Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH : MOH. NURWAKHID ZUDIN NPM: 11.1.01.05.0132
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN PENDEKATAN PMR (PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Moh. Nurwakhid Zudin 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
[email protected] Bambang Agus Sulistyono, M.Si dan Drs. Samijo, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, dimana kenyataan banyak kritik yang ditujukan kepada para guru dikarenakan cara guru mengajar dalam pembelajaran hanya diberikan secara satu arah saja, yaitu guru hanya sebagai pemberi informasi tanpa ditunjang dengan pemahaman siswa untuk menemukan pemecahan masalahnya sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka dapat mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh kurang optimal. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (2) Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR? (3) Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR terhadap peningkatan hasil belajar siswa? Jenis penelitian yang digunakan adalah True-experimental Design dengan tipe Pretest-Posttest control grup Design dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR. Sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan independent sample t-test yang sebelumnya di lakukan uji normalitas data dengan metode Uji-chi Square. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR berjalan dengan sangat baik yang ditunjukkan skor aktivitas guru sebesar 89,6%. (2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR berjalan sesuai indikator, yang ditunjukkan dari nilai item 1 sebesar 12,96%, item 2 sebesar 16,05%, item 3 sebesar 15,43%, item 4 sebesar 14,2%, item 5 sebesar 14,81%, item 6 sebesar 12,35% dan item 7 sebesar 14,2%.(3) Penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 62,35 meningkat menjadi 80,71 setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat peneliti berikan adalah : (1) Tujuan pokok penggunaan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. (2) Untuk guru dalam penerapan model pembelajaran Inquiry dengan pendekatan PMR diperlukan pengaturan waktu yang lebih baik lagi.
Kata Kunci : Inquiry,PMR, hasil belajar.
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa itu sendiri. Selain itu karena
I. LATAR BELAKANG Pendidikan memiliki peranan
rendahnya
kemampuan
pemecahan
penting dalam menciptakan sumber
masalah tersebut maka siswa merasa
daya manusia (SDM) yang berkualitas.
tidak terlalu penting untuk mempelajari
Proses pendidikan yang dilaksanakan
matematika.
disekolah pada dasarnya adalah
hanya
kegiatan belajar mengajar, yang
mendapatkan nilai saja. Seperti yang
bertujuan agar siswa mendapatkan hasil
penulis amati pada kelas IX-B SMP
belajar yang terbaik sesuai dengan
Muhammadiyah
kemampuannya. Ada 3 aspek sebagai
berjumlah 31 siswa terlihat minat siswa
penentu keberhasilan dalam proses
yang mengikuti pembelajaran sebanyak
pembelajaran yaitu: 1) ranah kognitif
12 siswa yaitu 38,71%. Sedangkan 19
(pengetahuan); 2) ranah afektif (sikap);
siswa lainya yaitu 61,29% sibuk dengan
dan 3) ranah psikomotor (keterampilan).
aktivitasnya masing-masing baik itu
Banyak kritik yang ditujukan kepada
berbicara dengan temanya, bermain
para guru dikarenakan cara guru
didalam kelas atau aktivitas lainya yang
mengajar dalam pembelajaran
berada diluar sistem pembelajaran. Hal
menekankan pada kemampuan
ini menjadi bukti bahwa kemampuan
pemecahan masalah. Dan kemampuan
pemecahan masalah matematik dari
pemecahan masalah bagi siswa tidak
siswa masih kurang. Untuk itu penulis
bermakna bila hanya diberikan secara
tertarik untuk melakukan penelitian
satu arah saja. Yaitu guru hanya sebagai
terhadap permasalahan tersebutt dalam
pemberi informasi tanpa ditunjang
bentuk
dengan pemahaman siswa untuk
“Penerapan
menemukan pemecahan masalahnya.
Inquiry dengan Pendekatan PMR (
Pelajaran matematika memiliki
Pelajaran
sebagai
karya
matematika
syarat
Kota
tulis Model
Kediri
dengan
untuk
yang
judul
Pembelajaran
Pembelajaran Matematika Realistik )
objek
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
didalam matematika bersifat abstrak.
Siswa pada Pokok Bahasan Bangun
Padahal secara sadar atau pun tidak
Ruang Sisi Lengkung”.
beberapa
karakteristik
yaitu
matematika itu hadir disekitar kita. Hal itu yang membuat siswa menganggap bahwa matematika itu sulit dipahami.
II. METODE A. Teknik dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah jenis
Sehingga berdampak pada rendahnya
penelitian kuantitatif dengan model
kemampuan pemecahan masalah oleh
eksperimen yang bertujuan
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengetahui hubungan sebab akibat
kegiatan penelitian yang diajukan
dari variabel yang diukur. Penelitian
oleh peneliti:
ini menggunakan desain penelitian
No.
dengan menggunakan tes yaitu, Pre-
1.
Kegiatan
Bulan
Pemberitahuan
Oktober
Tes Post-Test Control Group.
kepada Kepala
Penelitian ini juga menggunakan dua
Sekolah
kelas yang berbeda yaitu, kelas
2.
kontrol dan kelas eksperimen. Desain penelitianya sebagai berikut: E K
O1 X O2 O3 O4 Pengaruh perilaku adalah (O2O1) : (O4-O3)
November
3.
Observasi Kelas
November
4.
Penyusunan
Oktober
instrumen penelitian 5.
: nilai pre test kelas eksperimen
X
: perlakuan yang diberikan pada
kelas eksperimen O2
: nilai post test kelas eksperimen
O3
: nilai pre test kelas kontrol
O4
: nilai post test kelas kontrol ini di
akan SMP
sasaran penelitian adalah siswa kelas IX. Sekolah ini dipilih karena di sekolah ini sistem pembelajaran masih terpusat pada guru dan masih menggunakan Model konvensional. Serta dengan pertimbangan bahwa yang
dan
pengumpulan data 6.
Penyusunan laporan
C. Populasi,
Sampel,
Desember dan
Teknik
Pengambilan Sampel adalah siswa SMP Muhammadiyah
Muhammadiyah Kota Kediri, dengan
penelitian
Desember
Populasi dalam penelitian ini
B. Tempat dan Waktu Penelitian
tempat
Pelaksanaan penelitian
O1
dilaksanakan
dengan Oktober -
guru Matematika
Keterangan :
Penelitian
Koordinasi
mudah
dijangkau dan kesediaan sekolah untuk menjadi tempat pelaksanaan penelitian. Berikut ini adalah rencana
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
Kota Kediri kelas IX semester I tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 5 kelas, yaitu kelas IX-A sampai dengan kelas IX-E, sedangkan sampel dari penelitian ini yaitu kelas IX-B sebagai kelas eksperimen dan kelas IX-C
sebagai
Pengambilan
kelas sampel
kontrol. dilakukan
dengan cara cluster random sampling. D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulkan Data 1. Pengembangan Instrumen Menurut mengatakan
Sugiyono
(2011:102)
bahwa
“instrumen
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
penelitian adalah suatu alat yang
Dalam penelitian ini, validitas
digunakan mengukur fenomena alam
internal instrumen yang berupa tes
maupun
diamati”.
harus memenuhi construct validity
Instrumen yang digunakan untuk
(validitas konstruksi) dan content
mengumpulkan data dalam penelitian
validity (validitas isi). Valid tidaknya
ini adalah:
suatu butir soal ditetapkan dengan
a. Lembar observasi aktivitas guru
jalan
sosial
yang
Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui data tentang aktivitas guru terhadap penerapan model
pembelajaran
Inquiry
dengan PMR.
dengan r
kegiatan
0,05. Jika r
ini
momen, yaitu:
akan
∑
data
Keterangan:
aktivitas
siswa
c. Tes Instrumen tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Jenis tes yang digunakan adalah tes subjektif berbentuk esai (uraian). Soal tes terdiri dari 3 soal yang diberikan sebelum mengikuti pembelajaran (pre-test) dan sesudah mengikuti pembelajaran (post-test) dengan tiap
maka suatu
mengetahui validitas instrumen bisa
=
bobot
>r
butir soal dinyatakan valid. Untuk
selama pembelajaran berlangsung.
soal
disesuaikan
dengan indikator pembelajaran, dengan skor maksimal setiap soal 10. 2. Validasi Instrumen a.
dengan taraf signifikan
dipergunakan untuk memperoleh tentang
r
menggunakan rumus korelasi produk
b. Lembar observasi aktivitas siswa Lembar
membandingkan
Validitas
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
{ ∑
– (∑ )(∑ )
(∑ ) }
∑
(∑ )
= Koefisien korelasi ∑ ∑
= Jumlah skor total = Jumlah skor butir
N = Jumlah siswa
b. Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel jika
instrumen
tersebut
dapat
dipercaya dan diandalkan sebagai alat pengumpul data. Jika datanya benar sesuai dengan kenyataan maka berapa kalipun diambil akan tetap sama. Instrumen yang reliabel akan mengungkap dipercaya.
data Untuk
yang
bisa
menganalisis
reliabilitas dapat menggunkan rumus alpha,
=
1−
∑
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Keterangan:
Presentase =
= Reliabilitas Instrumen
=
Banyaknya
butir
instrument
secara
menggunakan
reliabilitas
interval
taraf
dengan
signifikan
5%
1) Instrument dikatakan reliabel jika thitung lebih besar atau sama dengan maka
instrument
presentase
75% < persentase skor aktivitas guru ≤ 100% : sangat baik 50% < persentase skor aktivitas guru ≤ 75% : baik
adalah sebagai berikut:
t0,05;
didapatkan
dengan ketentuan berikut :
= Jumlah varians butir Keputusan pengujian
Setelah
aktivitas guru, nilai diklasifikasikan
pertanyaan atau banyaknya soal ∑
skor aktivitas guru x100% 4
tersebut
25% < persentase skor aktivitas guru ≤ 50% : cukup baik persentase skor aktivitas guru : kurang baik
dapat digunakan. 2) Instrument dikatakan tidak reliabel
b. Analisis data aktivitas siswa Setelah
jika thitung lebih kecil dari t0,05; maka
melakukan
pengamatan,
instrument tersebut tidak dapat
kemudian skor yang diperoleh dianalisa
digunakan.
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
E. Teknik Analisa Data 1. Jenis Analisis Teknik analisis data adalah suatu teknik
yang
digunakan
untuk
Skor =
skor yang diperoleh x100% skor total indikator
Untuk analisis aktivitas siswa dilakukan
mengolah hasil data penelitian untuk
analisis untuk setiap itemnya.
memperoleh suatu kesimpulan..
c.
a.
≤ 25%
Analisis data aktivitas guru
Analisis data hasil belajar siswa Analisis data tes evaluasi hasil
Pada lembar aktivitas guru untuk
belajar digunakan untuk mengetahui
mengetahui skor pengamatan setiap
peningkatan hasil belajar siswa setiap
guru, dimana skor-skor pada setiap
siklusnya. Data hasil belajar siswa
aspek kemudian dianalisa dengan
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
menggunakan rumus : Skor =
skor yang diperoleh x4 skor total tiap indikator
Setelah melakukan analisa kemudian dihitung presentase dengan menggunakan rumus : Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
=
∑
Setiap
∑
ℎ
siswa
× 100
dikatakan
tuntas
belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 75 (Trianto, 2008 : 64)
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Inquiry dan pendekatan PMR
d. Uji Normalitas Penggunaan statistik parametris mensyaratkan
bahwa
data
dengan kelas eksperimen yang
setiap
menggunakan model Inquiry dan
variabel yang akan dianalisa harus
pendekatan PMR.
berdistribusi normal dan homogen,
Ha : Adanya pengaruh hasil belajar
oleh karena itu sebelum melakukan
antara kelas kontrol yang tidak
pengujian hipotesis terlebih dahulu
menggunakan
akan dilakukan pengujian normalitas
dan pendekatan PMR dengan
dan
kelas
homogenitas
pengujian
data.
normalitas
Adapun
dengan
Chi
pengambilan
Populasi dengan varians yang besar
dengan
dinamakan
varians
Berdasarkan
yang
sampel
masing-masing
populasi
acak
secara
keputusan
1) Jika
taraf
≥
signifikan 5% maka H0 ditolak
yang
dengan berarti hipotesis alternatif
independen
(Ha) terbukti benar. 2) Jika Jika
Uji t –Test
signifikan
Untuk mendapatkan simpulan
menolak
yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah, data-data
sebagai
berikut:
homogen.
diambil dari populasi tersebut. f.
yang
pendekatan PMR.
Uji homogenitas
sama
eksperimen
menggunakan model Inquiry dan
Kuadrat. e.
model Inquiry
5% H0
taraf
<
gagal
dan
hipotesis
maka
alternatif (Ha) terbukti tidak benar III. HASIL DAN KESIMPULAN
penelitian harus dianalisis
A. Hasil Analisis
mengggunakan Model atau teknik
1.
Dari hasil lembar observasi
analisis data yang benar. Berdasarkan
aktivitas guru dan dari hasil analisis
data yang diperoleh peneliti
data dapat dilihat bahwa guru dapat
menggunakan jenis analisis
menerapkan model pembelajaran
Independet t-test
Inquiry dengan pendekatan PMR
Norma Keputusan :
dengan sangat baik dan sesuai
Perumusan
Hipotesis
nol
dan
dengan indikator yang ditentukan.
Hipotesis alternatifnya
Dengan presentase aktivitas guru
H0 : Tidak adanya pengaruh hasil
sebesar 89,6% tergolong dalam
belajar antara kelas kontrol yang tidak
menggunakan
kategori Sangat Baik.
model
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2.
Dari hasil lembar observasi aktivitas siswa pada tabel 4.2 dan
3.
Berdasarkan
penghitungan diperoleh bahwa nilai
analisis data dapat kita lihat bahwa semua item aktivitas yang di harapkan telah dilakukan oleh siswa. Dari hasil analisis data
hasil
>
= 8,756 >
1,679, maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti adanya pengaruh hasil belajar antara kelas
didapatkan presentase dari item 1
kontrol yang tidak menggunakan
sebesar 12,96%, item 2 sebesar
model
16,05%, item 3 sebesar 15,43%,
PMR dengan kelas eksperimen
item 4 sebesar 14,2%, item 5
yang menggunakan model Inquiry
sebesar 14,81%, item 6 sebesar
dan pendekatan PMR.. Dari nilai
12,35%, item 7 sebesar 14,2%.
rata-rata pada tabel
Dalam observasi ini peneliti
eksperimen 80,71, sedangkan pada
memilih 8 anak untuk mewakili
kelas
aktivitas siswa di kelas. Karena
perhitungan tersebut menunjukkan
tidak mungkin untuk merekam
bahwa rata-rata nilai kelompok
aktivitas seluruh siswa yang ada
eksperimen lebih tinggi dibanding
dikelas. Pemilihan siswa ini
dengan rata-rata kelompok kontrol.
melibatkan guru mata pelajaran
Hal ini menunjukkan bahwa model
kelas yang mengetahui karakter
pembelajaran
siswa. Pemilihan siswa dipilih
pendekatan
secara heterogen agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
mewakili seluruh siswa dalam
oleh 2 orang observer. Setiap observer mengamati 4 orang siswa yang tersebar dalam setiap kelompok yang sudah di bagi. Setiap aktivitas 4 orang anak akan dicatat oleh observer secara bersamaan sesuai dengan item yang sudah di tentukan.
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
kontrol
pendekatan
4.5 kelas
64,95.
Inquiry
Dari
dengan
PMR
dapat
B. Kesimpulan
kelas tersebut. Pengamatan dilakukan setiap 8 menit sekali
Inquiry dan
Berdasarkan kajian teori dan hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah dan pada norma keputusan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Aktivitas guru dalam penerapan model
pembelajaran
Inquiry
dengan pendekatan PMR berjalan dengan
sangat
baik.
Hal
ini
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ditunjukkan
dari
hasil
analisis
yang signifikan dibandingkan kelas
observasi aktivitas guru sebesar
kontrol.
89,6% yang berada pada kategori
IV. DAFTAR PUSTAKA
Sangat Baik.
Arifin,
2. Aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran
Inquiry
2012.
Evaluasi
Pembelajaran. Bandung : PT
proses
pembelajaran yang menggunakan model
Zainal.
Remaja Rosdakarya Offset. Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur
(edisi
revisi
dengan pendekatan PMR dapat
Penelitian
berjalan sesuai dengan indikator
2010).Jakarta : PT Rineka Cipta.
yang
ditentukan.
Hal
ini
ditunjukkan dari hasil observasi aktivitas
siswa
didapatkan
presentase untuk setiap itemnya.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2). Jakarta : Sinar Grafika Offset.
Presentase dari item 1 sebesar
B. Uno, Hamzah. 2011.Teori Motivasi dan
12,96%, item 2 sebesar 16,05%,
Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
item 3 sebesar 15,43%, item 4
Aksara
sebesar 14,2%, item 5 sebesar 14,81%, item 6 sebesar 12,35% dan item 7 sebesar 14,2%. 3. Penerapkan model pembelajaran
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :
.
Handayani, Puthot Tunggal. . Kamus
Inquiry dengan pendekatan PMR
Lengkap
berpengaruh terhadap peningkatkan
Praktis. Surabaya : Giri utama.
hasil belajar siswa pada materi bangun Ruang Sisi Lengkung. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata pretes
atau
sebelum
diberikan
perlakuan kelas eksperimen sebesar 62,35 dan nilai posttes atau sesudah diberikan perlakuan
meningkat
menjadi 80,71. Nilai rata-rata pretes kelas kontrol sebesar 63,45 dan nilai rata-rata posttes sebesar 64,95. Dari data tersebut untuk kelas eksperimen mengalami kenaikan Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
Bahasa
Indonesia
Khotimah, Khusnul. 2013. Implementasi Metafora
Dalam
Pembelajaran (Tumbuhkan,
Model Tandur
Alami,
Namai,
Demonstrasi, Ulangi, Rayakan) Pada
Pembelajaran
Moving
Class Dengan Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat. Makalah disampaikan di Sesi Paralel Seminar Nasional Pendidikan Matematika “Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kurikulum 2013” Surabaya, 01
Sugiyono.
2011.
Statistika
untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta
Juni 2013. Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran
Sugiyono, Dendy. 2008. Kamus Besar
Kontekstual: Konsep Dan Aplikasi.
Bahasa
Bandung: PT. Refika Aditama.
kemendiknas
Maulyda, Archi. 2015. Analisis Penerapan Strategi PQ4R dengan Pendekatan Saintific Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Pokok
Indonesia.
Dokumentasi
Edisi
III
online
tersedia: http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/i ndex.php., diunduh 15 Juni 2015 Suwangsih, Erna.,dan Tiurlina. 2006.
Bahasan Faktorisasi Bentuk Aljabar.
Model Pembelajaran Matematika.
Skripsi.
Bandung: UPI Press
Tidak
dipublikasikan.
Kediri: UNP KEDIRI Purwanto.
2009.
Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional.
EvaluasiHasilBelajar.
Yogyakarta: PustakaPelajar
Surabaya : Erlangga. Syah, M. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta :
Purwanto, M. Ngalim. 2010. PrinsipPrinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung
:
PT
Remaja Rosdakarya.
Rajawali Pers. Trianto.
2009.
Mendesain
Pembelajaran
Model Inovatif-
Progresif. Jakarta : Kencana
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Mengajar dan Meneliti. Surabaya : Unesa University Press.
Prenada Media Group. Universtas Nusantara PGRI Kediri. 2012. Panduan Penulisan Karya Tulis
Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Belajar
Proses
Belajar
Mengajar.
Bandung
:
Ilmiah. Kediri : UNP.
PT
Remaja Rosdakarya Offset. Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan
R&D.
Bandung:
Alfabeta
Moh. Nurwakhid Zudin | 11.1.01.05.0132 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 12||