ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, PERSEPSI, PEMBELAJARAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
TESIS
Oleh
KHAIRINA AR 067019104/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Khairina AR : Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Dan Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, 2009 USU Repository © 2008
ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, PERSEPSI, PEMBELAJARAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
KHAIRINA AR 067019104/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Judul Tesis
: ANALISIS PENGARUH FAKTOR MOTIVASI, PERSEPSI, PEMBELAJARAN, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH Nama Mahasiswa : Khairina AR Nomor Pokok : 067019104 Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui Komisi Pembimbing:
(Dr. Ing. Ikhwansyah Isranury) Ketua
Ketua Program Studi,
(Prof. Dr. Rismayani, MS)
Tanggal lulus: 13 Februari 2009
(Prof. Dr. Rismayani, MS) Anggota
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
Telah diuji pada: Tanggal 13 Februari 2009
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Ing. Ikhwansyah Isranury Anggota
: 1. Prof. Dr. Rismayani, M.S 2. Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si 3. Dra. Nisrul Irawati, MBA 4. Drs. Syahyunan, M.Si
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul: “ANALISIS
PENGARUH
PEMBELAJARAN,
DAN
FAKTOR KEPRIBADIAN
MOTIVASI,
PERSEPSI,
TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, 13 Februari 2009 Yang membuat pernyataan,
Khairina AR
ABSTRAK Penggunaan laptop saat ini semakin meluas di kalangan mahasiswa, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan personal. Perumusan masalah yaitu sejauh mana faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian serta manfaat produk yang terdiri dari fungsional dan psikososial terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Manajemen Pemasaran yang berkaitan dengan Perilaku Konsumen dan Manfaat Produk serta Keputusan Pembelian. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan jenis penelitian deskriptif kuantitatif serta bersifat deskriptif eksplanatori. Metode pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel secara aksidental, dengan sampel sebanyak 100 responden. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan uji serempak (uji F) dan uji parsial (uji t) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian analisis menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian serta fungsional dan psikososial secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Koefisien determinasi (R2) variabel independen terhadap variabel dependen hipotesis pertama sebesar 0,411 yang berarti kemampuan motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian dalam menjelaskan keputusan pembelian sebesar 41,1% dan sisanya 58,9% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Sedangkan koefisien determinasi (R2) variabel independen hipotesis kedua terhadap variabel dependen sebesar 0,360 yang berarti kemampuan fungsional, dan psikososial dalam menjelaskan keputusan pembelian sebesar 36,0% dan sisanya 58,9% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil uji t yaitu pembelajaran, kepribadian, fungsional dan psikososial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan motivasi, dan persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian serta kepribadian dan psikososial merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Kesimpulan dari penelitian ini adalah motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian serta fungsional, dan psikososial berpengaruh high significant terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Kata kunci: Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Kepribadian, Keputusan Pembelian
ABSTRACT Nowadays, the usage of Laptop has been largely common things amongst the students and has become personal necessity. The idea of using that tool depending on the advantage of the laptop. The problem of this study as followed how far the motivation, perception, learning, personality, and product benefits factors comprising functional and psichosocial towards the decision prior to the buying of laptop in the midsts of students of Engineering Faculty at Syiah Kuala University Banda Aceh. This study is aimed at identifying and analyzing the impacts of motivations, perceptions, learning, personality and product benefits factors comprising functional and psichosocial towards the decision prior to the buying of laptop in the midsts of students of Engineering Faculty at Syiah Kuala University Banda Aceh. The theory used study on this is of marketing management which is concerned with the consumer’s behaviours and product benefits and the buying decision. The methods of this study apply the survey approach by means of quantitative descriptive research and charactered by the explanatory descriptive research. The sampling is the accidential, consist of a hundred (100) respondens. The test of the first and the second hypothesis use the linier multiple regression simultaneous test (F-Test) and a Partially test (T-Test), aim at wish identifying the impacts of the independent variables towards the level of assurance up to 95 % (alpha=0.05). The analysis result shows that motivation, perception, learning, personality and functional along with the psychosocial have significant impacts towards the buying decision simultanously by the significancy level of 0.000. The Determination coefficient (R2) of the independent variables towards the dependent variables to the first hypothesis similar to 0.411 indicating that the capability of motivation, perception, learning and personality in describing the buying decision is equal to 41.1% and the rest of 58.9% is explained by supplementary factors out of this study. Whilst the determination coefficient( R2) of the independent variable of the second hypothesis toward the dependent variable equal to 0.360 implying that the functional and psychosocial capabilities in describing the buying decision up to 36.0 % and the rest of 58.9 % is rationalized by the other factors elsewhere out of this research. The finding of T-Test (Partially) including learning, personality, functional and psychosocial factors significally influence buying decision, while motivation and perception have no significant impact on buying decision. The personality and psychosocial are the dominant variables that influences, buying decision among the students of Engineering faculty at Syiah Kuala University-Banda Aceh. The conclusion of this study is that the motivation, perception, learning, personality, functional and psychosocial factors have a high significant influence toward the buying decision among the students of Engineering faculty, Syiah Kuala University-Banda Aceh. Key words; Motivation, Perception, Learning, Personality, Buying Decision.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrarmanirrahim Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta selawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Karena hanya dengan rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penulisan tesis ini. Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang meneliti masalah keputusan pembelian dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, dan Kepribadian Terhadap Keputusan Pembelian di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh”. Selama menyelesaikan tesis ini maupun selama mengikuti proses perkuliahan, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada: 1. Bapak Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. Dr. Hj. Rismayani, MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen dan juga selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Bapak Dr. Ing. Ikhwansyah Isranury, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Manajemen dan juga selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini. 6. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, dan Bapak Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini. 7. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis. 8. Bapak Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik Unsyiah, Bapak Ir. Jalaluddin Yunus, MT, selaku Pembantu Dekan Akademik dan Bapak Dr. Ir. Ishenny, M. Eng,Sc, selaku Pembantu Dekan Administrasi dan Umum yang telah memberikan izin serta bersedia memberikan data yang diperlukan untuk melakukan penelitian di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh serta seluruh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh yang telah bersedia menjadi responden dalam penyelesaian tesis ini. 9. Seluruh sahabat Angkatan XI Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan seluruh pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu yang selalu memotivasi dan memberi semangat dalam penyelesaian tesis ini. 10. Khususnya kepada Orang tua saya tersayang Abdurrahman Syam dan Azizah Ali (Almarhumah) serta kakak dan abang saya tersayang Nurlina, SPd, Asnawi, A.Md, Tarmizi, A.Md, Dra. Wardina, Tursina, S.Ag, dan Adik saya Asmaul Husna serta kepada keponakan saya tersayang Ilham Fahmi, ZN terima kasih atas doa, dan motivasi, dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat melanjutkan dan menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua. 11. Juga teristimewa kepada Suami saya tercinta Syah Mardan terima kasih atas doa, dan motivasi, dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat melanjutkan dan menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua serta untuk anak saya tersayang Dhiyaulhaq Hibatullah atas segala doanya. Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian kepada penulis baik ketika masa kuliah maupun saat penulisan tesis. Penulis menyadari tesis ini belum sempurna, namun demikian diharapkan nantinya dapat berguna bagi banyak pihak, khususnya bagi penelitian di bidang pemasaran.
Medan, Januari 2009 Penulis,
Khairina AR
RIWAYAT HIDUP Khairina AR, lahir pada tanggal 14 Nopember 1977 di Sigli, anak ke enam dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Abdurrahman Syam dan Ibu Azizah Ali (Almarhumah). Menikah pada tanggal 16 Januari 2005 dengan Syah Mardan dan memiliki seorang putera bernama Dhiyaulhaq Hibatullah. Pendidikan di mulai pada tahun 1984 di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Idi Rayeuk Aceh Timur sampai dengan tahun 1989. Tahun 1989 di Madarasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kp. Jalan Idi Rayeuk Aceh Timur, dan lulus tahun 1992. Kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Tanoh Anoe Idi Rayeuk Aceh Timur, lulus tahun 1995. Selanjutnya tahun 1995 meneruskan pendidikan ke Diploma Tiga (D-III) Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Jurusan Pemasaran, lulus tahun 1998. Tahun 1998 melanjutkan ke strata-1 Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Jurusan Ekonomi Manajemen, lulus tahun 2001 dan tahun 2006 melanjutkan ke strata-2 Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Sejak tahun 2002 sampai sekarang menjadi staf pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ............................................................................................................. ABSTRACT .......................................................................................................... KATA PENGANTAR .......................................................................................... RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. DAFTAR ISI ......................................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................................. DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
i ii iii vi vii xii xiv xv
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1
I.1
Latar Belakang ....................................................................................
1
I.2
Perumusan Masalah ............................................................................
5
I.3
Tujuan Penelitian ................................................................................
5
I.4
Manfaat Penelitian ..............................................................................
6
I.5
Kerangka Berpikir ..............................................................................
6
I.6
Hipotesis .............................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11 II.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 11 II.2. Teori Tentang Perilaku Konsumen
.................................................... 12
II.2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ............. 13
II.2.2
Jenis-jenis Perilaku Keputusan Konsumen .................................. 14
II.2.3
Tahapan- tahapan Dalam Proses Keputusan Pembelian ............. 14
II.3 Teori Tentang Motivasi II.3.1
...................................................................... 16
Pengertian Motivasi ................................................................... 16
II.3.2
Klasifikasi Motivasi ................................................................... 17
II.4 Teori Tentang Persepsi ......................................................................... 18 II.4.1
Pengertian Persepsi
................................................................... 18
II.4.2
Proses Persepsi ............................................................................ 19
II.4.3
Pengolahan Informasi dalam Persepsi Konsumen ...................... 19
II.5 Teori Tentang Pembelajaran
............................................................. 20
II.5.1
Pengertian Pembelajaran ............................................................. 20
II.5.2
Syarat Proses Pembelajaran ....................................................... 21
II.6 Teori Tentang Kepribadian
................................................................ 22
II.6.1
Pengertian Kepribadian
............................................................. 22
II.6.2
Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .................................................................................. 23
II.7 Teori Tentang Produk dan Manfaat Produk ........................................ 23 II.7.1
Pengertian Produk dan Atribut Produk
II.7.2
Pengetahuan Manfaat Produk .................................................... 24
II.7.3
Jenis-jenis Manfaat Produk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
..................................... 23
....................................................... 25
............................................................. 26
III.1
Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 26
III.2
Metode Penelitian ............................................................................ 26
III.3
Populasi dan Sampel ........................................................................ 27
III.4
Metode Pengumpulan Data ................................................................ 29
III.5
Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 30
III.6
Pengujian Validitas dan Reliabilitas ................................................. 30
III.6.1
Uji Validitas ............................................................................. 30
III.6.2
Uji Reliabilitas ........................................................................ 32
III.7
Hipotesis Pertama ............................................................................ 33
III.7.1
Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Pertama ................. 33
III.7.2
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama .................... 33
III.7.3
Model Analisis Data Hipotesis Pertama ................................. 35
III.7.4
Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama ........................... 38
III.8
III.7.4.1
Uji Normalitas ................................................................ 38
III.7.4.2
Uji Multikolinieritas ....................................................... 39
III.7.4.3
Uji Heteroskedastisitas ................................................... 39
Hipotesis Kedua ............................................................................... 41
III.8.1
Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Kedua ................... 41
III.8.2
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ..................... 41
III.8.3
Model Analisis Data Hipotesis Kedua .................................... 42
III.8.4
Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Kedua ............................. 45
III.8.4.1
Uji Normalitas ................................................................ 45
III.8.4.2
Uji Multikolinieritas ....................................................... 46
III.8.4.3
Uji Heteroskedastisitas ................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1
..................................... 49
Hasil Penelitian ................................................................................ 49
IV.1.1
Gambaran Umum Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh .............................................................................. 49
IV.1.2
Visi dan Misi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ............................................................................... 50
IV.1.3
Tujuan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ............................................................................... 50
IV.1.4
Karakteristik Responden ......................................................... 51
IV.1.4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 51
IV.1.4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................. 51
IV.1.4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ........... 52
IV.1.4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Akademis ........................................................... 53
IV.1.4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ..................................................... 53
IV.1.4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua per bulan .................................. 54
IV.1.5
Penjelasan Jawaban Responden .............................................. 55
IV.1.5.1
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Motivasi ................................................................ 55
IV.1.5.2
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Persepsi ................................................................... 57
IV.1.5.3
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Pembelajaran ................................................................. 60
IV.1.5.4
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Kepribadian ................................................................. 63 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Fungsional ..................................................................... 66
IV.1.5.5 IV.1.5.6
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel
Psikososial...................................................................... 68 IV.1.5.7 IV.2
Hasil Hipotesis Pertama ................................................................... 75
IV.2.1
Hasil Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama ........................... 75
IV.2.1.1
Hasil Uji Normalitas ................................................... 75
IV.2.1.2
Hasil Uji Multikolinieritas .......................................... 77
IV.2.1.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................ 78
IV.2.2 IV.3
Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian ................................................. 71
Hasil Uji Hipotesis Pertama .................................................... 79
Hasil Hipotesis Kedua ...................................................................... 85
IV.3.1
Hasil Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua ............................... 85
IV.3.1.1
Hasil Uji Normalitas ................................................... 85
IV.3.1.2
Hasil Uji Multikolinieritas .......................................... 87
IV.3.1.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................... 88
IV.3.2
Hasil Uji Hipotesis Kedua ....................................................... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 95 V.1
Kesimpulan ...................................................................................... 95
V.2
Saran ................................................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 98
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
III.1
Penentuan Sampel Penelitian
.......................................................... 29
III.2
Hasil Uji Validitas ............................................................................ 31
III.3
Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 32
III.4
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ............................ 34
III.5
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ............................... 42
IV.1
Jenis Kelamin Responden ................................................................ 51
IV.2
Usia Responden
IV.3
Jurusan Responden ............................................................................ 52
IV.4
Tahun Akademis Responden ........................................................... 53
IV.5
Pekerjaan Orang Tua Responden
IV.6
Penghasilan Orang Tua Responden per Bulan .................................. 54
IV.7
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Hipotesis Pertama ........................ 77
IV.8
Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Petama .................................. 77
IV.9
Hasil Uji Glejser Hipotesis Pertama ................................................ 79
IV.10
Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama ............................ 80
IV.11
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama
IV.12
Hasil Uji Secara Simultan Hipotesis Pertama .................................. 82
IV.13
Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama ................................................. 83
IV.14
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Hipotesis Kedua ............................ 87
............................................................................... 51
.................................................... 53
...................... 81
IV.15
Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua
.................................. 87
IV.16
Hasil Uji Glejser Hipotesis Kedua ................................................... 89
IV.17
Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Kedua .............................. 90
IV.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ......................... 90
IV.19
Hasil Uji Secara Simultan Hipotesis Kedua ..................................... 91
IV.20
Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua .................................................... 93
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
I.1
Kerangka Berpikir
..............................................................................
9
II.1
Tahapan Konsumen dalam Proses Pembelian Suatu Jasa ................... 15
IV.1
Grafik Normal Plot Hipotesis Pertama ................................................. 75
IV.2
Grafik Histogram Hipotesis Pertama ................................................... 76
IV.3
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama ...................... 78
IV.4
Grafik Normal Plot Hipotesis Kedua
IV.5
Grafik Histogram Hipotesis Kedua
IV.6
Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua ......................... 88
................................................. 85 .................................................... 86
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
I
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 101
II
Hasil Karakteristik Responden
III
Hasil Jawaban Responden ................................................................... 106
IV
Hasil Uji Normalitas, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama ............................................................................... 115
V
Hasil Uji Normalitas, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua .................................................................................. 122
VI
Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama
VII
Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Kedua .................................. 131
.......................................................... 104
............................ 129
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Era globalisasi ini ditandai dengan revolusi komunikasi, dan informasi; hal ini
disebabkan karena pesatnya gagasan dan pikiran serta transaksi bisnis menjadi semakin cepat, tepat, praktis dan berkualitas. Dengan adanya perubahan-perubahan ekonomi akan dituntut kesiapan untuk penyesuaian kebutuhan yang berubah, sejalan dengan perkembangan jaman. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari.
Suatu kebutuhan menjadi suatu dorongan bila
kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas yang cukup.
Motif
(dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat dan mendesak untuk mengarahkan seseorang agar mencari pemuasan terhadap kebutuhan hidup. Pada dasarnya kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat, terdiri dari tingkatan paling dasar (primary needs) atau kebutuhan primer seperti orang membutuhkan sandang (pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal). Jika kebutuhan primer sudah tercapai maka muncullah di dalam pikiran manusia untuk memenuhi secondary needs (kebutuhan sekunder) seperti perhiasan, mobil, mesin cuci, laptop dan sebagainya. Saat ini penggunaan laptop di kalangan anak muda yang didominasi oleh mahasiswa semakin meluas, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan personal. Hal
ini disebabkan manfaat yang diperoleh dari penggunaan laptop tersebut antara lain dapat membantu penyelesaian tugas-tugas belajar mereka. Dilihat dari perilaku pembelian laptop di kalangan mahasiswa sangat beraneka ragam motifnya dan sulit diamati yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian mahasiswa tersebut.
Beberapa pakar perilaku
konsumen membedakan antara motif rasional dan motif emosional.
Istilah
rasionalitas dalam pengertian ekonomi tradisional, menganggap bahwa para konsumen berperilaku rasional jika konsumen secara teliti mempertimbangkan semua alternatif dan memilih alternatif yang memberikan kegunaan yang terbesar kepadanya. Sedangkan motif emosional mengandung arti bahwa pemilihan sasarannya menurut kriteria pribadi atau subjektif. Proses keputusan yang diambil atau dilaksanakan oleh individual lebih banyak melibatkan lingkungan sosial dan psikologikal yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian dari pada bidang fisikal. Sehingga perilaku konsumen akan dipengaruhi oleh lingkungan yang terus menerus berubah. Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh merupakan salah satu diantara banyaknya mahasiswa yang menggunakan laptop. Alasannya membeli laptop supaya dapat mengerjakan tugasnya kapan saja. Selain itu juga laptop sangat membantu pada saat pengisian KRS (Kartu Rencana Studi) secara online, dimana mahasiswa tidak perlu untuk ke ruang administrasi jurusan karena dapat diakses disekitar kampus.
Sedangkan pihak Fakultas Teknik Unsyiah tidak mengharuskan mahasiswa untuk menggunakan laptop tetapi karena banyaknya tugas dari dosen membuat mahasiswa tersebut harus membeli laptop, bahkan mahasiswa yang baru semester pertama sudah menggunakan laptop karena apabila tidak menggunakan laptop akan terkendala dalam kegiatan akademis mahasiswa itu sendiri. Begitu juga hal nya mahasiswa semester akhir lebih banyak menggunakan laptop untuk menulis skripsi. Kemudian prinsip praktis dan efektif serta gengsi tersendiri yang bisa diperoleh dari laptop ini mendorong mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah untuk membeli laptop yang harganya semakin terjangkau dari waktu ke waktu, dan sifatnya yang lebih fleksibel dan fashionable serta adakalanya mahasiswa membeli laptop karena mengikuti temannya supaya tidak dianggap kurang pergaulan (kuper) dan tidak gagap teknologi (gaptek). Pengguna laptop pada kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah
ini
biasanya memiliki keterbatasan pada masalah dana, tetapi mahasiswa tersebut mempunyai keinginan terhadap laptop yang benar-benar memiliki kemampuan kerja yang tinggi. Hal ini karena mahasiswa sifatnya dinamis, bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, didalam dan diluar ruangan, dan sangat intensif dalam hal penggunaan laptop. Umumnya, digunakan sebagai penunjang kegiatan akademis dan memiliki media hiburan. Model laptop yang digemari umumnya adalah yang ringan, tidak mahal, dan memiliki media penyimpanan yang praktis seperti tas berbentuk ransel/backpack. Model atau bentuk dan warna sering menjadi pertimbangan bagi
mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah, terutama bagi mahasiswa yang memiliki minat atau hobi berhubungan dengan komputer atau teknologi informasi. Semua hal ini tergantung dari persepsi mahasiswa tersebut dalam pengolahan informasi yang diterima pancaindera. Ada kalanya untuk melakukan keputusan pembelian, mahasiswa membutuhkan waktu yang lama untuk pencarian informasi dari berbagai sumber, supaya dapat mengurangi perasaan ketidak puasan pasca pembelian dan ada juga sebagian mahasiswa lainnya tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pencarian informasi tentang produk laptop. Kemudian pembelajaran dapat muncul melalui pencerminan pengalaman penggunaan produk. Maksudnya konsumen mendapatkan suatu pengetahuan secara tidak langsung melalui pengamatan terhadap orang lain yang telah menggunakan produk tersebut. Banyak pembelajaran muncul ketika konsumen menerjemahkan informasi yang berkaitan dengan produk dari media massa (periklanan, papan reklame, bill board, majalah, koran) atau dari sumber personal (teman dan keluarga). Dalam hal ini pembelajaran mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah membeli laptop sering terbentuk dari pengalaman dirinya sendiri atau dari pengalaman teman atau keluarganya setelah membeli produk tersebut sehingga dapat mempengaruhi perilaku pembeliannya. Manfaat produk laptop akan berdampak kurang baik bagi mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah apabila produk laptop tersebut digunakan tidak sesuai dengan petunjuk pemakaian yang telah ditentukan sehingga mengakibatkan kerusakan lebih
cepat dan menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi pemakainya baik itu secara fungsional maupun psikososial. I.2
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, maka dirumuskan masalah
sebagai berikut: 1.
Sejauh mana faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh?
2.
Sejauh mana manfaat produk yang terdiri dari manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh?
I.3
Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh manfaat produk yang terdiri dari manfaat fungsional dan psikososial terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
I.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1.
Bagi pihak pemasar produk laptop dapat menentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar khususnya perilaku membeli laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
2.
Bagi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sebagai bahan kajian ilmu dan menambah referensi dalam dunia ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan manajemen pemasaran umumnya dan khususnya tentang perilaku konsumen dalam kaitannya dengan faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian mahasiswa dalam keputusan pembelian laptop.
3.
Bagi peneliti dapat menambah pemahaman mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teori perilaku konsumen, manfaat produk serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dan penerapannya di lapangan.
4.
Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berarti bagi penelitian-penelitian selanjutnya demi mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara umum maupun khusus terhadap ilmu pengetahuan yang dijadikan dasar penelitian ini.
I.5
Kerangka Berpikir Setiap lembaga atau perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun baik itu
bidang jasa maupun barang memiliki tujuan pemasaran agar dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Oleh karena itu para pemasar hendaknya
mengetahui siapa pembeli, apa yang dibeli, mengapa mereka membeli, siapa yang terlibat, bagaimana mereka membeli, kapan mereka membeli serta dimana mereka membeli. Apakah pemasar dapat memahami ketujuh variabel tersebut, maka pemasar akan lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sangat penting khususnya faktor motivasi, pesepsi, pembelajaran, dan kepribadian bagi mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah, karena berhasil tidaknya pemasaran produk tergantung pada respon konsumen terhadap produk tersebut. Memahami tingkat
keterlibatan
konsumen
terhadap
produk
berarti
juga
berusaha
mengidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa terlibat atau tidak dalam pembelian. Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa motivasi adalah “driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produced by state of tension, which exists as the result of an unfulfilled need”. Dapat diartikan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.
Schifman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa persepsi adalah “sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Solomon (2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah “a relatively permanent change in behavior that is caused by experience”. Dapat diartikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang diakibatkan oleh pengalaman. Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa kepribadian adalah “those inner psychological characteristics that both determine and reflect how a person responds to his or her environment”. Dapat diartikan bahwa kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological
characteristics)
manusia,
perbedaan
karakteristik
tersebut
menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Kotler (2001) menyatakan bahwa,
perilaku konsumen sebagai perilaku
konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Sedangkan Mowen (2002) menyatakan bahwa, perilaku
konsumen sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan penempatan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Solomon (2003) menyatakan bahwa ”consumer behavior is the process involved when individuals or groups select, purchase, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and disires”. Dapat diartikan
bahwa perilaku konsumen adalah merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang ataupun suatu kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan, dan memanfaatkan barang-barang, pelayanan, ide, ataupun pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Sumarwan (2004), menyatakan bahwa manfaat produk ada dua jenis yaitu manfaat fungsional (functional consequences) dan manfaat psikososial (psychosocial consequences). Manfaat fungsional adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis. Sedangkan manfaat psikososial adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk. Begitu juga dengan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala dalam perilaku pembelian laptop akan beragam motifnya dilihat
dari
faktor
motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian dari mahasiswa tersebut, sehingga perilaku membelinya juga berbeda. Motivasi Persepsi Pembelajaran
Keputusan Pembelian Mahasiswa
Kepribadian Manfaat Fungsional Keputusan Pembelian Mahasiswa Manfaat Psikososial
Gambar I.1. Kerangka Berpikir
I.6
Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dihipotesiskan penelitian
ini sebagai berikut : 1.
Faktor-faktor yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
2.
Manfaat produk yang terdiri dari manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Penelitian Terdahulu Khairina, (2001);
dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Faktor
Psikologis Terhadap Pembelian Komputer di Kalangan Dosen Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor psikologis terhadap pembelian komputer di Kalangan Dosen Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Penulis memperoleh data dengan menggunakan data primer yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada responden dan data sekunder lainnya yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan konsep-konsep teoritis melalui studi kepustakaan dan secara kuantitatif dengan peralatan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 orang responden yang sudah menggunakan komputer dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling (berdasarkan kriteria tertentu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis yang terdiri dari faktor motivasi, persepsi, pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap pembelian komputer di kalangan Dosen Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Hasil uji t secara parsial menunjukkan bahwa masingmasing variabel yang terdiri dari motivasi (3.065), persepsi (3.356), pembelajaran (4.018), dan kepercayaan/sikap (3.513) yang ditawarkan pada model analisis regresi linier berganda ini berpengaruh signifikan terhadap pembelian komputer di kalangan Dosen Unsyiah Banda Aceh. Dalam hal ini variabel persepsi merupakan variabel
yang paling dominan mempengaruhi pembelian komputer di kalangan Dosen Unsyiah Banda Aceh. II.2 Teori Tentang Perilaku Konsumen Menurut The American Marketing Association dalam Setiadi, (2003) perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Solomon (2003), menyatakan bahwa “consumer behavior is the process involved when individuals or groups select, purchase, use, and dispose of goods, services, ideas, or experiences to satisfy their needs and desires”.
Yang dapat
diartikan bahwa perilaku konsumen adalah merupakan suatu proses yang melibatkan seseorang ataupun suatu kelompok untuk memilih, membeli, menggunakan dan memanfaatkan barang-barang, pelayanan, ide, ataupun pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Kotler (2001) menyatakan bahwa: perilaku konsumen sebagai perilaku konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.
Selanjutnya Mowen (2002), menyatakan bahwa: perilaku
konsumen sebagai studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Sastradipoera (2003), menyatakan bahwa: perilaku konsumen adalah proses dimana para individu menetapkan jawaban atas pertanyaan: perlukah, apakah, kapankah, di manakah, bagaimanakah, dan dari siapakah membeli barang atau jasa.
Dari pernyataan diatas unsur-unsur perilaku konsumen sebagai berikut : a. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu. b. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan memakai dan menghabiskan produknya. c. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang telah dibeli dikonsumsi, juga termasuk variabel-variabel yang tidak dapat diamati seperti nilai-nilai yang diinginkan konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif, dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam. II.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kotler (2002) menyatakan bahwa ada empat faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis. 1). Faktor budaya. Kebudayaan merupakan hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat. Kita akan melihat peranan yang dimainkan olek kultur, sub kultur dan kelas sosial pembeli. Kultur adalah determinan paling fundamental dan keinginan perilaku seseorang. Sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik yang mencakup kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan daerah geografis. Kelompok sosial termasuk kedalam faktor budaya. 2). Faktor sosial. Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang ditempat orang tersebut berinteraksi. 3). Faktor pribadi. Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli, dan tahap siklus hidup pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli. 4). Faktor psikologis. Pilihan pembeli seseorang dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan dan pendirian.
Wilkie (1986) menyatakan bahwa: perilaku konsumen itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Yang disebut faktor internal antara lain; usia, pekerjaan, gaya hidup, kepribadian, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap. Sedangkan faktor eksternal antara lain; budaya, keluarga, kelompok acuan, kondisi lingkungan, kegiatan pemasaran perusahaan, dan situasi. II.2.2 Jenis-jenis Perilaku Keputusan Konsumen Kotler (2001) membagi jenis perilaku keputusan konsumen, antara lain : 1). Perilaku pembelian kompleks. Terjadi ketika pembeli terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek. Para konsumen sangat terlibat bila suatu produk mahal, jarang dibeli, beresiko dan mempunyai ekspresi pribadi yang tinggi. 2). Perilaku konsumen yang mengurangi ketidaksesuaian. Terkadang terlibat dalam suatu pembelian tanpa melihat banyak perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang tinggi ini sekali lagi berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal, jarang dan beresiko. 3). Perilaku pembelian menurut kebiasaan. Pada perilaku ini konsumen mempunyai keterlibatan yang rendah dengan kebanyakan barang yang murah dan sering dibeli tidak melalui urutan kepercayaan/pendirian perilaku yang normal. Sebab para konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, mengevaluasi karakteristiknya dan membuat keputusan penuh pertimbangan mengenai merek apa yang dibeli. 4). Perilaku pembelian yang mencari variasi. Pada perilaku ini konsumen terlihat banyak melakukan peralihan merek dan memiliki sedikit kepercayaan dalam memilih sebuah merek. Konsumen tidak melakukan evaluasi selama mengkonsumsi atau mempergunakan produk tersebut.
II.2.3 Tahapan- Tahapan Dalam Proses Keputusan Pembelian Setiadi (2003) menyatakan bahwa: ada lima tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian suatu jasa atau produk yaitu pengenalan produk, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian.
Jelasnya seperti gambar berikut dibawah ini : Pengenalan Produk
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku pasca Pembeli
Sumber : Setiadi (2003)
Gambar II.1 Tahapan Konsumen dalam Proses Pembelian Suatu Jasa Setiadi, (2003) menyatakan bahwa secara lebih terperinci dari gambar di atas adalah sebagai berikut : a. Pengenalan produk yaitu proses dimulainya saat memilih barang atau jasa dengan menyadari adanya banyak pilihan dalam memperoleh kebutuhan yang diinginkan. b. Pencarian informasi adalah yaitu melakukan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan yang berhubungan dengan kebutuhan yang diharapkan atau di inginkan. Tingkat pencarian informasi ini dibagi kepada dua tingkat. Tingkat pertama adanya perhatian yang meningkat dan kedua adalah pencarian informasi secara aktif yang dilakukan dengan mencari informasi dari segala sumber. c. Evaluasi alternatif yaitu konsumen memproses informasi tentang pilihan merek untuk membuat keputusan akhir. Konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut dari atau jasa. d. Keputusan membeli yaitu pada tahap ini konsumen menyusun merek-merek dalam himpunan pilihan serta membentuk niat pembelian, dan ia akan menjatuhkan pilihan dengan apa yang dia sukai. e. Perilaku pasca pembelian yaitu konsumen akan mengalami dua hal yaitu akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan sama sekali. Kepuasan membeli merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna tersebut berada dibawah harapan pelanggan, berarti pelanggan dikecewakan, jika memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Konsumen yang merasa tidak sesuai dengan setiap keputusan yang dilakukan akan berusaha mengurangi ketidaksesuaian.
Konsumen yang merasa puas akan
mengatakan hal-hal yang baik tentang suatu produk, sedangkan yang tidak puas akan berusaha mengurangi ketidaksesuaian. Jelaslah bahwa konsumen membentuk harapan mereka atas dasar pesan-pesan yang diterima dari penjual, teman, dan sumber informasi lain.
Jika penjual
membesar-besarkan manfaat produk, konsumen akan mengalami harapan yang tidak tercapai (disconfirmed expectation) yang menyebabkan ketidakpuasan.
Semakin
besar jarak antara harapan dan hasil yang dirasakan, semakin besar ketidakpuasan konsumen. Semuanya tergantung pada gaya konsumen menanggulanginya. II.3 Teori Tentang Motivasi II.3.1 Pengertian Motivasi Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa motivasi adalah “driving force within individuals that impels them to action. This driving force is produced by state of tension, which exists as the result of an unfulfilled need”. Dapat diartikan bahwa motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Solomon (1999), menyatakan bahwa “Motivation refers to the processes that cause people to behave as they do. It occurs when a need is aroused that the consumer wishes to satisfy. Once a need has been activated, a state of tension exists that drives the consumer to attempt to reduce or eliminate the need”.
Setiadi (2003), menyatakan bahwa motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia atau dalam pengertian sehari-hari motivasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu. Para ahli telah mengembangkan teori tentang motivasi. Dua diantaranya adalah teori Freud dan Maslow dalam Simamora (2003) menyatakan bahwa: 1). Teori Motivasi Freud. Freud beranggapan bahwa kebanyakan orang tidak menyadari tentang kekuatan psikologis nyata yang membentuk perilaku mereka. Ia melihat orang sebagai yang tumbuh makin dewasa dan menekan banyak dorongan. Dorongan ini tidak tidak pernah hilang atau berada dibawah kendali sempuran. Menurutnya, seseorang tidak pernah utuh dalam memahami motivasinya. 2). Teori Motivasi Maslow. Abraham Maslow mencoba menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Menurutnya, kebutuhan manusia tersusun secara berjenjang, mulai dari yang paling banyak menggerakkan sampai yang paling sedikit memberikan dorongan. Pertamapertama orang akan memuaskan kebutuhan yang paling penting dahulu, baru kemudian memenuhi kebutuhan berikutnya. Berdasarkan urutan pentingnya, jenjang kebutuhan adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. II.3.2 Klasifikasi Motivasi Setiadi (2003), menyatakan bahwa: motivasi yang dimiliki tiap konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil. Bila dilihat dari hal itu maka motivasi yang dimiliki oleh konsumen secara garis besar dapat terbagi dua kelompok besar, antara lain motivasi yang berdasarkan rasional dan motivasi yang berdasarkan emosional. Motivasi yang berdasarkan rasional akan menentukan pilihan terhadap suatu produk dengan memikirkan secara matang serta dipertimbangkan terlebih dahulu untuk membeli produk tersebut. Kecenderungan yang akan dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut sangat puas. Sedangkan untuk motivasi yang berdasarkan pada emosional, konsumen terkesan terburu-buru untuk membeli produk tersebut dengan tidak mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi untuk jangka panjang. Kecenderungan yang akan terlihat, konsumen tidak akan merasa puas terhadap produk yang telah dibeli karena produk tersebut hanya sesuai dengan keinginan kita dalam jangka pendek saja.
II.4 Teori Tentang Persepsi II.4.1 Pengertian Persepsi Schifman dan Kanuk (2007), menyatakan bahwa persepsi adalah “sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Sumarwan (2004), menyatakan bahwa persepsi adalah “bagaimana seorang konsumen melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya. Mowen (2002), menyatakan bahwa persepsi adalah “menyebut tahap pemaparan, perhatian dan pemahaman sebagai persepsi”. Sunarto (2004), menyatakan bahwa persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memilki arti. Kotler (2001), menyatakan bahwa persepsi adalah proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mangenai dunia. Menurut Simamora (2003) menyatakan bahwa: orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi, yaitu perhatian yang selektif, gangguan yang selektif, dan mengingat kembali yang selektif . 1). Perhatian yang selektif (Selective Interest). Orang pada umumnya dihadapkan pada jumlah rangsangan yang sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhatian konsumen, di mana pesan yang disampaikan akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk tersebut, kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau dominan yang mengelilingi konsumen pasar tersebut. 2). Gangguan yang selektif (Selective Distorsion). Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan
kecenderungan orang untuk meramu informasi ke dalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung dari pada menentang konsepsi yang telah dimilikinya. 3). Mengingat kembali yang selektif (Selective Retention). Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan sebagai keunggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing. Konsumen akan mengingatnya pada saat ia mengingat tentang pemilihan sebuah produk. II.4.2 Proses Persepsi Setiadi (2003), menyatakan bahwa proses persepsi terdiri dari: 1. Seleksi Perseptual. Seleksi ini terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological set yang dimiliki. Psychological set yaitu berbagai informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari konsumen. 2. Organisasi Persepsi. Organisasi persepsi (Perceptual Organization) berarti bahwa konsumen mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi adalah penyatuan yang berarti bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. 3. Interpretasi Perseptual. Proses terakhir dari persepsi adalah memberikan interpretasi atas stimuli yang diterima oleh konsumen. Setiap stimuli yang menarik perhatian konsumen baik disadari atau tidak disadari, akan diinterpretasikan oleh konsumen. Dalam proses interpretasi konsumen membuka kembali berbagai informasi dalam memori yang telah tersimpan dalam waktu yang lama (long term memory) yang berhubungan dengan stimulus yang diterima. II.4.3 Pengolahan Informasi dalam Persepsi Konsumen Engel, Blackwell dan Miniard (1995) dalam Sumarwan (2004) mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi (the information-processing model), yaitu sebagai berikut: 1. Pemaparan (exposure): pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melalui pancainderanya.
2. Perhatian (attention): kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk. 3. Pemahaman (comprehension): interpretasi terhadap makna stimulus. 4. Penerimaan (acceptance): dampak persuasif stimulus kepada konsumen. 5. Retensi (retention): pengalihan makna stimulus dan persuasif ke ingatan jangk panjang (long-term memory).
II.5
Teori Tentang Pembelajaran
II.5.1 Pengertian Pembelajaran Solomon (2003) menyatakan bahwa pembelajaran adalah “learning refers to a relatively permanent change in behavior that is caused by experience”. Dapat diartikan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanent yang diakibatkan oleh pengalaman. Schiffman dan Kanuk (2000), menyatakan bahwa pembelajaran adalah “from a marketing perspective, the process by which individuals acquire the purchase and consumption knowledge and experience that they apply to future related behavior”. Yang dapat diartikan dari perspektif pemasaran, proses belajar konsumen dapat diartikan sebagai sebuah proses di mana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan ia terapkan pada perilaku yang terkait pada masa datang. Engel, Blackwell dan Miniard (1992), menyatakan bahwa pembelajaran adalah “the process by which experience leads to changes in knowledge, attitudes,
and/or behavior”.
Yang dapat diartikan belajar adalah suatu proses di mana
pengalaman akan membawa kepada perubahan pengetahuan, sikap, dan atau perilaku. Sunarto (2006), menyatakan bahwa pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Menurut
Assael
(1992)
dalam
Setiadi
(2003),
menyatakan
bahwa
pembelajaran konsumen adalah suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil
dari
pengalaman
masa
lalunya.
Konsumen
memperoleh
berbagai
pengalamannya dalam pembelian produk dan merek produk apa yang disukainya. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu. II.5.2 Syarat Proses Pembelajaran Schiffman dan Kanuk (2000); Loudon dan Della Bitta (1993) dalam Sumarwan (2004), menyatakan bahwa proses bisa terjadi karena adanya empat unsur yang mendorong proses tersebut adalah: 1. Motivasi (motivation). Adalah daya dorong dari dalam diri konsumen. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan. Konsumen yang ingin membeli rumah baru akan terdorong untuk mencari informasi apapun mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan rumah, misalnya lokasi hunian, bentuk dan tipe rumah, hargaharga, cara pembayaran, lingkungan hunian, dan sebagainya. 2. Isyarat (cues). Motivasi adalah daya dorong bagi seseorang konsumen untuk belajar, sedangkan isyarat adalah stimulus yang mengarahkan motivasi tersebut. Isyarat akan mempengaruhi cara konsumen bereaksi terhadap suatu motivasi.
Iklan, kemasan produk, harga, dan produk display adalah stimulus atau isyarat yang akan mempengaruhi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. 3. Respons (response). Adalah reaksi konsumen terhadap isyarat. Belajar terjadi ketika konsumen bereaksi terhadap isyarat tersebut.
Bagaimana respons
konsumen terhadap isyarat tersebut akan dipengaruhi oleh proses belajar masa lalunya. II.6
Teori Tentang Kepribadian
II.6.1 Pengertian Kepribadian Schiffman dan Kanuk (2000) menyatakan bahwa kepribadian adalah “those inner psychological characteristics that both determine and reflect how a person responds to his or her environment”. Dapat diartikan bahwa kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inner psychological
characteristics)
manusia,
perbedaan
karakteristik
tersebut
menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Setiadi (2003) menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Secara psikologis, kepribadian dewasa diartikan sebagai perilaku yang terkontrol yang sesuai dengan tuntutan lingkungan sehingga reaksinya tidak merugikan konsumen maupun dirinya sendiri. Ahli psikologi kepribadian, G.W. Allport, berpendapat bahwa kepribadian yang dewasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Mangkunegara, 2005)
1. Adanya extention of the self. Artinya, cara berpikir pramuniaga sudah tidak egosentis lagi, tetapi sudah terarah kepada luar dirinya. Kepentingan pribadi dan konsumen sudah diperhitungkan secara harmonis dan matang. Pramuniaga telah menyadari bahwa kepentingan konsumen merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian. 2. Adanya self of objectivication and self of humor. Artinya, pramuniaga sudah dapat menilai sesuatu secara nyata dan objektif. Pramuniaga dapat berprilaku jujur, mawas diri untuk dapat menyenangkan konsumen. 3. Adanya unifying of phylosophy of life. Artinya, pramuniaga sudah mempunyai falsafah hidup yang jelas. Pedoman dan tujuan hidup pramuniaga sudah terarah dengan jelas. Pramuniaga menyadari bahwa tugasnya itu mulia karena ia dapat berbuat baik dengan cara melayani konsumen dalam proses membeli. II.6.2
Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Setiadi (2003), menyatakan bahwa keputusan membeli dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi seperti: umur, dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. II.7
Teori Tentang Produk dan Manfaat Produk
II.7.1
Pengertian Produk dan Atribut Produk Kotler (2002), menyatakan bahwa produk adalah setiap tawaran yang dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Sementara itu Stanton (1996), menyatakan bahwa dalam makna sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata (tangible) yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Interpretasi yang lebih luas memandang setiap merek (brand) sebagai produk yang terpisah. Sastradipoera (2003), menyatakan bahwa produk adalah seperangkat sifatsifat tidak nyata yang meliputi bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek, jasa, dan reputasi penjual.
Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Sumarwan (2004), menyatakan bahwa atribut suatu produk dibedakan ke dalam atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya merek, warna, model, ukuran, harga, dan lain-lain. Sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk berdasarkan persepsi konsumen, misalnya seorang konsumen mungkin memilih laptop merek toshiba karena dianggap lebih berkualitas dibandingkan merek-merek laptop lainnya. Kotler (1998), menyatakan bahwa proses memperluas konsep produk meliputi pendefinisian manfaat produk yang akan ditawarkan. Manfaat yang diperoleh dan terjalin selalu memiliki atribut produk, misalnya mutu, ciri, dan model. Setelah produk tadi diperkenalkan di pasar, maka atribut-atribut ini harus dimodifikasi agar bisa bertahan menghadapi tantangan dalam setiap tahap daur hidup produk. II.7.2
Pengetahuan Manfaat Produk Konsumen seringkali berpikir mengenai manfaat yang akan dirasakan jika
mengkonsumsi atau membeli suatu produk. Oleh karena itu mereka harus memiliki pengetahuan tentang manfaat produk tertentu. Yang lebih mendasar, pemasar perlu memeriksa apa yang sudah diketahui oleh konsumen, karena pengetahuan ini adalah faktor penentu utama dari perilaku konsumen. Sumarwan (2004), menyatakan bahwa pengetahuan tentang manfaat produk adalah penting bagi konsumen, karena pengetahuan ini akan mempengaruhi keputusan pembeliannya. Mengkudu mungkin tidak ada artinya bagi konsumen kalau mengkudu tersebut tidak bisa memberikan manfaat penyembuhan, karena konsumen mungkin lebih nyaman mengkonsumsi buah lain yang lebih lezat kalau tujuannya hanya untuk mencari manfaat memperlancar buang air besar. Karena itu pemasar perlu menyampaikan informasi mengenai apa manfaat produk bagi konsumen.
II.7. 3
Jenis-jenis Manfaat Produk Mowen (2002), menyatakan bahwa ada dua jenis manfaat produk yaitu
manfaat utilitarian dan hedonik.
Manfaat utilitarian merupakan atribut produk
fungsional yang objektif. Sedangkan manfaat hedonik mencakup respon fantasi, perasaan, emosional, kesenangan panca indera. Sumarwan (2004), menyatakan bahwa konsumen akan merasakan dua jenis manfaat setelah mengkonsumsi suatu produk, yaitu manfaat fungsional (functional consequences) dan manfaat psikososial (psychosocial consequences). Manfaat fungsional adalah manfaat yang dirasakan konsumen secara fisiologis. Manfaat psikososial adalah aspek psikologis (perasaan, emosi, dan mood) dan aspek sosial (persepsi konsumen terhadap bagaimana pandangan orang lain terhadap dirinya) yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu produk.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda
Aceh, yang berlokasi di Jl. Teungku Syech Abdurrauf No.7 Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan Januari 2009. III.2
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei. Singarimbun dan Effendy
(1995: 8) menyatakan bahwa: survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nazir (2005: 54) menyatakan bahwa: penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. Sedangkan Arikunto (2006:13), menyatakan bahwa: penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang dirinci sejak awal, langkah penelitian yang sistematis, menggunakan sampel yang hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memiliki desain jelas dengan langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, memerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul.
Penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatori. Sugiyono (2004), menyatakan bahwa: penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain. III.3
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa reguler Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh semester genap 2008 yang berasal dari 4 (empat) angkatan yaitu angkatan tahun ajaran 2004/2005, 2005/2006, 2006/2007, dan 2007/2008 yang berjumlah 8.943 orang yang terdiri dari lima jurusan yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Teknik Arsitektur. Alasannya mengambil 4 (empat) angkatan tersebut karena mereka masih aktif dalam proses belajar mengajar. Untuk menentukan besarnya jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu : n=
N 1+ Ne
2
Dimana : n
=
jumlah sampel
N
=
ukuran populasi
e
=
nilai kritis = 10% (0.10)
Dengan demikian jumlah sampel adalah :
n=
8.943 = 99.9 ≈ 100 sampel 1 + (8.943)(0.1) 2
Banyaknya sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar 100 mahasiswa (responden). Untuk menentukan siapa sampel yang dijadikan responden masing-masing program studi dihitung secara acak atau random berdasarkan proporsional dengan rumus berikut (Nazir, 2005) :
ni =
Ni xn N
Dimana : ni
=
jumlah sampel ke i
Ni
=
jumlah populasi ke i
N
=
jumlah total populasi
n
=
jumlah sampel total yang diinginkan
Setelah diproporsikan berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel setiap jurusan yaitu Jurusan Sipil sebanyak 28 sampel, Jurusan Mesin sebanyak 24 sampel, Jurusan Kimia sebanyak 16 sampel, Jurusan Elekro sebanyak 16 sampel, dan Jurusan Arsitektur sebanyak 16 sampel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel III.1 di bawah ini :
Tabel III.1 Penentuan Sampel Penelitian No
Jurusan
Tahun Ajaran
Populasi (orang)
Sampel (orang)
1
S1 Sipil
2007/2008 2006/2007 2005/2006 2004/2005
578 580 593 624
7 7 7 7
2
S1 Mesin
2007/2008 2006/2007 2005/2006 2004/2005
457 524 555 613
5 6 6 7
3
S1 Kimia
2007/2008 2006/2007 2005/2006 2004/2005
339 350 346 398
4 4 4 4
4
S1 Elektro
2007/2008 2006/2007 2005/2006 2004/2005
365 384 382 387
4 4 4 4
5
S1 Arsitektur
2007/2008 2006/2007 2005/2006 2004/2005
323 360 389 396
4 4 4 4
8.943
100
Jumlah
Sumber : Pengajaran Fakultas Teknik Unsyiah, 2008 (data diolah)
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik aksidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bagi siapa saja yang bertemu dengan peneliti dan dianggap sesuai untuk dijadikan sumber data dan dijadikan sampel (Sugiyono, 2005). III.4
Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Wawancara (interview) yang dilakukan secara langsung dengan pihak pimpinan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan stafnya.
2. Daftar pertanyaan (quesionaire) yang diberikan kepada mahasiswa Fakultas Teknik yang menjadi responden dalam penelitian ini. 3. Studi dokumentasi, yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data yang diperoleh dari pihak Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh berupa data jumlah mahasiswa serta data akademis lainnya. III.5
Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara (interview) dan daftar pertanyaan (questionaire). 2. Data sekunder, yaitu data yang yang diperoleh melalui studi dokumentasi. III.6
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden yang dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 (tiga puluh) orang yang tidak dijadikan responden dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan program
Software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 14.00. III.6.1 Uji Validitas
Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005: 45). Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method), di mana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali.
Kriteria pengambilan keputusan yang dipergunakan pada uji validitas sebagai berikut (Pratisto, 2004: 254): Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. Penentuan nilai rtabel (dengan uji dua sisi) di mana degree of freedom (df) = 30-2 = 28 dan pada tingkat signifikansi 0,05 sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,388. Nilai rtabel akan dibandingkan dengan nilai rhitung dari setiap butir pertanyaan. Nilai rhitung dari setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom Corrected
Item-Total Correlation pada Tabel III.2 berikut ini. Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Pertanyaan1 Pertanyaan2 Pertanyaan3 Pertanyaan4 Pertanyaan5 Pertanyaan6 Pertanyaan7 Pertanyaan8 Pertanyaan9 Pertanyaan10 Pertanyaan11 Pertanyaan12 Pertanyaan13 Pertanyaan14 Pertanyaan15 Pertanyaan16 Pertanyaan17 Pertanyaan18 Pertanyaan19 Pertanyaan20 Pertanyaan21 Pertanyaan22 Pertanyaan23 Pertanyaan24 Pertanyaan25 Pertanyaan26 Pertanyaan27 Pertanyaan28 Pertanyaan29 Pertanyaan30 Pertanyaan31
Scale Mean if Item Deleted 86.6333 86.5667 86.6667 86.9333 87.4667 87.3667 87.6667 87.7333 87.8000 87.3000 87.4000 87.4667 87.3333 87.2667 87.1333 87.5333 87.7000 87.2667 87.2000 87.5000 87.5333 87.4333 87.4000 87.3667 87.2667 87.3667 87.1667 87.2667 87.1667 87.5333 87.5667
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Scale Variance if Item Deleted 291.137 289.909 291.471 300.547 296.602 294.171 294.851 289.789 294.648 290.286 292.179 289.775 287.471 287.720 289.844 291.913 293.183 296.616 293.407 294.534 295.982 295.564 293.421 293.826 293.582 294.999 293.523 300.409 292.902 296.395 286.599
Corrected ItemTotal Correlation .856 .865 .837 .745 .733 .777 .697 .800 .661 .819 .843 .851 .859 .845 .816 .850 .675 .746 .827 .814 .803 .804 .855 .862 .819 .806 .739 .715 .821 .614 .749
Cronbach's Alpha if Item Deleted .980 .980 .980 .981 .980 .980 .981 .980 .981 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .981 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .980 .981 .980 .981 .981
Nilai rhitung setiap butir pertanyaan positif dan rhitung > rtabel yaitu rhitung > 0,388 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan adalah valid. III.6.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2005: 41), reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Pratisto (2004: 256) semua butir pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika rAlpha positif dan lebih besar dari rtabel, maka reliabel. Jika rAlpha negatif atau rAlpha lebih kecil dari rtabel, maka tidak reliabel. Hasil dari reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.3 pada kolom Cronbach’s
Alpha sebagai berikut. Tabel III.3 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
N of Items .981
31
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Setelah semua butir pernyataan valid, maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner. Pada Tabel III.2 dapat dilihat bahwa nilai rAlpha = 0,981. Nilai rAlpha positif dan rAlpha > rtabel, yaitu 0,981 > 0,388 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah reliabel.
III.7
Hipotesis Pertama
Hipotesis
pertama
dalam
penelitian
ini
yaitu:
motivasi,
persepsi,
pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh terhadap keputusan pembelian di kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.. III.7.1 Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Pertama
Pada hiotesis pertama, terdapat empat variabel bebas (independent variable) yang digunakan, yaitu motivasi sebagai variabel bebas pertama (X1), persepsi sebagai variabel bebas kedua (X2), pembelajaran sebagai variabel ketiga (X3), dan kepribadian sebagai variabel keempat (X4) dan satu variable terikat (dependent
variable), yaitu keputusan pembelian mahasiswa (Y). III.7.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Definisi operasional dari variabel-variabel pada hipotesis pertama yaitu: 1. Motivasi (X1), adalah faktor yang mendorong mahasiswa fakultas teknik untuk melakukan tindakan pembelian laptop dalam memenuhi kebutuhan studinya. 2. Persepsi (X2), adalah sekumpulan tahap pengolahan informasi yang akan menstimulus mahasiswa fakultas teknik terhadap keputusan pembelian laptop. 3. Pembelajaran (X3), adalah faktor yang menciptakan suatu proses belajar mahasiswa fakultas teknik berdasarkan pengalaman dari lingkungannya. 4. Kepribadian (X4), adalah Suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya yang terkontrol dan sesuai dengan tuntutan lingkungan sehingga reaksinya tidak merugikan konsumen maupun dirinya sendiri
5. Keputusan Pembelian Mahasiswa (Y), adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa serta kegiatan mengevaluasi. Definisi operasional variabel hipotesis pertama dapat dilihat pada Tabel III.4. Tabel III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Penelitian Variabel Independent Motivasi (X1)
Definisi Variabel
Indikator
Pengu kuran Skala Likert
Faktor yang mendorong mahasiswa fakultas teknik untuk melakukan tindakan pembelian laptop dalam memenuhi kebutuhan studinya
1. 2.
Persepsi (X2)
Sekumpulan tahap pengolahan informasi yang akan menstimulus mahasiswa fakultas teknik terhadap keputusan pembelian laptop.
1. Pemaparan 2. Perhatian 3. Pemahaman 4. Penerimaan 5. Retensi
Skala Likert
Pembelajaran (X3)
Faktor yang menciptakan suatu proses belajar mahasiswa fakultas teknik berdasarkan pengalaman dari lingkungannya
1. 2. 3. 4.
Motivasi Isyarat Respon Penguatan
Skala Likert
Kepribadian (X4)
Suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri mahasiswa fakultas teknik yang sangat menentukan perilakunya yang terkontrol dan sesuai dengan tuntutan lingkungan sehingga reaksinya tidak merugikan konsumen maupun dirinya sendiri.
1. 2. 3.
Teliti dan kehati-hatian Penyabar Perbedaan faktor konsumen pada daya beli
Skala Likert
Variable Dependent Keputusan Pembelian Mahasiswa (Y)
Semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa serta kegiatan mengevaluasi.
1. 2. 3. 4. 5.
Pengenalan Produk Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian
Skala Likert
3. 4.
Kebutuhan Keinginan yang tidak terpenuhi Dorongan Proses kesadaran
III.7.3 Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu : H0
: b1, b2, b3, b4 = 0
(motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
H1
: b1, b2, b3, b4 ≠ 0
(motivasi,
persepsi,
pembelajaran,
dan
kepribadian
berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa) Alat uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression
Analysis) untuk menguji variabel bebas (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian mahasiswa). Analisis regresi linier berganda dipergunakan karena variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas. Regresi linier berganda menggunakan model persamaan sebagai berikut : Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana : Y
=
Keputusan Pembelian Mahasiswa
X1
=
Motivasi
X2
=
Persepsi
X3
=
Pembelajaran
X4
=
Kepribadian
a
=
Intercept/Konstanta
b1, b2, b3, b4
=
Koefisien regresi
e 1.
=
error term atau faktor-faktor lain
Uji F (Uji secara simultan) Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas (X1, X2,
X3, X4) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian mahasiswa. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah : H0 : b1, b2, b3, b4 = 0 (artinya
motivasi,
persepsi,
pembelajaran,
dan
kepribadian secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa) H1 :b1, b2, b3, b4 ≠ 0
(artinya
motivasi,
persepsi,
pembelajaran,
dan
kepribadian secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa) Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak (H1 diterima) jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
Fh =
R2 / k (Sugiyono, 2004: 190) (1 − R 2 ) /( n − k − 1)
Dimana : R2
=
Koefisien korelasi ganda
k
=
Jumlah variabel independen
n
=
Jumlah anggota sampel
2.
Uji t (Uji secara Parsial) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas yaitu motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), dan Kepribadian (X4) terhadap variabel keputusan pembelian mahasiswa (Y) pada Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah : H0 : bi = 0 (artinya motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian mahasiswa) H1 : bi ≠ 0 (artinya motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian mahasiswa) Nilai thitung dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pemgambilan keputusan yaitu :
H0 diterima jika ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada α = 5% H0 ditolak (H1 diterima) jika thitung <- ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5% Nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan ,rumus : t=
rp n − 2 1 − rp
Di mana: t
2
(Sugiyono, 2004: 184)
= nilai thitung
rp = korelasi parsial yang ditemukan
n = jumlah sampel III.7.4 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama III.7.4.1
Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan pada analisis grafik (Ghozali, 2005: 112): Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik, yaitu dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan (Suliyanto, 2005 :71): Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z ≤ Ztabel, atau nilai signifikansi variabel residual > α, maka data residual terdistribusi normal. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z > Ztabel, atau nilai signifikansi variabel residual < α, maka data residual terdistribusi tidak normal.
III.7.4.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Pratisto (2004), multikolinearitas adalah keadaan di mana variabelvariabel independent dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan nilai Tolerance. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas (Suliyanto, 2005:75): Jika nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai VIF > 10 atau nilai Tolerance < 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. III.7.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan analisis grafik dan uji Glejser. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot, di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan untuk heteroskedastisitas dengan analisis grafik (Ghozali, 2005: 105): Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati dalam Ghozali, 2005: 108), dengan persamaan regresi: U t = α + βX t + Vt (Ghozali, 2005: 108)
di mana: |Ut| : nilai absolut residual Xt
: variabel bebas
Vt
: variabel gangguan
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Glejser (Ghozali, 2005: 109): Jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (AbsUt) atau probabilitas signifikansi variabel independen > tingkat kepercayaan (α=5%), maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Jika ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (AbsUt) atau probabilitas signifikansi variabel
independen
<
tingkat
kepercayaan
(α=5%),
maka
terjadi
heteroskedastisitas. III.8
Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu: manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.. III.8.1 Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Kedua
Pada hipotesis kedua, terdapat dua variabel bebas (independent variable) yang digunakan, yaitu manfaat fungsional sebagai variabel bebas pertama (X1), dan manfaat psikososial sebagai variabel bebas kedua (X2) dan satu variabel terikat
(dependent variable), yaitu keputusan pembelian mahasiswa (Y). III.8.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Definisi operasional dari variabel-variabel pada hipotesis kedua yaitu: 1. Fungsional (X1), adalah manfaat atau kegunaan yang melekat pada produk tersebut. 2. Psikososial (X2), adalah manfaat yang dirasa konsumen setelah menggunakan produk tersebut berupa perasaan emosionalnya terhadap persepsi orang lain. 3. Keputusan Pembelian Mahasiswa (Y), adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,
ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa serta kegiatan mengevaluasi. Definisi operasional variabel hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel III.5 berikut : Tabel III.5 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Penelitian
Definisi Variabel
Variable Independent Manfaat Fungsional (X1)
Merupakan manfaat atau kegunaan yang melekat pada produk tersebut
Manfaat Psikososial (X2)
Merupakan manfaat yang dirasa mahasiswa fakultas teknik setelah menggunakan produk tersebut berupa perasaan emosionalnya terhadap persepsi orang lain.
Variable dependent Keputusan Pembelian Mahasiswa (Y)
Indikator 1.
Kemudahan dalam menyelesaikan tugas Mobilitas relatif lebih cepat Fasilitas Sarana hiburan Fasilitas multimedia
Skala Likert
Skala Likert
4.
Meningkatkan rasa kepercayaan diri Status sosial lebih baik Kesenangan dan kebanggaan Kebutuhan aktualisasi diri
1. 2. 3. 4. 5.
Pengenalan Produk Pencaraian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian
Skala Likert
2. 3. 4.
Semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa serta kegiatan mengevaluasi.
Pengu kuran
1. 2. 3.
III.8.3 Model Analisis Data Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu : H0
: b1, b2 = 0
(manfaat fungsional, dan psikososial tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
H1
: b1, b2 ≠ 0
(manfaat fungsional, dan psikososial berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
Alat uji statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Regression Analysis) untuk menguji variabel bebas (manfaat fungsional, dan psikososial) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian mahasiswa).
Analisis regresi linier berganda
dipergunakan karena variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas. Regresi linier berganda menggunakan model persamaan sebagai berikut : Y = a+ b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y
=
Keputusan Pembelian Mahasiswa
X1
=
Manfaat Fungsional
X2
=
Manfaat Psikososial
a
=
Intercept/Konstanta
b1, b2
=
Koefisien regresi
e
=
error term atau faktor-faktor lain
1.
Uji F (Uji secara Simultan) Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas (X1, X2,)
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian mahasiswa.
Untuk menguji apakah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah :
H0
: b1, b2 = 0
(artinya manfaat fungsional dan psikososial secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
H1
: b1, b2 ≠ 0
(artinya manfaat fungsional dan psikososial secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu : H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak (H1 diterima) jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan humus:
Fh =
R2 / k (Sugiyono, 2004: 190) (1 − R 2 ) /(n − k − 1)
Dimana :
2.
R2
=
Koefisien korelasi ganda
K
=
Jumlah variabel independent
n
=
Jumlah anggota sampel
Uji t (Uji secara Parsial) Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas yaitu manfaat fungsional (X1), dan psikososial (X2) terhadap variabel keputusan pembelian mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh.
Model
hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah : H0 : bi = 0 ;
(artinya manfaat fungsional, dan psikososial tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
H1 : bi ≠ 0;
(artinya manfaat fungsional, dan psikososial berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian mahasiswa)
Nilai thitung akan dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pemgambilan keputusan yaitu : H0 diterima jika ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada α = 5% H0 ditolak (H1 diterima) jika thitung <- ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5% Nilai thitung dapat diperoleh dengan menggunakan ,rumus : t=
rp n − 2 1 − rp
Di mana: t
2
(Sugiyono, 2004: 184)
= nilai thitung
rp = korelasi parsial yang ditemukan n = jumlah sampel III.8.4 Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Kedua III.8.4.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2005), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pada penelitian ini, untuk menganalisis apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan pada analisis grafik (Ghozali, 2005: 112):
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik, yaitu dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan (Suliyanto, 2005 :71): Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z ≤ Ztabel, atau nilai signifikansi variabel residual > α, maka data residual terdistribusi normal. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z > Ztabel, atau nilai signifikansi variabel residual < α, maka data residual terdistribusi tidak normal. III.8.4.2 Uji Multikolinearitas
Menurut Pratisto (2004), multikolinearitas adalah keadaan di mana variabelvariabel independent dalam persamaan regresi mempunyai korelasi (hubungan) yang erat satu sama lain. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan nilai Tolerance. Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas (Suliyanto, 2005:75): Jika nilai VIF < 10 atau nilai Tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Jika nilai VIF > 10 atau nilai Tolerance < 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
III.8.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005: 105-107), uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan analisis grafik dan uji Glejser. 1. Analisis Grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot, di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan untuk heteroskedastisitas dengan analisis grafik (Ghozali, 2005: 105): Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser, yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati dalam Ghozali, 2005: 108), dengan persamaan regresi:
U t = α + βX t + Vt (Ghozali, 2005: 108)
di mana: |Ut| : nilai absolut residual Xt
: variabel bebas
Vt
: variabel gangguan
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Glejser (Ghozali, 2005: 109): Jika tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (AbsUt) atau probabilitas signifikansi variabel independen > tingkat kepercayaan (α=5%), maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika ada variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut (AbsUt) atau probabilitas signifikansi variabel
independen
heteroskedastisitas.
<
tingkat
kepercayaan
(α=5%),
maka
terjadi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1
Hasil Penelitian
IV.1.1 Gambaran Umum Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi bagi masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam yang berlokasi di Jl. Teungku Syech Abdurrauf No.7 Darussalam Banda Aceh. Pada awalnya Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 1963 yang hanya memiliki satu jurusan yaitu Teknik Sipil. Fakultas Teknik pada saat sekarang sudah semakin berkembang dan memiliki 5 (lima) jurusan yaitu Fakultas Teknik Sipil, Kimia, Mesin, Elektro, dan Arsitektur, dimana total luas ruang fasilitas gedung sebesar 25.141 m2 yang terdiri dari: ruang kelas, administrasi, ruang pimpinan fakultas, pimpinan prodi, ruang staf akademik, ruang seminar, laboratorium/studio/bengkel, ruang perpustakaan, gudang, kamar mandi dan toilet. Dekan Fakultas Teknik yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc, dan dosen Fakultas Teknik sebanyak 267 orang, yang terdiri dari Teknik Sipil 80 orang, Teknik Mesin 52 orang, Teknik Kimia 59 orang, Teknik Elektro 44 orang, dan Teknik Arsitektur 42 orang. Sedangkan jumlah dosen yang bergelar Profesor sebanyak 7 orang (2.60%), bergelar Doktor sebanyak 42 orang (15.7%), bergelar Master sebanyak 116 orang (43.4%), dan bergelar Sarjana sebanyak 102 orang (38.3%). Sedangkan jumlah staf administrasi sebanyak 61 orang, berdasarkan pendidikan
jumlah staf bergelar Master sebanyak 1 orang, bergelar Sarjana sebanyak 13 orang, non gelar D3 sebanyak 7 orang, SLTA sebanyak 36 orang, SLTP sebanyak 1 orang, dan SR sebanyak 4 orang. Sistem administrasi pada Fakultas Teknik sudah memiliki standar operasi prosedur (SOP) dan setiap surat mempunyai masa penyelesaian selama 2 (dua) hari serta sistem administrasi surat menyurat merujuk pada standar DIKTI. Peningkatan disiplin staf Fakultas Teknik diusahakan dengan pemberlakuan mesin absen. IV.I.2 Visi dan Misi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Visi Fakultas Teknik Unsyiah adalah menjadi lembaga pendidikan dan riset yang terkemuka di Indonesia yang mampu bersaing dalan era global berdasarkan nilai islami. Misinya yaitu meningkatkan mutu pendidikan, membekali mahasiswa agar mampu mengembangkan diri menjadi insan yang berguna, responsif, proaktif dalam memberi pelayanan kepada industri, pelaku bisnis, pemerintah dan masyarakat di tingkat nasional dan internasional. IV.I.3 Tujuan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Tujuan Fakultas Teknik Unsyiah adalah memenuhi kebutuhan sarjana teknik pada berbagai lembaga penelitian, industri, jasa perencanaan, instansi pemerintah dan swasta khususnya di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Indonesia pada umumnya, melayani kebutuhan pelatihan dan penelitian dari berbagai instansi dan lembaga penelitian, meningkatkan kemampuan staf dalam berbagai bidang ilmu teknik untuk mengemban visi dan misi Fakultas Teknik.
IV.1.4 Karakteristik Responden IV.1.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh dapat dilihat pada Tabel IV.1. Tabel IV.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Pria 60 Wanita 40 Jumlah 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
(%) 60 40 100
Berdasarkan Tabel IV.1 diperlihatkan bahwa kegiatan pembelian laptop lebih didominasi kaum pria sebanyak 60 responden (60%) dari pada kaum wanita sebanyak 40 responden (40%). Hal ini berarti bahwa pria lebih suka membeli produk Informasi dan Teknologi (IT) dibandingkan wanita sehingga dapat mengerjakan tugas kuliah dimana saja. IV.1.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh diperlihatkan pada Tabel IV.2 Tabel IV.2 Usia Responden Usia
Jumlah (Orang)
18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
9 18 26 22 21 4 100
(%) 9 18 26 22 21 4 100
Tabel IV.2 memperlihatkan bahwa jumlah usia responden yang paling banyak adalah berusia 20 tahun yaitu 26 responden (26%). Selanjutnya berusia 21 tahun
sebanyak 22 responden (22%), 22 tahun sebanyak 21 responden (21%), 19 tahun sebanyak 18 responden (18%), 18 tahun sebanyak 9 responden (9%), dan 23 tahun sebanyak 4 responden (4%). Hal ini menunjukkan bahwa pada usia mahasiswa Fakultas Teknik tersebut, mahasiswa lebih produktif dan semangat belajar lebih tinggi. IV.1.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Karakteristik responden berdasarkan jurusan pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dapat dilihat pada Tabel IV.3. Tabel IV.3 Jurusan Responden Jurusan Jumlah (Orang) Teknik Sipil 28 Teknik Mesin 24 Teknik Kimia 16 Teknik Elektro 16 Teknik Arsitektur 16 Jumlah 100
(%) 28 24 16 16 16 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Tabel IV.3 menunjukkan bahwa jumlah jurusan responden yang paling banyak adalah Teknik Sipil 28 responden (28%), hal ini menunjukkan bahwa pada jurusan ini mahasiswa sangat membutuhkan laptop untuk membuat rancangan dan struktur. Selanjutnya Teknik Mesin 24 responden (24%). Sedangkan jurusan yang sedikit adalah Teknik Kimia 16 responden (16%), Teknik Elektro 16 responden (16%), dan Teknik Arsitektur 16 responden (16%), hal ini menunjukkan bahwa jurusan lainnya juga membutuhkan laptop tetapi jumlah mahasiswanya tidak begitu banyak .
IV.1.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Akademis
Karakteristik responden berdasarkan tahun angkatan pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dapat dilihat pada Tabel IV.4. Tabel IV.4 Tahun Akademis Responden Angkatan Tahun Jumlah (Orang) 2004-2005 27 2005-2006 24 2006-2007 25 2007-2008 24 Jumlah 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
(%) 27 24 25 24 100
Tabel IV.4 menunjukkan bahwa jumlah tahun angkatan responden yang paling banyak adalah tahun 2004-2005 sebanyak 27 responden (27%),
hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa pada angkatan tersebut lebih banyak menggunakan laptop untuk membuat laporan dan presentasi. Selanjutnya 2006-2007 sebanyak 25 responden (25%), dan angkatan yang sedikit yaitu 2005-2006 sebanyak 24 responden (24%), dan 2007-2008 sebanyak 24 responden (24%), hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa pada angkatan ini menggunakan laptop hanya sebatas mengerjakan tugas kuliah. IV.1.4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dapat dilihat pada Tabel IV.5. Tabel IV.5 Pekerjaan Orang Tua Responden Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Pensiunan Wiraswasta Ibu Rumah Tangga Petani Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Jumlah (Orang) 71 18 3 5 1 2 100
(%) 71 18 3 5 1 2 100
Tabel IV.5 menunjukkan bahwa jumlah pekerjaan orang tua responden yang paling banyak adalah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 71 responden (71). Selanjutnya pegawai swasta sebanyak 18 responden (18%), wiraswasta sebanyak 5 responden (5%), petani sebanyak 2 responden (2%) dan yang paling sedikit adalah ibu rumah tangga sebanyak 1 responden (1%). Hal ini menunjukkan bahwa bervariasinya pekerjaan orang tua responden tidak menghambat semangat orang tua membeli laptop supaya mahasiswa tersebut lebih berprestasi belajar dan tidak terkendala dalam proses belajar mengajar. IV.1.4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua per Bulan
Karakteristik responden berdasarkan penghasilan orang tua per bulan pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dapat dilihat pada Tabel IV.6. Tabel IV.6 Penghasilan Orang Tua Responden per Bulan Penghasilan per Bulan Rp. 0 – Rp. 2.425.000 Rp. 2.426.000 - Rp. 4.850.000 Rp. 4.851.000 - Rp. 7.276.000 Rp. 7.277.000 - Rp. 9.702.000 Rp. 9.703.000 – Rp. 12.128.000 Rp. 14.555.000 – Rp. 16.980.000 Rp. 19.407.000 – Rp. 21.832.000 Jumlah Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Jumlah (Orang) 41 46 7 2 1 1 2 100
(%) 41 46 7 2 1 1 2 100
Tabel IV.6 menunjukkan bahwa penghasilan orang tua responden yang paling banyak adalah yang mempunyai penghasilan per bulan sebesar Rp. 2.426.000 – Rp. 4.850.000 yaitu sebanyak 46 responden (46%). Selanjutnya Rp. 0 – Rp. 2.425.000 sebanyak 41 responden (41%), Rp. 4.851.000 – Rp. 4.850.000 sebanyak 7 responden (7%), Rp. 7.227.000 – Rp. 9.702.000 sebanyak 2 responden (2%), Rp. 19.407.000 –
Rp. 21.832.000, Rp. 9.703.000 – Rp. 12.128.000 sebanyak 1 responden (1%), dan Rp. 14. 555.000 – Rp. 16.980.000 sebanyak 1 responden (1%). Hal ini menunjukkan bahwa bervariasinya penghasilan orang tua responden tidak menghambat semangat orang tua membeli laptop supaya mahasiswa tersebut lebih berprestasi belajar walaupun penghasilan orang tua mereka berkecukupan. IV.1.5 Penjelasan Jawaban Responden IV.1.5.1 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Motivasi
Penjelasan jawaban responden atas tingkat kebutuhan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 67 responden (67%) menyatakan bahwa laptop sangat dibutuhkan sekali, karena menurut mereka laptop dapat digunakan setiap waktu kapan dan dimana saja tanpa mengganggu komputer orang lain serta sifatnya yang praktis sehingga dapat menyelesaikan tugas kuliah dalam waktu yang telah ditentukan.
Sebanyak 33
responden (33%) menyatakan bahwa laptop sangat dibutuhkan, karena menurut mereka laptop dapat digunakan untuk menunjang pendidikan dan keuangan. Penjelasan jawaban responden atas tingkat keinginan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 60 responden (60%) menyatakan bahwa laptop sangat diinginkan sekali, karena menurut mereka selain dapat membantu menyelesaikan tugas-tugas kuliah, laptop juga dapat digunakan untuk menyalurkan hobi dalam browsing internet. Sebanyak 40 responden (40%) menyatakan bahwa laptop diinginkan, karena menurut mereka dengan memiliki laptop dapat melakukan berbagai hal selain mengerjakan tugas kuliah.
Penjelasan jawaban responden atas dorongan untuk memperoleh laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 54 responden (54%) menyatakan bahwa sangat terdorong untuk memperoleh laptop, karena menurut mereka laptop dapat memberikan pilihan fitur, kelengkapan dan kemudahan menyelesaikan tugas kuliah dan lainnya. Sebanyak 37 responden (37%) menyatakan bahwa sangat terdorong sekali untuk memperoleh laptop, karena menurut mereka laptop mempermudah dalam mendapatkan informasi melalui internet sehingga dapat mengurangi biaya ke warnet.
Sebanyak 9 responden (9%)
menyatakan bahwa terdorong untuk memperoleh laptop, karena menurut mereka dengan adanya laptop kegiatan membuat tugas berjalan lebih lancar. Penjelasan jawaban responden atas tingkat kesadaran pada saat mencari informasi tentang merek laptop di iklan media massa di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 44 responden (44%) menyatakan bahwa sangat sadar untuk mencari informasi tentang merek laptop, karena menurut mereka banyaknya merek-merek laptop yang ada di pasaran sekarang sehingga harus benar-benar mencari informasi tentang merek-merek tersebut. Sebanyak 43 responden (43%) menyatakan bahwa sangat sadar sekali untuk mencari informasi tentang merek laptop, karena menurut mereka laptop merupakan sarana yang sangat penting pada era globalisasi yang semuanya serba canggih. Sebanyak 13 responden (13%) menyatakan bahwa sadar untuk mencari informasi tentang merek laptop, karena menurut mereka dengan mencari informasi dapat mengetahui merekmerek yang bagus.
IV.1.5.2 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Persepsi
Penjelasan jawaban responden atas kemudahan penyampaian informasi oleh para pemasar laptop melalui media iklan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 51 responden (51%) menyatakan bahwa mudah dalam penyampaian informasi oleh pemasar laptop, karena menurut mereka dapat memahami sedikit tentang iklan serta dimedia cetak telah diberikan data spesifikasi laptop tersebut. Sebanyak 19 responden (19%) menyatakan bahwa kurang mudah dalam penyampaian informasi oleh pemasar laptop, karena menurut mereka sarana dan prasarana yang kurang memadai , penyampaiannya kurang informatif serta tidak semua spesifikasi laptop dijelaskan dengan lugas. Sebanyak 16 responden (16%) menyatakan bahwa sangat mudah dalam penyampaian informasi oleh pemasar laptop, karena menurut mereka dapat disampaikan melalui media cetak, elektronik, internet dan pameran serta umumnya para pemasar mencantumkan dengan jelas spesifikasi laptop tersebut, sehingga mereka tertarik terhadap laptop tersebut. Sebanyak 8 responden (8%) menyatakan bahwa sangat mudah sekali dalam penyampaian informasi oleh pemasar laptop, karena menurut mereka dimana saja ada iklan, brosur dan baliho, baik dimedia cetak maupun elektronik.
Sebanyak 6
responden (6%) menyatakan bahwa sangat tidak mudah sekali dalam penyampaian informasi oleh pemasar laptop, karena menurut mereka penyampaian informasinya sangat terbelit-belit serta mereka kurang mengetahui tipe, merek, dan keunggulan laptop secara jelas dan terperinci.
Penjelasan responden atas tingkat perhatian laptop di iklan media massa di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 54 responden (54%) menyatakan bahwa perhatian pada iklan laptop di media massa, karena menurut mereka iklan tentang laptop banyak sekali sehingga dapat membingungkan pada saat memilih laptop yang akan dibeli dan supaya tidak ditipu. Sebanyak 24 responden (24%) menyatakan bahwa kurang perhatian pada iklan laptop di media massa, karena menurut mereka informasi laptop dapat ditanyakan kepada teman, serta iklan dimedia massa tidak berbobot dan penuh trik tipuan. Sebanyak 15 responden (15%) menyatakan bahwa sangat perhatian pada iklan laptop di media massa, karena menurut mereka harus selalu mencari informasi yang up to date tentang laptop supaya tidak ketinggalan zaman. Sebanyak 6 responden (6%) menyatakan bahwa sangat perhatian sekali pada iklan laptop di media massa, karena menurut mereka laptop adalah barang yang terus berkembang setiap waktu, oleh karena itu harus selalu mengikuti perkembangannya walaupun hanya melalui iklan. Penjelasan responden atas kemudahan pemahaman iklan laptop di media massa di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 54 responden (54%) menyatakan bahwa mudah memahami iklan laptop di media massa, karena menurut mereka biasanya iklan hanya menjelaskan informasi laptop sekedarnya saja. Sebanyak 28 responden (28%) menyatakan bahwa kurang mudah memahami iklan laptop di media massa, karena menurut mereka terlalu rumit memahami informasi melalui iklan di media massa. Sebanyak 16 responden (16%) menyatakan bahwa sangat mudah memahami iklan laptop di media massa, karena
menurut mereka para penjual dapat memberikan informasi yang jelas mengenai laptop yang dipasarkan. Sebanyak 2 responden (2%) menyatakan bahwa sangat mudah sekali memahami iklan laptop di media massa, karena menurut mereka informasi tentang laptop sudah banyak mengetahui dan mempelajarinya. Penjelasan responden atas kemudahan dalam pengolahan informasi tentang laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 55 responden (55%) menyatakan bahwa mudah dalam pengolahan informasi tentang laptop, karena menurut mereka adanya pameran dan brosur-brosur yang diberikan oleh toko penjual laptop. Sebanyak 22 responden (22%) menyatakan bahwa sangat mudah dalam pengolahan informasi tentang laptop, karena menurut mereka setelah melihat iklan dan menghubungi penjual, biasanya mereka dengan senang hati memberikan penjelasan mendetail tentang produknya.
Sebanyak 16
responden (16%) menyatakan bahwa kurang mudah dalam pengolahan informasi tentang laptop, karena menurut mereka kurang mahir dalam hal tersebut. Sebanyak 6 responden (6%) menyatakan bahwa sangat mudah sekali dalam pengolahan informasi tentang laptop, karena menurut mereka informasi laptop dapat diperoleh di mana saja selain melalui iklan. Sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa sangat tidak mudah sekali dalam pengolahan informasi tentang laptop, karena menurut mereka masih kurang paham tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Penjelasan
responden atas lamanya waktu dalam menyimpan informasi
tentang laptop melalui iklan di media massa di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 50 responden (50%) menyatakan
bahwa lama menyimpan informasi tentang laptop, karena menurut mereka yang tidak mau terburu-terburu, akan mencari yang terbaik. Sebanyak 32 responden (32%) menyatakan bahwa kurang lama menyimpan informasi tentang laptop, karena menurut mereka semuanya tergantung pada proses penyampaian tentang laptop tersebut dan informasinya setiap waktu terus berubah. Sebanyak 12 responden (12%) menyatakan bahwa sangat lama menyimpan informasi tentang laptop, karena menurut mereka laptop tidak mudah untuk dibeli sesuai dengan keinginan.
Sebanyak 4
responden (4%) meyatakan bahwa sangat tidak lama sekali menyimpan informasi tentang laptop, karena menurut mereka banyaknya informasi tentang merek laptop sehingga bingung untuk mengingatnya. Sebanyak 2 responden (2%) menyatakan bahwa sangat lama sekali menyimpan informasi tentang laptop, karena menurut mereka sangat loyal atas merek tertentu dan tidak terpengaruh dengan merek yang lain. IV.1.5.3 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Pembelajaran
Penjelasan
responden atas motivasi dalam mencari informasi mengenai
laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 44 responden (44%) menyatakan bahwa termotivasi dalam mencari informasi tentang laptop, karena menurut mereka untuk menambah pengetahuan tentang pasaran laptop. Sebanyak 39 responden (39%) menyatakan bahwa sangat termotivasi dalam mencari informasi tentang laptop, karena menurut mereka agar dapat menambah ilmu, karena hal baru itu akan terus muncul.
Sebanyak 13
responden (13%) menyatakan bahwa sangat termotivasi sekali dalam mencari
informasi tentang laptop, karena menurut mereka ingin mendapatkan laptop dengan kualitas yang bagus dan mudah digunakan. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa kurang termotivasi dalam mencari informasi tentang laptop, karena menurut mereka semakin banyak informasi semakin bingung. Penjelasan responden atas isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi kebutuhan membeli laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 40 responden (40%) menyatakan bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) mempengaruhi kebutuhan membeli laptop, karena menurut mereka jika spesifikasi yang diinginkan sesuai dengan harga maka akan membeli laptop. Sebanyak 35 responden (35%) menyatakan bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) sangat mempengaruhi kebutuhan membeli laptop, karena menurut mereka melalui isyarat tersebut mengetahui seluk beluk laptop. Sebanyak 21 responden (21%) menyatakan bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) sangat mempengaruhi sekali kebutuhan membeli laptop, karena menurut mereka dengan isyarat tersebut dapat tergambarkan kondisi laptop sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) kurang mempengaruhi kebutuhan membeli laptop, karena menurut mereka tidak bisa melihat sesuatu melalui iklan, ataupun harga, tetapi bisa mengetahuinya melalui kualitas produknya. Penjelasan responden atas isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi proses pembelajaran di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 53 responden (53%) menyatakan bahwa
merespon bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi proses pembelajaran, karena menurut mereka mengetahui laptop awalnya hanya melalui isyarat tersebut. Sebanyak 21 responden (21%) menyatakan bahwa sangat merespon bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi proses pembelajaran, karena menurut mereka secara garis besar kondisi laptop dapat diketahui melalui isyarat tersebut. Sebanyak 18 responden (18%) menyatakan bahwa kurang merespon bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi proses pembelajaran, karena menurut mereka harus sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa sangat merespon sekali isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi proses pembelajaran, karena menurut mereka isyarat tersebut akan selalu menjadi pembelajaran pada pembelian selanjutnya. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa sangat tidak merespon bahwa isyarat (iklan, kemasan produk, harga) akan mempengaruhi proses pembelajaran, karena menurut mereka kualtas produk yang lebih utama. Penjelasan responden atas tingkat penguatan berdasarkan isyarat (iklan, kemasan produk, harga) dapat meningkatkan kecenderungan berperilaku pada masa yang akan datang di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 67 responden (67%) menyatakan bahwa penguatan kuat berdasarkan
isyarat
(iklan,
kemasan
produk,
harga)
dapat
meningkatkan
kecenderungan berperilaku pada masa yang akan datang, karena menurut mereka isyarat tersebut secara garis besarnya dapat diketahui kondisi produk tertentu. Sebanyak 15 responden (15%) menyatakan bahwa penguatan kurang kuat
berdasarkan
isyarat
(iklan,
kemasan
produk,
harga)
dapat
meningkatkan
kecenderungan berperilaku pada masa yang akan datang, karena menurut mereka membeli produk sesuai dengan kebutuhan.
Sebanyak 14 responden (14%)
menyatakan bahwa penguatan sangat kuat berdasarkan isyarat (iklan, kemasan produk, harga) dapat meningkatkan kecenderungan berperilaku pada masa yang akan datang, karena menurut mereka dengan isyarat tersebut menjadi pembelajaran untuk membeli produk lainnya. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa penguatan sangat kuat sekali berdasarkan isyarat (iklan, kemasan produk, harga) dapat meningkatkan kecenderungan berperilaku pada masa yang akan datang, karena menurut mereka isyarat tersebut sudah mewakili kondisi produk. IV.1.5.4 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Kepribadian
Penjelasan responden atas tingkat ketelitian dalam memilih laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 38 responden (38%) menyatakan bahwa sangat teliti sekali dalam memilih laptop, karena menurut mereka jika tidak teliti akan mengakibatkan kerugian bagi diri sendiri sebagai pemakai atau pembeli. Sebanyak 31 responden (31%) menyatakan bahwa teliti dalam memilih laptop, karena menurut mereka supaya tidak menyesal di masa yang akan datang. Sebanyak 29 responden (29%) menyatakan bahwa sangat teliti dalam memilih laptop, karena menurut mereka banyaknya merek-merek dipasaran sehingga harus lebih teliti supaya tidak tertipu.
Sebanyak 2 responden (2%)
menyatakan bahwa kurang teliti dalam memilih laptop, karena menurut mereka yang penting bisa dipakai mengetik untuk membuat tugas kuliah.
Penjelasan responden atas tingkat kehati-hatian dalam memilih laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 39 responden (39%) menyatakan bahwa sangat hati-hati sekali dalam memilih laptop, karena menurut mereka agar laptop yang dipilih sesuai dengan kebutuhan, seperti spesifikasinya, mereknya dan lain-lain. Sebanyak 34 responden (34%) menyatakan bahwa sangat hati-hati dalam memilih laptop, karena menurut mereka laptop harganya mahal makanya harus hati-hati untuk memilih supaya tidak menyesal. Sebanyak 23 responden (23%) menyatakan bahwa hati-hati dalam memilih laptop, karena menurut mereka sebelum membeli harus banyak mencari informasi tentang kelebihan dan kelemahan suatu produk.
Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan
bahwa kurang hati-hati dalam memilih laptop, karena menurut mereka ingin cepat memperoleh laptop dan tidak ingin membuang-buang waktu. Penjelasan responden atas tingkat kesabaran dalam mencari informasi tentang laptop dari berbagai sumber di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 53 responden (53%) menyatakan bahwa sabar dalam mencari informasi tentang laptop dari berbagai sumber, karena menurut mereka dengan kesabaran tidak akan terburu-buru untuk membeli, sehingga barang yang diperoleh lebih berkualitas. Sebanyak 19 responden (19%) menyatakan bahwa sangat sabar dalam mencari informasi tentang laptop dari berbagai sumber, karena menurut mereka biar lambat asal selamat, maknanya walau lama dalam mencari informasi tentang laptop tetapi pilihan tetap yang terbaik.
Sebanyak 12 responden (12%)
menyatakan bahwa sangat sabar sekali dalam mencari informasi tentang laptop dari
berbagai sumber, karena menurut mereka dengan informasi yang sangat jelas dan detail, akan lebih mudah untuk memilih laptop yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Sebanyak 12 responden (12%) menyatakan bahwa kurang sabar dalam mencari informasi tentang laptop dari berbagai sumber, karena menurut mereka lebih mudah cari informasi sama teman-teman di kampus. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa sangat tidak sabar sekali dalam mencari informasi tentang laptop dari berbagai sumber, karena menurut mereka ingin sesuatu yang cepat dan tidak banyak makan waktu. Penjelasan responden atas kesesuaian harga laptop dengan kemampuan daya beli di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 53 responden (53%) menyatakan bahwa sesuai harga laptop dengan kemampuan daya beli, karena menurut mereka harga laptop sangat variatif ada yang murah dan mahal tergantung dari mereknya.
Sebanyak 30 responden (30%)
menyatakan bahwa kurang sesuai harga laptop dengan kemampuan daya beli, karena menurut mereka laptop mahal saat ini . Sebanyak 11 responden (11%) menyatakan bahwa sangat sesuai harga laptop dengan kemampuan daya beli, karena menurut mereka kondisi keuangan sangat sesuai dengan tipe laptop yang dibeli. Sebanyak 4 responden (4%) menyatakan bahwa sangat tidak sesuai sekali harga laptop dengan kemampuan daya beli, karena menurut mereka merek yang bagus harganya terlalu mahal. Sebanyak 2 responden (2%) menyatakan bahwa sangat sesuai sekali harga laptop dengan kemampuan daya beli, karena menurut mereka harga tidak masalah yang penting kualitasnya.
IV.1.5.5 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Manfaat Fungsional
Penjelasan
responden
atas
kemudahan
penggunaan
laptop
dalam
menyelesaikan tugas kuliah di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 62 responden (62%) menyatakan sangat mudah sekali penggunaan laptop dalam menyelesaikan tugas kuliah, karena menurut mereka begitu banyak program yang dapat dijalankan untuk membantu menyelesaikan tugas kuliah. Sebanyak 38 responden (38%) menyatakan sangat mudah penggunaan laptop dalam menyelesaikan tugas kuliah, karena menurut mereka tugas dapat terselesaikan ketika mulai memiliki laptop. Penjelasan responden atas kecepatan mobilitas dengan menggunakan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 46 responden (46%) menyatakan bahwa cepat mobilitas dengan menggunakan laptop, karena menurut mereka mau mengerjakan apapun dapat dilakukan di mana saja. Sebanyak 36 responden (36%) menyatakan bahwa sangat cepat mobilitas dengan menggunakan laptop, karena menurut mereka dapat menyelesaikan tugas dan menggunakan fasilitas internet dimana saja.
Sebanyak 12 responden (12%)
menyatakan bahwa sangat cepat sekali mobilitas dengan menggunakan laptop, karena menurut mereka selain mengerjakan tugas kuliah, dapat juga untuk bekerja dan mengakses internet dimanapun. Sebanyak 6 responden (6%) menyatakan bahwa kurang cepat mobilitas dengan menggunakan laptop, karena menurut mereka repot untuk membawa-bawa laptop.
Penjelasan responden atas kesesuaian antara keinginan responden dengan fasilitas sarana hiburan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 41 responden (41%) menyatakan bahwa sesuai antara keinginan responden dengan fasilitas sarana hiburan, karena menurut mereka rata-rata laptop sekarang sudah ada fasilitas hiburan.
Sebanyak 38 responden (38%)
menyatakan bahwa sangat sesuai antara keinginan responden dengan fasilitas sarana hiburan, karena menurut mereka fasilitas yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan hobby. Sebanyak 13 responden (13%) menyatakan bahwa sangat sesuai sekali antara keinginan responden dengan fasilitas sarana hiburan, karena menurut mereka ada sarana hiburan supaya tidak jenuh dan terhibur.
Sebanyak 7 responden (7%)
menyatakan bahwa kurang sesuai antara keinginan responden dengan fasilitas sarana hiburan, karena menurut mereka sarana hiburan yang ada tidak sesuai dengan seleranya. Sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa sangat tidak sesuai sekali antara keinginan responden dengan fasilitas sarana hiburan, karena menurut mereka fasilitas hiburan yang ada sangat membosankan. Penjelasan responden atas kesesuaian antara keinginan responden dengan fasilitas multimedia di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 44 responden (44%) menyatakan bahwa sesuai antara keinginan responden dengan fasilitas multimedia, karena menurut mereka fasilitas yang ada sesuai dengan seleranya. Sebanyak 35 responden (35%) menyatakan bahwa sangat sesuai antara keinginan responden dengan fasilitas multimedia, karena menurut mereka fasilitas multimedia sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Sebanyak
12 responden (12%) menyatakan bahwa sangat sesuai sekali antara keinginan responden dengan fasilitas multimedia, karena menurut mereka laptop sudah menyediakan sarana multimedia yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Sebanyak 8 responden (8%) menyatakan bahwa kurang sesuai antara keinginan responden dengan fasilitas multimedia, karena menurut mereka sarana multimedia terlalu membosankan. Sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa sangat tidak sesuai sekali antara keinginan responden dengan fasilitas multimedia, karena menurut mereka fasilitas multimedia hanya asal ada saja tidak berdasarkan keinginan mereka. IV.1.5.6 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Manfaat Psikososial
Penjelasan responden atas tingkat kepercayaan diri pada saat menggunakan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 57 responden (57%) menyatakan bahwa kepercayaan diri tinggi pada saat menggunakan laptop, karena menurut mereka laptop mampu memberikan kemudahan dalam melakukan banyak hal. Sebanyak 20 responden (20%) menyatakan bahwa kepercayaan diri sangat tinggi pada saat menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan menggunakan laptop tidak merasa minder lagi, lebih gaul dan kelihatan lebih muda.
Sebanyak 14 responden (14%) menyatakan bahwa
kepercayaan diri kurang tinggi pada saat menggunakan laptop, karena menurut mereka biasa saja tidak terlalu berhubungan dengan kepercayaan diri. Sebanyak 8 responden (8%) menyatakan bahwa kepercayaan diri sangat tinggi sekali pada saat menggunakan laptop, karena menurut mereka penggunaan laptop dapat meningkatkan kepercayaan diri baik dari segi akademis maupun sosial. Sebanyak 1 responden (1%)
menyatakan bahwa kepercayaan diri sangat tidak tinggi sekali pada saat menggunakan laptop, karena menurut mereka laptop itu sekarang sudah dianggap biasa. Penjelasan responden atas status sosial setelah menggunakan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 67 responden (67%) menyatakan bahwa status sosial baik setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan menggunakan laptop mereka lebih dianggap dalam lingkungannya. Sebanyak 18 responden (18%) menyatakan bahwa status sosial sangat baik setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Sebanyak 11 responden (11%)
menyatakan bahwa status sosial kurang baik setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka belum ada penghasilan sendiri. Sebanyak 3 responden (3%) menyatakan bahwa status sosial sangat baik sekali setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan menggunakan laptop mereka sangat dihargai. Sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa status sosial sangat tidak baik sekali setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan menggunakan laptop dianggap gaya-gayaan saja. Penjelasan responden atas tingkat kesenangannya setelah menggunakan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 53 responden (53%) menyatakan bahwa merasa senang setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan menggunakan laptop dapat menghemat biaya dalam menyelesaikan tugas serta bisa menjadi teman kalau sedang
suntuk. Sebanyak 33 responden (33%) menyatakan bahwa merasa sangat senang setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka merasa senang disebabkan dapat membantu menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Sebanyak 12 responden (12%) menyatakan bahwa merasa sangat senang sekali setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka bisa mengerjakan sesuatu tanpa listrik dan dapat dibawa kemanamana. Sebanyak 2 responden (2%) menyatakan bahwa merasa kurang senang setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka berat bawa laptop kemana-mana. Penjelasan responden atas rasa kebanggaannya setelah menggunakan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 63 responden (63%) menyatakan bahwa merasa bangga setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan menggunakan laptop mempunyai kebanggaan tersendiri.
Sebanyak 13 responden (13%) menyatakan
bahwa merasa kurang bangga setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka laptop sudah bukan barang mewah lagi. Sebanyak 11 responden (11%) menyatakan bahwa merasa sangat bangga setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dapat dianggap lebih modern dan gaul . Sebanyak 8 responden (8%) menyatakan bahwa merasa sangat bangga sekali setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka lebih punya prestise yang tinggi. Sebanyak 5 responden (5%) menyatakan bahwa merasa sangat tidak bangga sekali setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka rasa kebanggaan itu bisa timbul karena ada sesuatu hal misalnya prestasi yang tinggi dan bukan karena memiliki laptop.
Penjelasan responden atas tingkat kebutuhan aktualisasi dirinya setelah menggunakan laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 52 responden (52%) menyatakan bahwa butuh atas tingkat aktualisasi diri setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan laptop lebih cepat mengupdate. Sebanyak 28 responden (28%) menyatakan bahwa sangat butuh atas tingkat aktualisasi diri setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan laptop dapat selalu mengupdate segala info yang ada . Sebanyak 12 responden (12%) menyatakan bahwa kurang butuh atas tingkat aktualisasi diri setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka laptop itu digunakan untuk menyelesaikan tugas kuliah bukannya untuk aktualisasi diri. Sebanyak 8 responden (8%) menyatakan bahwa sangat butuh sekali atas tingkat aktualisasi diri setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dengan laptop dapat mengangkat derajat seseorang. IV.1.5.7 Penjelasan Jawaban Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian
Penjelasan responden atas tingkat kesadaran pada saat pemilihan merek laptop sesuai dengan kebutuhan dan keinginan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 55 responden (55%) menyatakan bahwa sadar pada saat pemilihan merek laptop, karena menurut mereka masih bisa membedakan antara merk satu dengan lainnya.
Sebanyak 25 responden (25%)
menyatakan bahwa sangat sadar pada saat pemilihan merek laptop, karena menurut mereka dalam memilih laptop yang dilihat pertama adalah spesifikasi dan prosessor yang mendukung. Sebanyak 20 responden (20%) menyatakan bahwa sangat sadar
sekali pada saat pemilihan merek laptop, karena menurut mereka untuk barang semahal laptop tidak mungkin sembarangan untuk membeli dan akan memilih merek laptop sesuai dengan kebutuhan dan keinginan serta kenyamanan pada saat menggunakan laptop sangat diperlukan sehingga keinginan membeli dan memilih harus berasal dari diri sendiri. Penjelasan responden atas tingkat keaktifan pencarian informasi laptop sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan/diinginkan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut:
Sebanyak 49 responden (49%)
menyatakan bahwa aktif mencari informasi laptop sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan / diinginkan, karena menurut mereka kalau kurang aktif bisa-bisa salah membeli. Sebanyak 26 responden (26%) menyatakan bahwa sangat aktif mencari informasi laptop sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan / diinginkan, karena menurut mereka kalau tidak aktif akan ketinggalan info terbaru.
Sebanyak 13
responden (13%) menyatakan bahwa kurang aktif mencari informasi laptop sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan / diinginkan, karena menurut mereka tidak mau repot kesana kemari untuk mencari informasi.
Sebanyak 10 responden (10%)
menyatakan bahwa sangat aktif sekali mencari informasi laptop sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan / diinginkan, karena menurut mereka mencari informasi laptop harus aktif supaya tidak menyesal nantinya. Sebanyak 2 responden (2%) menyatakan bahwa sangat aktif sekali mencari informasi laptop sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan atau diinginkan, karena menurut mereka banyaknya merk yang muncul sehingga harus aktif mencari informasinya .
Penjelasan responden atas tingkat selektifitas dalam mengevaluasi informasi tentang pilihan merek laptop yang akan dibeli di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut:
Sebanyak 40 responden (40%)
menyatakan bahwa sangat selektif dalam mengevaluasi informasi tentang merek laptop yang akan dibeli, karena menurut mereka merek sangat menentukan kualitas laptop. Sebanyak 32 responden (32%) menyatakan bahwa sangat selektif sekali dalam mengevaluasi informasi tentang merek laptop yang akan dibeli, karena menurut mereka banyaknya merek laptop yang ada dipasaran sehingga harus selektif memilih yang terbaik karena beda merek beda pula spesifikasi dan kualitasnya. Sebanyak 27 responden (27%) menyatakan bahwa selektif dalam mengevaluasi informasi tentang merek laptop yang akan dibeli, karena menurut mereka harus sesuai dengan apa yang diinginkan. Sebanyak 1 responden (1%) menyatakan bahwa kurang selektif dalam mengevaluasi informasi tentang merek laptop yang akan dibeli, karena menurut mereka kalau sudah bisa dipakai untuk mengetik yang lain tidak menjadi masalah . Penjelasan responden atas tingkat kemudahan dalam memutuskan untuk membeli laptop di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 45 responden (45%) menyatakan bahwa mudah dalam memutuskan untuk membeli laptop, karena menurut mereka keputusan untuk membeli laptop tidak hanya diputuskan oleh diri sendiri akan tetapi harus didiskusikan terlebih dahulu dengan orang tua.
Sebanyak 36 responden (36%)
menyatakan bahwa kurang mudah dalam memutuskan untuk membeli laptop, karena menurut mereka banyak hal yang belum dipahami dalam memutuskan tipe laptop
yang akan dibeli dan harus dipikir matang-matang karena laptop bukan barang murah. Sebanyak 11 responden (11%) menyatakan bahwa sangat mudah dalam memutuskan untuk membeli laptop, karena menurut mereka merek laptop banyak yang spesifikasinya. Sebanyak 5 responden (5%) menyatakan bahwa sangat tidak mudah sekali dalam memutuskan untuk membeli laptop, karena menurut mereka banyaknya merek yang muncul dengan kelebihan dan kekurangannya sehingga sulit untuk memutuskan untuk membeli. Sebanyak 3 responden (3%) menyatakan bahwa sangat mudah sekali dalam memutuskan untuk membeli laptop, karena menurut mereka kalau kualitas sudah terjamin langsung dapat dibeli. Penjelasan responden atas tingkat kepuasan setelah menggunakan laptop pada mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh sebagai berikut: Sebanyak 43 responden (43%) menyatakan bahwa sangat puas setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka dapat meringankan pekerjaan dan dapat menjadi sarana hiburan. Sebanyak 38 responden (38%) menyatakan bahwa puas setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka membeli sesuai pilihan yang diinginkan. Sebanyak 19 responden (19%) menyatakan bahwa sangat puas sekali setelah menggunakan laptop, karena menurut mereka laptop adalah alat dengan teknologi canggih yang dapat digunakan untuk berbagai hal serta dapat meningkatkan kualitas kinerja, praktis dan menghemat waktu.
IV.2 Hasil Hipotesis Pertama IV.2.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama IV.2.1.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. 1. Analisis Grafik Hasil analisis grafik normal plot dapat dilihat pada Gambar IV.1 berikut:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : hasil penelitian 2009 (data diolah)
Gambar IV.1 Grafik Normal Plot Hipotesis Pertama Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik histogram dapat dilihat pada Gambar IV.2 sebagai berikut.
Histogram
Dependent Variable: Keputusan Pembelian 25
Frequency
20
15
10
5
0 -2
0
2
4
Mean =-5.19E-16 Std. Dev. =0.98 N =100
Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.2 Grafik Histogram Hipotesis Pertama Dari Gambar IV.1 dan Gambar IV.2 dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Analisis statistik dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), diperoleh hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel IV.7.
Tabel IV.7 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Hipotesis Pertama Unstandardized Residual N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
100 .0000000 1.88208418
Mean Std. Deviation Absolute
.077
Positive Negative
.077 -.057 .768 .596
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari Tabel IV.7 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z < Ztabel (0,768 < 1,96) atau nilai signifikansi variabel residual > α (0,596 >0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal atau model memenuhi asumsi normalitas. IV.2.1.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas, sehingga model regresi tidak dapat dipergunakan. Hasil pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.8. Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama Model (Constant) Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepribadian
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
.889 .758 .671 .843
1.124 1.319 1.491 1.186
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel IV.8 menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas (motivasi, persepsi, pembelajaran dan kepribadian) memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,1 atau nilai VIF setiap variabel bebas kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. IV.2.1.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada dasarnya untuk menguji apakah data memiliki varians yang tidak sama (terjadi heteroskedastisitas) yang perlu dihindari, karena dalam analisis regresi yang diinginkan adalah homoskedastisitas (data memiliki varians yang sama). 1. Analisis Grafik Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan analisis grafik dapat dilihat pada Gambar IV.3 sebagai berikut.
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression Studentized Residual
4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.3 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama
Dari Gambar IV.3 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titiktitik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser Hasil uji Glejser dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.9. Tabel IV.9 Hasil Uji Glejser Hipotesis Pertama Unstandardized Coefficients
Model
B 2.676 -.122 -.046 .051 .070
(Constant) Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepribadian
Standardized Coefficients
Std. Error 1.900 .107 .052 .064 .055
t
Sig.
Beta -.121 -.102 .098 .140
1.408 -1.134 -.882 .798 1.280
.162 .260 .380 .427 .204
a Dependent Variable: ABSUT Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Tabel IV. 9 diperoleh bahwa tidak ada satupun variabel bebas (independen) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 0,05.
Jadi
secara
statistik
model
regresi
tidak
mengandung
masalah
heteroskedastisitas. IV.2.2 Hasil Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), dan kepribadian (X4) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian (Y) di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh.
Berdasarkan hasil regresi data primer yang telah diolah dengan menggunakan program SPSS versi 14, diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel IV.10. Tabel IV.10 Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama Model (Constant) Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepribadian
Unstandardized Coefficients B Std. Error 10.677 3.228 -.314 .182 .098 .088 .276 .109 .514 .093
Standardized Coefficients Beta -.144 .100 .244 .474
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.10, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 10,677 - 0,314 X1 + 0,098 X2 + 0,276 X3 + 0,514 X4 + e Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), dan kepribadian (X4) mempunyai pengaruh atau kemampuan untuk mempengaruhi naik atau turunnya nilai variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Persepsi, pembelajaran dan kepribadian mempunyai koefisien regresi positif sedangkan motivasi mempunyai koefisien regresi negatif terhadap keputusan pembelian. Hal ini terbukti dari koefisien persamaan regresi linier berganda yang masing-masing mempunyai kontribusi terhadap perubahan naik atau turunnya variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), dan
kepribadian (X4) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) maka dapat dilihat dari pada Tabel IV.11. Tabel IV.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate 1 .641(a) .411 .386 1.92130 a Predictors: (Constant), Kepribadian, Motivasi, Persepsi, Pembelajaran Sumber: Hasil Penelitian, 2009(Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.11 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,411 hal ini menunjukkan bahwa 41,1% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), dan kepribadian (X4), sedangkan 58,9% adalah merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini, seperti usia, pekerjaan, gaya hidup, dan keyakinan/sikap (Wilkie, 1986). Hipotesis pertama diuji secara simultan dan secara parsial. 1. Uji F (Uji Simultan) Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji F, yaitu: H0
: b1, b2, b3, b4 = 0 (artinya motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian).
H1 :
b1, b2, b3, b4 ≠ 0 (artinya motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian
secara
bersama-sama
terhadap keputusan pembelian).
berpengaruh
Dengan kriteria pengambilan keputusan: terima H0 jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% dan tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%. Hasil uji serempak dapat dilihat pada Tabel IV.12 berikut ini. Tabel IV.12 Hasil Uji Secara Simultan Hipotesis Pertama Sum of Model df Mean Square F Sig. Squares Regression 244.308 4 61.077 16.546 .000(a) Residual 350.682 95 3.691 Total 594.990 99 a Predictors: (Constant), Kepribadian, Motivasi, Persepsi, Pembelajaran b Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari Tabel IV.12 diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,546 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) maka diperoleh nilai Ftabel 0,05(4,95) = 2,46 Dengan demikian Fhitung > Ftabel, yaitu 16,546 > 2,46. Oleh karena itu maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa motivasi (X1), persepsi (X2), pembelajaran (X3), dan kepribadian (X4) secara bersama-sama berpengaruh highly significant terhadap keputusan pembelian (Y) di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi pada uji F yaitu 0,000 yang lebih kecil daripada α = 0,05. Highly
significant menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh sangat nyata terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh, hal ini berarti bahwa pada saat memutuskan untuk pembelian laptop mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah sangat dipengaruhi oleh faktor motivasi (kebutuhan, keinginan yang tidak terpenuhi, dorongan, dan proses
kesadaran), persepsi (pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan, dan retensi), pembelajaran (motivasi, isyarat, respon, dan penguatan), kepribadian (teliti dan kehati-hatian, penyabar, dan perbedaan konsumen pada daya beli) 2. Uji t (Uji Secara Parsial) Model hipotesis yang digunakan dalam Uji t yaitu: H0 : bi = 0 (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh). H1 : bi ≠ 0 (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh). Dengan kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada α = 5 %. H0 ditolak (H1 diterima) jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5 %. Hasil uji parsial dapat dilihat pada Tabel IV.13 sebagai berikut. Tabel IV.13 Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama Model (Constant) Motivasi Persepsi Pembelajaran Kepribadian
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.228 10.677 .182 -.314 .088 .098 .109 .276 .093 .514
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Standardized Coefficients Beta -.144 .100 .244 .474
t 3.307 -1.722 1.110 2.541 5.528
Sig. .001 .088 .270 .013 .000
Tabel IV.13 diperoleh nilai thitung setiap variabel bebas. Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Nilai ttabel (0,025;95) = 1,98. Pengaruh parsial dari variabel motivasi (X1) diperoleh dengan nilai thitung sebesar -1,722 dengan demikian thitung > -ttabel, yaitu -1,722 > -1,98 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa variabel motivasi (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Pengaruh parsial dari variabel persepsi (X2) diperoleh dengan nilai thitung sebesar 1,110 dengan demikian thitung < ttabel, yaitu 1,110 < 1,98 maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa variabel persepsi (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Pengaruh parsial dari variabel pembelajaran (X3) diperoleh dengan nilai thitung sebesar 2.541 dengan demikian thitung > ttabel, yaitu 2.541 > 1,98 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel pembelajaran (X3) berpengaruh high
significant terhadap keputusan pembelian (Y), hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dalam memutuskan untuk membeli laptop berdasarkan proses pembelajaran yang meliputi motivasi, isyarat, respon, dan penguatan yang diterima dari berbagai sumber informasi. Pengaruh parsial dari variabel kepribadian (X4) diperoleh dengan nilai thitung sebesar 5.528 dengan demikian thitung > ttabel, yaitu 5.528 > 1,98 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel kepribadian (X4) berpengaruh high
significant terhadap keputusan pembelian (Y), hal ini menunjukkan bahwa pada saat memutuskan untuk membeli laptop, mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah lebih
berhati-hati, teliti dan sabar mencari laptop yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya serta sesuai dengan kemampuan daya beli orang tuanya. IV.3 Hasil Hipotesis Kedua IV.3.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua IV.3.1.1 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. 1. Analisis Grafik
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Expected Cum Prob
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : hasil penelitian 2009 (data diolah)
Gambar IV.4 Grafik Normal Plot Hipotesis Kedua
Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan analisis grafik histogram dapat dilihat pada Gambar IV.5 sebagai berikut.
Histogram
Dependent Variable: Keputusan_Pembelian 25
Frequency
20
15
10
5
0 -2
0
2
4
Mean =-1.1E-15 Std. Dev. =0.99 N =100
Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.5 Grafik Histogram Hipotesis Kedua Dari Gambar IV.4 dan Gambar IV.5 dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis Statistik Analisis statistik dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), diperoleh hasil seperti yang dapat dilihat pada Tabel IV.14. Tabel IV.14 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Hipotesis Kedua Unstandardized Residual N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
100 .0000000 1.94779500 .085 .085 -.040 .852 .462
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Dari Tabel IV.14 diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z < Ztabel (0,852 < 1,96) atau nilai signifikansi variabel residual > α (0,462 > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi normal atau model memenuhi asumsi normalitas. IV.3.1.2 Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas, sehingga model regresi tidak dapat dipergunakan. Hasil pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.15. Tabel IV.15 Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua Model
Collinearity Statistics Tolerance
(Constant) Fungsional .726 Psikososial .726 a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
VIF 1.377 1.377
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel IV.15 menunjukkan tidak ada satupun variabel bebas (fungsional, dan psikososial) memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,1 atau nilai VIF setiap variabel bebas kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. IV.3.1.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas pada dasarnya untuk menguji apakah data memiliki varians yang tidak sama (terjadi heteroskedastisitas) yang perlu dihindari, karena dalam analisis regresi yang diinginkan adalah homoskedastisitas (data memiliki varians yang sama). 1. Analisis Grafik Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan analisis grafik dapat dilihat pada Gambar IV.6 sebagai berikut.
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression Studentized Residual
4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.6 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua
Gambar IV.6 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser Hasil uji Glejser dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel IV.16. Tabel IV.16 Hasil Uji Glejser Hipotesis Kedua Model
Unstandardized Coefficients
B (Constant) 2.241 Fungsional .019 Psikososial -.061 a Dependent Variable: ABSUT
Std. Error .942 .070 .049
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .033 -.147
2.378 .276 -1.242
.019 .783 .217
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV. 16 diperoleh bahwa tidak ada satupun variabel bebas (independen) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen yaitu nilai absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 0,05. Jadi secara statistik model regresi tidak mengandung masalah heteroskedastisitas. IV.3.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa manfaat fungsional (X1), dan psikososial (X2) berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian (Y) di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Berdasarkan hasil regresi data primer yang telah diolah dengan menggunakan program SPSS versi 14, diperoleh hasil regresi linier berganda pada Tabel IV.17.
Tabel IV.17 Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Kedua Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta (Constant) 6.370 1.569 Fungsional .415 .116 .341 Psikososial .298 .082 .347 a Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.17, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = 6,370 + 0,415 X1 + 0,298 X2 + e Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa manfaat fungsional (X1), dan psikososial (X2) mempunyai pengaruh atau kemampuan untuk mempengaruhi naik atau turunnya nilai variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Manfaat fungsional, dan psikososial mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini terbukti dari koefisien persamaan regresi linier berganda yang masing-masing mempunyai kontribusi terhadap perubahan naik atau turunnya variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu manfaat fungsional (X1), dan psikososial (X2) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) maka dapat dilihat dari pada Tabel IV.18. Tabel IV.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua Model
R
R Square
Adjusted R Square
1 .600(a) .360 .347 a Predictors: (Constant), Psikososial, Fungsional Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Std. Error of the Estimate 1.96777
Berdasarkan Tabel IV.18 dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,360 hal ini menunjukkan bahwa 36,0% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh manfaat fungsional (X1), dan psikososial (X2), sedangkan 64,0% adalah merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini, seperti atribut produk yang meliputi atribut fisik dan atribut abstrak (Sumarwan, 2004). Hipotesis pertama diuji secara simultan dan secara parsial. 1. Uji F (Uji Simultan) Model hipotesis yang dipergunakan dalam uji F, yaitu: H0 : b1, b2 = 0 (artinya manfaat fungsional dan psikososial secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian). H1
: b1, b2 ≠ 0 (artinya fungsional dan psikososial secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian).
Dengan kriteria pengambilan keputusan: terima H0 jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% dan tolak H0 jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%. Hasil uji serempak dapat dilihat pada Tabel IV.19 berikut ini. Tabel IV.19 Hasil Uji Secara Simultan Hipotesis Kedua Model
Sum of Squares
Regression Residual Total
df
211.393 375.597 586.990 a Predictors: (Constant), Psikososial, Fungsional b Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
2 97 99
Mean Square 105.697 3.872
F 27.297
Sig. .000(a)
Tabel IV.19 diperoleh nilai Fhitung sebesar 27,297 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) maka diperoleh nilai Ftabel 0,05(2,97) = 3,09 Dengan demikian Fhitung > Ftabel, yaitu 27,297 > 3,09. Oleh karena itu maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa manfaat fungsional (X1), dan psikososial (X2) secara bersama-sama berpengaruh highly significant terhadap keputusan pembelian (Y) di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai signifikansi pada uji F yaitu 0,000 yang lebih kecil daripada α = 0,05. Highly significant menunjukkan bahwa manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh sangat nyata terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh, hal ini berarti bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah menggunakan laptop karena manfaat fungsional yang terdiri dari kemudahan menyelesaikan tugas, mobilitas relatif cepat, fasilitas sarana hiburan, dan multimedia serta manfaat psikososial yang terdiri dari rasa percara diri meningkat, status sosial lebih baik, kesenangan dan kebanggaan, dan kebutuhan aktualisai diri . 2. Uji t (Uji Secara Parsial) Model hipotesis yang digunakan dalam Uji t yaitu: H0 : bi = 0 (manfaat fungsional dan psikososial tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh).
H1 : bi ≠ 0 (manfaat fungsional dan psikososial berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh). Dengan kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada α = 5 %. H0 ditolak (H1 diterima) jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel pada α = 5 %. Hasil uji parsial dapat dilihat pada Tabel IV.20 sebagai berikut. Tabel IV.20 Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error (Constant) 1.569 6.370 Fungsional .116 .415 Psikososial .082 .298 a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta .341 .347
4.059 3.576 3.639
.000 .001 .000
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Tabel IV.20 diperoleh nilai thitung setiap variabel bebas. Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Nilai ttabel(0,025;97) = 1,98. Pengaruh parsial dari variabel fungsional (X1) diperoleh dengan nilai thitung sebesar 3,576 dengan demikian thitung > ttabel, yaitu 3,576 > 1,98 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel fungsional (X1) berpengaruh secara high signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dalam memutuskan untuk membeli laptop sangat memperhatikan dari segi kemudahan dalam menyelesaikan
tugas,
tingkat kecepatan mobilitasnya, serta
tersedianya fasilitas hiburan dan
multimedia. Pengaruh parsial dari variabel psikososial (X2) diperoleh dengan nilai thitung sebesar 3.639 dengan demikian thitung > ttabel, yaitu 3.639 > 1,98 maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel psikososial (X2) berpengaruh secara high signifikan terhadap keputusan pembelian (Y), hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan laptop mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah lebih besar rasa percaya dirinya, status sosial lebih baik, merasa senang dan bangga serta aktualisasinya lebih tinggi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama secara simultan diperoleh bahwa motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh highly
significant terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Highly significant menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, pembelajaran, dan kepribadian secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Pengujian secara parsial, kepribadian merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh, hal ini menunjukkan bahwa pada saat memutuskan untuk pembelian laptop, mahasiswa lebih berhati-hati, teliti dan sabar mencari laptop yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya serta sesuai dengan kemampuan daya beli orang tuanya yang berarti bahwa kepribadian yang sangat menentukan keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh sedangkan motivasi dan persepsi tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
2. Hasil pengujian hipotesis kedua secara simultan ditunjukkan bahwa manfaat fungsional dan psikososial secara bersama-sama berpengaruh highly significant terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Highly significant menunjukkan bahwa manfaat fungsional, dan psikososial secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap keputusan pembelian di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Berdasarkan pengujian secara parsial, manfaat psikososial merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, hal ini berarti dengan menggunakan laptop mahasiswa lebih besar rasa percaya dirinya, status sosial lebih baik, merasa senang dan bangga membawa laptop serta aktualisasinya lebih tinggi yang berarti bahwa manfaat psikososial yang sangat menentukan keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh V.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka disarankan sebagai berikut: 1. Secara garis besar pembelajaran dan kepribadian merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen. Dalam hal ini diharapkan agar para pemasar laptop dapat merancang isi pesan iklan lebih menarik supaya lebih mudah dipahami oleh konsumen khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh. Selain itu disarankan kepada para pemasar laptop untuk memperhatikan faktor-faktor
lain yang mempengaruhi keputusan pembelian seperti budaya, keluarga, situasi dan lain-lain 2. Para pemasar laptop sebaiknya lebih meningkatkan manfaat psikososial dari laptop tersebut seperti kesenangan dan kebanggaan pada saat menggunakan laptop.
Oleh karena itu manfaat fungsional juga harus ditingkatkan seperti
kemampuan hard disknya, prosessornya, fasilitas multimedia dan lain-lain sehingga akan mempengaruhi perilaku pembelian khususnya mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah Banda Aceh.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Engel, Blackwell, dan Miniard. 1992. Chicago: The Dryden Press.
Consumer Behaviour.
Sixth Edition.
Engel, Blackwell, dan Miniard. 1995. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Alih Bahasa Drs. Jaka Wasana, MSM. Edisi Keenam. Jilid Kedua. Jakarta. Penerbit Erlangga. Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Susanto. Buku dua. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Alih Bahasa AB
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Prentice Hall.
Jakarta:
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Bisnis Dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti Dan Menulis Tesis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Mangkunegara, Prabu. 2005. Perilaku Konsumen. Cetakan Ketiga. Edisi Revisi. Bandung: Penerbit PT. Refika Aditama. Mowen, Jhon. C dan Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Salvatore, Dominick. 2001. Managerial Economic Dalam Perekonomian Global. Edisi Keempat. Diterjemahkan oleh M. TH. Anitawati dan Natalia Santoso. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing Suatu Pendekatan Ramuan Marketing. Edisi Pertama. Bandung: Penerbit Kappa-Sigma. Schiffman dan Kanuk. 2000. Consumer Behaviour. Seventh Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit PT. Indeks. Setiadi, J. Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta: Penerbit Prenada Media. Simamora, Bilson. 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia. Solomon, M. R. 1999. Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. Four Edition. New Jersey: Prentice Hall. Solomon, R. Michael dan Stuart, W. Elnora. 2003. Marketing Real People, Real Choices. International Edition. New Jersey: Prentice Hall. Stanton, J. William. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Alih Bahasa Yohanes Lamarto.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sunarto. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Amus dan UST Press.
Cetakan Pertama. Edisi Kedua.
Sunarto. 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Penerbit UST Press.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wilkie, William L., 1986, Consumer Behavior, John Wiley & Sons: New York. B. Penelitian
Khairina, 2001, Pengaruh Faktor Psikologis Terhadap Pembelian Komputer di Kalangan Dosen Unsyiah Darussalam Banda Aceh, Skripsi, Sarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
LAMPIRAN
Lampiran I: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Case Processing Summary N Cases
Valid
30
Excluded(a) Total
% 100.0
0
.0
30
100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .981
N of Items 31
Item Statistics
Pertanyaan1
Mean 3.6000
Std. Deviation .72397
N
Pertanyaan2
3.6667
.75810
30
Pertanyaan3
3.5667
.72793
30
Pertanyaan4
3.3000
.46609
30
Pertanyaan5
2.7667
.62606
30
Pertanyaan6
2.8667
.68145
30
Pertanyaan7
2.5667
.72793
30
Pertanyaan8
2.5000
.82001
30
Pertanyaan9
2.4333
.77385
30
Pertanyaan10
2.9333
.78492
30
Pertanyaan11
2.8333
.69893
30
Pertanyaan12
2.7667
.77385
30
Pertanyaan13
2.9000
.84486
30
Pertanyaan14
2.9667
.85029
30
Pertanyaan15
3.1000
.80301
30
Pertanyaan16
2.7000
.70221
30
Pertanyaan17
2.5333
.81931
30
Pertanyaan18
2.9667
.61495
30
Pertanyaan19
3.0333
.66868
30
Pertanyaan20
2.7333
.63968
30
Pertanyaan21
2.7000
.59596
30
Pertanyaan22
2.8000
.61026
30
Pertanyaan23
2.8333
.64772
30
Pertanyaan24
2.8667
.62881
30
Pertanyaan25
2.9667
.66868
30
Pertanyaan26
2.8667
.62881
30
Pertanyaan27
3.0667
.73968
30
Pertanyaan28
2.9667
.49013
30
Pertanyaan29
3.0667
.69149
30
Pertanyaan30
2.7000
.74971
30
Pertanyaan31
2.6667
.99424
30
30
Item-Total Statistics
Pertanyaan1
Scale Mean if Item Deleted 86.6333
Scale Variance if Item Deleted 291.137
Corrected Item-Total Correlation .856
Cronbach's Alpha if Item Deleted .980
Pertanyaan2
86.5667
289.909
.865
.980
Pertanyaan3
86.6667
291.471
.837
.980
Pertanyaan4
86.9333
300.547
.745
.981
Pertanyaan5
87.4667
296.602
.733
.980
Pertanyaan6
87.3667
294.171
.777
.980
Pertanyaan7
87.6667
294.851
.697
.981
Pertanyaan8
87.7333
289.789
.800
.980
Pertanyaan9
87.8000
294.648
.661
.981
Pertanyaan10
87.3000
290.286
.819
.980
Pertanyaan11
87.4000
292.179
.843
.980
Pertanyaan12
87.4667
289.775
.851
.980
Pertanyaan13
87.3333
287.471
.859
.980
Pertanyaan14
87.2667
287.720
.845
.980
Pertanyaan15
87.1333
289.844
.816
.980
Pertanyaan16
87.5333
291.913
.850
.980
Pertanyaan17
87.7000
293.183
.675
.981
Pertanyaan18
87.2667
296.616
.746
.980
Pertanyaan19
87.2000
293.407
.827
.980
Pertanyaan20
87.5000
294.534
.814
.980
Pertanyaan21
87.5333
295.982
.803
.980
Pertanyaan22
87.4333
295.564
.804
.980
Pertanyaan23
87.4000
293.421
.855
.980
Pertanyaan24
87.3667
293.826
.862
.980
Pertanyaan25
87.2667
293.582
.819
.980
Pertanyaan26
87.3667
294.999
.806
.980
Pertanyaan27
87.1667
293.523
.739
.980
Pertanyaan28
87.2667
300.409
.715
.981
Pertanyaan29
87.1667
292.902
.821
.980
Pertanyaan30
87.5333
296.395
.614
.981
Pertanyaan31
87.5667
286.599
.749
.981
Scale Statistics Mean 90.2333
Variance 312.806
Std. Deviation 17.68632
N of Items 31
Lampiran II: Hasil Karakteristik Responden : Jenis Kelamin Responden
Valid
Pria
Frequency 60
Wanita Total
Percent 60.0
Valid Percent 60.0
Cumulative Percent 60.0 100.0
40
40.0
40.0
100
100.0
100.0
Usia Responden
Valid
18 tahun
Frequency 9
Percent 9.0
Valid Percent 9.0
Cumulative Percent 9.0
19 tahun
18
18.0
18.0
27.0
20 tahun
26
26.0
26.0
53.0
21 tahun
22
22.0
22.0
75.0
22 tahun
21
21.0
21.0
96.0 100.0
23 tahun Total
4
4.0
4.0
100
100.0
100.0
Jurusan Responden
Valid
Frequency 28
Percent 28.0
Valid Percent 28.0
Cumulative Percent 28.0
Teknik Mesin
24
24.0
24.0
52.0
Teknik Kimia
16
16.0
16.0
68.0
Teknik Elektro
16
16.0
16.0
84.0 100.0
Teknik Sipil
Teknik Arsitektur Total
16
16.0
16.0
100
100.0
100.0
Tahun Akademis Responden
Valid
2004-2005
Frequency 27
Percent 27.0
Valid Percent 27.0
Cumulative Percent 27.0
2005-2006
24
24.0
24.0
51.0
2006-2007
25
25.0
25.0
76.0 100.0
2007-2008 Total
24
24.0
24.0
100
100.0
100.0
Pekerjaan Orang Tua Responden
Valid
Pegawai Negeri
Frequency 71
Percent 71.0
Valid Percent 71.0
Cumulative Percent 71.0
Pegawai Swasta
18
18.0
18.0
89.0
Pensiunan
3
3.0
3.0
92.0
Wiraswasta
5
5.0
5.0
97.0
Ibu Rumah Tangga
1
1.0
1.0
98.0 100.0
Petani Total
2
2.0
2.0
100
100.0
100.0
Penghasilan Orang Tua
Valid
Frequency 41
Percent 41.0
Valid Percent 41.0
Cumulative Percent 41.0
2.426.000 s/d 4.850.000
46
46.0
46.0
87.0
4.851.000 s/d 7.276.000
7
7.0
7.0
94.0
7.277.000 s/d 9.702.000
2
2.0
2.0
96.0
9.703.000 s/d 12.128.000
1
1.0
1.0
97.0
1
1.0
1.0
98.0
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
0 s/d 2.425.000
14.555.000 s/d 16.980.000 19.407.000 s/d 21.832.000 Total
Lampiran III: Hasil Jawaban Responden :
Tingkat Kebutuhan Laptop
Valid
Sangat Butuh
Frequency 33
Percent 33.0
Valid Percent 33.0
Cumulative Percent 33.0
67
67.0
67.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Butuh Sekali Total
Tingkat Keinginan Laptop
Valid
Sangat Menginginkan
Frequency 40
Percent 40.0
Valid Percent 40.0
Cumulative Percent 40.0
Sangat Menginginkan Sekali
60
60.0
60.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Dorongan Untuk Memperoleh Laptop
Valid
Cumulative Percent 9.0
Frequency 9
Percent 9.0
Valid Percent 9.0
Sangat Terdorong
54
54.0
54.0
63.0
Sangat Terdorong Sekali
37
37.0
37.0
100.0
100
100.0
100.0
Terdorong
Total
Tingkat Kesadaran Mencari Informasi
Valid
Sadar Sangat Sadar Sangat Sadar Sekali Total
Frequency 13
Percent 13.0
Valid Percent 13.0
Cumulative Percent 13.0
44
44.0
44.0
57.0 100.0
43
43.0
43.0
100
100.0
100.0
Kemudahan Penyampaian Informasi
Frequency Valid
Sangat Tidak Mudah Sekali
Percent
Cumulative Percent
Valid Percent
6
6.0
6.0
6.0
Kurang Mudah
19
19.0
19.0
25.0
Mudah
51
51.0
51.0
76.0
Sangat Mudah
16
16.0
16.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Mudah Sekali Total
Perhatian Responden pada Iklan Laptop
Frequency Valid
Sangat Tidak Perhatian Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
Kurang Perhatian
24
24.0
24.0
25.0
Perhatian
54
54.0
54.0
79.0
Sangat Perhatian
15
15.0
15.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Perhatian Sekali Total
Kemudahan Pemahaman Iklan Laptop
Valid
Frequency 28
Percent 28.0
Valid Percent 28.0
Cumulative Percent 28.0
Mudah
54
54.0
54.0
82.0
Sangat Mudah
16
16.0
16.0
98.0 100.0
Kurang Mudah
Sangat Mudah Sekali Total
2
2.0
2.0
100
100.0
100.0
Kemudahan dalam Pengolahan Informasi
Frequency Valid
Sangat Tidak Mudah Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
Kurang Mudah
16
16.0
16.0
17.0
Mudah
55
55.0
55.0
72.0
Sangat Mudah
22
22.0
22.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Mudah Sekali Total
Lamanya Waktu Responden dalam Menyimpan Informasi Laptop
Frequency Valid
Sangat Tidak Lama Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Kurang Lama
32
32.0
32.0
36.0
Lama
50
50.0
50.0
86.0
Sangat Lama
12
12.0
12.0
98.0
2
2.0
2.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Lama Sekali Total
Motivasi Responden dalam Mencari Informasi Laptop
Valid
Frequency 4
Percent 4.0
Valid Percent 4.0
Cumulative Percent 4.0
Termotivasi
44
44.0
44.0
48.0
Sangat Termotivasi
39
39.0
39.0
87.0
Sangat Termotivasi Sekali
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Kurang Termotivasi
Total
Isyarat (iklan, kemasan produk, harga) Responden
Valid
Frequency 4
Percent 4.0
Valid Percent 4.0
Cumulative Percent 4.0
Mempengaruhi
40
40.0
40.0
44.0
Sangat Mempengaruhi
35
35.0
35.0
79.0
Sangat Mempengaruhi Sekali
21
21.0
21.0
100.0
100
100.0
100.0
Kurang Mempengaruhi
Total
Isyarat (iklan, kemasan produk, harga) Pembelajaran Responden
Frequency Valid
Sangat Tidak Merespon Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Kurang Merespon
18
18.0
18.0
22.0
Merespon
53
53.0
53.0
75.0
Sangat Merespon
21
21.0
21.0
96.0
4
4.0
4.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Merespon Sekali Total
Tingkat Penguatan Responden
Valid
Frequency 15
Percent 15.0
Valid Percent 15.0
Cumulative Percent 15.0
Kuat
67
67.0
67.0
82.0
Sangat Kuat
14
14.0
14.0
96.0 100.0
Kurang Kuat
Sangat Kuat Sekali Total
4
4.0
4.0
100
100.0
100.0
Tingkat Ketelitian Responden
Valid
Frequency 2
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
Teliti
31
31.0
31.0
33.0
Sangat Teliti
29
29.0
29.0
62.0
Sangat Teliti Sekali
38
38.0
38.0
100.0
100
100.0
100.0
Kurang Teliti
Total
Tingkat Kehati-hatian Responden
Valid
Frequency 4
Percent 4.0
Valid Percent 4.0
Cumulative Percent 4.0
Hati-hati
23
23.0
23.0
27.0
Sangat Hati-hati
34
34.0
34.0
61.0
Sangat Hati-hati Sekali
39
39.0
39.0
100.0
100
100.0
100.0
Kurang Hati-hati
Total
Tingkat Kesabaran Responden
Frequency Valid
Sangat Tidak Sabar Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Kurang Sabar
12
12.0
12.0
16.0
Sabar
53
53.0
53.0
69.0
Sangat Sabar
19
19.0
19.0
88.0 100.0
Sangat Sabar Sekali Total
12
12.0
12.0
100
100.0
100.0
Kesesuaian Harga Laptop dengan Kemampuan daya Beli Responden
Frequency Valid
Sangat Tidak Sesuai Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
4
4.0
4.0
4.0
Kurang Sesuai
30
30.0
30.0
34.0
Sesuai
53
53.0
53.0
87.0
Sangat Sesuai
11
11.0
11.0
98.0 100.0
Sangat Sesuai Sekali Total
2
2.0
2.0
100
100.0
100.0
Kemudahan Penggunaan Laptop
Valid
Sangat Mudah Sangat Mudah Sekali Total
Frequency 38
Percent 38.0
Valid Percent 38.0
Cumulative Percent 38.0
62
62.0
62.0
100.0
100
100.0
100.0
Kecepatan Mobilitas Responden Menggunakan Laptop
Valid
Frequency 6
Percent 6.0
Valid Percent 6.0
Cumulative Percent 6.0
Cepat
46
46.0
46.0
52.0
Sangat Cepat
36
36.0
36.0
88.0 100.0
Kurang Cepat
Sangat Cepat Sekali Total
12
12.0
12.0
100
100.0
100.0
Kesesuaian antara Keinginan Responden dengan Fasilitas Hiburan
Frequency Valid
Sangat Tidak Sesuai Sekali
1
Kurang Sesuai
Percent 1.0
Valid Percent
Cumulative Percent
1.0
1.0
7
7.0
7.0
8.0
Sesuai
41
41.0
41.0
49.0
Sangat Sesuai
38
38.0
38.0
87.0
Sangat Sesuai Sekali
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Kesesuaian antara Keinginan Responden dengan Fasilitas Multimedia
Frequency Valid
Sangat Tidak Sesuai Sekali
1
Kurang Sesuai
Percent 1.0
Valid Percent
Cumulative Percent
1.0
1.0
8
8.0
8.0
9.0
Sesuai
44
44.0
44.0
53.0
Sangat Sesuai
35
35.0
35.0
88.0
Sangat Sesuai Sekali
12
12.0
12.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Tingkat Kepercayaan Diri Responden dalam Menggunakan Laptop
Frequency Valid
Sangat Tidak Tinggi Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
1
1.0
1.0
1.0
Kurang Tinggi
14
14.0
14.0
15.0
Tinggi
57
57.0
57.0
72.0
Sangat Tinggi
20
20.0
20.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Tinggi Sekali Total
Status Sosial Responden setelah Menggunakan Laptop
Valid
Frequency 1
Percent 1.0
Valid Percent 1.0
Cumulative Percent 1.0
Kurang Baik
11
11.0
11.0
12.0
Baik
67
67.0
67.0
79.0
Sangat Baik
18
18.0
18.0
97.0
3
3.0
3.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Tidak Baik Sekali
Sangat Baik Sekali Total
Tingkat Kesenangan Responden Setelah Menggunakan Laptop
Valid
Frequency 2
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
Senang
53
53.0
53.0
55.0
Sangat Senang
33
33.0
33.0
88.0 100.0
Kurang Senang
Sangat Senang Sekali Total
12
12.0
12.0
100
100.0
100.0
Rasa Bangga Responden Setelah Menggunakan Laptop
Frequency Valid
Sangat Tidak Bangga Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
Kurang Bangga
13
13.0
13.0
18.0
Bangga
63
63.0
63.0
81.0
Sangat Bangga
11
11.0
11.0
92.0
8
8.0
8.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Bangga Sekali Total
Tingkat Kebutuhan Aktualisasi Diri Responden Setelah Menggunakan Laptop
Valid
Frequency 12
Percent 12.0
Valid Percent 12.0
Cumulative Percent 12.0
Butuh
52
52.0
52.0
64.0
Sangat Butuh
28
28.0
28.0
92.0 100.0
Kurang Butuh
Sangat Butuh Sekali Total
8
8.0
8.0
100
100.0
100.0
Tingkat Kesadaran Responden
Valid
Cumulative Percent 55.0
Frequency 55
Percent 55.0
Valid Percent 55.0
Sangat Sadar
25
25.0
25.0
80.0
Sangat Sadar Sekali
20
20.0
20.0
100.0
100
100.0
100.0
Sadar
Total
Tingkat Keaktifan Responden
Valid
Frequency 2
Percent 2.0
Valid Percent 2.0
Cumulative Percent 2.0
Kurang Aktif
13
13.0
13.0
15.0
Aktif
49
49.0
49.0
64.0
Sangat Aktif
26
26.0
26.0
90.0
Sangat Aktif Sekali
10
10.0
10.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Tidak Aktif Sekali
Total
Mengevaluasi Informasi
Valid
Frequency 1
Percent 1.0
Valid Percent 1.0
Cumulative Percent 1.0
Selektif
27
27.0
27.0
28.0
Sangat Selektif
40
40.0
40.0
68.0 100.0
Kurang Selektif
Sangat Selektif Sekali Total
32
32.0
32.0
100
100.0
100.0
Tingkat Kemudahan Responden
Frequency Valid
Sangat Tidak Mudah Sekali
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
5.0
5.0
5.0
Kurang Mudah
36
36.0
36.0
41.0
Mudah
45
45.0
45.0
86.0
Sangat Mudah
11
11.0
11.0
97.0
3
3.0
3.0
100.0
100
100.0
100.0
Sangat Mudah Sekali Total
Tingkat Kepuasan Responden
Valid
Puas Sangat Puas Sangat Puas Sekali Total
Frequency 38
Percent 38.0
Valid Percent 38.0
Cumulative Percent 38.0
43
43.0
43.0
81.0 100.0
19
19.0
19.0
100
100.0
100.0
Lampiran IV: Hasil Uji Normalitas, Multikolinieritas, dan Heterokedastisitas Hipotesis Pertama Hasil Uji Normalitas dengan Grafik
Histogram
Dependent Variable: Keputusan Pembelian 25
Frequency
20
15
10
5
0 -2
0
2
Regression Standardized Residual
4
Mean =-5.19E-16 Std. Dev. =0.98 N =100
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Observed Cum Prob
1.0
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
.0000000 1.88208418 .077
Positive
.077
Negative
-.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.768
Asymp. Sig. (2-tailed)
.596
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients(a)
Model
1
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B 10.677
Std. Error 3.228
3.307
.001
Motivasi
-.314
.182
-.144
-1.722
.088
.889
1.124
Persepsi
.098
.088
.100
1.110
.270
.758
1.319
Pembelajaran
.276
.109
.244
2.541
.013
.671
1.491
Kepribadian
.514
.093
.474
5.528
.000
.843
1.186
(Constant)
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Lampiran V:
Hasil Uji Normalitas, Multikolinearitas, dan Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik
Histogram
Dependent Variable: Keputusan_Pembelian 25
Frequency
20
15
10
5
0 -2
0
2
Regression Standardized Residual
4
Mean =-1.1E-15 Std. Dev. =0.99 N =100
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan_Pembelian 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
Observed Cum Prob
1.0
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 100
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute
.0000000 1.94779500 .085
Positive
.085
Negative
-.040
Kolmogorov-Smirnov Z
.852
Asymp. Sig. (2-tailed)
.462
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
1
Standardized Coefficients
t
Sig.
(Constant)
B 6.370
Std. Error 1.569
4.059
.000
Fungsional
.415
.116
.341
3.576
.001
.726
1.377
Psikososial
.298
.082
.347
3.639
.000
.726
1.377
a Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
Lampiran VI: Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama
Variables Entered/Removed(b) Variables Variables Entered Removed Kepribadian, Motivasi, Persepsi, Pembelajaran(a) a All requested variables entered. Model 1
Method Enter .
b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R R Square .641(a) .411 .386 1.92130 a Predictors: (Constant), Kepribadian, Motivasi, Persepsi, Pembelajaran Model 1
b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVA(b)
Model 1
Regression
Sum of Squares 244.308
df 4
Mean Square 61.077 3.691
Residual
350.682
95
Total
594.990
99
a Predictors: (Constant), Kepribadian, Motivasi, Persepsi, Pembelajaran b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
F 16.546
Sig. .000(a)
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients t
Std. Error 3.228
3.307
.001
Motivasi
-.314
.182
-.144
-1.722
.088
Persepsi
.098
.088
.100
1.110
.270
Pembelajaran
.276
.109
.244
2.541
.013
Kepribadian
.514
.093
.474
5.528
.000
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Beta
Sig.
B 10.677
(Constant)
Lampiran VII: Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Kedua :
Variables Entered/Removed(b)
Model 1
Variables Entered Psikososial, Fungsional(a)
Variables Removed .
Method Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Model Summary Adjusted R Square R R Square .600(a) .360 .347 a Predictors: (Constant), Psikososial, Fungsional
Std. Error of the Estimate 1.96777
Model 1
ANOVA(b)
Model 1
Sum of Squares 211.393
2
Mean Square 105.697
Residual
375.597
97
3.872
Total
586.990
99
Regression
df
F 27.297
Sig. .000(a)
a Predictors: (Constant), Psikososial, Fungsional b Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Model 1
Standardized Coefficients t
B 6.370
Std. Error 1.569
4.059
.000
Fungsional
.415
.116
.341
3.576
.001
Psikososial
.298
.082
.347
3.639
.000
a Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Beta
Sig.
(Constant)
