PERANAN KELUARGA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BERlBADAH ANAK DI RT 005/03 PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR SKRIP SI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: HILALIA 0011017698
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN lJNfVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIIDAVATULLAH JAKARTA
1425 H/ 2004 M
PERANAN KELUARGA DALAM MENllNGKATKAN MOTIVASI BERIBADAH ANAK DI RT 005/03 PONDOK BAMBU JAKARTA TH\tlUR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
HILA LIA 0011017698
Dibawah bimbingan :
Ora. Hj. Sitti Salmiah, MA.. 150 020 004
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU T ARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1425 H/ 2004 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi
yang
berjudul
"PERANAN
Jl(ELUARGA
DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BERIBADAH ANAK DI RT 005/03 PONDOK BAMBU JAKARTA TIMUR" telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Agustus 2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Program Strata I (SI) pada jurusan Pendidikan Agama Islam. Jakarta, 9 Agustus 2004 Sidang Munaqasah Dekan
Pembantu Dekan Sekretaris Merangkap Anggota
ap Anggota
~\~~~ Dr. Ded•~ s ada MA NIP: 231 356
IJ
Anggota
-~m·c Prof Jet~ NIP. 150 012 950
---
Ora. Hj. Sitt! Salmiah, MA NIP. 150 020 004
KATA PENGANTAR
~)\ ~)\ J!JI f~ Alhamdul ill ah, segala puji serta rasa syukur penulis parijatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, schingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh geiar sarjana dalam bidang pendidikan pada Program Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini dapat terwujud dengan baik atas segala bantuan dan
ke~jasama
dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang sebesarbesarnya kepada : I. Bapak Prof DR. H. Salman Harun, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Bapak Ors. Abdul Fatah Wibisono, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAJ serta Bapak Akhrnad Sodiq, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan PAL 2. !bu Dra. Hj. Sitti Salrniah, MA selaku Pembimbing skripsi, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan birnbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 3. Bapak M.Tohir, ketua Rt 005/03 dan para staf-stafnya yang tel ah rnernberikan inforrnasi yang dibutuhkan penulis dan mernberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
4. Seluruh Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Dosen Fakultas Ilrnu Tarbiyah dan Keguruan yang tclah rncmberikan ilmunya. 5. Pimpinan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakaiia beserta staf-stafnya yang telah rnemberikan pelayanan kepada penulis dalam memperoleh sumbersumber buku yang diperlukan. 6. Ayah tercinta H. Ahmad Nawawi (aim) yang selama hidupnya selalu memberikan kasih dan sayang,
Bunda tercinta Hj. Siti Robiatul adawiyah
yang penuh kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan se11a doanya yang tak henti-hentinya terhadap penulis, kakak-kakakku serta adik-adikku yang telah memberikan dorongan dan mendoakan penulis untuk menyelesaikan skripsi ll11.
7. Keluarga besar PAI VIII B yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Hanya harapan dan doa yang dapat penulis berikan, semoga bantuan, bimbingan dan motivasi dari semua pihak menjadi amal sho!eh yang dapat membawa kebahagian dan semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Amin ya Rabbal A'lamin.
Jakarta, Juli 2004
Penulis
DAFTAR ISi
Hal KATA PENGANTAR ........................................................................................
ll1
DAFTAR ISi .......................................................................................................
v
DAFTAR T ABEL .. .... ..... .. ... ... ... ... .. .... .. ... ... ... ........ ... .. ............. .. .... ... ... ... ... .........
v111
BAB!
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. .
BAB II
B. Pembatasan Masalah ...................... ................................. ... ..........
4
C. Perumusan Masalah ........... .............. ..... .......... .............................
5
D. Tujuan Penelitian............................................................................
5
F. Sistematika Penulisan .....................................................................
6
TINJAUAN PUSTAKA A. Keluarga .......................................................................................
7
l. Pengertian Keluarga ...............................................................
7
2. Fungsi dan Peranan keluarga .................................................
8
8 b. Peranan Keluarga .............................................................
11
B. Motivasi Beribadah anak ..............................................................
13
l. Pengertian motivasi dan Macam-macamnya .........................
13
2. Pengertian lbadah ...................................... ............................
I5
3. Tujuan dan Macam-macam lbadah ........................................
17
4. Motivasi ibadah .................................................................... .
20
C. Karakteristik Anak usia 7-12 Tahun ............................................
22
D. Peranan Keluarga Dal am Meningkatkan Motivasi Beribadah Anak
26
E. Kerangka Berfikir ........... .
30
F. Perumusan Hipotesis ...................................................... 32
BAB Ill
METODOLOGI l'ENELITIAN A. Desain penelitian ......................................................................... .
BAB IV
B. Variabel Penelitian ...................................................................... .
33
C. Populasi dan Sampel ................................................................... .
34
D. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... .
34
E. Tehnik Analisa Data .................................................................... .
36
F. Interpretasi Data ........................................................ .
38
HASIL PENELITIAN A. Kondisi obyektif masyarakat Rt 005/03 Pondok Bambu .... ... ......
39
B. Pelaksanaan Bimbingan Beribadah Terhadap anak Usia 7-12 Tahun di Rt 005/03 Pondok Bambu . ... ... ... ..... .... ...... ......... ... .. .... ..
44
C. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Ibadah Anak Usia 7-
12 Tahun di Rt 005/03 Pondok Bambu ........................................
46
D. Analisa Data dan Interpretasi Hasil Penelitian..............................
BAB V
47
PENUTUP
A. Kesimpulan
73
B. Saran.............................................................................................
73
DAFT AR PUSTAKA ..........................................................................................
75
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal am an
1.
Daftar Variabel Penelitian .......................................................................... .
36
2.
Nama-nama kepala keluarga yang tinggal di Rt 005/03 ..... ,..........................
41
0
J.
Variabel X (Peranan keluarga) .................................................... .
48
4.
Variabel Y (lbadah anak) ......................................................... .
49
5.
Pengajaran Ibadah Kepada Anak...................................................................
50
6.
Cara Orangtua Mengajarkan Jbadah Kepada Anak .......................................
50
7.
Tindakan Orangtua Ketika Maghrib Anak Masih Menonton TV .................
51
8.
Waktu Orangtua Mengajarkan Anak tentang Sholat.....................................
52
9.
Cara Orangtua Mendorong Anak Agar Mau Berpuasa .................................
53
JO. Waktu Orangtua Memerintahkan Anak untuk Mengaji ................................
54
11. Waktu Orangtua Mengajari Anak tentang puasa ....................................... .
55
12. Tindakan Orangtua Bila Anak Malas Mengaji ..............................................
55
13. Orangtua Membiasakan Sholat Berjamaah di Rumah...................................
56
14. Cara Orant,>tua Memotivasi kegiatan lbadah Anak........................................
57
I 5. Cara Orangtua Mendidik Anak Tentang sholat.. ................. .
58
16. Cara Orangtua Mengontrol Kegiatan Sholat Anak........................................
59
17. Sikap Anak Bila Diperintah Untuk Sholat... ................................................ .
60
18. Faktor Pendorong Sholat Anak......................................................................
60
19. Kebohongan Anak Dalam Berpuasa Ramadhan............................................
61
20. Keterpaksaan Anak Dalam Melaksanakan Puasa..........................................
62
2 I. Rutinitas Mernbaca Al-Qur'an ......................................................................
62
22. Cara Orangtua Mendidik Anak Mengaji .......................................................
63
23. Praktek Mengaji Anak Sehari-hari ................................... ............................
64
24. Orangtua Memerintahkan Anak Untuk Mengaji ...........................................
65
25. Uji korelasi variabel X dengan variabel Y ...................................... .
66
BABI PENDAHULUAN
A. Lat:1r Belakang Masalah l(duarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi seorang anak. Sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia akan berkenalan terlebih dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang anak, baik perilaku, budi pekerti rnaupun adat kebiasaan sehari-hari. Keluarga jualah tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kenmdian mencntukan baik-buruk kchidupan sctclahnya di masyarakat. Hingga tak salah lagi kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik-buruknya masyarakat. Tokoh kunci dalam keluarga adalah ibu. !bu memiliki kaitan emosional yang sangat erat dengan anak yang dikandung dan dilahirkannya. Sementara si anak rnerniliki kecenderungan yang lrnat pula untuk lebih condong pada ibu. Hubungan psiko-emosional ini merupakan ha! yang sangat elementer dalam proses pendidikan dan pembentukan jati diri sang anak. !bu yang baik akan menciptakan suatu kondisi dan lingkungan yang sebat, baik fisik maupun mental bersama suami. Dalam ha! ini peranan seorang ibu sangat besar dalam menentukan kdierhasilan karier anaknya sebagai anak yang berguna bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara.
2
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Hafez Ibrahim yang dikutip oleh Athiyah al-Abrasyi dalam buku "Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam"
Art111ya: "Jbu adalah suatu sekolah, bilamana dipersiapkan dapat membentuk bangsa · ··· yang baik dan kuat " 1
Oleh karena seorang ibu adalah pendidik pcrtarna rnanusia, ia adalah orang yang paling dicintai oleh rnanusia itu. la adalah teladan utama dan contoh ideal yang ketika seseorang mernbuka rnatanya di dunia ini, ia dapati contoh tersebut di depan rnatanya. Darinya ia rnengambil bekal jasmani, kejiwaan, dan emosi. '- Dalam situasi dan kondisi sekarang ini yang sarat dengan kejadian dan inforrnasi baik yang positif rnaupun yang negatif, dari dalam maupun dari luar negri yang bisa diperoleh dengan sangat mudah yang akan membawa pengaruh pada pola kehidupan anak. Dalam jajaran keluarga, yang paling berpengaruh adalah orangtua, karena orangtua merupakan orang yang utama dan pertama yang bertanggung jawab atas pendidikan anaknya. Dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, oleh karena itu banyak ha! yang hams ditanamkan pada anak agar bisa menjadi generasi yang baik. Diantaranya dengan pelaksanaan ibadah rutinitas d.i rumah. Namun dalam kehidupan sekarang ini khususnya di kota-kota besar, orangtua dibebani oleh berbagai tuntutan hidup seperti tuntutan ekonorni, tuntutan pekerjaan dan sebagainya. Waktu bertemu dan bersenda gurau dengan anak-anaknya hampir 1
Athiyah Al-Abrasy, f)asar-dasar Pokok Pe11didika11 Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), cet. Ke7, h. 133.
3
ticlak acla. Bimbingan clan kasih sayang yang sangat cliharapkan oleh anak kurang terpenuhi. Anak aclalah amanat Allah SWT, amanat wajib dipertanggungjawabkan clan tanggung jawab orangtua terhaclap anak secara umum adalah menyelenggarakan pencliclikan bagi anak-anaknya. Allah memcrintahkan agar setiap oran!,rtua menjaga keluarganya clari siksaan api neraka. Sebagaimana firman Allah SWT:
Arlinya: "Hai orang-orang yang beriman, perihara/ah dinmu dan keluargamu dari api neraka ... (Q.S. Al-lahriim:6) Ayat tersebut menerangkan agar setiap muslim harus mencliclik clan mengajari keluarga, anak, istri, clan semua kerabatnya, agar clapat menjalankan apa yang telah cliwajibkan clan meninggalkan apa-apa yang clilaran"g Allah. 2 Dan sebagaimana haclits nabi saw tentang tanggung jawab penclidikan yang dipikul oleh orangtua, yang cliriwayatkan oleh lbnu Majah:
Ari inya:" Didi kl ah anak-anakmu dan perbaguslah adab sopan santun mereka" Kepribadian manusia memang tidak terlepas dari lingkungan, khususnya lingkungan keluarga. Dalam perkembangan anak pada masa bayi dan kanak-kanak peranan ibu clan ayah sangat penting dan menentukan bagi pembentukan kepribadian
2
lbnu Katsir, Tqfsir Ib1111 Katsir, Te1j. Salim Bahreisy,dkk (Surabaya: Bina limo, 1993), jilid 8, Cet. kc 2, h. 163
4
anak selanjutnya. 3 Oleh karena itu sudah sepantasnya orangtua mempunyai perhatian khusus terhadap semangat beribadah anak, agar anak rnerasa ringan dalam melaksanakannya sekaligus menjiwainya dan menerapkannya dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu bentuk perhatian orangtua terhadap ibadah anak adalah menjadi figur yang dapat dicontoh dan ditiru oleh anaknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat:" Kepribadian orangtua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur-unsur pendiclikan yang tidak langsung yang sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang berkernbang';. 4 Selain contoh perbuatan yang dilakukan orangtua ditiru oleh anak-anaknya, hendaknya
orangtua
dapat
melatih
dan
membiasakan
anak-anaknya
untuk
menge1jakan ibadah yang dalam hal ini adalah shalat, puasa dan membaca Al-qur'an yang rnengandung aspek latihan spiritual dan latihan moral. Sehingga ketika anak memasuki usia remaja, anak dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan mendekatkan di ri kepada Allah. Tidak sedikit orangtua yang selalu mengandalkan sekolah untuk memenuhi kebutuhan akan agama bagi anak-anaknya. Padahal lembaga pendidikan seperti sekolah hanya memiliki waktu yang sangat singkat bila dibandingkan dengan waktu anak bersama orangtuanya. Untuk melihat sejauhmana usaha keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah bagi anaknya, maka penulis ingin mengadakan
' Ngalim Pu1wanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. ke-5, h. 16 " Zakiah Darajat,
1/11111
Jiwa Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), CeL kc 15, h. 56.
5
penelitian tentang "Peranan Keluarga dalam Meningkatkan Motivasi Beribadah Anak di '\Vilayah Rt 005/03 Pondok Bambu Jakarta Timur."
B. ldentifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan beberapa masalah sebagai berikut: I. Mengapa masih banyak orangtua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan ibadah sejak dini? 2.
Bagaimana perhatian orangtua terhadap pendidikan ibadah anak-anaknya di rumah?
3. Apakah keluarga memiliki peranan dalam meningkatkan motivasi beribadah anak?
C. Pembatasan Masalah Untuk mempennudah dalam pelaksanaan penelitian, penulis membatasi masalah yang diteliti yaitu pada poin ke- 3 tentang penman keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak. a.
Keluarga yang dimaksud disini adalah lingkungan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
b. lbadah yang dimaksud disini adalah shalat, puasa dan membaca Al-gur'an. c.
Anak yang dimaksud disini dibatasi pada usia sekolah dasar yang berumur 712 tahun di wilayah RT 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Jakarta Timur.
6
D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : "Bagaimana peranan kefuarga dafam meningkatkan motivasi
herihadah anak di lingkungan Rt 005i1J3 Pd.Bamhu .Jak-tim? "
E. Tujuan Penelitian I.
Secara
urnum
mgm
mengetahui
sejauhmana
usaha orangtua dalam
rneningkatkan motivasi beribadah anak. 2.
Secara khusus studi ini diharapkan dapat rnengetahui fal..ior apa saja yang dapat rneningkatkan motivasi beribadah anak.
F. Sistematika Penulisan BAB
Pendahuluan, berisi: Latar belakang rnasalah, identifikasi masalah, pembatasan rnasalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB
II
Tinjauan Pustaka, berisi: Pengertian, fungsi dan peranan keluarga; Pengertian dan macam-macam motivasi; Pengertian, tujuan dan macam-macam ibadah; Motivasi ibadah; Karakteristik anak usia 7-12 tahun; dan Peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak; kerangka berfikir; perumusan hipotesis
BAB
Ill
Metodologi Penelitian, berisi : Desain penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, tekhnik analisa data, dan interpretasi data
7
BAB IV
Hasil Penelitian, berisi: Kondisi obyektif masyarakat Rt 005/03 Pd. Bambu Jak-Tim, pelaksanaan bimbingan beribadah terhadap anak usia 7-12 tahun di Rt 005/03 Pd.Bambu, faktor-faktor pendorong dan penghambat ibaclah anak usia 7-12 tahun di Rt 005103 Pd. Bambu dan analisa hasil penelitian serta interpretasi data.
BAB V
Penutup, berisi: kesimpulan dan saran
BAB II TINJAUAN PlJSTAKA
A. Keluarga I. l'engertian Keluarga
Dalarn bentuk yang paling urnurn dan sederhana, keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak (keluarga batih). 1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia; keluarga adalah : "!bu, Bapak dengan anak-anaknya, orang seisi rurnah yang rnenjadi tanggungan, kesatuan kerabat yang sangat mcndasar dalam rnasyarakat". 2 Hadisubrata mengmiikan keluarga sebagai berikut :"istilah keluarga biasa digunakan untuk rnenunjukkan unit sosial terkecil dalarn masyarakat terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak yang belum menikah" 3 Prof Dr. S. C. Utami Munandar rnemberi pengertian keluarga sebagai berikut: "'Keluarga dapat dilihat dalarn arti kata yang sempit yaitu sebagai keluarga inti yang rnerupakan kelompok sosial terkecil dari masyarakat yang terbentuk berdasarkan pernikahan dan terdiri dari seorang suami, istri dan anak-anak mereka. Sedangkan keluarga dalam arti kata yang lebih luas, misalnya keluarga RT, keluarga komplek PLN, atau masyarakat lndonesia". 4 1
Fuaduddin TM, Pe11gas11han Anak da/am Ke/11arga Islam, (Jakarta-. Lembaga Kajian Agama dan lender, 1999), Cet. ke-1, h. 5
'.:': Departernen Pendidikan dan Kebudayaan, Ka1nus Besen· .Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Bina Pustaka, !98il), Cet. ke-l, h. 413
' Hadisubrata, Kefuarga da/am D1111ia Modern, (Jakarta". Gunung Muha, 1992), Cet.ke-2, h. viii ' Andi Hakim Nasution, et.al., Me111hi11a Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara, 1996), Cet.ke-'i, h. 120
9
Ali
Akbar
mengartikan
keluarga
sebagai
berikut:
"keluarga adalah
masyarakat terkecil yang sekurang-kurangnya terdiri dari sepasang suami-istri sebagai anggota inti, berikut anak-anak yang lahir dari mereka. Jadi setidak-tidaknya keluarga adalah sepasang suami dan istri meskipun belum ada anak''.
5
l3erdasarkan pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan keluarga adalah sebuah rumah tangga yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang terkait oleh hubungan bioligis, sosial, ekonomi dan psikologis.
2. Fungsi dan Penman Keluarga a. Fungsi Keluarga Keluarga sebagai kesatuan sosial terbentuk oleh ikatan dua orang, yakni antara pria clan wanita serta anak-anak yang mereka lahirkan. Kesatuan semacam ini terdapat dimana-mana pada setiap pergaulan yang sah. Masalah krisis keluarga dapat diduga muncul sebagai tidak berfungsinya tugas dan peranan keluarga. Secara sosiologis keluarga dituntut berperan dan berfimgsi untuk menc:apai suatu masyarakat sejahtera. Dalam buku Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, dijelaskan bahwa keluarga sekurang-kurangnya mempunyai tujuh fungsi, yaitu reproduktif, religius, rekreatiC edukatif, sosial, protektif dan ekonomi. 6 Uraian dari fungsi-fungsi tersebut adalah : 5
Ali Akbar, Merawat Cinla Kasih,(Jakarta: Pustaka Antara, l 995), Cet.ke-20, h. I 0
'' Fuaduddin TM, Op. cit., h. 6
10
I)
Fungsi Reproduktif Melalui fimgsi reproduksi setiap keluarga mengharapkan akan memperoleh
anak shaleh, keturunan yang berkualitas, sebagai perekat bangunan keluarga, tempat bergantung di hari tua, maupun sebagai generasi penerus orang tua. Sebagai generasi penerus, suami-istri umumnya mengaharapkan agar anaknya kelak rnenjadi generasi yang berkualitas, sehat jasmani rolnni, cerdas, bennoral, mengabdi kepada Allah dan Rasul-Nya serta taat kepada orang tua.
2) Fungsi Religius
Melalui fungsi religius keluarga diharapkan dapat berperan sebagai lembaga sosialisasi nilai-nilai moral agama, seperti tentang persamaan, keadilan, kemanusiaan, kepedulian terhadap sesarna, yang akan mendasari setiap perilaku anak. Melalui fungsi tersebut dikenalkan ajaran tauhid, etika halal-haram serta berbagai ketentuan hukum. Anak-anak juga dikenalkan dan dibiasakan melaksanakan ritual keagamaan (ibadah), khususnya shalat lima waktu. 7
3) Fungsi Rekreatif Fungsi ini tidak harus dengan keadaan serba ada, rnelainkan melalui penciptaan suasana kehidupan yang tenang dan harmonis di dalarn keluarga. Fungsi rekreatif ini juga dapat diciptakan pula di luar rumah tangga, seperti berekreasi sebagai selingan dari kesibukan sehari-hari.
7
!Nd, h 6-8
ll
4) Fungsi sosialisasi Fungsi sosialisasi berkaitan dengan mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi ini keluarga berperan sebagai penghubung antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan nonna-norma sosial sehingga kehidupan di sekitarnya dapat dimengerti oleh anak. 5) Fungsi Protektif Fungsi protektif (perlindungan) dalam keluarga ialah untuk menJaga dan memelihara anak serta anggota keluarga lainnya dari tindakan negatif yang mungkin timbul, baik dari dalam maupun dari luar kehidupan keluarga. 8 6) Fungsi Edukatif Fungsi edukatif mengharuskan setiap orang tua rnengkondisikan kehidupan keluarga menjadi situasi pendidikan sehingga terdapat proses belajar diantara keluarga. Dalam situasi ini orang tua menjadi pegangan utama dalam proses pernbelajaran anaknya. Kegiatannya antara lain melalui bimbingan, asuhan, dan contoh teladan. 7) Fungsi Ekonomis Fungsi ekonomis berkaitan dengan pencarian nafkah, pembinaan usaha, dan perencanaan anggaran biaya, baik penerimaan maupun pengeluaran biaya keluarga.
' Jalaluddin Rakhmat dan Mukhtar Gandaatmaja, Ke/uarga Muslim dan Ma.1yaraka1 Modem, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), Cet. ke-2, h. 21 · i
'
12
Pelaksanaan fungsi ini oleh dan untuk keluarga dapat meningkatkan pc11gertia11 clan tanggung jawab bersama para anggota keluarga dalam kegiatan ekonorni. 9 Sedangkan Singgih dan Ny. Singgih Gunarsa mengatakan secara rinci tentang fungsi keluarga sebagai berikut: a. b. c. d. e.
Mcndapatkan keturunan dan membesarkan anak. Memberikan afoksi atau kasih sayang, dukungan dan keakraban. Mengembangkan kepribadian. Mengatur, membagi tugas, menanamkan kewajiban, hak dan tanggungjawab. Mengajarkan dan meneruskan adat istiadat, kebudayaan, agama dan sistem moral kepada anak. 10 Dengan melihat fungsi keluarga diatas, hendaknya dalam pelaksanaan fi.mgsi-
fungsi tersebut haruslah seiring dan sejalan antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain. Sebab antara fungsi-fungsi tersebut saling melengkapi antara satu sama lain sehingga pola dan kualitas pengasuhan dan pendidikan anak di lingkungan keluarga sangat ditentukan oleh kualitas dan kesiapan keluarga (suami-istri) sendiri untuk melaksanakan tugas-tugas (fungsi-fungsi) diatas. Yang pada akhirnya akan terwujud keluarga sakinah yang didamba-dambakan oleh pasangan suami-istri.
b. Penman Kcluarga Setiap keluarga terdiri atas beberapa anggota keluarga, yang masing-masing anggota keluarga memiliki peranannya masing-masing sesuai dengan kedudukannya
9
M. Alisuf Sabri. J/11111 Pendidikan. (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet.ke-1, h. 16
w Singgih dan Ny. Singgih Gunarsa, F'sikologi Prak/is Anak. J?e111qja clan Keluarga, (Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1995), Cet.ke-7, h. 30
13
dalam keluarga yang bersangkutan, sehingga menambah keharmonisan kehidupan keluarga.
Dalam sebuah keluarga, seorang ibu sangat diperlukan sebagai pendidik dasar bagi anak-anaknya, oleh karena itu seorang ibu hendaklah bijaksana clan pandai mendidik anak-anaknya, sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya. Sebagai anggota keluarga, peran ibu dalarn pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut : Surnber clan pernberi kasih sayang. Pengasuh clan pernelihara. Tempat rnencurahkan isi hati. Pengatur kehidupan dalarn rurnah tangga. Pernbimbing hubungan pribadi. 11 l'enclidik dalam segi emosional.
I) 2) 3) 4) 5) 6)
Disamping ibu yang memiliki peranan, ayahpun memegang peranan yang juga sangat dibutuhkan dalam membentuk perkernbangan clan pertumbuhan serta kelanggengan keluarga. Adapun peranan ayah sebagai berikut : Sumber kekuasaan dalam keluarga. Penghubung intern keluarga dalam masyarakat/ dunia luar. Pemberi perasaan am an bagi sel uruh anggota keluarga. Pelindung terhadap ancaman dari luar. Hakim/ yang mengadili jika terjadi perselisihan. Pendidik dalam segi-segi rasional. 12 13 Penanggung jawab pemenuhan kebutuhan ekonomi.
I) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Begitu pentingnya peranan yang harus dimainkan orang tua dalam mendidik, sehingga membawa pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan jiwa anak. 11
Ngalim Purwanto, lhnu Pendillikan J'eoritis clan }Jraklis, (Bandung: Remaja llosda Karya,
1995), Cet.ke-8, h. 82 12
Ibid., h. 83
u Norma. Tarazi, Wahai !bu Kena/i Anakmu, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001), Cet. ke-1, h. 83
14
Apabi\a orang tua salah mendidik maka anakpun akan mudah terbawa kepada hal-hal yang tidak baik, Maka dengan adanya peranan rnasing-masing diantara orang tua selayaknyalah mereka saling me\engkapi sehingga dapat membentuk keluarga yang harmonis. Tugas mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara dua orang tua. Namun, karena banyaknya kesibukan sang ayah di luar rumah untuk mencari naflrnh, menyebabkan sang ibulah yang paling banyak menernani sang anak, sehingga dialah yang paling besar pengarnhnya dalam pendidikan anaknya itu. Ia mencerminkan panutan pertama dan contoh ideal bagi sang anak. 14
B. Motivasi Beribaclah Anak 1. Pcngertian Motivasi clan Macam-macamnya
a. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kata yang berasal dari kata dasar "motif" yang berarti keinginan atau dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut Woodworth motivasi adalah kondisi psikologis yang berada dalam diri seseorang yang mendorong untuk rnelalukan kegiatan dengan baik, sehingga mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. 15
" Adil Fathi Abdullah, Me11jadi Jim Dambaa11 Umat, (Jaka1ta: Gema Insani Press, 2002), Cet. ke-1, h. 12
" Simanjuntak B dan Pasaribu, i.I, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Tarsito, 1979), h. 203
15
Kemudian Mc. Donald menyatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang komplek. 1" Motivasi akan menyebabkan te~jadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri rnanusia yang dipengaruhi gejala kejiwaan, perasaan dan juga ernosi. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Dari beberapa pengertian motivasi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disirnpulkan bahwa rnotivasi adalah suatu dorongan atau kehendak batin untuk melakukan sesuatu aktivitas atau kegiatan yang timbul karena adanya kebutuhan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Macam-macam JVlotivasi Menurut pendapat Dra. Roestiyah N.K motivasi dapat dibedakan atas dua rnacam, yaitu: •
Motivasi Intrinsik, yaitu motivasi yang ditimbulkan oleh anak itu sendiri
•
Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari luar diri anak. 17
Sedangkan menumt pendapat Sartain, yang dikutip oleh M. Ngalim Poerwanto membedakan motivasi atas dua macam, yaitu:
"!vfotivasi jasmaniyah, yai/u dorongan yang bersifat jasmani seperti !apar, hau.1· dan sebagainya. Motivasi sosial, yaitu dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang lain dafam masyarakat, seperti dorongan ingin selalu berbuat baik" 18 16 17 18
Sardiman A.M, fnleraksi dan 1110/imsi Be/ajar Mengcyar, (Jakarta: CV.Rajawali, 1990), h. 73 Roesiiyah N. K, Didaktik Me1odik, (Jakarta: Bina Aksara, tt) h. 89 Ngali1n Poerwanto, J/Jnu Pendidikan'f'eoritis dan Praktis, Op. cit., h. 71
16
Mclihat bcberapa pendapai para ahli mengenai macarn-rnacam motivasi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan, bahwa pada dasamya motivasi itu dapat dibedakan menjadi dua macam bagian pokok yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Diantara dua motivasi tersebut, motivasi intrinsik jauh lebih baik, berkesan dim tahan lama serta dapat memberikan hasil yang memuaskan pada diri seseorang, karena rnotivasi ini timbul atas dasar kesadaran sendiri untuk rnemperoleh hasil yang diinginkan bila dibandingkan dengan
motivasi ekstrinsik, hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata, yang didorong oleh motif intrinsik tcrnyata sukses daripada yang didorong oleh motif ekstrinsik. 1'J
2. Pengertian Ibaclah Perkataan ibadah mengandung banyak pengertian berdasarkan kepada sudut panclang para ahli clan maksud yang clikehendaki oleh masing-masing ahli ilmu. Dalam hal ini penulis melihat pengertian ibadah dari segi etimologis dan terminologis. Secara etimologis ibadah berasal dari bahasa arab yaitu dari kata
yang berarti taat, tuncluk, patuh, merendahkan diri dan hinaw
'" Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1991), Cet. ke-6, h. 70 '
0
ke-1, h. I
A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqih Jbadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), Cet.
17
Di dalam Al-Qur' an ban yak sekali dite11111i kata ibadah ini dalam berbagai bentuk
perubahannya
dan
pengertiannya
bennacam-macam
pula.
Misalnya
mengandung pengertian taat dalam firman Allah:
Arrinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu ridak menyemba!,1 ;?'ait~n? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bag1 kamu .- (Q.S. Yaasun: 60) Dalam pengertian "ibadah" secara terminologis ini terdapat bermacam-macam rumusan yang telah dikemukakan para ulama dan cendikiawan, antara lain: a. Ulama Tauhicl mengaiiikan dengan mengesakan Allah, menta'zimkannya dengan sepenuh ta'zirn serta menghinakan diri kita clan rnenundukkan jiwa kepada-Nya. b. Ularna Akhlak rnengartikannya dengan rnengerjakan segala taat badaniyah dan rnenyelenggarakan syariat. 22 c.
Ulama Fiqh mengartikannya. dengan segala taat yang dikerjakan untuk rnencapai keridhaan Allah dan mengharap pahalanya di akhirat. 23 Sedangkan pengertian ibadah yang mencakup segala esensinya dirumuskan
oleh para ularna sebagai beriku! :
21
Departen1en Agan1a Repub!ik Indonesia, Al-Qur'an llan 7'erjetnah, (Bandung: Gema Risalah Press. J 989), h. 7\2 22
Syahn1inan Zaini, Froh/en1a1ika ll>a£1ah /)a/a111 Kehilh111a11 Manusia, (Jakarta: Kala111 Mulia, 1
1989), eel. Ke-I, h. 21 23
Hasbi Ash Shiddieqy, Ku/iah Ihadah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994), Cet. ke-7, h. 4
18
Artinya: Jbadah adalah suatu nama (konsep) yang mencakup semua (perbuatan) yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perkataan maupun berbentuk perbuatan, baik yang terlihat (dalam kenyataan) maupun yang tersembunyi (dalam batin/-1. Pengertian-pengertian itu pada hakekatnya saling berkaitan antara satu dengan yang lain dan merupakan satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dan dapat ditarik kesimpulan suatu definisi tentang ibadah yakni suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan menta' dhimkan Allah SWT
deng~n
cara tunduk dan taat atas segala
perintah Allah untuk mendapatkan kebahagian, keselamatan guna memperoleh keridhaan dan mengharap pahala-Nya di akhirat. Demikianlah sehingga makan dan minum, umpamanya, meskipun tampak merupakan kebutuhan primer bagi manusia, dapat menjadi ibadah jika diniatkan untuk memperoleh kekuatan fisik yang dengannya dapat beribadah, mematuhi perintah Allah dengan baik.
3. Tu,juan clan Macam-macam Ibadah
a. Tujuan lbadah Setiap aktivitas orang Islam harus mempunyai tujuan tertentu, sebab dengan tujuan tcrsebut dapat mengarahkan suatu perbuatan. Aktivitas yang tidak ada tujuannya adalah pekerjaan yang sia-sia. Oleh karena itu ibadah yang dilakukan setiap bari mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Adapun tujuan ibadab secara hakiki adalah mcnghadapkan diri kepada Allah SWT dan menunggalkan-Nya sebagai tumpuan dan harapan dalam segala ha!. "Baihaqi AK, l'lqhlbadah, (Bandung: M2S, 1996), Cet. ke-l, h. l l
19
Adapun tujuan-tujuan tersebut antara Iain : I) Tujuan ibadah secara um um, dalam segi jasmani adalah untuk membina jasmani menjadi sehat, kuat dan terampil. Sedangkan dari segi robani adalah untuk membina rohani menjadi takwa. 25 Sebagaimana firman Allah SWT
Artinya : Hai manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebefum kamu, supaya kamu menjadi · takwa (Q.S Al-Baqorah: 21 / 6 2) Untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, agar dengan demikian rob manus1a senantiasa diingatkan kepada hal-hal yang bersih lagi suci, sehingga akhimya rasa kcsucian orang menjadi kuat dan tajamn 3) Suzanne Haneef dalam bukunya "Islam dan Muslim" rnenyatakan bahwa tujuan ibadah dalam Islam adalah: Untuk menguatkan keimanan dan rasa penyerahan diri seseorang terhadap Allah, untuk menguatkan karakternya, untuk mendisiplinkan diri sendiri atas perannya sebagai khalifah Allah di muka bumi, untuk memungkinkan dirinya hidup secant mudah dalam perilaku yang telah ditentukan Allah dan untuk menguatkan ikatan persaudaraan dan kasih sayang diantara muslim. 28 Meskipun tujuan setiap ibadah untuk mendekatkan diri pada allah, dengan mengingat dan memuji Allah Yang Maha Tinggi, namun harus ditekankan bahwa 25
Syahrninan Zaini, Op. cit., h. 76
26
Departernen Agarna Republik Indonesia, Op.cit., h. 11
27
28
Harun Nasution, Islam Diti11ja11 dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1985), Cet. ke-5, h. 40 Suzanne haneef, Islam dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet. ke-1, h. 83
20
kemuliaan dan keagungan Allah tidak tergantung sedikitpun terhadap pujian atau b
b. l\lacam-macam Ibadah Ibaclah dibagi kepada dua macam yaitu : I ) Ibadah mahdah lbadah rnahdah adalah ibadah yang berhubungan dengan Allah SWT sematamala, yakni hubungan vertikal. lbadah ini hanya terbatas pada ibadah-ibadah khusus. Ciri-ciri ibadah mahdah adalah sernua ketentuan dan aturan pelaksanaanya telah ditetapkan secara rinci melalui penjelasan-penjelasan Al-Qur'an dan Hadits.
2) lbadah ghair rnahdah lbadah ghair rnahdah adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah semata, tetapi juga berkaitan dengan hubungan sesama makhluk.-'9 Menurut Baihaqi A.K dalam bukunya yang berjudul Fiqh Ibadah, dari segi pelaksanaannya ibadah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu : l) Ibadah jasmaniyah ruhiyah, yaitu ibadah yang pelaksanaannya memerlukan kegiatan fisik atau anggota badan disertai dengan jiwa yang penuh ikhlas dan khusyu kepada Allah SWT. Misalnya shalat 2) lbadah ruhiyah maliyah, yaitu ibadah yang pelaksanaannya berkaitan dengan harta. Misalnya zakat dan shadaqoh. 29
Abdul Aziz (ed), Ensiklopedi H11k11111 Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996), Cet. ke-1, Ii. 593-594
21
Ibadah jasmaniyah ruhiyah rnaliyah, yaitu ibadah yang pelaksanaanya disarnping rnemerlukan kekuatan fisik dan juga memerlukan rnateri. Misalnya haji.
3)
Dari segi kepentingannya ibadah dapat dibagi menjadi dua macam : I) Jbadah fardi, yaitu ibadah yang nilai limpah alau manfaatnya dapat dirasakan
oleh orang yang melaksanakannya saja. Seperti sholat dan puasa. 2) Ibadah ijtimaiyah, yaitu ibadah yang nilai limpah atau manfaatnya disamping dirasakan oleh orang yang 111enge1jakannya juga dirasakan oleh orang lain. Seperti zakat dan shodaqoh. Jo Menurut pendapat Hasbi Ash Shiddieqy bahwa jika dilihat dari segi bentuk dan sifat-sifatnya, ibadah itu terbagi kepada lima macam: I) lbadah-ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah. 2) lbadah-ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu
sifat. 3) lbadah-ibadah yang berupa menahan diri dari mengeijakan sesuatu pekerjaan.
4) Jbadah-ibadah yang melengkapi perbuatan dan mena:han diri dari sesuatu pekerjaan. 5) lbadah-ibadah yang bersifat menggugurkan hale. 6) lbadah-ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan khudlu', khusyu', menahan diri dari berbicara dan berpaling lahir dan bathin dari yang diperintahkan kita menghadapinya. 31
4. Motivasi Ibadah Motivasi
(pendorong
atau
kebutuhan-kebutuhan
tertentu)
merupakan
penggerak utama di dalam suatu pekerjaan (aktivitas). Karena itu besar kecilnya gairah untuk mengerjakan suatu pekerjaan tergantung kepada besar kecilnya motivasi terhadap peke1jaan tersebut. Sudah jelas suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan gairah besar, besar pula kemungkinan akan berhasilnya. Jo Baihaqi A.K, Op.cit., h. !4 JI
Hasbi Ash Shiddieqy, Op.cit., h. !8-19
22
Tetapi gairah yang kecil akan menimbulkan kelesuan atau kemalasan. Suatu pekerjaan yang dikerjakan dengan lesu atau malas dapat dipastikan tidak akan berhasil. Bahkan dalam kenyataan sering kita saksikan hal-hal yang sekunder, karena motivasinya besar, dapat mengalahkan hal-hal yang primer. 32 Dengan demikian apabila orang-orang 111uk1i1in menginginkan ibadah mereka berhasil dengan baik, maka mereka hams mencari motivasi yang besar bagi ibadahnya. Adapun
motivasi
ibadah
menumt
Syahminan Zaini
dalam bukunya
"problematika ibadah dalam kehidupan manusia" ada lima macam yaitu : a.
Karena tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah kepadaNya. Maka manusia hams menggunakan kemampuannya untuk beribadah karena dasar penciptaan tersebut. Karena manusia sudah be~janji untuk taat (beribadah) kepada Allah. Allah menyatakan, bahwa manusia sewaktu di alam arwah dahuiu sudah mengadakan pe1janjian dengan-Nya. Karena rohani manusia memerlukan makanan, yaitu manusia terdiri dari jasmani dan rohani, oleh karena itu jasmani hams cliberi makan dengan apa yang ada di bumi itu karena ia berasal dari apa yang ada di bumi itu pula, yaitu tanah. Begitu pula dengan rohani yang juga hams diberi makan. Karena rohani itu dari Allah, maka makanannya hamslab yang dari Allah pula. Allah memberitabukan, bahwa makanan rohani itu adalah agama yang dari padaNya pula, yakni agama Islam. Karena manusia ingin hidup bahagia, sebab hidup bahagia mempakan salah satu fitrah manusia yang pokok, karena apapun yang diusahakannya adalah dalam rangka mewujudkan hidup bahagia. Karena manusia hams kembali ke negri asalnya (syurga) karena jika ingin kembali ke syurga manusia hams beriman dan beramal saleh atau melaksanakan semua tugas hidupnya untuk beribadah kepada Allah karena merekalah yang diberi hak oleh Allah untuk kembali kesana. 33
b. c.
d. e.
-'
1
.H
Syah1ninan Zaini,
Ibid, h. 39-57
O/J.
cit., h. 34
23
C. Karakteristik Anak Usia 7-12 Tahun Pada periode ini anak lebih siap untuk belajar secara teratur. Ia mau menerima pengarahan lebih banyak, dan lebih bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman seperrnainannya. Dapat kita katakan, pada periode ini anak lebih rnengerti dan lebih sernangat untuk belajar dan rnemperoleh keterarnpilan-keterampilan, karenanya ia bisa diarahkan secara langsung. 34 Oleh sebab itu masa ini termasuk rnasa yang paling penting, dalam pendidikan dan pengarahan anak. Sementara itu Fuaduddin dalam bukunya yang be1:judul Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, mengatakan " Anak yang tengah memasuki fase kanak-kanak akhir,
yaitu
antara usia
6-12
tahun
mereka
mulai
berpikir logis,
kritis,
membandingkan apa yang di rumah dengan apa yang mereka lihat di luar, nilai-nilai moral yang selama ini ditanamkan secara absolut mulai dianggap relatif, dan seterusnya". 35
Oleh
karena
itu orang tua diharapkan
mampu menjelaskan,
rnemberikan pemahaman yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka. Masa ini disebut juga sebagai masa sekolah, yaitu masa matang untuk belajar, maupun masa matang untuk sekolah. Anak yang telah memasuki usia sekolah dasar berarti mereka sudah berusaha untuk mencapai perkembangan aktivitas bermain dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan pada waktu melakukan aktivitasnya itu. Namun perkembangan tidaklah terbatas dalam arti tumbuh. menjadi besar, tetapi
,., Yusuf Muhammad al-Hasan, Pendidikan Anak dalam ls!am, (Jakm1a: Darul Haq, 1998), Cet. ke-2, h. 38 35
Fuaduddin, op. cit., h. 34
24
mencakup
rangkaian
perubahan
yang
bersifat
progresif,
teratur
dan
berkesinambungan. Jadi antara tahap perkembangan dengan tahap perkembangan berikutnya saling berkaitan. Setiap anak akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara berantai, walaupun tidak ada garis pemisah yang jelas antara fase yang satu dengan yang lainnya, pada hakikatnya tahapan perkembangan ini sifatnya universal. Dalam setiap fase perkembangan biasanya memiliki ciri dan sifat yang khas. Untuk mernperoleh gambaran yang lebih menyeluruh tentang perkembangan anak usia sekolah dasar, maka disini akan dikemukakan segi-segi atau pokok-pokok perkernbangan anak usia sekolah dasar yang dilihat dari perkernbangan sifat sosial, perasaan, motorik, bahasa, pikiran, kesusilaan/agama, fantasi, mengambil keputusan, dan estetikanya. I. Perkembangan sifat sosial anak Sebenarnya sifat ini adalah sifat kodrat yang dibawa oleh anak sejak lahir, mula-mula berkembang terbatas dalam keluarga tetapi lama kelamaan anak rnulai kurang puas hanya bergaul dengan keluarga dan ingin memperluasnya dengan anggota masyarakat terdekat.
Ia mulai mencari teman-teman sebaya untuk
berkelompok dalam permainan bersama, makin lama ruang lingkup pergaulannya makin luas. Hubungan sosial anak semakin erat pada masa ini, maka perhatiannya terhadap agama juga banyak dipengaruhi oleh teman-temannya, kalau temantemannya pergi mengaji, mereka akan ikut mengaji, temannya ke masjid mereka akan
25
senang pula ke masjid. Oleh karena itu perbanyaklah kegiatan-kegiatan keagamaan yang dapat dilakukan bersama oleh anak-anak. 2. Pcrkcmbangan perasaan anak Anak usia sekolah dasar sudah mulai menyadari bahwa ia tidak dapat menyatakan dorongan atau emosinya begitu saja tanpa memepertimbangkan lingkungannya. Ia mulai ungkapkan perasaannya dalam prilaku yang dapat diterima secara sosial. Anak yang semula hanya merasakan perasaan senang dan sedih, akhirnya perasaan itu bertambah menjadi perasaan-perasaan: menyesal, kasihan/iba, marah, jengkel, simpati, bersalah serta lainnya. Yang kesemuanya itu disebabkan oleh pengalaman sosial yang semakin luas. 3. Perkembangan motorik Pada masa ini anak semakin kaya dalam bertingkah laku, sehingga dengan 111udah anak dapat menyampaikan isi jiwanya, sebagai pelengkap dari pernyataan jiwanya yang seharusnya dinyatakan dalam bentuk bahasa. 4. Perke111 bangan bah as a Dengan 111akin luasnya pergaulan anak diluar keluarga mernberi kesempatan kepadanya untuk memperkaya perbendaharaan bahasa, baik secara pasif maupun secara aktif 5. Perkembangan pikiran Sejalan dengan meluasnya dunia anak ketika mulai masuk sekolah, maka minat dan pengalarnannya bertambah dan ia lebih memahami orang sekitarnya, obyek-obyek serta situasi-situasi disekitarnya.
26
Ditinjau dari segi teori perkembangan kognitif, anak usia sekolah dasar itu rnernasuki tahap operasi konkret dalam berpikir. Kini pemikirannya tidak lagi seperti di masa kanak-kanak, tetapi menjadi lebih spesifik dan lebih konkret. 6. Perkembangan kesusialan dan agama Perkembangan kesusilaan dan agama, sangat bergantung kepada penghayatan keluarga itu. Anak akan mengalami perkembangan tersebut mengikuti sesuatu yang diperbuat keluarga akan norrna-norrna kesusilaan dan agama. Anak akan bersungguhsungguh melakukan suatu peraturan, bila semua anggota keluarga terutama orang yang dianggap lebih tua dari anak tersebut (ayah, ibu, kakak-kakaknya) memberikan contoh teladan yang baik. 7. Perkernbangan fantasi Sejak anak rnulai sekolah perhatiannya terhadap hal-hal yang nyata mulai berkembang dan tarnpak pula pada anak bahwa fantasi dalam pennainan mulai mundur. Tetapi kemundurannya bukan untuk lenyap melainkan mencari lapangan baru untuk berkembang. Dalam dunia fantasinya yang barn ini tentunya berlainan dengan fantasinya di waktu kecil. Lapangan barunya itu biasanya ialah lapangan hiburan sepeiii membaca buku dan mendengarkan cerita-cerita. 8. Perkembangan dalam mengambil keputusan Jika pada masa kecil anak hanya mampu mengambil keputusan secara sederhana, misalnya: panas-dingin, buruk-baik, enak-tidak enak, dan sebagainya,
27
semakin lama anak dapat membedakan sesuatu atas beberapa keputusan, misalnya; buruk sekali, agak buruk, hampir buruk, kurang baik, sedang, baik, dan baik sekali. 9. Perkembangan esletika Estetika adalah suatu kemampuan jiwa yang dipergunakan untuk menentukan sesuatu dengan ukuran bagus/tidak bagus atau indah/tidak indah. 36 Jadi pada masa ini anak sudah dapat membedakan
mana
yang bagus clan
Pcrkembangan estetikanya ini banyak dipengaruhi aleh
mana yang ticlak.
faktar pembawaan dan
Ii ngk ungan.
D, Pcrnnan Keluarga clalam Meningkatkan Motivasi Beribadah Anak ,-,,,,,'A\; )\,"!-',
Pembinaan anak clalam beribadah dianggap sebagai penyempurna dari pembinaan akidah. Karena nilai ibadah yang didapat oleh anak akan dapat menambah keyakinan akan kebenaran ajarannya. Atau dalam istilah lain, semakin tinggi nilai ibadah yang ia miliki semakin tinggi pula keimanannya. Maka bentuk ibadah yang di lakukan anak bisa dikatakan sebagai cerminan atau bukti nyata dari akidahnya
37
.
Anak adalah karunia Allah sebagai hasil perkawinan antara ayah dan ibu. Dal am kondisi normal, ia adalah buah hati belahan jantung, tempat bergantung di hari tua, generasi penerus eita-eita orang tua.
36
17 ·
Agus Sujanto, Psikologi Perkemba11ga11, (Jakai1a: PT. Rineka Cipta, 1996), cet. Ke-7, h. 68-81
Muhammad Nur Abdul Hafizh, !V!endidik Anak Bersama Ras11/11!/ah, (Bandung: Al-Bayan, 1997), cet. Ke-1, hal. 150
28
Pada sisi lain anak juga merupakan amanat untuk diasuh, dibesarkan dan dididik sesuai dengan tujuan kejadiannya yaitu mengabdi kepada Sang Pencipta. Secara edukatif-metodologis, mengasuh dan mendidik anak, khususnya di lingkungan keluarga, memerlukan kiat-kiat atau metode yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Disinilah orang tua memiliki peranan dalam mendidik anak terutama dalam pendidikan agama. Beberapa kiat yang dapat dilakukan orang tua dalam memotivasi ibadah anaknya, antara lain : L Pendidikan melalui pernbiasaan Pengasuhan dan pendidikan di lingkungan keluarga lebih diarahkan kepada penanaman nilai-nilai moral keagarnaan, pembentukan sikap dan perilaku yang diperlukan agar anak-anak mampu rnengembangkan dirinya secara optimal. Khusus tentang penanaman kebiasaan mengerjakan sholat, Rasulullah saw memerintahkan kepada para orang tua muslim sebagaimana disabdakan :
Artinya: "Perinrahkanlah anak-anakmu sholar sejak usia 7 tahun, dan pukullah jika mereka mengabaikan sholat seusia 10 tahun, pisahkanlah lempat tidur mereka yakni antara anak putra dan putri sejak mencapai usia tersebut. "38 (HR. Abu Daud) 2. Pendidikan dengan keteladanan " M. Nashiruddin Al-banni, Shahih Sunan Abi Dawud, (Riyadh: Maktabah al-Maarif, 1998), jilid I, h. 145
29
Anak-anak khususnya pada usia ini selalu meniru apa yang dilakukan orang disekitarnya. Apa yang dilakukan orang tuanya akan ditiru dan diikuti anak. Untuk rnenanarnkan nilai-nilai agama, termasuk pengamalan agama, terlebih dahulu orang tua hams sholat, bila perlu berjamaah. Untuk mengajarkan anak mernbaca Al-qur'an terlebih dahulu orang tua rnernbaca al-qur'an. Metode keteladan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat dilihat, diarnati dan dirasakan sendiri oleh anak, sehingga mereka ingin menirunya. Maka clalam hal ini orant,rtua clituntut untuk menerapkan segala perintah Allah dan sunnah Rasul-Nya, baik akhlak ataupun perbuatan, karena seorang anak selalu rnengawasi clan mernperhatikan apa yang dilakukan orant,rtuanya sepanjang pagi dan sore, bahkan sepanjang waktu. 3. Pendidikan 111elalui nasihat clan dialog Penanaman nilai-nilai keimanan, moral agarna atau akhlak serta pernbentukan sikap dan perilaku anak rnerupakan proses yang sering menghadapi berbagai hambatan dun tantangan. Terkadang anak-anak rnerasa jenuh, malas, tidak tertarik terhadap apa yang diajarkan, bahkan mungkin rnenentang dan rnembangkang. Orang tua sebaiknya memberikan perhatian, melakukan dialog, dan berusaha memahami persoalan-persoalan yang clihadapi anak. 4. Pendidikan melalui pemberian penghargaan atau hukuman Penghargaan memang perlu diberikan kepada anak yang memang harus diberi penghargaan. Contohnya pada anak yang belum baligh yang ikut berpuasa ramadhan, semakin banyak puasanya semakin banyak pula hadiah yang cliberikan oleh orang
30
tua. Begitu juga sebaliknya, anak yang tidak berpuasa harus ditegur, bila perlu diberikan sanksi sesuai dengan tingkat usianya. Rasulullah saw berpesan agar orang tua menyuruh anaknya sholat pada usia 7 tahun, dan bi la sampai usia I 0 tahun masih belum juga sholat, hendaknya diberi hukuman berupa peringatan keras "pukullah".
39
Dari gambaran yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemberian teladan yang baik kepada anak tetap lebih afdhal dalam menetapkan pokok-pokok pendidikan kepada mereka. Maka sebaiknya para orang tua muslim bertindak sebagai figur yang baik diteladani oleh anak-anaknya dan yang perlu di ingat oleh para orang tua bahwa masa kecil anak merupakan masa persiapan, latihan dan pembiasaan. Sehingga ketika mereka sudah rnemarnki usia dewasa, yaitu rnasa pada saat mereka mendapatkan kewajiban dalam beribadah
maka mereka
melakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, karena sebelumnya mereka telah terbiasa melakukan ibadah-ibadah tersebut.
E. Kernngka Berfikir Motivasi dalam dunia pendidikan memegang peranan penting dan sebagai syarat mutlak dalam melakukan kegiatan yang berfungsi sebagai penggerak dan akan rnemberi kekuatan, sehingga anak akan melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya agar tercapai tujuan yang diharapkan dengan baik.
39
Fuaduddin, op. cit., h. 30-37
31
Anak sebagai individu ditengah keluarga, selalu berhubungan dengan orangtuanya. Ketidak berdayaan anak mengimplikasikan pula ketergantungan kepada oran!,>tuanya sebagai orang dewasa. Keadaan anak yang tidak berdaya mengundang tanggung jawab orangtua untuk melaksanakan kewajibannya yaitu mendidik. Anak berperan sebagai anak didik yang membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari orangtua, sikap dan tindakan orangtua memberikan stimulus yang mempengaruhi perkernbangan anak. Orangtua sebagai pendidik informal dalam lingkungan keluarga berfungsi untuk 111e111pengaruhi anak agar mencapai suatu tujuan dengan earn rncrnberikan motivasi. Bentuk motivasi yang diberikan adalah dengan cara memberikan contoh teladan, perhatian, pujian, hadiah dan hukuman. Pelaksanaan ibadah rutinitas dalam ha!
1111
sholat, membaca Al-Qur'an dan
puasa di bulan Ramadhan menuntut adanya perhatian dari ornn!,>tua, meskipun pada dasarnya ibadah-ibadah tersebut diwajibkan bagi orang-orang Islam yang sudah baligh, namun akan lebih baik jika anak-anak dibiasakan melakukan ibadah-ibadah tersebut sejak dini. Pembiasaan melaksanakan ibadah sejak dini bagi anak ;;~~;;·,;_;;1gkinkan
terbentuknya
sikap
dan
tingkah
laku
anak
dengan
taraf
32
F. Pernmusan Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara dan dibuat berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya. Maka dugaan sementara penelitian ini berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan sebagai berikut: "' Hipotesa alternatif (Ha) adalah ada hubungan yang positif antara peranan keluarga dala111 111eningkatkan motivasi beribadah anak. "' Hipotesa nihil (Ho) adalah tidak ada hubungan antara peranan keluarga dalam meningkatkan rnotivasi beribadah anak.
BABIU
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Pcnclitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. 1 Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dcskriptif, desain ini digunakan unluk mendapatkan deskripsi tentang suatu kenyataan, yaitu tentang peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak.
B. Variabel Penelitian Penelitian ini berkenaan dengan peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak di wilayah Rt 005/03 Pondok Bambu. Mengenai penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel, yaitu: variabel bebas dan variabel terikat
l. Variabel peranan keluarga menduduki posisi sebagai variabel independen (bebas), yaitu masukan yang memberi pengaruh terhadap hasiL Variabel ini disimbolkan dengan variabel X.
1
Mohammad Nasir, Me/ode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h. 99.
34
2. Variabel terikat Variabel motivasi beribadah anak, variabel ini menduduki posisi sebagai variabel dependen (terikat), yakni hasil sebagai pengaruh variabel independen. Variabel ini disimbolkan dengan variabel Y.
C. Populasi dan Sampel I. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Dalam hal ini yang dijadikan populasi adalah keluarga yang bertempat tinggal di Rt 005103 kelurahan Pondok Bambu Jakarta Timur, terdiri atas 187 kepala keluarga.
2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. 2 Dalarn pengambilan sampel pemd is menggunakan sampel random dengan earn diundi. Yang menjadi sampel pada penelitian ini sebanyak 45 kepala keluarga.
C. Tekhnik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dan informasi sebagai bahan dalam penulisan skripsi ini, penulis memakai beberapa tekhnik, yaitu:
2
108-109
Suharsimi Arikunto, l'rosedur i'enelilwn. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. ke-12, h.
35
1. Observasi Sebagai rnetode ilrniah observasi biasa diaiiikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan statistik fenornena-tenornena yang diselidiki. Dalarn arti yang luas observasi sebenamya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secam langsung maupun tidak langsung, 1 tetapi observasi dapat digunakan juga untuk: Mendapatkan data yang lebih obyektif jika dilakukan pengamatan secara
a.
langsung. b. Mengamati data secara langsung akan memudahkan dalam menganalisa datadata tersebut. Observasi dalam penelitian ini be1iernpat di lingkungan Rt 005/03 Pondok Barnbu Jakarta Timur.
2. 'Wawancara Dalam pelaksanaan wawancara ini penulis mengadakan wawancara dengan ketua Rt 005/03 dan juga beberapa responden untuk mendapatkan data-data yang cliperlukan clalam penelitian ini.
3. Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Angket ini berupa 20 butir claftar pertanyaan tentang: peranan keluarga 10 butir dan tentang ibadah I 0 butir.
1 ·
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), Cet. ke-10. 136.
36
Untuk lebih jelasnya dari beberapa butir pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabet l Daftar Variabel Penelitian
[-- ;?~-~
Variabel Per
10
1,2,3,4,5,6,7,8,9 10
ah shalat
4
11,12,13,14
ah puasa
2
15, 16
4
17,18,19,20
anan keluarga
1~~-~:~
Nomor Item
Jumlah Item
4. Jbad ah mengaji l_______ j___---
---
-
---
D. Tekhnik Analisa Data Analisa data yang hcndak penulis gunakan adalah analisa data kualitatif, yang akan dipcroleh 111elalui pendekatan statistik. Target ,renilaian ini adalah tenmgkapnya hubungan antara variabel X dan variabel Y sebelum melakukan pengkualifikasian pada kedua variabel tersebut, maka terlebih dahulu nilai pada tiap-tiap alternatif jawaban angket yang dipilih oleh responden, orientasi angket yang digunakan bersifat positif Sedangkan alternatif jawaban disusun secara berjenjang kedalam empat (4) point, dengan cara memberi bobot nilai untuk masing-masing item. Bobot nilai yang doberikan bervariasi, yaitu: a.
alternatif jawaban A, mempunyai bobot nilai 4
b. alternatifjawaban B, mempunyai bobot nilai 3 c.
alternatifjawaban C, 111empunyai bobot nilai 2
d. alternatif jawaban D, rnempunyai bobot nilai I
37
Setelah data terkumpul dari kedua variabel, maka akan dianalisa secara stalistika, dengan rumus: I. Menggunakan rumus Prosentase Data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat satu tabel yang didalamnya langsung dibuat frekuensi dan prosentase dengan menggunakan rumus : F
p
x 100%
N
Keterangan : P = Prosentase yang dicari F = Frekuensi dari hasil jawaban N
=
Jumlah seluruh sampel
4
Sebagai standar penulis menggunakan patokan sebagai berikut : talc ada seorangpun
0'%
=
1%-25 %
= sebagian kecil
26%-49% = hampir separuhnya 50~1o
= separulmya
51%- 75% = sebagian besar 76% - 99% = hampir semuanya 100%
= semuanya
' Anas Sudijono, Penga11tar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), Cet. ke-9, h. 40
38
2. Menggunakan rumus teknik korelasi product moment N'iXY -(1:XX1:Y)
Adapun Jangkah-Jangkah penghitungannya adalah sebagai berikut : a. Mcnjumlahkan skor variabel X (2:X). b. Mcnjumlahkan skor variabel Y (2:Y). c. Mengkuadratkan skor variabel X clan setelah selesai lalu dijumlahkan (2:X2 ) d. Mcngkuadaratkan skor variabel Y dan sctelah selesai kemudian dijumlahkan
e.
Mangalikan skor variabel X dengan skor variabel Y (2:XY)
f.
Mencari Rxy dengan menggunakan rumus seperti yang telah disebutkan diatas.
K lnterpretasi Data
Data yang terkumpul kcmudian dianalisis secara statistik, dengan di konsultasikan pada taraf signifikan 5 %. On pada df 50 Jadi bi la r > r' pada taraf signifikan 5% maka Ha diterima dan Ho ditolak r < r' pada taraf sif,>nifikan 5% maka Ha ditolak dan Ho diterima
BABIV HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Obyektif Masyarakat Rt 005/03 Pd. Bambu Jakarta Timur 1. Letak Geografis Lctak geografis wilayah Rt 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sa wit terletak di wilayah yang cukup strategis. Wilayah :ini memiliki luas ± 3,7 Ha, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Rt 004/03 Sebelah Selatan berbatasan dengan Rt 010/03 Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Pahlawan Revolusi Sebelah Barat berbatasan dengan komplek perumahan Cipinang Indah II
2. Keadaan dan Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di Rt 005/03 adalah berjumlah 187 kepala keluarga dengan jumlah keluarga yang beragama Islam sebanyak 177 kepala keluarga clan non Islam sebanyak 10 kepala keluarga yang keseluruhannya terdiri dari 561 jiwa. Adapun agama yang dianut penduduk di lingkungan Rt 005/03 adalah mayoritas Islam. Adapun jenjang pendidikan yang dialami penduduk Rt 005/03 sebagian besar lulusan SD clan SMU, maka jenis pekerjaan sebagai salah satu mata pencaharian
40
penduduk adalah sebagian besar sebagai buruh lepas, pedagang clan sebagian kecil bcrwiraswasta danjuga ada yang menjadi karyawan swasta.
3. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi pencluduk di Rt 005/03 terlihat beragam dari yang rendah sampai yang menengah. Dengan kebanyakan mata pencaharian penduduknya adalah buruh lepas maka dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi di:sini adalah cukup.
4. Keadaan Sosial Keadaan kehidupan penduduk di Rt 005/03 kelurahan Pondok bambu antara penducluk yang satu clengan penduduk yang lainnya hiclup rukun satu sama lainnya walaupun mereka terdiri dari berbagai macam suku.
5. Sarana Pendidikan dan lbaclah Di Rt 005/03 ini tidak terdapat sarana pendidikan, tetapi sarana pendidikan yang berupa sekolah dan TP A berada di Rt 004/03 yang tidak jauh dari lingkungan penduduk. Sedangkan sarana ibadah yang digunakan untuk mdaksanakan kegiatan beribadah adalah satu buah mushalla yang dijadikan tempat kegiatan keagamaan pencluduk Rt 005/03. kegiatan warga Rt 005/03 sangat aktif, terutama kegiatan pengajian, baik pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak dan remaja serta pengajian anak-anak.
41
6. Kegiatan Organisasi di Wilayah Rt 005/03
Kegiatan organisasi di wilayah ini antara lain: a. Siskamling
c. Remaja masjid
b. Karang taruna
d. Arisan RT
7. Kegiatan Untuk Mempererat Persaudaraan Antar Penduduk
Untuk mempererat persaudaraan antar penduduk, kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pengajian mingguan yang dilaksanakan di rumah warga serta diadakannya arisan antar warga. Yang kesemuanya ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antar warga yang satu dengan yang lain. t Disini penulis juga akan menyajikan nama-nama kepala keluarga yang menjadi responden dalam penelitian ini sesuai dengan hasil angket yang penulis sebarkan. Tabel 2 Nama-nama Kepala Keluarga yang Tinggal dli Rt 005/03 -
No
I
Pekerjaan
Nama
I.
Ahmad Yani
Karyawan
2.
Muhammad Soleh
Buruh
".
Budi Irawan
Buruh
Abdur Rahman
Buruh
.)
~
4. 1
Hasil wawancara dengan ketua Rt 005/03
42
--
~··--
5.
Heri Sutrisno
Buruh
- - - ----
6.
Tito Raharjo
Buruh
7.
Muhammad Tholib
Wiraswasta
8.
Abdur Rahim
Buruh
9.
Ridan Rusyana
Pegawai Swasta
JO.
Zoharuddin
Pedagang
11
Kann in
Wiraswasta
12.
Heri Supriyanto
Wiraswasta
13.
Muji Rahayu
Pedagang
14.
Muhidin
Karyawan
15.
Muhammad kamil
Wiraswata
16.
Am sari
Buruh
17.
Fachrizal
Kary awan
18.
Dalil
Buruh
19.
Sudarmaji
Kary awan
20.
Mulyadi Yusuf
Wiraswasta
I 21.
Muhammad Taufiq
Wiraswasta
I 22
Ahmad
~--~-
-- -
1~-
I Buruh
43
-------
,....-----·---·
·-
')"
-~.
Muhammad Hasan
Wiraswasta
24.
Didin Syamsudin
Buruh
25.
H. Abu Bakar
Buruh
26.
Yunus
Kary awan
----
..
-·--···--··
27.
···----··---·-------~---·--·----···
...
--~----,·-··-------
Mat Zen
Buruh
-28.
Muhammad Thoyib
Buruh
29.
Mansyur
Buruh
30.
H. Abdul Muiz
Guru
3 J.
Subandi
Buruh
---··-
·--32. Muhammad Tohir -·
Buruh -
33.
Bubun
Buruh
34.
Suradi
Wiraswasta
35.
Endang Kristiati
Wiraswasta
---·- - - - -
--- - - - - - - - - ;
36.
Goni Soleh
Kary awan
37.
Sukari
Buruh
Riyanto
Buruh
Nasrudin
Buruh
Sarjo
Karyawan
-· ·-··
38.
l~
'
44
41.
M. Soleh
Pedagang
42.
Budianto
Kary awan
43.
Taufiq Rasyid
Karyawan
44.
Abdullah
Buruh
45.
Sudarto
Karyawan
-'"--~--·-·~·--·--~-·---
----
B. Pelaksanaan Bimbingan Beribadah terhadap Anak Usia 7-12 Tahun di Rt
005/03 Pondok Barn bu Setelah penulis mengadakan penelitian di wilayah Rt 005103, dengan menggunakan instrumen peliputan ·data yaitu melalui angket, observasi dan wawancara, maka didapatkan bahwa pelaksanaan bimbingan b1eribadah kepada anak di wilayah ini sangat bagus. Dapat dikatakan demikian karena menurut pengamatan yang penulis lakukan selama penelitian ini, penulis melihat bahwa para orangtua sangat memperhatikan tentang kehidupan ibadah anaknya, terutama dalam bidang mengaji Al-Qur'an. Ini dapat dilihat dengan banyaknya orangtua yang menitipkan anaknya ke lembaga-lembaga pengajian, baik pengajian yang ada disekitar rumah (tradisional) maupun di Taman Pendidikan Al-Qur'an. Waiau demikian mereka juga tetap memberikan bimbingan di rumah sehingga menciptakan suasana yang harmonis an tar kel uarga yang j uga dapat meningkatkan gairah beribadah kepada anak-anak.
45
Bagi orangtua, masa anak ini merupakan masa yang menyulitkan sebab anakanak tidak mau lagi menurut perintah, mereka lebih banyak dipengaruhi/ menuruti teman-lemannya daripada orangtua dan anggota keluarga lainnya. Sehingga orangtua sangat berperan dalam memberikan kesadaran beribadah kepada anaknya. Tidak heran bila penulis melihat bahwa ada sebagian orangtua yang akan marah bila anaknya malas pergi mengaji, mereka memberi alasan bahwa anak memang harus didik lentang ibadah sedini mungkin agar kelak setelah remaja mereka akan terbisa melakukan ibadah tanpa harus dipaksa oleh orangtua. Namun yang masih belum dilakukan oleh para orani,'1ua dalam memotivasi kegiatan ibadah anak yaitu kurang memberikan praktek kepada anak dalam pelaksanaan sholat berjamaah, ini diakui karena mereka sibuk bekerja sehingga kadang pada waktu maghrib mereka masih dalam perjalanan pulang dari beke1:ja. Tetapi meskipun demikian para orangtua tetap mengontrol kegiatan sholat anaknya. Maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa pelaksanaan bimbingan
beribadah kepada anak di wilayah Rt005/ 03, cukup bagus karena orangtua sangat mementingkan masalah agama khususnya ibadah.
46
C. Faktor-faktor Pendorong dan Penghambat Ibadah Anak Usia 7-12 Tahun di Rt 005/03 Pondok Barn bu Berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari beberapa responden yang berhasil di wawancarai, terungkap bahwa faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi orangtua dalam usaha memotivasi ibadah anaknya adalah sebagai berikut :
1. Falitor Penghambat. a.
Faktor dalam diri anak yaitu sifat malas yang dapat menggangu aktivitasnya dalam beribadah.
b. Pada usia ini anak telah membentuk kelompok bermainnya sendiri, sehingga kadang anak menjadi lalai akan kewajibannya untuk beribadah dikarenakan asyiknya bermain. c.
Pengaruh negatif dari tayangan TV khususnya acara ana.k-anak yang memiliki jam tayang bersamaan dengan waktu sholat maghrib, sehingga kadang anak menjadi sulit untuk diajak sholat kecuali acara TVnya telah selesai.
d. Pengaruh pennainan play station yang semakin meruamur di lingkungan tempat tinggal. Disini penulis dapat melihat adanya ke:beratan dari sebagian orangtua bila di lingkungan tempat tinggalnya ada rental play station, sebab menurut mereka itu menjadi salah satu penyebab clari kemalasan anakanaknya untuk beribadah dikarenakan keasyikan bermain. e.
Kesibukan orangtua dengan pekerjaan sehari-hari sehingga mereka kurang mernperhatikan anak-anaknya.
47
2. Faktor Pendorong a.
Faktor intern yang mendorong dalam ibadah anak adalah kecerdasan anak itu sendiri, sebab ketika mereka merasa bahwa mereka cukup memiliki kemampuan terutarna dalam bidang mengaji maka mereka akan sernakin giat dalam rnengaji.
h. Scdangkan foktor ckstcrnnya yang dapat mendorong anak dalam bcribadah
adalah keteladanan yang haik dari orangtua atau anggota keluarga lainnya, sebab keteladanan yang baik memiliki pengaruh yang cukup besar pada diri swrang anak. Demikianlah faktor-faktor pendorong dan penghambat ibadah anak di Rt 005103 Pondok Bambu
D. i\.nalisa clan Interpretasi Hasil Langkah awal dalam menganalisa data adalah memberi nilai terhadap jawaban angket (proses kuantifikasi) mengenai peranan keluarga (variabel X) dan motivasi ibadah anak (variabel Y). untuk mengetahuinya dapat dilihat dari hasil penyebaran angket dibawah ini :
48
Tabel 3 Penman keluarga (variabel X) Responden
Nilai
i. - · - - - - - · -·2.
Responden
Nilai
23.
32
I
31
·-·-···-··-32-··-··-·-1-·-·-24~---·----·-36
-·-·
·-·---·--i--------------......; 35 25. 35
---------~-- .. --. ..- - - - - - - - - - · - · - - · f - - - - - · - · · · -
3. -------~----~--·-----------·
.
4.
[
!
30
26.
32
· - - - -~·-· -._.-._.-~.~-· -~- ~-.~-._.-._-.- _-._- ._-~:'-i_i- _ ~- - - -~·-_.-. .;~ -·~- ~- -·- -_.-._~~~:~.~~····_.. _,:_:~- - - - - ~-·~-~ ~- - -~- =-_- - _. . ;·_-
..
..
:
..-..
--· -·
..
_35·······. ······29
.._.·..._.-_...
_2~-----·-·-·····-3_3__ ..... . 30.
33
·-------------;---------+---------;-----------<
9.
31
31.
30
l 0.
30
32.
30
1 I.
27
:':'.
oo
30
12.
35
34.
31
13.
39
35.
32
14.
29
36.
36
-----·-·-------;--------·--
~~------·-·--------!----------+----·----00
15.
:' :'
37.
31
16.
34
38.
32
17.
35
39.
34
18.
35
40.
33
32
41.
32
23
42.
27
21.
36
43.
26
22.
24
44.
21
45.
32
Jumlah
1403
---·-··-·--+-------+---------!----------<
---··-····------~------~--------~-------~
49
Tabel 4 Ibadah anak (variabel Y)
r--·----·--·--·--Fl()!;Jl~nden ----·-
Nilai
28 34 31
-.-----·
2.
_,."
I
~-········--·
--------_____ 4.
---~·--·-----
------
""
_)_)
_,,
F-------5.
I
6. ----7. ·- ---------"'·----·-···-··
--------·-·-
8.
9.
.
JO. f-----l l. --------·--
----
'
12. -13. !-------------·-·14. 1---·
...
.
15.
1--·-
___ ___________ ,.
16.
----
17.
I
t==-· :~: t---
c
20. 21. 22.
----· 23.
28 26 36 31 35 24 33 35 31 25 30 34 29 35 36 17 25 25 31
I
Nilai
Res eon den
24. 25. ·-26. ·- ----·-----·-·-·-27. 28. 29. ·--·-30. ------ -------31. 32. 33. --34. -· 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. Jurnlah
""
.).)
-
37 30 28 32 30 36 25 30 40 29 24 32 36 29 35 34 26 31 24 23 32
---
-·
1368
Langkah selanjutnya adalah mentabulasikan (dibuat tabel), data yang didapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat tabel yang didalPmnya Jangsung dibuat prosentase dengan menggunakan rumus : F
p
= --
N Keterangan :
x
100%
50
P = Prosentase yang dicari F = Frekuensi dari hasil jawaban N = Jumlah seluruh sampel Tabel 5 Frekuensi clan Prosentase Mengenai Pengajaran Ibaclah kepacla Anak -·
Alternatif Jawaban
Frelrnensi
a. Ya, Selalu
32
··-·
Prosentase
--
71,1 %
b. Ya, Sering
6
13,3 %
c. Kadang-kadang
7
15,6 %
F"
ld
Tidak pemah
0%
0
l:~l~l~~~-'1____ ------
-
·-·
45
100 'Yo
·--·-·
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orangtua selau mengajarkan ibadah kepada anak (71, 1 %), sebagian kecil menjawab sering (13,3 %), dan sebagian keciljuga menjawab kadang-kadang (15,6 %). Jadi kesimpulannya bahwa sebagian besar orangtua selalu mengajarkan ibadah kepada anak, karena ibadah merupakan satu ha! yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Maka orangtua harus memberikan pendidikan agama terutama tentang ibadah di rumah dan jangan hanya mengandalkan bimbingan yang diberikan di sekolah saja. Tabel 6 Frelrnensi clan Prosentase Mengenai Cara Ornngtua Mengajarkan Ibadah kepada Anak
51
Alternatif ,Jawaban
~--·~-·---..
i
I a. M engajarkan sendiri di
l.
n nnah
I
Frekuensi
Prosentase
16
35,6 %
·1
I
.
I b. rv!endatangkan guru agama .
l
r···lenyekolahkan ke
--
-·
ic
27
Iv
I
madrasah
1;;·-Tidak melakukan apa-apa 1--~
60%
···--
.
-··
·~--·
, .Jum
I____ _lab
.
~--··
2,2 % --·
I
r··
--=J-·-·2,2 %
45
100%1
--
Dari tahel diatas dapat dilihat bahwa untuk menambah pengetahuan ibadah anaknya sebagian besar orangtua menyekolahkan anak-anaknya ke madrasah (60 %), hampir separuhnya mengajarkan sendiri di rumah (35,6 %), sebagian kecil mendatangkan guru agama ke rumah (2,2 %) dan sebagian kecil juga tidak melakukan apa-apa (2,2 %). Jadi kesimpulannya bahwa sebagian besar orangtua menyekolahkan anakanaknya ke maclrasah agar memiliki pengetahuan tentang ibadah. Maka apa yang dilakukan oleh orangtua adalah mence1minkan bahwa mereka sangat memperhatikan kebutuhan anak-anaknya akan agama.
Tabel 7 Frekuensi dan Prosentase Mengenai Tindakan Orangtua Ketika Maghrib Anak Masih Menonton TV Alternatif Jawaban
Frelmensi
Prosentase
21
46,6 %
f---·
a. Mematikan TV
52
\1;-M;-ngajak Sholat
17
37,8 %
I c. Me marahi
3
6,6 %
~-·------
,----
Id. Membiarkan ,-Ju m,;;-h
4
--------·---------·-·--~·-·--·-·--
--·-------
·--
45 --"'-·-~-·~---
-----·------ '-·
9% 100'%
Dari tabel diatas terlihat bahwa tindakan yang dilakukan orangtua ketika adzan maghrib anak masih menonton TV adalah hampir separuhnya mematikan TV (46,6 %), hampir separuhnya mengajak sholat (37,8 %), sebagian kecil memarahi (6,6 % ) dan sebagian kecil juga membiarkan (9 % ).
Jadi kesimpulannya bahwa sebagian orangtua mematikan televisinya ketika adzan maghrib berkumandang dan mereka akan mengajak anak-anaknya untuk rnelaksanakan sholat maghrib. Tabel8 I
~
Frelmensi
Prosentase
a. Sejak kecil
15
33,3 %
b. Sejak usia 7 tahun
27
60%
Sejak usia 8 tahun
I
2,2%
d. Sejak usia 9 tahun
2
4,5%
Jumlah
45
100%
Alternatif Jawaban
---
C.
------
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar orani,>tua mengajarkan sholat kepada anaknya sejak usia 7 tahun (60 %), hampir separuhnya pada usia
53
kanak-kanak (33,3 %), sebagian kecil pada usia 9 tahun (4,5 %), dan sebagian kecil juga pada usia 8 tahun (2,2 %). Jadi kesimpulannya adalah sebagian besar orangtua mengajarkan anaknya tentang sholat pada usia 7 tahun, sebab di usia ini anak telah dapat melafalkan bacaan-bacaan sholat walaupun masih sedikit-sedikit. Tabel 9 Frelmensi dan Prosentase Mengenai Cara Orangtua Mendorong Anak Agar Man Berpuas1a Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
a. Dengan memberikan pujian
17
37,8 %
b. Memasak sesua1 keinginan anak
7
15,6%
c. Dengan memberikan hadiah di hari lebaran
20
44,4%
1
2,2%
45
100 %
-----·
d. Dengan ancaman
I .Jumlah
Dengan melihat tabel diatas memmjukkan bahwa orangtua mendorong anaknya agar mau berpuasa di bulan ramadhan hampir sepa.ruhnya (44,4 %) dengan memberikan hadiah di hari lebaran, dan hampir separuhnya juga (37,8 %) dengan memberikan pujian, dan sebagian kecil (15,6 %) mereka memasak sesuai dengan keinginan anak, dan sebahagian kecil juga (2,2 % ) mereka menyatakan dengan ancaman. Jadi kesimpulannya bahwa untuk meningkatkan gairah berpuasa anak para orangtua memotivasinya dengan cara memberi hadiah di hari lebaran. Dengan cara
54
ini orangtua berharap bahwa anak-anaknya dapat lebih giat dalam berpuasa meskipun pada awalnya mereka beribadah karena mengharap hadiah, tetapi lambat Imm anakanak dapat melakukan puasa dengan ikhlas. Tabel 10 Frekuensi dan Prosentase Meugeuai \Vaktu 01raugtua Memeriutahkan Anak untnk Mengaji Alternatif Jawaban
Frekueusi
Prosentase
13
28,9 %
b. Sejak usia 5 tahun
22
48,9 %
Sej ak usia 6 tahun
5
11,1%
d. Sejak usia 7 tahun
5
a. Sejak usia 4 tahun ~---·
-----.---
c.
I
,Jumlah
45
--·
11,1 %
100 °1.,
Dengan melihat tabel diatas menunjukkan bahwa orangtua memerintahkan anaknya untuk mengaji hampir separuhnya (48,9 %) mereka menyatakan sejak usia 5 tahun, dan hampir separuhnya juga (28,9 %) menyatakan S('.jak usia 4 tahun, dan sebagian kecil (11,1 %) menyatakan sejak usia 6 tahun dan sebagian kecil juga (11,1
%) menyatakan sejak usia 7 tahun. Jadi kesimpulannya bahwa hampir separuh dari para orangtua yang menjadi responden memerintahkan anaknya untuk mengaji pada usia 5 tahun. Sebab pada usia ini otak dapat lebih cepat menerima dan merekam apa yang ia lihat, pelajari maupun yang didapatnya.
55
Tabel 11 Frekuensi dan Prosentase Mengenai Waktu Orangtua Mengajari Anak tentang Puasa
c·
Alternatif Jawaban --~-- Frekuensi
I
a.
I
l~rosentase
Sejak usia 6 tahun
29
64,5 %
b. Sejak usia 7 tahun
14
31, l %
l
2,2%
------------+------·--·----+---------~
c.
Sejak usia 8 tahun
··-··---·-~---"~--------------
d. Sejak usia 9 tahun .Jumlah
-------------l 2,2 % --··---- --------·---
~·----~·---------
45
100 •v.•
Dengan rnemperhatikan tabel diatas rnenunjukkan bahwa sebagian besar orangtua mengajari anaknya untuk berpuasa sejak usia 6 tahun (64,5 %), hampir separuhnya (31, l %) menyatakan sejak usia 7 tahun, dan sebagian kecil (2,2 % ) rnenyatakan sejak usia 8 tahun, juga sebagian kec1l (2,2 %) yang menyatakan sejak usia 9 tahun. Jadi kesirnpulannya bahwa sebagian besar orangtua mengajari puasa kepada anak-anaknya sejak usia 6 tahun walaupun puasa itu dilakukan hanya setengah hari. Tabel 12 Frekuensi dan Prosentase Mengenai Tindakan Orangtua Bila Anak Malas Mengaji Alternatif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
a. Memarahi
14
31,1 %
b.
Menegur
25
55,6 %
c.
Menghukum
5
11,1 %
d.
Membiarkan
1
2,2 %
45
100%
Jumlah
56
Dengan memperhatikan tabel diatas jelaslah bahwa sikap orangtua ketika anak malas mengaji sebagian besar (55,6 %) menegurnya, hampir :;eparuhnya memarahi (31, I % ), sebagian kecil menghukum (11, I %) dan sebagian kecil juga orangtua menyatakan membiarkan (2,2 % ). Jadi kesimpulannya bahwa sebagian besar orani,>tua akan menegur anaknya bila rnalas
mengaji,
karena pada masa-masa ini
anak
memang memiliki
kecenderungan rasa malas yang disebabkan oleh lingkungan dan teman-temannya. Maka disini orangtua memiliki peranan yang sangat penting dalam membimbing anak-anaknya. Tabel 13
Frekuensi dan Prosentase Mengenai Orangtua Membiasakan Sholat Berjamaah Di Uumah -~--------
..-----------------·-
Altcrnatif Jawaban
Frelrnensi
Prosentase
a. _____ Selalu
8
17,8 %
b.
Sering
JO
22,2 %
c.
Kadang-kadang
16
35,6%
cl.
Tidak pemah
IJ
---·----· __,
---~--
--
Jumlah
--
-
45
24,4% 100%
Berdasarkan tabel diatas narnpaklah bahwa hampir separuhnya (35,6 %) orangtua rnenyatakan kadang-kadang melakukan sholat berjamaah dengan anaknya, sebagian kecil (24,4 %) menyatakan tidak pernah, dan sebagian kecil juga
57
rnenyatakan senng (22,2 %), juga sebagian kecil (17,8 %) mereka selalu rnelaksanakan sholat berjamaah dengan anak-anaknya. Jadi kesimpulannya bahwa hampir separuh dari responden menjawab kadangkadang mereka melaln1kan sholat berjamaah dengan anak di rurnah, ini disebabkan karena kesibukan ayah di luar rumah yang kadang waktu maghrib mereka masih berada di jalan, sehingga sholat dilakukan sendiri-sendiri.
Tabel 14 Frekuensi clan Prosentase Meugenai Cara Onrngtua Memotivasi Kegiatau Ibaclah Anak Altermitif Jawaban
Frekuensi
Prosentase
29
64,4 %
12
26,7%
3
6,7%
1
2,2 %
45
100'%
...
a.
Bercerita tentang neraka yang diciptakan allah untuk orang-orang yang melanggar perintah-Nya
b. Membujuknya dengan halus --
c.
Dengan memberikan hadiah
d. Tidak memberikan dorongan apaapa ----
-
,Jumlah
J ika melihat tabel diatas maim dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar mereka memotivasi anaknya dalam beribadah dengan cara bercerita tentang neraka yang diciptakan Allah untuk orang-orang yang melanggar perintah-Nya (64,4 %), hampir separuhnya (26,7 %) memb~juk dengan halus, sebagian kecil (6,7 %) yang menyatakan dengan memberikan hadiah, dan sebagian kecil (2,2 %) yang menyatakan tidak memberikan dorongan apa-apa.
58
Jadi kesimpulannya bahwa sebagian besar orangtua memotivasi anaknya dalam beribadah dengan metode bercerita yaitu mereka menceritakan tentang neraka yang diciptakan Allah untuk orang-orang yang melanggar perintah-Nya. Dengan cara ini orangtua berharap anak-anaknya akan semakin giat beribadah dan takut untuk melakukan perbuatan dosa.
Tabet 15 Frekuensi dan Prosentase Mcngenai Cara Orangtua Mendidik Anak tentang Sholat
-Freknensi
Prosentase
Melalui contoh teladan
22
48,9 %
Melalui pembiasaan
13
28,9 %
Melalui buku bacaan
3
6,7%
Melalui guru agama
7
15,5 %
45
100 %1
Alternatif Jawaban
mlah ---·
Tabel diatas rnenunjukkan bahwa hampir separuhnya (48,9 %) orangtua mendidik anaknya tentang sholat melalui contoh teladan, dan hampir separuhnya juga menyatakan rnelalui pembiasaan (28,9 %), sebagian kt;cil (15,5 %) mereka menyatakan melalui guru agama dan juga sebagian kecil menyatakan melalui buku bacaan (6, 7 % ).
J adi kesimpulannya bahwa hampir separuhnya orangtua memberikan contoh teladan dan pembiasaan kepada anak-anaknya dalam ha! sholat, sebab contoh teladan dari orangtua serta rnembiasakan anak untuk melakukan sholat merupakan cara yang
59
tepat untuk mendidik anak karena pada masa ini anak akan memru apa yang orangtuanya kerjakan. Jadi orangtua merupakan figur untuk anak-anaknya. Tabel 16 Frekuensi dan Prosentase Mengenai Cara Orangtua Mengontrol Kegiatan Sholat Anak 1- -------
Alternatif Jawab1111
f
-~-------
a_
- ·------
Mcmbuat jadwal sholat
IL~~-Me;anyakan langsung pada anak 1-~
Dipercayakan sepenuhnya pad a anak
d_ Tidak mengontrolnya
Frekuensi
Prosentase
7
15,5 %
27
60%
8
17,8%
3
6,7%
--
-~---
.Jumlah
_,, __ _________ ,,
100%
45 ---··
-~-
Dengan melihat tabel diatas menunjukkan bahwa dalam mengontrol kegiatan sholat anaknya sebagian besar mereka menyatakan langsung menanyakan kepada anak (60 % ), sebagian kecil ( 17 ,8 % ) menyatakan dipercayakan sepenuhnya kepada anaknya, sebagian kecil mereka menyatakan dengan membuat jadwal sholat ( 15,5 %) dan sebagian kecil juga menyatakan tidak mengontrol kegiatan sholat anaknya ( 6, 7 'Yo)_ Jadi kesimpulannya bahwa sebagian besar mereka mengontrol kegiatan sholat anaknya dengan cara menanyakan langsung kepada anak. Dengan cara ini maka terlihatlah bahwa orangtua sangat memperhatikan masalah-masalah ibadah anaknya
60
terutama dalam ha! sholat sebab sholat merupakan tiang agama yang mana harus di bina sejak kecil. Tabel 17 Frekuensi dan Prosentase Mengenai Sika11 Anak Bila Diperintah Untuk Sholat l<'rekuensi
Alternatif Jawaban
F'rosentase
66,7% Segera melaksanakan 30 -----1----------1--------·-----l 15,5 % Melaksanakan dengan 7 terpaksa
a Ib
~ Malas 0 I ~--- Tidak melaksanak_an_______,________ _
----
8
L:f_11_~11a 11
45
-------
17,8 % 0% 100%1
Dengan rnelihat tabel diatas menunjukkan bahwa sikap anak bila diperintah untuk melaksanakan sholat sebagian besar (66,7 %) segera melaksanakan, dan sebagian kecil (17,8 %) malas danjuga sebagian kecil (15,5 %) melaksanakan dengan terpaksa. Jadi kesimpulannya bahwa sebagian besar anak-anak bila diperintahkan ornngtua untuk melaksanakan sholat mereka akan segera melaksanakan dan ada juga yang malas bila diperintahkan untuk melaksanakan sholat. Tabel 18 Frekucnsi dan Proscntasc Mcngenai Faktor Pendorong Sholat Anak ---------
Altcrnatif Jawaban
--------
a.
Keinginan sendiri
(_b
Perintah orangtua
'
Frekucnsi
Prosentasc
19
42,2 %
25
55,6 %
---·
I
61
[~_ P_erin~ah guru l~-~jakan teman '
2,2% --+-----·---·-·-·---1------------1
0
0%
-------------·--------<
__________ -~----45________,_ _.__10_0_%_._ ____,
L!~~~_a_ti
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar (55,6 %) anak melaksanakan sholat atas perintah orangtua, dan hampir separuhnya (42,2 %) anak melaksanakan sholat atas keinginan sendiri, dan sebagian kecil atas perintah guru (2,2 %). Jadi kesimpulannya bahwa yang menjadi faktor pendorong bagi anak dalam rnelaksanakan sholat adalah perintah orangtua. Pada masa ini umumnya anak melakukan ibadah atas perintah orangtuanya walaupun ada juga melakukannya atas kcinginan sendiri maupun pcrintah dari guru. Tabel 19
Frelmcnsi dan Proscntasc Mengenai Kcbohongan Anak dalam Berpuasa Ramadhan Alternatif Jawaban a.
Tidak Pemah
b. Ticlak tahu
-
c. Kadang-kaclang
d. Ya, selalu
Frelmensi
l~rosentase
31
68,9 %
8
17,8 %
6
13,3 %
0
0%
45
100%
-
.Jumlah
I --
Berclasarkan tabel diatas nampaklah bahwa sebagian besar orangtua menyatakan anaknya ticlak pemah berbohong dalam melaksanakan ibadah puasa
62
(68,9 %), sebagian kecil menyatakan tidak tahu ( 17,8 %) dan sebagian kecil juga mcnyatakan kadang-kadang ( 13,3 %). .ladi kesimpulannya bahwa sebagian besar anak-anak tidak pernah berbohong dalam melaksanakan ibadah puasa. Tabel 20 Frekueusi dan ProsentaseMengenai Keterpaksaan Anak clalam MelaksanaJrnn Puasa Alternatif .Jawaban
Frelmensi
Prosentase ~.
Tidak pernah b. Tidak tahu c.
Kadang-kadang
d.
Ya. selalu
.lumlah
c._._,_
--- .
29
64,4%
10
22,2%
4
9%
2
4,4 %
45
100 •x•
Jika melihat tabel diatas maka dapat ditafsirkan bahwa sebagian besar (64,4 % ) para orangtua tidak pernah menemukan bahwa anaknya melakukan puasa dengan
tcrpaksa, sebagian kecil rnereka menyatakan tidak tahu (22,2 %), dan sebagian kecil juga menyatakan kadang-kadang (9 %), juga sebagian kecil menyatakan bahwa anakanaknya selalu terpaksa dalam melaksanakan puasa (4,4 %). Jadi kesirnpulannya bahwa anak tidak pernah rnerasa terpaksa dalam berpuasa melainkan mereka sangat menilm1ati suasana puasa yang berbeda dengan hari-hari lain.
63
Tabel 21 Fre!rnensi Dan Prosentase Mengenai Rntinitas Mernb:aca Al-Qur'an
~=Alter~1!.'_tlf Jawaban
Frekuensi
Prosentase
Il
24,4 %
r___ ':_.~_a_,_s_eJ_a_JL_I____
-+-
[. __ ~_Ya, sering c.
Kadang-kadang
--~--·-·---
10
..
·-----···-
d. Tidak pernah
17
37,8 %
7
15,6%
.•.
.
45
Jumlah
22,2 %
-·---
·-
100%1
Dcngan melihat tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir separuhnya menyatakan kadang-kadang anak-anaknya membaca Al-Qur'an sctiap hari (37,8 %), sebagian kecil rnenyatakan selalu (24,4 %), sebagian kecil lainnya rnenyatakan sering (22,2 %) dan sebagian kecil lainnya juga rnenyatakan tidak pernah membaca AlQur'an se!iap hari (15,6 %).
Jadi kesimpulannya bahwa hanya sebagiar1 kecil yang selalu membaea AlQur'an setiap harinya. Tabel 22 Frekuensi dan Prosentase Mengenai Cara Orangtua Mendidik Anak Mengaji -·
a.
Alternatif Jawaban
Frelmensi
Prosentase
Memberikan bimbingan di rnmah
6
13,3 %
1
2,2 %
12
26,7%
26
57,8 %
b. Mendatangkan guru ngaji
..
c.
Menyekolahkan anak ke madrasah
d. Mengikuti pengajian yang ada di lingkungan
I
64
Dengan memperhatikan label diatas menunjukkan bahwa sebagian besar (57,8 %) cam orangtua mendidik anaknya agar dapat mengaji yaitu dengan mengikutkan
anaknya kedalam pengajian yang ada di lingkungan rumah, hampir separuhnya (26, 7 % ) rnenyekotahkan anaknya ke madrasah atau TPA, sebagian kecil ( 13,3 % )
menyatakan memberikan bimbingan sendiri di rumah dan sebagian kecil dengan mendatangkan guru ngaji (2,2 %). Jadi kesimpulannya bahwa untuk mendidik anaknya agar dapat menga11 sebagian besar orangtua menitipkan anak-anaknya ke pengajian yang ada disekitar lingkungan rumah. Tabel 23
Frekuensi dan Prosentase Mengenai Praktek Mengaji Anak Sehari-hari
l~-Alt~·rnatif Jawaban·--~· i
1-~--Ya, dengan fasih
Prosentase
Frekucnsi -
·-
1I
24,4%
Ya, dengan mengeja
19
42,2 %
1-c. Ya, dengan terbata-bata
IJ
24,4%
1; d. Tidak b1sa membaca
4
1--· I b.
I
..
9% ~---··
Jumlah
45
100%
Dengan memperhatikan tabel diatas bahwa hampir separuhnya para orangtua menyatakan anak-anaknya mampu membaca Al-qur'an meskipun dengan mengeja (42,2 %), sebagian kecil menyatakan mampu membaca Al-Qur'an dengan fasih
65
(24,4 %) dan sebagian kecil (24,4 %) menyatakan anaknya mampu membaca Al-Qur'an dengan terbata-bata, juga sebagian kecil (9 %} menyatakan tidak bisa membaca Al-Qur'an. Jadi kesimpulannya bahwa anak-anak mampu
membaca al-Qur'an
rneskipun dengan mengeja. Tabcl 24 Frckuensi dan Proscntase Mengenai Ornngtua Mcrncrintahkan Anak Untuk Mengaji
,
/-~-···~~--------~----
··------------------,-----------,
Altcnrntif Jawaban
Frclrncnsi
Prosentase
a. Selalu 36 80% ;----------------1------------f------------j b. Sering 5 II % c. Kadang-kadang
4
9%
d. Tidak pcrnah
0
0%
45
100 %
Jurnlah
Tabel diatas rnenunjukkan bahwa harnpir sernuanya (80 %) orangtua selalu rnemerintahkan kepada anaknya untuk mengaji, sebagian keciJ (11 %) menyatakan sering dan sebagian kecil juga menyatakan kadang-kadang rnereka mernerintahkan kepada anaknya untuk mengaji (9 %).
J adi kesimpulannya bahwa hampir semua orangtua yang menjadi responden menjawab bahwa rnereka selalu memerintahkan anaknya untuk rnengaji karena anak adalah arnanat yang wajib dipelihara dan diberi pendidikan terutama pendidikan tentang agarna.
66
Untuk melihat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dalam penelitian ini, maka teknik analisa yang digunakan adalah analisa kuantitatif melalui teknik analisa product moment. Untuk mencari koefisien korelasi antara dua variabel yaitu : I. Variabel independent ( X ) adalah peranan keluarga dalam memotivasi kegiatan ibadah anak.
2. Variabel dependent ( Y ) adalah kegiatan ibadah anak. Tabel 25 ll_ji korclasi hubungan antara peranan keluarga dalam meningkatlmn motivasi
.·-r- -----x ] '
beribadah anak
... - 1·· .. - -------
I
I.
21
x2
y
o.
..----
I
----~--------·
y2.
XY
----··--- -·----· - · - - - - - - - - - - -- ··---·-------·-----·--·- ---·-
289
441
17
,______
------·
357
----·-i·-·---~-
.
2.
22
?" _.)
484
529
506
22
24
484
576
528
?" -"
24
529
576
552
24
24
576
576
576
26
25
676
625
650
27
25
729
625
675
27
25
729
625
675
29
25
841
625
725
29
26
841
676
754
30
26
900
676
30
28
900
784
840
30
28
900
784
840
-
----··-·--
-
'.
.)
---
----~--
4. 5.
·-·------ - - - - - - - - --·-
'
6. -------
------ -.-.. ·-----
7. 8:___
J
9. II 0. ---·-·-- f-----
I. 12.
3I
-··-
..
--
·--- -
I
-
780
67
---·-
I
30
28
900
30
29
rr----30·-I
r---------
--
29 29
31
r--3·1-
----
30
~---
--·-I
I
1 ~
1 "9 i 1--~_:_ rI 30. iI
899
961
900
930 930
30
1024
900
960
31
1024
961
992
961
992
'
31
1024 -
32
_,_
07
31
1024
961
31
1024
961
31
1024
961
32 _,_
1024
_,_
00
_) _) 00 _)_)
1089
1089
---t---------- -
1089
1089
1089
1089
33.
34
34
i
34
34
1156
L-35~1 I
35
34
1225
I 36.
II
35
35
~~
35
_)_)
35
35 35
--
I
1156 1156 ~~1------
I
1156
1156
1190
1225
1225
1225
1225
1225
1225
1225
-
I
1156
1156 I
I
---1
1089
00
-
1024 -
1089
33
I
1024
---·-------
00
1089
I
1024
_)_)
33
I
1024
1056
00
[ 34~
992~
-
1024
31 I 32_ II
_)_)
992
1089
---~
I
992
-- - - - - - - · - - · ·
07
-----------
----
-··--·----------·-- -------------1
1024
07
-'-
r----
·---- ---
---~----------
-'-
I
841
900
... --------- .. _.
- -. - --- --
961
961
0 ')
.,
870
30
I 26_ I!---- 32 ------- -I 18. I . !
841
31
07
i---
900
930
------
r-2:;
870
900
- _,.....
25.
841
961
1--- ~~ _,_ ----
900
30
1---~~ -1
-
-----
840
31
r--0)-
24.
-
784
I
1225
1225 ~-
[lo -
1---
-
35
35
1225
1225
1225
35
36
1225
1296
1260
--
68
--------------·
~--
36
1296
129 6
1296
36
36
1296
129 6
1296
-
36
1296
1296
1296
37
1296
136 9
1332
40
1521
160 0
1560
1368
44489
425:'8
43460
42. ~··----··--
--
36
4 J. ------·
36
43.
b~ 45. I
36 39
Jml~l-- 1403 -··-·----.l-·-·-·-·----
.
I
Dari data lersebut, maka dapat dicari nilai koefisien korelasi, yaitu :
45.43460-(1403 X1368)
/'
=
·"
/' = ,,
/'n
---rc======;oo;========;c 2 J~s.44489-(1403) }~5.42538~(1368)2} 1955700-1919304 ){2002005-1968409}{19142 l 0-1871424}
36396 = f33596.42786 36396 -)1437438456
r,,
=
/'
=----
.n·
36396 37913,56559
1·,,. = 0,9599 dibulatkan menjadi 0,96
69
Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi, maka dapat dilihat !criteria kerelasi koefisien " r" adalah --·----·----------,--------
Nilai " r" 0,00-0,20
I Interpretasi
Terdapat korelasi yang kecil dan bisa diabaikan atau dinggap tidak ada
0,20-0,40 ----~--~----
. 0,40-0,70
-
Terdapat korelasi yang sedang
b-----1------------------·-----------j 1
0,70-0.90
Terdapat korelasi yang erat
t-~-9~-~~__:i:erdapat korelasi yang_sa_n_g_'a__i_e_ra_t___________________, Dari hasil penelitian diatas, didapat indeks korelasi 0,96 jika dikonsultasikan pada label diatas angka " r " (0,96) yang berada antara 0,90--1,00 termasuk dalam katcgori adanya korelasi yang tergolong sangat erat dan bertanda positit: berarti tcrdapat hubungan yang positif abtara peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak. Sedangkan untuk interpretasi terhadap angka indeks koefisien korelasi dengan cam, berkonsutasi pada tabel nilai " R " product moment, maka dirumuskan hipotesa sebagai berikut : Hipotesa alternatif (Ha)
:Ada korelasi positif yang signifikan antara peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak.
Hipotesa nihil (Ho)
:Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara peranan
keluarga
beri badah anak.
dalam
meningkatkan
motivasi
70
Untuk menguji hipotesa, maka " r " observasi yang dapat diperjitungkan statistic dibandingkan dengan " r " dalam tabel nilai " r " product moment (R). dengan terlebih dahulu mencari detajat bebasnya (db) atau degress of freedomnya (dt). Angka yang duperoleh adalah :
d/,
N
nr
45 - 2 =43 l'o =
0,96
rt = pada taraf signifikasi 5%
=
0,304
r 1 = pada taraf signifikasi I% = 0,393 Hasil yang didapat : 0,304 < 0,393 < 0,96 angka r hitung sebesar 0,96 jika dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikasi 5% sebesar 0,96 > 0,304 ternyata r hitung lebih besar. Begitu pula r hi tung jika dibandmgkan dengan taraf signifikasi 1% scbesar 0,96 > 0,393 ternyata lebih hesar. Jadi ro taraf signifikasinya lebih besar daripada r
t
baik pada taraf signifikasi 5% atau 1%. Dengan Demikian, pada taraf
signifikasi 5% dan l % Ha diterima sedangkan Ho ditolak, yang berarti korelasi antara peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak di wilayah Rt 005/03 Pondok Bambu secara matematik memiliki korelasi yang sigr1ifikan. Setelah uji hipotesis dilakukan, maim langkah selanjutnya untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam persen, maka digunakan rum us koefisien penentu (determinasi) sebagai berikut :
71
Kp=r 2 x 100% r
=
0,96
r2 ·= 0,92 x 100 % =92 % Angka koefisien penentu sebesar 92 % menunjukkan adanya kontribusi kcluarga dalam 111eningkatakan motivasi beribadah anak. Dengan demikian kontribusi kcl uarga dalam meningkatkan motivasi beribadah bagi anak adalah sebesar 92 %.
BABV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenm peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak di lingkungan Rt 005/03 Pondok Bambu Jakarta Timur, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: I. Peranan keluarga di lingkungan Rt 005/03 dalam meningkatkan motivasi beribadah anak ternyata sangat bagus, yaitu dengan penanaman nilai-nilai agama yang diberikan kepada anak sedini mungkin dengan cara rnemberi pengetahuan, pemahaman serta pembinaan tentang nilai-nilai agama yang diiringi dengan con!oh teladan yang baik dari orangtua. 2. Usaha yang ditempuh orangtua dalam meningkatkan motivasi beribadah anak ialah dengan jalan selalu memerintahkan anak untuk melaksanakan sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan serta membaca Al-Qur'an. Bagi anak yang rajin dalam melaksanakan ibadah maka diberikan hadiah dan hadiahnya berupa mengadakan syukuran bila telah khatam Al-Qur'an dam bisa juga dengan memberikan hadiah di hari lebaran bila anak mampu berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan. Sedangkan bagi anak yang tidak mau melaksanakan ibadah maka orangtua akan menegur dan menaseha1i atau memarahi dan bila perlu mem berikan hukuman.
73
3. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi anak dalam beribadah adalah kecerdasan anak itu sendiri, sebab ketika anak merasa bahwa mereka cukup memiliki kemampuan terutama dalam bidang membaca Al·-Qur'an maka mereka akan semakin giat dalam mengaji serta keteladanan yang baik dari orangtua atau anggota keluarga lainnya, sebab keteladanan yang baik memiliki pengaruh yang cukup besar pada diri seorang anak sehingga mereka akan lebih ringan dalam rnelaksanakan ibadahnya.
4. Berdasarkan perhitungan rxy didapat 0,304 < 0,393 < 0,96 angka r hitung sebesar 0,96, jika dibandingkan dengan r tabel pada signifikasi 5 % sebesar 0,96 > 0,304 ternyata r hi tung lebih besar. begitu pula r hitung jika dibandingkan dengan taraf signifikasi I % sebesar 0,96 > 0,393 ternyata lebih besar. Jadi ro taraf signifikasinya lebih besar dari pada 1i baik pada taraf signifikasi 5 % atau I %. Dengan demikian, pada taraf signifikasi 5 % dan 1 % Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada korelasi antara peranan keluarga dalam meningkatkan motivasi beribadah anak.
B. Saran I. Bagi orangtua hendaknya terns menjalin hubungan yang harmonis antar anggota keluarga yang dapat membantu lancarnya kegiatan pelaksanaan ibadah, sehingga anak merasa ringan dalam melaksanakan ibadahnya dan akan membuahkan basil yang baik dalam mewujudkan manusia yang berakhlak mulia.
74
2. Berikanlah selalu contoh yang baik kepada anak sebab apa yang selalu dilakukan oleh orangtua akan ditiru dan diikuti anak. Untuk menanamkan nilai-nilai agama, lermasuk pengamalan agama, terlebih dahulu orangtua harus sholat bila perlu berjama'ah. Untuk mengajak anak membaca Al-Qur'an terlebih dahulu orangtua membaca Al-Qur'an. Proses keteladanan dan pembiasaa:n yang salah satunya adalah melakukan sholat maghrib berjarna'ah dan setelah selesai, semua anggota kcluarga rnembaca Al-Qur'an, tanpa kecuali, meskipun hanya beberapa ayat saja.
DAFTAR PUSTAKA
AK, Baihaqi, Fiqh Jbadah, Bandung: M2S, 1996, Cet. ke-1 AM, Sardiman, Jnteraksi dan motivasi Belcy·ar tvfengajar, Jakarta: CV.Rajawali, 1990 Abdul Hafizh, Muhammad Nur, !vfendidik Anak Bersama Rasulullah. Bandung: AlBayan, 1997, Cet. ke-1 Abdullah, Adil Fathi, tv!e11/adi !bu Dambaan Umat, Jakarta: Gema lnsani Press, 2002, Cet.ke- 1 Agama, Dep. RI, Al-Qur 'an dan Terjemah, Bandung: Gema Risalah Press, 1989 Akbar, Ali, J\1erawat Cinta Kasih, Jakarta: Pustaka Antara, 1995, Cet.ke-20 Al-Abrasy, Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan ls/am, Jakarta: Bulan Bintang, 1993, Cet ke 7 Al-Banni, M. Nashiruddin, Shahih Sunan Abi Dawud, Riyadh: Maktabah al-Maarif, 1998, jilid. 1 Al-Hasan,Yusuf Muhammad, Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta: Dami Haq, 1998, Cet. ke-2 Arikunto, Suharsirni, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Cet. ke-12 Ash-siddieqy, Hasbi, kuliah !badah, Jakarta: Bulan Bintang, 1994, Cet. ke-7 Aziz, Abdul (ed), Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: PT. lchtiar Barn Van Boeve, I996, Cet ke-1 / B., Sirnanjuntak dan Pasaribu, i.1, Psikologi Perkembangan, Bandung: Tarsito, 1979 Darajat, Zakiah, /!mu Jiwa Agama, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996, Cet. ke 15 I-Jadi, Sutrisno, lvferodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1991, Cet. ke-10 Hadisubrata, Kel11arga dalam Ounia Modem, Jakai1a: Gunung Mulia, 1992, Cet.ke-2 I-lancet: Suzanne, l1·/am dan fi,fuslim, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993, Cet. ke-1
76
Katsir, lbnu, Taftir Jbnu Katsir, Terj. Sahm Bahreisy,dkk Surabaya: Bina Ilmu, 1993, jilid 8, Cet. ke 2 N.K., Roestiyah, Didaktik Metodik, Jakarta: Bina Aksara, tt Nasution, Andi Hakim, et.al., Membina Kefuarga Bahagia,. Jakarta: Pustaka Antara, 1996, Cet.ke-4 Nasution, Harun, Islam !Jilin/au dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press, 1985, Cet. ke-5 Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998 P dan K, Dep.RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Bina Pustaka, 1988, Cet. ke-1 Purwanto, Ngalim, llmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1995, Cet.ke-8
____, Psikofogi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990, Cet. ke-5 Rakhmat, Jalaluddin dan Gandaatmaja, Mukhtar, Kefuarga lvlus!im dan Masyarakat A!odern, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. ke-2 Ritonga, Rahman dan Zainuddin, Fiqih !badah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, Cet. ke-1 Sabri, M. Alisuf, !fmu Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1999, Cet.ke-1 Singgih dan Gunarsa Singgih Ny., Psiko/ogi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1995, Cet.ke-7 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, cet. Ke-9 Sujanto, Agus, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996, Cet. ke-7 Suryabrata, Sumadi, Psikofogi Pendidikan, Jakarta:· Rajawali, 1991, Cet. ke-6 Tarazi, Norma, Wahai !bu Kenali Anakmu, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001, Cet. ke-l TM, Fuaduddin, Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, Jakarta: Lembaga Kajian Agama dan Jender, 1999, Cet. ke-1 Zaini, Syahminan, Prob!ematika Jhadah Dafam Kehidupan Manusia, Jakarta: Kalam Mulia, 1989, Cet. ke-1
77 ANGKET PENELITIAN PERANAN
Kl~LUARGA
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BERIBADAH
ANAK DI
Kl~LURAHAN
PONDOK BAMBU
JAKARTA TIMUR
ldcntitas Rcspondcn Nama ibu/ bapak
Pckt:1jaan Pendidikan Nan1a i\.nak .J urn lah Anak
Pctunjuk Pcngisian 1.
lsilah jawaban clengan rnernberi tanda silang (X) sesuai kenyataan yang dialarni.
2. Jawaban responden sangat clibutuhkan oleh peneliti dalam menyelesaikan tugas penulisan skripsi. 3. Jawaban responden clijamin kerahasiaannya. 4. Tcrimakasih atas jawaban ancla.
Daftar Pertanyaan 1. Apakah Bapak/ !bu rnengajarkan ibadah kepacla anak? a.
Ya. selalu
b. Ya, sering
c. Kadang-kaclang cl. Ticlak pernah
2. Bagaimana cara Bapak/ !bu rnengajarkan ibaclah kepacla anak? a.
Mengajarkan sencliri di rumah
b. Menclatangkan guru agarna c.
lvlenyekolahkan ke rnaclrasah
cl. Ticlak rnelakukan apa-apa 3. Bagaimana tinclakan Bapak/ !bu ketika aclzan maghrib anak masih rnenonton TV? a.
Mernatikan TV
b. Mengajak Sholat
c. Memarahi cl. Membiarkan
4. Scjak kapan Bapak/ !bu mengajarkan anak untuk melaksanakan shalat? a.
Sejak kecil
b. Sejak usia 7 tahun
c. Sejak usia 8 tahun cl. Sejak usia 9 tahun
5. Bagaimana cara Bapak/ !bu menclorong anak agar mau berpuasa di bulan Ramaclhan
?
a. Dengan memberikan pujian b. Memasak sesuai clengan keinginan anak c.
Dengan mc111beri hacliah di hari lebaran
cl.
l)engan ancan1an
6. Scjak kapan Bapak/ !bu memcrintahkan anak untuk mengaji ? a.
Sejak usia 4 thn
c. Sejak usia 6 thn
b. Sejak usia 5 thn
cl. Sejak usia 7 thn
7. Sejak kapan Bapak/ !bu nrnlai mengajari anak untuk berpuasa? a.
Sejak usia 6 tahun
c. Sejak usia 8 tahun
b. Sejak usia 7 tahun
cl. Sejak usia 9 tahun
8. Bagaimana tinclakan Bapak/ !bu bila anak malas mengaji ? a.
Memarahi
b. Menegur
c. Menghukurn cl. Membiarkan
9. Apakah Bapak/ !bu membiasakan sholat be1jamah dengan anak di rumah ? a. Selalu
c. Kadang-kaclang
b. Sering
cl. Tidak pernah
I 0. Dal am bentuk apa Bapak/ !bu memotivasi anak untuk melaksanakan kegiatan ibaclahnya ? a. Bercerita tentang neraka ynag clieiptakan Allah untuk orang-orang yang melanggar perintah allah b. tvlembujuknya dengan halus c.
Dengan memberikan hadiah
cl. Ticlak rnemberikan dorongan apa-apa 11. Bagairnana cara Bapak/ !bu mencliclik anak tentang shalat ? a. Melalui contoh telaclan
c. Melalui buku bacaan
b. Melalui pembiasaan
cl. Melalui guru agarna
12. Bagaimana cara Bapak/ Jbu mengontrol kegiatan shalat anak ? a.
Membuat jadwal shalat
c. Dipercayakan sepenuhnya kepada anak
b. Menanyakan langsung pada anak
d. Tidak mengontrolnya
13. Bagaimana sikap anak bila diperintahkan untuk melaksanakan shalat ? a. Segera melaksanakan
c. Malas
b. Melaksanakan dengan terpaksa
d. Tidak melaksanakan
14. Faktor apa yang mendorong anak Bapak/ !bu melaksanakan shalat? a.
Keinginan sendiri
c. Perintah guru
b. Perintah orangtua
d. Ajakan teman
15. Apakah anak Bapak/ Ibu suka berbohong dalam melaksanakan puasa Ramadhan? a. Tidak Pernah
c. Kadang-kadang
b. Ticlak tahu
d. Ya, selalu
16. Apakah anak Bapak/ Jbu ada unsur keterpaksaan dalam melaksanakan puasa? a. Tidak Pernah
c. Kadang-kaclang
b. Tidak tahu
cl. Ya, selalu
17. Apakah anak Bapak/ !bu membaca Al-Qur'an setiap hari ? a. Ya. selalu
c. Kaclang-kaclang
b. Ya, sering
cl. Tidak pernah
18. Bagaimana cara Bapak/ !bu mendiclik anak agar clapat mengaji ? a.
Memberikan bimbingan di rumah
b. Menclatangkan guru ngaji c. Menyekolahkan anak ke madrasah d. Mengikuti pengajian yang ada di lingkungan 19. Apakah anak Bapak/ !bu bisa membaca Al-Qur'an ? a.
Ya, clengan fasih
b. Ya, dengan mengeja
c. Ya, clengan terbata-bata cl. Ticlak bisa membaca
20. Apakah Bapak/ !bu memerintahkan anak untuk mengaji ? a. Selalu
c. Kaclang-kaclang
b. Sering
cl. Ticlak pernah
INTERVIEW GUIDE DENGAN KETlJA RT 005/03 KEL. PONDOK BAM BU KEC. DUREN SA WIT
l. Berapa luas wilayah Rt 005/03 ? '
Bagaimana pernbagian batas-batasnya
?
3. Berapajurnlah penduduk di Rt 005/03? 4. Bagaimana keadaan ekonorni penduduk di Rt 005/03 ?
5. Bagairnana keadaan sosial penduduk di Rt 005/03 ? 6. Berapajumlah sarana umum ibadah di lingkungan Rt 005/03? 7. Dan bagaimana keadaan darana peribadatan tersebut? 8. Berapajurnlah sarana pendidikan yang terdapat di lingkungan Rt 005/03? 9. Jcnis kcgiatan oeganisasi apa sa_ja yang ada di lingkungan Rt 005/03 ? l 0. Untuk rnempererat persaudaraan antar penduduk kegiatan apa yang dilakukan penduduk di Rt 005/03 ')
Interviewee
·rr·· A
'·'
·.•.
~---.
Interviewer
.
.
.
'
-~~
,,
.\
!VI. Tohir
.
:
..
\.
.·
Hilalia
BERITA HASIL WA WAN CARA DENG AN KETUA RT 005/03 KEL. PONDOK BAMBU KEC. DUREN SA WIT
Letak geografis wilayah Rt 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit terletak di wilayah yang cukup strategis. Wilayah ini memiliki luas + 3,7 Ha, Dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Rt 004/03 Sebelah Sela tan berbatasan dengan Rt 0 I 0/03 Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Pahlawan Revolusi Sebelah Barnt berbatasan dengan komplek perumahan Cipinang lndah II Jumlah penducluk di Rt 005/03 ada!ah be1jumlah 187 kepala keluarga yang terdiri dari
561 jiwa. Keaclaan ekonomi penduduk di Rt 005/03 terlihat beragam dari yang renclah sampai yang rnenengah. Dengan kebanyakan mata pencaharian penduduknya adalah buruh Jepas maku clapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi clisini adalah cukup. Keadaan kehidupan penduduk di Rt 005/03 kelurahan Pondok bambu antara penclucluk yang sa!u dengan penduduk yang lainnya hiclup rukun satu sama lainnya walaupun rnereka terdiri dari berbagai macam suku. Sarana ibadah yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan beribadah aclalah satu buah mushalla yang dijadikan tempat kegiatan keagamaan pencluduk Rt 005/03. Kondisi sarana peribadatan disini masih kurang oleh karena itu maka para anggota rnasyarakat berswadaya rnerenovasi musholla tersebut.
.. Di Rt 005/03 ini tidak terdapat sarana pendidikan, tetapi sarana pe:ndidikan yang berupa seko\ah dan TPA berada di Rt 004/03 yang tidakjauh dari lingkungan pencluduk.
J(egiatan organisasi di \Vilayah ini antara lain: a. S iskan1ling
c. Remaja masjicl
b. l(arang taruna
d. Arisan RT
0. Untuk rnernpererat persauc\araan antar penduduk, kegiatan yang dilakukan diantaranya aclalah pengajian mingguan yang clilaksanakan di rumah warga serta diadakannya arisan antar \Varga.
KECAMA TAN DUREN SA \VIT KELllRAHAN PONDOK BAMIHJ RllKllN TETANGGA 005/03
Sckretariat : .JI. Pahl::nvan Revolusi flt 005/03 No. Pondok Ban1hu Jakarta l'hnur
SllRA T KETERANGAN No.b t /Rt I 05 /03/ 2004
Yang bertanda tangan di bawab ini, ketua Rt 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur menerangkan bahwa: Na111a
: HILALIA
Te111pat/ tanggal lahir
: Jakarta, 14 November 1981
NIM
: 00! 1017698
Fakultas I Jurusan
: llmu Tarbiyah dan Keguruan I P Al
Ala111at
JI. Pahlawan Revolusi Rt 004/ 03 No. 43 D Pondok Bambu
Jakarta Timur
Adalah mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melakukan penelitian di Rt 005/03 Kelurahan Pondok Bambu Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur sejak tanggal 15 Mei 2004 sampai dengan tanggal 22 Mei 2004 dengan judul " Penman Keluarga Dalam Meningkatkan Motivasi Beribadah Anak Di Kelurahan Pendok Bambu .Jakarta Timur". Demikianlab surat keterangan ini dibuat, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya .
Jakaita, 22 Mei 2004 t
005103
-0-~--/.1' -·-------.--/' /I .\ •
F\;!J
'7 · I j
i ,l_,; ! /
....... ___ "/
M. Tohir
,'
)I i!
'
DEPARTEMEN AGAMA UNIVl~RSITAS !SLAM NE'GERI SY ARIF !IIDA YATULLAII .JAKARTA
FAJ
I~EGURUAN
'=========,,,-=-=--·-==== 26 Ji'ebruaJ:Ji: 2004
Nomor: ET/F P.02.2/.0:1 .. I 200 ~ Lamp. : Aosirahi I Outline
Hal
Jakmta, ...................................... .
: B!~1DlNGAN SKH.IPSI
l. ,!J:1'.9 , .. .,i;1 .•.. S:i.tt . .Salmian,.. MA
2 ............................................. . Dosen Fak. llnm Tarbiyah & .Kegu.tuan U!N Syarif!-Ji
vr. '.-:1b.
l)eng.:ui ini diharapkan kcsl!diaan Saudara untuk rncnjadi Pcmbimbing I/II (n1atL"ri/!t.:knis) pcnulisan skripsi tn;1hasiS\V:1,
. liil~lia ............ . NiM
. .00.1 :101.:'.I. ?.9.t.J.
.fllnJ.san/ .Si:n1cst0r: .f.. A.. 1 .../, ..\£Ill
. . . . . ' . . .·- . .~~:::.._.·.~ ...... ' . ' ' ..·~. . ' .:.:. ' .i•10 . ' . .1..1v2L~.iI ... .' ...' .... . . .. 1
1 1
Judul ter:;e[HJf t~J.1h disenijui oJeh Ju11Jsan yang hc;.:;,1ngkutan pada ra.nggaJ ......... . .'.2. 'J. .~' .E! :q+·.1:-l.~.:r;.~.. ~ :--!~:i: ......... dengan abs!.r:J\si I outline sebagaiman,a terlarnpir.
13imbingan skripsi ini dilwrapkan sclesai dalam waktu 6 (tnam) bu/an, yakn.i sampai dcngan L:u1u,gal .~4 .. ~'i.GU 2. tu.s .. 2 [.)\-!:\.. :\t;1s pcrh:ui:1n dan kcscdi:ian SJudara, J.:nn1i ucnpkan tcriJn.1 \vb.
Jf«1s.•,,d,-i11111'o!ai!cu111 \l'r.
J'en1b11.san:
1. Dckan
2. I(ctu;i Jurusa.r1 ybs.
3. \fahasis\\':l yJ1~1!, bt.:.rs;1n0k11t:1n
kz:isill.
DEPAHTEMEN ACAMA UNIVERSITAS ISL,\M NEGERI
SY ARIF HIDAYATULLAH .JAKARTA
FAKlJ:,TAS ILMU TARBJYAH DAN KECIURUAN !".:Ip
Nomor: ET/TL.02.2.iIY... i.?'J.O.~
jo:!-2 I} 74·Ll:>:rn,
7·!0!92~.
F;i.\.(h2·2 l) 7402')}(2
ci ·• Ii/._.-; ?()04 Ja,:ar l /,..a, .. ;1.: .................................. .
Larnp. : lnstrurnert llliet Hal : RISET I WA WANCA.RA
Kep;1d<1 Ylh.
············································· diJ a:£arta Timur
'.,'
........................... ..
.4ssalan1u'alai/..1,;n1 1vr. wb. Dengan honnat ka1ni sarnpaik.111 bahwa,
Nam a: .~i.l~l.i~ ................ .
···················
.. P.ilud it.le .. :3.G'.~l,Jf. .1.J ?!\c..f:t.q. :-.r?:':'l}.~~~ ...... , ......... ,, ......... , ..... , .. adalah maha,iswa Fakultas Ilnm Tarbiyal1 dan Keguruan UIN SyarifHidayalullal1 Jal<arta, Ci IM
: .?>1~.'!iJ.17.~.9!\ .......... ..
Semester
: .V.~f.:f: .............. ..
SLhubungan dengan tugas
p~nyelesaian skripsi yang
berjuduJ
JJ.~r:;;i~:?:IJ ..15.~ !.':1.~:C:~.~ ....... .
Jlol.nm iiniin,·lrnt\rnn 110ti.vasi B~ri'ei2ctoh Ana\c (P,tudi Karnio Di L·\n~~unrnn ................ ,,;,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,,,,,,,,,,,,.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,,.,,,,, Kl" 2.u.:':J.hon Pundek Snm'e'-1 Ja1.rarta 11'iQ!1 1!.~)
············································································································
kami motion k~,- '' ·'" Saudara untuk menerirna dan membantu mahasiswali tersebut. A1as p\~·· ~'nd,lfa1 kami ucapkan terilna kasil1.
/fir
DAFT AR RIWA Y AT HIDUP
Narna
: Hilalia
Ternpat/ Tgl. Lahir
: Jakarta, 14 November 1981
Pendidikan Terakhir : SMUI As-Syafi'iyah Alam at
: Jl. Pahlawan Revolusi Rt 004/03 Pondok Bambu Jakaiia Timur
Nama Orangtua
Ayah
: H. Ahmad Nawawi (aim)
lbu
: Hj. Siti Robiatul Adawiyah
Alamat
: Jl. Pahlawan Revolusi Rt 004/03 Pondok Bambu Jakarta Timur