HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRA KEISLAMAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VIII MTs ROUDLOTUL FURQON KEBUMEN, KECAMATAN BANYUBIRU, KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
\
Oleh MARITA HIDAYATI NIM 11410047
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN SALATIGA 2012
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.a.c.id e-mail :
[email protected]
Drs. Bahroni, M.Pd. DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Exemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara MARITA HIDAYATI Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: MARITA HIDAYATI
NIM
: 11410047
Jurusan
: Tarbiyah
Judul
: HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRA KEISLAMAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VIII MTs ROUDLOTUL FURQON KEBUMEN, KEC. BANYUBIRU, KAB. SEMARANG Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera
dimunaqosahkan. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, 25 Juli 2012 Pembimbing
Drs. Bahroni, M.Pd. NIP 19640818 199403 1 004
SKRIPSI HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRA KEISLAMAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VIII MTs ROUDLOTUL FURQON KEBUMEN, KEC. BANYUBIRU, KAB. SEMARANG TAHUN 2012 DISUSUN OLEH MARITA HIDAYATI NIM 11410047
Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 7 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: Dr. Imam Sutomo, M.Ag : Drs. Djoko Sutopo : Drs. H. Alfred L.,M.SI : Drs. Badwan, M.Ag : Drs. Bahroni, M.Pd
Salatiga, 20 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP.1958 0827 198303 1002
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
ÇÊÒÈ tb qçHs>ôà ムŸw öN èd ur öN ßgn=»uHùå r& öN åkuŽÏjùuqã‹Ï9ur ((#qè=ÏHxå $IÊeE ×M »y_ u‘yŠ 9e@ à6 Ï9ur Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan, dan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka, serta mereka tiada dirugikan” (Al Ahqaaf : 16)
PERSEMBAHAN Untuk kedua orang tuaku Djunaedi dan Rumsiyah Atas pancaran kasih sayangnya yang tidak pernah kering Suamiku Eko Susanto dan Anakku tercinta Eka Bayu Ihza Mahendra Atas dukungan dan doanya selama ini
ABSTRAK Hidayati, Marita. 2012. Skripsi. Hubungan Kegiatan Ekstra Keislaman Sekolah dengan Minat Belajar Siswa pada Pelajaran Agama Islam Kelas VIII MTs Roudlotul Furqon Kebumen, Kecamatan Banyubiru, kabupaten Semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Bahroni, M.Pd Kata Kunci : kegiatan ekstra keislaman dan minat belajar siswa Kegiatan ekstrakurikuler memiliki tujuan agar siswa mampu mendalami dan menghayati serta mampu mengamalkan tentang apa yang telah dipelajari khususnya Pendidikan Agama Islam, yang diharapkan adanya peningktan keimanan dan ketaqwaan kapada Alloh SWT. Penelitian ini upaya untuk mengetahui (1) Bagaimana intensitas kegiatan ekstra keislaman siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon? (2) Bagaimanakah variasi minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon? (3) Apakah ada hubungan kegiatan ekstra keislaman dengan minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon? Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, metode sumber datanya dengan angket untuk memperoleh data variabel, pengumpulan data dengan dokumentasi untuk memperoleh data tentang sejarah, visi, misi, data guru, dan data siswa. Berdasarkan analisis data hasil penelitian adalah sebagai berikut; (1) Intensitas kegiatan ekstra keagamaan siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa 13 responden intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah tinggi, 5 responden intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah sedang, 7 responden intensitas keikutsertaan dalam kegiatan ekstra keislaman sekolah rendah dan rata rata nilai intensitas kegiatan ekstra keislaman adalah sedang, (2) Variasi minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa 12 responden minat belajar siswa tinggi, 8 responden minat belajar siswa sedang, 5 responden minat belajar siswa rendah dan variasi minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon adalah sedang, (3) Hubungan kegiatan ekstra keislaman dengan minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon, berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara kegiatan ekstra keislaman sekolah terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran agama Islam
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Marita Hidayati
NIM
: 11410047
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 25 Juli 2012 Yang menyatakan,
Marita Hidayati
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan taufiq serta hidayahnya. Semoga shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW. serta para sahabat dan para pengikutnya. Penulisan skripsi merupakan kewajiban setiap mahasiswa dalam rangka memperoleh gelar kesarjanaan. Oleh karena itu penulis menyusun skripsi yang berjudul ”HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRA KEISLAMAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS VIII
MTs ROUDLOTUL FURQON KEBUMEN,
KEC.
BANYUBIRU, KAB. SEMARANG” dengan selesainya skripsi ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1.
Dr. Imam Sutomo selaku Ketua STAIN Salatiga
2.
Drs. Bahroni, M.Pd. selaku pembimbing yang selalu memberi bimbingan sampai terselesaikanya skripsi ini.
3.
Keluarga besar MTs Roudlotul Furqon yang telah memberikan kemudahan serta fasilitas yang sangat baik kepada penulis untuk mendapatkan data selama penelitian.
4.
Keluarga serta Sahabat-sahabatku/ yang selama ini senantiasa
setia
menemaniku disaat senang dan sedihku Saya selaku peneliti mengharapkan masukan dan saran yang membangun, karena saya sadar skripsi ini masih jauh dari sempurna, semoga bermanfaat .
Salatiga, 25 Juli 2012
Peneliti
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………..................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………
iv
HALAMAN ABSTRAK……………………………………………….
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN…………………………..
vi
KATA PENGANTAR………………………………………………….
vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………........ 1 B. Rumusan Masalah………………………………………….....
5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………........ 5 D. Hipotesis Penelitian ……………………………………………. 6 E. Kegunaan Penelitian………………….………………………… 6 F. Definisi Operasional...................................................................... 7 G.Metode Penelitian……...……...................…………………........ 9 H. Sistematika ................................................................................... 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kegiatan Ekstra Keislaman Sekolah......................…………….. 14 B. Minat Belajar Siswa......................................................………… 22 C. Hubungan Ekstra Keislaman terhadap Minat belajar....................32 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Peneletian......…………... 37 B. Penyajian Data ................................……......................................40 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan …………………………………………... 47 B. Analisis Uji Hipotesis ………………………………………….. 53
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………..... 57 B. Saran ………………………………………………………....... 58 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 59 DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. 60 1. Biodata Peneliti.......................................................................... 61 2. Surat ijin peneletian …………………………………………... 62 3. Surat keterangan penelitian......................................................... 63 4. Jurnal konsultasi.......................................................................... 64 5. Kisi kisi dan pedoman wawancara.............................................. 65 6. Foto-foto hasil penelitian............................................................. 66
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat menjadi tolak ukur bagi kemajuan dan kualitas kehidupan suatu bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa atau Negara dapat dicapai dengan salah satunya melalui pembaharuan serta penataan pendidikan yang baik. Jadi, keberadaan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang cerdas, pandai, berilmu pengetahuan yang luas, berjiwa demokratis serta berakhlak mulia. Sedangkan pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengemban potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara Adapun arah dan tujuan dalam program pendidikan ditegaskan dalam UU no 20 Sisdiknas 2003 yang dikutip dalam (Samino, 2010:26) yaitu : Pendidikan nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab Tujuan pendidikan nasional menegaskan bahwa keimanan dan ketaqwaan manusia terhadap Tuhan yang Maha Esa merupakan salah satu
faktor arti penting pendidikan agama dalam struktur pendidikan di Indonesia, Terkait dengan hal tersebut, banyak kritik yang mengatakan adanya kelemahan serta kekurangan dalam pelaksanaan serta keberadaan Pendidikan Agama Islam. Menurut Muchtar Buchori dalam bukunya Muhaimin (2005:23) kegagalan pendidikan agama Islam disebabkan karena praktik pendidikannya hanya memperhatikan aspek kognitif semata dari pertumbuhan kesadaran nilai-nilai (agama), dan mengabaikan pembinaan aspek afektif dan konatifvolitif, yakni kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam. Akibatnya, terjadi kesenjangan antara pengetahuan dan pengamalan, antara gnosis dan praxis dalam kehidupan nilai agama. Dalam pendapat yang lain beliau menyatakan, bahwa kegiatan pendidikan yang berlangsung selama ini lebih banyak bersikap mandiri, kurang berinteraksi dengan kegiatankegiatan pendidikan lainnya, sehingga kurang efektif untuk penanaman suatu perangkat nilai yang kompleks. Atho' Mudzhar dalam Muhaimin (2005:26)
juga mengemukakan
bahwa merosotnya moral dan akhlaq peserta didik disebabkan antara lain akibat kurikulum pendidikan agama yang terlampau pada materi, dan materi tersebut lebih mengedepankan aspek pemikiran ketimbang membangun kesadaran keberagaman yang utuh, selain itu metodologi pendidikan agama kurang mendorong penjiwaan terhadap nilai-nilai keagamaan serta terbatasnya bahan-bahan bacaan keagamaan Berangkat dari fenomena tersebut sudah sewajarnya di setiap sekolah dalam menyampaikan meteri tidak terlepas dari tiga kegiatan kurikulum
diantaranya adalah intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler yang bertujuan agar remaja sebagai siswa mampu mendalami dan menghayati serta mampu mengamalkan tentang apa yang telah dipelajari khususnya Pendidikan Agama Islam, yang diharapkan adanya peningktan keimanan dan ketaqwaan kapada Alloh SWT. Kegiatan ekstrakurikuler keagamaan, kuliah tuju menit (kultum), sholat berjamaah serta peringatan-peringatan hari-hari besar Islam mampu memberikan wawasan yang lebih luas terhadap siswa sebagai peserta didik guna menjadi wahana yang efektif untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas khususnya dalam dimensi religi. Sedangkan, masalah yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya kekurangan pada pelajaran dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Sebagai akibat dari kekurangan ini, para pelajar tidak memiliki yang memadai untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negative akibat globalisasi yang menerpa kehidupan. Banyak pelajar yang terlibat dalam perbuatan yang tidak terpuji penyebab utamanya adalah kekurangannya bekal pendidikan agama. Hal ini terjadi disebabkan karena kekurangan jam pelajaran agama yang diberikan di sekolah-sekolah sebagaimana tersebut di atas, yang sebagaimana di sekolahan umum hanya memberikan waktu sekitar 2 (dua) jam untuk pelajaran agama berbeda dengan sekolah-sekolah agama seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, Perguruan tinggi Agama Islam, yang selain ditujukan untuk menghasilkan para lulusan yang berjiwa dan berakhlak Islam.
Kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki tujuan dalam membina peserta didik menjadi orang mukmin seperti yang tercantum dalam surat Al Mu’minuun ayat 1 sampai 6 sebagai berikut
Ç` tã öN èd tûïÏ%©!$#ur ÇËÈ tb qãèϱ »yz öN ÍkÍEŸx |¹ ’ÎûöN èd tûïÏ%©!$# ÇÊÈ tb qãZÏB÷sßJ ø9$#yx n=øùr&ô‰ s% öN ÎgÅ_ rãàÿÏ9 öN èd tûïÏ%©!$#ur ÇÍÈ tb qè=Ïè»sù Ío4qx.¨“=Ï9 öN èd tûïÏ%©!$#ur ÇÌÈ šc šú
qàÊ Ì÷èãB Èqøó¯=9$#
üÏBqè=tB çŽöxî öN åk¨XÎ*sù öN åkß]»yJ ÷ƒr& ôM s3 n=tB $tB ÷rr& öN ÎgÅ_ ºurø—r& #’n?tã žw Î) ÇÎÈ tb qÝà Ïÿ»ym ÇÏÈ
Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Sudah jelas sekali bahwa untuk peningkatkan mutu Pendidikan Agama tidaklah mudah, dalam Al-Quran Surat Al Mu’minuun di atas menerangkan bahwa bagaimana pendidikan Agama dapat menjadikan peserta didik secara sadar menjalankan shalat secara khusyu’, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna, menunaikan zakat, dan orang orang yang menjaga kemaluanya, sehingga diperlukan sebuah usaha yang mendalam untuk mencapainya, perlu sekali adanya kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu untuk mengatasi problematika di atas, maka diperlukan sekali sebuah usaha salah satunya berupa penambahan jam kegiatan
keagamaan (ekstrakurikuler) guna meningkatkan minat belajar siswa sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan dari latar belakang di atas, peneliti akan mengadakan penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan minat belajar siswa, Dari uraian tersebut, peneliti akan mengambil judul HUBUNGAN KEGIATAN EKSTRA KEISLAMAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM VIII MTs ROUDLOTUL FURQON,
KEBUMEN, KEC. BANYUBIRU, KAB.
SEMARANG B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana intensitas kegiatan ekstra keislaman siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon? 2. Bagaimanakah
variasi minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul
Furqon? 3. Apakah ada hubungan kegiatan ekstra keislaman dengan minat belajar siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon? C. Tujuan Penelitian Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui intensitas kegiatan ekstra keislaman siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon.
2. Untuk mengetahui variasi minat belajar siswa dalam pelajaran agama kelas VIII MTs Roudlotul Furqon. 3. Untuk mengetahui hubungan kegiatan ekstra keislaman dengan minat belajar siswa dalam pelajaran agama kelas VIII MTs Roudlotul Furqon. D. Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti beranggapan bahwa ada hubungan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan Islam sekolah terhadap minat belajar siswa dalam mata pelajaran agama Islam, artinya semakin baik minat belajar dalam pelajaran agama Islam siswa maka akan semakin baik kegiatan ekstra keislaman siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon. E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat secara teoritis dan praktis. 1. Secara Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, dan secara khusus sekolah dalam, hal ini adalah guru agama. 2. Secara Praktis Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi guru dan siswa, diantaranya sebagai berikut : a. Meningkatkan pemahaman kepada guru dan siswa tentang arti ekstrakurikuler keagamaan.
b. Meningkatkan pemahaman kepada guru arti penting kegiatan keagamaan dalam meningkatkan minat belajar siswa c. Meningkatkan pemahaman kepada siswa tentang arti penting pembiasaan kegiatan agama dalam kehidupan sehari-hari F. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian, perlu ditegaskan beberapa istilah dalam judul diatas, yaitu : 1. Pengertian Kegiatan Ekstra Keislaman a. Kegiatan Ekstra Kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya berasal dari rangkaian tiga kata yaitu: kata kegiatan, ekstra dan kurikuler. Menurut bahasa, kata ekstra mempunyai arti tambahan di luar yang resmi. Sedangkan kata kurikuler, mempunyai arti bersangkutan dengan kurikulum (Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1989:223). Sehingga kegiatan ekstrakurikuler dapat diartikan sebagai kegiatan tambahan diluar yang berkaitan dengan kurikulum. b. Keagamaan Islam Keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama. Jadi sikap keagamaan adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya pada agama, dalam penelitian ini adalah agama Islam
Dari beberapa definisi di atas dapat digarisbawahi bahwa kegiatan ekstra keagamaan adalah kegiatan tambahan diluar yang berkaitan dengan kegiatan
yang mendorong bertingkah laku sesuai dengan kadar
ketaatannya pada agama. Indikator kegiatan ekstra keagamaan Islam sebagai berikut: a. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra rebana b. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra seni baca Al-Qur’an c. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra khitobah d. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra keorganisasian IPNU/IPPNU e. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra tahfidzul Qur’an f. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra Madrasah Diniyah Kholidiyah (MDK) g. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra majlis ta’lim h. Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra thoriqoh naqsabandiyah i.
Aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra sholat dhuhur berjamaah
j.
Aktif dalam memberikan infaq/shodaqoh.
2. Pengertian Minat Belajar Minat belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar. Sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. minat belajar yang dimaksud disini adalah merupakan faktor yang bersifat non
intelektual, peranannya yang khas yaitu dalam hal penumbuhan gairah merasa senang dan semangat untuk belajar di sekolah Indikator minat belajar siswa antara lain : a. Siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar b. Siswa aktif mencatat dan bertanya pada hal-hal penting dan belum diketahui c. Siswa selalu memperhatikan kalau ada guru yang menerangkan d. Siswa aktif mengerjakan pekerjaan rumah e. Secara kuantitatif, nilai siswa bagus f. Siswa aktif mengikuti kegiatan ekstra sekolah G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif memiliki fokus penelitian yang terletak pada hasil atau produk dari sebuah objek penelitian, bukan dalam bentuk kategorikategori atau dalam bentuk sebuah proses. Dalam penelitian ini menggunakan teknik metode pengumpulan data berupa angket sebagai standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan menggunakan metode observasi sebagai pembanding ukuran standar penelitian. Dan metode dokumentasi untuk keperluan instrumen penelitian. Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan tiap variabel peneliti menggunakan sebuah analisis statistik product moment 2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, dan penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni, terhitung mulai tanggal 28 Mei 2012 sampai dengan 28 Juni 2012. 3. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Hadi, 1991:31) dan sampel adalah sebagian yang mewakili keseluruhan untuk dijadikan subjek penelitian, dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah 25 Siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang . 4. Metode Pengumpulan Data a. Metode Angket Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang akan digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya/hal-hal yang diketahui, metode ini penulis gunakan untuk menghimpun data siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang b. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapat dan menyimpan informasi penelitian seperti; profil sekolah. Sejarah, visi misi sekolah, keadaan guru dan siswa, dan sejumlah informasi lain yang menunjang penelitian ini c. Metode Observasi
Di dalam pengertian psikologi, observasi disebut pengamatan meliputi kegiatan pemusatan, perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera, jadi mengobservasi dapat dilakukan dengan
penglihatan,
penciuman,
pendengaran,
perasaan,
dan
pengecapan, apa yang dikatakan ini adalah pengamatan logis, bahwa pengamatan dipakai untuk menggali data tentang Siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. 5.
Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen atau alat dan bahan yang digunakan dalam mengukur hubungan atau pengaruh antar variabel antara lain : a. Angket Angket berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada indikator penelitian kedua variabel. b. Dokumentasi Dokumentasi merupakan metode untuk menyimpan data yang telah terkumpul, sehingga data-data penelitian dapat terakomodir dengan baik.
6. Teknik Analisis Data Setelah data telah terkumpul dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dan penelitian yang sedang dilakukan.
Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui variasi masing-masing variabel, digunakan teknik analisis dengan rumus : P = F X 100 % N Keterangan: P = Angka Persentase F = Frekuensi masing – masing variabel N = Jumlah respoden b. Untuk mengetahui persentase hubungan kedua variabel dan menguji hipotesis yang telah diujikan, digunakan analisis product moment dengan Persentase frekuensi kuadrat dengan rumus :
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
{(N å X )- (å X ) }{(N å Y )- (å Y ) } 2
2
2
2
Keterangan : rxy = Koefisien korelasi X dan Y X
= Kegiatan ekstra keislaman
Y
= Minat belajar siswa
H. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini akan disusun dalam lima bab yang secara sistematis dapat dijabarkan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan
Meliputi : latar belakang, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II
: Kajian Pustaka Meliputi teori–teori yang berhubungan dengan variabel yaitu : Kegiatan ekstra keislaman, dan minat belajar siswa
BAB III
: Laporan Hasil Penelitian Meliputi gambaran umum lokasi penelitian MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, yang mencakup sejarah berdirinya lokasi, sarana prasarana pendidikan, struktur organisasi MTs Roudlotul Furqon, keadaan guru, keadaan siswa, hasil data siswa antara kegiatan ekstra keagamaan dan minat belajar siswa
BAB IV
: Analisis Data Dalam hal ini penulis berusaha menganalisis data tentang; kegiatan ekstra keagamaan dan minat belajar siswa MTs Roudlotul Furqon
BAB V
: Penutup Meliputi : kesimpulan, saran, dan penutup
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kegiatan Ekstra Keagamaan Islam Sekolah Kegiatan ekstrakurikuler dalam pendidikan dimaksudkan sebagai jawaban atas tuntutan dari kebutuhan anak didik, membantu mereka yang kurang, memperkaya lingkungan belajar dan memberikan stimulasi kepada mereka agar lebih kreatif. Suatu kenyataan bahwa banyak kegiatan pendidikan yang tidak selalu dapat dilakukan dalam jam-jam sekolah yang terbatas itu, sehingga terbentuklah perkumpulan anak-anak diluar jam sekolah yang dianggap dapat menampung dan memenuhi kebutuhan serta minat mereka. Adapun pengertian kegiatan ekstrakurikuler menurut istilah, dapat kita ketahui dari definisi-definisi yang telah ada Sukardi (1987:23) mengatakan : Bahwa kegiatan ekstrakurikuler ialah suatu kegiatan yang dilakukan oleh para siswa diluar jam pelajaran biasa, termasuk pada saat liburan sekolah, yang bertujuan untuk memberikan pengkayaan kepada peserta didik dalam artian memperluas pengetahuan peserta didik dengan cara mengaitkan pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lainnya Pelaksanaan
kegiatan
ekstrakurikuler
merupakan
bagian
dari
keseluruhan pengembangan institusi sekolah, kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif sekolah atau madrasah. Secara yuridis, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat, karena diatur dalam surat Keputusan Menteri (Kepmen) yang harus dilaksanakan oleh
14
sekolah dan madrasah. Salah satu keputusan menteri yang mengatur kegiatan ekstrakurikuler adalah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang kalender pendidikan dan jumlah belajar efektif di sekolah. Pada bagian keputusan itu dijelaskan hal hal sebagai berikut Bab V pasal 9 ayat 2 Pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olah raga dan seni (porseni), karyawisata, lomba kreativitas atau praktek pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan kreativitas siswa dalam rangka mengembangkan pendidikan anak seutuhnya. Usman (1993:22) mengemukakan bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik dari berbagai bidang studi. Dari definisi di atas, bisa diambil suatu pengertian bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegaitan yang dilakukan siswa dalam pembinaan dan naungan atau tanggung jawab sekolah, yang bertempat di sekolah atau di luar sekolah, dengan ketentuan terjadwal atau pada waktu waktu tertentu (termasuk hari libur) dalam rangka memperkaya, memperbaiki dan memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau sikap yang positif dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari siswa, untuk mata pelajaran inti maupun program pilihan. Yang mana kegiatan ekstrakurikuler ini lebih ditekankan pada kegiatan kelompok, akan tetapi sama-sama dilakukan di luar jam pelajaran kelas. Agar dapat terlaksana secara
efektif, kegiatan ekstrakurikuler ini perlu disiapkan secara matang dan perlu adanya kerja sama antara pihak sekolah dan pihak-pihak yang berhubungan. 1. Tujuan Ekstrakurikuler Pengembangan
sekolah
melalui
kegiatan
kurikuler
atau
intrakurikuler merupakan upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Secara sederhana pengembangan aspek-aspek tersebut bertujuan agar peserta didik mampu menghadapi dan mengatasi berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan pada lingkup terkecil dan terdekat, hingga lingkup yang terbesar. Luasnya jangkauan kompetensi yang diharapkan itu –meliputi aspek intelektual, sikap emosional, dan keterampilan- menjadikan kegiatan ekstrakurikuler sangat diperlukan guna melengkapi ketercapaian kompetensi yang diprogramkan dalam kegiatan intrakurikuler tersebut. Sebagai
kegiatan
tambahan
dan
penunjang,
kegiatan
ekstrakurikuler tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk pengembangan minat dan bakat peserta didik. Dengan demikian program kegiatan ekstrakurikuler harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pembentukan kepribadian yang menjadi inti kegiatan ekstrakurikuler Dari sisi ini dapat dikatakan bahwa tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan
peserta didik, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. 2. Ragam Kegiatan Ekstrakurikuler Ekstra keagamaan adalah salah satu ekstrakurikuler yang membidangi kegiatan keislaman dan kerohanian. Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi dan peristiwa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya selalu diarahkan pada kesadaran nilai-nilai universal agama sekaligus pada upaya pemeliharaan fitrah beragama. Karena itu, pada beberapa sekolah dan madrasah, program ekstrakurikuler khususnya ekstra keagamaan dikembangkan secara integral baik dalam penataan fisik maupun pengalaman psikis. Program ini bermanfaat bagi peserta didik. Dalam konteks Pendidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lapiran Keputusan Mendiknas Nomor 125/ U/ 2002, atau melalui program keagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain Rohmat (2004:215) menjelaskan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler keislaman yang dirancang antara lain : a. Pelatihan Profesional Pelatihan profesional yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik atau siswa dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya:
aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpinan, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan profesional peserta didik. b. Organisasi Siswa Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini, Organiasi Siswa (OSIS), Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, Teater, Kelompok Pecinta Alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagi wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi. c. Rekreasi dan Waktu Luang Rekreasi dapat membimbing peserta didik untuk menyadarkan nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unuk, tetapi dalam kegitan itu perlu dikembangkan cara-cara seperti menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dibhas oleh guru atau didiskusikan oleh siswa. Demikian pula, waktu luang perlu didisi oleh kegiatan olah raga atau hiburan yang dikelola dengan baik. d. Kegiatan Kultur Kegiatan kultur adalah kegiatan yang berhubungan dengan peyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya. Kegitan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke musium, kunjungan ke candi atau tempat-
tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan ini pun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri. e. Program Perkemahan Kegiatan ini dapat mendekatkan peserta didik dengan alam karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap dialam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olah raga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian, dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program ini berlangsung. f. Program Live-in –Exposure Live-in-exposure adalah program yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada pesrta didik untuk menyingkap nilainilai yang berkembang di masyarakat. Peserta didik ikut serta dalam kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka secara aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai nilai itu dalam kaitannya dengan kehidupan sekolah 3. Pentingnya Keagiatan Ekstra Keagamaan Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan siswa khususnya dalam bidang Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
sebagai kegiatan tambahan, maka siswa mempunyai bekal yang cukup untuk membentengi dirinya dari berbagai pengaruh negatif Kekurangan jam pelajaran serta terbatasnya materi pendidikan agama Islam yang diberikan dianggap sebagai penyebab utama kurangnya pemahaman siswa dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam. Pada dasarnya kegiatan ekstrakurikuler dalam dunia sekolah ditujukan untuk menggali minat siswa dalam bidang tertentu. Dalam hal ini kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk membantu dan meningkatkan pengembangan wawasan anak didik khusus dalam bidang pendidikan agama Islam. Umumnya kegiatan ekstrakurikuler di madrasah bertujuan untuk mengembangkan Pendidikan Agama Islam yang sudah ada. Dengan pengembangan tersebut maka diharapkan siswa dapat meningkatkan pengetahuan serta pengamalannya terhadap ajaran agama Islam yang semakin merosot belakangan ini. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sangat penting untuk terus dilakukan agar proses kegiatan belajar mengajar khususnya Pendidikan Agama Islam tidak terhambat oleh kekurangan jam pelajaran seperti yang selama ini kita ketahui, yang sebagaimana sekolah umum hanya memberikan waktu belajar Pendidikan Agama Islam sekitar 2 (dua) jam dalam satu minggu, berbeda dengan madrasah
yang
sebagaimana
madrasah
sendiri
bertujuan
untuk
mengembangkan mengembangkan Pendidikan Agama Islam yang sudah ada.
Oleh karena itu peran ekstrakurikuler keagamaan sangat penting sekali dalam peningkatan mutu pendidikan agama Islam di sekolahsekolah umum, sehingga siswa dapat mengenal, memahami dan mengimani ajaran agama Islam. Pada dasarnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk menambah dan memperluas pengetahuan siswa, tentang berbagai bidang pendidikan agama Islam. Pada prinsipnya tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk menunjang serta mendukung program intrakurikuler. Yang mana tujuan tersebut adalah: meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun tujuan diselenggarakan kegiatan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada bulan Ramadhan yakni untuk meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama Islam bagi siswa dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga siswa memiliki pengetahuan (kognitif), penyikapan (afektif), dan pengalaman (psikomotorik) sesuai dengan teori Bloom dalam Suprijono (2011:6) Mengetahui begitu pentingnya tujuan pendidikan agama Islam yang harus dicapai, maka jika guru agama hanya mengandalkan pada kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler saja, maka tujuan pendidikan agama itu sulit untuk mencapai kualitas yang memuaskan sesuai dengan
tujuan pendidikan itu sendiri. Apalagi materi pendidikan agama itu setelah dipelajari dan dipahami maka perlu sekali untuk diamalkan dalam segala kehidupan.
B. Minat Belajar Siswa 1. Pengertian a. Minat Minat berasal dari Bahasa Inggris yaitu interest. interest adalah dorongan atau stimulus yang datang dari dalam batin atau hati orang yang menggerakkan perilaku sadarnya untuk memenuhi kebutuhan untuk mencapai sasaran yang ditujunya (Hardjana, 1994:21). Dengan minat orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa, minat ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilakunya kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam studinya. Minat dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar minatnya akan semakin besar kesuksesan
belajarnya.
Minat
sebagai
faktor
batin
berfungsi
menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar.
Seorang yang besar minatnya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan prestasi serta memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang minatnya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran yang akibatnya mereka akan mengalami kesulitan belajar. Minat menggerakkan organisme mengarahkan tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu. Dengan mempelajari minat maka akan ditemukan mengapa individu berbuat sesuatu tetapi minat individu tidak dapat diamati secara langsung. Sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi dari minat itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu setidaknya akan mendekati kebenaran apa yang menjadi minat individu yang bersangkutan Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1986:74) pengertian minat adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dari pengertian itu mengandung tiga unsur atau elemen penting yaitu: 1) Bahwa minat mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu. Perkembangan dengan minat akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysicological yang penampilannya akan menyangkut kekuatann fisik mereka.
2) Minat ditandai dengan munculya rasa atau feeling efeksi seseorang. Dalam hal ini minat relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia 3) Minat akan dirancang karena adanya tujuan. Jadi minat merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan. Teori kebutuhan dari Maslow yang menyebutkan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki yang terdiri atas: 1) Survival, kebutuhan yang paling dasar yakni makanan, air, udara, dan perumahan. 2) Safety, kebutuhan untuk merasa aman secara fisik maupun psikis dan bebas dari bahaya. 3) Belonging, kebutuhan untuk diterima dan dicintai. 4) Self Esteem, keinginan untuk mendapatkan persetujuan dan pengakuan. 5) Intelectual
achievement,
kebutuhan
untuk
mengerti
dan
menyelidiki. 6) Aesthetic Appreciation, mencari keindahan, tersusun dengan rapi dan pantas 7) Self Actualization, memenuhi dirinya sendiri dan realisasi dari semua, dimana orang bisa atau mampu melakukan (Djiwandono, 1989:156).
Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa manusia berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum berpokok (fisiologis) sebelum bertinggi. Artinya bahwa minat maupun minat untuk belajar tidak dapat berkembang kala kebutuhan yang paling dasar tidak terpenuhi. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik. Siswa yang datang kesekolah tanpa makan pagi yang cukup, sakit atau sebelumnya tidak dapat tidur dengan nyenyak atau membawa persoalan-persoalan yang sifatnya pribadi misalnya cemas ataupun takut tidak akan berminat mengaktualisasikan dirinya dengan memanfaatkan belajar sebagai sarana untuk mengembangkan potensipotensi yang dimiliki.
b. Belajar Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diperoleh siswa kemudian bagaimana informasi itu diproses dalam pikiran siswa, Menurut Hilgard dalam Pasaribu (1983:59) belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obatobatan.
Menurut Slameto (2003:18) merumuskan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi dari beberapa pendapat para pakar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang terjadi pada diri seseorang yang disertai dengan perubahan tingkah laku reaksi dari lingkungan sendiri. 1) Tujuan Belajar Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara keseluruhan baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan belajar secara umum ialah untuk mencapai perubahan dalam tingkah laku orang belajar. Perubahan yang dimaksud tentu
yang bersifat positif yang membantu proses
perkembangan. Taxonomy Bloom dalam Suprijono (2011:6), menyusun suatu tujuan belajar yang harus dicapai oleh seseorang yang belajar, sehingga terjadiperubahan dalam dirinya. Perubahan terjadi pada tiga ranah, yaitu: a) Ranah Kognitif, tentang hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Terdiri dari: 1) pengetahuan; 2) pemahaman; 3) penerapan; 4) analisis; 5) sintesis dan 6) evaluasi.
b) Ranah Afektif, tentang hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan sikap, minat, dan nilai. Terdiri dari: 1) penerimaan; 2) partisipasi; 3) penilaian; 4) organisasi; dan 5) pembentukan pola hidup c) Ranah
Psikomotorik,
tentang
kemampuan
fisik
seperti
ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, dan kreativitas. Tujuan
pembelajaran
adalah
bentuk
harapan
yang
dikomunikasikan melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri pembelajar, yakni pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri pembelajar setelah menyelesaikan pengalaman belajar. 2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Makna belajar adalah adanya perubahan perilaku setelah seseorang melaksanakan pembelajaran. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan perubahan perilaku yang relative permanen. Banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap proses belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, secara global faktor-faktor tersebut dibagi menjadi: a) Faktor Internal
Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat rohaniah) (1) Aspek fisiologis Kondisi umum dan toner (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ siswa terutama indra pendengaran dan indra penglihatan juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima
atau
menyerap
pengetahuan
atau
ilmu
pengetahuan yang diberikan. (2) Aspek psikologis Faktor-faktor
psikologis
yang
mempengaruhi
belajar siswa antara lain adalah: (a) Tingkat kecerdasan atau intelegensi. Menurut Reber dalam Syah (1997:133-134), intelegensi diartikan sebagai
kemampuan
psiko-fisik
untuk
mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. (b) Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif yang berupa kecenderungan untuk mereka atau
merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. (c) Bakat siswa Menurut Chaplin dalam Syah (1995:135), bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (d) Minat siswa Menurut Reber dalam Syah (1995:136), minat adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Adapun Syah (1995:136) menjelaskan Minat adalah keadaan internal organosme
baik
mendorongnya pengertian
ini,
manusia untuk minat
maupun
berbuat berarti
hewan
sesuatu. pemasokan
yang Dalam daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Minat ini bisa timbul dari dalam diri siswa atau dari luar diri siswa, minat menunjukan kepada suatu keadaan yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu minat merupakan sesuatu keadaan dalam diri individu yang menyebabkan orang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
b) Faktor Eksternal Faktor eksternal terdiri dari 2 macam yaitu: (1) Lingkungan sosial Lingkungan
sosial
siswa
adalah
masyarakat,
tetangga, dan teman sepermainan disekitar lingkungan siswa tersebut. (2) Lingkungan non sosial Lingkungan non sosial adalah gedung sekolah, rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan, cuaca, waktu belajar yang digunakan. c. Pengertian Minat Belajar Menurut Soekamto dan Winataputra (1997:40) ada tiga teori minat, antara lain adalah: 1) Dorongan Belajar Teori ini mengatakan bahwa tingkah laku seseorang didorong kearah proses belajar karena adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini yang menyebabkan adanya dorongan internal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang menuju kearah tercapainya tujuan belajar. Tercapainya tujuan tersebut selanjutnya akan menyebabkan menurunnya intesitas dorongan. 2) Insentif Teori insentif mengatakan bahwa adanya suatu karakteristik tertentu pada tujuan dapat menyebabkan terjadinya tingkah laku ke
arah tujuan itu. Di sini tujuan yang menyebabkan adanya tingkah laku tersebut dinamakan insentif. Setiap orang mengharapkan kesenangan dengan mencapai insentif yang bersfat positif, dan sebaliknya akan menghindari insentif yang bersifat negatif. 3) Minat Berprestasi Menurut Mc Clelland dalam Soekamto (1997:41) seseorang mempunyai minat untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi ini bersifat intrisik dan relative stabil. Seringkali minat berpestasi ini dinyatakan sebagai “n-ach”. Orang yang mempunyai n-ach tinggi ingin menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka. Orang dengan n-ach tinggi selalu memilih bekerja untuk tugas-tugas yang mempunyai derajat tantangan sedang-sedang karena mereka menginginkan keberhasilan. Mereka tidak menyenangi tugas yang mudah dan tidak memberikan tantangan.
4) Minat Kompetensi Menurut
Robert
White
dalam
Soekamto
(1997:42)
menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai Keinginan untuk menunjukan kompetensi dengan menaklukkan lingkungannya. 2. Ciri-ciri Minat Belajar
Menurut Sardiman (1986:81) minat yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang dicapainya). c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya, masalah agama, politik, ekonomi, Kebutuhan estetis, fisiologis, keamanan, kebutuhan dicintai dan diakui, aktualisasi diri
Kebutuhan untuk harga diri dan berprestasi pemberantasan
korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, moral dan sebagainya). d. Lebih senang bekerja sendiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif) f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu
C. Hubungan kegiatan ekstra keislaman sekolah dengan minat belajar Teori kebutuhan dari Maslow yang menyebutkan bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki yang terdiri atas: 1) Survival, kebutuhan yang paling dasar yakni makanan, air, udara, dan perumahan.
2) Safety, kebutuhan untuk merasa aman secara fisik maupun psikis dan bebas dari bahaya. 3) Belonging, kebutuhan untuk diterima dan dicintai. 4) Self Esteem, keinginan untuk mendapatkan persetujuan dan pengakuan. 5) Intelectual achievement, kebutuhan untuk mengerti dan menyelidiki. 6) Aesthetic Appreciation, mencari keindahan, tersusun dengan rapi dan pantas 7) Self Actualization, memenuhi dirinya sendiri dan realisasi dari semua, dimana orang bisa atau mampu melakukan (Djiwandono, 1989:156). Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa manusia berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum berpokok (fisiologis) sebelum bertinggi. Artinya bahwa minat maupun minat untuk belajar tidak dapat berkembang kala kebutuhan yang paling dasar tidak terpenuhi. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik. Siswa yang datang kesekolah tanpa makan pagi yang cukup, sakit atau sebelumnya tidak dapat tidur dengan nyenyak atau membawa persoalanpersoalan yang sifatnya pribadi misalnya cemas ataupun takut tidak akan berminat mengaktualisasikan dirinya dengan memanfaatkan belajar sebagai sarana untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki. Selain itu Menurut Mc Clelland dalam Soekamto (1997:41) seseorang mempunyai minat untuk bekerja karena adanya kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan untuk berprestasi ini bersifat intrisik dan relative stabil. Seringkali minat berpestasi ini dinyatakan sebagai “n-ach”. Orang yang mempunyai n-
ach tinggi ingin menyelesaikan tugas dan meningkatkan penampilan mereka. Orang dengan n-ach tinggi selalu memilih bekerja untuk tugas-tugas yang mempunyai derajat tantangan sedang-sedang karena mereka menginginkan keberhasilan. Mereka tidak menyenangi tugas yang mudah dan tidak memberikan tantangan. Didalam dunia pendidikan kebutuhan siswa berprestasi selalu ingin berusaha keras untuk menjadi yang paling berprestasi didalam kelas, sehingga disini terlihat jelas bahwa kebutuhan berprestasi siswa akan mendorong minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan kegiatan yang mendukung terwujudnya prestasi Ekstra keislaman adalah salah satu ekstrakurikuler yang membidangi kegiatan keislaman dan kerohanian. Dalam konteks Pendidikan Nasional, semua cara, kondisi dan peristiwa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebaiknya selalu diarahkan pada kesadaran nilai-nilai universal agama sekaligus pada upaya pemeliharaan fitrah beragama. Karena itu, pada beberapa sekolah dan madrasah,
program
ekstrakurikuler
khususnya
ekstra
keagamaan
dikembangkan secara integral baik dalam penataan fisik maupun pengalaman psikis. Program ini bermanfaat bagi peserta didik. Dalam konteks Pendidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lapiran Keputusan Mendiknas Nomor 125/ U/ 2002, atau melalui program keagamaan yang secara terintegrasi dengan kegiatan lain Rohmat (2004:215) menjelaskan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler keislaman yang dirancang antara lain :
1. Pelatihan Profesional Pelatihan
profesional
yang
ditujukan
pada
pengembangan
kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik atau siswa dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpinan, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan profesional peserta didik. 2. Organisasi Siswa Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini, Organiasi Siswa (OSIS), Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, Teater, Kelompok Pecinta Alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagi wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi. 3. Rekreasi dan Waktu Luang Rekreasi dapat membimbing peserta didik untuk menyadarkan nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unuk, tetapi dalam kegitan itu perlu dikembangkan cara-cara seperti menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dibhas oleh guru atau didiskusikan oleh siswa. Demikian pula, waktu luang perlu didisi oleh kegiatan olah raga atau hiburan yang dikelola dengan baik. 4. Kegiatan Kultur
Kegiatan kultur adalah kegiatan yang berhubungan dengan peyadaran peserta didik terhadap nilai-nilai budaya. Kegitan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke musium, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan ini pun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri. 5. Program Perkemahan Kegiatan ini dapat mendekatkan peserta didik dengan alam karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap dialam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olah raga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian, dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program ini berlangsung. 6. Program Live-in –Exposure Live-in-exposure
adalah
program
yang
dirancang
untuk
memberikan kesempatan kepada pesrta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Peserta didik ikut serta dalam kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka secara aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai nilai itu dalam kaitannya dengan kehidupan sekolah
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Nama Sekolah Sekolah ini bernama Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Roudlotul Furqon Banyubiru, yang kemudian disingkat dengan MTs NU Roudlotul Furqon Banyubiru, Bertempat di Dusun Krajan, Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. 2. Visi MTs NU Roudlotul Furqon Adapun Visi MTS NU Roudlotul Furqon Adalah taat kepada ajaran Islam Ahlus Sunnah Waljama’ah 3. Misi MTs NU Roudlotul Furqon Misi MTs NU Roudlotul Furqon adalah : a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah b. Membentuk siswa yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia 4. Pendiri MTs NU Roudlotul Furqon Pendiri MTS NU Roudlotul Furqon adalah Almaghfurlah KH. Muntaha pada tahun 1981. Dalam perkembangan berikutnya pada tahu 2003 dibukalah sekolah formal MTS oleh Hj. Siti Fatimah Muntaha (Bu Nyai) 5. Managemen MTs NU Roudlotul Furqon
37
MTs NU Roudlotul Furqon Bernaung di bawa lembaga pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Semarang, namun demikian dengan surat keputusan LP Ma’arif kabupaten Semarang tentang komposisi dan personalia pengurus MTs NU Roudlotul Furqon, maka ex-officio manajemen LP Ma’arif dilimpahkan kepada pengurus MTs NU Roudlotul Furqon Secara sistematis, manajemen dikelompokan dalam dua hal, sebagai berikut : pertama, yang berkaitan dengan man, material, dan money (3M) berada ditangan pengurus
LP Ma’arif NU Kabupaten
Semarang c.q. Pengurus MTs NU Roudlotul Furqon. Dengan demikian penetapan dan pengangkatn personalia, baik yang tetap maupun yang tidak tetap, serta urusan kelaikan sarana dan prasarana dan keuangan menjadi tangung jawab pengurus MTs NU Roudlotul Furqon. Kedua, Manajemen yang berkaitan dengan teknik edukatif dan administratif menjadi tangung jawab kepala sekolah beserta dewan guru. Dengan pembatasan manajemen ini diharapkan kepala sekolah dan dewan guru lebih terfokus pada teknik edukatif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. 6. Kurikulum MTs NU Roudlotul Furqon Kurikulum adalah program pembelajaran dalam garis-garis besar sebagai acuhan dalam proses pembelajaran, adapun kurikulum yang dipakai oleh MTs NU Roudlotul Furqon adalah kurikulum 2006 yang disempurnakan beserta suplemenya ditambah dengan kurikulum Al-Islam
ala Ahlul sunnah wal Jama’ah, yaitu Fiqih, Aqidah Akhlak, SKI, AlQur’an- Hadist, Bahasa Arab, dan ke-NU-an Berkenaan dengan kurikulum yang masih bersifat umum, maka seorang
guru
berkewajiban
merencanakan,
mengorganisasikan,
melaksanakan, mengevaluasi program, pada akhirnya akan ditentukan analisis dan tindak lanjut. Untuk melengkapi kurikulum yang ada, maka direncanakan ada tambahan pelajaran ekstrakurikuler materi pondok pesantren, misalnya Baca Tulis Al-Qur’an dan kajian kitab-kitab salafiyah, komputer, pramuka, dan olah raga, sesuai dengan bakat minat siswa. 7. Data Guru dan Karyawan MTs Roudlotul Furqon Tabel 3.1 Daftar Guru MTs NU Roudlotul Furqon NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NAMA M. Budhi Santosa,S.Ag H. Irsyam Hadi Mahzu, BA Abdul Rahman Istiqomah, S.Pd Tutik Takmilati, S.Pd.I M. Nanang Qosim, S.HI Helmi Wibowo, S.T.
Pangkat / golongan Kepala Sekolah Waka Sarpras Kaprodi Guru TU Waka Kurikulum Guru Guru Staf TU
Yuni Riwayati, S.Si Peni Hertanti, S.Pd Umi Nu’amah, S.Pd Agus Widodo, S.IP Ahmad Solikhin Dwi Indah A, S.PPd Sri Atikah, A.Md
Guru Guru Waka Kesiswaan Guru TU Guru Guru
MAPEL Aswaja, B.Jawa Tahfidzul Qur’an Bhs Arab Bhs. Indonesia Tahfidzul Qur’an Matematika IPA, Kimia, Fisika , Bahasa Inggris Matematika SBK, Mat Penjaskes PKN Bhs. Inggris
B. Penyajian Data Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada hari Rabu, 30 Mei 2012, dapat peneliti laporkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Data Informan Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon Desa Kebumen, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Tabel 3.2 Daftar Informan Kelas VIII MTs Roudlotul Furqon No
Nama
Inisial
1
Risa Khoirul U
RK
2
Zakki Akmal
ZA
3
Muhammad Malik
MM
4
Nur agni Sofiyanti
NA
5
Rois Ashari
RA
6
Amin Maskur
AM
7
Atika Mazala Khusna
AMK
8
Eka Nur Latifah
EAL
9
Nurul Faizin
NF
10
Khusnul Mukhid
KM
11
Nur Afifah
NA
12
Sri Hartinah
SH
13
Iqlima Ainun Nafisa
IAN
14
Mistachul Khoirul
MK
15
M. Abdul Ghofur
MAG
16
Syaefullah
SY
17
M. Firman
MF
18
M.N Hihfatullah
MN
19
Adi Miftakul
AM
20
Syaefuddin
SY
21
Indra Kurniawan
IN
22
Annisa Falasifah
AN
23
Badidatut Dhurrah
BD
24
Agus Setiawan
AS
25
Agung Mustajib
AM
2. Hasil Penelitian Melalui Angket Dalam hal ini hasilnya adalah diketahuinya data-data frekuensi dari beberapa variabel penelitian sebagai berikut :
a. Hasil Angket Mengenai Kegiatan Ekstra Keislaman Tabel 3.3 Hasil Angket Kegiatan Ekstra Keislaman No 1 2 3 4 5 6
Nama responden Risa Khoirul U Zakki Akmal Muhammad Malik Nur agni Sofiyanti Rois Ashari Amin Maskur
a 3 5 5 1 5 5
Jawaban b 2 2 2 1 2 2
c 5 3 3 8 3 3
7 8 9 10 11 12 13 14 15
Atika Mazala Khusna Eka Nur Latifah Nurul Faizin Khusnul Mukhid Nur Afifah Sri Hartinah Iqlima Ainun Nafisa Mistachul Khoirul M. Abdul Ghofur
16
Syaefullah
1 9 1 2 1 1 1 9 8 7
2 1 2 1 1 2
17
M. Firman
10
18
M.N Hihfatullah
8
2
19
Adi Miftakul
8
2
20
Syaefuddin
9
1
21
Indra Kurniawan
9
1
22
Annisa Falasifah
10
23
Badidatut Dhurrah
9
1
24
Agus Setiawan
8
2
25
Agung Mustajib
10
1 1 3
7 7 7 8 7 9 1
Dari tabel 3.3 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan langkah langkah sebagai berikut : 1) Bila jawaban (a) diberi bobot nilai
:3
2) Bila jawaban (b) diberi bobot nilai
:2
3) Bila jawaban (c) diberi bobot nilai
:1
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini : Tabel 3.4 Hasil Skor Kegiatan Ekstra Keislaman
16
Distribusi Jawaban a b C 3 2 5 5 2 3 5 2 3 1 1 8 5 2 3 5 2 3 1 2 7 9 1 1 2 7 2 1 7 1 1 8 1 2 7 1 9 9 1 8 1 1 7 3
17
10
18
8
2
19
8
2
20
9
1
21
9
1
22
10
23
9
1
24
8
2
25
10
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
3 9 15 15 3 15 15 3 27 3 6 3 3 3 27 24
Nilai 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 0 2 2
1 5 3 3 8 3 3 7 0 7 7 8 7 9 0 1
6
0
27
30
0
0
30
24
4
0
28
24
4
0
28
27
2
0
29
27
2
0
29
30
0
0
30
27
2
0
29
24
4
0
28
30
0
0
30
Tabel 3.5 Hasil Angket Mengenai Minat Belajar Nama responden
18 22 22 13 22 22 14 29 14 15 13 14 12 29 27
21
b. Hasil Angket Mengenai Minat belajar
No
Skor
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Risa Khoirul U Zakki Akmal Muhammad Malik Nur agni Sofiyanti Rois Ashari Amin Maskur Atika Mazala Khusna Eka Nur Latifah Nurul Faizin Khusnul Mukhid Nur Afifah Sri Hartinah Iqlima Ainun Nafisa Mistachul Khoirul M. Abdul Ghofur
16
Syaefullah
17
M. Firman
18
M.N Hihfatullah
19
Adi Miftakul
20
Syaefuddin
21
Indra Kurniawan
22
Annisa Falasifah
23
Badidatut Dhurrah
24
Agus Setiawan
25
Agung Mustajib
a 3 3 2 6 5 4 7 7 4 2 2 1 1 5 4 5
b 4 4 4 1 1 3 3 2 2 3 5 4 3 2 5
C 3 3 4 3 4 3 3 4 6 5 4 5 2 4
10 10 8
2
9
1
9
1
10 10 7
3
10
Dari tabel 3.5 di atas agar bisa dibaca dengan skor akan digunakan langkah langkah sebagai berikut : 4) Bila jawaban (a) diberi bobot nilai
:3
5) Bila jawaban (b) diberi bobot nilai
:2
6) Bila jawaban (c) diberi bobot nilai
:1
Untuk lebih jelasnya kita lihat tabel dibawah ini : Tabel 3.6 Hasil Skor Minat Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Distribusi Jawaban a b c 3 4 3 3 4 3 2 4 4 6 1 3 5 1 4 4 3 3 7 3 7 3 4 2 4 2 2 6 2 3 5 1 5 4 1 4 5 5 3 2 4 2 4 5 5 10 10 8 2 9 1 9 1 10 10 7 3
3 9 9 6 18 15 12 21 21 12 6 6 3 3 15 18
Nilai 2 8 8 8 2 2 6 6 0 4 4 6 10 8 6 4
1 3 3 4 3 4 3 0 3 4 6 5 4 5 2 4
15 30 30 24 27 27 30 30 21
10 0 0 4 2 2 0 0 6
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Skor 20 20 18 23 21 21 27 24 20 16 17 17 16 23 26 25 30 30 28 29 29 30 30 27
25
10
30
0
0
30
BAB IV ANALISIS DATA Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langkah selanjutnya adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian yang diperoleh dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data ini meliputi tahapan-tahapan data. A. Analisis Pendahuluan Langkah analisa data ini meliputi tahapan tabulasi data dan membuat tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data penelitian berikut akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai variabel kegiatan ekstra keislaman sekolah (variabel X) dan minat belajar siswa (variabel Y) 1. Data Intensitas Kegiatan Ekstra Keislaman Sekolah Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk mengetahui nilai dari data kegiatan ekstra keislaman sekolah. a. Data skor kegiatan intensitas ekstra keislaman sekolah Tabel 4.1 Distribusi Angket Tentang Intensitas Kegiatan Ekstra Keislaman
No 1 2 3
Distribusi Jawaban a b c 3 2 5 5 2 3 3 5 2
47
3 9 15 15
Nilai 2 4 4 4
1 5 3 3
Skor 18 22 22
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 5 5 1 9 1 2 1 1 1 9 8 7 10 8 8 9 9 10 9 8 10
1 2 2 2 1 2 1 1 2
8 3 3 7 7 7 8 7 9
1 1 3
1
2 2 1 1 1 2
3 15 15 3 27 3 6 3 3 3 27 24 21 30 24 24 27 27 30 27 24 30
JUMLAH
2 4 4 4 2 4 2 2 4 0 2 2 6 0 4 4 2 2 0 2 4 0
8 3 3 7 0 7 7 8 7 9 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 22 22 14 29 14 15 13 14 12 29 27 27 30 28 28 29 29 30 29 28 30 574
b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah Tinggi
=a
Sedang
=b
Rendah
=c
Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut : i = (nilai tertinggi – nilai terendah) +1 k i = (30-12)+1 3
i = 19 3 i = 6,3 dibulatkan 6 c. Menetapkan klasifikasi intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah 1) Untuk mencari kategori tinggi (24-29) P = F/N X 100% P = 13/25 X 100% P = 52 % 2) Untuk mengetahui kategori sedang (18 - 23) P = F/N X 100% P = 5/25 X 100% P = 20% 3) Untuk mengetahui kategori rendah (12 – 17) P = F/N X 100 P = 7/25 X 100% P = 28 % Kemudian dihitung nilai mean atau rata rata kegiatan ekstra keislaman dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
M =
Sfx N
= 574 25 = 22,96
Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari prosentase tentang intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah bisa dilihat pada tabel berikut :
No 1 2 3
Tabel 4.2 Persentase intensitas Kegiatan ekstra keislaman sekolah Interval Kategori Frekuensi Persentase 24–29 Tinggi 13 52% 18–23 Sedang 5 20% 12–17 Rendah 7 28% Dari tabel diatas diperoleh bahwa 13 responden keikutsertaan
dalam kegiatan ekstra keislaman sekolah
tinggi, 5 responden
keikutsertaan dalam kegiatan ekstra keislaman sekolah sedang, 7 responden keikutsertaan dalam intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah rendah, dan rata rata nilai intensitas kegiatan ekstra keislaman adalah Sedang karena dalam interval 18-23 2. Data Variasi Minat Belajar Siswa Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi untuk mengetahui nilai dari data minat belajar siswa. a. Data skor variasi minat belajar siswa
No 1 2 3 4 5
Tabel 4.4 Distribusi Angket Variasi Minat Belajar Siswa Distribusi Jawaban Nilai a b c 3 2 3 4 3 9 8 3 4 3 9 8 2 4 4 6 8 6 1 3 18 2 5 1 4 15 2
1 3 3 4 3 4
Skor 20 20 18 23 21
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
4 7 7 4 2 2 1 1 5 4 5 10 10 8 9 9 10 10 7 10
3 3
3 3 4 6 5 4 5 2 4
2 2 3 5 4 3 2 5
2 1 1
3
12 21 21 12 6 6 3 3 15 18
6 6 0 4 4 6 10 8 6 4
3 0 3 4 6 5 4 5 2 4
21 27 24 20 16 17 17 16 23 26
15 30 30 24 27 27 30 30 21 30
10 0 0 4 2 2 0 0 6 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 30 30 28 29 29 30 30 27 30 597
JUMLAH
b. Mencari lebar interval (i) untuk membuat kategori kegiatan variasi minat belajar siswa Tinggi
=a
Sedang
=b
Rendah
=c
Untuk mencari lebar interval menggunakan rumus sebagai berikut : i = (nilai tertinggi – nilai terendah) +1 k i = (30-16)+1 3 i = 15 3 i=5
c. Menetapkan klasifikasi variasi minat belajar siswa 1) Untuk mencari kategori tinggi (26-30) P = F/N X 100% P = 12/25 X 100% P = 48 % 2) Untuk mengetahui kategori sedang (21-25) P = F/N X 100% P = 8/25 X 100% P = 32% 3) Untuk mengetahui kategori rendah (16–20) P = F/N X 100 P = 5/25 X 100% P = 20 % Kemudian dihitung nilai mean atau rata rata minat belajar siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
M =
Sfx N
= 597 25 = 23,8 Kemudian untuk dapat mengetahui tinggi rendahnya frekuensi dari prosentase tentang variasi minat belajar siswa bisa dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3 Persentase variasi minat belajar siswa
No 1 2 3
Interval 26–30 21–25 16–20
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Frekuensi 12 8 5
Persentase 20% 46,67% 33.33%
Dari tabel diatas diperoleh bahwa 12 responden minat belajar siswa tinggi, 8 responden minat belajar siswa sedang, 5 responden minat belajar siswa rendah dan rata rata nilai variasi minat belajar siswa adalah Sedang karena dalam interval 21-25 B. Analisis Uji Hipotesis Dari data diatas maka Untuk mengetahui persentase hubungan kegiatan ekstra keislaman sekolah terhadap minat belajar pada pelajaran agama Islam, maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisien antar variabel, Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat Tabel Penolong Untuk Menghitung Persentase Besarnya Hubungan Tabel 4.7 Tabel Penolong Untuk Menghitung Persentase Besarnya Hubungan No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8
X 18 22 22 13 22 22 14 29
Y 20 20 18 23 21 21 27 24
X2 324 484 484 169 484 484 196 841
Y2 400 400 324 529 441 441 729 576
X.Y 360 440 396 299 462 462 378 696
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jmlh
20 16 17 17 16 23 26
14 15 13 14 12 29 27 27 30 28 28 29 29 30 29 28 30 574
196 225 169 196 144 841 729 729 900 784 784 841 841 900 841 784 900 14270
25 30 30 28 29 29 30 30 27 30 597
400 256 289 289 256 529 676 625 900 900 784 841 841 900 900 729 900 14855
280 240 221 238 192 667 702 675 900 840 784 841 841 900 870 756 900 14340
Dengan melihat tabel kerja koefisien di atas dapat diketahui ∑X
= 574
∑Y
= 597
∑X2
= 14270
∑Y2
= 14855
X.Y
= 14340
Untuk mengetahui persentase hubungan kegiatan ekstra keislaman sekolah terhadap minat belajar dapat digunakan rumus :
rxy =
N å XY - (å X )(å Y )
{(N å X )- (å X ) }{(N å Y )- (å Y ) } 2
2
2
(25.14340) – (574) (597) rxy =
2
√{(25.14270)-(574)2}{(25.14855)-(597)2 }
358500 – 342678
rxy =
√{356750-329476}{371375-356409} rxy =
15822 √ 27274.14966
rxy = 15822 √ 408182684 rxy = 15822 20203,53 rxy = 0,78 Setelah diketahui r (Koefisien korelasi) dari variabel X dan Y, maka selanjutnya akan dikonfirmasi dengan nilai r product moment (nilai r dalam tabel) untuk diketahui signifikan atau tidaknya sebagai jawaban atas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, bila r diperoleh sama atau lebih besar dari tabel r, maka nilai r yang diperoleh berarti signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.8 Tabel Signifikasi N
Taraf Signifikasi 5%
25
0,396
1% 0,505
Dengan demikian, maka dapat diketahui bahwa : - Untuk taraf signifikasi 5% adalah rt = 0, 396 Jadi
ro > rt
ro = 0,78
- Untuk taraf signifikasi 1% adalah rt = 0,505 Jadi
ro = 0,78
ro < rt
Oleh karena nilai ro yang diperoleh lebih besar dari nilai rt, pada taraf signifikan 5% , maka nilai r yang diperoleh adalah signifikan. Artinya ada korelasi atau ada hubungan yang positif antara kegiatan ekstra keislaman sekolah terhadap minat belajar siswa pada pelajaran agama Islam kelas VIII MTs Roudlotul Furqon tahun ajaran 2011-2012.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pokok masalah dalam penulisan skripsi dan penelitian di lapangan, serta analisis data dari hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Intensitas kegiatan ekstra keislaman siswa kelas VIII MTs Roudlotul Furqon berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa 13 responden intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah
tinggi, 5
responden intensitas kegiatan ekstra keislaman sekolah sedang, 7 responden intensitas keikutsertaan dalam kegiatan ekstra keislaman sekolah rendah dan nilai rata rata intensitas kegiatan ekstra keislaman adalah sedang . 2.
Variasi minat belajar siswa kelas VIII MTS Roudlotul Furqon berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa 2 responden minat belajar siswa
tinggi, 8 responden minat belajar siswa sedang, 5
responden minat belajar siswa rendah dan nilai rata rata minat belajar siswa adalah sedang 3.
Hubungan kegiatan ekstra keislaman dengan minat belajar siswa kelas VIII MTS Roudlotul Furqon, berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa ada korelasi atau ada hubungan yang positif antara kegiatan ekstra
57
keislaman sekolah terhadap minat belajar siswa pada pelajaran agama Islam kelas VIII MTs Roudlotul Furqon tahun ajaran 2011-2012.
B. Saran Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, maka beberapa saran yang perlu penulis sampaikan, yaitu : 1.
Bagi seluruh pengurus yayasan dan dewan guru MTs Roudlotul Furqon, hendaknya
tetap
memperyahankan
lembaga
tersebut
mengingat
eksistensi lembaga pendidikan berbasis keagamaan saat ini mulai terancam dengan kemajuan jaman dan globalisasi, sebagai harapan masyarakat dalam transformasi nilai-nilai agama dan moralitas masyarakat banyubiru pada khususnya. 2.
Bagi guru, bahwa pembelajaran agama diluar jam belajar bagi siswa sangat penting untuk menunjang minat belajar keagamaan siswa, selain itu kegiatan ekstra keagamaan mampu menjadi solusi bagi minimnya jam mata pelajaran agama di sekolah, karena pelajaran agama merupakan penyeimbang mata pelajaran umum untuk membentuk moralitas, spiritualitas siswa yang sesuai dengan ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Djiwandono, Sri esti W, 1989, Psikologi Pendidikan, Jakarta Depdikbud.hlm:156 [370.1 Dji P] (1). Departemen Agama Republik Indonesia, 1989, Al Qurían dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka Hadi, Sutrisno, 1991, Metodelogi Reseach II, Jakarta: Andi Ofset, hlm:31[001.4 Had M] (1). Hardjana, Agus M, 1994, Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi, Yogyakarta Kanisius . hlm:21[378 Har K] Pasaribu, Simanjutak, 1983, Proses Belajar Mengajar, Bandung Tarsito.hlm:59 [371.3 Pas P] Samino, 2010, Manajemen Pendidikan Spirit Keislaman dan Keindonesiaan, Kartasura, Fairuz Media Slameto, 2003, Belajar Mengajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rinekha Cipta.hlm:18 [371.3 Sla B] Sardiman, 1986, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Raja Grafindo, hlm:74, 81, [371.3 Sar I 2001] Soekamto, Winataputra, 1997, Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, Jakarta, Erlangga, hlm :40, 41, 42 Sukardi, Ketut, Dewa 1987, Bimbingan Karir Di Sekolah-Sekolah, Galia Indonesia, hlm:23, [371.4 Suk B]
Jakarta:
Suprijono, Agus, 2011, Cooperative learning (teori dan praktik pembelajaran PAIKEM), Yogyakarta: Pustaka pelajar, hlm:16, 6 Syah, Muhibbin, 1995, Psikologi Pendidikan; Suatu Pendekatan Baru, Bandung Remaja Rosdakarya, 133, 134, 135, 136, [370.15 Sya P 1995]
Muhaimin, 2005, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hlm:23, 26, [375 Muh P] Moh. Uzer Usman dan Lilis Setyowati, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar , Bandung: Remaja Rosdakarya. Hlm. 22 [371.3 Usm U]
Rohmat, Mulyana, 2004, Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alfabeta, hlm:215, [
BIODATA PENELITI Nama
: Marita Hidayati
Tempat / Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 30 Januari 1984 Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Kebondowo, Rt. 02, Rw. 10, Banyubiru
Riwayat Pendidikan
:
1. MI Darussalam Pagergedog
Lulus Tahun
1996
2. MTs N Ngablak Magelang
Lulus Tahun
1999
3. MAN 1 Salatiga
Lulus Tahun
2002
4. D2 PGK STAIN Salatiga
Lulus Tahun
2004
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 25 Juli 2012 Peneliti,
Marita Hidayati
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.a.c.id e-mail :
[email protected]
ANGKET PENELITIAN KEGIATAN EKSTRA KEISLAMAN Nama : ............................................... .........................................
Hari/Tanggal
:
Kelas : ............................................... .........................................
TTD
:
Pilih salah satu jawaban diantara pilihan a, b, dan c yang anda anggap benar dengan memberikan tanda silang (X) 1. Apakah anda mengikuti kegiatan ekstra rebana ? a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
c.
Kadang-
c.
Kadang-
c.
Kadang-
kadang (1x dalam sebulan) 2. Apakah anda mengikuti kegiatan ekstra seni baca Al-Qur’an? a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
kadang (1x dalam sebulan) 3. Apakah anda mengikuti kegiatan ekstra khitobah? a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
kadang (1x dalam sebulan) 4. Apakah anda mengikuti kegiatan ekstra organisasi IPNU/IPPNU di sekolah a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
c.
Kadang-
kadang (1x dalam sebulan) 5. Apakah anda aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra Tahfidzul Qur’an?
a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
c.
Kadang-
kadang (1x dalam sebulan) 6. Apakah anda aktif dalam mengikuti kegiatan ekstra Madrasah Diniyah Islamiyah? a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam seminggu) c.
Kadang-
kadang (1x dalam sebulan) 7. Apakah anda aktif dalam mengikuti ekstra toriqoh naqsabandiyah kholidiyah? a . Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
c.
Kadang-
kadang (1x dalam sebulan) 8. Apakah anda aktif dalam kegiatan ekstra majlis ta’lim di sekolah a. Selalu mengikuti
b. Sering (4-6 kali perminggu)
c.
Kadang-
kadang (1-3 kali perminggu) 9. Apakah anda aktif mengikuti kegiatan sholat dhuhur berjamaah? a. Selalu mengikuti
b. Sering (4-6 kali perminggu)
c.
Kadang-
c.
Kadang-
kadang (1-3 kali perminggu) 10. Apakah anda aktif memberikan infaq/shodaqoh di sekolah? a. Selalu mengikuti
b. Sering (2-3 kali dalam sebulan)
kadang (1x dalam sebulan)
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www.salatiga.a.c.id e-mail :
[email protected]
ANGKET PENELITIAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AGAMA ISLAM Nama : ............................................... ..................................... Kelas : ............................................... ......................................
Hari/Tanggal
:
TTD
:
Pilih salah satu jawaban diantara pilihan a, b, dan c yang anda anggap benar dengan memberikan tanda silang (X) 1. Apakah anda aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar pada pelajaran agama Islam seperti masuk kelas sebelum proses belajar mengajar dimulai ? a. Selalu mengikuti b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 2. Apakah anda aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran agama Islam seperti mencatat materi pembelajaran yang penting dan bertanya kepada guru jika ada materi pembelajaran yang belum di mengerti? a . Selalu mencatat b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 3. Apakah jika anda tidak masuk sekolah karena sakit/halangan lainnya, anda selalu berusaha melengkapi catatan pelajaran agama Islam yang tertinggal ? a . Selalu melengkapi
b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan)
4. Apakah anda memiliki kesadaran untuk selalu memperhatikan guru pada waktu guru menerangkan materi pada mata pelajaran agama Islam di kelas? a . Selalu memperhatikan b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 5. Apakah anda memiliki kesadaran untuk selalu mengerjakan PR pada mata pelajaran agama Islam dengan baik di rumah? a . Selalu mengerjakan b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 6. Apakah anda selalu berusaha untuk mencapai nilai yang bagus dalam setiap ulangan harian, ulangan umum pada mata pelajaran agama Islam seperti membaca buku, belajar kelompok, mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah ? a . Selalu berusaha b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 7. Apakah anda selalu mencari tahu tentang sesuatu (materi pembelajaran) pada mata pelajaran agama Islam yang belum anda ketahui atau pahami saat
diterangkan guru dengan menggunakan fasilitas di sekolah atau di luar sekolah seperti internet dan buku buku perpustakaan ? a . Selalu mencari tahu b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 8. Apakah anda selalu menjaga ketenangan di kelas saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran agama Islam, atau tidak melakukan perbuatan yang mengganggu proses belajar mengajar di kelas? a . Selalu menjaga b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 9. Apakah anda aktif dalam mengikuti program program sekolah di luar jam pelajaran yang mendukung peningkatan prestasi pada mata pelajaran agama Islam anda? a . Selalu mengikuti b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan) 10. Apakah anda selalu mendiskusikan dengan teman atau guru anda tentang materi pada mata pelajaran agama Islam yang belum anda pahami atau terdapat keraguan didalam materi tersebut? a . Selalu mendiskusikan b. Sering (2-3 pertemuan dalam sebulan) c. Kadang-kadang (1 pertemuan dalam sebulan)