Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN MEDIA BIJI RANDU PADA ANAK KELOMPOK BERMAINCATUR MAWARTI DESA NGLARAN KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
OLEH: SUHARTI NPM: 11.1.01.11.0274
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN MEDIA BIJI RANDU PADA ANAK KELOMPOK BERMAI CATUR MAWARTI DESA NGLARAN KECAMATAN TULAKAN KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Suharti 11.1.01.11.0274 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi PG PAUD Hj. Sri Iriyanti, M.Pd. dan Isfauzi Hadi Nugroho, M.Psi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan kemampuan fisik motorik halus melalui kegiatan kolase menggunakan biji randu di kelompok bermain Catur Mawarti Tahun 2015. (2) Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran fisik motorik halus menggunakan biji randu. (3). Melatih kelenturan gerak jari jemari dan pergelangan tangan, agar dapat mendukung proses pengembangan kemadirian anak sejak dini. Penelitian ini bersifat kolaboratif antar peneliti, kepala sekolah, dan guru kelas. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi ,hasil karya anak. Observasi dilakukan antara kepala sekolah, dan peneliti untuk menyamakan pemahaman suatu informasi dan data yang diperoleh. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus.Prosedur dalam penelitian terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) guru telah melaksanakan pengembangan fisik motorik halus sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan; (2) kegiatan kolase menggunakan biji randu mampu meningkatkan keaktifan, kesabaran, ketelitian, antusias dan suasana belajar yang kondusif; (3) kegiatan kolase biji randu cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan fisik motorik halus. Pencapaian Peningkatan kemampuan fisik motorik halus pada Prasiklus mencapai 40%, pada Siklus I mencapai 50%, pada Siklus II mencapai 83,30%. Kata kunci : fisik motorik halus , kolase, biji randu.
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengembangkan
I. PENDAHULUAN Perkembangan motorik
keterampilan
anak
motorik halusnya. Hal ini sesuai
penting diperhatikan, karena sedari
dengan pendapat Gordon & Browne
kecil anak harus diberikan berbagai
(dalam
kegiatan yang bervariasi yang dapat
bahwa
membuat anak bergerak. Apabila anak
motorik yang telah dilakukan agar
mampu dan mau melakukan berbagai
dapat
kegiatan motorik halus maka anak
penghalusan gerak.
Moeslicathoen, anak
2004:16),
mengingat
melakukan
gerakan
perbaikan
akan dapat berkreasi sesuai dengan
Pendidikan Anak Usia Dini
yang diinginkannya. Perkembangan
sebagai suatu upaya pembinaan yang
motorik halus anak ditekankan pada
ditujukan kepada
koordinasi gerakan motorik halus
sampai dengan usia enam tahun yang
dalam
dilakukan
hal
ini
berkaitan
dengan
anak sejak lahir
melalui
pemberian
kegiatan meletakkan atau memegang
rangsangan
pendidikan
suatu objek dengan menggunakan jari-
membantu
pertumbuhan
jari tangan. Pada usia 4 tahun
perkembangan jasmani
koordinasi gerakan motorik halus anak
agar anak memiliki kesiapan dalam
sangat berkembang bahkan hampir
memasuki pendidikan
sempurna. Pada bahagian ini peneliti
Menurut Undang-undang nomor 20
menemukan hasil yang positif dari
Tahun
penggunaan kegiatan. Kolase untuk
Pendidikan Nasional, pada Pasal 1,
mengembangkan motorik halus anak.
butir 14 (Depdiknas, 2007: 11).
Kegiatan kolase sangat baik digunakan
2003
dan
dan rohani
lebih lanjut.
tentang
Menurut Dirjen
untuk
Sistem
Pendididkan
dalam mengembangkan kemampuan
Luar Sekolah dan Pemuda Depdiknas
motorik halus anak, yang mana anak
Dr Fasli Jalal PhD, rendahnya Human
ikut mengerjakan kegiatan mengisi
Deevolepment Index (HDI) Indonesia
pola
dapat
pada posisi 112 di antara 173 negara di
emosional
dunia, disebabkan buruknya kualitas
dan
anak
juga
mengembangkan
sosial
untuk
kesabaran.
melatih
Anak
pendidikan
dini
usia,karena
memerlukan keterampilan melihat,
perkembangan
mengingat dan mengalami dalam
sangat pesat pada tahun-tahun awal
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
intelektual
terjadi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kehidupan anak (Depdiknas, 2007:
Jaramis (2004:35) perkembangan fisik
12).
motorik anak dapat dibedakan menjadi Pendidikan anak usia dini
diselenggaran
sebelum
jenjang
empat yaitu perkembangan motorik kasar, perkembangan fisik motorik
pendidikan dasar, Pendidikan anak
halus,
usia dini
susunan
dapat
diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal, non
perkembangan syaraf
otak pusat,
dan dan
perkembangan tubuh.
formal, dan informal, Pendidikan anak
Anak usia Taman Kanak tidak
usia dini pada jalur pendidikan formal
lagi
berbentuk
Kanak-Kanak,
kegiatan jasmani yang bersifat dasar,
Raudatul Athfal atau bentuk lain yang
seperti bagaimana agar dapat berdiri
sederajat. Pendidikan anak usia dini
atau berjalan dengan baik. Pada masa
pada jalur pendidikan non formal
ini tugas perkembangan jasmani anak
berbentuk Kelompok Bermain, Taman
ditekankan pada koordinasi gerakan
Penitipan Anak, atau bentuk lain yang
tubuh,
sederajat. Pendidikan anak usia dini
bergantung,
melempar
pada
menangkap,
serta
Taman
jalur
pendidikan
informal
berbentuk pendidikan keluarga, atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
direpotkan
seperti
dengan
berlari,
berbagai
melompat, dan menjaga
keseimbangan. Perkembangan motorik halus anak Taman Kanak-Kanak ditekankan
Teknik Kolase adalah komposisi
pada koordinasi gerakan motorik
artistik yang dibuat dari berbagai
dalam meletakkan atau memegang
bahan dari (kain, kertas, atau kulit
suatu objek dengan menggunakan jari-
kayu) yang ditempel pada permukaan
jari tangan. Pada usia empat tahun
gambar Menurut Martini Jaramis,
koordinasi gerakan motorik halus anak
(2004:35). teknik kolase merupakan
sangat berkembang bahkan hampir
salah satu strategi pembelajaran pada
sempurna. Walaupun demikian anak
anak
melatih
seusia ini masih mengalami kesulitan
gerakan-gerakan fisik motorik baik
dalam menyusun biji randu menjadi
fisik motorik kasar maupun fisik
suatu hasil karya. Pada usia 5-6 tahun
motorik
koordinasi gerakan motorik halus
usia
dini
halus.
dengan
Menurut
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
Martini
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berkembang dengan pesat.Pada masa
kemampuan dasar fisik motorik anak
ini
mampu
sangat identik dengan pengembangan
mata
kreativitas anak. Perbedaannya fisik
dengan gerakan tangan, lengan, dan
motorik cenderung mengacu pada
tubuh secara bersamaan.
gerakan tubuh, tangan, kaki, ataupun
anak
telah
mengkoordinasikan
gerakan
Pada usia 2-5tahun berat otak
fisik
secara
umum.
anak telah mencapai 75% dari berat
kreativitas
lebih
otak dewasa. Pada waktu tahun
pemikiran/
berikutnya berat otak anak mencapai
menciptakan sesuatu.
Sedangkan
didominasi
oleh
otak
untuk
kerja
90% dari otak orang dewasa. Pada usia 6 tahun anak telah memiliki
II. METODE PENELITIAN
proporsi tubuh yang akan mewarnai
A.
proporsi tubuhnya di masa dewasa.
Dalam penelitian tindakan ini subjek
Secara normal pertambahan tinggi
yang diteliti adalah seluruh anak
badan selama kanak-kanak hanya 2,5
kelompok bermain Catur Mawarti
inchi setahun dan berat badan secara
Nglaran
Kecamatan
normal
Kabupaten
Pacitan
hanya
bertambah
2,5-3,5
Subjek dan seting penelitian
Tulakan pada
tahun
kilogram setahun (Papila dan Olds,
2014/2015 dengan jumlah anak 18
1995:108).
terdiri dari 10 anak laki-laki dan 8
Dari uraian tersebut tampak jelas
anak
perempuan
kondisi
sekali bahwa kolase merupakan bagian
normal
pengembangan kreativitas anak pada
perkembangan yang wajar. Peneliti
perkembangan
halus
memilih anak kelompok bermain
.Apabila tiap item perkembangan
sebagai subjek penelitian dikarenakan
motorik tersebut dapat dikembangkan
kemampuan
secara otomatis akan meningkatkan
melalui kolase menggunakan media
kreativitas anak. Kemampuan Fisik
biji randu, pada anak kelompok
motorik merupakan kemampuan dasar
bermain masih redah. Penelitian akan
yang harus dikembangkan di Taman
dihentikan jika hasil kegiatan tersebut
Kanak-Kanak
telah mencapai nilai yang maksimal
Anak
Usia
mototorik
maupun Dini.
Pendidikan
sesuai
dengan
petumbuhan
fisik
motorik
dan
halus
Pengembangan
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan dinyatakan telah layak untuk
prosentase setiap tindakan dihitung
materi selanjutnya.
dengan cara berikut:
B. Prosedur penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan, maka penelitian
b.
ini menggunakaan model penelitian
berupa informasi berbentuk kalimat
tindakan
yang memberi gambaran tentang
Kemmis
dan
Taggart
Data kualitatif, yaitu data yang
(Suharsimi Arikunto,2008:73) yaitu
ekspresi
bentuk spiral dari siklus yang satu ke
kognitif, sikap siswa terhadap metode
siklus yang berikutnya. Setiap siklus
belajar, aktivitas siswa mengikuti
meliputi
tindakan,
pelajaran, perhatian, antusias dalam
pengamatan dan refleksi. Langkah
belajar,kepercayaan diri, motivasi dan
dalam
sejenisnya.
:
rencana,
siklus
berikutnya
adalah
anak
berkaitan
perencanaan yang sudah direvisi,
1.
tindakan, pengamatan, dan refleksi.
penelitian tindakan kelas ini adalah
C. Tehnik analisis data
melalui observasi
1.
2.
Analisis Analisis hasil penelitian dilakukan
dengan
mengamati
data
hasil
Teknik
dengan
pengumpulan
data
servasi langsung digunakan
untuk mengamati anak pada saat kegiatan belajar mengajar. Teknik observasi
digunakan
tersebut berupa data Kuantitatif (nilai
mengetahui
ada
siswa) dan data Kualitatif (berupa
pengaruh
informasi bentuk kalimat).
menggunakan biji randu terhadap
a.
peningkatan kreatifitas motorik halus
observasi.
Data
hasil
observasi
Data Kuantitatif (nilai belajar
siswa)
dapat
dianalisis
secara
Mawarti.
menggunakan
3.
statistik
kegiatan
tidaknya kolase
anak di kelompok bermain Catur
deskriptif. Dalam hal ini peneliti analisis
atau
untuk
Unjuk kerja
deskriptif. Misalnya, mencari nilai
Unjuk kerja merupakan penilaian
rerata, presentase keberhasilan belajar
yang menuntut peserta didik untuk
dan
melakukan tugas dalam pembuatan
lain-lain.
Perhitungan
nilai
yang dapat diamati.
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Instrumen penilaian unjuk kerja Jadwal penelitian
a. Penulis
Siklus 1: Senin tgl 02 Pebruari 2015
menyiapkan
penelitian, meliputi :
Rencana
:Senin tgl 09 Pebruari 2015
KegiatanHarian yang mencakup :
: Senin tgl 16 pebruari 2015
pendidikan
Siklus 2 : Senin tgl 02 Maret 2015
Karakter,
indikator,kegiatan pembelajaran,materi
III.
perangkat
HASIL PENELITIAN DAN
selintas
pembelajaran,alat
sumber/bahan,
PEMBAHASAN A. Gambaran
metode
setting
pembelajaran,
dan
dan
penilaian
perkembangan anak (alat /hasil). Kemudian membuat lembar observasi
penelitian Sebelum penelitian tindakan kelas
siswa dan membuat lembar hasil
ini dilaksanakan, guru menerapkan
belajar siswa.
strategi
Kegiatan
b. Menerapkan Kemampuan Fisik
Kolase kepada siswa Kelompok B di
Motorik Halus Melalui Kegiatan
Kelompok Bermain Catur Mawarti
Kolase Menggunakan Media Biji
Desa Nglaran Kecamatan Tulakan
Randu Pada Anak Sebagai berikut:
Kabupaten Pacitan, hanya dilakukan
1) Guru
pembelajaran
mempersiapakan
gambar
dengan strategi yang kurang menarik.
sesuai tema dan sub tema yang
Dengan menerapkan strategi yang
mau dikolase sesuai jumlah anak
kurang
menarik
kualitas
pembelajaran kemampuan
Fisik
Motorik Halus Melalui Kegiatan Kolase
pada
kelompok
B
di
yang mau diteliti. 2) Guru menyiapkan Lem fok atau lem kertas. 3) Lalu menyiapkan biji Randu.
Kelompok Catur Mawarti Kecamatan
4) Lalu menyediakan mangkok atau
Tulakan Kabupaten Pacitan tidak
piring dari plastik untuk tempat
optimal.
biji randu.
B.
Deskripsi
Temuan
Penelitian
5) Guru lalu menyiapkan lap tangan. 6) Setelah
semuanya
siap
guru
bagaimana
cara
1. Rancangan umum Pelaksanaan
menerangkan
Tindakan
kolase yang baik pada sebuah
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
gambar, caranya dikasih lem dulu
1)
pola gambar baru ditempel-tempel
berdo’a, salam, presensi dan motivasi
biji randunya.
yang diberikan kepada siswa.
7) Guru memberikan gambar kepada anak dan alat-alat lainya.
Membuka pelajaran meliputi:
2)
Kegiatan inti: menyampaikan
materi
8) Anak lalu duduk kembali secara
tentang
melaksanakan
kolase, Tindakan
serta untuk
melingkar sambil mengerjakan.
meningkatkan keaktifan siswa yaitu
9) Guru mengamati atau memantau,
dengan Mengkolase gambar mobil
setelah
selesai
mengerjakan,
bersama-sama
siswa
guru
membuat kesimpulan belajar. c. Guru
memberikan
dan menghubungkan gambar mobil dengan angka. 3)
kesempatan
Kegiatan penutup, meliputi :
kegiatan
membuat
lembar
hasil
kepada siswa menjawab secara lisan
belajar siswa melalui soal formatif,
atas
dan salam penutup
pertanyaan
Kegiatan Media
guru
Kolase
menggunakan
Randu
yang
c.
Observasi
telah
Observasi dilakukan dari awal
dikenalkan siswa. Hal ini dilakukan
sampai akhir proses pembelajaran
untuk mengetahui sejauh mana hasil
Siklus I untuk mencatat partisipasi
belajar siswa.
siswa
2.
Biji
tentang
Pelaksanaan
Tindakan
(perilaku
anak
di
kelas)
meliputi: Refleksi Ketepatan dan
Pembelajaran Siklus I
melatih kesabaran dalam kolase,
a. Perencanaan tindakan siklus I
Siswa yang bertanya baik kepada
Rencana pembelajaran yang telah
guru maupun kepada siswa lain,
dirancang pada tahap perencanaan,
Diskusi
Dilaksanakan tanggal 02 Februari
pertanyaan
sampai dengan 17 Maret 2015,
pendapat, setelah Mengerjakan.
dengan Tema“Rekreasi” .
d.
b. Pelaksanaan tindakan siklus I Secara garis besar kegiatannya mencakup hal-hal sebagai berikut:
kelompok, dan
Menjawab memberikan
Refleksi Siklus I Setelah dilakukan lembar hasil
belajar siswa melalui lembar formatif dalam pembelajaran tentang kolase, pembelajaran pada Siklus I, maka
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
diperoleh data hasil belajar siswa sebagaimana terdata pada Tabel 4.3. berikut ini.
3.
Pelaksanaan
Tindakan
2)
Kegiatan inti: menyampaikan
Pembelajaran Siklus II
materi
tentang
Kegiatan
Kolase
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Menggunakan Media Biji Randu,
Rencana pembelajaran yang telah
serta melaksanakan Tindakan untuk
dirancang pada tahap perencanaan,
meningkatkan Kesabaran, Ketelitian,
Dilaksanakan tanggal 02 Maret 2015,
keaktifan siswa yaitu menempelkan
dengan Tema“Pekerjaan” .
Biji Randu Pada gambar Cangkul,
Perencanaan tindakan pada Siklus
yang Diajarkan Saat pembelajaran.
II ini pada dasarnya sama dengan
Kegiatan penutup, meliputi: kegiatan
perencanaan tindakan pada Siklus I.
membuat lembar hasil belajar siswa
Namun ada tindakan tambahan pada
melalui soal formatif, dan salam
siklus II ini, yakni memberikan solusi
penutup
terhadap siswa yang hasil belajarnya
c. Observasi
cukup
baik
meningkat
Observasi dilakukan dari awal
kriterianya menjadi baik atau sangat
sampai akhir pembelajaran Siklus II
baik.
untuk mencatat pengamatan tentang
b. Pelaksanaan Tindakan siklus II
partisipasi siswa dalam mengikuti
Rencana
agar
pembelajaran
yang
kegiatan pembelajaran.
dirancang pada tahap perencanaan,
d.
dilaksanaan sepenuhnya pada tahap
Siklus II
pelaksanaan ini. Secara garis besar kegiatannya
mencakup
hal-hal
Hasil Penelitian dan Refleksi
Setelah dilakukan tindakan pada Siklus II, dari lembar hasil belajar
sebagai berikut :
siswa diperoleh data pada Tabel 4.6.
1)
berikut ini.
Membuka pelajaran meliputi :
bernyanyi, motivasi
salam, yang
apersepsi
diberikan
dan
kepada
siswa.
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Kategori Skor 1
Sangat **** baik
2 3 4
Jml Persentase Siswa
Baik
15
***
15/18 x 100 % =83.30 %
3
3/18 x 100 % = 16.70%
Cukup ** baik
0
0/18 x 100 % = 0%
Kurang * baik
0
0/18 x 100 % = 0%
Jumlah
18
100 %
peningkatan kualitas pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini. Dan peningkatan partisipasi siswa dari siklus ke siklus menunjukkan peningkatan sikap positif baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya sebagai
indikator
peningkatan
pembelajaran yang positif. Kedua,
peningkatan
kualitas
pembelajaran tentang Kemampuan Fisik C.
Pembahasan
dan
pengambilan simpulan
rangka
Kegiatan
Halus
Kolase
Melalui
Menggunakan
Biji Randu, yang dalam hal ini
Hasil penelitian tindakan kelas dalam
Motorik
ditandai oleh adanya peningkatan
meningkatkan
hasil belajar siswa dan partisipasi
kemampuan Fisik motorik Halus
siswa di kelas; mulai tampak nyata
Melalui
dari sebelum siklus ke siklus I, dan
Kegiatan
Kolase
Menggunakan Media Biji Randu
lebih
Pada Anak Kelompok Bermain
kualitas pembelajaran dari siklus I
Catur
ke siklus II. Di mana pada siklus II
Mawarti
Kecamatan
Desa
Tulakan
Nglaran Kabupaten
nyata
perolehan
lagi
hasil
peningkatan
belajar
siswa
PacitanTahun Pelajaran 2014/2015
semuanya mencapai kriteria baik
melalui
Kolase
dan sangat baik, dan diikuti oleh
Menggunakan Biji Randu, dapatlah
peningkatan partisipasi siswa yang
dilakukan
juga semuanya mencapai kriteria
penerapan
pembahasan
sebagai
berikut :
baik dan sangat baik.
Pertama, secara umum semakin
Ketiga,
meningkatnya hasil belajar siswa
sebagai suatu kegiatan siswa dalam
pada kategori diatasnya dari siklus
upaya memperoleh pengetahuan,
ke siklus menunjukkan kriteria
ketrampilan dan nilai-nilai positif
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
kualitas
pembelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan memanfaatkan berbagai
dampak anak dan kondisi yang
sumber untuk belajar secara efektif.
tidak nyaman akhirnya proses
Dengan
belajar sedikit terganggu.
demikian
disimpulkan,
bahwa
Mengembangkan Melalui
dapatlah dengan Kemampuan
Kegiatan
Kolase
IV.
SIMPULAN
DAN
SARAN A. Simpulan
Menggunakan Biji Randu dapat
Penelitian tindakan kelas ini
meningkatkan kemampuan Fisik
menyimpulkan bahwa Kegiatan
Motorik Halus
Kolase Menggunakan Media Biji
pada
anak di
Kelompok Bermain Catur Mawarti
Randu.
Desa Nglaran Kecamatan Tulakan
Kemampuan Fisik Motorik Halus
Kabupaten Pacitan Tahun Pelajaran
Pada anak Kelompok bermain
2014/2015.
Catur
D. Kendala dan Keterbatasan
Kecamatan
Tulakan
Saat diadakan tindakan penelitian
Pacitan
Tahun
dalam II siklus, peneliti mengalami
2014/2015.
sedikit kendala dan keterbatasan
Untuk
Meningkatkan
Mawarti
Desa
Nglaran Kabupaten Pelajaran
Teknik Kolase adalah komposisi
dalam pelaksanaanya antara lain:
artistik yang dibuat dari berbagai
1.
bahan dari (kain, kertas, atau kulit
Berhubungan dengan anak
didik, waktu penelitian berlangsung
kayu)
ada
permukaan gambar.
dua
mengganggu
anak
yang
temanya,
suka namun
yang
Sedangkan
ditempel
yang
pada
dimaksud
dapat diatasi.
teknik kolase dalam penelitian ini
2.
adalah pengaturan komposisi yang
Berhubungan tentang Orang
tua waktu penelitian berlangsung
indah
,orang
permukaan sebuah gambar.
tua
yang
pengin
perkembangan anaknya
tahu
dari
biji
randu
pada
tiba-tiba
masuk begitu saja dalam kelas untuk melihat anaknya langsung,
B. Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
padahal anaknya itu sudah mandiri.
tindakan kelas tentang Kegiatan
Kebiasaan seperti itu memberi
Kolase Menggunakan Media Biji
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Randu Untuk Menggembangkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Pada Anak Kelompok Bermain Catur Mawarti Kecamatan
Desa Nglaran
Tulakan
Kabupaten
Pacitan tahun pelajaran 2014/2015, maka
perkenankanlah
menyampaikans
penulis
saran-saran
sebagai berikut: 1.
Penerapan
Kegiatan
Kolase
Pembelajaran Menggunakan
Media Biji Randu terbukti dapat meningkatkan kemampuan Fisik Motorik Halus, oleh karena itu perlu diterapkan pada pembelajaran yang sejenis dikemudian. 2. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sangat menentukan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, maka seorang guru hendaknya pandai memilih metode dan strategi pembelajaran yang dapat menarik dan
membangkitkan
partisipasi
siswa di kelas. DAFTAR PUSTAKA Aisyah, Siti. Dkk, 2007. Pengembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
Asmawati, Luluk. Dkk, 2008. Pengelolaan kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Dipdiknas. 2007. Program Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal. Jakarta: Depdiknas Dirjend PLS Depdiknas. 2009. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Pembiasaan Di TK. Jakarta: Depdiknas Depdiknas. 2009. Pembinaan Kepribadian Anak Tk Berbasis Pendidikan Multikultural. Jakarta: Depdiknas Hizbut Tahrir Indonesia, 2007. Media Politik dan Dakwah Al-Wa’ie. Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia Jaramis, Martini, 2004. Tentang Kolase Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka Joni, Raka. 1979. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Malang: YP2LPM. Ngalim, Purwanto.1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nuryana, Ema. 2011. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Kolase dengan Media Kertas Berwarna Di Dlanggu Mojokerto, Universitas Negri Surabaya, Tahun Ajaran 2011/2012. https//ML.Scribd.com/... diunduh 23 Januari 2015. Papila dan Olds. 1995. Perkembangan Tubuh Anak. Jakarta. Rajawali
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Poerwadarminto. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Siti, Utaminingsih.2002. Psikologi perkembangan Anak. Jakarta: PT Gunung Agung. Team Dedaktik Metodik IKIP Surabaya, 1981. Pengantar Dedaktik Metodik Kurikulum PBM. Jakarta: Rajawali. Wahyuni, Sri. 2011. Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan kolase dengan Media Bahan Alam Kelompok Bermain. Di Gundeng Mojokerto Universitas Negri Surabaya.Tahun Ajaran 2010/2011. https: //pg paudfipunp.wordprees.com/.. . Proposal Skripsi. Diunduh 23 Januari 2015. Wardani. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel, W.S.1983. Psikologi Pendidikan dan evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia
Suharti | 11.1.01.11.0274 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 15||