PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RASIO ARUS KAS PADA PERUSAHAAN SEKURITAS Studi Kasus Pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk. Periode Tahun 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Albertus Sina NIM : 112114003 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKTULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RASIO ARUS KAS PADA PERUSAHAAN SEKURITAS Studi Kasus Pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk Tahun 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Albertus Sina NIM : 112114003 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKTULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan Tuhan dan orang lain”
“Tidak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabatsahabat terbaik...”
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Allah Bapa, Juru selamat ku Yesus Kristus, dan Roh kudus Bapak ku Konstantinus Paji, Ibu tercinta Elisabeth Ema Adik-adik ku Bertiana Sima dan Buniara Dete Kakak ku Bertania Bao Keponakan tercinta Siti Nur Cholifah Richael Audrey Sean Sina
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis mengucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Rasio Arus Kas Pada Perusahaan Sekuritas (Studi Kasus pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk tahun 2015) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, berupa moril ataupun materil, serta penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dari segi penulisan. Untuk itu, penulis mengaharapkan segala kritik dan saran dari semua pihak guna melengkapi dan menyempurnakan penulisan skripsi ini. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. Johanes Eka Priyatna M.Sc., Ph.D. rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis. 2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CAselaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Trisnawati Rahayu M.Si., Akt., CA selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendukung penulis.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xii ABSTRAK ...................................................................................................... xiii ABSTRACT ...................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4 E. Sistematika Penelitian ............................................................ 5 BAB II LANASAN TEORI A. Pengertian Laporan Keuangan ............................................... 7 B. Analisis Laporan Keuangan ................................................... 9 C. Pengertian Laporan Arus Kas ................................................ 11 D. Tujuan Laporan Arus Kas ...................................................... 16 E. Penyusunan Laporan Arus Kas .............................................. 18 F. Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Perusahaan............................................................................... 28 G. Kinerja Keuangan ................................................................... 32 H. Rerangka Konseptual ............................................................. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 36 B. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 36 C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 36 D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 36 E. Teknik Analisis Data .............................................................. 38 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan ................................................................. 40 B. Kilas Kinerja ........................................................................... 43 C. Bidan Usaha ........................................................................... 45 D. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 47 E. Sekilas Perusahaan Sekuritas di Indonesia ............................. 45 F. Struktur Organisasi ................................................................ 52
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1. Rasio Kas Operasi .................................................................. 2. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga ..................................... 3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar ....................... 4. Rasio Total Hutang ................................................................ 5. Rasio Cakupan Arus Dana ..................................................... 6. Rasio Arus Kas Bersih Bebas ................................................ 7. Rasio Kecukupan Arus Kas ................................................... BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................. B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... C. Saran ....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
x
53 54 55 56 57 58 58 62 62 63 64 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Tabel 5.8 Tabel 5.9
DAFTAR TABEL Hasil Rasio Kas Operasi ........................................................ Hasil Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga .......................... Hasil Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar ............. Hasil Rasio Total Hutang ...................................................... Hasil Rasio Cakupan Arus Dana ........................................... Hasil Rasio Arus Kas Bersih Bebas ...................................... Hasil Rasio Kecukupan Arus Kas ......................................... Hasil Perhitungan Rasio Rata-Rata Industri .........................
xi
53 54 55 56 57 58 58 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 1 Gamba 2
DAFTAR GAMBAR Rerangka Konseptual ............................................................ 35 Struktur Organisasi ............................................................... 52
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RASIO ARUS KAS PADA PERUSAHAAN SEKURITAS Studi Kasus Pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk Periode Tahun 2015 Oleh: Albertus Sina NIM: 112114003 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja keuangan PT. Mandiri Sekuritas Tbk pada tahun 2015. Dalam penelitian ini penilaian kinerja keuangan menggunakan analisis rasio arus kas. Penelitian ini merupakan studi kasus. Objek penelitian yang digunakan adalah laporan arus kas PT. Mandiri Sekuritas tahun 2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dengan melihat data laporan keuangan perusahaan selama tahun 2015. Hasil peneitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT. Mandiri Sekuritas Tbk cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil rasio yang diperoleh masih berada di bawah angka 1 untuk beberapa rasio seperti rasio total hutang, rasio cakupan arus dana, dan rasio kecukupan arus kas. Sementara beberapa rasio memperoleh hasil rasio diatas angka 1 seperti rasio kas operasi, rasio cakupan kas terhadap bunga, rasio cakupan kas terhadap hutang lancar, dan rasio kas bersih bebas.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT ANALYZING COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCE USING CASH FLOW RATIO AT SECURITIES COMPANY Case Study At PT. MandiriSekuritasTbk Year 2015 By: Albertus Sina NIM: 112114003 Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 The purpose of this study is to analyze financial performance of PT. MandiriSekuritasTbk in 2015.In this study, the assement of financial performance uses ratio analysis of cash flow. This study wasa case study. Object of the study was cash flow statement of PT. MandiriSekuritasTbk in 2015. Data collecting techniquewas documentation technique by observingcompany’s financial statement in 2015. The result of the study shows that financial performance of PT MandiriSekuritasTbkis fair. It can be seen from the result of ratio still below 1 for several ratios such as total liabilities ratio, fund flow coverage ratio, and sufficiency cash flow ratio. While some ratios are above 1 such as operating cash ratio, cash coverage ratio to interest, cash coverage ratio to current liabilities and net free cash flow ratio.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Masa depan terkadang samar dan penuh ketidakpastian, apalagi melihat situasi dan kondisi perekonomian tanah air saat ini. Disamping itu situasi politik yang terus memanas menyebabkan perusahaan-perusahaan yang ada pada saat ini mengalami masa suram. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah di capai oleh perusahaan yang bersangkutan. Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan, maka perusahaan perlu mengadakan analisis terhadap laporan keuangan tersebut. Analisis laporan keuangan sangat diperlukan oleh perusahaan, karena dengan menganalisis laporan keuangan kondisi perusahaan dapat diketahui apakah perusahaan itu mengalami kemajuan atau kemunduran. Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan, dapat juga digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang (Mait 2013: 620). Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (revisi tahun 2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Laporan arus kas dalam suatu perusahaan disajikan untuk menyediakan informasi mengenai kas seperti manajemen, kreditur, dan investor khusunya mengenai kas perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas sebagaibagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan perusahaan yang menyajikan data mengenai kondisi kas perusahaan dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaannya. Beberapa penelitian terlebih dahulu menyatakan bahwa laporan arus kas mempunyai kandungan informasi yang bermanfaat bagi investor. Menurut Syahputra (2014: 21) manfaat laporan arus kas bagi para investor, kreditor, dan lainnya adalah untuk menilai: 1.
Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan. Melakukan pemeriksaan hubungan antarpos pada laporan arus kas, para investor dan pihak lainnya dapat membuat prediksi mengenai jumlah, waktu, dan ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan lebih baik dibandingkan jika mereka menggunakan data akrual.
2.
Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajiban. Jika sebuah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak dapat membayar karyawan, melunasi utang atau membayar dividen. Para karyawan, kreditor, dan pemegang saham umumnya tertarik pada laporan ini, karena laporan ini sendiri menunjukan arus kas dalam kegiatan bisnis
3.
Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang dihasilkan (digunakan) oleh aktivitas operasi Laba bersih menyediakan informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis. Meski demikian, beberapa pihak mengkritik laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
bersih berbasis akrual, karena membutuhkan banyak perkiraan. Hasilnya keandalan dari angka tersebut sering dipertanyakan. Hal tersebut tidak terjadi pada kas. 4.
Transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut. Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode perusahaan, pembaca laporan keuangan dapat mengerti dengan lebih baik mengapa aset dan kewajiban berubah selama periode tersebut. Menurut Halim (2003) dalam Tampubolon (2012: 1) keberhasilan suatu
perusahaan dapat dinilai melalui kinerja keuangannya dari tahun ke tahun. Penilaian kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang berguna bagi perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang serta merupakan persoalan yang kompleks dan sulit karena menyangkut masalah efektivitas, pemanfaatan modal, efisiensi, dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Untuk dapat mengetahui perkembangan suatu perusahaan, maka perlu dilakukan suatu analisis kinerja sehingga bisa diketahui apakah kinerja perusahaan sudah baik atau belum. Analisis kinerja keuangan perusahaan juga dapat menggambarkan tingkat kesehatan perusahaan. Selain itu juga analisis kinerja bisa mengetahui apakah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan telah digunkan secara optimal demi kepentingan perusahaan. Sebuah perusahaan dapat mencapai kinerja yang optimal apabila dalam operasional perusahaan tersebut efektif dan efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Melihat betapa pentingnya dilakukan suatu analisis terhadap laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan ini, maka penulis melakukan suatu penelitian yang berjudul Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Rasio Arus Kas Pada Perusahaan Sekuritas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalah Bagaimana kinerja keuangan PT. Mandiri Sekuritas Tbk dengan menggunakan rasio arus kas?.
C. Tujuan penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Mandiri Sekuritas Tbk dengan menggunakan rasio arus kas.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.
Peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat atau masukan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan menggunakan laporan arus kas dan agar dapat mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dihubungkan dengan keadaan yang sebenarnya sehingga dapat mengetahui sejauh mana peran teori di dalam praktek. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
tentang kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio arus kas. 2.
Investor, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan keputusan investasi bagi seorang investor yang akan menanamkan modalnya kepada suatu perusahaan.
3.
Bagi Peneliti Lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya sehingga hasilnya dapat lebih baik dari penelitian terdahulu.
4.
Bagi Perusahaan, penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana tingkat kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio arus kas.
E. Sistematika Penelitian BAB I
Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II
Landasan Teori Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian dan sebagai dasar pembahasan
BAB III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi gambaran umum tentang perusahaan yang diteliti. BAB V
Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan untuk mengetahui hasil dari rumusan masalah.
BAB VI Penutup Bab ini akan menguraikan mengenai kesimpulan dari analisis data yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Laporan Keuangan
Salah satu definisi dikeluarkan oleh American Institute of Certified Public Accountants (AICPA = Ikatan Akuntan Publik Amerika) bahawa Akuntansi adalah seni tentang pencatatan, penggolongan, peringkasan, dengan cara yang informatif dan bentuk uang, transaksi atau kejadian keuangan perusahaan, dan interpretasi atas hasilnya.
Darsono (2005: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang digunakan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pengambil keputusan atas perusahaan.Dalam pengertian tesebut yang dicatat dan dilaporkan adalah transaksi atau kejadian ekonomi (kejadian yang berhubungan dengan uang).Fahmi (2011: 22) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan tentang kinerja suatu perusahaan.Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial (Siswanto dan Farid dalam Fahmi, 2011:22).
Tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2013: 3) adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang berisi data-data keuangan. Data-data keuangan ini digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga memberikan gambaran dari berbagai macam transaksi keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan. Semua transaksi serta aktivitas yang berhubungan dengan masalah keuangan dicatat, dikelompokan, serta diringkas menggunakan cara yang tepat dan dinyatakan dalam satuan uang. Selanjutnya laporan tersebut diberikan penafsiran dengan berbagai macam maksud, dalam hal ini sebagai dasar pengambilan keputusan. Dengan memahami pengertian laporan keuangan, kita bisa mendapatkan informasi dan gambaran posisi keuangan sebuah perusahaan.
Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak berkewajiban untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga
menunjukan
apa
yang
telah
dilakukan
manajemen
atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
membuat keputusan ekonomi. Standar Akuntansi Keuangan memberikan pengertian tentang laporan keuangan yaitu, Ikatan Akuntan Indonesia menjelaskan bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan laba laporan perubahan posisi keuangan (misal laporan arus kas atau laporan arus kas dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
B. Analisis Laporan Keuangan Terdapat dua jenis perbandingan yang digunakan dalam melakukan analisis rasio yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yaitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan rasio perusahaan yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. (Darsono dan Ashari, 2005: 51) Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio Neraca (Likuiditas dan solvabilitas, rasio laba rugi (profitabilitas), dan rasio aktivitas. 1. Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan peruahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Rasio likuiditas meliputi: a. Rasio lancar (current ratio) b. Quick Test Ratio (QTR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
c. Net Working Capital (NWC) d. Defensive Interval Ratio (DIR) 2. Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika peruahaan tersebut dilikuidasi. Rasio ini juga disebut dengan rasio pengungkit (Leberage) yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio solvabilitas meliputi: a. Debt to Asset Ratio (DAR) b. Debt to Equity Ratio (DER) c. Equity Multiplier (EM) d. Interest Coverage (IC) 3. Profitabilitas Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba yang digunakan sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien penelola perusahaan dapat mencari keuntungan atau laba untuk setiap penjualan yang dilakukan. Rasio profitabilitas meliputi: a. Fross Profit Margin (GPM) b. Net Profit Margin (NPM) c. Return on Asset (ROA) d. Return on Equity (ROE) e. Earning Per Share (EPS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
f. Payout Ratio (PR) g. Retention Ratio (RR) h. Productivity Ratio (PR) 4. Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini digunakan untuk menilai seberapa efisien perusahaan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan. Rasio aktivitas meliputi: a. Receivable Turn Over (RTO) b. Rata-rata Penerimaan Piutang (RPP) c. Inventory Turn Over (ITO) d. Lama Persediaan Mengendap (LPM) e. Total Asset Turn Over (TATO)
C. Pengertian Laporan Arus Kas
Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2013: 23) laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.Kas adalah harta tunggal yang segera dapat di konversi menjadi jenis harta lain (Kieso 2002: 60). Kas merupakan suatu pos yang mudah di selewengkan atau digelapkan dan dipindahkan, dan hampir secara universal di inginkan (Subani, 2015: 60).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan (Prihadi 2011: 78). Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2013: 23) setara kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau lainnya.Kas merupakan komponen aktiva (asset) lancar yang paling likuid didalam neraca, karena kas sering mengalami mutasi atau perpindahan dan hampir semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan mempengaruhi posisi kas.
Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya, yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan (Prihadi, 2011: 78).Laporan arus kas memberikan informasi bagaimana arus kas diperoleh dan dihasilkan. Pola penggunaan dan penerimaan kas perusahaan dapat dilihat dari laporan arus kas. Bagi orang keuangan seringkali arus kas menjadi landasan dalam melakukan
valuasi.
Para
analis
yang
melakukan
valuasi
sangat
berkepentingan dengan laporan arus kas. Metode arus kas didiskonto sangat mengandalkan arus kas sebagai dasar valuasi. Laporan arus kas diharapkan mampu menjelaskan tentang bagaimana kas di hasilkan dan di gunakan. Laporan ini juga sekaligus untuk mengatasi kekurangan laporan laba-rugi yang menggunakan basis akrual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Laba dan arus kas merupakan dua konsep yang sangat berbeda. Earning merupakan konsep akuntansi yang diciptakan oleh konvensi akuntansi, pernyataan-pernyataan (misalnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IkatanAkuntan Indonesia), aturan-aturan lembaga (yang diterbitkan oleh Bapepam), sedangkan cashflow merupakan konsep yang didasarkan pada saat penerimaan dan pengeluaran kas. (Prastowo 2002:28)
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Prihadi (2010:52-53) menyatakan bahwastandar pelaporan dalam arus kas membagi arus kas menjadi tiga kelompok yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan (financing). Salah satu masalah klasifikasi adalah beban bunga (interest expense). Beban bunga dalam laporan arus kas standar dimasukkan ke dalam arus kas operasi. Beban bunga timbul dari keputusan pendanaan karena timbulnya utang. Jadi semestinya beban bunga masuk ke dalam aktivitas pendanaan. Masalah klasifikasi kedua adalah pendapatan bunga (interest income). Pendapatan bunga timbul sebagai akibat investasi. Jadi, seharusnya pendapatan bunga masuk ke dalam aktivitas investasi.
Arus kas merupakan jiwa (lifeblood) bagi setiap perusahaandan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
tidaknya sebuah perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan periode tertentu, dan memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis). Apabila laporan arus kas digunakan bersamaan dengan laporan keuangan lainnya, seperti neraca, laporan laba-rugi, laporan saldo laba, laporan arus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk:
1.
Mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas.
2.
Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
3.
Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.
4.
Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator jumlah waktu, dan kepastian arus kas masa depan.
5.
Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Dalam cara pandang tertentu, arus kas mempunyai pola yang relatif berulang. Pola ini terutama muncul pada arus kas operasi dan arus kas investasi. Pola arus kas operasi dapat diidentifikasi antara lain:
1. Dalam kondisi normal seharusnya positif, artinya lebih banyak kas masuk dibandingkan dengan kas keluar. Arus kas positif diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
penjualan, sedangkan arus kas operasi lainnya adalah negatif. Jadi, arus kas operasi positif berarti penerimaan dari penjualan seharusnya mampu menutup seluruh pengeluaran operasi yang bersifat rutin. 2. Apabila arus kas operasi negatif, maka hal itu merupakan tanda bahwa perusahaan sedang bermasalah. Apabila kas operasi negatif perlu dilihat apakah hanya tahun tertentu atau menetap.
Arus kas investasi mempunyai pola terbalik dengan arus kas operasi, yaitu:
1. Dalam kondisi normal, seharusnya negatif. Pengertian negatif di sini adalah perusahaan lebih baik membeli peralatan, gedung, dan aktiva tetap lainnya dibandingkan dengan menjualnya. Artinya perusahaan bertambah kapasitasnya, minimal bertahan dengan mengganti alat dengan alat bantu 2. Arus kas positif secara terus menerus menunjukkan perusahaan sedang bermasalah. Ada kemungkinan perusahaan mengurangi kapasitas dengan menjual aktiva tetapnya. Bisa juga berarti perusahaan sedang melepas aset tetapnya sekarang yang di periode berikutnya diikuti dengan pembelian aset tetap lainnya. Terakhir ini terjadi pada perusahaan yang sedang berganti jenis usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
Sementara itu untuk arus kas pendanaan tidak mempunyai pola tertentu. Arus kas pendanaan sulit untuk dipastikan apakah arus kasnya akan positif atau negatif.
Pada dasarnya, perusahaan yang berjalan merupakan serangkaian arus kas masa depan. Untuk memulai, laba operasi dari perusahaan bersangkutan harus diramalkan untuk sejumlah tahun di masa depan. Definisi yang relevan dari laba operasi untuk tujuan ini adalah laba sebelum bunga, tetapi sesudah pajak, yaitu EBIT dikalikan (1-tarif pajak). Alasan untuk menggunakan EBIT yang disesuaikan pajak adalah bahwa kita mencari arus kas yang dihasilkan sebelum setiap pertimbangan perbelanjaan sama seperti yang kita lakukan dalam kasus pengeluaran modal.
Proyeksi laba yang diharapkan memerlukan berbagai asumsi dan pertimbangan. Cara yang paling sederhana untuk memproyeksikan, tentu saja adalah menganggap tingkat laba masa kini sebagai konstanta (Erich, 1991:249).
D.
Tujuan Laporan Arus Kas
Informasi laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi dari perencanaan dan kebijakan-kebijakan apa yang harus disesuaikan dimasa mendatang sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan. Laporan arus kas (cash flow) diharapkan mampu menjelaskan tentang bagaimana kas dihasilkan dan digunakan. Laporan ini juga sekaligus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
untuk mengatasi kekurangan laporan laba-rugi yang menggunakan basis akrual (Prihadi 2011: 77). Kieso (2002:372) mengemukakan bahwa laporan arus kas adalah laporan yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas entitas selama suatu periode. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan entitas tersebut atas dasar kas.
Menurut Kieso (1995:278-279),tujuan laporan arus kas adalah memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan selama satu periode. Berdasarkan keterangan diatas dapat dilihat bahwa laporan arus kas dapat membantu menunjukkan bagaimana perubahan kas yang terjadi dalam sebuah perusahaan dilaporkan dengan relevan selama periode tertentu.
James dan John (2005: 263), tujuan dari laporan arus kas (statement of cash flow) adalah untuk melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama suatu periode waktu, yang dipisahkan ke dalam tiga kategori: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas yang diberikan oleh laporan arus kas tersebut merupakan informasi tentang:
1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas masuk dari operasi untuk membayar utang, bunga, dan dividen. 2. Kebutuhan perusahaan atas pendanaan eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
3. Berbagai alasan untuk perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari berbagai aktivitas operasi. 4. Pengaruh investasi kas dan nonkas serta transaksi pendanaan.
Kelemahan utama dari laporan arus kas adalah transaksi nonkas yang penting pada periode saat ini dan dapat mempengaruhi arus kas diperiode masa
mendatang,
dihilangkan
dari
laporan
tersebut.
Contohnya,
memperoleh aktiva dengan membuat perjanjian sewa barang modal (capital lease) tidak akan dilaporkan dalamlaporan arus kas, tetapi akan muncul dalam laporan sumber dan penggunaan dana. Hanya melalui (catatan) pengungkapan dalam laporan keuangan dan pembuatan laporan dana, para pemakai dapat menyimpulkan laporan arus kas untuk memahami keseluruhan ruang lingkup transaksi investasi dan pendanaan perusahaan.
E.
Penyusunan Laporan Arus Kas
Sifat kas yang paling penting adalah sebagai alat pembayaran seketika pada saat diperlukan. Oleh karena itu deposito yang dibatasi penggunaannya tidak dapat disertakan dalam setara kas. Pembatasan deposito biasa dilakukan sehubungan dengan perikatan utang-piutang. Prihadi (2011:7881), dalam laporan arus kas biasa dikenal tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan (financing).Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Arus kas dari aktivitas operasi terdiri dari:
a. Penerimaan kas dari penjulalan barang dan pemberian jasa. b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain. c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. d. Pembayaran kas kepada dan untuk karyawan. e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lain. f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak pengasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdangangkan atau diperjualbelikan (dealing).
Aktivitas dalam arus kas operasi dapat dilaporkan dalam bentuk langsung atau tidak langsung. Perbedaan kedua metode lebih kepada format. Hasil perhitungan kedua metode akan sama. Perbedaan kedua metode adalah sebagai berikut:
a. Metode langsung: dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto terungkapkan. b. Metode tidak langsung: dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transkasi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Kieso
(2002:374)
berpendapat
bahwa
laporan
arus
kas
mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan operasi melibatkan pengaruh kas dari transksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. b. Kegiatan investasi umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencakup pemberian serta penagihan pinjaman, dan perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. c. Kegiatan pembiayaan melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari, investasinya.
Aktivitas
operasi
merupakan
aktivitas
yang
menjadi
tumpuan
perusahaan untuk menghasilkan arus kas. Untuk mampu melakukan kegiatan operasi, perusahaan perlu berinvestasi. Secara khusus aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Menurut Darsono (2005: 22) aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan arus kas masa depan.
Arus kas dari aktivitas investasi akan terdiri dari:
a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang dibangun sendiri. b. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud dan aset jangka panjang lain. c. Pembayaran kas untuk instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain pembayaran kas untuk instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdangankan atau diperjualbelikan). d. Pernerimaan kas dari penjualan instrumen utang atau instrumen ekuitas entitas lain dan kepemilikan dalam ventura bersama (selain penerimaankas dari instrumen yang dianggap setara kas atau instrumen yang dimiliki untuk diperdangangkan atau diperjualbelikan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
e. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan). f. Penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain (selain uang muka dan kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan). g. Pembayaran kas sehubungan dengan kontrak future, forward, opsi, dan swap,
kecuali
jika
kontrak
tersebut
dimiliki
untuk
tujuan
diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan. h. Penerimaan kas dari kontrak future, forward, opsi, dan swap, kecuali jika kontrak tersebut dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan, atau jika pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
Menurut Darsono (2005: 22) aktivitas operasi adalah aktivitas pendapatan utama perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Menurut Darsono (2005: 23) aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Investasi perusahaan seringkali diikuti dengan pencarian dana. Hal ini dilakukan karena seringkali arus kas operasi saja tidak mampu menutupi kebutuhan investasi. Secara umum sumber dana berasal dari kreditor berupa utang atau dari investor berupa ekuitas.
Arus kas pendanaan akan terdiri dari:
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lain. b. Pembayaran kas kepada para pemilik untuk menarik atau menebus saham entitas. c. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi, pinjaman, wesel, hipotek, dan pinjaman jangka pendek dan jangka panjang lain. d. Pelunasan pinjaman. e. Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas yang berkaitan dengan sewa pembiayaan.
Terdapat hubungan/keterkaitan antara investasi dengan operasional yaitu pada:
a. Persediaan setelah dijual menjadi harga pokok penjualan. b. Karena aktiva tetap digunakan, maka akan aus. Keausan itu dicerminkan dalam biaya penyusutan aktiva tetap. c. Akibat dari penjualan barang, maka piutang bertambah atau kas bertambah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
d. Akibat dari operasional, misalnya membayar gaji dan sebagainya maka kas akan menurun.
Sedangkan keterkaitan/hubungan antara pendanaan dengan operasional adalah pada:
a. Biaya bunga bank b. Laba ditahan
Klasifikasi arus kas masuk dan arus kas keluar melalui aktivitasaktivitas operasi seperti aktivitas operasi dari arus kas masuk diperoleh dari transaksi penjualan barang dan transaksi pengembalian atas pinjaman (bunga) dan ekuitas (dividen), sedangkan dari arus kas keluar diperoleh dari transaksi kepada pemasok, kepada karyawan untuk jasa yang diberikan, kepada pemerintah untuk membayar pajak, kepada kreditor untuk membayar bunga, dan kepada pihak lain untuk membayar beban yang merupakan pos-pos laporan laba rugi. Aktivitas investasi melalui arus kas masuk diperoleh dari transaksi penjualan properti, pabrik, dan peralatan, dari penjualan sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain, dan dari penagihan pokok pinjaman yang diberikan kepada entitas lain, sedangkan dari arus kas keluar diperoleh dari transaksi untuk membeli properti, pabrik, dan peralatan, untuk membeli sekuritas hutang atau ekuitas entitas lain, dan untuk memberikan pinjaman kepada entitas lain. Pada aktivitas pembiayaan dari arus kas masuk diperoleh dari transaksi penjualan sekuritas ekuitas dan dari penerbitan hutang (obligasi dan wesel), sedangkan pada arus kas keluar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
diperoleh dari transaksi kepada pemegang saham sebagai dividen dan untuk melunasi hutang jangka panjang atau memperoleh kembali modal saham yang merupakan pos-pos kewajiban jangka panjang dan ekuitas (Kieso 2002: 375).
Penyusunan laporan arus kas melibatkan tiga langkah pokok yaitu:
1. Menentukan perubahan dalam kas. Prosedur ini bersifat langsung karena perbedaan antara saldo awal dan akhir kas dapat dengan mudah dihitung dari pemeriksaan atas neraca perbandingan. 2. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi. Titik awal yang berguna dalam Menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi adalah memahami mengapa laba bersih harus dikonversi. Menurut prinsipprinsip akuntansi yang diterima umum, sebagian besar perusahaan harus menggunakan dasar akuntansi akrual yang mensyaratkan bahwa pendapatan dicatat ketika dihasilkan (earned) dan beban dicatat ketika terjadi (incurred). Prosedur ini rumit, melibatkan analisis atas laporan laba-rugi tahun berjalan dan neraca komparatif serta data transaksi tertentu. 3. Menentukan arus kas besih dari kegiatan investasi dan pembiayaan. Semua perubahan lain dalam akun-akun neraca harus di analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap kas.
Terdapat dua metode atau teknik penyusunan arus kas yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Pada metode langsung, arus kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
disusun berdasarkan buku besar kas perusahaan selama satu periode. Sedangkan pada metode tidak langsung, arus kas disusun berdasarkan perubahan pada komponen neraca (Darsono 2005:90). Kieso (2002: 378379), mengatakan bahwa konversi laba bersih menjadi arus kas bersih dari kegiatan operasi dapat dilakukan baik dengan metode langsung maupun tidak langsung. Kedua metode tersebut adalah:
1.
Metode langsung
Metode langsung (juga disebut metode laporan laba-rugi) melaporkan penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan operasi. Selisih di antara kedua jumlah tersebut adalah arus kas bersih dari kegiatan operasi. Dengan kata lain, metode langsung mengurangi penerimaan kas operasi dengan pengeluaran kas operasi. Metode langsung (direct method) menunjukkan laporan penerimaan kas dan pengeluaran kas secara ringkas. Transaksi yang terjadi pada arus kas operasi dalam metode ini meliputi penerimaan pelanggan, pembayaran pemasok, pembayaran kepada karyawan, pembayaran bunga, dan pembayaran pajak. Transasksi yang terjadi pada arus kas aktivitas investasi meliputi pembelian aktiva tetap, penjualan aktiva tetap, dan pembayaran investasi jangka panjang. Sedangkan transasksi arus kas aktivitas pendanaan meliputi penambahan pinjaman jangka pendek, penambahan pinjaman jangka panjang, pembayaran dividen, dan penambahan modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
2. Metode tidak langsung
Metode tidak langsung (atau metode rekonsiliasi) dimulai dengan laba bersih dan kemudian dikonversi menjadi arus kas bersih dari kegiatan operasi. Dengan kata lain, metode tidak langsung menyesuaikan laba bersih dari pos-pos yang mempengaruhi pelaporan laba bersih tetapi tidak mempengaruhi kas. Untuk menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasi, pembebanan nonkas akan dikurangkan. Transaksi arus kas operasi yang terdapat dalam metode ini meliputi laba bersih, penyesuaian, penurunan piutang, peningkatan persediaan, peningkatan hutang dagang, dan penurunan biaya dibayar dimuka. Transaksi arus kas dari aktivitas investasi meliputi peningkatan aktiva tetap, penurunan aktiva tetap, dan peningkatan investasi jangka panjang. Sedangkan transaksi arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi peningkatan pinjaman jangka pendek, peningkatan pinjaman jangka panjang, pembayaran dividen, dan penambahan modal.
Perbedaan penggunaan kedua metode ini bukan bertujuan untuk memanipulasi data keuangan dari perusahaan, melainkan untuk memberikan informasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dari para stockholders dan masing-masing metode mempunyai pendukung masing-masing. Dalam metode tidak langsung lebih banyak digunakan oleh perusahaan, karena lebih mudah untuk diterapkan dan juga lebih mudah merekonsiliasikan perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih yang dihasilkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
aktivitas operasi. Sedangkan metode lansung lebih banyak digunakan oleh para pemakai laporan keuangan terutama para bankir yang akan memberikan pinjaman karena lebih mencerminkan pemasukan dan pengeluaran kas secara langsung.
Pemilihan antara metode langsung dan tidak langsung ini hanya mempengaruhi kepada aktivitas operasinya saja, sedangakan pada aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi tidak memiliki pengaruh apa-apa.
F.
Analisis Laporan Arus Kas Dalam Menilai Kinerja Perusahaan Menurut Darsono dan Ashari (2005: 91) salah satu analisis kinerja keuangan dengan menggunakan informasi laporan arus kas adalah analisis rasio laporan arus kas. Analisis rasio laporan arus kas ini menggunakan komponen dalam laporan arus kas dan komponen neraca dan laporan laba rugi sebagai alat analisis rasio. Alat analisis rasio laporan arus kas yang diperlukan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan antara lain: 1.
Rasio Arus Kas Oprasi (AK) Rasio arus kas menghitung kemampuan kas dalam membayar kewajiban lancar. Rasio ini diperoleh dengan membagi kas dengan kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
2.
Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB) Rasio cakupan kas terhadap bunga ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang yang telah ada. Rasio ini diperoleh dengan kas ditambah pembayaran bunga, dan pembayaran pajak dibagi pembayaran bunga.
3.
Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar berdasarkan kas bersih. Rasio ini diperoleh dengan kas ditambah dividen kas dibagi dengan hutang lancar.
4.
Rasio Pengeluaran Modal (PM) Rasio pengeluaran modal ini digunakan untuk mengukur modal tersedia untuk investasi dan pembayaran hutang yang ada. Rasio ini diperoleh dengan kas dibagi dengan pengeluaran modal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
5.
Rasio Total Hutang (TH) Rasio total hutang menunjukkan jangka waktu pembayaran hutang oleh perusahaan dengan asumsi semua arus kas operasi digunakan untuk membayar hutang. Rasio ini diperoleh dari kas dibagi dengan
total
hutang.
Denganmengetahui
rasio
ini,
kita
bisa
menganalisis dalam jangka waktu berapa lama perusahaan akan mampu membayar hutang dengan menggunakan kas yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan.
6.
Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Rasio cakupan arus dana ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan kas guna membayar komitmen-komitmen (bunga, pajak, dan dividen preferen). Rasio ini diperoleh dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) dibagi bunga, penyesuaian pajak, dan dividen preferen.
7.
Rasio Arus Kas Bersih Bebas (AKBB) Rasio ini diperoleh dari (laba bersih + beban bunga diakui dan dikapitalisasi + depresiasi dan amortisasi + biaya sewa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
leasingoperasi – dividen yang diumumkan – pengeluaran modal) dibagi (biaya bunga dikapitalisasi dan diakui + biaya sewa dan leasing operasi – proporsi hutang jangka panjang + proporsii sekarang dari kewajiban leasing yang dikapitalisasi). Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kas dimasa mendatang.
8.
Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. Rasio ini diperoleh dengan (laba sebelum pajak dan bunga – pembayaran pajak – pembayaran bunga – pengeluaran modal) dibagi (rata-rata hutang yang jatuh tempo setiap tahun selama lima tahun).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
G.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba persaham (SAK 2013: 6). Menurut Fahmi (2011: 2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Acepted Accounting Principle).
Tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan setiap perusahaan berbeda-beda karena tergantung pada ruang lingkup bisnis
yang
dijalankannya. Jika perusahaan tersebut bergerak pada sektor bisnis pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak pada bisnis pertanian serta perikanan. Begitu juga dengan perusahaan bidang pertambangan yang memiliki produk berbeda dan manajemen yang berbeda juga dengan perusahaan lainnya. Menurut Fahmi (2011: 3-4) ada (lima) tahap-tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan yaitu:
1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah di buat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. 2. Melakukan perhitungan Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan. 3. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh. Dari hasil yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya. Metode
yang
paling
umum
dipergunakan
untuk
melakukan
perbandingan ini ada dua yaitu: a) Time series analysis, yaitu membandingkan secara antar waktu atau antar periode, dengan tujuan itu nantinya akan terlihat secara grafik. b) Cross sectional approach, yaitu melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan rasio-rasio yang telah dilakukan antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya dalam ruang lingkup yang sejenis yang dilakukan secara bersamaan
Dari hasil penggunaan kedua metode ini diharapkan nantinya akan dapat dibuat satu kesimpulan yang menyatakan posisi perusahaan tersebut berada dalam kondisi sangat baik, baik, sedang/ normal, tidak baik, dan sangat tidak baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah melakukan tiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang di alamai oleh perbankkan tersebut. 5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan. Tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan. H. Rerangka Konseptual Rerangka konseptual merupakan suatu pola yang menjelaskan alur/sistematis yang dibangun berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan. Pada Gambar 1 menjelaskan bagaimana peneliti melakukan pendekatan dalam menemukan model pemecahan masalah. Permasalahan yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah untuk menilai sampai sejauh mana laporan arus kas yang terdapat pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk. sudah sangat efektif sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
LAPORAN ARUS KAS
ARUS KAS MASUK
ARUS KAS KELUAR
1. 2. 3.
Aktivitas Operasi Aktivitas Investasi Aktivitas Pendanaan
Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Efektivitas Kinerja Keuangan Pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk.
Gambar 1. Reranga Konseptual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan (deskriptif) tentang laporan arus kas dan kinerja keuangan perusahaan. Selanjutnya dari laporan arus kas tersebut dianalisis berdasarkan rasio arus kas untuk mengetahui kinerja perusahaan khususnya PT. Mandiri Sekuritas Tbk pada tahun 2015. B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah bagian keuangan dariPT. Mandiri Sekuritas Tbk selama tahun 2015. 2. Objek Penelitian. Objek penelitian adalah laporan arus kas padaPT. Mandiri Sekuritas Tbk selama tahun 2015. C. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian
: BEI Universitas Sanata Dharma
Waktu penelitian
: April 2016 – Mei 2016
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi dengan mengamati data Laporan Keuangan pada PT. Mandiri Sekuritas Tbk selama tahun 2015. Data laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
Peneliti memilih PT. Mandiri Sekuritas Tbk sebagai objek penelitian karena PT. Mandiri Sekuritas Tbk merupakan perusahaan milik pemerintah (BUMN), sudah banyak dikenal dan cukup populer dikalangan masyarakat khususnya di Indonesia. PT. Mandiri Sekuritas Tbk juga termasuk perusahaan milik pemerintah yang tergolong cukup muda dalam jajaran perusahaan sekuritas di Indonesia karena didirikan pada tahun 1993. Terdapat juga perusahaan sekuritas lainnya yang cukup populer pada tahun 2015 diantaranya PT. Danareksa (Persero), PT. Kresna Graha Investama, PT. Panin Sekuritas, PT. Bahana Sekuritas, PT. NISP Sekuritas, PT. Samuel Sekuritas Indonesia, PT. Sinarmas Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk,
dan PT. BCA Sekuritas. Namun dari sepuluh
perusahaan sekuritas tersebut hanya terdapat lima perusahaan sekuritas yang menerbitkan laporan keuangan tahunannya secara lengkap diantaranya PT. Mandiri Sekuritas Tbk, PT. Danareksa (Persero), PT. Kresna Graha Investama, PT. Panin Sekuritas, dan PT. Trimegah Sekurtias Indonesia Tbk. Namun dari kesepuluh perusahaan sekuritas tersebut, peneliti hanya mengambil 5 perusahaan yang data keuangannya cukup lengkap sampai tahun 2015 diantaranya PT. Mandiri Sekuritas, PT. Danareksa, PT. Kresna Graha Investama, PT. Panin Sekuritas, dan PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk yang nantinya akan digunakan sebagai rata-rata industri untuk mengukur perbandingan rasio PT. Mandiri Sekuritas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
E. Teknik Analisis Data Langkah-langkah
dalam
menganalisis
laporan
keuangan
menggunakan rasio arus kas yaitu: a) Menghitung dan menganalisis rasio arus kas PT. Mandiri Sekuritas meliputi: 1. Rasio Likuiditas Arus Kas Operasi 1.1 Rasio Kas Operasi (AK)
1.2 Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga (CKB)
1.3 Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar (CKHL)
1.4 Rasio Total Hutang (TH)
1.5 Rasio Cakupan Arus Dana (CAD)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
2. Rasio Fleksibilitas Arus Kas 2.1 Rasio Arus kas Bersih Bebas (AKBB)
2.2 Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK)
b) menghitung rasio rata-rata Industri (RRI)
Perusahaan yang digunakan untuk menghitung rata-rata industri adalah PT. Danareksa (Persero), PT. Kresna Graha Investama Tbk, PT. Panin Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dengan pertimbangan laporan keuangan lebih lengkap, dan sudah banyak dikenal dan cukup populer di kalangan masyarakat khususnya di Indonesia. c) Menarik kesimpulan berdasarkan hasil rasio yang diperoleh. d) Memberikan saran berdasarkan hasil kesimpulan yang telah di buat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PT. Mandiri Sekuritas Tbk. merupakan perusahaan efek hasil merger beberapa perusahaan sekuritas di lingkungan Bank Mandiri, yaitu Bumi Daya Sekuritas, Exim Securities, dan Merincorp Secuirties Indonesia yang telah beroperasi sejak 31 Juli 2000 dengan persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia serta Bapepam-LK. PT. Mandiri Sekuritas dengan modal setor sebesar Rp638 miliar menjadi salah satu perusahaan sekuritas berkapitalisasi terbesar di seluruh spektrum yang luas dari transksi pasar modal Indonesia. Ruang lingkup perusahaan adalah sebagai perantara pedangan portofolio efek, penjamin emisi portofolio efek, manager investasi, dan penasihat keuangan. Mandiri sekuritas memperoleh izin usaha sebagai perantara pedagang portofolio efek dan penjamin emisi portofolio efek dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) berdasarkan surat keputusan No. KEP-12/PM/1992 dan No. KEP-13/PM/1992 tanggal 23 Januari 1992. Adapun izin usaha sebagai manajer investasi dialihkan kepada PT. Mandiri Manajemen Investasi berdasarkan surat keputusan No. KEP11/PM/MI/2004 tanggal 28 Desember 2004. Adaptasi dan perubahan, baik internal maupun eksternal, senantiasa dilakukan oleh perusahaan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang, serta meningkatkan kinerja bisnis sehingga dapat menguasai pasar internasional.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
Saat ini, Mandiri Sekuritas telah menjadi penyedia jasa layanan investment banking terbesar dan pialang efek lokal teraktif di Indonesia. Melanjutkan keberhasilannya sebagai pemimpin pasar keuangan di Indonesia, PT. Mandiri Sekuritas memperluas basis nasabah dan jaringan di pasar keuangan internasional. Di samping itu, pada tahun 2004, Mandiri Sekuritas mendirikan anak perusahaan PT. Mandiri Manajemen Investasi, yang bergerak di bidang manajemen investasi. Mayoritas saham PT. Mandiri manajemen investasi sebesar 99,9% dimiliki oleh PT. Mandiri Sekuritas dan 0,1% dimiliki oleh Koperasi Karyawan Bank Mandiri. Didukung oleh tim riset (ekonomi, saham, dan obligasi) yang profesional dan berpengalaman, sistem operasional yang efisien, teknologi infoermasi yang mutakhir dan terintegrasi, serta manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian yang terukur, hingga akhir 2015, Mandiri Sekuritas memiliki jaringan distribusi terluas, mencapai 265 kantor cabang untuk melayani seluruh nasabah di Indonesia dan luar negeri (Singapura). Pertumbuhan jaringan distirubsi dilakukan dengan kerjasama dan sinergi yang sangat erat dengan Bank Mandiri, melalui kemitraan program Referral Retail Brokerage (RRB). Ke depan Mandiri Sekuritas berkomitmen untuk selalu menjadi yang terdepan, mampu menghadirkan layanan yang komprehensif bagi nasabah institusi maupun ritel, serta menjadi pemimpin pasar dalam penerbitan emisi saham, emisi obligasi serta instrumen-instrumen pendanaan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
Sepanjang tahun 2015, Mandiri Sekuritas mampu menjaga konsistensi dua lini bisnis utamanya, yakni Investment Banking dan Capital Market di tengah stagnasi ekonomi yang berpengaruh pada industri pasar modal Indonesia. Mandiri Sekuritas sukses mempertahankan dominasinya sebagai investment yang terbesar di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar penjaminan emisi obligasi dan saham masing-masing sebesar 14,6% berdasarkan data Bloomberg League Table. Pada lini bisnis Capital Market, Mandiri Sekuritas juga mampu menjaga konsistensinya di pasar saham sebagai broker lokal teraktif dengan pangsa pasar 4,3%. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan adalah memperkuat sinergi dengan Bank Mandiri, baik dalam bisnis penjaminan emisi surat utang maupun saham, jasa penasihat keuangan serta distribusi produk-produk capital market. Strategi tersebut selaras dengan strategi utama Bank Mandiri untuk mengembangkan Integrasi Mandir Group (Intregate the Group) dan memperdalam relasi dengan para nasabah (Deepening Wholesale Relationship). Sejalan dengan semangat meningkatkan kontribusi untuk kemajuan bangsa, perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat secara berkelanjutan melalui rangkaian program edukasi #InvestasiCerdas yang telah dilaksanakan bersama Bursa Efek Indonesia selama tiga tahun terakhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
B. Kilas Kinerja 1. Mandiri Sekuritas: Investment Bank Terkemuka di Indonesia Investment Bank terkemuka dan perusahaan sekuritas terbaik dengan keunggulan berikut:
Penjamin emisi ejek #1 di Indonesia.
Posisi finansial yang solid.
Berpengalaman dalam berbagai transaksi pasar modal dan non pasar modal terkait dengan perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN.
Hubungan yang baik dengan pemerintah dan regulator.
Didukung Tim riset profesional.
Jaringan distribusi yang luas serta dukungan kuat dari Grup Bank Mandiri.
SDM yang berpengalaman dalam bidang pasar modal dan keuangan.
2. Top of the League Kepercayaan klien yang sangat berharga ditopang dengan kapabilitas yang kuat:
Melanjutkan dominasi dalam bisnis investment banking sepanjang tahun dengan menjadi yang terdepan dalam bidang penjaminan emisi efek dan menguasai pangsa pasar secara konsisten.
Senantiasa terdepan dalam penjaminan emisi efek di Indonesia sepanjang tahun 2015.
Berperan aktif dalam transaksi-transaksi signifikan (landmark) di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3. Kinerja Prima dalam Debt Underwriting & Debt Trading Mandiri sekuritas berperan besar dalam pasar obligasi dengan kinerja prima yang mencakup:
Mandiri
Sekuritas
melajutkan
dominasi
dalam
bidang
dept
underwriting dengan mencatat pertumbuhan penjaminan tahunan yang signifikan sejak tahun 2009.
Mandiri Sekuritas terus berkontribusi secara doninan dalam penjaminan emisi surat utang dengan pangsa pasar sebesar 14,6% pada tahun 2015.
Mandiri Sekuritas berhasil menoreh jejak langkah yang signifikan di tahun 2015, dengan berpartisipasi pada penerbitan obligasi PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk senilai Rp7 triliun, penerbitan obligasi korporasi terbesar untuk satu kali penerbitan dengan tenor 30 tahun, dan penerbitan sukuk terbesar XL.
Mandiri Sekuritas terus menjadi bagian penting dalam perdagang surat utang negara dengan volume transaksi Sun sebesar Rp55,6 triliun, mewakili 7,9% dari pangsa pasar di tahun 2015.
4. Dukungan riset yang kuat
Ulasan yang menyeluruh.
Kapabilitas dan kredibilitas yang kuat.
Laporan yang beragam.
Hubungan intensif dengan klien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
5. Mempertahankan Posisi Dominan.
Mendominasi pangsa pasar penjamin emisi saham.
Mendominasi pangsa pasar penjamin emisi obligasi.
Perkembangan yang prima sepanjang tahun.
Kinerja maksimal.
Diversifikasi trategis.
6. Setelah berhasil mempertahankan posisinya di industri domestik, Mandiri Sekuritas terus berekspansi untuk mengembangkan sayapnya di pasar internasional. Dengan pembukaan cabangnya di Singapora pada tahun 2012 bersama dengan Bank Mandiri dan Mandiri Manajemen Investasi, Mandiri Sekuritas menjadi perusahaan sekuritas Indonesia pertama yang memiliki kantor cabang di Singapura. 7. Layanan Online Trading yang Prima Layanan Mandiri Sekuritas online trading (MoSt) memberikan berbagai keunggulan bagi nasabah yang menginginkan keamanan, ketetapan, dan keandalan dalam bertransaksi. Membawa nama besar PT. Mandiri Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas terkemuka, layanan MOST dirancang untuk memberikan kemudahan dan layanan terbaik bagi nasabah dalam bertransaksi. C. Bidang Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 3, Mandiri Sekuritas menyelenggarakan usaha dalam bidang perusahaan efek dengan tiga unit kegiatan usaha sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Investment Banking Unit
kegiatan
usaha
investment
banking
Mandiri
Sekuritas
menyediakan jasa penjaminan emisi efek dan keuangan.
Penjamin emisi efek Jasa penjaminan efek yang bersifat utang seperti obligasi, sukuk, dan surat berharga seperti Medium Term Notes (MTN) maupun ekuitas seperti IPO dari tahap originasi hingga distribusi.
Penasihat keuangan Mandiri Sekuritas dikenal luas sebagai konsultan keuangan terkait restrukturisasi korporasi, restrukturisasi hutang, merger dan akuisisi, penjualan kepada mitra strategis, shares placement, rights issue, tender offer, dan divestasi serta hal-hal terkait bidang corporate finance.
Principal Investment Untuk
mengoptimalkan
modal
perusahan
Mandiri
Sekuritas
melakukan beberapa transaksi seperti pre-IPO financing, shareholder financing, structured financing, dan lain-lain
Capital Markets Melalui unit kegiatan usaha Capital Markets, Mandiri Sekuritas menyediakan jasa perantara pedagang efek yang bersifat utang dan ekuitas bagi nasabah maupun pasar sekuner, dengan jaringan pemasaran yang luas di dalam dan di luar negeri serta dukungan tim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
riset yang handal dan berpengalaman dalam melakukan analisis makro ekonomi, pasar surat utang, dan pasar saham.
Investment Management Kegiatan usaha invstment management diselenggarakan oleh PT. Mandiri Manajemen Invstasi yang merupakan anak perusahaan yang aktif melakukan kegiatan pengelolaan reksa dana dan pengelolaan dana dalam bentuk discretionary fund. Dalam kegiatan usaha ini, Mandiri Manajemen Investasi dikenal luas sebagai manajer investasi terbesar di Indonesia dan telah memperoleh berbagai penghargaan.
D. Visi dan Misi Perusahaan Visi dan Misi Mandiri Sekuritas merupakan gagasan utama yang menentukan arah perusahaan dalam melakuakan kegiatan usaha. Mengacu pada anggaran dasar perusahaan serta menyerap visi dan misi group Bank Mandiri, maka visi dan misi Mandiri Sekuritas diuraikan sebagai berikut:
Visi Menjadi penyedia jasa pasar modal terkemuka dan paling dikagumi di Indonesia.
Misi Memperkuat
kepemimpinan
dalam
jasa
investment
banking,
memperkuat keberadaan dalam pasar regional/global, serta menjadi brokerage house pilihan serta menjadi pemain utama dalam segmen ritel dan institusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
E. Sekilas Perusahaan Sekuritas Peneliti memilih PT. Mandiri Sekutitas Tbk sebagai objek penelitian karena PT. Mandiri Sekuritas Tbk merupakan perusahaan milik pemerintah (BUMN), sudah banyak dikenal dan cukup populer dikalangan masyarakat khususnya di Indonesia. Berikut sekilas tentang 5 perusahaan sekuritas yang dijadikan sebagai tolak ukur perbandingan rasio: a. Nama Perusahaan
: PT. Mandiri Sekuritas
Tanggal Pendirian
: 23 Januari 1992
Tipe Perusahaan
: Perseroan Terbatas
Bidang Usaha
: perantara perdagangan portofolio efek, penjamin emisi portofolio efek, manager investasi, dan penasihat keuangan.
Berkedudukan di
: Plaza Mandiri, 28-29th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190, Indonesia
b. Nama Perusahaan
: PT. Danareksa (Persero)
Tanggal Pendirian
: 28 Desember 1976
Tipe Perusahaan
: Perseroan Terbatas
Bidang Usaha
: Jasa Keuangan
Berkedudukan di
: Gedung Danareksa Jl. Medan Merdeka Selatan 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Jakarta 10110, Indonesia Tel (021) 29-555-777 (021) 29-555-888 Fax (021) 350-1712 www.danareksa.com Komposisi Kepemilikan Saham
: Pemerintah Republik Indonesia 100%
c. Nama Perusahaan
: PT. Kresna Graha Investama Tbk
Tanggal Pendirian
: 10 September 1999
Alamat Kantor Pusat
: PT. Kresna Graha Investama Tbk Kresna Tower 6th Floor, 18 Parc Place SCBS Jl. Jend. Sudirman Kac 52-52 Jakarta 12190, Indonesia Telp +62 21 515 2889 Fax. +62 21 515 5280 www.kresnainvestments.com
Kepemilikan
: PT. Kresna Prima Invest (25,08%) UBS AG Singapore Non-Treat (16,08%) Masyarakat (58,84%)
Kegiatan Usaha
: Investasi dan Diversifikasi Investasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
Berbagai Bidang Usaha d. Nama Perusahaan
: PT. Panin Sekuritas
Tanggal Pendirian
: 1989
Izin Usaha
: Perantara Pedagang Efek Penjamin Emisi Efek
Alamat kantor
: Indonesia Stock Exchange Tower, Suite 1705 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12190 Telp.: (62-21) 515 3055 Fax.: (62-21) 515 3061 Email :
[email protected],
[email protected] www.pans.co.id, www.post.co.id
e. Nama perusahaan
: PT. Trimegah Sekuritas Indonesia tbk
Tanggal Pendirian
: 1997
Bidang usaha
: sekuritas company
Alamat
: Gedung Artha Graha Lt. 18&19, jl. Sudirman kav 52-53, Jakarta 12190 telp. +62-21 2924 9088 fax. +62-21 2924 915
Email
:
[email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Kepemilikan saham
: Advance Wealth Finance Ltd (5%), PT. Union Sampoerna (5%) Publik (5%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
F. Struktur Organisasi Audit Committee Shareholders Meeting
Asset Liability Committee
Executive Committee
Dr. Cyril, Panji Irawan, Alexandra Askandar, Kartini Sally Board of Commisioner
Human Capital Committee Procurement Committee
Abiprayadi Riyanto President Director
Iman Rachman Managing Director Investment Banking
Risk Management Committee
Laksono Widito Widodo Managing Director Capital Markets
C. paul Tehusijarana Managing Direcctor Strategy, Treasury & Proprietary
DIVISION Level Corporate & Institutional Coverage
Internal Audit
Donny Arsal Corporate Finance
Safel Fixed Income Underwriting & Sharia Finance
Corporate Secretary & Communication
Equity & Equity Related Underwriting
Teguh Wirahadikusumah Strucure Finance
Lokman Lie Head Of Institutional Equity Trader
John Daniel Rachmat Equity Research
Hanung Herutomo Strategy, Performance & Business Development
Silva Halim Head Of Institutional Equity sales
Aldian Taloputra Economic Research
Firmansjah Human Capital
*laksono Widito Widodo Head of Institutional fixed Income
Handi Yunianto Fixed Income Research
Lawrence Beng Yong Ong Head of Singapore Branch
Ria Yusriana Infromation Technology & Business Solution Demsy O. Ratulangi Treasury Khairul Huda Debt Proprietary Andreas Muljadi Structured & Product Development
Gambar 2. Struktur Organisasi
I Nyoman Gede Suarja Managing Director Risk Management Operatiing & Business Support
*I Nyoman Gede Suarjo Risk Management
Tevy Eliazaar Finance, Accounting & PRBS
Mu’min Settlement & Custody
Omar Yusuf ND Compliance Siti S. Utami Legal
Budiyono Legal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Dewan komisaris mendukung penuh upaya penerapan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) yang baik di seluruh aspek kegiatan bisnis perusahaan. Salah satu upaya pelaksanaan program GCG adalah dengan memiliki beberapa komite yang menunjang fungsi Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap Direksi dan manajemen. Beberapa komite tersebut adalah Komite Audit, Koite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Risiko dan Tata Kelola. Komite Audit memiliki tugas untuk memasikan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku, struktur pengendalian iternal perusahaan dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilakukan dengan standar audit dan ketentuan yang berlaku, serta tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisari membuat kajian dan rekomendari terkait kebijakan remunerasi dan insentif anggota direksi dan dewan komisaris. Selain itu, komite ini juga melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kebijakan lainnya terkait penerimaan, pengangkatan, serta pemberhentian untuk karyawan kunci, anggota direksi dan dewan komisaris. Sedangkan Komite Risiko dan Tata Kelola tidak hanya mengawasi pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang dilakukan oleh direksi tetapi juga memastikan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan dan perundang-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
undangan yang berlaku serta implementasi GCG terlaksana dengan baik. Berikut deskripsi jabatan dari PT. Mandiri Sekuritas: 1. Dewan Komisaris Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan atas pengelolaan bisnis serta kondidi keuangan perusahaan. Dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap kinerja direksi, dewan komisaris telah melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan anggaran dasar perusahaan tentang tugas dewan komisaris. Pemisan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi telah diatur dalam anggaran dasar perusahaan guna pelaksanaa tugas pengawasan yang lebih efektif. 2. Komite Audit Komite Audit dibentuk guna membantu dewan komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan secara profesional dan independen. Tugas dan tanggung jawab komite audit sebagaimana yang tertuang dalam pedoman kerja dan tata tertib komite audit antara lain: a. Membantu dewan komisaris untuk meyakini:
Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
Struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik
Pelaksanaan audrit internal maupun eksternal dilakukan dengan standar audit dan ketentuan yang berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.
b. Memproses calon auditor eksternal termasuk imbalan jasanya untuk disampaikan kepada dewan komisars. 3. Komite Nominasi dan Remunerasi Komite ini merupakan salah satu komite penunjang dewan komisaris yang dibentuk untuk membantu dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat mengenai penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi dewan komisaris dan direksi. Tugas dan tanggungjawab komite nominasi dan remunerasi dibentuk guna membantu dewan komisaris membuat kajian dan rekomendasi terkait kebijakan remunerasi dan insentif anggota direksi dan dewan komisaris dan kebijakan terkait rekrutmen dan pengangkatan, retensi, penilaian kinerja, dan pemberhentian untuk anggota direksi dan dewan komisaris. 4. Komite Risiko dan Tata Kelola Komite ini merupakan salah satu komite penunjang dewan komisaris yang dibentuk untuk membantu dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat mengenai sistem manajemen risiko dan kebijakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) serta konsistensi penerapannya, termasuk yang bertalian dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Tugas dan tanggungjawab komite risiko dan tata kelola bertugas untuk membantu dewan komisaris dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
melaksanakan fungsi penngawasan dan memberikan saran kepada dideksi atas pengelolaan perusahaan secara profesional dan independen. 5. Direksi Direksi perusahaan,
bertanggung kegiatan
usaha
jawab
dalam
sehari-hari,
menentukan disamping
kebijakan memastikan
tercapainya kepentingan, tujuan dan sasaran perusahaan. 6. Sekretaris Perusahaan Sekretaris perusahaan bertanggung jawab untuk mempertahankan hubungan yang erat antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, disamping mematuhi dan menerapkan GCG perusahaan. Sekretaris perusahaan juga sangat berperan dalam penyelenggaraan rapat perusahaan termasuk pertemuan dengan investor dan nasabah, lokakarya, peluncuran produk, pembukaan cabang dan acara pertemuan yang melibatkan seluruh karyawan. 7. Auditor Internal Audit internal merupakan salah satu divisi yang berada di bawah koordinasi langsung oleh direktur utama. Secara regular, internal audit melaporkan hasil audit kepada direktur utama dan kepada komisaris melalui komite audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data keuangan yang telah dikumpulkan, dapat ditampilkan informasi baru yang lebih untuk menunjukkan dari sisi keuangan perusahaan. Sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka data yang diperoleh dari PT. Mandiri Sekuritas yang digunakan dalam skripsi ini adalah laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan laba rugi, dan Laporan arus kas tahun 2015. Informasi ini diperoleh melalui suatu analisis yang memadukan berbagai macam informasi keuangan yang ada. Analisis rasio laporan arus kas di gunakan untuk mengetahui posisi keuangan pada perusahaan. Maka, diperoleh angka perhitungan rasio-rasio selama tahun 2015 sebagai berikut: 1. Rasio Kas Operasi Tabel 5.1 Hasil rasio kas operasi Tahun 2015 Arus kas Kewajiban Rasio operasi (Rp) lancar (Rp) kas 211.877.554.000 88.887.295.000 2,384
Rata-rata rasio Industri 1,358
Berdasarkan tabel 5.1, hasil perhitungan rasio kas operasi untuk tahun 2015 adalah sebesar 2,384 yang berarti untuk setiap Rp1 kewajiban lancar dijamin oleh Rpp2,384 atas kas operasi. Rasio tersebut menunjukkan bahwa rasio arus kas operasi berada di atas satu yang berarti pada tahun tersebut perusahaan mampu untuk membayar kewajiban lancar dengan menggunakan kas. Dalam perusahaan, aktivitas normal adalah aktivitas utama yang merupakan kegiatan yang terus 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
menerus. Ketidakcukupan menghasilkan arus kas dari aktivitas utama untuk membayar kewajiban dari aktivitas normal bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan karena masalah terbesar dalam kebangkrutan biasanya akibat ketidakmampuan dalam membayar kewajiban jangka pendek. Hasil rasio kas operasi pada PT. Mandiri Sekuritas sangat baik karena rasio yang diperoleh sebesar 2,384 jauh diatas angka satu dibandingkan dengan hasil rasio pada rata-rata industri dengan nilai rasio sebesar 1,358. Hal ini disebabkan karena kewajiban lancar yang terjadi pada PT. Mandiri Sekuritas di tahun tersebut lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kas operasi yang tersedia. Sehingga kas yang tersedia dapat menutupi biaya kewajiban lancarnya. Sebaliknya pada rata-rata industri terdapat beberapa perusahaan yang memiliki arus kas pada aktivitas operasi jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kewajiban lancar yang harus dikeluarkan. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9. 2. Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga Tabel 5.2 Hasil Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga Tahun 2015 Arus kas operasi (Rp) 211.877.554.000
Bunga (Rp)
Pajak (Rp)
Rasio
22.733.174.000
36.839.295.000
11,941
Rata2 rasio Industri 339,020
Berdasarkan tabel 5.2, hasil perhitungan rasio cakupan bunga untuk tahun 2015 adalah sebesar 11,941 yang berarti bahwa Rp1 biaya bunga dan pajak yang dikeluarkan dapat dijamin oleh kas operasi sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Rp11,941. Hal ini disebabkan karena arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi mampu untuk menutupi biaya bunga dan pajak yang dikeluarkan. Selain itu, pembayaran bunga dan pajak mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hasil rasio tersebut menunjukkan bahwa arus kas operasi mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menutup biaya bunga sehingga kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar bunga sangat kecil. Hasil rasio pada PT. Mandiri Sekuritas lebih kecil yakni sebesar 11,941 jika dibandingkan dengan hasil rasio rata-rata industri sebesar 339,020. Hal ini dikarenakan biaya bunga dan pajak yang keluarkan oleh PT. Mandiri Sekuritas lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya bunga dan pajak yang dikeluarkan oleh rata-rata industri. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9. 3. Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar Tabel 5.3 Hasil rasio cakupan kas terhadap hutang lacar Tahun 2015 Arus kas operasi (Rp) 211.877.554.000
Dividen Kas (Rp) 131.539.908.000
Hutang Lancar (Rp)
Rasio
88.887.295.000
3,8635
Rata2 rasio Industri 2,442
Berdasarkan tabel 5.3, hasil perhitungan rasio cakupan kas terhadap hutang lancar adalah sebesar 3,8635 pada tahun 2015 yang berarti kemampuan arus kas untuk membayar hutang lancar adalah sebesar 3,8635 kali atau setiap Rp1 hutang lancar yang dikeluarkan dapat dijamin oleh kas operasi sebesar Rp3,8635. Rasio yang tinggi menunjukkan kemampuan yang tinggi dari arus kas operasi dalam menutup kewajiban lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Hasil rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas sangat baik karena rasio yang diperoleh sebesar 3,8635 jika dibandingkan dengan hasil rasio yang diperoleh rata-rata industri sebesar 2,442 pada tahun tersebut. Hal ini disebabkan karena hutang yang terjadi pada tahun tersebut lebih kecil dibandingkan dengan beberapa perusahaan sekuritas lainnya, sehingga jumlah kas dan dividen yang diterima mampu menutupi biaya utang yang terjadi. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9. 4. Rasio Total Hutang (TH) Tabel 5.5 Hasil rasio total hutang Tahun 2015 Arus kas operasi Total hutang (Rp) Rasio (Rp) 211.877.554.000
698.900.721.000
0,303
Rata2 rasio Industri 0,249
Berdasarkan tabel 5.5, hasil perhitungan rasio total hutang untuk tahun 2015 adalah sebesar 0,303 atau sebesar 30,3% yang berarti bahwa total hutang perusahaan yang dijamin dengan arus kas operasi bersih adalah sebesar 30,3%. Rasio yang cukup rendah menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam membayar semua kewajibannya dari arus kas yang berasal dari aktivitas normal operasi perusahaan. Hasil rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas sebesar 0,303 cukup baik jika dibandingkan dengan hasil rasio yang diperoleh rata-rata industri pada tahun tersebut sebesar 0,249. Hal ini disebabkan karena total utang PT. Mandiri Sekuritas yang terjadi pada tahun 2015 lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
besar dibandingkan dengan jumlah kas yang tersedia, sehingga kas yang tersedia tidak mampu menutupi biaya kewajibannya. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9.
5. Rasio Cakupan Arus Dana (CAD) Tabel 5.6 Hasil rasio Cakupan arus dana Tahun 2015 EBIT (Rp)
Bunga (Rp)
39.567.674.000
22.733.174.000
Peny. pajak (Rp) 10.434.575.000
Div. Pref -
Rasio 0,891
Rata2 rasio Industri 4,022
Berdasarkan tabel 5.6, hasil rasio cakupan arus dana pada PT. Mandiri Sekuritas untuk tahun 2015 adalah sebesar 0,891. Nilai rasio sebesar 0,891 berarti kemampuan laba dalam menutup komitmenkomitmen yang akan jatuh tempo adalah sebanyak 0,891 kali. Hasil rasio yang diperoleh ini disebabkan terjadinya penurunan pada pos pembayaran bunga dan pajak dari aktivitas operasi pada tahun sebelumnya. Rasio yang besar menunjukkan bahwa kemampuan yang lebih baik dari laba sebelum pajak dalam menutupi komitmen yang jatuh tempo dalam satu tahun. Hasil rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas sebesar 0,891 jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan rasio rata-rata industri yang diperoleh pada tahun tersebut yang memiliki rasio sebesar 4,022. Hal ini disebabkan karena jumlah biaya pajak dan bunga yang terjadi pada tahun tersebut cukup besar dibandingkan dengan rata-rata industri lainnya, sehingga laba perusahaan tidak mampu untuk menutupi biaya-biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
tersebut. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9. 6. Rasio Arus kas Bersih Bebas (AKBB) Tabel 5.7 Hasil rasio arus kas bersih bebas Tahun 2015 Laba Bersih
Bunga
Depresiasi
Sewa
Leas
52.090.942.000
22.733.174.000
14.604.044.000
16.739.814.000
-
Dividen 131.539.908.000
Tabel 5.7 Hasil rasio arus kas bersih bebas Tahun 2015 (Lanjutan) Peng. Modal
Biaya Bunga -
22.733.174.000
HJP 0
Kewajiban Leasing 7.654.922.000
Rasio 5,399
Rata2 rasio Industri 5,273
Berdasarkan tabel 5.7, hasil perhitungan rasio arus kas bersih bebas yang diperoleh pada tahun 2015 sebesar 5,399 yang berarti dari semua jumlah arus kas yang dimiliki oleh perusahaan, sebanyak 460,1% adalah arus kas yang bebas digunakan untuk investasi sedangkan 539,9% digunakan untuk membayar semua kewajiban yang akan jatuh tempo. Hasil rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas sebesar 5,399 lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil rasio yang diperoleh rata-rata rasio industri sebesar 5,273 pada tahun tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk memenuhi segala kewajiban kas dimasa mendatang dengan cukup baik. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9 7. Rasio Kecukupan Arus Kas (KAK) Tabel 5.8 Hasil rasio kecukupan arus kas Tahun 2015 EBIT Bunga Pajak 39.567.674.000 22.733.174.000 36.839.295.000
Peng. Modal -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel 5.8 Hasil rasio kecukupan arus kas Tahun 2015 (Lanjutan) Total Hutang Lancar Rasio Rata2 rasio industri 149.256.062.800 -0,134 0,056
Berdasarkan tabel 5.8, perhitungan hasil rasio kecukupan arus kas yang diperoleh pada tahun 2015 adalah sebesar -0,134. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan tidak mampu menjamin penyediaan kas perusahaannya untuk memenuhi kewajibannya (bunga, pajak, dividen preferen) dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. Hasil rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas sebesar -0,134 lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil rasio yang diperoleh rata-rata industri sebesar 0,056. Hal ini disebabkan karena laba perusahaan yang tersedia pada PT. Mandiri Sekuritas lebih kecil sehingga tidak mampu untuk menutupi biaya bunga, pajak, dan pengeluaran modal yang terjadi pada tahun tersebut. Hasil rasio yang rendah menunjukkan bahwa suatu perusahaan tidak mampu untuk menyediakan kas untuk memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. Hasil perhitungan rata-rata rasio industri dapat dilihat pada tabel 5.9 Tabel 5.9 Hasi perhitungan rasio rata-rata industri tahun 2015 Rasio
Arus Kas Cakupan Kas terhadap Bunga Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar
Dana reksa
Kresna Sekuritas
Panin Sekuritas
Trimegah Sekuritas
Mandiri Sekuritas
Ratarata Rasio
-0,145
3,339
1,650
-0,439
2,384
1,358
0,956
1656,496
29,157
-3,451
11,941
339,020
2,957
3,420
2.144
-0,174
3,864
2,442
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
Tabel 5.9 Hasi perhitungan rasio rata-rata industri tahun 2015 (Lanjutan) Dana reksa
Rasio
Pengeluaran Modal Total Hutang Cakupan Arus Dana Arus Kas Bersih Bebas
Kresna Sekuritas
Panin Sekuritas
Trimegah Sekuritas
Mandiri Sekuritas
Rata-rata Rasio
0
-383,867
-974,642
0
0
-271,702
-0,006
0,633
0,533
-0,216
0,303
0,249
-0,123
11,731
6,591
1,018
0,891
4,022
2,962
5,624
6,260
6,121
5,4
5,273
Pada rasio cakupan kas terhadap bunga, rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata rasio industri. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015 biaya bunga dan pajak PT. Mandiri Sekuritas cukup besar dibandingkan dengan beberapa perusahaan lainnya, sehingga rasio yang diperoleh jauh lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri. Pada rasio cakupan arus dana, rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas juga tergolong lebih kecil apabila dibandingkan dengan rasio rata-rata industri. Hal ini disebabkan karena terjadinya penurunan pada pos pembayaran bunga dan pajak dari aktivitas operasi pada tahun sebelumnya. Pada rasio kecukupan arus dana, rasio yang diperoleh PT. Mandiri Sekuritas tergolong sangat kecil apabila dibandingkan dengan rasio rata-rata industri. Hal ini disebabkan karena laba sebelum bunga dan pajak yang tersedia pada perusahaan tidak mampu menutupi komitmen-komitmen yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
Sepanjang tahun 2015, penerimaan kas dari aktivitas operasi sebesar Rp1.047,2 miliar dan pembayaran sebesar Rp835,3 miliar. Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp211,9 miliar, lebih keci Rp175,9 miliar atau 45,4% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp387,8 miliar. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan penerimaan kas dari penjualan efek perdagangan dan adanya pembayaran kas kepada lembaga Kliring dan penjaminan yang cukup besar dibanding tahun lalu. Arus kas pada aktivitas investasi sepanjang tahun 2015 sebesar Rp104,3 miliar dan pembayaran Rp24,7 miliar. Arus kas netto yang diperoleh dari aktivitas investasi sebesar Rp79,6 miliar, lebih kecil Rp92,2 miliar atau 53,7% dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp171,7 miliar. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan penerimaan kas dari penjualan efek tersedia untuk di jual (AFS) Penerimaan kas dari aktivitas pendanaan sepanjang tahun 2015 sebesar Rp9.831,6 miliar dan pembayara sebesar Rp10,123,3 miliar. Arus kas netto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar (Rp291,7) miliar, lebih tinggi Rp286,2 miliar atau 49,5% dibandingkan tahun 2014 sebesar (Rp577,9) miliar. Hal tersebut dikarenakan di tahun 2015 jumlah pelunasan pinjaman bank menjadi lebih sedikit seiring dengan menurunnya saldo pinjaman bank yang dilakukan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab sebelumnya dengan menggunakan rasio arus kas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kinerja keuangan PT. Mandiri Sekuritas Tbk masih mengalami fluktuasi atau tidak stabil. Beberapa hasil rasio seperti rasio total hutang, rasio cakupan arus dana, dan rasio kecukupan arus kas yang masih memiliki nilai rasio dibawah angka 1 yang mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat memenuhi kewajiban kasnya dalam menutupi komitmenkomitemen yang terjadi, sehingga dapat menimbulkan kebangkrutan bagi perusahaan. Sedangkan hasil rasio seperti rasio kas operasi, rasio cakupan kas terhadap bunga, rasio cakupan kas terhadap hutang lancar, dan rasio kas bersih bebas dengan hasil rasio yang berada di atas angka 1 yang mengindikasikan bahwa suatu perusahaan mampu untuk menutupi kewajiban kasnya dimasa mendatang dan terhindar dari risiko kebangkrutan. B. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yakni peneliti tidak dapat mengukur beberapa rasio arus kas seperti Rasio Cakupan Arus Dana, Rasio Arus Kas Bersih Bebas, rasio pengeluaran modal, dan Rasio Kecukupan Arus Kas dikarenakan beberapa akun seperti dividen preferen, 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
Leasing, pengeluaran modal, kewajiban Leasing tidak terdapat dalam laporan kuangan. C. Saran Terdapat beberapa saran untuk perusahaan dan penelitian yang mendatang: 1. Bagi perusahaan, sebaiknya lebih ditingkatkan kinerja keuangannya dari sisi rasio seperti Rasio Pengeluaran Modal, Rasio Total Hutang, Rasio Cakupan Arus Dana, dan Rasio Kecukupan Arus Kas. 2. Bagi perusahaan, sebaiknya tetap mempertahankan kinerja keuangan dari sisi rasio seperti pada Rasio Arus Kas Operasi, Rasio Cakupan Kas Terhadap Bunga, Rasio Cakupan Kas Terhadap Hutang Lancar, dan Rasio Arus Kas Bersih Bebas. 3. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mencari laporan keuangan yang lebih lengkap pada suatu perusahaan untuk dijadikan objek penelitian agar rasio yang digunakan dapat diukur secara maksimal. 4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan pada saat melakukan pengamatan kembali pada perusahaan sekuritas dengan memperpanjang periode penelitian dan pada saat melakukan analisis dengan menggunakan rasio-rasio yang berbeda, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA Darsono dan Ashari. 2005.“Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan”. Andi, Yogyakarta Fahmi, Irham. 2011. “Analisis Kinerja Keuangan: Panduan Bagi Akademisi, Manajer, dan Investor Untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis Dari Aspek Keuangan”. Alfabeta, Bandung Helfert, Erich A. 1991. “Techniques of Financial Analysis”. ketujuh.Erlangga, Jakarta
Edisi
Horne, James C. Van dan john M. Wachowicz, JR. 2005. “Fundamentals of Financial Management”. Terjemahan Dewi Fitriasiari dan Deny Arnos Kwary. Edisi 12. Buku 1. Salemba empat, Jakarta Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2013. “Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik”. Cetakan III. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Jakarta. Indonesia Stock Exchange. 2008. “Buku Panduan: Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia”. BEI, Jakarta Irayanti, D. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahan Pada Industri Makanan dan Minuman di BEI”. Jurnal EMBA. Vol. 2 (September). No. 3: 1474. Kaunang, James Marcel. 2013. “Analisis Laporan Arus Kas Sebagai Alat Ukur Menilai Kinerja Pada PT. Pegadaian (PERSERO) Cabang Manado Timur”. Jurnal EMBA. Vo. 1. (Juni). No. 3: 457 Kaunang, Swita Angelina. 2013. “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Cipta Daya Nusantara Manado”. Jurnal EMBA. Vol. 1. (Desember). No. 4: 1995 Kieso, Donald E, dan Jerry J. Weygandt. 1995. “Akuntansi Intermaediate”. Terjemahan Herman Wibowo. Edisi Ketujuh. Jilid Pertama. Binarupa Aksara, Jakarta. Kieso, Donald E. dan Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2002. “Akuntansi Intermaediate”. Terjemahan Herman Wibowo dan Ancella A. Hermawan. Edisi Kesepuluh. Jilid Tiga. Erlangga. Jakarta. Mait, Hendry A. “Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinjera Keuangan Pada PT. Hanjaya Mandala Samporena Tbk”. Jurnal EMBA. Vol. 1. (September). No. 3 620 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Nuhroho, Resa Setyo dan Etna Nur Afri Yuyetta. 2014. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan”. Diponegoro Journal of Accounting. Vol. 3. No. 2:3 Pongoh, Marsel. “Analisis Laporan Keuangan Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi Resource Tbk.”. Jurnal EMBA. Vol. 1. (September). No. 3: 11. Prastowo D, Dwi dan Rifka Julianty. 2002. “Analisis Laporan Keuangan”.Edisi revisi. AMP YKPN, Yogyakarta. Prihadi, Toto. 2010.“Analisis Lapora Keuangan: Toeri dan Aplikasi”. Edisi pertama.PPM, Jakarta pusat. Prihadi, Toto. 2011. “Praktis Memahami Laporan Keuangan Sesuai IFRS &PSAK”. Cetakan Pertama. PPM, Jakarta. Salim, Ubud. 2011.“Manajemen Keuangan Strategi”. Universitas Brawijaya, Malang. Sartono, R. Agus. 2010. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi 4. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta Subani. 2015. “Analisis Arus Kas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan”. Jurnal WIGA. Vol. 5. (Maret). No. 1: 60. Sugiyono. 2012. “Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D”. Alfabeta, Bandung Suhartono dan Fadillah Qudsi. 2009.”Portofolio Investasi & Bursa Efek: Pendekatan Teori dan Praktik”. Edisi Pertama. STIM YKPN, Yogyakarta Syahputra, Fegi. 2014. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Laporan Arus Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Universitas Negeri Padang Tampuolon, Christian Ramor Sar. 2012. “Analisis Kemampuan Laba Operasi Dalam Mempengaruhi Arus Kas Operasi Masa Depan”. Skripsi. Universitas Sanata Dharma www.idx.co.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Tabel Perhitungan Rasio Arus Kas Operasi Tahun 2015 Kewajiban Nama Industri Arus Kas Operasi Lancar 110.474.669.000 Danareksa -16.034.076.000 Kresna 106.038.511.418 31.756.321.901 134.155.839.635 Panin 221.292.124.489 88.887.295.000 Mandiri 211.877.554.000 Trimegah -150.671.912.000 343.068.063.000 Rata-rata Rasio
Rasio (%)
Tabel Perhitungan Rasio Cakupan Kas terhadap Bunga Tahun 2015 Nama Arus Kas Bunga Pajak Industri Operasi Danareksa -16.034.076.000 218.325.207.000 6.381.020.000 Kresna 106.038.511.418 65.049.194 1.650.154.610 Panin 221.292.124.489 9.848.302.878 56.003.736.347 Mandiri 211.877.554.000 22.733.174.000 36.839.295.000 Trimegah
-150.671.912.000
33.134.701.000
3.188.028.000
Rata-rata Rasio
-0,145 3,339 1,650 2,384
-0,439 1,358
Rasio (%) 0,956 1656,496 29,157 11,941 -3,451
339,020
Tabel Perhitungan Rasio Cakupan Kas terhadap Hutang Lancar Tahun 2015 Nama Arus Kas Div. Kas Hutang Lancar Rasio (%) Industri Operasi Danareksa -16.034.076.000 342.700.954.000 110.474.669.000 2,957 Kresna 106.038.511.418 2.580.782.688 31.756.321.901 3,420 Panin 221.292.124.489 66.302.466.305 134.155.839.635 2,144 Mandiri 211.877.554.000 131.539.908.000 88.887.295.000 3,8635 Trimegah 90.883.253.000 343.068.063.000 -0,1743 -150.671.912.000 Rata-rata Rasio 2,442
Tabel Perhitungan Rasio Pengeluaran Modal Tahun 2015 Arus Kas Nama Industri Peng. Modal Operasi Danareksa -16.034.076.000 0 Kresna 106.038.511.418 -276.237.682 Panin 221.292.124.489 -227.049.700 Mandiri 211.877.554.000 0 Trimegah -150.671.912.000 0 Rata-rata Rasio
Rasio (%) 0 -383,867 -974,642 0 0
-271,702
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Tabel Perhitungan Rasio Total Hutang Tahun 2015 Arus Kas Nama Industri Total Hutang Operasi Danareksa -16.034.076.000 2.469.737.320.000 Kresna 106.038.511.418 167.526.333.120 Panin 221.292.124.489 414.893.195.707 Mandiri 211.877.554.000 698.900.721.000 Trimegah -150.671.912.000 698.638.273.000 Rata-rata Rasio Tabel Perhitungan Rasio Cakupan Arus Dana Tahun 2015 Nama EBIT Bunga Peny. Pajak Industri Danareksa -28.022.342.000 218.325.207.000 9.935.283.000 Kresna 55.717.806.207 65.049.194 4.684.772.098 Panin 108.952.347.400 9.848.302.878 6.681.704.205 Mandiri 29.567.674.000 22.733.174.000 10.434.575.000 Trimegah 46.296.342.000 33.134.701.000 12.345.613.000 Rata-rata Rasio
Rasio (%) -0,006 0,633 0,533 0,303 -0,216
0,249
Div. Preferen
Rasio (%)
0 0 0 0
-0,123 11,731 6,591 0,891
0
1,018
4,022
Tabel Perhitungan Rasio Arus Kas Bersih Bebas Tahun 2015 Nama Laba Bersih Bunga Depresiasi Sewa Industri Danareksa 78.674.765.000 218.325.207.000 6.982.705.000 0 Kresna 56.205.193.255 65.049.194 5.387.668.815 17.626.921.094 Panin 64.375.761.606 9.848.302.878 5.505.008.381 19.811.077.911 Mandiri 52.090.942.000 22.733.174.000 14.604.044.000 16.739.814.000 Trimegah
33.230.253.000 33.134.701.000
-9.682.096.000
-13.407.658.000
Tabel Perhitungan Rasio Arus Kas Bersih Bebas Tahun 2015 (Lanjutan) Peng. Kew. Hutang Jangka Dividen Biaya Bunga Panjang Modal Leasing 342.700.954.000 2.580.782.688 66.302.466.305 131.539.908.000 90.883.253.000 Rata-rata Rasio
0 0 0 0 0
218.325.207.000 65.049.194 9.848.302.878 22.733.174.000 33.134.701.000
545.000.000.000 0 121.000.000.000 20.000.000.000 0
Leasing
0 0 0 0
0
Rasio (%) 0 0 0 0 0
2,962 5,624 6,260 5,4 6,121
5,273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Tabel Perhitungan Rasio Kecukupan Arus Kas Tahun 2015 Nama Peng. Rasio Rata-rata EBIT Bunga Pajak Hutang 5 Thn Industri Modal (%) Danareksa -28.022.342.000 218.325.207.000 6.381.020.000 0 111.438.876.600 -2,268 Kresna 24.530.637.355 2,201 55.717.806.207 65.049.194 1.650.154.610 0 Panin 0,337 108.952.347.400 9.848.302.878 56.003.736.347 0 127.723.939.469 Mandiri 39.567.674.000 22.733.174.000 36.839.295.000 0 149.256.062.800 -0,134 Trimegah 46.296.342.000 33.134.701.000 3.188.028.000 0 69.354.399.250 0,144 Rata-rata Rasio 0,056
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catata/ Notes Aset Kas dan setara kas Piutang reverse repo – neto Portofolio efek Piutang lembaga kliring dan Penjamin Piutang nasabah Pihak berelasi Pihak Ketiga
31 Desember/ December 31, 2015
PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013*)
31 Desember/ December 31, 2014*
Piutang perusahaan efek lain Piutang kegiatan penjaminan Emisi efek – neto
7,36
17.764
711.256
35.335.632
9,36
24.393.022
10.799.462
6.127.823
Piutang kegiatan manajer investasi Tagihan derivatif Piutang lain-lain – neto Biaya dibayar dimuka Penyertaan pada bursa efek Penyeraan pada bursa efek Penyertaan lain-lain Aset tetap – neto Aset pajak tangguhan Aset lain-lain - neto
10,36 16,36 11,36 12,36 19a 13 14 15 19e 17
18.513.721 310.011 7.078.587 21.702.484 21.245.329 135.000 3.083.180 79.099.597 60.222.993 93.672.721
20.123.225 6.923.143 17.353.278 5.162.233 135.000 2.983.180 70.061.366 58.101.282 16.247.782
22.632.163 12.781.423 18.894.733 12.979.943 135.000 1.438.397 59.058.448 54.609.138 15.596.263
Assets Cash and cash equivalents Reverse repo receivables – net Marketable securities Receivable from clearing and guarantee institution Receivable from customers Related parties Third parties Receivable from other Securities companies Recevable from Unrewriting activities – net Receivable from investment Manager activities Derivative receivables Other receivables – net Prepaid expenses Prepaid taxes Investment in stock exchange Other investments Fixed assets – net Deferred tax assets Other assets – net
1.712.001.692
2.416.791.377
2.416.791.377
TOTAL ASSETS
3,36 4 5,36
138.511.964 307.929.915 322.101.386
138.765.887 519.489.311 485.479.585
157.218.414 215.873.197 946.538.726
8 6,36
31.574.146
173.548.267
173.548.267
55.466.664 526.943.208
242.630.738 513.766.162
94.226.422 589.797.388
TOTAL ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang lembaga kliring Dan penjamin Utang nasabah Pihak berelasi Pihak kegita
LIABILITY AND EQUITY
8
112.579.324
437.668.312
172.687.309
18,36
68.303.684 353.188.168
19.717.394 450.800.482
276.387.866
7
2.037.508
-
-
Utang kegiatan manajer investasi Liabilitas derivarif Utang pajak Pinjaman bank Biaya masih harus dibayar
36 16 19b 20 21,36
6.304.320 114.000 10.434.575 20.000.000 70.797.798
6.945.380 20.692.163 290.000.000 81.097.322
7.297.208 11.999.774 19.501.054 840.000.000 72.575.107
Liabilitas imbalan kerja karyawan Liabilitas lain-lain
22 23,36
47.486.422 7.654.922
48.705.344 8.387.959
54.421.476 11.982.730
LIABILITY Payable to clearing and Guarantee institution Payable to customers Related parties Third parties Payable to other Securities companies Payable of investment Managger activities Derivative payables Taxes payable Bank loans Accrued expenses Provision for employee Service entitilements Other liabilities
698.900.721
1.364.014.356
1.466.852.524
TOTAL LIABILITIES
Utang perusahaan efek lain
TOTAL LIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Catata/ Notes
PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
31 Desember/ December 31, 2015
31 Desember/ December 31, 2014*
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013*)
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan Kepada pemilik entintas induk
EQUITY Equity attributable to equity holders Of the parent entity
Modal saham – nilai nominal Rp1.000 (nilai penuh) per saham Modal dasar 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor Penuh 638.500.000 saham Saldo laba Ritentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
Capital stock – par value Rp1.000 (full amount) per share Authorized 1.000.000.000 shares Issued and fully paid capital 638.500.000 shares Retained earnings Appropriated Unappropriated Unrealized losses from Changes in fair value of Avaliable-for-sale Marketable secrities Difference arising from Translation of foreign currency Financial statements Net of defereed tax
Kerugian belum direalisasi dari Perubahan nilai wajar efek Yang tersedia untuk dijual Selisih kurs karena Penjabaran laporan keuangan Dalam mata uang asing Setelaj pajak tangguhan
24a 24b
638.500.000
638.500.000
638.500.000
81.200.437 296.357.548
63.850.001 320.945.058
49.478.622 269.881.125
5
(4.309.523)
(7.574.245)
(9.298.857)
2c
1.228.513
1.140.713
1.281.582
Total ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
25
1.012.976.975
1.016.861.527
123.996
120.733
96.381
1.013.100.971
1.016.982.260
949.938.853
TOTAL EQUITY
2.416.791.377
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
1.712.001.692
2.416.791.377
*) Disajikan kembali (Catatan 39) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
949.842.472
Total equtity attributable To equity holders of The parent entity Non-controling interests
*) As restated (Note 39) The accompanying otes to the consolidated financial statements from an interal part of these consolidated financial statements taken as a whole
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Year ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2015 Notes 2014*) PENDAPATAN USAHA Pendapatan kegiatan perantara Perdagangan efek Pendapatan kegiatan Manajer investasi Pendapatan kegiatan penjaminan Emisi dan penjualan efek Jasa penasihat keuangan Pendapatan dividen dan bunga (kerugian) keuntungan dari Protofolio efek – neto Lain-lain Total pendapatan usaha
610.183.750
BEBAN USAHA Beban kepegawaian Komisi dan biaya transaksi Jasa profesional Telekomunikasi Adminstrasi dan umum Penyisihan kerugian penurunan nilai Atas aset keuangan Humas, iklan, dan promosi Sewa kantor Penyusutan Beban pemeliharaan sistem Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Pelatihan dan seminar Lain-lain Total beban usaha LABA USAHA
OPERATING REVENUES 180.900.031
36
199.166.510
170.571.833
26,36
185.907.580
52.368.916 91.659.483 131.539.908
27,36 28,36 29,36
41.404.652 63.758.633 156.208.811
(18.177.831) 1.321.410
30,36
53.846.055 1.323.705
Income from brokerage activities Income from investment Manager activities Income from underwriting And selling activities Financial advisory fees Dividends and interest income (Losses) gains On marketable securities – net Others
701.615.946
Total operating revenues
17.639.729 9.204.192 14.294.674 7.016.408 6.897.365 3.377.010 3.586.210 20.971.713
OPERATING EXPENSES Employee expenses Commissions and transaction costs Professional fees Telecommunication Administrative and general Provision for impairment losses On financial assets General affairs, advertising, And promotions Office rent Depreciation System maintenance expense Business trip Represntation and donation Training and seminar Others
558.092.808
539.200.754
Total operating expenses
52.090.942
162.415.192
INCOME FROM OPERATING
258.735.803 70.247.726 38.767.885 32.316.976 28.652.776
21,22,31,36
32
262.315.742 80.748.836 26.989.465 26.216.009 27.429.881
26.092.612
4,9,11,17
32.513.520
16.938.552 16.739.814 14.604.044 9.888.883 5.832.767 2.005.322 1.063.692 36.205.956
36 33
36 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For the Year ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2015 Notes 2014*) PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban bunga dan keuangan – neto Keuntungan (kerugian) selisih kurs – net0 Keuntungan transaksi derivatif Lain-lain – neto Beban lain-lain – neto
(12.523.268)
(28.636.002)
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest and financing charges – net Gain (loss) on foreign exchance – net Gain on derivative transactions Other – net Other expenses – net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
39.567.674
133.779.190
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
Beban pajak
24.909.373
40.428.813
Tax expense
LABA BERSIH
14.658.301
93.350.377
NET INCOME
(14.623.705) 780.716 269.739 1.049.982
*) Disajikan kembali (Catatan 39) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
34,36
36
(31.851.725) (1.927.591) 5.515.207 (371.893)
*) As restated (Note 39) The accompanying otes to the consolidated financial statements from an interal part of these consolidated financial statements taken as a whole
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For the Year ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2015 Notes 2014*) Penghasilan Komprehensif lain: Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali (kerugian) Keuntungan atas program Imbalan pasti – setelah pajak Tangguhan Pos yang akan direklasifikasi Ke laba rugi Perubahan nilai wajar efek yang Tersedia untuk dijual: Kerugian tahun berjalan Jumlah yang ditransfer ke Laba rugi Selisih kurs karena Penjabaran laporan keuangan Dalam mata uang asing Setelah pajak tangguhan Total penghasilan komprehensif Lain TOTAL PENHASILAN KOMPREHENSIF Laba bersih yang dapat diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Other comprehensive income: Item that will not be reclassified To profit or loss
(196.288)
49.034
5
(1.190.755)
(517.423)
Remeasurement (loss) gain on Defined benefit plants Net of deferred tax Item that will be reclassified To profit or loss Changes in fair value of availableFor-sale marketable securities Losses in current year Amounts transferred to Profit or loss Difference arising from Translation of foreign currency Financial statements Net of deferred tax
4.455.477
2.242.035
87.887 3.352.609
(141.010) 1.583.602
3.156.321
1.632.636
Total other Comprehensive income
17.814.622
94.983.013
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
14.647.207 11.094 14.658.301
93.318.374 32.003 93.350.377
25
*) Disajikan kembali (Catatan 39) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
Net income attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
*) As restated (Note 39) The accompanying otes to the consolidated financial statements from an interal part of these consolidated financial statements taken as a whole
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For the Year ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2015 Notes 2014*) LABA PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (nilai penuh) Laba usaha per saham Laba bersih per saham
82 23
*) Disajikan kembali (Catatan 39) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
254 146
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY (Full amount) Income from operation per share Net income per share
*) As restated (Note 39) The accompanying otes to the consolidated financial statements from an interal part of these consolidated financial statements taken as a whole
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For the Year ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2015 Notes 2014*) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan komisi perantara Perdagangan efek Penerimaan jasa penasihat investasi, Penjamin emisi dan penjualan, Dan manajer investasi Penerimaan penghasilan bunga Penjualan atas efek diperdagangkan Penerimaan dari nasabah Peerimaan dari nasabah marjin (pembyaran kepada) penerimaan dari Lembaga kliring dan penjaminan Penerimaan dari perusahaan efek Penerimaan (pembayaran) Atas piutang reverse repo Pembayaran kepada pemasok Dan karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Pembayaran beban bunga Dan keuangan (pembayaran) penerimaan Lainnya-neto Kas neto diperoleh dari Aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan protofolio efek Tersedia untuk dijual Kenaikan penyertaan Perolehan aset tetap Penjualan aktiva tetap Kas neto diperoleh dari Aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank Pembagian dividen Pembagian dividen oleh entitas Anak kepada kepentingan Non pengendli
180.900.031
199.178.202
305.288.308 138.836.115 138.836.115 99.060.707 25.900.296
288.896.473 168.835.138 319.152.480 71.307.940 50.448.980
(84.399.407) 2.731.000
166.265.544 34.624.376
253.500.718
(345.557.435)
(527.720.416) (36.839.295)
(490.856.864) (61.227.250)
(22.733.174)
(43.043.848)
(166.867.867)
29.738.163
211.877.554
387.761.899
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts form brokerage Commissions Receipts from financial advisory, Underwriting and selling, and Investment manager fees Receipts from interst invomes Sale of trading marketable securities Receipts from customers Receipts from margin customers (payment to) receipt from Clearing and guarantee institution Receipt from securities companies Receipts (payments) Of reverse repo receivables Payments to suppliers and Employees payments of corporate income tax Payment of interest And financing charges Other (payments) Receipts – net Net cash provided by Operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
104.208.419 (100.000) (24.611.280) 67.295
15 15
79.564.434
9.831.591.300 (10.101.591.300) (21.688.056)
(7.855)
199.368.376 (1.948.000) (25.695.196)
171.725.180
24c
15.205.000.000 (15.755.000.000) (27.932.266)
(7.340)
Sale of available-for-sale Marketable securities Invrease in investments Acquisition of fixed assets Sale of fixed assets Net cash provided by Investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Prceed from bank loans Payment of bank loans Dividend distributions Dividend distributions by Subsidiary to Non-controlling intersest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 PT. MANDIRI SEKURITAS AND SUBSIDARY CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (Continued) For the Year ended December 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT. MANDIRI SEKURITAS DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggl 31 Desember 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31, Catatan/ 2015 Notes 2014*) Kas neto digunakan untuk Aktivitas pendanaan PENURUNAN NETO KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Kas Kas di bank Deposito berjangka yang jatuh tempo 3 bulan atau kurang sejak Tanggal perolehan TOTAL KAS DAN SETARA KAS
(291.695.911)
(577.939.606)
(253.923)
(18.452.527)
138.765.887 138.511.964
3
669.535 82.842.429
652.262 44.283.625
55.000.000 138.511.964
*) Disajikan kembali (Catatan 39) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
157.218.414 138.765.887
93.830.000 3
138.765.887
Net cash used in Financing activities NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR Cash on hand Cash in banks Time deposits with original Maturities of 3 months or less From acquisition date TOTAL CASH AND CASH EQUIVALENTS
*) As restated (Note 39) The accompanying otes to the consolidated financial statements from an interal part of these consolidated financial statements taken as a whole