STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBAGAN KARAKTER SISWA DI SMK NEGERI 1 KAIDIPANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA OLEH 1. Nurlian lamalaka. mahasiswa program stugi manajemen pendidikan. 2. Dra. Meity mononimbar.M.pd. sebagai pembimbing I dalam penyusunan skripsi. 3. warni tune sumar, spd. Mpd sebagai pembimbing II dalam penyusunan skripsi. alamat : jalan jendral sudirman no 6 kota gorontalo, KP 96128.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui 1) program kepala sekolah dalam pengembagan karater siswa.2) tehnik kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa.3) penerapan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa. 4) hambatan- hambatan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa. Hasil penelitian menggunakan penelitian kuwalitatif, hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) program kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa. a) religius b) cinta ligkungan c ) penjabaran- penjabaran nilai- nilai karakter pada setiap mata pelajaran d) membekali guru dalam menerapkan pendidikan karakter. 2) tehnik kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa (1) kegiatan ekstrakulikuler, a) olahraga b) kegiatan kesenian c) kegiatan keagamaan (2) pengembagan kurikuler, (3) kegiatan interakulikuler (3) penerapan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa (1) kegiatan akademik a) mandiri b) displin c) toleransi d) tanggung jawab (2) kegiatan non akademik (3 ) pengembagan bakat dan minat (4) hambatan- hambatan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa (1) faktor internal a) faktor siswa b) faktor guru (2) faktor eksternal (a faktor ligkungan maysarakat (b faktor ligkungan orang tua c) faktor ligkungan pergaulan. Utuk di sarankan (1) bagi pihak sekolah agar lebih mengembagkan nilai- nilai pendidikan karakter dan di tingkatkan lagi bagi bagi pihak soswa maupun pihak guru sekolah dan bisa mencetak siswa- siswa yang mempunyai karakter yang baik dan yang berguna bagi maysarakat, negara bakan orang tua. (2) bagi para guruguru agar lebih menerapkan pendidika karakter dalam sekolah agar siswa- siswa memiliki karakter- karakter yang baik lagi dari yang sebelumnya (3) bagi para siswa di harapkan agar lenih menanamkan nilai- nilai karakter melaui kegiatan – kegiatan yang sudah di di programkan dalam sekolah agar menjadi siswa yang berguna dan siap megimplementasikan karakter pada ligkungan siswa yang bersangkutan . (4) bagi peneliti agar kiranya lebih memahami nilai- nilai pendidikan karakter pada sekolah dan kegiatan- kegiatan yang sudah di peogramkan oleh sekolah
kata kunci : strategi, kepala sekola, dalam pengembagan, karakter ,siswa PENDAHULUAN Pendidikan tidak hanya membentuk kecerdasan, tetapi juga membekali dengan kompotensi dan nilai- nilai etik serta pembentukan watak yang membuat siswa mempunyai jati diri dan kepercayaan yang kuat akan kompotensinya. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan, baik dilihat dari aspek kuantitatif maupun kuwalitatif, secara nasional pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan seperti perubahan dan penyempurnaan organisasi pendidikan nasional, undang- undang, peraturan mengenai penyempurnaan kurikulum pendidikan, peningkatan angka partisipasi belajar usia sekolah pada semuah jenjang sekolah, kinerja kepala sekolah hingga konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah. SMK Negeri 1 Kaidipang sebagai salah satu sekolah menegah kejuruan yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, yang menyelengarakan pendidikan sebagaimana yang di lakukan sekolah- sekolah dalam lingkungan pendidikan dalam mengembangkan karakter siswa tentunya terdapat permasalahan yang di hadapi oleh stekholder sekolah yang terutama kepala sekolah tersebut, oleh karena itu dalam mengembagkan karakter siswa peran kepala sekolah sangat memberikan kontribusi yang efektif dan efisien kepada para siswa untuk mengasa kepribadian bangsa yang akan datang. Namun dalam observasi awal yang di lakukan di SMK Negeri 1 Kaidipang, ditemukan permasalahan bahwa dalam sekolah tersebut masih ada masalah yang belum di pecehakan oleh kepala sekolah dalam mengembagkan karakter siswa. Permasalahan tersebut diantaranya adalah : (1) pergaulan bebas pada saat ini sedang marak terjadi dalam dunia pendidikan. secara nyata dapat saya lihat pada saat pemeriksaan test urine pada siswa. yang sudah di programkan oleh Menteri pendidikan untuk kelas 3 terutama pada sekolah SMK 1 Negeri Kaidipang yang akan mengikuti ujian nasional yang baru di laksanakan belum lama ini, di temukan 4 orang siswa yang positif mengandung. Dan 15 siswa lainya sudah melakukan hubungan seks bebas. ini hampir terjadi pada setiap tahun. hal ini di sebabkan penanaman keagamaan belum seutuhnya di terapkan pada siswa. (2) masih banyak siswa yang belum disipiln dalam lingkungan sekolah hal ini dapat di lihat pada saat kegiatan KBM sedang berlangsung masi banyak para siswa yang sering terlambat. (3)penanaman tata krama pada siswa belum berjalan secara optimal dalam lingkungan sekolah. Apabilah permasalahan ini terus berlanjut di dalam dunia pendidikan maka pendidikan di katakan gagal pada aspek karakter. Sekolah terlalu terpesona dengan target- target akademis, dan melupakan pendidikan karakter, realitas ini membuat kreativitas, keberabian menghadapi resiko,kemandirian,dan ketahanan, dalam melalui berbagai ujian hidup menjadi rendah. Anak mudah frustasi, menyerah, dan kehilangan semangat juang. Apabilah kondisi ini di biarkan maka dunia pendidikan maka akan menjukan kerapuhan karakter yang cukup memprihatinkan,yang salah satunya
disebabkan oleh tidak optimalnya perkembangan pendidikan karakter di lembaga pendidikan. KAJIAN TEORITIK 1 Strategi Strategi dapat juga di definisikan adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh lembaga perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah. 2. konsep pendidikan karakter Menurut Koesoma (2009) karakter diasosasiakan dengan temperamen yang memberinya sebuah definsi yang menekankan unsur psikososial yang di kaitkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan. karakter juga di pahami dari sudut pandang behavioral yang menekankan unsur- unsur somato-psikis yang di miliki oleh individu sejak lahir.di sini karakter karakter dianggap sama dengan kepribadian. kepribadian di anggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya sifat khas dari sesorang yang bersumber dari bentukan- bentukan yang di terima dari ligkunganya. Menurut Majid (2011: 32) mengidentifikasi bahwa karakter- karakter yang menjadi pilar yang harus ditanamkan kepada siswa, mencakup 10 karakter utama yang mencakup (1) dapat dipercaya, (2) rasa hormat dan perhatian, ( 3) tanggung jawab, (4) jujur, (5) peduli, (6) kewarganegaraan, (7) ketulusan, (8) berani, (9) tekun, (10) integritas. Nilai- nilai karakter yang di kembagkan pada siswa adalah (1) Religius : sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. (2) Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan (3) Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. (4) Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan (5) Kerja Keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. (6) Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. (7) Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas (8) Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar (10) Cinta Tanah Air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa Tujuan pendidikan karakter. Tujuan pendidikan karakter adalah penanaman nilai dalam diri siswa dan pembarun tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan jangka panjagnya tidak lain adalah mendasarkan dari pada tanggapan aktif konsektual indvidu atas implus natural sosial yang di terimanya, yang pada giliranya semakin mempertajam visi hidup yang akan diraih lewat proses pembentukan diri secara terus menerus ( on going formation). Tujuan jangka panjang ini merupakan pendekatan dialektis yang semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ideal, melalui proses refleksi dan integrasi secara terus menerus antara idealisme, pilihan sarana, dan hasil langsung yang dapat dievaluasi secara objektif. Indonesia Heritage Foundation (IHF) dalam Majid (2010 :32) merumuskan sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan karakter yaituh : (1) cinta kepada allah berdasarkan isinya. (2) tanggung jawab, disiplin dan mandiri, (3) jujur, (4) hormat dan santun, (5) kasih sayang, peduli, dan kerja sama. (6) percaya diri, (7) keadilan dan kepemimpinan, (8) baik dan rendah hati, (9) toleransi, cinta dan persatuan. Program Kepala Sekolah dalam Pengembangan Karakter Siswa. Menurut Budimsyah (2010:36) berpendapat bahwa program pendidikan karakter di sekolah perluh dikembagkan dengan berdasarkan pada prinsipprinsip sebagai berikut: (1) pendidikan karakter di sekolah harus dilaksanakan secara berkelanjutan (kontinuitas). Hal ini mengandung arti bahwa proses pengembangan nilai- nilai karakter merupakan proses panjang, mulai sejak awal siswa masuk sekolah hingga mereka lulus sekolah pada satuan pendidikan. (2) pendidikan karakter hendaknya dikembagkan melalui semua mata pelajaran (terintegrasi), melalui pengembangan diri, dan budaya suatu satuan pendidikan.pembinaan karakter bangsa di lakukuan dengan mengintegrasikan dalam semua mata pelajaran,sehingga semuah mata pelajaran diarahkan pada pengembangan nilai- nilai karakter tersebut. Pengembangan nilai- nilai karakter juga dapat di lakukan dengan melalui pengembangan diri, baik melalui konseling maupun kegiatan ekstra kurikuler, seperti kegiatan kepramukaan. (3) sejatinya nilai- nilai karakter tidak di ajarkan (dalam bentuk pengetahuan), jika hal tersebut diintergrasikan dalam mata pelajaran. Kecuali bila dalam bentuk mata pelajaran agama (yang di dalamnya mengandung ajaran ) maka tetap diajarkan dengan proses, pengetahuan, ( knowing), melakukan (doing), dan akhirnya membiasakan
( habit ). (4) proses pendidikan dilakukan pada siswa dengan secara aktif (active learning) dan menyenagkan (enjoy full learning ). Proses ini menunjukan bahwa proses ini menunjukan bahwa proses pendidikan karakter di lakukan oleh siswa bukan oleh guru. Sedangkan guru menerapkan prinsip “ tut wuri handayani” dalam setiap perilaku dutunjukan oleh agama Minimal ada tiga nilai karakter yang dapat diterapkan kedalam pelaksaan program dan kegiatan di sekolah, yaituh efektif, efisien, dan produktif, nilai karakter yang efektif muncul di sekolah apabilah hasil- hasil yang di capai dalam pemenuhan standar nasional pendidikan sesuai dengan tujuan yang di harpakan. Nilai karakter efisien yang dapat dicapai apabilah program dan kegiatan yang akan dijalankan mengahasilkan atau memenuhi standar nasional pendidikan sesuai tujuan dangan biaya yang tersedia, atau dengan biaya yang rasional hasil standar nasional pendidikan makin maksimal. Sedangkan nilai karakter produktif bisa di dapatkan apabilah pelaksanaan progaram dan kegiatan dalam pemenuhan standar nasional pendidikan hasilnya secara kuantitatif dan kuwalitatif sesuai dengan tujua Penerapan Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Karakter Sekolah Menurut Mulyasa (2011:178) Dalam menyuksesekan penerapan pendidikan karakter di sekolah, kepala sekolah paling tidak harus melakukan berbagai program kegiatan, baik yang terkait dengan program sekolah secara kesaeluruhan maupun yang terkait demgan tugas sehari- hari kepala sekolah pertama, untuk yang terkait dengan program sekolah secara keseluruhan, tahapan yang harus di lakukan adalah, (1) mencermati kalender pendidikan, sehingga ditemukan haru- hari efektif, setengah efektif (karena ada kegiatan tertentu) dan hari- hari tidak efektif, seperti hari libur. (2) jumlah hari efektif dan setengah efektif merupakan dasar penyusunan program tahuna, program semester, dan rencana pembelajaran, (3) penyusunan progaram kegiatan ekstrakulikuler, kulikuler, dan intrakulikuler diupayakan ditempatkan di luar jam belajar, sehingga tidak mengurangi jam balajar yang efektif, (4) secara periodik melakukan evaluasi terhadap penerapan pendidikam karakter dengan melibatkan semua tenaga guru dan satf sekolah, sehingga ditemukan halangan dan rintangan yang di hadapi, serta berbagai kemajuan yang telah dilalui. Kedua, yang terkait dengan tugas sehari- hari sebagai kepala sekolah yang perluh dilakukan adalah sebagai berikut: (1) mengalokasikan lebih banyak waktu unruk peningkatan kualitas pendidikan karakter, kesiswaan, pembinaan guru dan karaiyawan, dan pengembangan sekolah; dibading kegiatan yang bersifat adminisrtative, (2) menyediakan waktu khusus untuk mengevaluasi jalannya pendidikan karakter, (3) membuat jadwal kerja dengan rincian waktu yang diketahui oleh semuah sekolah, (4) secara periodik menyediakan waktu untuk bertemu/ menerima guru dan staf serta siswa, dengan jadwal yang di ketahui oleh semuah warga sekolah Kepala sekolah perluh mengetahui dengan pasti isi pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dengan maksud agar bilamana ada siswa yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, kepala
sekolah dapat mengingatkan guru tentang adanya tindakan yang menyimpang dari nilai-nilai karakter yang dikembagkan di sekolah. a. Pembinaan Bakat Dan Minat Kegiatan yang dilaksanakan sekolah dalam rangka pembinaan bakat dan minat siswa adalah di bidang sains , olahraga, seni dan bahasa. Kegiatan dan kompotensi di bidang sains dapat membina karakter cinta ilmu, ingin tah, berfikir logis, kritis, dan inovatif, menghargai karya dan prestasi orang lain. Menurut Kemendiknas (2010) kegiatan dan kompotensi di bidang olahraga di harapkan dapat membina karakter gaya hidup sehat, disiplin, kerjasama, menghargai karya orang dan prestasi orang lain, percaya diri. Kegiatan dan kompotensi di bidang seni adalah untuk membina karakter menghargai karya dan perestasi orang lain, menghargai keberagaman, nasionalis, percaya diri, sedagkan kompotensi di bidang bahasa dapat mendidik siswa untuk mempunyai karakter santun, menghargai karya dan prestasi orang lain, menghrgai keberagaman nasionalis. Kegiatan Akademik. Menurut Ahmad Tafsir (2009 :85: 215) menyebutkan bahwa proses pengintegrasian pendiidkan agama (karakter) dalam pembelajaran bisa di lakukan dengan bebrapa cara, diantaranya: (1) pengintegrasian materi pembelajaran; (2) pengintegrasian proses; (3) pengintegrasian dalam memilih bahan ajar, dan (4) pengintegrasian dalam memilih media pembelajaran. Memurut Kemendiknas (2010) dalam buku panduan pendidikan karakter di sekolah, dalam struktur kurikulum pendiidkan nasional, ada dua mata pelajaran yang terkait langsung dengan perkembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yaituh pendidikan agama dan PKN kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilainilai, dan sampai pada taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan menginternalisasi nilai- nilai. Pada panduan ini, integrasi pendidikan karakter pada mata- mata pelajaran selain pendidikan agama dan PKN yang dimaksud lebih pada fasilitasi internalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku sehri- hari melalui proses pembelajaran dari tahap perencenaan, pelaksanaan, dan penilaian, pengenalan nilai- nilai sebagai pengetahun melalui bahan- bahan ajar yang dapat di lakukan, tetapi merupakan penekanan. Yang di tekankanu diutamakan adalah pengenternalisasian nilai- nilai melaui kegiatan- kegiatan di dalam proses pembelajran. Kegiatan non akademik Menurut Anifral Hendri( 2008: 1-3)Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah Menurut Anifral Hendri (2008:2) mengenai fungsi kegiatan eksrtakulikuler adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas siswa sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka. 2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial siswa. 3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi siswa yang menunjang proses perkembangan. 4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir para siswa. Tujuan dari kegiatan non-akademik ini diantaranya adalah : 1. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa terhadap hal-hal yang baru dan menarik, terutama yang berkaitan dengan teknologi dan sains. 2. Mengembangkan minat, bakat, kemampuan, dan keterampilan siswa. 3. Melakukan proses pendidikan di luar ruangan. Tehnik Kepala Sekolah Dalam Pengembagan Karakter Siswa. Menurut Wahjosumidjo(1999:144) Kepala sekolah yang berhasil ialah, kepala sekolah yang mampu memahami organisasi sekolah sebagai orgnisasi yang kompleks, unik dan khas, serta mampu melaksanakan peranan dan fungsifungsihnya sebagai kepala sekolah. sebagai sesorang yang diberi tanggungjawab untuk memipmin sekolah 1. Kegiatan Intrakurikuler 2. Kegiatan Kokurikuler 3. kegiatan Ekstrakurikuler Hambatan- hambatan kepala sekolah dalam pengembangan karakter siswa Menurut Rahman,( 2006:106). Kepala sekolah adalah seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Faktor- faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter pada siswa yaitu: 1. Faktor interen a. faktor siswa.
Siswa merupakan faktor utama dalam pembentukan siswa yang berkarakter. siswa merupakan komponen individu yang memiliki karakterstik masing- masing siswa berbeda satu sama lain Siswa adalah individu manusia yang secara sadar berkeinginan untuk mengembagkan potensinya dirinya ( jasmani dan rohani) melalui proses kegiatan belajar mengajar yang tersedia pada jenjang atau tingkat jenis pendidikan tertentu atau dapat di artikan sebagai komponen masukan dalam sistim pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagai suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat di tinjau dari berbagai pendekatan, antara lain pendekatan sosial, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif. Faktor guru. Menurut Zakiah Drajat dalam Dzamrah, (1994) mengemukakan bahwa faktor terpenting bagi guru adalah kepribadianya. kepribadian inilah akan menentukan apakah ia akan menjadi pendidik dan pembina baik yang baik bagi anak didiknya ataukan akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak didik yang masi kecil dan mereka yang sedang megalami kegoncangan jiwa. kepribadian adalah suatu cerminan dari cerita sesorang guru yang akan mempegaruhi interaksi antara guru dan anak didik. oleh karena itu kepribadian merupakan faktor yang menentukan tinggi rendahnya martabat Dalam kode etik guru indonesia dengan jelas di tuliskan guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya dan berjiwa pancasilah. dasar ini mengandung beberapa prinsip yang harus di pahami oleh seseorang dalam menjalankan tugasnya sehari- hari, yakini : tujuan pendidikan formal, proses membimbing dan prinsip pembentukan manusia indonesia seututuhya. 2. faktor eksteren a. faktor lingkungan orang tua. Lingkungan keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksanakan proses sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Karena di tengah keluarga anak belajar mengenal makna cinta kasih, simpati, loyalitas, ideologi, bimbingan dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh menentukan pada pembentukan watak dan kepribadian anak, dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan pondasi primer bagi perkembangan anak Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak. Adapun indikator lingkungan keluarga yang kurang mendukung antara lain : ada tidaknya kondisi broken home, perlindungan yang berlebihan terhadap anak (memanjakan),penolakan orang tua (orang tua tidak bertanggung jawab), pengaruh buruk dari orang tua sehingga anak ikut- ikutan Sedangkan lingkungan sekolah sebagai faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja dapat dirunut dari beberapa aspek, yang antara lain : bangunan tidak memadai, kurang ada tempat
bermain, dan berbagai sarana yang terbatas. Akibatnya anak-anak remaja merasa tertekan, apalagi kurikulum yang belum memadai, sehingga kegiatan sekolah hanya duduk dan dengar, tanpa ada kegiatan yang lain. Disamping itu, masyarakat sekitar sekolah juga cukup besar pengaruhnya. b. lingkungan pergaulan. Kelompok pergaulan merupakan salah satu dari beberapa kelompok yang ada pada kelompok sosial. Kelompok sosial dapat digolong-golongkan pula ke dalam macam-macam jenis yaitu kelompok primer dabn kelompok sekunder. Dalam kelompok primer itu terdapat interaksi sosial yang lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya daripada kelompok sekunder. Kelompok primer ini juga disebut face to face group, yakni kelompok sosial yang anggota-anggotanya sering berhadapan langsung, saling mengenal dari dekat, dan karena itu saling berhubungan erat. Contohnya adalah keluarga, kelompok bermain, kelompok pergaulan dan sebagainya. HASIL PENELITIAN 1 Temuan penelitian. a Program kepala dalam pengembagan pendidikan karakter Di SMK Negeri 1 Kaidipang Program Nilai Religius. Temuan program kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa melihat ada bebrapa faktor negatif yang perluh di benahi oleh sekolah hal ini di lihat seperti : pada hari jumat di mana para siswa di wajbikan untuk sholat jumat tapi pada kenyataan dalam kegiatan tersebut belum sepehunya siswa mengikuti kegiatan tersebut, perigatan hari-hari besar islam di lakukan dalam sekolah peneliti melihat seperti pada peringatan isra dan miraz di mana dalam kegiatan tersebut ada siswa yang tidak mengikuti acara keagamaan yang sudah di programkan oleh sekolah, dan ada juga siswa yang keluar pada saat kegiatan belum selesai. Program pengembagan nilai cinta lingkungan. Peneliti melihat ada bebrapa temuan dalam lapangan temuan yang pertama kerja bakti yang di lakukan oleh sekolah dalam satu munggu sekali melaui program cinta lingkungan tapi pada kenyataannya dalam sekolah tersebut siswa kerja bakti hanya di lakukan pada saat sekolah tersebut sudah megihiri libur panjang, temuan kedua melalui cinta lingkungan siswa sudah melestarikan lingkungan bebas dari sampah namun pada kenyataan di lapangan peneliti melihat masi ada sampah- sampah yang berceceran dalam ligkungan sekolah.temuan kedua beberapa informan di wawancari di atas menyatakan bahwa dalam cinta lingkungan siswa sudah memiliki kesadaran tentang tidak membuang sampah pada sembarangan tempat namum pada kenyataanya masi ada siswa yang belum sadar dengan tidak membuang sampah pada sembarangan tempat.
c.
Program penjabaran nilai- nilai karakter pada setiap mata pelajaran.
Berdasarkan temuan dalam penelitian penjabaran- penjabaran nilai- nilai karakter siswa melalui mata pelajaran nilai- nilai yang di temukan kepada siswa melalui mata pelajaran seperti saling menghargai teman satu sama lain, santun, dan siswa di ajarkan oleh guru- guru dalam sekolah tidak membeda- bedakan baik dari materi maupun keagamaan, dan displin dalam penelitian peneliti melihat masi ada siswa yang tidak mematauhi aturan yang sudah di berlakukan oleh sekolah seperti displin. d.
Membekali guru dalam menerapkan pendidikan karakter
Berdasarkan temuan dalam peneliti kenyaatan dalam lapangan di temukan permaslahan yang signifikan di mana guru- guru yang sudah mengikuti kegiatan – kegiatan tentang penerapan pendidikan karakter tersebut seperti diklat, pelatihan dan seminar di mana guru – guru dalam sekolah tentunya sudah mempunyai skill terhadap pendidikan karakter yang di implementasikan kepalda siswa dalam menerapkan pendidikan karakter tapi pada kenyataan di lapangan guru –guru belum sepehunya mengaplikasikan tentang pendidikan karakter yang telah diikuti sekian kalinya oleh guru hal ini dapat di lihat dari pada saat guru mengajar dalam kelas guru tersebut merokok dalam kelas, dan kedua guru- guru di sekolah belum biasa mencontohkan kepada siswa tentang karakter- karakter yang baik pada siswa tersebut. Tehnik kepala sekolah dalam pengembagan karkter siswa di SMK Negeri 1Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow utara Kegitan ekstrakulikuler Menurut Anifal Hendri , (2008:1-2 ) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah. a.
Olahraga Berdasarkan temuan dalam lapangandi di jelaskan bahwa nilai- nilai
olahraga yang di kembangkan pada siswa
seperti displin berpakian, disiplin
waktu, kerja sama tim dalam olahraga, namun pada kenyataan di lapangan peneliti melihat bahwa masi ada siswa yang memakai seragam olahraga. b.
Kegiatan kesenian. Berdasarkan temuan di lapangan kegiatan- kegiatan kesenian yang sering
di lakukan oleh sekolah dalam pengembangan karakter siswa seperti bintang vokalia, merching bend, vokal grup dan dana- dana khas kadipang besar, namun dalam penelitian di lapangan peneliti melihat dari kegiatan kesenian, jenis kesenian merching bend yang belum berjalan hal ini karena pengunaan alat- alat tersebut siswa masi belum mahir dalam memaninkan setiap alat merching tersebut, dan tenaga pengajar dalam sekolah tersebut belum di terapkan dengan baik dalam sekolah, dan kesenian dana- dana kesenian dana- dana ini belum berjalan dengan apa yang di harapkan hal ini dapat di lihat dari kurangya sumber daya yang di miliki oleh sekolah tersebut. c.
Kegiatan keagamaan. Berdasarkan
temuan
di
lapangan
kegiatan
keagamaan
dalam
ektrakulikuler seperti kegiatan lomba baca al – quraan terbaik, lomba dakwah siswa atau cerama antar siswa, dan lomba peragaan muslim terbaik anatar siswa. dan lomba azan bagi laki- laki.namun pada kenyataan dalam lapangan penelti melihat dari berbagai keagamaan yang di lakukan oleh sekolah belum berjalan dengan optimal hal di lihat dari masing- masing kegiatan tersebut belum nampak secara keseluruhan dalam kegiatan tersebut dan bahkan belum berjalan dalam kegiatan eksrakulikuler.
2.
kegiatan kurikuler. Berdasarkan temuan di lapangan kegiatan kurikuler di sekolah memang
sudah bejalan hal ini seperti pada penugasan yang di berikan oleh guru- mata pelajran tersebut. namun pada saat siswa mengerjakan tugas tersebut belum berjalan dengan baik apa yang di harpakan oleh sekolah hal ini di lihat dari ketidak mandirian siswa dalam mengerjakan tugas yang di kerjakan oleh siswa, dan ketidak displinan siswa dalam mengerjakan tugas tugas yang di berikan oleh guru
terutama disiplin waktu di mana displin waktu seperti
pada saat
pengumpulan tugas yang di berikan oleh guru terhadap siswa namun siswa tidak mematuhi aturan disiplin waktu yang sudah di terapkan oleh guru . dan tanggung jawab
terhadap penugasan yang di berikan oleh guru mata pelajaran belum
berjalan dengan optimal hal ini dapat di lihat dari siswa mengerjakan tugas kelompok dalam sekolah, siswa bahkan saling mengharapkan teman satu sama lain.dalam mengerjakan tugas tertentu. 3.
kegiatan interakulikuler. Temuan penelitian kegitan interakulikuler di sekolah sudah berjalan
dengan baik tetapi hanya fokus kepada mata pelajaran keagamaan hal ini di lihat pada kegiatan interakulukuler di sekolah seperti ada kegiatan jumat seribu dalam kegiatan ini para siswa di minta uang saku sebesar seribu untuk meronovasi mesjid dalam kegiatan ini siswa di ajarkan tentang peduli sesama terhadap orang yang tidak beruntung. dan siswa juga di mintai sumbagan seiklas mereka untuk kegiatan kurban yang di lakukan oleh siswa se tahun sekali
Penerapan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa di SMK Negeri 1 Kaidipang Kegiatan akademik a
Mandiri
Temuan lapangan bahwa kemandirian siswa dapat di tunjukan siswa diberbagai kegiatan dalam mengerjakan tugas, kegiatan keagamaan, dan olahraga. namun dalam lapangan penelti menemukan permasalahan siswa tentang kegiatan mandiri dalam sekolah hal ini dil lihat dari siswa dalam mengerjakan tugas dalam sekolah masi tergantung terhadap teman lain, dan kegiatan keagamaan di sekolah sudah berjalan dengan baik tanpa bantuan dari siswa seperti kegiatan yang menyangkut tentang kegiatan ekrakulikuler dam kegiatan sholat berjama’a dan kegiatan olahraga lainya siswa sudah mandiri dalam kegiatan tersebut. b.
Displin.
Temuan lapangan dalam pengembagakan karakter siswa tentunya siswa di tuntut harus displin dalam waktu, displin tata tertib sekolah dan displin berpakian, dari penjelasan tersebut tentang disiplin siswa temuan penliti di lapangan berdasarkan wawancara tersebut sekolah belum menerapkan displin dalam sekolah seperti pada saat siswa masuk dalam ligkungan sekolah masi ada siswa yang datang terlambat ke sekolah, displin berpakian di lihat dari siswa seperti displin sepatu seharusnya hitan untuk paki hari-hari tertentu namun di lihat sisi lain siswa memakai sepatu yang berwarna selain hitam.dan displin tata tertib dalam disiplin tata tertib masi ada siswa yang belum menaati peratura di sekolah seperti tata tertib sekolah di larang merokok, dan siswa di larang minuman keras dalam lingkungan sekolah tapi pada kenyaatn di lapangan masi ada siswa yang menyalahi tentang tata tertib dalam sekolah. c.
Toleransi.
Temuan penelitian di temukan bahwa sikap toleransi siswa dalam sekolah saling mengharagi satu sama lain dan siswa juga tidak membeda- bedakan ras, golongan, status sosial, siswa juga saling membantu terhadap kegiatan keagamaan yang di lakukan dalam sekolah.di mana kegiatan keagamaan muslim non muslim juga saling bahu membahu membantu siswa. d.
tanggung jawab
Temuan penelitian di lapangan bahwa tanggung jawab siswa dalam sekolah baik hal ini dapat di lihat dari tanggung jawab siswa terhadap tugas- tugas kebersihan siswa, kegiatan siswa dalam pembelajaran dan bahkan juga kegiatan luar sekolah. namun di lihat dari sisi tanggung jawab siswa belum semuah siswa
bertanggung jawab dalam sekolah hal ini peneliti melihat dalam lapangan melihat masi ada siswa yang kurang bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran atau tugas yang di berikan oleh guru.dan kegiatan kebersihan yang di lakukan dalam lingkungan sekolah . kegiatan kebersihan lingkungan sekolah para stekholder sekolah sudah menerapakan kegiatan kebersihan di sekolah namun pada kenyataan di lapangan masi ada siswa yang kurang bertanggung jawab hal ini di lihat dari tidak komitmen siswa dalam kegiatan kebersihan tersebut. b.
pengembagan bakat dan minat siswa
berdasarkan temuan masalah tentang pengebagan bakat dan minat siswa dari kegiata- kegiatan yang di lakukan oleh sekolah pada bagain yang pertama di mana siswa yang masuk dalam sekolah tersebut di seleksi tentang bakat dan minat mereka tapi pada kegiatan- kegiatan selanjutnya di berikan kepada stekholder yang mempunyai bakat dari siswa siswa namun dalam sekolah stkholder yang mempunyai peran ektif terhadap bakat dan minat tersebut belum mempunyai sumberdaya yang memadai seperti bakat siswa dalam merching band sedagkan instruktur merching band dalam sekolah belum berjalan dengan baik. dan belun ada sangar- sangar kegiatan siswa dalam sekolah tersebut. Hambatan- hambatan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa di SMK Negeri 1 Kaidipang Faktor internal. a.
Faktor siswa
Temuan penelitian di lapangan faktor- faktor siswa yang mempegaruhi siswa dalam ligkungan pendidikan ini seperti pengaruh siswa terhadap ligkungan pergaulan.ligkungan maysarakat. dan bahkan ligkungan orang tua siswa itu sendri. b
Faktor guru
Temuan lapangan tentang faktor guru yang mempegaruhi siswa dalam menerapkan pendidikan karakter tentunya guru di sekolah tersebut memiliki banyak faktor yang mempegaruhi siswa dalam lingkungan sekolah hal ini di lihat dari : ketidakdisplinan guru dalam ligkungan sekolah, masi ada sebegaian guru yang tidak menaati aturan dalam ligkungan sekolah, perilaku guru di sekolah yang tidak mencerminkan sebagai guru. 2.
Faktor eksternal.
a.
Ligkungan orang tua
Temuan faktor lingkungan orang tua yang mempegaruhi siswa dalam lingkungan pendidikan yaituh kepedulian orang tua terhadap siswa masih sangat rendah, kerasnya didikan orang tua terhadap siswa dalam lingkungan orang tua,
bimbingan oarang tua tentang nilai- nilai keagamaan masing belum optimal. kuragnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan siswa. b.
Lingkungan pergaulan
Temuan lapangan dalam faktor lingkungan pergaulan siswa seperti: merokok, minuman keras bahkan di sekolah memakai obat terlarang, bahkan sering terjadi pada setiap tahunya angka kehamilan siswa dalam sekolah tersebut naik secara signifikan setiap tahun ajaran baru. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pemaparan data serta hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Program- program kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa di SMK Negeri 1 Kaidipang terdiri dari (1) religius (b) cinta ligkungan (c) penjabaran- penjabaran nilai karakter pada setiap mata pelajaran seperti (d) membekali guru menerapkan pendidikan karakter di sekolah 2. Tehnik kepala dalam pengembagan karakter guru di SMK Negeri 1 Kaidipang terdiri dari (1) kegiatan ekstrakulikuler (a) kegiatan olahraga b) kegiatan kesenian (c) kegiatan keagamaan (2) kegiatan interakulikuler (3) kegiatan intrakulikuler. 3. penerapan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa di SMK Negeri 1 Kaidipang (1) kegiatan akademik (a) mandiri (b) displin siswa (c) toleransi (2) kegiatan non akademik kegiatan non akademik (3) pengembagan bakat dan minat siswa 4. hambatan- hambatan kepala sekolah dalam pengembagan karakter siswa di SMK Negeri 1 Kaidipang di lihat dari faktor internal dan faktor eksternal faktor internal seperti ( 1) faktor guru (2) faktor siswa dan faktor eskternal (1) faktor ligkungan pergaulan, (2) faktor ligkungan orang tua. B. Saran. berdasarakan hasil penelitian maka peneliti menyarankan bahwa: 1. bagi pihak sekolah agar lebih mengembagkan nilai- nilai pendidikan karakter dan tigkatkan lagi baik pihak siswa maupun pihak guru dalam sekolah. dan bisa mencetak siswa- siswa yang mempunyai karakter yang baik yang berguna bagi maysarakat negara bahkan orang tua. 2. Bagi para guru- guru juga agar lebih menerapkan pendidkan karakter dalam sekolah agar siswa- siswa memilik karakter- karakter yang baik lagi dari sebelumnya 3. Bagi para siswa di harapakan agar lebih menanamkan nilai –nilai karakter melalaui kegiatan –kegiatan yang sudah di programkan dalam sekolah agar menjadi siswa yang berguna dan siap mengiplemantasikan karakter pada ligkungan siswa yang bersagkutan.
4.
bagi peneliti agar kiranya lebih memahami nilai –nilai pendidikan karakter pada sekolah dan kegiatan –kegiatan yang sudah di programkan oleh sekolah.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Tafsir (2004) ilmu pendidikan dalam persepektif islam,bandung , remaja rosada karya. Aqib (2011). panduan dan aplikasi pendidikan karakter . bandung PT yrama widya. Abdul Majid (2004), pendidikan agama islam berbasis kompotensi bandung, remaja rosada karya. Ahmad Tafsir (2009) pendidikan budi pekerti, Bandung. Maestro. Ary Ginanjar Agustian (2008) rahasia sukses membangun kecerdasan emosi, dan spritual, ESQ emutional spritual quatinet, jakarta arga. Anifral Hendri. (2008). Ekskul Olahraga Upaya Membangun karakter Siswa. http://202.152.33.84/index.php?option=com_content&task=view&id= 16421&Itemid=46. Saturday, 1 November 2008. Pkl: 08.42.WIBB. Depertemen pendidikan dan kebudayaan (2008) kamus besar bahasa indonesia, edisi keempat. jakarta gramedia. Dicky R. Munaf. (2008). Pendayagunaan Iptek dan Pengetahuan Tradisional untuk Pembangunan Kepemimpinan Kepemudaan dan Kemutakhiran Olah Raga.http://www.fsrd.itb.ac.id/wpcontent/uploads/2007/11/Bpk.Dicky Pendayagunaan%20Iptek-4. Jumat, 31 Oktober 2008. Pkl : 08.40 WIBB. Djamrah.S.B.( 1994) prestasi belajar dan kompotensi guru, surabaya usaha nasional. Jappy pellokila dam dewi(2013). http://www.jappy.8m.net/ custom 3.html di akses tanggal juni Kementrian pendidikan nasional (2010) desain induk pendidikan karakter kementrian pendidikan nasional, jakarta direktorat mendik- dasmen, direktorat pembinaan sekolah menegah pertama. Kementrian pendidikan nasional (2010) panduan buku pendidikan karakter di sekolah menegah pertama. jakarta direktorat jemdral mandik- dasmen direktorat pembinaan sekolah mengah pertama. E. Mulyasa (2011) manajemen kepemimpinan kepala sekolah. jakarta Bumi aksara. Hamzah D,Uno (2008) profesi kependidikan ( problema solusi dan reformasi pendidikan di indonesia catakan ke tiga : bumi aksara Izzudin,Soikhin (2009) the way to win; positif , kereatif, jogjakarta : pro u- media. Miles dan Huberman. (2009) analisis data kualitatif. jakarta. iniversitas indonesia.
Nurohman dalam dewi(2012) http://25. blogspot. com / nilai- nilai dalam pendidikan karakter. Html.di akses juni 2013 Puskur Balitbang Kemendiknas (2010) pengembagan pendidikan budaya dan karakter bangsa. pedoman sekolah . jakarta.