MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR BUATAN SENDIRI PADA KELOMPOK B DI RA. AL KAUTSAR PONGGOK BLITAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD
OLEH : MUTAWADIAH NPM: 12.1.01.11.0576
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MEDIA GAMBAR BUATAN SENDIRI PADA KELOMPOK B DI RA. AL KAUTSAR PONGGOK BLITAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mutawadiyah 12.1.01.11.0576 Pembimbing I Pembimbing II Intan Prastihastari Wijaya, M.Pd, M.Psi Widi Wulansari, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran anak usia dini di RA Al-Kautsar Kebonduren Ponggok masih ada beberapa yang mengalami kesulitan dalam kelancaran berbicara.Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada peningkatan keterampilan berbicara setelah melalui penerapan metode menggambar bebas pada RA Al-Kautsar Ponggok. Peneliti ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian anak RA AL KAUTSAR Kebonduren Ponggok Blitar. Peneliti dilaksanakan dalam 3 siklus menggunakan instrumen berupa RPPM, RPPH, Lembar Observasi aktifitas anak. Lembar observasi aktifitas guru, Kuisioner, Motivasi belajar, dan tes hasil belajar anak.Kesimpulan hasil Peneliti ini adalah (1) Hasil kemampuan anak sebelum diterapkan metode menceritakan gambar yang dibuat sendiri sangat rendah, hal tersebut dapat dilihat dari 23 anak hanya 7 anak yang bisa melaksanakan tugas sampai selesai, sedangkan 16 anak yang lain melaksanakan tugas akan tetapi masih dengan bantuan guru. (2) Kegiatan bercerita dengan media gambar buatan sendiri dilakukan dalam tiga siklus. Hasil pada siklus I prosentase kemampuan bercerita anak sebesar 56,53% dan hasil pada siklus II sebesar 65,72%. (3) Ketuntasan anak dalam kegiatan bercerita dengan media gambar yang dibuat sendiri selalu mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil akhir bercerita anak pada siklus III sebesar 91,30%. (4) Perbedaan kemampuan anak sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan bercerita dengan media gambar yang dibuat sendiri sebesar 60,87%, sehingga dapat disimpulkan adanya peningkatan kemampuan bercerita anak.Berdasarkan analisis dan penelitian dan pembahasan maka diperoleh hasil bahwa metode menceritakan gambar buatan sendiri untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Oleh sebab itu guru sebagai pelaksana pembelajaran harus mengutamakan proses pembelajaran, guru masih perlu meneliti terus menerus untuk membuktikan apakah pembelajaran metode menceritakan gambar buatan sendiri sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik anak. Kata Kunci : keterampilan berbicara, media gambar buatan sendiri.
I.
tercantum dalam peraturan pemerintah
LATAR BELAKANG Taman Kanak-Kanak (TK) adalah
tahun 2003 undang-undang nomor 59
salah satu bentuk pendidkan pra sekolah
(Padmonodewo, 2001:20) Tugas utama
yang menyediakan program pendidikan
taman kanak-kanak adalah mempersiapkan
dini bagi anak usia 4 tahun sampai
anak dengan memperkenalkan lembaga
memasuki
pengetahuan, sikap perilaku, Keterampilan
pendidikan
dasar,
yang
dan intelektual agar dapat melakukan
kekayaan kosakata dengan kategori baik,
adaptasi dengan kegiatan belajar yang
kemampuan anak dalam mengungkapkan
sesungguhnya
selanjutnya.
ide atau gagasan hanya sekitar 2 anak dari
Kemampuan mengembangkan diri pada
25 anak yang ada, kemampuan anak dalam
anak tidaklah terbentuk dengan sendirinya,
menceritakan isi cerita tentang gambar
melainkan perlu campur tangan orang
yang ada secara berurutan hanya sekitar 2
dewasa.Campur
dari 25 anak yang ada.
ditingkat
tangan
bukan
berarti
menguasai atau memaksa kehendak orang
Kondisi seperti ini tidak dapat
dewasa kepada anak melainkan mendorong
dibiarkan
anak untuk membentuk diri.
penerapan proses awal salah hal ini sudah
Setelah
saja,
karena
jika
melakukan
dapat dipastikan bahwa proses selanjutnya
observasi di RA Al-Kautsar Ponggok,
akan mengalami kegagalan. Berdasarkan
peneliti menemukan anak dalam proses
permasalahan
diatas
pembelajaran tidak merespon tanya jawab
permasalahan
yang
yang diberikan oleh guru, baik saat
penggunaan metode yang kurang tepat
pelaksanaan kegiatan awal, inti, maupun
dalam melakukan proses belajar mengajar
penutup, hal ini mungkin anak malas untuk
dalam
mengungkapkan gagasannya atau berbicara
berbicara.
secara langsung karena tidak minat pada
mengandung
pembelajaran
didalam
paksaan serta lebi mementingkan proses
Akhirnya
daripada hasil akhir. Bermain sebagai cara
kelas,
dan
peneliti
begitu
yang tidak
kemampuan
disajikan terbiasa.
berbahasa
keterampilan
berbicara
khususnya tidak
dapat
dikembangkan secara maksimal.
peneliti
pembelajaran dengan
rasa
Keterampilan
prinsipnya senang
hendaknya
perkembangan
adalah
bermain
dan
tanpa
disesuaikan umur
dan
angsur dikembangkan dari bermain sambil
keterampilan
belaar menjadi belajar sambil bermain.
berbicara kelompok B RA Al-Kautsar
Dengan demikian, anak didik tidak akan
Ponggok
sangatlah
cangggung
didukung
oleh
Istiadah(2012: bahwa
adalah
terjadi
mengembangkan Pada
akar
kemampuan anak didik, yaitu berangsur
Sementara itu, kenyataan yang didapat
bahwa
rendah.
penelitian 73)
yang
Hal C.B.
ini
lagi
menghadapi
cara
Siti
pembelajaran ditingkat-tingkat berikutnya.
menjelaskan
Oleh karena itu, peneliti akan melakukan
kemampuan anak-anak untuk
penelitian
tentang
“Meningkatkan
berbicara secara lancar ada 3 anak dari 25
Keterampilan Berbicara Dengan Media
anak yang ada, kekayaan kosa kata anak
Gambar
yang termasuk kategori baik hanya sekitar
Kelompok B”
3 anak dari 25 anak yang memiliki
Buatan
Sendiri
Pada
Anak
Dari
latar
belakang
masalah
berbicara anak dengan penerapan metode
tersebut diatas kemungkinan penyebabnya
menceritakan
adalah Pertama, orangtua sebagai orang
sendiri.Peran guru sangatlah penting dalam
terdekat dari kehidupan anak kurang
membimbing,
membiasakan anak untuk berkomunikasi
anak agar Keterampilan berbicara anak
serta memperhatikan masa perkembagan
dapat tergali dalam dirinya sehingga semua
anak. Kedua, kesibukan orang tua bekerja
potensi yang ada dapat berkembang secara
dan
maksimal.
yang mempunyai kepribadian yang
tertutup memungkinkan anak menjadi peribadi
yang
tidak
percaya
berpatokan
pada
kurikulum
kompetensi
TK
tahun
didalamnya pembelajaran
2
besar
dikembangkan,
berbasis
2004,
terdapat
diri,
gambar
yang
merangsang
dibuat
kemampuan
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengangkat
judul
meningkatkan
kemampuan berbicara anak kelompok B
yang
melalui metode menceritakan gambar yang
program
dibuat sendiri pada anak RA Al-Kautsar
yang
pertama,
harus
Ponggok
Blitar
Semester
yaitu
pelajaran 2015/2016.
II
Tahun
pembentukan perilaku dan pembentukan
Berdasarkan identifikasi masalah,
kemampuan dasar, pembentukan perilaku
permasalahan yang ditemukan sangat luas
dijabarkan dengan empat poin, diantaranya
sehingga hanya dibatasi pada kemampuan
: moral dan nilai-nilai agama, sosial,
guru
emosional,
Kedua,
menceritakan gambar yang dibuat anak
didasarkan
untuk meningkatkan kemampuan berbicara
dan
kemampuan
kemandirian.
dasar
juga
dalam
pada
kognitif, fisik motorik, dan seni. Dengan
Penelitian ini dilakukan dengan tahapan
demikian
atau
bersiklus. Siklus penelitian dihentikan jika
merangsang kemauan anak berbicara dan
peneliti merasa data sudah cukup untuk
untuk
Keterampilan
menjawab permasalahan penelitian, yakni
berbicara maka metode pembelajaran yang
peningkatan kemampuan berbicara melalui
digunakan oleh guru haruslah sesuai
penerapan metode menceritakan gambar
dengan minat dan kemauan anak sehingga
yang dibuat sendiri pada anak RA Al-
proses pembelajaran itu menyenagkan bagi
Kautsar Ponggok, untuk meningkatkan
anak.
Keterampilan
menimbulkan
meningkatkan
Faktor
inilah
yang
belum
RA
Al-Kautsar
metode
kedalam empat poin yaitu bebahasa,
untuk
anak
menerapkan
berbicara
ponggok.
pada
media
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran
gambar buatan sendiri di RA Al-Kautsar
di RA Al-Kautsar Ponggok.
Kebonduren Ponggok Blitar.
Untuk gagasan
itu
untuk
peneliti merangsang
mempunyai kemauan
Berdasarkan
permasalahan
yang
telah dikemukakan diatas, masalah peneliti
ini dapat dirumuskan :“Apakah penerapan
Jenis penelitian ini yang digunakan
metode Menceritakan Gambar Dengan
adalah PTK (Penelitian, Tindakan Kelas)
Media Gambar Buatan Sendiri pada anak
dengan pendekatan deskriptif, kuantitatif.
Kelompok B di RA Al-Kautsar Ponggok
Hal ini dikarenakan penelitian dilakukan
dapat
didalam
kelas
tindakan
berupa
meningkatkan
Keterampilan
berbicara?“. Indikator
keberhasilan
belajar
dengan
memberikan
pembelajaran
media
gambar buatan sendiri.
ditetapkan oleh peneliti menurut kondisi
Penelitian dilaksanakan di RA AL-
anak yang ada di RA Al-Kautsar Ponggok
Kautsar
Ponggok
Blitar,
pada
bulan
yaitu seorang anak telah berhasil belajar
Februari sampai bulan Mei tahun 2016.
apabila telah berhasil mencapai skor 70%
Subjek dalam penelitian ini adalah
dari anak yang hadir dan berhasil belajar
anak TK B RA Al-Kautsar dengan jumlah
apa bila didalam kelas tersebut 75% telah
anak 23 terdiri dari 10 anak laki-laki, dan
mencapai daya serap lebih dari atau sama
13
dengan
dilaksanakan
75%.
Berdasarkan
uraian
anakperempuan. di
RA
Penelitian
ini
Al-Kautsar
di
permasalahan diatas dapat dirumuskan
sebabkan peneliti sebagai pengajar di RA
bahwa penelitian ini bertujuan: “Untuk
Al-Kautsar.
mengetahui berbicara
peningkatan setelah
Keterampilan
melalui
Teknik pengumpulan data yang
penerapan
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode menceritakan gambar yang dibuat
observasi, wawancara dan dokumentasi.
sendiri pada anak usia dini di RA Al-
Metode observasi untuk mengambil data,
Kautsar Ponggok”.
pembelajaran instrumen yang digunakan
Berdasarkan uraian di atas latar
adalah lembar observasi dan penilaian.
belakang perumusan masalah dan tujuan
Ada dua jenis lembar observasi yaitu yang
penelitian, maka perumusan hipotesis pada
digunakan lembar observasi anak dan guru.
penelitian adalah : dapat meningkatkan hasil
belajar
anak
didik
setelah
Untuk
mengetahui
keefektifan
suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan metode bercerita, guru juga
perlu
dapat
bercerita
penelitian tindakan kelas ini digunakan
menggunakan gambar yang dibuat sendiri
analisis deskripsi kualitatif yaitu suatu
di
metode
RA
menerapkan
Al-Kautsar
Pelajaran 2015/ 2016.
metode
Ponggok
Tahun
dilakukan
analisis
penelitian
menggambarkan
data.
yang
kenyataan
Pada
bersifat atau
fakta
sesuai dengan data yang diperoleh, dengan II. METODE
tujuan
untuk
mengetahui
peningkatan
keterampilan berbicara anak juga untuk
mengetahui peningkatan keterampilan guru
jumlah
dalam mengelola kelas.
perempuan 13 disertai media
Ada
dua
kategori
anak
laki-laki
10
dan
anak
lengkap
keberhasilan
peralatan menggambar dan persiapan yang
belajar yaitusecara perorangan dan secara
matang. Penelitian berlangsung 3 siklus
klasikal. Penerapan metode menceritakan
dengan jangka waktu 1 bulan dengan 1 kali
gambar yang dibuat sendiri dikatakan
pertemuan setiap siklus, tahun 2015/2016.
berhasil dalam meningkatkan keterampilan berbicara
anak
jika
utama
dari
penelitian
memenuhi
tindakan ini adalah untuk meningkatkan
keberhasilan belajar yaitu masuk dalam
keterampilan berbicara anak kelompok B
kategori baik.
RA
Sebaliknya
anak
Tujuan
keberhasilan
anak
secara klasikal terpenuhi jika presentase keberhasilan belajar mencapai minimal
Al-Kautsar
Ponggok
dengan
penggunaan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Pada kondisi sebelum dilakukan
75% telah masuk dalam kategori baik.
tindakan,
Untuk seluruh aspek penilaian.
kelompok B RA Al-Kautsar Kecamatan
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan
refleksi.
Hasil
bercerita
anak
Ponggok Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran
ini
2015/ 2016 masih rendah. Hal ini dapat
digunakan sebagai bahan refleksi untuk
dilihat dari kondisi anak saat mengikuti
melakukan
pembelajaran
perencanaan
analisis
kemampuan
lanjut
dalam
yang
berkaitan
dengan
siklus selanjutnya. Hasil analisis juga
bercerita, anak cepat bosan dan masih
dijadikan sebagai bahan refleksi dalam
banyak anak yang bermain sendiri tanpa
memperbaiki
mendengarkan cerita dari guru.
bahkan
rancangan
dijadikan
pembelajaran,
sebagai
bahan
Berdasarkan hasil penelitian awal,
pertimbangan dalam penentuan metode
dari 23 anak hanya 7 anak mau melakukan
pembelajaran yang tepat.
kegiatan bercerita sedangkan 16 anak mau
Rencana jadwal penelitian dimulai
melakukan kegiatan bercerita dengan
pada bulan November 2015 sampai dengan
bantuan guru, bahkan masih ada anak yang
Juni 2016.
sama sekali tidak mau mengikuti kegiatan bercerita. Hal ini berarti kemampuan
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
bercerita anak masih sangat rendah.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
Pada pra tindakan prosentase anak
subjek penelitian anak kelompok B RA Al-
belum tuntas sebesar 69,57%dan anak
Kautsar Ponggok, pada tahun ajaran
tuntas sebesar 30,43%. Sehingga dapat
2015/2016.
diambil kesimpulan berdasarkan perolehan
Kegiatan
ini
dilaksanakan
selama 1 bulan yaitu bulan Mei. Dengan
prosentase pada pra tindakan masih belum
meliputi:
mencapai keberhasilan.
mengemukakan
Dalam tahap perencanaan diawali dengan
menyiapkan
pembelajaran
yang
seperangkat
berupa
Rencana
aktifitas
menjalankan
bertanya,
pendapat, tugas.
dan
Instrumen
yang
digunakan dalam melakukan pengamatan berupa pertanyaan dengan menggunakan
Kegiatan Harian (RKH) disesuaikan pada
gambar
tema dan subtema yang ada pada semester
meningkatkan keterampilan berbicara.
2, adapun RKH tersebut memuat materi
buatan
anak
sendiri
untuk
Dalam tahap perencanaan diawali
pembelajaran, media dan sumber belajar
dengan
serta penilaian, selanjutnya menyusun
pembelajaran
langkah-langkah
dengan
Kegiatan Harian (RKH) disesuaikan pada
menerapkan metode menceritakan gambar
tema dan subtema yang ada pada semester
buatan sendiri. Kemudian menyiapkan
II, adapun RKH tersebut memuat materi
pedoman
pedoman
pembelajaran, media dan sumber belajar
pengamatan guru semua terlampir. Adapun
serta penilaian, selanjutnya menyusun
kemampuan dasar yang ingin dicapai yaitu
langkah-langkah
anak
menerapkan metode menceritakan gambar
pembelajaran
pengamatan
mampu
anak,
mendengarkan
berkomunikasi
secara
perbendaharaan
kata
lisan, yang
dan
memiliki diperlukan
menyiapkan
yang
yang
dibuat
seperangkat
berupa
Rencana
pembelajaran
sendiri.
dengan
Kemudian
menyiapkan pedoman pengamatan anak,
untuk berkomunikasi sehari-hari. Tujuan
pedoman
yang ingin dicapai dalam siklus I yaitu
terlampir. Adapun kemampuan dasar yang
agar
ingin
anak
mampu
bercerita
atau
pengamatan
dicapai
guru
yaitu
semua
anak
mampu
menyebutkan tentang gambar yang dibuat
mendengarkan dan berkomunikasi secara
sendiri serta menjawab pertanyaan dengan
lisan,
baik.
sehingga anak dapat berkomunikasi dalam Pelaksanaan
kegiatan
belajar
memiliki
perbendaharaan
kata
kehidupan sehari-hari dan hasil belajar
mengajar untuk siklus I pada tanggal 29
yang
Feb 2016 di kelompok B RA Al-Kautsar
perbendaharaan katayang diperlukan untuk
Ponggok. Dengan jumlah anak yang
berkomunikasi sehari-hari.
mengkuti pembelajaran adalah 23 anak.
ingin
Dengan
dicapai
jumlah
yaitu
memiliki
anak
yang
Adapun proses belajar mengajar mengacu
mengikuti pembelajaran adalah 23 anak.
pada RKH yang telah dipersiapkan. Selama
Adapun proses belajar mengajar mengacu
kegiatan ini berlangsung penelti melakukan
kepada RKH yang telah dipersiapkan.
pengamatan
terhadap
Selama kegiatan ini berlangsung peneliti
aktivitas anak. Aktivitas anak yang diamati
melakukan pengamatan atau observasi
atau
observasi
terhadap aktifitas anak. Aktifitas anak yang diamati
meliputi:
aktifitas
mengemukakan menjalankan
bertanya,
pendapat, tugas.
dan
dengan
menyiapkan
pembelajaran
yang
seperangkat
berupa
Rencana
yang
Kegiatan Harian (RKH) disesuaikan pada
digunakan dalam melakukan pengamatan
tema dan subtema yang ada pada semester
berupa pertanyaan dengan menggunakan
1, adapun RKH tersebut memuat materi
gambar
pembelajaran, media dan sumber belajar
yang
Instrumen
Dalam tahap perencanaan diawali
dibuat
sendiri
untuk
meningkatkan keterampilan berbicara. Berdasarkan
hasil
serta penilaian, selanjutnya menyusun
analisa
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
perhitungan kemampuan bercerita anak
menerapkan metode menceritakan gambar
pada siklus II masih rendah yaitu dengan
buatan sendiri. Kemudian menyiapkan
prosentase 65,22% dan kriteria ketuntasan
pedoman
minimal
yaitu
pengamatan guru semua terlampir. Adapun
sebesar 75%. Tindakan dilanjutkan pada
kemampuan dasar yang ingin dicapai yaitu
siklus III.
anak
yang
telah
ditetapkan
Prosentase kemampuan berbahasa
pengamatan
mampu
anak,
pedoman
mendengarkan
berkomunikasi
secara
anak pada siklus II sebesar 65,22% terjadi
perbendaharaan
kata
peningkatan sebesar 8,69% dari prosentase
untuk berkomunikasi sehari-hari. Tujuan
kemampuan berbahasa anak pada siklus I,
yang ingin dicapai dalam siklus III yaitu
sehingga
agar
dapat
diambil
kesimpulan
anak
lisan,
dan
yang
mampu
memiliki diperlukan
bercerita
atau
berdasarkan perolehan prosentase pada
menyebutkan tentang gambar yang dibuat
siklus
sendiri serta menjawab pertanyaan dengan
II
masih
belum
mencapai
keberhasilan.
baik.
Kemampuan berbahasa anak dari
Pelaksanaan
kegiatan
belajar
data yang diperoleh pada pelaksanaan
mengajar untuk siklus III dilaksanakan
siklus I terjadi peningkatan, prosentase
kelompok B RA Al-Kautsar Ponggok.
kemampuan berbahasa anak pada siklus II
Dengan jumlah anak
sebesar 65,22% terjadi peningkatan sebesar
pembelajaran adalah 23 anak.
32%
kemampuan
proses belajar mengajar mengacu pada
berbahasa anak pada siklus I, sedangkan
RKH yang telah dipersiapkan. Selama
dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan
kegiatan ini berlangsung penelti melakukan
sebesar 8,69%, sehingga dapat diambil
pengamatan
kesimpulan
perolehan
aktivitas anak. Aktivitas anak yang diamati
prosentase pada siklus II masih belum
meliputi: aktifitas bertanya, mengmukakan
mencapai keberhasilan.
pendapat,
dari
prosentase
berdasarkan
atau
dan
yang mengkuti
observasi
menjalankan
Adapun
terhadap
tugas.
Instrumen
yang
digunakan
dalam
Faktor keberhasilan anak dalam kegiatan
melakukan pengamatan berupa pertanyaan
ini
dengan menggunakan gambar buatan anak
dilakukan anak pada pembelajaran siklus I
sendiri untuk meningkatkan keterampilan
dan II, sehingga pada siklus berikutnya
berbicara.
berjalan baik dan lancar. Hasil belajar anak
Berdasarkan
hasil
analisa
adalah
mengalami
adanya
pengalaman
peningkatan
dari
yang
setiap
perhitungan kemampuan bercerita anak
siklusnya. Anak yang mengalami kesulitan
pada siklus IIIketuntasan anak mencapai
guru memberikan bimbingan dan motivasi
91,30% melampaui kriteria ketuntasan
agar tidak tertinggal dari anak-anak yang
minimal
lain.
yang
telah
ditetapkan
yaitu
sebesar 75%, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Kemampuan mengalami
Kegiatan bercerita dengan media gambar yang dibuat sendiri sangat efektif
berbahasa
peningkatan
pada
anak
untuk
mengembangkan
kemampuan
setiap
bahasa pada anak usia dini dikarenakan
siklusnya. Pada pelaksanaan siklus III
sangat memudahkan kegiatan bercerita
terjadi kenaikan sebesar 26,08% dari
bagi anak dan dapat menarik perhatian
tindakan siklus II sehingga diperoleh
anak, sehingga guru dapat menyampaikan
prosentase kemampuan berbahasa siklus III
pesan dan informasi kepada anak didik.
sebesar 91,03% melebihi target ketuntasan
Dalam hal mengelola pembelajaran
belajar minimal yang telah ditetapkan
,
sebesar 75%. Kemampuan berbahasa anak
mengelola kegiatan pembelajaran. Hal ini
mengalami
setiap
dapat dilihat dari aktivitas anak didik
siklusnya. Pada pelaksanaan siklus III
dalam Kegiatan Bercerita dengan media
terjadi kenaikan sebesar 26,08% dari
gambar yang dibuatnya sendiri mengalami
tindakan siklus II sehingga diperoleh
peningkatan pada setiap siklusnya dan ini
prosentase kemampuan berbahasa siklus III
berdampak positif terhadap prestasi anak
sebesar 91,30%.
didik.
peningkatan
pada
dapat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penerapan
Kegiatan
Bercerita
dilihat
guru
mampu
dalam
Kegiatan bercerita dengan media gambar
yang
dibuat
sendiridapat
dengan media gambar buatan sendiridapat
mengembangkan
kemampuan
bahasa
mengembangkan kemampuan bahasa anak
anak.Sedangkan aktivitas guru selama
kelompok B RA Al-Kautsar Kecamatan
kegiatan pembelajaran berlangsung sangat
Ponggok Kabupaten Blitar. Hal ini dapat
baik.
dilihat semakin baiknya hasil penilaian
Dengan demikian melalui Kegiatan
perkembangan bahasa anak pada siklus III.
Bercerita dengan media gambar yang
dibuat
sendiri
dalam
belajar
dengan media gambar yang dibuat sendiri
mengajar khususnya kemampuan bahasa
selalu mengalami peningkatan pada setiap
pada anak didik Kelompok BRA Al
siklusnya. Hasil akhir bercerita anak pada
Kautsar Kecamatan Ponggok Kabupaten
siklus
Blitar, dapat mengembangkan kemampuan
Perbedaan kemampuan anak sebelum dan
bahasa anak didik, sehingga hipotesis
sesudah
tindakan diterima.
dengan media gambar yang dibuat sendiri
Kendala
yang
proses
muncul
pada
III
sebesar
sebesar
91,30%,
dilakukan
kegiatan
60,87%,
disimpulkan
siklus III adalah sulitnya bahasa anak
kemampuan bercerita anak.
menceritakan
gambar
yang
dibuatnya.
adanya
Dengan
Sedangkan
keterbatasan
yang
peningkatan
dapat
bahwa
pembelajaran
dapat
demikian
disimpulkan
bercerita
penerapan dengan
gambar
membuat gambar yang akan diberikan
meningkatkan kemampuan berbicara anak
contoh kepada anak didik, sehingga anak
pada kelompok B di RA Al Kautsar
didik juga sulit untuk memmahami apa
Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar dan
yang
hipotesis diterima.
pada
saat
dibuat
media
dihadapi adalah kemampuan guru dalam
disampaikan
yang
(4)
bercerita
sehingga
kegiatan pembelajaran sampai dengan
untuk
dan
sendiridapat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan
rumusan
masalah,
IV. DAFTAR PUSTAKA
rumusan hipotesis dan hasil tindakan dapat
Anggani, Sudono, 2000. Sumbe rBelajar
disimpulkan bahwa: (1) Hasil kemampuan
Dan Alat Permainan. Jakarta : PT.
anak
metode
Grasindo
menceritakan gambar yang dibuat sendiri
Arikunto,
sangat rendah, hal tersebut dapat dilihat
Penelitian, Jakarta :PT. Bina Aksara,
dari 23 anak hanya 7 anak yang bisa
Jakarta
melaksanakan
selesai,
Aqib. 2009, Penelitian Tindakan Kelas
sedangkan 16 anak yang lain melaksanakan
Untuk Guru SD SLB dan TK. Bandung :
tugas akan tetapi masih dengan bantuan
CV.
guru, (2) Kegiatan bercerita dengan media
Drs. Ahmad A.K. Muda. Kamus Bahasa
gambar buatan sendiri dilakukan dalam
Inggris
sebelum
diterapkan
tugas
sampai
tiga siklus. Hasil pada siklus I prosentase
Suharsimi. 1998.
Prosedur
YramaWidya
Bahasa
Indonesia.
Reality
Publisher.2006.
kemampuan bercerita anak sebesar 56,53%
Depdiknas, 2004 Kurikulum TK Dan RA.
dan hasil pada siklus II sebesar 65,72%, (3)
Jakarta :Direktorat Jenderal Pendidikan
Ketuntasan anak dalam kegiatan bercerita
Dasar Dan Menengah Direktoral Pendidikan TK dan SD Depdiknas, 2006.Pedoman Pengembangan Silabus Dan Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Depdiknas,
2007.
Kerangka
Dasar
Kurikulum Pendidikan AnakUsi aDini Harlock, Elizabeth. 1997. Perkembangan Anak I.PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta Modul, 2009.Pengembangan Kemampuan Berbahasa.
Departemen
Pendidikan
Nasional. UNESA. Moeslichatoen,R. Pengajaran
1999.
Ditaman
Metode
Kanak-Kanak.
RinekaCipta Padmonodewo, 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : RinekaCipta Sudjana, 2002.Media Pengajar. Bandung :Sinar Baru Algensindo Sudono, Anggani. 2000.Sumber Belajar Dan Alat Permainan.PT .Grasindo Jakarta Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, 2006.Strategi BelajarMengajar.PT. Rineka Cipta. Jakarta. Tarigan, Hanry Guntur, 1989. Pengajaran Kosa Kata. Angkasa Bandung Tarigan, Hanry Guntur, 1986. Berbicara Sebagai Berbahasa.
Suatu
Keterampilan
Bandung :Angkasa