PERILAKU KONSUMSI AIR MINUM PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN 2015 (DRINKING OF WATER CONSUMPTION BEHAVIOR OF STUDENTS IN SMA NEGERI 3 MEDAN 2015) 1)
Yuni Dewi Hastuti), Ernawati Nasution2), Evawany Aritonang2) alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat 2) Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU ABSTRACT
In order to improve public health status, it is need to be implemented various health attemps community including monitoring the quality of drinking water consumed by the public. Water is the main component in the body. Body can survive for weeks without food, but only days whithout water. The water is indispensable because it helps the formation of chemicals that the body needs. Every time human beings will lose water throughyour breath, perspiration, urine and bowel movements. So, that the body is fungtioning normally, then lose water must be replaced with sufficient drinking water. This study is a descriptive survey observasional with cross sectional designof drinking water consumption of the students SMA Negeri 3 at Medan. The population in this study are all students of class X and XI at Medan that is 1142 person. The sample is a portion of the population that is 93 person. Data collection forms using form questionnaires. Processing and analysis of data is done by manual and computer with SPSS. The results showed that the level of knowledge of the students is a good knowledge category, 58,1 %. The attitude of the average students in the category of either the 81,7 %. The type of beverage consumed an beverage student is a type of drink Tea whit the amount of 32,3 %. The level of water consumption average student enough to be seen there are as many as 46,2 % of students with the amount of consumption of less category. The results showed that the school in order to control and provide intensive appeal to the school cook shop manager as a provider of food and beverage snacks for more attention to the food and drinks to be sold students. Keywords
: attitude, drinking water consumption, student
1
pada air.Kelancaran peredaran darah butuh air yang memadai.Kelancaran kerja otak juga demikian.Begitu juga halnya dengan kelancaran kerja ginjal. Sementara otak dan darah adalah dua organ penting pada tubuh manusia yang memiliki kadar air diatas 80%. Tubuh akan kekurangan air (dehidrasi) jika masukan dan pengeluaran air tidak seimbang, karena masukan air kurang atu pengeluaran air yang berlebihan (Oktaviani, 2013). Salah satu kebiasaan yang salah adalah mengonsumsi air hanya ketika haus.Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi.Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak dari pada jumlah cairan yang masuk. Factorfaktor yang menyebabkan kebutuhan tubuh akan cairan meningkat yaitu usia, jenis kelamin, lingkungan, aktifitas, sakit dan diet. Dehidrasi terbagi tiga yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan dehidrasi berat. Setiap saat manusia akan kehilangan air melalui pernafasan, keringat, urin dan pergerakan usus. Agar tubuh berfungsi normal, maka air yang hilang harus digantikan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung air. Makanan biasanya menyumbangkan 20% dari jumlah total yang diperlukan, jadi bila mengkonsumsi 2 liter air atau minuman lainnya dalam sehari (kurang lebih 8 gelas), maka air yang hilang akan tergantikan. Rekomendasi harian Institute Of Medicine menyarankan pria untuk mengkonsumsi 3 liter (13 gelas) dan perempuan mengkonsumsi 2,2 liter (9 gelas) dari total minuman dalam sehari, untuk menghindari terjadinya dehidrasi dan
PENDAHULUAN Sekitar 71 persen dari permukaan bumi adalah air, dimana air merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kelangsungan makhluk hidup.Selain merupakan komponen yang terbesar dari bumi ini, air juga merupakan komponen utama dalam tubuh manusia.Air mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting dalam dalam tubuh manusia, seperti pengatur suhu tubuh, zat pelarut, pembentuk sel dan cairan tubuh, pelumas dan bantalan, media eliminasi sisa metabolisme. Sayangnya, air seringkali terlupakan sebagai zat gizi yang penting bagi tubuh.Tidak ada satu pun reaksi kimia dalam tubuh dapat berlangsung tanpa adanya air. Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Tubuh tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan air.Oleh karena itu, air perlu dipenuhi manusia melalui asupan air dengan jumlah yang cukup. Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan tetapi hanya beberapa hari tanpa air.Air atau cairan tubuh merupakan bagian utama tubuh.Kandungan air berbeda pada manusia tergantung proporsi otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak otot mempunyai lebih banyak air (Dewi dan Mustika, 2012). Menurut penelitian, manusia lebih bisa bertahan tanpa makanan dari pada tanpa air.Hal ini disebabkan oleh kondisi tubuh kita yang susunannya sekitar 80% memang terdiri atas air.Setiap sistem dari tubuh manusia pun bergantung
2
gangguan ginjal (Desty dan Yunita, 2014). The Indonesian Hydration Regional Study mengungkapkan bahwa 46,1 persen dari 1200 sampel yang diteliti mengalami dehidrasi ringan. Kejadian ini banyak terjadi pada remaja (49,5%) dibandingkan orang dewasa (42,5%) (Soraya, 2014) Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kurang air berdampak buruk pada kesehatan atau bisa meningkatkan resiko berbagai penyakit, seperti sembelit, kram, batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan lain-lain.Selain itu juga berdampak buruk pada stamina, daya ingat dan kecerdasan. Kurang air satu persen berat badan akan mulai mengganggu kerja otak dan kemampuan berpikir, dan kurang air dua persen berat badan menyebabkan penurunan konsentrasi dan daya ingat sesaat. Hal ini akan berdampak buruk pada kecerdasan dan pendidikan. Penelitian ini secara umum mengkaji perilaku konsumsi cairan dari air minum. Tujuan khusus penelitian adalah : 1) mengetahui jenis air minum yang dikonsumsi oleh siswa/ siswi, 2) mengetahui jumlah air minum yang dikonsumsi oleh siswa/siswi.
SMA Negeri 3 Medan sebanyak 93 orang (sitematick random sampling). Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan observasi langsung, meliputi data jenis dan jumlah air minum yang dikonsumsi oleh siswa/siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun 2015. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Dari 93 sampel yang diteliti dengan rentang usia antara 15-17 tahun, rata-rata usia yang menjadi sampel penelitian yang paling banyak yang berusia 15 tahun (57,0%) dan yang paling sedikit yaitu sampel berusia 17 tahun (4,3%). Jenis kelamin perempuan sebanyak (52,7%) dan dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak (47,3%). Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun 2015
No 1.
Karakteristik Umur 15 16 17 Jumlah 2 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey, yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui perilaku konsumsi air minum pada siswa/siswi SMA Negeri 3 Medan. Populasi penelitian adalah seluruh siswa/siswi kelas X dan XI SMA Negeri 3 Medan sebanyak 1421 orang (data bulan Februari 2015). Sampel penelitian adalah siswa/siswi kelas X dan XI
n
%
53 36 4 93
57,0 38,7 4,3 100,0
44 49 93
47,3 52,7 100,0
Perilaku Konsumsi Air Minum Data yang akan diambil pada perilaku konsumsi air minum ini berupa pengetahuan, sikap dan tindakan siswa/siswi mengonsumsi air minum yang diukur dari segi jenis dan jumlah air minum yang dikonsumsi oleh siswa/siswi.
3
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sikap siswa/siswi terhadap air minum yang paling banyak adalah dengan sikap baik yakni 81,7 %. Akan tetapi masih terdapat siswa/siswi dengan sikap tidak baik yaitu sebanyak 18,3%.
Pengetahuan Siswa/siswi Tentang Air Minum Pengukuran pengetahuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat pemahaman siswa/siswi tentang air minum.Pengukuran pengetahuan diperoleh dari kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden penelitian ini.
Jenis Air Minum Yang Dikonsumsi Siswa/siswi Distribusi jenis air minum yangdikonsumsi oleh siswa/siswi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Siswa/ Siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun 2015
Tabel 4.6
No Pengetahuan n % 1 Baik 28 30,1 2 Cukup 54 58,1 3 Kurang 11 11,8 Total 93 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pengetahuan siswa/siswi tentang air minum adalah lebih banyak dengan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 58,1 %). Akan tetapi masih ada siswa/siswi dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 11,8 %.
No.
Jenis Air n % minum 1 Air Minum Tawar (plain water) 93 100,0 2 Teh 30 32,3 3 Kopi 4 4,3 4 Susu 15 16,1 5 Jus buah 9 9,7 6 Soft drink 8 8,6 7 Minuman elektrolit 3 3,2 8 Pop ice 24 25,8 Jenis air minum yang diambil berdasarkan penelitian mengenai jenis air minum yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia pada umumnya. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa jenis air minum yang dikonsumsi siswa/siswi yang paling banyak adalah air minum tawar (plain water) yakni 100,0 %. Jenis air minum yang paling banyak dikonsumsi setelah air minum tawar adalah teh yakni 32,3%, yang kedua yaitu pop ice yakni 25,8 %. Jumlah yang paling sedikit dikonsumsi adalah jenis minuman kopi dan minuan elektrolit.
Sikap Siswa/siswi Terhadap Air Minum Hasil pengumpulan data dengan menggunakan formulir kuesioner diketahui sikap siswa/siswi tentang air minum.Distribusi sikap siswa/siswi terhadap air minum tersebut dapat dilihat di dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Distribusi Sikap Siswa/Siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun 2015
No. Sikap 1 TidakBaik 2 Baik
n 17 76
% 18,3 81,7
Total
93
100,0
Distribusi Jenis Air Minum Yang Dikonsumsi Siswa/ Siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun 2015
4
Tabel 4.7 Distribusi Jumlah Air Minum Yang Dikonsumsi Siswa/siswi SMA Negeri 3 Medan Tahun 2015
Banyaknya jumlah siswa/siswi yang mengkonsumsi teh setelah air minum tawar (plain water) dikarenakan pada umumnya setiap ibu rumah tangga di Indonesia selalu ada persedian teh dan gula di rumah.Apalagi sekarang kemasan teh dibuat agar penyajiannya lebih praktis sehingga lebih memudahkan bagi mereka untuk membuat minuman tersebut. Jenis minuman teh juga hadir dengan banyak variasi yang mencakup teh kemasan, es , manis, instan dan siap minum yang banyak dijual di kantin sekolah dan dijual oleh penjual minuman jajanan di depan pagar sekitar sekolah tersebut. Hal ini juga dikarenakan teh merupakan jenis minuman yang dikenal luas baik di Indonesia maupun di dunia.Aroma teh yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini banyak dikonsumsi. Besralie et all, (2010) menyatakan bahwa selain air putih, teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia. Rata-rata konsumsi teh penduduk dunia dalah 120 ml per hari per kapita.
No
Jumlah Konsumsi Air Minum 1 Kurang (< 2000 2 ml/hari) Cukup (> 2000 ml/hari) Total
n
%
42 45,2 51 54,8
93 100,0
Jumlah konsumsi air minum diambil berdasarkan rata-rata konsumsi air minum siswa/siswi dari keseluruhan jenis air minum yang dikonsumsi. Berdasarkan hasil yang didapat, menunjukkan bahwa siswa/siswi dengan jumlah konsumsi air minum kategori cukup adalah yang paling banyak yakni (54,8 %). Akan tetapi masih ada siswa/siswi dengan jumlah konsumsi air minum kategori kurang yaitu sebanyak (45,2 %). Keadaan ini menunjukkan bahwa pengetahuan para remaja akan pentingnya air minum yang baik bagi kesehatan masih minim. Sebagian besar dari mereka hanya minum sebagai kebutuhan sehari-hari tanpa mengetahui jenis air minum apa yang baik untuk tubuh dan juga beberapa manfaat peran air untuk kesehatan.
Jumlah Konsumsi Air Minum Siswa/siswi Jumlah konsumsi air minum berdasarkan jawaban siswa/siswi dengan menggunakan formulir food frequency questionnaires dihitung dari jumlah seluruh jenis air minum yang dikonsumsi oleh siswa/siswi dalam satu hari.Distribusi jumlah konsumsi air minum siswa/siswi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat dibuat kesimpulan dan saran sebagai berikut. 1. Pengetahuan siswa/siswi SMA Negeri 3 Medan tentang air minum rata-rata adalah cukup. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa/siswi dengan
5
pengetahuan cukup lebih tinggi yakni 58,1 %. 2. Sikap siswa/siswi mengenai air minum rata-rata adalah baik, karena hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah siswa/siswi dengan kategori sikap baik lebih banyak yakni 81,7 % 3. Jenis air minum yang dikonsumsi setelah air minum tawar (plain water) siswa/siswi adalah teh, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa jenis air minum yang paling banyak adalah konsumsi teh yakni 32,3 % 4. Jumlah konsumsi air minum siswa/siswi masih ada yang kurang. Hal ini bisa dilihat ada sebanyak 45,2 % siswa/siswi dengan jumlah konsumsi air minum kategori kurang.
Siswa/ Siswi SMA Negeri 3 Medan. DAFTAR PUSTAKA Besralie, Lia M, Junaiti S. 2010. Pengaruh Minum Terhadap Kesehatan Usila di Bandung. Diakses 28 Maret 2015. Dari WWW.Depkes.go.id Desty & Yunita. 2014. Variasi Favorit Infused Water Berkhasiat,Jakarta : FMedia (Imprint Agromedia Pustaka). Dewi & Mustika. 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Bandung : CV Alvabeta. Oktaviani, N. 2013. Khasiat Selangit Air Putih, Air Kelapa, Manggis dan Sirsak, Yogyakarta : IN Azna Books. Soraya, N. 2014. Infused Water Minuman Alami Bervitamin dan Super Sehat, Jakarta Timur : Penebar Plus. .
SARAN 1. Diharapkan kepada pihak sekolah supaya dapat mengontrol dan memberikan himbauan secara intensif kepada pengelola kantin sekolah sebagai penyedia makanan dan minuman untuk lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dijual untuk dibeli dan dikonsumsi siswa/ siswi SMA Negeri 3 Medan. 2. Diharapkan kepada pihak PUSKESMAS untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang gizi dan pola konsumsi khususnya tentang konsumsi air minum melalui program Upaya Kesehatan Sekolah kepada
6