FUNGSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Anita Greanti NIM: 1110018200068
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
FUNGSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN IilI{ERJA GURU DI MTs PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Selar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Anita Greanti
NIM:
1110018200068
Mengetahui Dosen Pembimbing
I
Dosen Pembimbing
Dra.Yefneltv Z. N{.Pd. NIP.19531101 198203 2 001
II
Dra. NurdelimaWaruwu. M.Pd. NrP.19671020 200112 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDTKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 20r4
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi berjudul Fungsi Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja
Guru di MTs Pembangunan UIN Jakarta disusun oleh Anita Greanti, NIM. 1110018200068, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah rnelalui proses bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta 1 8 Novemb er 2014
k
Dosen Pembimbing
I
NIP.19531101 198203 2 001
k
Dosen Pembimbing
II
Dra. NurdelimaWaruwu, M.Pd. NIP.19671020 200112 2 001
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Skripsi yang berjudul: "Fungsi Supervisi Kepala Sekolah
daiam
Meningkatkan I(inerja Guru di MTs Pembangunan UIN Jakarta" disusun
oleh Anita Greanti, NIM 1110018200068, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITI() UIN Syarif Hidayatullah Jakarla, dan telah dinyatakan LULUS dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 10 Desember 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam Program Studi Manajemen Pendidikan.
J
akarta, 1 7 Desemb er 201 4
Panitia Ujian Munaqasah Tanggal
Ketua Panitia (Ketua Prodi)
Dr. Has)rim As)z'ari" M.Pd NIP. 19661009 199303 1 004 Sekretaris (Sekretaris Prodi)
Dr. Zahrudin. Lc. M.Pd NiP. 19730302 200501 t 002
Tanda Tangan
nl aa Urt l0 /&/
/2
b/+
Penguji I
Dr. H. Fathi Ismail NIP. 150 183 10900 Penguji II Dr. Jejen Musfah. MA NrP. 19110602 200501 1 004
t7l:t/:'
Mengetahui, Dekan Fakultas llmu Tarbiyah daygeguruan
(a.
$ ,_a
Nurldna Rifa'i- MA NIP. i9591020 198603 2 00t
#t..^#---
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Anita Greanti
NIM
11
i0018200068
Program Studi Manajemen Pendidikan
Alamat
Jl. Musi Timur G3 nomor 14, Pondok Indah, Kuta Bumi, Tangerang.
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yarrg berjudul Fungsi Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Pembangunan UIN Jakarta adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingandosen: Nama Pembimbing
NIP Nama Pembimbing
I
: Dra. Yefnelty Z, M.Pd.
19531101 198203 2 001
II Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd.
NIP
t9671020 200t12 2 001
Program Studi
Manajemen Pendidikan
Demikian surat pernyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta,
l7 Desember 2074
Anita Greanti
ilt
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul o'Fungsi
Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pembangunan
di
MTs
UIN Jakarta" yang disusun oleh Anita Greanti, NIM
1110018200068, Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah lakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 18 November 2014.
J
Dosen Pembimbing
I
akafia, 1 8 Novemb er 2014
Dosen Pembimbing
,rtu
II
/^-'
Dra.Yefnelty Z. M.Pd NIP. 19531101 198203 2 001
Dra. NurdelimaWaruwu. M.Pd NrP.19671020 200t12 2 001
iv
ABSTRAK Anita Greanti (1110018200068). Fungsi Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Pembangunan UIN. Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Supervisi kepala sekolah merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dalam mempelajari tugas-tugasnya seharihari di sekolah, agar mereka dapat melaksanakan tugas mengajarnya lebih baik dan meningkatkan kinerja guru lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Pembangunan UIN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa dari objek yang diteliti. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala MTs Pembangunan UIN Jakarta dan guru-guru MTs Pembangunan UIN Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Unsur-unsur yang disupervisi kepala MTs Pembangunan UIN Jakarta adalah kinerja guru khususnya perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran, 2. Strategi yang dilakukan kepala MTs Pembangunan UIN Jakarta dalam meningkatkan kinerja guru diantaranya: Melakukan kunjungan kelas, melakukan kunjungan observasi, mengadakan rapat, mengadakan diklat, dan pertemuan pribadi dengan guru, 3. Feed back dan tindak lanjut supervisi kepala MTs Pembangunan UIN Jakarta dalam meningkatkan kinerja guru. Berdasarkan hasil penelitian, peran supervisi kepala sekolah sudah baik dalam meningkatan kinerja guru di MTs Pembangunan UIN. Strategi peningkatan kinerja guru dengan memberikan pelatihan dari luar maupun dari dalam, motivasi, reward, evaluasi kerja. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang sudah berjalan efektif hendaknya diikuti pula oleh perbaikan yang dilakukan guru secara pribadi baik dalam hal disiplin waktu maupun dalam melengkapi perangkat pembelajaran. Dengan demikian kinerja guru diharapkan akan terus meningkat sehingga proses pembelajaran di sekolah berjalan efektif. Kata Kunci: Supervisi Kepala Sekolah – Kinerja Guru
v
ABSTRACT
Anita Greanti (1110018200068). The Role of Principal Supervision in Increasing Teacher’s Performance at MTs Pembangunan UIN Jakarta. Education Management Department of Teachers’ Training and Tarbiyah Faculty of Islamic State University of Syarif Hidayatullah-Jakarta. Principal supervision is one of a process which is designed specifically to support teachers in comprehending their daily task at school. In order all the tasks and routines can be implemented well and also their performance will increas significantly. This research is aimed to investigate the role of principal supervision in increasing teacher’s performance at MTs Pembangunan UIN. This research used qualitative approach with descriptive method. This research describes and answers some problems being a phenomenon from such observed object. Data collecting of this research was taken trough interview, observation and documentation. The informants of this research were the principal and the teachers of MTs Pembangunan UIN Jakarta. The result of this research shows us that: 1) some aspects which are supervised by the principal are teacher’s performance especially lesson plan, learning process and learning evaluation, 2) the strategies the principal did in increasing the teacher’s performance trough: class visit, observation visit, meeting holding, workshop holding, and teachers’ interview, 3) Feedback and further action of the principal supervision of MTs Pembangunan UIN Jakarta in increasing teacher’s performance done trough trainings both internal and external, motivation, reward, and evaluation. The implementation of principal supervision has run effectively. And then it’s should be followed by showing good performance individually both time discipline and completing learning equipment. Hopefully trough thus strategies the teachers’ performance will increase, so the learning process in the school will run effectively as the result. Key word: Principal Supervision – Teacher Performance.
vi
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Fungsi Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Pembangunan UIN Jakarta“ penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun inilah usaha maksimal yang dapat penulis lakukan. Penulis juga menyadari sepenuhnya tentunya ada pihak-pihak yang berkontribusi baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Dra. Nurlena Rifa’i, MA, P.hD, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya sangat berterima kasih kepada beliau, karena beliau selalu memberi arahan kepada saya dan teman-teman untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 3. Dra. Yefenelty Z, M.Pd, dosen pembimbing I, yang selalu meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan kepada penulis hingga selesainnya skripsi ini. 4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd, dosen pembimbing II yang yang selalu memberi bimbingan kepada penulis hingga selesainnya skripsi ini. 5. Drs. Syukri Abdul Ghani, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta yang dengan ramah menerima dan membantu penulis dalam penelitian. 6. Drs. Agus Salim M.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Madrasah Tsanawiyah yang membantu penulis selama penilitian di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. 7. Bapak dan Ibu guru, serta bagian Tata Usaha yang sangat ramah dalam memberikan informasi yang penulis perlukan dalam skripsi ini.
vii
8. Bapak dan Mamah tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan do’a, motivasi dan materi kepada penulis, sehingga penulis menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Kakak dan adikku tersayang, Irfan Kurniawan, S.E dan Achmad Imam Munandar terimakasih atas semua dukungan dan doanya. 10. Sahabat-sahabat tercinta yang memberikan semangat dan selalu menghibur dalam kepenatan Ari Istiara, Atin Kurniatin, Ayu Nur Azizah, Djehan Firda Syafitri, Lia Dahlia, Rizka Umami dan Siti Subaikoh. 11. Semua teman-teman di seulanga kost khususnya buat Diana, Ikoh, dan Upik yang selalu menemani, mendo’akan, serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Supandi Firmansyah yang selalu memberikan do’a, dukungan dan motivasi kepada penulis. 13. Sahabat kecilku Andini Putri dan Tea Sandara yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 14. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan kelas B 2010 dan untuk semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat. Skripsi ini adalah murni hasil karya penulis sendiri. Oleh karena itu penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pelaksanaan penelitian mendatang.
Jakarta, 18 November 2014
Penulis Anita Greanti
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................... ii SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ......................................... iii UJI REFERENSI ..................................................................................... iv ABSTRAK ................................................................................................ v KATA PENGANTAR .............................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................. ix DAFTAR TABEL..................................................................................... xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5 C. Pembatasan Masalah ............................................................. 5 D. Perumusan Masalah .............................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6
BAB II
KAJIAN TEORITIK A. Kinerja Guru 1. PengertianKinerja Guru .................................................. 7 2. Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Kinerja Guru................................................................. 12 3. Komponen Kinerja Profesional Guru............................ 15 a. Gaya Mengajar ........................................................ 15 b. Karakteristik Pribadi Guru ...................................... 15 c. Kompetensi Guru .................................................... 17 B. Peran Supervisi Kepala Sekolah 1. Pengertian Supervisi Pendidikan................................... 19 2. Tujuan Supervisi Pendidikan ........................................ 20 3. Fungsi-fungsi Supervisi Pendidikan ............................. 22 4. Teknik-teknik Supervisi ................................................ 24 5. Prinsip Supervisi Pendidikan ........................................ 24 ix
6. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Supervisor ........................................................ 25 C. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................ 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ................................................................ 29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 29 C. Latar Penelitian (Setting)..................................................... 30 D. Metode Penelitian................................................................ 30 E. Sumber Data ........................................................................ 30 F. Prosedur Pengumpulan Data ............................................... 31 G. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data ................... 33 H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................ 34
BAB VI
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Pembangunan UIN ........................ 36 1. Sejarah Berdirinya ......................................................... 36 2. Identitas Sekolah ........................................................... 37 3. Visi dan Misi MTs Pembangunan UIN ......................... 37 4. Struktur Organisasi MTs Pembangunan UIN ............... 39 5. Data Guru MTs Pembangunan UIN .............................. 39 6. Fasilitas MTs Pembangunan UIN ................................. 41 B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian ............................... 43 1. Kinerja Guru di MTs Pembangunan UIN ..................... 43 a. Kinerja Mengajar Guru sebagai Pendidik, Mengajar, Membimbing, dan Melatih .................... 44 b. Kinerja Guru dalam Membantu Pegelolaan dan Pengembangan Program Sekolah ..................... 44
c. Mengembangkan Keprofesionalan Kinerja Mengajar Guru ........................................................ 45
x
2. Fungsi Supervisi Kepala Sekolah di MTs Pembangunan UIN ............................................... 46 a. Fungsi Supervisi dalam Bidang Kepemimpinannya .................................................. 48 b. Fungsi Supervisi dalam Bidang Administrasi Personel ................................................................... 51 c. Fungsi Supervisi dalam Hubungan Kemanusiaan .. 51 d. Fungsi Supervisi dalam Bidang Evaluasi................ 54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................... 56 B. Implikasi .............................................................................. 57 C. Saran .................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 60 LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kinerja Mengajar Guru ..................................................................... 10 Tabel 2.2 Karakteristik Guru yang Efektif dan Tidak Efektif .......................... 16 Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian ........................................................................... 29 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ........................................................ 31 Tabel 4.1 Data Guru MTs Pembangunan UIN Jakarta ..................................... 39 Tabel 4.2 Program Kinerja MTs Pembangunan UIN Jakarta ........................... 46
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar yang dijalankan oleh kepala sekolah, guru dan siswa. Sekolah mempunyai peran yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Dalam hal ini terdapat dua pemimpin yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan yakni kepala sekolah dan guru. Dalam pasal 1 ayat 1 UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1 Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, 1
UU Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusindo Mandiri, 2012), h. 2.
1
2
sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini pada dasarnya hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi. Namun pada kenyataannya banyak diantara guru disinyalir kurang memenuhi kualifikasi akademik dan kinerja yang kurang memadai. Kinerja sendiri merupakan kemampuan kerja dan prestasi kerja yang diwujudkan dalam bentuk kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan yang diperlihatkan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya.2 Kualitas guru di Indonesia masih tergolong relatif rendah, hal ini antara lain disebabkan oleh tidak terpenuhinya kualifikasi pendidikan minimal terutama bila mengacu pada amanat Undang- Undang No 14/2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas pada tahun 2005 menunjukkan terdapat 1.646.050 (69,45%) guru SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB yang tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Kualifikasi guru dimaksud masing-masing sebagai berikut: guru TK terdapat 91,54%, SD terdapat 90,98%, SMP terdapat 48,05%, dan SMA terdapat 28,84% yang belum memiliki kualifikasi pendidikan S1/D4 (Kustono, 2007). Profesionalisme guru dan tenaga kependidikan juga masih belum memadai utamanya dalam hal bidang keilmuannya (Sumargi, 1996). Banyak diantara para guru yang keliru menyampaikan materi, juga kurang mampu menyajikan dan menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar berkualitas (Dahrin, 2000).3 Seperti halnya pada studi lapangan yang saya lakukan beberapa waktu lalu. Banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para guru yang 2
Rudolf Kempa, Perilaku Kepemimpinan, Keterampilan Manajerial, Manajemen Konflik, Daya Tahan Stress, dan Kinerja Guru Jurnal Ilmu Pendidikan, (Jakarta: LPTK dan ISPI, 2009), hal. 22. 3 https://utsurabaya.files.wordpress.com/2012/06/interaksi-2.pdf
3
menyangkut kegiatan pembelajaran, antara lain: “(1) Kesulitan dalam memperlengkapi perbedaan individu diantara murid-murid, (2) kesulitan dalam metode belajar. (3) kesulitan dalam disiplin, pengawasan, pengembangan sosial tiap siswa, dan membina kerjasama, (4) kesulitan dalam motivasi, menumbuhkan minat siswa, dan membina kerja sama, (5) kesulitan dalam membimbing cara belajar siswa, (6) kesulitan dalam menguasai kelas, (7) kurangnya waktu dalam pembelajaran untuk mengaplikasikan metode (8) kesulitan yang timbul dari kondisi kerja, (9) kesulitan dalam merancang rencana pembelajaran, (10) kesulitan dalam memperbaiki para siswa.” Kesulitan-kesulitan tersebut dapat memicu guru tidak fokus dalam pekerjaan yang diembannya. Oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan dalam pembelajaran perlu dilakukan suatu hal untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan mensupervisi agar guru tersebut mendapatkan pembinaan atau bimbingan untuk kelangsungan kinerja yang baik. Untuk menunjang keberhasilan dalam pendidikan khususnya dalam lingkup sekolah, disinilah kepala sekolah berperan penting. Dikatakan penting karena kepala sekolah lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan tiap-tiap sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan supervisi.
Supervisi
merupakan
suatu
aktivitas
pembinaan
yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif (Ngalim Purwanto, 2012:76). Maka, kepala sekolah perlu menguasai kompetensi supervisi yang tertuang dalam permendiknas No. 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/Madrasah sehingga kegiatan supervisi dapat berjalan dengan baik. Dalam bidang supervisi, kepala sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab memajukan pengajaran dengan melalui peningkatan
4
profesi guru secara terus menerus. Dengan demikian, sebagai supervisor, kepala sekolah melakukan langkah-langkah konkret, sebagai berikut:4 1. Menyusun rencana dan kebijakan bersama. 2. Melibatkan psrtisipatif seluruh guru dan staf sekolah. 3. Membantu dan mendorong agar semua bawahannya dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. 4. Memberikan contoh yang patut ditiru oleh bawahannya, 5. Melakukan pengambilan keputusan atas dasar musyawarah mufakat dengan seluruh bawahannya. 6. Meningkatklan kreativitas dan idealism bawahannya guna kemajuan bersama. 7. Melakukan pembinaan personal dan kelompok kerja para guru. 8. Memberikan bantusn moriel dan materiil demi kemajuan guru dan seluruh karyawannya. MTs Madrasah Pembangunan UIN didirikan dan memulai kegiatan belajar mengajarnya sejak tahun 1977. Beralamat di Jalan Ibnu IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. MTs Madrasah Pembangunan konsisten menitikberatkan pembinaan dan pengembangan pada basic science, bahasa dan akhlakul karimah. Tiga hal tersebut sekaligus sebagai pilar keunggulan di sekolah ini. Banyaknya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya, maka pihak sekolah dituntut untuk lebih meningkatkan kualitasnya baik dari faktor pembelajaran yang nantinya akan bermuara pada kompetensi anak didik dan faktor servis atau pelayanan yang diberikan kepada anak. Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang kondusif tidak terlepas dari faktor kerjasama semua pihak yang ada di sekolah tersebut. Guru selain sebagai pengajar dan pendidik pun mempunyai tanggung jawab lain yaitu membantu kepala sekolah agar proses pembelajaran di sekolah lebih baik lagi dalam semua aspek. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kepala sekolah MTs Madrasah Pembangunan sudah melakukan supervisi terhadap guru tetapi belum menyeluruh dalam supervisi kunjungan kelas. Guru juga kurang
4
Agus Salim Mansyur, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Tim Redaksi Pustaka Setia, 2009) cet. 1, h. 213.
5
disiplin dalam pengumpulan rancanganan pembelajaran (RPP) serta kurang disiplin dalam jam pelajaran. Dari konteks ini sebenarnya guru yang kurang profesional sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dari seorang supervisor dalam memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh terkait permasalahan tersebut. Maka penulis memberi penelitian ini
dengan
“Peran
judul
Supervisi
Kepala
Sekolah
dalam
Meningkatkan Kinerja Guru di MTs Madrasah Pembangunan UIN”.
B. Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepala sekolah belum menyeluruh dalam mensupervisi guru. 2. Kurang disiplin guru terhadap jam pelajaran. 3. Masih banyak guru kurang disiplin dalam pembuatan Rencana Program Pembelajaran 4. Masih terdapat kelemahan terhadap sarana pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah Mengingat adanya keterbatasan sumber daya waktu, dana dan kemampuan serta untuk mempertajam hasil penelitian, maka penelitian ini dibatasi dalam hal peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Madrasah Pembangunan UIN, yang meliputi: 1. Kepala sekolah sebagai supervisor dalam kemampuannya untuk melaksanakan pembinaan guna membantu para guru dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. 2. Kinerja guru dibatasi pada keefektifan guru dalam pembelajaran, merencanakan
pembelajaran,
profesionalisme guru.
melaksanakan
pembelajaran,
dan
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?”
E. Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihakpihak terkait antara lain: 1. Penulis, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. 2. Lembaga pendidikan, sebagai informasi sekolah dalam pengembangan mutu pendidikan melalui pengembangan kemampuan guru dan kepala sekolah. 3. Para pembaca, diharapkan dapat mengetahui bagaimana peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kinerja Guru 1. Pengertian Kinerja Guru Terdapat 2 kata yang perlu diuraikan dalam mendefinisikan kinerja guru, yaitu kinerja dan guru. Kinerja diartikan beragam oleh para ahli, adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) berarti unjuk kerja. Performance diartikan sebagai daya guna melaksanakan kewajiban atau tugas (Jhon M. Echols dan Hassan Shadily) kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja yang diemban, melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan hasil yang diperoleh dengan baik. Wibowo mengungkapkan bahwa kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.5 Sementara kinerja (performance) guru dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku guru yang terkait dengan gaya mengajar, kemampuan berinteraksi dengan siswa, dan karakteristik pribadinya
5
Wibowo, Manajemen Kinerja. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) Ed. 1, h.2.
7
8
yang ditampilkan pada waktu melaksanakan tugas profesionalnya sebagai pendidik (pembimbing, pengajar, dan/ atau pelatih).6 Adapun pengertian kinerja menurut Departemen Pendidikan Nasional diartikan sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Kinerja seorang pegawai berkaitan dengan unjuk kerja, hasil kerja, prestasi yang diperlihatkan pada waktu tertentu dalam rangka pemenuhan sasaran kerja individu yang akan memberikan sumbangan kepada sasaran organisasi.7 Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah ditetapkan dalam periode tertentu dalam kerangka mencapai tujuan organisasi. 8 Dengan ini penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawaiuntuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah.9 Wina Sanjaya mengemukakan bahwa guru adalah komponen yang
sangat
menentukan
dalam
implementasi
suatu
strategi
pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi, maka strategi itu tidak mungkin bisa diaplikasikan. Keberhasilan
implementasi
suatu
strategi
pembelajaran
akan
tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Pendapat lain yang juga menyatakan
6
Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011) cet. 1, h.140. 7 Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013) h. 29. 8 Barnawi, dan Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h. 13. 9 UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 1 ayat 1.
9
pentingnya
komponen
guru
dalam
pendidikan
seperti
yang
dikemukakan oleh E. Mulyasa, bahwa peran dan fungsi sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Peran dan fungsi guru tersebut sebagai berikut:10 1) Sebagai pendidik dan pengajar, yakni setiap guru secara otomatis adalah sebagai pendidik dan pengajar yang harus memiliki kestabilan emosi, cita-cita dan keinginan untuk memajukan muridnya, bersikap realitas, jujur, dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan, terutama inovasi pendidikan. 2) Sebagai anggota masyarakat, bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antarmanusia, memiliki keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerja sama dengan kelompok, danmenyelesaikan tugas bersama dengan kelompok. 3) Sebagai pemimpin, bahwa setiap guru adalah pemimpin, yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah. 4) Sebagai administrator, bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan di sekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, rajin, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan. 5) Sebagai pengelola pembelajaran, bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar mengajar di dalam maupun di luar kelas. Selanjutnya, secara khusus fungsi guru sebagaimana yang dirumuskan oleh Departemen Pendidikan Nasional yaitu berfungsi sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, pengembangan 10
Susanto, Op.Cit., h. 32-33.
10
program, dan sebagai tenaga profesional, secara lengkap dan detail dapat ditunjukkan pada tabel sebagai berikut. Tabel 2.1 Kinerja Mengajar Guru TUGAS I. Mendidik, mengajar,
FUNGSI
URAIAN TUGAS
Sebagai
1.
pendidik
Mengembangkan potensi
membimbing, dan
kemampuan dasar
melatih.
peserta didik 2.
Mengembangkan kepribadian peserta didik
3.
Memberikan keteladanan
4.
Menciptakan suasana endidikan yang kondusif
Sebagai
1.
pengajar
Merencanakan pembelajaran
2.
Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
3.
Menilai proses dan hasil pembelajaran.
Sebagai pembimbing
1. Mendorong berkembangnya perilaku positif dalam pembelajaran.
11
2. Membimbing peserta didik memecahkan masalah dalam pembelajaran. Sebagai pelatih 1. Melatih keterampilanketerampilan yang diperlukan dalam pembelajaran. 2. Membiasakan peserta didik berperilaku positif dalam pembelajaran. II. Membantu
Sebagai
Membantu
pengelolaan dan
pengembang
mengembangkan
pengembangan
program
program pendidikan
program sekolah.
sekolah dan hubungan kerja sama intrasekolah. Sebagai
Membantu secara aktif
pengelola
dalam menjalin
program
hubungan dan kerja sama antarsekolah dan masyarakat.
III. Mengembankan keprofesionalan.
Sebagai tenaga
Melakukan upaya-
profesional
upaya untuk meningkatkan kemampuan
12
profesional. Sumber: Departemen Pendidikan Nasional
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa kinerja (performance) dapat dipahami sebagai unjuk kerja,prestasi, hasil atau kemampuan yang dicapai. Dalam kaitan dengan kinerja guru dapat diartikan sebagai unjuk kerja yang dicapai, kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas dan pengajarannya. 2. Faktor-faktor yang Dapat Memengaruhi Kinerja Guru Kinerja menunjukan suatu penampilan kerja seseorang dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lingkungan tertentu dalam
organisasi.
Dalam
kenyataannya,
banyak
faktor
yang
memengaruhi perilaku seseorang, sehingga bila diterapkan pada bekerja maka bagaimana dia bekerja akan dapat menjadi dasar untuk menganalisis latar belakang yang memengaruhinya. Uhar mengutip dari Gibson et al, memberikan gambaran lebih rinci dan komprehensip tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap performance/kinerja, yaitu11: a. Variabel Individu, meliputi kemampuan, keterampilan, mental fisik, latar belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografi (umur, asal-usul, jenis kelamin) b. Variable Organisasi, meliputi sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur desain pekerjaan. c. Variabel Psikologis, meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Sementara itu Zane K. Quible (2005:214) berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manyatakan: “ basic human traits affect employees’ job related behaviour and performance. These human traits include ability, aptitude, perception, values, interest, emotions, needs and personality.” Abilty atau kemampuan akan
11
Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), Cet. 1, h. 147-148.
13
menentukan bagaimana seseorang dapat melakukan pekerjaan, bakat akan berperan dalam membantu melaksanakan pekerjaan jika ada kesesuaian dengan jenis pekerjaannya, demikian juga halnya dengan persepsi, konsep diri, nilai-nilai, minat, emosi, kebutuhan dan kepribadian. Beberapa teori banyak mengemukakan pendapatnya tentang halhal yang dapat mempengaruhi motivasi dan kinerja seseorang, diantaranya disampaikan oleh Maslow dengan nama teori hirarki kebutuhan.
Menurutnya
motivasi
dankinerja
seseorang
akan
dipengaruhi oleh lima katagori kebutuhan yaitu:12 Kebutuhan fisiologis (physiological needs), kebutuhan ini paling rendah tingkatnya, dan memerlukan pemenuhan yang paling mendesak, misalnya kebutuhan akan makanan, minuman, air, dan udara. Kebutuhan ini juga dapat mempengaruhi kinerja guru. Jika guru sudah merasa aman akan kebutuhan yang sifatnya mendesak ini, maka guru tinggal memikirkan hal yang lain yang lebih bermanfaat bagi tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru. Kebutuhan rasa aman (safety needs), kebutuhan tingkat kedua ini adalah suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari keadaan lingkungannya, misalnya kebutuhan akan pakaian tempat tinggal, dan perlindungan atas tindakan yang sewenang-wenang. Kebutuhan ini juga sangat mempengaruhi kinerja guru, seorang guru yang merasa tidak tenang akan keterpenuhannya tempat tinggal dan perlindungan tindak sewenang-wenang, maka pikirannya tidak terpokus pada kerja dan profesionalnya, melainkan ia akan memikirkan keamanan dan kenyamanan di tempat ia kerja. Kebutuhan kasih sayang (belongingness and love needs), kebutuhan ini mendorong individu untuk mengadakan hubungan 12
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. 9, h.146.
14
afektif atau ikatan emosional dengan individu lainnya, baik dengan sesama jenis maupun dengan yang berlainan jenis, di lingkungan keluarga ataupun di masyarakat, misalnya rasa disayangi, diterima dan dibutuhkan oleh orang lain. Seorang guru harus mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup dari lingkungan di tempat ia bekerja, jika perhatian dan kasih sayang telah diberikan, maka ia akan berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Kebutuhan akan rasa harga diri (esteem needs), kebutuhan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah penghormatan atau penghargaan dari diri sendiri, dan bagian kedua adalah penghargaan dari orang lain. Misalnya hasrat untuk memproleh kekuatan pribadi dan mendapat penghargaan atas apa-apa yang dilakukannya. Guru yang merasa dihargai, hasil kerjanya dia akan merasa nyaman dan lebih giat lagi untuk mendidik anak didiknya. Kebutuhan akan aktualisasi diri (need for self actualization), kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling tinggi dan akan muncul apabila kebutuhan yang ada di bawahnya sudah terpenuhi dengan baik. Misalnya pemusik menciptakan komposisi musik atau seorang ilmuan menemukan suatu teori yang berguna bagi kehidupan. Seorang guru akan merasa bangga ketika pendapat dan masukannya serta karya seorang guru dapat diterima dan diindahkan oleh sekolah. Beberapa faktor kebutuhan yang disebutkan di atas, merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dapat mepengaruhi kinerja guru di sekolah, maka sudah seyogyanya sekolah dalam hal ini kepala sekolah harus dapat memenuhi semua kebutuhan guru tersebut, sehingga kinerja guru dapat segera dirasakan.
3. Komponen Kinerja Profesional guru a. Gaya Mengajar Menurut Donald Medley gaya mengajar guru merujuk kepada kemampuan guru untuk menciptakan iklim kelas (classroom climate).
15
Sementara ahli lain menggambarkan gaya mengajar itu sebagai (1) aspek ekspresif mengajar, yang menyangkut karakteristik hubungan emosional antara guru-siswa, seperti hangat atau dingin; dan (2) aspek intrumental mengajar, yang menyangkut bagaimana guru memberikan tugas-tugas, mengelola belajar, dan merancang aturan-aturan kelas (Ornstein, 1990). Louis Rubin mendeskripsikan gaya mengajar ke dalam enam aspek, yaitu sebagai berikut: 1) Explanatory, guru menjelaskan materi pelajaran dan aspek-aspek lain yang terkait dengan pelajaran. 2) Inspiratory, guru menstimulusi (memotivasi) siswa, dan menampilkan keterlibatan emosional dalam mengajar. 3) Informative, guru menyajikan informasi melalui pernyataanpernyataan verbal, dan siswa diharapkan mendengarkan dan mengikuti instruksi guru. 4) Corrective, guru memberikan feedback kepada siswa: menganalisis tugas-tugas, mendiagnosis kesalahan, dan memberikan nasihat. 5) Interactive, guru memfasilitasi perkembangan ide-ide atau pemikiran siswa melalui dialog atau pemberian pertanyaan. 6) Programmatic, guru membimbing aktivitassiswa dan 13 memfasilitasi perkembangan belajar mandiri. b. Karakteristik Pribadi Guru Ryan meneliti lebih dari 6.000 orang guru di 1.700 sekolah, dalam jangka waktu sekitar enam tahun, dengan menggunakan teknik observasi “self ratung”. Ryans mengklasifikasi karakteristik guru itu ke dalam empat cluster dimensi guru, yaitu (1) Kreatif: guru yang kreatif bersifat imajinatif, senang bereksperimen, dan orisinal; (2) Dinamis: guru yang dinamis bersifat energitik dan extrovert; (3) Terorganisasi: guru bersifat sadar akan tujuan, pandai mencari pemecahan masalah, kontrol; (4) Kehangatan: guru yang memiliki
13
Yusuf dan Nani, Op.Cit., h. 140-142.
16
kehangatan bersifat pandai bergaul, ramah, sabar. Secara lebih rinci karakteristik guru itu dapat dilihat pada tabel berikut.14
Tabel 2.2 Karakteristik Guru yang Efektif dan Tidak Efektif Karakteristik yang Efektif 1. Menampilkan sikap yang bersemangat. 2. Menaruh perhatian terhadap siswa dan kegiatan kelas. 3. Bergirang hati dan optimis. 4. Memiliki kemampuan mengendalikan diri dan tidak mudah bingung. 5. Senang bergurau dan humor. 6. Mengakui kesalahan sendiri. 7. Bersikap adil dan objektif dalam memperlakukan siswa 8. Bersikap sabar. 9. Menunjukan sikap memahami dan simpati dalam bekerja. 10. Bersahabat dan ramah dalam bergaul dengan siswa. 11. Membantu memecahkan masalah siswa (pribadi atau pendidikan) 12. Memberikan penghargaan kepada siswa yang melakukan tugas dengan baik. 13. Menerima dan mempercayai usaha siswa. 14. Memiliki kemampuan untuk mengantisipasi 14
Ibid., h. 146-148.
Karakteristik yang Tidak Efektif 1. Bersikap apatis dan malas. 2. Kurang menaruh perhatian terhadap siswa dan kegiatan kelas. 3. Depresi dan pesimis. 4. Mudah naik darah dan mudah bingung. 5. Terlalu serius 6. Tidak menyadari kesalahan sendiri. 7. Tidak bersikap adil dan objektif terhadap siswa 8. Tidak sabar. 9. Kurang bersikap simpati dan sering melecehkan (mencemooh) siswa. 10. Kurang ramah dan bersahabat dalam bergaul dengan siswa. 11. Kurang memerhatikan masalah siswa. 12. Tidak memberikan penghargaan kepada siswa. 13. Bersikap curiga terhadap motif siswa. 14. Kurang memiliki kemampuan untuk mengantisipasi reaksi orang lain.
17
reaksi orang lain. 15. Mendorong siswa untuk mencoba dan melakukan seesuatu dengan cara yang terbaik. 16. Merencanakan dan mengorganisasikan prosedur pembelajaran di kelas. 17. Bersifat fleksibel dalam merencanakan pembelajaran di kelas. 18. Mengantisipasi kebutuhan siswa. 19. Menstimulasi melalui materi dan metode yang menarik. 20. Mendemonstrasikan dan menerangkan materi pelajaran dengan jelas. 21. Memberikan tugas dengan jelas. 22. Mendorong siswa untuk memecahkan masalah sendiri dan mengevaluasi hasilnya. 23. Menegakan disiplin dengan cara positif. 24. Memberikan bantuan kepada siswa dengan ikhlas. 25. Mengetahui secara dini dan mencoba memecahkan berbagai masalah potensial.
15. Tidak berusaha memberikan dorongan kepada siswa. 16. Tidak merencanakan dan mengorganisasikan prosedur pembelajaran di kelas. 17. Perencanaan pembelajaran berifat kaku. 18. Gagal dalam mengantisipasi kebutuhan siswa. 19. Materi dan metode pembelajaran tidak menarik perhatian siswa. 20. Kurang jelas dalam menerangkan materi pelajaran. 21. Kurang jelas dalam memberikan tugas. 22. Kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah sendiri. 23. Kurang menegakan disiplin secara positif. 24. Memberikan bantuang dengan setengah hati (kurang ikhlas) 25. Gagal dalam memahami memecahkan masalah potensial.
c. Kompetensi Guru Bahrul Hayat mengungkapkan “Teacher Is The Heart Of Quality Education”. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa guru merupakan salah satu indikator yang menentukan kualitas pendidikan. Bagus tidaknya kualitas pendidikan akan terlihat dari kinerja dan kompetensi
18
guru sebagai pendidik yang melaksanakan proses pembelajaran. Guru merupakan
kunci
keberhasilan
pendidikan,
dengan
tugas
profesionalnya, guru berfungsi membantu peserta didik untuk belajar dan berkembang; membantu perkembangan intelektual, personal dan sosial warga masyarakat yang memasuki sekolah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (PP 19 : 2005 pasal 1.1). Berdasarkan Standar Pendidik dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 disebutkan bahwa “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional” yang meliputi: 1. Kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); 2. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang diajarkan; 3. Sertifikat profesi guru (minimal 36 SKS di atas D-IV/S1); Dalam Peraturan Pemerintah di atas, menyebutkan setidaknya terdapat empat kompetensi yang harus dimiliki guru sebagai pendidik, diantaranya : 1. Kompetensi
Pedagogik,
yaitu:
“Kemampuan
mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar,
dan
pengembangan
peserta
didik
untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya”. 2. Kompetensi Kepribadian yaitu: “Kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia”.
19
3. Kompetensi Profesional, yaitu: “Kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing
peserta
didik
memperoleh
kompetensi yang ditetapkan”. 4. Kompetensi Sosial, yaitu: “Kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksisecara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat”.15
B. Peran Supervisi Kepala Sekolah 1. Pengertian Supervisi Pendidikan Dari buku Syaiful Sagala yang mengutip Sutisna bahwa supervisi, yaitu membantu dan turut serta dalam usaha-usaha perbaikan dan peningkatan mutu.16 Carter Good’s Dictionary of Education mendifinisikan supervisi sebagai segala usaha dari para pejabat sekolah yang diangkat yang diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidik lain dalam perbaikan pengajaran; melibat stimulasi pertumbuhan profesional dan pengembangan dari para guru, seleksi dan revisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode-metode mengajar, dan evaluasi pengajaran. Dari sudut manajerial supervisi adalah usaha menstimulir, mengkoordinasi, dan membimbing guru secara terus menerus baik individu maupun kolektif agar memahami secara efektif pelaksanaan aktivitas mengajar dalam rangka pertumbuhan murid secara kontiniu.17 Menurut Ngalim Purwanto, “supervisi adalah segala bantuan dari para 15
pemimpin
sekolah,
yang
dituju
kepada
perkembangan
http://file.upi.edu/Direktoret/FIP/JUR._PGTK/197803082001122RITA_MARIYANA/JURNAL_kompetensi_guru_dalam_PBB.pdf, tanggal 26-11-2013 pkl. 15.00 16 Syaiful Sagala, Asministrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2012) , cet.6, h. 229. 17 Ibid., h. 230.
20
kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuanpendidikan”.18 Sagala yang mengutip dari Rifai mereduksi rumusan supervisi dari sejumlah para ahli antara lain dikemukakan sebagai berikut: a. Supervisi merupakan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. b. Supervisi merupakan kegiatan untuk membantu dan melayani guru agar mereka dapat melaksanakan tugas mengajarnya lebih baik. c. Supervisi adalah proses peningkatan pengajaran, dengan jalan bekerja sama dengan orang-orang yang bekerja sama dengan murid. d. Supervisi berusaha meningkatkan hasil belajar murid melalui gurunya. e. Supervisi merupakan bagian atau aspek dari administrasi, khususnya yang mengenai usaha peningkatan guru sampai kepada penampilan tertentu. f. Supervisi adalah vase atau tahapan dalam administrasi sekolah, terutama mengenai harapan dan tujuan tertentu dalam pengajaran.19 Dari definisi supervisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa supervisi adalah pengawasan yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah) kepada bawahannya (para guru dan staf) dalam melihat pekerjaan yang dilakukan bawahannya tersebut sekaligus membinanya untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. 2. Tujuan Supervisi Pendidikan Supervisi bertujuan mengembangkan iklim yang kondusif dan lebih baik dalam kegiatan belajar-mengajar, melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Dengan kata lain, tujuan supervisi pengajaran adalah membantu dan memberikan kemudahan kepada para guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka guna mewujudkan tujuan belajar peserta didik.20 18
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. XIII, h. 76. 19 Sagala,Op.Cit., h. 231. 20 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 157.
21
Sahertian mengutip pendapat Gwyn dan merumuskan sepuluh tugas utama supervisor, yaitu: a. Membantu guru mengerti dan memahami para peserta didik. b. Membantu mengembangkan dan memperbaiki, baik secara individual, maupun secara bersama-sama. c. Mambantu seluruh staf sekolah agar lebih efektif dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. d. Membantu guru meningkatkan cara mengajar yang efektif. e. Membantu guru secara individual. f. Membantu guru agar dapat menilai para peserta didik lebih baik g. Menstimulasi guru agar dapat menilai diri dan pekerjaannya. h. Membantu guru agar merasa bergairah dalam pekerjaannya dengan penuh rasa aman. i. Membantu guru dalam melaksanakan kurikulum sekolah. j. Membantu guru agar dapat memberikan informasi yang seluasluasnya kepada masyarakat tentang kemajuan sekolahnya.21 Berdasarkan
uraian
tersebut
bahwa
supervisi
bertujuan
mengasilkan perubahan-perubahan tingkah laku para petugas sekolah, khususnya guru-guru agar mereka mampu menjalankan tugasnya di sekolah sebagai tenaga pendidik yang profesional. Tujuan supervisi pendidikan merupakan perbaikan dan pengembangan proses belajar mengajar, ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk di dalamnya pengadaan fasilitasfasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human relation yang baik kepada semua pihak yang terkait dan supervisi bertujuan membantu seluruh staf sekolah agar mereka mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
21
E. Mulyasa, Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012), cet. 2, h. 244-245.
22
3. Fungsi-fungsi Supervisi Pendidikan Fungsi-fungsi
supervisi
pendidikan
yang
sangat
penting
diketahui oleh para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut: a. Dalam bidang kepemimpinanya 1) Menyusun rencana dan policy (kebijakan) bersama. 2) Mengikutsertakan
anggota-anggota
kelompok
(guru-guru,
pegawai) dalam berbagai kegiatan. 3) Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan memecahkan persoalan-persoalan. 4) Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memupuk moral yang tinggi kepada anggota kelompok. 5) Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusanputusan.
b. Dalam hubungan kemanusiaan 1) Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan yang dialaminya
untuk
selanjutnya,
bagi
dijadikan diri
pelajaran
sendiri
maupun
demi bagi
perbaikan anggota
kelompoknya. 2) mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang dihadapi anggota kelompok, seperti hal dalam kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimistis, dsb. 3) Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.
c. Dalam bidang administrasi personel 1) Memilih personel yang memiliki syarta-syarat dan kecakapan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
23
2) Menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing.
d. Dalam bidang evaluasi 1) Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus dan terinci. 2) Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai kriteria penilaian. 3) Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang lengkap, benar, dan dapat diolah menurut normanorma yang ada. 4) Menafsirkan dan menyimpulkan hasil-hasil penilaian sehingga mendapat gambaran tentang kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan perbaikan-perbaikan. Jika fungsi-fungsi supervisi di atas benar-benar dikuasai dan dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh setiap pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah terhadap para anggotanya, maka kelancaran jalannya sekolah atau lembaga dalam pencapaian tujuan pendidikan akan lebih terjamin.22 Fungsi supervisi pendidikan sangat berperan sekali dalam memberikan perbaikan secara positif dalam meningkatkan mutu pengajaran. Jika dipahami dengan baik oleh supervisor maka diharapkan kegiatan supervisi yang dilakukan sesuai dengan fungsi tersebut. Fungsi supervisi yang dilakukan bukan untuk mencari kesalahan guru tapi membantu guru untuk membantu meningkatkan mutu pembelajaran.
22
M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. 21, h. 86-87.
24
4. Teknik-teknik Supervisi Kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pemberian bimbingan sebagai seorang supervisor terhadap anggotanya dengan menggunakan teknik yang sesuai dengan masalah, dari tempat dan waktunya, dari orang yang kita hadapi, baik jumlahnya maupun sifatnya. Jika yang kita hadapi hanya seorang, dapatlah kita mengadakan komunikasi langsung, dengan wawancara, dengan perundingan, dengan cara hati kehati, tergantung dari masalah yang kita hadapi dan sifat orang yang kita bimbing itu. Jika masalahnya mengenai metode mengajar dan mengenai hasil belajar anak-anak, dapatlah kita mengadakan kunjungan kelas (classvisit) kepada guru yang kita bimbing itu pada waktu ia mengajar. Tetapi caranya tidaklah seperti “meng-inspeksi”, melainkan dengan musyawarah bersama dan kemudian dengan evaluasi dari hasil kunjungan itu. Kalau yang kita hadapi seluruh staf, dapat kita adakan pertemuan/rapat yang merupakan komunikasi langsung. Jika yang disupervisi lebih besar lagi meliputi pihak-pihak yang luas, dapat kita adakan seminar, atau dapat pula dengan workshop. Teknik-teknik supervisi yang lazim dan secara teratur dapat dilakukan oleh setiap kepala sekolah ialah: rapat sekolah, kunjungan kelas, musyawarah atau pertemuan perseorangan.23
5. Prinsip Supervisi Pendidikan Menurut Piet A. Sahertian, kepala sekolah harus melakuakan prinsip-prinsip supervisi. Adapun prinsip-prinsip yang harus dilakukan adalah: a. Prinsip ilmiah Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
23
Daryanto, AdmnistrasiPendidikan, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2010). Cet.6, h.184-185.
25
1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. 2) Untuk mempeoleh data perlu diterapkan alat perekam data, seperti angket, observasi, percakapan pribadi dan lain-lain. 3) Setiap kegiatan supervisi secara sistematis, berencana dan kontinu. b. Prinsip demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dankehangatan sehingga guruguru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya, tidak adanya tekanan bagi guru. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan, tapi berdasarkan rasa kesejawatan. c. Prinsip kerjasama Prinsip kerja sama ini guru dapat mengembangkan segala sesuatu dengan cara usaha bersama atau menurut istilah supervisi memberikan pendorongan, menstimulasi guru, sehingga mereka tumbuh bersama. d. Prinsip konstruktif dan kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas yang dimilikinya dan menjadi guru profesional jika
supervisi
mampu
menciptakan
suasana
kerja
yang
menyenangkan bukan melalui cara-cara menakutkan.24
6. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah sebagai Supervisor Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan mordern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan 24
Piet A. Suhertian, Konsep dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia , (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2000), cet. 1, h. 20.
26
dan pelaksanaan tugasnya. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran. a. Diskusi kelompok. Diskusi kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama guru-guru dan bisa juga melibatkan tenaga administrasi, untuk memecahkan berbagai maslah di sekolah, dalam mencapai suatu keputusan. b. Kunjungan kelas. Kunjungan kelas dapat digunakan oleh kepala sekolah sebagai salah satu teknik untuk mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung. Kunjungan kelas merupakan teknik yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi secara langsung
tentang
profesionalisme
berbagai
guru
dalam
hal
yang
berkaitan
melaksanakan
tugas
dengan pokoknya
mengajar. c. Pembicaraan individual. Pembicaraan individual merupakan teknik bimbingan dan konseling, yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk memberikan konseling kepada guru, baik berkaitan dengan kegiatan pembelajaran maupun masalah yang menyangkut profesionalisme guru. Pembicaraan individual dapat menjadi strategi pembinaan tenaga kependidikan yang sangat efektif, terurtama dalam memecahkan masalah-masalah yang menyangkut pribadi tenaga kependidikan. Meskipun demikian, pembicaraan individual ini kadang-kadang dipandang negatif oleh sebagian guru, yang merasa terusik privasinya. d. Simulasi pembelajaran. Simulasi pembelajaran merupakan suatu teknik
supervisi
berbentuk
demonstrasi
pembelajaran
yang
dilakukan oleh kepala sekolah, sehingga guru dapat menganalisa penampilan yang diamatinya sebagai intropeksi diri, walaupun sebenarnya tidak ada cara mengajar yang paling baik. Kegiatan ini dapat dilakukan kepala sekolah secara terprogram, misalnya sebulah
27
sekali mengajar di kelas-kelas tertentu untuk mengadakan simulasi pembelajaran.25 Pada prinsipnya setiap tenaga kependidikan (guru) harus disupervisi secara periodik dalam melaksanakan tugasnya. Jika jumlah guru cukup banyak, maka kepala sekolah dapat meminta bantuan wakilnya atau guru senior untuk membantu melaksanakan supervisi. Keberhasilan kepala sekolah sebagai supervisor antara lain ditunjukan oleh (1) meningkatnya kesadaran tenaga kependidikan (guru) untuk meningkatkan kinerjanya, dan (2) meningkatnya keterampilan tenaga kependidikan (guru) dalam melaksanakan tugasnya.
C. Hasil Penelitian Yang Relevan 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Syiva Rahmatunisa jurusan KIMP UIN Syarif Hidayatullah dengan judul “Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMP PGRI 1 Karang Tengah Ciledug Tangerang” yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan supervisi dalam rangka peningkatan profesionalisme guru. Penelitian ini menunjukan
bahwa
pelaksanaan
supervisi
dalam
rangka
peningkatan profesionalisme guru di SMP PGRI 1 Karang Tengah sudah berjalan baik. Responden menjawab pertanyaan yang mayoritas memilih jawaban selalu dan sering. Dilihat dari kesimpulan, penulis menunjukan bahwa SMP PGRI 1 telah melaksanakan supervisi melalui kegiatan kelompok dengan skor 382, kunjungan kelas dengan skor 321, pembicaraan individual dengan skor 630, dan simulasi pembelajaran dengan skor 270. Hal ini sesuai dengan hasil rata-rata keseluruhan perhitungan angkett pelaksanaan supervisi yaitu dengan nilai 53,5 dengan kategori baik. 25
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Op.Cit., h. 113-114.
28
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Eva Shafiah dengan judul “Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Di Madrasah Tsanawiyah Kamilul Awwabin Sepatan-Tangerang” dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan
dokumentasi,
teknik
pengumpulan
wawancara, dan angket
data
observasi,
sebagai
pelengkap
penelitian tersebut. Penelitian ini menunjukan bahwa nilai ratarata keseluruhan angket peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan disiplin guru di MTs Kamilul Awwabin Sepatan-Tangerang mendapatkan kategori cukup dengan nilai rata-rata 41,43%. Dikatakan cukup karena kepala sekolah cukup baik menjalankan tugasnya sebagai supervisor yaitu memberi pelayanan kepada guru agar dapat membantu menggunakan seluruh kemampuannya dalam pelaksanaan tugas, memberi bimbingan yang bijaksana terhadap guru.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Madrasah Pembangunan UIN.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Pembangunan UIN yang beralamat di jalan Ibnu IV Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung mulai bulan Juni- September 2014. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Tanggal 16 Juni 2014
Kegiatan Meminta
izin
Penelitian
ke
Madrasah
Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta. 1 Juli 2014
Bertemu kepala sekolah memberikan proposal
8-16 September 2014
Wawancara kepada responden terkait.
19 September 2014
Observasi, mengikuti evaluasi, meminta datadata terkait penelitian.
29
30
C. Latar Penelitian (Setting) Latar penelitian atau setting yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkungan yang direncanakan peneliti untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Dalam hal ini, ada tiga dimensi yaitu: 1. Dimensi Tempat Tempat peneliti akan melakukan penelitian yaitu di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 2. Dimensi Pelaku Pelaku atau objek yang berperan dalam pengambilan informasi untuk melengkapi data data yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu kepala sekolah dan perwakilan guru dari setiap bidang studi. 3. Dimensi Kegiatan Dalam kegiatan penelitian ini peneliti melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi terkait peran supervise kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru.
D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk
mendeskripsikan
dan
menjawab
persoalan-persoalan
suatu
fenomena atau peristiwa dari objek yang diteliti.26 Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran kegiatan berupa kumpulan data, penyusunan data, pengolahan data dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa.
E. Sumber Data Sugiono menjelaskan bahwa pengambilan sumber data dalam melakukan penelitian kualitatif dipilih secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. 26
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT Rosda Karya, 2011), cet. 1, h.54.
31
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti, yang bersifat snowballing sampling yaitu teknik pengambilan sumber data yang pada awalnya berjumlah sedikit lama-lama menjadi besar.27 Sumber data yang digunakan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan di lapangan yaitu melalui observasi dan wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan perwakilan guru-guru lainnya, diantaranya: Guru Fiqh, Qur’an Hadist, B.Inggris, SKI, Fisika, Matematika, Biologi, B.Indonesia, B.Arab, Akidah Ahlaq, Sejarah, Geografi, PKN, Olahraga. b. Data sekunder, yaitu berupa dokumen-dokumen pengelolaan yang ada di MTs Madrasah Pembangunan UIN. Dapat berupa hasil print out, atau soft copy, sebagai format, dokumentasi (foto).
F. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik: 1. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.28
27
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif , Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), cet. 16, h. 300. 28 Ibid., h. 194.
32
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen wawancara Peran Supervisi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Dimensi
Indikator
Kepala Sekolah
Mengimplementasi fungsi
sebagai Supervisor
supervisi dalam bidang kepemimpinannya
Butir Soal
Jumlah Soal
1, 2, 3, 4, 5
5
6, 7
2
8, 9, 10, 11, 12, 13
6
14, 15
2
1, 2, 3, 4, 5
5
6
1
7, 8, 9, 10
4
Mengimplementasi fungsi supervisi dalam bidang administrasi personel Mengimplementasi fungsi supervisi dalam hubungan kemanusiaan Mengimplementasi fungsi supervisi dalam bidang evaluasi Kinerja Guru
Mengidentifikasi tugas kinerja mengajar guru sebagai pendidik, mengajar, membimbing, dan melatih Mengimplementasi tugas kinerja guru dalam membantu pengelolaan dan pengembangan program sekolah Mengembangkan keprofesionalan kinerja mengajar guru
Instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara yang digunakan untuk menggali informasi kinerja guru di MTs Madrasah Pembangunan dan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut upaya dan peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah dan beberapa guru MTs
33
Pembangunan UIN. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh data yang lebih mendalam. 2. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.29 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, yang biasanya berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. 30 Penulis mengambil data-data tentang latar belakang berdirinya sekolah, struktur organisasi sekolah, visi misi sekolah, serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini yang dilakukan di MTs Pembangunan UIN. G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa aspek yaitu sebagai berikut : 1. Uji kredibilitas Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan, peningkatan ketekunan dalam penelitian. Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.31
29
Ibid., h. 203. Ibid., h. 329. 31 Ibid., h.368 30
34
2. Pengujian transferability Pengujian transferability ini merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukan derajat ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil. Oleh karena itu, supaya orang lain dapat memahami hasil
penelitian
kualitatif
sehingga
ada
kemungkinan
untuk
menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. 32 3. Pengujian Dependability Dalam penelitian kualitatif, Dependability disebut realibilitas. Suatu
penelitian
yang
relieabel
apabila
orang
lain
dapat
mengulangi/merepleksi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji Dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.33
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif adalah model analisis dan mengalir (flow model). Langkah-langkah yang dipergunakan dalam model ini antara lain: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. 1. Pengumpulan data Peneliti membuat catatan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi yang merupakan catatan lapangan yang terkait dengan pertanyaan atau tujuan penelitian. 2. Reduksi data Proses anlisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yakni dari observasi, wawancara dan studi 32
dokumentasi.
Ibid., h 376. Ibid., h. 377.
33
Setelah
dibaca,
dipelajari,
maka
langkah
35
selanjutnya adalah mengadakan reduksi data. Langkah ini berkaitan erat dengan proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan
dan
mentransformasikan
data
mentah
yang
diperoleh dari hasil penelitian. Reduksi data dilakukan selama penelitian berlagsung, langkah ini dilakukan sebelum data benar-benar dikumpulkan. Peneliti sudah mengetahui data-data apa saja yang dilakukan terkait penelitian. 3. Penyajian data Penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menceritakan secara panjang lebar temuan penelitian. 4. Penarikan kesimpulan Penerikan
kesimpulan
atau
verikasi
merupakan
langkah
selanjutnya. Analisnya menggunakan analisis model interaktif. Artinya analisis ini dilakukan dalam bentuk interaktif dari ketiga komponen utama tersebut. Data yang terkumpul dari hasil observasi, wawancara dan studi dokumen yang terkait dengan penelitian direduksi untuk dipilih mana yang paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan pada data yang mengarah untuk pemecahan masalah, penemuan, pemaknaan, atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. 34
34
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: FITK, 2013), h.69-71.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MTs Pembangunan UIN 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah (MTs) Pembangunan adalah lembaga pendidikan dasar setingkat SMP. Kurikulum mengacu pada Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama dan dipadukan dengan muatan-muatan lokal menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. MTs Pembangunan berdiri sejak tahun 1977 di bawah naungan Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta, sebuah yayasan yang dikelola oleh UIN (dulu IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. MTs Pembangunan merupakan School Laboratory dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Di bawah pengelolaan para pendidikan yang profesional di bidangnya, Madrasah Tsanawiyah Pembangunan terus berkembang menjadi madrasah yang diminati dan mendapat kepercayaan besar dari masyarakat. Sejalan dengan visi lembaga, MTs Pembangunan senantiasa berbenah agar dapat memberikan pendidikan baik pendidikan agama maupun pendidikan umum yang berkualitas.
36
37
Dengan tiga pilar keunggulan berupa basic science, bahasa dan akhlakul karimah, MTs Pembangunan memadukan pendidikan agama dan pengetahuan umum sama kuat. Pengetahuan luas dengan dasar pendidikan agama yang kuat akan menjadi bekal bagi peserta didik hidup di era global yang penuh dengan tantangan. Awal tahun 2008 Madrasah Pembangunan merintis kategori sekolah berstandar nasional. Hanya dalam waktu 1 tahun rintisan itu terlaksana sebagai satu-satunya madrasah swasta yang berstandar nasional dan memperoleh nilai memuaskan. Selian itu kualitas baik Madrasah Pembangunan ditandai dengan standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Hingga kini Madrasah Pembangunan terus berupaya meraih kepuasan hasil dan terus menggapai kesempurnaan nilai.
2. Identitas Sekolah Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN NSS
: 121231740001
Status
: Swasta (Terakreditasi A)
Alamat
: Jl. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Telpon
: +6221 7402172, +6221 7401143
Fax
: +6221 7421156
Kepala Madrasah : Drs. Syukri A. Gani Wakabid Kurikulum: Drs. H. Agus Salim, M.Pd Wakabid Kesiswaan: Drs. Miran
3. Visi dan Misi MTs Pembangunan UIN a. Visi “Menjadi lembaga pendidikan dasar dan menengah yang unggul dan
terkemuka
dalam
pembinaan
keislaman,
keilmuan,
dan
38
keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik serta perkembangan era global”. b. Misi 1) Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan kompetitif dan keunggulan komparatif; 2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk keseimbangan
antara
kekuatan
keilmuan
dengan
perkembangan jasmani peserta didik serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat dan sehat; 3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecendrungan globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia; 4) Melakukan pembinaan tenaga pendidik sebagai tenaga profesional yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian pedagogis serta komunikasi global yang dijiwai akhlak mulia; 5) Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang profesional yang menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang tinggi, serta kepribadian yang islami; 6) Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengikuti kegiatan belajar seluasluasnya, sehingga madrasah benar-benar berfumgsi sebagai pusat pembelajaran; 7) Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakulikuler.
39
4. Struktur Organisasi MTs Pembangunan UIN Kepala Madrasah
Drs. Syukri Abdul Gani
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan
Drs. Agus Salim, M.Pd
Drs. Miran
Kelompok Guru Mata Pelajaran/ Wali Kelas
5. Data Guru MTs Pembangunan UIN Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru, yaitu guru pada SMP/MTs bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Berdasarkan ketentuan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tenaga pendidik Tsanawiyah 100% memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pemerintah
dan
professional
pada
pelajaran
yang
40
diampu/diajarkan, yaitu 14,8% Master (S2) dan 85,2% Strata satu (S1) dan 54% sudah mempunyai sertifikat guru professional.
Tabel 4.1 Data Guru MTs Pembangunan UIN Jakarta
No
Nama
JK
MULAI TUGAS DI MP UIN
JABATAN NAMA JABATAN
Tingkat TSANAWIYAH 1
Drs. Agus Salim, M.Pd.
3
Drs. H. Cecep Khaeruddin, M.Ag. Drs. Hamdani
4
Drs. Syukri A. Gani
L
5
Drs. Miran
L
2
6 7
Dra. Hj. Rini Machdarini Momon Mujiburahman.MA
Wakakur Tsanawiyah Guru 15 Jul 1991 Tsanawiyah 19 Jul 1993 Kapus Kepala 20 Jul 1992 Tsanawiyah Wakasis 10 Jul 1995 Tsanawiyah Guru 15 Jul 1991 Tsanawiyah 18 Sep Guru 1998 Tsanawiyah Guru 01 Jul 1988 Tsanawiyah Guru 20 Jul 1998 Tsanawiyah 01 Aug Guru 1993 Tsanawiyah Guru 20 Jul 1998 Tsanawiyah Guru 20 Jul 1998 Tsanawiyah 03 Nov Guru 1999 Tsanawiyah Guru 24 Jan 2000 Tsanawiyah Guru 15 Jul 2002 Tsanawiyah Guru 26 Jan 2004 Tsanawiyah 19 Jul 2004 Guru 15 Jul 1991
L L L
P L
8
Drs. M. Fuad
9
Ir. Hj. Eha Soriha
P
10
Dra. Retno RPL.
P
11
Umi Prastyaningsih, ST.
P
12
Drs. Misro
13
Yayah Robiah, S.Pd.
14
Romli, S.Ag.
15
Hernawati, S.Pd.
16
Ali Ahmad, S.Pd.
L
17
Mardi, MA.
L
L
L P L P
41
18
Abdul Mutaqin, S.Ag.
L
01 Jul 2005
19
Nia Kurniawan, S.Pd.
L
01 Jul 2005
20
Saroni, S.Pd.
L
01 Jul 2005
21
Wildah, S.Pd.
P
01 Jul 2005
22
Wiwin Wiwitri, S.Pd.
P
01 Jul 2005
23
Agus Wahyudi, St
L
16 Jun 2006
24
Aqsol Aziz, S.Pd.I
L
16 Jun 2006
25
Fitriyanti, St.
P 16 Jun 2006
26
Yayah Zakiah, S.Pd.
P 31 Oct 2006
27
Ratih Nurul Annisa, S.Sos.
P
28
Tajul Arif, S.Si.
L
09 Jul 2008
29
Ahmad Sandy Rizani, S.Pd.
L
21 Jul 2008
30
Purwaningsih, S.Pd.
P
21 Jul 2009
31
Dry Muharma, S.Pd.
P
21 Jul 2009
32
Maulidati Sabat, S.Pd
P
21 Jul 2009
33
Desy Ayu Ningrum, S.Psi
P
21 Jul 2009
34
Nur Alfi Laili, S.Pd.
P
01 Jul 2011
35
Jaenal Mutaqin, S.Pd.I
36
Hikmah Lestari, S.Pd
P
01 Jul 2011
37
Sari Mubaroh, S.Pd.
P
01 Jul 2011
38
Alipiah, S.Pd.I
P
01 Jul 2012
39
Elfa Sofiah, S.Pd
P
01 Jul 2012
16 Jul 2007
01 Jul 2011
L
Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah
42
40
Sodikin, S.Kom
41
Khaironi Agustini, S.Pd.I
01 Jul 2012
L P
01 Jul 2013
Guru Tsanawiyah Guru Tsanawiyah
6. Fasilitas MTs Pembangunan UIN Fasilitas yang dimiliki oleh MTs Pembangunan UIN untuk menunjang proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: a. Ruang Balajar ber-AC b. Perpustakaan dan Layanaan Jaringan Internet c. Laboratorium Komputer d. Laboratorium MIPA e. Laboratorium IPS f. Laboratorium Bahasa g. Laboratorium Keterampilan/Kitchen Lab h. Kebun Biologi i. Masjid dan Aula j. Sarana Audio Visual k. UKS dan Tenaga Medis l. Ruang Bimbingan Konseling (BK) m. Ruang Musik n. Tabungan Amal Shaleh (TAS) o. Sarana Antar Jemput p. Kantin q. Security r. Toko Koperasi Sekolah s. Sarana Olahraga (Futsal, Basket, Tenis Meja, dll) t. Layanan Bank u. Area Parkir
43
B. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian Berikut ini disajikan deskripsi dan analisis data penelitian yang berkaitan dengan peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatakan kinerja guru di MTs Pembangunan UIN. Secara rinci hasil temuan penelitian di lapangan diperoleh melalui instrumen penelitian yang berupa hasil wawancara terhadap Kepala Sekolah dan Guru. 1. Kinerja Guru di MTs Pembangunan UIN Kegiatan utama dalam sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan adalah kegiatan pembelajaran. Hal ini menyebabkan seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada keefektifan dan efisiensi pembelajaran. Tenaga kependidikan terutama guru yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sangat mempengaruhi hasil pembelajaran yang dilaksanakan. Kinerja (performance) guru dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku guru yang terkait dengan gaya
mengajar,
kemampuan
berinteraksi
dengan
siswa,
dan
karakteristik pribadinya yang ditampilkan pada waktu melaksanakan tugas profesionalnya sebagai pendidik, pembimbing, pengajar, dan/ atau pelatih.35Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan bagi para peserta didik. Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik, terampil dalam memecahkan masalah dan guru harus pula dapat mengembangkan potensi kemampuan dasar peserta didiknya.
35
Yusuf dan Nani, Op.Cit., h.140.
44
a. Kinerja
Mengajar
Guru
sebagai
Pendidik,
Mengajar,
Membimbing, dan Melatih Dari hasil wawancara penulis dengan kepala madrasah, guruguru di MTs Pembangunan UIN sudah melakukan kinerja yang baik. Namun kepala sekolah tetap mengawasi dan mengontrol kinerja guru agar menjadi lebih baik lagi. Supervisi yang dilakukan secara rutin berdampak dalam peningkatan kinerja guru dalam hal pola kerja. Guru dalam mengembangkan potensi kemampuan dasar peserta didik hal yang pertama dilakukan adalah dengan mengkondisikan kelasnya terlebih dahulu, selanjutnya membuka pelajaran dengan apersepsi guna mengaplikasikan pokok bahasan dengan real kehidupan. Dilihat dari kompetensi pedagogik yang guru miliki dalam kemampuan mengelola pembelajaran guru sudah mengelola dengan baik. Terlihat dari metode yang digunakan oleh para guru di MTs ini sudah beragam. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan sudah diterapkan. Seperti yang penulis lihat dalam penelitian, kegiatan belajar mengajar tidak hanya terpaku dalam kelas saja. Pembelajaran yang inovatif ini menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan. Dalam proses pembelajaran guru menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, dan mengemukakan pendapat. Guru juga menuntun peserta didik untuk melatih keterampilan yang sudah dimiliki dalam diri peserta didik masing-masing dan diarahkan kepada ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Namun itu semua tidak terlepas dari bantuan guru BK.
b. Kinerja
Guru
dalam
Membantu
Pengelolaan
dan
Pengembangan Program Sekolah Sekolah
mempunyai
program
pengembangan
perangkat
pembelajaran dengan teknik pengumpulan yang dibagi menjadi empat triwulan, yakni:
45
1) Triwulan pertama: kalender pendidikan, penyusunan program semester, membuat kisi-kisi soal ulangan harian, silabus, dan RPP. 2) Triwulan kedua: RPP berjalan terus, kisi-kisi soal, membuat soal UTS 3) Triwulan ketiga: RPP berjalan terus, kisi-kisi soal, membuat soal UTS 4) Triwulan keempat: RPP berjalan terus, kisi-kisi soal, membuat soal UAS, kontrak belajar, absen peserta didik, dan daftar nilai. Guru wajib mengumpulkan rancangan perangkat pembelajaran (RPP) kepada konsorsium bagian masing-masing. Namun untuk kompetensi pedagogik dalam perancangan pembelajaran ini pada kenyataannya masih banyak guru yang belum mengumpulkan RPP. Masih ada juga beberapa guru yang tidak taat pada jam sekolah. Dalam pembahasan evaluasi, kepala sekolah mengingatkan kembali kepada guru-guru yang belum mengumpulkan RPP dan guru-guru yang sering izin. Bagi guru-guru yang belum melaksanakan tugas yang sudah ditetapkan akan dikenakan sangsi dengan tidak akan terpilihnya menjadi wali kelas, jika ada kepanitiaan tidak akan dilibatkan penuh.
c. Mengembangkan Keprofesionalan Kinerja Mengajar Guru Berkaitan dengan kompetensi professional yang meliputi kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam terlihat sudah baik jika dilihat dari hasil supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah maupun guru senior. Walaupun kinerjanya sudah baik namun dalam pengembangan kinerja mengajar guru kepala MTs Pembangunan UIN ini memberikan pelatihan berupa workshop, memanggil pakar/narasumber terkait masalah yang akan dibahas, serta mengikutsertakan guru dalam rapat kerja yang diadakan
46
setiap awal tahun. Untuk mengikuti pelatihan tersebut kepala sekolah memberikan himbauan berupa surat tugas. Dalam mengantisipasi hal-hal yang mempengaruhi rendahnya kinerja guru kepala sekolah mengatakan bahwa: “Setiap Jumat ada evaluasi rutin yang dilakukan oleh MTs Pembangunan guna mengetahui kegiatan belajar mengajar selama sepekan. Jika terjadi kendala kita akan mendiskusikan dan jika perlu memanggil narasumber, kita akan memanggil terkait masalah yang ada.” Hal tersebut juga sesuai dengan wawancara dengan bapak Dry Muharma yang menyatakan: “Dari hasil supervisi yang telah dilakukan, dijadikan evaluasi dan kepala sekolah memberikan gambaran serta tindak lanjut berupa pelatihan, di MTs ini rutin setiap Jumat mengadakan evaluasi, terkait kegiatan yang berlangsung selama sepekan.” Berdasarkan pemaparan yang peneliti dapatkan dari kedua responden tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kepala sekolah selalu mengawasi aktifitas kinerja guru. Segala hal yang penting dicatat dan kemudian dibahas pada briefing rutin setiap hari Jumat untuk dievaluasi bersama. Selain pemberian pelatihan, evaluasi dan sebagainya kepala MTs Pembangunan ini sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan lainnya seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan akan rasa harga diri, serta kebutuhan akan aktualisasi diri, sehingga kinerja guru dapat dirasakan.
2. Fungsi Supervisi Kepala Sekolah MTs Pembangunan UIN Supervisi merupakan salah satu tugas dari para pejabat sekolah yang diangkat, yang diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan tenaga pendidik lain dalam perbaikan pengajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 13 tahun 2007 mengenai standar kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan
47
bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah adalah mampu melaksanakan supervisi. Ketercapaian
tujuan
pendidikan
sangat
bergantung
pada
kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai salah satu pemimpin pendidikan. Kepala sekolah merupakan kunci kesuksesan sekolah
dalam
mengadakan
perubahan.
Sehingga
kegiatan
meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran di sekolah sebagian besar terletak pada diri kepala sekolah itu sendiri. Dengan adanya supervisi yang berjalan dengan baik akan mengembangkan iklim yang kondusif dan lebih baik lagi dalam kegiatan belajar-mengajar, melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Dan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal diperlukannya supervisi yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki pemahaman yang baik mengenai supervisi. Hal ini dapat dilihat dari wawancara yang penulis lakukan. Kepala sekolah paham benar mengenai tujuan supervisi, pentingnya supervisi, dampak dari supervisi dan cara yang tepat dalam melakukan supervisi. Kegiatan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah di MTs Pembangunan sudah efektif. Karena kegiatan tersebut dilakukan dengan dua pendekatan, pertama secara terjadwal, melalui pendekatan ini akan terjadinya stabilitas kesiapan guru dalam mengajar. Kedua, secara kondisional. MTs Pembangunan memiliki aspek dan indikator terkait kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu: Tabel 4.2 Program Kinerja MTs Pembangunan UIN Jakarta Komponen
Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Aspek Kemampuan menyusun program supervisi
Indikator a. Memiliki program supervisi KBM. b. Memiliki program kegiatan untuk
48
ekstrakulikuler a. Memiliki program supervisi kelas. Kemampuan Melaksanakan program supervisi
b. Melaksanakan program supervisi dadakan (klinis) c. Melaksanakan program supervisi untuk kegiatan ekstrakulikuler a. Memanfaatkan hasil supervisi untuk
Kemampuan menggunakan hasil supervisi
meningkatkan guru dan karyawan. b. Memanfaatkan hasil supervisi untuk pengembangan sekolah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai supervisor, kepala sekolah MTs Pembangunan UIN Bapak Drs. Syukri Abdul Gani melaksanakan kewajiban dan perannya berdasarkan fungsi supervisi sesungguhnya. Berikut fungsi supervisi kepala sekolah di MTs Pembangunan UIN Jakarta.
a. Fungsi Supervisi dalam Bidang Kepemimpinannya Bapak Syukri A. Gani sebagai kepala sekolah di MTs Pembangunan UIN Jakarta dapat dikatakan baik. Dari perencanaan ataupun kegiatan-kegiatan yang dibuat, kepala sekolah tidak hanya melibatkan wakilnya saja namun selalu mengikutsertakan peran para guru sesuai dengan kegiatan yang akan diselenggarakannya. Kembali kepada kegiatan tersebut, apakah harus melibatkan semua guru atau hanya guru dalam bidang tertentu. Di MTs Pembangunan UIN ini
49
memiliki empat konsorsium yakni konsorsium Agama, konsorsium MIPA, konsorsium Umum dan konsorsium Bahasa. Salah satu tugas mereka adalah membuat program yang berisi kegiatan sesuai bidangnya. Misalnya dalam acara bulan bahasa, panitia yang terlibat selain kepala sekolah dan wakilnya adalah konsorsium bahasa.36 Untuk mengoptimalkan guru ikut berperan serta dalam kegiatan biasanya
yang
pertama
kepala
sekolah
lakukan
adalah
mensosialisasikan kepada guru-guru saat pertemuan, selanjutnya kepala sekolah memberikan himbauan berupa surat tugas agar masingmasing guru bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan. Namun pada dasarnya segala kegiatan yang ada dalam lembaga baik itu dalam pembelajaran ataupun kegiatan lainnya pasti mempunyai persoalan atau hambatan. Dalam hal ini cara kepala sekolah memecahkan persoalan yang terjadi dilingkungan sekolah dengan cara musyawarah atau biasa disebut dengan briefing yang dilaksanakan seminggu sekali setiap Jumat jam 13.00 untuk mengidentifikasi kekurangannya seperti apa dan sebagainya lalu diberikan masukan oleh kepala sekolah. Misalnya ketika terjadi masalah dalam kelas maka cara penyelesaiannya terutama diserahkan kepada wali kelas, jika belum terselesaikan maka dilibatkanlah guru BK jika masih membutuhkan bantuan dilibatkan pula wakil bidang kesiswaan serta dibicarakan dengan kepala sekolah dan dibahas dalam briefing lalu dirembukan bersama dan diberikan solusi terkait persoalan yang terjadi dan masalah yang lainnya. Demikan halnya dengan seorang peserta didik yang tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa dalam waktu kurang lebih 3 minggu. Dalam evaluasi ini wali kelas menyampaikan kepada kepala sekolah dan meminta dispensasi dikarenakan sakit usus buntu dan habis dioperasi.
36
Hasil wawancara dengan Bapak Jaenal Mutaqin, guru Fiqh dan SKI, pada Kamis 11 September 2014.
50
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa guru, mereka berpendapat fungsi kepala sekolah MTs Pembangunan UIN sebagai supervisor sudah dilakukan dengan baik. Drs. Syukri A. Gani sangat mematuhi terhadap
fungsinya sebagai kepala sekolah
khususnya dalam bidang supervisi. Adapun teknik yang diterapkan dalam memberikan supervisi kepada guru dapat dilakukan dengan pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. 1)
Pendekatan langsung maksudnya adalah pendekatan terhadap masalah dengan cara langsung. Prinsip yang dilakukan adalah menjelaskan, mengarahkan, memberi contoh dan menguatkan. Teknik secara langsung seperti kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan
pribadi,
intervensi,
menanyakan
perangkat
pembelajaran, melihat cara dan hasil evaluasi 2)
Pendekatan tidak langsung dilakukan melalui laporan tertulis, seperti penyebaran angket yang diberikan kepada siswa untuk menilai guru dalam mengajar, kepala sekolah melakukan pengecekan administrasi (silabus, RPP, daftar nilai), mengecek daftar kehadiran guru, mengecek tiap kelas untuk melihat apakah guru sudah masuk dalam kelas atau belum. Untuk supervisi kunjungan kelas, kepala sekolah belum
menyeluruh dalam mensupervisi semua guru. Berkaitan dengan teknik penyampaian
hasil
supervisi,
teknik
yang
dilakukan
dalam
memberikan masukan pada guru yang sudah disupervisi adalah memberikan pembinaan atau masukan pada guru secara personal/ pribadi terkait masalah yang ada. Kepala sekolah menyampaikan apa yang seharusnya dilakukan guru untuk memperbaiki kekurangan dalam mengajar. Namun untuk pengadaan pelatihan di MTs pembangunan UIN masih dikatakan minim atau kurang. Karena untuk tahun ini pelatihan yang dilaksanakan hanya pelatihan kurikulum 2013 saja baik pelatihan di luar maupun di dalam sekolah, namun tidak semua guru mengikuti pelatihan tersebut. Karena pelatihan k13
51
tersebut hanya diperuntukan guru-guru yang mengajar di kelas VII saja. b. Fungsi Supervisi dalam Bidang Administrasi Personel Berbicara syarat dalam pengadaan atau pengrekrutan personel/ guru di MTs Pembangunan UIN sudah ada standar dari pihak manajemen. Namun dari wawancara penulis syarat untuk menjadi guru di madrasah ini melalui beberapa tahapan. Tahap pertama sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan lalu menyiapkan berkas-berkas lamaran kerja pada umumnya seperti ijazah (minimal pendidikan S1), riwayat hidup dan sebagainya. Tahap kedua melewati psikotes, test tertulis, wawancara, test baca Qur’an, micro teacing. Namun jika ada salah satu test yang tidak lulus contoh ketika micro teaching berlangsung, calon guru kurang menguasai dalam penguasaan kelas seperti gugup namun sebenarnya calon guru tersebut bisa, disitu ada beberapa pertimbangan,37 untuk menjadi guru tetap di sekolah ini guru minimal sudah mengajar empat tahun serta harus membuat karya ilmiah dan mempersentasikan karyanya tersebut. Dalam
menetapkan
personelnya
berdasarkan
bidang
kemampuannya, kepala sekolah dari awal pengadaan/pengrekrutan personel telah sesuai dengan jurusan yang dibutuhkan. Hal ini dimaksudkan karena ketika guru mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya maka guru akan totalitas dalam menjalankan kinerjanya karena guru sudah paham dengan mata pelajaran yang diampunya.
c. Fungsi Supervisi dalam Hubungan Kemanusiaan Dari beberapa guru yang penulis wawancara terkait cara kepala sekolah dalam membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan terkait kinerja guru dengan cara melihat dari jenis masalah, ketika guru yang mempunyai masalah seperti disiplin waktu cara yang digunakan 37
Hasil wawancara dengan Ibu Alif, guru Aqidah Ahlaq, pada Senin, 15 September 2014.
52
yaitu guru yang bersangkutan dipanggil secara pribadi, jika masalahnya tidak terlalu pribadi maka dibicarakan di dalam evaluasi dan
diberikan
stimulus,
dorongan
kepada
para
guru
untuk
meminimalisir kesulitan dalam KBM, diadakannya seminar/workshop, dan pelatihan. Biasanya guru dikirim untuk melaksanakan pelatihan atau mengundang narasumber dari luar. Contoh pelatihan tentang kurikulum 2013. Kepala sekolah mengadakan evaluasi yang biasanya disebut dengan briefing. Briefing adalah kegiatan rapat guru yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah dan rutin yang diadakan satu minggu sekali setiap hari jumat jam 13.00 WIB yang berlangsung selama 1 jam. Briefing ini diadakan di ruang kelas setelah jam pelajaran berakhir. Pada saat briefing mingguan biasanya membahas kinerja guru dan perkembangan belajar siswa, serta permasalahan apa saja yang terjadi di sekolah kemudian mencari jalan keluarnya bersama para guru.38Ketika ada permasalahan yang bersifat individu, biasanya kepala sekolah tidak membicarakan dalam briefing tersebut. Kepala sekolah
memanggil
guru
tersebut
ke
ruangannya
untuk
mengidentifikasi masalah yang sedang dialami oleh guru tersebut yang dibicarakan secara face to face. Dalam observasi yang penulis lakukan39, ketika briefing berlangsung hal yang pertama adalah kepala sekolah beserta wakilnya menyampaikan kepada guru-guru yang belum mengumpulkan tugasnya diantaranya, RPP dan pembuatan soal UTS. Setelah itu ada sesi dimana guru memberikan laporan hal yang ada dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dalam sepekan. Ibu Yaya melaporkan bahwa LCD dan audio di kelas IX F, G, H bermasalah, dan kelas VIII E, F, G, H audionya saja yang bermasalah. Untuk langkah selanjutnya guru memberikan usulan dan masukan kepada kepala sekolah terkait pembuatan pelatihan K13, 38
Hasil observasi penulis pada Jumat, 19 September 2014. Ibid,.
39
53
mengundang motivator untuk penerapan tahfidz kepada peserta didik agar mudah dalam menghafal Qur’an. Terkait masukan dari para guru, kepala sekolah langsung memberikan respon terkait hal tersebut diantaranya, mulai Jumat depan pelatihan K13 dimulai, namun dibantu oleh pengajar lokal dahulu. Untuk memanggil motivator terkait penerapan tahfidz itu akan segera dicarikan motivator. Hasil observasi di atas dapat dibuktikan dengan dokumentasi berita acara briefing yang peneliti dapatkan dari notulen briefing yaitu Bapak Agus Salim. Adapun dokumen berupa berita acara briefing ini peneliti lampirkan pada lembar lampiran. Simulasi pembelajaran merupakan suatu teknik supervisi berbentuk demonstrasi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah,
sehingga
guru
dapat
menganalisa
penampilan
yang
diamatinya sebagai intropeksi diri. Dalam pemberian simulasi pembelajaran, kepala sekolah belum pernah melakukan hal tersebut, hanya saja kepala sekolah lebih memberikan motivasi atau masukanmasukan kepada guru dalam briefing yang diadakan rutin setiap pekan itu.Untuk pelatihan dari luar terkait simulasi pembelajaran sendiripun belum pernah dilaksanakan. Untuk pengarahan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru adalah dengan cara pemberian surat tugas beserta job description masing-masing guru, kemudian dibicarakan kembali dalam briefing dan diberikan pembinaan kepada guru yang belum paham akan tugasnya. Dalam menjalin hubungan komunikasi dengan guruguru, kepala sekolah sudah melakukan cukup baik. Kepala sekolah datang lebih awal, kepala sekolah didampingi oleh wakil atau guru secara bergantian untuk stand by di depan meja piket dan melakukan budaya yang berlaku di MTs ini yaitu 3S (Senyum, Salam, Sapa) baik kepada siswa maupun guru-guru, kepala sekolah sering melihat ke ruang guru, biasanya setelah ujian berlangsung, kepala sekolah beserta
54
para guru mengadakan makan bersama di luar.40 Di sini pun ada acara family gathering yang dilakukan dua tahun sekali. Namun untuk pembicaraan
antar
guru
kepala
sekolah
kurang
dalam
hal
berkomunikasi.
d. Fungsi Supervisi dalam Bidang Evaluasi Kriteria penilaian kepala sekolah terkait kinerja guru adalah: 1) Disiplinan waktu (absensi, masuk kelas sesuai jadwal). 2) Perangkat pembelajaran (RPP). 3) Cara penyampaian guru dalam KBM. 4) Metode yang digunakan dalam pembelajaran. 5) Manajemen kelas. 6) Laporan-laporan dari siswa maupun orang tua murid. Adapun cara/ teknik kepala sekolah dalam mengumpulkan data untuk memperoleh data yang lengkap adalah dengan cara, kepala sekolah menyiapkan instrumen berupa form untuk penilaian terkait kinerja guru, kepala sekolah melakukan observasi kelas, kunjungan kelas, selanjutnya mengidentifikasi dan menganalisis hasil supervisi, dan untuk mendapatkan data-data lainnya kepala sekolah bekerja sama dengan TU, guru piket dan angket yang disebar kepada siswa terkait penilaian guru. Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru adalah sebagai berikut: 1)
Kepala Sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan kinerja guru yaitu dengan menetapkan kegiatan pelatihan untuk merealisasikan tindak lanjut, bekerjasama dengan bidang-bidang terkait untuk melaksanakan tindak lanjut supervisi, dan melaksanakan evaluasi
40
2014.
Hasil wawancara dengan Bapak Dry Muharma, guru sejarah, pada Selasa 16 September
55
terhadap realisasi tindak lanjut melalui program inservicetraining dan upgrading terhadap guru akan dapat memberikan perbaikan mutu pengetahuan. 2)
Kepala sekolah menggerakan tim evaluasi kinerja guru, kemudian
hasilnya
diumumkan
dalam
briefing
ataupun
pembicaraan individual yang akan bermanfaat untuk memotivasi guru agar lebih giat lagi dalam meningkatkan kinerjanya. 3)
Menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara mendorong para guru untuk memulai dan mengakhiri pelajaran
sesuai
aktu
yang
telah
ditentukan,
serta
memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk kepentingan pembelajaran. 4)
Pihak Sekolah memberikan reward kepada guru yang berprestasi berupa uang, naik haji umroh dan guru-guru sudah terjamin asuransi. Jika guru ada yang sakit sekolah memberikan bantuan berupa biaya.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yang telah peneliti lakukan di MTs Pembangunan UIN, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Program
supervisi
Pembangunan
UIN
dalam
meningkatkan
Jakarta
melalui
kinerja
beberapa
guru
aspek
di
MTs
diantaranya
kemampuan menyusun program supervisi, melaksanakan program supervisi dan kemampuan menggunakan hasil supervisi. Disamping itu dalam melaksanakan program supervisi di MTs Pembangunan tidak hanya dilaksanakan oleh kepala sekolah saja namun dibantu dengan guru-guru senior. Dalam pelaksanaannya kepala sekolah membuat job desk untuk masing-masing stakeholder yang dijadikan mekanisme kerja. 2. Kinerja guru di MTs Pembangunan ini sudah baik. Guru-guru sudah melakukan metode yang sangat beragam dalam pembelajaran berlangsung. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan sudah diterapkan. Namun dalam kompetensi pedagogik yang mengenai
56
57
perancangan pembelajaran (RPP) guru belum melengkapinya dan masih kurang disiplin dalam jam pelajaran. 3. Kegiatan kepala sekolah sebagai supervisor dalam meningkatkan kinerja guru yaitu dengan melakukan kunjungan ke setiap kelas baik terjadwal maupun kondisional. Teknik yang diterapkan dalam memberikan supervisi kepada guru dapat dilakukan dengan pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. 4. Tindak lanjut yang dilakukan kepala sekolah dari kegiatan supervisi yaitu berdasarkan masalah yang ditemukan pada saat mensupervisi guru. Bentuk tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah di MTs Pembangunan selama ini adalah dengan musyawarah yang dilaksanakan setiap Jumat yang disebut briefing dan bentuk tindak lanjut supervisi akademik yang direalisasikan melalui inservice-training dan upgrading, hal ini dilakukan kepala sekolah agar selalu ada peningkatan kinerja guru dari waktu-kewaktu. Kepala sekolah juga memberikan motivasi kepada guru dengan cara memenuhi kebutuhan guru (kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa harga diri) sehingga kinerja guru dapat meningkat. Pihak sekolah juga memberikan penghargaan kepada guru yang beprestasi.
B. Implikasi Penulis memandang bahwa kegiatan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah sejatinya merupakan kegiatan perbaikan untuk peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Untuk itu peran kepala sekolah sebagai supervisor tentu saja sangat menentukan peningkatan kinerja guru sehingga terciptanya kegiatan pembelajaran yang bermutu. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan supervisi sangat diperlukan guna mengetahui kinerja guru. Kegiatan supervisi akademik yang
58
dilakukan oleh kepala sekolah di MTs Pembangunan sudah efektif, karena kegiatan tersebut dilakukan dengan dua pendekatan; Pertama, secara terjadwal, melalui pendekatan ini akan terjadinya stabilitas kesiapan guru dalam mengajar. Kedua, secara kondisional, melalui pendekatan ini akan ditemukan keadaan yang sebenarnya dan tidak dibuat-buat, sehingga kepala sekolah dengan mudah menemukan masalah sekaligus mencari solusinya. Kegiatan tindak lanjut sangat diperlukan dalam supervisi akademik karena hal itu merupakan solusi yang harus diambil kepala sekolah demi peningkatan kinerja guru. Untuk itu kegiatan tindak lanjut harus berdasarkan masalah yang ditemukan dalam kegiatan supervisi. Guru yang masih kurang dalam hal kedisiplinan waktu dan perangkat pembelajaran (RPP) hendaknya lebih meningkatkan kedisiplinan dan melengkapi perangkat pembelajar sebagai tindak lanjut guru setelah disupervisi. Dan kepala sekolah membantunya dalam memberikan training motivasi dan sebagainya guna meningkatkan kinerja guru. Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh kepala sekolah di MTs Pembangunan UIN Jakarta. Pemahaman supervisi yang baik pada kepala sekolah dan dimaknai positif oleh guru akan meningkatkan sikap yang baik terhadap nilai-nilai yang berlaku dalam melaksanakan tugas profesi. Ini akan mendorong para guru untuk terus meningkatkan kinerjanya.
C. Saran Berdasarkan hasil peneitian yang dilakukan oleh penulis, maka saran-saran yang penulis berikan yaitu: 1. Agar kinerja guru meningkat, kepala sekolah hendaknya melakukan supervisi klinis yang menyeluruh dalam kegiatan kunjungan kelas serta memberikan pembinaan yang terus menerus kepada guru. 2. Kepala sekolah dapat meningkatkan kegiatan supervisi sesuai dengan jadwal yang tersusun, menyusun format observasi, mengamati guru
59
mengajar dan menyimpulkan hasil supervisi kunjungan kelas secara musyawarah. 3. Hendaknya para guru harus selalu dalam kondisi siap ketika melaksankan kegiatan pembelajaran dan melengkapi perangkat pembelajaran (RPP). 4. Hendaknya para guru harus lebih meningkatkan disiplin waktu dalam melaksanakan tugasnya. 5. Guru harus memanfaatkan hasil dan tindak lanjut supervisi kepala sekolah untuk mendorong agar kinerja guru lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT. Rosda Karya, 2011, cet. 1. Barnawi, Mohammad Arifin, Kinerja Guru Profesional, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012. Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, cet. 6. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta: FITK, 2013. Farisi Mohammad Imam, Fakta-fakta Penelitian tentang Profesi Guru dan Pengembangan
Profesi
Guru,
diambil
kembali
dari
https://utsurabaya.files.wordpress.com/2012/06/interaksi-2.pdf Kempa Rudolf, Perilaku Kepemimpinan, Keterampilan Manajerial, Manajemen Konflik, Daya Tahan Stres, dan Kinerja Guru Jurnal Ilmu Pendidikan, Jakarta: LPTK dan ISPI, 2009. Mansyur Agus Salim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Tim Redaksi Pustaka Setia, 2009. Mariyana Rita, Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis Bimbingan di Taman Kanak-kanak (Studi Deskriptif Terhadap Guru TK di Kota Bandung), diambil kembali dari http://file.upi.edu/Direktoret/FIP/JUR._PGTK/197803082001122RITA_MARIYANA/JURNAL_kompetensi_guru_dalam_PBB.pdf. Mulyasa E., Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. -----------, Manajemen & Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012, cet. 2. -----------, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. Purwanto M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, cet. XIII.
60
61
-----------, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012, cet. 21. Sagala Syaiful, Asministrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2012, cet. 6. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013, cet. 16. Suharsaputra Uhar, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010. Suhertian Piet A., Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000, cet. 1. Susanto Ahmad, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana, 2013. UU Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokusindo Mandiri, 2012. UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, pasal 1 ayat 1. Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Ed. 1. Yusuf Syamsu, Nani M. Sugandhi, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, cet. 1.
a
z rq
t-l tr
*m
Fr
tr
!':
c.l OI
(d t-i
7,i
OJ
q
!'F .HE (gF
o
H
6-"x
HA (D
cdi tr6 qu
*q *M c (€'a
l< () -o
\
\) >\
c.l
c.l
JN (c
\
s
v
N N
o.t
r)
3 Nr\/
-.L.N-
e
(tr
iSQH
'HULV
a-=\'= s<* -', qr <.XF S v !
-
*! .\)
!'N1E
\SN
SV'H
_-
N
NG
*\<
*
\H
^ EU ()= a : \= G
U9N!H q'HAr\-
f,/
,Yi:s=c6
S'E
*14
,.. S{a\'1' *
La\ ^ vs\\L' JUVSA
7) H
t)
dVVu,-l N
6l
\
'r,,\
C'l
o.l
o q a U) to
'o
3A ?ro aY EN
a.)
c.)
\
,=
ao
ol
$
%l-F N.
l
\
.h qp6
ht-io .i4
as-i: ='*F. 7)F9
<.
$
bo:ld
o:-^i !^r
d^u14 E\;-J
\o >*E.Y n-ti*\ '\>--(l -SrS S(\ g,.i --P
sEa l< a 6Y V '--: - ^:l.X o 'G;X= zi: \v d1 E.P.h S _ a ') -v -d E S's\or 9.* r< s.= -'= H
D!J
a9
Lh-
z bE
o
ZE U
tu
o
z
a
zrI] t
llfi il? ,^r,r
&ne Fi
fr
6 ai
ht
()
c-t b{
=^ HA
d: ,li
= o
A dtr6 cg .() Le d)
C/]
r-.,i
E& tYO
CB
;: +r
tr ()
\
r
\
SS
1
t\. $
__)
o]
cd
ti
Ai
F
t.-
-{
tr-
...:
t* l<
V
C6
tsA
orJ
!e
a
,-:
btl
6N .l
N
\o
QJ
tr .\.
A\t
c/] a-
-.oLu :* '5
>&
^'! Yl<
=ia qJ u0) ZA-
5'H
FV
E..{< d- !u^ :s a ,t o.l 6A .\ V. zF E
a4
()
o a
z
oi FjO
o
z
6l CO
a $r
o
o
H
lr
S
\
)
\
aa
6
Ssr .sN
oo sE 'i\
a sN o\ N
oo
Cd
ti
SH .J/ 'S
x.--/ cQsq u=5 !6
*:
'tr
^E
6^i^
c
=Jl s'a
_\<
.*a L b\ u
sI
^C^
fN^
-E sK -N(J
*
oo
HPE F'I k-q.N O'i * ESb
cO
\
\
co
|r)
O N
F $
o
z &i dd
O
bI
-E r. ). d(u
aF 6-
(r)
\
o>{
ao ao I
N
ao
CO
'-_:
9i
.-v '5 ii u 'U) .* r-l L
q) C/)
.\<
Fr> o^ =!^
dNO
!N^
-
=\* sK HPE
)
\ !
<\.
=S
I
@ -t Ir-
"i-
c\
-\<
\ U^ \o'
3x
1-6
.EJ
(d
\
c.)
$
I
\
\
I
I
\
@
$ I
\o
$
O $
F tri
YS
rhq HU
I
oo
6\
\
I
& s=
Ec *,N
ti
5cd-v
r' 'I
.j -v
i-i
vr9
a=+d Be?F
O'7d
.-!Le
E =
|:+f\bO ;OO
ry-E r,AO
(,/\o
.\c.l Zio '*5v -u([ A"
ca
cd
dNU
-N:w
S(,d S\J 2 -.li s
aa-& aa-&
E l-;-r<
J9:
=qa
^a,
= HU . E-t c.l r Jcri -Y () C-'l 2:63 .-5v .=c'li !- €q -v(6 =qa
L
:
F
rn
.i
ta)
I
*6l
Qo
: ^\a _$H
F<
c.,l
rn
-E - Y1
H
*'Y
c..l
# >u)-,'= .::-_\ Lan Q)E F h^^ x -l
\
\l
\
=> c.l .\l
o\
SS S^ iat I
Na
iEN
S() qJ-.o a_ .e
3< E10 %(s
&P coa
N
\o
AJ
sx aq
,.i
r > t,E C,Q
:U}N
. OO iAUM\IN
ZA,^c.r sU-^cgg z EXiu-,q > ux on 9 U) M a:i Fcrt s,= >3str !E 3c! 7 S;
U):a s
S\H .?.: r:
CF SA U SE V 'bb LH
:q
€
cOL !, l.
a\
El a-
>>'; 'Y^
EGo
oo
(\I
t-
O
\o
cO
N
o'\
ss
{
\o
o\
F-
s\
!o
'=
:-= N
:.t v^ F{< S
s. -
00
F4
sc) hH .F_:
.!t
^u-o
\
'G \v
.H
.::
E< L- .. %:
!$
\
n
cO
N
c.l
sN p^
Faa 9
*61
\
* rra)
qr
(s
\
{
1
(
B
J
!
\
\
@
lr)
Foo
=f,
I
@ I
\o @
vol
o
co
.l
^U
P
N
SF q-
\bo o.l
% \-,/
!(o
q.+
E- .=s^t
.,.: c
'=
S cd \m-N
\ \ i
I
1
=a\ \ s aa)
rr)
I
O N
cn
G
co c.I
9 v I
_N :) AH
-\o
-u(d - L4.E)
S .<'i: *: iA o
:*:*i: \s\v (lA U
3:-S-u \ssB
A^A
(J SH
xoo
CC) SF ca'j sc4 Y
e*N! A ; ,VLWH
N(^s S -(u s€.> '\dr
^\ dNr
-N'N
<:
J..:
5
cd
CEU
.s3s9 eR b s $s s^:' .-s 7):a st= J;
-.- X iv ) \-n
czlG\
<xf^=
c.'l
CO
!GI\
o .. co EPr
.*-Vv!
oi
o\
a.l
C..l
N
C\
\n
i3s >xE 'v^ -()'5S = t e.F:qC El a- c< cd cC*
$ o.l
@
L'-v
aO
tr-
N
\r t<
HEY > Sis L %() S^l
^
o.t
SS SS \\\_s \__ =\ n $ N I
*=f, a{
C.I
str
c.l
-i
3?l
s3
*x
Na s().e .=> %= Q.m \)-
Vst
^p .(g LL 'I
*3 3<.. \o r-
-9^
=V .\6
qJH
'bi
qJN 'str
%:
hd
\FO FXA t.:u \FA .!H:d
qJ
o'\
63
@
|r)
c{
s*: J:(\ <-: coo \) ? (,Q CAQ !vd Ste !';oa ,--.i % -r= d.i =Str ob .'E ..J ri\^ boa'< ZF;: Z NE qil C,V r!u tr.l A< c1 =r i-^
r-
*
cnv
aa
a
z
tEl
tr1
&d 3
i-r
c.l ol
o.'x o
H
bl
H
o
o-'F
(dd
tr6
(6 ;i
.So *. "))
€a tro
(6i; j: 7l +r
'iv
\
J
\
co
O
co ca
o(
'6,
!*
>!
U:
\ \s (
J aa
A<
OF,:
r<
^v
C\
cO
ol
\i-
N
co
F--l
\
r
/,
\
\o
{
cO
d @
tr-
ao
cn ca
\o
cO
o\ N ao
ca
cO
\
q)
r!
\)
xN s 'SN
:-kt XE s
n"B
''< c}l 'J&
>Ea
ri
n-
(s
\:^
A<
co
o5i
\^\) rr)
"--{ o5l
N
S= uv lr. .:
A<
S*
q)
FiM
\\n !) < *Y ^v
ao
O
\o
co
F-
co
N
s s ::Ja i rys s 7)tr V [/]o-v 7)q.v (,o-v = 7)tr v
as
*
'< O\ o, V 'ip
!
\ \ts^
q)
U! LL ,:
S\
u:
s'
N
$
* cO
.E
ao
^u: \r) l<
q)
\
<.r
EJ.r a-t\o r-
Qs qr BA
\=
tq
^!.\L
= (,atA
:*tE X*Y E'o :*k X*t:E :^kt XR s XR G XR s =.E XE s >,R -: .F^:N hR .e >'R :: '5oi >'R .: .Ei. '5oi : N
n"s
e "sd s+t
qlM
S s<
'= C--oi
'rN0)
\J \\ A S+ \f, ra)
co co
oo
cO
-\a
-=m
fr o
o.r
a
fNi UYLV
\r i=
a-Ea :Q-
<:;
N>il
N
\o
c.l
r-
cc >^/ >,R :: : '50 S: 'E .qJ cP-u..lO
6
C'l
-\.r ! o r\; .:\ i:n'l is ooo
> ) '= ) &
Ei
z
(_)
.o
^d
t!
z6o z
>!
^u: \q
\
\) Oe q.)
:
v
!
ZS FJS
eq 50 ()s VSi CO
li
,k q
V)
v
(d
H
f!
F
ol
; E€ ua-
2-l
cC
^= ((l-
a
Hhr
fl$ (! Lt c/)
->\
A< L=
<\). .r< Ci 05{ \) o-
:*k ^x >,:=
9ps 7)Q.
a zri f.l
rd; ild Er
tr
\
U
N
o-; o
OI
O.
;o 2C 0)
o_ ,b ar
;,-
li
=a E() j: .o) !i
(/)
E.:a
ts; =il +i
fi ()
a-) V
) '= )
z
o
.o
fri
ZEo z
:
s
co
r
I
*
\o
U)
bM
cdt
\
\ ( !
-f,
F pr tr
*-c+
-A bos
_cco*.i .cB 66 -rt f- 0) -E -gco (€ts =vo E+j^
P
q
ry-E (,AO .Hc\=
Zt63
.r59 -v(6 =qa Z^.
os
co
\o
=\
j.
\
\
-Y !\
I
= I
o\
o
a
+5
o\
=f,
6 +
o
*t
)
Ch
"o
o\
\
\ \ {
@ +
t ()
J-O li ."! bog
..r O;=o ;J-
7a -o
$s ()c0 'dE i:q
ao
tr-
'ja
aO
@
\t
ra)
\
o\
'fi* EEc.t od t-riu COO c0O ca o.r]v dtrLo > c.t !>N ;J--.o L() 0)H > ollc >=str stti 6ib cnYi-r '-'* (i\ --O .e X-o E 5a E *() '-H6 tr-kSo 'd -O A6 Ea jjo (,a-F4 *Ai E<X AA &a \a)
an
a{
j \
(
v()
I
tr)
\o
Xc x2 Qcu
Eta
dQ. (d-i
coE bo* o(o
oo c-r
e c)' CG(, 6 P-
H
Eab s i.o
,-co6 a'A ^ 'Y !i 6-)
O $
EZa
v
Lampiran 1
Pedoman Wawancara untuk Kepala Sekolah Petunjuk Wawancara: 1. Ucapan terimakasih kepada informan atas kesediannya diwawancarai. 2. Perkenalkan diri dan jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catat seluruh pembicaraan. 5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu. Data Umum Nama Informan Jabatan Masa Kerja Tanggal wawancara
: ................................................... : ................................................... : ................................................... : ...................................................
Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara guru dalam mengembangkan potensi kemampuan dasar peserta didik? 2. Metode seperti apa yang biasanya dilakukan oleh guru disini? 3. Bagaimana cara guru dalam menilai proses dan hasil pembelajaran? 4. Bagaimana cara guru dalam melatih keterampilan peserta didik dalam pembelajaran? 5. Apa cara yang diterapkan guru dalam membimbing peserta didik untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran? 6. Apa yang dilakukan guru untuk membantu pengembangan program pendidikan di sekolah ini? 7. Bagaimana bentuk pengembangan yang kepala sekolah berikan dalam meningkatkan kinerja guru? 8. Bagaiman proses untuk mengikuti pengembangan tersebut? 9. Bagaimana cara kepala sekolah mengantisipasi hal-hal yang mempengaruhi rendahnya kinerja guru? 10. Bagaimana cara kepala sekolah memberikan perhatian pada kesejahteraan guru?
Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk Guru Petunjuk Wawancara: 1. Ucapan terimakasih kepada informan atas kesediannya diwawancarai. 2. Perkenalkan diri dan jelaskan topik wawancara serta tujuan wawancara dilakukan. 3. Jelaskan bahwa informan bebas menyampaikan pendapat, pengalaman, harapan, atau saran yang berkaitan dengan topik wawancara. 4. Catat seluruh pembicaraan. 5. Mintalah waktu lain jika informan hanya memiliki waktu yang terbatas saat itu. Data Umum Nama Informan Jabatan Masa Kerja Tanggal wawancara
: ................................................... : ................................................... : ................................................... : ...................................................
Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara kepala sekolah dalam penyusunan rencana/ kegiatan? 2. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan kebijakan yang diterapkan di sekolah? 3. Bagaimana cara kepala sekolah mengoptimalkan guru untuk ikut berperan serta dalam kegiatan? 4. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memecahkan persoalan yang terjadi dilingkungan sekolah? 5. Bagaimana kepala sekolah menjalankan tugasnya sebagai supervisor? 6. Apa saja yang menjadi syarat dalam pengadaan/ pengrekrutan personel di sekolah ini? 7. Bagaimana cara kepala sekolah menetapkan personelnya berdasarkan bidang kemampuannya? 8. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan terkait kinerja guru? 9. Kapan, dan berapa kali tahapan yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan diskusi kelompok (rapat) terkait kinerja guru?
10. Bagaimana cara kepala sekolah dalam melakukan pembicaraan individual dengan guru? 11. Bagaimana kepala sekolah melakukan simulasi pembelajaran? 12. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memberikan pengarahan tugas kepada setiap guru? 13. Bagaimana kepala sekolah menjalin hubungan komunikasi dengan guruguru sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman? 14. Apa saja yang menjadi kriteria penilaian kepala sekolah terhadap guru? 15. Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengumpulkan data untuk memperoleh data yang lengkap dan benar?
Lampiran 3
Hasil Wawancara Kepala Sekolah Data Umum Nama Informan
: Drs. Syukri Abdul Gani
Jabatan
: Kepala Sekolah
Masa Kerja
: 2012- sekarang
Tanggal wawancara
: Senin, 8 September 2014
1. Bagaimana cara guru dalam mengembangkan potensi kemampuan dasar peserta didik? Jawab: Guru dalam mengembangkan potensi kemampuan dasar peserta didik hal yang pertama dilakukan adalah dengan mengkondisikan kelasnya terlebih dahulu, selanjutnya membuka pelajaran dengan apersepsi guna mengaplikasikan pokok bahasan dengan real kehidupan. 2. Metode seperti apa yang biasanya dilakukan oleh guru disini? Jawab: Metode yang digunakan guru-guru disini sudah bervariatif. PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan sudah diterapkan. 3. Bagaimana cara guru dalam menilai proses dan hasil pembelajaran? Jawab: Melalui ulangan harian, UTS, UAS dan tentunya proses pembelajaran peserta didik. 4. Bagaimana cara guru dalam melatih keterampilan peserta didik dalam pembelajaran? Jawab: Dilatih sesuai bakat yang dimiliki peserta didik dan diarahkan kepada eskul yang ada. Contoh peserta didik itu menyukai sains. Maka guru mengarahkannya kepada eskul KIR. Dan wali kelas tersebut bekerja sama dengan BK. 5. Apa cara yang diterapkan guru dalam membimbing peserta didik untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran? Jawab: Dalam hal ini guru (wali kelas), BK membimbing siswa untuk memecahkan masalah yang terjadi. Dan disampaikan pula kepada wali murid agar dapat dibantu di rumahnya.
6. Apa yang dilakukan guru untuk membantu pengembangan program pendidikan di sekolah ini? Jawab: Sekolah mempunyai program yang dibagi menjadi empat triwulan, yaitu; a) Triwulan pertama: kalender pendidikan, penyusunan program semester, membuat kisi-kisi soal ulangan harian, silabus, dan RPP. b) Triwulan kedua: RPP, kisi-kisi soal, membuat soal UTS c) Triwulan ketiga: RPP, kisi-kisi soal, membuat soal UTS d) Triwulan keempat: RPP, kisi-kisi soal, membuat soal UAS, kontrak belajar, absen peserta didik, dan daftar nilai. Untuk membantu program tersebut, guru harus melengkapi perangkat pembelajaran serta ikut serta dalam penyusunan program semester. 7. Bagaimana bentuk pengembangan yang kepala sekolah berikan dalam meningkatkan kinerja guru? Jawab: Memberikan undangan kepada guru untuk mengikuti workshop, memanggil pakar, mengikutsertakan guru dalam raker, dan mewajibkan guru untuk mengikuti briefing setiap Jumat. 8. Bagaiman proses untuk mengikuti pengembangan tersebut? Jawab: Saya memberikan himbauan berupa surat tugas. 9. Bagaimana cara kepala sekolah mengantisipasi hal-hal yang mempengaruhi rendahnya kinerja guru? Jawab: Setiap Jumat ada evaluasi rutin yang dilaksanakan oleh MTs Pembangunan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama sepekan. Jika terjadi kendala, kepala sekolah mendatangkan narasumber terkait masalah yang ada. 10. Bagaimana cara kepala sekolah memberikan perhatian pada kesejahteraan guru? Jawab: Guru sudah terjamin asuransi, misal ada guru yang menikah pihak sekolah memberikan biaya, guru yang lahiran dari sekolah juga dapat biaya lahiran. Untuk guru yang teladan, sekolah memberikan reward dengan memberikan bintang dari manajemen, guru juga diberangkatkan haji/ umroh.
Lampiran 4
Hasil Wawancara Guru Data Umum Nama Informan
: Jaenal Mutaqin, S.Pd.I
Jabatan
: Guru Fiqh dan SKI
Masa Kerja
: 3 tahun
Tanggal wawancara
: Kamis, 11 September 2014
1. Bagaimana cara kepala sekolah dalam penyusunan rencana/ kegiatan? Jawab: Kepala sekolah mengikutsertakan para guru sesuai kegiatan yang akan dibuat. 2. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan kebijakan yang diterapkan di sekolah? Jawab: Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, BAMBERJAKAT (badan yang mengawasi kinerja guru), ketua konsorsium Agama, MIPA, Bahasa, dan BK. 3. Bagaimana cara kepala sekolah mengoptimalkan guru untuk ikut berperan serta dalam kegiatan? Jawab: Memberi tugas berupa SK kepada guru, kemudian hasil tersebut dipaparkan dalam evaluasi. 4. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memecahkan persoalan yang terjadi dilingkungan sekolah? Jawab: Setiap jumat kepala sekolah dan para guru MTs melakukan evaluasi dan setiap Rabu kepala sekolah dan semua unit pimpinan mengadakan rapat. 5. Bagaimana kepala sekolah menjalankan tugasnya sebagai supervisor? Jawab: Kepala sekolah sudah menjalankan perannya sebagai supervisor dengan baik. Ini dilihat dari kepala sekolah mengawasi dari awal sampai
akhir dan terjun langsung ke kelas. Melihat dari HC (habitual curicillum) kegiatan berupa sholat duha, kultum, dan afalan. 6. Apa saja yang menjadi syarat dalam pengadaan/ pengrekrutan personel di sekolah ini? Jawab: Mekanisme ketat, guru harus professional minimal S1, harus sesuai dengan bidangnya., test tertulis, micro teaching, interview, dan test baca Qur’an. 7. Bagaimana cara kepala sekolah menetapkan personelnya berdasarkan bidang kemampuannya? Jawab: Dilihat dari ijazah dan berdasarkan pengalaman. 8. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan terkait kinerja guru? Jawab: Diadakan seminar/ workshop, mengundang narasumber dari luar, mengadakan evaluasi rutin, dan pelatihan baik dari dalam maupun luar. 9. Kapan, dan berapa kali tahapan yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan diskusi kelompok (rapat) terkait kinerja guru? Jawab: Seminggu sekali setiap hari Jumat, setiap rapat konsorsium yang dilakukan sebulan 2 kali, tergantung kebutuhan dan acara. 10. Bagaimana cara kepala sekolah dalam melakukan pembicaraan individual dengan guru? Jawab: Terkait hal tersebut kepala sekolah mengundang/ memanggil guru yang bersangkutan ke ruangannya, 11. Bagaimana kepala sekolah melakukan simulasi pembelajaran? Jawab: Kepala sekolah belum pernah melakukan demonstrasi pembelajaran secara langsung kepada guru hanya saja kepala sekolah memberikan motivasi agar kinerja guru menjadi lebih baik lagi. 12. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memberikan pengarahan tugas kepada setiap guru? Jawab: a) Memberikan pembinaan kepada guru yang belum paham, b) memberikan surat tugas kemudian berkumpul untuk bermusyawarah.
13. Bagaimana kepala sekolah menjalin hubungan komunikasi dengan guruguru sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman? Jawab: Baik, kepala sekolah datang lebih awal dan masuk ke ruang guru untuk mengecek sekaligus menyapa. Di MTs ini juga mengadakan acara acara seperti arisan, family gathering agar tejalin kekeluargaan. 14. Apa saja yang menjadi kriteria penilaian kepala sekolah terhadap guru? Jawab: Kedisiplinan dalam proses belajar mengajar, perangkat pembelajaran (RPP). 15. Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengumpulkan data untuk memperoleh data yang lengkap dan benar? Jawab: Kepala sekolah menyebarkan angket kepada siswa untuk menilai guru, melihat daftar hadir, mengecek perangkat pembelajaran yang dikumpulkan dalam waktu yang sudah ditentukan.
Lampiran 5
Hasil Wawancara Guru Data Umum Nama Informan Jabatan Masa Kerja Tanggal wawancara
: Dry Muharma, S.Pd : Guru Sejarah : 5 Tahun : Selasa, 16 September 2014
Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara kepala sekolah dalam penyusunan rencana/ kegiatan? Jawab: Semua sudah tersistem dengan baik, sehingga setiap kegiatan sudah disesuaikan dengan proporsi guru, karyawan dan pimpinan. 2. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan kebijakan yang diterapkan di sekolah? Jawab: Kepala madrasah beserta wakil, wali kelas dan beberapa guru. 3. Bagaimana cara kepala sekolah mengoptimalkan guru untuk ikut berperan serta dalam kegiatan? Jawab: Mensosialisasikan terlebih dahulu kepada para guru pada saat pertemuan. 4. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memecahkan persoalan yang terjadi dilingkungan sekolah? Jawab: Dimulai dari lingkup terkecil, ketika terjadi dalam kelas maka penyelesaiannya diserahkan kepada wali kelas, jika belum selesai melibatkan guru BK lalu kepada kesiswaan dan dibicarakan dalam evaluasi bersama kepala sekolah lalu diberikan penyelesaian secara bersama.
5. Bagaimana kepala sekolah menjalankan tugasnya sebagai supervisor? Jawab: Karena kepala sekolah sudah berpengalaman, tugas beliau sebagai supervisor sudah cukup baik. Seperti mengamati guru baik secara langsung maupun tidak langsung serta berdasarkan data angket yang disebar kepada siswa. 6. Apa saja yang menjadi syarat dalam pengadaan/ pengrekrutan personel di sekolah ini? Jawab: Test tertulis, umum, sesuai bidang, test micro teaching setelah lolos test micro teaching lalu melewati test wawancara, psikologis, akademis, teknologi, baca Qur’an. 7. Bagaimana cara kepala sekolah menetapkan personelnya berdasarkan bidang kemampuannya? Jawab: Ketika pengrekrutan berlangsung salah satu syaratnya adalah sesuai dengan bidang kemampuannya sesuai ijazah. 8. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan terkait kinerja guru? Jawab: Dari hasil supervisi yang telah dilakukan dijadikan evaluasi dan kepala sekolah memberikan gambaran serta tindak lanjut berupa pelatihan. 9. Kapan, dan berapa kali tahapan yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan diskusi kelompok (rapat) terkait kinerja guru? Jawab: Rutin setiap Jumat setelah sholat Jumat. 10. Bagaimana cara kepala sekolah dalam melakukan pembicaraan individual dengan guru? Jawab: Biasanya guru dipanggil ke ruangan kepala sekolah. 11. Bagaimana kepala sekolah melakukan simulasi pembelajaran? Jawab: Untuk melakukan demonstrasi pembelajaran secara langsung/ mempraktekan langsung kepada guru cara belajar yang benar, kepala sekolah belum pernah melakukan, hanya saja kepala sekolah memberikan masukan-masukan ketika briefing dilaksanakan.
12. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memberikan pengarahan tugas kepada setiap guru? Jawab: Setiap kegiatan yang diadakan pasti diberikan surat tugas beserta job descrition. 13. Bagaimana kepala sekolah menjalin hubungan komunikasi dengan guruguru sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman? Jawab: Disini berlaku budaya 3S yaitu senyum, salam, sapa. 3S ini merupakan bentuk komunikasi yang selalu diterapkan serta ada pertemuan triwulan setiap unit sekolah. 14. Apa saja yang menjadi kriteria penilaian kepala sekolah terhadap guru? Jawab: kinerja, kedisiplinan, kepribadian, profesionalitas, kelengkapan perangkat pembelajaran, serta hasil angket yang disebarkan. 15. Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengumpulkan data untuk memperoleh data yang lengkap dan benar? Jawab: ada laporan kehadiran, melihat langsung, RPP wajib dikumpulkan, ketika mengerjakan tugas tepat waktu atau tidak.
Lampiran 6
Hasil Wawancara Guru Data Umum Nama Informan Jabatan Masa Kerja Tanggal wawancara
: Nur Alfi Laili, S.Pd. : Guru Qur’an Hadist : 3 tahun : 15 September 2014
Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara kepala sekolah dalam penyusunan rencana/ kegiatan? Jawab: Biasanya dalam setiap kegiatan sendiri memang sudah ada strukturnya, jadi kalau misalnya kegiatan untuk di sekolah biasanya sudah ada susunan panitianya dari pak direktur. Ketika sudah diberikan kepada guru yang bersangkutan saat itu juga guru tersebut mau tidak mau harus menjalankan tugasnya. 2. Siapa saja yang terlibat dalam penyusunan kebijakan yang diterapkan di sekolah? Jawab: Kalau untuk acara di MTs sendiri yang paling berperan adalah bagian kurikulum. Untuk guru-guru sendiri dilibatkan tergantung dengan acara yang dibuat. Misalnya guru agama ada acara tahun baru Hijriyah, guru agamalah yang mengkondisikan acara tersebut dengan melibatkan beberapa guru dari luar dan kepala Lab serta para kepala di MTs sendiri. Misalnya nanti ada acara bulan bahasa berarti yang dilibatkan guru bahasa yang mengelola dan wali kelas ikut mendampingi. 3. Bagaimana cara kepala sekolah mengoptimalkan guru untuk ikut berperan serta dalam kegiatan? Jawab: Biasanya beliau memonitoring setiap ada pertemuan atau rapat. Dari situ evaluasi terkait perencanaan acara yang akan dilaksanakan dari tiap-tiap konsorsium atau tiap-tiap susunan kepanitiaan.
4. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memecahkan persoalan yang terjadi dilingkungan sekolah? Jawab: Kalau untuk pemecahan memang pasti sudutnya ke beliau. Jadi kalau misalnya ada masalah apa-apa terkait misalnya kekurangan apa memang ke kepala sekolah tapi kalu misalkan siswanya harus seperti ini ke bidang kesiswaan, struktur kegiatan disini seperti apa biasanya ke kurikulum. Jadi intinya kepala sekolah tetap memonotoring jalannya acara. 5. Bagaimana kepala sekolah menjalankan tugasnya sebagai supervisor? Jawab: Saya rasa beliau sudah lumayan, dalam arti setiap Jumat kita ada briefing jadi disitu masalah apapun yang dihadapi guru atau siswa kita bahas. Jadi sejauh ini kepala sekolah kita tidak pernah mengabaikan masalah sampai berlarut-larut. 6. Apa saja yang menjadi syarat dalam pengadaan/ pengrekrutan personel di sekolah ini? Jawab: Disini ada tiga cara, yang pertama yaitu test psikotest ketika psikotest itu sudah selesai diadakan test tulis yang kedua adalah wawancara dan tahap terakhir adalah micro teaching. Terkadang ada calon guru dalam test awal lulus namun di test terakhir tidak lulus bukan karena penguasaan materinya namun penguasaan kelas yang masih kurang seperti si calon guru tersebut grogi, dalam hal ini masih ada pertimbangan untuk dapat diterima. 7. Bagaimana cara kepala sekolah menetapkan personelnya berdasarkan bidang kemampuannya? Jawab: Kalau disini memang semua harus sesuai dengan jurusan. Misalnya saya guru agama kan memang banyak sekali terbagi. Di MTs ada 4 pelajaran agama yaitu Akidah, SKI, Qur’an Hadist, dan Fiqh dalah hal ini semua guru agama di MTs di roling setiap tahun ajaran baru. Tahun kemarin (2013) saya ngajar SKI, tahun ini (2014) saya mengajar Qur’an Hadist.
8. Bagaimana cara kepala sekolah dalam membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan terkait kinerja guru? Jawab: Biasanya ada beberapa keluhan baik dari siswa maupun guru. Misalnya dari siswa keluhan ibu A mengajarnya terlalu cepat dsb biasanya guru yang lain menyimpulkan guru A harusnya seperti ini. Kepala sekolah sendiri biasanya memnggil guru yang bersangkutan secara individual. 9. Kapan, dan berapa kali tahapan yang dilakukan kepala sekolah dalam melakukan diskusi kelompok (rapat) terkait kinerja guru? Jawab: Untuk diskusi kelompok biasanya ada setiap triwulan, rapat kenaikan kelas, jadi di sini sangat terstruktur sekali karena dari kepala sekolahnya memang sudah ada kalender satu tahunnya disitu mengevaluasi apa saja yang belum. Ada juga rapat rutin setiap minggunya yaitu Jumat yang dihadiri oleh semua Guru MTs. 10. Bagaimana cara kepala sekolah dalam melakukan pembicaraan individual dengan guru? Jawab: Sejauh ini saya belum pernah dipanggil/ ditegur oleh kepala sekolah. Namun ketika ada kegiatan sekolah saya diundang untuk ikut kegiatan sekolah tersebut namun bentrok waktunya dengan acara keluarga. Dari situ kepala sekolah berbicara secara individual dengan saya. Dan kepala sekolah selalu bilang mudah-mudahan ibu tidak menolak karena ini adalah kesempatan yang jarang diberikan kepada guru lain” jadi cara penyampaian kepala sekolah itu baik. 11. Bagaimana kepala sekolah melakukan simulasi pembelajaran? Jawab: Untuk melakukan demonstrasi pembelajaran secara langsung/ mempraktekan langsung kepada guru cara belajar yang benar, kepala sekolah belum pernah melakukan. Namun terkait pemberian simulasi khususnya untuk kurikulum 2013 ini banyak sekali PR yang harus dikerjakan disatu sisi beliau selalu mengarahkan dan beliau memanggil narasumber dari luar. 12. Bagaimana cara kepala sekolah dalam memberikan pengarahan tugas kepada setiap guru? Jawab: Disini itu hampir sebulan ada beberapa surat tugas khusunya untuk guru-guru muda jadi guru muda itu yang berkarya kalau disini. Jadi
surat itu bukan hanya dari kepala sekolah tapi dari guru senior juga ada. Misalnya ada acara baksos. Acara baksos dilakukan di kampungkampung, kepala sekolah mengarahkan kepada guru-guru senior. Nanti guru senior juga menyampaikan kepada guru yang lainnya. Jadi tidak hanya kepala sekolah saja yang bergerak, namun guru2 yang lain pun ikut bergerak. 13. Bagaimana kepala sekolah menjalin hubungan komunikasi dengan guruguru sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman? Jawab: Dalam keseharian beliau setiap pagi selalu berdiri di depan dengan guru BK dan guru lainnya secara bergantian tiap harinya untuk menyapa anak-anak dan guru yang datang. Guru walaupun tidak ditanya banyak kalau sudah ditegur saja sudah merupakan semangat atau acuan untuk guru mengajar. 14. Apa saja yang menjadi kriteria penilaian kepala sekolah terhadap guru? Jawab: Ketepatan waktu, guru memberikan contoh yang baik bagi guru lainnya, kemampuan atau skill dalam menyampaikan pembelajaran baik di dalam maupun di luar. Terkadang ada guru yang membawa siswanya lomba di luar itu merupakan point bagi guru dalam penilaian. Biasanya guru yang berprestasi dapat penghargaan dan uang. 15. Bagaimana cara kepala sekolah dalam mengumpulkan data untuk memperoleh data yang lengkap dan benar? Jawab: Kita selalu ada evaluasi tiap minggunya, kepala sekolah juga mempercayakan ketua konsosrsium masing-masing untuk melihat kekurangan apa saja yang belum dilaksanakan. Untuk per individu kepala sekolah memang melaksanakan secara langsung misalnya RPP. disini kekeluargaannya baik, jadi memudahkan kepala sekolah untuk memonitoring guru-guru.
Lampiran 7
Gambar saat Briefing
MADRASAH PEMBAI{GUNAI{ UN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH . TSAI{AWIYAH . ALIYAH
Alamat: Jln. lbnu Taimia lV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jaka(a Telpon: (021) 7402172, (021)7401142, Fax.'(021) ruil$A
.http//www.mpuin-jkt.sch.id email: [email protected]
SURAT KETERANGAN Nomor
gE ttalanu'alot*um
IIIP -MT stR.2l}}t4
Wa. Wb.
Yang bertanda tangan Jakarta
z 147
di bawah ini
Pimpinan Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN
;
Nama Jabatan NIP
.
Drs. Syuki A. Gani
:
Kepala MTs. Pembangunan UIN Jakarta
:
I
Dengan ini menerangkan bahwa
96001 192006041009
;
I
Nama
Anita Greanti
NIM.
1110018200068
Jurusan ,,-
Manajemen Pendidikan
Semester
D(
Fakultas
Ilmu Tarbiyah & Keguruan
Tahun Akademik
20t4t2ots
Telah mengadakan penelitian
di
(Sembilan)
Madrasah Tsanawiyah Pembangunan
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 Juni sampai dengan 19 Septemb er 2014, Sehubungan dengan penyelesaian
skipsi
dengan
judul '?eron Supemisi Kepata Sekotah dalam
Meningkatkan Kinerj a Guru". Demikian surat keterangan ini.dibuat dengan sebenarnya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wattalantu'ald,kum
Wt. Wb. Jakarta, 2 Oktober 2014
la Madrasaho
ffi
1192006041009
KEIUIENTERIAN AGAMA
tctorpot(
XEUA mDRAEAlt (to$il) tEAltAItryAH ltEGERt 3
I(OIAJAIOMASEI.ITAII Sekrshdat J, PuFn No.3 B Pordof PinarU Raya Kebayolan Lama 1410; Telp. 021-lOpS3gZ, fax.
: KKMTs.0?.01.3lVllll Sifat : Penting
Nomor
Lamp.
:
066 12014
OZ1-ZSS1ZO29
Jakarta, 20 Agustus 2014
-
Hal : Undangan Workshop Kepada yth. 1. Kepala MTs. 2. Kepala MTs. 3. Kepala MTs. 4, Kepala MTs. 5. Kepala MTs. 6. Kepala MTs. 7. Kepaia MTs. 8. Kepala MTs. 9. I(epala MTs. 10. I(epala MTs.
Negeri
3
Al Falah Al Ikhlas Al Asyirotussyafiiyah Nurul Falah Miftahul Falah Nurussalamram Pembangunan UIN Yanusa Negeri 15 Jakarta
Di Lingkungan KKM 3 Pondok Pinang I(ota Jakarta Selatan
.:'' Assalamu'alaikum Wr. Wb. Dalam rangka merealisasikan progtam KKM Tahun Pelajaran 201412015 dan menindaklanjuti hasil rapat Kepala Madrasah tanggal 13 Agustus 2014 di Situ Gintung. maka kami bermaksud akan menyelenggarakan Workshop Aplikasi l(urikulum 2013 tingkat KKM Tsanawiyah Negeri 3 Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut kami harapkan Bapak/lbu Kepala Madrasah agar mengirimkan guru-guru mata pelajaran *) untuk mengikuti kegiatan tersebut pada : Hari Tanggal Tempat Waktu Acara
Sabtu 30 Agustus 2014 MTs. Negeri 3 Jakana Pukul 08.00 s.d. selesai
Workshop Aplikasi K-13
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terima kasih, Wassalam
6,]$!!AMl
KKM
'/"41
rf s') Catatan
l. 2.
:
Harap membawa RPP K- l3 Mata Pelajaran :
a, MIPA {lPA & Matematika} b. Bahasa {lndonesia, Inggris, dan Arab} c, IPS {lPS & PPKN} d. Agama {Akidah A, Fikih, Qur'an H, SKI} e. Seni / Prakarya {SBK, Orkes, Ket}
F-i-rs*
j. FATZAH P. 1 9670502 1997032001
MADRASAH PEMBAI,.{GTINAI.{ UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH . TSAI\AWIYAH - ALIYAH
Alamat: Jln. lbnu Taimia lV Kompteks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (02 1 ) 7 40217 2, (OZ1l I 4011 43, Fax.'(02 1 t +Z|SA )
hft p://www. m
puin-jkt.sch. id email: mpuin@cbn,net.id
Nomor : 051/MP-MTVR .a/2.0G
Assalamu,alaikum Wr. Wb. Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah pembangunan uIN Jakarta, memberikan tugas kepada nanra-nama'di bawah ini sebagai panitia pelakasana Kegiatan Jambore trksl
I.
Sel<si
Acara
Koordinator : Fitriyanti, ST Anggota :
V.
fieksi Konsumsi Koordinator : Maulidati Sabat, S.pd
Anggota:
l.
AliAhmad, M.pd 2. Mardi, MA
II.
3. Sari Mubaroh, M.pd 4, Devi Suci F, S.pd 5. Alipiah, S.pd.l
l. VI. I
Sel<si Ibndnh
IV.
:
M. Ahsanul Urnam
2. Faizin Suprapto 3. Efron paulusia
VII.
Seksi P3K
Koordinator ; Hani Inayati, S.psi
Anggota:
Seksi Bal<sos
l.
Dra. Retno RpL 2. Novia Maulida
Koordinator : Hernawati, S,pd Anggota : 1. Sodikin, S.Korn
VIII.
2, Saroni, S.Pd 3. Umi Prastyaningsih, S.T 4. Ahrnad Sandy R, S.pd 5. TajulArif, S.Si
IX.
,
Seksi Transportasi
Koordinator : Jaenal Muttaqin, S.pd.I Anggota : l. H. Djamaludin, M.pd 2. Nia Kumiawan, S.pd
3,
Koordinator: Ilaryanto, A.Md
l.
Anggota:
III.
Seksi Dokumentasi
Anggota
Koordinator I Aqsol Aziz,MA
1. Drs, H. Cecep.Kh, MA 2. Rornli, S.Ag -\ 3. AbdulMuttaqin, S.Ag 4. Prarnono Hadi, S.pd.l
Fani Kemala, S.pd
2. Witdah, S.pd 3. Ratih Nurul Anissa, S.pd
Seksi Keamanan 1. Agus Hermawan
2. Nuriswan Pembantu Umum
l.
Hermanto
2. Satiman Saputro 3. M.llyas 4. M. Nur 5. Epony Rahmat
Hasanudin, A.Md
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan melaporkan pe'laksanaan tugas secara tertulis paling lambat 2 minggu setelah kegiatan selesai.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Wassatamu'alaikum Wr. Wb. 27 Agustus 2014 s Pembangunan UIN,
t'n an I 192006041009
MADRASAH PEMBAI{GUI.{A1\ UIN JAKARTA TII{GKAT: IBTIDAIYAH . TSANAWIYAH - ALIYAH
Alamat: Jln. lbnu Taimia lV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021) 7402172, (021)t401143, Fax. (021) rufu$a
http://www.mpuin-jkt:sch.id email: [email protected]
SURAT TUGAS Nomor : 118A4P-MTs/R.4lZ0t4
Ass a lam a' a laik
urn Wr. lYb,
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah pembangunan UIN Jakarta:
Nama
: Drs. S1'ukri A. Gani
NIP.
: 19600119 200604 1009
Memberikan tugas kepada: I
:
Nama
1. Tajul
2.
Arif, S.Si
Aqsol Aziz,MA
SCbAgAi GUru pembimbiNg pada
(FRC)", yang akan
Hari Tanggal Tempat
:
..FAKIIRUDDIN
dilaksanakanpada:
AR-RAZI CoMPETITION 2014
I
Minggu
: 28 September 2014
: Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh ranggung jawab dan atas periratian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Wos
s a I am
u' alailc ttm lVr. Wb.
Pembangunan UIN,
I 192006041009
lnstrumen peniraian Kemampuan Guru daram pemberajaran Nama Guru
f/lata Pelajaran Materi Pokok (SK/KD):
Wakiu (hari Tgl. Jarn): No.
Aspek yang Dinitai
1
2sqs
d. Bahan/materiaiar lengkap dan menarik e. trrtetode/strategi pembelajaran berbasis pAI KE M f. Pemilihan media/arat p€raga sesuaidengan materidan usia siswa g. lnstrumen evaluasi mengukur 3 ranah betajar h. Kejelasan program tindak lanjut (remedial/pengayaan) Kemampuan Membuka pelajaran a. Memulaidengan salam cjan doa/silent sitting b. Memberikan rnotivasi awal c. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa d- Memberikan aperse-psi (kaitan materi yang seberumnya dengan materi yang akan disampaikan) e. Menyampajkan tujuan pembelajaran yang akan diberikan f. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
2 3 45 2 3 4_S 2345 2 3 48 2 315 2 3 46 2 3 4's 123 1s 123 15 123 {s 123 45 123 123
Sikap Guru dalam proses eenrOetalaran a. Kejelasan artikulasi suara b. Variasi Gerakan/Mobititas posisi mengajar seimbang
c. Antusias dalam penampilan dan dapat menjadi teladln d. MenghadirtrEhdisik dan haii yang menyatu e. Melayani siswa tanpa pilih kasih f. lv'lemberi kesan dekat dengan siswa
Penguasaan Bahan
12 3 45 1 2 3.{-5 12 3 4r. 1 2 3 4.3 1 2 3 4.5 12345
B@
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan Rpp b. Kejelasan dalam menyajikan bahan ajarlmateri c. Kejelasan dalam memberikan contol.) d Memiliki wav/esan ya.ng liras dalarl meni,ampaikan bahan belajar e.-Mengaitkan konsep dengan contoh cjalam kehidupan f. lVlenunjukkan sumber rujukan
12 3 45 12 3 4E 12345 12 3 4s 12 3 45 1234s
Kegiatari aetaj a. Kesesuaian metode de.ngan bahan belajar yang disampaikan b Kesesuaian penyajian bahan ajar dengan tuluanfinOit
I
Kenra
a I
12 3 d5 12 3 45 1 2 3 ..{.s 1 2 3 *5 1 2 3 4J 1 2 3 4.5
mpuan.Menggunat,an@
f,/emperhatikan prinsip_prinsip penggunaan media b. Kesesuaian peoggunaan media Oengan materi yano disampaikan c. Kelerampilan dalarn penggunaan media d Meningkatkan perhatian dan minat siswa e Menyajikan media yang rnenarik dan variatif f Menggugah rasa ingin tahu sisv,,a
12 3 45 12 3 45 12 3 45 12 3 45 12345 1234s
No. 7
8
Aspek yang Dinilai
Skor
Evalrra
Kemampuan
123{5 1234S 1Z 3 45 12 3 45 1 2 3 4.s 12 3 49.
rt" I
l1 2 3A5
b. lvlernberi kesempatan un[uk bertanya dan menjawab pertanyaan
-' c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajara; d. Memberikan tugas kepada iiswa {secara inOiviOr-rlXetompok) e. Itlenginformasikan materi belajar yang akan datang f. lr4emberikan motivasi serta menutup O"engan doa dan salarn
Ir z 3 A's Ir ?34e
-i
'1 z 3 4s 12 3 4E
Jurnlah Skor I
Nilai
' :fSkor = 50
Observer.
Kriterai Penilaian: Skor 1 sangat kuranq Skor 2 kurang Skor 3 cukup/sedano Skor 4 baik Skor 5 sangat baik
catatan/Komentar di
Kekurangan yang lampat5.
MADRASAH PEMBANGUI.,{A| t UII,{ JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH . TSANAWIYAH. AI,IYAH
Alanrat Jtn. tbnu Tatmra lV Kornpteks UIN Syarif Hidayatuitah Jakartg Terpon: (02 1 ) 7402i 72, (oall 7 aO1 1 a3, F ax,'tOzr f
Nama Sekolah Mata Pelajaran
iiiiiie'
-"''""'
httprlryw.mpuin-jkt.sch.id
: Madrasah Tsanawiyah pembanQunan UIN Jakarta I Al-eur,an Hadis
Keias/Semester :l,X/I Peftcmuan/Minggu ke : 6 dan 7 Standar Kompetensi:
2.
Menerapkan ar-eur'an surat-surat pendek pirihan terltang hukum fenomena aram
Kompetensi Dasar: 2.1 Memahami isi kandungan eur'an surat ar-eaarrah dan az-zarzarahtentang hukum fenomena alam
Indikator:
' ' . . '
Mengidentifikasi isi kandungan QS, al-Qaari'ah dan az-Zalzatah tentang hukum fenomena alam Menyebutkan isi pokok kandungan QS. a!-Qaari'ah dan az-zalzilah tentang hukum fenomena
,-rlam
Hafal ayat eS al-eaariah dan
az-Zalzalah
l
Menerjemahkan eS al-eaari,ah dan az-Zalzalah Menjelaskan ajaran Isram yang terkandung daram es. Ar-eaar,iah dan az-Zarzalah
Alokasi Waktu: 4 x 40 Menit
Tujuan Pembelajaraan:
' ' . . '
siswa mamptr mengidentifikasi isi kandungan QS. al-Qaari'ah dan az-Zalzalah tentang hukum fenomena alam siswa mampu menyebutkan isi pokok kandungan Qs. al-Qaari,ah dan az-zalzalah tentang hukum fenomena alam Siswa mampu hafal ayat eS al-eaariah dan az_Zalzaiah Siswa mampu menerjemahkan eS al-eaarl,ah dan az_Zalzalah !i:*q rnampu menjeraskan ajaran Isram yang terka;ou;g outu,.n Ar-eaar,iah
es,
Zalzalah
A. Materi Ajar
dan
az_
:
Surat
al-eaari,ah l
l
i
' L,
t:_S-i
i.:\
t-,1. '.1;:.J*ii
. .- | ,-_ _ , --ia, Jt?'tL ,*Ai'orfiiy.ilr)bldi U.:-u;:iL1 ;ii aLrtai
o- L JJj)r-t-, t-j
i:ilt i.;JLi
!!.
(-.;."l\tu6
t ',: tLJ
Artinya: 1. Hari kiamat, 2. Apakah hari kiamat itu? 3. Tahukah kamu apakalr hari kiamat itu? No.Dok : MP-FR-WKR-MTs-010 Tgl.Terbtt :
l Juli 2010
No.Revisi: 00
Hal:7 /
27
4. Pada hari ltu manusia adalah seperti anai_anai yang bertebaran, aoatah s.pi.tr Uut, y.ni Oinr.Ur._hamburkan. l. gul ?un adapun orang-orang yang berat Umdanf,an (keba;ka;r;y;;',."',' 'unung-gunung 9. 7. Maka dia berada dalam kehicllpun yung .erirasf
api yang sangat panas.
Keterangan:
surat ar'Qaari'ah terdiri dari 1,1 ayat. surat ini tergorong surat-sLrrat Makkiyah, diturunkan sesudah surat-euraisy, ltama .,aiqiari,an" iiamu'it terdapat pada ayat pertamJ, artlnya yrnq m.;'gutor< oengan auri-r.u-i.:Lr-eaari,ah,,yang teiar,'r,"ruiiun kata ini dipakai untuk nama hari kiamat. Pokok-pokok isinya: Kejadian'keJadian pada hari kiamat, yaitu manusia bertebaran, gunung berhamburan, amar perbuatan manusia dltimbang dan dibalas.
Tafsir Surat az-Lalzalah
t^:)Gi
L{i /y:t r::) u u 3;.ji
t..- r1..
-li
,or1 1.5>
-t,.-:
dt JW
Jri; ii:r ev:i:fir,ti
Jd +-, ,;.] ili(;i -,-.
+;}ii i:i ri{;birti ;:),:61
t;ij. tie:"i uili i'r*;
]ri-
t;i.t
tA 6"ri
(!)r,ij t?:5'JW Artinya: 1. Apabila 2, Dan
sfi:
LV ,fA
3:!'jlil
l
bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), bumi rerah mengeruarkan oeuan-oeoan oerat lylang oiLi,{orng;nyu Dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjaOi Oeglnl-;2,,, Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,
3. 4. 5. Karena sesungguhnya Tuhanmu Terah memerintahkan kepada nya.
(yang sedemikian itu)
6. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam_macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mgr6k6rrse6i- "--""'f 7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat oiairar-.,pun, niscaya dia akan B.
melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
1rsso1
maksudnya ada di antara mereka yang putih mukanya dan ada pula yang hitam dan sebaga inya.
surat ini terdiri dari g ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, dlturunkan r.iia',-,,7i'-,,, yang terdapat pada
sesudah surat al-Nisa. Nama "az-Zalzalah.,dia;bil ouri ayat pertama surat ini yang berarti goncangan. Pokok-pokok isinya:
Kegoncangan bumi yang amat hebat pada hari kiamat dan keblngungan manusia ketika itu dikumpulkanuntudihisabsegalaamalperbuatanmanuSia
B.
Metode Pembelajaran
> >
Diskusi Lecturing
No.Dok: MP-FR-WKR-MTs-010 Tgl.Terbit : l Juli 2010
No.Revisil 00
Hal
:2 / 27
r > , i C.
lanya jawab Hafalan
Talkinq stick
Langkah Kegiatan pembelajaran
Tahap Keqiatan Kegiatan Awal
Kegiatan
Inti
Aktivitas
. . . . .
Apersepsi
.
Siswa diminta untuk
Waktu
Mengkondisikan kelas Membaca do'a (silent sitting)
15 menit
Menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Meminta siswa membaca eS al-eaail,ah aan az_Zalzalah bersama-sama kemudian menanyikan tentang inti dari kedua surat tersebut
mempreseffi
!]ul(um alam yang sesuat dengan eS al-eaari,ah dan az-
50 menit
ZalT_alah
. Guru membantu .
Kegiatan Akhir
. . . , .
.
memberikarl penjetasan
yang
berisi
pertanyaan-perranyaan mengenai tafsiran eS at-eaaii,an Oan az.Zalzalah
Setelah selesai, guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama kali berperan sebagai pembicara dan siapa yani
berperan sebagai pendengar Guru menambahkan atau melengkapi hasil keja diskusi siswa Memlnta siswa menghafal surat al-eaari,ah djn az-Zalzalah Meneriemahkan OS al-Oaarl'ah dan az-7abst;A Mengadakan pos
t
tes
Guru memberlkan stick untuk dijalankan dari siswa satu ke siswa yang lainnya, dan apabila guru mengucapkan kata "stop" maka siswa yang memegang - stick tersebut harus menghafal surat al-eaari,ah atau az-Zalzalah dan menjawab
15 menit
pertanyaan-pertanyaan singkat yang sesuai dengan materi. Menutup pelajaran
Tuoas Mencari nama surat dan ayat yang isi kandungannya senada dengan Zalzalah dan menyaiin ayat tersebut dalam buku latihan siswa
es al-eaari,ah dan
az_
Pertemuan Kedua
f4up Kegiatan Kegratan Awal
Aktivitas
Waktu 15 menit
Mengkondisikan kelas
Meminta siswa. membaca eS al-eaari,ah dan az-Zalzalah bersama-sama kemudian bertanya tentang inti dari kedua surat tersebut Melaksanakan Kuis
- Guru meminta siswa menjawab petanyaan-pertanyaan . Siswa mengumpulkan lembar kerja setelah waktu yang
Kegiatan
Inti
Kegiatan Akhir
. . . .
ditentukan selesai Meminta siswa menghafal surat al-qaarfafr Oan az-Zatzalatr Menerjemahkan QS al-Qaari'ah dan az-Zalzalah
50 menit
Sisrva menyetorkan hafalannya kepada pasangannya dan dilakukan secara bergantian Setiap siswa menyetorkan hafalan keoada ouru Mengadakan pos tes
Guru mengetes hafalan silwa secara acak
menggunakan metode "angln berhembus,, Menutup pelajaran
No.Dok : MP-FR-WKR-MTS-010
Tgl.Terbit :
l Juli 2010
No.Revisi: 00
l
15 menit dengan
Hal:3 / 2l
Tuqas Mencari nama surat dan ayat.yang isi kandungannya senada dengan es ar-eaari,ah dan Zalzalah kemudian merryarin oin menerlemint<'annya daram buku ratihan
az_
Alat dan Sumber Sumber : internet, laplopl LCD, buku pegangan "' o- siswa, al-Qur,an dan terjemahannya Bahan : ppT hasil kerja siswa Alat : Stick, al-eur,an dan terjemahannya ,
Penilaian
E.
Tes Identifikasi Soal
Rubrik Pelaksanaan Identifikasi No
Nilai
Nama
Akhir
1 ; No A
B
AMALIA KHOIRUN NISA
Keter;;gan: '"" -'.
"-."
Aspek Isi kandungan QS al-eaari,ah 1 Apa arti asal kata "al-eaari,ah,,? 2 Berapa jumlah ayat dalam Surat al-eaari,ah? 3 Termasuk golongan surat apakah suiat al-eaari,ah?
4
Sebutkan isi pokok Surat al-eaari,aht
Isi kandungan QS az-Zalzalah 1 Apa arti kata '.al-Zilzaal,,? 2 Berapa jumlah ayat dalam Surat az-Zalzalah? 3 Mengapa surat az-zarzalah termasuk ke daram surat-surat Makkiyah? ,
4
Sebutkan isi pokok Surat az-Zalzalahl
Kunci Jawaban
A.
B.
QS al-Qaari'ah
1. 2. 3. 4.
QS
1. 2. 3.
Mengetok dengan ker.as 11 ayat Surat Makkiyah Kejadian-kejadian pada hari kramat, yaitu manusra bertebaran, gunung berhamburan, amal perbuatan manusla ditimbang dan dibalas, -
az-Zalzalah Goncangan B ayat
Karena berisi tentang hari kiamat yang berupa ancaman-ancaman bagi orang yang
durhaka
4.
dan diturunkan sebelium Nabi saw hijrah ke MaCina Kegoncangan bumi yang amat hebat pada hari kiamat dan kebingungan manusla ketika itu dikumpulkan untu dihisab segala amal perbuatan manusia
Skor penilaian
1 =
10
1_
10
2
10
3
)_
No.Dok : MP-FR-WKR-MTs-010
B1
Tgl.TerbitIlJuti
=10 =10 = 10
2010
No.Revisi: 00
Hal:4 /
27
=20
4=20 Tes Tulis Soal
.*lr
5:';'..;it y
vJ
YI
,
r\\
,t('i
ffifi'*As
a.
padanya Tuhanmu telah memerintahkan
b.
berat Dan bumi telah merrgeluarkan beban-beban
c.
neraka Hawiyah Maka tempat kembalinya adalah
d.
Bermacam-macam
e.
bumi Uadi begini)? Dan manusia bertanya mengapa
f.
APi Yang sangat Panas
9.
Supaya diperlihatkan kepada mereka
h.
(kebaikan)nya Barang siapa yang ringan timbangan
i.
Seperti anai-anai yang beterbangan
j.
Seperti bulu yang dihambur-hamburkan
Funut.tl
kamu neraka Hawi'/ah ltu
Guru Mata Pelajaran,
v Drs. SYukri NrP. 19600
Gani 92006041009
No. Dok : MP-FR'WKR-MTs-010
Tgl.TerbitIlJuli
2010
No.Revisi:00
Hal
5
I 2I
ilF-l lr-
M F:) lui b)
hl E
:
o)
pp ;.i ii
(/)
iz; r'o
1t '= e) / E= 'il>-
E*'
Hts
4\
c
s E
5 0J(r:--
VE .-o
SE o0J
)*{
o
J
o
() 0 o0)
U)
5
\Z(,)
F{
ra
6.^
e>i
cO
<#
op
CP
Ae o-6
oF Eo
E
o o o CJ
E
o OJ
E ll
s (,l
c
o OJ
c rg
eq
JO C!
Joom-* rf 1C
L=
oc
Y4
H
z, J4 z '-{
Fi
I
4\
EAs + #\ r.-'! f, r aqu
=9 (u;-
7. Zs cg a+
l-)
zU a
A -(!) - =tr f;rl l.-i oY /\ F-i t= AA Eo
MFi
Z l-l H
cN
-c) vrn e= Es
L'
lJrt c V )+{ t-i 5: 2 >B l..L{
C') *
c_L (!5 >-L Qo'" 6u F o(Uv o_ -I --(U ro6;i o.. ; ! cy:
CJ
L. qJ
rol :
o=-
^0J
i
:
oox 6'v
t
(,
6h
Es
6(olu.
22Fl
\ -f9
bs to
trl! (,o
Ltr or! J
$ oE' E 8.3 ._ >tr
EE Z,E
6
-(o
-o 3_q
L.-
Pb
to 69; :-V .i;l!E E;
to
ElEl
ui
.Y qJ
u
-'(o >'
o
r.:E
? 3Er?e
bt e:35t ;,.8 ;i5f; t gi$ fils; {l5g
'E
;lE \f
O!
xQJc vL
;;{
Er -cc) gl :u'; -.9 L
sl
sEs
,o
E
eP :;€rys':i AE H*F.3Eii
5 5*€tEyr*
ro n'or h2. xb a A.* oF
'=l El €E= ij, i E Fl .-cp= !t ol E E sEB slsl g--5 psE
,el .El
'.E€-c :
>=-.:-jO.'-.o
! Hak c € :;:
leE E 8sE E fra? 8,
E
=HE[ .; EIs;iEtEE*E ii;E,r, i[gf;r* g;frg
S,
L0
E
B
c
g
'tEE;€e* or>_>rNEN IigqHErfET;l ocr.o 6=cyEcygiij 8.. . E.. .(,'o i6trc'(E .^ (g c l!
u3€,s 6;
g* $nl;e go*HE ,t. 6* ?t E; E;EEH S;EEe
q,)
to
CJ
JL
co
L f
L^
N
'tr
(!
OJ
c
c, o,
ro
+ ti
o o E
=! Cf)
!o (JN tt
c E tr G 5 o (] ! J (o L o f (o6 c ro g) C 'tro c U) c ol! co) E f
.;
g E '=o
J
.0 d
EiasE*';*s:*fl*fisasg ro
J
L qJ
a-
I
:: E 'D
o
ro
E C OJ
E J cv orE o.i
N N
:
t:r
o o o
.:1
zc;
O O
)
N
:
o
= F.
F
To
o o o F
d
,.:
G
z
o
qo
a o E(! .D_ ,Eo ]3E CnL6
J
(n(E
^Fdr
qhY H>E EEc
iY: g-E
oJ
'h
ro
*€HEE.g, E: c92c*-,c LO
ulr9 a c E'N .j- gr'u
.UP'=3€ :! uE; -3 tE*EE'; €g EE S o'-: E:oEBi3 ol.9 -r L'c
E r
[
\
H
Et5
t E':E
s;fE*$ E; otfif
e
;E*; fifrgE
.H Y....
.9
=.. E6o-e&N
rn H
o N
U)(,5 6!(,t1
L
or)
.s-:o A(,
:1
o
c o iE
o (t)
oo E
o
(,
o.
-9
o
g)
Y
0,
E
t
I
A
Ol o Itr o G d v t(, o i= \o l's o rll o i< r! o H
t
o
N N
:
:E
"i6
o a 0
,9
z
c. o
o N
:
o
# a
F
!U
a o
F. CE
V
s
3 u c
l;o zd
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TII\GKAT : IBTIDAIYAH . TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. lbnu Taimia lV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021) 7402172, (021)7401143, Fax. (021) 7421156
http:/iwww. mpuin-jkt.sch. id
e-mail: [email protected]
JADWAL SUPERVISI KELAS MADRASAH TSANAIIIIYAH PEMBANGUNAN UIN JAI{ARTA TAHUN PELAJARAN 20141 2OL5 MATA
KLAS KET
SUPERVISOR
WAKTU
B.lndonesia
ALIAHMAD, M.Pd.
Senin / Selasa
7
B.Arab
MOMON M., MA.
Selasa / Jum'at
I
NAMA GURU
NO
PELAJARAN
1
HERNAWATI, S.Pd.
2
MARDI, MA
3
ABDUL MUTAQIN,S.Ag.
PAI
DRS. SYUKRI A. GANI
Senin/Selasa/Kamis
8/9
4
NIA KURNIAWAN, S.Pd
Penjaskes
DRS.I\4IRAN
Senin/Selasa/Kamis
7lB
5
SARONI, S.Pd,
Penjaskes
DRS. MIRAN
Senin/Selasa/Kamis
8/9
6
WILDAH, S.Pd
Matematika
DRS. AGUS SALIM,M.Pd.
Senin/Kamis/Jum'at
8
7
WIWIN WIWITRI, S,Pd.
B.lnqqris
DRS. SYUKRI A. GANI
Senin/Selasa/Kamis
8/9
B
AGUS WAHYUDI, ST.
Matematika
H. DJAMALUDIN, M.Pd,
Selasa / Kanlis
718
I
FITRIYANTI, ST.
Matematika
DRS. AGUS SALIM,M.Pd.
Senin/Kamis/Jum'al
7t8
10
AQSOL AZIZ, MA,
PAI
MOMON M., MA.
Selasa / Jum'at
8/9
11
YAYAH ZAKIAH, S.Pd.
IPA
H. DJAMALUDIN, M.Pd.
Selasa / Kamis
8/9
PPKn
DRS. SYUKRI A. GANI
Senin/Selasa/Kamis
7t8t9
Matematika
DRS. AGUS SALIM,M.Pd.
Senin/Kamis/Jum'at
I
IPA
DRS. AGUS SALIM,M.Pd.
Senin/Kamis/Jum'at
8
BP/BK
DRS. MIMN
Senin/Selasa/Kamis
o
12
RATIH NURUL ANNISA, S.Pd
13
TAJUL ARIF, S.Si
14
AHMAD SANDY RIZANI, S.Pd
15
DESIAYUNINGRUM, M.Psi
16
PURWANINGSIH, S.Pd
B.lndonesia
ALIAHMAD, M.Pd.
Senin / Selasa
8/9
17
DRY MUHARMA, S.Pd
IPS
DRS. AGUS SALIM,M,Pd
Senin/Kamis/Jum'at
7t9
18
MAULIDATISABAT, S.Pd
IPS
DRS. SYUKRI A. GANI
Senin/Selasa/Kamis
7tB
19
NUR ALFI LAILI, S.Pd
IPS
DRS. MIRAN
Senin/Selasa/Kamis
I
20
JAENAL MUTAQIN, S.Pd.I
PAI
MOMON M,,MA.
Selasa / Jum'at
7
21
HIKMAH LESTARI, S.Pd
B.lnoqris
DRS. SYUKRI A. GANI
Senin/Selasa/Kamis
7
22
SARIMUBAROH, S.Pd
B.lnooris
DRS. SYUKRI A. GANI
Senin/Selasa/Kamis
7tB
23
ALIPIAH, S.Pd.I.
PAI
ROMLI, S.Ag.
Kamis / Jum'at
7tB
24
ELFA SOFIAH, S.Pd
IPA
H. DJAMALUDIN, M.Pd:
Selasa / Kamis
7
25
SHOD|KlN, S.Kom
Prakarya
H. DJAMALUDIN, M.Pd.
Selasa / Kamis
7
26
KHAIRONI AGUSTINI, S.Pd.I
PAI
MOMON M.,MA.
Selasa / Jum'at
7
27
llF'ATUN NAILIAL MASTURY, S.Kom
TIK
DRS, AGUS SALIM,M.Pd
Senin/Kamis/Jum'at
8
28
DEVI SUCI FITRIAH, S.Pd.
Senbud
DRS. MIRAN
Senin/Selasa/Kamis
7
29
HANI INAYATI, S,Psi.
BP/BK
DRS. MIRAN
Senin/Selasa/Kamis
7
30
FANNY KEMALA, S.Pd.
B.lndonesia
ALIAHMAD, M.Pd,
Senin / Selasa
7
Keterangan
:
a. Materi, waktu, dan kelas dapat disesuaikan kembali sesuai kesepakatan, b. Sebelum disupervisi guru wajib menyerahkan RPP dan silabus kepada
supervisor (sesuai kurikulum yang berlaku). c. Umpan balik dilakukan munimal setiap selesai satu kali putaran. d. Supervisi kelas dimulai pada semester genap
Jakarta, 5 Desember 2014
MADRASAH PEII{BANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH . TSANAWIYAH - AttYAH
*,i1,*liib#oll'#i[["fl
http://www.
Bidi,A:iell,i-?iluahJakarta
m
puin-jkt.sch. id
email; [email protected]
PROSEDUR MUTU Diagram Alir
@l +
Madrasah I r Mengintrukikan iniorrnasi *elakanaan Superuisi l(elm
1. Surat edaran pemberitahuan
/
Melakanakan dan 1.
menindaklanjuti Tupoksi Kepata I
Kepada Waka Bidang Kurikulum
I Kepala
Madrasah fZ
Membuat Jadwal pelakanaan Supervisi Kelas di Madrasah
Jadwal Supervisi
Supervisi dibuat kunjungan kelas. Guru 2.lmenjadi siap dalam pelaksanaan kelas tersebut.
j Madrasah I : Menyusun jadwal atau membagi tugas sebagai penyelia Supervisi Kelas, Kepala Sekolah, dan para Wakit
Kepala Madrasan,WjkiJ Kepala
Madrasah
|4
Merekap hasit Supervi$ felas sebagai bentuk Laporan
Jadwal pembagian tugas sebagai penyelia
Rekap hasil Supervisi dan Rekomendasi dan Saran kepada guru
Penyusunan dilaksanakan oleh
3. pepata madrasah, wakil kepala h, wakil kepala kurikulum
*. lTim
SuOervisi melaksanakan
I
+
Madrasah hadapan paraguru yang I
I
I
S
Tanda terima serah terima hasil Supervisi Kelas
q lTim Supervisi madrasah "' lnretaport
/ lnstrumen Peniraian Kemampuan Guru daram pembetajaran Nama
Guru
; &AC ar,L lb94g
:
Materi Pokok (SK/KD):
Kelas/Semester
:
Waktu (hari Tgt. Jam): Aspek yang Dinilai Perencanaan
eemUet4araffiCbG d;n Rpp)
a. Tujuan pembelajaran (SI(KD dan lndikator)jeias dan terukur b. Tujuan/lndikator terintegrasi dengan p"ng"ro"ngan
karakter/sikap
c.
Ba han/materi ajar sesuii den gari tuluanli-nOikator d. Bahan/materi ajar lengkap da-n menarik e. JVletode/strategi pem belaja ra n be rbasis pAt KE M f Pemilihan media/alat periga sesuaioengan materidan usia siswa g. lnstrumen evaluasi mengukur 3 ranah Uitalar h. Kejelasan program tindak lanjut (remeJiailpengayaan;
1 2 3-f 5 1 2 3 4? 1 2 3 48 1 2 3 4g 1 2 3 4g 1 2 315 12 3 4? 1 2 3 4b
Kemampuan a. Memulaidengan salam dan doa/silent sitting b. Memberikan motivasi awal c. Memperhatikan sikap dan tempat duduk srswa ' d' Memberikan apersepsi (kaitan materi yang seberumnya dengan materi yang akan disampaikan) tujuan pembetajaran yang akan diberikan |r. tvtemoenKan "Y"nlrTpaikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
3.i5 3.k5 3 *5 3 4? 3 4.?
1iE
SikapGuruoatam@ a. Kejelasan artikulasi suara b. Variasi Gerakan/Mobilitas posisi mengajar seimbang c. Antusias dalam penampilan dan Oapai menlaOi teladan d. Menghadirkan fisik dan hati yung e Melayani siswa tanpa pilih kisih" -*nyrtu f. Memberi kesan dekat dengan siswa
Penguasaan
3 !u!?n
aanan@
betajar disajikan sesuai Oengan Rep
b. Kejelasan dalam menyajikan bahan-ajaJmateri c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan ya.ng luas dalam menyampaikan bahan Is'r vs'or belaiar konsep densan conroh oaran r<ei,o;;;;: rvrenunlukkan r. ^y"lsr]llln sumber rujukan
1 2 345 1 2 3.+s 1 2 3 4.e 1 2 3 4tr 1 2 3 4A 1 2 3 42 12 12 12 12 12 12
3 45 3 4e 3 4A 3 4b 3 4> 3 42
Ke.giatan Belajai
[:::::::::
f, Kesesuaian 1]:9,"_9e.nqan b. penyajian oirran
bahan berajar yang disampaikan
rjr;
;;r#; t,]trri,lffi.l;"""
c. Keterampilan dalam menanggapi/merJspon pertanyaan siswa d. K e te pa ta
n
n a to t-a-s i'wa ir r;; g d se d a k a n 9 .Mengintegrasikan materi ajar dengan femoentu t
t<
i
i
1 2 3 *5 1 2 3 4b 1 2 3*5 1 2 3 *5 1 2 3 4y 1 2 3 4P
M
It^T:-r','n a uemperhatikan
prinsip_prinsip penggunaan media b. Kesesuaian penggunaan media Oeilan materi
c. Keterampilan dalam penggunaan meOia
d, Meningkatkan perhaiianlin minat siswa
e Menyajikan media yang menarik dan I. rvtenggugah rasa ingin tahu siswa variatif
yang drsampaikan
1 2 3 43 1 2 3 4y 1 2 3 4.3 1 2 3 4U 1 2 3 42 1 2 3 4.y
Aspek yang Dinitai Evaluasi eemUetaliran a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
b. Mengg un akan bentuk-Oan lenis
1 2 3 #5 1 2 3 *5 1 2 3 4,F 1 2 3 4tr 12 3 4b 1 2 3 4y
rigai,'pen if aiun.
c. Kemampuan mengukur aspet t
I.^Hfl?j:
a. Meninjau kembali materi yang telah b. Memberi kesempatan untuk 6ertany,
diberikan
nnaakTanrut tt
O"n menjawab pertanyaan kesimputan kegtatan p.*o"rr1rr.rn l,Pi::illan tugas kepada o. Membenkan siswa (secara individulkelompok) e. Menginformasikan materi belajar yrnj"t datang f. Memberikan motivasi serta menutrp "n doa dan salam O""rgrn
:
1 2 3 d5 1 2 3,95 1 2 3 42 1 2 3 4? 1 2 3 4y 1 2 3 4?
Jumlah Skor
Nilai ll . FSkor = 50
8&tu:':.t'
Kriterai Penilaian: Skor 1 sangat kuranq Skor 2 kurang Skor 3 cukup/sedano Skor 4 baik Skor 5 sangat baik
catatan/Komentar dikaitkan dengan iudul penelitian dan 5 langkah indikator pencapaian (modeling. refteting, prabtem totirin:,g, iep drscussio n, danzutnenric asses smeril. Keunggulan yqng tampak
f{9&t/4;A-^
/'hLt *,,
N, q:
u'il'u-
Guru Mata Pelajaran Nama
:
:
Materi Pokok (SK/KD):
Kelas/Semester
i,i (ru h r-Q
:
Waktu (hari. Tgl. Jam): No. 1
Aspek yang Dinilai Perencanaan Pembelajaran (Silabus dan RPP) r,/ a. Tujuan pembelajaran (St(KD dan lndikator)jelas dan terukur
b
Tujuan/lndikator terintegrasi dengan pengembangan karakter/sikap
c. Bahan/materi ajar sesuai dengan tujuan/indikator d. Bahan/materi ajar lengkap dan menarik e. Metode/strategi pembelajaran berbasis PAIKEM f. Pemilihan media/alat peraga sesuai dengan materidan usia siswa g. lnstrumen evaluasi mengukur 3 ranah belajar h. Kejelasan program tindak lanjut (remedial/pengayaan) 2
3
4
Kemampuan Membuka
Pelajaran
ti
fy"redo,-*
rl,&l Prr
d^
"fu'{
1 2 z&)s 1 2 3 4@
123@5 12@45 1204s
n
i123@^5 i', i6
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
:\ 1 2 3 4p', 12 t@s
a. Kejelasan artikulasi suara J b. Variasi Gerakan/Mobilitas posisi mengajar seimbang c. Antusias dalam penampilan dan dapat menjadi teladan d. Menghadirkan fisik dan hati yang me.nyatu ._e. Melayani siswa tanpa pilih kasih v f. Memberi kesan dekat dengan siswa
Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran) a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan RPP l.'
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran) a. Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan b. Kesesuaian penyajian bahan ajar dengan tujuan/indikator c. Keterampilan dalam menanggapi/merespon pertanyaan siswa v. d. Ketepatan penggunaan alokasiwaktu yang disediakan e. Mengintegrasikan materi ajar dengan pembentukan karakter/akhlak f. Melibatkan siswa secara merata dan aktif
6
i1234@ r&iY
a. Memulai dengan salam dan doalsilent sitting \.r' b. Memberikan motivasl awal \i c. Memperhatikan sikap dan tempat duduk siswa d. Memberikan apersepsi(kaitan materiyang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan) r/ e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan \r f. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan
b. Kejelasan dalam menyajikan bahan ajarlmateri th, c. Kejelasan dalam memberikan contoh d Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan belajar e. Mengaitkan konsep dengan contoh dalam kehidupan f. Menunjukkan sumber rujukan 5
Skor
123U5 12346) 1 2 3@Y
iiia@,
1 2 s(ils 1 2 3@5
1234(9
12 12 12 12 12
3
4@ 3@ s S@S 3@5
z
@s
1 2 3 4@
122@s 12346)
i123btr 3O5
Kemampuan Menggunakan Media pembelajaran: a. Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media Kesesuaian penggunaan media dengan materiyang disampaikan c. Keterampilan dalam penggunaan media d. Meningkatkan perhatian Oin minat siswa V e. Menyajikan media yang menarik dan variatif f. Menggugah rasa ingin tahu siswa
p
+#tu ,f,t,5,t \ L
1 2 s @s 12346) 1 2 3@5 1 2 3@5
123@9.
123
4@)
No.
Aspek yang Dinitai Fvelrtrci
7
I
Skor
Pamhalai
u n*irrir;;;;;;"nsan tujuan yans tetah ditetapkan b Menggunakan bentuk-Oan lenis ralair'penifaian w
1234f'-
123m
c
Kemampuan mengukur aspex t
1 2 ? @5
12p45 1A945 1 2 3 g5 Tindak
LanXrt a. Meninjau kembati materiyang telah OiUeri[an b. Memberi kesempatan untuk Sertany, J"n menjawab pertanyaan r -i c. Membenkan kesimpulan kegiatan pemuelalara; ' rd. Memberikan tugas kepada Jir*" lsecaiu inOiriOrlt e. Menginformasikan materi belajar yang "lompok) akan datang V f. Memberikan motivasi serta menutrp j"ng.n doa dan salam
'-
avh+(-* '\at- t.e/,
'?1 '.A,
rj'
{',t
,
t
1 2 3 4D 1234"@ 1234u1s
12 3@5 1 2 3 46)
123ffi
Jumlah Skor
'
?t3
Rerata
Y,&{ trh
,/ Nilai ll . FSkor = 50
Lrl €
-_
5o
Kriterai Penilaian. Skor 1 sangat kuranq Skor 2 kurang cukup/sedang .tc. i.il il.or 4I baik Skor ..; i-i '' Skor 5 sangat rq'| baik uor^ !,. '!vot ,;l "
?
t
E
1!9
,(
,?rb
r:
i'
d; i.
L")
t
I..i)ii:: .i ti
l\i:.,..-
Catatan/Komentar dikaitkat dengan'jur pldul Oenelitian dan 5 langkah indikator pencapaian (modetins, reftetins, probtem
,orJiigliru;il;;;;;?;;,r'2r",;:',ii;H+::*",,#
lc
w"til+t"V
)
J
HAP\ /
,
JVTNhT
JuM,A.r-
r
l,VAk-ru
UM?T
t? sflr '
/
l) 0O -
tt1
14 oO
8Fr
L9^41trr rtc*g'q
b P-ey rn6,
Mn. I!1lB^.1
9-tvner A. Qffrll, Ucagzl 'lN rnz^ ka k Et
rlaE fa*trsr y^rtt
ari)^ i,r* rd)
a?ro l,i't_a s',
V1 ?eaibran !-Ca Ma
*i rstll ^l. s d k \b L bai k S 0to[.q^ k-erynsa w\^r\T^ d5 Aa-wo n Turn kao ficcidu,."t ke.'11 )f ia\,, N\v nd Ag gtetia tv1+r D lnn H C I or\ u / la* s J9 dg l=efert rba*-a'p1 gur-u on|^ M y tftg A; dly l.-ts Ms ge' ?
l)y a
, h
{Y\Q-^v!}39u-
cd,r!
9e.,,
.'
Al Kr.
t
_c.
G
1
9oa\ Ut aeac' lo-Eu-a AtEe-lQ-satL3'^ Vn,+no U{ bt ,g tzlt t 'trt tte oL oLt" t\l LCuata^ Jadwa\tAo-ngE'a 9*t-\o,V Uk ?c^r ^"d.o^-(^ z.avnr-a b' €lf" I b' P-tn
r'
t
Mr ,1
2 3 A
f"
NGv; e ALf M lerrt rner.tigy^tLan Lgrtrt lStg L" tgse.L hg*" tr-B rrr bi.-r-lnngs u^q #ertrb k o A pt kat rnegli $q-(L|r.f-ri bosi Lan *gs L' Evr
Gv*u ?rnnle*nh lvrs. tzUtttrrn A3 lVc.Errn^ fvin, Mrsro U rttn. @ fn'*o'**" {Vc fnr'' t gvw Eah gMf ; LV 2
fr""l 4
ytwtngE-a"t le-rvrbttajar\n tl^ kPP A, har.ag k-a,n lbk o\l'Fngkaf La.n lE Al,r,t yenleIe eArar\ effiWran5l.-at I er'rrbdaJ^M
It<\ a?+c-drFari 'f+
n1
V
O. ? fto*un wo% k . uMUvr 1 gry k,f.ur*ytl dr t* ara k, SHt l ory }e.Lrnyrl dr tLt og oy k-Mrpn .I 9 J krturv,ful lo Ir / oV
-e6 L
s6 6o
tri w,r{a'1 _ 1 }ti rn-3V tE"t "u kon'ha l- brla1an
Wr bw1n1^^'-krut krri
+h' w,t\orn
'
eoa\-
2- l,k-u_rtn yvtEan
t*' Hr t;il:,;^ 9oa\
+"1
l.rs\ W{* Far'r, eo"l WUta nr a A tk-uutfvl Fa n nbeey
/.rtuLflsgrt Fne-Ngalar
ngY4do A aE4ar rui t" ;
h? PtK
brgahn
-
gu*
vl
s(-cata L+kalia ryla-M.bva't Pnt k+r,rarFan Y^hy?at , v/ trng Lalf b[erhslon
Vil* >14*r
d'_L[s
I Ear"6 srlw ^ l'o * | Ai Fs k.a rvrtmdaet Eaa Jg ?ridolaan VvLv tndut ssWa | ?u"Ersra,, $,+ bvkv,n|,tps\tl*)
V,nqi
?nUurvtluhr"r
goal U+( baw \30
'{*Pt ii b,^+ot
kh.usvs $x 7 vl kt3 $qlo! bu'k'r t-,\4 f Bri
,!
I\ry{, fCa;+*"
trsl
%
A3 seyt /lY
go-basa
il
Qrn ) I
rkj
fon-. 4 (^n,
t/+5
ffi {,
b u-dcr=*a n LJt *v:rrI:!* kery:aban eoa\
Jnw
-l-o-*yb4r
-@
&I: Lpfuvq l\tudl/-
A4
r'.
iv W Vo -t
lr
1ut-q*,
JLg ,-,r..,_e,
tnr tq .e K\,j 7fi,) ft- 8 -Yo 4Ac
uiW
&at_j_ ib,,
hp-^5yu3alb,-n
ff*t
916Pr-AnfA
t. thm 1-\/ oi^n g\a\v t,.lrc A' selra.y Inreprng
lvln.
M rtrftrJ
g^VW J4 9zy'f ada
ax7
flarl^y
Lnrrr
W
alaq
f't'od t n
^
Mgr lovn 8 o'l^u
f
f,2"1.ff\vo1^ Wfr?d,s vtaft m'i&
k
?
t
et^*
(-^ Y
rn
L^
,,o
?
k-.a
r',.
/=
17
Mgs ftLiyrft\ 'lakf it, rqs H eFsEul Tahst'. ?ctahhan c^tn C-0 I rhmg f.'.^ 1, t hlyr''^.n dr Lft| bvLu?zng\rbrrg E\s 1f MtnSr\uh batnTtk 'futja.s, ^3or adq
0 Mr DBI
\noq, W Kts 7 h ea?\f
s_,1h
a
ttral tvrasv= ( sa[#
Oy Vgvc\vriv',
A1 \A mq44
--\\
l')- rG H , etioH (A ,dio) AilDTl-cp I b +dtr F- k-r'n a'h I' fulanq t3
N\94g4J4t
(js t uil V+E
fr
|"r.
t il
bv.tvh
0 0
0
rn
WaLnE k'
nrn
rh
rwggjr)
--l I
)-
4 lrnrqbrl lbvnl^ ul d'bawa gvf-arlg
9rF\ur /\rn mLoec'a ? Y i " \a ,. N-fencne tntq , t4E dg se nd tNa n t bu'fvl^ f rrrl )
g-IvFtri
Akarn ao\a fzla$rF.^^ dr knnSo Mofi vntur flt.,* I til I -o^^h ^d; 0$v 4au- ff) au nlar n1
J
\_i_
{
0
htf.-l
?
I
0v\^, 0
d'
|tr.
l.w" banl^ E
90Lve
rn r
rn
rn{-a kzl.q+Ig^t:^^ d{^ .uLnge.J41
l:. Mi+af. UIT YA
A, J r?Eyb
t
nif^i CyrtoT;^*n
-f
-f
It . hna^ngsnyg 3b Prk aL^^ drbr6^ron- l5 dg ry'oingome_,n.t "
Mn. ka rss Y t'l bil rn crnonl u k-an gafr w^t\L 6l*a n lr fiaka n 0 " ^ + yt\ a.F1Ka anAa Pftr han1a te-k-orwe-,*laci dr ase-sor\ 0
[
?wanagaM0,,.r
Mr. gftLT*rtfi ke[, L^^ W*ca\al
stal
kz\^s
mo-rrnlgri ?a
n
bantvoa dana
I vd"ra rwo-n1^J'^r\ 6P-a'n
Atpu'Mfi k tn
0 M, Lt En Mol"' 't
he.ni [a
t^n
k-
tl
d, h""r.dfa TU
e! vkn i
i;^"; d:lyyt\r!
l'
LusU
I
ll/ta
l/ gart-ana ) --";:"
0 T\,\r Tk f1UI|Tts'bvf^^
\g?g E"
(ht
j-eyklil dj rgtr'fT Itv
"
I i
'
'"
MADRASAII PEMBAI{GU1\Ai\ UIN JAKARTA TINGI(AT: IBTIDAIYAH - TSANA\WTYAH . ALIYAH
http://ww.mpuin-lkt.sch.rd email: [email protected]
Alamat: Jln. lbnu Taimia lV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021 ) 74A2172. (O21) 7401143, Fax. (O21) 74211sd
Hari, Tanggal
Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat NO 1
2 3 4
ri,i:.,
,
NAMA G,URIJ'
:r.1,;1;.1,:
,,., r, ;;..;,i'i;.
]irittika
100,066
[4
100,086
P r, l,rnesia
DRS. AGUS SALIM, M.Pd DRS H CECEP KHAERUDIN, MA
100 107
iir;rnatika
100,110
.{ ar3b
DRA Hi. RINIMACHDARINI
100 120
6
100,136
7
DRS. SYUKRI A. GANI DRS. HAMDANI
B
0
,.{,.i".
H. DARUL JANIN. S.Aq. DRS. H. M. FUAD KASA
5
o
[l.APEL
";l|.lPiRMi,
1
00,1 45
DRS. RUSLI ISHAQ, M.Pd
1
00,1 54
DRA. RETNO RPL
100,158
)RS. MIRAN
1
00,1 78
r1,
IPA ir
r
B. Arab
100,234
3
H
100,235
Matematika
100,236
PAI
100,240
B, Arab
100,256
B. lnqqris
/ 7^J4
ROMLI, S.AO
100,257
PAI
8
HERNAWATI, S.Pd.
100 267
B. lndonesia
I
ALIAHMAD M.Pd.
100,274
B. lndonesia
N4ARDI, MA
100,275
B. Arab
100,279
PAI
100,289
Peniasorkes
7
20
ABDUL MUTAQIN. S.Aq 22 NIA KURNIAWAN, S.Pd 23 SARONI S Pd
21
24
WILDAH, S.Pd
25
WIWIN WlWlTRl, S
26 .27
Pd
( trrna
AGUS WAHYUDI ST. FITRIYANTI, ST
28 AQSOL AZIZ,I'/iA.
,q YAYAH ZAKIAH, S.Pd.
100,292
Peniaskes
100,294
Matematika
100,296
B. lnqqris
100,30s
Matematika
100,306
Matematika
100,322
PAI
100,324
IPA - Bioloqi
RATIH NURUL ANNISA, S.Pd
100,339
PPKn
TAJUL ARIF, S.Si 32 AHMAD SANDY RIZANI, S.Pd .1.1 DESIAYUNINGRUM, M.Psi
100,350
l\4atematika
100,363
IPA - Fisika
100,368
BP & PLK.J
PURWANINGSIH, S.Pd
100,369
B. lndonesia
35
DRY N4UHARMA, S,Pd
100,370
IPS
36
MAULIDATI SABAT, S.Pd
100,371
IDQ
37 a0
NUR ALFI LAILI, S.Pd
1C0,382
IPS
IAENAL MUTAQIN, S.Pd.I
100.398
PAI
100.399
B. lnqoris
100.400
B. lnoqris
30 3'1
34
'lo HIKMAH LESTARI, S.Pd 40
SARI MUBAROH, S,Pd
41
ALIPIAH, S.Pd.I
K.001
PAI
ELFA SOFIAH, S,Pd
K.002
IPA Terpadu
SHODIKIN, S.Kom
K.003
Prakarya / TIK
K.006
PAI
43
KHAIRONI AGUSTINI, S.Pd.I 45 RIF'ATUN NAILIAL MASTURY, S.Kom.
44
46 DEVI SUCI FITRIAH, S.Pd. 47 HANI INAYATI, S.Psi.
48 FANNY KEMALA, S.Pd. 49
*{b*t
?za-
TIK
I
8 9
/1 I
11 13
l/
10
ah-l 12
!
{
14t
15 .-l
fi'vg 19 t L
l
d
211
I
10 t9
1e> "\&Uf\
2A rlh # 7
22-.
/ 23
'24
s
25 27
,
26-=ffiu 28
,'\ \ Jfl-
2e./vr'b 3a6bw"
31
Yl/^^
k!.
,).] JJ
35'-#
39
h
\A'
32
N *qc.t"r1
34
{VI Wlw u
36 0*+-
38( ttLl/
40( 41
G 42
dgl.
44
\nwf
A'
AC
4n464 A1
B. lnd & PPKn Sc*i-Eludava
te,
7
Seni Budaya BP
c 6
IPS
100,233
h,
4
IPS
BP & PLKJ
lr. Hr, EHA SORIHA, M.Psi. UMI PRASTYANINGSIH. ST,
Tl DRS. N4ISRO SHOLIH 5 IVOMON I./UJ IEURRAHIVAN N/A 6 YAYAH ROBIAH, S.Pd
4n
ns
B
2
4
2
3
IPA - Bioloqi IPA - Fisika
DJAIVALUDIN, M.Pd.
1
4B
49
n*t
\-,
fi\"
Jakarta, Keoala 1 eRala()e
yi;t '';1riffi;;$i$';.,.l
lvah;
:'
'''"il'