DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP MEMBACA KAITANNYA DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
TITI WIDYAWATI NIM : 204070002443
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
i
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP MEMBACA KAITANNYA DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh : TITI WIDYAWATI NIM : 204070002443
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing 1
Pembimbing II
Dra Zahrotun Nihayah, M.Si
Zulfa Indira Wahyuni M.Psi
NIP : 197706082005012003
NIP : 198105092009012012
ii
iii
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Titi Widyawati NIM : 204070002443
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada Siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan UndangUndang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 30 November 2011
Titi Widyawati NIM : 204070002443
Email :
[email protected]
iv
ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi (B)
2011
(C) Titi Widyawati (D) Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca Pada Siswa/Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta (E) xiv + 84 halaman + lampiran (F)
Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting,terlebih lagi pada usia remaja guna meningkatkan intelektualitas. Disinilahperlu ditumbuhkan minat membaca. Terdapat gambaran minat membaca yang rendah pada siswa/siswi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat membaca, diantaranya dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adakaitanyang signifikanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dukungan orang tua adalah merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai, disayangi, untuk memberikan bantuan kepada individu.Minat membaca adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku, didorong oleh rasa keinginan yang kuat sehingga mau membaca. Penelitianinimenggunakanpendekatan kuantitatif.Penelitian dilaksanakandi MTs Pembangunan UIN Jakarta. Jumlahsampelsebanyak88siswa yang diambildengansimple random sampling. Tehnikpengolahandananalisa data yang diambildengananalisastatistikdenganmenggunakansoftwareSPSS 17danmenggunakanmultiple regressionuntukpengujianhipotesispenelitian. Alat ukur dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan “Social Prevision Scale” modifikasi dari Cutrona & Russell (1987), dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,972, alat ukur sikap terhadap membaca dalam penelitian ini menggunakan “Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Items” modifikasi dari Tulluck-Rhody & Alexander (1980), dengan nilai alpha cronbach 0,979 dan skala minat terhadap membaca mengggunakan skala yang disusun berdasarkan teori Crow & crow. Jumlah item valid dalamskalaminatmembaca sebanyak 25item, sedangkan jumlah item valid dalam skala dukungan orang tua sebanyak 23item, skala sikap terhadap membaca 25 item.Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,777. Penelitian menunjukkan bahwa terdapatkaitanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membacadengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.Artinyasemakintinggitingkatdukungan orang tuadan sikap terhadap membaca maka semakin tinggi minat membaca pada siswa.Dukungan orang tua sendiri mempengaruhi sebesar 9,3%. Hasil F hitung dari 6 aspek v
dukungan orang tua adalah aspekrelliable alliance memberikan kontribusi sebesar 3,8%, aspek guidance memberikan kontribusi sebesar 0,7%, aspek reassuranceof worth tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek attachment tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek social integration memberikan kontribusi sebesar 2,4%, dan aspek opportunity to nurturance memberikan kontribusi sebesar 2,4%.sedangkan variabel sikap terhadap membaca mempengaruhi sebesar 68,4% terhadap minat membaca. Sedangkan hasil T-tes aspek demografi pada minat membaca yaitu jenis kelamin, menunjukkan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian ini, dan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji variabel lain seperti intelegensi, kemampuan membaca ketersediaan bacaanstatus sosial ekonomi, latar belakang etnis, yang mungkin menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca. (G) Bahan Bacaan :37; buku 24 + 13 laporan ilmiah
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbilalamin. Rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada Siswa/ Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta”. Salawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar, Ph.D. Berkat bimbingan, arahan, nasihat dan cerita-cerita beliau mengenai hal-hal yang baru bagi penulis, membuat penulis termotivasi untuk terus belajar dan berjuang. 2. Pembimbing Skripsi Dra, Zahrotun Nihayah, MSi, serta Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi, atas segala bimbingan, saran, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Pembimbing Akademik Bambang Suryadi, Phd, atas bimbingannya selama penulis menjalani perkuliahan. 4. Pembimbing seminar proposal skripsi Yunita Faela Nisa, M.Psi , atas segala bimbingan, dan sarannya. 5. Para dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberikan ilmu kepada penulis. 6. Para staf akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kerelaan dan kesabaran mau berbagi informasi akademik. 7. Kepala Sekolah MTs Pembangunan UIN Jakarta, bapak Rusli Ishaq M.Pd yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta 8. Seluruh Siswa-siswi Kelas IX MTs Pembangunan UIN Jakarta, yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 9. Yang paling penulis hormati dan kasihi setelah Allah dan Rasul-Nya, Ayahku, Sairi (Almarhum), Ibuku tercinta Maryati, serta seluruh keluarga besarku yang tak pernah putus memberikan dorongan, doa, cinta dan kasih sayang yang tulus kepada penulis. 10. Ibu serta sahabatku Hj. Dwipa Oktafoma yang telah memberikan banyak motivasi, dukungan dan tempat curhat, semoga selalu istiqomah dalam ridhoNya. vii
11. Sahabat-sahabat terbaikku dikosan Chophy House Ririn, Obi, dan Eva atas hari-hari yang telah kita lalui baik dalam keadaan senang maupun sedih serta kebersamaan kita yang tidak akan pernah penulis lupakan. 12. Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Reguler dan Non Reguler. Teman seperjuangan skripsiku, Mia, Ika, Obet, Ute, Dini, Vera, yang tak pernah bosan mengerjakan skripsi dalam Perpustakaan & terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya dalam proses pengerjaan skripsi penulis. 13. Via dan Adyo yang selalu siap dan tak bosan membantu dalam penyelesaian bab 3 dan 4. 14. Semua teman-teman yang tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas motivasi, dukungan, dan doanya. Semoga Allah memberikan ridho yang tak henti-hentinya, sebagai balasan atas segala kebaikan dan bantuan yang di berikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberi manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pihak yang terkait.
Jakarta, 30 November 2011
Penulis viii
MOTTO: “ hidup akan terasa indah jika kita bisa saling memberi” Fokuskan tercapianya cita- cita dan harapan hanya kepada Allah. (Ibnu Ahaillah)
Optimisme merupakan sikap cerdas secara emosional. (Daniel Goleman)
Karya sederhana ini ku persembanhkan untuk ayah dan Ibuku tercinta, Keluargaku Serta Sahabat-sahabatku.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................
iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................
v
ABSTRAKSI ...................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ............................................................
1
1.2
Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................
9
1.2.1 PembatasanMasalah ..........................................................
9
1.2.2 RumusanMasalah ..............................................................
10
1.3 TujuanPenelitian .........................................................................
11
1.4 ManfaatPenelitian ........................................................................
12
1.4.1ManfaatTeoritis...................................................................
12
1.4.2
ManfaatPraktis ...............................................................
12
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................
13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1
Minat membaca ..........................................................................
15
2.1.1
Pengertianminat
..........................................................
15
2.1.2
Pengertian membaca .......................................................
20
2.1.3
Bahan bacaan
21
.......................................................... x
2.1.4
Pengertian minat membaca ..............................................
22
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca ..........
23
Dukungan orang tua dalam membaca..........................................
27
2.2.1
PengertianDukungan orang tua........................................
27
2.2.2
Jenis- jenis dukungan orang tua.......................................
31
2.2.3
Dukungan orang tua pada Remaja ...................................
33
Sikap ..........................................................................................
36
2.3.1 Pengertian sikap ..............................................................
36
2.3.2 Komponen sikap............................................................. .
37
2.3.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap.........................
37
2.3.4 Sikap terhadap membaca............................................. ......
40
2.4 Kerangka Berpikir................................................................. .........
41
2.5 Hipotesis penelitian................................................................. .......
45
2.2
2.3
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Pendekatan dan jenis penelitian ..................................................
47
3.2
Variabel penelitian ......................................................................
48
3.2.1
Identifikasi variabel penelitian ........................................
48
3.2.2
DefinisiKonseptualvariabel .............................................
48
3.2.3
DefinisiOperasional variabel ...........................................
49
Populasi dan sampel ...................................................................
50
3.3.1 Populasi .............................................................................
50
3.3.2 Sampel........................................................................ ..........
50
3.3.3.Teknik pengambilan sampel........................................... .....
50
3.4Teknik Pengumpulan Data..............................................................
51
3.4.1 Metode Pengumpulan Data ................................................
51
3.4.2Instrumen Penelitian ............................................................
52
3.3
xi
3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian ..................................... ................
54
3.5.1Uji Validitas ........................................................................
54
3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................
55
3.5.3Uji Regresi ..........................................................................
55
3.6 Hasil Uji Instrumen Penelitian.............. ..........................................
55
3.6.1 Uji Validitas Instrumen ....................................................
56
3.6.2 Uji Reliabilitas .................................................................
58
3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................
58
3.7.1 Persiapapn Penelitian..........................................................
58
3.7.2 Tahap Pengambilan Data ...................................................
58
3.7.3 Tahap Pengolahan Data .....................................................
58
3.7.4 Tahapa Pembahasan ..........................................................
60
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1
GambaranUmumResponden .......................................................
61
4.1.1Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...............
61
4.2HasilujiHipotesis ............................................................................
62
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .......................
62
4.2.2 Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Minat membaca ...............................................
64
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca................................................................................ 65
xii
4.2.4 Pengujian Proporsi Varian Untuk Masing-Masing Independen Variabel . ............................
69
4.2.5 Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin. .................................
71
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1Kesimpulan ....................................................................................
73
5.2 Diskusi ........................................................................................
75
5.3 Saran .........................................................................................
79
5.3.1 SaranTeoritis .....................................................................
79
5.3.2 SaranPraktis ......................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... LAMPIRAN
xiii
82
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Skor Pernyataan .........................................................................
61
Tabel 3.2
Blue Print Skala Minat Membaca…………………….................
62
Tabel 3.3
Blue Print Skala Dukungan Orang Tua .. ……………………….
62
Tabel 4.1
Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ..........
68
Tabel 4.2
Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 69
Tabel 4.3
Tabel R square Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 70
Tabel 4.4
Tabel R square Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ...............
Tabel 4.5
Tabel Hasil Anova Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ………………………………………....................................... .... 71
Tabel 4.6
Tabel Rsquare Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca ...........
71
Tabel 4.7
Tabel Anova Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca .............
72
Table 4.8
Tabel Sikap Terhadap Minat . ....................................................
72
Tabel 4.9
Tabel Koefisien Regresi . ............................................................
73
Tabel 4.10
Perhitungan Proporsi Varians Minat Membaca . .........................
76
Tabel 4.11
Distribusi Minat Membaca Berdasarkan Jenis Kelamin . .............
78
xiv
70
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Hasil Try Out Dukungan Orang Tua dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 2
Field Test Dukungan Orang Tua Terhadap dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 3
Kuisioner Penelitian
Lampiran 4
Reabilitas Dan Validitas
Lampiran 5
Surat Keterangan Penelitian
15
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang mengapa perlu dilakukan penelitian minat membaca, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998). Membaca berperan penting dalam kehidupan individu. Tarigan (2008) menyatakan bahwa bacaan dapat memperkenalkan dan mengakrabkan kita pada hal-hal baru. Bacaan lebih dapat memancing dan melatih kemampuan abstraksi seseorang dibandingkan bentuk media interaksi lainnya, seperti menonton televisi, berbincang-bincang, dan lain sebagainya. Membaca juga memenuhi kebutuhan emosional dan spiritual (Harris & Sippay,1975). Leonhard(1995)mengatakan bahwa apabila seorang anak gemar membaca, maka akan mampu mengembangkan pola pikir kreatif dalam diri mereka, mereka tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi juga belajar untuk mengikuti argumen-argumen yang kaya dan mengingat alur pemikiran yang beragam. Semakin pentingnya peranan membaca hingga Havighurst (dalam Hurlock, 2005)
2
memasukkan kemampuan membaca ke dalam salah satu tugas perkembangan anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat memenuhi kebutuhan anak di masa mendatang, sangat penting baginya untuk memiliki kemampuan membaca. Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar,sosial, dan emosionalnya. Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut dalam konteks yang lebih kecil, yaitu pelajar, sebenarnya bagaimana gambaran minat baca pada siswa/siswi? Ismail (dalam Purnawan, 2001) menempatkan persoalan minat baca pada tingkat pertama dari empat belas persoalan yang dihadapi dunia sastra Indonesia dalam tiga sampai empat dekade terakhir ini. Hardjoprakoso (dalam Purnawan, 2001) mengatakan bahwa dewasa ini minat baca generasi muda/baru tidak lebih baik daripada generasi sebelumnya bahkan cenderung menurun. Padahal generasi muda sebagai generasi penerus diharapkan oleh masyarakat agar menjadi semakin baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Orang yang disebut generasi muda pada sekarang ini adalah para anak dan remaja serta orang dewasa yang memiliki potensi yang masih dapat dikembangkan hingga batas maksimal. Biro Pusat Statistik (dalam Fitria, 2006) mengadakan pendataan terhadap aksesbilitas anak usia 10 tahun ke atas terhadap berbagai media Indonesia.Pada tahun 2000, presentase anak yang membaca surat kabar dan majalah hanya berjumlah 17,47%. Disisi lain, persentase anak yang menonton televisi dan yang
3
mendengarkan Radio masing- masing 87,97% dan 43,72%. Rendahnya tingkat aktivitas anak dengan bahan bacaan ini mengindikasikan rendahnya minat membaca anak Indonesia. Salah satu bidang garapan pengajaran bahasa di sekolah dasar adalah keterampilan membaca yang didasari oleh kemampuan membaca. Mampu membaca tidak berarti secara otomatis terampil membaca. Akan tetapi terampil membaca tidak mungkin tercapai tanpa memiliki kemampuan membaca dan minat membaca yang tinggi. Tanpa memiliki kemampuan dan minat membaca yang memadai sejak dini, siswa juga akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan dan minat membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi mata pelajaran lain. Membaca bagi manusia sebenarnya merupakan kebutuhan mendasar seperti kebutuhan manusia akan makan, pakaian, dan lain sebagainya. Berdasarkan riset lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD), menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait, Maroko, dan Afrika Selatan PIRLS (2011). Di Indonesia, tiap bulan September diperingati sebagai Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Melalui peringatan itu diharapkan masyarakat menjadi gemar membaca, sebab membaca adalah kunci untuk keberhasilan belajar siswa di sekolah. Kemampuan membaca dan minat membaca
4
yang tinggi adalah modal dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata pelajaran. Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh temanteman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Remaja yang masih duduk dibangku sekolah lanjutan bisa dikatakan mereka berstatus sebagai seorang pelajar dimana mereka diharuskan untuk belajar entah itu belajar formal disekolah ataupun non formal dan informal seperti mengikuti kursus-kursus ataupun belajar dari pengalaman disekitar mereka. Disekolah sebagai seorang siswa mereka dipersiapkan untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya yang semakin tinggi.
5
Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk meningkatkan intelektualitas. Bacaan saat ini juga sudah sangat beragam, dari buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana yang pantas dan cocok untuk anak sekolah. Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan, mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja pada keluarga yang bersangkutan. Menurut Kasler (dalam Ali & Asroro 2009), remaja sangat memerlukan keteladanan dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Pentingnya faktor keteladanan dikuatkan oleh Fauzia Aswin dan Soetjipto (1991) bahwa orangtua harus dapat menjadi panutan dan jangan menerapkan orientasi (parent-oriented) orangtua serba benar, memiliki privilege, dan menekankan otoritas. Berangkat dari sinilah maka diperlukan dukungan orang tua dalam hal minat membaca agar dapat terarahkan dengan baik. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak.Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber
6
bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003) Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. No 21 tahun 1994 mengenai penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga salah satunya mempunyai fungsi sosialisasi dan pendidikan yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupan dimasa yang akan datang. Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses belajar membaca anak. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai suatu hal yang sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca merupakan pintu kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003). Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan
7
sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003) Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Wiener (dalam Sutardi, 1997), mencatat pendapat yang dikemukakan oleh Ravitch dalam Comission on Reading of the National Academy of Education tahun 1985 yang mengutarakan bahwa orangtua seharusnya mendukung program sekolah dengan membantu anaknya belajar di rumah. Belajar dengan orangtua ini dapat membantu anaknya dalam meningkatkan minat membaca dan juga prestasi belajar membaca disekolah. Orangtua dapat melakukannya dengan cara mengajak anaknya berbicara, mendiskusikan pengalaman yang mereka alami sehari-hari, agar anak memahami pentingnya kata-kata dalam mengutarakan maksud dan membangun latar belakang pengetahuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria (2006) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kombinasi jenis kelamin dan sikap ibu terhadap perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Namun, faktor jenis kelamin sendiri tidak memiliki hubungan dengan minat membaca. Hampir tiap tahun orang tua diingatkan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat membaca anak melalui media massa, namun keluhan bahwa minat membaca anak tetap rendah masih selalu terdengar. Nampaknya belum ditemukan cara yang efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan minat
8
membaca. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan minat membaca anak.Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan minat membaca anak di keluarga masing-masing. Selain dari sisi dukungan orang tua, terdapat juga sisi lain yang berpengaruh terhadap minat membaca seperti dikatakan Bandura dalam (PIRLS,2006), sebuah studi yang melakukan komparasi hampir di 50 negara, menyatakan bahwa siswa yang memiliki sikap positif terhadap membaca, rata-rata memiliki prestasi membaca yang bagus pula. Artinya ada hubungan yang positif antara sikap terhadap membaca dengan prestasi membaca. Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006) melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca. Ditambah lagi bahwa sikap terhadap membaca dan sikap terhadap konsep membaca sehat merupakan tujuan dari kurikulum membaca di setiap negara. Siswa yang senang membaca dan yang mempersepsikan diri mereka sebagai pembaca yang baik, menambah frekuensi membaca mereka. Selanjutnya, akan memperluas wawasan mereka serta memperbaiki pemahaman membaca mereka. Umar (2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap terhadap membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan Self-
9
efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wahid (2010), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan sikap terhadap membaca terhadap pemahaman membaca.Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat namun demikian, minat melibatkan sikap yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975). Berdasarkan permasalahan yang disebutkan maka peneliti tertarik untuk meneliti dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca kaitannya dengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1.2.1 Pembatasan Masalah Agar penelitian tidak mengalami pelebaran dan perluasan masalah, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan-permasalahan berikut: 1.
Dukungan orang tua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. Dalam penelitian ini dukungan orang tua yang dimaksud adalah reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration dan opportunity for nurturance( Cutrona& Russell, 1987).
10
2.
Sikap
terhadap
membaca
adalah
kecenderungan
individu
untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif.(McKenna, 1994 dalam Baccuss,2004) 3.
Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. (Crow & Crow, 2005)
4.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta kelas IX.
5.
Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
1.2.2 Perumusan Masalah 1.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua terhadap membaca dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
2.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Relliable Alliance dari orang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
3.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Reassurance of worthdariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
11
4.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Attachment dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
5.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Guidance dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
6.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Social Integration dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
7.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Opportunity dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
8.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
9.
Apakah ada perbedaan yang signifikan minat membaca pada siswa laki-laki dan perempuan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan orangtua (reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration, opportunity for nurturance), sikap terhadap membaca, dan jenis kelamin dengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
12
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dalam bidang psikologi pendidikan, khususnya mengenai minat membaca anak hubungannya dengan dukungan orangtua terhadap minat membaca dan sikap terhadap membaca. 1.4.2 Manfaat secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk: 1.
Para orangtua, penelitian ini dapat menambah wawasan baru bagaimana hendaknya orangtua berperan dalam proses belajar anak khususnya dalam belajar membaca.
2.
Para guru, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana karakteristik anak-anak dalam hal minat membaca serta dapat menjadi referensi untuk memberikan arahan terhadap orangtua siswa mengenai bagaimana hendaknya mendukung kegiatan belajar membaca, sehingga terjalin hubungan yang baik antara guru dan orangtua dalam menciptakan kesuksesan belajar anak.
3.
Anak, penelitian ini dapat memacu anak-anak dalam pengambilan sikap guna meningkatkan minat membacanya.
1.5 Sistematika Penulisan
13
Agar dalam penyusunan penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pengertian membaca, teori minat, teori membaca, teori minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca, pengertian dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang tua pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor sikap, fungsi sikap, dan sikap terhadap membaca. BAB III : METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai ; pendekatan dan jenis penelitian, variabel penelitian(identifikasi variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasioanl variabel),
populasi dan sampel (sampel,
populasi),teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data), teknik uji instrumen penelitian (uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi) BAB IV : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan hasil analisis data.
14
BAB V : PENUTUP Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, diskusi, dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN
15
BAB 2 KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan tentang pengertian membaca, teori minat, teori membaca, teori minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca, pengertian dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang tua pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor sikap, fungsi sikap, dan sikap terhadap membaca.
2.1 Minat Membaca 2.1.1 Pengertian Minat Meichati (1972) dalam Sandjaja mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensidimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 1994). Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting, yaitu (1) berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda; (2) Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik
16
positif dan titik negatif; (3) Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda, yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins,1994). Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan sangat menyenangkan (excitement). Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai pendorong yang kuat (Hurlock, 1992). Aspek kognitif didasarkan atas konsep atau pengetahuan yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Dari uraian tentang minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dari seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai baginya. Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut antara individu yang satu dengan individu yang lain tidak sama intensitasnya (Crow &Crow, 2005). Menurut Muhibbin (2004), minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
17
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian suatu hal dalam bidang-bidang tertentu. Minat mengarahkan pada satu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif- motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar (manipulate and exploring motive) dalam diri manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar itu, lama kelamaan timbulah minat terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto, 1992). Menurut Crow & Crow (2005) minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau aktivitas tertentu. Menurut Sabri(2007)minat erat hubungannya dengan sikap dan perasaan senang terhadap sesuatu, oleh karena itu minat diartikan sebagai sikap senang kepada sesuatu atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 2001). Dimensi afektif mencakup tiga hal penting, yaitu 1. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda. 2. Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.
18
3. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins, 2001) Aiken (1997) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilainilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat juga merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungankecenderungan lain. Sama dengan perangkat mental lainnya minat dapat dilihat dari respon yang dihasilkan (Aiken, 1997). Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat menyenangkan (excitement). Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun
minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai hasil tindakan yang
memberi kepuasan (satisfiers), hal ini mengandung arti minat tidak hanya memiliki dimensi aspek afektif saja, tetapi juga aspek kognitif(Stiggins, 2001).
19
Dalam kamus psikologi, Chaplin (2001) menyebutkan bahwa interest atau minat dapat diartikan sebagai: 1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. 2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. 3. Suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil pengertian minat adalah: Perasaan sadar dan suka dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas karena adanya anggapan bahwa objek atau aktivitas tersebut memuaskan dan bermanfaat bagi dirinya sehinga individu tersebut terus memperhatiakan dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek atau aktivitas tersebut. Crow & Crow (2005) menjelaskan, minat berhubungan dan dipengaruhi oleh dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan reaksi emosional: 1. Dorongan dari dalam Merupakan komponen yang mengandung unsur kognisi ( mengenal), dimana minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa ingin tahu seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih menantang atas dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang. Minat (interes) berarti
20
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang didasari rasa keingintahuan. Minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau aktifitas. 2. Motif sosial Merupakan komponen yang mengandung unsur konasi (kehendak, kecenderungan untuk melakukan sesuatu) yang diwujudkan dalam bentuk kemauan atau hasrat untuk melakukan suatu aktifitas dalam memenuhi dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan untuk diakui atau mendapatkan penghargaan dari lingkungannya. 3. Reaksi emosional Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau pengalaman minat itu disertai dengan perasaan puas (biasanya perasaan senang). Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang sangat menyenangkan.
2.1.2 Pengertian Membaca Membaca merupakan proses kompleks yang memiliki banyak definisi. Harris (1975) menyebutkan bahwa membaca merupakan persepsi visual dari bentuk kata dan artinya menuju sebuah proses elaborasi arti atau pemikiran yang berkaitan dengan simbol tertulis.
21
Sedangkan dalam kamus Longman (2001) membaca didefinisikan sebagai sebuah kegiatan melihat atau memahami sesuatu yang tercetak atau tertulis. Membaca menurut Tarigan (1986) merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahasa tertulis. Esensi dari membaca adalah transaksi antara kata dari penulis dan pikiran pembaca, ketika sebuah makna dibangun. Artinya, tujuan dari pembelajaran membaca adalah pemahaman membaca. Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Oleh karena itu, membaca dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan. 2.1.3 Bahan Bacaan Dalam aktivitas membaca terdapat bahan bacaan yang menjadi objek bacaan. Bahan bacaan yang dibaca pada aktivitas membaca untuk kesenangan adalah bacaan-bacaan yang menghibur dan biasa dibaca pada waktu luang. Hurlock (1978) menyebutkan bahwa terdapat tiga media bacaan yang populer di kalangan anak-anak, yaitu buku, majalah, dan koran. Kesukaan anak untuk membaca koran dan majalah dapat dikaitkan dengan pernyataan Bond dan wagner (1960) bahwa anak-anak menyukai bahan-bahan bacaan yang faktual. Menurut Sanderson (2001), waktu untuk membaca surat kabar (majalah dan koran) telah menjadi waktu yang menyenangkan dan telah populer bagi banyak
22
sekali orang di dunia. Salah satu alasannya adalah di dalam surat kabar terdapat berbagai materi yang beragam. Beragamnya materi yang terkandung dalam satu eksemplar surat kabar, memungkinkan adanya hal yang bernilai atau menarik perhatian seorang pembaca.Pada penelitian ini tidak dibatasi jenis bacaan yang diminati siswa. 2.1.4 Pengertian Minat Membaca Secara operasional Lilawati (1988) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca oleh anak. Sinambela (1993) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca. Berdasar pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
23
2.1.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca Ada dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca, yaitu faktor personal dan faktor institusional (Purves dan Beach, dalam Harris dan Sipay, 1975). Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang, yaitu meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor di luar diri seseorang, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenisjenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya . 1. Faktor Personal Faktor personal merupakan faktor – faktor dalam diri yang dapat mempengaruhi minat membaca bervariasi antar individu. a. Usia Minat baca tidak tetap, melainkan berubah seiring dengan bertambahnya usia (Harris, 1975). b. Jenis Kelamin Jenis kelamin mempengaruhi minat baca seseorang (Harris & sippay, 1975). c. Inteligensi Harris & Sippay (1975) menyatakan bahwa sebenarnya belum ada hubungan yang jelas antara inteligensidengan minat membaca. Meskipun demikian, minat membaca berpengaruh dalam pemahaman bacaan seseorang.
24
d. Kemampuan membaca e. Sikap Terhadap Membaca Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat, namun demkian minat melibatkan sikap yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975). Apabila membaca memenuhi suatu kebutuhan, biasanya sikap positif terhadap membaca akan berkembang. Meskipun demikian, sikap positif terhadap membaca tidak berarti membuat seseorang menjadi aktif membaca. f. Kebutuhan Psikologis Minat membaca seseorang akan meningkat ketika kegiatan membaca dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya. Menurut Dechand (1969), ketika kegiatan membaca diasosiasikan dengan pemenuhan kebutuhan seseorang, maka kegiatan membaca menjadi sesuatu yang bermakna. Pengulangan aktivitas ini akan mendorong perkembangan minat membaca yang akan bertahan lama. Pada tahap ini, membaca menjadi motif kebiasaan dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas lain yang berhubungan dengan membaca. 2. Faktor Institusional Faktor institusional merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca seseorang. Faktor- faktor institusional minat membaca antara lain: a. Ketersediaan buku Menurut Harris & Sippay (1975), akses dan ketersediaan buku memiliki pengaruh besar dalam pilihan untuk membaca. Jumlah dan jenis bahan
25
bacaan di rumah seorang memiliki hubungan yang nyata dengan kebiasaan seseorang dalam membaca. Seseorang akan membaca apapun yang tersedia. b. Status ekonomi dan latar belakang etnis Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa status ekonomi seseorang tidak terpengaruh secara signifikan terhadap minat membaca (Harris & Sippay, 1975). Meskipun demikian, Hurlock (2005) menyatakan bahwa anak-anak berasal dari kelompok keluarga sosial ekonomi yang lebih baik menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca. Hal ini karena anakanak ini memiliki lebih banyak bahan bacaan yang tersedia di rumah mereka dan mereka juga menerima lebih banyak dorongan untuk membaca untuk kesenangan. Disisi lain, penelitian tentang pengaruh latar belakang etnis terhadap minat membaca masih menunjukkan keberagaman penemuan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada minat membaca seseorang yang berasal dari etnis yang berbeda pada semua tingkat usia (Harris & Sippay, 1975). c. Pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru Lingkungan anak meliputi orang tua, teman sebaya, dan guru mempengaruhi minat membaca melalui rekomendasi yang diberikan. Pengaruh lain diberikan pada saat pemberian tugas-tugas membaca untuk anak. Selain itu, orang tua dan guru juga secara tidak langsung menjadi contoh bagi anak dalam melakukan kegiatan membaca.Begitu pula dengan antusiasme guru
26
juga dapat memberikan pengaruh yang penting dalam pengembangan minat membaca. d. TV dan Film Pengaruh media lain terhadap minat membaca sangat kompleks (Harris & Sippay, 1975). TV sering kali diangap sebagai penyebab menurunnya aktivitas membaca apabila anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton program yang hanya menghibur, tidak mendidik (Sangkeo, 1999 dalam Sandjaja).Waktu luang anak diperebutkan oleh kegiatan membaca dan bersaing dengan kegiatan rekreasional lainnya serta dengan kegiatan belajar. Harris dan Sippay (1975) mengungkapkan bahwa anakanak yang tidak suka membaca akan menemukan hal lain untuk dilakukan dalam waktu luangnya. Sebaliknya, anak yang memang suka membaca akan menemukan waktu untuk membaca seberapa menarikpun saingan yang ada. Apabila anak menemukan bahwa membaca adalah hal yang mudah, menarik, dan dapat diakses, tidak perlu lagi menyalahkan media lain yang dianggap mengalihkan perhatian anak untuk membaca. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi minat baca anak yang telah disebutkan diatas, penelitian ini akan fokus pada dua faktor untuk dilihat lebih jauh hubungannya terhadap minat membaca anak. Faktor-faktor yang akan diteliti meliputi: pengaruh orangtua (dukungan orangtua), sikap terhadap membaca, dan jenis kelamin. Munandar (1986) menemukan ada perbedaan minat anak terhadap isi cerita ditinjau dari perkembangan usia kronologis anak. Pada usia 3 s/d 8 tahun
27
anak menyukai buku cerita yang berisi mengenai binatang dan orang–orang di sekitar anak. Pada masa ini anak bersikap egosentrik sehingga mereka menyukai isi cerita yang berpusat pada kehidupan di seputar dirinya. Mereka juga menyukai cerita khayal dan dongeng. Pada usia 8–12 tahun anak menyukai isi cerita yang lebih realistik. Munandar juga menemukan ada perbedaan umum antara minat membaca anak laki-laki dan perempuan dalam sifat dan tema cerita, walaupun perbedaan ini tidak bersifat pilah sama sekali; artinya anak-anak perempuan juga menikmati bacaan anak-anak laki-laki dan sebaliknya. Pada umumnya anak-anak perempuan menyukai buku cerita dengan tema kehidupan keluarga dan sekolah. Anak lakilaki lebih menyukai buku cerita mengenai pertualangan, kisah perjalanan yang seram dan penuh ketegangan, cerita kepahlawanan dan cerita humor.
2.2
Dukungan Orangtua Dalam Membaca
2.2.1 Pengertian Dukungan Orangtua Keluarga sebagai tempat yang pertama kali dikenal oleh individu, keluarga mempunyai peran yang cukup penting bagi individu dalam bersosialisasi di masyarakat. Oleh karena itu, dukungan orangtua sangat penting bagi individu dalam menjalani kehidupannya. Dukungan orangtua itu sendiri merupakan bagian dari dukungan sosial. Seperti dikatakan Sarafino (1994) bahwa sumber dukungan sosial meliputi: orang-orang disekitar individu (keluarga, teman dekat,atau rekan), professional, dan kelompok dukungan sosial.
28
Adapun definisi dukungan sosial menurut Sarafino (1994) yaitu bentuk penerimaan dari seseorang atau sekelompok rang terhadap individu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai dan ditolong. Hal senada juga disampaikan oleh Taylor (2003), bahwa: “Sosial support has been defined as information from others that one is loved and cared for, asteemed and valued, and part of a network of communication and mutual obligations from parens, a spouse or lover, other relatives, friends social and comunity contacts (such as churches or clubs), or even a devoted pet”. Dukungan sosial merupakan bentuk pemberian informasi serta merasa dirinya dicintai dan diperhatikan, terhormat dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban timbal-balik dari orangtua, kekasih atau kerabat, teman, jaringan lingkungan sosial serta dalam lingkungan masyarakat. Sedangkan Gottlieb (1983) mendefinisikan dukungan sosial, sebagai berikut: “Social Support consist of the verbal and or non-verbal information or advice, tangible aid, or action that is proffered by social intimates or inferred by their presence and has benefical emotional or behavioral effect on the recipient.” Dukungan sosial terdiri dari informasi verbal atau non verbal atau nasehat, bantuan yang nyata atau terlihat, atau tingkah laku yang diberikan oleh orangorang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku peneriamaannya.Dalam hal ini, orang yang merasa memperoleh dukungan sosial
29
secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Sarason (2001) yang mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Brehm dan Kassin (1993) mengemukakan empat definisi dukungan sosial, yaitu: 1. Berdasarkan kontak sosial Dukungan sosial dilihat dari banyaknya kontak sosial yang dilakukan oleh individu. Pengukuran kontak sosial dalam konteks ini dilihat dari status perkawinan, hubungan saudara atau teman, keanggotaan dalam organisasi informal. 2. Berdasarkan jumlah pemberian dukungan Dukungan sosial diartikan sebagai jumlah individu yang memberikan bantuan kepada seseorang yang membutuhkan. Semakin banyak individu memberikan bantuan, semakin sehat kehidupan individu tersebut. 3. Berdasrkan kedekatan hubungan Dukungan sosial disini didasarkan pada kualitas hubungan yang terjalin antara pemberi dan penerima dukungan, bukan kuantitas pertemuan. 4. Berdasarkan tersedianya pemberi dukungan Individu yang yakin bahwa akan ada orang yang akan membantunya bila ia mengalami kesulitan, kecenderungan lebih percaya diri dan sehat daripada
30
individu yang tidak merasa yakin bilamana ada orang bersedia membantunya. Hal ini senada dengan Sarason (2001) yang menyatakan dukungan sosial merupakan tersedianya sumber yang dapat dipanggil seketika bila dibutuhkan untuk memberi dukungan. Weiss (dalam Cutrona, 1994) mengemukakan dukungan sosial sebagai hubungan dari orang-orang yang dapat diandalkan, bimbingan serta kedekatan emosional terhadap suatu individu membuat dirinya mendapatkan pengakuan. Adapun komponen-komponen menurut Weiss dapat berdiri sendiri, namun satu sama lain saling berhubungan, dan Weiss membaginya kedalam jenis-jenis dukungan sosial yaitu reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, socialintegration dan opportunity for nurturance. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita lebih berarti. Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan sosial yang berasal dari keluarga khususnya orang tua, karena orang tua merupakan orang terdekat yang berperan penting dalam proses membaca anak. 2.2.2 Jenis-jenis dukungan orang tua Menurut Sarafino (1998) membagi dukungan sosial menjadi 5 bentuk, yaitu : 1. Dukungan emosional (emotional support)
31
Dukungan emosional adalah suatu bentuk dukungan yang diekpresikan melalui empati, perhatian, kasih sayang dan kepedulian terhadap individu lain. Bentuk dukungan ini dapat menimbulkan rasa nyaman, perasaan dilibatkan dan dicintai pada individu yang bersangkutan. Dukungan ini juga meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. 2. Dukungan penghargaan (esteem support) Dukungan penghargaan adalah suatu bentuk dukungan yang terjadi melalui ekspresi seseorang dengan menunjukkan suatu penghargaan positif terhadap individu, dukungan atau persetujuan tentang ide-ide atau perasaan dari individu tersebut dan perbandingan positif dari individu dengan oranglain yang keadaannya lebih baik atau lebih buruk. Bentuk dukungan ini bertujuan untuk membangkitkan perasaan berharga atas diri sendiri, kompeten dan bermakna. 3. Dukungan instrumental (instrumental support) Dukungan instrumental adalah bentuk dukungan langsung yang diwujudkan dalam bentuk bantuan material atau jasa yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah secara praktis. Contoh dukungan ini seperti pinjaman atau sumbangan uang dari orang lain, penyediaan layanan penitipan anak, penjagaan dan pengawasan rumah yang merupakan bantuan nyata berupa materi atau jasa.
32
4. Dukungan informasi ( information support) Dukungan informasi adalah suatu dukungan yang diungkapkan dalam bentuk pemberian nasehat atau saran, penghargaan, bimbingan atau pemberian umpan balik, mengenai apa yang dilakukan individu, guna untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 5. Dukungan jaringan sosial (network support) Dukungan yang berasal dari jaringan ini merupakan bentuk dukungan dengan memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok serta berbagi dalam hal minat dan aktifitas sosial. Weiss dalam (Cutrona, 1994), membagi dukungan sosial kedalam 6 bagian yang berasal dari hubungan dengan individu lain yaitu : 1. Reliable aliance (hubungan yang dapat diandalkan) Pengetahuan yang dimiliki individu bahwa individu dapat mengandalkan bantuan yang nyata yang dibutuhkan, individu yang menerima bantuan ini akan merasa tenang karena individu menyadari ada orang yang dapat diandalkan untuk menolong bila individu menghadapi kesulitan 2. Guidance (bimbingan) Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. 3. Reassurance of Worth (adanya pengakuan) Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat individu
33
merasa dihargai dan diterima, misalnya memberikan pujian kepada individu karena telah melakukan sesuatu yang baik. 4. Attachment ( kedekatan emosional) Dukungan ini berupa pengekpresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu, yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerimanya, 5. Soscial integration (integrasi sosial) Dikaitkan dengan dukungan yang dapt menimbulkan perasaan memiliki pada individu karena menjadi anggota didalam kelompok dalam hal ini dapat membagi minat, serta aktifitas sosialnya sehingga individu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut. 6. Opportunity to nurturance ( kesempatan untuk mengasuh) Dukungan ini berupa perasaan bahwa individu dibutuhkan oleh orang lain, jadi dalam hal ini subjek merupakan sumber dukungan bagi orang yang mendukungnya. 2.2.3 Dukungan Orang Tua pada Remaja Dukungan sosial yang didapatkan individu dari orangtuanya dapat diandalkan individu
didalam
kehidupan
sehari-harinya,
dimana
individu
dapat
mempersepsikan bentuk dukungan orangtua yang ia terima, yaitu dalam hal kepedulian yang dialami, menyayangi, menghargai, memberikan berbagai informasi, dan menumbuhkan kepercayaan diri pada individu tersebut. Hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, khususnya orangtua, dan perjuangan secara bertahap untuk membebaskan diri dari dominasi mereka
34
agar sampai pada tingkat orang dewasa, menjadi masalah yang paling serius sepanjang kehidupan dan membuatnya sangat sulit beradaptasi. Keinginan untuk bebas pada diri remaja ini tidak dibarengi oleh kemampuannya untuk beradaptasi yang baik, sehingga orangtua seringkali mengintervensi dunianya, padahal yang dibutuhkan oleh remaja adalah suasana rumah yang baik (dalam Al-Mighwar, 2006). Para ahli kesehatan mental berpendapat bahwa rumah yang baik adalah rumah yang memperkenalkan segala kebutuhan remaja berikut tantangannya agar bisa bebas, lalu membantu dan memotivasinya secara maksimal, dan memberikan kesempatan serta nasehat yang mengarah pada kebebasan. Lebih dari itu, remaja juga harus dimotivasi agar berani bertanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Semua itu harus dilakukan keluarga melalui berbagai upaya positif dan konstruktif, secara sengaja dan terencana, sehingga remaja berusaha sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin untuk memperkuat kematangan dirinya. Menghormati kecenderunganya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian padanya dianggap sebagai strategi paling bagus dan tepat, karena selain bisa menimbulkan saling percaya antara orangtua dan anak, juga membukakan jalan kearah adaptasi yang baik agar mampu mengurangi kecenderungan kenakalan pada remaja (dalam Al-Migwar, 2006). Hubungan yang dekat dengan orangtua juga penting dalam perkembangan remaja karena hubungan ini berfungsi sebagai contoh atau cetakan yang akan
35
dibawa terus dari waktu ke waktu untuk mempengaruhi pembentukan hubungan baru (Santrock, 2003). Burns (1984) mengungkapkan tujuh hal yang dapat dilakukan orang tua dalam rangka membantu kegiatan belajar membaca anak dirumah: 1. Menjaga hubungan dengan anak dalam program belajar membaca dengan rajin menanyakan perkembangan belajar membacanya 2. Menjadi pendengar dan penanya yang baik 3. Mendukung anak untuk menyelesaikan tugas membaca buku 4. Membantu menyediakan ruangan, waktu dan peralatan yang dibutuhkan untuk belajar 5. Mendukung anak untuk berpartisipasi dalam pameran buku atau kegiatan membaca lainnya 6. Membantu anak saat dia menemui kesulitan dalam membaca 7. Memberikan
penilaian
yang
baik terhadap pekerjaan rumah dan
mengekspresikan antusiasme ketika anak bertanya. Dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua dalam membaca adalah segala bentuk bantuan atau sokongan dari orangtua yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam minat membaca sehingga membuat kita menjadi lebih berarti, berupa Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance,Social integratin, dan Opportunity for nurturance.
36
2.3
Sikap
2.3.1 Pengertian sikap “Attitude toward reading. How an individual person feels about reading, engaging in reading activities, and receiving materials for reading “ McKenna (dalam Baccuss, 2004) Sikap terhadap membaca adalah bagaimana seseorang merasa tentang membaca, terlibat dalam kegiatan membaca, dan menerima materi-materi dari membaca McKenna (dalam Baccuss, 2004) Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Sikap mempengaruhi perilaku individu. Seorang individu yang mempunyai sikap yang positif terhadap suatu objek akan mendorongnya kepada perilaku yang positif dan mengarah untuk mendukung sikapnya itu. Demikian pula sebaliknya, seorang yang mempunyai sikap negatif terhadap suatu objek akan menunjukkan perilaku negatif terhadap objek itu. Sikap dapat bersumber dari orangtua, guru, dan anggota kelompok. Pada waktu usia muda, individu memodelkan sikapnya menurut orang yang dikagumi dan dihormati (significant others). Sikap penting karena sikap itu mempengaruhi perilaku kerja seseorang. Dari uraian diatas maka yang dimaksud dengan sikap terhadap membaca berarti suatu keyakinan, pikiran, perasaan, keinginan, dan tanggung jawab seorang terhadap membaca, diperlihatkan dalam rasa senang dan mencintai, selalu bersikap positif.
37
2.3.2 Komponen Sikap Ada tiga komponen dari suatu sikap yaitu: komponen kognitif, komponen afektif dan komponen perilaku. Komponen perilaku dari suatu sikap rujukan ke suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Namun istilah sikap (attitude) pada hakekatnya merujuk ke bagian afektif dari tiga komponen itu (Robbins, 1996). 2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk melalui suatu proses tertentu. Melalui interaksi yang dilakukan individu dengan individu lainnya atau individu dengan lingkungannya, dalam hubungan ini faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: Faktor intern, yaitu faktor–faktor yang terdapat dalam diri individu diantaranya: 1. Pengalaman pribadi Apa yang sedang dan telah kita alami akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulasi sosial. Apakah penghayatan itu kemudian akan membentuk sikap membentuk sikap positif atau negatif tergantung pada berbagai faktor lain. 2. Faktor emosi Terkadang suatu bentuk sikap merupakan penataan yang tidak didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego dan tidak selalu dibentuk oleh situasi lingkungan
38
atau pengalaman pribadi seseorang. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah simpati. Simpati adalah penilaian terhadap suatu hal berdasarkan perasaan atau ketertarikan kepada orang lain oleh karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis rasional melainkan atas dasar emosi dan atas itulah ia membentuk sikapnya. Faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu tersebut, diantaranya: 1.
Orang lain yang dianggap penting
2.
Seseorang yang kita anggap penting yang kita harapkan persetujuannya disetiap gerak langkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant others). Akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu diantaranya: orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, teman kerja, istri, suami dan lain-lain.
3.
Pengaruh kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Seorang ahli Psikologi Burrhuss Frederic Skiner sangat menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Menurutnya, kepribadian tidak lain adalah pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforment yang kita alami.
39
4.
Media massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa baik media massa cetak maupun elektronik. Mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu
memberikan
landasan
kognitif baru
bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh individual dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media massa cukup besar. 5.
Lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem maka tidaklah mengherankan kalau konsep tersebut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu hal (Azwar, 2003). Mar’at (2006)menjelaskan ada tiga faktor yang sudah pasti berpengaruh
pada terbentuknya sikap, yaitu kebutuhan seseorang, informasi tentang objek atau subjek yang dimiliki dan kelompok di mana ia bergabung. Ketiga faktor ini memainkan peran yang penting pada perubahan sikap. Sikap terbentuk terutama
40
atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki dan informasi yang diterima mengenai hal-hal tertentu. Satu per tiganya merupakan faktor terkait yang berperan dalam pembentukan sikap adalah kelompok tempat orang tersebut berada di dalamnya. 2.3.4 Sikap terhadapa Membaca Sikap dalam Drever (1952) adalah kecenderungan pendapat, ketertarikan atau tujuan yang melibatkan pengalaman- pengalaman tertentu serta kesiapan dengan respon yang tepat. Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006) melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca. Dalam PIRLS, selanjutnya disebutkan, seperti pada kasus tahun 2001, siswa kelas lima pada tahun 2006 memiliki sikap positif terhadap membaca. Pada nilai rata-rata dengan indeks 90 persen pada level lebih tinggi dan menengah. Disamping itu, di setiap negara, siswa yang memiliki sikap positif terhadap membaca memiliki prestasi membaca yang lebih tinggi dari mereka yang memiliki sikap negatif terhadap membaca. Akan tetapi, Umar(2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap terhadap membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan Self-efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca.
41
2.4
Kerangka berpikir
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998). Leonhard(1995) mengatakan bahwa apabila seorang anak memiliki frekuensi membaca yang tinggi maka kemampuannya dalam berkonsentrasi pada informasi lisan akan berkembang.Semakin pentingnya peranan membaca hingga Havighurst(dalam Hurlock, 2005) memasukkan kemampuan membaca ke dalam salah satu tugas perkembangan anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat memenuhi kebutuhan anak di masa mendatang, sangat penting baginya untuk memiliki kemampuan membaca. Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosionalnya. Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut dalam konteks yang lebih kecil, yaitu indonesia, sebenarnya bagaimana gambaran minat baca di Indonesia? Hardjoprakoso dalam Alexander (2001) mengatakan bahwa dewasa ini minat baca generasi muda/baru tidak lebih baik daripada generasi sebelumnya bahkan cenderung menurun. Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan, pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan
42
sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh temanteman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk meningkatkan intelektualitas. Bacaan, saat ini juga sudah sangat beragam, dari buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana yang pantas dan cocok untuk anak sekolah. Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan, mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut
43
orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja pada keluarga yang bersangkutan. Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses membaca. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai suatu hal yang sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca merupakan pintu kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003). Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003). Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap minat membaca siswa. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan
44
dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003). Bentuk dukungan dari orangtua bisa bermacam-macam bentuknya. Seperti yang dikemukakan Sarafino (2002) meliputi: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informative dan dukungan jaringan. Menurut Purves & Beach (dalam Harris & Sippay, 1975) faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca meliputi faktor personal dan faktor institusional. Faktor personal yaitu: usia, jenis kelamin, intelegansi, kemampuan membaca, sikap & kebutuhan membaca. Faktor institusional yaitu: ketersediaan jumlah buku bacaan & jenis bukunya, status sosial ekonomi keluarga & latar belakang etnis, pengaruh orangtua, pengaruh guru dan teman sebaya. Selain dukungan orangtua terdapat juga sikap terhadap membaca yang diduga berhubungan
dengan
minat membaca meskipun tidak semua hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap minat membaca. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dapat digambarkan dengan skema seperti dibawah ini:
45
Reliable Alliance Dukungan Orang Tua
Reassurance of worth Attachment Guidance Social integration Oportunity for Nurturance
Minat membaca
Sikap terhadap membaca
Jenis kelamin
2.5
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis nihil Hipotesis mayor Tidak ada hubungan
yang signifikan dukungan orang tua, sikap terhadap
membaca dan minat membaca siswa. Hipotesis minor: Ho1
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan orangtua dengan
minat membaca siswa.
46
Ho2
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho3
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth
dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho4
:
Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho5
: Tidakda hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho6
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho7
:
Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity for
nurturance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho8
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca
dengan minat membaca siswa. Ho9
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat
membaca siswa.
47
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian, variabel penelitian (identifikasi variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasioanl
variabel),
populasi dan
sampel
(sampel,
populasi),
teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data), teknik uji instrumen penelitian (uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi)
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dimana data yang dihasilkan dari penelitian adalah berbentuk bilangan. Penelitian dengan kuantitatif yang datanya berwujud bilangan(skor atau nilai, peringkat atau frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Sevilla dkk, 2006). Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian korelasional. Karena penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam satu populasi (Sevilla,1993).
48
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Identifikasi variabel penelitian Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita melekatkan bilangan atau nilai. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). 1. Variabel Bebas 1 (Independent Variabel), yaitudukungan orangtua 2. Variabel Bebas 2 (Independent Variabel), yaitu sikap terhadap membaca 3. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaituminat membaca 3.2.2 Definisi Konseptual Variabel 1. Dukungan orangtua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. 2. Sikap
terhadap
membaca
adalah
kecenderungan
individu
untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif. 3. Minat membaca adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan membaca dan didorong oleh tingkat kesenangan yang kuat
49
(excitment)didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri, kegiatan ini dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan yang memberikan nilai baginya. 4. Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel 1. Dukungan orangtua pada minat membaca adalah skor yang diperoleh dari pengukuran skala dukungan orang tua dengan aspek-aspek sebagai berikut: Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Social integration, dan Opportunity for nurturance. 2. Sikap terhadap membaca adalah skor yang didapat dari skala sikap membaca yang diadopsi dari skala Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Item , meliputi evaluasi positif maupun negatif siswa terhadap kegiatan membaca. 3. Minat membaca adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen, mengunakan skala Likertpada aspek-aspek yang mempengaruhi timbulnya minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu dorongan dari dalam, motif sosial, dan reaksi emosional. 4. Jenis kelamin adalah data yang diperoleh dari kuesioner tentang jenis kelamin.
50
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, yang berjumlah 699 siswa. 3.3.2 Sampel Menurut sevilla dkk (2006), sampel merupakan kelompok kecil yang diamati. Selanjutnya,
menurut
kerlinger
(2000),
mendefinisikan
sampel
sebagai
mengambil sesuatu bagian populasi atau bagian wakil (representasi) populasi atau semesta itu.Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) ukuran minimum sampel untuk penelitian korelasional sebanyak 30 orang. Maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 siswa 3.3.3
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2008) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara ack tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Maka semua individu akan mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sample dalam penelitian ini.
51
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Metode pengumpulan data Dalam proses penelitian ini,peneliti menggunakan metode angket, yaitu teknik pengumpullan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis pada responden untuk dijawab. Dalam hal ini angket yang dibentuk berupa skala model Likert , dengan variasi jawaban sebanyak empat (4), alternatif jawaban, subyek memiliki salah satunya dengan cara memberi tanda check list (√) pada kotak yang telah disediakan. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang bersifat favourable ada yang bersifat unfavourable. Untuk menunjukkan skor tehadap skala, maka ditetapkan norma penilaian terhadap jawaban sebagai berikut: Tabel 3.1 Skor Pernyataan
SKALA
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS)
SKOR BUTIR FAVOURABLE
SKOR BUTIR UNFAVOURABLE
4 3 2
1 2 3
1
4
52
3.4.2 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Minat membaca Dalam penelitian ini skala minat membaca terdiri dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow & Crow. Pada skala ini terdiri dari item favourabel dan unfavourabel. Jumlah item yang digunakan sebanyak 28 item. Secara jelas mengenai distribusi item skala minat membaca, dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 3.2Blue Print Skala Minat Terhdap Minat Membaca
No
1.
2. 3.
Vafourabel 1 Rasa ingin tahu Dorongan Kegairahan yang tinggi 4, 6 dari dalam 8, 10, 12 Perhatian Motif sosial Kebutuhan diakui dan 13, 15, 17, 20 dihargai Reaksi emosi Rasa puas dan suka 22, 24, 26, 28 Aspek
Total
Indikator
14
Unvafourabel Total 2, 3 5, 7 12 9,11 14, 16, 18, 19, 9 21 23, 25, 27 7 14
28
2. Dukungan orangtua Pada skala dukungan orang tua ini, peneliti mengadopsi pernyataanpernyataan dari Social Provision Scale teori Cutrona yang berkaitan dengan enam aspek dukungan orang tua yaitu: Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Socialintegration, dan Opportunity for nurturance. Dalam skala ini, pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya
53
terdiri dari 2 jenis pernyataan favourable dan unfavourable dan jumlah item yang digunakan yaitu sebanyak 24 item. Blue print skala dukungan orang tua dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Orangtua Terhdap Minat Membaca
No
Aspek
1.
Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
2.
Guidance (Bimbingan) Reassurance of Worth (Adanya pengakuan) Attachment (Kedekatan emosional) Social Integration (Integrasi Sosial)
Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengas uh)
3.
4.
5.
6.
Total
Indikator
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan Memberi nasehat Individu merasa diakui
Adanya kasih sayang dan rasa dekat Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
Vafourabel
Unvafourabel Total
1,3
2,4
4
5,7
6,8
4
9,11
10,12
4
13,15
14,16
4
17,19
18,20
4
21,23
22,24
4
12
12
24
54
3. Skala sikap terhadap membaca Sikap terhadap membaca diukur dengan menggunakan 25 item sikap terhadap membaca yang diadaptasi dari skala Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Items yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. 4. Jenis kelamin Data untuk jenis kelamin diambil dari kuesioner tentang jenis kelamin. 3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, sebelum melakukan penelitian harus melakukan penelitian uji coba (try out). Try out dilakukan untuk mendapatkan nilai validitas dari setiap item dalam setiap skala yang dibuat. Dengan demikian peneliti dapat memilih dan menyusun kembali skala berdasarkan item yang terpenuhi nilai validitasnya. Teknik yang peneliti gunakan untuk menguji instrumen penelitian pada try out adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 50 siswa-siswi SMP BUDI MULIA 3.5.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Menurut Sevilla, dkk (2006) validitas merupakan derajat ketepatan suatu alat tentang pokok isi yang sebenarnya yang diukur. Dimana validitas berkenaan dengan keterkaitan data yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti. Analisa data-data yang digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui hubungan
55
antara variabel independent 1 atau X1 yaitu dukungan orang tua dan variabel independent 2 yaitu sikap terhadap membaca, variabel terikat atau variabel Y yaitu minat membaca yang menggunakan SPSS 17.0. 3.5.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (dalam Sevilla, 1993). Untuk mengetahui sejauh mana reliabilitas dari skala yang telah dibuat, maka penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach. Adapun dalam penghitungannya menggunakan program SPSS 17.0. 3.5.3
Uji Regresi
Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regresi ini, lebih akurat dengan analisis lainnya. Hasil penghitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan program SPSS versi 17.0 yang akan diinterpretasikan apabila F hitung < F tabel maka tidak terdapat korelasi antar kedua variabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. 3.6 Hasil uji instrumen penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan jumlah total keseluruhan item sebanyak 77 item dari tiga skala, yaitu skala dukungan orang tua berjumlah 24 item, skala sikap terhadap membaca yang berjumlah 25 item, dan skala minat membaca yang berjumlah 28 item. Uji instrumen diberikan pada 50 siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
56
3.6.1
Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan pada tiga jenis skala yang digunakan dalam penelitian,yaitu uji validitas skala dukungan orang tua, uji validitas skala sikap terhadap membaca, dan uji skala minat membaca. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson, dimana suatu item dikatakan valid apabila korelasi Pearson yang didapatkan lebih dari sama dengan ( ≥ 0.3). 1. Skala Minat Membaca Tabel 3.4 hasil try Out Skala Minat membaca
No
1.
2. 3.
Vafourabel *1 Rasa ingin tahu Dorongan Kegairahan yang tinggi 4, *6 dari dalam *8, *10, *12 Perhatian Motif sosial Kebutuhan diakui dan *13,*15, *17, * 20 dihargai Reaksi emosi Rasa puas dan suka *22, *24, *26, *28 Aspek
Indikator
Total
13
Unvafourabel Total 2, 3 *5, *7 9 *9, *11 *14, *16, *18, 9 *19, *21 *23, *25, *27 7 12
25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 28 item skala minat membaca , ada 25 item yang valid yaitu item nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian. 2. Dukungan Orang Tua
57
Tabel 3.5 Hasil Try Out Skala Dukungan Orang Tua terhadap Minat Membaca
No
Aspek
1.
Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
2.
Guidance (Bimbingan) Reassurance of Worth (Adanya pengakuan) Attachment (Kedekatan emosional) Social Integration (Integrasi Sosial)
Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengas uh)
3.
4.
5.
6.
Indikator
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan Memberi nasehat Individu merasa diakui
Adanya kasih sayang dan rasa dekat Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
Total
Vafourabel
Unvafourabel Total
1, *3
*2, *4
3
*5, *7
*6, *8
4
*9, *11
*10, *12
4
*13, *15
*14, *16
4
*17, *19
*18, *20
4
*21, *23
*22, *24
4
12
12
23
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 24 item skala dukungan orang tua , ada 23 item yang valid yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
58
17,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian. 3. Sikap Terhadap Membaca Tabel 3.6 Tabel Hasil Try Out Sakal Sikap Terhadap Membaca
No
1. 2. 3. 4.
Vafourabel Reading in the library *20 Reading in the home *4, *10 Other recreasional *5, *7, *17, reading *22, *24, *25 General reading 1, *16, *23 Aspek
Total
13
Unvafourabel *9 *12 *11
Total 2 3 7
*2, *3, *8, *13, *14, *15, *18, 13 *19, *21 12 25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 item skala sikap terhadap membaca , keseluruhan item valid ada 25 item yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian. 3.6.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17.00. Pengujian instrumen dilakukan pada item-item yang valid dari setiap skala penelitian. Pada skala dukungan sosial yang berjumlah 24 item didapat Alpha Cronbach sebesar 0,972 dengan kruteria reliabel. Skala sikap terhadap membaca dengan jumlah item 25 didapat Alpha Cronbach sebesar 0,979 dengan kriteria
59
relliabel, dan untuk skala minat dengan jumlah item 28, didapat Alpha Cronbach sebesar 0,980 dengan kriteria relliabel. 3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Persiapan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat tahapan yang digunakan dalam prosedur penelitian, yakni sebagai berikut: 1. Dimulai dengan perumusan masalah. 2. Menentukan variabel yang akan diteliti. 3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian. 4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu skaladukungan orang tua, skala sikap terhadap membaca, skala minat membaca. 5. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan. 6. Melakukan uji coba alat ukur (try out) 3.7.2 Tahap Pengambilan Data 1. Menentukan sampel penelitian. 2. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subjek untuk mengisi skala penelitian. 3. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah disiapkan kepada subjek penelitian.
60
3.7.3 Tahap Pengolahan Data 1. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden 2. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data 3. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian.
3.7.4 Tahap Pembahasan 1. Mengintepretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori. 2. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dan dibahas berdasrkan data dan teori yang ada.
61
BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi: gambaran umum responden, uji validitas alat ukur, dan terakhir pengujian hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011 di MTs Pembangunann UIN Jakarta. Dengan jumlah 88 responden. Berikut ini diuraikan gambaran umum subyek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin. 4.1.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai gambaran responden berdasarkan jenis kelamin yang digunakan dalam penelitian yang terdapat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin
N
Persentase
Laki – laki Perempuan Total
45 43 88
51,1 % 48,9 % 100 %
62
Dari table diatas dapat dilihat bahwa laki-laki jauh lebih banyak daripada perempuan. Jumlah laki-laki 45 dengan persentase 51,1%, sedangkan perempuan berjumlah 43 dengan persentase 48,9%. Selanjutnya peneliti memaparkan distribusi frekuensi dan uji beda t-test mean prestasi statistika berdasarkan jenis kelamin.
4.2
Hasil Uji Hipotesis
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17. Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat yaitu, melihat apakah IV berpengaruh signifikan terhadap DV, kedua melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV. Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variabel terhadap minat membaca. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut :
63
Tabel 4.2 Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca
ANOVAb 1
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
6758.465
7
965.495
39.783
.000a
Residual
1941.535
80
24.269
Total
8700.000
87
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4 b. Dependent Variable: minat4
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap minat membaca ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari Reliable Alliance, Guidance, Reassurance of Worth, Attachment, Social Integration, Opportunity to Nurturance dan sikapterhadap minat membaca. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.3 Tabel Rsquare Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.881a
.777
.757
4.92638
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.777 atau 77.7 %. Artinya proporsi varians dari minat yang dijelaskan oleh semua independen variabel adalah sebesar 77,7 %, sedangkan 22,3 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
64
4.2.2Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Tabel 4.4 Tabel Rsquaredukungan orang tua terhadap minat Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.827a
.684
.680
2
.881b
.777
.757
a. b.
Change Statistics R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
5.65716
.684
185.845
1
86
.000
4.92638
.093
5.568
6
80
.000
Predictors: (Constant), sikap4 Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui nilai Rsquare dari variabel dukungan orang tua terhadap minat membaca sebesaar 0.093. Hal ini berarti bahwa dukungan orang tua memiliki kontribusi sebesar 9,3%. Tabel 4.5 Tabel Hasil Anova dukungan orang tua dengan minat ANOVAc Model 1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
5947.701
1
5947.701
185.845
.000a
Residual
2752.299
86
32.003
Total
8700.000
87
Regression
6758.465
7
965.495
39.783
.000b
Residual
1941.535
80
24.269
Total
8700.000
87
a. Predictors: (Constant), sikap4 b. Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance c. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tebel diatas maka dapat dijelaskan variabel dukungan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat membaca
65
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca Tabel 4.6 Tabel R square variabel sikap terhadap minat membaca Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.827a
.684
.680
5.65716
Berdasarkan tabel diatas didapat nilai R square 0.684, artinya variabel sikap mempunyai kontribusi terhadap minat membaca sebesar 68.4% .
Tabel 4.7 ANOVAb Model 1
c. d.
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
5947.701
1
5947.701
185.845
.000a
Residual
2752.299
86
32.003
Total
8700.000
87
T
Sig.
2.800
.006
13.633
.000
Predictors: (Constant), sikap4 Dependent Variable: minat4
Tabel 4.8 Tabel sikap terhadap minat Coefficientsa Model 1
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
8.659
3.092
sikap4
.827
.061
Standardized Coefficients Beta
.827
a. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tabel anova dan koefisien diatas, maka didapatkan nilai koefisien regresi sebesar 0.827 (0.000 < 0.05). Hal ini berarti bahwa variabel dukungan orang tua signifikan dan mempengaruhi secara positif.
66
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap minat membaca. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.9 Koefisien Regresi Coefficientsa Model 1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
.781
.437
.793
10.322
.000
.068
.220
3.266
.002
-.008
.074
-.008
-.102
.919
.021
.078
.016
.267
.790
-.124
.091
-.094
-1.371
.174
social
.298
.091
.251
3.277
.002
nurturance
-.274
.095
-.225
-2.884
.005
gender
.076
1.060
.004
.072
.943
B
Std. Error
(Constant)
3.632
4.649
sikap4
.793
.077
alliance
.220
guide worth attachment
Beta
a. Dependent Variable: minat4
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap minat membaca dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi sikap, Reliable Alliance, Opportunity to Nurturance dan Social Integration yang signifikan, sedangkan sisa lainnya tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada minat membaca, yaitu:
67
Persamaan 4.1 Regresi Minat Membaca Minat Membaca = 3.632 + 0.793*Sikap + 0.220*Relliable Alliance - 0.008 Guidance + 0.021 Reassurance of Worth - 0.124 Attachment
+
0.294*Social
Integration
–
0.274*Opportunity to Nurturance Hal ini berarti bahwa dari 8 (delapan) hipotesis minor hanya empat yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefesien regresi yang diperoleh pada masingmasing IV adalah sebagai berikut : 1. Aspek sikap : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,793 yang berarti bahwa sikap secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,000 < 0,05. Semakin tinggi skor sikap maka semakin tinggi minat membaca. 2. Aspek Relliable Alliance : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,220 yang berarti bahwa dimensi Relliable Allliance secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Relliable Alliance maka semakin tinggi minat membaca. 3. Aspek Guidance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,008 yang berarti bahwa dimensi Guidance secara negatif mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,919 > 0,05. Semakin tinggi skor guidance maka semakin rendah minat membaca. 4. Aspek Reassurance of worth: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,021 yang berarti bahwa dimensi Reassurance of worth secara positif mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,790 > 0,05. Semakin tinggi skor Reassurance of worth maka semakin tinggi minat membaca.
68
5. Aspek Attachment diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,124 yang berarti bahwa dimensi Attachment secara negatif mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,174 > 0,05. Semakin tinggi skor Attachment maka semakin rendah minat membaca. 6. Aspek Social integration diperoleh nilai koefesien regresi sebesar
0,298
yang berarti bahwa dimensi Social integration secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Social Integration maka semakin tinggi minat membaca. 7. Aspek Opportunity to Nurturance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,274 yang berarti bahwa dimensi Opportunity to nurturance secara negatif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,005 < 0,05. Semakin tinggi skor opportunity to nurturance maka semakin rendah minat membaca. 8. Jenis kelamin : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,076 yang berarti bahwa jenis kelamin memiliki kontribusi terhadap minat, tetapi tidak signifikan karena 0,943 > 0, 05. Artinya tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca. Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
69
4.2.4 Pengujian Proporsi Varians untuk masing–masing Independent Variabel Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV tersebut dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.17 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat adalah harga f hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom f tabel adalah kolom mengenai nilai/harga IV pada tabel f dengan df dan taraf level of significance 5 % yang telah ditentukan sebelumnya, harga pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom f hitung. Apabila harga f hitung lebih besar daripada f tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Yang artinya bahwa penambahan (incremented) proporsi varians dari IV yang bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi
varians pada minat
membaca dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10 Penghitungan Proporsi Varians Minat Membaca IV
R2
R2change
Fhitung
Df
X1
0.684
0.684
185.85
1,86 3,95
Signifikan
X12
0.721
0.038
11.53
1,85 3,95
Signifikan
X123
0.729
0.007
2.29
1,84 3,95
Tidak signifikan
X1234
0.729
0
0.021
1,83 3,95
Tidak signifikan
X12345
0.729
0
0.13
1,82 3,95
Tidak signifikan
F tabel
Signifikansi
70
0.753
0.024
7.89
1,81 3,95
Signifikan
X1234567 0.777 Total Keterangan :
0.024 0.777
8.43
1,80 3,95
Signifikan
X123456
X1 = sikap terhadap membaca X2 = Relliable Alliance X3 = Guidance X4 = Reassurance of Worth X5 = Attachment X6 = Social Integration X7 = Opportunity to Nurturance Dari tabel diatas dapat diringkas sebagai berikut : 1. Variabel sikap memberikan sumbangan sebesar 68,4 % dalam varians minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F hitung = 185,86 dan df = 1,86. 2. Variabel Relliable Alliance memberikan sumbangan sebesar 3,8 % dalam varians minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 11,53 dan df 1, 85. 3. Variabel Guidance memberikan sumbangan varians sebesar 0,7 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F hitung = 2,29 dan df 1, 84. 4. Variabel Reassurance of Worth tidak memberikan sumbangan sama sekali, sebesar 0%. Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,02 dan df = 1, 83.
71
5. Variabel Attachment tidak memberikan sumbangan sama sekali, sebesar 0%. Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,13 dan df = 1, 82. 6. Variabel Social Integration memberikan sumbangan varians sebesar 2,4 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 7,89 dan df 1, 81. 7. Variabel Opportunity to Nurturance memberikan sumbangan varians sebesar 2,4 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 8,43 dan df 1, 80. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 4 IV yang signifikan sumbangannya terhadap minat membaca, yaitu sikap, Relliable Alliance, Social Integration, dan Opportunity to Nurturance. Sedangkan 3 IV lainnya tidak memberikan sumbangan secara signifikan. 4.2.5
Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin
Hasil uji penelitian ini, selain aspek-aspek dari dukungan orang tua dan sikap, minat membaca juga diukur berdasarkan jenis kelamin. Berikut adalah hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.11 Distribusi minat membaca berdasarkan Jenis kelamin
Group Statistics gender minat4
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
perempuan
43
49.7597
10.04366
1.53164
laki
45
50.2296
10.06614
1.50057
72
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
minat Equal variances 4 assumed Equal variances not assumed
F
Sig.
t
df
.010
.921
-.219
86
-.219 85.836
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
Lower
Upper
.827
-.46984
2.14432
-4.73261
3.79293
.827
-.46984
2.14421
-4.73251
3.79283
Untuk perolehan minat membaca mean perempuan lebih kecil daripada mean laki-laki. Lebih lanjut lagi peneliti menguji dengan independent sampel ttest untuk mengetahui apakah mean kedua kelompok berbeda secara statistik. Dari hasil yang didapat, pada minat membaca ada perbedaan yang tidak signifikan antara mean perempuan dan laki- laki (P < 0.05). Hal ini bisa dilihat langsung pada selisih mean minat membaca antara perempuan dan laki- laki.
73
Bab 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh adalah : 1. Ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,001< 0,05. 2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,134> 0,05. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,886 >0,05.
74
4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel dukungan orangtua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,725> 0,05. 5. Ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,006 < 0,05. 6. Ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity to nurturance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,005 < 0,05. 7. Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,000 < 0,05. 8. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat membaca siswa. 9. Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa empat dari delapan aspek dari dukungan orang tua, sikap terhadap membaca, dan jenis kelamin memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu Relliable Alliance, Integrasi Social, Opportunity to Nurturance, sikap terhadap membaca. Koefisien regresi yang dihasilkan dari variabel sikap dan dukungan terhadap minat membaca adalah 0,777. Sedangkan variabel sikap berpengaruh terhadap minat dengan koefisien regresi sebesar 0,684. Variabel dukungan orang tua berpengaruh terhadap minat dengan koefisien regresinya 0,093.
75
5.2
Diskusi
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan orang tua terhadap minat membaca dengan minat membaca siswa siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ini memperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa hubungan antara dukungan orang tua terhadap minat membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta adalah berkaitan. Dari hasil uji regresi yang peneliti lakukan untuk mengetahui sejauh mana keenam aspek dari dukungan berkontribusi terhadap minat membaca didapatkan R square sebesar 0,093. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dukungan orang tua memberikan kontribusi sebesar 9,3% bagi perubahan minat membaca. Dengan demikian terdapat 90,7 % aspek lain selain keenam aspek dukungan orang tua yang memberikan kontribusi untuk perubahan pada variabel minat membaca. Secara teori, faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah intelegensi, kemampuan membaca, sikap terhadap membaca, kebutuhan psikologis, ketersediaan buku, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua, pengaruh guru, TV dan film (Harris & Sippay, 1975). Meskipun dukungan orang tua dapat dimasukkan sebagai salah satu bentuk dari pengaruh orang tua, namun dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dukungan orang tua bukanlah faktor yang sangat dominan dalam minat membaca seseorang. Hal ini berarti ada faktor lain yang dominan dalam minat membaca yang mempunyai pengaruh besar. Hasil penelitian ini juga senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nenden (2010), dimana hasil yang diperoleh adalah bahwa dukungan orang
76
tua berpengaruh tidak terlalu tinggi terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 2 SD Bakti Jaya Depok. Dituliskan juga bahwa ada faktor lain selain dukungan orang tua yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca yang tidak diteliti pada penelitian tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan orang tua terhadap minat membaca berpengaruh secara signifikan dengan koefisien regresi sebesar 0.093, namun hanya tiga aspek dukungan orang tua yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membaca, yaitu dukungan Relliable Alliance, Social Integration, Opportunity to Nurturance. Pada penelitian iniRelliable Alliance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membaca dan berpengaruh secara positif, jadi semakin tinggi siswa merasa bahwa hubungan antara orang tuanya adalah tempat yang dapat diandalkan dan membuat dia nyaman, maka semakin tinggi minat membacanya. Penulis berasumsi bahwa Relliable Alliance berpengaruh besar terhadap minat membaca karena siswa/siswi MTs yang masih banyak bergantung pada orangtua secara nyata,dimana bentuk ketergantungan itu sering berupa materi yang siswa sendiri belum bisa mendapatkan sendiri selain dari orang tuanya dan dengan hubungan ini membuat siswa menjadi tenang karena kebutuhannya terpenuhi. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam teori Weiss dalam (Cutrona, 1994). Selanjutnya, dukungan Social integration memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membaca. Weiss dalam (Cutrona, 1994) disebutkan bagian dukungan ini adalah bagian dukungan yang dapat menimbulkan perasaan
77
memiliki karena menjadi anggota dalam kelompoknya, saling membagi minat, sehingga merasa diterima dikeluarganya. Meskipun pada masa remaja adalah masa konformitas, namun dengan adanya rasa diterima dikeluarganya terutama orang tua maka minat remaja terhadap membacapun menjadi baik. Terlebih lagi jika diantara orang tua dan anak merasa ada dalam satu kelompok dan mereka saling berbagi dalam hal minat, kesukaan, hobi maka ini akan dapat menimbulkan minat membaca yang baik. Aspek dukungan sosial yang terakhir yang memberikan pengaruh signifikan terhadap minat membaca adalah Opportunity to Nurturance. Bagian dukungan ini adalah bagian yang berasal dari hubungan antara orang tua dan anak dimana saling memberikan tanggung jawab yang baik. Semakin tinggi Opportunity to Nurturance maka semakin tinggi minat membaca. Dalam hal ini orang tua memiliki tanggung jawab memberikan kesejahteraan kepada anaknya, begitu pula sebaliknya dengan adanya hak yang telah diterima oleh anak dari orang tuanya maka anak merasa tanggung jawab pula sehingga berusaha memberikan yang terbaik untuk orang tuanya melalui kegiatan yang positif yaitu minat membaca. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, selain ketiga aspek yang disebutkan diatas, terdapat tiga aspek dukungan orang tua lagi yang belum disebutkan, yaitu Guidance, Reassurance of worth, dan Attachment. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek yang tidak signifikan terhadap minat membaca dalam penelitian ini. Hal tersebut tidak senada dengan apa yang disebutkan Weiss dalam (Cutrona, 1994) yang menyebutka bahwa ada enam bentuk hubungan yang
78
merupakan bentuk dari dukungan sosial. Ketiga bagian tersebut bisa tidak signifikan. Penulis berasumsi bahwa bisa jadi dikarenakan jumlah sample yang kurang banyak, ada kemungkinan semakin banyak sample akan mampu merubah hasil penelitian. Tidak signifikan ini bisa juga dikarenakan karena item-item itu adalah hasil adopsi dari skala baku yang kemudian disesuaikan dengan minat membaca. Selain variabel dukungan orang tua, ada satu variabel lain yang diteliti yaitu variabel sikap. Variabel ini signifikan dengan koefisien regresi 0.793 (0.000 < 0.05) berpengaruh besar secara positif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Mattern and Schau (2002) dalam Liu dkk (2006) yang menyebutkan bahwa sikap positif terhadap ilmu pengetahuan berkorelasi positif dengan prestasi. Artinya semakin positif sikap seseorang, maka semakin tinggi prestasinya. Serta sesuai dengan penelitian German (1988), dalam Liu dkk, melaporkan bahwa sikap terhadap ilmu pengetahuan mempengaruhi hasil, konsistensi, dan kualitas sebuah pekerjaan. Selain itu, hasil ini pun sesuai dengan penelitian Lipson dan Wixson (1992) dalam Lazzarus dan Calahan (2000) yang menyimpulkan bahwa sikap terhadap membaca merupakan faktor sentral yang mempengaruhi prestasi membaca.Lain lagi dengan penelitian yang dilakukan Umar (2009), bahwa sikap tidak berpengaruh langsung terhadap prestasi membaca, akan tetapi sikap mempengaruhi self-efficacy, dan self-efficacy berpengaruh secara langsung terhadap prestasi membaca.
79
Setelah melakukan uji beda dengan menggunakan t-test, maka ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat membaca laki-laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh amir (2010) dimana ditemukan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pemahaman membaca laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria (2006) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan minat membaca anak.
5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para siswa yang ingin meningkatkan minat membacanya. Juga orang tua yang ingin meningkatkan minat membaca pada anaknya. 5.3.1 Saran Teoritis Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan: 1. Meneliti atau mengukur variabel lain yang mempengaruhi minat membaca seperti : intelegensi, kemampuan membaca, pengaruh teman sebaya, dan kebutuhan psikologis, latar belakang orang tua. 2. Memperluas subjek penelitian di tempat lain sebagi perbandingan.
80
3. Menambah jumlah sample, sehingga diharapkan mampu menghasilkan hasil yang signifikan dari tiap-tiap bagian dukungan. 4. Merubah metode yang telah digunakan, bisa saja menggunakan penelitian kualitatif. 5.3.2 Saran praktis 1. Pada para siswa yang ingin meningkatkan minat membaca, diharapkan merubah atau membuat pola-pikir yang lebih bagus terhadap membaca. Membaca dijadikan kegiatan yang menyenangkan bukan dijadikan sebagai bebab berat yang hanya akan dikerjakan ketika waktu tertentu saja, misalnya hanya membaca materi pelajaran sekolah saja. Berdasarkan penelitian, dengan memiliki sikap membaca yang tinggi maka akan meningkatkan minat membaca. 2. Selain itu pada orang tua yang menginginkan anaknya memiliki minat membaca
tinggi,
dapat
memberikan
dukungan
atau
menunjukkan
dukungannya sesuai dengan keenam bentuk dukungan yang telah penulis teliti, karena orang tua merupakan lingkungan terdekat dari remaja itu sendiri. Bentuk dukungan tersebut bisa berupa memberikan bantuan baik materi ataupun non materi; pemberian saran, nasehat; memberikan pujian, penghargaan saat anak berprestasi; memberikan ekspresi kasih sayang, saling terbuka; saling bertanggung jawab terhadap kenyamanan keluarga, sehingga anak merasa dihargai diterima dikeluarga dan berakhir dengan anak merasa nyaman sehingga anak akan mengikuti apa yang orang tua
81
contohkan dan harapkan yakni memiliki minat membaca yang tinggi. Selain itu orang tua juga diharapkan memberika fasilitas membaca yang sesuai. 3. Bagi pihak sekolah, hendaklah menyediakan buku- buku dengan jenis yang lebih bervaritif, hal ini diharapkan mampu membuat anak menjadi tidak bosan sehingga akan lebih senang membaca daripada melakukan kegiatan yang lain. 4. Bagi para guru disarankan: a. memberikan tugas kepada siswanya untuk menguasai materi yang akan dipelajari. Jadi sebelum memulai pertemuan, masing-masing siswa sudah menyiapkan dengan cara membacanya. Hal ini diharapkan akan melatih minat membaca. b. Selain itu, saran yang diberikan pada orang tua pada poin ke dua pun bisa diterapkan pada guru, karena guru merupakan orang tua ke dua setelah orang tua dirumah. c. Untuk para guru yang relevan dengan dengan membaca, misalnya guru bahasa, hendaknya memberikan tugas stimulasi story teeling tentang buku yang sudah dibaca oleh siswa. d. Bagi masyarakat hendaklah menyedikan sarana, media yang menunjang minat membaca. Seperti perpustakaan keliling, rumah baca, rumah pintar dan lain- lain.
82
DAFTAR PUSTAKA Al- Mighwar. (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi guru dan Orang tua. Bandung: Pustaka Setia Aiken, L.R. (1997). Psychological testing and assessment (edisi kesembilan). Boston: Allyn and Bacon
Baccus, A.A. (2004). Urban fourth and fifth grade teachers’ reading attitudes and efficacy beliefs: relationships to reading instruction and to students’ reading attitudes and efficacy beliefs.Disertation University of Maryland Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : Grafindo Persada Crow, L.D & Crow, A. (2005). Psikologi pendidikan. Yogyakarta.
Cutrona, C. E. and Russell, D. (1987). The provosions of scale relationship and adaptation of stress. In W. H. Jones and D. Perlman (Eds) Advance in Personal Relationships (vol. 1 PP. 37-67). Greenwich CT : JAI Press Desmita.(2005). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Doman, G. (1998). Mengajar bayi anda membaca. Jakarta : Gaya Favorit Pres Drever, J. (1952). A dictionary of Psychology. Penguin Books: Harmonds worth: Middlesex
Fitria. (2006). Hubungan jenis kelamin dan sikap ibu terhadap perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Skripsi UI Gottlieb, B. H. (1983). Social support strategies. India : SAGE Publications Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi praktis anak, remaja dan keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia Gutrie, E. (2003). Anak sempurna atau anak bahagia? Bandung: Qanita Mizan
Harris, A., and Sipay, E. (1980). How to increase reading ability.. New York : Longman, Inc. Hurlock, E. B. (2005). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Surabaya : Erlangga. Kartika, E. (2004). Memacu minat membaca siswa sekolah dasar. Jakarta : Jurnal Pendidikan Penabur No. 03/ Th. III/ Desember 2004 Hal. 113-128 Leonhardt, M. (2000). 99 cara menjadikan anak anda “keranjingan “ membaca. Bandung: Mizan Longman Handy Learners’s Dictionary of American English (2001). Perpustakaaan Nasional Indonesia
83
Progres of International Reading Literacy Study (2006). Excecutive summary. IEA Publishing Progres of International Reading Literacy Study (2011). Excecutive summary. IEA Publishing Purnawan, A. S. (2001). Rancangan program peningkatan minat baca anak-anak kampung jembatan.Skripsi UI Purwanto, M.N. (1992). Psikologi pendidikan (cetakan ketujuh). Bandung: Remaja Rosdakarya.
R, Adiyo. (2010). Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di bidang statistik 1 dan 2.Skripsi UIN Jakarta Sabri, M. A. ( 1996). Psikologi pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya Sandjaja, S. Pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca anak ditinjau dari pendekatan stres lingkungan. Jakarta : UNIKA Atmajaya Sarafino, E.P. (2002). Health psychology. New York : John Wiley & Sons Inc. Sarlito, S. (2008). Psikologi remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sevilla, C. G, dkk. (2003 ). Pengantar metode penelitian. Jakarta:UI Press Stiggins, R.J. (1994). Student-involved classroom assessment (edisi ketiga). Ohio: Merill Prentice Hall
Sugiyono. (2008) Metode penelitian kuantitatif: Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sutardi, V.N. (1997). Hubungan antara kesiapan membaca anak prasekolah dengan lingkungan fisik rumah yang kondusif dan orang tua yang emultif mendukung kegiatan membaca. Depok: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Syah, M. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Tarigan, H.G (2008). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa Taylor, S.E. (1995). Health psychology. Singapore: Mc Graw Hill Umar, J. (2009). Analysis of determinants of learning outcomes using data from progres in international reading literacy study (PIRLS) 2006. Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Wahid, A. M. (2010). Variabel-variabel prediksi pada pemahaman membaca. Skripsi UIN Jakarta
84
Wulansari, N. (2010). Hubungan antara dukungan orang tua dalam belajar membaca dengan kemampuan membaca siswa kelas 2 SDN Bakti Jaya Depok. Skripsi Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Rhody Secondary Reading Attitude Assessment Items 1. You feel you have better things to do than read. [G] 2. You seldom buy a book. [G] 3. You are willing to tell people that you do not like to read. [G] 4. You have a lot of books at home. [H] 5. You like to read a book whenever you have free time.[R] 6. You get really excited about books you have read. [G] 7. You love to read. [G] 8. You like to read books by well-known authors. [G] 9. You never check out a book from the library. [L] 10. You like to stay home and read. [H] 11. You seldom read except when you have to. 12. You think reading is a waste of time. [G] 13. You think reading is boring. [G] 14. You think people are strange when they read a lot. [G] 15. You like to read to escape from problems. [G] 16. You make fun of people who read a lot. [G] 17. You like to share books with your friends.[R] 18. You would rather someone just tell you information so that you won’t have to read to get it. 19. You hate reading. [G] 20. You generally check out a book when you go to the library. [L] 21. It takes you a long time to read a book. [G] 22. You like to broaden your interests through reading. [R] 23. You read a lot. [G] 24. You like to improve your vocabulary so you can use more words.[R] 25. You like to get books for gifts. [R]
L = Reading in the Library Subscale H = Reading in the Home Subscale R = Other Recreational Reading Items Subscale G = General Reading Subscale Tullock-Rhody, R., & Alexander, J. E. (1980). A scale for
The Social Provisions Scale Instructions In answering the next set of questions I am going to ask you, I want you to think about your current relationship with friends, family members, coworkers, community members, and so on. Please tell me to what extent you agree that each statement describes your current relationships with other people. Use the following scale to give me your opinion. (Hand a response card.) So, for example, if you feel a statement is very true of your current relationships, you would tell me “strongly agree”. If you feel a statement clearly does not describe your relationships, you would respond “strongly disagree”. Do you have any questions? Strongly Disagree 1
Disagree 2
Agree 3
Strongly Agree 4
1. There are people I can depend on to help me if I really need it. _____ 2. I feel that I do not have close personal relationships with other people. _____ 3. There is no one I can turn to for guidance in times of stress. _____ . 4. There are people who depend on me for help. _____ 5. There are people who enjoy the same social activities I do. _____ 6. Other people do not view me as competent. _____ 7. I feel personally responsible for the well-being of another person. _____ 8. I feel part of a group of people who share my attitudes and beliefs. _____ 9. I do not think other people respect my skills and abilities. _____ 10. If something went wrong, no one would come to my assistance. _____ 11. I have close relationships that provide me with a sense of emotional security and well-being. _____ 12. There is someone I could talk to about important decisions in my life. _____ 13. I have relationships where my competence and skills are recognized. _____ 14. There is no one who shares my interests and concerns. _____ 15. There is no one who really relies on me for their well-being. _____ 16. There is a trustworthy person I could turn to for advice if I were having problems. _____ 17. I feel a strong emotional bond with at least one other person. _____ 18. There is no one I can depend on for aid if I really need it. _____ 19. There is no one I feel comfortable talking about problems with. _____ 20. There are people who admire my talents and abilities. _____ 21. I lack a feeling of intimacy with another person. _____ 22. There is no one who likes to do the things I do. _____ 23. There are people I can count on in an emergency. _____ 24. No one needs me to care for them. _____
Angket Try Out Assalamualaikum Wr Wb. Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi. Dengan judul “Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat membaca pada Siswa MTs Madrasah Pembangunan Jakarta” Skala ini merupakan instrumen yang digunakan untuk dapat mengungkapkan tema yang sesuai dengan judul penelitian tersebut. Oleh karenanya, saya sangat mengharapakan jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan yang anda alami dan anda rasakan. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh jawaban tersebut benar-benar mencerminkan pribadi anda. Skala ini hanya untuk tujuan ilmiah, setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya. Baca dengan seksama petunjuk pengisian yang ada agar tidak terjadi kesalah pengisian. Setelah selesai, teliti sekali lagi jawaban anda agar tidak terdapat pernyataan yang terlewat/ tidak diisi. Saya sangat mengharapkan kesungguhan anda dalam mengisi skala ini, karena data yang anda berikan sangat penting artinya bagi penelitian ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya dan waktu yang anda berikan untuk membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
Salam
Titi Widyawati
Nama Jenis Kelamin Usia Kelas Nama Sekolah Etnis/Suku
: ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. 2.
Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan dibawah ini. Berilah tanda checklist (√) pada kolom sebelah kanan pada setiap pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda. Contoh: No Pernyataan 1 Saya suka membaca buku Novel
SS √
S
TS
Alternatif jawaban yang disediakan untuk bagian pertama adalah : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Jawaban yang anda pilih harus jujur, sesuai dengan diri anda sendiri dan tanpa penguruh dari orang lain. 4. Jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya. 5. Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.
Atas perhatian, kerjasama, serta bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
SELAMAT MENGERJAKAN
STS
BAGIAN I No 1
Pernyataan Saya dapat meminta penjelasan orang tua saya ketika bacaan yang saya baca kurang dipahami
2
Jika saya ingin membeli buku, orang tua saya selalu melarangnya
3
Orang tua saya selalu membelikan buku yang saya butuhkan
4
5
Orang tua saya tidak mau menemani saya ke toko buku Orang tua saya membantu saya memilihkan, ketika saya bingung untuk memilih buku mana yang harus saya beli
6
Orang tua saya tidak pernah memerintahkan saya untuk berpartisipasi ketika ada lomba membaca
7
Orang tua saya mengajari saya untuk bisa membeli buku setiap bulan
8
Orang tua saya kurang respon ketika saya ingin memiliki perpustakaan dirumah
9
Orang tua saya memuji ketika saya memenangkan lomba membaca
10
Terkadang orang tua saya menganggap bahwa saya kurang mampu dalam membaca
11
12
13
14
15
Orang tua saya mengagumi bakat dan kemampuan membaca saya, sehingga mereka sering membelikan buku-buku kesukaan saya Saya berpikir orang tua saya tidak menghargai keterampilan dan kemampuan membaca yang saya miliki Saya merasa nyaman ketika dibacakan buku oleh orang tua saya Orang tua saya merasa biasa saja ketika saya menceritakan buku baru yang saya miliki, meskipun saya menceritakannya dengan senang hati Orang tua saya merasa senang ketika bertukar informasi tentang buku baru yang dimiliki masingmasing
SS
S
TS
STS
16
Orang tua saya merasa kurang nyaman ketika saya sering membaca
17
Orang tua dan saya sering pergi bersama untuk menghadiri acara bedah buku
18
Orang tua saya tidak bisa diajak bicara tentang kesukaan minat membaca saya
19
Orang tua saya sering menceritakan kegemaran membaca saya pada teman-temannya Orang tua saya lebih suka menyisihkan uangnya untuk membeli elektronik daripada untuk membeli buku, meskipun saya sudah merengeknya
20
Orang tua saya selalu menunggu saya untuk meminta dijelaskan tentang buku- buku yang terbaru dan menarik
21
22
Orang tua saya tidak pernah meminta saya untuk menerangkan isi buku- buku yang menarik orang tua
23
Saya sering mengajak orang tua saya untuk berlomba menyelesaikan bacaan setiap bulannya Orang tua saya tidak membutuhkan saya untuk menemani mencari buku- buku untuk koleksi perpustakaan dirumah
24
BAGIAN II
No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Saya merasa saya berpikir lebih baik melakukan sesuatu daripada membaca Saya jarang membeli buku Saya mau memberi tahu ke orang lain bahwa saya tidak suka membaca Saya mempunyai banyak buku dirumah Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang Saya benar-benar tertarik tentang buku yang saya baca
SS
S
TS
STS
7
Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang
8
Saya suka membaca buku yang penulisnya orang terkenal
9
Saya tidak pernah mengecek buku yang ada di perpustakaan
10
Dirumah saya suka membaca
11
Saya jarang membaca,kecuali ketika ada kesempatan
12
Saya berpikir membaca hanya membuangbuang waktu
13
Saya berpikir membaca membosankan
14
Saya berpikir orang itu aneh ketika banyak membaca
15
Saya membaca untuk melepaskan diri dari masalah
16
Saya menjadi suka pada orang-orang yang membaca buku
17
18
19
Saya suka membagi buku dengan teman Saya lebih suka seseorang menjelaskan informasi kepada saya, sehingga saya tidak harus membaca untuk mendapatkan informasi Saya benci membaca
20
Saya biasa mengecek buku ketika saya pergi ke perpustakaan
21
Saya memerlukan waktu yang lama untuk membaca buku
22
Saya suka mengembangkaan minat saya melalui membaca
23 24
Saya banyak membaca Saya suka menambah kosakata saya, makanya saya dapat menggunakan katakata lebih
Saya suka menjadikan buku sebagai hadiah
25
BAGIAN III
No 1
Pernyataan Jika bermain internet saya selalu mencari berita
2
Jika bermain internet saya lebih suka mencari permainan
3
Menurut saya membaca buku hanya membuangbuang waktu saja
4
Buku merupakan kebutuhan penting dalam hidup saya
5 6
Saya akan membaca ketika ada tugas Saya termasuk siswa yang sering membaca
7
Saya lebih suka melihat sekeliling daripada membaca buku ketika saya menunggu sesuatu
8
Setiap hari saya selalu menyempatkan membaca walaupun hanya beberapa menit saja
9
Saya membaca buku hanya untuk bergaya didepan guru saja
10
Saya selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku, koran atau majalah
11
Buku yang saya miliki hanya buku- buku wajib disekolah
12
Setiap bulan pasti ada buku yang saya beli
13
Saya banyak membaca buku-buku pelajaran untuk menambah wawasan dan pengetahuan
14
Saya membaca hanya karena memenuhi perintah ibu
15 16
Saya suka membaca demi kesuksesan saya Saya enggan membaca buku meskipun itu akan menambah pengetahuan
SS
S
TS
STS
17
Saya banyak membaca materi-materi pelajaran untuk memperoleh nilai yang baik pada mata pelajaran disekolah
18
Saya membaca buku ketika akan ada ujian saja
19
Saya membaca buku untuk menjawab masalah saja
20
Setiap membaca buku saya menjadi percaya diri
21
Saya membaca buku ketika ada tugas disekolah saja
22
Saya mulai suka membaca sejak sebelum masuk SMP
23
Buku- buku yang ada disekolah kurang menarik perhatian saya
24
Saya memiliki kesenangan tersendiri saat membaca
25 26 27
28
Membaca itu sangat membosankan Saya lebih suka membaca buku-buku pelajaran dari pada bermain ketika menganggur Saya kurang tertarik membaca buku yang tebal Setiap membaca suatu bacaan, saya melakukannya dengan senang hati tanpa ada keterpaksaan
Reabilitas Skala Dukungan Orang Tua Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .972
N of Items .968
21
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
63.5098
1100.255
-.509
.626
.977
VAR00005
63.8039
1058.761
.385
.569
.974
VAR00006
64.0000
1047.200
.510
.686
.973
VAR00007
64.2157
1037.493
.566
.733
.973
VAR00008
63.9216
1030.714
.691
.686
.972
VAR00009
63.4510
1025.493
.756
.782
.972
VAR00010
63.7647
1014.504
.767
.889
.972
VAR00011
63.5882
1004.007
.865
.894
.971
VAR00012
63.7255
998.843
.884
.884
.971
VAR00013
63.8235
988.228
.883
.873
.970
VAR00014
64.0000
977.000
.903
.909
.970
VAR00015
63.2941
973.572
.933
.934
.970
VAR00016
63.5686
964.090
.917
.935
.970
VAR00017
63.9608
949.998
.926
.929
.969
VAR00018
63.6275
945.798
.942
.960
.969
VAR00019
63.5686
934.930
.939
.954
.969
VAR00020
63.8824
922.426
.942
.945
.969
VAR00021
63.6667
920.627
.955
.965
.969
VAR00022
63.6863
911.180
.961
.973
.969
VAR00023
63.9020
898.650
.961
.963
.970
VAR00024
63.8627
897.921
.925
.937
.970
Reabilitas Skala Sikap Terhadap Membaca
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .979
N of Items .982
21
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00005
65.4314
1273.930
.438
.737
.981
VAR00006
65.1961
1267.361
.550
.728
.980
VAR00007
65.3137
1255.460
.645
.770
.980
VAR00008
65.6667
1243.227
.641
.637
.980
VAR00009
65.7059
1231.012
.830
.867
.979
VAR00010
65.2941
1226.572
.810
.868
.979
VAR00011
65.6863
1211.900
.852
.904
.978
VAR00012
65.1569
1207.615
.866
.933
.978
VAR00013
65.3725
1194.958
.887
.942
.978
VAR00014
65.3137
1188.260
.902
.909
.978
VAR00015
65.4314
1179.050
.875
.895
.978
VAR00016
65.0588
1170.176
.953
.964
.977
VAR00017
65.2745
1159.243
.928
.936
.977
VAR00018
66.0000
1145.040
.919
.903
.977
VAR00019
64.7255
1149.763
.953
.979
.977
VAR00020
65.4706
1130.894
.957
.962
.977
VAR00021
65.6078
1124.843
.919
.959
.978
VAR00022
65.0588
1115.256
.964
.974
.977
VAR00023
65.1569
1101.375
.983
.984
.977
VAR00024
65.0392
1096.398
.962
.975
.977
VAR00025
65.1961
1086.401
.952
.961
.978
Validitas dan Reabilitas Skala Minat Membaca Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
85.9608
2148.638
-.339
.666
.978
VAR00002
86.7843
2127.493
-.038
.662
.977
VAR00003
85.9020
2120.610
.062
.707
.977
VAR00004
85.6471
2113.713
.199
.521
.977
VAR00005
87.0588
2086.296
.486
.574
.976
VAR00006
85.8431
2084.975
.464
.767
.976
VAR00007
86.2157
2064.773
.616
.870
.975
VAR00008
85.9412
2058.096
.728
.810
.975
VAR00009
85.6863
2046.060
.695
.835
.975
VAR00010
85.9020
2031.210
.835
.932
.975
VAR00011
86.2745
2019.563
.815
.918
.975
VAR00012
86.1765
2001.588
.844
.916
.974
VAR00013
86.9608
1996.918
.779
.928
.974
VAR00014
86.0196
1976.900
.887
.920
.974
VAR00015
85.3725
1976.118
.947
.972
.974
VAR00016
85.7059
1961.532
.892
.934
.974
VAR00017
85.3333
1953.827
.947
.973
.973
VAR00018
86.2353
1924.344
.950
.978
.973
VAR00019
86.0392
1922.038
.945
.981
.973
VAR00020
85.4706
1912.614
.961
.977
.973
VAR00021
86.0980
1887.930
.955
.972
.973
VAR00022
85.5098
1887.935
.969
.975
.973
VAR00023
85.8824
1872.546
.945
.978
.973
VAR00024
85.2353
1867.224
.981
.986
.973
VAR00025
85.4314
1853.810
.973
.986
.973
VAR00026
85.4314
1839.850
.968
.984
.973
VAR00027
85.7647
1825.464
.963
.982
.974
VAR00028
85.2353
1819.344
.976
.986
.973
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .975
N of Items .970
28
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP MEMBACA KAITANNYA DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
TITI WIDYAWATI NIM : 204070002443
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
i
DUKUNGAN ORANG TUA DAN SIKAP TERHADAP MEMBACA KAITANNYA DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA/ SISWI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh : TITI WIDYAWATI NIM : 204070002443
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing 1
Pembimbing II
Dra Zahrotun Nihayah, M.Si
Zulfa Indira Wahyuni M.Psi
NIP : 197706082005012003
NIP : 198105092009012012
ii
iii
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Titi Widyawati NIM : 204070002443
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada Siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan UndangUndang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 30 November 2011
Titi Widyawati NIM : 204070002443
Email :
[email protected]
iv
ABSTRAK (A) Fakultas Psikologi (B)
2011
(C) Titi Widyawati (D) Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca Pada Siswa/Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta (E) xiv + 84 halaman + lampiran (F)
Membaca merupakan kegiatan yang sangat penting,terlebih lagi pada usia remaja guna meningkatkan intelektualitas. Disinilahperlu ditumbuhkan minat membaca. Terdapat gambaran minat membaca yang rendah pada siswa/siswi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi minat membaca, diantaranya dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah adakaitanyang signifikanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dukungan orang tua adalah merupakan suatu proses hubungan yang terbentuk dari individu dengan persepsi bahwa seseorang dicintai dan dihargai, disayangi, untuk memberikan bantuan kepada individu.Minat membaca adalah kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku, didorong oleh rasa keinginan yang kuat sehingga mau membaca. Penelitianinimenggunakanpendekatan kuantitatif.Penelitian dilaksanakandi MTs Pembangunan UIN Jakarta. Jumlahsampelsebanyak88siswa yang diambildengansimple random sampling. Tehnikpengolahandananalisa data yang diambildengananalisastatistikdenganmenggunakansoftwareSPSS 17danmenggunakanmultiple regressionuntukpengujianhipotesispenelitian. Alat ukur dukungan sosial dalam penelitian ini menggunakan “Social Prevision Scale” modifikasi dari Cutrona & Russell (1987), dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,972, alat ukur sikap terhadap membaca dalam penelitian ini menggunakan “Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Items” modifikasi dari Tulluck-Rhody & Alexander (1980), dengan nilai alpha cronbach 0,979 dan skala minat terhadap membaca mengggunakan skala yang disusun berdasarkan teori Crow & crow. Jumlah item valid dalamskalaminatmembaca sebanyak 25item, sedangkan jumlah item valid dalam skala dukungan orang tua sebanyak 23item, skala sikap terhadap membaca 25 item.Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai R square sebesar 0,777. Penelitian menunjukkan bahwa terdapatkaitanantaradukungan orang tua dan sikap terhadap membacadengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.Artinyasemakintinggitingkatdukungan orang tuadan sikap terhadap membaca maka semakin tinggi minat membaca pada siswa.Dukungan orang tua sendiri mempengaruhi sebesar 9,3%. Hasil F hitung dari 6 aspek v
dukungan orang tua adalah aspekrelliable alliance memberikan kontribusi sebesar 3,8%, aspek guidance memberikan kontribusi sebesar 0,7%, aspek reassuranceof worth tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek attachment tidak memberikan kontribusi sama sekali, aspek social integration memberikan kontribusi sebesar 2,4%, dan aspek opportunity to nurturance memberikan kontribusi sebesar 2,4%.sedangkan variabel sikap terhadap membaca mempengaruhi sebesar 68,4% terhadap minat membaca. Sedangkan hasil T-tes aspek demografi pada minat membaca yaitu jenis kelamin, menunjukkan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian ini, dan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji variabel lain seperti intelegensi, kemampuan membaca ketersediaan bacaanstatus sosial ekonomi, latar belakang etnis, yang mungkin menjadi faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca. (G) Bahan Bacaan :37; buku 24 + 13 laporan ilmiah
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirobbilalamin. Rasa syukur yang luar biasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya setiap saat, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Kaitannya dengan Minat Membaca pada Siswa/ Siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta”. Salawat serta salam semoga tetap Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas segala perjuangannya sehingga kita dapat merasakan indahnya hidup di bawah naungan Islam. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak dapat terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jahja Umar, Ph.D. Berkat bimbingan, arahan, nasihat dan cerita-cerita beliau mengenai hal-hal yang baru bagi penulis, membuat penulis termotivasi untuk terus belajar dan berjuang. 2. Pembimbing Skripsi Dra, Zahrotun Nihayah, MSi, serta Zulfa Indira Wahyuni, M.Psi, atas segala bimbingan, saran, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Pembimbing Akademik Bambang Suryadi, Phd, atas bimbingannya selama penulis menjalani perkuliahan. 4. Pembimbing seminar proposal skripsi Yunita Faela Nisa, M.Psi , atas segala bimbingan, dan sarannya. 5. Para dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberikan ilmu kepada penulis. 6. Para staf akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kerelaan dan kesabaran mau berbagi informasi akademik. 7. Kepala Sekolah MTs Pembangunan UIN Jakarta, bapak Rusli Ishaq M.Pd yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta 8. Seluruh Siswa-siswi Kelas IX MTs Pembangunan UIN Jakarta, yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis dalam melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 9. Yang paling penulis hormati dan kasihi setelah Allah dan Rasul-Nya, Ayahku, Sairi (Almarhum), Ibuku tercinta Maryati, serta seluruh keluarga besarku yang tak pernah putus memberikan dorongan, doa, cinta dan kasih sayang yang tulus kepada penulis. 10. Ibu serta sahabatku Hj. Dwipa Oktafoma yang telah memberikan banyak motivasi, dukungan dan tempat curhat, semoga selalu istiqomah dalam ridhoNya. vii
11. Sahabat-sahabat terbaikku dikosan Chophy House Ririn, Obi, dan Eva atas hari-hari yang telah kita lalui baik dalam keadaan senang maupun sedih serta kebersamaan kita yang tidak akan pernah penulis lupakan. 12. Seluruh teman-teman di Fakultas Psikologi Reguler dan Non Reguler. Teman seperjuangan skripsiku, Mia, Ika, Obet, Ute, Dini, Vera, yang tak pernah bosan mengerjakan skripsi dalam Perpustakaan & terima kasih atas bantuan dan kebersamaannya dalam proses pengerjaan skripsi penulis. 13. Via dan Adyo yang selalu siap dan tak bosan membantu dalam penyelesaian bab 3 dan 4. 14. Semua teman-teman yang tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas motivasi, dukungan, dan doanya. Semoga Allah memberikan ridho yang tak henti-hentinya, sebagai balasan atas segala kebaikan dan bantuan yang di berikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberi manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh pihak yang terkait.
Jakarta, 30 November 2011
Penulis viii
MOTTO: “ hidup akan terasa indah jika kita bisa saling memberi” Fokuskan tercapianya cita- cita dan harapan hanya kepada Allah. (Ibnu Ahaillah)
Optimisme merupakan sikap cerdas secara emosional. (Daniel Goleman)
Karya sederhana ini ku persembanhkan untuk ayah dan Ibuku tercinta, Keluargaku Serta Sahabat-sahabatku.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................................
iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................
v
ABSTRAKSI ...................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah ............................................................
1
1.2
Pembatasan dan Rumusan Masalah ............................................
9
1.2.1 PembatasanMasalah ..........................................................
9
1.2.2 RumusanMasalah ..............................................................
10
1.3 TujuanPenelitian .........................................................................
11
1.4 ManfaatPenelitian ........................................................................
12
1.4.1ManfaatTeoritis...................................................................
12
1.4.2
ManfaatPraktis ...............................................................
12
1.5 Sistematika Penulisan ..................................................................
13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1
Minat membaca ..........................................................................
15
2.1.1
Pengertianminat
..........................................................
15
2.1.2
Pengertian membaca .......................................................
20
2.1.3
Bahan bacaan
21
.......................................................... x
2.1.4
Pengertian minat membaca ..............................................
22
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca ..........
23
Dukungan orang tua dalam membaca..........................................
27
2.2.1
PengertianDukungan orang tua........................................
27
2.2.2
Jenis- jenis dukungan orang tua.......................................
31
2.2.3
Dukungan orang tua pada Remaja ...................................
33
Sikap ..........................................................................................
36
2.3.1 Pengertian sikap ..............................................................
36
2.3.2 Komponen sikap............................................................. .
37
2.3.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap.........................
37
2.3.4 Sikap terhadap membaca............................................. ......
40
2.4 Kerangka Berpikir................................................................. .........
41
2.5 Hipotesis penelitian................................................................. .......
45
2.2
2.3
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1
Pendekatan dan jenis penelitian ..................................................
47
3.2
Variabel penelitian ......................................................................
48
3.2.1
Identifikasi variabel penelitian ........................................
48
3.2.2
DefinisiKonseptualvariabel .............................................
48
3.2.3
DefinisiOperasional variabel ...........................................
49
Populasi dan sampel ...................................................................
50
3.3.1 Populasi .............................................................................
50
3.3.2 Sampel........................................................................ ..........
50
3.3.3.Teknik pengambilan sampel........................................... .....
50
3.4Teknik Pengumpulan Data..............................................................
51
3.4.1 Metode Pengumpulan Data ................................................
51
3.4.2Instrumen Penelitian ............................................................
52
3.3
xi
3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian ..................................... ................
54
3.5.1Uji Validitas ........................................................................
54
3.5.2 Uji Reliabilitas ..................................................................
55
3.5.3Uji Regresi ..........................................................................
55
3.6 Hasil Uji Instrumen Penelitian.............. ..........................................
55
3.6.1 Uji Validitas Instrumen ....................................................
56
3.6.2 Uji Reliabilitas .................................................................
58
3.7 Prosedur Penelitian ........................................................................
58
3.7.1 Persiapapn Penelitian..........................................................
58
3.7.2 Tahap Pengambilan Data ...................................................
58
3.7.3 Tahap Pengolahan Data .....................................................
58
3.7.4 Tahapa Pembahasan ..........................................................
60
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1
GambaranUmumResponden .......................................................
61
4.1.1Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...............
61
4.2HasilujiHipotesis ............................................................................
62
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .......................
62
4.2.2 Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Minat membaca ...............................................
64
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca................................................................................ 65
xii
4.2.4 Pengujian Proporsi Varian Untuk Masing-Masing Independen Variabel . ............................
69
4.2.5 Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin. .................................
71
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1Kesimpulan ....................................................................................
73
5.2 Diskusi ........................................................................................
75
5.3 Saran .........................................................................................
79
5.3.1 SaranTeoritis .....................................................................
79
5.3.2 SaranPraktis ......................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... LAMPIRAN
xiii
82
DAFTAR TABEL Tabel 3.1
Skor Pernyataan .........................................................................
61
Tabel 3.2
Blue Print Skala Minat Membaca…………………….................
62
Tabel 3.3
Blue Print Skala Dukungan Orang Tua .. ……………………….
62
Tabel 4.1
Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ..........
68
Tabel 4.2
Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 69
Tabel 4.3
Tabel R square Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca .................................................................................... 70
Tabel 4.4
Tabel R square Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ...............
Tabel 4.5
Tabel Hasil Anova Dukungan Orang Tua Terhadap Minat ………………………………………....................................... .... 71
Tabel 4.6
Tabel Rsquare Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca ...........
71
Tabel 4.7
Tabel Anova Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca .............
72
Table 4.8
Tabel Sikap Terhadap Minat . ....................................................
72
Tabel 4.9
Tabel Koefisien Regresi . ............................................................
73
Tabel 4.10
Perhitungan Proporsi Varians Minat Membaca . .........................
76
Tabel 4.11
Distribusi Minat Membaca Berdasarkan Jenis Kelamin . .............
78
xiv
70
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Hasil Try Out Dukungan Orang Tua dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 2
Field Test Dukungan Orang Tua Terhadap dan Sikap dengan Minat Membaca
Lampiran 3
Kuisioner Penelitian
Lampiran 4
Reabilitas Dan Validitas
Lampiran 5
Surat Keterangan Penelitian
15
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang mengapa perlu dilakukan penelitian minat membaca, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang Masalah Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998). Membaca berperan penting dalam kehidupan individu. Tarigan (2008) menyatakan bahwa bacaan dapat memperkenalkan dan mengakrabkan kita pada hal-hal baru. Bacaan lebih dapat memancing dan melatih kemampuan abstraksi seseorang dibandingkan bentuk media interaksi lainnya, seperti menonton televisi, berbincang-bincang, dan lain sebagainya. Membaca juga memenuhi kebutuhan emosional dan spiritual (Harris & Sippay,1975). Leonhard(1995)mengatakan bahwa apabila seorang anak gemar membaca, maka akan mampu mengembangkan pola pikir kreatif dalam diri mereka, mereka tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi juga belajar untuk mengikuti argumen-argumen yang kaya dan mengingat alur pemikiran yang beragam. Semakin pentingnya peranan membaca hingga Havighurst (dalam Hurlock, 2005)
2
memasukkan kemampuan membaca ke dalam salah satu tugas perkembangan anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat memenuhi kebutuhan anak di masa mendatang, sangat penting baginya untuk memiliki kemampuan membaca. Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar,sosial, dan emosionalnya. Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut dalam konteks yang lebih kecil, yaitu pelajar, sebenarnya bagaimana gambaran minat baca pada siswa/siswi? Ismail (dalam Purnawan, 2001) menempatkan persoalan minat baca pada tingkat pertama dari empat belas persoalan yang dihadapi dunia sastra Indonesia dalam tiga sampai empat dekade terakhir ini. Hardjoprakoso (dalam Purnawan, 2001) mengatakan bahwa dewasa ini minat baca generasi muda/baru tidak lebih baik daripada generasi sebelumnya bahkan cenderung menurun. Padahal generasi muda sebagai generasi penerus diharapkan oleh masyarakat agar menjadi semakin baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Orang yang disebut generasi muda pada sekarang ini adalah para anak dan remaja serta orang dewasa yang memiliki potensi yang masih dapat dikembangkan hingga batas maksimal. Biro Pusat Statistik (dalam Fitria, 2006) mengadakan pendataan terhadap aksesbilitas anak usia 10 tahun ke atas terhadap berbagai media Indonesia.Pada tahun 2000, presentase anak yang membaca surat kabar dan majalah hanya berjumlah 17,47%. Disisi lain, persentase anak yang menonton televisi dan yang
3
mendengarkan Radio masing- masing 87,97% dan 43,72%. Rendahnya tingkat aktivitas anak dengan bahan bacaan ini mengindikasikan rendahnya minat membaca anak Indonesia. Salah satu bidang garapan pengajaran bahasa di sekolah dasar adalah keterampilan membaca yang didasari oleh kemampuan membaca. Mampu membaca tidak berarti secara otomatis terampil membaca. Akan tetapi terampil membaca tidak mungkin tercapai tanpa memiliki kemampuan membaca dan minat membaca yang tinggi. Tanpa memiliki kemampuan dan minat membaca yang memadai sejak dini, siswa juga akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan dan minat membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pengajaran bahasa itu sendiri, tetapi juga bagi mata pelajaran lain. Membaca bagi manusia sebenarnya merupakan kebutuhan mendasar seperti kebutuhan manusia akan makan, pakaian, dan lain sebagainya. Berdasarkan riset lima tahunan yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD), menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait, Maroko, dan Afrika Selatan PIRLS (2011). Di Indonesia, tiap bulan September diperingati sebagai Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan. Melalui peringatan itu diharapkan masyarakat menjadi gemar membaca, sebab membaca adalah kunci untuk keberhasilan belajar siswa di sekolah. Kemampuan membaca dan minat membaca
4
yang tinggi adalah modal dasar untuk keberhasilan anak dalam berbagai mata pelajaran. Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh temanteman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Remaja yang masih duduk dibangku sekolah lanjutan bisa dikatakan mereka berstatus sebagai seorang pelajar dimana mereka diharuskan untuk belajar entah itu belajar formal disekolah ataupun non formal dan informal seperti mengikuti kursus-kursus ataupun belajar dari pengalaman disekitar mereka. Disekolah sebagai seorang siswa mereka dipersiapkan untuk menempuh jenjang pendidikan berikutnya yang semakin tinggi.
5
Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk meningkatkan intelektualitas. Bacaan saat ini juga sudah sangat beragam, dari buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana yang pantas dan cocok untuk anak sekolah. Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan, mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja pada keluarga yang bersangkutan. Menurut Kasler (dalam Ali & Asroro 2009), remaja sangat memerlukan keteladanan dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Pentingnya faktor keteladanan dikuatkan oleh Fauzia Aswin dan Soetjipto (1991) bahwa orangtua harus dapat menjadi panutan dan jangan menerapkan orientasi (parent-oriented) orangtua serba benar, memiliki privilege, dan menekankan otoritas. Berangkat dari sinilah maka diperlukan dukungan orang tua dalam hal minat membaca agar dapat terarahkan dengan baik. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak.Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber
6
bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003) Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah RI. No 21 tahun 1994 mengenai penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga salah satunya mempunyai fungsi sosialisasi dan pendidikan yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupan dimasa yang akan datang. Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses belajar membaca anak. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai suatu hal yang sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca merupakan pintu kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003). Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan
7
sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003) Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Wiener (dalam Sutardi, 1997), mencatat pendapat yang dikemukakan oleh Ravitch dalam Comission on Reading of the National Academy of Education tahun 1985 yang mengutarakan bahwa orangtua seharusnya mendukung program sekolah dengan membantu anaknya belajar di rumah. Belajar dengan orangtua ini dapat membantu anaknya dalam meningkatkan minat membaca dan juga prestasi belajar membaca disekolah. Orangtua dapat melakukannya dengan cara mengajak anaknya berbicara, mendiskusikan pengalaman yang mereka alami sehari-hari, agar anak memahami pentingnya kata-kata dalam mengutarakan maksud dan membangun latar belakang pengetahuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria (2006) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kombinasi jenis kelamin dan sikap ibu terhadap perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Namun, faktor jenis kelamin sendiri tidak memiliki hubungan dengan minat membaca. Hampir tiap tahun orang tua diingatkan untuk menanamkan dan menumbuhkan minat membaca anak melalui media massa, namun keluhan bahwa minat membaca anak tetap rendah masih selalu terdengar. Nampaknya belum ditemukan cara yang efektif untuk melibatkan orang tua dalam menolong meningkatkan minat
8
membaca. Belum banyak diteliti mengenai faktor-faktor yang menentukan bagaimana cara melibatkan orang tua untuk meningkatkan minat membaca anak.Pemahaman terhadap faktor-faktor tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam menumbuhkan minat membaca anak di keluarga masing-masing. Selain dari sisi dukungan orang tua, terdapat juga sisi lain yang berpengaruh terhadap minat membaca seperti dikatakan Bandura dalam (PIRLS,2006), sebuah studi yang melakukan komparasi hampir di 50 negara, menyatakan bahwa siswa yang memiliki sikap positif terhadap membaca, rata-rata memiliki prestasi membaca yang bagus pula. Artinya ada hubungan yang positif antara sikap terhadap membaca dengan prestasi membaca. Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006) melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca. Ditambah lagi bahwa sikap terhadap membaca dan sikap terhadap konsep membaca sehat merupakan tujuan dari kurikulum membaca di setiap negara. Siswa yang senang membaca dan yang mempersepsikan diri mereka sebagai pembaca yang baik, menambah frekuensi membaca mereka. Selanjutnya, akan memperluas wawasan mereka serta memperbaiki pemahaman membaca mereka. Umar (2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap terhadap membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan Self-
9
efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wahid (2010), menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan sikap terhadap membaca terhadap pemahaman membaca.Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat namun demikian, minat melibatkan sikap yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975). Berdasarkan permasalahan yang disebutkan maka peneliti tertarik untuk meneliti dukungan orang tua dan sikap terhadap membaca kaitannya dengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah 1.2.1 Pembatasan Masalah Agar penelitian tidak mengalami pelebaran dan perluasan masalah, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan-permasalahan berikut: 1.
Dukungan orang tua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. Dalam penelitian ini dukungan orang tua yang dimaksud adalah reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration dan opportunity for nurturance( Cutrona& Russell, 1987).
10
2.
Sikap
terhadap
membaca
adalah
kecenderungan
individu
untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif.(McKenna, 1994 dalam Baccuss,2004) 3.
Minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. (Crow & Crow, 2005)
4.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta kelas IX.
5.
Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
1.2.2 Perumusan Masalah 1.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan orang tua terhadap membaca dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
2.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Relliable Alliance dari orang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
3.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Reassurance of worthdariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
11
4.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Attachment dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
5.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Guidance dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
6.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Social Integration dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
7.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan Opportunity dariorang tua dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
8.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca dengan minat membaca siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ?
9.
Apakah ada perbedaan yang signifikan minat membaca pada siswa laki-laki dan perempuan?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan orangtua (reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, social integration, opportunity for nurturance), sikap terhadap membaca, dan jenis kelamin dengan minat membaca pada siswa-siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
12
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan dalam bidang psikologi pendidikan, khususnya mengenai minat membaca anak hubungannya dengan dukungan orangtua terhadap minat membaca dan sikap terhadap membaca. 1.4.2 Manfaat secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk: 1.
Para orangtua, penelitian ini dapat menambah wawasan baru bagaimana hendaknya orangtua berperan dalam proses belajar anak khususnya dalam belajar membaca.
2.
Para guru, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang bagaimana karakteristik anak-anak dalam hal minat membaca serta dapat menjadi referensi untuk memberikan arahan terhadap orangtua siswa mengenai bagaimana hendaknya mendukung kegiatan belajar membaca, sehingga terjalin hubungan yang baik antara guru dan orangtua dalam menciptakan kesuksesan belajar anak.
3.
Anak, penelitian ini dapat memacu anak-anak dalam pengambilan sikap guna meningkatkan minat membacanya.
1.5 Sistematika Penulisan
13
Agar dalam penyusunan penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis akan membahas tentang pengertian membaca, teori minat, teori membaca, teori minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca, pengertian dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang tua pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor sikap, fungsi sikap, dan sikap terhadap membaca. BAB III : METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai ; pendekatan dan jenis penelitian, variabel penelitian(identifikasi variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasioanl variabel),
populasi dan sampel (sampel,
populasi),teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data), teknik uji instrumen penelitian (uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi) BAB IV : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan hasil analisis data.
14
BAB V : PENUTUP Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan, diskusi, dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN
15
BAB 2 KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan dipaparkan tentang pengertian membaca, teori minat, teori membaca, teori minat membaca, faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca, pengertian dukungan orang tua, jenis-jenis dukungan, dukungan orang tua pada remaja, pengertian sikap, komponen sikap, faktor- faktor sikap, fungsi sikap, dan sikap terhadap membaca.
2.1 Minat Membaca 2.1.1 Pengertian Minat Meichati (1972) dalam Sandjaja mengartikan minat adalah perhatian yang kuat, intensif dan menguasai individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas. Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan belajar seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensidimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 1994). Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting, yaitu (1) berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda; (2) Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik
16
positif dan titik negatif; (3) Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda, yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins,1994). Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan sangat menyenangkan (excitement). Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai pendorong yang kuat (Hurlock, 1992). Aspek kognitif didasarkan atas konsep atau pengetahuan yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Dari uraian tentang minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah tingkat kesenangan yang kuat (excitement) dari seseorang dalam melakukan suatu kegiatan yang dipilih karena kegiatan tersebut menyenangkan dan memberi nilai baginya. Minat sebagai suatu kecenderungan untuk bertingkah laku yang berorientasi kepada objek, kegiatan, atau pengalaman tertentu, dan kecenderungan tersebut antara individu yang satu dengan individu yang lain tidak sama intensitasnya (Crow &Crow, 2005). Menurut Muhibbin (2004), minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
17
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian suatu hal dalam bidang-bidang tertentu. Minat mengarahkan pada satu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif- motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar (manipulate and exploring motive) dalam diri manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar itu, lama kelamaan timbulah minat terhadap sesuatu pada diri seseorang (Purwanto, 1992). Menurut Crow & Crow (2005) minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau aktivitas tertentu. Menurut Sabri(2007)minat erat hubungannya dengan sikap dan perasaan senang terhadap sesuatu, oleh karena itu minat diartikan sebagai sikap senang kepada sesuatu atau kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi, disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang (Stiggins, 2001). Dimensi afektif mencakup tiga hal penting, yaitu 1. Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda. 2. Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.
18
3. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda yang dimulai dari kuat ke sedang ke lemah (Stiggins, 2001) Aiken (1997) mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilainilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya. Minat juga merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungankecenderungan lain. Sama dengan perangkat mental lainnya minat dapat dilihat dari respon yang dihasilkan (Aiken, 1997). Minat adalah suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan kepadanya (satisfiers). Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang menjadikan kegiatan sangat menyenangkan (excitement). Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki hubungan dengan segi kognisi, namun
minat lebih dekat pada perilaku. Minat sebagai hasil tindakan yang
memberi kepuasan (satisfiers), hal ini mengandung arti minat tidak hanya memiliki dimensi aspek afektif saja, tetapi juga aspek kognitif(Stiggins, 2001).
19
Dalam kamus psikologi, Chaplin (2001) menyebutkan bahwa interest atau minat dapat diartikan sebagai: 1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. 2. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. 3. Suatu keadaan motivasi atau satu set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diambil pengertian minat adalah: Perasaan sadar dan suka dari individu terhadap suatu objek atau aktivitas karena adanya anggapan bahwa objek atau aktivitas tersebut memuaskan dan bermanfaat bagi dirinya sehinga individu tersebut terus memperhatiakan dan melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek atau aktivitas tersebut. Crow & Crow (2005) menjelaskan, minat berhubungan dan dipengaruhi oleh dorongan dari dalam diri, motif sosial, dan reaksi emosional: 1. Dorongan dari dalam Merupakan komponen yang mengandung unsur kognisi ( mengenal), dimana minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut yang kemudian mendorong rasa ingin tahu seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru dan lebih menantang atas dasar kebutuhan dari dalam diri seseorang. Minat (interes) berarti
20
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang didasari rasa keingintahuan. Minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberi perhatian kepada seseorang, sesuatu atau aktifitas. 2. Motif sosial Merupakan komponen yang mengandung unsur konasi (kehendak, kecenderungan untuk melakukan sesuatu) yang diwujudkan dalam bentuk kemauan atau hasrat untuk melakukan suatu aktifitas dalam memenuhi dorongan kebutuhannya, yaitu kebutuhan untuk diakui atau mendapatkan penghargaan dari lingkungannya. 3. Reaksi emosional Merupakan komponen yang berkaitan dengan unsur emosi (perasaan) karena dalam partisipasi atau pengalaman minat itu disertai dengan perasaan puas (biasanya perasaan senang). Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan yang sangat menyenangkan.
2.1.2 Pengertian Membaca Membaca merupakan proses kompleks yang memiliki banyak definisi. Harris (1975) menyebutkan bahwa membaca merupakan persepsi visual dari bentuk kata dan artinya menuju sebuah proses elaborasi arti atau pemikiran yang berkaitan dengan simbol tertulis.
21
Sedangkan dalam kamus Longman (2001) membaca didefinisikan sebagai sebuah kegiatan melihat atau memahami sesuatu yang tercetak atau tertulis. Membaca menurut Tarigan (1986) merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seorang untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahasa tertulis. Esensi dari membaca adalah transaksi antara kata dari penulis dan pikiran pembaca, ketika sebuah makna dibangun. Artinya, tujuan dari pembelajaran membaca adalah pemahaman membaca. Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan. Oleh karena itu, membaca dapat disimpulkan sebagai suatu proses yang melibatkan penglihatan dan tanggapan untuk memahami bahan bacaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi atau mendapatkan kesenangan. 2.1.3 Bahan Bacaan Dalam aktivitas membaca terdapat bahan bacaan yang menjadi objek bacaan. Bahan bacaan yang dibaca pada aktivitas membaca untuk kesenangan adalah bacaan-bacaan yang menghibur dan biasa dibaca pada waktu luang. Hurlock (1978) menyebutkan bahwa terdapat tiga media bacaan yang populer di kalangan anak-anak, yaitu buku, majalah, dan koran. Kesukaan anak untuk membaca koran dan majalah dapat dikaitkan dengan pernyataan Bond dan wagner (1960) bahwa anak-anak menyukai bahan-bahan bacaan yang faktual. Menurut Sanderson (2001), waktu untuk membaca surat kabar (majalah dan koran) telah menjadi waktu yang menyenangkan dan telah populer bagi banyak
22
sekali orang di dunia. Salah satu alasannya adalah di dalam surat kabar terdapat berbagai materi yang beragam. Beragamnya materi yang terkandung dalam satu eksemplar surat kabar, memungkinkan adanya hal yang bernilai atau menarik perhatian seorang pembaca.Pada penelitian ini tidak dibatasi jenis bacaan yang diminati siswa. 2.1.4 Pengertian Minat Membaca Secara operasional Lilawati (1988) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca oleh anak. Sinambela (1993) dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca. Berdasar pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
23
2.1.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca Ada dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca, yaitu faktor personal dan faktor institusional (Purves dan Beach, dalam Harris dan Sipay, 1975). Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang, yaitu meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor di luar diri seseorang, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenisjenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya . 1. Faktor Personal Faktor personal merupakan faktor – faktor dalam diri yang dapat mempengaruhi minat membaca bervariasi antar individu. a. Usia Minat baca tidak tetap, melainkan berubah seiring dengan bertambahnya usia (Harris, 1975). b. Jenis Kelamin Jenis kelamin mempengaruhi minat baca seseorang (Harris & sippay, 1975). c. Inteligensi Harris & Sippay (1975) menyatakan bahwa sebenarnya belum ada hubungan yang jelas antara inteligensidengan minat membaca. Meskipun demikian, minat membaca berpengaruh dalam pemahaman bacaan seseorang.
24
d. Kemampuan membaca e. Sikap Terhadap Membaca Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat, namun demkian minat melibatkan sikap yang dimiliki individu (Harris & Sippay, 1975). Apabila membaca memenuhi suatu kebutuhan, biasanya sikap positif terhadap membaca akan berkembang. Meskipun demikian, sikap positif terhadap membaca tidak berarti membuat seseorang menjadi aktif membaca. f. Kebutuhan Psikologis Minat membaca seseorang akan meningkat ketika kegiatan membaca dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya. Menurut Dechand (1969), ketika kegiatan membaca diasosiasikan dengan pemenuhan kebutuhan seseorang, maka kegiatan membaca menjadi sesuatu yang bermakna. Pengulangan aktivitas ini akan mendorong perkembangan minat membaca yang akan bertahan lama. Pada tahap ini, membaca menjadi motif kebiasaan dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas lain yang berhubungan dengan membaca. 2. Faktor Institusional Faktor institusional merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca seseorang. Faktor- faktor institusional minat membaca antara lain: a. Ketersediaan buku Menurut Harris & Sippay (1975), akses dan ketersediaan buku memiliki pengaruh besar dalam pilihan untuk membaca. Jumlah dan jenis bahan
25
bacaan di rumah seorang memiliki hubungan yang nyata dengan kebiasaan seseorang dalam membaca. Seseorang akan membaca apapun yang tersedia. b. Status ekonomi dan latar belakang etnis Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa status ekonomi seseorang tidak terpengaruh secara signifikan terhadap minat membaca (Harris & Sippay, 1975). Meskipun demikian, Hurlock (2005) menyatakan bahwa anak-anak berasal dari kelompok keluarga sosial ekonomi yang lebih baik menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca. Hal ini karena anakanak ini memiliki lebih banyak bahan bacaan yang tersedia di rumah mereka dan mereka juga menerima lebih banyak dorongan untuk membaca untuk kesenangan. Disisi lain, penelitian tentang pengaruh latar belakang etnis terhadap minat membaca masih menunjukkan keberagaman penemuan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada minat membaca seseorang yang berasal dari etnis yang berbeda pada semua tingkat usia (Harris & Sippay, 1975). c. Pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru Lingkungan anak meliputi orang tua, teman sebaya, dan guru mempengaruhi minat membaca melalui rekomendasi yang diberikan. Pengaruh lain diberikan pada saat pemberian tugas-tugas membaca untuk anak. Selain itu, orang tua dan guru juga secara tidak langsung menjadi contoh bagi anak dalam melakukan kegiatan membaca.Begitu pula dengan antusiasme guru
26
juga dapat memberikan pengaruh yang penting dalam pengembangan minat membaca. d. TV dan Film Pengaruh media lain terhadap minat membaca sangat kompleks (Harris & Sippay, 1975). TV sering kali diangap sebagai penyebab menurunnya aktivitas membaca apabila anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton program yang hanya menghibur, tidak mendidik (Sangkeo, 1999 dalam Sandjaja).Waktu luang anak diperebutkan oleh kegiatan membaca dan bersaing dengan kegiatan rekreasional lainnya serta dengan kegiatan belajar. Harris dan Sippay (1975) mengungkapkan bahwa anakanak yang tidak suka membaca akan menemukan hal lain untuk dilakukan dalam waktu luangnya. Sebaliknya, anak yang memang suka membaca akan menemukan waktu untuk membaca seberapa menarikpun saingan yang ada. Apabila anak menemukan bahwa membaca adalah hal yang mudah, menarik, dan dapat diakses, tidak perlu lagi menyalahkan media lain yang dianggap mengalihkan perhatian anak untuk membaca. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi minat baca anak yang telah disebutkan diatas, penelitian ini akan fokus pada dua faktor untuk dilihat lebih jauh hubungannya terhadap minat membaca anak. Faktor-faktor yang akan diteliti meliputi: pengaruh orangtua (dukungan orangtua), sikap terhadap membaca, dan jenis kelamin. Munandar (1986) menemukan ada perbedaan minat anak terhadap isi cerita ditinjau dari perkembangan usia kronologis anak. Pada usia 3 s/d 8 tahun
27
anak menyukai buku cerita yang berisi mengenai binatang dan orang–orang di sekitar anak. Pada masa ini anak bersikap egosentrik sehingga mereka menyukai isi cerita yang berpusat pada kehidupan di seputar dirinya. Mereka juga menyukai cerita khayal dan dongeng. Pada usia 8–12 tahun anak menyukai isi cerita yang lebih realistik. Munandar juga menemukan ada perbedaan umum antara minat membaca anak laki-laki dan perempuan dalam sifat dan tema cerita, walaupun perbedaan ini tidak bersifat pilah sama sekali; artinya anak-anak perempuan juga menikmati bacaan anak-anak laki-laki dan sebaliknya. Pada umumnya anak-anak perempuan menyukai buku cerita dengan tema kehidupan keluarga dan sekolah. Anak lakilaki lebih menyukai buku cerita mengenai pertualangan, kisah perjalanan yang seram dan penuh ketegangan, cerita kepahlawanan dan cerita humor.
2.2
Dukungan Orangtua Dalam Membaca
2.2.1 Pengertian Dukungan Orangtua Keluarga sebagai tempat yang pertama kali dikenal oleh individu, keluarga mempunyai peran yang cukup penting bagi individu dalam bersosialisasi di masyarakat. Oleh karena itu, dukungan orangtua sangat penting bagi individu dalam menjalani kehidupannya. Dukungan orangtua itu sendiri merupakan bagian dari dukungan sosial. Seperti dikatakan Sarafino (1994) bahwa sumber dukungan sosial meliputi: orang-orang disekitar individu (keluarga, teman dekat,atau rekan), professional, dan kelompok dukungan sosial.
28
Adapun definisi dukungan sosial menurut Sarafino (1994) yaitu bentuk penerimaan dari seseorang atau sekelompok rang terhadap individu yang menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan, dihargai dan ditolong. Hal senada juga disampaikan oleh Taylor (2003), bahwa: “Sosial support has been defined as information from others that one is loved and cared for, asteemed and valued, and part of a network of communication and mutual obligations from parens, a spouse or lover, other relatives, friends social and comunity contacts (such as churches or clubs), or even a devoted pet”. Dukungan sosial merupakan bentuk pemberian informasi serta merasa dirinya dicintai dan diperhatikan, terhormat dan dihargai, serta merupakan bagian dari jaringan komunikasi dan kewajiban timbal-balik dari orangtua, kekasih atau kerabat, teman, jaringan lingkungan sosial serta dalam lingkungan masyarakat. Sedangkan Gottlieb (1983) mendefinisikan dukungan sosial, sebagai berikut: “Social Support consist of the verbal and or non-verbal information or advice, tangible aid, or action that is proffered by social intimates or inferred by their presence and has benefical emotional or behavioral effect on the recipient.” Dukungan sosial terdiri dari informasi verbal atau non verbal atau nasehat, bantuan yang nyata atau terlihat, atau tingkah laku yang diberikan oleh orangorang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku peneriamaannya.Dalam hal ini, orang yang merasa memperoleh dukungan sosial
29
secara emosional merasa lega karena diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. Sarason (2001) yang mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Brehm dan Kassin (1993) mengemukakan empat definisi dukungan sosial, yaitu: 1. Berdasarkan kontak sosial Dukungan sosial dilihat dari banyaknya kontak sosial yang dilakukan oleh individu. Pengukuran kontak sosial dalam konteks ini dilihat dari status perkawinan, hubungan saudara atau teman, keanggotaan dalam organisasi informal. 2. Berdasarkan jumlah pemberian dukungan Dukungan sosial diartikan sebagai jumlah individu yang memberikan bantuan kepada seseorang yang membutuhkan. Semakin banyak individu memberikan bantuan, semakin sehat kehidupan individu tersebut. 3. Berdasrkan kedekatan hubungan Dukungan sosial disini didasarkan pada kualitas hubungan yang terjalin antara pemberi dan penerima dukungan, bukan kuantitas pertemuan. 4. Berdasarkan tersedianya pemberi dukungan Individu yang yakin bahwa akan ada orang yang akan membantunya bila ia mengalami kesulitan, kecenderungan lebih percaya diri dan sehat daripada
30
individu yang tidak merasa yakin bilamana ada orang bersedia membantunya. Hal ini senada dengan Sarason (2001) yang menyatakan dukungan sosial merupakan tersedianya sumber yang dapat dipanggil seketika bila dibutuhkan untuk memberi dukungan. Weiss (dalam Cutrona, 1994) mengemukakan dukungan sosial sebagai hubungan dari orang-orang yang dapat diandalkan, bimbingan serta kedekatan emosional terhadap suatu individu membuat dirinya mendapatkan pengakuan. Adapun komponen-komponen menurut Weiss dapat berdiri sendiri, namun satu sama lain saling berhubungan, dan Weiss membaginya kedalam jenis-jenis dukungan sosial yaitu reliable alliance, reassurance of worth, attachment, guidance, socialintegration dan opportunity for nurturance. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita lebih berarti. Dukungan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dukungan sosial yang berasal dari keluarga khususnya orang tua, karena orang tua merupakan orang terdekat yang berperan penting dalam proses membaca anak. 2.2.2 Jenis-jenis dukungan orang tua Menurut Sarafino (1998) membagi dukungan sosial menjadi 5 bentuk, yaitu : 1. Dukungan emosional (emotional support)
31
Dukungan emosional adalah suatu bentuk dukungan yang diekpresikan melalui empati, perhatian, kasih sayang dan kepedulian terhadap individu lain. Bentuk dukungan ini dapat menimbulkan rasa nyaman, perasaan dilibatkan dan dicintai pada individu yang bersangkutan. Dukungan ini juga meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. 2. Dukungan penghargaan (esteem support) Dukungan penghargaan adalah suatu bentuk dukungan yang terjadi melalui ekspresi seseorang dengan menunjukkan suatu penghargaan positif terhadap individu, dukungan atau persetujuan tentang ide-ide atau perasaan dari individu tersebut dan perbandingan positif dari individu dengan oranglain yang keadaannya lebih baik atau lebih buruk. Bentuk dukungan ini bertujuan untuk membangkitkan perasaan berharga atas diri sendiri, kompeten dan bermakna. 3. Dukungan instrumental (instrumental support) Dukungan instrumental adalah bentuk dukungan langsung yang diwujudkan dalam bentuk bantuan material atau jasa yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah secara praktis. Contoh dukungan ini seperti pinjaman atau sumbangan uang dari orang lain, penyediaan layanan penitipan anak, penjagaan dan pengawasan rumah yang merupakan bantuan nyata berupa materi atau jasa.
32
4. Dukungan informasi ( information support) Dukungan informasi adalah suatu dukungan yang diungkapkan dalam bentuk pemberian nasehat atau saran, penghargaan, bimbingan atau pemberian umpan balik, mengenai apa yang dilakukan individu, guna untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 5. Dukungan jaringan sosial (network support) Dukungan yang berasal dari jaringan ini merupakan bentuk dukungan dengan memberikan rasa kebersamaan dalam kelompok serta berbagi dalam hal minat dan aktifitas sosial. Weiss dalam (Cutrona, 1994), membagi dukungan sosial kedalam 6 bagian yang berasal dari hubungan dengan individu lain yaitu : 1. Reliable aliance (hubungan yang dapat diandalkan) Pengetahuan yang dimiliki individu bahwa individu dapat mengandalkan bantuan yang nyata yang dibutuhkan, individu yang menerima bantuan ini akan merasa tenang karena individu menyadari ada orang yang dapat diandalkan untuk menolong bila individu menghadapi kesulitan 2. Guidance (bimbingan) Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya. 3. Reassurance of Worth (adanya pengakuan) Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargaan terhadap kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat individu
33
merasa dihargai dan diterima, misalnya memberikan pujian kepada individu karena telah melakukan sesuatu yang baik. 4. Attachment ( kedekatan emosional) Dukungan ini berupa pengekpresian dari kasih sayang dan cinta yang diterima individu, yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerimanya, 5. Soscial integration (integrasi sosial) Dikaitkan dengan dukungan yang dapt menimbulkan perasaan memiliki pada individu karena menjadi anggota didalam kelompok dalam hal ini dapat membagi minat, serta aktifitas sosialnya sehingga individu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok tersebut. 6. Opportunity to nurturance ( kesempatan untuk mengasuh) Dukungan ini berupa perasaan bahwa individu dibutuhkan oleh orang lain, jadi dalam hal ini subjek merupakan sumber dukungan bagi orang yang mendukungnya. 2.2.3 Dukungan Orang Tua pada Remaja Dukungan sosial yang didapatkan individu dari orangtuanya dapat diandalkan individu
didalam
kehidupan
sehari-harinya,
dimana
individu
dapat
mempersepsikan bentuk dukungan orangtua yang ia terima, yaitu dalam hal kepedulian yang dialami, menyayangi, menghargai, memberikan berbagai informasi, dan menumbuhkan kepercayaan diri pada individu tersebut. Hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, khususnya orangtua, dan perjuangan secara bertahap untuk membebaskan diri dari dominasi mereka
34
agar sampai pada tingkat orang dewasa, menjadi masalah yang paling serius sepanjang kehidupan dan membuatnya sangat sulit beradaptasi. Keinginan untuk bebas pada diri remaja ini tidak dibarengi oleh kemampuannya untuk beradaptasi yang baik, sehingga orangtua seringkali mengintervensi dunianya, padahal yang dibutuhkan oleh remaja adalah suasana rumah yang baik (dalam Al-Mighwar, 2006). Para ahli kesehatan mental berpendapat bahwa rumah yang baik adalah rumah yang memperkenalkan segala kebutuhan remaja berikut tantangannya agar bisa bebas, lalu membantu dan memotivasinya secara maksimal, dan memberikan kesempatan serta nasehat yang mengarah pada kebebasan. Lebih dari itu, remaja juga harus dimotivasi agar berani bertanggung jawab, mengambil keputusan, dan merencanakan masa depannya. Semua itu harus dilakukan keluarga melalui berbagai upaya positif dan konstruktif, secara sengaja dan terencana, sehingga remaja berusaha sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin untuk memperkuat kematangan dirinya. Menghormati kecenderunganya untuk bebas merdeka tanpa mengabaikan perhatian padanya dianggap sebagai strategi paling bagus dan tepat, karena selain bisa menimbulkan saling percaya antara orangtua dan anak, juga membukakan jalan kearah adaptasi yang baik agar mampu mengurangi kecenderungan kenakalan pada remaja (dalam Al-Migwar, 2006). Hubungan yang dekat dengan orangtua juga penting dalam perkembangan remaja karena hubungan ini berfungsi sebagai contoh atau cetakan yang akan
35
dibawa terus dari waktu ke waktu untuk mempengaruhi pembentukan hubungan baru (Santrock, 2003). Burns (1984) mengungkapkan tujuh hal yang dapat dilakukan orang tua dalam rangka membantu kegiatan belajar membaca anak dirumah: 1. Menjaga hubungan dengan anak dalam program belajar membaca dengan rajin menanyakan perkembangan belajar membacanya 2. Menjadi pendengar dan penanya yang baik 3. Mendukung anak untuk menyelesaikan tugas membaca buku 4. Membantu menyediakan ruangan, waktu dan peralatan yang dibutuhkan untuk belajar 5. Mendukung anak untuk berpartisipasi dalam pameran buku atau kegiatan membaca lainnya 6. Membantu anak saat dia menemui kesulitan dalam membaca 7. Memberikan
penilaian
yang
baik terhadap pekerjaan rumah dan
mengekspresikan antusiasme ketika anak bertanya. Dapat disimpulkan bahwa dukungan orangtua dalam membaca adalah segala bentuk bantuan atau sokongan dari orangtua yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam minat membaca sehingga membuat kita menjadi lebih berarti, berupa Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance,Social integratin, dan Opportunity for nurturance.
36
2.3
Sikap
2.3.1 Pengertian sikap “Attitude toward reading. How an individual person feels about reading, engaging in reading activities, and receiving materials for reading “ McKenna (dalam Baccuss, 2004) Sikap terhadap membaca adalah bagaimana seseorang merasa tentang membaca, terlibat dalam kegiatan membaca, dan menerima materi-materi dari membaca McKenna (dalam Baccuss, 2004) Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Sikap mempengaruhi perilaku individu. Seorang individu yang mempunyai sikap yang positif terhadap suatu objek akan mendorongnya kepada perilaku yang positif dan mengarah untuk mendukung sikapnya itu. Demikian pula sebaliknya, seorang yang mempunyai sikap negatif terhadap suatu objek akan menunjukkan perilaku negatif terhadap objek itu. Sikap dapat bersumber dari orangtua, guru, dan anggota kelompok. Pada waktu usia muda, individu memodelkan sikapnya menurut orang yang dikagumi dan dihormati (significant others). Sikap penting karena sikap itu mempengaruhi perilaku kerja seseorang. Dari uraian diatas maka yang dimaksud dengan sikap terhadap membaca berarti suatu keyakinan, pikiran, perasaan, keinginan, dan tanggung jawab seorang terhadap membaca, diperlihatkan dalam rasa senang dan mencintai, selalu bersikap positif.
37
2.3.2 Komponen Sikap Ada tiga komponen dari suatu sikap yaitu: komponen kognitif, komponen afektif dan komponen perilaku. Komponen perilaku dari suatu sikap rujukan ke suatu maksud untuk berperilaku dengan suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Namun istilah sikap (attitude) pada hakekatnya merujuk ke bagian afektif dari tiga komponen itu (Robbins, 1996). 2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja melainkan terbentuk melalui suatu proses tertentu. Melalui interaksi yang dilakukan individu dengan individu lainnya atau individu dengan lingkungannya, dalam hubungan ini faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu: Faktor intern, yaitu faktor–faktor yang terdapat dalam diri individu diantaranya: 1. Pengalaman pribadi Apa yang sedang dan telah kita alami akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulasi sosial. Apakah penghayatan itu kemudian akan membentuk sikap membentuk sikap positif atau negatif tergantung pada berbagai faktor lain. 2. Faktor emosi Terkadang suatu bentuk sikap merupakan penataan yang tidak didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyalur frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego dan tidak selalu dibentuk oleh situasi lingkungan
38
atau pengalaman pribadi seseorang. Suatu contoh bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah simpati. Simpati adalah penilaian terhadap suatu hal berdasarkan perasaan atau ketertarikan kepada orang lain oleh karena simpati merupakan perasaan maka simpati timbul tidak atas dasar logis rasional melainkan atas dasar emosi dan atas itulah ia membentuk sikapnya. Faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu tersebut, diantaranya: 1.
Orang lain yang dianggap penting
2.
Seseorang yang kita anggap penting yang kita harapkan persetujuannya disetiap gerak langkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant others). Akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu diantaranya: orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, teman kerja, istri, suami dan lain-lain.
3.
Pengaruh kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Seorang ahli Psikologi Burrhuss Frederic Skiner sangat menekankan pengaruh lingkungan (termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian seseorang. Menurutnya, kepribadian tidak lain adalah pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforment yang kita alami.
39
4.
Media massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa baik media massa cetak maupun elektronik. Mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru
mengenai sesuatu
memberikan
landasan
kognitif baru
bagi
terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat memberi dasar afektif dalam menilai sesuatu sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh individual dalam proses pembentukan dan perubahan sikap peranan media massa cukup besar. 5.
Lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu, karena konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem maka tidaklah mengherankan kalau konsep tersebut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap suatu hal (Azwar, 2003). Mar’at (2006)menjelaskan ada tiga faktor yang sudah pasti berpengaruh
pada terbentuknya sikap, yaitu kebutuhan seseorang, informasi tentang objek atau subjek yang dimiliki dan kelompok di mana ia bergabung. Ketiga faktor ini memainkan peran yang penting pada perubahan sikap. Sikap terbentuk terutama
40
atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki dan informasi yang diterima mengenai hal-hal tertentu. Satu per tiganya merupakan faktor terkait yang berperan dalam pembentukan sikap adalah kelompok tempat orang tersebut berada di dalamnya. 2.3.4 Sikap terhadapa Membaca Sikap dalam Drever (1952) adalah kecenderungan pendapat, ketertarikan atau tujuan yang melibatkan pengalaman- pengalaman tertentu serta kesiapan dengan respon yang tepat. Progres of International Reading Literacy Study atau PIRLS (2006) melaporkan bahwa siswa yang memiliki sikap positif, kemungkinan besar menjaga konsistensi mereka dalam berusaha serta memiliki keinginan untuk terlibat dalam mengerjakan tugas, sehingga mempengaruhi prestasi membaca. Dalam PIRLS, selanjutnya disebutkan, seperti pada kasus tahun 2001, siswa kelas lima pada tahun 2006 memiliki sikap positif terhadap membaca. Pada nilai rata-rata dengan indeks 90 persen pada level lebih tinggi dan menengah. Disamping itu, di setiap negara, siswa yang memiliki sikap positif terhadap membaca memiliki prestasi membaca yang lebih tinggi dari mereka yang memiliki sikap negatif terhadap membaca. Akan tetapi, Umar(2009) menemukan bahwa sikap terhadap membaca tidak secara langsung berpengaruh terhadap prestasi membaca. Adapun sikap terhadap membaca adalah sebagai moderator variabel yang bisa meningkatkan Self-efficacy, kemudian meningkatkan prestasi membaca. Artinya sikap terhadap membaca merupakan moderator variabel dari prestasi membaca.
41
2.4
Kerangka berpikir
Membaca merupakan fungsi tertinggi otak manusia. Dari semua makhluk di dunia ini hanya manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan salah satu fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca (Doman, 1998). Leonhard(1995) mengatakan bahwa apabila seorang anak memiliki frekuensi membaca yang tinggi maka kemampuannya dalam berkonsentrasi pada informasi lisan akan berkembang.Semakin pentingnya peranan membaca hingga Havighurst(dalam Hurlock, 2005) memasukkan kemampuan membaca ke dalam salah satu tugas perkembangan anak di usia sekolah. Artinya untuk dapat memenuhi kebutuhan anak di masa mendatang, sangat penting baginya untuk memiliki kemampuan membaca. Dengan membaca, siswa akan memperoleh pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosionalnya. Jika melihat manfaat dan dampak positif kegiatan membaca diatas maka minat membaca jelas perlu untuk ditumbuhkan. Lalu, bila melihat hal tersebut dalam konteks yang lebih kecil, yaitu indonesia, sebenarnya bagaimana gambaran minat baca di Indonesia? Hardjoprakoso dalam Alexander (2001) mengatakan bahwa dewasa ini minat baca generasi muda/baru tidak lebih baik daripada generasi sebelumnya bahkan cenderung menurun. Pada anak SMP minat membaca penting untuk menambah wawasan, pengetahuan. Remaja seharusnya sudah berada pada tahap operasional formal dan
42
sudah mampu berfikir abstrak, logis, rasional, serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang bersifat hipotesis. Oleh karena itu, setiap keputusan yang mereka terima harus dilandasi oleh dasar pemikiran yang masuk akal. Masa SMP juga merupakan masa peralihan dari anak-anak, mereka sudah meninggalkan peran sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada orangtua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman sebaya. Konformitas pada remaja mempengaruhi perkembangannya, karena masa remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh temanteman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga Pada masa sekolah, siswa seharusnya dibiasakan untuk membaca karena mereka dihadapkan pada pelajaran yang semakin sulit. Selain buku pelajaran mereka juga dianjurkan untuk membaca buku pengetahuan lainnya untuk meningkatkan intelektualitas. Bacaan, saat ini juga sudah sangat beragam, dari buku komik, novel, buku ilmiah, majalah, media massa sampai buku berbahasa asing yang mulai banyak digemari terutama dikalangan akademis. Buku-buku tersebut juga ada batasan umurnya, sehingga kita dapat memilih bacaan mana yang pantas dan cocok untuk anak sekolah. Remaja juga tengah berada pada fase krisis identitas atau ketidaktentuan, mereka amat memerlukan teladan tentang norma-norma yang mapan untuk diidentifikasi. Perwujudan norma-norma yang mantap itu tentunya menuntut
43
orangtua sebagai pelopor norma. Dengan demikian, faktor keteladanan dari sosok pribadi orangtua menjadi amat penting bagi variasi perkembangan sosial remaja pada keluarga yang bersangkutan. Dalam hal ini dukungan orangtua menjadi sangat penting dalam proses membaca. Orangtua memandang kemampuan membaca sebagai suatu hal yang sangat penting dan tentu saja memang penting, karena membaca merupakan pintu kearah pembelajaran di semua bidang ilmu (Guthrie,2003). Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003). Taylor (1995) mengungkapkan bahwa dukungan yang dimiliki oleh seorang dapat mencegah berkembangnya masalah akibat tekanan yang dihadapi. Seseorang dengan dukungan yang tinggi akan lebih berhasil menghadapi dan mengatasi masalahnya dibanding dengan yang tidak memiliki dukungan. Keluarga yang memiliki banyak sumber bacaan dan anggota keluarganya gemar belajar dan membaca akan memberikan dukungan yang positif terhadap minat membaca siswa. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan
44
dan tidak senang membaca tidak akan mendorong anak-anaknya untuk senang belajar (Sukmadinata,2003). Bentuk dukungan dari orangtua bisa bermacam-macam bentuknya. Seperti yang dikemukakan Sarafino (2002) meliputi: dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informative dan dukungan jaringan. Menurut Purves & Beach (dalam Harris & Sippay, 1975) faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca meliputi faktor personal dan faktor institusional. Faktor personal yaitu: usia, jenis kelamin, intelegansi, kemampuan membaca, sikap & kebutuhan membaca. Faktor institusional yaitu: ketersediaan jumlah buku bacaan & jenis bukunya, status sosial ekonomi keluarga & latar belakang etnis, pengaruh orangtua, pengaruh guru dan teman sebaya. Selain dukungan orangtua terdapat juga sikap terhadap membaca yang diduga berhubungan
dengan
minat membaca meskipun tidak semua hasil
penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan terhadap minat membaca. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dapat digambarkan dengan skema seperti dibawah ini:
45
Reliable Alliance Dukungan Orang Tua
Reassurance of worth Attachment Guidance Social integration Oportunity for Nurturance
Minat membaca
Sikap terhadap membaca
Jenis kelamin
2.5
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis nihil Hipotesis mayor Tidak ada hubungan
yang signifikan dukungan orang tua, sikap terhadap
membaca dan minat membaca siswa. Hipotesis minor: Ho1
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan orangtua dengan
minat membaca siswa.
46
Ho2
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho3
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth
dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho4
:
Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho5
: Tidakda hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel
dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho6
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari
variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho7
:
Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity for
nurturance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ho8
: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca
dengan minat membaca siswa. Ho9
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat
membaca siswa.
47
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas mengenai pendekatan dan jenis penelitian, variabel penelitian (identifikasi variabel penelitian, definisi konseptual variabel, definisi operasioanl
variabel),
populasi dan
sampel
(sampel,
populasi),
teknik
pengambilan sampel, pengumpulan data (metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data), teknik uji instrumen penelitian (uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi)
3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dimana data yang dihasilkan dari penelitian adalah berbentuk bilangan. Penelitian dengan kuantitatif yang datanya berwujud bilangan(skor atau nilai, peringkat atau frekuensi) yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Sevilla dkk, 2006). Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian korelasional. Karena penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam satu populasi (Sevilla,1993).
48
3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Identifikasi variabel penelitian Menurut Kerlinger (2006), variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita melekatkan bilangan atau nilai. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). 1. Variabel Bebas 1 (Independent Variabel), yaitudukungan orangtua 2. Variabel Bebas 2 (Independent Variabel), yaitu sikap terhadap membaca 3. Variabel Terikat (Dependent Variabel), yaituminat membaca 3.2.2 Definisi Konseptual Variabel 1. Dukungan orangtua terhadap minat membaca adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian, dari orang tua yang dapat diandalkan, menghargai dan menyayangi kita, yang bertujuan untuk membantu kita dalam mengatasi atau menghadapi suatu masalah pada situasi tertentu atau peristiwa yang menekan, serta membuat kita menjadi lebih berarti. 2. Sikap
terhadap
membaca
adalah
kecenderungan
individu
untuk
mengevaluasi kegiatan membaca secara positif ataupun negatif. 3. Minat membaca adalah suatu kecenderungan seseorang dalam bertingkah laku yang dapat diarahkan untuk memperhatikan suatu objek atau melakukan suatu aktifitas yang berhubungan dengan membaca dan didorong oleh tingkat kesenangan yang kuat
49
(excitment)didasarkan pada dorongan yang timbul dari dalam diri, kegiatan ini dipilih karena adanya ketertarikan dan kesenangan yang memberikan nilai baginya. 4. Jenis kelamin adalah perbedaan anatomi tubuh yang mengklasifikasikan jenisnya menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan.
3.2.3 Definisi Operasional Variabel 1. Dukungan orangtua pada minat membaca adalah skor yang diperoleh dari pengukuran skala dukungan orang tua dengan aspek-aspek sebagai berikut: Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Social integration, dan Opportunity for nurturance. 2. Sikap terhadap membaca adalah skor yang didapat dari skala sikap membaca yang diadopsi dari skala Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Item , meliputi evaluasi positif maupun negatif siswa terhadap kegiatan membaca. 3. Minat membaca adalah skor yang diperoleh melalui pengembangan instrumen, mengunakan skala Likertpada aspek-aspek yang mempengaruhi timbulnya minat, yang diukur melalui 3 komponen yaitu dorongan dari dalam, motif sosial, dan reaksi emosional. 4. Jenis kelamin adalah data yang diperoleh dari kuesioner tentang jenis kelamin.
50
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti (Kountur, 2004). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/siswi MTs Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, yang berjumlah 699 siswa. 3.3.2 Sampel Menurut sevilla dkk (2006), sampel merupakan kelompok kecil yang diamati. Selanjutnya,
menurut
kerlinger
(2000),
mendefinisikan
sampel
sebagai
mengambil sesuatu bagian populasi atau bagian wakil (representasi) populasi atau semesta itu.Menurut Gay (dalam Sevilla, 1993) ukuran minimum sampel untuk penelitian korelasional sebanyak 30 orang. Maka sampel dalam penelitian ini berjumlah 88 siswa 3.3.3
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Menurut Sugiyono (2008) dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara ack tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Maka semua individu akan mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sample dalam penelitian ini.
51
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Metode pengumpulan data Dalam proses penelitian ini,peneliti menggunakan metode angket, yaitu teknik pengumpullan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis pada responden untuk dijawab. Dalam hal ini angket yang dibentuk berupa skala model Likert , dengan variasi jawaban sebanyak empat (4), alternatif jawaban, subyek memiliki salah satunya dengan cara memberi tanda check list (√) pada kotak yang telah disediakan. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pernyataan-pernyataan tersebut ada yang bersifat favourable ada yang bersifat unfavourable. Untuk menunjukkan skor tehadap skala, maka ditetapkan norma penilaian terhadap jawaban sebagai berikut: Tabel 3.1 Skor Pernyataan
SKALA
Sangat Sesuai (SS) Sesuai (S) Tidak Sesuai (TS) Sangat Tidak Sesuai (STS)
SKOR BUTIR FAVOURABLE
SKOR BUTIR UNFAVOURABLE
4 3 2
1 2 3
1
4
52
3.4.2 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Minat membaca Dalam penelitian ini skala minat membaca terdiri dari beberapa butir pernyataan yang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Crow & Crow. Pada skala ini terdiri dari item favourabel dan unfavourabel. Jumlah item yang digunakan sebanyak 28 item. Secara jelas mengenai distribusi item skala minat membaca, dapat dilihat
pada tabel berikut: Tabel 3.2Blue Print Skala Minat Terhdap Minat Membaca
No
1.
2. 3.
Vafourabel 1 Rasa ingin tahu Dorongan Kegairahan yang tinggi 4, 6 dari dalam 8, 10, 12 Perhatian Motif sosial Kebutuhan diakui dan 13, 15, 17, 20 dihargai Reaksi emosi Rasa puas dan suka 22, 24, 26, 28 Aspek
Total
Indikator
14
Unvafourabel Total 2, 3 5, 7 12 9,11 14, 16, 18, 19, 9 21 23, 25, 27 7 14
28
2. Dukungan orangtua Pada skala dukungan orang tua ini, peneliti mengadopsi pernyataanpernyataan dari Social Provision Scale teori Cutrona yang berkaitan dengan enam aspek dukungan orang tua yaitu: Reliable alliance, Reassurance of worth, Attachment, Guidance, Socialintegration, dan Opportunity for nurturance. Dalam skala ini, pernyataan-pernyataan yang ada didalamnya
53
terdiri dari 2 jenis pernyataan favourable dan unfavourable dan jumlah item yang digunakan yaitu sebanyak 24 item. Blue print skala dukungan orang tua dapat dilihat pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Blue Print Skala Dukungan Orangtua Terhdap Minat Membaca
No
Aspek
1.
Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
2.
Guidance (Bimbingan) Reassurance of Worth (Adanya pengakuan) Attachment (Kedekatan emosional) Social Integration (Integrasi Sosial)
Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengas uh)
3.
4.
5.
6.
Total
Indikator
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan Memberi nasehat Individu merasa diakui
Adanya kasih sayang dan rasa dekat Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
Vafourabel
Unvafourabel Total
1,3
2,4
4
5,7
6,8
4
9,11
10,12
4
13,15
14,16
4
17,19
18,20
4
21,23
22,24
4
12
12
24
54
3. Skala sikap terhadap membaca Sikap terhadap membaca diukur dengan menggunakan 25 item sikap terhadap membaca yang diadaptasi dari skala Rhody Secondary Reading Attitude Assesment Items yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. 4. Jenis kelamin Data untuk jenis kelamin diambil dari kuesioner tentang jenis kelamin. 3.5 Teknik Uji Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, sebelum melakukan penelitian harus melakukan penelitian uji coba (try out). Try out dilakukan untuk mendapatkan nilai validitas dari setiap item dalam setiap skala yang dibuat. Dengan demikian peneliti dapat memilih dan menyusun kembali skala berdasarkan item yang terpenuhi nilai validitasnya. Teknik yang peneliti gunakan untuk menguji instrumen penelitian pada try out adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur penelitian (try out) pada 50 siswa-siswi SMP BUDI MULIA 3.5.1
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Menurut Sevilla, dkk (2006) validitas merupakan derajat ketepatan suatu alat tentang pokok isi yang sebenarnya yang diukur. Dimana validitas berkenaan dengan keterkaitan data yang diperoleh dengan sifat variabel yang diteliti. Analisa data-data yang digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui hubungan
55
antara variabel independent 1 atau X1 yaitu dukungan orang tua dan variabel independent 2 yaitu sikap terhadap membaca, variabel terikat atau variabel Y yaitu minat membaca yang menggunakan SPSS 17.0. 3.5.2
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan dan ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (dalam Sevilla, 1993). Untuk mengetahui sejauh mana reliabilitas dari skala yang telah dibuat, maka penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach. Adapun dalam penghitungannya menggunakan program SPSS 17.0. 3.5.3
Uji Regresi
Regresi merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel. Analisis regresi ini, lebih akurat dengan analisis lainnya. Hasil penghitungan diperoleh dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan program SPSS versi 17.0 yang akan diinterpretasikan apabila F hitung < F tabel maka tidak terdapat korelasi antar kedua variabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. 3.6 Hasil uji instrumen penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan jumlah total keseluruhan item sebanyak 77 item dari tiga skala, yaitu skala dukungan orang tua berjumlah 24 item, skala sikap terhadap membaca yang berjumlah 25 item, dan skala minat membaca yang berjumlah 28 item. Uji instrumen diberikan pada 50 siswa/siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta.
56
3.6.1
Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan pada tiga jenis skala yang digunakan dalam penelitian,yaitu uji validitas skala dukungan orang tua, uji validitas skala sikap terhadap membaca, dan uji skala minat membaca. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson, dimana suatu item dikatakan valid apabila korelasi Pearson yang didapatkan lebih dari sama dengan ( ≥ 0.3). 1. Skala Minat Membaca Tabel 3.4 hasil try Out Skala Minat membaca
No
1.
2. 3.
Vafourabel *1 Rasa ingin tahu Dorongan Kegairahan yang tinggi 4, *6 dari dalam *8, *10, *12 Perhatian Motif sosial Kebutuhan diakui dan *13,*15, *17, * 20 dihargai Reaksi emosi Rasa puas dan suka *22, *24, *26, *28 Aspek
Indikator
Total
13
Unvafourabel Total 2, 3 *5, *7 9 *9, *11 *14, *16, *18, 9 *19, *21 *23, *25, *27 7 12
25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 28 item skala minat membaca , ada 25 item yang valid yaitu item nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian. 2. Dukungan Orang Tua
57
Tabel 3.5 Hasil Try Out Skala Dukungan Orang Tua terhadap Minat Membaca
No
Aspek
1.
Reliable Alliance (hubungan yang dapat diandalkan)
2.
Guidance (Bimbingan) Reassurance of Worth (Adanya pengakuan) Attachment (Kedekatan emosional) Social Integration (Integrasi Sosial)
Opportunity to Nurturance (Kesempatan untukmengas uh)
3.
4.
5.
6.
Indikator
Mengandalkan bantuan nyata yang dibutuhkan ketika individu mengalami kesulitan Memberi nasehat Individu merasa diakui
Adanya kasih sayang dan rasa dekat Individu merasa diterima sebagai anggota dalam keluarga Individu merasa dibutuhkan oleh orang lain
Total
Vafourabel
Unvafourabel Total
1, *3
*2, *4
3
*5, *7
*6, *8
4
*9, *11
*10, *12
4
*13, *15
*14, *16
4
*17, *19
*18, *20
4
*21, *23
*22, *24
4
12
12
23
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 24 item skala dukungan orang tua , ada 23 item yang valid yaitu item nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
58
17,18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian. 3. Sikap Terhadap Membaca Tabel 3.6 Tabel Hasil Try Out Sakal Sikap Terhadap Membaca
No
1. 2. 3. 4.
Vafourabel Reading in the library *20 Reading in the home *4, *10 Other recreasional *5, *7, *17, reading *22, *24, *25 General reading 1, *16, *23 Aspek
Total
13
Unvafourabel *9 *12 *11
Total 2 3 7
*2, *3, *8, *13, *14, *15, *18, 13 *19, *21 12 25
Keterangan : * item yang valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 25 item skala sikap terhadap membaca , keseluruhan item valid ada 25 item yaitu item nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, Item-item yang valid itulah yang dijadikan alat ukur untuk penelitian. 3.6.2
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam perhitungannya menggunakan program SPSS versi 17.00. Pengujian instrumen dilakukan pada item-item yang valid dari setiap skala penelitian. Pada skala dukungan sosial yang berjumlah 24 item didapat Alpha Cronbach sebesar 0,972 dengan kruteria reliabel. Skala sikap terhadap membaca dengan jumlah item 25 didapat Alpha Cronbach sebesar 0,979 dengan kriteria
59
relliabel, dan untuk skala minat dengan jumlah item 28, didapat Alpha Cronbach sebesar 0,980 dengan kriteria relliabel. 3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Persiapan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat tahapan yang digunakan dalam prosedur penelitian, yakni sebagai berikut: 1. Dimulai dengan perumusan masalah. 2. Menentukan variabel yang akan diteliti. 3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian. 4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu skaladukungan orang tua, skala sikap terhadap membaca, skala minat membaca. 5. Menentukan lokasi dan menyelesaikan administrasi perizinan. 6. Melakukan uji coba alat ukur (try out) 3.7.2 Tahap Pengambilan Data 1. Menentukan sampel penelitian. 2. Memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan meminta kesediaan subjek untuk mengisi skala penelitian. 3. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan skala yang telah disiapkan kepada subjek penelitian.
60
3.7.3 Tahap Pengolahan Data 1. Melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh responden 2. Menghitung dan mencatat tabulasi data yang diperoleh, kemudian membuat tabel data 3. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis penelitian.
3.7.4 Tahap Pembahasan 1. Mengintepretasikan dan membahas hasil analisis statistik berdasarkan teori. 2. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dan dibahas berdasrkan data dan teori yang ada.
61
BAB 4 HASIL PENELITIAN Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi: gambaran umum responden, uji validitas alat ukur, dan terakhir pengujian hipotesis penelitian.
4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Oktober 2011 di MTs Pembangunann UIN Jakarta. Dengan jumlah 88 responden. Berikut ini diuraikan gambaran umum subyek dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin. 4.1.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai gambaran responden berdasarkan jenis kelamin yang digunakan dalam penelitian yang terdapat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi Populasi Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin
N
Persentase
Laki – laki Perempuan Total
45 43 88
51,1 % 48,9 % 100 %
62
Dari table diatas dapat dilihat bahwa laki-laki jauh lebih banyak daripada perempuan. Jumlah laki-laki 45 dengan persentase 51,1%, sedangkan perempuan berjumlah 43 dengan persentase 48,9%. Selanjutnya peneliti memaparkan distribusi frekuensi dan uji beda t-test mean prestasi statistika berdasarkan jenis kelamin.
4.2
Hasil Uji Hipotesis
4.2.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca Pada tahapan ini peneliti menguji hipotesis dengan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS 17. Seperti yang sudah disebutkan pada bab 3, dalam regresi ada 3 hal yang dilihat yaitu, melihat apakah IV berpengaruh signifikan terhadap DV, kedua melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians DV yang dijelaskan oleh IV, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi dari masing-masing IV. Langkah pertama peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent variabel terhadap minat membaca. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut :
63
Tabel 4.2 Tabel Anova Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca
ANOVAb 1
Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
6758.465
7
965.495
39.783
.000a
Residual
1941.535
80
24.269
Total
8700.000
87
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4 b. Dependent Variable: minat4
Jika melihat kolom ke 6 dari kiri (p < 0.05) , maka hipotesis nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan seluruh independen variabel terhadap minat membaca ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan dari Reliable Alliance, Guidance, Reassurance of Worth, Attachment, Social Integration, Opportunity to Nurturance dan sikapterhadap minat membaca. Untuk tabel R square, dapat dilihat sebagai berikut Tabel 4.3 Tabel Rsquare Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Minat Membaca Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.881a
.777
.757
4.92638
a. Predictors: (Constant), nurturance, alliance, worth, attachment, social, guide, sikap4
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa perolehan R square sebesar 0.777 atau 77.7 %. Artinya proporsi varians dari minat yang dijelaskan oleh semua independen variabel adalah sebesar 77,7 %, sedangkan 22,3 % sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
64
4.2.2Analisis Regresi Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Minat Membaca Tabel 4.4 Tabel Rsquaredukungan orang tua terhadap minat Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.827a
.684
.680
2
.881b
.777
.757
a. b.
Change Statistics R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
5.65716
.684
185.845
1
86
.000
4.92638
.093
5.568
6
80
.000
Predictors: (Constant), sikap4 Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui nilai Rsquare dari variabel dukungan orang tua terhadap minat membaca sebesaar 0.093. Hal ini berarti bahwa dukungan orang tua memiliki kontribusi sebesar 9,3%. Tabel 4.5 Tabel Hasil Anova dukungan orang tua dengan minat ANOVAc Model 1
2
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
5947.701
1
5947.701
185.845
.000a
Residual
2752.299
86
32.003
Total
8700.000
87
Regression
6758.465
7
965.495
39.783
.000b
Residual
1941.535
80
24.269
Total
8700.000
87
a. Predictors: (Constant), sikap4 b. Predictors: (Constant), sikap4, worth, alliance, attachment, guide, social, nurturance c. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tebel diatas maka dapat dijelaskan variabel dukungan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat membaca
65
4.2.3 Analisis Regresi Variabel Sikap Terhadap Minat Membaca Tabel 4.6 Tabel R square variabel sikap terhadap minat membaca Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.827a
.684
.680
5.65716
Berdasarkan tabel diatas didapat nilai R square 0.684, artinya variabel sikap mempunyai kontribusi terhadap minat membaca sebesar 68.4% .
Tabel 4.7 ANOVAb Model 1
c. d.
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
5947.701
1
5947.701
185.845
.000a
Residual
2752.299
86
32.003
Total
8700.000
87
T
Sig.
2.800
.006
13.633
.000
Predictors: (Constant), sikap4 Dependent Variable: minat4
Tabel 4.8 Tabel sikap terhadap minat Coefficientsa Model 1
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
(Constant)
8.659
3.092
sikap4
.827
.061
Standardized Coefficients Beta
.827
a. Dependent Variable: minat4
Berdasarkan tabel anova dan koefisien diatas, maka didapatkan nilai koefisien regresi sebesar 0.827 (0.000 < 0.05). Hal ini berarti bahwa variabel dukungan orang tua signifikan dan mempengaruhi secara positif.
66
Langkah terakhir adalah melihat koefisien regresi tiap independen variabel. Jika nilai t > 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap minat membaca. Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.9 Koefisien Regresi Coefficientsa Model 1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
.781
.437
.793
10.322
.000
.068
.220
3.266
.002
-.008
.074
-.008
-.102
.919
.021
.078
.016
.267
.790
-.124
.091
-.094
-1.371
.174
social
.298
.091
.251
3.277
.002
nurturance
-.274
.095
-.225
-2.884
.005
gender
.076
1.060
.004
.072
.943
B
Std. Error
(Constant)
3.632
4.649
sikap4
.793
.077
alliance
.220
guide worth attachment
Beta
a. Dependent Variable: minat4
Dari fungsi persamaan diatas, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig pada kolom yang paling kanan (kolom ke-6), jika sig < 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap minat membaca dan sebaliknya. Dari hasil diatas hanya koefisien regresi sikap, Reliable Alliance, Opportunity to Nurturance dan Social Integration yang signifikan, sedangkan sisa lainnya tidak. Dengan demikian dapat disusun persamaan regresi pada minat membaca, yaitu:
67
Persamaan 4.1 Regresi Minat Membaca Minat Membaca = 3.632 + 0.793*Sikap + 0.220*Relliable Alliance - 0.008 Guidance + 0.021 Reassurance of Worth - 0.124 Attachment
+
0.294*Social
Integration
–
0.274*Opportunity to Nurturance Hal ini berarti bahwa dari 8 (delapan) hipotesis minor hanya empat yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefesien regresi yang diperoleh pada masingmasing IV adalah sebagai berikut : 1. Aspek sikap : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,793 yang berarti bahwa sikap secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,000 < 0,05. Semakin tinggi skor sikap maka semakin tinggi minat membaca. 2. Aspek Relliable Alliance : diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,220 yang berarti bahwa dimensi Relliable Allliance secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Relliable Alliance maka semakin tinggi minat membaca. 3. Aspek Guidance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,008 yang berarti bahwa dimensi Guidance secara negatif mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,919 > 0,05. Semakin tinggi skor guidance maka semakin rendah minat membaca. 4. Aspek Reassurance of worth: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar 0,021 yang berarti bahwa dimensi Reassurance of worth secara positif mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,790 > 0,05. Semakin tinggi skor Reassurance of worth maka semakin tinggi minat membaca.
68
5. Aspek Attachment diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,124 yang berarti bahwa dimensi Attachment secara negatif mempengaruhi minat tetapi tidak signifikan karena 0,174 > 0,05. Semakin tinggi skor Attachment maka semakin rendah minat membaca. 6. Aspek Social integration diperoleh nilai koefesien regresi sebesar
0,298
yang berarti bahwa dimensi Social integration secara positif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,002 < 0,05. Semakin tinggi skor Social Integration maka semakin tinggi minat membaca. 7. Aspek Opportunity to Nurturance: diperoleh nilai koefesien regresi sebesar -0,274 yang berarti bahwa dimensi Opportunity to nurturance secara negatif mempengaruhi minat dan signifikan karena 0,005 < 0,05. Semakin tinggi skor opportunity to nurturance maka semakin rendah minat membaca. 8. Jenis kelamin : diperoleh nilai koefisien regresi sebesar 0,076 yang berarti bahwa jenis kelamin memiliki kontribusi terhadap minat, tetapi tidak signifikan karena 0,943 > 0, 05. Artinya tidak ada perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap minat membaca. Kemudian langkah selanjutnya peneliti menguji penambahan proporsi varians dari tiap independen variabel jika IV tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam analisis regresi. Tujuannya adalah melihat penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV apakah signifikan atau tidak. Untuk analisis lengkapnya dibahas pada sub bab berikut.
69
4.2.4 Pengujian Proporsi Varians untuk masing–masing Independent Variabel Pengujian pada tahapan ini bertujuan untuk melihat apakah signifikan tidaknya penambahan (incremented) proporsi varians dari tiap IV, yang mana IV tersebut dianalisis secara satu per satu. Pada tabel 4.17 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu, kolom kedua merupakan total penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat adalah harga f hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom f tabel adalah kolom mengenai nilai/harga IV pada tabel f dengan df dan taraf level of significance 5 % yang telah ditentukan sebelumnya, harga pada kolom inilah yang akan dibandingkan dengan harga pada kolom f hitung. Apabila harga f hitung lebih besar daripada f tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom signifikan akan dituliskan signifikan dan sebaliknya. Yang artinya bahwa penambahan (incremented) proporsi varians dari IV yang bersangkutan, dampaknya signifikan. Besarnya proporsi
varians pada minat
membaca dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.10 Penghitungan Proporsi Varians Minat Membaca IV
R2
R2change
Fhitung
Df
X1
0.684
0.684
185.85
1,86 3,95
Signifikan
X12
0.721
0.038
11.53
1,85 3,95
Signifikan
X123
0.729
0.007
2.29
1,84 3,95
Tidak signifikan
X1234
0.729
0
0.021
1,83 3,95
Tidak signifikan
X12345
0.729
0
0.13
1,82 3,95
Tidak signifikan
F tabel
Signifikansi
70
0.753
0.024
7.89
1,81 3,95
Signifikan
X1234567 0.777 Total Keterangan :
0.024 0.777
8.43
1,80 3,95
Signifikan
X123456
X1 = sikap terhadap membaca X2 = Relliable Alliance X3 = Guidance X4 = Reassurance of Worth X5 = Attachment X6 = Social Integration X7 = Opportunity to Nurturance Dari tabel diatas dapat diringkas sebagai berikut : 1. Variabel sikap memberikan sumbangan sebesar 68,4 % dalam varians minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik dengan F hitung = 185,86 dan df = 1,86. 2. Variabel Relliable Alliance memberikan sumbangan sebesar 3,8 % dalam varians minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 11,53 dan df 1, 85. 3. Variabel Guidance memberikan sumbangan varians sebesar 0,7 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F hitung = 2,29 dan df 1, 84. 4. Variabel Reassurance of Worth tidak memberikan sumbangan sama sekali, sebesar 0%. Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,02 dan df = 1, 83.
71
5. Variabel Attachment tidak memberikan sumbangan sama sekali, sebesar 0%. Oleh karena itu tidak signifikan dengan F hitung = 0,13 dan df = 1, 82. 6. Variabel Social Integration memberikan sumbangan varians sebesar 2,4 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 7,89 dan df 1, 81. 7. Variabel Opportunity to Nurturance memberikan sumbangan varians sebesar 2,4 % pada minat membaca. Sumbangan tersebut signifikan dengan F hitung = 8,43 dan df 1, 80. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 4 IV yang signifikan sumbangannya terhadap minat membaca, yaitu sikap, Relliable Alliance, Social Integration, dan Opportunity to Nurturance. Sedangkan 3 IV lainnya tidak memberikan sumbangan secara signifikan. 4.2.5
Hasil Uji Demografi Jenis Kelamin
Hasil uji penelitian ini, selain aspek-aspek dari dukungan orang tua dan sikap, minat membaca juga diukur berdasarkan jenis kelamin. Berikut adalah hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.11 Distribusi minat membaca berdasarkan Jenis kelamin
Group Statistics gender minat4
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
perempuan
43
49.7597
10.04366
1.53164
laki
45
50.2296
10.06614
1.50057
72
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference
minat Equal variances 4 assumed Equal variances not assumed
F
Sig.
t
df
.010
.921
-.219
86
-.219 85.836
Sig. (2Mean Std. Error tailed) Difference Difference
Lower
Upper
.827
-.46984
2.14432
-4.73261
3.79293
.827
-.46984
2.14421
-4.73251
3.79283
Untuk perolehan minat membaca mean perempuan lebih kecil daripada mean laki-laki. Lebih lanjut lagi peneliti menguji dengan independent sampel ttest untuk mengetahui apakah mean kedua kelompok berbeda secara statistik. Dari hasil yang didapat, pada minat membaca ada perbedaan yang tidak signifikan antara mean perempuan dan laki- laki (P < 0.05). Hal ini bisa dilihat langsung pada selisih mean minat membaca antara perempuan dan laki- laki.
73
Bab 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil penelitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini yang berkaitan dan juga dengan saran untuk penelitian yang sejenis dengan apa yang penulis teliti agar lebih berkembang dan tentu saja lebih baik dari penelitian yang sudah ada.
5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh adalah : 1. Ada hubungan yang signifikan antara aspek reliable alliance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,001< 0,05. 2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek reassurance of worth dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,134> 0,05. 3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek attachment dari dukungan orang tua dengan minat membaca siswa.Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,886 >0,05.
74
4. Tidak ada hubungan yang signifikan antara aspek guidance dari variabel dukungan orangtua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,725> 0,05. 5. Ada hubungan yang signifikan antara aspek social integration dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,006 < 0,05. 6. Ada hubungan yang signifikan antara aspek opportunity to nurturance dari variabel dukungan orang tua dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,005 < 0,05. 7. Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap membaca dengan minat membaca siswa. Ini bisa dilihat dari hasil sig F Change 0,000 < 0,05. 8. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan minat membaca siswa. 9. Dari hasil regresi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa empat dari delapan aspek dari dukungan orang tua, sikap terhadap membaca, dan jenis kelamin memberikan sumbangsih secara signifikan yaitu Relliable Alliance, Integrasi Social, Opportunity to Nurturance, sikap terhadap membaca. Koefisien regresi yang dihasilkan dari variabel sikap dan dukungan terhadap minat membaca adalah 0,777. Sedangkan variabel sikap berpengaruh terhadap minat dengan koefisien regresi sebesar 0,684. Variabel dukungan orang tua berpengaruh terhadap minat dengan koefisien regresinya 0,093.
75
5.2
Diskusi
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan orang tua terhadap minat membaca dengan minat membaca siswa siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta ini memperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan. Hal ini berarti bahwa hubungan antara dukungan orang tua terhadap minat membaca dengan minat membaca pada siswa/ siswi MTs Pembangunan UIN Jakarta adalah berkaitan. Dari hasil uji regresi yang peneliti lakukan untuk mengetahui sejauh mana keenam aspek dari dukungan berkontribusi terhadap minat membaca didapatkan R square sebesar 0,093. Hal ini berarti bahwa keenam aspek dukungan orang tua memberikan kontribusi sebesar 9,3% bagi perubahan minat membaca. Dengan demikian terdapat 90,7 % aspek lain selain keenam aspek dukungan orang tua yang memberikan kontribusi untuk perubahan pada variabel minat membaca. Secara teori, faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah intelegensi, kemampuan membaca, sikap terhadap membaca, kebutuhan psikologis, ketersediaan buku, pengaruh teman sebaya, pengaruh orang tua, pengaruh guru, TV dan film (Harris & Sippay, 1975). Meskipun dukungan orang tua dapat dimasukkan sebagai salah satu bentuk dari pengaruh orang tua, namun dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa dukungan orang tua bukanlah faktor yang sangat dominan dalam minat membaca seseorang. Hal ini berarti ada faktor lain yang dominan dalam minat membaca yang mempunyai pengaruh besar. Hasil penelitian ini juga senada dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nenden (2010), dimana hasil yang diperoleh adalah bahwa dukungan orang
76
tua berpengaruh tidak terlalu tinggi terhadap kemampuan membaca pada siswa kelas 2 SD Bakti Jaya Depok. Dituliskan juga bahwa ada faktor lain selain dukungan orang tua yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca yang tidak diteliti pada penelitian tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan orang tua terhadap minat membaca berpengaruh secara signifikan dengan koefisien regresi sebesar 0.093, namun hanya tiga aspek dukungan orang tua yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membaca, yaitu dukungan Relliable Alliance, Social Integration, Opportunity to Nurturance. Pada penelitian iniRelliable Alliance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membaca dan berpengaruh secara positif, jadi semakin tinggi siswa merasa bahwa hubungan antara orang tuanya adalah tempat yang dapat diandalkan dan membuat dia nyaman, maka semakin tinggi minat membacanya. Penulis berasumsi bahwa Relliable Alliance berpengaruh besar terhadap minat membaca karena siswa/siswi MTs yang masih banyak bergantung pada orangtua secara nyata,dimana bentuk ketergantungan itu sering berupa materi yang siswa sendiri belum bisa mendapatkan sendiri selain dari orang tuanya dan dengan hubungan ini membuat siswa menjadi tenang karena kebutuhannya terpenuhi. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam teori Weiss dalam (Cutrona, 1994). Selanjutnya, dukungan Social integration memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat membaca. Weiss dalam (Cutrona, 1994) disebutkan bagian dukungan ini adalah bagian dukungan yang dapat menimbulkan perasaan
77
memiliki karena menjadi anggota dalam kelompoknya, saling membagi minat, sehingga merasa diterima dikeluarganya. Meskipun pada masa remaja adalah masa konformitas, namun dengan adanya rasa diterima dikeluarganya terutama orang tua maka minat remaja terhadap membacapun menjadi baik. Terlebih lagi jika diantara orang tua dan anak merasa ada dalam satu kelompok dan mereka saling berbagi dalam hal minat, kesukaan, hobi maka ini akan dapat menimbulkan minat membaca yang baik. Aspek dukungan sosial yang terakhir yang memberikan pengaruh signifikan terhadap minat membaca adalah Opportunity to Nurturance. Bagian dukungan ini adalah bagian yang berasal dari hubungan antara orang tua dan anak dimana saling memberikan tanggung jawab yang baik. Semakin tinggi Opportunity to Nurturance maka semakin tinggi minat membaca. Dalam hal ini orang tua memiliki tanggung jawab memberikan kesejahteraan kepada anaknya, begitu pula sebaliknya dengan adanya hak yang telah diterima oleh anak dari orang tuanya maka anak merasa tanggung jawab pula sehingga berusaha memberikan yang terbaik untuk orang tuanya melalui kegiatan yang positif yaitu minat membaca. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, selain ketiga aspek yang disebutkan diatas, terdapat tiga aspek dukungan orang tua lagi yang belum disebutkan, yaitu Guidance, Reassurance of worth, dan Attachment. Ketiga aspek tersebut merupakan aspek yang tidak signifikan terhadap minat membaca dalam penelitian ini. Hal tersebut tidak senada dengan apa yang disebutkan Weiss dalam (Cutrona, 1994) yang menyebutka bahwa ada enam bentuk hubungan yang
78
merupakan bentuk dari dukungan sosial. Ketiga bagian tersebut bisa tidak signifikan. Penulis berasumsi bahwa bisa jadi dikarenakan jumlah sample yang kurang banyak, ada kemungkinan semakin banyak sample akan mampu merubah hasil penelitian. Tidak signifikan ini bisa juga dikarenakan karena item-item itu adalah hasil adopsi dari skala baku yang kemudian disesuaikan dengan minat membaca. Selain variabel dukungan orang tua, ada satu variabel lain yang diteliti yaitu variabel sikap. Variabel ini signifikan dengan koefisien regresi 0.793 (0.000 < 0.05) berpengaruh besar secara positif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan oleh Mattern and Schau (2002) dalam Liu dkk (2006) yang menyebutkan bahwa sikap positif terhadap ilmu pengetahuan berkorelasi positif dengan prestasi. Artinya semakin positif sikap seseorang, maka semakin tinggi prestasinya. Serta sesuai dengan penelitian German (1988), dalam Liu dkk, melaporkan bahwa sikap terhadap ilmu pengetahuan mempengaruhi hasil, konsistensi, dan kualitas sebuah pekerjaan. Selain itu, hasil ini pun sesuai dengan penelitian Lipson dan Wixson (1992) dalam Lazzarus dan Calahan (2000) yang menyimpulkan bahwa sikap terhadap membaca merupakan faktor sentral yang mempengaruhi prestasi membaca.Lain lagi dengan penelitian yang dilakukan Umar (2009), bahwa sikap tidak berpengaruh langsung terhadap prestasi membaca, akan tetapi sikap mempengaruhi self-efficacy, dan self-efficacy berpengaruh secara langsung terhadap prestasi membaca.
79
Setelah melakukan uji beda dengan menggunakan t-test, maka ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan minat membaca laki-laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh amir (2010) dimana ditemukan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan pemahaman membaca laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fitria (2006) juga menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan minat membaca anak.
5.3 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dengan mempertimbangkan hasil analisis statistik beserta kesimpulannya, penulis mencatat beberapa saran yang dapat menyempurnakan penelitian lanjutan yang akan dilakukan. Penulis membagi saran tersebut menjadi saran teoritis dan saran praktis. Saran teoritis diajukan kepada pihak-pihak yang ingin menyempurnakan penelitian yang penulis lakukan, sedangkan saran praktis penulis ajukan kepada para siswa yang ingin meningkatkan minat membacanya. Juga orang tua yang ingin meningkatkan minat membaca pada anaknya. 5.3.1 Saran Teoritis Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan: 1. Meneliti atau mengukur variabel lain yang mempengaruhi minat membaca seperti : intelegensi, kemampuan membaca, pengaruh teman sebaya, dan kebutuhan psikologis, latar belakang orang tua. 2. Memperluas subjek penelitian di tempat lain sebagi perbandingan.
80
3. Menambah jumlah sample, sehingga diharapkan mampu menghasilkan hasil yang signifikan dari tiap-tiap bagian dukungan. 4. Merubah metode yang telah digunakan, bisa saja menggunakan penelitian kualitatif. 5.3.2 Saran praktis 1. Pada para siswa yang ingin meningkatkan minat membaca, diharapkan merubah atau membuat pola-pikir yang lebih bagus terhadap membaca. Membaca dijadikan kegiatan yang menyenangkan bukan dijadikan sebagai bebab berat yang hanya akan dikerjakan ketika waktu tertentu saja, misalnya hanya membaca materi pelajaran sekolah saja. Berdasarkan penelitian, dengan memiliki sikap membaca yang tinggi maka akan meningkatkan minat membaca. 2. Selain itu pada orang tua yang menginginkan anaknya memiliki minat membaca
tinggi,
dapat
memberikan
dukungan
atau
menunjukkan
dukungannya sesuai dengan keenam bentuk dukungan yang telah penulis teliti, karena orang tua merupakan lingkungan terdekat dari remaja itu sendiri. Bentuk dukungan tersebut bisa berupa memberikan bantuan baik materi ataupun non materi; pemberian saran, nasehat; memberikan pujian, penghargaan saat anak berprestasi; memberikan ekspresi kasih sayang, saling terbuka; saling bertanggung jawab terhadap kenyamanan keluarga, sehingga anak merasa dihargai diterima dikeluarga dan berakhir dengan anak merasa nyaman sehingga anak akan mengikuti apa yang orang tua
81
contohkan dan harapkan yakni memiliki minat membaca yang tinggi. Selain itu orang tua juga diharapkan memberika fasilitas membaca yang sesuai. 3. Bagi pihak sekolah, hendaklah menyediakan buku- buku dengan jenis yang lebih bervaritif, hal ini diharapkan mampu membuat anak menjadi tidak bosan sehingga akan lebih senang membaca daripada melakukan kegiatan yang lain. 4. Bagi para guru disarankan: a. memberikan tugas kepada siswanya untuk menguasai materi yang akan dipelajari. Jadi sebelum memulai pertemuan, masing-masing siswa sudah menyiapkan dengan cara membacanya. Hal ini diharapkan akan melatih minat membaca. b. Selain itu, saran yang diberikan pada orang tua pada poin ke dua pun bisa diterapkan pada guru, karena guru merupakan orang tua ke dua setelah orang tua dirumah. c. Untuk para guru yang relevan dengan dengan membaca, misalnya guru bahasa, hendaknya memberikan tugas stimulasi story teeling tentang buku yang sudah dibaca oleh siswa. d. Bagi masyarakat hendaklah menyedikan sarana, media yang menunjang minat membaca. Seperti perpustakaan keliling, rumah baca, rumah pintar dan lain- lain.
82
DAFTAR PUSTAKA Al- Mighwar. (2006). Psikologi Remaja: Petunjuk bagi guru dan Orang tua. Bandung: Pustaka Setia Aiken, L.R. (1997). Psychological testing and assessment (edisi kesembilan). Boston: Allyn and Bacon
Baccus, A.A. (2004). Urban fourth and fifth grade teachers’ reading attitudes and efficacy beliefs: relationships to reading instruction and to students’ reading attitudes and efficacy beliefs.Disertation University of Maryland Chaplin, J.P. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta : Grafindo Persada Crow, L.D & Crow, A. (2005). Psikologi pendidikan. Yogyakarta.
Cutrona, C. E. and Russell, D. (1987). The provosions of scale relationship and adaptation of stress. In W. H. Jones and D. Perlman (Eds) Advance in Personal Relationships (vol. 1 PP. 37-67). Greenwich CT : JAI Press Desmita.(2005). Psikologi perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Doman, G. (1998). Mengajar bayi anda membaca. Jakarta : Gaya Favorit Pres Drever, J. (1952). A dictionary of Psychology. Penguin Books: Harmonds worth: Middlesex
Fitria. (2006). Hubungan jenis kelamin dan sikap ibu terhadap perilaku membaca anak dengan minat membaca anak. Skripsi UI Gottlieb, B. H. (1983). Social support strategies. India : SAGE Publications Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi praktis anak, remaja dan keluarga. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia Gutrie, E. (2003). Anak sempurna atau anak bahagia? Bandung: Qanita Mizan
Harris, A., and Sipay, E. (1980). How to increase reading ability.. New York : Longman, Inc. Hurlock, E. B. (2005). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan edisi kelima. Surabaya : Erlangga. Kartika, E. (2004). Memacu minat membaca siswa sekolah dasar. Jakarta : Jurnal Pendidikan Penabur No. 03/ Th. III/ Desember 2004 Hal. 113-128 Leonhardt, M. (2000). 99 cara menjadikan anak anda “keranjingan “ membaca. Bandung: Mizan Longman Handy Learners’s Dictionary of American English (2001). Perpustakaaan Nasional Indonesia
83
Progres of International Reading Literacy Study (2006). Excecutive summary. IEA Publishing Progres of International Reading Literacy Study (2011). Excecutive summary. IEA Publishing Purnawan, A. S. (2001). Rancangan program peningkatan minat baca anak-anak kampung jembatan.Skripsi UI Purwanto, M.N. (1992). Psikologi pendidikan (cetakan ketujuh). Bandung: Remaja Rosdakarya.
R, Adiyo. (2010). Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa di bidang statistik 1 dan 2.Skripsi UIN Jakarta Sabri, M. A. ( 1996). Psikologi pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya Sandjaja, S. Pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca anak ditinjau dari pendekatan stres lingkungan. Jakarta : UNIKA Atmajaya Sarafino, E.P. (2002). Health psychology. New York : John Wiley & Sons Inc. Sarlito, S. (2008). Psikologi remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sevilla, C. G, dkk. (2003 ). Pengantar metode penelitian. Jakarta:UI Press Stiggins, R.J. (1994). Student-involved classroom assessment (edisi ketiga). Ohio: Merill Prentice Hall
Sugiyono. (2008) Metode penelitian kuantitatif: Bandung: Alfabeta Sukmadinata, N.S. (2003). Landasan psikologi proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sutardi, V.N. (1997). Hubungan antara kesiapan membaca anak prasekolah dengan lingkungan fisik rumah yang kondusif dan orang tua yang emultif mendukung kegiatan membaca. Depok: Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Syah, M. (2004). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Tarigan, H.G (2008). Teknik pengajaran keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa Taylor, S.E. (1995). Health psychology. Singapore: Mc Graw Hill Umar, J. (2009). Analysis of determinants of learning outcomes using data from progres in international reading literacy study (PIRLS) 2006. Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Wahid, A. M. (2010). Variabel-variabel prediksi pada pemahaman membaca. Skripsi UIN Jakarta
84
Wulansari, N. (2010). Hubungan antara dukungan orang tua dalam belajar membaca dengan kemampuan membaca siswa kelas 2 SDN Bakti Jaya Depok. Skripsi Fakultas Psikologi UIN Jakarta
Rhody Secondary Reading Attitude Assessment Items 1. You feel you have better things to do than read. [G] 2. You seldom buy a book. [G] 3. You are willing to tell people that you do not like to read. [G] 4. You have a lot of books at home. [H] 5. You like to read a book whenever you have free time.[R] 6. You get really excited about books you have read. [G] 7. You love to read. [G] 8. You like to read books by well-known authors. [G] 9. You never check out a book from the library. [L] 10. You like to stay home and read. [H] 11. You seldom read except when you have to. 12. You think reading is a waste of time. [G] 13. You think reading is boring. [G] 14. You think people are strange when they read a lot. [G] 15. You like to read to escape from problems. [G] 16. You make fun of people who read a lot. [G] 17. You like to share books with your friends.[R] 18. You would rather someone just tell you information so that you won’t have to read to get it. 19. You hate reading. [G] 20. You generally check out a book when you go to the library. [L] 21. It takes you a long time to read a book. [G] 22. You like to broaden your interests through reading. [R] 23. You read a lot. [G] 24. You like to improve your vocabulary so you can use more words.[R] 25. You like to get books for gifts. [R]
L = Reading in the Library Subscale H = Reading in the Home Subscale R = Other Recreational Reading Items Subscale G = General Reading Subscale Tullock-Rhody, R., & Alexander, J. E. (1980). A scale for
The Social Provisions Scale Instructions In answering the next set of questions I am going to ask you, I want you to think about your current relationship with friends, family members, coworkers, community members, and so on. Please tell me to what extent you agree that each statement describes your current relationships with other people. Use the following scale to give me your opinion. (Hand a response card.) So, for example, if you feel a statement is very true of your current relationships, you would tell me “strongly agree”. If you feel a statement clearly does not describe your relationships, you would respond “strongly disagree”. Do you have any questions? Strongly Disagree 1
Disagree 2
Agree 3
Strongly Agree 4
1. There are people I can depend on to help me if I really need it. _____ 2. I feel that I do not have close personal relationships with other people. _____ 3. There is no one I can turn to for guidance in times of stress. _____ . 4. There are people who depend on me for help. _____ 5. There are people who enjoy the same social activities I do. _____ 6. Other people do not view me as competent. _____ 7. I feel personally responsible for the well-being of another person. _____ 8. I feel part of a group of people who share my attitudes and beliefs. _____ 9. I do not think other people respect my skills and abilities. _____ 10. If something went wrong, no one would come to my assistance. _____ 11. I have close relationships that provide me with a sense of emotional security and well-being. _____ 12. There is someone I could talk to about important decisions in my life. _____ 13. I have relationships where my competence and skills are recognized. _____ 14. There is no one who shares my interests and concerns. _____ 15. There is no one who really relies on me for their well-being. _____ 16. There is a trustworthy person I could turn to for advice if I were having problems. _____ 17. I feel a strong emotional bond with at least one other person. _____ 18. There is no one I can depend on for aid if I really need it. _____ 19. There is no one I feel comfortable talking about problems with. _____ 20. There are people who admire my talents and abilities. _____ 21. I lack a feeling of intimacy with another person. _____ 22. There is no one who likes to do the things I do. _____ 23. There are people I can count on in an emergency. _____ 24. No one needs me to care for them. _____
Angket Try Out Assalamualaikum Wr Wb. Saya adalah mahasiswi fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi. Dengan judul “Dukungan Orang Tua dan Sikap Terhadap Membaca Kaitannya dengan Minat membaca pada Siswa MTs Madrasah Pembangunan Jakarta” Skala ini merupakan instrumen yang digunakan untuk dapat mengungkapkan tema yang sesuai dengan judul penelitian tersebut. Oleh karenanya, saya sangat mengharapakan jawaban yang sejujurnya dan sesuai dengan yang anda alami dan anda rasakan. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, semua jawaban adalah benar sejauh jawaban tersebut benar-benar mencerminkan pribadi anda. Skala ini hanya untuk tujuan ilmiah, setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiaannya. Baca dengan seksama petunjuk pengisian yang ada agar tidak terjadi kesalah pengisian. Setelah selesai, teliti sekali lagi jawaban anda agar tidak terdapat pernyataan yang terlewat/ tidak diisi. Saya sangat mengharapkan kesungguhan anda dalam mengisi skala ini, karena data yang anda berikan sangat penting artinya bagi penelitian ini. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya dan waktu yang anda berikan untuk membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini.
Salam
Titi Widyawati
Nama Jenis Kelamin Usia Kelas Nama Sekolah Etnis/Suku
: ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................ : ............................................................
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. 2.
Baca dan pahami dengan baik semua pernyataan dibawah ini. Berilah tanda checklist (√) pada kolom sebelah kanan pada setiap pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda. Contoh: No Pernyataan 1 Saya suka membaca buku Novel
SS √
S
TS
Alternatif jawaban yang disediakan untuk bagian pertama adalah : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
3. Jawaban yang anda pilih harus jujur, sesuai dengan diri anda sendiri dan tanpa penguruh dari orang lain. 4. Jawaban yang anda pilih dijamin kerahasiaannya. 5. Bila telah selesai, harap segera dikembalikan kepada peneliti.
Atas perhatian, kerjasama, serta bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
SELAMAT MENGERJAKAN
STS
BAGIAN I No 1
Pernyataan Saya dapat meminta penjelasan orang tua saya ketika bacaan yang saya baca kurang dipahami
2
Jika saya ingin membeli buku, orang tua saya selalu melarangnya
3
Orang tua saya selalu membelikan buku yang saya butuhkan
4
5
Orang tua saya tidak mau menemani saya ke toko buku Orang tua saya membantu saya memilihkan, ketika saya bingung untuk memilih buku mana yang harus saya beli
6
Orang tua saya tidak pernah memerintahkan saya untuk berpartisipasi ketika ada lomba membaca
7
Orang tua saya mengajari saya untuk bisa membeli buku setiap bulan
8
Orang tua saya kurang respon ketika saya ingin memiliki perpustakaan dirumah
9
Orang tua saya memuji ketika saya memenangkan lomba membaca
10
Terkadang orang tua saya menganggap bahwa saya kurang mampu dalam membaca
11
12
13
14
15
Orang tua saya mengagumi bakat dan kemampuan membaca saya, sehingga mereka sering membelikan buku-buku kesukaan saya Saya berpikir orang tua saya tidak menghargai keterampilan dan kemampuan membaca yang saya miliki Saya merasa nyaman ketika dibacakan buku oleh orang tua saya Orang tua saya merasa biasa saja ketika saya menceritakan buku baru yang saya miliki, meskipun saya menceritakannya dengan senang hati Orang tua saya merasa senang ketika bertukar informasi tentang buku baru yang dimiliki masingmasing
SS
S
TS
STS
16
Orang tua saya merasa kurang nyaman ketika saya sering membaca
17
Orang tua dan saya sering pergi bersama untuk menghadiri acara bedah buku
18
Orang tua saya tidak bisa diajak bicara tentang kesukaan minat membaca saya
19
Orang tua saya sering menceritakan kegemaran membaca saya pada teman-temannya Orang tua saya lebih suka menyisihkan uangnya untuk membeli elektronik daripada untuk membeli buku, meskipun saya sudah merengeknya
20
Orang tua saya selalu menunggu saya untuk meminta dijelaskan tentang buku- buku yang terbaru dan menarik
21
22
Orang tua saya tidak pernah meminta saya untuk menerangkan isi buku- buku yang menarik orang tua
23
Saya sering mengajak orang tua saya untuk berlomba menyelesaikan bacaan setiap bulannya Orang tua saya tidak membutuhkan saya untuk menemani mencari buku- buku untuk koleksi perpustakaan dirumah
24
BAGIAN II
No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan Saya merasa saya berpikir lebih baik melakukan sesuatu daripada membaca Saya jarang membeli buku Saya mau memberi tahu ke orang lain bahwa saya tidak suka membaca Saya mempunyai banyak buku dirumah Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang Saya benar-benar tertarik tentang buku yang saya baca
SS
S
TS
STS
7
Saya suka membaca buku dimanapun saya mempunyai waktu luang
8
Saya suka membaca buku yang penulisnya orang terkenal
9
Saya tidak pernah mengecek buku yang ada di perpustakaan
10
Dirumah saya suka membaca
11
Saya jarang membaca,kecuali ketika ada kesempatan
12
Saya berpikir membaca hanya membuangbuang waktu
13
Saya berpikir membaca membosankan
14
Saya berpikir orang itu aneh ketika banyak membaca
15
Saya membaca untuk melepaskan diri dari masalah
16
Saya menjadi suka pada orang-orang yang membaca buku
17
18
19
Saya suka membagi buku dengan teman Saya lebih suka seseorang menjelaskan informasi kepada saya, sehingga saya tidak harus membaca untuk mendapatkan informasi Saya benci membaca
20
Saya biasa mengecek buku ketika saya pergi ke perpustakaan
21
Saya memerlukan waktu yang lama untuk membaca buku
22
Saya suka mengembangkaan minat saya melalui membaca
23 24
Saya banyak membaca Saya suka menambah kosakata saya, makanya saya dapat menggunakan katakata lebih
Saya suka menjadikan buku sebagai hadiah
25
BAGIAN III
No 1
Pernyataan Jika bermain internet saya selalu mencari berita
2
Jika bermain internet saya lebih suka mencari permainan
3
Menurut saya membaca buku hanya membuangbuang waktu saja
4
Buku merupakan kebutuhan penting dalam hidup saya
5 6
Saya akan membaca ketika ada tugas Saya termasuk siswa yang sering membaca
7
Saya lebih suka melihat sekeliling daripada membaca buku ketika saya menunggu sesuatu
8
Setiap hari saya selalu menyempatkan membaca walaupun hanya beberapa menit saja
9
Saya membaca buku hanya untuk bergaya didepan guru saja
10
Saya selalu menggunakan waktu luang untuk membaca buku, koran atau majalah
11
Buku yang saya miliki hanya buku- buku wajib disekolah
12
Setiap bulan pasti ada buku yang saya beli
13
Saya banyak membaca buku-buku pelajaran untuk menambah wawasan dan pengetahuan
14
Saya membaca hanya karena memenuhi perintah ibu
15 16
Saya suka membaca demi kesuksesan saya Saya enggan membaca buku meskipun itu akan menambah pengetahuan
SS
S
TS
STS
17
Saya banyak membaca materi-materi pelajaran untuk memperoleh nilai yang baik pada mata pelajaran disekolah
18
Saya membaca buku ketika akan ada ujian saja
19
Saya membaca buku untuk menjawab masalah saja
20
Setiap membaca buku saya menjadi percaya diri
21
Saya membaca buku ketika ada tugas disekolah saja
22
Saya mulai suka membaca sejak sebelum masuk SMP
23
Buku- buku yang ada disekolah kurang menarik perhatian saya
24
Saya memiliki kesenangan tersendiri saat membaca
25 26 27
28
Membaca itu sangat membosankan Saya lebih suka membaca buku-buku pelajaran dari pada bermain ketika menganggur Saya kurang tertarik membaca buku yang tebal Setiap membaca suatu bacaan, saya melakukannya dengan senang hati tanpa ada keterpaksaan
Reabilitas Skala Dukungan Orang Tua Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .972
N of Items .968
21
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
63.5098
1100.255
-.509
.626
.977
VAR00005
63.8039
1058.761
.385
.569
.974
VAR00006
64.0000
1047.200
.510
.686
.973
VAR00007
64.2157
1037.493
.566
.733
.973
VAR00008
63.9216
1030.714
.691
.686
.972
VAR00009
63.4510
1025.493
.756
.782
.972
VAR00010
63.7647
1014.504
.767
.889
.972
VAR00011
63.5882
1004.007
.865
.894
.971
VAR00012
63.7255
998.843
.884
.884
.971
VAR00013
63.8235
988.228
.883
.873
.970
VAR00014
64.0000
977.000
.903
.909
.970
VAR00015
63.2941
973.572
.933
.934
.970
VAR00016
63.5686
964.090
.917
.935
.970
VAR00017
63.9608
949.998
.926
.929
.969
VAR00018
63.6275
945.798
.942
.960
.969
VAR00019
63.5686
934.930
.939
.954
.969
VAR00020
63.8824
922.426
.942
.945
.969
VAR00021
63.6667
920.627
.955
.965
.969
VAR00022
63.6863
911.180
.961
.973
.969
VAR00023
63.9020
898.650
.961
.963
.970
VAR00024
63.8627
897.921
.925
.937
.970
Reabilitas Skala Sikap Terhadap Membaca
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .979
N of Items .982
21
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00005
65.4314
1273.930
.438
.737
.981
VAR00006
65.1961
1267.361
.550
.728
.980
VAR00007
65.3137
1255.460
.645
.770
.980
VAR00008
65.6667
1243.227
.641
.637
.980
VAR00009
65.7059
1231.012
.830
.867
.979
VAR00010
65.2941
1226.572
.810
.868
.979
VAR00011
65.6863
1211.900
.852
.904
.978
VAR00012
65.1569
1207.615
.866
.933
.978
VAR00013
65.3725
1194.958
.887
.942
.978
VAR00014
65.3137
1188.260
.902
.909
.978
VAR00015
65.4314
1179.050
.875
.895
.978
VAR00016
65.0588
1170.176
.953
.964
.977
VAR00017
65.2745
1159.243
.928
.936
.977
VAR00018
66.0000
1145.040
.919
.903
.977
VAR00019
64.7255
1149.763
.953
.979
.977
VAR00020
65.4706
1130.894
.957
.962
.977
VAR00021
65.6078
1124.843
.919
.959
.978
VAR00022
65.0588
1115.256
.964
.974
.977
VAR00023
65.1569
1101.375
.983
.984
.977
VAR00024
65.0392
1096.398
.962
.975
.977
VAR00025
65.1961
1086.401
.952
.961
.978
Validitas dan Reabilitas Skala Minat Membaca Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
VAR00001
85.9608
2148.638
-.339
.666
.978
VAR00002
86.7843
2127.493
-.038
.662
.977
VAR00003
85.9020
2120.610
.062
.707
.977
VAR00004
85.6471
2113.713
.199
.521
.977
VAR00005
87.0588
2086.296
.486
.574
.976
VAR00006
85.8431
2084.975
.464
.767
.976
VAR00007
86.2157
2064.773
.616
.870
.975
VAR00008
85.9412
2058.096
.728
.810
.975
VAR00009
85.6863
2046.060
.695
.835
.975
VAR00010
85.9020
2031.210
.835
.932
.975
VAR00011
86.2745
2019.563
.815
.918
.975
VAR00012
86.1765
2001.588
.844
.916
.974
VAR00013
86.9608
1996.918
.779
.928
.974
VAR00014
86.0196
1976.900
.887
.920
.974
VAR00015
85.3725
1976.118
.947
.972
.974
VAR00016
85.7059
1961.532
.892
.934
.974
VAR00017
85.3333
1953.827
.947
.973
.973
VAR00018
86.2353
1924.344
.950
.978
.973
VAR00019
86.0392
1922.038
.945
.981
.973
VAR00020
85.4706
1912.614
.961
.977
.973
VAR00021
86.0980
1887.930
.955
.972
.973
VAR00022
85.5098
1887.935
.969
.975
.973
VAR00023
85.8824
1872.546
.945
.978
.973
VAR00024
85.2353
1867.224
.981
.986
.973
VAR00025
85.4314
1853.810
.973
.986
.973
VAR00026
85.4314
1839.850
.968
.984
.973
VAR00027
85.7647
1825.464
.963
.982
.974
VAR00028
85.2353
1819.344
.976
.986
.973
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .975
N of Items .970
28