MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI OEANG KE-65
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara yang berbahagia, Dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhana Wa Ta’ala, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan, untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Hari ini, kita memperingati sebuah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Tanggal 30 Oktober pada masa enam puluh lima tahun yang lalu, untuk pertama kalinya, Pemerintah Indonesia yang berdaulat menerbitkan Uang Republik Indonesia (ORI). Pada hari yang sama, Pemerintah menyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. Meski memiliki masa peredaran singkat, ORI mengandung makna teramat berarti, tidak hanya menjadi alat pembayaran, tetapi juga merupakan lambang kedaulatan Indonesia. Terbitnya ORI telah membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk terus menjaga
dan
mempertahankan
kemerdekaan
negara
Indonesia
dari
tangan
penjajah.Semangat yang menggelora tersebut patut kita teladani dalam keseharian kita menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara. Pengabdian yang harus kita junjung dan kita jalankan secara ikhlas dari hati nurani kita masing-masing, tidak hanya pengabdian kepada bangsa dan negara, tetapi juga wujud nyata seorang hamba menjalankan amanah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
1
Saudara sekalian, Atas berkah dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, pada tahun 2011 ini, Pemerintah dan DPR telah menetapkan Undang-undang nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang. Sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, mata uangmerupakan simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia. Mata uang yang kita miliki, yakni Rupiah, adalah alat pembayaran yang sah yang digunakan dalam kegiatan perekonomian nasional yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Rupiah sebagai Mata Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia sesungguhnya telah diterima dan digunakan sejak kemerdekaan.Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Rupiah akan berdampak pada kepercayaan masyarakat internasional terhadap Rupiah dan perekonomian nasional pada umumnya sehingga Rupiah memiliki martabat, baik di dalam maupun di luar negeri.
Setiap
transaksi
keuangan
yang
dilakukan
di
wilayah
Negara
Kesatuan
RepublikIndonesia wajib menggunakan rupiah, kecuali untuk transaksi tertentu yang mengharuskan menggunakan valuta asing. Setiap orang dilarang menolak untuk menerima Rupiah dalam rangka pelaksanaan pembayarandan pelaksanaan kewajiban yang harus dipenuhidengan Rupiah. Tidak dibenarkan rupiah yang kita cintai dirusak, dipotong-potong, dihancurkan, diubah, dan dipalsukan. Barang siapa yang dengan sengaja merusak, memotong-motong, menghancurkan, mengubah, dan memalsukan rupiah dan hal-hal lain yang dianggap merendahkan mata uang rupiah, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Betapa pentingnya arti rupiah ini dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui peringatan hari oeang ini, mari cintai Indonesia dengan cara mencintai dan memperlakukan rupiah yang kita miliki dengan benar.
Saudara sekalian, Pada tanggal 28 Juli yang lalu, telah ditetapkan nilai baru di Kementerian Keuangan,yaitu Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan dan Kesempurnaan. Nilainilai yang telah ditetapkan sebagai nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut hendaknya dijunjung sebagai nilai luhur dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Jika penerapan nilai-nilai tersebut sudah benar, dengan sendirinya akan mewujudkan individudan organisasi yang handal, bermartabat, dan berkompeten. Nilai-nilai tersebut hendaknya tidak hanya sekedar slogan, tapi harus kita implementasikan. Dengan didasari niat yang tulus,
2
dengan keutamaan nilai-nilai tersebut, hendaknya kualitas pengelolaan fiskal dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, melalui peringatan hari keuangan yang ke-65 ini, saya kembali mengajak segenap pegawai dilingkungan Kementerian Keuangan, mari,Kita Tingkatkan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Negara Guna Mewujudkan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkeadilan Bagi Kesejahteraan Rakyat. Dengan pengelolaan yang baikdan dengan di dukung oleh semua elemen bangsa, insyaAllah, tujuan pembangunan yang dicita-citakandapat tercapai.
Saudara sekalian, Pembangunan yang dijalankan hendaknya bersifat inklusif, yakni pembangunan yang adil, berimbang, merata, akuntabel dan bertanggungjawab. Setiap pembangunan harus dapat mewujudkan Indonesia yang sejahtera, merata dan berkeadilan sesuai sasaran pembangunan, yakni pro growth, pro job, pro poor policy, dan pro environment. Bukan pembangunan bila dalam pelaksanaannya tidak meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat, tidak dapat mengurangi angka pengangguran dan merusak lingkungan. Untuk itu, setiap program pembangunan yang direncanakan, hendaknya di koordinasikan, dikomunikasikan, dikonsultasikan, dan bersinergi antara pusat dan daerah. Sehingga Indonesia yang sejahtera, Indonesia yang adil dan makmur, akan terwujud. Dengan tekad yang kuat dan dengan dilandasi nilai-nilai Kementerian Keuangan yang kita miliki, rasanya tidak sulit bagi kita untuk mewujudkan hal tersebut.Sebagai contoh, dahulu, banyak anggapan bahwa mustahil bagi kita untuk meningkatkan penerimaan pajak dalam lima tahun (dari Rp 347 Triliun pada tahun 2005 menjadi Rp 744,4 Triliun pada tahun 2010), banyak pula yang meragukan kita apakah berhasil dalam melaksanakan reformasi birokrasi, namun dengan kesungguhan hati, dengan konsistensi dan keinginan bersama untuk menjadi yang lebih baik, kita bisa. Kita bangga menjadi Kementerian yang bersih, kita bangga menjadi pionir reformasi birokrasi, dan kita bangga menjadi yang terdepan, baik ditingkat nasional maupun dunia. Keberhasilan yang kita capai, tidak datang dengan sendirinya, namun keberhasilan dari suatu proses panjang, yang mana kita semua berjuang untuk mewujudkan hal tersebut. Keberhasilan yang telah kita capai, hendaknya kita pertahankan dan kita tingkatkan kualitasnya, karena tugas yang kita jalankan sebagai pengelola keuangan dan kekayaan negara, adalah tugas mulia yang sejatinya adalah
3
amanah rakyat, bangsa dan negara, sehigga setiap program kegiatan yang dijalankan harus benar-benar dapat menciptakan output dan outcomeyangdapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Tidak mudah memang menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat, namun, sekali lagi saya mengajak kepada seluruh pegawai Kementerian Keuangan, saya katakan, dengan niat yang tulus dan ikhlas, dengan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan secara benar, Indonesia yang adil dan sejahtera pasti bisa kita wujudkan.
Saudara-saudara, Seiring dengan gejolak perekonomian global ke arah yang tidak menentu dengan ditandainya krisis di Amerika dan Eropa, akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian negara berkembang, termasuk Indonesia. Jangan sampai kejadian krisis yang telah lalu, kita alami kembali. Alhamdulillah, fundamental ekonomi kita dalam keadaan yang baik, sehingga kita belum begitu merasakan dampak krisis yang terjadi di Amerika dan Eropa tersebut. Namun, kita harus selalu waspada, jangan sampai dampak krisis global merambah ke Indonesia, banyak sektor yang akan terkena imbas krisis ini, seperti sektor keuangan, industri, wisata, perdagangan, dsb. Krisis akan menggerus perekonomian yang telah kita bangun, kemiskinan dan pengangguran meningkat , yang lebih dikhawatirkan lagi, krisis akan berpengaruh secara nyata terhadap sektor riil, karena disini, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia dipertaruhkan. Kita harus jaga fundamental ekonomi kita agar kuat, tidak mudah rontok oleh krisis global, kita harus ciptakan iklim ekonomi yang kondusif, dan kita harus tunjukkan integritas kita kepada bangsa dan negara, demi menciptakan Indonesia yang makmur dan sejahtera. Saya
berharap
kepada
segenap
pimpinan
Kementerian
Keuangan,
supaya
meningkatkan kualitas dari sistem yang telah kita bangun bersama, tutup celah-celah yang memungkinkan aparat kita berbuat korupsi, kolusi dan nipotisme. Sebagai pengambil kebijakan, Saudara harus selalu bersikap waspada, hat-hati (prudent), bertanggungjawab, akuntabel dan transparan. Kebijakan yang Saudara ambil, akan dinilai oleh masyarakat, bangsa dan negara. Juga kepada para pegawai hendaknya menunjukkan hasil kerja yang berkualitas dan berintegritas, selalu bersikap responsif, selalu menjunjung azas transparansi dan akuntabilitas.
4
Saudara sekalian, Tugas kita sebagai pengelola keuangan dan kekayaan negara adalah tugas mulia yang harus kita jalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab. Sebagai pengelola keuangan dan kekayaan negara, banyak sektor-sektor yang bersinggungan secara langsung dan tidak langsung terhadap Kementerian Keuangan. Di sisi perpajakan serta kepabeanan dan cukai, ciptakan pelayanan yang prima, tidak ada kata kompromi terhadap stakeholders yang nakal, tunjukkan keprofesionalan kalian dalam bekerja. Di sisi anggaran, perimbangan, pengelolaan kekayaan negara dan perbendaharaan, ciptakan anggaran yang berkualitas, sinergikan program-program yang ada antara pemerintah pusat dan daerah, jangan sampai program yang dilaksanakan di daerah tidak sejalan dengan progam yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, begitu juga sebaliknya, ini semua semata-mata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Di sisi kebijakan, ciptakan formula-formula kebijakan yang mudah dipahami, berpihak pada rakyat, dan selalu reviu peraturan-peraturan yang telah ditetapkan, perbaiki peraturanperaturan yang sudah tidak sesuai dengan keadaan dan kondisi di lapangan. Di sisi peningkatan kapasitas pegawai, hendaknya setiap SDM yang ada di Kementerian Keuangan, mempunyai pola pikir yang maju, mampu berpikir kritis dan memberikan sumbangsih saran bagi kemajuan bangsa dan negara. Mampu menciptakan pribadi-pribadi yang mampu bersaing, tidak hanya di lingkup nasional, tetapi juga di dunia internasional. Di sisi pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, ciptakan quick response atas hal-hal yang menurut sifatnya harus diputuskan dengan segera, dengan tetap mengedepankan sifat kehati-hatian (prudent) dan waspada. Jangan sampai publik dibuat bertanya-tanya atas informasi yang beredar. Jalankan segala sesuatunya dengan hati nurani dan sejalan dengan standard operating procedure (SOP) yang ada.
Saudara-saudara, Sebelum mengakhiri sambutan ini, atas nama Kementerian Keuangan dan pribadi, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pegawai yang telah menunjukkan loyalitas dan integritasnya kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan. Saya juga mengucapkan selamat kepada Kantor Pelayanan Percontohan Tahun 2011 yang telah menunjukkan prestasi, pelayanan, dedikasi, kerja keras, dan sikap profesionalisme selama ini. Saya berharap, di lingkungan Kementerian Keuangan selalu lahir teladan-teladan yang memberi inspirasi bagi kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
5
Selain itu, saya juga ingin menyampaikan selamat kepada Saudara-saudara yang hari ini memperoleh penghargaan Satyalancana karya Satya dan Piagam Penghargaan Pensiun. Terima kasih atas loyalitas dan integritas serta kerja keras yang sudah Saudara-saudara berikan kepada Kementerian Keuangan. Semoga hal tersebut dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua. Akhir kata, saya ucapkan selamat memperingati Hari Keuangan yang ke-65. Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua dalam melaksanakan pengabdian kepada bangsa dan negara tercinta. Sekian dan terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 31Oktober 2011 Menteri Keuangan
Agus D.W. Martowardojo
6