Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
24 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 133- 156
SUPERVISI PENGAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 12 BANDA ACEH Cut Adian Farida1, Murniati, Khairuddin3 1)
Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Abstract: Supervise instruction represent one of activity able to improve teacher performance. This research aim to for the mendeskripsikan of process compilation program, program execution and factors influencing execution supervise instruction by headmaster at SMPN 12 Banda Acheh. This Research use approach qualitative. Data collecting observation, documentation and interview. Source of data headmaster, curriculum area headmaster proxy, student and teacher. Result of research indicate that (1) Compilation program supervise instruction every early school year, in the form of activity class observation, individual meeting, staff meeting, senior tuition, workshop, permit and training learn. (2) Execution supervision; activity Observation class by headmaster visit class to see directly ability teacher teach. Individual meeting at the time of there teacher discipline collision, good intern conflict teacher with sejawat or teacher with student. Activity Workshop scheduled and packed into Cost Estimate Plan School. Activity Training usually learn only as participant, where headmaster send delegation learn to follow various activity training, hereinafter the teacher obliged to socializing in the form of activity staff meeting. Headmaster also always give recommendation to continue education to teacher according to regulation going into effect, (3) Factors influencing execution supervise instruction by headmaster in improving performance learn SMP Country 12 Banda Acheh, that is: fund supporting activity supervise not yet is adequate, (b) support On duty Education to activity supervise not yet is optimal, (c) essence supervise not yet been comprehended by all teacher so that activity supervise kadangkala interpreted as effort look for weakness teacher, (d) teachers owning old year of service or almost pension not too care to make-up of its profession development and performance. Keywords : Abstrak: Supervisi pengajaran merupakan salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses penyusunan program, pelaksanaan program dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah pada SMPN 12 Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penyusunan program supervisi pengajaran dilakukan setiap awal tahun ajaran, dalam bentuk kegiatan observasi kelas, pertemuan individu, rapat staf, bimbingan senior, workshop, pelatihan dan izin belajar. (2) Pelaksanaan supervisi; Kegiatan observasi kelas dilakukan dengan cara kepala sekolah mendatangi kelas untuk melihat secara langsung kemampuan guru mengajar. Pertemuan individu dilakukan pada saat ada guru yang melakukan pelanggaran disiplin, konflik intern baik antara guru dengan sejawat atau antara guru dengan siswa. Kegiatan workshop dijadwalkan dan dimasukkan dalam Rencana Anggaran Belanja Sekolah. Kegiatan pelatihan biasanya guru hanya sebagai partisipan, dimana kepala sekolah mengirim perwakilan guru untuk mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, selanjutnya guru tersebut diwajibkan untuk mensosialisasikannya dalam bentuk kegiatan rapat staf. Kepala sekolah juga selalu memberikan rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan bagi guru sesuai peraturan yang berlaku, (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan supervisi pengajaran oleh kepala
133 -
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda Aceh, yaitu; (a) penyediaan dana yang mendukung kegiatan supervisi belum memadai, (b) dukungan Dinas Pendidikan terhadap kegiatan supervisi belum optimal, (c) hakekat supervisi belum dipahami oleh semua guru sehingga kegiatan supervisi kadangkala diartikan sebagai upaya mencari kelemahan guru, (d) guru-guru yang memiliki masa kerja lama atau hampir pensiun tidak terlalu peduli terhadap peningkatan kinerja dan pengembangan profesinya. Kata kunci :
Pendidikan
dan
sekolah
yang
bermutu
Siahaan,dkk
(2006:44) mengatakan
bahwa
ditentukan oleh kepemimpinan yang kuat.
seorang kepala sekolah yang efektif harus
Diantara
memiliki kriteria antara lain; (1) memiliki
pemimpin
bermacam-macam kepala
sekolah
pendidikan
jenis
dan
yang
tingkatannya,
merupakan
pemimpin
kemampuan sekolah,
untuk terutama
mengarahkan guru
agar
personil dapat
pendidikan yang sangat penting, karena kepala
melaksanakan proses pembelajaran dengan
sekolah
dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan tuntutan materi
evaluasi
pembelajaran, (2) memiliki kesadaran tentang
berhubungan
perencanaan,
langsung
pelaksanaan
dan
program-program sekolah.
efesiensi waktu, sehingga seluruh pekerjaan
Tercapainya tujuan pendidikan sangat
dapat diselesaikan tepat waktu, (3) memiliki
tergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan
kemampuan
kepala sekolah sebagai salah satu pemimpin
stakeholders pendidikan, sehingga stakeholders
pendidikan. Hal ini karena kepala sekolah
berpartisipasi
merupakan seorang pejabat yang profesional
pencapaian
dalam
kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan
organisasi
mengatur
semua
sekolah
yang
bertugas
sumber
organisasi
untuk
berinteraksi
aktif tujuan
dalam sekolah,
dengan
mendukung (4)
memiliki
dan
siapapun, terutama personil sekolah, sehingga
bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik
hubungan antar personil sekolah harmonis dan
siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
dinamis dalam mencapai tujuan sekolah, (5)
Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga
mampu menciptakan kerjasama, baik dengan
pendidikan harus memahami pula langkah-
internal maupun pihak eksternal sekolah, (6)
langkah pokok organisasi dan manajemen, yang
berorientasi
berupa
untuk
(management by objective) dengan melibatkan
dijalankan oleh setiap guru dan staf karena
personil sekolah secara aktif, (7) memahami
kepala sekolah merupakan motor penggerak
secara mendasar latar belakang peserta didik,
bagi sumber daya sekolah. Dalam hal ini para
sehingga dapat memberikan masukan kepada
guru perlu digerakkan ke arah suasana kerja
guru untuk meningkatkan efektifitas proses
yang positif, menggairahkan dan produktif, hal
pembelajaran, (8) mempersiapkan diri untuk
ini disebabkan guru merupakan input yang
dapat melakukan perubahan dan mengikuti
pengaruhnya sangat besar pada proses belajar.
perubahan
kegiatan-kegiatan
pokok
pada
agar
tidak
pencapaian
tertinggal
tujuan
dengan
Volume 4, No. 2, November 2014 - 134
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perubahan melalui belajar sendiri, gemar
guru. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan
membaca, seminar, diskusi dan lainnya.
terencana yang ditujukan pada aspek kualitatif
Lebih
lanjut
Mulyasa
mengatakan”fungsi
kepala
sebagai
manajer,
edukator,
(2006:98)
sekolah
sekolah
dengan
guru
melalui
adalah
dukungan dan evaluasi pada proses belajar dan
administrator,
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
supervisor, leader, inovator, dan motivator
belajar.
(EMASLIM)”.
pengajaran
Fungsi
membantu
kepala
sekolah
Dengan ini,
pelaksanaan guru
akan
supervisi
mendapatkan
sebagaimana disebutkan di atas menunjukkan
bimbingan profesional dan bantuan teknis untuk
bahwa
meningkatkan
kepala
superior
sekolah merupakan tenaga
yang
mengendalikan
bertugas
mengelola
segala
aktivitas
satu
mengelola
dan
pembelajaran. Dengan mengajar lebih baik
yang
berarti membantu siswa untuk lebih mudah
berlangsung di sekolah. Salah
kemampuan
mencapai kompetensi yang harus dikuasai sekolah
dalam pembelajaran. Dengan kata lain semakin
sebagaimana disebutkan di atas adalah sebagai
sering dilaksanakannya supervisi pengajaran
supervisor, dimana kepala sekolah yang baik
terhadap guru, semestinya dapat meningkatkan
harus
secara signifikan kualitas kinerja guru yang
mampu
fungsi
melakukan
kepala
supervisi
dan
pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru
ditandai
yang
ketuntasan
merupakan
kontrol
agar
kegiatan
dengan
peningkatan
minimal
peserta
didik.
guru,
maka
pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang
Semakin
ditetapkan. Dalam hal ini Peraturan Pemerintah
semakin tinggi persentase pencapaian Kriteria
Nomor 19 tahun 2005 pasal 39 menetapkan
Ketuntasan Minimal (KKM) pada peserta didik
bahwa ”kompetensi kepala sekolah dalam
yang
kepengawasan harus memiliki kualifikasi: (1)
pencapaian Standar Kelulusan (SKL) bagi
merencanakan supervisi, (2) melaksanakan
peserta UN dan US.
supervisi,
dan
(3)
menindaklanjuti
hasil
supervisi” Supervisi akademik atau instruksional
berkualitas
pada
pencapaian
kemudian
kinerja
ditunjukan
pula
oleh
Namun demikian kenyataannya, walau supervisi akademik sering dilaksanakan oleh Kepala
Sekolah,
namun
dapat
guru
dalam
merupakan supervisi yang berkenaan dengan
memaksimalkan
efektifitas eksternal biasanya berkenaan dengan
pembelajaran.
aspek kualitatif, yang memberi jawaban pada
pencapaian KKM yang masih rendah atau
pertanyaan bagaimana siswa belajar lebih baik.
kesulitan siswa untuk mencapai batas Nilai
Dukungan dan evaluasi merupakan dua fungsi
Kelulusan UN/US. Di sisi lain banyak kepala
utama untuk tipe supervisi ini. Tipe supervisi
sekolah tidak melaksanakan supervisi kepada
ini secara eksklusif dilaksanakan oleh pengawas
seluruh gurunya dan banyak pula guru yang
atau kepala sekolah untuk mengevaluasi kinerja
merasa takut disupervisi. Padahal supervisi dan
135 -
Volume 4, No. 2, November 2014
kinerja
belum
Indikasi
ini
terlihat
dari
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengendalian merupakan tindakan preventif
dari kurikulum,sarana prasarana, biaya dan
untuk
tidak
sebagainya tidak akan banyak berarti apabila
melakukan penyimpangan dan lebih hati-hati
esensi pembelajaran yang berupa interaksi guru
dalam melaksanakan pekerjaannya karena guru
dengan peserta didik tidak berkualitas. Begitu
berperan sebagai agen pembelajaran untuk
pentingnya
mendidik generasi unggul dalam mewujudkan
mentransformasikan ilmu, sikap dan keahlian
tujuan pendidikan.
kepada peserta didik, sampai-sampai banyak
mencegah
agar
para
guru
peran
guru
dalam
Kenyatan di atas menunjukkan bahwa
pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah
ada perubahan atau peningkatan kualitas tanpa
memerlukan
adanya perubahan dan peningkatan kualitas
guru
yang
profesional
dan
berdedikasi tinggi karena efektivitas kegiatan
guru.
pendidikan
dipengaruhi
masyarakat Indonesia sampai saat ini pekerjaan
banyaknya variabel baik yang menyangkut
guru masih cukup tertutup. Bahkan atasan guru
aspek personal, operasional, maupun material,
seperti kepala sekolah dan pengawas sekalipun
yang
tidak mudah untuk mendapatkan data dan
perlu
di
suatu
sekolah
mendapatkan
pembinaan
dan
pengembangan secara berkelanjutan
Namun
demikian
dalam
kultur
mengamati realitas keseharian performance
Dalam mewujudkan kegiatan supervisi sebagaimana disebutkan di atas, kepala sekolah
guru di hadapan siswa. Guru
harus
mampu
mengoptimalkan
dapat menyusun perencanaan yang intinya akan
potensi peserta didik harus mampu melakukan
bermuara kepada peningkatan kinerja guru.
kegiatan
Program kunjungan kelas yang dilakukan oleh
pembelajaran yang telah dilakukan. Bahkan
kepala sekolah tidak mungkin ditolak oleh guru,
”berdasarkan
akan tetapi sering terjadi guru berusaha
seorang guru harus mampu melakukan refleksi
menampakkan kinerja terbaiknya hanya pada
terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
saat dikunjungi. Selanjutnya guru akan kembali
memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan
seperti sediakala, kadang mengajar tanpa
dan pengembangan dalam pembelajaran yang
persiapan yang matang.
diampu
Hal ini dapat diartikan bahwa rendahnya mutu dalam kegiatan proses maupun output pembelajaran dapat disebabkan oleh guru yang
penilaian
ranah
untuk
terhadap
kompetensi
kegiatan
pedagogik
meningkatkan
kualitas
pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu” (Mahmudin, 2008:2) Oleh karena itu, kepala sekolah perlu
kurang mampu berperan secara optimal artinya
melakukan
guru lebih banyak mengajar namun kurang
mengetahui kinerja guru karena fungsi kerja
mendidik.
memahami
esensial yang diharapkan dari para guru
posisinya kunci dalam sistem pendidikan.
sebagaimana disebutkan oleh Sudrajat (2008)
Dengan kata lain semua komponen lain mulai
adalah fungsi esensial yang harus dicapai dalam
Guru
seharusnya
supervisi
pengajaran
untuk
Volume 4, No. 2, November 2014 - 136
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pekerjaan seorang guru adalah (a) seberapa
tugasnya sebagai pendidik. Dalam hal ini
besar
Bukhari (2009: 30) mengatakan ”kualitas guru
kontribusi
pekerjaan
guru
pendidikan
di
pencapaian
tujuan
melakukan
pekerjaan
bagaimana
guru
bekerjasama
dengan
dan
kepala
untuk
bagi sekolah
baik,
meliputi
pengetahuan,
kemampuan
dan
(b)
ketrampilan mengajar guru yang ditentukan
sekolah
oleh komitmen (commitmen) dan kemauan
mempertahankan,
(willingness) serta motivasi (motivation)”
memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja
Berbicara tentang kualitas dan unjuk kerja
guru yang sudah ada sekarang, (c) bagaimana
guru, pada saat ini kita menemukan masih
prestasi kerja akan diukur, (d) bagaimanakah
banyak guru yang belum optimal dalam
mengenali berbagai hambatan kinerja dan
menjalankan
berupaya menyingkirkannya (Sudrajat: 2008).
melaksanakan proses pembelajaran, seperti
Hal ini berarti kepala sekolah harus memiliki
perencanaan
untuk
melakukan
profesinya
terutama
dalam
belum memahaminya wawasan atau landasan kependidikan,
belum
berbagai
supervisi pengajaran, dimana perencanaan ini
keadaan
berarti guru dan kepala sekolah bekerjasama
pengembangan kurikulum atau silabus, belum
merencanakan apa yang harus dikerjakan guru,
sempurnanya
menentukan bagaimana kinerja harus diukur,
pembelajaran,
mengenali dan merencanakan cara mengatasi
melaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
kendala, serta mencapai pemahaman bersama
dialogis,
tentang pekerjaan itu.
pembelajaran, belum optimal dalam melakukan
Dalam proses pendidikan di sekolah, guru
peserta
memahami
didik, belum melakukan
membuat belum
belum
perancangan optimal
memanfaatkan
dalam
teknologi
evaluasi hasil belajar, dan belum optimal dalam
merupakan pengajar yang bertugas menuangkan
pengembangan
sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak
mengaktualisasikan
didik,
dimilikinya. Hal ini mengakibatkan mutu
sedangkan
sebagai
pendidik
guru
bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif,
peserta
didik
berbagai
potensi
untuk yang
pendidikan juga belum optimal. Kenyataan
ini
kalau
dibiarkan
akan
kreatif, mandiri dan inovatif. Maka kepala
mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan.
sekolah sangat perlu melakukan penilaian
Oleh karena itu ada beberapa hal yang dapat
kinerja guru karena ”evaluasi kinerja adalah
dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru
salah satu bagian dari manajemen kinerja, yang
diantaranya
merupakan proses dimana kinerja perseorangan
dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan
dinilai dan dievaluasi (Rivai dan Murni: 2008).
pembinaan,
Penilaian kinerja guru pada dasarnya berorientasi pada kualitas dari unjuk kerja yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan 137 -
Volume 4, No. 2, November 2014
supervisi
bimbingan
pengajaran
dan
yang
memecahkan
masalah yang dihadapi guru, bukan supervisi untuk mencari kesalahan guru.
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Prasurvey yang telah peneliti lakukan
dari observasi kelas, pertemuan individu, rapat
menunjukkan bahwa pada saat ini di SMP
staf, bimbingan senior, workshop, pelatihan dan
Negeri 12 Banda Aceh terdapat 26 orang guru
izin belajar. Pada setiap awal tahun ajaran selalu
yang terdiri dari guru tetap (PNS) dan guru
diadakan rapat yang melibatkan seluruh staf
bakti. Adapun dalam rangka meningkatkan
internal sekolah terdiri dari kepala sekolah,
kinerja guru, kepala sekolah memiliki program
wakil kepala sekolah dan seluruh dewan guru
supervisi
dan tenaga kependidikan untuk membahas hal-
yang
dituangkan
dalam
bentuk
perencanaan kegiatan kepala sekolah yang
hal
yang
berhubungan
dengan
proses
secara lebih jelas akan dideskripsikan pada bab
penyelenggaraan pendidikan termasuk kegiatan
IV tesis ini.
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru. Menurut Wakil Kepala Sekolah, tahaptahap penyusunan program supervisi pengajaran
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
dilakukan
berdasarkan
tersebut diawali dengan upaya kolaburasi antara
pendekatan kualitatif. Penelitian ini telah
wakil kepala sekolah bidang kurikulum dengan
dilakukan pada SMP Negeri 12 Kota Banda
kepala sekolah untuk melakukan pembagian
Aceh yang dimulai sejak Februari 2012 sampai
tugas bagi guru pada awal tahun ajaran sekolah.
dengan April 2012.
Dalam
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
Wakil
Kepala
Sekolah
hal
ini
menyiapkan
seluruh
guru
dokumen
diwajibkan perencanaan
Bidang
pembelajaran berupa silabus, alokasi waktu,
Kurikulum serta guru-guru di SMP Negeri 12
minggu efektif, analisis materi pelajaran,
Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang
program
digunakan dalam penelitian adalah wawancara,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berkarakter.
observasi dan dokumentasi. Analisis data
Berdasarkan dokumentasi KTSP yang terdapat
dimulai dari upaya mencari makna yang diawali
pada wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
dengan pengumpulan data, kemudian reduksi
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
data, penyajian data serta verifikasi.
telah disusun guru memuat: (1) Tujuan dan
tahunan,
program
semeter
dan
indikator pembelajaran berdasarkan kepada HASIL PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1.
Proses penyusunan program supervisi pengajaran oleh kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda Aceh Kegiatan supervisi disusun dalam agenda
kegiatan peningkatan mutu guru yang terdiri
standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) serta karakteristik peserta didik; (2) Pemilihan
materi
ajar;
(3)
Pemilihan
sumber/media pembelajaran, (4) Pemilihan metode pembelajaran; dan (5) Rumusan teknik dan
instrumen
penilaian
yang
dilengkapi
dengan kunci jawaban. Berdasarkan dokumentasi dalam notulen Volume 4, No. 2, November 2014 - 138
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala rapat
rencana
yang
yang dilakukan oleh sekolah lain, Dinas
kelas,
pendidikan, lembaga swadaya masyarakat dan
pertemuan individu, rapat staf, bimbingan
lain-lain. Setiap ada kegiatan pelatihan dan
senior, workshop, pelatihan dan izin belajar.
seminar kepala sekolah selalu mengirimkan
Kepala
Surat
utusan dan mewajibkan sosialisasi bagi seluruh
Keputusan (SK) guru senior yang bertugas
personil sekolah setelah seminar atau pelatihan
sebagai koordinator bidang studi yang sekaligus
tersebut selesai. Demikian juga halnya untuk
bertugas untuk membimbing teman sejawat
meningkatkan
dalam meningkatkan mutu pembelajaran.
akademik,
dilaksanakan
kegiatan
supervisi
meliputi
sekolah
Menurut
observasi
juga
menetapkan
pernyatan
guru,
kegiatan
observasi kelas dilakukan sering tidak terjadwal,
kemampuan
kepala
rekomendasi
izin
guru
sekolah belajar
secara
memberikan sesuai
dengan
peraturan yang berlaku.
artinya kepala sekolah mengawasi kegiatan
Beberapa guru yang peneliti wawancarai
pembelajaran pada waktu-waktu tertentu yang
menyebutkan bahwa guru mengetahui adanya
kadangkala
terlebih
program supervisi pengajaran yang dilakukan
dahulu. Adapun rapat staf dilakukan setiap
oleh kepala sekolah, bahkan kepala sekolah
akhir bulan sesuai jadwal yang akan ditetapkan.
mewajibkan kepada wakil kepala sekolah
Dalam rapat staf akan dibahas hal-hal yang
bidang kurikulum untuk memeriksa dokumen
berhubungan dengan kegiatan sekolah yang
pembelajaran setiap guru pada setiap awal
disertai
semester. Dan bagi guru yang memiliki masalah
tanpa
dengan
menyelesaikan
pemberitahuan
tukar
pikiran
untuk
permasalahan-permasalahan
dalam
kegiatan
intrakurikuler
yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
ekstrakurikuler
pembelajaran.
memberikan kesempatan untuk berkonsultasi
Workshop merupakan agenda kegiatan
kepala
sekolah
maupun selalu
atau kolaburasi secara langsung.
sekolah yeng berhubungan dengan peningkatan
Peneliti juga mengamati adanya kegiatan
mutu termasuk didalamnya pemberdayaan guru,
bimbingan yang dilakukan oleh senior untuk
pengembangan kurikulum dan pengembangan
membantu guru yang membutuhkan bantuan
tenaga
ini
dalam mengelola pembelajaran. Demikian juga
terdokumentasi dalam Rencana Kegiatan dan
halnya dokumentasi kegiatan supervisi yang
Anggaran Sekolah (RKAS).
dilakukan oleh kepala sekolah tertuang dalam
kependidikan.
Kegiatan
Kepala Sekolah menyebutkan bahwa untuk meningkatkan
kinerja
guru
sangat
dilaksanakan
kegiatan-kegiatan
perlu
pelatihan,
bentuk Surat Keputusan kepala sekolah dan papan kegiatan yang dipampang di ruang kepala sekolah.
seminar dan MGMP. Pelatihan merupakan upaya partisipasi guru dalam setiap kegiatan yang menunjang kemampuan profesinya baik 139 -
Volume 4, No. 2, November 2014
2.
Pelaksanaan Supervisi Pengajaran oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kinerja Guru di SMP Negeri 12 Banda
kepala sekolah biasanya pada hari senin setelah
Aceh
selesai upacara atau pada hari-hari lain dengan
Menurut
pelaksanaan
cara kepala sekolah mengelilingi sekolah untuk
dasarnya
melihat proses kegiatan belajar mengajar di
berpedoman pada perencanaan yang telah
beberapa kelas. Melalui observasi kelas ini
dirumuskan. Secara lebih rinci kepala sekolah
kepala sekolah dapat menilai kemampuan guru
mengatakan bahwa kegiatan supervisi dimulai
melaksanakan
dari
dokumen
Sebelum melakukan observasi kelas kadangkala
pembelajaran. Dimana setiap awal tahun ajaran
kepala sekolah menanyakan kepada wakil
setiap
dokumen
kepala sekolah bidang kurikulum tentang ada
pembelajaran. Setelah terlebih dahulu diperiksa
tidaknya permasalahan yang dihadapi guru
oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
dalam pelaksanaan pembelajaran.
supervisi
kepala
sekolah
pengajaran
pemeriksaan
guru
pada
kelengkapan
telah
menyiapkan
kegiatan
belajar
mengajar.
dokumen pembelajaran tersebut ditandatangani
Pertemuan individu dilakukan pada saat
oleh kepala sekolah untuk menjadi pedoman
ada guru yang melakukan pelanggaran disiplin,
guru
konflik intern baik antara guru dengan sejawat
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran.
atau antara guru dengan siswa. Meskipun hal
Pada kegiatan rapat staf kepala sekolah
ini jarang terjadi namun kepala sekolah selalu
selalu mengingatkan agar kendala-kendala yang
berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik
dihadapi guru dalam pelaksanan pembelajaran
dengan para guru agar teimbul kepercayan dan
disampaikan kepada pelaksana tugas, misalnya
kerbukaan terutama ketika ada keluhan guru
jika
terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran.
berhubungan
dengan
kurikulum
disampaikan kepada wakil kepala sekolah
Lebih
lanjut
wakil
kepala
sekolah
bidang kurikulum, jika berhubungan dengan
mengatakan bahwa kegiatan bimbingan senior
kebutuhan fasilitas dan sarana belajar agar
dilaksanakan secara terus menerus artinya
disampaikan kepada wakil kepala bidang sarana
setiap bidang studi memiliki koordinator yang
prasarana. Demikian juga hal jika ada kegiatan
menjadi
guru
membimbing
yang
menunjang
dilakukan di
pembelajaran
luar jadwal
dan
kurikuler agar
bantuan.
penanggung jawab dan bertugas sejawat
Selama
ini
memerlukan
tidak
permasalahan
bidang
sekolah
sejawat ini, kerena guru-guru telah terbiasa
menganjurkan agar guru dan seluruh staf
saling bertanya dan membantu solusi untuk
berkerjasama untuk saling memberdayakan dan
menyelesaikan
meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri
dalam melaksanakan tugas.
Kepala
12 Banda Aceh Kegiatan observasi kelas dilakukan oleh
kegiatan
terdapat
dikoordinasikan dengan wakil kepala sekolah kesiswaan.
dengan
yang
permasalahan
bimbingan
atau
kendala
Adapun kegiatan workshop dijadwalkan dan terdokumentasi dalam Rencana Anggaran Volume 4, No. 2, November 2014 - 140
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Belanja
Sekolah.
Workshop
kadangkala
dilakukan untuk kalangan sendiri dengan nara
honorer yang secara pengalaman masih sangat membutuhkan pembinaan dan bantuan.
sumber yang sesuai, misalnya guru yang selesai
Beberapa guru senior yang telah peneliti
mengikuti pelatihan, atau nara sumber yang
wawancarai mengatakan, secara pengalaman
diundang
untuk
para guru telah cukup terampil untuk mengelola
memberikan masukan dan penyegaran bagi
pembelajaran terutama dalam pengelolaan kelas
guru misalnya pelatihan penyusunan RPP
dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
berkarakter. Kegiatan pelatihan biasanya guru
Meskipun demikian para guru mengaku dengan
hanya
kepala
perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi
sekolah mengirim perwakilan guru untuk
dan kemajuan teknologi pembelajaran, mereka
mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang
tetap membutuhkan bimbingan dan bantuan
diselenggarakan di luar sekolah.
dari kepala sekolah atau Dinas Pendidikan.
dari
sebagai
Dinas
Pendidikan
partisipan,
dimana
Sebagai salah satu kegiatan meningkatkan
Sementara
itu
seorang
mengatakan
menganjurkan
mengikuti
supervisi terutama dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan
belajar mengajar dan evaluasi. Adakalanya
memberikan rekomendasi sesuai peraturan yang
mereka kewalahan menghadapi tingkah laku
berlaku
pendidikan
siswa sehingga gangguan tersebut berakibat
dilakukan tanpa mengganggu tugasnya sebagai
kepada kurang efektifnya kegiatan belajar
guru, program studi yang diambil relevan
mengajar.
diantaranya
untuk
kegiatan
dengan kebutuhan guru dan menanggung
sangat
bantu
mutu dan kinerja guru, kepala sekolah juga guru
mereka
guru
membutuhkan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
sendiri semua biaya pendidikan. Pada saat ini
mengatakan,
terdapat
sedang
dilakukan guru membutuhkan pengetahuan,
melanjutkan pendidikan pada program stratta
ketrampilan dan seni untuk mengelolanya
dua dan terdapat satu orang guru yang telah
sehingga pengalaman guru sangat dibutuhkan
lulus program magister pendidikan.
baik dalam penggunaan metode, pemanfaatan
dua
orang
guru
yang
Adapun dalam hal kinerja, kepala sekolah berpendapat kinerja guru saat ini sudah cukup baik,
namun
peningkatan
demikian melalui
perlu
kegiatan
pembelajaran
yang
media maupun pemahaman terhadap peserta didik yang memiliki karakter beragam.
dilakukan
pengawasan
yang
3. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
berkesinambungan. Pada saat ini terdapat 16
pelaksanaan supervisi pengajaran oleh
orang guru senior yang telah mengajar lebih
kepala
dari 20 tahun masa kerja dan memiliki sertifikat
kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda
pendidik. Namun demikian untuk mencukupi
Aceh
jumlah guru juga terdapat guru bantu dan guru 141 -
Volume 4, No. 2, November 2014
sekolah
dalam
meningkatkan
Menurut Kepala Sekolah pelaksanaan
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pembelajaran di SMP Negeri 12 saat ini
diartikan sebagai upaya mencari kelemahan
dipengaruhi oleh; (1) keterbatasan fasilitas
guru, (4) guru- guru yang memiliki masa kerja
pendukung pembelajaran pada mata pelajaran
lama atu hampir pensiun tidak terlalu peduli
tertentu
terhadap
seperti
perlengkapan
laboratorium
bahasa, laboratorium IPA, laboratorium seni
peningkatan
kinerja
dan
pengembangan profesinya.
dan prakarya, (2) Kurang variatifnya buku
Menurut pendapat guru kendala yang
paket sebagai pendukung pembelajaran yang
dihadapi guru dalam meningkatkan kinerja
tersedia
(3)
adalah; (1) minimnya jumlah kegiatan supervisi
keterbatasan kreativitas dan inovasi yang
yang dilakukan baik oleh kepala sekolah
dilakukan
maupun pengawas, (2) kurangnya sumber-
di
perpustakaan
guru
sekolah,
dalam
pelaksanaan
pembelajaran, (4) Beragamnya karakteristik dan
sumber
bentuk motivasi belajar siswa.
peningkatan kinerja guru seperti buku-buku
Lebih lanjut kepala sekolah mengatakan
yang
perpustakaan
berhubungan
yang
mendukung
dengan
kegiatan
bahwa, hal di atas secara langsung berakibat
pembelajaran dan profesi guru, (3) belum
kepada
yang
tersedianya fasilitas teknologi pembelajaran
dilakukan oleh guru. Dalam melaksanakan
yang memadai, sehingga guru-guru tidak dapat
supervisi
sekolah
dibimbing secara langsung dalam pemanfaatan
yaitu;(1)
dan penggunaan teknologi pembelajaran, (4)
pengelolaan
pembelajaran
pengajaranpun
menghadapi
beberapa
kepala kendala,
penyediaan dana yang mendukung kegiatan
tidak
supervisi, dimana kegiatan supervisi pada
pengembangan media pembelajaran karena
dasarnya harus diprogramkan dalam Rencana
kreativitas guru dalam penggunaan metode
Kerja Anggaran Sekolah. Kegiatan workshop,
pembelajaran pada dasarnya didukung oleh
pembuatan
ketersediaan media yang cukup
media,
pemanfaatan
berbagai
tersedianya
anggaran
untuk
sumber belajar pada dasarnya harus didukung
Sementara itu menurut pendapat siswa,
dana, (2) dukungan Dinas Pendidikan terhadap
pada dasarnya kedisiplinan, motivasi kerja dan
kegiatan supervisi belum optimal, seharusnya
kemampuan mengajar guru-guru yang mengajar
Dinas Pendidikan memiliki program yang
di SMP Negeri 12 sudah baik. Namun demikian
dilakukan
untuk
masih terdapat beberapa guru yang harus
membantu kepala sekolah dalam kegiatan
merubah metode mengajar dan memperdalam
supervisi. Adapun supervisi yang dilakukan
penguasaan materi agar siswa lebih mudah
oleh pengawas sekolah pada saat ini belum
menerima
optimal
disampaikan guru
secara
dabn
berkesinambungan
memenuhi
kebutuhan
guru
dan
memahami
apa
yang
terhadap supervisi pengajaran, (3) hakekat supervisi belum dipahami oleh semua guru sehingga
kegiatan
supervisi
kadangkala Volume 4, No. 2, November 2014 - 142
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (SKKD) serta karakteristik peserta didik; (2) Pembahasan
Pemilihan
1.
Proses perencanaan supervisi pengajaran
sumber/media pembelajaran, (4) Pemilihan
untuk meningkatkan kinerja guru di
metode pembelajaran; dan (5) Rumusan teknik
SMP Negeri 12 Banda Aceh
dan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
dengan kunci jawaban
bahwa
penyusunan
program
supervisi
materi
instrumen
ajar;
penilaian
Perencanaan
yang
pada
Pemilihan
dilengkapi
hakekatnya
pengajaran dilakukan setiap awal tahun ajaran.
merupakan
Kegiatan
Perencanaan yang efektif dapat melahirkan
tersebut
disusun
dalam
agenda
proses
disini
(3)
pengambilan
kegiatan peningkatan mutu guru yang terdiri
pelaksanaan
dari observasi kelas, pertemuan individu, rapat
Menciptakan suasana kondusif agar semua guru
staf, bimbingan senior, workshop, pelatihan dan
mampu melaksanakan tugas bukan hanya
izin belajar. Pada setiap awal tahun ajaran selalu
sekedar tanggung jawab kesupervisian Kepala
diadakan rapat yang melibatkan seluruh staf
Sekolah, tetapi lebih sebagai akuntabilitas, yang
internal sekolah terdiri dari kepala sekolah,
tarafnya lebih tinggi dari tanggung jawab.
wakil kepala sekolah dan seluruh dewan guru
Kepala Sekolah bertanggungjawab membangun
dan tenaga kependidikan untuk membahas hal-
sekolahnya sebagai tempat pembelajaran yang
hal
kondusif demi terciptanya sekolah yang efektif.
yang
berhubungan
dengan
proses
program
yang
keputusan
(Burhanuddin,
efektif
pula.
penyelenggaraan pendidikan termasuk kegiatan
Lunenburg
2007:147),
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru.
menyatakan ”The role of instructional leader
Kepala Sekolah bersama dengan wakil
helps the school to maintain a focus on why the
kepala sekolah bidang kurikulum melakukan
school exists, and that is to help all students
pembagian tugas bagi guru pada awal tahun
learn ”.
ajaran sekolah. Dalam hal ini seluruh guru
Hal ini berarti Kepala Sekolah sebagai
diwajibkan menyiapkan dokumen perencanaan
pimpinan sekolah berperan sangat penting
pembelajaran berupa silabus, alokasi waktu,
dalam membuat sekolah tetap fokus kepada
minggu efektif, analisis materi pelajaran,
mengapa sekolah tersebut ada, dan sekolah ada
program
dan
hanyalah untuk membantu siswa belajar. Jadi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berkarakter.
kepala sekolah tidak memiliki pengetahuan
Berdasarkan dokumentasi KTSP yang terdapat
kepemimpinan, tidak hadir di hari efektif
pada wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
belajar mengajar, belum mampu menyusun
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
program kerja, belum mampu merumuskan dan
telah disusun guru memuat: (1) Tujuan dan
menjabarkan visi dan misi sekolahnya, dan
indikator pembelajaran berdasarkan kepada
belum melakukan pengawasan internal secara
standar kompetensi dan kompetensi dasar
efektif terutama supervisi pengajaran akan
143 -
tahunan,
program
semeter
Volume 4, No. 2, November 2014
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menghambat
pengembangan
guru
dan
upaya yang penting, dilakukan secara terus-
pendidikan di sekolah tersebut. Lebih lanjut
menerus
peneliti berasumsi bahwa berdasarkan realita
Pengembangan pribadi guru dalam kegiatan
yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan
pembelajaran dapat dilaksanakan secara formal
di Indonesia, kepala sekolah harus menyadari
dan informal. Pengembangan formal menjadi
ada dua hal yang mendasari pentingnya
tanggung jawab lembaga yang bersangkutan,
supervisi pengajaran dalam proses peningkatan
dengan kata lain tanggung jawab kepala sekolah
mutu kinerja guru yang berupa kurikulum yang
sebagi atasan guru atau pemimpin sekolah.
dinamis dan pengembangan personil.
Kegiatan
Pengembangan
formal
suatu
organisasi.
pembinaan
guru
dapat
merupakan
dilakukan melalui melalui pelatihan, observasi
upaya meningkatkan kemajuan pembelajaran.
kelas, lesson studi, kunjungan antar kelas,
Perkembangan tersebut sering menimbulkan
kunjungan
perubahan struktur maupun fungsi kurikulum.
perpustakaan
Pelaksanaan kurikulum tersebut memerlukan
Sedangkan pengembangan informal merupakan
penyesuaian
tanggung
yang
kurikulum
dalam
terus-menerus
dengan
antar
sekolah,
profesional
jawab
menyediakan dan
pegawai
lain-lain.
sendiri
dan
keadaan nyata di lapangan. Hal ini berarti
dilaksanakan secara mandiri atau bersama
bahwa guru-guru senantiasa harus berusaha
dengan
mengembangkan
kegiatan seperti kegiatan ilmiah, percobaan
kreativitasnya
agar
daya
upaya pendidikan berdasarkan kurikulum dapat terlaksana secara baik. Namun demikian, upaya tersebut
tidak selamanya
rekan
kerjanya,
melalui
berbagai
suatu metode mengajar dan lain sebagainya. Oleh
karena
itu
kebijakan
dalam
berjalan mulus.
pengelolaan pendidikan harus ditopang oleh
Banyak hal sering menghambat, yaitu tidak
pengetahuan, kemampuan dan kemauan kepala
lengkapnya informasi yang diterima, keadaan
sekolah. Upaya meningkatkan mutu kinerja
sekolah yang tidak sesuai dengan tuntutan
guru perlu dilakukan secara bertahap dengan
kurikulum,
mengacu
masyarakat
yang
tidak
mau
pada
rencana
diperlukan
yang masih harus ditingkatkan dan bahkan
pendidikan (teman sejawat, kepala sekolah,
proses memecahkan masalah belum terkuasai.
masyarakat, komite sekolah dan institusi) dalam
Dengan demikian, guru dan Kepala Sekolah
perencanaan dan realisasi program pembinaan
yang melaksanakan kebijakan pendidikan di
secara berkesinambungan melalui supervisi
tingkat paling mendasar memerlukan bantuan-
pengajaran. Keterlibatan semua pihak ini
bantuan khusus dalam memenuhi tuntutan
disebabkan besarnya kebutuhan guru untu
pengembangan
memperoleh pembinaan dan bantuan dalam
khususnya
pengembangan kurikulum. Pengembangan personil guru merupakan
seluruh
karena
membantu, keterampilan menerapkan metode
pendidikan,
keterlibatan
strategis
komponen
melaksanakan pembelajaran yang diawali dari tahap perencanaan pembelajaran. Volume 4, No. 2, November 2014 - 144
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hal ini berarti kegiatan supervisi sangat dibutuhkan
untuk
membantu
guru
dalam
tentang
urgensi
melakukan
kepala
supervisi
sekolah
pengajaran,
dalam peneliti
melaksanakan tugas-tugas pengajaran terutama
berasumsi bahwa sebelum menyusun program
yang berhubungan dengan kemampuan guru
perencanaan supervisi kepala sekolah harus
dalam melakukan pengelolaan pembelajaran
mempertimbangkan bahwa kegiatan yang akan
berbasis teknologi. Lebih lanjut Suprihatin
dirumuskan betul-betul akan membawa dampak
(Trimo,2008:1)
umum
positif bagi peningkatan kinerja guru. Dalam
adalah;(1)
hal ini yang harus menjadi pertimbangan kepala
tujuan
mengatakan
supervisi
secara
pengajaran
meningkatkan efektivitas dan efisiensi belajar-
sekolah adalah;
mengajar, (2) mengendalikan penyelenggaraan
a. Kegiatan yang akan dirumuskan akan
bidang teknis edukatif di sekolah sesuai dengan
membangkitkan motivasi guru untuk lebih
ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah
bersungguh-sungguh dan bekerja lebih
ditetapkan,
keras serta bersemangat dalam mengajar
(3)
menjamin
agar
kegiatan
sekolalah berlangsung sesuai dengan ketentuan
b. Kegiatan tersebut memberikan tekanan
yang berlaku sehingga segala sesuatunya
terhadap guru untuk mencapai tujuan
berjalan lancar dan diperoleh hasil yang optimal,
pengajarannya, dengan disertai bantuan
(4)
yang memadai bagi keberhasilan tugasnya.
menilai
keberhasilan
sekolah
dalam
pelaksanaan tugasnya, dan (5) memberikan bimbingan
langsung
untuk
c.
memperbaiki
kesepakatan
dengan
guru
mengenai jenis dan tingkatan dari target
kesalahan, kekurangan dan kekilafan serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi
Adanya
supervisi d.
Membuat persiapan dan perencanaan kerja
sekolah sehingga dapat dicegah kesalahan dan
dalam rangka pelaksanaan butir-butir di
penyimpangan yang lebih jauh
atas, menyusun dokumentasi dan laporan
Berdasarkan kutipan di atas, maka dalam
bagi
setiap
kegiatan,
serta
menyusun perencanaan supervisi harus terarah
mengembangkan sistem pengelolaan data
kepada
hasil supervisi.
peningkatan
merencanakan,
kinerja
guru
dalam
melaksanakan
dan
Jadi
dapat
disimpulkan
mengevaluasi pembelajaran. Program tersebut
perencanaan
harus
dilakukan kepala sekolah harus fokus kepada
mengakomodir
kebutuhan
untuk
supervisi
peningkatan
dalam
peningkatan kinerja guru oleh karena itu
kerjasama,
pembelajaran,
membentuk
meningkatkan
moral
kemampuan
membina guru
guru
melalui
serta
rencana yang disusun harus kooperatif artinya
secara
rencana yang ditetapkan oleh kepala sekolah
profesional dan pedagogis. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya 145 -
pembelajaran
yang
membina, membantu dan memotivasi guru mengelola
mutu
pengajaran
bahwa
Volume 4, No. 2, November 2014
dan staf/ guru. Hal ini berarti dalam suatu perencanaan
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mengandung unsur-unsur bentuk kegiatan yang
dokumen pembelajaran tersebut ditandatangani
akan dipilih, prosedur pelaksanaan, hasil yang
oleh kepala sekolah untuk menjadi pedoman
dituju untuk perbaikan ke depan.
guru
Menurut Usman (2008:70) ”Ruang lingkup
spasial,
dan
tingkatan
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran.
sebuah perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu,
dalam
Pada kegiatan rapat staf kepala sekolah
teknis
selalu mengingatkan agar kendala-kendala yang
perencanaan, ketiga dimensi tersebut saling
dihadapi guru dalam pelaksanan pembelajaran
berinteraksi”.
disampaikan kepada pelaksana tugas, misalnya
Adapun jika kita pilah ketiga dimensi
jika
berhubungan
dengan
kurikulum
tersebut di atas, maka dalam penelitian ini
disampaikan kepada wakil kepala sekolah
perencanaan
adalah
bidang kurikulum, jika berhubungan dengan
perencanaan mikro sektoral. Secara mikro
kebutuhan fasilitas dan sarana belajar agar
perencanaan disusun berdasarkan otonomi,
disampaikan kepada wakil kepala bidang sarana
pemetaan sekolah. Pemetaan sekolah bukan
prasarana. Demikian juga hal jika ada kegiatan
hanya dimaksudkan untuk menggambarkan
guru
lokasi sekolah, namun juga menggambarkan
dilakukan di
berbagai data, informasi dan faktor-faktor yang
dikoordinasikan dengan wakil kepala sekolah
mempengaruhi pendidikan baik secara kualitatif
bidang
maupun kuantitatif seperti keadaan guru, sarana
menganjurkan agar guru dan seluruh staf
prasarana. Secara sektoral berarti perencanaan
berkerjasama untuk saling memberdayakan dan
ini memuat sekumplan program dan kegiatan
meningkatkan mutu pendidikan di SMP Negeri
pendidikan
12 Banda Aceh.
yang
yang
dimaksud
memiliki
tujuan
untuk
meningkatkan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran.
yang
menunjang
pembelajaran
luar jadwal
kesiswaan.
dan
kurikuler agar
Kepala
sekolah
Kegiatan observasi kelas dilakukan oleh kepala sekolah tanpa terjadwal, dengan kata lain kepala sekolah melakukan observasi kelas
2. Pelaksanaan supervisi pengajaran untuk meningkatkan kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda Aceh
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Hal ini biasanya dilakukan pada hari senin setelah selesai upacara atau pada hari-hari lain dengan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
cara, kepala sekolah mengelilingi sekolah untuk
bahwa kegiatan supervisi pengajaran dimulai
melihat proses kegiatan belajar mengajar di
dari
dokumen
beberapa kelas. Melalui observasi kelas ini
pembelajaran. Dimana setiap awal tahun ajaran
kepala sekolah dapat menilai kemampuan guru
setiap
melaksanakan
pemeriksaan
guru
telah
kelengkapan
menyiapkan
dokumen
kegiatan
belajar
mengajar.
pembelajaran. Setelah terlebih dahulu diperiksa
Sebelum melakukan observasi kelas kadangkala
oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
kepela sekolah menanyakan kepada wakil Volume 4, No. 2, November 2014 - 146
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepala sekolah bidang kurikulum tentang ada
diselenggarakan di luar sekolah. Sebagai salah
tidaknya permasalahan yang dihadapi guru
satu kegiatan meningkatkan mutu dan kinerja
dalam pelaksanaan pembelajaran. Pertemuan
guru, kepala sekolah menganjurkan guru untuk
individu dilakukan pada saat ada guru yang
mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih
melakukan pelanggaran disiplin, konflik intern
tinggi dengan memberikan rekomendasi sesuai
baik antara guru dengan sejawat atau antara
peraturan yang berlaku diantaranya kegiatan
guru dengan siswa. Meskipun hal ini jarang
pendidikan
terjadi namun kepala sekolah selalu berusaha
tugasnya sebagai guru, program studi yang
untuk menjalin komunikasi yang baik dengan
diambil relevan dengan kebutuhan guru dan
para guru agar teimbul
kepercayan dan
menanggung sendiri semua biaya pendidikan.
kerbukaan terutama ketika ada keluhan guru
Pada saat ini terdapat dua orang guru yang
terhadap kendala pelaksanaan pembelajara
sedang mealnjutkan pendidikan pada program
Bimbingan senior dilaksanakan secara terus menerus artinya setiap bidang studi memiliki
koordinator
tanpa
mengganggu
stratta dua dan terdapat satu orang guru yang telah lulus program magister pendidikan
menjadi
Kemampuan professional, kinerja guru
penanggung jawab dan bertugas membimbing
mutlak diperlukan sejalan diberlakukannya
sejawat yang memerlukan bantuan. Selama ini
otonomi daerah, khsususnya bidang pendidikan.
tidak terdapat permasalahan dengan kegiatan
Kinerja guru akan terwujud apabila guru
bimbingan sejawat ini, kerena guru-guru telah
memiliki kesadaran dan komitmen yang tinggi
terbiasa saling bertanya dan membantusolusi
dalam mengelola interaksi belajar-mengajar
untuk
atau
pada tataran mikro dan memiliki kontribusi
kendala dalam melaksanakan tugas. Kegiatan
terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan
workshop dijadwalkan dan dimasukkan dalam
pada
Rencana Anggaran Belanja Sekolah. Workshop
peningkatan
kadangkala dilakukan untuk kalangan sendiri
supervisi pengajaran yang dilakukan secara
dengan nara sumber yang sesuai, misalnya guru
sistematis oleh kepala sekolah dengan tujuan
yang selesai mengikuti pelatihan, atau nara
memberikan pembinaan kepada guru-guru agar
sumber yang diundang dari Dinas Pendidikan
dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan
untuk memberikan masukan dan penyegaran
efisien. Dalam pelaksanaannya kepala sekolah
bagi guru misalnya pelatihan penyusunan RPP
menggunakan lembar pengamatan instrument
berkarakter.
supervisi pengajaran yang berisi aspek-aspek
menyelesaikan
yang
dilakukan
permasalahan
tataran
makro. kinerja
Salah guru
satu
adalah
upaya melalui
Kegiatan pelatihan biasanya guru hanya
yang perlu diperhatikan dalam peningkatan
sebagai partisipan, dimana kepala sekolah
kinerja guru dan kinerja sekolah. Untuk
mengirim perwakilan guru untuk mengikuti
mensupervisi
berbagai
instrument observasi yang berupa alat penilaian
147 -
kegiatan
pelatihan
Volume 4, No. 2, November 2014
yang
guru
digunakan
lembar
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kemampuan guru (APKG terlampir).
dilakukan setelah observasi kelas atau melalui
”Kegiatan observasi kelas dilakukan oleh
percakapan sehari-hari (informal).
kepala sekolah dengan mengobservasi situasi
Kyte (Sahertian, 2006:77) mengatakan
belajar mengajar di kelas. Observasi kelas
”Hal-hal yang penting untuk diutamakan dalam
tersebut dapat dilakukan melalui observasi
percakapan
langsung maupun observasi tidak langsung”
menonjol dalam pembelajaran (strong point of
(Sahertian, 2006: 56-60). Secara lebih rinci
the
dapat akan diuraikan berikut ini
pelajaran (weak points of the lesson) dan hal-hal
Observasi kelas dilakukan oleh kepala sekolah untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa di dalam kelas. Kegiatan tersebut berhubungan
dengan
lesson),
adalah
hal-hal
kekurangan-kekurangan
yang
dari
yang masih meragukan (doubtful points not clearly undestood). Hal-hal
yang
menonjol
dalam
guru
pembelajaran maksudnya membicarakan atau
menyampaikan materi, menggunakan media
mengemukakan apa yang dilaksanakan guru
dan sumber belajar, lingkungan kelas dan
dengan baik, sewaktu mengajar di kelas, kepala
pengelolaan kelas.dalam kegiatan observasi ini
sekolah
kepala sekolah harus menciptakan situasi yang
mengemukakan segi-segi positif dari guru
wajar , mengambil tempat di dalam kelas yang
tersebut. Hal ini perlu, sebab mempunyai
tidak menjadi pusat perhatian siswa, tidak ikut
pengaruh
campur dalam kegiatan guru mengajar. Segala
menciptakan
sesuatu yang dicatat adalah yang bersifat
dikehendaki, guru akan merasa bangga, merasa
objektif dengan menggunakan alat observasi
diakui dan dihargai. Dan pengaruh selanjutnya
seperti
akan timbul usaha guru untuk meningkatkan
check
list
kemampuan
pribadi
yang
alat
untuk
mengumpulkan data-data yang besifat objektif yang berisi item-item yang sudah disediakan
bersifat
yang
konstruktif
besar
suasana
dalam
terutama
untuk
percakapan
yang
kemampuannya. Kekurangan-kekurangan maksudnya
dalam
oleh kepala sekolah. Dalam kegiatan observasi
pembelajaran
membicarakan
kepala sekolah cukup mengecek tiap item
tentang segala kelemahan guru dalam mengajar
tersebut (contoh chesk list terlampir).
di kelasnya. Dalam hal ini sangat diharapkan
Pertemuan individu merupakan percakapan
sikap kreatif tentang cara bagaimana kepala
pribadi antara kepala sekolah dan guru.dalam
sekolah mendekati masalah yang dihadapi oleh
percakapan tersebut dilakukan usaha untuk
guru,
memecahkan problema yang dihadapi oleh guru
kelemahan guru tersebut, akan tetapi sebaiknya
misalnya
secara bersama-samam menyelidiki bagaimana
berhubungan
permasalahan dengan
pribadi jabatan
yang
mengajar,
tanpe
mengemukakan
kelemahan-
seharusnya memperbaiki kekurangan tersebut.
pemilihan media, penggunaan metode dan
Hal-hal yang masih meragukan maksudnya
sebagainya. Percakapan pribadi ini dapat
membicarakan sesuatu yang masih merupakan Volume 4, No. 2, November 2014 - 148
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala suatu keraguan atau kurang dimengerti dengan
experience)
baik oleh guru atau kepala sekolah. Hal ini
Buletin
supervisi,
merupakan
alat
mempunyai pengaruh positif baik bagi guru
komunikasi antara supervisor dengan guru
maupun kepala sekolah. Setelah melakukan
dengan
percakapan
harus
Perpustakaan jabatan merupakan perpustakaan
menyusun catatn hasil percakapan. Oleh karena
yang berisi buku-buku, majalah, brosur dan
itu sekurang-kurangnya kepala sekolah harus
bahan-bahan lain yang telah diseleksi dengan
memiliki pengetahuan tentang teori dan praktek
teleiti mengenai suatu bidang studi untuk
baik
memperkaya pengetahuan dan pengalaman
pribadi
dalam
kepala
hal
sekolah
pembelajaran
dan
kepemimpinan, kepala sekolah juga harus
menggunakan
media
tulisan.
guru.
memiliki pandangan yang luas, bijaksana dan
Demonstrasi mengajar merupakan suatu
mampu menyelesaikan setiap masalaj dengan
teknik supervisi kelompok atau pribadi dimana
kreatif.
guru senior atau kepala sekolah memberikan
Kegiatan rapat staf merupakan pertemuan
contoh mengajar yang sesuai kepada guru yang
kepala sekolah dengan guru-guru dalam satu
disupervisi. Simposium, merupakan pertemuan
sekolah. Rapat staf dapat dilakukan pada awal
untuk meninjau aspek-aspek yang berhubungan
atau akhir tahun, secara periodik maupun
dengan masalah yang akan dibahas. Tukar
bersifat
menukar
insedental.
Workshop
sendiri
pengalaman
(sharing
of
merupakan salah satu dari bentuk pertemuan
experience)merupakan kegiatan yang dilakukan
staf jika dilaksanakan secara intern. Dalam
melalui perjumpaan untuk saling memberi,
kegiatan rapat staf kepala sekolah hendaknya
menerima dan saling belajar antaa sesama guru.
terlebih dahulu merumuskan tujuan-tujuan yang
Berdasarkan hasil penelitian, asumsi dan
hendak dicapai secara jelas dan konkret.
dukungan teori yang telah diuraikan di atas
Masalah-masalah yang akan menjadi bahan
maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanan
rapat hendaknya merupakan masalah yang
supervisi dapat dilakukan dengan teknik yang
timbul
variatif,
dari
para
guru
yang
dianggap
sesuai
penting.dalam pelaksanan rapat staf juga perlu
permasalahan
menyiapkan alat-alat bantu, nara sumber,
mendukung.
guru
dengan dan
kebutuhan, keadaan
yang
pembiayaan dan notulen. Namun demikian berdasarkan beberapa
3.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
referensi yang penulis kaji secara kepustakaan
pelaksanaan supervisi pengajaran oleh
masih terdapat beberapa teknik supervis yang
kepala sekolah dalam meningkatkan
lain diantaranya buletin supervisi, perpustakaan
kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda
jabatan,
Aceh
tukar 149 -
demonstrasi menukar
mengajar,simposium,
pengalaman
(sharing
Volume 4, No. 2, November 2014
of
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bahwa pelaksanaan pembelajaran di SMP
yang memiliki masa kerja lama atu hampir
Negeri 12 saat ini dipengaruhi oleh; (1)
pensiun
keterbatasan fasilitas pendukung pembelajaran
peningkatan
pada
profesinya.
mata
pelajaran
perlengkapan laboratorium
tertentu
laboratorium IPA,
laboratorium
seperti bahasa,
terlalu
kinerja
peduli
dan
terhadap
pengembangan
Menurut pendapat guru kendala yang
dan
dihadapi guru dalam meningkatkan kinerja
prakarya, (2) Kurang variatifnya buku paket
adalah; (1) minimnya jumlah kegiatan supervisi
sebagai pendukung pembelajaran yang tersedia
yang dilakukan baik oleh kepala sekolah
di perpustakaan sekolah, (3) keterbatasan
maupun pengawas, (2) kurangnya sumber-
kreativitas dan inovasi yang dilakukan guru
sumber
dalam
peningkatan kinerja guru seperti buku-buku
pelaksanaan
seni
tidak
pembelajaran,
(4)
perpustakaan
mendukung
Beragamnya karakteristik dan bentuk motivasi
yang
belajar siswa.
pembelajaran dan profesi guru, (3) belum
Dalam
melaksanakan
berhubungan
yang
dengan
kegiatan
supervisi
tersedianya fasilitas teknologi pembelajaran
pengajaranpun kepala sekolah menghadapi
yang memadai, sehingga guru-guru tidak dapat
beberapa kendala, yaitu penyediaan dana yang
dibimbing secara langsung dalam pemanfaatan
mendukung kegiatan supervisi, dimana kegiatan
dan penggunaan teknologi pembelajaran, (4)
supervisi pada dasarnya harus diprogramkan
tidak
dalam Rencana Kerja Anggaran Sekolah.
pengembangan media pembelajaran karena
Kegiatan
media,
kreativitas guru dalam penggunaan metode
pemanfaatan berbagai sumber belajar pada
pembelajaran pada dasarnya didukung oleh
dasarnya harus didukung dana. Demikian juga
ketersediaan media yang cukup.
workshop,
pembuatan
tersedianya
anggaran
untuk
halnya dengan dukungan Dinas Pendidikan
Sementara itu menurut pendapat siswa,
terhadap kegiatan supervisi belum optimal,
pada dasarnya kedisiplinan, motivasi kerja dan
seharusnya Dinas Pendidikan memiliki program
kemampuan mengajar guru-guru yang mengajar
yang dilakukan secara berkesinambungan untuk
di SMP Negeri 12 sudah baik. Namun demikian
membantu kepala sekolah dalam kegiatan
masih terdapat beberapa guru yang harus
supervisi. Adapun supervisi yang dilakukan
merubah metode mengajar dan memperdalam
oleh pengawas sekolah pada saat ini belum
penguasaan materi agar siswa lebih mudah
optimal
menerima
dabn
memenuhi
kebutuhan
guru
terhadap supervisi pengajaran.
dan
memahami
apa
yang
disampaikan guru
Di samping itu hakekat supervisi belum
Dari pandangan siswa tersebut jelaslah
dipahami oleh semua guru sehingga kegiatan
bahwa kinerja guru sebagai unjuk kerja
supervisi kadangkala diartikan sebagai upaya
terhadap kemampuannya menjalankan tugas
mencari kelemahan guru. Adapun guru- guru
guru dapat diidentifikasi dalam dua bagian Volume 4, No. 2, November 2014 - 150
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pokok yaitu sebagai pengelola dan sebagai
oleh siswa. Pengelolaan merupakan tindakan
pelaksana pendidikan dan pengajaran di kelas.
dalam melakukan pengelolaan, pengaturan
Dengan kata lain guru sebagai pengelola harus
berbagai komponen yang ada, seperti: siswa,
memiliki kemampuan melakukan perencanaan,
sarana yang dibutuhkan, metode atau cara-cara
pengorganisasian,
yang paling tepat yang akan dilakukan oleh
kepemimpinan
dan
pengendalian dalam kegiatan pembelajaran.
guru
sehingga
tercapainya
tujuan
yang
Sebagai pelaksana, guru harus mampu
diharapkan. Lingkungan berarti hal-hal yang
memiliki kemampuan teknis yang terkait
ada di sekitar pelaksanaan pembelajaran, yang
dengan bagaimana menggunakan segala sumber
berpengaruh langsung atau tidak langsung
daya
terhadap
pendidikan
yang
ada
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
serta
kegiatan belajarmengajar di kelas, dalam hal ini
menentukan hasil pembelajaran. Dalam hal ini
guru
Suprihatin (Trimo, 2008:2) berpendapat bahwa
harus
mampu
mengelola
kegiatan belajar mengajar yang baik melalui
permasalahan
yang
berbagai strategi dan metode sekaligus menjadi
melaksanakan
supervisi
sumber belajar bagi siswa.Secara lebih jelas
pendidikan
dapat dilihat pada gambar berikut:
mengubah pola pikir yang bersifat otokrat dan
Keenam komponen di atas merupakan hal yang harus disupervisi oleh kepala sekolah
dasar
dihadapi
adalah
di
dalam
lingkungan
bagaimana
cara
korektif menjadi sikap yang konstruktif dan
.
kreatif, yaitu sikap yang menciptakan situasi
Siswa merupakan bahan yang akan diolah
dan relasi di mana guru-guru merasa aman dan
dalam suatu proses pembelajaran dengan
diterima sebagai subjek yang dapat berkembang
berbagai tujuan yaitu dikuasainya segenap
sendiri. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan
berdasarkan data, fakta yang objektif .
lain-lain oleh siswa setelah proses pembelajaran
Kutipan
di
menjelaskan
kendala
yang
proses
pembelajaran dengan sendirinya merupakan
dengan
kendala dalam kegiatan supervisi pengajaran
Kurikulum
yang dilakukan oleh kepala sekolah. Oleh
mengatur
karena itu pelaksanaan supervisi pengajaran
langsung
dalam
pembelajaran
mengelola
kemampuan
profesionalnya.
merupakan
komponen
siswa,
yang
dihadapi
dilakukan
oleh
guru
bahwa
selesai dilaksanakan. Guru merupakan pelaku berperan
yang
atas
bagaimana guru harus melaksanakan proses
harus
kepala
pembelajaran dengan bahan, waktu, metode,
berdasarkan
dan lain-lain serta target yang akan dicapai.
pendidikan yang telah diuraikan di atas.
langkah-langkah
dalam
sekolah
manajemen
Sarana-prasarana berupa hal atau konsep yang
Sebagaimana telah disebutkan di atas,
membantu untuk memperjelas konsep, dengan
salah satu kemampuan yang perlu dikuasi guru
sarana dan prasarana yang cukup, sehingga
di
konsep dari guru akan lebih mudah diterima
menggunakan media dan sumber belajar. Media
151 -
Volume 4, No. 2, November 2014
samping
pengelolaan
kelas
adalah
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala merupakan
segala
sesuatu
dapat
ini, pelaksanaan supervisi di sekolah-sekolah
digunakan
untuk
menyalurkan
materi,
seringkali masih bersifat umum. Aspek-aspek
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
yang menjadi perhatian kurang jelas, sehingga
kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong
pemberian umpan balik terlalu umum dan
proses
yang
kurang mengarah ke aspek yang dibutuhkan
dimaksud dengan sumber belajar adalah buku
guru. Sementara guru sendiripun kadang kurang
pedoman.
memahami
pembelajaran.
yang
Sedangkan
manfaat
supervisi.
Hal
ini
Kepala sekolah harus mengetahui secara
disebabkan tidak dilibatkannya guru dalam
objektif kemampuan para guru menguasai
perencanaan pelaksanaan supervisi. Padahal
sumber belajar, dimana selain mengerti dan
proses pelaksanaan supervisi yang melibatkan
memahami buku teks, seorang guru juga harus
guru sejak tahap perencanaan memungkinkan
berusaha mencari dan membaca buku-buku atau
guru
sumber-sumber
guna
dirinya. Supervisi merupakan pendekatan yang
meningkatkan kemampuan teruta-ma untuk
melibatkan guru sejak tahap perencanaan.
keperluan perluasan dan pendalaman materi,
Supervisi merupakan jawaban yang tepat untuk
dan pengayaan dalam proses pembelajaran.
mengatasi permasalahan yang berhubungan
lain
yang
relevan
Kemampuan guru menggunakan media
mengetahui
manfaat
supervisi
bagi
dengan guru pada umumnya.
dan sumber belajar tidak hanya menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak,
KESIMPULAN
media audio, dan media audio visual. Tatapi
Penyusunan program supervisi pengajaran
kemampuan guru di sini lebih ditekankan pada
dilakukan setiap awal tahun ajaran. Kegiatan
penggunaan objek nyata yang ada di sekitar
tersebut
sekolahnya. Dalam kenyataan di lapangan guru
peningkatan mutu guru yang terdiri dari
dapat memanfaatkan media yang sudah ada
observasi kelas, pertemuan individu, rapat staf,
seperti globe, peta, gambar dan sebagainya,
bimbingan senior, workshop, pelatihan dan izin
atau guru dapat mendesain media untuk
belajar. Kepala sekolah juga menetapkan Surat
kepentingan pembelajaran seperti membuat
Keputusan (SK) guru senior yang bertugas
media
sebagai koordinator bidang studi yang sekaligus
foto,
film,
pembelajaran
berbasis
komputer, dan sebagainya.
kepala sekolah sebagai pimpinan memiliki membina,
dalam
agenda
kegiatan
bertugas untuk membimbing teman sejawat
Uraian-uraian di atas, menegaskan bahwa
kewajiban
disusun
memberdayakan
dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Kegiatan observasi kelas dilakukan tidak terjadwal,
dimana
kepala
sekolah
kemampuan para guru. Dengan kata lain kepala
melakukannya pada waktu-waktu tertentu tanpa
sekolah
melaksanakan
pemberitahuan terlebih dahulu. Rapat staf
supervisi secara efektif. Sementara itu selama
dilakukan setiap akhir bulan sesuai jadwal yang
hendaknya
dapat
Volume 4, No. 2, November 2014 - 152
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala akan ditetapkan. Selain itu untuk meningkatkan
ada guru yang melakukan pelanggaran disiplin,
kemampuan guru secara akademik, kepala
konflik intern baik antara guru dengan sejawat
sekolah memberikan rekomendasi izin belajar
atau antara guru dengan siswa. Meskipun hal
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kepala
ini jarang terjadi namun kepala sekolah selalu
sekolah mewajibkan kepada wakil kepala
berusaha untuk menjalin komunikasi yang baik
sekolah bidang kurikulum untuk memeriksa
dengan para guru agar teimbul kepercayan dan
dokumen pembelajaran setiap guru pada setiap
kerbukaan terutama ketika ada keluhan guru
awal semester. Dan bagi guru yang memiliki
terhadap kendala pelaksanaan pembelajaran.
masalah dalam kegiatan intrakurikule
Bimbingan senior dilaksanakan secara terus
Pelaksanaan supervisi pengajaran pada
menerus artinya setiap bidang studi memiliki
dasarnya berpedoman pada perencanaan yang
koordinator yang menjadi penanggung jawab
telah dirumuskan. Kegiatan supervisi dimulai
dan
dari
memerlukan
pemeriksaan
kelengkapan
dokumen
bertugas
membimbing bantuan.
sejawat
Kegiatan
yang
workshop
pembelajaran. Pada kegiatan rapat staf kepala
dijadwalkan dan dimasukkan dalam Rencana
sekolah selalu mengingatkan agar kendala-
Anggaran
kendala yang dihadapi guru dalam pelaksanan
kadangkala dilakukan untuk kalangan sendiri
pembelajaran disampaikan kepada pelaksana
dengan nara sumber yang sesuai, misalnya guru
tugas, misalnya jika berhubungan dengan
yang selesai mengikuti pelatihan, atau nara
kurikulum disampaikan kepada wakil kepala
sumber yang diundang dari Dinas Pendidikan
sekolah bidang kurikulum, jika berhubungan
untuk memberikan masukan dan penyegaran
dengan kebutuhan fasilitas dan sarana belajar
bagi guru misalnya pelatihan penyusunan RPP
agar disampaikan kepada wakil kepala bidang
berkarakter.
sarana prasarana.
Belanja
Sekolah.
Workshop
Kegiatan pelatihan biasanya guru hanya
Kegiatan observasi kelas dilakukan oleh
sebagai partisipan, dimana kepala sekolah
kepala sekolah tanpa terjadwal, dengan kata
mengirim perwakilan guru untuk mengikuti
lain kepala sekolah melakukan observasi kelas
berbagai
tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Melalui
diselenggarakan di luar sekolah. kepala sekolah
observasi kelas ini kepala sekolah dapat menilai
menganjurkan
kemampuan
kegiatan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan
belajar mengajar. Sebelum melakukan observasi
memberikan rekomendasi sesuai peraturan yang
kelas kadangkala kepela sekolah menanyakan
berlaku
kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum
dilakukan tanpa mengganggu tugasnya sebagai
tentang
yang
guru, program studi yang diambil relevan
dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
dengan kebutuhan guru dan menanggung
ada
guru
melaksanakan
tidaknya
permasalahan
Pertemuan individu dilakukan pada saat 153 -
Volume 4, No. 2, November 2014
kegiatan
guru
diantaranya
pelatihan
untuk
kegiatan
sendiri semua biaya pendidikan.
yang
mengikuti
pendidikan
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pendidikan pada SMP Negeri 11 Banda Aceh.
pelaksanaan supervisi pengajaran oleh kepala
Oleh karena itu penelitian ini dapat memberikan
sekolah dalam meningkatkan kinerja guru di
nilai positif dalam hal
SMP Negeri 12 Banda Aceh, yaitu penyediaan
Penyusunan
program
supervisi
yang
dana yang mendukung kegiatan supervisi,
dilakukan oleh kepala sekolah merupakan
dimana kegiatan supervisi pada dasarnya harus
panduan
diprogramkan dalam Rencana Kerja Anggaran
melaksanakan
Sekolah. Kegiatan workshop, pembuatan media,
dalam penyusunan program ini kepala sekolah
pemanfaatan berbagai sumber belajar pada
hendaknya
dasarnya harus didukung dana. Disamping itu
pemberdayaan komponen pembelajaran lainnya
dukungan Dinas Pendidikan terhadap kegiatan
meliputi
supervisi belum optimal, seharusnya Dinas
lingkungan dan siswa karena semua komponen
Pendidikan memiliki program yang dilakukan
tersebut
secara berkesinambungan untuk membantu
pelaksanaan tugas guru. Semakin positifnya
kepala sekolah dalam kegiatan supervisi.
dukungan dari komponen-komponen tersebut
Adapun
tentu akan membawa pengaruh baik bagi
supervisi
yang
dilakukan
oleh
pengawas sekolah pada saat ini belum optimal dan
memenuhi
kebutuhan
guru
terhadap
supervisi pengajaran.
bagi
kepala supervisi.
sekolah Namun
demikian
menganalisi
sarana
kebutuhan
prasarana,
memberikan
untuk
kurikulum,
dampak
dalam
peningkatan kinerja guru. Pelaksanaan dilaksanakan
supervisi
selama
ini
yang
telah
sudah
cukup
Hal lain yang mempengaruhi pelaksanaan
memberikan kontribusi dalam peningkatan
supervisi pengajaran pada SMP Negeri 12 kota
kinerja guru. Sesuai dengan pembahasan yang
Banda Aceh adalah hakekat supervisi yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya maka
belum dipahami oleh semua guru sehingga
untuk meningkatkan mutu supervisi kepala
kegiatan supervisi kadangkala diartikan sebagai
sekolah dapat menggunakan teknik, pendekatan
upaya mencari kelemahan guru. Selain itu guru-
yang lebih variatif, apalagi sebagian besar guru
guru yang memiliki masa kerja lama atu hampir
pada SMP Negeri 12 adalah guru-guru senior
pensiun
terhadap
yang telah memiliki sertifikat pendidik dan
pengembangan
memiliki masa kerja yang lama. Pelaksanaan
tidak
peningkatan
terlalu
kinerja
peduli
dan
profesinya.
kegiatan
supervisi
diharapkan
dapat
menyadarkan guru bahwa pendidikan yang bermutu merupakan dambaan setiap orang tua.
IMPLIKASI Hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang
supervisi
pengajaran
oleh
Dalam
peningkatan
mutu
pendidikan
ini
kepala
tentunya ditopang oleh tersedianya guru yang
sekolah untuk meningkatkan kinerja guru
berdedikasi tinggi. Oleh karena itu guru harus
sangat penting dalam upaya meningkatkan
memiliki
kinerja
yang
baik.
Dalam
Volume 4, No. 2, November 2014 - 154
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala melaksanakan pendidikan yang holistik ini guru
ajaran. Oleh karena itu pada perumusan
membutuhkan pengalaman, pembinaan dan
program berikutnya hendaklah catatatan dari
pemberdayaan dalam melaksanakan tugasnya.
kegiatan
Dengan kata lain guru masih membutuhkan
dianalisis kembali agar tindak lanjut yang akan
belajar,
tukar
dilakukan merupakan tindakan korektif yang
menukar pengalaman agar kinerjanya semakin
akan memberikan hasil yang lebih baik di masa
baik. Pelaksanaan bimbingan terhadap guru ini
yang akan datang. Perencanaan supervisi
dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik
hendaknya dilakukan berdasarkan kebutuhan
yang dilaksanakan secara tepat dan objektif
guru.
bimbingan,
dorongan
dan
oleh supervisor atau kepala sekolah.
supervisi
yang
telah
dilakukan
Pelaksanaan kegiatan supervisi oleh kepala
Faktor-faktor yang menghambat kegiatan
sekolah
sudah
sesuai
yang
demikian
pada
supervisi Kepala sekolah untuk meningkatkan
direncanakan,
kinerja
merupakan
pelaksanaan di masa yang akan datang kegiatan
pengaruh lingkungan internal sekolah sendiri.
yang dilakukan lebih terarah, berkelanjutan dan
sebagai pemimpin pendidikan kepala sekolah
inovatif.
mempunyai peran yang sangat besar karena
mempertimbangkan
kedudukan kepala sekolah sebagai seorang
demonstrasi mengajar dan kunjungan antar
yang diberi amanat dan tanggung jawab untuk
kelas.
memimpin sekolah. Ditinjau dari struktur
mempertimbangkan pemberian reward bagi
organisasi di sekolah, kedudukan guru berada di
guru dengan kinerja terbaik. Dalam pelaksanaan
bawah kepala sekolah. Guru menduduki tempat
supervisi ini kepala sekolah dapat melakukan
inti dari fungsi sekolah. Guru melakukan tugas
kolaburasi dengan pengawas sekolah agar
mengajar, mendidik, melatih dan membimbing.
teknik dan sasaran supervisi yang dilaksanakan
guru
pada
dasarnya
namun
dengan
Kepala
Kepala
sekolah kegiatan
sekolah
lesson
juga
dapat studi,
perlu
tidak tumpang tindih. Pelaksanaan supervisi hendaknya betul-betul mampu memberikan
SARAN Setelah
penelitian
dilaksanakan,
dampak bagi perbaikan kemampuan guru
diharapkan akan memberikan kontribusi positif
terutama dalam pengelolaan pembelajaran.
terutama
penyusunan
Meskipun demikian kepala sekolah juga harus
program, pelaksanaan dan mengatasi kendala
memperhatikan peningkatan kompetensi guru
yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam
lainnya karena keseluruhan kompetensi tersebut
melakukan supervisi pengajaran.
mencerminkan kemampuan unjuk kerja guru
dalam
hal
ini
proses
Proses penyusunan perencanaan supervisi
dalam
menjalankan
tugasnya
seperti
pengajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah
kemampuan guru dari segi sosial, hubungan
sudah
dengan
tepat
dimana
perumusan
program
dilakukan secara kolaburatif setiap awal tahun 155 -
Volume 4, No. 2, November 2014
siswa
dan
orang
penampilan dan kepribadian guru
tuanya
serta
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Faktor-faktor
penghambat
kegiatan
supervisi pada dasarnya dapat diatasi secara bersama oleh unsur internal sekolah. Dalam hal ini dapat diadakan meeting staf atau rapat umum untuk menerima masukan dari komite sekolah dan pengawas sekolah.
ALFABETA. Tim Penyusun. 2008. Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 dilengkapi dengan PP RI tahun 2008 dan PERMENDIKNAS tahun 2007.Jakarta: Sinar Grafika. Trimo, 2008. Pembinaan profesional Melalui Supervisi Pengajaran Sebagai Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru. http://eduation.Wordpress.com . Usman, H., 2009. Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: FIP-UNY. Anonim, 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara. Aqib, Z,. dan Elham., 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya. Bukhari, A., 2009. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar. Bandung: Alphabeta. Burhanuddin, dkk., 2007. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan dan Penerapan Pembinaan Profesional. Edisi Revisi. Malang: Rosindo. Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta: Depdiknas. Hartini. 2010. Supervisi Pengajaran Oleh Kepala Sekolah untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru pada SMP Negeri 3. Tesis Magister. Administrasi Pendidikan. Tidak diterbitkan. Ilmu Sagala, S., 2007. Administrasi Pendidikan Modern. Bandung: Alfabeta Majid, A., 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Rosdakarya. Mulyasa, E. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Murniati, AR., 2008. Manejemen Stratejik Peran Kepala Kepala Sekolah Dalam Pemberdayaan. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis. Rivai, dkk., 2008. Education Management Analisis Teori dan Praktek. Jakarta: Rajawali Pers. Sahertian, P., 2006. Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Suhardan, D., 2007. Supervisi Bantuan Profesional, Bandung : Mutiara . Siahaan, dkk., 2006. Manajemen Pengawas Pendidikan. Jakarta: Quantum Teaching. Sudrajat, A., 2008. Kompetensi Guru Dan Peran Kepala Sekolah, ”Jurnal Pendidikan” Diterbitkan 21 April 2007. IKIP Bandung. Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung:
Volume 4, No. 2, November 2014 - 156