Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA UNP KEDIRI SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK
OLEH:
FA'AIDHUN AFIF NPM: 11.1.01.09.0552
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN DENGAN METODE DISRTRIBUTED PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND PADA MAHASISWA PUTRA PEMBINAAN PRESTASI TENIS MEJA UNP KEDIRI FA'AIDHUN AFIF NPM: 11.1.01.09.0552 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Wasis Himawanto, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh metode latihan distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra pembinaan prestasi tenis meja UNP Kediri. (2) Metode latihan yang lebih baik pengaruhnya antara distributed practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra pembinaan prestasi tenis meja UNP Kediri. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa putra pembinaan prestasi tenis meja UNP Kediri berjumlah 24 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan pukulan forehand tenis meja. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji t pada taraf signifikansi 5 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan distribute practice dan massed practice terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra pembinaan prestasi tenis meja UNP Kediri, (thitung 2.04478 > ttabel 1.796). (2) Metode latihan massed practice lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra pembinaan prestasi tenis meja UNP Kediri. Kelompok 1 (kelompok yang mendapatkan perlakuan metode distribute practice) memiliki persentasi peningkatan 5.14187% lebih kecil daripada kelompok 2 (kelompok yang mendapatkan perlakuan metode massed practice ) yaitu sebesar 12.1890%.
Kata kunci : Metode distributed practice dan massed practice, kemampuan forehand, tenis meja
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
diperlukan agar dapat bermain dengan baik
I. LATAR BELAKANG Olahraga sudah dikenal sejak
dalam
satu
permainan.
Tenis
meja
zaman dulu, namun pada saat itu masih
merupakan salah satu cabang olahraga
dikenal dengan tradisi dan kebiasaan
permainan
permainan dalam masyarakat terutama
permainannya menggunakan bet sebagai
kalangan masyarakat atas. Beberapa tahun
pemukul dan bola sebagai obyek yang
berlalu dan olahraga pun semakin dikenal
dipukul. Hal yang mendasar agar dapat
hingga memunculkan ide untuk membuat
bermain
pertandingan olahraga. Olahraga pertama
macam-macam
kali diadakan di yunani kuno, namun
menguasai teknik dasar tenis meja maka
olahraga pada zaman dulu masih sedikit
akan dapat mendukung penampilannya
dan hanya beberapa bangsa yang dapat
menjadi lebih baik sehingga prestasi yang
mengikutunya seperti : mesir, romawi
lebih tinggi dapat dicapai. Adapun macam-
kuno, yunani dan lain-lainnya. Zaman pun
macam teknik dasar tenis meja menurut
berlalu, pada saat ini sudah banyak
Hodges L. (1996: 17) mengklasifikasi
olahraga yang dikenal tingkat dunia. Salah
teknik dasar tenis meja menjadi lima
satu olahraga yang sudah dikenal adalah
macam, yaitu: “ (1) Teknik memegang dan
olahraga tenis meja. Tenis meja merupakan
mengontrol bet, (2) Posisi siap, pukulan
permainan
gerak
menyenangkan. mengutamakan
yang
tenis
dalam
meja
pelaksanaan
yaitu
teknik
menguasai
dasar.
Dengan
cepat
yang
forehand dan backhand), (3) Spin dan
Olahraga
ini
sudut bet (permainan spin), (4) Servis
kecepatan,
ketangkasan
dan tentunya kesehatan.
permulaan,
(5)
Penempatan
dan
pengaturan kaki.
Untuk dapat berprestasi dengan
Seluruh permainan tenis meja
baik, seperti halnya olahraga yang lain,
dilakukan dengan memukul bola. Pukulan-
dalam permainan tenis meja juga harus
pukulan dalam permainan tenis meja di
diperlukan pembinaan yang baik dan
antaranya pukulan service, lob, forehand
benar. Pembinaan yang dilakukan harus
drive, backhand drive, chop, spin dan
mencakup empat aspek, yaitu pembinaan
smash. Pukulan forehand adalah setiap
fisik, teknik, taktik dan mental. Keempat
pukulan yang dilakukan dengan bet yang
aspek ini saling mempengaruhi, artinya
digerakkan kearah kanan siku untuk
keempat
pemain yang menggunakan tangan kanan
aspek
tersebut
tidak
dapat
dipisahkan atau ditinggalkan pada proses
dan
pembinaannya. Dalam pembinaan tenis
menggunakan
meja, penguasaan teknik dasar sangat
adalah pukulan yang dilakukan dengan
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
ke
kiri
untuk tangan
pemain kiri.
yang
Backhand
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menggerakan bet ke arah siku kiri bagi
dalam keadaan yang belum terprogram,
yang
sehingga pada saat latihan pembinaan tenis
menggunakan tangan kanan dan
sebaliknya jika tangan kanan. Chop adalah
meja
pukulan yang dilakukan perlahan dan
maksimal. Hal itu berdampak pada prestasi
biasanya backhand. Smash adalah pukulan
yang masih jauh dari harapan, sebagai
yang keras dan bertenaga, sehingga lawan
contoh
tidak bisa mengembalikannya. Service
persahabatan maupun lomba-lomba yang
adalah pukulan yang dilakukan untuk
telah dilakukan hasilnya belum maksimal.
memainkan bola pertama kali di awal poin.
Hal
Teknik
pukulan
memegang
latihan
yang
dalam
ini
digunakan
setiap
disebabkan
permasalahan
antara
belum
pertandingan
oleh
beberapa
lain:
Pertama,
peranan sangat penting bagi pemain,
kemampuan pukulan forehand mahasiswa
namun
pentingnya
putra UKM tenis meja UNP KEDIRI
teknik-teknik dasar yang lain. Seorang
masih rendah dan perlu ditingkatkan,
pemain yang baik adalah apabila saat
Pukulan forehand yang dilakukan sering
memukul
bola
tidak sesuai dengan harapan, misalnya bola
menguasai
dan
tidak
mengurangi
dapat
melakukan,
menerapkan
serta
yang dipukul sering keluar lapangan,
mengontrol dirinya terhadap bola dengan
menyangkut
teliti. Untuk itu dibutuhkan adanya unsur-
latihan kurang maksimal (2 kali dalam 1
unsur gerak dan keterampilan, adapun
minggu), Misalnya waktu yang tersedia
unsur-unsur dalam pukulan forehand tenis
tidak
meja antara lain: kekuatan, koordinasi,
pengulangan pukulan secara maksimal,
ketepatan, kelincahan dan waktu reaksi.
mahasiswa hanya melakukan pengulangan
Semua unsur gerak mempunyai pengaruh
beberapa kali, kemudian berhenti dan
terhadap pukulan forehand tenis meja.
kelihatan lelah, pengaturan antara waktu
Namun untuk menguasai teknik memukul
latuhan dan istirahat kurang diperhatikan.
yang
yang
Jika ambang rangsang telah dicapai dan
terprogram, teratur, dan menggunakan
waktu istirahat terlalu lama, maka kondisi
belajar yang tepat, karena latihan adalah
tersebut
kondisi belajar yang diperlukan untuk
keterampilan akan lambat dicapai.
baik
usaha
diperlukan
latihan
menampilkan
pada
keterampilanyang kompleks.
UNP
KEDIRI
Kedua,
dimanfaatkan
akan
untuk
pulih
pelaksanaan
melakukun
kembali
dan
Upaya menguasai teknik dasar pukulan forehand harus dilakukan latihan
Pada pembinaan prestasi tenis meja
net.
bentuk-bentuk
program latihan yang digunakan masih FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
secara sistematis dan kontinyu. Untuk mencapai hasil
latihan yang optimal
dibutuhkan metode latihan yang baik dan simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tepat. Metode latihan merupakan suatu
masing
cara yang bertujuan untuk meningkatkan
kelemahan,
keterampilan bagi atlet
efektifitasnya
yang dilatih.
memiliki
kelebihan
sehingga
belum
terhadap
diketahui
peningkatan
Tuntutan terhadap metode latihan
yang
kemampuan
efektif
oleh
permainan tenis meja. Untuk mengetahui
gejala-gejala
dan menjawab permasalahan yang muncul,
yang timbul dalam pelatihan. Banyaknya
maka perlu dikaji dan diteliti lebih
macam-macam
mendalam melalui penelitian eksperimen
dan
efisien
kenyataan-kenyataan
didorong atau
metode
latihan,
maka
dalam pelaksanaan latihan harus mampu
pukulan
dan
dalam
di UKM tenis meja UNP KEDIRI.
menerapkan metode latihan yang baik dan
Permasalahan
tepat. Untuk meningkatkan kemahiran dan
dikemukakan
keterampilan pemain dalam
melatarbelakangi
pukulan
forehand
di judul
telah
atas
yang penelitian,
forehand dibutuhkan bentuk latihan yang
“Perbedaan
sesuai, ada beberapa bentuk latihan yang
Metode Disrtributed Practice dan Massed
dapat
digunakan
keterampilan Diantaranya
Pengaruh
yang
Latihan
dengan
untuk
meningkatkan
Practice terhadap Kemampuan Forehand
pukulan
forehand.
pada Mahasiswa Putra UKM Tenis Meja
adalah
dengan
latihan
UNP KEDIRI.
Distributed Practice dan Massed Practice. Menurut Andi Suhendro (2004: 3.56) bahwa, “ Metode latihan yang dapat dikembangkan
untuk
meningkatkan
II. METODE D. Definisi Operasional Variabel 1. Metode Latihan Distributed Practice
keterampilan teknik di antaranya dengan
Metode
Latihan
distributed
metode massed practice dan distributed
practice merupakan pengaturan waktu
practice”.
latihan yang dilakukan dengan diselingi
Metode
distributed
practice
waktu istirahat diantara waktu latihan.
merupakan metode latihan yang pada pelaksanaan praktiknya diselingi dengan waktu istirahat diantara waktu latihan.
2 . Metode Latihan Massed Practice
Sedangkan metode massed practice adalah
Metode latihan massed practice
pengaturan giliran latihan yang dilakukan
merupakan pengaturan waktu latihan yang
secara
dilakukan
terus-menerus
tanpa
diselingi
secara
terus-menerus
tanpa
istirahat. Baik metode distributed practice
diselingi waktu istirahat, sampai batas
maupun
waktu
massed
practice
memiliki
karakteristik yang berbeda dan masingFA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
atau
program
yang
telah
dijadwalkan. simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
A. Pengujian Hipotesis 1. Perbedaan
Kemampuan
Pengaruh
Metode
Practice
Kemampuan
Pukulan
Berdasarkan hasil penghitungan
Terhadap
persentase
Forehand
pukulan forehand tenis meja diketahui bahwa,
Tenis Meja. Berdasarkan
Forehand
Tenis Meja.
Latihan Distributed Practice dan Massed
Pukulan
hasil
pengujian
peningkatan
kelompok
persentasi
1
kemampuan
memiliki
peningkatan
nilai
kemampuan
perbedaan yang dilakukan pada data tes
pukulan forehand tenis meja sebesar
akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2
5.14187%.
Sedangkan
diperoleh hasil t hitung
memiliki
peningkatan
sebesar 2.04478,
kelompok
2
kemampuan
sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5%
pukulan forehand tenis meja sebesar
sebesar 1.796. Berdasarkan hasil tersebut
12.1890. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dapat
disimpulkan bahwa, kelompok 2 memiliki
disimpulkan
bahwa,
terdapat
perbedaan yang signifikan antara tes
persentase
kelompok 1 dan kelompok 2. Perbedaan
pukulan
hasil tersebut karena kedua metode latihan
daripada kelompok 1. Metode latihan
tersebut
memilki
massed
berbeda.
Metode
merupakan
larakteristik distributed
bentuk
latihan
yang practice yang
peningkatan forehand
yang
practice
lebih
besar
menitikberatkan
pengulangan gerakan dengan frekuensi sebanyak-banyaknya
mempertimbangkan waktu istirahat juga
mempertimbangkan
sama penting dengan waktu pengulangan
Disamping
gerakan,
sedangkan
kemampuan
itu
tanpa waktu
latihan
istirahat.
secara
terus-
massed
practice
menerus akan meningkatkan kemampuan
pengulangan
gerakan
mengontrol gerakan dan akan dapat
sebanyak-banyaknya
membentuk pola gerakan forehand tenis
tanpa mempertimbangkan waktu istirahat.
meja pada waktu latihan serta akan
Dengan
merangsang
menitikberatkan dengan
frekuensi
demikian
hipotesis
yang
kemampuan
otot
yang
menyatakan, ada perbedaan pengaruh
dibutuhkan untuk mencapai prestasi yang
antara metode distributed practice dan
lebih
masser practice terhadap kemampuan
terhadap pola gerakan teknik pukulan
pukulan forehand pada mahasiswa putra
forehand akan lebih cepat tercapai. Selain
UKM tenis meja UNP KEDIRI, dapat
itu dapat meningkatkan daya tahan fisik,
diterima kebenarannya.
sehingga akan mendukung penampilannya
2. Metode latihan Massed Practice
dalam
Lebik Baik Pengaruhnya Terhadap FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
baik,
bermain
demikian
sehinggap
tenis
hipotesis
penguasaan
meja.
yang
Dengan
menyatakan
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
metode latihan massed practice lebih baik pengaruhnya
terhadap
A.Hamidsyah Noer. 1996. Materi Pokok
peningkatan
Kepelatihan
kemampuan pukulan forehand tenis meja
Depdikbud.
pada mahasiswa putra UKM tenis meja
Pendidikan Dasar dan Menengah.
UNP
Direktorat Pendidikan Guru dan
KEDIRI,
dapat
diterima
kebenarannya.
Dasar.
Jakarta:
Direktorat Jenderal
Tenaga Teknis Bagian Proyek
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan
Peningkatan
Mutu
Guru
Pendidikan
Jasmani
dan
Kesehatan SD Setara D-II.
ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh
Andi
simpulan sebagai berikut: 1. signifikan
2004.
Kepelatihan.
Ada yang
Suhendro.
perbedaan
Dasar-Dasar
Jakarta:
Universitas
Terbuka.
antara
metode
dan
massed
Departemen Pendidikan Nasional. 2007.
practice terhadap kemampuan pukulan
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
forehand pada mahasiswa putra UKM
Jakarta: Balai Pustaka.
distributed
tenis
practice
meja
UNP
KEDIRI.
(t hitung
2.04478 > ttabel 5% 1.796) 2.
Hodges L . 1996. Tenis Meja Tingkat
Metode practice
lebik
baik
massed
pemula. Jakarta : PT Raja grafindo
pengaruhnya
Persada
terhadap kemampuan pukulan forehand pada mahasiswa putra UKM tenis meja
Kertamanah A. 2003. Teknik dan Taktik
UNP KEDIRI. Kelompok 1 (kelompok
Dasar
yang
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
mendapat
perlakuan
dengan
Permainan
Tenis
Meja.
metode distributed practice) memiliki peningkatan
5.14187%
lebih
kecil
M.
Sajoto.
1995.
Peningkatan
dan
daripada kelompok 2 (kelompok yang
Pembinaan Kondisi Fisik Dalam
mendapat perlakuan dengan metode
Olahraga. Semarang: Dahara Prize
massed practice) yaitu 12.1890%. DAFTAR PUSTAKA
Mulyono B.A. 2010. Tes dan Pengukuran Dalam
Pendidikan
Jasmani/
Olahraga. Surakarta: UNS Press.
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran.
Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Materi
Jakarta: Departemen Pendidikan
Pokok Perkembangan dan Belajar
dan
Gerak. Jakarta: Depdikbud
Kebudayaan
Universitas
Terbuka. Suharno HP. 1993. Ilmu Kepelatihan PB. PTMSI. 2007. Peraturan Tenis Meja 2007/2008.
Olahraga.
Yogyakarta:
IKIP
Yogyakarta.
Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta:
Depdikbud.
Dirjendikti.
Suharsimi
Arikunto.
Penelitian Praktek.
1998.
Suatu
Prosedur Pendekatan
Yogyakarta:
Rineka
Cipta Schmidt, Richard A. 1988. Motor Learning and Control : A Behavioral Emphasis Champaign. Illionis: Human Kinetics
Sudjana.
2002.
Yogyakarta: Andi Offset.
Metoda
Statistika.
Bandung: Tarsito.
Sudjarwo.
1995.
Ilmu
Sutrisno Hadi. 1982. Statistik Jilid 2.
1995. Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset.
Kepelatihan.
Surakarta: UNS Press.
Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti.
Sugiyanto. 1994. Penelitian Pendidikan.
Proyek
Surakarta: UNS Press.
Akademik.
_________
Pendidikan
Tingkat
1996. Belajar Gerak I.
Surakarta: UNS Press
Sugiyanto dan Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakarta: UNS Press.
FA’AIDHUN AFIF | 11.1.01.09.0552 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10||