WELCOME
Technical Advisor
Hendi Prio Santoso Ridha Ababil
salam dari redaksi ada 6 April 2015, telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang berlangsung di Jakarta. Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, RUPS berlangsung secara dinamis dan lancar seperti harapan kita bersama. Pada kesempatan tersebut, RUPS berhasil mengambil keputusan strategis yang akan menjadi landasan PGN dalam rangka meningkatkan kinerja secara terus menerus di masa mendatang. RUPS antara lain telah menentukan jajaran komisaris yang baru, yakni Bapak Iman Sugema sebagai Komisaris Utama, sedangkan untuk posisi anggota komisaris dipercayakan kepada Bapak Tirta Hidayat, Bapak Mohamad Ikhsan, Bapak IGN Wiratmadja Puja, Bapak Paiman Raharjo, dan Bapak M. Zamkhani. Kami mengucapkan selamat kepada para komisaris terpilih, dan kami yakin kiprah dan amal baktinya di PGN nantinya akan membawa kajayaan Perseroan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa anggota komisaris yang digantikan, yaitu Bapak Bayu Krisnamurthi, Bapak
P
4
Vol. 2 2015
Firmanzah, Bapak Pudja Sunasa, Bapak A. Edy Hermantoro, dan Bapak Widya Purnama. Seluruh darma bakti yang telah ditunjukkan oleh beliau akan menjadi warisan sangat berharga bagi PGN. RUPS juga telah menetapkan kepemimpinan jajaran direksi tetap dipercayakan kepada saya, Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama. Sedangkan anggota direksi lainny adalah; Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko M. Wahid Sutopo, Direktur Pengusahaan Jobi Triananda Hasjim, Direktur Teknologi dan Pengembangan Djoko Saputro, Direktur Keuangan M. Riza Pahlevi Tabrani, dan Direktur SDM dan Umum Hendi Kusnadi. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan besar para pemegang saham yang tetap mempertahankan jajaran direksi untuk meneruskan perjuangan dalam menjalankan transformasi PGN menuju perusaahaan energi berbasis gas. Masih banyak yang harus kita jalankan. Banyak pula rintangan yang kita hadapi, tapi dengan kebersamaan dan kerja keras, semua cita-cita perseroan akan tercapai.
Editor-In-Chief R Wiranto
Editor
Sri Wahyuni Irwan Andri Atmanto Meutia Prima Tipuk Satiotomo W. Lestari
Writer
Friederich Batari Fatma
Fhotographers
D P Gunadi Herry S Kartarahardja
Creative Design Ade Fahlevi
Traffic
Hapsari Koeswoyo
Circulation
Rauminar Estikasari Dina Fitriana
This magazine is published bi-monthly by Prominent Jl. Alam Segar VII No. 24 Pondok Indah - Jakarta Tel: 021-3338 5136 Fax: 021-751 3507 www.prominentpr.com
5
CONTENT
VOL. 2. 2015
P.08
light box
Bahagianya Menggunakan Gas Di tengah kawasan perdagangan strategis di Tanah Abang dan Thamrin, Jakarta Pusat, terletak Rumah Susun Kebon Kacang. Rumah Susun ini dibangun sekitar 28 tahun lalu.
welcome
salam dari redaksi
04
whats on
Konser Katy Perry: The Prismatic World Tour Tourism Konser Boyzone “Boyzone: Back Again No Matter What” Jakarta Fair Lebih Lama, Lebih Meriah
12
event
ProCISE Award dan Innovation Award Bersaing Wujudkan Visi Perusahaan Kelas Dunia 14
P.16
art
NUArt, Seni Patung Berpadu Lanskap
film, books, music
“Birdman” yang Cemerlang di Panggung Oscar 2015
I Nyoman Nuarta (NU) jelas seniman besar. Di dalam dan di luar negeri karya-karyanya diapresiasi dengan baik. Seniman patung asal Bali yang menetap di Bandung ini telah berkreasi yang menakjubkan.
Sang Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto
the propellent
Perjalanan Menakjubkan Seekor Kelinci
BANJARSARI Kampung Melek Budaya Hijau dan Sehat
Petualangan Rasa di Lidah Aruna
gadget
6
Vol. 2 2015
Berpacu Ciptakan Mobil Irit
23
GREEN LIFE STYLE / SMART LIVING
Olympus OMD EM5 Mark II: Potret Langsung Kirim
20
Sony Xperia M4 Aqua: Tak Mati Meski Tenggelam
Jadilah Konsumen Hijau
26
28
a la mode
Aksesori Kreatif Buatan Lenny Agustin
Memburu Teroris Lewat Memex
Drones, Album Terbaru Muse Maliq & D’Essentials Rilis Kaset Musik Pop
automotive
32 47
main features 37
travelling 62
80 dining
88 health
PEOPLE
34 communities
68
speack up
Penggunaan Gas di Rumah Susun Lebih Murah, Mudah dan Aman 52 inspiration
Arief Mujianto, Dari Jepara ke Paris: PGN Menghargai Ide Baru 54
Grand Indonesia Shopping Town: Puas Pakai Gas PGN 86
milestone pgn
104
maps
106
CURRENTS affairs
PGN updates
shoping mall
Gas Masa Depan Indonesia
91
PGN Dukung Penuh Industri Keramik
108
the pipeline carft
Menik Yuli Hastuti: Sarjana Hukum Yang Kepincut Seni
58
PGN Area Semarang Targetkan Pemerataan Jaringan Pipa Gas
stock performance
97
Faktor Eksternal Tekan Saham PGAS
112
profile of the month welness
RSIA Bunda Jakarta: PAKAI GAS PGN, DUKUNG KELANCARAN TUGAS 84
Sukardi: Demi Keselamatan, Berani Tegur Menteri
102 7
LIGHT BOX
8
Vol. 2 2015
Bahagianya Menggunakan Gas i tengah kawasan perdagangan strategis di Tanah Abang dan Thamrin, Jakarta Pusat, terletak Rumah Susun Kebon Kacang. Rumah Susun ini dibangun sekitar 28 tahun lalu. Menempati area sekitar 1,7 hektare, rusun ini terdiri dari 8 blok. Dan tiap blok terdiri dari 5060 unit rumah. Sejak berdiri, Rusun Kebon Kacang telah memiliki instalasi gas PGN. Gas digunakan oleh warga yang sebagian besar untuk keperluan memasak. Aliran gas yang kontinyu membuat masak jadi praktis. Ibu-ibu tidak perlu berganti-ganti tabung gas seperti kebanyakan rumah tangga pada umumnya. Perawatan yang teratur selalu dilakukan petugas PGN sehingga terjaga keamanannya. Rusun ini pun menjadi percontohan bagi rusun-rusun lain dalam hal penyaluran gas. Biaya langganan yang murah, rata-rata Rp 30.000/bulan membuat warga senang. Ibu rumah tangga dapat mengalokasikan dana untuk keperluan pendidikan anak dan lainnya. Ujung-ujungnya membuat masyarakat lebih sejahtera.
D
9
LIGHT BOX
10
Vol. 2 2015
11
WHATS ON
Konser Katy Perry: The Prismatic World Tour
S
etelah sukses menggelar konser pertama di Jakarta pada 9 Januari 2012, penyanyi pop sensasional asal Amerika Serikat, Katty Perry, kembali akan menghibur penggemarnya di Indonesia pada 9 Mei 2015 di Indonesia Convention Center, BSD City, Tangerang. Konser ini merupakan rangkaian dari tur The Prismatic World Tour yang juga akan diselenggarakan di Taipei, Manila dan Bangkok. Dalam konser sebelumnya yang digelar di Sentul International Convention
Center, Bogor , Katty Perry berhasil memikat sekira 7 ribu penonton ke dalam konser yang megah dan penuh warna. Melalui video yang dipublikasikan di situs resminya, www.katyperryjkt.com, diva pop ini menyapa para penggemarnya di Jakarta: “Hey, Jakarta it’s Katy Perry and I’m 12
Vol. 2 2015
bringing The Prismatic World Tour to you in Jakarta on Mei 9th, I’ll see you soon!”. Katy Perry merupakan penyanyi kelahiran 25 Oktober 1984 yang naik daun pada 2008 saat album “One of The Boys” meraih platinum. Lagu-lagunya seperti “I Kissed A Girl dan Hot & Cold” kemudian berjajar di peringkat teratas tangga lagu internasional. Katty pun menjadi satu-satunya artis wanita yang menempatkan 5 lagunya sekaligus di peringkat nomor 1 Billboard Hot 100 chart (California Gurls, Teenage Dream, Firework, ET dan Last Friday Night). Pamornya terus naik ketika lagu “Teenage Dream: The Complete Confection, Part of Me dan Wide Awake” menempati peringkat teratas Billboard Hot 100 chart untuk kesembilan kalinya. Prism tercatat telah diunduh 557.024 kali di 68 negara dalam seminggu pertama rilisnya. Ini menjadikan Katy Perry sebagai artis pertama yang mampu melampaui penjualan digital di atas angka 75 juta. Konser yang dipromotori oleh AEG Live, Ismaya Live dan Sound Rhythm ini terdiri dari tujuh kelas dengan harga dimulai dari Rp900.000,- hingga Rp5 juta. Informasi selengkapnya termasuk penjualan tiket dapat diperoleh di laman: www.katyperryjkt.com.
Tourism Konser Boyzone
“Boyzone: Back Again No Matter What”
B
oyband legendaris asal Irlandia, Boyzone, siap mengobati rindu penggemarnya di Istora Senayan Jakarta dalam konser reuni khusus pada 22 Mei 2015. Konser bertajuk “Boyzone: Back Again No Matter What” itu digelar sebagai bagian dari promo tur album kelima mereka yaitu “BZ20”. Album tersebut menandai eksistensi mereka di industri musik selama 20 tahun. Tujuan konser ini adalah untuk mengobati kerinduan penggemar Boyzone yang ingin menyaksikan pertunjukkan live idola mereka. Konser tersebut juga akan jadi momentum tak terlupakan bagi Boyzone maupun para penggemarnya.Boyzone: Back Again No Matter What pada 22 Mei nanti akan penuh dengan histeria, atmosfer teatrikal, dan aksi panggung yang akan terekam dalam memori penonton sepanjang hayat. Boyzone pertama kali dibentuk pada 1993 dan dianggap sebagai salah satu boyband legendaris yang paling terkenal di dunia, serta salah satu boyband paling sukses di Irlandia dan Britania Raya. Selama masa karir mereka dalam industri musik, Boyzone telah memiliki 19 Top 5 Singles di Irish Single Charts, 18 Top 10 di UK Singles Chart, 9 No 1 Irish Hit Singles, dan 6 No 1 UK Hit Singles, serta 5 No1 Albums dengan total penjualan sebanyak 25 juta kopi di tahun 2013. Beranggotakan Keith Duffy, Stephen Gately, Mikey Graham, Shane Lynch dan Ronan Keating, Boyzone pernah pecah pada 1999 sebelum mereka bersama lagi di tahun 2007. Kemudian pada Oktober 2009 Stephen Gately meninggal dunia, namun empat personil lainnya tetap melanjutkan Boyzone. Full Color Entertainment, promotor yang sebelumnya sukses menggawangi konser Michael Learns to Rock, David Choi, dan juga Christian Bautista di Indonesia, akan menjual tiket konser “Boyzone: Back Again No Matter What”mulai Rp750 ribu (silver), Rp1 juta (festival), Rp1,5 juta (gold), Rp2 juta (platinum), Rp2,5 juta (diamond) dan Rp3 juta (VVIP). Tiket dijual mulai 7 Maret baik secara online lewat rajakarcis. com dan kiostix.com ataupun datang langsung ke kantor Full Color Entertainment.
Jakarta Fair
Lebih Lama, Lebih Meriah
J
akarta Fair Kemayoran kembali akan memeriahkan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-488 di Arena JIEXpo pada 29 Mei-5 Juli 2015. Lebih dari 300 acara dan 2.500 peserta akan mengisi pameran terbesar, terlama dan terlengkap ini. Dengan tema “Majulah Jakartaku, Bersama Meriahnya Jakarta Fair Kemayoran,” Jakarta Fair Kemayoran 2015 menargetkan pengunjung lebih dari 4 juta orang dengan transaksi lebih dari Rp4 triliun. Jakarta Fair Kemayoran 2015 atau yang lebih dikenal dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ), tahun ini diselenggarakan 38 hari. Lebih lama dari tahuntahun sebelumnya yang digelar hanya 30 hari mulai pertengahan Juni hingga pertengahan Juli. Konsep Jakarta Fair Kemayoran 2015 masih sama dengan tahun lalu. Acara ini akan menampilkan pameran budaya, pentas musik dengan artis-artis ternama Ibukota dan berbagai promosi menarik lainnya. Ada pula varian produk mulai dari otomotif, komputer, pernak-pernik, hingga kerajinan daerah. Jumlah tenant yang turut serta di Jakarta Fair Kemayoran lebih banyak. Hall B dan C di JIEXpo Kemayoran diperluas 10 ribu meter persegi. Selain itu, Jakarta Fair Kemayoran 2015 menghadirkan aplikasi mobile dengan berbagai fitur yang dapat mempermudah pengunjung ketika datang ke Jakarta Fair. Sayang untuk dilewatkan oleh setiap pengunjung. Fitur utama pada aplikasi mobile ini adalah voucher redemption yang menghadirkan promo-promo menarik dari setiap peserta pameran. Masalah kemacetan dan angkutan umum juga diberi solusi dengan penyediaan shuttle bus. Armada yang diluncurkan lebih banyak dan jangkauan shuttle bus lebih luas menyebar pada titik Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. 13
EVENT
ProCISE Award dan Innovation Award
Bersaing Wujudkan Visi Perusahaan Kelas Dunia
Teks Friederich Batari Foto DP Gunadi
T Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, menggelar ProCISE Award dan Innovation Award tahun 2015, diikuti para pekerja di lingkungan PGN. Kedua penghargaan tersebut menjadi salah satu proses transformasi budaya di lingkungan pekerja/karyawan PGN sehingga dapat bersaing dalam mewujudkan visi PGN sebagai perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Untuk mewujudkan visi itu tidaklah mudah. PGN menyadari bahwa persaingan bisnis yang semakin ketat ini menuntut peningkatan kompetensi dan daya saing yang tinggi dari setiap pekerja untuk melahirkan kreativitas dan
R
14
Vol. 2 2015
inovasi. Melalui penghargaan itu, PGN mendorong proses transformasi budaya ProCISE di kalangan pekerja/karyawan agar meningkatkan inovasi serta melahirkan inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan. Ketua Pelaksana Kompetensi Divisi SDM Kantor Pusat PGN, Titi Mihartati menjelaskan dalam Seleksi ProCISE Award baik tingkat kantor pusat maupun tingkat korporat terdapat dua kategori, yaitu kategori ProCISE dan kategori inovasi. Untuk kategori ProCISE ini, menurut Titi Mihartati, seleksi dilakukan kepada pekerja yang mempunyai distribusi tinggi dalam mengimplementasi program budaya perusahaan di lingkungan
kerja yang bersangkutan. Seleksi ini juga dilakukan kepada pekerja yang menunjukkan kinerja terbaik dan menjadi panutan (change agent) dalam melaksanakan nilai nilai budaya perusahaan ProCISE PT PGN. Sedangkan untuk kategori inovasi, penemuan baru yang diajukan oleh para pekerja adalah yang memberi manfaat dan nilai tambah bagi perusahaan baik dari sisi efisiensi biaya, peningkatan pendapatan, perbaikan sistem maupun manfaat lainnya. Pekerja/karyawan di kantor pusat/ unit yang menjadi pemenang diberikan uang dan untuk tingkat korporat pemenang mendapat kesempatan berkunjung ke perusahaan gas di luar negeri. Pada kesempatan itu, Titi mengusulkan agar kedepan terutama
untuk kategori inovasi sebaiknya biaya dalam pembuatan/melakukan ekperimen dari inovasi-inovasi di biayai oleh perusahaan. Selain itu, hasil inovasi yang terbaik digunakan/ diimplentasikan dalam proses kerja di PGN. “Hal itu dapat menjadi kebanggaan bagi pemenang kalau inovasinya diemplementasikan,” kata Titi Mihartati. Titi mengatakan Corporate Award Tahun 2015 Tingkat Kantor Pusat (PGN) ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada pekerja yang menunjukkan kinerja terbaik dan yang telah menghasilkan inovasi. Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman dan kepeduliaan pekerja terhadap budaya ProCISE, dan meningkatkan semangat kreativitas dan inovasi dari pekerja.
Cras maximus sagittis velit, at consequat urna posuere et. Donec id sodales neque. Sed tincidunt orci a lobortis pellentesque. Nam vel egestas turpis. Vestibulum magna libero. auctor nec ex et, porttitor tincidunt risus. Integer sed diam nec nunc fringilla vulputate vitae eget metus. Vivamus dignissim orci id augue porttitor, ac condimentum magna fringilla. Proin molestie commodo lectus, vitae rutrum nunc condimentum non. Etiam in neque fermentum. Vulputate dui vitae, hendrerit quam. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec laoreet sodales felis at tempus. Vestibulum porttitor, felis placerat consectetur rhoncus, mauris libero aliquet magna, eget scelerisque tellus sem eu augue.
15
art
NUArt, Seni Patung Berpadu Lanskap I Nyoman Nuarta (NU) jelas seniman besar. Di dalam dan di luar negeri karya-karyanya diapresiasi dengan baik. Seniman patung asal Bali yang menetap di Bandung ini telah berkreasi yang menakjubkan. Teks & Foto W. Lestari
anyak karyanya yang monumental. Tak heran NU pada tahun 2014 dipilih sebagai Penerima Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana Kebudayaan dari pemerintah. Karya termegahnya adalah patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Desa Ungasan, Jimbaran, Bali. Kalau Anda belum pernah ke sini, sayang sekali. Untuk lebih bisa menikmati karya-karya seniman kelahiran Tabanan, Bali, 14 November 1951, ini, kita bisa mengunjungi NuArt Sculpture Park yang nyaman dan lapang. Patung-patung artistik hasil karya NU di Bandung Utara ini ada yang ditempatkan di luar ruangan (outdoor) yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga berpadu dengan lanskap yang asri di sekitar gedung galeri, ada pula yang ditempatkan di dalam ruangan (indoor). Untuk patung-patung NU yang di dalam ruangan, ada peringatan untuk tidak mengambil fotonya. Jadi, kita cukup menikmati hasil karya seni yang mengenyangkan hati ini saja tanpa mengambil gambarnya. Seperti yang diungkapkan oleh pemerhati seni dan budaya Jean Couteau dalam sambutannya di “The Journey of The Mighty Garuda Wisnu Kencana, 1989-Present”, NU bukan
B
16
Vol. 2 2015
Seperti yang diungkapkan oleh Jean Couteau, karya-karya NU memperlihatkan kreativitas yang beragam
seniman sembarangan. Sebelum menciptakan GWK, NU sudah dikenal dengan hasil karya seninya yang terkenal dan monumental. Tanpa GWK pun, NU sudah menjadi seniman besar, apa lagi dengan menciptakan GWK. Di Jakarta, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Barat (depan gedung Indosat), ada patung Monumen Arjuna Wijaya, ini salah satu dari karya monumental NU. Karya NU yang lain adalah patung besar berbentuk pusaran yang sekarang menjadi ikon Museum Nasional (kalau dulu adalah patung gajah). Monumen Proklamator (Soekarno-Hatta) juga merupakan hasil karya monumental NU.
Sedangkan di Surabaya, NU menciptakan Monumen Jalesveva Jayamahe yang berdiri megah di Dermaga Ujung Madura, Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim). Monumen ini menggambarkan sosok Perwira TNI AL berpakaian dinas upacara, lengkap dengan pedang kehormatan, yang menerawang ke arah laut. Patung setinggi 60,6 meter itu simbol generasi penerus bangsa Indonesia yang yakin dan optimistis mencapai cita-cita bangsanya. Seperti disebutkan di atas, karya termegah NU yang lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung 17
art
(ITB) ini adalah GWK. Seniman yang tergabung dalam organisasi seni patung internasional seperti Sculpture Center Washington (Amerika Serikat), Royal Bristish Sculpture (London), dan Steering Committee for Bali Recovery Program ini menggagas GWK sebagai patung raksasa Wisnu yang menunggangi Garuda yang akan menjadi ikon yang sebanding dengan Patung Liberty di New York atau Menara Eiffel di Paris. GWK akan selamanya melambangkan keagungan budaya Jawa-Bali, yang mengingatkan kita, bangsa Indonesia, akan asal-muasal lambang negaranya yakni Garuda. Dalam hal ini NU berusaha keras membangun keadiluhungan masa depan bangsa, bukan hanya terpaku pada keadiluhungan masa lalu bangsa. Nah, tahukan Anda bahwa elemen-elemen patung GWK itu dicetak dan dilas di Studio NU di Bandung yang terletak satu areal dengan NuArt, sedangkan fondasi dan landasan patung raksasa GWK ini dibangun di Bukit Nusa Dua Bali. Setelah bagian-bagian patung GWK selesai dibuat di Bandung lalu diangkut dengan truk kontainer dan dikapalkan ke Bali. Luar biasa bukan? Untuk mencapai NuArt Sclupture Park yang terdiri atas museum, galeri, bengkel kerja (workshop), toko, dan kafe ini, bila kita berada di sekitar pintu tol Pasteur, maka NuArt sekitar 4 kilometer dan dapat ditempuh dalam 8-10 menit. Dari pintu tol Pasteur, kita bisa langsung mengambil jalan ke kiri (lampu lalu-lintas pertama) menuju ke arah Jalan Surya Sumantri, ikuti saja jalan tersebut hingga menjumpai pertigaan dan jalan satu
NuArt Sculpture Park
18
Vol. 2 2015
arah menuju Jalan Leumah Neundeut. Setelah menikung ke kanan dan jalan agak menanjak, kita akan menjumpai perempatan, belok ke kiri ke arah Jalan Perintis. Ikuti terus jalan tersebut hingga kita menjumpai Gerbang Perumahan Setra Duta (ditandai dengan sebuah patung telapak tangan karya NU). Setelah menyusuri Jalan Setra Duta Raya, kita akan menjumpai penunjuk arah ke NuArt Sclupture Park. Seperti namanya, di areal seluas tiga hektare ini kita bisa melihat dan menikmati hasil karya NU mulai dari dia merintis karier sebagai seniman hingga karya masterpiece-nya. Selain bisa menikmati dan mengapresiasi hasil karya NU di tempat ini, kita juga dimanjakan oleh udara sejuk, keheningan suasana, dan lanskap asri sejauh mata memandang.
Jl. Setra Duta Raya No. L 6, Bandung 40151
Kalau di luar gedung banyak bertebaran patung-patung NU yang menawan yang berpadu dengan keasrian lanskap. Sedangkan di dalam gedung, patung-patung yang ditampilkan lebih memesona. Bagi Anda penikmat seni, di dalam gedung ini Anda akan mendapat kenikmatan dan kekayaan hati yang digugah oleh NU melalui patung-patung karyanya. Tengok saja di sini karya NU yang bertajuk “Shark Fin Soup” (Sup Sirip Hiu) yang dibuat tahun 2002, berbahan tembaga dan kuningan, berukuran 240 x 110 x 90 cm. Di lantai dua gedung NuArt ini, hiu dan sirip-siripnya seolah tampak dari permukaan air laut bagaikan sedang berenang membentuk pusaran air yang tak henti, mungkin karena ogah tertangkap karena takut siripnya akan dijadikan sup.
(+62 22) 2020 - 414 (+62 22) 2017 - 812 (+62 22) 2017 - 816
E-mail:
[email protected] Website: www.nuarta.om, www.nuartsculpturepark.com
Seperti yang diungkapkan oleh Jean Couteau, karya-karya NU memperlihatkan kreativitas yang beragam. Terobosan teknisnya dalam berkarya sering ditiru seniman lain alias imitator NU. Bagi NU sendiri, semua komentar tentang kehebatan karyanya dan pujian atas prestasi besarnya merupakan tantangan bagi dirinya untuk terus menciptakan karya baru. Koleksi karya-karya NU yang
lebih beragam dalam tema dan bahan bisa kita lihat di lantai dua museum NuArt ini. Sedangkan lantai satu memamerkan dokumentasi foto-foto dan data teknis pembuatan elemenelemen GWK. Mulai dari perencanan, pengerjaan, pengangkutan, hingga gambaran akan jadi sebesar dan semegah apakah GWK itu nantinya bila sudah final. Setelah puas menikmati semua
hasil karya NU di NuArt Sculpture Park yang dibuka untuk umum sejak tahun 2000 ini yang untuk sementara ini tak dikenai karcis masuk alias gratis, kita bisa mampir ke kafe-nya. Kita bisa mencoba Bebek Cryspy, Bebek Betutu, dan Pelecing Kacang Panjang, yang semuanya sangat asli Bali dan tentunya sangat enak di lidah. Juga ada Pisang Goreng yang enak di sini. Pendeknya, perut kenyang hati pun senang. 19
FILM BOOKS & MUSIC
“Birdman” yang Cemerlang di Panggung Oscar 2015 Judul : Birdman Sutradara : Alejandro González Iñárritu Skenario : Alejandro González Iñárritu & Nicolás Giacobone Pemain : Michael Keaton, Zach Galifianakis, Edward Norton, Emma Stone Durasi : 119 menit Genre : Drama komedi
F
ilm “Birdman” arahan sutradara Alejandro Gonzalez Inarritu ini merupakan film terbaik di ajang Oscar 2015. Memboyong 4 Piala Oscar: Best Picture, Best Director
(Alejandro Gonzalez Inarritu), Best Original Screenplay, dan Best Cinematography (Emmanuel Lubezki). “Birdman” atau “The Unexpected Virtue of Ignorance” adalah sebuah
film drama komedi satir yang berkisah tentang seorang aktor (Michael Keaton) yang terkenal sebagai ikon superhero. Pada hari-hari menjelang malam pembukaan pementasannya
F Sang Guru Bangsa HOS Tjokroaminoto
ilm yang bernuansa politik ini diangkat dari penggalan kisah perjuangan tokoh pergerakan nasional HOS Tjokroaminoto. Beliau merupakan salah satu pelopor ilmu politik di Indonesia, pendiri organisasi Sarekat Islam, dan guru Presiden RI pertama Soekarno. Lewat film ini, diharapkan Anda sebagai penonton bisa teredukasi. Film ini juga menggambarkan sosok HOS Tjokroaminoto sebagai seniman. Bisa dikatakan, HOS Tjokroaminoto merupakan salah satu pelopor lahirnya industri kreatif
Judul : Guru Bangsa: Tjokroaminoto Produser : Christine Hakim, Didi Petet, Dewi Umaya, Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe Letto), Ari Syarif Sutradara : Garin Nugroho Skenario : Ari Syarif (almarhum) Genre : Drama sejarah Pemain : Reza Rahardian (H.O.S. Tjokroaminoto), Christoffer Nelwan (Tjokroaminoto kecil), Putri Ayunda (Soeharsikin), Maia Estianty (Ibunda Soeharsikin), Christine Hakim (Mbok Tambeng), Sudjiwo Tedjo (Mangunkusumo), Alex Komang (Hasan Ali Surati), Ibnu Jamil (Agus Salim), Deva Mahendra (Koesno/Soekarno), dan Chelsea Elizabeth Islan (remaja Indo yang dekat dengan Tjokroaminoto)
20
Vol. 2 2015
di Broadway, dia bertempur melawan egonya dalam upaya untuk memulihkan keluarga, karier, dan dirinya sendiri. Hal yang menarik adalah pergerakan kameranya yang agaknya memakai konsep one-shoot take (tanpa “cut”). Michael Keaton dengan sangat brilian menampilkan kemampuan akting sebagai seorang pemain drama Broadway yang penuh masalah. Dari sisi naskah, dialognya cerdas. Visualisasinya semakin bertambah dramatis oleh scorring unik dominasi drum, yang menjadikannya sangat khas. Sisi editingnya pun dipuji habishabisan. “Birdman” menjadi salah satu pengalaman sinematik yang mengagumkan dekade ini. Wita Lestari
di Indonesia. Karena darah seni Tjokroaminoto sangat kental, maka seluruh pemain dalam film ini diminta bernyanyi. Kabarnya akan ada adegan Reza Rahadian dan Putri Ayudya bernyanyi bersama. Syuting film yang juga bekerja sama dengan Yayasan HOS Tjokroaminoto ini telah dimulai pada 7 September 2014. Lokasi syuting di kota-kota bersejarah seperti Ambarawa, Semarang, dan Yogyakarta. Demi menghidupkan kembali suasana lama kota Surabaya, maka ada trem dan mobil kuno. Film yang diproduseri lima orang ini akan dirilis April 2015. Banyak cerita menarik dan patriotis dari pahlawan kelahiran Madiun itu yang akan diangkat dalam film ini. Tepatnya kisah hidupnya antara tahun 18901920, atau hingga 1921, saat dia dipenjara karena dituduh menyiapkan pemberontakan terhadap pemerintah Belanda. Wita Lestari
Perjalanan Menakjubkan Seekor Kelinci
B
uku ini berkisah tentang seekor kelinci bernama Edward Tulane yang bangga pada dirinya sendiri karena punya anak perempuan bernama Abilene yang sangat menyayangi dan memperlakukannya dengan sangat baik. Mereka tinggal di Egypt Street. Perjalanan luar biasa Edward Tulane dimulai ketika Abilene hilang. Sang ibu kelinci ini pun memulai perjalanan ajaibnya untuk mencari anaknya, dari dasar laut ke jala nelayan, dari puncak gunung sampah ke dekat api unggun gelandangan, dari tempat tidur anak yang sakit keras ke jalan-jalan Kota Memphis. Ternyata perjalanannya ini bukan semata perjalanan fisik, namun juga perjalanan spiritual. Dari perjalanannya mencari Abilene ini dia pun jadi tahu bahwa hati yang paling rapuh sekalipun dapat belajar menyayangi, kehilangan, lantas menyayangi lagi. Judul : The Miraculous Journey of Edward Tulane | Penulis : Kate Dicamillo | Penerbit : Barnes & Noble | Genre : Fiksi semua umur | Karakter : Edward Tulane, Pellegrina, Abilene Tulane, dll
Petualangan Rasa di Lidah Aruna
L
aksmi Pamuntjak, sang penulis novel ini, gemar mencicipi kuliner khas Indonesia. Tak heran bila novel terbarunya ini bertema kuliner. Dalam novel terbarunya berjudul “Aruna dan Lidahnya” ini dikisahkan Aruna Rai (35), belum menikah, pekerjaannya: epidemiolog (ahli wabah) dengan spesialisasi flu burung, terobsesi makanan. Bono (30) terlalu sibuk untuk menikah, pekerjaannya seorang koki dengan spesialisasi: Nouvelle Cuisine, terobsesi makanan. Nadezhda Azhari (33), tidak menikah, pekerjaannya: penulis dengan spesialisasi: perjalanan dan makanan, terobsesi makanan. Ketika Aruna ditugaskan menyelidiki kasus flu burung yang menjadi epidemi di delapan kota Indonesia, dia menggunakan kesempatan ini untuk mencicipi kekayaan kuliner lokal bersama kedua karibnya tersebut. Judul : Aruna dan Lidahnya | Penulis : Laksmi Pamuntjak | Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (2014) | Tebal : 426 halaman | Genre : Novel kuliner (semi fiksi)
21
FILM BOOKS & MUSIC
Maliq & D’Essentials Rilis Kaset Musik Pop
G Drones, Album Terbaru Muse
M
use, grup band cadas lawas asal Inggris akan merilis album terbaru mereka tahun 2015 ini. Album ini akan menjadi album ketujuh grup band yang berdiri sekitar tahun 90-an ini. Vokalis grup band ini, Matthew Bellamy, mengatakan bahwa tema dari album baru Muse ini sangat berbeda dengan menampilkan sejumlah eksperimen yang selama ini mereka lakukan. Dia berharap karya Muse kali ini bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. Eksperimen bermusik mereka meliputi berbagai hal, seperti elektronik, simfoni, dan orkestra. Sebelumnya, band beranggotakan Matthew Bellamy, Chris Wolstenholme, dan Dominic Howard ini sempat menggoda penggemarnya dengan mengunggah video yang memperlihatkan sebuah orkestra dengan caption “Milan Strings”. Selain itu, Muse juga mengunggah foto bersama produser band legendaris Robert Lange. Muse merilis album terakhir mereka yakni “The 2nd law” pada tahun 2012 lalu. Tentang album terbaru tahun ini sudah dikabarkan oleh Muse sejak akhir 2013 lalu. Sedangkan pada tahun 2014 mereka rehat demi merampungkan materi album terbaru mereka tersebut. Wita Lestari
22
Vol. 2 2015
rup band Maliq & D’Essentials merilis album keenamnya yang berupa album musik pop. Namun, kali ini Angga Puradiredja (vokal), Indah (vokal), Ilman (keyboard dan piano), Jawa (bas), Lale (gitar), dan Widi (drum) merilisnya dalam format pita kaset setelah mereka melepas piringan hitam dalam jumlah terbatas akhir tahun 2014 lalu. Kali ini kaset tersebut hanya dirilis sejumlah 300, yang juga bertepatan dengan dilepasnya single ketiga mereka, “Semesta”. Lagu ini menjadi official soundtrack film “Filosofi Kopi-The Movie”. Uniknya, selain dalam bentuk kaset yang sudah dianggap barang antik di era sekarang, Maliq & D’Essentials sengaja merilisnya satu paket dengan artist series special edition limited T-shirt. Mereka bekerja sama dengan tiga seniman lokal yang hebat dalam mendesain artwork yang terpampang di T-shirt tersebut. Ketiga seniman tersebut adalah Darbotz, Ykha Amel, dan Sir Dandy. Setelah album kelimanya, “Sriwedari” yang dirilis tahun lalu, di album keenamnya ini Maliq & D’Essentials hadir dengan nuansa yang sedikit berbeda. Kemasan album Musik Pop dibuat “eye catching”. Lagu yang menjadi single pertama, Ananda ft, Indra Lesmana, mendapat tanggapan yang baik dari para pendengar setia Maliq & D’Essentials. Delapan lagu pada album Musik Pop ini dibawakan dengan menyesuaikan nama albumnya, Musik Pop. Grup band asal Indonesia yang dikenal dengan aliran jazz and soul ini tidak hentinya mengejutkan para pendengarnya dengan manghadirkan musik yang berbeda dari album-album sebelumnya. Sebenarnya hal tersebut sudah terlihat pada dua album terakhirnya yang mulai sedikit menjauh dari aliran jazz and soul. Wita Lestari
THE
PROPELLENT
BANJARSARI
Kampung Melek Budaya Hijau dan Sehat Kampung yang pernah menjadi binaan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization atau UNESCO ini, menjadi kampung percontohan penghijauan dan pengolahan sampah sejak 1996. Teks Fatma Foto DP Gunadi
Jakarta adalah kota padat penduduk. Sampai 2014 jumlah penduduk di DKI Jakarta sebanyak 10 juta jiwa. Luas wilayah DKI Jakarta yang tercantum di SK Gubernur No.171/2007 seluas 662,33 kilometer persegi. Jumlah rukun warga (RW) 2.720 dan rukung tetangga (RT) 30.442. Kepadatan tersebut membuat beberapa permasalahan terjadi, salah satunya yaitu soal kedisiplinan warga Jakarta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
S
Dalam upaya membangkitkan kesadaran warga untuk tertib membuang sampah, pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta mengeluarkan PERDA No. 3 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah. Pada masa sosialisasi PERDA tersebut, yaitu pada Desember 2013 sudah ada kasus-kasus terkait ketidak disiplinan dalam membuang sampah terjadi. Kasus-kasus tersebut diproses melalui sidang yustisi di kantor kelurahan. Pelanggar dikenakan sanksi denda berupa uang Rp50 ribu dan untuk denda maksimal sebesar Rp100 ribu. 23
THE
PROPELLENT
Sampah mungkin bisa dikambing hitamkan banyak orang sebagai salah satu penyebab banjir di Jakarta yang rutin terjadi setiap tahunnya. Berbeda dengan warga RW 08 kampung Banjarsari kelurahan Cilandak, kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Mereka bersikap pro aktif berupaya untuk mengurangi sampah. Warga di kampung itu melakukan aksi nyata dengan mengolah sampah-sampah, baik yang organik maupun non organik menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi kehidupan mereka. Kampung yang pernah menjadi binaan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization atau UNESCO ini, menjadi kampung percontohan penghijauan dan pengolahan sampah sejak 1996. Saat itu UNESCO menawarkan pendidikan lingkungan mengenai pengolahan limbah sampah, sekaligus menawarkan kepada warga untuk menjadikan kawasan asri itu menjadi pilot project kampung ramah lingkungan. Karena tawaran tersebut disambut baik warga Banjarsari, maka UNESCO membentuk komite lingkungan di RW 08 untuk mendirikan kelas pendidikan secara cuma-cuma mengenai daur ulang sampah kertas dan pembuatan pupuk kompos. Kemudian pada 2001, UNESCO dan warga Banjarsari meminta bantuan Pusat Pengkaji dan Penerapan Teknologi Lingkungan (P3TL-BPT) untuk melakukan pembinaan berkelanjutan dari aspek teknologi dan manajemen persampahan. Sejarah Banjarsari tidak lepas dari peran para pejuang lingkungan yang berjasa pada saat itu. Berawal di tahun 1992, seorang ibu warga Banjarsari bernama Harini Bambang Wahono mempelopori gaya hidup go green ini. Ia terdorong untuk berperan 24
Vol. 2 2015
aktif mensosialisasikan gaya hidup sehat dan hijau ke warga-warga sekitar rumahnya. Bukan mudah tentunya menawarkan sebuah kebiasaan baru yang menuntut niat dan tanggung jawab setiap individu yang menjalankan. Apalagi ketika itu banyak warga yang masih buta huruf dan belum mengetahui arti penghijauan juga belum memiliki pengetahuan dasar tentang kesehatan. Namun Harini tidak patah semangat. Ia tetap melakukan pendekatan ke perseorangan dan melakukan pertemuan rutin sampai upayanya itu membuahkan kepercayaan dari para tetangganya. Akhirnya terbentuklah kaderkader yang bertugas untuk melakukan sosialisai peningkatan kesadaran lingkungan di tingkat masyarakat. Kampung yang dihuni kurang lebih 1.000 orang ini semakin terasa asri ketika warganya terbiasa memilah-
milah sampah. Pemisahan-pemisahan sampah tadi berguna untuk memudahkan pengolahan sampah. Sampah organik akan dibuat pupuk kompos, sedangkan sampah jenis lainnya didaur ulang menjadi beberapa produk seperti taplak meja, tikar, bunga plastik dan bingkai foto. “Warga di sini sudah otomatis kalau buang bekas makanan atau bekas buah pasti tidak dicampur dengan sampah-sampah lain tapi sudah dipisahkan untuk ditaruh di atas tanaman-tanaman yang ada di halaman warga. Fungsinya jadi kompos buat vitamin tanaman, jadi tambah subur” ujar Sri Yuliarti, Ibu RW 08 Banjarsari saat ditemui PGN Inside di rumahnya. Tidak hanya Harini yang dikenal sebagai penggiat hidup hijau dan sehat di kampung Banjarsari. Agustin Riyanto, pada 2003 membuat apotek hidup yang dinamainya “Waroeng 21” di rumahnya sendiri. Ibu berkacamata
ini juga turut berjasa dalam meneruskan jerih payah Harini dalam mewujudkan kampung hijau dan sehat. Agustin juga berperan dalam menanam banyak jenis tanaman yang membuat warga Banjarsari terbebas dari berbagai macam penyakit. Ia menanam ragam tanaman dan tumbuhan obat seperti mahkota dewa, kumis kucing, temulawak dan sirih merah. Bahkan ada tanaman yang bisa mencegah warga dari gigitan nyamuk aedes aegypti yang juga ditanam Agustin yaitu tanaman zodiac yang mempunyai nama lain evodia suaveolens scheffI yang berguna untuk menangkal nyamuk. Tanaman-tanaman penangkal nyamuk tersebut ternyata kini juga tertanam di masing-masing rumah warga Banjarsari. ”Alhamdulillah warga Banjarsari tidak ada yang kena demam berdarah, kalaupun kena pasti pas lagi ke tempat di luar Banjarsari”, jelas Sri. Jika melihat halaman rumah masing-masing penduduk di sana, tak heran jika Banjarsari ditetapkan sebagai tujuan wisata oleh Suku Dinas Pariwisata Jakarta Selatan. Masing-masing warga secara sukarela menanam tanaman di rumah mereka. Media tanam warga Banjarsari beragam, mulai dari pot graba, drum, bahkan kaleng dan wadah plastik bekas. “Warga di sini masih tanam tumbuhtumbuhan. Bukan karena kami yang minta tapi karena kesadaran. Sampah pun pasti dibuang pada tempatnya. Seandainya masih ada sampah ditemukan di jalan, pasti yang buang bukan warga sini”, tambah Sri. Warga Banjarsari sudah sejak lama terbiasa dengan prinsip 4R, yaitu reduce, reuse, recycle dan replant. Untuk reduce, warga terbiasa menggunakan segala sesuatu seperlunya sehingga tidak ada pemborosan. Reuse, warga mempunyai kebiasaan untuk
Bukan mudah tentunya menawarkan sebuah kebiasaan baru yang menuntut niat dan tanggung jawab setiap individu yang menjalankan
memanfaatkan barang bekas untuk diolah menjadi barang yang tampak baru dan bermanfaat. Recycle, warga melakukan kegiatan daur ulang dari yang terumum dan termudah, misalnya melakukan pengomposan dan daur ulang kertas. Sedangkan replant, warga terbiasa untuk menanam kembali dengan memanfaatkan kompos. Di saat yang sama, seorang ibu warga Banjarsari, Ariesta Komalasanti, yang juga menjabat sebagai Dewan Kelurahan atau yang sekarang telah menjadi Lembaga Masyarakat Kelurahan, menyatakan akan melanjutkan perjuangan sesepuhsesepuhnya itu. Ia sedang berusaha untuk menanamkan kesadaran warga-warga baru dan generasi muda Banjarsari sebagai upaya estafet untuk menjaga ekosistem lingkungan. Ia juga optimis akan mendirikan sebuah sanggar sebagai sarana warga Banjarsari untuk belajar mengolah sampah. Menurutnya saat ini sudah ada beberapa orang tua dan remaja yang punya komitmen untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan berhubungan dengan lingkungan, juga menyisihkan sebagian uangnya untuk modal mengadakan kegiatang-kegiatan. “Sejauh ini sudah ada 12 orang warga di sini yang mau sumbang uang dan sekitar 12 remaja yang tercatat aktif di karang taruna. RT dan RW di sini juga kasih support kok”, jelas Ariesta. Mengenai prestasi, kampung yang mendapat pujian dari mantan gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso tercatat menjadi sekolah dan laboratorium pengelola sampah terpadu. Kampung ini sepanjang sejarah keberhasilannya juga telah memenangkan beberapa penghargaan, di antaranya yaitu juara ke-1 kategori taman lingkungan RW dalam rangka HUT ke-470 kota Jakarta dan HUT ke-52 kemerdekaan RI, penghargaan kalpataru kategori penyelamat lingkungan pada 2001, juara nasional penghijauan lingkungan dan konservasi alam pada 2000 dan penobatan Banjarsari sebagai obyek wisata oleh Suku Dinas Pariwisata Jakarta Selatan. 25
GADGET
Memburu Teroris Lewat Memex Memex, gabungan dari kata memory dan index dibuat untuk mengeksplorasi area yang belum terjamah Google dan Yahoo.
emex merupakan mesin pencari dunia maya yang diklaim lebih canggih dari Google. Mesin pencari ini adalah hasil rancangan Darpa (Defense Advanced Research Projects Agency ) lembaga pengembangan teknologi di bawah Kementrian Pertahanan Amerika Serikat. Memex, gabungan dari kata memory dan index ini dibuat untuk mengeksplorasi area yang belum terjamah Google dan Yahoo. Selama ini mesin pencarian komersialkata seperti Google hanya mampu mencari data di bagian atas
M
26
Vol. 2 2015
dunia maya, hanya 5 persen dari data yang tersedia. Memex diharapkan mampu menjangkau kegiatan illegal seperti human trafficking, prostitusi online dan terorisme. Selain untuk mendeteksi kejahatan, Memex dapat digunakan untuk kepentingan bisnis. Analis saham bisa menggunakan Memex untuk mencari data tersembunyi. Memex dibuat oleh Christopher White, yang sejak awal berkeinginan memerangi kejahatan, terutama prostitusi online dan perdagangan manusia.
Cara kerjanya, Memex akan mampu mencatat iklan prostitusi, seperti nomor telepon, gambar, dan juga lokasi. Dengan data yang dihimpun ini, pihak berwenang dapat menentukan lokasi kejahatan. Cara kerja Memex berbeda dengan Google, Bing, dan Yahoo. Kalau Google menelisik dengan data yang didasarkan pada iklan dan ditampilkan secara linear berdasarkan algoritma mesin pencari. Sedangkan Memex menyajikan informasi ke dalam bentuk infografis yang canggih. DP Gunadi
Sony Xperia M4 Aqua:
Tak Mati Meski Tenggelam www.bhphotovideo.com
Olympus OMD EM5 Mark II:
Potret Langsung Kirim
O
lympus OMD EM5 Mark II segera meramaikan kamera mirorrless di Indonesia. Kamera yang kabarnya akan menggantikan pendahulunya, memiliki bentuk fisik yang hampir mirip dengan OMD EM5. Sama-sama memiliki 16 MP, anti benturan, anti air serta debu. Ada beberapa pembaruan dari pendahulunya. Prosesor yang menggunakan Image TruePic VII dapat dipastikan memperbaiki hasil foto. Adanya socket untuk microphone eksternal saat menggunakan fasilitas video recording juga menjadi point menarik. Selain itu untuk mengikuti perkembangan jaman, teknologi Wifi juga dibenamkan di kamera ini sehingga pemotret bukan hanya langsung mengirimkan gambar sesaat setelah memotret, tetapi juga dapat mengontrol kamer ini dengan menggunakan perangkat tablet atau smartphone. Kamera ini mempunyai kecepatan tertinggi 1/8000 yang biasanya dimiliki oleh kamera-kamera profesional lainnya. Kecepatan fokus dan semakin pendeknya lag saat memotret juga menjadi andalan kamera ini. Kemampuan melakukan sequential shooting sampai kartu memory penuh juga menjadi kekuatan kamera ini. Dari list yang direlease oleh Olympus Indonesia kamera ini akan dilepas ke pasaran dengan harga kisaran Rp14.999.000.
S
ony Xperia M4 Aqua meramaikan persaingan smartphone di tanah air. Smarthone satu ini digadang-gadang dapat bertahan di kedalaman 1,5 meter selama 30 menit karena telah memiliki sertifikat IP68. Ponsel yang memiliki bentang layar 5 inchi mengusung spesifikasi akan dibekali OS Android Lolipop (v 5.0). Sedangkan di bagian dalamnya ponsel ini akan dilengkapi oleh chipset Qualcomm MSM8939 Snapdragon 615 dan prosesor Quad-core 1.5 GHz Cortex-A53 & quad-core 1.0 GHz Cortex-A53 serta GPU Adreno 405. Sony Xperia M4 Aqua juga akan memiliki ruang penyimpanan sebesar 8 GB yang dapat ditambah hingga 32 MB dengan microSD serta RAM sebesar 2 GB. Yang menarik dari smartphone ini selain kemampuannya bertahan di dalam air juga kamera belakang yang beresolusi 13MP dan 5 MP untuk kamera depannya. Selain itu smartphone ini memiliki batery 2400 mAH.
it
la.
zil
ch
te
27
AUTOMOTIVE
Berpacu Ciptakan
Mobil Irit
Era sekarang ini mobil hemat semakin dilirik. Tentu saja, dengan harga BBM (bahan bakar minyak) yang semakin mahal dan ketersediaannya yang semakin menipis, masuk akal bila banyak orang mencari mobil yang irit energi. Para produsen mobil pun semakin berlomba menciptakan mobil irit energi. Teks W. Lestari Foto Istimewa
oyota Motor Corp, misalnya, dikabarkan sedang menggenjot produksi mobil ramah lingkungannya dengan 21 jenis kendaraan hibrid yang direncanakan diproduksi dalam tiga tahun untuk mendominasi pasar mobil hemat energi. Dengan target ini, menurut manajemen Toyota, sebuah mobil
T
28
Vol. 2 2015
listrik sudah dipasarkan, sementara kendaraan sel yang irit bahan bakar akan dipasarkan tahun 2015 ini. Tawaran terbaru dari produsen mobil asal Jepang tersebut untuk pasar kendaraan ramah lingkungan adalah mobil listrik mungil yang dinamai eQ, mirip dengan model iQ sebelumnya, dan akan masuk pasar Jepang dan
Amerika Serikat bulan Desember nanti. Jumlah yang akan dipasarkan masih sangat terbatas, sekitar 100 unit saja. Para pesaingnya tentu saja tak mau kalah, mereka juga mencoba merebut momen meningkatnya permintaan kendaraan hemat energi dan ramah lingkungan ini. Nissan Motor Co, misalnya, kini juga sibuk mengembangkan jenis mobil listrik Leaf-nya. Di sisi lain, kaum muda kita dari kalangan mahasiswa antusias menciptakan mobil hemat. Itu terlihat dari ajang kompetisi yang penuh semangat mereka ikuti. Tengok saja pada lomba merancang kendaraan hemat bahan bakar Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2015 di Manila, Filipina, belum lama ini, Tim Sapu Angin (SA) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali berhasil menjadi Juara I. SEM merupakan kompetisi dalam merancang dan membangun kendaraan dengan efisiensi maksimal bahan bakar. Selain mesin motor berbahan bakar konvensional dengan inovasi efisiensi kelas tinggi, juga diperlombakan mobil bermesin gerak tenaga listrik, hidrogen, dan gasohol. Tahun 2015 ini Manila yang merupakan Ibu Kota negara Filipina menjadi tuan rumah. Kompetisi kali ini sedikitnya diikuti oleh 17 negara di seluruh Asia dengan total 129 tim peserta. Arena perhelatannya di kawasan rata Roxas di pusat Kota Manila, di mana tempat-tempat top berlokasi, di antaranya Hotel Manila dan Stadium Jose Rizal. Menurut ITS Online, pada kompetisi yang digelar pada 26 Februari hingga 1 Maret 2015 itu, Tim SA ITS menjadi satu-satunya tim dari kampus Indonesia yang berhasil meraih juara I dari 29 tim peserta. Kemenangan Tim SA ITS sebagai Juara
Mobil Cikal Nusantara ITB .
Mobil irit ciptaan mahasiswa ITB.
I di kategori urban concept diesel ini, disusul Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, yang menempati posisi II dan III untuk kategori yang sama. Cikal Diesel dari ITB berhasil menempuh jarak 136,9 km per liter, sedangkan Tim Bengawan 2 dari UNS
dengan rekor jarak tempuh 99,2 km per liter. “Alhamdulillah, empat kali berturut-turut kategori urban concept diesel, ITS juara I,” ujar Ketua Jurusan Teknik Mesin ITS, Ir Bambang Pramujati, seperti dikutip dari ITS Online, Rabu (4/3/2015). 29
AUTOMOTIVE
Tim Sapu Angin ITS yang menjuarai SEM 2015 di Manila untuk kategori urban concept.
Rekor Baru Pada SEM 2015 ini, ITS mengikutsertakan dua tim yang masing-masing berlomba pada kategori prototype dan urban concept. Namun, untuk kategori prototype, ITS hanya meraih posisi empat di bawah tim dari Jepang, Thailand, dan Arab Saudi, dengan perolehan laju 151 km per liter. Pada kategori urban concept diesel, ITS unggul dengan rekor baru 153 km per liter, melebihi rekor yang diperolehnya pada tahun lalu. Hal inilah yang membuat ITS ditetapkan sebagai juara I SEM 2015 untuk kategori urban concept diesel. “Perolehan ITS di ajang SEM ini 30
Vol. 2 2015
bukanlah kali pertama. Sejak 2012, ITS rutin menjadi Juara I di kategori sama di ajang yang sama, namun dengan rekor yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Bambang. Menurutnya, Tim SA ITS akan terus berbenah dalam segala bidang. Setelah SEM 2015, mereka harus bersiap lagi untuk ajang Student Formula Japan 2015 pada September 2015 di Prefektur Shizuoka, Jepang. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tak ketinggalan menciptakan mobil irit. Menurut kompas.com, Tim Batavia Generation dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di ajang SEM 2015 ini mendapatkan peringkat ketiga untuk
kategori Prototype Shell Fuel Save Gasoline dengan jarak tempuh 485,4 km per liter, atau setara dengan jarak Jakarta-Semarang. Untuk kategori Urban Concept Shell Fuel Save Alternative Fuel, penghargaan diraih oleh dua tim Indonesia, Tim Horas Mesin Universitas Sumatra Utara (USU) dengan kendaraan berbahan etanol yang berhasil menjadi juara kedua dengan rekor jarak tempuh 134,7 km per liter, dan Tim IST Akprind 1 dari Institut Sains & Teknologi AKPRIND pada peringkat ketiga dengan mengusung kendaraan berbahan bakar etanol yang mencapai jarak tempuh 89 km per liter.
“Kami bangga sekali dengan prestasi tim mahasiswa Indonesia dalam kompetisi ini. Mulai dari proses seleksi awal hingga mereka bisa berkompetisi dan menjadi juara di Manila merupakan suatu perjalanan yang luar biasa. Kendaraan yang mereka rancang dengan memikirkan inovasi terhadap penggunaan bahan bakar, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang diperhitungkan oleh negara-negara lain,” kata Darwin Silalahi, Presiden Direktur dan Country Chairman Shell Indonesia dalam siaran persnya (2/3/2015). Mobil Antawirya Tim Antawirya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang juga menciptakan mobil hemat rancangan mereka. Rombongan Undip yang berangkat ke Manila kali ini terdiri atas 17 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik yang terbagi atas 10 orang tim inti dan tujuh orang pendukung. Tim Antawirya diketuai oleh Yogi Reza Ramadhan (mahasiswa Teknik Mesin Angkatan 2011) dan dibimbing oleh dosen pembimbing Dr. Susilo Adi Widyanto, ST, MT. Menurut Azavian Rafael, salah seorang anggota tim inti, Tim Antawirya ini berlaga di kategori lomba urban concept dengan bahan bakar bensin. Sebelumnya, berbagai percobaan sudah dilakukan oleh tim ini demi mendapat formula mobil hemat bahan bakar yang siap bersaing dalam kompetisi ini. “Di antaranya, di jalanan sekitar Kampus Undip, pada percobaan ini dihasilkan rata-rata 1 liter bensin bisa menempuh jarak 90 km. Kami memasang target agar pada lomba bisa mencapai hasil minimal penggunaan bahan bakar sampai 100 km per liternya,” katanya.
Kendaraan yang mereka rancang dengan memikirkan inovasi terhadap penggunaan bahan bakar, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang diperhitungkan oleh negara-negara lain
Batavia Generation Team dari UNJ.
Mobil hemat yang diberi nama Antawirya itu memiliki spesifikasi mesin motor berdapur pacu 4 tak, dengan kapasitas silinder 125 cc dengan sistem karburator. Total perakitan mobil hemat tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp50 juta. “Riset kami termasuk baru dan baru kali pertama ikut ajang SEM. Namun, kami akan berusaha maksimal meraih posisi atas,” katanya lagi seperti dikutip dari Koran Sindo (24/3/2015). Mobil Antawirya yang dilombakan di Manila tersebut sudah dipersiapkan sejak Mei 2014 dan Oktober 2014 silam ketika mengikuti kompetisi
Indonesia Energy Marathon Challange di Surabaya. Di ajang SEM 2015 ini, Tim Antawirya tinggal melanjutkan dan meng-upgrade kendaraan tersebut. Tim Antawirya merupakan tim mobil hemat bahan bakar yang dibentuk pada tahun 2013 oleh mahasiswa Divisi Workshop Himpunan Mahasiswa Mesin Undip. Tujuan dibentuknya tim ini adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa mesin di bidang desain mobil hemat bahan bakar, serta bisa berkontribusi terhadap perkembangan mobil hemat bahan bakar di Indonesia sebagai karya anak bangsa. 31
A La Mode
Aksesori Kreatif Buatan Lenny Agustin
Sebagai seorang desainer, Lenny Agustin dituntut untuk selalu kreatif. Simak saja ketika dia diajak oleh Body Shop mengolah sampah untuk didaur ulang, salah satu ide kreatif Lenny adalah mengubah tutup botol bekas menjadi aksesori. TEKS W. Lestari
32 32
Vol. 2 2015 Vol. 2 2015
T
sumber foto: h2photography
ernyata, kalau kita bisa mengolah sampah dengan kreatif dapat menjadi barang yang bermanfaat semisal aksesori kalung yang unik dan menarik, yang bisa mendukung penampilan para wanita terlihat cantik dan modis. Lenny pernah mengambil ide dari sampah yang teronggok di laut. Ia sering melihat sampah-sampah yang dibuang orang di laut berupa plastik kresek (shopping bag plastic), stirofom, dan botol plastik. Botol plastik kemasan minuman yang isinya telah habis selalu dia simpan. Lenny mengumpulkan juga botol-botol bekas tersebut dari kantin kampus IKJ (Institut Kesenian Jakarta) tempat ia mengambil program S1 Seni Rupa. Bahkan, teman-temannya pun membantunya menyumbang botol plastik bekas. Lantas, tutup botol-botol tersebut dia lukis dengan aneka motif menggunakan cat akrilik. Kedua sisi tutup botol ia lukis dengan motif yang beragam dan tidak selalu sama di kedua sisinya. Permainan warna cat akrilik dan motif yang dibuat Lenny memberi kesan “girly” dan menyembunyikan kesan bahwa aksesori itu terbuat dari tutup botol.
Badan botol yang transparan dia gunting berbentung lingkaran, lalu ia warnai dengan spidol sehingga tidak terlihat bahwa aksesori itu sebenarnya terbuat dari badan botol. Selain itu, badan botol juga ia potong memanjang, dia warnai dengan biru, merah, da nada yang tetap dibuatnya natural dengan tidak memberinya warna. Dalam pewarnaan yang menggunakan spidol, terkadang tidak selalu diwarnai secara merata (flat), ada beberapa yang ia lukis berupa batang ukel-ukel. Dari potongan yang memanjang ini, ia kreasikan menjadi bunga pada kalung. Plastik kresek yang ia kumpulkan ia potong memanjang, dan kemudian ia sulam sebagai hiasan pada tepi tutup botol, sehingga terlihat cantik dan sepintas tidak terlihat kalau itu terbuat dari plastik kresek. “Bunga ini aku sulam dari kantung plastik yang sudah dipotong memanjang,” kata ibu tiga anak ini sambil memegang ornamen bunga pada kalung lainnya yang ia bawa. “Sebenarnya aku juga membuat aksesoris lainnya, seperti tas dan gelang. Aku ingin memberikan gambaran dan inspirasi bagi anak muda bahwa barang dari daur ulang pun bisa menghasilkan sesuatu yang cantik dan menarik. Yang penting kita banyak-banyak bereksplorasi dengan desain,” kata Lenny lagi. Dalam pembuatan aksesoris daur ulang ini, Lenny juga menggunakan bahan lainnya sebagai pendukung, seperti kawat, aksesoris plastik bulat-bulat dengan warna – warna yang cerah. “Aku melihat para pencinta mode tertarik pada kreasi daur ulang yang aku buat ini, seperti saat setelah peragaan yang diselenggarakan di JFW 2015 pada bulan November lalu di Senayan City, banyak yang langsung ingin memilikinya,” ujar wanita yang membutuhkan waktu tiga bulan untuk pengerjaan koleksi aksesori daur ulangnya ini. Meski hasil karyanya ini diminati dan disambut baik oleh para pencinta mode, tapi Lenny belum berpikir akan serius mengembangkan aksesori daur ulang ini untuk tujuan komersial. “Waduh, belum terpikirkan untuk saya kembangkan produk ini. Saya membuat ini kan karena ada ajakan dari Body Shop untuk membuat sesuatu yang berharga dari sampah. Namun, kalau untuk bisnis atau karya, saya lebih memilih untuk fokus ke koleksi busana saya saja. Tapi, kalau ada yang mau belajar atau mengadakan pelatihan tentang pembuatan aksesori daur ulang ini saya mau membantu,” ujar wanita yang rambut bondolnya sering berganti warna ini. Anda tertarik? 33
COMMUNITIES
Komunitas Mikrolet BBG:
Simbiosis Mutualisme Sopir dan PGN
Pemandangan di stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, menampilkan wajah sumringah sopir-sopir mikrolet. Teks Fatma Foto DP Gunadi
enyum mereka semakin melebar ketika diberitahu bahwa SPBG Pondok Ungu di bawah anak perusahaan PGN yaitu PT Gagas Energi Indonesia akan membentuk sebuah komunitas. Melalui komunitas, para sopir ini akan mendapatkan berbagai keuntungan. James, sopir angkot KWK 20A jurusan Pulo Gadung–Harapan Baru
S
34
Vol. 2 2015
menyatakan senang dengan rencana pembentukan komunitas mikrolet BBG di SPBG Pondok Ungu. Ia juga menyatakan bersedia meluangkan waktu jika diajak berkumpul untuk kopi darat anggota komunitas. “Boleh juga ada kumpulkumpul sama sopir mikrolet BBG, jadi ada kesempatan untuk bilang kalau ada kerusakan biar cepat ditangani”, kata James.
sopir-sopir yang jadi anggota komunitas bisa mendapatkan voucher isi gratis di SPBG Pondok Ungu jika memenuhi syarat maksimal intesitas pengisian
Suksesnya Komunitas Bajaj Gas (KOBAGAS) yang dibentuk oleh Perusahaan Gas Negara melalui MRU (Mobile Refueling Unit) Monas, Jakarta Pusat membuat Hendra Hidayat, supervisor SPBG Pondok Ungu ingin segera membentuk komunitas mikrolet gas. Ketika tim PGN Inside menemuinya di tempat ia bertugas, ia menyatakan bahwa secepatnya pada bulan Maret akan disosialisasikan kepada para sopir mikrolet yang setiap harinya mengisi bahan bakar gas di SPBG Pondok Ungu. Menurut Hendra, untuk permulaan pembentukan komunitas diperlukan susunan pengurus. Kemudian susunan pengurus tadi melakukan sounding ke para sopir mikrolet gas. Dari situ sopir-sopir mikrolet gas bisa mendaftar dengan memberikan keterangan nomor polisi mikrolet, nomor handphone dan menyerahkan foto kopi kartu tanda penduduk. Keuntungan-keuntungan bagi anggota komunitas antara lain, bisa mendapatkan bantuan perawatan dan
perbaikan mesin, bisa juga menjadi sarana kumpul-kumpul para sopir untuk sharing jika ada keluhan selama memakai bahan bakar gas. Lebih dari itu menurut Hendra, sopir-sopir yang jadi anggota komunitas bisa mendapatkan voucher isi gratis di SPBG Pondok Ungu jika memenuhi syarat maksimal intesitas pengisian. “Siapa yang paling banyak isi, dapat voucher. Kan ada data liter satuan premiumnya per bulan yang tercatat” jelas Hendra. Selebihnya Hendra menambahkan bahwa ia rencananya akan memberikan reward berupa hadiah-hadiah seperti power bank untuk anggota komunitas jika memenuhi persyaratan. Ia juga berencana memfasilitasi pembentukan bangsal solidaritas untuk para supir mikrolet yang terkena musibah seperti halnya yang ada di KOBAGAS Monas. Menurutnya, KOBAGAS Monas sejauh ini telah sukses sehingga memiliki dampak yang baik bagi penjualan converter kit gas. Untuk converter kit gas mikrolet, biasanya memakai converter kit tipe 1 dengan 35
COMMUNITIES
kisaran harga Rp15 juta sampai Rp.20 juta. “Sejauh ini PGN melalui anak perusahaannya, PT. Gagas Energi Indonesia sudah memberikan 50 converter kit gratis”, ungkap Hendra. Untuk jumlah anggota komunitas mikrolet BBG di Pondok Ungu, Hendra mempunyai target awal yaitu sebanyak 20-30 anggota. Selanjutnya ia akan mengajak semua sopir mikrolet BBG yang diberikan converter kit gratis untuk turut bergabung dalam komunitas. Menurut supervisor yang berdomisili di Depok ini, ada sekitar empat trayek yang menjadi pelanggan SPBG Pondok Ungu yaitu KWK 20 jurusan Pulo Gadung-Kranji, KWK 20A jurusan Harapan Baru–Pulo Gadung, KWK 10 dengan rute Tol Timur 36
Vol. 2 2015
Pondok Ungu, KWK 21 Pulo Gadung Kayu Tinggi dan KWK 30 Pulo Gadung Gadun-Medan Satria. Untuk total pelanggan SPBG Pondok Ungu yang sudah terdata sekitar 60 mikrolet yaitu 50 unit yang mendapat converter kit gratis dan 10 lainnya yang berbayar. Untuk menghindari anggota ganda karena adanya sopir tembak, Hendra menyiasati dengan cara mendata nomor polisi mikrolet. Dari nomor polisi yang sudah terdata akan dicocokkan kembali. “Jika ada sopir yang mendaftar namun nomor polisinya sudah ada di daftar, dari situ bisa ketahuan siapa yang sopir tetap dan siapa yang sopir tembak”, jelasnya. Untuk ke depannya, anggota
akan diberikan stiker komunitas yang nanti ditempelkan di mikrolet. Cara itu sudah dipraktekkan pada mikrolet yang diberikan converter kit gratis. Mengenai identitas anggota komunitas, Hendra akan membagikan kaos gratis berlogo PGN kepada setiap anggota komunitas. Selebihnya ia memiliki rencana seperti di KOBAGAS Monas untuk mengadakan mudik bersama gratis para anggota komunitas bersama keluarganya. Selain itu, Hendra juga menyatakan bahwa dengan terbentuknya komunitas ini, PGN bisa diuntungkan dari sisi branding. “Waktu ada gerakan bajaj gas dari Monas ke Pondok Ungu, itu jelas bisa jadi sarana promosi kita”, tambahnya sambil tersenyum optimis kepada PGN Inside.
MAIN
FEATURES
RUPS PGN 2015
Jajaran Direksi Dipertahankan
RUPS mengganti lima dari enam komisaris lama. Perseroan membagi deviden Rp144,84 per lembar saham. Teks Friederich Batari Foto DP Gunadi
apat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN), Senin (6/4/2015) di Jakarta, memutuskan untuk mempertahankan jajaran direksi lama karena dinilai berhasil melaksanakan transformasi perusahaan. Hendi Prio Santoso masih dipercaya sebagai Direktur Utama. Demikian pula dengan Mochtar Riza Pahlevi Tabrani masih menjabat sebagai Direktur Keuangan, M. Wahid Sutopo tetap sebagai Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko. Selanjutnya, Hendi Kusnadi masih menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum, Djoko Saputro bertahan sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan, serta Jobi Triananda Hasjim tetap menjabat Direktur Pengusahaan.
R
37
MAIN
FEATURES
RUPS juga menetapkan susunan baru komisaris. Sesuai keputusan pemegang saham, pakar ekonomi dari Dewan Ahli Megawati Institute, Iman Sugema, menjabat sebagai Komisaris Utama PGN. Iman menggantikan posisi Mantan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi. “Pada agenda terakhir, memang ada perubahan pengurus perusahaan dimana lima dari enam komisaris diganti dengan yang baru,” kata Corporate Communication PGN, Ridha Ababil didampingi Juru Bicara PGN Irwan Andri Atmanto, usai RUPS, di Grand Hyatt, Jakarta.
Sedangkan agenda ketiga terkait penetapan pembagian laba bersih. “Nanti akan membagikan deviden sebesar Rp144,84 per lembar saham,” katanya. Terkait pengembangan kegiatan usaha, PGN dalam beberapa tahun terakhir ini sudah melakukan transformasi menjadi perusahaan energi. Kini lebih fokus ke bisnis transportasi. PGN terus ekspansif baik dalam mengelola lapangan produksi gas maupun ekspansi pasar PGN. Bahkan, PGN sedang terus menggalakkan bisnis-bisnis baru yang dikelola oleh anak perusahaan. Diantaranya, PT
Tahun 2014 bisnis distribusi mampu menyalurkan gas sebesar 887 mmbtu, meningkat 5 persen daripada tahun 2013 sebesar 824.000 mmbtu di 2013, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 854.000 mmbtu. Selain Iman Sugema, empat komisaris yang merupakan wajah baru adalah Tirta Hidayat, Mohamad Iksan, Paiman Raharjo, dan I Gusti Nyoman Wiratmadja. Sedangkan Muhamad Zamkhani merupakan orang lama yang bertahan dalam jajaran Dewan Komisaris PGN. Menurut Ridha Ababil, RUPS juga mengagendakan laporan pertanggungjawaban tahunan perusahaan tahun 2014 dan laporan program kemitraan bina lingkungan tahun 2014, serta laporan pengawasan Dewan Komisaris 2014. “Untuk agenda pertama dan kedua, disetujui dan diterima (laporan pertanggungawaban keuangan dan laporan program kemitraan bina lingkungan tahun 2014, Red),” kata Ridha Ababil. 38
Vol. 2 2015
SAKA Energi, mengembangkan usaha di luar negeri yakni Amerika Serikat. “Dalam satu sampai lima tahun kedepan, PGN masih lebih masif lagi untuk mengembangkan PGN menjadi perusahaan energi,” kata Juru Bicara PGN Irwan Andri Atmanto. Terus Meningkat Corporate Sectary PGN, Heri Yusuf dalam keterangan tertulis, menerangkan, selama tahun 2014, PGN mencatatkan pendapatan neto sebesar USD 3,41 miliar naik 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 3,00 miliar. Laba operasi sebesar USD 982,06 juta naik 5,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 933,35 juta dan EBITDA sebesar USD 1,16 miliar
naik 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar USD 1,12 miliar. Sementara laba bersih perseroan pada 2014 mencapai USD 722,75 juta. Lebih lanjut, Heri Yusuf mengatakan secara operasional, pada tahun 2014 bisnis distribusi mampu menyalurkan gas sebesar 887 mmbtu, meningkat 5 persen daripada tahun 2013 sebesar 824.000 mmbtu di 2013, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 854.000 mmbtu. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso mengatakan, PGN sangat gembira dapat terus meningkatkan kontribusinya kepada pemerintah. Melalui pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, PGN juga berkomitmen untuk terus mendorong pemanfaatan gas bumi dan memperkuat ketahanan energi nasional, sehingga perekonomian dapat tumbuh semakin meningkat. “Sebagai BUMN gas bumi, PGN mendukung upaya pemerintah memperkuat ketahanan energi nasional dengan meningkatkan penggunaan gas bumi Indonesia,” kata Hendi Prio Santoso. Menurut Hendi, pembangunan berbagai infrastruktur gas yang dilakukan oleh PGN diarahkan untuk memenuhi dan melayani berbagai segmen pelanggan mulai dari industri, pembangkit listrik, UKM, transportasi dan rumah tangga. Selama tahun 2014, PGN telah membangun sejumlah infrastruktur baru di berbagai wilayah di Indonesia. Di Lampung, PGN menyelesaikan pembangunan pipa distribusi gas sepanjang 90 kilometer. Selain itu juga menyelesaikan pembangunan pipa Tanjung Uncang-Panaran sepanjang 18 kilometer dan pipa Cikande-Bitung sepanjang 30,5 kilometer.
MAIN
FEATURES
Juru bicara PGN, Ridha Ababil (kanan) dan Irwan Andri Atmanto tengah memberi keterangan pers, usai Rapat Umum Pemgang Saham, di Jakarta, 6 Aprl 2015.
Di Jawa Tengah, saat ini perseroan sedang menuntaskan proyek pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap I sepanjang 207 kilometer yang akan mengalirkan gas dari Lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke PLTGU Tambak Lorok, Semarang. Di wilayah ini PGN juga mulai membangun jaringan gas rumah tangga melalui sistem klusterisasi. “Melalui inovasi yang dilakukan PGN, rumah tangga di Semarang kini sudah merasakan manfaat penggunaan gas bumi yang terbukti lebih ramah lingkungan, hemat dan aman,” kata Hendi. Untuk mendukung konversi energi sektor transportasi, PGN telah
membangun sejumlah Mobile Refueling Unit (MRU) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di beberapa wilayah seperti Bekasi, Bogor, Jakarta, Surabaya, dan Batam. Sampai tahun 2014, PGN telah membangun 6,161 kilometer pipa gas dan mengalirkan gas bumi kepada sekitar 100 ribu pelanggan. Bangun Infrastruktur Perusahaan Gas Negara (PGN), menyatakan selama delapan tahun terakhir terus mengembangkan infrastruktur gas bumi di berbagai wilayah Indonesia antara lain Kepulauan Riau, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur. “Di Lampung, PGN membangun pipa distribusi gas bumi sepanjang 90 kilometer yang selesai pada akhir 2014,” kata Juru Bicara PGN Irwan Andri Atmanto. Ia menjelaskan, jaringan infrastruktur lain yang sudah selesai dibangun tahun lalu adalah pipanisasi gas bumi Tanjung Uncang-Panaran di Batam sepanjang 18 kilometer. “Selain itu, kami juga sudah selesai membangun jaringan pipa CikandeBitung, Banten sepanjang 30,5 kilometer. Di Semarang, Jawa Tengah, PGN juga telah mengoperasikan proyel “cluster” Compressed Natural Gas (CNG) di Tambak Aji untuk memasok 39
MAIN
FEATURES
pelanggan industri dan pelanggan rumah tangga,” katanya. Masih di Jawa Tengah, kata Irwan, PGN juga akan membangun jaringan distribusi yang menghubungkan Kendal-Semarang-Kudus-Ungaran dan Solo Raya sepanjang 319 kilometer. Menurut Irwan, tahun ini PGN juga sudah memulai pembangunan pipa gas di Sumatera Utara yang menghubungkan Duri-Dumai-Medan yang akan dilakukan dalam dua tahap. “Tahap pertama dari Duri-Dumai sepanjang 130 kilometer sudah dimulai tahun ini dan diharapkan selesai pada akhir tahun sedangkan tahap kedua ruas Dumai-Medan sepanjang 395 kilomter akan dibangun setelah ruas Duri-Dumai selesai dibangun,” tuturnya. Ia menambahkan, jaringan pipa gas yang juga sudah dibangun adalah pipa gas Kalimantan-Jawa Tahap I (Kalija I) sepanjang 207 kilometer yang akan menghubungkan lapangan gas Kepodang di laut utara Jawa ke pembangkit listrik PLN Tambak Lorok, Semarang. “Sampai 13 Maret 2015, pembangunannya sudah mencapai 49,5 persen. Aliran gas dari Kepodang ke Tambak Lorok memberikan efisiensi kepada PLN sebesar Rp2 triliun pertahun,” kata Irwan. Ia menjelaskan, pembangunan berbagai jaringan pipa gas bumi tersebut mendukung ketahanan energi nasional dan mendukung program pemerintah konversi energi ke gas bumi. “Gas bumi tersebut dialirkan ke berbagai segmen pelanggan, mulai dari rumah tangga, UKM, komersial (seperti mal, hotel, dan rumah sakit), industri, pembangkit listrik, dan transportasi,” ujarnya. 40
Vol. 2 2015
Sebelumnya, Direktur Utama PT PGN Hendi Prio Santoso menyatakan PGN terus mengembangkan proyek jaringan gas (jargas) di Nusantara, melalui Program PGN Sayang Ibu, dan menambah sambungan ke rumah tangga hingga 1 juta unit. Program itu dimulai tahun 2014 yang bersinergi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Terbaru adalah penyaluran gas bumi untuk rumah tangga di Bogor dan Tangerang. Adapun proyek jargas bekejasama Kementerian ESDM lain ada di 14 lokasi. Jargas tersebut saat ini ada yang sedang dibangun dan sudah selesai dibangun. Dikataka Hendi Prio Santoso, catatan positif dalam pembangunan infrastruktur PGN selama 2014 adalah mewujudkan energi non fosil yang ramah lingkungan, murah dan terjamin pasokannya bagi industri serta sektor transportasi.
MAIN
FEATURES
Mantan Komisaris Utama PGN Bayu Krisnamurthi (2-kanan) sedang memperlihatkan sebuah dokumen kepada Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, saat mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham, 6 April 2015.
Kemajuan pembangunan infrastruktur itu disebut Dirut PGN Hendi Prio Santoso, calo gas tak ada di lingkungan dan pengelolaan bisnis Perusahaan Gas Negara. Seluruh pembangunan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan industri dan sektor transportasi. Apalagi masih menurut Hendi, korupsi tak ditolerir sedikit pun dalam organisasi PGN melalui penguatan nilai-nilai dan budaya perusahaan. Sehingga gerak laju PGN dapat menghasilkan kinerja dan performa terbaiknya, dengan biaya yang efisien. Hal itu juga sejalan dengan roadmap pemberantasan
korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dimana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritasnya. Hendi mengatakan bahwa PGN siap untuk mendapatkan penugasan lanjutan dari Kementerian ESDM dalam mengoperasikan jargas di wilayah Indonesia lainnya. “Kerjasama antara PGN dan Kementerian ESDM ini tentunya akan membuat makin banyak lagi rumah tangga yang menggunakan gas bumi,” ujarnya. Hendi menambahkan PGN berkomitmen dan konsisten dalam mendukung program pemerintah
mewujudkan konversi energi ke gas bumi. Melalui pembangunan infrastruktur dan penyaluran gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia, PGN membuktikan bahwa gas bumi mampu memperkuat daya saing sektor industri, menciptakan penghematan bagi sektor rumah tangga, UKM dan transportasi, serta mengurangi ketergantungan dari impor energi. “Sebagai BUMN gas bumi, PGN akan terus melakukan inisiatif dan inovasi untuk memastikan bahwa energi baik ini dapat menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia,” kata Hendi Prio Santoso. 41
MAIN
FEATURES
Profil Komisaris Iman Sugema Komisaris Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Dr Iman Sugema, dikenal sebagai pengamat yang kritis dan vokal. Tulisan ilmiahnya banyak dipublikasikan baik di dalam maupun di luar negeri. Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 2 Mei 1964 tersebut aktif mengikuti perkembangan ekonomi Indonesia sejak kuliah yang diungkapkan dalam berbagai publikasi, seminar dan penelitian. Sejak 2002 hingga sekarang, Iman Sugema aktif di Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Di kampus yang membesarkannya, Institut Pertanian Bogor (IPB), dia bergabung dengan International Center for Applied Finance and Economics (Inter-CAFE) sejak 2005 hingga sekarang. Dan sejak 2010 hingga sekarang dia menjadi Ketua Eksekutif Ec-Think Indonesia Corp. Gelar sarjananya diperoleh Iman Sugema di IPB, pada 1987. Kemudian, dia menimba ilmu ke luar negeri dan meraih gelar Master di The University of New England, 1992. Gelar doktor diperolehnya dari The Australian National University pada 2000.
Tirta Hidayat Dr Tirta Hidayat saat ini menjabat sebagai Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Lembaga Pemerintahan sejak 2007. Ia cukup berpengalaman sebagai komisaris di berbagai perusahaan. Sebelum masuk ke PGN, dia menjadi Komisaris di PT Bank Negara Indonesia (Persero) sejak 2010 hingga 2015. Tirta Hidayat tercatat sebagai komisaris PT Angkasa Pura II sejak 2007. Dia juga menjadi komisaris independen di Bank Permata sejak 2002 hingga 2006. Tirta Hidayat pernah menjadi komisaris di PT Pelabuhan Indonesia III dari 1998 hingga 2007 serta PT Pelabuhan Indonesia IV sejak 1996 sampai 1998. Gelar sarjana ekonomi diperolah Tirta Hidayat di Universitas Indonesia pada 1985 dan langsung memutuskan untuk menjadi dosen di kampus yang sama. Master didapatkannya di Cornell University, USA pada 1987. Gelar 42
Vol. 2 2015
doktor bidang ekonomi regional diraih di Cornell University, USA pada 1991.
Mohamad Ikhsan Prof Dr. Mohamad Ihsan juga merupakan Staf Khusus Wakil Presiden sejak jaman Boediono. Guru besar Universitas Indonesia tersebut cukup banyak memiliki pengalaman sebagai komisaris. Karier Mohamad Ikhsan dibesarkan di Universitas Indonesia saat dia menjadi Wakil Ketua LPEM-FEUI dari 1991 hingga 2001 dan naik pangkat menjadi ketua sejak 2001 hingga 2006. Di lembaga itu, Mohamad Ikhsan sudah menjadi peneliti sejak 1987. Kepakarannya di bidang ekonomi membawanya ke jenjang komisaris independen di PT PLN (Persero) dari 2002 hingga 2004. Kemudian sejak 2004 sampai 2005 ia menjadi komisaris PT Indosat Tbk. Sejak 2005 dia menjadi staf Menteri Koordinator Bidang Ekonomi. Selain di pemerintahan, dia juga menjadi komisaris di Bakrie & Brothers Tbk sejak Juni 2006. Pada 3 September tahun berkutnya ia menjadi komisaris di PT Danareksa (Persero). Pada 2009 ia menjadi anggota Dewan Amanat Kebijakan Makanan internasional, Washington DC. Mohamad Ikhsan lulus dari bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universits Indonesia dan meraih gelar Master bidang ekonomi dari Vanderbilt University. Gelar PhD dalam bidang ekonomi didapatkannya dari Universitas Illinois, USA pada tahun 1998. Gelar profesor dari Universitas Indonesia diperoleh 27 November 2010. Pidato pengukuhannya berjudul “Kebijakan Ekonomi Makro Khususnya Stabilisasi Harga dan Penanggulangan Kemiskinan”.
Paiman Raharjo Dr. Paiman Raharjo pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Rumah Koalisi Indonesia Hebat. Ia lahir di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 15 Juni 1967. Paiman Rahardjo aktif dalam bidang perdagangan
MAIN
FEATURES
Jajaran Direksi khususnya pangan. Ia menjabat sebagai Komisaris PT. Food Station Tjipinang Jaya sejak 2013. PT Food Station Tjipinang Jaya merupakan perusahaan pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Sebagai distributor beras yang besar, PT. Food Station dalam memenuhi permintaan dan juga sebagai perusahaan yang diberikan tugas untuk menjaga ketahanan pangan (buffer stock) dan stabilitas harga di wilayah Jakarta, memperoleh beras dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Paiman Rahadjo memperoleh gelar Magister Ilmu Administrasi di Universitas Prof.DR. Moestopo (Beragama) pada 2003 dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Administrasi UNPAD Bandung tahun 2012. Sejak 2013 sampai sekarang, ia menjabat sebagai Wakil Dekan II FISIP Universitas Prof.DR.Moestopo (Beragama).
Wiratmadja Puja Saat ini, Prof. Dr. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi. Ia diangkat pada 13 Januari 2015 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Wiratmadja menggantikan Naryanto Wagimin yang telah berakhir masa tugasnya. Sebelumnya, Wiratmadja menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis yang dilantik oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada 31 Januari 2013. Wiratmadja merupakan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia menyelesaikan sarjananya pada 1987 di ITB sebagai lulusan terbaik kedua. Pendidikan pasca sarjana diselesaikannya pada 1994 dan dua tahun kemudian, Wiratmadja memperoleh gelar doktor dari University of Kentucky, AS.
M. Zamkhani M. Zamkhani menjadi satu satunya komisaris PGN yang tidak diganti dalam RUPS pada 6 April lalu. Zamkhani menjadi komisaris PGN sejak 22 Mei 2012. Zamkhani lulus dari Universitas Gajah Mada jurusan akutansi. Gelar MBA di bidang keuangan diperoleh dari Rutgers University, Amerika.
Hendi Prio Santoso DIREKTUR UTAMA Hendi Prio Santoso lahir di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1967. Ia menjabat sebagai Direktur Utama sejak 13 Juni 2008. Sebelumnya, Hendi menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 31 Mei 2007. Gelar sarjana di bidang keuangan dan ekonomi didapatkan dari University of Houston, Texas, dan University of Texas Austin-USA. Sebelum bergabung dengan PGN, ia menjabat sebagai Direktur Investment Banking di PT JP Morgan Securities Indonesia 2004- 2007. Hendi mengawali karir di Bank Niaga (19901991) dan di Citibank NA, Indonesia (1991-1996). Pada tahun 1996, ia ditunjuk menjadi Vice President PT Perdana Multi Finance, kemudian sebagai Direktur Pengembangan PT Perdana Inti Investama (1996-1998). Pada tahun 1998-2001, ia menjabat sebagai Associate Director di PT Bahana Securities, yang kemudian menjabat sebagai Direktur PT Anugra Cipta Investa (2001-2004).
Mochtar Riza Pahlevi Tabrani DIREKTUR KEUANGAN Mocthtar Riza Pahlevi Tabrani lahir di Jakarta pada 25 Juli 1968. Ia menjabat sebagai Direktur Keuangan PGN sejak 20 Juni 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Divisi Corporate Finance dan Koordinator Bidang Hubungan Investor sejak Februari 2008. Posisi Staf Ahli Direktur Utama Bidang Corporate Finance dan Hubungan Investor dijabat sejak Mei 2007. Sarjana Teknik Geologi diperoleh di Universitas Trisakti Jakarta tahun 1994 dan gelar MBA Finance dari Cleveland State University, USA, tahun 1997. Mochtar mengawali karir tahun 1997-1999 sebagai Senior Staff di PT Bhakti Investama Tbk, 43
MAIN
FEATURES
kemudian tahun 1999- 2001 sebagai Senior Manager di PT Bahana Securities, 2001-April 2007 sebagai Vice President PT Anugra Capital, dan 2006-April 2007 sebagai Vice President PT Alpha Energy.
Febuari 2008, Executive Manager Distrik Cirebon SBU Wilayah 1 Januari 2004, Auditor Bidang Teknik & Operasi SPI sejak Maret 2003, Kepala Dinas Pembangunan sejak Januari 2002.
M. Wahid Sutopo
Djoko Saputro
DIREKTUR PERENCANAAN INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO
DIREKTUR TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN
M. Wahid Sutopo lahir di Jakarta pada tanggal 17 Juni 1969. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung pada tahun 1993 dan Magister Manajemen (Program Eksekutif) untuk bidang International Business di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI Business School) Jakarta pada tahun 2002. Wahid Sutopo menduduki kursi Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko sejak 6 April 2011. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak Januari 2009, Kepala Divisi Hubungan Investor sejak bulan November 2008. Dari tahun 2006 sampai dengan Oktober 2008, ia menjabat sebagai Senior Vice President & Group Head - Revenue Assurance di PT Indosat Tbk. Antara 2001 dan 2006, ia menjabat sebagai Vice President & Division Head - Investor Relations di PT Indosat Tbk.
Djoko Saputro lahir di Jakarta pada tanggal 18 September 1962. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Elektro STTN Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master di bidang Teknik Elektro dari University of Manchester Institute of Science and Technology, United Kingdom pada tahun 1995. Ia menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan sejak 23 Mei 2012. Sebelumnya, Djoko Saputro menjabat sebagai Direktur Teknik dan Operasi PT PGAS Solution (anak perusahaan PGN) sejak Agustus 2009, Staff Ahli Gas Negara Enjiniring Bidang Operasi sejak bulan Febuari 2009, Manager Enjiniring PGN sejak bulan April 2008, Manager Enjiniring PTGI sejak bulan April 2004.
Jobi Triananda Hasjim DIREKTUR PENGUSAHAAN
Hendi Kusnadi DIREKTUR SDM & UMUM Hendi Kusnadi lahir di Bandung pada tanggal 26 Febuari 1962. Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Sipil ITB Bandung pada tahun 1987. Hendi Kusnandi menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum sejak 23 Mei 2012. Sebelumnya, ia menjabat sebagai General Manager SBU 1 Jawa Bagian Barat sejak Desember 2010, Kepala Divisi Pemasaran sejak Januari 2009, Senior Executive Manager Distrik Banten sejak 44
Vol. 2 2015
Jobi Triananda Hasjim lahir di Bandung tanggal 6 April 1964. Ia bergabung dengan PGN sebagai Direktur Teknologi dan Pengembangan sejak tanggal 6 April 2011. Sarjana Teknik Mesin diperoleh dari Universitas Trisakti Jakarta tahun 1988 dan gelar MSc Mechanics of Material dari University of Strathclyde Glasgow tahun 1995. Ia menjabat sebagai GM SBU Distribusi I Jawa Bagian Barat (2008-2010) dan Kepala SBU Distribusi Wilayah I (2010). Jobi Triananda juga pernah menjadi Koordinator Pelaksana Proyek Pembangunan Jaringan Pipa Gas Bumi (PPJPGB) Perseroan. Rihad
MAIN
FEATURES
Kiprah Nyata PGN di KAA erusahaan Gas Negara turut memperkenalkan produk dan jasa selama Konferensi Asia Afrika. Di depan gedung bersejarah di jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, sederet bajaj berwarna biru tampak tampil keren. Banyak orang, tua maupun muda ingin berfoto bersama bajaj berwarna biru tersebut. Para sopir sangat ramah melayani mereka yang penasaran dengan kendaraan beroda tiga itu. Bajaj berbahan bakar gas tersebut sengaja didatangkan dari Jakarta, untuk ikut meramaikan hajatan besar Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 19 - 24 April. Kedatangan bajaj ramah lingkungan itu merupakan inisiatif PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menjadi salah satu anggota panitia KAA. Dalam hal ini, perusahaan gas milik negara tersebut menyediakan media center yang berlokasi di gedung milik PGN. Gedung yang menjadi media center ini merupakan bangunan bersejarah yang terletak di Jalan Braga no. 40, Bandung. Dulu, gedung ini merupakan kantor N. V. Nederlandsch Indische Gas Maatschappij (NIGM), perusahaan gas pada masa Hindia Belanda, lalu berpindah tangan ke PGN pasca kemerdekaan. Untuk meramaikan KAA, PGN mendatangkan 20 bajaj yang menjadi transportasi gratis khususnya wartawan yang meliput acara. Vice President Bidang Komunikasi PGN, Ridha Ababil menyatakan perusahaan milik negara tersebut mendukung penuh
P
penyelenggaraan KAA. “Kami menyediakan media center yang berada di gedung bersejarah milik PGN, bisa menampung 250 wartawan dalam dan luar negeri, “ kata Ridha Ababil kepada PGN Inside di Bandung.
Saat PGN Inside menilik media center tampak berbagai fasilitas memanjakan wartawan. Tempat duduk yang ditata rapi diengkapi dengan berbagai fasilitas. Antara lain studio mini, ruang pertemuan, ruang istirahat, 45
SAHAM
PGN
Untuk meramaikan KAA, PGN mendatangkan 20 bajaj yang menjadi transportasi gratis khususnya wartawan yang meliput acara.
konferensi lewat video dan sebagainya. Seorang wartawan Kompas.com, Rini S menilai fasilitas internet di media center sangat bagus. “Internetnya kenceng bener. Pekerjaan jadi sangat lancar,” kata gadis lulusan jurnalistik di sebuah universitas di Bandung tersebut. Wartawati lain, dengan nama panggilan Ria, juga menilai layanan media center cukup baik. “Pelayanan memadai dan memuaskan,” kata wartawan Bisnis.com tersebut. Untuk meliput peristiwa di seputar lokasi KAA, awak media bisa menggunakan bajaj tanpa bayar. Para sopir bajaj siap mengantar ke mana saja 46
Vol. 2 2015
dengan kendaraan roda tiga berbahan bakar gas yang bersih tersebut. Seorang sopir bajaj menyatakan sangat bangga diajak PGN ikut meramaikan KAA di Bandung. “Saya dan teman-teman dikawal polisi berangkat dari Jakarta hingga ke Bandung lewat Purwakarta. Saya bangga bisa ikut meramaikan konferensi Asia Afrika, “ kata Sakim. Dia biasa mangkal di Monas, Jakarta dan sangat menikmati manfaat gas. “Gas itu ngirit. Saya bisa membawa uang lebih dari Rp100 ribu per hari. Kalau pakai bensin, pendapatan lebih kecil, “ kata pria yang semula berprofesi sebagi sopir bus dan truk itu. Sopir lainnya, Nasihin juga bangga ikut ke Bandung. Pria berputra dua ini juga mangkal di Monas. “Saya senang bisa mengantar para wartawan dan siapa saja di sini. Kan ini acara besar. Saya senang bisa ikut ke Bandung bersama PGN, “ kata pria yang tinggal di kawasan Petamburan tersebut. Masih di kawasan media center, PGN juga memamerkan PGN Cabin yang menjadi model penggunaan gas dalam rumah tangga. Dalam sebuah kontainer yang disulap menjadi rumah mini, terdapat pembangkit listrik,
alat rumah tangga seperti pengering, pemanas air, penyedot asap, dan sebainya yang seluruhnya memakai bahan bakar gas. “Masyarakat sangat antusias datang ke sini menanyakan tentang manfaat gas bagi rumah tangga, “ kata Prima W, penjaga stand yang selalu ramah melayani pengunjung itu. Rekannya, Hendra Irawan, menyatakan masyarakat sangat antusias, sampai-sampai mereka bertanya apakah ada barang yang dijual. “Padahal ini adalah sarana sosialisasi tentang penggunaan gas. Mereka sangat antusias setelah tahu bahwa gas itu sangat aman,” katanya. Saat ini, memang baru sebatas model, tapi nantinya jika sarana dan prasarana sudah ada, masyarakat Bandung bisa merasakan bagaimana nikmatnya menggunakan gas dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari. Dengan adanya pameran yang dilaksanakan PGN di Bandung ini, maka masyarakat pun semakin mengenal perusahaan dan produk-produknya. Diharapkan masyarakat akan semakin tertarik menggunakan gas yang juga bermanfaat bagi terciptanya lingkungan bersih tersebut. Rihad
GREEN LIFE STYLE SMART LIVING
Jadilah Konsumen Hijau Sudahkah Anda menjadi konsumen hijau? Tentu saja maksudnya bukan produk yang Anda beli serba berwarna hijau. Namun, kata hijau di sini merujuk pada peduli lingkungan. Produk yang Anda beli, yang Anda gunakan, dan yang Anda pakai, adalah yang ramah lingkungan. Teks W. Lestari Foto DP Gunadi
47
47
GREEN LIFE STYLE SMART LIVING alau Anda sudah jadi konsumen hijau, selamat. Namun, bila belum, segeralah menjadi. Ingatlah bahwa Bumi tempat kita hidup hanya satu. Selain kita, masih ada anak-cucu kita yang berhak mewarisi Bumi yang nyaman untuk ditinggali. Bila Bumi rusak, ke planet mana kita akan pindah? Orang Amerika mungkin sudah mulai berpikir pindah ke Mars, yang disinyalir mirip Bumi. Paling tidak, begitulah berita-berita penelitian para ahli mereka yang disiarkan di berbagai media massa. Namun, bagaimanapun, menjaga keberlangsungan kehidupan di Bumi kini menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai umat manusia, yang ditunjuk oleh Yang Maha Kuasa menjadi Khalifah (Pengelola) Bumi. Gerakan konsumen hijau muncul tahun 1980-an. Ini akibat adanya kepedulian masyarakat konsumen terhadap dampak pola konsumsinya bagi lingkungan. Di Indonesia sendiri, gerakan konsumen hijau diawali dengan kasus Dukuh Tapak. Dari kasus ini muncul seruan boikot untuk beberapa merek produk konsumsi yang pabriknya mencemari lingkungan. Kasus lain antara lain Freeport, Inti Indo Rayon, Newmont. Belum lama ini, artis Sophia Latjuba via change.org mengajak kita untuk beli yang baik. Dalam surelnya itu, dia mengatakan percaya bahwa pola kunsumsi hidup kita berpengaruh besar bagi Bumi tempat kita hidup. Dia mengajak kita untuk mempertimbangkan apakah barang yang kita beli ikut menambah polusi, atau lebih parah menjadi penyebab rusaknya hutan dan terumbu karang. Itu sebabnya bersama Earth Hour Indonesia, Sophia mendukung aksi #BeliYangBaik sebagai gaya hidup yang
K
48
Vol. 2 2015
bertanggung jawab dan berkelanjutan. Memang penting bagi kita untuk selalu kritis tentang asal-usul produk yang kita beli. “Contohnya, sehari-hari aku selalu berusaha untuk mengonsumsi makanan produksi lokal. Jadi makanan itu tidak perlu diterbangkan dengan emisi tinggi untuk sampai meja makan. Sekalian membantu ekonomi lokal, dan makanannya pun dijamin segar. Sebagai vegetarian, aku juga pilih sayuran dan buah organik. Aku tak mau ada racun pestisida yang masuk ke dalam makananku dan anakanakku,” kata Sophia dalam surelnya. Dia juga menyatakan banyak cara untuk #BeliYangBaik, sekaligus mudah, murah, dan sehat. Bumi yang sehat bisa berawal dari kita menjadi konsumen hijau. Siapa pun kita, bisa menjadi konsumen hijau. Di Amerika Serikat, menurut Shelton Group bernama Eco Pulse™, konsumen hijau paling potensial adalah golongan masyarakat yang sudah mapan atau yang sekarang ini santer dengan sebutan golongan
menengah. “Penelitian kami menunjukkan, konsumen yang membeli produk hijau dan cenderung memilih produk hijau adalah konsumen yang menjadi target semua perusahaan,” ujar Suzanne Shelton, pendiri dan CEO Shelton Group. “Jumlah mereka mencapai 24% dari seluruh rakyat Amerika Serikat. Mereka adalah pengguna awal dan konsumen yang paling loyal terhadap merek tertentu. Mereka bersedia membayar lebih untuk produk, yang mereka percayai dan terus menggunakannya. Mereka juga suka jika ada produk hijau baru yang muncul di pasar,” katanya lagi. Pesan Lingkungan dalam Produk Shelton menyebut kelompok tersebut sebagai kelompok “aktif” dan konsumen yang pembelian mereka didorong oleh kualitas dan nilai sebuah produk. Pola konsumsi mereka dipengaruhi oleh nilai-nilai yang mereka percayai, dan nilai-nilai
GREEN LIFE STYLE SMART LIVING yang berpengaruh paling kuat adalah perlindungan terhadap lingkungan hidup, membantu sesama, keadilan sosial, dan kesetaraan. Konsumen “aktif” ini juga menghargai nilai sertifikasi dalam sebuah produk dan mengharapkan perusahaan memenuhi semua kepedulian mereka. Produsen diharapkan tidak hanya bicara tentang apa kandungan produknya, namun juga bagaimana sebuah produk itu diciptakan dan dampak siklus hidup produk tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat. Loyalitas para konsumen aktif ini terhadap suatu merek, nilai suatu produk dan perusahaan, bisa menciptakan sebuah komunitas konsumen yang kuat. “Saat ekonomi bertumbuh, lebih banyak penduduk Amerika yang memiliki ‘kemewahan’ untuk lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Lee Ann, kepala analisis dan riset di Shelton Group. Menurut Lee, penemuan ini akan membantu perusahaan mendesain produk dan menyesuaikan aktivitas pemasarannya sesuai dengan aspirasi kelompok yang mapan ini. “Nah, saatnya untuk menambahkan pesan lingkungan dalam produk Anda,” katanya seperti dikutip dari berita Shelton Group. Pesan yang berlabel lingkungan (eco-labelling) kini memang banyak disuarakan oleh pelbagai kalangan, termasuk kalangan dari dunia mode. Mengutip dari Planetwanita.com, pada Minggu, 23 Maret 2015, lalu bertepatan dengan Hari Air Sedunia, aktivis Greenpeace, masyarakat, para desainer dan model, serta Paguyuban Warga Peduli Lingkungan (Pawapeling) menggelar pameran busana yang terbilang unik. Catwalk yang dijadikan
oleh para model untuk berlenggaklenggok dibuat langsung di atas lingkungan tercemar limbah industri. Hal ini demi menyuarakan pentingnya industri fashion global berorientasi ramah lingkungan. Catwalk tersebut dibangun tepat di atas area persawahan masyarakat di kawasan Rancaekek Kabupaten Bandung yang sudah puluhan tahun terkena pencemaran industri tekstil. Peragaan busana ini memamerkan karya-karya bersemangat eco-
fashion dari perancang-perancang terkemuka Indonesia, yakni Lenny Agustin, Felicia Budhi, dan Indita Karina bersama mahasiswi BNSD Fashion. Juru Kampanye Detox Greenpeace Indonesia, Ahmad Ashov Birry, mengatakan, aktivitas ini adalah bagian dari kampanye global ‘Detox’ Greenpeace yang telah dimulai sejak 2011. Berdasarkan keyakinan sederhana, di dunia fashion yang menawarkan keindahan dan kesukaan, 49
GREEN LIFE STYLE SMART LIVING
Konsumen hijau paling potensial adalah golongan masyarakat yang sudah mapan atau yang sekarang ini santer dengan sebutan golongan menengah
sudah seharusnya tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan. Tolak Produk Tak Ramah Lingkungan “Jutaan orang di seluruh dunia yang setuju dengan idealisme ini telah bergabung dengan kampanye Detox. Mulai dari para fashionista, aktivis, blogger, hingga nama-nama besar di dunia fashion, serta hiburan. Hingga saat ini, gerakan ini sudah membuat berbagai merek fashion ternama seperti Valentino, Levi’s, Zara, Nike, Adidas, Puma, H&M, Mango, Esprit, Victoria Secret mengeluarkan komitmen Detox mereka. Tetapi, tentu saja ini bukan berarti kampanye ini berakhir sampai di sini saja. Karena, sangat penting untuk benar-benar memastikan bahwa fashion yang ramah lingkungan ini bisa menjadi trend yang diikuti oleh seluruh produsen fashion di dunia,” kata Ashov. Dukungan dari para praktisi dan pencinta dunia fashion menjadi faktor 50
Vol. 2 2015
penting yang membuat kampanye Detox ini bisa bergaung dan mampu mengubah perilaku merek-merek global itu. “Sebagai bagian dari industri fashion, saya merasa harus ikut peduli terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh proses produksi industri tersebut. Fashion seharusnya tidak menyakiti siapa pun,” ujar desainer busana Lenny Agustin. Sedangkan perancang busana Felicia Budi membenarkan bahwa konsumen berperanan penting. “Di dunia fashion, konsumen adalah penentu dan penggerak industri. Kuasa ada di tangan konsumen. Kita bisa menuntut perusahaan-perusahaan fashion untuk menggunakan cara-cara yang lebih ramah lingkungan dalam menciptakan produk tekstil mereka,” kata Felicia Budi. Ahmad Ashov Birry menekankan, bagi Indonesia adalah sangat penting mendesak industri fashion global
GREEN LIFE STYLE SMART LIVING bisa beroperasi secara bersih dan aman. “Banyak di antara merekmerek fashion ternama global itu membuat produknya di pabrik-pabrik di Indonesia. Jadi sangat jelas, jika fenomena industri fashion dunia yang ‘kotor dan beracun’ masih saja terus terjadi, masyarakat dan lingkungan Indonesia akan terus menjadi pihak yang sangat dirugikan, sementara merek-merek global itu menjadi pihak
yang terus menikmati keuntungan fantastis,” kata Ashov. Pilihan Rancaekek menjadi lokasi aktivitas ini karena sudah bertahuntahun masyarakat sekitar terkena dampak pencemaran industri tekstil. Lebih dari 1.200 hektare tanaman padi tercemar oleh limbah industri, menyebabkan kerugian hingga mencapai Rp3,65 miliar per tahun. “Kita harus bersatu padu untuk
menghentikan polusi ini. Greenpeace mendesak industri untuk segera menghentikan pencemaran lingkungan dengan bahan kimia berbahaya. Kami mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pencemar, dan memperkuat regulasi terkait manajemen bahan kimia berbahaya untuk masa depan yang bebas toksik,” kata Ashov menegaskan.
Tips Jadi Konsumen Hijau •
• •
•
Untuk menjadi konsumen hijau, kita bisa melakukan hal-hal berikut ini: • Carilah produk dengan kemasan yang bisa digunakan kembali (reuse) atau yang menyediakan refill (isi ulang) atau yang bisa terurai (biodegradable). • Cari produk dengan kemasan bahan yang bisa didaur ulang, bukan kemasan yang terbuat dari plastik. • Beli produk yang terbuat dari alumunium foil daur ulang, serta bahan yang bisa digunakan kembali. • Pilih produk yang tidak mengandung bahan pemutih atau pewarna yang berbahaya. • Jangan membeli barang yang dikemas dengan stirofoam atau bahan busa fleksibel lainnya. • Bawa pulang barang yang kita beli dengan kantung kertas, bukan kantung plastik. Lebih baik lagi bila kita
•
•
• •
selalu membawa sendiri tas kain di dalam tas yang kita bawa saat berpergian. Beli produk minyak wangi yang menggunakan pump action spray untuk menghindari penggunaan aerosol, salah satu zat penyebab utama penipisan lapisan ozon. Belilah sapu tangan, bukan kertas tisu. Dengan membeli barang dalam ukuran besar atau borongan, berarti kita menghemat bahan pengemas, sekaligus menghemat uang. Beli produk-produk yang tahan lama. Hindari produk yang dirancang untuk jangka pendek atau sekali pakai, untuk mengurangi jumlah sampah perkotaan. Kurangi konsumsi. Gunakanlah barang-barang sampai benar-benar tak dapat dipakai lagi. Belilah barang bekas, gunakanlah barang-barang lama untuk kegunaan-kegunaan baru. Pilihah barang-barang (kertas printer, kertas struk grosir, kertas cek bank, atau kain) yang terbuat dari bahan yang bisa didaur-ulang atau dapat digunakan kembali dan diolah kembali. Dukunglah perusahaan-perusahaan yang peduli dan berwawasan lingkungan. Saat mengadakan pesta, gunakan piring, gelas, dan peralatan makan sungguhan, bukan dari plastik yang sekali pakai lalu dibuang. Selain para tamu Anda akan lebih terkesan, Anda juga terhindar dari menimbulkan banyak sampah.
51
SPEACK UP
Penggunaan Gas di Rumah Susun Lebih Murah, Mudah dan Aman Teks Friederich Batari Foto DP Gunadi
enghuni Rumah Susun (Rusun) Tanah Abang merasa bahagia bisa mendapatkan fasilitas dan akses gas dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. Rusun Tanah Abang merupakan rumah susun pertama yang dibangun di Indonesia. Rusun ini diresmikan Presiden Soeharto tahun 1981. Hal ini sesuai prasasti yang terletak di depan Gedung Serba Guna, yang terletak antara Blok A sebanyak 32 blok berjumlah 512 unit rumah dan Blok B sebanyak 28 blok atau 448 unit rumah.
P
52
Vol. 2 2015
Setiap unit di Rumah Susun Tanah Abang, yang tesebar di dua RW yakni RW 10 dan RW 11 Kelurahan Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, telah tersedia fasilitas pipa gas di setiap unit. Para penghuni di rumah susun ini mengaku senang. Mereka tak mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas guna memenuhi kebutuhan rumah tangga. Gas di rumah susun ini juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan menggunakan tabung gas elpiji. Selain murah dan aman, penghuni rumah susun mengaku tak pernah kehabisan gas. “Selama ini, kami bayar rekening gas relatif murah. Selama ini juga aman, tidak ada masalah,” kata Siti Yusuf, penghuni Rusun Tanah Abang Blok 34 Lantai 3 Nomor 2.
Menurut Siti, biaya rekening gas untuk setiap bulan berkisar antara Rp28 ribu sampai Rp50 ribu perbulan. “Besaran biaya tergantung pemakaian,” ujar Siti Yusuf. Hal senada juga diungkapkan Renny Raintung, Penghuni Rusun Tanah Abang Blok 34 Lantai 3 Nomor 1. Renny berharap pemerintah khususnya PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, terus memperluas pembangunan pipa gas agar masyarakat bisa menggunakan gas secara mudah dan murah. “Penyaluran gas jangan hanya di pusat bisnis seperti mall atau pasar swalayan tetapi juga ke pemukiman atau perumahan warga,” kata Renny Raintung. Terkait pemasangan pipa gas untuk rumah penduduk dan rumah susun sebenarnya telah menjadi
komitmen pemerintah. Pada Juli 2013 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk merealisasikan berbagai proyek pemasangan pipa gas untuk rumah penduduk dan rumah susun. Menurut Jokowi, penggunaan pipa gas di perumahan dan rusun akan menghemat pengeluaran masyarakat dalam pembelian elpiji. Selain itu, penggunaan pipa gas akan mempermudah akses masyarakat terhadap elpiji dan memotong mata rantai kelangkaan tabung gas. “Kita minta PGN bisa tarik pipa ke kawasan perumahan dan komplek rusun karena akan jauh lebih murah jika menggunakan pipa,” kata Jokowi. 53
INSPIRATION
arief mujianto
M Subhan
Arief Mujianto, Dari Jepara ke Paris:
PGN Menghargai Ide Baru
Awal pekan pertama Maret 2015, cuaca mendung dan hujan menyelimuti Jakarta. Hujan masih turun ketika PGN Inside berbicang-bincang dengan Arief Mujianto, Senior Staff Perencanaan dan Pengendalian Penyaluran Gas (P3GN) di PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Wisma Nusantara, Jakarta, Senin (2/3/2015). Teks Friederich Batari Foto DP Gunadi
54
Vol. 2 2015
rief, demikian sapaan untuk Arief Mujiyanto adalah pria kelahiran Jepara, 14 April 1985. Ia tampak bersemangat dan sesekali tersenyum sumringah saat menjelaskan tentang metode dan sistem penentuan energi (gas) /nilai kalori harian pelanggan (daily energy determination) untuk energy management dan revenue assurance PGN. Sistem tersebut merupakan hasil adopsi dari Prancis, namun Arief, dkk berhasil mengembangkan beberapa varian. “Dengan metode ini lebih cepat untuk menentukan nilai kalori gas yakni dari dua mingguan menjadi harian,” ucap Arief. Atas kerja kerasnya bersama tim dalam mengembangkan sistem tersebut, Arief merasa sangat senang. Apalagi, pimpinan PGN memberikan apresiasi terhadap ide-ide baru dari karyawan. Sebagai bentuk apresiasi dari pemimpin PGN, jika tak ada aral melintang, Arief, dkk akan hadir pada acara World Gas Conference (WGC) di Paris, Perancis, Juni 2015. Pada forum tersebut, Arief, dkk akan mempresentasikan makalah dengan topik Managing Diversification of Gas Quality in Distribution Grids Using Gas Quality Tracking with Incomplete Measurement Infrastructure. Arief yang berbekal pendidikan S1 pada Jurusan Teknik Kimia Universitas Gajah Mada (UGM) dan telah meraih Magister pada Jurusan Innovative and Sustainable Chemical Engineering di Chalmers University of Technology Swedia, berkomitmen untuk terus bekerja dan mengembangkan ide-ide baru dalam memajukan perusahaan PGN. Arief berharap dirinya dapat berkontribusi memajukan perusahaan sehingga dapat mengubah anggapan bahwa PGN bukan saja berorientasi bisnis tetapi juga berorientasi memberikan pelayanan publik. Arief mengungkapkan, ide penentuan nilai kalori harian pelanggan bermula pada Oktober 2012. Saat itu, Arief menjadi Staf P3GN di Gas Management System, Departemen Operasi dan Pemeliharaan SBU I. Ia diajak salah seorang Account Executive di Area Tangerang untuk menemui pelanggan yang sebelumnya telah mengirimkan komplain ke PGN karena fluktuasi kualitas gas dari Offtake Serpong.
A
55
INSPIRATION
Menurut Arief, berbagai macam keluh kesah dilontarkan oleh seorang manager bagian utilitas perusahaan tersebut tentang dampak fluktuasi kualitas gas ini terhadap peralatan yang mereka miliki, mulai dari bahan bakar yang boros, produknya tidak memenuhi spesifikasi dan juga biaya yang besar untuk perbaikan dan pembersihan peralatan yang harus ditanggung oleh pelanggan. “Namun, kami saat itu tidak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan masalahnya,” ujarnya. Sejak kejadian itu, laki-laki yang mempunyai hobi badminton ini ingin melakukan sesuatu. Menurutnya, kalaupun tidak berhasil mengurangi fluktuasi yang ada, setidaknya PGN sudah dapat terlebih dahulu tahu masalahnya daripada mendengar 56
Vol. 2 2015
pelanggan mengirimkan complain ke PGN. Dari situ, Arief terus berdiskusi dengan koleganya, Pravira Sisyawan Notodisurjo bergerilya untuk membuat inovasi yang setidaknya mampu menjawab keluh kesah pelanggan ini. “Ya, kami membuat inovasi tentang sistem deteksi dini gas off-spec dan alhamdulillah berhasil menjadi juara III inovasi tingkat korporat,” katanya. Dengan adanya apresiasi dari PGN, Arief semakin yakin bahwa PGN selalu menghargai ide baru yang positif dan bermanfaat membangun perusahaan. Akhirnya isu tentang kualitas gas menjadi parameter yang semakin diperhatikan di bisnis PGN terutama dalam hal pencarian pasokan, penyaluran gas maupun penentuan
nilai kalori ke pelanggan untuk billing. “Saya senang dengan PGN karena menghargai adanya ide-ide baru,” ucap Arief. Menurut Arief, sebenarnya PGN itu sudah punya alatnya di offtake. Jadi tinggal diintegrasikan antara data nilai kalori gas dalam sistem billing-nya PGN. “Jadi praktis, investasinya hanya pada integrasi, dan itu relatif tidak besar,” kata Arief sembari menambahkan, jika memasang alat pada 800 pelanggan maka akan membutuhkan biaya cukup besar sekitar Rp800 miliar. Sejak bergabung ke PGN akhir 2011 yang lalu, Arief telah meraih beberapa prestasi, diantaranya mengikuti Innovation Award. Arief meraih juara III Innovation Award tingkat SBU1. Kemudian mewakili PGN di Houston, Texas, Amerika
Serikat (AS) untuk menjadi presenter di Energy Solution International Flow Conference dengan topik Mitigating Impact of “Off-Spec” Gas by Developing c Contingency Plan Based on Pipeline Studio Simulation. Selanjutnya, Arief meraih Champion di Community of Practice (COP) Capacity and Reliability with Integrity (CAPLIN), Departemen Operasi dan Pemeliharaan SBU 1,
perusahaan energi. Ia beralasan, energi menjadi satu diantara tiga kebutuhan manusia, yakni pangan dan air. Energi sangat vital bagi negara. “Saya bersyukur bisa bekerja di PGN (Perusahaan energi) dan satu sisi, energinya bersih dan ramah lingkungan,” katanya. Ia berharap program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) menjadi momentum
kemudian terpilih mejadi 10 orang untuk mengikuti program Artikel Smart Plan dari Knowledge Management, dan terpilih mengikuti Learning Matter Expedition PGN tentang Gas Management System (GMS) di Gaz de France, Paris, Prancis. Arief yang gemar membaca dan menulis ini, mulai mengukir prestasinya kembali, ditunjuk PGN sebagai Subject Matter Expertice (SME) Bidang Teknik, Operasi, Komersial, dan Manajemen Strategis untuk tahun 2015-2016 tentang Gas Management SystemNatural Gas Specification and Gas Quality Tracking. Arief, sejak masih kuliah, selalu bercita-cita untuk bekerja di
untuk mengembangkan penggunaan gas secara masif di Indonesia. Ia berpesan kepada generasi muda agar konsep pembangunan yang komprehensif harus menjadi jiwa dalam melakukan tindakan. Kedepan diharapkan, makin banyak generasi muda untuk mengukir prestasi di pentas dunia seperti Arief Mujiyanto, pria kelahiran Jepara, Jawa Tengah menuju World Gas Conference (WGC) di Paris, Perancis pada bulan Juni 2015 mendatang. M Subhan M Subhan, anggota Tim yang terlibat dalam pengembangan sistem penentuan metode dan
PGN selalu menghargai ide baru yang positif dan bermanfaat membangun perusahaan
sistem penentuan energi (gas) / nilai kalori harian pelanggan (daily energy determination) untuk energy management dan revenue assurance PGN. M Subhan berharap PGN dimasa mendatang dapat semakin optimal mendukung program dan kebijakan pemerintah di bidang energi. Sebab energi saat ini menjadi kebutuhan pokok bagi setiap warga masyarakat. Untuk mengatasi disparitas harga gas di sejumlah wilayah, M Subhan mendorong perlunya pembangunan infrastruktur energi. “Jika energi dapat diakses oleh masyarakat dengan harga yang sama maka akan meminimalisir terjadinya konflik,” ucap M Subhan. 57
CRAFT
Menik Yuli Hastuti:
Sarjana Hukum Yang Kepincut Seni
Berawal dari cita-cita sederhana kini jadi bisnis yang menggiurkan. Teks Fatma Foto DP Gunadi
emula Menik Yuli Hastuti bercita-cita memiliki penghasilan sendiri yang bisa didapatkan dari rumah. Lalu ia mencoba memulai usaha kerajinan logam tembaga di tahun 2002. Saat itu ia baru melahirkan anak pertamanya, Editha, yang kini menjadi trademark bisnisnya, Edita Art Craft. Meski mengaku lebih banyak merasakan suka selama menjalani usahanya. Ia menganggap duka yang ada selama menjalani bisnisnya sebagai proses belajar. Menik pernah kena penalti saat terlambat mengirimkan barang. “Saat itu pembayaran tidak dilunasi dan pelajarannya jadi lebih memperhatikan waktu produksi biar tepat waktu“.
S
58
Vol. 2 2015
Meskipun begitu, ia menganggap duka itu tidak ada karena usaha ini ia jalankan dengan senang hati dan tulus. “Kalaupun ada yang salah, itu bagian dari pembelajaran”, ungkapnya. Saat diajak kembali mengenang awal mula ia memulai usaha, ia mengatakan bahwa saat itu ia mengajukan proposal penawaran produknya ke stasiun TV swasta untuk dijadikan gift kepada narasumber yang mengisi program. Ternyata usahanya berbuah manis. Waktu berselang, ia resmi menjadi supplier cindera mata ke stasiun tv itu. Untung tak dapat ditolak, pada 2007 Editha Art Craft mendapatkan bantuan modal usaha dari Perusahaan Gas Negara (PGN). “Kami sudah 3 kali diberikan bantuan oleh PGN”.
Tak hanya bantuan modal yang ia dapatkan, Menik juga diedukasi pengetahuan-pengetahuan baru yang sebelumnya tidak ia ketahui seperti ilmu manajemen perusahaan dan seminar motivasi. Dalam eventevent tertentu, Editha Art Craft beberapa kali difasilitasi oleh PGN
untuk mengikuti pameran nasional maupun internasional. Dari situlah ia mendapatkan pembeli asal luar negeri. Produk-produknya pun sudah diekspor ke Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Untuk di dalam negeri sendiri, kebanyakan produk eksklusifnya dipesan oleh instasi-instasi, travel agent,
dan perusahaan-perusahaan asuransi untuk dijadikan tanda mata. Beberapa dari pembeli-pembeli itu, tak sedikit yang repeat order. Produk-produk Editha Art Craft sangat beragam. Menurutnya, produk yang ia hasilkan sangat fungsional yaitu mangkuk, wadah lilin, lampu gantung, 59
CRAFT
lampu meja, sendok nasi dan lain-lain. Selain itu, ia juga memproduksi panel, miniatur topeng untuk jenis interior dekoratif. Bahkan untuk produk yang customized pun ia layani seperti batik motif. “Kalau motif batik kami buat sesuai dengan maunya pelanggan.” Ketika ditanya soal kelebihan produk-produknya, Menik mengatakan bahwa produk dari logamnya kelihatan eksklusif, unik dan tergolong handmade, sehingga banyak orang yang tertarik. Editha Art Craft melakukan ekspansi melalui kerjasama dengan brand Batik Keris yang mempunyai tujuh puluh toko yang tersebar di Indonesia. Khusus order untuk Batik Keris biasanya produk-produk yang ia jual berupa ‘ibu batik on frame’ yaitu pajangan untuk di atas meja, topeng dari tembaga dan tempat pena dari bahan tembaga. Untuk kisaran harga, koleksi Editha Art Craft dipatok mulai dari Rp. 50.000 sampai harga jutaan rupiah tergantung dengan kerumitan pengerjaan, bahan, ukuran serta desainnya. Seperkembangan usahanya, Menik menjadi pengusaha yang produk-produknya diburu pelanggan. Bahkan untuk ukuran UKM, Editha Art Craft pada tahun 2014 mencapai omzet yang cukup menggairahkan yaitu Rp1,3 Milyar. Persentase omzet yang ia raih sampai 2014 kemarin yaitu 40 persen dari penjualan ekspor dan sisanya dari penjualan lokal. Untuk ekspor produk-produk Editha Art Craft, Menik yang lulusan sarjana hukum ini menjelaskan bahwa dirinya tidak mengekspor langsung tetapi melalui jasa eksportir lokal. Eksportir lokal tadi bertugas mengirimkan barang langsung ke
60
Vol. 2 2015
Untuk kisaran harga, koleksi Editha Art Craft dipatok mulai dari Rp. 50.000 sampai harga jutaan rupiah tergantung dengan kerumitan pengerjaan, bahan, ukuran serta desain
pelanggan, kemudian ia mendapatkan pelunasan ketika barang sampai di eksportir lokal. “Ada yang bayar DP dulu 50 persen tapi Alhamdulillah pelanggan semua baik dan melunasi”, tuturnya lega. Soal bahan baku, ia tak perlu jauhjauh untuk mendapatkannya. Bahan baku seperti kayu dan logam, ia dapatkan dari daerah asalnya yaitu Yogyakarta. Untuk bahan baku yang lain, kuningan, alumunium, stainless steel, serta bahan multiplex dan tetra board juga tak sulit ia dapatkan karena masih bisa didapatkan dari kota tempat ia bermukim. Dari ruangan workshop yang berukuran 5 x 10 meter yang tampak sederhana, perempuan kelahiran 1 Juli 1972 yang hobi membaca dan nonton ini pun telah mampu mempekerjakan enam orang sebagai karyawan tetap dan enam orang lainnya berstatus sebagai karyawan sub kontrak. Sedangkan satu orang ditugaskan sebagai pemasar di Jakarta. Saat memasuki sisi lain di rumahnya, terdapat showroom berukuran 4 x 6 meter yang bernuansa modern ethnic untuk tempat memajang produk-produk yang telah ia desain. Nampak sebuah pemadangan yang artistik yang dapat membuat decak kagum pengunjungnya. Di dinging ruangan itu, terpajang banyak
kerajinan produknya, seperti pajangan wayang, lampu dinding, dan pajanganpajangan tembaga lainnya. Sedangkan yang ada di atas meja display yaitu pajangan guci, lampu duduk, mangkuk, nampan dan lain-lain. Saat ditanya mengenai harapannya atas bisnisnya di masa depan, Menik berencana untuk memperbesar showroom. Lebih dari itu, ia ingin membangun home stay untuk penginapan sehingga pelanggan bisa sekalian berwisata sambil melihat proses produksi Editha Art Craft tanpa harus terkendala waktu. Untuk kesejahteraan karyawan-karyawannya sendiri, ia ingin membangun perumahan dekat area workshop. Menik dan suami menyampaikan rasa terimakasih mereka kepada PGN karena telah membantu bisnis mereka hingga membuahkan hasil manis. Bahkan menurut Menik, PGN mengajarkan ia dan suami sebuah pemahaman entrepreneurship yang sesugguhnya sehingga ia menjadi pengusaha yang tangguh dan bekerja maksimal untuk keluarga dan masyarakat. “Sukses untuk PGN! Semoga PGN berkembang dan sukses bersama para UKM binaannya”.
Biodata Nama: Menik Yuli Hastuti TTL: Gunung Kidul, 1 Juli 1972 Hobi: Nonton dan Membaca Alamat: Palgading RT.3/18 Jl. Kerajinan No.3 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta. Nama usaha: Editha Art Craft Bidang: Handy craft logam dan furniture
61
TRAVELLING
62
Vol. 2 2015
Pesona Wisata bahari di Pulau Derawan dan pulaupulau sekitarnya kini sedang digalakkan oleh pemerintah maupun penduduk setempat. Keindahan laut di pulau-pulau sekitar wilayah Kalimantan Timur ini disebut-sebut menyamai Raja Ampat di Papua. Tak percaya? Simaklah! Teks & Foto W. Lestari
ang paling mudah untuk sampai di Pulau Derawan adalah menyeberang dengan perahu motor dari Kota Tarakan. Waktu terbang yang dibutuhkan dari Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta ke Bandara Juwata-Tarakan sekitar 2,5 jam. Pelintasan laut dari Tarakan
Y
ke Derawan lumayan lama, sekitar 3 jam. Dari awalnya senang menghirup udara laut dan menikmati laju perahu motor, sampai melihat burungburung laut yang terbang bebas, hingga akhirnya aku terkantukkantuk juga dirayu angin laut dan desiran ombak. Itulah paling tidak yang aku rasakan.
63
TRAVELLING
Rumah-rumah panggung warnawarni mencuri perhatian di sepanjang pantai Pulau Derawan sore itu. Di sini para pelancong bisa bermalam selama di pulau ini. Di Pulau Derawan yang berluas sekitar 44,6 hektare ini, kita bisa langsung jalan-jalan menikmati pantai, pasir, kampung, dan penduduknya. “Beli ikan Bu, baru ditangkap nih,” kata seorang perempuan setempat sambil mendorong gerobak yang isinya ikan semua. Segar dan gemuk-gemuk. Mereka menyebutnya ikan ayam, harga yang besar Rp15.000, yang lebih kecil Rp10.000. Tentu saja supermurah kalau dari kacamata orang Jakarta. Ikan sebesar itu di Jakarta biasa dihargai Rp25.000 hingga Rp50.000. Terbayang kelezatannya bila dibakar dan dimakan dengan sambal kecap hmm.... Rumah-rumah warga Derawan otomatis berorientasi bisnis. Ada yang buka warung makan, warung kelontong, warung cindera mata. Mereka juga menyediakan sebagian kamar-kamar di rumah mereka untuk disewakan. Ada yang dua kamar saja, tiga kamar, bahkan ada yang menyiapkan satu rumah khusus untuk disewakan. Tarif bermalam 64
Vol. 2 2015
home stay ini sekitar Rp150.000Rp300.000 per malam. Sedangkan tempat aku bermalam tergolong cottage sehingga tarifnya sekitar Rp350.000Rp500.000 per malam. Sedangkan kelas resor bertarif sekitar Rp500.000 ke atas semalam. Penduduk sekitar juga tampak menyewakan peralatan snorkeling. Yang agak mahal mungkin sewa perahu motor. Menurut Ruslan, seorang pemandu wisata, sehari bisa Rp8 juta untuk perahu motor berkapasitas 10-20 orang. Kalau bolakbalik dari pulau ke pulau sewanya bisa tambah Rp4 juta lagi. Namun, menurut Reza Muslim Adiatama, pemilik bisnis Jelajah Hemat yang jasanya dipakai oleh rombongan ini, paket wisata bahari ke Derawan dan ke pulau di sekitarnya selama 3 hari 2 malam berkisar antara Rp1,2-Rp2 juta per orang untuk minimal 5 orang. Paket ini sudah termasuk akomodasi, makan, transportasi lokal berupa bus dan perahu motor, tapi tidak termasuk tiket pesawat pergi-pulang. Paket ini lebih hemat ketimbang kita menyewa sendiri motorboat. Wisata bahari di sekitar Derawan pun sudah pasti bisa dinikmati. Berjalan
lurus melewati kampung kita bisa bertemu dermaga dan pantai. Beberapa anak bermain dan berenang riang di sore yang damai itu. Melongok sedikit ke bawah air laut tampaklah ikan-ikan kecil yang berenang bergerombol. Di bagian lain pantai juga terlihat pemandangan yang seperti ini. Apa lagi pemandangan yang terindah di pantai kalau bukan sunset. Jangan lewatkan Matahari terbenam di pantai Pulau Derawan ini. Malam beranjak, Matahari pun jadi benar-benar tenggelam, menggerakkan kaki-kaki untuk mencari santap malam. Di sekitar pondok tempat aku menginap yang bernama Dira&Reza, lumayan banyak tempat makan. Ada warung bakso, sate, sop, dan ikan bakar tentunya. Soal rasanya ya lumayan sajalah untuk ukuran pulau sejauh ini. Jangan terlalu membandingkannya dengan Jimbaran-Bali, misalnya. Tapi, restoran-restoran yang agak lumayan juga tersedia meski tak banyak. Soal harga, ya lumayan mahal kalau dibandingkan dengan harga porsi setingkat itu di Kota Jakarta misalnya. Namun, ini bisa dimaklumi karena beras, sayur-mayur, buah-buhan,
ayam-daging, bahkan air tawar harus mereka datangkan dari Tarakan. Sering juga mereka sendiri yang berangkat dengan perahu motor ke Tarakan yang makan waktu 6 jam. Bayangkan, untuk pergi-pulang berbelanja bahan pangan itu saja mereka menghabiskan waktu 12 jam, belum waktu belanjanya, belum lagi harga pangan dari sananya juga sudah tidak murah. “Kadang seminggu sekali saya ke Tarakan untuk belanja bahan pangan untuk jualan. Kadang juga belum seminggu sudah belanja lagi karena persediaan sudah habis,” kata ibu setengah baya penjual bakso yang aku temui di sekitar situ. Selain bakso, ia juga menjual mi goreng, mi rebus, nasi goreng, kopi, teh, dan aneka minuman dalam sachet yang tinggal diseduh dengan air dari termos. Semangkuk bakso dihargainya Rp15.000 dan minuman satu sachet kopi-susu Rp3.000. Soal rasa ya begitulah! Jangan terlalu berharap lebih kalau soal selera kuliner mereka. Tampak sekali mereka memang seadanya saja soal mengolah rasa. Malamnya
ketika aku bersantap di tempat makan sekelas restoran, baru terasa ada perbaikan olah rasa. Lumayan enaklah. Dari Pulau ke Pulau Esok harinya setelah menikmati sunrise, kami pun bersiap ke Pulau Sangalaki. Menurut warga setempat, “sangalaki” berarti “sang lelaki” meski ada juga yang mengatakan “sangat lelaki”. Sedangkan “derawan” berarti perempuan. Di dekat sini juga ada Pulau Maratua (mertua), Pulau Simama (mamanya), Pulau Kakaban (kakaknya). Nama-nama itu disinyalir merujuk dari keluarga Filipina yang dulu pertama kali datang ke wilayah pulau-pulau ini dan berbahasa Tagalog. Namun, beberapa penduduk setempat juga mengatakan ada nenek moyang mereka yang berasal dari China semisal ibu penjual bakso yang kami ajak ngobrol di atas. Perjalanan dengan perahu motor dari Pulau Derawan ke Pulau Sangalaki memakan waktu sekitar 1,5 jam. Perjalanan ini melewati Pulau Samama, meski aku tidak mampir ke
Menurut warga setempat, “sangalaki” berarti “sang lelaki” meski ada juga yang mengatakan “sangat lelaki”. Sedangkan “derawan” berarti perempuan.
65
TRAVELLING pulau itu. Daratannya hanya tampak dari kejauhan. Pulau Sangalaki saat pagi menjelang siang itu bagaikan tanah yang penuh cahaya. Sejauh mata memandang tampak pantai yang terang yang kontras dengan warna langit yang biru, laut yang bening hijau, dan pantai
yang berpasir putih. Lautnya yang masih bersih bagaikan perawan yang belum pernah disentuh. Di Pulau Sangalaki kami menyinggahi resor Sangalaki Manta Paradise. Sang pemiliknya bernama Johnny, yang menurut Condeng (28), berdomisili di Tarakan. “Sebentar lagi beliau datang,” kata Condeng tentang majikannya itu. Condeng sudah satu tahun bekerja di resor ini sebagai petugas bersih-bersih. Ia sedang menyapu sekitar resor ketika kami menjumpainya siang itu. Condeng yang keturunan Tionghoa ini berasal dari Tarakan. Selain resor yang kondisinya cukup bagus ini, di sini juga menyediakan beragam T-shirt dan suvenir, juga menyewakan alat snorkeling dan diving. Sayangnya harga T-shirtnya cukup mahal untuk kantong kami, sekitar Rp150.000-Rp200.000 per potong meski bahannya berkualitas baik, cukup tebal dan jahitannya rapi. 66
Vol. 2 2015
Mungkin memang cocok untuk kantong wisatawan bule. Berjalan kaki menyusuri pantai bisa menjadi pilihan untuk mengelilingi Pulau Sangalaki yang berluas sekitar 280 hektare ini. Penyusuran ini memperlihatkan batu-batu besar di pantai yang berbentuk kepala anjing misalnya. Ada juga menara dan jembatan dermaga. Selebihnya tak bisa kami jangkau lagi karena kami harus bergegas untuk menuju Pulau Kakaban. Perjalanan ke Pulau Kakaban yang berluas sekitar 774 hektare
ini dengan perahu motor dari Pulau Sangalaki tidak makan waktu lama. Selepas pintu gerbang Pulau Kakaban, pengunjung dikenai retribusi Rp10.000 per orang. Setelah menapaki jembatan kayu yang berupa tangga naik, kemudian turun, sampailah kami di Danau Kakaban. Meski danau, airnya tetap terasa asin juga. Danaunya cukup luas dengan pemandangan sekitar yang tentunya indah. Snorkeling dan diving adalah aktivitas favorit para pengunjung di Danau Kakaban ini. Jangan tanya keindahan panorama danau ini. Jangan ragukan pula keindahan biota laut saat Anda ber-diving di sini. Ubur-ubur sangat mudah dijumpai dan dipegang di sini. Ada
larangan mengangkat ubur-ubur dari permukaan danau, jadi kita meski hatihati saat memegangnya jangan sampai dia terangkat dari permukaan danau. Namun, tak perlu terlalu khawatir. Ini bukan jenis ubur-ubur yang bikin gatal. Puas ber-snorkeling di Danau Kakaban, kita bisa lanjut dengan ber-diving di Palung Kakaban. Sedikit berbeda dari air laut di Pulau Derawan, di Pulau Kakaban ini air lautnya lebih jernih. Pada bulan Oktober, tempat ini bisa sangat dimanja oleh cuaca cerah. Menurut Ruslan, bulan Oktober memang cukup bagus untuk wisata bahari di wilayah ini. Pada bulan yang lainnya, bisa saja berbeda. Kalau gelombangnya cukup tinggi atau hujan tiada henti, perahu motor berisiko besar kalau tetap jalan. Setelah puas ber-snorkeling kita bisa lanjut ke Pulau Maratua. Pantai Pulau Maratua sama indahnya dengan Pulau Kakaban. Di sini ada resor milik orang Malaysia. Kami dikenai biaya masuk Rp30.000 per kepala di resor ini. Kondisi resornya cukup baik dan terpelihara. Tampak pakaian-pakaian selam yang disewakan di ruang penyimpanan pakaian dan peralatan snorkling dan diving. Namun, Ruslan, sang pemandu wisata, mengomel soal kepelitan pengelola resor ini. “Masak saya minta satu bir saja gak boleh. Padahal, saya sudah bawa banyak tamu ke sini,” katanya. “Makanya tak heran di sini sering sepi pengunjung,” kata Ruslan lagi. Di resor ini memasang tarif menginap Rp700.00 per kepala per malam. Lumba-lumba dan Penyu Bertelur “Di belakang Pulau Maratua ini ada Pulau Nabuko, yang mengelola orang Jerman. Di sana selalu ramai pengunjung karena si orang Jerman
baik hati. Tamu yang datang tidak dikenai retribusi, malah tamu langsung diajak berkeliling oleh Satpamnya. Setelah itu tamu ditawari minum gratis,” kata Ruslan lanjut bercerita. “Saya lebih suka ke Nabuko daripada ke Maratua ini,” katanya. Di Pulau Maratua ini, aktivitas berenang dan ber-snorkling ketika di Kakaban bisa diulangi lagi. Pokoknya kita tak akan bosan melakukan kedua hal itu karena lautnya bersih dan elok. Hari yang beranjak senja mengingatkan aku untuk kembali ke Pulau Derawan, tempat bermalam selama ini. Dalam perjalanan balik ke Derawan, kita bisa mampir sebentar di Pulau Gusung. Pulau ini sebenarnya hanya pulau-pulauan. Karena, kalau air laut sedang pasang bisa dipastikan pulau ini tenggelam, tak tampak sebagai daratan barang sedikit. Pasirnya halus dan putih. Panoramanya indah tak terkata. Warna langit, laut, dan pantai sangat kontras, sehingga menebar pesona alam sejauh mata memandang. Dalam perjalanan balik ke Derawan dari Pulau Gusung, sekawanan lumbalumba mengitari perahu motor yang
aku naiki sore itu. Para lumba-lumba ini sekan menikmati sore di laut lepas, bebas, dengan berkejaran dan saling melompat. Kejadian langka ini tak disia-siakan oleh Ruslan yang langsung naik ke ujung buritan perahu dan mengabadikannya melalui ponselnya. Dia berhasil merekam aktivitas para lumba-lumba ini dengan durasi 5 menit, itu sebabnya dia tertawa lebar-lebar. “Aha, dapat lima menit, bayangkan! Ini kejadian langka. Biar saya ratusan kali mengantar tamu melintasi laut ini, baru ketemu kejadian langka ini. Kadang ada tamu yang sengaja mau lihat lumba-lumba di laut, tapi susahnya minta ampun. Tidak keluar-keluar itu si lumba-lumba. Anda beruntung sekali bisa ketemu kejadian seperti ini. Ini tidak sering-sering terjadi,” kata Ruslan memberi informasi. “Sayang tak berani berenang di laut ya. Kalau bule begitu melihat lumba-lumba langsung nyebur ke laut, berenang dia. Kemarin saya mengantar tamu empat orang bule perempuan semua. Semuanya jago-jago berenang di laut,” kata Ruslan lagi menceritakan sepenggal pengalamannya mengantar tamunya.
Sampai di Derawan, senja pun turun pelan-pelan. Sekali lagi menikmati sunset di Derawan. Malamnya lanjut bersantap ikan bakar di pantai sambil dihangatkan api unggun. Keberuntungan kembali muncul, ada penyu yang sedang bertelur. Telur-telur penyu satu per satu keluar dari induknya. Air mata pun mengalir dari mata induk penyu. Menurut petugas karena sang induk harus meninggalkan semua telurnya sehabis bertelur. Sang induk akan kembali berenang ke laut meninggalkan telur-telurnya, itu sebabnya dia menangis. Oh, itu insting keibuannya mungkin. Petugas lalu mencatat detail peneluran penyu ini. “Sekali bertelur jumlahnya bisa sampai 80 butir,” kata petugas Balai Penyelamatan Penyu setempat. Untuk menandai sang penyu, ada nomor identitas yang dipasang pada salah satu tangan penyu. “Tiga tahun sekali mereka bertelur. Kadang ada penyu asal Malaysia bertelur di pantai sini, tapi kadang pula ada penyu kita yang bertelur di pantai Malaysia. Kami tahu itu semua karena kami saling mencatat dan menginformasikan pencatatan kami masing-masing,” kata petugas lagi yang nanti akan membawa telur-telur penyu itu ke karantina pembiakan penyu. Setelah menetas, penyupenyu cilik akan dilepas kembali ke habitatnya, yakni laut. Wisata ke Kalimantan Timur ini menjadi lengkap ketika kami mampir ke hutan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan dalam perjalanan menuju Bandara Juwata untuk pulang ke Jakarta. Berbagai jenis tanaman bakau bisa dilihat di sini. Bekantan pun bisa kita lihat langsung di pohonpohon kalau mata kita cukup jeli untuk menemukannya. 67
PEOPLE
Yula Wardhani:
Anak Butuh Sentuhan dan Pelukan
Teks Fatma Foto DP Gunadi
i era modern ini, revolusi terhadap perlakuan pada perempuan jelas terlihat. Ketika jaman penjajahan dulu, perempuan diposisikan sebagai kaum yang harus patuh sepenuhnya terhadap laki-lak. Namun tidak dengan sekarang. Gerakan emansipasi berhasil mendobrak budaya patriarki. Saat dulu terjadi ketimpangan di sektor pendidikan sosial dan budaya dan juga ada istilah secondary human after man terhadap perempuan, rasanya perjuangan RA. Kartini membuahkan hasil di masa kini. Hal tersebut terpancar dari seorang perempuan bernama Yula Wardhani, Vice President of Executive Officer Environment Management of Perusahaan Gas Negara. Yula, biasa ia disapa, menjalani kesehariannya dengan melakoni berbagai peran. Dengan segala kesibukannya, ia harus membagi waktu sebagai seorang profesional, ibu dan istri sekaligus. Perempuan yang sebentar lagi mendapat gelar Magister Manajemen Bisnis ini sudah berkarier di PGN selama 14 tahun. Ia memiliki suami dan tiga orang anak yang masih belia dan tentunya membutuhkan perhatian penuh dari orang tua.
D
68
Vol. 2 2015
Perempuan yang hobi bersepeda ini mengaku tidak mendapatkan kesulitan untuk berbagi peran dengan suami mengenai tugas rumah tangga. Meskipun ia dan suaminya yang juga seorang profesional di salah satu bank swasta sibuk bekerja, tetapi mereka selalu berusaha hadir untuk anak-anak mereka, misalnya pada saat pengambilan rapor anak-anak. Dalam pengasuhan anak, ia tidak setuju pada statement ‘kualitas lebih penting dari kuantitas’. Menurutnya anak-anak butuh disentuh, dipeluk dan diberikan senyuman secara rutin. Yula merasa harus bertanggung jawab kepada Tuhan. Selama ia diberikan kepercayaan oleh yang Maha Kuasa maka dirinya harus melakukan segalanya sebaik mungkin. “Saya diberikan jodoh, menikah lalu diberi anugerah tiga orang anak. Bagi saya itu anugerah yang tidak bisa dibeli di manapun, jadi otomatis harus dijaga”. Dalam konteks peran di rumah dan di pekerjaan, dirinya mengartikan Tuhan memberikan isyarat kalau ia mampu menjalankan tiga peran secara bersamaan yaitu sebagai ibu, istri dan seorang profesional. Ia berusaha menjalankan ketiga status tersebut
69
“Perempuan bekerja itu pilihan, “ tambahnya. Selanjutnya ia berpesan bahwa perempuan harus kuat, tegas dan gigih. Dalam bekerjasama dengan suami, perempuan harus mampu menjadi role model seperti halnya pemimpin seprofesional mungkin dan membagi waktu seideal mungkin. Pada saat menjadi seorang profesional di kantor, ia menjadi orang yang disiplin, tidak suka menunda-nunda pekerjaan dan terbiasa hadir lebih pagi. Kemudian setelah urusan pekerjaan usai, ia langsung menuju rumah untuk mengemban tugas sebagai seorang ibu. Meskipun begitu, Yula mengatakan bahwa tidak lepas kemungkinan ia memperpanjang waktu kerjanya karena urgensi tertentu. Ia ingat kembali pada waktu sosialisasi kepada pedagang 70
Vol. 2 2015
kaki lima yang berdagang dengan menggunakan kompor dan tungku di atas jalur pipa gas PGN, dirinya harus menyesuaikan waktu para pedangang yang start berdagang usai magrib. Saat itu ia bersama SATPOL PP, sebagai pengaman, turun bersama. “Saya sosialisasikan ke pedagang kalau mereka pakai jalan Negara. Gak tahunya mereka pakai ramburambu tanda bahaya peringatan pipa bertekanan tinggi jadi pengikat tenda mereka”. Mengenai diskriminasi di lingkup pekerjaan, ia merasa tidak pernah
mengalaminya. Hal ini terbukti dari pengangkatan dirinya sebagai koordinator divisi di PGN. Ia merasa diperlalukan setara sehingga bebas menggapai prestasi apapun. “Nyatanya saya dipercaya menjadi koordinator dalam suatu divisi. Itu memberikan arti bahwa PGN menempatkan perempuan setara dengan teman-teman pria”. Saat ditanya mengenai perjuangan R.A Kartini di masa lalu, Yula sangat terinsipirasi oleh kegigihan R.A Kartini dalam mempertahankan prinsip bahwa perempuan mempunyai kesempatan dan kesetaraan yang sama dengan pria. Dalam era modern sekarang ini, ia melihat pengaruh R.A Kartini dapat terlihat pada saat pemilu. Partai-partai memberikan hak bagi anggota-anggota perempuannya untuk mencalonkan diri. Dalam kabinet pemerintahan juga banyak menteri-menteri perempuan. Dalam rangka hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, PGN tidak mengadakan perayaan khusus. Namun ada partisipasi karyawan perempuan PGN pada hari Kartini dengan memakai pakaian nasional seperti kebaya encim. “Ini masih inisiasi, jadi bebas mau pakai atau tidak. Untuk lomba juga tidak ada, hanya untuk hari Ibu pernah diadakan lomba masak”. Perempuan yang sangat mengharapkan budaya safety dan sehat baik di pekerjaan maupun di keseharian terinternalisasi di diri setiap karyawan PGN ini, memberikan pesan kepada setiap perempuan agar bisa mengetahui dan menempatkan diri sesuai kodratnya. “Perempuan bekerja itu pilihan, “ tambahnya. Selanjutnya ia berpesan bahwa perempuan harus kuat, tegas dan gigih. Dalam bekerjasama dengan suami, perempuan harus mampu menjadi role model seperti halnya pemimpin.
PEOPLE
Ir. Ivanna Laksmini Devi Kepala Divisi Pasokan Gas PT PGN Persero Tbk,
Perempuan Bisa Unjuk Kemampuan Bila Diberi Kesempatan
Teks W. Lestari Foto DP Gunadi
eski baru dua tahun menjabat Kepala Divisi Pasokan Gas PT PGN Persero Tbk, Ir. Ivanna Laksmini Devi sudah sedemikian menyayangi PGN (Perusahaan Gas Negara). “Walaupun saya baru dua tahun di PGN, saya sudah mencintai PGN. Sayang PGN kalau tidak dimaksimalkan, dan tidak bersinergi dengan pihak-pihak lain di dunia energi. Sayang kalau SDM di PGN tidak dimanfaatkan, karena orang-orang di PGN itu bagus-bagus lho.... Luar biasa pendidikannya, juga pelatihannya,” kata Ivanna yang baru saja usai rapat dengan pihak TGI di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (4/3/2015). Karier Ivanna di PGN memang masih seumur jagung. Semula perempuan berpostur langsing dan berwajah ayu ini bekerja di anak perusahaan PGN, PT Gagas Energi Indonesia, sebagai Direktur Komersial. Lantas, pada Maret 2013, dia diajak bergabung ke holding PGN sebagai Kepala Divisi Pasokan Gas oleh direksi holding. “Boleh dibilang saya ini orang luar yang masuk jadi Kepala Divisi di PGN. Kalau Kepala Divisi yang lain kan mungkin memang orang yang berkarier di PGN sejak awalnya, “ kata Ivanna yang siang itu berbusana tunik hitam. Ada hiasan aplikasi semacam songket diujung ¾ kedua lengan panjangnya, yang memberikan kesan etnik pada sentuhan busananya. Sebagai Kepala Divisi Pasokan Gas, tugas Ivanna mencari suplai pasokan gas. “Pertama, suplainya dulu dicari, kemudian ke operasionalnya, kemudian ke pelanggan atau ke demand-nya. Jadi yang pertama kami cari itu di Devisi Pasokan Gas ya produsennya dulu, K3S, lalu kontrak gasnya, kerja samanya, pemanfaataannya,” kata perempuan berusia 40-an ini.
M
71
72
Vol. 2 2015
PEOPLE
Tentang sebagai pengambil keputusan (decision maker), Ivanna mengatakan itu kembali ke pihak manajemen. Menurutnya, memang ada hal-hal tertentu yang memang harus diputuskan oleh Divisi Pasokan yang dipimpinnya. “Tapi, kalau keputusan di level yang lebih tinggi itu harus di BOD kolegial, saya melaporkannya ke deputi dirut. Saya dari Divisi Pasokan akan melapor ke deputi direktur pemetaan. Kalau soal harga, soal kebijakan, itu harus BOD,” kata ibu dari tiga anak ini (dua di SMA dan satu masih di SMP). Tugas yang banyak dilakoninya adalah membangun hubungan baik dengan pemasok, K3S, dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM, BPH Migas, SKK Migas. “Kami kontinu membina hubungan supaya kami mendapatkan sumbersumber pasokan gas. Tugas kami adalah mencari, menganalisis, melihat, sumber-sumber pasokan gas yang ada yang sesuai dengan literatur PGN, misalnya. Tapi, kalau gak ada yang sesuai dengan literatur PGN, ya kami berkoordinasi. Tim pasokan gas berkoordinasi dengan divisi demandnya, kalau ada pasokan gasnya tapi gak ada demand-nya, gimana? Jadi, kami mencari pasokan sesuai demand-nya. Kalau pasokannya ada, tapi demandnya tak ada, ya juga buat apa,” kata perempuan yang bertutur kata jelas dan tegas ini. Kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya berartikulasi baik, penuh keyakinan, dan tahu tentang lingkup pekerjaannya. Hal ini kiranya mencerminkan bahwa dia perempuan cerdas. Dari namanya saja, sudah bisa diduga bahwa lingkungan kerja PGN didominasi oleh kaum pria. Namun,
Ivanna tidak galau soal itu. Menurutnya, ada kelebihan perempuan yang bisa membuatnya bisa bekerja sama dan sejajar dengan kaum pria. “Sebagai perempuan, saya justru merasa banyak diuntungkan. Karena, perempuan kan bisa lebih luwes untuk diajak berdiskusi, lebih berpikir bisa bekerja sama dengan semua pihak, lebih enak dilihat, orang jadi merasa lebih nyaman. Perempuan juga lebih luwes dalam bernegosiasi, lebih fokus, deal-nya bisa lebih menyelami. Bisa berkomunikasi dari hati ke hati,” kata lulusan Teknik Perminyakan Universitas Trisakti ini. Di mata Ivanna, perempuan akan bisa bersumbangsih pada kemajuan PGN untuk ke depannya. Menurutnya, PGN bisa berkembang menjadi perusahaan gas dunia. Memasok gas dunia, di samping juga memenuhi pasokan gas dalam negeri sendiri. Nah, dalam perkembangan ke arah sana, Ivanna ingin ada srikandi-srikandi bangsa dalam bidang gas atau energi. “Intinya, perempuan tuh bisa lebih menunjukkan kemampuannya kalau diberi tanggung jawab, kalau diberi kesempatan untuk memimpin. Termasuk misalnya memimpin PGN, itu perempuan bisa. Tapi, bukan berarti harus saya lho....Pokoknya PGN bisa lebih maju dan lebih bisa membantu negara, dan dalam hal ini para perempuannya bisa diberi kesempatan,“ ujar Ivanna yang tanggal lahirnya hanya berbeda 7 hari lebih awal daripada hari lahir RA Kartini. “Bayangkan saja, PGN sudah berumur 50 tahun. Berarti sudah membantu menghidupi industri di negeri ini untuk mendapatkan pasokan gas, mulai dari lingkup kecil semisal rumah tangga, sampai industri besar. PGN memediasi mereka,” kata Ivanna.
“Intinya, perempuan tuh bisa lebih menunjukkan kemampuannya kalau diberi tanggung jawab, kalau diberi kesempatan untuk memimpin. Termasuk misalnya memimpin PGN, itu perempuan bisa. Tapi, bukan berarti harus saya lho....” kata Ivanna
73
PEOPLE
Dengan fakta tersebut, Ivanna mengharapkan PGN bisa berkembang lebih luas, menjadi perusahaan kelas dunia, bisa memberikan servis yang prima, seperti visi-misiPGN. “PGN bisa menjadi lebih fleksibel, lebih membumi, lebih aktif dalam hal melihat kemungkinan-kemungkinan 74
Vol. 2 2015
yang ada,” kata Ivanna berharap lagi. Saat 50 tahun PGN pada tahun ini, menurut Ivanna, PGN sebenarnya sudah bagus, tinggal harus lebih aktif, lebih menjemput bola, lebih berkomunikasi dengan pihak luar, lebih memberikan brand image yang baik ke pihak luar. Karena, untuk bisa
maju, PGN tidak bisa jalan sendiri. Itu sebabnya, kata Ivanna, dia tidak banyak di kantor karena lebih banyak menjalin hubungan dengan pihak luar, regulator, K3S, bikin inisiatif untuk berkoordinasi. “PGN sekarang ini harus bisa melangkah cepat, dan bergerak lebih cepat, karena sekarang kan banyak saingannya, “ kata Ivanna. Menurut perempuan yang memimpin 9 orang anak buah ini, Divisi Pasokan adalah “core”nya PGN. Dia mengibaratkan divisinya sebagai pencari ‘makanan’ buat PGN. “Memang ada bagian lain yang mendukung seperti manjemen, marketing, tapi kalau pasokan tak ada, ya apanya yang mau disuplai?” ujar Ivanna menjelaskan tentang arti-penting divisinya. Menurutnya, semua bagian di PGN harus berjalan bersamaan. Tidak ada yang mana duluan, yang mana belakangan. “Tak akan bisa bangun pipa yang panjang kalau pasokan gasnya belum tahu dari mana. Seperti kita tahu, PGN kan penerima gas pertama, lalu ada PLN, ada industri. PGN sebagai penyedia energinya,” kata Ivanna lagi. Sebagai perempuan Indonesia, dalam berkiprah tentu saja Ivanna merasa ada bagian-bagian yang diinspirasi oleh sosok RA Kartini. Di mata Ivanna, RA Kartini adalah panutan wanita Indonesia, peletak dasardasar atau fondasi kemajuan wanita Indonesia pada khususnya dan wanita di dunia pada umumnya. “Saya rasa Kartini menginspirasi kaum wanita Indonesia dan juga wanita di luar Indonesia,” kata Ivanna menegaskan. Jadi, bisa kita mengerti bagaimana RA Kartini menjadi aset negara, sebagaimana halnya Ivanna menjadi aset PGN.
PEOPLE
Sri Budi Mayaningsih, SE, MM,
Memimpin dengan Kiat “Manajemen Ibu” Teks W. Lestari Foto DP Gunadi
ada pagi yang cukup cerah itu, Sri Budi Mayaningsih, SE, MM, President Director PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, yang berkantor di Wisma 77, Lantai 19, Jalan Letjend S. Parman Kav 77, Jakarta Barat, siap berbincang soal kariernya di dunia kerja. Perempuan setengah baya (55 tahun), berbusana rapi berjilbab,dan berkacamata ini menjabat sebagai Direktur Utama PT PGAS Telekomunikasi Nusantara atau biasa disebut PGASCOM sejak 1 Januari 2014. “Sudah 29 tahun saya bekerja di PGN, hampir tiga dekade. Masuk PGN tahun 1986,” katanya ramah dengan suara kalem khas perempuan Jawa. Dibesarkan dan bersekolah di Temanggung, Maya, begitu Sri Budi Mayaningsih biasa disapa, kemudian berkuliah dan berkarier di PGN sejak1986. Prestasi pertama di PGN dilakukan saat dia masih berstatus on the job training di Surabaya. Saat itu usulannya untuk menerapkan perhitungan keekonomian dengan IRR (Internal rate of Return) untuk pelanggan PGN yaitu PT Iglas, berhasil diterima manajemen PGN, dan menjadi dasar perhitungan keekonomian di PGN sampai sekarang. “Tahun 2003 sebelum IPO, saya diminta memegang divisi baru,
P
Divisi Manajemen Risiko, saya dari nol, dari nggak ngerti sama sekali apa itu manajemen risiko, lalu mulai membentuk organisasi, menyusun SOP (Standard Operating Procedure), sampai akhirnya menjadi pembicara di forum internasional di Kuala Lumpur tahun 2007, di depan sekitar 50 pimpro di seluruh dunia, sharing tentang manajemen risiko untuk proyek South Sumatera West Java Gas Pipeline yang waktu itu mengalami
beberapa kendala, sebelum akhirnya membawa kesuksesan buat PGN saat ini. Itu antara lain hal yang sangat berkesan buat saya selama bekerja di PGN,” kata Maya yang lulusan S1 Ekonomi Universitas Jayabaya (1985) dan S2 Manajemen Akuntansi Program Magister Manajemen Universitas Indonesia (1993) ini. “Saya ini dalam dunia kerja dibesarkan oleh PGN. Pernah ada yang menawari saya untuk pindah kerja jadi 75
76
Vol. 2 2015
PEOPLE
Direktur Keuangan di suatu perusahaan baru, itu terjadi delapan tahun yang lalu, tapi dengan berat hati saya tolak. Ibaratnya, di jidat saya ini sudah ada cap PGN-nya.... Jadi, orang tahunya saya itu ya Maya-PGN, karena ada cap PGN di jidat saya itu hehe...,” kata Maya tentang PGN yang dicintainya sembari setengah berseloroh. Sebagai Direktur Keuangandi PGASCOM dulu, Maya pernah dichallenge untuk membentuk anak perusahaan dan mengurus izin usaha (SBO = Service Based Operation) di Singapura oleh atasannya. Dengan usaha keras, dibantu tim yang kuat dan networking di sana, pembentukan anak perusahaan dan pengurusan izin berhasil dilakukan tanpa meminta bantuan konsultan atau pihak ketiga. Menyaksikan jalannya sejarah PGN dari perusahaan yang merugi (laba minus) pada tahun 1986, lalu break even dan kemudian datang Bank Dunia membantu pendanaan pembangunan pipa distribusi gas, disusul pembangunan-pembangunan lainnya sehingga grafik kinerja menukik hingga kini, merupakan pengalaman yang luar biasa baginya. “Sekarang ini anak perusahaan PGN ada sembilan. Alhamdulillah saya diberi kepercayaan ikut terlibat melahirkan sebagian besar anakanak perusahaan PGN dengan berbagai macam jenis usaha. Namun, saya berharap PGN tetap fokus mengembangkan core business-nya (transmisi dan distribusi gas-Red), usaha yang lain-lain adalah pendukung,” kata Maya. Selalu Optimis Meski telah berpengalaman puluhan tahun memimpin unit kerja, namun Maya merasakan memimpin perusahaan
Mencapai posisi tinggi dalam dunia kerja seperti sekarang yang dicapai Maya, tentunya mengundang perhatian banyak orang
semacam PGASCOM itu berat. Sebagaimana diketahui, PGASCOM adalah sebuah perseroan yang merupakan provider telekomunikasi yang mengoperasikan lebih dari 1.500 KM jaringan serat optik dari Jakarta ke Singapura, dan kota-kota lain di Indonesia. “Persaingan bisnis di dunia telokomunikasi sangat ketat, mereka banting-bantingan harga, sehingga marginnya tipis. Tapi, saya tetap merasa optimistis, karena potensi pasar Indonesia sangat tinggi, dan penetrasi telekomunikasi Indonesia masih sekitar 33%. Jumlah populasi Indonesia yang nomor empat di dunia jadi incaran produsen negara-negara maju untuk memasarkan produknya, karena growth-nya cukup tinggi. Ingat perusahaan General Electric (GE), pasar terbesarnya kan di Amerika, tapi sekarang mulai jenuh, dan kemudian melakukan restrukturisasi membentuk dan membesarkan cabang di Asia Tenggara, karena mereka tahu bahwa di Asia itu pasar yang potensial. Orang asing saja optimistis, masak kita enggak?” kata Maya yang sebentar lagi memasuki usia pensiun ini. Dengan kondisi itu Maya mengarahkan PGASCOM untuk bertransformasi, dari usaha communication solution menjadi usaha ICT solution (Information, Communication, Tehnology). Dari semula dua layanan, sekarang menjadi sembilan layanan. Untuk produk-produk baru tersebut saat ini sedang diterapkan di PGN sebagai
etalase-nya, untuk kemudian setelah teruji akan dipasarkan ke pihak eksternal. Menurutnya, semua ini bisa terjadi berkat dukungan semua pihak, baik tim internal PGASCOM yang solid maupun PGN group yang akomodatif. “Saat ini, 75 persen revenue kami dari luar PGN dan 25 persen dari PGN group, insya Allah ke depan porsi eksternal akan semakin tinggi,” kata Maya menunjukkan obsesinya pada PGASCOM. Berkilas balik, tahun 1986 adalah tahun yang penting bagi Maya. Pada tahun itu perempuan yang lahir di Temanggung, Jawa Tengah, pada 19 April 1960, ini mulai menapaki tangga kariernya di PGN (Perusahaan Gas Negara). Berbagai jabatan di bidang pemasaran, pembukuan, anggaran, dan privatisasi, dilakoninya di PGN antara 1986 hingga 2007. Antara lain selama 2003 hingga 2007 dia menjabat sebagai VP Analisa Bisnis dan Manajemen Risiko PGN. Karier Maya terus menanjak, kurun 2008-2010, dia menjadi Direktur Keuangan dan Administrasi PT PGAS Telekomunikasi Nusantara. Tidak mandek di sini saja, Maya lanjut menapaki tangga kariernya menjadi Komisaris di beberapa Anak Perusahaan PGN sepanjang kurun 2011 hingga 2013. Menjadi Sekretaris Perusahaan PGN pada 2011 sampai 2012. Juga menjabat VP PengembanganBisnis dan Pengendalian Portofolio PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk pada 2010-2013 dan VP 77
PEOPLE
Divisi Transformasi dan Pengendalian Kinerja pada tahun 2013, sebelum melanjutkan tugasnya, sebagai Direktur Keuangan dan Umum di PT Nusantara Regas di tahun yang sama. Mencapai posisi tinggi dalam dunia kerja seperti sekarang yang dicapai Maya, tentunya mengundang perhatian banyak orang. Meski RA Kartini berabad lalu telah menginginkan kaumnya bisa setara dengan kaum Adam, namun tentunya beliau waktu itu belum bisa membayangkan langkah kaumnya bisa sejauh ini. “Menurut saya, Ibu RA Kartini telah berhasil memperjuangkan hak yang sama antara pria dan wanita. Sekarang ini wanita sudah tidak butuh emansipasi lagi karena sudah sejajar, tapi yang dibutuhkan adalah integrasi. Integrasi ini menurut saya bukan hanya tantangan kaum wanita, tapi tantangan semua bangsa Indonesia,” kata Maya 78
Vol. 2 2015
tentang perjuangan RA Kartini. Beruntunglah Maya didukung keluarga, terutama sang suami, dalam menapaki tangga kariernya. “Ya, kalau suami tidak mendukung dan merestui, mana mungkinlah saya bisa sejauh ini,” kata Maya yang bergantian setiap akhir pekan ini saling berkunjung dengan suaminya yang tinggal di Yogyakarta, yang bekerja sebagai GM Garuda Indonesia cabang Yogyakarta. Biasanya Jumat sore dia sudah bersiap di bandara untuk penerbangan ke Yogya. Senin pagi dia sudah ngantor lagi di Jakarta. Senin sampai Jumat dia pergi-pulang dari kantor ke rumahnya di Bintaro. Dia sering menyebut bahwa hidupnya adalah di jalan dan bandara. Sebagai seorang perempuan di pucuk pimpinan sebuah perusahaan, Maya yang pernah mendapat Satya Lencana Wira Karya dari Presiden RI tahun 2007 atas jasanya mendukung
pengendalian biaya investasi pembangunan pipa transmisi gas Sumatera-Singapura (Grissik-Duri dan Grissik-Singapura) ini, tidak merasakan hambatan dalam bekerja sama dengan bawahannya, baik yang perempuan maupun yang laki-laki. “Justru kalau wanita itu yang paling berat tanggung-jawabnya adalah keluarga ya..., bukan kantor.... Kunci karier seorang wanita adalah keluarga. Kalau ada wanita yang sukses dalam karier itu berarti yang hebat adalah yang ada di belakangnya, yaitu keluarganya. Suami saya kebetulan mendukung. Saya ingat zaman pembangunan pipa Grissik–Singapore dulu, suatu saat di hari Minggu saya lagi nguleg sambal di dapur, tiba-tiba di telepon Direksi supaya ke kantor, alhamdulillah suami rela ditinggal, jadi ya begitulah...,” kata Maya yang suaminya adalah teman sekelas sejak kelas 1 SMP dulu.
PEOPLE
Namun demikian, dukungan tidak didapat Maya dari keluarganya ketika dia ingin melanjutkan pendidikan S3. “Saya pengin ambil S3,tapi tidak boleh sama anak saya. Dulupun waktu saya pengin ambil S2 ke luar negeri tidak boleh sama suami, ya sudah saya tidak pergi, ambil di UI saja,” kata Maya dengan senyum maklum. Meski tidak punya hobi yang sama, Maya suka berenang dan diving (menyelam), sedangkan sang suami suka golf, namun relasi pasutri ini terbilang harmonis. Hubungan dengan kedua anak mereka pun terbilang harmonis. Satu sama lain memahami posisi dan menghormati aktivitasnya masing-masing. Manajemen Ibu Apa kiat Maya memimpin perusahaan selama ini? “Kalau saya dalam memimpin perusahaan berusaha mencontoh sifat Rasulullah yakni: sidiq, amanah, fathonah, tablig (jujur dan berintegritas, memegang kepercayaan dan akuntabel, cerdik dan profesional, menyampaikan kebenaran dan komunikatif, Red) yang selalu saya coba terapkan sehari-hari. Kalau ada bawahan yang nakal, bandel atau kurang baik kinerjanya, tidak langsung saya hukum, tapi saya lebih senang memperbaiki dan membimbingnya terlebih dahulu. Memang sih ini butuh waktu,” kata Maya sambil memperlihatkan selembar kertas untuk mengevaluasi anak buahnya dalam melakukan perbaikan. Pada selembar kertas tersebut tampak anak buahnya dibimbing untuk membuat SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportinity & Threat) untuk dirinya sendiri, apa kelebihan yang bisa dieksplor, apa kelemahan yang mesti dieliminasi, apa peluang yang
harus dikejarnya, dan apa ancamanancaman yang perlu diantisipasinya. Di kantor yang dipimpinnya, Maya lebih senang dipandang sebagai ibu dibanding sebagai pemimpin mereka. Dalam melakukan pendekatan dengan para bawahannya, manajemen yang diterapkannya boleh dibilang adalah manajemen ibu, dimarahi bila bandel supaya menjadi lebih baik, diberi semangat untuk tidak putus asa, dan diberi dukungan bila mereka membutuhkan. Maya juga memotivasi bawahannya untuk selalu punya semangat belajar. Namun, kadang orang muda, apa lagi yang baru punya keluarga, merasa tidak punya waktu untuk tambahan belajar seusai jam kantor. “Contohnya ada fasilitas kursus Bahasa Inggris, disubsidi oleh PGN, saya lihat tidak banyak yang ambil, sayang sekali. Kalau saya ambil di Wall Street sampai sekarang dan tementemen kursus memang kebanyakan anak sekolah sih, harus berani malu hehe...,” kata Maya yang mendapat banyak kesempatan belajar dari perusahaan, seperti kursus; Certified Professional in Risk Management (CPRM) dari Indonesia Prima pada tahun 2007, Advance Management Program dari Wharton University of Pennsylvania (2006), dan Advanced Management and Leadership Program dari Said Business School University of Oxford (2013) ini. Ibu yang satu ini memang contoh orang yang memanfaatkan waktunya dengan sangat baik, pulang ngantor masih tetap mau kursus. Maya juga aktif di kegiatan sosial, bersama temanteman Temanggungnya sudah sembilan tahun ini tiap tahun dia ikut kegiatan mereka untuk mendirikan perpustakaan
dan menjadi sukarelawan mengajar di SMA di pelosok-pelosok desa di Temanggung. Belum lagi upaya dia yang sengaja datang lebih awal di kantor supaya bisa belajar Al Qur’an, dibimbing stafnya yang pandai dalam Al Qur’an, sebelum jam kerja dimulai. “Banyak teman-teman seumur saya yang sudah meninggal. Jadi, kalau saya nggak mempersiapkan diri, bagaimana kalau tiba-tiba saya dipanggil olehNya?,” kata ibu berpenampilan kalem tapi tegas ini. Dalam menjalankan tugastugasnya sebagai atasan, Maya bukanlah tipe pemimpin yang otoriter yang memaksakan kehendak dan caranya pada bawahannya. Kalau bawahannya suka berolahraga misalnya, dia akan mendukungnya. “Olahraga kan juga bisa sambil jualan, sambil menawarkan produk-produk PGASCOM,” kata Maya yang membawahi sekitar 110 pegawai ini. Pada intinya, Maya tidak berkeberatan atas apa yang disukai atau gaya bawahannya dalam bekerja, namun bekerja dengan disiplin, berkomitmen, dan berorientasi pada target, tetaplah hal terpenting yang harus disadari bawahannya. Bagi kaum perempuan Indonesia, Maya yang tahun 2014 menerima Gold Winner Anugerah Kartini BUMN dari Menteri BUMN sebagai perempuan pemimpin untuk perubahan berkelanjutan, berpesan agar selalu semangat meningkatkan kemampuan diri dan memastikan bahwa setiap hari harus menciptakan output. “Jangan sampai ada hari terlewat tanpa output. Baik di rumah apalagi di kantor yang sudah menggaji kita, jangan sampai terlewat hari tanpa melakukan hal yang manfaat,” katanya mengingatkan agar para perempuan bisa maju dan berkembang mencapai puncak kariernya dalam bidang apa pun. 79
DINING
Food Louver:
Food Court Rasa Cafe
Tidak seperti kebanyakan tempat makan di mall yang tergolong main stream, Grand Indonesia Shopping Town menawarkan sebuah konsep food court yang membuat pengunjungnya merasa cozy. Teks Fatma Foto DP Gunadi
erletak di lantai 3 sky-bridge yang menghubungkan east dan west mall, food court ini menyajikan arsitektur Jepang modern sebagai sebuah kelebihan yang memanjakan pengunjungnya. Food court yang dirancang oleh konsultan desain interior pemenang penghargaan “design spirit” dari Jepang
T
80
Vol. 2 2015
ini, terinsipirasi oleh gaya zen modern yang unik. Dengan menonjolkan jalur hias atau Louver vertikal yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan akrilik, maka food court ini dinamakan “Food Louver”. Food Louver memancarkan ciri khas arsitektur Jepang yang merefleksikan ajaran Zen. Sebuah
filosofi orang Jepang yang mengajarkan harmoni, keseimbangan dan keheningan yang indah. Hal tersebut terlihat dari eksplorasi garis lurus dan warna polos, pemakaian bahan yang ringan seperti kayu dan bambu, seni ruang yang lembut, sederhana namun elegan yang tercipta di Food Louver. Food court yang berada di lahan seluas 3.200 meter persegi ini memiliki kapasitas tempat duduk lebih dari 500 kursi. Terdapat lima area tempat duduk berdasarkan bahan yang digunakan, yaitu area kayu coklat, are kayu bakar, area akrilik transparan, area hijau akrilik dan area bambu. Kelima area tadi berada di antara gerai-gerai makanan dan di lorong jalan. Pada jam-jam tertentu, seperti pada saat makan siang dan makan malam tak jarang terlihat keramaian yang mengisi kursi-kursi food court tersebut. Terlebih pada akhir pekan, tempat makan ini semakin ramai oleh pengunjung. Food Louver menawarkan beraneka pilihan makanan, mulai dari makanan bercita rasa lokal dan internasional sehingga pengunjung
memiliki alternatif dalam memilih makanan sesuai dengan seleranya masing-masing. Jika anda menyukai makanan ala barat seperti steak, anda bisa memilih Fiesta Steak sebagai menu makan anda. Waktu penyajiannya kurang lebih lima hingga tujuh menit. Harga yang ditawarkan untuk steak daging lokal yaitu mulai dari Rp40 ribu dan steak daging import mulai dari Rp70 ribu sampai Rp90 ribu. Bagi penyuka makanan Jepang, terdapat gerai Little Yokozuna yang memiliki menu seperti chicken katsu
ju, yakiniku ju, mie Jepang yaki udon, chicken katsu kari dan lain-lain. Bila anda hanya ingin sekedar ngemil, anda bisa memilih Prince Waffle dan memesan menu waffle dengan berbagai pilihan seperti waffle almond, waffle banana split, waffle berry passion, waffle cheeze, dan pilihan lainnya yang tidak kalah enak. Tidak perlu khawatir jika lidah anda lebih suka makanan khas Indonesia. Food Louver juga memiliki gerai makanan tradisional seperti Bakmi Kangkung Si Jangkung yang
konon menjadi salah satu makanan favorit mantan presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Mie kangkung merupakan menu andalan gerai tersebut karena dalam kuah mienya terasa kental kaldu ayamnya. Begitu juga dengan rasa mienya yang kenyal dan enak. Kalau Anda suka sayur-sayuran, Gado-gado Gang Kancil bisa jadi alternatif pilihan anda. Sedangkan untuk makanan berkuah, anda bisa menyantap soto ambengannya Pak Sadi, sop kambing Dudung Roxi 81
DINING
dan juga soto Betawi. Dari daerah Palembang, anda bisa menyicipi pempek Bunga Mas. Untuk gerai-gerai lain yaitu Shihlin, Daisho, Poke Sushi, KFC, Sari Ratu, Mr. Park, Yong Tau Fu, Nectar Mania, Doner Kebab, Laiker, Dairy Queen, Nasi Langgi Pring Gading, Bebek Goreng Pondok Suryo, Bakwan Duta, Nasi Bongkot, dan masih banyak lagi lainnya. Karena suasananya yang terkesan ’mahal’, harga yang dipatok oleh geraigerai makanan di Food Louver dinilai cukup masuk akal yaitu berkisar Rp20 82
Vol. 2 2015
ribuan sampai sekitar Rp100 ribu. Apalagi Food Louver berada di mall yang cukup strategis di kelilingi oleh perkantoran dan setiap harinya mall ini dipenuhi oleh kalangan menengah sehingga kisaran harga tadi tidak menjadi masalah bagi kantong mereka. Lusi Rahmawati, istri seorang pengusaha bidang video dan fotografi berusia 28 tahun ini mengaku senang ke Food Louver karena menyukai makanan tertentu dan nyaman dengan suasana food court ini. “Kalau makan di sini pasti makan mie Laiker. Betah juga nongkrong di sini. Posisi favorit saya
menghadap kaca yang menghadap ke jalanan”, kata Lusi saat diwawancarai PGN Inside. Sementara Imaniar, seorang guru bimbingan konseling yang berdomisili di Tangerang juga merasakan hal yang sama saat mengunjungi tempat makan yang didominasi warna coklat muda itu. “Saya suka ke sini soalnya dekorasinya keren dan enak dilihat”, kata Imaniar. Untuk urusan masak-memasak, tentunya tidak lepas dari urusan kompor dan gas. Begitu juga dengan dapur-dapur di gerai-gerai Food Louver yang memerlukan alat-
tidak pernah ada kebocoran gas dan tidak pernah mencium bau gas selama memakai gas PGN
alat tersebut sebagai penunjang kelancaran jual-beli. Sejak diresmikan tahun 2007, Grand Indonesia Shopping Town sudah memiliki instalasi gas yang dirancang bersama Perusahaan Gas Negara (PGN). Khususnya untuk kawasan Food Louver, Grand Indonesia memberikan fasilitas gas PGN untuk kelancaran memasak sehingga penyewa tidak perlu repot kehabisan gas saat memasak seperti halnya menggunakan tabung gas. Ketika tim PGN Inside memasuki area dapur salah satu gerai makanan
yang menyajikan bakso sebagai menu utamanya, terdapat instalasi gas PGN yang terdapat di dinding dapur gerai Bakso Afung yang telah dua tahun menjadi bagian dari Food Lover Grand Indonesia Shopping Town. Ketika ditanya soal kelebihan menggunakan gas PGN dan trouble yang pernah dialami, Supervisor gerai Bakso AFung, Supriati menyatakan selama memakai gas PGN belum pernah menemukan keluhan yang berarti. Hanya saja soal alat sambung yang pernah copot namun tak lama kemudian langsung diperbaiki oleh engineer Grand Indonesia yang khusus menangani instalasi gas . Ia juga menambahkan tidak pernah ada kebocoran gas dan tidak pernah mencium bau gas selama memakai gas PGN. Di waktu yang sama, Dian Apriadi sebagai koordinator food and beverage Grand Indonesia Shopping Town menyatakan ke-35 gerai yang telah ada tidak pernah mengeluhkan soal gas PGN. Untuk urusan pengecekan, pria berusia 38 tahun ini mengadakan inspeksi rutin sebanyak satu kali dalam sebulan untuk memastikan keamanan. Ia menginformasikan kepada karyawan masing-masing gerai untuk membersihkan peralatan dan instalasi sambil mengecek jika terjadi kebocoran. Soal antusiasme pengusaha makanan yang ingin menyewa di Food Louver, Dian menambahkan sudah ada beberapa nama yang masuk dalam daftar tunggu penyewaan gerai. Sedangkan untuk kontrak gerai di food court tersebut paling cepat satu sampai dua tahun dengan syarat di tahun pertama penjualannya harus menguntungkan, jika tidak akan digantikan dengan yang ada di daftar tunggu. 83
WELNESS
RSIA Bunda Jakarta:
PAKAI GAS PGN, DUKUNG KELANCARAN TUGAS Penggunaan gas bumi tak hanya cocok dipakai di area rumah tangga, tetapi juga di area kesehatan yang membutuhkan efisiensi dan kecepatan. Teks Fatma Foto DP Gunadi
84
Vol. 2 2015
i sisi bisnis, penggunaan gas PGN dapat menguntungkan. Terlebih gas PGN masih memegang rekor dalam catatan keamanan sehingga minim kerugian baik dalam segi keselamatan maupun rupiah. Di saat melonjaknya harga-harga kebutuhan pokok dan kebutuhan sandang, pangan dan papan, RSIA Bunda Jakarta merasa diuntungkan dengan adanya instalasi gas PGN yang mengalir ke dapur umumnya yang memiliki kapasitas besar. Dapur RSIA Bunda Jakarta berdiameter 12 x 8, sangat diandalkan untuk memasak bahan makanan untuk seluruh pasien di RSIA maupun di RS umum Bunda yang gedungnya terletak di seberang gedung RSIA. Dalam kapasitas dapur yang besar, kehadiran gas PGN sangat membantu untuk kelancaran pasokan makanan, apalagi dapur tersebut dipakai 24 jam. Armina Imawati, yang bertugas di area dapur saat diwawancara tim PGN Inside menyatakan bahwa selama ini gas PGN sangat membantu ritme kerja di dapur. Saat ditanyakan soal kendala, Armina mengatakan bahwa tidak pernah menemukan kendala, hanya saja alat-alat penyambung gas belum lama ini diganti untuk alasan keamanan. Ia hanya berharap agar ada pengecekan berkala yang lebih rutin, meski sampai saat ini sudah ada pengecekan dan instalasi serta alat-alat di dapur seperti kompor, tungku, oven terbilang aman bagi keselamatan kerja petugas dapur. RSIA Bunda Jakarta tercatat sebagai pengguna gas PGN sejak tahun 80-an. Menurut kepala bagian engineering RSIA Bunda Jakarta yang telah mengabdi di RS tersebut sejak tahun 1992, Aziz Supriadi, , pemakaian gas PGN di RS tempat ia bekerja mendatangkan banyak
D
Dalam kapasitas dapur yang besar, kehadiran gas PGN sangat membantu untuk kelancaran pasokan makanan, apalagi dapur tersebut dipakai 24 jam
keuntungan. Yang terutama adalah selama menangani urusan instalasi gas PGN di area RSIA Bunda Jakarta, ia belum pernah menemukan gangguangangguan. Pengawasan instalasi yang dilakukan oleh pihak PGN juga dilakukan rutin. Dengan begitu, ia merasa pekerjaannya menjadi lebih ringan. “Pakai gas PGN sudah ada instalasi yang tetap. Tidak perlu geser sana-sini dan pasang regulator”, ungkapnya sebagai petugas yang turut mengawasi instalasi gas PGN. Untuk pasokan gas PGN di RS ini juga terbilang lancar, hanya saja pada saat service berkala pada alat
PGN jadi mengurangi pasokan juga pada saat pembaruan meteran lama ke meteran baru. Mengenai biaya untuk gas PGN, RSIA Bunda Jakarta biasanya mengeluarkan biaya sebesar Rp.7.000.000 hingga Rp.8.000.000 perbulan. Menurut Aziz yang hobi berolahraga volley itu, pengeluaran tersebut dirasa cukup efisien karena jika dibandingkan dengan memakai gas yang lain akan lebih mahal. “Coba saja hitung, kalau di rumah tangga saja perbulannya bisa pakai gas tiga tabung. Tiga dikali Rp.20.000 pertabung”, katanya sambil berpikir. Soal penambahan instalasi di area rumah sakit, Aziz menyatakan belum ada rencana untuk memasang instalasi di gedung baru yang ada di seberang gedung RSIA Bunda Jakarta karena urusan masak-memasak semua terpusat di gedung lama. Untuk kantin RS sendiri, belum ada fasilitas gas PGN sebagai fasilitas. Ketika ditanya soal kepuasan terhadap pelayanan, ia menyatakan sudah sangat puas terhadap pelayanan PGN. “Sudah puas sekali tapi kalau pelayanannya lebih ditingkatkan lagi akan lebih bagus”. 85
SHOPING MALL
Grand Indonesia Shopping Town:
Puas Pakai Gas PGN
Sejak 2007, Grand Indonesia Shopping Town menggunakan gas PGN. Mall yang memiliki 11 lantai dan mempunyai luas 500 ribu meter ini memang dirancang menggunakan instalasi gas PGN, khususnya di restoran-restoran dan food court. Teks Fatma Foto DP Gunadi
86
Vol. 2 2015
ngineering and Maintenance Senior Manager Grand Indonesia Shopping Town, Taryana mengungkapkan, penggunaan gas PGN di Grand Indonesia dipakai untuk restoran-restoran, termasuk tenant di “Food Lover”, boiler, dan mesin pembangkit listrik (gas engine). Khusus untuk gas engine, penggunaannya hanya dipakai pada jam-jam sibuk yaitu pukul 18.00-22.00 WIB. Sedangkan pemakaian gas untuk memasak di 34 tenant food court dan puluhan restoran dipakai dari pukul 10.00 pagi hingga tutup pada 22.00 WIB Taryana mengungkap tujuan menggunakan gas PGN di Grand Indonesia untuk penghematan karena sekitar tahun 2007-2008 harga solar dibandingkan dengan harga gas sangat jauh. Saat itu Grand Indonesia bisa menghemat Rp900 juta perbulan. Selain itu pertimbangan anti-flammable gas PGN juga sangat dipertimbangkan. Sedangkan saat ini penghematannya Rp200 per KWH atau selisih Rp200 saat menggunakan gas PGN dibandingkan memakai listrik PLN. Untuk billing yang harus dibayar pihak Grand Indonesia, Taryana menaksir sekitar Rp2 miliar perbulannya. “Bayar perbulannya sekitar Rp2 miliar sampai Rp3 miliar untuk keseluruhan termasuk menara BCA dan Hotel Indonesia Kempinski. Untuk Grand Indonesia sendiri kurang lebih Rp2 miliar”. Dari segi keamanan dan pelayanan, bapak yang hobi travelling dan belanja ini juga menyatakan instalasi gas PGN di Grand Indonesia belum pernah mengalami kebocoran. Pada saat pemadaman pun ada informasi resmi yang sampai pada pihaknya sehingga Taryana bisa memakai cadangan pasokan lain seperti memakai genset.
E
Taryana
Engineering and Maintenance Senior Manager Grand Indonesia Shopping Town
“Selama pakai gas PGN, baru ada dua kali pemadaman. Itu pun karena ada masalah di pipa induk”, tambahnya. Melihat service PGN yang menurutnya sudah baik, Taryana juga mengatakan PGN sangat kooperatif. Ia dan tim di divisi engineering kerap kali berkomunikasi guna membicarakan hal-hal terkait instalasi dan kontrakkontrak. “Service sudah bagus, pasokan lancar, pemadamannnya diinformasikan dengan baik. Tidak seperti pemadaman yang lainnya, masa bodo”, ungkap Taryana. Mengenai harapan terhadap PGN di hari jadinya ke 50 tahun, Taryana berharap agar PGN berpikir ulang bila ingin menaikkan harga mengingat harga dolar yang beranjak naik. Di tempat yang terpisah, Dian Apriadi juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menyampaikan harapannya. Ia hanya ingin supply gas PGN tetap lancar sehingga penyewa bisa berjualan dengan lancar. 87
HEALTH
Sehat dengan Yoga Teks W. Lestari Foto DP Gunadi
ahu Adnan Buyung Nasution? Beliau adalah pengacara kondang Tanah Air. Ada hal menarik dari penampilan pria sepuh ini, meskipun rambutnya memutih semua namun tubuh dan raut wajahnya tampak bugar. Ternyata resep kebugaran beliau adalah beryoga. Sudah bertahun-tahun jawara hukum pidana ini melakukan yoga. Selain Adnan, banyak figur publik lain yang juga gemar beryoga. Yoga pada dekade belakangan ini memang tengah ngetren. Tempat latihan beryoga dari hari ke hari bertambah, demikian pula dengan peminatnya. Simak saja Widya (30) yang pertama kali beryoga karena diajak temannya. Perempuan lajang yang
T
88
Vol. 2 2015
berprofesi sebagai pramugari ini merasakan banyak manfaat dari latihan yoga yang ditekuninya selama dua tahun belakangan ini. “Selain untuk kesegaran badan, yoga juga membuat badan saya jadi lentur, berat badan terjaga. Emosi saya juga jadi lebih stabil, mental saya jadi lebih sehatlah,” kata cewek cantik yang kini ditempatkan di Denpasar, Bali, oleh maskapai penerbangan tempatnya bekerja. Kalau dulu dia sering merasa galau, uring-uringan, dan badan pegalpegal, kini dia merasa semua kondisi tak enak itu jarang menghampirinya. Berkat disiplin latihan yoga, Widya merasa bisa melepas stres hidupnya
sekaligus mendatangkan kebugaran bagi tubuhnya. Kesehatan raga dan jiwa adalah hal yang ingin dicapai gadis berperawakan langsing ini dari beryoga. Sementara Lita (25), mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta, rajin beryoga sebagai terapi bagi tulang belakangnya yang mengalami skoliosis (agak bengkok). Seminggu dua kali dia latihan yoga di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Selebihnya dia latihan sendiri di rumah setiap hari selama satu jam. Bagi Anda yang pemula tentu saja diperlukan seorang instruktur atau guru yoga untuk membimbing gerakangerakan yoga. Meski buku-buku tentang yoga kini bisa kita baca dan
jadikan pedoman, namun pada tahap awal kita tetap saja membutuhkan guru pembimbing untuk menghindari cedera. Setelahnya baru bisa berlatih sendiri. Menurut guru yoga Riana A. Singgih (47) orang yang sedang depresi dan banyak pikiran biasanya tidak bisa duduk atau berdiri dengan tegak. Untuk terapinya, gerakan-gerakan tubuh seperti membuka dada harus diperbanyak. “Olah tubuh harus dengan alignment (posisi tubuh) yang benar. Harus disiplin. Badan kita memiliki arus listriknya sendiri. Kalau alignment-nya enggak bagus, arus listrik terganggu. Kayak kabel yang enggak benar. Yoga bisa jadi sumber energi. Tidak asal
pose,” kata Riana seperti dikutip dari Kompas (22/2/2015). Menurutnya, berlatih yoga jangan hanya berhenti di latihan fisik, tapi harus memengaruhi alam pikiran. Seiring perjalanan waktu, yoga bisa mengusir semua kebiasaan buruk. Latihan yoga juga bisa memberi keseimbangan hidup. Menurut realsimple.com, yoga bisa mentransformasi pikiran kita sebagaimana yang terjadi pada tubuh kita. Sebuah riset baru yang dipublikasikan di The Journal of Psychiatric Practice menunjukkan bahwa yoga bisa membantu orang mengendalikan gangguan kejiwaan bipolar.
Dalam sebuah survei, mereka meminta lebih dari 100 orang yang mengalami gangguan mental untuk meranking bagaimana yoga memengaruhi hidup mereka. Banyak yang menilai yoga bermanfaat untuk kesehatan mental, dan satu di antara lima orang menyebut yoga bisa mengubah hidup mereka. Atasi Stres dan Perbaiki Mood Yoga bisa membantu mengatasi stres dan memperbaiki mood seseorang. Saat beryoga, kita bisa sejenak melupakan hiruk-pikuk kehidupan. Dalam sebuah kajian di University of California, Los Angeles, peserta yang mempraktikkan yoga 89
HEALTH
Latihan hatha yoga secara teratur bisa membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, arthritis, kelelahan, dan asma
Tips Beryoga • Yoga harus dipelajari di bawah bimbingan instruktur yang ahli. Meskipun yoga bisa dipraktikkan oleh semua orang, pastikan untuk mendapatkan nasihat dari dokter Anda apabila Anda menderita penyakit jantung atau kondisi medis akut lain yang menuntut kehati-hatian. • Jangan berlatih yoga setelah mengonsumsi minuman beralkohol atau obat. • Tidak disarankan melakukan yoga di bawah sinar matahari langsung. Pilih lokasi yang nyaman, baik di luar ataupun di dalam ruangan. • Cobalah berkonsentrasi pada setiap pose dan tidak terganggu oleh orang lain di dalam ruangan atau di sekitar Anda. • Lanjutkan latihan secara perlahan dan terus dengan mengikuti petunjuk yang tepat. • Jangan terlalu tegang, beristirahatlah di antara setiap sesi latihan. Sumber: www.cakrakhasiatmanfaat.com
90
Vol. 2 2015
hanya selama 12 menit setiap hari selama delapan minggu memperlihatkan penurunan respons peradangan sistem kekebalan tubuh mereka. Ketika kita sangat stres, tubuh kehilangan kemampuan mengatur respons peradangan yang bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk risiko depresi berlanjut. Dengan menurunkan level stres, kita juga bisa menurunkan risiko depresi Pose-pose saat yoga bukan hanya sekadar pose. Menurut University of Illinois, pose-pose yoga membantu meningkatkan fungsi otak. Sesi singkat yoga hatha selama 20 menit, misalnya, bisa memperbaiki fokus dan daya ingat seseorang. Yoga bisa membantu kita untuk fokus pada saat ini melalui latihan fisik dan mental. Instruktur atau guru yoga seringkali meminta peserta yoga untuk sadar saat ini selama berada di kelas, ketimbang hanya berpose semata. Bukankah sebagain besar dari kita seringkali memikirkan masa lalu atau merencanakan masa depan? Padahal, berfokus pada masa kini, saat ini, adalah penting untuk memunculkan kesadaran diri. Yoga sendiri mulai dikenal masyarakat modern pada pertengahan Abad ke- 19. Yoga sebenarnya merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan pada aktivitas meditasi atau tapa, di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran untuk
mengontrol panca indera dan tubuhnya secara keseluruhan. Masyarakat global umumnya mengenal yoga sebagai aktivitas yang latihan utamanya adalah asana (postur) bagian dari hatha yoga. Tiga fokus utama hatha yoga adalah asana (gerakan), pranayama (pernapasan), dan mantra (meditasi). Latihan hatha yoga secara teratur bisa membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, arthritis, kelelahan, dan asma. Penelitian juga membuktikan bahwa orang-orang yang berlatih yoga secara teratur bisa meningkatkan kemampuan untuk mengontrol fungsi tubuh seperti temperatur, detak jantung, dan tekanan darah. Terapi yoga bisa berhasil karena menciptakan keseimbangan pada sistem saraf dan endokrin (kelenjar hormon) yang secara langsung memengaruhi sistem dan organ tubuh lainnya. Esensi yoga terletak pada rasa damai, memperbaiki kekuatan konsentrasi, serta membuat seseorang lebih relaks. Melalui latihan yoga, kita bisa lebih sadar hubungan antara emosi, mental, dan fisik. Secara bertahan kesadaran ini bisa mengarah pada pengertian yang lebih dalam lagi tentang yoga. Tujuan utama yoga adalah membuat kita bisa menggabungkan material (annamaya), fisik (pranamaya), mental (manomaya), intelektual (vijnanamaya) dan spiritual (anandamaya).
CURRENTS
Gas Masa Depan Indonesia as merupakan salah satu sumber energi yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan nasional Indonesia. Sumber dan volume gas dalam negeri sesungguhnya masih sangat potensial untuk dikembangkan. Kebutuhan akan gas makin strategis dan penting terutama ketika harga minyak mentah dunia cenderung naik dan pasokannya mulai berkurang. Seiring dengan peningkatan populasi penduduk dunia, kebutuhan akan energi juga semaking tinggi. Di sinilai peran strategis gas dalam menjawab kebutuhan energi nasional saat ini, disamping terus berupaya mengembangkan sumber energi terbarukan. Bagaimana upaya pengembangan gas di Indonesia dan apa peran PGN, berikut ini pandangan mantan anggota komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Profesor Firmanzah, Ph.D saat wawancara khusus dengan Tim Redaksi Majalah PGN Inside: Rihad Witanto, Friederich Batari, dan Desmunyoto P Gunadi di Gedung Rektorat Kampus Universitas Paramadina Jakarta, akhir Maret 2015.
G
AFFAIRS
Keterangan: T: Tim Redaksi Majalah PGN Inside F: Profesor Firmanzah, Ph.D
T: Bagaimana Anda melihat peran PGN saat ini dalam hal kebijakan konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG)? Apa saja yang perlu dilakukan terkait pengembangan energi terbaruka terutama gas guna memenuhi kebutuhan energi nasional? F: PGN (Perusahaan Gas Negara) menjadi perusahaan yang sangat strategis bagi Indonesia kedepan. Memang arti penting PGN secara korporasi dan gas secara industri itu relatif baru meskipun usia PGN sudah 50 tahun pada Mei 2015 ini. Tetapi keberadaan dan arti pentingnya sebenarnya merupakan fenomena yang baru saja. Ketika harga minyak dunia pada saat itu masih sangat rendah dan Indonesia sebagai salah satu produsen minyak mentah dunia, gas tidak dilihat sebagai hal yang se-strategis sekarang ini. 91
CURRENTS
AFFAIRS
Produksi minyak kita tidak memadai dibandingkan dengan konsumsi. Sehingga gas sebagai salah satu energi bisa mengisi ruang di saat kita memiliki produksi minyak yang berkurang
Namun ketika harga minyak mentah dunia sudah mulai menunjukkan trend kenaikan, kemudian beban subsidi kita terkait dengan BBM juga semakin membesar, Indonesia ternyata lifting minyaknya terus mengalami trend penurunan sehingga mencari sumber energi baru dan terbarukan menjadi hal yang strategis. Gas dianggap sebagai salah satu sumber energi yang penting pasca Indonesia menjadi net importir minyak. Produksi minyak kita tidak memadai dibandingkan dengan konsumsi. Sehingga gas sebagai salah satu energi bisa mengisi ruang di saat kita memiliki produksi minyak yang berkurang. Gas semakin dilihat orang, dilihat oleh pengambil kebijakan, dilihat oleh dunia swasta, dilihat oleh temanteman media, dilihat oleh banyak pihak termasuk juga akademisi. Saya melihat tonggak PGN secara korporasi, terjadi ketika 92
Vol. 2 2015
masuk ke pasar modal. Jadi, menurut saya itu sebuah aksi korporasi yang menentukan arah pengembangan PGN saat itu dan kedepannya. Dengan masuk ke pasar modal maka PGN dituntut menjadi perusahaan terbuka, menerapkan good governance, profesional, dan siap dimonitor dan diawasi oleh banyak stake holder. Dan, tentunya kita bersyukur bahwa PGN masuk pasar modal dan kapitalisasi saat ini juga lebih dari Rp150 triliun. PGN juga dituntut dan dipacu untuk terus meningkatkan kinerja. Selain juga memang konsekuensi logis BUMN adalah ikut membantu pencapaian target-target pembangunan nasional. Tetapi secara aksi korporasi, kita wajib untuk keterbukaan, governance, menerapkan azas proper, azas kepatutan, manajemen yang profesional dan sebagainya. Dan, itu yang membuat kita terus terjaga menjadi semakin profesional.
T: Bagaimana perkembangan saat ini, kinerja PGN makin baik? F: Saya optimistis dengan PGN. Tim yang sekarang ada juga sangat kondusif. Manajemen, direksi dan jajaran di bawahnya juga sangat baik. Setiap pembahasan hal-hal yang bersifat strategis kita bahas bersama antara komisaris dan direksi. PGN tidak berhenti untuk ekspansi dan ini juga ditunjukkan dengan jumlah anak perusahaan. Satu anak perusahaan yang baru kita dirikan untuk mengelola properti dan juga jasa-jasa yang berada di lingkungan grup PGN. Ketika kita terus melakukan pendirian anak perusahaan, itu indikasi bahwa grup PGN terus berkembang. T: Core bisnis PGN itu sebenarnya distribusi gas, tapi mulai merambah properti, telekomunikasi, dan lain-lainnya. Menurut Anda, apakah itu masih sesuai dengan track bisnis yang benar?
foto-foto: DP Gunadi
F: Itu saya rasa sudah di-track yang benar karena diversifikasinya bukan diversifikasi konglomerat tapi diversifikasi dalam relation industry gas. Jadi kalau kita bicara fiber optic, itu dalam rangka pemanfaatan pipa gas kita. Jadi core-nya masih sama yaitu di gas dan energi. Jadi kalau kita masuk ke hulu, juga masuk ke hulu tentang gas. Di hilir, SPBG juga tentang gas. Properti juga terkait dengan pemanfaatan aset-aset yang kita miliki, yang mana itu terkait tentang gas. Kemudian PGAS Solution kita bangun untuk mendukung industri gas. Jadi masih related di gas sehingga kita tetap menjaga kompetensi bisnis kita sembari ekspansi produk, ekspansi services, ekspansi kompeten kita. T: Kalau melihat struktur industri gas, PGN menghadapi persaingan
makin ketat, bagaimana korporasi bersikap? F: Posisi PGN masih tetap leader. Jadi kita adalah national gas company. Kita berharap ke regulator kedepannya akan ada penataan yang lebih jelas terkait dengan struktur industri. Beberapa inisiatif yang sudah mulai dilakukan oleh kementerian teknis, dalam hal ini Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), saya membaca juga akan ada penataan trader-trader gas. Itu salah satu indikasi, yang menurut saya baik. Artinya alokasi gas itu hanya diberikan kepada mereka yang juga bisa membangun infrastruktur. Jadi tidak hanya trading saja. Saya rasa itu hal yang bagus. Jadi, saya optimistis
bahwa PGN kedepan akan terus berekspansi, ditopang oleh manajemen yang prudent. Artinya, kalau ekspansi juga tidak membahayakan cash-flow kita, tidak membahayakan keuangan PGN. Tetap ketika ada usulan direksi, baik itu pembentukan anak perusahaan baru, atau misalnya penerbitan surat utang PGN, obligasi PGN, itu juga kita lihat bagaimana kemampuan finansial kedepannya, kemudian imbal-baliknya, rentabilitinya, korporasinya. Semuanya kita evaluasi dan kita monitor. Jadi direksi selama ini, saya secara pribadi juga kooperatif dalam setiap pembahasan. T: Untuk sepuluh tahun mendatang, apa prioritas yang penting dikembangkan PGN? F: Pertama, tetap yaitu jaringan pipa, distribusi. Kemudian pipa terus akan kita perluas dan perdalam. Kemudian juga peningkatan 93
CURRENTS
AFFAIRS
pemanfaatan gas baik industri dan juga gas rumah tangga termasuk gas untuk transportasi. Itu juga salah satu prioritas kita kedepan. Target sudah kita tetapkan satu juta rumah tangga yang bisa memanfaatkan gas. Sekarang masih sekitar 150 ribu, jadi kita tetap mengejar ke arah sana. Mungkin nanti ketika harga minyak mentah dunia merangkak naik, tugas dari PGN untuk konversi dari minyak ke gas akan lebih penting lagi. Sekarang mungkin karena tekanan harga minyak dunia sedang turun. Kalau sudah harga minyak meningkat lagi, saya rasa dorongan ke gas akan jauh lebih intens lagi. Sekarang ini, kami tetap mensupport DKI Jakarta. Transjakarta juga sudah mulai menggunakan BBG. Kemudian beberapa spot BBG. Itu juga akan kita lakukan dan sudah kita lakukan. Kemudian beberapa program-program kerjasama dengan mini LNG, karena konteks Indonesia kan kepulauan. Misalnya, ada peluang untuk transportasi laut menggunakan gas, kapal-kapal Pelni, pelayaran. Itu tidak hanya hemat secara ekonomi tetapi juga ramah lingkungan. T: Untuk melaksanakan semua itu perlu peran banyak pihak, seperti pemda yang bisa membantu dalam hal pembebasan tanah. Bagaimana peran Pemda sejauh ini? F: Ya, itu memang upaya komunikasi dan kerja sama dengan Pemda baik kabupaten maupun propinsi, dan juga regulator di nasional harus kita tingkatkan. Karena doing business di Indonesia ini kan satu dan lain hal sangat terkait dengan aspek legal, perijinan. Jadi PGN tidak bisa berdiri sendiri. Saya setuju, perlu 94
Vol. 2 2015
Dari sisi ekonomi sebenarnya sangat murah. Dari aspek security, juga aman pemanfaatan gas. Kemudian dari sisi lingkungan juga lebih ramah
didukung oleh banyak stake holder. Ada beberapa pemda yang sangat kooperatif seperti Tangerang. Itu juga sangat welcome dengan PGN sehingga penetrasi gas ke Kota Tagerang, di rumah tangga juga sangat masif. Kita berharap kedepannya pemda-pemda kooperatif dengan kita sehinggga gas tidak hanya diekspor tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia baik untuk industri maupun untuk rumah tangga. T: Ada kesan ada beberapa pemda yang kurang kooperatif , sebenarnya apa masalahnya? F: Mayoritas sih mungkin karena kurang knowlegde (pengetahuan) tentang gas dan pemanfaatannya. Itu yang saya rasa. Kita di PGN harus memberikan edukasi, apa sih manfaat gas. Dari sisi ekonomi sebenarnya sangat murah. Dari aspek security, juga aman pemanfaatan gas. Kemudian dari sisi lingkungan juga lebih ramah. Kita harus mengedukasi tidak hanya pemda, regulator tetapi juga konsumen. Jadi seringkali konsumen takut kalau ada pipa di apartemen yang dialirkan gas. Padahal di New York, London, Singapura, Paris hampir semuanya
pakai gas, sehingga mereka tidak membeli gas yang pakai tabung. Hal ini kita juga punya pekerjaan di PGN untuk mengedukasi semua pihak. T: Untuk pengembangan PGN, apakah memerlukan dukungan anggaran negara melalui APBN? F: Tidak. Karena selama ini, PGN dalam perluasan dan memperdalam jaringan itu menggunakan dana korporasi. Tidak menggunakan dana APBN. Saya rasa itu bagus karena biar APBN bisa digunakan hal-hal yang lebih dibutuhkan. Hanya saja memang PGN membutuhkan support dari regulator tentang alokasi gas. Jadi yang paling kita butuhkan sekarang adalah alokasi gas sehingga ketika mendapatkan alokasi gas, maka jaringan distribusi bisa kita bangun. Pipanisasi bisa kita bangun. Tanpa ada kejelasan alokasi gas, sebenarya jalur Jawa Tengah juga bisa kita bangun. Kita berharap suatu hari nanti kalau jaringannya sudah terbangun, alokasi gas juga kita bisa dapatkan. T: Apakah sekarang jalur Jawa Tengah belum dibangun? F: Ya, sampai sekarang belum. Cuman memang perlu ada dukungan ke PGN. Karena PGN tidak hanya mendistribusikan gas tapi juga membangun pipa, yang mana kita perlukan. Di Jawa Timur itu over supply gas, tapi di Jawa Barat over demand atau kekurangan gas. Jadi bagaimana strategi nasional mengalirkan gas dari Jawa Timur yang kelebihan ke Jawa Barat yang kekurangan. Itu harus melalui Jawa Tengah. Jadi harapan saya, tidak hanya menjadi fokus di PGN tapi juga nasional
sehingga ada upaya mengalirkan gas dari Jawa Timur ke Jawa Barat. T: Apa masalah utamanya? F: Pertama, struktur industri gas nasional harus ditata ulang. Jadi harus dilihat, jaringan dulu harus dibangun. Mereka yang membangun jaringan, ya bisa diberikan alokasi untuk gas. Setelah itu, pemain-pemainnya siapa saja, kemudian bagaimana penataan gas yang diekspor, gas untuk kebutuhan domestik. Misalnya, gas Tangguh, bagaimana bisa mengalirkan ke Indonesia bagian barat. Ini kan, daerah penghasil gas, bukan daerah yang membutuhkan gas. Sehingga mesti ada perusahaan-perusahaan yang bisa mengisi tengahnya, tidak hanya trading tapi jauh lebih penting adalah connectivity-nya, baik dalam bentuk pipa, baik dalam bentuk invest area, dan sebagainya dan PGN hadir di sana. T: Selain PGN, apa ada lagi kalau dalam hal distribusi gas?
F: Selama ini kan ada Pertagas, anak perusahaan dari Pertamina.
T: Kalau pemerintahan sekarang, apakah ada gerakan melanjutkan program konversi BBM ke BBG?
T: Apa masih ada perusahaan lain? F: Ada beberapa perusahaan, private sector, swasta tapi kecil. T: Ada kebijakan pemeritah termasuk pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendorong konversi dari BBM ke gas. Kelihatannya kurang berjalan. Peran PGN dalam program konversi posisinya dimana? F: Peran PGN saya rasa sudah optimal selama ini sebagai korporasi. Memang konversi dari minyak ke gas itu tidak hanya dijalankan oleh sebuah perusahaan tetapi juga dukungan regulasi, misalnya kebijakan fiskal, biaya pembuatan converter kit. Kemudian Kementerian Perindustrian terkait industri otomotif nasional. Kemudian Kementerian Perdagangan kita seperti apa. Ini yang harus berkoordinasi.
F: Ya, sempat muncul. Tapi sekarang mungkin ada isu yang lebih prioritas. Nanti ketika harga minyak dunia naik lagi, saya melihat arti penting konversi gas itu akan menjadi penting. T: Bagaimana kebijakan Pemerintahan Joko Widodo dalam hal energi. Apa cukup baik? F: Kementerian teknisnya, mungkin sekarang masih fokus pada pembenahan internal dulu. Sedang proses. Kalau tidak salah, proses rekrutmen dan pemilihan Eselon I, mungkin baru ditentukan sudah dimasukan nama-namanya ke Presiden. Mungkin setelah itu baru bisa tenang untuk menentukan kebijakannya. T: Dalam hal edukasi kepada masyarakat, masyarakat kelihatannya 95
CURRENTS
AFFAIRS
PGN akan terus mengembangkan dan melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan ke konsumen kita, baik industri, rumah tangga maupun transportasi
masih khawatir kalau gunakan gas akan meledak dan belum mengetahui kalau ada masalah, kemana harus mengadu? F: Itulah dalam rapat komisaris juga kita sampaikan ke direksi untuk tidak lelah menyampaikan kepada masyarakat. T: Informasi dari para pengguna gas di perumahan mengatakan bahwa lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tabung gas elpiji 3 kg atau 12 kg. Bagaimana menurut Anda? F: Kalau perumahan, rumah susun, atau apartemen yang sudah dilengkapi dengan jaringan gas, itu penghematannya akan luar biasa. Memang dalam rapat antara komisaris dan direksi juga kita sampaikan. Perlu juga kerja sama dengan pengembang.
12 kg. Dari segi biaya juga lebih murah, dan lebih praktis. T: Kembali soal regulasi. Apakah perlu regulasi yang memperkuat posisi PGN dalam hal program konversi dari BBM ke BBG? F: Memang kita fokus di korporasi. Prinsipnya kita menyerahkanlah ke regulator, dalam hal ini Kementerian ESDM, SKK Migas, BPH Migas. Mereka lebih punya otoritas dan kewenangan untuk penataan industri gas Indonesia ini seperti apa. Jadi kita memang tidak punya kewenangan untuk langsung berinteraksi dengan parlemen. Kalaupun kita punya aspirasi, ya kita sampaikan ke Kementerian ESDM, kementerian teknis, SKK Migas misalnya. Kalau kita diminta pandangan, bagaimana prakteknya sebenarnya kita sampaikan ke regulator.
T: Apak sudah berjalan? F: Sudah ada beberapa. Supaya tidak ada lagi gotong-gotong tabung 96
Vol. 2 2015
T: Lima tahun kedepan, apa yang perlu diiperhatikan oleh direksi PGN yang baru?
F: Pertama, membuat PGN profitable. Kemudian membuat PGN menjadi leading sector di industri gas nasional, menjadikan PGN menjadi perusahaan kebanggaan nasional kita. Saya juga berharap PGN tidak hanya national player tapi juga regional player. Kita sudah punya fasilitas produksi gas di Texas, AS, dan kemudian kita punya peluang kerja sama untuk membangun pipa gas di Filipina. Jadi, saya berharap PGN bisa lebih keluar ke regional kedepannya. T: Terakhir, apa pesan dan harapan kepada masyarakat? F: Pesan dan harapan saya, jangan ragu menggunakan gas. Karena gas yang sekarang ini dengan teknologi yang semakin baik, gas semakin aman, gas semakin terjangkau. Kita di PGN akan terus mengembangkan dan melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan ke konsumen kita, baik industri, rumah tangga maupun transportasi. Gas, menurut saya adalah masa depan Indonesia.
THE
PIPELINE
PGN Area Semarang
Targetkan Pemerataan Jaringan Pipa Gas
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk Area Semarang, menargetkan pemerataan pengembangan jaringan pipa gas baik pipa baja maupun pipa PE di wilayah Semarang, Jawa Tengah. Teks Friederich Batari
ampir semua industri yang ada di Jawa Tengah berharap peran PGN bisa membangun infrastruktur jaringan pipa gas sehingga dapat menggantikan bahan bakar munyak (BBM) dan Elpiji yang harganya relatif mahal. Manajer PGN Area Semarang, Edy Sukamto mengatakan jaringan pipa baja tekanan tinggi dipasang di clusterisasi Kawasan Industri Tambak
H
Aji sepanjang 3.250 meter untuk melayani dua pelanggan industri yakni PT Indofood Fritolay Makmur dan CV Darat. Sedangkan pembangunan jaringan pipa PE untuk tekanan rendah dilaksanakan di Perumahan Wahyu Utomo sepanjang 2.000 meter untuk melayani 100 pelanggan rumah tangga. “Pembangunan jaringan pipa gas di Area Semarang masih dengan sistem clusterisasi di Kawasan industri
Tambak Aji dengan bahan bakar CNG yang diambil dari SPBG wilayah Mojokerto SBU II, kata Edy Sukamto. Lebih lanjut, Edy Sukamto yang menjabat sebagai Manajer PGN Area Semarang sejak tahun 2013 ini, jug menjelaskan pengembangan jaringan pipa baja tekanan tinggi dilaksanakan di sekitar kawasan Tambak Aji dan di sekitar kawasan industri Wijaya Kusuma. 97
THE
98
PIPELINE
Vol. 2 2015
THE
PIPELINE
program jangka pendek tahun 2015 ini adalah pemasangan pipa baja untuk 11 pelanggan industri dan 50 calon pelanggan rumah tangga untuk jaringan pipa PE (tekanan rendah) Dikatakan Edy Sukamto, program jangka pendek tahun 2015 ini adalah pemasangan pipa baja untuk 11 pelanggan industri dan 50 calon pelanggan rumah tangga untuk jaringan pipa PE (tekanan rendah). Untuk program jangka panjang, akan dilaksanakan pemasangan jaringan pipa distribusi Demak-Semarang-Kendal sepanjang 48 km dengan diameter 16. Edy Sukamto juga menjelaskan tentang program konversi dari bahan BBM ke bahan bakar gas (BBG). Menurut Edy, program konversi dari BBM ke BBG sudah berjalan sejak gas distribusikan lewat pipa CNG di clusterisasi Tambak Aji pada tanggal 1 November 2014 untuk pelanggan industri dan pelanggan rumah tangga. Edy Sukamto menyampaikan kendala yang dihadapi yakni calon pelanggan belum cukup mengenal bisnis PGN dalam bidang distribusi jaringan pipa gas, khususnya konsumen pelanggan rumah tangga. Sementara itu, untuk industri terdapat persaingan harga gas CNG dengan trader. “Untuk rumah tangga, permasalahan harga gas CNG setara dengan harga gas LPG 3 kg, kata Edy Sukamto. Sejarah PGN Semarang Pada tahun 1898, Pemerintah Kolonial Belanda telah membangun pabrik Gas Sleko (Sleko Gaswork) di wilayah Sleko Semarang (Dahulu Jalan Tiang Bendera 1) yang dikelola oleh Nederladsch Indische Gas Matschapij atau hanya disebut NIGM dengan bahan baku batu bara. Dan, yang terakhir dengan minyak residu (FO) sebagai bahan bakar utamanya melalui jaringan pipa besi yang lebih dikenal sebagai gas kota hingga tahun 1994. Pada tahun berikutnya, kata Edy Sukamto, karena adanya perubahan kebijakan managemen, gas kota ditutup. Supaya ada kegiatan operasional dilanjutkan 99
THE
PIPELINE
dengan distributor/agen elpiji. Sebagai distributor/agen elpiji juga tidak bisa bertahan lama sehingga sempat vakum hampir sepuluh tahun. Tidak ada kegiatan operasional. Hanya sebatas menjaga aset bangunan yang ada, kata Edy Sukamto. Pada Oktober 2013, Edy Sukamto dimutasi ke Semarang. Edy menjabat Manager Area Semarang dengan prioritas pada pengembangan agar dapat membuka kembali kegiatan operasional PGN Semarang, antara lain dengan membangun infrastrutur distribusi gas yang ada di Jawa Tengah. Menurut Edy, kegiatan proyek clusterisasi Tambak Aji Semarang sebagai pilot project distribusi CNG selesai dibangun bulan September 100
Vol. 2 2015
2014. Peresmian disaksikan oleh wakil dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dan perwakilan calon pelanggan PT Indofood Fritolay Makmur yang menjadi pelanggan pertama. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur terintegrasi Jawa Tengah sebagai terobosan PGN dalam upaya percepatan pembangunan gas bumi di daerah itu. Dikatakan Edy, pembangunan infrastruktur distribusi gas bumi di wilayah Jawa Tengah dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I yakni wilayah KendalSemarang-Demak. Tahap II diantaranya SemarangUngaran dan Tahap III akan melalui wilayah Pekalongan-KudusSolo Raya. “Total panjang pipa yang akan
dibangun sekitar 350 km, kata Edy Sukamto. Pada saat ini, menurut Edy Sukamto, Area Semarang tidak lagi menempati gedung di Jalan Pemuda Nomor 100 Semarang karena saat ini difungsikan sebagai Kantor PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dan PT PGAS Solution yang tengah menggarap proyek pembangunan pipa gas dari Tambak Lorok Semarang ke sumur Kepodang. Pembangunan jaringan pipa gas tersebut melalui bawah laut sepanjang 203 Km. Mulai tanggal 1 Februari 2014, PGN Area Semarang resmi menempati bangunan di Jalan Diponegoro Nomor 35 Semarang 50231 yang sebelumnya berfungsi dahulu sebagai Rumah Dinas Kepala Cabang PGN Semarang.
THE
PIPELINE
101
PROFILE OF
THE MONTH
Sukardi:
Demi Keselamatan, Berani Tegur Menteri
Seorang sopir menjadi perbincangan banyak orang. Bukan hanya di kalangan para sopir tetapi juga para pejabat di tingkat nasional. Apa pasal? Teks R. Wiranto Foto Dok PGN
Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Hendy Prio Santoso (kiri) memberi penghargaan kepada Sukardi (tengah) didampingi Komisaris Utama PGN Bayu Krisnamurthi.
upanya, sang sopir sangat disiplin berlalu lintas. Sopir tersebut tak lain adalah Sukardi, 53 tahun, pengemudi yang bekerja di PGN Batam, Kepulauan Riau. Karena ketaatannya kepada peraturan, dia tidak akan menjalankan kendaraan kalau ada penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman.
R
102
Vol. 2 2015
Sukardi tak akan sungkan-sungkan untuk menegur siapa saja yang tidak disiplin dalam berkendara. Bahkan, Sukardi berani menegur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Waktu itu, Pak Menteri sedang berkunjung ke Batam, Januari lalu. Dia menumpang kendaraan yang dikendarai Sukardi.
Sesudah Pak Menteri di dalam kendaraan, ternyata mobil tak melaju juga. Padahal dua mobil di depan sudah melaju. Setelah lama menunggu, akhirnya Sukardi berucap. “Bapak, mohon sabuk pengaman dipakai terlebih dulu,” katanya dengan ramah. Pak Menteri yang duduk di kursi tengah bersama ajudan menyadari kesalahannya dan segera memakai sabuk pengaman. Setelah itu, baru Sukardi menjalankan kendaraannya. Cerita itu beredar karena Sudirman Said sendiri yang bercerita kepada wartawan. Teguran yang membuat Pak Menteri bangga tersebut, dia terima saat akan berangkat dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Panaran dengan menggunakan kendaraan operasional PGN di Batam. Saat itu, Pak Menteri meresmikan tiga proyek infrastruktur gas milik PGN. “Sopirnya enggak mau jalan-jalan. Lama-lama mungkin enggak tahan, tibatiba dia ingatkan saya. Bapak mohon maaf, safety belt-nya belum dipasang,” ujar Sudirman, saat peresmian proyek PGN, di Batam, Jumat (30/1/2015). Meski ditegur seorang sopir, Sudirman tidak marah. Ia justru mengapresiasi kesadaran sang sopir yang menjaga keselamatan. “Kalau seorang driver sudah berani menegur menteri karena urusan safety, berarti ini sudah menjadi budaya di PGN. Budaya global yang menjaga betul keselamatan kerja,” sambungnya. Menurutnya, Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso telah berhasil menanamkan kedasaran para pekerjanya, dalam menerapkan keselamatan kerja di lingkup perseroan. Kepada PGN Inside, Sukardi menyatakan bertema kasih dengan manajemen PGN yang telah memberi
perhatian kepada karyawannya. “Saya bangga menjadi karyawan PGN, karena kami selalu mendapat pembinaan dari perusahaan demi keselamatan bersama,” kata Sukardi, pria yang memiliki 3 anak dan 4 cucu itu. Menurut Sukardi, sudah menjadi kewajiban sopir untuk mengingatkan setiap penumpang agar selalu memakai sabuk pengaman. “Itu kan soal keselamatan yang sudah menjadi budaya di PGN. Itu tanggungjawab saya sebagai sopir. Hanya kebetulan saja yang ikut saya Pak Menteri, “ katanya. Sukardi pun akhirnya mendapat penghargaan dari kantor pusat PGN. “Saya diundang ke Jakarta naik pesawat dan nginap di hotel 2 malam, “ kata Sukardi yang sudah bekerja sebagai driver di PGN sejak 2005 tersebut. Di hadapan pejabat PGN ia menceritakan kembali kisah bersama menteri ESDM tersebut. “Semua pejabat bertepuk tangan. Saya jadi seperti artis, “ kata Sukardi dengan tawa renyah.
Saya bangga menjadi karyawan PGN, karena kami selalu mendapat pembinaan dari perusahaan demi keselamatan bersama
103
MILESTONE PGN
104
Vol. 2 2015
105
MAPS
106
Vol. 2 2015
JARINGAN infrastruktur gas bumi PGN 107
PGN
UPDATES
PGN Dukung Penuh Industri Keramik ASAKI mengapresiasi peran PGN dalam memajukan industri keramik Indonesia. Teks R. Wiranto Foto DP Gunadi
108
Vol. 2 2015
T Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mendukung penuh peerkembangan industri keramik di Indonesia. Fatkta menyebutkan, hingga akhir 2014, jumlah pelanggan PGN di sektor industri keramik mencapai 796 pelanggan dengan total volume lebih dari 940 juta meter kubik. Hal itu disampaikan Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda Hasjim di Jakarta, Kamis (19/3) di sela pameran keramik di Jakarta Convention Centre.
(MOU) penyaluran gas dengan PT Jui Shin Indonesia. Menurut Jobi, PGN akan terus mendorong pemanfaatan gas bumi di Indonesia untuk berbagai segmen mulai industri, transportasi, komersial, UKM, dan rumah tangga. Melalui sinergi dengan pemangku kepentingan lainnya, pihaknya optimistis pemanfataan gas bumi akan mampu meningkatkan ketahanan energi nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia.
”Kami konsisten mendukung tumbuh dan berkembangnya industri keramik di dalam negeri terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan mulai berlaku tahun ini,” katanya. Pada kesempatan tersebut PGN juga menandatangani perjanjian kerja sama pemanfaatan gas bumi dengan tiga perusahaan keramik dalam negeri. Kerja sama mencakup amandemen perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT Platinum Ceramics, PJBG dengan PT Sinar Karya Duta Abadi, dan nota kesepahaman
”Komitmen perseroan untuk memasok gas bumi di sektor industri, merupakan dukungan terhadap upaya pemerataan perekonomian di Indonesia. Gas bumi merupakan energi alternatif yang memiliki nilai lebih, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya. Peningkatan penggunaan gas bumi oleh sektor industri, tambahnya, juga menjadi bagian dari program pemerintah dalam percepatan konversi energi ke gas bumi.
P
109
PGN
UPDATES
PGN kini telah mengoperasikan sekitar 6.000 km pipa transmisi dan distribusi dengan penyaluran gas ke konsumen domestik setara dengan 23 juta liter per hari. Ketua Asosiasi Aneka Industri Keramik Inonesia (ASAKI) Elisa Sinaga memberi apresiasi kepada PGN yang terus mendukung industri keramik. Kepada PGN Inside, Elisa Sinaga mengatakan dukungan semua 110
Vol. 2 2015
pihak sangat diharapkan saat ini ketika industri keramik menghadapi penurunan permintaan pasar di dalam negeri. “Yang kami rasakan dalam tiga bulan terakhir, permintaan keramik mengalami penurunan di dalam negeri. Penurunan produksi sekitar 20 persen,” kata Elisa. Elisa tidak memahami apa penyebab penurunan permintaan tersebut, apakah karena krisis globlal,
belanja APBN dan APBD yang belum otimal atau alasan lain. Sampai saat ini, perusahaan keramik Indonesia sebagian besar untuk melayani pasar dalam negeri. “Untuk bersaing memasuki pasar luar negeri, kami membutuhkan dukungan karena di beberapa harga energi justru lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Sementara kebutuhan energi untuk industri keramik cukup
besar,” kata Elisa di tengah pameran. Akibat permintaan yang turun ada dua perusahaan keramik yang tutup. “Ditambah dengan masalah manajemen yang ada di perusahaan tersebut,” katanya. Meski demikian, Elisa yakin industri keramik tetap tumbuh di masa mendatang. Saat ini sekitar 120 ribu pekerja yang ada di bawah naungan ASAKI. Jika ditambah dengan
pekerja yang tidak langsung terkait industri keramik, maka jumlahnya bisa mencapai 200 ribu orang. “Saya sendiri tetap optimisindustri keramik Indonesia akan terus maju di masa mendatang,” kata Elisa. ASAKI, menurut Elisa, sudah menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi industri keramik Indonesia agar ada solusi bersama yang menguntungkam semua pihak. 111
STOCK
PERFORMANCE
Faktor Eksternal Tekan Saham PGAS pembagian dividen kepada para pemegang saham pada tahun erlambatan laju IHSG yang terjadi beberapa hari ini ini. “Itu namanya persepsi. Semua investor sudah punya lebih disebabkan ekspektasi berlebihan dari investor. Akibat situasi eksternal yang kurang mendukung, saham ekspektasi tinggi,” ujarnya di Jakarta, Selasa 28 April 2015. Macquarie Capital Securities Indonesia dalam risetnya PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) cenderung yang telah disampaikan kepada nasabah memprediksi menurun. Pada 4 Mei 2015, harga saham berada di titik Rp kemungkinan akan ada penurunan harga gas seperti yang 3.915. Sebagai perbandingan, 31 Maret, saham PGN masih diinginkan pemerintah. nangkring di Rp 4.975. Seperti diberitakan media, Menteri Perindustrian Saleh Namun demikian, kinerja PGN secara umum masih sehat. Husin pada Selasa 14 April 2015 bahwa pihaknya mengusulkan PGN masih membagikan dividen kepada pemegang saham penurunan harga gas untuk industri sekitar 10-20 persen atau sebesar Rp 144,84 per saham yang menunjukan perusahaan menjadi US$ 9,5 sampai US$ 8,4 per MMBTU. masih berada di jalur yang prospektif. Pembagian dividen ini Selama ini, harga jual gas memang ditentukan oleh diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, 6 April lalu. PGAS, tapi memerlukan Besaran saham tersebut persetujuan Pemerintah didapat dari perolehan berdasarkan pada laba sebesar US$ 722,75 5.500 Peraturan Menteri Energi juta pada tahun 2014. dan Sumber Daya Mineral PGN mencatatkan 5.000 Nomor 26 tahun 2009 laba bersih perseroan Bab 1 pasal 3. pada 2014, yakni 4.500 Terakhir pemerintah US$ 722,75 juta atau menyetujui kenaikan turun 10,15 dari US$ 4.000 harga jual gas PGAS untuk 804,45 juta pada tahun industri pada September sebelumnya. Hal ini 3.500 11 Februari 10 Maret 30 maret 17 April 6 Mei 2012. Pada saat itu harga menyebabkan pembagian gas naik hingga 50 persen dividen tahun ini lebih dalam dua tahap, yakni 35 persen pada 1 September 2012 rendah jika dibandingkan nilai buku tahun sebelumnya, yakni dan 15 persen pada 1 April 2013. Harga jual industri pun naik Rp 210 per saham. menjadi US$ 10,2 per MMBTU dari sebelumnya US$ 6,8 per Selama tahun 2014, PGN mencatat pendapatan neto MMBTU. US$ 3,41 miliar, naik 13,6% dibandingkan dengan periode yang Harga jual rata-rata PGAS memang terus meningkat tiap sama tahun sebelumnya yakni US$ 3,00 miliar. Laba operasi tahunnya. Per 2014 harga jual gas rata-rata naik 0,9 persen sebesar USD 982,06 juta naik 5,2% dibandingkan periode yang menjadi US$8,95 per MMBTU. sama tahun sebelumnya yaitu US$ 933,35 juta. Untuk EBITDA Pada 2014, EBITDA PGN margin turun menjadi 35 sebesar US$ 1,16 miliar naik 3,6% dibandingkan periode yang persen dari tahun sebelumnya 37 persen. Bagus Putra sama tahun 2014 sebesar US$ 1,12 miliar. Perdana, pengamat yang telah berkecimpung di pasar modal Penurunan harga saham PGAS tidak lepas dari mengatakan turunnya EBITDA margin PGAS akibat naiknya faktor ekonomi secaa umum. Menteri Keuangan Bambang biaya pembangunan pipa baru seiring dengan pelemahan nilai Brodjonegoro menilai, perlambatan laju IHSG yang terjadi tukar rupiah tahun lalu. “Harga pipa itu dalam dolar Amerika beberapa hari ini lebih disebabkan ekspektasi berlebihan dari Serikat. Jadi EBITDA turun karena mereka terus menambah investor terhadap kinerja emiten pada tahun lalu. pipa untuk ekspansi, “ katanya kepada media. Rhd Menurut Bambang, hal tersebut mempengaruhi
P
112
Vol. 2 2015
113
114
Vol. 2 2015