Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF CONFIDENT SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH :
LAILATUL FITRIYAH NPM: 12.1.01.05.0125
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
1. Halaman persetujuan lengkap TTD (scan)
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Halam Pengesahan Lengkap TTD dan Stempel (Scan)
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF CONFIDENT SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 PAPAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Lailatul Fitriyah 12.1.01.05.0125 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi Pendidikan Matematika
[email protected] Drs. Samijo, M.Pd dan Aprilia Dwi H,S.Pd.,M.Si. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Lailatul Fitriyah : Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Dan Self Confident Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Papar Tahun Pelajaran 2016/2017, Skripsi, Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri,2016 Penelitian ini dilatar belakangi proses belajar siswa dimana siswa dalam kegiatan pembelajaran masih banyak siswa pasif dan ragu untuk mengungkapkan pertanyaan dalam pembelajaran, dan guru/ pengajar lah yang masih dominan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Saat ulangan juga cenderung tidak percaya dengan jawabanya sendiri, dan nilai bahkan beberapa dibawah KKM (75) Permasalahan penelitian ini adalah (1) Adakah perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dan menggunakan pembelajaran konvensional ? (2) Adakah perbedaan Self Confident antara siswa yang menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dan menggunakan pembelajaran konvensional ? Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VIII SMPN 1 Papar. Dengan teknik pengambilan data melalui tes evaluasi dan angket. Perangkat yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi guru, lembar tes evaluasi dan angket skala sikap. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Ada perbedaan berpikir kritis matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran learning cycle dengan model pembelajaran langsung dengan hasil menggunakan learning cycle lebih baik didapatkan rata-rata 73,86 lebih tinggi dari kelas kontrol dengan nilai rata-rata 62,55 dan hasil uji t-tes didapatkan nilai thitung = 2,560 > ttabel = 1,6669 karena thitung > ttabel (2) Ada perbedaan self confidence siswa yang menggunakan model pembelajaran learning cycle dengan model pembelajaran langsung dengan ratarata 79,5 lebih tinggi dari kelas kontrol dengan nilai rata-rata 64, hasil uji t-tes didapatkan nilai thitung = 5,947 > ttabel.Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini , peneliti menyarankan agar model pembelajaran learning cycle dapat dijadikan alternatif bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan self confidence.
Kata Kunci : Kata Kunci: Learning Cycle, Berpikir Kritis Matematis, Self Confident.
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
menginterpretasi dan menyajikan data hasil
LATAR BELAKANG Berdasarkan Kurikulum 2013 dapat
dilihat
bahwa
matematika
tujuan
pembelajaran
pada pendidikan dasar dan
menengah terangkum dalam 4 ( empat ) Kompetensi inti yaitu kompetensi Sikap Spiritual,
Kompetensi
Sikap
Sosial,
Kompetensi Pengetahuan dan kompetensi Keterampilan. Kompetensi sikap sosial dikembangkan melalui kompetensi dasar menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Kompetensi sikap sosial dikembangkan melalui kompetensi dasar : (2.1) Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik konsisten dan teliti, bertanggung jawab,
responsif
dan
tidak
mudah
menyerah dalam memecahkan masalah, (2.2) Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui
pengalaman
belajar,
(2.3)
pengamatan dan melakukan percobaan menemukan
peluang
empirik
(Diknas,2013). Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap
jenjang
pendidikan
sekolah,
diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
rangka
kemampuan
mengembangkan
berpikir
secara
kritis,
sistematis, logis, kreatif, dan bekerja sama secara efektif. Sikap dan cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran
matematika,
matematika
memiliki
karena
struktur
dan
keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsepnya,
sehingga
memungkinkan
siapapun yang mempelajarinya terampil dalam berpikir secara rasional dan siap menghadapi
permasalahan
dalam
kehidupan sehari-hari (Setiawan, 2012 dalam
jurnal
pendidikan
Karunia
,UNSIKA).
Memiliki sikap terbuka, santun, objektif
Dari
beberapa
tujuan
tersebut
menghargai pendapat dan karya teman
menunjukkan bahwa matematika memiliki
dalam interaksi kelompok maupun aktifitas
peranan penting untuk mempersiapkan
sehari-hari.
selanjutnya
siswa dalam kehidupan yang senantiasa
pengetahuan
meliputi
kompetensi dasar-
dasar
berkembang sesuai tuntutan jaman dan
bilangan, aljabar, geometri, statistika dan
sekaligus
peluang.
kompetensi
tantangan maupun perubahan serta dapat
keterampilan matematika meliputi antara
menerapkan matematika dalam kehidupan
lain keterampilan menggunakan konsep
sehari-hari Kemampuan berpikir kritis
matematika
matematis merupakan hal yang diperlukan
Sedangkan
dalam
pemecahan
masalah,mengumpulkan,
mengolah,
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
oleh
siap
setiap
dalam
siswa
menghadapi
dalam
kegiatan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajaran. Menurut Elaine ( 2014:183 )
(2013) Percaya diri adalah kepercayaan
Berpikir kritis merupakan sebuah proses
akan kemampuan sendiri yang memadai
terarah dan jelas yang digunakan dalam
dan menyadari kemampuan yang dimiliki
kegiatan
memecahkan
serta dapat memanfaatkan secara tepat.
keputusan,
(Agung dan Iswidharmanjaya, 2004:13).
mental
masalah,
seperti
mengambil
membujuk,
menganalisis
melakukan
penelitian
dan
Rasa percaya diri itu lahir dari kesadaran
wowo
bahwa ketika seseorang memutuskan untuk
sunaryo ( 2013:19 ) juga mengungkapkan
melakukan sesuatu, maka itu yang akan
berpikir kritis merupakan analisis situasi
dilakukan.
masalah
potensi,
melakukan sesuatu yang bermakna bagi
pemecahan masalah, dan sintesis informasi
kehidupannya. Tingkat kepercayaan diri
untuk menentukan keputusan. Kemampuan
yang tinggi merupakan salah satu kunci
berpikir matematis siswa akan berkembang
untuk meraih kesuksesan baik dalam
dengan
kegiatan pembelajaran maupun dalam
melalui
baik
asumsi
ilmiah.
evaluasi
apabila
siswa
mampu
Artinya
praktiknya
siswa
dengan rasa percaya diri yang tinggi siswa
matematika
menerima
perlu
pelajaran
sehari-hari,
self
dapat berkomunikasi dan menjalin koneksi
confident ( rasa kepercaya dirian ) terhadap
dengan baik, bahkan dalam bepikir dan
kegiatan pembelajaran matematika, karena
bertindak sehingga siswa dapat meraih
selama ini matematika dianggap siswa
kesuksesan dalam berbagai hal Dalam
sebagai salah satu pelajaran yang tergolong
kegiatan
sulit sehingga rasa percaya diri siswa
proses
kurang
dengan
saat
pembelajaran.
ditumbuhkan
kehidupan
untuk
menerima pelajaran matematika. Agar dapat
di
keputusan
berlangsungnya .
pembelajaran
konvensional,
biasanya
diawali
konsep
secara
menjelaskan
diri
informatif, memberikan contoh soal, dan
mempunyai fungsi yang penting dalam
diakhiri dengan pemberian latihan soal-
belajar matematika, karena percaya diri
soal serta terkadang memberikan jawaban
dalam
langsung
proses
Kepercayaan
proses
pembelajaran
pembelajaran
akan
pada
siswa.
Akibat
dari
menentukan usaha belajar yang dilakukan
pembelajaran konvensional tersebut adalah
oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
bahwa siswa kurang terlatih berpikir kritis
yang sesungguhnya. Suyanto (2013:54 )
serta kurang memunculkan ide-ide baru
Kepercayaan diri merupakan keyakinan
dan berdampak pula pada kurangnya
seseorang
yang
kepercaya dirian siswa karena kurang
dimilikinya untuk menampilkanya secara
dilatih untuk berani mengemukakan ide
baik dihadapan orang lain. Ketut Fandi
atau pendapat di depan umum. Metode
akan
kemampuan
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
konvensional masih digunakan di beberapa
Teknik penelitian yang digunakan adalah
sekolah, salah satunya SMP Negeri 1
penelitian eksperimen. Metode eksperimen
Papar dimana siswa terkadang cenderung
adalah metode penelitiannyang digunakan
pasif dan ragu untuk mengungkapkan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
pertanyaan dalam pembelajaran, dari 40
terhadap yang lain dalam kondisi yang
siswa dalam satu kelas hanya 3 -5 anak
terkendalikan( Sugiyono, 2015: 107 ).
yang
Dengan menggunakan dua kelas sebagai
berani
setelah
mengajukan
pertanyaan
pertanyaan, mereka
pembanding yakni kelas eksperimen yang
cenderung puas dengan jawaban pengajar,
diberi perlakuan dengan menggunakan
Siswa cenderung pasif dan guru/ pengajar
model pembelajaran learning cycle dan
lah yang masih dominan berperan aktif
kelas kontrol yang menggunakan model
dalam kegiatan pembelajaran. Saat ulangan
pembelajaran langsung. Adapun desain
juga cenderung tidak percaya dengan
penelitian
jawabanya sendiri, dan nilai cenderung
Control Design dalam desain ini terdapat dua
standart bahkan beberapa dibawah KKM
kelompok yang masing-masing dipilih secara
(75). Salah satu alternatif pembelajaran
random
yang
perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. yang
kiranya
dijawab
dapat
Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
menggunakan
(R),
Kelompok
Posttest-Only
pertama
diberi
disajikan sebagai berikut:
Dan Self Confidence menggunakan Student
KE
R
X
O1
Centered Melalui Learning Cycle.
KK
R
-
O2
( Sugiyono, 2015:112 )
II.
METODE
keterangan:
Jenis penelitian yang digunakan adalah
KE = Kelas eksperimen
penelitian kuantitatif, Sugiyono ( 2015: 14
KK = Kelas kontrol
) penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme,
meneliti
pada
digunakan
populasi
atau
X
Learning Cycle ( - ) = Tanpa
untuk sampel
= Perlakuan model pembelajaran
perlakuan,
pembelajaran konvensional O1 = Post-test
siswa
tertentu, teknik pengambilan sampel pada
eksperimen
umumnya
pembelajaran
dilakukan
pengumpulan
data
secara
random,
menggunakan
kelas setelah
O2 = Post-test siswa kelas kontrol
instrumen penelitian, analisis data bersifat
setelah pembelajaran
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
R
= Siswa kelas kontrol
menguji hipotesis yang telah ditetapkan
R
= Siswa kelas eksperimen
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
yaitu
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pengujian
hipotesis
berpikir
kritis
Windows. Sebelum melakukan uji t maka
matematis dan self confident dengan
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
menggunakan
menggunakan Kolmogorov Smirnov Z
rumus
independent
sampel t-tes Statistik uji
t
x x s s n n 1
untuk
2
2
1
2
1
2
s s
2
(levene’test)
untuk
mengetahui
homogenitas
kedua
kelompok.
data variabel, diperoleh nilai rata rata kemampuan berpikir kritis matematis pada kelas eksperimen yaitu 73,86 dan nilai
= rata-rata sampel 2
pada kelas kontrol diperoleh rata-rata
1
2
n n
telah
= rata-rata sampel 1 2
2
yang
Berdasarkan dari deskripsi dan analisis
t = thitung
x
data
dikumpulkan berdistribusi normal dan F
2
Dimana
x
menentukan
1
62,55 dengan uji homogenitas 0,083 = varian sampel 1
dengan taraf signifikansi α=0,05 maka data
= varian sampel 2
tes berpikir kritis matematis homogen dan
= jumlah sampel 1
hasil uji t-tes didapatkan
nilai thitung =
2,560 > ttabel = 1,6669 karena thitung > ttabel 2
= jumlah sampel, Dengan taraf
maka ada perbedaan kemampuan berpikir
signifikan 0,05
kritis
Penarikan kesimpulan berpedoman pada
menggunakan
nilai t dengan taraf signifikan 5% apabila,
learning cycle dengan model pembelajaran
thitung
konvensional dengan hasil yang yang
signifikan ( H0 diterima) dan apabila
menggunakan model learning cycle lebih
thitung≥ttabel, maka ada perbedaan yang
baik . Sedangkan self confidence diperoleh
signifikan (H0 ditolak)
rata-rata siswa yang menggunakan model
III.
pembelajaran learning cycle 79,5 lebih
HASIL DAN KESIMPULAN
matematis
antara model
siswa
yang
pembelajaran
tinggi dari kelas kontrol yakni 64,05 Untuk
mengetahui
ada
perbedaan
dengan uji homogenitas 0,123 dengan taraf
kemampuan berpikir kritis matematis dan
signifikansi α=0,05 maka data tes berpikir
self confident Confident Siswa Kelas VIII
kritis matematis homogen dan hasil uji t-
Di SMPN 1 Papar Tahun Pelajaran
tes didapatkan nilai thitung = 5,947 > ttabel
2016/2017 dengan menggunakan analisis
karena thitung > ttabel maka ada perbedaan
uji t (independent sample t test) dengan
self
menggunakan bantuan SPSS 17.0 for
menggunakan
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
confident
antara model
siswa
yang
pembelajaran
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
learning cycle dengan model pembelajaran
Fandi, Ketut. 2013. Penerapan Konseling
konvensional dengan hasil yang yang
Eksistensial
menggunakan model learning cycle lebih
Meningkatkan Rasa Percaya Diri
baik.
Siswa.online,
IV.
Arifin. Z. 2013 Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya suharsimi.2012
Dasar-dasar
Bumi Aksara Peningkatan
Kemampuan
Berpikir
Matematis
Kritis
Siswa
Penerapan
Melalui
Pendekatan Online
Open
tersedia
:
repository.uinjkt.ac.id diunduh 20 November 2015 Elaine b, johnson, 2014. ctl, Contextual Teaching & Learning, Menjadikan Kegiatan
Belajar
Mengasyikkan
dan
Mengajar Bermakna.
Bandung : Kaifa
Pengantar. Jakarta : Erlangga.
Sunaryo,
2013.
Taksonomi Berpikir.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Penerapan
Model
untuk Meningkatkan Kemampuan Kritis
Brain-Based
Learning
Meningkatkan
Untuk
Kemampuan
Koneksi dan Kemampuan Berpikir Kritis Serta Motivasi Belajar Siswa SMP
(
online),
Journal.unsika.ac.id
tersedia diunduh
: 22
Desember 2015 Ngalimun, 2013. Strategi dan Model Pembelajaran,
Yogyakarta
:
Aswaja Pressindo Nur, Siti.2010. Hubungan Tingkat Rasa
dan
Disposisi
Matematis Siswa, Jurnal Didaktik Matematika, Vol. I, No. 1, April 2014 Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
(study Mata Pelajaran IPS di SMP Fatahillah Jakarta Selatan) .online , tersedia : repository.uinjkt.ac.id
Pembelajaran Berbasis Masalah
Berpikir
Wowo
Percaya Diri Dengan Hasil Belajar
Fisher, Alec. 2009. Berpikir Kritis, Sebuah
Husnidar,dkk.
:
Laestari, Karunia Eka 2014. Implementasi
nur.2014.
ended.
tersedia
November 2015. Kuswana,
Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT
Azizah
Untuk
ejournal.undiksha.ac.id diunduh 20
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Humanistik
diunduh 20 November 2015 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2013 tentang Kompetensi Inti dan Dasar (
online),
tersedia
:
http://urip.files.wordpress.com diunduh 20 November 2015 simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Septiana,Sari 2014. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E
jurnalonline.um.ac.id diunduh 20 November 2015.
Untuk meningkatkan aktifitas Dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X-Keperawatan SMK Kesehatan BIM
Probolinggo(online),
tersedia:library.um.ac.id
diunduh
20 November 2015 Setiti,
Bekti
2011
Peningkatan
Kepercayaan Diri Siswa Melalui Pendekatan Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT)
Dalam
Pembelajaran
Matematika. (online), tersedia : repository.uinjkt.ac.id diunduh 20 November 2015 Sugiyono,
2015
Metode
Pendidikan
Penelitian (Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Suyanto, 2013.Menjadi Guru Profesional, strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta : Erlangga. Yufita,
Ayin
Ria.
2013.
Learning
Cycle
Bantuan
Alat
Penerapan
5E
Dengan
Peraga
untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi
Segitiga
dan
Segiempat Kelas VII Di SMP Negeri 1 Blitar(online), tersedia :
Lailatul Fitriyah | 12.1.01.05.0125 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 10||