.
Komitmen/ Commitment
829.140
130.530
202.185
78.947
371.423
46.056
2.
Kontijensi/ Contingency
360.809
110.266
18.679
11.883
7.513
212.468
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Commitment and Contingency Payable
1.189.949
240.796
220.863
90.829
378.936
258.524
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Net of Commitment and Contingency Receivables (Payable)
(213.171)
718.750
(203.632)
(90.829)
(378.936)
(258.524)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
(632.607)
(978.363)
(534.265)
(3.763.705)
1.359.408
3.284.318
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
(632.607)
(978.363)
(1.512.628)
(5.276.333)
(3.916.925)
(632.607)
31 Desember 2014/31 December 2014 Jatuh Tempo/ Maturity No
Pos-Pos Description
(1)
(2)
I
Saldo/ Balance
(3)
≤ 1 bln ≤ 1 month
>1 bln s.d 3 bln > 1 month to 3 month
>3 bln s.d 6 bln > 3 month to 6 month
>6 bln s.d 12 bln > 6 month to 12 month
> 12 bln > 12 month
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
NERACA/ Balance Sheet A
Aset/ Assets 1.
Kas/ Cash
30.764
30.764
-
-
-
-
2.
Penempatan pada Bank Indonesia/ Placements with Bank Indonesia
1.270.490
1.270.490
-
-
-
-
3.
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks
1.585.577
261.745
-
-
675.924
647.909
4.
Surat berharga/ Marketable Securities
526.201
38.740
487.461
-
-
-
6.924.049
660.901
654.361
1.402.180
2.238.874
1.967.778
116.828
103.650
12.992
186
-
-
5.
Kredit yang diberikan/ Loans
6.
Tagihan lainnya/ Other Receivables
7.
Lain-lain/ Other Assets
Total Aset/ Total Assets B
6.403
-
6.403
-
-
-
10.460.359
2.366.290
1.161.218
1.402.366
2.914.797
2.615.687
5.009.943
4.478.069
384.257
57.578
88.057
1.982
-
-
-
-
-
-
2.421.354
1.802.104
123.850
495.400
-
-
-
-
-
-
-
-
2.804.843
866.950
557.325
-
1.238.500
142.068
116.828
103.650
12.992
186
-
-
5.548
-
-
-
-
-
10.358.616
7.256.421
1.078424
553.164
1.326.557
144.050
Kewajiban/ Liabilities 1.
Dana pihak ketiga/ Third Party Funds
2.
Kewajiban kepada Bank Indonesia/ Liabilities to Bank Indonesia
3.
Kewajiban pada bank lain/ Liabilities to other banks
4.
Surat berharga yang diterbitkan/ Marketable Securities Issued
5.
Pinjaman yang diterima/ Borrowings
6.
Kewajiban lainnya/ Other Liabilities
7.
Lain-lain/ Others
Total Kewajiban/ Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca/ Net of Assets (Liabilities)
2015 Annual Report
103
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
II
REKENING ADMINISTRATIF/ Off Balance Sheet A
Tagihan Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Receivables 1.
Komitmen/ Commitment
2.
Kontijensi/ Contingency
Total Tagihan Rekening Administratif/ Total Commitment & Contingency Receivables B
3.096
3.096
-
-
-
-
403.231
403.231
-
-
-
-
406.327
406.327
-
-
-
-
Kewajiban Rekening Administratif/ Off Balance Sheet Payable 1.
Komitmen/ Commitment
989.723
308.548
319.409
96.256
258.438
7.072
2.
Kontijensi/ Contingency
473.701
57.813
24.312
132.990
108.728
149.859
Total Kewajiban Rekening Administratif/ Total Commitment and Contingency Payable
1.463.424
366.361
343.721
229.246
367.166
156.930
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif/ Net of Commitment and Contingency Receivables (Payable)
(1.057.097)
39.966
(343.721)
(229.246)
(367.166)
(156.930)
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)]/ Difference (IA-IB)+(IIAIIB)
(955.354)
(4.850.164)
(260.927)
619.956
1.221.074
2.314.707
Selisih Kumulatif/ Cumulative Difference
(955.354)
(10.141.049)
(5.111.091)
(4.491.135)
(3.270.061)
(955.354)
4. PENGELOLAAN RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional adalah potensi kerugian yang disebabkan karena ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya faktor eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Pengelolaan risiko operasional yang efektif dapat menekan kerugian akibat risiko operasional. Kerangka kerja Operational Risk Management (ORM) mengacu pada regulasi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Basel II dan ketentuan internal Bank yang berlaku. Pada saat ini, Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang mencakup ORM yaitu Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Bank, kebijakan Operational Risk Management: Policies & Standards, serta prosedur operasional untuk masingmasing lini bisnis yang berisi teknis pengelolaan risiko operasional baik aspek governance, control, prosedur, maupun sistem pelaporan.
4. OPERATIONAL RISK MANAGEMENT Operational risk is loss potential caused by an inadequacy and/or dysfunction in internal processes, human error, system failure, or external factors that affected operations. Effective operational risk management can prevent loss from operational risks. An Operational Risk Management (ORM) framework refers to regulations by Bank Indonesia, the Financial Services Authority (FSA/OJK), Basel II and prevailing internal regulations. Currently, the Bank has a risk management policy that encompasses ORM, namely the Bank’s Risk Management Policy and Guidelines, Operational Risk Management Policy, Policy and Standards and operational procedures for every business line that contains technical operational risk management, including governance, control, procedure and reporting system aspects.
Selain itu, dalam rangka mendukung inovasi Bank untuk memenuhi kebutuhan nasabah atas produk dan layanan Bank, maka Bank telah menyusun pedoman mengenai pengelolaan risiko dan langkah-langkah mitigasi pada Produk atau Aktivitas Baru (PAB). Pedoman ini adalah Kebijakan dan Prosedur Kerja (KDPK) Produk dan Aktivitas baru yang bertujuan untuk menetapkan standarisasi dalam pengelolaan risiko PAB secara end-to-end dan menghasilkan produk atau aktivitas yang handal, serta dapat meningkatkan keuntungan, corporate image, serta kualitas layanan Bank. Sebagai upaya senantiasa melaksanakan prinsip kehati-hatian dan penerapan Good Corporate Governance, maka dalam KDPK PAB dirumuskan metodologi assessment terhadap 8 (delapan) jenis risiko. Hal ini membuat seluruh produk atau aktivitas baru yang diterbitkan telah memenuhi ketentuan regulator.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan risiko operasional, Bank juga sudah melakukan hal-hal sebagai berikut, yaitu alignment metodologi risiko operasional dengan metodologi Risk Based Audit melalui sinkronisasi risk library; bekerjasama dan menyediakan
Moreover, in an effort to support the Bank’s innovations to fulfill the needs of customers for products and services, the Bank has prepared guidelines about risk management and mitigation steps for new products or activities (PAB). These guidelines, namely the Policy and Work Procedure (KPDK) for New Products and Activities, aims at setting standards for end-to-end PAB risk management and produce reliable products and activities and so as to increase profits and improve the corporate image and service quality. As an effort to always implement principles of prudence and good corporate governance, the assessment methodology in KDPK PAB was formulated toward eight risk types. This assessment ensures that all newly issued products and activities are in compliance with the regulations.
In order to improve the effectiveness of the operational risk management implementation, the Bank has also taken steps to align the operational risk methodology with the Risk Based Audit methodology through risk library synchronization, collaboration and provision of
104
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
media komunikasi ke SKAI atas penerapan fungsi anti fraud; dan, melakukan implementasi perangkat yang dinamakan Operational Risk Management Tools (ORM Tools). Selain itu, Bank juga telah menerapkan metode scoring untuk menilai tingkat risiko di masing-masing kantor cabang.
ORM Tools yang dipergunakan untuk pelaksanaan ORM adalah sebagai berikut: 1. Operational Risk Control Self Assessment (ORCSA): ORCSA dipergunakan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang melekat pada aktivitas, dan menilai kendali mutu dimasing-masing lini bisnis.
communications media to SKAI for the implementation of anti-fraud functions and implementation of Operational Risk Management Tools (ORM Tools). In addition, the Bank has implemented a scoring method to assess risk levels at individual branch offices.
ORM Tools used for ORM implementation are as follows: 1. Operational Risk Control Self Assessment (ORCSA): ORCSA is used to identify and asses inherent risk in the activity and assess control quality in respective business lines.
2. Loss Event Management (LEM): Bank mulai mengimplementasikan kebijakan untuk mewajibkan semua satuan kerja mencatat kerugiankerugian yang terjadi di masing-masing aktivitas fungsionalnya akibat risiko operasional yang terjadi pada masing-masing fungsi kerjanya.
2. Loss Event Management (LEM): The Bank started to implement a policy that requires all work units to record losses in each activity that resulted from operational risks that occurred in respective work functions.
3. Key Risk Indicators (KRIs): KRIs merupakan indikator kuantitatif sederhana yang dimanfaatkan untuk memberikan indikasi tingkat risiko yang melekat pada key process dalam satu tahapan unit bisnis/supporting atau end-to-end processing.
3. Key Risk Indicators (KRIs): KRIs are a simple quantitative indicator that functions to indicate risk levels inherent in key processes within one phase of a business unit/supporting or end-to-end processing.
4. Issue and Action Management (IAM): IAM merupakan perangkat untuk memasukkan issue atau permasalahan terkait risiko operasional. Dari issue atau permasalahan tersebut dianalisa penyebabnya dan ditetapkan action plan, serta dilakukan pemantauan pelaksanaan action plan oleh satuan kerja terkait.
10. Issue and Action Management (IAM): IAM is a tool to contain issues or problems related to operational risk. The issue or problem is analyzed to find out the cause and to set an action plan, as well as to monitor the implementation of the action plan by the relevant work unit.
Dalam hal pengelolaan risiko operasional, SKMR berperan sebagai second line of defense dan SKAI sebagai third line of defense. Sedangkan satuan kerja sebagai risk owner merupakan first line of defense yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasional dari masingmasing satuan kerja Bank.
In terms of operational risk management, the SKMR serves as the second line of defense and SKAI as the third line of defense. Meanwhile, the work unit as risk owner is the first line of defense, which is responsible for the operational risk management of each work unit in the Bank.
Sebagai output dari proses pengelolaan risiko operasional, satuan kerja terkait menyiapkan checklist profil risiko operasional yang menggambarkan eksposur risiko operasional pada aktivitas fungsionalnya yang nantinya akan dijadikan dasar dalam pembuatan profil risiko operasional Bank. Laporan profil risiko operasional tingkat korporasi (bankwide) yang sudah di-review oleh SKAI dipresentasikan kepada Direksi dan dilaporkan kepada Bank Indonesia secara periodik.
As an output of the operational risk management process, relevant work units prepare operational risk profile checklists that illustrate operational risk exposures as a foundation for establishing an operational risk profile. A corporate-level (bankwide) operational risk profile report that has been reviewed by SKAI is presented to the Board of Directors and is reported to Bank Indonesia periodically.
Untuk pelaporan kecukupan modal risiko operasional ke Bank Indonesia, Bank menggunakan Pendekatan Indikator Dasar, seperti terlihat dalam tabel-tabel berikut:
For reporting operational risk capital adequacy to Bank Indonesia, the Bank utilizes the Basic Indicator Approach, as described in the following tables:
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tabel 21. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Bank Table 21. Quantitative Disclosures of Operational Risk (dalam Jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
31 DESEMBER 2015 31 DECEMBER 2015 Pendekatan Yang Digunakan APPROACH USED
(1)
31 DESEMBER 2014 31 DECEMBER 2014
Pendapatan bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) Gross Revenues (Average in last 3 years)
BEBAN MODAL Capital Charge
Pendapatan bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) Gross Revenues (Average in last 3 years)
BEBAN MODAL Capital Charge
(2)
(3)
(4)
(5)
Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach
575.426
86.314
390.064
58.510
Total
575.426
86.314
390.064
58.510
Strategi Anti Fraud, Sistem Pemantauan Fraud, dan Fraud Respond Plan.
Anti-Fraud Strategy, Fraud Monitoring System, and Fraud Response Plan
Sejalan dengan SE BI No.13/28/DPNP mengenai Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum, Bank telah melakukan berbagai upaya untuk memantau dan memitigasi risiko fraud melalui penerapan 4 pilar, yaitu:
In line with BI Circular Letter No.13/28/DPNP on the Implementation of an Anti-Fraud Strategy for Commercial Banks, the Bank has taken various actions to monitor and mitigate fraud risk through the implementation of four pillars as follows: (1) Prevention; (2) Detection; (3) Investigation, reporting and sanctions; (4) Monitoring, evaluation and follow-up, in which the implementation involves the entire line of defense.
Untuk mendukung implementasi strategi anti fraud, khususnya dalam pilar deteksi, telah dikembangkan early detection system yang dapat mendeteksi secara dini transaksi, proses, dan aplikasi yang bersifat anomali dan memiliki potensi fraud risk. Sistem tersebut secara otomatis akan memberikan alert atau peringatan apabila menemukan transaksi yang memiliki risiko fraud. Tindak lanjutnya adalah proses investigasi data alert, baik secara on-desk maupun onsite review, untuk memastikan apakah benar telah terjadi kejadian fraud sehingga Bank dapat dengan cepat melakukan langkah mitigasi dan penanganan yang cepat, akurat, dan terencana (fraud response plan). Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Untuk mencegah dan memitigasi risiko akibat transaksi pencucian uang dan pendanaan terorisme, Bank telah menerapkan proses due diligence dan pengelolaan risiko terhadap nasabah mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia mengenai Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Proses due diligence dan pengelolaan risiko ini didasarkan pada prinsip riskbased approach yang mengidentifikasi, mengklasifikasi, memantau dan mengelola risiko transaksi oleh nasabah atas dasar karateristik produk, nasabah dan geografis (negara, lintas perbatasan).
To support the implementation of anti-fraud strategies, particularly in the detection pillar, the Bank has developed an early detection system that can detect transactions, processes and applications that have anomalies and have the potential of fraud risk. The system will automatically send out an alert when it finds a transaction with a fraud risk. The follow-up is an investigation into the data, both through on-desk and onsite reviews, to discover if there is any fraud being committed so that the Bank can quickly takes step to mitigate it and to handle it in a fast, accurate, and planned (fraud response plan) manner.
To prevent and mitigate risks from the impacts of money laundering and terrorism funding transactions, the Bank has implemented a due diligence process and risk management on customers by referring to the Bank Indonesia regulation concerning Anti-Money-Laundering and Terrorism Funding Prevention. The due diligence and risk management process is based on the risk-based approach that identifies, classifies, monitors and manages the risks of transactions made by customers on the basis of product, customer and geographic characteristics (whether in-country, or cross-border).
Business Continuity Management Untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam kondisi bencana, Bank memiliki suatu rencana
Business Continuity Management To ensure operational continuity in the case of disaster, the Bank has a comprehensive plan that has been documented
(1) Pencegahan; (2) Deteksi; (3) Investigasi, Pelaporan dan Sanksi; (4) Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut, dimana dalam implementasinya melibatkan seluruh line of defense.
Anti-Money-Laundering Prevention
and
Terrorism
Funding
105
106
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
komprehensif secara terdokumentasi dan teruji, yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan bencana. Kebijakan dan prosedur Bank dalam menjamin kelangsungan operasional bisnis diatur dalam Business Continuity Management (BCM) yang mencakup Emergency Response Plan (ERP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan Business Continuity Plan (BCP). ERP adalah panduan yang digunakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan jiwa pegawai dalam kondisi bencana, DRP adalah rencana kerja untuk persiapan dan pemulihan dari bencana yang berdampak kepada layanan teknologi informasi, sedangkan BCP adalah prosedur dan informasi yang dibuat untuk menjaga kelangsungan operasional suatu unit kerja.
and tested, containing the steps to be taken before, during and after a disaster. The policy and procedures of the Bank in ensuring business continuity are regulated in the Business Continuity Management (BCM) document, which consists of an Emergency Response Plan (ERP), a Disaster Recovery Plan (DRP) and a Business Continuity Plan (BCP). The ERP is a guide to ensure the safety and lives of employees in disaster conditions. The DRP is a work plan for preparing for and recovering from disasters that affect information technology services, while the BCP is the procedure and information to maintain the continuity of the operations of a work unit.
5. RISIKO LAIN Disamping risiko-risiko utama, Bank juga memahami adanya risiko-risiko lain yang harus dikelola, antara lain risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko strategis. Keseluruhan risiko tersebut bersama dengan risiko-risiko utama setiap tahunnya dinilai dan diukur secara top-down oleh Manajemen Bank melalui enterprise risk assessment. Secara bottom-up juga dilakukan pengukuran melalui Profil Risiko setiap triwulanan. Pengelolaan risiko-risko lain dilakukan melalui SKMR, serta dilakukan secara langsung oleh satuan kerja pendukung, antara lain Compliance, Corporate Legal Unit, Corporate Communication, Human Resource, dan Information Technology.
5. OTHER RISKS In addition to the primary risks, the Bank also realizes that there are other risks that have to be managed, such as compliance risk, legal risk, reputation risk and strategic risk. All of these risks together with the primary risks are assessed and measured every year using a topdown method by the Bank’s management through an enterprise risk assessment. A bottom-up assessment and measurement is also implemented quarterly to measure the risk profile. Other risks are managed by the SKMR and implemented directly by the supporting work unit and by, among others, Compliance, the Corporate Legal Unit, Corporate Communications, Human Resources and Information Technology.
Dalam hal risiko hukum, Bank terus berusaha meningkatkan pengendalian risiko hukum, antara lain dengan menempatkan Legal Officers di Kantor Cabang Utama yang berkewajiban untuk memastikan setiap kegiatan/transaksi telah mendapat kajian dari sisi hukum.
In terms of the legal risk, the Bank continues to improve control over legal risks, among others, by assigning legal officers to the main branch office to ensure every activity and transaction is legally reviewed.
Dalam hal risiko strategis, Bank melakukan review kinerja dan evaluasi kebijakan penyusunan target bisnis dan melakukan langkah-langkah perbaikan dalam rencana strategi dan target bisnis dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal, apabila diperlukan. Bank KEB Hana juga terus mengupayakan penguatan implementasi program pendukung pengelolaan kinerja keuangan melalui pengembangan budgeting, fund transfer payment, dan pengembangan management information system (MIS) yang terkait dengan performa keuangan per masing-masing kantor cabang.
In terms of strategic risk, the Bank conducts performance reviews, evaluates business target organization policies and performs corrective measures in strategy plans and business targets by considering the internal and external conditions, if necessary. The Bank also continues to strengthen the implementation of the financial performance management supporting program through the development of budgeting, fund transfer payments and management information systems (MIS), which are related to the financial performances of each branch office.
Dalam hal risiko kepatuhan, Bank memiliki Kode Etik Perusahaan sebagai pedoman berperilaku dan merupakan bagian budaya perusahaan (corporate culture). Dalam tahap perencanaan strategis, Bank selalu menilai kecukupan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Bank juga telah menerapkan sistem rotasi dan mutasi kepada sebagian karyawan, serta Pejabat Bank secara konsisten dan komprehensif, terutama yang menduduki posisi strategis.
In terms of compliance risks, the Bank has a Code of Conduct as a behavioral guideline and as a part of its corporate culture. In the stage of strategic planning, the Bank always assesses the compliance adequacy toward prevailing laws and regulations. The Bank has also consistently and comprehensively implemented a job rotation and relocation system with several employees and Bank executives, especially those in strategic positions.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Dalam hal risiko reputasi, Bank telah memiliki standar layanan nasabah yang dimonitor secara berkala dan dijadikan sebagai bagian KPI Cabang. Bank memiliki Help Desk, sehingga nasabah dapat langsung menyampaikan keluhan dan pertanyaan mengenai produk dan layanan Bank. Selain itu, Bank juga secara aktif melakukan Corporate Social Responsibility yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan, budaya, olahraga, lingkungan hidup, sarana ibadah dan bantuan korban bencana alam.
In terms of reputation risk, the Bank has customer service standards that are monitored periodically and have been established as a part of the KPI in branch offices. The Bank has a Help Desk to enable customers to directly submit complaints and inquiries about products and services. Moreover, the Bank also actively holds corporate social responsibility activities in the form of education, health, culture, sports, living environments, places of worship and donations to natural disaster victims.
Bank melakukan pengelolaan risiko secara bankwide, sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum maupun Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi terhadap Anak perusahaan. Berdasarkan posisi Desember 2015, Bank melakukan self assessment profil risiko secara bankwide dan telah divalidasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, dengan hasil yang ditunjukkan oleh tabel berikut:
The Bank has implemented bankwide risk management as stipulated in the Financial Services Authority (FSA/OJK) regulation concerning Risk Management Implementation for Commercial Banks and Integrated Risk Management toward subsidiary companies. Based on its December 2015 position, the Bank conducted a bankwide self-assessment of risk profiles, which has been validated by the Financial Services Authority, with results described in the following table:
Tabel 22. Pengukuran Profil Risiko Bank Posisi 31 Desember 2015 (sesuai laporan profil risiko) / Table 22. Risk Profile Assessment as of 31 December 2015 (based on Risk Profile Report)
JENIS RISIKO RISK TYPE Risiko Kredit/ Credit Risk Risiko Pasar/ Market Risk
PERINGKAT RISIKO INHEREN INHERENT RISK RATING
PERINGKAT KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RATING QUALITY OF RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
PERINGKAT TINGKAT RISIKO RISK RATE LEVEL
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Low
Satisfactory
Low
Risiko Likuiditas/ Liquidity Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Operasional/ Operational Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Hukum/ Legal Risk
Low
Satisfactory
Low
Risiko Stratejik/ Strategic Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Kepatuhan/ Compliance Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Risiko Reputasi/ Reputation Risk
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
PERINGKAT KOMPOSIT/ Composite Rating
Low to Moderate
Satisfactory
Low to Moderate
Secara bankwide, Bank memiliki hasil akhir Peringkat Komposit 2. Sesuai SE BI No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, profil risiko Bank yang termasuk dalam peringkat tersebut mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
In bankwide terms, the Bank obtained final result of a Composite 2 Rating. With reference to BI Circular Letter No.13/24/DPNP dated October 25, 2011, the Bank’s risk profile that was included in the rating reflects the Bank’s condition, which is healthy in general and is deemed capable of facing significant negative influence from a change of business conditions and other external factors.
The result of the risk profile assessment indicates that the bankwide quality of risk management has been wellimplemented without showing any significant differences in risk management activity and, therefore, in composite terms it shows a low risk rating and a well implemented risk management.
Hasil penilaian profil risiko tersebut menunjukkan bahwa kualitas penerapan manajemen risiko Bank secara bankwide telah dilakukan dengan baik, tanpa menunjukkan perbedaan signifikan dalam aktivitas pengelolaan risiko, sehingga secara komposit menunjukkan peringkat risiko yang rendah dan penerapan manajemen risiko yang baik.
STRATEGI DAN RENCANA KERJA 2016 Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis dan mengantisipasi perubahan kondisi makroekonomi serta penerapan regulasi baru, Bank secara berkelanjutan akan mengembangkan infrastruktur dan kapabilitas manajemen risiko, antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan ketentuan perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan permodalan sesuai Basel III
STRATEGY AND WORK PLANS OF 2016 In order to support business growth and anticipate changes in macroeconomic conditions and the implementation of new regulations, the Bank will continuously develop the infrastructure and capability for risk management, which include the following aspects: 1. Implementation of provision about LCR and capital calculations according to Basel III.
107
108
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Bank akan terus mengembangkan model dan sistem yang dibutuhkan untuk melakukan simulasi perhitungan LCR dan modal berbasis risiko berdasarkan Basel III.
The Bank will continue to develop required models and systems to conduct simulations of risk-based LCR and capital calculations according to Basel III.
2. Penerapan Early Warning System Bank berencana untuk mengembangkan sistem deteksi dini, dimana Bank akan memonitor indikator-indikator ekonomi baik secara domestik maupun internasional, sehingga apabila indikator-indikator ekonomi ini semakin memburuk, maka Bank telah mempunyai action plan yang dilakukan untuk memitigasi risiko yang terjadi.
2. Early Warning System Implementation The Bank plans to develop an early warning system with which the Bank will monitor domestic and international economic indicators so that should these indicators worsen, the Bank would already have action plans to mitigate potential risks.
Untuk mengintegrasikan proses pengukuran risiko dalam hal pemantauan di tingkat masing-masing kantor cabang, Bank sedang dalam tahap finalisasi pengembangan metode Branch Risk Scoring. Tujuan dilakukannya Branch Risk Scoring tersebut adalah untuk memetakan kantor cabang mana yang memiliki tingkat risiko dengan klasifikasi ‘High Risk’ agar dilakukan pemantauan secara berkala oleh satuan kerja terkait. Penilaian kantor cabang yang berbasis risiko tersebut juga nantinya digunakan untuk Audit Plan oleh SKAI, serta sebagai salah satu parameter penilaian kinerja bagi Kepala Operasional dan Kepala Cabang pada kantor cabang yang bersangkutan.
To integrate risk measuring processes for monitoring at the branch level, the Bank is in the process of finalizing the development of a branch risk scoring method. Branch Risk Scoring is aimed at mapping branches with a ‘High Risk’ classification so that relevant work units are able to monitor them periodically. Assessment of ‘High Risk’ branch offices will be used as an Audit Plan by SKAI and as one of the parameters in performance assessment for the respective branch operation heads and branch office heads.
3. Pengembangan integrated stress testing dan optimalisasi contingency plan. Dengan perkiraan masih adanya ketidakpastian secara global dan domestik di tahun 2016, maka dirasa perlu untuk terus mengembangkan berbagai metode stress testing yang disesuaikan dengan kondisi eksternal dan internal Bank, termasuk integrated stress testing process dan memperbaiki proses bisnis secara end-to-end. Selain itu, Bank akan mengoptimalkan proses pemantauan risiko dan contingency plan apabila terjadi perubahan situasi ekonomi dan perbankan yang mengarah kepada kondisi krisis.
3. Integrated stress testing development and contingency plan optimization. Sine uncertainty at the global and domestic level is predicted to persist in 2016, it is therefore necessary for the Bank to continuously develop various stress testing methods in accordance with the Bank’s external and internal conditions, including an integrated stress test and an improved business process from end to end. Moreover, the Bank will optimize the risk monitoring process and contingency plan should there be changes in the economic situation and banking that may lead to a crisis.
4. Penerapan metodologi dan alat ukur risiko serta sistem teknologi pendukung sesuai best practices.
4. Implementation of methodology and risk measuring tools and supporting technology systems in accordance with best practices. Implementation of methodology and risk measuring tools are continuously enhanced in accordance with regulations by Bank Indonesia, Basel and international best practices. Improvements in rating, scoring, watchlists and portfolio guidelines are carried out periodically to maintain accuracy and to be in line with business developments in each segment. From the system technology side, the Bank will start to implement a system that will support integrated exposure management and credit limit (an integrated central liability system). In line with the direction of best practice developments in integrating risk management and internal controls, the Bank has begun to examine the possibility of applying a Governance, Risk and Compliance (GRC) framework. When implemented, the GRC will integrate all activities of governance, risk management and mitigation and compliance and internal control in a synergistic balance.
Penerapan metodologi dan alat ukur risiko disempurnakan secara terus menerus dengan mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia, Basel maupun international best practices. Penyempurnaan rating, scoring, watchlist, portfolio guideline dilakukan secara periodik, agar tetap terjaga akurasinya dan sesuai dengan perkembangan bisnis dari masingmasing segmen. Dari sisi sistem dan tekonologi, Bank akan mulai mengimplementasikan sistem yang akan mendukung pengelolaan eksposur dan limit kredit secara terintegrasi (integrated central liability system). Sejalan dengan arah perkembangan best practice dalam mengintegrasikan pengelolaan risiko dan pengendalian internal, Bank mulai mengkaji kemungkinan penerapan kerangka kerja Governance, Risk & Compliance (GRC). Apabila diterapkan, GRC akan mengintegrasikan seluruh aktivitas governance, pengelolaan risiko dan mitigasi, serta kepatuhan dan pengendalian internal, dalam suatu sinergi dan keseimbangan.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Keuangan Financial Review Analisa dan tinjauan kinerja keuangan Bank KEB Hana untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 berikut ini harus dibaca bersamaan dengan laporan keuangan yang telah diaudit serta catatan auditor yang terdapat di dalam Laporan Tahunan ini. Kajian berikut dipersiapkan berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 dan 2014 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernest & Young) dengan pendapat wajar dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.
The following analysis and financial performance review of KEB Hana Bank for the period ending on December 31, 2015 must be read concurrently with the audited financial statement and auditor’s notes that can be found in this Annual Report. The following assessment was prepared based on the financial statements as of December 31, 2015 and 2014 that have been audited by Purwanto, Suherman & Surja (Ernst & Young) Public Accountant Office with fair opinions and in accordance with Indonesia’s prevailing financial accounting standards.
Laporan Posisi Keuangan
Financial Position Report
Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
In million Rupiah, unless stated otherwise:
ASET / ASSET Keterangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2015
2014
2013
Pertumbuhan Growth
Description
129,932
95,144
89,549
36.6%
Cash
1,584,898
1,346,318
928,556
17.7%
Current accounts with Bank Indonesia
347,966
318,848
184,296
9.1%
Current accounts with other banks
3,236,868
3,170,949
843,558
2.1%
Placements with Bank Indonesia and other banks
1,457,406
1,817,710
1,244,782
-19.8%
Securities
20,990,357
14,932,975
9,776,662
40.6%
Loans - net
Tagihan Akseptasi
148,570
116,832
49,899
27.2%
Acceptances receivable
Aset Tetap
133,637
132,411
79,507
0.9%
Fixed assets
Aset Lain-lain
524,989
149,043
97,695
252.2%
Aset Lain-lain
Jumlah Aset w
28,554,623
22,080,230
13,294,504
29.3%
Total assets
Efek-efek Kredit
Kas Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, kas Bank KEB Hana meningkat sebesar 36,6% dari Rp95,144 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp129,932 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh bertambahnya jumlah kantor cabang dan juga meningkatnya transaksi di masing-masing cabang. Giro dan penempatan pada bank lain Bank KEB Hana pada akhir tahun 2015 terdiri dari Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp1.584.898 juta, Giro pada Bank Lain sebesar Rp347.966 juta dan Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain sebesar Rp3.236.868 juta.
Cash In the fiscal year that ended on December 31, 2015, the Bank’s cash increased 36.6% to Rp 129.932 billion from Rp 95.144 billion in 2014. The increase was mainly due to the increase in the number of branch offices and the number of transactions at each branch office. KEB Hana Bank’s demand deposits and funds placement at other banks at the end of 2015 consisted of demand deposits with Bank Indonesia that reached Rp 1,584,898 million, demand deposits with other banks at Rp 347,966 million, and placement at Bank Indonesia and other banks in the amount of Rp 3,236,868 million.
Surat Berharga yang Dimiliki Posisi surat berharga yang dimiliki hingga tanggal 31 Desember 2015 adalah Rp 1.457.406 juta. Sekitar 48% dari surat berharga tersebut merupakan surat berharga yang diterbitkan pemerintah.
Marketable Securities Owned Marketable securities owned as of December 31, 2015 totaled Rp 1,457,406 million. Around 48% of the total marketable securities owned were government issued.
Aset Tetap Aset tetap Bank KEB Hana meningkat sekitar 17% pada akhir tahun 2015 menjadi Rp263.870 juta dari Rp225.427 juta pada akhir tahun 2014. Kenaikan ini sebagai akibat bertambahnya jumlah kantor cabang dan pengembangan sistem informasi Bank.
Fixed Assets KEB Hana Bank’s fixed assets jumped around 17% at the end of 2015 to Rp 263,870 million from Rp 225,427 million at the end of 2014. The boost was due to an increase in the number of branch offices and the development of the Bank’s information system.
109
110
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Aset Lain-lain Aset lain-lain Bank KEB Hana juga mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan ini disebabkan adanya tagihan penjualan surat berharga dalam valuta asing sebesar Rp 275.920 juta pada akhir tahun 2015. Hasil penjualan surat berharga ini baru masuk ke rekening nostro Bank pada awal tahun 2016.
Other Assets Other assets at KEB Hana Bank also increased significantly due to the availability of sales invoices from marketable securities in foreign currencies totaled Rp 275,920 million as of the end of 2015. Proceeds from the sales of marketable securities was credited to the bank’s nostro account in early 2016.
Jumlah Aset Dengan demikian, karena peningkatan yang signifikan pada komponen aset, per 31 Desember 2015, jumlah aset Bank KEB Hana tercatat sebesar Rp28.554.623 juta atau meningkat cukup signifikan sebesar 29,32% dari tahun sebelumnya yang mencatat jumlah sebesar Rp22.080.230 juta.
Total Assets With significant increases in asset components, as of December 31, 2015 KEB Hana Bank’s total assets were worth Rp 28,554,623 million, up a significant 29.32% from Rp 22,080,230 million recorded in the previous year.
LIABILITas & EKUITAS / LIABILITIES & EQUITY Keterangan
2015
2014
Pertumbuhan Growth
2013
Description
14,833,083
11,968,843
7,749,779
23.9%
Deposits from customers
Simpanan dari Bank Lain
6,481,305
2,932,109
1,393,427
121.0%
Deposits from other banks
Pinjaman
1,912,634
3,903,507
1,148,600
-51.0%
Borrowings
Liabilitas lain-lain
726,292
403,519
246,900
80.0%
Other liabilities
Jumlah Kewajiban
23,953,314
19,207,978
10,538,706
24.7%
Total liabilities
4,601,309
2,872,252
2,755,798
60.2%
Equity
28,554,623
22,080,230
13,294,504
29.3%
Total Liabilities & Equity
Simpanan Nasabah
Ekuitas Total Liabilitas & Ekuitas w
Kewajiban Peningkatan jumlah kewajiban Bank KEB Hana terutama didorong oleh jumlah simpanan sebesar Rp14.833.083 juta yang meningkat 24% dari tahun lalu. Peningkatkan jumlah simpanan masyarakat ini menyebabkan jumlah kewajiban Bank KEB Hana meningkat hampir 25% dari Rp 19.207.978 juta pada akhir tahun 2014 menjadi Rp23.953.314 juta pada akhir tahun 2015.
Liabilities The increase in KEB Hana Bank’s liabilities was driven by an increase in deposits, which reached Rp 14,833,083 million, up 24% from the previous year. The increase in third-party funds led to an increase of 25% in KEB Hana Bank’s liabilities, from Rp 19,207,978 million at the end of 2014 to Rp 23,953,314 million at the end of 2015.
Dana Pihak Ketiga / Deposits Keterangan Description IDR Giro / Current accounts Tabungan / Deposits Deposito berjangka / Time deposits Other Currency Giro / Current accounts Tabungan / Deposits Deposito berjangka / Time deposits Jumlah / Total w
2015
2014
2013
Pertumbuhan Growth
Porsi Portion
7,458,114
6,958,898
3,440,923
7.2%
50.3%
1,286,946
701,054
537,908
83.6%
8.7%
521,572
327,999
199,675
59.0%
3.5%
5,649,596
5,929,845
2,703,340
-4.7%
38.1%
7,374,969
5,009,945
4,308,856
47.2%
49.7%
3,947,939
3,555,439
2,562,248
11.0%
26.6%
38,743
35,182
7,750
10.1%
0.3%
3,388,287
1,419,324
1,738,858
138.7%
22.8%
14,833,083
11,968,843
7,749,779
23.9%
100.0%
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Dana Pihak Ketiga Pada akhir tahun 2015, jumlah Dana Pihak Ketiga Bank KEB Hana mengalami peningkatan sebesar 23,93% dibandingkan tahun 2014 menjadi sebesar Rp 14.833.083. Peningkatan ini didominasi oleh DPK dari Deposito yang mengalami peningkatan sebesar Rp 1.688.714 atau 23%. Sementara DPK dari Giro dan tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp 1.175.526 atau 25%.
Third-Party Funds As of the end of 2015, KEB Hana Bank’s total third-party funds rose 23.93% from the previous year to Rp 14,833,083 million. The increase was dominated by an increase in third-party fund time deposits, which grew 23% – that is, by Rp 1,688,714 million. Meanwhile, third-party funds in demand deposits and savings experienced growth of 25%– that is, of Rp 1,175,526 million.
Tabungan Pencapaian tabungan sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp 560.315 dengan komposisi berasal dari tabungan Rupiah sebesar Rp 521.572 atau 93% dan tabungan valas sebesar Rp 38.743 atau 7%.
Savings The amount of savings at the end of 2015 totaled Rp 560,315 million, consisting of savings in Rupiah worth Rp 521,572 million or 93%, and foreign currency savings worth Rp 38,743 million or 7%.
Giro Untuk pencapaian giro sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp 5.234.885 dengan komposisi giro Rupiah sebesar Rp 1.286.946 atau 25% dan giro valas sebesar Rp 3.947.939 atau 75%.
Demand Deposits The amount of demand deposits at the end of 2015 totaled Rp 5,234.885 million, composed of Rupiah demand deposits worth Rp 1,286,946 million or 25%, and foreign currency demand deposits amounting to Rp 3,947,939 million or 75%.
Deposito Sedangkan untuk pencapaian deposito sampai dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp 9.037.883 dengan komposisi deposito Rupiah sebesar Rp 5.649.596 atau 63% dan deposito valas sebesar Rp 3.388.287 atau 37%.
Time Deposits Meanwhile, time deposits at the end of 2015 totaled Rp 9,037,883 million, consisting of Rupiah time deposits worth Rp 5,649,596 million or 63% and foreign currency time deposits amounting to Rp 3,388,287 million or 37%.
Laporan Laba Rugi Komprehensif / Profit and Loss Statement Keterangan
2015
2014
Pertumbuhan Growth
2013
Description
1,638,617
1,017,764
687,472
61.0%
Interest Income
Beban Bunga
810,074
459,545
250,626
76.3%
Interest Expense
Pendapatan Bunga Bersih
828,543
558,219
436,846
48.4%
Net interest income
Pendapatan Operasional Lainnya
171,957
135,961
136,386
26.5%
Other Operating Income
11,673
20,112
7,274
-42.0%
Earning Asset Provision Expense
Beban Overhead
406,544
314,187
251,469
29.4%
Overhead Expense
Pendapatan Operasional
582,283
359,881
314,489
61.8%
Operating Profit
1,082
4,032
310
-73.2%
Net Non Operating Income
140,169
93,719
83,146
49.6%
Income Tax
443,196
270,194
231,653
64.0%
Net Profit
Pendapatan Bunga
Beban Penurunan Nilai Aset Produktif
Pendapatan Non Operasional Pajak Penghasilan Laba Bersih w
Realisasi Pendapatan Operasional Bank KEB Hana pada tahun buku 2015 mencapai sebesar Rp582.283 juta, mengalami pertumbuhan sebesar 62% atau Rp222.402 juta dibandingkan pendapatan operasional akhir tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp359.881.
KEB Hana Bank’s operating income in the 2015 fiscal year totaled Rp 582,283 million, increasing a significant 62% or Rp 222,402 million, from Rp 359,881 at the end of 2014.
Dari total pendapatan operasional tersebut, pendapatan bunga bersih merupakan kontributor terbesar karena mengalami peningkatan sebesar 48% menjadi Rp 828.543 juta dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 558.219 juta. Peningkatan pendapatan bunga terutama disebabkan peningkatan volume penyaluran kredit yang meningkat lebih dari 40%.
From the total operating income, net interest income was the main contributor as it grew 48% to Rp 828,543 million from Rp 558,219 million in 2014. The increase of interest income was mainly driven by an increase in loan disbursements, which grew above 40%.
111
112
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Beban Bunga Pada tahun 2015, beban bunga mengalami peningkatan sebesar 76% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 459.545 juta menjadi Rp 810.074 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan DPK yang mencapai hampir 24% dan kenaikan suku bunga rata-rata DPK selama 2015.
Interest Expenses Interest expenses in 2015 rose 76 % to Rp 810,074 million from Rp 459,545 million in 2014. The increase was mainly caused by the rising amount of third-party funds, which grew almost 24%, and an increase in the average interest rates of third-party funds throughout 2015.
Beban Operasional Lainnya Pada akhir tahun 2015, beban operasional lainnya meningkat sebesar 29% menjadi Rp 406.544 juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang besarnya mencapai Rp 314.187 juta. Beban operasional lainnya terdiri atas beban tenaga kerja sebesar Rp 190.724 juta, dan beban umum dan administrasi sebesar Rp 215.820 juta.
Other Operational Expenses At the end of 2015, other operational expenses grew 29% to Rp 406,544 million from Rp 314,187 million recorded in the previous year. Other operational expenses consisted of personnel expenses at Rp 190,724 million, and general expenses and administration amounting to Rp 215,820 million.
Beban Pajak Beban pajak juga mengalami peningkatan signifikan hampir 50% menjadi Rp 140.169 juta di tahun 2015 dari Rp 93.719 juta di tahun 2014.
Tax Expenses The Company’s tax expenses jumped significantly by almost 50% to Rp 140,169 million in 2015 from Rp 93,719 million in 2014.
Laporan Perubahan Ekuitas / CHANGES IN EQUITY Keterangan
2015
2014
Pertumbuhan Growth
2013
Description
Modal disetor
2,450,000
1,150,000
1,000,000
113.0%
Paid in capital
Saham treasuri
(159,000)
(159,000)
-
0.0%
Treasury shares
(15,882)
(592)
(6,659)
2582.8%
Other comprehensive income
2,326,191
1,881,844
1,762,457
23.6%
Retained earnings
4,601,309
2,872,252
2,755,798
60.2%
Total equity
Pendapatan komprehensif lain Saldo laba Jumlah ekuitas w
Ekuitas Untuk mendukung pertumbuhan usaha, pemegang saham melakukan penambahan modal pada bulan Juli 2015 sebesar Rp 1.300.000 juta sehingga jumlah ekuitas pada akhir tahun 2015 juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 60% dari Rp 2.872.252 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 4.601.309 juta pada akhir tahun 2015.
Equity To support business growth, shareholders injected capital worth Rp 1,300,000 million in July 2015, increasing total equity by the end of 2015 to Rp 4,601,309 million, up significantly by 60% from Rp 2,872,252 million in 2014.
ARUS KAS / CASH FLOW Keterangan
2015
2014
2013
Pertumbuhan Growth
Description
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
2,271,696
(1,431,218)
(818,054)
-258.7%
Cash Flow from Operating Activity
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
255,175
(665,699)
(711,202)
-138.3%
Cash Flow from Investing Activity
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
(804,273)
2,554,272
472,392
-131.5%
Cash Flow from Funding Activity
Arus Kas Bersih
1,722,598
457,355
(1,056,864)
276.6%
Net cash flow
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Pengaruh perubahan kurs valas Kas dan Setara Kas Akhir Tahun w
2,616,617
2,045,959
3,036,613
27.9%
Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year
239,295
113,303
66,210
111.2%
Effect of Foreign Exchange Rate Changes
4,578,510
2,616,617
2,045,959
75.0%
Cash and Cash Equivalent at End of Year
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Kredit yang Diberikan Selama tahun 2015, kredit yang disalurkan mengalami pertumbuhan signifikan yang mencapai lebih dari 40%. Pertumbuhan kredit yang disalurkan baik dalam mata uang Rupiah maupun dalam valuta asing masing-masing juga mencapai lebih dari 40%.
Loan Disbursements Throughout 2015, loan disbursements grew significantly, reaching more than 40%. Loan disbursements in Rupiah and foreign currencies both experienced growth of more than 40%.
PORTOFOLIO KREDIT / Loan Portfolio Keterangan Description
2015
2014
2013
Pertumbuhan Growth
Porsi Portion
11,349,431
8,081,851
4,453,544
40.4%
53.9%
Modal Kerja / Working Capital
6,669,536
4,859,381
2,853,690
37.3%
31.6%
Investasi / Investment
4,182,986
2,810,811
1,321,211
48.8%
19.8%
IDR
496,909
411,659
278,643
20.7%
2.4%
9,726,447
6,924,090
5,374,991
40.5%
46.1%
Modal Kerja / Working Capital
5,821,228
4,811,280
3,556,030
21.0%
27.6%
Investasi / Investment
3,897,492
2,106,988
1,809,349
85.0%
18.5%
7,727
5,822
9,612
32.7%
0.0%
21,075,878
15,005,941
9,828,535
40.5%
100.0%
Konsumsi / Consumption USD
Konsumsi / Consumption Total Loan / Total Loan w
Sektor Ekonomi / Economic Sector Keterangan Description
2015
2014
2013
Pertumbuhan Growth
Porsi Portion
Manufaktur / Manufacturing
7,898,132
6,154,173
4,611,953
28.3%
37.5%
Jasa bisnis / Business services
4,872,512
3,381,486
1,081,033
44.1%
23.1%
Perdagangan / Trading
3,526,637
2,352,911
1,713,501
49.9%
16.7%
Konstruksi / Construction
1,374,717
423,412
273,991
224.7%
6.5%
Pertambangan / Mining
954,445
1,078,740
680,024
-11.5%
4.5%
Layanan Publik / Public service
795,075
445,531
235,513
78.5%
3.8%
Pertanian / Agriculture
573,568
184,759
99,622
210.4%
2.7%
Transportasi / Transportation
570,047
559,438
787,210
1.9%
2.7%
510,745
425,491
345,688
20.0%
2.4%
Lain-lain / Others w
Porsi terbesar dari penyaluran kredit Bank KEB Hana adalah pada sektor manufaktur yang mencapai lebih dari 37% dari total kredit yang disalurkan.
The largest portion of KEB Hana Bank’s loan disbursement was to the manufacturing sector, which received more than 37% of the total loans disbursed.
Lebih dari 97% dari kredit yang disalurkan adalah untuk usaha produktif seperti terlihat pada tabel di atas.
More than 97% of the loan disbursement was to productive businesses as described in the table above.
Kolektibilitas dan Solvabilitas Pada tahun 2015, kemampuan Bank KEB Hana dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank ditunjukkan dengan tingkat Kecukupan Modal (CAR) pada level 21,06%.
Collectibility and Solvability In 2015, the ability of KEB Hana Bank to fulfill its long-term obligations and the Bank’s ability to meet all obligations in the event of liquidation are reflected by its capital adequacy ratio (CAR) of 21.06%.
Dari sisi kolektibilitas, rasio pembiayaan bermasalah (NPL Gross) mengalami kenaikan dari 0,08% pada Desember 2014 menjadi 0,21% pada Desember 2015. Dari tabel rasio dibawah ini, bisa dilihat bahwa kualitas aset Bank KEB Hana Indonesia sangat baik.
In terms of collectibility, the gross NPL ratio grew from 0.08% in December 2014 to 0.21% in December 2015. The ratios described below show that the quality of KEB Hana Bank Indonesia’s assets are very good.
113
114
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
RASIO KEUANGAN / Financial Ratio Keterangan Rasio Pengembalian Aset Rasio Pengembalian Ekuitas Rasio Pinjaman terhadap Simpanan Masyarakat
2015
2014
2013
Description
2.34%
2.22%
2.65%
Return on Assets (ROA)
12.53%
10.29%
9.15%
Return on Equity (ROE)
141.61%
125.38%
126.82%
Loan to Deposits (LDR)
3.23%
3.21%
3.47%
Net Interest Margin (NIM)
Rasio Kecukupan Modal
21.06%
18.47%
29.24%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Efisiensi
71.58%
79.11%
63.59%
Efficiency (BOPO)
Marjin Bunga Bersih
0.21% 0.08% 0.09% Non Performing Loan (NPL) Gross Rasio Kredit Bermasalah w Tingkat Suku Bunga Interest Rates Pada tahun 2015, tingkat suku bunga kredit rata-rata per tahun In 2015, the average loan interest rate in Rupiah was 12.12%, untuk Rupiah adalah sebesar 12,12%, sedangkan untuk USD while for US dollars it was 3.67%. The average interest rate adalah sebesar 3,67%. Untuk tingkat suku bunga rata-rata giro for Rupiah demand deposits was 2.39%, while for US Dollars per tahun untuk Rupiah adalah sebesar 2,39% sedangkan untuk it was 0.68%. Meanwhile, the average interest rate for Rupiah USD adalah sebesar 0,68%. Sementara itu, tingkat suku bunga time deposits was 9.15%, while for US Dollars it was 1.41%. The rata-rata deposito berjangka per tahun untuk Rupiah adalah Bank considered that these interest rates were still reasonable sebesar 9,15% sedangkan untuk USD adalah sebesar 1,41%. and able to support its operational performance. Bank menganggap bahwa tingkat suku bunga ini masih dalam batas wajar yang mampu mendukung kinerja operasional. Struktur Modal Sesuai dengan kebijakan manajemen atas struktur permodalan di tahun 2015, maka struktur modal Bank KEB Hana terdiri atas: - Modal inti Rp 4.369.147 - Modal pelengkap Rp 146.014 Rp 4.515.162 Total modal
Capital Structure In line with the management’s policy on capital structure in 2015, KEB Hana Bank’s capital structure consisted of: - Core capital Rp 4,369,147 - Supplementary capital Rp 146,014 Rp 4,515,162 Total capital
Sesuai dengan peraturan BI, Rasio Kecukupan Modal Minimum yang ditetapkan BI adalah sebesar 8%. Tingkat kecukupan modal Bank KEB Hana tahun 2015 berdasarkan rasio kecukupan modal (CAR) berada pada tingkat 21,06%, rasio tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya pada tingkat 18,47%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa struktur permodalan Bank KEB Hana memiliki kapabilitas untuk mengimbangi risiko pasar, risiko kredit dan risiko operasional.
Pursuant to the BI regulations, the requirement for the minimum capital adequacy ratio is 8%. The KEB Hana Bank’s capital adequacy level based on its capital adequacy ratio (CAR) in 2015 was 21.06%, higher than 18.47% recorded in the previous year. Therefore, it can be concluded that KEB Hana Bank’s capital structure has the ability to overcome market risks, credit risks and operational risks.
Informasi Keuangan Lainnya Informasi Keuangan yang Mengandung Kejadian Luar Biasa Sepanjang tahun 2014 dan 2015, tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian luar biasa.
Other Financial Information Financial Information Concerning Extraordinary Events Throughout 2014 and 2015, there was no financial information concerning any extraordinary events.
Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2015 tidak terdapat informasi material yang mengandung benturan kepentingan dalam transaksi yang material dengan pihak afiliasi.
Material Information Concerning Conflicts of Interest Throughout 2015, there was no material information that concerned conflicts of interest in material transactions with affiliated parties.
Kebijakan Dividen Dari tahun 2011 sampai dengan 2015, sesuai dengan Keputusan Rapat umum Pemegang Saham dan dalam rangka meningkatkan struktur permodalan, Bank KEB Hana tidak mendistribusikan dividen kepada para pemegang saham.
Dividend Policy From 2011 to 2015, in line with a decision by a General Meeting of Shareholders and in an effort to improve the capital structure, KEB Hana Bank did not pay dividends to its shareholders.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Bank tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
Significant Ties for Capital Investment The Bank has no material commitments for capital investments.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Perubahan Kebijakan Akuntansi Beberapa standar akuntansi telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan dipandang relevan dengan Laporan Keuangan Bank, namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015, antara lain: PSAK No.1 (Revisi 2013), PSAK No.24 (Revisi 2013), PSAK No.46 (Revisi 2014), PSAK No.48 (Revisi 2014), PSAK No.50 (Revisi 2014), PSAK No.55 (Revisi 2014), PSAK No.60 (Revisi 2014), PSAK No.68, ISAK No.26 (Revisi 2014).
Change in Accounting Policies Several accounting standards issued by the National Board of Financial Accounting Standards are considered relevant to the Bank’s financial statement, but not effectively applicable to the 2015 financial statement, such as: SFAS No. 1 (2013 Revision), SFAS No. 24 (2013 Revision), SFAS No. 46 (2014 Revision), SFAS No. 48 (2014 Revision), SFAS No. 50 (2014 Revision), SFAS No. 55 (2014 Revision), SFAS No. 60 (2014 Revision), SFAS No. 68 and ISAK No. 26 (2014 Revision).
Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK dan ISAK yang dikeluarkan dan direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya.
The Bank is currently evaluating these accounting standards and has not yet determined their effects on the consolidated financial statement.
Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Bank.
Change in Regulations No changes in regulations have made any material impact on the Bank’s financial statements.
Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Keuangan Tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan keuangan.
Significant Events After Financial Report Date There were no significant events after the financial report date.
Realisasi dan Pencapaian 2015 Secara umum, Bank KEB Hana telah menunjukkan kinerja yang memuaskan, sebagaimana terlihat pada beberapa pencapaian penting yang signifikan sebagai berikut: 1. Total aset tumbuh sebesar 29,32% dengan tingkat NPL Gross sebesar 0,21% atau jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%. 2. Laba di tahun 2015 juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 64%. 3. Pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank KEB Hana di tahun 2015 masing-masing tercatat sebesar 40,45% dan 23,93%, melebihi rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional secara umum. Manajemen berhasil menawarkan suku bunga kredit yang relatif bersaing dengan bank lainnya dalam kategori yang sama. 4. Jumlah jaringan kantor cabang Bank selama 2015 mengalami peningkatan dari 39 cabang pada tahun 2014 menjadi 47 cabang pada akhir tahun 2015.
Realizations and Achievements in 2015 In general, KEB Hana Bank has demonstrated satisfactory performance, as reflected by the following several significant achievements: 1. Total assets grew 29.32% with gross NPL at 0.21%, well below the 5% maximum set by Bank Indonesia. 2. Profits in 2015 also increased significantly by 64%. 3. Loans and third-party funds of KEB Hana Bank in 2015 grew 40.45% and 23.93% respectively, above the average credit growth of national banks in general. The management succeeded in offering loan interest rates that were relatively competitive when compared with other banks in the same category. 4. The number of branch offices in the Bank’s network grew from 39 in 2014 to 47 by the end of 2015.
Strategi Pemasaran Marketing Strategy Data Bank Dunia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global mencapai 2,4% di tahun 2015 atau lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun 2014 sebesar 2,6%. Pertumbuhan ekonomi global dipengaruhi oleh lemahnya arus masuk modal ke negaranegara berkembang, serta lemahnya perdagangan internasional dan harga komoditas. Pemulihan diperkirakan akan berjalan lebih lambat daripada yang diprediksi sebelumnya, dengan tingkat pertumbuhan sekitar 2,9% di tahun 2016.
Data from the World Bank shows that global growth in 2015 was at 2.4%, lower than the 2.6% in 2014. Global growth was held back by weak capital flows to emerging and developing countries, as well as by weak international trade and low commodity prices. Recovery is expected to happen at a slower pace than previously envisioned, but we can expect a modest recovery of 2.9% in 2016.
Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah 4,85% atau lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 5.0%, Hal ini disebabkan oleh penurunan nilai ekspor
In 2015, Indonesia’s economy grew by 4.85%, lower than 2014’s growth of 5%. This was mainly caused by a decrease in the values of primary exports, such as the mineral and agricultural
115
116
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
dari komoditas pertambangan dan pertanian yang merupakan produk ekspor utama Indonesia.
commodities that are the main export products of Indonesia.
Hal ini juga mempengaruhi nilai mata uang Rupiah yang terdevaluasi sekitar 11% terhadap Dolar AS, dan ditutup pada posisi Rp 13.864/1 Dolar AS pada tanggal 31 Desember 2015.
This also affected the value of the Indonesian Rupiah, which was devalued by about 11% compared to the US dollar, closing at the rate of Rp 13,864 per US$1 on December 31, 2015.
Sektor industri perbankan masih tetap memperlihatkan kinerja yang baik di tahun 2015. Total pinjaman dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 9,6% dan 7,3%. Posisi modal (CAR) adalah sebesar 21,4%, atau jauh di atas ketentuan minimum sebesar 8%. Selain itu tingkat kredit bermasalah (NPL) mencapai 2,8% atau sedikit di atas ketentuan (2,5%) pada akhir tahun 2015.
The Indonesian banking industry itself was still able to show a solid performance in 2015. Total credit and third party funding growth was 9.6% and 7.3%, respectively. The capital adequacy ratio was 21.4%, which was well above the required 8% minimum level and non-performing loans were at 2.8%, which was slightly higher than the required 2.5% at the end of 2015.
Dalam kondisi ekonomi yang menantang ini, Bank KEB Hana menerapkan konsep strategi inti yaitu “Glocalization”, yang berarti melayani kebutuhan nasabah lokal tetapi didukung oleh kekuatan jaringan global. Dalam kerangka ini, Bank mengembangkan produk-produk yang memberikan nilai tambah kepada nasabah dengan tetap memberikan layanan dengan kualitas tinggi. Berkaitan dengan hal ini , Bank KEB Hana menerapkan strategi pemasaran sebagai berikut: • Menawarkan konsep layanan produk dan jasa one-stopshopping bagi nasabah dengan layanan berkualitas tinggi dengan tetap memperhatikan kecepatan dan kemudahan. • Fokus pada usaha ritel bernilai tinggi serta tetap memperhatikan layanan kepada nasabah Korporasi dan Komersial-UKM. • Memperluas customer base dengan melakukan ekspansi jaringan cabang serta jaringan ATM di lokasi di luar cabang dan koneksi ATM di dalam dan luar negeri.
Against this backdrop of economic challenges, KEB Hana Bank implemented a strategic core concept of “glocalization”, meaning the Bank seeks to serve the needs of local businesses, backed by the strength of the Bank’s worldwide network. Within this framework, the Bank is developing products that provide real value to customers, while also providing a high level of service. Correspondingly, KEB Hana Bank will implement the following marketing strategies in 2016: • Provide one-stop shopping for products and services to customers with a high level of service that is oriented toward speed and convenience. • Focus on high value retail business, and improve the Bank’s provision of services to the commercial-SME and corporate segments. • Extend the Bank’s customer base by expanding the branch network, as well as the number of ATMs at off-branch locations and the interconnection of ATMs nationally and internationally. • Expand into the retail online payment transaction market, as well as allowing bill payments through virtual accounts. • Provide innovative best-in-class online and mobile channel services.
• •
Pengembangan usaha dalam pasar pembayaran transaksi ritel online dan pembayaran tagihan melalui akun virtual. Menyediakan layanan online dan layanan mobile channel yang inovatif dan terbaik di kelasnya.
Rencana Produk dan Aktivitas 2016
PT Bank KEB Hana Indonesia akan melanjutkan progam produk baru yang di tahun 2016. Rincian produk dan layanan baru yang akan dipasarkan di tahun 2016 terdiri dari: • Produk-produk derivatif (Interest Rate Swap dan Cross Currency Swap) • Medium Term Notes dan Subordinated bond • Upas L/C financing dan Banker’s Acceptance • Kartu Kredit Co-branding dengan Bank Penerbit • Kampanye promosi Kredit Konsumen • Pengembangan kerjasama Bancassurance • Reksadana • Electronic A/R financing • Kartu Debit Visa • Uang elektronik (e-wallet) • Tablet branch, penyediaan sistem untuk layanan off-branch • Penambahan fitur layanan internet banking • Transaksi ATM lintas negara, termasuk interkoneksi antara ATM Bank KEB Hana dengan ATM bank-bank di Korea.
2016 Product Plans and Activity
PT Bank KEB Hana Indonesia will continue with new product programs in 2016. The details about the new products and services include: • Derivative products (Interest Rate Swaps and CrossCurrency Swaps) • Medium Term Notes and Subordinated Bonds • Upas L/C Financing and Banker’s Acceptance • Co-branded Credit Card with Issuing Bank • Consumer Credit promotion campaign • Expanding Bancassurance collaboration • Mutual Funds • Electronic A/R Financing • Visa Debit Cards • Electronic money (e-wallets) • Tablet branches, providing a system for off-branch services • Enhancing internet banking features • ATM cross-border transactions, including interconnection between KEB Hana Bank’s ATMs with the ATMs of banks in Korea.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
Prospek Usaha dan Strategi 2016
Business Prospects and Strategy 2016
Situasi industri perbankan Indonesia, dengan jumlah bank komersial yang beroperasi saat ini berjumlah 120 bank yang terdiri dari bank nasional dan bank asing, membentuk atmosfir persaingan antar bank yang sangat ketat. Kondisi demikian ditambah lagi dengan kehadian ribuan Bank Perkreditan Rakyat serta Koperasi-koperasi yang beroperasi di perkotaan hingga pedesaan menggarap ceruk pasar mikro.
The situation of the national banking industry, in which 120 national and foreign commercial banks are now in operation, has fostered an increasingly competitive atmosphere among banks. This is not to mention the presence of the thousands of people’s credit banks (BPR) and cooperatives operating in cities and villages working in the micro-niche market.
Kondisi persaingan bisnis yang sedemikian ketat mendorong Bank KEB Hana untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas dalam menyusun strategi bisnis secara lebih komprehensif agar mampu mewujudkan visinya sebagai salah satu bank terbaik yang berfokus pada nasabah di Indonesia.
The increased business competition has driven KEB Hana Bank to continuously improve itself and enhance its quality in preparing a more comprehensive business strategy in order to realize its vision of being one of the best customer-oriented banks in Indonesia.
Strategi jangka pendek Bank tahun 2016 antara lain mencakup: 1. Target menjadi bank BUKU III dan berada dalam daftar 20 Bank Terbaik dengan mencari sumber pendanaan selain dari DPK antara lain dengan menerbitkan subordinated bond, menempatkan Laba tahunan sebagai retained earning, dan menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit 2. Fokus bisnis dengan peningkatan portfolio kredit Bank kepada nasabah lokal, hal mana komposisi nasabah lokal akan lebih besar dibanding nasabah Korea. Sedangkan dari sisi segmentasi kredit, Bank akan meningkatkan porsi kredit konsumsi sehingga ketergantungan terhadap debitur inti dapat dikurangi. 3. Aktivasi strategi pemasaran mencakup di antaranya inovasi teknologi informasi media pemasaran online seperti layanan “tablet branch” sebagai salah satu media komunikasi digital, layanan “Hana KIOSK” sebagai layanan perbankan mandiri (melalui NFC atau barcode), perluasan jaringan kantor termasuk ATM diluar cabang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta penetrasi ke pasar pembayaran, kerjasama melalui akun virtual. 4. Menerapkan teknologi Informasi melalui peningkatan kemampuan untuk mendukung bisnis dan penjualan serta investasi pada system informasi management secara terpadu 5. kapasitas Sumber Daya Manusia Meningkatkan diantaranya menyesuaikan struktur organisasi bank dengan perkembangan bisnis; memperkuat fungsi kantor pusat, seperti menambah divisi baru untuk mengimbangi pertumbuhan bisnis yang cukup agresif; dan, terus meningkatkan kapasitas para karyawannya melalui berbagai pelatihan termasuk yang bersertifikasi 6. Penguatan fungsi Manajemen Risiko dan Kepatuhan seiring dengan target pertumbuhan bisnis yang agresif, dimana Bank pada saat yang sama memperkuat fungsi manajemen risiko dan kepatuhan. Untuk mengelola risiko-risiko yang akan dihadapi, Bank KEB Hana menggunakan pendekatan terpadu dan proaktif. Dalam rangka mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi risiko, Bank memantau dan mengontrol batasan paparan risiko, mengidentifikasi dan
The bank’s short-term strategies in 2016 include: 1. Aiming to be a “BUKU III” bank and to be among the TOP 20 Banks by seeking sources of funds other than third-party funds, such as by issuing subordinated bonds, posting the annual profits as retained earnings and issuing negotiable certificates of deposit. 2. Focusing its business by increasing the Bank’s credit portfolio of local customers, making the composition of local customers greater than that of Koreans. Meanwhile, in terms of credit segmentation, the Bank will increase the consumer loan portion so that dependency on primary debtors can be lessened. 3. Activating the marketing strategy, including through innovations in information technology media for online marketing, such as “tablet branch” service as one of the digital communications media, the “Hana KIOSK” service as a standalone banking service (through NFC or barcode), increasing office networks, including off-premise ATMs, either in the country or abroad, and penetrating the bill payment market through collaboration using virtual accounts. 4. Bulding information technology through capacity improvement to support business and sales as well as investment in an integrated management information system. 5. Improving the capacity of the human resources, including by adjusting the Bank’s organizational structure to be in line with the business development; strengthening the head office function, such as by adding new divisions to keep pace with the aggressive business growth; and, continuously improving the capacities of the employees through various kinds of training, including those that confer certifications. 6. Improving the function of risk management and compliance in line with the aggressive business growth, while the Bank also concurrently improves the function of risk management and compliance. To manage risks that the Bank may face, KEB Hana Bank utilizes integrated and proactive approaches. To identify, measure and mitigate risks, the bank monitors and controls exposure limits,
Prospek usaha 2016 sangat menantang dengan memperhatikan situasi ekonomi global yang akan terus mengalami ketidakpastian berkenaan dengan rencana kenaikan suku bunga AS dan prediksi melemahnya pasar ekspor utama Indonesia.
Business prospects in 2016 are very challenging considering the global economic situation which continues to be mired with uncertainty over rising US interest rates and the predicted weakening of Indonesia’s main export market.
117
118
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Analisis dan Pembahasan Manajemen
identifies and evaluates risk indicators and performs indepth analysis on credit approval.
mengevaluasi indikator-indikator risiko, serta melakukan analisa mendalam terhadap persetujuan kredit.
Strategy to Win 2016
CORPORATE
COMMERCIAL
SME EMPLOYEE
SOHO
Specialty Area
Co-Sell Area
Total Asset
IDR 38 Tr
Total Loan
IDR 29 Tr
Total Deposit
IDR 21 Tr
Net Income
IDR 600 Bio
CONSUMER
Specialty Area
Top 30 Bank in Total Assets Total Branches 67 Total ATM’s 250
Bank KEB Hana secara aktif melakukan perubahan kebijakan dan penyempurnaan prosedur serta menyesuaikan batasan toleransi risiko bank sejalan dengan perubahan kondisi pasar dan perkembangan makro ekonomi.
KEB Hana Bank actively improves its policies and procedures as well as adjusting the Bank’s risk tolerance limits in line with changes in market conditions and macroeconomic developments.
Selain itu, peningkatan kualitas fungsi pengawasan internal tetap mendapat perhatian besar dalam operasional Bank KEB Hana. Sistem pengawasan yang kuat akan mampu menjamin kelangsungan operasional bank yang sehat serta mengurangi potensi kelalaian, kecerobohan ataupun fraud yang dilakukan pihak internal maupun eksternal. Budaya pengawasan internal akan selalu diutamakan dan menjadi perhatian dalam semua lini organisasi Bank KEB Hana.
Moreover, quality improvement in the internal audit function still receives attention in KEB Hana Bank’s operations. A strong monitoring system will ensure the continuity of a healthy bank and reduce the potential for oversight, negligence, or fraud committed by internal or external parties. An internal audit culture will always be prioritized and remains the concern of all lines in the organization at KEB Hana Bank.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Management Discussion and Analysis
119
120
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
122 Pendahuluan Preface 125 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
157
126
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Implementation of Tasks and Responsibilities of Board of Commissioners
130
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Implementation of Duties and Responsibilities of The Directors
134
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness and Tasks of The Committee
145
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern Implementation of Compliance Functions, Internal Audits and External Audits
150
Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Pengendalian Intern Implementation of Risk Management and Internal Controls
152
Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflicts of Interest
153
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Funding Related Parties and Large Funding Allocations
154
Rencana Strategis Bank The Bank’s Strategic Plan
155
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Financial and Non-Financial Transparency
156
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Share Ownership by Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors
157
159
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi Lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank Financial and Family Relationships of Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors with other Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors and/or Controlling Shareholders of The Bank Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi & Rasio Gaji Tertinggi Terendah Pegawai Remuneration Policy and other Facilities for Boards of Commissioners and Directors and Ratio of Highest and Lowest Employee Salaries Share Option, Buy Back Share dan/atau Buy Back Obligasi Share Options, Buy-Back Shares and/or Buy-Back Bonds
160
Jumlah Penyimpangan Internal Amount of Internal Fraud
161
Permasalahan Hukum Legal Issues
162
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Donations for Social Activities
164
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment Good Corporate Governance Posisi Akhir Desember 2015 Self-Assessment of Good Corporate Governance Summary of Composite Value Calculations SelfAssessment of Good Corporate Governanceas of the end of December 2015
165
Action Plan dalam Pelaksanaan Good Corporate Governance Posisi Akhir Tahun 2015 In Implementation of Good Corporate Governance Action Plan at end of 2015
166
Sistem Whistleblowing Whistleblowing System
168
Tata Kelola Terintegrasi Integrated Governance
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan yang baik dan selalu disempurnakan adalah pedoman seluruh jajaran manajemen dalam menjalankan bisnis Bank. Continued enhancement of Good Corporate Governance guides the management in executing business.
121
122
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Pendahuluan Preface
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Dalam mendukung penguatan tata kelola yang baik Bank KEB Hana senantiasa menerapkan praktik tata kelola perusahaan (GCG) sesuai dengan standar yang berlaku dan menerapkan prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness) serta berupaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan melalui penyempurnaan terhadap praktik
To support the strengthening of good governance, KEB Hana Bank implements good corporate governance (GCG) in accordance with prevailing standards and by enforcing disclosure (transparency), accountability, responsibility, independence and fairness principles and seeking to improve the quality of corporate governance by improving the governance practices followed by the Board of Commissioners, the Board of Directors, all employees of KEB Hana Bank and
PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank KEB Hana) dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk menjadi The Best Customer Focused Bank dengan memberikan pelayanan perbankan yang cepat, nyaman dan berorientasi kepada kepuasan nasabah serta memiliki komitmen yang tinggi dalam pembangunan ekonomi Indonesia, membutuhkan suatu sistem pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat serta melindungi kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan kinerja pertumbuhan yang berkelanjutan, stabil, memiliki daya saing yang tinggi untuk perusahaan serta dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
PT Bank KEB Hana Indonesia (KEB Hana Bank), in actualizing their vision and mission to be the best customer-focused bank in the country that provides express, convenient and customersatisfaction-oriented banking services and has a strong commitment to the economic development of Indonesia, needs to implement good corporate governance to gain public trust and protect the interests of the shareholders and other stakeholders by realizing sustainable performance growth, stability and high competitiveness, as well as to contribute to national economic development.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
pelaksanaan tata kelola yang diikuti oleh Dewan Komisaris, Direksi, seluruh karyawan Bank KEB Hana dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank. Pedoman tata kelola dilaksanakan berdasarkan 5 prinsip, yaitu : 1. Transparansi (transparency) Bank KEB Hana harus memberikan informasi yang memadai, jelas, akurat, dan tepat waktu, dapat diperbandingkan dan dapat diakses oleh pemegang saham. 2. Akuntabilitas (accountability) Bank KEB Hana mengatur penetapan yang jelas atas fungsi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direktur, serta seluruh organ organisasi Bank sehingga pengelolaan berjalan secara efektif sesuai dengan masing-masing fungsi. 3. Pertanggungjawaban (responsibility) Bank KEB Hana berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan. 4. Independensi (independency) Bank KEB Hana dalam pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif dan independen tanpa pengaruh atau tekanan serta dominasi dari pihak manapun dalam menjalankan kegiatannya dan dikelola dengan mengedepankan professionalitas dari setiap fungsi Bank. 5. Kewajaran (Fairness) Bank KEB Hana memberikan perlakukan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan dan memastikan hak-hak dari setiap pemangku kepentingan terpenuhi sesuai dengan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pada tahun 2015, struktur organisasi Bank KEB Hana mengalami perubahan terkait dengan penyesuaian struktur paska penggabungan serta penambahan beberapa Divisi dan Departemen yang sebagian besar terkait dengan perkembangan bisnis Bank serta rencana Bank dalam menggarap bisnis konsumer. Sesuai dengan rencana Bank dalam menggarap bisnis konsumer, di tahun 2015 Bank melakukan segregasi/pemisahan cabang-cabang yang dikelompokkan menjadi SME Branches dan Consumer Branches untuk membedakan dan memaksimalkan fokus bisnis. Diharapkan adanya rencana bisnis Bank dalam menggarap bisnis konsumer dan penyesuaian struktur organisasi yang terjadi sehubungan dengan penambahan beberapa Divisi dan Departemen, setiap jenjang organisasi pada Bank KEB Hana dapat meningkatkan perannya menjadi lebih baik dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan.
other parties with vested interests in the Bank. The governance guidelines are based on five principles, namely:
1. Transparency KEB Hana Bank must disclose adequate information, making it clear, accurate, timely, comparable and accessible by shareholders. 2. Accountability KEB Hana Bank determines the clear functions, duties and responsibilities of the Boards of Commissioners, Directors and all organs of the organization of the Bank so that management can operate effectively according to each function. 3. Responsibility KEB Hana Bank is committed to complying with prevailing laws and regulations, as well as fulfilling its responsibilities to society and the environment. 4. Independence KEB Hana Bank makes decisions in an objective and independent manner without any influence or pressure or dominance by any other parties in running its activities and is managed by prioritizing professionalism in all functions of the Bank. 5. Fairness KEB Hana Bank provides equal and fair treatment to all stakeholders and ensures the rights of all stakeholders are met in accordance with prevailing agreements and regulations. In 2015, KEB Hana Bank’s organizational structure underwent changes in a post-merger structural adjustment, adding several divisions and departments that are mostly related to the Bank’s business development and the Bank’s plan to work on consumer business. In accordance with the Bank’s plan to work on consumer business, in 2015 the Bank segregated its branches into groups of SME and consumer branches to differentiate and maximize their business focuses. With these changes, the Bank expects each level of organization at KEB Hana Bank would improve its role in an effort to achieve the company’s vision and mission.
123
124
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Penerapan tata kelola perusahaan mengedepankan prinsip prudential banking yang mengacu pada peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum yang direvisi dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tentang perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum dan diperkuat dengan SE BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
Implementation of the principles of good corporate governance and prudent banking refers to Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, as revised by Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 Regarding the Amendment of Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks and strengthened by Circular No. 15/15/ DPNP, dated 29 April 2013, Regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Banks.
Pelaksanaan Good Corporate Governance selama tahun 2015 meliputi pokok-pokok pengelolaan operasional bank yang meliputi: • Rapat Umum Pemegang Saham • Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
For the year 2015 the implementation of good corporate governance covers the main points of the operational management of the bank, which includes: • General Meeting of Shareholders • Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners • Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Directors • Completeness and Tasks of the Committee • Implementation of the functions of Compliance, Internal Audits, and External Audits • Implementation of Risk Management, including Internal Controls • Handling Conflicts of Interest • Funding Related Parties and Large Funding Allocations
•
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
• •
• • •
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Penerapan fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit Ekstern Penerapan Manajemen Risiko termasuk Pengendalian Intern Penanganan Benturan Kepentingan Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana Besar Rencana Strategis Bank Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Kepemilikan saham Anggota Dewan Komisaris & Direksi
•
Hubungan Keuangan & Hubungan Keluarga Anggota
• • •
• • • •
The Bank’s Strategic Plan Financial and Non-Financial Transparency Share ownership by the Members of the Board of Commissioners and the Board of Directors Financial and Family Relationships of Members of The
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Dewan Komisaris & Direksi dengan Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direkssi Lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank Kebijakan Remunerasi & Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris & Direksi dan Rasio Gaji Tertinggi & Terendah
•
• • • • • •
Share Option, Buy Back Share dan/ atau Buy Back Obligasi Jumlah Penyimpangan Internal Permasalahan Hukum Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Hasil Self Assessment Good Corporate Governance Action Plan Pelaksanaan Good Corporate Governance
• • • • • •
•
Sistem Whistleblowing
•
•
Board of Commissioners and The Board of Directors with Other Members Of The Board Of Commissioners And The Board Of Directors And/Or Controlling Shareholders Of The Bank Remuneration Policy and Other Facilities for Boards of Commissioners and Directors and Ratio of Highest and Lowest Employee Salaries Share Options, Share Buy-Back and/or Bond Buy-Back Amount of Internal Fraud Legal Issues Donations for Social Activities Results of Self-Assessment of Good Corporate Governance Action Plan on Implementation of Good Corporate Governance Whistleblowing System
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Sesuai dengan Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas disebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang dan/atau anggaran dasar. Wewenang RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, meminta pertanggung jawaban Direksi dan Dewan Komisaris atas pelaksanaan tugas dan dan kewajibannya, menyetujui perubahan anggaran dasar, menyetujui laporan tahunan, menyetujui penunjukan Akuntan Publik dan memutuskan penggunaan laba perseroan. Selama tahun 2015 Bank KEB Hana melakukan RUPS sebanyak 2 (dua) kali yaitu RUPS pada 12 Juni 2015 yang merupakan RUPS Tahunan 2015 dan RUPS Luar Biasa secara sirkular yang dilakukan pada 8 Oktober 2015.
In accordance with the Limited Liability Company Law No. 40/2007, a company’s General Meeting of Shareholders (GMS) has authorities that are not given either to a board of directors or a board of commissioners, with limits set by the law and/ or the articles of association. The authorities of a GMS include the appointment and dismissal of the boards of directors and commissioners, holding the boards of directors and commissioners accountable for the implementation of their duties and responsibilities, approving changes or amendments of the Bank’s Articles of Association, approving annual reports, approving the appointment of public accountants and deciding how to use the Bank’s profits. In 2015, KEB Hana Bank twice held a GMS: the Annual GMS on 12 July 2015 and a Circular EGMS on 8 October 2015.
Beberapa Keputusan yang dibuat dalam RUPS ditahun 2015, antara lain: 1. Menyetujui laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2014; 2. Menentukan gaji dan tunjangan lainnya setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2015; 3. Menunjuk Auditor untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015; 4. Merubah susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan; 5. Mengubah masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris; 6. Meningkatkan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dari Rp 1.150.000.000.000 (satu triliun seratus lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp 2.450.000.000,000 (dua triliun empat ratus lima puluh miliar Rupiah), sebagai berikut :
A number of items decided on during the 2015 GMS included: 1. Approval of the Bank’s 2014 Annual Report; 2. The setting of salaries and other benefits for each member of the Boards of Directors and Commissioners for the 2015 fiscal year; 3. Apointment of an auditor to audit the Bank’s Financial Statement for the 2015 fiscal year; 4. Changing the composition of the Boards of Directors and Commissioners; 5. Changing the service periods of the Boards of Directors and Commissioners; 6. Raising the company’s isssued and paid up capital from Rp 1.15 trillion to Rp 2.45 trillion, as follows:
125
126
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
SEBELUM PERUBAHAN BEFORE CHANGE NO.
NAMA NAME
NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
SETELAH PERUBAHAN AFTER CHANGE
JUMLAH LEMBAR SAHAM TOTAL SHARES
%
NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM TOTAL SHARES
%
1
Korea Exchange Bank, Seoul
573.462.450
573.462.450
49,87
1.234.868.286
1.234.868.286
50,40
2
Hana Bank, Seoul
428.629.495
428.629.495
37,27
922.926.577
922.926.577
37,67
3
International Finance Corporation
113.578.255
113.578.255
9,88
244.612.738
244.612.738
9,99
4
Bambang Setijo
11.500.000
11.500.000
1,00
24.762.599
24.762.599
1,01
5
Perseroan
22.829.800
22.829.800
1,98
22.829.800
22.829.800
0,93
100
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Total
1.150.000.000
1.150.000.000
7. Memutuskan susunan Pemegang Saham Perseroan yang baru karena adanya Penggabungan Pemegang Saham Pengendali, Korea Exchange Bank, Korea dengan Hana Bank, Korea pada 1 September 2015, sehingga susunan Pemegang Saham Perseroan menjadi sebagai berikut :
NAMA NAME
No.
1.
KEB Hana Bank Seoul
2.
IFC
3. 4. Total
7. Deciding the composition of the new Bank shareholders following the merging of the Controlling Shareholder, namely Korea Exchange Bank, Korea with Hana Bank, Korea on 1 September 2015, which formed the new composition of shareholders, as follows:
KEPEMILIKAN SETELAH PERUBAHAN OWNERSHIP AFTER CHANGE NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM TOTAL SHARES
%
2.157.794.863
2.157.794.863
88.07
244.612.738
244.612.738
9.99
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1.01
Perseroan
22.829.800
22.829.800
0.93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Implementation of Tasks and Responsibilities of Board of Commissioners Jumlah, komposisi, kriteria dan independensi Anggota Dewan Komisaris
Berdasarkan keputusan RUPS tahunan yang telah dilaksanakan pada 12 Juni 2015, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris Bank KEB Hana mengalami perubahan dimana 2 (dua) orang Komisaris Independen atas nama Sdr. A. Wahab Sjachroni
Number, composition and independence of the Board of Commissioners
Based on the decision of the Annual General Meeting of shareholders held on 12 June 2015, changes were made in the number and composition of the Board of Commissioners of KEB Hana Bank, wherein two Independent commissioners,
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
dan Sdr. Achmad Effendy A. telah berakhir masa tugasnya dan digantikan oleh 1 (satu) orang Komisaris Independen yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank KEB Hana yang bernama Sdri. Betty J. Parinussa. Sesuai dengan PBI 8/14/PBI/2006 mengenai Perubahan Atas PBI No. 8/4/ PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, yang bersangkutan tidak perlu melalui masa tunggu (cooling off) untuk menjadi Komisaris Independen karena sebelumnya telah menjabat sebagai anggota Direksi yang bertugas melakukan fungsi pengawasan. Pengangkatan efektif 1 (satu) orang Komisaris Independen tersebut dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat OJK No. SR-193/D.03/2015 tanggal 15 Oktober 2015, sehingga susunan Dewan Komisaris Bank KEB Hana pada tahun 2015 terdiri dari 4 (empat) anggota yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris yang mewakili pemegang saham dan 3 (tiga) orang komisaris independen yang berasal dari kalangan profesional dan tidak terkait dengan Bank. Satu orang anggota komisaris yang mewakili pemegang saham berdomisili di Philipina, sedangkan 3 (tiga) anggota komisaris lainnya berdomisili di Indonesia. Komposisi Dewan Komisaris tersebut telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan PBI No. 8/14/PBI/2006 dimana jumlah minimal anggota komisaris adalah 3 (tiga) namun tidak melebihi jumlah anggota Dewan Direksi dan 50% anggotanya adalah Komisaris Independen.
Mr. A. Wahab Sjachroni and Mr. Achmad Effendy A., have ended their tenures and were replaced by one independent commissioner, Ms Betty J. Parinussa, who previously served as the Bank’s Director of Compliance. In accordance with PBI 8/14/PBI/2006 regarding Amendments to PBI 8/4/PBI/2006 on the Implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, Ms Betty J. Parinussa is not required to go through a waiting period to become an independent commissioner as she previously served as a member of the Board of Directors responsible for the supervisory functions. The appointment of one independent commissioner is effective following approval by the Financial Services Authority (FSA) according to Letter No. SR-193/D.03/2015 dated 15 October 2015, so that the composition of the Board of Commissioners of KEB Hana Bank in 2015 consisted of four members, of whom one represented the shareholders and three served as independent commissioners and were professionals unrelated to the Bank. The one member who represented the shareholders was domiciled in the Philippines, while the other three members lived in Indonesia. The composition of the Board of Commissioners was in accordance with the provisions of the Financial Services Authority Regulation No. 8/14/ PBI/2006, which stipulates that the Board of Commissioners has to have at least three members, but its numbers cannot exceed those of the Board of Directors and 50 per cent of them must be independent commissioners.
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus uji kemampuan dan kepatutan OJK yang berarti seluruh kriteria, independensi sebagaimana persyaratan OJK telah dipenuhi dan teruji.
All members of the Board of Commissioners have passed the fit and proper test of the FSA, which means all of the criteria and independence requirements of the FSA have been tested and met.
Susunan Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2015 Composition of Board of Commissioners as of December 31, 2015 : NAMA NAME
NO
STATUS
KETERANGAN DESCRIPTION
1
Ko Yung Ryul
WNA Foreign Citizen
Komisaris Utama President Commissioner
2
Eka Noor Asmara
WNI Indonesia Citizen
Komisaris (Independen) Independent Commissioner
3
Nasser Atorf
WNI Indonesia Citizen
Komisaris (Independen) Independent Commisioner
4
Betty J. Parinussa
WNI Indonesia citizen
Komisaris (Independen) Independent Commisioner
Seluruh anggota komisaris independen Bank, diketahui tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan atau hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen hal ini dapat dibuktikan melalui Surat Pernyataan Independen yang dibuat oleh Dewan Komisaris.
All independent commissioners of the Bank are known to have no financial, management, ownership, and/or family relationships up to the second degree with members of the Board of Commissioners, the Board of Directors and/or the Controlling Shareholders, or relationships with the Bank that could affect their ability to act independently is evidenced by the independent statement made by the Board of Commissioners.
Setiap pengangkatan/penggantian seluruh Komisaris telah sesuai dengan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi dan telah disetujui oleh RUPS.
Every appointment/replacement of the entire Board of Commissioners is in accordance with the recommendations of the Nomination and Remuneration Committee and has been approved by the AGM.
127
128
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selama tahun 2015, Dewan Komisaris telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya antara lain: •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi melalui Laporan Pengawasan Dewan Komisaris setiap semester; Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberi nasihat dan saran kepada Direksi dengan mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank; Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank dan/ atau peraturan perundangan yang berlaku; Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan pengurusan Bank; Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya; Dewan Komisaris menyetujui dan mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) serta mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko; Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi Rencana Strategis Teknologi Informasi dan kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi Informasi serta mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas penerapan Manajemen Risiko dalam penggunaan Teknologi Informasi; Dewan Komisaris menyetujui Rencana Bisnis Bank yang akan disampaikan kepada OJK dan melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank serta menyampaikan laporan pengawasan Rencana Bisnis Bank setiap semester kepada OJK; Melakukan pengawasan berkaitan dengan bidang perkreditan, menyetujui rencana kredit tahunan termasuk rencana pemberian kredit kepada pihak yang terkait dengan bank dan kredit kepada debitur-debitur besar; mengawasi pelaksanaan rencana pemberian kredit; dan meminta penjelasan dan atau pertanggung jawaban Direksi serta meminta langkah-langkah perbaikan apabila pelaksanaan pemberian kredit menyimpang dari rencana perkreditan yang telah dibuat; Dewan Komisaris menyetujui/ me-review setiap kebijakan ataupun prosedur internal yang bersifat strategis.
Rekomendasi yang Telah Diberikan Oleh Dewan Komisaris selama tahun 2015 Beberapa rekomendasi Dewan Komisaris kepada manajemen Bank diantaranya meliputi: • Dewan Komisaris merekomendasikan perubahan keanggotaan Komite Dewan Komisaris kepada Direksi untuk mengangkat dan menetapkan anggota Komite
Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities In performing its functions in 2015, the BOC had duties and responsibilities that included:
•
•
•
•
•
•
•
•
Ensuring the implementation of Good Corporate Governance in each business activity of the Bank at all levels of the organization was reported through the Supervision Report of the Board of Commissioners each half-year; Supervising the duties and responsibilities of the Board of Directors, as well as advising the Board of Directors in directing, monitoring and evaluating the implementation of the Bank’s strategic policy; The Board of Commissioners is not involved in the Bank’s decision-making process, except when related to the provision of the funds of related parties as stipulated by the FSA on Lending Limits for Commercial Banks and other matters as specified in the Bank’s Articles of Association and/or applicable legislation; The decisions made by the Board of Commissioners do not negate the responsibility of the Board of Directors to manage the Bank; Ensuring that the Board of Directors follows up on the findings and recommendations made by the Internal Audit Unit (SKAI) of the Bank, external auditors, monitoring reports of the Financial Services Authority and/or supervision of other relevant regulators/authorities; The Board of Commissioners approves and evaluates the risk management policy determined in accordance with the level of risk taking (risk appetite) and risk tolerance and evaluates the accountability of the Board of Directors over the implementation of the risk management policy; Directing, monitoring and evaluating the Information Technology Strategic Plan and the Bank’s policies related to the use of information technology and evaluating the Board of Directors’ accountability over the implementation of risk management in the use of information technology; The Board of Commissioners approves the Bank’s Business Plan for submission to the FSA and supervises the implementation of the Business Plan and submits the Business Plan Monitoring reports each half-year to the FSA;
•
Monitoring activities related to credit, approving the annual credit plan, including the provision of credit planned for the related parties of the bank and credit to large borrowers; overseeing the implementation of the credit plan; and requesting explanations about the Board of Directors’ responsibility to take corrective measures should the lending practices deviate from the plan;
•
The Board of Commissioners approves/reviews any strategic internal policies or procedures;
Recommendations Provided by the Board of Commissioners for 2015 A number of recommendations from the Board of Commissioners to the management of the Bank include, among others: • The Board of Commissioners recommends changes to the membership of the committees of the Board of Commissioners to the Board of Directors and appoints the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
•
•
tersebut serta melaporkannya kepada Otoritas Jasa Keuangan; Direksi perlu memperhatikan pelaksanaan ekspansi kantor cabang agar sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan; Dewan Komisaris mendukung peningkatan kualitas sertifikasi dalam Rencana Bisnis Bank 2016-2018. Selain peningkatan kualitas sertifikasi untuk karyawan, Direksi juga perlu membantu agar karyawan mendapatkan sertifikasi lainnya (selain sertifikasi yang diwajibkan oleh peraturan Bank Indonesia/ peraturan Otoritas Jasa Keuangan).
•
•
committee members and reports to the Financial Services Authority; The Board of Directors is required to attend the implementation of branch office expansion and comply with the provisions of the Financial Services Authority; The Board of Commissioners supports the improvement of the quality of certification of the 2016-2018 Business Plan. In addition to improving the quality of employee certification, the Board of Directors needs to ensure the employees acquire other certifications in addition to those required by Bank Indonesia and the Financial Services Authority.
Rapat Dewan Komisaris selama Tahun 2015 Rapat Dewan Komisaris diadakan secara berkala sebanyak 6 (enam) kali dalam setahun, 1 (satu) kali rapat dalam bentuk rapat sirkular sebagai pengganti rapat Dewan Komisaris dan 5 (lima) kali rapat dalam bentuk pertemuan melalui tatap muka langsung. Rapat tersebut dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris yang berdomisili di Indonesia. Komisaris Utama yang tidak berdomisili di Indonesia hanya hadir sebanyak 2 (dua) kali rapat melalui pertemuan melalui tatap muka secara langsung. Hasil keputusan tetap didokumentasikan dan disimpan di Bank termasuk bila terdapat perbedaan pendapat.
Board of Commissioners Meetings in 2015 Board of Commissioners meetings are held regularly six times a year. One was in the form of a circular meeting in lieu of a board meeting and five were in the form of in-person, face to face meetings. The meetings were attended by all members of the Board of Commissioners who were domiciled in Indonesia. The commissioners who were not domiciled in Indonesia only needed to attend two in-person, face to face meetings. The results of the decisions made in the meetings were documented and stored in the Bank and any disagreements were noted.
Pada periode tahun 2015, tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris yang telah menyelenggarakan rapat dalam bentuk pertemuan secara langsung sebagai berikut :
In 2015, the attendance level of the Board of Commissioners in in-person meetings were as follows:
NAMA NAME
NO
JABATAN POSITION
JUMLAH RAPAT YANG DIHADIRI THE NUMBER OF MEETINGS THAT WAS ATTENDED JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS
PERSENTASE PERCENTAGE
1
Ko Yung Ryul
Komisaris Utama President Commissioner
2/5
40%
2
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen Independent Commissioner
5/5
100%
3
Nasser Atorf
Komisaris Independen Independent Commissioner
5/5
100%
4
Betty J. Parinussa 1)*
Komisaris Independen Independent Commissioner
2/2
100%
Abdul Wahab Sjachroni 2)*
Komisaris Independen Independent Commissioner
0/0
-
Ahmad Effendy Abdurachman 3)*
Komisaris Independen Independent Commissioner
0/0
-
5
6
Keterangan : 1) Sdri. Betty J. Parinussa : Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015 Ms. Betty J. Parinussa: Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015 2) Sdr. A. Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015 Mr. A. Wahab Sjachroni : The tenure ended on June 12, 2015 3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015 Mr. A. Effendy Abdurachman : The tenure ended on June 12, 2015
Rapat Dewan Komisaris dinyatakan sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat selama telah memenuhi quorum yaitu dihadiri paling sedikit dua per tiga bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Keputusan Rapat Dewan Komisaris dinyatakan sah apabila disetujui lebih dari 50% dari jumlah
The meetings of the Board of Commissioners are considered valid and have the right to make binding decisions, as long as there is a quorum and they are attended by at least two-thirds of the total members of the Board of Commissioners. The decisions made in a meeting of the Board of Commissioners
129
130
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
yang hadir. Perbedaan pendapat diungkapkan dalam risalah rapat, dan pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan didasarkan atas suara mayoritas Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat.
are declared valid if approved by more than 50 percent of those in attendance. Differences of opinion are disclosed in the minutes of the meetings and the decisions made are based on deliberation and consensus. If no consensus is reached, then a decision is based on a majority vote of the Board of Commissioners present at the meeting.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Implementation of Duties and Responsibilities of The Directors Jumlah, Komposisi, Independensi Direksi
Kriteria,
dan
Jumlah dan komposisi anggota Direksi Bank KEB Hana selama periode tahun 2015 mengalami perubahan, dari yang sebelumnya berjumlah 7 (tujuh) orang, dimana 2 (dua) orang Anggota Direksi a.n Sdr. Bayu W. Wardhana dan Sdri. Betty J. Parinussa telah berakhir masa tugasnya, dan disetujui dalam RUPS 12 Juni 2015, sehingga jumlah dan komposisi Direksi berubah menjadi 5 (lima) orang anggota Direksi. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan yaitu jumlah anggota Direksi paling kurang 3 (tiga) orang. Adapun seluruh anggota Direksi Bank berdomisili di Indonesia termasuk 2 (dua) anggota Direksi yang memiliki kewarganegaraan asing. Bank KEB Hana dipimpin oleh Direktur Utama yang merupakan pihak independen terhadap pemegang saham pengendali, yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan Pemegang Saham Pengendali. Penggantian dan atau pengangkatan anggota Direksi telah melalui mekanisme yaitu berdasarkan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang disampaikan Dewan Komisaris dan disetujui dalam RUPS. Mayoritas anggota Direksi telah memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank dan memiliki track record yang baik. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan teruji. Tidak terdapat rangkap jabatan dari seluruh anggota Direksi, baik rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi maupun Pejabat Eksekutif pada Bank lain, perusahaan dan atau lembaga lain Kondisi ini telah dipersyaratkan dan telah dipastikan dengan surat pernyataan sebelum pengajuan ke Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh anggota Direksi juga tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dan hubungan keuangan dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan/ atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
Number, Composition, Independence of Directors
Criteria
and
The number and composition of dictectors of KEB Hana Bank for 2015 have changed, from seven to five, as two directors, namely Mr. Bayu W. Wardhana and Ms Betty J. Parinussa, have ended their service periods as approved by a GMS on 12 June 2015, so that the number of members on the Board of Directors became five. This is in accordance with the prevailing regulation that stipulates that the Board of Directors must consist of at least three members. All members of the Board of Directors are domiciled in Indonesia, including the two members who are foreign citizens. KEB Hana Bank is led by a president director who is independent of the controlling shareholder, i.e. he or she has no financial, management, share ownership and/or family relationship with the controlling shareholder.
Replacement and/or appointment of members of the Board of Directors has been conducted using a mechanism that is based on the recommendations of the Remuneration and Nomination Committee submitted to the Board of Commissioners and approved by a GMS. A majority of the Board of Directors have more than five years experience in the operational fields as bank executive officers and have good track records. All members of the Board of Directors have proven integrity, competency and finance reputations. None of the members of the Board of Directors hold concurrent positions either as commissioners, directors or executive officers at other banks, companies, or institutions. This condition is a requirement and was confirmed in a disclosure letter prior to submission for approval to Financial Services Authority (OJK). None of the members of the Board of Directors have family relationships up to the second degree, or financial relationships with the Board of Commissioners, others directors, or the controlling shareholder.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Susunan Direksi per tanggal 31 Desember 2015 Composition of Directors as of 31 December 2015 NAMA NAME
NO
KEWARGANEGARAAN CITIZEN
JABATAN POSITION
1
Lee Jae Hak
WNA Foreign Citizen
Direktur Utama President Director
2
Lee Hwa Soo
WNA Foreign Citizen
Direktur Director
3
Liem Konstantinus
WNI Indonesia Citizen
Direktur Director
4
Sugiarto Kurniawan Chandra
WNI Indonesia citizen
Direktur Director
5
Efdinal Alamsyah
WNI Indonesia citizen
Direktur Director
Seluruh anggota Direksi diangkat setelah lulus fit and proper test dan memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. Dari seluruh anggota Direksi Bank, tidak terdapat anggota Direksi yang memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal disetor pada perusahaan lain. Seluruh anggota Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi, dan atau dengan anggota Dewan Komisaris. Dalam menjalankan tugas dan fungsi pada Bank, seluruh Direksi telah menjalankannya secara sendiri dan tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan yang mengakibatkan terjadinya peralihan tugas dan fungsi Direksi.
All members of the Board of Directors were appointed after passing a fit and proper test and obtaining a letter of approval from the Financial Services Authority. None of the members of the Board of Directors owns shares exceeding 25 percent of paid-up capital in other companies. None of the members of the Board of Directors have family relationships up to the second degree with other members of the Boards of Directors and Commissioners. All members of the Board of Directors carry out their duties and functions by themselves and do not use personal advisors and/or professional services, such as consultants, which may allow the delegation of the duties and functions of directors.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya, Direksi diikutsertakan dalam program pelatihan baik di dalam dan di luar negeri termasuk juga program sertifikasi. Adapun topik pelatihan beragam seputar perbankan seperti Manajemen Risiko, Pembiayaan Perdagangan Internasional hingga pelatihan terkait dengan Sumber Daya Manusia.
To improve their knowledge about banking and the latest developments related to financial and other fields, members of the Board of Directors participate in training and certification programs either in the country or abroad. The training covers various banking topics, such as Risk Management, International Trade Finance and Human Resources.
Direksi Bank KEB Hana telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat. Dalam menjalankan aktivitas Bank, masing-masing Direksi senantiasa melakukan koordinasi rapat Direksi yang dihadiri oleh seluruh anggota Direksi dengan jangka waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi yang mendasari. Hasil rapat Direksi dituangkan dalam bentuk risalah rapat dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait melalui media internal yang mudah diakses pegawai serta didokumentasikan dengan baik termasuk didalamnya pengungkapan dissenting opinion.
The Directors of KEB Hana Bank have guidelines and work rules that already include regulations about work ethics, work time and meetings. In carrying out the Bank’s activities, each director constantly coordinates board meetings attended by all members of the Board of Directors with timetables tailored to their needs and the underlying situation. The results of Board of Directors meetings are well documented, including dissenting opinions, and recorded in the Minutes of Meetings (MoM) and communicated to relevant parties through internal media that are easily accessible by employees.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tugas dan tanggung jawab utama Direksi adalah mengelola operasional bank agar tercapai tujuan yang selaras dengan visi dan misi bank. Tugas dan tanggung jawab tersebut meliputi namun tidak terbatas pada: • Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara profesional dengan mengedepankan prudential banking practices serta wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS; • Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar,
Duties and Responsibilities of the Board of Directors The main duties and responsibilities of the directors are to manage the bank’s operations in order to achieve the objective that is aligned with the bank’s vision and mission. The duties and responsibilities include but are not limited to: • Being fully responsible for the implementation of the Bank’s professional management by promoting prudent banking practices and assuming responsibility for the implementation of their duties, reporting such to shareholders through a GMS; • Managing the Bank according to the authority and responsibilities as stipulated in the Articles of Association,
131
132
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
•
•
•
•
•
•
•
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan ketentuan internal Bank; Melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, dimana Direksi telah membentuk satuan kerja antara lain : Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, serta Satuan Kerja Kepatuhan; Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil pengawasan otoritas lain; Melaksanakan terciptanya struktur pengendalian intern, dan menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank dalam setiap tingkatan manajemen; Menetapkan kebijakan mengenai pengawasan untuk kesehatan dari manajemen usaha Bank dan menciptakan lingkungan yang terkendali, dengan menjadi penanggung jawab akhir untuk pembangunan dan pengoperasian pengawasan internal tapi terbatas pada manajemen risiko, dan sebagainya; Menyusun visi, misi, nilai-nilai dan strategi perusahaan serta program jangka panjang (corporate plan) dan jangka pendek untuk dibahas dan memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan anggaran dasar; Menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait penerapan manajemen risiko melalui : menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil Bank, mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang membutuhkan persetujuan Direksi, mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif, memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen risiko melalui pendidikan dan pelatihan secara berkesinambungan, memastikan fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi secara independen yaitu dengan dilakukan pemisahan fungsi antara Satuan Kerja Manajemen Risiko yang melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi; Menetapkan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan kebijakan Bank terkait penggunaan Teknologi Informasi serta pelaksanaan penerapan manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi.
Direktur Kepatuhan bertanggung jawab memastikan bahwa bank telah memenuhi seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku, menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, menjaga agar operasional bank tidak menyimpang dari ketentuan, serta melakukan monitoring dan memastikan bahwa seluruh komitmen bank kepada regulator telah dilaksanakan dan dipatuhi, menyampaikan laporan pelaksanaan dan tugas tanggung jawab terkait pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank secara semesteran kepada regulator, berperan aktif sebagai fasilitator perwujudan pelaksanaan Good Corporate Governance dan budaya kepatuhan pada setiap karyawan Bank.
prevailing law and internal Bank regulations; •
•
•
•
•
•
•
Implementing Good Corporate Governance principles in all of the Bank’s business activities at all organizational levels where the Board of Directors has formed work units, such as the Internal Audit Work Unit, the Risk Management Work Unit, the Risk Management Committee and the Compliance Work Unit; Following up on audit findings and recommendations made by the Bank’s internal audit work unit, external auditors and the monitoring results by the FSA and/or other authorities; Implementing an internal control structure and ensuring implementation of internal audit functions at all levels of management; Establishing a policy regarding health monitoring of the Bank’s business management and creating a controllable environment by becoming the highest level of responsibility for the development and operation of internal audits, albeit limited to risk management, etc.; Developing the company’s vision, mission, values and strategy, as well as the long-term (corporate plan) and shortterm programs to be discussed, and securing approval by the Board of Commissioners or a GMS according to the rules stipulated in the Articles of Association; Establishing clear authority and responsibilities for all position levels related to risk management through development of risk management policies and strategies, the taking of responsibility for the implementation of the Banks’ risk management and risk exposure policies, evaluating and deciding on transactions that need a director’s approval, promoting a risk management culture involving risk awareness on all levels of the organization, such as by providing adequate communications about the importance of effective internal controls, ensuring improvement of human resources competency related to risk management through continuous education and training, ensuring risk management functions operate independently by separating the functions between the risk management working unit that conducts the identification, measurement and monitoring and the working unit that performs and completes the transaction.
Establishing the Strategic Plan for Information Technology and the Bank’s policies related to the use of information technology and the implementation of risk management in information technology utilization.
The Compliance Director is responsible for ensuring that the Bank has obeyed all prevailing regulations and laws, deciding on the steps to be taken while maintaining principles of prudence, ensuring that the bank’s operations do not deviate from the provisions, monitoring and ensuring all of the bank’s commitments to the regulator have been implemented and obeyed, submitting implementation reports and reports about the duties and responsibilities related to the compliance functions of the Bank every half-year to the regulator and playing an active role as a facilitator in the implementation of Good Corporate Governance and a compliance culture by all employees.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Direktur Kepatuhan melalui Satuan Kerja Kepatuhan mereview kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan bank. Selain itu melalui Satuan Kerja Kepatuhan juga, Direktur Kepatuhan memonitor pelaksanaan komitmen Bank dalam temuan audit, melakukan pengkajian dan compliance checklist terhadap produk dan/ atau aktivitas baru agar sesuai dengan peraturan yang berlaku, pengkinian data, pengembangan sistem APUPPT, dan review terhadap proposal kredit dengan treshold kredit diatas Rp 25 M atau ekuivalen. Direktur Kepatuhan juga memutuskan dan menyetujui laporan transaksi keuangan mencurigakan untuk dilaporkan ke PPATK.
The Compliance Director through the Compliance Work Unit reviews new policies issued by the Bank, monitors implementation of the Bank’s commitments regarding audit findings, performs assessments on compliance checklists for products and/or new activities to ensure they are in accordance with prevailing regulations, updates data, develops the APUPPT system and reviews credit proposals with credit thresholds of above Rp 25 billion or the equivalent. The Compliance Director also decides on and approves the suspicious financial transaction reports to be submitted to the PPATK.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Direksi selama tahun 2015 Pelaksanaan operasional bank oleh Direksi berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance aspek transparansi, segregasi fungsi dan tanggung jawab yang jelas.
Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors in 2015 Implementation of the bank’s operations by the directors is based on the transparency aspect of the Good Corporate Governance principles and the clear segregation of functions and responsibilities.
Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu apabila dianggap perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi. Selama kurun waktu tahun 2015 Direksi telah melaksanakan rapat dengan beberapa keputusan strategis yang dilakukan dalam tahun 2015 di antaranya: • Pengurangan Tenaga Kerja Asing; • Pembukaan cabang dan penutupan cabang; • Perubahan remunerasi karyawan di tahun 2015; • Rencana pengembangan bisnis Bank; • Rencana Bisnis Bank 2016 – 2018.
A Board of Directors meeting may be held at any time when necessary at the request of one or more of its members. Throughout 2015 the directors held several meetings and made several strategic decisions, such as:
Kebijakan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian dikomunikasikan dan telah diungkapkan oleh Direksi melalui memo internal, SOP atau media Intranet sehingga mudah diakses pegawai. Direksi juga secara aktif menginformasikan arah bisnis bank dalam rangka pencapaian misi dan visi Bank melalui lisan dalam rapat koordinasi maupun tulisan melalui media Intranet.
Strategic policies about human resources were communicated and disclosed by the directors via internal memos, SOP, or intranet media and are easily accessible by employees. The directors also actively provide information about the Bank’s business direction in an effort to achieve the Bank’s vision and mission, either verbally in coordination meetings or in writing over intranet media.
• • • • •
Reducing the number of expatriates; Opening and closing branch offices; Changing employee remunerations; Planning the development of the Bank’s business; Preparing the Bank’s business plan for 2016-2018.
Rapat Dewan Direksi Board of Directors Meeting NAMA NAME
NO
KEHADIRAN ATTENDENCE
PERSENTASE PERCENTAGE
1.
Lee Jae Hak
Direktur Utama President Director
29 from 29
100%
2.
Lee Hwa Soo
Direktur Director
29 from 29
100%
3.
Liem Konstantinus
Direktur Director
25 from 29
86.2%
4.
Sugiarto Kurniawan Chandra
Direktur Director
28 from 29
96.6%
5.
Efdinal Alamsyah
Direktur Director
28 from 29
96.6%
6.
Bayu Wisnu Wardhana 1)*
Direktur Director
10 from 10
7.
Betty J. Parinussa 2)*
Direktur Director
9 from 10
Keterangan : 1) 2)
JABATAN POSITION
Sdr. Bayu Wisnu Wardhana : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015 Mr. Bayu Wisnu Wardhana : Effectively resigned on 12 June 2015 Sdri. Betty J. Parinussa : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015 Ms. Betty J. Parinussa : Effectively resigned on 12 June 2015
100% 90%
133
134
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Perbedaan pendapat diungkapkan dalam risalah rapat dan pengambilan keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan didasarkan atas suara mayoritas Dewan Direksi yang hadir atau diwakili pada rapat. Kuorum rapat dicapai bila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut.
Dissenting opinions are disclosed in the minutes of meetings and decision-making is based on deliberations. In the event that an agreement cannot be reached, the decision is based on a majority of votes of the Board of Directors present or represented in the meeting. A meeting quorum is reached when more than half of the directors are present or represented legally.
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness and Tasks of The Committee Komite Dewan Komisaris
Committees of the Board of Commissioners
Bank telah memiliki kebijakan intern yang mengatur mengenai pedoman kerja dan tata tertib kerja komite-komite di bawah Komisaris yang telah diketahui dan bersifat mengikat bagi setiap anggota Komite.
The Bank has internal policies that govern the working guidelines and rules of the committees under the Board of Commissioners. They are acknowledged by and binding for all committee members.
Komite Audit
The Audit Committee
Bank telah membentuk tiga komite dibawah Dewan Komisaris masing - masing Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi, sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/14/ PBI/2006. Komite-komite tersebut dibentuk untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat Komite Audit tahun 2015 :
NAMA NAME
NO
The Bank has established three committees under the Board of Commissioners, namely the Audit Committee, the Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee, as required in Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006. The committees were established to support the effective implementation of the tasks and supervisory functions of the Board of Commissioners.
The compostion and attendance of members at Audit Committee meetings in 2015:
KEDUDUKAN POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN FREQUENCY OF ATTENDANCE JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS
PRESENTASE PERCENTAGE
1
Eka Noor Asmara
Ketua/Komisaris Independen Chairman/ Independent Commissioner
6/6
100%
2
Ko Yung Ryul
Anggota/Komisaris Utama Member/ President Commissioner
0/6
0%
3
Nasser Atorf
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
5/6
83,33%
4
Betty J. Parinussa 1)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
2/2
100%
5
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota/ Pihak Independen Member/Independent Party
4/6
66,66%
6
Abdussalam Konstituanto
Anggota/ Pihak IndependenMember/ Independent Party
5/6
83,33%
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
NAMA NAME
NO
KEDUDUKAN POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN FREQUENCY OF ATTENDANCE JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS
PRESENTASE PERCENTAGE
7
Abdul Wahab Sjahroni 2)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
3/3
100%
8
Achmad Effendy Abdurachman 3)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
3/3
100%
Keterangan : 1) 2)
Sdri. Betty J. Parinussa : Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015 . Ms Betty J. Parinussa : Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015. Sdr. Abdul Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015. Mr Abdul Wahab Sjachroni :Term of office ended on June 12, 2015 3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015. Mr A. Effendi Abdurachman : Term of office ended on June 12, 2015
•
•
•
•
• •
Dalam struktur organisasi, Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan mempunyai hubungan komunikasi dengan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya berjumlah3 (tiga) orang, terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai ketua dan 2 (dua) orang pihak independen yang memiliki kualifikasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Sdr. Edi Timbul Hardiyanto adalah salah satu anggota Komite Audit (Pihak Independen) ahli di bidang keuangan dengan pengalaman kerja 25 tahun di bidang keuangan . Beliau saat ini bekerja pada PT Island Concept Indonesia, Tbk sebagai Direktur Pengembangan Usaha. Sdr. Abdussalam Konstituanto adalah salah satu anggota Komite Audit (Pihak Independen) yang ahli di bidang perbankan dan berpendidikan Doktor dibidang manajemen & bisnis dengan pengalaman kerja lebih dari 20 tahun di Bank Pemerintah dan terakhir sebagai Presiden Direktur pada salah satu Badan Usaha Milik Negara RI (State Owned Enterprises). Beliau merupakan anggota The Institute of Internal Auditor Indonesia Institute Audit Commitee. Anggota komite yang berasal dari pihak Independen memiliki kompetensi, independensi, dan integritas yang baik. Sdr. Ko Yung Ryul dalam kedudukannya sebagai Anggota Komite Audit selama tahun 2015 tidak dapat menghadiri Rapat Komite Audit, akan tetapi walaupun tidak hadir dalam Rapat Komite Audit namun beliau tetap menjalankan fungsi pengawasannya kepada Bank, dimana setiap rekomendasi yang diberikan oleh Komite Dewan Komisaris akan dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dan memastikan dilaksanakannya Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta memberikan pendapat professional yang independen (rekomendasi) kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan komisaris dan mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Komite audit juga bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat, saran dan pendapat professional kepada Dewan Komisaris dalam tugas dan wewenang menjalankan fungsi pengawasan.
•
•
•
•
• •
In the organizational structure, the Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners and has a communication link with the Internal Audit Unit (SKAI). Audit Committee members total at least three persons, consisting of an independent commissioner as chairman and two independent parties who have qualifications as regulated by the Financial Services Authority. Mr. Edi Timbul Hardiyanto, an Audit Committee member (Independent Party) as the financial experts with experience of over 25 years in finance. Currently he worked at PT Island Concept Indonesia, Tbk as a Business Development Director. Mr. Abdussalam Konstituanto is a member of the Audit Committee (Independent Party) with expertise in banking and educated as a Doctorate in management and business, experience for over 20 years in Governement Bank and his latest position ad President Director in one of State Owned Eterprises. He is a member of The Institute of Internal Auditors Indonesian Institute of Audit Committee. Independent members of the committee have competence, independence and integrity. Dr. Ko Yung Ryul, in his capacity as a member of the Audit Committee in 2015, could not attend its meetings. However, in his absence his supervisory function with the Bank continued, wherein every recommendation provided by the committee under the Board of Commissioners was again discussed in a Board of Commissioners meeting.
Duties and Responsibilities The task of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in ensuring the implementation of Good Corporate Governance and providing independent and professional opinions and recommendations to the Board of Commissioners based on reports, or matters proposed by the Board of Directors to the Board of Commissioners and matters requiring the Board of Commissioners’ attention. The Audit Committee also assists the Board of Commissioners in providing advice, recommendations and professional opinions to the Board of Commissioners in their responsibility and authority for conducting supervision.
135
136
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Dalam rangka pelaksanaan tugas dimaksud, Komite Audit minimal melakukan evaluasi atas: • Informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya sesuai standar akuntansi yang berlaku; • Independensi dan obyektifitas Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik; • Kecukupan pemeriksaan yang dilakukan Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan sesuai standar audit yang berlaku; • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan kepada RUPS; • Melakukan penelaahan atas efektivitas pengendalian internal perusahaan dengan melakukan review atas perencanaan dan pelaksanaan pemeriksaan serta pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan; • Menelaah tingkat kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI), serta peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, antara lain dengan memastikan bahwa laporan-laporan yang disampaikan kepada OJK/BI dan instansi lain yang berkepentingan telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu; • Me-review kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh Direksi atau Dewan Komisaris dan melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam melaksanakan hasil keputusan rapat Direksi; • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan; • Menjamin agar fungsi pengawasan dapat berjalan secara independen dan menilai efektifitas pelaksanaan fungsi SKAI; • Menyetujui Internal Audit Charter (Piagam Audit Intern) dan mengevaluasi kecukupannya secara berkala; • Me-review atas perencanaan dan pelaksanaan audit intern dan masalah-masalah yang ditemukan oleh Auditor Intern; • Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan usahanya sesuai prinsip pengelolaan Bank secara sehat;
In the implementation of their task, at the minimum the Audit Committee must evaluate: • Financial information to be issued by the company, such as financial reports, projections and other financial information, in accordance with the applicable accounting standards; • The independence and objectivity of the public accountant and the public accounting firm; • The adequacy of the audit carried out by the public accountant to ensure all risks are being considered in line with the prevailing audit standards. • (And also:) Provide recommendations regarding the appointment of a public accountant and a public accounting firm for submission to a General Meeting of Shareholders; • Conduct an assessment of the effectiveness of internal controls by reviewing the plans and implementations of inspections and monitor the follow-up based on audit findings in order to assess the adequacy of the internal controls, including the adequacy of the financial reporting process; • Review the level of the bank’s adherence to the provisions of the Financial Services Authority and Bank Indonesia, as well as other prevailing laws relating to the company’s activities, among other reasons to ensure the reports submitted to the FSA and BI and other agencies are correct and timely;
•
•
•
Me-review dan menandatangani laporan pelaksanaan dan pokok-pokok audit intern setiap semester yang akan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan apabila terdapat temuan audit intern yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank serta melanggar peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan direkomendasikan segera melaporkan kepada OJK paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan oleh komite audit sepanjang belum atau tidak dilaporkan oleh Direksi atau Direktur Kepatuhan kepada OJK; Memastikan pelaksanaan dan tindak lanjut Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil Pengawasan OJK.
•
• •
• • •
•
Review policies or decisions made by the Board of Directors or the Board of Commissioners and conduct an assessment of the decisions made by directors in their meetings, or of the irregularities and deviations in implementing the decisions; Maintain the confidentiality of the documents, data and information of the company; Ensure monitoring can be independently carried out and assess the effectiveness of internal audits; Approve the Internal Audit Charter and periodically evaluate its adequacy; Review the planning and implementation of internal audits and the issues identified by the internal auditor; Ensure management has conducted its business according to established principles to ensure the Bank’s healthy management; Review and sign the report on the implementation and the principles of the internal audit each half-year as submitted to the Financial Services Authority and if there are internal audit findings that point to issues that have the potential to interfere with the survivability of the Bank, or the possibility of violating legislation related to finance and banking, they are recommended to report them to the FSA within seven days of discovery by the audit committee in the event they were not reported by the Board of Directors or the Director of Compliance to the FSA; Ensure the implementation and the Board of Directors follow-up of the findings of internal audits, the public accountant and the results of FSA supervision.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit tahun 2015 Komite Audit memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Implementation of the Duties and Responsibilities of the Audit Committee The Audit Committee provides recommendations on the appointment of the Public Accountant and Public Accountanting Firm to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.
Beberapa rekomendasi Komite Audit kepada Dewan Komisaris:
Examples of recommendations by the Audit Committee to the Board of Commissioners: • Approved internal audit action plan for 2015;
• •
Menyetujui Rencana Kegiatan Audit SKAI untuk tahun 2015; Perlunya juga penambahan score pada penilaian cabang terkait dengan pelaksanaan proses pengawasan dan ketaatan terhadap SOP.
Komite Pemantau Risiko
Struktur dan Keanggotaan • Dalam struktur organisasi, Komite Pemantau Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan mempunyai jalur komunikasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). • Pada akhir 2015, keanggotaan Komite Pemantau Risiko di Bank KEB Hana terdiri dari seorang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite dan beranggotakan 2 (dua) Komisaris Independen dan 2 (dua) pihak independen yang masing-masing memiliki keahlian di bidang keuangan dan manajemen risiko. Hal ini telah sesuai dengan dipersyaratkan dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang menyatakan bahwa anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan seorang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko serta diketuai oleh Komisaris Independen. • Tidak ada anggota Direksi yang menjadi anggota dalam Komite Pemantau Risiko. • Integritas dan moral anggota Komite Pemantau Risiko telah teruji sebagaimana pengalaman mereka pada bidangnya masing-masing. • Tugas utama Komite Pemantau Risiko adalah melakukan evaluasi atas strategi pengelolaan risiko, sistem dan kebijakan serta kebijakan kontrol internal, metodologi dan infrastruktur yang digunakan Bank KEB Hana. Komite Pemantau Risiko memonitor potensi risiko yang dihadapi Bank serta tinjauan konsistensi antara kebijakan pengelolaan risiko dengan pelaksanaannya. Susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat Komite Pemantau Risiko tahun 2015 :
NO
NAMA NAME
•
The need to add scores on the assessment of branches related to the implementation of supervision and adherence to SOPs.
Risk Oversight Committee
Structure and Membership • In the organizational structure, the Risk Oversight Committee is responsible to the Board of Commissioners and has lines of communication with the Risk Management Unit (SKMR). • At the end of 2015, the Risk Oversight Committee membership in KEB Hana Bank consisted of an independent commissioner as chairman and two independent commissioners and two independent parties, each of whom has expertise in finance and risk management. This was in line with the requirement under the provisions of the Financial Services Authority stating that members of the Risk Monitoring Committee must consist of at least an independent commissioner, an independent party with expertise in finance and an independent party with expertise in risk management and headed by an independent commissioner. • •
•
No member of the Board of Directors is a member of the Risk Oversight Committee. The integrity and morals of the Risk Oversight Committee has been tested, as well as their experience in their respective fields. The main task of the Risk Oversight Committee is to conduct an evaluation of risk management strategies, systems and policies and internal control policies, methodologies and infrastructure used by KEB Hana Bank. The Risk Monitoring Committee monitors the potential risks faced by the Bank and conducts a review of the consistency between the risk management policies and their implementation.
The composition of the membership and their attendance at Risk Monitoring Committee Meetings in 2015:
KEDUDUKAN POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN ATTENDANCE LEVEL JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS
PRESENTASE PERCENTAGE
1
Nasser Atorf
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
4/4
100%
2
Eka Noor Asmara
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
4/4
100%
137
138
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
NAMA NAME
NO
KEDUDUKAN POSITION
FREKUENSI KEHADIRAN ATTENDANCE LEVEL JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS
PRESENTASE PERCENTAGE
3
Betty J. Parinussa1)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
1/1
100%
4
Edi Timbul Hardiyanto
Anggota/ Pihak Independen Member/ Independent Party
4/4
100%
5
Abdussalam Konstituanto
Anggota/ Pihak Independen Member/ Independent Party
3/4
75%
6
Abdul Wahab Sjahroni 2)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Party
2/2
100%
7
Achmad Effendy Abdurachman 3)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Party
2/2
100%
Keterangan : 1) 2)
Sdri. Betty J. Parinussa :Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015. Ms. Betty J. Parinussa : Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015. Sdr. Abdul Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015. Mr. Abdul Wahab Sjachroni :Term of office ended on June 12, 2015 3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015. Mr. A. Effendi Abdurachman : Term of office ended on June 12, 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan Komisaris dan memastikan dilaksanakannya tata kelola perusahaan yang baik serta memberikan pendapat profesional yang independen (rekomendasi) kepada Dewan Komisaris dalam mengevaluasi dan memastikan agar penerapan manajemen risiko bank tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan risiko yang meliputi antara lain: • Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut; • Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko; • Melakukan penelaahan atas efekivitas penerapan manajemen risiko baik dari sisi identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendaliannya; • Menelaah tingkat kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan lainnya terkait dengan penerapan manajemen risiko yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan telah dilakukan dengan benar dan tepat waktu; • Mereview kebijakan manajemen risiko sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dan keputusan yang telah diambil Direksi atau Dewan Komisaris terkait dengan penerapan manajemen risiko; • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
Duties and responsibilities The Risk Oversight Committee assists the Board of Commissioners and enforces corporate governance, as well as provides independent and professional opinions (recommendations) to the board for evaluating and ensuring the implementation of risk management of the Bank to ensure the adequacy of the procedures and methodology of risk management by, among other ways: • Evaluating the suitability of risk management policies and the ways they are implemented; • Monitoring and evaluating the implementation of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit; • Reviewing the effectivenss of implementing risk management in terms of identifying, measuring, monitoring and controlling; • Reviewing the level of adherence to the provisions of the Financial Services Authority and other laws related to the implementation of risk management submitted to the Financial Services Authority, making sure it has been done correctly and on time; • Reviewing the risk management policy and the decisions the Board of Directors or the Board of Commissioners have made in relation to the implementation of risk management at least once a year; • Maintaining the confidentiality of documents, data and information on the company.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 antara lain: • Penyempurnaan sistem manajemen risiko yang terintegerasi dan menyeluruh untuk mendukung kompleksitas usaha Bank yang terus meningkat dan mendukung strategi pertumbuhan aktivitas Bank yang
Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Committee A number of recommendations made by the Risk Oversight Committee during 2015: • Complete the integrated risk management system to support the increased complexity of the banking industry. In addition, support the prudent growth strategy and activities of the Bank. Such a risk control system could be
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
•
prudent. Sistem tersebut harus dapat pula digunakan oleh SKAI untuk melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian intern yang terkait dengan penerapan manajemen risiko (Risk Control System); Departemen Manajemen Risiko perlu membuat klasifikasi jenis keluhan nasabah dan analisanya.
used by an internal audit to assess the internal control system relevant to the implemenation of risk management;
•
The risk management department needs to classify the types of customer complaints and analyses.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Adapun susunan keanggotaan dan kehadiran dalam rapat Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2015 :
The composition of the membership and their attendance at the Remuneration and Nomination Committee meeting in 2015 are as follows:
Struktur dan Keanggotaan • Dalam struktur organisasi, Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan bekerja sama dengan unit kerja Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pihak yang melaksanakan fungsi remunerasi dan nominasi. • Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank KEB Hana terdiri dari 4 (empat) anggota, yaitu seorang Komisaris Independen sebagai ketua, seorang Komisaris sebagai anggota, 2 (dua) orang Komisaris Independen sebagai anggota dan pejabat eksekutif Divisi SDM sebagai anggota. Dalam hal ini Bank KEB Hana telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dimana anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling kurang terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia atau seorang perwakilan pegawai.
NAMA NAME
NO
Structure and Membership • In the organizational structure, Remuneration and Nomination Committee is responsible to the Board of Commissioners and cooperates with Human Resources (HR) as the party carrying out the functions of remuneration and nomination. • Membership of the Remuneration and Nomination Committee of KEB Hana Bank consists of four members, namely an independent commissioner as the chairman, a commissioner as a member and two independent commissioners as members, executive officers and members of the Human Resources Division. In this case the KEB Hana Bank has complied with regulations of the Financial Services Authority by which members of the Remuneration and Nomination Committee must consist of at least one independent commissioner, a commissioner and an executive officer in charge of human resources, or an employee representative.
KEDUDUKAN POSITION
JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS
PRESENTASE PERCENTAGE
1
Nasser Atorf
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
6/6
100%
2
Ko Yung Ryul
Anggota/Komisaris Utama Member/ President Commissioner
0/6
0%
3
Eka Noor Asmara
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
6/6
100%
4
Marco Wirjadi
Anggota/Pejabat Eksekutif Member Executive Officer
6/6
100%
5
Betty J. Parinussa 1)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
1/1
100%
6
Abdul Wahab Sjahroni 2)*
Ketua/Komisaris Independen Chairman/Independent Commissioner
4/4
100%
7
Achmad Effendy Abdurachman 3)*
Anggota/Komisaris Independen Member/ Independent Commissioner
4/4
100%
Keterangan : 1) 2)
FREKUENSI KEHADIRAN ATTENDANCE LEVEL
Sdri. Betty J. Parinussa : Efektif sebagai Komisaris Independen tanggal 15 Oktober 2015 . Ms Betty J. Parinussa : Effective as Independent Commissioner dated October 15, 2015. Sdr. Abdul Wahab Sjachroni : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015. Mr Abdul Wahab Sjachroni :Term of office ended on June 12, 2015 3) Sdr. A. Effendy Abdurachman : Masa jabatan berakhir tanggal 12 Juni 2015. Mr A. Effendi Abdurachman : Term of office ended on June 12, 2015
139
140
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Sdr. Ko Yung Ryul dalam kedudukannya sebagai Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2015 tidak dapat menghadiri Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi, akan tetapi walaupun tidak hadir dalam Rapat Komite tersebut namun beliau tetap menjalankan fungsi pengawasannya kepada Bank, dimana setiap keputusan yang diambil oleh Komite Dewan Komisaris akan dibahas kembali dalam rapat Dewan Komisaris.
Mr. Ko Yung Ryul, in his capacity as a member of the Renumeration and Nomination Committee could not attend the Renumeration and Nomination Committee meeting in 2015. However, in his absence the oversight continued and any recommendations and decision made by the Committee were to be discussed in meetings of the Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan remunerasi dan nominasi, meliputi : • Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dengan memperhatikan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang; • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS; Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;
Duties and responsibilities Duties and responsibilities related to the remuneration and nominations policy include: • To evaluate the remuneration policy with reference to financial performance and reserves as stipulated in the applicable legislation, individual job performance, comparative assessment of the peer group, consideration of the long-term goals and strategies;
•
Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
•
•
Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS;
•
•
Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Anggota Pemantau Risiko.
•
•
To provide recommendations to the Board of Commissioners regarding the remuneration policy for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders; The remuneration policy for executive officers and employees is submitted to the Board of Directors; To formulate and recommend replacement and/or selection systems and procedures of changes in the Board of Commissioners and Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to the General Meeting of Shareholders; To provide recommendations regarding candidates for the Board of Commissioners and/or the Board of Directors to the Board of Commissioners for submission to the General Meeting of Shareholders; To provide recommendations regarding an independent party to be a member of the audit and risk monitoring committees.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2015 Selama tahun 2015, beberapa rekomendasi yang telah diberikan Komite Remunerasi dan Nominasi antara lain: • Perlunya tindak lanjut hasil survey terhadap karyawan, beberapa parameter yang memerlukan perhatian lebih terkait dengan kesempatan training, lingkungan kerja, kesempatan promosi, remunerasi, manfaat bagi karyawan dan hubungan dengan rekan kerja; • Promosi khusus bagi karyawan dengan kinerja luar biasa (extraordinary) walaupun masa kerja masih di bawah 2 tahun. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan peluang karir kepada karyawan yang memberikan kontribusi lebih kepada perusahaan untuk berkembang secara lebih cepat dan sekaligus merupakan bagian dari program employee retention.
Duties and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee 2015 During 2015, the Remuneraton and Nomination Committee made several recommendations, including: • The need for a follow-up survey on employees involving a number of parameters that require more attention in relation to training opportunities, working environment, promotion, remuneration, employee benefits and relationships between colleagues; • Special promotion for employees of less than two year’s tenure with exceptional, extraordinary performances. This reflects the necessity to provide career opportunities to employees who contribute more to the company and have the ability and the chance to develop faster and concurrently as part of the employee retention program.
Komite-Komite dibawah wewenang Direksi
Committees under the Authority of the Board of Directors
Dalam rangka pelaksanaan tugas yang lebih efektif, Direksi dibantu oleh beberapa komite sebagai bagian dari penerapan asas transparansi, dan penguatan pengawasan internal. Namun demikian tanggung jawab tetap berada pada Direksi. Rekomendasi dari komite dijadikan acuan dalam pengambilan
In order to execute its tasks more effectively, the Board of Directors is assisted by several committees to implement the principle of transparency and strengthen internal controls. However, the responsibility remains with the Board of Directors. Recommendations from the committee are used as
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
keputusan Direksi.Partisipasi aktif Direktur Kepatuhan dalam komite-komite dilakukan dengan tetap menjaga independensinya sehingga dapat mencegah keputusan yang berpotensi melanggar peraturan perundangan berlaku.
references for the Board of Directors decision-making process. The active participation of the Director of Compliance in the committees is carried out independently to prevent decisions that potentially violate applicable laws and regulations.
Komite-komite dibawah wewenang Direksi terdiri dari:
Committees under the authority of the Board of Directors consists of:
Komite Aset dan Liabilitas (ALCO)
Asset and Liability Committee (ALCO)
Tugas dan tanggung jawab • Menetapkan kebijakan-kebijakan sebagai salah satu pedoman pelaksanaan Asset & Liabilities Management seperti: Liquidity management, Pricing policy, dan GAP Management; • Memantau dan menilai kembali kebijakan yang telah ditetapkan; • Memastikan bahwa setiap saat Bank mempunyai likuiditas dan modal yang cukup untuk mendukung kegiatan operasional, dengan memantau posisi likuiditas, GWM, Posisi Devisa Netto, pergerakan dan pertumbuhan dana dan kredit, serta kondisi pasar (kurs, suku bunga); • Menghimpun dan memantau informasi penting seperti: situasi dan kondisi makro perekonomian dan moneter nasional serta perkembangan perbankan nasional, produk, likuiditas, suku bunga dana dan kredit perbankan nasional, kinerja perbankan nasional.
Duties and Responsibilities • To establish policies as guidelines for asset and liability management, such as: liquidity management, pricing policy and GAP management;
Selama tahun 2015 Komite ALCO mengadakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali, hal ini disesuaikan dengan kondisi perkembangan pasar. Beberapa hasil keputusan yang dibuat selama tahun 2015 antara lain : • Merevisi dan menetapkan suku bunga deposito/ giro;
During 2015 the ALCO Committee convene eight times and adjusted to market developments. Some of the decisions made in 2015 included:
•
•
Komite ALCO dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi dalam bidang Treasury dalam memproses perencanaan, pengelolaan, dan penetapan kebijakan asset & liabilities, diketuai oleh Direktur Keuangan dan beranggotakan Direktur Bisnis, Kepala Divisi Keuangan, Kepala Departemen Manajemen Risiko, Kepala Divisi Treasury, dan perwakilan dari Unit Bisnis.
•
Merevisi perhitungan denda pencairan deposito sebelum jatuh tempo; Menetapkan suku bunga Fund Transfer Pricing (FTP).
The ALCO was established to assist the Board of Directors in the treasury tasks of planning, management and setting policy for assets and liabilities. It is chaired by the director of finance and consists of a business director, a head of the finance division, a department head of risk management, a head of treasury and representatives of the business units.
• •
•
•
•
To monitor and reassess policies that have been established; To ensure that at any time the Bank has sufficient liquidity and capital to support operational activities by monitoring the liquidity position, GWM, Net Open Position, movement and growth of funds and credit, as well as market conditions (exchange rates, interest rates); To collect and monitor important information such as macro-economic circumstances and national monetary and banking developments nationwide, products, liquidity, interest rate and credit funds of national banks, national banking performance.
Revising and setting the interest rates on deposits and current accounts; Revising the calculation for the fines imposed when deposits are withdrawn before maturity; Establishing interest rates on Funds Transfer Pricing (FTP).
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab dalam hal memberi rekomendasi kepada Direksi antara lain:
Duties and Responsibilities The Risk Management Committee’s duties and responsibilities ar to provide recommendations to the Board of Directors about, among other things: • Formulating policies, strategies and guidelines for the implementation of risk management;
Komite Manajemen Risiko dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidang manajemen risiko untuk memastikan bahwa Bank telah memiliki kerangka manajemen risiko yang efektif sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Komite ini diketuai oleh Direksi yang membawahi Manajemen Risiko dan beranggotakan Direksi dan Divisi/ Departemen terkait yang membantu pelaksanaan tugas Direksi pada bidang manajemen risiko.
•
Menyusun kebijakan, strategi dan pedoman penerapan Manajemen Risiko;
The Risk Management Committee was established to assist the Board of Directors with risk management and to ensure the Bank has an effective risk management framework in accordance with the principles of prudence. The committee is chaired by a member of the Board of Directors responsible for risk management and consists of directors and the relevant divisions and departments for assisting the Board of Directors to manage risk.
141
142
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
• •
Melakukan perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi; Penetapan (justification) hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis bank dan pengambilan posisi/eksposure risiko yang menyimpang dari limit yang telah ditetapkan.
• •
Improvement in the implementation of risk management based on evaluation results; Justifying matters related to business decisions that deviate from normal procedures, such as a significant business expansion in comparison with its business plan and positioning and risk exposure that deviates from the set limits.
Selama Tahun 2015 Komite Manajemen Risiko telah mengadakan rapat 3 (tiga) kali. Beberapa pembahasan dalam Rapat tersebut antaranya : • Revisi industry limit menjadi persentase tertentu dari Modal Tier-1 setelah mendapatkan penambahan modal; • Mengacu pada kebijakan KEB Hana Bank, Seoul, Korea setelah merger, dimana sebelumnya penetapan limit untuk cut loss belum mengakomodir kondisi stress, maka Satuan Kerja Manajemen Risiko mengusulkan perubahan cut loss limit pemeliharaan surat berharga yang berkategori available for sale (AFS).
During 2015 the Risk Management Committee held three meetings. The discussions were about:
Komite Kredit
Credit Committee
Tugas dan tanggung jawab: • Memberikan persetujuan atau penolakan permohonan kredit sesuai dengan batas wewenang/ jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi; • Memastikan bahwa setiap persetujuan kredit yang diberikan telah memenuhi: ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia; sesuai azas-azas perkreditan yang sehat; didasarkan pada pemikiran yang jujur, obyektif, cermat, dan seksama, serta terlepas dari pengaruh pihakpihak yang berkepentingan dengan pemohon kredit; • Melakukan koordinasi dengan Komite Asset dan Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan perkreditan; • Mengembangkan sistem, cara analisa dan penggalian informasi efektif agar mutu dan bobot judgement kredit makin baik.
Duties and responsibilities: • Approval or rejection of a credit application in accordance with the limits of authority/type of credit established by the Board of Directors; • Ensure that any approval of loans meets the provisions of the Financial Services Authority and Bank Indonesia, is in accordance with the principles of sound credit judgement, is based on honesty, objectivity, accuracy and thoroughness and is free of any influence from the parties connected to the credit applicants; • Coordinate with the Asset and Liability Committee (ALCO) in the credit funding aspects; • Develop a system and analysis methods to extract information to ensure effectiveness and improve credit judgement.
Setiap Persetujuan Kredit dilakukan secara sentralisasi di Kantor Pusat oleh Komite Kredit berlaku untuk pemberian kredit tunai maupun tidak tunai. Terdapat beberapa jenjang atau limit wewenang yang ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi dan Ketentuan Bank Indonesia. Limit wewenang disesuaikan dengan tingkat eksposur risiko. Selama ini Persetujuan Kredit yang harus diputuskan melalui Komite Kredit telah sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Bank.
Every credit agreement is formulated centrally at the headquarters by the Credit Committee when providing credit in cash or non-cash form. There are several levels or limits the authority sets based on the decision of the Board of Directors and the provisions of Bank Indonesia. The authorized limit is aligned with the level of risk exposure. The credit is approved by the Credit Committee in accordance with the applicable policies of the Bank.
Komite Kebijakan Perkreditan
Credit Policy Committee
Komite Kredit beranggotakan Direktur Risiko Kredit, Direktur Keuangan, Direktur Bisnis, Kepala Divisi Analis Kredit, dan unit bisnis. Komite kredit dibentuk untuk melakukan evaluasi dan/ atau memutuskan permohonan kredit untuk jumlah dan jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi.
Komite Kebijakan Kredit beranggotakan Direktur Risiko Kredit, Direktur Bisnis, Kepala Departemen/Divisi Manajemen Risiko, Internal Audit, Kepatuhan, Legal & Loan Admin, Analis Kredit dan pejabat eksekutif terkait dengan bisnis. Komite Kebijakan Kredit dibentuk untuk membantu tugas Direksi pada bidang perkreditan dalam merumuskan kebijakan kredit, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan
• •
A revised industry limit to a certain percentage of Tier-1 after securing a capital increase; A referral to the policy of KEB Hana Bank, Seoul, Korea after the merger, whereas the previous cut loss limits exclude provisions for covering stressed conditions, hence the Risk Management Unit proposed changes to maintain the cut loss lmit of securities categorized as available for sale (AFS).
The Credit Committee consists of the Director of Credit Risk, the Financial Director, Business Director, Head of Credit Analyst and business units. The credit committee was formed to evaluate and possibly to terminate loan applications based on the amount and type of loans set by the Board of Directors.
The Credit Policy Committee consists of the Director of Credit Risk, Business Director, Department Head/Division of Risk Management, Internal Audit, Compliance, Legal and Loan Administration, Credit Analyst and executive officers related to business. The Credit Policy Committee was formed to assist the Board of Directors in credit, to formulate credit policies, supervise the implementation of the policies, monitor the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
kondisi portofolio perkreditan serta memberikan saran-saran perbaikan.
progress and conditions of the credit portfolio and provide suggestions for improvement.
Tugas dan tanggung jawab • Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka penyusunan Kebijaksanaan Perkreditan Bank (KPB), terutama yang berkaitan dengan perumusan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan; • Mengawasi agar KPB dapat diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten serta merumuskan pemecahan apabila terdapat hambatan dalam penerapan KPB; • Melakukan kajian berkala terhadap KPB dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan/ perbaikan KPB; • Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas protofolio perkreditan secara keseluruhan, kebenaran pelaksanaan kewenangan memutus kredit, kebenaran proses pemberian, perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang terkait dengan bank dan debitur-debitur besar tertentu; BMPK; PPAP; Penyelesaian Kredit Bermasalah.
Duties and responsibilities: • Provide feedback to the Board of Directors for the preparation of the Bank’s credit policy, particularly with regard to the formulation of principles of prudence in credit; • Ensure the Bank’s credit policy is applied and implemented consistently and solutions are formulated when addressing obstacles encountered when implementing the credit policy. • Conduct periodic reviews of the Bank’s credit policy and provide advice to the Board of Directors on necessary changes and improvements to the policy; • Monitor and evaluate the progress and quality of the overall loan portfolio, the consistency of implementing the authority used in credit decisions, the consistency in the administration, development and loan quality provided to the related parties of the Bank and selected large debtors; Legal Lending Limits; Loan Reserves; Settlement of NonPerforming Loans.
Beberapa keputusan yang dibuat oleh Komite Kebijaksanaan Kredit selama tahun 2015 : • Perubahan atas kebijakan penetapan nilai maksimum dari LTV dan FTV; • Perubahan akan klausa jaminan dari pengembang kepada Bank KEB Hana; • Merubah kebijakan untuk uang muka maksimum bagi kredit konsumsi; • Menambahkan ketentuan mengenai batasan usia untuk debitur perorangan ; • Penambahan klausa mengenai nilai asuransi jaminan;
Some of the decisions made by the Credit Policy Committee during 2015: • Changes in the policy-setting maximum value of LTV and FTV; • Changes in guarantee clauses from the developer to the KEB Hana Bank; • Changing policies about the maximum downpayment for consumer credit; • Adding provisions on age limits for individual borrowers;
•
Perubahan persetujuan perubahan covenant.
• •
The addition of a clause concerning the insured value guarantees; Approval of changes to the covenant.
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Tugas dan tanggung jawab Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang paling kurang mencakup : • Rencana strategis TI (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha bank; • Kesesuaian proyek-proyek TI yang disetujui dengan Rencana Strategis TI; • Kesesuaian antara pelaksanaan proyek-proyek TI dengan rencana proyek yang disepakati (project charter); • Kesesuaian TI dengan kebutuhan system informasi manajemen dan kebutuhan kegiatan usaha bank; • Efektifitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi bank pada sektor TI agar investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis bank;
Duties and Responsibilities To provide recommendations to the Board of Directors including about: • An Information Technology Strategic Plan in line with the strategic plan of the Banks’s business; • Suitability of IT projects approved by the IT Strategic Plan;
Komite yang dibentuk untuk membantu tugas Direksi pada bidang Teknologi Informasi (TI) dalam mengawasi kegiatan terkait TI berdasarkan steering committee charter yang mencantumkan wewenang dan tanggung jawab komite. Komite ini beranggotakan Direktur Keuangan, Direktur Bisnis, Direktur Kepatuhan, Kepala Divisi/Departemen untuk Teknologi Informasi, Manajemen Risiko, Akunting, dan E-Business.
The committee was formed to assist the Board of directors in the area of information technology (IT), overseeing IT-related activities through the steering committee charter that outlines the authority and responsibilities of the committee. The committee consists of the Director of Finance, Director of Business, Director of Compliance, Head of Division/Department of Information Technology, Risk Management, Accounting, and E-Business.
•
Alignment between IT projects and the agreed project plan;
•
Suitability of IT with the needs of management information system and the Bank’s business activities; The effectiveness of the measures to minimize risk to the Bank’s investments in its contribution to achieve the Bank’s business objectives;
•
143
144
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
• •
Pemantauan atas kinerja TI dan upaya peningkatannya; Upaya penyelesaian berbagai masalah terkait TI, yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara secara efektif, efisien dan tepat waktu.
• •
Monitoring of IT performance and improvement efforts; Efforts to settle various IT-related issues, which cannot be solved by the working unit users and providers effectively, efficiently and on time.
Komite Pengembangan Produk
Product Development Committee
Tugas dan tanggung jawab • Merekomendasikan rencana strategis pengembangan produk termasuk strategi penjualan produk; • Melakukan analisa SWOT dan proyeksi keuntungan dari produk yang akan dikembangkan; • Merekomendasikan langkah-langkah atau penyesuaian yang perlu untuk dilakukan dalam mendukung pengembangan dan penjualan produk; • Menganalisa kesesuaian produk yang akan dikembangkan dengan peraturan yang berlaku; • Menganalisa seluruh resiko yang melekat pada produk yang akan dikembangkan; • Menganalisa laba/ rugi dari produk yang telah dikembangkan dan dipasarkan.
Duties and responsibilities • Recommend a strategic plan for product development, including a product sales strategy; • Conduct a SWOT analysis and project the benefits of the products in development; • Recommend the steps or adjustments that need to be done to support the development and sale of products;
Komite ini dibentuk untuk membantu tugas Direksi dalam pengembangan produk agar produk-produk yang dibuat/ dikembangkan sesuai dengan situasi pasar, peraturan BI/ OJK, target/ segmentasi pasar, proyeksi laba/rugi dan kondisi/ kemampuan bank. Beranggotakan Direktur Bisnis, Direktur Keuangan, pejabat eksekutif terkait dengan bisnis, Kepala Divisi Marketing Planning, Operation, Keuangan, Teknologi Informasi dan Product Development.
This committee was formed to assist the Board of Directors in product development to ensure the products are developed in accordance with the market situation, in line with the BI/ FSA regulations, target/market segments, projected profits and losses and aligned with the Bank’s conditions and capabilities. It consists of a Director of Business, Finance Director, executive officers of business, Head of Marketing Planning, Operations, Finance, Information Technology and Product Development.
• • •
Analyze the conformity of the products to be developed with prevailing regulations; Analyze all the risks inherent in the products to be developed; Analyze profits and losses from products that have been developed and marketed.
Komite Jaringan Kantor
Office Network Committee
Tugas dan tanggung jawab • Merekomendasikan rencana penambahan jaringan kantor termasuk memberikan informasi terkait dengan lokasi strategis dan bentuk/ status cabang; • Membuat kajian mengenai biaya pembukaan cabang termasuk biaya sewa/ beli dan biaya renovasi; • Merekomendasikan target nasabah/ segmentasi dari pembukaan cabang di lokasi baru; • Membuat kajian mengenai proyeksi laba/ rugi atas pembukaan cabang baru.
Duties and responsibilities • Recommend a plan to increase branch networks, including the information related to the strategic location and the form and status of a branch; • Conduct a study on the cost of opening branches including renting, purchasing and renovation costs; • Recommend target customers and segments for the opening of branches in new locations; • Project profits and losses from the opening of new branches.
Beberapa keputusan yang telah dibuat mengenai rencana perluasan jaringan kantor di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek yang memiliki potensi untuk dikembangkan seperti Plaza Oleos, Pantai Indah Kapuk (PIK), Bandar Lampung, Medan, dan Makasar.
A number of decisions were made on the planned expansion of the branch network in Jakarta and outside Jabodetabek, with development potential in areas such as the Plaza Oleos, Pantai Indah Kapuk (PIK), Bandar Lampung, Medan and Makassar.
Satuan Kerja Anti Fraud
Anti-Fraud Unit
Komite yang dibentuk untuk membantu tugas Direksi dalam menentukan pengembangan jaringan termasuk jaringan kantor cabang, dan jaringan mesin ATM. Beranggotakan Direktur Bisnis, Direktur Keuangan, Direktur SDM, Kepala Divisi/ Departemen untuk Marketing Planning, Kepatuhan, General Affair, Branch Expansion dan pejabat eksekutif terkait bisnis.
Dalam struktur organisasi Satuan kerja Anti Fraud merupakan bagian dari komite dibawah Direksi yang menjalankan fungsi verifikasi, investigasi, terhadap laporan indikasi atau kejadian fraud dengan prinsip kehati-hatian, tertutup, dan konsep akses terbatas yaitu hanya unit kerja yang ditunjuk sebagai anggota
The committee was established to assist the Board of Directors in determining the development of networks, including the branch and ATM networks. The committee consists of the Director of Business, Director of Finance, Director of Human Resources, Division Head/Department for Marketing Planning, Compliance, General Affairs, Branch Expansion and executive officers related to businesses.
In the organizational structure, the anti-fraud unit is part of the committee under the Board of Directors and performs the functions of verification and investigation of report indications or occurrences of fraud with the precautionary principle closed and with the concept of limited access – that is, only someone
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Satuan Kerja Anti Fraud saja yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses penanganan Fraud.
designated as a member of Anti-Fraud Task Force is involved directly or indirectly in the process of handling fraud.
Tugas dan tanggung jawab • Sebagai verifikator dengan menerima informasi atau laporan adanya indikasi atau kejadian Fraud dari Whistleblower, Memastikan informasi atau laporan kejadian Fraud yang diterima layak untuk diproses lebih lanjut, Melakukan pemeriksaan terhadap status karyawan yang dilaporkan terindikasi sebagai pelaku Fraud, Melakukan langkah–langkah pengaman seperlunya, Memberikan terhadap proses yang dilakukan dukungan investigasi; • Sebagai investigator dengan melakukan investigasi fraud yang dilaporkan oleh whistleblower, melakukan klarifikasi terhadap auditee/ tanggapan auditee serta melaporkan hasil investigasi kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan.
Duties and responsibilities • To verify that the information, reports, or indications of fraud received from a whistleblower justifies further processing. To examine the status of the employee who reported the suspected perpetrators of fraud, taking steps necessary to safeguard and provide support for investigations;
Selama tahun 2015, Bank KEB Hana menghadapi 2 kasus terkait fraud, kasus ini telah dibahas dalam Rapat Komite Satuan Kerja Anti Fraud.
During 2015, KEB Hana Bank addressed two related cases of fraud, the case has been discussed in the Committee Meeting Anti Fraud Unit.
Seluruh komite dibawah Direksi diatur dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Direksi yang ditandatangani oleh seluruh Direksi.
The entire committee under the Board of Directors is mentioned in the Guidelines and Rules of Conduct Working Committee of the Board of Directors, signed by all members of the Board of Directors.
•
To conduct an investigation into the fraud reported by the whistleblowers, clarifying the responses of those involved and reporting the results of the investigation to the Board of Directors, the Board of Commissioners and Director of Compliance.
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern, dan Audit Ekstern Implementation of Compliance Functions, Internal Audits, and External Audits
Fungsi Kepatuhan Bank
Bank Compliance Function
Hingga saat ini Bank masih terus mengembangkan budaya kepatuhan antara lain: 1. Pengembangan struktur organisasi dan sumber daya manusia serta menyesuaikan rencana penggunaan tenaga kerja untuk Departemen Kepatuhan dengan menambah bidang khusus seperti unit Kepatuhan membawahi advisory, review kepatuhan kredit, dan peraturan serta pelaporan sementara dan Unit Kerja Khusus APU & PPT akan membawahi analisa, pelaporan serta advisory. 2. Sosialisasi kepada karyawan tentang peraturan-peraturan baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan/atau Bank
The Bank continues to build and develop its compliance culture through the following initiatives: 1. Developing the organizational structure and human resources, as well as aligning the human resources plan and its utilization by adding a specialized unit that covers advice, credit compliance reviews and regulations, as well as a temporary report and Special Working Unit responsible for analysis, reports and advice;
Kompleksitas kegiatan usaha Bank KEB Hana meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, globalisasi, dan integrasi pasar keuangan. Hal tersebut memberikan dampak terhadap eksposur risiko Bank sehingga diperlukan upaya-upaya untuk memitigasi risiko. Mitigasi risiko tersebut dilakukan dengan berbagai cara oleh Bank, baik yang bersifat preventif maupun kuratif (ex-post). Untuk mewujudkan hal sebagaimana dimaksud di atas diperlukan peningkatan peran dan fungsi kepatuhan serta Satuan Kerja Kepatuhan sehingga potensi risiko kegiatan usaha bank dapat diantisipasi lebih dini.
The complexity of the KEB Hana Bank’s business activities increases in line with how information technology, globalization and the integration of financial markets impact the Bank’s risk exposure and its mitigation efforts through preventive and currative initiatives. Accordingly, the role and function of compliance becomes increasingly critical, being in the forefront of managing, anticipating and addressing the Bank’s potential risk caused by its business activities.
2. Communicating to the employees any development, including changes in regulations from the Financial Services
145
146
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Indonesia (BI) maupun peraturan penting lainnya yang diterbitkan oleh regulator.
Authority (OJK) and/or Bank Indonesia (BI), as well as other relevant regulations issued by other regulators;
3. Melakukan sosialisasi terhadap kebijakan kepatuhan internal untuk meningkatkan awareness kepada seluruh cabang.
3. Publicizing the internal compliance policies to all branches to increase awareness.
Bank KEB Hana telah membentuk Departemen Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional. Termasuk didalamnya adalah Unit Kerja Kepatuhan dan Unit Kerja Khusus yang menangani Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT), dimana hingga akhir 2015 jumlah sumber daya manusia yang membawahi satuan kerja kepatuhan berjumlah enam orang, dengan pembagian tugas tiga orang berada dibawah unit kepatuhan dan tiga orang lainnya berada dibawah unit APU PPT Unit Kepatuhan berfokus pada monitoring penerapan kepatuhan secara menyeluruh untuk setiap aktivitas Bank. Sedangkan unit APU PPT berfokus pada penerapan APU PPT dan monitoring pelaksanaan kepatuhan di Cabang dan operasional. Departemen Kepatuhan berada langsung di bawah Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan. Penunjukkan Direktur Kepatuhan telah disetujui sebelumnya dalam RUPS melalui rekomendasi dari komite Remunerasi dan Nominasi.
KEB Hana Bank has formed a Compliance Department, which operates independently of the operational working units. The Compliance Department also operates a special unit that handles the Anti-Money-Laundering and Prevention of Terrorism Funding (AML-PTF). Until the end of 2015 the department had six employees: three in the Compliance Unit and the other three in AML-PTF. Compliance focuses its activities on the implementation and monitoring of compliance-related initiatives covering the entire Bank, while in addition to the AMLPTF, the unit also monitors compliance-related work covering branch offices and operations. The Compliance Department is headed by a director, appointed before the General Meeting of Shareholders (GMS) based on a recommendation made by the Remuneration and Nomination Commitee.
Sdr. Efdinal Alamsyah adalah Direktur yang membawahi fungsi kepatuhan di Bank KEB Hana. Beliau diangkat efektif setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari Otoritas Jasa Keuangan pada 22 Desember 2015. Beliau juga merupakan anggota Direksi Bank KEB Hana yang juga menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dari Februari 2014 hingga kini. Sebelum Bergabung dengan Bank KEB Hana, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia di Bank KEB Hana pada Agustus 2006 sampai dengan Februari 2014.
Mr. Efdinal Alamsyah is the Compliance Director of KEB Hana Bank. Mr. Alamsyah’s appointment was made official based on written approval from the Financial Services Authority on 22 December 2015. Concurrently, Mr. Alamsyah has also been the Bank’s Human Resources Director from February 2014 until the present. He was a compliance and human resources director for KEB Hana Bank from August 2006 until February 2014.
Departemen Kepatuhan bertugas untuk terus menumbuhkan dan menjaga pelaksanaan Budaya Kepatuhan dalam setiap kegiatan usaha Bank, termasuk pada semua tingkatan organisasi. Tugas dan tanggung jawab fungsi kepatuhan meliputi: • Mewujudkan Budaya Kepatuhan dalam setiap kegiatan usaha Bank, dan pada semua tingkatan organisasi; • Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; • memastikan agar kebijakan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan peraturan perundangan yang berlaku; • memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia dan atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
The task of the compliance department is to continually build and embed a compliance culture in each of the Bank’s businesses, including at every level of the organization. The duties and reponsibilities of the department cover: • Embedding a compliance culture in each of the Bank’s businesses and at every level of the organization; • Managing the Bank’s compliance risk; • Ensuring the Bank’s policies, systems and procedures, as well as its business activities, comply with the Financial Services Authority and Bank Indonesia and all prevailing regulations; • Ensuring the Bank complies with commitments to the Financial Services Authority and Bank Indonesia and/or other relevant regulators.
Beberapa pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja Kepatuhan pada tahun 2015 antara lain: a. Review terhadap Kebijakan dan Prosedur Bank. Satuan Kerja Kepatuhan melakukan review terhadap kebijakan dan prosedur yang dibuat oleh Bank untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut tidak menyimpang dari ketentuan OJK dan BI, peraturan yang berlaku serta ketentuan internal. b. Kajian terhadap penyediaan dana Satuan Kerja Kepatuhan melakukan kajian terhadap
The implementation of Compliance Work Unit activities in 2015 included: a. Reviewed Bank policies and procedures. The Compliance Work Unit reviewed the Bank’s policies and procedures to ensure their compliance with FSA and BI regulations, as well as with requirements set internally.
b. Research on the provision of funds. The compliance unit conducted assessments of the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
penyediaan dana dengan jumlah tertentu baik kepada pihak terkait maupun kepada pihak tidak terkait. c. Kajian & Opini terhadap Produk dan Aktivitas Baru Setiap produk dan aktivitas baru dilakukan kajian kepatuhan dan compliance checklist terhadap produk dan/ atau aktivitas baru yang akan dilakukan oleh Bank agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. d. Pemantauan Transaksi di Cabang Satuan Kerja Kepatuhan melakukan pemantauan terhadap transaksi tunai di cabang sebagai bahan pelaporan Cash Transaction Report (CTR) dan kewajaran transaksi di cabang sebagai bahan pelaporan Suspicious Transaction Report (STR) dan melaporkannya kepada PPATK. e. Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan Dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan disampaikan setiap semesteran sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. f. Penghubung Bank dengan Otoritas Jasa Keuangan Bertindak sebagai contact point dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai ketentuan OJK dan/atau BI atau isu kepatuhan lainnya kepada departemen lain. g. Pengembangan Risk Based Approach (RBA) Bank telah melakukan pengkategorian atas profil risiko nasabah menjadi low, medium dan high risk customer. Pengkategorian tersebut telah dilakukan secara otomatis akan tetapi Bank akan melakukan penyempurnaan terhadap pengkategorian tersebut. Penyempurnaan yang akan dilakukan adalah agar klasifikasi nasabah yang tergolong high risk dapat muncul (pop-up) dalam sistem bank pada saat nasabah tersebut melakukan transaksi, atau dapat degenerate oleh cabang di akhir hari untuk dapat mengetahui profil nasabah masing-masing cabang. Hal ini bertujuan untuk memperkuat aspek “Monitoring” and “Controlling” dalam rangka meningkatkan efektivitas “Risk Based Approach”. h. Penerapan APU PPT Dengan adanya dinamika nasional, regional dan global serta semakin kompleksnya produk, aktivitas, dan teknologi informasi bank maka risiko pemanfaatan bank dalam pencucian uang dan pendanaan teroris semakin tinggi. Bank sebagai jalur lalu lintas transaksi keuangan memiliki peranan yang sangat penting untuk mencegah dimanfaatkannya bank sebagai media pencucian uang dan pendanaan terorisme, sehingga diperlukan penerapan program APU PPT yang optimal dan efektif. Program APU PPT, selain bertujuan untuk pemberantasan pencucian uang dan pendanaan terorisme, juga penting untuk mendukung penerapan prudential banking yang dapat melindungi bank dari berbagai risiko yang mungkin timbul antara lain risiko hukum, risiko reputasi dan risiko operasional. Beberapa strategi penerapan APU PPT di Bank KEB Hana antara lain: a. Pengklasifikasian risiko nasabah melalui pendekatan Risk Based Approach; b. Training berkelanjutan terkait APU PPT minimal 1 tahun sekali dan sifatnya wajib bagi karyawan baru terutama terhadap frontliner; c. Pemahaman terhadap APU PPT termasuk dalam salah satu komponen penilaian cabang yang diujikan secara berkala;
provision of funds of certain amounts either to related parties or non-related third parties. c. Assessment of new products and activities. The compliance checklist was applied to every new product and activity implemented by the Bank in accordance with prevailing regulations. d. Branch transaction monitoring. The compliance work unit monitored in-branch cash transactions as part of the Cash Transaction Report (CTR) and the fairness of in-branch transactions as part of the Suspicious Transaction Report (STR) and reports to the Indonesian Finansial Transaction Report and Analysis Center (PPATK). e. Compliance director’s duties implementation report. The report is prepared every six months in accordance with prevailing regulations and submitted by the prescribed deadline. f. Bank’s liaison with Financial Services Authority. Acts on behalf of the Bank as the contact point in responding to questions related the FSA and/or BI requirements or concerning other compliance issues of other departments. g. Develop risk-based approach (RBA). The Bank categorizes customer risk profiles into low-, medium- and high-risk customers. The classification is done manually, but the Bank is undertaking improvements on classifying risk profiles wherein customer classification is being automated in the bank’s computer system in the form of a pop-up menu during customer transactions. The improvement in the system enables the Bank to detect transactions made by high-risk customers. Moreover, the branch is also equipped to consolidate the data at the end of a day to profile customers branch by branch. The aim is to strengthen the monitoring and controlling aspects in order to improve the effectiveness of the “Risk-Based Approach”. h. AML-PTF implementation. Given the developments and dynamism on the national, regional and global scenes, which have added to the complexity of the products, transactions and activities of the Bank, compounded with the increased dependence on technological advancement, financial systems have become more exposed to risks related to money laundering and the funding of terrorism. Given the Bank’s capacity to channel transactions through its networks, the prevention of irresponsible parties from taking advantage of the Bank for money laundering and funding terrorism has become increasingly important. An effective and optimal AML-PTF implementation program is required to support prudent banking and protect banks from various possible legal, reputational and operational risks, among others. A number of AML-PTF implementation strategies include: a. Customer risk classification through a risk-based approach; b. Continuous (minumum once a year) training related to AML-PTF that is mandatory for new employees, especially frontline staff; c. An understanding of AML-PTF is a component of branch evaluation and is regularly tested.
147
148
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
d. Pemenuhan komitmen bank terhadap target pengkinian data nasabah; e. System monitoring terhadap transaksi harian nasabah yang dapat meng-capture/ mengidentifikasi transaksi nasabah yang dipecah-pecah, maupun transaksi di luar batas kewajaran; f. Analisa secara mendalam terhadap nasabah berisiko tinggi; g. Penunjukkan petugas unit kerja khusus di cabang yang melakukan pelaporan terhadap implementasi APU PPT di cabang.
d. The Bank commits to meet the targets set on customer data updates; e. The system monitors daily customer transactions to identify and capture customers’ split transactions and other uncommon or out-of-the-ordinary transactions.
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan serta kesadaran karyawan akan penerapan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terroris (PPT), Bank senantiasa memberikan pelatihan APU PPT kepada seluruh karyawan baru yang bergabung. Progres pelatihan APU PPT melalui e-learning sampai dengan akhir tahun 2015 telah diikuti oleh 854 peserta dan 10 pelatihan melalui tatap muka dengan peserta Kepala Operasional dan Branch Manager. Pada semester I 2015 telah dilakukan sosialisasi yang dikuti oleh cabang-cabang di wilayah Jakarta dan cabang yang telah mengikuti sosialisasi tersebut sebanyak 21 cabang. Pada Semester II 2015, Bank mengadakan kunjungan ke cabang di luar kota, cabang tersebut adalah cabang Makasar. Pada Semester II 2015, Bank juga mengadakan Sertifikasi Operasional dimana salah satu materi adalah APU & PPT Pemberian sosialisasi tersebut merupakan refreshment kepada seluruh Kepala Operasional di cabang.
Given the objective of increasing employee knowledge and awareness about the implementation of anti-moneylaundering and the prevention of terrorism funding programs, the Bank continues to provide AML-PTF training to all staff, including the newly joined. In 2015, 854 employees attended e-learning briefings and 10 training programs were conducted through face to face sessions involving heads of operations and branch managers. In the first half of 2015, the education program was attended by participants from the 21 branches in the Jakarta area. The Bank also conducted off-site branch visits, including to the Makassar branch. In the second half of 2015, the Bank conducted an operations certification program, one of the components being the AML-PTF material. The training provided refreshing courses to all heads of branch operations.
Fungsi Audit Intern
Internal Audit Function
Audit Internal melaksanakan fungsi pengawasan internal secara independen, memastikan kehandalan sistem pengawasan dan kepatuhan kegiatan operasional bank terhadap kebijakan dan prosedur serta melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Direktur Utama dan Komite Audit.
f. Assessment of high-risk customers; g. Appoint and dedicate branch staff to report on the implementation of AML-PTF measures at the branch level.
Internal audits are an independent supervisory function that ensure the quality of the monitoring system and the compliance of the Bank’s operational activities with standard policies and procedures. The results are reported to the President Director and the Audit Committee.
Sebagai acuan penjabaran operasional dari misi, kewenangan, independensi dan ruang lingkup pekerjaan Audit Intern Bank adalah pedoman Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Audit Intern Bank berpedoman pada panduan Audit Intern dan Internal Audit Charter yang telah disetujui berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 27/021/DIR/ SK tanggal 28 Februari 2015 dan Surat Keputusan Komisaris No. 27/007/KOM/SK pada tanggal 9 Maret 2015. Audit Intern Bank KEB Hana melaksanakan aktivitas audit perbankan baik yang terkait aktivitas operasional, aktivitas kredit, maupun aktivitas fungsional di kantor pusat. Penentuan skala prioritas obyek audit dilaksanakan berdasarkan risk based audit dengan mempertimbangkan kecukupan dan kualitas sumber daya manusia yang ada di Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).
As a reference point for the internal auditors to separate, for examination purposes, the different apects of operations into mission, authority, independence and scope of work the Bank uses the standards of the Internal Audit Function Bank (SPFAIB) set by the FSA. The Bank’s internal auditors perform their duties based on the Internal Audit and Internal Audit Charter approved by the Board of Directors through Letter No. 27/021/ DIR/SK on 28 February 2015 and the Board of Commisioners approval in Letter No. 27/007/KOM/SK on 9 March 2015. The internal auditors of KEB Hana Bank conduct their activities in relation to the operational, credit and functional activities at the head office level. Prioritizing the setting and scale of an audit depends on a risk-based audit and takes into consideration the quantity and quality of the human resources available for the internal audit.
Aktivitas audit selama tahun 2015 dilaksanakan berdasarkan rencana audit tahunan. Rencana tersebut dikaji dan disetujui oleh Presiden Direktur dan dilaporkan kepada Komite Audit (Dewan Komisaris) untuk memastikan kecukupan ruang lingkup serta kedalaman pemeriksaan yang akan dilakukan oleh SKAI.
Audit activities conducted in 2015 were carried out based on an annual audit plan. The plan had been reviewed and approved by the President Director and reported to the Audit Committee to ensure the adequacy of the scope and the depth of the examination conducted by the Internal Audit Unit.
Selama tahun 2015 SKAI telah melaksanakan 31 dari 34 aktivitas pemeriksaan yang direncanakan pada semester
During 2015 the internal auditors implemented 31 of the 34 inspections planned for the second half of the year, so the
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
II/2015, sehingga jumlah realisasi audit pada tahun 2015 adalah sebesar 92% dari rencana.
number of audits achieved in 2015 represented 92 percent of the plan.
Aktivitas yang dilakukan SKAI di tahun 2015 serta hal-hal yang menjadi perhatian manajemen, serta trend risiko antara lain sebagai berikut: • Menguji dan melakukan evaluasi terhadap fungsi dan kecukupan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan. • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. • Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris secara periodik. • Melaporkan segera setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. • Menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Audit dan menyampaikan kepada OJK setiap semester.
Activities the Internal Audit Unit conducted in 2015, as well as matters of concern within the management and the Bank’s risk trend are as follows: • Test and evaluate the functionality and adequacy of internal control and risk management system in accordance with the company’s policy. • Provide recommendations for improvements and information on the activities examined at all levels of management. • Create audit report and submit the report to the President Director and the Board of Commissioners with a copy to the Director of Compliance. • Periodically Monitor and follow-up audit report to the President Director and the Board of Commissioners.
•
SKAI juga menjalankan tugas sebagai Satuan kerja Anti Fraud yang menerima dan melakukan investigasi atas laporan dari seluruh pegawai atau whistleblower atas kecurangan yang mungkin terjadi.
Immediately report any audit findings that could disturb the continuity of the Bank to the President Director and the Board of Commissioners. • Prepare the Implementation Report and the Principles of Audit and submit them to the Financial Services Authority every semester. • The Internal Audit Unit is also tasked as Anti Fraud Unit that receives and conducts an investigation into reports of all employees or whistleblowers on fraud that may occur. •
Penyimpangan realisasi atas rencana pemeriksaan SKAI pada tahun 2015 antara lain terjadi akibat hal-hal berikut ini: • Rencana pelaksanaan 3 audit TI (Enterprise Security, IT Governance dan IT Strategy & Planning) tidak tercapai karena perkembangan Global Audit Information System (GAIS) yang dimulai pada bulan April – Mei 2015 dan persiapan dokumentasi GAIS;
Deviations from the realization of the audit plan in 2015 are as follows: • The plan to conduct three audits on IT (Enterprise Security, IT Governance and IT Strategy and Planning) was deferred because the development of the Global Audit Information System (GAIS) started in April and May 2015, followed by preparations for the documentation of GAIS;
•
• An inspection of the Medan branch operations was canceled so as to allow them to be subject to a sampling inspection conducted by the FSA in November 2015. Evaluation of the branch’s operational activities had been carried out two times in the first half of 2015, once by the Internal Audit Unit and also by the Operations Division;
Pemeriksaan terhadap kegiatan operasional di cabang Medan dibatalkan karena cabang yang bersangkutan telah masuk dalam sampling pemeriksaan OJK pada bulan November 2015 serta evaluasi terhadap kegiatan operasional di cabang tersebut telah dilakukan sebanyak 2 kali oleh SKAI dan Divisi Operasional pada semester I/2015.
Fungsi Audit Ekstern
External Audit Function
Berdasarkan kuasa yang diberikan dalam RUPS kepada Direksi dan sesuai dengan rekomendasi Komite Audit, Bank menunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) sebagai auditor eksternal untuk melakukan pemeriksaan independen atas laporan keuangan Bank KEB Hana periode
Based on the authority granted at the AGM to the Board of Directors and in accordance with the recommendation of the Audit Committee, the Bank appointed Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) as an external auditor to conduct an independent examination of the financial statements of KEB
Laporan keuangan bank setiap tahun diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai audit eksternal yang independen. Pemilihan KAP didasarkan atas ketentuan yang berlaku antara lain bahwa KAP yang ditunjuk merupakan entitas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, KAP yang ditunjuk tidak memberikan jasa kepada pihak lain selain kepada, Bank KEB Hana pada tahun tersebut, sehingga dapat terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan, dan KAP yang ditunjuk tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan bank lebih dari 5 tahun berturut-turut.
The bank’s annual financial statements are audited by a public accounting firm (KAP) as an independent external audit. The selection of the KAP is based on the applicable regulations, among which is that the designated firm must be an entity listed with the Financial Services Authority, that the appointed firm does not provide other services to KEB Hana Bank for the year, so as to avoid a possible conflict of interest, and that the appointed KAP would not audit the financial statements of the Bank for more than five years in a row.
149
150
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
yang berakhir pada 31 Desember 2015. Rekomendasi tersebut telah mempertimbangkan aspek reputasi, track record, profesionalisme dan independensi KAP.
Hana Bank for the period that ended on 31 December 2015. The recommendations made considered the aspects of reputation, the track record, professionalism and the independence of the public accountant.
Pemeriksaan laporan keuangan oleh KAP dilakukan sesuai dengan standard professional akuntan, sesuai dengan kontrak kerja dan ruang lingkup audit yang diselesaikan dalam rentang waktu tertentu. Pemeriksaan yang dilakukan, disesuaikan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang transparansi kondisi keuangan bank dan standar akuntansi Indonesia.
Examination of the financial statements by the KAP was conducted in accordance with the standards of professional accountants, was consistent with the scope outlined in specifications and was to be completed within a certain time frame. The audit work performed was in line with the provisions of the Financial Services Authority on the transparency of the financial conditions of banks and Indonesian accounting standards.
Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Pengendalian Intern Implementation of Risk Management and Internal Controls
Prinsip-prinsip manajemen risiko harus sejalan dengan visi, misi dan rencana strategis serta lebih terfokus lebih pada risiko yang relevan pada lini bisnis. Prinsip-prinsip manajemen risiko harus memastikan bahwa eksposur risiko sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern, peraturan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko-risiko harus dikelola oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian di bidang manajemen risiko sesuai dengan kompleksitas dan kemampuan usaha bank.
The principles of risk management should be in line with the Bank’s vision, mission and strategic plan and focus on risks relevant to its business lines. The principles of risk management must ensure that risk exposure is in accordance with current internal policies and procedures, laws and regulations and other regulatory requirements. Risks should be managed by employees who have knowledge, experience and expertise in risk management and the ability to manage the complexities and capabilities of the Bank’s business lines.
Manajemen Bank KEB Hana menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagiandan sifat dari bisnis Bank. Oleh karena itu, setiap pengambilan keputusan ataupun proses operasional perbankan, Bank senantiasa berpedoman pada kebijakan dan prosedur yang berbasis risiko. Seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku, serta sejajar dengan praktek perbankan terbaik. Kebijakan risiko tersebut ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan kekuatan, kemampuan dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
KEB Hana Bank’s management is fully aware that risk is part and nature of the Bank’s business. Therefore, in any decisionmaking or banking operations process the Bank shall always be guided by risk-based policies and procedures. All the risk policies of the Bank follow and abide by the existing rules and regulations and are as well aligned with best banking practices. The risk policy is determined by the Bank’s risk appetite, taking into consideration the strength, capability and capacity of the Bank’s capital.
Proses penerapan manajemen risiko yang efektif juga harus dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal. Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat membantu pengurus bank menjaga aset bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh satuan kerja operasional dan satuan kerja pendukung serta satuan kerja audit intern.
Effective risk management should also be equipped with a reliable internal control system. Implementation of an internal control system can effectively support the Bank’s management in maintaining the Bank’s assets, ensure the availability of financial reporting and managerial trustworthiness, improve the Bank’s adherence to the rules and regulations currently in force and reduce the risk of loss, irregularities and violations of the principles of prudence. The implementation of a reliable and effective internal control system is the responsibility of all operational units, as well as of the support units and the internal audit unit.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No.5/8/ PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/25/PBI/2009 dan telah dikonversi menjadi
With reference to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PB/2003 and as amended by Bank Indonesia Regulation No. 11/25/ PBI/2009, the Bank has implemented a bank-wide integrated
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
peraturan OJK No.18/POJK.03/2016, Bank menerapkan kerangka pengelolaan risiko secara terpadu (bank wide risk management) untuk mengendalikan 8 (delapan) jenis risiko yang melekat (inherent risk) dalam kegiatan usaha Bank. Selain itu, dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/ DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Perubahan atas Surat Edaran No.5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, penilaian faktor-faktor risiko yang dilakukan Bank tidak hanya melalui inherent risk tapi juga kualitas penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional sehari-hari. Profil risiko Bank juga sudah menjadi acuan untuk penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang dilakukan secara semesteran, yaitu posisi Juni dan Desember.
risk management framework to control the eight types of risk inherent to a bank’s business activities. Additionally, with the enactment of Bank Indonesia Circular No. 13/24/DPNP dated 25 October 2011 regarding Commercial Banks Assessment and Bank Indonesia Circular No. 13/23/DPNP dated 25 October 2011 regarding Amendments to Circular No. 5/21/ DPNP concerning implementation of risk management for banks, assessment of risk factors conducted by banks should not only consider the inherent risks but also the quality of their risk management in daily operational activities. A bank’s risk profile shall also be a reference for a bank’s rating, with semiannual assessments ending in June and December.
Untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko dan pengendalian intern, bank membentuk Satuan Kerja Audit Intern, Satuan kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko yang berada di bawah Direksi dan Satuan Kerja Kepatuhan.
To support the implementation of risk management and internal controls, the Bank has formed an Internal Task Force, a Risk Management Unit and a Risk Management Committee under the supervision of the Board of Directors and the Compliance Unit.
Bank memiliki kebijakan terkait Manajemen Risiko. Kebijakan tersebut dikinikan minimal 1 tahun sekali atau sesuai dengan kebutuhan bank. Pengkininan terakhir terhadap kebijakan Manajemen Risiko termasuk kebijakan terkait dengan manajemen risiko terintegrasi telah dilakukan pada Juli 2015. Kebijakan tersebut telah disetujui Dewan Komisaris melalui SK Kom No. 27/010/KOM/SK tanggal 1 Juli 2015.
The Bank has a policy relating to risk management. The policy is updated at least once a year, or in accordance with the needs of the bank. The last update of the risk management policy and of other policies related to integrated risk management was conducted in July 2015. The updated policy was approved by the Board of Commissioners through Decree No. 27/010/ KOM/SK dated 1 July 2015.
Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang dimiliki Bank antara lain mengatur mengenai pengukuran terhadap 8 jenis risiko sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan, pengaturan dan pembagian tugas dan tanggung jawab masingmasing struktur organisasi dalam manajemen risiko secara jelas, perhitungan dan metode yang digunakan untuk ICAAP, tata cara proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, system informasi Manajemen Risiko, penilaian peringkat risiko, pengendalian risiko dan mitigasi, penetapan limit dan toleransi risiko, pelaksanaan stress testing, serta penerapan sistem internal kontrol.
The Bank’s Risk Management policies and procedures, among other things, govern the measurement of the eight types of risks in accordance with Financial Services Authority regulations, clearly assigning and dividing the tasks and responsibilities of each organization’s risk management structure and calculating the methods used for the ICAAP: the risk identification process, risk assessment, the risk management information systems, assessment of risk ratings, risk control and mitigation and risk tolerance limits, implementation of stress testing and implementation of internal control systems.
Pelaksanaan manajemen risiko telah dilakukan secara inheren pada semua tingkatan organisasi, dan dalam setiap kegiatan usaha bank, termasuk pengendalian internal dalam rangka memperkuat aspek-aspek identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengawasan risiko, dan pengendalian risiko.
Implementation of risk management has been conducted at all levels of the organization and in all of the Bank’s business activities, including through internal controls in order to strengthen risk identification, risk measurement, risk control and risk control aspects.
Komite Manajemen Risiko yang berada dibawah Direksi bertugas untuk memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait penerapan manajemen risiko di Bank KEB Hana. Hasil dari Komite Manajemen Risiko selanjutnya akan didiskusikan kembali ke Komite Pemantau Risiko. Hasil rekomendasi kemudian disampaikan Dewan Komisaris kepada Direksi untuk dipublikasikan kepada unit-unit terkait atas pengelolaan risiko di Bank.
The Risk Management Committee under the supervision of the Board of Directors is responsible for providing recommendations to the Board of Directors in relation to risk management at KEB Hana Bank. The results of the Risk Management Committee will subsequently be discussed again with the Risk Oversight Committee. The recommendations are then submitted to the Board of Directors by the Board of Commissioners and afterwards passed on to the relevant risk management units at the Bank.
Satuan Kerja Manajemen Risiko telah melakukan beberapa aktivitas sepanjang tahun 2015, mencakup beberapa hal berikut, antara lain : • Pengkinikan kebijakan umum manajemen risiko sesuai dengan penerapan manajemen risiko terintegrasi;
The Risk Management Unit conducted several activities throughout 2015, including the following: •
Updating the general risk management policy in accordance with the implementation of integrated risk management;
151
152
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
•
• •
•
• •
Membuat kebijakan pengelolaan risiko pasar, termasuk limit-limit risiko pasar untuk kepentingan pengukuran dan pemantauan secara internal; Membuat laporan perdana secara bulanan untuk pengukuran dan pemantauan risiko pasar; Mengkinikan internal risk limit untuk tahun 2015 khususnya risiko pasar dan likuiditas serta limit permodalan. Penetapan limit risiko senantiasa disesuaikan dengan perkembangan bisnis bank dan perubahannya selalu didiskusikan terlebih dahulu dalam Komite Manajemen Risiko dan hasilnya disosialisasikan kepada departemen terkait; Berperan aktif dalam proses pelaksanaan testing BCP untuk sistem HOBIS, SKN dan call tree baik di Kantor Pusat maupun cabang; Membuat risk assessment atas produk atau aktivitas baru; Melakukan kunjungan ke cabang dalam rangka sosialisasi mengenai penerapan manajemen risiko operasional dan anti fraud awareness.
•
• •
•
• •
Creating a market risk management policy, including for setting market risk limits for the purpose of internal measurement and monitoring; Conducting, on a monthly basis, initial reporting for the measurement and monitoring of market risks; Updating of internal risk limits for 2015, especially market and liquidity risks, as well as capital limits. Risk limit determinations are constantly adapted to the Bank’s business development and amendments are always discussed in advance in the Risk Management Committee and the results are passed on to the relevant departments; Taking an active role in testing the BCP implementation of HOBIS, SKN and the call tree, both at the head office and in all branches; Conducting new product or new activity risk assessments; Conducting branch visits to publicize operational risk management implementation and antifraud awareness.
Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflicts of Interest
Penanganan benturan kepentingan merupakan tindakan untuk memisahkan keputusan dan tindakan professional yang diambil oleh pemegang saham, manajemen bank dalam hal ini Dewan Komisaris, Direksi dari segala unsur kepentingan pribadi. Potensi benturan kepentingan tersebut antara lain adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Bank dengan kepentingan ekonomis pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif, dan atau pihak terkait dengan Bank.
Management of conflict of interest is an action to distinguish between the professional decisions and actions executed by a shareholder or bank manager, in this case meaning the Board of Commissioners and the Board of Directors, and any of his or her personal interests. Potential conflicts of interest include the difference between the economic interests of the Bank and the economic interests of the owners, the members of the Board of Commissioners, the members of the Board of Directors, executive officers, and/or any of the Bank’s related parties.
Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif bank dituntut untuk menjalankan tugas dan kewajibannya secara professional dimana dalam melakukan pengawasan, menjalankan operasional perusahaan, dan mengambil keputusan untuk kepentingan perusahaan, para pihak di atas diharuskan untuk mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi.
The Board of Commissioners, Board of Directors and executive officers of the bank are required to carry out their duties and responsibilities in a professional manner, conducting supervision, running the company’s operations and making decisions for the company’s benefit. The above-mentioned parties are required to prioritize company interests above personal interests.
Kondisi di atas tidak akan tercapai apabila Komisaris, Direksi, dan Pejabat Eksekutif bank di atas mempunyai suatu kepentingan tertentu baik dari segi faktor hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan hubungan keluarga, yang dapat menimbulkan benturan kepentingan (Conflict of interest) dalam mengambil suatu keputusan yang obyektif.
The above-mentioned conditions will not be achieved if the Board of Commissioners, the Board of Directors and executive officers of the Bank possess certain interests, whether in terms of financial, management, share ownership, or familial relationships, that can cause a conflict of interest to prevent them from making objective decisions.
Pada dasarnya anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif menghindarkan diri dari pengambilan suatu keputusan dalam situasi dan kondisi dimana terdapat benturan kepentingan. Namun demikian apabila keputusan tetap harus diambil maka pihak-pihak dimaksud wajib mengutamakan kepentingan ekonomis Bank dan menghindarkan Bank dari kerugian yang mungkin timbul atau kemungkinan berkurangnya keuntungan Bank serta wajib mengungkapkan kondisi benturan kepentingan tersebut dalam setiap keputusan.
In principal, the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as executive officers, must refrain from making decisions in circumstances that hold conflicts of interest. However, if a decision is required, the concerned parties are obligated to prioritize the economic interests of the Bank and to protect the Bank from potential losses that may occur, or from a potential reduction of bank profits, and they are required to disclose the nature of the conflicts of interest in any decision-making.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Bank menghindari adanya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan. Pengambilan keputusan strategis oleh bank dilakukan secara obyektif dan bebas dari tekanan dari pihak manapun. Pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak dan adanya perbedaan pendapat selalu didokumentasikan dalam risalah rapat.
The Bank prevents adverse domination by any stakeholders and is not affected by any unilateral interests and is free from any conflict of interest. Strategic decision-making by the bank is made objectively and is free of coercion from any party. Decision-making is made by majority vote and any differences in opinions are always documented in the minutes of the meeting.
Saat ini Bank telah memiliki prosedur penanganan benturan kepentingan dan telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 26/081/Dir/SK tanggal 30 Desember 2014 serta disetujui oleh Dewan Komisaris. Hingga saat ini bank tidak memberikan perlakuan istimewa kepada pihak-pihak tertentu di luar prosedur dan ketentuan yang berlaku, termasuk dalam kategori benturan kepentingan yang dapat menimbulkan kerugian bagi Bank atau mengurangi keuntungan Bank, seperti pemberian suku bunga yang tidak sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, pemberian kredit tanpa memperhatikan kewajaran dan batas yang diperbolehkan.
Currently, the Bank has procedures to manage conflict of interest that were ratified by the Board of Directors Decree No. 26/081/Dir/SK dated 30 December 2014 as approved by the Board of Commissioners. Up to now, the bank has not endowed any preferential treatment on certain parties outside the prevailing procedures and regulations, which includes the category of a conflict of interest that may cause damage to the Bank or reduce the profits of the Bank, such as the application of interest rates that do not comply with the prevailing procedures and regulations, or the provision of loans that do not comply with fairness and exposure limits.
NO
NAMA DAN JABATAN PIHAK YANG MEMILIKI BENTURAN KEPENTINGAN NAME AND POSITION OF PARTIES THAT HAVE CONFLICT OF INTEREST
NAMA DAN JABATAN PENGAMBIL KEPUTUSAN NAME AND POSITION OF DECISION MAKERS
JENIS TRANSAKSI TRANSACTION TYPE
NILAI TRANSAKSI (JUTAAN Rupiah) TRANSACTION VALUE (IN MILLION IDR)
KETERANGAN DESCRIPTION
NIHIL NONE
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Funding Related Parties and Large Funding Allocations
Kebijakan bank dalam mengatur penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam skala besar didasarkan pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur tentang batas maksimum pemberian kredit (BMPK).
The Bank’s policy concerning funding related parties and large funding allocations are based on Financial Services Authority regulations that govern the legal lending limits (LLL).
Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar diputuskan oleh Komite Kredit secara independen dan mengacu pada ketentuan berlaku. Secara berkala bank memonitor dan melaporkan perihal dimaksud kepada Otoritas Jasa Keuangan secara tepat waktu.
Funding related parties and large funding allocations are decided by the Credit Committee independently and it refers to prevailing regulations. The Bank periodically monitors and reports these allocations to the Financial Services Authority in a timely manner.
Posisi per tanggal 31 Desember 2015, penyediaan dana kepada related party, serta total eksposur Grup dan core debtors terhadap total portofolio kredit Bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2015 the instances of funding allocated to related parties and the ratios of the debts of the group and core debtors to the total loan portfolio of the Bank are as follow:
153
154
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
EKSPOSUR EXPOSURE
∑DEBITUR ∑DEBTORS
BAKI DEBET DEBIT BALANCE
UTILISASI BMPK LLL UTILIZATION
18
3,520
0.784
Pihak terkait Related parties
GROUP Debitur Inti Core Debtors Total Group Total Group 87 group 87 groups
BAKI DEBET DEBIT BALANCE
%
∑DEBITUR ∑DEBTORS
8,944,090
42.44
25
7,877,300
175.45
184
TOTAL KREDIT TOTAL LOANS
21,075,878
Rencana Strategis Bank The Bank’s Strategic Plan Bank KEB Hana saat ini telah memiliki Rencana strategis Bank dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) 2015 - 2019 yang sudah disetujui oleh Komisaris pada 5 Oktober 2015 dan Rencana Bisnis (business plan) yang disusun sesuai dengan visi Bank untuk menjadi The Best Customer Focused Bank in Indonesia dan misi Bank dalam memberikan pelayanan perbankan yang cepat, nyaman, dan berorientasi pada kepuasan nasabah serta memiliki komitmen yang tinggi dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Rencana Korporasi mencerminkan dukungan pemilik, antara lain seperti komitmen dan upaya pemilik untuk memperkuat permodalan Bank, sementara Rencana Bisnis Bank telah disusun berdasarkan trend tahun-tahun sebelumnya, kondisi ekonomi mikro dan makro sehingga semua target terukur dan realistis.
KEB Hana Bank currently has a strategic plan in the form of its Corporate Plan 2015-2019, which was approved by the Board of Commissioners on 5 October 2015, and a business plan that was prepared in accordance with its vision, namely to become the best customer-focused bank in Indonesia, its mission to provide fast, comfortable and customer-satisfaction-oriented banking services and its strong commitment to developing the economy in Indonesia. The Corporate Plan reflects the owners’ support, including their commitment and efforts to strengthen the Bank’s capital, while the business plan was prepared based on the trends of the previous years and on micro- and macro-economic conditions to make all targets measurable and realistic.
Beberapa tujuan strategis Bank yang dibuat oleh Bank KEB Hana : 1. Menjadi Bank terbesar ke-20 di Indonesia dalam hal total aset dalam jangka waktu 5 tahun; 2. Mengembangkan network ke seluruh Indonesia; 3. Menjadi Bank dengan kategori BUKU 3; 4. Meningkatkan brand awareness; 5. Mengembangkan retail banking dan menjaga posisi pada UKM, Commercial dan Corporate Banking; 6. Meningkatkan kepuasan nasabah sebagai business partner bank; 7. Menciptakan employee value dan menjadikan Bank sebagai tempat menyenangkan untuk bekerja; 8. Memaksimalkan keuntungan pemegang saham; 9. Memberikan kontribusi terhadap masyarakat Indonesia.
A number of KEB Hana Bank Indonesia’s strategic goals are: 1. To become among the 20 largest banks in Indonesia in terms of total assets within five years; 2. To develop networks across Indonesia; 3. To become a bank in the BUKU 3 category; 4. To raise brand awareness; 5. To develop retail banking while maintaining its position in MSE, commercial and corporate banking; 6. To improve customer satisfaction as a business partner bank; 7. To build employee value and to make the Bank an enjoyable workplace; 8. To maximize returns to shareholders; 9. To contribute to Indonesian society.
Dalam pelaksanaan rencana bisnis, secara umum bank telah mampu merealisasikan anggaran tahunan 2015. Realisasi total aset bank mencapai 98%, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 98,08%, dan penyaluran kredit sebesar 105,3%. Dari aspek rentabilitas, laba sebelum pajak terealisasi sebesar 108,19% dari target anggaran. Rasio NPL pada akhir tahun 2015 hanya sebesar 0,21%. Meskipun rasio NPL ini lebih tinggi
In implementing the business plan, in general, the Bank was able to realize the 2015 annual budget. Realization of the Bank’s total assets reached 98%, third-party funds (DPK) reached 98.08 % and loan disbursements 105.3%. From the rentability aspect, profits before taxes reached 108.19% of the budgeted target. The NPL ratio at the end of 2015 was only 0.21 %. Even though the figure was higher than the previous year’s (0.08%),
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
dari tahun sebelumnya (0,08%), namun rasio NPL tersebut masih tergolong sangat kecil dan jauh dibawah ketentuan BI sebesar 5%, sedangkan CAR tercatat sebesar 21,06%.
it was considered insignificant as it was much lower than the 5% maximum set by Bank Indonesia in its regulations, while the CAR was recorded at 21.06%.
Kondisi persaingan bisnis yang sedemikian ketat mendorong Bank KEB Hana untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas dalam menyusun strategi bisnis secara lebih komprehensif agar mampu mewujudkan visinya sebagai salah satu bank terbaik yang berfokus pada nasabah di Indonesia.
Tight business competition has driven KEB Hana Bank to continuously improve quality in preparing a more comprehensive business strategy to enable the Bank to fulfill its vision of becoming one of the best banks that focuses on customers in Indonesia.
Langkah-langkah strategis yang telah ditempuh dan disiapkan Manajemen dalam menjalankan roda bisnis Bank KEB Hana meliputi: Mempercepat pertumbuhan aset dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif dan stabil serta besarnya volume perdagangan IndonesiaKorea yang terus meningkat; Fokus pada pembiayaan SME dan komersial pada pebisnis lokal dan nasabah korporasi Korea terutama untuk sektorsektor yang produktif; Percepatan perluasan jaringan kantor ke kota-kota sentra ekonomi di seputar kawasan industri maupun di luar pulau Jawa; Memperkuat customer base dengan menciptakan produkproduk baru dengan fitur-fitur layanan yang didukung dengan kehandalan IT yang memberikan kemudahan dan kecepatan dalam layanan bertransaksi dengan bank; Menggencarkan promosi dan advertensi sebagai sarana untuk membangun brand recognition; Memperkuat fee based income yang berasal dari pembiayaan ekspor impor serta transaksi valas, layanan remittance untuk para TKI di Korea dan transaksi via internet dan mobile banking; Pengembangan kualitas staf marketing dan perekrutan profesional di bidang pemasaran.
Strategic steps that have been taken and prepared by management to turn the business wheels at KEB Hana Bank included: Accelerating asset growth by taking advantage of the momentum of Indonesia’s positive and stable economic growth and the growing volume of trade between Indonesia and Korea; Focusing on SME and commercial lending to local business players and Korean corporate customers, particularly in the productive sectors; Accelerating establishing office networks to economiccenter cities around industrial areas and off the island of Java; Strengthening its customer base by developing new products with features that are supported by reliable IT to enable easy and quick banking transaction services; Intensifying promotion and advertisements as a means of building brand recognition; Boosting fee-based income from export/import financing, foreign exchange transactions, remittance services for Indonesian workers (TKI) in Korea and transactions via the internet and mobile banking; Improving the quality of the marketing staff by recruiting professionals from the marketing field.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Financial and Non-Financial Transparency Dalam Rangka Implementasi prinsip Good Corporate Governance khususnya prinsip transparansi, penerapan Basel II khususnya pilar 3 (market discipline), serta sejalan dengan perkembangan standar internasional diperlukan kebijakan internal yang mengatur secara komprehensif mengenai laporan-laporan terkait transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
In order to implement Good Corporate Governance principles, especially the transparency principle and Basel II, particularly ‘pillar 3’ (market discipline), and to be in line with international standards development, an internal policy that regulates comprehensive reports related to financial and non-financial transparency is needed.
a. Transparansi kondisi keuangan Bank KEB Hana Dilakukan bank dalam bentuk laporan tahunan, laporan keuangan publikasi yang diumumkan melalui surat kabar berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas. Laporan berkala disampaikan ke regulator dan laporan keuangan tahunan telah diaudit oleh kantor akuntan publik & dilaporkan ke regulator dan institusi-institusi terkait sesuai ketentuan.
a. The situation of the financial transparency of KEB Hana Bank is presented in annual reports and financial statement publications that are printed in Indonesianlanguage newspapers with large circulations. Periodic reports are submitted to regulators. Meanwhile, annual financial statements that have been audited by a public accountancy office iare reported to regulators and related institutions in accordance with prevailing regulations. Quarterly financial statements, annual financial statements
155
156
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Laporan keuangan triwulanan, tahunan dan laporan GCG dapat diakses dalam homepage Bank KEB Hana www. kebhana.co.id, dengan demikian profil bank dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat luas.
and GCG reports can be accessed through KEB Hana Bank Indonesia’s homepage at www.kebhana.co.id and, therefore, the Bank’s profile can be easily accessed by the general public.
b. Transparansi kondisi non keuangan Bank KEB Hana Dilakukan bank dalam melalui informasi tertulis mengenai karakteristik setiap produk bank yang memenuhi persyaratan minimal sebagaimana ditentukan baik dalam bentuk brosur, leaflet dan banner maupun dari website Bank. Iklan melalui media elektronik dan papan reklame. Adanya layanan pengaduan nasabah baik melalui layanan telepon Call KEB Hana maupun pengaduan langsung nasabah ke kantor cabang.
b. The situation of the non-financial transparency of KEB Hana Bank is presented in the form of written information about the characteristics of every product of the Bank that has met the minimum requirements set by regulation in form of brochures, leaflets, banners, the Bank’s website, advertisements in electronic media and on billboards. A customer complaint service is available either through the phone service, Call KEB Hana, or by calling branch offices directly.
Bank KEB Hana telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, seperti tertuang dalam SK Dir No 27/068/DIR/SK tanggal 29 September 2015.
KEB Hana Bank already has policy procedures concerning governance of financial and non-financial transparency, as stipulated in Directoral Decree No. 27/068/DIR/SK dated 29 September 2015.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Share Ownership by Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors Hingga akhir tahun 2015, seluruh anggota Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih besar pada Bank KEB Hana maupun pada bank dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
Until the end of 2015, none of the members of the Board of Directors owned 5 % or more of shares at either KEB Hana Bank, or at other banks and other companies in the country or abroad.
Terdapat satu orang anggota Dewan Komisaris mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih pada Bank Perkreditan Rakyat dan perusahaan lain yang berkedudukan di dalam negeri. Per posisi 31 Desember 2015 kepemilikan saham 5% atau lebih dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
There was one member of the Board of Commissioners who owned 5 % or more of shares at the People’s Credit Bank (BPR) and other companies who was domicilied in the country. As of 31 December 2015, share ownership of 5 % or more by the members of the Board of Commissioners was as follows:
SAHAM SHARES NO.
1.
NAMA NAME
Eka Noor Asmara
JABATAN POSITION
KEPEMILIKAN OWNERSHIP
Komisaris Independen Independent Commissioner
Pada 3 (tiga) BPR In 3 (three) BPR
JENIS TYPE
Saham Biasa Ordinary Share
%
5.32% 5.00% 5.15%
JML LBR SAHAM NUMBER OF SHARES
TOTAL (JT RP) TOTAL (IN MILLION RP)
235 1,250 206
118 125 103
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan Anggota Dewan Komisaris Lainnya, Direksi Lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank Financial and Family Relationships of Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors with other Members of The Board of Commissioners and The Board of Directors and/or Controlling Shareholders of The Bank
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank, kecuali Sdr. Ko Yung Ryul dalam kedudukannya sebagai Komisaris Utama Bank KEB Hana juga menjalankan tugas fungsional dari pemegang saham pengendali dimana yang bersangkutan sebagai pejabat eksekutif pada perusahaan pemegang saham pengendali.
No members of the Board of Commissioners or the Board of Directors had financial, management, or share ownership relationships with other members of the Board of Commissioners or the Board of Directors, or with the controlling shareholders of the Bank, except for Mr. Ko Yung Ryul, the President Commissioner of KEB Hana Bank, who also served as an executive in a company belonging to a controlling shareholder.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
No members of the Board of Commissioners or the Board of Directors had family relationships with other members of the Board of Commissioners, or the Board of Directors, or with controlling shareholders of the Bank.
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi & Rasio Gaji Tertinggi Terendah Pegawai Remuneration Policy and Other Facilitiesfor Boards of Commissioners and Directors and Ratio of Highest and Lowest Employee Salaries
Paket kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2015 adalah sebagai berikut :
The remuneration policy and other facilities for the boards of commissioners and directors in 2015 were as follows: JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUN AMOUNT RECEIVED IN ONE YEAR
NO.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN TYPE REMUNERATION AND OTHER FACILITIES
ORANG HEAD COUNT 1
Remunerasi Remuneration
Gaji dan tunjangan tetap Fixed salary and allowance
RP JUTA IN MILLION RP
5
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS ORANG HEAD COUNT
734
RP JUTA IN MILLION RP
7
16,325
157
158
Laporan Tahunan 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia Tata Kelola PerusahaaN
JUMLAH DITERIMA DALAM 1 TAHUN AMOUNT RECEIVED IN ONE YEAR NO.
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
JENIS REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN TYPE REMUNERATION AND OTHER FACILITIES
Fasilitas lain non natura Non-natura other facilities 2
Fasilitas Natura (tidak dapat dimiliki) Natura facilities (cannot be owned) TOTAL
DIREKSI BOARD OF DIRECTORS
ORANG HEAD COUNT
RP JUTA IN MILLION RP
ORANG HEAD COUNT
RP JUTA IN MILLION RP
-
-
7
1,084
-
-
7
7,427
5
734
7
24,836
JUMLAH DIREKSI TOTAL BOARD OF DIRECTORS
JUMLAH KOMISARIS TOTAL BOARD OF COMMISSIONERS
Diatas Rp 2 miliar Above Rp 2 billion
3
-
Diatas Rp 1 miliar s.d. Rp 2 miliar Above Rp 1 billion up to Rp 2 billion
2
-
Diatas Rp 500 juta s.d. Rp 1 miliar Above Rp 500 million up to Rp 1 billion
2
-
Rp 500 juta kebawah Below Rp 500 million
-
5
JUMLAH REMUNERASI PER ORANG DALAM 1 TAHUN TOTAL REMUNERATION PER PERSON IN ONE YEAR
Rasio tertinggi dan terendah: Highest and lowest ratios: Rasio gaji tertinggi & terendah BOC Highest & lowest salary ratios of BOC
100.0%
Rasio gaji tertinggi & terendah karyawan Highest & lowest salary ratios of employees
Rasio gaji tertinggi & terendah BOD Highest & lowest salary ratios of BOD
324.6%
Rasio gaji tertinggi BOD & gaji tertinggi karyawan 160.7% Highest salary ratios of BOD & employees
Keterangan : • Sdr. Bayu Wishnu Wardhana menjabat sebagai anggota Direksi sampai dengan 12 Juni 2015 • Sdri. Betty J. Parinussa menjabat sebagai anggota Direksi sampai dengan 12 Juni 2015, setelah tidak menjabat sebagai anggota Direksi Bank KEB Hana yang bersangkutan diangkat dan menjabat sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana • Sdr. Soewandy adalah calon anggota Direksi, pembatalan pengangkatan beliau sebagai calon anggota Direksi dilakukan pada Desember 2015 • Sdr. A Wahab Sjachroni menjabat sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana sampai dengan 12 Juni 2015 • Sdr. Achmad Effendy A. menjabat sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana sampai dengan 12 Juni 2015
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Pegawai Sedangkan rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah dalam 1 tahun sebesar 3291.4% dan rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah sebesar 324.6% sementara rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah sebesar 100.0% dan rasio gaji tertinggi Direksi terhadap gaji tertinggi karyawan sebesar 160.7%.
3291.4%
Notes: • Mr. Bayu Wishnu Wardhana served as a member of the Board of Directors until 12 June 2015 • Ms. Betty J. Parinussa served as a member of the Board of Directors until 12 June 2015. After leaving the Board of Directors of KEB Hana Bank, she was appointed as Independent Commissioner at KEB Hana Bank. •
• •
Mr. Soewandy was a candidate member of the Board of Directors, cancellation of his appointment as a candidate member of the Board of Directors was made in December 2015. Mr. A. Wahab Sjachroni served as Independent Commissioner at KEB Hana Bank until 12 June 2015. Mr. Achmad Effency A served as Independent Commissioner at KEB Hana Bank until 12 June 2015.
Ratios of Highest to Lowest Salaries of Employees
The ratio between the highest and lowest salaries of employees in one year reached 3,291.4 % and the ratio between the highest and lowest salaries on the Board of Directors was 324.6 %. Meanwhile, the ratio between the highest and lowest salaries on the Board of Commissioners was 100 % and the ratio between the highest salaries, comparing the Board of Directors with employees, was 160.7 %.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Share Option, Buy Back Share dan/atau Buy Back Obligasi Share Options, Buy-Back Shares and/or Buy-Back Bonds
Perubahan komposisi pemegang saham dan jumlah saham Bank KEB Hana terjadi pada RUPS di bulan Juni 2015 dan RUPS sirkuler di bulan Oktober 2015, pada bulan Juni 2015 terdapat penambahan modal dari para pemegang saham melalui modal ditempatkan dan modal disetor sejumlah Rp 1.300.000.000.000 (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah). Komposisi pemegang saham Bank KEB Hana pada bulan Oktober 2015 berubah akibat adanya penggabungan usaha Pemegang Saham Pengendali Bank, KEB Bank Seoul dengan Hana Bank Seoul di Korea pada 1 September 2015 sehingga nama Bank berubah menjadi KEB Hana Bank, Seoul. Dimana sebelumnya kepemilikan saham Bank KEB Hana terdiri dari 5 (lima) Pemegang Saham, berubah menjadi 4 (empat) Pemegang Saham.
Changes in the composition of shareholders and number of shares of KEB Hana Bank took place during a General Meeting of the Shareholders held in June 2015 and a GMS circular issued in October 2015. In June 2015 there was a capital injection made by shareholders using issued capital and paidup capital that amounted to Rp 1.3 trillion. The composition of KEB Hana Bank’s shareholders changed by October 2015 because of the merging on 1 September 2015 of businesses belonging to the controlling shareholders, namely KEB Bank Seoul and Hana Bank Seoul in Korea, which caused the name to be changed to KEB Hana Bank, Seoul. The number of KEB Hana Shareholders also changed from five to four.
LAPORAN KOMPOSISI KEPEMILIKAN MODAL BANK KEB HANA REPORT OF COMPOSITION OF CAPITAL OWNERSHIP OF KEB HANA BANK A. Komposisi kepemilikan bank yang lama Previous composition of ownership of the bank
NAMA NAME
NO.
1
Korea Exchange Bank, Seoul
2
SEBELUM PERUBAHAN OWNERSHIP BEFORE MERGER NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARES
%
1.234.868.286
1.234.868.286
50,40
Hana Bank, Seoul
922.926.577
922.926.577
37,67
3
International Finance Corporation
244.612.738
244.612.738
9,99
4
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1,01
5
Perseroan Company
22.829.800
22.829.800
0,93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Jumlah Total B. Komposisi kepemilikan bank yang baru New ownership composition of the bank
NAMA NAME
NO.
1.
KEB Hana Bank Seoul
2.
IFC
KEPEMILIKAN SETELAH PERUBAHAN OWNERSHIP AFTER MERGER NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARES
%
2.157.794.863
2.157.794.863
88.07
244.612.738
244.612.738
9.99
159
160
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
KEPEMILIKAN SETELAH PERUBAHAN OWNERSHIP AFTER MERGER
NAMA NAME
NO.
NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARES
%
3.
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1.01
4.
Perseroan Company
22.829.800
22.829.800
0.93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Jumlah Total
Hingga akhir tahun 2015, tidak ada share option yang diberikan kepada Direksi, Dewan Komisaris ataupun Pejabat Eksekutif Perseroan serta perseroan tidak mengeluarkan obligasi sebagai sumber pendanaan.
Until the end of 2015, there were no share options in the company and the company did not issue bonds as a source of funds.
Share Option Posisi 31 Desember 2015/Share Option as of December 31, 2015 JUMLAH SAHAM YANG DIMILIKI (LEMBAR SAHAM) NUMBER OF SHARES OWNED
YANG DIBERIKAN (LEMBAR SAHAM) SHARES GIVEN
YANG TELAH DIEKSEKUSI (LEMBAR SAHAM) SHARES EXECUTED
4 Komisaris 4 Commisioners
0
0
0
0
0
5 Direksi 5 Directors
0
0
0
0
0
36 Pejabat Eksekutif 36 Executive Officers
0
0
0
0
0
KETERANGAN NAMA DESCRIPTION NAME
Komisaris Commisioners Direksi Director Pejabat Eksekutif Executive Officer Total
JUMLAH OPSI/TOTAL OPTIONS
45 orang 45 person
HARGA OPSI (RP) OPTION PRICE
JANGKA WAKTU PERIOD
NIHIL
Jumlah Penyimpangan Internal Amount of Internal Fraud Selama tahun 2015, terdapat dua peristiwa penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan tetap yang dapat dikategorikan sebagai internal fraud dengan jumlah kerugian yang sangat kecil, yaitu kurang dari Rp 50 juta. Bank telah memberikan sanksi pemberhentian dari pekerjaan terhadap para pelaku fraud serta sanksi berupa surat peringatan kepada karyawan yang terlibat secara tidak langsung akibat kelalaian dalam melakukan tugas dan tanggung jawab.
Throughout 2015, there were two cases of fraud committed by permanent employees that could be categorized as “internal fraud” that caused insignificant losses of less than Rp 50 million. The Bank imposed sanctions in the form of dismissal of employment on the perpetrators and sent warning letters to employees who were involved indirectly, chastising them for negligence in carrying out their duties and responsibilities.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH NUMBER OF CASES BY INTERNAL FRAUD DALAM 1 TAHUN IN 1 YEAR
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS & ANGGOTA DIREKSI MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
PEGAWAI TETAP PERMANENT EMPLOYEE
PEGAWAI TIDAK TETAP TEMPORARY EMPLOYEE
THN SEBELUMNYA PREVIOUS YEAR
THN BERJALAN CURRENT YEAR
THN SEBELUMNYA PREVIOUS YEAR
THN BERJALAN CURRENT YEAR
THN SEBELUMNYA PREVIOUS YEAR
THN BERJALAN CURRENT YEAR
Total Fraud
0
0
5
2
1
0
Telah diselesaikan Settled
0
0
5
2
1
0
Dalam proses penyelesaian di internal Bank In the process of settlement internally at the Bank
0
0
0
0
0
0
Belum diupayakan penyelesaian Yet to be resolved
0
0
0
0
0
0
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum. Followed up by legal process
0
0
0
0
0
0
Hasil temuan SKAI beserta penyelesaiannya telah dilaporkan kepada Pengawas Otoritas Jasa Keuangan secara semesteran melalui Laporan Penerapan Strategi Anti Fraud.
Results of SKAI findings and their settlements have been reported to Financial Services Authority Supervisor semesterly through Anti Fraud Strategy Implementation Report.
Permasalahan Hukum Legal Issues Bank KEB Hana memiliki komitmen yang tinggi dalam penegakan hukum. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tidak adanya permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank KEB Hana baik terkait hukum perdata maupun pidana selama kurun waktu 2015.
KEB Hana Bank has a strong commitment toward upholding the law. This is reflected by the absence of legal issues faced by KEB Hana Bank, related both to civil and criminal law, throughout 2015.
Apabila terdapat permasalahan hukum, Bank terlebih dahulu mengupayakan langkah – langkah penyelesaian melalui komunikasi secara persuasif. Namun apabila langkah tersebut tidak dapat ditempuh maka Bank akan melakukan upaya hukum litigasi.
If any legal issue arises, the Bank will first try to resolve it by way of persuasive communication. However, if that fails the Bank will litigate.
161
162
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
PERMASALAHAN HUKUM LEGAL CASES
JUMLAH KASUS NUMBER OF CASES PERDATA CIVIL
PIDANA CRIMINAL
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap Allready obtained decision that has permanent legal force
-
-
Dalam proses penyelesaian In Process
-
-
NIHIL
NIHIL
Total Total
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Donations for Social Activities
Hingga akhir tahun 2015, Bank tidak pernah mengeluarkan dana untuk kegiatan politik ataupun yang sejenisnya. Selama tahun 2015, Bank KEB Hana telah melaksanakan beberapa program sosial dalam bidang kependidikan dan bakti sosial antara lain:
Until the end of 2015, the Bank never gave donations for political or similar activities. Throughout 2015, KEB Hana Bank undertook several programs in educational and social services, such as:
•
Beasiswa Bank KEB Hana Di tahun 2015, Bank KEB Hana bekerjasama dengan Hana Nanum Foundation, Korea, memberikan bantuan beasiswa pendidikan kepada 70 (tujuh puluh) orang mahasiswa yang berasal dari 6 (enam) universitas terkemuka di Indonesia. Acara penyerahan beasiswa tersebut dilaksanakan pada 25 November 2015. Setiap mahasiswa mendapatkan beasiswa sebesar USD 500 sehingga total beasiswa yang disalurkan tahun ini mencapai USD 35.000.
•
KEB Hana Bank Indonesia Scholarship In 2015, KEB Hana Bank teamed up with the Hana Nanum Foundation, Korea, to provide educational scholarships to 70 students from six leading universities in Indonesia. The scholarship presentation ceremony was held on 25 November 2015. Each student received US$500 in scholarship funds, making the total scholarship disbursement for the year US$35,000.
•
Edukasi Perbankan Bank KEB Hana juga menyelenggarakan edukasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keyakinan dan keterampilan konsumen dan masyarakat luas melalui program literasi keuangan. Salah satu program edukasi perbankan yang telah dilakukan Bank KEB Hana pada tahun 2015 adalah kegiatan donasi kebutuhan pokok untuk korban banjir warga di daerah KBN Cakung, dimana Bank membantu korban banjir di wilayah KBN Cakung, dalam bentuk donasi kebutuhan pokok untuk korban banjir. Disela – sela acara Bank KEB Hana menyisipkan program edukasi perbankan dan edukasi mengenai ATM kepada masyarakat korban banjir, yang merupakan masyarakat menengah ke bawah.
•
Banking Education KEB Hana Bank also sponsored a financial literacy program to improve the knowledge, assurance and skills of consumers and the general public. One of the banking education programs held by KEB Hana Bank in 2015 involved the donation of basic commodities to flood victims at KBN Cakung. On the sidelines of the event, KEB Hana Bank gave a banking education program and training about ATMs to flood victims who were in the middle- to lowerincome brackets.
•
Mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar Seluruh karyawan asing Bank KEB Hana bahu membahu membuat suatu aktifitas dengan tema “Kami Peduli, Kami Berbagi.” Bekerjasama dengan Yayasan Happy Center di Kelapa Gading, seluruh karyawan asing beserta keluarga bahu membahu membuat lunchbox yang dibagikan kepada masyarakat prasejahtera di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
•
Getting closer to surrounding society All the expatriates in KEB Hana Bank joined hands in developing an activity themed “Kami Peduli, Kami Berbagi (We Care, We Share)”. Teaming up with the Happy Center Foundation in Kelapa Gading, all expatriates with their families joined hands in providing lunch boxes that were distributed to the underprivileged in Kelapa Gading, North Jakarta.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
•
Membagikan Kebahagiaan Menyambut Idul Fitri Salah satu kegiatan tahunan Bank KEB Hana dalam kegiatan CSR adalah berbagi dan melakukan donasi yang diperuntukan untuk lowlabor income di lingkungan sekitar Kantor pusat Bank KEB Hana. Bank KEB Hana membagikan paket kebutuhan pokok lebaran kepada sekitar 300 karyawan Gedung Wisma Mulia. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wujud terima kasih Bank terhadap servis yang diberikan kepada Bank oleh management gedung, khususnya housekeeping dan security.
•
Masih dalam rangka menyambut Lebaran 2015, Bank KEB Hana melakukan buka bersama anak-anak yatim dari yayasan Al Huda, Mampang, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut Bank KEB Hana memberikan donasi berupa bingkisan/paket kebutuhan pokok lebaran kepada kurang lebih 64 anak yatim di sekitar Yayasan. Kegiatan ini diadakan untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat kurang mampu disekitar lingkungan Bank. Dalam kegiatan ini Bank juga turut memberikan pendidikan dasar perbankan kepada anak kurang mampu. •
Mendukung program pemerintah dalam UMKM
The Bank also held a fast breaking event with orphans from the Al Huda Foundation, Mampang, South Jakarta. During the event, the Bank donated basic Eid Mubarak commodity packages to about 64 orphans. The activity was carried out to share happiness with less fortunate people in the area around the Bank. During this event the Bank also presented basic banking education to these less fortunate children.
•
Sebagai bentuk dukungan program pemerintah untuk memajukan usaha kecil dan menengah di Indonesia, Bank KEB Hana bekerjasama dengan KOTRA dan Kementrian UKM dalam Program OVOP (One Village One Product). Pada Rabu, 11 November 2015 Bank KEB Hana menandatangani perjanjian Program OVOP sebagai bentuk dukungan untuk lembaga usaha kecil dan menengah bernama Koperasi Sumber Mertha Buana yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Bantuan yang diberikan Bank KEB Hana berupa mesin, packaging design dan logo, dan training, dalam kegiatan ini Bank KEB Hana tidak memberikan uang secara langsung. Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi koperasi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuat koperasi menjadi lebih mandiri di kemudian hari. •
Mencerdaskan anak bangsa Pada hari Senin 21 Desember 2015 Bank KEB Hana dan Korea bekerjasama dengan Copion, salah satu perusahaan distribusi dari Korea, melaksanakan kegiatan CSR di SDN 04 Cipicung, Cileungsi, Jawa Barat dengan nama “Hana Happy Box Day.” Tema ini diangkat karena Bank KEB Hana memberikan bantuan berupa perbaikan ruangan kelas dan ruangan-ruangan lainnya, pemberian beberapa unit komputer dan a lat tulis sekolah di dalam box. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari rasa kepedulian Perusahaan terhadap lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan.
Sharing Happiness in Welcoming Eid Mubarak One of the annual events held by KEB Hana Bank as a corporate social responsibility (CSR) activity was a donation made to low-income workers in the areas surrounding the Bank’s head office. The Bank disbursed basic Eid Mubarak commodities to about 300 employees of the Wisma Mulia Building. The activity was an expression of gratitude for the services rendered by the building management, especially by the housekeeping and security employees.
Supporting the government program for medium, small and micro businesses To support government’s program to develop medium and small enterprises in Indonesia, KEB Hana Bank teamed up with KOTRA and the Cooperatives and Small and Medium Enterprises Ministry in the One Village One Product (OVOP) Program. On 11 November 2015, the Bank signed an OVOP Program agreement in support of a small and medium enterprise named the Koperasi Sumber Mertha Buana, located in Badung district, Bali.
Assistance provided by the Bank was in form of training, machinery, packaging and logo designs. In this activity the Bank did not make a direct monetary donation. This activity is expected to benefit the cooperative by improving its welfare and enabling it to be self-reliant in the future.
•
Educating the children of the nation On 21 December 2015, the Bank teamed up with Copion, a distribution company from Korea, to hold a CSR activity at SDN 04 Cipicung, Cileungsi, West Java themed “Hana Happy Box Day”. The theme was selected because the Bank provided assistance in the form of the renovation of classrooms and other rooms, as well as the provision of several computers and boxes of stationary. This activity expressed the company’s concern for surrounding areas that need help.
163
164
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment Good Corporate Governance Posisi Akhir Desember 2015 Self-Assessment of Good Corporate Governance Summary of Composite Value Calculations Self-Assessment of Good Corporate Governanceas of The End of December 2015 Berdasarkan kertas kerja Self Assessment Good Corporate Governance posisi akhir Desember 2015, dapat disampaikan kesimpulan umum hasil Self Assessment Good Corporate Governance yang dilakukan Bank KEB Hana pada Semester I dan Semester II Tahun 2015 dimana Bank KEB Hana berada dalam peringkat 2 (dua) dalam penilaian pelaksanaan Good Corporate Governance tersebut. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Based on Good Corporate Governance self-assessment paperwork as of the end of December 2015, KEB Hana Bank received a ‘2’ rating for the implementation of Good Corporate Governance according to self-assessments conducted in the first and second halves of 2015. This shows that the Bank’s management has implemented Good Corporate Governance well. This is reflected in an adequate fulfillment of the principles of Good Corporate Governance. If there are weaknesses in the implementation of Good Corporate Governance principles, then these weaknesses can be considered insignificant and can be handled normally by the management of the Bank.
Adapun kesimpulan tersebut didapat berdasarkan hasil analisa yang dibuat oleh Bank pada posisi akhir Desember 2015 sebagai berikut :
The following are conclusions drawn based on analyses by the Bank as of end of December 2015:
A. Governance Structure - Faktor-faktor positif aspek governance structure Bank antara lain adalah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan Satuan Kerja Bank memiliki kecukupan jumlah, komposisi, integritas, kompetensi, tingkat independensi, kepatuhan serta efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan ketentuan GCG. 2. Tidak terdapat benturan kepentingan selama Tahun 2015. 3. Bank telah memiliki Rencana Strategis Bank dalam bentuk Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis. 4. Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan. - Faktor-faktor negatif aspek governance structure Bank antara lain adalah sebagai berikut : 1. Sistem informasi manajemen risiko masih dilakukan secara manual/semi manual. B. Governance Process - Faktor-faktor positif aspek governance process Bank antara lain adalah sebagai berikut : 1. Komite - komite selalu melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai ketentuan GCG. 2. Bank telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Terintegrasi serta Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. 3. Dalam penerapan manajemen risiko, Bank telah
A. Governance Structure - Positive factors on aspects of the Bank’s governance structure are as follows: 1. The boards of commissioners and directors, committees and work units were adequate in numbers, integrity, competency, independence levels, compliance and effectiveness in carrying out duties and responsibilities in accordance with the provision of GCG. 2. There were no conflicts of interest in 2015. 3. The Bank had strategic plans in form of a corporate plan and a business plan. 4. The Bank already had policies and procedures regarding the governance of financial and nonfinancial transparency. - Negative factors on aspects of the Bank’s governance structure are as follows: 1. Risk Management Information System is still run manually or semi-manually. B. Governance Process - Positive factors on aspects of the Bank’s governance process are as follows: 1. Committees always fulfill their functions and duties according to the provision of GCG. 2. The Bank already has policies and procedures regarding integrated risk management and integrated good governance principles. 3. In implementing risk management, the Bank
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
menerapkan sistem pengendalian intern yang menyeluruh dengan melakukan self assessment setiap semester oleh division/departemen/ unit head, termasuk kepala cabang dan kepala operasional guna mengidentifikasi permasalahan operasional yang terjadi agar dapat dicarikan solusi sedini mungkin. - Faktor-faktor negatif aspek governance process Bank antara lain dalah sebagai berikut: 1. Masih terdapat komitmen yang harus dipenuhi terhadap Hasil Pemeriksaan OJK. Akan tetapi, pada saat laporan ini dibuat, sudah diselesaikan dan akan disampaikan kepada OJK. C. Governance Outcome - Faktor-faktor positif aspek governance outcome Bank antara lain adalah sebagai berikut : 1. Tidak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan OJK mengenai prinsip kehati-hatian. 2. Rencana Strategis Bank disusun dengan kajian komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan analisa SWOT bank. - Faktor-faktor negatif aspek governance outcome Bank antara lain adalah sebagai berikut : 1. Masih terdapat pelanggaran kelemahan dan kesalahan atas laporan rutin dan non rutin selama tahun 2015 kepada regulator yang jumlahnya tidak terlalu signifikan. Pelanggaran yang terjadi bukan diakibatkan ketidakpatuhan Bank terhadap peraturan, melainkan karena adanya human error.
implemented a comprehensive internal control system by conducting self-assessments every half-year by division, department and unit heads, including branch office heads and branch operation heads, to identify operational issues so that solutions can be sought as early as possible. -
Negative factors on aspects of the Bank’s governance process are as follows: 1. There were commitments that had not been fulfilled to resolve FSA findings. However, by the time this report was written, everything had been resolved and this will be reported to the FSA.
C. Governance Outcome - Positive factors on aspects of the Bank’s governance outcome are as follows: 1. There were no violations of FSA regulations regarding principles of prudence. 2. The Bank’s strategic plan was prepared through comprehensive study by taking into account business opportunities and a SWOT analysis. - Negative factors on aspects of the Bank’s governance outcome are as follows: 1. Throughout 2015, there were still errors and weaknesses found in routine and non-routine reports to regulators in which the amounts were insignificant. The mistakes were not a result of the Bank’s non-compliance with regulations, but merely human error.
Action Plan dalam Pelaksanaan Good Corporate Governance Posisi Akhir Tahun 2015 In Implementation of Good Corporate Governance Action Plan At end of 2015 Rencana Tindak
NO 1.
(Action Plan) ASPEK ASPECT
Penerapan fungsi kepatuhan Bank Implementation of Bank’s compliance
RENCANA TINDAK ACTION PLAN
WAKTU PENYELESAIAN SOLVING PERIOD
• Meningkatkan fungsi Kepatuhan dalam memenuhi Sepanjang tahun 2016 komitmen Bank terhadap temuan hasil audit OJK Throughout 2016 dan meminimalisasi sanksi yang dihadapi Bank dalam pemenuhan pelaporan • Improving compliance function in fulfilling the Bank’s commitment toward OJK audit findings and minimize sanctions faced by the Bank in reporting
165
166
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
NO 2
ASPEK ASPECT
RENCANA TINDAK ACTION PLAN
Penerapan Fungsi Komite Remunerasi & Nominasi Implementation of Remuneration & Nomination Committee Function
WAKTU PENYELESAIAN SOLVING PERIOD
• Meningkatkan peran komite remunerasi & Sepanjang Tahun 2016 nominasi dalam mengevaluasi kebijakan Throughout 2016 remunerasi • Improving the role of Remuneration & Nomination Committee in assessing remuneration policy
Sistem Whistleblowing Whistleblowing System Sebagai bagian dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Bank KEB Hana memiliki dan menerapkan system pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) yang memungkinkan karyawan dan pihak-pihak lainnya melaporkan dugaan pelanggaran atau kejadian fraud tanpa rasa takut dan dilindungi dari risiko yang mungkin terjadi atas pelaporan tersebut.
As part of good corporate governance implementation, KEB Hana Bank has applied whistleblowing system which enables employees and other parties to report alleged violation or fraud without fear and is given protection from risks that may occur as a result of reporting the incident.
Perlindungan bagi Pelapor
Protection for the Whistleblower
Manajemen akan melindungi Whistleblower dan pihakpihak internal lain yang terlibat dalam proses investigasi atau pembuktian laporan indikasi / kejadian fraud untuk menumbuhkan rasa aman bagi karyawan atau pihak internal lainnya secara umum.
Management will protect the whistleblower and other internal parties involved in the investigation or verification process of the indicative report/fraud incident to foster a sense of security to employees and other internal parties in general.
Perlindungan yang diberikan oleh Bank kepada whistleblower adalah berupa: • Jaminan atas kerahasiaan identitas pelapor, dan perlindungan dari tindakan-tindakan yang akan merugikan bahkan membahayakan whistleblower. • Jaminan keamanan atas seluruh informasi tentang indikasi/ kejadian fraud yang dilaporkannya. • Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang dapat merugikan seperti pemecatan yang tidak adil, penurunan jabatan atau pangkat, diskriminasi dalam segala bentuk dan catatan yang merugikan dalam file data karyawan. • Jaminan bahwa whistleblower dapat mengadukan kepada Bank bila mendapat tekanan atau ancaman atas indikasi/ kejadian fraud yang dilaporkannya. • Bank juga akan menyediakan perlindungan hukum bagi whistleblower yang beritikad baik dengan merujuk kepada undang-undang yang berlaku.
Protection given by the Bank for the whistleblower is in the form of: • Guarantee on anonymity of the whistleblower identity and protection against actions that may cause adverse effect or even endanger the whistleblower. • Guarantee on the security of all information regarding reported fraud indication/incident. • Guarantee in the form of protection against adverse treatment such as unfair dismissal, demotion of position or rank, any form of discrimination and adverse note in employee data file record. • Assurance for the whistleblower to report to the Bank in the event that the whistleblower receives pressure or threat for reporting fraud indication or incident. • Bank will also provide legal protection for the whistleblower who acts in good faith by referring to the prevailing laws.
Penanganan Pelaporan dari Whistleblower
Whistleblower Report Handling
Koordinator Satuan Kerja Anti Fraud menerima laporan, mengatur pertemuan dengan whistleblower, meyakinkan seluruh persyaratan telah dipenuhi, dan melakukan investigasi untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Setiap laporan yang diterima wajib dilaporkan kepada Presiden Direktur. Kejadian fraud yang signifikan (termasuk yang berpotensi menjadi perhatian publik) dilaporkan kepada OJK paling lambat 3 (tiga) hari setelah Bank mengetahui kejadian fraud.
Anti-Fraud Working Unit Coordinator receives reports, arranges meeting with the whistleblower, ensures that all requirements have been fulfilled and conduct investigations to prove the validity of the report. All reports received must be reported to the President Director. Any significant fraud incident (including those that could potentially become public interest) is reported to OJK no later than three days after fraud incident discovery by the Bank.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Whistle-blower
• Laporan dapat melalui email / telepon. • Report received from email/ phone • Form standar: Laporan Indikasi/Kejadian Fraud. • Standard form: Indicative/ Incident Fraud Report
E-mail / Telephone/ Surat Email/ Telephone/ Letter
Layak untuk diverifikasi? Viable for Verification?
• Anggota Grup Email sebagai penerima laporan. • Group Email as the report recipient • Melakukan verifikasi terhadap SOP/Internal Memo/lain-lain. • Verification against SOP/ Internal Memo/Others • Mengkoordinasikan kepada HRD. • Coordinate with HRD • HRD memeriksa status karyawan yang bersangkutan. • HRD verify status of related employee • HRD mengambil langkahlangkah yang diperlukan. • HRD takes necessary steps/ actions
Ya Yes
Tidak No Koordinator Satuan Kerja Anti Fraud dan HRD Anti Fraud Working Unit Coordinator and HRD
Data File
Instruksi kepada SKAI Instruction to Internal Audit
Laporan Report
Presiden Direktur President Director
Tidak No Investigasi Investigation
Investigasi Investigation Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Internal Audit Working Unit
Presiden Direktur, Dewan Komisaris (Komite Audit), Direktur Kepatuhan President Director, Board of Commissioners (Audit Committee) Compliance Director
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigation Report
Ya Yes
Laporan Kejadian Fraud ke OJK Report Fraud Incident to FSA
• Setiap laporan yang diterima wajib dilaporkan kepada Presiden Direktur. • Every report received must be reported to the President Director • Form Laporan Indikasi/ Kejadian Fraud digunakan sebagai Surat Tugas bagi SKAI untuk melakukan investigasi. • Fraud indication/incident report is used by Internal Audit as assignment letter to conduct investigation. Setiap fraud yang signifikan (termasuk yang berpotensi menjadi perhatian public) dilaporkan ke OJK paling lambat 3 (tiga) hari setelah Bank mengetahui kejadian fraud. Any significant fraud incident (including those that could potentially become public interest) is reported to OJK no later than three days after fraud incident discovery by the Bank.
167
168
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Tata Kelola Terintegrasi Integrated Governance Dalam rangka menciptakan sektor jasa keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta memiliki daya saing yang tinggi, perlu penerapan Tata Kelola yang baik disektor jasa keuangan. Lembaga jasa keuangan yang memiliki hubungan kepemilikan dan/ atau pengendalian di berbagai sektor jasa keuangan telah meningkatkan kompleksitas transaksi dan interaksi antar lembaga jasa keuangan dalam konglomerasi keuangan, sehingga diperlukan penerapan tata kelola terintegrasi.
To enable the financial services sector to grow in a sustainable and stable manner and have a high level of competitiveness, it requires a robust application of Good Governance. Given the ownership structures of financial services institutions and their control of various sectors within financial services, the complexity of transactions and interactions among the operating institutions increases within the financial conglomerate, requiring the implementation of integrated governance.
Sehubungan dengan penyertaan modal Bank KEB Hana terhadap perusahaan Multifinance di tahun 2015, Bank KEB Hana ditunjuk sebagai entitas utama dalam konglomerasi keuangan dari Hana Financial Group pada 28 Juli 2015. Adapun dalam penerapan sebagai entitas utama, merupakan kewajiban dari entitas utama dalam menjalankan tata kelola terintegrasi.
With reference to the equity participation of the KEB Hana Bank Multifinance company in 2015, KEB Hana Bank was assigned to be the main entity in the financial conglomerate, the Hana Financial Group, on 28 July 2015. Accordingly, as the main entity, it was required to implement an integrated governance.
Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada Bank KEB Hana meliputi 5 hal yaitu:
Implementation of integrated governance at KEB Hana Bank covers five areas:
1. Struktur Konglomerasi Keuangan 2. Struktur Kepemilikan saham dalam konglomerasi keuangan 3. Struktur kepengurusan pada entitas utama dan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi keuangan 4. Kebijakan transaksi intra grup 5. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
1. Structure of financial conglomerate. 2. Structure of shareholding in financial conglomerate. 3. The management structure at the main entity and the Institute of Financial Services in the financial conglomerate. 4. Intra-group transaction policy. 5. Self-assessment report of the implementation of integrated governance.
A. Struktur Konglomerasi Keuangan Penunjukkan Bank KEB Hana oleh Hana Financial Group sebagai entitas utama didasari atas pertimbangan akan kedudukan Hana Capital Co. Ltd sebagai perusahaan induk yang berlokasi di luar negeri, sehingga akan menyulitkan koordinasi terhadap laporan konsolidasi atas laporan perusahaan anak maupun laporan-laporan para pihak terelasi yang wajib disampaikan kepada OJK.
A. Financial Conglomerate The appointment of KEB Hana Bank by the Hana Financial Group as the main entity is based on the consideration that given Hana Capital Co. Ltd. as the parent company is located abroad, that would create difficulties in coordinating and consolidating its reports, including reports on the related parties that are mandatory for submission to the FSA.
Bank KEB Hana selaku entitas utama wajib menerapkan tata kelola terintegrasi sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
KEB Hana Bank as the main entity is required to implement an integrated governance as set out in Financial Services Authority regulations.
Adapun struktur Konglomerasi Keuangan dimaksud :
The financial conglomerate’s structure is:
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Hana Financial Grup
100% KEB Hana Bank Seoul 88.07%
50.10% Hana Capital Co. Ltd
PT Bank KEB Hana Indonesia 30%
55%
PT Sinarmas Hana Finance
•
Bank KEB Hana, PT Sinarmas Hana Finance serta Hana Capital Co. Ltd merupakan lembaga jasa keuangan yang berelasi karena berada dalam satu grup Konglomerasi Keuangan Hana Financial Group.
•
Sehubungan dengan penyertaan modal Bank KEB Hana terhadap perusahaan Multifinance di tahun 2015, Bank KEB Hana ditunjuk sebagai entitas utama dalam konglomerasi keuangan dari Hana Financial Group pada 28 Juli 2015. Adapun dalam penerapan sebagai entitas utama, merupakan kewajiban dari entitas utama dalam menjalankan tata kelola terintegrasi. B. Struktur Kepemilikan Saham dalam Konglomerasi Keuangan
With reference to the equity participation of the Bank KEB Hana Multifinance company in 2015, KEB Hana Bank is assigned as the main entity in the financial conglomerate of Hana Financial Group on July 28, 2015. Accordingly, as the main entity, it requires to implement an integrated governance.
B
i. Kepemilikan Saham Bank KEB Hana
Shareholding Structure in the Financial conglomerate
I. Shareholding in KEB Hana Bank KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDING
NAMA NAME
NO.
KEB Hana Bank, PT Sinarmas Hana and Hana Capital Finance Co. Ltd. are the related financial services institutions and members of the financial conglomerate of the Hana Financial Group.
NOMINAL (RIBUAN RP) AMOUNT (THOUSAND RP)
JUMLAH LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARES
2.157.794.863
2.157.794.863
88.07
244.612.738
244.612.738
9.99
%
1.
KEB Hana Bank Seoul
2.
IFC
3.
Bambang Setijo
24.762.599
24.762.599
1.01
4.
Perseroan
22.829.800
22.829.800
0.93
2.450.000.000
2.450.000.000
100
Jumlah ii. Kepemilikan Saham Hana Capital Co. Ltd NAMA NAME
NO.
ii. Shareholding Hana Capital Co. Ltd KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDING %
1.
Hana Financial Group
2.
Kolon Industry
3.
Ung-Yeol Lee
6.47
4.
Kolon Glotech
4.22
5.
Kolon Global
1.36
Jumlah
50.1 37.81
100
169
170
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
iii. Kepemilikan Saham dari PT Sinarmas Hana Finance
NAMA NAME
NO.
iii. Sharehoding of PT Sinarmas Hana Finance
KEPEMILIKAN SAHAM SHAREHOLDING NOMINAL (JUTA RP) NOMINAL (IDR.MIO)
JUMLAH LEMBAR SAHAM NUMBER OF SHARES
%
1.
Hana Capital Co Ltd
82.500
825
55
2.
Bank KEB Hana
45.000
450
30
3.
PT Sinarmas Multiartha Tbk
22.500
225
15
150.000
1.500
100
Jumlah
Dalam hubungannya sebagai entitas utama dalam konglomerasi keuangan, Bank KEB Hana memiliki entitas anak yakni PT Sinarmas Hana Finance, yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan. Adapun Entitas Anak, PT Sinarmas Hana Finance berdiri berdasarkan akta pendirian usaha No. 14 tanggal 9 Juni 2015 dan baru beroperasi pada 20 November 2015 sesuai dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) IKNB melalui surat No. SR-6088/ NB.111/ 2015 tanggal 20 November 2015.
As the main entity of the financial conglomerate, one of the subsidiaries of KEB Hana Bank Indonesia is PT Hana Sinarmas Finance, which is a company engaged in financing. The subsidiary, PT Hana Sinarmas Finance, was established under the deed of establishment of business No. 14 dated 9 June 2015 and became operational on 20 November 2015 in accordance with the approval of the Financial Services Authority by Letter No. SR-6088/NB.111/2015 dated 20 November 2015.
C. Struktur kepengurusan pada Entitas Utama dan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi keuangan
C. The management structure of the main entity and the Financial Services institutions in the financial conglomerate:
a. Direksi Entitas Utama Jumlah dan Komposisi Direksi Entitas Utama sampai dengan akhir 2015 yaitu 5 (lima) orang, dengan komposisi sebagai berikut :
a. The Board of Directors of the Main Entity The number and composition of the Board of Directors of the main entity at the end of 2015, wasfive, with the following composition:
NO.
NAMA & JABATAN NAME & POSITION
STATUS
KETERANGAN POSITION
1
Lee Jae Hak
WNA
Direktur Utama President Director
2
Lee Hwa Soo
WNA
Direktur Keuangan Finance Director
3
Liem Konstantinus
WNI
Direktur Bisnis Business Director
4
Sugiarto K. Chandra
WNI
Direktur Credit Credit Director
5
Efdinal Alamsyah
WNI
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Seluruh Direksi Entitas Utama memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan teruji, kondisi ini telah dipersyaratkan dalam pengajuan ke OJK. Seluruh Direksi Entitas Utama juga telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
All the members of the Board of Directors of the main entity have integrity, competence and adequate financial reputations. This condition is required for submission to the FSA. The entire Board of Directors of the main entity has also passed a Fit and Proper Test and obtained a letter of approval from the Financial Services Authority.
Direksi Entitas Utama sebelumnya telah memiliki pengetahuan di bidang perbankan dan pengalaman di bidang pengelolaan risiko yang ditunjukkan dari pemenuhan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5. Pada tahun 2015 Seluruh Anggota Direksi Entitas Utama
The Board of Directors of the main entity possesses banking knowledge as well as experience in risk management as evidenced by securing Risk Management Certification Level 5. In 2015 members of the the Board of Directors of the main entity attended
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
telah mengikuti beberapa pelatihan serta sertifikasi, diantaranya refreshment manajemen risiko pada 17 Juni 2015 “The ASEAN Economic Community : Fraud & Risk Implication on Banks serta Economic Outlook Seminars 2016 pada 10 November 2015. Untuk memenuhi pengetahuan Direksi Entitas Utama terhadap bisnis Entitas Anak yang bergerak di bidang multifinance, rencananya di tahun 2016 akan diadakan pelatihan ataupun workshop mengenai bisnis multifinance yang akan diikuti oleh Direksi Entitas Utama.
several training sessions and certifications concerning, among other things, a risk management refreshing course on 17June 2015, “The ASEAN Economic Community: Fraud and Risk Implication on Banks”, as well as the Economic Outlook Seminars 2016 on 10 November 2015.
Dalam rangka pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Direksi entitas utama telah menyusun Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola Terintegrasi yang telah disetujui Dewan Komisaris Entitas Utama melalui SK Komisaris No. 27/013/KOM/SK tanggal 5 Oktober 2015. Penyampaian kebijakan dan prosedur Tata Kelola Terintegrasi disampaikan melalui email kepada Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan.
In implementing integrated governance, the Board of Directors of the main entity has developed policies and procedures that have been approved by the Board of Commissioners of the main entity, through Commissioner SK No. 27/013/KOM/SK dated 5 October 2015. The submission of policies and procedures of integrated governance was submitted through email to the Board of Directors of the Financial Services Institution.
Tugas & Tanggung jawab Direksi Entitas Utama :
Duties and Responsibilities of Board of Directors of the main entity: • Develop the integrated governance guidelines; • Direct, monitor and evaluate the implementation of the integrated governance guidelines; • Follow up on referrals or advise the Board of Commissioners of the main entity to improve the integrated governance guidelines; • Ensure that the audit findings, the recommendations of the integrated internal audit unit and of external auditors, the results of FSA supervision and/or of other authorities are addressed by the Lembaga Jasa Keuangan in financial conglomerate; financial conglomerate; • Establish an integrated compliance unit, an integrated internal audit unit and an integrated risk management work unit.
• • •
•
•
Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; Menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris Entitas Utama dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; Memastikan bahwa temuan audit, rekomendasi dari satuan kerja audit intern terintegrasi, auditor eksternal, hasil pengawasan OJK dan/atau pengawasan otoritas lain telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi Keuangan; Membentuk satuan kerja kepatuhan terintegrasi, satuan kerja audit intern terintegrasi dan satuan kerja manajemen risiko terintegrasi.
Direksi Entitas utama telah memiliki satuan kerja kepatuhan, satuan kerja audit intern dan satuan kerja manajemen risiko, pelaksanaan tugas dalam hal terintegrasi akan dijalankan oleh satuan kerja yang telah ada. b. Komisaris Entitas Utama Komposisi Dewan Komisaris Entitas Utama sampai dengan akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut : NO.
NAMA & JABATAN NAME & POSITION
STATUS
The Board of Directors of the main entity has already assigned tasks to the existing compliance, internal audit and risk management work units relating to integration.
b.
Commissioners of the Main Entity Composition of the Board of Commissioners of the main entity at the end of 2015 are as follows : KETERANGAN POSITION
1
Ko Yung Ryul
WNA
Komisaris Utama President Commissioner
2
Eka Noor Asmara
WNA
Komisaris (Independen) Independent Commissioner
3
Nasser Atorf
WNI
Komisaris (Independen) Independent Commissioner
4
Betty J. Parinussa
WNI
Komisaris (Independen) Independent Commissioner
171
172
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Seluruh Dewan Komisaris Entitas Utama telah lulus fit and proper test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan serta memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan teruji. Kondisi ini telah dipersyaratkan dalam pengajuan ke OJK.
All members of the Board of Commissioners of the main entity have passed fit and proper tests and obtained letters of approval from the Financial Services Authority and they possess the integrity, competence and adequate financial reputations required for submission to the FSA.
Dewan Komisaris Entitas Utama telah memiliki pengetahuan di bidang Perbankan dan juga diikutsertakan dalam program pelatihan termasuk program sertifikasi. Sampai dengan akhir Desember 2015, Anggota Dewan Komisaris Entitas Utama telah mengikuti program refreshment sertifikasi risiko manajemen tanggal 17 Juni 2015 “The ASEAN Economic Community : Fraud & Risk Implication on Banks” serta Economic Outlook Seminars 2016 pada 10 November 2015. Untuk meningkatkan pengetahuan Dewan Komisaris Entitas Utama terhadap usaha yang dijalankan oleh Entitas Anak, di tahun 2016 rencananya akan diadakan pelatihan ataupun workshop yang berhubungan dengan bidang usaha multifinance.
The Board of Commissioners of the Main Entity has the knowledge in Banking and participate in training programs, including certification programs. As of the end of December 2015, member of the Board Commissioners of the Main Entity has followed a risk management certification refreshment program dated June 17, 2015 “The ASEAN Economic Community: Fraud & Risk Implication on Banks” and the 2016 Economic Outlook Seminars on November 10, 2015. In 2016, to enhance knowledge of the Board of Commissioners of the Main Entity toward the business of its entity, training and or workshop related to the multifinance business has been planned.
Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris Entitas Utama : • Mengawasi penerapan Tata Kelola pada masingmasing LJK agar sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; • Mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama serta memberikan arahan atau nasihat kepada Direksi Entitas Utama atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi; • Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan mengarahkan dalam rangka penyempurnaan; • Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Duties and Responsibilities of the Board Commissioners of the main entity: • Supervise the implementation of governance of each financial services institution to meet the integrated governance guidelines; • Supervise the implementation of the tasks and responsibilities of the Board of Directors of the main entity and provide guidance or advice in the execution of the integrated governance guidelines; • Evaluate the integrated governance guidelines and provide directives for improvements; • Establish an ntegrated Governance Committee.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris Entitas Utama telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali, 1 (satu) rapat dalam bentuk sirkuler dan 5 (lima) rapat dalam bentuk pertemuan secara fisik, hal ini telah memenuhi ketentuan sebagaimana yang tercantum dalam peraturan otoritas jasa keuangan. Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas apabila terjadi dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris Entitas Utama. Komisaris Entitas utama juga telah membentuk komite tata kelola terintegrasi pada 4 Februari 2016, pembentukkan komite tata kelola terintegrasi didasarkan atas rekomendasi komite remunerasi dan nominasi pada 21 Januari 2016.
During 2015, the Board of Commissioners of the Main Entity has conducted 6 (six) meetings, 1 (one) meeting in the form of circular and 5 (five) meetings in the form of meeting in person to meet the requirements as stated in the regulation set by the FSA. The results of the meetings of the Board of Commissioners of Main have been noted and documented in the minutes of meetings, including clear disclosure in the event of dissenting opinions and their reasons which occurred in the meeting of the Board of Commissioners of the Main Entity. The Board of Commissioners of the Main Entity has formed an Integrated Governance Committee based on the recommendation made by the Remuneration and Nomination Committee dated January 21 2016.
c. Komite Tata Kelola Terintegrasi Komite Tata kelola Terintegrasi merupakan komite dibawah Dewan Komisaris yang dibentuk untuk membantu pelaksaan tugas komisaris entitas utama dalam hal penerapan tata kelola terintegrasi.
c. Integrated Governance Committee The Integrated Governance Committee, a committee under the Board of Commissioners of the main entity was established to assist its members implement integrated governance.
Jumlah dan Komposisi Komite Tata Kelola Terintegrasi sesuai ketentuan yang berlaku paling sedikit beraggotakan seorang Komisaris Independen yang
The number and composition of the Integrated Governance Committee according to the prevailing regulations is at least comprised of an independent
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
menjadi Ketua pada salah satu komite pada Entitas Utama, Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan, dan seorang pihak independen.
commissioner who is also to serve as the chairman in one of the committees of the main entity, another independent commissioner appointed by the financial services institutionin the financial conglomerate and an independent party.
Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh Dewan Komisaris Entitas Utama pada 4 Februari 2016 berdasarkan rekomendasi dari Komite Remunerasi & Nominasi pada 21 Januari 2016.
Integrated Governance Committee was formed by the Board of Commissioners of the Main Entit yon February 4 2016 based on the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee dated Januari 21 2016.
NAMA NAME
NO.
STATUS
KETERANGAN DESCRIPTION
1
Nasser Atorf
WNI
Komisaris Independen Entitas Utama yang menjabat sebagai Ketua (Beliau telah menjabat sebelumnya sebagai ketua komite disalah satu Komite Dewan Komisaris entitas utama yaitu Ketua Komite Manajemen Pemantau Risiko Independent Commissioner of the Main Entity as Chairman, (He was previously chairman of one the committees under the Board of Commissioners of the Main Entity, namely the Chairman of the Risk Monitoring Committee)
2
Agus Leman
WNI
Komisaris Entitas Anak sebagai anggota. Commissioner of the Subsidiary, as a member
3
Edi Timbul
WNI
Pihak Independen sebagai anggota Independent party, as a member
Entitas Anak memiliki aset sejumlah Rp 154.387.996.372 (seratus lima puluh empat miliar tiga ratus delapan puluh tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu tiga ratus tujuh puluh dua rupiah) pada posisi 31 Desember 2015, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam peraturan otoritas jasa keuangan perusahaan pembiayaan, Entitas Anak tersebut belum dipersyaratan untuk memiliki Komisaris Independen.
The subsidiary had assets amounting to Rp 154 billion on 31 December 2015 and in accordance with the applicable regulations of the financial services agency and financing institutions, the subsidiary is not yet required to have an independent commissioner.
Tugas dan Tanggung jawab komite tata kelola terintegrasi : • Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi; dan
Duties and Responsibilities of the Integrated Governance Committee:
•
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
d. Direksi Entitas Anak
NO.
NAMA & JABATAN NAME & POSITION
•
•
Evaluating the implementation of integrated governance at the least through an assessment of the adequacy of internal controls and implementation of the compliance function in an integrated manner; and Providing recommendations to the Board Commissioners of the main entity on improvements to the integrated governance guidelines.
d. the Board of Directors of the subsidiary
STATUS
KETERANGAN POSITION
1
Seo Ji Su
WNA
Direktur Utama President Director
2
Stefanus Randy
WNI
Direktur Director
3
Henky Priyatna Arief Rivai
WNI
Direktur Director
173
174
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Jumlah komposisi Direksi Entitas anak telah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan otoritas jasa keuangan yang mengatur mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan. Seluruh anggota Direksi Entitas Anak memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan teruji. Seluruh anggota Direksi Entitas Anak juga telah lulus fit & proper test. e. Komisaris Entitas Anak NO.
NAMA & JABATAN NAME & POSITION
The composition of the Board of Directors of the subsidiary is in accordance with the provisions if the financial services authority governing the corporate governance of financing companies. All members of the Board of Directors of the subsidiary have proven integrity, competence and financial reputations. All members of the Board of Directors of the subsidiary have also passed fit and proper tests. e. Commissioner Subsidiary
STATUS
KETERANGAN POSITION
1
Choi Chang Sik
WNA
Komisaris Utama President Commissioner
2
Agus Leman
WNI
Komisaris (Independen) Independent Commissioner
3
Na Yong Hyun
WNI
Komisaris (Independen) Independent Commissioner
Jumlah komposisi Dewan Komisaris Entitas anak telah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan otoritas jasa keuangan yang mengatur mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik bagi Perusahaan Pembiayaan. Seluruh anggota Dewan Komisaris Entitas Anak memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai dan teruji. Seluruh anggota Komisaris Entitas Anak juga telah lulus fit & proper test.
The number and composition of the Board of Commissioners of the subsidiary is in accordance with the provisions of the financial services authority regulations governing good corporate governance of financing companies. All members of the Board of Commissioners of the subsidiary have proven integrity, competence and financial reputations. All members of the subsidiary’s Board of Commissioners have also passed fit and proper tests.
f. Fungsi Kepatuhan, Fungsi Audit Intern dan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
f. Function of Compliance, Internal Audit Function and the Implementation of Integrated Risk Management
Bank selaku Entitas utama telah membentuk Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Audit Intern dan Satuan Manajemen Risiko. Sebagai bagian dari penerapan tata kelola terintegrasi, masing – masing Satuan Kerja tersebut akan menjalankan fungsinya sebagai satuan kerja terintegrasi dalam konglomerasi keuangan.
The Bank as the main entity already established the working units for compliance, internal audits and risk management. As part of the implementation of an integrated good corporate governance, each of the work units carries out its function as an integrated work unit of the financial conglomerate.
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi : • Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan pada masing-masing LJK dalam Konglomerasi Keuangan; • Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama atau Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan.
The duties and Responsibility of the Integrated Compliance Working Unit: • Monitor and evaluate the implementation of the compliance function in each financial services institution of the financial conglomerate; • Arrange and submit the implementation and responbility report to the main entity’s Compliance Director or a director appointed to be responsible for the monitoring of the financial services institution in the financial conglomerate.
Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi selama tahun 2015 telah mengikuti beberapa pelatihan ataupun sertifikasi dalam cakupan tugasnya sebagai satuan kerja entitas utama. Untuk meningkatkan pengetahuan yang berkualitas dari Satuan Kerja Kepatuhan terintegrasi di tahun 2016 akan dilakukan pelatihan atau workshop yang dibutuhkan dibidangnya terutama pengetahuan di bidang usaha Entitas Anak.
In 2015, the members of the Integrated Compliance Work Unit attended a number of training or certification sessions in line with their scope of work as a main entity work unit. In 2016, to enhance their quality of knowledge as an Integrated Compliance Work Unit, training and certification programs were required, covering their respective areas with particular focus on the knowledge of the subsidiary’s business area.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Terintegrasi : • Memantau pelaksanaan audit intern pada masingmasing LJK dalam Konglomerasi Keuangan; •
Menyampaikan laporan audit intern terintegrasi kepada Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan, Dewan Komisaris Entitas Utama serta Direktur yang membawahi fungsi Kepatuhan Entitas Utama.
Kelembagaan SKAI Terintegrasi independen terhadap satuan kerja operasional. SKAI Terintegrasi juga tidak diperkenankan terlibat di dalam kegiatan yang akan menimbulkan konflik kepentingan. Direksi Entitas Utama menyediakan sumber daya yang berkualitas pada SKAI Terintegrasi untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Kualitas sumber daya pada SKAI Terintegrasi ditunjukkan dari:
Duties and Responsibility of the Integrated Internal Audit Working Unit : • Monitor the implementation of internal audit of each financial services institution in the financial conglomerate; • Submit the integrated internal audit report to the Director appointed to conduct the monitoring function of financial services institution in the financial conglomeration and the Board of Commissioners of the main entity, as well as to the director who covers the compliance function for the main entity.
1) latar belakang pendidikan staf internal audit adalah akunting/ ekonomi/ keuangan/ STMIK Mikroskil (Computerized Accounting)/ IT;
The integrated internal audit work unit is independent from the operational work unit. The integrated internal audit is also not allowed to be involved in activities with elements that might lead to conflicts of interest. The director of the main entity shall assign qualified people to conduct the integrated internal audit to ensure effectiveness of tasks and duties assigned. The qualification of the human resources of an integrated internal audit unit are : 1) Educational backgrounds of the internal audit staff should be in accounting, economics, finance, computerized Accounting and/or IT;
2) mayoritas staf internal audit memiliki pengalaman di bidang audit perkreditan/operasional/IT minimal 3 tahun.
2) Majority of the internal audit staff have minimum of three years of experience in the credit, operational and IT audit areas.
SKAI Terintegrasi akan melakukan fungsi pengawasan secara independen dengan cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit. SKAI Terintegrasi bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama Entitas Utama sehingga pemeriksaan audit dapat dilakukan secara independen tanpa tekanan dari manajemen maupun pihak lain yang terkait dengan LJK dalam Konglomerasi Keuangan. Penugasan auditor juga diupayakan untuk dirotasi dalam menangani auditee. Hal ini dilakukan untuk menjamin posisi auditor yang independen dan bebas dari pertentangan kepentingan demi menjaga obyektivitas pemeriksaan audit. Kepala SKAI Terintegrasi juga melakukan kajian terhadap setiap daftar temuan audit yang dibuat oleh masing-masing tim audit untuk memastikan temuan audit dibuat berdasarkan analisis yang cermat, buktibukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak memihak. Namun dikarenakan satuan kerja ini baru saja berdiri, SKAI belum melakukan audit intern terhadap entitas utama dan entitas anak dalam rangka terintegrasi, sehingga belum ada temuan audit intern.
The Integrated Internal Audit Unit performs its supervisory function independently with adequate coverage and in accordance with the planning, execution and monitoring of the audit results. The SKAI integrated internal audit unit is directly accountable to the director of the main entity to ensure audits are carried out independently without influence from management or other parties associated with any members in the financial conglomerate. The auditors are assigned on a rotating basis when handling an auditee to ensure that auditors remain independent and free from conflicts of interest, hence audits remain objective. The head of Integrated Audit Unit also assesses the list of audit findings made by each audit team to ensure findings are based on thorough analysis and the evidence is all accounted for and not skewed. Because the work unit is newly established, the Integrated Internal Audit Unit has not conducted any integrated internal audits of the main entity or the subsidiary, hence no internal audit findings have been recorded.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi :
The Implementation of Integrated Risk Management: KEB Hana Bank as the main entity has a robust organizational structure to support implementation of the integrated risk management and it adheres to the FSA regulations on integrated risk management implementation for financial conglomerates. The main entity implements adequately set risk limits aligned with risk appetite and tolerance as stipulated by the
Bank KEB Hana sebagai Entitas Utama telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi sebagaimana diatur dalam ketentuan OJK mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan. Entitas utama telah memiliki limit risiko yang memadai sesuai dengan risk
175
176
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
appetite dan risk tolerance sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Penetapan limit ini juga senantiasa disesuaikan dengan kompleksitas usahanya. Penetapan Limit untuk entitas anak yakni limit multifinance, saat ini limit industrinya senilai 75% dari TIER 1. Selama tahun 2015, Entitas Utama telah melakukan Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi melalui Pelaporan Profil Risiko secara Terintegrasi.
Financial Service Authority. The limits assigned for subsidaries are set as to a multifinance institution, which at present is valued at 75 % of Tier 1. During 2015, the main entity implemented integrated risk management through the Integrated Risk Profile Report.
D. Kebijakan Transaksi Intra Grup Manajemen risiko transaksi intra grup bertujuan untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat dilakukan secara terintegrasi antar Lembaga Jasa Keuangan yang terdapat dalam konglomerasi keuangan, serta menghindari praktik monopoli ataupun praktik bisnis yang tidak sehat.
D. Intra-Group Transaction Policy The objective of an Intra-Group Risk Management Transaction is to ensure that risk is managed in an integrated manner by all the financial services companies of the financial conglomerate, as well as to avoid a monopoly or other unhealthy business practices.
Sistem pengendalian terhadap risiko transaksi intra grup, antara lain : • Akuransi, kelengkapan dan integritas laporan serta sistem informasi manajemen terkait dengan transaksi intra grup; • Keberadaan sistem pemantauan terhadap irregularities yang mampu mengidentifikasi dan mengukur peningkatan frekuensi dan jumlah eksposur risiko transaksi intra grup; • Tingkat responsif Bank sebagai entitas utama terhadap penyimpangan kebijakan dan prosedur transaksi intra grup; • Kelengkapan dokumentasi perjanjian terkait dengan transaksi intra grup; • Pemenuhan azas arm’s length atau kewajaran transaksi;
To control intra-group transaction risks, the following are needed: • Accuracy, completeness and integrity of the report as well as a system of information management related to the intra-group transactions; • A system to control irregularities to identify and measure the increase in frequency and the amount of risk exposure in intra-group transactions;
•
•
Kepala Satuan Kerja terkait pada LJK yang bersangkutan wajib memformulasikan rincian rencana penerapan dari seluruh obyek pengelolaan risiko transaksi intra grup dan melaporkannya secara berkala kepada Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Entitas Utama.
•
• •
A level of response from the Bank as the main entity toward deviation from policy and procedure of intragroup transactions; Complete agreement over and full documentation of intra-group transactions; Compliance with the arm’s length principle or the viability of the transactions; The head of the work unit involved with JLK must formulate in detail the implementation plan for all risk items in intra-group transactions and periodically report about it to the head of the main entity’s Risk Management Work Unit.
Sampai dengan akhir tahun 2015, Entitas Utama tidak memiliki transaksi intra grup dengan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan.
Up to end of year 2015, the main entity had no intragroup transactions with the financial services company in the financial conglomerate.
E. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Bank KEB Hana telah melaporkan penilaian sendiri pelaksanaan tata kelola terintegrasi. Laporan tersebut disampaikan secara semesteran kepada regulator. Adapun entitas anak baru berdiri pada 20 November 2015, sehingga Laporan Penilaian sendiri selama tahun 2015 hanya dilakukan untuk periode laporan semester II tahun 2015. Berikut kesimpulan yang didapat dari laporan hasil penilaian sendiri pelaksanaan tata kelola terintegrasi :
E. Reporting on Integrated Good Corporate Governance self-assessment KEB Hana Bank has been reporting its self-assessment of the implementation of integrated governance. The report was submitted every half-year to the regulator. The new subsidiary was established on 20 November 2015, hence the self-assessment report for 2015 only covered the second half of 2015. The conclusions derived from the results of the self-assessment on the implementation of integrated governance are as follows:
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
HASIL PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI SELF ASSESSMENT RESULT INTEGRATED GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERINGKAT RANK
DEFINISI PERINGKAT RANK DEFINITION Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
2
The financial Conglomerate was evaluated to be generally good since it already implemented integrated good corporate governance. This in principle represents a good compliance with integrated good corporate governance. If there is a weakness in the implementation of integrated good coporate governance, generally that weakness is not significant and can be solved through normal action by the main entity and/or by the financial services institutions. Analisis
Analysis
Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi disimpulkan bahwa:
Based on analysis of the indicators of all the evaluation factors for the implementation of integrated good corporate governance, it can be summarized that:
A. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan :
A. Structure of Integrated Good Corporate Governance 1. The values that represent the power structure of Integrated Good Gorporate Governance in the financial conglomerate: - The main entity already employed the main entity’s director, Board of Commisioners and Integrated Good Corporate Governance Committee, as well as the Integrated Working Unit, all of whom possessed a sufficient amount and composition of integrity, had proven financial reputations and were in compliance with the regulations concerning Integrated Good Corporate Governance; - The main entity’s director and Board of Commisioners had already passed fit and proper tests and received appoval letters from the Financial Services Authority;
-
Entitas Utama telah memiliki Direksi Entitas Utama, Dewan Komisaris Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi serta Satuan Kerja Terintegrasi yang memiliki kecukupan jumlah, komposisi, integritas, reputasi keuangan yang teruji dan kepatuhan yang sesuai dengan ketentuan Tata Kelola Terintegrasi;
-
Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama telah lulus Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan.
2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan : - Pengetahuan di bidang usaha entitas anak saat ini masih terbatas, di tahun 2016 Entitas Utama akan mengadakan pelatihan untuk Direksi, Dewan Komisaris dan Satuan Kerja Terintegrasi pada bidang multifinance. B. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan : - Entitas Utama telah memiki Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi.
2. The weakness of the structure of integrated Good Corporate Governance in the financial conglomerate: - Knowledge of the business areas of the subsidiaries is still limited. In 2016 the main entity will provide training for directors, members of the Board of Commisioners and the Integrated Good Corporate Governance Unit in multifinance.
The Process of Integrated Good Corporate B. Governance 1. The values that represent the strength of theIntegrated Good Corporate Governance process in the financial conglomerate: - The main entity already has policies and procedures for Integrated Good Corporate Governance and Integrated Risk Management.
177
178
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah : - Evaluasi terhadap Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola Terintegrasi belum optimal karena Entitas Anak baru beroperasi pada 20 November 2015.
C. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan : - Bank KEB Hana telah membentuk Struktur Tata kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan dan diharapkan akan menghasilkan Hasil Tata Kelola Terintegrasi yang baik sesuai dengan Ketentuan yang berlaku. 2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan : - Fungsi pengawasan dari Satuan Kerja Terintegrasi belum sepenuhnya berjalan optimal dikarenakan Entitas Anak baru beroperasi pada 20 November 2015.
2. The values that represent the weakness of the Integrated Good Coporate Governance process in the financial conglomerate: - The evaluation of the policies and procedures of Integrated Good Corporate Governance is not yet optimal because the subsidiary has only been operating since 20 November 2015. C. The Results of Integrated Good Corporate Governance 1. The values that represent the strength of the results of Integrated Good Corporate Governance: - KEB Hana Bank already created the structure for Integrated Good Corporate Governance in the financial conglomerate and expects to get good results from Integrated Good Corporate Governance with the prevailing regulations. 2. The values that represent the weakness of the results of Integrated Good Corporate Governance in the financial conglomerate: - The monitoring function of the Integrated Working Unit has not yet been fully implemented since the subsidiary just started operating on 20 November 2015.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
179
180
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola PerusahaaN
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan yang baik dan selalu disempurnakan adalah pedoman seluruh jajaran manajemen dalam menjalankan bisnis Bank. Good Corporate Governance which always enhanced is a guidance for all management levels in executing the Bank’s business.
181
182
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan The Implementation of Performance Standards on Social and Environmental Sustainability
Sebagai bentuk komitmen atas penerapan manajemen risiko, good corporate governance (GCG), prinsip transparansi dan akuntabilitas, Bank KEB Hana senantiasa menyadari peran pentingnya dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan hidup yang merupakan bagian paling esensial terhadap pemangku kepentingan dan bisnis.
As a commitment on the implementation of good corporate governance (GCG), risk management implementation, transparency and accountability principles, KEB Hana Bank is constantly aware its important role in the economic, social, and environment aspects which are the most essential part in relation to the stakeholders and the business.
Untuk itu, Bank KEB Hana menyusun suatu Kerangka Kerja Keberlanjutan yang didasarkan pada rasa tanggung jawab yang tinggi sebagai pelaku usaha yang langsung berhubungan dengan berbagai komunitas masyarakat. Kerangka ini adalah bagian tidak terpisahkan dari upaya Bank dalam pengelolaan risiko dan mencakup kebijakan, komitmen, peran serta konsistensi Bank dalam pelaksanaan kegiatan sosial dan lingkungan yang bermanfaat. Kerangka Kerja Berkelanjutan yang diterapkan Bank KEB Hana tersebut juga senantiasa dikinikan dan disesuaikan dengan kebijakan salah satu pemegang sahamnya yaitu International Finance Corporation (IFC).
Thus, KEB Hana Bank has compiled a Sustainability Framework based on the highest responsibility as a business performer that is directly involved with the various communities. This framework is an integral part of the Bank’s efforts in risk management and includes policies, commitment, role, as well as consistency of its implementation by the Bank for beneficial social and environmental activities. The Sustainable Framework implemented by KEB Hana Bank is also continuously updated and amendemended in line with one of its shareholder’s policy, the shareholder is the International Finance Corporation (IFC).
Dalam hal transparansi, Bank KEB Hana telah menguraikan kewajibannya dalam pengungkapan informasi atas nasabah yang terkait dengan investasi dan jasa konsultasi. Dengan kerangka kerja ini, risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pengoperasian bisnis akan dapat ditanggulangi dengan proses mitigasi yang efektif.
In terms of transparency, KEB Hana Bank has outlined its obligations on information disclosure of clients associated with investment and consulting services. With this framework, the risks that may occur in business operations will be able to be managed though effective mitigation process.
Terkait dengan investasi langsung, untuk mematuhi standar kinerja yang berlaku, Bank KEB Hana menetapkan kebijakan bagi paramitra Bank yang datang dari berbagai perusahaan. Kebijakan ini bertujuan untuk memonitor dan mengendalikan risiko serta dampak sosial dan lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas Bank. Kebijakan ini juga dapat meningkatkan peluang bagi perusahaan yang bersangkutan untuk lebih berkembang ke arah yang lebih baik.
In relation to direct investment, to comply with the prevailing performance standard, KEB Hana Bank has determined the policies to the entire Bank’s partners that comprise of various companies. This policy is aimed to monitor and control the risk as well as the social and environmental impact caused by the Bank’s activities. This policy is also inctrease the opportunity for the related companies to further develop in the right direction.
Dalam rangka mengaktualisasikan tujuan-tujuan internal yang telah disusun, Standar Kinerja Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan,Bank KEB Hana fokus pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Penilaian terintegrasi untuk mengidentifikasi risiko dan dampak pada aspek sosial dan lingkungan serta peluang proyek-proyek baru. 2. Keterlibatan efektif masyarakat melalui transparansi informasi mengenai proyek serta konsultasi dengan masyarakat lokal mengenai persoalan yang secara langsung berdampak pada kehidupan warga. 3. Pengelolaan kerja dalam aspek sosial dan lingkungan oleh klien selama proyek dilangsungkan.
To actualize the compiled internal goals, the Performance Standard on Social and Environmental Sustainability of KEB Hana Bank is focused on several things, such as: 1. The integrated assessment in identifying risks and impacts on the social and environmental aspects, and opportunities of new projects. 2. Effective community engagement through information transparency of projects and consultation with local communities on matters that directly affect them. 3. Performance management in social and environmental aspect by client during the project period.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Kebijakan dan Organisasi
Policy and Organization
Dalam implementasinya, Bank KEB Hana memastikan praktik manajemen sosial dan lingkungan diterapkan secaraefektif dalam seluruhaktivitas, produk dan jasa Bank dengan upaya konkret sebagai berikut: • Memastikan bahwa seluruh aktivitas yang dijalankan Bank KEB Hana telah sesuai dengan persyaratan yang berlaku sebagaimana telah diatur dalam Kebijakan internal Bank • Memastikan bahwa seluruh penyaluran kredit tehadap proyek telah ditinjau ulang secara berkala terhadap persyaratan yang berlaku. • Berupaya maksimal untuk memastikan bahwa seluruh penyaluran kredit terhadap proyek dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang berlaku secara berkesinambungan selama Bank KEB Hana membiayai proyek tersebut. • Memastikan bahwa Manajemen dan Pemegang Saham serta para nasabah memahami komitmen kebijakan yang disusun oleh Bank KEB Hana pada bidang tersebut.
In its implementation, KEB Hana Bank ensures effective social and environmental management practice in all activities, products, and services with tangible efforts as follows:
Sebagai bagian dari strategi bisnis Bank baik jangka pendek maupun jangka panjang, Bank KEB Hana senantiasa mengaktualisasikan konsep tanggung jawab sosial dan lingkungan yaitu menyeimbangkan dengan aspek bisnis namun di saat yang bersamaan juga memperhatikan aspek social dan lingkungan. Tanggung jawab yang dijunjung tinggi oleh Bank KEB Hana mencakup seluruh aktivitas perusahaan dalam berbagai topik sosial dan lingkungan antara lain dalam wujud pengembangan serta kepedulian terhadap masyarakat, lingkungan, hak asasi manusia, tempat kerja, etika bisnis, sustainability dan tata kelola perusahaan yang baik.
As a part of corporate business strategy which related to short and long term business sustainability, KEB Hana Bank actualized the social and environmental responsibility concept with attention to the balance of business aspect as well as the balance between social and environmental aspects. KEB Hana Bank upholds its responsibilities which cover all of the company activities in various social and environmental topics, such as the form of development and concern for the community, environment, human rights, workplace, business ethics, sustainability, and good corporate governance.
•
•
Ensure that all activities conducted by KEB Hana Bank in accordance with prevailing requirement as specified in KEB Hana Bank’s Internal Policy. Ensure that all project financings are reguraly reviewed based on the prevailing requirement.
•
Ensure maximum effort that all financing is continuously channeled to the project is implemented in accordance with prevailing requirements for the period in which KEB Hana Bank is financing the project.
•
Ensure that Management and Shareholders as well as the clients understand the policy commitment as compiled by KEB Hana Bank for the respective business field.
Identifikasi Risiko dan Dampaknya
Risks Identification and Impact
Bank KEB Hana meyakini bahwa setiap penyaluran kredit yang dijalankan oleh Bank memiliki risiko seminimal mungkin terhadap sosial dan lingkungan. Hal tersebut dapat dipastikan karena sebelum Bank memberikan kredit telah melaksanakan proses identifikasi dan pengukuran risiko sesuai standar internasional dengan perangkat penilaian yang tepat dan relevan. Secara khusus, identifikasi risiko tersebut dibagi ke dalam tiga aspek, yaitu:
KEB Hana Bank believe that every project undertaken will only be with a minimal risk to the social and environment. This can be ascertained because the Bank has implemented risk identification process in accordance with the international standard and with the appropriate and relevant assessment tools prior to project commencement. Specifically, the identification of risks are divided into three aspects as follows:
Wujud kesungguhan Bank KEB Hana dalam mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan juga ditunjukkan dengan penempatan Manajer Lingkungan yang merupakan Kepala Satuan Manajemen Risiko. Manajer Lingkungan ini berwenang untuk memantau masalahmasalah sosial dan lingkungan, memastikan ketersediaan sumber daya manusia bagi pengelolaan aspek sosial dan lingkungan serta mengesahkanaksi-aksi tersebut dengan menandatanganiLaporan Kinerja Lingkungan Tahunan yang disampaikan kepada IFC. Seluruh tanggung jawab sosial dan lingkungan Bank yang telah diaktualisasikan tersebut disampaikan secara menyeluruh kepada IFC termasuk jika terjadi penggantian pihak yang berwenang sebagai Manajer Lingkungan.
KEB Hana Bank’s commitment in considering the social, economic, and environmental impact is also demonstrated by the position of the Environmental Manager who is also the Head of Risk Management Unit. The Environmental Manager is authorized to monitor social and environmental issues, ensure the availability of human resources to manage social and environmental aspects as well as legitimate these actions by approving the Annual Environmental Performance Report submitted to the IFC. The complete actualization of the social and environmental responsibility of the Bank is reported as a whole to IFC, including if there is any changes to the authorized Environmental Manager.
183
184
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
1. Penyaluran kredit terhadap proyek yang belum diketahui dapat menyebabkan dampak sosial dan lingkungan Pada proyek yang melibatkan aset yang telah tersedia, audit sosial dan lingkungan atau penilaian yang sesuai dan layak terhadap risiko yang mungkin muncul merupakan hal yang penting. Oleh karena itu, proses identifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan data terakhir pada aspek lingkungan dan sosial dengan tingkat keakuratan yang memadai untuk mengantisipasi dampak yang mungkin timbul di masa yang akan datang. Pada kasus yang diakibatkan oleh risiko dan dampak pada area proyek oleh tindakan pihak ketiga, klien akan menunjukkan bahwa risiko dan dampak tersebut sepadan dengan perbuatannya dengan tetap memperhatikan ada tidaknya konflik kepentingan.
1. Projects which is not known to cause social and environmental impacts In projects which involves existing assets, social and environmental audits or appropriate and sufficient assessment to identify risk that may occur is essential. Therefore, risks identification process is implemented based on the latest social and environmental data with the adequate accuracy level to anticipate any impact that may occur in the future. In the case affected by risks and impacts in the project’s area as a result from third party’s actions, and with due regard to any conflict of interest, the client must show that those risks and impacts are in proportion to their action.
2. Penyaluran kredit terhadap proyek yang yang telah diketahui sebelumnya dan dapat menimbulkan dampak sosial dan lingkungan Apabila proyek tersebut mempunyai risiko untuk menimbulkan dampak sosial dan lingkungan, maka identifikasi risiko dan dampak tersebut akan mempengaruhi hasil dan kesimpulan pada rencana tersebut. Proses identifikasi melibatkan studi atau penilaian yang telah dilakukan oleh pihak ketiga seperti institusi pemerintah ataupun pihak lain.
2. Financing of projects which are known and likely to generate social and environmental impacts
3. Penyaluran kredit terhadap proyek yang telah diketahui sebelumnya yang dapat menimbulkan dampak sosial dan lingkungan terhadap individu atau kelompok Klien dapat mengidentifikasi individu atau kelompok yang secara langsung dan secara tidak proporsional atau tidak seimbang terkena dampak karena status individu atau kelompok tersebut yang memiliki potensi risiko mengakibatkan kerugian. Pada individu atau kelompok yang diidentifikasi memiliki potensi risiko atau mengakibatkan kerugian, klien akan mengajukan dan menerapkan langkah-langkah spesifik sehingga dampak yang merugikan tidak menimpa secara tidak seimbang atas mereka, selain mereka juga tidak dirugikan dalam pembagian keuntungan dan kesempatan.
3. Financing of projects which are known and likely to generate social and environmental impacts towards individuals or groups
Laporan Kinerja
Performance Report
Selain mengadopsi Daftar Pengecualian, Bank KEB Hana juga menggunakan alat bantu kuesioner untuk mengelompokkan debitur ke dalam beberapa kategori. Saat ini, kuesioner pengelompokkan tersebut hanya diperuntukkan untuk debitur dengan fasilitas pinjaman minimal Rp. 10 miliar. Pengelompokkan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi berbagai potensi masalah atas risiko sosial dan lingkungan.
In addition to adopting the Exclusion List, KEB Hana Bank also uses a questionnaire to categorize the client into certain categories. Currently, the questionnaire is only intended for debtors with a minimum loan facility of up to IDR 10 billion. This categorization is intended to identify various potential problems arising from social and environmental risks. Categorization performed in 2015 was limited to new facilities
Bank KEB Hana telah menerapkan Daftar Pengecualian yang tertuang pada Kebijakan Kredit Bank untuk aktivitas/industri/ bisnis yang tidak diperbolehkan diberikan pembiayaan. Setiap pengajuan pinjaman akan ditinjau oleh satuan kerja Credit Review sebagai bagian dari penilaian awal, termasuk penyaringan terhadap Daftar Pengecualian sebelum diserahkan kepada Komite Kredit untuk mendapatkan persetujuan. Jika bidang usaha calon debitur termasuk dalam Daftar Pengecualian, proposal kredit tersebut secara otomatis akan ditolak.
If the project is likely to generate social and environmental impacts, the risk and impact identification will affect the outcome and conclusion of the project plan. The identification process will involve the study or assessment made by a third party such as a government institution or other parties.
The client can identify individuals or groups which are directly and unproportionately affected by the impact because of their individual or group status have the risk potential to cause a loss. In individuals or groups which are identified as potentially risky or can cause a loss, the client will propose and implement specific steps thus loss impacts will not affect them in an unproportional manner, as well as not in a position of disadvantage in profit and opportunity sharing.
KEB Hana Bank has implemented an Exclusion List containing the Bank‘s Credit Policy for the activity/industry/business that are excluded from the Bank’s financing. Each loan application will be reviewed by the Credit Review Division as part of the preliminary assessment, including screening against the Exclusion List prior to submittion to the Credit Committee for approval. If the business area of the debtor’s candidate is included in the Exclusion List, the loan proposal will automatically be rejected.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Pengelompokkan yang dilakukan selama tahun 2015 hanya terbatas pada fasilitas baru dan/atau fasilitas tambahan atau yang mengalami perubahan. Untuk fasilitas-fasilitas yang statusnya masih berjalan dan/atau bersifat renewal tidak diikutsertakan kembali dalam kuesioner ditahun ini karena diasumsikan telah dilakukan pada saat fasilitas tersebut pertama kali dibuka.
and/or additional facility or undergoing amendments. For facilities with current and/or renewals status are not included in the current year questionnaire as it is assumed to have been conducted when the facility was first opened.
Selama tahun 2015, terdapat 340 (tiga ratus empat puluh) debitur yang dinilai, dimana hanya terdapat 10 (sepuluh) debitur yang dikategorikan memiliki ‘risiko tinggi’. Berikut ini tersaji jumlah eksposur debitur berdasarkan sektor industri IFC yang telah dikelompokkan dan diurutkan dari yang terbesar oleh satuan kerja Manajemen Risiko:
Throughout 2015, from 340 (three hundred and forty) assessed debtors, there were only 10 (ten) debtors which were categorized as ‘high risk’. Below is the total debtors exposure based on the IFC industry sectors classified by the Risk Management unit.
Pengungkapan Eksposur Berdasarkan Klasifikasi Sektor Industri IFC
Disclosure on Exposures Based on Clasification of Industry According to IFC
INDUSTRIAL SECTOR SEKTOR INDUSTRI
NO.
INDICATIVE OF PORTFOLIO IN AMOUNT
%
1
Konstruksi dan real estat Construction and real estate
4,436,472,369,330
21.05%
2
Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade
2,735,322,809,105
12.98%
3
Lainnya Others
1,926,335,271,054
9.14%
4
Keuangan dan asuransi Financial intermediation and insurances
1,530,108,760,159
7.26%
5
Tekstil Textiles
1,062,224,263,251
5.04%
6
Minyak, gas bumi, dan barang tambang Oil, gas and mining/
954,737,284,231
4.53%
7
Pakaian Jadi Apparel
925,231,054,696
4.39%
8
Kulit dan produk turunannya Tanning and leather goods
906,262,764,281
4.30%
9
Kertas bubur dan produk kertas lainnya Pulp and paper products
798,775,785,262
3.79%
10
Perhotelan, restoran serta layanan terkait Hotels, restaurants and related services
791,314,162,159
3.75%
11
Produk karet dan plastik Rubber and plastics products
731,332,974,897
3.47%
12
Pertanian dan Perburuan Agriculture
573,263,888,103
2.72%
13
Transportasi dan pergudangan Transportation and warehousing
569,048,712,456
2.70%
14
Makanan dan minuman Food and beverages
543,757,658,569
2.58%
15
Produk mineral non logam lainnya Other non-metallic mineral products
488,960,375,147
2.32%
16
Perangkat elektronik, peralatan, dan komponen Electrical equipment, appliances, and components
442,593,443,021
2.10%
17
Furnitur dan produk terkait Furniture and related products
425,732,740,430
2.02%
18
Bahan-Bahan Kimia Chemicals and chemical products
421,517,564,782
2.00%
185
186
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Pelaksanaan Standar Kinerja Pada Kelangsungan Sosial dan Lingkungan
INDICATIVE OF PORTFOLIO
INDUSTRIAL SECTOR SEKTOR INDUSTRI
NO.
IN AMOUNT
%
19
Manufaktur kendaraan bermotor, gandengan dan semi gandengan Manufacture of motor vehicles, trailers and semi-trailers
320,353,349,234
1.52%
20
Permesinan dan peralatan industri lainnya Machinery and equipment
179,144,965,032
0.85%
21
Manufaktur produk logam dasar Manufacture of basic metals
96,926,423,996
0.46%
22
Telekomunikasi Post and telecommunications
80,182,965,478
0.38%
23
Percetakan, penerbitan dan reproduksi media rekaman Publishing, printing and reproduction of recorded media
51,508,161,025
0.24%
24
Alat angkutan selain kendaraan roda empat Manufacture of other transport equipment
38,260,748,097
0.18%
25
Perikanan serta aktivitas terkait lainnya Fishery, aquaculture, and service activities incidental to fishery
35,349,032,953
0.17%
26
Listrik, gas dan air Electricity, gas and water supply
6,322,763,472
0.03%
27
Kehutanan Forestry
2,107,587,824
0.01%
28
Daur ulang Recycling
2,107,587,824
0.01%
29
Akuntansi, persediaan kantor dan peralatan komputer Office, accounting and computing machinery
-
0.00%
30
Public administration and defence; compulsory social security Administrasi publik dan pertahanan; kewajiban dana kesejahteraan
-
0.00%
31
Manufaktur produk-produk tembakau Manufacture of tobacco products
-
0.00%
Berdasarkan kategori risiko, tabel di bawah menunjukkan jumlah debitur untuk masing-masing kategori:
Based on risk category, the table below show total debtors for each risk category:
Jumlah Debitur Berdasarkan Kategori Risiko Lingkungan dan Sosial Tahun 2015
Total Debtors Based on Social and Environmental Risk 2015
KATEGORI RISIKO RISK CATEGORY
NO.
JUMLAH DEBITUR NUMBER OF DEBTORS
1
Risiko rendah/ Low Risk
203
2
Risiko sedang/ Moderate Risk
127
3
Risiko Tinggi/ High Risk
10
TOTAL
340
Sebagian besar debitur yang masuk dalam klasifikasi ‘risiko rendah’ dan ‘risiko tinggi’ sudah melalui environmental screening secara berkala dan telah dievaluasi oleh otoritas setempat untuk memastikan bahwa aktivitas bisnis yang dijalankan tidak membahayakan area sekitar daerah operasional. Bank KEB Hana juga secara berkala meminta debitur-debitur tersebut, termasuk debitur dengan klasifikasi ‘risiko tinggi’ untuk menyerahkan dokumen perizinan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan sebagai bukti dokumentasi.
Most debtors that are classified as ‘low risk’ and ‘high risk’ have passed periodic environmental screening and have been evaluated by the local authorities to ensure that their business activities will not harm the surrounding operational area. Periodically, KEB Hana Bank also request to the debtors, including the debitor classified as ‘high risk’, to submit the licensing permits in relation to environmental management as documentary evidence.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
THE IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE STANDARDS ON SOCIAL AND ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
Melalui komitmen-komitmen usaha tersebut, Bank KEB Hana mewujudkan visinya untuk terus berada dalam koridor strategi perusahaan demi mencapai tujuan dasar bisnis perusahaan. Melalui pengembangan yang sistematis dan kompleks, Bank KEB Hana berharap untuk dapat turut berkontribusi meningkatkankualitas lingkungan hidup seraya menjalin hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan.
Through these business commitments, KEB Hana Bank realizes its vision to continually be in the corridors of its corporate strategy in order to achieve the basic objectives of the Bank’s business. Through systematic and complex development, KEB Hana Bank hopes to be able to contribute in improving the quality of the environment while establishing a harmonious relationship with all stakeholders.
187
188
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Profil Perusahaan
Bank KEB Hana berkomitmen untuk turut mendukung pemberdayaan masyarakat dan lingkungan dengan programprogram bermanfaat dan berkesinambungan. KEB Hana Bank is committed to support the empowerment of society and environment through beneficial and sustainable programs.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
195 Program Pendidikan & Bakti Sosial Education & Social Services Programs 193 Tanggung Jawab terhadap Konsumen Responsibility towards Customers
189
190
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Program Pendidikan & Bakti Sosial Education & Social Services Programs
Pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa di masa depan, dan dasar pendidikan yang kuat sangat berperan dalam memajukan sendi kehidupan yang lainnya. Bangsa-bangsa maju di dunia ditopang oleh SDM berkualitas, yang memiliki keunggulan di banyak bidang, termasuk d bidang ekonomi. Karena itulah, SDM yang berkualitas merupakan unsur penting dalam membangun ekonomi bangsa yang berdaya tahan tinggi.
Education is a key factor in determining how the nation progresses in the future, and good basic education contributes to the advancement of other areas. Many developed countries have quality human resources that excel in many areas, including economy. Quality human capital, therefore, has become a vital element in building a country’s economic resiliency.
Atas dasar tersebut, Bank KEB Hana, melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), memiliki komitmen untuk turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas dunia pendidikan di Indonesia. Melanjutkan program kegiatan CSR sebelumnya, pada tahun 2015, Bank KEB Hana masih tetap fokus dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat.
With this in mind, KEB Hana Bank through its CSR programs is committed to participating in the development of quality education in Indonesia. Continuing the CSR programs held in the previous years, the Bank in 2015 held various activities aimed at helping local communities improve their quality of education and knowledge.
Di samping bidang pendidikan, secara konsisten dan berkesinambungan Bank KEB Hana juga telah menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat di lingkungan dimana Bank KEB Hana beroperasi, yaitu dengan merumuskan dan menjalankan program dan kegiatan yang memberi nilai tambah dan pengaruh positif bagi masyarakat.
Besides education, KEB Hana Bank has consistently and continuously shown concerns for community welfare, especially the welfare of people living around the Bank’s areas of operations. This is done by executing programs and conducting activities that add values to and have positive impact on the surrounding communities.
Program Beasiswa
Scholarship Program
Selain itu, Bank KEB Hana juga memberikan bantuan beasiswa kepada empat mahasiswa berprestasi hasil binaan Yayasan
In addition, the Bank granted scholarship to four outstanding students through Pelangi Foundation, a Korean foundation
Pada tahun 2015, Bank KEB Hana memberikan beasiswa kepada 70 mahasiswa berprestasi dari enam universitas terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia (UI), Insitut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Nasional (UNAS), Universitas Atmajaya, dan Universitas Padjadjaran (Unpad), dengan total donasi sebesar USD 35.000 atau setara dengan Rp 455.000.000 (kurs: Rp 13.000 per USD). Program ini merupakan kerjasama antara Bank KEB Han dengan Hana Nanum Foundation, Korea.
In 2015, KEB Hana Bank granted scholarship to 70 outstanding students from six leading universities in Indonesia, namely University of Indonesia (UI), Bogor Institute of Agriculture (IPB), Jakarta State University (UNJ), National University (UNAS), Atmajaya University, and Padjadjaran University (Unpad). The total amount donated for this scholarship program was USD 35,000 or equivalent to Rp 455,000,000. This is a joint program between KEB Hana Bank and Hana Nanum Foundation, Korea.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate Social Responsibility
Pelangi, sebuah yayasan yang bergerak di bidang pendidikan untuk pemberdayaan dan peningkatan kualitas anak-anak, khususnya untuk anak-anak Indo-Korea yang terlantar.
which focuses on education to empower and improve the quality of children, particularly abandoned Indo-Korean children.
Dukungan kepada Dunia Pendidikan
Support to The World of Education
Pada tahun 2015 Bank KEB Hana berpartisipasi dalam pendirian K-Eduplex, sebuah kompleks edukasi yang menyelenggarakan pendidikan dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. K-Eduplex dikelola oleh Yayasan Durrano Indonesia, sebuah yayasan dari Korea Selatan yang fokus kepada peningkatan pendidikan anak-anak tidak mampu. Berlokasi di kawasan perindustrian Delta Mas, Bekasi, K-Eduplex ini diperuntukan bagi anak-anak pra-sejahtera. Dalam program ini, Bank KEB Hana memberikan bantuan berupa dua unit kendaraan operasional dan akan diberikan dalam periode tiga tahun. Total nilai nilai donasi ini adalah Rp 417.600.000.
Mendekatkan Sejahtera
Diri
kepada
Pelajar
Pra-
Di tahun 2015, Bank KEB Hana, bekerja sama dengan Hana Financial Group, menggelar sebuah kegiatan bertajuk “Hana Happy Box Day”. Dalam kegiatan ini, Bank KEB Hana memberikan bantuan kepada pihak pengelola SDN 04 Cipicung, Cileungsi, Jawa Barat, dalam bentuk perbaikan ruang kelas, ruangan belajar lainnya, pemberian beberapa unit komputer, dan alat tulis di dalam kemasan yang menarik. Kegiatan ini merupakan salah satu program dari Hana Financial Group untuk turut memberikan kontribusi positif kepada lingkungan dimana anak usahanya berada.
Memajukan UKM
Sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk memajukan usaha kecil dan menengah di Indonesia, Bank KEB Hana turut aktif dalam Program OVOP (One Village One Product). Ini adalah sebuah program besutan Kementerian UKM di bidang pemberdayaan desa tertinggal. Obyektif dari program ini adalah tiap desa dapat menghasilkan dan mengembangkan satu komoditi khas dari daerah masingmasing yang pada gilirannya turut meningkatkan kesejahteraan warga masyarakatnya. Aktivitas ini merupakan hasil kerjasama antara Bank KEB Hana, KOTRA, dan Kementerian UKM.
Throughout 2015, KEB Hana Bank took part in the development of K-Eduplex, an education complex which provides education from primary to college level. The complex is managed by Durrano Indonesia Foundation, a Korean foundation focusing on providing education to underprivileged children. Located in Delta Mas industrial estate, Bekasi, K-Eduplex was set up to accommodate less fortunate children. In this program, KEB Hana Bank is committed to donating two units of operational vehicles delivered in a three-year period, with the total value of Rp 417,600,000.
Engaging The Less Fortunate Students
KEB Hana Bank in 2015 collaborated with Hana Financial Group to organize an activity themed “Hana Happy Box Day.” In the activity, the Bank helped State Primary School 04 Cipicung, Cileungsi, West Java, renovate the classrooms and other schoolrooms. KEB Hana Bank and Hana Financial Group also donated several units of computer and stationeries in attractive packaging. This activity is one of Hana Financial Group’s programs that give positive contribution to the society around the Bank’s area of operation.
Developing Small Medium Enterprises
To support the government program to develop Small & Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia, KEB Hana Bank actively took part in OVOP (One Village One Product) Program. OVOP is a Ministry of SME program that empowers underdeveloped villages. The objective of the program is to assist each village to develop a specific commodity from its area, which in turn will help improve the welfare of that particular village community. This activity is a collaboration between KEB Hana Bank, KOTRA, and the Ministry of Small and Medium Enterprises.
191
192
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pada tanggal 11 November 2015, Bank KEB Hana menandatangani perjanjian keikutsertaan dalam Program OVOP, sebagai bentuk dukungan Bank kepada pengembangan lembaga usaha kecil dan menengah. Dalam lingkup program ini, Bank KEB Hana berkomitmen membantu Koperasi Sumber Mertha Buana yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali, untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan mendampingi koperasi ini untuk menjadi lebih mandiri di kemudian hari.
On November 11, 2015, KEB Hana Bank signed an agreement to participate in OVOP program as a form of support to the development of small and medium enterprises. The Bank is committed to assist Sumber Mertha Buana Cooperative, which is located in Badung regency, Bali, improving the welfare of its members and assisting the cooperative to become more selfreliant in the future.
Bantuan yang diberikan Bank KEB Hana adalah donasi sebesar Rp 97.000.000 dalam bentuk mesin grinder, desain packaging & desain logo, dan pelatihan mengenai bagaimana memroduksi kopi yang berkualitas dan bagaimana menjual kopi yang lebih efektif.
The Bank also provided donation with the value of Rp 97,000,000 in the form of a grinder machine, packaging and logo design, as well as a training program on how to produce quality coffee and how to effectively market and sell the coffee.
Mendekatkan Diri pada Masyarakat
Engaging The Community
Bekerja sama dengan Yayasan Happy Center, melalui program “Lunch Box activity”, tenaga kerja asing Bank KEB Hana beserta keluarga, membagikan makan siang kepada masyarakat prasejahtera di beberapa daerah di wilayah Jakarta. Pada tahun 2015, Bank KEB Hana melaksanakan program ini sebanyak tiga kali, dengan mendistribusikan donasi ke wilayah Kelapa Gading, Muara Karang dan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
In cooperation with Happy Center Foundation, the Bank held “Lunch Box Activity” event. This activity saw the Bank’s expatriates and their families distribute lunches to underprivileged communities in some areas in Greater Jakarta. The Bank held the program three times throughout 2015, distributing the donation in Kelapa Gading, Muara Karang and Tanjung Priuk, all in North Jakarta.
Berbagi Kebahagiaan Menyambut Idul Fitri
Sharing Happiness in Welcoming Idul Fitri
Bank KEB Hana senantiasa memperlihatkan kepedulian dan keinginan untuk berbagi, khususnya dengan masyarakat berpenghasilan rendah.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H, pada tanggal 13 Juli 2015, Bank KEB Hana membagikan bingkisan keperluan dasar Lebaran kepada 300 karyawan Gedung Wisma Mulia. Kegiatan yang merupakan kegiatan tahunan Bank KEB Hana ini adalah wujud terima kasih Bank atas layanan yang telah diberikan karyawan Wisma Mulia, terutama para petugas housekeeping dan security.
KEB Hana Bank always shows concerns for and willingness to share, particularly, with low-income community.
In welcoming Idul Fitri 1436 H, KEB Hana Bank distributed basic necessities packages to 300 employees of Wisma Mulia building on July 13, 2015. This annual activity is an expression of gratitude from the Bank for the services rendered by the employees of Wisma Mulia, particularly the housekeeping and security staff.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate Social Responsibility
Masih dalam rangka menyambut Idul Fitri, pada tanggal 14 Juli 2015, Bank KEB Hana menyelenggarakan acara buka puasa bersama anak-anak yatim dari Yayasan Al Huda, Mampang, Jakarta Selatan. Dalam acara tersebut Bank KEB Hana memberikan donasi berupa paket kebutuhan pokok Lebaran kepada lebih kurang 64 anak yatim di sekitar Yayasan.
Still as part of welcoming Idul Fitri 1436 H, n 14 July 2015, the Bank held a break-the-fast event with orphans from Al Huda Foundation, South Jakarta. At this event, the Bank distributed basic necessities packages to about 64 orphans.
Bantuan kepada yang membutuhkan
Aiding The Underprivileged
Pada tanggal 24 Februari 2015, Bank KEB Hana membantu pemenuhan kebutuhan pokok dari 500 KK korban banjir di wilayah Cakung yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dalam kegiatan ini disisipkan pula program edukasi perbankan dan edukasi mengenai kemudahan dan pentingnya menggunakan ATM.
On February 24, 2015, the Bank donated basic necessities packages to 500 families in Cakung area, East Jakarta. The families were flood victims who had not yet received any assistance from the local government. During this social activity, the Bank also incorporated an education program about banking and the ease and importance of using ATM.
Pada tanggal 14 Juni 2015 Bank KEB Hana mendistribusikan bantuan kepada korban kebakaran Pasar Johar, Semarang. Untuk kegiatan ini, Bank KEB Hana bekerjasama dengan OJK Semarang dan beberapa Bank di Kota Semarang.
The Bank also distributed aids to fire victims in Pasar Johar, Semarang, Central Java, on June 14, 2015.This social event was a joint activity between KEB Hana Bank, Financial Services Authority (OJK) Semarang and a few other banks in the city.
Program CSR Bank KEB Hana telah memperlihatkan kepekaan atas apa yang terjadi di dalam masyarakat, khususnya di lingkungan sekitar.
KEB Hana Bank’s CSR programs have showed the Bank’s awareness of what is happening in the community, especially to the people living around the Bank’s offices.
Tanggung Jawab terhadap Konsumen Responsibility towards Customers Keberlanjutan usaha Bank KEB Hana tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan Bank dalam menjamin kualitas dan keamanan layanan yang diberikan. Dalam proses operasionalnya, Bank KEB Hana selalu memberikan produk perbankan yang terpercaya sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Untuk memaksimalkan seluruh upaya tersebut, Bank KEB Hana juga senantiasa memastikan bahwa kebutuhan nasabah telah terpenuhi dan tepat sasaran.
Business sustainability of KEB Hana Bank cannot be separated from the success of the Bank in ensuring the quality and safety of provided services. In the operational process, KEB Hana Bank always provides reliable banking products in accordance with prevailing rules and regulations. To maximize all of these efforts, KEB Hana Bank always ensures that all customer needs are fulfilled and on target.
Bank KEB Hana membuka lebar kesempatan bagi nasabah untuk memberikan opini, saran serta kritik yang membangun terhadap kinerja serta produk dan pelayanan Bank secara keseluruhan. Layanan ini dapat diakses dengan mudah melalui:
KEB Hana Bank opens wide opportunities for customers to give their opinions, suggestions and constructive criticism about the entire Bank’s performance, products, and services. This service can be easily accessed through:
Bank KEB Hana selalu berharap bahwa seluruh tanggung jawab yang diaktualisasikan Bank akan memberikan manfaat jangka panjang bagi segenap manajemen dan karyawan Bank KEB Hana, masyarakat, serta generasi mendatang.
KEB Hana Bank always hopes that whole actualized responsibility of the Bank will provide long-term benefits for management and employees of KEB Hana Bank, society, and future generations.
193
194
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Data Perusahaan Corporate Data
196 Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners 199 Profil Direksi Profile of Board of Directors 203 Profil Pejabat Eksekutif Profile of Executive Officers 204 Alamat Cabang Branches Addresses
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia
Corporate Social Responsibility
Didukung oleh manajemen dan karyawan yang kompeten dan berdedikasi, Bank KEB Hana siap menempati jajaran terdepan industri perbankan nasional dan internasional. Supported by competent and dedicated management and staffs, KEB Hana Bank is ready to be in the forefront of the national and international banking industry.
195
196
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Ko Yung Ryul
Komisaris Utama President Commissioner
Warga negara Korea, Bapak Ko Yung Ryul lulus dari Texas A&M University di bidang Business Administration dengan gelar Bachelor of Business Administration (BBA). Beliau bergabung dengan Hana Bank, Korea pada tahun tahun 1994 dan berperan sangat penting dalam perkembangan Hana Bank dan Hana Financial Group Korea. Bapak Ko Yung Ryul menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Hana dari tahun 2013 hingga 2014 dan dipercaya menduduki jabatan Komisaris Utama Bank KEB Hana sejak 20 Februari 2014 hingga saat ini. A Korean citizen, Ko Yung Ryul graduated from Texas A&M University majoring in Business Administration and earned Bachelor of Business Administration (BAA). He joined Hana Bank, Korea in 1994 and played an important role in the development of Hana Bank and Hana Financial Group, Korea. He served as President Commissioner of Hana Bank from 2013 until 2014, and has worked as President Commissioner of KEB Hana Bank from February 20, 2014 until present.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Corporate DATA
Warga Negara Indonesia, Bapak Eka Noor Asmara lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Akuntansi dan meraih gelar Master of Business Administration dari Cleveland State University, Ohio, Amerika Serikat. Beliau telah menjalani karier di dunia perbankan sejak tahun 2005 sebagai profesional di bidang Akuntansi. Bapak Eka Noor Asmara ditunjuk sebagai Komisaris Independen Bank Hana pada tahun 2009, dan telah menjadi Komisaris Independen Bank KEB Hana sejak 20 Februari 2014 hingga saat ini. An Indonesian Citizen, Eka Noor Asmara graduated from Gadjah Mada University majoring in Accounting and earned Master of Business Administration degree from Cleveland State University, Ohio, US. His career in banking industry began in 2005 as a professional in Accounting. He was appointed as Independent Commissioner of Hana Bank in 2009, and he has been Independent Commissioner of KEB Hana Bank from February 20, 2014 until present.
Eka Noor Asmara
Komisaris Independen Independent Commissioner
Warga Negara Indonesia, Bapak Nasser Atorf lulus dari Universitas Airlangga dan meraih gelar Sarjana Ekonomi. Beliau kemudian meraih gelar Master of Science di bidang Ekonomi dari University of Illinois, Urbana Champaign, Amerika Serikat. Beliau adalah seorang purnakaryawan Bank Indonesia dan pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Studi Sektor Riil & Keuangan Pem. Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter (2002 2004), Deputi Direktur Direktorat Pengawasan Bank 1 dan Pengawasan Bank 2 (2004-2009), Deputi Kepala KPW IV Jawa Timur (2009-2010), dan Kepala KPW IX Sumut & Aceh (2010-2012). Bapak Nasser Atorf menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Hana dari tahun 2013 hingga 2014 dan diangkat sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana pada tanggal 20 Februari 2014.
Nasser Atorf
Komisaris Independen Independent Commissioner
An Indonesian Citizen, Nasser Atorf graduated from Airlangga University and earned Master of Science in Economy from University of Illinois, Urbana Champaign, US. He was a retiree from Bank Indonesia and served as Deputy Head of Real Sector Study & Finance, Statistics Economic & Monetary Directorate (2002-2004), Deputy Director of Banking Supervision 1 Directorate and Banking Supervision 2 (2004-2009), Deputy Head of Regional Office IV East Java (2009-2010), and Head of Regional Office IX North Sumatera & Aceh (2010-2012). Nasser Atorf actively served as Independent Commissioner of Hana Bank from 2013 to 2014 and was appointed Independent Commissioner of KEB Hana Bank on February 20, 2014.
197
198
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Warga Negara Indonesia, Ibu Betty J. Parinussa menyelesaikan pendidikan di Universitas Krisna Dwipayana di bidang Ekonomi. Beliau juga menempuh pendidikan di STIE IPWI dan mendapatkan gelar Magister Manajemen di bidang Manajemen Keuangan. Sepanjang karirnya bersama Bank Indonesia yang dimulai pada tahun 1986, Ibu Betty J. Parinussa telah memegang beberapa posisi penting, di antaranya, Senior Bank Supervisor untuk Direktorat Bank Supervisi-1 (2000-2005), dan Executive Researcher/Kepala Focus Group Regulasi Perbankan-2 di Direktorat Penelitian dan Peraturan Perbankan (2005-2009). Selama bergabung bersama Bank Indonesia, beliau turut mengikui “Pacific Rim Bankers Program”/Executive Programs di School of Business, Washington University, di Seattle, Amerika Serikat. Pada bulan Oktober 2010 - Juni 2013, Beliau diangkat sebagai Direktur Manajemen Risiko Bank KEB Indonesia. Pada Juli 2013, Beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Hana. Februari 2014 – Juni 2015 sebagai Direktur Kepatuhan Bank KEB Hana. Sejak 12 Juni 2015 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris Independen Bank KEB Hana.
Betty J. Parinussa Komisaris Independen Independent Commissioner
An Indonesian citizen, Betty J. Parinussa graduated from Krisna Dwipayana University and earned Bachelor Degree of Economic. She also studied at STIE IPWI and earned Magister Management degree, majoring in Financial Management. Throughout her career in Bank Indonesia since 1986, she held several important positions, among others, Senior Bank Supervisor of Bank Supervision-1 Directorate (2000-2005), Executive Researcher/the Head of Focus Group Banking Regulation-2, at the Directorate of Banking Research and Regulation (2005-2009). In her position at the Central Bank, she had attended “Pacific Rim Bankers Program”/ “Executive Programs” at the School of Business, Washington University, in Seattle, US. From October 2010 to June 2013, she was appointed as the Director of Risk Management at KEB Indonesia. In July 2013, she was appointed as the Director of Compliance at KEB Hana Bank. From June 12, 2015 until present, she has served as Independent Commissioner of KEB Hana Bank.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Corporate Profile DATA
Profil Direksi Profile of Board of Directors
Efdinal Alamsyah Direktur Kepatuhan Compliance Director
Lee Hwa Soo Direktur Keuangan Finance Director
Lee Jae Hak
Direktur Utama President Director
Sugiarto Kurniawan Chandra Direktur Kredit Credit Director
Liem Konstantinus Direktur Bisnis Business Director
199
200
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Lee Jae Hak
Direktur Utama President Director
Warga negara Korea, Bapak Lee Jae Hak menyelesaikan pendidikan di Universitas Yonsei dan meraih gelar Sarjana Administrasi Publik. Sepanjang karirnya, beliau telah menjabat beberapa posisi penting seperti General Manager KEB SOC & Team (20042009), dan Kepala Divisi Investment Banking (2009-2012). Beliau kemudian meraih promosi dan menjabat sebagai Kepala Departemen Global Markets & Treasury (2012), Kepala Departemen Investment Banking (2012-2013), dan Kepala International Banking Group (2014). Bapak Lee Jae Hak menjabat sebagai Direktur Utama Bank KEB Hana sejak 14 Juli 2014. A Korean Citizen, Lee Jae Hak graduated from Yonsei University and earned Bachelor Degree in Public Administration. Throughout his career, he had held several important positions, including, General Manager of KEB SOC & Team (2004-2009), and Division Head of Investment Banking (2009-2012). He was then promoted and served as Department Head of Global Markets & Treasury (2012), Department Head of Investment Banking (2012-2013), and Head of International Banking Group (2014). Lee Jae Hak has served as President Director of KEB Hana Bank since July 14, 2014.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Corporate DATA
Warga Negara Korea, Lee Hwa Soo lulus dari Seoul National University dengan gelar Bachelor of Economic. Beliau meneruskan pendidikannya dan mendapatkan gelar Master Business Administration dari University of Michigan, Amerika Serikat. Mengawali karirnya di Korea Investment & Finance Corporation pada tahun 1991, Bapak Lee Hwa Soo kemudian bergabung dengan Hana Bank, Korea hingga tahun 2012 ketika KIFC bertransformasi menjadi Hana Bank. Beliau dipercaya sebagai Direktur Bank Hana pada 2012-2014 dan Direktur Bank KEB Hana pada 20 Februari 2014 hingga saat ini. A Korean citizen, Lee Hwa Soo graduated from Seoul National University and earned Bachelor Degree in Economic and Master of Business Administration from University of Michigan, US. Starting his career at Korea Investment Finance Corporation in 1991, he then joined Hana Bank, Korea until 2012 when KIFC transformed into Hana Bank. He was trusted to hold the position of Director at Hana Bank during 20122014, and Director of KEB Hana Bank from February 20, 2014 until present.
Lee Hwa Soo Direktur Keuangan Finance Director
Warga Negara Indonesia, Bapak Liem Konstatinus lulus dari Universitas Pattimura dan meraih gelar Sarjana Ekonomi. Beliau juga lulus dari Universitas Pelita Harapan dengan gelar Magister Manajemen. Bapak Liem Konstatinus memulai karirnya di dunia perbankan saat bergabung dengan Bank Lippo (1989-2006) sebelum kemudian bergabung dengan Bank Mega sebagai Regional Manager (2006-2008) dan sebagai Kepala Commercial Banking (November 2008-April 2009) di Bank Hana. Beliau menjabat sebagai Direktur Bank Hana mulai bulan Mei 2009 hingga Februari 2014, dan telah menjabat sebagai Direktur Bisnis
Liem Konstantinus Direktur Bisnis Business Director
Indonesian Citizen, Liem Konstatinus graduated from Pattimura University and earned Bachelor Degree in Economics. He then graduated from Pelita Harapan University majoring in Master of Management. Liem Konstatinus started his career in banking by joining Lippo Bank (1989-2006) before he then joined Bank Mega as Regional Manager (2006-2008) and Head of Commercial Banking (November 2008-April 2009) at Hana Bank. He worked as Director of Hana Bank from May 2009 until February 2014, and has been Business Director of KEB Hana Bank since February 20, 2014 until present.
201
202
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Warga Negara Indonesia, Bapak Sugiarto Kurniawan Chandra lulus dari Institut Pertanian Bogor jurusan Perairan dan Perikanan dan meraih gelar Sarjana Ilmu Perikanan. Beliau berkarir di dunia perbankan sejak tahun 1992 yaitu di Bank Bintang Manunggal (1992-2001), di Bank Liman International sebagai Wakil Direktur Utama (2002-2006) dan kemudian menjabat sebagai Direktur Utama di Bank Bintang Manunggal (2006-2008). Beliau bekerja sebagai Direktur di Bank Hana dari tahun 2008 hingga 2014 dan sebagai Direktur Kredit Bank KEB Hana sejak 20 Februari 2014 hingga saat ini. An Indonesian citizen, Sugiarto Kurniawan Chandra gaduated from Bogor Institute of Agricultural majoring in Waters and Fisheries and earned bachelor’s degree in Fisheries Science. He has had a career in banking industry since 1992 starting with Bank Bintang Manunggal (1992-2001), then with Bank Liman International as Deputy President Director (2002-2006). He was appointed President Director of Bank Bintang Manunggal in 2006 and held the position until 2008. He worked as Director of Hana Bank from 2008 until 2014, and as Credit Director of KEB Hana Bank from February 20, 2014 until present.
Sugiarto Kurniawan Chandra Direktur Kredit Credit Director
Warga Negara Indonesia, Bapak Efdinal Alamsyah meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung, dan gelar Magister Manajemen dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta. Beliau memulai karir di dunia perbankan sejak tahun 1990 bersama The Bank of Tokyo, Ltd. sampai dengan tahun 1994. Pada bulan April 1994 beliau bergabung dengan Korea Exchange Bank Danamon sampai dengan tahun 2003. Selanjutnya pada bulan Mei 2003 beliau bergabung dengan Bank BNP Paribas Indonesia sampai dengan tahun 2006. Di Agustus 2006, beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan SDM Bank KEB Indonesia, dan sebagai Direktur Kepatuhan dan SDM Bank KEB Hana sejak 20 Februari 2014 hingga saat ini.
Efdinal Alamsyah Direktur Kepatuhan Compliance Director
An Indonesian citizen, Efdinal Alamsyah earned Bachelor of Law from Faculty of Law, Padjadjaran University, Bandung, and Magister Management Degree from Atma Jaya Catholic University, Jakarta. He started his banking career in The Bank of Tokyo, Ltd. from 1990 to 1994. On April 1994, he joined Korean Exchange Bank Danamon until 2003. In May, 2003, he joined Bank BNP Paribas Indonesia until 2006. And in August 2006, he was appointed as Compliance and Human Resources Director in KEB Indonesia Bank, and as Compliance and Human Resources Director of KEB Hana Bank in February 20, 2014.
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Corporate DATA
Profil Pejabat Eksekutif Profile of Executive Officers
NAMA PEJABAT EKSEKUTIF NAME OF EXECUTIVE OFFICERS
JABATAN POSITION
TANGGAL EFEKTIF EFFECTIVE DATE
WARGA NEGARA NATIONALITY
Yuliana Wiryadinata
Kepala SKAI/Head of SKAI
19-Feb-14
Indonesia
Kwon Se Hwan
Kepala Divisi Marketing Planning/Division Head Marketing Planning
12-Aug-15
Korea
Embun Larasati
SME Business Division Head 1/SME Business Division Head 1
10-Aug-15
Indonesia
Hendri Setiawan
Kepala Divisi Network and Distribution & PJS Kepala Cabang Utama Cilegon/Division Head, Network and Distribution & Acting Head, Main Branch Cilegon
10-Aug-15
Indonesia
Andy Wiraguna Wibowo
Kepala Cabang Utama Wisma Mulia/Head of Main Branch Wisma Mulia
28-Apr-14
Indonesia
Parlindungan Limbong
Kepala Cabang Utama Surabaya Darmo/Head of Main Branch Surabaya Darmo
16-Sep-13
Indonesia
Novianti Susanto
Kepala Cabang Utama Bogor Pajajaran/Head of Main Branch Bogor Pajajaran
23-Feb-15
Indonesia
Lukman Deddy Sutanto
Kepala Cabang Utama Semarang/Head of Main Branch Semarang
1-Oct-15
Indonesia
Yim Chang Hyuck
Kepala Private Banking/Head Private Banking
1-Aug-13
Korea
Gatot Cahyo Pranoto
Kepala Divisi Internasional Banking/Division Head International Banking
19-Feb-14
Indonesia
Sumia
Kepala Divisi Operasional/Division Head Operation
1-Sep-14
Indonesia
Lo Francis
Kepala Divisi Financial Planning/Division Head Financial Planning
28-Jun-10
Indonesia
Yoon Hyun Sic
Kepala Divisi Teknologi Informasi/Division Head Information Technology
13-Jul-12
Korea
Irwan
Kepala Divisi Legal/Division Head Legal
28-Jun-10
Indonesia
Marco Wirjadi
Kepala Divisi SDM/Division Head Human Resources
1-Mar-13
Indonesia
Eddy Riyanto
Kepala Divisi Branch Expansion/Division Head Branch Expansion
16-Feb-15
Indonesia
Choi Seung Woong
Kepala Divisi Global Marketing 3/Division Head Global Marketing 3
26-Apr-12
Korea
Na Yong Hyun
Kepala Divisi Retail B2B/Division Head Retail B2B
10-Aug-15
Korea
Park Yong Jin
Kepala Divisi Global Marketing 2/Division Head Global Marketing 2
13-Aug-15
Korea
Jung Hee Sang
Kepala Divisi Corporate Planning/Division Head Corporate Planning
12-Aug-15
Korea
Lee Joon Kyu
Kepala Divisi Treasury/Division Head Treasury
22-Mar-12
Korea
Dalmasius Jati Pangarsa
Kepala Cabang Utama Subang/Head of Main Branch Subang
7-Aug-14
Indonesia
Susanty
Kepala Cabang Utama Medan/Head of Main Branch Medan
6-Jan-15
Indonesia
Agus Muliadi Kalim
Kepala Cabang Utama Lampung/Head of Main Branch Lampung
6-Jan-15
Indonesia
David Gosal
Kepala Cabang Utama Makassar/Head of Main Branch Makassar
3-Mar-15
Indonesia
Daesy Budianto
Kepala Divisi Commercial Banking/Division Head Commercial Banking
20-Apr-15
Indonesia
Vitriawati
Kepala Divisi Learning & Development/Division Head Learning & Development
1-Apr-15
Indonesia
Kwak Heui Jin
Kepala Divisi Global Marketing 1/Division Head Global Marketing 1
7-May-15
Korea
Na Dong Kun
Kepala Divisi Global Marketing 5/Division Head Global Marketing 5
15-May-15
Korea
Choi Jin Youl
Kepala Divisi IT 2/Division Head IT 2
18-May-15
Korea
Benny
SME Business 2 Division Head
1-Jul-15
Indonesia
Ronny Y
Kepala Divisi Business Strategic & Enablement/Division Head Business Strategic & Enablement
1-Oct-15
Indonesia
Frederick Wolfe
Kepala SKMR/Head of SKMR
11-Nov-15
Indonesia
Gempur E Widansyah
Kepala Divisi Funding & Wealth Management Business/Division Head Funding & Wealth Management Business
2-Nov-15
Indonesia
Stanley Handoko Soetikno
Kepala Cabang Utama Bandung Sudirman/Head of Main Branch Bandung Sudirman
3-Dec-15
Indonesia
Jung Soon Young
Kepala Divisi Global Marketing 4/Division Head Global Marketing 4
23-Dec-15
Korea
203
204
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
Alamat Cabang Branches Addresses
Kantor Pusat Head Office
Gedung Wisma Mulia Lt. 52 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta Selatan P : (021) 5220222, 5220223 F : (021) 5220133 KANTOR CABANG (KC), KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP), KANTOR KAS (KK) BRANCH OFFICE (KC), SUB BRANCH OFFICE (KCP), CASH OFFICE (KK)
KC Wisma Mulia Gedung Wisma Mulia Lt. 52 Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta Selatan P : (021) 5220222, 5220223 F : (021) 5220133
KCP Muara Karang Jl. Muara Karang Raya No.63 Blok A.8 Kav. No.15 Muara Karang Jakarta Utara P : (021) 6603178 F : (021) 6679939
KCP Pasar Pagi Jl. Pasar Pagi No 24 Jakarta Barat 11230 P : (021) 2600313, 2600455 F : (021) 2600335
KCP Kelapa Gading Boulevard Jl. Boulevard Raya Blok LB1 No.11 Kelapa Gading - Jakarta Utara P : (021) 45877009 F : (021) 4531930
KCP Tanah Abang Bukit Komp. Tanah Abang Bukit Blok A No. 23 Jakarta Pusat P : (021) 3447913, 3447919 F : (021) 3916410
KCP Pondok Indah Ruko Pondok indah Plaza 2 Blok BA Kav. II No. 24 Jakarta Selatan P : (021) 7667342 F : (021) 7694605
KCP Harco Mangga Dua Ruko Harco Agung Sedayu Jl. Mangga Dua Raya Blok E No.27 Mangga Dua - Jakarta Pusat P : (021) 62201265 F : (021) 62201266
KCP Danau Sunter Jl. Danau sunter Utara, Kompleks Perumahan Sunter Garden Blok D1 Kav. 12-13 No. 8-9, Kel. Sunter Agung, Kec. Tanjung Priok Jakarta Utara P : (021) 65304281, 65304189 F : (021) 29461158
KCP Lippo Cikarang Thamrin Square Kav. A2-B11 Lippo Cikarang - Jawa Barat P : (021) 89905610, 89905611, 89905612 F : (021) 8973184
KCP Bekasi Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani Komplek Sentraniaga Kalimalang A.7 No, 3 Bekasi P : (021) 88962272 F : (021) 88952375
KCP Karawaci Pinangsia Ruko Pinangsia Blok A No.3 Karawaci Office Park, Tangerang Banten P : (021) 55770357, 55730032 F : (021) 55730031
KCP Puri Indah Ruko Puri Niaga III, Jl. Puri Kencana Blok M 8.3 R Kembangan, Jakarta Barat P : (021) 58358633 F : (021) 58358634
KCP Wolter Monginsidi Jl. Wolter Monginsidi No 88C Blok Q/IV Kebayoran, Jakarta Selatan P : (021) 7220151 F : (021) 7234332 KCP ITC Bumi Serpong Damai ITC BSD Ruko No. 29 Jl. Pahlawan Seribu Serpong - Tangerang P : (021) 5387590, 5387553, 5387570 F : (021) 5387580 KCP Sawah Besar Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 71A Sawah Besar - Jakarta Pusat P : (021) 6264255 F : (021) 6261170 KCP Pluit Kencana Jl. Pluit Kencana Raya No. 79 D Kel. Pluit, Kec. Penjaringan Jakarta Utara 14450 P : (021) 66670891, 66670893, 66670894 F : (021) 66670892 KCP Roxy Mas Jl. KH. Hasyim Ashari Blok D 3 No.10 Jakarta Pusat 10150 P : (021) 63851548, 63857033, 63854526 F : (021) 63854525 KCP Glodok Kompleks Glodok Plaza Blom F No. 32, Jl. Pinangsia Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat P : (021) 62303922, 62306422 F : (021) 6256166
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Corporate DATA
KC Bandung Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 67 Bandung - Jawa Barat P : (022) 4237172, 4206940 F : (022) 4240101, 484-004 KCP Bandung Surya Sumantri Jl. Dr. Surya Sumantri No 10 C Bandung P : (022) 2002174, 2002177, 2001956 F : (022) 2002061 KC Bogor Padjadjaran Ruko Amaris 2 Pakuan No. 2 Jl. Ruko Amaris Pakuan, Baranangsiang Kota Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat P : (0251) 7561030 F : (0251) 7561011, 484-003 KC Semarang Jl. Pandanaran No. 60 - Semarang Jawa Tengah P : (024) 86455585 F : (024) 86455584, 484-002 KCP Surabaya Darmo Permai Jl. Raya Darmo Permai II/56, kav. 8 Surabaya - jawa Timur P : (031) 7325106, 7325107, 7325108 F : (031) 7325104 KC Cilegon Permata Wisma Permata Jl. KH. Yassin Beji No 2, Cilegon Banten 42435 P : (0254) 385180, 385346, 385251 F : (0254) 385370 KK Cilegon Posco Jl. Afrika No. 2 Kawasan Industri Krakatau, Cilegon 42443 P : (0254) 369750, 369751 F : (0254) 369752
KCP Sudirman Nugra Sentana Wisma Santa Nugraha Jl. Jend. Sudirman Kav 7-8, Jakarta P : (021) 57903099, 57903098, 57903055 F : (021) 51000004
KCP Lotte Shopping Avenue Lotte shopping avenue lantai 3 Blok 6 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3 & 5 Setiabudi, Jakarta Selatan 14950 P : (021) 29889309, 29889312 F : (021) 29889311
KK Karawaci Amartapura Apartemen Amartapura Tower B No. B. 01. G Jl. Sutan Syahrir No. 50, Lippo Karawaci P : (021) 29427733 F : (021) 29427735
KCP Gading Serpong Financial Centre Summarecon Serpong Jl. Boulevard Gading Raya Blok BA2 No. 07 Tangerang, Banten P : (021) 54215610 F : (021) 54215611
KK Cikarang Jababeka Cikarang Industrial Estate Ruko Blok B No. 11 Cikarang Bekasi P : (021) 89831535 F : (021) 89831560
KCP Ciracas Kantor Korea - Indonesia Technical and Cultural Cooperation Center (KITCC) Jl. Pengantin Ali No. 71A Ciracas Jakarta Timur P : (021) 29461781 F : (021) 29461782
KC Surabaya Darmo Jl. Raya Darmo No. 103 Surabaya P : (031) 5675751 F : (031) 5677180, 484-005 KCP Kelapa Gading Barat Jl. Boulevard Barat Blok LC6 No.30-32 Kelapa Gading - Jakarta P : (021) 45848770 F : (021) 45848771 KCP KBN Cakung Jl. Jawa Raya Blok A-14 No.8 SBU Kawasan Cakung, Jakarta 14140 P : (021) 44835615 F : (021) 44835616 KC Subang Jl. Otto Iskandardinata No. 82C, Kelurahan Karanganyar,Kec. Subang, Kab. Subang Jawa Barat P : (0260) 7426012 F : (0260) 7426013
KCP Lippo Mall Kemang Lippo Mall Kemang No. L2 - 16, Jl. Pangeran Antasari No. 36 Kemang, Jakarta Selatan P : (021) 29528550, 29528547 F : (021) 29528545 KCP Bogor Surya Kencana Jl. Surya Kencana No. 101, Bogor- Jawa Barat P : (0251) 8372483, 8372524 F : (0251) 8372501 KCP Gedung Synergy Alam Sutera Gedung Synergy Lantai 9 Unit 01-02 Jl. Jalur Sutera Barat No. 17 Alam Sutera Barat No. 17 Alam Sutera Tangerang P : (021) 29853821, 29853825 F : (021) 29853830
205
206
PT Bank KEB Hana Indonesia
Laporan Tahunan 2015
DATA PERUSAHAAN
KK Sadang Terminal Square, Lantai Dasar, No. 11,12 dan 18, Jl. Raya Sadang, Purwakarta, Jawa Barat P : (0264) 8224620 F : (0264) 8224615
KCP 18 PARC SCBD Kresna Tower C Lantai 7, 18 Parc SCBD, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 P : (021) 5151165 F : (021) 5151163
KC Lampung Jl Raden Intan No. 140, Kelurahan Pelita / Enggal, Kec. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung, Bandar Lampung P : (0721) 5600 222 F : (0721) 5600111, 484-011
KC Makassar Jl. Boulevard No. 1D, Makassar, Masale, Panakkukang, Makassar Sulawesi Selatan P : (0411) 4091010 F : (0411) 4091011, 484-012
KC Medan Jl. Letjen MT Haryono No. 3A, Kel, Gang Buntu, Kec. Medan Timur Kota Medan Sumatera Utara P : (061) 4575066 F : (061) 4575068, 484-010 KCP Cicurug Jalan Siliwangi / Ruko Cicurug City Blok A No. 6-7, Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat P : (0266) 6725025, 6725021, 6725023 F : (0266) 6725026
KK Korea Center Jl. Jend. Gatot Subroto kav. 58 Jakarta Selatan 12950 P : (021) 29023424 F : (021) 29033415 KCP Pantai Indah Kapuk The Suites Tower, Jl. Boulevard Pantai Indah Kapuk No. 1 KV OFS Ground Fl G02, Jakarta 14470 P : (021) 22510611, 22510612 F : (021) 22510615
KCP Plaza Oleos Ground Floor Unit A & Mezzanine Floor Unit A, Jl. TB Simatupang Kav. 53 A, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan P : (021) 22780150 F : (021) 22780160
2015 Annual Report
PT Bank KEB Hana Indonesia Company Profile
Laporan Keuangan Financial Statements
207
PT Bank KEB Hana Indonesia Laporan keuangan Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Financial statements As of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors' report
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
PT BANK KEB HANA INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Halaman/ Page
Table of Contents
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan ................................................
1 - 2 ...................................
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain ....................................................
3-4
Statement of Profit or Loss and Other ........................................... Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas.............................................
5
…………………………. Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ............................................................
Statement of Financial Position
6 - 7 …………………………………. Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ..................................... 8 - 114 .................................. Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2015
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2014*) December 31, 2013 *)
ASET
ASSETS
Kas
2a,2d,4
129.932
95.144
89.549
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2d,2l,5
1.584.898
1.346.318
928.556
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Related parties Third parties
Giro pada bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dikurangi: Bunga yang belum diamortisasi
Efek-efek Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi
2d,2l,6,29 25.152 322.814
10.697 308.151
45.269 139.027
347.966
318.848
184.296
3.236.902
3.170.984
843.729
2d,2m,7
(34)
2d,2n,8
(35)
(171)
3.236.868
3.170.949
843.558
1.468.460
1.835.657
1.260.681
(11.054)
(17.947)
(15.899)
1.457.406
1.817.710
1.244.782
Placements with Bank Indonesia and other banks Less: Unamortized interest
Securities Less: Unamortized discount
Tagihan derivatif
2d,2o,9
3.269
285
344
Derivatives receivable
Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga
2c,2d,2f, 2p,10,29
879 21.074.999
2.041 15.003.900
1.419 9.827.116
Loans Related parties Third parties
21.075.878
15.005.941
9.828.535
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(85.521)
Kredit - neto Tagihan akseptasi Pihak berelasi Pihak ketiga
Biaya dibayar dimuka Investasi dalam saham Aset tetap Dikurangi: Akumulasi penyusutan
Aset pajak tangguhan - neto Aset lain-lain TOTAL ASET
(72.966)
(51.873)
Provision for impairment losses
20.990.357
14.932.975
9.776.662
Loans - net
148.570
116.832
21.339 28.560
Acceptances receivable Related parties Third parties
148.570
116.832
49.899
2r
82.339
75.357
44.745
Prepaid expenses
2s,12,29
45.446
-
-
Investment in shares
2t,13
263.870 (130.233)
225.427 (93.016)
147.627 (68.120)
133.637
132.411
79.507
-
-
154
2d,2q,11
28 2u,14
Fixed assets Less: Accumulated depreciation
Deferred tax assets - net
393.935
73.401
52.452
Other assets
28.554.623
22.080.230
13.294.504
TOTAL ASSETS
*) Disajikan kembali (Catatan 37)
*) As restated (Note 37)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued) As of December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2015
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2014*) December 31, 2013 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Pihak berelasi Pihak ketiga
Simpanan dari bank lain Pihak berelasi Pihak ketiga Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
LIABILITIES 2v 2c,2h,2w 15,29
2c,2h,2x 16,29
2h,2y,17
97.215
83.030
72.870
Liabilities immediately payable
53.615 14.779.468
339.225 11.629.618
64.160 7.685.619
Deposits from customers Related parties Third parties
14.833.083
11.968.843
7.749.779
5.473.003 1.008.302
2.130.732 801.377
453.775 939.652
6.481.305
2.932.109
1.393.427
250.000
-
-
Deposits from other banks Related parties Third parties Securities sold under repurchase agreements
Liabilitas derivatif
2d,2o,9
95
16
-
Derivative payable
Liabilitas akseptasi
2h,2g,11
148.570
116.832
49.899
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima Pihak berelasi Pihak ketiga
2h,2x,2z 18
1.073.523 839.111
2.431.957 1.471.550
486.800 661.800
Borrowings Related parties Third parties
1.912.634
3.903.507
1.148.600
Utang pajak
19
58.694
62.893
43.842
Taxes payable
Liabilitas pajak tangguhan - neto
28
20.364
14.330
4.447
Deferred tax liabilities - net
5.755
3.715
1.553
Unearned income
Pendapatan diterima dimuka Kewajiban imbalan pasca-kerja
20
28.618
21.382
20.478
Post-employment benefits obligation
Liabilitas lain-lain
21
116.981
101.321
53.811
Other liabilities
23.953.314
19.207.978
10.538.706
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS EKUITAS
EQUITY Capital stock - Rp1,000 par value per share (2014: Rp1,000 par value per share and 2013: Rp10,000,000 par value per share) (full amount)
Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham (2014: Rp1.000 per saham dan 2013: Rp10.000.000 per saham) (nilai penuh) Modal dasar 4.600.000.000 saham (2014: 4.600.000.000 saham dan 2013: 100.000 saham) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.450.000.000 saham (2014: 1.150.000.000 saham dan 2013: 100.000 saham)
22
Saham treasuri Penghasilan komprehensif lain - neto Ekuitas merging entity Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2i,8
2.450.000
1.150.000
(159.000)
(159.000)
(15.882) -
(592) -
1.000.000 -
Authorized capital 4,600,000,000 shares (2014: 4,600,000,000 shares and 2013: 100,000 shares) Issued and fully paid capital 2,450,000,000 shares (2014: 1.150.000.000 shares and 2013: 100.000 shares) Treasury shares
30.120 2.296.071
30.120 1.851.724
(6.659) Other comprehensive income - net 1.575.949 Merging entity equity Retained earnings 120 Appropriated 186.388 Unappropriated
4.601.309
2.872.252
2.755.798
28.554.623
22.080.230
*) Disajikan kembali (Catatan 37)
TOTAL EQUITY
13.294.504 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) As restated (Note 37)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2015 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan
2014
(784.019)
2y,24
(441.318)
(26.055)
32
(18.227)
OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Interest Premium on deposit guarantee program
(810.074)
(459.545)
Total interest expense
828.543
558.219
Interest income - net
68.864
Other operating income Fees and commissions not related to loans
38.860 24.252
Gain on foreign exchange - net Gain on sale of securities
2.906 14.488
269 3.716
Gain from changes on fair value of financial instruments at fair value through profit or loss - net Others
Total pendapatan operasional lainnya
171.957
135.961
Total other operating income
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
(11.673)
2f, 10,25
(20.112)
Provision for impairment losses on financial assets
Beban operasional lainnya Beban tenaga kerja
(190.724)
2aa,26
(154.801)
Beban umum dan administrasi Lain-lain
(215.820) -
27
(156.228) (3.158)
Other operating expenses Personnel expenses General and administrative expenses Others
Total beban operasional lainnya
(406.544)
(314.187)
Total other operating expenses
582.283
359.881
OPERATING INCOME
291 791
220 3.812
NON-OPERATING INCOME Gain on sales and write-off of fixed assets - net Others - net
1.082
4.032
NON-OPERATING INCOME - NET
583.365
363.913
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
Total beban bunga Pendapatan bunga - neto
1.638.617
2y,23
1.017.764
Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi selain dari kredit Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Keuntungan penjualan efek-efek Keuntungan dari perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi - neto Lain-lain
PENDAPATAN OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap - neto Lain-lain - neto PENDAPATAN NON OPERASIONAL - NETO LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK
69.649
2z
48.801 36.113
(140.169)
2ab,28
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(93.719)
TAX EXPENSE
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2015 LABA TAHUN BERJALAN TERMASUK LABA BERSIH PT BANK KEB INDONESIA SEBELUM PENGGABUNGAN USAHA LABA TAHUN BERJALAN PT BANK KEB INDONESIA SEBELUM PENGGABUNGAN USAHA LABA TAHUN BERJALAN PT BANK KEB HANA INDONESIA SETELAH PENGGABUNGAN USAHA
443.196
-
443.196
2014
270.194
INCOME FOR THE YEAR INCLUDING PRE MERGER NET INCOME OF PT BANK KEB INDONESIA
(24.041)
PRE MERGER INCOME FOR THE YEAR OF PT BANK KEB INDONESIA
246.153
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Keuntungan/(kerugian) aktuarial imbalan pasca kerja Pajak penghasilan terkait dengan penghasilan komprehensif lain Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual Pajak penghasilan sehubungan dengan penghasilan komprehensif lain
POST MERGER INCOME FOR THE YEAR OF PT BANK KEB HANA INDONESIA OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Item that will not be reclassified to profit of loss Actuarial gain/(loss) on post (1.076) employment benefit Income tax related to other 269 comprehensive income
1.536 (385)
Item that will be reclassified to profit of loss
(20.386)
2i
8.620
5.096
28
(2.553)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - NETO SETELAH PAJAK
(14.139)
TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
429.057
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Changes in fair value of available-for-sale securities Income tax related to other comprehensive income
5.260
OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET OF TAX
251.413
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes *)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2013
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saham treasuri/ Treasury shares
1.000.000
Ekuitas merging entity/ Merging entity equity -
1.575.949
Penghasilan komprehensif lain - neto/ Other comprehensive income- net (6.659)
Saldo laba/Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated 120
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated**) 186.388
Total ekuitas/ Total equity 2.755.798
Balance as of December 31, *) 2013 Pre-merger adjustment: Income of PT Bank KEB Indonesia for two-month period ended February 28, 2014
Penyesuaian sebelum penggabungan usaha: Laba PT Bank KEB Indonesia untuk periode dua bulan yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2014
-
-
24.041
-
-
-
24.041
Ekuitas merging entity
-
-
1.599.990
-
-
-
-
(1.599.990) -
-
30.000 -
1.419.990 -
Transaksi yang berhubungan dengan penggabungan usaha PT Bank KEB Indonesia dengan PT Bank Hana Saham treasuri Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Laba untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 Perubahan nilai wajar efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
22
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
246.153
246.153
-
-
-
6.067
-
-
6.067
Merging entity equity Transactions related to the merger of PT Bank KEB Indonesia and PT Bank Hana Treasury shares Remeasurement of postemployment benefit liability Income for the year ended December 31, 2014 Changes in fair value of available-for-sale securities - net of deferred tax
30.120
1.851.724
2.872.252
Balance as of December 31, 2014
150.000 -
(159.000)
1.150.000
Tambahan modal disetor
1.300.000
-
-
-
-
-
1.300.000
-
-
-
-
-
1.151
1.151
-
-
-
-
-
443.196
443.196
-
-
-
(15.290)
-
-
-
(15.882)
30.120
2.296.071
Perubahan nilai wajar efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
2.450.000
-
(159.000)
*) Disajikan kembali (Catatan 37) **) Saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya termasuk pengukuran kembali atas program imbalan kerja
(592)
(807)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Laba untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
(159.000)
(807)
(159.000)
(15.290)
4.601.309
Additional paid-up capital Remeasurement of postemployment benefit liability Income for the year ended December 31, 2015 Changes in fair value of available-for-sale securities - net of deferred tax Balance as of December 31, 2015
*) As restated (Note 37) **) Unappropriated retained earning includes remeasurement of post-employment benefit liability
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Beban penyusutan Beban imbalan pasca-kerja Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap - neto Keuntungan transaksi mata uang asing - neto Penyisihan kerugian penurunan nilai Bagian laba dari investasi dalam saham Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi (Kenaikan) penurunan aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan sejak tanggal perolehan Efek-efek - kredit yang diberikan dan piutang Kredit Tagihan akseptasi Biaya dibayar dimuka Aset lain-lain
2014
583.365
363.913
39.231
28.262
10.189
9.138
(291)
(220)
(2.906) 11.673 (446)
(268) 20.112 -
640.815
420.946
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Depreciation expense Post-employment benefit expense Gain on sales and write-off of fixed assets - net Gain on foreign exchange transaction - net Provision for impairment losses Share of profit of investment in shares Operating cash flows before changes in operating assets and liabilities (Increase) decrease in operating assets: Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturity more than 3 months from the date of acquisition Securities - loans and receivables Loans Acceptances receivable Prepaid expenses Other assets (Decrease) increase in operating liabilities: Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payable Unearned income Taxes payable Other liabilities
1.811.162
(2.314.641)
24.121 (5.262.016) (17.364) (6.982) (270.153)
21.270 (5.044.166) (63.057) (30.612) 6.493
(Penurunan) kenaikan liabilitas operasi: Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Pendapatan diterima dimuka Utang pajak Liabilitas lain-lain
4.757 2.249.628 3.201.952 17.364 2.040 (483) 11.897
9.828 4.065.154 1.462.829 63.057 2.162 6.397 45.744
Kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Pembayaran imbalan kerja Pembayaran pajak penghasilan
2.406.738 (1.413) (133.629)
(1.348.596) (9.310) (73.312)
Cash provided by (used in) operating activities Payment of employee benefit Income tax payment
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
2.271.696
(1.431.218)
Net cash provided by (used in) operating activities
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) For the Year Ended December 31, 2015 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan efek-efek yang tersedia untuk dijual Penerimaan dari efek-efek yang jatuh tempo Pembelian efek-efek yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo
2014
12.390.568
236.700
894.924
658.596
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Receipts from sale of securities - available-for-sale
(12.945.152)
(1.479.981)
Kenaikan investasi dalam saham Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap
(45.000) (42.642) 2.476
(81.402) 389
Receipts from matured securities Purchase of securities available-for-sale and held-to-maturity Increase in investment in shares Acquisitions of fixed assets Proceed from sale of fixed assets
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
255.175
(665.699)
Net cash provided by (used in) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan pinjaman yang diterima Penerimaan dari surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali Pelunasan pinjaman yang diterima Tambahan modal disetor Pembayaran saham treasuri Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan
336.402 250.000 (2.690.675) 1.300.000 (804.273)
3.388.570 (675.298) (159.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipt from borrowings Receipt from securities sold under repurchase agreement Payments of borrowings Additional paid-up capital Payments of treasury shares
2.554.272
Net cash (used in) provided by financing activities NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
1.722.598
457.355
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.616.617
2.045.959
239.295
113.303
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Effect of foreign exchange rate changes
4.578.510
2.616.617
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
1.584.898 347.966
1.346.318 318.848
2.515.714
856.307
COMPONENTS OF CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks with original maturities of 3 months or less from acquisition date
Total
4.578.510
2.616.617
Total
KOMPONEN KAS DAN SETARA KAS Kas
129.932
95.144
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan informasi umum
GENERAL a.
Establishment and general information
PT Bank KEB Hana Indonesia (“Bank“) adalah perusahaan terbatas yang didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris No. 25 tanggal 27 April 1971 yang dibuat dihadapan Andjar Djarkarsih, pengganti dari Soedjono, Notaris di Jakarta, dengan nama PT Bank Pasar Pagi Maju dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. Y.A.5/189/25 tanggal 25 Mei 1974. Bank mengubah statusnya menjadi Bank Umum pada tanggal 21 Juli 1989 berdasarkan akta No. 19 yang dibuat dihadapan Jacinta Susanti, S.H., Notaris di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C28743.HT.01.04.Th.89 tanggal 15 September 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 7 November 1989, Tambahan No. 2866.
PT Bank KEB Hana Indonesia (the “Bank”) is a limited liability company established in Jakarta under deed No. 25 dated April 27, 1971 of Andjar Djarkasih, substitutes of Soedjono, Notary in Jakarta, under the name of PT Bank Pasar Pagi Maju and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through decision letter No. Y.A.5/189/25 dated May 25, 1974. The Bank changed its status and became a Commercial Bank on July 21,1989 under deed No. 19 of Jacinta Susanti, S.H. Notary in Jakarta and has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-8743.HT.01.04.Th.89 dated September 15, 1989 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 89 dated November 7, 1989, Supplement No. 2866.
Anggaran Dasar Bank selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan terkait perubahan nama Bank yang dituangkan dalam akta notaris No. 8 tanggal 14 Mei 2014 dari Refizal, S.H. M.Hum. dan telah diterima Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-02753.40.20.2014 tanggal 14 Mei 2014. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) tanggal 27 Juni 2014 No. 13/KDK.03/2014, maka terhitung sejak tanggal 27 Juni 2014 nama Bank secara resmi menjadi PT Bank KEB Hana Indonesia.
The Articles of Association of the Bank have been further amended several times. The last amendment was made regarding change of the Bank’s name which stated in notarial deed No. 8 dated May 14, 2014 of Refizal, S.H. M.Hum. and has been received by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through decision letter No. AHU02753.40.20.2014 dated May 14, 2014. Based on decision of the Board of Commissioners of the Financial Services Authority (“OJK”) dated June 27, 2014 No. 13/KDK.03/2014, accordingly commencing from June 27, 2014 the Bank's name officially became PT Bank KEB Hana Indonesia.
Bank memperoleh ijin usaha sebagai Bank Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 1306/KMK.013/1989 tanggal 30 November 1989. Bank memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai pedagang valuta asing melalui surat No. 26/112/UD/Adv tanggal 16 Agustus 1993 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 tanggal 8 Januari 2004.
The Bank obtained its license as a Commercial Bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 1306/KMK.013/1989 dated November 30, 1989. The Bank obtained a money changer license from Bank Indonesia in its letter No. 26/112/UD/Adv dated August 16, 1993 which was renewed by the Decree of the Director of Banking Licensing and Information of Bank Indonesia No. 6/3/KEP.Dir.pip/2004 dated January 8, 2004.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 10/6/KEP.DpG/2008 tanggal 2 Mei 2008, Bank memperoleh persetujuan untuk menjadi Bank Devisa.
Pursuant to the Director of Bank Indonesia’s Decree No. 10/6/KEP.DpG/2008 dated May 2, 2008, the Bank has obtained an approval to become a Foreign Exchange Bank.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
and
general
information
Pada tanggal 13 Desember 2007, Hana Bank, Korea membeli saham Bank dari pemilik saham lama dan menjadi pemegang saham utama. Hal ini dituangkan dalam akta No. 8 tanggal 13 Desember 2007, dibuat dihadapan Linggo Darsono, S.H.. Sehubungan dengan akuisisi Bank oleh Hana Bank, Korea, para pemegang saham telah setuju bahwa seluruh liabilitas di masa depan yang timbul dari transaksi terdahulu Bank akan ditagihkan kepada pemegang saham lama.
On December 13, 2007, Hana Bank, Korea acquired the Bank’s shares from the former shareholders and became the majority shareholder of the Bank under deed No. 8 dated December 13, 2007, made before Linggo Darsono S.H.. In relation to Hana Bank, Korea, acquisition of the Bank, the shareholders agreed that any future liabilities that may occur from the Bank’s previous transactions would be claimed from the former shareholders.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan semua kegiatan bank dan kegiatan jasa keuangan lainnya.
In accordance with the Bank’s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to carry out all banking activities and other financial service activities.
Bank bergerak dalam usaha perbankan komersial dan berkantor pusat di Wisma Mulia lantai 52, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710, Indonesia.
The Bank is engaged in commercial banking nd and is located at Wisma Mulia 52 Floor, Jalan Jenderal Gatot Subroto No. 42, Jakarta Selatan 12710, Indonesia.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas sebagai berikut (tidak diaudit):
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has branches, sub-branches, and cash offices as follows (unaudited):
31 Desember/December 31,
Kantor cabang Kantor cabang pembantu Kantor kas
2015
2014
10 32 5
7 28 4
Branches Sub-branches Cash offices
The Bank has increased its issued and paid capital of Rp1,150,000,000,000 to Rp2,450,000,000,000 based on the Deed of resolution No. 23 dated June 18, 2015 which were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0949397 dated July 18, 2015 concerning Acceptance Notification of Amendment of Articles of Association and AHUAH.01.03-0949398 dated July 18, 2015 concerning Acceptance Notification of Change of Company Data of PT Bank KEB Hana Indonesia.
Bank telah melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan dari Rp1.150.000.000.000 menjadi Rp2.450.000.000.000 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 23 tanggal 18 Juni 2015 yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0949397 tanggal 18 Juli 2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan AHU-AH.01.03-0949398 tanggal 18 Juli 2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Bank KEB Hana Indonesia.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Pendirian dan informasi umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
and
general
information
Due to the merger between Korea Exchange Bank, Seoul and Hana Bank, Seoul both of which are shareholders of the Bank, there was changes in the composition of Shareholders of the Bank as stated in Deed of Resolution No. 1405 dated October 21, 2015 which was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHUAH.01.03-094774 dated October 26, 2015.
Dikarenakan penggabungan antara Korea Exchange Bank, Seoul dan Hana Bank, Seoul yang keduanya merupakan Pemegang Saham Bank, maka terjadi perubahan susunan Pemegang Saham Bank sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 1405 tanggal 21 Oktober 2015 yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-094774 tanggal 26 Oktober 2015.
Total modal ditempatkan dan disetor penuh/ Total issued and fully paid capital
Pemegang Saham
Total saham/ Number of shares
KEB Hana Bank, Seoul International Finance Corporation Bambang Setijo Saham treasuri
2.157.794.863 244.612.738 24.762.599 22.829.800
88,07% 9,99% 1,01% 0,93%
2.157.794 244.613 24.763 22.830
KEB Hana Bank, Seoul International Finance Corporation Bambang Setijo Treasury shares
Total
2.450.000.000
100,00%
2.450.000
Total
b.
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Susunan pengurus Bank
Shareholders
b. Composition of the Bank’s management The members of the Bank’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31,
Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
2015
2014
Ko Yung Ryul Eka Noor Asmara Nasser Atorf Betty J. Parinussa
Ko Yung Ryul Eka Noor Asmara Nasser Atorf Abdul Wahab Sjahroni
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Lee Jae Hak Lee Hwa Soo Liem Konstantinus Sugiarto K. Chandra Efdinal Alamsyah -
Lee Jae Hak Lee Hwa Soo Liem Konstantinus Sugiarto K. Chandra Efdinal Alamsyah Bayu Wisnu Wardhana Betty J. Parinussa
President Director Director Director Director Director Director Director
The Bank has 881 employees and 675 employees as of December 31, 2015 and 2014, respectively (unaudited).
Jumlah karyawan Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 881 karyawan dan 675 karyawan (tidak diaudit).
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Penggabungan usaha
GENERAL (continued) c.
Merger
Pada tanggal 12 Juli 2013, pemegang saham, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal 12 Juli 2013 yang dibuat oleh Refizal, S.H., M.Hum., menyetujui penggabungan PT Bank KEB Indonesia (“KEBI”) ke dalam Bank Hana.
On July 12, 2013, the Shareholders, through the Extraordinary General Meeting of Shareholders’ based on the notarial deed No. 6 dated July 12, 2013 of Refizal, S.H., M.Hum., approved the merger of PT Bank KEB Indonesia (“KEBI”) to the Bank Hana.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang secara formal dimuat dalam akta notaris yang dibuat oleh Ny. Masneri, S.H. tanggal 12 Juli 2013, pemegang saham KEBI menyetujui rencana penggabungan KEBI ke dalam Bank Hana, dimana KEBI akan menjadi dissolving bank, sedangkan Bank Hana akan menjadi bank yang menerima penggabungan (surviving bank).
Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders’ which was formally covered in the notarial deed of Ny. Masneri, S.H. dated July 12, 2013, the shareholders of KEBI approved the the merger plan of KEBI into the Bank Hana, whereby KEBI would become dissolving bank, while the Bank Hana would become the surviving bank.
Berdasarkan akta penggabungan tersebut, pemegang saham antara lain telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: - Seluruh aktivitas, kegiatan usaha, operasional usaha, tagihan-tagihan, karyawan, aktiva, dan pasiva KEBI karena hukum beralih kepada Bank Hana; - KEBI bubar karena hukum tanpa proses likuidasi; - Tanggal 10 Maret 2014 telah dilaksanakan operasional merger; - Nama bank hasil merger adalah PT Bank KEB Hana Indonesia dan penggunaan nama Bank hasil merger telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).
Based on the merger deed, the Bank’s shareholders have approved, among others, the following: - All activities, business activities, operational business, receivables, employees, assets, and liabilities of KEBI by law transferred to the Bank Hana; - KEBI is by law discontinued without liquidation process; - Operational merger has been conducted on March 10, 2014; - The name of the merged banks will be PT Bank KEB Hana Indonesia and it has been approved by Financial Service Authority (“OJK”).
Komposisi pemegang saham akan berubah sesuai dengan rancangan penggabungan usaha.
Shareholders composition would be changed in accordance with the merger plan.
Pada tanggal 11 Februari 2014, Dewan Komisioner OJK mengeluarkan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 6/KDK.03/2014 tentang pemberian ijin penggabungan usaha (merger) KEBI ke dalam Bank. Keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal 20 Februari 2014, setelah adanya persetujuan perubahan Anggaran Dasar oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU07262.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 20 Februari 2014. Penggabungan usaha efektif dilakukan pada tanggal 20 Februari 2014 sebagaimana disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
On February 11, 2014, the Board of Commissioners of OJK issued a Decree of the Board of Commissioners of OJK No. 6/KDK.03/2014 regarding the approval of merger of KEBI into the Bank. The decision prevails starting February 20, 2014, after the amendment Articles of Association of the Bank was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through decision letter No. AHU07262.AH.01.02.Year 2014 dated February 20, 2014. The merger became effective on February 20, 2014 as approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Penggabungan usaha (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Merger (continued)
Terhitung sejak berlakunya keputusan Dewan Komisioner OJK, maka ijin usaha KEBI sebagai bank umum dinyatakan tidak berlaku lagi sehingga seluruh hak dan kewajiban KEBI beralih karena hukum kepada Bank terhitung sejak penggabungan usaha mulai berlaku. Hal lain yang juga diatur adalah pemberian ijin kepada kantor eks KEBI sebagai kantor Bank.
Commencing from the enactment of the Decree of the Board of Commissioners of OJK, KEBI’s license as commercial bank was no longer valid, therefore all rights and obligations of KEBI were legally transferred to the Bank since the merger prevailed. Other matter set up was the granting permission of ex KEBI’s office as the Bank’s office.
Sehubungan dengan merger tersebut, seluruh karyawan KEBI diputus hubungan kerjanya dengan KEBI dan KEBI membayarkan seluruh kewajiban imbalan pasca-kerja kepada seluruh karyawannya sebesar Rp7.201 pada tanggal 21 Februari 2014. Pinjaman perorangan yang diberikan kepada karyawan KEBI untuk keperluan pribadi, pembelian kendaraan, dan pembelian rumah telah dilunasi pada saat pemutusan hubungan kerja. Bank, kemudian, mempekerjakan kembali karyawan tersebut dengan masa kerja dimulai dari nol.
In relation to the merger, all employees of KEBI were terminated and KEBI paid all postemployment benefit obligations to all employees amounting to Rp7,201 on February 21, 2014. Personal loans of KEBI’s employees for personal needs, vehicle loans, and housing loans were settled on the termination of employment. The Bank, then, re-employs those employees with years of service starting from zero.
Sebelum tanggal efektif penggabungan usaha, Bank dan KEBI dimiliki secara mayoritas masing-masing oleh Hana Bank, Seoul dan Korean Exchange Bank, Seoul, dimana entitas induknya adalah Hana Financial Group. Oleh karena itu, penggabungan usaha ini merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali dan diperlakukan berdasarkan metode penyatuan kepemilikan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
Prior to the effective date of the merger, the Bank and KEBI were majority-owned by Hana Bank, Seoul and Korean Exchange Bank, Seoul, respectively whose parent entity is Hana Financial Group. Therefore, the merger constitutes a common control business combination and was accounted for under the pooling-of-interests method following the provisions of Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 38 (Revised 2012), “Common Control Business Combination”.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL (continued)
Penggabungan usaha (lanjutan)
c.
In relation to the merger, based on approval from the shareholders which stated in notarial deed No. 6 dated July 12, 2013 of Refizal, S.H. M.Hum., the shareholders approved the changes in the Bank’s articles of association in relation with the changes in authorized capital, issued and fully paid capital, and composition of shareholders, whereby the authorized capital of the Bank became Rp4,600,000 consisting of 4,600,000,000 shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share and the issued and fully paid capital became Rp1,150,000 consisting of 1,150,000,000 shares with the composition of shareholders was as follows:
Sehubungan dengan penggabungan usaha tersebut, berdasarkan persetujuan pemegang saham yang dituangkan dalam akta notaris No. 6 tanggal 12 Juli 2013 dari Refizal, S.H. M.Hum., pemegang saham menyetujui perubahan anggaran dasar Bank sehubungan dengan perubahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh, dan komposisi pemegang saham, dimana modal dasar Bank menjadi Rp4.600.000 yang terdiri dari 4.600.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp1.150.000 yang terdiri dari 1.150.000.000 saham dengan komposisi pemegang saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Korea Exchange Bank, Seoul Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo PT Clemont Finance Indonesia Total
2.
Total saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total modal ditempatkan dan disetor penuh/ Total issued and fully paid capital
Shareholders
573.462.450 428.629.495 113.578.255 28.537.250 5.792.550
49,87% 37,27% 9,88% 2,48% 0,50%
573.462 428.630 113.578 28.537 5.793
Korea Exchange Bank, Seoul Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo PT Clemont Finance Indonesa
1.150.000.000
100%
1.150.000
Total
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a.
Merger (continued)
2.
Dasar penyajian laporan keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
Basis of preparation statements
of
ACCOUNTING the
financial
Pernyataan kepatuhan
Statement of compliance
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup pernyataan dan interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI).
The financial statements were prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK IAI).
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional. Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The financial statements, except for the statement of cash flows, have been prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency used in the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), which is the Bank’s functional currency. The Bank’s financial statements have been prepared on a historical cost basis, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
Dasar penyajian (lanjutan)
laporan
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
the
Basis of preparation statements (continued)
of
financial
Pernyataan kepatuhan (lanjutan)
Statement of compliance (continued)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan Bank Indonesia dan bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia, yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statement of cash flows has been prepared using the modified indirect method and has been classified into operating, investing, and financing activities. Cash and cash equivalents consists of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Bank Indonesia Certificates maturing within 3 (three) months or less from the acquisition date provided they are not used as collaterals for borrowings nor restricted.
Transaksi dan penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
b.
Foreign currency translation
transactions
and
Bank menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksitransaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16.00 WIB (Waktu Indonesia Barat) yang berlaku pada tanggal tersebut.
The Bank maintained its accounting records in Indonesian Rupiah. Transactions during the current period involving foreign currencies were recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are converted into Rupiah using the Reuters spot rate as at 16.00 WIB (Western Indonesia Time) prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income, except when deferred in equity for qualifying cash flow hedges.
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lain yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
Transaksi keuangan (lanjutan)
2.
dan penjabaran laporan dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Foreign currency transactions translation (continued)
and
As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used are as follows (full amount):
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut (nilai penuh):
31 Desember/December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Hong Kong Dolar Singapura Euro Eropa Pound Sterling Inggris
c.
2014
13.785,00 10.083,73 1.778,70 9.758,95 15.056,67 20.439,02
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
12.385,00 10.148,27 1.596,98 9.376,19 15.053,35 19.288,40
c.
United States Dollar Australian Dollar Hong Kong Dollar Singapore Dollar European Euro Great Britain Pound Sterling
Transactions with related parties
Dalam menjalankan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan dengan pihak berelasi, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan Bank.
In the normal course of its business, the Bank enters into transactions with related parties which are defined under SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This SFAS requires the disclosures of related party relationship, transactions, and balances with related parties, including commitments, in the Bank’s financial statements.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika:
The Bank considers the following as its related parties:
a) suatu pihak yang secara langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank; (ii) memiliki kepentingan dalam Bank yang memberikan pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Bank;
a) a person who, directly or indirectly through one or more intermediaries, (i) controls, or is controlled by, or under common control with the Bank; (ii) has stake in the Bank that gives significant influence on the Bank; or (iii) has joint control over the Bank;
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Bank jika: (lanjutan)
The Bank considers the following as its related parties: (continued)
b) suatu pihak yang berelasi dengan Bank;
b) an entity which is related to the Bank;
c) suatu pihak yang merupakan ventura bersama dari entitas ketiga di mana Bank sebagai venturer;
c) an entity which is a joint venture of a third party in which the Bank has ventured in;
d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Bank;
d) a member of key management personnel of the Bank;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
e) a close family member of the person described in clause (a) or (d);
f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk pihak yang memiliki hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e);
f) a party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or whom has significant voting rights in some entities, directly or indirectly, i.e., an individual identified in point (d) or (e);
g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
g) an entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or a party related to the Bank.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan dan rinciannya telah disajikan dalam Catatan 29 atas laporan keuangan.
The transactions are made based on terms agreed by both parties, whereby such requirements may not be the same as other transactions undertaken with third parties. Material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements and the relevant details have been presented in Note 29 to the financial statements.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
d. Financial assets and liabilities Klasifikasi/Classification
Aset keuangan:
Financial instruments Financial assets:
Kas
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Cash
Giro pada Bank Indonesia
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek
Tagihan derivatif
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual/ Held-to-maturity investments, loans and receivables, and available-for-sale financial assets Nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Securities
Derivatives receivable
Kredit
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Loans
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Acceptances receivable
Investasi dalam saham
Aset lain-lain (bunga masih akan diterima dan setoran jaminan)
Aset keuangan tersedia untuk dijual/ available-for-sale financial asset Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Liabilitas keuangan:
Investment in shares
Other assets (interest receivable and guarantee deposit) Financial liabilities:
Liabilitas segera
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Liabilities immediately payable
Simpanan nasabah
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from customers
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Securities sold under repurchase agreements
Simpanan dari bank lain
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Deposits from other banks
Liabilitas derivatif
Nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Derivatives payable
Liabilitas akseptasi
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Acceptances payable
Pinjaman yang diterima
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Borrowings
Liabilitas lain-lain
Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi/Liabilities measured at amortized cost
Other liabilities
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:
•
•
• • •
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang tersedia untuk dijual Kredit yang diberikan dan piutang
•
Financial assets at fair value through profit or loss Held-to-maturity investments
• •
Available-for-sale investments Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi
Fair value through profit or loss
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial assets measured at fair value through profit or loss are the financial asset is either held-for-trading or designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held-fortrading, if:
•
•
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
•
it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
•
it is a derivative that is not designated nor effective hedging instrument.
•
•
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil laba dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan atau yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang tidak efektif.
Aset keuangan selain aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than those held for trading may be designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition, if:
•
•
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
•
the financial asset forms part of a group of financial assets, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
•
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya dinilai berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank, dan informasi tentang kelompok tersebut tersedia secara internal; atau
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Aset keuangan selain aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal, jika: (lanjutan)
A financial asset other than those held for trading may be designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition, if: (continued)
•
•
merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and SFAS No. 55 (Revised 2014) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at fair value through profit or loss.
Financial assets measured at fair value through profit or loss are stated at fair value, any resulting gain or loss recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income. The net gain or loss recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Determination of fair value is described in Note 3.
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian neto yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Penentuan nilai wajar tersebut dijelaskan pada Catatan 3. Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments has fixed or determined payments and its maturity date has been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-tomaturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-tomaturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less provision for impairment losses.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d.
e.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (continued)
Kredit yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai kredit yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Non-derivative financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less provision for impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for shortterm receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Tersedia untuk dijual
Available-for-sale
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau kredit yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk penyisihan kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui dalam ekuitas, dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Financial assets that are not classified as heldto-maturity, fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-for-sale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. After intial recognition, they are measured and recorded at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value are recognized in equity with the exception of provision for impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains or losses on monetary assets, which are recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously reported in equity is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Metode suku bunga efektif
e.
Effective interest rate method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to obtain the carrying amount of the financial assets.
20
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Metode suku bunga efektif (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Effective interest rate method (continued)
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which is an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments carried at fair value through profit or loss.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
f.
Provision for impairment losses on financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai bila terdapat bukti objektif yang menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence demonstrates that loss event has occured after the initial recognition of the financial asset, and that the loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial assets that can be estimated reliably.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The criteria used by the Bank to determine that there is objective evidence of impairment include:
i.
i.
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
ii.
default or delinquency principal payments; or
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau ii. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau iii. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau iv. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; atau v. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
in
interest
or
iii.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation; or iv. the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, grants the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; or
v.
21
the disappearance of an active market for that financial asset; or
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Provision for impairment losses on financial assets (continued)
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif penurunan nilai adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The criteria used by the Bank to determine that there is objective evidence of impairment include: (continued)
vi.
vi. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including:
data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: -
-
memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
-
adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and
-
national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
The estimated period between the occurrence of the event and identification of loss is determined by management for each identified portfolio. In general, the periods used vary between 3 (three) months to 12 (twelve) months; in exceptional cases, longer periods are warranted.
Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif.
Financial assets that are not assessed individually are evaluated collectively.
Penyisihan kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Provision for impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, and individually significant but there is no objective evidence of impairment. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based on similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Provision for impairment losses on financial assets (continued)
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank calculates:
i.
i.
Probability of Default (PD) - these models assesses the probability of debtors failing to repay fully and on time.
ii.
Recoverable amount based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow). Loss given Default (LGD) - the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility, and any risk mitigation such as availability of collaterals.
Probability of Default (PD) - model ini menilai probabilitas debitur gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu. ii. Recoverable amount - didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow). iii. Loss Given Default (LGD) - Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas, dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan. iv. Exposure at Default (EAD) - Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
iii.
iv. Exposure at Default (EAD) - the Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD, dan Loss Identification Period (LIP) diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal tiga tahun.
PD, LGD, and Loss Identification Period (LIP) are derived from observation of credit facility data for at least three years.
Penyisihan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengalikan saldo fasilitas kredit pada posisi laporan dengan PD, LIP, dan LGD.
Provision for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility at report date by the PD, LIP, and LGD.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan penyisihan kerugian penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less provision for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of provision for impairment loss.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Provision for impairment losses on financial assets (continued)
Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif saat pengakuan awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the financial asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the effective interest rate at initial recognition.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam periode yang bersangkutan.
When an available-for-sale financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to statement of profit or loss and other comprehensive income in the related period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of available-for-sale equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through statement of profit or loss and other comprehensive income to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke penghasilan komprehensif lain.
In respect of available-for-sale equity securities, impairment losses previously recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income are not reversed through statement of profit or loss and other comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Penghentian pengakuan aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir atau Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga berdasarkan kesepakatan pelepasan (passthrough arrangement) dan (i) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau (ii) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.
The Bank derecognize a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired or the Bank has transferred their rights to receive cash flows from the financial asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement and either (i) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset or (ii) the Bank have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Jika Bank mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari suatu aset keuangan atau melakukan kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer atau tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tersebut, atau tidak mentransfer pengendalian atas aset tersebut, aset diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan Bank atas aset tersebut. Dalam hal ini, Bank juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajiban yang masih dimiliki Bank.
When the Bank has transferred their rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank’s continuing involvement in the asset. In that case, the Bank also recognize an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Bank has retained.
Kredit atau aset keuangan lain dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Ketika kredit tidak dapat dilunasi maka akan dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans or other financial assets are written-off when there is no realistic prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Bank and the borrowers has ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written-off against the related provision for impairment losses.
Penerimaan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan di laporan posisi keuangan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Subsequent recoveries from loans previously written-off, are added to the provision for impairment losses account in the statement of financial position, if recovered in the current period and are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income as other operating income, if recovered after the statement of financial position date.
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
Liabilitas ekuitas
keuangan
dan
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
instrumen
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
The Bank’s financial liabilities are classified as follows:
• •
• •
Nilai wajar melalui laba rugi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi
yang
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
Nilai wajar melalui laba rugi
Fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam nilai wajar melalui laba rugi, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Financial liabilities are classified as at fair value through profit or loss where the financial liability is either held-for-trading or designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held-fortrading if:
•
•
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
•
it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
•
it is a derivative that is neither designated nor effective hedging instrument.
•
•
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
Liabilitas keuangan ekuitas (lanjutan)
dan
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
instrumen
ACCOUNTING
Financial liabilities and equity instruments (continued)
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at fair value through profit or loss upon initial recognition, if:
•
•
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
•
the financial liability forms part of a group of financial liabilities, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Bank documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or
•
it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and SFAS No. 55 (Revised 2014) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at fair value through profit or loss.
•
•
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
At initial recognition, financial liabilities measured at fair value through profit and loss, are recognized at fair value less transaction costs recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Subsequently, these financial liabilities are measured at fair value. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest rate method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
pada
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Nilai wajar instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Fair value of financial instruments
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency) dan harga tersebut merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and those prices represent actual and regularly occurring market transaction on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa, dan analisis arus kas yang didiskonto. Bank menggunakan credit risk spread sendiri untuk menentukan nilai wajar dari liabilitas derivatif dan liabilitas lainnya yang telah ditetapkan menggunakan opsi nilai wajar.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using the recent arm’s length transactions between knowledgeable and willing parties (if available), reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same and discounted cash flow analysis. The Bank uses its own credit risk spreads in determining the fair value for its derivative liabilities and all other liabilities for which it has elected the fair value option.
Aset keuangan yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka nilai tengah dari pasar dapat dipergunakan untuk menentukan posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian tersebut terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto, mana yang lebih sesuai.
Financial assets held or liabilities to be issued are measured at bid price; financial liabilities and assets held or liabilities to be acquired are measured at ask price. Where the Bank has assets and liabilities positions with off-setting market risk, middle market prices can be used to measure the off-setting risk positions and bid or ask price adjustment is applied to the net open positions as appropriate.
28
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Reklasifikasi instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Reclassifications of financial instruments
Bank tidak mereklasifikasi instrumen keuangannya ke dalam atau keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Bank sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Bank has not reclassified its financial instrument into or out of fair value through profit or loss classification if upon initial recognition the financial instrument is designated by the Bank as measured at fair value through profit or loss.
Bank diperkenankan mereklasifikasi aset keuangan dari kategori nilai wajar melalui laba rugi ketika kondisi berikut ini terpenuhi: • aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam jangka waktu dekat; • terdapat suatu keadaan yang langka; • Memenuhi definisi kredit yang diberikan dan piutang (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan awal) dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
The Bank may reclassify a financial asset out of the fair value through profit or loss category when the following conditions are met: • the financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term; • there is a rare circumstance; • Qualifies as loans and receivables definition (if the financial asset is not designated as at held-for-trading upon initial recognition) and the Bank have the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
Bank diperkenankan untuk mereklasifikasi aset keuangan dari klasifikasi tersedia untuk dijual yang memenuhi definisi kredit yang diberikan dan piutang jika Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
The Bank may reclassify out a financial asset at available-for-sale classification which qualifies as loans and receivables definition if the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the future that can be forecasted or to maturity.
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasikan aset keuangan dari kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (selain dari kondisi-kondisi spesifik tertentu), maka seluruh aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasi menjadi aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, Bank tidak diperkenankan mengklasifikasi aset keuangan sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo selama kurun waktu 2 (dua) tahun buku berikutnya.
The Bank shall not reclassify any financial asset category of held-to-maturity. If there is a sale or reclassification of held-to-maturity financial asset for more than an insignificant amount before maturity (other than in certain specific circumstances), therefore the entire held-tomaturity financial assets will have to be reclassified as available-for-sale financial assets. Subsequently, the Bank shall not classify financial asset as held-to-maturity during the 2 (two) preceding financial years.
29
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) j.
Reklasifikasi (lanjutan)
instrumen
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Reclassifications of financial instruments (continued)
Kondisi spesifik tertentu yang dimaksud adalah sebagai berikut:
The certain specific circumstances are as follows:
i) Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana harga perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; atau ii) Ketika Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok asetaset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau iii) Terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
i)
Performed if financial assets are so close to maturity or call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the fair value of those financial assets; or
ii)
When the Bank have collected substantialy all of the financial assets original principal through scheduled payment or prepayments; or
iii)
Attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ke dalam kelompok kredit yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai laba rugi tidak dapat dibalik.
Reclassification of fair value through profit or loss financial asset to loans and receivables financial asset is recorded at cost or amortized cost. Unrealized gain or loss that has been recognized as profit or loss shall not be reversed.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok yang dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Reclassification of held-to-maturity financial asset to available-for-sale is recorded at fair value. The unrealized gain or loss is recognized in equity until the time financial assets is derecognized and at the time the cummulative gain or loss previously recognized in the equity shall be recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual ke dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dicatat dengan cara sebagai berikut:
Reclassification of available-for-sale financial assets to held-to-maturity financial assets is recorded at cost or amortized cost. Gain or loss which has previously been recognized in equity shall be accounted for as follows:
i)
i)
ii)
Jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap, keuntungan atau kerugian diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur investasi dengan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo yang tetap, keuntungan atau kerugian tetap dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi.
ii)
30
In the case of a financial asset with a fixed maturity, the gain or loss shall be amortized to profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest method. In the case of a financial asset that does not have a fixed maturity, the gain or loss shall remain in equity until the financial asset is sold or otherwhise disposed of, when it shall be recognized in profit or loss.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) k.
l.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Saling hapus antara aset keuangan dan liabilitas keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Offsetting of financial assets and financial liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang telah diakui tersebut dan Bank berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Hak yang berkekuatan hukum untuk saling hapus harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan dalam situasi bisnis yang normal dan peristiwa kegagalan atau kebangkrutan dari Bank atau pihak lawan.
The legally enforceable right of offset must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Bank or the counterparty.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
l.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest rate method less provision for impairment losses. The current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and recievables.
m. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
m. Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, dan deposito berjangka.
Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money, and time deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest rate method less provision for impairment losses.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Efek-efek
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Securities
Efek-efek terdiri dari surat berharga yang diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang, antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi (terdiri dari obligasi perusahaan dan pemerintah).
Securities consist of securities traded in the capital market and money market, such as Bank Indonesia Certificates (SBI) and bonds (composed of corporate and government bonds).
Efek-efek pada awalnya disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, efek-efek dicatat sesuai kategorinya, yaitu tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo atau kredit yang diberikan dan piutang.
Securities are initially measured at fair value and transaction costs which are directly attributable. Subsequently, securities are accounted for depending on their classification as available-for-sale, held-to-maturity or loans and receivables.
Pengukuran efek-efek didasarkan klasifikasinya sebagai berikut:
atas
The measurement of securities are based on the classification of the securities as follows:
Efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
i. Held-to-maturity securities are carried at amortized cost using the effective interest rate method.
Bank tidak mengklasifikasikan efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo sebagai aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya Bank telah menjual atau mereklasifikasi efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo selain daripada penjualan atau reklasifikasi yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) yang dapat diaplikasikan dalam periode yang relevan.
The Bank does not classify held-to-maturity securities as held-to-maturity financial assets if the Bank has, during the current financial year or during the two preceding years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity securities prior to maturity other than sales or reclassifications defined in SFAS No. 55 (Revised 2014) applicable in the relevant periods.
ii. Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
ii. Securities which are classified under available-for-sale investments are stated at fair value. Interest income is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest rate method. Foreign exchange gains or losses on securities are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui langsung dalam ekuitas sampai surat berharga dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana akumulasi keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Other fair value changes are recognized directly in equity until the securities are sold or impaired, whereby the cumulative gains and losses previously recognized in the equity are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
iii. Efek-efek yang diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
iii. Securities which are classified as loans and receivables are carried at amortized cost using the effective interest rate method.
i.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) n.
o.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Efek-efek (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Securities (continued)
Untuk efek-efek yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek tersebut.
For securities that are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by reference to quoted market bid prices by the stock exchange at the date close to the statement of financial position date, adjusted for transaction costs necessary to realize the assets. For securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of securities.
Penurunan yang signifikan atau jangka panjang atas nilai wajar permanen atas efekefek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Penyisihan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai pengurang dari akun efek-efek.
Any significant or prolonged decline in the fair value of held-to-maturity and available-for-sale securities is charged to profit or loss in the period incurred. Provision for impairment losses are stated as reduction from the securities account.
Efek-efek memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Securities are arranged at fixed interest rate thus exposing the Bank to fair value interest rate risk.
Instrumen derivatif
o.
Derivative instruments
Instrumen keuangan derivatif (termasuk transaksi mata uang asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) diakui sebesar nilai wajar pada laporan posisi keuangan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga, atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative financial instruments (including foreign currency transactions for funding and trading) are recognized in the statement of financial position at their fair value. Fair value is determined based on quoted prices, pricing models, or quoted prices of other instruments with similar characteristics. Derivatives are recorded as assets when the fair value is positive and liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar kontrak derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai (atau tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai) diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
Gain or loss as a result fair value changes on a derivative contract not designated as a hedging instrument (or derivative contract that does not qualify as a hedging instrument) is recognized in the current year’s statement of profit or loss and other comprehensive income.
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi.
Derivative receivable and payable are classified as fair value through profit or loss.
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Kredit
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Loans
Kredit yang diberikan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan kesepakatan dengan pihak penerima kredit dan mewajibkan pihak penerima kredit untuk melunasi setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga.
Loans represent the lending of money or equivalent receivables under contracts with borrowers, where the borrowers are required to repay their debts with interest after a specified time.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables.
Kredit diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi pada saat akuisisi dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai.
Loans are measured at amortized cost using the effective interest rate method, less provision for impairment losses. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and transaction costs that are an integral part of effective interest rate. The amortization is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Provision for impairment losses is provided if there is an objective evidence of impairment.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama, dan kredit penerusan dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated, joint financing, and channeling loans are stated at the loan principal amount based on the risk participation by the Bank.
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Loans are arranged at both fixed and floating interest rates, thus the Bank is exposed to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Kredit yang dihapus buku
Written-off loans
Kredit dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian penurunan nilai.
Loans are written-off when there is no realistic prospect of collection or when the Bank’s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written-off against the related provision for impairment losses.
Penerimaan kembali pada periode berjalan atas kredit yang telah dihapusbukukan dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Penerimaan kembali atas kredit yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
The recoveries from written-off loans in the current period are credited by adjusting the provision for impairment losses accounts. Recoveries from written-off loans from previous years are recorded as other operating income.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
r.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Kredit (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
Loan restructuring
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit atau perpanjangan jangka waktu pembayaran.
Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans or extending the payment arrangement.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the present value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring.
q. Acceptances receivable and payable
Tagihan dan liabilitas akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Acceptances receivable are classified as loans and receivables. Acceptances payable are classified as other financial liabilities stated at amortized cost.
Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Acceptance receivables are stated at amortized costs using the effective interest rate method less provision for impairment losses, whereas acceptance payables are stated at amortized cost using the effective interest rate method.
Biaya dibayar dimuka
r.
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortized over their contractual terms of each expense using the straight-line method.
Investasi dalam saham
s.
Investment in shares Investment in share is recorded based on equity method. Under equity method, investments are stated at cost and adjusted for the Bank’s share in the net income or losses of the associated companies based on its percentage of ownership and reduced by dividend received since the date of acquisition.
Investasi dalam saham dicatat dengan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disesuaikan dengan bagian atas laba atau rugi neto perusahaan asosiasi sesuai dengan jumlah persentase kepemilikan dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan. t.
Loans (continued)
Restrukturisasi kredit
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa kontrak masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. s.
ACCOUNTING
Aset tetap
t.
Fixed assets Fixed assets, except land which is not depreciated, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses.
Aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) t.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued) Depreciation is computed using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor Leasehold improvement Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
20 4-8 4-8 2-5
Buildings Motor vehicles Office furniture and fixtures Leasehold improvement Land is stated at cost and is not depreciated.
biaya
Aset dalam konstruksi merupakan aset yang masih dalam proses penyelesaian dan belum siap untuk digunakan, serta dimaksudkan untuk dipergunakan dalam kegiatan usaha. Aset ini dicatat sebesar biaya yang telah terjadi.
Assets under construction represent assets in progress of construction and not yet ready for use, and intended to be used in business activity. The assets are recorded based on the incurred cost.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilainya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada tahun berjalan.
The cost of maintenance and repairs are charged to statement of profit or loss and other comprehensive income as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of fixed assets, are recognized as asset if, and only if, it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current year’s statement of profit or loss and other comprehensive income.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu, dan metode penyusutan direviu setiap periode pelaporan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values, and depreciation method are reviewed at each reporting period, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Bank melakukan penelaahan pada akhir tahun untuk menentukan adanya indikasi terjadinya penurunan nilai aset. Bank menghitung taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali atas nilai semua aset yang dimiliki apabila terdapat situasi atau keadaan yang memberikan indikasi terjadinya penurunan nilai aset dan mengakuinya sebagai rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
The Bank conducts a review at the end of the year to determine whether there are indications of asset impairment. The Bank calculates the estimated recoverable amount of all its assets and determines if there is a decrease in the value of the assets and recognizes an impairment loss on such assets to the current year’s statement of profit or loss and other comprehensive income.
36
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. 2. 2. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
t. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Fixed assets
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written-down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. u.
v.
ACCOUNTING
Agunan yang diambil alih
u.
Foreclosed assets
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun agunan yang diambil alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collaterals foreclosed by the Bank) are presented in the foreclosed assets account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke penyisihan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.
Foreclosed assets are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged against provision for impairment losses. If the net realizable value is higher than the loan receivable, the foreclosed assets are recorded at the amount of the loan receivable and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed assets and the proceeds from the sale of such assets is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed assets periodicaly. Provision for impairment losses on foreclosed assets is provided on reduction of foreclosed assets value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
If there is a permanent impairment, the carrying value is reduced to recognize the impairment, and the impairment losses charged to the current year’s statement of profit or loss and other comprehensive income.
Liabilitas segera
v.
Liabilities immediately payable Liabilities immediately payable represent obligations to third parties based on contract or order by those having authority that have to be settled immediately. Liabilities immediately payable are measured at their amortized cost using effective interest rate method.
Liabilitas segera merupakan liabilitas yang harus segera dibayarkan kepada pihak lain berdasarkan kontrak atau perintah dari pihak yang mempunyai kewenangan untuk itu. Liabilitas segera diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
w. Simpanan nasabah
ACCOUNTING
w. Deposits from customers giro,
Deposits from customers consist of current accounts, savings accounts, and time deposits.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Current accounts represent deposits from customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque, Automatic Teller Machine card (ATM) or other orders of payments or transfers.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan melalui ATM jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Savings accounts represent deposits from customers that may only be withdrawn over the counter and via ATMs when certain agreed conditions are met, but which may not be withdrawn by cheque or other equivalent instruments.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Time deposits represent customer’s deposits that may be withdrawn at a certain time based on the agreement between the depositor and the Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan nasabah dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Deposits from customers are classified as financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from customers and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Simpanan nasabah terdiri dari tabungan, dan deposito berjangka.
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Simpanan dari bank lain
x.
Deposits from other banks Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of current accounts, interbank call money with original maturities of 90 days or less, certificate of deposits, and time deposits.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, sertifikat deposito, dan deposito berjangka.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) x.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Simpanan dari bank lain (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) x.
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
y. Securities agreements
sold
under
repurchase
Securities sold under repurchase agreements (repo) are presented as liabilities and stated at the agreed repurchase price less the difference between the selling price and agreed repurchase price. The difference between the selling price and agreed repurchase price is amortized using effective interest method as interest expense over the period commencing from the selling date to the repurchase date.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga saat dibeli kembali. z.
Deposit from other banks (continued) Deposits from other banks are classified as financial liabilities measured at amortized cost, which are initially recognized at fair value plus directly attributable transaction costs, if any, and subsequently are measured at amortized cost using the effective interest rate method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of deposits from other banks and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang diakui pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, pada pengakuan awal dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal simpanan dari bank lain dan biaya transaksi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. y.
ACCOUNTING
Pinjaman yang diterima
z.
Borrowings
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Borrowings are funds received from other banks or other parties with payment obligation based on borrowing agreement.
Pinjaman yang diterima diakui sebesar nilai wajar pada awalnya dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan adanya diskonto atau premi terkait dengan pengakuan awal pinjaman yang diterima dan biaya transaksi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Borrowings are initially recognized at fair value and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium related to the initial recognition of borrowings and transaction costs that are an integral part of the effective interest rate.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
aa. Pendapatan dan beban bunga
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Interest income and expense
Pendapatan diakui sejauh itu memiliki kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada Bank dan pendapatan dapat diukur secara andal.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Bank and the revenue can be reliably measured.
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Interest income and interest expense are recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income using the effective interest method. The calculation of effective interest rate includes transaction costs and all fees and other forms of consideration paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) antara umur kontraktual dan umur estimasi kepada nilai tercatat dari aset atau liabilitas keuangan.
The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument (or, where appropriate, a shorter period) between the contractual life and estimated life to the carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian pembiayaan di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
When calculating the effective interest rate, the Bank estimates the future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all commissions, fees and all other types received by the parties in the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau nilai kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets’ value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognized based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses.
Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment). Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai.
Loans for which the principal or interest has been past due for 90 days or more, or where reasonable doubt exists as to the timely collection, are generally classified as impaired loans. Interest accrued but not yet collected is reversed when a loan is classified as impaired loan.
40
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ab. Provisi dan komisi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Fee and commission
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif dan diklasifikasikan sebagai bagian dari pendapatan bunga pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Fees and commissions incomes related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred income and amortized over the term of contract using the efective interest rate method and classified as part of interest income in the statement of profit or loss and other comprehensive income. If the loan is to be repaid prior to maturity, the balance of deferred income on loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman yang nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions, which are not related to loan or borrowing activities which is not material to the Bank are recognized as income or expenses at the time the transactions are made.
ac. Imbalan kerja
ac. Employee benefits
Bank mempunyai program pensiun imbalan kerja untuk semua karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The Bank has employee benefit pension schemes for all its permanent employments in accordance with Labor Law No. 13/2003.
Kewajiban imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan dihitung sebesar nilai kini dari estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan imbalan pasca-kerja dilakukan oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The post-employment benefit liability recognized in the statement of financial position is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior period. The calculation is performed by an independent actuary using the projected unit credit method.
Bila terjadi perubahan imbalan pasca-kerja, kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
When the benefits of the plan change, the increased or decreased benefits relating to past service by employees are charged or credited to the statement of profit or loss and other comprehensive income. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan penghasilan komprehensif lainnya pada saat terjadinya perubahan atas nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense in the statements of other comprehensive income at the date of change of the present value of the defined benefit obligation.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term liabilities
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti jangka panjang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. 41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Pajak penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ad. Income tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam periode berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku.
Current tax expense is determined based on estimated taxable income for the current period using prevailing tax rates (and tax laws).
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara yang diekspektasikan oleh Bank, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama dan Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
ad. Pajak penghasilan (lanjutan)
ACCOUNTING
ad. Income tax (continued)
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat saat surat ketetapan pajak diterima apabila diajukan keberatan dan banding, diakui pada saat hasil keberatan dan atau banding diterima.
Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment is received or, if objected or appealed against, when the result of the objection or appeal is determined.
pada atau, atau dari
ae. Saham treasuri
ae. Treasury shares Own equity instruments that are reacquired (treasury shares) are recognized at cost and deducted from equity. No gain or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of own equity instruments. Any difference between the carrying amount and the consideration, if reissued, is recognized as part of additional paid-in capital in the equity.
Instrumen ekuitas yang diperoleh kembali (saham treasuri) diakui pada harga perolehan kembali dan dikurangi dari ekuitas. Tidak ada laba atau rugi yang diakui pada laba rugi atas perolehan, penjualan kembali, penerbitan atau pembatalan dari instrumen ekuitas. Selisih antara jumlah tercatat dan penerimaan, bila diterbitkan kembali, diakui sebagai bagian dari tambahan modal disetor pada ekuitas. 3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Bank’s financial statements requires management to make judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of income, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the asset and liability affected in future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Bank:
The following judgments are made by management in the process of applying the Bank’s accounting policies that have the most significant effect on the amounts recognized in the Bank’s financial statements:
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memilki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Bank’s management has made an assessment of the Bank’s ability to continue as a going concern and believes that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management was not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt to the Bank’s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statements have been prepared on a going concern basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014 demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Bank’s accounting policies disclosed in Note 2.
Aset keuangan tanpa harga kuotasi di pasar aktif
Financial assets not quoted in an active market
Bank mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset memiliki harga kuotasi atau tidak di pasar aktif. Termasuk dalam evaluasi apakah aset keuangan memiliki kuotasi di pasar aktif adalah penentuan apakah harga yang dikuotasikan tersedia sewaktu-waktu dan apakah harga tersebut merepresentasikan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar.
The Bank classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimating uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Bank based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul di luar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya.
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Bank. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang
Impairment of loans and receivables
Bank menelaah portofolio kredit dan piutang setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai penurunan nilai dengan memperbaharui penyisihan yang dibentuk selama periode yang diperlukan berdasarkan analisis berkelanjutan dan pemantauan terhadap rekening individual oleh petugas kredit.
The Bank reviews its loan portfolio and receivables to assess impairment at each financial position date with updating provisions made during the intervals as necessary based on the continuing analysis and monitoring of individual accounts by credit officers.
Dalam menentukan apakah penurunan nilai harus dibentuk dalam laporan laba rugi komprehensif, Bank membuat penilaian, apakah terdapat data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang dapat diukur dalam laporan perkiraan arus kas masa depan dari portofolio kredit sebelum penurunan tersebut dapat diidentifikasi secara individual dalam portofolio tersebut.
In determining whether an impairment loss should be recorded in the statement of comprehensive income, the Bank makes judgments as to whether there is any observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of loans before the decrease can be identified individually in that portfolio.
Bukti tersebut dapat termasuk data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan yang merugikan pada status pembayaran kelompok debitur, atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok. Bank menggunakan perkiraan dalam menentukan jumlah dan waktu dari arus kas masa depan ketika menentukan tingkat penyisihan yang diperlukan. Estimasi tersebut didasarkan pada asumsi mengenai sejumlah faktor dan hasil aktual yang dapat berbeda, yang mengakibatkan perubahan terhadap jumlah penyisihan di masa yang akan datang.
This evidence may include observable data indicating that there has been an adverse change in the payment status of borrowers in a group, or national or local economic conditions that correlate with defaults on assets in the group. The Bank uses estimates in the amount and timing of future cash flows when determining the level of provision required. Such estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, resulting to future changes in the provision.
Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual
Impairment of available-for-sale investments
Bank mereviu efek-efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada setiap tanggal posisi keuangan untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai atas investasi tersebut dinilai apakah terdapat penurunan signifikan atau berkepanjangan nilai wajar dibawah nilai perolehan atau terdapat bukti objektif telah terjadi penurunan nilai.
The Bank reviews securities classified as availablefor-sale at each financial position date to assess whether there is impairment in value. The impairment of these investments is assessed whether there is significant or prolonged decline in the fair value below its cost or where other objective evidence of impairment exists.
Penentuan apa yang dimaksud dengan “signifikan” dan “berkepanjangan” membutuhkan pertimbangan dari Bank. Dalam menentukan pertimbangan, Bank mengevaluasi, diantaranya faktor lainnya, pergerakan dan durasi harga pasar historis serta sejauh mana nilai wajar dari investasi kurang dari biaya perolehannya.
The determination of what is “significant” or “prolonged” requires judgment from the Bank. In making this judgment, the Bank evaluates, among others factors, historical market price movements and duration and the extent to which the fair value of the investment is less than the cost.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Ketidakpastian kewajiban perpajakan
Uncertain tax exposure
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan atau pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Bank menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, Dan Aset Kontinjensi. Bank membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Bank applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets”. The Bank makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Pengakuan aset pajak tangguhan
Recognition of deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan dan perbedaan temporer sejauh terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dimana kerugian dapat dimanfaatkan. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan waktu yang mungkin terjadi dan tingkatan dari laba kena pajak di masa yang akan datang seiring dengan strategi perencanaan pajak di masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable income together with future tax planning strategies.
Bank menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak ada lagi kemungkinan bahwa laba kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
The Bank reviews its deferred tax assets at each financial position date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Nilai kini atas kewajiban pensiun
Present value of retirement obligation
Biaya atas program pensiun dan imbalan pascakerja lainnya ditentukan dengan menggunakan penilaian aktuarial. Penilaian aktuarial melibatkan penggunaan asumsi mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian yang diharapkan dari aset, kenaikan gaji di masa depan, tingkat kematian dan kecacatan, dan peningkatan jumlah pensiun di masa depan. Karena program tersebut memiliki sifat jangka panjang, maka perkiraan tersebut memiliki ketidakpastian yang signifikan.
The cost of pension plan and other post-employment benefits is determined using actuarial valuations. The actuarial valuation involves making assumptions about discount rates, expected rates of return on assets, future salary increases, mortality rates and disability rate, and future pension increases. Due to the long-term nature of these plans, such estimates are subject to significant uncertainty.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
KAS
4.
CASH
31 Desember/December 31, 2015
2014
Rupiah Dolar Amerika Serikat Won Korea Total
89.648 39.043 1.241
64.382 28.922 1.840
Rupiah United States Dollar Korean Won
129.932
95.144
Total
The Rupiah balance includes cash in ATMs (Automatic Teller Machines) amounting to Rp21,281 and Rp5,345 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sebesar Rp21.281 dan Rp5.345 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 5.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
31 Desember/December 31, 2015
2014
Rupiah Dolar Amerika Serikat
510.518 1.074.380
571.227 775.091
Rupiah United States Dollar
Total
1.584.898
1.346.318
Total
Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan GWM dalam mata uang asing, dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.
The Bank is required to maintain minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah and GWM in foreign currencies for foreign exchange banking. GWM are maintained in the form of current accounts with Bank Indonesia.
Pada tanggal 25 Juni 2015, BI menerbitkan PBI No. 17/11/PBI/2015 tentang perubahan atas PBI No. 15/15/PBI/2013 tersebut di atas. PBI baru ini mengatur tentang Loan to Funding Ratio (LFR) sebagai pengganti dari LDR. Cakupan LFR mencakup dana pihak ketiga dan surat berharga diterbitkan bank yang dimiliki oleh pihak ketiga. GWM LFR berlaku efektif sejak 3 Agustus 2015
On June 25, 2015, BI issued PBI No. 17/11/PBI/2015 regarding amendment to the PBI No. 15/15/PBI/2013 mentioned above. This new PBI governs the Loan to Funding Ratio (LFR) as a replacement for LDR. LFR coverage includes third party fund and securities issued by the bank which owned by third parties. LFR minimum reserve requirement effectively applied starting August 3, 2015.
Pada tanggal 26 November 2015, BI menerbitkan PBI No. 17/21/PBI/2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.
On November 26, 2015, BI issued PBI No. 17/21/PBI/2015 regarding Second Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 15/15/PBI/2013 regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currency for Conventional Commerical Bank. In accordance with such regulation, the minimum primary reserve in Rupiah is designated at 7.5% of third party funds in Rupiah and minimum secondary reserve in Rupiah is designated at 4% of third party funds in Rupiah. GWM in foreign currency is set at 8% from total third party funds in foreign currency.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) As of December 31, 2015 and 2014, the GWM ratios (unaudited) of the Bank are as follows:
Rasio GWM (tidak diaudit) Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Rupiah Primer Sekunder Dollar Amerika Serikat
6.
2014 8,01% 14,24% 8,03%
8,22% 10,34% 8,29%
Rupiah Primary Secondary United States Dollar
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi LFR atau LDR dalam kisaran yang telah ditetapkan sehingga tidak mendapatkan disinsentif.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has fulfilled LFR or LDR within the prevailing range therefore the Bank did not get disincentive.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the Bank Indonesia regulations concerning the minimum reserve requirements.
GIRO PADA BANK LAIN a.
6.
Berdasarkan mata uang, bank, dan pihakpihak
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a.
By currency, bank, and parties
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Korea Exchange Bank, Hong Kong Euro Eropa Korea Exchange Bank, London Korea Exchange Bank, Deutschland AG Yen Jepang Korea Exchange Bank, Jepang Pound Sterling Inggris Korea Exchange Bank, London
Pihak ketiga Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia
2014
13.693
4.954
8.762
1.912
1.902
3.667
439
-
356
164
25.152
10.697
23.078
10.613
5.486
2.989
100 3
3
28.667
13.605
48
Related parties Foreign currencies United States Dollar Korea Exchange Bank, Hong Kong European Euro Korea Exchange Bank, London Korea Exchange Bank, Deutschland AG Japanese Yen Korea Exchange Bank, Japan Great Britain Pound Sterling Korea Exchange Bank, London
Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) a.
6.
Berdasarkan mata uang, bank, dan pihakpihak (lanjutan)
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) a.
By currency, bank, and parties (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat JPMorgan Chase Bank, New York Citibank N.A., New York PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., New York PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank, New York Wells Fargo Bank N.A., New York JPMorgan Chase Bank, Hong Kong PT Bank DBS Indonesia
2014
224.493 16.928 9.699
205.459 24.056 19.066
9.384 8.182 7.005
9.815 20.715 11.423
4.716
659
483 109
98
Foreign currencies United States Dollar JPMorgan Chase Bank, New York Citibank N.A., New York PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., New York PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Deutsche Bank, New York Wells Fargo Bank N.A., New York JPMorgan Chase Bank, Hong Kong PT Bank DBS Indonesia
Dolar Australia National Australia Bank, Melbourne
8.534
414
Australian Dollar National Australia Bank, Melbourne
Euro Eropa Deutsche Bank AG, Frankfurt
3.699
2.564
European Euro Deutsche Bank AG, Frankfurt
890
46
Singapore Dollar DBS Bank Ltd, Singapore
25
231
Hong Kong Dollar Standard Chartered Bank, Hong Kong
294.147
294.546
322.814
308.151
347.966
318.848
Dolar Singapura DBS Bank Ltd, Singapura Dolar Hong Kong Standard Chartered Bank, Hong Kong
Total
b.
Berdasarkan kolektibilitas
b. By collectability All current accounts with other banks as of December 31, 2015 and 2014 are not impaired.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, semua giro pada bank lain tidak mengalami penurunan nilai. c.
Total
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
c.
Average interest rate per annum
31 Desember/December 31, 2015 Rupiah Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Dolar Hong Kong Dolar Singapura Euro Eropa Pound Sterling Inggris Yen Jepang
2014 0,22% 0,14% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
0,29% 0,04% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Rupiah United States Dollar Australian Dollar Hong Kong Dollar Singapore Dollar European Euro Great Britain Pound Sterling JapaneseYen
As of December 31, 2015 and 2014, there were no current accounts with other banks which were pledged as collaterals by the Bank.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. 49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
6.
Information with respect to maturity is disclosed in Note 36.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued)
7.
Berdasarkan mata uang, jenis, bank, dan pihak-pihak
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a.
By currency, type, bank, and parties
31 Desember/December 31, 2015 Pihak ketiga Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Bunga yang belum diamortisasi Interbank call money PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Citibank N.A., Cabang Jakarta PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia JPMorgan Chase Bank, Cabang Jakarta PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank DKI
Dolar Amerika Serikat Penempatan pada Bank Indonesia Deposito berjangka Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta Interbank call money Wells Fargo Bank, N.A., New York PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Total
2014 Third parties Rupiah Placement with Bank Indonesia Unamortized interest
75.100 (34)
218.300 (35)
75.066
218.265
200.000
150.000
135.000
-
100.000 65.000 60.000 50.000 -
50.000 100.000 100.000
-
100.000
-
100.000 100.000
-
100.000 100.000 100.000
-
50.002 50.000
610.000
1.100.002
1.585.275
495.400
United States Dollar Placement with Bank Indonesia
647.914 675.928
Time deposits Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Deutsche Bank AG, Jakarta
721.154 -
107.523
33.440
137.850
-
2.551.802
1.852.682
3.236.868
3.170.949
50
Interbank call money PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung PT Bank QNB Indonesia Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Citibank N.A., Jakarta Branch PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia JPMorgan Chase Bank, Jakarta Branch PT Bank Mega Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Riau PT Bank DKI
Interbank call money Wells Fargo Bank, N.A., New York PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b.
7.
Berdasarkan kolektibilitas
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) b.
All placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2015 and 2014 are not impaired.
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami penurunan nilai. c.
By collectibility
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
c.
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31, 2015
8.
2014
Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia Interbank call money
5,54% 5,96%
5,75% 6,37%
Rupiah Placements with Bank Indonesia Interbank call money
Dolar Amerika Serikat Penempatan pada Bank Indonesia Interbank call money Deposito berjangka
0,15% 0,15% 0,26%
0,09% 0,16% 0,16%
United States Dollar Placements with Bank Indonesia Interbank call money Time deposit
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in Note 36.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penempatan pada bank lain sebesar Rp721.154 dan Rp1.323.842 dijaminkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 18).
As of December 31, 2015 and 2014, placements with other banks amounted to Rp721,154 and Rp1,323,842 were under lien related with borrowing from other banks (Note 18).
EFEK-EFEK a.
8.
Berdasarkan tujuan, jenis, mata uang, dan pihak-pihak
SECURITIES a.
By purpose, type, currency, and parties
31 Desember/December 31, 2015
2014
Nilai tercatat/ Peringkat/ Carrying value Rating
Nilai tercatat/ Peringkat/ Carrying value Rating
Pihak ketiga
Third parties
Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi
Sertifikat Deposito Bank Indonesia Diskonto yang belum diamortisasi
Held-to-maturity Rupiah -
-
-
536.149
-
200.000 (3.830)
-
-
Obligasi Pemerintah Premi yang belum diamortisasi
549.924 (13.775)
357.000 2.755
Tanpa peringkat/ Non rated
Bank Indonesia Certificates Unamortized discount
Tanpa peringkat/ Non rated
Bank Indonesia Certificates of Deposits Unamortized discount
-
Government Bonds Unamortized premium
196.170
Tanpa peringkat/ Non rated
-
359.755
-
359.755
732.319
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) a.
8.
Berdasarkan tujuan, jenis, mata uang, dan pihak-pihak (lanjutan)
SECURITIES (continued) a.
By purpose, type, currency, and parties (continued)
31 Desember/December 31, 2015
2014
Nilai tercatat/ Peringkat/ Carrying value Rating
Nilai tercatat/ Peringkat/ Carrying value Rating
Pihak ketiga
Third parties
Kredit yang diberikan dan piutang Rupiah
Loans and receivables Rupiah
Wesel tagih
2.587
Tanpa peringkat/ Non rated
34.123
Tanpa peringkat/ Non rated
-
Tanpa peringkat/ Non rated
60.831
Tanpa peringkat/ Non rated
Dolar Amerika Serikat
United States Dollar
Wesel tagih
36.710
Available-for-sale Rupiah
Obligasi Pemerintah
503.263
Obligasi Ritel Indonesia Obligasi korporasi Obligasi Berkelanjutan II Mandala Multi Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap I Tahun 2013 Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013
193.818
Tanpa peringkat/ Non rated Tanpa peringkat/ Non rated
50.010
Obligasi IV Mayora Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II Tahun 2012 Seri B
Unit penyertaan reksadana
11.303
Tanpa peringkat/ Non rated
-
-
idA
-
-
31.500
idAA+
51.925
idAA+
30.001
idAAA
-
-
24.821 14.230
idAAidA-
15.000
idA-
6.555
idAA-
6.491
idAA-
-
-
25.125
idAAA
-
-
15.224
idAA+
-
-
3.966
idAA+
430.293
Tanpa peringkat/ Non rated
465.233
Tanpa peringkat/ Non rated
-
-
206.743
Tanpa peringkat/ Non rated
Dollar Amerika Serikat
Government Bonds
Indonesian Retail Bonds Corporate bonds Obligasi Berkelanjutan II Mandala Multi Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap I Tahun 2013 Obligasi Subordinasi I Bank CIMB Niaga Tahun 2010 Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 Obligasi Bank Victoria IV Tahun 2013
Obligasi IV Mayora Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014 Seri A Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012 Obligasi Berkelanjutan I Perum Pegadaian Tahap II Tahun 2012 Seri B
Mutual fund units United States Dollar
Unit penyertaan reksadana
1.060.941
1.024.560
1.457.406
1.817.710
Efek-efek telah diperingkat PT Pemeringkat Efek Indonesia. b.
Trade bills
60.831
Tersedia untuk dijual Rupiah
Total
Trade bills
Mutual fund units
Total
Securities were rated by PT Pemeringkat Efek Indonesia.
oleh
Berdasarkan kolektibilitas
b.
By collectibility All securities as of December 31, 2015 and 2014 are not impaired.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, semua efek-efek tidak mengalami penurunan nilai.
52
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
EFEK-EFEK (lanjutan) c.
8.
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
SECURITIES (continued) c.
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31, 2015 Rupiah Obligasi Pemerintah Obligasi korporasi Sertifikat Bank Indonesia Dollar Amerika Serikat Obligasi korporasi Wesel tagih
9.
2014 7,50% 9,80% 6,70%
7,80% 9,57% 6,71%
5,00%
5,80% 5,00%
Rupiah Government Bonds Corporate bonds Bank Indonesia Certificates United States Dollar Corporate bonds Export bills
Bank mengakui kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp15.882 dan Rp592 atas perubahan nilai efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan dalam akun “Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok yang tersedia untuk dijual - setelah pajak tangguhan” pada bagian penghasilan komprehensif lain dalam laporan posisi keuangan.
The Bank recognized unrealized loss of Rp15,882 and Rp592 from the changes in market values of available-for-sale securities as of December 31, 2015 and 2014, respectively, which are presented as “Unrealized loss on available-for-sale securities net of deferred tax” in the other comprehensive income section of the statement of financial position.
Pada tanggal 31 Desember 2015, termasuk dalam obligasi pemerintah dalam kelompok tersedia untuk dijual dengan nilai sebesar Rp301.308 yaitu obligasi yang dijual dengan janji dibeli kembali. Liabilitas atas pembelian kembali obligasi pemerintah sebesar Rp250.000 disajikan pada akun efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 17).
As of December 31, 2015, included in the availablefor-sale government bond amounted to Rp301,308 are bond sold under repurchase agreement. The corresponding liability in relation to this agreement together with repurchase agreement amounted to Rp250,000 is presented under the account securities sold under repurchase agreement (Note 17).
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in Note 36.
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE Detail of foreign currency derivative transactions as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Rincian transaksi derivatif mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
Pihak Pihak ketiga Swap mata uang asing Dolar Amerika Serikat PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk Forward mata uang asing Dolar Amerika Serikat PT Bio Inti Agrindo JPMorgan Chase Bank, Cabang Jakarta PT Sumber Fajar Indah Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
Nilai kontrak/ Contract amount
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivative receivable
Liabilitas derivatif/ Derivative payable
Counterparties
137.850
830
830
-
137.850 137.850
880 920
880 920
-
68.925
500
500
-
13.785
121
13.785 3.446
(69) (6)
3.446
15
53
121
-
-
69 6
15
-
Third parties Foreign currency swap United States Dollar PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk Foreign currency forward United States Dollar PT Bio Inti Agrindo JPMorgan Chase Bank, Jakarta Branch PT Sumber Fajar Indah Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
TAGIHAN (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
9.
DERIVATIVE (continued)
RECEIVABLE
AND
PAYABLE
Detail of foreign currency derivative transactions as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: (continued)
Rincian transaksi derivatif mata uang asing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2015
Pihak Spot mata uang asing Dolar Amerika Serikat Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta JPMorgan Chase Bank, Cabang Jakarta PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
Nilai kontrak/ Contract amount
Tagihan derivatif/ Derivative receivable
Nilai wajar/ Fair value
Liabilitas derivatif/ Derivative payable
Counterparties
3
3
-
Foreign currency spot United States Dollar Standard Chartered Bank, Jakarta Branch JPMorgan Chase Bank, Jakarta Branch PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
3.174
3.269
95
Total
17.921
(3)
-
3
10.339
(17)
-
17
3.446
Total
31 Desember/December 31, 2014
Pihak
Nilai kontrak/ Contract amount
Nilai wajar/ Fair value
Tagihan derivatif/ Derivative receivable
Liabilitas derivatif/ Derivative payable
Counterparties
Pihak ketiga Spot mata uang asing Dolar Amerika Serikat
-
16
Third parties Foreign currency spot United States Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
285
16
Total
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
30.963
175
175
-
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
18.578
110
110
-
3.096
Total
(16) 269
Jangka waktu kontrak-kontrak tersebut di atas berkisar antara 2-90 hari.
The contract period of these contracts ranged between 2-90 days.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 semua tagihan derivatif diklasifikasikan lancar.
As of December 31, 2015 and 2014, all derivative receivables are classified as current.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in Note 36.
54
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS
10. KREDIT a. Berdasarkan pihak-pihak, jenis, dan mata uang
a.
By parties, type, and currency
31 Desember/December 31, 2015 Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi
Dolar Amerika Serikat Modal kerja Investasi Konsumsi
2014
6.669.536 4.182.986 496.030
4.859.381 2.810.811 409.618
11.348.552
8.079.810
5.821.228 3.897.492 7.727
4.811.280 2.106.988 5.822
9.726.447
6.924.090
21.074.999
15.003.900
Pihak berelasi Rupiah Konsumsi
Third parties Rupiah Working capital Investment Consumption
United States Dollar Working capital Investment Consumption
879
2.041
Related parties Rupiah Consumption
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Total
Neto
20.990.357
(85.521)
b. Tingkat suku bunga rata-rata setahun
(72.966)
Provision for impairment losses
14.932.975
b.
Net
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31, 2015
2014
Suku bunga kontrak Rupiah Dolar Amerika Serikat
12,12% 3,67%
11,71% 3,61%
Contractual interest rate Rupiah United States Dollar
Suku bunga efektif Rupiah Dolar Amerika Serikat
12,60% 3,78%
12,20% 3,71%
Effective interest rate Rupiah United States Dollar
c. Berdasarkan kolektibilitas
c.
By collectibility
31 Desember/December 31, 2015 Individual Kurang lancar Macet
2014 25.184 18.316
5.379 6.759
Individual Sub-standard Loss
20.822.737 209.641
14.883.796 110.007
Collective Current Special mention
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Total
Neto
20.990.357
Kolektif Lancar Dalam perhatian khusus
(85.521)
55
(72.966) 14.932.975
Provision for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (continued)
10. KREDIT (lanjutan) d.
Berdasarkan sektor ekonomi
d.
By economic sector
31 Desember/December 31, 2015 Rupiah Jasa bisnis Perdagangan Manufaktur Konstruksi Jasa pelayanan sosial Pertanian Transportasi Pertambangan Lain-lain
3.641.257 2.931.847 1.448.656 1.107.668 734.047 560.943 377.665 50.439 496.909
2.936.833 1.980.531 1.463.135 295.086 378.357 181.663 382.919 51.668 411.659
11.349.431
8.081.851
1.231.255 594.790 6.449.476 267.049 61.028 12.625 192.382 904.006 13.836
444.653 372.380 4.691.038 128.326 67.174 3.096 176.519 1.027.072 13.832
9.726.447
6.924.090
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Neto
20.990.357
Dolar Amerika Serikat Jasa bisnis Perdagangan Manufaktur Konstruksi Jasa pelayanan sosial Pertanian Transportasi Pertambangan Lain-lain
e.
2014
(85.521)
Penyisihan kerugian penurunan nilai
(72.966)
Rupiah Business services Trading Manufacturing Construction Public service Agriculture Transportation Mining Others
United States Dollar Business services Trading Manufacturing Construction Public service Agriculture Transportation Mining Others
Total Provision for impairment losses
14.932.975
e.
Net
Provision for impairment losses The movements in provision for impairment losses on loans are as follows:
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
2014
Saldo awal Penyisihan kerugian penurunan nilai tahun berjalan (Catatan 25) Penghapusbukuan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
72.966
51.873
11.673 -
20.112 (568)
882
1.549
Beginning balance Provision for impairment losses during the year (Note 25) Write-off Foreign exchange translation adjustments
Saldo akhir
85.521
72.966
Ending balance
Management believes that the amount of provision for impairment losses on loans is adequate to cover losses on uncollectible loans.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai kredit yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya kredit.
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (continued)
10. KREDIT (lanjutan) f.
Kredit bermasalah
f.
Non-performing loans As of December 31, 2015 and 2014, the details of non-performing loans (classified as substandard, doubtful, and loss) by economic sectors are as follows:
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan, dan macet) berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Manufaktur Perdagangan Transportasi Jasa pelayanan sosial Lain-lain
21.627 13.992 4.186 1.344 2.351
625 6.055 5.379 79
Manufacturing Trading Transportation Public service Others
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit bermasalah
43.500
12.138
(18.781)
(8.169)
Total Provision for impairment losses on non-performing loans
24.719
3.969
Neto
Net
The ratios of non-performing loans to total loans are as follows:
Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Kolektibilitas Kurang lancar Macet
Collectibility Sub-standard Loss
25.184 18.316
5.379 6.759
43.500
12.138
(18.781)
(8.169)
24.719
3.969
Net
21.075.878
15.005.941
Total loans
Rasio kredit bermasalah - bruto
0,21%
0,08%
Ratio of non-performing loans - gross
Rasio kredit bermasalah - neto
0,12%
0,03%
Ratio of non-performing loans - net
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit bermasalah Neto Total kredit
Provision for impairment losses on non-performing loans
Rasio kredit bermasalah - neto dihitung dengan membagi total kredit bermasalah setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dengan total kredit.
The non-performing loans - net ratio is computed by dividing the total non-performing loans less provision for impairment losses to total loans.
Kredit yang direstrukturisasi pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp15.511 dan Rp16.035.
Restructured loan as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp15,511 and Rp16,035, respectively.
57
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. LOANS (continued)
10. KREDIT (lanjutan) g. Berdasarkan jangka waktu kontrak
g.
By contract period
31 Desember/December 31, 2015 ≤ 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
2014
2.515.661 6.881.825 3.376.557 8.301.835
6.680.696 487.419 4.942.710 2.895.116
≤ 1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
Total Penyisihan kerugian penurunan nilai
21.075.878
15.005.941
Total
Neto
20.990.357
(85.521)
(72.966)
Provision for impairment losses
14.932.975
Net
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
As of December 31, 2015 and 2014, there was no violation or excess of Legal Lending Limit (LLL).
Kredit dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
Loans are collateralized with fixed and/or non-fixed assets with fiduciary transfer of proprietary rights or mortgages and authorization letters to sell, and other collaterals which are generally acceptable to the Bank.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturity is disclosed in Note 36.
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE
Berdasarkan pihak dan mata uang
a.
By parties and currency
31 Desember/December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Rupiah Pihak ketiga Total
b.
2014 138.237
116.832
10.333
-
United States Dollar Third parties Rupiah Third parties
148.570
116.832
Total
Berdasarkan jangka waktu kontrak
b.
By contract period
31 Desember/December 31, 2015
2014
≤ 1 bulan > 1-3 bulan > 3-6 bulan > 6-12 bulan > 1-5 tahun
36.607 111.963 -
4.045 38.824 73.963 -
≤ 1 month > 1-3 months > 3-6 months > 6-12 months > 1-5 years
Total
148.570
116.832
Total
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. TAGIHAN (lanjutan) b.
DAN
Berdasarkan (lanjutan)
LIABILITAS
jangka
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKSEPTASI
waktu
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
kontrak
b.
By contract period (continued)
Tagihan akseptasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami penurunan nilai dan manajemen berpendapat bahwa akun ini tidak membutuhkan penyisihan kerugian penurunan nilai.
All acceptances receivable as of December 31, 2015 and 2014 are not impaired and the management believes that this account does not require provision for impairment losses.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect disclosed in Note 36.
12. INVESTASI DALAM SAHAM
maturity
is
12. INVESTMENTS IN SHARES Investments in shares as of December 31, 2015 consist of the following:
Rincian Investasi dalam saham pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Jenis Usaha/ Nature of Business
Nama Perusahaan/ Name of Company
to
Biaya Perolehan/ Cost
Akumulasi atas Bagian Laba Neto Asosiasi/ Accumulated of the Net Profit Assosiation
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Kepemilikan saham/Shares of stock: PT Sinarmas Hana Finance
Pembiayaan/ Financing
30
45.000
13. ASET TETAP
446
45.446
13. FIXED ASSETS 31 Desember/December 31, 2015 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement Aset dalam konstruksi
Akumulasi penyusutan Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
432 2.197
-
-
122.297 20.276 71.971 8.254
34.331 4.099 4.212
2.175 2.024 -
225.427
42.642
4.199
-
263.870
1.419
165
-
-
1.584
58.451 6.475 26.671
25.108 1.810 12.148
1.138 876 -
-
82.421 7.409 38.819
93.016
39.231
2.014
-
130.233
132.411
-
Saldo akhir/ Ending balance
8.254 (8.254)
432 2.197 154.453 22.351 80.225 4.212
133.637
59
Cost Land Buildings Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement Assets under construction
Accumulated depreciation Buildings Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement
Net book value
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET TETAP (lanjutan)
13. FIXED ASSETS (continued) 31 Desember/December 31, 2014 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Tanah Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement Aset dalam konstruksi
Akumulasi penyusutan Bangunan Perlengkapan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor Leasehold improvement
Nilai buku neto
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pengurangan/ Deductions
432 1.956
241
-
432 2.197
86.352 13.873 45.014 -
38.655 7.295 26.957 8.254
2.710 892 -
122.297 20.276 71.971 8.254
147.627
81.402
3.602
225.427
1.254
165
-
1.419
45.360 5.130 16.376
15.728 2.074 10.295
2.637 729 -
58.451 6.475 26.671
68.120
28.262
3.366
93.016
79.507
132.411
Cost Land Buildings Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement Assets under construction
Accumulated depreciation Buildings Office furniture and fixture Motor vehicles Leasehold improvement
Net book value
Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan tahun 2031. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owned several parcels of land with Right of Building (Hak Guna Bangunan) for a period of 20 years until year 2031 where its head office and branch offices are located. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all of these properties were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Management believes that there is no indication of impairment in the value of fixed assets of the Bank as of December 31, 2015 and 2014.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu antara lain pada PT Asuransi Samsung Tugu. Jumlah seluruh nilai pertanggungan adalah masing-masing sebesar Rp167.635 dan Rp104.793 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Fixed assets, except lands, are insured against losses by fire and other risks under certain blanket policies with, among others, PT Asuransi Samsung Tugu. The total insurance coverage amounted to Rp167,635 and Rp104,793 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured fixed asset.
60
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ASET LAIN-LAIN
14. OTHER ASSETS 31 Desember/December 31, 2015
2014
Rupiah Bunga masih akan diterima Uang muka Setoran jaminan Uang muka pajak (Catatan 28) Persediaan barang Agunan yang diambil alih Lain-lain
Dolar Amerika Serikat Piutang penjualan efek-efek Bunga masih akan diterima Setoran jaminan
Total
64.617 13.048 6.344 1.050 945 275 961
42.115 7.332 6.454 956 275 1.122
87.240
58.254
275.920 23.018 7.757
8.741 6.406
306.695
15.147
393.935
73.401
Rupiah Interests receivables Advance payments Guarantee deposits Prepaid tax (note 28) Inventory Foreclosed assets Others
United States Dollar Receivable from sale of securities Interest receivables Guarantee deposits
Total
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah, bangunan, dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed assets represent loan collaterals in form of land, buildings, and vehicles that have been acquired by the Bank.
Lain-lain termasuk piutang atas penjualan surat berharga, uang muka pajak, dan biaya administrasi atas fasilitas pinjaman yang diterima yang tidak teratribusi dengan pinjaman tersebut.
Others include receivables from sale of marketable securities, prepaid tax, and administration fees of borrowing facilities which are not attributable to the borrowings.
15. SIMPANAN NASABAH a.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Berdasarkan pihak-pihak, jenis, dan mata uang
a.
By parties, type, and currencies
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
Dolar Amerika Serikat Giro Tabungan Deposito berjangka
Pihak ketiga Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
2014
125 5.408 41.704
3.409 9.951 199.905
47.237
213.265
2.801 3.577
14.309 111.651
6.378
125.960
53.615
339.225
1.286.821 516.164 5.607.892
697.645 318.048 5.729.940
7.410.877
6.745.633
61
Related parties Rupiah Current accounts Savings accounts Time deposits
United States Dollar Current accounts Savings accounts Time deposits
Third parties Rupiah Current accounts Savings accounts Time deposits
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) a.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Berdasarkan pihak-pihak, jenis, dan mata uang (lanjutan)
a.
By parties, type, and currencies (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat Giro Tabungan Deposito berjangka
3.534.625 35.182 1.307.673
7.351.243
4.877.480
13.423
6.505
European Euro Current accounts
3.925
-
Australian Dollar Current accounts
14.779.468
11.629.618
14.833.083
11.968.843
Dolar Australia Giro
b.
United States Dollar Current accounts Savings accounts Time deposits
3.927.790 38.743 3.384.710
Euro Eropa Giro
Total
2014
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
b.
Total
Average interest rates per annum
31 Desember/December 31, 2015
c.
2014
Giro Rupiah Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia
2,39% 0,68% 0,00% 0,00%
2,15% 0,10% 0,00% -
Current accounts Rupiah United States Dollar European Euro Australian Dollar
Tabungan Rupiah Dolar Amerika Serikat
2,68% 0,15%
2,38% 1,39%
Savings accounts Rupiah United States Dollar
Deposito berjangka Rupiah Dolar Amerika Serikat
9,15% 1,41%
9,05% 1,68%
Time deposits Rupiah United States Dollar
Berdasarkan periode kontrak
c.
By contract period Time deposits based on contract period are as follows:
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Rupiah 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan >12 bulan
2014
2.913.980 1.373.692 938.027 394.691 29.207
2.725.976 1.989.737 550.044 659.332 4.756
5.649.597
5.929.845
62
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months >12 months
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) c.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Berdasarkan periode kontrak (lanjutan) Dolar Amerika Serikat 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan >12 bulan
Total
c.
By contract period (continued)
1.563.954 1.478.399 229.009 116.860 65
925.272 308.662 98.413 86.977 -
3.388.287
1.419.324
9.037.884
7.349.169
United States Dollar 1 month 3 months 6 months 12 months >12 months
Total
Giro yang diblokir atau dijadikan sebagai jaminan kredit masing-masing sebesar Rp41.533 dan Rp33.225 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Current accounts blocked or pledged as collaterals for loans amounted to Rp41,533 and Rp33,225 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Tabungan yang diblokir atau dijadikan sebagai jaminan kredit masing-masing sebesar Rp6.479 dan Rp14.782 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Saving accounts pledged as collaterals or blocked for loans amounted to Rp6,479 and Rp14,782 as of December 31, 2015 and 2014 respectively.
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, letters of credit, dan bank garansi masing-masing sebesar Rp818.752 dan Rp762.865 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Time deposits blocked and pledged as collaterals for loans, letters of credit, and bank guarantees amounted to Rp818,752 and Rp762,865 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturities are disclosed in Note 36.
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN a.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Berdasarkan jenis, mata uang, dan pihakpihak
a.
By type, currencies, and parties
31 Desember/December 31, 2015 Pihak berelasi Rupiah Giro Dolar Amerika Serikat Interbank call money Giro
Pihak ketiga Rupiah Giro Deposito berjangka Interbank call money Sertifikat deposito
2014
1.159
1.850
Related parties Rupiah Current accounts
5.445.033 26.811
2.105.450 23.432
United States Dollar Interbank call money Current accounts
5.471.844
2.128.882
5.473.003
2.130.732
66.353 18.000 600.000 -
2.941 6.968 80.000 420.420
684.353
510.329
63
Third parties Rupiah Current accounts Time deposits Interbank call money Certificate of deposits
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. SIMPANAN DARI BANK LAIN (lanjutan) a.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (continued)
Berdasarkan jenis, mata uang, dan pihakpihak (lanjutan)
a.
By type, currencies, and parties (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Dolar Amerika Serikat Interbank call money Giro
Total
b.
2014
323.948 1
291.048 -
323.949
291.048
1.008.302
801.377
6.481.305
2.932.109
Tingkat suku bunga rata-rata setahun
United States Dollar Interbank call money Current accounts
Total
b. Average interest rates per annum 31 Desember/December 31,
2015 Rupiah Giro Interbank call money Deposito berjangka Sertifikat deposito Dolar Amerika Serikat Giro Interbank call money
2014 2,39% 6,26% 9,13% -
1,25% 6,64% 8,67% 9,60%
0,68% 0,83%
0,00% 0,64%
Rupiah Current accounts Interbank call money Time deposits Certificate of deposits United States Dollar Current accounts Interbank call money
Information with respect to maturity is disclosed in Note 36.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36. 17. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
17. SECURITIES SOLD AGREEMENT
UNDER
REPURCHASE
Securities sold under repurchase agreement as of December 31, 2015 are as follows:
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali pada tanggal 31 Desember 2015 terdiri dari:
31 Desember/ December 31, 2015 Jangka waktu/ Period Pihak ketiga/Third party Rupiah: Standard Chartered Bank Sukuk Ritel/Retail Bonds - Seri SR 007 119 hari/days
Tanggal dimulai/ Start date
29 Desember/ December 29, 2015
Total
Tanggal jatuh tempo/ Due date
26 April/ April 26, 2016
Harga beli kembali/ Repurchase price
250.000 250.000
64
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA
18. BORROWINGS 31 Desember/December 31, 2015
Pihak berelasi Dolar Amerika Serikat KEB Hana Bank, Korea (d/h Hana Bank Korea dan Korea Exchange Bank, Seoul) International Finance Corporation Korea Exchange Bank, Hong Kong
Pihak ketiga Rupiah Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta Deutsche Bank AG, Jakarta Dolar Amerika Serikat Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, New York Citibank N.A., New York The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta
Total
2014
964.950
1.486.200
108.573 -
326.507 619.250
1.073.523
2.431.957
500.000 -
275.700 63.411 -
-
500.000 600.000
Related parties United States Dollar KEB Hana Bank, Korea (formerly Hana Bank Korea and Korea Exchange Bank, Seoul) International Finance Corporation Korea Exchange Bank, Hong Kong
Third parties Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta Branch Deutsche Bank AG, Jakarta
United States Dollar Wells Fargo Bank, New York - Standard Chartered Bank, New York 247.700 Citibank N.A., New York The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., 123.850 Jakarta Branch
839.111
1.471.550
1.912.634
3.903.507
Total
Hana Bank, Korea
Hana Bank, Korea
Pada tanggal 5 November 2012, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan jumlah fasilitas sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) yang jatuh tempo 13 bulan dari tanggal penarikannya. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga pasar di Korea sesuai tenor pinjamannya. Pada tahun 2015, fasilitas ini telah disetujui untuk diperpanjang oleh Bank Indonesia dengan nominal dan bunga yang sama.
On November 5, 2012, the Bank has signed a loan agreement with a facility amounting to USD30,000,000 (full amount) and matured in 13 months since the date of drawdown. The loan bears interest rate at the Korean market rate according to its tenor. In 2015, this facility has been approved to be extended by Bank Indonesia with the same nominal and interest rate.
Pada tanggal 22 Juni 2015, Bank mencairkan fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah fasilitas sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 Juli 2016.
On June 22, 2015, the Bank draw down the loan facility amounting to USD30,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.10% per annum and will mature on July 22, 2016.
Pada tanggal 22 April 2015, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan Hana Bank, Korea dan langsung dicairkan dengan jumlah fasilitas sebesar USD40.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,10% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2016.
On April 22 2015, the Bank has signed a loan agreement with Hana Bank, Korea and directly draw down with a facility amounting to USD40,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.10% per annum and will mature on May 23, 2016.
Pada tanggal 22 Januari 2014, Bank mencairkan fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah fasilitas sebesar USD30.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,10% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 23 Februari 2015.
On January 22, 2014, the Bank draw down the loan facility amounting to USD30,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.10% per annum had matured on February 23, 2015.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. BORROWINGS (continued)
Hana Bank, Korea (lanjutan)
Hana Bank, Korea (continued)
Pada tanggal 9 Desember 2013, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan Hana Bank, Korea dan langsung dicairkan dengan jumlah fasilitas sebesar USD40.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,15% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2015.
On December 9, 2013, the Bank has signed a loan agreement with Hana Bank, Korea and directly draw down the facility amounting to USD40,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.15% per annum and had matured on January 8, 2015.
Korea Exchange Bank, Seoul
Korea Exchange Bank, Seoul
Pada tanggal 26 September 2014, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan Korea Exchange Bank, Seoul dan langsung dicairkan dengan jumlah fasilitas sebesar USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,386% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 30 September 2015.
On September 26, 2014, the Bank has signed a loan agreement with Korea Exchange Bank, Seoul and directly draw down the facility amounting to USD50,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.386% per annum and had matured on September 30, 2015.
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Pada tanggal 19 September 2014, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan Korea Exchange Bank, Hong Kong dan langsung dicairkan dengan jumlah fasilitas sebesar USD50.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,35% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 29 September 2015. Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
On September 19, 2014, the Bank has signed a loan agreement with Korea Exchange Bank, Seoul and directly draw down the facility amounting to USD50,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.35% per annum and had matured on September 29, 2015. The borrowing has been paid on maturity date.
Deutsche Bank AG, Jakarta
Deutsche Bank AG, Jakarta
Pada tanggal 13 Oktober 2014, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan Deutsche Bank AG, Jakarta dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas Term Loan dalam mata uang Rupiah sebesar Rp600.000. Pada tanggal 15 Oktober 2014, Bank mencairkan fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 9,4% per tahun. Pada tanggal 22 Oktober 2014, Bank mencairkan sisa fasilitas pinjaman tersebut dengan jumlah sebesar Rp300.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 9,4% per tahun. Pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 15 Oktober 2015. Pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka sebesar USD54.576.322 (nilai penuh) (Catatan 7). Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
On October 13, 2014, the Bank signed loan agreement with Deutsche Bank AG, Jakarta whereby the facility provided is Term Loan facility in Rupiah amounted to Rp600,000. On October 15, 2014, the Bank draw down the loan facility amounting to Rp300,000 which bears interest rate at 9.4% per annum. On October 22, 2014, the Bank draw down the remaining loan facility amounting to Rp300,000 which bears interest rate at 9.4% per annum. This loan facility had matured on October 15, 2015. The loan is secured by time deposits amounting to USD54,576,322 (full amount) (Note 7). The borrowing has been paid on maturity date.
66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. BORROWINGS (continued)
Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta Branch
Pada tanggal 8 Agustus 2014, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas Term Loan dalam mata uang Rupiah yang terdiri dari Tahap A sebesar Rp250.000 dan Tahap B sebesar Rp250.000 dengan jangka waktu 2 tahun sejak tanggal pencairan Tahap A. Pada tanggal 26 September 2014, Bank mencairkan fasilitas pinjaman Tahap A sebesar Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 9,5% per tahun. Pada tanggal 26 November 2014, Bank mencairkan fasilitas pinjaman Tahap B sebesar Rp250.000 dengan tingkat suku bunga sebesar 8,17%. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2016. Pada tahun 2015 dan 2014, pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka sebesar USD52.314.389 (nilai penuh) (Catatan 7).
On August 8, 2014, the Bank signed loan agreement with Standard Chartered Bank, Jakarta Branch whereby the facilities provided are Term Loan facility in Rupiah which consist of Tranche A amounting to Rp250,000 and Tranche B amounting to Rp250,000 with term of 2 years from Tranche A disbursement date. On September 26, 2014, the Bank draw down the loan facility Tranche A amounting to Rp250,000 which bears interest rate at 9.5% per annum. On November 26, 2014, the Bank draw down the loan facility Tranche B amounting to Rp250,000 which bears interest rate at 8.17% per annum. This loan facility will mature on September 26, 2016. During 2015 and 2014, the loan is secured by time deposits amounting to USD52,314,389 (full amount) (Note 7).
International Finance Corporation (IFC)
International Finance Corporation (IFC)
Pada tanggal 22 Februari 2013, Bank menandatangani perjanjian pinjaman dengan IFC dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas I sebesar USD15.000.000 (nilai penuh) atau ekuivalen dalam Rupiah dengan suku bunga sebesar LIBOR 3 bulan+218 bps per tahun untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat atau JIBOR 3 bulan+218 bps per tahun untuk pinjaman dalam Rupiah dan fasilitas II sebesar USD15.000.000 (nilai penuh) dengan suku bunga sebesar LIBOR 3 bulan+150 bps per tahun. Jangka waktu dari masing-masing fasilitas tersebut adalah 5 tahun (termasuk 1 tahun grace period atas pembayaran pokok) dan 2 tahun.
On February 22, 2013, the Bank signed loan agreement with IFC whereby the facilities provided are facility I amounting to USD15,000,000 (full amount) or equivalent in Rupiah, which bears interest rate at 3-month LIBOR+218 bps per annum for loan in United States Dollar or 3-month JIBOR+218 bps per annum for loan in Rupiah and facility II amounting to USD15,000,000 (full amount), which bears interest rate at 3-month LIBOR+150 bps per annum. Terms of loans from these respective facilities are 5 years (including 1 year of grace period for principal payment) and 2 years.
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. BORROWINGS (continued)
International Finance Corporation (IFC) (lanjutan)
International Finance Corporation (IFC) (continued)
Perjanjian ini mencakup adanya pembatasanpembatasan tertentu yang umumnya diharuskan dalam pemberian fasilitas kredit, antara lain pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan transaksi dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal dengan persyaratan komersial yang normal dan merupakan transaksi yang wajar, melakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar yang menyebabkan ketidakkonsistenan dengan perjanjian ini, atau melakukan perubahan tahun fiskal, menjual, memindahkan, menyewakan atau sebaliknya menjual semua atau sebagian besar aset yang dimiliki baik dalam satu transaksi maupun beberapa transaksi (di luar aset untuk sekuritisasi) tanpa pemberitahuan secara tertulis sebelumnya kepada IFC; mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu seperti Kewajiban Penyediaan Modal Minimum, Equity to assets Ratio, Economic Group Exposure Ratio, Aggregate Large Exposures Ratio, Open Credit Exposures Ratio, Fixed Assets Plus Equity Investment Ratio, Aggregate Foreign Exchange Risk Ratio, Single Currency Foreign Exchange Risk Ratio, Interest Rate Risk Ratio, Aggregate Interest Rate Ratio, Foreign Currency Maturity Gap Ratio, Aggregate Negative Maturity Gap Ratio, Liquid Assets to Short-term Liabilities Ratio, Liquid Assets to Total Assets Ratio dan pembatasan pemberian dividen.
This loan agreement includes certain covenants which are normally required for such credit facilities, among others, limitations to initiate merger or consolidation with other parties, enter into any transactions except in the ordinary course of business on ordinary commercial terms and on the basis arm’s-length arrangement, change the Articles of Association in any mannerwhich would be inconsistent with the provisions of this agreement, or change the fiscal year, sell, transfer, lease or otherwise dispose of all or a substantial part of the assets whether in a single transactions or in series of transactions (excluding assets for securitization) without prior written notification to IFC; to maintain certain agreed financial ratios such as Capital Adequacy Ratio, Equity to Assets Ratio, Economic Group Exposure Ratio, Aggregate Large Exposures Ratio, Open Credit Exposures Ratio, Fixed Assets Plus Equity Investment Ratio, Aggregate Foreign Exchange Risk Ratio, Single Currency Foreign Exchange Risk Ratio, Interest Rate Risk Ratio, Aggregate Interest Rate Ratio, Foreign Currency Maturity Gap Ratio, Aggregate Negative Maturity Gap Ratio, Liquid Assets to Short-term Liabilities Ratio, Liquid Assets to Total Assets Ratio, and limitation on dividend distribution.
Pada tanggal 2 Februari 2014, Bank mencairkan kedua fasilitas tersebut dengan jumlah untuk fasilitas I sebesar USD15.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 1,66% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2018 dan fasilitas II sebesar USD15.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga sebesar 2,34% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2015. Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
On February 2, 2014, the Bank draw down both loan facilities with facility I amounting to USD15,000,000 (full amount) which bears interest rate at 1.66% per annum and will mature on March 15, 2018 and facility II amounting to USD15,000,000 (full amount) which bears interest rate at 2.34% per annum and had matured on March 15, 2015. The borrowing has been paid on maturity date.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah mematuhi seluruh persyaratan yang diharuskan.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank had complied with all important covenants required.
Citibank N.A., New York
Citibank N.A., New York
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Citibank N.A., New York ini merupakan fasilitas bankers’ acceptance dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar USD20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu 30 hari untuk periode 16 Desember 2014 sampai dengan 15 Januari 2015. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 0,91% per tahun. Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
The borrowing facility obtained from Citibank N.A., New York represents bankers’ acceptance facility in United States Dollar with outstanding balance of USD20,000,000 (full amount) with term of 30 days for the period of December 16, 2014 to January 15, 2015. This borrowing bears interest rate at 0.91% per annum. The borrowing has been paid on maturity date. 68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) The Hongkong and Shanghai Corporation Ltd., Cabang Jakarta
18. BORROWINGS (continued)
Banking
The Hongkong and Shanghai Corporation Ltd., Jakarta Branch
Banking
Bank mendapatkan fasilitas dari Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Cabang Jakarta melalui perjanjian tanggal 16 Juni 2011. Perjanjian ini telah diubah terakhir kali dengan addendum perjanjian tanggal 18 Juli 2014 dimana fasilitas yang disediakan adalah fasilitas Revolving Loan sebesar USD10.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga pasar dan dengan jangka waktu 360 hari dari tanggal perjanjian.
The Bank was granted facilities from the Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta Branch through agreement dated June 16, 2011. The agreement was amended by latest addendum of agreement dated July 18, 2014, whereby the facilitiy provided is Revolving Loan facility amounted to USD10,000,000 (full amount), which bears market interest rate and and with a term of 360 days from the date of agreement.
Pada tanggal 11 Desember 2014, Bank mencairkan fasilitas tersebut sebesar USD10.000.000 (nilai penuh) dengan tingkat suku bunga 0,86% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2015. Pinjaman yang diterima tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
On December 11, 2014, the Bank draw down the facility amounting to USD10,000,000 (full amount) which bears interest rate at 0.86% per annum and had matured on January 12, 2015. The borrowing has been paid on maturity date.
Standard Chartered Bank, New York
Standard Chartered Bank, New York
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Standard Chartered Bank, New York ini merupakan fasilitas bankers’ acceptance dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar USD4.600.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu 120 hari untuk periode 30 Desember 2015 sampai dengan 28 April 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar LIBOR 3 bulan+65 bps per tahun.
The borrowing facility obtained from Standard Chartered Bank, New York represents bankers’ acceptance facility in United States Dollar with outstanding balance of USD4,600,000 (full amount) with term of 120 days for the period of December 30, 2015 to April 28, 2016. This borrowing bears interest rate at 3-months LIBOR+65 bps per annum.
Wells Fargo Bank, New York
Wells Fargo Bank, New York
Fasilitas pinjaman yang diperoleh dari Wells Fargo Bank, New York ini merupakan fasilitas bankers’ acceptance dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sebesar USD20.000.000 (nilai penuh) dengan jangka waktu 120 hari untuk periode 28 Desember 2015 sampai dengan 26 April 2016. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar LIBOR 6 bulan+55 bps per tahun.
The borrowing facility obtained from Wells Fargo Bank, New York represents bankers’ acceptance facility in United States Dollar with outstanding balance of USD20,000,000 (full amount) with term of 120 days for the period of December 28, 2015 to April 26, 2016. This borrowing bears interest rate at 6-months LIBOR+55 bps per annum.
Informasi mengenai sisa umur jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 36.
Information with respect to maturities is disclosed in Note 36.
19. UTANG PAJAK
19. TAXES PAYABLE 31 Desember/December 31, 2015
2014
Pajak penghasilan badan
42.167
45.884
Corporate income tax
Pajak penghasilan: Pasal 4(2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pajak Pertambahan Nilai
10.663 3.737 92 2.035
12.242 3.769 143 855
Income taxes: Article 4(2) Article 21 Article 23/26 Value Added Tax
58.694
62.893
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank menghitung imbalan pasca-kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca-kerja tersebut adalah 673 karyawan pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 543 karyawan pada tanggal 31 Desember 2014.
The Bank calculates post-employment benefits of defined benefit for its qualified employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 673 employees as of December 31, 2015 and 543 employees as of December 31, 2014.
Beban imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits expenses recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas beban jasa masa lalu yang belum menjadi hak (Keuntungan) kerugian aktuarial neto
2014 8.902 1.706
5.366 1.266
(420)
Total
(5) 2.511
10.188
9.138
Current service cost Interest cost Amorization of past service cost non vested Net actuarial (gain) loss Total
Post-employment benefits obligation recognized in the statement of financial position are as follows:
Kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui pada dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Nilai kini liabilitas yang tidak didanai
2014 28.618
21.382
Present value of unfunded obligations
Movements in the present value of liability recognized in the statement of financial position are as follows:
Mutasi nilai kini liabilitas pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
2014
Saldo awal Penyesuaian saldo awal sehubungan dengan dampak penerapan awal PSAK No.24 (Revisi 2013) Beban tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain selama tahun berjalan Pembayaran manfaat
21.382
21.811
10.188
(1.333) 9.138
(1.539) (1.413)
1.076 (9.310)
Saldo akhir
28.618
21.382
Beginning balance Adjustment to beginning balance in respect of adoption of SFAS No.24 (Revised 2013) Amount charged to expense Other comprehensive income during the year Benefits payment Ending balance
The maturity of the obligation for post-employment benefit as of December 31, 2015 is as follows:
Jatuh tempo dari liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
2015 Dalam 1 tahun ke depan Dalam 1 - 5 tahun Diatas 5 tahun
1.055 10.528 36.097 47.680
Within the next 1 year Within 1 - 5 years Above 5 years
The average duration of the obligation for postemployment benefit is 11.7 years.
Rata-rata durasi dari liabilitas imbalan pascakerja adalah 11,7 tahun. 70
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. KEWAJIBAN (lanjutan)
IMBALAN
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PASCA-KERJA
20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (continued)
Perhitungan kewajiban imbalan pasca-kerja PT Bank KEB Hana Indonesia pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung oleh aktuaris independen PT Milliman Indonesia dalam laporannya tertanggal 22 Maret 2016 dan 30 Maret 2015. Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan aktuaris untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Post-employment benefits obligations of PT Bank KEB Hana Indonesia as of December 31, 2015 and 2014 are calculated by an independent actuary, PT Milliman Indonesia in their reports dated March 22, 2016 and March 30, 2015. The key assumptions used in the actuarial calculations for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Tingkat diskonto/Discount rate
:
Tingkat kenaikan gaji/Salary increment rate
:
Tingkat kematian/Mortality rate
:
Tingkat pengunduran diri/Resignation rate
:
Tingkat pensiun normal/Normal retirement rate
:
8,75% pada tahun 2015/in 2015 8,25% pada tahun 2014/in 2014 8,00% pada tahun 2015/in 2015 8,00% pada tahun 2014/in 2014 Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI III) pada tahun 2015 dan 2014/The 2011 Indonesia Mortality Table (TMI III) in 2015 and 2014 5% sampai dengan umur 34 tahun, kemudian menurun hingga 0% di umur 55 tahun pada tahun 2015 dan 2014/ 5% until age 34 years old, then decreasing linearly into 0% at age 55 years old in 2015 and 2014 100% usia pensiun normal pada tahun 2015 dan 2014/ 100% normal retirement age in 2015 and 2014 The present value of benefits obligation as of December 31, 2015, 2014, 2013, 2012, and 2011 are as follows:
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja yang timbul atas liabilitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012, dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Desember/ December 31, 2015 Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
28.618
31 Desember/ December 31, 2014
31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/ December 31, 2012
31 Desember/ December 31, 2011
20.477
20.829
17.090
21.382
Present value of post-employment benefit obligation
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in market interest rates, with all other variables held constant, of the provision for post-employment benefits obligation as of December 31, 2015 and 2014 and for the years then ended:
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal tersebut:
31 Desember/December 31, 2015 Kenaikan tingkat diskonto 100 basis poin Penurunan tingkat diskonto 100 basis poin
2014 (2.510)
(1.929)
2.966
2.274
71
Increase in discount rate by 100 basis points Decrease in discount rate by 100 basis points
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. LIABILITAS LAIN-LAIN
21. OTHER LIABILIITES 31 Desember/December 31, 2015
2014
Rupiah Bunga masih harus dibayar Kerjasama dengan pihak ketiga Setoran jaminan Lain-lain
51.542 7.390 1.795 18.151
52.327 9.496 1.542 11.959
78.878
75.324
25.825 12.063 93 122
19.147 6.599 163 88
38.103
25.997
116.981
101.321
Dolar Amerika Serikat Bunga masih harus dibayar Setoran jaminan Kerjasama dengan pihak ketiga Lain-lain
Total
United States Dollar Interest payables Guarantee deposits Cooperation with third parties Others
Total
Guarantee deposits represent deposits for letters of credit transactions, bank guarantee, and safe deposits box rental.
Setoran jaminan merupakan setoran jaminan atas transaksi letters of credit, bank garansi, dan sewa safe deposit box. 22. MODAL SAHAM
Rupiah Interest payables Cooperation with third parties Guarantee deposits Others
22. CAPITAL STOCK The Bank’s shareholders as of December 31, 2015 and 2014, are as follow:
Susunan pemegang saham Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2015
Pemegang Saham
Total saham/ Number of shares
KEB Hana Bank, Seoul International Finance Corporation Bambang Setijo
2.157.794.863 244.612.738 24.762.599
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Total modal ditempatkan dan disetor penuh/ Total issued and fully paid capital
88,07% 9,99% 1,01%
2.157.794 244.613 24.763
2.427.170.200 Saham treasuri Total
Shareholders KEB Hana Bank, Seoul International Finance Corporation Bambang Setijo
2.427.170
22.829.800
0,93%
22.830
Treasury shares
2.450.000.000
100,00%
2.450.000
Total
31 Desember/ December 31, 2014
Pemegang Saham Korea Exchange Bank, Seoul Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo
Total saham/ Number of shares
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
573.462.450 428.629.495 113.578.255 11.500.000
49,87% 37,27% 9,88% 1,00%
1.127.170.200 Saham treasuri Total
Total modal ditempatkan dan disetor penuh/ Total issued and fully paid capital 573.462 428.630 113.578 11.500
Shareholders Korea Exchange Bank, Seoul Hana Bank, Korea International Finance Corporation Bambang Setijo
1.127.170
22.829.800
1,98%
22.830
Treasury shares
1.150.000.000
100,00%
1.150.000
Total
72
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
22. CAPITAL STOCK (continued)
Berdasarkan akta notaris No. 38 tanggal 30 Desember 2011 dari Refizal, S.H., M.Hum., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp500.000 menjadi sebesar Rp1.000.000.
Based on notarial deed No. 38 dated December 30, 2011 from Refizal, SH, M. Hum., the shareholders approved the increase of the issued and fully paid capital of Rp500,000 be Rp 1,000,000.
Berdasarkan akta notaris No. 6 tanggal 12 Juli 2013 dari Refizal, S.H., M.Hum., sehubungan dengan penggabungan usaha Bank, modal dasar Bank berubah menjadi Rp4.600.000 dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp1.150.000 sejak tanggal efektif penggabungan usaha.
Based on notarial deed No. 6 dated July 12, 2013 of Refizal, SH, M. Hum., in connection with the merger of the Bank, the authorized capital of the Bank became Rp4,600,000 and the issued and fully paid capital became Rp1,150,000 since the effective of the merger.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 25 Maret 2014, yang dinyatakan dengan akta notaris No. 1 dari Mellia, S.H., M.KN, pemegang saham menyetujui pembelian kembali 5.792.550 saham milik PT Clemont Finance Indonesia dengan total harga pembelian sebesar Rp48.500 dan 17.037.250 saham milik Bambang Setijo dengan total harga pembelian sebesar Rp110.500.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on March 25, 2014, as stated in notarial deed No. 1 of Mellia, SH, M.KN, the shareholders approved the repurchase of 5,792,550 shares of PT Clemont Finance Indonesia at a total cost of Rp48,500 and 17,037,250 shares of Bambang Setijo at a total cost of Rp110,500.
Berdasarkan akta notaris No. 23 tanggal 18 Juni 2015 dari Refizal, S.H., M.Hum., para pemegang saham menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp1.150.000 menjadi sebesar Rp2.450.000.
Based on notarial deed No. 23 dated June 18, 2015 from Refizal, S.H., M.Hum., the shareholders approved the increase of the issued and fully paid capital of Rp1,150,000 be Rp 2,450,000.
23. PENDAPATAN BUNGA
23. INTEREST INCOME Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
Rupiah Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Dolar Amerika Serikat Kredit Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Total
2014
1.166.613 109.186
715.945 53.638
14.687
28.471
3.331 41
2.127 29
-
240
1.293.858
800.450
334.894 5.497
211.584 4.210
4.047 321
1.338 104
-
78
344.759
217.314
1.638.617
1.017.764
73
Rupiah Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Securities purchased with agreements to resell
United States Dollar Loans Securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with other banks Securities purchased with agreements to resell
Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN BUNGA (lanjutan)
23. INTEREST INCOME (continued) For the years ended December 31, 2015 and 2014, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp5,594 and Rp1,010, respectively.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp5.594 dan Rp1.010.
24. BEBAN BUNGA
24. INTEREST EXPENSE Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
Rupiah Simpanan nasabah Deposito berjangka Giro Tabungan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
2014
487.615 10.653 21.829 90.233 65.740
324.193 12.858 5.999 18.516 21.939
707
-
676.777
383.505
Dolar Amerika Serikat Simpanan nasabah Deposito berjangka Giro Tabungan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima
Total
35.203 632 5.317 29.986 36.104
19.557 2.393 291 12.493 23.079
107.242
57.813
784.019
441.318
Rupiah Deposits from customers Time deposits Current accounts Savings accounts Deposits from other banks Borrowings Secutities sold under repurchase agreement
United States Dollar Deposits from customers Time deposits Current accounts Savings accounts Deposits from other banks Borrowings
Total
25. BEBAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
25. PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES OF FINANCIAL ASSETS
Akun ini merupakan penyisihan penurunan nilai aset keuangan masing-masing sebesar Rp11.673 dan Rp20.112 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
This account represents provision for impairment losses of financial assets amounting to Rp11,673 and Rp20,112 for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively.
26. BEBAN TENAGA KERJA
26. PERSONNEL EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
2014
Gaji Tunjangan Imbalan pasca-kerja Lain-lain
116.033 31.456 10.188 33.047
94.025 19.568 9.138 32.070
Salaries Benefits Post-employment benefits Others
Total
190.724
154.801
Total
74
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
2014
Sewa Barang cetak dan keperluan kantor Penyusutan (Catatan 13) Jasa manajemen (Catatan 29) Iklan dan promosi Komunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Honorarium tenaga ahli Asuransi Beban kantor lainnya Total
60.681 40.193 39.231 19.631 12.655 12.118 7.979 3.550 1.856 17.926
38.865 42.938 28.262 12.151 11.146 1.881 15.729 1.430 3.826
Rental Printing and office supplies Depreciation (Note 13) Management fee (Note 29) Advertisement and promotion Communication Repairs and maintenance Professional fees Insurance Other office expense
215.820
156.228
Total
28. PAJAK PENGHASILAN
28. INCOME TAX Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
Bank Pajak kini Pajak tangguhan
2014 129.424 10.745
77.917 7.182
140.169
85.099
PT Bank KEB Indonesia - sebelum penggabungan usaha Pajak kini Pajak tangguhan
Total
-
8.049 571
-
8.620
140.169
93.719
Bank Current tax Deferred tax
PT Bank KEB Indonesia - prior to merger Current tax Deferred tax
Total
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax expense per statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif - PT Bank KEB Indonesia Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif - Bank
2014
583.365
-
583.365
75
363.913
(32.661)
331.252
Income before tax expense per statement of comprehensive income Income before tax expense per statement of comprehensive income - PT Bank KEB Indonesia Income before tax expense per statements of comprehensive income - Bank
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
28. INCOME TAX (continued)
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between income before tax expense per statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows: (continued)
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Perbedaan temporer Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Lain-lain
Perbedaan tetap Kenikmatan karyawan Penghasilan dari investasi reksadana yang tidak dikenakan pajak Sumbangan dan representasi Lain-lain
Laba kena pajak
2014
(52.312) 8.776 556 -
(31.100) 4.004 756 (2.388)
(42.980)
(28.728)
9.835
8.823
(34.875) 191 2.160
117 204
(22.689)
9.144
517.696
311.668
Temporary differences Provision for impairment losses on financial assets Post-employment benefits Depreciation of fixed assets Others
Permanent differences Employee welfare Income from mutual fund investment exempted from tax Donation and representation Others
Taxable income
Income tax and current income tax payable are computed as follows:
Perhitungan pajak penghasilan dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Beban pajak penghasilan Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka Pasal 25
2014 129.424
77.917
(87.257)
(32.033)
Income tax expense Less: Prepayments of income taxes Article 25
42.167
45.884
Total tax payable - Bank
Total utang pajak - Bank
The taxable income and current tax payable for 2014 are in accordance with the corporate tax returns (SPT) filed to the Tax Service Office.
Laba kena pajak dan utang pajak kini Bank tahun 2014 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
76
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
28. INCOME TAX (continued)
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian liabilitas pajak tangguhan - neto Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s net deferred tax liabilities are as follows:
31 Desember/December 31, 2015
Dikreditkan (dibebankan) ke komprehensif tahun berjalan/ Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember/ December 31, 2014
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
(20.125)
Kewajiban imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Liabilitas pajak tangguhan - neto
Dikreditkan ke ekuitas tahun berjalan/ Credited to equity for the year
(13.078)
5.345 252
2.194 139
198
-
(14.330)
(10.745)
31 Desember/ December 31, 2015
-
(33.203)
(385) -
7.154 391
5.096
5.294
4.711
(20.364)
Provision for impairment losses on financial assets Post-employment benefits obligation Depreciation of fixed assets Unrealized loss on availablefor-sale-securities Deferred tax liabilities - net
31 Desember 2015/December 31, 2014
_________________________________________________________________________________________________
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan/Credited (charged) to comprehensive income for the year
31 Desember/ December 31, 2013 PT Bank KEB Indonesia (sebelum penggabungan/ prior to merger)
Bank
Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Jumlah/ Total
PT Bank KEB Indonesia (sebelum penggabungan/ prior to merger)
Bank
(6.323)
(6.290)
(12.613)
(7.775)
3.883
1.236
5.119
1.001
225
68
189
Kewajiban imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Lain-lain
2.751 -
Liabilitas pajak tangguhan - neto
154
(157)
382 (4.447)
2.751 382 (4.293)
(597) (7.182)
77
Dikreditkan ke ekuitas tahun berjalan/Credited to equity for the year
31 Desember/ December 31, 2014
PT Bank KEB Indonesia (sebelum penggabungan/ prior to merger)
Bank
Jumlah/ Total
-
-
(1.044)
269
-
(5)
-
-
Provision for impairment losses on (20.125) financial assets Post-employment benefit 5.345 obligation Depreciation of 252 fixed assets Unrealized loss on available-for198 sale securities Others
263
215
(2.553) -
-
(571)
(2.284)
-
(14.330)
Deferred tax liabilities-net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
28. INCOME TAX (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015 Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif lain - PT Bank KEB Indonesia Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi komprehensif lain - Bank Beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban pajak - Bank
2014
583.365
-
363.913
(32.661)
Income before tax expense per statement of profit or loss and other comprehensive income Income before tax expense per statement of other comprehensive income PT Bank KEB Indonesia Income before tax expense per statement of other comprehensive income - Bank
583.365
331.252
145.841
82.813
Tax expense at applied tax rates
2.286
Tax effect of non deductible expenses
85.099
Tax expense - Bank
(5.672) 140.169
Pemeriksaan pajak
Tax assessment
Pada tanggal 14 April 2015, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) untuk tahun fiskal 2011. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor Pajak menetapkan kurang bayar atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 23/26, Pajak Penghasilan Final Pasal 4(2), dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dengan jumlah keseluruhan Rp8.316. Atas hasil pemeriksaan tersebut, Bank tidak setuju dengan ketetapan kurang bayar dari Kantor Pajak dan Bank telah mengajukan keberatan. Bank telah membayar sebesar Rp1.050 dan mencatat sebagai uang muka pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Bank belum mendapatkan tanggapan dari DJP.
In April 14, 2015, the Bank received tax assessment letters for the fiscal year 2011. Based on the assessment letters, the Tax Office confirmed the underpayment of Corporate Income Tax, withholding tax articles 23/26, final tax article 4(2), and Value Added Tax (“VAT) aggregating Rp8,316. The result of the audit was not agreed by the Bank’s Management, and the Bank has filed an objection. Bank has paid amounted to Rp1,050 dan accounted it as prepaid tax. Until the completion of the financial statements, the Bank has not received the response from DGT.
Permohonan persetujuan penggabungan usaha menggunakan nilai buku
Request for approval merger using book value
Sehubungan dengan penggabungan KEBI ke dalam Bank (Catatan 1c), Bank meminta persetujuan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam rangka penggabungan usaha dengan menggunakan nilai buku bukan nilai wajar untuk tujuan pajak pada tanggal 19 Agustus 2014.
In relation with the merger of KEBI into the Bank (Note 1c), the Bank requested for approval from the Regional Office of Directorate General of Tax (DGT) for merger using book value instead of fair value for tax purposes on August 19, 2014.
78
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 28. INCOME TAX (continued)
Pada tanggal 16 September 2014, DJP menolak permohonan persetujuan dari Bank. Bank telah memohon peninjauan kembali kepada DJP dan ditolak. Bank kemudian mengajukan gugatan kepada pengadilan pajak. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, Bank belum menerima hasil keputusan akhir dari Pengadilan Pajak.
On September 16, 2014, DGT rejected the request for approval of the Bank. The Bank requested tax reconsideration to DGT and was rejected. The Bank subsequently filed claim on result of tax reconsideration to tax court. Until the completion of the financial statement, the Bank is not received the final decision from the Tax Court yet. The management believes that the Bank will eventually obtain such approval, and accordingly, has not booked any provision for income tax as a result of the merger.
Manajemen berkeyakinan bahwa pada akhirnya Bank akan memperoleh persetujuan, oleh karena itu, Bank tidak membuat penyisihan untuk pajak penghasilan terkait dengan penggabungan usaha. 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI a.
29. BALANCES AND RELATED PARTIES
Sifat berelasi
a.
WITH
Nature of relationship The table below details the related parties of the Bank along with the nature of relationship of balances and transactions with the Bank:
Tabel di bawah ini menunjukkan rincian pihak-pihak berelasi dengan Bank beserta sifat dari saldo dan transaksi yang dilakukan oleh Bank: Pihak berelasi/ Related parties
TRANSACTIONS
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transaction
KEB Hana Bank, Korea
Pemegang saham Bank/The Bank’s shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks, Pinjaman yang diterima/Borrowings
Korea Exchange Bank, Deutschland, AG
Memiliki pemegang saham akhir yang sama/Having the same ultimate shareholder
Giro pada bank lain/Current account with other banks, Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
Korea Exchange Bank, London
Memiliki pemegang saham akhir yang sama/Having the same ultimate shareholder
Giro pada bank lain/Current account with other banks
Korea Exchange Bank, Hong Kong
Memiliki pemegang saham akhir yang sama/Having the same ultimate shareholder
Giro pada bank lain/Current account with other banks, Pinjaman yang diterima/Borrowings
Korea Exchange Bank, Jepang
Memiliki pemegang saham akhir yang sama/Having the same ultimate shareholder
Giro pada bank lain/Current account with other banks
Hana Bank (China) Co. Ltd
Memiliki pemegang saham akhir yang sama/Having the same ultimate shareholder
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks
International Finance Corporations (IFC)
Pemegang saham Bank/The Bank’s shareholder
Pinjaman yang diterima/Borrowing
PT Sinarmas Hana Finance
Memiliki pemegang saham akhir yang sama/Having the same ultimate shareholders
Investasi dalam saham/Investment in shares
Direksi, Dewan Komisaris, dan Pejabat Eksekutif/Board of Directors, Board of Commissioners, and Executive Officers
Manajemen dan karyawan kunci/Management and key employees
Kredit/Loans, Simpanan nasabah/Deposits from customers
79
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
29. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
b. Balances parties
and
transactions
with
WITH related
Balances and transactions with related parties and the percentages to total assets and liabilities of the Bank are as follows:
Saldo dan transaksi dengan pihak yang berelasi dan persentasenya terhadap jumlah aset dan liabilitas Bank adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Giro pada bank lain Korea Exchange Bank, Hong Kong Korea Exchange Bank, London Korea Exchange Bank, Deutschland, AG Korea Exchange Bank, Jepang
2014
13.693
4.954
9.118
2.076
1.902
3.667
439
-
Current accounts with other Banks Korea Exchange Bank, Hong Kong Korea Exchange Bank, London Korea Exchange Bank, Deutschland, AG Korea Exchange Bank, Japan
Total
25.152
10.697
Total
Persentase terhadap total aset
0,09%
0,05%
Percentage to total assets
879
2.041
Loans Key management
Persentase terhadap total aset
0,00%
0,01%
Percentage to total assets
Investasi dalam saham PT Sinarmas Hana Finance
45.446
-
Investment in shares PT Sinarmas Hana Finance
Persentase terhadap total aset
0,16%
-
Percentage to total assets
Simpanan nasabah Tabungan Deposito berjangka Giro
5.408 45.281 2.926
9.951 311.556 17.718
Deposits from customers Saving accounts Time deposits Current deposits
Total
53.615
339.225
Total
Persentase terhadap total liabilitas
0,22%
1,77%
Percentage to total liabilities
Kredit Manajemen kunci
Simpanan dari bank lain KEB Hana Bank, Korea (d/h Hana Bank Korea dan Korea Exchange Bank, Seoul) Korea Exchange Bank, Hong Kong Korea Exchange Bank, Deutschland, AG Hana Bank (China) Co. Ltd. Total Persentase terhadap total liabilitas
3.749.921
1.511.482
689.250
-
689.207 344.625
619.250 -
Deposits from other banks KEB Hana Bank, Korea (formerly Hana Bank Korea and Korea Exchange Bank, Seoul) Korea Exchange Bank, Hong Kong Korea Exchange Bank Deutschland, AG Hana Bank (China) Co. Ltd.
5.473.003
2.130.732
Total
22,84%
11,09%
Percentage to total liabilities
80
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan) b.
29. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
b. Balances and transactions parties (continued)
with
WITH related
31 Desember/December 31, 2015 Pinjaman yang diterima KEB Hana Bank, Korea (d/h Hana Bank Korea dan Korea Exchange Bank, Seoul) International Finance Corporation Korea Exchange Bank, Hong Kong Total
2014
964.950
1.486.200
108.573
326.507
-
619.250
Borrowings KEB Hana Bank, Korea (formerly Hana Bank Korea and Korea Exchange Bank, Seoul) International Finance Corporation Korea Exchange Bank, Hong Kong
1.073.523
2.431.957
Total
4,48%
12,66%
Percentage to total liabilities
Persentase terhadap total liabilitas
c.
Transaksi dengan manajemen kunci
c.
Transactions personnel
with
key
management
31 Desember/December 31, 2015
2014
Aset Kredit Persentase terhadap total aset Liabilitas Simpanan dari nasabah Persentase terhadap total liabilitas
879
2.041
Assets Loans
0,00%
0,01%
Percentage to total assets
9.567
10.661
Liabilities Deposits from customers
0,04%
0,06%
Percentage to total liabilities
d. Kompensasi manajemen kunci
d.
Compensation personnel
of
key
management
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31, 2015
2014
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja
58.600 2.140
58.418 1.597
Short-term employee benefits Post-employment benefits
Total
60.740
60.015
Total
31,85%
38,77%
Percentage to total personnel expenses
Persentase terhadap total beban tenaga kerja
The Bank considers the members of the Boards of Commissioners and Directors, Division Heads, and Branch Heads as its key management personnels.
Dewan Komisaris, Direksi, Kepala Divisi, dan Kepala Cabang merupakan personil manajemen kunci Bank.
81
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
29. BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
e. Perjanjian signifikan dengan pihak berelasi
e.
WITH
Significant agreement with related party The Bank entered into arrangement with Korea Exchange Bank, Korea, regarding the management fee which includes planning, credit, international banking, audit, IT, and IT related service, risk management, and others. For the year ended December 31, 2015, the management fee are amounted to Rp19,631 (Note 27).
Bank membuat perjanjian dengan Korea Exchange Bank, Korea, sehubungan dengan jasa manajemen yang mencangkup perencanaan, perkreditan, perbankan internasional, audit, IT dan jasa pendukung IT lainnya, manajemen risiko, dan lain-lain. Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah jasa manajemen adalah sebesar Rp19.631 (Catatan 27). 30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows:
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 KOMITMEN Liabilitas komitmen: Pihak berelasi Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Pihak ketiga Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Fasilitas kredit kepada bank yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan Dolar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan Euro Eropa L/C yang tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan Yen Jepang L/C yang tidak dapat dibatalkan dan masih berjalan Total
2014
292
-
1.896.054
1.379.715
5.250
3.249
35.865
-
COMMITMENTS Commitment liabilities: Related party Rupiah Unused loan facilities granted to customers Third parties Rupiah Unused loan facilities granted to customers Unused loan facilities granted to bank Outstanding irrevocable letters of credit
559.984
393.746
251.569
464.666
6.127
86.379
3.054
41.297
United States Dollar Unused loan facilities granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit European Euro Outstanding irrevocable letters of credit Japanese Yen Outstanding irrevocable letters of credit
2.758.195
2.369.052
Total
82
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
30. COMMITMENTS (continued)
Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: (lanjutan)
AND
CONTINGENCIES
The Bank has commitments and contingencies receivables and payables as follows: (continued)
31 Desember/December 31, 2015
2014
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi: Pihak berelasi Dolar Amerika Serikat Garansi bank yang diterima
-
Pihak ketiga Rupiah Garansi bank yang diterima Dolar Amerika Serikat Garansi bank yang diterima
Total
CONTINGENCIES Contingent receivables: Related parties United States Dollar Bank guarantees received
7.431
-
23.657
448.815
937.571
448.815
961.228
448.815
968.659
Third parties Rupiah Bank guarantees received United States Dollar Bank guarantees received
Total
Liabilitas kontinjensi:
Contingent liabilities:
Pihak ketiga Rupiah Bank garansi yang diterbitkan Dolar Amerika Serikat Bank garansi yang diterbitkan
157.779
145.628
360.819
375.620
Third parties Rupiah Bank guarantees issued United States Dollar Bank guarantees issued
Total
518.598
521.248
Total
(Liabilitas)/tagihan kontinjensi - neto
(69.783)
447.411
Contingent (liabilities)/receivables - net
1.921.641
Commitments and contingent liabilities - net
Liabilitas komitmen dan kontinjensi - neto
2.827.978
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Assets position (before deducting the provision for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
Ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)/ Rupiah equivalent (in million)
31 Desember/December 31, 2014 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
Ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)/ Rupiah equivalent (in million)
ASET Kas Dolar Amerika Serikat Won Korea
ASSETS
2.832.296 1.059.20.000
39.043 1.241
2.335.244 161.660.000
28.922 1.840
Giro pada Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat
77.938.320
1.074.380
62.583.030
775.091
Giro pada bank lain Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia Dolar Singapura Pound Sterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong
21.377.818 953.901 846.316 91.221 17.412 3.835.107 14.211
294.692 14.363 8.534 890 356 439 25
23.919.661 540.933 40.830 4.925 8.493 144.823
296.245 8.143 414 46 164 231
40.284
319.299
83
Cash United States Dollar Korean Won
30.762
305.243
Current accounts with Bank Indonesia United States Dollar Current accounts with other banks United States Dollar European Euro Australian Dollar Singapore Dollar Great Britain Pound Sterling Japanese Yen Hong Kong Dollar
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
31. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
Posisi aset (sebelum dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Assets position (before deducting the provision for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: (continued)
31 Desember/December 31, 2015 Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
31 Desember/December 31, 2014
Ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)/ Rupiah equivalent (in million)
Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)
Ekuivalen Rupiah (dalam jutaan)/ Rupiah equivalent (in million)
ASET Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Dolar Amerika Serikat
ASSETS
185.114.389
2.551.802
149.590.795
1.852.682
Placements with Bank Indonesia and other banks United States Dollar
Efek-Efek Dolar Amerika Serikat
17.473.078
240.866
42.475.898
526.064
Securities United States Dollar
Tagihan derivatif Dolar Amerika Serikat
237.152
3.269
23.011
285
Derivative receivable United States Dollar
Kredit Dolar Amerika Serikat
705.581.937
9.726.447
559.070.638
6.924.090
Loans United States Dollar
Tagihan akseptasi Dolar Amerika Serikat
10.028.108
138.237
9.433.358
116.832
Acceptances receivable United States Dollar
Aset lain-lain Dolar Amerika Serikat
22.248.469
306.695
1.223.012
15.147
Other assets United States Dollar
10.546.196
Total assets
Total aset
14.401.279
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas segera Dolar Amerika Serikat
6.956.103
95.890
6.667.662
82.579
Liabilities due immediately United States Dollar
Giro Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Dolar Australia
285.135.384 891.492 389.225
3.930.591 13.423 3.925
286.550.971 432.120 -
3.548.934 6.505 -
Demand deposits United States Dollar European Euro Australian Dollar
3.947.939
3.555.439
Tabungan Dolar Amerika Serikat
2.810.513
38.743
2.840.732
35.182
Saving accounts United States Dollar
Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat
245.795.191
3.388.287
114.600.204
1.419.324
Time deposits United States Dollar
Simpanan dari bank lain Dolar Amerika Serikat
420.442.008
5.795.793
195.392.007
2.419.930
Deposits from other banks United States Dollar
Liabilitas derivatif Dolar Amerika Serikat
6.891
95
1.312
16
Derivative payable United States Dollar
Pinjaman yang diterima Dolar Amerika Serikat
102.476.176
1.412.634
226.363.088
2.803.507
Borrowings United States Dollar
Liabilitas akseptasi Dolar Amerika Serikat
10.028.108
138.237
9.433.358
116.832
Acceptances payable United States Dollar
Liabilitas lain-lain Dolar Amerika Serikat
2.764.091
38.103
2.099.072
25.997
Other liabilities United States Dollar
10.458.806
Total liabilities
Total liabilitas
14.855.721
84
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
32. GOVERNMENT’S OBLIGATIONS
GUARANTEE
OF
BANKS’
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 2/PLPS/2010 pada tanggal 25 November 2010 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat mencakup pula yang berasal dari bank lain.
Based on Indonesia Deposit Insurance Corporation Regulation No. 2/PLPS/2010 dated November 25, 2010 regarding Deposit Guarantee Program, the Indonesia Deposit Insurance Corporation will guarantee deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, in form of deposit from public including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp100 diubah menjadi maksimal Rp2.000.
In accordance with Government Regulation No. 66 tahun 2008 dated October 13, 2008, starting October 13, 2008 the Indonesia Deposit Insurance Corporation’s guarantee on bank deposits of each customers in one bank which was previously set at a maximum of Rp100, was changed to a maximum of Rp2,000.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2009, Perusahaan Pemerintah pengganti undang-undang tentang Lembaga Penjaminan Simpanan telah ditetapkan menjadi undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009.
Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 7 year 2009, Government Regulation in lien of law on Lembaga Penjaminan Simpanan has been set into law since January 13, 2009.
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan berdasarkan kategori pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following table summarizes the carrying amounts and fair values of financial assets and liabilities according to its category as of December 31, 2015 and 2014: 31 Desember/December 31, 2015 Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/ Notes Aset keuangan/Financial assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Kredit/Loans Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Total
Nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized costs
Total nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
4
-
-
129.932
-
-
129.932
129.932
5
-
-
1.584.898
-
-
1.584.898
1.584.898
6
-
-
347.966
-
-
347.966
347.966
7 8
-
359.755
3.236.868 36.710
-
3.236.868 1.457.406
3.236.868 1.454.956
9 10
3.269 -
-
20.990.357
-
-
3.269 20.990.357
3.269 20.990.357
11
-
-
148.570
-
-
148.570
148.570
14
1.060.941
-
-
377.656
-
-
377.656
377.656
3.269
359.755
26.852.957
1.060.941
-
28.276.922
28.274.472
85
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan berdasarkan kategori pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
The following table summarizes the carrying amounts and fair values of financial assets and liabilities according to its category as of December 31, 2015 and 2014: (continued) 31 Desember/December 31, 2015 Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/ Notes Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Liabilitas segera/ Liabilities due Immediately Simpanan nasabah/ Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali/ Securities sold under repurchase agreement Liabilitas derivatif/ Derivative payable Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas lain-lain/ Other liabilities
Nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized costs
Total nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
-
-
-
-
97.215
97.215
97.215
15
-
-
-
-
14.833.083
14.833.083
14.833.083
16
-
-
-
-
6.481.305
6.481.305
6.481.305
17
-
-
-
-
250.000
250.000
250.000
9
95
-
-
-
-
95
95
11
-
-
-
-
148.570
148.570
148.570
18
-
-
-
-
1.912.634
1.912.634
1.912.634
21
Total Neto/Net
-
-
-
-
116.981
116.981
116.981
95
-
-
-
23.839.788
23.839.883
23.839.883
3.174
359.755
26.577.037
1.060.941
(23.839.788)
4.437.039
4.434.589
31 Desember/December 31, 2014 Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/ Notes Aset keuangan/Financial assets Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks Efek-efek/Securities Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Kredit/Loans Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Total
Nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized costs
Total nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
4
-
-
95.144
-
-
95.144
95.144
5
-
-
1.346.318
-
-
1.346.318
1.346.318
6
-
-
318.848
-
-
318.848
318.848
7 8
-
732.319
3.170.949 60.831
1.024.560
-
3.170.949 1.817.710
3.170.949 1.818.280
9 10
285 -
-
14.932.975
-
-
285 14.932.975
285 14.932.975
11
-
-
116.832
-
-
116.832
116.832
14
-
-
63.716
-
-
63.716
63.716
285
732.319
20.105.613
1.024.560
-
21.862.777
21.863.347
86
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan berdasarkan kategori pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
The following table summarizes the carrying amounts and fair values of financial assets and liabilities according to its category as of December 31, 2015 and 2014: (continued) 31 Desember/December 31, 2014 Nilai tercatat/Carrying amount
Catatan/ Notes Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Liabilitas segera/ Liabilities due Immediately Simpanan nasabah/ Deposits from customers Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas derivatif/ Derivative payable Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas lain-lain/ Other liabilities Total Neto/Net
Nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized costs
Total nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
-
-
-
-
83.030
83.030
83.030
15
-
-
-
-
11.968.843
11.968.843
11.968.843
16
-
-
-
-
2.932.109
2.932.109
2.932.109
9
16
-
-
-
-
16
16
11
-
-
-
-
116.832
116.832
116.832
18
-
-
-
-
3.903.507
3.903.507
3.903.507
21
-
-
-
-
101.321
101.321
101.321
16
-
-
-
19.105.642
19.105.658
19.105.658
269
732.319
20.105.613
1.024.560
(19.105.642)
2.757.119
2.757.689
Metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar adalah sebagai berikut:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair values:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatatnya karena mempunyai jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut dan/atau tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair values of financial assets and liabilities approximated the carrying amounts largely due to the short-term maturities of these instruments and/or repricing of interest rates are frequently repriced.
Nilai wajar efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan berdasarkan harga kuotasi pasar yang berlaku pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The fair values of held-to-maturity securities issued were determined on the basis of quoted market price as of December 31, 2015 and 2014.
Bank menggunakan hirarki berikut untuk menentukan dan mengungkapkan nilai wajar dari instrumen keuangan:
Bank adopts the following hierarchy for determining and disclosing the fair value of financial instruments:
a.
Tingkat 1: dikutip dari kuotasi harga (unadjusted) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik;
a.
Level 1: derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical financial assets or liabilities;
b.
Tingkat 2: yang melibatkan input selain dari kuotasi harga pasar yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (seperti harga) maupun tidak langsung (diperoleh dari harga);
b.
Level 2: those involving inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices);
87
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
33. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
c.
c.
Tingkat 3: diperoleh dari teknik valuasi yang di dalamnya terdapat input untuk aset dan liabilitas yang tidak berdasarkan pada data yang dapat di observasi di pasar (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3: derived from valuation techniques that include with inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
The following table shows an analysis of financial instruments recorded at fair value by level of hierarchy:
Tabel berikut menunjukan suatu analisa instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan hirarki:
Pengukuran nilai wajar pada tanggal pelaporan menggunakan/ Fair value measurement as at reporting date using 31 Desember/ December 2015
Tingkat/ Level 1
Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 3
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Tagihan derivatif
Financial asset measured at fair value Fair value through profit or loss 3.269
-
3.269
-
1.060.941
-
1.060.941
-
Tersedia untuk dijual Efek-efek
Available-for-sale
Aset keuangan yang nilai wajarnya diungkapkan
Held-to-maturity 359.755
-
357.304
-
Kredit yang diberikan dan piutang Kredit yang diberikan
Securities Loan and receivables
21.075.878
-
21.051.159
24.719
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Liabilitas derivatif
Securities Financial asset of which the fair value is disclosed
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
Derivative receivables
Loans Financial liabilities measured at fair value Fair value through profit or loss
95
-
95
-
Derivative payables
As of December 31, 2015 and 2014, there are no financial assets and liabilities transfer out of or into level 2 and/or level 3.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat aset keuangan atau liabilitas keuangan yang ditransfer dari atau ke tingkat 2 dan/atau tingkat 3.
34. PENGELOLAAN PERMODALAN
34. CAPITAL MANAGEMENT The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
Posisi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015
2014
Modal - Modal Inti - Modal pelengkap
4.369.148 146.014
2.617.303 183.437
Capital Core capital Supplementary capital -
Total modal
4.515.162
2.800.740
Total capital
88
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PENGELOLAAN PERMODALAN (lanjutan)
34. CAPITAL MANAGEMENT (continued) 31 Desember/December 31,
2015 Aset tertimbang menurut risiko: Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar Rasio kewajiban modal minimum dengan memperhitungkan: Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional, dan pasar
2014
20.344.455 1.078.924 18.500
14.471.289 689.937 5.805
21,08%
18,47%
21,06%
18,47%
35. INFORMASI TAMBAHAN
Risk weighted asset: For credit risk For operational risk For market risk
Capital adequacy ratio with: Credit and operational risk Credit, operational, and market risk
35. ADDITIONAL INFORMATION
a.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan sebagai aset bermasalah terhadap total aset produktif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,18% dan 0,06%.
a.
The ratio of earning assets classified as nonperforming to total earning assets as of December 31, 2015 and 2014 are 0.18% and 0.06%, respectively.
b.
Rasio kredit terhadap jumlah sumber pendanaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 141,61% dan 125,38%.
b.
The ratio of loans to total funding as of December 31, 2015 and 2014 are 141.61% and 125.38%, respectively.
36. MANAJEMEN RISIKO
36. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas perbankan, Bank senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko.
The Bank’s Management is fully aware that risk is an intrinsic aspect of the banking business. Therefore, for all decisions made and in all banking activity process, the Bank always maintains its position on risk-based policies.
Seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan persyaratan minimal agar dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan, dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
All risk policies maintained by the Bank are consistent and comply with Bank Indonesia Regulations, as a standard provision and minimum requirement to run its business activities properly. Risk policies are established based on the Bank’s risk appetite after considering the Bank’s strength, capability, and capacity of capital.
Profil Risiko
Risk Profile
Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank menyampaikan laporan profil risiko ke Bank Indonesia per triwulan yang memuat tentang eksposur risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko reputasi dan risiko stratejik. Selanjutnya berdasarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 dan SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, penilaian terhadap indikator profil risiko meliputi penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional Bank.
In accordance with PBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 regarding the Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 on Risk Management for Commercial Banks, Bank submits on a quarterly basis a risk profile report to Bank Indonesia, which contains exposure to credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, compliance risk, legal risk, reputational risk and strategic risk. Furthermore, based on PBI No. 13/1/PBI/2011 dated January 5, 2011 and SE BI No. 13/24/DPNP dated October 25, 2011 regarding a Bank’s health level, the assessment on risk profile indicator covered the assessment on the inherent risk and quality of risk management implementation through the operational activities of the Bank.
89
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Profil Risiko (lanjutan)
Risk Profile (continued)
Berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh Bank, peringkat komposit profil risiko Bank Triwulan IV tahun 2015 berada pada peringkat low to moderate, yang tercermin dari tingkat risiko inheren low to moderate dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko dengan peringkat satisfactory. Risiko bawaan meliputi strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktivitas Bank, industri dimana Bank melakukan kegiatan usaha, serta kondisi makro ekonomi. Sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko meliputi tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko, proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya manusia, dan kecukupan sistem informasi manajemen, serta kecukupan sistem pengendalian risiko. Bank akan terus melakukan perbaikan pada kualitas penerapan manajemen risiko.
Based on the Bank’s self assessment, the Bank’s composite risk profile rating during the quarter IV of 2015 is low to moderate, which is reflected in the low to moderate inherent risk level and satisfactory level of quality of risk management implementation. Inherent risks include business strategy, business characteristics, complexity of products and activities of the Bank, the industry in which the Bank conducts business, as well as macroeconomic conditions. While quality of risk management implementation covers risk governance, risk management framework, risk management process, the adequacy of human resources and management information systems, as well as the adequacy of the risk management system. The Bank will keep continue to improve on risk management practice.
Risiko Kredit
Credit Risk
Bank mengidentifikasi adanya risiko kredit yang muncul dari kegagalan debitur memenuhi liabilitas pembayarannya, yang antara lain terkait dengan pemberian pinjaman, trade financing, dan penempatan dana. Upaya pengelolaan risiko kredit dalam hal ini termasuk penetapan batas aman (plafon) pemberian kredit berdasarkan profil risiko debitur, segmentasi pasar, serta kelayakan industri tersebut. Pelaksanaan evaluasi risiko ini berpedoman pada peraturan tertulis Bank yang memfasilitasi proses mitigasi risiko.
The Bank indentifies credit risk that may arise when a borrower defaults on its payment obligations, related to, among other matters, loan granting, trade financing, and funding activities. Credit risk management includes, among other matters, credit line based on borrower’s risk profiles, market segmentation, and the viability of the respective industry. The performance of risk evaluation is based on the Bank’s written guidelines which the facilitate risk mitigation process.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit risk management implementation is not only intended to position the Bank as a bank that complies with regulations, but is also a management requirement to implement a proper credit risk management system in accordance with sound banking practices. Credit risk management is implemented not only to prevent credit quality deterioration but also to support the Bank’s business activity.
Bank memiliki departemen manajemen risiko yang bertanggung jawab mengelola risiko kredit melalui kebijakan kredit dan penetapan batas maksimum kredit yang dapat diberikan kepada suatu industri. Departemen ini juga melakukan pemantauan terhadap profil risiko debitur yang memiliki kredit bermasalah, serta debitur yang memiliki kecenderungan terlambat membayar atau melakukan penarikan melebihi plafonnya.
The Bank has a risk management department that is responsible for managing credit risk through credit policy and for setting credit limits for certain industries. This Department also monitors the risk profile of borrowers that have been categorized as non-performing loan and borrowers that tend to pay late or make drawdown exceeding the line of credit.
90
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
Selain itu, Bank juga menerapkan kebijakan persetujuan kredit yang meliputi jumlah kredit yang dapat diberikan, wewenang untuk menentukan batas kredit, tanggung jawab dari petugas kredit, proses persetujuan kredit, akad kredit, dan persetujuan untuk penyaluran kredit. Dalam mekanismenya, persetujuan kredit di Bank harus melewati beberapa tahap, yaitu proposal kredit, penilaian kredit, termasuk penilaian agunan (jika diperlukan), dan persetujuan kredit yang melibatkan Komite Kredit dengan mempertimbangkan masukan dari satuan kerja Credit Reviewer.
In addition, the Bank also applies credit approval policies that include the maximum loan that can be granted, the authority to approve credit line, the responsibilities of credit officers, the credit approval process, loan agreements, and approval for extending of credit. In its mechanism, the Bank’s credit approval must go through several stages, such as credit proposal, credit evaluation, including valuation of collaterals (if required), and credit approval involving the Credit Committee with consideration to input from the Credit Reviewer unit.
Sejalan dengan prinsip kehati-hatian, “four eyes principles”, serta pemisahan tugas dalam upaya manajemen risiko, Bank selama tahun 2015 berfokus pada reorganisasi proses pemberian kredit. Hal ini ditujukan untuk memisahkan fungsi pemasaran, persetujuan kredit, dan administrasi kredit.
In line with the prudential principles, the “four eyes principles”, and segregation of duties as a part of risk management, during the year 2015 the Bank focused on reorganizing its credit extension process. This was done for the purpose of separating marketing function from other units, such as credit approval and credit administration.
Dukungan terhadap penerapan manajemen risiko juga diberikan oleh para pemegang saham Bank dalam bentuk alih pengetahuan agar Bank dapat meningkatkan kemampuannya dalam pengkajian risiko kredit, terutama untuk memastikan kualitas kredit yang baik. Keberadaan satuan kerja Credit Reviewer dalam hal ini menjadi sangat vital mengingat potensi risiko yang timbul dari bisnis jasa yang dijalankan Bank. Analisis terhadap portofolio kredit dilakukan untuk memonitor pertumbuhan kredit berdasarkan segmentasi. Bank dalam hal ini mengaplikasikan pendekatan target pasar berdasarkan industri secara spesifik. Plafon kredit debitur ditentukan berdasarkan profil nasabah atau sektor industri untuk mengelola permodalan Bank.
Support for the implementation of risk management has also been given by the Bank’s shareholders in the form of knowledge transfer, so that the Bank can stregthen its capability in credit risk assessment, especially to determine the quality of such credit. The existence of the Credit Reviewer unit is critical in this regard considering the potential risk that may arise from the business services that the Bank provides. Credit portfolio analysis is done to monitor credit growth based on loan segmentation. The Bank applies a market target approach based on specific industries. Credit ceilings are determined based on the borrower’s profile and economic sector in order to manage the Bank’s capital.
i.
i.
Analisis eksposur maksimum risiko kredit mempertimbangkan dampak keuangan agunan dan peningkatan kredit lainnya:
An analysis of the maximum exposure to credit risk considering the financial effect of collateral and other credit enhancement:
Bank risiko
The carrying value of the Bank’s financial assets represents the maximum exposure to credit risk.
Kredit dijamin dengan agunan (misalnya aset tetap, piutang, kendaraan, persediaan, mesin, dan lain-lain). Bank menggunakan nilai wajar agunan sebagai dasar arus kas masa depan untuk tujuan penurunan jika kredit bersifat collateral dependent dan penyitaan agunan kemungkinan besar terjadi berdasarkan perjanjian.
Loans are secured by collateral (e.g. fixed assets, receivables, vehicles, inventories, machineries, and et cetera). The Bank uses the fair value of collateral as a basis of future cash flows for impairment purposes if loans are collateral dependent and foreclosure of collateral is most likely to occur based on the agreement.
Nilai tercatat aset merupakan eksposur kredit.
keuangan maksimum
91
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
i.
i.
Analisis eksposur maksimum risiko kredit mempertimbangkan dampak keuangan agunan dan peningkatan kredit lainnya: (lanjutan)
An analysis of the maximum exposure to credit risk considering the financial effect of collateral and other credit enhancement: (continued)
Oleh karena itu, nilai tercatat kredit pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mewakili eksposur maksimum risiko kredit.
Hence, the carrying value of loans as of December 31, 2015 and 2014 does not represent maximum exposure to credit risk.
Bank memiliki nilai sebesar 70,00% dari jumlah eksposur maksimum terhadap aset pada laporan posisi keuangan yang berasal dari kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Bank has 70.00% of the total maximum exposure to the assets in the statement of financial position arise from loans granted as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Untuk memenuhi kebutuhan finansial nasabah, Bank melaksanakan komitmen yang tidak dapat dibatalkan dan berbagai liabilitas kontinjensi. Walaupun liabilitas ini dapat tidak diakui dalam laporan posisi keuangan, hal ini memiliki risiko kredit yang merupakan bagian dari keseluruhan risiko Bank. Bank melakukan mitigasi risiko dengan cara mengalihkan sebagian kewajibannya kepada perusahaan asuransi maupun meminta agunan yang memadai apabila terjadi default.
To meet the financial needs of customers, the Bank enters into various irrevocable commitments and contingent liabilities. Even though these obligations may not be recognized on the statement of financial position, it contains credit risk and are therefore part of the overall risk of the Bank. The Bank mitigates the risks by shifting parts of its responsibility to insurance company or through collateral held if there is default.
Jumlah dan tipe agunan yang dipersyaratkan bergantung pada penilaian dari risiko kredit pihak counterparties. Pedoman diimplementasikan mengenai penerimaan tipe agunan dan parameter penilaian. Tipe utama agunan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
The amount and type of collateral required depends on the assessment of the credit risk of the counterparties. Guidelines are implemented regarding the acceptability of types of collateral and valuation parameters. The main types of collateral obtained are as follows:
•
Manajemen memantau nilai pasar dari jaminan, permintaan tambahan agunan yang sesuai dengan perjanjian yang mendasari dan memantau nilai pasar dari agunan yang diperoleh selama pemantauan kecukupan penyisihan kerugian penurunan nilai.
•
Management monitors the market value of collateral, requests additional collateral in accordance with the underlying agreement and monitors the market value of collateral obtained during its review of the adequacy of the provision for impairment losses.
•
Adalah kebijakan Bank untuk menjual properti yang diambil alih dengan cara yang sistematis. Dana yang diperoleh digunakan untuk mengurangi atau membayar kembali klaim jumlah terhutang. Secara umum, Bank tidak menggunakan properti yang diambil alih untuk tujuan bisnis.
•
It is the Bank’s policy to dispose of repossessed properties in a systematic manner. The proceeds are used to reduce or repay the outstanding claim. In general, the Bank does not occupy repossessed properties for business use.
92
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
ii.
ii. Concentration of credit risk analysis
Analisis risiko konsentrasi kredit Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pengungkapan risiko kredit maksimum berdasarkan konsentrasi sebelum memperhitungkan agunan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the disclosure on the maximum credit risk by concentration without taking into account any collaterals held is as follows:
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis kredit
Concentration of credit risk by type of loan
31 Desember/December 31, 2015 Rp Investasi Modal kerja Konsumsi
Penyisihan kerugian penurunan nilai
2014 %
Rp
8.080.478 12.490.764 504.636
38,34% 59,27% 2,39%
4.917.799 9.670.661 417.481
32,77% 64,45% 2,78%
21.075.878
100,00%
15.005.941
100,00%
(85.521)
Nilai tercatat
%
20.990.357
Investment Working capital Consumption
(72.966)
Provision for impairment losses
14.932.975
Carrying value
Concentration of credit risk by economic sector
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi
31 Desember/December 31, 2015 Rp Manufaktur Jasa bisnis Perdagangan Konstruksi Pertambangan Jasa pelayanan sosial Pertanian Transportasi Lain-lain
Penyisihan kerugian penurunan nilai
2014 %
Rp
37,47% 23,12% 16,73% 6,52% 4,53% 3,77% 2,73% 2,70% 2,43%
6.154.173 3.381.486 2.352.911 423.412 1.078.740 445.531 184.759 559.438 425.491
41,01% 22,53% 15,68% 2,82% 7,19% 2,97% 1,23% 3,73% 2,84%
21.075.878
100,00%
15.005.941
100,00%
(85.521)
Nilai tercatat
%
7.898.132 4.872.512 3.526.637 1.374.717 954.445 795.075 573.568 570.047 510.745
20.990.357
Manufacturing Business services Trading Construction Mining Public services Agriculture Transportation Others
(72.966)
Provision for impairment losses
14.932.975
Carrying value
Concentration of credit risk by type of debtors
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan jenis debitur
31 Desember/December 31, 2015 Giro pada BI dan bank lain/ Current accounts with BI and other banks Bank Indonesia Pemerintah/Government Bank-bank/Banks Korporasi/Corporate Ritel/Retail
Penempatan pada BI dan bank lain/ Placements with BI and other banks
Efek-efek/ Securities
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kredit/Loans
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable
1.584.898 347.966 -
1.660.341 1.576.527 -
1.056.836 100.552 300.018 -
3.148 121 -
38.545 70.526 19.356.736 1.610.071
148.570 -
3.276.793 -
3.245.239 1.095.381 2.098.718 23.082.239 1.610.071
10,42% 3,52% 6,74% 74,15% 5,17%
1.932.864
3.236.868
1.457.406
3.269
21.075.878
148.570
3.276.793
31.131.648
100,00%
Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Provision for impairment losses
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
Total
(85.521)
Nilai tercatat/Carrying value
31.046.127
93
%
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan) iii.
Credit Risk (continued) iii. Concentration of credit risk analysis (continued)
Analisis risiko konsentrasi kredit (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014 Giro pada BI dan bank lain/ Current accounts with BI and other banks Bank Indonesia Pemerintah/Government Bank-bank/Banks Korporasi/Corporate Ritel/Retail
Penempatan pada BI dan bank lain/ Placements with BI and other banks
Efek-efek/ Securities
Tagihan derivatif/ Derivatives receivable
Kredit/Loans
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable
1.346.318 318.848 -
713.665 2.457.284 -
732.319 11.303 962.451 111.637 -
285 -
46.539 93.273 14.188.544 677.585
116.832 -
3.249 2.887.051 -
2.792.302 57.842 3.835.390 17.304.064 677.585
11,31% 0,23% 15,55% 70,15% 2,76%
1.665.166
3.170.949
1.817.710
285
15.005.941
116.832
2.890.300
24.667.183
100,00%
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies
Penyisihan kerugian penurunan nilai/ Provision for impairment losses
%
(72.966)
Nilai tercatat/Carrying value
iv.
Total
24.594.217
iv. Impairment assessment
Evaluasi penurunan nilai Untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik.
For accounting purposes, the Bank uses an incurred loss model for the recognition of losses on impaired financial assets. This means that losses can only be recognized when objective evidence of a specific loss event has been observed.
Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal yang diketahui. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area: evaluasi penurunan nilai secara individual dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 90 days or there are any known difficulties, or infringement of the original terms of the contract. The Bank addresses impairment assessment in two areas: individually assessed provisions and collectively assessed provisions.
(i) Evaluasi penurunan individual
(i) Individually assessed provisions
nilai
secara
The Bank determines the provisions for impairment losses for each individually significant loans on an individual basis. Items considered when determining provision for impairment losses include the sustainability of the debtors’ business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty has arisen, projected receipts and the expected payout should bankruptcy ensure, the availability of other financial support, the realizable value of collaterals, and the timing of expected cash flows. Provision for impairment losses are evaluated at each reporting date, unless foreseen circumstances require more careful attention.
Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang signifikan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih. 94
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) (ii) Evaluasi kolektif
penurunan
nilai
secara
(ii) Collectively assessed provisions
Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang tidak signifikan secara individual. Metodologi evaluasi penyisihan secara kolektif telah diungkapkan pada Catatan 2f.
Provision for impairment losses are assessed collectively for losses on loans that are not individually significant. The methodology of collectively assessed provisions has been disclosed in Note 2f.
Informasi mengenai aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai
Information about impaired and not impaired financial assets
(i) Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
(i) Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2015 and 2014, these financial assets are not impaired individually as well as collectively.
(ii) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
(ii) Placements with Bank Indonesia and other banks
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
As of December 31, 2015 and 2014, these financial assets are not impaired individually as well as collectively.
(iii) Securities
(iii) Efek-efek
As of December 31, 2015 and 2014, these financial assets are not impaired individually as well as collectively.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
(iv) Derivatives receivable
(iv) Tagihan Derivatif
As of December 31, 2015 and 2014, these financial assets are not impaired individually as well as collectively.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
(v) Acceptances receivable
(v) Tagihan akseptasi
As of December 31, 2015 and 2014, these financial assets are not impaired individually as well as collectively.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif.
(vi) Loans
(vi) Kredit
As of December 31, 2015 and 2014, these financial assets are impaired subject to individual and collective impairments.
Per 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan ini mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif. 95
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
(vi) Loans (continued)
(vi) Kredit (lanjutan)
Loans, as of December 31, 2015 and 2014, are summarized as follows:
Ikhtisar kredit pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 31, 2015 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired Manufaktur Jasa bisnis Perdagangan Pertambangan Transportasi Jasa pelayanan sosial Konstruksi Pertanian Lain-lain Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto
Individual/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
7.876.505 4.872.512 3.512.645 954.445 565.861 793.731 1.374.717 573.568 508.394
21.627 13.992 4.186 1.344 2.351
-
7.898.132 4.872.512 3.526.637 954.445 570.047 795.075 1.374.717 573.568 510.745
21.032.378
43.500
-
21.075.878
(66.740) 20.965.638
(18.781)
-
24.719
-
(85.521) 20.990.357
Manufacturing Business services Trading Mining Transportation Social services Construction Agriculture Others Total Provision for impairment losses Net
31 Desember/December 31, 2014 Mengalami penurunan nilai/ Impaired Tidak mengalami penurunan nilai/ Not impaired Manufaktur Jasa bisnis Perdagangan Pertambangan Transportasi Jasa pelayanan sosial Konstruksi Pertanian Lain-lain Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto
Individual/ Individual
Kolektif/ Collective
Total
6.153.548 3.381.486 2.346.856 1.078.740 554.059 445.531 423.412 184.759 425.412
625 6.055 5.379 79
-
6.154.173 3.381.486 2.352.911 1.078.740 559.438 445.531 423.412 184.759 425.491
Manufacturing Business services Trading Mining Transportation Social services Construction Farming Others
14.993.803
12.138
-
15.005.941
Total
(8.169)
-
3.969
-
(64.797) 14.929.006
96
(72.966) 14.932.975
Provision for impairment losses Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan)
The table below shows credit quality per class of financial assets (gross of provision for impairment losses) that are neither past due nor impaired:
Tabel dibawah menunjukkan kualitas kredit per jenis instrumen keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (diluar penyisihan kerugian penurunan nilai):
31 Desember/December 31, 2015 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Investasi dalam saham Aset lain-lain
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/Impaired
1.584.898
-
-
1.584.898
347.966
-
-
347.966
3.236.868 1.457.406 3.269 20.822.737 148.570 45.446 101.736
209.641 -
43.500 -
3.236.868 1.457.406 3.269 21.075.878 148.570 45.446 101.736
27.748.896
209.641
43.500
28.002.037
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah/Total
(85.521)
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivatives receivables Loans Acceptances receivable Investment in shares Other assets
Provision for impairment lossess
27.916.516
31 Desember/December 31, 2014 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired
Mengalami penurunan nilai/Impaired
1.346.318
-
-
1.346.318
318.848
-
-
318.848
3.170.949 1.817.710 285 14.883.796 116.832 63.716
110.007 -
12.138 -
3.170.949 1.817.710 285 15.005.941 116.832 63.716
21.718.454
110.007
12.138
21.840.599
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Jumlah/Total
(72.966) 21.767.633
97
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivatives receivable Loans Acceptances receivable Other assets
Provision for impairment lossess
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kredit (lanjutan)
Credit Risk (continued)
iv.
iv. Impairment assessment (continued)
Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp209.641 dan Rp110.007.
As of December 31, 2015 and 2014, the financial asset that are past due but not impaired is amounted to Rp209,641 and Rp110,007.
Seiring dinamika di bisnis jasa perbankan, Bank juga telah memiliki satuan kerja Asset Recovery Management agar penanganan kredit bermasalah dapat lebih terarah, terutama dalam hal pengelolaan kredit yang bermasalah. Penanganan kredit bermasalah terbagi atas 2 (dua) kategori, yang dapat ditagih kembali dan yang tidak dapat ditagih kembali. Bagi kredit bermasalah yang masih dapat ditagih kembali ditangani dengan mengajukan restrukturisasi utang atau penyelesaian aset. Sementara itu, bagi kredit bermasalah yang tidak dapat ditagih kembali, Bank menggunakan pendekatan cash settlement atau jalur hukum.
As the banking service industry is constantly changing, the Bank has established an Asset Recovery Management unit so that problematic loans can be handled in a more directed way, especially in managing non-performing loans. Handling of non-performing loans is divided into 2 (two) categories, collectible and uncollectible. Collectible non-performing loans are managed through credit restructuring or asset settlement, while for the uncollectible non-performing loan, the Bank uses a cash settlement approach or legal channels.
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses internal, sistem, dan kejadian-kejadian di luar kendali Bank (kejadian eksternal).
Operational risk is the potential for losses arising from events involving people, internal processes, systems, and events beyond the Bank’s control (external events).
Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional.
Operational risk management is an integral part of the Bank’s risk management. Operational risk differs from market risk and credit risk in that more qualitative methods are used for its assessment. In general, operational risk management is intended to prevent and mitigate the risk in order to minimize the impact of operational risk losses.
Untuk mengantisipasi risiko operasional dengan mempersiapkan peletakan model pengelolaan risiko melalui penerapan sistem pengevaluasian tingkat risiko operasional diseluruh satuan kerja Bank guna mendukung penciptaan nilai bagi para pemegang saham. Bank juga telah memperbaiki control assessment agar pihakpihak terkait dapat mewaspadai sejak awal potensi risiko yang mungkin muncul dari aktivitas mereka. Penyelenggaraan yang teratur dan komprehensif diterapkan guna memastikan agar semua risko operasional terpantau dan terkendali secara tepat waktu. Penerapan analisis dampak usaha dan rencana kelangsungan usaha yang diikuti pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang memadai guna mengantisipasi risiko teknologi telah membuahkan hasil signifikan terhadap prospek bisnis Bank ke depannya.
The Bank anticipated operational risk by preparing the establishment of risk management model through implementation of operational risk level evaluation on all working units of the Bank in order to support value creation for the shareholders. The Bank has also improved control assessment, so that, from the beginning, the parties concerned can be on guard against potential risks that may arise from their activities. The regular and comprehensive implementation will be applied to make sure that all risk shall be monitored and controlled in a punctual manner. The implementation of business impact analysis and business continuity plan (BCP), together with the development of adequate information technology infrastructure has produced significant results for the Bank’s business prospect in the future.
98
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan)
Operational Risk (continued)
Beberapa metode yang digunakan Departemen Manajemen Risiko dalam mengelola risiko operasional yang dihadapi Bank antara lain, pemantauan atas system downtime, baik ATM maupun core banking (HOBIS), Loss Events Database (LED), evaluasi atas implementasi SOP dalam aktivitas operasional harian, pencatatan atas frekuensi fraud beserta nilainya, perhitungan atas jumlah dan nilai sanksi/penalti dari Bank Indonesia, rasio perputaran karyawan, rasio biaya pelatihan terhadap total biaya karyawan, pengelolaan rencana kesinambungan bisnis, kualitas layanan per cabang, pengelolaan alih daya, utilisasi hak cuti karyawan, serta pengawasan atas mekanisme dan pemenuhan laporan yang dilakukan oleh satuan kerja terkait. Departemen Manajemen Risiko juga telah mengembangkan metodologi yang terkait dengan operational risk control self assessment (ORCSA). Metode ini bertujuan untuk memetakan kategori risiko operasional mana yang sering muncul dalam aktivitas transaksi sehari-hari. Selama 2015, Departemen Manajemen Risiko juga telah melakukan pelaporan insiden kerugian risiko operasional, dimana setiap karyawan diwajibkan untuk melaporkan semua bentuk insiden yang menyebabkan kerugian risiko operasional baik secara finansial maupun non finansial. Tidak ditemukan permasalahan yang material selama 2015.
Several methods have been used by the Risk Management Department to manage operational risk faced by the Bank, including monitoring of system downtime for both ATM and core banking (HOBIS), Loss Events Database (LED), evaluation on SOP implementation for daily operational activities, recording of fraud in terms of both frequency and amount, calculation of amounts and frequency of penalties imposed by Bank Indonesia, turnover ratio, ratio of training costs to total HR costs, management of the business continuity plan, quality of service per branch, management of outsourcing, leave utilization, and monitoring on reporting mechanism and compliance by the work units concerned. In the future, the Risk Management Department has developed a methodology related to operational risk control self assessment (ORCSA). This method aims to map which operational risk categories have the highest frequency in daily transaction activities. During 2015, Risk management Department has also developed new policies regarding the operational risk incident, where each employee is required reporting all incidents which led to the loss both financially and non-financially. No significant issue was found during 2015.
Risiko Hukum
Legal Risk
Bank memantau potensi risiko hukum yang mungkin dapat timbul akibat kelemahan sistem hukum atau adanya tuntutan hukum dari pihak ketiga melalui pengembangan stadarisasi dokumen legal untuk aktivitas bisnis perbankan. Selain itu, satuan kerja Legal juga memberikan nasehat-nasehat hukum perbankan dan rekomendasi kepada satuan kerja terkait dan melakukan pengawasan terhadap dokumendokumen yang masih berstatus “To Be Obtained” (TBO).
The Bank has monitored the potential legal risk which may arise from weakness in legal system or existence of lawsuits from third party(s), by developing standard legal documents for banking business activities. Aside from that, Legal unit also provides advice and recommendation on banking legal issues to related working units and performs monitoring of all documents still categorized as “To Be Obtained” (TBO).
Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank melakukan pemantauan terhadap seluruh kegiatan operasional, terutama yang melibatkan pihak ketiga, yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan maupun tuntutan hukum. Satuan kerja Legal juga secara berkala melakukan tinjauan terhadap perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga untuk menghindari terjadinya risiko hukum. Selama 2015, tidak ditemukannya permasalahan yang terkait dengan gugatan hukum.
For legal risk management, the Bank has monitored all operational activities, especially those involving third parties that have potential to raise conflict of interest or lawsuits. Legal unit regularly conducts a review of the agreement withthird parties to avoid and reduce risk potential related to legal. No litigation issues were found for 2015.
99
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Dalam mengelola risiko stratejik, Bank berpedoman pada prinsip kehati-hatian dengan menerapkan analisa pasar yang mendalam untuk memantau perkembangan usaha dan iklim ekonomi guna membantu manajemen membuat keputusan yang tepat. Bank juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pogram kerja, serta rencana aksi korporasi strategis yang dikaitkan dengan target, potensi pencapaian, serta visi dan misi Bank. Pengukuran risiko stratejik dan parameter pengukurannya dilakukan berdasarkan kinerja Bank, yaitu dengan membandingkan hasil aktual dengan target yang ditetapkan.
In managing the strategic risk, the Bank is guided by prudent principles by implementing deep market analysis to monitor business development and the economic climate in order to assist the management in making appropriate business decisions. The Bank also fully evaluates its working program and strategic corporate action plan which is linked to the Bank’s targets, potential achievements, and vision and mission. Strategic risk measurement and parameter are based on the Bank's performance, which is comparing the achievements with the targets.
Risiko Reputasi
Reputational Risk
Bank mengidentifikasi potensi risiko reputasi akibat pemberitaan yang tidak berimbang, sehingga menimbulkan opini negatif di masyarakat terhadap Bank. Perbaikan yang dilakukan Bank disegala lini usaha selama 2015 merupakan langkah pembenahan fundamental ke arah yang lebih baik. Eksposur terhadap situasi kerja yang tidak kondusif berpotensi menurunkan kepercayaan nasabah terhadap profesionalisme Bank dan sumber daya manusia didalamnya, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan Bank.
The Bank has identified the potential reputation risk that could arise from imbalanced news reports that may result in negative public opinion towards the Bank. One improvement made by the Bank in all business lines during 2015 was a fundamental restructuring towards a better direction. Exposure to unfavorable working conditions could reduce customers trust in the Bank’s professionalism and personnel, thereby reducing the Bank’s income.
Bank memitigasi risiko reputasi antara lain melalui komunikasi intensif kepada satuan kerja Corporate Secretary yang memfasilitasi kemudahan dalam akses informasi dan menugaskan satuan kerja Service Quality untuk memastikan peningkatan layanan Bank. Penerapan Service Level Agreement juga dilakukan untuk menangani keluhan nasabah terkait layanan Bank melalui hotline pelayanan nasabah dan surat elektronik ke situs Bank. Dengan merger, tentunya Bank akan menjadi semakin kuat dan memperoleh pemberitaan positif di masa depan. Selama 2015, tidak terdapat pemberitaan negatif terhadap Bank.
The Bank mitigates reputation risk through among other matters, intensive communication to the Corporate Secretary unit, which facilitates easier access to information and delegates the Service Quality unit to ensure the improvement of corporate service. Application of Service Level Agreements is also done to handle customer complaints related to the Bank’s services through a customer service hotline and email to the Bank’s website. Related with merger, Bank will become stronger, having a positive outlook and publication impact in the future. During 2015, there is no negative publicity for the Bank.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Bank terus memantau potensi risiko kepatuhan yang dapat timbul dari kegagalan Bank mematuhi peraturan yang berlaku, di antaranya terkait dengan pemenuhan rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM), rasio kewajiban kredit yang bermasalah, batas maksimum pemberian kredit (BMPK), giro wajib minimum (GWM), dan posisi devisa neto (PDN). Ketidakpatuhan terhadap peraturan-peraturan ini berisiko dikenakannya denda atau teguran dari pihak otoritas di bidang moneter, sehingga berdampak pada reputasi Bank di mata umum.
The Bank always monitors the potential compliance risk which may arise from the Bank’s failure to comply with prevailing regulations related to, among other matters, capital adequacy ratio (CAR), nonperforming loan (NPL) ratio, legal lending limit (LLL), minimum reserve requirement (RR), and net open position (NOP). Non-compliance with these regulations could incur fines or warnings from the monetary authority, which would affect the Bank’s public reputation.
100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Kepatuhan (lanjutan)
Compliance Risk (continued)
Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan yang dibantu oleh Satuan Kerja Kepatuhan untuk mengidentifikasi potensi dan mencegah pelanggaran dalam proses kegiatan usaha yang berisiko mengganggu keuangan maupun reputasi Bank. Kajian menyeluruh terhadap aspek kepatuhan diterapkan secara sistematis dalam tiap proses dan aktivitas yang ada di Bank. Melalui Satuan Kerja Kepatuhan, Bank juga telah menerapkan peraturan dan ketentuan yang terkait dengan pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme. Selama 2015, Satuan Kerja Kepatuhan juga sudah secara aktif melakukan diseminasi terhadap semua jenis peraturan yang telah dikeluarkan oleh regulator.
The Bank has appointed a Compliance Director assisted by the Compliance Unit, to identify potential breaches and prevent any violations in business activity process that could potentially damage the Bank’s financial condition and reputation. Comprehensive reviews of compliance aspects are applied systematically to all processes and activities within the Bank. Through the Compliance unit, the Bank has also implemented rules and regulations concerning money laundering and prevention of terrorism financing. During 2015, Compliance Unit had disseminated all issued regulations from regulator.
Risiko Pasar
Market Risk
Bank mengidentifikasi risiko pasar sebagai potensi kehilangan pendapatan atau nilai ekonomi dikarenakan perubahan tingkat suku bunga atau harga pasar yang merugikan. Secara umum, profil risiko pasar Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 tidak mengalami perubahan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
The Bank recognizes market risk as the potential for loss of earnings or economic value due the adverse changes in interest or exchange rates in the market. In general, the Bank’s market risk profile for the year ended December 31, 2015 has not changed significantly compared to previous year.
Pengelolaan risiko pasar terdiri dari proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan berbagai faktor risiko pasar. Bank memiliki kebijakan dan batasan yang terkait dengan pengelolaan risiko pasar, serta memiliki unit independen dalam melakukan pemantauan transaksi treasuri. Bank juga melakukan analisa untuk mengukur kemampuan Bank dalam menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Secara umum, dampak risiko pasar terhadap portofolio Bank tidak besar karena transaksi trading masih dibatasi.
Market risk management consists of the processes of identification, measurement, and monitoring of various market risk factors. The Bank has policies and limits related to market risk management, inculding an independent unit for monitoring treasury transactions. The Bank also conducts analysis to measure its ability to cope with unfavorable market conditions. In general, market risk impact on the Bank’s portfolio is considered small due to the low level of trading activity.
Manajemen portofolio Bank juga dilakukan dalam menghadapi pergerakan suku bunga pasar, walaupun komposisi risiko ini terbilang masih kecil secara perhitungan agregat profil risiko. Pemantauan pergerakan risiko suku bunga pasar dilakukan secara khusus oleh Asset and Liability Committee (ALCO) yang memiliki wewenang untuk membuat penyesuaian yang diperlukan atas suku bunga simpanan dan suku bunga kredit. Bank menetapkan suku bunga pinjaman berdasarkan tingkat cost of fund (COF) ditambah dengan sejumlah marjin. Besarnya COF dikaji tiap bulan oleh ALCO dan satuan kerja Tresuri.
The Bank also manages its portfolio by dealing with market interest rate fluctuation, even though the composition of this risk is relatively small compared to the aggregate risk profile. Monitoring of market interest rate movement is carried out specifically by the Asset and Liability Committee (ALCO), which has the authority to make necessary adjustments to deposit and loan interest rates. The Bank determines its loan interest rate based on cost of fund (COF) plus additional provision and overhead cost. The amount of COF is reviewed on a monthly basis by ALCO and the Treasury unit.
101
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
Risiko pasar dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian:
Market risk is divided into two parts:
i.
i.
Risiko Mata Uang
Foreign Currency Risk Foreign currency risk is the probability of loss to earnings arising from changes in foreign exchange rates. The Bank manages exposure to effects of fluctuations in foreign currency exchange rates by maintaining foreign currency exposure within the existing regulatory guidelines (i.e maintaining the Net Open Position based on Bank Indonesia regulations).
Risiko mata uang adalah kemungkinan kerugian pendapatan yang timbul dari perubahan kurs valuta asing. Bank mengelola paparan terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing dengan mempertahankan risiko mata uang asing dalam pedoman peraturan yang ada (yakni menjaga Posisi Devisa Neto sesuai dengan peraturan Bank Indonesia).
31 Desember/December 31, 2015 Perubahan persentase nilai tukar mata uang asing/ Percentage change in foreign currency rate Dolar Amerika Serikat
±0,30% ±0,35%
Pengaruh ke laporan laba rugi dan penghasilan/ komprehensif lain/ Impact to statement of profit or loss and comprehensive income ±30,02 ±35,02
United States Dollar
31 Desember/December 31, 2014 Perubahan persentase nilai tukar mata uang asing/ Percentage change in foreign currency rate Dolar Amerika Serikat
±0,30% ±0,35%
Pengaruh ke laporan laba rugi dan penghasilan/ komprehensif lain/ Impact to statement of profit or loss and comprehensive income ±5,4 ±6,3
United States Dollar
The sensitivity of the statement of comprehensive income is the estimated effect of the assumed change in foreign currency exchange rates on income, based on foreign currency denominated assets and liabilities.
Sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif merupakan dampak yang diestimasi atas perubahan yang diasumsikan atas perubahan nilai tukar berdasarkan aset dan liabilitas keuangan dalam mata uang asing.
102
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan) i.
Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
i. Foreign Currency Risk (continued)
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendment, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 the banks are required to maintain their net foreign exchange position/net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net differences between asset and liability balances for each foreign currency, and the net differences between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are stated in Rupiah.
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position (NOP):
31 Desember/December 31, 2015
Mata uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets and commitment and contingent receivables
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Pound Sterling Inggris Dolar Singapura Dolar Australia Dolar Hong Kong Won Korea Yen Jepang
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities and commitment and contingent liabilities
14.870.571 14.363 356 890 8.534 25 1.241 439
14.860.562 13.425 5 3.925 1 1
Total Modal *) Persentase PDN terhadap modal
*) Perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan Desember 2015. Dengan kurs IDR/USD 13.785,00.
Neto - absolut/ Net - absolute
Currencies
10.009 938 351 890 4.609 24 1.241 438
United States Dollar European Euro Great Britain Pound Sterling Singapore Dollar Australian Dollar Hong Kong Dollar Korean Won Japanese Yen
18.500
Total
4.515.162
Capital *)
0,41%
Percentage of NOP to Capital
*) Calculation of NOP using December 2015 capital. With IDR/USD 13,785.00.
103
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan) ii.
Market Risk (continued)
Risiko Mata Uang (lanjutan)
ii. Foreign Currency Risk (continued) Following is the Bank’s Net Open Position (NOP): (continued)
Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto (PDN) Bank: (lanjutan)
31 Desember/December 31, 2014
Mata uang
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets and commitment and contingent receivables
Dolar Amerika Serikat Euro Eropa Pound Sterling Inggris Dolar Singapura Dolar Australia Dolar Hong Kong Won Korea
Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities and commitment and contingent liabilities
10.505.692 8.143 164 46 414 231 1.840
10.504.220 6.505 -
Total Modal *) Persentase PDN terhadap modal
ii.
Neto - absolut/ Net - absolute
Currencies
1.472 1.638 164 46 414 231 1.840
United States Dollar European Euro Great Britain Pound Sterling Singapore Dollar Australian Dollar Hong Kong Dollar Korean Won
5.805
Total
2.800.740
Capital *)
0,21%
Percentage of NOP to Capital
*) Perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan Desember 2014. Dengan kurs IDR/USD 12.385,00.
*) Calculation of NOP using December 2014 capital. With IDR/USD 12,385.00.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan dengan menggunakan modal pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp903.032 dan Rp560.148. Posisi Devisa Neto Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The (absolute) value of Net Open Position as of December 31, 2015 and 2014 using capital as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp903,032 and Rp560,148, respectively. The Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value required by Bank Indonesia.
ii.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Untuk memperkecil dampak perubahan risiko suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank mencoba mengurangi gap antara aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest rates on the Bank’s earnings, the Bank seeks to reduce the gap between rate sensitive assets (RSA) and rate sensitive liabilities (RSL).
Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel dibawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap.
Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are shown in the tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant.
104
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan)
Market Risk (continued)
ii.
ii.
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
Interest Rate Risk (continued)
Sensitivitas atas laporan laba rugi komprehensif merupakan efek atas perubahan estimasi suku bunga atas laba rugi untuk suatu periode, berdasarkan nilai suku bunga mengambang atas aset dan liabilitas yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan yang dimiliki Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Analisis sensitivitas atas ekuitas dihitung dengan menilai kembali perubahan estimasi suku bunga tetap atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jumlah sensitivitas atas ekuitas didasarkan pada asumsi bahwa terdapat perubahan paralel dalam kurva penghasilan.
The sensitivity of the statement of comprehensive income is the effect of the assumed changes in interest rates on the profit or loss for a period, based on the variable rate trading and non-trading financial assets and liabilities held by the Bank as of December 31, 2015 and 2014. The analysis of the equity sensitivity is calculated by revaluing fixed rate available-for-sale financial assets as of December 31, 2015 and 2014, for the effects of the assumed changes in interest rates. The total sensitivity of equity is based on the assumption that there are parallel shifts in the yield curve.
Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas dari laporan laba rugi komprehensif dan ekuitas Bank terhadap kemungkinan perubahan wajar atas suku bunga untuk aset dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The table below demonstrates the sensitivity of the Bank’s statements of comprehensive income and equity to reasonably possible changes in interest rates for fixed rate financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember/December 31, 2015
Perubahan basis poin/Change in basis point Rupiah
Dampak ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Impact to statement of profit or loss and comprehensive income
±50 ±125
Dampak ke ekuitas/ Impact to equity
±10.440 ±26.101
±30.293 ±75.731
Rupiah
31 Desember/December 31, 2014
Perubahan basis poin/Change in basis point Rupiah
Dampak ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain/ Impact to statement of profit or loss and comprehensive income
±50 ±125
±4.260 ±10.651
105
Dampak ke ekuitas/ Impact to equity ±5.245 ±13.217
Rupiah
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko dimana Bank tidak memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo atau dimana sumber daya keuangan tersebut hanya dapat digunakan dengan biaya yang sangat mahal. Merupakan kebijakan Bank untuk setiap saat menjaga posisi likuiditas yang memadai untuk semua mata uang, sehingga dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Bank either does not have sufficient financial resources available to meet its obligations as they fall due or can only access these financial resources at excessive cost. It is the Bank’s policy to maintain adequate liquidity at all times for all currencies and hence to be in a position to meet obligations as the fall due.
Bank mengelola risiko likuiditas dalam jangka pendek dan jangka menengah. Dalam jangka pendek fokus Bank adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan arus kas dapat dipenuhi melalui aset yang jatuh tempo, simpanan nasabah, dan pendanaan apabila dibutuhkan. Dalam jangka menengah, fokus Bank adalah untuk memastikan laporan posisi keuangan tetap sehat secara struktural dan sesuai dengan strategi Bank.
The Bank manages liquidity risk both on a short term and medium term basis. In the short term, the Bank’s focus is to ensure that the cash flow demands can be met through asset maturities, customer deposits, and wholesale funding where required. In the medium-term the Bank’s focus is on ensuring the statement of financial position remains structurally good and aligned to the Bank’s strategy.
Dalam mengantisipasi potensi risiko likuiditas akibat kegagalan memenuhi liabilitas pembayarannya yang sudah jatuh tempo, Bank menerapkan pengelolaan risiko secara holistik, di antaranya meliputi analisis gapping antara pendanaan dan pembiayaan, kecukupan modal, serta penentuan tingkat likuiditas optimum aset. Manajemen likuiditas Bank dilakukan oleh satuan kerja Tresuri, melalui rekomendasi dari Komite Manajemen Risiko (KMR) dan ALCO.
To anticipate the potential liquidity risk arising from the failure to settle due liabilities, the Bank implements risk management in a holistic way, such as gapping analysis between funding and lending, maintaining capital adequacy, and seeking the optimum level of assets. The Bank’s liquidity management is being handled by the Treasury unit, with recommendations from the Risk Management Committee (RMC) and ALCO.
Peranan Departemen Manajemen Risiko dalam mengelola risiko likuiditas adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya pengukuran rasio likuiditas dan pengukuran terhadap gap likuiditas berdasarkan kontraktual dan analisa perilaku, pembatasan jangka waktu kredit yang berdenominasi Dolar Amerika Serikat, pemberian limit atas fasilitas kredit Dolar Amerika Serikat, serta pengawasan atas pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah dan mata uang asing.
The role of the Risk Management Department in managing liquidity risk is performed using several approaches, including calculation of liquidity ratio and liquidity gap measurement based on contractual and behavior analysis, setting limits on credit tenor in United States Dollar currency, establishing an aggregate limit for United States Dollar loans, and monitoring compliance with the minimum reserve requirement in both Rupiah and foreign currency.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas.
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios.
106
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis of financial assets and liabilities
Tabel jatuh tempo berikut menyajikan informasi mengenai perkiraan sisa jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
The following maturity tables provide information about the expected maturities of the Bank’s financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014:
31 Desember/December 31, 2015
Total Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit - bruto Tagihan akseptasi Aset lain-lain Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Total
≤ 1 bulan/ ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan/ > 1 - 3 months
> 3 bulan 1 tahun/ > 3 months 1 year
> 1- 5 tahun/ > 1 - 5 years
Tidak memiliki jatuh tempo/ Without maturity
> 5 tahun/ > 5 years
129.932
-
-
-
-
-
129.932
1.584.898
1.584.898
-
-
-
-
-
347.966
347.966
-
-
-
-
-
3.236.868 1.457.406 3.269 21.075.878
2.515.714 26.010 3.132 1.040.919
60.788 137 1.986.626
721.154 7.263.558
643.364 6.114.989
520.501 4.669.786
206.743 -
148.570 377.656
49.547 349.656
86.759 1.344
12.264 12.555
-
-
14.101
Financial sssets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivatives receivable Loans - gross Acceptances receivable Other assets
28.362.443
5.917.842
2.135.654
8.009.531
6.758.353
5.190.287
350.776
Total Provision for impairment losses
(85.521) 28.276.922
Liabilitas keuangan 97.215
97.215
-
-
-
-
Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas lain-lain
14.833.083
10.273.135
2.852.091
1.678.586
27.845
1.426
-
6.481.305 95 148.570 1.912.634
1.022.230 76 49.547 -
9.000 19 86.759 11.267
5.450.075 12.264 1.840.551
60.816
-
-
250.000 116.981
65.818
20.346
250.000 24.660
6.157
-
-
Financial liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payable Acceptances payable Borrowings Securities sold under repurchase agreement Other liabilities
Total
23.839.883
11.508.021
2.979.482
9.256.136
94.818
1.426
-
Total
Perbedaan jatuh tempo
4.522.560
(5.590.179)
6.663.535
5.188.861
350.776
Maturity gap
Aset neto
4.437.039
Liabilitas segera
(843.828)
(1.246.605)
-
Net assets
107
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
Maturity mismatch analysis of financial assets and liabilities (continued)
Tabel jatuh tempo berikut menyajikan informasi mengenai perkiraan sisa jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)
The following maturity tables provide information about the expected maturities of the Bank’s financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014: (continued)
31 Desember/December 31, 2014
Total Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit - bruto Tagihan akseptasi Aset lain-lain Total Penyisihan kerugian penurunan nilai Total
≤ 1 bulan/ ≤ 1 month
> 1 - 3 bulan/ > 1 - 3 months
> 3 bulan 1 tahun/ > 3 months 1 year
> 1- 5 tahun/ > 1 - 5 years
Tidak memiliki jatuh tempo/ Without maturity
> 5 tahun/ > 5 years
95.144
-
-
-
-
-
95.144
1.346.318
1.346.318
-
-
-
-
-
318.848
318.848
-
-
-
-
-
3.170.949 1.817.710 285 15.005.941
1.847.107 88.638 285 446.553
107.344 1.456.481
675.928 668.555 6.038.285
647.914 901.248 4.629.467
51.925 2.435.155
-
116.832 63.716
28.159 5.453
66.312 2.132
22.361 5.028
16.443
21.800
12.860
21.935.743
4.081.361
1.632.269
7.410.157
6.195.072
2.508.880
108.004
Financial sssets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Derivatives receivable Loans - gross Acceptances receivable Other assets Total Provision for impairment losses
(72.966) 21.862.777
Liabilitas keuangan 83.030
83.030
-
-
-
-
-
Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
11.968.843
4.875.430
4.289.250
2.748.142
55.218
803
-
2.932.109 16 116.832 3.903.507 101.321
1.890.439 16 28.159 866.950 41.365
125.850 66.312 557.170 32.581
915.820 22.361 1.838.500 20.825
640.887 1.768
1.364
3.418
Financial liabilities Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payable Acceptances payable Borrowings Other liabilities
Total
19.105.658
7.785.389
5.071.163
5.545.648
697.873
2.167
3.418
Total
Perbedaan jatuh tempo
2.830.085
(3.704.028)
(3.438.894)
1.864.509
5.497.199
2.506.713
104.586
Maturity gap
Aset neto
2.757.119
Liabilitas segera
Net assets
108
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
Liquidity Risk (continued)
Sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan
Residual contractual maturities of financial liabilities
Tabel di bawah ini menyajikan ekspektasi arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Bank berdasarkan jatuh tempo kontraktual yang terdekat pada tanggal laporan posisi keuangan.
The table below shows the expected undiscounted cash flows on the Bank’s financial liabilities on the basis of their earliest possible contractual maturity as at the statement of financial position date.
31 Desember/December 31, 2015
Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 - 12 bulan/ months
Lebih dari 1 - 5 tahun/ More than 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
97.215 14.888.541 6.495.766
97.215 13.180.684 1.031.819
1.678.586 5.463.947
27.845 -
1.426 -
250.000 95 148.570 1.966.508 39.613
95 49.547 24.915 29.579
250.000 99.023 1.879.534 3.888
62.059 4.067
2.079
23.886.308
14.413.854
9.374.978
93.971
3.505
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Securities sold under repurchase agreements Derivative payable Acceptances payable Borrowings Other liabilities
31 Desember/December 31, 2014
Total Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Pinjaman yang diterima Liabilitas lain-lain
37. PENYAJIAN KEUANGAN
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 - 12 bulan/ months
Lebih dari 1 - 5 tahun/ More than 1 - 5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
83.030 12.145.263 2.995.869 16 116.832 4.073.494 29.847
83.030 9.229.420 2.017.042 16 94.471 1.472.890 18.905
2.854.417 978.827 22.361 1.966.106 5.797
60.532 634.498 1.728
894 3.417
19.444.351
12.915.774
5.827.508
696.758
4.311
KEMBALI
LAPORAN
37. RESTATEMENTS STATEMENTS
OF
Liabilities immediately payable Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payable Acceptances payable Borrowings Other liabilities
THE
FINANCIAL
Sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2013) yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 dan diterapkan secara retrospektif, maka Bank telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi dengan tujuan untuk penyajian dan informasi akuntansi yang lebih relevan dan andal, yaitu:
In relation to the first time adoption of SFAS No. 24 (Revised 2013) which is applied retrospectively for financial statements for the period starting on or after January 1, 2015, the Bank has changed some of its accounting policies with the purpose to present more relevant and reliable accounting information, as follows:
i.
Mengubah dasar pengakuan Keuntungan atau Kerugian Aktuarial dari pendekatan koridor menjadi pengakuan langsung dalam penghasilan komprehensif lain.
i.
Changing the recognition method for actuarial gain or loss from corridor approach to immediate recognition in other comprehensive income.
ii.
Mengubah dasar pengakuan jasa kerja masa lalu dari pengakuan sepanjang ratarata sisa masa kerja karyawan menjadi pengakuan langsung ke dalam laba rugi.
ii.
Changing the recognition method for past service cost from recognition over the average remaining service period to immediate recognition in profit or loss.
109
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 37. RESTATEMENTS OF STATEMENTS (continued)
THE
FINANCIAL
In accordance with the transitional provision of SFAS No. 24 (Revised 2013), the Bank recognized past service cost which has not been recognized on the initial adoption of this standard, as an adjustment to retained earnings as of January 1, 2014/December 31,2013 and December 31,2014 and as adjustment to the statement of financial position as of January 1,2014/December 31,2013 and December 31,2014.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 24 (Revisi 2013), Bank mengakui beban jasa lalu yang belum diakui pada awal penerapan standar ini sebagai penyesuaian saldo laba, masingmasing pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014 dan penyesuaian terhadap laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014.
31 Desember/December 31, 2014 Dilaporkan sebelumnya/ As previosly reported
Setelah Penyesuaian/ As adjusted
Penyesuaian/ Adjustment
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN POSISI KEUANGAN Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasca-kerja
14.266 21.639
64 (257)
14.330 21.382
Ekuitas Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Liabilities Deferred tax liabilities Post-employment benefits obligation Equity
1.851.531
193
1.851.724
Retained earningsunappropriated
31 Desember/December 31, 2013 Dilaporkan sebelumnya/ As previosly reported
Penyesuaian/ Adjustment
Setelah Penyesuaian/ As adjusted STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Aset pajak tangguhan
Liabilitas Liabilitas pajak tangguhan Kewajiban imbalan pasca-kerja
679
(525)
154
Asset Deferred tax asset
4.639 21.811
(192) (1.333)
4.447 20.478
Liabilities Deferred tax liabilities Post-employment benefits obligation
Ekuitas Saldo laba - belum ditentukan penggunaannya
Equity
185.388
1.000
110
186.388
Retained earningsunappropriated
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. STANDAR DISAHKAN EFEKTIF
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
AKUNTANSI YANG TELAH NAMUN BELUM BERLAKU
38. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar akuntansi dan interpretasi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tetapi belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun berjalan diungkapkan di bawah ini. Bank bermaksud untuk menerapkan standar tersebut, jika dipandang relevan, saat telah menjadi efektif.
The standards and interpretations that are issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK), but not yet effective for current financial statements are disclosed below. The Bank intends to adopt these standards, if applicable, when they become effective.
a.
Amandemen PSAK No. 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017. Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No. 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.
a.
Amendments to SFAS No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017. This amendments clarify, rather than significantly change, existing SFAS No. 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.
b.
Amandemen PSAK No. 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.
b.
Amendments to SFAS No. 15: Investments in Associates and Joint Ventures on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65 Consolidated Financial Statements, provide clarification on the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.
c.
Amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.
c.
Amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the property, plant and equipment.
111
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
38. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
d.
Amandemen PSAK No. 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 Aset Tetap dan PSAK No. 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.
d.
Amendments to SFAS No. 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016. The amendments clarify the principle in SFAS No. 16 Property, Plant and Equipment and SFAS No. 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method connot be used to depreciate the property, plant and equipment and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.
e.
Amandemen PSAK No. 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016. PSAK No. 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.
e.
Amendments to SFAS No. 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016. SFAS No. 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.
f.
Amandemen PSAK No. 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini mensyaratkan untuk mencatat akuisisi kepentingan dalam operasi bersama, yang mana aktifitas dari operasi bersamanya merupakan bisnis harus menerapkan prinsip terkait dari PSAK No. 22 untuk pencatatan kombinasi bisnis.
f.
Amendments to SFAS No. 66: Joint Arrangements on Accounting Acquisition of Interests in Joint Operations, effective January 1, 2016. The amendments require that a joint operator accounting for the acquisition of an interest in a joint operation, in which the activity of the joint operation constitutes a business must apply the relevant SFAS No. 22 principles for business combinations accounting.
112
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
38. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
g.
Amandemen PSAK No. 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65 Laporan Keuangan Konsolidasian, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.
g.
Amendments to SFAS No. 67: Disclosure of Interests in Other Entities on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016. The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under SFAS No. 65 Consolidated Financial Statements. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.
h.
PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.
h.
SFAS No. 7 (2015 Improvement): Related Party Disclosures, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.
i.
PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
i.
SFAS No. 16 (2015 Improvement): Property, Plant and Equipment, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
j.
PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.
j.
SFAS No. 19 (2015 Improvement): Intangible Assets, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that in SFAS No. 16 and SFAS No. 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.
113
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK KEB HANA INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK KEB HANA INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
38. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
k.
l.
PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi Bisnis, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Pengaturan bersama, tidak hanya ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK No. 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri. - Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
k.
PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK No. 25 paragraf 27.
l.
SFAS No. 22 (2015 Improvement): Business Combinations, effective January 1, 2016. The improvement clarifies: - Joint arrangements, not just joint ventures, are outside the scope of SFAS No. 22, this scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself. -
All contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of SFAS No. 55.
SFAS No. 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of SFAS No. 25.
m. PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK No. 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK No. 55.
m. SFAS No. 68 (2015 Improvement): Fair value Measurement, effective January 1, 2016. The improvement clarifies that the portfolio exception in SFAS No. 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of SFAS No. 55.
39. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
39. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Bank bertanggung jawab penuh terhadap penyajian laporan keuangan yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2016.
The management of the Bank is fully responsible for the preparation of the financial statements that were completed and authorized for issue on March 30, 2016.
114