HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI WAKTU DENGAN INTENSI MASUK SEKOLAH TEPAT WAKTU SISWA/SISWI MTsN 3 PONDOK PINANG JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh: FAQIH KHAIRUL FIKRI
203070029137
FAKUL TAS PSIKOLOGI (EKSTENSI) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI WAKTU DENGAN INTENSI MASUK SEKOLAH TEPAT WAKTU SISWA/SISWI MTsN 3 PONDOK PINANG JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Psikologi
Disusun Oleh: FAQIH KHAIRUL FIKRI
203070029137
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing I
Pembimbing II
. "" "~~______, lkhwan Lutfi, M.Psi NIP. 150 368 809
Yunita Faela Nisa, M.Psi NIP. 150 368 748
FAKULTAS PSIKOLOGI (EKSTENSI) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008
PERSEMBAHAN
'l(u persem6an/(gn /(grya penun nia{na ini untu{a6an, Vmi aan orang-orang yang {usanyangi
ABSTRAKSI (A) Fakultas Psikologi (B) IVlaret 2008 (C)
Faqih Khairul Fikri
(D)
Hubungan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa/siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta
(E)
xv+?O halaman
(F)
Waktu merupakan satu dimensi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan segala persepsi seseorang tentang diri dan dunia dihubungkan oleh cara seseorang membayangkan, menjelaskan, menggunakan dan mengimplementasikan waktu. Berkaitan dengan sikap masyarakat Indonesia terhadap waktu, Draine dan Hall (1990:99) berpendapat bahwa, Orang Indonesia dianggap memiliki tradisi berupa kecenderungan untuk bersikap toleran terhadap penundaan. Berdasarkan ha! tersebut, Draine dan Hall (1990:99) menyimpulkan bahwa di Indonesia waktu bukanlah semacam komoditas perdagangan yang dapat dibeli, disimpan atau bahkan disia-siakan, serta yang cukup menonjol pada orang Indonesia adalah mengenai masalah keterlambatan. Salah satu kasus yang didapat dengan data konkrit, yaitu di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pondok Pinang Jakarta, banyak terjadi di kalangan siswa-siswi melakukan tindakan pelanggaran peraturan dalam hal keterlambatan masuk sekolah (40%). Menurut Swasono (dalam Fausiah, 2001) masalah yang dihadapi remaja Indonesia saat ini adalah gejala kesantaian atau kurangnya penghargaan terhaclap waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa-siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta. Penelitian ini me11ggunaka11 pendekatan kuantitatif clengan metode korelasional yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan clengan variasi berclasarkan koefisien korelasi. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang siswa/I kelas VIII. Teknik pengambilan sampel yang di1~unakan adalah purposive random sampling sesuai clengan kriteria yang telah ditentukan. lnstrumen pengumpulan data yang cligunakan adalah Skala persepsi waktu dengan mengacu pada faktor-faktor persepsi waktu yang dikemukakan oleh Linda Davidoff (1981) clengan skala model Like1i dan
skala intensi masuk sekolah tepat waktu yang mengacu pada teori yang dikembangkan Fishbein & Ajzen (1975). Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan dengan analisa statistik yang meliputi korelasi product moment dari pearson untuk menguji validitas item, Alpha Cronbach untuk menguji reliabilitas instrumen pengumpulan data, dan korelasi product moment dari pearson untuk pengujian hipotesis penelitian. Jumlah item valid untuk skala persepsi waktu sebanyak 37 item dan jumlah valid untuk skala kinerja sebanyak 21 item. Adapun reliabilitas skala persepsi waktu adalah 0,851, reliabilitas skala intensi masuk sekolah tepat waktu 0,8:35. Berdasarkan analisis korelasi product moment dari Pearson dengan two tail technical terhadap hipotesis yang diajukan, diperoleh has ii r hi tung (0, 103) < r tabel (0,254) sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi wak'.u dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa/siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta.
~~~litian
ini yaitu : Untuk peneliti Adapun SFlran yang dapat diambil selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel pada tahapan perkembangan dewasa karena secara kognitif kemampuan berpikir pada orang dewasa lebih matang dari pada remaja. Selain itu, instrumen yang digunakan pada penelitian ini tergolong kurang tepat, jadi diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan revisi pada instrumen tersebut. Saran praktis yang dapat diberikan adalah perlu adanya kerja sama antara guru dan orang tua dalam menanamkan disiplin waktu. Orang tua seharusnya sadar akan pentingnya pendidikan disiplin dari orang tua kepada anaknya sejak mereka kecil (G) Bahan bacaan: 18 (1975-2004)
KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan izin-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
Hubungan
persepsi
waktu
dengan
intensi
masuk
sekolah
tepatwaktu siswa/siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa dan membimbing umatnya menuju jalan yag lurus dalam pencapaian ridho Allah SWT. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa dalam kelangsungan pembuatan skripsi ini: 1. Orang tua tercinta Ors. H. Oadun Effendi, M.Pd.I (Abah) dan Ora. Hj. Syahriah (Umi), yang telah memberikan dorongan dan dukungan, baik kasih sayang, didikan dan do'a-doanya yang begitu sangat berharga sebagai pengantar kesuksesan penulis 2.
Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si. Pudek I (Bid. Akademik), Ora. Hj. Zahrotun Nihayah, M.Si. Pudek Ill (Bid. Kemahasiswaan) Abdurrahman Saleh, M.Si.
3. Pembimbing I (lkhwan Lutfi, M.Si) dan Pembibing II (Yunita Faela Nisa, M.Psi), yang telah sabar membantu dan memberikan arahan dalam penulisan skripsi ini, tanpa coretan, teguran dan inforrnasi dari beliau, skripsi ini tak dapat sampai di meja sidang.
4. Pilihan Allah SWT, pada orang terkasih yang telah menemani saat ini dar mudah-mudahan sampai akhir hayat, Fitriani S.Psi serta keluarga, terima kasih atas waktu, kesabaran, pengertian dan dorongannya; tanpa itu semua entah kapan penulis dapat menyelesaikan karya yang begitu berharga ini. 5. Untuk kakak dan adik-adik tercinta, terima kasih atas segala bentuk support dan do'anya, mudah-mudahan penulis dapat memberikan contoh yang terbaik dalam keluarga 6. Untuk
sahabat-sahabat
yang
selalu
memberikan
support
dan
menanyakan penyelesaian skripsi ini (Wisnu, Farah, Ftatna, Lela, Ciul, Hawa, !day, ari, dll) dan telah memberikan canda tawanya, mudahmudahan keluarga angkatan 2003/2004, khususnya kelas D terus terjalin. 7. Keluarga besar MTsN 3 Pd. Pinang Jakarta, yang telah memberikan izin untuk dijadikan tempat penelitian, terima kasih alas motivasi, do'a-do'a dan kesempatan yang diberikannya untuk penyelesaian skripsi 8. Kepada orang-orang yang selalu mendo'akan penulis agar diberikan kesehatan dan hid up penuh keberkahan ........ Amin Kepada-Nya dan beliau-beliau, diucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang tepat bagi mereka. Jaka;ia, Mei 2008
Penulis
DAFTAR ISi HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMANPENGESAHAN l\llOTTO ..... .
IV
PERSEMBAHAN ........... . ABSTRAKSI
........... .
KATA PENGANTAR .. . DAFTAR ISi .... DAFTAR TABEL. DAFTAR LAMPiRAN .................................... .
v VI VIII
x XIII
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1. Latar belakang masalah ..
1
1.2. ldentifikasi masalah ........... .
5
1.3. Pembatasan dan perumusan masalah
6
1.4. Tujuan dan manfaat penelitian ...... .
7
1.5. Sistematika penulisan ................... .
8
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1. lnlensi ..................................... . 2. 1. 1. Pengertian lntensi 21.2. Teori lntensi 2.2. Persepsi waktu .......... .
9
9 11 13
2.2.1. Pengertian waktu ...
13
2.2.2. Ciri khas dan karakter waktu ..................................... .
15
2.3. Persepsi .................. .
18
2.3.1. Pengertian persepsi .
18
2.3.2. Hal-hal yang mempengaruhi persepsi ..
22
2.3.3. Macam-macam persepsi
25
2.3.4. Pengertian perspsi waktu .....
26
2.4. Kerangka berpikir
28
2.5. Hipotesis ........ .
30
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Jenis penelitian ............. .
31
3.1.1. Pendekatan penelitian
31
3.1.2. Metode penelitian
32
3.2. Variabel penelitian ................. .. 3.2.1. Definisi operasional ... 3.3. Populasi dan dampel penelitian
33 33
34
3.3.1. Populasi ....
34
3.3.2. Sampel penelitian
34
3.3.3. Teknik pengambilan sampel
35
3.4. lnstrumen pengumpulan data ......... ..
36
3.4.1. Skala persepsi waktu (Try out) ........................ ..
36
3.4.2. Skala intensi masuk sekolah tepat waktu (Try out)......
38
3.5. Teknik analisis data dan uji hipotesa ............ . 3.5.1. Teknik uji instrument .
41 41
3.5.2. Uji hipotesis .................................... ............ ................
44
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Presentasi data responden .. .............. ............ ... ...... .. ...... ......
46
4.1.1. Presentasi data responden berdasarkan jenis Kelamin .................................................. ....................
46
4.1.2. Presentasi data responden berdasarkan usia .............
47
4.2. Hasil uji coba instrumen ........................................................
47
4.2.1. Hasil uji coba instrumen persepsi waktu .................. ...
48
4.2.2. Hasil uji coba instrument intensi masuk sekolah tepat waktu .............................................................. ...
49
4.3. Uji persyaratan ......................................................................
50
4.3.1. Uji Normalitas .............................. .............. ........ ...... ...
50
4.3.2. Uji Homogenitas .........................................................
53
4.3.3. Distribusi penyebaran skor responden.........................
54
4.4. Hasil Hipotesis .......................................................................
59
BAB 5 PENUTUP
5.1. !<esimpulan .................. .......... ................ ............ ....................
62
5.2. Diskusi ..... ....... ...... ... ... .......... ...... ... ... .. ........... .... .... ... .............
62
5.3. Saran ................................... ... ... ... ... .. ... .. ....... . .. .. ... ..... .........
65
DAFT AR PUST AKA ......................................................... .... ...................
68
LAMPI RAN
DAFT AR TABEL
Tabel 2.1
Karakteristik waktu .
Tabel 2.2
Proses persepsi . . .. .... .. ..
Tabel 2.3
Schemed Theory of Reasoned Action Fishbein & Ajzen ..
25
Tabei 2.4
Skema intensi .....
27
Tabel3.1
Bobot nilai skala liker! .
37
Tabel 3.2
Blue print ska la persepsi waktu (try out) ................. .
37
Tabel 3.3
Blue print skala intensi masuk sekolah tepat waktu (Try
11 ............ .
17
Out) ............................... .
41
Tabel 4.1
Kategori sample berdasarkan jenis kelamin
46
Tabel 4.2
Kategori sample berdasarkan usia responden .
47
Tabel 4.3
Blue print ska la perseps-i waktu pasca uji instrument ...
49
Tabel 4.4
Blue print skala intensi masuk sekolah tepat wciktu pasca uji instrument .
50
Tabel 4.5
0-0 Plot persepsi waktu
52
Tabel 4.6
0-0 Plot lntensi masuk sekolah tepat waktu
53
Tabel 4.7
Uji homogenitas .
54
Tabel 4.8
Klasifikasi skor persepsi .......... .
55
Tabel 4.9
Rentangan Persepsi Responden
55
Tabel 4.10
Klasifikasi responden berdasarkan skala sik<:1p .
56
Tabel 4.11
Ktasifikasi responden berdasarkan skala norrna Ubjektif. ...
57
Tabel 4.12
Klasifikasi responden berdasarkan skala PBC .............. .
58
Tabel 4.13
Kalsifikasi responden berdasarkan skala intensi..........
59
Tabel 4.14
Korelasi antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu
. . ...................... ................
60
DAFTAR LAIVIPIRAN
Lampiran 1
: Angket penelitian
Lampiran 2
: Validitas skala persepsi waktu
Lampiran 3
: Validitas skala intensi rnasuk sekolah tepat waktu
Lampiran 4
: Realiabilitas skala persepsi waktu
Lampiran 5
: Rea/iabilitas skala intensi masuk sekolah tepat waktu
Lampiran 6
: Data responden
Lampiran 7
: Uji normalitas skala persepsi waktu
Lampiran 8
: Uji normalitas skala intensi masuk seko/ah tepat waktu
Lampiran 9
: Uji homogenitas ska/a persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Waktu merupakan satu dimensi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Secara ekstrim Sorokin dan Merton (dalam Fausiah, 2001) menyatakan bahwa tidak ada konsep gerak yang mungkin tanpa adanya pengkategorian waktu. Gerak yang dimaksud di sini bukan sekedar mekanik, namun juga dalam kehidupan sosial Fausiah (2001) menyatakan bahwa
homo sapiens merupakan satu-satunya "hewan" yang ter·ikat oleh waktu, dan segala persepsi seseorang tentang diri dan durria dihubungkan oleh cara seseorang membayangkan, menjelaskan, menggunakan dan mengimplementasikan waktu. Usaha untuk melakukannya berbeda-beda antara orang satu dengan lainnya, serta antara budaya yan9 satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, masing-masing budaya memiliki seperangkat kekhasan yang unik dan berbeda. Untuk mengetahui tentang orang-orang dalam suatu kebudayaan, kita harus mengetahui bagaimana nilai yang mereka miliki terhadap waktu.
Ingold (dalam F aus1ah, 2001) mengemukakan adanya per·bedaan sikap terhadap waktu antara orang yang tinggal di negara-negara barat dengan
2
mereka yang tidak tinggal di negara barat (non western). Orang-orang barat sangat terikat oleh waktu. Waktu dianggap sebagai komoditas yang berharga. Semboyan mereka yang bcrbunyi "time is money", (waktu adalah uang) mengandung implikasi bahwa waktu merupakan sesuatu yang dapat disimpan, dihabiskan, dimanfaatkan, dibuang percuma, ditimbun atau dihamburkan. Sebaliknya, di negara yang menganggap waktu lebih fleksibel dan ambigu, waktu c.an uang merupakan dua hal yang terpisahkan. Berkaitan dengan sikap masyarakat Indonesia terhadap waktu, Draine dan Hall ( 1990· 99), ekspatriat yang pernah bekerja di Indonesia, mengungkapkan hasil pengamatan mereka dalam sebuah buku petunjuk bagi orang-orang asing yang bekerja di Indonesia. Menurut Draine dan Hall ("1990) orang Indonesia sangat bertolak belakang dengan orang barat dalam hal sikap terhadap waktu.
Orang Indonesia dianggap memiliki tradisi berupa kecenderungan untuk bersikap tolergn terhadap penundaan. Berdasarkan hal tersebut, Draine dan Hall (1990:99) menyimpulkan bahwa di Indonesia waktu bukanlah semacam komod1tas perdagangan yang dapa~ dibeli, disimpan atau b<:1hkan disiasiakan.
Hal lain yang menurut Draine dan Hall (1990:99) cukup menonjol pada orang Indonesia adalah mengenai masalah keterlambatan. Menurut mereka, orang
3
Indonesia cenderung untuk mencari beribu macarn alasan alas keterlambatannya dan untuk menghindari keharusan tiba tepat waktu. Misalnya saja karena mace!, jalanan rusak, dan lain-lain. Uniknya, jika membuat janji dengan ekspatriat (orang asing), orang Indonesia terutama yang memiliki kedudukan tinggi, sangat mengharapkan orang asing tersebut datang tepat waktu. Mungkin hal ini disebabkan orang Indonesia memahami bahwa dalam suatu undangan resmi, biasanya dituliskan "mohon hadir 15 menit sebelum acara dimulai". Padahal acara baru dirnulai beberapa menit, bahkan mungkin beberapa jam dari waktu yang tercantum. Artinya, orang yang diundang diharapkan segera datang untuk kernudian bersabar menunggu dalarn waktu yang cukup lama.
Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan oleh Levine
(19~l7),
menurut
Levine dan Norenzan (1999) Indonesia mempunyai persepsi yang buruk (lebih lambat) terhadap waktu atau kurangnya penghargaan terhadap waktu. Faktor tersebut dikarenakan adanya pengaruh terhadap pace of life (aliran atau pergerakan waktu yang dialami oleh masyarakat).
Meskipun hasil penelitian Levine (1997); Levine dan Norenzan (1999) membuktikan Indonesia sebagai salah satu negara bertempo paling lambat di dunia. Namun ini tidak berarti bahwa orang Indonesia rnemiliki sikap yang buruk terhadap waktu. Menurut Levine (1997), pada dasarnya tidak ada
4
penilaian baik atau buruk yang dapat diberikan pada pace of life tertentu yang dimiliki suatu budaya atau bangsa. Hal ini dikarenakan perbedaan tempo liidup yang dimiliki tiap-tiap budaya sangat berkaitan dengan perbedaan cara hidup ::Jan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Apa yang harus dilakukan adalah mempelajari konsepsi tentang waktu antar budaya kita maupun budaya lain, bukan memberikan penilaian. Selanjutnya Levine (1997) juga menambahkan bahwa bagaimana seseorang menikmati hidup sangat tergantung pada kecocokannya dengan lingkungan, termasuk dalam pace of life. Apabila tempo hidup seseorang tidak cocok dengan lingkungan, maka penyesuaian yang dapat dilakukan adalah mengubah tempo hidup atau Pindah mencari lingkungan baru.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, banyak sekali keterlambatan dan ketidakdisiplinan waktu yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kasus yang didapat dengan data konkrit, yaitu di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Pondok Pinang Jakarta, banyak terjadi di kalangan siswa-siswi melakukan tindakan pelanggaran peraturan da/am hal keterlambatan masuk sekolah (40%).
Contoh kebiasaan di alas, termasuk kebiasaan di lingkungan sekitar peneliti, rasanya tidak mengherankan jika selama ini atribut "jam karnt'', seakan-akan selalu melekat pada orang Indonesia termasuk dalam hal ini adalah
siswa/siswi MTsN 3 Pondok Pinang. Beberapa hasil penelitian rnaupun pendapat para tokoh turut rnernperkuat hal ini. Koentjaraningrat (1976) rnengernukakan beterapa kelernahan rnentalitas surnber daya rnanusia Indonesia pasca revolusi; antara lain rnentalitet tidak dis1pli11 rnurni dan rnentalitet yang suka rnengabaikan tanggung jawab yang kokoh. Kedua hal ini rnernpengaruhi sikap terhadap waktu pada orang lndonEisia. Sedangkan menurwl Swasono (dalam Fausiah, 2001) masalah yang dihadapi remaja Indonesia saat ini adalah gejala kesantaian atau kurangnya penghargaan terhadap waktu.
1.2
ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perbedaan persepsi waktu antara siswa putra dan putri?
2. Bagaimana hubungan antara lingkungan sosial dengan intensi rnasuk sekolah tepat waktu pada siswa? 3. Bagaimana intensi masuk sekolah tepat waktu pada
~;iswa?
4. Apakah ada hubungan antara persepsi waktu dengan intensi rnasuk sekolah tepat waktu pada siswa?
6
1.3
Pembatasan dan Perumusan Masalall
1.3.1 Pembatasan Masalah
Agar dala:n penelitian tidak melebar maka penulis membwit pembatasan masalah sebagai berikut : a. Persepsi waktu adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, yang berkaitan dengan waktu. b. lntensi adalah ala! atau kemungkinan seseorang untuk menampilkan tingkah laku tertentu c. Tepat WoKlu adalah ketepatan atau kesesuaian waktu yang telah ditentukan, dalam penelitian ini tepat waktu masuk sekolah di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta yaitu pukul 06:45 dengan toleransi keterlambatan 15 menit. d. Siswa-siswi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa-siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta yang duduk dikelas 2. 1.3.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di alas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu pada siswa-siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta?
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui "Hubungan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa-siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta"
1.4.2 Manfaat Penelitia11 a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan menambah khazanah keilmuan khususnya di bidang psikologi khususnya di bidang pendidikan, sosial dan bisa menjadi inspirasi untuk penelitian selanjutnya, terutama bagi mereka yang tertarik terhadap persepsi waktu dan intensitas masuk sekolah tepat waktu.
b. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh instansi terkait, khususnya instansi pendidikan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini seperti skala persepsi waktu dan alat ukur intensi masuk sekolah tepat waktu, diharapkan dapat digunakan seterusnya. Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana persepsi waktu dan intensi masuk sekolah tepat waktu dengan lebih pasti. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para
8
pendidik atau guru pembimbing siswa-siswi di sekolah sekolah untuk rnenghadapi perrnasalahan siswa-siswinya dalarn hal ketidakdisiplinan waktu.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi adalal1 sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan, mencakup la\ar belakang, pembatasan masalah, perumusan masalah penelitian, tujuan serta manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II
Kajian teori berupa, waktu, persepsi, persepsi W<3ktu, intensitas, tepat waktu mencakup teori, kerangka berpikir, serta pengajuan hipolesis.
Bab Ill
Metode penelitian, mencakup, pendekatan penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, prosedur uji instrumen penelitian dan metode analisa data.
Bab IV
Presentasi dan analisis hasil terdiri dari gambaran umum responden, hasil penelitian utama, dan uji hipotesis.
Bab V
Kesimpulan, diskusi, dan saran.
9
BAB 2 KAJIAN TEORI
Bab ini terdiri dari 6 subbab. Subbab pertama pertama membahas intensi, bab kedua membahas waktu, bab ketiga membahas persepsi, bab keempat membahas persepsi waktu, bab kelima membahas kerangka berpikir, dan bab keenam membahas pengajuan hipotesis.
2.1
lntensi
2.1.1 Pengertian lntensi lntensi dalam kamus psikologi (Chaplin, 2003) adalah ciri-ciri yang dapat dibedakan dari proses-proses psikologis yang mencakup referensi atau kaitannya dengan satu obyek. Sementara Fishbein dan Ajzen (1976), mendefinisikan intensi sebagai: "a person's subjective prolJability that he will perform some behavior". Definisi ini menerangkan bahwa intensi merupakan
pandangan subyektif seseorang mengenai kemungkinannya menampilkan suatu tingkah laku.
Sedangkan Eagly dan Chaiken (1993) mendefinisikan intensi merupakan konstruk yang berbeda dengan sikap yang mewakili motivasi seseorang dalam berusaha menampilkan suatu tingkah laku. Ajzen (1998)
10
mengemukakan bahwa intensi memiliki hubungan yang sangat tinggi dengan tindakan yang sepenuhnya dikehendaki oleh pelakunya (volitional action).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa intemii adalah kemungkinar. seseorang untuk menampilkan tingkah laku tertentu.
2.1.2 Teori lntensi Fishbein & Ajzen (1980) dalam dua teori penting tentang intensi, yakni Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior.
1. Theory of Reasoned Action Fishbein & Ajzen, mengungkapkan pada umumnya TL sosial berada dibawah kontrol yang disadari dan yang menjadi penentu /angsung dari suatu tindakan oleh intensi untuk menampilkan atau tidak menampilkan tingkah laku tersebut. Teori ini mengungkapkan bahwa intensi merupakan fungsi dari determinan ( faktor penentu), yaitu: a. Faktor yang bersifat pribadi adalah sikap terhadap tingkah laku tertentu (altituc'e toward behavior) b. Faktor yang mencerminkan hubungan sosial adalah persepsi seseorang terhadap teka11an sosial untuk melakuf(an atau tidak melakukan suatu tingkah laku yang disebut norma subyektif
(subjective norms)
11
Dari rumusan sikap dan norma subyektif terhadap pembentukan intensi, berikut ini merupakan gambaran dari Theory of Reasoned Action yang digunakan untuk memprediksi intensi dalam menampilkan l:ingkah laku tertentu. Gambar 2.1 Schemed Theory of Reasoned Action Fishbein & Ajzen (1980) !kl1<.::J" !llL'llP,<.::l\'11
konsekucus1 dari tiugkuh
.
Sikap tcrlwdap
tingkah Jaku X
laku X dan cvaluasi terhacbp konsukui.::nsi
i lntcnsi untuk 1nc1nunculkan lingkah lak.11 X
!
--1>
Tingkah laku X
i
Nomativc Bdi.:fmcngcnai
tingkah laku X dan n1otivasi n1cn1cnuhi belie!' tcrschut
'
Nonna Subyckti t' incngcnai tingkah laku X
i
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa intensi dihubungani oleh 2 faktor, yaitu sikap dan norma subyektif terhadap tingkah laku X. sikap terhadap tingkah laku X terdiri dari keyakinan mengenai konsukuensi dari tingkah laku X dan evaluasi terhadap \ingkah laku X, sedangkan norma subyektif terdiri dari keyakinan normatif mengenai tingkah laku X dan motivasi memenuhi keyakinan normative tersebut.
12
2. Theo1y of Planned Behavior
Dalam perkembangan lebih lanjut, theory of reasoned action ternyata dianggap belum mampu menjelaskan sepenuhnya tentang terjadinya suatu tingkah laku. Untuk mejelaskan hal tersebut maka Ajzen (1988) menambahkan faktor ketiga selain sikap terhdap tingkah laku dan norma subyektif, yaitu perceived behavioral control (PBC). PBC rnerupakan persepsi mengenai sulit atau mudahnya seseorang untuk menampilkan tinghkah laku tertentu dan diasumsikan merefleksikan pengalaman masa lalu beserta halangan atau rintangan yang diantisipasi. Jadi dalam perkembangan teori Ajzen(1988), mengemukakan bahwa intensi dihubungani oleh tiga faktor penentu, yiatu: a. Sikap terhadap tingkah laku tertentu (attitude toward behavior). b. Norma subyektif (subjective norm) dan, c. Perceived behavior control (PBC)
13
Gambar 2.2 Skema lntensi Penjelasan diatas dapat digambarkan melalui skema di bawah ini: Bdicr mcng~nai
konsekuensi dari tingkah laku x clan l!VU]LIHSi
Siknp tcrhndap tingkah laku X
tcrhadap k1n1sukul.!nsi
lnlensi untuk 1nc1nunculkan lingkah Jaku X
I
Tingkah - - . laku X
·•
>-!omali\·.; Bdicf mcngcnai
tingkah lak .1 X dan inotivasi 1ncn1cnuhi 1
Nonnn SubyektiJ' incngcnai tingkah lakuX
belief tcrschut
Ht:hel n1i.::ngi.::nd1 control \'illlg dini!iki Ulllllk n1c1rn1npilka11 ti11g,kuh l
2.2.
>
>
Perceived behavior Control
Persepsi \Naktu
Sebelum membahas tentang persepsi waktu, maka akan dibahas tentang waktu, ciri khas dan karakter waktu, persepsi, hal-hal yang mempengaruhi persepsi, macam-macam persepsi dan persepsi waktu.
2.2.1 Pengertian Waktu Kiranya, kekayaan paling besar yang dimiliki manusia adalah waktu. Jika manusia bisa mengetahui betapa berharganya waktu, dia alcan
14
menggunakannya dalam berbagai hal yang dapat mendatangkan kebaikan dan manfaat. Hal yang demikian itu akan dapat mengubah kehidupannya dan tentunya orang yang bersangkutan akan memiliki masa depan yang gemilang. Allah Swr telah menjelaskan pentingnya waktu. Bahkan, dalam beberapa ayat Al Qur'an, Allah bersumpah dengan waktu: Demi masa (QS. Al'Asr:1); Demi waktu fajar (QS Ad-Dhuha:1); dan Demi Ma/am (OS.Al Lai/:1).
Walaupun demikian, ternyata banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan waktu yang baik, bahkan banyak waktu terbuang dan banyak disia-siakan, tidak digunakan dengan baik oleh masyarakat kita, Arab dan Islam umumnya, adalah "waktu" yang sangat berharga. Oleh karena itu, orang-orang sepakat bahwa waktu merupakan kumpulan peristiwa kehidupan. Waktu adalah kehidupan itu sendiri. Tapi sedikit sekali yang sadar akan pentingnya waktu sehingga anugerah Tuhan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dalarn hal ini Asy-Syarrnan (2006) menjelaskan rnakna-rnakna positif mengenai wc;ktu, yaitu: 1. Mengenai pentingnya waktu yang merupakan inti kehidupan. Waktu baru bisa benar-benar dimanfaatkan secara optimal jika diatur. 2. Menjamin penggunaan sumber daya alam dan manusia dalam suatu rnasyarakat secara ideal.
15
3. Mengembangkan dan mengatur waktu dengan baik dapat memunculkan
stabilitas dan kedamaian jiwa. Hal itu terlihat dari cara berpikir seseorang, dari hasil evaluasi terhadap masa lalu, keinginannya memperbaiki masa sekarang, dan serius dalam mempersiapkan masa yan9 akan datang. Jadi waktu adalah sumber produksi manusia, standar k13siapan dan efektifitas manusia untuk berproduksi, memberi, sekaligus sumber stab1litas jiwa.
2.2.2 Ciri khas dan Karakter Waktu Selain itu, ditambahkan pula, bahwa waktu mempunyai ciri khas dan karakteristik yang harus benar-benar diketahui dan disikapi dengan baik yaitu:
1. Cepat berlalu 2. Yang sudah berlalu tidak dapat kembali atau diubah lagi 3. Waktu merupakan anugerah yang dimiliki manusia
Dijelaskan bahwa cepatnya waktu berlalu, dari yang telah berlalu tak mungkin dapat diubah lagi, maka waktu merupakan anugerah paling mulia dan berharga yang dimiliki manusia. Kemulianya clisebabkan karena waktu merupakan sarana produktifitas. Pada kenyataannya, waktu adalah modal hakiki bagi manusia baik individu maupun masyarakat.
16
Karakteristik waktu yang dijelaskan Dr. Yusuf Qardhawi (Al Waqtu ti f1ayatil Muslim h. 8-'l 1) dalam buku Dr. Ing. Abdullah Ali Asy-Syarman (2006)
memberikan gambaran dalam karakteristik waktu, seperti berikut: Gambar 2.3 Karakteristik Waktu Yang telah berlalu tak mungkin kembali atau diubah
~
.
WAKTU
Anug erah paling berh arQa yang dimilil'i manusia ///
,~~-C_e_p_a_t_H_a_b-is~___,,
Beberapa ahli berpendapat bahwa waktu bersifat relatif hal ini didukung oleh pendapat ahli fisika terpenting di abad ke-20, Albert Einstein. Lincoln Barnett, dalam bukunya The Universe and Or. Einstein (Alam Semesta dan Dr. Einstein), menulis (www.seputar Indonesia.com)
Bersamaan dengan menyingkirkan konsep ruang absolut, Einstein sekaligus membuang konsep waktu absolut -
aliran waktu universal yang tidak
berubah, mengalir terus-menerus dari masa lalu tak terhingga ke masa depan yang tak terhingga. Sebagian besar ketidakjelasan yang meliputi Teori Relativitas berasal dari keengganan manusia untuk menyaclari bahwa pengertian waktu, seperti juga pengertian warna, adalah sebuah bentuk persepsi. Sebagaimana ruang hanyalah suatu susunan obyek-obyek material
17
yang mungkin, waktu juga hanyalah susunan kejadian-kejadian yang mungkin. Subyektivitas waktu paling tepat dijelaskan dengan kata-kata Einstein sendiri. "Pengalaman-pengalaman individu," katanya, "kita lihat sebagai rangkaian berbagai kejadian; dalam rangkaian ini, kejadian tunggal yang kita ingat terurut sesuai dengan kriteria 'lebih dulu' dan 'kemudian'. Oleh karena itu setiap individu akan memiliki 'waktu-saya' atau waktu subyektif. Waktu ini, dengan sendiri-nya, tidak dapat diukur. Saya, tentu saja dapat menghubungkan angka-angka dengan kejadian-kejadian sedemikian rupa sehingga angka terbesar melambangkan kejadian terkini dan bukan dengan kejadian lebih awal. Einstein sendiri menunjukkan, seperti yang dikutip dari buku Barnett: "ruang dan waktu adalah bentuk-bentuk intuisi tidak terpisahkan dari kesadaran, seperti halnya i
Kecepatan waktu mengalir akan berbeda berdasarkan acuan yang digunakan untuk mengukurnya, karena tubuh manusia tidak memiliki jam alami yang dapat menentukan secara tepat kecepatan waktu berjalan. Seperti yang ditulis Lincoln Barnet: "Sebagaimana tidak ada warna bila tak ada mata
18
untuk rnelihatnya, tidak ada pula ukuran sesaat, sejarn atau sehari bila tak ada kejadian untuk rnenandainya."
2.3
2.3.1
Persepsi Pengertian Persepsi
Persepsi rnerupakan proses awal dari interaksi rnanusia dengan lingkungan sekitarnya. Melalui persepsi, rnanusia rnenerirna inforrnasi dari dunia luar untuk kernudian dirnasukkan dan diolah dalarn sistern pengolahan inforrnasi dalarn otak. Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialarni oleh setiap orang didalarn rnernaharni infonnasi tentang lin9kungan baik rnelalui penglihatan, pendengaran, penerirnaan dan penghayatan perasaan .
lstilah perseps1 biasanya d1gunakan untuk rnengungkapkan tentang pengalarnan terhadap sesuatu benda ataupun sesuatu kejadian yang dialarni. Dalarn karnus standar dijelaskan bahwa persepsi dianggap sebagai sebuah pengaruh ataupun sebuah kesan o/eh benda yang sernata-rnata rnenggunakan pengarnatan penginderaan. Persepsi ini di definisikan sebagai proses yang rnenggabungkan dan rnengorganisasikan data-data indera kita (i-ienginderaan) untuk dikernbangkan sedernikian rupa sehingga kita dapat rnenyadari di seke/iling kita, terrnasuk sadar akan diri kita sendiri.
19
Setiap orang dapat mempersepsikan satu obyek yang sama secara berbeda, sebab persepsi sangatlah subyektif. Persepsi bukanlah cerminan dari realitas. Hal tersebut dapat dilihat dari ketidakmampuan indra kita memberi semua respon dari lingkungan. Manusia juga sering mempersepsikan rangsang-rangsang yang sebenarnya tidak ada. Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan otak kita untuk mengubah serangkaian gambar diam menjadi bergerak seperti pemutaran film. Persepsi juga sangat dipengaruhi oleh harapan, keinginan, dan motivasi (Davidoff:1981). Pen;;iaruh harapan sangatlah dipengaruhi oleh kebiasaan, pengaiaman serta penilaian seseorang terhadap obyek :ersebut.
Sehubungan dengan hal ini, banyak ahli di bidang psikologi sosial yang condong untuk mendefinisikan persepsi sebagai: suatu prnses melekatkan atau memberikan makna kepada informasi sensori yang diterima seseorang. Persepsi merupakan kemampuan kognitif yang multifaset (Davidoff: 1981 ). Persepsi banyak sekali melibatkan kegiatan kognitif. Semakin kita memusatkan perhatian semakin besar kemungkinan kita menangkap makna dari yari informasi yang diberikan, lalu dihubungkan dengan pengalaman dan kemudian diingat kembali. Kesadaran juga berperan dalam persepsi. Saal kita merasa sangat bahagia apa yang kita lihat akan menjadi indah, dan sebaliknya pandangan yang sama af;an terlihat sangat membososankan. Kemudiian, ingatan juga berperan dalam persepsi, terutama dalam
20
pemberian informasi bagi interpretasi. Begitu pula dengan proses informasi, kita dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi lalu, saat itu, lalu membuat interpretasi dan evaluasi. Bahasa mempengaruhi kognisi sehingga memberikan bentuk pada persepsi secara tidak langsung. Pengujian hipotesis merupakan komponen pusat persepsi yang
men~1olah
informasi.
Artinya semakin banyak bukti yang kita dapat semakin baik hipotesis yang kita buat (semakin benar).
Selain itu ada pula yang mengartikan, persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga diartikan dengan memberikan makna pada stimuli inderawi (Rakhmat, 1994).
Dalam Atkinson (1983) juga disebutkan bahwa persepsi merupakan proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Senada dengan itu, persepsi juga diartikan sebagai suatu proses yang didahului stimulus yang diterima oleh indera yang kernudian diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari apa yang diinderakannya itu (Davidoff, 1988).
21
Chaplin (2002) menyebutkan bahwa persepsi merupakan proses mengetahui atau mengenali obyek dan kejadian obyektif dengan bantuan indera. Secara umum persepsi diperlakukan sebagai variabel campur tangan (inteNening variabel) yang bergantung pada faktor-faktor perangsang, cara belajar, perangkat, keadaan psikis atau suasana hati, dan faktor-faktor motivasional. Maka arti suatu obyek atau satu kejadian obyektif ditentukan baik oleh kondisi perangsang maupun o/eh faktor organisms. Dengan alasan sedemikian, persepsi mengenai dunia o/eh pribadi-pribadi yang berbeda juga akan berbeda, karena setiap individu menanggapinya berkenaan dengan aspek-aspek situasi tadi yang mengandung makna khusus sekali bagi dirinya.
Proses pengenalan, penerjemahan, serta pengertian mengenai sega/a yang ada disekeliling kita disebut dengan proses informasi. Tahap awal dari proses informasi disebut sensasi, yaitu proses menerimaan stimulus melalui organ indra yang dimiliki. Sensasi termasuk didalamnya proses pengindraan, dimana indra menerima stimulus dari Juar, mata menerima stimulus cahaya, gambar, telinga menerima sensor suara, kulit dapat merasakan yang ada diluar tubuh, dan indra Jainnya. Tahap berikutnya dari proses informasi adalah persepsi, yaitu organisas1 sensasi guna menciptakan kesadaran terhadap obyek dan menghubungkannya dengan kejadian-kejadian yang ada
22
disekitar. Persepsi menentukan suatu bentuk penyajian yang akurat sesuai dengan pengindraan. (Goleman, 1982).
Gambar 2.4 Proses Persepsi IMULUS Penglihatan
Suara
Bau Rasa
--lo
Indra Penerima
r--~._ti_an_
_,H
lnterpretasi
:=J-
Tanggapan
Te:
PERSEPSI
Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa apa yang dipersepsikan oleh seseorang dengan orang lain dapat berbeda dalam pemaknaannya. Hal tersebut disebabkan karena apa yang ada disekitar kita yang ditangkap oleh panca indera tidak langsung diartikar sama dengan realitasnya. Pengertian tersebut pada orang yang mempersepsikan, obyek yang dipersepsikan serta situasi sekelilingnya. Berdasarkan persepsi atau pemberian arti dari apa yang yang ditangkap oleh panca indera itulah maka seseorang melakukan aktivitas atau melakukan sikap-sikap tertentu.
2.3.2 Hal-hal yang Mempengaruhi Persepsi Berdasark<m penjelasan yang te!ah diungkapkan, dapat terjadi perbedaan seseorang dalam memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh panca inderanya. Menurut Robbins (2001 ), ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perbedaan persepsi seseorang, yaitu :
23
1)
Orang yang melakukan persepsi Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang, antara lain: a. Sikap individu yang bersangkutan terhadap obyek persepsi b. Motif atau keinginan yang belum terpenuhi yang ada dalam diri seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi yang dimunculkan c. Interest (ketertarikan) Fokus perhatian individu dipengaruhi oleh ketertarikan tentang sesuatu. Hal ini menyebabkan obyek persepsi yang sama dapat dipersepsikan berbeda oleh masing-masing individu. d. Harapan Harapan dapat menyebabkan distorsi terhadap obyek yang dipersapsikan atau dengan kata lain seseorang akan mempersepsikan suatu obyek atau kejadian sesuai dengan apa yang diharapkan.
2)
Target atau obyek persepsi Karakteristik dari obyek yang dipersepsikan dapat mernpengaruhi apa yang d1persepsikan. Rangsang obyek yang bergerak cliantara obyek yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang obyek yang paling besar diantara yang kecil, yang kontras dengan latar belakangnya dan intensitas rangsangnya paling kuat. l<arakteristik orang
21
yang dipersepsi baik itu karakteristik personal sikap ataupun tingkah laku dapat berpengaruh terhadap orang yang mempersepsikan karena manusia dapat saling mempengaruhi persepsi satu sama lain. Orang tua yang berinteraksi dengan anaknya dengan penuh perhatian, hangat, selalu antusias, dan sebagainya akan berpengaruh terhadap persepsi anal< akan orang tuanya. Morgan et.al, (dalam Fausiah, 2001) menjelaskan bahwa perbedaan individu dapat menyebabkan perbedaan persepsi antara individu yang satu dan lainnya. Hal-hal tersebut meliputi: 1. Pengalaman Belajar (Perceptual Learning) Gibson (dalam Morgan et.al, 1986) menyatakan bahwa perceptual learning adalah peningkatan dalam kemampuan menyerap informasi dari lingkungan sebagai hasil pengalarnan atau latihan dengan stirnulasi yang datang dari lingkungan. 2. Set Set berarti ide yang rnungkin sudah "siap" dan "clisiapkan" untuk input sensoris tertentu. Harapan atau set semacam ini bervariasi pada masing-masing orang dan merupakan faktor yang penting dalam seleksi input sensoris untuk menentukan fokus perhatian maupun pengorganisasian input. 3. Motivasi dan Kebutuhan
25
Motivasi serta kebutuhan mempengaruhi persepsi seseorang, dimana seringkali seseorang memperhatikan atau mengorganisasikan input sensoris tertentu yang sesuai dengan kedua hal tersebut. 4_ Gaya Kognitif Perseptual Gaya kognitif perceptual adalah perbedaan individu dalam tipe dan karakteristik pengolahan informasi. Dimensi yang berkaitan di sini adalah apakah persepsi (serta aspek lain dari perilaku dan kepribadian) seseorang luwes atau kaku (klein, dalam Morgan et. al. 1986) serta apakah seseorang mempersepsi sesuatu secara global atau sebagian-sebagian (Wilkin dan Goodenough, dalam Morgan et al. 1986).
2.3.3 Macam-macam Persepsi Rakhmat (2005) membagi persepsi menjadi dua bagian besar, yaitu: persepsi interpe.rsonal dan persepsi obyek. Persepsi interpersonal aclalah persepsi pada manusia dan persepsi obyek adalah persepsi selain pada manusia. Perbedaan antara kedua persepsi ini ada empat. Pertama, pada persepsi obyek, stimulus ditangkap oleh alat indera kita melalui benda-bencla fisik: gelombang, cahaya, gelombang suara, temperatur, dan sebagainya; pada persepsi interpersonal, stimuli sampai kepacla kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan oleh pihak ketiga. Kedua, pada persepsi
26
obyek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar obyek itu, kita tidak meneliti sifat-sifat batiniah obyek itu; sedangkan pada persepsi interpersonal, kita mencoba memahami apa yang tidak tampak pada alat indera kita. Kita tidak hanya melihat perilakunya, kita juga melihat mengapa ia berperilaku seperti ini. Ketiga, dalarn persepsi obyek, obyek tidak bereaksi kepada kita, clan kita juga tidak mernberikan reaksi emosional padanya. Sedangkan dalam persepsi interpersonal, faktor-faktor personal dan karakteristik orang yang ditanggapi, serta hubungan anda dengan orang tersebut, menyebabkan persepsi interpersonal sangat cenderung untuk keliru. Keempat, obyek relatif menetap, sedangkan manusia selalu berubah-ubah; seclangkan persepsi interpersonal menjadi mudah salah.
Dalam hal ini, persepsi yang akan d1tinjau dan cliperdalam adalah persepsi waktu.
2.3.4 Pengertian Persepsi Waktu Kant (1975) menyatnkan bahwa waktu merupakan salah satu bentuk persepsi (a form of perception). Oleh sebab itu, waktu menjadi salah satu obyek paling penting dalam psikologi. l\/lenurut Schiffman (1982), persepsi waktu tampak seperti sesuatu yang aneh, karena variabelnya lebih pada variabel mental. Penyebabnya adalah tidak adanya organ sensoris nyata
27
yang terlibat, serta tidak ada pula tanda-tanda langsung dan nyata yang menjelaskan pengalaman subyektif tentang waktu.
Mukerjee dalam (Hassard, 1990) menyatakan bahwa waktu yang dianggap nyata, kongkrit dan obyektif dalam kehidupan seseorang terkait dalam 2 hal. Pertama dalam ritme berbagai proses kehidupan yang berhubungan dengan lingkungan. Sedangkan yang kedua adalah ritme aktivitas kelompok dimana orang tersebut turut beraktivitas dalam rangka adaptasi sosial. Graham (dalam Time Use, 1996) menjelaskan pengaruh budaya terhadap persepsi waktu dengan mengemukakan bahwa persepsi waktu diambil dari belive dan standar kelompok.
Persepsi waktu yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pengalaman tentang obyek dan peristiwa, yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang berhubungan dengan waktu.
28
2.4 Kerangka Berpikir Program pendidikan (sekolah) adalah usaha untuk membantu individu mengembc.ngkan potensi-potensinya. Sehingga seseorang secara individual mampu mengarahkan dan mengontrol diri dalam tindakan yang diambilnya, jika individu telah mengarahkan dan mengontrol diri dalam tindakan yang diambilnya r.1aka, tindakannya menggambarkan suatu disiplin (Larry J Koening, 2003). Perilaku disiplin merupakan suatu perilaku atau tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku, misalnya anak-·anak memakai seragam secara lengkap atau datang tepat pada waktunya.
Penanaman disiplin bukanlah ha! yang mudah dalam dunia pendidikan, terutama disiplin waktu, karena banyak faktor yang mempengaruhi seseorang untuk disiplin waktu, mulai dari faktor internal maupun eksternal. Contoh dari faktor ekternal ini adalah kondisi jalan raya yang kian hari semakin macet sampai pada figur orang tua yang menjadi model dalam bertingkah laku. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor yang terdapai dalam diri individu sendiri (internal) yaitu bagaimana seseorang menghargai waktu atau rnenilai waktu tersebut, istilah ini sering disebut persepsi waktu, yaitu pengalaman tentang obyek dan peristiwa yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan yang berhubungan dengan waktu.
29
Kant menyatakan bahwa waktu merupakan salah satu bentuk persepsi (a
form of perception). maka waktu bergantung sepenuhnya pada orang yang merasakannya. Karena itulah waktu bersifat relatif. Setiap individu atau bangsa mempunyai pgndangan atau persepsi waktu yang berbeda-beda, contohnya orang barat yang mempersepsikan waktu adalah komoditas yang sangat berharga atau dengan kata lain "time is money", penghargaan waktu Bagi mereka sangat tinggi sehingga tingkat disiplinnya tinggi. Sebaliknya bagi orang lndones;a, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Levine, menurut Levine dan Norenzayan Indonesia mempunyai pei-sepsi yang buruk (lebih lambat) terhaaap waktu atau kurangnya penghargaan terhadap waktu. Sehingga bis8 dilihat juga bahwa betapa banyak kasus-kasus pelanggaran disiplin di Indonesia dan label "jam karet" sudah melekat pada budaya Indonesia, hal ini juga didukung oleh pernyataan Draine dan Hall (1990:99) yang cukup :nenonjol pada orang Indonesia adalah mengenai masalah keterlambatan.
Walaupun menurut Levine (1997) tidak ada nilai yang baik dan buruk terhadap persi:Jpsi waktu tapi hal tersebut juga akan mempengaruhi seseorang dalam tindakan atau sikapnya mengenai waktu, dalam hal ini Apabila persepsi waktu semakin buruk/lambat maka semakin rendah pula intensi masuk tepat waktu. Apab1la persepsi waktu semakin baik (cepat) maka, semakin tinggi intensi masuk sekolah tepat waktu
30
Berikut ini adalah skema dari kerangka berpikir : Sekolah
Siswa
[
_____,l~I
Persepsi Waktu • Negatif • Positif
Apabila persepsi waktu scn1akin ncgati r 111aka
sen1akin renclah pula intensi masuk tepat waktu
I
Aturan masuk sekolah tepat wakt::_j
Intensi masuk sekolah tepat waktu
Apabila persepsi waktu positif 111aka, semakin tinggi intensi masuk sekolah tepat waktu scn1akin
2.5 Hipotesis a.
Ha
: Ada hubungan yang signifikan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa/siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta
b.
Ho
: Tidak Ada hubungan yang signifikan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswas/siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta
JI
BAB 3 l\/lETODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai metode penelitian, mencakup, pendekatan penelitian, definisi operasional, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, prosedur uji instrumen penelitian dan metode analisa data.
3.1
Jenis Penelitian
3.1.1 Pendekatan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menampilkan hasil berupa angka-angka. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabelvariabel yang berbeda dalam suatu populasi. Pengukuran korelasional digunakan untuk menentukan besarnya arah hubungan (Sevilla, et.al, 1993). Alasan peneliti menggunakan penelitian korelasi, adalah karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara 2 variabel, yaitu antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu, jadi jenis penelitian yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini ialah jenis penelitian korelasi.
3.1.2 Metode penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang memberikan gambaran atau uraian alas suatu kea
Metode deskriptif sangat cocok untuk penyelidikan yang menyediakan standar ukuran normatif berdasarkan hal-hal yang umum. l\Jamun penelitian ini juga memiliki kelemahan dalam memberikan '1nformasi yang terbatas tentang pengaruh variabel-variabel yang diteliti dan adanya motivasi subyek yang tidal< konsisten (Sevilla, dkk, 1993).
33
3.2
Variabel Penelitian
Sutrisno Hadi, mendefinisikan variabel sebagai "gejala yang bervariasi atau obyek penelitian yang bervariasi." Jadi variabel adalah obyek penelitian yang menjadi perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu: variabel bebas
(independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Sevilla (1993) mendefinisikan variabel bebas adalah variabel yan9 mempengaruhi atau mengakibatkan hasil, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau hasil dari penelitian. Dalam penelitian ini variabelvariabelnya adalah : 1. Independent Variabel: Persepsi waktu 2. Dependent Variabel: lntensi masuk sekolah tepat waktu
3.2.1 Definisi Operasional \/ariabel Dalam penelitian ini definisi operasional yang dipakai untuk kedua variabel adalah sebagai berikut : 1. Persepsi waktu Persepsi waktu adalah pen9alaman tentang obyek dan peristiwa menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, yan9 berkaitan dengan waktu.
34
2. lntensi masuk sekolah tepat waktu lntensi adalah kemungkinan seseorang untuk menampilkan tingkah laku tertentu seperti masuk sekolah tepat waktu. lntensi terdiri tiga komponen yaitu sikap, norma subjektif, dan PBC.
3.3
Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu subyek yang merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2004). Sedangkan menurut Kerlinger (1973) populasi merupakan keseluruhan anggota, kejadian, atau obyekobyek yang telah ditetapkan dengan baik (dalam Sevilla, dkk, 1993).
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa-siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarata yang duduk dikelas 2, terdiri dari 8 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 308 orang, yaitu 128 laki-laki dan 180 perempuan. Peneliti rnengambil jenjang itu karena berdasarkan data yang didapat dari MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta ban1'aknya pelanggaran yang terjadi yaitu pada jenjang tersebut.
3.3.2 Sampel penelitian
Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang didapat dari populasi (Sevilla, 1993). Untukjumlah sampel, peneliti rnenggunakan ul
35
minimum yang ditawarkan oleh Gay bahwa untuk penelitian korelasi diambil 30 subyek atau lebih (Sevilla, dkk, 1993 ).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa--siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta yang duduk dikelas dua dan diambil secara random sebanyak 60 orang. Peneliti mengambil sampel sebanyak 60 siswa karena untuk menganalisis data penetapan sampel yang lebih besar untuk mengurangi bias yang timbul dibandingkan dengan menggunakan sampel dalam jumlah yang sedikit. Selain itu distribusi frekuensi dari data dengan jumlah sampel besar dan tidak kurang dari 30 orang akan mendekati penyebaran sampel.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Sampel dalam penelitian diambil dengan menggunakan telmik simple random
sampling (sampling acak sederhana) di mana semua sampel yang termasuk dalam populasi mempunyai hak untuk dijadikan anggota sampel (Arikunto,2003). Dalam hal ini peneliti menggunakan sistem nomor undian, dengan cara memberikan penomoran pada jumlah sampel yang sudah ada, kemudian mencari peluangnya dengan sistem kocokan sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan.
36
3.4. lnstrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dengan menggunakan skala. Skala yang disajikan dalam bentuk tabel berisi pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini dan responden diminta untuk memberikan tanda check list ('1) pada kolom atau tempat yang sesuai (Arikunto, 2003) yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 angket yaitu skala persepsi waktu dengan model skal2 Likert, sedangkan angket yang kedua yaitu skala intensi masuk sekolah tepat waktu.
3.4.1 Skala persepsi waktu Untuk penelitian kali ini peneliti menggunakan skala model Liker! untuk mengumpulkan data. Menurut Suryabrata (2000), Skala Model Likert disebut juga dengan metode summated rating. Skala ini tergolong skala untuk orang dan pada rancangan dasarnya disusun untuk mengukur sikap. Sehubungan dengan pengukuran sikap, maka ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu bahwa sikap itu mempunyai obyek, obyek sikap, yaitu sesuatu yang menjadi sasaran sikap, dan kedua secara teori sikap itu digambarkan dalam satu kontinum dari negative, lewat daerah netral ke positif. Skala persepsi waktu disusun berdasarkan teori Linda Davidoff (1981 ), Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, tabiat (kebiasaan), harapan (ekspektasi), keinginan dan motivasi. Dalam penyusunan item, peneliti
37
berusaha mengkombinasikannya dengan aspek yang berhubungan dengan waktu.
Peneliti membuat skala berdasarkan aspek yang berhubungan dengan persepsi terhadap waktu. Bobot nilai adalah STS, TS, S, dan SS. Pemilihan ini berdasarkan efektivitas penggunaan skal model Likert yang disarankan oleh Susianto (1992).
Tabel 3.1. Bobot nilai Ko de STS (sanaat setuiu) TS (tidak setuiu) S (setuiu) SS (sanqat setuju)
Favourable 1
Unfavourable
4 3 2 1
2 3 4
Tabel 3.2. Blue Print Skala Persepsi Waktu (Try Out) No.
Aspek
No. Item
No. Item
Favourable
Unfavourable '
1.
2.
3.
4.
Pengalaman
Tabiat atau kebiasaan
Harapan atau ekspektasi
Keinginan
2, 12, 22, 32,
1, 11, 21, 31,
42,52
4i,51
4, 14, 24, 34,
3, 13, 23, 33,
44, 54
43, 53
6, 16, 26, 36,
5, 15, 25, 35,
46, 56
45, 55
8, 18, 28, 38,
7, 17, 27, 37,
38
----~-
47, 57
48, 58 10, 20, 30, 40,
Motivasi
5.
50,60 ·-··~----·~ -·--·---·---·--·----·-·-··~-·
Total
-+----·---
9, 19, 29, 39, 49, 59
30
30
3.4.2 Skala untuk Mengukur lntensi Bentuk ala! ukur intensi ini 'llengacu pada teori yang dikembangkan oleh Fishbein & Ajzen (1975) yang terdiri sikap, nonna subyektif dan PBC. a. Skala untuk mengukur sikap masuk seko/ah tepat waktu terdiri dari 1.
Behavior belief, yaitu kecenderungan bahwa tingkah laku akan
mengarah pada akibat positif atau negatif. Diukur dengan menggunakan ska/a 4 point yakni 1 yang berarti sangat tidak setuju sampai 4 yang berarti sangat setuju. Contoh: Saya /ebih percaya diri
bi/a masuk sekolah tepat waktu
Sangat setuju 1 2 3 4 tidak setuju 2.
Outcome evaluation, yaitu eva/uasi terhadap setiap akibat positif
atau negatif yang ditimbu/kan dari tingkah laku. Dalam item ini digunakan ska/a bipolar yang berkisar antara 1, yang berarti sangat tidak penting sampai 4 yang berarti sangat penting. Contoh:
39
Menurut anda konsekuensi yang anda terima jika masuk sekolah tepat waktu
Saya lebih percaya diri
Sangat ba\k 1 2 3 4 sangat buruk b. Skala untuk mengukur norrna subyektif terdiri dari : 1.
Normative belief, yaitu kecenderungan bahwa orang-orang
tertentu rnenginginkan individu untuk rnenarnpilkan tingkah laku tertentu. Orang-orang yang pendapatnya rnernpengaruhi tingkah laku subyek atau deikenal significant others. Normative belief terhadap significant others diukur dengan skala bipolar dari 1 yang berarti sangat tidak menganjurkan sarnpai 4 sangat menganjurkan masuk sekolah tepat waktu. Contoh: Teman dekat saya menganjurkan saya sangat tidak .11enganjurkan 1 2 3 4 sangat menganjurkan Umuk masuk sekolah tepat waktu. 2.
Motivation to comply, yaitu kesediaan subyek untuk mematuhi
harapan dari significant others. Motivasi subyek untuk mematuhi pendapat significant others bagi dirinya dalam rnasuk sekolah tepat waktu, diukur dengan skala 1 yang berart1 tidak bersedia sarnpai 4 yang berarti bersedia rnematuhi anjuran significant others.
Contoh:
40
Kesediaan saya untuk mengikuti anjuran Teman dekat
tidak bersedia 1 2 3 4
bersedia
c. Skala untuk mengukur PBC (perceived behavioral control), terdiri dari: 1. Control belief (PBCB), yakni keberadaan sumber daya dan kesempatan yang dibutuhkan untuk ditampilkannya tingkah laku. Diukur dengan skala bipolar dari 1 yang berarti yang berarti sangat tidak mungkin sampai 4 yang berarti sangat mungkin. Contoh item Control Belief: Keadaan lingkungan saya mendukung untuk masuk sekolah tepat waktu Sangat tidak setuju
1 2 3 4
sangat setuju
Contoh item Perceived Power: Keadaan lingkungan saya Sangat tidak mungkin
1 2 3 4
sangat mungkin
Menghalangi saya untuk masuk sekolah tepat waktu 2. Perceived Behavior Control Direct (PBCD), yakni kontrol langsung yang dimiliki subyek untuk menampilkan tingkah laku tertentu. r:Jiukur dengan multi item seperti : Kemungkinan saya mengendalikan keinginan masuk sekolah tepat waktu Sangat kecil
1 2 3 4
sangat besar
Untuk masuk sekolah tepat waktu saat ini
41
1 2 3 4
Sulit
mudah
Untuk mewujudkan keinginan saya untuk masuk sekolah tepat waktu saat ini Sangat tidak mungkin
1 2 3 4
sangat mungkin
Tabel 3.3 Blue Print Skala lntensi Masuk Sekolah Tepat Waktu (Try Out) N
Aspek
indikator
Item
jumlah
0
1
Sikap
2 Normative belief
3 PBC (Perceived Behavioral Contron
4 inlensi
I
Tingkah laku yang diyakini
___ _,_,, __
··------------···-··-~-·
---····--·
1,2,2,4,5 ------~--------~
5 ---------·--·-···-·
Outcomes 6,7,8,9,10 5 evaluation Kelompok rujukan 5 11, 1,2, 13, 14, 15 y_?ng_ diyakin_i-··-·- -·-----···-----.. ---· ·------··------ · · Motivasi untuk 16,1,7,18,19, 5 menaikuti 20 --PBCB (Perceived 21,22,23,24, 5 Behavioral Control 25 Belief) PBCD (Perceived 26,27,28,29, 5 Behavioral Control 30 Direct) - ~-----1 31
Total
31
3.5
Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.5.1
Teknik uji instrumen
31
Data yang diperoleh akan dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari penelitian ini, dengan metode statistik untuk mengetahui signifikansi
42
korelasi antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu dan bagaimana arah hubungan antara variabel tersebut, yang ditentukan sebesar 0,05 pada two tailed test.
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisa statistik, yaitu:
a. Uji Validitas Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pengkorelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total menghasilkan korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau dimodifikasi, sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang tinggi maka it"'lm tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Untuk menguji tingkat validitas, peneliti menggunakan uji korelasi product moment. Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS 11,5. menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pernyataan. adapun rumus korelasinya adalah:
43
rxy
= Angka indeks korelasi product moment
N
= Jumlah sampel
LXY
= Jumlah asli perkalian antara X dan Y
LX
=
LY
= Jumlah seluruh skor Y
Jumlah seluruh skor X
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstn.. k-konstruk pernyataan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yanQ berbeda. Reliabilitas suatu konstruk veriabel dikatakan baik jika memiliki nilai
Cronbach's alpha> dari 0.60. Dalam penelitian ini menggunakan ukuran reliabilitas dengan Alpha
Cronbach sebagai berikut:
a
s1 2 dan sl = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 s/
= Varians skor skala
44
3.5.2 Uji hipotesis Dalam penelitian deskriptif korelasional besar atau tingginya hubungan antara variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Di dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menerangkan sejauhmana dua lebih variabel berkorelasi (Suharsimi Arikunto, 2000). Untuk menganalisis data yang di perolel1 dan mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variabel penelitian menggunakan teknik statistik Korelasi Product Moment dari Pearson dengan
~umus:
rxy
= Angka indeks korelasi product moment
N
= Jumlah sampel
l:XY
= Jumlah asli perkalian antara X dan Y
IX
= Jumlah seluruh skor X
"LY
= Jumlah seluruh skor Y
Penghitungan statistik dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisas1 program SPSS versi 11,5 yang diinterpretasikan dengan mengacu pada tabel koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Jika hasil perhitungannya lebih besar dari r label, maka korelasi dianggap signifikan dengan kata lain Ho diterima clan Ha ditolak yaitu tidak ada hubungan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa/siswi MTs Negeri 3 Pondok
45
Pinang Jakarta. Tetapi jika hasil perhitungannya lebih kecil dari r tabel maka korelasi tidak signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada hubungan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa/siswi MTs Negeri 3 Pondok Pinang Jakarta.
46
BAB4 PRESENT ASI & AN ALIS IS HASIL
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan mengenai presentasi dan analisis hasil terdiri dari gambaran umum responden, hasil penelitian utama, dan uji hipotesis.
4.1 Presentasi Data Responden 4.1.1 Presentasi Data Responden Berdasarkan Jenis
K1~larnin
Berdasarkan jenis kelamin, sampel dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kategori sampel berdasarkan jenis kelarnin Jenis kelamin
Frekuensi -
Persent·asH (%)
Laki-laki
18
30
Perempuan
42
70
Total
60
10()
·---------- -·--
Tabel 7 menunjukkan bahwa sampel penelitian ini berjumlah 60 orang, yang terdiri dari 18 orang laki-laki (30%) dan 42 orang perempuan (70 % ).
47
4.1.2 Presentasi Data Responden Berdasarkan Usia
RE~sponden
Gerdasarkan usia, sampel dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 4.2 Kategori sampel berdasarkan usia respo111den usia
12
Frekuensi
Persentase (%)
6
10
52
86,67
-
13 14 ---"
·-~~------·-
Total
2 -----
--
--· ..
·-·---~-----
3,33 --~---
----·
60
··---·
100 -~·
--
Tabel 7 menunjukkan bahwa sampel penelitian ini berjumlah 60 orang, yang terdiri dari 6 orang berusia 12 tahun (10%), 52 orang berusia 13 tahun (86,67%) dan 2 orang berusia 14 tahun (3,33%).
4.2. Hasil Uji Coba lnstrurnen Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan 91 item dari dua skala yaitu skala Persepsi Waktu 60 item dan skala intensi masuk sekolah tepat waktu 31 item. Uji instrumen diberikan pada 60 siswasiswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta yang duduk dikelas dua. Adapun tujuan dari pelaksanaan Uji instrumen ini dilakukan dengan maksud :
48
1. Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. 2. Mengetahui tingkat realibilita'l, instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.
4.2.1 Hasil Uji Coba lnstrumen Persepsi Waktu Hasil uji cooa terhadap 60 item dalam instrumen persepsi waktu, maka terdapat 37 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%, dan 23 item lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien persepsi waktu sebesar 0,851. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena menurut Singarimbun dan Effendi (200El), suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari O,GO.
Dalam penelitian item yang digunakan sebanyak 37 item untuk instrumen persepsi waktu. Adapun nomor-nomor item valid yang cligunakan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label di bawah ini:
49
Tabel 4.3 Blue Print Skala Persepsi Waktu No. Itern
Jumlah
Unfavo urable
Item
1, 11, 21 3,13,14, 23,24,
8 9
33, 44
25, 45
5
17,18,:2'.7,57
8
9,10
Total
19
7 18
-37
4.2.2 Hasil uji coba instrumen intensi masuk sekolah tepat waktu
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 31 item dalam instrumen intensi masuk sekolah tepat waktu, maka terdapat 21 item yang valid baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf signifikansi 1%, dan 10 item lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien intensi masuk sekolah tepat waktu sebesar 0,835. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena menurut Singarimbun dan Effendi (2006), suatu skala dikatakan reliabel jika nilai
Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60.
50
Dalam penelitian item yang digunakan sebanyak 21 item untuk instrumen intensi masuk sekolah tepat waktu. Adapun nomor-nornor item valid yang digunakan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada label di bawah ini !
Tabel 4.4 Blue Prirt Skala lntensi Masuk Sekolah Tepat Waktu N
indikator
Aspek
Item
jumlah
0
1 Sikap
I 2
>--
Normative belief
3
PBC (Perceived Behavioral Contron
4
intensi
Tingkah laku yang diyakini
1,2,3,4,5
5
-Outcomes 6,7,8,9,10 5 evaluation 3 Kelompok rujukan 11,12,14 .El rig_cjjya kif1i. ·--·------- ---···-----------·-··-- ----·-·----- -···Motivasi untuk 16,19,20 3 mengikuti ·PBCB (Perceived 2 21,23 Behavioral Control Belief) 2 PBCD (Perceived 28,29 Behavioral Control Direct) 31 1 .
Total
4.3
Uji Persyaratan
4.3.1
Uji normalitas
21
21
Data-data berskala interval sebagai hasil suatu pengukuran pada umurnnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti asurnsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
51
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang bersangkutan (Nurgiyantoro dkk, 2000). Dengan demikian, analisis statistik pertama yang harus digunakan dalam rangka analisis data adalah uji asumsi statistik berupa uji normalitas. Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji kebaikan sesuai (goodness of fit). Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, eksponensial atau poisson). Jadi hipotesis statistiknya adalah bahwci distribusi frekuensi hasil pengamatan bersesuaian dengan distribusi frekuensi hara pan (teoritis) (Santoso, 2005). Berikut adalah hipotesisnya :
Ho
: populasi berdistribusi normal.
H1
:
populasi tidak berdistribusi normal
Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas denqan a = 0,05 : Jika probabilitas > 0,05 , maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
1. Uji normalitas Persepsi Dengan pengujian nilai probabilitas, berdasarkan uji kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai probabilitas (Asymp. Sig. ( 2-tailed) data pada ska la persepsi waktu sebesar 0,849 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 % atau (0,05), maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,849 lebih
52
besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data persepsi waktu berdistribusi normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q piot keluaran SPSS 12.0.
Gambar4.5 Q-Q Plot persepsi >OO~--------~
.·
0001--·-~-
ooo
Z5
50
;;
Un(lef1nec! error liG2214. C[lnnot open
'00 le~!
file "C \Pronra.n
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel persepsi waktu berada di sekitar garis uji yang mengarah dari kiri bawah ke kanan alas. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
2. Uji Normalitas intensi Masuk Sekolah Tepat Waktu Hasil uji normalitas data pada skala intensi masuk sekolah tepat waktu, berdasarkan uji kolmogorov-Smirnov diperoleh angka probabilitas sebesar 0,033 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 % atau (0,05), maka diketahui nilai probabilitas 0,23·1 juga lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
'i') ..
normal. Berikut ini adalah gambar diagram Q-Q plot keluaran SPSS versi 12.0
Gambar4.6 Q-Q Plot lntensi "'~-----·
''° '" '" no
'" '" UndMnwd er10r 1162?10. C;urno! open t0xl hie "C \Progmm F1los\SP:
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa sebaran data variabel intensi masuk sekolah tepat waktu berada di sekitar garis uji y<mg mengarah dari kiri bawah ke kanan ates. Dengan demikian data tersebut dapat dikatakan normal.
4.3.2. Uji homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui variabilitas mean dari data dalam suatu kelompok. Dalam penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan rumus One-Way Anova. Adapun hipotesis yang dapat diajukan adalah :
Ho
: varia'ls data bersifat homogen
H1
:
varians data bersifat tidak homogen
54
Pengambilan keputusan dengan menggunakan uji probabilitas : 1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima 2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 12.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.7 Test of Homogeneity of Variances
persepsi intensi
Levene Statistic .025 3.441
df1 1
:J ;J
Sig
df2 1
58 58
Hasil uji homogenitas pada data skala persepsi waktu diperoleh angka probabilitas sebesar 0,874 dan pada skala intensi masuk sekolah tepat waktu diperoleh angka probabilitas sebesar 0,069 dengan menggunakan taraf signifikansi alpha 5 %, maka diketahui bahwa nilai probabilitas skala persepsi waktu 0,874 dan skala intensi masuk sekolah tepat waktu 0,069 nilainya lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua skala tersebut Ho diterima yang berarti varians dari kedua data bersifat homogen.
4.3.4. Distribusi Penyebaran Skor Responden 1. Skala Persepsi Waktu Skala persepsi waktu terdiri dari 37 item dan menggunakan 4 pilihan jawaban dengan setiap itemnya diberi skor 1 untuk jawaban STS, 2 untuk jawaban TS,
55
3 untuk jawaban S dan 4 untuk jawaban SS. Untuk mengetahui pembagian persepsi peneliti membagi tingkat persepsi menjadi positif dan negatif. Skor minimum 1 x 37 = 37 dan skor maksimum 4 x 37 = 148 sehingga luas jarak sebarannya 148 - 37 = 111 sebagai rentangan skor diperoleh dari 111 : 2 = 55 (Azwar, 2003). Maka dapat diperoleh interpretasi skor persepsi seperti label dibawah ini :
Tabel 4.8 Klasifikasi skor persepsi Kategori Rentangar1 37-92
Negatif Positif
93 -148 --
Sesuai dengan keterangan di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan sampel yang diambil adalah sebagai berikut :
Tabel 4.9 Rentangan Persepsi Responden Persentase Rentangan Konsep Diri Frekuensi Negatif
4
7%
Positif
56
93%
Total
60
'100%
Berdasarkan data di atas maka dapat diketahui bahwa responden yang persepsinya negatif sebanyak 4 orang (7%) dan yang persepsinya bersifat positif berjumlah 56 orang (93%). Dalam penelitian ini hampirseluruh respond en mempunyai persepsi positif tentang waktu.
56
2. Sikap terhadap masuk sekolah tepat waktu Berdasarkan data yang terkumpul untuk skala sikap terhadap masuk sekolah tepat waktu diperoleh mean sebesa1· 48, 15 sedangkan untuk standar deviasinya sebesar 7,232. maka dapat diketahui sikap responden terhadap masuk sekolah tepat waktu sebagai berikut :
Tabel 4.10 Klasifikasi responden berdasarkan skala sikap Klasifikasi
Klasifikasi skor
Interval
Jumlah
Prosentase
Positif
M +SD ke alas
> 55
3
5%
Netral
M ± 1 SD
40 - 55
51
85 %
M - SD ke bawah
< 40
6
10 %
I
Negatif
-
Dari keterangan di alas maka dapat diketahui bahwa pada umumnya sikap siswa terhadap masuk sekolah tepat waktu adalah netral, yaitu 85% responden menyatakan bahwa mengahargai waktu bukan suatu hal yang penting dan juga bukan suatu hal yang tidak penting. Namun 10% responden menyatakan sikap yang negatif terhadap masuk sekolah tepat waktu clan sisanya 5% justru mempunyai sikap yang positif terhadap waktu.
3. Norma Subjektif terhadap masuk sekolah tepat waktu Untuk mengetahui norma subjektif terhadap masuk sekolah tepat waktu maka peneliti membaginya ke dalam tiga kategori yaitu positif, netral, negatif.
57
Dari perhitungan statistik diketahui untuk skala ini dengan mean sebesar 33,40 untuk standar deviasinya sebesar 6,220. rnaka untuk rnengklasifikasikan berdasarkan skor dapat dilihat dari label berikut :
Tabel 4.11 Klasifikasi responden berdasarkan skala norma subjektif Klasifikasi
Klasifikasi skor
Interval
Jumlah
Prosentase
Positif
M +SD ke alas
> 39
9
15 %
Netral
M ± 1 SD
27 - 39
47
Negatif
M - SD ke bawah
< 27
4
f-
-------·--
78 %
~
~
7%
Berdasarkan 60 sampel yang terkumpul, pada umumnya 7B% responden norma subjektifnya netral artinya orang-orang terdekat yan9 berda di sekitar responden cukup mendukung untuk menghargai waktu. Dan 15% responden yang norma subjektifnya mendukung untuk menghargai waktu dan hanya sekitar 7% yang tidak mendapat dukungan untuk menghargai waktu.
4. Kontrol perilaku terhadap masuk sekolah tepat waktu (PBC) Untuk mengetahui PBC siswa terhadap masuk sekolah tepat waktu maka peneliti membaginya dalam tiga kategori yaitu sulit, sedang dan mudah. Perhitungan statistik diketahui skala PBC ini mean sebesar 40,32. dan standar deviasinya sebesar 5,366. maka untuk mengklasifikasiannya brdasarkan sKor yang diperoleh dapat dilihat dari table berikut ini :
58
Tabel 4.12 Klasifikasi responden berdasarkan skala PBC
!Klasifikasi ·
Klasifikasi skor
interval
jumlah
Prosentase
f--Mudah
M +SD ke alas
> 45
9
15 %
Sedang
fv1 ± 1 SD
34 -45
48
80 %
Sulit
M - SD ke bawah
< 34
3
5%
Dari 60 sampel penelitian pada umumnya 80% responden memiliki belief control yang menengah atau sedang. Sedangkan 15% responden dengan
PBC mudah artinya menghargai waktu merupakan hal yang mudah atau mungkin untuk dilakukan, sementara itu terdapat 5% responden meyakini bahwa menghargai waktu adalah sesuatu yang sulit.
5. lntensi untuk masuk sekolah tepat waktu Untuk mengetahui intensi masuk sekolah tepat waktu pada siswa, maka peneliti membaginya dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dari perhitungan statistik diketahui untuk skala intensi dengan mean sebesar 5, 18 sedangkan untuk standar deviasinya sebesar 0.676. Maka untuk pengklasifikasian berdasarkan skor dapat dilihat dari label berikut ini :
59
Tabel 4.13 Kalsifikasi responden berdasarkan skala intensi Klasifikasi
Klasifikasi skor
interval
jumlah
Prosentase
Tinggi
M +SD ke atas
>5
17
28 %
Sedang
M ± 1 SD
4 -5
40
67 %
Rendah
M - SD ke bawah
<4
3
5%
Dari 60 sampel yang terkumpul pada umumnya 67% responden memiliki intensi yang sedang, artinya masih banyak pertimbangan untuk masuk sekolah tepat waktu, sedangkan 28% responden memiliki keinginan yang tinggi untuk masuk sekolah tepat waktu dan sisanya 5% responden memiliki intensitas yang rendah untuk masuk sekolah tepat waktu.
4.4
Hasil Uji Hipotesis
Analisis statistik untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 12.0. Adapun hasil uji hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu sebesar 0.103. Korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini
60
Tabel 4.14 Correlations
persepsi
Pearson Correlation Sig (2-tailed)
persepsi 1
N
intensi
Pearson Correlation
Sig (2-tailed) N
<
60 103
intensi 103 432
-<
60 -1
432 60
60 --
Berdasarkan label di atas, diketahui bahwa nilai korelasi sebesar 0, 103, sementara nilai r label pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0.254. Adapun hipotesis yang diajukan adalah :
Ho
: tidak lerdapal hubungan yang signifikan anlara persepsi waktu dengan inlensi masuk sekolah tepat waktu.
Ha
: lerdapat hubungan yang signifikan anlara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu.
Keputusan yang akan diambil adalah: hipotesis nihil diterima jika r hilung < r label.
Karena r hitung (0, 103) < r label, baik pada taraf sign'1fikansi 5% (0.254) maka hipolesis nillil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah lepal waklu pada siswa/siswi diterima. Dengan demikian hipolesis allernalif (Ha) yang menyalakan bahwa lerdapal hubungan anlara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu pada siswa/siswi MTs Negeri 3 Pondok Pinang Jakarta ditolak dengan kala
61
lain tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu pada siswa/siswi, artinya intensi masuk sekolah tepat waktu hanya dapat dipengaruhi oleh persepsi waktu sebesar 0, 103, dan ternyata dari hasil yang telah didapat, ternyata ada variabel lain yang lebih berpengaruh psda intensi masuk sekolah tepat waktu, contohnya adalah pola asuh atau pola pendidikan disiplin oleh orang tua.
62
BAB5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, diskusi tentang hal-hal menarik yang ditemukan dalam penelitian, serta saran-saran untuk pengembangan penelitian.
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan dari penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Persepsi waktu dengan lntensi masuk sekolah tepat waktu siswa/i MTs.N 3 Pondok Pinang Jakarta.
5.2
Diskusi
~asil
penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara persepsi
waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu siswa/siswi MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta. Dari hasil penelitian diketahui pula terdapat 56 responden (93%) mempunyai persepsi yang positif tentang waktu, sedangkan hanya 17 responden (28%) yang memiliki intensi atau keinginan yang tinggi untuk masuk sekolah tepat waktu. Hal ini tidak sesuai dengan Levine dan Norenzan
63
(1999), yang menyatakan bahwa Indonesia mempunyai persepsi yang negatif terhadap waktu. Tetapi ada beberapa hal yang menarik untuk didiskusikan dari hasil penelitian ini antara lain responden yang dipakai dalam penelitian ini adalah remaja, pada masa perkembangan ini emosi yang bergejolak cukup berpengaruh pada kehidupan mereka. Bentuk-bentul< emosi yang sering muncul dalam masa remaja awal adalah marah, malu, tal
dan ingin tahu (Andi Mappiare:60, 1982) dalam emosi yang negatif umumnya remaja belum dapat mengontrolnya dengan bail<, sehingga sebagian remaja dalam bertingl
siswa/siswi tuntuk masuk sekolah tepat waktu atau dengan kata lain, persepsi waktu yang positif tidak cukup kuat untuk masuk sekolah tepat waktu
Hal ini juga diperkuat oleh Koentjaraningrat (1975) yang mengemukakan beberapa kelemahan mentalitas sumber daya manusia Indonesia pasca revolusi, antara lain mentalitet tidak disiplin murni dan mentalitet yang suka mengabaikan tanggung jawab.
64
Selain itu, berdasarkan hasil obeservasi lapangan pada sekolah tersebut, yang dinyatakan oleh guru BK, ternyata perilaku masuk sekolah tepat waktu yang dimiliki oleh siswa/i MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta, belum sepenuhnya terbentuk pada mereka, walaupun sudah ditegakkannya peraturan-peraturan mengenai keterlambatan, tetap saja banyak terjadi pelanggaran dan sekolah pun memahami keberadaan sekolah yang berada ditengah-tengah lbu Kota, sehingga perPakluman-pemakluman seperti itu yang mernbuat perilaku siswa/i belum terbentuk secara baik.
Selanjutnya Levine (1997) juga menjelaskan bahwa bagaimana seseorang menikmati hidup sangat tergantung pada kecocokan dengan lingkungan sehingga seseorang dapat menyesuaikan diri atau mungkin mencari lingkungan baru. Levine juga menjelaskan bahwa seseorang yang merasa cocok dengan lingkungannya dan merasa nyaman dengan lingkungannya maka seseorang tadi tidak akan menyia-nyiakan waktunya dalam Jingkungan tersebut. Jadi pernyataan Levine (1997) ini juga yang memperkuat hasil penelitian, karena yang membuat orang datang tepat waktu turut dipengaruhi dari kecocokan seseorang dengan lingkungannya dan bagaimana seseorang menikmati hidup. Levine dan Norenzayan (1999) membuktikan Indonesia sebagai salah satu negara bertempo paling lambat di dunia namun tidak berarti orang Indonesia memiliki sikap atau disiplin waktu yang buruk karena semua itu tergantung bagaimana cara hidup seseorang.
65
Hal-hal yang rnempengaruhi seseorang untuk tepat waktu clipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: faktor internal clan eksternal, salah satu factor internal aclalah perseps: terhaclap waktu, tetapi ticlaklah kita rnenutup rnata bahwa faktor-faktor ekternal yang sangat banyak clan kuat pula akan rnernpengaruhi masalah keterlambatan, misalkan saja masalah kemacetan yang melancla kola jakarta yang ticlak bisa clihinclari, belum lagi jalan rusak, pembangunan jalan busway clan lain-lain yang turut menclukung terjaclinya keterlambatan, meskipun hal tersebut ticlaklah menjacli alasan tetapi ticlak bisa clipungkiri bahwa hal tersebut turut mempengaruhi keterlambatan. Penerapan clisiplin clan ketepatan waktu ticlak bisa hanya cliajarkan clengan kata-kata di sekolah, tetapi harus cliikuti oleh traclisi yang muncul clari perilaku clisiplin masyarakat setempat. Masyarakat clituntut untuk menerapkan layanan terhaclap sesama secara tepat waktu pula.
Faktor yang ticlak kalah penting mempengaruhi keterlambatan atau clisiplin waktu aclalah lingkungan keluarga atau pencliclikan orang tua, hal ini sesuai c!engan Hasan Basri (1996) yang menyatakan bahwa peran orang tua clengan segenap kasih sayang clan perhatiannya merupakan faktor yang mempengaruhi pencliclikan anak khususnya penanaman clisiplin clan nilai-nilai yang acla.
66
5.3
Saran
Hasil penelitian ini merupakan bukti empirik yang dapat dipertanggungjawabkan, dari karya ini diharapkan akan bermanfaat bagi pembacanya. Adapun saran yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu : 1. Diperlukan jumlah subyek yang lebih banyak dengan penyebaran sampel yang lebih luas sehingga benar-benar dapat mewakili populasi, sehingga dapat digeneralisir secara umum lagi. 2. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel pada tahapan perkembangan dewasa karena secara kognitif kemampuan berpikir pada orang dewasa lebih matang dari pada remaja. 3. Bagi peneliti selanjutnya setelah diketahui tidak adanya hubungan antara persepsi waktu dengan intensi masuk sekolah tepat waktu, oleh karena itu dapat dilihat dan diteliti lebih lanjut mengenai variabel lain yang dapat mempengaruhi persepsi waktu seperti budaya atau faktorfaktor lain yang mempengaruhi disiplin masuk sekolah tepat waktu seperti kebiasaan disiplin dirumah, dukungan orang tua, kondisi atau lingkungan sekolah. Selain itu, instrumen yang digunakan pada penelitian ini tergolong kurang tepat, jadi diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan revisi pada instrumen tersebut. 4. Saran praktis yang dapat diberikan adalah perlu adanya kerja sama antara guru dan orang tua dalam menanamkan disiplin waktu. Orang
67
tua seharusnya sadar akan pentingnya pendidikan disiplin dari orang tua kepada anaknya sejak mereka kecil. Dengan pendidikan disiplin diharapkan anak akan mengetahui pentingnya waktu dan memanfaatkan waktu dengan baik sehingga penundaan atau keterlambatan akan dapat dihindari. Adapun cara yang paling efektif untuk mengajarkannya adalah melalui contoh dari orang tua atau orang lain yang berpengaruh terhadap anak
68
Daftar Pustaka Atkinson, R dkk, (1983) Pengantar psikologi Alih Bahasa: Nurjannah Taufiq • dan Rukmini Burhana, Jakarta: Erlangga
Azwar Syaifuddin, (2004).Penyusunan ska/a psikologi. Jakarta: Pustaka Pelajar Basri, Hasan, (1996).Remaja berkwalitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chaplin, J.P, (2001 ). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Chatie, Draine & Hall Barbara (1990). Culture shock indonesia: a guide to customs an etiquette (2th edition). Singapore: Tinus Book
Davidoff, Linda L., (1991 ). Psikologi suatu pengantar Uilid 2). Mari Juhiati (terj). Jakarta: Erlangga Davidoff, Linda L., (1998). Psikologi suatu pengantar Uilid !). Mari Juhiati (terj) Jakarta: Erlangga Djamarah, Syaiful Bahri, 2002. Psikologi be/ajar. Jakarta: F
Fishbein, M & Ajzen, I, (1980). Understanding attitudes & predicting social behavior. New Jersey : Prentice Hall.
Guriarsa, Singih D dkk. Psikologi anak, remaja dan keluarga PT BPK Gunung Mu/ia
69
Kant, Eysencf;, H.J Arnold, (eds) (1975). Encyclopedia Of psychology. Vol.2 Fontana Collins Koentjaraningrat (1976), Mentalitet budaya Indonesia. Jakarta: Gramedia
Koening, l_arry J. 2003. Smart discipline, menanamkan disiplin dan
menunbuhkan rasa percaya diri pada anak. Jakarta. Clramedia Pustaka Um um
Kountur. R. 2004. Metode penelitian untuk penu/isan skripsi dan tesis. Jakarta : PPM
Levine. Robert V & Norenzayan (1989 & 1997), The pace of life 31: cruzz
culture a psychology, Vol. 30 No. 2 New York
Mappiare, Andi.1982. Psikologi perkembangan remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Rakhmat, Jalaluddin. (1994). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosclakarya.
Sevilla, C.G. Jesus.A, 0. Chave, Twilla.G.P, Bella.P.R, Clabrialle. G.U.1993.
Pengantar metodologi penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Skripsi: Fauziah Arien. hubungan konsep diri akademik terhadap disiplin pada
sekolah Aliyah ..... ,2001. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Jakarta
70
LAMPI RAN
INFORM CONSENT Assalamu'alaikum Wr. Wb Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi semester IX UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saal ini, saya sedang mengadakan penelitian tentang "Hubungan antara Persepsi Waktu dengan lntensi Masuk Sekolah Tepat
Waktu Siswa/Siswi MTsN 3 Pondotc Pinang Jakarta". Penelitian ini merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana Psikologi. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Data-data yang diclapat akan dijamin kerahasiaannya dan hanya clipakai untuk kepentingan penelitian saja. Bagi saudara yang bersedia, saya harapkan untuk mengisi setiap pernyataan sejujur-jujurnya dan berclasarkan fakta yang anda alami. Atas bantuan dan partisipasinya dalam menjawab quesioner ini, saya ucapkan terimakasih. ldentitas Responden: Na ma Umur Jenis Kelamin
:LIP
Kelas Menyatakan berseclia menjacli responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitrian . Data saya dijamin kerahasiaanya dan hanya dipakai untuk kepentingan penelitian ini saja.
Wassalaamualaikum Wr.Wb Responden
Jakarta, Peneliti
November 2007
SKALA PERSEPSI WAKTU
Petunjuk Pengisian: Jawablah se111ua pertanyaan dibawah ini dengan fakta yang anda alami. Tidak ada jawaban yang salah atau benar ketika memberi jawaban. l<emudian beri tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu:
= Si'!ngat Setuju, jika pernyataan tersebut sangat
SS
\;e~;uai
dengan diri
and a. S
= Setuju, jika pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda.
TS
= Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri anda.
= Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan tersebut
STS
san~iat
tidak sesuai
dengan diri anda.
Contoh:
s
No ! Pernyataan SS TSfst~ 1 ,_[2=_1 ___,j_S_a_y_a_y--a-k-in_d_a_p_a_t_m_a_s_u_k_s_ek_o_la_h____ t~-p-a-tw-_-a-k~-u- _ _ _ ~ ___
I
J=J
~0 1 ~:::,':::i:'::~~~~:.~:~:~::~"~:gg,,,~ ~-s--_-+-T-S-+STS~ SS
I cita-cita
'--~---
-
......
3 [ Saya ragu dapat masuk sekolah tepat waktu
-- -------
4 ! Saya malas jika mengingat masuk sekolah pagi
'
i hari .. ---·----i-----·--------·-·····--··-·------ ·-----······ . - .. ------ - -·· 5 l Saya tidak yakin jalan lancar dalam perjalanan menuju ke sekolah
l~
____ sa~merasa ~~awatir jik_:__~asu~~-eko~~-----~-~--
I
7
Saya lebih suka bersantai-santai
8
Saya
ma las jika
harus bangun
pagi untuk
~·-+=-~ ---
'
sekolah Jika
9
say a
datang
lebih
awal,
saya
dapat
· mengikuti pelajaran dengan tenang
I 1o
Saya berharap mempunyai banyak waktu untuk · belajar
11 I Jika jalan tidak macet, saya tidak terburu-buru : datang ke sekolah ··-----·---,.----·-·------··--
.
·-----
12 , Saya senang jika masul< sekolah lebih siang 13
i Teguran
----- --
...
--- - - · - - -
guru membuat saya lebih terpacu
'' :, masuk sekolah tepat waktu
14
i
'
c--
Menurut saya jam alarm tidak berpengaruh
--- r - - - -
) untuk saya datang tepat waktu ke sekolah !I Datang
sekolah
terburu-buru
merupakan
i' kebiasaan saya I
16 I Menunda-nunda pekerjaan adalah pekerjaan !
_J
saya
17 I Saya berharap waktu untuk tidur lebih panjang l..--------····------~---------·--------------·---------
' 18 ! Saya ragu dapat datang tepat waktu karena
I jarak rumah saya jauh
·--
·------- -
1 Walaupun jarak rumah saya jauh dari sekolah
._
_______ __ --------,,
-
-
I
--- - - - - -
'
!' bukan alasan untuk datang terlambat 1
Agar datang tepat waktu saya harus berangkat
I 1ebih awal --·-~-·
21 : Saya yakin dapat berkonsentrasi lebih baik lagi
22
---
\ jika datang tepat waktu ' l Saya akan tepat waktu jika diingatkan oleh : orang lain
23
i Saya 1
dapat yakin memanfaatkan waktu luang
-·----- ---
-----~
dengan baik - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - · - - · - ----- '------- ------- ·-------
24 , Orang yangtepat waktu selaiU-ciiiiargaioran_g__ ----·-··· --
-
25 . Saya yakin dapat menyelesaikan pekerjaan
-
. -------
----r--~---~
----
tepat waktu Saya yakin dapat datang ke undangan (ulang
26
' tahun teman) dengan tepat waktu -27· Say a menghabiskan wakt·u---lu--angdengan ------ ----··- --···-bersenang-senang Jikapelafa-ran-sedang berlangsung saya merasa
' 28
waktu berjalan terasa lama 1
·---------------+-
29 ' Saya ingin waktu saya bermanfaat
C--C-:--r-:-------,----:----,--·---.,-----,--+---f-----+--+---~
30
i Orang
yang sering terlambat akan merugikan
! orang lain ·31-11<eiT1acetanbukanlah alasan untukterlam-bat--- ···-·-- --····· -·------·· 32 , Saya menghabiskan waktu luang saya dengan '
j
hal yang bermanfaat .
33 -1 saya-ingln-waktusaya hermanfaaT untuk orang ',
i lain ·34; BekerJa ,
di waktu mendesak adalah hal- yang ---------- ···-- --···-·-
I
35
I menyenangkan [--saya Tngin mengh-abisk:an -waktu -luang..
di---- ------ -. -----
[ perpustakaan
36
i
Orang tua saya membelikan saya kendaraan
i agar saya tidak telat I
I 37 : Datang
I
tepat
I kebanggaan I
----------
waktu
bagi
saya
- - - - + - - - ---•---+-------<
adalah
---------~---L__·~-~--~
SKALA INTENSJ MASUK SEKOLAH TEPAT WAKTU
Petunjuk Pengisian:
Jawablah semua pertanyaan dibawah ini dengan fakta yang anda alami. Tidak ada jawaban yang salah atau benar ketika memberi jawaban. Kemudian beri Check list(') pada salah satu jawaban yang tersedia, yaitu:
1. A. Diukur dengan rentang: Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 Sangat setuju 1 = Sangat Tidak setuju
3 = Setuju
2 = Tidak setuju
4 = Sangat Setuju
Contoh item:
Menu rut say a berpacaran itu berarti ...
~~o_j1_~--~~P_e_r_n_ya_1_aa_n~~~--~1---1--1__2. ~ I Menambah semangat belajar
II
3
I ~~ ,
Masuk sekolah tepat waktu berarti ...
[.~.~ 1
Pernyataan . Masuk sebelum jam pelajaran dimulai
2
Bangun tidur pagi-pagi
I
3
,_
..... ····----
---i--~--
1
2
Masul< sebelum waktu yang
..
ditentukan 4
Tidak dimarahi oleh guru
5
Mematuhi peraturan sekolah
4
I I
····· ·-------
--------
I 3
-.,'
!
)·
I ·..
B. Diukur dengan rentangan: Sangat Buruk 1 2 3 4 Sangat Baik 1 = Sangat Buruk
3 = Baik
2 = Buruk
4 = Sangat Baik
Contoh item:
Menu rut saya ( ... ) merupakan sesuatu yang ... Pernyataan __ Masuk sebelum
1
-·
ja~ pelajaran dimul.:i_~----
2 I 3 4 ·---------a=·~j ___ :
--~- ~
Pernyataan-pernyataan dibawah ini ( .. ) merupakan sesuatu yang . Pernyataan
No
.
2
1
4
3
··-----·--··
1
Masuk selJelum jam pelajaran dimulai
2
Bangun tidur pagi-pagi
3
Masuk sebelum waktu yang
·-·
..
..
_,.
; ......
··-· ---
-
..
ditentukan
-
4
Tidak dimarahi oleh guru
5
Mematuhi peraturan sekolah
I
2. A. Diukur dengan rentangan: Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 Sangat Setuju 1 = Sangat Tidak setuju
3 = Setuju
2 = Tidak setuju
4 = Sangat Setuju
Contoh item: Orang-orang dibawah ini ( ... ) memotivasi saya untuk berpacaran.
[~o ISaudara
E-[2-1
Pernyataan
3
!- :]
Orang-orang dibawah ini ( ... ) memotivasi saya untuk masuk sekolah tepat waktu.
I I I
~
0
2 3
Pernyataan
1
2
I o:ng tua Guru
··-----·---··
-~~---
t-··--
Teman ---·
-
B. Diukur dengan rentangan: Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 Sangat Setuju i = Sangat Tidak setuju
3 = Setuju
2 = Tidak setuju
4
= Sangat Setuju
Contoh item: Orang-orang dibawah ini ( ... ) menghalangi saya untuk berpacaran.
Validity Skala Persepsi R E L I A B I L I T y
A tJ A L Y S I
s
s
C A L E
(AL P H Al
Item-total s·.:atistics
i f Item Deleted
Scale Variance i f Item Deleted
172.6167 171. 7500 172. 4333 172.0667 172.3500 171.8333 1 72. 0333 172.1667 172.5667 173.1833 172.2000 172.9833 172. 4000 172.4833 171.7833 172.0000 173.0500 172.3000 172.2500 173.0000 173.0333 172.2500 172. 4000 172.5000 173.0333 172.4833 172. 6833 172.1167 173.6167 172.2167 171.8167 172.0000 172.6167 172.8333 172.6500 172. 7500 172.3167 171.6833 171.8667 171. 8833
191.0201 193.3093 194.0802 198.5379 196.6120 201. 5650 198.4734 196. 3107 190.7582 189.7116 187.8237 202.1862 190.9220 190.8641 194.8167 194.0000 186.7602 188.9593 194.8008 199.6949 192.2023 197.0381 193.9051 186. 6271 191. 7616 200.9658 189. 7116 192.3421 208.0031 199.5285 192.1862 188.0339 191.4607 195.0904 198.0280 200.9364 194.6607 197.5082 196.8294 193.4607
Scale Mean
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAROU008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VJ.1<00033 W\R00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAE00038 VAR00039 VAR00040
Corrected ItemTotal Correlation
.4286 .4707 . 3972 .1280 .2061 -.0517 .0888 .2154 .4803 .4678 .5597 -.0782 .4440 .4359 .3517 .3675 .5147 .4151 .2722 .0254 .3214 .1866 .3129 .6310 . 4018 -.0298 .4678 .3918 -.3494 .0689 .4884 .6316 .4353 .2486 .1382 - . 0271 .3432 .1566 .2312 .3982
Alpha if Item Deleted .8463 .8467 .8476 .8514 .8503 .8549
.8526 .8502 .8456 .8454 .8436 .8561 . 8461 .8462 .8482 .8478 .8439 .8462 .8493 .8542 .8483 .8506 .8485 .8423 . 8468 .8558 .8454 . 8471 .8599 .8522 .8461 .8430 .8463 .8497 . 8514 .8554 .8483 .8511 .8499 .8474
L!i:
'
'":---~
VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAROOOSl VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060
172.1333 172.2500 172.5833 172.5167 172. 9833 172.3000 171.5667 172.1000 172.4167 172.4167 1 72. 3333 172.3500 172.2167 172.5500 171.9167 172. 0833 172.1500 172.8167 172.9000 171. 9167
Reliability Coefficients N of Cases 60.0 . 8514 Alpha =
195.9141 195.9534 196. 3828 191.6438 189.9828 198. 7220 197.6395 198.7695 195.6370 198.1455 198.3277 193.1127 189.5285 203.8788 199.1624 195.3997 195.3500 191. 4743 192.7017 193.0268
.1603 .3004 .2787 .4178 .4505 .1284 .2543 . 0656 .2541 . 0987 .1042 .3217 .5747 -.1535 .0670 .2915 .3518 .4501 .3232 .4267
N
of Items
"-----·----
.8519 .8490 .8493 .8466 .8457 .8513 .8498 .8534 .8496 .8526 .8522 .8483 .8442 .8571 .8527 .8490 .8484 . 8462 .8483 .8469
60
Reliability Skala Persepsi R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 V.O.R00017 VAROOOlB VAR00019 VAR00021 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00027 VAR00028 VAR0003l VAR00032 VAR00033 VAR00037 VAR00040 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAROOC47 VAR00049 VAR00052 VAR00053 VAR00056 VP,R0005 7 VAR00058 VAR00059 VAR00060
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
105.2500 104.3833 105.0667 105.2000 105.8167 104.8333 105.0333 105.1167 104.4167 104.6333 105.6833 104.9333 104.8833 105.6667 105.0333 105 .1333 105.6667 105.3167 ;.04.7500 104.4500 104.6333 105.2500 104.9500 104.5167 104.8833 105.2167 105.1500 105.6167 104.2000 105.0500 104.9833 104.8500 104.7167 104.7833 105.4500 105.5333 104.5500
150.2246 151.5624 152.3345 147.9593 147.7794 146.1073 148.9819 147.4268 153.0607 152.5073 145.6438 145.3175 153.3929 151. 1412 150.6090 144.8972 149.7175 148. 1184 150.?246 151.4042 147.0497 149.0720 J.52.6924 151.9489 154.2743 155.3590 148. 8076 147.4946 156.1966 154.7941 150.9997 148.7059 153.7319 153.7658 149. 7771 151.9400 152.4212
Heliability Coefficients 60.0 . 8993
N of Cases Alpha =
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item Deleted
.3943 .4758 .3955 .5609 .5006 .5937 . 4718 .5435 .3448 .3499 .5215 .5210 .2464 .2963 .3969 . 6748 .4296 .4831 .4212 .4369 . 6261 .4860 .3515 .3857 .2785 .2050 .4909 .5095 .1892 .1879 .3433 .5486 .2748 . 3272 .4624 .2793 .3589
N of Items
.8972 . 8963 . 8972 . 8946 .8954 .8938 .8959 .8947 . 897 8 . 897 8 .8950 .8951 .8995 .8993 . 8 971 .8925 . 8966 .8957 . 8968 . 8966 .8936 .8957 .8977 .8973 .8986 .8994 .8956 .8953 .8994 .9001 .8981 .8949 .8988 .8981 . 8961 .8993 .8976
37
Reliability Skala intensi R E L I A B I L I T Y
ANALYSIS
S C A L E
(A L P H A)
Item--total Statistics
VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll
VAR00012 VAR00014 VAR00016 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00023 VAR00028 VAR00029 VAR00031
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
93.6667 94.0333 94.0333 93. 9667 93.6667 93.8000 94.0000 93.9667 93.8500 93.7000 93.7667 94.2000 94.6667 94.Q3j3 93.8000 94.2000 93.4833 95.1333 94.1667 S•4. 0333 93.5000
127. 3785 127.0158 126.8124 128.6429 126.1582 125.8576 127.1186 126.6090 128.4347 128.1119 129.4362 129.8576 135.8531 127.0158 125. 85 ..16 129.8576 131.9489 l35.7446 137.9718 135.3209 136.4915
Reliability Coefficients N of Cases 60.0 Alpha = . 9014
Corrected ItemTotal Correlation
Alpha if Item
Deleted
. 6791 .6149 .7025 . 4796 .7574 .7309 .6921 .7243 .4529 . 7253 .5428 .4283 .2536 .6149 . 7309 .4283 .4400 .2217 .2021 .3631 .3507
N of Items
.8932 .8945 .8925 .8985 .8913 .8917 . 8928 . 8921 .8997 .8927 .8965 .9001 .9036 .8945 .8917 .9001 .8990 .9053 .9039 .9005 .9007
21
DATA RESPONDEN UMUR
JENIS KELAMIN
NO
UMUR
JENIS KELAMIN
13 13 13 13 13 13 13
Perempuan
13 13 13 14
Laki-laki
13
Perempuan
13 13 13 13 13 13 13 13 13 13
Perempuan
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
''
13
Perempuan
)
13
Laki-laki
13
Laki-laki
13 13 13 13 13 12 14 13 12
Perempuan
)
) i
~
I ~ ) )
1 ~
)
I ~
i )
1
'' I )
-
Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki
Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Percmpuan Perempuan Perempuan Perempuan
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-Jaki
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Laki-laki Perempuan Pcrcmpuan
13
Perempuan
13 13 13 13 13 13 13 13 13 12 12 13 13
Laki-laki
13 13 13 13 12
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Pcrcmpuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan
13
Perempuan
13
Perempuan
13
Perempuan
13 12 13
Laki-laki Perempuan
13
Perempuan
Laki-laki
Nonnalitas skala intensi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters•.b Most Extreme Differences
intensi 60 127 0500 12.87018 .134 .093 -.134 1 039
Mean Std Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Siq. (2-tailed)
.231
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Q-Q plot skala intensi 160~----
150
140
130
120
110
100
90.,___ _ _ _ _ , GO BO
----~-~--J 100
1?0
1'10
1GO
Undefined error #6221 O - Cannut open text me "C:\Program Fi!es\SPSS\
Homogenitas skala persepsi dan intensi
Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic .025
persepsi
intensi
df1
Si[
df2 58
1 1
3441
58
ANOVA
persepsi
intensi
Between Groups
Sum of S:iuares 71.906
Within Groups Total
1
Mean Sauare 71.906
9310.944
58
160.534
9382.850
59
599.334
1
599.334
Within Groups
9173.516
58
158.164
Total
9772.850
59
Between Groups
df
F .448
Sia. .506
3.789
056
korelasi Correlations
persep~
i
Pearson Correlation
persepsi 1
Sig. (2-tailed) N
intensi
intensi .1ii3 4:32
60
Pearson Correl8tion
.103
Sig. (2-tailed) N
.432
60
GO
-1
()()
--
Descriptives Descriptive Statistics N sil
Range
60 60
Valid N (l1stwise)
40
Minimum
Maximum
20
60
Mean
48.15
Std. Deviation
7232
Descriptives Descriptive Statistics
N NB Valid N (listwise)
Range
60 60
31
Minimum
Maximum
19
50
Mean
33.40
Std. Deviation
6.220
Descriptives Descriptive Statistics N
PBC
Ranqe
60 60
Valid N (listwise)
32
Minimum
Maximum
20
52
Mean
40.32
Std. Deviation
5.366
Descriptives Descriptive Statistics Ranqe
N lntensi Valid I< (J1stwise)
60 60
Minimum
3
3
Maximum +=Mean
6
l
5.18
Std. Deviation
676
DATA PENELITIAN PERSEPSI WAKTU SOAL
{spnd
I
1
3 3
,,
2
_J_ ·I
5 6 7
8 9 10 II 12 IJ 14 15 16 17 18 19 20 21 22 2J 24 25 26 27
28 29 30 JI 32 J3 34 J5 36 37 38
} 4 3 2 3 J 4
1 J
2 4
J 4
3 J J
2
4 3
J J
J
J
J
4
J
J 4 J 3
J
4 3
4
J 2 J
4
4
2
4 4 3
J
4
3
4
2 4 4 J 2 I
4
4 4 J J 4
2
3
2 I
4
J I J J 3 3 J 4 2 J J J J J 2 2 I
3 3
3
3 4 4
2
4
3 J 3 2
I
4
4
3 3
4
3 J 3
d
3
3 4 3
3 J
4 4
40 41 42 43 44
2 2 3
3
3
2 4 3 4
45
J
4
46 47
3
4 3
39
3
2
3
2 3 3 4 3
J 3 3 3
4
J
3 J J 4
J 2 2 J 4 I I J J 3 J 2 2 J J J J
3 2
3 2
5 3 I I
6 4 J 2
J
4
3 J I
4 3 J
J 2
4 J 4 2 I
3 I I 2 I
2
2 2
J 4 3
3
4 3
2 I J 2
3 4
2 I
2 3
2 3 J 2 I
3
2 J 4
3 2 3 J
2
2 2
3
2 I J 3 2 3 4 3 2 2 3 J
J J J 4
3 4 4 3 4
33 4
J 2 3
3 I 3
3 2 4 4 3 4 3
2
4
2
3 2 I 2
3
2
2
3
3
51
2 2
2
4
3
52
2
4 J
53
4 3 3
48 49 50
54
55 56 57 58 59 60
4
3 I
3
2
2
I 2 4
3
3
2
4
3
2 3 2 2
J 4 3 4 4 2
3 J
3 2
2 3 3
3
4
J
J I 3 I I J
3 3
3 2
I
2 I
4 2
3 3 J J
3 2
J
2
4
2 2
J
3 3
2
J
J 2 2
2 3
3
4 J J
4 2
2 2 2 I 2
8
3 J J J 3 ·-J 2 2 4 J J J 4 4 4 2 2 I 4 4 2 4 J 2 J 2 2 J 2 J 4 J J J 3 J J J 3 J 2 2 J 2
2
4 2
7
3 J 1 4 3 4 3 3 'I
3 2 2 3 J
2 3 I
3 J 3 3 4 3 4 3 4 4 J 2 2 3 4
9 J
4 4 J 4 2 3 4 3
10 II 3 4 4 J 3 2
J
,,
12 IJ 14 15 3 J 2 2 2 4 2 J J 3 I 4 I 4 3 2 4 4 J 2 J 2 2 2 J 2 2 3 3 4 J 3 4 J 2 3 4 4 4 4 I J I l I 2 3 2 J J 4 J
4
4
4 J I J 2 I I I J 2
4
4
4
4
3
J
2
2
J
3
2 2
J I 4 4
3 2 4 2 J
J 2 I 2
2 2 J
3
3
J J J 2 J 2 J I 3
J 2 2 2 J 4 J 3 J 3 3 3 4 J 3 J 3 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4
4 4 J J
3 J 3 4
J 4 J 2 4
4 4 J 2 4 4 3 J 3 4 4 4 J 4
3 3 4 4
4
J
3 J J J 4 J 4 3
3
3 J 2 2 J J I 2 2 3 I I J I I
4
3 2
4 4
4 4
J 4 3 3 4 2
3
2
4 4 J 4 4 2 3
4
3
2
3
4
2
4 3 2 I
2 2 I J
4
4 3 4
3 2 4 3 4 J 2 I 3 4 J 4
2
2
4
4
3
4 4 3 4 3 I 4 J
3 3
4
J 4 4 3 4 4 J 4
3 J 2 I 3 I I
4
4 I 3 3 4 4
2
2
3
2
2 3 3 3 4 3 4
2
4 4
2
3 3 J
3 I 3
2 4
4
4 4 3 3 4
3
4
2 3
3
J 3 4 3 4 4 4
J
4
3
2
2
4 J 4 4
3 4
2
2 4 I 2 J
4
2 4 4
3 3
3 J 3 I
4
3 3 3 4 J 4
2 2 I I I 2
3 4 2
3
2 2
J J 2 J 2
2
3
I
I 3
2 2
4 2
J I
4
2
3
3
I I
2 2 4 I J 3 2 2 J J J 3 3
2 4 3 2 3 J 3
2 I I 3
J
4 2 3
3 4 3
2 4
3 2 4
3 3 J 3 J 3
3 2 2
4 3 J 4 4 3
16 17 18 19 4 3 4 4 4 2 J 3 J J I 4 4 2 4 4 4 2 4 2 J 2 3 J 2 2 2 2 J 2 2 3 J 2 3 J 4 3 J 4 2 I I 4 I ,2 J J 2 2 J 4 2 2 4 4 3 2 2 3 J 2 J 4 3 J 2 J 2 I 3 I 4 4 J 4 3 2 3 4 J J J J I J J J 3 3 J 4 2 I I 4 J J 2 J 3 3 2 2 2 2 2 3 I I 2 2 J J 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 4 I 4 4 J 3 3 3 2 2 3 J 2 I 2 2 3 2 2 3 2 3 3 J 3 3 3 4 2 I 3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 3 2 J 4 2 2 3 3 J 3 3 4 J 3 J J 3 2 2 3 I I 3 2 4 2 2 4 2 I 3 3 2 J J 4 3 3 J 3 2 2 I 3 2 2 3 3 4 J 3 3 3 2 2 3 4 3 J 3 3 I 4 4 J 3 I 4 3 2 2 3
20 21 22 23 24 25 26 27 28 4 4 3 J 4 4 3 3 3 J 4 2 3 J 3 J 2 2 I 4 4 I J ·1 .1 I •I ~ 4 'I 3 •1 4 4 3 3 J 4 4 J J 4 4 3 J 3 2 2 3 J J 3 3 J 3 J J J 2 J 4 2 4 2 4 4 4 J J J 3 J 3 J J 3 J J J 2 J 3 4 4 3 4 4 4 4 4 I 2 2 I I I J 2 4 J J 2 1 J J J .l 2 I 4 J 3 J 4 J l 4 3 J 4 J 2 4 J l J 3 3 J 2 3 4 3 .l 2 2 4 4 J 4 4 4 3 J 2 J J J J J 2 3 J 2 3 J 2 2 J 4 3 2 2 4 4 4 J 4 J 3 J J 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 J 2 J J J 3 3 J 4 4 J 4 4 J 3 J 3 4 4 J 4 4 J 3 J J 4 J 2 4 J J 3 I I 2 2 3 J J 2 J 3 3 3 2 3 4 3 :i 2 2 4 4 J 3 4 3 :; 3 2 4 3 2 3 2 J :1 I I J 3 2 3 J 3 :i J 3 4 4 3 3 4 J 3 J 4 4 4 I 4 4 4 3 2 I 4 4 3 I 3 J 2 I I 4 4 4 4 4 4 I 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 J 3 3 3 3 2 2 I J 3 2 2 3 2 :! J 2 3 3 2 3 3 2 ,, 3 2 4 3 3 2 3 2 ,, 2 2 J J 3 3 2 3 ' 3 J 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 J 4 2 3 3 3 4 4 2 2 4 3 J 3 2 J J 3 3 4 3 3 3 3 4 J J 3 4 3 J 3 3 3 3 2 3 4 J J 3 3 4 2 2 2 4 3 3 2 2 J 4 3 3 J 3 2 4 J 3 3 3 3 3 3 3 I I 4 J 4 4 2 3 3 4 3 3 4 l 3 4 4 3 3 3 3 2 J 3 3 2 2 3 3 J 3 2 2 4 3 J 3 2 J J 3 3 J 3 J J 2 3 2 2 3 3 3 2 2 I 3 3 3 3 4 3 3 J 3 4 4 4 3 3 3 3 2 I 4 4 3 3 2 3 3 3 I 4 4 4 3 J 3 3 3 J
-,
"
-. -.
-
29 JO 31 32 JJ 34 35 J6 37 4 3 J 4 3 J 3 3 4 J J J J J 3 3 J 4 1 J 'I 2 4 4 I 3 .1 4 4 3 4 3 3 3 3 •I 4 J J 4 J J 3 3 4 4 2 2 J J J 3 2 3 4 2 2 J J 3 2 J 3 4 J J J 4 J J 2 4 J J 3 3 J 3 2 2 J 4 4 J 4 4 J 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 I 2 4 2 J J 2 2 2 I 3 4 3 J 3 4 J 4 2 4 4 3 J 2 4 J 2 2 3 J J J 3 3 J 2 2 J 4 3 4 J 4 J 2 4 4 J 3 3 J J 3 2 2 3 J J J J J 2 J J J 4 J 4 4 4 J 4 J J 3 3 4 J J J 2 2 4 3 2 3 J 3 3 J I J 4 J 2 4 2 4 2 2 2 4 J 4 4 J 4 3 J J J 4 4 I J J I 4 4 4 2 2 J 3 2 3 J 4 4 J 3 3 4 3 2 2 2 4 J 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 3 2 2 4 3 4 J 3 3 2 J 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 J 4 3 4 4 J 4 3 2 4 J 2 I 4 4 I 4 4 4 4 4 I 4 4 3 3 4 4 4 2 2 3 4 2 J 2 3 3 2 3 3 4 J I 2 3 3 2 I 3 3 J 2 3 J 3 2 2 3 4 J 3 2 3 J 2 2 3 4 2 J J J J 2 2 3 4 3 4 2 J 4 2 I 3 4 3 2 2 4 3 2 3 4 4 J 2 4 4 4 3 2 4 4 2 J 3 4 3 2 2 3 4 4 2 4 4 3 3 J 4 4 3 4 J 3 4 3 2 4 4 J 4 3 J 4 3 2 4 4 J 4 4 4 J 4 3 J 4 4 I 3 3 J 2 2 'I 4 4 3 4 3 3 2 J 4 4 2 3 4 2 4 J 4 3 4 2 3 3 I 4 2 3 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 J 3 J 2 4 3 3 4 3 J 3 2 J 4 4 3 2 3 3 4 2 2 J 3 3 3 3 3 3 J 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 2 I J 3 J I 2 2 4 J 3 3 4 3 J 2 4
DATA PENELITIAN INTENSI MASUK SEKOLAH TEPAT W.Al
'I
5
6
7
8
9
10
J
j
J
J
J
J
j
J
j
L
j
2
j
j
L
j
j
j
j
j
j
L
.)
J
j
J
J
J
"4
j
j
j
j
4
.)
J
J
i .)
4
2 J J
~
SOAL 12 11 2 2 j J
3
I J J
13
14
15
16
17
18
19
20
21
J L
J
J
2
J
L
L
J
J J
j
j
J J
L
,,
L
3
J
J
4
4
.)
J
• J
L
j
2
4
)
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
(l
4
•
4
j
j
2
.)
'I
3
4
4
3
2
J
4
j
j
j
J
J
j
j
4
j
j
j
J J
j
j
j
j
j
J
J
j
J J
j
j
J
j
J J
J
L
L
j
J 4 J J
4 4 J J
J
4
J J J
4
J 4
J J '2
2 J J
I
j
j
J J
'
j
j
j
J J 4
j
J
4 J J
J J
J J J
j
J 2 4 J
j
j
j
j
J '2 4 J
J
J
J
3 J J J J
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
L
j
4
j
j
j
j
4
j
j
4
4
4
q
J
J
J
4
w-
j
j
J J
j
j
j
j
4 J J
3 4
4
4 4
3 3
j
4
4 4
j
4 J J
4 4
4 J
j
j
j
j
j
j
j
j
j
'v
4
j
j
4
j
j
"
L
L
J
j
"
L
~.:.
J
J 4
J
J
4 J
2 J
u
'2 J J
4 L
j
L
4
'
IU
11
rr-
,,,IJ
rs-
[15 11
I~
J
j
4
J J
3 3 J
4 J
j
j
j
j
j
4
j
4
4
J
j
L
2
L
2
L
2
3
3
3
3
j
3
j
J
J
j
J
j
4
J
j
j
J
"3
j
L
j
j
J
j
2
J
4
3
J
4
.)
i
2
.)
L
2
J J
J
j
J
J
3 J 2 2 J
3 4 3 3 J
J 2
2
J
3 J J J
3
4 3
L
l 2
J J J j
J 3 J 4
2 j j 4
j
4 J J
3 3
j
I
L
J J J
2 3
L
4
j
2
2 2 J
3 3
.)
J
'!.
j
L
2
2 J 2
J J 2
I
I
I
2 3
L L L
J
2
j
j
j
4
j
j
j
j
4
j
J
4
J
j
j
L
j
j
j
j
j
j
j
j
L
j
IT>
4
j
j
4
4
4
j
j
4
4
J
J
j
J
j
j
J
j
4
j
j
j
j
4
4
j
j
j
l
J 4
J J
4
l 4
J
J
3
L
j
L
j
j
j
j
4 J
2 2
2
J
L
L
L
J J J J
4
L
3 4 L J J
j
4
4 J J
J
j
L L
2
l
L
"L
>V
51
L
'"
)
L
j
j
j
j
L
.)
2 J J L J
J
4 '2 J J
jj
j
j
j
L
J
L
J
J
L
j
j
j
L
j
14
j
j
j
j
j
j
j
j
j
.)
j
j
j
j
l) >O II
J J
j
J J J J J
L
J J
J J
4
3
4
3 4 4 J
J J
4 2 J J
J
J 3 J J
4
,,
j
4
j
L
I
2 J J
4
J
J
j
L
4
J
J J J J J
J J J J
j
j
L
L
l
J
j
j
J 4
4 j
j
J J
4
j
j
j
j
j
4
j
4 4
nr
4 4
f\I
j
4 J J J
IU
4
J
j
II
j
'I j
j
,,
4 j
4
j
J
2
4
4
J
4
j
j
J J J
j
j
u
u
4 4
4 4
j
J 4
L
j
~
j
j
J
4
lo
j
j
J
lb II
4
2 J
J
'
j
j
4
J
L
j
2
I L
J
j
J
J J
J
j
j
j
j
J
j
4 4
j
j
j
j
j
j
j
4
j
J
·~
IY
;u
"
lL
J
j
j
j
j
j
J
4
4
j
L
j
L
4
j
j
j
4
j
j
j
J
4 4
.)
J
j
j
I
J I
,,
j
4
L
j
J j
j
.)
3
J
4
4 J J
.)
2 J
2 J
.)
j
.)
j
j
2 J
j
3 4
.)
3
J
4
4
3 4
I
4
4 4-
j
j
2
j
j
J
L
3
j
J
J
j
j
J
.)
I]
4 4
j
_,
I 4
j
J
j
-'
.)
L
4 l 4
lj
J
4
4 J J
J J
.)
J
4
J
.)
J
J
.)
J
J J J
3
.)
j
3 3 J J J
j
j
L
j
j
j
j
j
j
L
J
j
.)
4
j
3
J
4
j
4
io
j
-' J 4
j
4 J
j
-'J
j
J J
J
4 J
3 J J J
J
L
J
j
j
,,
J
3 4 J 4 J
j
))
J J J
j
j
j
"
J
J
J
J J
j
j
4
,,
4
J
3 J J J J
_)
J
4
3
j
j
j
J J J J 4 J
J
j
L
'I
J 3
J
"
,,
j
3 J
.)
j
>') )l/
,,2
.)
L
j
4
.)
2 J
J 4 J
.)
j
J
J
.)
J
L
j
4
3
J
j
j
4
3 3
2. .)
j
j
2
J
J J
J 3
4
j
j
3
2
J
J
j
>I >8
J J
J 4 4
J J
jj
J
2
.)
J J J
j
J 2 4
j
3 4
2 2 2
;'!
J J J
3 2
j
4 J
J
L 4 4
J
4
j
l
J
2 J J J J
2 J J J 2 J J J
j
4 J
J
3 J 3
4 2 3
j
2 J J
j
2
D
4 J
J j
2 3 J
,4
u <8
j
J 2 J
.)
J J J
.)
J J
J
I
4 '2 L
3 J
J 4
.)
L
J J L L
J J
J J J
J J J
L j
J L
J
.)
J
J
J
2
2
j
3 J
J
j
2
J
J
j
I 3 2 J
j
I J 2
I 4 2
j
J
J
4 J
J
I 2 J
j
j
J
.)
.)
.)
J J
J
.)
.)
4
J J
4
J
3
.)
,)
3
2 J J
J J j
j
.)
)
4 4 3 3 4
J _,
J
4
.)
.)
.)
2
j
.)
j
J
J
-,--