ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh Nurwakhidah 1110015000076
JURUSAN PENDIDIKAN IPS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
Nurwakhidah
NIM
1
Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IpS)
Alamat
Jln. Telesonik Desa Bunder RT 010 RW 002 Desa Bunder Kec.
I I 0015000076
Cikupa, Kab. Tanggerang
MENYATAKAII DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah benar
hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Nama Pembimbingan : Drs.Syaripulloh, M.Si NIP :19670909 200701 1 003
Demikian surat pernyataanini saya buat dengan sesungguhnya dan siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi
ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, 23 Desember 2014 Yang Menyatakan
,ili
,i,
NIM. 1110015000076
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ANALISIS FAKTOR.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh:
Nurwakhidah
NIM:
1110015000076
Di bawah Bimbingan:
Drs.Syaripulloh. M.Si NrP.19670909 200701 1 003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI skripsi berjudul: "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas trlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta",disusun oleh Nurwakhidah NIM: 1110015000076, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 09 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta, 14 Jatuari 2015
Panitia Uj ian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Tanggal
rf/0,'F
Dr. Iwan Purwanto. M.Pd NIP. 19730424 20080t 1 0t2 Sekretaris (Sekretaris Jurusan Pendidikan IP S)
Drs. Svaripulloh. M.Si NrP. 19670909 200701 1 033
rr/
$
/o,
Dr. Ulfah Fajarini. M.Si NIP. 19670828 199303 2006 Penguji
It
'lfot
Penguji I
tr[{
II
1ot
Dr. Muhamad Arif. M.Pd NIP. 19700606 t99702 I 002
Mengetahui Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan U\$yarif Hidayatullah Jaka
Nurlena Rffa'i. MA. Ph.D NrP. 19591020 198603 2001
2....i...........
w $
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara parsial pengaruh faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor kepribadian individu, faktor citra perguruan tinggi dan prospek lapangan kerja terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu angket dan wawancara kepada mahasiswa jurusan pendidikan IPS tahun akademik 2014. Sedangkan teknik analisis yang digunakan yaitu korelasi regresi berganda. Berdasarkan hasil uji t, diketahui bahwa dua variabel bebas berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS karena memiliki nilai sig < 0,05 yaitu faktor kepribadian individu sebesar 0,000 < 0,05 dan faktor prospek lapangan kerja sebesar 0,008 < 0,05. Sedangkan empat variabel bebas lainnya dinyatakan tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta karena memiliki nilai sig > 0,05 . Kata kunci : Faktor-Faktor keputusan mahasiswa, memilih jurusan pendidikan IPS
vi
ABSTRACT
The purpose of the research is to know partially the influence of parents, friends, gender, personality and university image factor and job prospect toward students decision on choosing Social Education Major (IPS) Faculty of Tarbiyah and Teachership UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The techniques used for collecting data are questionnaire and interview students of Social Education in the academic year 2014. The analysis is double regression correlation technique. Based on ‘t’ experiment result, it is known that two free variables influence on students decision on choosing IPS major. It is acquired sig < 0,05 individual personality factor 0,000 < 0,05 and job prospect 0,008 < 0,05. In contrast, the other four free variables do not have influence on student decision to choose Social Education major, Faculty of Tarbiyah and Teachership UIN Syarif Hidayatullah Jakarta because it has value s19> 0,05.
Key words: Factors of student’s desicion, choose Social Education major.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan
menyelesaikan
rahmat
skripsi
yang
dan
karunia-Nya.
berjudul
Sehingga
“Analisis
penulis
dapat
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses penyusunan skripsi, penulis dilimpahkan berbagai bantuan dari banyak pihak, bantuan baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis menyadari bahwa tanpa bantuan serta dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Maka penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT. atas segala nikmat dan karunia-Nya yang tak terhingga. Alhamdulillahirabbilalamin 2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Nurlena, MA, Ph.D serta para pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Dan Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si beserta seluruh staf jurusan IPS yang telah mendukung dan memberikan izin untuk mengadakan penelitian di Jurusan Pendidikan IPS 4. Dosen Pembimbing Skripsi, yaitu Bapak Drs. Syaripulloh, M.Si yang tulus dan sabar dalam memberikan bantuan, bimbingan serta memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
viii
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS atas dedikasinya meningkatkan kualitas dan potensi para mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik, semoga allah senantiasa memberi rahmat serta keberkahan kepada mereka. 6. Mahasiswa angkatan 2014 yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian penulis. 7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Ahmad Maskuri dan mamah Siti Saodah, Yang telah merawat, mengasuh, membimbing dengan seluruh cinta. Berkat doa yang tak pernah putus serta dukungan materil hingga penulis menyelesaikan skripsi. 8. Adik-adikku tersayang Dwi Kurniawan, Tri Kurnia Rofika, dan Dania Kurniasih yang tak henti memberi tambahan semangat dan doa dalam penulisan. 9. Wulan sari sahabat kecil yang juga berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Menejemen Pendidikan terimakasih dukungan dan doanya. 10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010, Wina, Desti Ika, Hani Hardianti, Lita Jamila, Maya, dan sahabat REAKSI (Rakyat EkonomiAkuntansi) yang saling memberi dukungan dalam proses penyelesaikan skrispsi ini. 11. Sahabat Terbaik Dede Nurlatifah, Rizka Nurazizah, Annisa Yuni Tetiyani, Siti Nurbaiti Nupus, dan Marini” yang tak henti saling menghibur, memotivasi dan berjuang dalam mencapai cita-cita. 12. Keluarga besar HMJ Pendidikan IPS, “M. Faishal Ramdhan, Ahmad Hambali, Ka Maroh chan (senior), Ardi Muhammad Arsyad, Pupuy Fauziah, Faiza Yonefri, Destia Loveacna, Dine Ayu Ertanti, Yustia Umamah, Dara Rahmita Dewi, Deli Wani Utami, Usniah dan Dini Sugiarti Mentari.
Divisi
Pemberdayaan
perempuan
dan
adik-adik,
terus
berorganisasi dan berprestasi. 13. Mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2014 yang memberikan kesedian dan kerjasamanya sebagai objek penelitian.
ix
14. Sahabat Alpa Yuandita Fajrin, Nurul Ulya, Dina Karotunnisa, Faid Maya, Latifa Krisna Ayu, Desi Kumalasari, Samha, Endah, Umah, Lulu, Nunu, Rizka, yang tak henti mendoakan serta bersabar dengan kondisi penulis selama mengerjakan skripsi, Semoga sukses untuk kalian. 15. Keluarga besar Pesntren Luhur Sabilussallam. Segenap Pengurus, Ustadaz- Ustazah pembimbing yang telah mendoakan, Pengurus KMPLS 2010-2012 khusus divisi Keputrian serta sahabat Banzai
yang saya
sayangi. 16. Pihak-pihak lain yang sangat membantu dalam penulisan tanpa dapat saya sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga kontribusi dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan pahala serta rahmat dari Allah SWT. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, amin. Jakarta, 27 Desember 2014
Nur wakhidah
x
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ....................................................... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ............................................................... v ABSTRAK ......................................................................................................................... vi ABSTRACT ....................................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xv DAFTAR GRAFIK. ............................................................................................................ xvii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xix BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 7 D. Perumusan Masalah . ............................................................................ 7 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8 F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 1. Manfaat Teoritis . ........................................................................... 8 2. Manfaat Praktis .............................................................................. 8
BAB II
KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoritis 1. Perkembangan Karir ..................................................................... 10 2. Pengambilan Keputusan ................................................................ 11 3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihan jurusan berdasarkan perkembangan karir .................................................. 12 a. Orang tua ................................................................................... 14 xi
b. Teman Sebaya ............................................................................ 15 c. Faktor Gender ........................................................................... 16 d. Faktor Kepribadian Individu ..................................................... 18 1) Minat .................................................................................. 19 2) Motivasi ............................................................................. 20 e. Faktor Citra Perguruan Tinggi ................................................... 21 f. Faktor Prospek Lapangan Kerja ................................................ 22 4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...................................................... 25 a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .................................... 25 b. Definisi Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) ....................................... 26 c. Sejarah Ilmu Pendidikan Sosial (IPS)......................................... 31 B. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 66 C. Kerangka Berfikir ................................................................................. 69 D. Hipotesis Penelitian. ............................................................................. 42 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 44 B. Metode Penelitian ............................................................................... 44 C. Disain Penelitian ................................................................................. 45 D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 46 1. Populasi ........................................................................................... 46 2. Sampel ............................................................................................ 46 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 47 1. Data Primer ...................................................................................... 47 2. Data Sekunder ............................................................................... 48 F. Teknik Pengelolaan Data ...................................................................... 48 1. Editing ............................................................................................ 48 2. Coding ............................................................................................. 49 3. Tabulasi .......................................................................................... 49 G. Variabel Penelitian ............................................................................... 49 1. Definisi Konseptual ........................................................................ 50 2. Definisi Operasional ........................................................................ 51 H. Instrumen Penelitian ............................................................................ 51 I. Uji Validitas dan Reabilitas Data ......................................................... 57 xii
J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 59 1. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 59 a.Uji Multikolinieritas ........................................................................ 59 b. Uji heteroskedastisitas .................................................................... 60 c. Uji Normalitas ................................................................................ 61 d. Uji Autokerelasi .............................................................................. 61 2. Uji Hipotesis .................................................................................... 62 a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................. 62 b. Uji Signifikansi Koerfisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ........ 62 c. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Menyeluruh (Uji F) 63 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ............................................................................. 64 1. Profil Jurusan Pendidikan IPS ........................................................ 64 2. Visi dan Misi Jurusan Pendidikan IPS ............................................ 65 3. Tujuan Jurusan Pendidikan IPS ....................................................... 65 B. Deskripsi Data ...................................................................................... 66 C. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ........................................................ 71 D. Analisis Data ....................................................................................... 76 1. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................... 76 a. Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................... 76 b. Hasil Uji heteroskedastisitas .................................................... 79 c. Hasil Uji Normalitas ................................................................ 80 d. Hasil Uji Autokerelasi .............................................................. 81 2.Uji Hipotesis Penelitian ....................................................................... 82 a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................... 82 b. Hasil Uji Signifikansi Koerfisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ........................................................................................ 83 c. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Menyeluruh (Uji F) ....................................................................................... 87 E. Hasil Wawancara . ................................................................................ 87 xiii
F. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 91 G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan . ......................................................................................... 95 B. Saran ..................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Karakteristik Laki-laki dan Perempuan menurut Konstruk Sosial Tabel 2.2 Jumlah Kebutuhan Guru Tabel 2.3 Kebutuhan Guru Mata Pelajaran Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Skala Likert Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Likert Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Orang Tua Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Teman Sebaya Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Gender Tabel 3.7 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Kepribadian Individu Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Citra Perguruan Tinggi Tabel 3.9 Kisi-Kisi Instrumen Angket Faktor Prospek Lapangan Kerja Tabel 3.10 Kisi-Kisi Instrumen Angket Keputusan Mahasiswa Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Sekolah Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X1 (Faktor Orang Tua) Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X2 (Faktor Teman Sebaya) Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X3 (Faktor Gender) Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X4 (Faktor Kepribadian Individu) Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X5 (Faktor Citra Perguruan Tinggi) xv
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Rebilitas Variabel X6 (Faktor Prospek Lapangan Kerja) Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Y (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas Melalui Program SPSS Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas dengan ketentuan tolerance olahan pribadi Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas dengan Ketentuan Variance Inflation Factor (VIF) Tabel 4.15 Kriteria Uji Mulikolinearitas Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov pada program SPSS Tabel 4.17 Kriteria Pengujian Autorelasi Tabel 4.18 Hasil Uji Autorelasi Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Detrminasi (R2) pada Penelitian Regresi Berganda Tabel 4.20 Hasil Uji t melalui Program SPSS Tabel 4.21 Hasil Uji F melalui Program SPSS
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Grafik 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Sekolah Grafik 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah Grafik 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram
xvii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Social Studies Gambar 2.2 Kontribusi Guru, Manajemen Waktu Belajar, dan Sarana Fisik Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik. Gambar 2.3 Priramida Teori Kebutuhan Maslow Gambar 2.4 Kerangka Berfikir Gambar 4.1 Scatterplot dalam Uji Heterodksitas Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas p-plot
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Uji Referensi Lampiran 2 Data Mahasiswa Tahun Akademik 2014 Lampiran 3 Instrumen Angket Lampiran 4 Instrumen Wawancara Lampiran 5 Data Mentah Skor Variabel X1 (Faktor Orang Tua) Lampiran 6 Data Mentah Skor Variabel X2 (Faktor Teman Sebaya) Lampiran 7 Data Mentah Skor Variabel X3 (Gender) Lampiran 8 Data Mentah Skor Variabel X4 (Karakteristik Individu) Lampiran 9 Data Mentah Skor Variabel X5 (Citra Perguruan Tinggi) Lampiran 10 Data Mentah Skor Variabel X6 (Prospek Lapangan Kerja) Lampiran 11 Data Mentah Skor Variabel Y (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS) Lampiran 12 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X1 (Faktor Orang Tua) melalui SPSS Lampiran 13 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X2 (Faktor Teman Sebaya) melalui SPSS Lampiran 14 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X3 (Gender) melalui SPSS Lampiran 15 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X4 (Karakteristik Individu) melalui SPSS Lampiran 16 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X5 (Citra Perguruan Tinggi) melalui SPSS Lampiran 17 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas X6 (Prospek Lapangan Kerja) melalui SPSS Lampiran 18 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Y (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS) melalui SPSS Lampiran 19 skor jawaban responden variabel X1 (Faktor Orang Tua) Lampiran 20 skor jawaban responden variabel X2 (Faktor Teman Sebaya) Lampiran 21 skor jawaban responden variabel X3 (Gender)
xix
Lampiran 22 skor jawaban responden variabel X4 (Karakteristik Individu) Lampiran 23 skor jawaban responden variabel X5 (Citra Perguruan Tinggi) Lampiran 24 skor jawaban responden variabel X6 (Prospek Lapangan Kerja) Lampiran 25 skor jawaban responden variabel (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS) Lampiran 26 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Lampiran 27 Hasil Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Lampiran 28 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas Lampiran 29 Hasil Uji Asumsi Autokorelasi Lampiran 30 Hasil Uji Koefisien R2 Lampiran 31 Hasil Uji t Lampiran 32 Hasil Uji F Lampiran 33 Tabel t Lampiran 34 Skrip Wawancara Lampiran 35 Dokumentasi Wawancara
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia dari hari ke hari selalu mengalami perubahan, sebagian besar perubahan diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat setiap harinya. Perubahan zaman itulah yang membuat manusia mau tidak mau harus beradabtasi dengan lingkungan disekitarnya. Semakin baik kemampuan beradabtasi seseorang maka kemungkinan untuk bertahan hidup pun lebih baik, namun tidak semua orang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berdamai dengan zaman. Era globalisasi tidak hanya berdampak positif bagi kehidupan manusia pada umumnya, layaknya seperti dua sisi mata uang, globalisasi pun membawa efek negatif. Salah satu efek negatif itu adalah tersingkirnya orang-orang tertinggal dan tak siap menghadapi tantangan global. Maka guna mempersiapkan masyarakat agar dapat bertahan hidup dan bersaing ditataran global, pendidikan merupakan oase yang tepat bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang akan berdampak pula pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Melalui pendidikan seseorang dibina dan dibimbing untuk mampu mengembangkan bakat, minat dan intelektualnya
guna
persiapan
berkarier
di
masa
depan,
dengan
pengetahuan, keahlian dan keterampilan seorang manusia mampu menjaga eksistensinya di dunia. Begitu pentingnya pendidikan sebagai investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu pula Indonesia hingga termaktup dalam isi pembukaan UUD 1945 alinea IV yang menegaskan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. 1
1
Kunandar, Guru profesional Implementasi kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi Guru, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), h. V
1
2
Di Indonesia terdapat beberapa jenjang pendidikan formal Berdasarkan bunyi pasal 12 sampai dengan pasal 22 UUSPN Nomor 2 Tahun 1989, ketentuan tentang jenjang pendidikan dikemukakan sebagai berikut: Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas (a) Pendidikan Dasar, (b) Pendidikan Menengah (c) Pendidikan (d) Pendidikan Pra-Sekolah (TK, paud).2 Berdasarkan keterangan diatas, perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan tingkat akhir, pada tingkat ini selain upaya individu menambah ilmu pengetahuannya namun juga mencari banyak pengalaman sebagai bentuk persiapan diri sebelum menghadapi dunia pekerjaan dikemudian hari. Tujuan pendidikan di perguruan tinggi menurut Undangundang pasal 16 nomor 2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional, dan pasal 2 peraturan pemerintah nomor 30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi yaitu:3 1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan baik akademik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni. 2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi atau seni serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Jenjang perguruan tinggi ini termasuk dalam tahap-tahap perkembangan karir yang di kemukakan oleh Ginzberg yakni tahap realistik (realistic) pada fase explorasi (exploration phase). Tahap realistik sendiri yaitu tahap dimana individu merencakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan karier mereka. Mereka sudah memantapkan diri untuk memasuki dunia pekerjaan, sesuai dengan kondisi kemampuan sendiri (taraf
2
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005) h.80 Paryati Sudarman, Belajar Efektif di Perguruan Tinggi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004 cet.1) h.20 3
3
pendidikan), sosial ekonomi orang tua maupun keadaan sosial masyarkat bangsa-negara.4 Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam perkembangan karirnya termasuk dalam memilih jurusan yang didasarkan pada teori Berk. Faktor-faktor tersebut diantaranya yakni faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor kepribadian individu.5 secara biologis orang tua adalah bagian yang terdekat dengan seseorang, sebagai bagian dari keluarga orang tua memiliki kewajiban dalam membimbing, merawat dan mendidik anak-anak. Teman sebaya merupakan salah satu kelompok yang dibutuhkan pada masa remaja-dewasa awal sebagai tempat berbagi banyak hal. Kedekatan pada teman sebaya pun cukup kuat karena pada usia ini remaja mulai mengurangi ketergantungan terhadap orang tua dan lebih dekat dengan teman sebaya. Selanjutnya dalam memilih jurusan merupakan salah satu langkah dalam merencanakan pekerjaan dimasa depan, jenis tugas dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula, dalam masyarakat terdapat peran yang didasarkan pada stererotipe gender. Selain faktor tadi kepribadian individu pula memberi kontribusi, pilihan jurusan yang didasarkan pada minat dan motivasi memiliki pengaruh yang baik bagi keberhasilan belajar. Selain itu pilihan yang diputuskan akan menjadi tanggung jawab pribadinya sendiri. Menurut Mappiare dalam penelitian Karina M Brahmana, tentang perbedaan dalam mempertimbangkan faktor-faktor pengambilan keputusan pemilihan jurusan di
perguruan tinggi
pada remaja akhir
yang
mempersepsikan dirinya diasuh dengan pola asuh yang berbeda. Faktorfaktor tersebut diantaranya yaitu minat remaja akhir, aspirasi remaja akhir, minat orang tua, aspirasi orang tua, serta kesan-kesan dari teman sebaya. Serta tambahan faktor yang diperoleh melalui survei karina kepada beberapa
4
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) h 66 Ibid.,h.67
5
4
siswa kelas III SMA yaitu prospek pekerjaan di masa depan.6 faktor-faktor tersebut memiliki kesamaan dengan faktor-faktor yang dikemukakan oleh berk dan mendapat satu faktor baru dari hasil penelitian ini yaitu faktor prospek masa depan. prospek masa depan itu sendiri merupakan salah satu tujuan
akhir
seseorang
dalam
menempuh
pendidikannya
yakni
mengembangkan kemampuan serta profesionalitas dalam lingkup pekerjaan. Menurut hasil penelitian lainnya yakni tentang Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya yang telah diteliti oleh Erlita, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa diantaranya yaitu: citra perguruan tinggi, minat, keputusan bersama, dan tersedianya lapangan kerja. Serta temuan baru yakni faktor pelayanan dan fasilitas.7 Citra perguruan tinggi merupakan persepsi mahasiswa terhadap perguruan tinggi yang menjadi pilihannya. Sedangkan minat menekankan pada kepribadian individu yang berorientasi pada kesukaan atau ketertarikan kepada bidang studi atau profesi tertentu. Keputusan bersama dalam penelitian yakni peran-peran orang lain yang memiliki pengaruh untuk ikut dalam menentukan pilihan termasuk dalam memilih jurusan. tersedianya lapangan kerja adalah melihat peluang pekerjaan setelah menempuh pendidikan pada jurusan tertentu. serta temuan baru yakni pelayanan dan fasilitas kampus hal ini terkait pada kemudahan mengetahui berbagai informasi dan kenyamanan dalam belajar di perguruan tinggi. Setiap
mahasiswa
di
pengaruhi
oleh
faktor-faktor
yang
mendoronganya dalam memutuskan pemilihan jurusan saat belajar di perguruan tinggi, meski begitu setiap orang memiliki pertimbangan yang berbeda dan faktor dominan yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan tersebut. Hal ini dialami oleh sebagian besar mahasiswa tingkat
6
Karina M brahmana. Perbedaan dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersepsikan Dirinya Diasuh dengan Pola Asuh yang Berbeda . Skripsi Tidak Dipublikasikan. h.59 7 Erlita Risnawati, Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya Artikel Ilmiah. h.4
5
pertama di seluruh perguruan tinggi termasuk mahasiswa jurusan pendidikan IPS angkatan 2014. Pendidikan IPS merupakan salah satu Prodi yang terdapat di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang merupakan sebuah lembaga dalam upaya memberi pelatihan dan pengembangan kepada mahasiswa sebagai calon guru agar dapat menjadi guru IPS profesional yang berwawasan KeIslaman, kemanusiaan dan ke-Indonesiaan.8 hal ini tersirat dalam visi misi yang di junjung oleh prodi pendidikan IPS. Ilmu pengtahuan sosial sendiri pada dasarnya ilmu yang mempelajari berbagai fenomena sosial yang terjadi di sekitar kehidupan manusia, dalam ilmu pengetahuan sosial sendiri terbagi menjadi beberapa disiplin ilmu diantaranya yaitu ilmu ekonomi berkaitan dengan bagaimana prilaku manusia dalam upaya memenuhan kebutuhan agar dapat bertahan hidup kemudian interaksi atara sesama manusia diperdalam melalui ilmu sosiologi atau bisa disebut juga ilmu kemasyarakatan sebagaimana kodrati manusia sebagai mahluk sosial yang hidup berdampingan. Dalam mempelajari peristiwa penting dimasa lalu manusia dapat mempelajarinya melalui
ilmu
sejarah.
Sedangkan
bagaimana
manusia
dari
awal
kemunculannya hingga perkembangan saat ini dapat dikaji dan dipelajari dalam ilmu atropologi. Banyaknya disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh mahasiswa prodi pendidikan IPS, tidak mengurangi minat mahasiswa untuk masuk menjadi bagian akademisi. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa sesungguhnya Prodi pendidikan IPS memiliki daya tarik tersendiri bagi mahasiswa diantara prodi-prodi lain di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dalam pengembangan profesionalime guru di tingkat perguruan tinggi. profesi guru tidak hanya sebagai pasukan garis depan dalam pendidikan, namun profesi guru memiliki tanggung jawab moral di masyarakat sehingga tidak mudah bagi setiap orang menjadi guru. 8
Profil Prodi Pendidikan IPS terdapat dalam Visi Misi Jurusan. h.5
6
Dengan tanggung jawab itulah calon guru tidak hanya harus mempunyai skill keguruan dan pengetahuan mendalam tentang materi yang
diajarkan namun mampu menularkan nilai-nilai moral sehingga
terjadi kesinambungan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan nilainilai kemanusaian bagi perserta didik. Mahasiswa tentu memiliki alasan yang berbeda dalam memilih prodi pendidikan IPS. Faktor-faktor disini merupakan alasan atau dorongan yang dimiliki mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan yang menarik untuk
diteliti
tentang
ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH JURUSAN
PENDIDIKAN IPS DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA. B. Identifikasi Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Alasan mahasiswa memilih jurusan pendidian IPS 2. Pengaruh orang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 3. Pengaruh gender terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 4. Pengaruh teman sebaya terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 5. Pengruh kepribadian Individu terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 6. Pengaruh citra perguruan tinggi terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 7. Pengaruh prospek pekerjaan di masa depan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
7
8. Pengaruh pelayanan dan fasilitas perguruan tinggi terhadap keputusan masalah memilih jurusan pendidikan IPS.
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup masalah pada: 1. Pengaruh orang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 2. Pengaruh gender terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 3. Pengaruh teman sebaya terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 4. Pengruh kepribadian Individu terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 5. Pengaruh citra perguruan tinggi terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 6. Pengaruh prospek pekerjaan di masa depan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi serta pembatasan masalah maka di rumuskan masalah dalam penelitian ini diantaranya yaitu: 1. Apakah orang tua berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ? 2. Apakah gender berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ? 3. Apakah teman sebaya berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ? 4. Apakah kepribadian Individu berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ? 5. Apakah citra perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
8
6. Apakah prospek pekerjaan di masa depan berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS ?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang diajukan maka peneliti memiliki tujuan yaitu : 1. Mengetahui pengaruh faktor orang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 2. Mengetahui pengaruh faktor gender berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 3. Mengetahui pengaruh faktor teman sebaya berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 4.
Mengetahui pengaruh faktor kepribadian Individu berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
5. Mengetahui pengaruh faktor citra perguruan tinggi berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS 6. Mengetahui pengaruh
prospek pekerjaan di masa depan terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini sebagai tambahan khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan yang dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan teoritis baru. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa 1) Sebagai pedoman dalam mengembangkan penelitian lain. 2) Sebagai acuan dalam meningkatkan motivasi belajar di tingkat perguruan
tinggi
mempengaruhinya.
berdasarkan
faktor-faktor
yang
9
b. Bagi Institusi 1) Dasar informasi terkait latar belakang mahasiswa dalam memilih jurusan dan fakultas di tingkat pendidikan tinggi. 2) Dasar guna meningkatan pengembangan kualitas lembaga guna meningkatkan keterampilan serta pengetahuan mahasiaswa sebagai calon guru. 3) Dasar Meningkatkan pelayanan, sarana dan prasarana guna menunjang kemampuan mahasiswa. 4) Meningkatkan kualitas dan mutu guna meningkatkan tingkat kepercayaan kepada institusi.
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Landasan Teoritis 1. Perkembangan Karir Setiap orang pasti akan bertambah dewasa seiring dengan perubahan fisik dan psikologisnya, hal ini tidak hanya pada fisik dan psikologisnya saja, namun perkembangan tersebut terdapat pula pada karir atau pekerjaan. menurut para ahli psikologi perkembangan, mengungkapkan bahwa perkembangan karir sebenarnya telah dimulai oleh individu sejak masa anakanak hingga dewasa atau tua. Pada masa remaja, biasanya seseorang individu sedang (masih) menempuh pendidikan formal antara SLTP dan SLTA. Menempuh pendidikan ini sebagai bentuk pemenuhan tugas dalam mengembangkan kemampuan intelektual maupun keterampilan dasar guna memeprsiapkan diri untuk memasuki kehidupan nyata di masyarakat sebagai anggota masyarakat yang dewasa, maka persiapan dini sangat penting, sehingga dirinya dapat mengikuti perubahan zaman. salah satu persiapan itu adalah memilih program studi yang tepat sebagai bekal untuk mengembangkan karir pribadinya.1 Program studi merupakan program lanjutan yang lebih spesifik yang berada pada tingkat perguruan tinggi. Adapun pengertian perguruan tinggi menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 19, Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, megister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.2 Menempuh pendidikan pada tingkat perguruan tinggi ditinjau berdasarkan tahap-tahap perkembangan karir menurut Ginzberg, termasuk pada fase explorasi (exploration phase) dimana individu berusaha untuk 1
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) h.66 Undang-undang Republik Indonesia Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI 2006 2
10
11
mencari pengalaman-pengalaman yang dibutuhkan guna menghadapi pekerjaan dikemudian hari. Hal ini ditandai dengan upaya belajar sekolah atau perguruan tinggi.3 Berdasarkan teori yang dikemukakan Ginzberg, seorang individu yang akan atau sedang menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi merupakan sebuah upaya untuk perkembangan kakir dimasa depan. Pilihan penjurusan ini mulai dilakukan di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan memilih program studi IPA, IPS, Bahasa. Pemilihan jurusan tersebut menjadi proyeksi bagi mereka dalam memutuskan pemilihan program studi yang lebih spesifik di tinggkat perguruan tinggi.
2. Pengambilan Keputusan Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. Adapun pembuatan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif
terbaik
dari
beberapa
alternatif
secara
sistematis
untuk
ditindaklanjuti atau digunakan sebagai suatu cara pemecahan masalah. 4 Hal ini senada dengan pendapat Siagian, yang menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses dimana seseorang menjatuhkan pilihannya pada berbagai alternatif yang ada.5 Pengambilan keputusan
sendiri merupakan proses yang sangat
panjang, proses tersebut dikenal dengan Voluntary Choice. Menurut Zavalloni, ada beberapa tahapan yang dilalui seseorang dalam pengambilan keputusan diantaranya yaitu: 6
3
Ibid., Wildan Zulkarnain. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2013 cet.1) h.107 5 Karina M Brahmana “ Perbedaan Dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersiapkan Dirinya di asuh dengan Pola Asuh yang Berbeda”. Skripsi tidak dipublikasikan h.58 6 Karina, loc.cit 4
12
a.
Motivation, yaitu tahap dimana seseorang tergerak untuk mengambil keputusan karena adanya alasan-alasan yang kuat, dan mendorong untuk memilih beberapa alternatif yang ada.
b.
Deliberation, yaitu tahap mempertimbangkan semua kemungkinan dari alternatif yang dipilih sebelum melakukan keputusan.
c.
Decision, tahap pemilihan yaitu dimana seseorang telah menentukan salah satu dari alternatif yang tersedia.
d.
Execution, tahap merupakan tindakan aktual yang dilakukan ketika telah membuat suatu pilihan dan merealisasikan dengan tindakan nyata atas apa yang menjadi keputusannya. Pada dasarnya setiap orang dalam hidup ini pasti selalu dihadapkan
untuk membuat pilihan atau keputusan dari berbagai alternatif yang ada, tahap-tahap tadi adalah proses bagaimana pilihan itu diperoleh. Hal ini tentu saja dilalui pula oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah menjatuhkan pilihannya jurusuan pendidikan IPS untuk melanjutkan studi di UIN Syarif Hidayatullah, alasan-alasan yang mereka
lalui pada dasarnya berbeda-beda satu sama lain, dan
pertimbangan atas alternatif-alternatif juga berbeda, serta memiliki perilaku yang berbeda setelah keputusan tesebut diambil. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karir Dalam menentukan pilihan setiap orang pasti dipengaruhi oleh berbagai faktor, terlebih lagi jika pilihan tersebut berkaitan dengan masa depan, salah satunya menentukan jurusan. Menentukan jurusan yang akan di pilih pada tingkat perguruan tinggi pada dasarnya termasuk pada perencanaan karier. Hal Ini tentu saja menjadi penting, terlebih bagi calon mahasiswa yang hendak atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, khususnya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kelompok mahasiswa termasuk pada kelompok remaja akhir-dewasa awal. Pada kelompok ini, ada beberapa tugas dalam tahap perkembangannya.
13
Salah satunya menurut Duvall,7 yakni memilih dan mempersiapkan pekerjaan dan ketakbergantungan ekonomi. Selanjutnya guna mempersipkan pekerjaan sebagian orang memilih untuk menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi. Namun dalam proses memilih dan memutuskan seringkali seseorang dilanda kebingungan. Hal ini tidak dapat dipungiri karena jurusan yang dipilh akan menjadi gerbang utama dalam pilihan karir di masa depan. Ada berbagai hal yang mempengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan memilih jurusan yakni salah satunya menurut Berk penetuan dan pemilihan karier seorang remaja ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya: orang tua, teman-teman, gender, karakteristik diri-sendiri.8 a. Orang tua Menurut kamus Inggris-Indonesia parent yang memiliki arti 1). Orang tua 2). Ayah 3) ibu.9 Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia orang tua diartikan dengan: (1) ayah dan ibu kandung (2) orangtua (3) orang yang dianggap tua (4) orang yang disegani atau dihormati di kampung. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menididk, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Terkait pengaruh orang tua dalam memilih jurusan yakni Kondisi sosial ekonomi keluarga, secara tidak langsung keberhasilan orang tuanya merupakan “beban” bagi anak sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan tersirat untuk ikut mempertahankan kedudukan orang tuanya. Disamping itu, secara eksplisit orang tua menyampaikan harapan hidup anakanya yang tercermin pada dorongan untuk memilih jenis sekolah atau 7
Kusdwiratri Setiono, Psikologi Keluarga (Bandung: PT. Alumni, 2011) h. 66 Agoes Dariyo,op.cit h.67 9 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2010) h.418 8
14
pendidikan yang diidamkan oleh orang tua. Umpamanya orang tua mengingikan anaknya menjadi dokter atau menjadi ahli teknik atau insinyur.10 Faktor ekonomi mencakup kemampuan ekonomi orang tua dan kondisi ekonomi (negara) masyarakat. yang pertama merupakan kondisi utama, karena menyangkut kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan anaknya. Banyak anak berkemampuan intelektual tinggi tidak dapat menikmati pendidikan yang baik disebabkan oleh keterbatasan kemampuan ekonomi orang tuanya. tidak hanya itu, keberadaan orang tua yang begitu penting dalam kehidupan anak, seringkali pertimbanganpertimbangan dalam memutuskan suatu hal, kaitannya dengan pemilihan jurusan di perguruan tinggi tentu melibatkan keluarga atau orang tua. hal ini wajar adanya karena remaja umumnya masih memiliki rasa ketergantungan terhadap orang lain yang terdekat yakni orang tua. Bijaknya orang tua berperan dalam memberi pandangan atau berbagai alternatif pilihan jurusan kepada anak tanpa memaksakan kehendak, namun tak dapat di pungikiri masih ada orang tua yang menuntut anak untuk memilih jurusan tertentu ini tergantung pada pola asuh yang digunakan. Sehingga berdasarkan keterlibatan orang tua baik secara emosional dan finansial terhadap mahasiswa, akan mempengaruhi mereka yang sekarang telah menempuh pendidikan di jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
b. Teman-teman Kelompok Sebaya (peer-group) Teman menurut kamus bahasa Indonesia yakni kawan, sahabat, orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan) lawan (bercakapcakap), sesuatu yang jadi pelengkap (pasangan) atau yang diapakai
10
Sunarto, B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008)h. 196
15
(dinamakan
dan
sebagainya)
bersama-sama.11
Tidak
dipungkiri,
kenyataannya lingkungan pergaulan dalam kelompok remaja cukup memberi pengaruh pada diri seorang individu dalam memilih program studi di SLTA atau mungkin di perguruan tinggi. hal ini terkait dengan kebutuhan psikologis remaja yang ingin keberadaan mereka diakui dalam sebuah kelompok salah satunya kelompok bermain atau teman sebaya. Apalagi bagi individu yang telah mempunyai pacar, maka seringkali ia mudah terpengaruh untuk memasuki program studi yang sama atau mungkin mengambil tempat pendidikan (universitas) yang sama. Tujuannya agar tetap menjalin komunikasi dengan pacarnya.12 Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menjalani pilihan hidup tidak hanya di dalam dirinya saja, ketika pilihan internal mahasiswa menginginkan menjadi guru dan lingkungan baik keluaraga, teman sebaya, sekolah dan masyarakat mendukung maka timbul kepercayaan diri mahasiswa tersebut dalam menempuh pendidikan karena merasa bahawa pilihannya bukanlah pilihan yang salah dengan itu menjadi dasar baginya untuk berprestasi lebih baik lagi untuk menunjukan bahwa apa yang dia yakini serta apa yang telah lingkungan dukung untuknya adalah sebuah pilihan tepat.13 c. Gender (Jenis Kelamin) Gender adalah atribut yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Sehingga dikenal bahwa laki-laki itu kuat, rasional, jantan, dan perkasa, sedangkan perempuan dianggap lemah lembut, emosional dan keibuan.14 Karakteristik yang diberikan masyarakat terhadap seseorang berdasarkan gendernya.
11
Ananda Santoso dan A.R AL Hanif Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Alumni Surabaya) h. 375 12 Agoes Dariyo, op.cit h. 68 13 Sunarto, B. Agung Hartono, op.cit h. 196 14 Umi Sumbulah Sprektrum Gender Kilasan Inklusi Gender di Perguruan Tinggi.(Malang: UIN Malang Press, 2008) h. 5
16
Dalam pemaknaannya yang luas gender dapat diartikan sebagai seperangkat nilai, harapan, keyakinan dan (sering kali) stereotipe yang seharusnya diperankan oleh laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial mereka. 15 Karakteristik Laki-laki dan Perempuan menurut Konstruksi Sosial. Laki-laki
Perempuan
Keterangan
Catatan
Tegas
Lemah lembut
Gender
Seks: tidak
Memiliki jakala
Memiliki vagina
Seks
dapat
Memiliki penis
Memiliki alat
Seks
dipertukarkan
menyusui Rasional
Emosional
Gender
Pengambilan
Konco wingking
Gender
gender : bisa dipertukarkan
keputusan Kepala keluarga
Ibu rumah tangga
Gender
Pencari nafkah
Pencari nfkah
Gender
tambahan Berwawasan jauh
Tidak berwawasan
ke depan
jauh ke depan
Gender
Tabel 2.1 Karakteristik Laki-laki dan Perempuan menurut Konstruksi Sosial.
Stereoripe masyarakat seringkali telah menilai terhadap peran jenis kelamin seseorang. Masyarakat menghendaki agar jenis tugas dan pekerjaan tertentu dilakukan oleh jenis kelamin tertentu pula. Memang, baik diakui atau tidak jenis kelamin kadang-kadang menentukan seseorang dalam memilih karier pekerjaan. Seorang perempuan mungkin akan mengambil karier yang kiranya dapat dijalani, tanpa banyak hambatan dengan peran jenis gendernya nanti dikemudian hari, misalnya: sekertaris, dokter anak, psikolog anak, guru atau dosen, penunggu penjaga toko dan sebagainya. Demikian pula sebaliknya seorang laki-laki akan memilih
15
Ibid., h. 6
17
secara tepat pada karier yang sesuai dengan dirinya misalnya: tentara, polisi, hakim atau jaksa.16 Anak laki-laki biasanya lebih bersungguh-sungguh dalam hal pekerjaan dibandingkan dengan anak perempuan yang kebanyakan memandang pekerjaan sebagai pengisi waktu luang sebelum menikah. Anak laki-laki menginginkan pekerjaan yang menarik dan menggairahkan tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut oleh pekerjaan atau oleh kesempatan yang ada untuk memperoleh pekerjaan. Mereka juga mengingkan pekerjaan yang bermartabat tinggi, sekalipun bayarannya lebih sedikit daripada pelbagai pekerjaan yang tidak terlampau bergengsi. Pada umumnya anak perempuan memilih pekerjaaan yang memberikan rasa aman dan tidak banyak menuntut waktu. Dalam memilih pekerjaan, biasanya perempuan menekankan unsur melayani orang lain seperti mengajar atau merawat.17 d. Karakteritik Kepribadian Individu Kepribadian individu menurut kamus Inggris-Indonesia yakni berasal dari kata personality, yang berarti kepribadian, tokoh, watak yang kuat.18 Kepribadian sering diartikan sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat, tempramen, kemampuan umum dan bakat yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya.
19
Kepribadian juga dapat diartikan sebagai karakteristik
yang ada dalam diri individu yang melibatkan berbagai proses psikologis yang akan menentukan kecendrungan dan respon seseorang terhadap lingkungan. 20 Menurut Djaali, pada dasarnya jiwa manusia dibedakan menjadi dua aspek, yakni aspek kemampuan (ability) dan aspek kepribadian 16
Agus Dariyo. op.cit h. 68 Elizabeth b. Hurlock Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Jakarta: Erlangga, 1980) cet.5 h. 221 18 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily. op.cit h. 426 19 Tatik Suryani Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 cet.1) h. 57 20 Ibid., 17
18
(personality). Aspek kemampuan meliputi prestasi, intelegensia, dan bakat. Sedangkan aspek kepribadian meliputi watak, sifat, penyesuaian diri, minat, emosi, sikap, dan motivasi. 21sedangkan menurut Agus Dariyo, Hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik pribadi yang mempengaruhi pemilihan program studi maupun karir individu, diantaranya: bakat-minat, kepribadian, intelektual.22 Dari beberapa aspek kepribadian individu aspek yang akan dibahas adalah minat dan motivasi dalam diri seseorang kaitannya dengan keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan.
1) Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Menurut Hilgard “interest is persisting tendency to py attention to and enjoy some activity or content.” 23 Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.24 Komponen minat dalam diri seseorang menambah kekuatan tekat dalam menjalani atau melakukan kegiatan. Dalam
menentukan
pilihan
mahasiswa
yang
hendak
melanjutkan pendidikan dipengaruhi oleh Minat kejurusan yang berkembang dalam diri seseorang yang merupakan akumulasi minat yang
berkembang
sejalan
dengan
pengalaman,
sikap,
dan
keinginannya. Hal ini sangat dipengaruhi secara signifikan oleh
21
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) h. 1 Agoes Dariyo, op.cit., h.68 23 Slameto, Belajar dan Fktor-faktor yang Mempengaruhinya.(Jakarta: Rineka Cipta cet.5 2010) h. 57 24 Djali h. 121 22
19
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.25 Minat terbentuk dari berbagai aspek yang memperlihatkan kecendrungan untuk memilih apa yang disenangi atau sebaliknya. Minat kejurusan adalah kecendrungan seseorang untuk memiliki prospek pekerjaan atau jabatan tertentu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya. Konstelasi tersebut didukung oleh William B.Michael yang menyebutkan bahwa perpaduan tipe-tipe minat akan memperlihatkan pola tingkah laku tertentu dalam melaksanakan tugas, yang disebut kecakapan tugas. Faktor minat kejuruan adalah penting untuk suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan bidangnya. 26 Dengan kata lain mahasiswa yang telah menentukan pilihannya untuk menempuh pendidikan di jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah, salah satunya telah memahami dan mempertimbangkan target dan tujuan arah pendidikannya sesuai dengan minat pekerjaan yang ingin dicapai dimasa mendatang. Sehingga seseorang yang memiliki minat akan memudahkan seseorang dalam berprilaku dan bertindak guna mendukung kemampuannya mencapai tujuan akan semakin mudah. 2) Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya penggerakkan.27 Menurut Jeffrey, proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menybabkan timbulnya ketegangan. Pada tingkat tertentu ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu prilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan,
25
Ibid h. 125 Ibid., h. 126 27 Tatik Suryani, op. cit., h. 27 26
20
keinginan dan hasratnya tersebut.28 Motivasi merupakan dorongan seseorang untuk melakukan upaya-upaya hingga apa yang diinginkan atau dibutuhkannya terpenuhi. Abraham Sperling mengemukakan bahwa “motive is defined as a tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive.”29 (motif didefinisikan sebagai suatu kecendrungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaiaan diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan). Dari berbagai penjelasan diatas, motivasi merupakan sebuah dorongan baik yang berasal dari dalam diri seseorang maunpun dari luar dirinya untuk mencapai sebuah keinginan dan tujuan. Dorongan ini akan terus-menerus ada hingga tujuan itu terpenuhi dan menimbulkan rasa puas dalam mendapatkannya. Jika di kaitkan, mahasiswa pendidikan IPS seharusnya memiliki motivasi tinggi untuk menjadi seorang guru, sehingga ketika dalam proses menuju pencapaian itu mahasiswa mampu bertahan dan tetap terdorong hingga dia dapat menjadi guru. Hal ini akan membuat mahasiswa senantiasa berusaha keras karena menjadi seorang guru adalah salah satu kebutuhan yang harus dipenuhinya. Keberhasilan dalam memilih dan menjalankan program studi serta karir pekerjaan sangat ditentukan karakteristik kepribadian individu yang bersangkutan. Individu yang memiliki minat – bakat, kemampuan, kecerdasan, motivasi intrenal, tanpa ada paksaan dari orang lain (teman, masyarakat, atau orang tua), biasaya akan mencapai keberhasilan dengan baik.30
28
Ibid., Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: Refika Aditama, 2012)
29
h.11 Agoes Dariyo, op.cit., h.69
30
21
Orang tua
Kepribadian
Faktor-faktor pemilihan karir
Peer-group
Gender Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karier
e. Citra Perguruan Tinggi Merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Erlita, yakni tentang Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya yang, ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih jurusan dua diantaranya yaitu: citra perguruan tinggi, dan tersedianya lapangan kerja.31 Image atau Citra didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada di dalam benak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif, apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.32 Citra merupakan gambaran subyektif yang dibuat oleh seseorang sebagai hasil dari berbagai informasi serta persepsi terhadap sesuatu. Ada beberapa definisi citra menurut para ahli diantaranya, yaitu:33 Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi. Lalu Menurut Philip Henslowe, citra adalah kesan yang diperoleh dari tingkat pengetahuan dan pengertian terhadap fakta (tentang orang-orang, produk atau situasi). 31
Erlita Risnawati, Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya Artikel Ilmiah. h.4 32 http://id.wikipedia.org/wiki/Citra_(Hubungan_Masyarakat) Diakses pada tanggal 19 november 2014 33 Ibid.,
22
Kemudian Rhenald Kasali juga mendefinisikan citra sebagai kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman itu sendiri timbul karena adanya informasi. sedangkan Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan, gambaran atau impresi yang tepat (sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya) mengenai berbagai kebijakan, personel, produk, atau jasa-jasa suatu organisasi atau perusahaan. Berdasarkan definisi citra dilihat dari pandangan para ahli dapat ditarik benang merah bahwa citra adalah kesan seseorang terhadap suatu objek yang diperoleh melalui informasi berdasarkan
dari tingkat
pengetahuan serta pemahaman kepada objek tersebut. Dalam penelitian ini, citra menjadi salah satu landasan yang menarik bagi mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah. Mahasiswa mempetimbangkan bagaimana reputasi perguruan tinggi yang diperoleh melalui berbagai informasi sehingga menimbulkan keyakinan bahwa citra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam katagori baik sehingga tanpa ragu untuk menjadi bagian dari akademisi.
f. Prospek Pekerjaan dimasa Depan Faktor yang satu ini tidak dapat di hindari karena tingkat pendidikan seseorang akan membatu dalam perluasan kesempatan bekerja dan mendapat gaji yang layak, sebagai sebuah apresiasi atas kemampuan yang dimiliki setelah mendapat ijasah. Meskipun tujuan utama dalam menempuh pendidikan adalah memperoleh ilmu serta mengembangkan potensi namun setelah seseorang menyelesaikan penididikannya orientasi tentu berubah, tidak lagi hanya dapat memuaskan hasrat mengebangkan ilmu namun juga bagaimana ilmu yang dipelajari dapat menunjang kehidupan di lapangan kerja secara profesional guna mencukupi kehidupan melalui profesi yang ditekuni. Menurut analisis Ditpropen Ditjen PMPTK, dari 2011 hingga 2014 kebutuhan akan guru rata-rata mencapai 70 ribu guru di setiap tahunnya.
23
Untuk lebih jelasnya berikut tabel kebutuhan akan guru secara nasional dari tahun 2010 sampai tahun 2014. 34
Tahun
Kebutuhan
2010
461.195
2011
56.982
2012
71.352
2013
75.685
2014
82.684
Total
747.898
Tabel 2.2 Jumlah Kebutuhan Guru
Secara umum, kebutuhan akan guru kelas mulai tahun 2010 hingga akhir 2014 mendominasi dibandingkan dengan kebutuhan akan guru terhadap mata pelajaran tertentu. secara rinci, kebutuhan akan guru per mata pelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.35
Mata Pelajaran
Kebutuhan 2010
2011
2012
2013
2014
Agama
24.511
3.134
4.633
5.947
7.629
Penjaskes
31.437
2.585
2.941
3.148
3.500
Guru Kelas
159.307
64.670
33.860
33.881
35.275
PKN
4.233
1.059
1.329
1.551
1.815
Bahasa Indonesia
11.601
2.725
3.135
3.497
3.977
Bahasa Inggris
15.306
3.047
3.442
3.733
4.130
Matimatika
11.165
2.331
2.729
3.083
3.505
34
Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) h. 30 35 Ibid.,
24
IPA
4.437
983
1.184
1.318
1.541
IPS
4.402
716
860
997
1.180
Seni Budaya
13.806
1.726
1.925
2.040
2.220
TIK T
22.747
1.651
1.695
1.769
1.831
87.144
2.790
3.076
3.255
3.481
87.144
2.790
3.076
3.255
3.481
eFisika
3.486
832
945
1.046
1.161
l Biologi
1.664
797
887
1.006
1.156
Kimia
2.969
813
941
1.077
1.232
Sejarah
1.154
354
436
466
538
3Geografi
1.096
354
416
477
535
536
181
565
335
500
2.731
472
251
563
614
747
455
477
508
525
1.153
477
490
516
522
kBahasa Asing
393
316
384
441
477
eKeterampilan
6.966
495
517
543
549
Kewirausahaan
3.260
274
284
297
304
Total
461.195
56.932
71.352
75.685
82.684
T
Mulok
a
bBimbingan
Konseling
2 .
Ekonomi k
Sosiologi
e
Antropologi
b
uSastra
Indonesia
b u t
kebutuhan guru mata pelajaran
Menurut data tersebut peluang kerja untuk profesi guru cukup banyak. Salah satunya peluang bagi guru pendidikan IPS yang setiap tahun mengalami kenaikan akan kebutuhan guru.Hal ini dikarenakan kebutuhan tenaga pengajar masih sangat urgent terutama di daerah pelosok terpencil, mengingat betapa luasnya wilayah Indonesia sehingga perlu adanya upaya dalam memasok para tenaga pengajar (guru) agar merata di seluruh dareah sehingga tingkat pendidikan masyarakat dapat ditingkatkan guna pembangunan negara.
25
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terdiri dari beberapa item diantaranya yaitu:36 1) Perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari pelajaran ilmu-ilmu sosial. 2) Integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial meliputi: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan psikologi sosial. 3) Menyampaikan
permasalahan
sehari-hari
masyarakat
sekeliling. 4) IPS bukan ilmu sosial walaupun bidang perhatiannya sama yaitu hubungan timbal balik antara manusia. 5) IPS hanya terdapat pada program pengajaran di sekolah 6) IPS merupakan penyederhanaan Ilmu sosial untuk pengajaran. Berdasarkan berberapa point yang telah dipaparkan secara terperinci, dapat di pahami bahwa hakikat sebenarnya dalam kajian ilmu IPS yaitu ilmu yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi menjadi satu kelengkapan, diantaranya sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan psikologi sosial. Istilah IPS sendiri digunakan untuk kepentingan pengajaran dengan menyederhanakan berbagai disiplin ilmu tersebut. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya membekali pelajar dalam memahami konsep serta mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sosial bermasyarakat pada tingkat lembaga pendidikan.
36
Iwan Purwanto Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (ciputat: 2014) h. 25
26
b. Definisi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Dalam memudahkan pemahaman terhadap IPS perlu dikemukkan terlebih dahulu pengertian social studies (IPS) dari beberapa ilmuan Amerika Serikat diantaranya yaitu:37 1) Artur G. Binning and David H.Binning (1982), kedua pakar ini mengemukkan bahwa, studi sosial adalah mata pelajaran yang berhubungan
langsung
dengan
perkembangan
dan
organisasi
masyarakat manusia dan manusia sebagai anggota dari kelompok sosial. 2) Edgar B. Wesley (1980), berbeda dengan kedua tokoh sebelumnya Edgar mengemukakan bahwa, studi sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pengajaran di sekolah. 3) Willian B. Ragam (1982), mengatakan bahwa program studi sosial mencerminkan bahan-bahan dari berbagai ilmu sosial, tetapi ia juga mempergunakan bahan-bahan dari masyarakat setempat. 4) John Jarolimek (1967) menyatakan bahwa studi sosial merupakan bagian dari kurikulum pendidikan dasar yang materi pelajarannya terdiri dari ilmu-ilmu sosial seperti Sejarah, Geografi, Ekonomi Antropologi, Sosiologi, Politik, Psikologi sosial bahkan termasuk ilmu Filsafat. Geography
sociology
History Social Psychology
Antrophology SOCIAL STUDIES Political seince
Philosophy
economic
Gambar 2.2 Jarolimek Social Studies
37
Ibid., h.28
27
a)
Geography Geografi berasal dari bahasa yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphien yang berarti lukisan atau tulisan.38 Secara lengkap dapat di artikan sebagai ilmu yang mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya.39
b)
History Istilah sejarah bersal dari bahasa arab, yakni kata syajaratun (syajarah), yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Pengertian sejarah yang dipahami sekarang ini dari alih bahasa inggris, yakni history yang bersumber dari bahasa yunani kuno historia (dibaca historia) yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya. Kata historia diartikan sebagai telaahan mengenai gejala-gelaja (terutama hal ihwal manusia).40 Secara sederhana sejarah diartikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempengaruhi hidup manusia.
c)
Social psychology Mempelajari
prilaku
kelompok kecil individu.
41
individu-individu
kelompok-
Dalam hal ini ilmu yang mempelajari
tentang berbagai gejala dan bentuk tingkah laku manusia kaitannya dengan interaksi bersama kelompok. d) Philosophy Menurut Poedjawijatna kata filsafat berasal dari bahasa yunanui yaitu philosophia, kata majemuk yang yang terdiri atas 38
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial,( Jakarta: PT. Bumi Aksara : 2008), h.227 Sapriya,Susilawati, dan Sadjaruddin Nurdin. Op.cit h.12 40 Dadang Supardan, op.cit h. 287 41 Sapriya, Susilawati, Sadjaruddin Nurdin op.cit. h.14 39
28
philo dan sophia. Philo artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha yang diinginkan itu, sophia artinya
kebijakan
yang
artinya
pandai,
pengertian
yang
mendalam. Jika di gabungkan maka philosophy dapat diartikan ingin mencapai pandai, cinta pada kebijakan. 42 Philosophy atau filsafat dapat diartikan yaitu ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio.43 Jadi dapat dikatakan bahwa ilmu filsafat adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal hingga ke akar-akarnya (mendalam). e)
Sosiology Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa yunani, yakni
kata
socius
dan
logos.
Socius
yang
kawan,
berkawan,ataupun bermasyarakat. Sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang sesuatu. Dengan demikian, secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu tentang masyarakat.44 Jadi segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat dapat dikaji melalui ilmu sosiologi. f)
Antropology Istilah antropologi berasal yunani, asal kata anthropos berarti manusia, dan logos berarti ilmu. Dengan demikian, secara harfiah antropologi berarti ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi
(antorpolog)
sering
mengemukakan
bahwa
antropologi merupakan studi tentang umat manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya,
dan
untuk
memperoleh
pengertian
ataupun
pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. 45
42
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Samapai Capra. (Bandung : Rosdakarya 2012, cet.19) h. 9 43 http://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/ 44 Dadang Supardan, op.cit h. 69 45 Ibid h. 163
29
g) Political scince Istilah politik (politics) sering dikaitkan dengan bermacammacam kegiatan dalam sistem politik ataupun negara yang menyangkut proses penentuan tujuan sampai dalam melaksanakan tujuan tersebut.46 Misalnya dalam hal bagaimana seseorang dapat menjadi presiden. h) Economic Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnomos atau oikonomia yang artinya menajemen urusan rumah
tangga,
khususnya
penyediaan
dan
administrasi
pendapatan.47 Jadi ilmu ekonomi memfokuskan diri pada kajian yang membahas tentang bagaimana manusia dapat menggunakan berbagai sumber guna pemenuhan kebutuhan hidupnya. Setelah dipaparkan tentang definisi pendidikan IPS menurut para tokoh pendidikan di negara asal perkembangannya yaitu Amerika Serikat, maka berikut adalah definisi pendidikan IPS yang dikemukakan oleh para pakar ilmuan sosial di Indonesia, diantaranya yaitu :48 1) Nasution, (1975) merumuskan bahwa IPS adalah sutu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, pada intinya program yang menitikberatkan pada persoalan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosial yang bahanya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial. 2) Nu’man Sumantri dan kawan-kawan (1973) merumuskan bahwa, IPS sebgai bahan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan di tingkat SD, SLP, SLTA.
46
Ibid., h.492 Ibid., h.366 48 Iwan Purwanto ,op.cit h. 28 47
30
3) A. Kosasi Djahiri (1983) merumuskan bahwa IPS adalah merupakan ilmu pengetahuan yang memasukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Berdasarkan dari kedua versi tentang definisi kajian IPS, terlihat bahwa sebenarnya antara definisi yang dikemukakan oleh pakar Amerika tidak jauh berbeda dari definisi yang dikemukakan oleh pakar dari Indonesia. Bahwa IPS merupakan kumpulan disiplin ilmu-ilmu sosial yang terdiri dari sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, ilmu politik, dan psikologi sosial yang digunakan untuk tujuan
proses
pembelajaran
dalam
dunia
pendidikan,
dengan
penggabungan tersebut konsep ilmu –ilmu sosial lebih disederhanakan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa dalam berbagai jenjang lembaga pendidikan yang ada. Kehidupan manusia dalam agama Islam, dianjurkan tidak hanya berhubungan dengan Allah SWT, namun juga berhubungan dengan sesama manusia. Hal ini menunjukan bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan lainnya. dalam surat Al-Maidah ayat 2 :
َّ يَا أَيُّهَا الَّ ِرييَ آ َهٌُىا ََل تُ ِح ُّلىا َش َعائِ َس ٌ َو ََل ْالقَ ََلئِ َد َو ََل َ َّللاِ َو ََل ال َّش ْه َس ْال َح َسا َم َو ََل ْالهَ ْد َ آ ِّهييَ ْالبَي ْت ْال َح َسا َم َي ْبتَ ُغىىَ فَضْ اَل ِه ْي َزبِّ ِه ْن َو ِزضْ َىاًاا ۚ َوإِ َذا َحلَ ْلتُ ْن فَاصْ طَا ُدوا ۚ َو ََل ُ ٌَيَجْ ِس َهٌَّ ُك ْن َش ص ُّدو ُك ْن َع ِي ْال َو ْس ِج ِد ْال َح َس ِام أَ ْى تَ ْعتَ ُدوا ۘ َوتَ َعا َوًُىا َعلًَ ْالبِ ِّس َ آى قَىْ ٍم أَ ْى َّ َّللاَ ۖ إِ َّى َّ اْل ْث ِن َو ْال ُع ْد َوا ِى ۚ َواتَّقُىا ب ِ َّللاَ َش ِدي ُد ْال ِعقَا ِ ْ ًََوالتَّ ْق َى ٰي ۖ َو ََل تَ َعا َوًُىا َعل “Wahai orang- orang yang beriman ! janganlah kamu melanggar syi`ar- syiar kesucian Allah, dan janganlah (melanggar kehormatan) bulan- bulan haram, jangan (mengganggu) had-yu (hewan-hewan
31
kurban) dan Qalaid (Hewan-hewan kurban yang diberi tanda) dan jangan (pula) mengganggu orang- orang yang mengunjungi Baitulharam, mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Janganlah sampai kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang- halangimu berbuat melmpaui batas (kepada
mereka).
Dan
tolong-
menolonglah
kamu
dalam
(mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah amat berat siksa-Nya.(2)” 49
Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa, setiap manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Dalam kehidupan manusia tidak dapat hanya bergantung pada dirinya sendiri namun membutuhkan orang lain. Mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dan dapat bersosialisasi dalam lingkup masyarakat dapat dipelajari sejak dini. Salah satu upaya memberikan persiapan serta pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat, bagaiamana cara-cara manusia memenuhi kebutuhan hidup serta keunikan yang dimiliki manusia berdasarkan letak geografisnya yakni melalui pembelajaran sosial atau yang lebih dikenal dengan ilmu pengetahuan sosial.
c.
Sejarah Lahirnya IPS Istilah Ilmu Pengetahuan Social (IPS) sebenarnya bukanlah suatu disiplin ilmu, namun istilah ini merupakan terjemahan dari studi sosial (social studies) yang mulai diterapkan dalam dunia pendidikan dasar dan menengah di Amerika Serikat sejak 1915.50 Jadi pada dasarnya pencetus lahirnya istilah Ilmu Pengetahuan sosial di
49
Syaamil Al-Qur’an dan terjemahan, (Bandung: PT Syaamil Cipta Media) 50 Ibid., h.26
32
Indonesia adalah hasil adaptasi dari konsep sosial studies yang telah dikembangkan lebih dulu di Amerika AS. Pada saat itu para ahli pendidikan di Amerika Serikat berkesimpulan bahwa pengajaran Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan secara terpisah dalam bentuk disiplin ilmu seperti: sejarah, geografi, ekonomi, dan lain-lain tidak akan mampu membekali para subjek didik untuk dapat mengenal dan mengerti masalah sosial yang ada disekitarnya. Dengan demikian diperkenalkanlah social studies yang diharapkan
dapat
mengatasi
kekurangan
tersebut.51
Studi
pengembangan IPS pun terus berjalan hingga akhirnya Indonesia mengadopsi dengan beberapa modifikasi sesuai dengan kondisi sosial dan budaya yang ada. Perkembangan bidang studi IPS yang di adopsi dari Amerika kemudian diterapkan dalam kurikulum di lembaga pendidikan Indonesia.52 konsep ini telah melewati modifikasi dan penyesuaian sehingga dalam penerapannya diarahkan mampu memberi gambaran kehidupan bermasyarakat dan melatih prilaku sosial bagi warga negara sejak duduk dibangku pendidikan formal. Pengajaran IPS di Indonesia diterapkan oleh ibu Prof Dr. Soepartina Pakasi pada SD, PPSP, IKIP Malang pada tahun 1969. Kemudian pada tahun 1971 IPS dimasukkan dalam buku induk Depdikbud. Mulai menjadi perhatian dan juga telah ramai diperbincangkan dalam rencana pembahruan kurikulum sekolah di Indonesia sekitar tahun 1972.
Hingga Pada akhirnya tahun 1974
bidang studi IPS resmi di cantumkan dalam kurikulum, dan tahun 1975 diberlakukanya kurikulum bidang studi IPS pada lembaga pendidikan tingkat SD, SMP, SMU. Pelaksanaannya dilakukan secara 51
Ibid., Ibid.,
52
33
bertahap dimulai pada tahun 1976. Jadi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia kelahirannya bersamaan dengan lahirnya kurikulum 1975.53 Namun pengertian IPS di tingkat persekolahan itu sendiri mempunyai perbedaan makna khususnya antara IPS untuk Sekolah Dasar (SD) dengan IPS untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan IPS untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Pengertian IPS di persekolahan tersebut ada yang berarti program pengajaran, ada yang berarti mata pelajaran yang berdiri sendiri, ada yang diidentifikasi dari perbedaan pendekatan yang diterapkan pada masing-masing jenjang persekolahan tersebut. 54 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berubah semakin cepat. Namun perkembangan pendidikan
yang
diterapkan oleh sekolah belum cukup menjangkau laju perkembangan yang ada. Sekolah sebagai lembaga pendidikan kini sudah mulai terlihat beberapa perbaikan-perbaikan guna menunjang pencapaian tujuan
pendidikan
nasional,
meskipun
nyatanya
pencapaian
keberhasilan hanya berorientasi pada nilai sebagai bentuk prestasi dan kurang memperhatikan kesiapan mental serta penerapan nilai-nilai sosial dalam kaitannya prilaku dengan sesama manusia lain.55 Maka demi menyeimbangkan antara kemampuan akademik siswa dan keterampilan sosial dengan mempelajari studi IPS tidak hanya dapat membuka wawasan konseptual saja namun sebagai basis penanaman nilai-nilai moral yang dimulai dari berbagai tingkat lembaga pendidikan. Seiring dengan penetapan mata pelajaran IPS dalam kurikulum di Indonesia, maka pemenuhan akan guru pendidikan IPS merupakan sebuah kebutuhan guna mengisi posisi tenaga pengajar di berbagai 53
Ibid., h. 27 Sapriya, Susilawati dan Sadjaruddin Nurdin . Konsep Dasar IPS (Bandung: UPI Press,2006) h. 3 55 Iwan Purwanto .loc.cit 54
34
tingkat persekolahan. Ada berbagai lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bagi calon guru atau mahasiswa jurusan pendidikan IPS yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
yang memiliki
program-program
dalam
mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi kemajuan bangsa melalui lulusan yang unggul,
kompetitif,
profesional
dan
berwawasan
keislaman,
kemanusian dan ke-Indonesian dalam bidang pendidikan IPS.56 Pada awal perkembangannya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
hanya memiliki tiga jurusan, yaitu jurusan Pendidikan
Guru Agama, Jurusan Pendidikan Guru Bahasa Arab, dan Jurusan Khusus (Imam Tentara). Namun dalam perjalananya Fakultas Ilmu Tarbiyah
mengalami
kemajuan
dengan
pengembangan
dan
pengurangan berbagai jurusan. Salah satunya pendidikan IPS yang dibuka pada tahun 1986 mengalami kemunduran dikarenakan lulusannya tidak terangkat sebagai PNS di lingkungan Departemen Agama untuk penugasan di Madrasah
Tsanawiyah
dan
Madrasah
administratif. karena ada kebutuhan
Aliyah
serta
masalah
mendesak di lapangan maka
jurusan-jurusan dikembangkan lagi pada dekade 1990 yaitu ketika IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berubah menjadi Universitas Islam Negeri pada tahun 2002, berdasarkan Keppres No.31 tahun 2002, selain nama fakultas diubah menjadi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dengan 8 prodi pendidikan diantaranya yaitu,57
56
Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2014, (http://pips.fitkuinjkt.ac.id/profil/sejarah-fakultas.html) 57 Pedoman Akademik Program Strata Satu Tahun 2013/2014 UIN Syarif Hidyatullah Jakrta. h. 48
35
a. Jurusan Pendidikan Agama Islam b. Jurusan Pendidikan Bahasa Arab c. Jurusan Bahasa Inggris d. Jurusan Pendidikan Matematika e. Jurusan Pendidikan IPA, dengan tiga program studi: 1) Program Studi Pendidikan Biologi 2) Program Studi Pendidikan Fisika 3) Program Studi Pendidikan Kimia f. Jurusan Kependidikan Islam, dengan dua program studi : 1) Program Studi Manajemen Pendidikan 2) Program
Studi
Pendidikan
Guru
Madrasah
Ibtidaiyah g. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia h. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Pendidikan IPS merupakan pengembangan calon guru mata pelajaran IPS, saat ini Guru merupakan suatu profesi yang dalam memenuhi unsur keprofesionalitasan maka seorang guru harus memenuhi kompetensi dan kualifikasi sebagai seorang guru profesional. Profesi meniliki arti yaitu suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu
jabatan
atau
pekerjaan
tertentu
yang
mensyaratkan
pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.58 Itu artinya sebagai calon guru IPS yang profesional sudah seharusnya mengikuti pendidikan di tingkat perguruan tinggi guna melengkapi kualifikasi syarat profesional. Karena segala sesuatu harus dengan ahlinya, begitu pun
58
Kunandar,Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi (Jakarta:Rajawali Pers, 2007), h. 45
36
seorang guru haruslah orang yang memiliki keahlian sebagai guru, sehingga dapat pengoptimalkan seluruh pengetahuannya. Hal ini dijelaskan kembali melalui, UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen kualifikasi akademik utama yakni kompetensi pedagogis, komptensi profesional, komptensi kepribadian, dan kompetensi sosial. kualifikasi dapat diperoleh melalui aktivitas akademik di buktikan dengan ijazah atau sertifikat yang dimiliki setelah yang bersangkutan menyelesaikan studi pada jenjang pendidikan tertentu.59 Berdasarkan Undang-undang tersebut maka salah satu bukti bahwa seorang guru profesional adalah dengan memenuhi standar perofesi dengan mengenyam pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi serta memiliki kompetensi yang diharuskan. B. Penelitian yang Relevan Ada beberapa penelitian yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini diantaranya yaitu: 1. Zaenal Abidin, Kecendrungan Mahasiswa Memilih Prodi Tarbiyah dan Minat menjadi Guru Periode Akademik 2012-2013. Dosen Prodi Tarbiyah Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiah Surakarta. SUHUF, Vol.26, No.1,Mei 2014: 67-84. Hasil dari penelitian tersebut didapatkan bahwa kecendrungan Mahasiswa prodi tarbiyah dalam memilih prodi kebanyakan dipilih banyak kaum putri, dan lebih sedikit kaum putra dalam memilih prodi tarbiyah. Masalah minat untuk menjadi guru profesional, lebih banyak dipilih mahasiswa putri dibanding mahasiswa putra. Mahasiswa yang ingin menjadi guru lebih banyak didasarkan pada minat Intrinsic daripada minat ekstrinsik.60 59
Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya (Jakarta: Indeks, 2011), h 17 60 Zaenal Abidin kecendrungan Mahasiswa Memilih Prodi Tarbiyah dan Minat Menjadi Guru Periode 2012-2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta SUHUF, Vol.26, No. 1, Mei 2014.
37
2. Martini, Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jurusan Akuntansi sebagai Tempat Kuliah di Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis budaya, pribadi dan psikologi tidak berpengaruh pada mahasiswa fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Tahun Ajaran 2012/2013. Sedangkan hipotesis 2 yaitu faktor social berpengaruh terhadap pemilihan jurusan akuntansi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Tahun Ajaran 2012-2013. Dari hasil perhitungan uji nilai F dapat diambil kesimpulan bahwa
secara
serentak,
seluruh
variabel
independen
tersebut
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan jurusan akuntansi dengan kemampuan menjelaskan terhadap variabel dependen sebesar 57,1%. Hal ini berarti masih terdapat variabel-variabel independen lainnya yang dapat menjelaskan variabel pemilihan jurusan akuntansi yaitu sebesar 42,9%.61 3. Dewa Ayu Juli Artini, Ketut Kirya, Wayan Suwendra, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) sebagai Tempat Kuliah. E-journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) 62 a.
Faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih tempat kuliah adalah faktor lingkungan internal yaitu orang,harga, proses,produk dan promosi serta faktor lingkungan eksternl yaitu keluarga, kemauan sendiri, dan kelompok acuan.
b.
Faktor yang paling dominan mempengaruhi mahasiswa dalam memilih jurusan di FEB Undiksha sebagai tempat kuliah adalah faktor lingkungan internal.
61
Martini Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihn jurusan Akuntansi sebagai Tempat Kuliah di Perguruan Tinggi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta 62 I Dewa Ayu Juli Artini,, I ketut Kirya, I Wayan Suwendra, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) sebagai Tempat Kuliah. E-journal Bisma Universitas pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
38
4. Erlita Risnawati,Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya. Artikel Ilmiah terdapat empat faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas diantaranya yaitu faktor citra perguruan tinggi, faktor tersedianya lapangan kerja, faktor minat dan faktor keputusan bersama serta temuan baru yakni faktor pelayanan dan fasilitas perguruan tinggi. 63 5. Cecila Tieti Murniati, Minat dan persepsi siswa SMU terhadap fakultas sastra laporan penelitian. 2004 dalam hal pemilihan jurusan yang mereka anggap penting, ada beberapa faktor yang mempengaruhi: kepopuleran suatu jurusan/program studi and prospek mereka setelah lulus. Secara umum, siswa SMU mempunyai cukup pengetahuan mengenai apa yang diberikan di Fakultas Sastra. Disamping itu mereka mempunyai sikap yang positif terhadap Fakultas sastra. Mereka berpendapat
bahwa
belajar
di
Fakultas
sastra
nampaknya
menyenangkan. Kemudian siswa menggap bahasa Inggris penting bagi mereka
untuk
memperluas
pengetahuan
mereka.
Mereka
juga
berpendapat bahwa untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik tidak cukup hanya dengan mengikuti kursus.64 6. Mintarti Indartini Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun, Sosial Valume 11 Nomor 2 September 2010 dalam penelitian ini memiliki hasil secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih fakultas, secara parsial terdapat tiga variabel bebas (karakter individu, bauran pemasaran, dan psikologi) yang berpengaruh signifikan dan satu variabel (Lingkungan) tidak signifikan. Dari keempat variabel, variabel
63
Erlita Risnawati “Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya Artikel Ilmiah. 64 Cecilia Titiek Murniati, dkk. Minat dan persepsi siswa SMU Terhadap Faklutas Sastra. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Laporan Penelitian 2004
39
psikologi memiliki sumbangan yang kuat dalam menentukan keputusan mahasiswa dalam memilih fakultas ekonomi.
65
7. Tutik Susilowati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa (Pengaruh faktor internal individu, lingkungan Eksternal dan Strategi Komunikasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengambilan Keputusan dalam memilih bidang keahlian khusus pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS. Tesis Program Pasca Sarjana Univeristas Sebelas Maret Surakarta 2008. Hasil penelitian ini yaitu, faktor internal individu mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengambilan keputusan memilih BKK PAP di FKIP UNS, faktor lingkungan eksternal mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengambilan keputusan memilih BKK PAP di FKIP UNS. Faktor – faktor tersebut bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif terhadap pengambilan keputusan memilih BKK PAP. 66
C. Kerangka Berfikir Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil sebuah pilihan atau dalam memutuskan sesuatu. Faktor tersebut bersumber baik dari dalam individu maupun dari luar dirinya. salah satunya yakni dalam memilih jurusan di tingkat perguruan tinggi. memilih jurusan dari berbagai alternatif jurusan yang ada, bukanlah hal yang mudah bagi siapa pun yang ingin atau sedang menenpuh pendidikan di perguruan tinggi. Hal ini karena belajar di perguruan tinggi merupakan jembatan seseorang dalam merencanakan jenis pekerjaan atau profesinya di masa depan di samping memperoleh ilmu pengetahuan. 65
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang
Mintarti Indartini Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun, Sosial Valume 11 Nomor 2 September 2010 66 Tutik Susilowati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa (Pengaruh faktor internal individu, lingkungan Eksternal dan Strategi Komunikasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengambilan Keputusan dalam memilih bidang keahlian khusus pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS. Tesis Program Pasca Sarjana Univeristas Sebelas Maret Surakarta 2008.
40
dalam memilih jurusan yang diungkapkan oleh Berk yakni faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor kepribadian individu. Kemudian faktor citra perguruan tinggi dan faktor prospek lapangan kerja yang sebelumnya pernah diteliti oleh penelitian lain. Peran orang tua sebagai pelindung, pendidik serta sosok yang bertanggung jawab terhadap anak-anak. Memiliki peran dalam upaya mempersiapkan keturunannya menghadapi kehidupan setelah dewasa, sebagai sosok yang dihormati serta sosok yang memiliki kedekatan baik secara biologis dan psikologis dengan anak membuat posisi mereka tak dapat tergantikan. Sehingga seringkali apa pun yang diputuskan oleh orang tua menjadi keputusan anak pula. Teman
sebaya
memiliki
peran
tersendiri
pada
tahap
perkembangan sesorang terlebih pada masa remaja-menuju dewasa muda. Pada masa ini dimana seseorang memiliki tugas perkembangan untuk
dapat
mandiri
dalam
memenuhi
kebutuhannya
dan
merencanakan masa depan serta mulai menggurangi ketergantugan terhadap orang tua, teman sebaya menjadi salah satu kelompok rujukan yang
mempengaruhi
seseorang
dalam
memutuskan
sesuatu.
Selanjutnya dalam masyarakat terdapat peran yang disesuaikan dengan gender seseorang. Sebagian besar masyarakat mengasumsikan pembagian tersebut menjadi sesuatu yang seharusnya. Sehingga dalam memilih jurusan seseorang mempertimbangkan peran gendernya. Kepribadian individu dalam hal ini minat dan motivasi memiliki kontribusi dalam menentukan pemilihan jurusan karena suatu pilihan terlebih pilihan jurusan yang di dasarkan pada minat dan motivasi akan menjadi pemicu yang baik dalam mencapai prstasi di tingkat perguruan tinggi. Citra perguruan tinggi merupakan persepsi mahasiswa dalam melihat perguruan tinggi yang akan menjadi atau yang menjadi tempat
41
belajar. Baik buruknya citra perguruan tinggi memberi penaruh tersendiri bagi seseorang dalam mempertimbangkan tempat mana yang diinginkan. Prospek lapangan adalah pertimbangan melihat peluang yang lebih besar bagi salah satu jenis pekerjaan guna menjadi referensi dalam memilih jurusan di tingkat perguruan tinggi sehingga setelah menyelesaikan studi dapat segera mendapat pekerjaan. Dari berbagai faktor tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih dalam melalui penelitian yang ditungkan dalam sebuah karya ilmiah (skripsi) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Memperngaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” X1 X2 X3
Y
X4 X5 X6 Gambar 2.3 Kerangka Berfikir
Keterangan : X1
= Faktor orang tua
X2
= Faktor teman sebaya
42
X3
= Faktor Gender
X4
= Faktor Kepribadian Individu
X5
= Faktor citra perguruan tinggi
X6
= Faktor prospek lapangan kerja
Y
= Keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis nol (Ho) juga sering disebut dengan hipotesis statistik yaitu hipotesis yang diuji dengan statistik. Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau memiliki statment yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akan diteliti, atau varibel independen (X) tidak mempengaruhi variabel dependen (Y). Hipotesis nol ini dibuat dengan kemungkinan yang besar untuk ditolak, ini berarti apabila terbukti bahwa hipotesis nol ini tidak benar dalam arti hipotesis itu ditolak, maka disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel X dan Variabel Y. 67 Hipotesis Alternatif (Ha) lawan dari hipotesis alternatif. Hipotesis alternatif dapat langsung dirumuskan apabila ternyata pada suatu penelitian, hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini menyatakan ada hubungan, yang berarti ada signifikansi hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).68 H01
:Tidak terdapat pengaruh forang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
Ha1
: Terdapat Pengaruh orang tua terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
67
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005) h. 79 68 Ibid., h. 80
43
H02
:Tidak Terdapat pengaruh teman sebaya terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
Ha2
:Terdapat pengaruh teman sebaya terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
H03
:Tidak terdapat pengaruh gender terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
Ha3
:Terdapat pengaruh gender terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
H04
:Tidak terdapat pengaruh Kepribadian Individu terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
Ha4
:Terdapat pengaruh kepribadian Individu terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
H05
:Tidak terdapat pengaruh faktor citra perguruan tinggi terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
Ha5
:Terdapat pengaruh citra perguruan tinggi terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
H06
:Tidak
terdapat pengaruh prospek lapangan kerja terhadap
keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Ha6
:Terdapat
pengaruh prospek lapangan kerja terhadap keputusan
mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penielitian ini laksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Objek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Penelitian dilakukan bertempat di jurusan pendidikan IPS guna mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS. Sedangkan waktu Penelitian yakni pada bulan SeptemberDesember 2014.
B. Metode Penelitian Metode Kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat postivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1 Pendekatan yang digunakan yakni kualitatif deskriptif. Istilah “deskriptif” sendiri berasal dari bahasa Inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain.2 Dari beberapa jenis penelitian deskriptif penelitian ini mengarah pada jenis penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan atau pengaruh antara dua varibel atau lebih, tanpa 1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualtiatif dan R&D.(Bandung : Alfabeta, 2012). h 13 2 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, cet 14. 2010) h. 3
44
45
melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.3 Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda. Regresi berganda merupakan alat yang digunakan untuk melakuan prediksi permintaan dimasa yang akan datang, berdasarkan masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent).
C. Desain Penelitian Guna mengetahui hasil penelitian regresi berganda maka dilakukan penyebaran instrumen angket kepada mahasiswa jurusan pendidikan IPS angkatan 2014. Berikut adalah gambaran disain penelitian ini. X1 X2 X3
Y
X4 X5 X6 Gambar 3.1 Disain Peneitian
Keterangan : X1
= Faktor orang tua
X2
= Faktor teman sebaya
X3
= Faktor Gender
X4
= Faktor Kepribadian Individu
X5
= Faktor citra perguruan tinggi
X6
= Faktor prospek lapangan kerja
Y
= Keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS
3
Ibid.,h.4
46
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.4 Dalam penelitian ini maka populasi yang akan diambil beradasrkan judul penelitian yaitu mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2014 sebanyak 107 orang.
Jumlah Populasi Penelitian Mahasiswa Aktif
Jumlah Mahasiswa
Mahasiswa Pendidikan IPS angkatan 2014
107 orang
Tabel 3.1 populasi mahasiswa (Sumber: Dokumen Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
2. Sampel Sempel dalam bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.5 Dalam penelitian ini sampel yang digunakan yaitu mahasiswa jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014. Guna menemukan sampel maka penelitian mengunakan teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.6 Dalam penelitian ini, dalam mengambil jumlah sampel 4
Sugiyono,op.cit. h.117 Ibid., h. 118 6 Ibid., h. 120 5
47
dengan menggunakan teknik Slovin dan dengan tingkat kesalahan 5%. Yaitu dengan rumus sebagai berikut:7 n= Keterangan:
n = sampel N = jumlah populasi e = perkiraan tingkat kesalahan
Maka :
n= n= n=
= 85,42
Hasil perhitungan tersebut dijadikan pedoman pengamilan sampel, yaitu sebesar 85,42 dibulatkan menjadi 85 orang yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian, karena data sebagai bahan dasar dalam proses pengolahan data. Teknik ini disesuaikan dengan metode yang digunakan. Bila dilihat berdasarkan sumbernya data terbagi menjadi dua yaitu, data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.8 Dalam penelitian ini yang merupakan data primer yaitu hasil penyebaran angket. Angket atau kuesioner sendiri adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang 7
Syofian Siregar.Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Bumi Aksara ,2013) hl.61. 8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Perdana Group, 2004) h. 122
48
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. 9 Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada reponden dengan jawaban yang telah disediakan dan sifatnya tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti. penyebaran ngket ini dibagikan kepada mahasiswa jurusan pendidikan IPS angkatan 2014 guna memperoleh data tentang faktorfaktor keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS.
2. Data Sekunder Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan.10 Data sekunder dalam penelitian ini yaitu wawancara, wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview digunakan untuk menilai keadaan seseorang misalnya, latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.
11
teknik
wawancara semi terstruktur artinya wawancara yang dilakukan tidak terpaku pada daftar pertanyaan wawancara.
F. Teknik Pengolahan Data Dalam penelitian ini teknik pengolahan data yang dilakukan yaitu, editing,codeting, tabulasi .12 berikut masing-masing penjelasannya: 1. Editing adalah kegiatan pengecekan atau pemeriksaan data yang telah telah dikumpulkan dari lapangan, memilah dan memeriksa data yang memenuhi
sayarat
serta
mengoreksi
kesalahan-kesalahan
kekurangan data yang terdapat pada catatan lapangan. 9
Suharsimi Arikunto. op.cit h. 194 Sugiyono op.cit h. 122 11 Suharsimi Arikunto, op.cit. h. 198 12 Sugiyono h.199 10
dan
49
2. Codeting/skoring adalah kegiatan pemberian kode atau skor tertentu dalam suatu penelitian. No.
Alternatif jawaban
Skor
1.
Sangat Setuju (SS)
4
2.
Setuju (S)
3
3.
Tidak Setuju (TS)
2
4.
Sangat Tidak Setuju
1
(STS) Tabel 3.2 Kriteria Penskoran Skala Likert
3. Tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam bentuk tabel yang telah di beri kode atau skor sesuai kebutuhan analisa data.
G. Variabel Penelitian Variabel sendiri dapat diartikan sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.13 Selain itu variabel juga diartikan sebagai suatu karakteristi yang akan diobservasi dari satuan pengamatan.14 Variabel terdiri dari independent variabel (variabel bebas) dan dependent (variabel terikat). Variabel Independen variabel ini sering disebut stimulus, prediktor, antecedent. Sedangkan dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel 13
Ibid., h.60 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian (Bandung:Pustaa Setia, 2007)h. 13 14
50
terikat. Variabel terikat meruapakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 1. Definisi Konseptual a) Faktor Orang tua diartikan dengan: ayah dan ibu kandung, orangtua, orang yang dianggap tua, orang yang disegani atau dihormati di kampung. b) Faktor teman yakni kawan, sahabat, orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan) lawan (bercakap-cakap), sesuatu yang jadi pelengkap (pasangan) atau yang diapakai (dinamakan dan sebagainya) bersama-sama. c) Faktor gender, adalah atribut yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Sehingga dikenal bahwa laki-laki itu kuat, rasional, jantan, dan perkasa, sedangkan perempuan dianggap lemah lembut, emosional dan keibuan. d) Faktor kepribadian individu yang berarti kepribadian, tokoh, watak yang kuat dari dalam diri seseorang. Dalam kepribadian lebih ditekankan pada minat dan motivasi seseorang. e) Faktor citra perguruan tinggi, Citra merupakan gambaran subyektif yang dibuat oleh seseorang sebagai hasil dari berbagai informasi serta persepsi terhadap sesuatu. f) Faktor prospek lapangan kerja, tersedianya lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi pada jurusan tertentu. g) Keputusan memilih jurusan pendidikan IPS, Keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif. Keputusan dalam penelitian ini adalah memilih jurusan pendidikan IPS.
51
2. Definisi Operasional Pengukuran
operasional
merupakan
penjelasan
tentang
pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur dalam menganalisis data yang telah dikumpulkan. Dalam melakukan analisis dibutuhkan beberapa variabel penelitian. Pada penelitian ini varibael bebas terdiri dari faktor orang tua (X1), faktor teman sebaya (X2), faktor gender (X3), faktor kepribadian individu (X4), faktor citra perguruan tinggi (X5), faktor prospek lapangan kerja (X6). Sedangkan variabel terikat yakni keputusan memilih jurusan pendidikan IPS (Y). H. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpul data dalam suatu penelitian, dapat berupa koesioner.15 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan pada lembar angket dan kisi-kisi pertanyaan dalam pedoman wawancara yang akan disebarkan kepada mahasiswa jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014. Skala pengukuran pada instrumen angket dalam penelitian ini, yaitu menggunakan skala likert. Skala pengukuran sendiri merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.16 Pengukuran skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial17 skala Likert dengan alternatif jawaban sebanyak empat jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Dalam penentuan skor dilakukan dengan skala Likert. maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Indikator 15
Syofian Siregar.op.cit hl.50 Sugiyono,op.cit.,h. 133 17 Ibid.,h.172 16
52
tersebut dijadikan titik tolak dalam menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan ataupun pertanyaan.18 Setiap jawaban akan dihubungkan dengan bentuk pernyataan dari respon yang diungkapkan dengan kata-kata berikut : No.
Alternatif jawaban
Skor
1.
Sangat Setuju (SS)
4
2.
Setuju (S)
3
3.
Tidak Setuju (TS)
2
4.
Sangat Tidak Setuju
1
(STS) Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Skala Likert
KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET Nomor Variabel
Indikator
1
2,3, 4
3
5,6
2
Perekonomian keluarga
7
1
Harapan orang tua
8
1
Pola asuh orang tua Persepsi orang tua terhadap jurusan
Jumlah Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor orang tua
18
Jumlah
1
Peran orang tua
Orang Tua
Item
Sugiyono, op.cit h.134
8
53
Variabel
Indikator
Nomor Item
Jumlah
1,2,3
3
Mengikuti saran teman
4
1
Sebagian besar teman memilih
5
1
6
1
Peran teman terhadap keputusan Teman Sebaya
memilih jurusan dan tempat kuliah
jurusan yang sama Tedapat alumni sekolah yang kuliah di jurusan pendidikan IPS Jumlah
6
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor teman sebaya
Variabel
Indikator Jurusan pendidikan IPS sesuai
Nomor Item
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
dengan kebutuhan gender perempuan Jurusan pendidikan IPS di dominasi gender perempuan Gender
Jurusan pendidikan IPS Memenuhi minat gender perempuan Jurusan pendidikan IPS sesuai dengan kebutuhan laki-laki Jurusan pendidikan IPS di dominasi gender laki-laki Jurusan pendidikan IPS Memenuhi minat laki-laki Jumlah Tabel 3.6
Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor gender
6
54
Indikator
Variabel Kepribadian Individu
Minat terhadap jurusan
Minat terhadap pekerjaan
Nomor Item
Jumlah
1,6,7,10
4
2,3,8
1
5
1
4,9
1
guru latar belakang jurusan pada masa SMA Kemampuan Jumlah
10
Tabel 3.7 Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor kepribadian individu
Indikator
Citra Perguruan Tinggi
Variabel
Nomor Item
Jumlah
Kualitas perguruan tinggi
2
1
Perguruan tinggi favorit
3
1
Lokasi perguruan tinggi
4
1
Pelayanan perguruan tinggi
5
1
Sarana dan prasarana perguruan
6
1
1,7
2
8
1
tinggi Rekomendasi dari berbagai pihak Biaya perguruan tinggi Jumlah Tabel 3.8 Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor citra perguruan tinggi
8
55
Indikator
Variabel
kerja
Lapangan
Prospek
Peluang kerja sebagai guru Lulusan guru Jaringan dan kerjasama
Nomor Item
Jumlah
1,4,5
3
2,6
2
1
1
Jumlah
6
Tabel 3.9 Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor prospek lapangan kerja
Indikator
Variabel
Keputusan memilih
Motivasi Pertimbangan alternatif –
Nomor Item
Jumlah
1,8,9,10,1 1,12,13 2,3,
7
4,5,6
3
7,
1
2
alternatif Pemilihan dari alternatif yang ada Respon setelah pilihan dibuat Jumlah
13
Tabel 3.10 Kisi-kisi instrumen penelitian angket faktor prospek lapangan kerja
Pada instrumen wawancara dalam penelitian ini yaitu menggunakan pedoman wawancara, yang dijadikan sebagai panduan peneliti dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian. Adapun kisi-kisi wawancara tersebut yaitu:
56
Kisi-kisi Wawancara Variabel
Indikator
Kisi-kisi Kontribusi orang tua dalam mempengaruhi keputusan mahasiswa Kontribusi teman sebaya dalam
Orang tua
Faktor-faktor
Teman
yang mempengaruhi
No
1 1
memutuskan pilihan jurusan Gender
Kontribusi latar belakang gender
pemilihan jurusan
1
terhadap keputusan mahasiswa Kepribadian Individu
Kontirbusi latar belakang
1
kepribadian dalam mempengaruhi pengambilan keputusan
Citra Universitas
Pengaruh citra perguruan tinggi
2
dalam pertimbangan keputusan mahasiswa Prospek
Pengaruh prospek lapangan kerja
Lapangan kerja
1
dalam pertimbangan keputusan mahasiswa
Motivasi
Mengenali kebutuhan mahasiswa
Keputusan Memilih
1
dalam memilih jurusan Pertimbangan
Pengumpulan informasi sebelum
2
mahasiswa mengambil keputusan Pemilihan
Perkiraan dalam mempertimbangan
1
berbagai pilihan Eksekusi
Respon mahasiswa setelah memilih
1
jurusan pendiidan IPS Jumlah Tabel 3.11 Kisi-kisi Wawancara
12
57
I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebuah instrumen penelitian akan dapat dipercaya bila telah divaliditas sebelumnya. Dengan kata lain instrument yang dibuat telah sesuai atau valid yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.19 Tidak hanya itu instrumen pula harus reliabel yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.20 Dalam menguji validitas instrumen dapat dilakukan dengan cara menganalisis faktor untuk menguji construct validity, analsis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan faktor total .bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen memiliki validitas konstruksi yang baik.21 Berikut rumus validitas : ∑ √
∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan : = koefisien korelasi n
= banyaknya subyek
∑
= jumlah nilai setiap butir soal
∑
= jumlah nilai total
∑
= jumlah hasil perkalian tiap – tiap skor asli dari x dan y
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan software program Statistical Program For Sosial Sains (SPSS) 20 for windowsi yang dapat mengahasilkan ukuran valid tidaknya suatu instrumen penelitian. Kriteria sebuah instrumen dapat dinyatakan valid 19
Sugiyono.,op.cit h.133 Ibid., 21 Ibid.,h. 178 20
58
apabila
lebih besar dari pada
kecil dari pada
dan sebaliknya apabila
lebih
maka instrumen dikatakan tidak valid.
Uji Reliabilitas yaitu suatu cara untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten22 rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini yaitu Alpha Cronbach, salah satu metode yang digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku.23 Tahapan dalam perhitungan uji reabilitas menggunakan teknik alpha cronbach, diantaranya: a. Menentukan nilai varian setiap butir pertanyaan ∑
∑
b. Menentukan nilai varian total ∑
∑
c. Menentukan reabilitas instrumen r11= Keterangan: n
= Jumlah sampel
Xi = Jawaban Responden untuk setiap butir pertanyaan ∑x = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan 2
k
t
= Varians total = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2 b =
Jumlah varians butir
r11 = Realibilitas instrument 22
Syofian Siregar,op.cit h. 87 Ibid.,
23
59
Dalam penelitian ini, pengujian reabilitas menggunakan software program Statistical Program For Sosial Sains (SPSS) 20 for windows, guna mengetahui instrumen dalam sebuah penelitian dapat dipercaya atau tidak (reability), dapat diuji reabilitasnya, bila koefisien reabilitas (r11) > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel namun sebaliknya jika koefisien (r11) < dari 0,6 maka instrumen tersebut tidak reliabel.
J. Teknik Analisis Data Analisis data adalah suatu kegiatan dalam upaya mengolah data menjadi informasi yang merupakan jawaban dari masalah penelitian. Kegiatan analisis data sendiri dimulai setelah memperoleh data dari responden dan setelahnya dianalisis berdasarkan data tersebut. Dalam penelitian kuantitatif teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah di rumuskan dalam penelitian 24 1. Uji Asumsi Klasik Dalam analisis regresi berganda terdapat sejumlah uji asumsi yang tidak terdapat di dalam analisis regresi sederhana. Uji asumsi tersebut diantaranya yaitu: a. Uji Multikolonieritas Yaitu uji yang biasa digunakan untuk penelitian analasiss berganda yakni penelitian yang teridiri dari atas dua atau lebih variabel bebas/indepent variable (X1, X2, X3, X4, ....Xn), dimana akan di ukur tingkat asosiasi (keertan) hubungan / pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Ada tidaknya multikolinearitas dapat digunakan dengan cara :25 1) Nilai tolerance adalah besarnya tinkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (α). 24
Sugiyono.op.cit h. 333 Danang Suntoto Uji KhiKuadrat Regresi & untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010)cet 1 h. 97 25
60
2) Nilai variance inflation factor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat. Nilai tolerance (α) dan nilai variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut: 1) Besar nilai torance (α) : (α) = 1/VIF 2) Besar nilai variance inflation factor (VIF) : VIF = 1/ α Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika : α hitung < a dan VIF hitung > VIF
b. Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji menenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homosedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.26 Analisis uji asumsi heterosdeksitas jika menggunakan statistik di peroleh dari scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X= Y hasil prediksi) dan nilai residunya (SRESID) merupakan variabel teriat (sumbu Y= Y prediksi rill). Homoskedisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. Sedangkan heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titi-titiknya mempunyai pol yang teratur
baik
gelombang. 26
Ibid., h. 100
menyempit,
melebar
maupun
bergelombang-
61
c. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian statistik yaitu bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.27 ada beberapa metode untuk menguji normalitas data, dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu Kolmogorov Sminov, uji ini digunakan untuk menguji ‘goodness of fit’ antardistribusi sampel dan distribusi lainnya. Uji ini membandingan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dn standar deviasai yang sama. Singkatnya uji ini dilakuan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data. 28 Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan software program Statistical Program For Sosial Sains (SPSS) 20 for windows
d. Uji Klasik Autokorelasi Uji autokolerali yakni uji yang dilakukan dalam persamaan regresi. Dalam penelitian seharusnya tidak terdapat autokorelasi agar persamaan layak dipakai atau digunakan prediksi. Dalam penelitian ini mencari hasil autokorelasional dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-waston (DW) yang memiliki ketentuan yakni nilai Durbin-waston>2.29 Pengujian normalitas menggunakan software program Statistical Program For Sosial Sains (SPSS) 20 for windows.
27
Sofyan Siregar.,op.cit.h153 Sofyan Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010) h. 175 29 Danang Sunyoto, op.cit., h. 110 28
62
2. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) yaitu uji yang bertujuan untuk mengetahui besarnya presentase variabel tergantung yang dapat diprediksikan dengan menggunakan variabel bebas. Koefisien determinasi juga digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel tergantung.30 Besarnya R Square berkisar antara 0 hingga 1 yang berarti semakin kecil nilai R Square maka hubungan keuda variabel semakin lemah. Sebaliknya, jika R Square semakin mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin dekat.
b. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Regresi berganda merupakan alat yang digunakan untuk melakuan prediksi permintaan dimasa yang akan datang, berdasarkan masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak pada jumlah variabel bebas (independent) yang digunakan lebih dari satu yang mempengaruhi satu variabel tak bebas (dependent). 31 Rumus regresi liner berganda.
Keterangan : Y
= Variabel terikat
X1
= Variabel bebas pertama
X2
= Variabel bebas kedua
X3
= Variabel bebas ketiga
Xn
= Variabel bebas ke-n
a dan b1 serta b2 = konstanta 30
Jonathan Sarwono. Belajar Statistik Lebih Mudah dan Cepat PASW Statistics 18 (Yogyakarta:Andi Yogyakarta, 2010)h. 204 31 Sofyan Siregar op.cit h. 405
63
c. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Menyeluruh (Uji F) Bagian ini menunujukan besarnya angka probabilitas atau signifikansi (sig) pada perhitungan Anova yang akan digunakan uji kelayakan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai modal regresi harus lebih kecil dari 0,05.32
32
Ibid.,h.205
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 1. Profil Jurusan Pendidikan IPS Jurusan pendidikan IPS adalah salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang secara historis didirikan pada tahun 1980. Pada saat itu, jurusan pendidikan IPS masuk dalam kelompok Jurusan Tadris, yang secara keseluruhan terdiri dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Jurusan Tadris Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini pernah mengalami stagnansi penerimaan mahasiswa, sampai kemudian diaktifkan kembali pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001 tentang penyelenggaraan Program studi pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nama Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial. Program Studi Pendidikan IPS mulai di buka kembali, hal ini ini didasari atas pemikiran dan fakta tentang terjadinya kekurangan guru IPS di Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Akibat kekurangan guru IPS pada lembaga pendidikan tersebut, maka bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, baik Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Sosiologi /Antropologi diajarkan oleh guru yang bukan lulusan pendidikan bidang Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut (mismatch). Penyebab mismatch, baik pada guru bidang IPS di MTs maupun MA akibat kekurangan jumlah guru untuk core bidang keilmuan IPS tersebut. Kekurangan guru IPS pada MTs dan MA tersebut menjadi salah satu alasan terbesar sehingga jurusan ini di buka
64
65
kembali untuk menerima mahasiswa baru sebagai calon guru IPS agar dapat menyuplai guru yang berkompeten di bidang IPS.
2. Visi dan Misi Jurusan Pendidian IPS a. Visi Visi Program Studi Pendidikan IPS adalah: “Menjadi program studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang unggul, kompetitif, profesional, dan berwawasan ke-Islam-an, kemanusiaan, dan keIndonesia-an”. b. Misi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 1) Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 Program Studi Pendidikan IPS untuk mewujudkan guru IPS yang memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial, yang berwawasan ke-Islam-an, kemanusiaan, dan ke-Indonesiaan. 2) Menyelenggarakan
penelitian
dan
pengembangan
untuk
kemajuan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial 3) Menyelenggarakan
pengabdian
masyarakat
dengan
menyebarluaskan hasil kajian keilmuan dan inovasi bidang sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial melalui program seminar, workshop, dan berbagai program pelatihan sebagai wujud tanggung jawab sosial akademik perguruan tinggi.
3. Tujuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Tujuan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan misinya dapat diuraikan sebagai berikut: a. Menyiapkan tenaga ahli ilmu sosial dan guru ilmu pengetahuan sosial yang memiliki kompetensi pedagogik, kapribadian, profesional, dan sosial.
66
b. Mengembangkan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial, untuk tingkat SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. c. Menyiapkan tenaga ahli ilmu/ilmuwan sosial yang Islami, nasionalis, dan berperikemanusiaan d. Menyiapkan tenaga ahli untuk mengadakan penelitian dalam bidang ilmu sosial. e. Mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang ilmu pengetahuan sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial f. Menciptakan sarjana pendidikan S1 Program Studi Pendidikan IPS untuk guru SMP/MTs, SMA/MA, dan SMA. B. Deskripsi Data Berdasarkan rumus Slovin yang digunakan dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu populasi, maka penelitian ini menyebarkan anget sebagai teknik pengumpulan data ke responden yakni mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS angkatan 2014. Dari 107 anget yang disebar sebanyak 88 anget dikembalikan, 12 angket tidak dikembalikan, namun dari 88 angket yang berhasil diperoleh 3 diantaranya tidak memenuhi syarat dijadikan sebagai data dalam penelitian ini. Identitas responden di gambarkan melalui beberapa item terdiri dari jenis kelamin, umur, asal sekolah dan asal jurusan saat disekolah. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data ini mengambarkan perbandingan banyaknya jumlah antara responden mahasiswa laki-laki dan perempuan.
67
Jenis Kelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
laki-laki
19
22,4
22,4
22,4
Perempuan
66
77,6
77,6
100,0
Total
85
100,0
100,0
Tabel 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Grafik 4.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari tabel diatas digambarkan bahwa dalam penelitian ini melibatkan 85 responden yang terdiri dari laki-laki sebanyak 19 orang dan responden laki-laki sebanyak 66 orang. Berdasarkan data ini, terlihat bahwa mahasiswa perempuan
mendominasi di jurusan pendidikan
IPS.
2. Data Responden Berdasarkan Umur Data ini mengambarkan sebaran umur atau usia dijadikan responden dalam penelitian ini.
mahasiswa yang
68
Umur Responden Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
17 tahun
10
11,8
11,8
11,8
18 tahun
64
75,3
75,3
87,1
19 tahun
9
10,6
10,6
97,6
20 tahun
2
2,4
2,4
100,0
85
100,0
100,0
Total
Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Grafik 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Umur
Dari data diatas dapat diketahui bahwa umur mahasiswa yang dijadikan responden terdiri dari berbagai lapisan umur yakni, sebanyak 10 orang mahasiswa berumur 17 tahun, sebanyak 64 orang mahasiswa berumur 18 tahun, sebanyak 9 orang mahasiswa berumur 19 tahun dan sebanyak 2 orang berumur 20 tahun. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa rata-rata
69
mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2014 didominasi oleh mahasiswa yang berumur 18 tahun.
3. Data Responden Berdasarkan Asal Sekolah Data ini mengambarkan latar belakang pendidikan responden sebelum menjadi mahasiswa pendidikan IPS di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Asal Sekolah Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
SMA
35
41,2
41,2
41,2
MA
49
57,6
57,6
98,8
SMK
1
1,2
1,2
100,0
Total
85
100,0
100,0
Valid
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Sekolah
Grafik 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Asal Sekolah
70
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa yang sedang kuliah di jurusan pendidikan IPS berasal dari berbagai jenis lembaga pendidikan atas yakni, sebanyak 35 orang mahasiswa berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) baik negeri maupun swasta, sebanyak 49 orang berasal dari Madrasah Aliyah (MA) baik negeri maupun swasta, dan 1 orang berasal dari Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) baik negeri maupun swasta. Berdasarkan data tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar mahasiswa yang sedang kuliah di Jurusan Pendidikan IPS angatan 2014 memiliki latar belakang pendidikan di Madrsah Aliyah.
4. Data Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah Data ini mendeskripsikan identitas mahasiswa sebagai responden yang dilihat dari jurusan mahasiswa saat di Sekolah Menengah Atas. Jurusan di Sekolah Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
IPA
8
9,4
9,4
9,4
IPS
75
88,2
88,2
97,6
2
2,4
2,4
100,0
85
100,0
100,0
Valid lain-lain Total
Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah
Grafik 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jurusan di Sekolah
71
Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa, identitas mahasiswa berdasarkan latar belakang jurusan pendidikan semasa di Sekolah Menengah Atas yakni, sebanyak 8 orang berasal dari jurusan IPA, sebanyak 75 orang berasal dari jurusan IPS dan sebanyak 2 orang berasal dari jurusan selain IPA dan IPS. Dari data ini terlihat bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan IPS memiliki latar belakang jurusan IPS pula saat duduk dibangku sekolah.
C. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Dalam penelitian kuantatif, terdapat uji validitas dan Reabilitas yang digunakan untuk mengetahui ukuran baik tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan dalam suatu penelitian. Biasanya uji ini dilakukan pada penelitian yang menggunakan instrumen angket. Dalam penelitian ini angket yang akan di sebarkan pada responden asli terlebih dahulu di uji cobakan kepada mahasiswa lain sebanyak 30 orang. berikut adalah deskripsi dari hasil uji validitas dan reabilitas. 1. Uji Validitas dan Reabilitas Faktor Orang tua (X1) Pertanyaan Koefisien Korelasi Validitas XA1 0,631 Valid XA2 0,318 Drop XA3 0,031 Drop 0,736 XA4 Valid XA5 0,812 Valid XA6 0,727 Valid XA7 0,352 Drop XA8 0,414 Valid Reabilitas 0,716 Reliabel N = 30 a = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,361) Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X1 (Faktor Orang Tua
72
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahawa terdapat 3 butir soal drop atau diragukan sebagai alat pengumpulan data. Sehingga untuk mengetahui pengaruh faktor orang tua terhadap keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS digunakan 5 butir soal yang telah dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reabilitas untuk variabel faktor orang tua (X1) yaitu sebesar 0,716. Dinyatakan reliabel karena r11 > 0,6 atau 0,716 > 0,6.
2. Uji Validitas dan Reabilitas Faktor Teman Sebaya (X2)
Pertanyaan Koefisien Korelasi Validitas XB1
0,685
Valid
XB2
0,772
Valid
XB3
0,778
Valid
XB4
0,550
Valid
XB5
0,511
Valid
XB6
0,697
Valid
Reabilitas
0,761
Reliabel
N = 30 a = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,361) Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X2 (Faktor Teman Sebaya)
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji validitas menunjukan bahwa dari 6 butir pertanyaan yang diujikan semua dinyatakan valid, sehingga butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian yaitu seluruh butir sebanyak 6 butir. Sedangkan dari hasil uji reabilitas untuk variabel X2 (faktor teman sebaya) sebesar 0,761 yang menurut kreteria uji reabilitas maka instrumen ini dinyatakan reabil karena 0,761 > 0,6.
73
3. Uji Validitas dan Reabilitas Faktor Gender (X3)
Pertanyaan XCA1
Korelasi 0,696
Validitas Valid
XCA2 XCA3 Reabilitas
0,756 0,840 0,809
Valid Valid Reliabel
N = 30 a = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,36 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X3 (Faktor Gender)
Berdasarkan tabel di atas menunjukan hasil uji validitas untuk variabel X3 (faktor gender) dinyatakan valid untuk semua pertanyaan. Hal ini menjadi dasar bagi penggunaan perntanyaan dalam penelitian sebanyak 3 butir untuk mewakili variabel faktor gender. Sedangkan berdasarkan hasil uji reabilitas yakni sebesar 0,809 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6. 4. Uji Validitas dan Reabilitas Faktor Kepribadian Individu (X4) Pertanyaan XD1 XD2 XD3 XD4 XD5 XD6 XD7 XD8 XD9 XD10
Korelasi 0,718 0,183 0,508 0,339 0,576 0,645 0,609 0,254 0,235 0,510
Validitas Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Drop Drop Valid
Reabilitas
0,686
Reliabel
N = 30 α = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,361) Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X4 (Faktor Kepribadian Individu )
74
Berdasarkan tabel diatas, menunjukan bahwa dari 10 butir pertanyaan yang diuji sebanyak 4 butir pertanyaan drop atau meragukan sedangkan 6 butir pertanyaan dinyatakan valid. Sehingga dalam penelitian ini instrumen angket yang mewakili faktor kepribadian individu sebanyak 6 butir soal. Sedangkan untuk hasil reabilitas instrumen ini sebesar 0,686, hasil tersebut > 0,6 sehingga dinyatakan instrumen yang digunakan reliabel.
5. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X5 (Faktor Citra Perguruan Tinggi) Pertanyaan XE1 XE2 XE3 XE4 XE5 XE6 XE7 XE8 Reabilitas
Koefisien Korelasi Validitas 0,408 Valid 0,511 Valid 0,677 Valid 0,570 Valid 0,647 Valid 0,492 Valid 0,649 Valid 0,401 Valid 0,718 Reliabel
N = 30 a = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,361) Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel X5 (Faktor Citra Perguruan Tinggi)
Berasarkan tabel diatas, yang diperoleh dari hasil uji validitas data menunjukan bahwa dari 8 butir pertanyaan sebanyak 8 pertanyaan atau semua pertanyaan yang diajukan dinyatakan valid. Sehingga intrumen untuk variabel faktor citra perguruan tinggi (X5) sebanyak 8 butir. Sedangkan hasil uji rebilitas pada instrumen ini yaitu sebesar 0,718, maka instrumen dinyatakan reliabel karena 0,718 > 0,6.
75
6. Uji Validitas dan Rebilitas Variabel X6 (Faktor Prospek Lapangan Kerja) Pertanyaan XF1 XF2 XF3 XF4 XF5 XF6 Reablitias
Koefisien Korelasi 0,839 0,600 0,393 0,723 0,626 0,351 0,731
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Drop Reliabel
N = 30, a = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,361) Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dan Rebilitas Variabel X6 (Faktor Prospek Lapangan Kerja)
Berdasarkan tabel tersebut, dari 6 pertanyaan yang di uji validitasnya sebanyak 1 pertanyaan dinyatakan drop dan 5 pertanyaan lainya dinyatakan valid. Sehingga instrumen yang digunakan dalam variabel X6 (faktor prospek kerja) sebanyak 5 pertanyaan yang telah dinyatakan valid. Sedangkan hasil dari uji reabilitas data yang telah dilakukan memiliki nilai sebesar 0,73 > 0,6 sehingga instrumen dinyatakan reliabel.
7. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Y (Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS
Pertanyaan Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10
Koefisien Korelasi 0,535 0,264 0,323 0,688 0,703 0,559 0,435 0,132 0,203 0,158
Validitas Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Drop Drop Drop
76
Y11 Y12 Y13 Reabilitas
0,719 0,427 0,778 0,710
Valid Valid Valid Reabil
N = 30, a = 0,05 (angka kritis r atau r tabel = 0,361) Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Rebilitas Variabel X6 (Faktor Prospek Lapangan Kerja)
Berdasarkan tabel di atas, dari 13 butir pertanyaan yang diujikan validitasnya sebanyak 5 butir dinyatakan drop dan 8 butir dinyatakan valid. Sehingga instrumen variabel Y (keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS) yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 8 butir pertanyaan. Sedangkan hasil dari uji reabilitas yaitu sebesar 0,710 > 0,6 sehingga instrumen dinyatakan reabil.
D. Analisis Data 1. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolinearitas Dalam pengujian
mulikolinearitas, sesungguhnya bertujuan
untuk menguji apakah dalam regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Uji ini biasanya hanya terdapat pada pengujian regresi berganda, sebuah penelitian regresi yang tergolong dalam katagori baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya. Coefficients
Model 1 (Constant) Faktor Orang Tua
Unstandardized Coefficients Std. B Error 3,087 3,431 -,092
,124
a
Standardi zed Coefficie nts Beta
-,062
T ,900
Sig. ,371
-,742
,461
Collinearity Statistics Toler ance VIF
,931
1,075
77
Faktor Teman Sebaya
-,174
,120
-,120
1,449
,151
,935
1,069
Faktor Gender
-,022
,201
-,010
-,111
,912
,832
1,202
Faktor Kepribadian Individu
,657
,117
,495
5,629
,000
,833
1,200
Faktor Citra Perguruan Tinggi
,170
,120
,139
1,412
,162
,663
1,508
Faktor Prospek Lapangan Kerja
,593
,216
,287
2,740
,008
,590
1,695
a. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS
Tabel 4.12 Hasil uji mulikolinearitas melalui program SPSS
Dari tabel di atas yang menjadi tolak ukur apakah variabel bebas dalam suatu penelitian itu terjadi multikolieritas yaitu dengan melihat hasil yang terdapat pada kolom Collinearity Statistic (tolerance) dan Variance inflation factor (VIF), hasil uji multikolieritas dalam penelitian ini di gambarkan sebagai berikut:
1) Hasil multikolieritas dengan melihat tolerance
No
Variabel
Tolerance
Keputusan
1
Faktor orang tua
0,931
Tidak terjadi Multikolieritas
2
Faktor teman sebaya
0,935
Tidak terjadi Multikolieritas
3
Faktor gender
0,832
Tidak terjadi Multikolieritas
4
Faktor kepribadian
0,833
Tidak terjadi Multikolieritas
0,663
Tidak terjadi Multikolieritas
0,590
Tidak terjadi Multikolieritas
individu 5
Faktor citra perguruan tinggi
6
Faktor prospek
78
lapangan kerja Tabel 4.13 Hasil uji mulikolinearitas dengan ketentuan tolerance olahan pribadi
2) Hasil multikolieritas dengan melihat VIF Variabel
VIF
Keputusan
No 1
Faktor orang tua
1,075
Tidak terjadi Multikolieritas
2
Faktor teman sebaya
1,069
Tidak terjadi Multikolieritas
3
Faktor gender
1,202
Tidak terjadi Multikolieritas
4
Faktor
kepribadian 1,200
Tidak terjadi Multikolieritas
perguruan 1,508
Tidak terjadi Multikolieritas
Faktor prospek lapangan 1,695
Tidak terjadi Multikolieritas
individu 5
Faktor
citra
tinggi 6
kerja Tabel 4.14 Hasil uji mulikolinearitas dengan ketentuan VIF olahan pribadi
Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi Multiolieritas sesuai dengan ketentuan berikut:
Cara
Ketentuan
Keputusan
Tolerance
Tolerance > 0,10
Tidak terjadi multikolieritas
Tolerance < 0,10
Terjadi multikolieritas
VIF < 10,00
Tidak terjadi multikolieritas
VIF > 10,00
Terjadi multikolieritas
VIF
Tabel 4.15 Kriteria uji mulikolinearitas
79
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedisitas yaitu uji menenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homosedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas. Dasar analisis : a. Homoskedasitas terjadi pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur. b. Heteroskedaksitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
Grafik 4.5 Hasil Scatterplot pada uji Heteroskedastisitas.
80
Dari grafik di atas, menunujukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak atau tida teratur di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini data yang digunakan tidak terjadi heterokedastisitas melainkan homoskedastisitas. Hal ini berarti data termasuk dalam katagori baik dalam penelitian regresi, karena penelitian regresi yang baik tidak terjadi heterosdistisitas.
c. Hasil Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel X1, X2, X3,X4,X5,X6 dan Y yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Simirnov dengan alat bantu SPSS 20 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf > 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan > 0,05 maka data tersebut tidak normal. Dapat pula dilihat dari hasil p-plot dan histogram. Data yang dapat digunakan yaitu data yang bersifat normal atau mendekati normal.
Grafik 4.6 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
81
Berdasarkan tampilan grafik hasil uji normalitas P-Plot yaitu terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini mengambarkan kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini normal. Sedangkan pada grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal.
Grafik 4.7 Hasil Residu Standar menggunakan Histogram
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukan model regresi layak diapaki karena asumsi normalitas.
d. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokolerali yakni uji yang dilakukan dalam persamaan regresi. Dalam penelitian seharusnya tidak terdapat autokorelasi agar persamaan layak dipakai atau digunakan prediksi. Dalam penelitian ini mencari hasil autokorelasional dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Waston (DW). Tujuannya yaitu untuk
82
menguji apakah dalam model regresi linier kesalahan pengangu pada periode t dengan kesalahan periode t1 sebelumnya. b
Model Summary
Model 1
R a ,705
R Square ,496
Adjusted R Square ,458
Std. Error of the Estimate 2,616
DurbinWatson 2,276
a. Predictors: (Constant), Faktor Prospek Lapangan Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan Tinggi b. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS
Tabel 4.16 Hasil Uji Autokorelasi
Dari
hasil
uji
autokorelasi
yang
dilaukan
dengan
menggunakan program SPSS, yang menjadi tolak ukur data tersbut terdapat autokorelasi atau tidak, dapat di analisis dari kolom DurbinWaston yang memiliki nilai sebesar 2,276, guna dapat memperoleh keputusan nilai Durbin Waston harus lebih besar dari 2 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada data penelitian ini karena 2,276 > 2.
2.
Uji Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan tekni analisis regresi berganda menggunakan software SPSS 20. Uji regresi berganda ini dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah di ajukan.
83
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel: b
Model Summary Model
1
R
,705
R
Adjusted
Std.
Square
R
Error of
R
F
Square
the
Square
Change
Estimate
Change
2,616
,496
a
,496
,458
Change Statistics
Durbin-
df1 df2
12,814
Watson
Sig. F Change
6
78
,000
2,276
a. Predictors: (Constant), Faktor Pekerjaan di Masa Depan , Faktor Orang tua , Faktor Teman sebaya , Faktor gender, Faktor Kepribadian , Faktor Citra Perguruan Tinggi b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS
Tabel 4.17 Hasil uji koefisien Detrminasi (R2) pada peneleitian regresi berganda
Dari tabel tersebut diketahui bahwa hasil adjusted R Square adalah 0,496 atau 49,6%. Hal ini menunjukan bahwa keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS dapat dijelaskan oleh variabel faktor orang tua, teman sebaya, gender, kepribadian individu, citra perguruan tinggi dan prospek lapangan kerja sebesar 49,6%, sedangkan sisanya 50,4% (100%-49,6%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Coefficients Model
a
Unstandardized
Standar
Coefficients
dized
T
Sig.
Coefficie nts B
Std. Error
(Constant)
3,087
3,431
Faktor Orang tua
-,092
,124
1Faktor Teman sebaya
-,174
Faktor gender Faktor Kepribadian
Beta ,900
,371
-,062
-,742
,461
,120
-,120
-1,449
,151
-,022
,201
-,010
-,111
,912
,657
,117
,495
5,629
,000
84
Faktor Citra Perguruan Tinggi Faktor Pekerjaan di Masa Depan
,170
,120
,139
1,412
,162
,593
,216
,287
2,740
,008
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS
Tabel 4.18 Hasil Uji t melalui program SPSS
Bagian ini mengambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi : Y= 3,087 – 0,092 X1 – 0,174 X2 – 0,022 X3 + 0,657X4 + 0,170X5 +0,593X6 Dimana : Y
= Jumlah prediksi faktor
X1
= faktor orang tua
X2
= faktor teman sebaya
X3
= faktor gender
X4
= faktor kepribadian individu
X5
= faktor citra perguruan tinggi
X6
= faktor prospek lapangan kerja
Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar 3,087. Hal ini menjelaskan bahwa jika variabel faktor orang tua, teman sabaya, gender, kepribadian individu, citra perguruan tinggi, dan prospek lapangan kerja terhadap keputusan mahasiswa dianggap konstan, maka keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS akan konstan sebesar 3,087 satuan. Koefisien regresi pada variabel faktor orang tua sebesar 0,092 hal ini berarti jika variabel faktor orang tua bertambah satu satuan maka variabel keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS bertambah sebesar -0,092 satuan.
85
Koefisien regresi pada variabel faktor teman sebaya sebesar -0,174 hal ini berarti bahwa jika variabel faktor teman sebaya bertambah satu satuan maka variabel keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS bertambah sebesar -0,174 satuan. Koefisien regresi pada variabel gender sebesar -0,022 hal ini berarti bahwa jika variaebel faktor gender bertambah satu satuan maka variabel keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS bertambah sebesar -0,022 satuan. Koefisien regresi pada variabel kepribadian individu sebesar 0,657 hal ini berarti bahwa jika variabel faktor kepribaidan individu
bertambah satu
satuan maka variabel
keputusan
mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS bertambah sebesar 0,657 satuan. Koefisien regersi pada variabel citra perguruan tinggi sebesar -0,170 hal ini berarti bahwa jika variabel faktor citra perguruan tinggi bertambah satu satuan maka variabel keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS bertambah sebesar 0,657 satuan. Koefisien regresi pada variabel prospek lapangan kerja sebesar 0,593 hal ini berarti jika variabel faktor prospek lapangan kerja bertambah satu satuan maka variabel keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS bertambah sebesar 0,593 satuan. Kemudian Uji t dilakukan untuk menganalisis lebih lanjut, variabel mana diantara variabel independen yang berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Jurusan Pendidikan IPS dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel taraf signifikansi (yaitu 0,05) Variabel faktor orang tua (X1) memiliki nilai sig sebesar 0,641 , variabel faktor teman sebaya (X2) memiliki nilai sig sebesar 0,151, variabel faktor gender (X3) memiliki nilai sig 0,912 , variabel kepribadian individu (X4) memiliki nilai sig
86
0,000 , variabel citra perguruan tinggi (X5) memiliki sig 0,162, dan variabel prospek lapangan kerja memiliki nilai sig 0,008.
Berdasarkan nilai sig pada setiap variabel independen tersebut dapat di gambarkan bahwa: a. Hasil pengujian hipotesis menunjukan H0 diterima maka faktor orang tua tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS. b. Hasil pengujian hipotesis menunjukan H0 diterima maka faktor teman sebaya tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS. c. Hasil pengujian hipotesis menunjukan H0 diterima maka faktor gender
tidak
mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap
keputusan mahaiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS. d. Hasil pengujian hipotesis menunjukan H0 ditolak maka faktor kepribadian individu mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS. e. Hasil pengujian hipotesis menunjukan H0 diterima maka faktor citra perguruan tinggi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
keputusan
mahasiswa
dalam
memilih
jurusan
pendidikan IPS. f. Hasil pengujian hipotesis menunjukan H0 di tolak maka fator prospek lapangan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor kepribadian individu dan prospek lapangan kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedangan faktor orang tua, teman sebaya, gender, dan citra perguruan tinggi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
87
mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Menyeluruh (Uji F) a
ANOVA Model
Sum of
Df
Mean
Squares
Sig.
Square
Regression
526,082
6
1 Residual
533,730
78
1059,812
84
Total
F
87,680 12,814
,000 b
6,843
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS b. Predictors: (Constant), Faktor Pekerjaan di Masa Depan , Faktor Orang tua , Faktor Teman sebaya , Faktor gender, Faktor Kepribadian , Faktor Citra Perguruan Tinggi
Tabel 4.19 Hasil Uji F melalui program SPSS
Pada tabel tersebut, menunjukan hasil uji F yang terdapat dalam kolom F yaitu sebesar 12,814 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dapat dikatakan bahwa model regresi berganda dapat digunakan untuk memprediksi keputusan mahasiswa memilih
jurusan pendidikan
IPS
di
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang di pengaruhi oleh faktor orang, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor kepribadian individu, faktor citra perguruan tinggi dan faktor prospek lapangan kerja.
E. Hasil Wawancara Dalam penelitian ini, selain data di peroleh melalui penyebaran angket namun data juga diperoleh melalui hasil wawancara peneliti dengan responden. Hal ini guna memperdalam temuan-temuan yang tidak bisa di ungkap hanya dengan penyebaran angket. Wawancara di lakukan
88
kepada mahasiswa sebanyak 3 orang dengan menggunkan tenik wawancara semi terstruktur. Berikut adalah hasil wawancara yaiu Pada pertanyaan mengenai alasan memilih jurusan pendidikan IPS yang diajukan, responden menjawab bahwa memilih jurusan pendidikan IPS merupakan kelanjutan dari jurusan yang diambil saat masih dibangku SMA, “Alasan masuk jurusan IPS itu karena sebernya kontinue yah dari jurusan yang
di SMA di SMA juga jurusannya IPS” ada pula yang
mengatakan bahwa karena di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak memiliki jurusan pendidikan Geografi akhirnya memilih IPS yang sudah pasti dalam pembelajarannya tetap bisa mempelajari mata pelajaran Geografi. sedangkan responden yang berlatar belakang dari jurusan IPA memilih jurusan pendidikan IPS sebagai pilihan terakhir dalam ujian masuk perguruan tinggi namun karena telah dinyatakan lulus pada jurusan tersebut akhirnya kini kuliah jurusan pendidikan IPS. Pertanyaan tentang dorongan orang tua dalam pemilihan jurusan pendiidkan IPS, seluruh responden menjawab bahwa tidak ada dorongan dari pihak orang tua untuk memilih jurusan. Meskipun mereka diberi kebebasan dalam menentukan jurusan di perguruan tinggi namun orang tua dari dua responden mengarahkan untuk memilih fakultas keguruan. “Gak sih yang penting disuruhnya pokoknya mamah setujunya klo cewek itu guru mau jurusan apa pun terserah gitu.” Pertanyaan berikutnya tentang dorongan teman sebaya dalam memilih jurusan pendidikan IPS, seluruh responden menjawab tidak ada dorongan teman yang menganjurkan untuk memilih jurusan pendidikan IPS, sebaliknya mereka mendorong pada jurusan yang lain. “Gak ada sih pada dorongnya di akuntansi aku kan sebenernya IPS pilhan kedua terus yang pilihan pertama akuntansi eh malah yang keterima IPS yaudahlah.” Selanjutnya saat ditanya tentang kesesuaian jurusan pendidikan IPS yang dipilihnya dengan minat gender, responden menjawab sesuai
89
dengan minat gender mereka. “Menurut saya sih bicara tentang sesuai atau gaknya saat ini sesuai karena saya juga ternyata setelah saya kuliah di jurusan ini saya bisa ngajar privat juga, ya gitu yang tadinya masih galau sama jurusan ini lanjut apa gak jadi sekarang udah oh ternyata ini hikmahnya dari jurusan ini.” Pada pertanyaan tentang minat, responden di tanya kesesuaian jurusan yang telah di pilihanya dengan minat dan bakat, seluruh responden untuk saat ini merasa pilihan mereka memilih jurusan pendidikan IPS sesuai dengan minat dan bakat mereka. “Kalo secara bakat dan minat, kalo bakat bisa di asah juga ya jadi seorang guru sebernya saya punya cita-cita jadi psikolog tapi yah psikolog sama guru kan juga punya relasi punya keterkaitan kita ngajar anak-anak kita juga bisa mahamin karakter anak-anak didik kita nantinya itu terapan psikologi juga. Sesuai dengan minat karena bisa belajar psikologi juga” Selanjutnya pada pertanyaan mengenai citra kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menurut padangan para responden citra kampus UIN cukup baik dimata mereka, hal ini karena UIN meruapkan salah satu Universitas Negeri, bayak guru-guru mereka lulusan UIN dan kuliah di UIN cukup terjangkau. “Eh citra uin yang saya dapet banyak informasi dari luar sebelum masuk sini yah, UIN itu dari guru-guru saya juga kebanyakan dari lulusan uin, katanya uin bagus agamanya juga dia ada yang paling penting itu biayanya terjangkau.” Pertnyaan berikutnya tentang prospek lapangan pekerjaan bagi lulusan UIN jurusan pendidikan IPS menurut responden prospek pekerjaan bagi lulusan pendidikan IPS cukup besar karena selain bisa menjadi guru bisa juga bekerja disektor lainnya seperti di lembaga sosial. responden lainnya mengatakan bahwa prospeknya baik terutama guru geografi. kalo misalnya guru katanya kalo geografi itu lagi di cari makanya nanti saya pilih geografi.”
90
Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Orang tua tidak memaksakan kehendak kepada sebagian besar mahasiswa dalam menentukan jurusan di perguruan tinggi, meskipun begitu orang tua memiliki peran yang sangat penting karena memberi pengaruh serta memberi alternatif pilihan untuk kuliah keguruan apa pun jurusannya. Hal ini didasrkan pada alasan-alasan yang cukup rasional yakni orang tua menggap kini profesi guru adalah profesi yang menjanjikan sejalan
dengan beberapa
kebijakan
yang dibuat
pemerintah tentang kesejahteraan guru. 2. Teman sebaya merupakan sebuah lingkungan yang sangat dekat keberadaanya terlebih pada anak berusia remaja-menuju dewasa, seperti calon mahasiswa atau mahasiswa. Namun keberdannya tidak sampai memberi pengaruh kepada keputusan mahasiswa memilih jurusan karena sebagian besar jawaban responden mengatakan bahwa mereka memilih jurusan bukan karena ikut-ikutan dengan pilihan teman namun atas kemauannya sendiri. 3. Menentukan jurusan di tingkat perguruan tinggi adalah awal melihat bidang
pekerjaan
yang
akan
digeluti
nantinya,
selalu
ada
kecendrungan-kecendrungan tertentu untuk memilih jurusan sesuai dengan kebutuhan ketertarikan gendernya. Sebagian besar mahasiswa memang memberi respon bahwa mahasiswa perempuan lebih cocok dengan jurusan keguruan hal ini didasarkan pada anggapan bahwa mereka dapat membagi waktu antara bekerja dan mengurus rumah tangga nantinya kerana jam kerja guru yang tidak sebanyak profesi lainnya. lain hanya dengan mahasiswa yang bergnder laki-laki, setuju bahwa mayoritas mahasiswa keguruan memang perempuan namun mereka merasa tidak masalah menekuni pekerjaan sebagai guru karena profesi guru tidak hanya untuk perempuan. 4. Kecendrungan memilih jurusan berdasarkan kepribadian sangat tinggi hal ini karena sebagian besar mahasiswa memilih jurusan pendidikan
91
IPS karena sesuai dengan minat dan kesukaan mereka baik dengan mata pelajaran IPS maupun keinginan mereka untuk menjadi guru. Sebagian ada yang mengatakan bahwa pilihan jurusan pendidikan IPS itu dipilih karena sesuai dengan jurusan saat berada di Sekolah Menengah Atas. Sebagian yang lain mereka memilih karena sudah di terimanya di UIN dari PTN lain yang mereka inginkan. 5. Citra perguruan tinggi memberi pengaruh pada persepsi mahasiswa terhadap tempat belajar saat diperguruan tinggi. Hasil wawancara dengan responden mengenai citra UIN Syarif Hidayatullah mereka mengatakan bahwa meski terdapat isu-isu tentang kampus namun reputasi kampus dirasa cukup baik dan mereka sangat senang dapat menjadi bagian akademisi karena kampus UIN Syarif Hidyatullah memiliki sisi keagamaan yang kental, serta UIN Syarif Hidayatullah termasuk PTN yang membebankan biaya lebih murah. meskipun kenyataannya sebagian besar dari mereka tidak memilih UIN Syarif Hidayatullah sebagai universitas pertama saat tes masuk perguruan tinggi. 6. Tanpa dipungkiri Prospek lapangan kerja merupakan salah satu alasan selain minat dalam mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS, menurut sebagian besar mahasiswa menggap bahwa peluang menjadi guru IPS cukup baik terlebih lagi jika dapat menjadi PNS maka prospek kesejahteraan dimasa depan lebih baik dari profesi lainnya, tidak hanya mendapat kepuasan diri dengan mengajar dan berbagi ilmu, perhatian pemerintah pun menjadi hal yang menarik bagi mereka untuk menjadi mahasiswa keguruan.
F. Pembahasan Hasil Penelitian Dalam menganalisis hasil penelitian ini di dasarkan pada pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima pada dua variabel bebas yaitu faktor kepribadian individu dan prospek lapangan kerja. Sedangkan pengujian hipotesis pada variabel selain itu
92
menunjukan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yaitu variabel faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor citra perguruan tinggi. Dari hasil pengujian serta wawancara kepada responden dapat diketahui bahwa diantara berbagai faktor-faktor yang coba diteliti dalam penelitian ini hanya dua faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu faktor kepribadian individu dan prospek lapangan kerja. Berdasarkan hasil tersebut itu menandakan bahwa sebagian besar mahasiswa pendidikan IPS angkatan 2014 dalam mengambil keputusan memilih jurusan sesuai dengan kepribadian diri sendiri, kepribadian disini diantaranya yaitu sesuai dengan minat bakat dan kemauan mahasiswa untuk mendalami keilmuan yang berada di jurusan pendidikan IPS serta memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi guru. Adapun dengan prospek lapangan kerja mahasiswa pendidikan jurusan IPS pun mempertimbangkan masa depan karir suatu jurusan, karena pada dasarnya pendidikan dirancang salah satunya untuk mengasah potensi seseorang hingga menjadi profesional di bidangnya sebelum masuk ke dalam lingkungan masyarakat. Terlebih profesi guru memiliki peran sosial yang sangat tinggi guna memperisapkan generasi berkualitas dimasa depan sehingga selain sebagai sebuah profesi, guru merupakan panggilan jiwa bagi sebagian orang. sehingga kualitas para guru harus selalu di tingkatkan dan di dasari pula oleh minat yang kuat terhadap dunia pendidikan. Suatu profesi yang didasarkan pada minat dan motivasi tinggi akan menghasilkan tenaga profesional di berbagai bidang termasuk profesi guru. Terlepas dari pada itu, faktor-fator lainnya yang di perkirakan memiliki pengaruh ternayata tidak dapat dibuktikan melalui penelitian ini. berdasarkan hasil uji hipotesis memperlihatkan bahwa faktor orang tua tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS. Meskipun secara biologis, psikologi serta sosial
93
orang tua memiliki kedekatan yang erat namun hal itu tidak sepenuhnya menjadi pertimbangan utama mahasiswa. Kedekatan hubungan orang tua memang tidak sepenuhnya ada namun tetap memiliki keberartian sebagai tempat berbagi dan berdiskusi tentang perencanaan karir yang dibuat mahasiswa. Dalam pemilihan jurusan orang tua menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada mahasiswa namn untuk fakultas sebagian besar orang tua menginginkan anaknya menjadi guru. Faktor teman sebaya dalam penelitian ini pun tidak mempengaruhi mahasiswa dalam mengambil keputusan memilih jurusan karena pilihan jurusan merupakan keputusan yang harus diambil oleh keinginan serta tanggung jawab pribadi, karena keberhasilan tidak tergantung pada orang lain meski itu teman baik. Teman memang memiliki peran namun dalam keputusan mahasiswa dalam memilih tidak ada, yang ada hanya sebatas tempat berbagi dan saling memberi informasi. Terdapat berbagai jurusan yang didominasi oleh sebagian besar gender tertentu karena sesuai dengan penyaluran kebutuhan gendernya, sebagian besar mahasiswa memang mengutarakan bahwa profesi guru adalah profesi yang tepat bagi perempuan karena porsi kerjanya memungkinkan mereka untuk tetap bisa mengurus keluarga. meskipun begitu hal ini bukanlah asalan yang kuat karena sebagian laki-laki mengangap pekerjaan guru ccocok pula bagi laki-laki. Citra kampus UIN Syarf Hidayatullah Jakarta sebenarnya sangat baik sebagai PTN di Indonesia. namun masih belum menjadi pilihan pertama atau diminati oleh sebangian besar mahasiswa karena sebagian besar pernah memilih PTN lain sebelum menjatuhkan pilihan atau diterima di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. meskipun begitu mahasiswa sangat antusias setelah menjadi mahasiswa tingkat awal di UIN Syarif Hidayatullah karena selain memiliki sarana dan prasarana yang menunjang, karena UIN Syarif Hidayatullah termasuk kampus PTN serta memiliki religiusan yang lebih dari PTN lainnya karena memasukan mata kuliah keagamaan, sehingga selain dapat mengeksplorasi minat, bakat
94
serta potensi akademik namun di beri ruang untuk meningkatkan pengetahuan agama di tingkat perguruan tinggi. Dari berbagai faktor yang diujikan hanya dua faktor yang mempengaruhi,
dengan
demikian
ada
faktor-faktor
lain
yang
mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan yang tidak dijelaskan di dalam penelitian ini.
G. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, meskipun demikian dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya diantara lain: 1. Faktor yang mempengaruhi keputusan yang diangkat dalam penelitian ini masih belum cukup menjelaskan faktor yang menjadi dasar pertimbangan keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. 2. Melihat hanya dua faktor yang diterima dari enam faktor yang diujikan, maka belum dapat menjelaskan secara menyeluruh faktor yang memepngaruhi mahasiswa dalam memilih jurusan. 3. Hasil penelitian ini adalah interpretasi yang di lakukan oleh peneliti setelah melakukan penelitian di jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, sehingga ada kemungkinan terdapat perberdaan interpretasi dari peneliti sebelumnya atau bagi penelitian selanjutnya di dasarkan pada perbedaan tempat dan objek penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor orang tua, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor kepribadian, faktor citra perguruan tinggi dan prospek lapangan kerja terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, dapat ditarik kesimpulan bahwa “terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan Pendidikan IPS diantara enam faktor yang diuji hipotesisnya, faktor yang berpengaruh tersebut yaitu faktor kepribadian individu dan prospek lapangan pekerjaan. Hal ini di peroleh berdasarkan nilai sig pada dua variabel tersebut yang memiliki nilai <0,05. Secara terpernci dapat dijelaskan faktor orang tua memiliki nilai sig sebesar 0,641 , variabel faktor teman sebaya (X2) memiliki nilai sig sebesar 0,151, variabel faktor gender (X3) memiliki nilai sig 0,912 , variabel kepribadian individu (X4) memiliki nilai sig 0,000 , variabel citra perguruan tinggi (X5) memiliki sig 0,162, dan variabel prospek lapangan kerja memiliki nilai sig 0,008. Faktor kepribadian ini menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memutusakan memilih jurusan pendidikan IPS didasarkan pada dirinya sendiri serta faktor prospek lapangan kerja sebagai suatu pencapaian yang ingin diperoleh melalui pendidikan yang sedang ditempuh oleh mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. sedangkan faktor orang tua tidak memiliki pengaruh terhadap pilihan jurusan namun orang tua memberi dorongan terhadap fakultas keguruan. Faktor teman sebaya tidak memiliki pengaruh pada pilihan jurusan, teman sebaya lebih pada pemberi informasi tentang berbagai pilihan jurusan yang ada di universitas. Faktor gender tidak memiliki pengaruh karena profesi guru meskipun di dominasi oleh gender perempuan namun profesi guru juga diminati laki-laki. Faktor citra perguruan
95
96
tinggi yakni persepsi terhadap nama baik kampus tidak mempengaruhi keputusan memilih jurusan. meskipun UIN Syarif Hidayatullah memiliki isuisu di masyarakat namun mahasiswa tidak terpengaruh karena memandang yang penting UIN merupakan universitas negeri. Pada uji F diperoleh nilai F sebesar 12,814 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dapat dikatakan bahwa model regresi berganda dapat digunakan untuk memprediksi keputusan mahasiswa memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang di pengaruhi oleh faktor orang, faktor teman sebaya, faktor gender, faktor kepribadian individu, faktor citra perguruan tinggi dan faktor prospek lapangan kerja. Berdasarkan uji adjusted R Square di peroleh hasil sebesar 0,496 atau 49,6%. Hal ini menunjukan bahwa keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS dapat dijelaskan oleh variabel faktor orang tua, teman sebaya, gender, kepribadian individu, citra perguruan tinggi dan prospek lapangan kerja sebesar 49,6%, sedangkan sisanya 50,4% (100%-49,6%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran Bersasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang ingin peneliti utarakan atas dasar untuk melengkapi dan menyempurnakan penelitian ini di masa depan. 1. Dalam memilih jurusan di tingkat perguruan tinggi sudah seharusnya seseorang mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang ada melalui berbagai informasi. 2. Jurusan apa pun yang dipilih seharusnya tetap di dasarkan pada kesesuaian dengan kepribadian diri sendiri sehingga dalam menempuh pendidikan di tingkat perguruan tinggi dapat menuntut ilmu secara maksimal, hal ini karena kesuksesan berkarir adalah tanggung jawab peribadi.
97
3. Tak dapat dipungkiri bahwa prospek lapangan kerja merupakan salah satu motive yang paling di pertimbangkan, maka dalam mengambil keputusan dapat pula mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan pekerjaan layak dan sesuai setelah lulus dari perguruan tinggi. 4. Untuk institusi agar dapat meningkatkan kualitas out put sehingga dapat
mencetak
generasi
prosesional
dan
religius
serta
mengembangkan hubungan kerja sama dengan berbagai pihak guna meningkatkan peluang kerja bagi lulusannya. 5. Bagi mahasiswa maupun alumni di sarankan menjaga nama baik lembaga agar citra UIN Syarif Hidayatullah di masyarakat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005. Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004. Djaali, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Echols, Jhon M. dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia .Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2010. Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga, 1980. Kunandar. Guru profesional Implementasi kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi Guru.Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. 2007. Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung:Pustaa Setia, 2007. Mangkunegara, Anwar Prabu. Perilaku Konsumen, Bandung: Refika Aditama, 2012. Payong, Marselus R., Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya. Jakarta: Indeks, 2011. Pedoman Akademik Program Strata Satu Hidyatullah Jakrta.
Tahun
2013/2014 UIN Syarif
Profil Prodi Pendidikan IPS terdapat dalam Visi Misi Jurusan.
Purwanto, Iwan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.Ciputat: 2014. Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2005. Sarwono, Jonathan. Belajar Statistik Lebih Mudah dan Cepat PASW Statistics 18. Yogyakarta:Andi Yogyakarta, 2010. Santoso, Ananda dan A.R Indonesia.Surabaya: Alumni
AL
Hanif
.Kamus
Lengkap
Bahasa
Sapriya, Susilawati dan Sadjaruddin Nurdin . Konsep Dasar IPS.Bandung: UPI Press,2006. Setiono, Kusdwiratri. Psikologi Keluarga. Bandung: PT. Alumni. 2011. Siregar, Sofyan. Statistik Deskriptif untuk Penelitian .Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. ,Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif.Jakarta: Bumi Aksara.2013. Slameto, Belajar dan Fktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta cet.5 2010. Sudarman, Paryati. Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2004. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualtiatif dan R&D.Bandung : Alfabeta, 2012. Sumbulah, Umi. Sprektrum Gender Kilasan Inklusi Gender di Perguruan Tinggi. Malang: UIN Malang Press, 2008. Sunarto, B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008.Surabaya. Suntoto, Danang. Uji KhiKuadrat Regresi & untuk Penelitian.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Supardan, Dadang. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara : 2008.
Suryani, Tatik.
Perilaku Konsumen Implikasi pada Startegi Pemsaran.
Yogyakarta: Graha Ilmu Yogyakarta, 2008. Syaamil Al-Qur’an dan terjemahan. Bandung: PT Syaamil Cipta Media. Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Samapai Capra. Bandung : Rosdakarya 2012. Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Sumber jurnal dan skripsi
Zaenal Abidin. kecendrungan Mahasiswa Memilih Prodi Tarbiyah dan Minat Menjadi Guru Periode 2012-2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta SUHUF, Vol.26, No. 1, Mei 2014. Martini, Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihn jurusan Akuntansi sebagai Tempat Kuliah di Perguruan Tinggi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta I Dewa Ayu Juli Artini, I ketut Kirya, I Wayan Suwendra, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) sebagai Tempat Kuliah. E-journal Bisma Universitas pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) Erlita Risnawati. “Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya” Artikel Ilmiah. Cecilia Titiek Murniati, dkk. Minat dan persepsi siswa SMU Terhadap Faklutas Sastra. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Laporan Penelitian 2004 Mintarti Indartini Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun, Sosial Valume 11 Nomor 2 September 2010 Tutik Susilowati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa (Pengaruh faktor internal individu, lingkungan Eksternal dan Strategi Komunikasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengambilan Keputusan dalam memilih bidang keahlian khusus pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS. Tesis Program Pasca Sarjana Univeristas Sebelas Maret Surakarta 2008. Karina M brahmana. Perbedaan dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersepsikan Dirinya Diasuh dengan Pola Asuh yang Berbeda . Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Sumber Internet http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/04/13/apakah-profesi-anda-samadengan-profesi-orang-tua-354474.html http://id.wikipedia.org/wiki/Citra_(Hubungan_Masyarakat) http://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/
http://pips.fitk-uinjkt.ac.id/profil/sejarah-fakultas.html
LAMPIRAN 1 DATA MAHASISWA PENDIDIKAN IPS TAHUN AKADEMIK 2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NO 1 2 3
NIM 11140150000001 11140150000002 11140150000003 11140150000004 11140150000005 11140150000006 11140150000007 11140150000008 11140150000009 11140150000010 11140150000011 11140150000012 11140150000013 11140150000014 11140150000015 11140150000016 11140150000017 11140150000018 11140150000019 11140150000020 11140150000021 11140150000022 11140150000023 11140150000024 11140150000025 11140150000026 11140150000027 11140150000028 11140150000029 11140150000030 11140150000031 11140150000032 11140150000033 11140150000034
NIM 11140150000035 11140150000036 11140150000037
NAMA MAHASISWA/I DIAH AYU MUTI’AH NAILUL MUNA AWALIAH DINI UTAMI MUZDALIFAH FINKI DAHLIANI DEWI A NILA SELVI ADI IIP SITI FATIMAH FITRIA SULISTYANI BAHARANI ANGGI SINTA INDRI LESTARI FAUZIAH KARIMAH HARDJANTO DWI NUGROHO SINGGIH NUGROHO LENA FADYA FARISTIN FIRDAUSYAH TUTI ALAWIYAH LINDA KHAIRANI ARINI MUHAMMAD DIMAS ADI MAULIDIYA SYIFA R ANNISA AINUSSALMA RATU AIDA SHAFIRA DWI PUSPA MEILANI ERNAWATI LAILATUL HIKMAH DESKA NIRAWATI ELI IRMAWATI HANA NAHDIANA YUFILANITA BANDI SAPUTRI SANI ALFINA CHAIRANI RAHMAWATI NIKEN KESUMA WARDANI NUR LIA PANGESTIKA HAFIDZ TAUFIQURRAHMAN
NAMA MAHASISWA/I KHOERUN NISA MELIDA SARASWATI RIZKY FAUZIAH ULFAH
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
11140150000038 11140150000039 11140150000040 11140150000041 11140150000042 11140150000043 11140150000044 11140150000045 11140150000046 11140150000047 11140150000048 11140150000049 11140150000050 11140150000051 11140150000052 11140150000053 11140150000054 11140150000055 11140150000056 11140150000057 11140150000058 11140150000059 11140150000060 11140150000061 11140150000062 11140150000063 11140150000064 11140150000065 11140150000066 11140150000101
NIM 11140150000067 11140150000068 11140150000069 11140150000070 11140150000071 11140150000072 11140150000073 11140150000074 11140150000075 11140150000076 11140150000077
BINGAH ESA NUGRAHA MARDANI DWI KENCANA MUHAMMAD NAUFAL RIDHO NENG DHEA SAYYDAH NAFISAH SYIFA MAULIDA EVI LUFIAH NURMALA UTAMIANI SITI HAJAR DARAINTAN FAHMI RAMADHAN MUHAMMAD RIFKI SRIYONO NITA NURJANAH HERY JUNITA SETYOTINI CINDI EKAPUTRI SURYADI ALYA FADIYAH AISYAH AZ ZAHRAH IKA RETNO SEPTYASTUTI MAULY NABILAH SINDI ALAWIYAH RILLO SATRIO DWI YANA PITDIAWATI HANNA FADHILAH AULIA MAHARANI SAMPUTRI NUR MALINAH MUHAMMAD BIMAS ABIDIN DWI SEPTIANINGSIH NASRUDIN AZHARY PANGESTU UTAMI GITHA CITPANINGTYAS MUHAMAD ROBI NANI YHULLIYANI
NAMA MAHASISWA/I LUTVIANA SAFITRI SIFA PADDILAH CHAIRUNNISA SYIFANA LOMI NING TYAS HERA NURAGUSTIN RANI TUSSADIAH FEBRILIA SYIFA MUTA ZAHRA NADHA HINDATUL WARDATUS SAKINAH AISYAH YUNITA DWI NURINDAH SARI
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
11140150000078 11140150000079 11140150000080 11140150000081 11140150000082 11140150000083 11140150000084 11140150000085 11140150000086 11140150000087 11140150000088 11140150000089 11140150000090 11140150000091 11140150000092 11140150000093 11140150000094 11140150000095 11140150000096 11140150000097 11140150000098 11140150000099 11140150000100
DINAN ZAHRA SHARFINA GILANG FAJAR SEPTIANTO JA’FAR SIDIK ARMAN MAHBUB ANDI DEBRIANSYAH RAHMADHANA ULFATUR RAHMAH MUNAWAROH LAILATU SYIFA VIVI TIARA MANDELA SILVA KASTAINI WARJANA YAYU HARDIYANTI ISNIN ISLAMEDIENA NIA NURFITRIANIH GHILMAN HANIF ALFARIZ HANNINI SITI FARDIAH MUHAMAD YUSUF FADILAH IPA FAUZIAH ZEFI KHOMARA MUHAMAD FURKON ANDAYANI ABDUL AZIZ AGUNG HUMAEDI MAULIDIAN
LAMPIRAN 2 LEMBAR KUISIONER PENELITIAN IDENTITAS RESPONDEN Nama
:
Asal Sekolah
:
Asal Jurusan di SMA
:
Jenis Kelamin
:
Umur
:
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian pilihlah salah satu dari empat jawaban yang sesuai dengan keadaan anda sesungguhnya atau apa yang anda rasakan, kemudian berilah tanda (X) atau (√) pada kolom jawaban yang tersedia. Pilihan jawaban yang tersedia adalah : Sangat setuju (SS)
: Jika anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut.
Setuju (S)
: Jika anda setuju dengan pernyataan tersebut.
Tidak Setuju (TS)
: Jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Sangat Tidak Setuju (STS)
: Jika anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersbt.
2. Tidak ada jawaban yang BENAR atau SALAH, jawaban anda akan sangat berguna apabila anda menjawab dengan jujur dan sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya. 3. Jawaban anda tidak akan mempengaruhi nilai mata kuliah anda dan akan dirahasiakan. 4. Isilah semua nomor yang ditanyakan. 5. Dalam menjawab peryataan FAKTOR GENDER pilihlah sesuai JENIS KELAMIN anda 6. Atas partisipasi anda, saya ucapkan terima kasih.
FAKTOR ORANG TUA (X1) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pernyataan Orang tua memilihkan jurusan untuk saya Saya selalu mematuhi apa pun permintaan orang tua Orang tua selalu mengatur saya dalam hal apa pun Orang tua menjadi alasan saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS Menuru orang tua, saya cocok di jurusan pendidikan IPS Orang tua saya memotovasi agar masuk jurusan pendidikan IPS Orang tua saya hanya mampu membiayai saya di jurusan dengan biaya relatif murah Orang tua mengharapkan saya menjadi guru apa pun jurusannya
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
S
TS
STS
FAKTOR TEMAN SEBAYA (X2) No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Saya lebih mengikuti teman-teman dalam memilih jurusan Saya ingin kuliah di universitas yang sama dengan temanteman Saya ingin kuliah di jurusan yang sama dengan temanteman Menurut teman-teman, saya lebih cocok di jurusan pendidikan IPS Terdapat banyak teman yang memilih jurusan pendidikan IPS Terdapat alumni sekolah yang melanjutan kuliah di jurusan pendidikan IPS FAKTOR GENDER (X3)
ISILAH SESUAI DENGAN JENIS KELAMIN ** Perempuan No 1 2 3
Pernyataan Jurusan pendidikan IPS cocok baik bagi perempuan Jurusan pendidikan IPS didominasi oleh kaum perempuan Guru pendidikan IPS merupakan jurusan yang memenuhi minat sebagian besar perempuan perempuan.
SS
Laki-laki No 1 2 3
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pernyataan Jurusan pendidikan IPS cocok baik bagi laki-laki Jurusan pendidikan IPS didominasi oleh kaum laki-laki Guru pendidikan IPS merupakan jurusan yang memenuhi minat laki-laki
KEPRIBADIAN INDIVIDU (X4) Pernyataan Saya menyukai hal-hal yang berkaitan dengan IPS Saya menyukai pekerjaan seorang guru Saya mudah bergaul dengan siapa saja Nilai saya sangat cukup untuk melanjutkan kuliah di jurusan pendiidkan IPS Saya memilih Jurusan IPS karena sama dengan jurusan saya saat SMA Jurusan IPS adalah pilihan pertama saya Menurut saya jurusan pendidian IPS termasuk jurusan yang populer Saya ingin menjadi guru Saya menyukai jurusan yang tidak banyak hitungan Saya ingin mendalami tentang IPS di tingkat perguruan tinggi
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
CITRA PERGURUAN TINGGI (X5) No 1 2 3 4 5 6 7 8
Pernyataan Sebagian besar masyarakat di daerah saya pernah atau sedang kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kuliatas UIN Sayarif Hidayatullah Jakarta sangat baik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta salah satu PTN favorit Lokasi kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta lebih dekat dengan tempat tinggal saya Pelayanan di UIN Syarif Hidayatullah kepada maahasiswa sangat baik Sarana dan prasarana di UIN Syarif Hidyatullah sangat lengkap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah salah satu PTN yang direkomendasikan orang tua, teman dan guru saya Biaya kuliah di UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta lebih terjangkau dibanding dengan PTN lain
PROSPEK PEKERJAAN DI MASA DEPAN (X6) No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Jurusan pendidikan IPS memiliki peluang kerja yang luas Lulusan pendidikan IPS dapat bersaing di dunia kerja UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki jaringan yang baik dengan dunia kerja Mudah untuk menjadi PNS Guru IPS untuk saat ini sangat dibutuhkan Lulusan Jurusan pendidikan IPS bekerja sesuai dengan bidangnya
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
KEPUTUSAN MEMILIH IPS (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pernyataan Saya mencari informasi terlebih dahulu tentang jurusan dan universitas sebelum lulus dari SMA Saya membuat berbagai alternatif jurusan dari informasi yang saya peroleh Saya mempertimbangan baik buruknya, setiap alternatif yang saya pilih Saya memilih jurusan pendidikan IPS dengan semua pertimbangan saya Saya memilih jurusan pendidikan IPS atas kemauan sendiri Saya merasa senang telah memilih Jurusan pendidikan IPS sebagai jurusan saya Saya merasa puas telah menjadi mahasiswa jurusan pendidikan IPS Faktor orang tua mempengaruhi saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS Faktor teman-teman mempengaruhi saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS Faktor gender mempengaruhi saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS Faktor kepribadian mempengaruhi saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS Faktor citra kampus mempengaruhi saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fator peluang kerja mempengaruhi saya dalam memilih jurusan pendidikan IPS
LAMPIRAN 3 PEDOMAN WAWANCARA Nama
:
Hari/Tanggal/Tahun : Daftar pertanyaan wawancara 1. Mengapa kamu memilih jurusan pendidikan IPS? Jawab ....................................................................................................................... 2. Apakah orang tua mempengaruhimu dalam memilih jurusan pendidikan IPS? Jawab ...................................................................................................................... 3. Apakah teman mempengaruhimu dalam memilih jurusan pendidikan IPS? Jawab ....................................................................................................................... 4. Apakah jurusan pendidikan IPS sesuai dengan kepribadianmu? Jawab ....................................................................................................................... 5. Bagaimana citra kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menurut pendapatmu? Jawab ...................................................................................................................... 6. Bagaimana prospek lapangan kerja bagi lulusan jurusan pendidikan IPS menurutmu? Jawab ...................................................................................................................... 7. Apakah kamu telah mencari semua informasi tentang jurusan dan universitas sebelum memilih jurusan? Jawab ...................................................................................................................... 8. Apakah kamu memiliki alternatif –alternatif dari berbagai pilihan jurusan yang ada? Jawab ...................................................................................................................... 9. apakah jurusan yang kamu pilih atas kemauan diri sendiri? Jawab ...................................................................................................................... 10. Bagaimana perasaanmu setelah mendapatkan jurusan yang kamu pilih? Jawab .......................................................................................................................
LAMPIRAN 4
Data Mentah Skor Hasil Variabel X1 (Faktor Orang Tua)
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N = 85
1 1 2 2 1 3 4 3 3 1 2 3 2 3 2 1 3 2 1 2 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 4 70
2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 92
3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 71
No Item 4 5 2 1 3 2 2 4 2 0 3 3 3 3 4 4 2 3 1 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 2 1 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 1 2 4 4 2 3 2 3 3 3 1 1 68 81
6 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 2 1 4 3 3 3 1 75
7 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 2 2 2 3 1 4 1 3 3 3 3 77
8 2 4 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 4 1 4 3 4 2 2 1 80
Nilai 18 21 21 14 24 25 24 21 17 20 25 20 23 17 13 21 20 15 19 23 25 20 24 18 20 25 23 21 21 16 614
LAMPIRAN 5 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS VARIABEL X1 (Faktor Orang Tua) Correlations XA1 XA1
XA2 ,290
XA3 -,042
XA4 * ,414
XA5 ** ,513
XA6 ,251
XA7 ,207
XA8 -,118
TXA ** ,631
,120
,824
,023
,004
,181
,273
,536
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,290
1
-,070
,261
,156
0,000
-,010
-,089
,318
Sig. (2tailed)
,120
,711
,163
,412
1,000
,960
,639
,087
Pearson Correlation
1
Sig. (2tailed) N XA2
N XA3
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
XA4
Pearson Correlation
30
30
30
30
30
-,042
-,070
1
-,067
-,153
-,108
-,085
-,085
,031
,824
,711
,726
,419
,569
,657
,657
,870
30
30
30
30
*
,261
-,067
1
,023
,163
,726
30
30
30
30 **
30
30
30
30
**
-,082
,182
,001
,000
,665
,335
,000
30
30
30
30
30
1
**
,175
,197
,000
,355
,296
,000 30
,596
**
,679
30 ,736
**
**
,156
-,153
,004
,412
,419
,001
30
30
30
30
30
30
30
30
**
**
1
,027
,351
,887
,057
,000
,513
,596
**
-,108
Sig. (2tailed)
,181
1,000
,569
,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,207
-,010
-,085
-,082
,175
,027
1
,127
,352
Sig. (2tailed)
,273
,960
,657
,665
,355
,887
,503
,056
Sig. (2tailed) N
,727
**
0,000
Pearson Correlation
,652
,812
,251
N
,679
,652
Pearson Correlation
N
XA8
30
Sig. (2tailed)
N
XA7
30
,414
Sig. (2tailed) XA6
30
Pearson Correlation
N XA5
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-,118
-,089
-,085
,182
,197
,351
,127
1
,414
,536
,639
,657
,335
,296
,057
,503
30
30
30
30
30
30
30
*
,023 30
30
TXA
Pearson Correlation
**
,318
,031
,000
,087
,870
,000
30
30
30
30
,631
Sig. (2tailed) N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,716
N of Items 9
,736
**
**
,352
,414
,000
,000
,056
,023
30
30
30
30
,812
**
,727
*
1
30
LAMPIRAN 7 Data Mentah Skor Hasil Variabel X2 (Faktor Teman Sebaya)
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N = 30
1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 49
2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 1 51
No Item 3 4 1 1 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 1 1 1 4 1 1 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 49 65
5 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 59
6 1 3 2 2 3 3 1 1 2 3 2 4 2 2 3 2 2 1 2 3 3 1 1 2 2 3 3 2 2 3 66
Nilai 8 13 14 12 12 14 6 9 7 12 11 14 10 12 16 12 9 7 12 14 16 7 12 11 9 11 14 12 13 10 339
LAMPIRAN 8 HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS X2 (FAKTOR TEMAN SEBAYA) Correlations
XB1
Pearson Correlation
XB1 1
Sig. (2-tailed) N XB2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
XB3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
XB6 ,246
TXB ** ,685
,000
,000
,449
,758
,189
,000
**
**
30
30
30
30
30
30
**
1
,733
,234
,135
,316
,000
,213
,478
,089
,000 30
,828
,000
**
30 ,772
**
30
30
30
30
30
30
**
,733
1
,300
,059
,478
,107
,758
,008
,000 30
,665
**
**
,778
**
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,144
,234
,300
1
,206
,162
Sig. (2-tailed)
,449
,213
,107
,274
,391
,002
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,059
,135
,059
,206
1
,461
Sig. (2-tailed)
,758
,478
,758
,274
*
,010
,550
,511
**
**
,004
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,246
,316
,478
,162
,461
1
Sig. (2-tailed)
,189
,089
,008
,391
,010
30
30
30
30
30
30
30
**
,772
,778
,550
,511
,697
1
,000
,000
,000
,002
,004
,000
30
30
30
30
30
30
N TXB
XB5 ,059
30
N XB6
XB4 ,144
,000
N XB5
XB3 ,665
,000
N XB4
XB2 ,828
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,685
**
**
**
**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
*
**
30 ,697
**
,000
**
30
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,761
N of Items 7
LAMPIRAN 9 SKOR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL X2
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1
2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 3 1
3 2 1 2 2 1 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1
No Item 4 2 4 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 3 1 4 1 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1
5 2 1 3 2 1 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3
6 1 4 2 1 1 3 2 2 1 1 3 2 2 3 3 1 1 2 3 2 4 2 2 3 2 2 1 2 3 3 1 1 2 2 3 3 2 2 3
Nilai 11 14 16 12 7 15 12 14 12 8 13 14 12 12 14 6 9 7 12 11 14 10 12 16 12 9 7 12 14 16 7 12 11 9 11 14 12 13 10
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1
1 2 1 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 3 4 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1
2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1
1 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 0 1 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2
2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 0 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2
4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 3 2
11 11 11 12 10 14 12 12 12 10 9 12 9 15 16 10 12 13 15 13 14 14 14 16 13 8 12 11 10 12 12 7 8 10 8 13 13 13 9 13 13 8 14 9
84 85 N= 85
2 1
3 1
3 1
1 3
2 1
2 1
13 8
134
155
145
198
170
184
986
LAMPIRAN 01 Data Mentah Skor Hasil Variabel X3 (Faktor Gender)
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N = 30
1 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 83
No Item 2 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 2 80
Nilai 3 1 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 78
5 6 9 6 9 7 10 7 8 9 9 7 9 8 8 9 6 9 7 9 9 12 9 8 8 6 9 6 9 8 241
LAMPIRAN 11 HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS X3 (Faktor Gender) Correlations XC1 XC1
Pearson Correlation
1
Sig. (2tailed) N XC2
TXC ** ,696
,171
,006
,000
30
30
30
,257
1
,402
Sig. (2tailed)
,171
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
TXC
XC3 ** ,491
Pearson Correlation
N XC3
XC2 ,257
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
30
*
1
N of Items 4
,840
**
,006
,028
30
30
30
30
**
**
**
1
,696
,756
,000
,840
,000
,000
,000
30
30
30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Cronbach's Alpha ,809
30
30 ,402
**
,000
**
,491
30 ,756
,028
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
*
30
LAMPIRAN 12 SKOR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL X3
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3
No Item 2 3 4 3 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 1 3 2 3 2
3 2 4 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3
Nilai 8 12 9 7 9 7 7 7 8 5 6 9 6 9 7 10 7 8 9 9 7 9 8 8 9 6 9 7 9 9 12 9 8 8 6 9 6 9 8
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83
3 4 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2
3 4 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 4 2 3 4 2 2 4 3 4 3 3
2 3 4 3 3 2 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 2
8 11 9 9 8 8 7 9 8 3 9 9 6 8 6 8 9 7 9 8 7 8 9 9 9 8 8 6 8 8 9 12 6 10 10 8 8 6 7 12 9 10 9 7
84 85 N = 85
2 3 234
3 3 235
2 3 224
7 9 693
LAMPIRAN 31 Data Mentah Skor Hasil Variabel X4 (Faktor Kepribadian Individu)
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N= 30
1 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4
3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
No Item 5 6 2 2 4 4 2 0 2 4 2 2 3 3 4 4 4 1 1 0 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 1 3 1 3 4 4 1 1 1 3 1 3 2 3 3 3 2 1 1
93
93
93
90
84
67
7 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3
8 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 2 4 4 4 2 2 4 3 2 4
9 2 2 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 1 3 4 4 2 3 2 1 3 4 4 4 2 2 4 3
10 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3
Nilai 26 36 26 28 28 29 36 29 23 33 29 28 29 28 30 26 31 30 26 31 26 22 34 31 25 27 30 31 29 27
79
87
86
92
864
LAMPIRAN 14 HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS X4 (Faktor Kepribadian Individu) Correlations
XD1
Pearson Correlation
XD1 1
Sig. (2tailed) N XD2
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
XD3
XD7 ,625
XD8 -,141
XD9 ,098
XD10 ,218
TXD ** ,718
,856
,019
,051
,002
,041
,000
,457
,606
,248
,000
**
30
30
30
30
30
30
30
-,034
1
-,034
-,360
-,170
-,088
,010
,856
,051
,368
,646
30
30
30
,120
,185
,427
,528
,329
30 1
,856 30 *
30
,856
30
30
-,034
1
30
Pearson Correlation
,360
-,360
,120
Sig. (2tailed)
,051
,051
,528
30
30
30
30
-,170
,185
**
,368
,329
*
Pearson Correlation
,540
Sig. (2tailed)
,002
*
,518
30
30
30
30
**
-,042
,097
,183
,957
,000
,826
,611
,332
30
30
30
30
30
30
*
,420
-,058
-,182
,218
,019
,021
,760
,336
,248
,004
30
30
30
30
30
30
30
**
,268
,107
-,260
-,146
0,000
,339
,003
,151
,574
,166
,441
1,000
,067
30
30
30
30
30
30
30
1
*
,114
-,082
-,035
,030
,049
,549
,667
,856
,876
,518
,003
,363
*
,689
,508
,576
**
**
,001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
-,088
,427
*
,268
,363
*
1
,209
-,011
-,190
,191
,041
,646
,019
,151
,049
,267
,953
,314
,311
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,010
,420
*
,107
,114
,209
1
-,007
,283
,294
,969
,130
,114
,000
Pearson Correlation
,376
Sig. (2tailed)
*
30 ,645
**
,625
Sig. (2tailed)
,000
,957
,021
,574
,549
,267
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
-,141
**
-,058
-,260
-,082
-,011
,007
1
-,071
,192
,254
,457
,000
,760
,166
,667
,953
,969
,710
,310
,176
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
*
,689
30
,609
**
Pearson Correlation
N XD8
XD6 * ,376
,019
N XD7
XD5 ** ,540
Sig. (2tailed)
N XD6
XD4 ,360
,425
N XD5
XD3 * ,425
Pearson Correlation
N XD4
XD2 -,034
XD9
Pearson Correlation
,098
-,042
-,182
-,146
-,035
-,190
,283
-,071
Sig. (2tailed)
,606
,826
,336
,441
,856
,314
,130
,710
N XD10
,314
,235
,091
,211
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,218
,097
,218
0,000
,030
,191
,294
,192
,314
1
Sig. (2tailed)
,248
,611
,248
1,000
,876
,311
,114
,310
,091
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,183
**
,339
**
**
**
1
N TXD
1
*
Pearson Correlation
,718
Sig. (2tailed)
,000
,332
,004
,067
,001
30
30
30
30
30
*
N
,508
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,686
N of Items 11
,576
,645
**
,004
,609
,254
,235
,000
,000
,176
,211
,004
30
30
30
30
30
**
30 ,510
,510
30
LAMPIRAN 15 SKOR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL X4
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4
3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 4
No Item 5 6 3 3 4 1 3 2 4 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 1 2 2 4 4 2 0 2 4 2 2 3 3 4 4 4 1 1 0 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 1 3 1 3 4 4 1 1 1 3 1 3 2 3 3 3 2 1 1 3 2 4 4 4 3 3 1 4 4
7 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3
10 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4
Nilai 18 18 16 18 16 16 15 22 16 14 23 14 17 16 17 23 17 12 20 17 17 18 16 22 15 18 17 17 18 16 11 21 16 14 15 17 19 17 14 17 21 23 14 23
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 N= 85
3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 2 4
2 3 3 3 0 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3
4 4 2 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3
275
256
262
2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 4 2 2 4 2 2 3 1 4 1 1 1 3 2 2 4 3 1 3 2 1 1
4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3 1 2
4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
19 22 16 19 15 18 17 14 18 19 20 21 16 19 20 19 17 21 17 18 18 16 19 14 16 18 18 22 17 16 15 22 18 18 24 16 18 16 16 13 16
203 224 272 1492
LAMPIRAN 16 Data Mentah Skor Hasil Variabel X5 (Faktor Citra Perguruan Tinggi)
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N = 30
1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 84
2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 96
3 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 96
No Item 4 5 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 0 3 72 86
6 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 86
7 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 93
8 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 105
Nilai 26 23 24 20 24 22 25 31 23 24 25 19 24 24 20 24 27 22 19 23 25 22 27 27 28 25 27 23 23 22 718
LAMPIRAN 17 HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS X5 (FAKTOR CITRA PERGURUAN TINGGI) Correlations XE1 XE1
Pearson Correlation
1
Sig. (2tailed) N XE2
Pearson Correlation
,155
Sig. (2tailed)
,413
N XE3
XE7 ,229
XE8 ,123
TXE * ,408
,413
,517
,667
,435
,880
,224
,517
,025
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
,040
,393
*
,131
,040
,280
,001
,834
,032
,489
,834
,134
,560
,511
**
,004
30
30
30
30
30
30
1
,137
,423
*
,234
,349
,333
,469
,020
,213
,059
,072
,000
30
30
30
30
30
30
30
,040
,137
1
,229
,119
,308
-,127
,667
,834
,469
,224
,532
,098
,505
,001
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,148
,393
*
*
,229
1
**
,229
0,000
Sig. (2tailed)
,435
,032
,020
,224
,000
,223
1,000
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
,156
,156
,410
,410
Sig. (2tailed)
,517
,001
30
30
Pearson Correlation
,082
Sig. (2tailed)
,560
,423
30
Pearson Correlation
,029
,131
,234
,119
Sig. (2tailed)
,880
,489
,213
,532
,699
,699
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,229
,040
,349
,308
,229
,156
1
,333
Sig. (2tailed)
,224
,834
,059
,098
,223
,410
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,123
,280
,333
-,127
0,000
Sig. (2tailed)
,517
,134
,072
,505
30
30
30
30
N XE8
XE6 ,029
**
N XE7
XE5 ,148
30
N XE6
XE4 ,082
,123
N XE5
30
XE3 ,123
Pearson Correlation
N XE4
30
XE2 ,155
N
30 ,677
,570
,647
,492
**
**
**
**
,006 30 ,649
**
,072
,000
30
30
30
,156
,333
1
,401
1,000
,410
,072
30
30
30
*
,028 30
30
TXE
*
Cronbach's Alpha ,718
,401
*
,001
,000
,006
,000
,028
30
30
30
30
30
30
30
30
9
,649
**
,000
N of Items
,492
**
,004
Reliability Statistics
,647
**
,025
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,570
**
Sig. (2tailed)
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,677
**
,408
N
,511
**
Pearson Correlation
1
30
LAMPIRAN 81 SKOR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL X5
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 2 2 4 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3
2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
No Item 4 5 2 3 3 4 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 4 4 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 0 3
6 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3
7 2 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
8 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4
Nilai 20 27 26 20 22 22 24 23 22 26 23 24 20 24 22 25 31 23 24 25 19 24 24 20 24 27 22 19 23 25 22 27 27 28 25 27 23 23 22
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84
3 3 3 3 4 1 3 2 2 4 3 3 2 2 3 1 4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 4 3 3
3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3
2 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3
1 3 4 1 4 1 2 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 4 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 1 2 1 4 2 3
3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3
2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 2
4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 4 2 2 2 0 2 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3
4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
22 26 31 18 30 21 25 20 26 28 23 23 23 23 24 23 24 25 25 27 27 23 24 29 21 19 20 23 21 22 24 22 30 24 22 23 30 28 22 25 21 21 28 20 23
85 n= 85
3
3
3
3
3
3
3
3
24
231
273
270
215
250
236
255
297
2027
LAMPIRAN 91 Data Mentah Skor Hasil Variabel X6 (Prospek Lapangan Kerja)
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N = 30
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 89
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 86
No Item 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 90 87
5 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 86
6 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 87
Nilai 18 18 17 17 18 17 18 18 17 19 18 16 16 17 20 18 14 16 13 18 18 14 18 19 21 20 19 18 18 17 525
LAMPIRAN 02 HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS X6 (FAKTOR PROSPEK LAPANGAN KERJA) Correlations
XF1
Pearson Correlation
XF1 1
Sig. (2tailed) N XF2
XF3
XF4
XF5
XF6
TXF
30 **
Pearson Correlation
,645
Sig. (2tailed)
,000
XF2 ** ,645
XF3 ,183
XF4 ** ,503
XF5 ** ,471
XF6 ,156
TXF ** ,839
,000
,333
,005
,009
,410
,000
30
30
30
1
30
30
30
-,241
,411
*
,159
-,046
,600
,199
,024
,403
,811
,000
**
N
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,183
-,241
1
,315
,299
0,000
,393
Sig. (2tailed)
,333
,199
,090
,109
1,000
,032
N
30
30 **
30
30
30
30
30
*
,315
1
,226
,104
,723
,229
,583
,000
**
Pearson Correlation
,503
Sig. (2tailed)
,005
,024
,090
N
30
30
30
30
30
30
30
,159
,299
,226
1
,085
,626
,656
,000
**
,411
*
**
Pearson Correlation
,471
Sig. (2tailed)
,009
,403
,109
,229
N
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,156
-,046
0,000
,104
,085
1
,351
Sig. (2tailed)
,410
,811
1,000
,583
,656
30
N
30
Pearson Correlation
,839
Sig. (2tailed)
,000
,000
,032
,000
,000
,057
N
30
30
30
30
30
30
**
,600
30 **
,393
30 *
,723
30
,057
**
,626
**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
30
30
,351
1
30
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,731
N of Items 7
LAMPIRAN 21 SKOR JAWABAN RESPONDEN VARIABEL X6
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 0 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
No Item 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
4 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4
5 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4
Nilai 13 17 15 13 15 15 11 15 13 15 15 15 14 15 14 16 15 14 16 15 13 13 15 17 15 11 14 10 15 15 11 15 16 17 16 16 15 15 15 15 15 19 13 19
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 N= 85
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3
3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 4 2 2 4 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3
17 15 14 14 15 15 15 14 14 14 12 13 15 20 16 16 15 16 14 15 14 15 11 13 14 14 18 16 15 15 14 18 19 13 20 14 15 18 13 14 15
256
257
258
239
253
1263
LAMPIRAN 22 Data Mentah Skor Hasil Variabel Y (Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS
NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 N =30
1 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 95
2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 93
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 0 4 95
4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 89
5 2 4 3 3 3 2 4 2 0 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 88
No Item 6 7 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 93 91
8 1 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 1 72
9 1 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 57
10 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 1 61
11 2 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 83
12 3 3 3 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 4 79
13 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 1 3 3 3 4 86
Nilai 31 45 37 33 35 35 44 35 30 36 42 31 34 35 38 33 43 33 33 39 37 30 38 38 41 30 40 35 32 39 1082
LAMPIRAN 32 HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS Y (KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN PENDIDIKAN IPS) Correlations Y1 Y1
Pearson Correlation
1
Sig. (2tailed) N Y2
Y8 ,000
Y9 -,307
Y10 -,188
Y11 ,355
Y12 ,349
Y13 ,320
TY ** ,535
,196
,015
,050
,451
,245
,191
1,000
,099
,321
,054
,059
,085
,002
*
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
,464
,215
,305
-,135
-,215
-,402
*
-,176
-,113
,382
-,134
,276
,264
Sig. (2tailed)
,196
,010
,254
,102
,478
,254
,028
,352
,554
,037
,479
,140
,158
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
*
,284
,038
-,013
-,284
-,190
-,388
*
,129
-,112
,218
,323
,034
,129
,842
,948
,129
,314
,034
,496
,554
,247
,082
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
1
**
**
,277
-,041
-,102
-,271
,345
,229
,424
30
30
*
**
Pearson Correlation
,440
Sig. (2tailed)
,015
,010
30
30
,464
**
30
Pearson Correlation
,361
,215
,388
Sig. (2tailed)
,050
,254
,034
30
30
30
*
Pearson Correlation
,143
,305
,284
Sig. (2tailed)
,451
,102
,129
,388
,771
,471
*
*
,688
**
,000
,009
,139
,828
,593
,148
,062
,224
,020
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
1
,340
,133
-,010
,248
,133
,489
-,033
,396
,066
,482
,959
,186
,482
,006
,864
,030
,771
,000
30
30
30
Pearson Correlation
,219
-,135
,038
Sig. (2tailed)
,245
,478
,842
,009
,066
30
30
30
30
30
30 **
30
30
30
**
,340
1
,471
Pearson Correlation
,245
-,215
,013
,277
,133
Sig. (2tailed)
,191
,254
,948
,139
,482
,000
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,000
-,402
*
,284
-,041
-,010
Sig. (2tailed)
1,00 0
,028
,129
,828
,959
N Y8
Y7 ,245
1
N Y7
Y6 ,219
30
N Y6
Y5 ,143
30
N Y5
Y4 ,361
,243
N Y4
Y3 ,440
Pearson Correlation
N Y3
Y2 ,243
,729
**
*
,703
**
,000
30
30
30
30
30
30
30
**
-,084
-,159
-,102
,125
,389
*
,541
,000
,660
,402
,593
,511
,034
,002
,001
30
30
30
30
30
30
30
30
*
,371
,435
,729
1
**
30 ,559
**
*
-,165
-,083
-,094
,089
,401
,382
,662
,620
,639
,028
,044
,016
30
30
30
30
30
30
30
30
-,084
-,165
1
,223
,317
,099
,067
,131
,132
,660
,382
,236
,088
,604
,726
,490
,487
*
N Y9
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
Y1 0
Pearson Correlation Sig. (2tailed)
30
30
30
30
30
-,102
,248
-,159
-,083
,223
1
,099
,352
,314
,593
,186
,402
,662
,236
30
30
30
30
30
30
30
30
-,188
-,113
,388
-,271
,133
-,102
-,094
,317
30
30
30
30
30
**
,315
-,262
,190
,203
,001
,090
,163
,314
,281
30
30
30
30
30
30
**
1
,234
-,103
,010
,158
,213
,588
,960
,405 30
,563
,563
*
,148
,482
,593
,620
,088
,001
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
,355
,382
*
,129
,345
**
,125
,089
,099
,315
,234
1
,122
,578
Sig. (2tailed)
,054
,037
,496
,062
,006
,511
,639
,604
,090
,213
,521
,001
,000
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
*
*
,067
-,262
-,103
,122
1
,426
,427
,726
,163
,588
,521
,019
,019
,489
Pearson Correlation
,349
-,134
,112
,229
-,033
,389
Sig. (2tailed)
,059
,479
,554
,224
,864
,034
30
30
30
30
Pearson Correlation
,320
,276
,218
,424
Sig. (2tailed)
,085
,140
,247
,020
,030
,002
30
30
30
30
30
,264
,323
**
**
N TY
30
,190
,034
N Y1 3
30
,554
N Y1 2
30 -,176
,321
N Y1 1
30 -,307
*
30 ,396
30
30
30
30
30
30
30
,190
,010
,578
,426
*
1
,044
,490
,314
,960
,001
,019
30
30
30
30
30
30
30
30
30
**
*
*
,778
1
,158
,082
,000
,000
,001
30
30
30
30
30
30
Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,710
N of Items 14
*
-,131
,002
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
*
,559
**
Sig. (2tailed)
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,028
*
,719
30
,541
,535
N
,703
*
Pearson Correlation
*
,688
*
,401
**
,371
,435
**
**
,000
,132
,203
,158
,719
,427
,016
,487
,281
,405
,000
,019
,000
30
30
30
30
30
30
30
**
30 ,778
**
30
LAMPIRAN 22 VARIABEL Y (KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN PENDIDIKAN IPS) No Item NR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4
4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4
5 3 4 3 2 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 2 0 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4
6 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4
7 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4
11 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
12 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 4 1 4 2 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 4 1 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 1 2 4 3
13 2 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 4 2 4 2
Nilai 20 24 24 22 24 24 22 25 27 21 31 24 21 23 22 31 20 21 24 28 19 19 22 24 20 32 21 21 25 25 19 25 23 27 18 26 23 21 28 24 28 28 22 32 28
LAMPIRAN 22 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 N = 85
3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 2 3 4 3 2 4 272
4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 4 273
4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 273
4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 275
4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 2 3 270
3 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 239
2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 1 3 219
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 2 2 3 240
27 21 25 26 23 22 21 22 22 30 27 24 31 29 29 24 25 21 26 24 21 23 20 23 23 25 27 24 26 22 29 26 29 32 20 24 28 19 16 27 2061
LAMPIRAN 25 HASIL PERHITUNGAN UJI ASUMSI MULTIKORELASIONAL a
Variables Entered/Removed Mo Variables del Variables Entered Removed Method 1 Faktor Prospek Lapangan Enter Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan b Tinggi a. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS b. All requested variables entered.
b
Model Summary
Model 1
R a ,705
R Square ,496
Adjusted R Square ,458
Std. Error of the Estimate 2,616
a. Predictors: (Constant), Faktor Prospek Lapangan Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan Tinggi b. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS
a
ANOVA Mean df Square 6 87,680
Sum of Model Squares F Sig. b 1 Regres 526,082 12,814 ,000 sion Residu 533,730 78 6,843 al Total 1059,812 84 a. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS b. Predictors: (Constant), Faktor Prospek Lapangan Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan Tinggi
Coefficients
Model 1 (Constant)
Unstandardized Coefficients Std. B Error 3,08 3,431 7
a
Standar dized Coeffici ents Beta
t ,900
Sig. ,371
Collinearity Statistics Toler ance VIF
Faktor Orang Tua
-,092
,124
-,062
-,742
,461
,931
1,075
Faktor Teman Sebaya
-,174
,120
-,120
-1,449
,151
,935
1,069
Faktor Gender
-,022
,201
-,010
-,111
,912
,832
1,202
Faktor Kepribadian Individu
,657
,117
,495
5,629
,000
,833
1,200
Faktor Citra Perguruan Tinggi
,170
,120
,139
1,412
,162
,663
1,508
Faktor Prospek Lapangan Kerja
,593
,216
,287
2,740
,008
,590
1,695
a. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS
LAMPIRAN 26 HASIL UJI ASUMSI HETEROKEDASTISITAS
b
Model Summary Model
1
R
,248
R
Adjusted
Std. Error
Square
R
of the
Square
Estimate
-,011
1,52993
a
,062
a. Predictors: (Constant), Faktor Prospek Lapangan Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan Tinggi b. Dependent Variable: RES2 a
ANOVA Model
Sum of
df
Mean
Squares Regres sion 1
Residu al Total
F
Sig.
Square
11,966
6
1,994
182,573
78
2,341
194,538
84
,852
,534 b
a. Dependent Variable: RES2 b. Predictors: (Constant), Faktor Prospek Lapangan Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan Tinggi
Coefficients Model
a
Unstandardized
Standar
Coefficients
dized
t
Sig.
1,212
,229
Coefficie nts B
Std.
Beta
Error (Constant)
2,432
2,007
Faktor Orang Tua
-,060
,072
-,094
-,827
,411
Faktor Teman Sebaya
-,029
,070
-,047
-,418
,677
Faktor Gender
-,153
,118
-,157
-1,303
,196
1
Faktor Kepribadian Individu Faktor Citra Perguruan Tinggi Faktor Prospek Lapangan Kerja
-,008
,068
-,014
-,120
,905
,087
,070
,167
1,237
,220
-,003
,127
-,003
-,022
,983
Std.
N
a. Dependent Variable: RES2
Residuals Statistics Minimum
Maximum
a
Mean
Deviation Predicted Value
1,3292
3,1779
1,9976
,37742
85
Std. Predicted Value
-1,771
3,127
,000
1,000
85
,219
,800
,420
,127
85
1,2661
3,3629
1,9879
,41583
85
Residual
-2,29377
4,30142
,00000
1,47428
85
Std. Residual
-1,499
2,812
,000
,964
85
Stud. Residual
-1,597
2,917
,003
1,008
85
Deleted Residual
-2,60245
4,62904
,00968
1,61496
85
-1,613
3,070
,008
1,023
85
Mahal. Distance
,735
21,996
5,929
4,287
85
Cook's Distance
,000
,117
,014
,024
85
,009
,262
,071
,051
85
Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
Stud. Deleted Residual
Centered Leverage Value
a. Dependent Variable: RES2
LAMPIRAN 27 HASIL UJI ASUMSI NORMALITAS Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Faktor Orang tua
85
12,33
2,392
5
18
Faktor Teman sebaya
85
11,60
2,460
6
16
Faktor gender
85
8,15
1,555
3
12
Faktor Kepribadian
85
17,55
2,679
11
24
85
23,85
2,909
18
31
85
15,02
1,718
10
20
85
24,25
3,552
16
32
Faktor Citra Perguruan Tinggi Faktor Pekerjaan di Masa Depan Keputusan Memilih Jurusan P.IPS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Faktor Orang tua N Normal a,b
Parameters
Most Extreme Differences
Faktor Teman Faktor gender sebaya
Faktor
Faktor Citra
Faktor Pekerjaan di
Keputusan Memilih
Kepribadian
Perguruan Tinggi
Masa Depan
Jurusan P.IPS
85
85
85
85
85
85
85
Mean
12,33
11,60
8,15
17,55
23,85
15,02
24,25
Std. Deviation
2,392
2,460
1,555
2,679
2,909
1,718
3,552
Absolute
,119
,165
,187
,151
,138
,235
,116
Positive
,119
,078
,187
,151
,138
,235
,116
Negative
-,116
-,165
-,155
-,105
-,075
-,153
-,055
1,097
1,517
1,724
1,396
1,271
2,165
1,069
,180
,020
,005
,041
,079
,000
,203
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
LAMPIRAN 28 HASIL UJI ASUMSI KLASIK AUTOKORELASI
a
ANOVA Sum of Squares 526,082
df 6
Mean Square 87,680
Residual
533,730
78
6,843
Total
1059,812
84
Model 1 Regression
F 12,814
Sig. b ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS b. Predictors: (Constant), Faktor Prospek Lapangan Kerja, Faktor Orang Tua , Faktor Teman Sebaya , Faktor Gender , Faktor Kepribadian Individu , Faktor Citra Perguruan Tinggi
Coefficients
Model 1 (Constant)
Unstandardiz ed Coefficients Std. B Error 3,087 3,431
a
Stand ardize d Coeffi cients Beta
t ,900
Sig. ,371
Faktor Orang Tua
-,092
,124
-,062
-,742
,461
Faktor Teman Sebaya
-,174
,120
-,120
-1,449
,151
Faktor Gender
-,022
,201
-,010
-,111
,912
Faktor Kepribadian Individu
,657
,117
,495
5,629
,000
Faktor Citra Perguruan Tinggi
,170
,120
,139
1,412
,162
Faktor Prospek Lapangan Kerja
,593
,216
,287
2,740
,008
a. Dependent Variable: Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Pendidikan IPS
LAMPIRAN 92 HASIL UJI KOEFSIEN DETERMINASI (R2)
b
Model Summary Model
R
R
Adjusted
Std. Error
Change Statistics
Square
R
of the
R
F
Square
Estimate
Square
Change
df1
Durbin-
df2
Sig. F
Watson
Change
Change 1
,705
a
,496
,458
2,616
,496
12,814
6
78
,000
2,276
a. Predictors: (Constant), Faktor Pekerjaan di Masa Depan , Faktor Orang tua , Faktor Teman sebaya , Faktor gender, Faktor Kepribadian , Faktor Citra Perguruan Tinggi b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS
LAMPIRAN 03 HASIL SIGNIFIKANSI KOEFISIEN REGRESI (UJI t) Descriptive Statistics Mean
Std.
N
Deviation Keputusan Memilih
24,25
3,552
85
Faktor Orang tua
12,33
2,392
85
Faktor Teman sebaya
11,60
2,460
85
Faktor gender
8,15
1,555
85
Faktor Kepribadian
17,55
2,679
85
23,85
2,909
85
15,02
1,718
85
Jurusan P.IPS
Faktor Citra Perguruan Tinggi Faktor Pekerjaan di Masa Depan
Coefficients Model
a
Unstandardized
Standar
Coefficients
dized
t
Sig.
,900
,371
Coefficie nts B
Std. Error
(Constant)
3,087
3,431
Faktor Orang tua
-,092
,124
-,062
-,742
,461
-,174
,120
-,120
-1,449
,151
-,022
,201
-,010
-,111
,912
,657
,117
,495
5,629
,000
,170
,120
,139
1,412
,162
,593
,216
,287
2,740
,008
Faktor Teman sebaya Faktor gender 1
Faktor Kepribadian Faktor Citra Perguruan Tinggi Faktor Pekerjaan di Masa Depan
Beta
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS
b
Model Summary Model
1
R
,705
a
R
Adjust
Std.
Squa
ed R
Error of
R
F
re
Squar
the
Square
Change
e
Estimate
Change
,458
2,616
,496
,496
Change Statistics
12,814
df1
Durbin-
df2
Sig. F
Watson
Change
6
78
,000
2,276
a. Predictors: (Constant), Faktor Pekerjaan di Masa Depan , Faktor Orang tua , Faktor Teman sebaya , Faktor gender, Faktor Kepribadian , Faktor Citra Perguruan Tinggi b. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS
a
ANOVA Model
Sum of
df
Squares
1
Mean
F
Sig.
12,814
,000
Square
Regression
526,082
6
87,680
Residual
533,730
78
6,843
Total
1059,812
84
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS b. Predictors: (Constant), Faktor Pekerjaan di Masa Depan , Faktor Orang tua , Faktor Teman sebaya , Faktor gender, Faktor Kepribadian , Faktor Citra Perguruan Tinggi
b
LAMPIRAN 13 HASIL UJI (UJI F)
a
ANOVA Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
526,082
6
87,680
Residual
533,730
78
6,843
1059,812
84
Total
F 12,814
Sig. ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Memilih Jurusan P.IPS b. Predictors: (Constant), Faktor Pekerjaan di Masa Depan , Faktor Orang tua , Faktor Teman sebaya , Faktor gender, Faktor Kepribadian , Faktor Citra Perguruan Tinggi
b
NAMA
: Responden A
1. Apa alasan kamu memilih jurusan pendidikan IPS? Alasan masuk jurusan IPS itu karena sebernya kontinue yah dari jurusan yang di SMA di SMA juga jurusannya IPS 2. Apakah ada dorongan dari orang tua untuk memilih jurusan pendidikan IPS? Gak ada sih kalo buat dorongan yang penting kitanya nyaman soalnya waktu itu juga saya daftarnya banyak tapi dapetnya yang ini yaudah 3. Apakah ada dorongan dari temen untuk memilih jurusan pendidikan IPS? Gak gak ada kalo temen saya banyaknya di fakultas ekonomi sama adab 4. Apakah kamu masuk UIN Syarif Hidayatullah ikut dengan pilihan temantemanmu? Gak malah mereka yang ngikutin saya hehehe 5. Menurut kamu jurusan pendidikan IPS sesuai gender kamu? Menurut saya sih bicara tentang sesuai atau gaknya saat ini sesuai karena saya juga ternyata setelah saya kuliah di jurusan ini saya bisa ngajar privat juga, ya gitu yang tadinya masih galau sama jurusan ini lanjut apa gak jadi sekarang udah oh ternyata ini hikmahnya dari jurusan ini. 6. Apakah jurusan pendidikan IPS sesuai minat bakat kamu? Kalo secara bakat dan minat, kalo bakat bisa di asah juga ya jadi seorang guru sebernya saya punya cita-cita jadi psikolog tapi yah psikolog sama guru kan juga punya relasi punya keterkaitan kita ngajar anak-anak kita juga bisa mahamin kerakter anak-anak didik kita nantinya itu terapan psikologi juga mnurut saya 7. Jadi menurutmu walaupun kamu tidak kuliah di fakultas psikologi tapi tetap memenuhi minat kamu? Yah cukup untuk bisa mengobatilah hehehe 8. Bagaimana citra kampus UIN Syarif Hidayatullah menurut pandangan kamu? Eh citra uin yang saya dapet banyak informasidasi luar sebelum masuk sini yah, UIN itu dari guru-guru saya juga kebanyakan dari lulusan uin, katanya uin bagus agamanya juga dia ada yang paling penting itu biayanya terjangkau. 9. Bagaimana menurut kamu prospek kerja untuk lulusan pendidikan IPS? Sebernenya selain jadi guru ehm pendiidikan IPS itu gak cuman jadi guru aja yah banyak jurusan IPS juga bisa kerja di lembaga lembaga sosial kaya bahkan ada di kementrian sosial kaya kegitan sosial dan lainya. Jadi kalo kalian jadi lulusan
pendidikan atau S.Pd kalo kalian gak jadi guru kalian jangan pernah menyerah lapangan pekerjan itu banyak gak Cuma jadi guru aja kalian jangan pernah malu walaupun kalian sarjana pendiidkan tapi pekerjaannya bukan guru. 10. Apakah kamu mau jadi guru? Mau apalagi jadi guru di daerah atau dipedalaman itu saya pengen banget 11. Apa kamu siap? Yah itu resiko tapi yang lebih saya tekankan adalah saya bisa membagi keberuntungan atau ilmu yang saya peroleh dengan mereka 12. Dari mana kamu tau tentang jurusan pendidikan IPS? Liat di brosur, terus diliat tiap fakultasnya fakultas tarbiyah tadinya sih kalo emang ada pendiidkan sosiologi pendidikan ekonomi gitu mau ambil pendidikan sosiologi atau ekonomi jadi di include jadi pendidikan IPS jadi milih IPS. 13. Kenapa pilihnya pendidikan? Itu sebernya alternatif sih saya juga udah banyak ikut banyak jalur ternyata gak diterima terus ada juga yang di terima tapi di bukan di UIN sini tapi di UIN Banten dan itu menurut saya teralalu jauh dan menurut pendapat banyak keluarga saya itu kalo di UIN Banten, lebih bagus di UIN Jakarta yaudah saya pilih di UIN Jakarta. 14. Sudah merasa puaskah bisa masuk jurusan pendidikan IPS? Kalo dibilang puas pasti belumnya karena kalau misalkan kita masih semester satu buat nentuin puas atau gaknya nanti gitu kan jadi pengen ngejalanin ini sampe selesai tapi juga gak menurutp kemungkinan buat pengen ini pengen bisa ambil dua jurusan.
NAMA
: Responden V
1. Apakah ada dorongan dari orang tua waktu kamu memilih jurusan? Gak sih orang tua sih bebas aku pilih jurusan apa saja tapi lebih mendorong ke pendidikan gitu kan yaudah akhirnya karena aku tau potensi aku di IPS dan tau di UIN ada pendidikan IPS jadi aku ambil jurusan IPS 2. Apa alasan kamu memilih jurusan pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Aku kan suka geografi kak terus aku ambil di UNJ itu gak dapet terus aku liat-liat di UIN gak ada kan pendidikan geografi pendidikan ekonomi gitu, adanya IPS mungkin di IPS belajar geografi jadi aku pilih geografi yaudahlah ambil IPS aja 3. Apakah Ada dorongan dari temen-temen untuk pilih jurusan yang sama? Gak ada sih pada dorongnya di akuntansi aku kan sebenernya IPS pilhan kedua terus yang pilihan pertama akuntansi eh malah yang keterima IPS yaudahlah. 4. Tapi kamu suka akuntansi? Suka makanya bingung mau pilih konsentrasi ekonomi atau geografi. 5. Apakah menurut kamu jurusan pendidikan IPS cocok untuk perempuan? Cocok sih, Kalo saat ini sih puas tapi gak tau kedepannya gimana kalo sekarang nyaman-nyaman aja. 6. Apakah jurusan yang sekarang kamu jalani sesuai minat kamu? Iya sesuai 7. Bagaimana menurut kamu citra universitas UIN Syarif Hidayatullah? Sebenernya sih bagus banyak fasilitasnya Cuma karena ada gosip yang agak miring kemarin tentang ISIS dan sebagainya itu jadi agak orang-orang agak gimana tuh kan kalo lulusan UIN ah kamu nanti nyeleweng lagi islamnya kan gitu Cuma orang tua juga berpesen jangan ikut yang aneh-aneh tapi aku masuk sini biasa-biasa aja gak nyeleweng. 8. Apakah karena citra kampus yang membuat kamu memilih jurusan pendidikan IPS di UIN? Iyah sebernya pengen negeri pokoknya negeri, orang tua bilang pengenya negeri akhinya alhamdulillah dapet UIN, UIN juga not bad gitu akhirnya yaudahlah 9. Bagamana prospek lapangan kerja lulusan pendidikan IPS menurut kamu? Sejauh ini sih lumayan banyak yah soalnya eh di lapangan kerja juga lapangan kerja luasan IPS daripada IPA apalagi guru, kalo guru insallah adalah lapangan kerja.
10. Darimana kamu tau tentang kampus UIN? Aku sih dari eh dari jawa aku emang punya ambisi buat kuliah di juah di Jakarta kemren sih pengenya di UNJ atau di UIN pokoknya dari SMA udah pengen banget di situ kan akhinya dapet di sini seneng. 11. Darimana saja kamu mencari informasi jurusan dan kampus? Iyah nyari-nyari di web gitu kan, ternyata om aku temennya deket-deket UIN jadi pada bilang di uin aja yaudahlah, banyak keluarga juga disini yawadah terus alhamdulillah lolos disini . 12. Apakah kamu membuat alternatif-alternatif lain dalam memilih jurusan? Ada sih eh cuma optimis aja kayaknya masuk gitu aku gak pernh mikir alternatif yawdah ntar aja mikirnya kalo udah pengumuman. Haha 13. Apa kamu udh puas dengan jurusan yang kamu pilih? Kalo untuk saat ini puas-puas aja soalnya kan masih baru ka , nanti insaallah ke depannya kalo diliat dari sekrang sih puas.
Nama : Responden Y 1. Kenapa kamu masuk jurusan pendidikan IPS ? Pertamanya sih nyasar awalnya pengenya tuh masuk PBI tapi eh soalnya kan dari awalkan SMA tuh jurusannya IPA, terus emang gak bakal nyangka klo dapet IPS kirain tuh yang PBI pasti yang dapet, yang IPS malah gak bakalan dapetlah soalnya ngerjain soal gak terlalu bisa. ternyata malah dapetnya di IPS terus ternayata pas udah di IPS ini jadi nyaman pas di IPS orang-orangnya enaknya gininya pelajarannya juga lumayan jadi udah deh disini aja gak usah pindah-pindah. 2. Apakah ada dorongan dari orang tua waktu kamu pilih jurusan ? Gak sih yang penting disuruhnya pokoknya mamah setujunya klo cewek itu guru mau jurusan apa pun terserah gitu. 3. Apakah ada pengaruh dari temen-temen kamu waktu pilih jurusan? Gak ada malah orang orang pada kaget hah IPS lo dari IPA jauh banget keplesetnya gitu. 4. Apakah jurusan pendidikan IPS sudah memenuhi mint kamu ? Untuk sekarang sih yang susah eknomi makanya tuh lega katanya pas nanti tuh ada konsentrasi niatnya sih pengen geografi karena disini kan masih jarang yang ngambil juga kalo ekonomi udah hopless banget deh. 5. Sesuai gak sama kepribadian kamu? Sesuai sih soalnya enak sih anak-anak IPS tuh sosialnya gak individual kaya anakanak IPA 6. Bagaimana citra kampus UIN dalam pandangan kamu? Kalo dari luar sih dulu sih banyakan temen di ajak masuk UIN, “masuk UIN yuk?” gak ah ntar w jadi teroris pada gitu. Gak lah emang UIN teroris katanya gitu tergantung kitanya jugalah eh ternyata pas tahun aku masuk itu banyak banget yang daftar SPMB aja yang daftar 15 ribu yang keterima cuma 2 ribu masuk UIN gak yah ini gitu eh ternyata dapet ya alhamdulillah. 7. Apa karena citra kampus itu menjadi salah satu alasan kamu memilih jurusan pendidikan IPS di uin? Mungkin karena negeri terus abis itu orang tua juga awalnya dari UIN. Pengenya di UNJ terus kata orang tua setujunya di UIN karena islam soalnya dari dulu SD, SMP, SMA semuanya negeri jadi pas disini tuh ada islam negeri jadi pas kuliah disuruh yang ada islam.
8. Bagaimana menurut mu prospek lapangan kerja lulusan jurusan pendidikan IPS? Belum tau sih tapi kalo misalnya guru katanya kalo geografi itu lagi di cari makanya nanti saya pilih geografi . 9. Apa karena prospek itu yang menjadi salah satu faktor kamu memilih jurusan pendidikan IPS di UIN ? Iyah ngeliat kakak juga jadi waktu itu kakak lulusan dari uin tapi dia ada konsentrasi sosiologi jadi pas tau IPS ada konsentrasinya jadi mau masuk IPS 10. Kamu mencari informasi jurusan dari mana saja? Sempet sih dari web, terus kakak juga kan anak uin jadi liat brosur tapi informasi yang detail gak sih Cuma sekilas-sekilas aja. 11. Apa alternatif yang kamu sediakan saat memilih jurusan? Iya tapi pas SPMB PTN gak lolos terus ikut UIN nih harapan terakhir kalo emang gak lolos juga gak tau mau kemana gak ada alternartif juga kalo di tanya emang kalo gak dapet mau kemana? Diem aja terus mau ke swasta ? gak mau, mau kerja ? gak mau, mau nunda ? gak mau, terus mau nya apa ? kuliah . terus kalo gak dapet gimana ? diem aja. He he he 12. Apakah kamu puas dengan keputusan kamu ? Belum tau sih karena saya kan masih semester satu kan belum keliatan kedepannya gimana kalo diliat dari sekarang sih udah nyaman aja disini.
Tabel r Product Moment Pada Sig.0,05 N
r
N
r
N
r
N
r
N
r
N
r
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
0.997 0.95 0.878 0.811 0.754 0.707 0.666 0.632 0.602 0.576 0.553 0.532 0.514 0.497 0.482 0.468 0.456 0.444 0.433 0.423 0.413 0.404 0.396 0.388 0.381 0.374 0.367 0.361 0.355 0.349 0.344 0.339 0.334 0.329 0.325 0.32 0.316 0.312 0.308 0.304
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
0.301 0.297 0.294 0.291 0.288 0.285 0.282 0.279 0.276 0.273 0.271 0.268 0.266 0.263 0.261 0.259 0.256 0.254 0.252 0.25 0.248 0.246 0.244 0.242 0.24 0.239 0.237 0.235 0.234 0.232 0.23 0.229 0.227 0.226 0.224 0.223 0.221 0.22 0.219 0.217
81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120
0.216 0.215 0.213 0.212 0.211 0.21 0.208 0.207 0.206 0.205 0.204 0.203 0.202 0.201 0.2 0.199 0.198 0.197 0.196 0.195 0.194 0.193 0.192 0.191 0.19 0.189 0.188 0.187 0.187 0.186 0.185 0.184 0.183 0.182 0.182 0.181 0.18 0.179 0.179 0.178
121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160
0.177 0.176 0.176 0.175 0.174 0.174 0.173 0.172 0.172 0.171 0.17 0.17 0.169 0.168 0.168 0.167 0.167 0.166 0.165 0.165 0.164 0.164 0.163 0.163 0.162 0.161 0.161 0.16 0.16 0.159 0.159 0.158 0.158 0.157 0.157 0.156 0.156 0.155 0.155 0.154
161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200
0.154 0.153 0.153 0.152 0.152 0.151 0.151 0.151 0.15 0.15 0.149 0.149 0.148 0.148 0.148 0.147 0.147 0.146 0.146 0.146 0.145 0.145 0.144 0.144 0.144 0.143 0.143 0.142 0.142 0.142 0.141 0.141 0.141 0.14 0.14 0.139 0.139 0.139 0.138 0.138
201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240
0.138 0.137 0.137 0.137 0.136 0.136 0.136 0.135 0.135 0.135 0.134 0.134 0.134 0.134 0.133 0.133 0.133 0.132 0.132 0.132 0.131 0.131 0.131 0.131 0.13 0.13 0.13 0.129 0.129 0.129 0.129 0.128 0.128 0.128 0.127 0.127 0.127 0.127 0.126 0.126
LEMBAR UJI REFERENSI
Narna
:Nurwakhidah
NiM
:1
Jurusan
:Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul
110015000076
Skripsi :Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jal<arta
BAB
REFERENSI
PARAF
No
PEMBIMBING I
1
2
a
I
Kunandar, G uru pr ofesional Implement asi kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan suhses dalam sertifikasi Guru, (Jakarla: PT. Raiaerafindo Persada. 2007). h. V
a
Paryati Sudarman, Belajar Efektif di Perguruan Tinggi (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004 cet.1) h.20 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor:
'4/
,r4
Ghalia lndonesia, 2004) h 66
I
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor:
u
J
Ghalia Indonesia, 2004) h 66
I 4
5
6
I
I
Surabava Artikel Ilmiah. h.4 Profil Prodi Pendidikan IPS terdapat dalam
Visi Misi
Jurusan. h.5
7
II
8
il
9
il
10
Karina M brahmana. Perbedaan dalam Memperlimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersepsikan Dirinya Diasuh dengan Pola Asuh yang Berbeda . Skripsi Tidak Dipublikasikan. h.59 Erlita Risnawati, Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas
II
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia. 2004\ h.66 Undang-undang Republik lndonesia Direktorat Jendral Pendidikan lslam Departemen Agama Rl 2006 Undang-undang Republik lndonesia Direktorat Jendral Pendidikan lslam Departemen Agama Rl 2006 Wildan Zulkarnain. Dinamika Kelompok Latihan Kepemimpinan Pendidikan (lakarta: Bumi Aksara, 2013 cet.l) h.107
/ / ,1
,r1
U ,4
II 11
t_[
II 12
13
14
II II
Karina M Brahmana " Perbedaan Dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersiapkan Dirinya di asuh dengan Pola Asuh yang Berbeda". Skripsi tidak dipublikasikan h.58 Karina M Brahmana " Perbedaan Dalam Mempertimbangkan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Pemilihan Jurusan di Perguruan Tinggi Pada Remaja Akhir yang Mempersiapkan Dirinya di asuh dengan Pola Asuh yang Berbeda". Skripsi tidak dioublikasikan h.5 8 Kusdwiratri Setiono, Psikologi Keluarga (Bandung: PT.
/ /
,4
Alumni, 2011)h.66 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2004) h.67 15
II
16
II
17
II
18
II
t9
II
20
il
21
II
22
II
23
II
24
II
25
il
26
U
27
II
Echols dan Hasan Shadily Kamus Inggris Indonesia PT. Gramedia Pustaka Utama,2010) h.418 B. Agung Haftono, Perkembangan Peserta Didik PT. Rineka Cipta, 2008)h. 196 Ananda Santoso dan A.R AL Hanif Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Alumni Surabaya) h. 375 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia lndonesia. 2004)h. 68 Sunarto, B. Agung Harlono, Perkembangan Peserto Didik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) h. 196 Umi Sumbulah Sprekffum Gender Kilasan Inklusi Gender di Perguruan Tinggi.(Malang: UIN Malang Press, 2008) h. 5
il
30
I I
31
II
29
/o
/q a/ ,d
,4
,4
Umi Sumbulah Sprektrum Gender Kilasan Inklusi Gender di Persuruan Tineei.(Malane: UIN Malang Press. 2008), h. 6 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004)h h. 68 Elizabeth b. Hurlock Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanj ang Rentang Kehidupan (Jakafia: Erlangga, 1980) cet.5 h.221 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily Kqmus Inggris Indonesia (Jakarla: PT. Gramedia Pustaka Utama,2010) h.418
,q ,/
4 ,1
Tatik Suryani Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha llmu, 2008 cet.1) h. 57 Tatik Suryani Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha llmu, 2008 cet.1) h.57 Dj aali, Psikologi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara,2008) h. I
28
,4
Jhon M. (Jakarta: Sunarto, (Jakarta:
Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h.68 Slameto, B elaj ar dan Fktor-faktor yang Memoensaruhinva.(Jakarta: Rineka Cipta cet.5 2010) h. 57 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008) h. 121
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)h.12s
'q-
,4
,4 '4/
u
,/
)Z
II
Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,
4
2oo8)h.126 an JJ
u
Tatik Suryani Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha llmu,
34
il
Tatik Suryani Ferilaku Konsumen, (Yogyakarta: Graha llmu,
,)
2008) h.21 2008)h.27 35
II
36
II
37
II
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: Refika Aditama. 2012) h.11 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h.69 Erlita Risnawati, Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas
38
II
Surabava Artikel Ilmiah. h.4 http :/,/i d.wi kiped ia.org/r,vikilCitraLHubungan*Masyarakat) Diakses pada tansgal l9 november 2014
39
il
lrnp :, /id.r.vikipedia.org/wiki/CitraJHubungan*Masyarakat)
40
il
4t
II
42
II
43
II
44
II U
,4 n4 r//
,u
,il
Diakses oada tanesal l9 november 2014 Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) h. 30 Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012) h. 30 Iwan Purwanto Pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (ciputat:2014)h.25 Iwan Purwanto Pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial
42
Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (cipfiat'.2014) h.25
?
,/ '//
Iwan Purwanto Pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (ciputat:2014)h.25
45
,@
Iwan Purwanto Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
4-
,/
Fekultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (ciputat:2014)h.27
46
il
47
II
48
II
49
II
50
I
51
III
52
m
Sapriya, Susilawati dan Sadjaruddin Nurdin . Konsep Dasar /PS (Bandung: UPI Press,2006) h. 3 Iwan Purwanto Pembelaiaran llmu Pengetahuan Sosial Fakultas llmu Tarbivah dan Kepuruan (ciplutat:2014)h.25 Iwan Purwanto Pembelaiaran llmu Pengetahuan Sosial Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (cip:utat:2014)h.28 Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial,(Jakarta: PT. Bumi Aksara :200$.h.227 Sapriya, Susilawati dan Sadjaruddin Nurdin . Konsep Dasar 1PS (Bandune: UPI Press,2006) h.12 Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial,(Jakarta: PT. Bumi
Aksara:2008). h.287 Sapriya, Susilawati dan Sadjaruddin Nurdin . Konsep Dasar (Bandune: UPI Press,2006). h.14 Ahmad Tafsir, Filsafat Umum Akal dan Hati Seiak Thales Samaoai Caora. (Bandune : Rosdakarva 2012, cet.19)h.9
1PS
53
III
54
III
http://rifkaoutrika.wordpress.com/2013/03/29liad/
55
III
Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial,(Jakarta: PT. Bumi
Aksara:2008), h.69
'/
,q /4
/4) ,4
/4/ ,/
,a /q /3t
56
III
Dadang Supardan, Pengantar llmu Sosial,(Jakarta: PT. Bumi
Aksara: 2008)" h.
/ ,/
163
57
III
Dadang Supardan, Pengantar trlmu Sosial,(lakarta: PT. Bumi
58
ilI
59
m
Aksara :2008\.h.492
60
III
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial,(Jakarta: PT. Bumi Aksara : 2008). h.366 Iwan Purwanto Pembelajaran llmu Pengetahuan Sosial Fakultas llmu Tarbiyah dan Kesuruan (ciplutat:. 2014\ h.28 Syaamil Al-Qur'an dan terjemahan, (Bandung: PT Syaamil
61
III
Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
a a
,{
Cinta Media)
62
III
63
III
64
m
,4
4, (http: I lpips. fi tk-uinikt.ac.id/profi Vsei arah-fakultas.html) Pedoman Akademik Program Strata Satu Tahun 201312014 UIN Svarif Hidvatullah Jakrta. h. 48 Kunandar,Gezru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi (Jakarta:Rai awali Pers, 2007), h. 45 Marselus R. Payong, Sertifikasi Profesi Guru Konsep Dasar, Problematika, dan Implementasinya (Jakarta: Indeks, 201l), h 20
/a
1
,4 //
17
65
III
Zaenal Abidin kecendrungan Mahasiswa Memilih Prodi Tarbiyah dan Minat Menjadi Guru Periode 2012-2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta SUHUF, Vol.26, No. 1, Mei 2014.
/
g
66
II
Maftini Analisa Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemilihn jurusan Akuntansi sebagai Tempat Kuliah di Perguruan Tinggi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta
67
III
I Dewa A1u Juli Artini,, I ketut Kirya, I Wayan Suwendra, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha (LINDIKSHA) sebagai
/
Tempat Kuliah. E-journal Bisma Universitas pendidikan Ganesha Jurusan Manaiemen (Volume 2 Tahun 2014)
68
III
69
u
70
III
7l
III
72
III
Erlita Risnawati "Analisis Faktor atas pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi di STIE Perbanas Surabaya Artikel llmiah. Cecilia Titiek Murniati, dkk. Minat dan persepsi siswa SMU Terhadap Faklutas Sastra. Universitas Katolik Soegijapranata Semarans. Laporan Penelitian 2004 Mintarti Indartini Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun, Sosial Valume l1 Nomor 2 September 2010 Tutik Susilowati, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa (Pengaruh faktor intemal individu, lingkungan Eksternal dan Strategi Komunikasi Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Terhadap Pengambilan Keputusan dalam memilih bidang keahlian khusus pendidikan Adminishasi Perkantoran FKIP LINS. Tesis Program Pasca Sariana Univeristas Sebelas Maret Surakarta 2008. Sugiyono, Metode P eneliti(tn P endidikan p endekat an ku a n t i t a t if, ku al t i at if d an R&D. (B andung : Alfabeta, 20 1 2). h 13
4 / / /
/
t1
III
74
III
75
III
76
ilI
S uharsim i Arikunto " P r os e dur P enelit i an Suatu P endekat an Praktik. (Jakarla: Rineka Cipta. cet i4. 2010) h. 3 Suharsimi Arikunto. Pros edur P eneliti an Suatw P endekqtan Praktik, (Jakafta: Rineka Cipta, cet 14. 2010) h.4
Sugiyono, Met o de P eneliti an
P endi di kan p
end ekat an ku a nt i t at if, ku al t i at if dan R&D. (B andun g : Alfabeta, 20 12)
h_i l7
giyono, Met o de P ene lit i an
Su
ku ant it at
if
ku
a I t i at
P endi
III
if dan R& D. (B andun g : Alfabeta,
78
III
79
UI
80
III
81
III
82
III
Sugiyono, Met o de P enelitian
// u
/
dikan p end ekat an 20
l2)h.
I l8
77
3
endidikan p endekatan ku ant it at if, ku a lt i at if d an R&D. (B andung : Alfabeta, 20 12), h. 120 Syofi an S iregar.Srarls fi k P ar am et ik untuk P enel i t i an Kuantitatif (Jakarta : Bumi Aksara .2013) h1.61. P
2
'4t4/ ,/
Burhan Bungin, Met o dologi P enelitian Kuantit atif (Jakarta: Kencana Perdana Group, 2004)h. 122 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suqtu P endekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, cet 14.2010)h.194 Syofian Siregar. Statistik Parametik untuk Penelitian Knantitatif (lakarla : Bumi Aksara,2013) h1.50 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan ku an t it at if ku alt i at if d an R&D. (B andung : Alfabeta, 20 12) h.
t4_
/u
,4
122
83
III
S u harsimi Arikunto, P r o s e dur P enel it i ctn Suatu P en d ekat an Praktik, (Jakafta: Rineka Cipta, cet 14. 2010) h. 198
84
III
85
III
Sugiyono, Metode Penelitiqn Pendidikan pendekatan kuantitatif, kualtiatif dan R&D.(Bandung : Alfabeta, 2012)h.199 Sugiyono, Metode P enelitian P endidikan pendekat an ku ant i t at
if,
ku a I t i at if
dan R&D. (B andung : Al fabeta,
2012\h.60
86
II
Ali Muhidin dan Maman Abdurahman. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian Sambas
87
IiI
(Randuns:Pustaa Setia- 2007)h. l3 Sugiyono, Metode Penelitian P endidikan pendekatan ku ant i t at if, ktt a I t i at if d a n R& D. (B andung : Al fabeta, 20 l2),h.
88
III
Su
IJJ
giyono, Met o de P enel iti an
ku ant it a t if, ku
a lt i at
P endi
if d an R&D.
dikan p endekat an
(B andung : Al fabeta,
20t2)h.112 89
TII
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan
: Alfabeta, 2012) h.134 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan ku ant it at if, ku a I t i at if d an R&D. (B andun g : Alfabeta, 20 1 2) kuantitatif, kualtiatif dan R&D.(Bandung
90
III
h.133
91
III
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan ku a n t i t at if, ku a I t i at if dan R&D. (B andun g : Alfab eta, 20 12) h.1 33
92
ilI
enelitian Pendidikan pendekatan ku a I t i at if dan R&D. (B andung : Alfabeta, 20 l2),h.
Sugiyono, Metode ku a nt
i t at
if
III
,4 ,4 ,1
r /
I
7
P
178
93
2
,4
Syofian Siregar. Statistik Parametik untuk Penelitian
Kuantitatif (Jakarta : Bumi Aksara ,2013) h. 87
//
u
94
III
Syofian Siregar. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara.20l3)h. 87
95
m
Sugiyono, Meto de P enelitian
q6
m
97
m
98
III
99
m
r00
III
101
III
t02 103
IT ,
III
P
I
endidikan p endekat an
if dan R&D. (Bandung : Alfabeta, 2012)h.333 Danang Suntoto Uji KhiKuadrat Regresi & untuk Penelitian (Yosvakafta: Graha Ilmu. 2010) h. 97 Danang Suntoto Uji KhiKuadrat Regresi & untuk Penelitian (Yoevakarta: Graha Ilmu. 2010)h. 100 Syofian Siregar. Statistik Parqmetik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara,2013) h153 Sofyan Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitiqn (Jakarta: Raia Grafindo Persada.20l0)h. 175 Danang Suntoto Uji KhiKuadrat Regresi & untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) h. 110 Jonathan Sarwono. Belajar Statistik Lebih Mudah dan Cepat P A S I,It S t at i s tics / B (Yogyakarta :Andi Yogyakarta, 2 0 I 0)h.
//
ku ant it at if, ku alt i at
b /y/
t4 u) ,r
,r
204 Sofuan Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Raia Grafindo Persada, 2010) h. 405 Sofyan Siregar, Statistik Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Raia Grafindo Persada, 2010)h.205
lr
,d
Jakarta,23 L tesembdr 2014
Drs.Syaripulloh.M.Si NrP.19670909 200701
I 033
L,,. | )'
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
I
".'*.
No.
Tgl.
FoRM (FR)
No.
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 tndonesia
l''"u*
: Terbit :
Dokumen
Revisi: :
Hal
FITK-FR-AKD-082
''l Maret 2010 01
1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELTTIAN
Norrror : Un.Ol /F.1/KM .01.31 ........12014 Lanrp. : OutlinelProposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, November 2014
Kepada Yth.
di Ternpat s alamu' alaikum wr.wb. Dengan horrnat kami sampaikan bahwa,
As
Nama
Nurwakhidah
NIM
11r001s000076
Jurusan
Pendidikan IPS
Semester
IX (Sernbilan)
Judul Skripsi
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyuslln skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu karni mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitiarr dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was
s
alamu' ala ikum wr.wb. a.n. Dekan
'
;-) . :i
Kajur Pendidikan IPS
.r
..-t/
. Dr.'I.wan Purwanto, M.Pd 'l-ernbusan:
l. 2. 3.
Dekan FITK Pembantu Dekan Bidang Akademik Mahasiswa yang bersangkutan
;,,xlh!i:923 o4z4 zooqol
I
012
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
.WLb-..
No. Dokumen Tgl. No. Revisi:
;
Terbit :
FORM (FR)
Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia
Hal
FITK-FR-AKD-081
1 Maret 2010 01
1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F"1/KM.01.3/........."12014
Lamp
Hal
Jakarta, l9 Mei 2014
:-
:Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
Drs. Syaripulloli,M.Si Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Assalamu' alaikum wr.wb.
Dengan (
ini
diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing
IlIl
rnateri/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Nurwakhidah
NIM
11
Jurusan
Pendidikan IPS
Semester
IX (Sembilan)
Judul Skripsi
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
1001 5000076
Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatultah Jakarta Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 03 April 2014, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi
ini
diharapkan selesai dalam waktu
6
(enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Was s al amu' a laikum
wr.w b. a.n. Dekan
Kajur Pendidikan IPS
/,,""
,',
.
r'-.. U
Dr. Iwan-Furwanto, M.Pd NIP; 19730424 200801 I 012 Tenrbusan: l. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
BIODATA PENULIS Nama lengkap penulis adalah Nurwakhidah biasa disapa “Nur”, lahir di Kendal,15 November 1992, putri dari pasangan Bapak Ahmad Maskuri dan Ibu Siti Saodah. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Alamat email penulis
[email protected]
Penulis mengenyam pendidikan diataranya yaitu pada di TK. Nurul Iman Tangerang tahun 1997–1998, SDN Bunder II Tangerang tahun 1998 – 2004, MTs. Al-Hikmah Curug tahun 2004 – 2007, SMK Al-Hikmah Curug tahun 2007 – 2010, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 – 2015 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) konsentrasi Ekonomi-Akuntansi. Karya Ilmiah yang dibuat Penulis berupa Skripsi berjudul “Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan bimbingan dari Bapak Syaripulloh, M.Si