Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………......
SIMULASI ANTRIAN : SUATU TINJAUAN KONSEP PUSTAKA
Hendy Tannady, ST., MT E-mail:
[email protected]
Penulis Hendy Tannady adalah dosen tetap program studi Teknik Industri Universitas Bunda Mulia. Latar belakang pendidikan ditempuh pada bidang Teknik Industri di perguruan tinggi swasta di Jakarta. Bidang peminatan: Simulasi, Antrian dan Perancangan Fasilitas.
Abstract
Queuing is an inevitable event in our daily life, such as payment at cashier, traffic jam, etc. Queue appears because the necessity of service that exceeds service capacity or the available servers, so arrived customers cannot be served immediately. Some solution can be implemented to solve the problems. One of the solutions is by adding the service facilities can be given to minimize queue or to prevent queue. But, by adding the service facilities, will minimized the profit until accepted levels. On the contrary, the long delay of queue will cause the loss of customers. This paper discusses about how to estimate the right solution to prevent queue without adding many service facilities and reach optimal condition of service.
Keywords
Queue, Customers, Service Facilities
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 6, No 1, February 2013
23
PENDAHULUAN
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………..........…………
Definisi Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K. Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon dan keterlambatan pelayanannya. Saat ini analisis antrian banyak diterapkan di bidang bisnis (bank, supermarket), industri (pelayanan mesin otomatis), transportasi (pelabuahn udara, laut, kantor pos) dll. Seperti halnya analisis Markov, analisis antrian memberikan informasi probabilitas yang dinamakan opening characteristics, yang dapat membantu pengambil keputusan dalam merancang fasilitas pelayanan antrian untuk mengatasi permintaan pelayanan yang fluktuatif secara acak dan menjaga keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya menunggu. STUDI PUSTAKA Komponen Proses Antrian Kedatangan Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misalnya orang, mobil, atau panggilan telepon untuk dilayani. Unsur ini sering dinamakan proses input. Proses input meliputi sumber kedatangan atau biasa dipanggil calling population dan cara terjadinya kedatangan yang umumnya merupakan proses acak. Pelayan Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contoh : pada sebuah kasir pada suatu supermarket terkadang hanya ada seorang pelayan, tetapi bisa juga diisi seorang kasir dengan pembantunya untuk memasukkan barang – barang ke kantong plastik. Sebuah bank dapat memperkerjakan seorang atau banyak teller. Di samping itu, perlu diketahui cara pelayanan dirampungkan, yang kadang – kadang merupakan proses acak. Antri Inti dari analisis antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat kedatangan dan proses pelayanan. Penentu antrian lain yang penting adalah disiplin antri. Disipling antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani pengantri, misalnya, datang awal dilayani dulu yang lebih dikenal dengan singkatan FCFS, 24
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol.6, No.1, February 2013
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………......
datang terakhir dilayani dulu LCFS, berdasar prioritas, berdasar abjad, berdasar janji, dll. Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas pelayanan. Biaya pelayanan Suatu supermarket yang ingin menambah checkout counter perlu membiayai seluruh perlengkapan counter tambahan dan menggaji pelayan baru. Ini berarti jika tingkat pelayanan diperbaiki, biaya pelayanan akan bertambah. Biaya pelayanan juga dapat dilihat dari sisi pandang yang lain. Jika tingkat pelayanan bertambah, waktu menganggur pelayan diperkirakan juga bertambah, yang berarti suatu kenaikan dalam opportunity cost karena tidak mengalokasikan pelayan ke kegiatan produktif yang lain. Cara yang digunakan untuk menghitung biaya pelayanan dapat berbeda untuk kasus yang berbeda. Cara apapun yang dipakai seharusnya memberikan jumlah yang sama. Biaya menunggu Umumnya terdapat hubungan terbalik antara tingkat pelayanan dan waktu menunggu. Namun terkadang sulit untuk menyatakan secara eksplisit biaya menunggu per unit waktu. Biaya menunggu dapat diduga secara sederhana sebagai biaya kehilangan keuntungan bagi pengusaha, atau biaya turunnya produktivitas bagi pekerja. Ini berarti serupa dengan biaya pelayanan, dimana penentuannya dapat berbeda dari kasus satu ke kasus lain.Sehingga, masalah keputusannya merupakan konflik antara biaya menunggu bagi pengantri melawan biaya pelayanan. Dan model keputusan masalah antrian dirumuskan sebagai : Minimumkan ……………………………………………………..(1) Keterangan : = total expected cost untuk tingkat pelayanan tertentu I = waktu pelayan menganggur yang diharapkan Ci = biaya pelayan menganggur per unit waktu W = waktu menunggu yang diharapkan untuk semua kedatangan Cw = biaya pengantri menunggu per unit waktu n = jumlah orang yang masuk ke dalam antrian
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 6, No 1, February 2013
Elemen Model Antrian Aktor utama dalam suatu antrian adalah pelanggan dan pelayan. Pelanggan berasal dari suatu sumber. Saat tiba dalam suatu fasilitas 25
pelayanan, pelayan dapat langsung memberikan pelayanan atau menunggu dalam antrian bila fasilitas pelayanan sedang sibuk. Ketika fasilitas menyelesaikan pelayanan, akan secara otomatis “menarik” pelanggan yang sedang menunggu, bila terdapat suatu antrian. Bila antrian kosong, maka fasilitas pelayanan akan menganggur sampai ada pelanggan yang tiba. Dari sudut pandang penganalisaan antrian, kedatangan pelanggan diwakili oleh waktu antar kedatangan antara pelanggan, dan pelayanan diwakilkan oleh waktu pelayanan tiap pelanggan. Umumnya waktu antar kedatangan dan pelayanan merupakan probabilistik. Ukuran antrian memiliki peran yang dalam analisa antrian dan mungkin memiliki jumlah yang terbatas seperti dalam area buffer antara dua mesin atau dapat tidak terbatas seperti dalam fasilitas pesanan surat menyurat. Disiplin antrian, yang mewakili urutan dimana pelanggan dipilih dari antrian, merupakan faktor yang penting dalam analisa model antrian. Disiplin yang paling umum adalah First come first served (FCFS). Prinsip lainnya adalah last come, first served (LCFS) dan Serviced in Random Order (SIRO). Pelanggan dapat dipilih dari antrian berdasarkan prioritasnya. Contoh : pekerjaan yang mendadak diproses terlebih dahulu dari pekerjaan biasa.
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………..........…………
Sifat antrian dari pelanggan memainkan peran dalam analisa jalur menunggu. “Manusia” dapat berpindah dari satu antrian ke antrian yang lainnya dengan harapan mengurangi waktu menunggu. Mereka dapat juga berhenti bergabung dalam suatu antrian karena keterlambatan yang lama, atau dapat juga melanggar antrian karena telah menunggu terlalu lama. Desain dari fasilitas pelayanan dapat termasuk server parallel (contoh: kantor pos, bank). Server dapat pula diatur secara series (pekerjaan yang diproses dalam mesin), atau dapat berupa jaringan (contoh : jaringan komputer). Sumber pelanggan dapat terbatas atau tidak terbatas. Antrian terbatas membatasi pelanggan yang datang. Antrian yang tidak terbatas selamanya berkecukupan. Variasi dalam tiap elemen antrian membuat macam – macam model antrian.
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol.6, No.1, February 2013
26
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………......
Model Antrian Single Channel Single Server
Pelayanan Selesai Antrian
Fasilitas Pelayanan
Disini fasilitas yang dilayani akan datang, masuk dan membentuk antrian pada satu baris/aliran pelayanan dan selanjutnya akan berhadapan dengan satu fasilitas operasi pelayanan. Multiple Channel Single Server
Pelayanan Selesai Antrian Fasilitas Pelayanan
Dalam model ini maka fasilitas yang dilayani akan datang, masuk dan membuat antrian pada satu baris/aliran pelayanan dan selanjutnya akan berhadapan dengan beberapa fasilitas pelayanan. Single Channel Multiple Server Pelayanan Selesai
Antrian
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 6, No 1, February 2013
Fasilitas Pelayanan
Dalam model ini kedatangan fasilitas yang akan dilayani akan masuk dalam sistem pelayanan yang dioperasikan dari satu fasilitas terus menuju ke fasilitas pelayanan yang lain.
27
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………..........…………
Multiple channel Multiple Server
Pelayanan Selesai Antrian
Fasilitas Pelayanan
Dalam model ini terdapat beberapa jalur antrian memasuki beberapa tahap pelayanan dengan 2 atau lebih fasilitas pelayanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Model Kasus Toko Roti “G” merupakan sebuah toko roti yang menyediakan roti tawar dengan dua pilihan isi yaitu krim meises dan srikaya, serta jajanan khas lainnya, toko ini beroperasi dari pukul 09.00 – 20.00 hari Senin – Jumat. Toko roti ini selalu ramai pengunjung yang ingin membeli oleh – oleh berupa roti tawar dan jumlah pembelian biasanya tidak sedikit, karena itu sering terjadi antrian yang mengakibatkan pelanggan kesulitan untuk melakukan pembelian maupun pembayaran. Toko memiliki 5 orang pegawai yang bertugas menyiapkan roti pesanan pelanggan dan kemudian pelanggan tersebut akan mengambil roti – roti pesanan mereka di kasir. Karena itu para pegawai dituntut untuk cepat dalam menyiapkan roti – roti tersebut. Prosedur yang dilakukan pegawai dalam menyiapkan roti berupa: pemotongan roti tawar, pengolesan bahan isi, pengemasan roti. Dan data roti yang mampu disiapkan oleh 5 orang pegawai selama seminggu adalah sebagai berikut :
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol.6, No.1, February 2013
28
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………......
No
Tabel 1.1 Data Permintaan Satu Minggu Server
Hari
1
2
3
4
5
1
Senin
112
116
104
109
108
2
Selasa
123
107
118
116
111
3
Rabu
106
94
96
91
108
4
Kamis
112
91
109
87
104
5
Jumat
117
112
122
107
105
6
Sabtu
149
151
141
135
146
7
Minggu
164
154
149
138
153
Dari data yang telah dikumpulkan tersebut, dilakukan pengolahan data untuk mengetahui tingkat kedatangan dan tingkat pelayanan yang dimiliki oleh toko tersebut saat ini :
Hari
Tabel 1.2 Rekapitulasi Data Permintaan Satu Minggu Server
Total
1
2
3
4
5
Senin
112
116
104
109
108
549
Selasa
123
107
118
116
111
575
Rabu
106
94
96
91
108
495
Kamis
112
91
109
87
104
503
Jumat
117
112
122
107
105
563
Sabtu
149
151
141
135
146
722
Minggu
164
154
149
138
153
758
Total
883
825
839
783
835
4165
Tingkat kedatangan :
Tingkat pelayanan : Diketahui bahwa waktu standar untuk membuat roti pada kondisi saat ini adalah selama 3 menit.
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 6, No 1, February 2013
29
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………..........…………
Probabilitas tidak adanya pesanan roti dalam antrian :
Jumlah pesanan rata – rata dalam antrian :
Jumlah rata – rata pesanan dalam antrian :
Waktu rata – rata yang dihabiskan dalam antrian :
Waktu menunggu dalam antrian :
Probabilitas pegawai sibuk :
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol.6, No.1, February 2013
30
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………......
Bila pihak toko dapat mengurangi waktu standar dari 3 menit menjadi 2 menit maka hasilnya adalah sebagai berikut : Probabilitas tidak adanya pesanan roti dalam antrian :
Jumlah pesanan rata – rata dalam antrian :
Jumlah rata – rata pesanan dalam antrian :
Waktu rata – rata yang dihabiskan dalam antrian :
Waktu menunggu dalam antrian :
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 6, No 1, February 2013
31
Probabilitas pegawai sibuk :
Simulasi Antrian: Suatu Tinjauan Konsep ……………..........…………
SIMPULAN Beberapa usulan perbaikan yang dapat dilakukan pihak toko antara lain : 1. Melakukan pelatihan lagi bagi pegawai yang kurang terampil agar dapat menyiapkan pesanan roti dengan lebih cepat. 2. Sebaiknya roti tawar yang akan digunakan sudah dibelah terlebih dahulu oleh karyawan pihak dapur sehingga dapat menghemat waktu dan tidak perlu menambah karyawan yang baru. 3. Alat – alat yang diperlukan untuk menyiapkan roti seperti: pisau, spatula dan kertas pembungkus sebaiknya diletakkan di tempat mudah dijangkau oleh masing – masing karyawan.
DAFTAR PUSTAKA Dimyati, Tarliah, T., Dimyati, A. (1992). Operations Research ModelModel Pengambilan Keputusan. Bandung : Sinar Baru. Faisal, F. (2005). Pendekatan Teori Antrian : Kasus Nasabah Bank Pada Pukul 08.00-11.00 WIB di Bank BNI 46 Cabang Bengkulu. Jurnal Gradien, Vol 1(2) : 90-97. Heizer, J., Render, B. (2005). Operation Management. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Mulyono, Sri. (2007). Riset Operasi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Taha, Hamdy A. (2007). Operations Research, Upper Saddle River: Pearson Education,Inc. Wignjosoebroto, Sritomo. (1995). Ergonomi: Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : Prima Printing.
JIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol.6, No.1, February 2013
32