PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PREFERENSI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PADA PEMILIHAN BANK PEMBERI KREDIT DITINJAU DARI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Empiris pada UMKM di Krebet dan Pundong Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Dian Sari Dewanti NIM: 042114055
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PREFERENSI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PADA PEMILIHAN BANK PEMBERI KREDIT DITINJAU DARI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Empiris pada UMKM di Krebet dan Pundong Bantul
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh: Dian Sari Dewanti NIM: 042114055
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya” (Lukas 6:43-45) “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan” (Roma 10:13) “Hidup adalah serangkaian pelajaran yang harus dijalani agar dapat dipahami” (Hellen Keller)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan terungkap. Markus 4: 21-25
Kupersembahkan untuk: Papaku H. Adi Wardhana dan Mamaku Shopia Purwani Dik Damar, Dik Sari, dan Dik Ratih I Made ‘Kadek’ Umbaran Jaya Seluruh Keluarga “mut” N’cusmut, Monthotmut, Dindutmut
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: a. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis serta bantuannya dalam beasiswa. b. Drs. Alex Kahu Lantum, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. c. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., selaku Pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. d. E. Maryarsanto P., S.E., Akt. selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, koreksi dan saran dalam penulisan skripsi ini. e. Nicko Kornelius Putra, S.E., selaku Dosen tamu dalam ujian pendadaran yang telah memberikan bimbingan dan bantuan sebelum dan pada waktu ujian.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Pimpinan dan karyawan/karyawati PT. Bank BPD DIY yang telah banyak membantu dalam mencarikan data yang dibutuhkan. g. Segenap warga di Krebet dan Pundong yang turut memberikan informasi, serta pengisian kuesioner untuk mendukung terlaksananya penulisan skripsi ini. h. Mas Prima Sanjaya (BPD DIY syariah), Mas Arif (BPD DIY konvensional) yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian skripsiku, maaf sudah menambah waktu kerjanya. i. Papaku H.Adi Wardhono, mamaku Shopia Purwani, Adik-adikku B.Damar Adi W, C.Cahyaning Apsari, D.Ratih Inggita Apsari, atas dukungan, cinta, kasih sayangnya. Tanpa kalian, aku tidak bisa menjadi seperti sekarang ini. Without You All I Nothing. j. I Made Umbaran Jaya, atas kasih sayangmu, perhatianmu, cintamu, waktumu, you’re everything I need, semoga dengan perbedaan, kita dapat menunjukkan bahwa kita mampu dan kita bisa. k. Keluarga Jogja: Bapak Ketut Jaya, Ibu Herni Pramastuti, Mas Danan Jaya. l. Keluarga “MUT” N’cusmut, Monthotmut, Dindutmut, atas segala bantuan, masukan, dan segala pinjaman yang aku butuhkan sebelum dan saat ujian pendadaran.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m. Keluargaku di ‘PUSdEP’, Rm.Baskara, Pak Tri Subagya, Pak Kiswondo, Pak Ronnie, Rm.Banar, Mbak Monic, Mbak Atiek semua yang mendukungku selama di ‘PUSdEP’, mengajarkan tentang sejarah dan politik, walaupun pertamanya ngeri tapi lama-lama sudah terbiasa.
n. Keluarga besarku yang ada di Klaten, Yogya, Jakarta, Kudus, Semarang, Magelang yang selalu menanyakan “Dian, kapan wisuda?” o. E. Maryarsanto P., S.E, Akt., atas saran dan masukan yang diberikan waktu MPT. p. Koen, Thomas, Ratna, Kris, Anton, Atha, atas semangat yang diberikan saat aku ujian pendadaran, dan seluruh teman-teman Akuntansi angkatan 2004. q. Keluarga PSM Cantus Firmus tempat pengaduanku waktu aku masuk kuliah, maz Mbonk and all family, disinilah aku mengerti apa arti keluarga. r. Kakakku Udi yang membantu membimbing dan mengarahkan hidupku dari insadha 2004 sampai sekarang, adik menunggumu di seminari kentungan lagi ya. s. Anak-anak kos Surya 3 (Tari, Mbak Ien, Mbak Wicha, Mbak Haning, Mbak Prima, Rita, Retha, Tika, Cekris, Mbak Dwi), kita hidup di atap yang sama, sama-sama seneng dan sedih, suka bokek, pokoknya tidak akan aku lupakan suasana di kos-kosan bareng kalian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
t. Teman-teman MPT-ku, kita memang digembleng untuk memberikan yang terbaik. u. Semua yang pernah ada dalam kehidupanku yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 20 Juni 2008
(Dian Sari Dewanti)
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................
iii
HALAMAN MOTTO..................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR............................................
vii
HALAMAN DAFTAR ISI..........................................................
xi
HALAMAN DAFTAR TABEL..................................................
xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR..............................................
xv
ABSTRAK...................................................................................
xvi
ABSTRACT.................................................................................
xvii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.......................................
1
B. Rumusan Masalah................................................
3
C. Batasan Masalah...................................................
3
D. Tujuan Penelitian..................................................
4
E. Manfaat Penelitian................................................
4
F. Sistematika Penulisan...........................................
5
LANDASAN TEORI..................................................
7
A. Bank......................................................................
7
1. Pengertian Bank..............................................
7
2. Jenis-jenis Bank..............................................
7
3. Fungsi Bank....................................................
7
BAB II
4. Pengertian Bank dengan Prinsip Konvensional......................................
8
5. Kredit dalam Bank Konvensional..................
8
6. Pengertian Bank dengan Prinsip Syariah.......
8
7. Pembiayaan dalam Bank Syariah...................
8
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
B. Kredit....................................................................
12
1. Pengertian Kredit............................................
12
2. Tujuan Kredit..................................................
12
3. Unsur-unsur Kredit.........................................
14
4. Jenis-jenis Kredit.............................................
15
5. Pertimbangan dalam Pemberian Kredit...........
16
C. Prosedur.................................................................
18
1. Pengertian Prosedur.........................................
18
2. Prosedur Pemberian Kredit..............................
19
D. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).....
26
1. Pengertian UMKM..........................................
26
2. Ciri-ciri UMKM..............................................
27
METODE PENELITIAN............................................
30
A. Jenis Penelitian......................................................
30
B. Tempat dan Waktu................................................
30
C. Subjek dan Objek Penelitian.................................
30
D. Data yang Dicari...................................................
31
E. Teknik Pengumpulan Data...................................
31
F. Teknik Pengambilan Sampel................................
31
G. Teknik Analisis Data............................................
32
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...................
35
A. Gambaran UMKM di Pundong............................
35
B. Gambaran UMKM di Krebet...............................
37
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...............
40
A. Deskripsi Data......................................................
40
B. Uji Hipotesis.........................................................
44
C. Pembahasan..........................................................
46
PENUTUP..................................................................
51
A. Kesimpulan...........................................................
51
B. Keterbatasan Penelitian........................................
51
C. Saran.....................................................................
52
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA...................................................................
53
LAMPIRAN..................................................................................
55
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1:
Prosedur Pemberian Kredit Secara Umum.......................
25
Tabel 2:
Ringkasan Anova Hasil Perhitungan................................
33
Tabel 3:
Perbandingan Preferensi UMKM Pada Pemilihan Bank Pemberi Kredit Ditinjau Dari Prosedur Pemberian Kredit........................................................
41
Tabel 4:
Perhitungan Anova............................................................
44
Tabel 5:
Ringkasan Anova Hasil Perhitungan.................................
47
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar I:
Prosedur Bank Konvensional.......................................
19
Gambar II:
Prosedur Bank Syariah.................................................
20
Gambar III:
Kurva One Way Anova................................................
50
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PREFERENSI USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH PADA PEMILIHAN BANK PEMBERI KREDIT DITINJAU DARI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT Studi Empiris Pada UMKM di Krebet dan Pundong Bantul Dian Sari Dewanti NIM: 042114055 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2008 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedurnya. Latar belakang penelitian ini adalah banyak dari UMKM-UMKM yang enggan bahkan malas untuk meminjam kredit di bank, karena sebagian besar disebabkan oleh rumitnya suatu prosedur peminjaman kredit di bank. One Way Anova merupakan suatu penilaian rata-rata untuk menilai preferensi pemilihan bank pemberi kredit oleh UMKM. Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data diperoleh dengan melakukan wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan preferensi UMKM pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedurnya. Terbukti dari besarnya F hitung = 0,001 lebih kecil daripada F tabel sebesar 3,94. Nilai p (sig) = 0,973 menunjukkan bahwa kedua rata-rata populasi sama atau Ho tidak ditolak. Jadi prosedur pemberian kredit bukan merupakan faktor utama dalam preferensi pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedurnya.
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE PREFERENCE OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM ENTERPRISES ON CREDITOR BANK SELECTION AS OBSERVED FROM CREDIT EXTENSION PROCEDURE An Empirical Study on MSME at Krebet and Pundong, Bantul Dian Sari Dewanti NIM: 042114055 Sanata Dharma University Yogyakarta 2008 The objective of this research was to identify whether there was preference of micro, small, and medium enterprise (MSME) on creditor bank selection as observed from the procedure. This research background was that most of the MSMEs did not want to borrow from bank because of the complicated procedure of bank’s credit borrowing. One Way Anova formula is an average appraisal to appraise the preference of creditor bank selection by MSME. This research was an empirical study. The methods of data gathering were interview, questionnaire, and documentation. The data analysis technique used was average analysis. This research result showed that there was no difference in MSME’s preference on creditor bank selection as observed from the procedure. It was proved by the calculated F value of 0, 001 that was less than F table of 3,94. P (sig) = 0,973 value showed that the average of two populations were the same or we accepted “ho”. It was concluded that credit extension procedure was not the main factor on creditor bank selection preference as observed from the procedure.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Krisis multi dimensi yang pernah melanda tanah air tahun 1998 lalu telah mengakibatkan carut marutnya tatanan perekonomian kita. Dengan melihat keadaan saat ini, negara kita tidak lagi mempunyai batasanbatasan untuk membatasi masuknya produk-produk luar negeri (produk impor). Maraknya aksi penyelundupan dan praktek dumping, munculnya pasar second, ditambah dengan adanya masalah-masalah struktural yang telah membudaya dalam masyarakat kita membuat apresiasi terhadap produk-produk dalam negeri dan juga produk-produk lokal, khususnya hasil produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi berkurang (Fokus 2007: 3). Seringkali Perusahaan/Industri Besar (Large scale enterprise/IB) dianggap sebagai motor utama penggerak pembangunan ekonomi. Meskipun demikian, berbagai studi menunjukkan bahwa pengembangan industri besar yang modern bukan merupakan cara yang terbaik bagi upaya pembangunan ekonomi di Negara-negara sedang berkembang. Karena, industri besar yang modern hanya memerlukan sejumlah kecil tenaga kerja trampil
(high-skill
labour)
sehingga
gagal
mengatasi
problem
pengangguran dari tenaga kerja kurang trampil (unskilled labour) yang banyak dihadapi oleh Negara-negara sedang berkembang (Astuti 2003: 215). 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dianggap dapat mengatasi kelemahan ini. Kekuatan ekonomi suatu Negara memiliki korelasi positif dengan kontribusi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhadap perekonomian suatu
Negara. Semakin
besar kontribusi UMKM terhadap perekonomian maka makin kuat ekonomi Negara tersebut (Astuti 2003: 215). Perkembangan UMKM di Indonesia tidak lepas dari masalah. Tingkat intensitas dan sifat masalah-masalah tersebut berbeda-beda tidak hanya menurut jenis produk atau pasar yang dilayani tetapi juga berbeda antar wilayah atau lokasi, keterbatasan modal kerja dan atau modal investasi, kesulitan mendapatkan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau, dan beberapa permasalahan lain yang bersifat lebih internal maupun bersifat lebih eksternal (Fokus 2007: 5). Dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh UMKM, Pemerintah akhirnya mengupayakan untuk membantu perkembangan UMKM yaitu dengan di sah kannya lembaga keuangan syariah pada tanggal 1 Mei 1992, dimana bank syariah menerapkan prinsip profit and loss sharing (PLS) atau prinsip bagi hasil (Purwohendi 2006: 2). Berbeda dengan bank konvensional yang menerapkan metode bunga. Solusi dari situasi dilematis yang dihadapi oleh UMKM adalah bagaimana pemerintah maupun instansi-instansi yang terkait dengan perkembangan UMKM bisa mengenalkan kepada mereka tentang kelebihan dan kekurangan yang dipunyai
oleh
bank
konvensional
maupun
bank
syariah,
serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 meminimalisasikan pinjaman modal kepada mereka ‘lintah darat’, sehingga akan meningkatkan kualitas maupun kuantitas UMKM sendiri. Selain itu, dengan kemudahan prosedur peminjaman kredit bagi pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat membantu mengembangkan UMKM itu sendiri dan pastinya akan lebih terorganisir. Dalam keadaan ekonomi seperti ini, Negara kita akan tetap dapat bersaing dengan Negara lain, untuk mengupayakan peningkatkan perekonomian Indonesia. Dengan masalah-masalah yang dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul tentang “Preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pada Pemilihan Bank Pemberi Kredit Ditinjau Dari Prosedur Pemberian Kredit”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang diungkapkan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah yaitu apakah ada perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedur pemberian kredit?
C. Batasan Masalah Peneliti memilih prosedur pemberian kredit bagi UMKM dari bank BPD DIY. Adapun prosedurnya diambil dari jenis bank konvensional dan bank syariah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui preferensi pemilihan bank serta perbedaan preferensi pemilihan bank pemberi kredit yang dilakukan oleh pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah ditinjau dari prosedur pemberian kredit antara bank konvensional dengan bank syariah.
E. Manfaat penelitian 1. Bagi Perusahaan Membantu perusahaan untuk mengetahui dan mengambil keputusan serta kebijakan tentang prosedur yang tepat dalam memberikan pinjaman kredit bagi UMKM, sehingga berguna bagi perusahaan maupun masyarakat umum. 2. Bagi Universitas Sebagai wujud bakti universitas serta dapat memberikan sumbangan pustaka yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berminat dalam dunia perbankan pada umumya dan dalam fungsi perkreditan pada khususnya. 3. Bagi UMKM dan masyarakat umum Membantu UMKM serta masyarakat umum mengetahui prosedur dalam melakukan pinjaman serta keuntungan dan kerugian dalam memilih lembaga keuangan atau bank untuk dapat meningkatkan usaha mereka, sehingga mereka bisa membuat suatu kebijakan-kebijakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5 yang menguntungkan bagi UMKM, masyarakat umum maupun Pemerintah. 4. Bagi Peneliti Menambah bekal pengetahuan dan pengalaman yang berarti bagi penulis karena bisa menerapkan dan mengembangkan langsung ke dalam praktek.
F. Sistematika Penulisan BAB I:
Pendahuluan Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II:
Landasan Teori Dalam bab ini penulis menguraikan tentang beberapa teori yang dijadikan landasan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sehingga mendukung penelitian.
BAB III:
Metode Penelitian Meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis data.
BAB IV:
Gambaran Umum Meliputi uraian gambaran informasi tentang UMKM yang menjadi tempat dilakukannya penelitiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6 BAB V:
Analisis Data dan Pembahasan Meliputi uraian tentang hasil pengolahan data, analisis data, pembahasan, dan jawaban dari masalah yang diajukan.
BAB VI:
Penutup Meliputi kesimpulan yang diambil dari penelitian dan saran-saran kepada pihak perusahaan disertai pernyataan penulis akan keterbatasan penelitian yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Bank 1. Pengertian Bank Menurut UU RI No.10 tahun 1998 pasal 1 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “Badan Usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.” 2. Jenis-jenis Bank Menurut UU RI No.10 Tahun 1998, jenis bank: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas. b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 3. Fungsi Bank Menurut Gilarso (1992: 255), fungsi bank adalah: a. Sebagai tempat penitipan atau penyimpanan uang,
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8 b. Sebagai lembaga pemberi atau penyalur kredit, c. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran, d. Sebagai pemberi jasa: penasehat atau perantara dalam segala urusan keuangan (investasi, valas, dsb). 4. Pengertian Bank dengan Prinsip Konvensional Bank dengan prinsip konvensional adalah bank yang menjalankan usahanya berorientasi dengan prinsip konvensional (menerapkan sistem bunga). 5. Kredit dalam Bank Konvensional Menurut UU RI No.10 tahun 1998, kredit yaitu “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” 6. Pengertian Bank dengan Prisip Syariah Bank dengan prisip syariah (Hardanti, 2002) adalah bank yang menjalankan operasi berdasarkan aturan perjanjian hukum Islam. 7. Pembiayaan dalam Bank Syariah a. Pengertian Pembiayaan Menurut UU No.10 tahun 1998, yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan uang/tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. b. Macam-macam Pembiayaan: Menurut Antonio (2001), berdasarkan sifat penggunaan dibagi: 1) Pembiayaan Produktif Pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan, maupun investasi, yang menurut keperluannya dibagi dua: a) Pembiayaan Modal Kerja Yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan: (1) Peningkatan Produksi, (2) Keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari sebuah barang. b) Pembiayaan Investasi Merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barangbarang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. 2) Pembiayaan Konsumtif Pebiayaan
yang
digunakan
untuk
memenuhi
kebutuhan
konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Perwataatmaja dan Antonio (1992), ada tujuh macam pembiayaan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 1) Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan atas dasar bagi hasil Al Mudharabah yaitu suatu perjanjian usaha antara pemilik modal dengan pengusaha, dimana pihak pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan atau usaha. Hasil usaha bersama ini dibagi sesuai dengan kesepakatan pada waktu akan pembiayaan ditandatangani yang dituangkan dalam bentuk nisbah. Apabila terjadi kerugian, maka pihak penyedia dana akan menanggung kerugian
dimana pengusaha akan menanggung
kerugian managerial skill dan waktu serta kehilangan nisbah keuntungan bagi hasil yang akan diperolehnya. 2) Pembiayaan Musyarakah Praktek-praktek investasi atas dasar bagi hasil Al Musyarakah atau syirkah yaitu suatu perjanjian usaha antara dua atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada sebuah proyek, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan, atau menggugurkan haknya dalam manajemen proyek. Keuntungan dari hasil usaha bersama ini dapat dibagikan baik menurut proporsi penyertaan modal masing-masing maupun sesuai dengan kesepakatan bersama. Bila terjadi kerugian, kewajibannya hanya terbatas sampai batas modal masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 3) Pembiayaan Murabahah Pembiayaan perdagangan atas dasar Al Murabahah berarti pembelian barang dengan pembayaran ditangguhkan. Pembiayaan Murabahah adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi. Berjangka waktu di bawah satu tahun. 4) Pembiayaan Al Bai Bitsaman Ajil Praktek-praktek pembiayaan perdagangan atas dasar Al Bai Bitsaman Ajil artinya pembelian barang dengan pembayaran cicilan. Pembiayaan Bai Bitsaman Ajil adalah pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang modal. Pembiayaan ini berjangka waktu di atas satu tahun. 5) Pembiayaan Ijarah Praktek-praktek pembiayaan pengadaan barang atas dasar Al Ijarah yaitu pure leasing adalah pemberian kesempatan kepada penyewa untuk mengambil kemanfaatan dari barang sewaan untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya telah disepakati bersama. 6) Pembiayaan Bai Takjiri Praktek-praktek pembiayaan pengadaan barang atas dasar Bai Takjiri atau sewa beli adalah sebuah kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Pembiayaan sewa dalam kontrak ini telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12 diperhitungkan sedemikian rupa sehingga sebagian daripadanya merupakan pembiayaan barang secara berangsur. 7) Pembiayaan AI Qardhul Hasan Praktek-praktek pembiayaan pinjaman tunai untuk kebajikan atas dasar Al-Qardhul Hasan atau Benevolent Loan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman.
B. Kredit 1. Pengertian Kredit Kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti percaya atau to believe/to trust. Dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan atau bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan (Tjoekam, 1999). 2. Tujuan Kredit Menurut Tjoekam (1999), tujuan perkreditan adalah: a. Bagi Kreditur (bank) 1) Perkreditan merupakan sumber utama pendapatannya, 2) Pemberian kredit merupakan perangsang pemasaran produkproduk lainnya dalam persaingan, 3) Perkreditan merupakan instrumen penjaga likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 b. Bagi Debitur 1) Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha semakin lancar dan performance (kinerja) usaha semakin baik daripada sebelumya, 2) Kredit meningkatkan minat berusaha dan keuntungan sebagai jaminan kelanjutan kehidupan perusahaan, 3) Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan. c. Bagi Otorita 1) Kredit berfungsi sebagai instrumen moneter, 2) Kredit
berfungsi
menciptakan
kesempatan
berusaha
dan
kesempatan kerja yang memperluas sumber pendapatan dan kemungkinan membuka sumber-sumber pendapatan negara, 3) Kredit berfungsi sebagai instrumen untuk ikut serta meningkatkan mutu manajemen dunia usaha, sehingga terjadi efisiensi dan mengurangi pemborosan di semua lini. d. Bagi Masyarakat 1) Kredit menimbulkan backward dan foreward linkage dalam kehidupan perekonomian, 2) Kredit mengurangi pengangguran, karena membuka peluang berusaha, bekerja, dan pemerataan pendapatan, 3) Kredit meningkatkan fungsi pasar, karena ada peningkatan daya beli (social buying power).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 3. Unsur-unsur Kredit Menurut Tjoekam (1999), unsur kredit : a.
Waktu: yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan pemberian kredit dan pelunasannya.
b. Kepercayaan: yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikannya sesuai kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak. c. Penyerahan: yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai ekomoni kepada debitur yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo. d. Risiko: yang menyatakan adanya risiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya. e. Persetujuan atau Perjanjian: yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan sebuah perjanjian. 4. Jenis-jenis Kredit Menurut Hardanti (2002), jenis-jenis kredit: a. Dari segi kegunaan 1) Kredit Investasi Biasanya untuk keperluan usaha atau membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 2) Kredit Modal kerja Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Misalnya: membeli bahan baku, bayar gaji pegawai, dll. b. Dari segi tujuan kredit 1) Kredit Produktif Untuk peningkatan produksi atau usaha atau investasi untuk menghasilkan barang atau jasa. 2) Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang atau jasa yang dihasilkan. 3) Kredit Perdagangan Untuk perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagang yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. c. Dari jangka waktu 1) Kredit Jangka Pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. 2) Kredit Jangka Menengah Jangka waktu kreditnya berkisar 1 – 3 tahun, digunakan untuk investasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 3) Kredit Jangka Panjang Kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun. d. Dari jaminan 1) Kredit dengan Jaminan Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan dapat berbentuk barang berwujud, tidak berwujud atau jaminan orang. 2) Kredit tanpa Jaminan Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan atau orang tertentu. 5. Pertimbangan dalam Pemberian Kredit Menurut Munawir (2001: 221), pemberian kredit mengandung tingkat risiko (degrre of risk) maka, untuk menghindari atau memperkecil risiko audit yang mungkin terjadi diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang terkenal dengan 5C, yaitu: a. Character, yaitu mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad baik untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari calon debiturnya. b. Capacity, yaitu menilai kemampuan calon debitur untuk melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha yang akan dilakukan atau yang akan dibiayai dengan kredit tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 c. Capital, yaitu jumlah dana atau modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur yang tidak harus berupa uang tunai, tetapi dapat berupa bangunan, mesin-mesin, dan lain-lain. d. Collateral, yaitu barang-barang jaminan yang diserahkan oleh peminjam atas kredit yang diterimanya. e. Codition of economy, yaitu batasan-batasan atau hambatan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan usaha di suatu tempat. Sedangkan prinsip 4P, yaitu: a. Personality, yaitu memberikan data pribadi nasabah dan riwayat hidupnya. b. Purpose, yaitu mencari data tentang tujuan atau penggunaan kredit. c.
Prospek, yaitu harapan masa depan dari perkembangan beberapa bulan/tahun, perkembangan keadaan ekonomi atau perdagangan, sektor usaha nasabah serta membuat perkiraan keuntungan di masa depan.
d.
Payment, yaitu cara untuk mengetahui bagaimana pembayaran kembali pinjaman yang akan diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 C. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Menurut Sumadji (2006: 527), pengertian prosedur adalah: a. Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, b. Metode yang dilakukan secara rinci dalam usaha untuk memecahkan suatu permasalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 2. Prosedur Pemberian Kredit a. Prosedur pemberian kredit bank konvensional (Bank BPD DIY konvensional) Permohonan (syarat-syarat) (1,2)
Diterima untuk diproses oleh Account Officer (3)
Disurvey (3.c-3.f)
ditolak (oleh AO)
Pengusulan oleh Account Officer (3.g,3.h)
Laporan tolakan
disetujui (oleh AO)
Pembahasan Komite
Penyampaian kepada nasabah ditolak (oleh Pimpinan)
disetujui (oleh Pimpinan)
Pencairan*
*
Penyerahan berkas dari AO kepada unit Administrasi
Diteliti Keabsahan perlengkapan berkas
Permohonan ke Notaris (Perikatan)
Pencairan disertai perjanjian kredit
Gambar I: Prosedur bank konvensional Sumber: Bank BPD DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 b. Prosedur pembiayaan bank syariah (Bank BPD DIY Syariah) Permohonan (syarat-syarat) (1,2)
Mudharabah
Murabahah
Musyarakah
Bai’ As Salam
Bai’Al Istishna
Diterima untuk diproses oleh Account Officer (3)
ditolak (oleh AO)
Disurvey (3.c-3.f)
Laporan tolakan Pengusulan oleh Account Officer (3.g,3.h) disetujui (oleh AO) ditolak (oleh Pimpinan)
Penyampaian kepada nasabah
Pembahasan komite
disetujui (oleh Pimpinan)
Pencairan*
*
Penyerahan berkas dari AO kepada unit Administrasi
Diteliti keabsahan perlengkapan berkas
Permohonan ke Notaris (Perikatan)
Pencairan disertai akad
Gambar II: Prosedur bank syariah Sumber: Bank BPD DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Keterangan Prosedur Pemberian Kredit (bank konvensional dan bank syariah BPD DIY) 1) Persyaratan Umum Adapun persyaratan umum dari Bank BPD DIY antara lain: a) Perorangan
maupun
Badan
usaha
yang
berbentuk
Firma,
ComanditerVenootschap (CV), Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, Yayasan, BUMN/BUMD. b) Telah memiliki perijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. c) Pemilik/Pengurus adalah WNI dan cakap melakukan perbuatan hukum. d) Pengelola/Perusahaan
telah
memiliki
pengalaman
mengelola
perusahaan minimal 1 (satu) tahun. e) Bukan termasuk jenis usaha yang terlarang di Bank BPD DIY dan Indonesia. f) Memiliki atau bersedia membuka rekening giro/deposito atau tabungan di Bank BPD DIY. g) Kredit/Pembiayaan tidak boleh diberikan kepada pemohon untuk usaha yang berisiko tinggi seperti: (1) Perdagangan jual-beli saham, (2) Keperluan spekulasi dimana sumber pembayaran kembali kredit tidak jelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22 (3) Perjudian dan kegiatan-kegiatan yang terlarang (narkoba, usaha penyelundupan, pembajakan hak, dll), (4) Orang yang terlibat kriminal, (5) Kegiatan perdagangan yang melanggar syariah Islam (khusus bagi bank syariah, misalnya: peternakan babi, hotel, perjudian, dll). h) Bersedia mematuhi ketentuan/persyaratan yang ditentukan bank. i) Tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia. 2) Permohonan Kredit/Pembiayaan a) Pemohon mengajukan permohonan kredit/pembiayaan dengan mengisi formulir yang ditentukan Bank dilampiri dengan: (1)
Laporan keuangan 2 (dua) periode terakhir,
(2)
Daftar mesin yang ada, yang diperlukan serta proses produksi (untuk kredit investasi),
(3)
Rencana biaya proyek dan skema pembiayaan,
(4)
Copy akte pendirian/perubahan perusahaan,
(5)
Copy perijinan yang diperlukan (semua ijin-ijin yang terkait dengan operasional usaha yang masih berlaku),
(6)
NPWP pengusaha bagi plafond kredit tertentu sesuai ketentuan,
(7)
NPWP pengurus perusahaan (bila ada),
(8)
Copy bukti kepemilikan barang agunan,
(9)
Susunan organisasi dan manajemen,
(10) Rencana mengatasi aspek lingkungan (AMDAL) untuk industri tertentu (bila ada),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 (11) Company profile. b) Dalam hal perusahaan tergabung dalam group agar disampaikan pula laporan keuangan group 2 (dua) periode terakhir dari perusahaan group tersebut. c) Untuk kredit/pembiayaan diatas Rp5.000.000.000,-, laporan keuangan yang disampaikan wajib diaudit Akuntan Publik. 3) Proses Analisis Kredit Usaha a) Penyelia
pemasaran
bisnis/Pincapem
menugaskan
Account
Officer/Analis Kredit untuk melakukan analisis atas permohonan kredit yang telah lengkap. b) Account Officer/Analis Kredit melakukan penelitian atas permohonan antara lain hal-hal sebagai berikut: (1) Mencari informasi Bank melalui Bank Indonesia atas bonafiditas perusahaan dan pengurusnya, (2) Mencocokkan antara nama, alamat, dan tempat tanggal lahir antara formulir isisan dengan KTP, (3) Mencocokkan photo copy KTP dengan asli KTP, (4) Meneliti keabsahan dan validitas atas semua dokumen perijinan dan lain-lain atas perusahaan yang disampaikan, (5) Meneliti rekening dan mutasi atas rekening calon debitur tersebut, (6) Meneliti dengan konsep hubungan total pemohon yaitu mencari informasi mengenai kredit-kredit lain yang telah didapat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24 sedang dimohon oleh debitur/grup debitur dari Bank BPD DIY atau Bank lain, (7) Data agunan utama/tambahan, diteliti mengenai bentuk, jenis agunan, nilainya, keabsahan bukti kepemilikan disertai denah lokasi. c) Account Officer/Analis Kredit melakukan wawancara dengan calon debitur dan melakukan peninjauan on the spot ke lokasi usaha dan agunan. d) Account Officer/Analis Kredit melakukan analisis (desk study) dan membuat asumsi atas data usaha calon debitur dan rencana pengembangannya, meliputi antara lain hal-hal berikut: (1) Volume penjualan yang lalu dan rencana penjualan yang akan datang, (2) Kapasitas produksi yang lalu dan rencana produksi yang akan datang, (3) Keadaan keuangan (biaya dan pendapatan) yang lalu dan rencana proyeksi yang akan datang, (4) Kapabilitas manajemen usaha, (5) Data eksternal yang berpengaruh, prospek usaha, dan sebagainya. e) Dari data tersebut Account Officer melakukan test credit rating dengan menggunakan template credit rating lebih dulu apakah memenuhi syarat untuk dibahas lebih lanjut secara komprehensif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 f) Dari hasil analisa sementara tersebut, pejabat kredit/analis cabang melakukan negosiasi dengan calon debitur, dalam hal ada perbedaan yang dinilai signifikan. g) Apabila diterima selanjutnya Account Officer melakukan pembahasan lengkap atas usaha yang sesuai dengan jenis kredit/pembiayaannya: (1) Pembahasan
kredit/pembiayaan
modal
kerja
transaksional
menggunakan model analisis kredit modal kerja transaksional. (2) Pembahasan
kredit/pembiayaan
modal
kerja
usaha
dan
perpanjangan. (3) Pembahasan kredit/pembiayaan investasi. Dalam hal permohonan kredit/pembiayaan dengan agunan cash, maka dapat dilihat prosedur kredit dengan cash collateral. h) Account Officer membuat laporan analisis kredit dalam bentuk Memorandum Perangkat Analisis Kredit (MPAK) secara lengkap, atas hasil butir f tersebut, dan mengusulkan melalui komite kredit untuk mendapatkan putusan kredit dari pejabat yang berwenang memutus kredit. Tabel 1: Prosedur Pemberian Kredit Secara Umum No Prosedur 1 Permohonan (syarat-syarat) 2 Diproses oleh Account Officer 3 Survey lokasi 4 Usulan Account Officer 5 Pembahasan Komite (jika diterima) Laporan tolakan (jika tidak diterima) 6 Pencairan (jika diterima) Penyampaian laporan penolakan kepada nasabah (jika tidak diterima) Sumber: BPD DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 D. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 1. Pengertian UMKM a. Pengertian Usaha Mikro Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 yang dimaksud dengan usaha mikro yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia (WNI) dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). b. Pengertian Usaha Kecil Menurut UU No.9 Tahun 1995, pengertian usaha kecil yaitu usaha produktif yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) per tahun. Usaha
kecil
dapat
menerima
Rp50.000.000,00
(lima
puluh
kredit
juta
dari
rupiah)
bank
sampai
antara dengan
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). c. Pengertian Usaha Menengah Sebagaimana dimaksud Inpres No.10 Tahun 1998 usaha menengah yaitu usaha bersifat produktif yang memenuhi kriteria kekayaan usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 bersih antara Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Usaha menengah dapat menerima kredit dari bank sebesar Rp500.000.000,00
(lima
ratus
juta
rupiah)
sampai
dengan
Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
2. Ciri-ciri UMKM a. Ciri-ciri Usaha Mikro: 1) Jumlah tenaga kerjanya kurang dari 4 orang, 2) Jenis barang/komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat berganti, 3) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat berpindah tempat, 4) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha, 5) Sumber daya manusia (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai, 6) Tingkat pendidikannya relatif rendah, 7) Umumnya belum memiliki akses pada lembaga perbankan, namun sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga non keuangan, 8) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 b. Ciri-ciri Usaha Kecil: 1) Jumlah tenaga kerjanya antara 5 – 19 orang, 2) Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap, tidak mudah berubah, 3) Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindahpindah, 4) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha, 5) sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP, 6) Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha, 7) Sebagian sudah akses pada lembaga perbankan dalam hal keperluan modal, 8) Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planing. c. Ciri-ciri Usaha Menengah: 1) Jumlah tenaga kerjanya antara 20 – 99 orang, 2) Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 3) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan, 4) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll, 5) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara izin tetangga, izin usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll, 6) Sudah memiliki akses pada sumber-sumber pendanaan perbankan, 7) Pada umumya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terdidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskiptif dengan studi empiris, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap objek tertentu yang sampelnya terbatas sehingga hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi objek yang diteliti dan berlaku pada waktu tertentu.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian: Bank BPD DIY (syariah dan konvensional) dan UMKM di Krebet dan Pundong Bantul. 2. Waktu Penelitian: Februari – April 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian: a. Karyawan bank bagian perkreditan, b. Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 2. Objek penelitian: Penelitian ini mengambil objek penelitian yang meliputi prosedurprosedur pemberian kredit bagi UMKM, serta perbandingan preferensi pemilihan bank pemberi kredit yang dipilih oleh pengusaha mikro, kecil, dan menengah ditinjau dari prosedur pemberian kredit.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 D. Data yang Dicari 1. Gambaran umum UMKM di Krebet dan Pundong, 2. Prosedur pemberian kredit bagi UMKM dari Bank BPD DIY sebagai pendukung teori.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara: mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada karyawan bank bagian kredit tentang prosedur pemberian kredit serta pengusaha mikro, pengusaha kecil, dan pengusaha menengah tentang preferensi pemilihan bank pemberi kredit. 2. Dokumentasi: pengumpulan prosedur-prosedur pemberian kredit melalui berbagai data penunjang yang berasal dari artikel-artikel, buku-buku, dan sebagainya yang bersangkutan dengan penelitian. 3. Kuesioner: memberikan daftar pertanyaan tentang preferensi pemilihan prosedur-prosedur peminjaman kredit kepada pengusaha mikro, kecil, dan menengah serta memberikan nilai tentang prosedur itu.
F. Teknik Pengambilan Sampel Sampel yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 50 pengusaha UMKM (lihat lampiran penentuan jumlah sampel) yang berada di Krebet dan Pundong Bantul. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling yaitu prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti. Pada umumnya, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32 daftar pertanyaan dalam jumlah yang besar dan lengkap secara tepat dan hemat (Kuncoro, 2003).
G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian: a. Permasalahan diselesaikan dengan menggunakan teknik one way anova. Menurut Sugiyono (2007: 201), langkah-langkah dalam penggunaan anova satu jalan adalah sebagai berikut dengan data yang berasal dari hasil kuesioner: a. Merumuskan hipotesis: Ho : μ1 = μ2 :
Tidak ada perbedaan preferensi pemilihan Usaha Mikro, kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedur pemberian kredit.
Ha : μ1 ≠ μ2 :
Ada perbedaan preferensi pemilihan Usaha Mkro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit dtinjau dari prosedur pemberian kredit.
b. Menghitung JK (Jumlah Kuadrat) total:
c. Menghitung jumlah kuadrat antar, dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33 d. Menghitung jumlah kuadrat dalam, dengan rumus:
e. Menghitung mean kuadrat (MK) antara, dengan rumus:
f. Menghitung mean kuadrad (MK)dalam, dengan rumus:
g. Menghitung F hitung, dengan rumus:
h. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel ringkasan Anova satu jalan. Tabel 2: Ringkasan Anova Hasil Perhitungan Sumber variasi
dk
Jumlah Kuadrat
MK
Total Antar Kelompok Dalam kelompok
Sumber: Sugiyono (2007: 202) i. Mengambil keputusan Ho ditolak jika F hitung < F tabel. Ho tidak ditolak jika F hitung > F tabel.
Fh
Ftab
Keputusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 j. Menarik kesimpulan Jika Ho tidak ditolak berarti tidak ada perbedaan preferensi pemilihan bank pemberi kredit bagi pengusaha kecil, mikro, dan menengah ditinjau dari prosedur pemberian kredit antara bank konvensional dengan bank syariah. Jika Ho ditolak berarti ada perbedaan preferensi pemilihan bank pemberi kredit bagi pengusaha kecil, mikro, dan menengah ditinjau dari prosedur pemberian kredit antara bank konvensional dengan bank syariah. .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM UMKM
A. Gambaran UMKM di Pundong Artefak aneka bentuk gerabah yang fungsional maupun berupa ragam hias banyak ditemukan sebagai bagian penemuan arkeologis. Sejarah memang mencatat ketrampilan membuat gerabah telah menjadi bagian perkembangan peradaban bangsa-bangsa di Nusantara. Jejak historinya pun masih jelas terwariskan hingga masa kini. Keahlian membuat gerabah merupakan salah satu bentuk pewarisan tertua yang masih bertahan hingga sekarang. Sentra-sentra industri gerabah pun masih tersebar di banyak daerah, beberapa yang terkenal saat ini salah satunya adalah Pundong, lengkapnya desa Jetis, Kecamatan Pundong. Dusun Jetis, Panjangrejo, terletak di Kecamatan Pundong, Bantul, sekitar 20 kilometer arah selatan kota Yogyakarta. Di kecamatan Pundong terdapat beberapa dusun lain yang kini tumbuh menjadi sentra industri gerabah, namun Jetis memiliki keunikan tersendiri. Di Jetis kita bisa menyaksikan gerabah dalam bentuk paling tradisional, yakni bentuk-bentuk dasar yang fungsional, semisal periuk, belanga, wajan, kendhi, genthong air dan cobek. Teknik produksinya pun masih sama seperti yang dipakai nenek moyang mereka beberapa generasi sebelumnya. Namun, sebagaimana kecenderungan yang berlangsung di sentra kerajinan gerabah lainnya, permintaan pasar mendorong perajin untuk memproduksi bentuk-bentuk baru. Misalnya saja kap lampu, panel-panel keramik, asbak, 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 celengan, ataupun aneka bentuk hiasan berbahan tanah liat. Bahkan tak jarang bentuk atau desain yang sama sekali baru juga dibuat berdasarkan pesanan. Tetapi bila tidak ada pesanan, para pengrajin akan kembali memproduksi barang-barang gerabah untuk kebutuhan rumah tangga. Seperti halnya sebagian besar penduduk Kecamatan Pundong lainnya, sebetulnya mata pencaharian utama penduduk Jetis adalah bertani. Profesi sebagai pembuat gerabah hanyalah pekerjaan sambilan saja. Menurut penduduk disana, bahwa membuat gerabah sebenarnya profesi sambilan turun temurun. Sekitar tiga puluh tahun lalu, jenis produk maupun lingkup pasar mereka masih sangat sederhana dan terbatas di sekitar Pundong saja. Akan tetapi sejak tahun 1974, pekerjaan sambilan tadi mulai mendapat sentuhan perhatian dari pemerintah desa setempat. Beberapa warga diminta untuk pelatihan pengembangan industri gerabah, yang kemudian ditindak lanjuti dengan bantuan pemasaran produk mereka melalui KUD Panjangrejo. Namun, pelatihan yang intensif dan komprehensif baru dilakukan pada tahun 1990-an oleh Departemen Perindustrian DIY dan lembaga-lembaga terkait. Salah satu keunikan yang masih bisa disaksikan di Jetis adalah cara pembuatan gerabah yang masih memakai tehnik putar, salah satu tehnik dasar tradisional yang sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Peralatan utamanya adalah perbot atau meja putar, sedangkan proses pembakaran masih dilakukan dengan tungku terbuka yang terbuat dari susunan batu bata. Kayu bakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37 sebagai bahan bakar diperoleh dari daerah sekitar, tetapi ada juga yang didatangkan dari Purworejo. Tanah liat sebagai bahan dasar biasanya didatangkan dari daerah Godean, Kabupaten Sleman, yang dianggap berkualitas cukup bagus. Untuk produk keramik yang berukuran kecil, biasanya dibuat berdasarkan permintaan pemesan yang membawa desain atau sampel sendiri. Menurut warga, para pengrajin keramik Jetis belum mampu membuat desain sendiri. Salah satu kelemahan pengrajin di Jetis adalah penguasaan pasar secara mandiri. Selama ini pemasaran produk kerajinan gerabah Jetis masih menumpang pada pemilik kios di Kasongan, sentra industri gerabah yang berjarak sekitar 20 kilometer dari Jetis. Itu pun kebanyakan dibuat berdasarkan pesanan. Selain pesanan dari sesama pengrajin atau eksportir di Kasongan, pesanan juga datang dalam jumlah kecil untuk souvenir perkawinan atau acara lainnya. Sektor industri ini menyerap banyak tenaga kerja dari dusun Jetis dan beberapa dusun tetangga, sehingga praktis tidak ada pengangguran di Jetis.
B. Gambaran UMKM di Krebet Terletak di Desa Sandangsari, Kecamatan Pajangan, kurang lebih 12 kilometer sebelah barat daya dari Yogyakarta. Terdapat sekitar 400 pengrajin yang bekerja di 20 sanggar seni dengan produk atau kerajinan utama seperti topeng, batik, patung kayu, patung asmat. Kerajinan ini mulai berkembang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38 tahun 1988 dan hampir semua warga dusun Krebet menggantungkan hidupnya dari kerajinan. Batik lazimnya ditorehkan di atas kain, namun para pengrajin di dusun Krebet,
Desa
Sendangsari,
Kecamatan
Pajangan,
Bantul
telah
mengembangkan batik menggunakan media kayu. Topeng kayu, miniatur binatang, dan pernik hiasan lainnya dihiasi motif-motif batik dengan proses layaknya membatik di atas kain, adapun macam-macam motifnya antara lain motif parangrusak, parangbarong, kawung, garuda, sidomukti, sidorahayu,dan lain sebagainya. Jenis kayu yang digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu lunak diantaranya sengon, pule, dan mahoni. Kerajinan batik kayu ini menjadi icon dusun Krebet dan menjadi tulang punggung ekonomi. Batik kayu Krebet tidak hanya dipasarkan di dalam negeri seperti Bali, Jakarta, dan Surabaya namun telah menembus pasar mancanegara di Asian, Eropa, dan Timur Tengah. Pada mulanya produk yang dihasilkasn masih sebatas alat dapur dan alat rumah tangga, namun dewasa ini sudah mampu menghasillkan berbagai benda hias dan barang kerajinan seperti yang dijelaskan di atas. Tahap-tahap dalam pembuatan kayu batik ini dikerjakan oleh orang yang ahli. Para pekerja menyiapkan batang kayu sebagai bahan bakunya. Kayu yang masih berbentuk gelodongan ini dipotong sesuai ukuran model yang akan dibuat. Pada tahap awal ini atau tahap pemotongan dan pembentukan, pekerja menyediakan berbagai model dan ukuran sebagai patokan dalam membentuk. Ukuran kayu gelondongan dan model berpengaruh pada jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 yang dihasilkan. Untuk kayu dengan panjang 2 meter bisa menghasilkan 2 sampai 20 buah, tergantung model dan ukurannya. Lalu dilanjutkan dengan memahat hingga membentuk model yang dimaksud. Setelah tahap ini selesai, maka dilanjutkan dengan tahap penghalusan. Bentuk yang sudah ada dihaluskan dengan amplas. Tahap berikutnya adalah tahap revisi atau perbaikan. Di sini, hasil kerajinan yang telah melalui tahap penghalusan akan disortir dan diperbaiki lagi. Biasanya pengerjaannya meliputi penambalan (dempul) bagian-bagian yang berlubang dan menyortir untuk bisa ketahap selanjutnya yaitu pembatikan dan pewarnaan. Semua yang mengerjakan ini adalah remaja putri. Pada dasarnya proses tersebut di atas hampir sama dengan membuat batik pada kain, bahkan penggunaan canting dan malam (lilin madu) masih tetap dipertahankan, tapi yang membedakan hanya medianya saja. Yang pasti, membatik pada kayu setelah pencelupan (direbus) warna, lalu dipertegas lagi motifnya, lalu pada tahap pelapisan atau vernis, agar terlihat mengkilap dan halus. Maka, kerajinan batik kayu siap dipasarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Pada bagian ini penulis melakukan analisis data untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis data dalam penelitian menggunakan teknik deskriptif yaitu membandingkan tentang prosedur-prosedur pemberian kredit bagi UMKM, kemudian melakukan perhitungan dengan menggunakan teknik one way anova. Teknik ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan preferensi pemilihan bank pemberi kredit bagi UMKM ditinjau dari prosedur pemberian kredit antara bank konvensional dengan bank syariah. Dalam penelitian ini mempertanyakan, apakah prosedur berpengaruh pada preferensi pemilihan bank pemberi kredit yang diajukan oleh pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Prosedur merupakan suatu tahapan kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Apabila suatu prosedur sangat berpengaruh pada preferensi pemilihan bank oleh pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah maka, langkah-langkah peminjaman kredit merupakan faktor penting dalam penentuan pemilihan bank pemberi kredit. Namun apabila prosedur tersebut tidak berpengaruh pada preferensi pemilihan bank oleh pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah maka, prosedur tersebut bukan merupakan faktor utama para pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk mengajukan permohonan kredit di bank. Data pendukung yang diperoleh penulis berdasarkan kuesioner menunjukkan hampir semua pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah tidak 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 begitu menyukai untuk meminjam kredit di bank. Dibuktikan dengan adanya komentar-komentar ‘negatif’ pada waktu pengisian kuesioner. Mereka mengeluhkan rumitnya prosedur peminjaman kredit yang ada di dalam kuesioner, dan dengan kerumitan prosedur tersebut, mereka enggan bahkan malas untuk mengajukan pinjaman kredit di bank. Dari hasil wawancara pada waktu pemberian kuesioner, masyarakat di Pundong dan Krebet lebih menyukai meminjam modal untuk mengembangkan usaha mereka di kanankiri tetangga mereka, selain cepat, tidak perlu prosedur yang rumit. Dalam rangka pengujian Anova, maka terdapat data yang disusun sebagai berikut: Tabel 3: Perbandingan Preferensi UMKM Pada Pemilihan Bank Pemberi Kredit Ditinjau Dari Prosedur Pemberian Kredit Pengusaha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Bank Konvensional 1 8 8 1 1 8 1 1 1 6 8 3 8 8 6 6 2 2
Bank Syariah 3 6 1 7 8 1 1 8 8 7 6 8 1 4 1 7 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 Tabel 3:
Perbandingan Preferensi UMKM Pada Pemilihan Bank Pemberi Kredit Ditinjau Dari Prosedur Pemberian Kredit (lanjutan) 19 7 2 20 8 1 21 1 6 22 7 7 23 1 1 24 1 5 25 1 3 26 8 1 27 3 8 28 7 7 29 7 7 30 8 1 31 1 8 32 7 5 33 8 1 34 1 4 35 8 8 36 3 1 37 8 6 38 1 7 39 6 7 40 1 7 41 1 1 42 6 8 43 8 8 44 6 8 45 8 6 46 8 1 47 1 1 48 1 3 49 1 6 50 7 2 50 50 n 4.58 4.56 X Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43 Sebelum melakukan penghitungan Anova, maka perlu adanya pengujian homogenitas varian terlebih dahulu dengan uji F.
F = Varian Terbesar Varian Terkecil
F = 12,81 = 1,09 11,69 Bank Konvensional: s = 8 – X1 = 8 – 4,58 = 3,42 s2 = (3,42)2 = 11,69 (varian terkecil) s = X1 – 1 = 4,58 – 1 = 3,58 s2 = (3,58)2 = 12,81 (varian terbesar) Bank Syariah: s = 8 – X2 = 8 – 4,56 = 3,44 s2 = (3,44)2 = 11,83 s = X2 – 1 = 4,56 – 1 = 3,56 s2 = (3,56)2 = 12,67 keterangan: s = deviasi standar X1 = rata-rata bank konvensional 2 X = rata-rata bank syariah
Harga F hitung tersebut dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang na – 1 dan dk penyebut nb – 1. Jadi dk pembilang = 50 – 1 = 49, dk penyebut = 50 – 1 = 49. Dengan dk pembilang = 49 dan dk penyebut = 49, berdasarkan tabel F (lampiran), maka harga F tabel untuk 5% = 1,60. Harga F hitung lebih kecil darii F tabel (1,09 < 1,60). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis homogen. Apabila F hitung lebih besar daripada F tabel dalam uji homogenitas ini, maka varian tidak homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44 Tabel 4: Perhitungan Anova Bank Konvensional X1 X12 1 1 8 64 8 64 1 1 1 1 8 64 1 1 1 1 1 1 6 36 8 64 3 9 8 64 8 64 6 36 6 36 2 4 2 4 7 49 8 64 1 1 7 49 1 1 1 1 1 1 8 64 3 9 7 49 7 49 8 64 1 1 7 49 8 64 1 1 8 64 3 9 8 64 1 1 6 36 1 1 1 1
Bank Syariah X2 X22 3 9 6 36 1 1 7 49 8 64 1 1 1 1 8 64 8 64 7 49 6 36 8 64 1 1 4 16 1 1 7 49 2 4 2 4 2 4 1 1 6 36 7 49 1 1 5 25 3 9 1 1 8 64 7 49 7 49 1 1 8 64 5 25 1 1 4 16 8 64 1 1 6 36 7 49 7 49 7 49 1 1
Total X 4 14 9 8 9 9 2 9 9 13 14 11 9 12 7 13 4 4 9 9 7 14 2 6 4 9 11 14 14 9 9 12 9 5 16 4 14 8 13 8 2
X2 16 196 81 64 81 81 4 81 81 169 196 121 81 144 49 169 16 16 81 81 49 196 4 36 16 81 121 196 196 81 81 144 81 25 256 16 196 64 169 64 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45 Tabel 4: Perhitungan Anova (lanjutan) 6 36 8 64 8 64 8 64 6 36 8 64 8 64 6 36 8 64 1 1 1 1 1 1 1 1 3 9 1 1 6 36 7 49 2 4 229 1532 228 1436 n1 = 50 n2 = 50 Sumber: Data diolah
14 196 16 256 14 196 14 196 9 81 2 4 4 16 7 49 9 81 457 4959 ∑ N = 100
B. Uji Hipotesis a. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: Ho:
Tidak ada perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedur pemberian kredit, berarti Ftab > Fh
Ha:
Ada perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedur pemberian kredit, berarti Ftab< Fh
b. Menghitung JK (Jumlah Kuadrat) total:
=
4959 – 4572 100
= 4959 – 2088,49 = 2870,51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46 c. Menghitung jumlah kuadrat antar, dengan rumus:
2
2
50
50
2
= 229 + 228 – 457
100
= 52441 + 51984 – 208849 50
100
= 2088,50 – 2088,49 = 0,01 d. Menghitung jumlah kuadrat dalam, dengan rumus:
= 2870,51 – 0,01 = 2870,50
e. Menghitung mean kuadrat (MK) antara, dengan rumus:
= 0,01 1 = 0,01 f. Menghitung mean kuadrat (MK) dalam, dengan rumus:
= 2870,50 9 = 29,29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47 g. Menghitung F hitung, dengan rumus:
= 0,01 29,29 = 0,0003 h. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel ringkasan Anova satu jalan. Tabel 5: Ringkasan Anova Hasil Perhitungan Sumber variasi Total Antar Kelompok Dalam kelompok
dk 100 - 1 2–1= 1 100 – 2 = 98
Jumlah Kuadrat 2870,51 0,01
MK
2870,50
29,29
0,01
Fh
Ftab
Keputusan
0,000 3
5%= 3,94 1%= 6,90
Ftab > Fh (3,94 > 0,0003) Jadi Ho tidak ditolak untuk 5% dan 1%
Sumber: Data diolah i. Mengambil keputusan Karena nilai F tabel > F hitung maka, Ho tidak ditolak. j. Menarik kesimpulan Karena tidak bisa menolak Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedur pemberian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48 C. Pembahasan Data yang diolah oleh penulis, prosedur dari bank konvensional lebih diminati oleh para pengusaha yang sudah menapaki perdagangan eksporimpor. Hal ini ditunjukkan dalam pengisian kuesioner dimana dari 20 pengusaha dari 50 pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sudah melakukan perdagangan ekspor-impor ada 15 pengusaha dari Krebet dan Pundong lebih memilih prosedur dari bank konvensional. Alasannya, karena dengan suku bunga yang sudah ditetapkan akan lebih mudah untuk memperkirakan besarnya pengembalian yang harus diberikan kepada pihak bank. Mereka berpendapat bahwa di bank syariah, belum tentu dapat mengembalikan pinjaman modal lebih sedikit dibandingkan pinjaman modal yang ditetapkan bank konvensional. Apabila salah dalam perhitungan, peminjam bisa mengembalikan pinjaman modal lebih besar dari pada mengembalikan pinjaman modal di bank konvensional. Sedangkan prosedur dari
bank
syariah
cenderung
diminati
oleh
para
pengusaha
yang
perdagangannya masih di sekitar daerah mereka tinggal. Ditunjukkan 30 pengusaha dari 50 pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Krebet dan Pundong yang masih melakukan perdagangan lokal (di daerah tempat tinggal) cenderung memilih bank syariah. Alasan mereka lebih memilih prosedur dari bank syariah karena mereka tergiur akan adanya pembagian hasil (nisbah). Mereka tidak memikirkan jumlah pinjaman yang akan dikembalikan kepada pihak bank, apakah lebih kecil atau malah lebih besar. Mereka memiliki pandangan ‘kalau bisa ditawar pasti akan lebih murah’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49 Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam memilih bank pemberi kredit ditinjau dari prosedurnya. Hal ini dibuktikan dengan melihat perhitungan F hitung sebesar 0,0003. Artinya, semakin kecil F hitung semakin kecil pula perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai p (sig) sebesar 0,973. Berarti nilai p lebih besar dari nilai 0,05 yang menandakan Ho tidak ditolak. Jelas bahwa faktor prosedur peminjaman kredit di bank bukan merupakan penyebab adanya perbedaan atau dengan kata lain faktor prosedur tidak berpengaruh sama sekali bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam menentukan bank pemberi kredit. Jika hasil penelitian diamati lewat pengolahan SPSS dengan dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas, dimana p > 0,05 ; maka Ho tidak ditolak atau kedua rata-rata populasi sama, sedangkan p < 0,05 ; maka Ho ditolak atau kedua rata-rata populasi tidak sama. Maka, tampak nilai F hitung = 0,001 (lihat lampiran oneway) dan p (sig) = 0,973, oleh karena itu p > 0,05, yang berarti Ho tidak ditolak atau kedua rata-rata populasi sama. Apabila hasil penelitian diamati berdasarkan pengambilan keputusan atas dasar perbandingan F hitung dengan F tabel, dimana jika F hitung < F tabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha ditolak, dan jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha tidak ditolak. Tampak pada perhitungan F hitung = 0,001 dan F tabel = 3,94 pada taraf kepercayaan 95% (α = 5%), dimana derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50 bebas (df) 1 dan 2 adalah df 1 = n – 1 = 2 – 1 = 1, dan df 2 = N – n = 100 – 2 = 98, sehingga F tabel = F (0,05;1;98) = 3,94
Ho ditolak
Ho Ditolak Ho diterima
-1,97
+1,97
Gambar III: Kurva One Way Anova Maka diputuskan F table < F hitung < F tabel, berarti Ho tidak ditolak. Kesimpulannya terbukti secara menyakinkan bahwa Ho tidak ditolak, maka tidak ada perbedaan preferensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedur pemberian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan preferensi pemilihan bank pemberi kredit ditinjau dari prosedurnya. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan F hitung sebesar 0,001 lebih kecil daripada F tabel sebesar 3,94 dan p (sig) = 0,973 lebih besar daripada 0,05 yang berarti Ho tidak bisa ditolak. Selain itu, diperoleh data yang menunjukkan bahwa prosedur bukan merupakan faktor utama dalam pemilihan bank pemberi kredit. Ditunjukkan dengan adanya komentar-komentar (lihat lampiran) dari para pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang menjadi responden. Para pengusaha cenderung mempertimbangkan bunga pengembalian kredit dari pada prosedur peminjaman kredit untuk mengambil pinjaman kredit di bank.
B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian yaitu: 1. Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang menjadi responden sebagian tidak memahami prosedur kredit di bank sehingga ada beberapa kuesioner yang tidak valid dan menghambat dalam melakukan analisis data, 2. Prosedur peminjaman kredit di bank bukan merupakan faktor utama pengusaha yang menjadi responden untuk memutuskan meminjam kredit di bank. 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang penulis berikan yaitu: 1. Bank pemberi kredit mengadakan pengenalan lebih lanjut mengenai berbagai macam jenis produk bank pemberi kredit kepada para pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga dapat memberikan pandangan maupun gambaran dalam melakukan peminjaman kredit di bank, 2. Untuk penelitian selanjutnya bisa membandingkan antara dua bank pemberi kredit yang berbeda, serta menambahkan variabel yang akan diteliti. Tidak hanya variabel prosedur saja, tetapi juga ditambah dengan variabel bunga atau variabel lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Darmi dan Widiatmoko. 2003. Profil Usaha Kecil Menengah di Jawa Tengah. FOKUS Ekonomi, Vol.2, No.3, 215-228. Jakarta: Graha Akuntan. BPD DIY (bank konvensional dan bank syariah). Hardanti, Reni. 2002. Diktat Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi USD. Hartanti, Wiwik. 2004. Pelaksana Perjanjian Ijarah Muntahia Bittamlik. Thesis. Fakultas Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Tidak Dipublikasikan. Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Marlin, Susana. 2006. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Terhadap Kelompok Kredit Usaha Kecil. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma. Tidak Dipublikasikan. Muhamad. 2003. Sistim dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta: UII Press. Purwohedi, Unggul. 2006. Penilaian Kinerja Bank Syariah Mandiri: Sebuah Studi Eksploratori. Wahana Akuntansi (jurnal ilmiah), Vol.1, No. 1, 1-16. Jakarta: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Puwataatmadja, Karnaen dan Syafi’i, M. Antonio. 1992. Apa dan Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV.Alfabeta. Sumadji, Pratama, dan Rosita. 2006. Kamus Ekonomi Lengkap. ______: Wipress. Susanto, Antonius C.N. 2006. Analisis Perbandingan Pemberian Kredit Antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma. Tidak Dipublikasikan. Suyatno, Thomas. 1996. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54 Suyatno, Thomas. 1999. Dasar-dasar Perkreditan. Edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tjoekam, Mohamad. 1999. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. UU No.10/1998 tentang Perbankan. Widodo, Edi dan Untung, Widodo Hendy. 2005. Mengapa Memilih Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia. _______, www.ekonomirakyat.com _______, 25 November 2007. http:// usaha-umkm.blog.com/ciri+ciri+umkm/. _______, 2007. Meningkatkan KinerjaPerekonomian Bangsa Melalui Sektor Industri Kecil dan Menengah. Jurnal FOKUS, edisi 58, 3-4, 13-14. Jakarta: Graha Akuntan. _______, 2007. Peran Serta UKM Dalam Perekonomian. Jurnal FOKUS, edisi 58, 15. Jakarta: Graha Akuntan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran Ringkasan pernyataan para pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Krebet
“Saya lebih suka meminjam di bank konvensional karena pengembalian pinjaman sudah ditetapkan jadi tidak perlu repot untuk memperkirakan berapa pinjaman yang akan dikembalikan.”
“Sebenarnya saya tidak begitu tertarik untuk pinjam modal di bank karena prosedur yang sangat rumit, saya lebih suka pinjam di koperasi karena tidak serumit meminjam kredit di bank.”
Pundong
“Saya biasanya pinjam modal di tetangga kanan kiri, karena tidak repot mengurusi syarat-syarat yang rumit seperti di bank”
“Kedua bank ini sebenarnya memiliki kelebihan dan kekurangan sendirisendiri, tetapi saya cenderung memilih bank konvensional karena sudah jelas berapa yang harus kita kembalikan kepada pihak bank.”
“Saya tidak suka pinjam di bank, karena prosedur yang terlalu rumit, belum lagi kalau kita tidak bisa tepat waktu mengembalikannya, jumlah pengembaliannya lebih besar karena ada denda.”
“Saya tidak pernah pinjam dari bank, karena uang yang ada ya itu yang saya pakai, entah itu buat makan, atau buat modal menerima pesanan gerabah, jadi uangnya muter, dan saya tidak pernah mengalami kekurangan. Jadi saya tidak perlu meminjam dari bank.”
“Saya lebih suka pinjam di bank Syariah, karena bisa tawar menawar dengan pihak bank.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI