PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM MENEMPATKAN DANA DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI PADA MASYARAKAT VILLA PAMULANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
SEKAR ARUM DINI 1110046100188 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
i
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul ”PENGARUH PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM MENEMPATKAN DANA DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (STUDI PADA MASYARAKAT VILLA PAMULANG)” telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 14 Juli 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 11 Agustus 2014 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
PANITIA UJIAN 1. Ketua
: H. Ah. Azharuddin Lathif. M.Ag. MH NIP. 197407252001121001
2. Sekretaris
: H. Abdurrauf. LC. MA NIP. 197312152005011002
3. Pembimbing I
: Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M. NIP. 195607121981031003
4. Penguji I
: Rr. Tini Anggraini. ST.M.Si.
6. Penguji II
: Aini Masruroh, SE.I, MM
ii
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Uneversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
iii
ABSTRAK Sekar Arum Dini. 1110046100188. Pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah studi pada masyarakat villa pamulang. Program studi muamalat, konsentrasi perbankan syariah, fakultas syariah dan hukum, universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, dan seberapa besar pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat villa pamulang dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Dalam penelitian ini studi pada masyarakat villa pamulang di rw 17 dengan alasan bahwa di rw tersebut produktif dan paham, perencanaan keuangan. . Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian adalah studi lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder serta analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedua variabel berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Besarnya pengaruh kedua variable tersebut yaitu 87%. Kata kunci: perencanaan keuangan syariah, minat masyarakat, lembaga keuangan syariah. Pembimbing: Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Nip: 195607121981031003 Daftar Pustaka : Tahun 1986-2011.
iv
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji dan syukur penulis uacapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta tidak lupa pula Shalawat serta Salam kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan sinar kehidupan melalui Al-Qur’an dan Sunnah-Nya sebagai pedoman hidup bagi penulis. Sebagai umat manusia yang sesuai kodratnya, penulis menyadari bahwa pengetahuan, kemampuan serta kesempatan yang ada pada penulis, oleh karena itu penulis menerima setiap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari petunjuk Allah SWT, serta bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Dr. H. JM. Muslimin, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Euis Amalia, M.Ag., selaku Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak Mu’min Rouf, M.A, Sekretaris Program Studi Muamalat yang telah membantu penulis secara tidak langsung dalam menyiapkan skripsi ini. 3. Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag., sebagai Pembimbing Akademik yang juga senantiasa mengingatkan penulis semasa mengikuti perkuliahan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
v
4. Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Sebagai dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, perhatiannya kepada penulis dan memberikan pengarahannya. 5. Orang Tuaku tersayang, Bapak Sukarno yang selalu mendoakan untuk kemudahan dan kelancaran skripsi ini dan Almh. Roni seorang Ibu yang saya rindukan semoga ikut merasakan kebahagian ini. 6. Kakakku yang amat sangat kusayangi Diah Radit Tyas Tiwi dan Rizki K Hari Murti yang menghadapi dan menjalani hidup bersama-sama denganku dan selalu mendoakanku dalam kemudahan skripsi ini. 7. Seluruh keluarga yang memberikan perhatian kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 8. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan ilmu yang tidak ternilai, yang tidak pernah lelah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Segenap Staf Akademik dan Staf Perpusatakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Dan Staf Perpustakaan Utama yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. 10. Keluarga sekaligus sahabat seperjuang PS.D.SQUAD Angkatan Tahun 2010 yang selalu memberikan masukan-masukannya dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
vi
11. Rian hidayat, yang selalu bersedia membantu dalam pengerjaan skripsi ini dan selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Nirmala Inmanila dan Alif Ridwan, teman yang senantiasa membantu bertukar fikiran dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Kepada sahabat tersayang yang berjuang bersama selama menjalani perkuliahan, Fitriana Wahyuni, Rizki Amalia Fauroza, Ricka Khutami Putri, Eri Herzegovina Fansuri, Shendi Yulian Susanti dan Ira Kurnia. 14. Pak Rw dan segenap warga Villa Pamulang yang senantiasa membantu penulis untuk memperoleh data. 15. Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, yang juga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis merasa skripsi ini masih banyak kekurangan, tapi penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, baik sebagai rujukan penulisan skripsi, penulisan makalah dan lainnya Amin.
Jakarta,
Sekar Arum Dini
vii
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .........................................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................
iii
ABSTRAK ......................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xiii
LAMPIRAN ....................................................................................................
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ................................................................
4
C. Pembatasan Masalah ...............................................................
5
D. Perumusan Masalah.................................................................
6
E. Tujuan dan ManfaatPenelitian ................................................
6
F. Teknik Penulisan .....................................................................
7
G. SistematikaPenulisan...............................................................
8
LANDASAN TEORI A. Kerangka Konseptual ..............................................................
10
B. Kerangka Teori ........................................................................
14
viii
1. Perencanaan Keuangan Islami ..........................................
14
a. Income (penghasilan) ..................................................
15
b. Cleansing of Wealth (penyucian harta) ......................
15
c. Spending (pengeluaran)...............................................
15
d. Investments (investasi) ................................................
16
e. Longevity (kehidupan yang panjang) ..........................
17
f. Manejemen of Debt/liabilities (Pengelolaan hutang/kewajiban) .................................
17
g. Assurance ...................................................................
18
2. Mengatur Keuangan Anda ................................................
18
a. Larangan Berlaku Boros..............................................
18
b. Mata Pencahariaan Yang Baik ....................................
19
c. Penghamburan Harta Kekayaan ..................................
20
3. Berfikir Ke Masa Depan ...................................................
22
a. Perlunya Meningkatkan Penghasilan ..........................
22
b. Pentingnya Memiliki Tabungan Darurat .....................
23
c. Lindungi Diri Dengan Asuransi ..................................
23
d. Investasi Bukan Menabung .........................................
24
e. Siapkan Dana Pensiun .................................................
24
f. Siapkan Dana Pendidikan Anak ..................................
25
4. Lembaga Keuangan Syariah..............................................
25
a. Pemahaman Bank Syariah ...........................................
25
ix
b. Fungsi Bank Syariah ...................................................
28
1. Fungsi Utama Bank Syariah ..................................
28
2. Fungsi Bank Syariah Sebagai Lembaga Perantara
BAB III
Keuangan ...............................................................
28
3. Produk Penghimpunan Dana ................................
29
4. Penyaluran Dana....................................................
30
5. Jasa Perbankan ......................................................
32
c. Investasi Saham Syariah ..............................................
32
1. Pasar Modal Syariah ..............................................
32
2. Fungsi Dasar Modal Syariah .................................
33
d. Reksadana Syariah ......................................................
34
1. Pengertian Reksadana Syariah ..............................
34
2. Keuntungan Reksadana Syariah ............................
34
e. Asuransi Syariah..........................................................
36
1. Pengertian Asuransi Syariah .................................
36
C. Review Studi Terdahulu ..........................................................
37
D. Hipotesis penelitian .................................................................
42
E. Kerangka Pemikiran ................................................................
42
METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian ...................................................
45
B. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
45
x
BAB IV
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian ..............................................
46
D. Jenis dan Sumber Data ............................................................
46
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
47
F. Populasi dan Sampel ...............................................................
49
G. TeknikPengambilanSampel .....................................................
49
H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ......................
50
I. Metode Analisis Data ..............................................................
51
1. Uji Validitas ......................................................................
51
2. Uji Reliabilitas...................................................................
52
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................
52
4. Analisis Regresi.................................................................
54
J. Pengujian Hipotesis .................................................................
55
K. Objek Penelitian ......................................................................
59
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas ...................................................................
60
B. Hasil Uji Reliabilitas ...............................................................
65
C. GambaranUmum Objek Penelitian .........................................
65
D. Uji Asumsi Klasik ...................................................................
69
1. Hasil Uji Normalitas..........................................................
69
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................
70
3. Hasil Uji Autokorelasi .......................................................
70
xi
BAB V
4. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................
71
E. Analisis Regresi Berganda ......................................................
72
1. Hasil R-Square ..................................................................
73
2. Hasil Uji T .........................................................................
77
3. Hasil Uji F .........................................................................
79
PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................
82
B. Saran ........................................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
84
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL No.
Keterangan
Halaman
3.1
Format Respon Masyarakat Untuk Pernyataan Positif
48
3.2
Variabel – Indikator
58
4.1
Hasil Uji Validitas X1
61
4.2
Hasil Uji Validitas X2
62
4.3
Hasil Uji Validitas Y
63
4.4
Hasil Cronbach’s Alpha
65
4.5
Hasil Autokorelasi
70
4.6
Hasil Multikolonieritas
71
4.7
Hasil R-Square
73
4.8
Hasil Anova
74
4.9
Hasil Uji T
75
4.10
Hasil Uji Hipotesis
77
4.11
Hasil Uji F
79
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perencanaan keuangan pada dasarnya adalah disiplin manajemen kekayaan yang berlaku dengan kebutuhan unik dan keprihatinan individu masing-masing.1 Salah satu komponen dalam perencanaan keuangan adalah menyusun anggaran bulanan yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran. Bagi mereka yang sudah berkeluarga, pendapatan bisa didapat dari satu sumber atau lebih sedangkan pengeluaran terdiri dari pengeluaran rutin dan non rutin. Perencanaan keuangan syariah merupakan suatu proses perancangan suatu kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan, non-keuangan serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diahirat ketika sudah meninggal insyaallah dapat tercapai. 2 Perencanaan diperlukan agar kita dapat mencapai tujuan keuangan secara menyeluruh dan mencakup seluruh siklus kehidupan kita dari sekarang hingga akhir nanti. Tanpa perencanaan yang benar dan matang, bisa terjadi kekacauan dalam keuangan kita. Maka dari itu perencanaan keuangan penting agar masyarakat tidak terjebak dalam permasalahan keuangan misalnya terlilit hutang. 1
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, (Jakarta: Muda Mapan Publishing, 2010), h.13. 2 Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h.41.
1
2
Anda mungkin salah satu pekerja yang memiliki gaji di atas Rp5 juta atau bahkan lebih Rp10 juta per bulan. Tapi pada tanggal 10 setiap bulan, uang gaji sudah habis. Sepertinya ada yang salah dengan pengelolaannya. Bila Anda termasuk pekerja dengan kebiasaan keuangan seperti itu, Anda tak sendiri. Itu seolah menjadi kebiasaan karyawan swasta, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie, Jumat (26/7), kebiasaan itu seolah menjadi fenomena. Gaji bertahan selama dua pekan itu sudah bagus. Sebab, ada beberapa pekerja yang menghabiskan uang gajinya hanya dalam sehari. setiap bulan Anda wajib membuat desain rencana pengeluaran yang Anda susun saat menerima gaji. Kuncinya terletak pada rencana pengeluaran yang disusun harus realistis dan menggambarkan pola hidup Anda yang sebenarnya. Didalam islam perencanaan keuangan yaitu bagaimana mengelola harta secara islami, dalam arti tidak boros serta berpikir ke masa depan dengan menabung dan menempatkan dana di pos-pos keuangan. Perencanan keuangan islami terdapat 6 strategi dasar yaitu income (penghasilan), cleansing of wealth (penyucian harta), spending (pengeluaran), investments (investasi), longevity (kehidupan yang panjang), management of debt/liabilities (pengelolaan hutang atau kewajiban).3 Bank syariah sebagai lembaga intermediasi, yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Adapun lembaga keuangan
3
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Financial dengan NilaiNilai Spiritualitas, (Jakarta: PT. Arga Publishing, 2007), h. 40.
3
syariah meliputi produk tabungan syariah, deposito, iB tabungan perencanaan syariah (iB tabungan pendidikan, iB Haji/Umrah, iB pensiun). Tetapi masih banyak orang yang hanya menabung saja untuk rencana masa depannya, hal itu dikarenakan kurangnya pemahaman tentang manfaat dari menempatkan dana di
instrumen keuangan syariah serta hawatir akan adanya
penipuan. Mereka menjadi tidak percaya untuk menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dan memilih untuk menabung di bank syariah saja. Misalnya untuk mengumpulkan dan mengembangkan uangnya seseorang memilih menabung daripada berinvestasi karena ia begitu takut kehilangan uangnya, jadi ia hanya berani simpan dalam rekening tabungan saja. Padahal menabung adalah menumpuk uang anda, sedangkan berinvestasi adalah membuat uang itu bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang. Jadi seseorang yang mempunyai perencanaan keuangan untuk masa yang akan datang bisa menabung dan menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, seperti untuk pendidikan anak seseorang memakai tabungan pendidikan anak, atau untuk tabungan hari tua seseorang menempatkan dana di tabungan perencanaan dana pensiun serta untuk mengembangkan kekayaan seseorang memilih berinvestasi. Mereka yang tidak hanya menabung tapi juga menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dikarenakan sudah memahami manfaat tersebut. mereka akan memperoleh keuntungan finansial yang lebih bila dibandingkan dengan menabung saja di bank dan rencana-rencana masa depan tercapai. Dengan memanfaatkan lembaga keuangan syariah yang ada, itu akan membantu masyarakat dalam
4
mewujudkan perencanaan keuangan yang baik karena memberikan manfaat proteksi yang lebih baik terhadap nilai uang anda untuk jangka panjang. Daerah Villa Pamulang adalah bagian dari Kecamatan Pamulang yang merupakan salah satu Kecamatan di daerah Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Masyarakat di Villa Pamulang merupakan masyarakat yang 80% produktif dalam arti bekerja dan punya pendapatan. Masyarakat Villa Pamulang mempunyai pendapatan yang beragam, selain itu mereka juga mempunyai usaha dan investasi yang mana itu berarti masyarakat Villa Pamulang paham akan perencanaan keuangan. Dari uraian diatas yang telah penulis paparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dibuat dalam bentuk skripsi dengan mengangkat judul “Pengaruh Perencanaan Keuangan Syariah Terhadap Minat Masyarakat dalam Menempatkan Dana di lembaga keuangan Syariah (studi pada masyarakat Villa Pamulang)“.
B. Identifikasi Masalah Pokok masalah ini berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran masyarakat Villa Pamulang yang mempunyai perencanaan keuangan atau menghabiskan uangnya tanpa perencanaan keuangan serta menempatkan dananya di pos-pos keuangan. Sedangkan masalah yang terkait dengan pokok masalah tersebut adalah : 1. Apakah
masyarakat
Villa
pengeluarannya dengan baik?
Pamulang
mengelola
pendapatan
dan
5
2. Apakah masyarakat Villa Pamulang menempatkan dananya di pos-pos keuangan? 3. Apakah
masyarakat
Villa
Pamulang
mempunyai
minat
untuk
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah? 4. Apakah pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk menghindari meluasnya penelitian agar penelitian lebih terarah mengenai pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Perencanaan keuangan syariah dipecah menjadi dua variabel yaitu variabel pendapatan dan pengeluaran. Lembaga keuangan syariah yang dimaksud meliputi produk tabungan syariah, iB deposito, iB tabungan perencanaan syariah (iB tabungan pendidikan, iB Haji/Umrah, iB pensiun), investasi syariah dll. Penelitian ini diajukan kepada masyarakat muslim, dan penelitian dilakukan pada masyarakat Villa Pamulang dengan alasan masyarakat tersebut 80% produktif, selain mempunyai gaji mereka juga mempunyai usaha dan investasi serta diantara mereka menggunakan jasa layanan perbankan syariah yang berarti masyarakat tersebut paham akan perencanaan keuangan syariah.
6
D. Perumusan Masalah 1. Apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran secara simultan mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah? 2. Apakah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran
secara
parsial
mempengaruhi
minat
masyarakat
dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah? 3. Seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Menganalisis pengaruh perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran secara simultan mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. b. Menganalisis
pengaruh
perencanaan
keuangan
yang
terdiri
dari
pendapatan dan pengeluaran secara parsial mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. c. Untuk
menjelaskan
seberapa
besar
kedua
variabel
tersebut
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
7
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Menambah wawasan pengetahuan bagi akademisi mengenai sejauh mana penulis mampu meneliti pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan bacaan serta masukan bagi masyarakat muslim khususnya, bagi mahasiswa, dosen, maupun instansi terkait di berbagai Perguruan Tinggi. b. Manfaat Praktis Diharapkan dengan hasil
penelitian ini
masyarakat
lebih
mengetahui pentingnya perencanaan keuangan syariah dan manfaat dari menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, juga untuk menambah khasanah keilmuan dalam bidang Ekonomi Islam serta sebagai bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
F. Teknik Penulisan Teknik penulisan penelitan ini merujuk pada Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
8
G. Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini mencakup: Latar Belakang Masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, teknis penulisan, dan Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan konsep atau teori yang menyangkut judul yang diteliti, adapun teori-teori yang dijelaskan adalah: Pengertian perencanaan keuangan, perencanaan keuangan syariah, minat masyarakat, dan lembaga keuangan syariah. Pada bab ini juga membahas Review Studi Terdahulu, hioptesis dan kerangka pemikiran.
BAB III
METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum masyarakat Villa Pamulang, dan dijelaskan metode penelitian yaitu: Objek Penelitian, Pendekatan dan Jenis Penelitian, Sumber Data, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik pengolahan dan Analisis Data.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini penulis akan membahas analisis pengaruh perencanaan keuangan terhadap minat masyarakat dalam
9
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang meliputi: seberapa besar perencanaan keuangan syariah yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah
serta
seberapa
besar
kedua
variabel
tersebut
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. BAB V
PENUTUP Pada bagian bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan merupakan jawaban terhadap perumusan masalah, serta beberapa saran dari penulis.
10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kerangka konseptual Perencanaan adalah proses atau perbuatan merencanakan (merancangkan). Perencanaan merupakan salah satu bagian usaha manusia untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.4 Keuangan berasal dari kata “uang”, yang kemudian diberi awalan “ke” dan akhiran “an‟. Keuangan adalah seluk beluk uang, urusan uang, dan keadaan uang. Ilmu keuangan islam ialah ilmu yang membahas urusan dan keadaan uang berdasarkan nilai-nilai islam terutama dari segi hukum atau syariahnya.5 Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama manusia.6
4
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 11. Muhammad Amin Summa, Menggali akar mengurai serat ekonomi dan keuangan islam, (Jakarta: kholam publishing, 2008), h. 29. 6 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-lembaga perekonomian umat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 17. 5
10
11
Syari‟ah adalah ajaran islam yang mengatur perilaku manusia, baik dalam kaitannya sebagai makhluk dengan Tuhannya maupun dalam kaitannya sebagai sesame makhluk, dalam term fiqh atau ushul al-fiqh. Sesuai dengan aspek yang diaturnya, syari‟ah ini terbagi kepada dua, yakni „ibadah dan mu‟amalah. „Ibadah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, sedangkan mu‟amalah adalah syari‟ah yang mengatur hubungan antar sesama manusia.7 Minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang.
8
Hakikat dan kekuatan dari minat
dan sikap seseorang merupakan aspek penting kepribadian. Karakteristik ini secara material mempengaruhi pendidikan dan pekerjaan, hubungan antar pribadi, kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang, dan fase-fase utama lainnya dari kehidupan sehari-hari. Sebuah kuesioner yang dirancang untuk menaksir kekuatan relatif minat dalam pekerjaan yang bersifat menyelidiki (investigatif), artistik, atau konvensional juga bisa dikatakan menaksir sikap individu terhadap ilmu murni, seni untuk seni, tugas-tugas praktis, dan sejenisnya.9
7
H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.17. Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. (Jakarta: prenada media, 2004), H. 263. 9 Anne Anastasi dan Susana Urbina, Tes Psikologi Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological th Testing, 7 ed, (Jakarta: PT Prenhallindo, 1997), H. 29. 8
12
Manusia adalah makhluk sosial karena mereka hidup bersama dalam berbagai kelompok yang terorganisasi yang kita sebut masyarakat.10 Mereka hidup berkelompok dan bermasyarakat serta tergantung satu sama lainnya untuk dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.11 Keluarga adalah suatu lembaga dasar yang cenderung untuk tetap bertahan hidup melawan serangan-serangan yang sedang berlangsung dan masa datang12 Lembaga dalam bahasa inggris biasa disebut institution dan dalam bahasa Indonesia setara pula dengan pranata. Menurut Koentjaraningrat dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial atau pranata sosial berarti suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi komplekskompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto dalam Stephen K Sanderson, lembaga sosial itu dapat berwujud asosiasi. Asosiasi dalam konteks ini dapat berarti pengelompokan individu-individu dalam masyarakat kedalam sebuah lembaga sosial tertentu.13 Istilah “bank” secara bahasa diambil dari bahasa Itali, yakni banco yang berarti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita bahwa proses kerja bank sejak dulu, sekarang, dan mungkin dimasa yang akan datang secara administratif
10
dilaksanakan diatas meja. Sedangkan dalam bahasa Arab bank biasa
Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), H. 43. 11 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.29. 12 Stephen K Sanderson, Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, h.482. 13 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.1-2.
13
disebut dengan mashrif, yang berarti tempat berlangsungnya saling menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan, atau selainnya untuk melakukan muamalah.14 Sedangkan dalam konteks ke-Indonesia-an, pengertian bank ini dapat dilihat dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian ini mengandung makna bahwa bank itu tidak hanya berfungsi untuk mengelola uang, tetapi juga lebih jauh untuk meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat.15 Menurut Karnaen A. Perwataatmadja dan syafi‟I Antonio, bank syariah memiliki dua pengertian, yaitu: 1. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam. 2. Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-Qur‟an dan al-Hadits.16
14
Muhammad Sayyid Thanthawi, Mu’amalat al-Bunuk wa Ahkamuha al-Syar’iyyah, (Mesir: Dar Nahdhah, 1997), H. 50. 15 H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.54. 16 A. Perwataatmadja Karnaen dan Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Syari’ah, (Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992), H.1.
14
B. Kerangka Teori 1. Perencanaan Keuangan Secara Islami Perencanaan keuangan syariah merupakan proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Perencanaan keuangan syariah merupakan suatu proses perancangan suatu kehidupan yang lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan pengelolaan keuangan, kekayaan, non-keuangan serta rohani untuk jangka pendek, menengah dan panjang baik didunia ketika masih hidup maupun diahirat ketika sudah meninggal insyaallah dapat tercapai17 Ketika kita berbicara tentang pengelolaan keuangan maka mau tidak mau kita harus berhadapan dengan pengelolaan pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan adalah hal yang berkaitan dengan sumber pemasukan baik tentang jumlah yang harus didapat maupun tata cara dalam mendapatkannya. Sementara pengeluaran adalah hal yang berkaitan dengan jumlah yang harus dikeluarkan maupun tentang tempat pengalokasian pengeluaran. Dalam perencanaan keuangan islami terdapat 6 komponen dasar yaitu income (penghasilan), cleansing of wealth (penyucian harta), spending (pengeluaran), investments (investasi), longevity (kehidupan yang panjang), management of debt/liabilities (pengelolaan hutang/kewajiban). Selanjutnya terdapat satu
17
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 41.
15
strategi ketujuh yang mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan kematian yaitu assurance (kepastian/jaminan).18 a.
Income/penghasilan merupakan langkah awal tanggung jawab seorang manusia dalam memenuhi kewajiban untuk menafkahi kehidupan sendiri maupun keluarganya. Dengan kata lain kita harus berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan sekaligus sangat dianjurkan untuk dapat membantu meringankan beban orang lain.19
b.
Cleansing of wealth (penyucian harta) merupakan kesadaran kedua yang perlu dibangun, dan menjadi penyeimbang dari kesadaran akan pentingnya mencari penghasilan. Penyucian harta dalam bentuki zakat, infak, shadaqah dan wakaf tanpa kesadaran spiritual akan berarti pengurangan atau harta yang sudah kita peroleh. Padahal tidak demikian, melainkan Allah akan melimpahkan ketenangan jiwa dan karunia yang lebih besar.20
c.
Spending (pengeluaran), banyak keluarga yang lebih mengeluhkan penghasilan yang rendah dari pada mencoba menyesuaikan pengeluaran dengan tingkat penghasilannya. Hingga saat ini masih banyak keluarga yang tidak berhasil menyisihkan tabungan, bukan karena penghasilannya
18
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h. 40. 19 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h. 25. 20 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h. 28.
16
yang rendah tetapi karena tidak bisa engelola pengeluaran. Percayalah, kemampuan menabung tidak hanya ditentukan dari besarnya penghasilan, tetapi juga ditentukan seberapa pandai kita mengelola pengeluaran. Ketidak mampuan banyak keluarga untuk menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan lebih banyak terjadi karena tidak bisanya membedakan antara “kebutuhan dan keinginan”. Masih banyak keluarga yang tergoda untuk memenuhi keinginan diatas kebutuhan. Keinginan tersebut umumnya berkaitan untuk mengejar kemudahan, kenikmatan, kemewahan, gengsi atau hal lainnya yang berkaitan dengan life style atau gaya hidup yang sebenernya belum sesuai dengan tingkat penghasilannya saat ini. Dilain pihak, masih banyak kebutuhan masa depan yang harus kita persiapkan, sehingga dari seluruh penghasilan yang kita terima, kita harus selalu berusaha menyisihkan sebagian penghasilan tersebut untuk ditabung dan diinvestasikan. Tabungan dan investasi dibutuhkan guna mengantisipasi kebutuhan masa depan.21 d.
Investments (investasi), ketika kita memperoleh penghasilan, kita dihadapkan pada pilihan, apakah akan menghabiskan seluruh penghasilan kita untuk kebutuhan yang ada di depan mata, atau kita harus menyisakan sebagian penghasilan dan terpaksa mengorbankan sebagian kebutuhan saat ini untuk digunakan bagi kebutuhan masa depan yang dianggap lebih
21
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h. 30.
17
penting dari kebutuhan saat ini. Kesadaran akan adanya kebutuhan masa depan dengan tingkat prioritas yang tinggi, akan menjadi motivasi mengapa kita perlu melakukan investasi.22 e.
Longevity (kehidupan yang panjang), setiap orang memiliki batas dalam kemampuan bekerja dan menghasilkan uang. Akan ada periode dimana seseorang sudah tidak bisa lagi bekerja secara produktif. Masa pensiun bukan berarti kita terlepas dan terbebas dari segala kebutuhan hidup. Oleh karena itu, selagi kita masih produktif dan memiliki kemampuan , kita perlu merencanakan dan mempersiapkan untuk dapat tetap hidup mandiri secara financial, walaupun secara fisik, kita sudah tidak lagi bekerja secara produktif dan memasuki masa pensiun.23
f.
Management
of
debt/liabilities
(pengelolaan
hutang/kewajiban),
berhutang terkadang menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Pembelian asset seperti rumah atau kendaraan, atau kebutuhan untuk tambahan modal sehingga kita perlu mencari dan mendapatkan bantuan dari fasilitas hutang, yang berasal dari institusi bank atau lembaga keuangan lainnya. Hutang bukanlah sesuatu yang buruk, namun pemanfaatan fasilitas hutang perlu memperhatikan factor hukum syariah untuk menghindari transaksi hutang yang mengandung unsure riba dan 22
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas,h. 32. 23 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas,h. 32.
18
harus disesuaikan dengan kemampuan tingkat penghasilan saat ini. Jumlah cicilan bulanannya tidak melebihi 30% dari tingkat penghasilan perbulan. Jadi disarankan berhutang hanya untuk kebutuhan dasar bersifat produktif bukan untuk memenuhi keinginan.24 g.
Assurance (kepastian/jaminan), kesadaran akan datangnya kematian akan membuat kita berfikir, apa yang akan terjadi seandainya kita meninggalkan istri dan anak-anak tanpa mempersiapkan bekal untuk mereka. kita perlu melakukan ikhtiar sesuai kemampuan untuk mempersiapkan pasangan dan anak-anak kita agar mereka masih dapat perlindungan secara finansial, sepeninggal kita. Sebagai contoh keikutsertaan dalam program asuransi jiwa atau asuransi pendidikan paling tidak akan membantu meringankan beban financial bagi orangorang terkasih sepeninggal kita.25
2. Mengatur Keuangan Anda a. Larangan Berlaku Boros Pertama kali yang harus disikapi oleh seorang Muslim adalah hendak-nya ia tidak berlaku boros dalam membelanjakan hartanya demi kepentingan pribadinya.
24
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h.36. 25 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas,h.39.
19
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al Isra: 26-27)26 b. Mata Pencaharian Yang Baik Islam telah menjelaskan bahwa sesuatu yang halal dan baik adalah yang diterima di sisi Allah. Jadi tidak diperbolehkan bagi seorang Muslim menjual minuman keras lalu memberikan hasil jualnya kepada keluarga dan kerabatnya. Lebih tidak diperbolehkan lagi jika hasil penjualan tersebut disedehkahkan pada jalur-jalur kebaikan.
“…Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu keadaan kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…” (Ar Rad: 11).27
26 27
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 92. Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah, h. 11.
20
c. Penghamburan Harta Kekayaan Jika Islam telah melarang berlaku boros, maka Islam juga telah menetapkan balasan bagi orang yang menghamburkan harta kekayaan, yaitu dengan mencegahnya dari membelanjakan harta tersebut. Inilah yang disebut hajr. Menurut para fuqaha hajr adalah mencegah seseorang dari bertindak secara utuh oleh sebab-sebab tertentu. Diantara sebab-sebab itu adalah kecilnya usia sehingga harta itu tidak musnah karena kecurangan, tipu muslihat, dan tindakan yang tidak dipertanggungjawabkan. Ada beberapa hal yang dapat anda jadikan pegangan ketika menentukan tujuan. Suatu hal yang sederhana yaitu SMART.28 Specific
“saya ingin pergi ke bunaken liburan panjang
-spesifik-
akhir
tahun
ini”
lebih
spesifik
bila
dibandingkan “saya ingin pergi ketempat yang
menyenangkan
liburan
panjang
pertengahan tahun”. Measurable
“saya butuh uang sebesar Rp 3 juta untuk
-terukur-
membeli Ac dikamar tidur” lebih terukur dibandingkan “saya butuh uang kurang dari juta untuk membeli Ac dikamar tidur”.
Attainable
28
“saya ingin pergi ke Surabaya naik kereta api
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h.58.
21
-dapat dicapai-
argo bromo dengan bujet Rp 500 ribu” lebih dapat dicapai dibandingkan “saya ingin pergi ke Surabaya naik pesawat Garuda kelas bisnis dengan bujet Rp 300 ribu”.
Realistic
“saya akan menyisihkan setiap bulannya 600
-realistis-
ribu untuk membeli iphone 6 bulan lagi” lebih realistis dibandingkan “saya menunggu dapat undian berhadiah untuk mendapatkan iphone”.
Time bound
“saya ingin pergi ke singapura tanggal 13
-jangka waktu-
juli” berikan tanggal lebih baik dibandingkan “saya akan pergi ke singapura pertengahan juli”.
Membuat catatan pendapatan adalah langkah awal untuk memegang kendali atas keuangan anda. Setelah itu anda perlu mengidentifikasi setiap pengeluaran. Jadi, anda bisa meihat apakah sisanya positif (surplus) atau negatif (defisit). 1) Catat semua pendapatan anda Uang yang didapat setiap bulannya, baik itu dari gaji maupun hasil usaha sendiri, atau dari sumber pendapatan lainnya seperti bonus, tunjangan hari raya, dividen, hasil sewa, dll. Semua sumber
22
pendapatan dicatat kedalam laporan keuangan dengan terperinci untuk memudahkan perhitungan. 2) Catat pengeluaran anda Pengeluaran harus diatur atau dikelola dengan baik, karena pengeluaran itu adalah pengendalian biaya. Biaya mana yang pasti (tetap) setiap bulannya dan biaya mana yang dapat berubah-ubah (variable), lalu biaya mana yang terlalu berlebihan agar biaya tersebut dikurangi, serta biaya mana yang tidak perlu atau kurang perlu dan buatlah skala prioritas atas pengeluaran tersebut. 3) Hitung sisa pendapatan Berapa sisa hasil pendapatan yang anda peroleh, jika positif (surplus) uangnya dapat anda gunakan untuk berinvestasi atau menambah tabungan dana darurat. Jika negatif (defisit) maka anda harus mencari tambahan dana untuk menutupinya.29 3. Berpikir Ke Masa Depan a.
Perlunya meningkatkan penghasilan Dalam salah satu bukunya yang terkenal Cash Flow Quadrant, Robert T. Kiyosaki membagi 4 kelompok orang yang mendapatkan penghasilan: yakni Employee (pekerja), Self Employee (pekerja mandiri), Business Owner (pemilik perusahaan), dan investor. Disamping mensyukuri karunia pekerjaan dan penghasilan yang Allah berikan
29
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h.88-92.
23
kepada kita, usaha kita tidak boleh berhenti untuk terus meningkatkan penghasilan.30 b. Pentingnya memiliki tabungan darurat Tabungan darurat memang diperlukan untuk berjaga-jaga dari kondisi darurat seperti sakit, kecelakaan, musibah kebakaran, banjir atau gempa bumi, kehilangan pekerjaan adalah contoh-contoh kasus yang kadang datang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Kejadia ini akan selalu memerlukan dana yang bersifat segera dan kadang tidak sedikit.31 c.
Lindungi diri dengan asuransi Salah satu jenis asuransi yang diperlukan adalah asuransi jiwa. Tujuan utama dari asuransi jiwa yaitu untuk memberikan santunan uang kas atau tunai setelah terjadi kematian dimana dana tersebut dimaksudkan untuk menggantikan penghasilan (nilai ekonomis) dari penghasil utama keluarga (biasanya suami) yang hilang karena kematian tersebut. 32 Saat ini ada banyak varian produk dari asuransi jiwa berbasis syariah, untuk memiliki asuransi jiwa anda harus membayar sejumlah premi tertentu dan
30
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h.44. 31 Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h. 53. 32 Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 134.
24
akan mendapatkan manfaat pembayaran asuransi jika terjadi kematian dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama.33 d. Berinvestasi bukan menabung Memahami perbedaan
antara menabung dan berinvestasi,
menabung adalah menumpuk uang anda, sedangkan berinvestasi adalah membuat uang itu bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang. Menabung berarti
menghasilkan
jumlah
yang sudah
ditetapkan
berdasarkan besaran bunga yang lebih rendah daripada inflasi, tetapi berinvestasi
memiliki
potensi
untuk
berkembang
lebih
tinggi
dibandingkan inflasi.34 e.
Siapkan dana pensiun Anggaran bulanan akan berubah di masa pensiun, kita harus menentukan sendiri berdasarkan apa yang paling penting bagi kita dan pasangan, berapa banyak uang yang kita perlukan setiap bulan untuk memiliki pensiun yang telah diimpikan. Ketika membuat perencanaan pensiun, anda memiliki pilihan berikut yaitu menghabiskan sedikit sekarang dan saving lebih banyak, mendapat return lebih atas investasi anda, bekerja lebih lama.35
33
Eko P Pratomo dan Tim Hijrah Institute, Membangun Kecerdasan Finansial dengan NilaiNilai Spiritualitas, h. 61. 34 Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 141. 35 Agustianto, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h. 146.
25
f.
Siapkan dana pendidikan anak Umumnya orang memilih produk asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Alternatif produk investasi lainnya adalah emas, keuntungan yang akan anda dapatkan adalah harganya bisa naik-turun. Juga dibutuhkan pemahaman lebih dalam jika anda memilih produk saham atau reksadana, jangka waktu yang lebih dari 5 tahun, membuat produk ini cocok untuk pencapaian dana pendidikan anak. Prinsipnya, semua produk investasi yang memiliki kemungkinan untuk bisa memberikan keuntungan (seperti tabungan atau deposito) atau naik nilainya (seperti saham atau reksadana) bisa dipakai sebagai alternatif investasi untuk memperisapkan dana pendidikan anak36
4. Lembaga Keuangan Syariah a.
Pemahaman Bank Syariah Lembaga keuangan syariah merupakan kontrak (akad) dimana syarat dan kondisinya akan menetukan risiko dan profil keuntungan instrumen tersebut. Perlindungan hak milik dan komitmen terhadap kewajiban dan tanggung jawab yang diasosiasikan dengan kontrak merupakan hal vital dalam menentukan standar perilaku yang diharapkan oleh agen ekonomi dan menentukan sifat dari sistem ekonomi islam. Bank syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya
36
Agustianto dan Lutfi T Rizki, Fiqih Perencanaan Keuangan Syariah, h.133.
bank
26
syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang di sah kan dalam syariah islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerja sama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, dan/atau bentuk lainnya sesuai dengan syariah islam. 37 selain itu, banyak juga orang yang terjebak ke dalam pengertian bahwa bank syari‟ah itu sama dengan bank tanpa bunga (zero interest = bunga nol). Pengertian ini memang tidak terlalu salah, karena bank syariah tidak mengenal bunga. Namun pengertian bank syariah tidak hanya mesti sampai disitu, tetapi ia harus dipahami secara komprehensif dan universal. Pemahaman tentang bank syariah tidak hanya dilihat dari aspek praktis operasional, tetapi harus pula dilihat dari perspektif ekonomi makro ke-Islamannya.38 Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pengertian bank syari‟ah itu tidak jauh berbeda dengan pengertian bank pada umumnya. Perbedaan diantara keduanya hanya terletak pada prinsip operasional yang digunakannya. Kalau bank syari‟ah beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sedangkan bank konvensional berdasarkan prinsip bunga. 37 38
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H. 32. H. A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat, h.55.
27
Dengan kata lain, kedudukan bank syari‟ah dalam hubungannya dengan nasabah sebagai mitra investor dan pedagang atau pengusaha, sedangkan pada bank konvensional sebagai kreditur dan debitur. Dalam islam, sebuah kontrak dianggap legal dan berkekuatan hukum oleh syariah jika pasal kontrak tersebut bebas dari semua yang dilarang atau diharamkan. Dengan kata lain, jika sebuah kontrak tidak mengandung elemen yang dilarang seperti riba atau gharar, maka kontrak tersebut dianggap sah, dengan asumsi kontrak tersebut tidak melanggar hukum lainnya. Sebagai contoh, walaupun kontrak untuk berinvestasi pada peruswahaan yang memproduksi alcohol sah karena bebas dari riba dan gharar, kontrak tersebut masih tidak sah dalam pandangan syariah, karena berhubungan dengan produksi alcohol yang dilarang dalam islam39 Dalam perkembangan dewasa ini, ada dua sistem ekonomi yang paling berpengaruh di dunia, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu system ekonomi yang mengizinkan dimilikinya alat-alat produksi oleh pihak swasta, sedangkan system ekonomi sosialis merupakan kebalikan dari system ekonomi kapitalis yakni suatu sistem ekonomi dimana pemerintah atau gilde-gilde pekerja memiliki serta menjalankan semua alat produksi;
39
Zamir Iqbal, pengantar keuangan islam, (Jakarta: prenada media group, 2008), H. 99.
28
hingga dengan demikian, usaha swasta dibatasi dan mungkin kadangkadang dihapuskan sama sekali. b. Fungsi Bank Syariah 1. Fungsi Utama Bank Syariah BANK SYARIAH
Penghimpunan Dana
Penyaluran Dana
Pelayanan Jasa
Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa perbankan syariah.40 2. Fungsi Bank Syariah Sebagai Lembaga Perantara Keuangan. Bank syariah juga berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan atau Financial Intermediary Institution.Sebagai lembaga perantara keuangan, bank syariah menjembatani kebutuhan dua pihak yang berbeda. Satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana dan pihak lainnya merupakan nasabah yang membutuhkan dana. Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
40
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), H. 39.
29
dan investasi, serta menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan atau bentuk lainnya yang diperbolehkan dalam syariah.41 Fungsi Bank Syariah
Penghimpunan Dana: - Titipan - investasi
Surplus Unit
Penyaluran Dana: - Jual beli - Kerja sama usaha - Sewa - Pinjam meminjam
Defisit Unit
3. Produk Penghimpunan Dana Penghimpunan dana di bank syariah yaitu: 1.
Prinsip wadi‟ah Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah yang ditetapkan pada produk rekening giro, dan pihak bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.42Sedangkan wadi’ah yad
amanah
pada
prinsipnya
harta
titipan
tidak
boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi.43
41
Ismail, Perbankan Syariah, h.46-48.
42
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h.108. 43
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.107.
30
2.
Prinsip Mudharabah Dalam pengaplikasian prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).44
3.
Akad Pelengkap Dalam penghimpunan dana diperlukan akad pelengkap, yang mana tidak ditujukan untuk mencari keuntungan namun untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Dalam akad pelengkap ini bank dibolehkan untuk meminta pengganti biayabiaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besar biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul45
4.
Penyaluran Dana a. Pembiayaan Murabahah Murabahah adalah transaksi jual beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya.Bank sebagai penjual, nasabah sebagai pembeli.Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan.46
44
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.108.
45
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
46
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 98.
31
b. Pembiayaan Salam Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada.Barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan secara tunai.Bank sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual.47 c. Pembiayaan Istishna‟ Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam istishna‟ pembayaran dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya.48 d. Prinsip Sewa (ijarah) Ijarah sama saja dengan jual beli tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Objek transaksi adalah jasa.Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang tersebut dan bisa juga di hibahkan.49 e. Pembiayaan Musyarakah Musyarakah adalah keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua modal disatukan bersama dan
47
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.99.
48
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 100.
49
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h.101.
32
dikelola bersama-sama.50 f. Pembiayaan Mudharabah Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih pihak di mana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.51 5.
Jasa Perbankan a. Sharf (jual beli valuta asing), jual beli mata uang yang tidak sejenis ini penyerahannya harus dilakukan pada waktu yang sama. Bank mengambil keuntungan dari jual beli valuta asing ini. b. Ijarah (sewa), jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan dan tata laksana administrasi dokumen. Bank mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.52
c.
Investasi Saham Syariah 1. Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah adalah kegiatan yang berhubuingan dengan perdagangan efek syariah perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
50
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 102.
51
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103.
52
Adiwarman A karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 112.
33
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak bertentangan dengan humum muamalat islamiyah. Pasar modal syariah dapat juga diartikan adalah pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. 53 Pasar modal adalah
perdagangan instrumen keuangan
(sekuritas) jangka panjang, antara lain: dalam bentuk modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta (private sector). Sedangkan pasar modal syariah merupakan tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli instrumen keuangan syariah, dalam bertransaksi berpedoman pada ajaran islam dan menjauhi hal-hal yang dilarang, seperti penipuan dan penggelapan.54 2. Fungsi Pasar Modal Syariah Fungsi dari keberadaan pasar modal syariah adalah sebagai berikut: a. Memungkinkan bagi masyarakat un tuk berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya. b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas. 53 54
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009). h.62.
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah.h.62.
34
c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan mengembangkan lini produksinya. d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional. e. Memungkinkan investasi pada ekonomi yang ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga saham. d. Reksadana Syariah 1. Pengertian Reksadana Syariah Reksadana syariah berasal dari kata reksa, yang berarti kelola atau pelihara, dana yang berarti uang dan syariah adalah aturan yang sesuai dengan islam. Jadi reksada syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, dan selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi serta sesuai dengan ketentuan atau peraturan dan hukum yang telah ditetapkan pokok-pokonya oleh Allah SWT.55 2. Keuntungan Reksadana Syariah Reksadana syariah memiliki beberapa keuntungan yang dapat diberikan kepada investor yang menanamkan modalnya dalam reksadana syariah. Tawaran manfaat tersebut menjadikan reksadaan
55
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. H.79.
35
syariah sebagai salah satu alternative investasi yang menarik. Keuntungannya, antara lain: a. Hasil yang lebih optimal Dengan dana yang relative kecil, keuntungan investasi pada reksadana lebih tinggi daripada investasi pada produk perbankan. Hal ini karena dana kita akan digabungkan dengan dana nasabah lainnya, sehingga bisa melakukan investasi pada produk keuangan seperti obligasi syariah dan saham syariah. b. Manajer Investasi Dana kita dikelola oleh manajer investasi yang memang memiliki kompetensi untuk melakukan investasi. c. Diversifikasi Investasi Reksadana
melakukan
diversifikasi
dalam
berbagai
instrumen efek, sehingga dapat menyebarkan risiko. d. Jumlah Dana Tidak Perlu Besar Dalam investasi di reksadana memungkinkan para investor kecil untuk berpartisipasi dalam investasi portofolio yang dikelola secara professional. e. Kemudahan Investasi Kemudahan pelayanan administrasi dalam pembelian maupun penjualan kembali unit penyertaan.
36
f. Transfaransi informasi Reksadana
diwajibkan
memberikan
informasi
atas
perkembangan portofolionya dan biaya secara berkala dan kontinyu, sehingga pemegang unit penyertaan dapat memantau keuntungan, biaya dan resikonya. g. Likuiditas Investor dapat mencairkan kembali saham/unit penyertaan setiap
saat
sesuai
ketetapan
yang
dibuat
masing-masing
reksadana.56 e.
Asuransi Syariah 1. Pengertian Asuransi Syariah Asuransi
syariah
memiliki
landasan
filosofi
yang
membedakannya dengan asuransi konvensional, yaitu mencari ridha‟ Allah untuk kebaikian dunia dan akherat. Sebagai sebuaqh asuransi yang digali dari prinsip dan nilai islam, maka asuransi syariah memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dari asuransi konvensional yaitu, akad yang dilakukan adalah akad takfuli, selain tabungan peserta dibuat pula tabungan derma (tabarru), merealisir prinsip bagi hasil.
56
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. H 93-94.
37
Pada karakteristik pertama mengandung arti bahwa dalam asuransi syariah ada dua konsep dasar yang dipakai yaitu Al-Qur‟an dan As-sunnah. Karakteristik kedua adanya tabungan tabarru (derma) yaitu tabungan kebaikan yang diinfakan untuk membantu peserta lain yang tertimpa musibah. Tata cara pengelolaan tidak terlibat dari unsur-unsur yang bertentangan dengan syariat islam dan adanya dewan pengawas syariah.57
C. Review Studi Terdahulu Beberapa referensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi yang akan diangkat adalah:
No
Nama penulis/ judul
Substansi
skripsi, jurnal/ tahun. 1
Rahmawati Dian
Perbedaan dengan penulis
-
Permasalahan yang diangkat
-
Penulis membahas
Pratiwi/ Tingkat
untuk mengetahui seberapa
tentang pengaruh
Kesadaran Masyarakat
besar kesadaran masyarakat
perencanaan
Terhadap Perencanaan
terhadap pentingnya
keuangan terhadap
Keuangan (perspektif
perencanaan keuangan
minat masyarakat
ekonomi islam)/
persepektif ekonomi islam,
dalam
57
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah. H.152.
38
Fakultas Syariah dan
studi kasus pada masyarakat
menempatkan dana
Hukum – Muamalat
kelurahan cempaka putih.
di lembaga
Metodologi penelitian adalah
keuangan syariah.
Hidayatullah Jakarta,
kuantitaif yaitu untuk melihat
Yang mana
2010.
seberapa besar tingkat
perencanaan
kesadaran masyarakat terhadap
keuangan di pecah
perencanaan keuangan syariah.
menjadi dua
Menggunakan spss dengan
variabel yaitu
pengolahan data statistik
pendapatan dan
deskriptif yaitu frequencies
pengeluaran.
Hasil penelitian menjunjukan
-
UIN Syarif
-
-
Metodologi
bahwa masyarakat cempaka
penelitian yang
putih mempunyai tingkat
digunakan
kesadaran perencanaan
adalah
keuangan yang tinggi yaitu
deskriptif-
76,86%.
kuantitaif menggunakan spss 19 dengan analisis regresi liner berganda.
2
Yonson/ Jurnal
-
Jurnal ini menjelaskan tentang
-
Penulis
39
Manajemen dan
peran universitas di Surabaya
membahas
Kewirausahaan/
dalam meningkatkan keluarga
tentang
Universitas Petra 2004.
mapan di Surabaya seri
pengaruh
perencanaan keuangan
perencanaan
keluarga.
keuangan
Populasi yang ada sebanyak
terhadap minat
225.302 dengan sampel
masyarakat
sebanyak 303 menggunakan
dalam
alat uji t-test.
menempatkan
Hasil penelitian diperoleh
dana di
bahwa untuk dapat
lembaga
meningkatkan keluarga mapan
keuangan
yang harus diingat adalah setiap
syariah. Yang
orang harus menutupi
mana
kebocoran keuangan dengan
perencanaan
perencanaan keuangan yang
keuangan di
benar dan harus menggali
pecah menjadi
sumber pendapatan dengan
dua variabel
terus usaha sambil berdoa maka
yaitu
ipian akan tercapai.
pendapatan dan
-
-
pengeluaran.
40
-
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptifkuantitaif menggunakan spss 19 dengan analisis regresi liner berganda.
3
Lewis Mandell and
-
Membahas tentang bagaimana
-
Penulis
Linda Schmid Klein/
perbedaan siswa menengah
membahas
Journal of Financial
yang mengikuti kursus
tentang
Counseling and
manajemen keuangan dengan
pengaruh
Education, Association
yang tidak mengoikuti kursus,
perencanaan
for Financial
dalam perencanaan keuangan
keuangan
Counseling and
pribadinya.
terhadap minat
Terdapat 400 populasi dengan
masyarakat
sampel 79 menggunakan alat uji
dalam
yaitu regresi.
menempatkan
Hasil penelitian ternyata tidak
dana di
Planning
-
education/2009.
-
41
ada perbedaan dampak dari
lembaga
kursus yang signifikan karena
keuangan
ternyata yang mengikuti kursus
syariah. Yang
tidak lebih sadar dari pada yang
mana
tidak mengikuti kursus.
perencanaan keuangan di pecah menjadi dua variabel yaitu pendapatan dan pengeluaran. -
Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptifkuantitaif menggunakan spss 19 dengan analisis regresi liner berganda.
42
D. Hipotesis Penelitian 1. Hipotesis Uji Simultan Ha 1
: Ada pengaruh antara variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 1
:Tidak ada pengaruh antara variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
2. Hipotesis Uji Parsial Ha 1
:Ada pengaruh variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 1
:Tidak ada pengaruah variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ha 2
:Ada pengaruh variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
Ho 2 : Tidak ada pengaruh variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. E. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan serangkaian proses atau gambaran sistematis dari peneliti untuk memperoleh data kemudian dikelola dan diinterpretasikan hasil data yang telah diolah.
43
Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Objek yang akan diteliti adalah masyarakat yang berada di Villa Pamulang. Sedangkan variable yang akan diteliti adalah perencanaan keuangan yang terdiri dari variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Peneliti mengambil data yang dibutuhkan dari kuesioner yang disebar pada masyarakat yang diteliti. Setelah memperoleh data peneliti mulai melakukan analisis. Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda dengan menggunakan software pengolah data SPSS 19. Hal ini dikarenakan analisis regresi berganda menunjukan hubungan yang valid atau tidak biasa, maka perlu pengujian asumsi klasik pada model regresi yang digunakan. Secara keseluruhan tahap penelitian ini dapat digambarkan seperti bagan berikut:
44
Perencanaa Keuangan Syariah
Pengeluaran
Pendapatan
Minat masyarakat dalam menempatkan dana dilembaga keuangan syariah
Uji Validitas & Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Normalitas
Multikolinieritas
Heteroskedastisitas
Regresi Linier Berganda
Uji Signifikansi Model
Interpretasi
Autokorelasi
45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian Perumahan Villa Pamulang adalah perumahan yang berada di Pamulang 2, Kelurahan Pamulang Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten. Perumahan tersebut berdiri sejak tahun 1995 yang merupakan sambungan dari reni jaya. Dari sejak berdiri hingga sekarang Villa Pamulang belum pernah berganti nama. Disana masih banyak perumahan yang baru dibuat dan banyak juga rumah yang belum di huni sehingga saya hanya mengambil populasi dari Rw 17 yang terdiri dari Rt 8,9,10 dan 11 dengan alasan bahwa Rt tersebut yang bermasyarakat dan mempunyai kegiatan masyarakat serta 80% beragama muslim. Selain itu di Rt tersebut adalah masyarakat yang produktif, selain mereka bekerja mereka juga mempunyai usaha dan investasi sehingga memungkinkan jika mereka paham perencanaan keuangan syariah. Jumlah populasi yang beragama muslim adalah 240 orang dan sampel yang saya ambil adalah 70 orang.
B. Ruang Lingkup Penelitian Sesuai dengan judul penelitian yakni “Pengaruh Perencanaan Keuangan Syariah Terhadap minat masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga Keuangan Syariah”, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan 45
46
dana di lembaga keuangan syariah.
C. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menarik informasi-informasi terkait dari data lapangan yang ditemui secara numerik untuk dianalisis lebih lanjut dan kemudian diambil kesimpulan.Atau merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh.58Adapun metode yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian adalah metode analisis regresi liner berganda.
D. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian59.Sumber data primer dalam penelitian ini berupa jawaban responden (masyarakat villa pamulang) dari pertanyaan angket yang diajukan. Dan data sekunder berupa data-data masyarakat villa pamulang serta pencarian dari internet dan literatur-literatur maupun studi kepustakaan yaitu menelaah sumber-sumber teks melalui buku-buku, penelitian-penelitian terdahulu yang terkait baik skripsi, jurnal, artikel yang terkait dengan penelitian ini, gunanya 58
.Syamsir salam, Metodelogi Penelitian Sosial, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta press, 2006), H.36. 59 M.Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:kencana,2007), h.122.
47
untuk mengambil teori yang telah ada sebagai alat pendukung penelitian.
E. Teknik Pengumpulan data Untuk mengumpulkan fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode survey,
karena
ingin
memperoleh
informasi
mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif. Survei yang digunakan adalah menemui responden secara langsung, ini disebut survey individu yang menggunakan alat. 1. Kuisioner yaitu menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup kepada masyarakat villa pamulang untuk memperoleh informasi mengenai perencanaan keuangan syariah yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. 2. Angket adalah daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung maupun tidak langsung,60 angket juga merupakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data dari responden.61 3. Studi Pustaka, digunakan untuk melengkapi kekurangan yang terjadi dalam pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu menghadapkan responden pada pertanyaan
60 61
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, metodelogi penelitian kuantitatif, Burhanuddin Bungin, Metode Peneltian Kuantitatif, (Jakarta:kencana,2006) H, 58.
48
mencakup tanggapan para masyarakat mengenai variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Karena skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap suatu objek. Pembuatan relatif mudah dan tingkat reliabilitasnya tinggi, bentuk standar skala likert adalah 1 sampai 5, dengan alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Tabel 3.1 Format Respon Masyarakat untuk Pernyataan Positif Jawaban
Bobot
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu-ragu (RR)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Data diperoleh melalui studi lapangan, yaitu dengan cara mengumpulkan data secara langsung dari subjek penelitian dan semua pihak yang terkait dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, penulis langsung menemui masyarakat villa pamulang.
49
F. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.62Populasi dari penelitian ini adalah jumlah dari masyarakat villa pamulang rw 17. Sampel adalah bagian atau sejumlah cuplikan tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci.63Sampel merupakan bagian yang diobservasi
digunakan
bagi
tujuan
penelitian
populasi
atau
karakteristiknya.64Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat villa pamulang.
G. Teknik Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel nonprobabilitas yaitu rancangan pengambilan sampel yang tidak menggunakan random, dan karena itu tidak didasarkan pada hukum probabilitas.65Adapun bentuk nonprobabilitas menggunakan quota sampling adalah bentuk kedua dari purposive sampling.66Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa berbagai subgroup dalam populasi telah terwakili dengan berbagai karakteristik sampel sampai batas tertentu
62
Anto Dajan, Pengantar Metode Statistic jilid II, (Jakarta: PT pustaka LP3ES, 1986), H.110. Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), H.73. 64 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alpha Betta, 2007), H.111. 65 Syamsir Salam, Metodelogi Penelitian Social, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta press, 2006), H.54 dan 56. 66 Mudrajad kuncoro,ph.D, metode riset untuk bisnis dan ekonomi, (Jakarta:erlangga.2003), H.120. 63
50
seperti yang dikehendaki oleh peneliti. Dalam quota sampling peneliti menentukan target quota yang dikendaki. Rumus Perhitungan Besaran Sampel67 n= keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = error (kesalahan yang diterima) n= n=70,58
70 orang
H. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Operasional dan pengukuran variable bertujuan untuk menjelaskan makna variable peneltian.Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variable itu diukur.68penelitian ini menggunakan variable terikat dan variable bebas. Variable terikat (Y) minat masyarakat dalam menempatkan danma di lembaga keuangan syariah, variable bebas (X) pendapatan dan pengeluaran.
67
68
M. Burhan Bungin, metodelogi penelitian kuantitatif, (Jakarta:kencana,2005), H.105. Masri Singarinbun, Metodelogi penelitian survey, ( Jakarta: LP3ES,1995), hal.23.
51
I. Metode Analisis Data Analisa data adalah proses penyedarhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah di baca dan di interpretasikan.69Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif, namun di tambah dengan analisis kualitatif, hal ini dilakukan untuk mempertajam analisa data kuantitatif.Dengan menggunakan uji validitas, realibilitas, dan analisis uji asumsi klasik, regresi berganda 1. Uji Valididas Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrument pengukur penelitian. Validitas adalah ukuran yang sebenarnya, untuk mengukur apa yang akan diukur, yaitu ketepatan dan kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya.70Pengujian ini untuk mengetahui kebenaran instrument penelitian agar dapat memberikan imformasi yang akurat tentang hal yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir pertanyaan dengan total skor variable. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuisioner atau instrument penelitian yang dibuat sudah betul-betul dapat mengukur apa yang harus diukur. Dengan kata lain jika sebuah kuisioner penelitian sudah dikatakan valid berarti kuisioner telah mampu memperoleh data yang tepat dari yang hendak diteliti. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada table correlations, jika butir pertanyaan itu valid 69
Masri, singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: pustaka LP3ES Indonesia, 2008), h.263. 70
Ety Rochaety, metodologi penelitian bisnis, (Jakarta: Mitra wacana Media, 2007), hal.57
52
terdapat bintang ( ⃰ ) pada hasil pearson. Cara lain yang bisa digunakan yaitumenentukan besaran nilai table r dengan ketentuan tingkat kepercayaan ( degree of freedem=df) jumlah kasus dikurangi dua atau 20-2=18 dengan tingkat signifikansi 5% , maka nilai r table sebesar 0,281. 2. Uji Realibilitas Uji realibilitas yaitu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dengan menggunakan rumus alpha cronbranch perhitungan statistik menggunakan alat SPSS.Apabila suatu alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahapan selanjutnya adalah mengukur realibilitas dari alat. Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu instrument penelitian yang merupakan indikator dari variable.Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. 71 Menurut Kaplan dan Saccuzo (1993) dalam Ety Rochaety, koefisien reliabilitas yang besarnya berkisar antara 0,70 – 0,80 dianggap baik untuk digunakan.72 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas,hetereskodestisitasdan auto korelasi. Adapun pengujian 71
Imam Al-Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), hal.4. 72 Ety Rochaety, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, h.56.
53
masing-masing dapat dijabarkan sebagai berkut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variable terikat dan variable bebas keduanya mempunya distribusi normal atau tidak.73Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas.Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas. c. Uji Autokerelasi Uji ini untuk bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada korelasi antar kesalahan peganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya).Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.74Untuk mendeteksi masalah korelasi dapat digunakan dengan pengujian uji Durbin Watson. Secara umum panduan mengenai angka durbin Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: Jika Dw
4-DL. maka terdapat autokorelasi Jika DL
73
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro), hal.4. 74 Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, (Jakarta, salemba humanika, 2009), h.92.
54
dijelaskan. Jika Du
Muhammad Nisfiannoor, Pendengkatan Statistika Modern, (Jakarta, salemba humanika,
76
Ety Rochaety, metodologi penelitian bisnis, (Jakarta: Mitra wacana Media, 2007), H. 142.
2009).
55
syariah. Melalui pengujian validitas dan reliabilitas item menggunakan SPSS, diperoleh item-item yang signifikan atau valid mengukur variable yang hendak diukur. Selanjutnya dilakukan olah data untuk memperoleh faktor skornya. Olah data dilakukan dengan menggunakan SPSS 19 dengan ketentuan tidak mengikutsertakan skor mentah dari item yang dieliminasi. Setelah proses memperoleh Z-score dilakukan, kemudian dilakukan analisis regresi berganda (multiple regression analysis).
J. Uji Hipotesis 1. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terikat.Uji t dapat dicari dengan melihat t hitung pada table koofesien dari autput SPSS 19. Ho akan diterima apabila nilai t hitung< t table itu artinya variable independent secara individu mampu mempengaruhi variable dependent akan tetapi tidak secara nyata. Sedangkan Ha akan diterima apabila nilai t hitung> t table, itu artinya variable independent mampu secara individu dan secara nyata mempengaruhi variable dependent. 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersamasama variable bebas terhadap variable terikat.Uij F dapat dicari dengan melihat F hitung dari table annova. Ho akan diterima apabila nilai F table > F
56
hitung itu artinya variable independent tidak dapat mempengaruhi variable dependent secara bersama-sama. Sedangkan Ha dapat diterima apabila nilai F htung > F table itu artinya variable independent mampu mempengaruhi secara bersama-sama variable dependent 3. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Simultan Dalam menguji hipotesis penelitian yaitu pengujian hipotesis simultan, secara impiris peneliti mengolah data menggunakan teknik analisis regresi berganda (multiple regression analysis). Dengan rumus persamaan garis regresi sebagai berikut: Y=a+b1X1+b2X2………………………………………………………+e Keterangan: Y =
Minat
masyarakat
dalam
menempatkan
dana
di
lembaga
keuangan syariah a =
Konstan
b =
Koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X
X1 =
pendapatan
X2 =
pengeluaran Melalui regresi berganda tersebut, akan diperoleh nilai R, yaitu
koefesien korelasi berganda antara minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah terhadap perencanaan keuangan syariah. Besarnya minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang disebabkan oleh pendapatan dan pengeluaran tersebut
57
ditunjukkan dari koefesien determinasi berganda atau R2.R2 menunjukkan variasi atau perubahan variable terikat yang disebabkan variable bebas, atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat atau dapat juga dikatakan perkiraan proporsi varians yang dijelaskan oleh variabel perencanaan keuangan. Selanjutnya R2 dapat diuji signifikansinya seperti uji signifikansi pada F test. Selain itu uji signifikansi bisa juga dilakukan dengan tujuan melihat apakah pengaruh independen variable terhadap dependent variable signifikan atau tidak. 4. Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Uji Parsial Cara menganalisis hipotesis minor adalah dengan menguji apakah pengaruh yang diberikan variable-variabel bebas (independent variable) signifikan terhadap variable terikat (dependent variable). Selanjutnya dilakukan uji koefesiensi regresi dari riap-tiap independent variable yang dianalisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan independent variable signifikan terhadap dependent variable secara parsial, sekaligus untuk menguji apakah sebuah independent variable benarbenar memberikan kontribusi terhadap dependent variable.
58
Tabel 3.2 Variabel
Sub variabel
Indikator
(X1)
Gaji
pemasukan dari gaji
Pendapatan
Komisi
pemasukan dari komisi
Hasil usaha
pemasukan dari hasil usaha
Investasi
pemasukan dari investasi
(X2)
biaya hidup
pengelolaan gaji
pengeluaran
tabungan
menabung
investasi
deposito
pembayaran
berinvestasi
hutang
mengikuti program tabungan berencana
memiliki cicilan hutang
(Y)
loyalitas
kesetiaan terhadap bank syariah
Minat
trust
kepercayaan terhadap bank
masyarakat
keaneka ragaman
dalam menempatkan
produk
syariah
ingin menabung di bank syariah
ingin mengikuti program
dana di
tabungan berencana di bank
lembaga
syariah
keuangan
59
syariah
ingin mendepositokan uang di bank syariah
ingin berinvestasi di bank syariah
K. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perencanaan keuangan syariah dari masyarakat villa pamulang terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Di bab ini akan dibahas hasil penelitian dengan judul “Pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah (studi pada masyarakat Villa Pamulang)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perencanaan keuangan syariah yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah secara simultan dan parsial, serta seberapa besar kedua variabel tersebut mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder, dimana data primer didapat dengan menyebar kuesioner ke masyarakat dan data sekunder dengan studi kepustakaan.Metode yang digunakan dalam pembahasan hasil penelitian ini yaitu dengan metode analisis regresi linier berganda.
A. Hasil Uji Validitas Dibawah ini merupakan hasil uji validitas dari indikator pertanyaan untuk menguji kualitas dari pertanyaan tersebut.
60
61
Pendapatan Tabel 4.1 No
Indikator-indikator
R
Status
1
Setiap bulan saya mendapatkan pendapatan dari gaji
0,432 Valid
2
Saya mengandalkan gaji saya untuk biaya hidup sehari-hari
0,381 Valid
3
Saya mendapatkan pendapatan lain dari komisi
0,425 Valid
4
Saya mendapatkan komisi setiap bulan
0,316 Valid
5
Saya mendapat komisi ketika saya bekerja dengan baik
0,364 Valid
Saya mempunyai usaha sebagai sumber pendapatan saya
-0,04
Tidak
6 Valid Saya menggunakan hasil usaha saya untuk memenuhi 0,451 Valid 7 kebutuhan hidup 8
9
Saya mempunyai investasi sebagai sumber pendapatan
0,535 Valid
Saya mempunyai investasi untuk rencana masa depan
0,480 Valid
Saya menggunakan hasil investasi saya untuk memenuhi 0,460 Valid 10 kebutuhan hidup Saya mempunyai kelebihan pendapatan yang saya simpan di 0,475 Valid 11 pos-pos keuangan Sumber: Diolah dari data lapangan
62
Pengeluaran Tabel 4.2 No 1
Indikator-indikator
R
Status
Pendapatan saya mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari
0,421 Valid
Setiap bulan saya menyisihkan uang untuk menabung
0,275 Tidak
2 Valid Menabung adalah hal petama yang saya lakukan setelah 0.451 Valid 3 mendapat gaji 4
Saya mempunyai cicilan hutang (rumah/mobil/motor)
0,723 Valid
Saya mempunyai cicilan hutang berupa alat elektronik
0,175 Tidak
5 Valid Setiap bulan saya menyisihkan uang untuk dana darurat yang 0,317 Valid 6 bisa dipakai dalam keadaan mendesak Setiap bulan saya menyisihkan uang untuk dana pendidikan 0,105 Tidak 7 anak 8
Valid
Saya mengikuti program tabungan pendidikan anak Setiap
bulan
saya
membayar
premi
0,327 Valid asuransi 0,303 Valid
9 (kesehatan/kerugian/pendidikan) 10
Saya menyisihkan uang untuk hari tua saya
Sumber: Diolah dari data lapangan
0,340 Valid
63
Minat Masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga Keuangan syariah Tabel 4.3 No 1 2
3
4
5
Indikator-indikator Saya ingin menabung di bank syariah
R
Status
0,781
Valid
Saya percaya untuk menempatkan dana di lembaga keuangan 0,842
Valid
syariah karena dikelola sesuai syariat islam Karena saya seorang muslim saya ingin menempatkan dana di 0,842
Valid
lembaga keuangan syariah Saya ingin menempatkan dana di lembaga keuangan syariah 0,301
Valid
karena keaneka ragaman produk Saya ingin berinvestasi di bank syariah
0,168
Tidak Valid
6
Saya ingin mendepositokan uang saya di bank syariah
0,917
Valid
7
Saya ingin menyimpan dana darurat saya di tabungan syariah
0,468
Valid
Saya ingin mengikuti program tabungan pendidikan anak di 0,728
Valid
8 9 10
11
12
bank syariah Saya ingin mengikuti program dana pensiun di bank syariah
0,840
Valid
Saya tidak mau menabung di bank syariah karena kurangnya - 0,248
Tidak
promo menarik dari bank syariah
Valid
Saya tidak mau menempatkan dana di bank syariah karena -0,238
Tidak
keterbatasan jumlah cabang bank syariah
Valid
Saya tidak ingin berinvestasi di bank syariah karena kurang -0,004
Tidak
kompetitif bagi hasil yang diberikan
Valid
Sumber : Di olah dari data lapangan
64
Setelah melakukan uji validitas pada setiap indikator dari penelitian tentang variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah., maka dari 34 indikator terdapat beberapa yang tidak valid X1 yang tidak valid yaitu nomor 6, X2 yang tidak valid yaitu nomor 2,5,7,11, Y yang tidak valid yaitu nomor 5,10,11,12. Dinyatakan tidak valid karena r table.> dari pada r hitung, yaitu kurang dari 0,281.Dengan demikian butir pertanyaan tersebut harus dihilangkan. Yang kedua selanjutnya proses perhitungan dan analisis dilakukan kembali dengan SPSS supaya semua indikator-indikator valid, maka hasilnya dapat dilihat dalam table berikut. Adapun penjabarannya sebagai berikut indikator dari pendapatan yang pertama dikatakan valid karena nilai r hitung> r table (0,432>0,281), yang kedua nilai r hitung> r table (0,381> 0,281) maka valid, ketiga valid karena nilai r hitung> r table (0,425>0,281), yang keempat valid (0,316> 0,281), kelima valid (0,364> 0,281), keenam valid (0,451>0,281), ketujuh valid (0,535>0,281), kedelapan valid (0,480>0,281),
kesembilan
valid
(0,460>0,281),
dan
kesepuluh
valid
(0,475>0,281).Indikator dari pengeluaran yang pertama dinyatakan valid karena r hitung> r table (0,421>0,281), kedua valid (0,451>0281), ketiga valid (0,723>0,281), keempat
valid
(0,317>0,281),
kelima
valid
(0,327>0,281),
keenam
valid
(0,303>0,281), dan yang ketujuh valid (0,340>0,281). Indikator dari minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, yang pertama valid karena r hitung > r tabel (0,781>0,281), kedua valid (0,842>0,281), ketiga valid (0,842>0,281), keempat valid (0,301>0,281), kelima valid (0,917>0,281), keenam
65
valid (0,468>0,281), ketujuh valid (0,728>0,281), dan kedelapan valid (0,840>0,281). Dari hasil uji validitas table di atas, maka sebanyak 25 indikator dinyatakan valid dengan nilai r hitung>dari r table. Maka dari itu indikator yang tidak valid harus dibuang dan tidak bisa diikut sertakan dalam analisis selanjutnya.
B. Hasil Uji Reliabilitas Di bawah ini adalah table yang menunjukkan hasil dari uji reliabilitas dari semua indicator-indikator Tabel 4.4 Cronbach’s Alpha Cronbach's Alpha
N of Items
.809
25
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, maka nilai koefisien reliabilitas (Cronbach‟s Alpha) = 0,809, artinya indikator-indikator tersebut dapat diterima dapat dikatakan reliable atau baik. C. Gambaran Umum Objek Penelitian Subyek dalam penelitian ini merupakan masyarakat villa pamulang yang berjumlah 70 orang, selanjutnya akan dijelaskan gambaran subyek berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan.. Berdasarkan hasil pengelolaan kuesioner dengan software SPSS 19 maka diperoleh data sebagai berikut:
66
1. Usia Masyarakat
Usia Masyarakat 14,30%
1,40%
10% Usia 25-35 Usia 35-45
74,30%
Usia 45-55 Usia > 55
Pada tabel usia masyarakat diatas menunnjukan bahwa dari jumlah sampel sebesar 70 orang yang berusia antara 25-35 sebanyak 7 orang dengan persentase 10%, usia 35-45 sebanyak 52 orang dengan persentase 74,3%, usia 45-55 sebanyak 10 orang dengan persentase 14,3%, usia diatas 55 sebanyak 1 orang dengan persentase 1,4%. Dapat disimpulkan yang mempunyai persentase paling rendah adalah usia diatas 55 sebesar 1,4% dan yang mempunyai persentase tertinggi adalah usia antara 35-45 sebesar 74,3% . Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa kebanyakan dari masyarakat villa pamulang berusia 35-45 dengan presentase sebesar 74,3%. 2. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin 11,40% 0
0 Laki-Laki Perempuan
88,60%
67
Dari tabel diatas dapat diketahui jenis kelamin dari 70 masyarakat villa pamulang, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62 orang dengan presentase sebesar 88,6% dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang dengan presentase sebesar 11,4%. 3. Pendidikan terakhir
Pendidikan Terakhir 11,40% 7,10%
SMA
18,60% 62,90%
S1 S2 Lainnya
Dari tabel diatas dapat diketahui pendidikan terakhir masyarakat villa pamulang, yang tamat SMA ada 5 orang dengan presentase 7,1%, tamat S1 sebanyak 44 orang dengan presentase 62,9%, tamat S2 sebanyak 13 orang dengan presentase 18,6%, dan
lainnya terdapat 8 orang dengan presentase 11,4%. Jadi masyarakat villa pamulang paling banyak berpendidikan terakhir S1 yaitu 44 orang dengan presentase 62,9%. 4. Pekerjaan
Pekerjaan 1,40% 5,70%
4,30%
Pegawai Pemerintah Pegawai Swasta
88,60%
Usaha Sendiri Lainnya
68
Tabel diatas menunjukan karakteristik pekerjaan masyarakat villa pamulang, yang bekerja sebagai pegawai pemerintah sebanyak 3 orang dengan presentase 4,3%, yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 62 orang dengan presentase 88,6%, yang mempunyai usaha sendiri sebanyak 4 orang dengan presentase 5,7%, dan yang berstatus pekerjaan lainnya adalah 1 orang dengan presentase 1,4%. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat villa pamulang paling banyak bekerja sebagai pegawai swasta yaitu 62 orang dengan presentase 88,6%. 5. Pendapatan
Pendapatan 0 21,40%
20%
5,1-10 juta 10,1-15 juta
58,60%
> 15 juta
Dilihat dari tabel diatas masyarakat villa pamulang yang mempunyai pendapatan tiap bulan sebesar 5,1-10 juta sebanyak 14 orang dengan presentase 20%, pendapatan tiap bulan sebesar 10,1-15 juta sebanyak 41 orang dengan presentase 58,6%, dan yang berpenghasilan lebih dari 15 juta sebanyak 15 orang dengan presentase 21,4%. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat villa pamulang paling banyak berpenghasilan 10,1-15 juta dengan presentase 58,6%.
69
D. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, heteroskedastisitas, multikolinieritas, dan auto korelasi. Adapun pengujian masing-masing dapat dijabarkan sebagai berkut: 1. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil histrogram di atas, dapat disimpulkan bahwa data dari pada dependent variable berdistribusi normal.Variabel preferensi dapat dikatatakan berdistribusi normal karena garis diaogonal yang mengitari diagram stabil .Itu artinya data yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi normal.
70
2. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil P. Plot di atas, dapat disimpulkan bahwa data dari pada dependent variable berdistribusi normal.Variabel preferensi dapat dikatatakan berdistribusi normal karena titk-titik yang mengitari diagram stabil .Itu artinya data yang digunakan baik karena data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. 3. Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Model Summaryb Std. Error R Model
Adjusted R
R
Durbinof the
Square
Square
Watson Estimate
1
,935a
,874
,870
1,27604
1,675
71
a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Dari tabel diatas diketahu bahwa durbin Watson adalah 1,675, karena n=70 dan k=2 dengan tingkat signifikan 95% maka dari tabel durbin Watson dapat kita lihat bahwa nilai Du=1,5542 dan Dl=1,6715,
4-Du= 2,4458 dan tidak terjadi
autokorelasi apabila Du
bahwa
model
regresi
tidak
ada
autokorelasi
karena
1,5542<1,675<2,4458 maka bebas autokorelasi. 4. Multikolinearitas
Tabel 4.6 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients
Collinearity
Coefficients
Model
Statistics T
Sig.
Std. B
Beta
Tolerance VIF
Error (Constant)
2,147
1,609
x1
,329
,056
,390
1,334
,187
5,895
,000 ,430
(pendapatan) x2 (pengeluaran)
2,32 6
,777
,085
,604
9,124
,000 ,430
2,32 6
72
a. Dependent Variable: y Berdasarkan hasil autput SPSS di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance variabel pendapatan 0,430, variabel pengeluaran adalah 0,430. Berdasarkan nilai tolerance dan VIF tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas, karena nilai tolerance yang dihasilkan pada masing-masing variable >0,1.
E. Analisis Regresi Berganda Pada tahap ini, peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 19 dalam regresi, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, besaran Adjusted R-square untuk mengetahui berapa persen varian variabel dependent yang dijelaskan
variabel independent.
Kedua, apakah secara keseluruhan independen variabel berpengaruh secara signifikan terhadap dependen variabel.Dan ketiga, memperhatikan signifikan tidaknya koefisien regresi dari masing-masing independent variabel. 1. Langkah pertama peneliti akan melihat besaran Adjusted R-square untuk mengetahui berapa persen (%) varian variabel dependent yang dijelaskan oleh variabel independent.
73
Tabel R-square Tabel 4.7 Model Summaryb Model 1
R ,935a
R Square ,874
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
,870
1,27604
1,675
a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa Adjusted R-square dengan nilai .870 atau sebesar 87%. Artinya , proporsi varians dari minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang dijelaskan oleh semua variabel independent adalah sebesar 87%. Sedangkan 13% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor dalam penelitian ini setelah dilakukan pengujian, maka secara simultan berpengaruh positif, hal ini didapat dari hasil atau nilai Adjusted R-Square. 2. Langkah kedua, peneliti melakukan uji F untuk menganalisis pengaruh dari keseluruhan variabel independent.Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini.
74
Tabel 4.8 ANOVAb Sum of
Mean
Model
Df Squares
1
F
Sig.
Square
Regression 754,277
2
377,139
Residual
109,094
67
1,628
Total
863,371
69
231,619 ,000a
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai P (sig) pada kolom paling kanan adalah 0.000 atau P=0.000 dengan nilai P<0.05. dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan dari seluruh independent variabel terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dierima. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel pendapatan dan pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. 3. Langkah selanjutnya, peneliti melihat koefesien regresi dari masing-masing independent variabel.Jika Sig<0.05, maka koefesien regresi tersebut signifikan yang berarti variabel independent tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Adapun besaran koefesien regresi dari masing-
75
masing independent variabel terhadap minat masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model B 1
Std. Error
Standardize
Collinearity
d Coefficients
Statistics T
Sig. Toleranc
Beta
e
VIF
(Constant) 2,147
1,609
1,334 ,187
x1
,329
,056
,390
5,895 ,000
,430
2,326
x2
,777
,085
,604
9,124 ,000
,430
2,326
a. Dependent Variable: y Minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah (Y) = a + b1x1 +b2x2 + e Y
= 2,147X1+0,329X2 +0,777 + e
Keterangan: Y
= Minat Masyarakat Dalam Menempatkan Dana di Lembaga Keuangan Syariah
X1 = Pendapatan X2 = Pengeluaran Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda diatas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 2,147 menunjukan bahwa jika variabel
76
pendapatan dan pengeluaran bernilai nol maka minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah adalah 2,147 kali, dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan hasil persamaan regresi linier berganda diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variabel dependen (minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah) akan mengalami penurunan sebesar 2,147 tanpa dipengaruhi oleh semua variabel independen yang terdiri dari pendapatan dan pengeluaran. Nilai koefisien variabel pendapatan terhadap minat masyarakat sebesar 0,329, menyatakan bahwa apabila variabel pendapatan meningkat 1 satuan maka akan menaikan minat masyarakat sebesar 0,329 kali dengan catatan variabel independen yang lain tetap konstan. Nilai koefisien variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat sebesar 0,777, menyatakan bahwa apabila variabel pengeluaran meningkat 1 satuan maka akan menaikan minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Dapat dilihat bahwa semua variabel signifikan. Hal ini berarti dari nilai t hitung yang diperoleh masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut: 1. Variabel pendapatan, diperoleh nilai t hitung
sebesar 5,895 dengan
signifikansi 0.000 (sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Artinya semakin tinggi variabel pendapatan maka semakin positif masyarakat dalam menempatkan
77
dana di lembaga keuangan syariah dan dinyatakan variabel pendapatan berpengaruh positif. 2. Variabel pengeluaran, diperoleh nilai t hitung 9,124 dengan signifikansi 0.000 (sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variabel variabel pengeluaran secara
signifikan
berpengaruh
terhadap
minat
masyarakat
dalam
menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
F. Uji Hipotesis Uji t juga dapat digunakan untuk menjawab signifikansi variabel independent yang digunakan. Dengan tingkat signifikan 5% dan n=70 maka diperoleh nilai t table sebesar 0,2352 Sedangkan untuk t hitung dapat dilihat pada table coefficient
Tabel 4.10 Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
Collinearity Statistics T
Sig.
Std. B
Beta
Tolerance VIF
Error 1 (Constant)
2,147
1,609
,329
,056
,390
5,895 ,000
,430
2,326
x2 (pengeluaran) ,777
,085
,604
9,124 ,000
,430
2,326
x1 (pendapatan)
1,334 ,187
78
a. Dependent Variable: y 1. Hubungan antara variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dengan hipotesis sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh antara variabel pendapatan dengan minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel pendapatan dengan minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Hasil perhitungan nilai t hitung sebesar 5,895>0,2352, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat pengaruh antara variabel pendapatan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Besarnya pengaruh variabel pendapatan adalah 0,329 atau 32,9% dan signifikan karena nilai Sig 0.000<0,05. 2. Hubungan antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dengan hipotesis sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
79
Ho : Tidak ada pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Hasil perhitungan nilai t hitung sebesar 9,124>0,2352, maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya terdapat pengaruh antara variabel pengeluaran terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Besarnya pengaruh variabel pengeluaran
adalah 0,777 atau 77,7% dan
signifikan karena nilai Sig 0.000<0,05.
Uji F Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel indendent terhadap variabel dependent secara bersama-sama. Adapun indikator dari uji F adalah dengan melihat tabel Anova yang dihasilkan dari output SPSS. Tabel 4.11 ANOVAb Sum of
Mean
Model
Df Squares
1
F
Sig.
Square
Regression
754,277
2
377,139
Residual
109,094
67
1,628
Total
863,371
69
231,619 ,000a
80
Dengan tingkat signifikansi 5% dan n=67 maka diperoleh nilai F table sebesar 2.35. berdasarkan hasil output di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung >F table ( 231,619>2.35). dengan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti variable independent seperti variabel pendapatan dan variabel pengeluaran secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variable dependent.
Interpretasi Hasil Penelitian 1. Pengaruh Secara Simultan Berdasarkan perhitungan regresi diatas memperlihatkan bahwa variabel pendapatan dan pengeluaran memiliki pengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi F (0,000) lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan jika masyarakat ingin menempatkan dananya di lembaga keuangan syariah maka masyarakat harus memperhatikan pendapatan dan pengeluarannya, karena berdasarkan penelitian ini kedua variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. 2. Pengaruh Secara Parsial Hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t menunjukan bahwa masing-masing variabel bebas yaitu pendapatan dan pengeluaran berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
81
a. Pendapatan Pendapatan berdasarkan hasil uji t memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat masyarakat, hal ini dapat dilihat dari nilai sig < alpha 0,05. Pendapatan memiliki koefisien kearah positif terhadap minat masyarakat, maka ketika pendapatan mengalami kenaikan akan naik juga minat masyarakat tersebut. Hal tersebut berarti masyarakat paham akan manfaat dari menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. Karena ketika pendapatan besar maka akan besar juga dana yang ditempatkan di lembaga keuangan syariah. Selain memproteksikan dananya dengan menempatkan di lembaga keuangan syariah, masyarakat juga tidak hanya menumpuk uangnya tapi juga ingin mengembangkan uangnya. b. Pengeluaran Pengeluaran berdasarkian hasil uji t memiliki pengaruh signifikan terhadap minat masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig (0,000) < alpha 0,05, pengeluaran memiliki koefisien ke arah positif terhadap minat masyarakat. Ketika pengeluaran mengalami kenaikan maka akan naik pula minat masyarakat tersebut. Pada dasarnya ketika pendapatan seseorang naik maka akan naik juga pengeluarannya dengan bertambahnya minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah.
82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pengujian empiris variabel-variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah adalah sebagai berikut: 1. Dilihat secara simultan atau pengaruh keseluruhan dari semua variabel yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah yang terdiri dari variabel pendapatan dan variabel pengeluaran, maka secara keseluruhan semua variabel berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah, karena nilai sig 0,000<0,05. 2. Dilihat secara parsial atau dari pengaruh masing-masing variable maka hasilnya sebagai berikut: a. Variabel pendapatan, diperoleh nilai
dengan signifikansi 0.000
(sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variable pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah dengan presentase 32,9%. b. Variabel pengeluaran, diperoleh nilai
dengan signifikansi 0.000
(sig<0.05). hal ini menunjukkan bahwa variabel pengeluaran berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di 82
83
lembaga keuangan syariah dengan presentase 77,7%. 3. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah adalah 87% dilihat dari Adjusted R-square. B. Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka penulis menyrankan sebagai berikut 1. Untuk masyarakat Villa Pamulang sebaiknya lebih memahami perencanaan keuangan syariah dan manfaat dari penempatan dana di lembaga keuangan syariah. 2. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan untuk menambah variabel-variabel lain dalam mempengaruhi minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah. 3. Pada penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sampel yang lebih besar dengan periode yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh lebih menyakinkan.
84
DAFTAR PUSTAKA Agustianto dan Lutfi T Rizki, 2010.Fiqh Perencanaan Keuangan Syariah.Jakarta: Muda Mapan Publishing. Al-Ghozali Imam, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Anastasi Anne dan Susana Urbina, 1997.Tes Psikologi Edisi Bahasa Indonesia dari Psychological Testing, 7th ed.Jakarta: PT Prenhallindo. Bungin M.Burhan, 2007.Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: kencana. Dajan Anto, 1986. Pengantar Metode Statisticjilid II.Jakarta: PT pustaka LP3ES. Djazuli H. A dan Yadi Janwari, 2002.Lembaga-lembaga perekonomian umat.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Iqbal Zamir, 2008. pengantar keuangan islam. Jakarta: prenada media group. Ismail, 2011.Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Karnaen A. Perwataatmadja dan Syafi‟I Antonio, 1992.Apa dan Bagaimana Bank Syari’ah. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. Kuncoro Mudrajad, 2003. metode riset untuk bisnis dan ekonomi. Jakarta: Erlangga. Muhammad Sayyid Thanthawi, 1997.Mu’amalat al-Bunuk wa Ahkamuha alSyar’iyyah. Mesir: Dar Nahdhah. Nisfiannoor Muhammad, 2009. Pendengkatan Statistika Modern.Jakarta, salemba humanika. Pratomo Eko P dan Tim Hijrah Institute, 2007.Membangun Kecerdasan Financial dengan Nilai-Nilai Spiritualitas.Jakarta: PT. Arga Publishing. Rochaety Ety, 2007. metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Mitra wacana Media. Salam Syamsir, 2006. Metodelogi Penelitian Sosial.Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta press. Shaleh Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab, 2004.Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam.Jakarta: prenada media.
85
Singarinbun Masri, 1995. Metodelogi penelitian survey.Jakarta: LP3ES,1995. Stephen K Sanderson, 2003. Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sugiono, 2007.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alpha Betta.