ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MINYAK GORENG MEREK PALMECO PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK DI MEDAN
TESIS
Oleh JULIA NURFI RAHMA LUBIS 067019103/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MINYAK GORENG MEREK PALMECO PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK DI MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Megister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
JULIA NURFI RAHMA LUBIS 067019103/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Judul Tesis
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MINYAK GORENG MEREK PALMECO PT ASTRA AGRO LESTARI,TBK : Julia Nurfi Rahma Lubis : 067019103 : Ilmu Manajemen
Menyetujui, Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Ir. Sumono, MS) Ketua
Ketua Program Studi,
(Dr. Rismayani, SE.,MS)
(Dr. Rismayani, SE.,MS) Anggota
Direktur,
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)
Tanggal lulus: 18 Desember 2008
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Telah diuji pada: Tanggal 18 Desember 2008
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Ir. Sumono, MS
Anggota
: 1. Dr. Rismayani, SE.,MS 2. Dr. lic. rec.reg Sirozujilam, SE 3. Drs. Syahyunan, M.Si 4. Drs. H.B Tarmizi, SU
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis saya yang berjudul: “ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PERILAKU
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI MINYAK GORENG MEREK PALMECO PT ASTRA AGRO LESTARI, TBK DI MEDAN” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya. Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah dinyatakan secara jelas dan benar.
Medan, 18 Desember 2008 Yang membuat pernyataan,
Julia Nurfi Rahma Lubis
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
ABSTRAK
Studi tentang Perilaku Konsumen akan menjadi dasar yang amat penting dalam manajemen pemasaran. Hasil dari kajiannya akan membantu para pemasar untuk mengetahui Faktor Internal dan Stimulasi pemasaran yang dapat mempengaruhi keputusan Konsumen. Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Sejauh mana pengaruh faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco. (2) Sejauh mana pengaruh faktor stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi dan promosi terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco. (3) Sejauhmana pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Teori dalam peneltian ini menggunakan teori manajemen pemasaran yang berkaitan dengan perilaku konsumen dan stimuli pemasaran. Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor kepribadian dan faktor psikologis. Sedangkan faktor stimulus perusahaan yaitu; produk, harga, distribusi dan promosi. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus yang didukung oleh survey. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan bersifat eksplanatory. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik area sampling. Penelitian dilakukan di kota Medan dengan jumlah sampel 100 orang responden. Analisis data menggunakan model analisis regresi dengan Uji F (serempak) dan uji t (parsial), dengan taraf kepercayaan sebesar 90 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak faktor internal berpengaruh terhadap persepsi kosumen atas minyak goreng merek Palmeco. Namun secara parsial hanya faktor sosial yang berpengaruh tehadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek palmeco. Selanjutnya secara serempak dan parsial faktor stimulus pemasaran berpengaruh terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco, namun variabel produk memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco. Kemudian Persepsi internal dan persepsi stimulus pemasaran secara serempak dan parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco, dimana persepsi stimulus pemasaran memiliki pengaruh yang paling dominan Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) faktor internal mempengaruhi persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco, (2) stimuli pemasaran mempengaruhi persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco, (3) persepsi internal konsumen dan persepsi pemasaran mempengaruhi keputusan pembelian atas minyak goreng Palmeco. Kata kunci: Faktor Internal, Stimulasi Pemasaran, Persepsi Konsumen, keputusan pembelian.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
ABSTRACT
Consumer behaviour approach is the infortant basic of marketing management. The result of consumer behaviour result help marketer to describe the internal factor and marketing stimulation that influences buying decision. The cases of this research are; (1) How the internal factor consists of culture, social, personal, and psicologis influences consumer perception about Palmeco cooking oil, (2) How the marketing stimulation consists of product, price, promotion, and distribution influences consumer perception about Palmeco’s cooking oil, and (3) How internal perceptions and marketing stimulation perceptions of Palmeco’s cooking oil influences consumer buying decision on Palmeco’s cooking oil. The research using the marketing management theories especially consumer behavior theories and marketing stimulation theories. The internal factors that influences consumer behavior are culture, social, personal, and psicologist. The company stimulation factors are product, price, distribution, and promotion. The researh method are case study approach with survey. The research are descriftive quatitative research with expalanation characteristic. The sample determination using area sampling. The research take place in Medan city with 100 respondents. The research analysis using multiple regression method, with F test (symultan) and T test (parcial), with 90 percent of significant level. The result shows that the internal factors influences consumer perception on Palmeco’s cooking oil with symultan affected. But, with parcial affected, only social factor influences consumer perception on Palmeco’s cooking oil. Then, marketing stimulation factors influences consumer perception on Plameco’s cooking oil, with symultan and parcial affected. But, products variable is the dominant factor to influences perception. Internal perception and marketing perception influences consumer buying decision on Palmeco’s cooking oil, with symultan and parcial affected. But, marketing stimulation is the dominant factor . The research conclusion are: (1) internal factors influences consumer perception on Palmeco’s cooking oil, (2) marketing stimulation influences consumer perception on Palmeco’s cooking oil, and (3) internal perception and marketing perception influences consumer buying on Palmeco’s cooking oil. Key words: Internal Factors, Marketing Stimulation, Consumer Perception, Buying Decision.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yan telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Dalam kesempatan ini, dengan kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada: 1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T.Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Sumono, MS, selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 4. Ibu Dr. Rismayani, SE, MS selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam meyelesaikan tesis ini. 5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si, selaku sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Manajemen dan selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini. 6.
Bapak Dr. lic rec.reg Sirozujilam SE, Bapak Drs. H.B Tarmizi, SU, selaku Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
7. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. 8. Pimpinan dan Staf PT. Astra Agro Lestari, Tbk Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian pada produk minyak goreng merek Palmeco. 9. Seluruh teman-teman Angkatan XI: Erna, Dewi, Kak Liza, Ika, Mbak Mediati, Dianti, Aurora, yang selalu memotivasi dan memberikan semangat dalam menyalesaikan tesis ini. 10. Khususnya kepada Kedua orang tua penulis, Drs. H. Luthfi Lubis dan Hj. Nurjannah Tanjung, terimakasih atas kasih sayang, doa, motivasi dan dukungannya sehingga dapat menyelesaikan pendidikan jenjang strata dua. 11. Ibu mertua Penulis Prof. Dr. Arnita Zainoeddin, SE, Msi yang telah mencurahkan segenap perhatian dan kasih sayang kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik. 12. Saudara-saudaraku : Ir.Agus Arif, MT., Nunung Prabaningrum, MT., dr. Khaidirman, SpB., dr. Sarah Dina UB, SpOg., Abd. Kadir Audah, SP., dr. Ilham Sejahtera Lubis, dr. Nur Choirinika, Faisal Riza Lubis, SP, dr. Fontanella Irfansyah UB, SE, MM., Mia Fairuz, SE., Fadlul Faisal, ST., Mustika Syahri Lubis, SE, MM., Nurhadiandyah, ST., Filia Amanda Lubis, terimakasih atas dukungan dan motivasinya. 13. Juga teristimewa kepada Suami tercinta Kamal Sidik UB, ST dan kedua anakku Insanul Haykal UB dan Fakhri Bayhaqi UB yang selalu mendampingi dan doanya.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatiannya sehingga dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penelitian di bidang pemasaran.
Medan, Penulis
Desember 2008
Julia Nurfi Rahma Lubis
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
RIWAYAT HIDUP
Julia Nurfi Rahma Lubis, lahir di Medan pada tanggal 08 Juli 1977. Anak ke tiga dari enam bersaudara dari pasangan Ayahhanda Drs. H. Luthfi Lubis dan Ibunda Hj. Nurjannah Tanjung. Menikah tahun 2001 dengan Kamal Sidik U.B, ST dikaruniai dua orang anak Insanul Haykal U.B dan Fakhri Bayhaqi U.B. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negri 001 Riau pada tahun 1989, pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 09 Medan pada tahun 1992, Pendidikan Menengah Umum di SMA Negari 10 Medan pada tahun 1995, dan melanjutkan studi di Universitas Guna Darma Depok Fakultas Managemen Informatika tamat pada tahun 2000. Pada tahun 2006 melanjutkan studi di Program Studi Magister Ilmu Managemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Medan,
Desember 2008
Julia Nurfi Rahma Lubis
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK..................................................................................................
i
ABSTRACT .............................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP.....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ..............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................
1
I.1
Latar Belakang .......................................................................
1
I.2
Perumusan Masalah ...............................................................
3
I.3
Tujuan Penelitian ...................................................................
4
I.4
Manfaat Penelitian .................................................................
4
I.5
Kerangka Berpikir ...................................................................
5
I.6
Hipotesis ..................................................................................
8
TINJAUAN PUSTAKA .........................................................
9
II.1 Penelitian Terdahulu ................................................................
9
II.2
Perilaku Konsumen .................................................................
11
II.2.1 Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ....................................................................
11
II.2.2 Tipe Perilaku Konsumen ..............................................
13
II.3 Faktor Internal Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ......
16
BAB II
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
II.3.1 Pengertian Budaya dan Unsur-Unsur Budaya ...............
16
II.3.2 Pengertian Sosial dan Faktor Sosial Konsumen .......
18
II.3.3 Pengertian Kepribadian dan Karakteristik Kepribadian
19
II.3.4 Pengertian Psikologi dan Faktor Psikologi ..................
21
Faktor Stimulasi Pemasaran yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ................................................................................
22
II.4.1 Pengertian Produk dan Atribut Produk .........................
23
II.4.2 Pengertian Harga dan Faktor Penetapan Harga.............
24
II.4.3 Pengertian Distribusi dan Jenis Saluran Distribusi .......
27
II.4.4 Pengertian Promosi, Bauran Promosi, Proses Promosi dan komunikasi .............................................................
30
II.5 Faktor Lingkungan Pemasaran yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ................................................................................
33
II.6 Persepsi ....................................................................................
37
II.6.1 Pengertian dan Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi ..............................................
37
II.6.2 Proses Persepsi .............................................................
39
II.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian..............................
39
II.4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN .............................................
42
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................
42
III.2 Metode Penelitian ...................................................................
42
III.3 Populasi dan Sampel ...............................................................
43
III.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................
45
III.5 Jenis dan Sumber Data ...........................................................
45
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
III.6 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel .........
46
III.6.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ........................................................
46
III.6.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ...........................................................
46
III.6.3 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga ...........................................................
47
III.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ............................................
48
III.7.1 Uji Validitas ................................................................
48
III.7.2 Uji Reliabilitas ............................................................
52
III.8 Model Analisis Data ...............................................................
53
III.8.1 Pengujian Hipotesis Pertama........................................
53
III.8.2 Pengujian Hipotesis Kedua ..........................................
55
III.8.3 Pengujian Hipotesis Ketiga ..........................................
57
III.9 Pengujian Asumsi Klasik .........................................................
59
III.9.1 Uji Normalitas .............................................................
59
III.9.2 Uji Multikolinieritas ....................................................
59
III.9.3 Uji Heteroskedatisitas .................................................
60
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................
61
IV.1 Hasil Penelitian.........................................................................
61
IV.1.1 Gambaran Umum PT. Astra Agro Lestari, Tbk Medan
61
IV.1.2 Karakteristik Responden..............................................
63
IV.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..
63
BAB IV
IV.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Kelamin .........................................................
64
IV.1.3 Analisis Deskripsi Variabel ..........................................
64
IV.1.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel internal
65
IV.1.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Stimuli Pemasaran......................................................
67
IV.1.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Persepsi Internal...........................................................
72
IV.1.3.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran .......................................
75
IV.1.3.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Konsumen....................................
80
IV.2 Pembahasan ..............................................................................
81
IV.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama ........................................
81
IV.2.1.1 Pengujian Asumsi Klasik ...............................
81
IV.2.1.2 Persamaan Regresi Hipotesis Pertama..............
85
IV.2.1.3 Koefesien Determinasi ...................................
85
IV.2.1.4 Uji F (Serempak)............................................
86
IV.2.1.5 Uji t (Parsial) ..................................................
87
IV.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua ...........................................
88
IV.2.2.1 Pengujian Asumsi Klasik ...............................
88
IV.2.2.2 Persamaan Regresi Hipotesis Kedua..............
91
IV.2.2.3 Koefesien Determinasi ...................................
92
IV.2.2.4 Uji F (Serempak)............................................
92
IV.2.2.5 Uji t (Parsial) ..................................................
93
IV.2.3 Pengujian Hipotesis Ketiga...........................................
95
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.3.1 Pengujian Asumsi Klasik ...............................
95
IV.2.3.2 Persamaan Regresi Hipotesis Ketiga .............
98
IV.2.3.3 Koefesien Determinasi ...................................
98
IV.2.3.4 Uji F (Serempak)............................................
99
IV.2.3.5 Uji t (Parsial) ..................................................
100
KESIMPULAN DAN SARAN................................................
101
Kesimpulan ..............................................................................
101
V.2 Saran.........................................................................................
102
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
104
BAB V V.1
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR TABEL
No I.1
Judul
Halaman
Volume Penjualan Minyak Goreng Merek Palmeco PT. Astra Agro Lestari di Kota Medan .........................................................
2
III.1
Jumlah Sampel pada Setiap Kecamatan di Kota Medan ..............
44
III.2
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ........................
46
III.3
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ...........................
47
III.4
Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga...........................
48
III.5
Hasil Uji Validitas Variabel Internal ............................................
49
III.6
Hasil Uji Validitas Variabel Stimulasi Pemasaran .......................
50
III.7
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Internal ..............................
51
III.8
Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran..........
51
III.9
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian......................
52
III.10
Uji Reliabilitas Instrumen .............................................................
52
IV.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................
63
IV.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................
64
IV.3
Uji Multikolonieritas Faktor Internal............................................
83
IV.4
Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama........................
85
IV.5
Hasil Uji Determinasi Faktor Internal...........................................
85
IV.6
Hasil Uji F (Serempak) Faktor Internal ........................................
86
IV.7
Hasil Uji t Faktor Internal .............................................................
87
IV.8
Uji Multikolonieritas stimuli Pemasaran ......................................
90
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.9
Hasil Persamaan Regresi Hipotesis Kedua ...................................
91
IV.10
Hasil Uji Determinasi Stimuli Pemasaran ....................................
92
IV.11
Hasil Uji F (Serempak) Stimuli Pemasaran ..................................
93
IV.12
Hasil Uji t Stimuli Pemasaran.......................................................
94
IV.13
Uji Multikolonieritas Keputusan Pembelian.................................
96
IV.14
Hasil Persamaan Regresi Hipotesis Ketiga...................................
98
IV.15
Hasil Uji Determinasi Keputusan Pembelian ...............................
98
IV.16
Hasil Uji F (Serempak) Keputusan Pembelian .............................
99
IV.17
Hasil Uji t Keputusan Pembelian..................................................
100
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
I.1
Kerangka Berpikir.........................................................................
7
II.1
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ..................................
40
IV.1
Uji Normalitas Variabel Faktor Internal .......................................
82
IV.2
Uji Heterokedasitas Faktor Internal ..............................................
84
IV.3
Uji Normalitas Stimuli Pemasaran................................................
89
IV.4
Uji Heteroskedastisitas stimuli Pemasaran ...................................
91
IV.5
Uji Normalitas Keputusan Pembelian...........................................
95
IV.6
Uji Heterokedastisitas Keputusan Pembelian ...............................
97
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
1
Hasil Validitas dan Reliabilitas ......................................................
107
2
Hasil Karakteristik Responden .......................................................
116
3
Hasil Tanggapan Responden ..........................................................
117
4
Hasil Uji Normalitas, Multikolinearitas, dan Heterokedastisitas ...
127
5
Hasil Regresi Linier Berganda .......................................................
132
6
Peta Proses Operasi Penggunaan Minyak Goreng .........................
135
7
Struktur Organisasi PT. Astra Agro Lestari, Tbk ...........................
136
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan
pangan di Indonesia, sehingga minyak goreng tidak dapat diabaikan keberadaannya. Minyak goreng merek Palmeco di produksi oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk yang berlokasi di Tanjung Morawa Sumatera Utara. Walaupun pusat industrinya berada di Sumatera Utara, namun pemasaran lebih besar di Jawa Timur dibandingkan Sumatera Utara dan wilayah lainnya. Dengan peluang pasar yang sangat besar, PT. Astra Agro Lestari secara nasional hanya menguasai tak lebih dari 1% pangsa pasar minyak goreng kemasan bermerek (www.majalahtrust.com). PT. Astra Agro Lestari, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi minyak goreng. PT. Astra Agro Lestari, Tbk. merupakan salah satu perusahaan pelopor dalam industri minyak goreng yang telah berdiri sejak tahun 1989. Perusahaan ini memproduksi minyak goreng dengan tiga nama yaitu merek Palmeco, Cap Sendok, Lazizah. Minyak goreng merek Palmeco dan Cap Sendok dipasarkan di Indonesia dan minyak goreng merek Lazizah dipasarkan ke luar negeri. Minyak goreng termasuk jenis barang konsumsi harian dan dipergunakan oleh semua lapisan masyarakat. Dengan demikian permintaan yang tinggi terhadap minyak goreng dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, pribadi, sosial dan psikologi. Kebudayaan tercermin dari cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel I.1 Volume Penjualan Minyak Goreng Merek Palmeco PT. Astra Agro Lestari, Tbk di Kota Medan 2004-2006 No. Tahun Volume Penjualan Volume Penjualan (Rp) (Ltr) 1 2004 237.898.000. 41.017 2 2005 376.771.722. 64.961 3 2006 297.823.277. 48.037 4 2007 387.664.816. 53.842 Sumber: PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Medan, 2008 (Data diolah)
PT. Astra Agro Lestari, Tbk telah melakukan sejumlah kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan minyak goreng merek Palmeco dan terus menerus memperluas jalur distribusi. Tetapi kestabilan volume penjualan masih belum tercapai. Sejak tahun 2004 hingga 2007, volume penjualan minyak goreng mengalami fluktuasi penjualan yang tidak stabil. Hal ini dapat dilihat dari laporan volume penjualan minyak goreng Palmeco di kota Medan dalam 4 (empat) tahun terakhir pada Tabel I.1 di atas. Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang ketat antara perusahaan yang sejenis dan yang tidak sejenis. Oleh karena itu strategi pemasaran merupakan salah satu cara yang
dapat dilakukan dalam menghadapi
persaingan, pengembangan usaha dan untuk mendapatkan laba, sehingga perusahaan dapat mengembangkan produknya, menetapkan harga, mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif. PT. Astra Agro Lestari, Tbk. perlu memiliki suatu strategi pemasaran yang sesuai dengan sasaran konsumen yang dituju dalam memasarkan produknya, strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dapat direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang digunakan untuk
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
melayani pasar sasaran. Salah satu bentuk strategi pemasaran yang dapat mendukung dalam memasarkan minyak goreng adalah
penggunaan stimulasi perusahaan yang
terdiri dari; produk, harga, distribusi dan promosi. Bagaimana cara konsumen mengambil keputusan pembelian sangat penting bagi perusahaan, karena keberhasilan produk yang ditawarkan sangat tergantung pada persepsi yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut.
I.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
dirumuskan masalah penelitian adalah : 1.
Sejauh mana pengaruh faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap persepsi internal konsumen atas minyak goreng merek Palmeco?
2.
Sejauh mana pengaruh faktor stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi dan promosi terhadap persepsi stimulus pemasaran atas minyak goreng merek Palmeco?
3.
Sejauhmana pengaruh persepsi internal dan stimulus pemasaran terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan?
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
I.3
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan adalah :
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi, psikologi terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor stimulus pemasaran yang terdiri dari; pruduk, harga, distribusi dan promosi terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco
3.
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi internal konsumen dan stimulus pemasaran terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan.
I.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Sebagai bahan informasi dan masukan bagi PT. Astra Agro Lestari. Tbk dalam menentukan kebijakan dan pengembangan strategi pemasaran yang sesuai kebutuhan pasar.
2.
Sebagai masukan bagi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dalam mengembangkan studi kepustakaan mengenai pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian.
3.
Sebagai menambah dan memperluas pengetahuan bagi peneliti dalam bidang pemasaran khususnya mengenai perilaku konsumen yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pembelian.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
4.
Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya yang berminat melakukan penelitian dibidang yang sama pada masa akan datang.
I.5
Kerangka Berpikir Setiap perusahaan memiliki tujuan pemasaran agar dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, para pemasar seharusnya senantiasa mempelajari perilaku konsumen dalam membeli kebutuhan mereka sebagai pelanggan sasaran mereka. Pemahaman pengambilan keputusan konsumen sangat penting bagi suatu organisasi, karena berhasil atau tidaknya produk tergantung pada persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Memahami tingkat keterlibatan konsumen terhadap produk berarti berusaha mengidentifikasikan hal- hal yang menyebabkan seseorang terlibat dalam pembelian. Budaya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dan perilaku pembelian (Nugroho, 2003). Selain itu, menurut Stanton (1996) perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh kelas sosial di mana konsumen berada di dalamnya, atau kelas sosial yang didambakan oleh konsumen. Perilaku seseorang dipicu oleh satu atau beberapa motif dari dalam dirinya yang diharapkan dapat membawa pada kepuasan. Motif-motif ini disebut juga dorongan psikologis. Faktor psikologis ini mempunyai andil dalam pembentukan gaya hidup dan nilai-nilai seseorang (Stanton, 1996). Dalam kaitannya dengan perilaku konsumen, memahami karakteristik kepribadian konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar, bila seorang pemasar mengetahui perilaku konsumen yang bersifat lebih permanen sehingga hal tersebut dapat menjadi peluang bisnis, karena karakteristik kepribadian dapat dijadikan dasar untuk memposisikan produknya di pasar (Nugroho, 2003).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Engel, et al., (1994) menyatakan bahwa; “perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Keputusan ini didasarkan atas persepsi mereka yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, kelas sosial, keluarga, pengaruh pribadi dan situasi.” Menurut Kotler dan Amstrong (2001), Persepsi adalah proses dimana induvidu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Sedangkan dalam Nugroho (2005) Persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasikan dan diinterprestasikan. Persepsi dibentuk oleh tiga pasang pengaruh yaitu Karakteristik dari stimuli, hubungan stimuli dengan sekelilingnya dan kondisi-kondisi didalam diri kita sendiri. Kotler (2000), menyatakan bahwa stimuli adalah faktor eksternal. Yaitu bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) dan faktor lingkungan (ekonomi, politik, teknologi, dan sosial budaya). Perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana tanggapan konsumen atas sifat-sifat produk, harga dan pendekatan iklan yang berbeda memiliki keunggulan yang besar atas persaingannya, titik awalnya adalah model rangsangan tanggapan dari perilaku pembeli”. Rangsangan pemasaran dan rangsangan lainnya akan menghasilkan rangsangan tanggapan. Rangsangan tanggapan terdiri dari; produk, harga, distribusi, promosi. Ransangan lainnya mencakup kekuatan yang besar dalam lingkungan pembeli seperti ekonomi, budaya, sosial dan tehnologi sedangkan menurut Mowen dan Minor (2002) “tingkat keterlibatan konsumen dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan dan ditimbulkan oleh stimulus, produk, harga, promosi, lokasi”. Faktor stimulasi perusahaan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini sependapat dengan Kotler (2000), bahwa rangsangan pemasaran (marketing stimuli) yang terdiri atas produk, harga, tempat, dan promosi masuk ke dalam kesadaran pembeli dan akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2001) faktor eksternal ini berupa stimuli pemasaran. Namun keputusan konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi juga faktor-faktor internal, yakni; budaya, sosial, pribadi, psikologi. Proses pengambilan keputusan konsumen tidak dapat terjadi dengan sendirinya, banyak faktor yang mempengaruhinya. Lamb, et al. (2001) dan Kotler (2005), meyatakan bahwa keputusan konsumen dipengaruhi oleh; budaya konsumen, sosial, pribadi, dan psikologi. Selanjutnya Engel, et al (1994) menyatakan bahwa; budaya, kelas sosial, keluarga, pengaruh pribadi dan situasi mempengaruhi keputusan konsumen. Schiffman dan Kanuk (1994) menyatakan bahwa; suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pemilihan alternatif. Dengan demikian, konsumen harus mengambil keputusan merek apa saja yang dibelinya, atau dia harus memilih satu dan beberapa pilihan merek. Sedangkan menurut Gueltien dan Paul
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
dalam Simamora (2003) konsumen akan memilih produk yang paling sesuai (best fit) bagi mereka. Berdasarkan latar belakang masalah maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 1.1 berikut: Faktor Internal Budaya Sosial Pribadi
Persepsi Internal Konsumen
Psikologi
Stimulus Pemasaran Produk Harga Distribusi
Persepsi Stimulus Konsumen
Promosi
Persepsi Konsumen Persepsi Internal Konsumen
Keputusan Membeli Persepsi Stimulus Konsumen
Gambar I.1 Kerangka Berpikir
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
I.6
Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran di atas maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah : 1.
Faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh terhadap persepsi internal konsumen
atas minyak goreng merek
Palmeco. 2.
Stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi, promasi berpengaruh terhadap persepsi stimulus pemasaran atas minyak goreng merek Palmeco.
3.
Persepsi internal konsumen dan persepsi stimulus pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen atas minyak goreng merek Palmeco.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Penelitian Terdahulu Purwitaningsih (2002) melakukan penelitian dengan judul “Studi Terhadap
Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian Minyak Goreng (Kasus Pada Konsumen Rumah Tangga)”. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui segmen potensial minyak goreng di Malang dan 2) untuk mengetahui hubungan antara pendapatan, harga, atribut minyak goreng, distribusi dan motivasi dengan keputusan membeli minyak goreng (volume pembelian). Metode yang digunakan metode accidental sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara kebetulan. Sedangkan metode pengumpulan data diperoleh dengan menggunakan data primer dan data skunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah analisis deskriptif dan analisa statistik. Metode statistik yang digunakan adalah uji “Chi Square”. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan jumlah pembelian, hubungannya tidak signifikan. Berdasarkan hubungan antara atribut produk dengan jumlah pembelian, hanya ada satu variabel yang memiliki hubungan yang signifikan, yaitu hubungan antara rasa agak serik dengan jumlah pembelian. Pada hubungan harga dengan jumlah pembelian dari tiga variabel, tidak ada yang berhubungan. Hal ini disebabkan harga maupun diskon tidak berpengaruh pada pembelian minyak goreng. Berdasarkan hubungan antara distribusi minyak goreng dengan jumlah pembelian, ada satu variabel yang menyatakan hubungan. Yaitu
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
hubungan antara terdapat di berbagai tempat dengan jumlah pembelian. Sedangkan untuk hubungan antara promosi dengan volume pembelian, tidak ada variabel yang menunjukkan hubungan. Pada hubungan antara motivasi dengan jumlah pembelian, tidak ada variabel yang menyatakan hubungan. Hal ini dikarenakan konsumen tidak dipengaruhi oleh kelima variabel tersebut. Selanjutnya, Priyono (1997) membuat penelitian yang berjudul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Membeli Minyak Goreng Merek Ikan Dorang (Study Kasus Pada PT Ikan Dorang Surabaya)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor harga, ketersediaan, diskon, rekomendasi dari orang kepercayaan, warna dan ukuran kemasan, rasa, kestabilan rasa dan merek, gaya berbelanja, kadar kolesterol dan mineral tambahan, kemasan tembus pandang merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli miyak goreng ikan dorang. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan model analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam membeli minyak goreng merek ikan dorang, adalah faktor-faktor harga, ketersediaan, diskon, rekomendasi dari orang kepercayaan, warna dan ukuran kemasan, rasa, kestabilan rasa dan merek, gaya berbelanja, kadar kolesterol dan mineral tambahan, kemasan tembus pandang. Faktor-faktor ketersediaan, harga dan diskon adalah merupakan faktor yang paling dominan. Sedangkan jalur distribusi yang menjangkau sedekat mungkin dengan konsumen akan berpengaruh besar terhadap naiknya pangsa pasar tanpa memandang atribut produk yang ada.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
II.2
Perilaku Konsumen
II.2.1 Pengertian Dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran, konsep perilaku konsumen secara terus menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) menyatakan bahwa; perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel et all. dalam Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan-tindakan induvidu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan mempergunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses dalam pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Menurut Mowen dan Minor (2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide-ide. The American Marketing dalam Setiadi (2000) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungan mereka dimana manusia melakukan kkegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut terdapat tiga ide penting perilaku konsumen, yaitu: a. Perilaku konsumen bersifat dinamis, yang berarti bahwa perilaku konsumen, kelompok konsumen atau masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi afeksi (perasaan), kognisi (pemikiran), perilaku dan kejadian dilingkungannya. c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, karena itu peran pemasaran adalah menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui penerapan berbagai strategi pemasaran.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Menurut Kotler (2001), “Keputusan pembelian dari pembeli merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan yang rumit antara faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologi dari pembeli.” 1. Faktor Kebudayaan Budaya adalah penyebab yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Dalam faktor-faktor kebudayaan kita akan melihat peranan yang diberikan oleh kebudayaan, sub-budaya, dan kelas sosial. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarki, dan keanggotaannya, mempunyai nilai, minat, dan prilaku yang serupa. 2. Faktor Sosial Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: kelompok referensi, keluarga, peran dan status sosial. Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh keluarga yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Keluarga dalam kehidupan pembeli dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang dan keluarga prokreasi, adalah pasangan hidup anak-anak seseorang. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasi dalam peran dan status sosial. 3. Faktor Pribadi Selanjutnya perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti: umur dan tahapan dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus keluarga. Pekerjaan yang dimiliki seseorang juga menentukan jenis produk yang akan dibelinya. Keadaan ekonomi seseorang yang dimaksudkan adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan, dan hartanya, kemampuan untuk meminjam. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapatan seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian yang dimaksud adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif berbeda. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. 4. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang secara psikologis dipengaruhi oleh: motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi merupakan sesuatu yang dapat mendorong seseorang melakukan sesuatu, termasuk pembelian. Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masuknya informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
II.2.2 Tipe Perilaku Konsumen Sebagian besar ahli menggolongkan tipe perilaku konsumen dalam beberapa golongan yang lebih terperinci dimana setiap tipe keputusan tidak terlepas dari keterlibatan pembeli. 1. Tipe Perilaku Konsumen Menurut Henry Assael a.
Perilaku membeli yang rumit (Compleks Buying Behavior) Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan mencerminkan diri pembelinya, seperti mobil, komputer pribadi, jam tangan, dan lain-lain.
b.
Perilaku Membeli Untuk Mengurangi Keragu-raguan (Dissonace Reucing Buying Behavior) Perilaku membeli ini mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek pembelian ini terjadi untuk produk yang mahal, tidak sering dilakukan, beresiko, dan membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat, contohnya: karpet dan keramik
c.
Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (Habitual Buying Behavior) Perilaku membeli didasarkan pada kebiasaan dan bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenalproduk tersebut. Perilaku ini
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
biasanya terjadi pada produk-produk seperti air mineral dalam kemasan, deterjen, garam, gula, beras, dan lain-lain. d.
Perilaku Pembeli Yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying Behavior) Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaab merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan sesuatu yang mutlak. Perilaku yang demikian biasanya terjadi pada produk-produk yang dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru.
2. Tipe Perilaku Konsumen Menurut Engel, Miniard, dan Blackwell a.
Perilaku Pembelian Pertama Pada pembelian pertama (initial purchasing) terdapat tiga jenis perilaku konsumen yaitu: 1. pemecahan masalah yang diperluas 2. Pemecahan masalah terbatas, begitu muncul kesadaran akan kebutuhan maka konsumenakan langsung pada tahap pembelian 3. Midrange problem solving, berada antara dua titik ekstrim pemecahan masalah yang diperluas dan pemecahan masalah terbatas
b.
Perilaku Pembelian Berulang Perilaku pembelian berulang menunjukan pemecahan masalah berulang dan perilaku kebiasaan. Alasannya melakukan pemecahan masalah berulang pada pembelian berulang disebabkan oleh karena konsumen tidak puas pada merek atau produk sebelumnya sehingga mereka memilih alternatif lain. Sebab lainnya karena pembelian pertama sudah lama. Akibatnya saat akan melakukan
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
pembelian ulang produk sudah berubah. Oleh karena itu, diperlukan informasi dan evaluasi untuk memilih alternatif yang tersedia saat ini. Sedangkan perilaku kebiasaan terjadi karena pengaruh loyalitas terhadap merek, atau alasan kemalasan (inertia). 3.
Tipe Perilaku Konsumen Menurut Hawkins et all a. Pengambilan Keputusan Nominal. Pengambilan keputusan nominal berkaitan dengan perilaku pembelian kebiasaan. Setelah tahap kesadaran akan kebutuhan, pencarian informasi terjadi secara internal. Hasilnya adalah suatu merek (single brand) sebagai pilihan. Munculnya suatu merek disebabkan oleh beberapa kemungkinan. Pertama, bisa saja karena tidak ada pilihan-pilihan merek. Kemungkinan kedua, produk sudah menjadi komoditi. Ini terjadi disaat kesamaan lebih menonjol dibanding perbedaan antar produk. Kemungkinan yang ketiga adalah karena loyalitas. Sekali komit dengan suatu merek, tentu setelah merasa merek tersebut memberikan nilai yang paling tinggi, seseorang tidak akan susah-susah mengevaluasi merek-merek yang ada untuk menentukan pilihan. b. Pengambilan Keputusan Terbatas Dalam pengambilan keputusa terbatas, meliputi pencarian informasi secara internal maupun eksternal terbatas, sedikit alternatif
aturan pengambilan
keputusan sederhana atas sejumlah kecil atribut, dan evaluasi purna pembelian yang rendah (Simamora, 2003).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
II.3. Faktor Internal Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor kepribadian dan faktor psikologis. Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lain bisa saja kurang berpengaruh. II.3.1 Pengertian Budaya dan Unsur-Unsur Budaya Menurut Fleming Hansen (dalam Mangkunegara, 2002), kebudayaan adalah hasil karya manusia, proses belajar, mempunyai aturan/pola, bagian dari masyarakat, menunjukkan kesamaan tertentu tetapi terdapat pula variasi-variasinya, Budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen di dalam pembelian Budaya merupakan salah satu faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku, persepsi, kepercayaan, dan kebiasaan seseorang dan masyarakat (Sumarwan, 2002). Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dapat dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses asosiasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting lainnya. Perilaku biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada di ligkungan lain pula. Pemasar harus melihat pergeseran kultur tersebut untuk dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Produk dan jasa memainkan peranan penting yang sangat pentingdalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya. Makna budaya merupakan nilai-nilai, norma-norma dan kepercayaan yang dikomunikasikan secara simbolik. Makna budaya atau makna simbolik yang telah melekat kepada produk akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk kepemilikan produk (possession ritual), pertukaran (exchange ritual), pemakaian (grooming ritual), dan pembuangan (divestment ritual). Scriffman dan Kanuk (2000) mengemukakan sebuah ritual adalah sejenis kegiatan simbolik yang terdiri atas sejumlah tahapan yang muncul dengan yeratur dan berulang kali. Setiap budaya terdiri dari sub-budaya lebih kecil yang memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya tumbuh dari adanya kelompok-kelompok dalam suatu masyarakat berdasarkan usia, agama, suku bangsa, jenis kelamin, pekerjaan dan sebagainya. Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk serta program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dalam Sumarwan (2002), membagi unsur-unsur budaya atas beberapa bagian: a. Nilai (Value) Nilai adalah kepercayaan atau segala sesuatu yang dianggap penting oleh seseorang atau suatu masyarakat. Nilai bisa berarti tentang kepercayaan suatu hal, namun nilai bukan hanya kepercayaan. Nilai mengarahkan seseorang berperilaku sesuai dengan budayanya. Nilai biasanya berlangsung lama dan sulit berubah. Nilai tidak terkait dengan suatu objek atau situasi. Nilai akan mempengaruhi sikap seseorang, yang kemudian sikap akan mempengaruhi perilaku seseorang. b. Kebiasaan (Cuctoms) Kebiasaan adalah berbagai bentuk perilaku dan tindakan yang diterima secara budaya. Kebiasaan itu diturunkan dari generasi ke generasi secara turun menurun. Kebisaan juga menyangkut berbagai jenis perayaan yang terusmenerus dilakukan secara rutin.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
c. Larangan (Mores) Larangan adalah berbagai bentuk kebiasaan yang mengandung aspek moral, biasanya berbentuk tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam suatu masyarakat. Pelanggaran terhadap larangan tersebut akan mengakibatkan sangsi sosial. Larangan yang berlaku pada masyarakat Indonesia bisa bersumber dari budaya atau dari nilai-nilai agama. d. Konvensi (Conventions) Konvensi menggambarkan norma dalam kehidupan sehari-hari. Konvensi mengambarkan anjuran atau kebiasaan bagaimana seseorang harus bertindak sehari-haridan biasanya berkaitan dengan perilaku konsumen yaitu perilaku rutin yang dilakukan oleh konsumen. e. Simbol Simbol adalah segala sesuatu (benda, nama, warna, konsep) yang memiliki arti penting lainnya (makna budaya yang diinginkan). Para produsen sering menggunakan gambar sebagai ciri dari merek produknya sebagai simbol yang memberikan makna tertentu. II.3.2 Pengertian Sosial dan Faktor Sosial Konsumen Konsumen tidak hidup sendiri, ia berinteraksi dengan keluarganya, saudaranya, teman-temannya, dan orang-orang di sekelilingnya. Konsumen hidup bersama dengan orang lainnya. Konsumen adalah makhluk sosial, yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya dan mempengaruhi lingkungan sosialnya. Peter dan Olson (1999) mengartikan lingkungan sebagai “The enverironment refers to all the physical and social characteristics of a consumer’s external world including physical objectc (product and stores), spatial relationships (location of stores and product in stores), and social behavior of other people (who is around and what they are doing)”. Berdasarkan definisi tersebut, lingkungan konsumen terbagi atas dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Lingkungan sosial adalah orangorang lain yang berada di sekeliling konsumen dan termasuk perilaku dari orang-orang tersebut. Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik di sekeliling konsumen, termasuk didalamnya adalah beragam produk, toko, maupun lokasi toko dan produk didalam toko.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Menurut Kotler (1999), perilaku konsumen juga di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. a. Kelompok Acuan Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. Semua ini adalah kelompok dimana orang tersebut secara terus menerus berinteraksi dengan mereka. Kelompok primer cenderung bersifat informal. Seseorang juga termasuk dalam kelompok sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesi, dan kelompok asosiasi perdagangan, yang mana cenderung bersifat lebih formal dan mempunyai interaksi yang tidak begitu rutin. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok referensi dari konsumen sasaran mereka. Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok referensi mereka pada tiga cara. Pertama, kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka juga mempengaruhi sikap dan jati diri seseorang karena orang tersebut umumnya ingin menyesuaikan diri. Ketiga, mereka dapat menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang. b. Keluarga Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Pertama, orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang memperoleh suatu orientasi terhadap agama, politik dan ekonomi. Walaupun jika konsumen suadah tidak berinteraksi lagi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku konsumen bisa saja tetap signifikan. Kedua, keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif. c. Peran dan Status Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya, pada keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. II.3.3 Pengertian Kepribadian dan Karakteristik Kepribadian Menurut Mangkunegara (2002) Kepribadian dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri induvidu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dalam pengambilan keputusan dalam pembelian. Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
gaya hidup konsumen. Gaya hidup suatu masyarakat akan berbeda dengan masyarakat lainnya. Gaya hidup suatu induvidu dan kelompok masyarakat tertentu akan bergerak dinamis. Namun demikian, gaya hidup tidak cepat berubah sehinggga pada kurun waktu tertentu gaya hidup relatif permanen. Menurut Setiadi (2003) Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis induvidu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik. Kepribadian merupakan karakteristik konsumen yang muncul dari dalam diri konsumen. Faktor ini ada diluar kontrol pemasar berupa motivasi dan kebutuhan konsumen. Konsumen yang merasa lapar tentu akan sangat cepat memperhatikan segala stimulus yang berkaitan dengan makanan. Konsumen akan sengaja memberikan perhatian kepada stimulus yang akan memberikan solusi terhadap rasa laparnya. a.
b.
c.
d.
Karakteristik pribadi menurut Setiadi (2003) terdiri atas beberapa bagian: Umur dan Tahap Daur Hidup Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli semasa hidupnya. Selera akan makan, pakaian, sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar sering kali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap dan daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setipa tahap. Tahap-tahap daur hidup keluarga tradisional meliputi bujangan dan pasangan muda dengan anak. Akan tetapi dewasa ini pemasar semangkin banyak melayani tahap alternatif non-traisional yang jumlahnya bertambah, seperti pasangan yang tidak menikah, pasangan yang menikah di kemudia hari, pasangan tanpa anak, orang tua tunggal, dan lainnya. Pekerjaan Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesilisasi dalam memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu. Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Seseorang akan mempertimbangkan membeli produk yang mahal bila dia mempunyai cukup pendapatan untuk dibelanjakan, tabungan, atau kemampuan meminjam. Kepribadian Setiap Individu mempunyai karakteristik sendiri yang unik. Kumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh induvidu dan bersifat permanen biasa disebut
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
kepribadian. Memahami karakteristik kepribadian konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar, karakteristik kepribadian bisa juga dijadikan dasar untuk memposisikan produk di pasar. II.3.4 Pengertian Psikologi dan Faktor Psikologi Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan psikologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhankebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan psikologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri dan keyakinan. Teori motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan psikologis sebenarnya membentuk perilaku manusia sebagian besar di bawah sadar (Setiadi, 2003). Freud melihat bahwa seseorang akan menekan berbagai keinginan seiring dengan proses pertumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial. Keinginan-keinginan ini tidak pernah berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi, salah bicara dan perilaku-perilaku neurotis. Kebutuhan manusia tersusun dalam sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling tidak mendesak. Seseorang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang paling penting, sebelum memenuhi kebutuhan berikutnya yang lebih rendah tingkat kepentingannya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena dipengaruhi karena dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya. Proses belajar konsumen menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli. Faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain:
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
a. Motivasi Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai tingkat intensitas tertentu. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia tersusun dalam hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling kurang mendesak. Kebutuhan yang paling mendesak adalah kebutuhan fisik, yakni kebutuhan akan makanan, minuman, dan tempat tinggal. b. Keyakinan Melalui Bertidak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal. Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan, pendapatan, atau kepercayaan. Perusahaan manufaktur sangat tertarik pada keyakinan yang ada didalam pikiran orang-orang tentang produk dan jasa mereka. Keyakinan itu membentuk citra produk dan merek, dan orang akan bertindak berdasarkan citra tersebut.
II.4
Faktor Stimulasi Pemasaran Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Perilaku seseorang dipengaruhi oleh satu atau beberapa motif dari dalam dirinya
yang diharapkan dapat membawa pada kepuasan. Kotler (2000)
menyatakan bahwa “
perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana tanggapan konsumen atas sifat-sifat produk, harga, lokasi dan pendekatan iklan yang berbeda memiliki keunggulan yang besar atas persaingannya, titik awalnya adalah model rangsangan tanggapan dari perilaku pembeli”.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
II.4.1 Pengertian Produk dan Atribut Produk Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Menurut Kotler dan Armstrong (2001), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Ketika konsumen membeli sebuah produk maka ia memiliki harapan bagaimana produk itu berfungsi (produk moment). Produk akan berfungsi sebagai berikut: a. Produk berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, inilah yang disebut sebagai diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa puas. b. Produk berfungsi seperti apa yang diharapkan. Inilah yang disebut sebagai konfirmasi sederhana (simple confirmation). Jika ini terjadi maka konsumen akan merasa puas dan produk tersebut tidak mengecewakan konsumen dan konsumen akan memiliki perasaan netral. c. Produk berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan. Inilah yang disebut sebagai diskonfirmasi negatif (negatif disconfirmation). Produk yang berfungsi buruk, tidak sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan kekecewaan sehingga konsumen merasa tidak puas. Menurut Tjiptono (2002) klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang sebagai berikut: 1. Berdasarkan berwujud tidaknya produk dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok, yaitu: a. Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu barang tidak tahan lama (nondurable goods) dan barang tahan lama (durable goods). b. Jasa Merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel dan lain-lain. 2. Berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk dikonsumsi, produk dibedakan menjadi dua: a. Produk konsumen (consumer product) Adalah produk yang dibeli konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Pemasar biasanya mengklasifikasikan barang-barang ini menurut cara membeli konsumen. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari (convinience product), produk belanja (shopping product), produk spesial (speciality product) serta produk yang tidak dicari (unsought product). b. Produk industri (industri product) Adalah produk yang dibeli untuk memproses lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Tiga kelompok produk dan jasa industri meliputi bahan baku dan suku cadang, barang model, serta perlengkapan dan jasa.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Atribut Produk adalah unsur- unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengembalian keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, label, kemasan, jaminan (garansi) dan pelayanan (Tjiptono, 1997). a. Merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol / Lambang, disain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Ada enam makna yang disampaikan melalui suatu merek (Kotler dan Armstrong, 1996), yaitu; Atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan pemakai. b. Kemasan Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain meliputi; sebagai pelindung isi, untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan, bermanfaat dalam pemakaian ulang, memberikan daya tarik, sebagai identitas produk, distribusi, informasi, dan sebagai cermin inovasi produk. c. Pemberian label Label merupakan bagian dari bsuatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. Secara garis besar terdapat tiga macam label; brand label (nama merek yang diberikan pada produk), descriptive label (label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan, konstruksi /pembuatan, serta karakteristik lain yang berhubungan dengan produk), grade label (label yang mengidentifikasikan kualitas produk dengan suatu huruf, angka, atau kata). d. Layanan Pelengkap Produk tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti naupun jasa sebagai pelengkap. Layanan pelengkap terdiri dari; informasi, konsultasi, order taking, hospitality, caretaking, exception, billing, dan pembayaran. e. Garansi Garansi adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. II.4.2 Pengertian Harga dan Faktor Penetapan Harga Harga sebenarnya merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi dan selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu usaha. Ini berarti harga menggambarkan nilai uang suatu barang atau jasa.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Menurut Kotler dan Armstrong (2001) harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Sedangkan menurut Stanton dalam Angipora (1999), harga dalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Menurut Tjiptono (2002), suatu tingkat harga dapat memberikan pengaruh yang tidak sedikit dalam perekonomian maupun dalam suatu usaha. Dalam suatu usaha, harga dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian. Sedangkan bagi suatu usaha penetapan harga suatu barang atau jasa memberikan pengaruh yang tidak sedikit karena: a. Harga merupakan penentu bagi permintaan pasar. b. Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan suatu usaha. c. Harga akan memberikan hal yang maksimal dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih. d. Harga barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran usaha. Banyak faktor yang perlu diperhatiakan oleh seorang manager marketing ketika ia menetapkan harga untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaannya. Menurut Tjiptono (2002), ada lima faktor berikut ini yang merupakan faktor-faktor yang sangat penting. 1. Faktor Biaya Metode yang berguna ketika meneger marketing menetapkan harga produk adalah suatu metode yang berkaitan dengan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang konstan untuk setiap jumlah produksi, tetapi bervariasi jika dihitung dalam satu satuan produksi. Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya yang bervariasi jika dihitung bagi keseluruhan produksi, tetapi mungkin konstan, progresif, atau degresif jika dihitung persatuan produk yang dihasikan. Dengan kata lain, biaya variabel keseluruhan adalah keseluruhan biaya yang berubah jika keluaran perusahaan berubah. 2. Faktor Permintaan Penentuan harga yang efektif selalu menuntut pertimbangan terhadap pola permintaan yang cermat dan berhati-hati. Karena itu keputusan seorang meneger marketing yang hanya didasarkan pada biaya akan menjadi kurang bijaksana. Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa permintaan sebenarnya menentukan harga yang ditetapkan oleh maneger marketing. Semua meneger marketing senantiasa berhadapan dengan keperluan untuk menetapkan harga pada tingkat kemampuan konsumen untuk membayarnya. Karena itu pada kenyataannya, permintaan merupakan faktor paling penting bagi kebanyakan meneger marketing. Harga yang ditetapkan mungkin bisa menutup semua biaya. Tetapi jika barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dijual, perusahaan tidak akan menerima pendapatan apapun. Oleh sebab itu manager marketing yang hanya mempertimbangkan biaya akan menghadapi kesulitan, bahkan dalam jangka pendek.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
3.
4.
5.
Faktor Persaingan Ketika menetapkan harga, meneger marketing perlu memberi perhatian dan pertimbangan khusus terhadap derjat persaingan yang terjadi dipasar barang dan jasa yang dipasarkannya. Pasar mungkin berstruktur pasar persaingan sempurna, pasar persaingan monopolistik, pasar oligopoli atau pasar monopoli. Bentukbentuk persaingan dipasar akan mempengaruhi kebijakan manager marketing ketika harus menetapkan harga yang efektif. Faktor Hukum Ketiak merencanakan dan menetapkan harga, seorang meneger marketing perlu memperhatikan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku pada suatu negara, baik pusat maupun daerah. Pada keadaan perekonomian tertentu, pemerintah dapat menetapkan harga maksimum. Kebijakan pemerintah ini sering pada barang-barang yang sangat esensial, seperti bahan bakar dan harga minyak tanah. Faktor Pertanggung Jawaban Sosial Pertanggung jawaban sosial (sosial responsibility) merupakan faktor terakhir yang harus mendapatkan perhatian para maneger marketing ketika mereka akan menentukan harga barang yang dijual di pasar. Meneger marketing melayani banyak masyarakat, di luar konsumen yang menjadi pasar sasarannya. Mereka meliputi para pemasok, perusahaan-perusahaan lain, lembaga-lembaga pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Meneger marketing bukanlah satu-satunya yang bisa dengan bebas menentukan tingkat harga. Semua kepentingan itu perlu diperhatikan sehingga diperoleh titik keseimbangan yang optimum.
Tjiptono (2002) mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga yaitu: a. Tujuan berorientasi pada laba Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang menghasilkan laba yang paling tinggi ( maksimisasi harga). b. Tujuan berorientasi pada volume Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar. c. Tujuan berorientasi pada citra Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra tertentu. d. Tujuan strabilisasi harga Tujuan stabilitas harga dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. e. Tujuan-tujuan lainnya. Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penyesuaian-penyesuain khusus terhadap harga menurut daftar (list price) terdiri atas (Tjiptono, 2002) a. Diskon Merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Dalam strategi pemasaran dikenal empat bentuk diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon musiman, dikon kas dan trade discount. b. Allowance Seperti halnya dengan diskon, allowance juga merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list price) kepada pembeli karena adanya aktivitasaktivitas yang dilakukan pembeli. Ada tiga bentuk Allowance yang biasa digunakan, yaitu trade-in allowance, promosional allowance dan product allowance. c. Penyesuaian Geografis Merupakan penyesuain terhadap harga yang dilakukan oleh produsen atau juga wholesaler sehubungan dengan biaya transportasi produk dari penjual ke pembeli. II.4.3 Pengertian Distribusi dan Jenis Saluran Distribusi Menurut Komaruddin (1994), Saluran distribusi adalah suatu gabungan lembaga sebagai tempat yang dilalui oleh penjual dalam proses pemilikan ketika penjual itu menjajakan barang-barangnya hingga tiba di tangan pemakai atau konsumen akhir. Saluran distribusi (channels of distribution) merupakan jalan yang dipergunakan agar kepemilikan atas produk (possession utility) beralih dari produsen kepada konsumen. Produk yang dihasilkan pabrik, sebelum mencapai konsumennya, bergerak melalui para grosir yang menjualnya kepada pemborong yang pada gilirannya menjual kepada pengecer. Produk lainnya, seperti pasokan dan perlengkapan restoran makanan siap saji, ditransfer secara langsung dari pabrikan kepada pengecer. Dalam beberapa kasus lainnya, pabrikan mungkin bahkan memiliki toko (outlet) sendiri (Mowen dan Minor, 2002). Pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran merupakan aktivitas yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang mampu merealisasikan kegunaan/utilitas benuk, tempat, waktu, dan kepemilikan (Tjiptono, 2002).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
a.
b. c. d.
Saluran distribusi menurut Sunarto (2004), memiliki beberapa fungsi antara lain: Informasi: mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan informasi intelijen tentang faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu terjadinya pertukaran. Promosi: mengembangkan dan menyebarkan komunikasi persuasive berkenaan dengan suatu penawaran.Kontak: menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli prospektif. Mencocokkan: membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan seperti manufaktur, memilih, merakit, dan mengemas. Negosiasi: mencapai suatu kesepakatan atas harga dan kondisi lain dari penawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
Menurut Sastradipoero (2003), kegiatan distribusi mencakup lima komponen, antara lain: a. Penggudangan dan penyimpanan, yakni upaya pemeliharaan barang-barang dagangan untuk sementara atau waktu lama. b. Penanganan angkutan dan fisik, meliputi penentuan rute yang dilalui, alat pengangkutan, tarif dan mengawasi operasi pengangkutan. c. Pemrosesan pesanan, segenap kegiatan yang meliputi penghimpunan, pemeriksaan, dan pengiriman informasi pesanan penjualan. d. Transportasi, yakni penghantaran barang dari suatu tempat ketempat lainnya. e. Lokasi, berkaitan dengan penetapan lokasi toko (outlet) yang akan menyalurkan barang-barang kepada konsumen. Prinsip-prinsip perilaku konsumen juga diaplikasikan pada komponen distribusi. Dalam hal tertentu, pemahaman tentang bagaimana konsumen mengambil keputusan pembelian akan memiliki dampak terhadap distribusi produk. Yaitu, perilaku konsumen dalam melakukan pencarian harus mempengaruhi intensitas upaya distribusi perusahaan. Jika produk yang dibeli hanya memerlukan keterlibatan konsumen yang rendah, maka konsumen tidak akan melakukan pencarian yang gencar sebelum melakukan pembelian. Oleh karenanya, perusahaan yang menjual produk dengan keterlibatan rendah harus menempatkan merek-merek mereka di banyak toko ritel sehingga produk tersebut tersedia kapan saja para konsumen memerlukannya.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tjiptono (2002), jenis-jenis saluran distribusi terdiri dari: 1. Retailing Retailing merupakan suatu kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, dan bukan keperluan bisnis. Ada empat fungsi utama retailing, yaitu: a. Membeli dan menyimpan barang, b. Memindahkan hak milik barang tersebut kepada konsumen akhir,
2.
c. Memberi informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut, d. Memberikan kredit kepada konsumen Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi: a. Harga, ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan ada menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar seperti discount store. b. Kemudahan, seperti kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan. c. Kualitas produk yang ditawarkan. d. Bantuan wiraniaga, seperti swalayan, membantu secara pasif, atau membantu secara aktif. e. Reputasi kejujuran dan kewajaran dalam jual beli. f. Nilai yang ditawarkan, terbagi atas: 1. Total custumer value, adalah sekumpalan manfaat yang diharapkan dari produk dan jasa. 2. Total customer cost, terdiri dari harga yang dibayarkan, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis. g. Jasa-jasa khusus yang ditawarkan seperti pengiriman barang secara gratis, pembelian kredit, dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli. Wholesalling Wholesalling adalah segala kegiatan menjual produk dalam kuantitas besar, kepada pembeli non konsumen akhir untuk tujuan dijual kembali atau untuk pemakaian bisnis. Perusahaan yang melakukan kegiatan wholesalling disebut wholesaller (Tjiptono, 1997). Umumnya produsen menggunakan pedagang wholesaller jika mereka efisien menjalankan fungsi-fungsi berikut: a. Selling and promotion, pedagang grosir menyediakan wiraniaga bagi produsen untuk mencapai dan melayani pelanggan dengan biaya rendah. b. Buying and Assortment Building, pedagang grosir mampu memilih dan menentukan keanekaragaman item produk yang dibutuhkan pelanggan. c. Bulk Breaking, pedagang grosir membeli produk dari produsen dalam pertai besar dan kemudian memecahkannya dalam unit-unit yang lebih kecil. d. Warehousing, pedagang grosir menyimpan persediaan sehingga mengurangi biaya persediaan dan resiko pemasok serta pelanggan. e. Transportation, pedagang grosir dapat menyalurkan barang lebih cepat dari pada produsen karena mereka lebih dekat dengan pelanggan.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
f. g. h. i.
Financing, pedagang grosir membantu keuangan pelanggan dan pemasok dengan menjual secara kredit, memesan barang lebih awal dan membayar tepat waktu. Risk Bearing, pedagang grosir menanggung resiko-resiko seperti kecurian, kerusakan, kadaluarsa dan kerugian lainnya yang berkaitan dengan kepemilikan barang. Market information, pedagang grosir menyajikan informasi bagi pemasok dan pelanggannya tentang aktivitas pesaing, produk baru, perkembangan harga, dan sebagainya. Management service dan conseling, pedagang grosir juga sering membantu para pengecer, misalnya melatih para wiraniaganya, menata layout, dan membantu sistem akutansi serta pengawasan persediaan.
II.4.4 Pengertian Promosi, Bauran Promosi, Proses Promosi, dan Komunikasi Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah segala aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan bersangkutan (Tjiptono, 1997) Promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut. Menurut Alderson dan Green (dalam Sastradipoera, 2003: 188), promosi adalah setiap upaya pemasaran yang fungsinya untuk memberikan informasi atau meyakinkan konsumen aktual atau potensial mengenai kegunaan suatu produk atau jasa (tertentu) dengan tujuan untuk mendorong konsumen baik melanjutkan atau memulai pembelian produk atau jasa perusahaan pada harga tertentu. Bauran promosi menurut Kotler (2001) adalah tatanan alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran promosi sebagai kombinasi perencanaan elemen-elemen kegiatan promosi yang terdiri dari Advertising (periklanan), Sales promotian (promosi penjualan), Personal selling (penjualan pribadi), publicity (hubungan masyarakat) dan pemasaran langsung. a. Periklanan Zikmund at. all. (1996), mendefenisikan periklanan sebagai “…an informative or persuasive message carried by a non personal medium and pair by an identified sponsor to promote the sponsor’s organization or product” (sebuah pesan yang bersifat
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
informative atau persuasive yang disampaikan melalui media non personal ataupun keduanya untuk memperkenalkan organisasi ataupun produk yang diwakilinya). Iklan menurut Sulaksana (2003), memiliki empat fungsi utama yaitu: menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuasive), dan menyegarkan informasi yang sudah diterima khalayak (reminder), serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertiment). b. Promosi penjualan Menurut Sulaksana (2003), promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif, umumnya berjangka pendek, yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli konsumen. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyaring aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau menyupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. c. Penjualan pribadi Penjaualan pribadi (personal selling) adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Penjualan pribadi merupakan alat yang paling efektif pada sejumlah tahap tertentu dalam proses pembelian, khususnya dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli. Alat ini melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih, sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteistik pihak lain dan melakukan penyesuaian diri dengan cepat. Wiraniaga yang efektif selalu berusaha menjaga kepentingan pelanggan sebaik-baiknya agar dapat membangun hubungan jangka panjang.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
d. Hubungan masyarakat Public relations atau hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Berbagai kelompok ini adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Kelompok ini terdiri atas karyawan dan
keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-orang yang tinggal disekitar organisasi, pemasok, perantara, pemerintah, serta media massa. e. Pemasaran Langsung Menurut Kotler (2001), pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukir atau transaksi dilokasi manapun. Bauran pemasaran penting artinya bagi perusahaan untuk menciptakan kesadaran konsumen terhadap eksisitensi dan karakteristik suatu produk. Selanjutnya secara psikologis, bauran pemasaran dapat menciptakan kesan positif yang dapat meningkatkan pertambahan kwantitas konsumen akan suatu produk maupun jasa tertentu. Bagian yang penting dari promosi pemasaran adalah pesan (massage) yang dikomunikasikan kepada calon pembeli melalui berbagai instrumen bauran promosi pesan yang dikomunikasikan melalui iklan, publisitas, promosi penjualan dan lain-lain ditempat pembelian hanyalah sebagian kecil dari program pemasaran dari suatu perusahaan. Apabila calon pembeli telah mengetahui produk perusahaan tersebut, berarti kesan tertentu telah disampaikan, dengan demikian produk itu merupakan suatu simbol dalam komunikasi. Merek dagang dan nama produk adalah simbol yang menyampaikan pesan kepada calon pembeli. Kemasan juga mengomunikasikan ide yang dapat meningkatkan citra produk itu. Harga menunjukkan gagasan mengenai mutu dan citra konsumen.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Aspek-aspek program pemasaran ini menegaskan pentingnya nilai komunikasi dalam membentuk dan memberikan kesan. Walaupun demikian program promosi merupakan saluran promosi yang utama bagi calon pembeli. Unsur dasar dari sisitem komunikasi adalah source (Sumber), massage (pesan), dan distenation (tujuan). Sumber itu bisa seseorang misalnya wiraniaga, atau organisasi komunikasi seperti televisi, surat kabar, atau majalah. Pesan itu bisa berupa kata-kata yang dicetak seperti surat, suara radio komersial, gambar, simbol, atau suatu isarat lain yang dapat ditafsirkan maknanya. Tujuan bisa merupakan seseorang konsumen yang sedang mendengarkan, menonton, atau membaca. Bisa juga anggota suatu kelompok seperti ibu-ibu rumah tangga yang diundang menonton demonstrasi pemakaian suatu peralatan, penonton sepak bola, atau penonton televisi (Rewoldt, Scott, dan Warshaw: 1995). II.5 Faktor Lingkungan Pemasaran yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi perubahan lingkungan yang signifikan terletak pada pemasar diperusahaan. Pemasar disuatu perusahaan perlu mengamati lingkungan luar, untuk mengamati lingkungan pemasaran. 1.
Lingkungan Makro Perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing, dan
masyarakat semuanya beroperasi di lingkungan kekuatan dan trend makro yang membentuk peluang dan menimbulkan ancaman. Kekuatan tersebut tidak dapat dikendalikan dan harus dipantau serta ditanggapi oleh perusahaan. Dalam area ekonomi, perusahaan dan konsumen semangkin dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan global. Kekuatan-kekuatan ini meliputi:
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
a. Percepatan yang besar dalam transportasi, komunikasi, dan transaksi keuangan internasional, yang mengarah pertumbuhan pedagangan dan investasi dunia pesat. b. Meningkatnya kekuatan ekonomi beberapa negara Asia di pasar dunia. c. Kemunculan blok perdagangan seperti Uni Eropa dan pendatangan NAFTA. d. Masalah utang yang sulit dipecahkan, disertai dengan peningkatan kerentanan sistem keuangan internasional. e. Pergerakan ke arah ekonomi pasar di negara bekas sosialis yang diikuti oleh swastanisasi yang pesat. f. Peningkatan aliansi strategis perusahaan lintas batas. g. Penyebaran gaya hidup global yang cepat. h. Peningkatan konflik etnik dan agama. i. Pertumbuhan merek global. 2.
Lingkungan Demografi Kekuatan ekonomi makro pertama yang dipantau oleh pasar adalah populasi.
Pemasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat pertumbuhan penduduk di kota, wilayah dan negara yang berbeda. a. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk dan konsumen yang tidak terkendali akan menyababkan pasokan pangan yang tidak mencukupi, kepadatan penduduk, populasi, dan penurunan mutu kehidupan secra keseluruhan. Populasi yang meningkat berarti peningkatan kebutuhan manusia, namun hal tersebut tidak berarti pertumbuhan pasar kecuali jika pasar-pasar itu memiliki data beli yang memadai.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
b. Bauran Usia Populasi Populasi beragam dalam bauran usia. Sebuah populsi dapat dipecah dalam enam kelompok umur. Prasekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa muda berumur 25 sampai 40 tahun, dewasa separuh baya berumur 40 samapi 65 tahun, dan manula berumur
65 tahun ataau lebih. Bagi pemasar, kelompok usia yang paling banyak
orangnya itu merupakan lingkungan pemasarannya. c. Pasar Etnis Negara-negara juga beragam dalam hal suku dan ras. Masing-masing kelompok populasi memiliki keinginan dsan kebiasaan pembeli tertentu yang spesifik. Beberapa perusahaan pangan, pakaian, dan perabot telah mengarahkan produk dan promosi mereka ke satu atau lebih kelompok. d. Kelompok Pendidikan Populasi dalam setiap masyarakat terbagi atas bebrapa kelompok pendidikan seperti lulus sekolah menengah, lulus perguruan tinggi dan memiliki galar profesional. Perbedaan kelompok pendidikan tersebut juga mempengaruhi permintaan di suatu negara. e. Pola Rumah Tangga Rumah tangga tradisiaonal terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Rumah tangga tradisonal tidak lagi merupakan pola rumah tangga yang dominan. Rumah tangga saat ini juga terdiri dari lajang yang hidup sendiri, orang dewasa yang jenis kelamin berbeda atau sejenis yang hidup bersama, keluarga yang orang tua tunggal dan tanpa anak, dan orang tua yang anaknya yang berdiri sendiri. Masing-masing kelompok memiliki kumpulan kebutuhan dan kebiasaan pembelian yang berbeda.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
f. Pergeseran Populasi Secara Geografis Saat ini merupakan periode pergerakan migrasi yang besar antara wilayah suatu negara. Perusahaan-perusahaan yang melihat kedepan dan para wirausahawan yang mengambil keuntungan dari pertumbuhan populasi imigran serta memasarkan barangbarang mereka secara khusus ke anggota-anggota populasi baru. g. Pergeseran Pasar Massal Ke Pasar Mikro Dampak perubahan itu adalah pemecahan pasar masal menjadi banyak pasar mikro yang sengaja dibedakan oleh umur, jenis, kelamin, latar belakang etnis, pendidikan, gaya hidup, geografi, dan sebagainya. Masing-masing kelompok memiliki preferensi melalui komunikasi dan saluran distribusi yang ditargetkan secara spesifik. Kecenderungan dapat diandalkan untuk jangka pendek dan menengah. 3.
Lingkungan Sosial Budaya Masyarakat membentuk keyakinan, nilai, dan norma. Manusia menyerap pandangan
dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya, dengan sesama, dengan organisasi, dengan masyarakat. a.
Pandangan Terhadap Dirinya Manusia memiliki penekanan yang relatif berbeda-beda atas kesenangan pribadi.
Konsumen membeli produk, merek, dan jasa sebagai sarana ekspresi diri. Mereka banyak menghabiskan waktu dalam kegiatan kesehatan. b.
Pandangan Terhadap Sesama Beberapa pengamat telah menunjukkan bahwa manusia ingin hidup dalam
masyarakat yang lebih manusiawi. Kecenderungan itu menandakan adanya pasar
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
yang semangkin besar atas barang dan jasa sosial yang mendorong hubungan langsung antar manusia. c.
Pandangan Terhadap Organisasi Orang memiliki prilaku yang berbeda atas perusahaan, instansi pemerintah dan
organisasi lainnya. Kebanyakan orang bersedia bekerja di organisasi tersebut meskipun mereka bersikap kritis terhadap organisasi tersebut, karena telah terjadi penuruna kesetiaan terhadap organisasi. d.
Pandangan Terhadap Masyarakat Manusia mempunyai mempunyai prilaku yang berbeda terhadap masyarakat,
serimg sekali konsumsi seseorang mencerminkan perilaku sosialnya. Tiap pelaku cenderung orang yang haus akan hidup yang lebih baik.
II.6
Persepsi
II.6.1 Pengertian dan Karakteristik Stimulus yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini (Setiadi, 2003). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan induvidu yang bersangkutan. Kata kunci dalam definisi persepsi adalah induvidu. Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat sebagai seseorang yang agresif dan tidak jujur, yang lain mungkin menganggap orang yang sama sebagai orang yang pintar dan suka membantu.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Menurut Setiadi (2003), orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama karena tiga proses persepsi yaitu: 1. Perhatian Selektif Orang terlibat kontak dengan rangsangan yang sangat banyak setiap hari. Secara rata-rata orang mungkin dibanjiri oleh lebih dari seribu iklan perhari. Karena seseorang mungkin tidak dapat menanggapi semua rangsangan itu, sebagian besar rangsangan akan disaring oleh sebuah proses yang dinamakan perhatian selektif. 2. Distorsi Selektif Bahkan rangsangan yang telah mendapatkan perhatian tidak selalu muncul dipikiran orang persis yang diinginkan oleh penciptanya. Distorsi selektif adalah kecenderungan orang untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi itu dengan cara yang akan mendukung pra-konsepsi mereka. 3. Retensi Selektif Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong pandangan dan keyakinan mereka. Beberapa karakteristik iklan dan stimulasi pemasaran akan membuat pesan lebih dirasakan konsumen seperti yang diharapkan oleh pemasar. Menurut Setiadi (2003), karakteristik tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu: 1. Elemen Inderawi (Sensory element) Faktor-faktor sensory mempengaruhi bagaimana suatu produk dirasakan dan hal itu sangat pentingdalam desain produk. Adapun faktor-faktor sensory tersebut adalah: a. Warna Tanggapan yang berbeda pada warna kemasan memunkinkan pemasar memperhatikan warna kemasan produk sedemikian rupa agar konsumen mempunyai persepsi yang baik terhadap produk tersebut. b. Bau Bau suatu produk turut menentukan persepsi konsumen terhadap produk tersebut. c. Rasa Rasa akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek. 2. Elemen Struktural (structural element) Faktor-faktor struktural dari iklan cetak, mempengaruhi persepsi konsumen. Beberapa hasil penelitian yang dikutip dari Asseal (1992) sebagai berikut: a. Ukuran Ukuran iklan cetak yang lebih besar, lebih memungkinkan untuk diperhatikan. b. Posisi Akan ada perhatian yang lebih besar pada iklan dalam sepuluh persen pertama halaman majalah dan sebaiknya stimuli yang berupa gambar diletakkan pada sebelah kanan halaman majalah.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
c. Warna Warna dalam iklan cetak telah diteliti sebagai faktor struktural. Secara umum, iklan berwarna menghasilkan perhatian lebih dari pada iklan cetak hitam putih. d. Kontras Kontras memungkinkan untuk mendapatkan perhatian. Gambar sebuah produk diatas latar belakang yang putih mungkin akan mendapat perhatian, namun tidak menjamin pemahaman dan ingatan. II.6.2 Proses Persepsi Persepsi merupakan proses yang terdiri dari seleksi, organisasi dan interpretasi terhadap stimulus. Menurut Setiadi (2003), proses persepsi terdiri dari: 1. Seleksi Perseptual Orang pada umumnya dihadapkan pada jumlah rangsangan yang sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan itu dapat diterima. Perhatian yang selektif berarti harus dapat menarik perhatian konsumen, di mana pesan yang disampaikan akan hilang bagi kebanyakan orang yang tidak berada dalam pasar untuk produk tersebut, kecuali untuk pesan yang cukup menonjol atau dominan yang mengelilingi konsumen pasar tersebut. 2. Organisasi persepsi Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyhesuaikan informasi yang masuk dengan pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan yang untuk meramu informasi ke dalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung dari pada menentaang konsepsi yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pemasar harus berupaya memahami susunan benak konsumen dan bagaimana dampak serta interpretasi iklan dan produk mereka. 3. Intepretasi Perseptual Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selective berarti mereka akan mengingat apa yang akan dikatakan pesaing. Konsumen akan mengingatnya pada saat ia mengingat tentang pemilihan produk.
II.7
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling
mempengaruhi dan yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Banyak dari faktor ini tidak banyak dipengaruhi oleh pemasar. Namun faktor-faktor ini sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
terbesar terhadap suatu produk. Faktor-faktor lain dapat dipengaruhi oleh pemasar dan dapat mengisaratkan pada pemasar mengenai bagaimana mengembangkan produk, harga, distribusi dan promosi. Kotler (1997) seperti terlihat pada Gambar II.2 menjelaskan bagaimana seseorang dalam mengambil keputusan dalam pembelian suatu produk. Keputusan pembeli yang dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahap yaitu: tahap pengenalan kebutuhan, tahap pencarian informasi, tahap evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan terakhir tahap perilaku setelah pembelian. Pengenalan
Pencarian Informasi
(Kotler, 1997 Kebutuhann
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku setelah Pembelian
Sumber: Kotler, 1997.
Gambar II.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian 1.
Pengenalan Kebutuhan Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.
Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat dirasakan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga, dan lainnya sehingga berubah menjadi dorongan. Atau suatu kebutuhan dapat timbul karena rangsangan eksternal. 2.
Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan produk itu berada di
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
dekatnya, mungkin konsumen akan langsung membelinya. Jika tidak maka kebutuhan konsumen itu hanya akan menjadi ingatan saja. 3.
Evaluasi Alternatif Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan
keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif. 4.
Keputusan Pembelian Ada 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan
pembelian yaitu: Pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sampai di mana pendirian orang lain dapat mengurangi altematif yang disukai seseorang tergantung pada dua hal yaitu (1) intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen, (2) motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Setelah membeli konsumen juga mempunyai perilaku yang perlu diamati yang akan dibahas juga pada uraian selanjutnya. 5.
Perilaku Setelah Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk, konsumen mengharapkan dampak
tertentu dari pembelian tersebut, mungkin konsumen puas (satisfaction) atau tidak puas (Dissatisfaction). Kepuasan Konsumen merupakan fungsi seberapa dekat antara harapan konsumen atas produk dengan daya guna yang dirasakan akibat mengkonsumsi produk tersebut. Jika daya guna produk tersebut berada dibawah harapan konsumen, maka konsumen merasa dikecewakan, sedangkan jika harapan melebihi kenyataan maka konsumen merasa puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukankan pada dua puluh satu kecamatan di Kota Medan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2008 sampai bulan November 2008.
III.2
Metode Penelitian Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan adalah
pendekatan survei. Singarimbun dan Effendy (1995) menyatakan bahwa: survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Djarwanto (1996) menyatakan bahwa: penelitian deskrptif bertujuan untuk memperoleh gambaran sehubungan dengan karakteristik-karakteristik subjek penelitian. Selanjutnya Hermawan (2003) menyatakan bahwa: penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang bersifat objektif, mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan pengujian statistik. Adapun sifat penelitian adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Sugiyono (2004) menyatakan bahwa: penelitian eksplanantori merupakan penelitian yng bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
III.3
Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah konsumen rumah tangga di kota Medan. Jumlah
populasi penelitian ini sebanyak 465.218 rumah tangga yang menyebar di dua puluh satu kecamatan yang ada di kota Medan (BPS Kota Medan, 2006). Penentuan sampel menggunakan teknik area sampling (cluster sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang diteliti atau sumber data yang sangat luas, misalnya; penduduk dari suatu negara, propinsi atau kotamadya/ kabupaten (Sugiyono, 2005). Selanjutnya, penentuan jumlah sampel yang dianggap representatif, yaitu menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003) sebagai berikut: n=
N 1 + Ne 2
Dimana: n
= besaran sampel
N
= besaran populasi
e
= nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel) Atas dasar rumus tersebut, dan menggunakan tingkat presisi 90% (tingkat
kesalahan=10%). N populasi sebesar 465.218 rumah tangga di Kota Medan yang menyebar di dua puluh satu kecamatan, maka diperoleh ukuran sampel yaitu: n=
465.218 1 + 465.218(0,01)
n = 99,98 dibulatkan menjadi 100 sampel.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Ukuran sampel yang diperoleh akan dialokasikan secara dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Nazir, 2003). ni = f i x n Dimana: ni = sampel strata i fi = Jumlah sampel tiap strata dibagi jumlah seluruh populasi n = Jumlah sampel dari populasi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tabel III.1 Jumlah Sampel pada Setiap Kecamatan di Kota Medan Kecamatan Jumlah Sampel Medan Tuntungan 16.471 : 465.218 X 100 = 4 Medan Johor 25.021 : 465.218 X 100 = 5 Medan Amplas 22.799 : 465.218 X 100 = 5 Medan Denai 30.211 : 465.218 X 100 = 6 Medan Area 24.841 : 465.218 X 100 = 5 Medan Kota 19.299 : 465.218 X 100 = 4 Medan Maimun 11.413 : 465.218 X 100 = 2 Medan Polonia 11.083 : 465.218 X 100 = 2 Medan Baru 11.703 : 465.218 X 100 = 3 Medan Selayang 19.320 : 465.218 X 100 = 4 Medan Sunggal 25.064 : 465.218 X 100 = 5 Medan Helvetia 31.324 : 465.218 X 100 = 7 Medan Petisah 15.122 : 465.218 X 100 = 3 Medan Barat 20.895 : 465.218 X 100 = 5 Medan Timur 25.541 : 465.218 X 100 = 6 Medan Perjuangan 23.562 : 465.218 X 100 = 5 Medan Tembung 30.646 : 465.218 X 100 = 7 Medan Deli 32.626 : 465.218 X 100 = 7 Medan Labuhan 22.295 : 465.218 X 100 = 5 Medan Marelan 24.342 : 465.218 X 100 = 5 Medan Belawan 21.669 : 465.218 X 100 = 5 Total
100
Sumber : BPS,2007 (data diolah)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
III.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang lengkap dan teliti, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Wawancara (interview) secara langsung kepada pihak yang berhak dan berwenang dalam memberikan data dan informasi sehubungan dengan penelitian dari PT. Astra Agro Lestari, Tbk. 2. Daftar pertanyaan (Questionaire) yang diberikan kepada konsumen rumah tangga pada 21 (dua puluh satu) kecamatan di kota Medan yang menjadi responden dalam penelitian. 3. Studi dokumentasi mengumpulkan dan mempelajari data yang mendukung penelitian yang diperoleh dari PT. Astra Agro Lestari dan Badan Biro Pusat Statistik (BPS). Data tersebut berupa data Penjualan dan data jumlah penduduk di Kota Medan.
III. 5 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari pengisian daftar pertanyaan (Questionaire) dan wawancara (interview) pada responden. 2. Data skunder, diperoleh dari studi dokumentasi.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
III.6
Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
III.6.1 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Dalam hipotesis pertama, yang menjadi varaiabel bebas (X) adalah faktor internal yang terdiri dari: budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologi (X4). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah persepsi internal konsumen atas minyak goreng merek Palmeco. Defenisi operasional variabel hipotesis pertama dapat dilihat pada Tabel III.2 berikut: Tabel. III.2 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Pengukuran
Budaya (X1)
Kebiasaan dan pengalaman konsumen yang pernah mengkonsumsi minyak goreng merek Palmeco menggunakan pengalamannya tersebut sebagai persepsi dan penentu keputusan pembelian .
1. Kebiasaan 2.Pengalaman
Sosial (X2)
Keyakinan konsumen untuk mengikuti referensi dari keluarga , teman/rekan
. Referensi dari keluarga 2.Referensi dari teman/rekan
Pribadi (X3)
Keputusan pembelian yang dipengaruhi oleh Gaya hidup dan pendapatan seseorang.
1. Gaya hidup 2. Pendapatan
Skala Likert
Psikologi (X4)
Dorongan yang timbul karena kebutuhan yang di alami seseorang
1. Rasa lapar 2.Keyakinan
Skala Likert
Persepsi Konsumen (Y)
Suatu proses bagaimana konsumen memilih, mengorganisasikan kemudian menciptakan gambaran yang berarti.
1.Respon/ Tanggapan
Skala Likert
Skala Likert
Skala Likert
III.6.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Dalam hipotesis kedua, yang menjadi variabel bebas (X) adalah faktor stimuli pemasaran yang terdiri dari; produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan saluran distribusi (X4). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah persepsi stimulus pemasaran atas minyak goreng merek Palmeco (Y).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Definisi operasional variabel hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel III.3 di bawah ini: Tabel III.3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel
Defenisi Operasional
Produk (X1)
Penilai konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan, seperti merek, kemasan, warna, aroma.
Harga(X2)
Sejumlah uang yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk memperoleh produk, seperti harga dan potongan harga
Distribusi(X3)
Promosi (X4 )
Persepsi Konsumen(Y)
Indikator
Pengukuran
1.Merek 2.Kemasan 3.Warna 4.Aroma 1.Harga 2.Potongan harga
Skala Likert
Kegiatan pemasaran yang berusaha mempermudah penyampaian barang dan jasa ke konsumen seperti; lokasi, tempat penjualan, cakupan distribusi.
1.Lokasi 3.Cakupan distribusi
Skala Likert
Komunikasi yang di tujukan perusahaan kepada konsumen yang bertujuan membujuk konsumen seperti, isi pesan yang disampaikan.
1.Isi pesan 2.Informasi 3.Media
Skala Likert
Suatu proses bagaimana konsumen memilih, mengorganisasikankemudian menciptakan gambaran yang berarti.
1.Respon/Tanggapan
Skala Likert
Skala Likert
III.6.3 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga Dalam hipotesis ketiga, yang menjadi variabel bebas (X) adalah persepsi internal konsumen dan persepsi stimulus pemasaran atas minyak goreng merek Palmeco. Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Defenisi operasional variabel hipotesis ketiga dapat dilihat pada Tabel III.IV berikut:
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Ketiga Variabel Variabel bebas Persepsi internal (X1)
Definisi Operasional Suatu proses bagaimana konsumen memilih, mengorganisasikan, kemudian menciptakan gambaran yang berarti.
Persepsi Stimulus pemasaran (X2)
KeputusanPembelian (Y)
Indikator 1.Kebiasaan 2.Pengalaman 3.Referensidari keluarga 4.Referensi dari teman/ rekan 5.Gaya Hidup 6.Pendapatan 7. Rasa lapar 8.Keyakinan 1.Merek 2.Kemasan 3.Warna 4.Aroma 5.Harga 6.Potongan Harga 7.Lokasi 8.tempat penjualna 9.cakupan distribusi
Kegiatan penentuan pemilihan produk oleh konsumen.
1.keputusan membeli 2.Frekuensi Pembelian 3.Kepuasan 4.Loyal
pengukuran Skala Likert
Skala Likert
Skala Likert
III.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas III.7.1 Uji Validitas Menurut Umar (2000), "Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur". Butir-butir pertanyaan dicobakan pada 30 orang responden di luar dari pada responden yang dijadikan sampel penelitian. Menurut Umar (2000) bahwa “sangat disarankan agar jumlah responden untuk di uji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal”. Untuk menentukan validitas digunakan teknik korelasi product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 15.0. ”Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritis maka penyataan tersebut valid”, Jadi kalau data tidak valid berarti instrument harus segera direvisi, mau menambah item pertanyaan atau malah
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
mengurangi, dilihat sesuai dengan keaadaan data (Kuncoro. 2003). Berdasarkan pengujian validitas instrumen dengan software Statistical Package for Social Science versi 15.0 nilai validitas terdapat pada kolom Corrected Item-Total Corelation. Menurut Sugiono (2005), bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Pada tabel hasil uji validitas di bawah ini, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pengujian (Sig.) masing-masing variabel penelitian jauh lebih kecil dari 10% yang berarti berarti masing – masing butir indikator adalah valid. Tabel III.5 Hasil Uji Validitas Variabel Internal Pertanyaan Variabel budaya (X1) 1. Kebutuhan menggunakan minyak goreng merek palmeco. 2. Kebiasaan menggunakan minyak goreng merek Palmeco. 3. Hasil penggorengan makanan dengan menggunakan minyak goreng merek Palmeco. Variabel Sosial (X2) 1. Saran anggota keluarga atas minyak goreng merek Palmeco 2. Saran teman/rekan atas minyak goreng merek Palmeco Variabel Pribadi (X3) 1. Kesesuaian gaya hidup Bapak/Ibu dengan produk minyak goreng merek Palmeco 2. Kesesuaian menggunakan minyak goreng merek Palmeco dengan pendapatan Variabel Psikologi (X4) 1. Keyakinan menggunakan minyak goreng merek Palmeco 2. Banyaknya jumlah pelanggan atas keyakinan menggunakan miyak goreng merek Palmeco
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
0,796
Valid
0,909
Valid
0,796
Valid
0.808
Valid
0,953
Valid
0,975
Valid
0,809
Valid
0,963
Valid
0,724
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel III.6 Hasil Uji Validitas Variabel Stimulasi Pemasaran Pertanyaan Variabel Produk 1. Keberadaan minyak goreng merek Pelmeco dalam pemikiran konsumen 2. Kemasan minyak goreng Palmeco 3. Warna minyak goreng merek Palmeco dibandingkan merek lain 4. Aroma minyak goreng merek Palmeco dibandingkan merek lain 5. Rasa olahan makanan menggunakan minyak goreng Palmeco Variabel Harga 1. kesesuaian harga dengan kualitas minyak goreng merek Palmeco 2. harga Minyak goreng merek Palmeco dibandingkan dengan minyak goreng sejenis dari merek yang berbeda 3. potongan harga yang diberikan dalam pembelian minyak goreng merek Palmeco 4. harga yang ditawarkan minyak goreng merek Palmeco Variabel Distribusi 1. pertimbangan jarak dalam melakukan pembelian minyak goreng merek Palmeco 2. kesesuaiaan antara ketersediaan dengan kebutuhan 3. kemudahan dalam memperoleh minyak goreng merek Palmeco Variabel Promosi 1. isi pesan dalam promosi minyak goreng merek Palmeco 2. kesesuain isi pesan dengan pemahaman atas minyak goreng merek Palmeco 3. informasi yang diperoleh dari iklan minyak atas minyak goreng merek Palmeco
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
0,615
Valid
0,720 0,582
Valid Valid
0,662
Valid
0,523
Valid
0,596
Valid
0,819
Valid
0, 799
Valid
0,464
Valid
0,744
Valid
0,794 0,750
Valid Valid
0,676
Valid
0,885
Valid
0,676
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel III.7 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Internal Pertanyaan Variabel budaya (X1) 1. Tanggapan kebutuhan menggunakan minyak goreng merek palmeco. 2. Tanggapan kebiasaan menggunakan minyak goreng merek Palmeco. 3. Tanggapan hasil penggorengan makanan dengan menggunakan minyak goreng merek Palmeco. 4. Tanggapan saran anggota keluarga atas minyak goreng merek Palmeco 5. Tanggapan saran teman/rekan atas minyak goreng merek Palmeco 6. Tanggapan kesesuaian gaya hidup dengan produk minyak goreng merek Palmeco 7. Tanggapan kesesuaian menggunakan minyak goreng merek Palmeco dengan pendapatan 8. Tanggapan keyakinan menggunakan minyak goreng merek Palmeco 9. Tanggapan banyaknya jumlah pelanggan atas keyakinan menggunakan miyak goreng merek Palmeco
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
0,742
Valid
0,551
Valid
0,725
Valid
0.578
Valid
0,580
Valid
0,571
Valid
0,521
Valid
0,588
Valid
0,908
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Tabel III.8 Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran Pertanyaan 1. Tanggapan keberadaan minyak goreng merek Pelmeco dalam pemikiran konsumen 2. Tanggapan Kemasan minyak goreng Palmeco 3. Tanggapan warna minyak goreng merek Palmeco dibandingkan merek lain 4. Tanggapan aroma minyak goreng merek Palmeco dibandingkan merek lain 5. Tanggapan rasa olahan makanan menggunakan minyak goreng Palmeco 6. Tanggapan kesesuaian harga dengan kualitas minyak goreng merek Palmeco 7. Tanggapan harga Minyak goreng merek Palmeco dibandingkan dengan minyak goreng sejenis dari merek yang berbeda 8. Tanggapan potongan harga yang diberikan dalam pembelian minyak goreng merek Palmeco 9. Tanggapan harga yang ditawarkan minyak goreng merek Palmeco 10. Tanggapan pertimbangan jarak dalam melakukan pembelian minyak goreng merek Palmeco 11. Tanggapan kesesuaiaan antara ketersediaan dengan kebutuhan 12. Tanggpan kemudahan dalam memperoleh minyak goreng merek Palmeco 13. Tanggapan isi pesan dalam promosi minyak goreng merek Palmeco 14. Tanggapan kesesuain isi pesan dengan pemahaman atas minyak goreng merek Palmeco 15. Tanggapan informasi yang diperoleh dari iklan minyak atas minyak goreng merek Palmeco
Corrected Item Total Correlation 0,702
Keterangan
0,586 0,882
Valid Valid
0,882
Valid
0,874
Valid
0.764
Valid
0,528
Valid
0,581
Valid
0,874
Valid
0,820
Valid
0,740
Valid
0,773
Valid
0,796
Valid
0,740
Valid
0,823
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel III.9 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Pertanyaan 1.
Prioritas memilih minyak goreng merek Palmeco 2. Keputusan membeli minyak goreng merek Palmeco 3. Tanggapan Bapak/Ibu setelah menggunakan minyak goreng merek Palmeco 4. Tanggapan Bapak/Ibu untuk melakukan pembelian ulang minyak goreng merek Palmeco? Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Corrected Item Total Correlation 0,513
Keterangan
0,806
Valid
0,620
Valid
0,770
Valid
Valid
III.7.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas bertujuan untuk mengukur suatu kestabilan dan konsistensi skala pengukuran. ”Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Berapa kalipun diambil, datanya tetap sama”, (Arikunto, 1997). Pengujian reliabilitas dengan internal konsistensi dengan cara mencoba instrumen sekali saja dan dianalisis dengan teknik Alpha Cronbach. Sekaran (2000) mengatakan “reliabilities less than 0.60 are considered to be poor, those in the 0.7 range, acceptable and those over 0.80 good”. Dalam analisis data menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS versi 15.0. Tabel III.10 Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Cronbach’s Alpha Budaya 0,784 Sosial 0,736 Pribadi 0,785 Psikologi 0,659 Produk 0,615 Harga 0,623 Distribusi 0,622 Promosi 0,691 Persepsi Internal 0,767 Persepsi Stimulasi Pemasaran 0,942 Keputusan Pembelian 0,645 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Berdasarkan Tabel III.11 di atas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha seluruh variabel lebih besar dari 0.60. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah realibel dan dapat digunakan dalam penelitian.
III.8
Model Analisis Data
III.8.1 Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diajukan adalah; Faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh terhadap persepsi yang akhirnya mempengaruhi keputusan konsumen membeli minyak goreng Palmeco, dimana: a) H0: b1,b2,b3,b4 = 0 (budaya, sosial, pribadi, psikologi tidak berpengaruh terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco)H1: b1,b2,b3,b4 ≠ 0 (budaya, sosial, pribadi, psikologi berpengaruh terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco) Pengujian dengan mengunakan model Regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh faktor internal terhadap persepsi konsumen, dengan rumus sebagai berikut: Yˆ = α + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + b4 X 4 + e
Dimana: Yˆ
= Persepsi
α
= intercept/konstanta
b1, b2, b3, b4
= koefisien regresi
X1
= Budaya
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X2
= Sosial
X3
= Pribadi
X4
= Psikologi
e
= epsilon
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 90% atau α = 0,10%. Tahapan analisis hipotesis dilakukan sebagai berikut: 1. Pengujian hipotesis secara serempak. H0
: b1, b2, b3, b4 = 0; Budaya, sosial, pribadi, psikologi tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco.
H1
: Minimal satu bi ≠ 0; Budaya, sosial, pribadi, psikologi berpengaruh secara bersama-sama terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan
uji statistik F, dengan ketentuan apabila hasil Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima demikian sebaliknya apabila hasil
Fhitung
≤
Ftabel,
maka H0 diterima dan H1
ditolak. 2. Pengujian hipotesis parsial. H0 : bi = 0; Budaya, sosial, pribadi, psikologi tidak berpengaruh secara parsial terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco H1
: bi ≠ 0; Budaya, sosial, pribadi, psikologi berpengaruh secara parsial terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya H0 diterima dan H1 ditolak apabila – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel. III.8.2 Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis pertama yang diajukan adalah; Faktor stimulus pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi, promosi berpengaruh
terhadap persepsi konsumen
membeli minyak goreng Palmeco, dimana: H0
: b1, b2, b3, b4 = 0 (produk, harga, promosi, dan saluran distribusi tidak berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng merek Palmeco). : bi ≠ 0 (produk, harga, promosi, dan saluran distribusi berpengaruh pada
H1
persepsi konsumen terhadap minyak goreng merek Palmeco). Hipotesis kedua diuji dengan mengunakan model Regresi linier berganda, dengan rumus sebagai berikut: Yˆ = α + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + b4 X 4 + e
Dimana: Yˆ
α
= Persepsi konsumen = intercept/konstant
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi X1
= Produk
X2
= Harga
X3
= Saluran distribusi
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X4
= Promosi
e
= epsilon
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 90% atau α = 0,10%. Tahapan analisis hipotesis dilakukan sebagai berikut: 1. Pengujian hipotesis secara serempak. H0 : b1, b2, b3, b4 = 0; produk, harga, distribusi, promosi tidak berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng merek Palmeco. H1 : Minimal satu bi ≠ 0; produk, harga, distribusi, promosi berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng merek Palmeco. Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan apabila hasil Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima demikian sebaliknya apabila hasil Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak 2. Pengujian hipotesis parsial. H0
: bi = 0; produk, harga, distribusi, promosi tidak berpengaruh secara parsial pada persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco.
H1
: bi ≠ 0; produk, harga, distribusi, promosi berpengaruh secara parsial pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng merek Palmeco) Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan
uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya H0 diterima dan H1 ditolak apabila – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
III.8.3 Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diajukan adalah; perspsi konsumen
berpengaruh
terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco, dimana: H0 : Persepsi konsumen tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco. H1 : Perspsi konsumen berpengaruh terhadap keputusankonsumen membeli minyak goreng merek Palmeco. Hipotesis kedua diuji dengan mengunakan model Regresi linier, dengan rumus sebagai berikut:
Yˆ = α + B1 X 1 + B2 X 2 + e Dimana : Yˆ
α b1, b2
= Keputusan Pembelian = intercept/konstanta
= koefisien regresi
X1
= Persepsi Faktor Internal
X2
= Persepsi Stimulus Pemasaran
e
= epsilon
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 90% atau α = 0,10%. Tahapan analisis hipotesis dilakukan sebagai berikut:
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
1.
Pengujian hipotesis secara serempak.
H0 : b1, b2 = 0; (persepsi konsumen yang terdiri dari; persepsi terhadap faktor internal, dan persepsi terhadap stimulus pemasaran tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco). H1 : Minimal satu bi ≠ 0; (ersepsi konsumen yang terdiri dari; persepsi terhadap faktor internal, dan persepsi terhadap stimulus pemasaran berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco). Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik F, dengan ketentuan apabila hasil Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima demikian sebaliknya apabila hasil Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. 2.
Pengujian hipotesis parsial.
H0 : bi = 0; (persepsi konsumen yang terdiri dari; persepsi terhadap faktor internal, dan persepsi terhadap stimulus pemasaran tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian minyak goreng Palmeco). H1 : bi ≠ 0; (persepsi konsumen yang terdiri dari; persepsi terhadap faktor internal, dan persepsi terhadap stimulus pemasaran berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian minyak goreng Palmeco). Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dengan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, sebaliknya H0 diterima dan H1 ditolak apabila – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
III.9
Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi linier berganda telah dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. (Gujarati, 2003). III.9.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data untuk melihat apakah dalam model regresi variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ketentuannya: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Santoso, 2000). III.9.2 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolineritas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel independen tersebut.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Deteksi multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Faktor, yaitu: jika Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 5 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas sedangkan jika “Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas”, (Sulaiman, 2004) III.9.3 Uji Heterokedastisitas
Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Standardized Delete Residual nilai tersebut. “Heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot”, (Sulaiman, 2004). Dasar pengambilan keputusan adalah : a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola teratur (bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit)
maka
telah
terjadi
heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas. (Sulaiman, 2004).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian IV.1.1. Gambaran Umum PT. Astra Agro Lestari Tbk, Medan
PT. Astra Agro Lestari, Tbk adalah salah satu perusahaan agrobisnis terbesar di Indonesia yang bisnis intinya bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit dan merupakan salah satu anak perusahaan Astra Internasional, Tbk. Secara Organisatoris bentuk struktur organisasi PT. Astra Agro Lestari, Tbk adalah bentuk garis, yang mencerminkan wewenang dan tanggung jawab di dalam perusahaan secara vertikal maupun harizontal (struktur organisasi lihat lampiran 7) Minyak goreng merek Palmeco di produksi oleh PT. Astra Agro Lestari, Tbk berlokasi di Tanjung Morawa Sumatera Utara. Sebagai perusahaan penghasil minyak goreng yang telah berdiri sejak tahun 1989, dapat dikatakan bahwa PT. Astra Agro Lestari, Tbk. merupakan salah satu perusahaan pelopor dalam industri minyak goreng. PT. Astra Agro Lestari, Tbk. memproduksi minyak goreng dengan tiga nama yaitu “Cap Sendok”, “Palmec” dan “Lazizah”. Minyak goreng Cap Sendok dan Palmeco dipasarkan di Indonesia, Lazizah dipasarkan di luar negeri. Menurut Surat Keputusaan Direktur Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (2003), yang dimaksud dengan minyak goreng nabati adalah minyak goreng yang diperoleh dengan cara memurnikan minyak nabati (vegetable oil). Tujuan pemurnian untuk menghilangkan bahan-bahan logam, bau, asam lemak bebas dan zat-zat lain yang tidak diperlukan (ICBS, 1998). Menurut Standart Nasional Indonesia (SNI 01-0018-
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
1998), minyak goreng sawit atau RBD palm olein ialah minyak fraksi cair berwarna kuning kemerahan yang diperoleh dengan cara fraksinasi RBD palm oil atau crude palm oil dan telah mengalami proses pemurnian.Lebih dari 70% minyak goreng yang ada di indonesia terbuat dari minyak sawit. Kelebihan minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng adalah kandungan asam oleat yang relatif tinggi yaitu sekitar 40%. Asam oleat adalah asam lemak yang mengandung suatu ikatan rangkap, sehingga selama proses penggorengan relatif lebih stabil dibandingkan dengan minyak yang mengandung asam lemak dengan ikatan rangkap lebih dari satu seperti minyak kedele. Proses pengolahan minyak goreng di PT. Astra Agro Lestari terdiri dari dua proses. Pertama, Proses Pemurnian (Refining Process) merupakan proses Physical Refining, proses ini menghasilkan RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil), dan FFA (Free Fatty Acid). Kedua, Fraksinasi Kering (Dry Fractionation). Produk utama yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak goreng PT. Astra Agro lestari, Tbk adalah RBDP Olein dan RBDP Stearin. Olein yang dihasilkan merupakan minyak goreng yang biasa digunakan sebagai medium penggorengan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan stearin merupakan bahan baku pada pembuatan margarin atau shortening. Olein yang diproduksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu branded olein adalah minyak goreng kemasan yang bermerek, sedangkan bulking olein adalah minyak goreng curah yang berkualitas kelas tiga yang biasa dijual per liter di pasar-pasar tradisional. Setelah CPO selesai diproses menjadi olein atau minyak goreng, selanjutnya dilakukan pengemasan. Kemasan Minyak goreng AstraAgro Lestari dikemas dalam bentuk: Jerigen, botol dan plastik. Minyak goreng kemasan jerigan terdiri dari: jerigen,
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
tutup jerigen, Almunium foil, label, lem. Minyak goreng kemasan botol terdiri dari: Botol, tutup botol, lebel dan lem. Minyak goreng kemasan plastik terdiri dari plastik limaratus gram dan seribu gram (proses pengemasan lihat pada lampiran 6). IV.1.2 Karakteristik Responden IV.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (orang) Persentasi (%) 21-25 21 21% 26-30 18 18% 31-35 17 17% 36-40 17 17% 41-45 13 13% 46-50 5 5% >51 9 9% Jumlah 100 100% Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah) Berdasarkan Tabel IV.1 ditunjukkan bahwa gambaran usia responden sebagai berikut: usia antara 21-25 tahun berjumlah 21 orang responden (21%), usia 26-30 tahun berjumlah 18 orang responden (18%), usia 31-35 tahun berjumlah 17 orang responden (17%), usia 36-40 tahun berjumlah 17 orang responden (17%), usia 41-45 tahun berjumlah 13 orang responden (13%), usia 46-50 tahun berjumlah 5 orang responden (5%), usia diatas 51 tahun berjumlah 9 orang responden (9%). Jika dikaitkan dengan siklus hidup konsumen pada usia 21-30 tahun merupakan usia dimana wanita maasih hidup sendiri atau keluarga muda, pada tahap tersebut konsumen wanita biasanya tidak terlalu memperhatikan faktor harga dan pembeliannya tidak dalam jumlah besar. Selanjutnya, rentang usia 31-45, pada tahap usia ini konsumen wanita lebih konsuntif dalam pembelian minyak goreng karena umumya jumlah anggota keluarga bertambah
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
dengan adanya anak-anak, selain itu mereka sangat sensitif terhadap perubahan harga minyak goreng. Sedangkan pada usia 46 tahun keatas konsumen lebih selektif menggunakan minyak goreng hal ini berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang lebih memperhatikan faktor kesehatan, karenanya pembelian minyak goreng lebih diperuntukkan untuk kebutuhan anggota keluarga. IV.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang terlihat pada Tabel IV.2 berikut: Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentasi (%) Pria 8 8% Wanita 92 92% Jumlah 100 100% Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah) Dari Tabel IV.2 di atas diperlihatkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 92 orang (92%), selebihnya 8 orang responden berjenis kelamin laki-laki (8%). Pada umumnya pembelian minyak goreng dilakukan oleh perempuan. Hal ini disebabkan peranan perempuan di dalam masyarakat atau keluarga, yang umumnya berperan sebagai ibu rumah tangga yang bertanggung jawab dalam pengolahan makanan bagi keluarga. IV.1.3 Analisis Deskripsi Variabel
Pada penelitian ini, hipotesis pertama yang diamati adalah varaibel bebas (X) adalah faktor internal yang terdiri dari: budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3), dan psikologi (X4). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco. Dalam hipotesis kedua, yang menjadi variabel bebas (X) adalah faktor stimuli pemasaran yang terdiri dari; produk (X1), harga (X2), promosi (X3),
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
dan saluran distribusi (X4). Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco (Y). Dalam hipotesis ketiga, yang menjadi variabel bebas (X) adalah persepsi konsumen
minyak goreng merek Palmeco.
Sedangkan yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. IV.1.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel Internal
Penjelasan responden atas kebutuhan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa responden yaitu sebanyak 35% menyatakan sangat butuh akan minyak goreng merek Palmeco, responden memberi penjelasan karena minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan bahan pokok. Selebihnya, sekitar65% responden menyatakan membutuhkan minyak goreng tersebut karena penggunaannnya hampir pada setiap aktifitas memasak. Penjelasan responden atas kebiasaaan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa
59% responden menyatakan sering menggunakan
minyak goreng Palmeco, responden memberi penjelasan karena minyak goreng tersebut selalu tersedia disetiap pembelian. Selebihnya 41% responden menyatakan kurang sering menggunakan minyak goreng tersebut karena banyak merek lain yang tersedia di pasaran. Penjelasan responden atas hasil penggorengan makanan dengan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 35% responden menyatakan menggoreng dengan menggunakan minyak goreng Palmeco memberikan hasil yang sangat baik, responden memberi penjelasan karena hasil penggorengan renyah, tidak basah. Selebihnya, sekitar 65% menyatakan menggoreng dengan menggunakan minyak
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
goreng merek Palmeco memberikan hasil yang baik, responden memberi penjelasan karena hasil penggorengan tidak berbau tengik. Penjelasan responden atas saran keluarga atas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkkan bahwa 76% responden menyatakan bermanfaat, responden memberi penjelasan karena memberikan alternatif pilihan merek lain atas minyak goreng berkualiatas, selebihnya
sekitar 24% respoden menyatakan kurang bermanfaat,
responden memberi penjelasan karena karena informasi yang diperoleh tidak maksimal. Penjelasan responden atas saran teman/rekan atas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 52% responden menyatakan bermanfaat, responden memberi penjelasan karena saran teman/rekan membantu menentukan pilihan. Selebihnya sekitar 48% kurang
bermanfaat, responden memberi penjelasan karena
informasi yang diperoleh kurang bermanfaat. Penjelasan responden atas kesesuaian gaya hidup menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan 37% menyatakan sangat sesuai, responden memberi penjelasan karena karena sangat sesusai dengan pola hidup sehat. Selebihnya 63% responden menyatakan sesuai, responden memberi penjelasan karena kwalitas minyak goreng tersebut baik dan tidak menemukan malah dalam penggunaannya. Penjelasan responden atas kesesuaian atas pendapatan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 21% sangat sesuai, responden memberi penjelasan karena harga yang ditawarkan terjangkau dan sesuai dengan kwalitas. Selebihnya 79% responden menyatakan sesuai, responden memberi penjelasan karena harga yang ditawarkan relatif terjangkau dibanding merek lain.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan responden atas keyakinan
menggunakan Minyak Goreng Merek
Palmeco, menunjukkan bahwa 46% responden menyatakan sangat yakin menggunaka minyak goreng Palmeco, responden memberi penjelasan karena hasil penggorengan menggunakan minyak goreng Palmeco sangat baik dan sesuai. Selebihnya sekitar 54% responden menyatakan yakin, responden memberi penjelasan karena minyak goreng tersebut telah lulus ijin dari Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan. Penjelasan responden atas banyaknya jumlah pelanggan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 17% sangat yakin, responden memberi penjelasan
karena
minyak goreng merek Palmeco cukup dikenal oleh konsumen.
Selebihnya sekitar 83% responden menyatakan yakin, responden memberi penjelasan karena sudah dikenal. Penjelasan responden atas keberadaan Minyak Goreng Merek Palmeco dalam pemikiran konsumen, menunjukkan bahwa 51% melekat, responden memberi penjelasan karena merek Palmeco namanya mudah diingat. Selebihnya sekitar 48% responden menyatakan kurang melekat, responden memberi penjelasan karena merek palmeco tidak mudah ditemukan dipasar. IV.1.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Stimuli Pemasaran
Penjelasan responden atas kemasan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan bahwa 21% responden menyatakan kemasan minyak goreng Merek Palmeco sangat menarik, responden memberi penjelasan karena kemasannya bagus dan penampilan warna kemasannya mudah terlihat. Selanjutnya 75 %
responden
menyatakan menarik, responden memberi penjelasan karena kemasan minyak goreng tersebut kwalitasnya bagus dan cukup menarik. Selanjutnya 4% responden menyatakan
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
kurang menarik, responden memberi penjelasan karena kemasan minyak goreng tersebut standart hampir sama dengan produk minyak goreng yang lain. Penjelasan responden atas warna Minyak Goreng Merek Palmeco dibandingkan merek lain, menunjukkan bahwa 1% responden menyatakan sangat baik sekali, responden memberi penjelasan karena warna minyak goreng merek palmeco jernih tidak keruh dan hasil penggorengannya baik. Selanjuttnya 18% responden menyatakan sangat baik, responden memberi penjelasan karena warna minyak goreng tersebut bagus dan tidak menggunakan bahan pewarna. Selanjutnya 81% responden menyatakan baik, responden memberi penjelasan karena warna minyak goreng tersebut bening dan tanpa bahan pengawet. Penjelasan responden atas aroma Minyak Goreng Merek Palmeco dibandingkan merek lain, menunjukkan bahwa 20% responden menyatakan sangat baik responden memberi penjelasan karena aroma minyak goreng merek Palmeco tidak tengik sehingga kwalitas makanan yang dihasikan sangat baik. Selanjutnya 79% responden menyatakan baik, responden memberi penjelasan karena aroma minyak goreng tersebut baik tidak merubah citra rasa makanan yang digoreng. Selanjutnya 1% responden menyatakan kurang baik, responden memberi penjelasan karena aroma minyak goreng agak tengik dibandingkan produk sejenis merek lain yang lebih baik aromanya dan lebih bening. Penjelasan responden atas rasa olahan makanan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 21% responden menyatakan sangat
lezat,
responden memberi penjelasan karena menu masakan yang digoreng dengan minyak goreng merek palmeco hasilnya garing, rasa menu makanan sesuai selera dan tidak basah. Selanjutnya 78% responden menyatakan lezat, responden memberi penjelasan
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
karena menggoreng dengan minyak goreng tersebut tidak basah dan hasil gorengan renyah. Selanjutnya 1% responden menyatakan kurang lezat, responden memberi penjelasan karena untuk membuat menu makanan kue menggunakan minyak goreng tersebut hasil olahannya tidak begitu baik. Penjelasan responden atas kesesuaian harga dengan kualitas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 26% responden menyatakan sangat sesuai, responden memberi penjelesan karena harga yang ditawarkan sesuai dengan kwalitas produ yang ditawarkan. Selanjutnya 69% responden menyatakan sesuai karena harga minyak goreng tersebut tidak mahal dibandingkan produk minyak goreng lain yang sejenis. Selanjutnya 5% responden menyatakan kurang sesuai, responden memberi penjelsan karena bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri dan merupkan salah satu kebutuhan pokok seharusnya harga minyak goreng tersebut bisa lebih murah. Penjelasan responden atas harga Minyak Goreng Merek Palmeco dibandingkan dengan minyak goreng sejenis dari merek lain, menunjukkan bahwa 3% responden menyatakan sangat murah, responden memberi penjelasan karena minyak goreng merek palmeco lebih murah dibanding minyak goreng sejenis merek lain. Selanjutnya 56% responden menyatakan murah, responden memberi penjelasan karena minyak goreng palmeco sedikit lebih murah di banding minyak goreng lain sejenis. Selanjutnya 41% responden menyatakan kurang murah, responden memberi penjelasan karena harga minyak goreng merek palmeco tidak berbanding jauh dengan merek lain dan ada merek minyak goreng sejenis lain yang sedikit lebih murah.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan responden atas potongan harga yang diberikan dalam pembelian Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 29% sangat menarik, responden memberi penjelasan karena dengan adanya potongan harga responden akan selalu membeli minyak goreng merek palmeco. Selanjutnya 70% menarik, responden memberi penjelasan karena dengan adanya potongan harga pada minyak goreng tersebut sangat membantu mingingat minyak goreng selalu digunakan. Selanjutnya 1% kurang menarik, responden memberi penjelasan karena harga potongan hanya sedikit. Penjelasan responden atas harga yang ditawarkan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 25% sangat terjangkau, responden memberi penjelasan karena harga yang ditawarkan minyak goreng palmeco sesuai dengan kwalitas produknya. Selanjutnya 75% terjangkau, responden memberi penjelasan karena harga yang ditawarkan minyak goreng tersebut masih dalam ambang batas harga yang di tetapkan pemerintah. Penjelasan responden atas pertimbangan jarak dalam melakukan pembelian Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 35% sangat mempertimbangkan, responden memberi penjelasan karena responden akan membeli minyak goreng merek palmeco apabila tersedia di pasar atau swalayan terdekat. Selanjutnya 65% mempertimbangkan, responden memberi penjelasan karena hanya membeli bila tersedia di lokasi pasar yang responden kunjungi. Penjelasan responden atas kesesuain antara ketersediaan dengan kebutuhan, menunjukkan bahwa 3% sangat sesuai, responden memberi penjelasan karena minyak goreng merek palmeco yang tersedia di pasar sesuai untuk kebutuhan rumah tangga. Selanjutnya 61% sesuai, responden memberi penjelasan karena walaupun jumlah
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
minyak goreng palmeco yang di pajang di rak tidak sebanyak produk lain sejenis tapi stok sudah cukup untuk kebutuhan rumah tangga. Selanjutnya 36% kurang sesuai, responden memberi penjelasan karena jumlah minyak goreng palmeco yang di pajang di rak selalu lebih sedikit dibanding produk lain sejenis sehingga terkesan kurang menarik. Penjelasan responden atas kemudahan dalam memperoleh Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 30% sangat mudah, responden menjelaskan karena minyak goreng palmeco dapat dijumpai di berbagai pasar dan dapat di beli langsung ke pabrik palmeco. Selanjutnya 63% menyatakan mudah, responden memberi alasan karena minyak goreng tersebut dapat di temukan di pasar. Selanjutnya 7% menyatakan kurang mudah, responden memberi penjelasan karena tidak disetiap pasar/ swalayan minyak goreng merek palmeco ada. Penjelasan responden atas isi dalam pesan dalam promosi Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 6% menyatakan sangat menarik, responden memberi penjelasan karena pesan yang disampaikan menyatakan tanpa penambahan bahan pengawet dan mengandung vitamin E. Selanjutnya 94% menyatakan menarik, responden memberi penjelasan karena pesan yang di sampaikan menyatakan tanpa penggunaan bahan pengawet membuat konsumen tidak ragu memilih minyak goreng merek palmeco dan mengandung vitamin E. Penjelasan responden atas kesesuaian isi pesan dengan pemahaman atas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 9% sangat sesuai, responden memberi penjelasan karena isi pesan yang disampaikan minyak goreng merek palmeco dapat dengan mudah dipahami yang menjelaskan masalah kandungan gizi minyak goreng merek Palmeco. Selanjutnya menyatakan 64% menyatakan sesuai, responden memberi
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
penjelasan bahwa isi pesan yang disampaikan mudah di pahami dan menghilangkan keraguan konsumen mengingat saat ini banyak sekali produk makanan yang mengandung bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan. Selanjutnya menyatakan 27% kurang sesuai, responden memberi penjelasan karena responden menginginkan informasi lebih banyak misalnya masalah harga yang di tawarkan dan kelebihan lain kwalitas produk minyak goreng palmeco. Penjelasan responden atas informasi yang diperoleh dari Promosi Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukkan bahwa 27% menyataka sangat memahami, responden memberi penjelasan karena responden menjadi lebih mengetahui kandungan gizi minyak goreng merek palmeco dan tanpa menggunakan bahan pengawet. Selanjutnya 73% menyatakan memahami, responden memberi alasan karena informasi yang disampaikan oleh minyak goreng palmeco mudah dipahami dan menambah keyakinan untuk menggunakannya karena tanpa bahan pengawet juga mengandung vitamin E. IV.1.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Persepsi Internal
Penjelasan persepsi responden atas kebiasaan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 69 persen responden menjawab bahwa mereka sering menggunakan minyak goreng Falmeco. Menurut penjelasan responden karena hampir di setiap pembelian minyak goreng yang dibeli adalah minyak goreng merek Palmeco. Selebihnya 31 persen responden lainnya menyatakan kurang sering menggunakan minyak goreng merek Palmeco, responden memberi penjelasan karena mereka jarang membeli minyak goreng merek Palmeco setiap membeli minyak goreng.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan persepsi responden atas hasil penggorengan dengan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 75 persen responden menyatakan hasil menggoreng dengan menggunakan minyak goreng merek Palmeco garing, responden memberi penjelasan karena tidak menyerap minyak berlebihan atau berminyak. Selebihnya, 25 persen responden lainnya menyatakan hasil penggorengan dengan minyak goreng merek Palmeco sangat garing, responden memberi penjelasan karena makanan menjadi renyah dan tidak berminyak. Penjelasan persepsi responden atas saran keluarga untuk menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 26 persen responden beranggapan kurang merespon saran yang dibeikan oleh keluarga atas minyak goreng merek Palmeco, kurangnya respon tersebut menurut responden karena mereka sudah memiliki keyakinan terhadap minyak goreng merek Palmeco. Selebihnya 74 persen responden menyatakan merespon saran atas minyak goreng merek Palmeco dari keluarga, responden memberi penjelasan karena responden mencari informasi seputar merek tersebut lebih jauh dari keluarga. Penjelasan persepsi responden atas saran sahabat/rekan atas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 79 persen responden menganggap berguna informasi seputar minyak goreng merek Palmeco yang diperoleh dari sahabat/rekan, responden memberi penjelasan karena memberi alternatif terhadap harga minyak goreng yang murah. Sedangkan 21 persen responden lainnya beranggapan saran yang diberikan teman/sahabat tersebut sangat berguna, responden memberi penjelasan karena memudahkan memenuhi kebutuhan akan minyak goreng karena harganya yang murah.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan persepsi responden atas gaya hidup menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 70 persen responden beranggapan menggunakan minyak goreng merek Palmeco mendukung gaya hidup mereka. Menurut responden kualitas minyak goreng yang telah mengalami beberapa kali penyaringan menjadikan minyak goreng bebas kolesterol sehingga aman dipakai dalam mengolah makanan. Selebihnya, 30 persen responden beranggapan menggunakan minyak goreng merek Falmeco sangat mendukung gaya hidupnya. Kualitas minyak goreng yang bebas kolesterol, tanpa bahan pengawet, dan dilengkapi dengan vitamin E sangat mendukung pola hidup sehat. Penjelasan persepsi responden atas kesesuaian menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco dengan pendapatan responden, menunjukan sekitar 91 persen responden menganggap menggunakan minyak goreng merek Falmeco sesuai dengan pendapatan mereka. Hal ini dikarenakan harga minyak goreng tersebut yang tidak terlalu mahal sehingga tidak membebani dalam pembelian. Sedangkan 9 persen responden lainnya menganggap menggunakan minyak goreng merek Palmeco sangat sesuai dengan pendapatan mereka, responden memberi penjelasan karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan harga minyak goreng merek lain sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit. Penjelasan persepsi responden atas keyakinan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar sekitar 30 persen responden merasa kurang yakin menggunakan minyak goreng merek Palmeco, responden memberi penjelasan karena menurut responden minyak goreng merek Palmeco belum begitu dikenal di Indonesia. Responden yang merasa yakin menggunakan minyak goreng merek Falmeco sekitar 69
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
persenoreng tersebut memiliki kualitas yang sama dengan minyak goreng merek lain. Selebihnya, sekitar 1 persen responden menyatakan sangat yakin menggunakan minyak goreng Falmeco, responden memberi penjelasan karena selain kualitasnya yang hampir sama dengan minyak goreng merek lain, minyak goreng tersebut juga sudah memiliki nama di luar negeri. Penjelasan persepsi responden atas banyaknya jumlah pelanggan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 41 persen responden yang menjadi memiliki keyakinan untuk menggunakan minyak goreng tersebut. Menurut responden semakin banyak konsumen yang memakai berarti kualitas minyak goreng adalah baik, sehingga meningkatkan keyakinan untuk menggunakannya. Selebihnya, sekitar 49 persen menjadi sangat yakin untuk menggunakan minyak goreng Palmeco, dan selebihnya 10 persen responden menjadi sangat yakin sekali untuk menggunakan minyak goreng merek Palmeco, responden memberi penjelasan karena banyaknya jumlah pemakai minyak goreng merek Palmeco menunjukan kualitas minyak goreng yang baik dan harga yang bersaing. IV.1.3.4 Penjelasan Responden Atas Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran
Penjelasan persepsi responden atas keberadaan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 58 persen responden menyatakan bahwa minyak goreng merek Palmeco sangat melekat di benak responden ketika akan membeli minyak goreng. Menurut responden harga minyak goreng merek Palmeco lebih murah dibanding beberapa merek lain, sehingga menjadi pilihan pertama ketika membeli minyak goreng. Sekitar 31 persen responden menyatakan bahwa minyak goreng merek Palmeco melekat di benak responden, responden memberi penjelasan karena harganya yang murah.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Selebihnya, sekitar 11 persen responden menyatakan minyak goreng merek Falmeco kurang melekat di benak responden, karena jarang ditemui di pasaran. Penjelasan persepsi responden atas kemasan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 74 persen responden menyatakan bahwa kemasan minyak goreng merek Palmeco menarik, responden menyatakan kemasan minyak goreng tersebut menarik karena memiliki bentuk dan warna kemasan yang mudah diingat. Selebihnya, 26 persen reponden menyatakan kemasan minyak goreng merek Palmeco sangat menarik sekali, responden memberi penjelasan karena didisain dengan kemasan dan warna yang mencolok, serta disain gambar yang menarik. Penjelasan persepsi responden atas warna Minyak Goreng Merek Palmeco dibandingkan merek lain antara lain sekitar 54 persen responden menyatakan warna minyak goreng merek Palmeco adalah baik, responden memberi penjelasan karena berwarna kuning terang. Sedangkan selebihnya, sekitar 46 persen responden menyatakan bahwa warna minyak goreng tersebut sangat baik. Menurut responden, minyak goreng merek Palmeco
berwarna kuning jernih yang berarti telah melewati beberapa kali
penyaringan. Hal ini menunjukan kualitas minyak yang bagus. Penjelasan persepsi responden atas aroma Minyak Goreng Merek Palmeco dibandingkan merek lain, menunjukan sekitar 54 persen responden menyatakan bahwa aroma minyak goreng merek Falmeco adalah baik, responden memberi penjelasan karena tidak berbau. Selebihnya, 46 persen responden menyatakan aroma minyak tersebut sangat baik karena tidak berbau dan tidak akan berbau serik jika disimpan dalam waktu lama.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan persepsi responden atas rasa olahan makanan menggunakan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan bahwa 60 persen responden menyatakan rasa makanan yang diolah dengan menggunakan minyak goreng merek Palmeco adalah lezat. Karena menurut responden hasil olahan makanannya renyah, garing dan tidak basah berminyak. Selebihnya, sekitar 40 persen responden menyatakan hasil olahan makanan kurang lezat , responden menilai hasil penggorengan dengan minyak goreng Falmeco tidak terlalu garing. Penjelasan persepsi responden atas kesesuaian harga dengan kualitas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 59 persen responden menyatakan harga minyak goreng merek Falmeco sesuai dengan kualitasnya karena harganya tidak jauh berbeda dengan harga minyak goreng kemasan merek lain. Selebihnya 41 persen responden menyatakan harga minyak goreng tersebut sangat sesuai dengan kualitasnya. Anggapan kesangatsesuaian tersebut menurut responden karena kualitasproduk minyak goreng yang baik disertai harga penawaran yang tidak jauh berbeda dengan harga minyak goreng terkenal merek lain. Penjelasan persepsi responden atas harga Minyak Goreng Merek Palmeco dibandingkan dengan minyak goreng sejenis dengan merek berbeda, menunjukan 55 persen responden menyatakan minyak goreng merek Palmeco memiliki harga yang murah dibandingkan dengan harga minyak goreng sejenis merek lain. Harga minyak goreng merek Palmeco menurut mereka memiliki selisih beberapa ratus rupiah dibawah harga minyak goreng sejenis merek lain. Selebihnya, 45 persen responden menyatakan harga minyak goreng tersebut sangat murah karena harganya berbeda jauh dengan harga minyak goreng sejenis merek lain.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan persepsi responden atas potongan harga yang diberikan dalam pembelian Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan seluruh responden menyatakan diskon yang diberikan dalam pembelian minyak goreng merek Palmeco sangat menarik. Menurut mereka potongan harga tersebut dapat mengurangi harga penawaran menjadi lebih murah sehingga dapat membeli minyak goreng dalam jumlah yang lebih banyak ataupun mengurangi beban belanja. Penjelasan persepsi responden atas keterjangkauan harga yang ditawarkan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 40 persen responden menyatakan harga minyak goreng merek Falmeco terjangkau bagi konsumen karena harganya yang lebih murah. Selebihnya, sekitar 60 persen responden menyatakan harga minyak goreng tersebut sangat terjangkau bagi konsumen karena harganya dapat dijangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Penjelasan persepsi responden atas pertimbangan jarak dalam melakukan pembelian Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan 51 persen responden mempertimbangkan jarak dalam melakukan pembelian minyak goreng merek Palmeco. Karena menurut responden, mereka akan membeli minyak goreng tersebut bila tersedia di tempat-tempat penjualan yang sering mereka kunjungi. Selebihnya, sekitar 49 persen responden menyatakan sangat mempertimbangkan jarak dalam melakukan pembelian minyak goreng merek Palmeco. Karena mereka akan membeli minyak goreng tersebut hanya bila tersedia di lokasi penjualan yang dekat dengan kediaman mereka. Penjelasan persepsi responden atas kesesuain antara ketersediaan dengan kebutuhan, menunjukan sekitar 64 persen responden menganggap ketersediaan minyak goreng merek Falmeco sesuai dengan kebutuhan konsumen. Karena hampir selalu ada di
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
setiap responden melakukan pembelian minyak goreng. Selebihnya, sekitar 36 persen responden menyatakan ketersediaan minyak goreng tersebut sangat sesuai dengan kebutuhan karena selalu ada di setiap responden melakukan pembelian minyak goreng. Penjelasan persepsi responden atas kemudahan dalam memperoleh Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 30 persen responden beranggapan memperoleh minyak goreng merek Falmeco adalah mudah karena mereka dapat menemukannya di lokasi-lokasi penjualan yang sering mereka kunjungi. Selebihnya, sekitar 70 persen responden menyatakan memperoleh minyak goreng tersebut sangat mudah sekali. Hal ini karena minyak goreng tersedia di hampir setiap lokasi penjualan, selain itu konsumen juga dapat memperolehnya langsung di pusat penjualan yang disediakan oleh perusahaan minyak goreng merek falmeco tersebut. Penjelasan persepsi responden atas isi dalam pesan promosi Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 51 persen responden menganggap isi pesan iklan minyak goreng merek Palmeco menarik. Selebihnya sekitar 49 persen responden menganggap isi pesan iklan minyak goreng tersebut sangat menarik. Anggapan menarik tersebut karena iklan dibuat dengan disain warna yang menarik. Penjelasan responden atas kesesuaian isi pesan promosi dengan pemahaman atas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 37 persen responden menganggap isi pesan dari promosi sesuai dengan pemahaman karena membuat mereka memiliki pemahaman atas minyak goreng Palmeco. Selebihnya, sekitar 63 persen responden menganggap isi pesan promosi sangat sesuai dengan pemahaman mereka karenan membuat mereka memahami kualitas produk minyak goreng merek Palmeco.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan responden atas informasi yang diperoleh dari iklan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 59 persen responden menganggap dirinya memahami informasi sepuatar minyak goreng Palmeco yang diperoleh dari iklan. Menurut mereka iklan minyak goreng tersebut memberikan informasi yang jelas seputar kualitas minyak. Selebihnya, 41 persen responden menyatakan sangat mamahami informasi seputar minyak goreng merek Palmeco yang diperoleh dari iklan. Menurut mereka iklan tersebut didisain dengan menarik sehingga dapat diketahui kualitas produk, kandungannya, dan produksinya. IV.1.3.5 Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Konsumen
Penjelasan responden atas prioritas memilih Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 73 persen responden menyatakan minyak goreng merek Palmeco sebagai pilihannya. Mereka memilih minyak goreng merek Falmeco karena harganya yang lebih murah dibandingkan dengan minyak goreng sejenis merek lain. Selebihnya, sekitar 27 persen responden menyatakan sangat memilih minyak goreng tersebut karena harganya yang lebih murah dibandingkan minyak goreng merek lain serta kualitasnya yang setara dengan minyak goreng merek lain. Penjelasan responden atas keputusan membeli Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekiatr 46 persen responden menyatakan keputusannya membeli minyak goreng merek Palmeco adalah tepat karena harganya lebih murah. Selebihnya, sekitar 54 persen responden menyatakan keputusannnya sangat tepat karena harganya yang murah terjangkau oleh konsumen.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Penjelasan responden atas penggunaan Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 56 persen responden merasa puas setelah menggunakan minyak goreng tersebut karena memberi hasil penggorengan yang baik, yakni renyah dan garing. Selebihnya, sekitar 44 persen responden merasa sangat puas setelah menggunakan minyak goreng Palmeco karena kualitas minyak goreng yang baik bagi kesehatan dan hasil penggorengannya yang baik. Penjelasan responden atas pembelian ulang atas Minyak Goreng Merek Palmeco, menunjukan sekitar 54 persen responden menyatakan setuju untuk melakukan pembelian ulang karena merasa puas kualitas hasil penggorengan yang baik selain harganya yang murah. Selebihnya, sekitar 46 persen responden menyatakan sangat setuju sekali untuk melakukan pembelian ulang karena hasil penggorengan yang baik, harga yang murah, dan kualitas produk yang aman bagi kesehatan.
IV.2 Pembahasan IV.2.1 Pengujian Hipotesis Pertama IV.2.1.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. a.
Uji Normalitas
Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). Berdasarkan gambar IV.1 di bawah ini dapat disimpulkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Persepsi Internal 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah) Gambar IV.1 Uji Normalitas Variabel Faktor Internal
b. Uji Multikolonieritas
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi multikolonieritas antara lain: a. Dengan melakukan analisis korelasi diantara variabel bebasnya apakah terdapat multikolonieritas diantara variabel bebas.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
b. Dengan melihat tolerasi variabel dan Variance Inplation Factor (VIF) dengan VIF>
5, maka diduga mempunyai persoalan multikolonieritas dan VIF < 5, maka
tidak terdapat multikolonieritas. Tabel IV.3 Uji Multikolonieritas Faktor Internal Model Collinearity Statistics
1
(Constant) Budaya Sosial Pribadi Psikologi
Tolerance
VIF
.987 .992 .965 .952
1.013 1.008 1.036 1.050
Dependent Variable: Persepsi Internal Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Dari tabel diatas didapat bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri dari persepsi internal lebih kecil dari 5 (VIF < 5), sehingga persamaan regresi ini terbebas dari asumsi multikolinieritas. c.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah : 1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2) jika tidak
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Persepsi Internal
2
1
0
-1
-2 -2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah) Gambar IV.2 Uji heteroskedastisitas Faktor Internal
Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka maka dalam hal ini persamaan regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.1.2 Persamaan Regresi Hipotesis Pertama
Tabel IV.4 Hasil Regresi Linier Berganda Hipotesis Pertama Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 27.129 3.737 Budaya -.077 .201 -.038 Sosial .845 .296 .280 Pribadi -.349 .304 -.114 Psikologi -.170 .329 -.052 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel IV.4 di atas, maka model persamaan regresi hipotesis pertama adalah sebagai berikut: Ŷ1 = 27.129 – 0.077X1 + 0.845X2 - 0.349X3 - 0.170X4 IV.2.1.3 Koefisien Determinasi
Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel IV.5 Hasil Uji Determinasi Faktor Internal R Adjusted Std. Error of Model R Square R Square the Estimate 1 .310(a) .096 .058 2.43401 a Predictors: (Constant), Psikologi, b Sosial, Budaya, Pribadi Dependent Variable: Persepsi Internal Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.5 diperoleh bahwa kemampuan variabel bebas (X) menjelaskan pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebesar 9,6%. Sedangkan sisanya sebesar 90.4% tidak diungkapkan dalam model penelitian.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.1.4 Uji F (Serempak)
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 90 % atau
α = 10 %. Hipotesis yang diajukan
adalah: a) H0 b1,b2,b3,b4= 0; (Budaya, sosial, pribadi, psikologi tidak berpengaruh terhadap persepsi internal atas minyak goreng Palmeco). b) H1 bi ≠ 0; (Budaya, sosial, pribadi, psikologi berpengaruh secara bersama-sama terhadap persepsi yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian minyak goreng Palmeco). Tabel IV.6 Hasil Uji F (serempak) Faktor Internal Sum of Mean Model Squares df Square F 1 Regression 59.930 4 14.982 2.529 Residual 562.820 95 5.924 Total 622.750 99
Sig. .046(a)
Predictors: (Constant), Psikologi, Sosial, Budaya, Pribadi Dependent Variable: Persepsi Internal Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.6 di atas diperoleh bahwa nilai F (2.529) > F tabel (2.00) dan sig. α (0.046a) < alpha 10% (0.10). oleh karena itu H0 ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara serempak variabel budaya, sosial, pribadi, psikologi berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi internal konsumen atas minyak goreng merek Palmeco.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.1.5 Uji t (Parsial)
Bila hasil uji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 90% dengan α = 0,10 jika nilai thitung lebih besar dari ttabel atau nilai sig pada tabel < α (10%) maka H0 ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya. Tabel IV.7 Hasil Uji t Faktor Internal Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
Model
1
(Constant) Budaya Sosial Pribadi Psikologi
27.129 -.077 .845 -.349 -.170
3.737 .201 .296 .304 .329
-.038 .280 -.114 -.052
t
Sig.
7.259 -.383 2.854 -1.148 -.516
.000 .703 .005 .254 .607
Dependent Variable: Persepsi Internal Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV. 7 diperoleh hasil statistik uji t sebagai berikut: 1. Nilai t hitung budaya (-0.383) < t tabel (1.29) atau sig. t budaya (0.703) > alpha (0.10) 2. Nilai t hitung sosial (3.854) > t tabel (1.29) atau sig. t sosial (0.005) < alpha (0.10) 3. Nilai t hitung pribadi (-1.148) < t tabel (1.29) atau sig. t pribadi (0.254) > alpha (0.10) 4. Nilai t hitung psikologi (-0.516) < t tabel (1.29) atau sig. t psikologi (0.607) > alpha (0.10) Berdasarkan hasil uji t, hanya faktor sosial yang memiliki nilai t hitung yang lebih besar dari nilai t tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, secara parsial faktor sosial mempengaruhi persepsi atas minyak goreng merek Palmeco dengan tingkat
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
pengaruh yang signifikan, sedangkan faktor budaya, pribadi, dan psikologis tidak berpengaruh terhadap persepsi atas minyak goreng merek Palmeco. IV.2.2 Pengujian Hipotesis Kedua IV.2.2.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. a. Uji Normalitas Data
Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000). Dari gambar di bawah ini dapat disimpulkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah) Gambar IV.3 Uji Normalitas Stimuli Pemasaran
b. Uji Multikolonieritas
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi multikolonieritas antara lain: d. Dengan melakukan analisis korelasi diantara variabel bebasnya apakah terdapat multikolonieritas diantara variabel bebas. e. Dengan melihat tolerasi variabel dan Variance Inplation Factor (VIF) dengan VIF> 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolonieritas dan VIF < 5, maka tidak terdapat multikolonieritas.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Tabel IV.8 Uji Multikolonieritas Stimuli Pemasaran Model Collinearity Statistics Tolerance 1
(Constant) Produk Harga Distribusi Promosi
VIF
.508 .711 .596 .936
1.968 1.406 1.677 1.068
Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Dari tabel diatas didapat bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri dari faktor stimulus pemasaran lebih kecil dari 5 (VIF < 5), sehingga persamaan regresi ini terbebas dari asumsi multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah : 1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Scatterplot
Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4 -2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah) Gambar IV.4 Uji heteroskedastisitas Stimuli Pemasaran
Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka maka dalam hal ini persamaan regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. IV.2.2.2 Persamaan Regresi Hipotesis Kedua
Model
1
Tabel IV.9 Hasil Persamaan Regresi Hipotesis Kedua Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 15.108 7.112 Produk 2.017 .482 .402 Harga 1.514 .427 .288 Distribusi .790 .419 .167 Promosi 1.096 .572 .136
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Berdasarkan pada tabel IV.9 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ1 = 15.108 + 2.017X1 + 1.514X2 + 0.790X3+ 1.096X4 IV.2.2.3 Koefisien Determinasi
Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen, maka dapat dilihat pada Tabel IV.11ebagai berikut : Tabel IV.10 Hasil Uji Determinasi Stimuli Pemasaran Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate 1 .744(a) .554 .535 3.86556 Predictors: (Constant), Promosi, Distribusi, Harga, Produk Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran Sumber : Diolah dengan SPSS (2008)
Berdasarkan pada Tabel IV.10 di atas menunjukanDiketahui bahwa besarnya nilai R Square adalah sebesar 0.554. hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yakni faktor stimulus pemasaran menjelaskan 55.4% terhadap variabel terikatnya (persepsi stimulus pemasaran). Sedangkan sisanya sebesar 44.6% dijelaskan oleh variabel- variabel bebas yang lain yang tidak diteliti, misalnya antara lain kondisi ekonomi makro. IV.2.2.4 Uji F (Serempak)
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 90 % atau
α = 10 %. Hipotesis yang diajukan
adalah:
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
H0
b1,b2,b3,b4 = 0; (produk, harga, promosi, dan saluran distribusi tidak berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng Palmeco).
H1
bi ≠ 0; (produk, harga, promosi, dan saluran distribusi berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng Palmeco).
Model 1
Tabel IV.11 Hasil Uji F (serempak) Stimuli Pemasaran Sum of Mean Squares Df Square F Sig. Regression 1763.045 4 440.761 29.497 .000(a) Residual 1419.545 95 14.943 Total 3182.590 99
Predictors: (Constant), Promosi, Distribusi, Harga, Produk Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran Sumber : Diolah dengan SPSS (2008)
Berdasarkan tabel diatas didapat bahwa nilai F (29.497) > F tabel (2.00) dan sig. α (0.000a) > alpha 10% (0.10). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara serempak faktor stimuli pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, promosi, dan saluran distribusi berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng Palmeco, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Sehingga dengan semakin baiknya produk, harga, promosi, dan distribusi yang ditawarkan oleh minyak goreng merek Palmeco, maka akan semakin tinggi persepsi konsumen atas minyak goreng tersebut. IV.2.2.5 Uji t (Parsial)
Kriteria pengujian uji parsial adalah, bila nilai thitung lebih besar dari ttabel atau nilai sig pada tabel < α (10%) maka H0 ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Model
1
Tabel IV.12 Hasil Uji t Stimuli Pemasaran Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 15.108 7.112 Produk 2.017 .482 .402 Harga 1.514 .427 .288 Distribusi .790 .419 .167 Promosi 1.096 .572 .136
t
Sig.
2.124 4.185 3.543 1.886 1.915
.036 .000 .001 .062 .059
Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel IV.12 di atas diperoleh hasil uji t sebagai berikut: 1. Nilai t hitung produk (4.185) > t tabel (1.29) atau sig. t produk (0.000) < alpha (0.10) 2. Nilai t hitung harga (3.543) > t tabel (1.29) atau sig. t sosial (0.001) < alpha (0.10) 3. Nilai t hitung distribusi (1.886) > t tabel (1.29) atau sig. t distribusi (0.062) < alpha (0.10) 4. Nilai t hitung promosi (1.915) > t tabel (1.29) atau sig. t promosi (0.059) < alpha (0.10) Berdasarkan hasil uji t yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa strategi produk, harga, distribusi, dan promosi , secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi konsumen atas minyak goreng merek Palmeco. Di antara keempat variabel stimuli pemasaran tersebut, variabel produk memiliki tingkat pengaruh yang paling dominan diantara ketiga variabel stimuli pemasaran lainnya.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.3 Pengujian Hipotesis Ketiga IV.2.3.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. a. Uji Normalitas Data
Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2000).
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Gambar IV.5 Uji Normalitas Keputusan Pembelian
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi ini memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonieritas
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi multikolonieritas antara lain: 1. Dengan melakukan analisis korelasi diantara variabel bebasnya apakah terdapat multikolonieritas diantara variabel bebas. 2. Dengan melihat tolerasi variabel dan Variance Inplation Factor (VIF) dengan VIF> 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolonieritas dan VIF < 5, maka tidak terdapat multikolonieritas. Tabel IV.13 Uji Multikolonieritas Keputusan Pembelian Model Collinearity Statistics Tolerance 1
(Constant) Persepsi Internal Persepsi Stimulus Pemasaran
.959 .959
VIF 1.043 1.043
Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Dari tabel diatas didapat bahwa nilai VIF untuk variabel bebas yang terdiri dari persepsi internal dan persepsi stimulus pemasaran lebih kecil dari 5 (VIF < 5), sehingga persamaan regresi ini terbebas dari asumsi multikolinieritas.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, antara lain dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Dasar analisisnya adalah : 1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, dan 2) jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Gambar IV.6 Uji heteroskedastisitas Keputusan Pembelian
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Dari gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka maka dalam hal ini persamaan regresi terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. IV.2.3.2 Persamaan Regresi Hipotesis Ketiga
Tabel IV.14 Hasil Persamaan Regresi Hipotesis Ketiga Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) 2.398 Persepsi Internal .013 Persepsi Stimulus .211 Pemasaran Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
1.057 .033 .015
.022 .829
Berdasarkan Tabel IV.14, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ1 = 2.398 + 0.013X1 + 0.211X2 IV.2.3.3 Koefisien Determinasi
Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel IV.15 Hasil Uji Determinasi Keputusan Pembelian Mode Adjusted Std. Error of the l R R Square R Square Estimate 1 .834(a) .695 .689 .80478 Predictors: (Constant), Persepsi Stimulus Pemasaran, Persepsi Internal Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Diketahui bahwa besarnya angka R Square adalah sebesar 0.695. hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diteliti oleh peneliti persepsi internal dan persepsi stimulus pemasaran menjelaskan 69.5% terhadap variabel terikatnya
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
(keputusan pembelian). Sedangkan sisanya sebesar 30.5% dijelaskan oleh variabelvariabel bebas yang lain yang tidak diteliti. IV.2.3.4 Uji F (Serempak)
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 90 % atau
α = 10 %. Hipotesis yang diajukan
sebagai berikut: H0
b1,b2 = 0; (persepsi internal dan persepsi stimuli pemasaran tidak berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng Palmeco).
H1 bi ≠ 0; (persepsi internal dan persepsi stimuli pemasaran berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap minyak goreng Palmeco).
Model 1
Tabel IV.16 Hasil Uji F (serempak) Keputusan Pembelian Sum of Mean Squares Df Square F Sig. Regressi 143.286 2 71.643 110.616 .000(a) on Residual 62.824 97 .648 Total 206.110 99
Predictors: (Constant), Persepsi Stimulus Pemasaran, Persepsi Internal Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.16 di atas diperoleh bahwa nilai F (110.616) > F tabel (2.36) dan sig. α (0.000a) < alpha 10% (0.10). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara serempak, persepsi internal dan persepsi stimuli pemasaran berpengaruh pada keputusan pembelian konsumen terhadap minyak goreng Palmeco.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
IV.2.3.5 Uji t (Parsial)
Bila hasil uji dengan tingkat kepercayaan (confidence interval) 90% dengan α = 0,10 jika nilai thitung lebih besar dari ttabel atau nilai sig pada tabel < α (10%) maka H0 ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya. Tabel IV.17 Hasil Uji t Keputusan Pembelian Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 1 (Constant) 2.398 1.057 Persepsi Internal .013 .033 .022 Persepsi Stimulus .211 .015 .829 Pemasaran a Dependent Variable: Keputusan Pembelian sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
t
Sig.
2.269 .382 14.485
.026 .703 .000
Berdasarkan Tabel IV.17, diperoleh nilai t hitung sebagai berikut: 1. Nilai t hitung persepsi internal (0.382) < t tabel (1.29) atau sig. t persepsi internal (0.703) > alpha (0.10) 2. Nilai t hitung persepsi stimulus pemasaran (14.485) > t tabel (1.29) atau sig. t persepsi stimulus pemasaran (0.000) < alpha (0.10) Berdasarkan hasil uji t yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial persepsi internal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian dan persepsi stimulus pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasi analisis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis pertama secara serempak di peroleh bahwa budaya, sosial, pribadi, psikologi secara bersama-sama berpengaruh significant terhadap persepsi internal konsumen atas minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Makna significant menunjukkan bahwa budaya, sosial, pribadi, psikologi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco. Berdasarkan pengujian variabel independen secara parsial, sosial yang merupakan produk yang paling dominan berpengaruh terhadap persepsi konsumen minyak goreng merek palmeco, yang berarti bahwa sosial yang menentukan persepsi konsumen atas minyak goreng tersebut. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak diperoleh bahwa produk, harga, distribusi dan promosi secara bersama-sama berpengaruh significant terhadap persepsi stimulus konsumen atas minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Makna significant menunjukkan bahwa produk, harga, distribusi, promosi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap persepsi stimulus konsumen. Berdasarkan pengujian variabel independen secara parsial, variabel produk merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
terhadap persepsi stimulus konsumen minyak goreng merek Palmeco, yang berarti variabel produk merupakan variabel yang paling menentukan persepsi stimuls konsumen atas minyak goreng merek palmeco. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga secara serempak Persepsi internal dan persepsi stimulasi pemasaran berpengaruh highly significant pada keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. Makna highly significant menunjukkan bahwa persepsi internal dan persepsi eksternal secara bersama-sama berpengaruh sangat nyata terhadap keputusan pembelian minyak goreng merek Palmeco. Berdasarkan pengujian variabel independen secara parsial, variabel persepsi stimulasi pemasaran secara parsial memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan yang berarti bahwa persepsi stimulus yang sangat menentukan keputusan pembelian konsumen pada minyak goreng merek Palmeco. V.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penelitian memberikan saran saran sebagai berikut: 1. Sehubungan dengan faktor internal yang terdiri dari; budaya, sosial, pribadi, psikologi secara serempak mempengaruhi persepsi internal konsumen minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan, maka disarankan agar PT. Astra Agro Lestari, Tbk harus lebih memperhatikan faktor internal konsumen karena mempengaruhi terhadap persepsi konsumen yang pada
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
akhirnya mempengaruhi keputusan pembelian konsumen minyak goreng merek palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan. 2. Sehubungan dengan stimulasi pemasaran yang terdiri dari; produk, harga, distribusi, promosi secara serempak mempengaruhi persepsi konsumen minyak goreng merek Palmeco oleh konsumen rumah tangga di kota Medan, maka di sarankan agar PT. Astra Agro Lestari Medan, Tbk dapat lebih meningkatkan lagi stimulasi pemasaran khususnya distribusi dan promosi untuk meningkatkan perilaku keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco. 3. Persepsi stimulasi pemasaran adalah yang paling dominan terhadap keputusan pembelian atas minyak goreng merek Palmeco. Maka disarankan agar perusahaan tetap mempertahankan dan atau lebih meningkatkan kualitas dari stimuli pemasaran seiring dengan terus meningkatnya persaingan atas produk minyak goreng di pasar.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
DAFTAR PUSTAKA A. Buku :
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Penerbit PT. Rineka Cipta: Jakarta. Boyd, W. Harper, Orville C. Walker, Jean Claude Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga: Jakarta. Brotoharsojo, Hartanto, Bertina Sjabadhyni, A. Mokoginta, Rufus Patty Wutan. 2005. Psikologi Ekonomi dan Konsumen. Penerbit Perdana: Bogor. Djarwanto, Ps. 1996. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam penelitian, Penerbit Liberty: Yogyakarta. Engel, James F., Blackwell, Roger D., and Miniard, Paul W. 1994. Prilaku Konsumen, Terjemahan : Budiyanto, Binarupa Aksara :Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Universitas Diponegoro: Semarang. Handoko, T. Hani dan Basu Swasta. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisa Prilaku Konsumen, Edisi Pertama BPFE: Yogyakarta. Hermawan. Asep. 2003. Pedoman Praktis Metodologi Penelitian Bisnis, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi (LPFE), Universitas Trisakti: Jakarta. Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen, Penerbit Bumi Aksara: Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga: Jakarta. Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Terjemahan: Hendra Teguh, ronny A., Rusli dan Benjamin Molan, Edisi Milenium, PT. Indeks, Jakarta. ___________ dan Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid I, Edisi Kedelapan, Terjemahan : Damos Sihombing, Penerbit Erlangga: Jakarta.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
___________ dan Armstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran, Penerjemah: Alexander Sindoro, Prehallindo: Jakarta. ___________ dan Susanto, AB. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi Pertama, Salemba Empat: Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Penerbit Erlangga: Jakarta. Lamb, Charles W., Hair, Joseph F., and McDaniel, Carl, 2001, Pemasaran, Buku Pertama, Penterjemeh : David Oktaveria, Salemba Empat: Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Perilaku Konsumen, Penerbit Refika Aditama: Bandung. Mason, Robert. D, Dauglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Ekonomi dan Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta. Mowen, John C., dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Edisi Lima, Penerbit Erlangga: Jakarta. Rozi, Muhammad Fachrur. 2003. Budaya Industri Pemasaran Jaringan di Indonesia. Penerbit Net Books: Yogyakarta Sastradipoera, Komaruddin. 2003. Manajemen Marketing. Penerbit Kappa Sigma: Bandung Setiadi, Nugroho. J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasinya untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Penerbit Prenada Media: Jakarta. Simamora, Bilson, 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen.Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Sugiyono, 2004. Metode Penelitin Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen. Penerbit Ghalia indonesia: Bogor.
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Sunarto. 2006. Pengantar Manajemen Pemasaran. Penerbit Aditya Media: Yogyakarta. Stanton, J. William. 1996. Prinsip Pemasaran. Penerbit Erlangga: Jakarta Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Penerbit Andi: Yogyakarta. B. Bukan Buku:
Joko, Santoso (2008), Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi konsumen dalam Penambilan Keputusan Pembelian Produk, Tesis Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Kristen Petra (tidak dipublikasikan) http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?departemenID=Mar (5 Mei 2008) http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-Sl-2002purwitaningsih-5501-konsumen&q=minyak (3 April 2008)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN UJI VALIDITAS Variabel Budaya Correlations Spearman's rho
X1
X2
X3
X_Tot
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .618** .000 30 .400* .014 30 .796** .000 30
X2 .618** .000 30 1.000 . 30 .618** .000 30 .909** .000 30
X3 .400* .014 30 .618** .000 30 1.000 . 30 .796** .000 30
X_Tot .796** .000 30 .909** .000 30 .796** .000 30 1.000 . 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Variabel Sosial Correlations Spearman's rho
X1
X2
X_Tot
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .590** .000 30 .808** .000 30
X2 .590** .000 30 1.000 . 30 .953** .000 30
X_Tot .808** .000 30 .953** .000 30 1.000 . 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Pribadi Correlations Spearman's rho
X1
X2
X_Tot
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .657** .000 30 .975** .000 30
X2 .657** .000 30 1.000 . 30 .809** .000 30
X_Tot .975** .000 30 .809** .000 30 1.000 . 30
X1 1.000 . 30 .511** .002 30 .963** .000 30
X2 .511** .002 30 1.000 . 30 .724** .000 30
X_Tot .963** .000 30 .724** .000 30 1.000 . 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Variabel Psikologi Correlations Spearman's rho
X1
X2
X_Tot
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Produk Correlations Spearman's rh X1
Correlation Coeffici Sig. (1-tailed) N X2 Correlation Coeffici Sig. (1-tailed) N X3 Correlation Coeffici Sig. (1-tailed) N X4 Correlation Coeffici Sig. (1-tailed) N X5 Correlation Coeffici Sig. (1-tailed) N X_Tot Correlation Coeffici Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .350* .029 30 .177 .175 30 .200 .145 30 .056 .385 30 .615** .000 30
X2 .350* .029 30 1.000 . 30 .530** .001 30 .250 .091 30 .111 .279 30 .720** .000 30
X3 .177 .175 30 .530** .001 30 1.000 . 30 .177 .175 30 .118 .267 30 .582** .000 30
X4 .200 .145 30 .250 .091 30 .177 .175 30 1.000 . 30 .446** .007 30 .662** .000 30
X5 X_Tot .056 .615** .385 .000 30 30 .111 .720** .279 .000 30 30 .118 .582** .267 .000 30 30 .446** .662** .007 .000 30 30 1.000 .523** . .002 30 30 .523** 1.000 .002 . 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Variabel Harga Correlations Spearman's rho X1
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N X2 Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N X3 Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N X4 Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N X_Tot Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .394* .016 30 .354* .028 30 -.079 .339 30 .596** .000 30
X2 .394* .016 30 1.000 . 30 .544** .001 30 .167 .189 30 .819** .000 30
X3 .354* .028 30 .544** .001 30 1.000 . 30 .272 .073 30 .799** .000 30
X4 -.079 .339 30 .167 .189 30 .272 .073 30 1.000 . 30 .464** .005 30
X_Tot .596** .000 30 .819** .000 30 .799** .000 30 .464** .005 30 1.000 . 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Distribusi Correlations Spearman's rho
X1
X2
X3
X_Tot
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .372* .021 30 .485** .003 30 .744** .000 30
X2 .372* .021 30 1.000 . 30 .312* .046 30 .794** .000 30
X3 .485** .003 30 .312* .046 30 1.000 . 30 .750** .000 30
X_Tot .744** .000 30 .794** .000 30 .750** .000 30 1.000 . 30
X2 .441** .007 30 1.000 . 30 .441** .007 30 .885** .000 30
X3 .148 .218 30 .441** .007 30 1.000 . 30 .676** .000 30
X_Tot .676** .000 30 .885** .000 30 .676** .000 30 1.000 . 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Variabel Promosi Correlations Spearman's rho
X1
X2
X3
X_Tot
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .441** .007 30 .148 .218 30 .676** .000 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Persepsi Internal Correlations X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X_Tot Correlation Co 1.000 .257 .361* .505** .270 -.048 .218 .373* .663** .742** Sig. (1-tailed) . .086 .025 .002 .075 .401 .123 .021 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X2 Correlation Co .257 1.000 .256 .367* .045 -.106 .023 .277 .473** .551** Sig. (1-tailed) .086 . .086 .023 .406 .289 .452 .069 .004 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X3 Correlation Co .361* .256 1.000 .290 .499** -.017 .604** .426** .668** .725** Sig. (1-tailed) .025 .086 . .060 .003 .464 .000 .009 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X4 Correlation Co .505** .367* .290 1.000 .089 -.208 .272 .096 .534** .578** Sig. (1-tailed) .002 .023 .060 . .320 .135 .073 .308 .001 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X5 Correlation Co .270 .045 .499** .089 1.000 .048 .509** .327* .470** .580** Sig. (1-tailed) .075 .406 .003 .320 . .401 .002 .039 .004 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X6 Correlation Co -.048 -.106 -.017 -.208 .048 1.000 -.218 -.225 -.184 -.004 Sig. (1-tailed) .401 .289 .464 .135 .401 . .123 .116 .165 .491 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X7 Correlation Co .218 .023 .604** .272 .509** -.218 1.000 .351* .549** .521** Sig. (1-tailed) .123 .452 .000 .073 .002 .123 . .029 .001 .002 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X8 Correlation Co .373* .277 .426** .096 .327* -.225 .351* 1.000 .588** .588** Sig. (1-tailed) .021 .069 .009 .308 .039 .116 .029 . .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X9 Correlation Co .663** .473** .668** .534** .470** -.184 .549** .588**1.000 .908** Sig. (1-tailed) .000 .004 .000 .001 .004 .165 .001 .000 . .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X_ToCorrelation Co .742** .551** .725** .578** .580** -.004 .521** .588** .908**1.000 Sig. (1-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .491 .002 .000 .000 . N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Spearman X1
*.Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). **.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran Correlations X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X_Tot Spearma X1 Correlation C1.000 .543** .684** .684** .826** .603** .103 . .826** .603** .600** .331* .603** .254 .483** .702** Sig. (1-tailed . .001 .000 .000 .000 .000 .293 . .000 .000 .000 .037 .000 .088 .003 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X2 Correlation C .543**1.000 .655** .655** .572** .505** .059 . .572** .356* .309* .309* .356* .347* .309* .586** Sig. (1-tailed .001 . .000 .000 .000 .002 .378 . .000 .027 .049 .049 .027 .030 .049 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X3 Correlation C .684** .655**1.000 1.000** .874** .680** .272 . .874** .680** .707** .566** .680** .623** .707** .882** Sig. (1-tailed .000 .000 . . .000 .000 .073 . .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X4 Correlation C .684** .655**1.000**1.000 .874** .680** .272 . .874** .680** .707** .566** .680** .623** .707** .882** Sig. (1-tailed .000 .000 . . .000 .000 .073 . .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X5 Correlation C .826** .572** .874** .874**1.000 .714** .165 . 1.000** .714** .618** .666** .714** .591** .618** .874** Sig. (1-tailed .000 .000 .000 .000 . .000 .192 . . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X6 Correlation C .603** .505** .680** .680** .714**1.000 .306 . .714** .583** .433** .577** .444** .480** .577** .764** Sig. (1-tailed .000 .002 .000 .000 .000 . .050 . .000 .000 .008 .000 .007 .004 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X7 Correlation C .103 .059 .272 .272 .165 .306 1.000 . .165 .444** .289 .577** .306 .480** .433** .528** Sig. (1-tailed .293 .378 .073 .073 .192 .050 . . .192 .007 .061 .000 .050 .004 .008 .001 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X8 Correlation C . . . . . . . . . . . . . . . . Sig. (1-tailed . . . . . . . . . . . . . . . . N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X9 Correlation C .826** .572** .874** .874**1.000** .714** .165 . 1.000 .714** .618** .666** .714** .591** .618** .874** Sig. (1-tailed .000 .000 .000 .000 . .000 .192 . . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X10 Correlation C .603** .356* .680** .680** .714** .583** .444** . .714**1.000 .577** .577** .861** .339* .866** .820** Sig. (1-tailed .000 .027 .000 .000 .000 .000 .007 . .000 . .000 .000 .000 .033 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X11 Correlation C .600** .309* .707** .707** .618** .433** .289 . .618** .577**1.000 .500** .577** .538** .700** .740** Sig. (1-tailed .000 .049 .000 .000 .000 .008 .061 . .000 .000 . .002 .000 .001 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X12 Correlation C .331* .309* .566** .566** .666** .577** .577** . .666** .577** .500**1.000 .433** .783** .500** .773** Sig. (1-tailed .037 .049 .001 .001 .000 .000 .000 . .000 .000 .002 . .008 .000 .002 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X13 Correlation C .603** .356* .680** .680** .714** .444** .306 . .714** .861** .577** .433**1.000 .480** .866** .796** Sig. (1-tailed .000 .027 .000 .000 .000 .007 .050 . .000 .000 .000 .008 . .004 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X14 Correlation C .254 .347* .623** .623** .591** .480** .480** . .591** .339* .538** .783** .480**1.000 .538** .740** Sig. (1-tailed .088 .030 .000 .000 .000 .004 .004 . .000 .033 .001 .000 .004 . .001 .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X15 Correlation C .483** .309* .707** .707** .618** .577** .433** . .618** .866** .700** .500** .866** .538**1.000 .823** Sig. (1-tailed .003 .049 .000 .000 .000 .000 .008 . .000 .000 .000 .002 .000 .001 . .000 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 X_T Correlation C .702** .586** .882** .882** .874** .764** .528** . .874** .820** .740** .773** .796** .740** .823**1.000 Sig. (1-tailed .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 . N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 **.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). *.Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Keputusan Pembelian Correlations Spearman's rho X1
Correlation Coefficien Sig. (1-tailed) N X2 Correlation Coefficien Sig. (1-tailed) N X3 Correlation Coefficien Sig. (1-tailed) N X4 Correlation Coefficien Sig. (1-tailed) N X_Tot Correlation Coefficien Sig. (1-tailed) N
X1 1.000 . 30 .515** .002 30 -.015 .469 30 .207 .136 30 .513** .002 30
X2 .515** .002 30 1.000 . 30 .167 .189 30 .480** .004 30 .806** .000 30
X3 -.015 .469 30 .167 .189 30 1.000 . 30 .489** .003 30 .620** .000 30
X4 X_Tot .207 .513** .136 .002 30 30 .480** .806** .004 .000 30 30 .489** .620** .003 .000 30 30 1.000 .770** . .000 30 30 .770** 1.000 .000 . 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN UJI REALIBILITAS
Variabel Budaya Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.784
3
Variabel Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.736
2
Variabel Pribadi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.785
2
Variabel Psikologi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.659
2
Variabel Produk Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .615 5
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Harga Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .623 4
Variabel Distribusi Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .622 3
Variabel Promosi Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .591 3
Variabel Persepsi Internal Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .767 9
Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .942 15
Keputusan Pembelian Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items .645 4
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 2 HASIL KARAKTERISTIK RESPONDEN
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia (Tahun) Jumlah (orang) Persentasi (%) 21-35 56 56% 36-50 36 36% >51 8 8% Jumlah 100 100% Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Persentasi (%) Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Pria 8 8% Wanita 92 92% Jumlah 100 100% Sumber: Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 3 HASIL PENJELASAN RESPONDEN Variabel Budaya X1
Valid Butuh Sangat Butuh Total
Frequenc y 65 35 100
Percent 65.0 35.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 65.0 65.0 35.0 100.0 100.0
X2
Valid Kurang Sering Sering Total
Frequenc y 41 59 100
Percent 41.0 59.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 41.0 41.0 59.0 100.0 100.0
X3
Frequenc y 65 35 100
Percent 65.0 35.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 65.0 65.0 35.0 100.0 100.0
Valid Kurang Bermanfaat Bermanfaat Total
X1 Frequenc y 24 76 100
Percent 24.0 76.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 24.0 24.0 76.0 100.0 100.0
Valid Kurang Bermanfaat Bermanfaat Total
X2 Frequenc y 48 52 100
Percent 48.0 52.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 48.0 48.0 52.0 100.0 100.0
Valid Baik Sangat Baik Total Variabel Sosial
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Variabel Pribadi X1
Valid Sesuai Sangat Sesuai Total
Frequenc y 63 37 100
Valid Sesuai Sangat Sesuai Total
Frequenc y 79 21 100
Percent 63.0 37.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 63.0 63.0 37.0 100.0 100.0
X2
Percent 79.0 21.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 79.0 79.0 21.0 100.0 100.0
Variabel Psikologi X1
Valid Yakin Sangat Yakin Total
Frequenc y 54 46 100
Valid Yakin Sangat Yakin Total
Frequenc y 83 17 100
Percent 54.0 46.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 54.0 54.0 46.0 100.0 100.0
X2
Percent 83.0 17.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 83.0 83.0 17.0 100.0 100.0
Variabel Produk X1
Valid Kurang Melekat Melekat Sangat Melekat Total
Frequenc y 48 51 1 100
Percent 48.0 51.0 1.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 48.0 48.0 51.0 99.0 1.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X2
Valid Kurang Menarik Menarik Sangat Menarik Total
Frequenc y 4 75 21 100
Valid Baik Sangat Baik Sangat Baik Sekali Total
Frequenc y 81 18 1 100
Percent 4.0 75.0 21.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 4.0 4.0 75.0 79.0 21.0 100.0 100.0
X3
Percent 81.0 18.0 1.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 81.0 81.0 18.0 99.0 1.0 100.0 100.0
X4
Valid Kurang Baik Baik Sangat Baik Total
Frequenc y 1 79 20 100
Percent 1.0 79.0 20.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 1.0 1.0 79.0 80.0 20.0 100.0 100.0
X5
Valid Kurang Lezat Lezat Sangat Lezat Total
Frequenc y 1 78 21 100
Percent 1.0 78.0 21.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 1.0 1.0 78.0 79.0 21.0 100.0 100.0
Variabel Harga X1
Valid Kurang Sesuai Sesuai Sangat Sesuai Total
Frequenc y 5 69 26 100
Percent 5.0 69.0 26.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 5.0 5.0 69.0 74.0 26.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X2
Valid Kurang Murah Murah Sangat Murah Total
Frequenc y 41 56 3 100
Valid Kurang Menarik Menarik Sangat Menarik Total
Frequenc y 1 70 29 100
Percent 41.0 56.0 3.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 41.0 41.0 56.0 97.0 3.0 100.0 100.0
X3
Percent 1.0 70.0 29.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 1.0 1.0 70.0 71.0 29.0 100.0 100.0
X4
Valid Terjangkau Sangat Terjangkau Total
Frequenc y 75 25 100
Percent 75.0 25.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 75.0 75.0 25.0 100.0 100.0
X1 Frequenc y 65
Percent 65.0
Valid Cumulative Percent Percent 65.0 65.0
35
35.0
35.0
100
100.0
100.0
Variabel Distribusi
Valid Mempertimbangkan Sangat Mempertimbangkan Total
100.0
X2
Valid Kurang Sesuai Sesui Sangat Sesuai Total
Frequenc y 36 61 3 100
Percent 36.0 61.0 3.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 36.0 36.0 61.0 97.0 3.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X3
Valid Kurang Mudah Mudah Sangat Mudah Total
Frequenc y 7 63 30 100
Percent 7.0 63.0 30.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 7.0 7.0 63.0 70.0 30.0 100.0 100.0
Variabel Promosi X1
Valid Menarik Sangat Menarik Total
Frequenc y 94 6 100
Percent 94.0 6.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 94.0 94.0 6.0 100.0 100.0
X2
Valid Kurang Sesuai Sesuai Sangat Sesuai Total
Frequenc y 27 64 9 100
Percent 27.0 64.0 9.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 27.0 27.0 64.0 91.0 9.0 100.0 100.0
X3
Valid Memahami Sangat Memahami Total
Frequenc y 73 27 100
Percent 73.0 27.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 73.0 73.0 27.0 100.0 100.0
Variabel Persepsi Internal X1
Valid Kurang Dibutuhkan Dibutuhkan Total
Frequenc y 23 77 100
Percent 23.0 77.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 23.0 23.0 77.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X2
Valid Kurang Sering Sering Total
Frequenc y 31 69 100
Percent 31.0 69.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 31.0 31.0 69.0 100.0 100.0
X3
Valid Garing Sangat Garing Total
Frequenc y 75 25 100
Percent 75.0 25.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 75.0 75.0 25.0 100.0 100.0
Valid Kurang Merespon Merespon Total
X4 Frequenc y Percent 26 26.0 74 74.0 100 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 26.0 26.0 74.0 100.0 100.0
Valid Berguna Sangat Berguna Total
X5 Frequenc y Percent 79 79.0 21 21.0 100 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 79.0 79.0 21.0 100.0 100.0
Valid Mendukung Sangat Mendukung Total
X6 Frequenc y Percent 70 70.0 30 30.0 100 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 70.0 70.0 30.0 100.0 100.0
Valid Sesuai Sangat Sesuai
X7 Frequenc y Percent 91 91.0 9 9.0
Valid Cumulative Percent Percent 91.0 91.0 9.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Total
100
100.0
100.0
X8
Valid Kurang Yakin Yakin Sangat Yakin Total
Frequenc y 30 69 1 100
Percent 30.0 69.0 1.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 30.0 30.0 69.0 99.0 1.0 100.0 100.0
X9
Valid Yakin Sangat Yakin Sangat Yakin Sekali Total
Frequenc y 41 49 10 100
Percent 41.0 49.0 10.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 41.0 41.0 49.0 90.0 10.0 100.0 100.0
Variabel Persepsi Stimulus Pemasaran X1
Valid Kurang Melekat Melekat Sangat Melekat Total
Frequenc y 11 31 58 100
Percent 11.0 31.0 58.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 11.0 11.0 31.0 42.0 58.0 100.0 100.0
X2
Valid Menarik Sangat Menarik Total
Frequenc y 74 26 100
Percent 74.0 26.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 74.0 74.0 26.0 100.0 100.0
X3
Valid Baik Sangat Baik Total
Frequenc y 54 46 100
Percent 54.0 46.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 54.0 54.0 46.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
X4
Valid Baik Sangat Baik Total
Frequenc y 54 46 100
Percent 54.0 46.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 54.0 54.0 46.0 100.0 100.0
X5
Valid Kurang Lezat Lezat Total
Frequenc y 40 60 100
Percent 40.0 60.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 40.0 40.0 60.0 100.0 100.0
X6
Valid Sesuai Sangat Sesuai Total
Frequenc y 59 41 100
Valid Murah Sangat Murah Total
Frequenc y 55 45 100
Percent 59.0 41.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 59.0 59.0 41.0 100.0 100.0
X7
Percent 55.0 45.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 55.0 55.0 45.0 100.0 100.0
X8
Valid Sangat Menarik
Frequenc y 100
Percent 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 100.0 100.0
X9
Valid Terjangkau Sangat Terjangkau Total
Frequenc y 40 60 100
Percent 40.0 60.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 40.0 40.0 60.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Valid Mempertimbangkan Sangat Mempertimbangkan Total
Valid Sesuai Sangat Sesuai Total
X10 Frequenc y Percent 51 51.0
Valid Cumulative Percent Percent 51.0 51.0
49
49.0
49.0
100
100.0
100.0
X11 Frequenc y Percent 64 64.0 36 36.0 100 100.0
100.0
Valid Cumulative Percent Percent 64.0 64.0 36.0 100.0 100.0
X12
Valid Mudah Sangat Mudah Total
Frequenc y 30 70 100
Percent 30.0 70.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 30.0 30.0 70.0 100.0 100.0
X13
Valid Menarik Sangat Menarik Total
Frequenc y 51 49 100
Percent 51.0 49.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 51.0 51.0 49.0 100.0 100.0
X14
Valid Sesuai Sangat Sesuai Total
Frequenc y 37 63 100
Percent 37.0 63.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 37.0 37.0 63.0 100.0 100.0
Valid Memahami
X15 Frequenc y Percent 59 59.0
Valid Cumulative Percent Percent 59.0 59.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Sangat Memahami Total
41 100
41.0 100.0
41.0 100.0
100.0
Variabel Keputusan Pembelian X1
Valid Memilih Sangat Memilih Total
Frequenc y 73 27 100
Percent 73.0 27.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 73.0 73.0 27.0 100.0 100.0
X2
Valid Tepat Sangat Tepat Total
Frequenc y 46 54 100
Percent 46.0 54.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 46.0 46.0 54.0 100.0 100.0
X3
Valid Puas Sangat Puas Total
Frequenc y 56 44 100
Percent 56.0 44.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 56.0 56.0 44.0 100.0 100.0
X4
Valid Setuju Sangat Setuju Total
Frequenc y 54 46 100
Percent 54.0 46.0 100.0
Valid Cumulative Percent Percent 54.0 54.0 46.0 100.0 100.0
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 4 HASIL UJI NORMALITAS, MULTIKOLINERITAS, DAN HETEROKEDASTISITAS Hipotesis Pertama Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Persepsi Internal 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
Coefficients(a) Standardized Coefficients
Std. Error
27.129
3.737
-.077
.201
Sosial
.845
Pribadi Psikologi
Budaya
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
7.259
.000
-.038
-.383
.703
.987
1.013
.296
.280
2.854
.005
.992
1.008
-.349
.304
-.114
-1.148
.254
.965
1.036
-.170
.329
-.052
-.516
.607
.952
1.050
a Dependent Variable: Persepsi Internal
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Persepsi Internal
2
1
0
-1
-2 -2
-1
0
1
Regression Standardized Predicted Value
Hipotesisi Kedua
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
Std. Error
15.108
7.112
Produk
2.017
.482
Harga
1.514
Distribusi Promosi
Standardized Coefficients
t
Collinearity Statistics
Sig.
Beta
Tolerance
VIF
2.124
.036
.402
4.185
.000
.508
1.968
.427
.288
3.543
.001
.711
1.406
.790
.419
.167
1.886
.062
.596
1.677
1.096
.572
.136
1.915
.059
.936
1.068
a Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
Scatterplot
Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
Regression Studentized Residual
4
2
0
-2
-4 -2
-1
0
1
2
Regression Standardized Predicted Value
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Hipotesis Ketiga
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan Pembelian 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Coefficients(a) Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) Persepsi Internal Persepsi Stimulus
Std. Error
2.398
1.057
.013
.033
.211
.015
Pemasaran
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
2.269
.026
.022
.382
.703
.959
1.043
.829
14.48 5
.000
.959
1.043
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Regression Studentized Residual
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
Regression Standardized Predicted Value
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 5 HASIL REGRESI LINIER BERGANDA Hipotesis Pertama Variables Entered/Removed(b) Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Psikologi, Sosial, Budaya, Pribadi(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Persepsi Internal
Model Summary(b) Adjusted R Std. Error of Square the Estimate R R Square .310(a) .096 .058 2.43401 a Predictors: (Constant), Psikologi, Sosial, Budaya, Pribadi b Dependent Variable: Persepsi Internal Model 1
ANOVA(b) Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 59.930
df
562.820
4
Mean Square 14.982
95
5.924
F 2.529
Sig. .046(a)
Total
622.750 99 a Predictors: (Constant), Psikologi, Sosial, Budaya, Pribadi b Dependent Variable: Persepsi Internal
Unstandardized Coefficients
Model
Coefficients(a) Standardized Coefficients
B 27.129
Std. Error 3.737
-.077
.201
Sosial
.845
.296
Pribadi
-.349
.304
-.170 .329 a Dependent Variable: Persepsi Internal
-.052
1
(Constant) Budaya
Psikologi
t
Sig.
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
7.259
.000
-.383
.703
.987
1.013
.280
2.854
.005
.992
1.008
-.114
-1.148
.254
.965
1.036
-.516
.607
.952
1.050
-.038
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Hipotesis Kedua Variables Entered/Removed(b) Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Promosi, Distribusi, Harga, Produk(a)
Method .
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
Model Summary(b) Model 1
R .744(a)
R Square .554
Adjusted R Square .535
Std. Error of the Estimate 3.86556
a Predictors: (Constant), Promosi, Distribusi, Harga, Produk b Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
ANOVA(b) Model 1
Regression
Sum of Squares 1763.045
Residual
1419.545
df 4
Mean Square 440.761
95
14.943
F 29.497
Sig. .000(a)
Total
3182.590 99 a Predictors: (Constant), Promosi, Distribusi, Harga, Produk b Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
Unstandardized Coefficients
Model
1
Coefficients(a) Standardized Coefficients
t
Sig.
B 15.108
Std. Error 7.112
2.124
.036
Produk
2.017
.482
.402
4.185
.000
.508
1.968
Harga
(Constant)
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
1.514
.427
.288
3.543
.001
.711
1.406
Distribusi
.790
.419
.167
1.886
.062
.596
1.677
Promosi
1.096
.572
.136
1.915
.059
.936
1.068
a Dependent Variable: Persepsi Stimulus Pemasaran
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Hipotesis Ketiga Variables Entered/Removed(b) Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Persepsi Stimulus Pemasaran, Persepsi Internal(a)
Method
.
Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Model Summary(b) Model 1
R .834(a)
R Square .695
Adjusted R Square .689
Std. Error of the Estimate .80478
a Predictors: (Constant), Persepsi Stimulus Pemasaran, Persepsi Internal b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVA(b) Model 1
Regression
Sum of Squares 143.286
Residual
62.824
df 2
Mean Square 71.643
97
.648
F 110.616
Sig. .000(a)
Total
206.110 99 a Predictors: (Constant), Persepsi Stimulus Pemasaran, Persepsi Internal b Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant) Persepsi Internal Persepsi Stimulus
Coefficients(a) Standardized Coefficients
t
Sig.
2.269
.026
B 2.398
Std. Error 1.057
.013
.033
.022
.382
.703
.959
1.043
.211
.015
.829
14.48 5
.000
.959
1.043
Pemasaran
Beta
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
a Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 6 : Peta Proses Operasi Pengemasan Minyak Goreng Tutup Botol
Minyak Goreng
Label O-2
Botol Proses Pelabelan (Alat Label) 4.95”
O-1
Dibersihkan 10”
Lem O-3
O-4
I-1
O-5
I-2
Ringkasan Kegiatan Jumlah Operasi 5 Pemeriksaan 2 Total 7
Ditempel (Kuas) 8.86” Pengisian 6.05”
Inspeksi 3.15”
Pemasangan Tutup 2.87” Inspeksi 2.04”
Waktu 32.73 detik 5.19 detik 37.92 detik
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008
Lampiran 7 : Struktur Organisasi PT. Astra Agro Lestari, Tbk SHARE HOLDER PRESIDENT OFFICE BOARD OF COMMISIONERS
Mgmn & Ops Improvements (MOI)
Audit Committe Internal Auditor (ITA) Board of Directors President Director Vice President Director
DIRECTOR IN CHARGE Finance Corporate Secretary (FCS)
Safety Health & Enviroment (SHE) CORPORATE FUNCTION
Procurement (PRO) Banking Treasury & Inv Rel (BTI) Accounting, Tax, Budget (ATB) Corporate Legal (CLL)
Plantatition Development & Control (PDC)
Plantation Development (PDO) Agronomic Dev & Control (ADC) Information Technology (IT)
Engineering Development & Control (EDC)
Project & Quality Control (PQC) Project Development (POD)
Marketing (MRK)
Human Resources (HR) General Affairs & Asset Man (GA) Community Development (CD)
Human Resources, General Affairs & Community Development (HGC)
Palm Oil Community (POC) Transport & Non Palm Oil (TMP)
Plantattion & Mil Operation (PMO)
BUSINNES DIVISIONS Insfrastrucure (INF) Andalas 1 Area (A1) Andalas 2`Area (A2) Borneo 1 Area (B1) Borneo 2 Area (B2) Celebes Area (CE) Jawa & Lampung Area (JL)
Downstream Industries (DSI)
Refinery (REF)
Supporting Industries (SIN)
Manufacturing (MAN)
Julia Nurfi Rahma Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan..., 2008 USU Repository © 2008