Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA DI KB SENTOSA DESA JETIS KIDUL KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015
ARTIKEL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
OLEH: ENNY YULIANINGSIH NPM : 11.1.01.11.0258P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HALAMAN PERSETUJUAN
ENNY YULIANINGSIH NPM : 11.1.01.11.0258P
Judul: MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA DI KB SENTOSA DESA JETIS KIDUL KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015
Telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan PG PAUD FKIP UNP Kediri
Tanggal: 6 Mei 2015
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA DI KB SENTOSA DESA JETIS KIDUL KECAMATAN ARJOSARI KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Enny Yulianingsih NPM : 11.1.01.11.0258P Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi PG PAUD Hanggara Budi Utomo, S.Psi, M.Pd, M.Psi. dan Dra. Martini, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa dalam kegiatan pembelajaran di kelas dalam kegiatan bercakap-cakap masih kurang. Akbatnya suasana dikelas pasif dan membosnn. Hal tersebut nampak dari kemampuan berkomunikasi siswa yang rendah, yang pada akhirnya hasil belajar siswapun juga rendah. Permasalahan penelitin ini adalah (1) Bagaimanakah penearapan metode bermain peran untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam kegaitan pembelajaran dikelas? (2) Apakah melalui metode bermain peran dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam kegaitan pembelajaran? (3) Apakah melalui metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa? Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian siswa kelompok di Kelompok Bermain Sentosa desa jetis kidul kecamatan arjosari kabupaten pacitan, dengan jumlah murid sebanyak 16 anak yang terdiri dari siswa putra 8 anak dan siswa putri 8 anak. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, menggunakan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rencana kegiatan harian (RKH). Teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelompok Bermain Sentosa maka dapat disimpulkan bahwa tindakan pembelajaran melalui metode bermain peran dapat dibuktikan kebenarannya untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi pada siswa di Kelompok Bermain Sentosa
Kata Kunci : Metode, Bermain Peran, Kemampuan Berkomunikasi
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
kurang termotivasinya anak untuk
LATAR BELAKANG Komunikasi
adalah
proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah
sikap,
pendapat,
atau
perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun
tidak
langsung
media).
Untuk
dapat
meningkatkan
membantu
berkomunikasi anak di sekolah tidak hanya bercakap-cakap dan tanya jawab tetapi juga dengan memilih metode yang
meningkatkan
dapat kemampuan
proses
belajar
mengajar guru kurang tepat dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran,
guru
kurang
bisa
menciptakan suasana yang menarik sehingga kurang bisa menimbulkan keinginan
anak
mengungkapkan
dalam
berbicara
pendapatnya,
dan
sering kali guru langsung menyuruh siswa untuk menceritakan sesuatu atau pengalaman
diri
mereka
tanpa
memberikan contoh, pijakan awal atau penjelasan terlebih dahulu sehingga anak menjadi bingung dan tidak bisa berkomunikasi lancar mengungkapkan perasaannya.
Hal tersebut membuat
kegiatan belajar sebagai rutinitas yang membosankan
bagi
kegiatan
pengembangan
kemampuan berkomunikasi sehingga pada
akhirnya
kegiatan
belajar
amengajar menjadi kurang optimal. Salah pembelajaran
satu yang
metode
memungkinkan
siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi adalah melalui metode bermain peran. Metode bermain peran adalah suatu proses pembelajaran artinya anak dapat berparan langsung dengan apa yang pernah dilihatnya serta dengan melaksanakan metode
berkomunikasi anak di kelas. Didalam
pada
(melalui
kemampuan
pembelajaran
mengikuti kegiatan tersebut khususnya
nk-anak
dan
bermain peran anak dapat menyelami perasaan orang lain tanpa anak ikut larut didalamnya Racmawati (2007 : 31). Dengan menggunakan metode bermain peran diduga sangat efektif dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan perbendaharaan kosa kata anak secara umum sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan bahasa anak dalam berkomunikasi. Dengan metode bermain peran akan menambah kosa kata anak yang dapat digunakan
dalam
meningkatkan
kemampuan berkomunikasi. Semakin banyak kosa kata yang didengar dan dikenalnya maka semakin banyak juga konsep
tentang
dikenalnya.
sesuatu
yang
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penerapan
metode
bermain
anak dalam satu kelas ada 16 anak,
peran dalam proses pembelajaran di
terdiri dari 8 anak laki-laki dan 8
KB ini bertujuan agar anak senang saat
anak perempuan.
belajar, anak lebih mudah menangkap dan mencerna materi pembelajaran
B. Prosedur Penelitian
yang disampaikan guru, melatih anak
Penelitian
ini menggunakan
berbicara lancar, melatih daya tangkap,
model penelitian Tindakan Kelas
melatih konsentrasi dan sebagainya.
(PTK) dengan 4 tahap:
Dengan diterapkannya metode bermain
1. Perencanaan
peran
2. Pelaksanaan tindakan
diharapkan
akan
dapat
meningkatkan kemampuan anak dalam
3. Pengamatan
berkomunikasi
4. Refleksi
pembelajaran
dan akan
kegiatan
menyenangkan
tidak membosankan.
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah
1. Teknik Pengumpulan Data dan
dipaparkan itulah, peneliti melakukan
Instrumen Penelitian
penelitian
A. Unjuk Kerja
tindakan
memilih
judul:
Kemampuan
kelas
dengan
“Mengembangkan
Berkomunikasi
pada
III. HASIL
PENELITIAN
siswa di Kelompok Bermain Sentosa
KESIMPULAN
Desa Jetis Kidul Kecamatan Arjosari
A. Gambaran
Kabupaten
Pacitan
Tahun
ajaran
DAN
Selintas
Setting
Penelitian
2014/2015”. Berdasarkan judul penelitian Mengembangkan
II. METODE A. Subjek dan Setting Penelitian. Subjek penelitian dilakukan di
PAUD
Kelompok
Bermain
Sentosa Desa Jetis Kidul Kecamatan Arjosari
Kabupaten
Pacitan.
Sasaran yang menjadi penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun pada tahun ajaran 2014/2015, jumlah Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
Berkomunikasi bermain
Kemampuan melalui
peran
diKelompok
metode
pada
Bermain
siswa Sentosa.
Kemampuan Berkomunikasi dipilih karena siswa Kelompok Bermain Sentosa
masih
mengalami berkomunikasi,
banyak
kesulitan hal
ini
yang dalam terlihat
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebanyak 8 anak (50%). Selain
dalam kegiatan pembelajaran di kelas anak masih pasif dalam
itu dapat diketahui bahwa dari
kegiatan bercakap-cakap. 16 anak, sebanyak 8 anak
B. Deskripsi Temuan Penelitian
(50%) dinyatakan tuntas, dan
1. Rencana umum tindakan Peneliti telah
bersama
kolaborator
mendiskusikan
sebanyak
kegiatan
anak
(50%)
dinyatakan belum tuntas.
tindakan yang akan dilakukan pada saat
8
mengenai
pembelajaran
d.
Tahap Refleksi
berlangsung, segala keperluan yang
Berdasarkan
harus disiapkan saat dilakukan tindakan telah disiapkan sebelum
prosentase ketuntasan belajar anak didik pada siklus I, dari
pelaksanaan kegiatan. 1. Pelaksanaan
tindakan
jumlah anak didik sebanyak 16
pembelajaran siklus I anak, 8 anak (50%) dinyatakan
Meliputi 4 tahap yaitu: a. Tahap Perencanaan
tuntas, dan sebanyak 8 anak
b.
Tahap pelaksanaan tindakan
(50%) dinyatakan belum tuntas.
c.
Tahap pengamatan
kegiatan
Berdasarkan penilaian
hasil
kemampuan
berkomunikasi anak pada siklus 1 dapat ditinjau kemampuan berkomunikasi anak didik yang memperoleh
bintang
satu
sebanyak 5 anak (31,25%), bintang dua sebanyak 3 anak (18,75%) dan
ketuntasan tercapai,
pembelajaran belajar sehingga
dan belum
diadakan
perbaikan pada siklus II. 2. Pelaksanaan
tindakan
pembelajaran siklus II Meliputi 4 tahap yaitu: a. Tahap perencanaan b. Tahap pelaksanaan
tindakan
c. Tahap pengamatan
yang memperoleh bintang tiga Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan penilaian
hasil kemampuan
berkomunikasi anak pada siklus II yang memperoleh bintang satu sebanyak 3 anak (20%), bintang dua sebanyak 2 anak (13,33%), yang memperoleh bintang tiga sebanyak 9 anak
pembelajaran dan ketuntasan belajar telah tercapai. 3. Pelaksanaan pembelajaran siklus III Meliputi 4 tahap yaitu: a. Tahap perencanaan b. Tahap pelaksanaan
(6,67%).
Selain
itu
dapat
diketahui bahwa dari 15 anak, sebanyak 10 anak (66,67%) dinyatakan tuntas, dan sebanyak 5 anak (33,33%) dinyatakan
Dalam
Prosentase ketuntasan belajar anak didik pada siklus II, dari jumlah anak didik sebanyak 15 anak, 10 anak (66,67%) dinyatakan sebanyak
5
anak
(33,33%) dinyatakan belum tuntas. Dari
prosentase
menunjukkan
dapat
ditinjau
kemampuan
dalam
berkomunikasi anak didik yang memperoleh
bintang
dua
sebanyak 2 anak (6,25%), yang memperoleh
yang
d. Tahap Refleksi
dan
pengamatan
tahap
bintang
tiga
sebanyak 8 anak (50%), dan
belum tuntas.
tuntas,
tindakan
c. Tahap pengamatan
(60%), dan yang memperoleh bintang empat sebanyak 1 anak
tindakan
ketuntasan
bahwa
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
ini
memperoleh
bintang
empat sebanyak 6 anak (37,5%). Selain itu dapat diketahui bahwa dari 16 anak, sebanyak 14 anak (87,5%) dinyatakan tuntas, dan sebanyak
2
anak
(12,5%)
dinyatakan belum tuntas. d. Tahap Refleksi
kegiatan simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Prosentase ketuntasan belajar
siklus,
tindakan
diperoleh
bentuk tabel sebagai berikut:
perkembangan anak yang disajikan
Anak pada Siklus III HASIL
hasil
tersebut
anak pada siklus III disajikan dalam
penilaian
dalam tabel berikut:
Tabel 1 Prosentase Ketuntasan Belajar
NO
dari
Tabel 2
PENILAIAN JUMLAH PROSENTAS
PERKEMBANGAN ANAK
Hasil
E
Penilaian
Kemampuan
1.
Tuntas
10 Anak
66,67%
Berkomunikasi Pra Tindakan
2.
Belum Tuntas
5 Anak
33,33%
Sampai dengan Tindakan Siklus III
15 Anak
100%
JUMLAH
No
Prosentase ketuntasan belajar anak didik pada siklus III, dari jumlah anak didik sebanyak 16 anak, 14 anak (87,5%) dinyatakan tuntas, dan sebanyak 2 anak
Hasil
Pra
Tindakan Tindakan Tindakan
Penelian Tindakan
Sikus I
Siklus II Siklus III
1.
37,55%
31,25%
20%
2.
31,25%
18,75%
13,33%
3.
25%
50%
60%
50%
4.
6,25%
0%
6,67%
37,5%
100%
100%
100%
100%
JUMLAH
0% 6,25%
(12,5%) dinyatakan belum tuntas. Dari prosentase ketuntasan ini menunjukkan bahwa
kegiatan
pembelajaran
dan
ketuntasan belajar telah tercapai dengan sangat baik. Sehingga penelitian ini diakhiri pada siklus III. C. Pembahasan
dan
Dari
perkembangan
hasil
penilaian
kemampuan
berkomunikasi anak mulai dari pra tindakan hingga tindakan siklus III dapat
Pengambilan
pra tindakan yang mendapat 1 sebanyak 37,5%,
Tindakan telah diberikan pada anak usia 4-5 tahun di Kelompok Bermain Sentosa Desa Jetis Kidul Kecamatan Arjosari Pacitan
2
diketahui tingkat perkembangannya. Di
Simpulan
Kabupaten
tabel
dalam
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
tiga
2
sebanyak
31,25%,
3
sebanyak 25%, dan yang mendapat 4 sebanyak
6,25%.
Sedangakan
pada
tindakan siklus I hanya mengalami sedikit peningkatan, anak yang memperoleh 1 sebanyak 31,25%, 2 sebanyak 18,75%, simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan yang mendapat 3 sebanyak 50%.
upaya
Pada
terjadi
kemampuan berkomunikasi anak
peningkatan, anak yang memperoleh 1
dalam kegiatan pembelajaran pada
sebanyak 20%, 2 sebanyak 13,33%, 3
anak
sebanyak 60%, dan yang mendapat 4
Kelompok
sebanyak 6,67%. Pada siklus III terjadi
membawa hasil yang signifikan,
peningkatan yang signifikan, anak yang
karena pada tindakan siklus III
memperoleh 2 sebanyak 6,25%, 3
ketuntasan belajar mencapai 87,5%.
sebanyak 50%, dan yang mendapat 4
Hasil tindakan setelah siklus III
sebanyak 37,5%.
melebihi 75 % maka hipotesis
tindakan
siklus
II
Prosentase ketuntasan belajar anak pada siklus I sampai dengan siklus III
4-5
tahun
PAUD
Bermain
Sentosa
D. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Kelompok
Tabel 3 Prosentase Ketuntasan Belajar Anak pada Siklus I Sampai Siklus III NO
usia
tindakan, diterima.
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
mengembangkan
HASIL PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK
JUMLA H
1.
Siklus I
50%
2.
Siklus II
66,67%
3.
Siklus III
87,55
Kriteria ketuntasan belajar minimal 75%
Bermain
Sentosa
maka
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
melalui
tabel
tindakan metode
bermain peran dapat dibuktikan kebenarannya
untuk
mengembangkan Dari
dapat
3
diketahui
prosentase ketuntasan belajar anak pada siklus I mencapai 50%, pada siklus II mencapai 66,67%, dan pada siklus III mencapai 87,5%. Melalui Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
berkomunikasi
kemampuan pada
siswa
di
Kelompok Bermain Sentosa. E .Saran 1. Guru hendaknya menggunakan metode
pembelajaran
yang
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bervareasi
dalam
pembelajaran
kegiatan
sehingga
siswa http://raseko.blogspot.com/2015/02 /model-pembelajaran-roleplaying.html
tidak merasa bosan. 2. Untuk
Lembaga
mengembangkan berkomunikasi kedepannya
Penelitian kemampuan
pada dapat
dijadikan
tetapi terlaksana secara nyata dalam pembelajaran. 3. Untuk Peneliti Selanjutnya Dapat
sehingga
yang tepat
jalannya
http://weblogask.blogspot.com/201 5/02/model-pembelajaranrole-playing-dan.htmlTweet
anak
pedoman tidak hanya secara teori
Memilih metode
http://www.indimedia.com/bpost/0 12006/24/opini/opinil.
Kuswaya Wihardit.2010. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Universitas Terbuka. Mukhtar Latif.2014. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana. Muntolalu, B.E.F,dkk. 2005. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.
penelitian
dapat berjalan lancar.
Nurbiana Dhieni, dkk.2008. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
IV. DAFTAR PUSTAKA Abimanyu, Soli, Dan Sulaiman Samad. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi . Makassar, FIP : Universitas Negeri Makassar Bachri, S Bachtiar. 2005. Pengembangan Kegiatan Bercerita, Teknik dan Prosedurnya. Jakarta: Depdikbud Deni
Setiawan. 2011. Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: Universitas Terbuka.
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
Suharsimi Arikunto.2006. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara. Widodo Judarwanto. 2008. Perkembangan bicara dan Bahasa : Perkembangan Bahasa Anak Pra Sekolah.. (on line) Vol.1 No. 3 (http/www.children clinic.com/: Diakses 22 April 2009
Wiraatmaja, Rochiati.2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Sekripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Yosal Iriantara.2014. Komunikasi Pembelajaran. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Yuliani Nuraini Sujiono, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Barat, hal:144-145 Mayesty, 1990:196-197. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Barat. Zaman Badru.2008. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Enny Yulianingsih | 11.1.01.11.0258P FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||