KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Oleh: Sutarno Mohi Dr. Asrin, M.Pd* dan Besse Marhawaty, S.Pd, M.Pd** ABSTRAK Sutarno Mohi. 2013. Kompetensi Kepala Sekolah Dalam Supervisi Pembelajaran Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Program Studi Manajemen Ilmu Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Asrin, M.Pd dan Pembimbing II Besse Marhawati, S.Pd, M.Pd. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru menyusun Silabus dan RPP di Sekolah, untuk mengetahui Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru memiliki metode dan Teknik dalam mengembangkan potensi siswa di Sekolah, dan untuk mengetahui Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru mengelola Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui angket, obervasi wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu; 1) Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru menyusun Silabus dan RPP di Sekolah telah berada pada ketagori yang sangat baik. 2) Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru memiliki metode dan Teknik dalam mengembangkan potensi siswa di Sekolah telah berada pada kategori yang baik. 3) Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru mengelola Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah telah berada pada kategori yang baik. 5) Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru dalam mengelola Media Pembelajaran di Sekolah telah berada pada kategori yang baik, 6) Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi guru memanfaatkan Teknologi Pendidikan di Sekolah berada pada kategori yang cukup baik. 7) Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi guru melakukan Inovasi Pembelajaran di Sekolah telah berada pada kategori baik. Saran dalam penelitian ini adalah bagi sekolah bahwa hendaknya dapat memberikan kontribusi yang berharga melibatkan seluruh guru dalam agenda supervisi kepala sekolah sehingga dapat lebih meningkatkan supervisi pembelajaran guru di sekolah, bagi kepala sekolah agar mempertahankan dan meningkatkan kompetensi supervisi di sekolah untuk membimbing guru, bagi peneliti, dapat memperluas wawasan yang berkaitan dengan kompetensi supervisi kepala sekolah sehingga dapat mengetahui tugas dan pokok kepala sekolah dalam melakukan supervise dan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan menitik beratkan pada proses kompetensi supervisi pengawas sekolah. Kata Kunci : Kompetensi Kepala Sekolah, Supervisi Pembelajaran.
Undang-undang
Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
yang
semakin
Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
pesat
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan
menuntut lembaga pendidikan untuk lebih
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
dapat
arus
terencana untuk mewujudkan suasana
perkembangan tersebut. Lulusan suatu
belajar dan proses pembelajaran agar
sekolah harus sesuai dengan tuntutan
peserta
perkembangan yang ada. Personil sekolah
mengembangkan potensi dirinya untuk
yang memadai kemampuannya menjadi
memiliki kekuatan spritual keagamaan,
perhatian utama bagi setiap lembaga
pengendalian
pendidikan. Diantara personil yang ada,
kecerdasan,
guru merupakan jajaran terdepan dalam
keterampilan yang diperlukan dirinya,
menentukan kualitas pendidikan. Guru
masyarakat bangsa dan negara.
setiap hari bertatap muka dengan siswa
Mencermati
menyesuaikan
dengan
didik
secara
diri,
kepribadian,
akhlak
mulia,
serta
pengertian
dalam proses pembelajaran. Karena itu
pendidikan
guru yang berkualitas sangat dibutuhkan
pendidikan Nasional di atas, nampak
oleh setiap sekolah.
bahwa unsur dasar pendidikan adalah
Peningkatan kualitas pendidikan di
sekolah
memerlukan
profesional
dan
mencapai
sasarannya.
pendidikan
sistematis
dalam
aktif
rumusan
sistem
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Suasana belajar terwujud
dalam
jika terjadi interaksi antara guru dan
Efektivitas
siswa dalam suatu waktu dan tempat
kegiatan kependidikan di suatu sekolah
tertentu. Demikian halnya dengan proses
dipengaruhi banyaknya variabel (baik
pembelajaran
yang
mensukseskannya
menyangkut
aspek
personal,
yang
dalam
terdapat
operasional, maupun material) yang perlu
instrumen
mendapatkan
penerapan supervisi pembelajaran dengan
pengembangan
pembinaan secara
dan
berkelanjutan.
penting
tersedianya
guru
yakni
beberapa
yang
Proses pembinaan dan pengembangan
metode
pembelajaran
keseluruhan situasi merupakan kajian
fasilitas
pembelajaran,
supervisi pendidikan.
evaluasi
sehinggga
adanya
professional, yang
akurat,
dan
sistem
keberhasilan
dan
kelancaran
tenaga
pendidik
dalam
melakukan pembaharuan dalam proses
berhubungan
guru
pada
umumnya.
pembelajaran dengan optimal. Kepala
dengan
Salah satu faktor penting dalam
sekolah
sebagai
rangka peningkatan inovasi pembelajaran
pimpinan sekolah memiliki kewajiban
guru yaitu melalui pelaksanaan supervisi
membina kemampuan para guru melalui
kepala sekolah. Salah satu kompetensi
kompetensi
kepala
supervisi
yang
dimiliki
sekolah
adalah
melakukan
kepala sekolah. Dengan kata lain kepala
supervisi
sekolah hendaknya dapat melaksanakan
sehingga
supervisi secara efektif. Sementara ini
meningkatkan kualitas pembelajaran.
pelaksanaan
supervisi
di
sekolah
akademik/pembelajaran diharapkan
Kompetensi
mampu
supervisi
seringkali masih bersifat umum. Aspek-
sekolah
aspek yang menjadi perhatian kurang
mampu melaksanakan supervisi karena
jelas, sehingga pemberian umpan balik
keterlibatan guru sangat besar mulai dari
terlalu umum dan kurang mengarah ke
tahap perencanaan sampai dengan analisis
aspek yang dibutuhkan guru. Sementara
keberhasilannya. Pelaksanaan supervisi
guru
yang diasumsikan merupakan pelayanan
sendiripun
kadang
kurang
diharapkan
kepala
memahami manfaat supervisi. Hal ini
pembinaan
disebabkan
memajukan
dalam
tidak
dilibatkannya
perencanaan
guru
pelaksanaan
guru
memahami
diharapkan
dan
dan
dapat
mengembangkan
pengajaran agar guru dapat mengajar
supervisi. Padahal proses pelaksanaan
dengan
supervisi yang melibatkan guru sejak
pembelajar
tahap perencanaan memungkinkan guru
berfungsi membantu guru terampil dalam
mengetahui
mempersiapkan
manfaat
supervisi
bagi
dirinya. Supervisi merupakan pendekatan yang
melibatkan
perencanaan.
guru
Supervisi
sejak
baik
dan bagi
berdampak siswa.
pelajaran
pada
Supervisi
dengan
mengkoordinasi teori dengan praktik.
tahap
Seorang guru dikatakan terampil
merupakan
dalam melaksanakan tugasnya. Apabila
jawaban yang tepat untuk mengatasi
guru
kekurangtepatan
pembaharuan
permasalahan
yang
tersebut
mampu dalam
melakukan pembelajaran.
Melalui inovasi hal ini tidak lepas
fokus permasalahan yang akan dibahas
pelaksanaan supervisi kepala sekolah.
dalam penelitian ini adalah :
Penerapan supervisi pengajaran di
1. Bagaimana Kompetensi Supervisi
Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan
Kepala
supervisi
Membimbing
yang
sangat
menuntut
kompetensi dari kepala sekolah untuk dapat mengaplikasikannya dengan baik.
Sekolah
dalam
guru
menyusun
Silabus dan RPP di Sekolah? 2. Bagaimana Kompetensi Supervisi
Adanya kompetensi yang dimiliki kepala
Kepala
sekolah dalam menerapkan supervisi
Membimbing
pengajaran akan membantu guru-guru,
metode
agar menjadi guru yang profesional sesuai
mengembangkan potensi siswa di
dengan perkembangan ilmu pengetahuan
Sekolah?
pada umumnya dan ilmu pendidikan pada
efektivitas proses belajar mengajar di
Membimbing
sekolah dengan bimbingan dari kepala
Kegiatan
sekolah. Namun umumnya frekuensi
Sekolah?
memiliki
Teknik
dalam
Sekolah
dalam
guru
mengelola
Belajar
Mengajar
di
4. Bagaimana Kompetensi Supervisi
adanya supervisi di kelas guru menjadi
Kepala
kaku dalam kegiatan pembelajaran.
Membimbing
penulis tertarik melakukan penelitian
guru
3. Bagaimana Kompetensi Supervisi Kepala
Berdasarkan kondisi di atas, maka
dalam
dan
khususnya, agar mampu meningkatkan
supervisi sangat jarang apalagi bila
Sekolah
Sekolah guru
dalam dalam
mengelola Media Pembelajaran di Sekolah?
berkenaan dengan “Kompetensi Kepala
5. Bagaimana Kompetensi Supervisi
Sekolah Dalam Supervisi Pembelajaran
Kepala Sekolah dalam Memotivasi
Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan
guru
Posigadan
Pendidikan di Sekolah?
Kabupaten
Bolaang
Mongondow Selatan".
Teknologi
6. Bagaimana Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi
Masalah Berdasarkan
memanfaatkan
konteks
penelitian
yang dikemukakan, maka yang menjadi
guru
melakukan
Pembelajaran di Sekolah?
Inovasi
6. Untuk
Tujuan Penulisan Sehubungan
dengan
permasalahan yang telah
Memotivasi
dirumuskan,
mengetahui
Kompetensi
guru
menyusun
mengetahui
Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing metode
guru
dan
memiliki
Teknik
dalam
mengembangkan potensi siswa di
Secara umum supervisi adalah
mengetahui
Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing Kegiatan
guru
Belajar
mengelola
Mengajar
di
mengetahui
Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing
guru
dalam
mengelola Media Pembelajaran di
kepada
perkembangan
kepemimpinan guru-guru dan personal sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan berupa
pendidikan.
dorongan,
Supervisi
bimbingan,
dan
kesempatan bagi pertumbuhan keahlian kecakapan
guru-guru,
seperti
bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan
dalam
pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode mengajar
sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan sebagainya. Berdasarkan
uraian
tersebut,
menunjukkan bahwa kegiatan supervisi mencakup beberapa aspek yaitu : (1)
Sekolah. 5. Untuk
tertuju
yang lebih baik, cara penilaian yang
Sekolah 4. Untuk
segala bantuan dari pemimpin sekolah,
dan
Sekolah 3. Untuk
melakukan
Tinjauan Pustaka
yang
Silabus dan RPP di Sekolah 2. Untuk
guru
Inovasi Pembelajaran di Sekolah.
Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing
Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah dalam
fokus
maka tujuan dari penelitian ini adalah; 1. Untuk
mengetahui
mengetahui
Kompetensi
Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi
guru
memanfaatkan
Teknologi Pendidikan di Sekolah.
supervisi
pada
dasarnya
merupakan
kegiatan pembimbingan dan bantuan kepada guru agar dapat membentuk sikap profesional dalam mengajar; (2) kegiatan pemberian bimbingan melalui kegiatan supervisi diberikan oleh orang yang lebih
ahli; (3) maksud pemberian bimbingan
dan mengkoordinir program penataran;
tersebut adalah agar dapat meningkatkan
(10)
proses dan hasil belajar sehingga tujuan
kemasyarakatan.
pendidikan
yang
direncanakan
dapat
mengembangkan
Untuk
mengemban
hubungan
tugas yang
tercapai; (4) pemberian bimbingan dalam
dibebankan kepada guru, perlu bantuan
kegiatan supervisi berlangsung dalam
kepala sekolah yang dapat memerankan
suasana
diri
yang
terjalin
manusiawi,
hubungan
sehingga
keakraban
antara
supervisor dengan guru.
sebagai
analisis,
perancang/
perencana/designer, pelaksana, motivator, fasilitator,
dokumentator,
penilai
Dari beberapa pengertian tentang
eksternal, pengkaji dan pengembang serta
supervisi yang telah dikemukakan terebut,
penyusunan laporan berbagai aktivitas
dapat
pengajaran
dimaknai
bahwa
supervisi
profesional
guru
yang
pembelajaran pada dasarnya merupakan
dilakukan melalui supervisi pengajaran,
pemberian
karena
bantuan
dan
bimbingan
supervisi
pengajaran
sebagai
kepada guru dalam usaha meningkatkan
pelayanan yang disediakan oleh kepala
kemampuan
sekolah untuk membantu guru-guru agar
profesional
guru
dalam
membelajarkan peserta didik.
menjadi guru atau personil yang mampu
Menurut Wiles dan Bondi (dalam Masaong,
2000:24)
beberapa
tugas
supervisi yang bersifat pengajaran adalah :
(1)
mengajar di sekolah. Kompetensi dapat dikonotasikan
rencana
sebagai sekumpulan pengetahuan dan
pengajaran; (2) memiliki program; (3)
kemampuan yang harus dikuasai, dapat
memprakarsai
dipelajari, dideskripsikan dan diverifikasi.
pengajaran;
mengembangkan
meningkatkan efektifitas proses belajar
kembali (4)
organisasi
mendesain
kembali
Dengan
demikian
keterampilan
organisasi pengajaran; (5) menyampaikan
supervisor menurut Alfonso (Masaong,
sumber-sumber
(6)
2000:44) adalah sekumpulan pengetahuan
menasehati dan membantu guru; (7)
dan kemampuan yang harus dikuasai
menilai
dalam melaksanakan pembinaan guru.
modifikasi;
fasilitas (8)
pengajaran;
dan
mengukur
mengedarkan
dan
Selanjutnya ada sejumlah teknik
menggunakan dana; (9) melaksanakan
pembinaan guru yang dapat dibedakan
menjadi dua golongan besar yaitu : teknik
berlandaskan standar isi, standar
yang bersifat individual dan teknik yang
kompetensi dan kompetensi dasar,
bersifat
kelompok (jika dilihat dari
dan prinsip-prinsip pengembangan
jumlah
guru
KTSP.
yang
dilayani),
teknik
langung dan teknik tidak langsung (jika
d. Membimbing guru dalam memilih
dilihat dari segi cara menghadapi guru-
dan
guru). Antara teknik-teknik tersebut tidak
strategi/metode/teknik
dapat dipisah-pisahkan melainkan saling
pembelajaran/bimbingan yang dapat
mendukung
mengembangkan berbagai potensi
dan
saling
menunjang
(Masaong : 2000 : 50). Sedangkan
siswa
menurut
Peraturan
Menteri No. 12 Tahun 2007 menyatakan bahwa Kompetensi Kompetensi Supervisi Akademik
dalam
menggunakan
Pengawasan
pada
melalui
bidang
pengembangan mata pelajaran di SD/MI. e. Membimbing menyusun
guru
rencana
dalam
pelaksanaan
Satuan Pendidikan Sekolah Dasar yaitu
pembelajaran (RPP) untuk tiap
sebagai berikut:
bidang
a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar,
karakteristik,
pengembangan
pelajaran di SD/MI.
dan
f. Membimbing
kecenderungan perkembangan tiap
melaksanakan
bidang
pembelajaran/bimbingan
pengembangan
mata
pelajaran di SD/MI. b. Memahami
guru
dalam kegiatan
kelas,laboratorium,
konsep,
mata
(di
dan/atau
di
prinsip,
lapangan) untuk mengembangkan
teori/teknologi, karakteristik, dan
potensi siswa pada tiap bidang
kecenderungan
pengembangan mata pelajaran di
perkembangan
proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang
pengembangan
mata
pelajaran di SD/MI. c. Membimbing menyusun
g. Membimbing
guru
mengelola,
guru
silabus
SD/MI.
tiap
dalam merawat,
dalam
mengembangkan dan menggunakan
bidang
media
pengembangan pelajaran di SD/MI
pendidikan
dan
pembelajaran/bimbingan
fasilitas tiap
bidang
pengembangan
mata
pelajaran di SD/MI. h. Memotivasi
Teknologi Pendidikan, 6) Memotivasi guru melakukan Inovasi Pembelajaran.
guru
untuk
Penerapan supervisi pengajaran di
memanfaatkan teknologi informasi
Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan
untuk pembelajaran/ bimbingan tiap
supervisi
bidang
mata
keterampilan teknis dari kepala sekolah
pelajaran SD/MI. (Permen No. 12
untuk dapat mengaplikasikannya dengan
Tahun 2007)
baik. Adanya keterampilan teknis yang
pengembangan
Berdasarkan Kompetensi tersebut tentunya
kepala
dimiliki
sangat
kepala
menuntut
sekolah
dalam
sebagai
menerapkan supervisi pengajaran akan
Supervisor guru di Sekolah mampu
membantu guru-guru, agar menjadi guru
menganalisa
yang
mengawasi
Sekolah
yang
kemampuan sesuai
profesional
sesuai
dengan
Peraturan
perkembangan ilmu pengetahuan pada
Mentri yang telah ditetapkan, disamping
umumnya dan ilmu pendidikan pada
itu Indikator Kompetensi Kepala Sekolah
khususnya, agar mampu meningkatkan
disesuaikan dengan Inovasi pembelajaran
efektivitas proses belajar mengajar
guru agar pengawasan dapat berjalan
sekolah.
dengan
Metode Penulisan
efektif.
dengan
untuk
Adapun
indikator
di
kompetensi Kepala Sekolah terhadap
Penelitian ini dilakukan dengan
Inovasi pembelajaran guru disesuaikan
memilih lokasi penelitian di SDN se
dengan Permen No. 12 Tahun 2007 dapat
Kecamatan
penulis
Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian
uraikan
sebagai
berikut;
1)
Posigadan
Membimbing guru menyusun Silabus dan
ini
RPP, 2) Membimbing guru memiliki
gambaran
metode
Supervisi Kepala Sekolah
dan
Teknik
mengembangkan
potensi
dalam siswa,
3)
dilakukan nyata
Kabupaten
untuk
memperoleh
tentang
Kompetensi
Jenis penelitian yang digunakan
Membimbing gurumengelola Kegiatan
dalam
Belajar Mengajar, 4) Membimbing guru
penelitian deksriptif. Jenis penelitian
mengelola
5)
seperti ini dipilih untuk memaparkan atau
memanfaatkan
menggambarkan data temuan penelitian
Memotivasi
Media guru
Pembelajaran,
penelitian
ini
adalah
jenis
dalam bentuk presentasi atau pernyataan-
ditetapkan
pernyataan dari responden sesuai dengan
penelitian yaitu 25%, dari jumlah guru di
kenyataan yang ada. Sementara itu untuk
Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan
mendapatkan data penelitian, peneliti
Posigadan
menggunakan teknik Observasi, di mana
pendapat tersebut, penulis menetapkan
peneliti
jumlah sampel pada penelitian adalah 30
menjadi
instrumen
untuk
mendapatkan data penelitian. Intrumen
120
sampel
orang,
dalam
berdasarkan
orang
yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk angket
besarnya
Teknik
analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Dalam penelitian ini variabel yang
deskriptif
dengan
teknik
persentase.
diteliti adalah “ Kompetensi kepala
Dalam arti bahwa setiap butir soal dalam
sekolah dalam supervisi pembelajaran di
angket dibuatkan tabel untuk memperoleh
Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan
gambaran persentase yang dicapai dalam
Posigadan
Bolaang
angket setiap indikator maupun masing-
Mongondow Selatan”. Kompetensi yang
masing alternatif jawaban dengan cara
di
ini
memfrekuensi masing-masing alternatif
dijabarkan yaitu: 1) Membimbing guru
jawaban setiap butir soal dibagi jumlah
menyusun Silabus dan RPP di Sekolah, 2)
sampel x 100.
Membimbing guru memiliki metode dan
Hasil Penelitian
Kabupaten
maksudkan
dalam
penelitian
Teknik dalam mengembangkan potensi
Berdasarkan
hasil
penelitian
siswa di Sekolah, 3) Membimbing guru
terhadap pelaksanaan Kompetensi Kepala
mengelola Kegiatan Belajar Mengajar di
Sekolah dalam Supervisi Pembelajaran di
Sekolah, 4) Membimbing guru dalam
Sekolah yang diukur, telah berjalan
mengelola
Media
di
dengan baik namun secara umum berada
Sekolah,
5)
guru
pada klasifikasi baik dengan tingkat
memanfaatkan Teknologi Pendidikan di
persentase 69.36%. Perolehan persentase
Sekolah, 6) Memotivasi guru melakukan
ini
Inovasi Pembelajaran di Sekolah.
indikator yang digunakan sebagai alat
Pembelajaran Memotivasi
Memperhatikan jumlah populasi sebagaimana disebutkan di atas, maka
merupakan
akumulasi
dari
tiga
ukur tingkat pelaksanaan kompetensi kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
Supervisi Pembelajaran di Sekolah Dasar
dalam kegiatan belajar mengajar di
Negeri
Sekolah.
se
Kecamatan
Posigadan
Kepala
sekolah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
bimbingan
Secara lengkap temuan hasil penelitian
menyusun
untuk setiap indicator dapat dijelaskan
membimbing guru dalam penggunaan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
silabus dalam pembelajaran, serta Kepala
1.
sekolah
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru menyusun Silabus dan RPP di Sekolah Temuan hasil penelitian
menunjukkan Supervisi
bahwa
Kepala
Kompetensi
Sekolah
dalam
Membimbing guru menyusun Silabus dan RPP di Sekolah telah berada pada ketagori
yang
sangat
baik
dengan
persentase 82.33%. Angka persentase ini jika
dibandingkan
kompetensi
dengan
kepala
dalam
meningkatkan Supervisi Pembelajaran di Sekolah berada pada klasifikasi yang baik, yang berarti telah optimal dan telah mencapai standar yang diharapkan. Beberapa
titik
optimalnya
kepala
memberikan
supervisi
kritis sekolah dengan
memberikan bimbingan kepada
dalam selalu guru
mulai dari penyusunan, pengggunaan untuk perangkat pembelajaran di Sekolah serta pengawasan dilakukan kepada guru menggunakan perangkat
pembelajaran
guru
dalam
Kepala
sekolah
membimbingan
guru
Rencana
dalam
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berada pada kategori yang sangat baik. Dan juga dalam membimbing guru dalam merumuskan indikator pembelajaran di Sekolah dan mengawasi guru menggunakan perangkat pembelajaran dalam
kegiatan belajar
mengajar di Sekolah berada pada kategori yang baik. Realitas
lainnya
menunjukkan
bahwa kegiatan supervisi kepala sekolah didukung oleh pelaksanaan kelompok kerja guru sekolah dasar sehingga ketika dalam indicator
telah
Silabus,
penyusunan
kriteria
sekolah
terhadap
melakukan
melakukan yang
supervisi diteliti
semua melalui
Membimbing guru menyusun Silabus dan RPP di Sekolah telah berada pada kategori. Sehingga dalam semua aspek ini kepala sekolah selalu memperhatikan guru karena berkenaan dengan proses pembelajaran di Kelas namun umumnya frekuensi supervisi yang dilakukan masih cukup rendah.
Dalam menyusun Silabus dan RPP
bahwa kepala sekolah yang diangkat
tentunya guru tidak melakukan tanpa
menjadi
bimbingan dari kepala Sekolah, Dalam
memberikan bimbingan kepada
setiap
dasar
dalam penyusunan rencana pelaksanaan
diberikan latihan dengan diikut sertakan
pembelajaran karena merupakan proses
dalamKelompok Kerja guru (KKG) disisi
awal sebelum kegiatan mengajar oleh
lain
guru.
kegiatan
guru
impelematasi
sekolah
kegiatan
tersebut
kepala
Juga
sekolah
harus
membimbing
guru
dalam
Kepala sekolah melakukan supervise
merumuskan indikator pembelajaran di
gunan membimbing lebih lanjut kegiatan
Sekolah hal ini menandakan bahwa dalam
guru
menyusun
penyusunan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari
melanjutkan
RPP dan Silabus
kepada guru dalam merumuskan indicator
dalam
membimbing
Dengan demikian maka dapat dikatakan
bahwa
Kepala
melakukan bimbingan
sekolah
Kepala
melakukan
Sekolah bimbingan
pembelajaran agar tujuan pembelajaran lebih terarahkan. Selanjutnya Kepala
guru
sekolah mengawasi guru menggunakan
ini
perangkat pembelajaran dalam kegiatan
responden
belajar mengajar di Sekolah. Hal ini
menyatakan selalu dan sering. Kepala
dibuktikan bahwa banyak responden yang
sekolah
menyatakan selalu dan sering.
dalam
menyusun
dibuktikan
terhadap
RPP
Silabus
jawaban
juga
selalu
hal
dan
sering
membimbing guru dalam penggunaan
Akhirnnya
dapat
disimpulkan
silabus dalam pembelajaran. Hal ini
bahwa Kompetensi Supervisi Kepala
dibuktikan kepala sekolah membimbing
Sekolah
guru
sehingga
menyusun Silabus dan RPP di Sekolah
membimbing juga dalam penggunaan
telah berada pada ketagori yang sangat
silabus.
baik. Artinya kepala sekolah selalu
dalam
penyusunan
Dengan demikian maka dapat dikatakan
bahwa
kepala
dalam
Membimbing
memberikan bimbingan kepada
guru
guru
sekolah
mulai dari penyusunan, pengggunaan
membimbingan guru dalam penyusunan
untuk perangkat pembelajaran di Sekolah
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
serta pengawasan dilakukan kepada guru
bahwa hal ini tentunya menjadi mutlak
menggunakan perangkat
pembelajaran
dalam kegiatan belajar mengajar di
peningkatan kemampuan profesi guru
Sekolah.
dalam mengajar.
2.
Kompetensi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru memiliki metode dan Teknik dalam mengembangkan potensi siswa di Sekolah Temuan hasil penelitian
menunjukkan Supervisi
bahwa
Kepala
Kompetensi
Sekolah
dalam
Realitas lainnya yang ditemukan yaitu
siswa di Sekolah telah berada pada kategori yang baik dengan persentase 68.17%.
Angka
persentase
ini
jika
dibandingkan dengan kriteria kompetensi Supervisi
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan Supervisi Pembelajaran di Sekolah berada pada klasifikasi yang rendah, yang berarti belum optimal dan belum mencapai standar yang diharapkan Beberapa optimalnya memberikan
titik
kepala
kritis
belum
sekolah
dalam
supervisi
dalam
membimbing guru memiliki metode dan Teknik dalam mengembangkan potensi siswa di Sekolah terletak pada Kepala sekolah
kadang-kadang
memberikan
bimbingan kepada guru dalam memilih metode yang tepat dalam pembelajaran di Kelas karena kurangnya layanan bantuan
supervisor
dalam
pelaksanaan pembelajaran guru di Kelas tidak berlangsung dari awal sehingga dalam memilih memilih metode yang tepat dalam pembelajaran di Kelas.
Membimbing guru memiliki metode dan Teknik dalam mengembangkan potensi
pengamatan
Berdasarkan Kepala
hasil
sekolah
penelitian
kadang-kadang
memberikan bimbingan kepada
guru
dalam memilih metode yang tepat dalam pembelajaran di Kelas. Kepala sekolah sebelum melakukan pengawasan tentunya membimbing guru dalam memilih metode yang tepat agar pembelajaran dapat sesuai dengan yang diharapkan. Akan tetapi kepala sekolah sering membimbing guru menyusun misalnya
langkah-langkah metode
pakem
pembelajaran.
Namun
responden
mengatakan
juga
metode dalam beberapa kadang-
kadang hal ini tentunya masing-masing pengawasan
yang
dilakukan
disetiap
sekolah dasar se Kecamatan Posigadan berbeda. Kepala
sekolah
juga
sering
mengawasi guru dalam melakukan teknik pembelajaran di Sekolah. Dalam hal teknik mengajar di Sekolah Kepala
sekolah
sering
melakukan
karena setiap guru
supervisi
memiliki
teknik
memilih
metode
yang
tepat
dalam
pembelajaran di Kelas.
mengajar tersendiri dan menekankan kepada guru tentang adanya perbedaan teknik mengajar dalam
setiap mata
pelajaran di Kelas tentunya hal ini sesuai dengan pernyataan peneliti di atas bahwa guru memiliki teknik yang berbeda dalam kegiatan mengajar. Sehingga guru dapat mengembangkan potensi siswa melalui teknik pembelajaran di Kelas. Kepala sekolah
dalam
kegiatan
supervisi
menekankan kepada guru bahwa dengan adanya teknik yang berbeda disetiap kelas tentunya
masing-masing
guru
dapat
menggali dan mengembangkan potensi
dapat
disimpulkan
bahwa
Kompetensi
Kepala
Sekolah
dalam
Membimbing
guru
memiliki
metode
dan
Teknik
dalam
mengembangkan
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru mengelola Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah
potensi
siswa
di
Sekolah telah berada pada kategori yang baik. Artinya Kepala sekolah dalam melakukan supervisi sering membimbing
Membimbing
guru
mengelola Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah telah berada pada kategori yang baik dengan persentase 66.67%. Angka persentase ini jika dibandingkan dengan kriteria
kompetensi
Supervisi
kepala
sekolah dalam meningkatkan Supervisi Pembelajaran di Sekolah berada pada klasifikasi yang rendah, yang berarti
standar yang diharapkan. Beberapa
potensi
siswa
di
Sekolah, Namun Kepala sekolah berada pada kategori yang cukup baik atau kadang-kadang membimbing guru dalam
titik
kritis
belum
optimalnya kepala sekolah tidak pernah melakukan bimbingan pembelajaran di Laboratorium sekolah karena sebagian besar
sekolah
dasar
Posigadan belum
se
Kecamatan
dilengkapi
fasilitas
Laboratorium sekolah. Dengan demikian maka dapat
guru memiliki metode dan Teknik dalam mengembangkan
dalam
belum optimal dan belum mencapai
peserta didik. Akhirnya
3.
dikatakan kepala sekolah selalu dan sering
membimbing
guru
dalam
pengelolaan ruangan untuk pembelajaran siswa. Karena dengan adanya ruangan
kelas yang kondusif dan tertata rapi maka
oleh
mendukung pelaksanaan pembelajaran,
stakeholders sekolah. Namun beberapa
membimbing
mengatur
responden menyatakan kadang-kadang
desain kelas untuk kenyamanan siswa.
guru melakukan pembelajaran diruang
Dengan adanya desain kelas dengan
kelas atau di lapangan karena jarangnya
menginventariskan inventaris kelas maka
bimbingan dari kepala sekolah
guru
dalam
seluruh
sangat siswapun akan merasa nyaman berada
dalam
pembelajaran
dapat
kelas
sehingga
berjalan
dengan
kondusif. Kepala
warga
Akhirnya
sekolah
dapat
atau
disimpulkan
bahwa Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah
dalam
Membimbing
guru
mengelola Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah
juga
sering
Sekolah telah berada pada kategori yang
menekankan kepada guru bahwa pada
baik.
akhir pembelajaran membimbing siswa di
membimbing guru mengelola Kegiatan
Kelas. Hal ini tentunya sesuai dengan
Belajar Mengajar di Sekolah, Namun
kegiatan apersepsi pada langkah-langkah
kepala sekolah tidak pernah melakukan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bimbingan pembelajaran di Laboratorium
menekankan setiap guru pada akhir
sekolah karena sebagian besar sekolah
pembelajaran
dasar se Kecamatan Posigadan belum
membimbing
siswa
di
Kelas.
Kepala
sekolah
dilengkapi fasilitas Laboratorium sekolah. Namun Sebagian besar responden
menjawab bahwa kepala sekolah tidak pernah melakukan bimbingan tersebut karena didasarkan bahwa sebagian besar sekolah dasar se Kecamatan Posigadan belum dilengkapi fasilitas Laboratorium sekolah. Begitu pula membimbing guru melakukan pembelajaran di luar ruangan kelas
Artinya
(lapangan)
guna
menumbuhkembangkan kreatifitas siswa demi tercapainya tujuan yang diinginkan
4.
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Membimbing guru dalam mengelola Media Pembelajaran di Sekolah Kompetensi Supervisi Kepala
Sekolah dalam Membimbing guru dalam mengelola
Media
Pembelajaran
di
Sekolah telah berada pada kategori yang baik dengan persentase 77.50%, Artinya dengan adanya kompetensi Supervisi Kepala sekolah maka guru dapat lebih
membantu guru menggunakan media
media
pembelajaran pada proses pembelajaran.
pembelajaran
Beberapa optimalnya
titik
kepala
membimbing
guru
kritis sekolah
dalam
telah dalam
mengelola
media pembelajaran di Sekolah, mulai dari
mengelola,
merawat,
dan
menggunakan media pembelajaran serta menggunakan fasilitas sekolah melalui bimbingan tiap bidang pengembangan
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah sering membimbing
guru
pembelajaran
di
mengelola Sekolah
media
sehingga
pelaksanaan pembelajaran dapat lebih menyenangkan bagi siswa, kepala sekolah membimbing
guru
merawat
Sekolah. Hal ini sesuai dengan sebagian pernyataan
responden
yang
Sekolah
dalam
Memotivasi
guru
memanfaatkan Teknologi Pendidikan di Sekolah berada pada kategori yang cukup baik dengan persentase 51.50%, Angka
Sehingga
disimpukan
bahwa
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah Membimbing Media
kriteria
kompetensi
Supervisi
kepala
sekolah dalam meningkatkan Supervisi Pembelajaran di Sekolah berada pada klasifikasi yang rendah, yang berarti belum optimal dan belum mencapai standar yang diharapkan. Beberapa
titik
kritis
Kepala
sekolah belum dapat mengoperasikan computer
di
Sekolah,
Sehingga
mengalami kendala dalam membimbing guru dalam memanfaatkan komputer
menyatakan sangat sering
mengelola
proses
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi guru memanfaatkan Teknologi Pendidikan di Sekolah Kompetensi Supervisi Kepala
dan
mengembangkan media pembelajaran di
dalam
pada
persentase ini jika dibandingkan dengan
mata pelajaran.
besar
5.
pembelajaran
guru
dalam
Pembelajaran
di
Sekolah telah berada pada kategori yang baik, Artinya dengan adanya kompetensi Supervisi Kepala sekolah maka guru dapat lebih membantu guru menggunakan
dalam
pembelajaran,
apalagi
membimbing guru dalam tiap bidang pengembangan mata pelajaran dengan memfasilitasi dengan teknologi informasi. Realitas lainnya kepala sekolah belum memotivasi guru memanfaatkan Teknologi Pendidikan karena umumnya di sekolah Dasar Negeri se Kecamatan
Posigadan masih kurang memiliki sarana
6.
komputer. Kepala
sekolah
Dasar
se
Kecamatan Posigadan sebagian besar belum mampu mengoperasikan komputer di Sekolah sehingga kepala sekolah jarang
membimbing
memanfaatkan
guru
komputer
dalam dalam
pembelajaran karena umumnya kepala sekolah
belum
terlalu
mahir
dalam
menggunakan computer namun walaupun tidak secara langsung membimbing guru dalam
penggunaan
sering
computer
memotivasi
guru
namun
Sebagian
menyatakan
besar
tidak
responden
pernah
karena
minimnya bahkan tidak ada fasilitas
dapat
disimpulkan
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi guru memanfaatkan
melakukan
Memotivasi
Inovasi
guru
Pembelajaran
di
Sekolah telah berada pada kategori baik dengan persentase 70%. Artinya kepala sekolah
melalui
memotivasi
supervisi
guru
dalam
selalu
melakukan
perubahan di Sekolah sehingga dapat meningkatkan inovasi pembelajaran guru di sekolah. Beberapa optimalnya membimbing
titik
kepala guru
kritis sekolah
dalam
telah dalam
mengelola
media pembelajaran di Sekolah, mulai dari
mengelola,
merawat,
dan
menggunakan fasilitas sekolah melalui bimbingan tiap bidang pengembangan mata pelajaran Dengan demikian dapat dikatakan
Teknologi Pendidikan di Sekolah berada pada kategori yang cukup baik, Artinya dengan adanya kepala sekolah belum memotivasi
dalam
menggunakan media pembelajaran serta
internet di Sekolah. Akhirnya
Sekolah
untuk
memanfaatkan teknologi pembelajaran di sekolah.
Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dalam Memotivasi guru melakukan Inovasi Pembelajaran di Sekolah Kompetensi Supervisi Kepala
guru
memanfaatkan
Teknologi Pendidikan karena umumnya kepala sekolah sendiri belum mampu menggunakan computer di Sekolah
bahwa kepala sekolah sering menekankan kepada guru agar melakukan perubahan dalam
pengembangkan
pengelolaan
pembelajaran karena untuk meminimalisir kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar serta mengawasi guru mandiri dalam melakukan
perubahan
dalam
pengembangan pembelajaran. Hal ini
meningkatkan inovasi pembelajaran guru
dapat
di sekolah
dilihat
dari
sebagian
besar
responden menyatakan kurang sering Kepala
sekolah
membimbing
guru
Mencermati beberapa titik kritis
selalu
menemukan
ide
yang menyebabkan belum optimalnya Kompetensi
Kepala
Sekolah
dalam
menarik dalam pembelajaran. Hal ini
Supervisi Pembelajaran di Sekolah Dasar
dapat dilakukan agar pembelajaran lebih
Negeri Kecamatan Posigadan Kabupaten
menarik sehingga siswa tidak jenuh
Bolaang Mongondow Selatan seperti
berada dala kelas. Dengan demikian dapat
yang telah dipaparkan sebelumnya,
dikatakan bahwa kepala sekolah selalu
Kesimpulan Saran
dan sering membimbing guru dalam menemukan
metode
pembelajaran.
terbaru
Kepala
dalam sekolah
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat dibuatlah kesimpulan sesuai
membimbing bagaimana caranya guru
indikator penelitian yaitu:
menemukan
1. Kompetensi
metode
metode
atau
mendesain
pembelajaran
yang
Supervisi
Kepala
Sekolah dalam Membimbing guru
menyenangkan bagi siswa serta sering
menyusun
membimbing guru dalam menemukan
Sekolah telah berada pada ketagori
teknik belajar dalam pembelajaran yang
yang sangat baik.
dapat menjadi keunggulan sekolah. Sehingga
dapat
2. Kompetensi
Silabus
dan
Supervisi
RPP
di
Kepala
disimpulkan
Sekolah dalam Membimbing guru
bahwa menunjukan bahwa Kompetensi
memiliki metode dan Teknik dalam
Supervisi
Kepala
Memotivasi
Sekolah
dalam
mengembangkan potensi siswa di
guru melakukan
Inovasi
Sekolah telah berada pada kategori
Pembelajaran di Sekolah telah berada pada
kategori
sekolah memotivasi
baik.
melalui guru
Artinya supervisi
dalam
kepala selalu
melakukan
perubahan di Sekolah sehingga dapat
yang baik. 3. Kompetensi
Supervisi
Kepala
Sekolah dalam Membimbing guru mengelola
Kegiatan
Belajar
Mengajar di Sekolah telah berada pada kategori yang baik.
4. Kompetensi
Supervisi
Kepala
dapat mengetahui tugas dan pokok
Sekolah dalam Membimbing guru
kepala sekolah dalam melakukan
dalam
supervisi.
mengelola
Media
Pembelajaran di Sekolah telah berada pada kategori yang baik. 5. Kompetensi
4. Disarankan selanjutnya
Supervisi
kepada untuk
peneliti melakukan
Kepala
penelitian dengan menitik beratkan
Sekolah dalam Memotivasi guru
pada proses kompetensi supervisi
memanfaatkan Teknologi Pendidikan
pengawas sekolah.
di Sekolah berada pada kategori yang cukup baik. 6. Kompetensi
Supervisi
Kepala
Sekolah dalam Memotivasi guru melakukan Inovasi Pembelajaran di Sekolah telah berada pada kategori
Adapun saran penelitian yaitu: 1. Bagi sekolah bahwa hendaknya dapat kontribusi
yang
berharga melibatkan seluruh guru dalam sekolah
agenda
supervisi
sehingga
dapat
kepala lebih
meningkatkan inovasi pembelajaran guru di sekolah. 2. Bagi
kepala
sekolah
agar
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi
supervisi
di
sekolah
untuk membimbing guru. 3. Bagi peneliti, dapat
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta Masaong, Abd. Kadim. 2000. Kepengawasan Pendidikan. Gorontalo: STIKIP Gorontalo
baik
memberikan
Sumber Literatur
memperluas
wawasan yang berkaitan dengan kompetensi kepala sekolah sehingga
Masaong, Abd. Kadim. 2010. Supervisi Pendidikan. Bandung:MQS Publishing. Muhaibin Syah. 2000. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosda Karya. Mulyasa. 2007. Menjadi Profesional. Jakarta: Rosda Nawawi, Hadari. Pendidikan. Agung
Guru
2003. Administrasi Jakarta: Gunung
Palan. 2007. Competency Management; Teknik Mengimplementasikan Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi. Jakarta: PPM.
Pidarta, Made. 2006. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Armas Duta Jaya
Purwanto, Ngalim. 2005. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta. Armas Duta Jaya
Rosyada, Dede. 2009. Inovasi Pembelajaran Sebuah Langkah Kreatif Menuju Kompetensi Metakognitif, (Makalah) Disajikan pada Seminar Kegiatan Forum Dekan Fakultas Tarbiyah SeIndonesia Di Gorontalo. Sahertian, Piet. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan . Jakarta: Rineka Cipta Siagian S.P. 2004. filsafat administrasi, Edisi Revisi, Jakarta : Gunung agung Siagian S.P. 2004. filsafat administrasi, Edisi Revisi, Jakarta : Gunung agung Sudjana, nana dan Ahmad Rivai. 2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: sinar baru Algensido. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta Sutopo, Hidayat. 2002. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara Wina
Sanjaya, 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. 4,
Winardi, 2004. Asas-asas Manajemen, Bandung: Mandar Maju. Dokumen :
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007. Tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah. Jakarta:Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007, Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta:Menteri Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Armas Duta Jaya Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2009 tentang Guru dan Dosen. 2009. Eka Jaya