Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD TOSARI PERSADA KELURAHAN TOSAREN KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PG PAUD
OLEH: DINI NUR FITRIA NPM: 14.1.01.11.0444 P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOWLING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD TOSARI PERSADA KELURAHAN TOSAREN KECAMATAN PESANTREN KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DINI NUR FITRIA NPM: 14.1.01.11.0444 P FKIP – Prodi PG PAUD Hanggara Budi Utomo, M.Pd., M.Psi. dan Epritha kurniawati, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Mengembangkan kemampuan motorik sangat diperlukan anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Pengembangan fisik motorik kasar merupakan pengembangan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu seperti otot tangan, kaki dan seluruh tubuh anak. Ada tiga keterampilan motorik anak yaitu keterampilan lokomotorik (berjalan, berlari, meloncat, meluncur), keterampilan non lokomotorik (mengangkat, mendorong, melengkung, berayun, menarik), keterampilan memproyeksi dan menerima atau menangkap bola (menangkap, melempar). Pada PAUD Tosari Persada Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri dalam pembelajaran motorik kasar mengalami kesulitan dalam tingkat pencapaian perkembangan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah melalui permainan bowling dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak Usia 3-4 Tahun di PAUD Tosari Persada Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri?”. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus dan menggunakan instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan, (RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), Media berupa bola bowling, pins bowling yang ditempeli angka dan huruf, instrumen observasi anak dan guru serta tabel penilaian. Dari 3 siklus penelitian, 10 (atau sama dengan 71,43%) dari 14 anak usia 3-4 tahun di PAUD tersebut telah tuntas dalam permainan bowling. Berdasarkan data dan hasil penelitian serta pembahasannya dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan permainan bowling dapat mengembangkan kemampuan motorik kasar pada anak Usia 3-4 Tahun di Paud Tosari Persada Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri, hal ini membuktikan bahwa hipotesis tindakan diterima. Dengan permainan bowling, anak dapat mengembangkan motorik kasarnya secara tangkas dan tepat. Kata Kunci : Permainan Bowling, Motorik Kasar, Anak Usia 3 – 4 Tahun
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik
secara
aktif
menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak pada rentang usia tertentu. perkembangan anak berlangsung secara berkesinambungan yang berarti bahwa tingkat perkembangan yang dicapai pada suatu tahap yang diharapkan meningkat baik secara kuantitatif maupun kualitatif pada tahap selanjutnya”.( Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003)
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
Pada
kehidupan
sehari-hari,
berbagai tingkat usia anak dapat kita amati dari bayi, balita, anak usia TK
pengendalian kecerdasan,
diri, akhlak
kepribadian, mulia,
serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya dan
sampai anak usia Sekolah Dasar. Semua kategori umur tersebut dikelompokkan sebagai fase anak usia dini Aisyah (2007).
masyarakat. Masa ini adalah masa untuk meletakkan
dasar
mengembangkan
pertama kemampuan
dalam fisik,
Anak
usia
dini
mengalami
pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Oleh karena itu, usia dini sering disebut dengan istilah golden age atau masa keemasan yang pada hakikatnya
kognitif,
bahasa,
sosial,
emosional,
konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, nilai-nilai agama dan moral.
masa usia dini dalah masa peletak dasar awal pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Pada
anak
usia
dini
perkembangan kemampuan anak akan “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya, pengasuh, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6 tahun. Tingkat pencapaian perkembangan DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
sangat terlihat lebih tinggi atau lebih besar
secara
fisiknya.
kemampuan
anak
berkembang
dengan
Salah
satu
dini
yang
usia
pesat
adalah
kemampuan motorik. Hurlock (1978), menjelaskan
bahwa
prinsip-prinsip
perkembangan motorik bergantung pada kematangan Perkembangan perkembangan
otot
dan motorik
pengendalian
syaraf. berarti gerakan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
jasmaniya melalui kegiatan pusat syaraf,
suatu permainan, anak belajar mengubah
urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi.
perilakunya agar dapat bertahan dalam
Dunia anak adalah dunia yang penuh
dengan
canda
tawa
lingkungan sosialnya itu.
dan
Dengan
metode
bermain,
anak
kegembiraan sehingga orang dewasa
menjadi lebih bisa berfikir kritis dan
akan ikut terhibur dengan tingkah polah
mampu memecahkan masalah yang akan
mereka.
dihadapi. Bisa juga anak lebih mampu
Proses
tumbuh
kemampuan
motorik
berhubungan
dengan
kembang anak
berfikir kritis bagaimana upaya untuk
tumbuh
mendapatkan hasil yang lebih baik.
anak.
Menurut Sujiono (2008), motorik kasar
motorik
adalah gerakan fisik yang melibatkan
kasar anak akan dapat terlihat secara jelas
otot-otot besar, seperti otot lengan, kaki,
melalui berbagai gerakan dan permainan
dan leher. Juga dapat diartikan bahwa
yang dapat mereka lakukan. Oleh karena
motorik kasar adalah gerakan yang
itu,
fisik
membutuhkan koordinasi sebagian besar
motorik anak juga berhubungan erat
bagian tubuh anak. Oleh sebab itu, dalam
dengan
yang
mengembangkan kemampuan motorik
merupakan aktifitas utama anak usia dini.
terutama motorik kasar anak usia 3-4
Dengan bermain semua aspek-aspek
tahun sangat diperlukan suatu media
kemampuan seperti aspek perkembangan
permainan.
kembang
kasar proses
kemampuan
Perkembangan
gerak
kemampuan
peningkatan
keterampilan
kegiatan
bermain
kognitif, sosial emosional anak tumbuh
Moeslichatoen (2004) menyatakan
dengan baik. Permainan adalah alat yang
bahwa metode pengajaran di PAUD,
digunakan
bermain merupakan suatu aktivitas yang
sebagai
media
untuk
mengembangkan tingkat kreatifitas anak.
menyenangkan
bagi
Dengan adanya permainan anak akan
Bermain
memuaskan
menjadi lebih semangat atau anak lebih
perkembangan motorik, kognitif, bahasa,
tertarik.
sosial, nilai- nilai dan sikap hidup.
Menurut Sujiono (2008), permainan
akan
semua
orang. tuntutan
Bermain adalah hal penting bagi seorang
adalah medium yang sangat tepat untuk
anak,
perkembangan sosial dan moral anak
kesempatan
karena anak harus mematuhi aturan-
keterampilannya secara berulang-ulang
aturan tertentu apabila ingin menikmati
dan dapat mengembangkan ide-ide sesuai
permainan bersama-sama. Jika peraturan
dengan cara dan kemampuannya sendiri.
dapat dilaksanakan dengan baik dalam
Diberinya kesempatan bermain bagi anak
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
permainan
dapat untuk
memberikan melatih
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sangat berguna untuk memahami tahap
yang mempertahankan kontaknya dengan
perkembangan anak yang kompleks.
permukaan
Untuk
lembaga
bergerak. Ini merupakan keterampilan
pendidikan di Taman Kanak-Kanak perlu
dasar yang memberikan kemampuan
disediakan
kepada anak bagaimana mengontrol arah
itu
sekolah
media
atau
yang
dapat
mengembangkan kemampuan motorik
tempat
benda
tersebut
dan kecepatan suatu objek.
kasar maupun media yang lain akan
Menurut
Sujiono
(2008),
berpengaruh pada proses belajar anak
permainan bowling sebetulnya adalah
usia 3-4 tahun. Pendidikan tidak dapat
suatu kegiatan yang menarik anak-anak
menjalankan tugasnya dengan nyaman
untuk
dan anak usia 3-4 tahun, juga tidak dapat
Permainan bowling ini sengaja digunakan
belajar dengan baik apabila keduanya
untuk kegiatan untuk menarik perhatian
kurang.
anak-anak agar tidak enggan terlebih lagi
Selanjutnya fakta yang timbul
mencobanya
secara
langsung.
bosan untuk mencobanya. Permainan ini
terkait pengembangan motorik kasar anak
bertujuan
juga terjadi di PAUD Tosari Persada
menggerakkan fisik motorik kasarnya
Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren
dengan tangkas dan tepat. Seperti halnya
Kota
meningkatkan
beberapa keterampilan motorik kasar
motorik kasar anak usia 3-4 tahun, ada
melalui permainan bowling yang penting
salah satu guru yang pernah menerapkan
bagi anak untuk dikembangkan adalah
permainan bowling akan tetapi setelah 1
kemampuan untuk menggelindingkan,
bulan pelaksanaan, media permainan
gaya menggelindingkan terhadap suatu
tersebut tidak lagi dipergunakan, dugaan
objek, mengontrol arah dan kecepatan
sementara
suatu
Kediri.
Untuk
karena
keterampilan
dan
kurangnya
objek,
anak
badannya
mampu
akan
dalam
menempatkan diri dalam posisi duduk
mengembangkan permainan bowling agar
atau berdiri, menengadahkan kepala dan
diminati oleh anak. Sehingga, anak cepat
badan dicondongkan
bosan.
tetapi,
Menurut
kreatifitas
agar
memberikan
Akan bentuk
(2008),
kreatifitas maka perlu yang namanya
diartikan
keterampilan atau modifikasi permainan
sebagai kegiatan atau aktivitas bermain
bukan hanya sekedar menggelindingkan
dengan cara menggelindingkan bola.
bola lalu diambil lagi, tetapi guru harus
Menggelindingkan meliputi pengerahan
memberikan bentuk apresiasi tambahan.
permainan
Sujiono
dalam
kedepan.
bowling
dapat
gaya atau tenaga terhadap suatu objek DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dengan
kegiatan
permainan
Teknik dan Instrumen pengumpulan data
bowling yang menarik anak tidak cepat
tentang kemampuan motorik kasar anak di
bosan dan anak akan lebih semangat lagi
PAUD Tosari Persada Kelurahan Tosaren
untuk melakukan gerakan-gerakan yang
Kecamatan Pesantren Kota Kediri tahun
dapat mengembangkan motorik kasar
ajaran 2015-2016 adalah sebagai berikut :
anak. Oleh karena itu, peneliti ingin
1) Guru
mengembangkan kemampuan motorik
menyiapkan
alat
menjelaskan
cara
pendukung
kasar anak melalui permainan bowling.
2) Guru
permainan “bola bowling.”
Sehingga, diharapkan permainan bowling dapat mengembangkan motorik anak.
1) Guru memberikan pengarahan dan
A. Teknik dan Instrumen Pengumpulan
contoh
cara
Data
menggelindingkan bola. Setelah
1. Sumber Data
itu anak-anak mulai melakukan
Menurut Arikunto (2006), sumber data
kegiatan menggelindingkan bola.
merupakan subjek dari mana diperoleh.
1) Lembar
Sumber data dalam penelitian adalah arsip
penilaian
unjuk
kerja
kemampuan motorik kasar
dari pekerjaan anak didik PAUD Tosari
Tabel 3.1
Persada Kelurahan Tosaren Kecamatan
Unjuk kerja kemampuan motorik kasar pada
Pesantren
Kota
Kediri.Tahun
Pelajaran
anak terhadap kelincahan gerak tubuh dan
2015/2016 yang meliputi dokumen atau
kecepatan berlari melalui
catatan hasil observasi pendidik sebelum
media bola bowling ASPEK YANG DINILAI
dilakukan tindakan.
No
2. Jenis Data yang Diperlukan a. Data
tentang
kemampuan
Nam a Ana k
1
motorik kasar anak PAUD Tosari Persada
Kelurahan
Kecamatan
Pesantren
Tosaren
1.
Kota
2.
Kediri.tahun ajaran 2015-2016. b. Data
tentang
pelaksanaan
Ketangkasan anak dalam bermain bola bowling 2
3
4
Ketepatan anak dalam bermain bola bowling 1
2
3
4
3. 4.
pembelajaran pada saat tahap 5.
tindakan dari PTK dilaksanakan. 3. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data
6. Dst . Jumlah
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Prosentase 6
dalam kegiatan permainan Guru memberikan kebebasan kepada anak yang berekspresi
Keterangan : Dari Tabel diatas dilakukan penilaian yaitu:
= Anak hanya melihat dan B : Baik
belum mampu mengikuti permainan. C : Cukup
= Anak mulai mengikuti K : Kurang
permainan dan membentuk barisan.
= Anak sudah mulai B. Teknik Analisis Data
mengikuti permainan menggelindingkan 1. Teknik analisis hasil observasi media bola bowling dengan baik tanpa Data yang diperoleh dari bantuan. lembar rubrik penilaian guru dianalisis
= Anak sudah mampu dengan menggunakan rumus :
mengikuti permainan menggelindingkan media bola bowling dengan sangat baik dan tanpa jatuh.
Keterangan
2. Lembar Observasi Guru
P
Lembar observasi ini digunakan untuk acuan
=Prosentase anak yang
mendapatkan bintang tertentu
apakah peneliti sewaktu mengadakan proses
f
=Nilai yang diperoleh
pembelajaran yang telah dibuat atau belum.
N
= Jumlah item pengamatan
Adapun item pengamatannya sebai berikut.
2. Membandingkan ketuntasan belajar
Tabel 3.2 Observasi Guru No 1 2
3
4 5
Aspek yang dinilai Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Penjelasan guru dalam pembelajaran dapat dipahami oleh anak Guru mengajak anak untuk aktif dalam permainan media “ bola bowling” Guru memotivasi anak dalam kegiatan permaianan Guru membimbing anak
B
dikali nilai yang tertinggi
C
(jumlah K
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
prosentase
anak
yang
Keterangan
mendapat bintang tiga () dan bintang empat () antara waktu sebelum tindakan dilakukan dengan setelah dilakukan tindakan simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siklus I, siklus II dan siklus III. Kriteria keberhasilan tindakan adalah
mengenai sasaran justru malah dipantulkan oleh beberapa anak sehingga pin gada tidak terjatuh.
terjadi kenaikan ketuntasan belajar dari waktu pra tindakan sampai dengan
tindakan
siklus
III
c. Terdapat beberapa anak yang sama sekali tidak mau ikut dalam kegiatan bermain bowling. d. Fokus perhatian yang diberikan
(ketuntasan
mencapai
sekurang-
kurannya 75 %), maka tindakan pendidik
dinyatakan
berhasil
guru belum maksimal, sehingga suasana kegiatan pembelajaran kurang kondusif. Berdasarkan
sehingga hipotesis tindakan diterima. Tabel 3.3
yang
dialami pada siklus I peneliti dan guru
Kemampuan Menggelindingkan Bola
permasalahan
melakukan
diskusi
untuk
mencari solusi dari permasalahan yang ada pada siklus I.
Rentang Nilai
Kategori
Bobot
90% - 100% 70% - 89% 60% - 69% 0% - 59%
Sangat Meningkat Meningkat Kurang Meningkat Tidak Meningkat
4 3 2 1
Adapun solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut antara lain: a. Anak yang pada siklus I tidak mau bermain sama sekali akan dipanggil terlebih dahulu untuk
A. Kendala dan Keterbatasan
bermain
1. Kendala
dan
guru
akan
Kendala dalam permainan bowling
memberikan
untuk anak umur 3 – 4 tahun terjadi
motivasi lebih khusus agar anak
pada pelaksanaan siklus I. Beberapa
mau ikut bermain.
permasalahan
yang muncul pada
b. Guru
akan
penjelasan
siklus I antara lain:
bimbingan
serta
memaksimalkan aturan
bermain
memberikan
bowling dan juga memberikan
penjelasan kepada anak,beberapa
contoh bermain bowling yang
anak tidak memperhatikan guru
tepat
sehingga ketika anak diminta
berulang-ulang.
a. Pada
untuk
saat
guru
bermain
bowling
anak
b. Bola bowling yang seharusnya dari
bawah
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
anak
secara
c. Pemberian reward berupa pujian dan motivasi akan lebih sering
bermain dengan asal-asalan.
dilempar
kepada
untuk
diberikan oleh guru agar anak mau untuk bermain. simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. Guru
akan
lebih
fokus
dan
permainan bowling, kemudian guru
memberikan pengawasan ketika
memberikan contoh bermain bowling
sedang
yang benar kepada anak, sehingga
dalam
proses
pembelajaran, diharapakan
sehingga
anak
kegiatan
pembelajaran
ketika
dapat
memahami melalui
kegiatan permainan
sedang berlangsung seluruh anak
bowling. Pada Siklus II pelaksanaan
dapat terlibat langsung dan saling
tindakan dilakukan berdasarkan pada
berinteraksi dengan sesama teman
pemecahan
yang lainnya.
permasalahan
2. Keterbatasan
permasalahanyang muncul pada
Siklus I seperti pemberian motivasi
Penelitian yang dilakukan ini masih
dan bimbingan yang lebih khusus
memiliki keterbatasan yaitu waktu
kepada
pelaksanaan
pembelajaran
penelitian
yang
anak
agar melalui
kegiatan permainan
dilakukan sudah mendekati kegiatan
bowling dapat lebih meningkat sesuai
pengayaan
dengan indikator keberhasilan yang
sehingga
di
sekolah
tersebut,
pelaksanaannya
belum
sepenuhnya maksimal. Berdasarkan
akan di capai. 2. Persentase kemampuan motorik kasar
dari
dari siklus I sampai siklus III yakni,
kemampuan
pada siklus I diperoleh hasil bahwa
motorik kasar melalui permainan bowling
anak yang mendapat kriteria tuntas
pada anak Anak Usia 3 – 4 Tahun di
sebanyak 3
PAUD Tosari Persada Kelurahan Tosaren
meningkat pada siklus II anak yang
Kec.
yang
mendapat kriteria tuntas 9 anak
dilakukan dalam 3 siklus dapat ditarik
(66,67%) yang artinya telah mencapai
kesimpulan sebagai berikut:
indikator keberhasilan yang sudah
perbaikan
hasil
temuan
peningkatan
Pesantren
1. Kegiatan
Kota
Kediri
pembelajaran
permainan
bowling
melalui
ditentukan dan meningkat lagi pada
mampu
siklus III dengan kriteria tuntas
meningkatkan kemampuan motorik kasar
anak,
khususnya
anak (21,43%) dan
pada
sebanyak 10 anak (71,43%). DAFTAR PUSTAKA
komponen koordinasi, ketepatan dan keseimbangan.
Kegiatan
pembelajaran pada Sikus I dengan dilakukannya dahulu
pengenalan
kepada
anak
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
terlebih
Anggani Sudono. (1995). Alat Permainan dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
mengenai simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Aisyah, Siti. (2007). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. B.E.F Montolulu. (2005). Bermain Dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. CRI Team. (1997). Pembelajaran Berpusat Pada Anak. Washington:CRI
Departemen Kebudayaan.
Pendidikan
dan
Musfiroh, Takdiroatun. (2008). Cerdas dalam Bermain. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standra Nasional Pendidikan Anak Usia
Desmianti, Mimi. (2012). Improve The Coordination Of Eye And Hand Motion Through Bowling Game for Children Tunagrahita Are Classes Vi Slb Ypac Ekonomi. Tersedia pada http://ejournal.unp.ac.id/index.php/j upekhu. (diakses Mei 2012).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Depdiknas. (2008). Model Pengembangan Motorik Anak Prasekolah. Jakarta : Bagian Proyek Olahraga Masyarakat, Direktorat Olahraga Masyarakat.
Simatupang, Nurhayati. (2005), Bermain sebagai Upaya Dini Menanamkam Aspek Sosial bagi Siswa Sekolah Dasar, Jurnal Pendidlkan Jasmani Indonesia,Volume 3, No.1, 2005.
Ginanjar Asmasubrata. (2012). Serba Tahu Dunia Olahraga. Surabaya: Dafa Publishing. Hadis. (2003). Bermain Melalui Gerak dan Lagu Di TK. Jakarta: Depdiknas. Jubaedah, (2011). Skripsi dengan judul “Penerapan Permainan Bowling untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan XVI Sumberagung Grati Pasuruan Maimunah Hasan. (2010). Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Diva Press. Moeslichatoen. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Debdikbud dan Rineka Cipta.
Semiawan. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sujiono, Bambang. (2008). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks. Sujiono,
Sujiono, Bambang, dkk. (2005). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujiono, Bambang, dkk. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta. Universitas Terbuka. Sutini.
Mayke T. Sugianto. (1995). Bermain, Mainan, Dan Permainan. Jakarta: DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
Bambang. (2008). Hakekat Perkembangan Motorik Anak. Dalam http://melyloelhbox.blogspot/2015/ 12/hakikat-perkembangan-motorikhalus-anak.html.Diaksespada 7 Desember 2015.
(2012). Skripsi Meningkatkan
dengan judul Kemampuan
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berhitung Konsep Bilangan Anak melalui Permainan Bowling” Wuryani. (2008). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Walkey. (1996). Perkembangan Anak Jilid II (Terjemahan :Med Meitasari Tjanrasa bad Muchlihah Zarkasih). Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Yudha Saputra dan Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Ketrampilan Anak TK. Jakarta : Depdiknas. Bambang Sujiono. (2005). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. H.Strickland, Robert. (1999). Bowling (Terjemahan :Eri Desmarini Nasution). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hurlock, B. Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak Jilid II (Terjemahan :Med Meitasari Tjanrasa bad Muchlihah Zarkasih). Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Jubaedah. (2011). Penerapan Permainan Bowling untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Kelompok A TK Dharma Wanita Persatuan XIV Sumberagung Grati Pasuruan. Diakses dari http:library.um.ac.id/ptk/index.php? mod.cri Kamtini dan Husni Wardi. (2005). Bermain Melalui Gerak dan Lagu Di TK. Jakarta: Depdiknas. Masitoh, dkk. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
MS.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga Slamet Suyanto. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Susilo, Herawati, Husnul Chotimah & Yuyun Dwita. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia. U.Z. Mikdar. (2006). Hidup Sehat:Nilai Inti Berolahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Widodo, Dwi Cahyo. (2011). KomponenKomponen Kebugaran. Diakses dari http://Onopirododo.Wordpress.Com/ 2011/05/06/KomponenKomponen Kebugaran tanggal 1 Oktober 2013 pukul 20.15 Wina Sanjaya. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wira Indra Satya. (2006). Membangun Kebugaran Jasmani Dan Kecerdasan Melalui Bermain Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yudha Saputra dan Rudyanto. (2005). Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Ketrampilan Anak TK.Jakarta : Depdiknas. http://d.wikipedia.org/wiki/bowling diakses tanggal 14 Agustus 2013 pukul 20.15 WIB
DINI NUR FITRIA | 14.1.01.11.0444P FKIP – Program Studi PG-PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 14||