PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN METODE VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE DI SD NEGERI 01 PASAR LADANG PANJANG 1
Noni Febriyanti Syofrida, 2 Yusrizal, 1 Erwinsyah Satria. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2) Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta e-mail :
[email protected] Abstract
The research was motivated from an activity of student is less to take learning, during a learning go on only a small portion who whould to giving ask, answering and giving respond to the question. An impact can be seen to result of the semester test of I, period 2013/2014. The type of these research is classroom action research (PTK) which executed in two cycle. Value Clarification Technique is teaching techniques to helping the student to look for and determined a value were considered is good to take on the issue through the process of analyzing a value an existing and was embedded in student self. The purpose of this research for increasing asking activity of student, answering and giving respond to the question, as well as increasing the result learning of student, by using the learning methods of Value Clarification Technique. The source of data are students of class IV in primary school of Negeri 01 Pasar Ladang Panjang, which amount to 34 students. The instrument of research used in this research is an activity sheet learn student, an activity sheet of teacher and sheet of result of learning like the end of the test cycle. The point of an averages percentage an activity of student at first cycle to the second cycle that is an activity to giving ask indicator increased from 38,23% become to 79,41%, an activity to answering the question indicator increased from 52,94% become to 82,35%, and an activity to giving respond to the question indicator increased from 47,05% become to 85,29%. An averages of result of study have the shape of the end of the test cycle increased from 66,91 at first cycle, and increase 73,67 at second cycle. Based on the above result can be concluded that the learning of civic education through the Value Clarification Technique methods can be increasing of an activity and outcome of learning of student in class IV in SDN 01 Pasar Ladang Panjang. Keyword : An activity, Result of study, Value Clarification Technique Methods, Learning of Civic Education. metode pembelajaran seorang guru dituntut
Pendahuluan Pendidikan merupakan kebutuhan
untuk dapat kreatif dalam pembelajaran
utama yang harus dimiliki oleh setiap
agar
manusia. Pendidikan tersebut antara lain
pelajaran yang disampaikan. Mengingat
bisa
proses
pentingnya metode pembelajaran seorang
pembelajaran. Proses pembelajaran ini
guru dituntut untuk dapat kreatif dalam
merupakan inti dari pendidikan secara
pembelajaran agar siswa dapat memahami
keseluruhan.
setiap pelajaran yang disampaikan.
ditempuh
melalui
Mengingat
pentingnya 1
siswa
dapat
memahami
setiap
Berdasarkan
wawancara
KKM, nilai tertinggi adalah 93,77 dan nilai
peneliti dengan ibu Dewi Susanti selaku
terendah 31,11, rata-rata kelas yang dicapai
guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 01
siswa adalah 61,79.
Pasar
Ladang
hasil
Panjang,
Kabupaten
Melihat kenyataan tersebut peneliti
Pasaman pada tanggal 11 November 2013,
bermaksud
“ditemukan fenomena bahwa aktivitas
menggunakan metode pembelajaran untuk
siswa rendah dalam pelajaran PKn. Ini
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
dibuktikan rendahnya daya berpikir siswa,
siswa. Metode yang
kemampuan siswa dalam bertanya 8 orang
peneliti adalah Metode pembelajaran Value
(22, 87 %), menjawab pertanyaan 5 orang
Clarification Technique atau disingkat
(14, 28%) dan menanggapi pertanyaan 4
dengan VCT dengan judul skripsi ”
orang (11,42%). Saat proses pembelajaran
Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
berlangsung, siswa sibuk dengan aktivitas
Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran
lain, seperti mengobrol dengan teman
Pendidikan
sebangku, tidur-tiduran, dan meminta izin
Metode Value Clarification Technique di
ketika
SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang”.
guru
Kurangnya
menjelaskan aktivitas
pelajaran.
siswa
mengadakan
dengan
digunakan oleh
Kewarganegaraan
tersebut
Rumusan
mengakibatkan pembelajaran tidak dapat
Penelitian
diterima dengan baik oleh siswa. Dari hasil
1. Rumusan Masalah
wawancara peneliti dengan guru kelas IV
PTK
Masalah
Berdasarkan
Dan
uraian
dengan
Tujuan
pada
latar
SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang,
belakang masalah maka dapat dirumuskan,
diperoleh keterangan, Pembelajaran PKn
masalah penelitian sebagai berikut:
selama ini masih cenderung menggunakan
1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas
metode
ceramah,
tanya
jawab,
dan
belajar siswa kelas IV bertanya dalam
diskusi”.
ujian
pembelajaran PKn di SD Negeri 01
Hal ini dibuktikan dengan hasil
Pasar
mid
menggunakan metode pembelajaran
Semester
I
tahun
ajaran
2013/2014 siswa masih belum mencapai
Ladang
Panjang
dengan
Value Clarification Technique ?
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas
70 dan ada beberapa orang siswa yang
siswa kelas IV menjawab pertanyaan
belum mencapai KKM. Dari 34 orang
pada pembelajaran PKn di SD Negeri
siswa hanya 12 orang (34,28%) siswa yang
01 Pasar Ladang Panjang
mencapai KKM,
menggunakan metode pembelajaran
sementara 22 orang
(65,71%) siswa yang belum mencapai
Value Clarification Technique ? 2
dengan
3. Bagaimanakah peningkatan aktivitas
menggunakan metode Pembelajaran
siswa kelas IV menanggapi pertanyaan
Value Clarification Technique.
pada pembelajaran PKn di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang
4. Mendeskripsikan
peningkatan
hasil
dengan
belajar kognitif siswa kelas IV SD
menggunakan metode pembelajaran
Negeri 01 Pasar Ladang Panjang
Value Clarification Technique ?
Kecamatan
4. Bagaimanakah
peningkatan
hasil
Tigonagari
pembelajaran
dalam
PKn
dengan
belajar kognitif siswa kelas IV pada
menggunakan metode pembelajaran
pembelajaran PKn di SD Negeri 01
Value Clarification Technique.
Pasar
Ladang
Panjang
dengan
menggunakan metode Pembelajaran
Kerangka Teoretis
Value Clarification Technique?
A. Kajian Teori
2. Tujuan Penelitian
1. Tinjauan
Sesuai dengan rumusan masalah
tentang
Belajar
dan
Pembelajaran
yang telah dikemukakan, maka penelitian
Menurut Slameto (2010:2) adalah,
ini bertujuan untuk :
“Belajar
ialah
proses
1. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas
dilakukan seseorang untuk memperoleh
belajar bertanya siswa dalam kelas IV
suatu perubahan tingkah laku yang baru
di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang
secara
Kecamatan
keseluruhan,
usaha
sebagian
yang
hasil
Tigonagari
dalam
pengalamannya sendiri dalam interaksi
PKn
dengan
dengan lingkungannya”. Dan Hamalik
pembelajaran
menggunakan metode Pembelajaran
(2007:45)
Value Clarification Technique.
mengandung
2. Mendeskripsikan
peningkatkan
menyatakan,
“Belajar
pengertian
terjadinya
perubahan dari persepsi dan perilaku,
aktivitas siswa kelas IV menjawab
termasuk
pertanyaan di SD Negeri 01 Pasar
misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat
Ladang Panjang Kecamatan Tigonagari
dan prilaku secara lebih lengkap”.
dengan
2. Karakteristik Siswa SD
menggunakan
Pembelajaran
Value
metode Clarification
juga
perbaikan
perilaku,
Masa usia Sekolah Dasar (SD)
Technique.
merupakan masa kanak-kanak akhir yang
3. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas
berlangsung dari usia enam tahun hingga
siswa kelas IV menanggapi pertanyaan
kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas
di SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang
tahun. Karakteristik utama siswa SD
Kecamatan
adalah mereka menampilkan perbedaan-
Tigonagari
dengan 3
perbedaan individual dalam banyak segi
memperoleh
dan bidang, di antaranya kemampuan
dan aspek-aspek tingkah laku lainnya.
dalam kognitif dan bahasa, perkembangan
Hamalik, (2007:176) mengatakan, “Asas
kepribadian dan perkembangan fisik anak.
aktivitas digunakan dalam semua jenis
3. Tinjauan tentang Pembelajaran PKn
metode mengajar, baik metode dalam kelas
Pengertian
maupun metode mengajar di luar kelas.
Pendidikan
Kewarganegaraan(PKn) Pendidikan adalah
pengetahuan,
5. Tinjauan
Kewarganegaraan
tentang
Pembelajaran
mata pelajaran yang digunakan
pemahaman,
Metode
Value
Clarification
Technique ( VCT)
sebagai wahana untuk mengembangkan
1. Tinjauan Metode Pembelajaran
dan melestarikan nilai luhur dan norma
Metode
adalah
cara
yang
yang berakar pada budaya bangsa dan
digunakan untuk menyampaikan materi
negara. Azyumardi Azra (dalam Susanto,
pembelajaran dalam upaya pencapaian
“Pendidikan
tujuan kurikulum. “Metode pembelajaran
adalah
adalah seperangkat komponen yang telah
2013:226)
menyatakan,
Kewarganegaraan
(PKn)
pendidikan yang mengkaji dan membahas
dikombinasikan
tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-
kualitas pembelajaran” (Riyanto, 2002:32).
lembaga demokratis, role of law, HAM,
Metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu
dan
proses
“metodos” yang dapat diartikan dengan
(dalam
jalan yang harus ditempuh, atau cara
menyatakan,
melakukan sesuatu. Dari segi makna kata,
kewajiban
negara
serta
demokrasi”. Adapun Zamroni Susanto,
2005:226)
“Pendidikan pendidikan
Kewarganegaraan demokrasi
yang
adalah
negara
yang
bertujuan
demokratis
optimal
untuk
metode adalah berbagai cara yang teratur untuk mencapai suatu tujuan.
untuk mendidik generasi muda menjadi warga
secara
2. Pengertian Metode
dan
Pembelajaran
Value Clarification Technique (VCT)
partisiptif melaluli suatu pendidikan yang
Taniredja, (2013:88) menyatakan:
dialogial”.
“Teknik
Mengklarifikasi
4. Tinjauan tentang Aktivitas Siswa
Clarification
Pengertian Aktivitas
disingkat
Technicque) VCT
Nilai
(Value
atau
sering
merupakan
teknik
Pengajaran yang efektif adalah
pengajaran untuk membantu siswa dalam
pengajaran yang menyediakan kesempatan
mencari dan menentukan suatu nilai yang
belajar sendiri atau melakukan aktivitas
dianggap baik dalam menghadapi suatu
sendiri,
persoalan melalui proses menganalisis nilai
bekerja.
artinya Dengan
siswa
belajar
demikian,
sambil mereka 4
yang sudah ada dan tertanam dalam diri
orang
perempuan
siswa”
penelitian.
sebagai
subjek
Penelitian ini dilakukan dengan mengacu
Metodologi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan
pada
desain
PTK
yang
dirumuskan Arikunto (2011:16-19) yang
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
terdiri
(PTK). Menurut I.G.A.K. Wardhani, dkk.
perencanaan,
(2004:1.4), PTK adalah penelitian yang
observasi/pengamatan, dan refleksi.
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Indikator
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
pembelajaran diukur dengan menggunakan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
seorang guru, sehingga hasil belajar siswa
KKM pada mata pelajaran PKn adalah 70,
meningkat.
dan skor rata-rata persentase indikator
Penelitian ini dilaksanakan di kelas
dari
empat
komponen
pelaksanaan
keberhasilan
yaitu:
tindakan,
dalam
proses
pada aktivitas belajar siswa adalah:
IV SD Negeri 01 Pasar Ladang Panjang.
1. Aktivitas siswa kelas IV bertanya
Peneliti memilih SD Negeri 01 Pasar
meningkat dari 22,87% mencapai skor
Ladang
presentase 70% atau lebih.
Panjang
kurangnya
dikarenakan
aktivitas
dalam
2. Aktivitas siswa kelas IV menjawab
pembelajaran PKn, serta sekolah bersedia
pertanyaan meningkat dari 14,28%
menerima motivasi pembelajaran yang
mencapai rata-rata skor presentase 70%
peneliti
atau lebih.
terapkan.
siswa
masih
Penelitian
ini
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
3. Aktivitas siswa kelas IV menanggapi
2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan
pertanyaan meningkat dari 11,42%
dengan dua siklus, yang mana siklus I dua
mencapai rata-rata skor presentase 70%
kali pertemuan yang dilaksanakan pada
atau lebih.
tanggal 2 Mei dan 9 Mei 2014, serta tes
4. Hasil belajar siswa meningkat dari
akhir siklus I pada tanggal 10 Mei 2014.
34,28% mencapai rata-rata skor 70%
Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan
siswa yang tuntas.
pada tanggal 16 Mei dan 23 Mei 2014,
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
serta tes akhir siklus II pada tanggal 24
menggunakan beberapa instrumen untuk
Mei
mengumpulkan data, yaitu:
2014.
Penelitian
melibatkan
keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri 01
1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Pasar Ladang Panjang yang berjumlah 34
Digunakan
orang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 19
untuk
mendapatkan
informasi aktivitas siswa, apakah dengan 5
Indikator B:
Siswa menjawab pertanyaan. Indikator C: Siswa menangapi pertanyaan. Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan
menggunakan Metode Pembelajaran Value Clarification
Technique
(VCT)
dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. 2. Lembaran
Observasi
Kegiatan
sebagai berikut:
Pengajaran Guru Dilakukan
untuk
Rata-rata persentase aktivitas siswa
mengamati
mengajukan pertanyaan pada siklus I
berlangsungnya proses pembelajaran PKn
adalah 27, 95% tergolong dalam kategori
oleh guru. Dengan berpedoman pada
sedikit. Rata-rata persentase aktivitas siswa
lembar observasi ini, peneliti mengamati apa
yang
terjadi
dalam
yang menjawab pertanyaan pada siklus I
proses
adalah 44, 11% tergolong kategori sedikit.
pembelajaran berlangsung.
Rata-rata persentase aktivitas siswa dalam
3. Lembaran Tes Hasil Belajar Lembaran
tes
hasil
menanggapi pertanyaan pada siklus I
belajar
adalah 33, 81% tergolong kategori sedikit.
digunakan untuk mendapatkan data hasil
2. Lembar
belajar pada setiap siklus.
Aktivitas
Pembelajaran Aspek Guru
4. Kamera Kamera
Observasi
sebagai
sarana
untuk
mendokumentasikan
aktivitas
belajar
Tabel 2:Persentase Aktivitas Guru Siklus I
siswa.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pertemuan
Jumlah Skor
Persentase
Kategori
I
9
60,00%
Cukup
II
11
73,33%
Baik
Rata-rata
10
66,66%
Cukup
70%
Cukup
Target
1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Berdasarkan Tabel 2, diketahui
Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tabel 1: Jumlah dan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Ke
Indi kator Jumlah A B C Jlh Sis wa
1
6 12 7
pembelajaran memiliki rata-rata persentase 66,66% sehingga belum dapat dikatakan baik. Hal ini disebabkan karena guru
Rata-rata persen Keterangan
%
2 Jumlah
%
tase
17, 64 35, 29 20, 58
13 18 16
38, 23 52, 94 47,05
27,95 44,11 33,81 35,29%
34
bahwa persentase guru dalam mengelola
Sedikit Sedikit Sedikit
belum
terbiasa
menggunakan
Value
Clarification
Tehnicque
Metode dalam
pembelajaran. 3. Hasil Belajar Siswa
34
Presentase ketuntasan hasil belajar Keterangan: Indikator A:
siswa pada siklus 1 yang mana tes akhir
Siswa bertanya.
siklus yang dilaksanakan pada pertemuan 6
ke-3 memperoleh hasil yang dapat dilihat
keseluruhan komponen aktivitas siswa
pada lampiran XI halaman 175, yang mana
berada pada kategori baik.
dapat di jelaskan siswa yang mencapai
2. Lembar
KKM 70, 21 orang, dan siswa yang
Observasi
Aktivitas
Pembelajaran Aspek Guru
dibawah KKM 70, 13 orang. Rata-rata
Tabel 4: Persentase Aktivitas Guru SiklusII
hasil tes akhir pada siklus I terjadi
Pertemuan
peningkatan yaitu 66, 91 (rata-rata hasil
Jumlah Skor
Persentase
Kategori Baik
I
11
73,33%
II
13
86,66%
Rerata
17,5
79,99%
Baik
70%
Baik
belajar PKn sebelum diadakan PTK ini adalah 61, 79. 1. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Target
Sangat Baik
Siklus II 1. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari Tabel 4, dapat dilihat bahwa
dalam Pembelajaran.
persentase
Tabel 3: Jumlah dan Persentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
guru
dalam
mengelola
pembelajaran memiliki rata-rata 79,99%. Dengan
melihat
persentase
kegiatan
Pertemuan Ke Indi kator
1
2
Jumlah
%
A
23
67,64
B
20
58,82
C
21
61,76
Jlh Sis wa
34
Jumlah 27
%
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergolong baik. Hal ini juga dapat
79,41 73,52
Banyak
28
82,35 70,58
Banyak
29
85,29 73,52
Banyak
34
pembelajaran, dapat diasumsikan bahwa
Rata-rata persen Keterangan tase
digambarkan dari hasil tes siklus II siswa yang mengalami peningkatan. 3. Hasil Belajar Siswa
35,29%
Persentase ketuntasan belajar siswa setelah diadakan tes akhir siklus II dapat
Keterangan: Indikator A: Indikator B: Indikator C:
dilihat pada lampiran XI, terlihat bahwa Siswa bertanya. Siswa menjawab pertanyaan. Siswa menangapi pertanyaan.
rata-rata hasil tes akhir pada siklus II terjadi peningkatan yaitu 73,67. Rata-rata hasil belajar PKn Siklus I adalah 66, 91. Dengan demikian, hal ini berarti hasil
Berdasarkan uraian pada Tabel 3,
belajar yang ditetapkan dalam indikator
dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa
keberhasilan yaitu 70 sudah tercapai.
pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua telah mengalami peningkatan. Ratarata persentase aktivitas siswa secara keseluruhan
tergolong
baik.
Secara 7
pertanyaan, dan menanggapi pertanyaan.
Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri
Untuk dapat lebih jelasnya dapat dilihat
dari dua siklus yang setiap siklusnya terdiri
pada Tabel 5:
dari dua kali pertemuan dan satu kali tes
Tabel 5:Persentase Aktivitas Belajar Siswa
hasil belajar pada akhir siklus. Pelaksanaan
pada Siklus I dan Siklus II Rerata Persentase
pembelajaran yang dilaksanakan dengan
No.
menggunakan Metode Value Clarification
Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Siklus II
27,95%
73,52%
44,11%
70,58%
33,81%
73,52%
35,29%
72,54%
Technique. Penelitian ini menggunakan instrumen
penelitian
berupa
I
Siswa mengajukan pertanyaan II Siswa menjawab pertanyaan III Siswa menanggapi pertanyaan Rata-rata siklus
lembar
observasi aktivitas siswa yang mana didalamnya
terdapat
poin
penilaian
aktivitas dalam bertanya, aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan, dan aktivitas
Berdasarkan
siswa dalam menanggapi pertanyaan, serta
Technique
peningkatan
ini
lembaran observasi aktivitas siswa dan tes
dengan
menerima menggunakan
Metode Value Clarification Technique merupakan hal baru bagi siswa. Pada siklus II, rata-rata aktivitas
dengan baik. Persentase rata-rata aktivitas
belajar siswa sudah dalam kategori baik.
siswa pun meningkat dari Siklus I ke Metode
Peneliti banyak memberikan kesempatan
Value
kepada siswa untuk bertanya, menjawab
Clarification Technique berdampak positif
pertanyaan dan menanggapi pertanyaan
bagi siswa, karena aktivitas siswa dapat
dalam proses pembelajaran.
terlihat dengan jelas, siswa pun tidak malumalu
untuk
bertanya,
rata-rata
dikarenakan pembelajaran menggunakan
peneliti sudah dapat mengkondisikan kelas
penerapan
kenaikan
dikategorikan sedikit pada siklus I. Hal ini
Akan tetapi, pada pertemuan berikutnya
II,
dari
siswa untuk indikator I, II, dan III
Metode Value Clarification Technique.
Siklus
terbukti
telah ditetapkan. Rata-rata aktivitas belajar
Technique, peneliti mengalami kesulitan,
pembelajaran
dapat
keberhasilan aktivitas belajar siswa yang
pendekatan Metode Value Clarification
baru
dilaksanakan
persentase untuk masing-masing indikator
hasil belajar siswa. Pada awal pelaksanaan
siswa
yang
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal
aktivitas siswa ini dapat dilihat dari
dikarena
dapat
menggunakan Metode Value Clarification
hasil belajar siswa berupa tes akhir siklus. mengenai
5
disimpulkan bahwa pembelajaran PKn
lembar observasi kegiatan guru, dan tes
Data
Tabel
mengajukan 8
Hasil Belajar
dari siklus I ke siklus II dari 38,23%
Data mengenai hasil belajar siswa
menjadi 79,41%, siswa yang menjawab
diperokeh dari tes hasil belajar yang
pertanyaan meningkat dari siklus I ke
dilaksanakan setelah 2 kali pertemuan.
siklus II dari 52,94% menjadi 82,35% dan
Dalam hal ini terdapat perbedaan Siklus I
siswa yang menanggapi pertanyaan dari
denga Siklus II. Untuk kejelasannya dapat
47,05% menjadi 85,29%.
2.
dilihat pada Tabel 7 :
Metode
Tabel 7 : Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II.
Technique
Value
telah
Clarification
berdampak
positif
terhadap hasil pembelajaran siswa dalam pembelajaran PKn. Rata-rata hasil belajar
Siswa yang memiliki ketuntasan dalam belajar Siklus I Siklus II jm Persen jm Persen lh tase lh tase 21 61, 76% 27 79, 41%
Keterangan
Mengalami peningkatan 17,65%
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Sik Sik lus I lus II 66,91 73,67
yang berupa tes akhir siklus meningkat dari 66,91 pada siklus I, dan 73,67 pada siklus II. Dengan ketuntasan 61,76% pada siklus I meningkat 79,41% pada siklus II dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa
Tabel di atas menjelaskan tentang
pada tes akhir setiap siklus penggunaan
hasil belajar siswa dua siklus, dapat dilihat
metode Value Clarification Technique
peningkatannya persiklus, pada siklus I
dalam
siswa yang tuntas belajar 21 orang dengan
pembelajaran
PKn
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
rata-rata 66,91, sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar 27 orang dengan rata-rata
73,67.
Dengan
Daftar Kepustakaan
demikian
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
perbandingannya dari siklus I mengalami peningkatan 6,76 ke siklus II.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
maka
peneliti
Susanto, Ahmad, 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
dapat
menyimpulkan sebagai berikut: Pelaksanaan
pembelajaran
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan
menggunakan metode Value Clarification Technique dapat meningkatkan aktivitas
Taniredja, Tukiran, dkk. 2013. Modelmodel Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung : Alfabeta.
siswa. Hal ini terlihat dari skor rata-rata persentase, siswa yang bertanya meningkat 9