Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN INJAK EKOR PADA ANAK KELOMPOK B TKIT ASSIRAAJ DESA KEDUNGREJO KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL PENELITIAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG PAUD
OLEH: ALFI ROIHATUL JANAH NPM : 12.1.01.11.0014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 1
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN INJAK EKOR PADA ANAK KELOMPOK B TKIT ASSIRAAJ DESA KEDUNGREJO KECAMATAN TANJUNGANOM KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Alfi Roihatul Janah
[email protected] Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Faultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri
ABSTRAK Tujuan dari penelitian adalah untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Injak Ekor Pada Anak Kelompok B TKIT Assiraaj Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Hal ini adalah salah satu upaya peningkatan kemampuan motorik kasar anak dalam melatih otot-otot besar anak pada kaki saat melakukan pengejaran untuk menginjak ekor yang terpasang pada temannya, selain itu anak juga menggerakkan seluruh anggota badannya saat bermain. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil pelaksanaan permainan injak ekor ini menunjukkan bahwa kekuatan kaki anak mulai meningkat, seperti kemampuan anak dalam berlari yang semakin cepat dan seimbang dari siklus I, II dan siklus III. Proses kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga hasil belajar anak dalam proses kegiatan tersebut dapat mencapai ketuntasan. Sebagai hasil kemampuan anak menunjukkan peningkatan dengan prosentase sebagai berikut ; Siklus I sebesar 55 %, siklus II sebesar 86,67 %, dan siklus III sebesar 96,67 %. Dari hasil tersebut dapat dikatagorikan kegiatan pembelajaran mencapai ketuntasan. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung interaksi antara guru dengan anak dapat ditingkatkan dengan member bimbingan dan motivasi, hal ini bertujuan agar anak semangat melakukan permainan dengan maksimal serta dengan cara yang menyenangkan sehingga memudahkan pengembangan kemampuan motorik kasar anak dalam permainan injak ekor.
Kata kunci: motorik kasar, permainan injak ekor, paud
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 2
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 3
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 4
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
4. Mengetahui ada tidaknya perbedaan
I. PENDAHULUAN Pada masa anak-anak, tubuh dan
kemampuan
motorik
otak anak mengalami pertumbuhan yang
kelompok
sangat
AssiraajKecamatan
penting
untuk
mengontrol
kasar
B
anak TKIT
Tanjunganom
motorik anak menjadi lebih baik dan
Kabupaten Nganjuk antara waktu
lebih kuat.
sebelum
Penelitian
dengan
judul
“Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Injak Ekor Pada Anak Kelompok B TKIT Assiraaj Desa
Kedungrejo
Tanjunganom
Nganjuk
sesudah
dilakukan
tindakan. Kajian Teori 1. Permainan Injak Ekor a. Pengertian Permainan Injak Ekor
Kecamatan
Kabupaten
dan
Permianan
injak
ekor
merupakan suatu kegiatan di luar
Tahun Pelajaran 2015/2016” dilakukan
kelas
dengan tujuan:
mengoptimalkan kemampuan fisik
1. Memperoleh
data
kemampuan
motorik
kelompok
B
tentang kasar
TKIT
yang
motorik
kasar
diciptakan
anak
usia
untuk
dini.
anak
Permianan ini menimbulkan gerakan
Assiraaj
pada otot-otot besar anak agar lebih
Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
terlatih
dengan
cara
yang
Nganjuk sebelum dilakukan tindakan.
menyenangkan. Alasan dibalik nama
berupa
“Injak Ekor” adalah karena dalam
ekor
permainan ini anak menggunakan tali
dalam pembelajaran sebagai upaya
yang diibaratkan sebagi ekor yang
meningkatkan kualitas pembelajaran
akan menjadi alat permainan utama
dan kemampuan motorik kasar anak
agar menarik dan anak menjadi aktif
kelompok
Assiraaj
dalam permainan karena berusaha
Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
menginjak ekor yang terpasang pada
Nganjuk.
temannya hingga lepas.
2. Melakukan penerapan
tindakan permainan
B
3. Mengumpulkan
injak
TKIT
data
kemampuan
motorik
kelompok
B
tentang kasar
TKIT
anak
b. Kelengkapan
yang
Dibutuhkan
untuk Permainan Injak Ekor
Assiraaj
Kelengkapan yang dibutuhkan
Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
dalam permainan injak ekor ini
Nganjuk sesudah dilakukan tindakan.
adalah: 1) Tali untuk ikat pinggang.
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 5
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2) Ekor yang terbuat dari tali.
teman dengan cara menginjaknya.
3) Kapur atau rafia untuk membuat
Yang ekornya telah terlepas maka
batas wilayah permainan (area
anak
permainan).
dalam permainan dan langsung
4) Penjepit ekor.
1) Guru memberikan arahan pada
Permainan
cara
injak
melakukan
ekor
dengan
benar. 2) Guru
gugur
9) Peserta yang dianggap gugur selain karena ekornya telah terlepas juga dapat disebabkan karena anak tersebut saat permainan dengan atau tanpa sengaja keluar dari area
mengenalkan
alat
yang
digunakan dalam permainan. 3) Guru
dianggap
keluar dari area permainan.
c. Prosedur Permainan Injak Ekor
anak tentang
tersebut
memberi
contoh
permainan. 10) Bagi anak yang mampu bertahan
cara
paling
lama
bermain dengan memperagakan
pemenangnya.
langsung di depan anak.
diambil
4) Guru bersama anak memasang “ekor” pada masing-masing anak.
1
tergantung
maka Pemenang
anak
atau
wasit
dialah bisa lebih yang
menghentikan permainan.
5) Guru dapat membagi anak menjadi beberapa kelompok apabila jumlah
II. METODE PENELITIAN
anak terlalu banyak, dan dapat
1. Subjek dan Setting Penelitian
tidak
membagi
apabila
Subyek dalam penelitian ini adalah
memungkinkan, dalam pembagian
anak kelompok B-1 TKIT Assiraaj
ini bersifat fleksibel.
DesaKedungrejo
6) Anak
anak
dipersilahkan
Kecamatan
untuk
TanjunganomKabupaten Nganjuk Tahun
memasuki area permainan dan
Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 15
mencari tempat strategis untuk
anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 6
mereka sendiri (menyebar).
perempuan.
7) Permainan
setelah
Alasan peneliti memilih kelas B-1
mendengar aba-aba “Mulai” dari
TKIT Assiraaj karena peneliti menjadi
guru.
guru kelas tersebut.Selain itu, peneliti
8) Anak
mulai
dimulai
bermain
dengan
memilih kelas B-1 TKIT Assiraaj karena
mengejar ekor teman lain dan
berdasarkan hasil analisis sementara
berusaha untuk memutuskan ekor
yang menunjukkan kemampuan fisik
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 6
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
motorik
kasar
yang
kurang
berbagai situasi dan kegiatan
jika
diajak
yang dilakukan. Agar observasi
kegiatan untuk peningkatan fisik motorik
lebih terarah, pendidik dapat
kasar anak di luar ruangan.
menggunakan
berkembang,
anak terutama
observasi yang ada atau membuat
2. Prosedur Penelitian Penelitian
instrument
tindakan
instrument
sendiri
menggunakan desain model Kemmis dan
mengacu
pada
Mc Taggart, (dalam Arikunto, 2006: 16)
pencapaian perkembangan anak
yang
(KPI, BPPAUDNI, 2012: 41).
terdiri
Pelaksanaan
dari:
kelas
ini
Perencanaan,
tindakan,
Pengamatan
(observasi),
Refleksi.
Peneliti
akan
melakukan
prosedur
penelitian
ini
hingga tiga siklus.
b. Dokumetasi, dokumen catatan
dari yang
peristiwa
indikator
asal
kata
merupakan masa
lalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan,
2. Teknik dan Instrumen Pengumpulan
gambar,
atau
monumental
Data
1) Data tentang kemampuan motorik kasar anak kelompok B-1 TKIT Desa
dari
seseorang.
misalkan catatan harian, sejarah kehidupan, biografi.
Kedungrejo
Kecamatan
karya-karya
Dokumen yang berbentuk tulisan
a. Teknik Pengumpulan Data
Assiraaj
dengan
Teknik
dokumentasi
Tanjunganom
merupakan teknik pengumpulan
Kabupaten Nganjuk dikumpulkan
data dengan menyertakan dan
melalui teknik unjuk kerja, yaitu
mngumpulkan catatan, foto-foto,
penilaian yang menuntut anak untuk
dan peristiwa sejarah. Dokumen
melakukan
yang berbentuk gambar misalnya
tugas
dalam
bentuk
perbuatan yang dapat diamati (KPI,
foto,
gambar
hidup,
sketsa.
BPPAUDNI, 2012: 43).
Dokumen yang di gunakan oleh
2) Data tentang aktivitas mengajar
peneliti antara lain: Rencana
guru dikumpulkan melalui teknik:
Kegiatan Harian (RKH, jadwal
a. Observasi,
kegiatan,
yaitu
pengamatan
buku
laporan
yang dilakukan secara langsung
perkembangan, catatan anekdot,
dan alamiah untuk mendapatkan
foto-foto video, portofolio,dll.
data
dan
informasi
perkembangan
anak
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
tentang dalam
simki.unpkediri.ac.id 7
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Instrumen Pengumpulan Data
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Data tentang kemampuan motorik kasar anak kelompok B-1 TKIT Assiraaj Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom
Kabupaten
1. Deskripsi Temuan Penelitian a. Rencana Umum Pelaksanaan Tindakan
Nganjuk
Penelitian ini dilaksanakan di
dikumpulkan dengan teknik unjuk
kelas B-1 TKIT Assiraaj karena
kerja
peneliti menjadi guru kelas tersebut.
menggunakan
instrumen
pedoman/ rubrik unjuk kerja. 2) Data
tentang
Selain itu, peneliti memilih kelas B-1
pelaksanaan
TKIT Assiraaj karena berdasarkan
pembelajaran dikumpulkan dengan
hasil
teknik
menunjukkan
observasi
menggunakan
lembar/ pedoman observasi.
mengetahui
ini nilai
sementara
yang
kemampuan
fisik
motorik kasar anak yang kurang berkembang, terutama jika diajak
3. Teknis Analisis Data Analisis
analisis
digunakan
untuk
kegiatan untuk peningkatan fisik
keseluruhan
yang
motorik kasar anak di luar ruangan.
diperoleh anak yang dinyatakan dengan
Sehingga
menggunakan rumus :
penelitian tindakan kelas judul
P = fX 100%
peniliti
Meningkatkan
melakukan dengan
Kemampuan
Motorik Kasar Melalui Permainan
N
Keterangan :
Injak Ekor Pada Anak Kelompok B
P
TKIT
: prosentase anak yang mendapatkan
Assiraaj
Desa
Kedungrejo
bintang tertentu
Kecamatan Tajunganom Kabupaten
f
Nganjuk Tahun Pelajaran 2015/2016.
: jumlah anak yang mendapatkan
bintang tertentu N
Penelitian ini akan dilakukan
: jumlah anak keseluruhan PTK
dinyatakan
berhasil
jika
prosentase ketuntasan anak minimal mencapai 75%.
dalam 3 siklus yang tiap siklusnya akan dilaksanakan dengan jarak satu minggu setelah siklus sebelumnya dilakukan. dirancang sebelumnya
Siklus apabila belum
berikutnya pada
siklus
mencapai
ketuntasan.
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 8
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Pelaksanaan
Tindakan
pelaksanaan
pada
siklus I adalah sebagai berikut :
Pelaksanaan
yang
telah
disiapkan 4) Guru memberikan contoh cara
: Jum’at, 29 April
Waktu
memperkenalkan
perlengkapan
Pembelajaran Siklus I Adapun
3) Guru
pelasanaan
2016
permainan
serta
menjelaskan aturan permainan
Tema
: Alam Semesta
Sub Tema
: Matahari
5) Guru menawarkan pada anak
dan
siapa
Pelangi
yang
akan
bermain
pertama yaitu 7 anak yang
Perlengkapa : Ekor dari tali
memakai ekor
n permainan
6) Permainan dimulai 7) Guru mengamatianak
1) Tahap Perencanaan a) Guru
menyiapkan
Pelaksanaan
Rencana
Pembelajaran
Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan
8) Guru menyiapkan instrument penilaian 3) Tahap Observasi
Pembelajaran
Berdasarkanpengamatan,
Harian (RPPH), serta instrumen
anak didik tampak kurang nyaman
penilaian unjuk kerja anak
dengan area permainan yang hanya
2) Guru menyiapkan perlengkapan
dibatasi oleh teman yang belum
permainan yaitu ekor dari tali
mendapat giliran bermain dengan
dan lakban
membentuk
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Adapun
proses
belajar
linkaran
sehingga area permainan terlalu sempit dan anak kurang leluasa
mengajar mengacu pada rencana
untuk
pembelajaran
menyebabkan
yang
dipersiapkan,
yaitu
telah sebagai
pagar,
berlari,
selesai
karena
hal
ini
juga
permainan
cepat
mudah
untuk
berikut:
menginjak ekor pada temannya.
1) Guru mengajak anak bermaian
Sehingga waktu berlari anak juga
di luar ruangan
terlalu singkat.
2) Guru mengajak anak membuat lingkaran
sebagai
pembatas area permainan
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
pagar
Pada
pertemuan siklus I
didapat data yang menunjukkan tingkat keberhasilan anak didik
simki.unpkediri.ac.id 9
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sewaktu
proses
pembelajaran
sedang berlangsung.
belum
mencapai
ketuntasan,
karena :
Sehingga dari penghitungan data siklus I diperoleh hasil 55%.
belum
materi
Adapun hasil observasi guru dalam permainan injak ekor pada siklus I diperoleh hasil 50%. Observasi
1) Guru
menyampaikan
secara
detail
dan
ekor
yang
menyeluruh 2) Kegiatan
injak
bersamaan
dengan
kegiatan
terhadap
rutin sekolah yaitu jalan-jalan,
kemampuan anak didik dan guru
sehingga kegiatan dilakukan di
dalam
luar sekolah
siklus
melakukan
I
ini,
peneliti
observasi
sesuai
dengan format yang telah dibuat. Hal
ini
ditujukan
mengetahui
dan
untuk
memperoleh
3) Masih ada anak yang tidak tertarik dengan permainan 4) Beberapa anak masih malu untuk mencoba
gambaran tentang perkembangan
5) Beberapa anak yang terlalu
proses pembelajaran yang terjadi
bersemangat dan tidak mau
di kelas.
memberi kesempatan bermaina teman lain
4) Tahap Refleksi Peneliti mendiskusikan apa
6) Anak masih perlu motivasi dan
yang sudah dilakukan dan apa
bimbingan
yang terjadi di kelas penelitian
injak ekor
dengan
kolaborator,
mendiskusikan pemecahan
serta
masalah masalah
dan untuk
dalam
7) Arena permainan yang kurang nyaman dan kurang luas 8) Pemasangan ekor pada anak
kelancaran pelaksanaan kegiatan
dengan
pada
menggunakan
siklus
mendapatkan
II
karena hasil
belum yang
diinginkan pada siklus I. Padapelaksanaan
permainan
cara
direkatkan lakban
yang
mudah sekali terlepas sebelum permainan dimulai
siklus
I,
9) Kegiatan yang saling menginjak
didapat hasil penghitungan anak
ekor
adalah 55% dan guru adalah 50%.
semua peserta) sehingga saat
Berdasarkan
kedua
penghitungan
tersebut, maka dapat dikatakan
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
temannya
peserta
(ekor
pada
mampu
menginjak ekor, mereka akan
simki.unpkediri.ac.id 10
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tetap diam/ tidak berlari karena tidak ingin ekornya terlepas c. Pelaksanaan
Tindakan
1) Guru mengajak anak bermaian di luar ruangan 2) Guru
mengajak
menyiapkan
Pembelajaran Siklus II Setelah memperhatikan kendala pada siklus I maka peneliti dan kolaborator merencanakan siklus II.
area
pembatas 3) Guru
memperkenalkan
perlengkapan
adalah sebagai berikut:
disiapkan
: Jum’at, 13 Mei
Pelaksanaan
pelasanaan
: Alam Semesta
Sub Tema
: Bulan
yang
telah
4) Guru memberikan contoh cara
2016
Tema
permainan
dengan tiang dan tali sebagai
Adapun pelaksanaan pada siklus II
Waktu
anak
permainan
serta
menjelaskan aturan permainan
dan
5) Guru menawarkan pada anak
Bintang
siapa
yang
akan
bermain
Perlengkapa : Ekor dari tali
pertama yaitu 7 anak yang
n permainan
memakai ekor dan 2 anak pengejar
1) Tahap Perencanaan 1) Guru
menyiapkan
Pelaksanaan
Rencana
Pembelajaran
Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
6) Permainan dimulai 7) Guru mengamatianak 8) Guru menyiapkan instrument penilaian
Harian (RPPH), serta instrumen penilaian unjuk kerja anak 2) Guru menyiapkan perlengkapan
3) Tahap Observasi
permainan yaitu ekor dari tali,
Berdasarkan
rafia dan tiang untuk batas area 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan Adapun
proses
belajar
pengamatan,
anak didik tampak nyaman dengan area
permainan
yang
luas,
sehingga anak lebih leluasa untuk
mengajar mengacu pada rencana
berlari,
pembelajaran
menarik minat anak mengikuti
dipersiapkan,
yang yaitu
berikut:
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
telah sebagai
hal
permainan
ini
dan
juga
lebih
mampu
mudah
menerima penjelasan guru.
simki.unpkediri.ac.id 11
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pada pertemuan siklus II
a. Guru mampu menyampaikan
didapat data yang menunjukkan
materi
tingkat keberhasilan anak didik
menyeluruh
sewaktu
proses
pembelajaran
sedang berlangsung.
Sehingga
dari penghitungan data siklus I diperoleh hasil 86,67%.
detail
mudah
dan
memahami
permainan dan tertarik dengan permainan c. Arena permainan yang nyaman
Sedangkan
dari
penghitungan observasi guru pada siklus II diperoleh hasil 100%. Observasi
b. Anak
secara
dan luas karena diakukan di halaman sekolah sendiri d. Pemasangan ekor pada anak
terhadap
dengan cara dimasukkan ke
kemampuan anak didik dan guru
dalam celana sehingga tidak
dalam
mudah lepas
siklus
melakukan
II
ini,
peneliti
observasi
sesuai
e. Teknis
kegiatan
yang
dengan format yang telah dibuat.
mengalami
Hal
untuk
dengan membagi anak menjadi
memperoleh
dua kelompok yaitukelompok
gambaran tentang perkembangan
pengejar dan kelompok yang
proses pembelajaran yang terjadi
memakai
di kelas.
permainan menjadi hidup.
ini
ditujukan
mengetahui
dan
perubahan,
ekor,
yaitu
sehingga
Untuk menguji hasil yang
4) Tahap Refleksi Peneliti mendiskusikan apa
diperoleh dari penelitian apakah
yang sudah dilakukan dan apa
akan tetap meningkat atau semakin
yang terjadi di kelas penelitian
menurun,
dengan
merencanakan pelaksanaan siklus
kolaborator.
Pada
pelaksanaan siklus II, didapat hasil
III.
penghitungan anak adalah 86,67%
d. Pelaksanaan
dan
guru
Berdasarkan
adalah
100%.
penghitungan
maka
peneliti
Tindakan
Pembelajaran Siklus III Setelah
memperhatikan
tersebut, maka dapat dikatakan
keberhasilan pada siklus II maka
sudah mencapai ketuntasan, karena
peneliti
:
merencanakan
dan siklus
kolaborator III
demi
mencapai hasil yang lebih maksimal
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 12
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
lagi. Adapun pelaksanaan pada siklus
memakai ekor dan 2 anak
III adalah sebagai berikut :
pengejar
: Jum’at,
Waktu Pelaksanaan
20
Mei
2016
5) Guru mengamatianak
Tema
: Air, api, udara
Sub Tema
: Api
Perlengkapan
: Ekor dari tali
6) Guru menyiapkan instrument penilaian
a) Tahap Perencanaan 1) Guru
4) Permainan dimulai
c) Tahap Observasi
menyiapkan
Pelaksanaan
Rencana
Berdasarkan
pengamatan,
Pembelajaran
anak didik sudah mapu bermain
Mingguan (RPPM), Rencana
sendiri dengan benar tanpa perlu
Pelaksanaan
dimotivasi
Pembelajaran
lagi
(inisiatif
anak
Harian (RPPH), serta instrumen
sendiri). Dan semakin menyenangi
penilaian unjuk kerja anak
permainan.Anak
2) Guru menyiapkan perlengkapan permainan yaitu ekor dari tali,
Adapun
proses
belajar
lebih
aktif dalam berlari untuk mengejar teman.
rafia dan tiang untuk batas area b) Tahap Pelaksanaan Tindakan
menjadi
Pada pertemuan siklus III didapat data yang menunjukkan tingkat keberhasilan anak didik
mengajar mengacu pada rencana
sewaktu
pembelajaran
sedang berlangsung. Sehingga dari
yang
dipersiapkan,
telah
yaitu
sebagai
berikut:
proses
penghitungan
pembelajaran
data
siklus
I
diperoleh hasil 96,67%.
1) Guru mengajak anak bermaian di luar ruangan 2) Guru
dari
penghitungan observasi guru pada
mengajak
menyiapkan
Sedangkan
area
anak
siklus II diperoleh hasil 100%.
permainan
Observasi
terhadap
dengan tiang dan tali sebagai
kemampuan anak didik dan guru
pembatas
dalam
3) Guru menawarkan pada anak siapa
yang
akan
bermain
pertama yaitu 7 anak yang
siklus
melakukan
ini,
peneliti
observasi
sesuai
dengan format yang telah dibuat. Hal
ini
mengetahui
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
III
ditujukan dan
untuk
memperoleh
simki.unpkediri.ac.id 13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
gambaran tentang perkembangan
permainan dan masih malu-malu,
proses pembelajaran yang terjadi
arena
di kelas.
nyaman dan kurang luas sehingga
permainan
membatasi
d) Tahap Refleksi
yang
kurang
pergerakan
anak,
Peneliti mendiskusikan apa
pemasangan ekor yang kurang
yang sudah dilakukan dan apa
sesuai dengan tujuan permainan
yang terjadi di kelas penelitian
sehingga ekor mudah lepas. Begitu
dengan
pula hasil belajar anak belum
kolaborator.
Padapelaksanaan siklus III, didapat
sesuai
hasil penghitungan anak adalah
dengan adanya permainan injak
96,67% dan guru adalah 100%.
ekor
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan
kemampuan motorik kasar anak
pengamatan
dalam
peneliti
pada
siklus
mengadakan
III,
refleksi
dengan
harapan.Namun
dapat
meningkatkan
hal
berlari
melompat.Pada
dan
pertemuan
tindakan yang telah dilakukan
berikutnya
siklus ini bahwa sudah mengalami
kegiatan yang telah dicapai dan
peningkatan
berupaya mengatasi kendala yang
yang
sangat
memuaskan, maka penelitian tidak melanjutkan
pada
siklus
guru
melanjutkan
masih ada. 2) Siklus II
berikutnya.
Pada
siklus
II
diketahui
bahwa
Simpulan
yang
dilakukan
a. Pembahasan
menunjukkan
2. Pembahasan dan Pengambilan
1) Siklus I
dapat
pembelajaran sudah
peningkatan
dan
telah mencapai ketuntasan. Guru
Berdasarkan analisis hasil pengolahan sendiri
data
oleh
diketahui
berusaha
semaksimal
mungkin
yang
dibuat
untuk meningkatkan pembelajaran
peneliti
dapat
siswa. Sehingga dengan adanya
bahwa
pembelajaran
permainan
injak
ekor
dapat
yang dilakukan pada siklus I sudah
meningkatkan
baik,
motorik kasar anak dalam hal
walaupun
guru
sudah
berusaha namun masih banyak
berlari
dan
kelemahan-kelemahan diantaranya
memperoleh
kemampuan
melompat.Demi hasil
yang
lebih
bebeapa anak tidak tertarik dengan
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 14
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
maksimal,
maka
peneliti
melaksanaka siklus III.
peningkatan hasil anak maupun guru pada siklus I, II dan siklus III. Sehingga hipotesis yang berbunyi “
3) Siklus III Hasil yang diperoleh pada
Melalui penerapan permainan injak
siklus III mengalami peningkatan
ekor
yang sangat memuaskan.Secara
meningkatkan kemampuan motorik
umum
kasar
anak
dapat
berlari,
dalam
pembelajaran
anak
kelompok
B
dapat
TKIT
melompat serta mampu memahami
Assiraaj Kec. Tanjunganom Kab.
aturan dalam permainan.
Nganjuk“ diterima karena terbukti
b. Pengambilan Simpulan
efektif
Dari hasil pembahasan siklus I,
dapat
meningkatkan
kemampuan fisik motorik kasar anak.
siklus II, siklus III didapatkan hasil sebagai berikut:
IV. PENUTUP
Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Tiap Siklus dalam Pembelajaran Meningkatkan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Injak Ekor Siklus I II III
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut: melalui penerapan
Hasil Anak 55% 86,67% 96,67%
1. Simpulan
Guru 50% 100% 100%
permainan
injak
ekor
dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
motorik kasar anak
kelompok B TKIT Assiraaj Kec. 120
Tanjunganom
100
khususnya
80 60
Kab.
dalam
Nganjuk,
meningkatkan
kemampuan berlari dan melompat
40
Anak
20
Guru
dengan baik.
0 SikusSiklus I Siklus II III
2. Saran-saran Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Penghitungan Tiap Suklus dalam Pembelajaran Dari tabel 4.7 dan diagram
untuk
Tindakan
Selanjutnya Saran-saran dari hasil penelitian ini, ditujukan pada: 1. Kepala sekolah
batang 4.1 di atas maka terlihatlah
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Diharapkan kepala sekolah ikut mendukung kegiatan yang melatih motorik kasar
penelitian ini sebagai bahan rujukan penelitianya untuk disempurnakan.
melalui permainan
injak ekor di luar kelas agar anak tidak jenuh saat sekolah.
V. DAFTAR PUSTAKA
2. Guru Guru
diharapkan
dapat
Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Jakarta: PT Bumi Aksara.
2006. Kelas.
menggunakan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan alternatif
sebagai
dalam
suatu
meningkatkan
kemampuan dasar kemampuan
anak,
khususnya
motorik
kasar
anak
karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya
bagi
diharapkan
kegiatan
berkesinambungan
anak,
maka
ini
dapat
dalam
upaya
pengembangan kemampuan motorik kasar sehingga apa yang diharapkan guru tercapai.
3. Orang tua Orang tua diharapkan juga ikut melakukan permainan injak ekor ini di
rumah
bersama
anak
untuk
mempererat hubungan anatar anak dan orang tua serta melatih motorik kasar anak utamanya. 4. Peneliti lain Peneliti menyadari kekurangan
Depdiknas. Perkembangan Motorik Kasar di Taman Kanak-Kanak. 2008. Departemen Pendidikan Nasional. (Online), tersedia: http://www.ditptksd.go.id /download, Unduh 27 November 2015. Hasibuan, Rachma. 2015. Modul PLPG (Pendidikan Latihan Profesi Guru). Surabaya: Penerbit Universitas Negeri Surabaya. KPI, BPPAUDNI Regional II. 2012. Mengenal Sentra dan Lingkaran plus Anak Berkebutuhan Khusus. Surabaya: Pustaka BPPAUDNI Regional II. Kumalasari, Nur. 2015. Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Lompat Tali pada Anak Kelompok A TK Kusuma Bakti Gayam Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi.Tidak dipublikasikan. Kediri: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNP Kediri. (Online), tersedia :http://simki.unpkediri.ac.id/detail. php?npm=11.1.01.11.0052 Unduh 27 November 2015.
pada penelitian ini, maka diharapkan peneliti
lain
dapat
menggunakan
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 16
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moertiningdijah, Eny. 2013. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Membuat Kolase Dengan Koran Bekas Pada Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan Pesantren Kota Kediri Tahun Pelajaran 2013/201.Skripsi.Tidak dipublikasikan. Kediri: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNP Kediri. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. (Online), tersedia: https://drive.google.com/file/d/0B1xIqIGe4j8NFlfMFZvRHZ5SG8/v iew?pref=2&pli=1, Unduh 27 November 2015. Pratiwi, Yhana dan Kristanto. 2014. Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar (KeseimbanganTubuh) Anak Melalui Permainan Tradisional Engklek di Kelompok B Tunas Rimba II Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian PAUDIA. (Online), tersedia: http://ejurnal.vpgrismg.ac.id/index.php/pa udia/article/download, Unduh 27 November 2015.
Prihaningsih dkk. 2007. Model Outbound Anak Usia Dini. Surabaya: Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP). Romawati, Sri. 2012. Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Anak Usia 3-4 Tahun Melalui Metode Outbond di PAUD Assiraaj Desa Kedungrejo Kecamatan Tanjunganom Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Jember: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Jember. Sujiono, Bambangdkk. 2005. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka Suyadi & Ulfah, Maulidya. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suyadi dkk. 2010. Psikologi 2Belajar PAUD. Yogyakarta: PEDAGOGIA.
Kediri, 16 Agustus 2016 Dosen Pembimbing 2
Anik Lestariningrum, M.Pd. NIDN. 0708027803
Alfi Roihatul Janah | 12.1.01.11.0014 FKIP–PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id 17