perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAMPANGAN 26 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Oleh: ENDRI MEYLASARI K7107029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAMPANGAN 26 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh : ENDRI MEYLASARI K7107029
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Guru Sekolah Dasar
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi dengan judul : Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Oleh : Nama
: Endri Meylasari
NIM
: K7107029
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada hari
: Kamis
Tanggal
: 26 Mei 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Siti Kamsiyati, M. Pd. NIP. 19580620 198312 2 001
Drs. Marwiyanto, M. Pd. NIP. 195912051 198303 1 002
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Skripsi dengan judul : Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Oleh : Nama : Endri Meylasari NIM : K7107029 Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada hari : Jum’at Tanggal : 17 Juni 2011 Tim Penguji Skripsi : Nama Terang Ketua : Drs. Kartono, M.Pd
Tanda Tangan 1. …………..
Sekretaris
: Drs. Hasan Mahfud, M.Pd
2. …………...
Anggota I
: Dra. Siti Kamsiyati, S. Pd, M. Pd
3. …………..
Anggota II
: Drs. Marwiyanto, M.Pd
4. ……………
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP.19600727 198702 1 001
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
ABSTRAK Endri Meylasari. PENGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAMPANGAN 26 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011 Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta. Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan membaca pemahaman, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai sampel adalah siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta yang berjumlah 37 anak. Teknik pengumpulan data digunakan teknik observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 52,70 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 48,64%, siklus I nilai rata-rata kelas 70,86 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 75,67%, dan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 76,51 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 81,08%. Selain itu, kegiatan guru dan siswa yang diamati pada lembar observasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil yang menyatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah 3,40 atau cukup dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,78 atau tinggi. Sedangkan skor kegiatan siswa pada siklus I adalah 2,85 atau cukup dan meningkat menjadi 3,80 atau tinggi. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan dinyatakan penelitian ini telah berhasil dengan baik. Hal ini disimpulkan bahwa siswa termotivasi dan senang terhadap metode CIRC. Dengan demikian, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. Kata Kunci: Kemampuan Membaca Pemahaman, Metode CIRC commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
ABSTRACT Endri Meylasari. USAGE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) METHOD TO INCREASE READING COMPREHENSION ABILITY ON STUDENTS IN THE FIFTH GRADE OF SDN SAMPANGAN 26 PASAR KLIWON SURAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2010/2011, Script. Surakarta: Pedagogic and Education Science of Sebelas Maret University. 2011. Purpose of this research is to increase reading comprehension ability by using Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC) method on students in the fifth grade of SDN Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta. Variable which becomes target of change in this classroom action research is increase of reading comprehension ability, while variable of action which is used in this research is Cooperative Integrated Reading and Composition ( CIRC) method. Form of the research is classroom action research in amount of 2 cycles. Every cycle consists of 4 steps, they are: planning, observation action, implementation, and reflection. As the sample is student of class V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta which is in amount 37 students. Technique of collecting data used are observation, test, interview, and documentation. Technique of data analyze used in this research is technique of interactive data analyze. Based on the result of the research, it can be concluded that Indonesia studies trough the CIRC method can increase the reading comprehension ability in the 5th grade of SD Negeri Sampangan 26 Surakarta. It is proved that in initial condition before performing an action, average point of student is 52.70 with percentage classical successes is in amount of 48.64%, in the first cycle class average point is 70.86 with percentage of classical successes 75.67% and in the second cycle, the average point of class increase to 76.51 with percentage of classical successes amounting 81.08%. In addition, the activities of teachers and students were observed in the observation sheet also has increased significantly. This can be proved by the results of which stated that the activities of teachers in the first cycle is 3.40 or adequate and on the second cycle increased to 3.78 or higher. While scores of students on the first cycle is 2.85 or adequate and increased to 3.80 or higher. Based on interviews that have been done, expressed the research otherwise good. It is concluded that the students interested and excited to CIRC method. Thus, it can be proposed a recommendation that Indonesian study by using Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) method can increase student`s reading comprehension ability class V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta, in the academic year 2010/2011. Keyword: Reading Comprehension ability, CIRC method
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
MOTTO Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. (Terjemahan Q.S. Al Insyirah:6) A good plan today is better than a perfect plan tomorrow. (NN)
Knowing is not enough, we must apply. Willing is not enough, we must do. (Bruce Lee) Berbeda tidak selalu lebih baik, tetapi yang terbaik itu sudah pasti berbeda. (John Sifonis) Menjadi diri sendiri itu lebih menyenangkan daripada harus berpura-pura menjadi orang lain. (Penulis)
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut asma Allah SWT, teriring doa dan ungkapan syukur Alhamdulillah, kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Bapak Kasimin Mulyo Prayitno dan Ibu Sri Suprapti Tercinta Bapak yang menjadi teladan nyata bagiku untuk menjadi seseorang yang tangguh dan tegar menghadapi kerasnya hidup, Ibu motivator terbesar dalam hidupku yang menguatkan hati dan jiwaku menjalani setiap jengkal kehidupan ini. Kakakku Sri Nur Cahyani Pribadi yang telah mencurahkan seluruh jerih payahnya untukku dan selalu memberikan nasehat, motivasi, canda dan tawa, menjadi tempatku berkeluh kesah, dan menjadi penyemangat bagiku dalam menjalani hidup.
My EARTH (Ari, Riris, Tina, Hayuk) Terima kasih untuk setiap detik waktu dan kebahagiaan yang telah kalian torehkan dalam catatan hidupku, semangat, dorongan, dan motivasi yang tak pernah padam kalian curahkan untukku dalam senang dan sedihku.
Keluarga Besar SD Negeri Sampangan 26 Tempatku menimba ilmu untuk bekal dan pengalaman profesiku di masa yang akan datang.
Almamaterku PGSD FKIP UNS Surakarta Tempatku belajar dan memaknai setiap episode hidup dan persahabatan yang sesungguhnya.
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, barokah, dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi dengan judul “Penggunaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011” ini diajukan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Banyak hambatan dan kendala dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan dan kendala yang muncul dapat diatasi. Oleh sebab itu pada kesempatan yang baik ini diucapkan terimakasih yang tulus kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. H. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Dra. Siti Kamsiyati, S. Pd, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Drs. Marwiyanto, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Mulyani, S. Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sampangan 26 Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian. commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
8. Muhdi, S.Pd selaku guru kelas V yang telah memberikan bimbingan dan dukungan. 9. Serta pihak-pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dapat menjadi bahan bacaan yang menarik dan mudah dipahami.
Surakarta, Mei 2011 Penulis
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv HALAMAN ABSTRAK ...................................................................................... v HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Perumusan Masalah .................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 7 A. Kajian Teori ................................................................................................ 7
1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman.. .............................. 7 2. Hakikat Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) ....................................................................... 15 B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 19 C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 20 D. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 23 A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 23 1. Tempat Penelitian ........................................................................... 23 2. Waktu Penelitian ............................................................................ 23 B. Subjek Penelitian ..................................................................................... 24 C. Data dan Sumber Data ..........................................................................…24 D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 25 E. Validitas Data ............................................................................................ 27 F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 28 G. Prosedur Penelitian .................................................................................... 29
to user H. Indikator Ketercapaian commit .............................................................................. 35 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 36 A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................... 36 B. Deskripsi Permasalahan Penelitian............................................................ 38 1. Kondisi Pra Siklus ................................................................................. 38 2. Deskripsi Siklus I.................................................................................. 40 3. Deskripsi Siklus II ................................................................................ 52
C. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................................... 64 D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 71 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .......................................... 76 A. Simpulan..................................................................................................... 76 B. Implikasi .................................................................................................... 76 C. Saran .......................................................................................................... 78 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80 LAMPIRAN ...................................................................................................... 82
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4
Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7
DAFTAR TABEL Jadwal Penelitian ………………………………………………...... Indikator Ketercapaian Tujuan ……………………………………. Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas V pada Pra Siklus …………………………………………... Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus I …………………………………………………………….. Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I …….. Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman kelas V pada Siklus I ………………………………... Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada commit to user Siklus II …………………………………………………………… 9
24 35 38
46 48 51
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Tabel 8
Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus II …….. Tabel 9 Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman kelas V pada Siklus II ………………………………. Tabel 10 Rata-rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman, Persentase Ketuntasan Klasikal Diatas KKM, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Kemampuan Membaca Pemahaman pada kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ……………………………………………... Tabel 11 Hasil Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas melalui Lembar Observasi ……………………………….
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6
Gambar 7
Gambar 8 Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11 Gambar 12
Alur Kerangka Berpikir ………………………...................... Komponen dalam Analisis Data (interactive model) Miles and Huberman ……………………………………………… Model Penelitian Tindakan Kelas ………………………….. Lokasi SD Negeri Sampangan 26 Tampak Depan dan Dalam ………………………………………………………………. Grafik Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas V pada Pra Siklus …………………………………………... Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus I ……………………………….. Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I ……………………………………………….. Grafik Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V pada Siklus I ……………………………….. Grafik Skor Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus II ……………………………….. Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus II ……………………………………………….. Grafik Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V pada Siklus II ……………………………….. Grafik Perbandingan Rata-rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Sikluscommit II ………………………………………. to user 10
22 29 30 36 39
47
49 51
59
61 63
72
61 63
72 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
Gambar 13
Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18 Gambar 19 Gambar 20 Gambar 21 Gambar 22 Gambar 23 Gambar 24
Gambar 25 Gambar 26
Gambar 27 Gambar 28 Gambar 29 Gambar 30 Gambar 31 Gambar 32
Gambar 33
Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ……………………………………………………... Grafik Hasil Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas Melalui Lembar Observasi …………. Peneliti sebagai guru mengawali pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V dengan salam pembuka dan presensi … Guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Mari Membaca” agar siswa bersemangat …………………………………….. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa …………………….. Guru member pertanyaan-pertanyaan untuk menggali informasi dari siswa mengenai pengalaman membaca ……... Guru menjelaskan pada siswa mengenai konsep membaca pemahaman dengan metode CIRC …………………………. Siswa berpindah tempat duduk untuk masuk ke dalam kelompok-kelompok CIRC yang telah dibentuk guru ……… Guru membagikan bahan bacaan pada tiap-tiap kelompok…. Guru membimbing siswa bekerja dalam kelompokkelompok CIRC ……………………………………………. Guru memberikan penjelasan pada kelompok yang belum paham ……………………………………………………….. Salah satu siswa sebagai perwakilan dari kelompok maju utnuk menyampaikan hasil diskusinya, guru dan kelompok yang lain menanggapi ………………………………………. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami ……………………………….. Siswa mengerjakan tes pemahaman isi bacaan secara individu ……………………………………………………... Siswa bekerja sama dengan baik saat belajar dengan metode CIRC………………………………………………………… Guru menjelaskan dengan sabar pada siswa yang belum paham ……………………………………………………….. Guru kelas sebagai observer menilai kinerja peneliti dan aktivitas siswa dalam pembelajaran ………………………… Simbol bintang sebagai reward terhadap prestasi siswa dalam kelompok …………………………………………….. Kelompok yang berprestasi dan aktif dalam pembelajaran mendapatkan simbol bintang sebagai reward …………….... Peneliti melaksanakan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Sampangan 26 mengenai pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode CIRC ……………………………. Peneliti melaksanakan wawancara dengan kepala Sekolah commit to user pembelajaran di kelas V SD Negeri Sampangan 26 mengenai 11
73 75 80 80 81 81 82 82 83 83 84
84 85 85
86 86 87 87 88
89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
dan ketersediaan media di sekolah …………………………..
commit to user 12
89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18 Lampiran 19
Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22
Dokumentasi Penelitian ………………………………….. Silabus Siklus I dan II …………………………………… Kisi-kisi Soal Tes Siklus I dan Siklus II ………………… Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I …….. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ……. Daftar Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas V pada Pra Siklus …………………………………. Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas V pada Siklus I ……………………………... Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas V pada Siklus II …………………………….. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 1 Siklus I ……………………………………………………………. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 2 Siklus I ……………………………………………………………. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 1 Siklus II …………………………………………………………. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 2 Siklus II …………………………………………………………. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman …………….. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 1 Siklus I ……………. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 2 Siklus I ……………. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 1 Siklus II ……………. ……………………………………………... Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Pertemuan 2 Siklus II ……………………………………………………………... Penjelasan Alat Penilaian Kemampuan Guru …………….. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Mengenai Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Ketersediaan Media Pembelajaran ……………………………………………… Hasil Wawancara dengan Guru Sebelum Diterapkan Metode CIRC ……………………………………………. Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Diterapkan Metode CIRC …………………………………………………….. user Selaku Teman Sejawat Hasil Wawancara commit dengantoGuru 13
80 90 93 94 106 119 121 123
125
126
127
128 129 135 138
141
144 147
161 164 166
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
Lampiran 23 Lampiran 24 Lampiran 25 Lampiran 26 Lampiran 27 Lampiran 28
Mengenai Pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas V …………………………………………………………….. Pedoman Wawancara Untuk Guru Sebelum Diterapkan Metode CIRC …………………………………………….. Pedoman Wawancara Untuk Guru Setelah Diterapkan Metode CIRC …………………………………………….. Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah Mengenai Kondisi Sekolah ………………………………………….. Pedoman Wawancara untuk Guru Selaku Teman Sejawat Mengenai Kondisi Sekolah ……………………………… Lembar Kerja Siswa Siklus I …………………………….. Lembar Kerja Siswa Siklus II …………………………….
commit to user 14
168 170 171 172 173 174 180
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu permasalahan secara teratur, terus-menerus, dan berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi. Melalui bahasa, seseorang dapat menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, gagasan dan pengalamannya kepada orang lain. Seseorang belajar bahasa karena didorong oleh kebutuhan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Maka dari itu, sejak dini anak diajarkan dan diarahkan agar mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dalam berbagai situasi melalui bahasa baik secara lisan maupun tulis. Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar (SD) bertujuan meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis dengan pihak lain sesuai dengan konteks dan situasinya. Peran guru dalam hal ini dirasa sangat penting, karena untuk dapat mengembangkan pembelajaran bahasa dan mencapai hasil yang maksimal, guru harus dapat menerapkan model dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Penggunaan model dan metode pembelajaan yang tepat akan dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas dalam pembelajaran. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis (St.Y. Slamet,
2008). Keempat aspek tersebut saling
berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pengajaran bahasa. Keterampilan membaca dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
bersifat reseptif, sedangkan keterampilan berbicara dan menulis merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif. Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pembelajaran membaca. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis, yang reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca, seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman-pengalaman baru (Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001:56). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Membaca merupakan keterkaitan antara aktivitas fisik dan mental. Secara fisik membaca memerlukan indera penglihatan dan secara mental membaca memerlukan pemahaman dan daya ingat. Pembelajaran membaca di SD mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar dan kreativitas anak didik (Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 2001:56). Kemampuan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran. Hal tersebut menunjukkan pentingnya penguasaan kemampuan membaca karena kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan bahasa dan sastra Indonesia yang harus dicapai dalam setiap jenjang pendidikan, termasuk di jenjang sekolah dasar. Kemampuan membaca menjadi dasar yang utama tidak hanya bagi pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran yang lain. Tujuan akhir dari membaca adalah memahami isi bacaan, tetapi kenyataan yang ada belum semua siswa dapat mencapai tujuan tersebut. Banyak anak yang dapat membaca secara lancar suatu bahan bacaan tetapi tidak memahami isi bahan bacaan tersebut (Mulyono Abdurrahman, 2003:201). Membaca pemahaman merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar terutama pada kelas lanjut. Melalui kegiatan ini siswa dapat memperoleh berbagai informasi secara aktif reseptif. Maksudnya, dengan commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
memiliki
kemampuan membaca pemahaman
yang tinggi,
siswa dapat
memperoleh berbagai informasi dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Sampangan 26 Surakarta, kemampuan siswa kelas V dalam membaca, khususnya membaca pemahaman masih rendah. Belum mampunya siswa dalam membaca pemahaman ditandai dengan kurangnya siswa dalam memahami isi bahan bacaan. Hal ini dapat dilihat ketika siswa diberi pertanyaan mengenai isi bahan bacaan yang dibaca, siswa tidak dapat menjawab dengan cepat dan harus membuka kembali bahan bacaan yang telah dibacanya. Menurut pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran membaca, hanya 40% dari jumlah siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, 40% yang mampu menceritakan kembali cerita yang dibaca dengan kalimat dan kata-kata sendiri secara runtut, dan hanya 20% yang mampu menyimpulkan isi bacaan dari bahan bacaan yang dibaca. Sedangkan jika diberi tes pemahaman, dari siswa yang berjumlah 37 anak hanya 18 siswa yang mendapatkan nilai di atas 60. Artinya kurang dari 50% siswa yang dapat menguasai bahan pembelajaran dan nilainya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta masih rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor dari guru maupun dari siswa sendiri. Faktorfaktor tersebut antara lain, model dan metode pembelajaran yang diterapkan guru masih konvensional, minat baca siswa yang rendah, dan kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca. Salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat membaca pemahaman adalah metode yang digunakan guru masih konvensional. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, biasanya siswa diberi bahan bacaan kemudian masing-masing disuruh membaca dalam hati dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi bacaan yang diberikan. Sehingga banyak siswa yang merasa bosan dan kurang memperhatikan. Apabila salah satu siswa diminta membacakan untuk temancommit user dan bermain sendiri sehingga temannya, siswa yang lain banyak yangto gaduh 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
bacaan yang dibacakan kurang dapat disimak dengan baik. Selanjutnya, guru hanya menyuruh siswa membaca sendiri tanpa adanya arahan dan bimbingan dari guru, bahkan terkadang guru sendiri tidak ikut membaca. Akibatnya siswa kurang termotivasi ketika disuruh membaca sendiri, tidak bersungguh-sungguh dan hanya membaca sekilas saja. Oleh karena itu, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta perlu ditingkatkan dengan menggunakan sebuah metode pembelajaran yang baru yang berbeda dari pengajaran sebelumnya, agar kemampuan membaca pemahaman siswa dapat meningkat sehingga dapat membantu mereka dalam mata pelajaran yang lain, karena kemampuan membaca tidak hanya digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia saja melainkan pada seluruh mata pelajaran. Seiring dengan perkembangan di dalam dunia pendidikan, terciptalah bermacam-macam model dan metode pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. Bermacam-macam model dan metode tersebut dapat menjadi solusi dalam permasalahan yang tengah dihadapi guru dan untuk menjadikan siswa aktif dan kreatif selama pembelajaran. Melalui model dan metode pembelajaran yang inovatif tersebut dapat mengubah paradigma pembelajaran yang terjadi selama ini, yaitu dari teacher centered learning (pembelajaran berpusat pada guru) dapat beralih ke student centered learning (pembelajaran berpusat pada siswa). Beberapa model dan metode pembelajaran yang dapat dijadikan solusi diantaranya, model pembelajaran kooperatif dengan metode Jigsaw, STAD, thinkpair-share (berpasangan), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Group Investigation (GI), dan lain-lain. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2008:203). Metode ini memang bersifat kooperatif sehingga dapat meningkatkan kerjasama antar siswa, semua siswa dibimbing dan diarahkan untuk aktif dan kreatif sehingga waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Metode CIRC terdiri dari tiga unsur penting yakni kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni bahasa menulis terpadu (Slavin, 2008:204). Dalam metode CIRC, siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok yang heterogen untuk mencari ide pokok, pikiran utama, karakter tokoh dan hal-hal yang berkaitan dengan teks bacaan. Sehingga metode ini dirasa tepat untuk digunakan untuk meningkatkan kemampuam membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26. Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di Sekolah Dasar pada khususnya, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai “Penggunaan Metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Perumusan Masalah Dalam setiap penelitian suatu masalah, diperlukan adanya kejelasan dari masalah yang menjadi obyek penelitian. Dalam hal ini diperlukan rumusan agar tidak terjadi kesalahan. Berdasarkan hal tersebut kemudian dirumuskan pokok pembahasan
sebagai
berikut:
“Apakah
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011?”
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian to Teoritis user 1. commit Manfaat 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran mengenai metode alternatif dalam pelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi membaca pemahaman, dan menambah wawasan baru pengembangan teori membaca pemahaman dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan refleksi dan perbaikan bagi pengembangan dan peningkatan hasil pencapaian tujuan pembelajaran. 2.
Manfaat Praktis
a. Bagi guru 1) Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. 2) Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dalam mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa Sekolah Dasar dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 3) Sebagai pertimbangan bagi guru dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. b. Bagi siswa 1) Dapat
digunakan
sebagai
bahan
masukan,
dalam
usaha
untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui penggunaan metode CIRC. 2) Meningkatnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. c. Bagi Sekolah 1) Meningkatnya kualitas pembelajaran membaca pemahaman baik proses maupun hasil dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. 2) Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah. 3) Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman a.
Pengertian Kemampuan Mampu berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat; berada;
kaya; mempunyai harta berlebih. Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdikbud, 1999:623). Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa atau sanggup melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Kemampuan adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang (http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan, diakses tanggal 26 Januari 2011). Kemampuan merujuk ke kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam pekerjaan tertentu (Stephen Robbins, 2006:52). Hal itu merupakan penilaian tentang apa yang dapat dilakukan seseorang. Kemampuan keseluruhan seseorang pada hakikatnya tersusun dari dua faktor: kemampuan intelektual dan kemampuan fisik (Stephen Robbins, 2006:52). Kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang dibutuhkan untk menjalankan kegiatan mental, misalnya tes IQ. Sedangkan kemampuan fisik merupakan kemampuan menjalankan tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik-karakteristik serupa (Stephen Robbins, 2006:54). Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kapasitas kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam melakukan sesuatu hal atau beragam tugas dalam suatu pekerjaan tertentu. b. Membaca 1) Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh userhendak disampaikan oleh penulis pembaca untuk memperoleh commit pesan, to yang 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
melalui media kata-kata/bahasa tulis (H.G. Tarigan, 1986:7). Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik (Hodgson dalam Tarigan, 1986:7). Membaca merupakan kegiatan merespons lambang-lambang tertulis dengan menggunakan pengertian yang tepat (Ahmad S. Harjasujana dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Hal tersebut berarti bahwa membaca memberikan respons terhadap segala ungkapan penulis sehingga mampu memahami materi bacaan dengan baik. Sumber yang lain juga mengungkapkan bahwa membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa keterampilan, yakni mengamati, memahami, dan memikirkan (Jazir Burhan dalam St.Y. Slamet, 2008:67). Secara singkat dapat dikatakan bahwa “reading” adalah “bringing meaning to and getting meaning from printed or written material”, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tertulis (Finochiaro and Bonomo dalam H.G. Tarigan, 1986:8). Kegiatan membaca merupakan penangkapan dan pemahaman ide, aktivitas pembaca yang diiringi curahan jiwa dalam menghayati naskah. Proses membaca diawali dari aktivitas yang bersifat mekanis yakni aktivitas indera mata bagi yang normal, alat peraba bagi yang tuna netra. Setelah proses tersebut berlangsung, maka nalar dan institusi yang bekerja, berupa proses pemahaman dan penghayatan. Selain itu aktivitas membaca juga mementingkan ketepatan dan kecepatan juga pola kompetensi atau kemampuan bahasa, kecerdasan tertentu dan referen kehidupan yang luas. Dari berbagai pengertian membaca di atas, dapat ditarik simpulan bahwa kegiatan membaca adalah memahami isi, ide atau gagasan baik yang tersurat maupun tersirat dalam bahan bacaan. Dengan demikian, pemahaman commitdalam to user menjadi produk yang dapat diukur kegiatan membaca, bukan perilaku 22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
fisik pada saat membaca. Hakikat atau esensi membaca adalah pemahaman (St.Y. Slamet, 2008:68). 2) Tujuan Membaca Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan (Farida Rahim, 2007:11). Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan (H.G. Tarigan, 1986:9). Tujuan membaca mencakup: (1) kesenangan, (2) menyempurnakan membaca nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk dan Irwin dalam Burns dkk, dalam Farida Rahim, 2007: 11). Selain beberapa tujuan membaca yang telah disampaikan di atas, terdapat pula beberapa tujuan membaca lainnya yang erat kaitannya dengan makna, diantaranya: a. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta. b. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama. c. Membaca untuk mengetahuai urutan atau susunan, organisasi cerita. d. Membaca untuk menyimpulkan. e. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan. f. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi. g. Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan. 3) Aspek Membaca Membaca merupakan suatu ketrampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian ketrampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua aspek penting dalam membaca menurut H.G. Tarigan, yaitu:
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
1. Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup: (a) pengenalan bentuk huruf, (b) pengenalan unsurunsur linguistic (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat, dan lain-lain), (c) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”, (d) kecepatan membaca bertaraf lambat. 2. Ketrampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (H.G. Tarigan, 1986:12). 4) Jenis-jenis Membaca Terdapat beberapa jenis-jenis membaca seperti yang diklasifikasikan oleh Tarigan sebagai berikut: a. Membaca nyaring, membaca bersuara (reading aloud; oral reading) b. Membaca dalam hati (silent reading) (1) Membaca ekstensif (extensive reading) Membaca ekstensif ini mencakup pula membaca survey (survey reading), membaca sekilas (skimming reading), dan membaca dangkal (superficial reading). (2) Membaca intensif (intensive reading) (a) Membaca telaah isi (content study reading), yang mencakup pula membaca teliti (close reading), membaca pemahaman (comprehensive reading), dan membaca kritis (critical reading), dan membaca ide (reading for ideas). (b) Membaca telaah bahasa (language study reading), yang mencakup pula membaca bahasa asing (foreign language reading), dan membaca sastra (literary reading) (H.G Tarigan, 1986:12-13). c. Membaca Pemahaman 1) Pengertian Membaca Pemahaman Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol commit to user grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
Nurhadi, 1987:222). Jadi, seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut. Reading is such a complex process. With practice and exposure, children develop understanding so that they may begin to comprehend stories better. Students begin to read stories that are longer, have deeper meanings, hidden messages, similes, metaphors, and even understand very difficult vocabulary (Jennifer Bonner, 2008). Yang mempunyai arti bahwa membaca adalah suatu proses yang kompleks. Dengan latihan dan tindakan, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman sehingga mereka dapat mulai untuk memahami cerita dengan lebih baik. Siswa dapat memulai dengan membaca cerita yang lebih panjang, mempunyai makna yang lebih dalam, pesan-pesan tersembunyi, kiasan-kiasan, gaya bahasa, dan bahkan memahami kosakata yang lebih sulit (Jennifer Bonner, 2008) (http://www.ijea.org/v9n1/). Untuk dapat memahami isi suatu bahan bacaan dengan baik diperlukan adanya kemampuan membaca pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek yang penting dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu bahan bacaan dapat meningkatkan keterampilan membaca itu sendiri maupun untuk tujuan tertentu yang hendak dicapai. Jadi, kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan. Tujuan membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (H.G. Tarigan, 1986:37). Membaca pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
untuk memahami isi bacaan, baik yang tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut. 2) Aspek-aspek Membaca Pemahaman Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Agar seseorang mampu mencapai suatu tingkat pemahaman, seharusnyalah ia mengalami proses yang cukup panjang. Oleh karenanya, kita perlu mengenal dan menguasai beberapa aspek dalam membaca pemahaman. Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (H.G. Tarigan, 1986:12). Di dalam membaca pemahaman, si pembaca tidak hanya dituntut hanya sekadar mengerti dan memahami isi bacaan, tetapi juga harus mampu menganalisis atau mengevaluasi dan mengaitkannya dengan pengalamanpengalaman dan pengetahuan awal yang telah dimilikinya. 3) Tujuan Membaca Pemahaman Apabila kita melakukan sesuatu kegiatan, tentulah kita mampunyai tujuan tertentu yang hendak kita capai. Demikian halnya di dalam membaca pemahaman juga mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau polapola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk mencapai tujuan (H.G. Tarigan, 1986:36). Berdasarkan pendapat di atas, dapat dilihat bahwa tujuan membaca pemahaman mencakup beberapa hal. Jelasnya membaca pemahaman diperlukan bila kita ingin mempelajari dan memahami masalah yang kita baca commit to user sampai pada hal-hal yang sangat detail. 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
4) Tingkatan Membaca Pemahaman Aspek-aspek keterampilan untuk memahami isi bacaan itu ada bermacam-macam. Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca, yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif (Burns dan Roe; Rubin; dan Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24). Pembahasan mengenai tingkat pemahaman tersebut diuraikan sebagai berikut: a) Pemahaman literal adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Walaupun tergolong tingkat rendah, pemahaman literal tetap penting, karena dibutuhkan dalam proses pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi (Burns dan Roe dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-24). b) Pemahaman inferansial adalah kemampuan memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks. Memahami teks secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam hal ini, pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks, latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara terpadu untuk membuat dugaan atau hipotesis. c) Pemahaman kritis merupakan kemampuan mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman evaluatif. Dalam pemahaman ini, pembaca membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk menilai teks. d) Pemahaman kreatif merupakan kemampuan untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai dengan standar pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan estetis teks
terhadap
pembaca. Pemahaman kreatif, pembaca dituntut commit tountuk usermemperoleh gambaran baru yang menggunakan daya imajinasinya 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
melebihi apa yang disajikan penulis (Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2007:3-25). Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menekankan pada membaca pemahaman dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal yaitu pemahaman terhadap apa yang disampaikan dan disebutkan penulis di dalam bahan bacaan. 5) Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman Menurut McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, mengemukakan mengenai prinsip-prinsip membaca sebagai berikut: a) Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial. b) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman. c) Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa. d) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca. e) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna. f) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas. g) Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca. h) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman. i) Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan. j) Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman (McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2007:3-4). 6) Langkah-langkah Membaca Pemahaman Di dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pembaca. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu: (1) menentukan tujuan membaca; (2) preview artinya membaca selayang pandang; (3) membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya; (4) mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi, 2000:45). Adanya kemampuan membaca pemahaman yang tinggi diharapkan dapat menangkap ide-ide pokok yang terdapat dalam bahan bacaan, menemukan hubungan suatu ide pokok dengan ide pokok yang lain serta commitdapat to user secara keseluruhannya, selanjutnya menghubungkan apa yang dipahami 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
dari bahan bacaan tersebut dengan ide-ide diluar bahan bacaan. Membaca merupakan perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerja sama beberapa aktivitas seperti, mengamati, memahami ide, curahan jiwa, dan aktivitas jiwa seseorang yang tertuang dalam bahan bacaan. d. Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan uraian dan penjelasan-penjelasan yang telah disajikan di atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa muara akhir dari hakekat kemampuan membaca pemahaman, yaitu kapasitas kesanggupan atau kecakapan seorang individu untuk menangkap dan menggali ide-ide pokok serta informasi yang diperlukan dari sebuah teks tertulis (bahan bacaan) seefisien mungkin, sehingga ia dapat menginterpretasikan ide-ide pokok serta informasi yang ditemukan, baik makna yang tersurat maupun tersirat dari bahan bacaan tersebut. Indikator-indikator
yang
terkait
dengan
kemampuan
membaca
pemahaman meliputi: (1) informasi-informasi berupa fakta, definisi, atau konsep; (2) makna kata, istilah, dan ungkapan; (3) hubungan dalam wacana meliputi hubungan antarhal, sebab-akibat, persamaan, dan perbedaan antarhal; (4) organisasi wacana tentang ide pokok, ide penjelas, kalimat pokok, dan kalimat penjelas; (5) tema atau topik dan judul wacana; (6) menarik kesimpulan tentang hal, konsep, masalah, atau pendapat. Sedangkan kemampuan siswa di dalam kemampuam membaca pemahaman ditandai dengan: (1) kemampuan siswa dalam menangkap isi wacana, baik secara tersurat maupun tersirat; (2) kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan tentang isi wacana; (3) kemampuan siswa meringkas isi wacana dengan menemukan ide pokok dalam setiap paragraf; (4) kemampuan siswa menyimpulkan dan menceritakan kembali isi wacana dengan kalimatkalimat sendiri dan dengan bahasa yang runtut. 2. Hakikat Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) a. Pengertian Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) commit to user 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Metode CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang diperuntukkan bagi siswa sekolah dasar hingga menengah pertama (kelas 2-8). Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan program pembelajaran komprehensif untuk mengajarkan membaca dan menulis pada siswa kelas dasar pada tingkat yang lebih tinggi dan juga pada sekolah menengah (Slavin, 2008: 16). Selain itu, metode pembelajaran Cooperative Integrated
Reading
and
Composition
(CIRC)
merupakan
kurikulum
komprehensif yang dirancang untuk digunakan dalam pelajaran membaca pada kelas 2-8 (Slavin, 2008: 11).
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) is a school based program that targets reading, writing, and language arts in grades 2 through 6. The three principle program elements are direct instruction in reading comprehension, story-related activities, and integrated language arts/writing instruction. Each student is paired with another student and then assigned to a group of students at the same or different reading level. These learning teams work cooperatively on programrelated activities (http://www.howardhealthcounts.org/modules.php, diakses tanggal 26 Januari 2011). Sumber di atas kurang lebih mengungkapkan mengenai definisi dari CIRC, bahwa CIRC merupakan program sekolah yang mendasarkan pengajarannya pada membaca, menulis dan seni berbahasa pada tingkat 2-6. CIRC memiliki tiga prinsip dasar, yaitu kemampuan membaca pemahaman, membaca lisan, dan integrasi seni berbahasa/menulis. Setiap siswa berpasangan dengan siswa yang lain kemudian bergabung dalam satu tim yang heterogen. CIRC are currently in use, a common method involves forming “learning teams” made up of students (usually four) who are at varying levels of reading proficiency. These students work on different cooperative activities, including creative writing, peer reading, identification of major elements in a story, summarizing of stories and story retelling, and activities geared toward practice of basic reading skills (e.g., spelling, decoding, and vocabulary). (Canadian Council on Learning, 2009: 4)
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
Sumber diatas dapat diartikan bahwa CIRC yang akhir-akhir ini digunakan, merupakan metode umum yang meliputi pembentukan tim belajar (biasanya empat siswa) pada level kemampuan membaca yang berbeda-beda. Siswa-siswa tersebut bekerja dalam aktivitas kerjasama yang berbeda, termasuk aktivitas penulisan kreatif, membaca dalam kelompok, pengidentifikasian elemen utama dalam cerita, dan penceritaan kembali isi cerita dan aktivitas yang diarahkan menuju praktek kemampuan membaca yang paling dasar (meliputi pelafalan, penerimaan, dan kosakata) (Canadian Council on Learning, 2009:4). CIRC,
sebuah
program
yang
komprehensif
untuk
mengajari
pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar (Slavin, 2008:200). Pengembangan CIRC difokuskan pada metode-metode pengajaran, merupakan sebuah usaha untuk menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai sarana memperkenalkan teknik terbaru dalam pengajaran
praktis
pembelajaran
membaca
dan
menulis.
Pendekatan
pembelajaran kooperatif menekankan tujuan-tujuan kelompok dan tanggung jawab dari tiap individu. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik simpulan bahwa Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) merupakan salah satu jenis metode pembelajaran kooperatif yang dirancang khusus untuk pembelajaran membaca dan menulis secara komprehensif yang diterapkan pada kelas 2-8 (dari sekolah dasar sampai menengah pertama). b. Fokus Utama dari Metode Pembelajaran Cooperative Integrated and Reading Composition (CIRC) Satu fokus utama dari kegiatan-kegiatan CIRC sebagai cerita dasar adalah membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para siswa yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif dari kegiatan-kegiatan ini, yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya dapat memenuhi tujuan-tujuan dalam bidang lain seperti pemahaman membaca, kosakata, pembacaan pesan, dan ejaan. Para siswa termotivasi untuk saling bekerja satu sama lain dalam kegiatan-kegiatan ini atau rekognisi lainnya yang commitanggota to usertim (Slavin, 2008:201). didasarkan pada pembelajaran seluruh 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
c. Ciri-ciri Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat bermacam-macam metode pembelajaran. Salah satunya adalah metode pembelajaran CIRC yang dirancang khusus untuk pembelajaran membaca dan menulis, untuk membedakan metode pembelajaran CIRC dengan metode pembelajaran kooperatif lainnya, berikut disampaikan beberapa ciri-ciri dari CIRC, yaitu: (1) adanya suatu tujuan kelompok; (2) adanya tanggung jawab tiap individu; (3) tidak adanya tugas khusus; (4) tiap anggota dalam satu kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk sukses; (5) dibutuhkan penyesuaian diri tiap anggota kelompok. d. Unsur-unsur Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) CIRC terdiri dari tiga unsur penting: kegiatan-kegiatan dasar terkait, pengajaran langsung pelajaran memahami bacaan, dan seni berbahasa dan menulis terpadu (Slavin, 2008:204). Setiap siswa bekerja dalam tim-tim yang sifatnya heterogen. Semua kegiatan pembelajaran mengikuti siklus yang melibatkan presentasi dari guru, latihan tim, latihan independen, pra penilaian teman, latihan tambahan, dan tes. Unsur utama CIRC terdiri dari: kelompok membaca, tim, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan cerita, pemeriksaan oleh pasangan, dan tes (Slavin, 2008:204-208). Pembahasan mengenai unsurunsur tersebut adalah sebagai berikut: Kelompok membaca. Jika menggunakan kelompok membaca, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca mereka, yang dapat ditentukan oleh guru. Jika tidak, diberikan pengajaran kepada seluruh kelas. Tim. Siswa dibagi kedalam pasangan (atau trio) dalam kelompok membaca mereka, dan selanjutnya pasangan-pasangan tersebut dibagi kedalam tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca atau tingkat. Misalnya, sebuah tim terdiri dari dua siswa dari kelompok membaca tingkat tinggi dan dua siswa dari kelompok membaca tingkat rendah. Anggota commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
tim menerima poin berdasarkan kinerja indivudal mereka pada semua kuis, karangan, dan buku laporan, dan poin-poin inilah yang membentuk skor tim. Kegiatan-kegiatan
yang
berhubungan
dengan
cerita.
Siswa
menggunakan bahan bacaan dasar atau bisa juga novel. Cerita diperkenalkan dan didiskusikan dalam kelompok membaca yang diarahkan oleh guru. Tahap-tahap kegiatannya meliputi: membaca berpasangan, menulis cerita yang bersangkutan dan tata bahasa cerita, mengucapkan kata-kata dengan keras, makna kata, menceritakan kembali cerita, dan ejaan. Pemeriksaan oleh pasangan. Jika siswa telah menyelesaikan semua kegiatan
ini,
pasangan
mereka
memberikan
formulir
tugas
yang
mengindikasikan bahwa mereka telah menyelesaikan dan/atau memenuhi kriteria terhadap tugas tersebut. Tes. Pada akhir periode kelas, siswa diberikan tes pemahaman terhadap cerita, diminta untuk menuliskan kalimat-kalimat bermakna untuk tiap kosakata, dan diminta membacakan daftar kata-kata dengan keras kepada guru. Pada tes ini siswa tidak diperbolehkan saling membantu. Hasil tes dan evaluasi dari menulis cerita yang bersangkutan adalah unsur utama dari skor tim mingguan siswa. e. Langkah-langkah Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) CIRC
sebagai
salah
satu
jenis
metode
pembelajaran,
dalam
pelaksanaannya memiliki langkah-langkah pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah-langkah metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) yang diuraikan oleh Suprijono, terdiri dari: 1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen; 2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran; 3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas; 4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok; 5. Guru membuat kesimpulan bersama; dan 6. Penutup (Agus Suprijono,commit 2010:130). to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
B. Penelitian yang Relevan Ada beberapa penelitian sebelumnya yang dipandang relevan dengan penelitian ini, antara lain: a. Penelitian Suwarto (2009) dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan dengan Metode Kooperatif Integrasi Membaca dan Komposisi (CIRC) Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri 1 Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri”. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dikemukakan dua kesimpulan, yaitu: (1) penerapan metode Kooperatif Integrasi Membaca dan Komposisi dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas I, terbukti dengan adanya peningkatan pada siklus I, II, dan III; (2) penerapan metode Kooperatif Integrasi Membaca dan Komposisi dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca menulis permulaan, baik pada siswa maupun guru. Persamaan penelitian Suwarto dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode CIRC, sedangkan perbedaannya terdapat pada objek penelitian dan subjek penelitiannya. b. Penelitian Miranti Sudarmaji (2010) dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan
Apresiasi
Cerita
Pendek
Melalui
Penerapan
Metode
Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri IV Pulutan Wetan Wuryantoro Wonogiri Tahun Ajaran 2009/2010”. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dikemukakan dua kesimpulan, yaitu: (1) penerapan metode CIRC dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran apresiasi cerita pendek pada siswa kelas V SD Negeri IV Pulutan Wetan terbukti dengan adanya peningkatan proses pembelajaran dari siklus I sampai siklus III, antara lain: meningkatnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek, meningkatnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek, meningkatnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek, meningkatnya kerja user sama siswa dalam mengikuticommit prosestopembelajaran apresiasi cerita pendek, 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
meningkatnya kesungguhan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran apresiasi cerita pendek; (2) penerapan metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita pendek, ditandai dengan nilai rata-rata siswa yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Persamaan penelitian Miranti Sudarmaji dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan metode CIRC, sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian dan subjek penelitiannya.
C. Kerangka Berpikir Pada kondisi awal, terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan di dalam pembelajaran membaca pemahaman. Mereka harus membaca berulangulang untuk dapat menjawab pertanyaan seputar bahan bacaan yang telah selesai dibacanya. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena guru kurang inovatif dalam mengemas pembelajaran, guru masih menggunakan metode yang konvensional dengan menyuruh sisiwa membaca dalam hati dan guru hanya mengamati, sehingga siswa kurang termotivasi dan kurang tertarik dengan pembelajaran membaca. Akibatnya kemampuan membaca pemahaman siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu metode pembelajaran yang inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa sehingga dapat menjadi solusi bagi kesulitan yang mereka hadapi. Pendekatan pembelajaran yang lebih cocok dan dapt digunakan dalam pembelajaran membaca ialah metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Tujuan utama CIRC khususnya dalam menggunakan tim kooperatif ialah membantu siswa belajar membaca pemahaman yang luas untuk kelas-kelas tinggi SD. Sehingga melalui metode pembelajaran CIRC ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa dan dapat membuat siswa tertarik dan termotivasi untuk aktif mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya membaca pemahaman. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan pengalaman yang nyata dan bermakna bagi siswa sehingga dapat meningkatkan persentase kemampuan membaca pemahaman masing-masing commit to user siswa. 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru masih menggunakan metode yang konvensional, siswa membaca dalam hati, guru mengamati (kurang inovatif)
Kemampuan membaca pemahaman siswa rendah
Guru menggunakan metode CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman
Siklus II: Guru menggunakan metode CIRC dalam pemantapan pembelajaran membaca pemahaman
Siklus I: Guru menggunakan metode CIRC dalam penyampaian pembelajaran membaca pemahaman
Melalui metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa
Gambar 1. Alur Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar kliwon Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sampangan 26 Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Peneliti memilih SD Negeri Sampangan 26, dengan pertimbangan dan alasan sebagai berikut: a. Sekolah tersebut merupakan tempat peneliti membina pramuka selama kurang lebih 2 tahun ini, sehingga peneliti merasa cukup mengenal karakteristik siswa yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini. b. Pembelajaran dengan metode CIRC belum pernah diterapkan di lingkungan sekolah tersebut. c. Terdapat permasalahan di dalam pembelajaran khususnya bahasa Indonesia di kelas V yang membuat peneliti merasa tertarik dan perlu untuk menelitinya. d. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian yang cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tahap persiapan hingga tahap pelaporan hasil dilakukan selama 4 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2011 sampai dengan bulan April 2011. Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta dilaksanakan pada bulan Maret 2011. Adapun rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
commit to user 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
Tabel 1: Jadwal Penelitian No
1
Rencana Kegiatan
Bulan Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Juni 4 1 2 3 4
Persiapan a.
2
Menyusun Konsep Pelaksanaan Kesepakatan Jadwal Menyusun Instrumen Pengajuan Proposal
3
Pelaksanaan
b. c.
a
Pengumpulan Data
b
Pelaksanaan Pra Siklus
c
Pelaksanaan Siklus I
d
Pelaksanaan Siklus II
4
Penyusunan Laporan a
Menyusun Laporan
b
Seminar hasil penelitian
c
Pengiriman hasil penelitian Revisi Ujian
d
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta, dengan jumlah siswa sebanyak 37 siswa. Terdiri dari 22 siswa putra dan 15 siswa putri. C. Data dan Sumber Data Jenis-jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Kualitatif yang meliputi daftar hadir siswa, data identitas siswa, silabus, dan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). 2. Data Kuantitatif yang meliputi daftar nilai siswa sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian. commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil observasi,
tes,
wawancara,
dan
dokumentasi
atau
perekaman
dengan
menggunakan kamera. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 2008:154). Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan terstruktur, maksudnya peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan dan tidak menanyakan pertanyaan yang tidak berhubungan dengan topik yang dibahas. Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, guru kelas V, dan guru selaku teman sejawat, untuk memperoleh informasi mengenai kondisi sekolah dan kondisi siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta. Hasil wawancara digunakan untuk menggali dan mencari keterangan yang jelas dan pasti mengenai pola dan sebab kesalahan siswa sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat dalam permasalahan yang ditemui. Selain itu juga untuk memperoleh data mengenai kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. 2. Observasi Observasi adalah segala upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantu (Sarwiji Suwandi, 2009:38). Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah observasi langsung (direct observation). Observasi langsung (direct observation) commit toyang userdilakukan tanpa perantara (secara adalah suatu pengamatan pada kegiatan 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
langsung) terhadap objek yang diteliti. Observasi dilakukan di SD Negeri Sampangan 26 Surakarta, untuk mengetahui persiapan, perhatian, keaktifan, dan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode CIRC. Selain menggunakan observasi langsung, peneliti juga menggunakan catatan lapangan. Catatan lapangan merupakan suatu pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian berlangsung yang dituangkan dalam bentuk catatan kecil. Pengamatan yang ditulis di dalam catatan lapangan adalah mengenai kegiatan pembelajaran yang melibatkan guru, seluruh siswa kelas V, dan guru atau teman sejawat SD Negeri Sampangan 26 Surakarta serta Kepala Sekolah di SD Negeri Sampangan 26 Surakarta. Hasil observasi digunakan untuk mengetahui proses dan dampak pembelajaran, dan diperlukan untuk menata langkah-langkah perbaikan agar lebih efektif dan efisien untuk tahapan berikutnya. 3. Dokumen Pengumpulan data dalam penelitian ini, dilakukan pula pada arsip atau dokumen yang ada di SD Negeri Sampangan 26 Surakarta. Dokumen tersebut berupa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selain itu, pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini juga diperoleh dari: hasil nilai ulangan harian siswa, hasil nilai tes individu siswa setelah menggunakan metode CIRC, dan
melalui
perekaman
pada
saat
pembelajaran
berlangsung dengan
menggunakan metode CIRC. 4. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2008:150). Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah dan selama proses kegiatan pembelajaran tindakan commit to user (Sarwiji Suwandi, 2009:59). 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan membaca pemahaman yang dicapai siswa setelah kegiatan pembelajaran tindakan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini, diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta, berupa tes tertulis (soal-soal pemahaman isi bacaan). Berdasarkan hasil tes ini, peneliti dapat merencanakan kegiatan yang akan dilakukan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran berikutnya. Selain itu, tes juga digunakan untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan dari pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. 5. Pendokumentasian dan Perekaman Pendokumentasian dan perekaman dengan kamera foto, dapat memperjelas berbagai deskripsi dalam berbagai situasi dan perilaku subyek yang diteliti. Analisis dokumentasi dilakukan untuk mengetahui profil kemampuan siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 dalam membaca pemahaman serta minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan menggunakan metode CIRC. E. Validitas Data Di dalam suatu penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur dan diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2008:168). Informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembandingan data itu (Sarwiji Suwandi, 2009:60). Teknik yang digunakan untuk menguji kesahihan data dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Adapun yang dimaksud dengan kedua hal tersebut adalah sebagai berikut: commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
1. Triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang telah diperoleh melalui berbagai sumber yang berbeda yakni: (1) pengamatan (observasi) dari proses pembelajaran dengan metode CIRC; (2) Silabus dan RPP; (3) tes soal pemahaman isi bacaan; (4) foto kegiatan belajar mengajar menggunakan metode CIRC; dan (5) hasil wawancara. 2. Triangulasi metode dilakukan dengan mengecek data kepada sumber data yang sama dengan metode yang berbeda. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dicek dengan hasil observasi, tes, dan foto. Dari data yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut, hasilnya kemudian dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya. F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data interaktif model Milles dan Huberman yang meliputi 4 tahap, yaitu: 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data (display), dan 4) penarikan kesimpulan/verifikasi. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka perlu dicatat secara rinci dan teliti. Oleh karena itu perlu diadakannya reduksi data. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting. Setelah data direduksi, selanjutnya adalah mendisplay data. Display data atau penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. “The most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text”(Milles dan Huberman dalam Sugiyono, 2006:95). Secara garis besar dapat diartikan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah melakukan penarikan simpulan (verifikasi). Penarikan simpulan tentang hasil penelitian dilakukan secara bertahap mulai dari simpulan sementara dan dapat berubah, apabila tidak ditemukannya commitpada to user bukti-bukti yang kuat yang mendukung pengumpulan data selanjutnya. 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Berdasarkan uraian di atas, maka analisis data yang terdiri dari beberapa tahapan mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/verifikasi merupakan sesuatu yang saling terkait satu sama lain dan kegiatan tersebut merupakan suatu siklus yang interaktif. Teknik analisis data tersebut dapat dijelaskan dalam gambar 2 sebagai berikut:
Gambar 2. Komponen dalam Analisis Data (interactive model) Miles and Hubermen (Sugiyono, 2007:92) G. Prosedur Penelitian Penggunaan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Surakarta. Adapun pelaksanaannya telah direncanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing siklus meliputi empat kegiatan, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Menurut Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, model penelitian tindakan kelas (PTK), digambarkan dalam gambar 3 sebagai berikut:
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
Permasalahan
Siklus I
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Refleksi I
Pengamatan/ Pengumpulan data I
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi II
Pengamatan/ pengumpulan data II
Siklus II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar 3. Model Penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto dkk, 2008:74) Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, dilakukan pemantauan terhadap keadaan siswa yang akan diteliti dan mempersiapkan semua instrumen. Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan 6 instrumen, yakni: a. Lembar Observasi commitPembelajaran to user b. Silabus dan Rencana Pelaksanaan ( RPP ) 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
c. Dokumentasi atau Perekaman Foto d. Dokumen e. Lembar wawancara f. Alat evaluasi (tes) 2. Pelaksanaan a. Siklus I 1) Perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Indonesia sesuai jadwal pelajaran dan menyiapkan materi membaca pemahaman untuk siklus I. Selain itu, peneliti juga menyiapkan media yang digunakan dalam penerapan metode CIRC ini. Materi yang digunakan adalah bahan bacaan berupa cerita anak. Media yang digunakan adalah teks bacaan. Pada siklus ini, dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. 2) Tindakan Proses tindakan dalam siklus I adalah sebagai berikut: a) Pertemuan 1 Pada awal pembelajaran, siswa mengawalinya dengan berdoa dan presensi kelas serta bernyanyi, agar siswa menjadi semangat mengikuti pembelajaran. Setelah itu, peneliti dalam hal ini sebagai guru memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari, yakni mengenai membaca. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai membaca pemahaman, kemudian siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 5-6 orang secara acak. Guru menjelaskan pada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran dengan metode CIRC. Setelah itu, siswa bekerja secara berkelompok membaca dan menggali isi cerita, serta mengerjakan tugas secara berkelompok, kemudian masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok yang lain user pembelajaran, dilaksanakan tes memberi tanggapan.commit Pada toakhir 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
pemahaman isi bacaan secara individu, agar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami bacaan. Selanjutnya, siswa diberi tugas rumah, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mencari cerita anak dari berbagai sumber. b) Pertemuan 2 Pada pertemuan 2, siswa kembali belajar dalam kelompok yang sama seperti pada pertemuan 1. Materi yang diberikan berbeda dengan materi pada pertemuan 1, tetapi tetap berupa bahan bacaan cerita anak, diberikan pada tiap kelompok. Guru memberikan penjelasan pada siswa mengenai langkah-langkah menyimpulkan isi cerita dan menceritakan kembali dengan kalimat sendiri. Siswa mempraktekkan penjelasan dari guru dengan menggunakan metode CIRC (bekerja dalam kelompok menggali isi cerita) dengan bimbingan dan arahan dari guru. Pada akhir pertemuan, siswa diberikan tes pemahaman isi bacaan yang dikerjakan secara individu. 3) Observasi Observasi
dilaksanakan
sebelum
tindakan
dimulai
dan
selama
pelaksanaan tindakan berlangsung. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menyediakan lembar observasi guna mengetahui keadaan kelas pada saat pembelajaran berlangsung dan catatan lapangan guna mencatat segala informasi penting yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan mengenai pembelajaran tersebut. 4) Analisis dan Refleksi Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan dan dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan. Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan yang telah dilakukan, digunakan data yang berasal dari data observasi. Kelemahan dan kekurangan yang muncul pada siklus I akan disempurnakan pada siklus berikutnya. Selain itu, hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap commit user merencanakan siklus berikutnya. ini akan digunakan sebagai acuantountuk 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
b. Siklus II 1) Perencanaan Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyiapkan materi serta evaluasi yang berupa soal-soal pemahaman isi bacaan untuk siklus II, berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Peneliti dalam hal ini sebagai guru berupaya menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Setelah itu, guru mempersiapkan media terkait dengan materi pembelajaran, berupa teks bacaan cerita anak. 2) Tindakan Proses tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: a) Pertemuan 1 Pada awal pembelajaran, siswa melaksanakan kegiatan rutin setiap hari, yaitu berdoa dan presensi. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan kegiatan yang menyenangkan dengan mengajak siswa bernyanyi “Siapa Suka Hati”. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Guru kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari dan membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen, berdasarkan hasil tes individu siswa pada siklus I. Pembagian kelompok diatur oleh guru agar di dalam satu kelompok terdapat anggota yang memiliki tingkat pemahaman tinggi dan tingkat pemahaman rendah. Hal ini dimaksudkan agar terjalin kerjasama dan interaksi yang produktif antar siswa. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang, kemudian mereka kembali belajar dengan menggunakan metode CIRC. Guru membimbing siswa bekerja sama dalam kelompoknya masingmasing. Disela-sela proses pembelajaran, guru memberikan reward berupa simbol “bintang” pada kelompok yang rajin, aktif, dan commit to user berprestasi. Pada akhir pembelajaran, dilaksanakan evaluasi dan 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
latihan agar guru dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami isi bacaan. Siswa diberi tugas rumah untuk menceritakan kembali tentang kisah “Malin Kundang” dalam selembar kertas. Pemberian tugas rumah dimaksudkan agar siswa lebih memahami materi yang diberikan guru mengenai membaca pemahaman. b) Pertemuan 2 Pada pertemuan 2, siswa kembali belajar dalam kelompok yang sama seperti pada pertemuan 1. Tetapi ada beberapa kelompok yang anggotanya ditukar dengan kelompok lain, agar dapat diperoleh kelompok-kelompok yang heterogen. Materi yang diberikan berbeda dengan materi pada pertemuan 1, tetapi tetap berupa bahan bacaan cerita anak hanya berbeda judul. Guru memberikan penjelasan pada siswa mengenai kriteria penilaian dalam menyimpulkan isi cerita dan menceritakan kembali dengan kalimat sendiri, agar siswa lebih tepat dalam menjawab pertanyaan. Siswa mempraktekkan penjelasan dari guru dengan menggunakan metode CIRC (bekerja dalam kelompok menggali isi cerita) dengan bimbingan dan arahan dari guru. Diselasela pembelajaran, apabila siswa mulai merasa bosan, guru mengajak siswa untuk melakukan permainan menyenangkan secara klasikal. Pada akhir pertemuan, siswa diberikan tes pemahaman isi bacaan yang dikerjakan secara individu. 3) Observasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek-aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh guru kelas V. Data observasi diperoleh dari lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. 4) Analisis dan Refleksi Hasil
yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan
selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang to userhasil refleksi kegiatan yang telah telah dilakukan. Untuk commit memperkuat 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
dilakukan digunakan data yang berasal dari data observasi. Melalui hasil data dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai penerapan metode CIRC dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman.
H. Indikator Ketercapaian Penelitian ini dikatakan berhasil dan ada peningkatan, apabila pada siklus I ditandai dengan ketercapaian nilai siswa di atas KKM (dengan nilai > 60) dalam tes membaca pemahaman dapat mencapai 75%. Sedangkan pada siklus II dinyatakan berhasil ditandai dengan hasil tes mencapai > 75%. Jadi, apabila dalam kelas tersebut hasil yang diperoleh belum mencapai angka persentase tersbut, maka penelitian akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dsapat dicapai. Indikator ketercapaian tujuan yang telah diuraikan di atas, disajikan dalam tabel 2 berikut ini: Tabel 2: Indikator Ketercapaian Tujuan Aspek yang diukur
Pencapaian akhir
Cara mengukur
Kemampuan membaca
Dihitung dari jumlah
pemahaman siswa yang
siswa yang mendapatkan
diukur melalui tes, tes ini
nilai ketuntasan sesuai
meliputi:
dengan Kriteria
1. Mampu
Ketuntasan Minimal
mengidentifikasi isi
(KKM) yang ditetapkan,
bahan bacaan.
yaitu > 60 pada tes
2. Mampu menjawab
>75 %
pertanyaan dari bahan
pemahaman isi bacaan yang diberikan oleh guru.
bacaan. 3. Mampu menceritakan kembali bahan bacaan yang dibaca dengan kata-kata dan kalimat sendiri secara runtut. commit to user 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
commit to user 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sampangan 26 Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta berdiri sejak tahun 1950 dengan jumlah siswa yang cukup banyak yang berasal dari daerah sekitar Pasar Kliwon. Sekolah Dasar Negeri Sampangan 26 yang beralamatkan di Jl. Kapten Mulyadi No. 219 Pasar Kliwon Surakarta, telah memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS) yaitu 101036103006. SD Negeri Sampangan 26 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang cukup diminati oleh masyarakat di daerah Pasar Kliwon. Hal ini dapat dilihat pada setiap tahun ajaran baru, jumlah siswa baru yang mendaftar di SD Negeri Sampangan 26 lumayan banyak. Hal ini menunjukkan bahwa SD Negeri Sampangan 26 terbukti memiliki prestasi yang bagus dan bermutu, sesuai dengan visi SD Negeri Sampangan 26 yakni, terwujudnya prestasi dan budi pekerti yang luhur dilandasi iman dan taqwa. Selain itu prestasi yang dimiliki oleh SD Negeri Sampangan 26 terbilang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa tropi dan piala yang diperoleh SD Negeri Sampangan 26 dalam berbagai acara dan kegiatan perlombaan yang diadakan baik di tingkat kecamatan Pasar Kliwon maupun di tingkat Kota Surakarta. Hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan bagi SD Negeri Sampangan 26 Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Secara geografis, SD Negeri Sampangan 26 berlokasi di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta Propinsi Jawa Tengah. Lokasi SD Negeri Sampangan 26 terbilang sangat strategis, karena terletak di jalur yang menghubungkan SoloSukoharjo. Jalur transportasi pun mudah, terdapat banyak angkutan umum berupa bus kota, angkutan kota (angkot), dan juga becak yang setiap hari beroperasi di jalan raya di depan SD Sampangan 26 Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta. Hal ini memberi kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi secara akurat, cepat dan tepat juga aktual mengenai kegiatan belajar mengajar yang terdapat di SD Negeri Sampangan 26 Surakarta. Lokasi yang sangat strategis commit to user dan dekat dengan pemukiman penduduk, tidak hanya memberikan keuntungan 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
bagi masyarakat tetapi juga memberikan keuntungan bagi pihak sekolah. Salah satunya adalah memberikan kemudahan bagi pihak sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan. SD Negeri Sampangan 26 pada tahun pelajaran 2010/2011 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan memiliki 9 guru yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4 orang tenaga pengajar yang masih Wiyata Bhakti dan 1 pegawai TU. Seluruh pegawai dan karyawan di SD Negeri Sampangan 26 telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik dan sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada masing-masing pegawai. Dalam tugasnya membimbing, mendidik, dan membina siswa, pihak sekolah bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat dengan membentuk sebuah Komite sekolah yang beranggotakan wali murid siswa SD Negeri Sampangan 26. SD Negeri Sampangan 26 pada tahun pelajaran 2010/2011 memiliki siswa dengan jumlah 235 siswa. Siswa tersebut terbagi ke dalam 6 kelas, dengan rincian jumlah siswa kelas I sebanyak 39 siswa, kelas II sebanyak 39 siswa, kelas III sebanyak 44 siswa, kelas IV sebanyak 42 siswa, kelas V sebanyak 37 siswa, dan kelas VI sebanyak 34 siswa. Siswa-siswa di SD Sampangan 26 berasal dari keluarga dengan kondisi dan latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda, dan sebagian besar dari siswa berasal dari latar belakang sosial ekonomi menengah ke bawah. SD Negeri Sampangan 26 berada satu lokasi dengan SD Negeri Kidul Beteng Pasar Kliwon Surakarta. Berada dalam satu halaman, kedua sekolah tersebut tetap menjalin hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun siswa dengan siswa. Hal tersebut terlihat pada saat upacara bendera yang dilaksanakan rutin setiap hari Senin. SD Negeri Sampangan 26 dan SD Negeri Kidul Beteng bergiliran menjadi petugas dalam upacara bendera. SD Negeri Sampangan 26 memiliki bangunan-bangunan yang masih berdiri kokoh yang terdiri dari, 1 ruang kantor untuk kepala sekolah dan guru, 6 ruang kelas, 2 kamar kecil (WC) untuk siswa, 1 kamar kecil (WC) untuk guru, UKS, perpustakaan, ruang PSB/Lab, ruang komputer, kantin, dan halaman yang luas. commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Halaman tersebut dimanfaatkan untuk upacara bendera, kegiatan olah raga, kegiatan ekstrakurikuler dan tempat bermain siswa pada waktu istirahat.
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian 1. Kondisi Pra Siklus Peneliti telah melakukan pengamatan (observasi) di SD Negeri Sampangan 26 khususnya pada siswa kelas V. Setelah melakukan pengamatan tersebut, peneliti menemukan masalah pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas V yang harus dicari solusinya. Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas V, diketahui bahwa siswa kelas V memiliki nilai yang rendah dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam aspek membaca pemahaman. Siswa menganggap bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia terutama membaca adalah pelajaran yang membosankan, sehingga mereka kurang termotivasi untuk mengikuti mata pelajaran tersebut. Apalagi ketika mereka diberi bahan bacaan, kemudian disuruh membaca dalam hati, lalu diberi pertanyaan atau disuruh menceritakan kembali, siswa semakin mengalami kesulitan untuk mengerjakannya. Hal tersebut dikarenakan metode pengajaran yang dilakukan guru kurang inovatif sehingga siswa kurang termotivasi dan merasa kesulitan dalam mata pelajaran tersebut. Adapun tabel hasil tes pemahaman isi bacaan siswa kelas V pada pra siklus dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini: Tabel 3: Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa kelas V pada Pra Siklus No 1 2 3 4 5 6
Rentang 20-30 31-41 42-52 53-63 64-74 75-85 Jumlah Rata-rata
Frekuensi Nilai Tengah (fi) x (xi) (fi) (xi) 2 25 50 12 36 432 5 47 235 13 58 754 0 69 0 5 80 400 37 1871 commit to user50.57 53
% 5.4 32.4 13.5 35.1 0.0 13.5 100.0
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
Sedangkan grafik yang menunjukkan kemampuan siswa dalam pengerjaan tes pemahaman isi sebelum dilakukan tindakan atau pra siklus, disajikan dalam gambar 5 sebagai berikut: 14
13 12
12 10 8 6
5
5
4 2
2
0 25
36
47
1
58
69
80
Nilai tengah hasil tes pemahaman isi bacaan Gambar 5: Grafik Nilai Hasil Tes Pemahaman Isi Bacaan Siswa kelas V pada Pra Siklus Berdasarkan tabel dan grafik frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa nilai hasil tes pemahaman isi bacaan siswa sebelum dilaksanakan tindakan (pra siklus), menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas adalah 50,57. Nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V pada semester 2 ini adalah 60. Berdasarkan tabel dan grafik diatas, dapat diketahui pula siswa yang memperoleh nilai 20-30 sebanyak 2 siswa atau 5,4%. Siswa yang memperoleh nilai 31-41 sebanyak 12 siswa atau 32,4%. Siswa yang memperoleh nilai 42-52 sebanyak 5 Siswa atau 13,5%. Siswa yang memperoleh nilai 53-63 sebanyak 13 Siswa atau 35,1%. Siswa yang memperoleh nilai 64-74 sebanyak 0 Siswa atau 0%. Siswa yang memperoleh nilai 75-85 sebanyak 5 Siswa atau 13,5%. Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat diketahui pula bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM adalah 19 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM adalah 18 siswa. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah siswa yang telah tuntas mencapai KKM adalah 48,64% commit to userKKM adalah 51,35%. Hal tersebut dan jumlah siswa yang belum tuntas mencapai 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
dapat diartikan bahwa, kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V semester 2 masih rendah. Dilihat dari ketuntasan belajar yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu sebesar 75% siswa mencapai ketuntasan pada siklus I dan sebesar > 75% siswa mencapai ketuntasan pada siklus II. Hasil nilai siswa pada pra siklus, dapat dilihat pada lampiran 6. Pada lampiran tersebut, tertulis rata-rata kelas adalah 52,70. Hasil tersebut mendekati hasil yang diperoleh dengan perhitungan kelas interval yang menyatakan bahwa rata-rata kelas adalah 50,57. Namun, diluar perbedaan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata nilai tes pemahaman isi bacaan pada pra siklus di kelas V masih belum tuntas (rendah). Berdasarkan hasil tes pemahaman isi bacaan pada pra siklus, menunjukkan bahwa hasil nilai tersebut masih rendah dan banyak siswa yang belum dapat mencapai KKM, maka dari itu diperlukan suatu usaha peningkatan pembelajaran agar siswa memiliki kemampuan membaca pemahaman yang lebih baik. Dalam hal ini, diperlukan suatu bentuk inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam membaca untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa. Salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pada siswa kelas V. Diharapkan dengan menggunakan metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V.
2. Deskripsi Siklus I Tindakan Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran (2 × 35 menit), dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2011 dan 17 Maret 2011. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus-siklus dan pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti mengadakan pengamatan (observasi) to user terhadap proses pembelajarancommit dan hasil nilai tes pemahaman isi bacaan mata 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
pelajaran bahasa Indonesia pada kelas V. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengetahui metode dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas V. Peneliti juga mencatat hasil nilai tes pemahaman isi bacaan mata pelajaran bahasa Indonesia dengan melakukan pengumpulan data. Setelah
melakukan
pengamatan
dan
pengumpulan
data,
peneliti
memperoleh data yang menunjukkan bahwa sebanyak 48,64% dari jumlah siswa mendapat nilai diatas KKM dan 51,35% dari jumlah siswa mendapat nilai di bawah KKM. Maka dari itu, pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai membaca pemahaman secara inovatif melalui metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), yaitu salah satu metode pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan untuk pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas V semester 2 mata pelajaran bahasa Indonesia,
peneliti membuat suatu
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode CIRC. Langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus kelas V semester 2 mata pelajaran bahasa Indonesia menyatakan bahwa siswa harus memiliki kompetensi sebagai berikut: Standar Kompetensi: 7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. Kompetensi Dasar: 7.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat. 2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan oleh peneliti dengan perincian indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut: 7.3.1
Siswa mampu mengidentifikasi isi bahan bacaan yang dibacanya.
7.3.2
Siswa mampu menjawab pertanyaan mengenai isi bahan bacaan yang dibacanya. commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
7.3.3
Siswa mampu menjelaskan isi bahan bacaan yang dibacanya.
7.3.4
Siswa mampu menyimpulkan isi bahan bacaan yang dibacanya.
7.3.5
Siswa mampu menceritakan kembali bahan bacaan yang dibacanya dengan kalimat-kalimat sendiri secara runtut. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini
adalah terdiri dari 2 kali pertemuan. Alokasi waktu masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran, yaitu 2 × 35 menit. RPP yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 4. 3) Peneliti membuat soal tes pemahaman isi bacaan yang mengandung indikator-indikator tersebut. 4) Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penulis menyediakan teks bahan bacaan, lembar kerja siswa, dan benda konkret lain yang berkaitan dengan pembelajaran seperti meja dan kursi siswa. 5) Persiapan instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, diantaranya lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan dokumentasi yakni, camera digital. 6) Persiapan ruang kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan nyaman untuk belajar. b. Pelaksanaan Tindakan Tahapan selanjutnya setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan tindakan penerapan metode CIRC. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Rincian dan deskripsi tindakan nyata pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2011. Pada awal siklus I ini, materi pembelajaran yang diajarkan adalah commitbacaan. to user Pada awal pertemuan pertama, mengenai konsep pemahaman 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
peneliti (guru) mengkondisikan siswa dan mempersiapkan diri siswa secara
fisik
maupun
mental
untuk
melaksanakan
pembelajaran.
Pembelajaran diawali dengan berdoa dan presensi siswa. Setelah itu, guru mengajak siswa bernyanyi agar siswa siap secara mental. Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “Mari Membaca” agar siswa antusias dan semangat mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta indikator pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan pertama. Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman siswa dalam membaca. Guru memberi pertanyaan pada siswa mengenai hal-hal yang mereka kerjakan setelah selesai membaca. Guru menanamkan konsep membaca pemahaman pada siswa dengan mengajak mereka belajar dengan metode CIRC. Guru menjelaskan pada siswa langkah-langkah pembelajaran dalam metode CIRC. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok secara heterogen, kemudian guru membagikan bahan bacaan berjudul “Petuah Pak Garam” dan lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok, selanjutnya siswa diberi arahan dalam mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja oleh guru. Siswa bekerja dalam kelompoknya masingmasing dengan bimbingan guru. Setelah proses diskusi selesai, selanjutnya perwakilan dari tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bersama siswa-siswa yang lain memberikan tanggapan. Selanjutnya guru membuat kesimpulan dari hasil diskusi bersama siswa. Kegiatan selanjutnya, siswa diberi soal-soal untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, masih dengan bahan bacaan yang sama yaitu “Petuah Pak Garam”. Pada akhir pembelajaran, siswa menerima penguatan berupa simbol bintang bagi kelompok yang aktif dan umpan balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, commit to user guru memberikan tugas rumah pada siswa untuk mencari cerita anak dan 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan pertama dengan salam. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2011. Berdasarkan perencanaan dalam RPP siklus I, materi yang diajarkan kepada siswa adalah masih mengenai memahami isi bacaan cerita anak dengan menggunakan metode CIRC. Pada awal membuka pembelajaran, peneliti melakukan kegiatan rutin setiap hari yakni, berdoa dan presensi siswa. Untuk membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Selamat Pagi dan Siapa Suka Hati” agar siswa bergembira dan bersemangat mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang
hendak
dicapai
dalam
kegiatan
pembelajaran.
Guru
juga
menyampaikan apersepsi mengenai membaca dan menanyakan tugas rumah pada pertemuan yang lalu. Pada kegiatan inti pembelajaran, dalam kegiatan menggali pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah cerita. Guru juga menjelaskan pada siswa mengenai langkah-langkah meringkas isi cerita dengan membuat daftar pertanyaan mengenai cerita yang dibaca. Setelah itu, guru kembali mengajak siswa belajar dengan metode CIRC. Siswa-siswa tetap belajar dalam kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru kemudian membagikan bahan bacaan berjudul “Sapi Bali, Sahabat Made yang Istimewa” pada masing-masing kelompok. Selama proses diskusi berlangsung, guru berjalan berkeliling memberikan arahan pada tiap-tiap kelompok. Guru mengkonfirmasikan pada siswa mengenai langkahlangkah meringkas isi bacaan dan siswa melakukan arahan yang dijelaskan oleh guru. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, guru bersama dengan siswa yang lain menanggapi dan membuat kesimpulan tentang jalannya diskusi yang telah dilaksanakan. commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
Selanjutnya, siswa mengerjakan soal secara individu dengan bahan bacaan yang sama. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik kepada siswa mengenai pembelaran yang telah dilaksanakan. Guru memberikan penguatan dan nasehat agar siswa rajin membaca karena dengan membaca banyak informasi yang bisa diperoleh. Selanjutnya, pembelajaran ditutup dengan doa dan salam. c. Observasi Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat halhal penting selama proses pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya. Pengamatan tidak hanya difokuskan pada siswa, namun juga dilakukan terhadap aktivitas guru selama pembelajaran. Sehingga, pengamatan dilakukan menyeluruh pada semua aspek, baik dari aspek siswa, maupun kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Uraian mengenai observasi yang telah dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran pada siklus I, disajikan sebagai berikut: 1) Hasil Observasi pada Siswa Hasil rincian mengenai kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I dengan metode CIRC dapat dilihat lebih jelas pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa (lihat lampiran 9 dan 10). Dilihat dari hasil observasi pada lampiran tersebut terutama pada lampiran 10, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode CIRC pada pertemuan 2 atau pertemuan akhir siklus I di kelas V adalah sebagai berikut: a) Sebagian besar siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC. b) Sebagian besar siswa fokus dalam memperhatikan penjelasan dari commit to user guru. 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
c) Masih ada beberapa siswa yang merasa bosan (tidak merasa senang) ketika proses pembelajaran dengan metode CIRC berlangsung. d) Sebagian dari siswa masih ada yang kurang aktif terlibat dalm kelompok CIRC. e) Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik, walaupun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. f) Sebagian dari siswa masih ada yang kurang merespon pertanyaanpertanyaan yang diberikan guru. g) Sikap siswa pada saat mengungkapkan pendapat sudah cukup baik meskipun ada siswa harus ditunjuk dan diberi arahan dalam mengungkapkan pendapat. h) Ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan kelompok lain saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i) Sebagian siswa sudah mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan benar. j) Ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 9 dan 10 yang menyatakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode CIRC pada siklus I adalah 2,85 dan berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik simpulan bahwa aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC dapat dikategorikan cukup baik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Tabel 4: Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus I Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Total Skor 26 31 2 Rata-rata Skor 2.6 3.1 Rata-rata skor siklus I 2.85 commit to user
No
Keterangan
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 4 tersebut adalah gambar 6 berikut ini: 3.2 3.1 3 2.9 2.8 2.7 2.6 2.5 2.4 2.3
3.1
2.6
Pertemuan 1 1 Pertemuan 2
Gambar 6: Grafik Skor Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus I 2) Hasil Observasi pada Guru Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek kegiatan dan sikap siswa, tetapi juga dilakukan terhadap kegiatan dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Sehingga dalam observasi pada guru ini, peneliti meminta bantuan guru kelas V untuk menilai aktivitas dan kinerja peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Perincian mengenai observasi kinerja guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC pada siklus I yang dilakukan selama dua kali pertemuan dapat dilihat dalam lampiran 14 dan 15. Uraian lebih jelasnya mengenai hasil observasi tersebut pada siklus I disajikan sebagai berikut: a)
Pada
awal
pembelajaran,
guru
sudah
cukup
baik
dalam
mempersiapkan ruang, alat (media), dan siswa untuk mengikuti pembelajaran .
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
b)
Pada saat membuka pembelajaran, guru sudah cukup baik dalam melakukan
kegiatan
absensi
dan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran. c)
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru sudah cukup baik dalam menguasai materi yang disampaikan pada siswa serta mampu menyampaikannya dengan cukup baik.
d)
Guru sudah cukup baik dalam menggunakan strategi pembelajaran dan cukup baik dalam penguasaan kelas dan pengalokasian waktu.
e)
Guru sudah memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan cukup baik.
f)
Guru sudah cukup baik dalam menciptakan pembelajaran yang mampu memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
g)
Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil selama pembelajaran berlangsung dengan cukup baik.
h)
Guru sudah mampu menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas dan juga menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
i)
Pada kegiatan penutup, guru sudah melakukan refleksi dan tindak lanjut mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 14 dan 15
yang menyatakan hasil kinerja guru adalah 3,40 dan berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dapat dikategorikan cukup baik. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5: Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I No 1 2
Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 29.66 31.5 3.29 3.5 3.40
Keterangan Jumlah Skor Skor rata-rata Skor akhir
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 5 dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini:
3.55 3.5 3.45 3.4 3.35 3.3 3.25 3.2 3.15
3.5
3.29
Pertemuan 1 1 Pertemuan 2
Gambar 7: Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I d. Refleksi Keseluruhan data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti mendapatkan informasi bahwa guru masih belum maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa masih ada siswa yang merasa kesulitan dan merasa bosan dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat terjadi karena guru belum maksimal dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan nyaman bagi siswa. Selain itu, guru juga belum memberikan teguran secara optimal (tegas) pada siswa yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Akibatnya, siswa tersebut masih merasa kesulitan ketika harus mengerjakan soal secara individu dengan benar. Berdasarkan dari uraian diatas, dapat dianalisis bahwa hambatanhambatan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia commit to user berikut : dengan metode CIRC bersumber dari hal-hal 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
1) Siswa kurang memahami bacaan dengan baik, 2) Siswa masih kesulitan dalam meringkas isi bacaan, 3) Masih ada siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran bahasa Indonesia, 4) Ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain sehingga pembelajaran tidak berlangsung secara maksimal, 5) Guru
belum
maksimal
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan sehingga masih ada siswa yang menganggap pembelajaran membaca itu membosankan. Bersumber
dari
hal-hal
tersebut,
dapat
direfleksikan
bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan mengunakan metode CIRC belum menunjukkan keberhasilan yang optimal. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti harus menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Membuat perencanaan pembelajaran yang lebih baik dan optimal, 2) Melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan melalui bernyanyi dan permainan (ice braker) agar siswa tidak merasa bosan dan merasa senang, 3) Guru menjelaskan mengenai membaca pemahaman secara jelas dan runtut agar siswa dapat mengikuti dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, 4) Pada saat pembelajaran, guru memberikan arahan dan bimbingan pada siswa dengan lebih optimal agar semua siswa dapat melaksanakan metode CIRC dengan baik, 5) Guru harus memberikan teguran tegas namun sopan, apabila siswa melakukan kesalahan dan memberikan pujian serta penguatan apabila siswa mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hasil skor tes kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V pada siklus I, dihitung berdasarkan aspek kognitif siswa. Skor kognitif diperoleh dari tes individu yang diberikan pada setiap pertemuan, untuk lebih jelasnya dapat to user dilihat pada lampiran 7. Hasil commit akhir siklus I adalah penghitungan rata-rata dari 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
hasil tes individu pada pertemuan 1 dan 2 (lihat pada lampiran 7). Sedangkan penilaian mengenai aspek afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar observasi siswa (lihat lampiran 9 dan 10). Berikut ini adalah hasil aspek kognitif yang diperoleh siswa setelah menggunakan metode CIRC pada siklus I yang ditunjukkan pada tabel 6 sebagai berikut: Tabel 6: Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa kelas V pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6
Frekuensi (fi) 4 5 5 10 10 3 37
Rentang 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Jumlah Rata-rata
Nilai Tengah (xi) 44.5 54.5 64.5 74.5 84.5 94.5
(fi) x (xi) 178 272.5 322.5 745 845 283.5 2646.5
Prosentase (%) 11.0 13.5 13.5 27.0 27.0 8.0 100.0
71.53
Sedangkan grafik yang menunjukkan kemampuan siswa dalam menyeleseikan soal tes pemahaman isi bacaan setelah ada tindakan awal, yaitu siklus I ditunjukkan pada gambar 8 sebagai berikut: 12 10
10
10
Frekuensi
8
6
5
5
4 4
3
2
0
44,5
54,5
64,5
1 74,5 commit to user 84,5
94,5
Nilai tengah hasil tes pemahaman isi bacaan 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Gambar 8: Grafik Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V pada Siklus I 3. Deskripsi Siklus II Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siklus I telah berjalan dengan, lancar walaupun masih terdapat kekurangan-kekurangan. Hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan tes pemahaman isi bacaan ini, menyatakan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa masih belum mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan pada siklus II, dengan harapan dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus I, serta dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan siklus II ini pun dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah dua jam pelajaran (2 × 35 menit). Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2011 dan 24 Maret 2011. Rincian kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti membuat suatu perencanaan dengan berpedoman pada hasil refleksi yang telah dilaksanakan peneliti pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I tersebut, diketahui bahwa materi membaca pemahaman dengan metode CIRC yang diajarkan oleh guru belum dapat dipahami siswa secara maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kemampuan membaca pemahaman yang telah dilaksanakan sebelumnya. Beberapa hal yang memerlukan perbaikan, agar kekurangankekurangan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II adalah mengenai kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan metode CIRC. Langkah-langkah yang diambil guna memperbaiki kekurangan tersebut adalah sebagai berikut: commit to user 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
1) Guru menciptakan sebuah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, menerapkan asas belajar sambil bermain, dan memberikan penguatan berupa motivasi kepada siswa, 2) Guru meningkatkan kejelasan dalam menguraikan pembelajaran membaca pemahaman, 3) Guru harus dapat mengkondusifkan kelas dengan baik, agar siswa merasa senang, tidak mudah bosan, dan tidak mengganggu teman lain yang sedang serius belajar, 4) Guru memberikan bimbingan khusus pada setiap siswa yang belum mampu dan mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman, Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas V semester 2 mata pelajaran bahasa Indonesia,
peneliti membuat suatu
perencanaan pembelajaran dalam bentuk RPP dengan menerapkan metode CIRC. Langkah-langkah perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Pendalaman pedoman Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabus kelas V semester 2 mata pelajaran bahasa Indonesia menyatakan bahwa siswa harus memiliki kompetensi sebagai berikut: Standar Kompetensi: 7. Memahami teks dengan membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak. Kompetensi Dasar: 7.3 Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat. 2) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dilakukan oleh peneliti dengan perincian indikator-indikator yang harus dicapai oleh siswa sebagai berikut: 7.3.1
Siswa mampu mengidentifikasi isi bahan bacaan yang dibacanya.
7.3.2
Siswa mampu menjawab pertanyaan mengenai isi bahan bacaan yang dibacanya.
7.3.3 7.3.4
Siswa mampu menjelaskan isi bahan bacaan yang dibacanya. commit to userisi bahan bacaan yang dibacanya. Siswa mampu menyimpulkan 68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
7.3.5
Siswa mampu menceritakan kembali bahan bacaan yang dibacanya dengan kalimat-kalimat sendiri secara runtut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penelitian ini adalah terdiri dari 2 kali pertemuan. Alokasi waktu masing-masing pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran, yaitu 2 × 35 menit. RPP yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini terdapat dalam lampiran 5. 3) Peneliti membuat soal tes pemahaman isi bacaan yang mengandung indikator-indikator tersebut. 4) Persiapan media dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Penulis menyediakan teks bahan bacaan, lembar kerja siswa, dan benda konkret lain yang berkaitan dengan pembelajaran seperti meja dan kursi siswa. 5) Persiapan instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini, diantaranya lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar wawancara, peralatan dokumentasi yakni, camera digital. 6) Persiapan ruang kelas yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan pembelajaran yang ditata sedemikian rupa sehingga terlihat rapi dan nyaman untuk belajar. b. Pelaksanaan Tindakan Tahapan selanjutnya setelah perencanaan dan persiapan adalah tahap pelaksanaan tindakan penerapan metode CIRC. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan keseluruhan perencanaan penelitian yang telah dibuat sebelumnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Rincian dan deskripsi tindakan nyata pada setiap pertemuan adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2011. Pada awal siklus II ini, materi pembelajaran yang diajarkan adalah mengenai konsep pemahaman bacaan, terutama menceritakan kembali isi bahan bacaan yang dibaca dengan kalimat-kalimat sendiri secara runtut. to user Pada awal pertemuan commit pertama, guru mengkondisikan siswa dan 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
mempersiapkan
diri
siswa
secara
fisik
maupun
mental
untuk
melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran diawali dengan berdoa dan presensi siswa. Setelah itu, guru mengajak siswa bernyanyi agar siswa siap secara mental. Siswa bersama dengan guru menyanyikan lagu “Disini Senang Disana Senang” agar siswa antusias dan semangat mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru memberikan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta indikator pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan pertama di siklus II ini. Pada kegiatan inti, guru menggali informasi dan pengetahuan siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman siswa dalam menceritakan kembali cerita yang dibaca. Guru menanamkan konsep mengenai langkah-langkah dalam menceritakan kembali bahan bacaan. Kegiatan menceritakan kembali bahan bacaan yang dituangkan dalam tulisan, dapat dilakukan dengan menemukan terlebih dahulu kalimat utama dalam setiap paragraf. Selanjutnya, mengubah kalimat utama tersebut dengan kalimat sendiri dengan tidak mengubah makna utama dari kalimat utama dalam cerita tersebut. Langkah berikutnya adalah menyusunnya ke dalam suatu cerita yang utuh dengan menggabungkan kalimat-kalimat utama yang telah diubah dalam setiap paragraf. Guru juga menjelaskan pada siswa bahwa dalam menceritakan kembali, terdapat halhal penting yang tidak boleh dilupakan, yaitu isi cerita harus lengkap, isi cerita harus runtut, dan penggunaan tanda baca serta kalimat-kalimat harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selanjutnya, guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok secara heterogen. Kelompokkelompok ini dibuat baru, berbeda dengan kelompok-kelompok pada siklus I. Pembagian kelompok CIRC pada siklus II ini, berdasarkan pada perolehan nilai siswa dalam tes pemahaman isi bacaan yang diberikan secara individu. Sehingga dalam tiap kelompok terdapat siswa dengan kemampuan membaca tinggi dan siswa dengan kemampuan membaca rendah (kelompok heterogen). Setelah pembagian kelompok selesai, commit to user kemudian guru membagikan bahan bacaan berjudul “Putri Gisela” dan 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
lembar kerja siswa pada tiap-tiap kelompok, selanjutnya siswa diberi arahan dalam mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja tersebut oleh guru. Siswa bekerja dalam kelompoknya masing-masing dengan bimbingan guru. Setelah proses diskusi selesai, selanjutnya perwakilan dari tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Guru bersama siswa-siswa yang lain memberikan tanggapan. Selanjutnya guru membuat kesimpulan dari hasil diskusi bersama siswa. Kegiatan selanjutnya, siswa diberi soal-soal untuk dikerjakan secara individu untuk mengetahui sejauh manakemampuan siswa dalam membaca pemahaman, masih dengan bahan bacaan yang sama yaitu “Putri Gisela”. Pada akhir pembelajaran, siswa menerima penguatan berupa simbol bintang bagi kelompok yang aktif dan umpan balik dari guru mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, guru memberikan tugas rumah pada siswa untuk menceritakan kembali kisah “Malin Kundang” dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Akhirnya, guru menutup pembelajaran pertemuan pertama dengan salam. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2011. Berdasarkan perencanaan dalam RPP siklus II, materi yang diajarkan kepada siswa adalah masih mengenai memahami isi bacaan cerita anak dengan menggunakan metode CIRC. Pada awal membuka pembelajaran, guru melakukan kegiatan rutin setiap hari yakni, berdoa dan presensi siswa. Untuk membangkitkan semangat siswa, guru mengajak siswa menyanyikan Membaca”
agar
siswa
bergembira
dan
bersemangat
lagu “Mari mengikuti
pembelajaran. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang
hendak
dicapai
dalam
kegiatan
pembelajaran.
Guru
juga
menyampaikan apersepsi mengenai membaca dan menanyakan tugas rumah pada pertemuan yang lalu. Pada kegiatan inti pembelajaran, dalam kegiatan menggali commit to user pengetahuan siswa, guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai 71
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
unsur-unsur yang terdapat dalam cerita “Malin Kundang”. Setelah itu, guru kembali mengajak siswa belajar dengan metode CIRC. Siswa-siswa tetap belajar dalam kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Guru kemudian membagikan bahan bacaan berjudul “Tangga Menuju Kebahagiaan” pada masing-masing kelompok. Selama proses diskusi berlangsung, guru berjalan berkeliling memberikan arahan pada tiap-tiap kelompok. Guru mengkonfirmasikan kembali pada siswa mengenai langkah-langkah menceritakan kembali
bahan bacaan dan siswa
melakukan arahan yang dijelaskan oleh guru. Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, guru bersama dengan siswa yang lain menanggapi dan membuat kesimpulan tentang jalannya diskusi yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, siswa mengerjakan soal secara individu dengan bahan bacaan yang sama. Pada kegiatan akhir pembelajaran, guru memberikan umpan balik kepada siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberikan penguatan berupa hadiah bagi setiap kelompok dan nasehat agar siswa rajin membaca, karena dengan membaca banyak informasi yang
bisa
diperoleh.
Selanjutnya,
pembelajaran
ditutup
dengan
menyanyikan lagu “Mari Membaca”, doa dan salam. c. Observasi Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat halhal penting selama proses pembelajaran yang dibutuhkan dalam penelitian. Observasi ini juga dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya. Pengamatan tidak hanya difokuskan pada siswa, namun juga dilakukan
terhadap
aktivitas
guru
selama
pembelajaran.
Sehingga,
pengamatan dilakukan menyeluruh pada semua aspek, baik dari aspek siswa, maupun kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung di dalam commit to user 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
kelas. Uraian mengenai observasi yang telah dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran pada siklus II, disajikan sebagai berikut:
1) Hasil Observasi pada Siswa Hasil rincian mengenai kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II dengan metode CIRC dapat dilihat lebih jelas pada lampiran lembar observasi aktivitas siswa (lihat lampiran 11 dan 12). Dilihat dari hasil observasi pada lampiran tersebut terutama pada lampiran 12, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode CIRC pada pertemuan 2 atau pertemuan akhir siklus II di kelas V adalah sebagai berikut: a) Sebagian besar siswa mempersiapkan diri dengan sangat baik ketika akan mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode CIRC. b) Keseluruhan siswa fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru. c) Sebagian besar siswa merasa senang ketika proses pembelajaran dengan metode CIRC berlangsung. d) Keseluruhan siswa terlibat aktif terlibat dalam kelompok CIRC. e) Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah sangat baik, walaupun masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. f) Keseluruhan siswa merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. g) Sikap siswa pada saat mengungkapkan pendapat sudah baik meskipun masih
ada
siswa
harus
ditunjuk
dan
diberi
arahan
dalam
mengungkapkan pendapat. h) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan kelompok lain saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i) Sebagian besar siswa sudah mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan baik dan benar. j) Masih ada siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 11 dan 12 commit to user yang menyatakan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
dengan metode CIRC pada siklus II adalah 3,80 dan berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik simpulan bahwa aktivitas dan kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC dapat dikategorikan baik (tinggi). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7: Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus II Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2
No
Keterangan
1
Total Skor
34
42
2
Rata-rata Skor
3.4
4.2
Rata-rata skor siklus I 3.80 Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 7 tersebut terdapat dalam gambar 9 sebagai berikut: 5 4
4.2 3.4
3 2 1 0 Pertemuan 1
1
Pertemuan 2
Gambar 9: Grafik Rata-rata Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus II 2) Hasil Observasi pada Guru Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya pada aspek kegiatan dan sikap siswa, tetapi juga dilakukan terhadap kegiatan dan aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru. Sehingga dalam observasi pada guru ini, peneliti meminta bantuan guru kelas V untuk menilai aktivitas dan user kinerja peneliti selama commit proses topembelajaran berlangsung. Perincian 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
mengenai observasi kinerja guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC pada siklus II yang dilakukan selama dua kali pertemuan dapat dilihat pada lampiran 16 dan 17. Uraian lebih jelasnya mengenai hasil observasi tersebut pada siklus II disajikan sebagai berikut: a)
Pada awal pembelajaran, guru sudah baik dalam mempersiapkan ruang, alat (media), dan siswa untuk mengikuti pembelajaran .
b)
Pada saat membuka pembelajaran, guru sudah baik dalam melakukan
kegiatan
absensi
dan
menyampaikan
tujuan
pembelajaran. c)
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru sudah baik dalam menguasai materi
yang
disampaikan
pada
siswa
serta
mampu
menyampaikannya dengan baik. d)
Guru sudah baik dalam menggunakan strategi pembelajaran dan baik dalam penguasaan kelas dan pengalokasian waktu.
e)
Guru sudah memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik.
f)
Guru sudah baik dalam menciptakan pembelajaran yang mampu memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
g)
Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil selama pembelajaran berlangsung dengan baik.
h)
Guru sudah mampu menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas dan juga menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
i)
Pada kegiatan penutup, guru sudah melakukan refleksi dan tindak lanjut mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data pada lampiran 16 dan 17 yang
menyatakan hasil kinerja guru adalah 3,78 dan berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik simpulan bahwa kinerja guru dapat dikategorikan baik (tinggi). Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini: commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
Tabel 8 : Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran bahasa Indonesia pada Siklus II Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2
No
Keterangan
1
Jumlah Skor
33.5
34.5
2
Skor rata-rata
3.72
3.83
Skor akhir
3.78
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 8 dapat dilihat pada gambar 10 berikut ini: 3.85
3.83
3.8 3.75
3.72
3.7 3.65
Pertemuan 1
1
Pertemuan 2
Gambar 10: Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran bahasa Indonesia pada Siklus II e. Refleksi Keseluruhan data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti memperoleh informasi bahwa guru sudah maksimal dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan metode CIRC. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil pengamatan siswa yang menyatakan bahwa secara keseluruhan siswa merasa senang dan tidak terlalu mengalami kesulitan dalam commit to user 76
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
pembelajaran. Selain itu, guru juga sudah memberikan teguran secara tegas pada siswa yang ramai sendiri dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Berdasarkan dari uraian diatas, dapat dianalisis bahwa: 1) Siswa sudah mampu memahami bacaan dengan baik, 2) Siswa sudah mampu meringkas dan menceritakan kembali bahan bacaan dengan baik, 3) Secara keseluruhan siswa merasa senang dengan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode CIRC, 4) Masih ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain, namun dapat diatasi dengan baik oleh guru, 5) Guru
sudah
maksimal
menciptakan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan sehingga tidak ada lagi siswa yang menganggap pembelajaran membaca itu membosankan. Bersumber dari hal-hal tersebut, dapat direfleksikan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman dengan menggunakan metode CIRC sudah menunjukkan keberhasilan yang optimal. Hasil skor tes kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V pada siklus II, dihitung berdasarkan aspek kognitif siswa. Skor kognitif diperoleh dari tes individu yang diberikan pada setiap pertemuan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 8. Hasil akhir siklus II adalah penghitungan ratarata dari hasil tes individu pada pertemuan 1 dan 2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan penilaian mengenai aspek afektif siswa pada saat pembelajaran dapat dilihat pada lampiran lembar observasi siswa (lihat lampiran 11 dan 12). Berikut ini adalah hasil aspek kognitif yang diperoleh siswa setelah menggunakan metode CIRC pada siklus II yang ditunjukkan pada tabel 9 sebagai berikut:
commit to user 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
Tabel 9: Data Frekuensi Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa kelas V pada Siklus II No Rentang 1 2 3 4 5 6
44-53 54-63 64-73 74-83 84-93 94-103 Jumlah Rata-rata
Frekuensi Nilai Tengah Prosentase (fi) x (xi) (fi) (xi) (%) 1 48.5 48.5 3.0 7 58.5 409.5 19.0 6 68.5 411 16.0 9 78.5 706.5 24.0 12 88.5 1062 32.5 2 98.5 197 5.5 37 2834.5 100.0 76.61
Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 9 dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini: 14 12 12 10
9
8
7 6
6 4 2 2
1
0 1
48.5
58.5
68.5
78.5
88.5
98.5
Nilai tengah hasil tes pemahaman isi bacaan
Gambar 11: Grafik Nilai Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V pada Siklus II commit to user 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus II, maka peneliti menganalisis bahwa berdasarkan pada indikator ketercapaian yang ditetapkan, peneliti dikatakan telah berhasil dan terdapat peningkatan, apabila rata-rata nilai hasil tes kemampuan membaca pemahaman yang diperoleh siswa di kelas mencapai > 75%. Capaian target pada siklus I adalah 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM (kurang lebih 27 siswa) dan pada siklus II > 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM (kurang lebih 30 siswa). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil, karena rata-rata nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V adalah 76,61. Secara klasikal, 81,08% dari siswa sudah mencapai lebih dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60. Ditunjukkan pula peningkatan terhadap kemampuan membaca pemahaman yang signifikan. Berdasarkan fakta yang telah diuraikan diatas maka penelitian tindakan kelas ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus II.
C. Deskripsi Hasil Penelitian Menurut hasil analisis data yang telah dilaksanakan, dapat dideskripsikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel perbandingan hasil tes pemahaman isi bacaan antara kegiatan pra siklus, siklus I, dan siklus II. Angka yang tertera menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman juga dapat dilihat pada saat siswa bekerja dalam kelompokkelompok CIRC. Siswa kelas V dapat terlihat merasa senang saat belajar menggunakan metode CIRC, karena dengan metode CIRC ini mereka dapat saling berinteraksi dengan teman-teman yang lainnya dalam kelompok. Berikut ini merupakan deskripsi penelitian mengenai penerapan metode CIRC: 1.
Data Nilai Hasil Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Sebelum Dilaksanakan Tindakan Dari daftar nilai yang terlampir (lihat lampiran 6), dapat diketahui bahwa commit to user nilai tes pemahaman isi bacaan sebelum dilaksanakan tindakan yaitu siswa 79
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
yang memperoleh nilai 20-30 ada 2 siswa, yang memperoleh nilai 31-41 ada 12 siswa, yang memperoleh nilai 42-52 ada 5 siswa, yang memperoleh nilai 53-63 ada 13 siswa, yang memperoleh nilai 64-74 ada 0 siswa, dan yang memperoleh nilai 75-85 ada 5 siswa. Dengan demikian nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 52,70. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 19 siswa dari 37 siswa, jadi persentasenya sebesar 51,35%. Sedangkan Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 18 siswa dari 37 siswa, jadi persentasenya sebesar 48,64%. 2.
Data Nilai Hasil Kemampuan Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V pada Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil tes pemahaman isi bacaan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa pada siklus I selama 2 kali pertemuan (lihat lampiran 7), dapat diketahui bahwa nilai kemampuan membaca pemahaman pada siklus I yaitu sebagai berikut: siswa yang memperoleh nilai 40-49 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 50-59 ada 5 siswa, yang memperoleh nilai 6069 ada 5 siswa, yang memperoleh nilai 70-79 ada 10 siswa, yang memperoleh nilai 80-89 ada 10 siswa, dan yang memperoleh nilai 90-99 ada 3. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 70,86. Siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM adalah 24,32% yang terdiri dari 9 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 75,67% yang terdiri dari 28 siswa.
3.
Data Nilai Hasil Kemampuan Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V pada Tindakan Siklus II Dilihat dari nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V pada siklus II yang dilakukan selama 2 kali pertemuan (lihat lampiran 8), dapat diketahui bahwa nilai kemampuan membaca pemahaman pada siklus II yaitu siswa yang memperoleh nilai 44-53 ada 1 siswa, yang memperoleh nilai 5463 ada 7 siswa, yang memperoleh nilai 64-73 ada 6 siswa, yang memperoleh nilai 74-83 ada 9 siswa, yang memperoleh nilai 84-93 ada 12 siswa, dan yang memperoleh nilai 94-103 ada 2 siswa. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh to useryang memperoleh nilai di bawah siswa pada siklus II adalah commit 76,51. Siswa 80
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
KKM adalah 18,91% yang terdiri dari 7 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM adalah 81,08% yang terdiri dari 30 siswa. 4.
Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus I Dari data hasil observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman di kelas V pada siklus I (lihat lampiran 9 dan 10), diketahui bahwa: a) Sebagian besar siswa mempersiapkan diri dengan baik ketika akan mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC. b) Sebagian besar siswa fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru. c) Masih ada beberapa siswa yang merasa bosan (tidak merasa senang) ketika proses pembelajaran dengan metode CIRC berlangsung. d) Sebagian dari siswa masih ada yang kurang aktif terlibat dalm kelompok CIRC. e) Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah cukup baik, walaupun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. f) Sebagian dari siswa masih ada yang kurang merespon pertanyaanpertanyaan yang diberikan guru. g) Sikap siswa pada saat mengungkapkan pendapat sudah cukup baik meskipun ada siswa harus ditunjuk dan diberi arahan dalam mengungkapkan pendapat. h) Ada sebagian siswa yang kurang memperhatikan kelompok lain saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i) Sebagian siswa sudah mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan benar. j) Ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. Secara keseluruhan, berdasarkan data yang terdapat pada tabel data hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas V dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC pada siklus I (lihat lampiran 9 dan 10), commit to user 1 adalah 2,6 dan skor pertemuan diketahui bahwa besarnya skor pertemuan 81
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
2 adalah 3,1. Sehingga skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 2,85. Hal ini dapat diartikan bahwa berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas siswa, siswa kelas V cukup berminat dan tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC. 5.
Data Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus I Dari data hasil observasi kinerja guru pada siklus I (lihat lampiran 14 dan 15), dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan kedua atau akhir siklus I adalah sebagai berikut: a)
Pada awal pembelajaran, guru sudah cukup baik dalam mempersiapkan ruang, alat (media), dan siswa untuk mengikuti pembelajaran .
b)
Pada saat membuka pembelajaran, guru sudah cukup baik dalam melakukan kegiatan absensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
c)
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru sudah cukup baik dalam menguasai materi yang disampaikan pada siswa serta mampu menyampaikannya dengan cukup baik.
d)
Guru sudah cukup baik dalam menggunakan strategi pembelajaran dan cukup baik dalam penguasaan kelas dan pengalokasian waktu.
e)
Guru sudah memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan cukup baik.
f)
Guru sudah cukup baik dalam menciptakan pembelajaran yang mampu memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
g)
Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil selama pembelajaran berlangsung dengan cukup baik.
h)
Guru sudah mampu menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas dan juga menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
i)
Pada kegiatan penutup, guru sudah melakukan refleksi dan tindak lanjut mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data yang terdapat pada tabel data
hasil observasi kegiatan mengajar guru di kelas V dalam pembelajaran commit to user membaca pemahaman dengan metode CIRC pada siklus I (lihat lampiran 14 82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
dan 15), dapat diketahui bahwa besarnya skor pertemuan 1 adalah 3,29 dan skor pertemuan 2 adalah 3,5. Sehingga skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I adalah 3,40. Hal ini dapat diartikan bahwa berdasarkan pengamatan (observasi) yang telah dilakukan, kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC adalah cukup baik. 6.
Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode CIRC pada Siklus II Dari data hasil observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman di kelas V pada siklus II (lihat lampiran 11 dan 12), diketahui bahwa: a) Sebagian besar siswa mempersiapkan diri dengan sangat baik ketika akan mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode CIRC. b) Keseluruhan siswa fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru. c) Sebagian besar siswa merasa senang ketika proses pembelajaran dengan metode CIRC berlangsung. d) Keseluruhan siswa terlibat aktif terlibat dalam kelompok CIRC. e) Sikap siswa pada saat pembelajaran sudah sangat baik, walaupun masih ada siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. f) Keseluruhan siswa merespon pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru dengan baik. g) Sikap siswa pada saat mengungkapkan pendapat sudah baik meskipun masih ada siswa harus ditunjuk dan diberi arahan dalam mengungkapkan pendapat. h) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan kelompok lain saat mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. i) Sebagian besar siswa sudah mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan guru dengan baik dan benar. j) Masih ada siswa yang masih merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan guru. commit to user 83
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
Secara keseluruhan, berdasarkan data yang terdapat pada tabel data hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas V dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC pada siklus II (lihat lampiran 11 dan 12), dapat diketahui bahwa besarnya skor pertemuan 1 adalah 3,4 dan skor pertemuan 2 adalah 4,2. Sehingga skor rata-rata yang diperoleh pada siklus II adalah 3,80. Hal ini dapat diartikan bahwa berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap siswa, siswa kelas V memiliki kesan yang baik dan tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC. 7.
Data Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siklus II Dari data hasil observasi kinerja guru pada siklus II (lihat lampiran 16 dan 17), dapat disimpulkan bahwa pada pertemuan kedua atau akhir siklus II adalah sebagai berikut: a) Pada awal pembelajaran, guru sudah baik dalam mempersiapkan ruang, alat (media), dan siswa untuk mengikuti pembelajaran . b) Pada saat membuka pembelajaran, guru sudah baik dalam melakukan kegiatan absensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Pada kegiatan inti pembelajaran, guru sudah baik dalam menguasai materi yang disampaikan pada siswa serta mampu menyampaikannya dengan baik. d) Guru sudah baik dalam menggunakan strategi pembelajaran dan baik dalam penguasaan kelas dan pengalokasian waktu. e) Guru sudah memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik. f) Guru sudah baik dalam menciptakan pembelajaran yang mampu memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran. g) Guru sudah melakukan penilaian proses dan hasil selama pembelajaran berlangsung dengan baik. h) Guru sudah mampu menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas dan commit to gaya user yang sesuai. juga menyampaikan pesan dengan 84
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
i) Pada kegiatan penutup, guru sudah melakukan refleksi dan tindak lanjut mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan cukup baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data yang terdapat pada tabel data hasil observasi kegiatan mengajar guru di kelas V dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC pada siklus II (lihat lampiran 16 dan 17), dapat diketahui bahwa besarnya skor pertemuan 1 adalah 3,72 dan skor pertemuan 2 adalah 3,83. Sehingga skor rata-rata yang diperoleh pada siklus II adalah 3,78. Hal ini dapat diartikan bahwa berdasarkan pengamatan
(observasi),
kemampuan
guru
dalam
melaksanakan
pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC dikategorikan tinggi. 8.
Data Hasil Wawancara kepada Guru Kelas V, Guru Selaku Teman Sejawat, dan Kepala Sekolah Berdasarkan lembar data hasil wawancara yang terdapat pada lampiran 19, 20, 21, dan 22 dapat diketahui data mengenai pembelajaran membaca
pemahaman
mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
dengan
menggunakan metode CIRC dengan narasumber guru kelas V, guru selaku teman sejawat, dan Kepala Sekolah. Menurut data wawancara kepada Bapak Muhdi, S.Pd selaku guru kelas V yang dilaksanakan sebelum ada tindakan (pra siklus), beliau menyatakan bahwa pembelajaran membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia selama ini sudah cukup baik meskipun metode yang digunakan masih menggunakan metode konvensional yaitu membaca dalam hati. Sehingga pada kenyataannya masih ada siswa yang terkadang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan. Sedangkan setelah digunakan metode CIRC, beliau menyatakan bahwa metode CIRC merupakan salah satu metode yang tepat digunakan untuk pembelajaran membaca pemahaman di kelas V. Metode CIRC tersebut telah terbukti dapat memberikan motivasi pada siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. Selain itu, metode ini juga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. commit to user bahwa metode CIRC ini juga Walaupun begitu, beliau juga menyatakan 85
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
memiliki
kekurangan
yakni
keterbatasan
ruang
gerak
siswa
dan
membutuhkan pengalokasian waktu yang cukup banyak sehingga metode ini tidak dapat sering-sering digunakan. Mengenai kondisi sekolah, metode, dan media yang digunakan guru dalam pelaksananaan pembelajaran di kelas, peneliti mewawancarai guru selaku teman sejawat dan Kepala Sekolah, yakni Ibu Winarni, S.Pd selaku teman sejawat guru kelas V dan Ibu Mulyani, S.Pd selaku Kepala Sekolah. Ibu Winarni, S.Pd selaku teman sejawat guru kelas V menyatakan bahwa berdasarkan RPP yang telah dibuat, guru kelas V sudah menggunakan metode dan media yang sesuai dengan materi pembelajaran membaca pemahaman. Ibu Winarni, S.Pd juga menyatakan bahwa guru kelas V sudah menerapkan pembelajaran dengan cukup baik. Beliau lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca. Beliau menilai bahwa sebagian besar siswa memiliki minat membaca yang rendah. Beliau juga berpendapat bahwa sebaik apapun metode yang digunakan guru, jika tidak didukung dengan minat membaca yang baik dari siswa, hasilnya tidak akan maksimal. Sedangkan menurut Kepala Sekolah, Ibu Mulyani, S.Pd, pihak sekolah sudah menyediakan berbagai media yang dapat digunakan sebagai perantara dalam menjelaskan materi yang akan diajarkan kepada siswa. Menurut beliau, bahwa metode CIRC juga merupakan salah satu media yang tepat apabila diterapkan dalam pembelajaran membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan metode CIRC dalam proses pembelajaran
pada
tiap-tiap
siklus.
Peningkatan
tersebut
terlihat
dari
penghitungan nilai belajar yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II commit to user 86
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
yang tiap-tiap siklusnya dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini: Tabel 10: Rata-rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman, Persentase Ketuntasan Klasikal Diatas KKM, Nilai Tertinggi, dan Nilai Terendah Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Kondisi Pra Siklus Siklus I Siklus II Nilai Rata-rata 50.57 71.53 76.78 Persentase (%) 48.60 75.67 81.08 Nilai Tertinggi 80.00 93.00 97.00 Nilai Terendah 20.00 40.00 44.00 Sedangkan grafik yang menunjukkan tabel 10 adalah gambar 12 berikut ini: Keterangan
120.00 97.00 93.00
100.00 80.00 60.00
76.78 71.53
80.00 Pra Siklus
50.57
44.00 Siklus I 40.00 Siklus II
40.00
20.00 20.00 0.00 Nilai Rata-rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Gambar 12: Grafik Perbandingan Rata-rata Nilai Kemampuan Membaca Pemahaman, Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah Kemampuan Membaca Pemahaman pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini merefleksikan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan commit toPeningkatan user metode CIRC dapat dinyatakan berhasil. rata-rata nilai kemampuan 87
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
membaca pemahaman, nilai terendah, dan nilai tertinggi dari kondisi pra siklus, siklus I dan siklus II melalui penerapan metode CIRC disajikan dalam grafik pada gambar 12. Sedangkan persentase klasikal peningkatan nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman dengan metode CIRC dapat dilihat pada gambar 13 berikut ini:
90.00% 75.67%
80.00%
81.08%
70.00% 60.00% 50.00%
48.60%
40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Pra Siklus
Siklus 1
1
2
Siklus 2
3
Gambar 13: Peningkatan Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Pada saat melaksanakan penelitian ini, peneliti menemukan beberapa hambatan. Hambatan-hambatan yang muncul pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) siswa kurang mampu memahami bacaan dengan baik, 2) siswa masih kesulitan pada saat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan bacaan, 3) masih ada beberapa siswa yang merasa bosan dengan pembelajaran membaca pemahaman, 4) ada beberapa siswa yang suka mengganggu teman yang lain pada saat pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak berlangsung secara optimal, 5) guru belum menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga masih banyak siswa yang menganggap pembelajaran membaca itu membosankan. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat direfleksikan bahwa pembelajaran membaca pemahaman
dengan
menggunakan
keberhasilan secara maksimal.
metode
commit to user 88
CIRC
belum
menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti harus menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan yang menghambat kelancaran proses pembelajaran membaca pemahaman dengan metode CIRC tersebut. Hal-hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1) guru harus menciptakan sebuah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan, menerapkan asas belajar sambil bermain, dan memberikan penguatan berupa motivasi kepada siswa, 2) guru harus meningkatkan kejelasan dalam menguraikan pembelajaran membaca pemahaman, 3) guru harus dapat mengkondusifkan kelas dengan baik, agar siswa merasa senang, tidak mudah bosan, dan tidak mengganggu teman lain yang sedang serius belajar, 4) guru memberikan bimbingan khusus pada setiap siswa yang belum mampu dan mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman. Upaya tersebut merupakan solusi yang digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul. Upaya tersebut dilaksanakan pada siklus II dalam upaya perbaikan, dengan diawali dari penjelasan konsep membaca pemhaman secara mudah dan dalam suasana yang menyenangkan, dan selanjutnya memberikan penguatan berupa pujian, motivasi, atau bisa juga hadiah agar siswa terdorong untuk melakukan yang terbaik. Pembelajaran pada siklus II sudah berhasil dilaksanakan sehingga dalam pelaksanaannya tidak ditemukan hambatan yang berarti. Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca pemhaman pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 dapat dengan menerapkan metode CIRC. Hal tersebut dapat dilakukan karena pembelajaran dengan metode CIRC dapat memberikan motivasi pada siswa dalam pembelajaran membaca dan juga memberikan suasana pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran yang biasanya. Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilaporkan adanya peningkatan kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode CIRC yang diperoleh berdasarkan hasil observasi. Laporan tersebut tersaji dalam tabel 11 berikut ini: Tabel 11: Hasil Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas Melalui Lembar Observasi commit to user 89
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
Kegiatan Aspek Skor Rata-rata Kategori
Guru Siklus I 3.40 Cukup
Siswa
Siklus II 3.78 Tinggi
Siklus I 2.85 Cukup
Siklus II 3.80 Tinggi
Sedangkan gambar yang menunjukkan tabel 11 diatas adalah gambar 14 sebagai berikut:
3.50
3.80
3.78
4.00 3.40
2.85
3.00 2.50 2.00
Siklus I
1.50
Siklus II
1.00 0.50 0.00 Hasil Observasi Guru 1
Hasil Observasi Siswa 2
Gambar 14 : Grafik Hasil Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas Melalui Lembar Observasi
commit to user 90
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
CIRC
dapat
meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V semester 2 SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil tes pra siklus atau kondisi awal sebelum dilaksanakan adalah
52,70 dengan
persentase ketuntasan klasikal sebesar 48,64%, siklus I menghasilkan nilai ratarata kelas 70,86 dengan persentase ketuntasan klasikal 75,67%, dan siklus II menghasilkan nilai rata-rata kelas 76,51 dengan persentase kelulusan klasikal 81,08%. Dengan demikian secara klasikal, pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan target yang ditetapkan. Selain itu, kegiatan guru dan siswa yang diamati dalam lembar observasi juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil yang menyatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I adalah 3,40 atau dikategorikan sedang dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,78 atau dikategorikan tinggi. Sedangkan skor kegiatan siswa pada siklus I adalah 2,85 atau dikategorikan cukup dan meningkat menjadi 3,80 atau dikategorikan tinggi pada siklus II.
B. Implikasi Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia dan prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Model penelitian yang commit to user digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang 91
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
dilaksanakan melalui siklus-siklus dan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Maret dan 17 Maret 2011 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Maret s.d. 24 Maret 2011. Adapun indikator pembelajarannya adalah sebagai berikut : 1) Siswa mampu mengidentifikasi isi bahan bacaan yang dibacanya, 2) Siswa mampu menjawab pertanyaan mengenai isi bahan bacaan yang dibacanya, 3) Siswa mampu menjelaskan isi bahan bacaan yang dibacanya, 4) Siswa mampu menyimpulkan isi bahan bacaan yang dibacanya, dan 5) Siswa mampu menceritakan kembali bahan bacaan yang dibacanya dengan kalimatkalimat sendiri secara runtut. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, obseravasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan dengan memperhatikan keberhasilan atau kekurangan pada siklus sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berdasarkan pada analisis perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dan dari siklus satu ke siklus berikutnya. Sesuai dengan hasil penelitian diatas menunujukkan bahwa metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V. Sehubungan dengan penelitian ini, maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut: 1. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode CIRC dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V. Dalam menyajikan materi pembelajaran, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang tepat agar siswa dapat dengan mudah menguasai materi dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran dengan metode CIRC ini, siswa dapat bebas bereksperimen dan berinteraksi dengan teman sebaya dalam kelompoknya, sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai dan memahami bahan bacaan yang dibaca. Siswa pun dapat menerapkan metode ini di dalam kehidupan sehari-hari pada saat belajar bersama dengan teman-temannya dalam suatu commit to user kelompok belajar. 92
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
2. Implikasi Praktis Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran membaca pemahaman
melalui
penerapan
metode
CIRC
dapat
meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan strategi guru dalam belajar mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan tujuan dan indikator yang akan dicapai. Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan dalam bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Disamping itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai upaya guru untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode CIRC pada hakikatnya dapat
digunakan
dan
dikembangkan
oleh
guru
yang
menghadapi
permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi masalah peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh karena itu kreatifitas dan keaktifan guru sangat diperlukan dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas V SD Negeri Sampangan 26 Pasar Kliwon Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, maka saransaran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Hendaknya sekolah mengupayakan pendidikan dan pelatihan mengenai model-model dan inovasi dalam pembelajaran bagi guru untuk dapat commit to user 93
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
mendukung pelaksanaan pembelajaran agar pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. 2. Bagi Guru a) Sebaiknya guru meningkatkan kemampuannya dalam merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa menjadi lebih tertarik dalam pembelajaran sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang lebih kondusif dan bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah bosan dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. b) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan terhadap siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan atau kemampuan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang berbeda, bervariasi, dan bermakna. 3. Bagi Siswa Siswa harus lebih mengembangkan dan meningkatkan keaktifan dalam belajar dan meningkatkan keberanian menyampaikan gagasan dalam proses pembelajaran untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilan siswa. Selain itu, siswa dapat mengembangkan keberanian untuk bertanya kepada guru terhadap materi yang belum jelas, sehingga apa yang belum dipahami akan dijelaskan oleh guru. 4. Bagi Peneliti Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan metode CIRC guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman yang belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik. commit to user 94