SURAT EDARAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 63/SE/DC/2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
Kepada yang terhormat, 1. Gubernur Seluruh Republik Indonesia; 2. Bupati/Walikota Seluruh Republik Indonesia; 3. Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Provinsi; 4. Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi; 5. Kepala
Satuan
Kerja
Pembangunan
Infrastruktur
Permukiman
Kabupaten/Kota. SURAT EDARAN Nomor: 63/SE/DC/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH DI DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
A. UMUM Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah, yang salah satunya diberikan untuk mendukung pelaksanaan pengurangan luasan permukiman kumuh. Bantuan Pemerintah dalam bentuk uang dan termasuk
Bantuan
lainnya
yang
memiliki
karakteristik
Bantuan
Pemerintah yang diberikan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, dilakukan melalui platform Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang terdiri dari program National Slum Upgrading Program (NSUP) dan Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase 2 (NUSP-2). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
24/PRT/M/2016
Tentang
Mekanisme
Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya, Pasal 14 Ayat (1) mengamanatkan bahwa Pelaksanaan Peraturan Menteri ini ditindaklanjuti dengan Petunjuk Teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya. 1
B. DASAR PEMBENTUKAN 1.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883);
2.
Peraturan
Presiden
Nomor
2
Tahun
2015
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 3.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan Struktural Eselon I di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
4.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881);
5.
Peraturan Mekanisme
Menteri
Keuangan
Pelaksanaan
Nomor
Anggaran
168/PMK.05/2015 Bantuan
Pemerintah
tentang pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340); 6.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 172);
7.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1005); dan
8.
Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri/NPPLN antara Pemerintah Indonesia dengan World Bank (WB) Nomor IBRD 8213-ID dan IBRD8636, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Nomor LN 0004-IDN, Islamic Development Bank (IDB) Nomor IND-169, IND-171, IND-174, IND-175 dan IND-176 serta Asian Development Bank (ADB) Nomor 3122-INO.
C. MAKSUD DAN TUJUAN Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemangku kepentingan yang berwenang dalam pencairan dan pemanfaatan Bantuan Pemerintah 2
yang
merupakan
penggunaan
sebagian
anggaran
kewenangan
serta
tindakan
dan yang
tanggungjawab dapat
dalam
mengakibatkan
pengeluaran atas beban APBN. Surat Edaran ini bertujuan untuk mewujudkan penyaluran anggaran Bantuan Pemerintah yang tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dalam pembinaan dan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman di lingkup Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman. D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah meliputi: 1.
Tujuan penggunaan Bantuan Pemerintah;
2.
Pemberi Bantuan Pemerintah;
3.
Persyaratan penerima Bantuan Pemerintah;
4.
Bentuk Bantuan Pemerintah;
5.
Alokasi anggaran dan rincian jumlah Bantuan Pemerintah;
6.
Tata kelola pencairan dana Bantuan Pemerintah;
7.
Penyaluran dana Bantuan Pemerintah;
8.
Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah;
9.
Ketentuan perpajakan; dan
10. Sanksi. E. TUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN PEMERINTAH Tujuan Bantuan Pemerintah ini adalah untuk mendukung pelaksanaan penanganan permukiman kumuh, yang mencakup kegiatan pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. F. PEMBERI BANTUAN PEMERINTAH Bantuan Pemerintah ini diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. G. PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH Penerima bantuan pemerintah ini mencakup: 1. Kelompok masyarakat kelurahan/desa; dan 2. Kelembagaan yang dibentuk masyarakat bersama Pemerintah Daerah (Komite/Pengelola Business Development Center (BDC))
3
H. BENTUK BANTUAN PEMERINTAH Bantuan
Pemerintah
diberikan
dalam
bentuk
uang
sesuai
dengan
mekanisme dan prosedur yang ditetapkan. I.
ALOKASI ANGGARAN DAN RINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMERINTAH Alokasi anggaran dan rincian jumlah bantuan ditetapkan setiap tahun oleh pengelola program sesuai dengan jenis kegiatan. Rincian jumlah bantuan untuk setiap penerima bantuan program NSUP dan NUSP-2 setinggi-tingginya sebesar Rp. 2 Milyar.
J. TATA KELOLA PENCAIRAN DANA BANTUAN PEMERINTAH Bantuan Pemerintah dicairkan kepada penerima bantuan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Satker PKPBM Pusat; Satker Provinsi dan/atau Satker Kab/Kota) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. K. PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH Penyaluran
dana
Bantuan
Pemerintah
disalurkan
langsung
kepada
penerima sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. L. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH Laporan
pertanggungjawaban
disusun
oleh
masing-masing
pelaksana/pelaku yang berwenang secara bertahap dan/atau berjenjang sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. M. KETENTUAN PERPAJAKAN Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dana Bantuan Pemerintah yang bersumber dari pinjaman atau hibah luar negeri untuk disalurkan kepada kelompok masyarakat tidak dipungut, sedangkan penggunaan dana bantuan oleh kelompok masyarakat kepada pihak ketiga akan dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. N. SANKSI Sanksi dikenakan terhadap setiap orang dan/atau kelompok masyarakat yang
melakukan
penyimpangan
dan/atau
penyalahgunaan
Bantuan
Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4
LAMPIRAN I Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor : 63/SE/DC/2016 Tentang : Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
MEKANISME PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN ANGGARAN BANTUAN DANA INVESTASI (BDI) NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
I.
TUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN Tujuan Bantuan Pemerintah dalam National Slum Upgrading Program (NSUP)
adalah
untuk
mendukung
pelaksanaan
penanganan
permukiman kumuh, yang mencakup kegiatan pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Pelaksanaan penanganan permukiman kumuh dilakukan melalui kegiatan pembangunan dan pengembangan infrastruktur permukiman serta pengembangan penghidupan masyarakat secara berkelanjutan (sustainable livelihood).
II.
PEMBERI BANTUAN Bantuan Pemerintah yang selanjutnya disebut sebagai Bantuan Dana Investasi (BDI) NSUP merupakan bantuan pemerintah yang diberikan dalam bentuk uang dan termasuk dalam jenis bantuan lainnya yang memiliki karakteristik Bantuan Pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
Nomor
24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya. BDI ini diberikan kepada Kelompok Masyarakat dan Kelembagaan yang dibentuk masyarakat bersama pemerintah daerah oleh Kementerian Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
melalui
Direktorat
I-1
Pengembangan
Kawasan
Permukiman,
Direktorat
Jenderal
Cipta
Karya. III.
PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN Penerima BDI adalah: 1. Kelompok masyarakat kelurahan/desa yaitu Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) yang menjadi sasaran NSUP; 2. Kelembagaan yang dibentuk masyarakat bersama Pemerintah Daerah (Komite /Pengelola Business Development Center (BDC)) dalam
rangka
mengembangkan
usaha
(bisnis)
kelompok
masyarakat yang menghasilkan produk usaha sesuai dengan produk unggulan daerah dan memiliki potensi pasar.
IV. BENTUK BANTUAN BDI melalui NSUP diberikan secara langsung kepada penerima bantuan dalam bentuk uang sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan oleh NSUP. V.
ALOKASI ANGGARAN DAN RINCIAN JUMLAH BANTUAN Alokasi anggaran dan rincian jumlah bantuan ditetapkan setiap tahun oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman sesuai dengan jenis kegiatan dalam NSUP. Rincian jumlah bantuan untuk setiap penerima bantuan program NSUP setinggi-tingginya sebesar Rp. 2 Milyar.
VI. TATA KELOLA PENCAIRAN BANTUAN BDI NSUP dicairkan kepada penerima bantuan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kepala Satker PKPBM Pusat; Kepala Satker Provinsi dan/atau Kepala Satker Kab/Kota) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara ringkas dapat dijelaskan
sebagaimana gambar berikut:
I-2
SPM
§ SK Pengesahan Penerima BDI
Satker PKP
§ Tahapan Pencairan BDI
KPPN
SP2D
SPP
PPK
Bank Penyalur
§ SK Penetapan Penerima BDI § Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) § BA Serah Terima Pekerjaan
Berkas Pencairan BDI
§ Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) § Bukti Setor ke Kas Negara
BKM/LKM /Komite BDC
Transfer BDI ke Rekening BKM/LKM/Komite BDC
Pemanfaatan BDI
Bagan 1.1. Tata Kelola Pencairan BDI Keterangan: 1.
PPK membuat Surat Keputusan Penetapan Penerima BDI di wilayah kerja masing-masing;
2.
Kepala Satuan Kerja (Satker) selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengesahkan Surat Keputusan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang penerima bantuan dan tahapan pencairannya.
Atas
dasar
surat
penetapan
tersebut
PPK
menandatangani Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) bersama penerima bantuan dalam bentuk uang di wilayah kerja masingmasing; 3.
Penerima
bantuan
menyampaikan
menyusun
kepada
PPK
berkas setelah
pencairan di
verifikasi
dana
dan
oleh
Tim
Fasilitator/Koordinator Kota (Korkot); 4.
PPK menerima seluruh kelengkapan dokumen untuk pencairan dana BDI yang sudah diverifikasi bersama Tim Konsultan Manajemen Wilayah dan membuat Surat Permohonan Pembayaran (SPP) untuk disampaikan kepada Satker dan Pejabat Pembuat SPM (PP-SPM); I-3
5.
Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan dana BDI maka PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat;
6.
Atas dasar SPM yang disampaikan PP-SPM, maka KPPN akan menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) yang berisi perintah untuk mencairkan sejumlah dana ke Rekening Penerima Bantuan;
7.
Setelah dana masuk ke Rekening penerima bantuan, maka pelaksanaan kegiatan dapat segera dilaksanakan dengan tahapan sebagaimana tertuang dalam proposal dan SPK; dan
8.
Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan BDI dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan dan dalam hal terdapat sisa dana setelah melewati tahun anggaran berjalan, maka harus dilaporkan kepada PPK dan disetor ke Rekening Kas Negara.
Untuk mekanisme pemanfaatan BDI Secara Swakelola digambarkan sebagai berikut:
Penyusunan Kelengkapan Proposal Kegiatan
KSM/ Panitia/ Pengelola BDC
Pencairan BDI sesuai tahapan
Pemanfaatan BDI
Penyusunan LPJ
BKM/LKM/ Komite BDC
Sosialisasi BDI
Verifikasi Kelayakan Proposal Kegiatan
Satker/PPK
Verifikasi LPJ Kegiatan KSM/ Panitia/Pengelola BDC
Penyusunan LPJ Seluruh Kegiatan
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Verifikasi LPJ Seluruh Kegiatan
Bagan 1.2. Mekanisme Pemanfaatan BDI Secara Swakelola Pagu BDI dalam kegiatan NSUP dialokasikan secara bertahap sesuai jenis kegiatannya. BDI
dialokasikan pada DIPA Tahunan Satker
PKPBM Pusat; Satker Provinsi dan/atau Satker Kabupaten/Kota untuk membiayai
3
(tiga)
fase
kegiatan,
yaitu
(1)
Perencanaan;
(2)
I-4
Pelaksanaan; (3) Keberlanjutan dan/atau pemeliharaan yang pencairan dilakukan sesuai dengan pentahapan pencairan.
Bagan alur penyaluran bantuan Pemerintah NSUP seperti gambar berikut : Pelaksana No
Kegiatan PPK
1
Mulai
2
SK Penetapan Penerima BDI
3
Pengesahan SK Penetapan Penerima BDI
4
SK Tahapan Pencairan BDI
5
Penyiapan Berkas Pencairan
6
Pengajuan Berkas dan Verifikasi Berkas Pencairan
7
Penandatangan SPK
8
Penerbitan SPP
9
Verifikasi SPP
Bendahara
PP-SPM
Ka.Satker
BKM/LKM/ Komite BDC
KPPN
Bank Penyalur
Rek.Bank Penerima
10 Penerbitan SPM 11
Pengiriman Berkas SPM ke KPPN
12 Penerbitan SP2D 13
Pengiriman SP2D ke Bank Penyalur
14
Transfer BDI ke Bank Penerima
15 Selesai
Bagan 1.3. Alur Penyaluran Bantuan Pemerintah NSUP
I-5
Bagan alur pemanfaatan bantuan Pemerintah NSUP seperti gambar berikut : Pelaksana No
1 2 3
Kegiatan
BKM/LKM/ Komite BDC
KSM/Panitia/ Pengelola BDC
PPK
Mulai Sosialisasi kepada KSM/Panitia/pengelola BDC bahwa dana BDI telah masuk Rek.BKM/ LKM Verifikasi kesiapan dan penguatan KSM/ Panitia/pengelola BDC untuk pemanfaatan dana BDI
4
Penyaluran dana BDI dari BKM/LKM sesuai dengan ketentuan/pedoman
5
Pelaksanaan kegiatan sesuai SPK
6
Laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan kepada BKM/LKM/Komite BDC
7
LPJ akhir tahun anggaran kepada BKM/LKM/ Komite BDC
8
Konsolidasi LPJ dari KSM/Panitia/Pengelola BDC
9
Penyerahan LPJ sesuai dengan SPK
10 Verifikasi LPJ sesuai dengan SPK 11 Penandatangan BA Serah Terima kegiatan 12 Selesai
Bagan 2.4. Alur Pemanfaatan Bantuan Pemerintah NSUP 6.1. BDI
untuk
Infrastruktur
Peningkatan
Kualitas
Permukiman
lingkungan,
dialokasikan
Kumuh Skala Lingkungan a. BDI
untuk
infrastruktur
skala
kepada kelurahan/desa yang memiliki permukiman kumuh sesuai
SK
Bupati/Walikota
yang
telah
diverifikasi
oleh
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (Dit. PKP), Ditjen. Cipta Karya Kementerian PUPR dan sesuai dengan RPJMN 2015-2019 seluas 38.431 ha; b. Lokasi kelurahan/desa sasaran NSUP ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya;
I-6
c. Penerima BDI adalah BKM/LKM di kelurahan/desa sasaran yang ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh Kepala Satker; dan d. Pencairan BDI infrastruktur dilakukan secara langsung dalam bentuk uang kepada BKM/LKM dan pelaksanaan kegiatan dilakukan
secara
pendekatan
swakelola
Penataan
oleh
masyarakat
Lingkungan
Permukiman
melalui Berbasis
Komunitas (PLPBK) dan Kolaborasi Kota. 6.2. BDI untuk Infrastruktur Skala Lingkungan di lokasi pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh a. BDI
untuk
infrastruktur
skala
lingkungan
di
lokasi
pencegahan kumuh, dialokasikan kepada kelurahan/desa yang tidak tercantum dalam kelurahan/desa yang memiliki kawasan kumuh sesuai SK Bupati/Walikota yang telah diverifikasi
oleh
Direktorat
Pengembangan
Kawasan
Permukiman (Dit. PKP), Ditjen. Cipta Karya Kementerian PUPR dan sesuai dengan RPJMN 2015-2019 seluas 38.431 ha; b. Kabupaten/Kota
sasaran
kegiatan
Infrastruktur
Skala
Lingkungan di lokasi pencegahan kumuh ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya; c. Seleksi
kelurahan/desa
dan
nilai
alokasi
dana
per
kelurahan/desa penerima BDI untuk Infrastruktur Skala Lingkungan di lokasi pencegahan Kumuh dilakukan oleh Tim pemerintah
kabupaten/kota
sesuai
dengan
kriteria
yang
ditetapkan; d. Hasil seleksi oleh Tim pemerintah kabupaten/kota diserahkan ke Satker untuk ditetapkan oleh PPK sebagai kelurahan/desa penerima bantuan; dan e. Pencairan BDI dilakukan secara langsung dalam bentuk uang kepada
BKM/LKM
dilakukan
secara
terpilih swakelola
dan
pelaksanaan
oleh
masyarakat
kegiatan melalui
pendekatan Kolaborasi Kota. 6.3. BDI
untuk
Peningkatan
kegiatan Mata
Penghidupan
Pencaharian
Berkelanjutan
Berbasis
(Program
Komunitas/Program
Penghidupan Berkelanjutan (PPMK/P2B)) I-7
a. BDI untuk kegiatan penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) dialokasikan pada kelurahan/desa terpilih sesuai kriteria yang ditetapkan oleh NSUP dan digunakan untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat
dalam
mendukung
penanganan
permukiman kumuh; b. BDI untuk kegiatan penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) digunakan untuk mengembangkan usaha produktif Kelompok Swadaya
Masyarakat
(KSM)
melalui
pendekatan
5
aset
penghidupan masyarakat (penthagonal asset); dan c. Pencairan BDI dilakukan secara langsung dalam bentuk uang kepada BKM/LKM terpilih. 6.4. BDI untuk Business Development Center (BDC) a. BDI untuk BDC dialokasikan pada kabupaten/kota lokasi BDC dan
digunakan
untuk
mengembangkan
usaha
(bisnis)
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang menghasilkan produk usaha sesuai dengan produk unggulan daerah dan memiliki potensi pasar; b. Kabupaten/Kota
sasaran
kegiatan
BDC
ditetapkan
berdasarkan hasil seleksi melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya; dan c. BDI untuk BDC disalurkan secara langsung dalam bentuk uang kepada Komite BDC. VII. PENYALURAN BANTUAN DANA INVESTASI (BDI) Penyaluran dana bantuan Pemerintah disalurkan langsung kepada penerima. Pencairan dan pemanfaatan BDI dalam rangka pelaksanaan NSUP
dilakukan
dengan
menunjukkan
kesiapan
baik
aspek
administrasi, jenis dan lokasi kegiatan, dokumen perencanaan teknis, pelaksana kegiatan dan sebagainya. Tim Fasilitator kelurahan/desa dan/atau tim Koordinator Kota (Korkot) melakukan pencairan
langkah-langkah dan
pemanfaatan
verifikasi BDI
dan
atas
dokumen
selanjutnya
kesiapan
memberikan
rekomendasi bahwa pencairan dan pemanfaatan BDI dapat dilakukan. Sebagai wujud dari prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka seluruh dokumen pencairan; bukti transaksi pengadaan barang; I-8
proposal kegiatan dan sebagainya serta dokumen hasil pelaksanaan kegiatan seperti dokumentasi kegiatan (0-50-100 %); dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara BKM/LKM/Komite BDC dengan PPK Satker, disimpan rapi dan lengkap oleh BKM, Komite BDC dan Tim Korkot untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 10-15 tahun kedepan. Adapun syarat pencairan dan pemanfaatan BDI dapat diuraikan sebagai berikut: 7.1. BDI
dengan
pendekatan
Penataan
Lingkungan
Permukiman
Berbasis Komunitas (PLPBK) Pencairan BDI dengan pendekatan PLPBK dilakukan secara langsung dalam bentuk uang ke rekening BKM/LKM. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat. a. Perencanaan Fase
perencanaan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
penyusunan dokumen perencanaan penanganan kumuh skala lingkungan yaitu Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Rencana Teknis Rinci/Detailed Engeneering Design (DED). Pada fase perencanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.1. berikut:
I-9
Tabel 1.1. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan pendekatan PLPBK pada fase perencanaan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
§ SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan;
pelatihan;
§ Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3 specimen; (RPD);
§ Telah terbentuk Panitia § Berita Acara rembug warga untuk kesiapan penyusunan
§ Kwitansi bukti penerimaan
70%
§ Telah terseleksi TAPP; Pelaksana Perencanaan;
§ Rencana Penggunaan Dana Tahap I
§ TIPP sudah mendapat
uang yang telah
perencanaan; § Pakta integritas BKM/LKM
ditandatangani anggota
dan Panitia Pelaksana untuk
BKM/LKM;
melaksanakan kegiatan
§ Surat Perjanjian Kerjasama
perencanaan.
antara PPK Satker dengan BKM/LKM; § Berita Acara Pembentukan TIPP. § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3 specimen;
30%
perencanaan (RPLP); § Sudah dilakukan review draft
§ Rencana Penggunaan Dana Tahap II
§ Sudah tersusun draft dokumen
(RPD);
dokumen perencanaan (RPLP) oleh masyarakat melalui uji
§ Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Koodinator BKM/LKM;
publik; § Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan
§ Laporan Kemajuan
tahap-1 telah diverifikasi serta
pemanfaatan BDI Tahap I telah
dinilai layak oleh Fasilitator dan
mencapai minimal 50%.
BKM/LKM.
b. Pelaksanaan Fase
Pelaksanaan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
pelaksanaan konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia) sesuai hasil perencanaan. Pada fase pelaksanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.2. berikut :
I-10
Tabel 1.2. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan pendekatan PLPBK pada fase pelaksanaan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan pencairan; § Dokumen Perencanaan Penanganan permukiman
Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kontruksi (MP2K); § KSM/Panitia Pelaksana telah mendapatkan coaching tentang
(RPLP/RTPLP/DED);
mekanisme dan teknis
ditandatangani minimal 3 specimen; 70%
§ Telah dilaksanakan
kumuh tingkat masyarakat § Rekening Bank BKM/LKM yang
Tahap I
Syarat Pemanfaatan
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan
pelaksanaan kegiatan dari Tim Fasilitator; § Proposal KSM yang telah dilengkapi dengan rencana teknis (DED) kegiatan dan diverifikasi serta dinilai layak
uang yang telah ditandatangani
oleh Fasilitator teknik/askot
anggota BKM/LKM;
infra dan UPL BKM/LKM;
§ Surat Perjanjian Kerjasama
§ Pakta integritas KSM/Panitia
antara PPK Satker dengan
Pelaksana untuk melaksanakan
BKM/LKM;
sesuai ketentuan teknis dan
§ Telah terbentuk tim pelaksana kegiatan (KSM/Panitia
kesediaan untuk melakukan pemeliharaan hasil kegiatan.
Pelaksana). § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3
pelaksanaan kegiatan melalui
specimen;
rembug warga;
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang Tahap II 30%
§ Sudah dilakukan review progres
§ KSM/Panitia Pelaksana telah mendapatkan coaching tentang mekanisme dan teknis
yang telah ditandatangani
pelaksanaan kegiatan dari Tim
Koodinator BKM/LKM;
Fasilitator;
§ Laporan Kemajuan pemanfaatan
§ Hasil pelaksanaan kegiatan dan
BDI Tahap I telah mencapai
dokumen administrasi kegiatan
minimal 50%.
tahap-1 telah diverifikasi serta
§ Telah terbentuk tim pelaksana kegiatan (KSM/Panitia
dinilai layak oleh Fasilitator dan UPL BKM/LKM.
Pelaksana);
I-11
c. Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan Fase Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan yang dimaksud adalah kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan oleh Kelompok Pemanfaat dan Pemeliharan terhadap hasil-hasil pelaksanaan konstruksi
oleh
masyarakat
(KSM/Panitia).
Pada
fase
keberlanjutan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki
persyaratan
yang
harus
dipenuhi
sebagaimana
disajikan pada tabel 1.3. berikut: Tabel 1.3. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan pendekatan PLPBK pada fase keberlanjutan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan; § Rekening Bank BKM/LKM yang
couching tentang mekanisme dan teknis pelaksanaan kegiatan pemanfaatan dan
specimen;
pemeliharaan dari Tim
(RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang
70%
§ KPP telah mendapatkan
ditandatangani minimal 3 § Rencana Penggunaan Dana
Tahap I
Syarat Pemanfaatan
yang telah ditandatangani anggota BKM/LKM; § Surat Perjanjian Kerjasama antara PPK Satker dengan BKM/LKM; § Berita Acara Serah Terima
Fasilitator; § Telah tersusun rencana kerja KPP; § KPP telah menyusun proposal kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan; § Pakta integritas KPP untuk melaksanakan sesuai ketentuan teknis dan
Pekerjaan (BASTP) antara PPK
kesediaan untuk melakukan
dengan BKM/LKM;
pemeliharaan hasil kegiatan.
§ Berita Acara pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP). § Rekening Bank BKM/LKM yang
Tahap II 30%
§ Sudah dilakukan review progres
ditandatangani minimal 3
pelaksanaan kegiatan
specimen;
pemanfaatan dan pemeliharaan
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang
melalui rembug warga; § Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan
yang telah ditandatangani
tahap-1 telah diverifikasi serta
Koodinator BKM/LKM;
dinilai layak oleh Fasilitator dan
I-12
Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
§ Laporan Kemajuan pemanfaatan
BKM/LKM.
BDI Tahap I telah mencapai minimal 50%.
7.2. BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota Pencairan BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota dilakukan secara langsung dalam bentuk uang ke rekening BKM/LKM. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di kelurahan/desa sasaran NSUP secara swakelola oleh masyarakat. a. Perencanaan Fase
perencanaan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
penyusunan dokumen RPLP dan DED. Pada fase perencanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan
tahap-2
(30%).
Setiap
tahapan
pencairan
memiliki
persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.4. berikut:
Tabel 1.4. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota pada fase perencanaan Tahap Pencairan
Syarat Pencairan § BA penetapan kelurahan/desa; alokasi BDI untuk per kelurahan/desa oleh Tim Seleksi Tingkat Kota; § SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan; § Rekening Bank BKM/LKM
Tahap I 70%
yang ditandatangani minimal 3 specimen; § Rencana Penggunaan Dana (RPD);
Syarat Pemanfaatan § TIPP sudah mendapat pelatihan; § Telah terbentuk Panitia Pelaksana Perencanaan; § Berita Acara rembug warga untuk kesiapan penyusunan perencanaan; § Pakta integritas BKM/LKM dan Panitia Pelaksana untuk melaksanakan kegiatan perencanaan.
§ Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani anggota BKM/LKM; § Surat Perjanjian Kerjasama
I-13
Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
antara PPK Satker dengan BKM/LKM; § Berita Acara Pembentukan TIPP. § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3 specimen;
30%
perencanaan (RPLP); § Sudah dilakukan review draft
§ Rencana Penggunaan Dana Tahap II
§ Sudah tersusun draft dokumen
(RPD);
dokumen perencanaan (RPLP) oleh masyarakat melalui uji
§ Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Koodinator BKM/LKM;
publik; § Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan
§ Laporan Kemajuan
tahap-1 telah diverifikasi serta
pemanfaatan BDI Tahap I telah
dinilai layak oleh Fasilitator dan
mencapai minimal 50%.
BKM/LKM.
b. Pelaksanaan Fase
Pelaksanaan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
pelaksanaan konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia) sesuai hasil perencanaan. Pada fase pelaksanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.5. berikut: Tabel 1.5. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota pada fase pelaksanaan Tahap Pencairan
Syarat Pencairan § BA penetapan kelurahan/desa;
Tahap I 70%
Syarat Pemanfaatan § Telah dilaksanakan
alokasi bantuan Pemerintah
Musyawarah Persiapan
per kelurahan/desa oleh Tim
Pelaksanaan Kontruksi
Seleksi Tingkat Kota;
(MP2K);
§ SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan;
§ KSM/Panitia Pelaksana telah mendapatkan coaching
§ Dokumen Perencanaan
tentang mekanisme dan teknis
Permukiman tingkat
pelaksanaan kegiatan dari Tim
masyarakat (RPLP/DED);
Fasilitator;
§ Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3
§ Proposal KSM yang telah dilengkapi dengan rencana
I-14
Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
specimen;
teknis (DED) kegiatan dan
§ Rencana Penggunaan Dana
diverifikasi serta dinilai layak
(RPD);
oleh Tim Fasilitator dan UPL
§ Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah
BKM/LKM; § Pakta integritas KSM/Panitia
ditandatangani anggota
Pelaksana untuk
BKM/LKM;
melaksanakan sesuai
§ Surat Perjanjian Kerjasama
ketentuan teknis dan
antara PPK Satker dengan
kesediaan untuk melakukan
BKM/LKM;
pemeliharaan hasil kegiatan.
§ Telah terbentuk tim pelaksana kegiatan (KSM/Panitia Pelaksana). § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3
pelaksanaan kegiatan melalui
specimen;
rembug warga;
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD);
30%
§ KSM/Panitia Pelaksana telah mendapatkan coaching tentang
§ Kwitansi bukti penerimaan Tahap II
§ Sudah dilakukan review progres
mekanisme dan teknis
uang yang telah ditandatangani
pelaksanaan kegiatan dari Tim
Koodinator BKM/LKM;
Fasilitator;
§ Laporan Kemajuan
§ Hasil pelaksanaan kegiatan dan
pemanfaatan BDI Tahap I telah
dokumen administrasi kegiatan
mencapai minimal 50%.
tahap-1 telah diverifikasi serta
§ Telah terbentuk tim pelaksana kegiatan (KSM/Panitia
dinilai layak oleh Fasilitator dan UPL BKM/LKM.
Pelaksana);
c. Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan Fase Keberlanjutan dan/atau Pemeliharaan yang dimaksud adalah kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan oleh Kelompok Pemanfaat
dan
Pemelihara
(KPP)
terhadap
hasil-hasil
pelaksanaan konstruksi oleh masyarakat (KSM/Panitia). Pada fase keberlanjutan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan
memiliki
persyaratan
yang
harus
dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.6. berikut :
I-15
Tabel 1.6. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI dengan pendekatan Kolaborasi Kota pada fase keberlanjutan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
§ BA penetapan kelurahan/desa;
couching tentang mekanisme
kelurahan/desa oleh Tim
dan teknis pelaksanaan
Seleksi Tingkat Kota;
kegiatan pemanfaatan dan
Pencairan; § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3 specimen; § Rencana Penggunaan Dana (RPD); 70%
§ KPP telah mendapatkan
alokasi BDI per
§ SK Penerima BDI dan tahapan
Tahap I
Syarat Pemanfaatan
§ Kwitansi bukti penerimaan
pemeliharaan dari Tim Fasilitator; § Telah tersusun rencana kerja KPP; § KPP telah menyusun proposal kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan; § Pakta integritas KPP untuk
uang yang telah
melaksanakan sesuai
ditandatangani anggota
ketentuan teknis dan
BKM/LKM;
kesediaan untuk melakukan
§ Surat Perjanjian Kerjasama
pemeliharaan hasil kegiatan.
antara PPK Satker dengan BKM/LKM; § Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP) antara PPK dengan BKM/LKM; § Berita Acara pembentukan Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP). § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3
pelaksanaan kegiatan
specimen;
pemanfaatan dan pemeliharaan
§ Rencana Penggunaan Dana Tahap II 30%
§ Sudah dilakukan review progres
(RPD); § Kwitansi bukti penerimaan
melalui rembug warga; § Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan
uang yang telah ditandatangani
tahap-1 telah diverifikasi serta
Koodinator BKM/LKM;
dinilai layak oleh Fasilitator dan
§ Laporan Kemajuan
BKM/LKM.
pemanfaatan BDI Tahap I telah mencapai minimal 50%.
7.3. BDI untuk penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) BDI untuk penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) digunakan untuk 2 kegiatan utama, yaitu a) Penguatan kapasitas masyarakat I-16
dan b) Pinjaman dana bergulir dan Biaya Operasional (BOP) BKM/LKM. a. Perencanaan Fase
perencanaan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
pengembangan kapasitas yang terdiri dari : (1) Pelatihan wajib KSM dan (2) Pelatihan penguatan KSM.
Pada fase ini, BDI
dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada Tabel 1.7. berikut: Tabel 1.7. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI untuk penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) pada fase perencanaan Tahap Pencairan
Syarat Pencairan § SK Penerima BDI dan tahap Pencairan; § Daftar Calon KSM yang akan menerima BDI; § Rencana Penggunaan Dana
Tahap I 70%
Syarat Pemanfaatan § Terbentuk Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan orientasi dan Perencanaan usaha KSM yang dinilai layak oleh BKM dan Tim Fasilitator;
(RPD untuk Pelatihan orientasi
§ Proposal untuk Kegiatan
dan perencanaan usaha, serta
Pelatihan orientasi dan
BOP BKM/LKM) yang telah
Perencanaan usaha KSM yang
diverifikasi Fasilitator;
telah disetujui oleh Tim
§ Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3 specimen; § Kwitansi bukti penerimaan
Fasilitator; § Pakta integritas Panitia/KSM untuk melaksanakan sesuai ketentuan teknis.
uang yang telah ditandatangani Koodinator BKM/LKM; § Surat Perjanjian Kerjasama antara PPK Satker dengan BKM/LKM. § Kwitansi bukti penerimaan
Tahap II 30%
§ Proposal KSM/Panitia untuk
uang yang telah ditandatangani
penggunaan dana BDI tahap 2
Koodinator BKM/LKM;
telah dinyatakan layak oleh
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD) Tahap 2 yang telah diverifikasi oleh Fasilitator; § Dana tahap I di KSM telah dimanfaatkan dan
BKM/LKM;. § Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan tahap-1 telah diverifikasi serta dinilai layak oleh Fasilitator dan
I-17
Tahap Pencairan
Syarat Pencairan
Syarat Pemanfaatan
dipertanggung-jawabkan secara
BKM/LKM.
teknis dan administrasi minimal 50%;
b. Pelaksanaan dan Keberlanjutan Fase Pelaksanaan
dan keberlanjutan yang dimaksud adalah
kegiatan Pinjaman dana Bergulir dan Pengembangan kapasitas masyarakat (KSM/Panitia) sesuai hasil perencanaan usaha (Bussines Plan). Pada fase ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan
memiliki
persyaratan
yang
harus
dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.8. berikut: Tabel 1.8. Persyaratan pencairan dan pemanfaatan BDI untuk penghidupan berkelanjutan (PPMK/P2B) pada fase pelaksanaan dan keberlanjutan Tahap Pencairan
Syarat Pencairan § SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan; § Daftar Calon KSM telah
Syarat Pemanfaatan § Proposal/usulan KSM peserta kegiatan PPMK untuk penggunaan dana BDI tahap I
mendapatkan penguatan
telah dinyatakan layak oleh UPK
kelompok oleh Tim Fasilitator
dan disetujui dalam Rapat
terkait dengan 5 aturan dasar
BKM/LKM;
kelompok : Pertemuan rutin
§ KSM telah menandatangani akad
kelompok; pembukuan
pinjaman dengan UPK dan
kelompok; Tabungan
diketahui oleh BKM/LKM.
Kelompok; Pinjaman Kelompok Tahap I 70%
dan Pengembalian pinjaman kelompok; § Rencana Penggunaan Dana (RPD pinjaman bergulir, pengembangan kapasitas, serta BOP BKM/LKM) yang telah diverifikasi Fasilitator; § Rekening Bank BKM/LKM yang ditandatangani minimal 3 specimen; § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani
I-18
Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
Koodinator BKM/LKM; § Surat Perjanjian Kerjasama antara PPK Satker dengan BKM/LKM; § Dokumen Perencanaan Usaha (Bussines Plan). § Kwitansi bukti penerimaan
§ Proposal/usulan KSM peserta
uang yang telah ditandatangani
kegiatan PPMK untuk
Koodinator BKM/LKM;
penggunaan BDI tahap 2 telah
§ Rencana Penggunaan Dana
Tahap II 30%
dinyatakan layak oleh UPK dan
(RPD) Tahap 2 yang telah
disetujui dalam Rapat
diverifikasi oleh Fasilitator;
BKM/LKM;.
§ Dana tahap I di KSM telah
§ KSM telah menandatangani akad
dimanfaatkan dan
pinjaman (pola konvensional
dipertanggung-jawabkan secara
atau Syariah) dengan UPK dan
teknis dan administrasi
diketahui oleh BKM/LKM;
minimal 50%;
§ Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan tahap-1 telah diverifikasi serta dinilai layak oleh Fasilitator dan BKM/LKM.
7.4. BDI untuk Business Development Center (BDC) BDI untuk BDC digunakan untuk mendukung kegiatan yang dapat meningkatkan usaha KSM dampingan, baik langsung maupun tidak langsung mengacu pada rencana usaha (business plan). Untuk itu, sebagian besar BDI harus digunakan untuk pengelolaan
dan
pengembangan
bisnis
BDC,
terutama
pengembangan pemasaran dan pengembangan produk KSM yang keduanya harus dilakukan secara bersamaan. a. Perencanaan Fase
perencanaan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
penyusunan Dokumen Perencanaan Usaha (Business Plan). Pada fase perencanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan
memiliki
persyaratan
yang
harus
dipenuhi
sebagaimana disajikan pada tabel 1.9. berikut:
I-19
Tabel 1.9. Persyaratan Pencairan dan Pemanfaatan BDI Untuk Business Development Center (BDC) fase perencanaan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan; § BA Pembentukan Komite BDC; § Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Rekening bank Komite BDC
Syarat Pemanfaatan § SK Pembentukan Komite BDC; § Adanya Rencana Kerja Komite BDC; § Pakta integritas Komite BDC untuk memanfaatkan BDI sesuai ketentuan teknis.
ditandatangani oleh 3 orang perwakilan anggota Komite BDC, Tahap I
terdiri dari 3 unsur (Pemda,
70%
BKM, KSM/Kelompok Peduli), yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite BDC; § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Ketua BDC; § Surat Perjanjian Kerjasama antara PPK Satker dengan Komite BDC. § Rekening bank Komite BDC
§ Pengelola BDC telah terbentuk
ditandatangani oleh 3 orang
§ Pengelola BDC telah mengikuti
perwakilan anggota Komite BDC,
Pelatihan Dasar dan Lanjutan
terdiri dari 3 unsur (Pemda,
“Pengelolaan BDC”;
BKM, KSM/Kelompok Peduli),
Tahap II 30%
§ Sudah dilakukan review progres
yang salah satunya menjabat
pelaksanaan kegiatan BDC
sebagai Ketua Komite BDC;
melalui workshop;
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Ketua
§ Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan tahap-1 telah diverifikasi serta dinilai layak oleh Korkot
BDC; § Laporan Kemajuan pemanfaatan BDI Tahap I telah mencapai minimal 50%.
I-20
b. Pelaksanaan Fase Pelaksanaan yang dimaksud adalah kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Usaha sesuai hasil perencanaan usaha (Bussines Plan). Pada fase pelaksanaan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.10. berikut : Tabel 1.10. Persyaratan Pencairan dan Pemanfaatan BDI Untuk Business Development Center (BDC) fase pelaksanaan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan; § Rekening bank Komite BDC
Syarat Pemanfaatan § Rencana Kegiatan dan Bisnis BDC Tahun ke-1; § Rekening bank Pengelola BDC
ditandatangani oleh 3 orang
ditandatangani oleh 3 orang,
perwakilan anggota Komite BDC,
terdiri Manajer, Staf Pengelola
terdiri dari 3 unsur (Pemda,
BDC (non bendahara/kasir) dan
BKM, KSM/Kelompok Peduli),
salah satu anggota Komite BDC,
salah satunya Ketua Komite
kecuali Bendahara Komite BDC.
BDC; Tahap I 70%
§ Adanya dokumen Rencana Usaha (Business Plan) yang dihasilkan Feasibility Study (FS); § Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Ketua BDC; § Surat Perjanjian Kerjasama antara PPK Satker dengan Komite BDC. § Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Ketua
Tahap II 30%
BDC; § Rekening bank Komite BDC ditandatangani oleh 3 orang perwakilan anggota Komite BDC,
§ BDI Tahap I yang diterima Pengelola BDC sudah termanfaatkan sekurangkurangnya 25%; § Hasil evaluasi oleh Komite BDC menunjukkan kinerja Pengelola BDC berjalan baik. § Hasil pelaksanaan kegiatan dan
terdiri dari 3 unsur (Pemda,
dokumen administrasi kegiatan
BKM, KSM/Kelompok Peduli),
tahap-1 telah diverifikasi serta
I-21
Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
salah satunya Ketua Komite
dinilai layak oleh Korkot.
BDC; § BDI tahap I sudah disalurkan ke Pengelola BDC, minimal 50 %.
c. Keberlanjutan Fase
Keberlanjutan
yang
dimaksud
adalah
kegiatan
membangun kemitraan BDC dengan stakeholder/mitra usaha lokal. Pada fase keberlanjutan ini, BDI dicairkan melalui 2 (dua) tahap, yaitu tahap-1 (70%) dan tahap-2 (30%). Setiap tahapan pencairan memiliki persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana disajikan pada tabel 1.11. berikut : Tabel 1.11. Persyaratan Pencairan dan Pemanfaatan BDI untuk Business Development Center (BDC) fase keberlanjutan Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
§ SK Penerima BDI dan tahapan Pencairan; § Rekening bank Komite BDC ditandatangani oleh 3 orang perwakilan anggota Komite BDC,
Tahap I 70%
Syarat Pemanfaatan § Komite BDC telah menyusun rencana membangun kemitraan dengan Stakeholder/mitra usaha lokal; § Pakta integritas Komite BDC
terdiri dari 3 unsur (Pemda,
untuk melaksanakan sesuai
BKM, KSM/Kelompok Peduli),
ketentuan teknis.
yang salah satunya menjabat sebagai Ketua Komite BDC; § Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Ketua BDC; § Surat Perjanjian Kerjasama antara PPK Satker dengan Komite BDC. § Rekening bank Komite BDC
Tahap II 30%
§ Sudah dilakukan review progres
ditandatangani oleh 3 orang
pelaksanaan kegiatan BDC
perwakilan anggota Komite BDC,
melalui Workshop;
terdiri dari 3 unsur (Pemda, BKM, KSM/Kelompok Peduli),
§ Hasil pelaksanaan kegiatan dan dokumen administrasi kegiatan
I-22
Tahap
Syarat Pencairan
Pencairan
Syarat Pemanfaatan
yang salah satunya menjabat
tahap-1 telah diverifikasi serta
sebagai Ketua Komite BDC;
dinilai layak oleh Korkot..
§ Rencana Penggunaan Dana (RPD); § Kwitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani Ketua BDC; § Laporan Kemajuan pemanfaatan BDI Tahap I telah mencapai minimal 50%.
VIII. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN DANA INVESTASI (BDI) Laporan
pertanggungjawaban
pelaksana/pelaku berjenjang.
yang
Laporan
(LPJ)
disusun
berwenang
oleh
secara
pertanggungjawaban
masing-masing
bertahap (LPJ)
dan/atau
pemanfaatan/
pelaksanaan BDI dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : 1. Laporan Pertanggungjawaban dari KSM/Panitia/Pengelola BDC kepada BKM/LKM/Komite BDC; dan 2. Laporan Pertanggungjawaban dari BKM/LKM/Komite BDC kepada PPK Satker. Laporan pertanggungjawaban sekurang-kurangnya berisi, antara lain : 1. Laporan realisasi pelaksanaan kegiatan; 2. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi; 3. Berita
Acara
Serah
Terima
Barang/hasil
pekerjaan
yang
ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan; 4. Foto kegiatan status 0-50-100 %; 5. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana; 6. Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan 7. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan.
I-23
IX. KETENTUAN PERPAJAKAN Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dana Bantuan Pemerintah yang bersumber dari pinjaman atau hibah luar negeri untuk disalurkan kepada kelompok masyarakat tidak dipungut, sedangkan penggunaan dana bantuan oleh kelompok masyarakat kepada pihak ketiga akan dikenakan
pajak
sesuai
ketentuan
perpajakan
yang
berlaku
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 perihal Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001. X.
SANKSI Sanksi
dikenakan
terhadap
setiap
orang
dan/atau
kelompok
masyarakat yang melakukan penyimpangan dan/atau penyalahgunaan Bantuan Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 1. Yang dimaksud dengan penyimpangan atau penyalahgunaan BDI adalah penggunaan, pengelolaan dan pemanfaatan BDI yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman Umum Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dan ketentuan-ketentuan yang diatur di petunjuk teknis ini beserta lampirannya. 2. Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan BDI dalam hal ini, antara lain: a. BDI
digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif;
dan/atau b. Dilakukan potongan BDI yang disalurkan kepada KSM/Panitia atau masyarakat yang tidak sesuai dengan ketentuan KOTAKU; dan/atau c. Menggelapkan atau Melarikan BDI; dan/atau d. Penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan; dan/atau e. Bentuk-bentuk penyalahgunaan BDI lainnya. 3. Sanksi Penghentian Sementara BDI dan Audit Khusus dikenakan: a. Apabila terdapat indikasi kuat, terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan
BDI,
secepatnya
diselesaikan
dengan I-24
menggunakan mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat (PPM) hingga BDI yang disalahgunakan dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan; b. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, BDI tersebut belum dikembalikan, Satker PKP Provinsi/Satker Kabupaten/Kota setelah berkoordinasi dengan Satker PKP-BM dapat
melakukan
penghentian
kegiatan
dan
BDI
untuk
sementara waktu di wilayah bersangkutan; c. Selama masa penghentian bantuan sementara, Provinsi/Satker
Kabupaten/Kota
dapat
Satker PKP
melakukan
audit
internal dan/atau menunjuk auditor untuk melakukan audit khusus; d. Apabila
hasil
memperkuat
audit
internal
indikasi
dan/atau
terjadinya
audit
khusus,
penyimpangan
atau
penyalahgunaan BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan belum dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan, maka dikenakan sanksi bagi pelaku dan keberlanjutan atas pelaksanaan kegiatan NSUP di wilayah tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. Penghentian
sementara
dapat
dicabut,
bila
BDI
yang
disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan yang berlaku. 4. Sanksi Penghentian BDI dan Tindakan Hukum dikenakan: a. Apabila berdasarkan hasil audit internal atau audit khusus tersebut menunjukkan secara nyata adanya penyimpangan atau penyalahgunaan dan BDI belum dikembalikan oleh pelaku sampai batas waktu yang ditetapkan, maka Satker dapat mengusulkan
kepada
Direktur
Permukiman,
Direktorat
Pengembangan
Jenderal
Cipta
Karya
Kawasan untuk
menghentikan BDI secara tetap; b. Satker berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; c. Penghentian tetap dapat dicabut, bila BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
I-25
d. Apabila BDI yang disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan oleh pelaku tetapi melewati Tahun Anggaran, akan dikembalikan atau disetorkan ke kas negara, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
I-26
Format 1.1. Singkatan dan Akronim
SINGKATAN DAN AKRONIM SINGKATAN/ AKRONIM Askot BASPK
Asisten Koordinator Kota Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan
BAST
Berita Acara Serah Terima
BDC
Business Development Center (Pusat Pengembangan Usaha) Bantuan Dana Investasi
BDI
KEPANJANGAN
BKM/LKM
Badan Keswadayaan Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat
BOP BPKP BPS DED DIPA Dit. PKP DJA DJBC DJCK DJP FS ITDA Jakstra Korkot KPPN KSM LKP LPJ OC OSP
Biaya Operasional Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Pusat Statistik Detailed Engineering Design (Rencana Teknis Terinci) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Anggaran Direktorat Jenderal Bea Cukai Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Jenderal Pajak Feasibility Study (Kajian Kelayakan) Inspektorat Daerah Kebijakan Strategis Koordinator Kota Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kelompok Swadaya Masyarakat Laporan Kemajuan Pekerjaan Laporan Pertanggungjawaban Oversight Consultant (Konsultan Manajemen Wilayah) Oversight Service Provider (Konsultan Manajemen Wilayah) Program Penghidupan Berkelanjutan Kota Tanpa Kumuh Penguatan Kapasitas Masyarakat Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (Neighbourhood Development)
P2B KOTAKU PKM PLPBK (ND) POS POK Pokja PKP PPh
Prosedur Operasional Standar Petunjuk Operasional Kegiatan Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman Pajak Penghasilan I-27
SINGKATAN/ AKRONIM PPK PPM PPMK PPn PPnBM PUPR Renstra RKB
KEPANJANGAN Pejabat Pembuat Komitmen Pengelolaan Pengaduan Masyarakat Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan atas Barang Mewah Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Rencana Strategis Realisasi Kegiatan dan Biaya
Rp. RP2KP-KP
Rupiah Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
RPD RPJMN RPLP RTPLP RT RW Satker Kab/Kota Satker PKP Satker PKPBM
Rencana Penggunaan Dana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Rukun Tetangga Rukun Warga Satuan Kerja di Kabupaten/Kota Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat
SP2D SPK SP-KPK
Surat Perintah Pencairan Dana Surat Perjanjian Kontrak Surat Pernyataan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan
SPM SPP SSBP UPK UPL UPS
Surat Perintah Membayar Surat Permintaan Pembayaran Surat Setoran Bukan Pajak Unit Pengelola Keuangan Unit Pengelola Lingkungan Unit Pengelola Sosial
I-28
Format 1.2. Surat Keputusan Penerima BDI
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN KERJA ................................................................................. NOMOR :..................................................../20..... TENTANG PENERIMA BANTUAN DANA INVESTASI (BDI) NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP) TAHUN ANGGARAN 20....... Menimbang
: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (2). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
di
Direktorat Jenderal Cipta Karya, perlu menetapkan Keputusan
Pejabat
Pembuat
Komitmen
tentang
penerima bantuan; c. bahwa
nama-nama
penerima
bantuan
yang
tercantum dalam lampiran Keputusan ini telah memenuhi
kriteria
dan
persyaratan
menjadi
penerima bantuan dana investasi (BDI), sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal
7
Peraturan
Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya; d. bahwa
berdasarkan
surat
keputusan
Direktur
Jenderal Cipta Karya Nomor .............. tahun....... tentang Penetapan Lokasi......... e. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang
Penerima
BDI
Tahun
Anggaran
20.............................. Mengingat
: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan
dan
Kawasan
I-29
Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883); 2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
(Berita
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 881); 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas
terhadap
Permukiman
Perumahan
Kumuh
(Berita
Kumuh
Negara
dan
Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 172); 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
di
Direktorat Jenderal Cipta Karya. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1005); 6. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340); Memperhatikan : (hal-hal yang menjadi dasar dalam penetapan penerima BDI NSUP) MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN KERJA ................ TENTANG PENERIMA BANTUAN DANA INVESTASI (BDI) NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP) TAHUN ANGGARAN 20.......
KESATU
: Menetapkan
nama-nama
penerima
BDI
yang
I-30
selanjutnya
disebut
penerima
BDI
sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini. KEDUA
: Penerima BDI sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib bersungguh-sungguh untuk mengikuti NSUP sesuai Pedoman yang berlaku.
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di ..................... Pada tanggal .............. 20... Pejabat Pembuat Komitmen Satker.............................................
....................................... NIP. ................................ Disahkan di ....................... Pada tanggal ......................... 20..... Kepala Satuan Kerja...................
....................................... NIP. Tembusan 1. Gubernur.................. 2. Direktur Jenderal Cipta Karya. 3. Bupati/Walikota......... 4. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman. 5. Pokja PKP Provinsi. 6. Pokja PKP Kabupaten/Kota 7. Penerima bantuan dana investasi (BDI).
I-31
Format 1.3. Surat Keputusan Penerima BDI
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN TENTANG PENERIMA BDI
NOMOR
: ........................................
TANGGAL
: ........................................
PERIHAL
: ........................................
PROVINSI/KAB/KOTA : ........................................
Nama No
BKM/LKM/ Komite BDC
Alamat
Jumlah pagu Bantuan (Rp)
Nama Bank & Nomor Rekening
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. dst
I-32
Format 1.4.: Surat Perjanjian Kerjasama
SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK) ANTARA Pejabat Pembuat Komitmen, Satuan Kerja........................................................................ dan BKM/LKM/Komite BDC .......................................................... Nomor
: …………………………………………
Pada hari ini ...................., tanggal ……......., bulan ......................, tahun ............., bertempat di ........................., yang bertanda tangan di bawah ini : 1. NAMA JABATAN
: ............................................................................................. : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Satuan Kerja
(Satker)
..........…………...................................................................... NIP.
: .............................................................................................
DINAS
: .............................................................................................
ALAMAT
: ............................................................................................. Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen, Satuan Kerja ……………………. Tahun 20.... berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan
Perumahan
…................................,
Rakyat
tanggal
Nomor
...............................,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU. 2. NAMA
: .........................................................................................
JABATAN
: Koordinator BKM/LKM/Ketua Komite BDC*)
ALAMAT
: .......................................................................................... Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Masyarakat kelurahan/Desa ........................., Kecamatan .................... Kota/Kabupaten
..................
sesuai
dengan
Hasil
musyawarah pendirian BKM/LKM/Panitia/Komite BDC*), I-33
pada hari ......................, tanggal ........., bulan ................., tahun ........., dan dicatatkan pada Notaris ............ Nomor ........ selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. BERDASARKAN : 1. Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. .......... Tentang Penetapan Kelurahan/Desa Sasaran National Slum Upgrading Program (NSUP) Tahun 20......., 2. Keputusan Kepala Satuan Kerja................. tentang Penetapan Penerima BDI NSUP tahun 20.... 3. ……………………………………………………………dst *) Coret yang tidak perlu. Para pihak telah sepakat untuk mengadakan Ikatan Kontrak Kerjasama, untuk melaksanakan pekerjaan yang pembiayaannya didapat dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja.........................., untuk Kelurahan/Desa
………………….,
Kota/Kabupaten
…………………..........,
Kecamatan dengan
...........................,
ketentuan
-
ketentuan
sebagai berikut : Pasal 1 TUJUAN PERJANJIAN Tujuan
Perjanjian
Kerjasama
adalah
bahwa
PIHAK
KEDUA
harus
melaksanakan Pekerjaan yang menjadi Pokok Perjanjian, sehingga Hasil Pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan PIHAK KESATU, sesuai dengan Ketentuan - ketentuan di dalam Perjanjian Kerjasama ini. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN PIHAK KESATU memberi BDI kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
Tugas
Pekerjaan
dari
PIHAK
KESATU
yaitu
untuk
menyelenggarakan Pekerjaan : Nama Kegiatan
: ............................................................
Lokasi Kegiatan
: ............................................................
Kelurahan/Desa
: …………………………………………………
Kecamatan
: …………………………………………………
Kota/Kabupaten
: …………………………………………………
Provinsi
: ............................................................ I-34
Pasal 3 DOKUMEN PERJANJIAN Perjanjian Kerjasama ini terdiri dari dokumen sebagai berikut : a. Surat Perjanjian Kerjasama b. Surat Keputusan Penetapan Penerima NSUP c. Pakta Integritas d. Rencana Teknis dan Rencana Anggaran Biaya. e. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sosial Semua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan dan setiap pasal harus diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga satu dengan lain sejalan dan saling menunjang. Pasal 4 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 1) Pembinaan dan pengawasan terhadap PIHAK KEDUA seperti Pasal 1 Perjanjian ini dilakukan oleh PIHAK KESATU. 2) PIHAK KESATU dalam pembinaan dan pengawasan dibantu oleh Tim Fasilitator/Tim Korkot dan pihak lain sesuai ketentuan program. Pasal 5 KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB 1)
PIHAK KESATU memfasilitasi PIHAK KEDUA, sesuai kewenangan dan tugas pokok dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan;
2)
PIHAK KESATU membayar PIHAK KEDUA atas pelaksanaan pekerjaan sebagaimana syarat-syarat dan cara pembayaran dalam Dokumen Perjanjian Kerjasama ini.
3)
PIHAK
KEDUA
wajib
mentaati
pakta
integritas
yang
telah
ditandatangani dan disetujui oleh wakil masyarakat. 4)
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan yang disepakati secara swakelola.
5)
PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil kegiatan dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Kegiatan (LPJ) dalam rangkap 5 kepada PIHAK KESATU, yang berisi: a.
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh 2 (dua) orang saksi;
I-35
b.
Berita Acara Serah Terima Barang yang ditandatangani oleh Ketua/Pimpinan penerima bantuan;
c.
Foto kegiatan (0%; 50%;100%) dan titik koordinat lokasi kegiatan;
d.
Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
e.
Surat Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan; dan
f.
Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan. Pasal 6 NILAI PERJANJIAN
Nilai Perjanjian Kerjasama ini sebesar: Harga = Rp .................. (................................................ Rupiah). Nilai ini sudah termasuk Dana Non Fisik sebesar Rp .....................,(..................... Rupiah) Pasal 7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN 1)
Pelaksanaan kegiatan dapat dimulai setelah Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
2)
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan adalah ……………… hari kalender, terhitung mulai tanggal ………, bulan …………………, tahun ………… sampai dengan tanggal ………, bulan …………………, tahun …………
3)
PIHAK
KEDUA
diserahkan
menyusun
kepada
PIHAK
Laporan KESATU
Pertanggungjawaban setelah
seluruh
untuk kegiatan
diselesaikan. 4)
Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, PIHAK KESATU wajib mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tersebut. Pasal 8 PEMBAYARAN
1)
Semua Pembayaran dilakukan secara langsung. Pembayaran dilakukan melalui Bank penyalur ………………………………………
2)
Kuasa Pengguna Anggaran Satker ………………………… menyampaikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat setelah ditandatanganinya Surat Permintaan Pembayaran (SPP) atas pengajuan pencairan dana oleh BKM/LKM/Komite BDC …………………
I-36
3)
Pengajuan
Dana
untuk
Pekerjaan
dilakukan
sesuai
pentahapan
pencairan berdasarkan jenis kegiatan dalam petunjuk teknis. 4)
Pengajuan Pencairan Dana harus dilengkapi dengan persyaratan pencairan
sesuai
dengan
petunjuk
teknis
pencairan
bantuan
Pemerintah. 5)
Apabila terjadi penyimpangan di lapangan, maka PIHAK KESATU berhak untuk melakukan penangguhan pembayaran tahap berikutnya sampai dengan adanya penyelesaian permasalahan di lapangan. Pasal 9 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1)
Apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya, PIHAK KEDUA membuat Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ) dan telah diverifikasi oleh Tim Fasilitator/Tim Korkot, untuk menyatakan seluruh Pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh PIHAK KESATU.
2)
Apabila sampai batas waktu akhir Tahun Anggaran 20....., PIHAK KEDUA tetap belum dapat menyelesaikan pekerjaan, atau dana belum tersalurkan seluruhnya, maka PIHAK KEDUA harus membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan (LPJ).
3)
BASPK harus memuat Kondisi Hasil Pelaksanaan Kegiatan yang tercapai pada saat itu dan disertai Lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) hingga saat itu beserta gambar - gambar prasarana terbangun hingga saat itu.
4)
Apabila hingga penandatanganan BASPK, masih terdapat sisa dana yang belum terserap maka sisa dana tersebut harus dikembalikan ke kas negara. Pasal 10 PERSELISIHAN
1)
Dalam hal terjadi perselisihan, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
2)
Dalam hal musyawarah tidak mencapai mufakat, maka PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat menunjuk pengadilan negeri setempat.
3)
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA memilih domisili hukum masingmasing sesuai dengan tempat kedudukan hukum yang tetap dan sah.
I-37
Pasal 12 KEADAAN KAHAR 1)
Yang digolongkan dalam keadaan kahar antara lain: a. Peperangan; b. Kerusuhan; c.
Revolusi;
d. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan;
2)
e.
Kebakaran;
f.
Gangguan industri lainnya.
Apabila terjadi hal - hal seperti pada ayat (1) di atas, sehingga pekerjaan yang telah ditentukan dalam perjanjian ini tidak dapat terpenuhi, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat akan menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Pasal 13 KETENTUAN PENUTUP
1) Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dilengkapi lampiran - lampirannya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perjanjian ini. 2) Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai Rp.6.000,00, yang masing - masing mempunyai Kekuatan Hukum yang sama, serta salinan rangkap 4 (empat) yang masing - masing diperuntukan: Salinan ke - 1 : (Koordinator Kota/Kabupaten) …………..................… Salinan ke - 2 : (Pemerintah Desa/Kelurahan)……………………………… Salinan ke - 3 : Arsip PIHAK KESATU ………………............………....... Salinan ke - 4 : Arsip PIHAK KEDUA ……………………………………...... PIHAK KESATU
PIHAK KEDUA
(………………………………………….)
(………………………………………….)
Nama Jelas
Nama Jelas
I-38
Format 1.5. Pakta Integritas Pelaksana
BERITA ACARA PAKTA INTEGRITAS Sesuai dengan Rembug Warga Kelurahan/Desa (Rapat Komite BDC), yang diselenggarakan
di
..........................., .....................,
Kelurahan/Desa Kota/Kabupaten
pada
hari
..........................,
Kecamatan
.............................,
...................,
tanggal
Provinsi
......,
bulan
............................. tahun ............, jam ............... s.d. ................., tempat ..........................................................................
Maka dengan ini masyarakat (Rapat Komite BDC) telah Memutuskan / Menyepakati yaitu: 1. Menerima BDI NSUP Tahun 20.... dan sanggup melaksanakan dan menyelesaikannya sesuai dengan Pedoman Umum KOTAKU Tahun 20.... 2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal kegiatan yang sudah diajukan kepada PPK Satker ......... 3. Menyelesaikan administrasi pelaporan kegiatan dengan benar dan lengkap. 4. Menjamin terselenggaranya kegiatan pemeliharaan dan operasional terhadap hasil-hasil kegiatan. 5. Sepakat untuk tidak memberi atau menjanjikan akan memberi secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang diketahui atau patut diperkirakan, bahwa yang meminta, atau yang akan diberi mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin berkaitan dengan penyalahgunaan BDI. 6. Sepakat untuk tidak melakukan pemotongan dana yang disalurkan kepada masyarakat/Komite BDC. 7. Bilamana
ditemukan
penyalahgunaan
dana
berdasarkan
Hasil
Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka masyarakat desa/kelurahan (Rapat Komite BDC) harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan manfaat BDI bagi masyarakat.
I-39
Demikian Berita Acara Pakta Integritas ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................................... , tanggal .........................................., 20....
BKM/LKM/Komite BDC dan Wakil Masyarakat Nama 1.
Jabatan
Tanda Tangan 1.
2. 3.
2. 3.
Dst.
I-40
Format 1.6.: Lembar Verifikasi Dokumen Pencairan bantuan dana investasi (BDI)
LEMBAR VERIFIKASI DOKUMEN PENCAIRAN BDI NSUP
BKM/LKM/Komite BDC : ............................................................. Kelurahan/Desa
: .............................................................
Kecamatan
: .............................................................
Kota/ Kabupaten
: .............................................................
A. Verifikasi Kelengkapan & Kebenaran Dokumen Kelengkapan No.
Jenis Dokumen
Kebenaran Pengisian Data
Tahap Ada
Tidak
Benar
Salah
SK Penetapan Penerima BDI dan 1.
tahapan Pencairan Bantuan dana
1
investasi (BDI) 2.
Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)
3.
Pakta Integritas Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
4.
dan Sosial1
5.
KWITANSI Fotocopy Rekening BKM/LKM/
6.
Panitia/ Komite BDC Surat Pernyataan Kemajuan
7.
Pelaksanaan Kegiatan (SP-KPK)
8.
1 1,2 1,2 1,2 1,2 2
Dst.
1
Melampirkan Checklist pengelolaan lingkungan dan sosial (format 1.18)
I-41
B. Rekomendasi Verifikator
No.
1.
Level
Nama dan NIP
Tanda Tangan & Cap Lembaga/Instansi
Tanggal
Keterangan/ Catatan
Korkot/Askot Mandiri........ TEAM
2.
LEADER Prov........ OC/OSP.....
3.
SATKER .......
I-42
Format 1.7. Kwitansi Bukti Pembayaran
Tahun Anggaran
: ............
Nomor Bukti
: …………
MAK
: …………
KWITANSI BUKTI PEMBAYARAN Nomor : …………… …………………
Sudah Terima Dari
: Pejabat Yang Melakukan Tindakan Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja Satker................
Jumlah Uang
: Rp. ...................
Terbilang
: ..........................
Untuk Pembayaran
: Pencairan BDI NSUP Tahap..... Kepada BKM/LKM/Komite BDC .....................................
…………….,………………..201..
Setuju dibayar : a.n. Kuasa Pengguna Anggaran
BKM/LKM/Komite BDC
Satker ………………
………...…………….
( ………………………………… ) NIP. ……………
( ………...................………….. ) Koordinator
I-43
Format 1.8. Rencana Penggunaan Dana (RPD)
RENCANAPENGGUNAAN PENGGUNAANDANA DANA(RPD) (RPD) DANA RENCANA PROGRAMNATIONAL PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN PERKOTAAN (P2KKP) SLUM UPGRADING KUMUH PROGRAM (NSUP) PROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN (P2KKP) Kabupaten Kabupaten Kecamatan Kecamatan Kelurahan/Desa Kelurahan/Desa BKM/LKM BKM/LKM
No No
: _______________________ : _______________________ : _______________________ : _______________________ : _______________________ : _______________________ : _______________________ : _______________________
UraianRPD RPD Uraian
Satuan Satuan (meter/unit) (meter/unit)
Tahap :: ______________________ ______________________ Tahap Jenis Kegiatan : ______________________ Jenis Kegiatan : ______________________ Volume :: ______________________ ______________________ Volume Lokasi : ______________________ Lokasi : ______________________
Volume Volume
Harga Satuan Satuan Harga (Rp) (Rp)
Total Harga Harga (Rp) (Rp) Total
BIDANGLINGKUNGAN LINGKUNGAN AA BIDANG 11 22 33 44 dst dst TotalBiaya BiayaAA Total BIDANGEKONOMI EKONOMI BB BIDANG 11 22 33 44 dst dst TotalBiaya BiayaAA Total BIDANGSOSIAL SOSIAL CC BIDANG 11 22 33 44 dst dst TotalBiaya BiayaAA Total JUMLAHTOTAL TOTALBIAYA BIAYA JUMLAH
Diketahui DiketahuiOleh Oleh
..................................................2016 ..................................................2016 Dibuat Dibuat Oleh Oleh
(.....................................) (.....................................) Lurah/Kepala Lurah/KepalaDesa Desa
(.........................................) (.........................................) Koordinador Koordinador BKM/LKM BKM/LKM
I-44
Format 1.9. Rencana Penggunaan Dana (RPD) BDC
RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) KEGIATAN PUSAT PENGEMBANGAN USAHA (BDC) NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
Provinsi
: .....................................................................................
Kota/Kabupaten
: .....................................................................................
BDC
: .....................................................................................
Tahap
: .....................................................................................
No A
Uraian RPD
Satuan (meter/unit)
Volume
Harga Satuan (Rp.)
Total Harga (Rp.)
BOP Komite BDC 1. 2. dst Total Biaya A
B
BOP Pengelola BDC 1. 2. dst Total Biaya B
C
Honor Pengelola BDC 1. 2. dst Total Biaya C
D
Tim Ahli Pengembangan Usaha BDC 1. 2. dst Total Biaya D
E
Pengembangan Kapasitas bagi Pemda, Komite BDC dan Pengelola BDC 1. 2. dst Total Biaya E
F
Sewa kantor dan Sarana Prasarana pendukung 1. 2. dst Total Biaya F
G
Pengembangan BDC sesuai rencana usaha 1. 2. dst Total Biaya G JUMLAH TOTAL BIAYA
Diketahui Oleh
(...............................................) Komite BDC
............................ 20.... Dibuat oleh
(...............................................) Pengelola BDC
I-45
Format 1.10. Gambar Perencanaan Teknis
GAMBAR PERENCANAAN TEKNIS INFRASTRUKTUR NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
NSUP Sketsa Gambar Perencanaan Lengkap
PROPINSI
dengan dimensinya : Foto 0 % kegiatan 1
§ Gambar Denah Situasi
KABUPATEN
§ Gambar Tampak § Gambar Potongan
KECAMATAN
DESA/KELURAHAN
GAMBAR Dibuat Oleh : Ketua KSM/Panitia Sketsa Gambar Perencanaan Lengkap dengan dimensinya : Foto 0 % kegiatan 2
§ Gambar Denah Situasi § Gambar Tampak § Gambar Potongan
Diperiksa/Disetujui oleh : UPL Faskel Teknik Askot Infrastruktur
I-46
.......) a
_______________________ : _______________________ _______________________ : _______________________ _______________________ : _______________________ _______________________ : _______________________
BIDANG EKONOMI B BIDANG EKONOMI 1 1 2 2 3 3 4 4 Total Biaya 2 Total Biaya 2
BIDANG LINGKUNGAN A BIDANG LINGKUNGAN 1 1 2 2 3 3 4 4 Total Biaya 1 Total Biaya 1
..................................................20...... Dibuat Oleh
(..................................................) Koordinador BKM/LKM
(................................................) (................................................) Lurah/Kepala Desa Lurah/Kepala Desa
Diketahui Oleh
APBD (Rp)
Diketahui Oleh
Swadaya (Rp)
JUMLAH TOTAL BIAYA JUMLAH TOTAL BIAYA
P2KKP (Rp)
Nilai Biaya Volume (Rp)
: : : :
BIDANG SOSIAL C BIDANG SOSIAL 1 1 2 2 3 3 4 4 Total Biaya 3 Total Biaya 3
Satuan Volume (meter/unit)
Tahap Jenis Kegiatan Volume Lokasi
C
: : : :
Satuan Jenis No Usulan Kegiatan Jenis Usulan Kegiatan (meter/unit)
Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa BKM/LKM
Nilai Biaya (Rp)
B
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
: : : :
______________________ Tahap : ______________________ ______________________ Jenis Kegiatan : ______________________ ______________________ Volume : ______________________ ______________________ Lokasi : ______________________
(..................................................) (..................................................) Koordinador BKM/LKM Koordinador BKM/LKM
..................................................20...... ..................................................20...... Dibuat Oleh Dibuat Oleh
Sumber Dana Sumber Dana Nilai Biaya P2KKP (Rp) (Rp) Swadaya P2KKP (Rp) (Rp) APBD Swadaya (Rp) (Rp) Lainnya APBD (Rp) (Rp)
Tahap Jenis Kegiatan Volume Lokasi
I-47
Lainnya (Rp)
Format 1.11. Resume Formatusulan 1.11. Resume kegiatanusulan disetujui kegiatan d
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP) NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
Volume
A
_______________________ _______________________ _______________________ _______________________
No
RESUME LAYAK/DISETUJUI RESUMEUSULAN USULANKEGIATAN KEGIATAN YANG YANG LAYAK/DISETUJUI ROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP)
RESUME RESUME KEGIATAN USULAN YANG KEGIATAN LAYAK/DISETUJUI YANG LAYAK/DISETUJUI RESUMEUSULAN USULAN RESUME KEGIATAN USULAN YANG KEGIATAN LAYAK/DISETUJUI YANG LAYAK/DISETUJUI PROGRAM PENANGANAN PROGRAM PENANGANAN PERMUKIMAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN KUMUH (P2KKP) PERKOTAAN (P2KKP)
Satuan (meter/unit)
Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa BKM/LKM
n : : : :
Format 1.11. Resume usulan kegiatan disetujui
______________________ ______________________ ______________________ ______________________
Sumber Dana
Lainnya (Rp)
I-47
APBD)
TOTAL RENCANA (Rp)
REALISASI s/d MINGGU INI (Rp)
(2)
URAIAN PEKERJAAN
JUMLAH
PROSEN REALISASI (%)
1 2 3
JUMLAH
Sumber Dana BDI Sumber Dana Swadaya Sumber Dana Lain2 (Pihak Ketiga/APBD)
REALISASI VOLUME PEKERJAAN BOBOT s.d Minggu Ini s.d Minggu Lalu Minggu Ini KEMAJUAN Volume Volume Volume Volume % PEKERJAAN S/D (6) (7) (8)=(6)+(7) (9)=(8/4)x100 (12)=(9x5)/100 (13)=(4)-(8)
URAIAN
REALISASI s/d MINGGU INI (Rp)
PROSEN REALISASI (%)
JUMLAH
REALISASI VOLUME PEKERJAAN BOBOT s.d Minggu Ini s.d Minggu Lalu Minggu Ini KEMAJUAN Volume Volume Volume Volume % PEKERJAAN S/D (6) (7) (8)=(6)+(7) (9)=(8/4)x100 (12)=(9x5)/100 (13)=(4)-(8)
SISA PEKERJAAN
Prosen (%)
Bobot (%)
(14)=(13/4)x100
(15)=(14x5)/100
TOTAL RENCANA (Rp)
BOBOT VOLUME RENCANA RENCANA (%) (4) (5)
Tanggal
(15)=(14x5)/100
(14)=(13/4)x100
I-48
Bobot (%)
Prosen (%)
SISA PEKERJAAN
: _____s/d_____
Format 1.12. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Jenis Kegiatan: _________________________ Volume : _________________________ Lokasi : _________________________
Tanggal
No
(3)
SATUAN
LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Minggu Ke : .....s/d .....
LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Minggu Ke : .....s/d ..... Jenis Kegiatan: _________________________ Volume : _________________________ Lokasi : _________________________
2. REALISASI DANA
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst.
No
1. KEMAJUAN FISIK
: _________________________ : _________________________ : _________________________ : _________________________
BOBOT OLUME RENCANA NCANA (%) (4) (5)
Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa KSM/Panitia
___________ ___________ ___________ ___________
Format 1.12. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
: _____s/d_____
I-48
Laporan Rencana dan Realisasi Keuangan
6 Volume
7 RENCANA
5
6
7
8
REALISASI
M/unit
8
2 Hrg Satuan (Rp)
......................, ................................20...
Bendahara
(.................... (.................... ....) ....)
3
9
Mengetahui Mengetahui Koordinator/ Koordinator/ Ketua Ketua
Jumlah Jumlah
2
4
4
5
6
7
9
9
10
10
11
(................................) (................................)
Bendahara Bendahara
......................, ................................20... ......................, ................................20...
8
11
I-49
SALDO (Rp)
SALDO (Rp)
I-49
Format 1.13. Daftar Perhitungan Dana Awal, Penggunaan Dan Sisa Dana Format 1.13. Daftar Perhitungan Dana Awal, Penggunaan Dan Sisa Dana
Bulan: ...............................20.... Bulan: ...............................20....
Satuan
RENCANA REALISASI Alokasi Bantuan dana investasi Satuan Hrg Satuan Total Satuan Volume Volume Hrg Satuan (Rp) Total (Rp) investasi Satuan Hrg Satuan (Rp) Total Satuan (BDI)/Kegiatan M/unit (Rp) M/unit Volume Volume Hrg Satuan (Rp) Total (Rp) (BDI)/Kegiatan M/unit (Rp) (Rp) M/unit
3
(Rp)
1
BDI NSUP
1
:....................
Laporan Rencana dan Realisasi Keuangan Laporan Rencana dan Realisasi Keuangan BDI NSUP BDI NSUP
:....................
: ...................
No
Total
: ................... :....................
: ................... : ...................
: ................... : ...................
: ...................
No
5 : ................... : ...................
: ...................
Alokasi Bantuan dana
4
Provinsi
(Rp)
Kota/Kabupaten Provinsi
Hrg Satuan
M/unit
Kecamatan Kota/Kabupaten
Bulan: ...............................20....
: ...................
Satuan
Kelurahan/Desa Kecamatan
Nama LKM/BKM/ Komite BDC Kelurahan/Desa
RENCANA
Nama LKM/BKM/ Komite BDC
e : ...................
Format 1.13. Daftar Perhitungan Dana Awal, Penggunaan Dan Sisa Dana
REALISASI SALDO (Rp)
Total (Rp)
10 11
(................................)
I-49
Format 1.14. Surat Pernyataan Bahwa Bukti-Bukti Pengeluaran Telah Disimpan
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : 1.
Nama
:
.............................................................
2.
Jabatan
:
.............................................................
3.
Nama :
.............................................................
KSM/Panitia/Pengelola BDC/BKM/LKM/Komite BDC*) 4.
Kelurahan/Desa
:
.............................................................
5.
Kecamatan
:
.............................................................
6.
Kota/Kabupaten
:
.............................................................
7.
Provinsi
:
.............................................................
Menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran terkait dengan BDI melalui National
Slum
Upgrading
Program
(NSUP)
telah
tersimpan
di
Kantor/Sekretariat : .............................................. dan sampai dengan saat ini keseluruhan bukti-bukti pengeluaran tersebut dalam kondisi baik. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. ................................., ..............................2016 Koordinator BKM/ LKM.................................
(...................................................)
*) Coret yang tidak perlu.
I-50
Format 1.15. Dokumentasi Kegiatan Infrastruktur
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP) Nama KSM Desa/Kelurahan Jenis Prasarana Titik 1 0% Titik Koordinat Nama KSM Desa/Kelurahan Jenis Prasarana Titik 2 50 % Titik Koordinat Nama KSM Desa/Kelurahan Jenis Prasarana
Titik 3 100 % Titik Koordinat
I-51
Format 1.16. Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan
BERITA ACARA STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN (BASPK)
Nomor :......................
Pada hari ini ....., tanggal 31 bulan Desember tahun ........., bertempat di ..........................., yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: ..........................................
Jabatan
: Koordinator Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (BKM/LKM) ..................... ...................
Alamat
: RT .../ RW ... Kelurahan .......... Kecamatan ............ Kota/Kab ...........................
Menyatakan status pelaksanaan kegiatan NSUP di Kelurahan ... Kecamatan ... Kota/Kabupaten ... Provinsi ... pada tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas sebagai berikut : Volume Pekerjaan No
Jenis Pekerjaan
Realisasi Keuangan
Satuan Target
Capaian
%
Target
Capaian
%
1
...
...
...
...
...
...
...
...
2
...
...
...
...
...
...
...
...
3
...
...
...
...
...
...
...
...
4
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Berita Acara ini dilampiri Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang terdiri dari : 1. Realisasi Rencana Penggunaan Dana (RPD); 2. Laporan Kemajuan Pekerjaan (LKP); 3. Gambar teknis; I-52
4. Foto progres terkini.
Demikian berita acara ini dibuat bagi pihak-pihak yang berkepentingan Tanggal ................
Mengetahui
Koordinator BKM/LKM .....
(......................................................) (......................................................) Kepala Kelurahan/Desa
Koordinator Kota ...................
Konsultan Manajemen Wilayah Provinsi .........................
(....................................................)
(.....................................................)
Koordinator Kota
Team Leader
I-53
Format 1.17.: BAST
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN Nomor :...................... Antara BKM/LKM/Komite BDC...................... Dengan Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja ................................
Pada hari ini ...................., tanggal ……......., bulan ......................, tahun ............., bertempat di ..........................................., yang bertanda tangan di bawah ini : 1. NAMA JABATAN
: ............................................................................................. : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Satuan Kerja ( Satker ) .........
NIP.
: .............................................................................................
DINAS
: .............................................................................................
ALAMAT
: ............................................................................................. Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen, Satuan Kerja ……………………. Tahun 20.... berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan
Perumahan
…................................,
Rakyat
tanggal
Nomor
...............................,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2. NAMA
: ..........................................................................................
JABATAN
: Koordinator BKM/LKM/Komite BDC*)
ALAMAT
: ............................................................................................. Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Masyarakat kelurahan/Desa...................................,
Kecamatan I-54
....................
Kota/Kabupaten..................sesuai
dengan
Hasil musyawarah pendirian BKM/LKM/Komite BDC*), pada hari ......................, tanggal ........., bulan ................., tahun
.........,
dan
dicatatkan
pada
Notaris
............
Nomor........selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan Hasil Pelaksanaan........................................Tahun 20......., berupa: No
Jenis Pekerjaan
Volume
Harga (Rp.)
Keterangan
1 2 3 4 5 dst. Jumlah
Atas dasar Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor.........Tanggal........ Pasal 1 PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU menerima
atas
penyerahan
PIHAK
KEDUA
yaitu
hasil
pelaksanaan
pembangunan sebagaimana tersebut diatas. Pasal 2 Dengan telah dialaksanakannya serah terima ini, maka seluruh wewenang dan tanggung jawab sudah beralih sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KESATU. Pasal 3 Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur bersamasama antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
I-55
Pasal 4 Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masingmasing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU
BKM/LKM/Panitia/Komite BDC
Pejabat Pembuat Komitmen Satker
..........................
...........................
(.....................................)
(.................................)
Koordinator
NIP.
I-56
Format 1.18. Pengelolaan Lingkungan dan Sosial
PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL A. RENCANA KEGIATAN 1.
Nama Rencana Kegiatan (No/Nama Ruas)
2.
Lokasi a. Desa/Kelurahan b. Kecamatan c. Kabupaten/Kota
………….........................................………..… .………........................................................ a. ……………………………………………………… b. ……………………………………………………… c. ……………………………………………………… Eksisting
3. Panjang Ruas 4. Lebar
a. ……..……………. m b. ……..……………. m
Rencana a. ……..……………. m b. ……..……………. m
5. Keberadaan Perencanaan Teknis Rinci (DED)
a. Ada, dengan status tahun ……………….. b. Belum Ada
6. Luas areal Pengadaan Tanah
………………………………………… ha
7.
Penggunaan Pengadaan Tanah a. Permukiman Padat, Jumlah KK b. Daerah Komersial c. Areal Pertanian d. Lain-lain (………………………….) 8. Pengelolaan Lingkungan :
a. Wajib AMDAL b. Wajib UKL-UPL c. Bebas AMDAL maupun UKLUPL cukup SPPL
9. Mekanisme Pengadaan Tanah a. Hibah dan Perizinan
b. LARAP Komprehensif c. Larap Sederhana d. Konsolidasi Tanah (LC)
a. b. c. d.
……..…………... ha, ............ KK ……..……………. ha ……..……………. ha ……..……………. ha
Alasan: ………………………………………………………… Alasan: ………………………………………………………… Alasan: ………………………………………………………… a. Hibah ……………..............ha b. Izin Pakai ........................ha c. Izin dilalui .......................ha a. Luas ..............., Jumlah ...........KK b. Luas ..............., Jumlah ...........KK c. Luas ..............., Jumlah ...........KK
B. IDENTIFIKASI DAMPAK LINGKUNGAN DAN SOSIAL Daftar Uji Identifikasi Dampak Lingkungan Dan Sosial No. A. 1.
Kriteria Evaluasi
Ya
Tidak Jenis Dampak
Usulan Penanganan Dampak
LINGKUNGAN Apakah rencana kegiatan berada dan/atau berbatasan langsung dengan : a. Kawasan hutan lindung b. Kawasan bergambut c. Kawasan resapan air d. Sempadan Sungai e. Sempadan pantai
I-57
No.
Kriteria Evaluasi
Ya
Tidak Jenis Dampak
Usulan Penanganan Dampak
f. g. h. i.
B. 1
2
3
4
5
6
7
C 1
2
Rumah Ibadah, Sekolah, kantor Kawasan sekitar waduk/sungai Kawasan sekitar mata air Kawasan suaka alam (terdiri dari cagar alam, suaka marga satwa, hutan wisata, daerah perlindungan plasma hutan dan pengungsian satwa) j. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya (termasuk perairan laut, perairan darat wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang atau terumbu karang, dan/atau yang mempunyai ciri khas berupa keragaman. k. Kawasan pantai berhutan bakau (mangrove) l. Taman nasional m. Taman wisata alam n. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan (daerah lokasi situs purbakala, atau peninggalan sejarah bernilai tinggi) o. Kawasan permukiman termasuk kebudayaan dari Masyarakat Adat/istimewa p. Kawasan rawan bencana alam LAHAN DAN TANAH Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan ketidakstabilan lereng atau membangun tanggul-tanggul yang mempunyai risiko kelongsoran? Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan bentang alam dalam skala yang cukup besar atau melakukan pemindahan tanah (cut/fill) dalam jumlah yang cukup besar? Apakah kegiatan proyek akan menghilangkan lahan pertanian atau hutan produksi atau lahan-lahan produksi lainnya? Apakah kegiatan proyek akan merubah kontur garis pantai menghambat aliran drainase atau mengganggu aliran sungai? Apakah kegiatan proyek akan merusak, menutup, menguruk atau merubah bentang alam secara permanen Apakah kegiatan proyek menyebabkan meningkatnya erosi tanah baik yang disebabkan oleh air atau angin? Apakah kegiatan proyek akan menghalangi pengubahan lahan untuk pemanfaatan lain dalam jangka panjang? AIR Apakah kegiatan proyek akan mengambil air permukaan pada tahap konstruksi dan pemeliharaan? Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan pembuangan limbah cair ke sungai, danau, laut yang dapat menyebabkan perubahan kualitas air permukaan termasuk di
I-58
No.
3
4 5
6
7 D. 1 2
E. 1
2
3
Kriteria Evaluasi
Ya
Tidak Jenis Dampak
Usulan Penanganan Dampak
dalamnya perubahan suhu dan kekeruhan? Apakah kegiatan proyek termasuk konstruksinya akan memanfaatkan air tanah? Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan perubahan kualitas air tanah? Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan pencemaran terhadap air tanah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air penduduk? Apakah kegiatan proyek akan menghasilkan limbah cair domestik (WC, air cucian dapur, buangan air mandi karyawan atau pengunjung dan sebagainya) dalam jumlah cukup banyak? Apakah kegiatan proyek akan menyebabkan peningkatan risiko tejadinya banjir? SUMBER DAYA ALAM Apakah kegiatan proyek menyebabkan peningkatan penggunaan sumber daya alam? Apakah kegiatan proyek menyebabkan penurunan kuantitas sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui secara signifikan? KESEHATAN MASYARAKAT Apakah terdapat kegiatan proyek yang berpotensi membawa penyakit ke daerah sub proyek? Apakah kegiatan proyek yang direncanakan dapat peningkatkan beban fasilitas kesehatan masyarakat setempat (jamban, air bersih dan sebagainya) Apakah kegiatan proyek yang direncanakan dapat mengubah vektor-vektor penyakit dengan jalan : a. Perubahan sistem hidrologi (kecepatan aliran air, kedalaman, suhu, genangan air dan sebagainya)
Tempat, Tanggal/ Bulan, Tahun Pengelola Kegiatan Materai Rp, 6.000,Tanda tangan, Cap BKM (..............NAMA..........)
I-59
Format 1.19. Bukti Setor Ke Rekening Kas Negara Dalam Hal Terdapat Sisa Bantuan
BUKTI SETOR KE KAS NEGARA*)
I-60
I-61
LAMPIRAN II Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor : 63/SE/DC/2016 Tentang : Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman
MEKANISME PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK MASYARAKAT PROGRAM NEIGHBORHOOD UPGRADING AND SHELTER PROJECT PHASE 2 (NUSP-2)
I.
TUJUAN PENGGUNAAN BANTUAN Tujuan bantuan Pemerintah ini adalah untuk mendukung pelaksanaan penanganan
permukiman
kumuh,
yang
mencakup
kegiatan
pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. Pelaksanaan penanganan permukiman kumuh dilakukan melalui kegiatan (a) peningkatan kapasitas pemangku kepentingan, termasuk kelompok masyarakat sasaran dalam rangka peningkatan kualitas pada
permukiman
kumuh
perkotaan;
(b)
peningkatan
kualitas
lingkungan permukiman kumuh melalui penyediaan prasarana dan sarana dasar, serta utilitas umum yang memadai dan terpadu dalam rangka mendukung upaya mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh; dan (c) peningkatan aksesibilitas masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh, terutama masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak dan terjangkau melalui pembangunan kawasan permukiman baru (New Sites Development/NSD). II.
PEMBERI BANTUAN Bantuan Pemerintah yang selanjutnya disebut Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Program Neighborhood Upgrading And Shelter Project Phase 2 (NUSP-2) merupakan bantuan pemerintah yang diberikan dalam bentuk uang dan termasuk dalam jenis Bantuan II-1
Lainnya yang memiliki karakteristik bantuan Pemerintah sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya. Bantuan Pemerintah ini diberikan kepada kelompok masyarakat oleh Kementerian
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
melalui
Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya. III.
PERSYARATAN PENERIMA BANTUAN Penerima BPM adalah kelompok masyarakat Keswadayaan
Masyarakat/Lembaga
kelurahan yaitu Badan
Keswadayaan
Masyarakat
(BKM/LKM) yang menjadi sasaran program NUSP-2. IV. BENTUK BANTUAN Bantuan Pemerintah melalui NUSP-2 diberikan secara langsung kepada penerima bantuan dalam bentuk uang sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ditetapkan oleh NUSP-2. V.
ALOKASI ANGGARAN DAN RINCIAN JUMLAH BANTUAN Alokasi anggaran dan rincian jumlah bantuan ditetapkan setiap tahun oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman sesuai dengan jenis kegiatan dalam NUSP-2, dengan ketentuan nilai bantuan per paket kegiatan tidak lebih dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).
VI. TATA KELOLA PENCAIRAN BANTUAN Dana BPM program NUSP-2 dicairkan kepada penerima bantuan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Kasatker PKPBM Pusat dan/atau Kasatker Kab/Kota) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagaimana gambar berikut.
II-2
Bagan 2.1 Tata Kelola Pencairan Bantuan Keterangan: 1.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku Pengguna Anggaran (PA) menetapkan Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya, dimana di dalamnya diatur tentang jenis kegiatan yang akan diberikan
kepada
penerima
bantuan
yang
termasuk
dalam
kategori “Bantuan Lainnya Yang Memiliki Karakteristik Bantuan Pemerintah Yang Ditetapkan Oleh Pengguna Anggaran“ (sesuai PMK No. 168/PMK.05/2015); 2.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
PUPR
tentang
Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya maka Dirjen Cipta Karya menerbitkan Petunjuk teknis tentang penyaluran bantuan Pemerintah; 3.
PPK membuat Surat Keputusan Penetapan Penerima Dana BPM di wilayah kerja masing-masing;
4.
Kepala Satuan Kerja (Satker) selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengesahkan Surat Keputusan yang dibuat oleh Pejabat II-3
Pembuat Komitmen (PPK) tentang penerima bantuan dan tahapan pencairannya.
Atas
dasar
surat
penetapan
tersebut
PPK
menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) bersama penerima bantuan dalam bentuk uang di wilayah kerja masing-masing; 5.
Penerima
bantuan
menyampaikan
menyusun
kepada
PPK
berkas setelah
pencairan di
verifikasi
dana
dan
oleh
Tim
Community Advisor (CA); 6.
PPK menerima seluruh kelengkapan dokumen untuk pencairan dana BPM yang sudah diverifikasi oleh Tim Community Advisor (CA) dan diketahui oleh City Coordinator (CC) dan membuat Surat Permohonan Pembayaran (SPP) untuk disampaikan kepada Satker dan Pejabat Pembuat SPM (PP-SPM);
7.
Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan dana bantuan Pemerintah (BPM) maka PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat;
8.
Atas dasar SPM yang disampaikan PP-SPM, maka KPPN akan menerbitkan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) yang berisi perintah untuk mencairkan sejumlah dana ke Rekening Penerima Bantuan;
9.
Setelah dana masuk ke Rekening penerima bantuan, maka pelaksanaan kegiatan dapat segera dilaksanakan dengan tahapan sebagaimana tertuang dalam Surat Perintah Pemberian Pekerjaan (SP3);
10. Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan dana bantuan Pemerintah (BPM) dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan dan dalam hal terdapat sisa dana setelah melewati tahun anggaran berjalan, maka harus dilaporkan kepada PPK dan disetor ke Rekening Kas Negara.
II-4
Untuk mekanisme pemanfaatan BPM Secara Swakelola digambarkan sebagai berikut:
Bagan 2.2. Mekanisme Pemanfaatan BPM Secara Swakelola Pagu BPM dalam kegiatan NUSP-2 dialokasikan secara sesuai jenis kegiatannya. BPM Satker
PKPBM
Pusat
bertahap
dialokasikan pada DIPA Tahunan
dan/atau
Satker
Kabupaten/Kota
untuk
membiayai kegiatan fisik peningkatan kualitas permukiman kumuh. Untuk
kegiatan
perencanaan
dan
pemeliharaan
menjadi
tanggungjawab pemerintah daerah dan masyarakat.
II-5
Bagan alur penyaluran dana BPM NUSP seperti gambar berikut : Pelaksana No
Kegiatan
1
Mulai
2
SK Penetapan Penerima Dana Bantuan Pemerintah
3
Pengesahan SK Penetapan Penerima Dana Bantuan Pemerintah
4
SK Tahapan Pencairan Dana Bantuan Pemerintah
5
Penyiapan Berkas Pencairan
6
Pengajuan Berkas dan Verifikasi Berkas Pencairan
7
Penandatangan SP3
8
Penerbitan SPP
9
Verifikasi SPP
10
Penerbitan SPM
11
Pengiriman Berkas SPM ke KPPN
12
Penerbitan SP2D
13
Pengiriman SP2D ke Bank Penyalur
14
Transfer Dana Bantuan Pemerintah ke Bank Penerima
15
Selesai
PPK NUSP Kab/Kota
Bendahara
PP-SPM
Ka.Satker PIP Kab/Kota
BKM/ LKM
KPPN
Bank Penyalur
Rek.Bank BKM/LKM
Bagan 2.3. Bagan alur penyaluran BPM NUSP-2
II-6
Bagan alur pemanfaatan dana BPM NUSP-2 seperti gambar berikut : Pelaksana No
Kegiatan BKM/LKM
1
Mulai
2
Sosialisasi kepada KSM/masyarakat bahwa Dana Bantuan Pemerintah telah masuk ke rek.BKM/LKM
3
Verifikasi kesiapan dan penguatan KSM untuk pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah
4
Penyaluran dana BPM dari BKM/LKM sesuai dengan ketentuan/pedoman
5
Pelaksanaan kegiatan sesuai SP3
6
Laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan kepada BKM/LKM oleh UPL
7
Konsolidasi LPJ oleh UPL
8
Penyerahan LPJ sesuai dengan SP3
9
Verifikasi LPJ sesuai dengan SPK
KSM/UPL
PPK
10 Penandatangan BA Serah Terima kegiatan 11 Selesai
Bagan 2.4. Bagan Alur Pemanfaatan Bantuan Pemerintah NUSP-2 VII. PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH UNTUK MASYARAKAT (BPM) Penyaluran dana Bantuan Pemerintah disalurkan langsung kepada penerima bantuan. Sebagai wujud dari prinsip transparansi dan akuntabilitas, maka seluruh dokumen perencanaan, pencairan, bukti transaksi pengadaan barang,
serta
dokumentasi
dokumen kegiatan
hasil
pelaksanaan
(0-50-100%),
kegiatan
dokumen
seperti Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara BKM/LKM dengan PPK Satker, disimpan rapi dan lengkap oleh BKM, untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 10-15 tahun kedepan. Penyaluran Bantuan pemerintah dalam pelaksanaan NUSP-2 ini mengikuti ketentuan- ketentuan sebagai berikut: a. Pembayaran untuk pinjaman Loan ADB dibebankan pada Rekening Khusus (Reksus) di Bank Indonesia Jakarta; II-7
b. Pembebanan dan pembayaran dilakukan kategori
sesuai
dengan
Loan ADB dan ketentuan lain dalam Peraturan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-8/PB/2015 tentang petunjuk pelaksanaan dan pencairan dana Loan ADB Nomor 3122-INO: Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-2 (NUSP-2); c. Dana Loan ADB dicairkan dari rekening khusus di Bank Indonesia melalui KPPN; d. Pencairan dana dilaksanakan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar SPM yang diterbitkan pejabat yang ditunjuk oleh pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran yang ditetapkan
dengan
Surat
Keputusan
Menteri
Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat; e. Dalam penerbitan SPM dicantumkan nomor pinjaman Loan ADB, nomor register, kode kategori dan porsi pembiayaan yang
sesuai
dengan
Peraturan
Dirjen
Perbendaharaan
Nomor PER-8/PB/2015 tentang petunjuk pelaksanaan dan pencairan dana Loan ADB.No. 3122-INO NUSP. SPM juga mencantumkan nilai, nomor dan tanggal kontrak (termasuk addendum), nomor dan tanggal BAP; dan f. 7.1.
SPM disusun untuk masing-masing kelurahan sasaran.
Persyaratan Administrasi BPM Selain kelengkapan dokumen perencanaan, seperti halnya NUAP dan RKM, maka terdapat beberapa kelengkapan administrasi yang harus dilengkapi oleh BKM/LKM, antara lain: a. BPM
untuk
kegiatan
pembangunan
infrastruktur
dasar
permukiman skala lingkungan disalurkan kepada masyarakat melalui rekening BKM/LKM; b. BKM/LKM diwajibkan membuka rekening di bank umum terdekat dengan lokasi kelurahan, atas nama BKM/LKM kelurahan tersebut; c. Rekening BKM/LKM harus ditandatangani oleh 3 (tiga) orang terdiri dari dua orang pimpinan kolektif BKM/LKM dan satu orang sekretaris;
II-8
d. BKM/LKM menyampaikan fotokopi buku rekening kepada PPK NUSP-2 Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP) kabupaten/kota; e. Masing-masing
pejabat
satker
yaitu
kuasa
pengguna
anggaran, PPK, penguji SPM, pejabat penandatangan SPM, dan
bendahara,
menyampaikan
nama,
specimen
tanda
tangan, dan cap dinas instansi penerbit SPM kepada KPPN setempat; f. Koordinator BKM/LKM bersama PPK NUSP-2 menandatangani SP3, diketahui oleh Kepala Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman kabupaten/kota dan LCO. g. SP3 sedikitnya harus memuat, yaitu: 1. Hak dan kewajiban para pihak; 2. Jumlah bantuan yang diberikan; 3. Tata cara dan persyaratan penyaluran; 4. Pernyataan
kesanggupan
menggunakan
bantuan
penerima sesuai
bantuan
rencana
untuk
yang
telah
disepakati 5. Pernyataan
kesanggupan
penerima
bantuan
untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke kas negara; 6. Sanksi; 7. Penyampaian laporan penggunaan dana secara berkala kepada PPK; dan 8. Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. 7.2.
Tahap Pencairan Bantuan Pemerintah Adapun tahapan pencairan bantuan Pemerintah dan persyaratan setiap tahapannya sebagai berikut: a. Tahap pertama (40%), dengan melampirkan: 1. Surat
SP3
dan
fotokopi
buku
rekening
bank
milik
BKM/LKM; 2. Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap I; 3. Kwitansi tagihan tahap I; dan 4. Berita acara pembayaran tahap I. II-9
b. Tahap kedua (30%), dengan melampirkan: 1. Laporan kemajuan fisik dan berita acara prestasi pekerjaan minimal mencapai 36%; 2. Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap II; 3. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap I; 4. Kwitansi tagihan tahap II; dan 5. Berita acara pembayaran tahap II. c. Tahap ketiga (30%), dengan melampirkan: 1. Laporan kemajuan fisik dan Berita Acara prestasi pekerjaan minimal mencapai 63%; 2. Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap III; 3. Laporan pertanggungjawaban penggunaan dana tahap II; 4. Kwitansi tagihan tahap III; dan 5. Berita acara pembayaran tahap III. 7.3.
Penangguhan Pencairan Bantuan Pemerintah PPK kabupaten/kota atas persetujuan Kepala Satker PIP dan LCO, dapat melakukan penangguhan pencairan dana untuk tahap II dan atau tahap III, jika terindikasi terjadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan di lapangan. Pencairan tahap berikutnya dapat dilakukan setelah permasalahan diselesaikan.
VIII. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BPM Laporan
Pertanggungjawaban
(LPJ)
merupakan
laporan
pertanggungjawaban penggunaan oleh BKM/LKM untuk setiap tahap pencairan. LPJ memuat informasi perkembangan pelaksanaan fisik dan
bukti-bukti
pembelian
atau
pembayaran.
LPJ
menjadi
persyaratan dalam pencairan dana berikutnya, dan sebagai bahan dalam musyawarah kelurahan, serta pemeriksaaan keuangan oleh auditor. Guna persyaratan pencairan dana tahap berikutnya, LPJ dibuat dalam 3 (tiga) bagian, yaitu LPJ tahap I, II dan III. LPJ disusun dengan outline sebagai berikut: a. Sampul laporan; b. Surat pengantar LPJ BKM/LKM; II-10
c. Narasi LPJ; d. Realisasi kemajuan fisik: 1. Catatan harian kegiatan. 2. Catatan harian penggunaan material/bahan. 3. Rekapitulasi kemajuan pelaksanaa nmingguan. 4. Laporan kemajuan pelaksanaan bulanan. 5. Rencana dan realisasi pekerjaan. 6. Laporan masalah tingkat kelurahan. 7. Dokumentasi kemajuan fisik (0%, 50%, dan100%). 8. Berita acara hasil pemeriksaan lapangan. e. Rencana Penggunaan Dana(RPD); f. Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB); dan g. Realisasi penggunaan dana: 1. Rekapitulasi keuangan bulanan. 2. Laporan PenggunaanDana (LPD. 3. Buku bank. 4. Buku kas umum. 5. Buku swadaya. 6. Bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas berupa kwitansi, nota kontan, daftar hadir pekerja harian, dan penerima insentif. LPJ
disusun
oleh
BKM/LKM
selaku
penanggungjawab
dalam
pemanfaatan dan pertanggungjawaban BPM, yang diwakili oleh: a. Koordinator
BKM/LKM
sebagai
penanggungjawab
secara
kelembagaan; b. Sekretariat BKM/LKM, sebagai penanggung jawab administrasi dan keuangan; dan c. Ketua/anggota
UPL
sebagai
penanggungjawab
pelaksanaan
pembangunan infrastruktur dasar permukiman.
II-11
IX. KETENTUAN PERPAJAKAN Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dana Bantuan Pemerintah yang bersumber dari pinjaman atau hibah luar negeri untuk disalurkan kepada kelompok masyarakat tidak dipungut, sedangkan penggunaan dana bantuan oleh kelompok masyarakat kepada pihak ketiga akan dikenakan
pajak
sesuai
ketentuan
perpajakan
yang
berlaku
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1995 perihal Bea Masuk, Bea Masuk Tambahan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Penghasilan dalam rangka Pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan Hibah atau Dana Pinjaman Luar Negeri sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2001. X.
SANKSI Sanksi
dikenakan
terhadap
setiap
orang
dan/atau
kelompok
masyarakat yang melakukan penyimpangan dan/atau penyalahgunaan BPM sesuai dengan peraturan perundang-undangan: a. Yang dimaksud penyimpangan atau penyalahgunaan Bantuan Pemerintah adalah penggunaan, pengelolaan dan pemanfaatan bantuan pemerintah yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam pedoman NUSP-2 dan ketentuan-ketentuan yang diatur di petunjuk teknis ini beserta lampirannya. b. Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan BPM dalam hal ini, antara lain: 1. Bantuan Pemerintah digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif; 2. Dilakukan potongan bantuan pemerintah yang disalurkan kepada BKM/LKM yang tidak sesuai dengan ketentuan NUSP-2; 3. Menggelapkan atau melarikan bantuan Pemerintah; 4. Penggunaan dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan; 5. Bentuk-bentuk penyalahgunaan bantuan Pemerintah lainnya. c. Sanksi Penghentian Sementara BPM dan Audit Khusus dikenakan, dengan ketentuan: 1. Apabila terdapat indikasi kuat, terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan bantuan pemerintah, secepatnya diselesaikan II-12
dengan
menggunakan
Masyarakat
(PPM)
mekanisme
hingga
Penanganan
BPM
yang
Pengaduan
disalahgunakan
dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan; 2. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, BPM tersebut belum dikembalikan, Satker PIP Kab./Kota setelah berkoordinasi
dengan
Satker
PKP-BM
dapat
melakukan
penghentian kegiatan dan bantuan pemerintahuntuk sementara waktu di wilayah bersangkutan; 3. Selama masa penghentian bantuan sementara, Satker PIP Kab./Kota dapat melakukan audit internal dan/atau menunjuk auditor untuk melakukan audit khusus; 4. Apabila
hasil
memperkuat
audit indikasi
internal
dan/atau
terjadinya
audit
penyimpangan
khusus, atau
penyalahgunaan bantuan pemerintah yang disimpangkan atau disalahgunakan belum dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan, maka dikenakan sanksi bagi pelaku dan keberlanjutan atas pelaksanaan kegiatan NUSP-2 di wilayah tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan 5. Penghentian sementara dapat dicabut, apabila dana BPM yang disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan yang berlaku. d. Sanksi Penghentian BPM dan Tindakan Hukum dikenakan, dengan ketentuan: 1. Apabila berdasarkan hasil audit internal atau audit khusus tersebut menunjukkan secara nyata adanya penyimpangan atau penyalahgunaan dan bantuan pemerintah belum dikembalikan oleh pelaku sampai batas waktu yang ditetapkan, maka Satker PIP Kab./Kota dapat mengusulkan kepada Direktur PKP DJCK untuk menghentikan bantuan pemerintah secara tetap; 2. Satker PIP Kab./Kota berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku; 3. Penghentian tetap dapat dicabut, bila BPM yang disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan
II-13
sanksi bagi pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku; dan/atau 4. Apabila BPM yang disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan oleh pelaku tetapi melewati Tahun Anggaran, akan dikembalikan atau disetorkan ke kas negara, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
II-14
Format 2.1. Singkatan dan Akronim
SINGKATAN DAN AKRONIM SINGKATAN/ AKRONIM
KEPANJANGAN
ADB
Asian Development Bank
BKM
Badan Keswadayaan Masyarakat
BPM
Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat
CA
CommunityAdvisor
DED
Detailed Engineering Design
DIPA
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Ditjen CK
Direktorat Jenderal Cipta Karya
KMK
Keputusan Menteri Keuangan
KSM
Kelompok Swadaya Masyarakat
KPP
Kelompok Pemelihara dan Pemanfaat
LCO
Local Coordinating Office/Kantor Koordinasi Daerah
LKM
Lembaga Keswadayaan Masyarakat
LSM MBR
Lembaga Swadaya Masyarakat Masyarakat Berpenghasilan Rendah
NUAP
Neighborhood Upgrading Action Plan
NUSP-2
Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-2
PJM
Program Jangka Menengah
RKM
Rencana Kerja Masyarakat
SP3
Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan
TA
Technical Assistance/Bantuan Teknis
UPS
Unit Pengelola Sosial
UPL
Unit Pengelola Lingkungan
UPK
Unit Pengelola Keuangan
II-15
Format 2.2. Surat Keputusan Penerima Dana BPM
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN KERJA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KABUPATEN/KOTA......................................................... NOMOR :..................................................../20..... TENTANG PENERIMA DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK MASYARAKAT (BPM) NEIGHBORHOOD UPGRADING AND SHELTER PROJECT PHASE 2 (NUSP-2) TAHUN ANGGARAN 20....... Menimbang :
a. bahwa
berdasarkan
ketentuan
Pasal
10
ayat
(2).
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
di
Direktorat Jenderal Cipta Karya, perlu menetapkan Keputusan
Pejabat
Pembuat
Komitmen
tentang
penerima bantuan; c. bahwa nama-nama penerima bantuan yang tercantum dalam lampiran Keputusan ini telah memenuhi kriteria dan persyaratan menjadi penerima bantuan pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum
24/PRT/M/2016
dan
Perumahan
tentang
Rakyat
Mekanisme
Nomor
Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya; d. bahwa berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Cipta
Karya
Nomor
..............
tahun.......
tentang
Penetapan Lokasi.......................... e. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen tentang Penerima Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 20... di Kabupaten/Kota ...........................
II-16
Mengingat :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5883); 2. Peraturan Presiden Nomor
2
tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015 - 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja
Kementerian
Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881); 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 172); 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran
Bantuan
Pemerintah
di
Direktorat Jenderal Cipta Karya. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1005); 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340); Memperhatikan :
(hal-hal yang menjadi dasar dalam penetapan penerima bantuan Pemerintah NUSP-2) MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN KERJA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KABUPATEN/KOTA ........................ TENTANG PENERIMA DANA
BANTUAN
PEMERINTAH
(BPM)
NEIGHBORHOOD
UNTUK
UPGRADING
MASYARAKAT
AND
SHELTER II-17
PROJECT (NUSP-2)TAHUN ANGGARAN 20..... KESATU:
Menetapkan nama-nama penerima Bantuan Pemerintah untuk
Masyarakat
(BPM)
yang
selanjutnya
disebut
penerima BPM sebagaimana tercantum dalam Lampiran Surat Keputusan ini. KEDUA:
Penerima bantuan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU wajib bersungguh -sungguh untuk mengikuti program NUSP-2 sesuai Pedoman yang berlaku.
KETIGA:
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di ..................... Pada tanggal .............. 20... Pejabat Pembuat Komitmen Satker PIP Kabupaten/Kota .............. ....................................... NIP. ................................
Disahkan di ....................... Pada tanggal ......................... 20..... Kepala Satuan Kerja PIP Kabupaten/Kota................... ....................................... NIP. Tembusan Yth. 1. Bupati/Walikota.................; 2. Direktur Jenderal Cipta Karya; 3. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman; 4. Kepala PMU NUSP-2; 5. LCO Kabupaten/Kota………………..; 6. Penerima dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat.
II-18
Format 2.3. Lampiran Surat Keputusan Penerima Dana BPM
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN SATUAN KERJA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KABUPATEN/KOTA ........................ TENTANG PENERIMA DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK MASYARAKAT (BPM) NEIGHBORHOOD UPGRADING AND SHELTER PROJECT PHASE 2 (NUSP-2)TAHUN ANGGARAN 20.....
NOMOR
: ........................................
TANGGAL
: ........................................
PERIHAL
: ........................................
KABUPATEN/KOTA
: ........................................
No
Nama BKM/LKM
Alamat
Jumlah pagu Bantuan (Rp)
Nama Bank & Nomor Rekening
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. dst
II-19
Format 2.4. Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) Prasarana Lingkungan
SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN PEKERJAAN (SP3) PRASARANA LINGKUNGAN Proyek
: Neighborhood
Upgrading
and
Shelter
Project Phase 2 (NUSP-2) No. Loan
: ADB 3122-INO
Paket Pekerjaan
: ...............................................................
No. SP3
: ................................................. SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN PEKERJAAN
Pada hari ...................... tanggal ................... bulan .................. tahun ...................... bertempat di Kota/Kabupaten ....................................... telah ditandatangani surat perjanjian pemberian pekerjaan, Antara PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA yang diwakili oleh, Nama
:
...........................................................
Jabatan
:
Pejabat Pembuat Komitmen NUSP-2 Kota/Kab. ................... Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kota/Kab. .........Provinsi ...............................
Alamat
:
...........................................................
yang berwenang dalam hal bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
dan
Perumahan
Rakyat
Nomor.............................tanggal
………bulan ……………tahun …….. tentang ........................, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU. dan Nama
:
...........................................................
Jabatan
:
Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat .......................
Alamat
:
...........................................................
Yang berwenang dalam hal bertindak untuk dan atas nama Masyarakat Kelurahan ...................... yang berdasarkan Akta Notaris ........................
II-20
No. ........... tanggal ............... bulan ................... tahun ................, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Para pihak berdasarkan: 1.
Daftar
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)
Nomor
.............
tanggal…………….....tahun ....... dan Perubahannya Nomor ……………… tanggal ……………………; 2.
Surat
Keputusan
Bupati/Walikota
.................
nomor
...............
tanggal............. tahun 20...., tentang Penetapan Kawasan Kumuh Kabupaten/Kota ………………………..; 3.
Rencana Kerja Masyarakat (RKM) beserta lampirannya;
4.
Surat Persetujuan (No Objection Letter) untuk uji petik NUAP dan RKM oleh ADB; dan
5.
Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Program NUSP-2.
Maka dengan ini disetujui oleh dan diantara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA tersebut, hal-hal sebagai berikut : PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN PIHAK
KEDUA
harus
melaksanakan
dan
menyelesaikan
Pekerjaan
sebagaimana tercantum pada Rencana Kerja Masyarakat (RKM), yaitu: 1. Pekerjaan ........................................ ( [p] x [l] x [t] = ..... m3) 2. Pekerjaan ........................................ ( [p] x [l] x [t] = ..... m3) 3. Pekerjaan ........................................ ( [p] x [l] x [t] = ..... m3) 4. Pengadaan Gerobak Sampah .....unit dst PASAL 2 DOKUMEN PERJANJIAN PEMBERIAN PEKERJAAN Dokumen Perjanjian Pemberian Pekerjaan, meliputi: 1.
Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan.
2.
Dokumen Rencana Kerja Masyarakat: a. Desain Rinci (termasuk Gambar Rencana); b. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan; c. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya; dan d. Rincian Rencana Anggaran Biaya. II-21
3. Akte
Pembentukan
Badan/Lembaga
Keswadayaan
Masyarakat
(BKM/LKM). 4. Amandemen terhadap Pokok Perjanjian Pemberian Pekerjaan dapat dilakukan apabila diperlukan. PASAL 3 MASA BERLAKU SP3 DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN (1)
Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan ini berlaku sejak tanggal penandatanganan oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan setelah Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan ditandatangani.
(2)
Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak tanggal mulai kerja yaitu tanggal ………. dan berakhir pada tanggal …………………… (………) hari kalender. PASAL 4 KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1)
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan dengan penuh ketelitian dan kesungguhan sampai diterima baik oleh PIHAK KESATU.
(2)
PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan pengangkutan ke dan/atau dari lapangan.
(3)
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan segala sesuatu baik yang bersifat permanen maupun bersifat sementara yang dipergunakan untuk pelaksanaan, penyelesaian, perbaikan sebagaimana yang dirinci dalam Rencana Kerja Masyarakat.
(4)
PIHAK KEDUA wajib menunjuk Tim Pelaksana, Tim Pengawas dan Tim
Operasi
mengawasi
dan
Pemeliharaan
pembangunan
yang
konstruksi
mampu
melaksanakan,
pelaksanaan
konstruksi
maupun untuk pemeliharaan prasarana yang telah dibangun. (5)
PIHAK KEDUA wajib menunjuk Tim Pengelola Keuangan untuk melakukan pencatatan, penyusunan dan penyimpanan bukti-bukti pembelian dan pembayaran.
(6)
PIHAK KEDUA dilarang menggunakan tenaga kerja anak-anak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
II-22
(7)
PIHAK
KEDUA
wajib
melaksanakan
pekerjaan
sesuai
dengan
pedoman dan tidak boleh melakukan sub-kontrak kepada pihak ketiga. PASAL 5 KEWAJIBAN PIHAK KESATU (1)
PIHAK
KESATU
wajib
memfasilitasi
PIHAK
KEDUA,
sesuai
kewenangan dan tugas pokok dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. (2)
PIHAK KESATU wajib melakukan pembayaran kepada PIHAK KEDUA atas
pelaksanaan
pekerjaan
sesuai
dengan
ketentuan
dalam
Dokumen Perjanjian Pemberian Pekerjaan ini. PASAL 6 PENGENDALIAN PELAKSANAAN Pengendalian pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan oleh PIHAK KESATU atau pihak lain yang ditunjuk oleh PIHAK KESATU. PASAL 7 NILAI PERJANJIAN PEMBERIAN PEKERJAAN (1)
Jumlah Nilai Perjanjian Pemberian Pekerjaan untuk pekerjaan yang tertuang di dalam Pasal 1 Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan ini, yang dihitung berdasarkan Rincian Anggaran Biaya Pekerjaan pada Rencana
Kerja
Masyarakat
adalah
sebesar
Rp.
.....................
(........................ rupiah), yang merupakan dana BPM yang bersumber dari Loan ADB 3122 INO, termasuk biaya Operasional BKM/LKM sebesar 1,5% dari nilai perjanjian. (2)
Nilai tersebut pada ayat (1) tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
(3)
Harga satuan upah tenaga kerja untuk jumlah yang tercantum dalam RAB, yang akan dibayarkan oleh PIHAK KESATU adalah sesuai dengan harga satuan upah standar setempat yang tidak melebihi harga satuan yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
II-23
PASAL 8 CARA PENCAIRAN DANA (1)
Pelaksanaan pencairan dana BPM untuk membiayai pekerjaan tersebut dalam pasal 1 Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) ini dilaksanakan
dalam
3
(tiga)
tahap
melalui
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) di ........................... untuk dana BPM yang bersumber dari Loan ADB 3122-INO. (2)
Pembayaran untuk pinjaman Loan ADB 3122 INO dengan register No. 10882601 dan dibebankan pada Rekening Khusus No 601.323411980 di kantor pusat Bank Indonesia.
(3)
Seluruh pembayaran dilakukan melalui nomor rekening ………………. Bank ……………. Atas nama BKM/LKM Kelurahan …………………...
(4)
PIHAK KEDUA mengajukan Surat Permintaan Pencairan Tahap I sebesar 40% dari nilai SP3 tanpa jaminan bank dengan melampirkan: a. Surat
Perjanjian
Pemberian
Pekerjaan
(SP3)
yang
telah
ditandatangani PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, beserta dokumen kelengkapannya; b. Kuitansi dengan dibubuhi meterai sebesarRp. 6.000,00; c. Berita Acara Pembayaran Tahap I; dan d. Rencana Penggunaan Dana Tahap I. (5)
PIHAK KEDUA mengajukan Surat Permintaan Pencairan Tahap II sebesar 30% dari nilai SP3 apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 36% dengan melampirkan: a. Kuitansi dengan dibubuhi materai sebesar Rp. 6.000,00; b. Berita Acara Pembayaran Tahap II; c. Berita Acara Prestasi Pekerjaan yang telah diverifikasi dan Berita Acara Penggunaan Dana BLM oleh Koordinator Kabupaten/Kota ……………..
dan
Satuan
Kerja/PPK
NUSP-2
Kota/Kabupaten
…….....; d. Laporan
Kemajuan
Pelaksanaan
Pekerjaan
dilengkapi
Foto
Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan; e. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Tahap I; dan f. Rencana Penggunaan Dana Tahap II. (6)
PIHAK KEDUA mengajukan Surat Permintaan Pencairan Tahap III sebesar 30% dari nilai SP3 apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 63% dengan melampirkan: II-24
a. Kuitansi dengan dibubuhi materai sebesar Rp. 6.000,00; b. Berita Acara Pembayaran Tahap III; c. Berita Acara Prestasi Pekerjaan dan Berita Acara Penggunaan Dana BLM yang telah diverifikasi oleh Koordinator Kabupaten/Kota ……………..
dan
Satuan
Kerja/PPK
NUSP-2
Kota/Kabupaten
…….....; g. Laporan
Kemajuan
Pelaksanaan
Pekerjaan
dilengkapi
Foto
Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan; e. Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Dana Tahap II; dan f. Rencana Penggunaan Dana Tahap III. PASAL 9 ADMINISTRASI DAN PELAPORAN (1)
PIHAK KEDUA menyusun dan melaporkan seluruh administrasi penggunaan dana secara transparan kepada masyarakat setempat melalui mekanisme yang ditetapkan.
(2)
PIHAK KEDUA menyusun dan melaporkan kemajuan kegiatan melalui mekanisme yang ditetapkan. PASAL 10 PENYERAHAN PEKERJAAN
PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan (100%) dan mengajukan secara tertulis kepada PIHAK KESATU untuk dilakukan proses serah terima pekerjaan sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan infrastruktur. PASAL 11 SANKSI DAN PEMUTUSAN PERJANJIAN (1)
Apabila PIHAK KEDUA terbukti tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan-ketentuan Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan, maka PIHAK KESATU berhak memberikan sanksi sesuai ketentuan dalam petunjuk teknis mekanisme pencairan dan pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk masyarakat program NEIGHBORHOOD UPGRADING AND SHELTER PROJECT PHASE 2 (NUSP-2).
(2)
Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian Pemberian Pekerjaan, maka :
II-25
a. PIHAK KEDUA harus mempertanggungjawabkan kepada PIHAK KESATU dengan mengembalikan dana sebesar nilai kegiatan yang belum dilaksanakan ke kas negara; dan b. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai butir (a) tersebut maka akan diselesaikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. PASAL 12 KEADAAN KAHAR (1)
Yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah peristiwa-peristiwa seperti berikut: a. Bencana Alam; b. Kebakaran; c. Keadaan Perang; d. Huru-hara; dan e. Kebijakan
Pemerintah
yang
secara
langsung
mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan. (2)
PIHAK KEDUA melaporkan terjadinya keadaan kahar kepada Pihak KESATU selambat-lambatnya 14 (empat belas hari) kalender setelah terjadinya keadaan kahar tersebut.
(3)
Segala kerugian yang timbul akibat keadaan kahar tersebut akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. PASAL 13 AMANDEMEN SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN PEKERJAAN
Amandementer hadap Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan dapat terjadi apabila ada kesepakatan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam hal sebagai berikut: 1. Perubahan volume atau lingkup pekerjaan; dan 2. Perubahan waktu penyelesaian pelaksanaan pekerjaan. PASAL 14 PENUTUP (1)
Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan ini dibuat atas kehendak PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang berorientasi pada tercapainya
II-26
tujuan peningkatan kualitas permukiman kumuh dan tanpa paksaan dari pihak manapun. (2)
Surat Perjanjian Pemberian Pekerjan dibuat dalam rangkap 2 (dua) ditandatangani oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA yang mempunyai kekuatan hukum yang sama diatas materai Rp. 6000,-.
Demikian
surat
perjanjian
pemberian
pekerjaan
ini
dibuat
untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU,
PIHAK KEDUA,
Pejabat Pembuat Komitmen NUSP-2
Badan Keswadayaan Masyarakat
Kabupaten/Kota ………………………
Kel ........... Kec. ............ Kab./Kota ................
Materai 6000
( …………………………………………….)
( …………………………………………….)
NIP.
Koordinator
Mengetahui, LCO Kota/Kab. .......................
Satker PIP Kota/Kab. ....................
Kepala
Kepala
( ........................................ )
( ........................................ )
II-27
Format 2.5. Rencana Penggunaan Bantuan Pemerintah Tahap I / II / III
RENCANA PENGGUNAAN BANTUAN PEMERINTAH TAHAP I / II /III Kelurahan
:
……………….
Kecamatan
: …………………….
NamaBKM/LKM
:
………………
Kabupaten/Kota
: …………………….
Volume No
Uraian
I 1 2 3 Dst
BAHAN
II 1 2 Dst
ALAT
III 1 2 Dst
UPAH
IV
Realisasi Kebutuh s/d an tahap lalu
Pengajuan sekarang
Jumlah Kumulatif
Unit/ satuan
Harga satuan (Rp.)
Jml (Rp.)
OPERASIONAL Jumlah Total Pengajuan
Rp.
Terbilang :(.......................................................................................................................)
……………………………, ……….. / ……………. /20...... DiperiksaOleh,
Dibuat Oleh,
Community Advisor (CA)
Sekretariat BKM/LKM
(…………………………………..) Namajelas City Coordinator (CC)
(…………………………..) Mengetahui:
Namajelas Koordinator BKM/LKM
(…………………………………..)
(…………………………..)
Namajelas
Namajelas
II-28
PETUNJUK PENGISIAN RENCANA PENGGUNAAN DANA (RPD) 1. Kolom uraian: jenis material/bahan, alat, dan upah diisi sesuai dengan namanya, sedangkan operasional diisi dengan jumlah (lumpsum). 2. Kolom
volume
kebutuhan:
diisi
sesuai
dengan
jumlah
material/bahan, alat, upah dan operasional sesuai kebutuhan total dalam RAB. 3. Kolom volume realisasi sampai dengan tahap lalu: diisi sesuai dengan jumlah jenis material/bahan, alat, upah, dan operasional yang
telah
dibelanjakan/dibayarkan
sampai
dengan
tahap
sebelumnya. 4. Kolom volume pengajuan sekarang: diisi sesuai dengan jumlah material/bahan, alat, upah, dan operasional yang akan dibelanjakan sekarang. 5. Kolom volume jumlah kumulatif: diisi sesuai dengan jumlah jenis material/bahan, alat, upah, dan operasional berdasarkan jumlah realisasi sampai tahap lalu ditambah dengan pengajuan sekarang. 6. Kolom volume unit: cukup jelas. 7. Kolom harga satuan: cukup jelas. 8. Kolom jumlah: diisi sesuai dengan jumlah nilai dana yang akan dibelanjakan. Kolom jumlah merupakan perkalian antara unit dengan harga satuan.
II-29
Format 2.6. Laporan Kemajuan Pekerjaan
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Kelurahan Nama BKM/LKM Nama/Jenis Nilai Pekerjaan Pekerjaan
No.
Uraian Pekerjaan
(1)
(2)
: : : :
....................... ....................... ....................... .......................
Kecamatan Kabupaten/Kota Waktu Mulai Waktu Selesai
: : : :
.......................... .......................... .. .......................... .. .......................... .. ..
% Kemajuan Pekerjaan % Total Bobot Prestasi % Bobot Minggu lalu Minggu ini Minggu lalu Minggu ini (3)
(4)
(5)
(3*4)=6
(3*5)=7
% Bobot Kemajuan Pekerjaan Minggu ini (7-6)=8
1. 2. 3. Dst Jumlah
100%
………..%
…………%
………..%
……………………………, ……….. / ……………. /20....... Diperiksa Oleh:
Dibuat Oleh:
Community Advisor (CA)
UPL
(…………………………….)
(…………………………………..)
Mengetahui:
Disetuju Oleh:
City Coordinator (CC)
Koordinator BKM/LKM
(……………………………….)
(…………………………………..)
II-30
Format 2.7. Laporan Penggunaan Dana (LPD) Tahap I / II / III
LAPORAN PENGGUNAAN DANA (LPD) TAHAP I / II /III Nama BKM/LKM Kelurahan ::
………………………… ………………………… …
Kecamatan : Kota/Kabupaten
… No A. 1 2 3 B. 1 2 3 C. 1 2 3 D. 1 2 3
Uraian
……………………… ……………………… …
:
Jumlah Biaya Laporan Lalu
Jumlah Biaya Laporan Ini
…
Kumulatif Biaya
BAHAN
ALAT
UPAH
OPERASIONAL
JUMLAH
……………………………, ……….. / ……………. /20........
Diperiksa Oleh,
Dibuat Oleh,
Community Advisor (CA)
Sekretariat BKM/LKM
(…………………………………..)
(…………………………………..)
Mengetahui,
Disetujui,
City Coordinator (CC)
Koordinator BKM/LKM
( …………………………..………)
( …………..………………………)
II-31
Format 2.8. Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB)
RENCANA PENARIKAN DANA BANK (RPDB) Kelurahan
:........................
Kecamatan
:.....................
Nama BKM/LKM
:........................
Kabupaten/Kota :.....................
Volume No I 1 2 3 Ds t II 1 2 Ds t III 1 2 Ds t IV
Uraian
Real s/d tahap lalu
Kebutuhan
Pengajuan sekarang
Jumlah Kumulatif
Unit satuan
Harga Jml Satuan (Rp.) (Rp.)
BAHAN
ALAT
UPAH
OPERASIONAL Jumlah Total Pengajuan Rp. Terbilang : (.......................................................................................................................)
…………………………, ……….. / ……………. /20....... Diperiksa Oleh, Community Advisor (CA)
Dibuat Oleh, Sekretariat BKM/LKM
(…………………………………..)
(…………………………………..)
Mengetahui,
Disetujui,
City Coordinator (CC)
Koordinator BKM/LKM
(…………………………………… )
( …………………….…………… )
II-32
Format 2.9. Buku Material/Bahan
BUKU MATERIAL/BAHAN Kelurahan
: …………………
Kecamatan
:
………………………
Nama BKM/LKM
: ………………… ……
Kabupaten/Kota :
………………………
…… Material Yang Diterima No 1
Tanggal
Nama Pemasok
2
3
Material Yang Dibayar
No. Volume Jumlah Bukti 4
5
6
Sisa
Tanggal
No. Bukti
7
8
9
Volume Kumulatif 10
11
……………………, ……….. / ……………. /20....... Disetujui,
Diperiksa Oleh,
Dibuat Oleh,
Koordinator BKM/LKM
Community Advisor (CA)
Unit Pengelola Lingkungan
( …………………………)
(………………………..)
(………………………..)
II-33
Format 2.10. Daftar Hadir Pekerja Penerima Insentif
DAFTAR HADIR PEKERJA PENERIMA INSENTIF Kelurahan : ……………… Kecamatan … : ……………… Kab./Kota
Nama
: …………… Pekerjaan
: …………………
… : …………… Minggu ke : …………………
BKM/LKM Jenis Kelamin No. Nama
L
P
Kategori
Periode tanggal…s.d.... Bulan.......20…
PK TK KT Sn Sl Rb Km Jm Sab Min
Jml HOK
Nilai Insentif Per Org
Jumlah Insentif TTD Minggu ini
…………………………,……….. / ……………. /20...... Diketahui oleh:
Disetujui Oleh,
Diperiksa Oleh,
Dibuat Oleh,
Community Advisor
Koordinator BKM/LKM
UPL
KSM
(……………………..)
(………….....…..)
(………………..)
(CA)
( …………..….…… )
Keterangan : PK
: Pekerja
TK
: Tukang
KT
: Kepala Tukang
HOK
: Hari Orang Kerja
II-34
Format 2.11. Buku Kas Umum BKM/LKM
BUKU KAS UMUM BKM/LKM Bulan:……………. Nama BKM/LKM:....................
Kecamatan
Kelurahan
Kota/Kabupaten :...............................
:............................
:............................... Halaman..........
No
Tanggal
Uraian
(1) 1
(2)
(3)
Nomor Bukti (4)
Penerimaan Pengeluaran
Saldo
(5)
(6)
7 {(7+5)-6}
-
-
-
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 JUMLAH
……………………………, ……….. / ……………. /20....... Mengetahui,
Diperiksa,
Dibuat Oleh,
Community Advisor (CA)
Koordinator BKM/LKM/ LKM
Sekretariat BKM/LKM
( ……………………...)
( …………....…………… )
( ……...………………… )
Nama Jelas
Nama Jelas
Nama Jelas
II-35
PETUNJUK PENGISIAN BUKU KAS
Penjelasan: Buku kas merupakan catatan keluar masuknya BPM sesuai dengan transaksi yang terjadi. 1.
Kolom Tanggal (2): diisi sesuai dengan tanggal transaksi, dilakukan secara urut dari awal hingga akhir bulan, dan dicatat berdasarkan tanggal yang terdapat pada slip bank (uang masuk) dan pada nota/kwitansi (uang keluar).
2.
Kolom Uraian (3): diisi sesuai dengan jenis transaksi yang terjadi.
3.
Kolom Nomor Bukti (4): diisi sesuai dengan nomor kriteria transaksi (uang
masuk
dan
uang
keluar)
serta
dilakukan
secara
urut
berdasarkan jenis transaksi dari awal hingga akhir bulan. 4.
Kolom Penerimaan (5): diisi sesuai dengan nilai nominal dana yang diterima dari rekening bank BKM/LKM.
5.
Kolom Pengeluaran (6): diisi sesuai dengan nilai nominal transaksi yang akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dan diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6.
Kolom Saldo (7): diisi sesuai dengan nilai nominal yang merupakan selisih antara saldo awal, penerimaan dan pengeluaran.
II-36
Format 2.12. Buku Bank
BUKU BANK Bulan : …………………. Provinsi
Nama BKM/LKM
: .............................
Kab./Kota : .............................
Alamat
: .............................
Kecamatan : .............................
Jenis Kegiatan
: .............................
Kelurahan : .............................
Jumlah BPM yang diterima
: Rp. .......................
No. (1)
: .............................
Tanggal
Uraian
Nomor Bukti
(2)
(3)
(4)
Transaksi Masuk
Keluar
Saldo
(5)
(6)
7 {(7+5)-6}
Saldo akhir:
…………………………, ……….. / ……………. /20......... Mengetahui:
Diperiksa:
Dibuat Oleh:
Community Advisor (CA)
Koordinator BKM/LKM
Sekretariat BKM/LKM
(…………………………)
( …………………………)
(………………………)
Nama jelas
Nama jelas
Nama jelas
II-37
PETUNJUK PENGISIAN BUKU BANK Penjelasan: Buku bank merupakan catatan masuknya dana dari pencairan termin BPM dan sumber lain (swasta, swadaya masyarakat, dll) serta keluarnya dana untuk keperluan pelaksanaan fisik program NUSP-2. 1.
Kolom Tanggal (2): diisi sesuai dengan tanggal aplikasi transaksi pada rekening bank BKM/LKM;
2.
Kolom Uraian (3): diisi sesuai dengan jenis transaksi yang terjadi dan kegiatan yang dilakukan;
3.
Kolom Nomor Bukti (4): diisi sesuai dengan nomor kriteria transaksi (uang masuk dan uang keluar) berdasarkan jenis kegiatannya;
4.
Kolom Transaksi Masuk (5): diisi sesuai dengan nilai nominal dana yang diterima dan tercatat dalam buku rekening bank BKM/LKM;
5.
Kolom Transaksi Keluar (6): diisi sesuai dengan nilai nominal uang yang ditarik/dikeluarkan dari BKM/LKM dan tercatat dalam buku rekening bank BKM/LKM;
6.
Kolom Saldo (7): diisi dengan nilai nominal yang merupakan selisih antara saldo awal, penerimaan dan pengeluaran.
II-38
Format 2.13. Buku Swadaya
BUKU SWADAYA Bulan :……………………..
Nama BKM/LKM Kelurahan
: ……………………… ……… : ……………………… ……….
Kecamatan
: ………………… …………… Kota/Kabupaten : ………………… …………… Halaman........
No
Tanggal
Uraian
Unit
Harga
Jumlah
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
6 {4 x5}
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst. Total Swadaya ………………………
………………………, ……….. / ……………. /20......... Mengetahui:
Diperiksa:
Dibuat Oleh:
Community Advisor (CA)
Koordinator BKM/LKM
Sekretariat BKM/LKM
(…………………………)
( …………………………)
(………………………)
Nama jelas
Nama jelas
Nama jelas
II-39
Format 2.14. Rekapitulasi Keuangan Bulanan BKM/LKM
REKAPITULASI KEUANGAN BULANAN BKM/LKM Periode Bulan : …………………. Nama BKM/LKM:.......................... Kecamatan Kelurahan
:...............................
:.......................... Kota/Kabupaten :...............................
A. SALDO AWAL: Kas Jumlah B. PENERIMAAN :
:Rp.
Tgl……………………………. Tgl……………………………. Dst JumlahPenerimaan
:Rp. :Rp. :Rp.
:Rp.
:Rp.
C. PENGELUARAN: 1. Bahan/Material a. ……………………………..
:Rp.
b. …………………………….. c. Dst JumlahBahan/Material 2. Alat a. ……………………………..
:Rp. :Rp. :Rp.
b. …………………………….. c. Dst Jumlah Alat 3. Upah a. ……………………………..
:Rp. :Rp. :Rp.
b. …………………………….. c. Dst JumlahUpah 4. Operasional a. ……………………………..
:Rp. :Rp. :Rp.
b. …………………………….. c. Dst JumlahOperasional Total Pengeluaran(1+2+3+4) D. SALDO KAS BKM/LKM(A+B-C)
:Rp. :Rp. :Rp.
:Rp.
:Rp.
:Rp.
:Rp. :Rp.
…………………………, ……….. / ……………. /20...... Mengetahui:
Dibuat Oleh:
Koordinator BKM/LKM
Sekretariat BKM/LKM
( ………………………………… )
( ………………………………… )
Nama jelas
Nama jelas
II-40
Format 2.15. Contoh Sampul Laporan
CONTOH SAMPUL LAPORAN
Neighborhood Upgrading and Shelter Project Phase-2
ADB Loan No.3122-INO
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN DANA BPM TAHAP I
II-41
Format 2.16. Laporan Pertanggungjawaban
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BKM/LKM
: …………………. Kelurahan
:………………………………..
Kecamatan
: ………………… Kota/Kab.
:………………………………..
Tahun Anggaran
: …………………….....
1. Telah melaksanakan pekerjaan untuk: a. Pekerjaan
: …………………………………………
b. Lokasi/Kelurahan
: …………………………………………
c. Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) Nomor
: …………………………………………
Tanggal
: …………………………………………
d. Biaya Kegiatan
: …………………………………………
e. Waktu Pelaksanaan Tanggal Mulai
: …………………………………………
Tanggal Selesai
: …………………………………………
Jumlah Minggu
: …………………………………………
2. Pelaksanaan pekerjaan tersebut mencapai prestasi sebagai berikut:
No.
1
Uraian % Bobot Pekerjaan 2
3
% Kemajuan Pekerjaan
% Total Bobot Prestasi
Tahap lalu
Tahap ini
Tahap lalu
4
5
(3*4)=6
Total % Prestasi s.d. Tahap ini Tahap ini (3*5)=7
(7+6)=8
1. 2. 3. Dst Jumlah
100%
………..%
…………%
………..%
Sehingga Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Tahap I adalah sebesar…… % (…………..persen).
II-42
3. Penggunaan dan BPM Tahap I adalah sebagai berikut:
No. (1)
Saldo Bantuan Pemerintah Tahap lalu
Pencairan Bantuan Pemerintah Tahap ini
(2)
(3)
Penggunaan Jumlah Bantuan Bantuan Pemerintah Tahap Pemerintah ini Tahap ini (4) = (2) +(3)
(5)
SaldoDana BPM s.d. Tahap ini (6) = (4) –(5)
1 2
Sehingga sampai dengan tahap ini telah menggunakan Dana BPM sebesar …..% atau senilai Rp.............................. ( ………................................ Rupiah )
4.
Lampiran-lampiran sebagai kelengkapan laporan pertanggungjawaban ini adalah sebagai berikut: -
Lampiran A : Realisasi Kemajuan Fisik:
Catatan Harian Kegiatan;
Catatan Harian Penggunaan Material/Bahan;
Rekapitulasi Kemajuan Pelaksanaan Mingguan;
Laporan Kemajuan Pelaksanaan Bulanan;
Rencanadan Realisasi Pekerjaan;
Laporan Masalah Tingkat Kelurahan;
Dokumentasi Kemajuan Fisik (0%, 50%, 100%); dan
Berita Acara Hasil Pemeriksaan Lapangan.
-
Lampiran B : Rencana Penggunaan Dana (RPD);
-
Lampiran C : Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB);
-
Lampiran D : Realisasi Penggunaan Dana:
Rekapitulasi Keuangan Bulanan;
Laporan Penggunaan Dana(LPD);
Buku Bank;
Buku Kas Umum;
Buku Swadaya;
Bukti-Bukti Penerimaan dan Pengeluaran Kas Berupa Kwitansi dan Nota Kontan; dan
Daftar Hadir Pekerja Harian dan Penerima Insentif. BKM/LKM............................Kel........................... Kota/Kab.........................................
(........................................................) Koordinator
II-43
h:
or (CA)
…… ) Satuan Volume
Disetujui oleh,
( ……………………… )
Koordinator BKM/LKM
……………………………………………..
:
Rencana Hari Kumulatif
Satuan
Volume
………………………………………………………... ………………………………………………………...
Jenis Pekerjaan
: ………………………………………………………...
Pekerja Tukang
Diperiksa oleh,
UPL
(………………………………..) Kepala Tukang
Kelurahan….........………., …........... 20....... ( ……………………… )
( ……………………… )
KSM
Koordinator BKM/LKM
Dibuat oleh,
Community Advisor (CA)
Disetujui oleh, Cuaca
Satuan
UPL
Diperiksa oleh,
Pekerja
Cuaca
Catatan
(………………………………..)
KSM
Dibuat oleh,
II-44
Kelurahan….........………., …........... 20.......
Tukang
Kepala Tukang
………………………………………………………...
: Jumlah HOK
………………………………………………………... ………………………………………………………...
Format 2.17. Catatan Harian Kegiatan
: :
(………………………………..)
Volume
Rencana Hari Kumulatif
: :
Satuan
Jumlah HOK
Diketahuioleh:
Satuan
Jenis Pekerjaan
Nama BKM/LKM Alamat Nama BKM/LKM Alamat
Rencana Hari ini
Volume
Volume
Rencana
…………………………………………….. ……………………………………………..
: :
Satuan
No
ume Rencana Hari ini
Uraian Pekerjaan
Rencana
Kelurahan
…………………………………………..
Kabupaten/Kota Kecamatan
CATATAN HARIAN KEGIATAN
CATATAN HARIAN KEGIATAN
………………………………………….. …………………………………………..
Format 2.17. Catatan Harian Kegiatan
Catatan
(………………………………..)
II-44
)
Disetujui oleh, Koordinator BKM/LKM
…)
( ……………………………… ) Vol Sat
Swadaya (Rp) Vol
Sat
……………………………………………………… ……………………………………………………… ………………………………………………………
Stok Material
Catatan
Diperiksa oleh, UPL
(…………………………………..) Disetujui oleh, Koordinator BKM/LKM
NUSP-2 (Rp)
Sumber Dana
Sat : : :
Pengambil Material
Kelurahan…………., ….. .......20........
Dibuat oleh, KSM
( ………………………………)
Vol
Material Masuk
…………………………………………….. …………………………………………….. ……………………………………………..
Sat Nama BKM/LKM Alamat Jenis Pekerjaan
Diketahui oleh, Community Advisor (CA)
Vol
Uraian Material
Swadaya (Rp) Material Keluar
Tanggal
NUSP-2 (Rp) Material Masuk
No
: : :
Sumber Dana
Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan
CATATAN HARIAN PENGGUNAAN MATERIAL
Format 2.18. Catatan Harian Penggunaan Material
Paraf
Penanggung Jawab Stok
( ……………………………… )
Vol
Sat
Diperiksa oleh, UPL
Sat
Stok Material
: : :
Catatan
Penanggung Jawab Stok
(………………………………..)
Dibuat oleh, KSM
II-45
Kelurahan…………., ….. .......20........
Pengambil Material
Paraf
……………………………………………………… ……………………………………………………… ………………………………………………………
(…………………………………..)
Vol
Material Keluar
Nama BKM/LKM Alamat Jenis Pekerjaan
CATATAN HARIAN PENGGUNAAN MATERIAL
…………………………………………….. …………………………………………….. ……………………………………………..
Format 2.18. Catatan Harian Penggunaan Material
(………………………………..)
II-45
Harga Satuan Satuan (RP) Jumlah Harga (RP)
Disetujui oleh,
Diperiksa oleh,
Koordinator BKM/LKM
UPL
( …………………………… ) (………………………………….. Sisa
Bobot (%)
……………………………………………………… : ……………………………………………………… :
Minggu Lalu
KSM Persentase Kemajuan Terhadap Seluruh Pekerjaan
Prestasi Rencana
Deviasi Prestasi
Dibuat oleh, )
( …………………………… ) (…………………………………..
Minggu Ini
Sisa
Deviasi Prestasi
Prestasi Rencana
(…………………………………..)
KSM
Dibuat oleh,
Kelurahan ………...…., …............20........
Jumlah
Hasil Pekerjaan
II-46
Persentase Kemajuan Terhadap Seluruh Pekerjaan
……………………………………………………… : ……………………………………………………… :
Alamat Jenis Pekerjaan
Persentase Kemajuan Tiap Pekerjaan
……………………………………………………… :
Nama BKM/LKM
UPL
Alamat Jenis Pekerjaan
Koordinator BKM/LKM
……………………………………………………… : Diperiksa oleh,
Nama BKM/LKM
Disetujui oleh,
Persentase Kemajuan Tiap Pekerjaan
Kelurahan ………...…., …............20........
( …………………………… )
Jumlah
Community Advisor (CA)
Jumlah Harga (RP)
Hasil Pekerjaan
Diketahui oleh,
Harga Satuan Satuan (RP)
Minggu Ini
JUMLAH
Minggu Lalu
Volume
…………………………………………….. : …………………………………………….. :
Kabupaten/Kota …………………………………………….. :
H Bobot (%)
Uraian Kegiatan
……………………………….. ………………………………..
Kecamatan Kelurahan
Format 2.19. Rekapitulasi Mingguan Kemajuan Pelaksanaan Mingguan
REKAPITULASI MINGGUAN KEMAJUAN PELAKSANAAN MINGGUAN
REKAPITULASI MINGGUAN KEMAJUAN PELAKSANAAN MINGGUAN
……………………………….. Format 2.19. Rekapitulasi Mingguan Kemajuan Pelaksanaan Mingguan
(…………………………………..)
)
II-46
)
…… )
(…………………………………..)
BKM/LKM
Kelurahan…………., …..... 20.......
Dibuat oleh,
UPL
(…………………………………..)
Community Advisor (CA)
Minggu Lalu
Minggu Ini
: …………………………………
Alamat : …………………………………
Jenis Pekerjaan : ………………………………… :
% Kemajuan % Kemajuan Tiap Terhadap Seluruh Pekerjaan Pekerjaan
Deviasi Prestasi (…………………………………..)
BKM/LKM
: ………………………………… :
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Sisa
: …………………………………
Alamat
(…………………………………..)
UPL
Dibuat oleh,
II-47
Kelurahan…………., …..... 20.......
Deviasi Prestasi
Prestasi Rencana
% Kemajuan % Kemajuan Tiap Terhadap Seluruh Pekerjaan Pekerjaan
: …………………………………
Format 2.20. Laporan Bulanan BKM/LKM
Nama BKM/LKM
Hasil Pekerjaan
Nama BKM/LKM
Disetujui oleh, Koordinator
Sisa
Diperiksa oleh,
Jumlah
JUMLAH
Minggu Ini
(……………………………………… )
No.
Hasil Pekerjaan
Harga Jumlah Bobot Satuan Harga Volume Satuan (%) (RP) (RP)
: …………………………………
Minggu Lalu
Uraian Kegiatan
Kelurahan
Disetujui oleh, Koordinator
: …………………………………
Harga Jumlah Bobot Satuan Harga Satuan (%) (RP) (RP)
Kecamatan
: …………………………………
……………………………
Kabupaten/Kota
……………………………
LAPORAN BULANAN BKM/LKM
LAPORAN BULANAN BKM/LKM
…………………………… Format 2.20. Laporan Bulanan BKM/LKM
Prestasi Rencana
II-47
Format 2.21. Realisasi Kegiatan Dan Biaya
REALISASI KEGIATAN DAN BIAYA Nama
:
………………………
Kecamatan
:
…………………………….
Kelurahan BKM/LKM
:
………………………
Kota/Kabupaten:
…………………………….
Uraian
Bantuan Pemerinta/Swadaya
Volume
Satuan
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Total (Rp)
1.Bahan 1.1. 1.2. 1.3. Sub total 1) 2.Peralatan2.1. 2.2. 2.3.
Sub total 2) 3.Upah 3.1. 3.2. 3.3. Sub total 3) Total Biaya Sumber Pembiayaan
1. Bantuan Pemerintah 2. Swadaya
Kelurahan………….,…................ Diperiksa oleh,
Disetujui oleh,
Dibuat oleh,
Community Advisor (CA)
Koordinator BKM/LKM
UPL
( ……………………..………)
(……………………………..)
(…………………………..)
II-48
Format 2.22. Berita Acara Pemeriksaan Lapangan
BERITA ACARA PEMERIKSAAN LAPANGAN No.……………………………………… Pada hari ini ……………………. Tanggal ………………… Bulan ……………. Tahun …………, kami yang bertandatangan dibawah ini masing-masing: 1. Nama
: ………………………………………….
Jabatan : PPK NUSP-2 Kabupaten/Kota ……………............……… untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU 2. Nama
: ………………………………………….
Jabatan : Koordinator BKM/LKM ............…. Kel. …………………………… Kec. ………………………………… Kab./Kota
…………………………………
untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Dengan ini menyatakan: 1. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah setuju dan sepakat bahwa:
a. Pekerjaan
:………………………..........
b. Lokasi/Kelurahan :……………………….. c. Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan(SP3)
Nomor
:………………………..
Tanggal:………………………. Telah dilaksanakan pemeriksaan lapangan dengan hasil: a. Prestasi pelaksanaan pekerjaan dari tahap sebelumnya sebesar….% b. Prestasi pelaksanaan pekerjaan tahap ini sebesar……….% c. Total prestasi pelaksanaan pekerjaan sampai dengan tahap ini
sebesar……% 2. Berdasarkan
laporan
kemajuan
pelaksanaan
pekerjaan
dan
pemeriksaan lapangan, total prestasi pelaksanaan pekerjaan sampai dengan tahap ini sebesar ………%, maka PIHAK KEDUA dinyatakan berhak mengajukan pencairan Bantuan Pemerintah tahap…… dari PIHAK KESATU sebesar ……% dari jumlah nilai
pekerjaan dalam
SP3 atau senilai Rp.……………………. (…………………………….. rupiah).
II-49
Demikian berita acara ini dibuat dalam rangkap dua yang berkekuatan hukum yang sama dan
untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. PIHAK KESATU,
PIHAK KEDUA,
PPK NUSP-2 Kab./Kota……
Koordinator BKM/LKM………………
( …………………………...)
( ………………………….... )
NIP. Mengetahui: LCO Kab./Kota………………
(……….…………………….)
Koordinator Kab./Kota………………
(……………………………….)
NIP.
II-50
Format 2.23. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
Pada hari ini .................... tanggal ....... bulan ................ tahun ................. Kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama
: ………………………………………….……………………….………
Jabatan
: Koordinator BKM/LKM Kecamatan
Kelurahan .........................
.........................,
Kota/Kabupaten................,
untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU 2. Nama
:
Jabatan
………………………………………….……………………….………
: PPK
NUSP-2 Kota/Kabupaten ..............……………………
berdasarkan Surat Keputusan Menteri No……………… tanggal ………………….
untuk selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA PIHAK
KESATU
dan
PIHAK
KEDUA
dalam
kedudukannya
di
atas
menyatakan hal-hal sebagai berikut : (1) PIHAK KESATU, telah menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, hasil pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian
Pekerjaan (SP3) Nomor: ………………………………. Tanggal…………………… dan BA Pemeriksaan Hasil Pembangunan Infrastruktur NUSP-2 Untuk Kemajuan Pelaksanaan 100% tanggal : ….……………………. berupa: No
Jenis Pekerjaan
Volume
Harga (Rp.)
Keterangan
1 2 3 4 5 dst. Jumlah
(2) PIHAK KEDUA, telah menerima dari PIHAK KESATU, hasil pekerjaan sebagaimana tercantum dalam SuratPerjanjian PemberianPekerjaan (SP3)
Nomor
:
………………………………. Tanggal ……………………
serta BA Pemeriksaan Hasil Pembangunan Infrastruktur NUSP-2 Untuk Kemajuan Pelaksanaan 100% tanggal : ……………………………….. II-51
Demikian Berita Acara Penyerahan Hasil Pekerjaan ini dibuat dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU,
PIHAK KEDUA,
Koordinator BKM/LKM
PPK NUSP-2
Kel…………………..
Kota/Kabupaten ………………………
( ……………...........……….... )
( ……………............……….... ) NIP. Mengetahui :
Kepala Kelurahan
Kepala Satker PIP Kota/Kabupaten…………
( ……………...........……….... )
(………............……….... ) NIP.
Ketua LCO Kota/Kabupaten ………………………
( ……...........…..…….... ) NIP.
II-52
Format 2.24. Berita Acara Serah Terima Pengelolaan
BERITA ACARA SERAH TERIMA PENGELOLAAN
Pada hari ini.....................tanggal...............bulan................tahun................. Kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1.Nama Jabatan
:
………………………………………….……………………….………
: Kepala Satker PIP Kota/Kabupaten ..............…………… berdasarkan Surat Keputusan Menteri No. ……………….. tanggal …………………. untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU
2.Nama Jabatan
: ………………………………………….……………………….……… : Ketua LCO atas
nama
Pemerintah
..............……………… berdasarkan Bupati/Walikota
No.
Kota/Kabupaten
Surat
Keputusan
………………..
tanggal
…………………. untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK
KESATU
dan
PIHAK
KEDUA
dalam
kedudukannya
di
atas
menyatakan hal-hal sebagai berikut : (1)
PIHAK KESATU, telah menyerahkan hasil pekerjaan kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) Nomor
:……………………………….
……………………
Berita
dan
Acara
Serah
Tanggal
Terima
Pekerjaan
Tanggal …………………..; (2) PIHAK KEDUA, telah menerima dari PIHAK KESATU, hasil pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) Nomor : ………………………………. Tanggal serta
Berita
Acara
Serah
Terima
……………………
Pekerjaan
Tanggal
…………..;……………..; untuk dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara bersama masyarakat.
II-53
Demikian Berita Acara Penyerahan Hasil Pekerjaan ini dibuat dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU,
PIHAK KEDUA,
Kepala Satker PIP
KETUA LCO
Kota/Kabupaten……………………
Kota/Kabupaten …………………
( ………………….........…….. )
( …...............…….....….... )
NIP.
NIP.
II-54
Format 2.25. Berita Acara Serah Terima Pengelolaan
BERITA ACARA SERAH TERIMA PENGELOLAAN Pada hari ini.....................tanggal...............bulan................tahun................. Kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama Jabatan
: ………………………………………….……………………….……… : Ketua LCO Kota/Kabupaten …..............………………, untuk selanjut disebut PIHAK KESATU
2. Nama Jabatan
: ………………………………………….……………………….……… : Koordinator BKM/LKM Kelurahan................................ Kecamatan .............................., Kota/Kabupaten................ …..............…........., untuk selanjut disebut PIHAK KEDUA
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam kedudukannya di atas menyatakan hal-hal sebagai berikut : (1) PIHAK KESATU telah menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, berupa
hasil pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) Berita
Acara
Serah
Nomor:………. Tanggal……..……
Terima
Pengelolaan
serta
tanggal..………………
untuk dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara secara berkelanjutan oleh PIHAK KEDUA; (2) PIHAK KEDUA telah menerima dari PIHAK KESATU, berupa hasil
pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan (SP3) Nomor: ……………………………. Tanggal…………………… serta Berita Acara Serah Terima Pengelolaan tanggal …………………… untuk
dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara secara berkelanjutan
oleh PIHAK KEDUA; (3) PIHAK KEDUA bersama Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
mengelola pemanfaatan dan pemeliharaan dengan pembiayaan secara swadaya masyarakat dan/atau sumber lainnya.
II-55
Demikian Berita Acara Serah Terima Pengelolaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KESATU,
PIHAK KEDUA,
Ketua LCO
Koordinator BKM/LKM
Kota/Kabupaten ……….
( …………….........……….... )
( ……………........……….... )
NIP. Mengetahui : Kepala Kelurahan
( ……………….....……….... )
Ketua KPP
( …………….........……….... )
NIP.
II-56
Format 2.26. : Bukti Setor Ke Rekening Kas Negara Dalam Hal Terdapat Sisa Bantuan
BUKTI SETOR KE KAS NEGARA*)
II-57
II-58
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12110