SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN KONFERENSI PERS APBN-P 2012 DENGAN MENKEU, MENKO, ESDM DI GD. GRAHA SAWALA 02APRIL 2012 Yang kami hormati Bapak/Ibu, Saudara/Saudari dari media cetak, media elektronik dan online, Yang kami hormati Wakil Menteri Keuangan I, II dan rekan-rekan dari Kementerian Keuangan dan hadirin sekalian yang kami muliakan. Assalamualaikum Wr Wb Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Bapak/Ibu, Saudara/Saudari yang dari media, kami atas nama Kementerian Keuangan mengucapkan terimakasih Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Saudara Saudari telah hadir dalam acara press conference hari ini, dan kami dalam kesempatan ini khusus untuk menyampaikan Selamat Tahun Baru karena kita belum bertemu khusus untuk menyampaikan selamat tahun baru. Semoga tahun yang baru tahun yang bisa memberikan banyak manfaat bagi kita semua, semoga kita lebih baik lagi di tahun 2012. Dalam kesempatan ini, kami ingin memberikan updating kepada Bapak/Ibu dan Saudara-Saudari sekalian dari media tentang keuangan.Press Conference ini adalah program kebijakan fiskal 2012, tapi sebetulnya yang kami ingin sampaikan updating secara umum tentang makro dan kinerja Indonesia 2011, dan berikutnya 2012 juga akan dibicarakan. Jadi perkembangan/pertumbuhan global ini adalah kita lihat tahun 2012 akan mengalami perlambatan. IMF merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2011 dan 2012 menjadi masing-masing 4%.Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia OECD dan Bank Dunia tahun 2012 lebih rendah lagi, tapi kita tahu bahwa IMF itu terakhir merevisi bulan September dan itu diturunkan, menjadi padatahun 2011adalah 4 %, dan pada tahun 2012 adalah 4%. OECD Bank Dunia lebih rendah, nanti ada kumpulan informasinya. Pertumbuhan Amerika memang sedikit membaik karena pada saat sekarang ini, sudah terasa sampai di posisi terendah, tapi belum meningkat yang ada tidak terus menukik ke bawah.Tingkat pengangguran Amerika menurun dari 9% di November 2011, menjadi 8,6%di Desember 2011. Indeks kepercayaan konsumen Amerika kembali meningkat di Desember 2011 menjadi 64,5 yang sebelumnya 55,2. Perkembangan Eropa masih menghadapi resiko, ekonomi di Eropa telah mengalami penurunan peningkatan hutang dan kepercayaan investor dan mereka masih terus konsolidasi, dan banyaknya komitmen negara-negara Eropa untuk melakukan penghematan anggaranakan memperlambat pertumbuhan ekonomi. Asian Development Bank memperkirakan Eropa tumbuh 1,7% di tahun 2011 dan 0,5% di tahun 2012. Imbas dari kondisi dunia itumulai kena ke China, India,Jepang. Surplus perdagangan China tahun 2011 menurun 17% menjadi 150 juta dollar yang selama ini surplusnya besar jadi menurun. Produksi
1
manufaktur India turun 5,1 % dan indeks manufaktur Jepang turun 4%. Di Desember 2011, petumbuhan ASEAN pada 2011 – 2012 masing-masing
sebesar 4,8% & 5,3%. Memang Asiadibanding negara
berkembang itu kelihatan lebih rendah. Kita lihat di halaman berikut, data pertumbuhan di dunia ataupun di kawasan dari beberapa institusi utama seperti IMF, World Bank, OECD, Asia Development Bank.Dan Asia Develoment Bank belum melakukan koreksi, tapi kalau yang lain semua sudah dikoreksi,secara umum pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat di tahun 2012.Kontribusi dari negara berkembang lebih baik. Selama periode 1996 – 2005, negara maju memberikan kontribusi sebesar 1,7% terhadap pertumbuhan dunia dan mengalami penurunan hingga 2011, diperkirakan dari 1,7% turun menjadi 0,8% dan di tahun 2012 hanya 0,6%. Sebaliknya negara berkembang memberikan kontribusi sebesar 1,9% dan meningkat tahun 2011 menjadi 3,1 %, di tahun 2012 turun jadi 2,5%. Yang jugakita mau highlight adalah risiko di tahun 2012 karena perekonomian di negara-negara besar masih terus mengalami permasalahan hutang. Beberapa negara besar harus segera membayar obligasinya yang jatuh tempo tahun ini, tahun 2012. Dan Jepang memiliki nilai obligasi jatuh tempo terbesar, baru Amerika, total punya Jepang di kisaran 3 triliun dollar, sedangkan Amerika 2,7 triliun dollar, tapi total utang Jepang 2 kali ukuran perekonomiannya.Kita masih sama-samaingat, utang Jepang mayoritas dipegang oleh masyarakat dan institusi Jepang sendiri. Jadi jumlah kursi yang dipegang investor asing tidak terlalu besar, Sedangkan Amerika memanfaatkan peran dollar sebagai mata uang utamanya. Untuk slide berikutnya, kalau kita lihat ada yang warna-warni, warna tersebut menunjukkan kondisi kuartal III 2010, kuartal IV 2010, kuartal I, kuartalII, kuartal III, kuartal IV 2011. Kondisi Jepang pada 3 kuartal terakhir pertumbuhan negatif. Jepang masuk kondisi resesi, Amerika dan Eropa juga menurun,Inggris juga turun secara tajam, ASEAN dan China masih lebih baik. Indonesia 6,5%, Singapore mulai turun, 3,6% di Singapore. Dua potensi risikoekonomi untuk perekonomian ASEAN yaitu ekspor yang menurun tajam terjadi di kuartal ke-IV tahun 2008, dan perlambatan investasi swasta dikarenakan banyak rencana ekspansi 2012 yang dibatalkan. Pertumbuhan ekonomi negara berkembang Asia akan melambat dari 9,5% di 2010 jadi 8,2 % di 2011 dan 8% di tahun 2012. Lanjut, untuk perekonomian domestik, indeks pasar modal adalah 3822 di akhir tahun 2011. Negara-negara yang mengalami apresiasi yaitu China, Jepang, Inggris, Euro, sedangkan Indonesia mengalami depresiasi tidak besar hanya 0,81% dibandingkan dengan awal tahun, artinya year to date, kita bisa menjaga nilai tukar kita dengan stabil. Bank Indonesia kita ucapkan selamat, ini juga membuat inflasi juga terkendali. Diantara bursa-bursa utama dunia ada 4 terbesar didunia,Indonesia masuk 3 besar, di bawah Indonesia dan Shanghai bursa kita tumbuh 3,2% di 2010,bursa kita tumbuh 46% dan terbaik di Asia Pacific. Slide berikutnya adalah yang mengikuti SUN. SUN kita mengalami perbaikan di akhir tahun dari 6,03% di 30 Desember 2010, 1 tahun sebelumnya 7,61%, jadi ada penurunan lebih dari 150 crisis point, tentu ini
2
menunjukan kinerja SUN yang baik. Global bond turun,awal tahun 2011 dari 4,595% turun jadi 3, 955% dan Indonesia dapat investment grade dari Fitch. Slide berikutnya adalah optimisme investor masih tinggi. Dana asing masuk ke SUN dan saham pada bulan Desember 2011 masing-masing Rp 8 triliun untuk SUN dan Rp 3,1 triliun untuk saham, diperkirakan selama 5-6 tahun terakhir itu kumulatif positif, menunjukkan kinerja kita. Expor impor dari Januari – November mencapai 186 miliar Dollar atau meningkat 32%dibanding dengan periode yang lalu, dan ekspor 2011 diperkirakan lebih dari 200 miliar dollar. 15 Desember 2011 kemarin memperoleh investment grade dari Fitch dan sebelumnya Japan Credit Trading, itu harus kita jaga. Yang berikutnya terkait dengan pertumbuhan ekonomi kita lihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pengeluaran dan dari sektor. Kalau dari pengeluaran kelihatan dari kumulatif kuartal III, itu yang riil.Kalau dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga masih dominan.PMPB juga dominan,Kalau dilihat dari sektor ada perkembangan yang cukup baik, industri terus menunjukkan kondisi yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Akhir tahun 2011, laju inflasi global menunjukan tren menurun, terutama dipicu ketidakpastian perekonomian global. Indonesia inflasi 3,79%, kondisi cukup tinggi diraih oleh Vietnam inflasinya 18,13%, Singapur 5,66%, negara-negara maju seperti Cina 4,2%. Kalau inflasi Indonesia bisa 3,79% tahun 2011, setahun yang lalu itu di bulan Januari dikisaran 7%, memang ini suatu pencapaian yang baik untuk Indonesia.Penurunan laju inflasi menjadi 3,79% itu lebih disebabkan oleh laju inflasi bulanan. Inflasi inti dan harga yang diatur pemerintah stabil pada 4,34% dan 2,78%, inflasi harga bergejolak mengalami penurunan jadi 3,37%. Stabilitas ekonomi terjaga dengan rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2011 sebesar 8.779 per dollar Amerika dan tahun di 2012 ada di 8.800.Nilai tukar di kawasan regional mengalami tekanan, posisi akhir tahun nilai tukar Asia tahun 2011 mengalami kelemahan.Suku bunga SPM 3 bulan bisa kita jaga, cenderung selama tahun 2011 pemerintah melakukan lelang SPM 3 bulan itu sebanyak 13 kali, rata-rata 4,84% menurun dari sebelumnya kisaran 5%. Harga minyak 2011 mencapai 111 dollar, liftingper hari 898 perlu diwaspadai asumsi 2012 90 ribu dolar. Asumsi makro ekonomi 2011, pertumbuhan ekonomi kita perkirakan 6,5%, inflasi 3,79% kita anggarkan inflasi 5,6%, nilai tukar kita anggarkan 8.700, realisasi rata-rata 8.779, suku bunga 5,65%, realisasi 4,84% dan untuk harga minyak 95 realisasi 111 dollar. Realisasi APBN-P2011, terlihat atas kanan bahwa penerimaan negara dan hibah 1199,5 triliun itu adalah 102,5% dari anggaran dan 1199,5 triliun itu bila dibandingkan tahun lalu belum sampaiRp 1000 triliun, jadi kita sambut baik. Juga khusus selamat untuk Dirjen Pajak, Dirjen Bea Cukai, Dirjen Anggaran, karena sekarang bisa masuk di Rp 1199,5 triliun, itu bagus sekali.Penerimaan dalam negeri Rp 1196,3 triliun dan penerimaan dalam negeri itu terdiri dari Rp 872 triliun penerimaan perpajakan dan Rp 324,3 triliun penerimaan bukan pajak.
3
Yang juga menjadi perhatian kita realisasi tahun 2010 itu besarannya adalah 11,26% tapi sekarang tahun 2011 bisa dinaikkan jadi 12,27%, arti dari itu, ada kenaikan 1%, itu menunjukkan sinyal yang baik,tentu harus bisa kita tingkatkan lagi kedepannya. Dan untuk belanja negara Rp 1289,6 triliun dan itu adalah 97,6% dari anggaran, dan akibat dari 1289,6 triliun belanja negara dan penerimaan 1199 itu terjadi defisit 90,1 triliun atau sama dengan 1,27% defisit.Anggaran kita APBNP kan2,09% kalau realisasinya lebih rendah 1,27%, kita sama-sama mengetahui bulan Desember gerakannya cukup banyak, 3 hari sebelum tutup buku defisit 1,5% tapi karena ada penerimaan dari pajak dan bea cukai masuk, sekarang ini atau nanti di audit oleh BPK, baru kita dapatkan angka yang final. Kalau kita lihat belanja pemerintah, itu belanja pemerintah pusat itu Rp 878 triliun sedangkan tahun lalu masih Rp 697 triliun, sedangkan transfer ke daerah ituRp 411,4 triliun, yang tahun lalu Rp 344,7 triliun. Jadi belanja negara itu memang terdiri dari pemerintah pusat dan daerah. Satu hal yang teman-teman media ingin tahu adalahyaitu tentang subsidi energi kita di tahun 2011 menunjukkan untuk BBM, elpiji, dan listrik itu total subsidi mencapaiRp 255,6 triliun dan ini over budget dari budget dari yang Rp 195,3 triliun budget APBN-P. Realisasi yang over ini dapat dikatakan 30,9% over budget dan peran utamanya adalah ICP harga minyak itu tinggi sehingga konsekuensinya secara netto ke subsidipunterjadi peningkatan.Kita memang ada manfaat penerimaan negara yang lebih, tapi juga ada konsekuensi pengeluaran yang lebih juga. Akhirnyaterjadi peningkatan subsidi yang besar, khususnya di subsidi energi. Kalau tadi kita lihat bahwa defisit anggaran itu di tahun 2011 adalah 90,1 triliun atau 1,27%, dari sisi pembiayaan itudari anggaran 150,8 triliun yang kita realisasikan 129,3 triliun. Sehingga di tahun 2011 itu ada SILPARp 39,2 triliun. Slide berikutnya adalah terkait dengan pendapatan negara secara sederhana.Dikatakan realisasi pendapatan negara mencapai Rp 1199,5 triliun meningkat Rp 204 triliun dari tahun 2010, terutama didukung penerimaan perpajakan yang memberi kontribusi sebesar 73% dan PNBP sebesar 27%. Pencapaian penerimaan perpajakan sedikit dibawah target yaitu Rp 872,6 triliun atau 99,3%, sedangkan penerimaan PNBP jauh melampaui diatas target yaitu Rp 324,3 triliun atau 113%. Realisasi perpajakan APBN-P 2011, ini adalah rinciannya. Realisasi perpajakan mencapaiRp 872,6 triliun yang sudah kami sampaikan, jadi dari Rp 703,3 triliun di tahun 2010 meningkat menjadi Rp 872, 6 triliun. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak 2011 juga baik, paling tidak lihat penerimaan dari sumber daya alam, itu positif dan artinya mencapai 112% dari anggaran Rp 215, 3 triliun.Terdiri dari sumber daya alam migas 194,7 dan non migas 20,6, bagian laba BUMN itu dibawah target, direncanakan 28,8, realisasi 28,2, dan ini kalau dibandingkan tahun lalu juga menurun, dari 30,1 turun menjadi 28,2. Tentu nanti ini perlu ditindaklanjuti karena BUMN–BUMN juga harapan untuk penerimaan negara. Untuk itu,
4
diperlukan kontribusi untuk pembayaran dividen dapat terjaga. PNBP lainnya, tercatat over budget, 32,4 %, dan pendapatan BLU dibawah target. Lanjut, ini adalah realisasi belanja pemerintah pusat, dan yang langsung disorot adalah dari realisasi belanja pemerintah pusat itu, belanja modal.Ternyata di tahun ini hanya 82,2%, dibandingkan tahun lalu 84,5%. Dan kalau kita lihat belanja pegawai, belanja pegawai itu mencapai Rp 175,5 triliun, dibandingkan tahun lalu Rp 148,1 triliun, realisasinya 96% dan tahun lalu realisasinya 91%, untuk subsidi total adalah Rp 294,9 triliun, secara total 24,3 % over budget APBNP. Tapi kalau kita lihat angkanya subsidi tahun 2011adalah 294,9, dibanding tahun lalu Rp 192,7 triliun, jadi meningkat Rp 100 triliun. Lanjut, kalau kita lihat realisasi belanja pusat, belanja kementerian lembaga, ini khusus belanja kementerian lembaga ya, diluar belanja non kementerian lembaga.Ini terlihat bahwa, realisasi belanja kementerian lembaga tahun 2011 itu realisasinya lebih rendah daripada 2010. Di 2010 itu, ada 90,9%, sedangkan di 2011 adalah 87,2 %. Jangan salah ya, belanja nasional tadi realisasinya 97%, kalau kementerian lembaga itu ditotal 87,2%.Kurang optimalnya penyerapan belanja, itu dipengaruhi belum optimalnya penerapan belanja modaldan faktor positifnya kita melakukan efisiensi, dimana kegiatankegiatan operasional kita lakukan efisiensi. Penerapan belanja kementerian lembaga ini ada di halaman 40.Pelan-pelan ya, biar bisa kebaca. Penerapan belanja kementerian lembaga di tahun 2010 dibanding 2011, yang atas tahun 2010, yang bawah 2011, yang diatas anggaran, itu hanya 2,Kementerian Pertahanan dan Polri, dan itu juga faktor karena ada tunjangan kinerja, kita mengalokasikan karena ada program reformasi birokrasi, yang sebelah kanan belanja modal, dimana belanja modal yang terlihat di chart. Itu selanjutnya halaman 41, realisasi subsidi tadi sudah sempat disinggung tahun 2010 itu 192,7 meningkat menjadi 294,9 tapi kalau dilihat strukturnya yang sebelah kanan, 56% itu adalah untuk BBM, untuk listrik itu 30,7%, dan untuk non energi 13,3%. Transfer daerah, total transfer daerah tahun 2011 itu Rp 411,4 triliun itu meningkat dari 344,7.Selanjutnya realisasi pembiayaan anggaran APBN, realiasasi pembiayaan dalam negeri lebih rendah, disebabkan oleh pengurangan target penerbitan SDM, sebesar Rp 6,6 triliun. Jadidi Desember itu, tidak semua kita wujudkan semua penarikan SDM, dan lebih rendahnya penarikan pinjaman dalam negeri, dan tidak ada realisasi untuk kewajiban penjaminan.Jadi itu sebabnya realisasi pembiayaan dalam negeri lebih rendah yaitu target pengurangan, target penarikan SDM itu Rp 6,6 triliun.Penarikan pinjaman dalam negeri lebih rendah, umumnya karena project-nya, realisasinya juga pelan, dan tidak ada realisasi atau tidak diklaimnya penjaminan, realisasi pembiayaan luar negeri lebih rendah, itu terutama karena pembatalan penarikan pinjaman, oleh program local bond dan lebih rendahnya penarikan pinjaman proyek, karena memang proyek-nya progress-nya belum penuh, dan lebih rendahnya penarikan penerusan pinjaman atau SLA.Jadi, disini kelihatan bahwadefisit Rp 90,1 triliun, pembiayaan 129 dari anggaran 150,8 yang terdiri dari pembiayaan dalam negeri 148,5 dan pembiayaan luar negeri netto yang negatif akibatnya terjadi SILPA 39,2.
5
Jadi memang ada beberapa policy yang secara khusus akan lebih kita jelaskan, tetapi memang betul seandainya subsidi tahun 2012 sudah dibahas dan belum begitu lengkap tetapi sudah tanggal 1 April mungkin ada di halaman 62 ini nanti akan ada kebijakan pembatasan konsumsi premium itu akan dilaksanakan tanggal 1 April, dimana untuk Jawa, Bali diharapkan yang warnanya ungu itu sudah dimulai di implementasikan sedangkan untuk solar itu baru akan dimulai bukan Juli tahun 2013 dan intinya disitu adalah bensin premium itu akan bisa diberikan angkutan umum, pelayanan umum dan sepeda motor dan pengaturan dilakukan secara bertahap. Ini tentu perincian secara detail akan disampaikan oleh Menteri ESDM, maupun Pertamina dan BPH migas. Kalau yang selanjutnya akan ada di halaman 66 ini tadi Bu Ani sduah menjelaskan 2012 tapi pengelolaan fiskal kita di tahun ini adalah betul-betul masih fokus pada penerimaan negara. Penerimaan negara tentu kita harapkan dari pajak, bea cukai, dari PNBP, meningkat dan tadi juga dari pajak sudah disinggung tentang nanti akan diperhatikan di area-area PPh badan 25, PPn dan juga PBB . Kemudiaancourty standing itu dijaga supaya pengeluaran anggaran ini bisa efektif dan output dan outcome-nya seperti yang diharapkan. Kemudiaan pengelolaan defisit, defisit ini akan terlihat seperti ini, yaitu kita kalau rata-rata dilihat dari tahun 2005-2012 itu rata-rata 1% . Kita di tahun 2012 ini punya rencana defisitnya 1,5%, lalu pengelolaan hutang disini kami lihat tahun 2011 debt to GDP kita 25%, tahun 2005 47% , dan di tahun 2012 ini diharapkan akan jadi 24% terkait dengan debt to GDP . Satu hal yang ingin saya sampaikan bagaimana yang sudah disinggung sama Bu Ani bagaimana kita akan melakukan percepatan realisasi anggaran tahun 2012 , supaya kondisi tahun 2011 bisa lebih baik lagi di tahun 2012 ini terlihat bahwa halaman 71 strategi anggaran di tahun 2012 itu adalah persiapan pelaksanaan anggaran harus lebih awal dan disini kita ulang lagi penetapan pejabat perbendaharaan, KPA, PPK, bendahara itu harus betul-betul dilakukan sedini mungkin edaran sudah malah ditambah edaran dari UKP4 . Jadi satker yang berjumlah 22 000 diseluruh Indonesia itu harus sudah ditetapkan pejabatnya dan betul-betul mereka harus diberi pembekalan supaya mereka tidak menjadi takut merealisasikan anggaran, karena takut ada konsekuensi diperiksa dan lain-lain.Dan banyak sekali pejabat pembuat komitmen itu kalau untuk pengadaan yang murah-murah yang kecil jumlahnya berani tapi kalau lebih besar tidak berani begitu. Dan juga harus ada kejelasan apakah mereka itu adalah bagian pengadaan dan mereka punya tanggung jawab apa seperti supervisi setiap bulan. Terus yang kedua adalah percepatan anggaran utamanya adalah harus dibuat disbrushment dan procrumentplan yang sistematis sepanjang tahun. Kalau tidak nanti procrument plan dan disbrushment plannyaterjadi di kuartal keempat tahun berjalan jadi kalau kita berencana kuartal pertama bisa 20% dari total anggaran di disbrushment disitu terus mungkin meningkat-meningkat itu jadi betul-betul harus dilakukan. Yang ketiga adalah strategi pencapaian output jadi betul-betul kita harus ukur berapa jalan yang dibangun, berapa banyak transmisi listrik yang dibangun, berapa banyak pelabuhan yang diperbaiki jadi betul-betul output dan outcome nya terus dilakukan evaluasi secara teratur dan kemudiaan pertanggungjawaban ini strategi yang akan dilaksanakan pada tahun 2012. Upaya percepatannya di
6
halaman 73 itu adalah percepatan penyerahan DIPA yang dilakukan pada tanggal 20 Desember telah dibentuk tim evaluasi dan pengawasan penyerapan anggaran langsung di pimpin oleh UKP4, BPKP dan Kementerian Keuangan dan sudah mengeluarkan instruksi-instruksi bahkan penetapan pejabat pemegang komitmen sudah bisa ditunjuk akhir tahun kemarin, terus proses lelang harus mulai tanggal 12 Januarisupaya bisa ditetapkan mana-mana saja yang musti dilelang, mana yang tidak perlu lelang kemudian nanti sudah disiapkandisbrushmentplannya. Terus kemudiaan ada juga sudah disahkan pengadaan tanah bagipembangunan dan musti diyakinkan kalau ada PP, PP nya harus segera selesai. Menetapkan reward and punishment untuk memberikan signal dari awal seandainya tidak bisa melakukan kinerja akanada risikonya dalam bentuk reward and punishment mungkin hal ini yang bisa saya sampaikan. Sedikit saya mau menceritakan mengenai antisipasi krisis karena di dunia kondisi nya lagi krisis kita juga musti antisipasi krisis dan kadang-kadangSaudara-Saudara juga tahu yang di lingkungan Kementerian Keuangan biasanya tidak terlalu bicara tetapi ini juga perlu untuk pemahaman kita. Antisipasi krisis itu paling tidak kita lihat dari sisi fiskal, moneter dan balance of agreementitu upaya mitigasi krisis itu tentu kita lakukan percepatan dan perbaikan penyerapan belanja khususnya belanja modal bisa dilakukan lebih lagi dan kita bahas terus kemudiaan pelaksanaan manajemen protokol. Krisis manajemen protokol kalau di Kementerian Keuangan ada di Bapepam, DJPU, tetapi di instansi lain seperti di Bank Indonesia, LPS, itu juga punya krisis manajemen protokol dan kemudiaan kita melakukan krisis manajemen protokol nasional. Kemaren itu ada mini krisis di bulan September kita bisa atasi dengan baik itu membuat cukup hati kita besar artinya kita belajar dari krisis tahun 2008, 2009 untuk bisa menghadapi mini krisis di September 2011. Kemudiaan telah tersedianya bond stabilization frame work dan halaman berikutnya telah tersedia bond stabilization frame work. Di bond stabilization frame work kalau seandainya ada gejolak-gejolak di surat utang negara kita itu dimungkinkan pemerintah maupun Bank Indonesia merespons dan itu terlihat waktu Agustus dan September 2011 ada krisis kita merespons dari Dirjen Pengelolaan Utang itu ada dana yang bisa disiapkan untuk melakukan bond stabilization dan itu keliatan dari SBN netto yang dianggarkan dan kemudiaan mereka bisa melakukan intervensi secukupnya. Tetapi yang kedua kita sudah ada satu frame work dalam bentuk MOU dengan BUMN-BUMN khususnya BUMN keuangan asuransi, dana pensiun, perbankan bahwa BUMN itu kalau dia pegang SUN dia akan tahan SUN nya mereka akan masuk dan akan rapat koordinasi dan akan menjaga stabilisasi SUN kemudiaan di internal Kementerian Keuangan itu Dirjen Perbendaharaan ada dana-dana dana kalau bulanan dana penerimaan itu lebih pada dana pengeluaran itupun bisa digunakan untuk stabilisasi SUN dan instansi BLU lainnya, kita gunakan untuk stabilisasi SUN. Kemudian didalam Undang Undang APBN point D itu kita dimungkin kan untuk menggunakan dana SAL untuk pembelian SBN dan jangka menengah kita akan menggunakan bond stabilization yang memang untuk jaga-jaga SUN kita. Nah hal ini yang dari sisi pemerintah.
7
Dan Untuk yang moneter masih ada dan ini domain-nya Bank Indonesia, tetapi kita juga mempunyai krisis manajemen protokol dan bond stabilization frame work kita juga punya pasal-pasal UndangUndang APBN 2012 yang menjaga ini contohnya kita bisa menggunakan SAL stabilisasi SDM dengan menggunakan SAL itu pasal 40. Dan itu akan dikaji oleh DPR, sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum,Wr, Wb.
8