PENGARUH METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SKI KELAS VIII DI MTS PEMBANGUNAN UIN JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh: Nur Faizah NIM 1112011000041
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK
Nur Faizah (NIM: 1112011000041). PENGARUH METODE GIVING QUESTION and GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SKI SISWA KELAS VIII DI MTS PEMBANGUNAN UIN JAKARTA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif metode giving question and getting answer terhadap hasil belajar SKI siswa. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Pembangunan UIN Jakarta tahun ajaran 2015/2016 semester I. desain dalam penelitian ini adalah nonrandomized control group pretest-postest design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian semu (Quasi Experiment). Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yakni kelas eksperimen VIII F dan kelas control VIII H Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh strategi pembelajaran metode giving question and getting answer terhadap hasil belajar SKI siswa. Hal ini ditunjukkan dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu untuk kelas eksperimen 82,5 dan 79,1 untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian uji t hasil belajar kedua kelas diperoleh thitung = 3,29 dan t tabel = 0,16, dapat dinyatakan bahwa t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dengan nilai rata-rata posttest kelas kontrol.
Kata kunci: Metode Giving Question and Getting Answer, Hasil Belajar, SKI
i
ABSTRACT
Nur Faizah (NIM: 1112011000041). METHOD GIVING EFFECT OF GETTING ANSWER TO THE QUESTION and SKI LEARNING OUTCOMES IN CLASS VIII DEVELOPMENT MTS UIN Jakarta.
This study aims to determine the effect of active learning strategies and methods of giving question getting SKI answer to the learning outcomes of students. This research was conducted at UIN Jakarta Development MTs academic year 2015/2016 . design in this study was nonrandomized control group pretest-posttest design. The method used in this research is false (Quasi Experiment). In this research, there are two classes namely experimental class from VIII F and control class from VIII H. The results showed that there are significant learning strategies and methods of giving question getting SKI answer to the learning outcomes of students. It is shown from the acquisition value of the average experimental class is higher than the control class, namely for the experimental class of 82.5 and 79.1 for the control class. Based on test results t test both classroom learning outcomes obtained t = 3.29 and t table = 0.16, it can be stated that thitung > t table, it can be concluded that there are significant differences between the average value posttest experimental class with value average posttest control group. Keywords: Method of Getting Question and Answer Giving, Learning Outcomes, SKI
ii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil-a’aalamiin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat, dan hidayah sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang selalu mencintai dengan kasih sayang Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin. Alhamdulillah, atas karunia dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul PENGARUH METODE GIVING QUESTION and GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR SKI KELAS VIII DI MTS PEMBANGUNAN UIN JAKARTA. Terima kasih yang teramat banyak kepada kedua orang tua tercinta (Alm) Ayahanda Ali Efendy dan Ibunda Tina, atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang tercurahkan, yang telah mengajarkan penulis kebaikan, arti cinta, makna kehidupan serta telah mendidik penulis dengan kasih sayang sejak kecil Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi. Namun, atas bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih juga kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Abdul Majid Khan, MA Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah 3. Ibu Marhamah Shaleh, Lc, MA Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Ibu Dr. Sururin, MA Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan selama perkuliahan.
iii
5. Ibu Heny Narendrany Hidayati, M.Pd Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu meluangkan waktunya untuk membimbing dan memotivasi penulis. 6. Bapak Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama melaksanakan perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Ibu Ir. Hj. Eha Soriha, M, Si Kepala Sekolah MTs Pembangunan UIN Jakarta, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 8. Bapak Mardi, MA Wakabid. Kurikulum MTs Pembangunan UIN Jakarta, yang telah memberikan arahan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 9. Bapak Abdul Mutaqin, S.Ag Guru SKI kelas VIII di MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan izin dan menyediakan waktu pembelajaran untuk untuk penulis teliti di MTs Pembangunan UIN Jakarta. 10. Kakak tersayang Dahlia, Aty, Pardiman dan seluruh anggota keluarga tersayang yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis. 11. Sahabat-sahabatku Fitriani, Rena dan Lala serta seseorang yang selalu memberi semangat, kasih sayang dan kesabarannya kak Firdaus. 12. Teman-temanku PAI angkatan 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya kelas PAI B yang telah memberikan semangat dan bantuannya selama ini, semoga tali silaturrahmi kita tetap terjalin hingga nanti. Serta semua pihak yang berjasa, mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan do’a yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridha dan kasih sayang Allah Swt. di dunia dan akhirat kelak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya. Jakarta, 03 Oktober 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI ABSTRAK ........................................................................................................ i ABSTRACT ...................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7 C. Pembatasan Masalah ................................................................ 71 D. Perumusan Masalah ................................................................. 81 E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 82 F. Kegunaan Penelitian ................................................................. 82
BAB
II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik ................................................................................ 10 1. Hakikat Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam a. Sejarah Kebudayaan Islam 1) Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ................................. 10 2) Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam....................................... 11 3) Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam..................................... 11 4) Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MTs ............. 12
v
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam di MTs ................................................... 12 6) Materi Ajar Sejarah Kebudayaan Islam di MTs ................... 13 b. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam 1) Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 20 2) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ............................. 24 3) Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam dan Penilaian ....... 26 4) Penilaian Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam .............. 27 2. Hakikat Metode Belajar a. Metode Belajar Giving Question and Getting Answer 1) Pengertian Pembelajaran ..................................................... 28 2) Pembelajaran metode Giving Question and Getting Answer 29 3) Tujuan metode Giving Question and Getting Answer .......... 30 4) Kelebihan metode Giving Question and Getting Answer...... 30 5) Kelemahan metode Giving Question and Getting Answer .... 30 6) Langkah-langkah metode Giving Question and Getting Answer ................................................................................ 31 b. Metode Belajar Diskusi ............................................................. 32 1) Pengertian metode belajar ................................................... 32 2) Pembelajaran metode diskusi............................................... 33 3) Tujuan metode diskusi......................................................... 32 4) Kelebihan metode diskusi .................................................... 33 5) Kelemahan metode diskusi .................................................. 33 6) Langkah-langkah metode diskusi......................................... 34 B. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 35 C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 36 D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 39 B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................... 39
vi
C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 41 D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 42 E. Variabel dan Instrumen Penelitian ........................................................ 43 1. Variabel Penelitian.......................................................................... 43 2. Instrumen Penelitian ....................................................................... 44 a. Instrumen Tes .......................................................................... 44 b. Uji Coba Instrumen Tes ............................................................ 46 1) Uji Validitas ........................................................................ 46 2) Uji Reliabelitas .................................................................... 47 3) Uji Tingkat Kesukaran ........................................................ 48 4) Uji Daya Pembeda ............................................................... 49 F. Teknik Analisa Data ............................................................................. 50 1. Uji Normalitas ................................................................................ 50 2. Uji Homogenitas ............................................................................. 51 3. Uji Hipotesis ................................................................................... 52 G. Hipotesis Statistik ................................................................................. 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..................................................................................... 55 1. Hasil Belajar SKI siswa yang diberi metode mengajar Giving Question and Getting Answer.......................................................... 55 2. Hasil Belajar SKI siswa yang diberi metode mengajar Diskusi........ 61 B. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol dan Eksperimen........................................................................................... 66 C. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................. 67 D. Pengujian Hipotesis Pembahasan Hasil Penelitian ................................ 72 E. Keterbatasan Penelitian......................................................................... 73
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 75 B. Implikasi .............................................................................................. 75 C. Saran .................................................................................................... 76 vii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... xi LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel standar kompetensi dan kompetensi dasar…....................12
Tabel 2.2
Tabel ranah kognitif taksonomi bloom ......................................21
Tabel 3.1
Tabel jadwal kegiatan penelitian...................................................39
Tabel 3.2
Tabel desain penelitian pre-tes dan post tes kontrol group design 41
Tabel 3.3
Tabel matrik variable ................................................................... 43
Tabel 3.4
Tabel kisi-kisi Intrument tes ....................................................... 44
Tabel 4.1
Tabel nilai hasil pre-tes eksperimen............................................. 55
Tabel 4.2
Tabel distribusi hasil nilai pre-tes eksperimen..............................56
Tabel 4.3
Tabel nilai hasil post-tes eksperimen............................................ 58
Tabel 4.4
Tabel distribusi hasil nilai post-tes eksperimen.............................59
Tabel 4.5
Tabel nilai hasil pre-tes kontrol.................................................... 61
Tabel 4.6
Tabel distribusi hasil nilai pre-tes kontrol.....................................62
Tabel 4.7
Tabel nilai hasil post-tes kontrol....................................................63
Tabel 4.8
Tabel distribusi hasil nilai post-test kontrol...................................65
Tabel 4.9
Tabel perlakuan pada setiap kelompok……..……………………67
Tabel 4.10
Tabel tingkat kesukaran soal…………………………….............68
Tabel 4.11
Tabel daya pembeda……….…………………………….............69
Tabel 4.12
Tabel hasil uji normalitas pre-tes eksperimen dan kontrol.......... 69
Tabel 4.13
Tabel hasil uji normalitas post-tes eksperimen dan kontrol.......... 70
Tabel 4.14
Tabel hasil uji homogenitas pretest...............................................71
Tabel 4.15
Tabel hasil uji homogenitas post-tes............................................. 72
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram frekuensi nilai pre-test kelas eksperimen ......................57 Gambar 4.2 Diagram frekuensi nilai post-test kelas eksperimen ....................60 Gambar 4.3 Diagram frekuensi nilai pre-test kelas kontrol..............................62 Gambar 4.4 Diagram frekuensi nilai post-test kelas kontrol............................65
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dapat diperoleh melalui pendidikan. Hal tersebut mendasari bahwa pendidikan sangat penting bagi kemajuan bangsa, oleh karena itu setiap anak bangsa wajib mengikuti kegiatan pendidikan. Melalui pendidikan, anak bangsa dapat mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya. Salah satu yang menjadi peran penting dalam kehidupan adalah pendidikan Islam yang sudah seharusnya ditanamkan sejak kecil. Dengan adanya pendidikan, berguna untuk membentuk manusia yang berpribadi muslim kamil serta berdasarkan ajaran Islam.1 Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah yang berbunyi:
“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenarbenar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam” (Qs. Ali Imran : 102)2 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi 1
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam : Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Gramedia), h. 13 2 Tim Penulis, Al-Quran Tajwid Terjemah, (Depok: Cahaya Qur’an, 2008), h. 64
1
2
yang ada pada dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”,3 Pendidikan didapatkan dengan adanya proses belajar antara guru dan siswa yang terjadi secara terus menerus. Guru berperan sebagai model atau teladan bagi siswa yang diajarnya serta sebagai pengelola pembelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses belajar sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.4 Cronbach berpendapat yang dikutip oleh Yatim Riyanto bahwa belajar merupakan bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan panca indera. Dengan kata lain bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, memaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu.5 Dari definisi diatas, Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelengaraan setiap jenjang pendidikan. maksudnya berhasilnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika didalam lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Oleh karena itu, pemahaman yang benar menganai arti belajar dengan segala aspek diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan mereka terhadap proses belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.
3 4 5
UU Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,(Jakarta: PT Rineka Cipta,2008), h,13.
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2010), h.5.
3
Hasil belajar merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh
seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik dari perilaku penugasan pengetahuan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik, sebagian besar perilaku dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar.6 Abuddin Nata menyatakan bahwa keberhasilan belajar mengajar pada dasarnya merupakan perubahan positif selama dan sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran dan perubahan positif yang ditimbulkan sebagai akibat dari proses belajar mengajar tersebut.7 Untuk membuat peserta didik terlibat secara aktif diperlukan belajar aktif. Belajar aktif merupakan salah satu cara mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Karena salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil belajar seharusnya disimpan sampai waktu yang lama. Sesuai dengan kata mutiara yang diberikan oleh Mel Silberman, yakni : Yang saya dengar, saya lupa; yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat; yang saya dengar, lihat dan pertanyakan atau didiskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami; dari yang saya dengar, lihat, bahas dan terapkan saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan;
yang saya ajarkan pada
orang lain, saya menguasainya.8 Pengelolaan
kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar
mengajar yang baik pula dengan pendekatan yang tepat pada menghapuskan kejenuhan dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 6
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 166 7 Abuddin Nata, Paradigma Penidikan Islam, (Jakarta: PT Gramedia, 2008), h. 108 8 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), cet ke-6, h .23
4
Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan, disebabkan pada kondisi tertentu ada gangguan yang datang tiba-tiba dan diluar kemampuan.9 Sejarah kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia muslim dari masa ke masa dalam beribadah, bermuamalah dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidupan atau menyebarkan ajaran Islam yang dilandasi oleh akidah. 10 Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang Nabi Muhammad saw pada periode
Makkah,
periode
Madinah,
peradaban
Islam
pada
masa
Khulafaurrasyidin, perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umayyah, perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah, perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah, serta perkembangan Islam di Indonesia. Secara substansial mata pelajaran SKI memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta didik. Materi yang terdapat pada mata pelajaran SKI sangat bermacammacam dan tidak semua materi yang dijelaskan bisa dengan menggunakan metode berceramah dengan waktu yang singkat dua jam pelajaran perminggu. Maka dari itu, guru sangat dianjurkan untuk bisa lebih aktif, inovatif dan kreatif dalam mengembangkan metode-metode pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai materi-materi agama, menodorong anak didik untuk mengaplikasikan membentuk akhlak dan
9
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), h. 2 10
Permendikbud, Lampiran PMA No. 165 tahun 2014, h. 37
5
kepribadian anak didik serta dapat memperoleh hasil belajar yang tetap baik dan memuaskan Kecenderungan pembelajaran saat ini, metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru belum bervariatif, kerap membuat siswa merasa jenu h dan kesulitan dalam mengingat pelajaran khususnya materi tentang SKI dengan mengingat dan mengerti materi pelajaran yang didalamnya membahas tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan berkiatan dengan waktu, tempat, nama-nama tokoh, dan seluruh kehidupan manusia dari lahir hinga meninggal dunia yang berhubungan dengan kebudayaan dan peradaban islam. Berdasarkan hasil observasi, kondisi di MTs Pembangunan UIN Jakarta masih dijumpai adanya permasalahan yang berkaitan dengan metode pembelajaran dalam mata pelajaran SKI. Selama ini dalam proses kegiatan belajar mengajar mayoritas siswa masih belum terlibat aktif dan siswa belum menghiraukan materi yang disampaikan bahkan ada beberapa siswa yang bercanda dengan temannya. Materi SKI sangat identik dengan membahas tentang peristiwaperistiwa yang telah terjadi dan berkaitan dengan waktu, tempat, nama-nama tokoh, dan seluruh kehidupan manusia dari lahir hinga meninggal dunia yang berhubungan dengan kebudayaan dan peradaban islam. Hal tersebut sering kali menyulitkan siswa dalam mengingatnya dan sulit dalam mengambil poinpoin pentingnya. Sering kali guru terjebak dengan cara-cara konvensional yaitu berpusat pada guru (teacher centered) yang hanya berorientasi pada pencapaian aspekaspek kognitif yang mengandalkan metode ceramah dalam pembelajarannya sehingga menyebabkan kejenuhan, membosankan, dan siswa tertekan karena harus mendengarkan guru bercerita dalam proses pembelajaran yang kurang
6
mendukung sehingga menyebabkan masih ada beberapa hasil belajar siswa belum mencapai nilai maksimum. 11 Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat, menarik dan harus efektif sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung. Salah satu starategi pembelajaran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran aktif dengan pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dalam kelompok. Selama belajar aktif, siswa akan memiliki ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti keterampilan memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan lain sebagainya. Terkait dengan berbagai macam metode pembelajaran aktif yang banyak. Penulis menggunakan metode giving question and getting answer. Metode giving question and getting answer adalah metode yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran, siswa dilibatkan aktif dalam proses belajar dengan membaca, memahami pelajaran. Lalu siswa menulis pada dua kertas mengenai materi pembelajaran yang belum dipahami dan yang sudah dipahami dengan menggunakan pensil berwarna. Metode giving question and getting answer mempunyai karakteristik yaitu metode yang berkaitan dengan pemahaman siswa baik yang sudah dimengerti maupun yang belum dimengerti untuk mempermudah siswa mengidentifikasi target pelajaran yang hendak dicapai. Alat-alat yang dibutuhkan cukup sederhana diantaranya dua kertas berwarna yang berbeda, spidol berwarna cerah, pensil dan yang lain. Siswa bebas menuangkan
11
Berdasarkan observasi pada 17 Mei 2016 pukul 11.35
7
mengenai apa yang belum dan sudah mereka pahami sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Tujuan dari metode giving question and getting answer adalah mengembangkan kemampuan berpikir mencari informasi dan menganalisis kemampuan mereka menjadi satu untuk melihat keseluruhan materi yang diajarkan. Berdasarkan alasan yang telah dijelaskan tersebut, penulis memilih judul “Pengaruh Metode Giving Question and Getting Answer terhadap Hasil Belajar SKI Kelas VIII di MTs Pembangunan UIN Jakarta”
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Penyajian materi pembelajaran SKI menggunakan metode yang belum bervariatif. 2. Siswa sulit mengingat pelajaran. 3. Perhatian dan partisipasi dalam pembelajaran SKI masih rendah. 4. Siswa sulit mereview dan mencari pokok/ poin dari materi yg telah dipelajari.
C. Pembatasan Masalah Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu kompleks. Maka penulis memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran aktif Giving Question and Getting Answer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara siswa dilibatkan untuk membaca, memahami, menulis pada kertas mengenai apa yang telah dipahami dan yang belum dipahami. Metode tersebut ajarkan pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol diajarkan dengan menggunakan metode diskusi.
8
2. Hasil belajar pada bidang studi SKI pada pokok bahasan Sejarah Dinasti Abbasiyah Kelas VIII Semester Ganjil Tahun Ajaran 20162017 MTs Pembangunan UIN Jakarta.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang identifikasi, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah yang ingin diajukan dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah terdapat pengaruh metode Giving Question and Getting Answer terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran SKI?
E. Tujuan Penelitian Tujuan
yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh metode giving question and getting answer terhadap hasil belajar SKI kelas VIII di MTs Pembangunan UIN Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberi nilai dan manfaat bagi banyak pihak, terutama: 1. Bagi
Siswa,
Dapat
memberikan
suasana
pembelajaran
yang
menyenangkan terutama pada materi SKI. 2. Bagi Guru, Sebagai pedoman, guru dapat menyajikan pembelajaran yang bervariatif dan inovatif sehingga guru dapat membuat suasana belajar jadi menyenangkan dan membuat siswa jadi lebih aktif karena proses pembelajaran berpusat pada siswa (student center). 3. Bagi Sekolah, Sebagai bahan masukan kepada MTs Pembangunan UIN Jakarta dalam meningkatkan mutu belajar mengajar.
9
4. Bagi Penulis, Sebagai wadah untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan terhadap dunia pendidikan dalam hal pembuatan karya ilmiah, dan sebagai pedoman dalam mengajar.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam a. Sejarah Kebudayaan Islam 1) Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang menyerap kata syajarah dari bahasa Arab yang berarti pohon, keturunan, asal-usul, silsilah, riwayat. Sedangkan menurut istilah adalah cabang ilmu pengetahuan uang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan, proses perubahan atau dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupan yang terjadi pada masa lampau.1 Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta byddhayah, yang diartikan sebagai bentuk jamak dari konsep budhi dan dhaya (akal)2. Sedangkan menurut istilah adalah seluruh system yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyrakat atau sesuatu yang dipelajari dan diteruskan dari generasi ke generasi. Islam berasal dari kata “aslama-yuslimu-islam” yang artinya selamat, sedangkan menurut istilah adalah agama yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw sebagai petunjuk bagi manusia agar kehidupannya membawa rahmat bagi seluruh alam. Dari beberapa definisi diatas, SKI adalah suatu kejadian atau peristiwa pada masa lampau yang berbentuk hasil katua, karsa dan cipta umat Islam yang didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam yang 1
M.Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, Ilmu Sejarah,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2014), h. 9 2 Bungaran Antonius S, Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h. 5
10
11
merupakan agama yang diaajarkan oleh Nabi Muhammad Saw berpedoman kepada al-Quran dan Hadis yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah Swt.
2) Tujuan Sejarah Kebudayaan Islam a) mempelajari kehidupan umat Islam masa lalu tentang masalah kehidupan dan cara mengatasinya. 3 b) memahami berbagai masalah kehidupan umat Islam, yang disertai dengan maju mundurnya kebudayan Islam itu sendiri. Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaan pada abad ke-5 H atau abad pertengahan Masehi. c) Pada awal abad ke-6 kebudayaan Islam mengalami kemunduran yang disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal antaralain: Faktor Internal (Politik,Ekonomi), Faktor Eksternal (Adanya serangan dari luar Islam )
3) Manfaat Sejarah Kebudayaan Islam a) Dapat mengetahui kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan pada masa lampau. b) Dapat mengantisipasi agar kekeliruan dimasa lampau tidak terulang kembali dimasa sekararang dan yang akan datang c) Membawa kita supaya bisa memilih sikap dalam hidup d) Mengambil Ibrah/hikmah, nilai, dan makna yang terdapat dalam sejarah Kebudayaan Islam e) Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak yang baik f) Meneladani sikap yang positif dari para tokoh umat Islam, serta mampu mengantisipasi diri terhadap sikap yang tidak baik, yang bisa menghancurkan harga diri dan martabat bangsa. 3
h. 15
Dr.H.Murodi,MA, Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII MTs, (Toha Putra: Semarang, 2013)
12
4) Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Ruang lingkup Pembelajaran SKI di tingkat MTs meliputi aspekaspek sebagai berikut: a) Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. periode Makkah b) Memahami sejarah Nabi Muhammad saw. periode Madinah. c) Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin. d) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Umayah. e) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani Abbasiyah. f) Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al Ayyubiyah. g) Memahami perkembangan Islam di Indonesia.4
5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Tabel 2.1 STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami perkembangan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah 1.2 Mendeskripsikan perkmebnagnan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah 1.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah 1.4 Mengambil ibrah dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah untuk masa kini dan yang akan datang 1.5 Meneladani ketekunan dan kegigihan Dinasti Abbasiyah
Sumber data: Primer diolah dengan menggunakan Microsoft Excell
4
Permendikbud, Lampiran PMA No. 165 tahun 2014, h. 49
13
6) Materi Ajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII MTs 5
a) Sejarah Keruntuhan Bani Umayyah
Beberapa penyebab runtuhnya Dinasti Umayyah : (1)
Figur Kholifah yang Lemah Pemindahan ibu kota Madinah ke Damaskus merupakan sebab
awal munculnya faktor kelamahan ini. Sebagaimana diketahui, Damaskus merupakan bekas ibukota Kerajaan Bizantium. Akibatnya, kehidupan bangsawan Bizantium mulai mempengaruhi dan akhirnya menjadi gaya hidup keluarga Dinasti Umayyah. Mereka terbiasa menjalani kehidupan mewah dan jauh dari gaya hidup islami seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Hal ini menyebabkan figur-figur khalifah menjadi figur yang lemah. Hanya ada lima khalifah yang besar yang mampu memerintah dengan kuat. Mereka adalah Muawiyyah, Abdul Malik. Al-Walid I, Umar II dan Hisyam. Hisyam adalah negarawan kelima yang besar dari Dinasti Umayyah. Sebelum masa Hisyam, seperti ditunjukan oleh oleh Yazid II, para khalifah bahkan menghabiskan waktu untuk berburu dan minum anggur. Mereka lebih sibuk dengan musik dan syair-syair daripada AlQur’an dan urusan agama. Karena harta kekayaan yang melipah, jumlah budak menjadi berlebihan. Akhirnya mereka tak bisa mengenadalikan hidupnya. Para khalifah juga tidak bisa lagi membanggakan darah bangsawan arabnya yang murni. Yazid III adalah khalifah Islam pertama yang ibunya seorang budak belian yang dimerdekakan. Semua itu telah melemahkan semangat dan daya juang keluarga Dinasti Umayyah.
(2) 5
Hak istimewa bangsa Arab Suriah
H. Darsono dan T.Ibrahim, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 2, (Solo: Tiga Serangkai Putra Mandiri, 2013) h. 3
14
Umayyah bin Khalaf merupakan moyang Dinasti Umayyah yang telah lama menetap si Suriah jauh sebelum islam datang. Oleh karena itu, kehidupan dan keberlangsungan Dinasti Umayyah tidak bisa dilepaskan dari orang-orang Suriah. Selanjutnya, Dinasti Umayyah membentuk aristrokasi militer arab yang secara turun-temurun membentuk kelas-kelas sosial dan tingkatan masyarakat. Tentara suriah adalah jantung kekuatan militer Dinasti Umayyah. Sebagai sumber kekuatan, mereka memperoleh bagaian terbesar dari harta rampasan perang. Masyarakat syuriah pada umumnya juga mendapat hal istimewa itu. Tidak mengherankan apabila kemudian terjadi kesenjangan sosial yang dalam antara masyarakat dan golongan lainnya. Keadaan itu menimbulkan kecemburuan kaum muslim arab di Madinah, Mekkah dan Irak. Mereka memang dibebaskan dari beban membayar pajak yang dipikulkan kepada orang-orang muslim nonArab (mawali) dan non-muslim. Akan tetapi ehidupan mereka tidak lebih baik dibanding dengan keluarga –keluarga Suriah.6 Kecemburuan yang lebih besar ditunjukan oleh orang-orang muslim non-Arab pada umumnya dan lebih khusus lagi adalah orangorang islam Persia. Khalifah-khalifah Dinasti Umayyah bahkan menunjukan sikap yang bermusuhan dengan mereka. Harapan mereka untuk memperoleh persamaan dalam bidang ekonomi dan sosial pupus sudah. Kedudukan mereka bahkan diturunkan menjadi mawali, yaitu orang yang sangat tergantung nasibnya pada majikan mereka, orangorang Arab. Mereka mengeluh atas perlakuan itu dan memandanganya sebagai hal yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam (3)
Pemerintahan yang tidak demokratis dan Korup Pada masa Khulafaur Rasyidin, pemilihan khalifah dilakukan
secara musyawarah dan demokratis. Dalam Perjanjian ‘Amul Jama’ah 6
Ibid, h. 4
15
antara Hasan bin Ali dan Muawiyyah, Muawiyah menyanggupi pemilihan khalifah sesudahnya dilakukan dengan musyawarah dam pemilihan demokratis
dari
umat
islam.
Namun,
Muawiyyah
mengingari janji itu. Ia menunjuk anaknya, Yaziz bin Muawiyyah sebagai putra mahkota dan khalifah sesudahnya. Hal ini berlangsung secara turun temurun.7 Disamping
mengingkari
isi
Perjanjian
‘Amul
Jama’ah.
Penunjukan itu juga berlawanan dengan prinsip senioritas dalam pemilihan pimpinan dikalangan bangsa Arab. Pemimpin adalah orang tertua dan dianggap paling mampu serta berpengalaman. Akibatnya, beberapa Khalifah Dinasti Umayyah berasal bukan dari garis keturunan Mua’awiyyah. Contohnya adalah Marwan. Keadaan menjadi lebih sulit lagi ketika Marwan juga menginginkan anaknya, Abdul Malik, sebagai khalifah sesudahnya. Selain itu, Marwan juga merencanakan Abdul Aziz anaknya, sebagai khalifah sesudahnya. Selain itu, Marwan juga merencanakan Abdul Aziz, anaknya yang lain, sesdudah khalifah sesudah Abdul Malik. Hal ini tentu membuat keadaaan di istana serta pemerintahan menjadi tidak stabil serta mengancam kelangsungan Dinasti Umayyah. Keadaan ini membuat administrasi pemerintahan terlalaikan. Hal itu juga mendorong para pejabatnya melakukan korupsi dan mementingkan diri sendiri. Pemerinahan menjadi lamban dan tidak efesien. Rakyat makin tidak
menyukai
pemerintahan
Dinasti
Umayyah.
Akibatnya,
penentanganpun muncul dimana-mana.
(4)
Persaingan antarsuku Persaingan antarsuku sudah lama menjadi citra bangsa Arab.
Sikap pilih kasih Dinasti Umayyah kemunculan hal itu. Suku arab terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu bangsa Arab utara yang disebut Arab Quraisy atau Mudari dan bangsa Arab Selatan yang 7
Ibid, h. 5
16
disebut Arab Yamani atau Himyari. Dalam pertikaian itu, Dinasti Umayya mendukung suku Arab Yamani yang lebih cocok dengan mereka. Serangkaian peperangan antara dua suku Arab itu sangat memperlemah kekuatan Dinasti Umayyah.
b) Sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah Semua kejadian diatas menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan oleh pemerintahan Dinasti Umayyah. Sekitar awal abad ke-8 (720 M), kebencian terhadap pemerintahan Dinasati Umayyah telah tersebar luas. Kelompok-kelompok yang merasa tidak puas bermuculan. Kelompok-keompok itu adalah : (1) Kelopok muslim non-Arab (mawali) yang memprotes kedudukan mereka sebagai warga kelas dua di bawah muslim Arab (2) Kelompok Khawarij dan Syi’ah yang menganggap Dinasti Umayyah sebagai perampas khilafah (3) Kelompok muslim non Arab di Mekah, Madinah dan Irak yang merasa sakit hati atas status istimewa penduduk Suriah (4) Kelompok muslim yang saleh, baik Arab maupun non-Arab yang memandang keluarga Dinasti Umayyah telah bergaya hidup mewah dan jauh dari jalan hidup islami. Kelompok-kelompok tersebut membentuk suatu kekuatan gabungan yang dikoordinasi oleh keturuan al-Abbas, paman Nabi Muhammad saw. Untuk mencari dukungan masyarakat luas, kelompok Dinasti Abbasiyah melakukan propaganda yang mereka sebut sebagai usaha dakwah. Gerakan dakwah dimuali ketika Umar bin Abdul Aziz berkuasa (717-720 M). Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Ketentraman dan stabilitas negara memberi kesempatan kepada gerakan Dinasti Abbasiyah untuk menusun dan merencanakan kegiatannya di al-Humaymah. Pemimpin gerakan dakwah waktu itu adalah Ali bin Abdullah bin Abbas. Dia kemudian digantikan oleh ankanya, Muhammad. Ia
17
memperluas gerakan Dinasti Abbasiayh dan menetapkan tiga kota sebagai pusat gerakan. Ketiga kota itu adalah al-Humaymah sebagai pusat perencanaan dan organisai. Kufah sebagai kota penghubung, dan Khurasan sebagai pusat gerakan praktis. Muhammad meninggal pada tahun 743 M dan digantikan oleh anaknya, Ibrahim al-Imam. Ia kemudian menunjuk seorang Khurasan sebagai panglima perangnya, yaitu Abu Muslim al-Khurasani. Abu Muslim al-Khurasani adalah pemuda yang menampakan bakat kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa. Padahal, pada waktu ditunjuk sebagai panglima oleh Ibrahim al-Imam, ia baru berusia 19 tahun. Ia mencapai sukses besar di Khurasan. Ia berhasil menarik simpati sebagian besar penduduk dari sekitar 60 desa di sekitar
Merv.
Banyak tuan tanah di Persia (dikhan)
yang
mengikutinya. Ia berkampanye untuk memunculkan rasa kebersamaan diantara golongan alawiyyin (keturuan Ali), golongan Syiah dan orang-orang Persia untuk menentang Dinasti Umayyah yang telah menindas mereka. Abu Muslim al-Khurasani mengajak mereka bekerja sama dengan gerakan Abbasiayah untuk mengembalikan kekhalifahan kepada golongan Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas bin Abdul Mutholib maupun keturunan Ali bin Abi Talib. Sebelum
Abu
Muslim
al-Khurasani
diangkat
menjadi
panglima, gerakan dakwah dialakukan secara diam-diam. Para dai dikirim ke berbagai penjuru wilayah islam dengan menyamar sebagai pedagang atau jamaah haji. Hal itu dilakukan karena belum berani melawan Dinasti Umayyah secara terang-terangan. Setelah Abu Muslim al-Khurasani diangkat menjadi panglima, Ibrahim al-Imam mendorong Abu Muslim al-Khurasani untuk merebut Khurasan dan menyingkirkan orang-orang Arab yang mendukung Dinasti Umayyah pada tahun 747 M. Rencana ini diketahui oleh penguasa Dinasti Umayyah. Ibrahim al-Imam diatangkap dan dihukum mati oleh Khalifah Marwan II. Kepemimpinan gerakan dakwah Dinasti
18
Abbasiah kemudian dipegang oleh saudaranya, Abdullah bin Muhammad, yang dikenal sebagai Abu Abbas as-Saffah. Ia tetap membari kepercayaan kepada Abu Muslim al-Khurasani untuk menjadi panglima perangnya dan memimpin perlawanan di Khurasan. Sementara itu, Abu Ja’far al-Mansur, Isa bin Musa bin Muhammad dan Abdullah bin Ali memimpin gerakan di Kufah, Damaskus, Palestina, Yordania dan daerah bagian barat wilayah Dinasti Umayyah. Abu Muslim Al-Khurasani segera memulai gerakannya. Dengan pandai, ia memanfaatkan pertentangan antara suku Arab Qurays dan suku Arab Yamani yang sudah berlangsung sejak zaman Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pada masa itu, orang-orang Yaman mendapat kedudukan yang baik di Khurasan. Hal ini disebabkan Gubernur saat itu berasal dari suku Arab Yamani, yaitu As’ad bin Abdullah al-Qasri. Sementara itu, orang-orang Arab Qaisy disisihkan dari pemerintahan sehingga mereka tidak menyukai orang-orang Yamani. Sebaliknya, ketika Gubernur Khurasan dijabt oleh orangorang Arab Qaisy, orang-orang Yamani disingkirkan. Pada waktu Abu Muslim al-Khurasani memulai geraknnya, Gubernur Khurasan dijabt oleh Nasr bin Sayyar yang berasal dari suku Arab Qaisy. Abu Muslim al-Khurasani kemudian mendekati alKirmani, pemimpin suku Arab Yamani di Khurasan. Dengan siasat adu domba, Gubernur Nasr bin Sayyar berhasil dikalahkan. Dengan bantuan orang-orang Yamani pula, Abu Muslim al-Khurasani berhasil menduduki Kota merv dan Nisabur. Sementara itu, tentara Dinasti Abbasiyah yang dipimpin oleh Kahtaba, seorang Jendral Abu Muslim al-Khurasani, maju ke sebelah barat. Ia didampingi oleh Khalid bin Barmak, pendiri wangsa Barmakid. Mereka menyeberangi sungai Eufrat dan sampai ke medan Karbala, tetapi Hesain bin Ali gugur dalam pertempuran. Pertempuran dasyatpun berkobar. Gubernur Dinasti Umayyah di Irak yang bernama Yazid berhasil dikahkan. Namun, Kahtaba gugur dalam pertempuran
19
itu. Komando di ambil alih oleh Husain bin Kahtaba. Tentara Dinasti Abbasiyah akhirnya berhasil menguasai Kufah. Di bagian timur, tentara Dinasti Abbasiyah terus bergerak maju. Pada tahun 749 M, putra Khalifah Marwan dikalahkan Abu Ayun, seorang panglima Dinasti Abbasiyah. Khalifah Marwan II akhirnya memimpin langsung usaha terakhir untuk mempertahankan dinastinya. Ia mengerahkan 120.000 tentaranya dan menyebrangi Sungai Tigris serta maju menuju Zab Hulu atau Zab Besar. Tentara Bani Abbasiyah dipimpin oleh Abdullah bin Ali. Tentara Dinasti Umayyah berhasil dikalahkan. Marwan II melarian diri dan Damaskus pun ke tangan Dinasti Abbasiyah. Marwan II diburu dari satu tempat ke tempat lain. Ia ditemukan di Mesir dan dibunuh disana. Abu Abbas as-Safah kemudian dibaiat sebagai Khalifah di masjid Kufah pada tahun 750 M. Menurut para ahli sejarah, perpindahan kekhalifahan dari Dinasti Umayyah kepada Dinasti Abbasiyah lebih dari sekedar pergantian dinasti. Kejadian itu merupakan Revolusi dalam sejarah Islam, yaitu suatu titik balik yang sama pentingnya dengan Revolusi Prancis dan Rusia dalam sejarah barat.
c) Kondisi Sosial Pada masa dinasti umayyah, kelas kaum muslimin arab yang tinggal di suriah menempati tingkatan yang tertinggi. Hal itu menimbulkan kecemburuan masyarakat islam lainnya. Akhirnya,hal itu menjadi sebab utama runtuhnya dinasti umayyah. Kekecewaan yang terus menerus membuat mereka membrontak. Keluarga barmak adalah keluarga bangsawan terpandang asal balkh, Persia. Khalid bin barmak adalah orang pertama dari keluarga barmak yang membina hubungan dengan cara khalifah dinasti abbasiyah. Mereka ikut berjuang dalam gerakan dakwah dinasti abbasiyah dan ikut berperan besar dalam proses berdirinya dinasti
20
ini.khalid bin barmak berjasa besar dalam usaha meredakan pembrontakan di Mesopotamia. Untuk beberapa saat lamanya, ia menjadi gubernur di sana. Interaksi bangsa arab dengan bangsa-bangsa non-arab itu memberikan khazanah baru dalam bidang social dan budaya. Selama pemerintahan dinasti abbasiyah tidak ada pembelaan kelas antara penduduk arab dan non-arab. Dengan demikian,mereka mampu memberikan sumbangan yang penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban.
b. Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam dan Penilaian 1) Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan kegiatan penilaian hasil belajar. Dari peserta didik, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan menjadi (a) dampak pembelajaran (prestasi) dan (b) dampak pengiring (hasil). Dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur dalam setiap pelajaran (pada umumnya menyangkut domain kognitif), seperti terttuang dalam angka rapor dan angka dalam ijazah. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain yang merupakan suatu transfer belajar (transfer of learning).8 Penilaian dalam pembelajaran juga meliputi tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak perilaku, seperti
8
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 298
21
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Sementara ranah psikomotor mencakup imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.9 Setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat dipastikan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut berupa terjadinya perubahan dan peningkatan terhadap beberapa aspek atau kawasan (domain) belajar yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Interpretasi terhadap tiga aspek sasaran belajar tersebut berdasarkan teori Taksonomi Bloom yaitu: a) Kognitif Ranah
kognitif
terkait
dengan
kemampuan
mengetahui,
memahami, megaplikasikan, menganalisis, melakukan sintesis, dan mengevaluasi.10
Kemampuan
mengetahui
artinya
kemapuan
mengetahui fakta, konsep, prinsip dan skill. Kemampuan memahami, artinya kemapuan mengerti tentang hubungan sebab akibat, dan penarikan kesimpulan. Kemampuan mengaplikasikan sesuatu, artinya menggunakan
pengetahuan
untuk
memecahkan
masalah
atau
menerapakan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan menganalisis, artinya menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, dan penyelesaian atau gagasan serta menunjukkan hubungan
anatar
bagian
itu.
Kemampuan
sintesis,
artinya
menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan dan konsep, meramu atau merangkai berbagai gagasan menjadi sesuatu hal yang baru. Kemampuan evaluasi, artinya mempertimbangkan dan menilai benar salah, baik buruk, bermanfaat tak bermanfaat.
9
Kunandar, Guru Profesional implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2007), h. 385. 10 Kunandar, Ibid. h. 385.
22
Tabel 2.2 Taksonomi Bloom C1
C2
C3
C4
C5
C6
Mengingat
Memahami
Mengaplika
Memahami
Mengevaluasi
Mencipta
sikan Sumber data: Primer diolah menggunakan Microsoft excell
b) Afektif Ranah afektif (affective domain) menurut tasonomi Kratwohl, Bloom dan kawan-kawan. (1) Penerimaan (receiving) (2) Partisipasi (responding) (3) Penilaian/penentuan sikap (valuing) (4) Organisasi (organization) (5) Pembentukan pola hidup (characterization by a value or value complex).11 Ranah afektif terkait dengan kemampuan menerima, merespons, menilai, mengorganisasi, dan memiliki karakter.12 Kemampuan menerima, artinya kemampuan menerima fenomena dan stimulus (rangsangan) atau kemampuan menunjukkan perhatian yang terkontrol
dan
terseleksi.
Kemampuan
merespons,
artinya
kemampuan menunjukkan perhatian yang aktif, kemampuan melakukan sesuatu, dan kemampuan menanggapi. Kemampuan menilai, artinya menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai, mempunyai motivasi untuk berprilaku sesuai dengan nilai-nilai. Kemampuan mengorganisasi, artinya nilainilai yang relevan ke dalam suatu sistem, menentukkan hubungan 11 12
Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo:1991), h.150. Kunandar, Op.Cit. h. 386.
23
antar nilai, menetapkan nilai yang dominan dan diterima. karakternya atau nilai-nilai tertentu telah mendapat tempat dalam dirinya dan mewarnai kehidupanya. c) Psikomotorik Kompetensi kemampuan
siswa
dalam
ranah
psikomotorik
menyangkut
melakukan gerakan refleks, gerakan dasar, gerakan
persepsi, gerakan berkemampuan fisik, gerakan terampil, gerakan indah, dan kreatif. 13 Kemampuan gerakan refleks, artinya respons terhadap stimulus tanpa sadar. Kemampuan melakukan gerakan dasar, artinya gerakan yang muncul tanpa latihan, tetapi dapat diperluas melalui praktik. Ranah psikomotorik (pychomotoric domain) menurut klasifikasi Simpson: (1) Persepsi (perception) (2) Kesiapan (set) (3) Gerakan terbimbing (guided response) (4) Gerakan yang terbiasa (mechanical response) (5) Gerakan yang kompleks (complex response) (6) Penyesuaian pola gerakan (adjustment) Kemampuan melakukan gerakan persepsi, artinya gerakan lebih halus dibanding gerakan refleks dan dasar karena sudah dibantu kemampuan
perseptual.
Kemampuan
melakukan
gerakan
kemampuan fisik, artinya gerakan yang lebih efisien dan berkembang
melalui
kematangan
dan
belajar.
Kemampuan
melakukan gerakan terampil, artinya gerakan yang dapat mengontrol berbagai tingkatan gerakan, gerakan yang sulit, rumit, kompleks dengan tangkas dan cekatan. Kemampuan gerakan indah dan kreatif, 13
Ibid. h. 388.
24
artinya gerakan untuk mengomunikasikan
perasaan, gerakan
terampil yang efisien dan indah. Tes penilaian hasil belajar siswa bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :14 (1) Formatif, yaitu merupakan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program remidial bagi siswa yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari. (2) Sumatif, yaitu dapat menegtahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, menentukkan angka nilai sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan bealajar siswa, serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. (3) Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa (psikologis, fisik dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar. (4) Seleksi dan penempatan, yaitu hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan siswa sesuai dengan minat dan kemampuanya. Keberhasilan belajar mengajar adalah perubahan situasi proses pembelajaran dari pasif menjadi aktif, statis menjadi dinamis, tidak tahu menjadi tahu. Jadi, dari beberapa pendapat diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah suatu pencapaian yang diperoleh siswa terhadap materi pelajaran
dalam
proses
pembelajaran
pembelajaran yang ingin dicapai. 2) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
14
Kunandar, Op.Cit. h. 391.
berdasarkan
tujuan
25
Menurut
Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar dapat dibagi kepada tiga bagian, yakni: a) Faktor Internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yakni keadaan / kondisi jasmani atau rohani peserta didik. Yang termasuk faktorfaktir internal antara lain adalah: (1)
Faktor Fisiologis Keadaan
fisik
yang
sehat
dan
segar
kuat
akan
menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi, keadaan fisik yang kurang baik akan berpenngaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya. (2)
Faktor Psikologis Yang termasuk faktor psikologis yang mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain: (a) Intelegansi, faktor ini berkaitan dengan IQ seseorang (b) Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap. (c) Minat, kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. (d) Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorong berbuat sesuatu. (e) Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. b) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri peserta didik), yakni Kondisi lingkungan sekitar peserta didik. Adapun yang termasuk faktorfaktor ini antara lain : (1) Faktor
social, yang terdiri dari : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. (2) Faktor nonsosial, yang meliputi keadaan atau letak gedung sekolah, keadaan dan letak rumah tinggal keluarga, alat-alat
26
dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di sekolah. c) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau pencapaian tujuan belajar tertentu.15
3) Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Dalam Sejarah kebudayaan Islam, identik dengan nama, tempat serta tahun yang terkadang menyulitkan siswa untuk mengingat dan menulis poin-poin penting. untuk mengatasi hal tersebut, dalam proses pembelajaran perlunya ditingkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Kreativitas dapat dikembangkan dalam memberi kepercayaan, komunikasi yang baik, dan pengawasan yang tidak terlalu ketat. Lalu, motivasi belajar yang merupakan pendorong atau penarik menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Guru memberikan motivasi kepada siswa akan mendorong siswa untuk belajar secara maksimal untuk mencapai hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam yang maksimal. Tujuan dari hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam adalah memiliki prestasi yang baik yang sesuai dengan dengan tujuan pembelajaran. Suatu proses pembelajaran akan berhasil jika guru dengan murid memiliki hubungan timbal balik. Guru mengarahkan kepada siswa untuk tujuan yang harus dicapai dalam akhir pembelajaran dan siswa terlibat secara aktif menggali informasi dan 15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2010) h. 145-146
27
pengetahuan baik dari teman yang satu dan yang lainnya sesuai dengan instruksi dan arahan dari guru. Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam adalah cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar SKI yang sesuai dengan kompetensi indikator yang sudah ditentukan yakni siswa mampu memahami keruntuhan dinasti Umayyah serta sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah yang telah dilaksanakan dengan diakhiri dengan suatu evaluasi mengukur pemahaman setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang tinggi rendahnya nilai siswa selama mengikuti proses belajar mengajar, pembelajaran dikatakan berhasil jika tingkat pengetahuan siswa bertambah dari hasil sebelumnya.
4) Penilaian Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Hasil belajar SKI diukur dengan menggunakan tes. Tes adalah salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan
informasi
karakteristik
suatu
objek.
Dalam
pembelajaran objek ini bisa berupa kecakapan peserta didik, minat, motivasi dan sebagainya. Bentuk tes yang digunakan di lembaga pendidikan dilihat dari segi sistem penskorannya dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes objektif dan tes sukjektif. Penilaian pada hasil belajar SKI digunakan dengan menggunakan tes objektif. Tes objektif dalam hal ini adalah tes yang dalam pemeriksaanya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai.16 bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respon yang harus dipilih oleh peserta tes. Jadi kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal. 16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2015), h. 179
28
Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Dengan demikian pemeriksaan atau penskoran jawaban atau respon peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara objektif oleh pemeriksa. Karena sifatnya yang objektif, maka tidak perlu harus dilakukan oleh manusia, tetapi dapat dilakukan sengan mesin, misalnya mesin scanner. Dengan demikian skor hasil tes dapat dilakukan secara objektif.
2. Hakikat Metode Belajar a. Metode Belajar Giving Question and Getting Answer 1) Pengertian Pembelajaran Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha memengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kekendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses pengembangan
moral keagamaan, aktivitas dan
kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran menggambarkan aktifitas peserta didik.17 Pembelajaran terkait dengan bagaimana (how to) membelajarkan siswa atau bagaimana membuat siswa dapat belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauanya sendiri untuk mempelajarai apa (what to) yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik.18 Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian Andrayani, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta diidk agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada
17
Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana, 2008), h. 205 18 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengaktifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008), cet ke-4, h. 75-76
29
akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.19 Pendidikan Agama Islam merupakan
usaha sadar yang
dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.20 Dari beberapa penjabaran tentang pembelajaran PAI yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
PAI
adalah
suatu
usaha
sadar
membina
dan
mempersiapkan peserta didik agar meyakini,memahami, menghayati secara menyeluruh ajaran Islam,
yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikannya sebagai pedoman hidup.
2) Pembelajaran metode Giving Question and Getting Answer Dalam pengertian letterlijk, kata “metode” berasal dari bahasa Greek yang terdiri dari “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti “jalan”. Jadi metode berarti “jalan yang dilalui”.21 Metode pembelajaran giving question and getting answer merupakan implementasi dari strategi pembelajaran kontrukstivistik yang menempatkan siswa sebagai subyek dalam pembelajaran. Artinya, siswa mampu merenkontruksi pengetahuannya sendiri sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Metode ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya dan menjawab pertanyaan, karena pada dasarnya metode tersebut merupakan modifikasi dari metode
Tanya
jawab
yang
merupakan
kolaborasi
dengan
menggunakan potongan-potongan kertas sebagai medianya. 19
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Impelementasi Kurikulum 2004), (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet ke-3. h. 130 20 Ibid, h. 132 21 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bina Aksara, 1987), h. 97
30
Strategi ini sangat baik digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam mengulang materi pelajaran yang telah disampaikan. Strategi ini tepat digunakan di akhir pertemuan, yakni pada 15 menit terakhir misalnya, atau diakhir semester sebagai rangkuman atau pengulangan semua materi yang telah diberikan selama satu semester.22
3) Tujuan metode Giving Question and Getting Answer a) Mengecek pemahaman para siswa sebagai dasar perbaikan proses belajar mengajar. b) Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan kognitif maupun sosial. c) Memberikan rasa senang pada siswa. d) Merangsang dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa. e) Memotivasi siswa agar terlibat dalam interaksi. f) Melatih kemampuan mengutarakan pendapat. g) Mencapai tujuan belajar.
4) Kelebihan metode Giving Question and Getting Answer Ada
beberapa
kelebihan
dan
kekuranagn
dari
strategi
pembelajaran aktif metode giving question and getting answer. Adapun kelebihan dari metode Giving Question and Getting Answer adalah: a) Suasana menjadi lebih aktif b) Siswa mendapat kesempatan baik secara individu maupun kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. c) Mendorong siswa untul berami mengajukan pendapatnya.
5) Kelemahan metode Giving Question and Getting Answer a) Pertanyaan pada hakekatnya sifatnya hanya hafalan.
22
Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : CTSD, 2004), h. 69
31
b) Proses Tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok bahasan yang sedang dipelajari. c) Guru tidak mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak mengajukan pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan menguasai materi yang telah diberikan.
6)
Langkah-langkah metode Giving Question and Getting Answer Hisyam Zaini dkk menjelaskan langkah-langkah metode Giving Question and Getting Answer sebagaik berikut: a) Buat potongan-potongan kertas sebanyak dua kali sejumlah peserta didik b) Setiap peserta didik melengkapi pernyataan berikut ini: Kertas 1
: saya masih belum paham tentang …
Kertas 2
: saya dapat menjelaskan tentang …
c) Bagi peserta didik kedalam kelompok kecil, 4 atau 5 orang d) Masing- masing kelompok memilih pertanyaan pertanyaan yang ada (kartu 1). Dan juga topil-topik yang dapat mereka jelaskan (kartu 2) e) Setiap kelompok membacakan pertanyaan-pertanyaan yang telah mereka seleksi jika ada diantara peserta didik yang bisa menjawab, diberi kesempatan untuk menjawab. Jika tidak ada yang menjawab, guru/ dosen yang menjawab. f) Setiap kelompok menyampaikan apa yang dapat mereka jelaskan dari kertas 2. Selanjutnya minta mereka untuk menyampaikan ke kawan-kawan. g) Lanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada. h) Akhri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dalam klasifikasi dari jawaban-jawaban dan penjelasan peserta didik23
23
Ibid, h. 69-70
32
b. Metode Belajar Diskusi 1) Pengertian Pembelajaran Belajar
adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua
lapisan masyarakat. Bagi para belajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Menurut Slameto yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sepndiri dalam interaksi dengan lingkungannya.24 2) Pembelajaran metode Diskusi Diskusi adalah proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.25 Diskusi juga berarti proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara global dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah. 3) Tujuan metode Diskusi a) Memecahkan materi pembelajaran yang berupa masalah atau problematika yang sukar dilakukan oleh siswa secara perorangan. b) Mengembangkan keberanian siswa mengemukakan pendapat. c) Mengembangkan sikap toleran terhadap pendapat yang berbeda. d) Melatih siswa mengembangkan sikap demokratis, keterampilan berkomunikasi, 24 25
mengeluarkan
pendapat,
menafsirkan
dan
Syaiful Bahri Djamarah,Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT Rineka Cipta. 2011).cet.3.h. 13
Saiful Bahri Jamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.72
33
menyimpulkan pendapat. e) Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional.
4) Kelebihan metode Diskusi a) Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan – penjelasan dari berbagai sumber c) Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menghayati
pembaharuan suatu problem bersama – sama d) Melatih siswa untuk berdiskusi di bawah asuhan guru e) Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, meyetujui atau menentang pendapat orang lain f) Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau keputusan yang akan atau telah diambil g) Mengembangkan rasa solidaritas / toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau mungkin bertentangan sama sekali h) Membina siswa untuk berpikir matang – matang sebelum bicara i) Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetpai juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis j) Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara, pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah k) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menjalin hubungan kerja sama
5) Kelemahan metode Diskusi a) Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi, hanya hal – hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan.
34
b) Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu. c) Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatau uraian diskusi. d) Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat. e) Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk berbicara. 6) Langkah-langkah metode Diskusi26 a) Guru mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan
seperlunya
mengenai
cara-cara
pemecahannya. b) Para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk,
ruangan,
sarana,dan sebagainya dengan
bimbingan
guru.Pimpinan diskusi sebaiknya berada di tangan siswa yang : (1) Lebih memahami masalah yang akan didiskusikan (2) "Berwibawa" dan disenangi oleh teman-temannya (3) Lancar berbicara (4) Dapat bertindak tegas, adil, dan demokratis c) Tugas pimpinan diskusi antara lain : (1) Pengatur dan pengarah diskusi (2) Pengatur "lalu lintas" pembicaraan (3) Penengah dan penyimpul berbagai pendapat d) Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi 26
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 42
35
dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi. e) Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut. f) Akhirnya
siswa
mencatat
hasil
diskusi,
sedangkan
guru
menyimpulkan laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.27
B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relean dengan penelitian ini sebagai berikut: Hikmatul Wasiah ( 108011000111) Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Giving Question and Getting Answer terhadap Hasil Belajar PAI di SMP Prima Nusantara. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran aktif menggunakan Metode Giving Question and Getting Answer terhadap hasil belajar PAI pada pembelajaran tharah dan shalat. Teknik analisa data yang dilakukan dengan menggunakan uji t. dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung >
ttabel (4.30 > 2.02), maka hipotesis nol (H0) ditolak,
sementara Ha diterima, dengan demikian bahwa rata-rata hasil belajar pai siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif metode giving question and getting answer lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar pai siswa yang menggunakan strategi pembelajaran metode konvensional. Ma’rif Syafruddin (105017000427) Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Giving Question and Getting Answer terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Mancak Kab. Serang. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Hasil penelitian bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Question and Getting Answer terhadap hasil belajar Matematika. Teknik analisa data yang dilakukan dengan 27
Ibid, h. 43
36
menggunakan uji t. dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (4.60 > 1.66), maka hipotesis nol (H0) ditolak, sementara Ha diterima, dengan demikian bahwa rata-rata hasil belajar pai siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Giving Question and Getting Answer lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran metode konvensional.
C. Kerangka Berpikir Dalam belajar dibutuhkan sebuah metode yang dapat membuat suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, tidak membosankan dan dapat membangun keaktifan siswa didalamnya. Metode pembelajaran merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengajar. Dengan menggunakan metode diharapkan terjadi interaksi baik dari guru ke murid maupun murid dengan murid. Penggunaan metode yang relevan dengan pelajaran akan sangat membantu para murid untuk dapat memahami materi pelajaran. Sehingga hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai dengan optimal. Dan tentu pemilihan metode ini harus benar-benar disesuaikan dengan kondisi siswa. Agar siswa dapat melaksanakannya dengan baik. Strategi merupakan cara atau tahapan seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Strategi yang digunakan dalam belajar itu disesuaikan dengan tipe atau karakteristik dari siswa. Bagaimana cara siswa belajar untuk memahami materi yang telah. Dan faktor-faktor belajar dari individu (internal) maupun eksternal juga saling mempengaruhi tingkat keberhasilan. Menurut Melvin L.Silberman dalam buku Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Giving Question and Getting Answer adalah strategi pembentukan tim untuk melibatkan siswa dalam peninjauan kembali materi pada pelajaran sebelumnya atau pada akhir pelajaran.28 Sebagai pembelajaran aktif, metode Giving Question and Getting Answer memiliki kelebihan diantaranya: 28
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.Op.Cit, h.254
37
1. Metode Giving Question and Getting Answer lebih mendorong motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajarnya. 2. Terjadinya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa 3. Suasana belajar lebih menyenangkan dibandingkan dengan metode konvensional yang berpusat pada guru. 4. Mendorong siswa untuk lebih menguasai keterampilan sosial. 5. Melatih keterampilan siswa baik kognitif maupun emosional. Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang kemudian akan diukur dari nilai hasil belajar siswa di sekolah tersebut. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang memuaskan seharusnya guru memiliki variasi-variasi dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak terlalu monoton yang nantinya akan berpengaruh pada siswa. Hasil
belajar siswa yang dimaksud merupakan pengetahuan yang
dicapai siswa dari pembelajaran setelah mengalami proses pengajaran di sekolah dari hasil tes atau ujian yang diberikan setelah melewati proses belajar pada akhir rumusan tertentu. Dalam pembelajaran agama Islam, siswa harus memahami dan dan mengidentifikasi sendiri mengenai apa yang belum dan sudah dipahami agar terlihat langsung dalam pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang sejalan dengan itu adalah pembelajaran aktif metode Giving Question and Getting Answer. Dilihat dari keunggulan dari metode Giving Question and Getting Answer memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Setelah mengkaji teori-teori metode Giving Question and Getting Answer dan hasil belajar serta keterkaitan teoritis. peneliti berasumsi bahwa “diduga terdapat pengaruh terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer”.
38
Berdasarkan uraian di atas, diharapkan bahwa penerapan pembelajaran Agama Islam dengan pendekatan Giving Question and Getting Answer dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan Agama Islam siswa.
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan
kerangka
teoritik
yang
telah
diuraikan,
peneliti
mengajukan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ho
: Tidak terdapat pengaruh pada hasil belajar SKI yang diajarkan dengan
menggunakan metode giving question and getting
answer Ha
: Terdapat pengaruh pada hasil belajar SKI yang diajarkan dengan menggunakan metode giving question and getting answer
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTs Pembangunan UIN Jakarta yang berlokasi di Jl. Ibnu Taimia IV Komplek UIN. Adapun waktu yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu dimulai pada Semester Ganjil, Tahun Ajaran 2016-2017 pada bulan Juli - Agustus 2016. Dengan rincian kegiatan Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tanggal
Kegiatan Penelitian
29 Juli 2016 – 05 Agustus 2016
Mengadakan observasi pembelajaran diluar kelas kontrol dan eksperimen
05 Agustus 2016
Uji coba instrument
09 Agustus – 10 Agustus 2016
Mengadakan pretes di kelas kontrol dan eksperimen
09 Agustus – 31 Agustus 2016
Mengadakan
observasi
di
kelas
kontrol dan eksperimen 30 Agustus – 31 Agustus 2016
Mengadakan postest di kelas kontrol dan eksperimen
Sumber data: Primer diolah menggunakan Microsoft excell
B. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimen. Eksperimen ini juga disebut eksperimen semu. Tujuannya adalah untuk memprediksi keadaan yang dapat dicapai melalu eksperimen yang sebenarnya, tetapi tidak ada pengontrolan dan manipulasi terhadap seluruh variabel yang relevan.1
1
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.2011).h.74
39
40
Serta untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment), yakni pelaksanaan pembelajaran PAI pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer yang diterapkan pada kelompok eksperimen, kemudian akan dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan menggunakan metode diskusi. Penulis menggunakan quasi eksperimen, dikarenakan eksperimen yang dilakukan tidak memenuhi salah satu kriteria yang dibutuhkan oleh eksperimen sesungguhnya, yakni randomisasi pada subjek penelitian. Sebagaimana diketahui, penentuan sampel pada penelitian eksperimen harus dipilih secara random. Hal ini tidak mungkin dilakukan pada penelitian ini, karena subjek penelitian sudah terbentuk dalam kelas alami, sehingga tidak mungkin melakukan randomisasi pada subjek. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan dari tidak adanya randomisasi, maka kedua sampel yang dipilih harus memiliki karakteristik yang sama. Akan tetapi, dalam hal ini kelompok kontrol tidak berfungsi sepenuhnya dalam mengontrol hal-hal yang mempengaruhi treatment terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peneliti. Suatu penelitian eksperimen biasanya melibatkan dua kelompok, satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kelompok eksperimen biasanya menerima suatu yang baru, suatu perlakuan di bawah penyelidikan. Sementara itu, kelompok kontrol biasanya menerima suatu perlakuan yang berbeda.2 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretestpostest control group design, yakni mengacak kelompok kelas untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum proses pembelajaran dimulai, kedua kelompok mendapatkan tes awal yang sama.3 Setelah itu, kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran aktif menggunakan metode Giving Question and Getting Answer, sedangkan kelompok kontrol dengan menggunakan metode 2
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan kualitatif, (Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.2008).h.69. 3 Ibid, h. 98
41
diskusi. Setelah proses pembelajaran selesai, masing-masing kelompok akan mendapatkan tes akhir yang sama. Adapun urutan desain penelitian terlihat jelas pada table dibawah ini : Tabel 3.2 Pretest-Postest Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan (x) Postest Eksperimen T1 Xe T2 Kontrol T3 Xk T4 Sumber data: Primer diolah menggunakan Microsoft excell Keterangan : T1
: Pretest kelas eksperimen
T2
: Postest kelas eksperimen
T3
: Pretest kelas kontrol
T4
: Postest kelas kontrol
Xe
: Pembelajaran SKI dengan menggunakan metode GQGA
Xk
: Pembelajaran SKI dengan menggunakan metode diskusi
C. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara berencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.4 Yang menjadi populasi umum dalam penelitian ini adalah seluruh siswasiswi MTs Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 28 kelas. Sedangkan yang mejadi populasi target hanya 1 kelas yang terdiri dari 30 siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.5 penelitian yang digunakan dengan cara purposive random sampling,
4 5
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:PT Bumi Aksara.2003) h.53-54.
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D”, (Bandung :Alfabeta.2009).cet. Ke-7, h. 118
42
yakni pengambilan sampel berdasarkan kelas bilingual yang memiliki karakteristik dalam kelas parallel yang berbeda dalam suatu sekolah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu : 1. Kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat penerapan pembelajaran SKI pada
menggunakan metode Giving Question and
Getting Answer. Sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas VIII F yang berjumlah 30 siswa. 2. Kelompok kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapat penerapan pembelajaran SKI menggunakan metode Giving Question and Getting Answer. Sampel yang terpilih sebagai kelompok eksperimen adalah siswa kelas VIII H yang berjumlah 30 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Item tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat dari segi objektivitas, realiabilitas, daya pembeda dan bersifat komprehensif antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal atau belum berhasil. Tes diberikan pada kedua kelompok sampel dengan pemberian tes yang sama, yang dilakukan pada awal (pre-test) dan akhir (post-test) pokok bahasan materi yang telah dipelajari dan disusun berdasarkan kisi-kisi. Bentuk soal berupa pilihan ganda yang memuat aspek-aspek kemampuan siswa. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda.
43
E. Variabel dan Instrumen Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.6 Variabel yang digunakan variabel Independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, anticendent. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).7 Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yakni: Dalam penelitian ini, peneliti membagi siswa menjadi dua kelompok, dimana kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan yang berbeda, dengan tujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebasnya adalah metode Giving Question and Getting Answer sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran
Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI), Secara sederhana desain penelitian dapat ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3 Variabel Penelitian Kelompok
Variabel Bebas
Variabel Terikat
(R)E
XE
Y
(R)P
XP
Y
Sumber data: Primer diolah menggunakan Microsoft excell
Keterangan :
6 7
E
: Kelompok eksperimen
P
: Kelompok kontrol
Ibid .h.60 Sugiyono,Ibid, Cet.14, h.61.
44
XE
: Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (metode GQGA)
XP
: Perlakuan yang diberikan kepada kelompok kontrol (metode diskusi)
Y
: Tes akhir yang sama pada kedua kelompok
R
: Proses pemilihan subyek secara random kelompok kelas
2. Instrumen Penelitian a.
Instrumen Tes Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil
belajar PAI pada Sejara Kebudayaan Islam. Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis, objektif
untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.8 Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif dan bersifat komprehensif yang berupa pilihan ganda. Masing-masing item pada soal pilihan ganda terdiri dari 4 alternatif jawaban dengan satu jawaban yang benar. Soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 soal. Tes hasil belajar SKI diberikan setelah seluruh peserta didik mempelajari materi SKI dengan metode Giving Question and Getting Answer. Tabel 3.4 Kisi-kisi Intrumen Tes Standar Kompetensi 1. Memaha mi perkemba ngan 8
Kompetensi Dasar a. Mencerita kan sejarah
Materi Sejarah Berdiri nya Dinasti
Indikator
Menyebutkan Dinasti serta penguasa Dinasti
Nmor Butir 1,18,25,2 6,29,35,4 0
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pedidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1975), h.25.
Jumlah Soal 6
45
Islam pada masa Dinasti Abbasiya h
berdirinya Bani Daulah Abbasi Abbasiyah yah
Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri
1.2 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri
19,22,23, 28,37
5
Menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah Menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah
2, 5,10,14,3 8
5
3,6,11,16 ,33,39
6
4,12,13,1 7,34,37
6
8,15,20,2 4,32,36
6
7,9,21,27 ,30,31
6
Menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah Menceritakan proses
46
berdirinya Dinasti Abbasiyah Jumlah Butir Soal Sumber data: Primer diolah menggunakan Microsoft excell
40
b. Uji coba Instrumen Tes Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Pada instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Bentuk tes yang digunakan yaitu berbentuk test objektif, untuk mengetahui apakah soal-soal yang berupa test objektif tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan uji validitas dan reliabiltas. 1) Uji Validitas Menurut Gronlund dalam buku evaluasi pendidikan yang dikutip oleh Anas Sudjono, validitas dapat diartikan sebagai ketepatam omterpretasi yang dihasilkan dari skor tes instrumen evaluasi. Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika teknik evaluasi atau tes dapat mengukur apa yang sebenarnya akan diukur.10 Validitas, artinya penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya, tepat dan sahih.
11
Untuk mengukur validitas tes objektif dengan pilihan ganda,
yaitu dengan menggunakan rumus korelasi poin biseral.12
rpbi =
9
=
Soal uji coba instrument terdapat didalam lampiran Sukardi, Evaluasi Pendidikan : Teori dan operasionlanya, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008), h. 31 11 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. ( Jakarta: PT Rajagrafindo Persada:2007).h. 391. 12 Anas Sudijono, Pengantar Statistic Pendidikan,(Jakarta:PT Grafindo Persada.2012), cet.24.h.258. 10
409
47
Keterangan : = Angka indeks korelasi poin biseral Mp
: mean skor yang dicapai oleh siswa yang menjawab benar
Mt
: mean skor total
SDt
: deviasi standar total
P
: proporsi siswa yang menjawab benar
q
: proporsi siswa yang menjawab salah
Adapun kriteria pengujiannya ialah: Antara 0,800 sampai dengan 1,00
: sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
: tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
: cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
: rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,200
: sangat rendah13
2) Uji Reliabilitas Realibilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur atau ketepatan siswa dalam menjawab alat evaluasi tersebut. Menurut suharsimi arikunto, sebuah tes dikatakan reliable jika hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketepatan jika diteskan kepada subjek yang sama 14. Perhitungan reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20 (Kuder- Richardson 20 karena skor butir soal berbentuk skor diaktomi), yakni:
Keterangan: r 13 14
= reliabilitas tes secara keseluruhan
Suharsini Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara 2012) h.75 Ibid, h.100
48
p
= proporsi siswa yang menjawab benar
q
= proporsi siswa yang menjawab salah
pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
= banyaknya item
S
= standar deviasi dari tes
Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut: 0.91 – 1.00
Sangat tinggi
071 – 0.90
Tinggi
0.41 – 0.70
Cukup
0.21 – 0.40
Rendah
<0.20
Sangat rendah
3) Uji Tingkat Kesukaran Suharsimi Arikunto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar15. Tingkat kesukaran soal merupakan salah satu analisis sederhana. Hasil hitungannya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, maka digunakan rumus sebagai berikut:
p = Keterangan:
15
P
= Indeks tingkat kesukaran
B
= Jumlah siswa yang menjawab soal benar
Ibid, h. 207
49
JS
= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan klasifikasi tingkat kesukaran sebagai berikut: Soal dengan P 1,00 sampai 0,30
Soal sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70
Soal sedang
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00
Soal mudah16
4) Pengujian Daya Pembeda Suharsimi Arikunto mendefinisikan daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan rendah dan peserta didik yang berkemampuan tinggi. Rumus yang digunakan untuk daya pembeda adalah: =
−
=
−
Keterangan: D
= Daya pembeda
BA
= Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
= Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab salah
JA
= Jumlah peserta kelompok atas
JB
= Jumlah peserta kelompok bawah
PA
= Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PA
= Proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda:
16
D
= 0,00< D ≤ 0,20 = jelek (poor)
D
= 0,20< D ≤ 0,40 = cukup (satisfactory)
D
= 0,40< D ≤ 0,70 = baik (good)
D
= 0,70< D ≤ 1,00 = baik sekali (excellent).17
Suharsimi Arikunto, Op. Cit..h.208-210.
50
F. Teknik Analisa Data Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian. Data yang diperoleh dari sampel dengan menggunakan instrumen yang telah valid dan reliable akan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Data yang telah diperoleh harus diolah dengan menggunakan statistik yang harus melewati beberapa tahap, meliputi: 1. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya persebaran data yang akan dianalisis oleh peneliti. Teknik uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kai kuadrat (chi square). dengan persamaan:
=
∑(
)
Keterangan: f0 = Frekuensi dari hasil penelitian fe = Frekuensi yang diharapkan Sementara itu, kriteria tes yang digunakan adalah apabila x2 hitung < x2 tabel, dapat disimpulkan bahwa sampel berdistribusi normal. Sedangkan bila x2 hitung > x2 tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dari sampel tidak berdistribusi normal. 18 Langkah-langkah yang harus dilewati untuk melakukan pengujian normalitas dengan menggunakan teknik chi kuadrat dapat dilakukan dalam beberapa tahap, yakni: a. Menentukan Hipotesis Ho : data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal 17
Ibid. h.213-218.
18
Muri Yusuf, Metode penelitian kuantitatif, (Jakarta: Kencana Media, 2014), h. 261
51
Hi : data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal b. Menentukan rata-rata ( X) c. Menentukan standar deviasi ( Sd ) d. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi espektasi 1) Rumus banyak kelas interval (aturan struges) K = 1+3,3 log ( n ) dengan n banyak subjek 2) Rentang (R) = skor terbesar – skor terkecil 3) Panjang kelas interval (P) = e. Cari
2
hitung dengan rumus : 2
f. Cari
2
ℎ
= ∑
(
−
)2
tabel dengan derajat kebebasan (dk) = banyaknya kelas (K) – 3
dan taraf kepercayaan 95% dan taraf signifikan α = 5% Kriteria pengujian : Jika
2
hitung ≤
Jika
2
hitung >
2
tabel, maka Ho diterima tabel, maka Ho ditolak
2. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selnjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Pengujian ini dilakukan untuk mengethui homogen tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, nilai homogenitas diperoleh dengan melakujkan uji Fisher. Teknik yang digunakan untuk uji homogenitas pada penelitian ini adlaah uji Fisher, dengan rumus:
F=
=
Dengan :
S2= Kriteria pengujian:
∑
(∑ (
)
)
52
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, maka sampel homogen. Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, maka sampel tidak homogen19 Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher adalah: a) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk: Ho:
=
Ho:
≠
b) Membagi data menjadi dua kelompok c) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok d) Menentukan Fhitung dengan rumus: F=
=
e) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk: (1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. (2) Jika Fhitung >Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang tidak homogen. f) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut(varians terkecil) dengan rumus: dk1 = n-1 dk2 = n-2 g) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel berdasarkan criteria yang telah ditentukan.
3. Uji Hipotesis Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. rumus yang digunakan untuk melakukan uji t adalah:
19
Ibid, h. 265
53
Dengan
Keterangan: Xi
= rata-rata skor kelompok eksperimen
X2
= rata-rata skor kelompok control
Sg
= varians gabungan
S1 2
= varians kelompok eksperimen
S2
2
= varians kelompok control
N1
= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen
N2
= jumlah anggota sampel kelompok control
Setelah melakukan uji-t, langkah selanjutnya adalah mengajukan hipotesis, dengan melakukan: a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk: Ho: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen ; Atau Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikkan antara rata-rata score pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen. b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest Ho : X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelas kontrol dengan kelompok eksperimen, atau Ha : X ≠ Y, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelompok control. Setelah selesai melakukan uji kesamaan dua rata-rata pretest dan posttest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah: 1) Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji t 2) Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus: Dk = (n1 – 1) + (n2-1) 3) Menentukan nilai t-tabel dengan α = 0,05 4) Mengajukan hipotesis dalam bentuk: Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak dan
54
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
G. Hipotesis Statistik Perumusan hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 = µ1 ≤ µ2 Ha = µ1 ≥ µ2 Keterangan : Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar SKI dengan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer. Ho = Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar SKI dengan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer.
µ1 = Hasil belajar SKI dengan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer (kelompok eksperimen)
µ1 = Hasil belajar SKI dengan menggunakan metode Diskusi (kelompok kontrol)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Hasil Belajar SKI siswa yang diajarkan metode Giving Question and Getting Answer a. Hasil Pretest Kelas Eksperimen VIII F Tabel 4.1 Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen VIII F (Giving Question and Getting Answer) Pre No
Nama Siswa
Test
1
Abhirama Saka Biantomo
84
2
Akdhan Wiratara
50
3
Andalusia Nabila
80
4
Andien Puan Paramitha
76
5
Assyahra Aulia Putri
68
6
Calista Fathia Azzahra
68
7
Chindra Anindya Putri
84
8
Cinta Rafie Ataullah
68
9
Dewi Kamalia Wahyuni
80
10
Dzaki Rasendrya Aslam
68
11
Fatimah Az Zahra
88
12
Hassan Taufiqurrahman
80
13
Ichwan Nur Fadillah
84
14
Keyza Larasati Krisdaryanto
88
15
Maulida Aura Rahma
56
16
Mohammad Danny Prasetianto Rizki
84
17
Muhammad Farrel Keane Pramandip
84
55
56
18
Muhammad Haykal Mulyaharja
88
19
Nabilla Amara Denaputri
80
20
Nadhifa Azzahra
64
21
Najla Ghina Athaya
84
22
Nur Hana Nadira
84
23
Nur Shabrina Ramadhini
84
24
Rachmi Tasya Octaviana
80
25
Raihan Naufal Ramadhan
88
26
Rifda Salma Nabila
88
27
Riva Ilhami Rali Putra
80
28
Salsabila Permata Sari
72
29
Sarifah Nathania Orvola
76
30
Zayda Elvaretta Winarto
80
Jumlah Keseluruhan
2338
Rata-Rata
77.9
Nilai Tertinggi
84
Nilai Terendah
50
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pre-Test Kelas Eksperimen (Giving Question and Getting Answer)
Xi
Frekuensi
Batas
Batas
Interval
F
(titik tengah)
Kumulatif
Bawah
Atas
50 - 57
2
53.5
2
49,5
57,5
58 - 65
1
61.5
3
57,5
65,5
66 - 73
5
69.5
8
65,5
73,5
74 - 81
9
77.5
17
73,5
81,5
57
82 – 89
13
85.5
30
81,5
89,5
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Hasil Pre-Test Kelas Eksperimen
Hasil Pre-Test Eksperimen 14 12 10 8 Eksperimen
6 4 2 0 50 - 57
58 - 65
66 - 73
74 - 81
82 - 89
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excel
Berdasarkan keterangan table distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang nilai tertinggi ada13 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 82-89, sedangkan nilai terendah ada 2 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 50-57 dan siswa yang berkemampuan sedang ada 9 siswa yaitu memperileh nilai interval 74-81.
58
b. Hasil Postest Kelas Eksperimen VIII F Tabel 4.3 Nilai Post-Test Kelas Eksperimen VIII F (Giving Question and Getting Answer) Pre No
Nama Siswa
Test
1
Abhirama Saka Biantomo
96
2
Akdhan Wiratara
72
3
Andalusia Nabila
88
4
Andien Puan Paramitha
80
5
Assyahra Aulia Putri
72
6
Calista Fathia Azzahra
68
7
Chindra Anindya Putri
88
8
Cinta Rafie Ataullah
92
9
Dewi Kamalia Wahyuni
88
10
Dzaki Rasendrya Aslam
76
11
Fatimah Az Zahra
84
12
Hassan Taufiqurrahman
84
13
Ichwan Nur Fadillah
72
14
Keyza Larasati Krisdaryanto
84
15
Maulida Aura Rahma
84
16
Mohammad Danny Prasetianto Rizki
84
17
Muhammad Farrel Keane Pramandip
80
18
Muhammad Haykal Mulyaharja
88
19
Nabilla Amara Denaputri
72
59
20
Nadhifa Azzahra
84
21
Najla Ghina Athaya
92
22
Nur Hana Nadira
88
23
Nur Shabrina Ramadhini
80
24
Rachmi Tasya Octaviana
92
25
Raihan Naufal Ramadhan
80
26
Rifda Salma Nabila
92
27
Riva Ilhami Rali Putra
76
28
Salsabila Permata Sari
76
29
Sarifah Nathania Orvola
80
30
Zayda Elvaretta Winarto
84
Jumlah Keseluruhan
2476
Rata-rata
82.5
Nilai Tertinggi
96
Nilai Terendah
72
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Post-Test Kelas Eksperimen (Giving Question and Getting Answer)
Xi
Frekuensi
Batas
Batas
Interval
F
(titik tengah)
Kumulatif
Bawah
Atas
68 - 73
5
70.5
5
67,5
73,5
74 - 79
3
76.5
8
73,5
79,5
80 - 85
12
82.5
20
79,5
85,5
60
86 - 91
5
88.5
25
85,5
91,5
92 - 97
5
94.5
30
91,5
97,5
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Hasil Post-Test Kelas Eksperimen
Hasil Post-Test Eksperimen 12 10 8 6
Eksperimen
4 2 0 68 - 73
74 - 79
80 - 85
86 - 91
92 - 97
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
Berdasarkan keterangan table distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang nilai tertinggi ada 5 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 92-97 sedangkan nilai terendah ada 5 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 68-73 dan siswa yang berkemampuan sedang ada 3 siswa yaitu memperileh nilai interval 74-79.
61
2. Hasil Belajar SKI siswa yang yang diajarkan metode Diskusi a. Hasil Pretest Kelas Kontrol VIII H Tabel 4.5 Nilai Pre Test Kelas Kontrol (Diskusi) VIII H
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Adla Badzlani Zahirah Althaf Grady Fauzan Arifin Athira Putri Khalisha Az zahra Khoirurrizqa Fadiya Daffa Athallah Pranamurti Fadya Herini Putri Farah Anindya Kirana Farrel Raditya Purwoko Gathan Al Dhafa Raihan Putra Ghina Nabilah Syifa Haiqa Alifia Putri Rianto Irsyad Ananta Roberts Keyla Kanza Adira Khansa Nisrina Pangastuti Muhammad Farhan Akmal Muhammad Mufti Fakhrusy Muhammad Rizky Fauzan Nadia Shafa Khairani Najwa Afra Nurhaliza Naufal Insan Akmal Pocut Syifa Sulaiman Raia Tanaya Kusmana Raihan Faza Sabiq Ramadhan Raissa Hana Adara Rally Anindya Putri Raudhah Salsabila Surbakti Sabrina Reihanah Safira Adlina Putri Sastyan Khairunnisa Talitha Hasna Salsabila
Pre Test 60 64 68 76 80 68 76 60 72 76 80 64 80 80 72 80 80 76 76 60 60 68 60 84 68 72 68 60 68 60
62
jumlah keseluruhan 2116 Rata-rata 70.5 Nilai Tertinggi 84 Nilai Terendah 60 Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excel
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test Kelas Kontrol (Diskusi) Xi
Frekuensi
Batas
Batas
Interval
F
(titik tengah)
Kumulatif
Bawah
Atas
60 - 64
9
62
9
59,5
64,5
65 - 69
6
67
15
64,5
69,5
70 - 74
3
72
18
69,5
74,5
75 - 79
5
77
23
74,5
79,5
80 - 84
7
82
30
79,5
84,5
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Gambar 4.3 Diagram Frekuensi nilai Pre-test Kelas Kontrol (Diskusi)
Hasil Pre-Test Kontrol 10 8 6 Kontrol
4 2 0 60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 - 79
80 - 84
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
63
Berdasarkan keterangan table distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang nilai tertinggi 7 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 80-84, sedangkan nilai terendah ada 9 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 60-64 dan siswa yang berkemampuan sedang ada 3 siswa yaitu memperileh nilai interval 70-74.
b. Hasil Postest Kelas Kontrol VIII H Tabel 4.7 Nilai Post Test Kelas Kontrol (Diskusi) VIII H Post No
Nama Siswa
Test
1
Adla Badzlani Zahirah
88
2
Althaf Grady Fauzan Arifin
80
3
Athira Putri Khalisha
80
4
Az zahra Khoirurrizqa Fadiya
72
5
Daffa Athallah Pranamurti
72
6
Fadya Herini Putri
64
7
Farah Anindya Kirana
80
8
Farrel Raditya Purwoko
80
9
Gathan Al Dhafa Raihan Putra
92
10
Ghina Nabilah Syifa
92
11
Haiqa Alifia Putri Rianto
72
12
Irsyad Ananta Roberts
68
13
Keyla Kanza Adira
76
14
Khansa Nisrina Pangastuti
84
64
15
Muhammad Farhan Akmal
92
16
Muhammad Mufti Fakhrusy
76
17
Muhammad Rizky Fauzan
68
18
Nadia Shafa Khairani
76
19
Najwa Afra Nurhaliza
72
20
Naufal Insan Akmal
80
21
Pocut Syifa Sulaiman
88
22
Raia Tanaya Kusmana
88
23
Raihan Faza Sabiq Ramadhan
76
24
Raissa Hana Adara
76
25
Rally Anindya Putri
80
26
Raudhah Salsabila Surbakti
84
27
Sabrina Reihanah
68
28
Safira Adlina Putri
76
29
Sastyan Khairunnisa
84
30
Talitha Hasna Salsabila
88
Jumlah Keseluruhan
2372
Rata-rata
79.1
Nilai Tertinggi
92
Nilai Terendah
68
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
65
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Post Test Kelas Kontrol (Diskusi) Xi
Frekuensi
Batas
Batas
Interval
F
(titik tengah)
Kumulatif
Bawah
Atas
64 - 69
4
66.5
4
63,5
69,5
70 - 75
4
72.5
8
69,5
75,5
76 - 81
12
78.5
20
75,5
81,5
82 – 87
3
84.5
23
81,5
87,5
88 - 93
7
90.5
30
87,5
93,5
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Gambar 4.4 Diagram Frekuensi nilai Post test Kelas Kontrol (Diskusi)
Hasil Post Test Kontrol 12 10 8 6 Kontrol
4 2 0 64 - 69
70 - 75
76 - 81
82 – 87
88 - 93
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Berdasarkan keterangan table distribusi frekuensi diatas, dapat diketahui bahwa siswa yang nilai tertinggi 7 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 88-93, sedangkan nilai terendah ada 4 siswa yaitu memperoleh nilai pada interval 64-69 dan siswa yang berkemampuan sedang ada 4 siswa yaitu memperileh nilai interval 70-75.
66
1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen (Metode Giving Question and Getting Answer) Untuk kelas eksperimen ( Metode Giving Question and Getting Answer ) peneliti mengambil kelas VIII F Jumlah siswa di kelas ini adalah 30 orang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 19 anak perempuan. Tingkat kecerdasan di kelas ini cukup merata, ini dibuktikan dengan nilai individu siswa hasil pre-test atau tes diawal pertemuan sebelum diberikannya materi. Setelah pelaksanaan pre-test selesai. Dilanjutkan dengan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting Answer, pertama, peserta didik ditempatkan dalam kelompokkelompok kecil, dari 30 siswa dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok berangotakan 5 siswa diberi instruksi dari guru untuk menulis pada dua kertas yang diberikan oleh guru, kemudian siswa menulis tentang apa yang di pahami dan apa yang belum dipahami sesuai dengan kd dan indikator yang terpaparkan di layar projector. Setelah siswa menulis dalam dua kertas tersebut, kertas tersebut dikumpulkan kembali kepada guru, lalu dibagikan kembali secara acak dengan masing-masing siswa masih mendapatkan dua kertas. setelah itu siswa dengan anggota kelompoknya mendiskusikan sesuai dengan kertas yang diberikan oleh guru. Setiap anggota harus berperan aktif dan saling membantu menuangkan hasil diskusi yang sesuai dengan dua kertas tersebut. Setelah selesai berdiskusi, perwakilan anggota kelompok menjelaskan mengenai kertas “apa yang sudah saya pahami tentang... “ dan selanjutnya kertas yang apa yang belum saya pahami tentang ...” di arahkan untuk kelompok lain dan diberi waktu agar kelompok lain bisa menjawab sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Setelah setiap kelompok selesai mempresentasikan hasil penjelasan dari dua kertas tersebut, guru menambahkan dan menjawab pertanyaan
67
siswa yang belum terjawab dari hasil kelompok. Selanjutnya guru memberikan soal post- test kepada siswa untuk dikerjakan.
B. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran pada Kelas Kontrol (Metode Diskusi) Untuk kelas kontrol, peneliti menggunakan metode Diskusi, peneliti mengambil kelas VIII H. Jumlah siswa di kelas ini adalah 30 orang, terdiri dari 10 anak laki-laki dan 20 anak perempuan. Tingkat kecerdasan di kelas ini cukup merata, ini dibuktikan dengan nilai individu siswa hasil pre-test atau tes diawal pertemuan sebelum diberikannya materi. Pada kelas kontrol ini diawali dengan membagi siswa menjadi 6 kelompok yang di dalamnya terdapat 5 anggota. Setelah itu guru menyampaikan materi secara ringkas sesuai dengan kd dan indikator dan setelah materi selesai disampaikan, guru memberikan kesempataan kepada siswa untuk berdiskusi sesuai dengan tema yakni sejarah dinasti abbasiyah. Setelah berdikusi selesai guru menginstruksikan siswa untuk membuat poin-poin penting pada satu kertas lembar dengan masing-masing kelompok. Setiap anggota kelompok, diharuskan untuk berperan aktif dalam menuangkan poin-poin penting sesuai dengan materi yang sedang berlangsung. Setelah masing-masing kelompok selesai membuat poin-poin penting pada kertas lembar. Masing-masing kelompok menunjuk juru bicara agar bisa mempersiapkan untuk presentasi di depan kelompok lain. Setelah
masing-masing
kelompok
mempresentasikan,
guru
memberikan tambahan dari hasil diskusi dan presentasi masing-maisng kelompok serta mengkonfirmasi mengenai materi yang sedang dijelaskan sesuai dengan kd dan indikator. Setelah semua kegiatan metode selesai guru memberikan post-test kepada siswa untuk dikerjakan.
68
Tabel 4.9 Perlakuan pada setiap kelompok Perlakuan
Metode Giving Question
Metode Diskusi
and Getting Answer Perlakuan yang sama
Metode Ceramah
Metode Ceramah
Materi
Sejarah Dinasti Abbasiyah
Sejarah Dinasti Abbasiyah
Guru
Abdul Mutaqin, S. Ag
Abdul Mutaqin, S. Ag
Waktu
13.00-14.20
10.50-12.10
Program Semester
Ganjil
Ganjil
Perlakuan berbeda
yang Kegiatan
Awal,
Inti
dan Kegiatan
Penutup1
Awal,
Inti
Penutup
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
C. Pengujian Persyaratan Analisis Penelitian ini dimulai dengan menguji instrument tes berupa pilihan ganda kepada siswa kelas VIII G di MTs Pembangunan UIN Jakarta. Setelah dilakukan uji coba instrument, dilakukan uji validitas, uji realibilitas, uji tingkat kesukaran dan uji daya pembeda. Butir-butir yang valid dijadikan instrument penelitian dan dianalisis untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Dari hasil uji instrument tes yang dilakukan pada penelitian ini adalah: 1. Hasil Uji Coba Instrumen a) Hasil Uji Validitas Soal Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan menggunakan program ANATES versi 4 dengan menggunakan rumus korelasi Biserial Dari hasil uji coba, 40 soal yang diberikan terdapat 25 soal yang valid, yakni nomor: 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 17,18, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 35, 36, 38, 40. Untuk nomor soal yang tidak valid terdapat 15 butir soal, yakni nomor 4, 9, 13, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 26, 32, 34, 37, 1
Lihat RPP Kelas Eksperimen & Kelas Kontrol pada Lampiran
dan
69
39. b) Hasil Uji Reliabilitas Soal Berdasarkan hasil perhitungan ANATES versi 4 dengan menggunakan rumus Spearman Brown. Diperoleh hasil bahwa nilai reliabilitas instrumen tes adalah 0,76. Nilai ini termasuk kategori tinggi atau dengan kata lain instrumen ini layak digunakan dalam penelitian. c) Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Berdasarkan perhitungan menggunakan program ANATES versi 4 dapat dilihat tingkat kesukaran pada tabel berikut: Tabel 4.10 Tingkat Kesukaran Soal Kategori
Nomor Soal
Jumlah soal
26
1
Sukar
5,14,30,31,32
5
Sedang
1,2,4,6,7,9,10,11,13,15,16,17,18,19,20,23
16
Mudah
33,40
2
3,8,12,22
4
Sangat Sukar
Sangat Mudah S Jumlah Soal u
40 Soal
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excel
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa tingkat kesukaran soal pada kategori sangat sukar terdapat 1 soal, sukar terdapat 5 soal, sedang 16 soal, mudah 2 soal, sangat mudah 4 soal. Dari data tersebut mayoritas memiliki kategori soal yang sedang. pada pretest kelas eksperimen memperoleh Lhitung 0,142 dan Ltabel 0,161. Lhitung < Ltabel. Dapat disimpulkan pretest kelas eksperimen berdistribusi normal.
70
d) Hasil Uji Daya Pembeda Berdasarkan perhitungan menggunakan program ANATES versi 4 dapat dilihat tingkat kesukaran pada tabel berikut: Tabel 4.11 Daya Pembeda Kategori
Nomor Soal
Jumlah Soal
Rendah
3, 4, 5, 9, 14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 26, 27
13
Cukup
2, 6, 7, 8, 12, 13, 24, 25, 28, 30, 31, 34, 37, 40
14
1, 10, 11, 23, 32, 33, 35,
7
17, 18, 29, 36, 38, 39,
6
Baik Baik sekali Jumlah Soal
40 Soal
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa daya beda soal pada kategori rendah terdapat 13 sol, cukup 14 sal, baik 7 soal, baik sekali 6 soal. Dari data tersebut mayoritas memiliki kategori soal cukup.
2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengukur tingkat normalnya suatu data dalam penelitian. Adapun data yang dianggap normal adalah Lhitung < Ltabel. Pada penelitian ini, uji normalitas akan diproses menggunakan rumus Excel dan Tabel Liliefors sehingga hasilnya dapat dilihat sebagai berikut: a) Hasil Uji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen Dan Kontrol Tabel. 4.12 Uji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kontrol Variabel
Pretest (Eksperimen)
Jumlah
Taraf
Lhitung
Ltabel
sampel
signifikan
(Lh)
(Lt)
30
0,05
0,142
0,161
Keterangan
Normal
71
Pretest
30
0,05
0,139
0,161
Normal
(Kontrol)
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil uji normalitas pada pretest kelas eksperimen memperoleh Lhitung 0,142 dan Ltabel 0,161. Lhitung < Ltabel. Dapat disimpulkan pretest kelas eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil uji normalitas pada pretest kelas kontrol memperoleh Lhitung 0,139 dan Ltabel 0,161. Lhitung < Ltabel. Dapat disimpulkan pretest kelas kontrol berdistribusi normal.
b) Hasil Uji Normalitas Post-Test Kelas Ekperimen Dan Kontrol Tabel 4.13 Uji Normalitas Post-Test kelas Eksperimen dan kontrol Variabel
Jumlah
Taraf
Lhitung
Ltabel
sampel
signifikan
(Lh)
(Lt)
30
0,05
0,091
0,161
Normal
30
0,05
0,120
0,161
Normal
Postest
Keterangan
(Eksperimen) Postest (Kontrol)
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excel
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil uji normalitas pada posttest kelas eksperimen memperoleh Lhitung 0,091 dan Ltabel 0,116. Lhitung < Ltabel. Dapat disimpulkan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil uji normalitas pada posttest kelas kontrol memperoleh Lhitung 0,120 dan Ltabel 0,161.
72
Lhitung < Ltabel. Dapat disimpulkan posttest kelas kontrol berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang dilakukan adalah Uji-Fisher. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai varians pre-test kelas eksperimen adalah 88,3 dan varians pre-test kelas kontrol adalah 63,9. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1,38 dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk dk 30 dan dk penyebut = 30 maka didapat Ftabel 1,98 maka karena F hitung pada pretest kelas kontrol dan eksperimen 1,38 < 1,98 dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen. Sedangkan diperoleh varians nilai diperoleh nilai varians post-test kelas kontrol adalah 62,3 dan varians pos-test kelas eksperimen adalah 59,4. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1,04 dengan taraf signifikan α = 0,05 untuk dk 30 dan dk penyebut = 30 maka didapat Ftabel 1,98 maka karena F hitung pada posttest kelas kontrol dan eksperimen 1,04 < 1,98 dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen.
Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Pre-test
Varians
Taraf
Eksperimen
Kontrol
Signifikan
59,4
62,3
0,05
Fhitung
Ftabel
Keterangan
1,04
1,98
Homogen
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh Fhitung 1,04
73
dan F tabel 1,98. Berarrti Fhitung < Ftabel. Dapat dismipulkan bahwa data bersifat homogen
Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Post-test Varians
Taraf
Eksperimen
Kontrol
Signifikan
88,3
63,9
0,05
Fhitung
Ftabel
Keterangan
1,38
1,98
Homogen
Sumber data: primer, diolah dengan menggunakan Microsoft excell
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas pada posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh Fhitung 1,38 dan F tabel 1,98. Berarrti Fhitung < Ftabel. Dapat dismipulkan bahwa data bersifat homogen
D. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan 1. Uji Hipotesis Penelitian Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata post-test kelas eksperimen 82,5 dengan varians = 59,4 sedangkan untuk kelas varians kontrol diperoleh nilai rata-rata 79,1 dengan varians = 62,3. Ho (Hipotesis nol) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara metode Giving Question and Getting Answer dengan hasil belajar dengan menggunakan uji-t. Bedasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar SKI dengan menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 3,29 . Dengan taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan (db = 58 ) diperoleh nilai t tabel = 0,16. Sehingga t hitung berada diluar penerimaan Ho atau dengan kata lain Ho ditolak.
74
Dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran aktif Giving Question and Getting Answer lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan metode Diskusi.
2. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa Ho ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan hasil belajar SKI siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran aktif Giving Question and Getting Answer lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Diskusi pada taraf signifikan α = 0,05. Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran aktif Giving Question and Getting Answer kegiatan belajar mengajar yang disampaikan oleh guru belum bervariatif dalam menjelaskan dan pada kesimpulan akhir. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode Giving Question and Getting Answer untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode Diskusi. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode Giving Question and Getting Answer ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan di atas, dijelaskan bahwa Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar SKI siswa dengan menggunakan metode Giving Question and Getting Answer dengan menggunakan metode Diskusi pada bab sejarah Dinasti Abbasiyah.
E. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian ini mempunyai keterbatasan diantaranya :
75
1. Dalam penelitian, hanya dibahas pokok bahasan tentang sejarah Dinasti Abbasiyah saja bukan secara menyeluruh selama 1 semester. 2. Dalam penelitian, tidak berlaku untuk semua kelas, tetapi hanya di kelas VIII F & H saja. 3. Instrumen pengumpul data belum dapat mengungkap seluruh aspek yang diteliti, meskipun sebelumnya telah dievaluasi dan diuji cobakan. 4. Keterbatasan sebagai pemberi perlakuan dalam penerapan metode maupun dalam menyusun alat ukur yang hanya membatasi pada aspek kognitif saja
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dari pembahasan yang telah dilakukan, dari hasil perhitungan post test kelas eksperimen yang menggunakan metode Giving Question and Getting Answer memperoleh nilai rata-rata 82,5 dan post test kelas kontrol yang menggunakan metode Diskusi memperoleh nilai rata-rata 79,1. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas control. Selain itu, dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung= 1,72 dan ttabel= 0,16 dengan taraf signifikasi α 0,05. Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan thitung > ttabel (1,72 > 0,16). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal ditolak dan hipotesis akhir diterima. Dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan metode Giving Question and Getting Answer terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian temuan ini mengindikasikan bahwa untuk mendapat hasil belajar yang baik, maka salah satu langkah yang bisa digunakan guru adalah dengan melakukan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Giving Question and Getting Answer. Sehingga peserta didik akan lebih memahami materi dan akan lebih mudah dalam menyerap serta memproses pengetahuan secara efektif.
B. Implikasi Secara keseluruhan, apabila Answer
metode Giving Question and Getting
dapat terlaksana dengan baik, maka mayoritas siswa akan
memperoleh
nilai
mencapai
100.
76
Akan
tetapi,
ketika
pelaksanaan
77
pembelajaran berlangsung masih terdapat kekurangan sehingga belum ada siswa yang mendapatkan nilai 100. Penggunaan metode Giving Question and Getting Answer merupakan suatu strategi pembelajaran aktif yang bisa diterapkan pada pembelajaran selain SKI. akan tetapi pembelajaran yang dimaksud haruslah sesuai dengan kebutuhan dan indikator pembelajaran.
C. Saran Dalam proses pembelajaran SKI, diharapkan mampu menerapa Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman dalam proses belajar mengajar yang terjadi selama penelitian, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Diharapkan siswa dapat memahami dan menerapkan kedisiplinan dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Guru Diharapkan guru mampu
menekankan poin-poin pembelajaran serta
arahan dan instruksi kepada siswa sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik. 3. Bagi Sekolah Penerapan metode Giving Question and Getting Answer diharapkan dapat diterapkan secara kontinu sesuai dengan pembelajaran. 4. Bagi Penulis Lain Diharapkan metode Giving Question and Getting Answer dapat diteliti lanjut dalam indikator pelajaran yang berbeda di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA Antonius Bungaran S. Korelasi Kebudayaan dan Pendidikan, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.2014. Arifin,M. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara.1987. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2009. Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2011. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Perpustakaan Nasional.2015. Darsono dan T.Ibrahim, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam
2, Solo: Tiga
Serangkai Putra Mandiri.2013. Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.2008. ------. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.2011. ------. Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.2006. Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan kualitatif, Jakarta:PT Rajagrafindo Persada.2008. Kunandar, Guru Profesional implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2007. Madjid, M.Dien dan Johan Wahyudhi. Ilmu Sejarah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2014. Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Konsep dan Impelementasi Kurikulum 2004), Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2006. Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengaktifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.2008.
xi
xii
Murodi, Dr. Sejarah Kebudayaan Islam
kelas VII MTs, Semarang: Toha
Putra.2013 N.K, Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 42 Nata, Abuddin. Paradigma Penidikan Islam, Jakarta: PT Gramedia.2008. ------. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana.2008. Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2010. Silberman, Mel. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.cet ke-6.2009. Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D”, Bandung: Alfabeta. cet. ke-7.2009. Sudjono,
Anas.
Pengantar Statistic
Pendidikan,
Jakarta: PT
Grafindo
Persada.cet.24.2012 Sukardi. Evaluasi Pendidikan : Teori dan operasionlanya, Jakarta: PT. Bumi Aksara.2008. ------. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.2003. Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2009. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers.2010. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Grasindo.1991 Yusuf, Muri. Metode penelitian kuantitatif, Jakarta: Kencana Media.2014 Zain, Aswan, Syaiful Bahri Djamarah. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta.2010. Zaini, Hisyam, dkk. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD.2004.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN
MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VIII SEMESTER I
MTS PEMBANGUNAN UIN JAKARTA 2016
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
http://www.mpuin-jkt.sch.id
Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 74211
email:
[email protected]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: VIII / Ganjil
Pertemuan Ke-
:
1
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar
:
Menceritakan kondisi sosial politik sebelum Daulah Abbasiyah berdiri
Indikator
: 1. Menyebutkan Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah
sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri 2. Menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang
dinasti Abbasiyah berdiri 3. Menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan
menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri I.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menyebutkan penguasa sebelum Daulah Abbasiyah berdiri Siswa mampu menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang daulah Abbasiyah berdiri Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri
II. Materi Ajar Dinasti Abbasiyah
III. Metode Pembelajaran Ceramah, Giving Question and Getting Answer, Penugasan
IV. Kegiatan Pembelajaran 1. Tatap Muka No
Tahap
Langkah Kegiatan
Alokasi
Kegiatan 1
Pendahuluan
Waktu 5 menit
-
Guru mengucapkan salam.
-
Siswa menjawab salam guru, berdoa, dan mengkondisikan diri untuk siap belajar.
-
Guru
mempersiapkan
media/alat,
untuk
ditampilkan ke layar projector -
Guru
memeriksa
kehadiran,
lalu
menginstruksi ketua kelas untuk menanda tangani jurnal kelas. -
Guru
menyampaikan
secara
singkat
mengenai materi yang akan diajarkan dan kompetensi dasar yang harus dicapai setelah proses
KBM
berakhir
serta
tujuan
pembelajaran. 2
Inti
65 menit
Eksplorasi -
Untuk
mengetahui
tentang
materi
pengetahuan
siswa
pembelajaran,
guru
memberikan pretest kepada siswa. -
Setelah itu, Siswa di insrruksikan duduk secara
berkelompok
kemudian
siswa
membaca dan menggali informasi tentang Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah
berdiri
dan
faktor-faktor
keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri -
Siswa secara individu menulis pada
dua
kertas yang telah disediakan. Dengan tema kondisi social politik kekuasaan menjelang Daulah Abbasiyah berdiri dan factor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Daulah
Abbasiyah
berdiri.
Dengan
langkah-
langkahnya pada Kertas 1 : saya belum paham mengenai …… Kertas 2
:
saya dapat menjelaskan mengenai …… Lalu 2 kertas tersebut dikumpulkan kepada guru. Dan dibagikan kembali secara acak. -
Secara
berkelompok
siswa
membahas
mengenai 2 kertas yang telah diberikan kembali oleh guru. -
Mendiskusikan sejarah Dinasti Abbasiyah dengan membahas dan menjawab dari 2 kertas yang siswa peroleh.
Elaborasi -
Siswa
mengidentifikasi
dari
hasil
pengamatan yang sesuai dengan 2 kertas yang diberikan guru mengenai Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri
dan
faktor-faktor
keruntuhan
kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan
sanggahan
dengan
saling
menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Siswa diminta membuat kesimpulan tentang Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah
berdiri
dan
faktor-faktor
keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah
berdiri.
lalu
peserta
lain
mendengarkan dan memberikan sanggahan
dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Meminta beberapa siswa dari perwakilan kelompok
untuk
kesimpulan
menyampaikan
terkait
materi
yang
hasil telah
dipelajari. -
Guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari.
Konfirmasi -
Guru memberikan tanggapan, timbal balik positif dan penguatan terhadap penjelasan beberapa siswa terkait materi yang telah dibahas.
-
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai
sumber
terkait
materi
yang
dipelajari. 3
Penutup
-
Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin penting Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri dan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri
-
Guru memberikan motivasi agar peserta didik
tetap
mendakwahkan
bersemangat islam
dalam
dalam kehidupan
sehari-hari. -
Siswa merenungkan/merefleksikan aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan
-
Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
-
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.
-
Guru
mengucapkan salam kepada para
10 menit
peserta didik sebelum keluar kelas.
2. Tugas Terstuktur 3. Tugas Mandiri Tidak Terstuktur (TMTT) -
V. Bahan/Sumber Belajar 1. Ensiklopedi Islam 2. Dr. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam 3. Dr. Jaih Mubarok Sejarah Peradaban Islam 4. Buku Teks Tonggak Sejarah Islam
VI. Penilaian Penilaian proses saat pembelajaran berlangsung 1. Jenis/ Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
: : Pilihan Ganda (Terlampir)
2. Pedoman Penilaian Jumlah Skor Nilai
: Skor yang diperoleh/skor maksimal x 4
Mengetahui, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Ir. Hj. Eha Soriha, M. Si NIP. 196405102007012023
Jakarta, 03 Agustus 2016 Guru Bidang Studi SKI
Abdul Mutaqin, S.Ag Peneliti/Mahasiswi
Nur Faizah NIM. 1112011000041
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 7421156
http://www.mpuin-jkt.sch.id email:
[email protected]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: VIII / Ganjil
Pertemuan Ke-
:
2
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar
:
Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Indikator
: 1. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti
Abbasiyah 2. Menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah I.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah Siswa mampu menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah
II.
Materi Ajar Dinasti Abbasiyah
III.
Metode Pembelajaran Ceramah, Giving Question and Getting Answer, Penugasan
IV.
Kegiatan Pembelajaran 1. Tatap Muka No
Tahap
Langkah Kegiatan
Kegiatan 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
-
Guru mengucapkan salam.
-
Siswa menjawab salam guru, berdoa, dan
5 menit
mengkondisikan diri untuk siap belajar. -
Guru
mempersiapkan
media/alat,
untuk
ditampilkan ke layar projector -
Guru
memeriksa
kehadiran,
lalu
menginstruksi ketua kelas untuk menanda tangani jurnal kelas. -
Guru
menyampaikan
mengenai
materi
secara
yang
singkat
diajarkan
dan
kompetensi dasar yang harus dicapai setelah proses
KBM
berakhir
serta
tujuan
pembelajaran. -
Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari
2
Inti
45 menit
Eksplorasi -
Membaca dan menggali informasi tentang sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
-
Siswa diarahkan secara individu, siswa menulis pada
dua kertas yang telah
disediakan. Dengan tema tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor
politis
berdirinya
dinasti
Abbasiyah.
Dengan langkah-langkahnya
pada Kertas 1 : saya belum paham mengenai …… Kertas 2
:
saya dapat menjelaskan mengenai …… Lalu 2 kertas tersebut dikumpulkan kepada guru. Dan dibagikan kembali secara acak. -
Siswa
duduk
secara
berkelompok
dan
membahas mengenai 2 kertas yang diberikan oleh guru. -
Mendiskusikan sejarah Dinasti Abbasiyah dengan membahas dan menjawab dari 2
kertas yang siswa peroleh. Elaborasi -
Siswa diminta mengidentifikasi dari hasil pengamatan yang sesuai dengan 2 kertas yang diberikan guru mengenai tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun
-
Siswa diminta membuat kesimpulan tentang sejarah tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun
-
Guru menginstruksikan beberapa siswa dari perwakilan masing-masing kelompok untuk menyampaikan
hasil
kesimpulan
terkait
materi yang telah dipelajari. -
Guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari.
Konfirmasi -
Guru memberikan tanggapan, timbal balik positif dan penguatan terhadap penjelasan beberapa siswa terkait materi yang telah dibahas.
-
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai
sumber
terkait
materi
yang
dipelajari. 3
Penutup
-
Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin penting sejarah tokoh-tokoh yang berjasa
10 menit
mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factorfaktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah. -
Guru memberikan motivasi agar peserta didik
tetap
mendakwahkan
bersemangat islam
dalam
dalam kehidupan
sehari-hari. -
Siswa merenungkan/merefleksikan aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan
-
Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk pertemuan selanjutnya
-
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.
-
Guru
mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas.
2. Tugas Terstuktur No
Tahap
Aktivitas Siswa/Guru
Alokasi
Kegiatan 1
Pendahuluan
Waktu -
Menjelaskan poin-poin materi pokok yang
5 menit
harus ditulis 2
Inti
-
Masing-masing siswa menulis poin-poin penting tentang sejarah tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor
politis
berdirinya
dinasti
Abbasiyah. -
Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dinilai.
3. Tugas Mandiri Tidak Terstuktur (TMTT) V.
Bahan/Sumber Belajar 1. Ensiklopedi Islam 2. Dr. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam 3. Dr. Jaih Mubarok Sejarah Peradaban Islam
15 menit
4. Buku Teks Tonggak Sejarah Islam
VI.
Penilaian Penilaian proses saat pembelajaran berlangsung 1. Jenis/ Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
: : Pilihan Ganda (Terlampir)
2. Pedoman Penilaian Jumlah Skor Nilai
: Skor yang diperoleh/skor maksimal x 4
Mengetahui, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Ir. Hj. Eha Soriha, M. Si NIP. 196405102007012023
Jakarta,10 Agustus 2016 Guru Bidang Studi SKI
Abdul Mutaqin, S.Ag Peneliti/Mahasiswi
Nur Faizah NIM. 1112011000041
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 7421156
http://www.mpuin-jkt.sch.id email:
[email protected]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: VIII / Ganjil
Pertemuan Ke-
:
3
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar
:
Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Indikator
: 1. Menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam
membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah 2. Menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah I.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah Siswa mampu menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah
II. Materi Ajar Dinasti Abbasiyah
III. Metode Pembelajaran Ceramah, Giving Question and Getting Answer, Penugasan
IV. Kegiatan Pembelajaran 1. Tatap Muka No
Tahap
Langkah Kegiatan
Kegiatan 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
-
Guru mengucapkan salam.
-
Siswa menjawab salam guru, berdoa, dan
5 menit
mengkondisikan diri untuk siap belajar. -
Guru
mempersiapkan
media/alat,
untuk
ditampilkan ke layar projector -
Guru
memeriksa
kehadiran,
lalu
menginstruksi ketua kelas untuk menanda tangani jurnal kelas. -
Guru
menyampaikan
mengenai
materi
secara
yang
singkat
diajarkan
dan
kompetensi dasar yang harus dicapai setelah proses
KBM
berakhir
serta
tujuan
pembelajaran. 2
Inti
40 menit
Eksplorasi -
Membaca dan menggali informasi tentang upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah
-
Siswa diarahkan secara individu, siswa menulis pada
dua kertas yang telah
disediakan. Dengan tema sejarah berdirinya Dinasti
Abbasiyah.
Dengan
langkah-
langkahnya pada Kertas 1 : saya belum paham mengenai …… Kertas 2
:
saya dapat menjelaskan mengenai …… Lalu 2 kertas tersebut dikumpulkan kepada guru. Dan dibagikan kembali secara acak. -
Siswa
duduk
secara
berkelompok
dan
membahas mengenai 2 kertas yang diberikan oleh guru. -
Mendiskusikan upaya-upaya keluarga Abbas dalam
membangun
Abbasiyah berdirinya
dan Dinasti
kekuasaan
Dinasti
menceritakan
proses
Abbasiyah
dengan
membahas dan menjawab dari 2 kertas yang siswa peroleh. Elaborasi -
Siswa diminta mengidentifikasi dari hasil pengamatan yang sesuai dengan 2 kertas yang diberikan guru mengenai upaya-upaya keluarga
Abbas
kekuasaan
dalam
Dinasti
menceritakan
membangun
Abbasiyah
proses
berdirinya
dan Dinasti
Abbasiyah. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Siswa diminta membuat kesimpulan tentang upaya-upaya
keluarga
Abbas
dalam
membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Meminta beberapa siswa dari perwakilan masing-masing menyampaikan
kelompok hasil
kesimpulan
untuk terkait
materi yang telah dipelajari. -
Guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari.
Konfirmasi -
Guru memberikan tanggapan, timbal balik positif dan penguatan terhadap penjelasan beberapa siswa terkait materi yang telah dibahas.
-
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai
sumber
terkait
materi
yang
dipelajari. 3
Penutup
-
Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin penting mengenai upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah
dan
menceritakan
proses
berdirinya Dinasti Abbasiyah -
Guru
menginformasikan
kegiatan
untuk
postest,
Guru
pelaksanaan postest -
Setelah
melaksanakan
mengakhiri
pelajaran
dengan
membaca
hamdalah. -
Guru
mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas.
2. Tugas Terstuktur 3. Tugas Mandiri Tidak Terstuktur (TMTT) V. Bahan/Sumber Belajar 1. Ensiklopedi Islam 2. Dr. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam 3. Dr. Jaih Mubarok Sejarah Peradaban Islam 4. Buku Teks Tonggak Sejarah Islam
VI. Penilaian Penilaian proses saat pembelajaran berlangsung 1. Jenis/ Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
: : Pilihan Ganda (Terlampir)
2. Pedoman Penilaian Jumlah Skor Nilai
: Skor yang diperoleh/skor maksimal x 4
35 menit
Mengetahui, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Ir. Hj. Eha Soriha, M. Si NIP. 196405102007012023
Jakarta, 24 Agustus 2016 Guru Bidang Studi SKI
Abdul Mutaqin, S.Ag Peneliti/Mahasiswi
Nur Faizah NIM. 1112011000041
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL
MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VIII SEMESTER I
MTS PEMBANGUNAN UIN JAKARTA 2016
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
http://www.mpuin-jkt.sch.id
Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 74211
email:
[email protected]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: VIII / Ganjil
Pertemuan Ke-
:
1
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar
:
Menceritakan kondisi sosial politik sebelum Daulah Abbasiyah berdiri
Indikator
: 1. Menyebutkan Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah
sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri 2. Menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang
dinasti Abbasiyah berdiri 3. Menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan
menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri I.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menyebutkan penguasa sebelum Daulah Abbasiyah berdiri Siswa mampu menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang daulah Abbasiyah berdiri Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri
II. Materi Ajar Dinasti Abbasiyah
III. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Penugasan
IV. Kegiatan Pembelajaran 1. Tatap Muka No
Tahap
Langkah Kegiatan
Alokasi
Kegiatan 1
Pendahuluan
Waktu 5 menit
-
Guru mengucapkan salam.
-
Siswa menjawab salam guru, berdoa, dan mengkondisikan diri untuk siap belajar.
-
Guru
mempersiapkan
media/alat,
untuk
ditampilkan ke layar projector -
Guru
memeriksa
kehadiran,
lalu
menginstruksi ketua kelas untuk menanda tangani jurnal kelas. -
Guru
menyampaikan
secara
singkat
mengenai materi yang akan diajarkan dan kompetensi dasar yang harus dicapai setelah proses
KBM
berakhir
serta
tujuan
pembelajaran. 2
Inti
65 menit
Eksplorasi -
Untuk
mengetahui
tentang
materi
pengetahuan
siswa
pembelajaran,
guru
memberikan pretest kepada siswa. -
Setelah itu, Siswa di insrruksikan duduk secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang
kecil
untuk
Dinasti
serta
penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri
dan
faktor-faktor
keruntuhan
kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri -
Secara
berkelompok
siswa
membahas
mengenai materi yang diarahkan oleh guru. -
Mendiskusikan sejarah Dinasti Abbasiyah dengan kelompok kecil
Elaborasi
-
Siswa diminta mengidentifikasi dari hasil pengamatan yang sesuai dengan diskusi kelompok kecil mengenai Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri
dan
faktor-faktor
keruntuhan
kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan
sanggahan
dengan
saling
menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Siswa diminta membuat kesimpulan tentang Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah
berdiri
dan
faktor-faktor
keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah
berdiri.
lalu
peserta
lain
mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Meminta beberapa siswa dari perwakilan kelompok kesimpulan
untuk terkait
menyampaikan materi
yang
hasil telah
dipelajari. -
Guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari.
Konfirmasi -
Guru memberikan tanggapan, timbal balik positif dan penguatan terhadap penjelasan beberapa siswa terkait materi yang telah dibahas.
-
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui
berbagai
sumber
terkait
materi
yang
dipelajari. 3
Penutup
-
Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin penting Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri, kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri dan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri
-
Guru memberikan motivasi agar peserta didik
tetap
mendakwahkan
bersemangat islam
dalam
dalam kehidupan
sehari-hari. -
Siswa merenungkan/merefleksikan aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan
-
Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk pertemuan selanjutnya.
-
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.
-
Guru
mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas.
2. Tugas Terstuktur 3. Tugas Mandiri Tidak Terstuktur (TMTT) -
V. Bahan/Sumber Belajar 1. Ensiklopedi Islam 2. Dr. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam 3. Dr. Jaih Mubarok Sejarah Peradaban Islam 4. Buku Teks Tonggak Sejarah Islam
VI. Penilaian Penilaian proses saat pembelajaran berlangsung
10 menit
1. Jenis/ Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
: : Pilihan Ganda (Terlampir)
2. Pedoman Penilaian Jumlah Skor Nilai
: Skor yang diperoleh/skor maksimal x 4
Mengetahui, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Ir. Hj. Eha Soriha, M. Si NIP. 196405102007012023
Jakarta, 04 Agustus 2016 Guru Bidang Studi SKI
Abdul Mutaqin, S.Ag Peneliti/Mahasiswi
Nur Faizah NIM. 1112011000041
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 7421156
http://www.mpuin-jkt.sch.id email:
[email protected]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: VIII / Ganjil
Pertemuan Ke-
:
2
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar
:
Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Indikator
: 1. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti
Abbasiyah 2. Menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah I.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah Siswa mampu menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah
II.
Materi Ajar Dinasti Abbasiyah
III.
Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Penugasan
IV.
Kegiatan Pembelajaran 1. Tatap Muka No
Tahap
Langkah Kegiatan
Kegiatan 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
-
Guru mengucapkan salam.
-
Siswa menjawab salam guru, berdoa, dan
5 menit
mengkondisikan diri untuk siap belajar. -
Guru
mempersiapkan
media/alat,
untuk
ditampilkan ke layar projector -
Guru
memeriksa
kehadiran,
lalu
menginstruksi ketua kelas untuk menanda tangani jurnal kelas. -
Guru
menyampaikan
mengenai
materi
yang
secara
singkat
diajarkan
dan
kompetensi dasar yang harus dicapai setelah proses
KBM
berakhir
serta
tujuan
pembelajaran. -
Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari
2
Inti
45 menit
Eksplorasi -
Siswa
di
insrruksikan
duduk
secara
berkelompok kecil untuk mendiskusikan tentang tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah. Dengan -
Mendiskusikan sejarah Dinasti Abbasiyah dengan dengan teman satu kelompok.
Elaborasi -
Siswa diminta mengidentifikasi dari hasil pengamatan diskusi mengenai tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun
-
Siswa diminta membuat kesimpulan tentang sejarah tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah lalu peserta lain
mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Guru menginstruksikan beberapa siswa dari perwakilan masing-masing kelompok untuk menyampaikan
hasil
kesimpulan
terkait
materi yang telah dipelajari. -
Guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari.
Konfirmasi -
Guru memberikan tanggapan, timbal balik positif dan penguatan terhadap penjelasan beberapa siswa terkait materi yang telah dibahas.
-
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai
sumber
terkait
materi
yang
dipelajari. 3
Penutup
-
Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin penting sejarah tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factorfaktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah.
-
Siswa merenungkan/merefleksikan aktivitas pembelajaran yang telah dilaksanakan
-
Guru memberikan tugas terstruktur yang harus dikerjakan oleh siswa
-
Setelah itu, Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk pertemuan selanjutnya
-
Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.
-
Guru
mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas.
2. Tugas Terstuktur
10 menit
No
Tahap
Aktivitas Siswa/Guru
Alokasi
Kegiatan 1
Pendahuluan
Waktu -
Menjelaskan poin-poin materi pokok yang
5 menit
harus ditulis 2
Inti
-
Masing-masing siswa menulis poin-poin penting tentang sejarah tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah dan factor-faktor
politis
berdirinya
dinasti
Abbasiyah. -
Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dinilai.
3. Tugas Mandiri Tidak Terstuktur (TMTT) -
V.
Bahan/Sumber Belajar 1. Ensiklopedi Islam 2. Dr. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam 3. Dr. Jaih Mubarok Sejarah Peradaban Islam 4. Buku Teks Tonggak Sejarah Islam
VI.
Penilaian Penilaian proses saat pembelajaran berlangsung 1. Jenis/ Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
: : Pilihan Ganda (Terlampir)
2. Pedoman Penilaian Jumlah Skor Nilai
: Skor yang diperoleh/skor maksimal x 4
15 menit
Mengetahui, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Ir. Hj. Eha Soriha, M. Si NIP. 196405102007012023
Jakarta,11 Agustus 2016 Guru Bidang Studi SKI
Abdul Mutaqin, S.Ag Peneliti/Mahasiswi
Nur Faizah NIM. 1112011000041
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 7421156
http://www.mpuin-jkt.sch.id email:
[email protected]
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran
: Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester
: VIII / Ganjil
Pertemuan Ke-
:
3
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Standar Kompetensi
:
Memahami Perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
Kompetensi Dasar
:
Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Indikator
: 1. Menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam
membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah 2. Menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah I.
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah Siswa mampu menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah
II. Materi Ajar Dinasti Abbasiyah
III. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Penugasan
IV. Kegiatan Pembelajaran 1. Tatap Muka No
Tahap
Langkah Kegiatan
Kegiatan 1
Pendahuluan
Alokasi Waktu
-
Guru mengucapkan salam.
-
Siswa menjawab salam guru, berdoa, dan
5 menit
mengkondisikan diri untuk siap belajar. -
Guru
mempersiapkan
media/alat,
untuk
ditampilkan ke layar projector -
Guru
memeriksa
kehadiran,
lalu
menginstruksi ketua kelas untuk menanda tangani jurnal kelas. -
Guru
menyampaikan
mengenai
materi
secara
yang
singkat
diajarkan
dan
kompetensi dasar yang harus dicapai setelah proses
KBM
berakhir
serta
tujuan
pembelajaran. 2
Inti
40 menit
Eksplorasi -
Siswa
di
insrruksikan
duduk
secara
berkelompok kecil untuk mendiskusikan tentang upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah -
Mendiskusikan upaya-upaya keluarga Abbas dalam
membangun
Abbasiyah
dan
kekuasaan
Dinasti
menceritakan
proses
berdirinya Dinasti Abbasiyah dengan teman satu kelompok. Elaborasi -
Siswa diminta mengidentifikasi dari hasil diskusi mengenai upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah
dan
menceritakan
proses
berdirinya Dinasti Abbasiyah. lalu peserta lain
mendengarkan
sanggahan
dengan
dan
memberikan
saling
menghargai
pendapat teman dan bahasa yang santun -
Siswa diminta membuat kesimpulan tentang upaya-upaya
keluarga
Abbas
dalam
membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah
dan menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah. lalu peserta lain mendengarkan dan memberikan sanggahan dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun -
Meminta beberapa siswa dari perwakilan masing-masing menyampaikan
kelompok hasil
untuk
kesimpulan
terkait
materi yang telah dipelajari. -
Guru melakukan refleksi tentang materi yang telah dipelajari.
Konfirmasi -
Guru memberikan tanggapan, timbal balik positif dan penguatan terhadap penjelasan beberapa siswa terkait materi yang telah dibahas.
-
Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai
sumber
terkait
materi
yang
dipelajari. 3
Penutup
-
Guru dan siswa menyimpulkan poin-poin penting mengenai upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah
dan
menceritakan
proses
berdirinya Dinasti Abbasiyah -
Guru
menginformasikan
kegiatan
untuk
postest,
Guru
pelaksanaan postest -
Setelah
melaksanakan
mengakhiri
pelajaran
dengan
membaca
hamdalah. -
Guru
mengucapkan salam kepada para
peserta didik sebelum keluar kelas.
2. Tugas Terstuktur -
35 menit
3. Tugas Mandiri Tidak Terstuktur (TMTT) -
V. Bahan/Sumber Belajar 1. Ensiklopedi Islam 2. Dr. Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam 3. Dr. Jaih Mubarok Sejarah Peradaban Islam 4. Buku Teks Tonggak Sejarah Islam
VI. Penilaian Penilaian proses saat pembelajaran berlangsung 1. Jenis/ Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
: : Pilihan Ganda (Terlampir)
2. Pedoman Penilaian Jumlah Skor Nilai
: Skor yang diperoleh/skor maksimal x 4
Mengetahui, Kepala Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta
Ir. Hj. Eha Soriha, M. Si NIP. 196405102007012023
Jakarta, 18 Agustus 2016 Guru Bidang Studi SKI
Abdul Mutaqin, S.Ag Peneliti/Mahasiswi
Nur Faizah NIM. 1112011000041
Kisi-kisi Intrument Soal
Standar Kompetensi 1. Memahami perkemban gan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
Kompetensi Dasar 1.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah
Materi
Indikator
Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah
Menyebutkan Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri
1.2 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Jumlah Soal 1,18,25,26,29,35,40 6
Menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri
19,22,23,28,37
5
Menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah Menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah
2, 5,10,14,38
5
3,6,11,16,33,39
6
4,12,13,17,34,37
6
8,15,20,24,32,36
6
7,9,21,27,30,31
6
Menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah Menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah Jumlah Butir Soal
No. Butir
40
40
UJI COBA INSTRUMEN Nama
:
Kelas
: VIII (Delapan)
Sekolah
:
Materi
: Sejarah Dinasti Bani Abbasiyah
MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar! 1. Khalifah pertama pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah adalah …. a. Al-Walid bin Abdul Malik b. Marwan bin al-Hakam c. Mu’awiyah bin Abu Sufyan d. Yazid bin Mu’awiyah
2. Pusat pemerintahan Dinasti Umayyah terletak di kota ... yang merupakan bekas ibukota Byzantium a. Baghdad b. Damaskus c. Ishafan d. Konstantinopel
3. Pada masa dinasti Umayyah, khalifah mengingkari perjanjian … bahwa pemilihan khalifah dipilih secara musyawarah dan demokratis. sehingga menyebabkan masyarakat kecewa
a. ‘Amul- Jama’ah b. ‘Amul Hikmah c.
‘Amul Musyawarah
d. ‘Amul Adiliyah
4. Sikap politik Dinasti bani Abbasiyah cenderung kearah …. a. Demokratis b. Kerajaan c. Otoriter d. Kekaisaran
5. Strategi awal yang diterapkan Muhammad bin Ali agar usaha propagandanya mendapat keberhasilan dengan cara menggunakan nama…. a. Bani Abbas b. Bani Hasyim c. Bani Kinanah d. Bani Muthalib
6. Salah seorang propagandis terkenal yang bukan bagian dari keluarga bani Hasyim,tetapi beliau juga berjasa dalam pendirian daulah Abbasiyah yang adalah .… a. Abu Muslim al Khurasani b. Abu Ja’far al Mansur c. Al Walid bin Malik d. Zaid bin Muawiyah
7. Khalifah yang sangat berwibawa dan sukses dalam menjabat pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah adalah …. a. Abu Abdillah b. Abu Ja’far al Mansur c. Mu’awiyah bin Abu Sufyan d. Umar bin Abdul Aziz
8. Setelah Abu Abbas al Saffah meninggal, Dinasti Abbasiyah digantikan oleh …. a. Ali bin Abi Thalib b. Abu Jafar al-Mansur c. Musa al-Hadi d. Watsiq
9. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh …. a. Abul Abbas al- Saffah b. Abdullah Makmun c. Ibrahim bin Muhammad d. Muhammad bin Ali
10. Pada saat Abu Abbas as Saffah dan Abu muslim berhasil meruntuhkan kekuasaan bani umayyah, lalu mereka menguasai kota …. a. Arab b. Damaskus c. Kufah d. Mesir
11. Salah satu penyebab keruntuhan Dinasti Umayyah adalah memberikan hak istimewa kepada bangsa …. a. Kuffah b. Madinah c. Mekkah d. Suriah
12. Penamaan pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah, karena didirikan oleh keturunan ….
a. Abbas bin Abdul Muthalib b. Abbas bin Ubaidillah c. Abdullah bin Abbas d. Abdullah bin Umar 13. Muhammad bin Ali menjadikan kota … sebagai pusat kegiatan penyebaran dan propagandanya. a. Basrah b. Damaskus c. Fustat
d. Kuffah
14. Pengaruh negatif dari kerajaan Byzantium yang masuk kedalam keluarga Dinasti Umayyah adalah …. a. Ishafan b. Baghdad c. Damaskus d. Konstantinopel
15. Pada awalnya gerakan Dinasti Abbasiyah dipimpin oleh …. a. Abu Abbas as-Saffah b. Abu Ja’far al-Mansur c. Abu Muslim al-Khurasani d. Ali bin Abdullah bin Abbas
16. Panglima perang Dinasti Abbasiyah yang sangat berjasa dalam usaha mengalahkan Dinasti Umayyah adalah …. a. Abu Abbas as-Saffah b. Abu Muslim al-Khurasani c. Ali bin Abdullah bin Abbas d. Mukmin al-Makmun
17. Kelompok yang kecewa dengan Dinasti Umayyah, lalu mereka bergabung dengan kelompok Muhammad bin Ali pada kasus ….
a. Perang Jamal b. Perang Karbala c. Perang Khandaq d. Perang Shiffin 18. Penyebab runtuhnya dinasti Umayyah…. a. Adanya aliran sesat
b. Figur Khalifah yang lemah c. Khalifah sangat bijaksana d. Terjadinya peperangan di Irak
19. Orang beragama non-muslim yang tinggal di wilayah Islam disebut …. a. Kaum Arab b. Kaum Mawali c. Kaum non-Arab d. Kaum Zimmi
20. Wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah sampai wilayah timur Asia, India, dan perbatasan Cina ketika dipimpin oleh Khalifah …. a. Al-Hadi b. Al-Mahdi c. Sulaiman I d. Sulaiman II
21. Penamaan pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah, karena didirikan oleh keturunan …. e. Abbas bin Abdul Muthalib f. Abbas bin Ubaidillah g. Abdullah bin Abbas h. Abdullah bin Umar
22. Propaganda Muhammad bin Ali mendapat sambutan luar biasa dari kelompok…. a. Arabi b. Majusyi c. Mawali d. Turki
23. Pusat kekuasaan di pindahkan ke kota …. Untuk dijadikan basis pertahanan dan pusat pemerintahan Abbasiyah a. Anbar b. Afrika c. Andalusia d. Baghdad
24. Kelompok …. kecewa dengan pemerintahan Daulah Umayyah dikarenakan kelompok tersebut selalu di tempatkan sebagai masyarakat kedua a. Ali b. Bani Khuzaifa c. Mawali d. Zimmi
25. Berdirinya Dinasti Abbasiyah bersamaan dengan runtuhnya Bani Umayyah yaitu pada tahun .... a. 675 M b. 700 M c. 750 M d. 755 M
26. Penyerangan Byzantium terhadap Islam pada masa Khalifah al-Mansyur dapat ditangkis oleh tentara Islam pada tahun … H a. 136 b. 137 c. 138 d. 139
27. Pendiri kekhalifahan Bani Abbasiyah yang dari keluarga abbas tetapi tidak menjadi khalifah, adalah …. a. Abu Abbas as-Saffah b. Abu Muslim al-Khurasani
c. Abu Ja’far al-Mansur d. Muhammad bin Ali
28. Adapun sebab-sebab kemunduran dinasti Bani Umayyah adalah …………… a. Terjadinya saingan kekuasaan b. Munculnya berbagai gerakan dari kelompok yang kecewa c. Tidak ada pemimpin politik d. Khalifah memiliki kekuasaan yang absolute
29. Khalifah terakhir Bani Umayyah adalah …. a. Muawiyah bin Abi Sofyan b. Umar bin Abdul Aziz c. Yazid I d. Marwan bin Muhammad
30. Pengaruh negatif dari kerajaan Byzantium yang masuk ke dalam keluarga Umayyah adalah.... a. Gaya hidup mewah b. Membangun istana yang megah c. Suka berperang d. Suka melancong
31. Gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah dimulai pada masa pemerintahan.... a. b. c. d.
Abdul Malik bin Marwan Umar bin Abdul Aziz Yazid bin Mu’awiyah Zaid bin Haritsah
32. Khalifah Harun Ar-Rasyid mendirikan pusat riset dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dinamakan …. a. Al-Hikmah b. Baitul Hikmah c. Baitul ‘ilmi d. Majlis Munadzarah
33. Sikap politik Dinasti Abbasiyah cenderung ke arah.... a. b. c. d.
Demokratis Otokrasi Republik Kerajaan
34. Pada saat melakukan propaganda untuk meruntuhkan kekuasaan bani umayyah, Abu abbas al-Saffah dibantu oleh …. a. Abdullah bin Mas’ud b. Abu Muslim al-Khurasani c. Ja’far al-Mansur d. Sa’ad bin Ubaidillah
35. Kota pusat kejayaan pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah adalah… a. Baghdad b. Makkah c. Madinah d. Yastrib
36. perpecahan arab Utara dan arab selatan yakni arab … dan arab untuk bergabung dengan muhammad bin ali a. Fathhimiyah, Hamiriyah b. Himyariyah, Mudhariyah c. Idrisiyah, Fathimiyah
d. Mudhariyah, Idrisiyah
37. Salah satu kota paling paling penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang ada di kota Hijaz adalah …. a. Baghdad b. Maroko c. Mekkah d. Yordania
38. Khalifah yang terkenal boros pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah adalah …. a. Abu Abdillah b. Abu Ja’far al Mansur c. Mu’awiyah bin Abu Sufyan d. Umar bin Abdul Aziz
39. Selain Muhammad bin Ali, ada seorang lagi yang berasal dari Persia yang menjadi propagandis terkenal. Ia bernama ….
a. Abu Bakar al-Khurasani b. Abu Muslim al-Khurasani c. Abu Muhammad d. Ja’far bin Abdullah
40. Muhammad bin Ali menangkat propaganda terkenal yang berasal dari .. karena memiliki kecakapan dalam berkomunikasi sehingga banyak yang setia kepada bani Abbas a. Andalusia b. Demak c. Damaskus d. Persia
1
Kisi-kisi Intrument Soal
Standar Kompetensi 1. Memahami perkemban gan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah
Kompetensi Dasar 1.1 Menceritakan sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah
Materi
Indikator
No. Butir
Sejarah Berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah
Menyebutkan Dinasti serta penguasa Dinasti Umayyah sebelum Dinasti Abbasiyah berdiri
1,5,6,21
Jumlah Soal 4
Menjelaskan kondisi social politik kekuasaan menjelang dinasti Abbasiyah berdiri
2,11,14,17
4
Menjelaskan faktor-faktor keruntuhan kekuasaan menjelang Dinasti Abbasiyah berdiri Menyebutkan tokoh-tokoh yang berjasa mendirikan Dinasti Abbasiyah Menjelaskan factor-faktor politis berdirinya dinasti Abbasiyah
3,9,12,20
4
7,15,19,22
4
11,25,26,
3
4,13,23,24
4
8,10,16,18
4
1.2 Menceritakan sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah
Menjelaskan upaya-upaya keluarga Abbas dalam membangun kekuasaan Dinasti Abbasiyah Menceritakan proses berdirinya Dinasti Abbasiyah Jumlah Butir Soal
25
25
2
MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TINGKAT: IBTIDAIYAH – TSANAWIYAH - ALIYAH Alamat: Jln. Ibnu Taimia IV Kompleks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
http://www.mpuin-jkt.sch.id
Telpon: (021) 7402172, (021) 7401143, Fax. (021) 7421156
email:
[email protected]
PRETEST POSTEST Nama
:
Kelas
: VIII (Delapan) ( F / H )
Sekolah
:
Materi
: Sejarah Dinasti Bani Abbasiyah
MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kerjakanlah dimulai dengan membaca basmalah 1. Khalifah pertama pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah adalah …. a. Al-Walid bin Abdul Malik b. Marwan bin al-Hakam c. Mu’awiyah bin Abu Sufyan d. Yazid bin Mu’awiyah
2. Pusat pemerintahan Dinasti Umayyah terletak di kota ... yang merupakan bekas ibukota Byzantium a. Baghdad b. Damaskus c. Ishafan d. Konstantinopel
3. Pada masa dinasti Umayyah, khalifah mengingkari perjanjian … bahwa pemilihan khalifah dipilih secara musyawarah dan demokratis. sehingga menyebabkan masyarakat kecewa
a. ‘Amul- Jama’ah b. ‘Amul Hikmah c.
‘Amul Musyawarah
d. ‘Amul Adiliyah
3 4. Strategi awal yang diterapkan Muhammad bin Ali agar usaha propagandanya mendapat keberhasilan dengan cara menggunakan nama…. a. Bani Abbas b. Bani Hasyim c. Bani Kinanah d. Bani Muthalib 5. Salah seorang propagandis terkenal yang bukan bagian dari keluarga bani Hasyim,tetapi beliau juga berjasa dalam pendirian daulah Abbasiyah yang adalah .… a. Abu Muslim al Khurasani b. Abu Ja’far al Mansur c. Al Walid bin Malik d. Zaid bin Muawiyah
6. Khalifah yang sangat berwibawa dan sukses dalam menjabat pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah adalah …. a. Abu Abdillah b. Abu Ja’far al Mansur c. Mu’awiyah bin Abu Sufyan d. Umar bin Abdul Aziz
7. Setelah Abu Abbas al Saffah meninggal, Dinasti Abbasiyah digantikan oleh …. a. Ali bin Abi Thalib b. Abu Jafar al-Mansur c. Musa al-Hadi d. Watsiq
8. Pada saat Abu Abbas as Saffah dan Abu muslim berhasil meruntuhkan kekuasaan bani umayyah, lalu mereka menguasai kota …. a. Arab b. Damaskus c. Kufah d. Mesir
9. Salah satu penyebab keruntuhan Dinasti Umayyah adalah memberikan hak istimewa kepada bangsa …. a. Kuffah
4 b. Madinah c. Mekkah d. Suriah
10. Penamaan pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah, karena didirikan oleh keturunan ….
a. Abbas bin Abdul Muthalib b. Abbas bin Ubaidillah c. Abdullah bin Abbas d. Abdullah bin Umar 11. Kelompok yang kecewa dengan Dinasti Umayyah, lalu mereka bergabung dengan kelompok Muhammad bin Ali pada kasus ….
a. Perang Jamal b. Perang Karbala c. Perang Khandaq d. Perang Shiffin 12. Penyebab runtuhnya dinasti Umayyah…. a. Adanya aliran sesat b. Figur Khalifah yang lemah c. Khalifah sangat bijaksana d. Terjadinya peperangan di Irak
13. Pusat kekuasaan di pindahkan ke kota …. Untuk dijadikan basis pertahanan dan pusat pemerintahan Abbasiyah a. Anbar b. Afrika c. Andalusia d. Baghdad
14. Kelompok …. kecewa dengan pemerintahan Daulah Umayyah dikarenakan kelompok tersebut selalu di tempatkan sebagai masyarakat kedua a. Ali b. Bani Khuzaifa c. Mawali d. Zimmi
5 15. Berdirinya Dinasti Abbasiyah bersamaan dengan runtuhnya Bani Umayyah yaitu pada tahun .... a. 675 M b. 700 M c. 750 M d. 755 M 16. Pendiri kekhalifahan Bani Abbasiyah yang dari keluarga abbas tetapi tidak menjadi khalifah, adalah …. a. Abu Abbas as-Saffah b. Abu Muslim al-Khurasani c. Abu Ja’far al-Mansur d. Muhammad bin Ali 17. Adapun sebab-sebab kemunduran dinasti Bani Umayyah adalah …………… a. Terjadinya saingan kekuasaan b. Munculnya berbagai gerakan dari kelompok yang kecewa c. Tidak ada pemimpin politik d. Khalifah memiliki kekuasaan yang absolute
18. Khalifah terakhir Bani Umayyah adalah …………. a. Muawiyah bin Abi Sofyan b. Umar bin Abdul Aziz c. Yazid I d. Marwan bin Muhammad 19. Pengaruh negatif dari kerajaan Byzantium yang masuk ke dalam keluarga Umayyah adalah.... a. Gaya hidup mewah b. Membangun istana yang megah c. Suka berperang d. Suka melancong 20. Gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah dimulai pada masa pemerintahan.... a. Abdul Malik bin Marwan b. Umar bin Abdul Aziz
6 c. Yazid bin Mu’awiyah d. Zaid bin Haritsah 21. Sikap politik Dinasti Abbasiyah cenderung ke arah.... a. Demokratis b. Otokrasi c. Republik d. Kerajaan 22. Kota pusat kejayaan pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah adalah… a. Baghdad b. Makkah c. Madinah d. Yastrif 23. Sambutan luar biasa dari perpecahan arab Utara dan arab selatan yakni arab … dan arab untuk bergabung dengan muhammad bin ali a. Fathhimiyah, Hamiriyah b. Himyariyah, Mudhariyah c. Idrisiyah, Fathimiyah d. Mudhariyah, Idrisiyah 24. Khalifah yang terkenal boros pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah adalah …. a. Abu Abdillah b. Abu Ja’far al Mansur c. Mu’awiyah bin Abu Sufyan d. Umar bin Abdul Aziz 25. Muhammad bin Ali menangkat propaganda terkenal yang berasal dari .. karena memiliki kecakapan dalam berkomunikasi sehingga banyak yang setia kepada bani Abbas a. Andalusia b. Demak c. Damaskus d. Persia
Hitungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Nilai Pretest Kelas VIII F No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Abhirama Saka Biantomo Akdhan Wiratara Andalusia Nabila Andien Puan Paramitha Assyahra Aulia Putri Calista Fathia Azzhahra Chindra Anindyaputri Cinta Rafie Ataullah Dewi Kamalia Wahyuni Dzaki Rasendriya Aslam Fatimah Az Zahra Hassan Taufiqurrahman Ichwan Nur Fadillah Keyza Larasati Maulida Aura Rahma Mohammad Danny Muhammad Farrel Keane Muhammad Haykal Nabilla Amara Denaputri Nadhifa Azzahra Najla Ghina Athaya Nur Hana Nadira Putri Nur Shabrina Ramadhini Rachmi Tasya Octaviana Raihan Naufal Ramadhan Rifda Salma Nabila Riva Ilhami Rali Putra Salsabila Permata Sari Sarifah Nathania Orvola Zayda Elvaretta Winarto Jumlah Keseluruhan Rata-Rata
Pre Test 84 50 80 76 68 68 84 68 80 68 88 80 84 88 56 84 84 88 80 64 84 84 84 80 88 88 80 72 76 80 2338 77.9
HITUNGAN NILAI PRETEST KELAS VIII F
Rentang Kelas
= Nilai maksimum – Nilai minimum = 88 – 50 = 38
Interval Kelas
= 1 + 33 Log 30 = 49.7 = 5
Panjang Kelas
= R/I = 38 / 5 = 7.6 = 8
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2338 / 30 = 77.9
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (182748) – (2325)^2 30(29) = 76.800 870 = 88.3
Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 88.3^0.5 = 9.4
NILAI POSTEST KELAS VIII F No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Abhirama Saka Biantomo Akdhan Wiratara Andalusia Nabila Ardianty Andien Puan Paramitha Dewi Assyahra Aulia Putri Calista Fathia Azzhahra Putranto Chindra Anindyaputri Cinta Rafie Ataullah Dewi Kamalia Wahyuni Dzaki Rasendriya Aslam Fatimah Az Zahra Hassan Taufiqurrahman Ichwan Nur Fadillah Keyza Larasati Krisdaryanto Maulida Aura Rahma Mohammad Danny Prasetianto Rizki Muhammad Farrel Keane Pramandi P. Muhammad Haykal Mulyaharja Nabilla Amara Denaputri Nadhifa Azzahra Najla Ghina Athaya Setiono Nur Hana Nadira Putri Nur Shabrina Ramadhini Rachmi Tasya Octaviana Raihan Naufal Ramadhan Rifda Salma Nabila Galela Riva Ilhami Rali Putra Salsabila Permata Sari Sarifah Nathania Orvola Zayda Elvaretta Winarto Jumlah Keseluruhan Rata-Rata
Post Test 96 72 88 80 72 68 88 92 88 76 84 84 72 84 84 84 80 88 72 84 92 88 80 92 80 92 76 76 80 84 2476 82.5
HITUNGAN NILAI POSTEST KELAS VIII F
Rentang Kelas
= Nilai maksimum – Nilai minimum = 96– 68 = 28
Interval Kelas
= 1 + 33 Log 30 = 49.7 = 5
Panjang Kelas
= R/I = 28 / 5 = 5.6 = 6
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2476 / 30 = 82.5
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (207896) – (2487)^2 30(29) = 51.696 870
= 59.4 Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 59.4^0.5 = 7.7
Hitungan Hasil Belajar Kelas Kontrol Nilai Pretest Kelas VIII H No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Adla Badzlani Zahirah Althaf Grady Fauzan Arifin Athira Putri Khalisha Az Zahra Khoirurrizqa Fadiya Daffa Athallah Pranamurti Fadya Herini Putri Farah Anindya Kirana Farrel Raditya Purwoko Gathan Al Dhafa Raihan Putra Pratama Ghina Nabilah Syifa Haiqa Alifia Putri Rianto Irsyad Ananta Roberts Keyla Kanza Adira Khansa Nisrina Pangastuti Muhammad Farhan Akmal Muhammad Mufti Fakhrusy Muhammad Rizky Fauzan Wibowo Nadia Shafa Khairani Najwa Afra Nurhaliza Naufal Insan Akmal Pocut Syifa Sulaiman Raia Tanaya Kusmana Raihan Faza Sabiq Ramadhan Raissa Hana Adara Rally Anindya Putri Raudhah Salsabila Surbakti Sabrina Reihanah Safira Adlina Putri Sastyan Khairunnisa Talitha Hasna Salsabila Jumlah Keseluruhan Rata-Rata
Pre Test 60 64 68 76 80 68 76 60 72 76 80 64 80 80 72 80 80 76 76 60 60 68 60 84 68 72 68 60 68 60 2116 70.5
HITUNGAN NILAI PRETEST KELAS VIII H
Rentang Kelas
= Nilai maksimum – Nilai minimum = 84 – 60 = 24
Interval Kelas
= 1 + 33 Log 30 = 49.7 = 5
Panjang Kelas
= R/I = 24 / 5 = 4.8 = 5
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2116 / 30 = 70.5
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (153795) – (2135)^2 30(29) = 55.625 870
= 63.9 Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 63.9^0.5 = 8.0
NILAI POSTEST KELAS VIII H No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa Adla Badzlani Zahirah Althaf Grady Fauzan Arifin Athira Putri Khalisha Az Zahra Khoirurrizqa Fadiya Daffa Athallah Pranamurti Fadya Herini Putri Farah Anindya Kirana Farrel Raditya Purwoko Gathan Al Dhafa Raihan Putra Pratama Ghina Nabilah Syifa Haiqa Alifia Putri Rianto Irsyad Ananta Roberts Keyla Kanza Adira Khansa Nisrina Pangastuti Muhammad Farhan Akmal Muhammad Mufti Fakhrusy Muhammad Rizky Fauzan Wibowo Nadia Shafa Khairani Najwa Afra Nurhaliza Naufal Insan Akmal Pocut Syifa Sulaiman Raia Tanaya Kusmana Raihan Faza Sabiq Ramadhan Raissa Hana Adara Rally Anindya Putri Raudhah Salsabila Surbakti Sabrina Reihanah Safira Adlina Putri Sastyan Khairunnisa Talitha Hasna Salsabila Jumlah Keseluruhan Rata-Rata
Post Test 88 80 80 72 72 64 80 80 92 92 72 68 76 84 92 76 68 76 72 80 88 88 76 76 80 84 68 76 84 88 2372 79.1
HITUNGAN NILAI POSTEST KELAS VIII H
Rentang Kelas
= Nilai maksimum – Nilai minimum = 92– 64 = 28
Interval Kelas
= 1 + 33 Log 30 = 49.7 = 5
Panjang Kelas
= R/I = 28 / 5 = 5.6 = 6
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2372 / 30 = 79.1
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (191414) – (2385)^2 30(29) = 54.180 870
= 62.3 Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 62.3^0.5 = 7.9
Uji Normalitas Pretest Kelas VIII F
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2338 / 30 = 77.9
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (182748) – (2325)^2 30(29) = 76.800 870 = 88.3
Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 88.3^0.5 = 9.4
Lo Hitung Lo Tabel 0.142 0.161 Jika Lo Hitung < Lo tabel, maka kesimpulannya data berdistribusi normal
Uji Normalitas Postest Kelas VIII F
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2476 / 30 = 82.5
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (207896) – (2487)^2 30(29) = 51.696 870 = 59.4
Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 59.4^0.5 = 7.7
Lo Hitung Lo Tabel 0.091 0.161 Jika Lo Hitung < Lo tabel, maka kesimpulannya data berdistribusi normal
Uji Normalitas Pretest Kelas VIII H
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2116 / 30 = 70.5
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (153795) – (2135)^2 30(29) = 55.625 870 = 63.9
Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 63.9^0.5 = 8.0 = 7.7
Lo Hitung Lo Tabel 0.139 0.161 Jika Lo Hitung < Lo tabel, maka kesimpulannya data berdistribusi normal
Uji Normalitas Postest Kelas VIII H
Mean
= Jumlah Keseluruhan / n = 2372 / 30 = 79.1
Varians
= n( F. Xi^2) – (F.Xi)^2 n(n-1) = 30 (191414) – (2385)^2 30(29) = 54.180 870 = 62.3
Simpangan Baku
= Varians^0.5 = 62.3^0.5 = 7.9
Lo Hitung Lo Tabel 0.120 0.161 Jika Lo Hitung < Lo tabel, maka kesimpulannya data berdistribusi normal
Uji Homogenitas Pretest Kelas VIII F & H
Uji Homogenitas
= Varians Terbesar Varians Terkecil = 88.3 63.9 = 1.38
F Hitung 1.38
F Tabel 1.98
Jika F Hitung < F tabel, maka kesimpulannya data memiliki varians yang homogen Uji Homogenitas Postest Kelas VIII F & H
Uji Homogenitas
= Varians Terbesar Varians Terkecil = 62.3 59.4 = 1.04
F Hitung 1.04
F Tabel 1.98
Jika F Hitung < F tabel, maka kesimpulannya data memiliki varians yang homogen
Uji T Hitung
Xbar 8 F Xbar 8 H
T
Sg
82.5 79.1
=
Varians 8F Varians 8H
dengan Sg
59.4 62.3
=
= (30-1)*59.4 + (30-1)*63.9 ( 30+30-2)
Sg
= 3419 58
Sg
= 7.68
Maka Thitung =
= 82.5 – 79.1 = 7.68*0.258 = 3.4 = 1.98 Thitung T Hitung 1.72
= 1.72 T Tabel 0.16
Jika T Hitung > T tabel, maka kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima
Gambar Penelitian Siswa- siswi sedang mengerjakan soal
siswi sedang menulis pada 2 kertas mengenai apa yang sudah dan belum dipahami ( Kelas Experimen)
Perwakilan kelompok untuk mempresentasikan apa yang sudah dipahami lalu dijelaskan, didepan semua kelompok.
Perwakilan kelompok untuk mempresentasikan dengan menjawab soal yang belum dipahami dari kelompok lain. (Kelompok Eksperimen)
58
59
Siswa sedang berdiskusi membuat ringkasan yang di instruksikan oleh guru (Kelas Kontrol)
Foto bersama guru, siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan penulis