Renja Dinas Sosial
2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bidang kesejahteraaan sosial sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakatnya. Sebagai pencerminan dari tujuan nasional yang termaksud dalam Pembukaan Undangundang Dasar 1945 yang merupakan sumber bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengamanatkan bahwa salah satu tujuan nasional adalah meningkatkan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial. Pembangunan bidang Kesejahteraan Sosial dilaksanakan melalui usaha-usaha Kesejahteraan Sosial yang mencakup semua upaya program dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan bersama sebagai tanggungjawab pemerintah dan masyarakat. Kehidupan sosial pada saat ini dilandaskan pada kurangnya peranan sosial, pengendalian dan pengawasan usaha kesejahteraan sosial, kurangnya jaminan sosial dan kurangnya penggalian sumber kesejahteraan sosial. Guna mewujudkan sasaran penanganan kehidupan sosial yang dinamis maka program kerja Dinas Sosial Kota Bandung diarahkan kepada pelaksanaan Pembinaan Partisipasi Sosial Masyarakat, Rehabilitasi Sosial, Pelayanan Sosial dan Pembinaan terhadap Rawan Sosial. 1.2 Landasan Hukum Landasan penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2015 ini adalah : 1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34; 2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan Gelandangan dan Pengemis; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Anak yang Bermasalah;
1
Renja Dinas Sosial
2016
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Kesejahteraan Sosial; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 20/HUK/99 tentang Rehabilitasi Sosial Bekas Penyandang Masalah Tuna Sosial; 19. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 50/HUK/2004 tentang Standarisasi Panti Sosial; 20. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perlindungan Anak; 22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perlindungan Anak; 23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung; 24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009; 25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Dinas di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandung Tahun 2009-2013; 27. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial;
2
Renja Dinas Sosial
2016
28. Peraturan Walikota Bandung No. 475 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung; 29. Peraturan Walikota Bandung Nomor 004 Tahun 2011 tentang Perubahan ke Lima atas Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah. 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penyusunan Rencana Kerja ini dimaksudkan untuk menyusun Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung dalam kurun waktu satu tahun (tahun 2016), dengan memadukan penjabaran RKPD dengan Renstra SKPD yang memuat rancangan dalam bidang sosial, program prioritas Dinas Sosial Kota Bandung dan rencana kerja, pendanaan dan perkiraan maju. 1.3.2. Tujuan Tujuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung tahun 2016 adalah : 1.
Menyusun Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung tahun 2016 untuk menghasilkan suatu acuan guna pelaksanaan program dan kegiatan bagi Dinas Sosial Kota Bandung pada Tahun 2016.
2.
Menyusun Rencana Kerja Tahun 2016 untuk menjadi acuan Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Dinas Sosial Kota Bandung tahun 2016
1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2016 yakni : BAB I
PENDAHULUAN Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja SKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik yang menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum penyusunan, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan penyusunaan Renja Dinas Sosial Kota Bandung.
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2015 Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2015 dan perkiraan capaian tahun 2016, mengacu pada APBD Tahun 2016 serta dikaitkan dengan dengan pencapaian target Renstra Dinas Sosial Kota Bandung berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja tahun-tahun sebelumnya.
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Bab ini menjelaskan tentang telaahan terhadap kebijakan nasional, tujuan dan sasaran Renja SKPD, serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 oleh Dinas Sosial Kota Bandung
3
Renja Dinas Sosial
2016
BAB IV PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan rangkuman atas Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2016
4
Renja Dinas Sosial
2016
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2015 dan Capaian Renstra SKPD Pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pelayanan bidang kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung pada tahun 2015 tidak mengalami hambatan yang berarti hal tersebut dapat terlihat pada pencapaian atas realisasi kinerja dan target rencana yang sebagian besar terpenuhi, bahkan mayoritas realisasi kinerja melampaui target. Namun demikian masih terdapat beberapa target sasaran yang masih belum dapat dicapai atau tidak sesuai dengan target yang telah direncanakan, adapun target yang tidak tercapai pada tahun 2014 yaitu : a. Pada indikator Pemberdayaan bagi Keluarga Miskin dimana target sasaran dari kegiatan ini ialah Keluarga Miskin yang memperoleh kegiatan pemberdayaan dengan target sebanyak 15.000 KK atau 19,05% hanya terealisasi 11.548 KK atau 14,66% yang memperoleh kegiatan pemberdayaan berupa Program Keluarga Harapan, pelatihan keterampilan, serta bantuan stimulan pada tahun 2014. Penyebab dari ketidaktercapaian atas target tersebut ialah penetapan target sasaran dilakukan pada saat sebelum adanya verifikasi terhadap klien penerima manfaat, namun setelah diverfikasi maka jumlah keluarga penerima manfaat yang layak memperoleh program pemberdayaan mengalami pengurangan gdari jumlah awal. b. Pada indikator pemenuhan sebagian kebutuhan dasar penghuni panti asuhan/jompo,dimana target sasaran dari kegiatan ini ialah sebanyak 3.554 orang hanya terealisasi sebanyak 1.774 orang. Ketidaktercapaian ini dikarenakan jumlah penghuni panti mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil proyeksi, hal ini dikarenakan adanya kebijakan dari Kementerian Sosial RI untuk mengutamakan pengasuhan dalam keluarga. Dengan tidak tercapainya kedua target pada kegiatan di atas tentunya berdampak pada capaian kinerja program Renstra, dimana untuk target kedua kegiatan tersebut juga tidak tercapai. Adapun langkahlangkah yang ditempuh untuk mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut, yakni : a. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait; b. Mengoptimalkan proses sosialisasi kepada masyarakat terhadap berbagai pelayanan yang dilaksanakan kepada masyarakat oleh Dinas Sosial Kota Bandung.
5
Renja Dinas Sosial
2016
Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD s.d Tahun 2014 Dinas Sosial Kota Bandung
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)/Kegiatan (output)
Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 20014-2018
2
3
4
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS lainnya
Prosentase penanganan keluarga miskin
1 1
Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d tahun 2012 5
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2014
Target Renja SKPD tahun 2014
Realisasi Renja SKPD tahun 2014
Tingkat Realisasi (%)
6
7
8=(7/6)
Target Program dan Kegiatan (Renja SKPD tahun 2015)
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d tahun berjalan Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d tahun berjalan 2015
Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra (%)
9
10=(5+7+9)
11=(10/4)
Urusan Wajib
1
13
Sosial
1
13
15
1
13
15
02
Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
Jumlah keluarga miskin yang mengikuti pelatihan keterampilan serta dana pendamping PKH
1
13
15
02
Pelatihan keterampilan bagi penyandang Masalah Sosial
Jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang mengikuti bimbingan sosial
1
13
16
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Meningkatnya kualitas pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
1
13
16
02
Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban perdagangan perempuan dan anak
Terselenggaranya pelayanan dan bimbingan sosial bagi korban traficking
1
13
16
03
Pelaksanaan KIE, Konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tersebarluaskannya informasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan PMKS & penyelenggaraan kesejahteraan sosial
1.620 KK & 14.554 RTSM
300 KK
300 orang
261 org dan 9 kel
87%
420 KK
10.928 RTSM
100%
1000 orang
100 orang
150 orang
100 orang
67%
200 orang
200 orang
100%
40 orang
40 orang
30 orang
10 orang
34%
40 orang
40 orang
100
Se kota Bandung
30 Kec
30 Kec
30 Kec
100%
151 kel
151 kel
100
6
Renja Dinas Sosial
1
13
16
07
Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi sosial bagi PMKS
1
13
16
08
Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tersedianya dokumen kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
1
13
16
10
Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
Tersalurkannya barang bantuan bagi korban bencana serta pemulangan orang terlantar dalam perjalanan
1
13
16
12
Kajian Inventarisasi dan Identifikasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kota Bandung
Inventarisasi data PMKS
1
13
17
Program Pembinaan Anak Terlantar
Terselenggaranya pembinaan terhadap anak terlantar
1
13
17
02
Pelatihan keterampilan dan belajar Kerja bagi anak terlantar
Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi anak terlantar
1
13
17
04
Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
Terselenggaranya kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan bagi anak terlantar
09
Peningkatan keterampilan tenaga pelatih & pendidikan anak terlantar
Meningkatnya kapasitas para tenaga pembina anak terlantar (Sakti Peksos dan pengurus RPSA) serta penyebarluasan informasi penanganan ank terlantar
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Eks-Trauma
Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan bagi penyandang cacat
03
Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks-trauma
Terselenggaranya kegiatan bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat dan eks trauma Terselenggaranya rangkaian kegiatan dalam rangka hari Disabilitas Internasional (Seminar, Gerak Jalan, Pentas Seni dan Pameran) Meningkatnya kapasitas tenaga TKSK dan Pekerja Sosial Masyarakat dalam menangani permasalahan
1
13
17
1
13
18
1
13
18
1
13
18
04
Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks-trauma
1
13
18
05
Peningkatan Keterampilan Tenaga Pelatih dan Pendidik
-
2016
-
-
-
-
-
-
-
-
25 dokumen
1 Dokumen Perda
3 dokumen
1 dokumen
30%
5 dokumen
1 dokumen
25
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100
-
1 Dokumen Data PMKS
-
-
-
-
-
-
500 orang
150 orang
150 orang
100%
100 orang
100 orang
100 orang
100 orang
100 orang
100%
300 orang
300 orang
-
-
-
-
100 orang
100 orang
100
60 orang
4560 orang
4560 orang
100%
110 orang
110 orang
100
20 keg
70 orang
-
-
-
4 keg
4 keg
100
450 orang
155 orang
100 orang
100 orang
100%
90 orang
90 orang
100
700 orang
100
1300 orang
290 orang
7
Renja Dinas Sosial
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Meningkatnya Kualitas Pelayanan pada Panti Asuhan/Jompo
03
Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pantri asuhan / jompo
Pemberian bantuan opersional kepada panti asuhan/jompo
19
04
Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
19
07
1
13
19
1
13
19
1
13
1
13
1
13
2016
60 Panti Sosial
47 Panti Sosial
52 Panti Sosial
52 Panti Sosial
100%
47 panti
47 Panti Sosial
100
Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi penghuni panti
1000 orang
50 orang
100 orang
100 orang
100%
100 anak
100 anak
100
Pengadaan prasarana panti persinggahan
Penyediaan rumah singgah bagi gelandangan beserta sarana pendukung
1 unit
-
-
-
-
3 unit rumah
3 unit rumah
100
20
Program Pembinaan EksPenyandang Penyakit Sosial (EksNarapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)
Meningkatnya kualitas pelayanan sosial bagi eks-penyandang penyakit sosial
Jumlah gelandangan, Pengemis, WTS, dan Pemulung yang mengikuti bimbingan sosial
610 orang
60 orang
30 orang WTS,30 org pemulung, 50 org gepeng
30 orang WTS,30 org pemulung, 50 org gepeng
100%
120 orang
120 orang
450
100%
3 Ha
5 Ha
selesai pengurugan
30%
2 bangunan kantor & 1 dokumen DED
2 bangunan kantor & 1 dokumen DED
80
900 kali
500 orang
600 orang
611 org gepeng, 216 org WTS
100%
156 keg
156 keg
100
175 orang
40 orang
70 orang
70 orang
100%
35 orang
35 orang
100
1000 orang
120 perusahaan
250 orang
151 kel & 30 Kec
100%
400 orang
400 orang
100
1
13
20
01
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
1
13
20
02
Pembangunan Pusat Bimbinga/Konseling Bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
Terbangunnya sarana Puskesos di Bandung
13
20
03
Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial
Jumlah penjangkauan dalam rangka penertiban PMKS Jalanan
1
13
20
04
Pemberdayaan eks-penyandang penyakit sosial
Terselenggaranya bimbingan sosial bagi anak bermasalah dengan hukum/korban narkotika
1
13
21
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Meningkatnya partisipasi dan pelayanan sosial yang dilaksanakan oleh PSKS
1
13
21
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
Jumlah perusahaan dan tokoh masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang CSR
01
8
Renja Dinas Sosial
1
13
21
02
Peningkatan jaringan kerjasama pelakupelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat
Sosialisasi pelaksanaan undian gratis dan sumbangan sosial
1
13
21
03
Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial
Jumlah SDM kesos yang mengikuti bimbingan teknis
1
13
21
1
13
22
05
2016
5 keg
50 orang
100%
100%
260%
30 kec
30 kec
100
197 orang
151 Kel
30 kec
30 kec
100%
227 org (KT,PSM,TKSK, orsos)
30 orang KT
100
60 org PSM, 60 org orsos, 30 org TKSK, 450 org/lembaga, 60 org KT
100%
-
-
-
Pemberdayaan Karang Taruna, Orsos dan PSM melalui pelatihan manajemen Orsos, pelatihan tingkat dasar bagi PSM dan Karang Taruna
197 orang
210 orang
60 org PSM, 60 org orsos, 30 org TKSK, 450 org/lembaga, 60 org KT
Penyuluhan Sosial Keliling
Jumlah peserta penyuluhan sosial keliling
2250 orang
10 Kecamatan
10 kecamatan
10 kel
100%
30 lokasi
30 lokasi
100
Program peningkatan pelayanan lanjut usia
Meningkaynya program peningkatan pelayanan lanjut usia
Peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti
Terselenggaranya peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti
650 orang
-
-
-
-
100 orang
100 orang
100
9
Renja Dinas Sosial
2016
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dalam menganalisis kinerja pelayanan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi tentunya organisasi tersebut memerlukan suatu ukuran yang dijadikan tolok ukur guna mengukur tingkat capaian kinerja. Dinas Sosial Kota Bandung sebagai penyelenggara pelayanan dalam bidang kesejahteraan sosial telah memiliki tolok ukur yang jelas yang digunakan dalam mengukur tingkat capaian kinerja Dinas Sosial Kota Bandung, adapun ukuran yang digunakan ialah Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bandung. Capaian kinerja Dinas Sosial Kota Bandung berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) sebagai berikut : a. Sarana dan prasarana sosial seperti panti yang ada di Kota Bandung sampai dengan tahun 2014 sebanyak 63 Panti Sosial, yang terdiri atas 5 buah PSTW, 1 buah PRSPC, 9 RPSA, dan 47 buah PSAA; b. Prosentase penanganan PMKS yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung pada tahun 2014 sebesar 20,93%, jumlah PMKS yang ditangani pada Tahun 2014 sebanyak 23.144 orang dari jumlah PMKS yang ada di Kota Bandung sebanyak 110.574 orang;.
10
Renja Dinas Sosial
2016
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kota Bandung No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8
Indikator (2) Prosentase penanganan keluarga miskin Prosentase cakupan penanganan korban trafficking, korban bencana dan orang terlantar dalam perjalanan Prosentase penanganan anak terlantar dan anak jalanan Prosentase penanganan penyandang cacat Jumlah penghuni panti yang ditangani Prosentase gelandangan, pengemis, WTS, dan korban penyalahgunaan Napza yang ditangani Jumlah Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ikut serta dalam penanganan masalah sosial Prosentase penanganan Lanjut Usia Terlantar
Target SPM
Target IKK
(3)
(4)
Th. 2014 (5) 19,05%
Th. 2015 (6) 19,68%
Th. 2016 (7) 20,32%
Th. 2017 (8) 20,95%
Th. 2018 (9) 21,59%
Realisasi Capaian Th. 2014 (10) 14,66%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4,77%
4,77%
4,77%
4,77%
4,77%
9,55%
10%
6,53% 3.554 orang
8,16% 3.554 orang
9,79% 3.554 orang
11,42% 3.554 orang
13,05% 3.554 orang
7,67% 1.774 orang
8,16% 1.800 orang
9,93%
11,91%
13,90%
15,88%
17,87%
35,28%
37%
998 PSKS
1.387 PSKS
1.387 PSKS
1.392 PSKS
1.392 PSKS
998 PSKS
1.387 PSKS
15,42%
18,03%
20,87%
23,96%
27,28%
20,06%
21%
Target Renstra SKPD
11
Proyeksi Th. 2015 (11) 16,05%
Catatan Analisis (12)
Renja Dinas Sosial
2016
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Sebagaimana diuraikan pada pada bagian sebelumnya bahwa tingkat capaian kinerja Dinas Sosial Kota Bandung pada Tahun 2014 sudah tergolong baik, walaupun apabila dilihat berdasarkan target Indikator Kinerja Kunci (IKK) masih sangat jauh dari harapan, dimana realisasi dari target tersebut hanya mencapai angka 20,9%, dimana jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terlayani di Kota Bandung mencapai 20,9%. Tingkat capaian kinerja yang rendah tersebut disebabkan oleh jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Kota Bandung sangat besar jumlahnya sedangkan anggaran yang dilimpahkan kepada Dinas Sosial Kota Bandung tidak sebanding dengan jumlah PMKS yang ada di Kota Bandung. Untuk target capaian kinerja per tahun dapat tercapai sesuai target sedangkan dilihat dari pencapaian atas target RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 masih terdapat 2 (dua) indikator yang masih belum tercapai yakni untuk kegiatan penanganan keluarga miskin dan pelayanan terhadap penghuni panti. Namun demikian ketidaktercapaian tersebut pada hakikatnya tidak mengurangi keberhasilan Dinas Sosial Kota Bandung dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan pelayanan bidang kesejahteraan sosial di Kota Bandung pada Tahun 2014. Ketercapaian dan ketidaktercapaian atas berbagai target kinerja penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial di Kota Bandung yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan hambatan yang dihadapi oleh Dinas Sosial Kota Bandung dalam menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial, adapun permasalahan dan hambatan yang dihadapi tersebut diantaranya : a.
Sampai dengan saat ini Pemerintah Kota Bandung khususnya Dinas Sosial Kota Bandung masih belum memiliki panti rehabilitasi atau penampungan sendiri yang digunakan untuk melayani para PMKS, sehingga sangat bergantung pada daya tampung dari panti sosial dan rehabilitasi yang dimiliki oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan pihak swasta. Hal ini menyebabkan ketidakoptimalan penanganan masalah sosial di Kota Bandung, karena daya tampung panti-panti tersebut pun sangat terbatas.
b.
Belum diterapkannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana diamanatkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui Permensos RI Nomor 129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Diharapkan apabila SPM Bidang Sosial telah diterapkan di Kota Bandung maka secara anggaran tentunya dapat meningkatkan penanganan permasalahan sosial di Kota Bandung.
c.
Posisi Kota Bandung sebagai ibukota provinsi sekaligus pusat perekonomian Provinsi Jawa Barat menyebabkan tingkat urbanisasi ke Kota Bandung yang cukup tinggi setiap tahunnya, sehingga secara tidak langsung hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung, khususnya permasalahan PMKS Jalanan (Gelandangan, Pengemis, Anak Jalanan, dan Wanita Tuna Susila), karena kaum urban tersebut 12
Renja Dinas Sosial
2016
sebagian besar tidak memiliki keterampilan dan kualifikasi yang cukup untuk masuk ke dunia kerja di Kota Bandung. d.
Penanganan permasalahan sosial yang dilakukan oleh pihak swasta dalam hal yayasan atau perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibilities) masih bersifat parsial tidak terorganisir dengan baik, sehingga hasilnya pun kurang maksimal.
e.
Jumlah SDM pada Dinas Sosial yang kurang memadai, dan sampai dengan saat ini Dinas Sosial Kota Bandung masih belum memiliki Pejabat Fungsional Pekerja Sosial.
f.
Alokasi anggaran APBD untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung yang belum seimbang apabila dibandingkan dengan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Kota Bandung.
Dengan adanya berbagai hambatan dan permasalahan di atas tentunya sangat berpengaruh pada tingkat capaian terhadap target Rencana Jangka Menengah Kota Bandung Tahun 2013-2018, dimana apabila Dinas Sosial Kota Bandung hanya mengandalkan sumber dana APBD Kota Bandung tentu hasilnya sangat jauh dari harapan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Sosial Kota Bandung menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kementerian Sosial RI, Lembaga-lembaga Kesejahteraan Sosial yang ada di Kota Bandung, Organisasi Sosial, Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarakat, dan lain sebagainya. Dinas Sosial Kota Bandung juga berkeyakinan bahwa penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial pada masa yang akan datang akan lebih baik, hal tersebut didukung oleh faktor-faktor berikut : a.
Komitmen Kepala Daerah dalam hal ini Walikota Bandung terhadap penanganan permasalahan sosial yang berkembang di masyarakat sangat tinggi, hal ini dibuktikan dengan masuknya pelayanan sosial sebagai salah satu Misi dari Kota Bandung Tahun 2009-2013 dan penanganan PMKS merupakan salah satu priortitas daerah.
b.
Komitmen dan perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kota Bandung terhadap penanggulangan permasalahan sosial di Kota Bandung yang sangat tinggi, diharapkan mampu mendorong alokasi anggaran untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung.
c.
Dukungan dari para stakeholders (dunia usaha, Lembaga Kesejahteraan Sosial, Organisasi Sosial, dll) terkait penanggulangan permasalahan sosial di masyarakat begitu tinggi, hanya belum terkoordinir dengan baik.
d.
Tren alokasi anggaran untuk penyelenggaraan kesejahteraan sosial dari APBD Kota Bandung yang terus meningkat setiap tahunnya.
e.
Saat ini Dinas Sosial Kota Bandung sedang membangun Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang diperkirakan dapat selesai pada tahun 2015, diharapkan dengan adanya sarana tersebut dapat mempercepat penyelesaian permasalahan atau meningkatkan kualitas pelayanan sosial di Kota Bandung.
Permasalahan sosial yang terjadi di Kota Bandung saat ini memang sangat memprihatinkan terutama permasahan-permasalahan yang sifatnya kasat mata seperti permasalahan PMKS Jalanan. 13
Renja Dinas Sosial
2016
Penanggulangan PMKS Jalanan ini perlu ditindaklanjuti secara komprehensif, dimana permasalahan tersebut timbul dikarenakan desakan kebutuhan ekonomi, permasalahan keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Hal ini menyebabkan Dinas Sosial Kota Bandung perlu memformulasikan program dan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial yang dapat mengakomodir ketiga permasalahan tersebut. 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2016 bahwa Dinas Sosial Kota Bandung bertanggungjawab atas penyelenggaraan salah satu prioritas daerah yakni penanggulangan kemiskinan dan pengangguran terkait penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Bandung, dimana pada RKPD tersebut telah ditentukan besaran anggaran Pagu Indikatif untuk Belanja Langsung pada Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2016. Adapun pagu indikatif untuk Belanja Langsung sebesar Rp. 36.544.630.718,- (Tiga puluh enam miliyar lima ratus empat puluh empat juta enam ratus tiga puluh ribu tujuh ratus delapan belas rupiah), peruntukan Belanja Langsung tersebut ialah untuk membiayai program dan kegiatan penyelenggaraan kesejahteraan sosial (Urusan Wajib : Sosial) dan Penyelenggaraan Administrasi Umum (Non-Urusan). Apabila melihat usulan Dinas Sosial Kota Bandung terkait anggaran yang dibutuhkan guna pencapaian target RPJMD sementara Kota Bandung Tahun 2016 dan usulan Musrenbang Kota Bandung maka anggaran tersebut cukup memadai, sehingga diharapkan beberapa target kinerja Dinas Sosial Kota Bandung dapat tercapai sesuai RPJMD sementara Kota Bandung Tahun 2015. Proses review ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara rancangan awal RKPD dengan kebutuhan Dinas Sosial Kota Bandung terkait pencapaian target kinerja dan tupoksi Dinas Sosial Kota Bandung pada Tahun 2014. Mengenai perbedaan antara rancangan awal RKPD dengan analisis kebutuhan Dinas Sosial Kota Bandung dapat dilihat pada tabel berikut :
14
Renja Dinas Sosial
2016
Tabel 2.3 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2016 Dinas Sosial Kota Bandung RANCANGAN AWAL RKPD No 1
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 2 Wajib Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS lainnya
Indikator Kinerja Program/Kegiatan 3
HASIL ANALISIS KEBUTUHAN Target Capaian Kinerja 5
Prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif 6 36,544,630,718.00 33,149,377,075.00 1,398,962,500
1
Kegiatan peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT, dan PMKS lainnya
Jumlah pendamping yang menerima bimbingan sosial dan insentif
76 orang
348,610,000
2
Kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin Kegiatan pelatihan keterampilan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kegiatan monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Jumlah keluarga miskin yang mengikuti pelatihan keterampilan Jumlah keluarga miskin yang menerima bantuan modal usaha
350 KK
326,320,000
350 KK
354,000,000
200 orang
358,702,500
1 kegiatan
11,330,000
100%
2,690,427,100
40 orang
136,445,000
3 4 5
6
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban perdagangan perempuan dan anak
Jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang mengikuti bimbingan sosial Terlaksananya monitoring dan evaluasi peserta hasil pelatihan
Terselengaranya pelayanan dan bimbingan sosial bagi korban trafficking
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 2 Wajib Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS lainnya Kegiatan peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT, dan PMKS lainnya Kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin Kegiatan pelatihan keterampilan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kegiatan monitoring, Evaluasi dan pelaporan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban perdagangan perempuan dan anak
15
Indikator Kinerja Program/Kegiatan 3
Target Capaian Kinerja 5
Prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif 6 92,299,890,718.00 88,904,637,075.00 1,398,962,500
Jumlah pendamping yang menerima bimbingan sosial dan insentif
76 orang
348,610,000
Jumlah keluarga miskin yang mengikuti pelatihan keterampilan Jumlah keluarga miskin yang menerima bantuan modal usaha
350 KK
326,320,000
350 KK
354,000,000
200 orang
358,702,500
1 kegiatan
11,330,000
100%
2,690,427,100
40 orang
136,445,000
Jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang mengikuti bimbingan sosial Terlaksananya monitoring dan evaluasi peserta hasil pelatihan
Terselengaranya pelayanan dan bimbingan sosial bagi korban trafficking
Renja Dinas Sosial 7
Pelaksanaan KIE, Konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
8
Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
9
Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
10
Kajian Identifikasi dan Inventarisasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Anak Terlantar
Tersebarluaskannya informasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan PMKS dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial Tersedianya dokumen Kajian kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
se-Kota Bandung
206,280,000
Pelaksanaan KIE, Konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
4 Dokumen
616,602,100
Tersalurkannya barang bantuan bagi korban bencana serta pemulangan orang terlantar dalam perjalanan dan sosialisasi penanganan bencana Tersedianya data PMKS dan PSKS yang akurat dan valid
100% dan 30 kecamatan
927,900,000
100%
803,200,000
Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa Kajian Identifikasi dan Inventarisasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Prosentase anak jalanan yang mengalami perubahan perilaku Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi anak terlantar
4.77%
2,286,100,500
250 orang
307,725,000
Terselenggaranya kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan bagi anak terlantar Meningkatnya kapasitas para tenaga pembina anak terlantar (Sakti Peksos dan Pengurus RPSA) serta penyebarluasan informasi penanganan anak terlantar
310 orang
976,472,500
300 orang
304,400,000
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak terlantar
30 kecamatan 200 orang
39,500,000 300,000,000
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Kegiatan pelayanan sosial bagi anak jalanan melalui pemberdayaan orang tua anak Kegiatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan sosial anak Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi remaja putus sekolah
11
Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
12
Kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
13
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak terlantar
14
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Kegiatan pelayanan sosial bagi anak jalanan melalui pemberdayaan orang tua anak Kegiatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan sosial anak
Terselenggaranya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Permberdayaan orang tua anak jalanan Pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi Rumah Perlindungan Sosial Anak
21 RPSA
249,000,000
Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi remaja putus sekolah
Terselenggaranya kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi remaja putus sekolah
75 orang
109,003,000
15 16 17
2016
Program Pembinaan Anak Terlantar Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar Kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar
16
Tersebarluaskannya informasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan PMKS dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial Tersedianya dokumen Kajian kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
se-Kota Bandung
206,280,000
4 Dokumen
616,602,100
Tersalurkannya barang bantuan bagi korban bencana serta pemulangan orang terlantar dalam perjalanan dan sosialisasi penanganan bencana Tersedianya data PMKS dan PSKS yang akurat dan valid
100% dan 30 kecamatan
927,900,000
100%
803,200,000
Prosentase anak jalanan yang mengalami perubahan perilaku Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi anak terlantar
4.77%
2,286,100,500
250 orang
307,725,000
Terselenggaranya kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan bagi anak terlantar Meningkatnya kapasitas para tenaga pembina anak terlantar (Sakti Peksos dan Pengurus RPSA) serta penyebarluasan informasi penanganan anak terlantar
310 orang
976,472,500
300 orang
304,400,000
Terselenggaranya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Permberdayaan orang tua anak jalanan
30 kecamatan 200 orang
39,500,000 300,000,000
Pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi Rumah Perlindungan Sosial Anak Terselenggaranya kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi remaja putus sekolah
21 RPSA
249,000,000
75 orang
109,003,000
Renja Dinas Sosial
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Eks-Trauma
Prosentase penyandang disabilitas yang mampu mandiri
18
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma
19
Kegiatan pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
20
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
Terselenggaranya bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat Terselenggaranya rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (Seminar, Gerak Jalan, Pentas Seni dan Pameran) Meningkatnya kapasitas tenaga TKSK dan Pekerja Sosial Masyarakat dalam menangani permasalahan kecacatan
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Prosentase penghuni panti yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya Pemberian bantuan operasional kepada panti asuhan/jompo
2016
8.16%
781,572,000
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan EksTrauma Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma Kegiatan pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
60 orang
254,800,000
4 kegiatan
343,565,000
90 orang
183,207,000
3554 orang
1,856,512,000
10 PSAA dan 5 PSTW
229,387,000
Kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Prosentase penyandang disabilitas yang mampu mandiri Terselenggaranya bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat Terselenggaranya rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (Seminar, Gerak Jalan, Pentas Seni dan Pameran) Meningkatnya kapasitas tenaga TKSK dan Pekerja Sosial Masyarakat dalam menangani permasalahan kecacatan Prosentase penghuni panti yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya Pemberian bantuan operasional kepada panti asuhan/jompo
8.16%
781,572,000
60 orang
254,800,000
4 kegiatan
343,565,000
90 orang
183,207,000
3554 orang
1,856,512,000
10 PSAA dan 5 PSTW
229,387,000
21
Kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo
22
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi penghuni panti
200 orang penghuni panti
347,250,000
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi penghuni panti
200 orang penghuni panti
347,250,000
23
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
Diklat bagi pekerja sosial dan pengurus panti sosial
50 orang pekerja sosial
64,375,000
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
Diklat bagi pekerja sosial dan pengurus panti sosial
50 orang pekerja sosial
64,375,000
24
Kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan Kegiatan pengadaan prasarana panti persinggahan
Monitoring pendistribusian bantuan bagi panti sosial Tersedianya sarana panti persinggahan dan penyediaan mamin klien
60 panti sosial 1 unit/ 12 bulan
50,000,000
Kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan Kegiatan pengadaan prasarana panti persinggahan
Monitoring pendistribusian bantuan bagi panti sosial Tersedianya sarana panti persinggahan dan penyediaan mamin klien
60 panti sosial 1 unit/ 12 bulan
50,000,000
Program Pembinaan EksPenyandang Penyakit Sosial (EksNarapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)
Prosentase Eks Penyandang Penyakit Sosial yang mengalami perubahan perilaku
11.91%
Program Pembinaan EksPenyandang Penyakit Sosial (Eks-Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)
Prosentase Eks Penyandang Penyakit Sosial yang mengalami perubahan perilaku
11.91%
25
1,165,500,000
22,000,000,000
17
1,165,500,000
77,755,260,000
Renja Dinas Sosial 26
Kegiatan pendidikan dan pelatihan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial Kegiatan Pembangunan Pusat Bimbingan/ Konseling bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
Jumlah gelandangan, Pengemis, WTS, dan Pemulung yang mengikuti bimbingan sosial
Kegiatan pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial Kegiatan pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
Jumlah kegiatan penjangkauan dalam upaya penertiban PMKS Jalanan
180 kali
2,180,000,000
35 orang
120,820,000
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Terselenggaranya bimbingan sosial bagi anak bermasalah dengan hukum/korban narkotika Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
1 kegiatan
10,000,000
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Prosentase PSKS yang berpartsipasi aktidf dalam penanganan PMKS
1.387 PSKS
2,018,285,475
31
Kegiatan peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
Jumlah perusahaan dan tokoh masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang CSR
200 orang
155,375,000
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Kegiatan peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
32
Kegiatan peningkatan jaringan kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat
Sosialisasi pelaksanaan undian gratis dan sumbangan sosial
1 kegiatan
58,925,000
Kegiatan peningkatan jaringan kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat
33
Kegiatan peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat Kegiatan pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial Kegiatan penyuluhan sosial keliling
Jumlah SDM kesos yang mengikuti bimbingan teknis Pembinaan terhadap Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dan LKKS Pelaksanaan penyuluhan sosial bagi warga Jumlah lokasi pengawasan dan penertiban undian gratis dan sumbangan sosial
210 orang
598,677,975
1 dokumen 450 orang
180,000,000
Kegiatan peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat Kegiatan pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial Kegiatan penyuluhan sosial keliling
500 lokasi
132,500,000
Terinventarisirnya data perusahaan yang telah melaksanakan program CSR
30 kecamatan
97,750,000
27
28 29 30
34 35 36
Kegiatan penertiban dan pengawasan undian dan sumbangan sosial
37
Kegiatan pendataan dan penilaian pelaksanaan program kepedulian sosial (CSR)
210 orang
444,440,000
2016
19,244,740,000
279,250,000
Kegiatan pendidikan dan pelatihan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial Kegiatan Pembangunan Pusat Bimbingan/ Konseling bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
Jumlah gelandangan, Pengemis, WTS, dan Pemulung yang mengikuti bimbingan sosial Penyelesaian pembanguan Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS)
Kegiatan pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial Kegiatan pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
Kegiatan penertiban dan pengawasan undian dan sumbangan sosial Kegiatan pendataan dan penilaian pelaksanaan program kepedulian sosial (CSR)
18
210 orang
444,440,000
100.00%
75,000,000,000
Jumlah kegiatan penjangkauan dalam upaya penertiban PMKS Jalanan
180 kali
2,180,000,000
Terselenggaranya bimbingan sosial bagi anak bermasalah dengan hukum/korban narkotika Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
35 orang
120,820,000
1 kegiatan
10,000,000
1.387 PSKS
2,018,285,475
200 orang
155,375,000
1 kegiatan
58,925,000
210 orang
598,677,975
1 dokumen 450 orang
180,000,000
500 lokasi
132,500,000
30 kecamatan
97,750,000
Prosentase PSKS yang berpartsipasi aktidf dalam penanganan PMKS Jumlah perusahaan dan tokoh masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang CSR Sosialisasi pelaksanaan undian gratis dan sumbangan sosial Jumlah SDM kesos yang mengikuti bimbingan teknis Pembinaan terhadap Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dan LKKS Pelaksanaan penyuluhan sosial bagi warga Jumlah lokasi pengawasan dan penertiban undian gratis dan sumbangan sosial Terinventarisirnya data perusahaan yang telah melaksanakan program CSR
279,250,000
Renja Dinas Sosial 38
39
40 41
Kegiatan jasa konsultasi pelaksanaan undian gratis berhadiah dan sumbangan sosial di Kota Bandung
Jumlah kegiatan konsultansi tentang penyelenggaraan undian gratis dan sumbangan sosial
10 kegiatan
70,902,500
Kegiatan jasa konsultasi pelaksanaan undian gratis berhadiah dan sumbangan sosial di Kota Bandung
Jumlah kegiatan konsultansi tentang penyelenggaraan undian gratis dan sumbangan sosial
10 kegiatan
70,902,500
Program Peningkatan Pelayanan Lanjut Usia
Prosentase Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya Pemberian jaminan sosial bagi lanjut usia terlantar di luar panti
18.03%
117,517,500
Program Peningkatan Pelayanan Lanjut Usia
18.03%
117,517,500
150 orang
117,517,500
Kegiatan peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti
Prosentase Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya Pemberian jaminan sosial bagi lanjut usia terlantar di luar panti
150 orang
117,517,500
12 bulan
3,395,253,643.00 1,245,191,400
12 bulan
3,395,253,643.00 1,245,191,400
Kegiatan peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti Non-Urusan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan Jasa kebersihan Kantor
42 43
Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
44
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga
45 46 47 48
49
2016
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur
Prosentase administrasi perkantoran yang terpenuhi Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik Terpenuhinya kebutuhan tenaga kebersihan dan keamanan kantor Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor Terpenuhinya kebutuhan jasa fotocopy/penggandaan dan barang cetakan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga
108,071,400 192,709,000 51,700,000 39,600,000 436,771,000 44,000,000
Terpenuhinya kebutuhan koran dan bukubuku bacaan Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman bagi tamu dan rapat dinas Terpenuhinya rapat-rapat koordinasi dan konsultansi ke luar daerah Prosentase aparatur yang terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarananya Tersedianya peralatan kantor
16,500,000 27,500,000 113,190,000
100%
1,392,419,443.00 263,673,000.00
Non-Urusan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan Jasa kebersihan Kantor Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur 19
Prosentase administrasi perkantoran yang terpenuhi Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik Terpenuhinya kebutuhan tenaga kebersihan dan keamanan kantor Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor Terpenuhinya kebutuhan jasa fotocopy/penggandaan dan barang cetakan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga
108,071,400 192,709,000 51,700,000 39,600,000 436,771,000 44,000,000
Terpenuhinya kebutuhan koran dan bukubuku bacaan Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman bagi tamu dan rapat dinas Terpenuhinya rapat-rapat koordinasi dan konsultansi ke luar daerah Prosentase aparatur yang terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarananya Tersedianya peralatan kantor
16,500,000 27,500,000 113,190,000
100%
1,392,419,443.00 263,673,000.00
Renja Dinas Sosial 50 51 52
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Terpeliharanya gedung kantor
192,360,443.42
Terpenuhinya kebutuhan BBM, jasa service dan suku cadang kendaraan operasional dinas Terpeliharanya peralatan kantor
550,000,000.00 46,200,000.00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Prosentase pelanggaran disiplin aparatur Tersedianya seragam PDH untuk pegawai
55
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Formal
56
Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur
Prosentase aparatur yang mengalami peningkatan kapasitas/kemampuan Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan formal Meningkatnya kinerja aparatur
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Prosentase penyerahan laporan keuangan dan capaian kinerja yang disampaikan tepat waktu
57
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan kinerja & Kuangan per bulan, triwulan, dan semester
170,692,800
58
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyusunan laporan kinerja dan keuangan akhir tahun
113,955,000
53 54
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
0%
209,298,000 39,974,000
Tersedianya pakaian olahraga, PDH bebas, dan pakaian adat tradisional untuk pegawai
93,467,000
2016
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
192,360,443.42
Terpenuhinya kebutuhan BBM, jasa service dan suku cadang kendaraan operasional dinas Terpeliharanya peralatan kantor
550,000,000.00 46,200,000.00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu
Prosentase pelanggaran disiplin aparatur Tersedianya seragam PDH untuk pegawai Tersedianya pakaian olahraga, PDH bebas, dan pakaian adat tradisional untuk pegawai
0%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Formal
Prosentase aparatur yang mengalami peningkatan kapasitas/kemampuan Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan formal Meningkatnya kinerja aparatur
100%
171,500,000
50 orang
44,000,000
50 orang
127,500,000
80%
376,844,800
100%
171,500,000
50 orang
44,000,000
50 orang
127,500,000
Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur
80%
376,844,800
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
100,000,000
Terpeliharanya gedung kantor
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
20
Prosentase penyerahan laporan keuangan dan capaian kinerja yang disampaikan tepat waktu
209,298,000 39,974,000 93,467,000
Penyusunan laporan kinerja & Kuangan per bulan, triwulan, dan semester
170,692,800
Penyusunan laporan kinerja dan keuangan akhir tahun
113,955,000
100,000,000
Renja Dinas Sosial 59
Persiapan dan penerapan spesifikasi ISO 9001-2008
Pengelolaan dan penyusunan Standar Pelayanan Publik dan ISO 9001-2008
2 Dokumen
100,000,000
2016
Persiapan dan penerapan spesifikasi ISO 9001-2008
21
Pengelolaan dan penyusunan Standar Pelayanan Publik dan ISO 9001-2008
2 Dokumen
100,000,000
Renja Dinas Sosial
2016
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Di era reformasi birokrasi saat ini, proses perencanaan tidak hanya dilakukan secara top down akan tetapi juga secara bottom up artinya pihak pemerintah juga harus dapat mengakomodir usulan dari masyarakat terkait rencana pembangunan daerah melalui proses Musrenbang. Sehingga dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung pada Tahun 2016 tentunya Dinas Sosial Kota Bandung juga perlu mengakomodir berbagai usulan dari para stekholders seperti masyarakat selain program dan kegiatan yang telah dirumuskan oleh Dinas Sosial Kota Bandung terkait rencana pencapaian target RPJMD Kota Bandung dan Renstra Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 20013-2018. Adapun proporsi usulan masyarakat yang harus diakomodir oleh Dinas Sosial Kota Bandung sebagaimana diatur oleh Peraturan Daerah Kota Bandung yakni sebesar 30% dari keseluruhan Program dan Kegiatan pada SKPD. Usulan dari masyarakat ini diperoleh melalui proses pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrebang) Tingkat Kecamatan yang dikoordinir oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandung selama bulan Februari dan Maret 2015. Dalam mengakomodir berbagai usulan dari masyarakat terkait pelayanan kesejahteraan sosial tentunya Dinas Sosial Kota Bandung perlu memperhatikan keseuaiannya dengan tugas dan fungsi serta kemampuan secara anggaran dari Dinas Sosial Kota Bandung serta berbagai ketentuan peraturan perundangundangan terkait pelaksanaan kegiatan kesejahteraan sosial yang dapat dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung, hal ini menyebabkan Dinas Sosial Kota Bandung mungkin tidak dapat mengakomodir seluruh usulan rencana pembangunan kesejahteraan sosial dari masyarakat untuk Tahun 2016. Daftar usulan warga masyarakat yang diakomodir dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung Tahun 2016 sebagaimana terlampir.
22
Renja Dinas Sosial
2016
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Penyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Dasar 1945 dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Yang dimaksud dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial ialah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Tujuan penyelenggaraan kesejahteraan sosial menurut UU Nomor 11 Tahun 2009 sebagai berikut: 1.
Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup;
2.
Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian;
3.
Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial;
4.
Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan;
5.
Meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; dan
6.
Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial sebagai berikut : a.
Kemiskinan, yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan;
b.
Ketelantaran, yaitu pengabaian / penelantaran anak-anak dan orang lanjut usia karena berbagai sebab atau kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dan sosial secara wajar yang disebabkan oleh ketidakmampuan sosial ekonomi, dan pengabaian terhadap tugas dan tanggungjawab;
c.
Kecacatan, yaitu hilang/terganggunya fungsi fisik atau kondisi abnormalitas fungsi struktur anatomi psikologi maupun fisiologis;
d.
Keterpencilan, yaitu isolasi alam yang berakibat pada ketertinggalan yang dialami oleh komunitas adat terpencil atau kondisi kehidupan komunitas sosial budaya lokal yang tinggal pada lokasi yang terisolir secara geografis dan sulit terjangkau serta belum ada kontak (interaksi) dengan dunia luar;
e.
Ketunaan sosial dan penyimpangan perilaku, yaitu merupakan indikasi atas ketidakberhasilan fungsi sosial seseorang, yakni tergantungnya salah satu atau lebih fungsi yang berkaitan dengan
23
Renja Dinas Sosial
2016
pemenuhan kebutuhan fisik, emosi, konsep diri dan juga kebutuhan religius,rekereasi dan pendidikan seseorang atau kondisi penyimpangan atau pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial, moral, dan etika yang berlaku di masyarakat; f.
Korban bencana, yaitu perorangan, keluarga, atau kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental, maupun sosial ekonomi sebagai akibat dari terjadinya bencana yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya; dan/atau
g.
Korban tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi, yaitu orang (baik individu, keluarga atau kelompok) yang mengalami tindak kekerasan, baik dalam bentuk penelantaran, perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya maupun orang yang berada dalam situasi yang membahayakan dirinya sehingga menyebabkan fungsi sosialnya terganggu
Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat meliputi: a.
Rehabilitasi sosial, yaitu proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.
b.
Jaminan sosial, yaitu skema yang melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
c.
Pemberdayaan sosial, yaitu semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang mengalami masalah sosial mempunyai daya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.
d.
Perlindungan sosial, yaitu semua upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja Dinas Sosial Kota Bandung Dinas Sosial Kota Bandung sebagai organisasi perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan pelayanan bidang kesejahteraan sosial dalam bentuk penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial sebagaimana tercantum dalam Program Prioritas Daerah Kota Bandung bertanggungjawab secara penuh terkait penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung mengacu pada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan dan Penanganan Kesejahteraan Sosial, dimana berdasarkan Perda Nomor 24 Tahun 2012 bahwa tujuan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung ialah : 1. Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas, dan kelangsungan hidup masyarakat; 2. Memulihkan fungsi sosial masyarakat dalam rangka mencapai kemandirian masyarakat; 3. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah sosial; 4. Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggungjawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; 5. Meningkatkan kemampuan, keterampilan, kemandirian, dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga dan berkelanjutan; 24
Renja Dinas Sosial
2016
6. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Mengacu pada rumusan tersebut maka tujuan penyelenggaraan program dan kegiatan bidang kesejahteraan sosial ialah meningkatkan kualitas hidup para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ada di Kota Bandung. Berdasarkan tujuan pelayanan dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Bandung, maka sasaran yang ingin dicapai antara lain : a.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
b.
Meningkatkan upaya-upaya rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
c.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
d.
Meningkatkan kapasitas kinerja pegawai serta sistem administrasi pelaporan kinerja dan keuangan
Berdasarkan tujuan di atas, dijabarkan ke dalam beberapa sasaran yang ingin dicapai yaitu : NO.
TUJUAN
(1) 1.
(2) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Meningkatkan upayaupaya rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
2.
3.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
SASARAN (3) Meningkatnya partisipasi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
INDIKATOR KINERJA (4) Prosentase Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang berpatisipasi dalam penanganan PMKS
Meningkatnya penanganan penyandang cacat Meningkatnya penanganan PMKS Jalanan (WTS, gepeng, dan Anak Jalanan)
Prosentase penyandang cacat yang mampu hidup mandiri Prosentase gelandangan atau pengemis yang mengalami perubahan perilaku Prosentase Wanita Tuna Susila yang mengalami perubahan perilaku Prosentase anak jalanan yang mengalami perubahan perilaku Meningkatnya penanganan Prosentase keluarga miskin yang meningkat Keluarga Miskin dan Wanita Rawan kualitas hidupnya Sosial Ekonomi Prosentase Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) yang meningkat kualitas hidupnya Meningkatnya penanganan Korban Prosentase korban KDRT dan Trafficking yang pulih Trafficking dan Kekerasan Dalam kondisi psikologisnya Rumah Tangga (KDRT) Meningkatnya penanganan Anak Jumlah anak yang berhadapan dengan hukum yang yang Berhadapan dengan Hukum mengalami perubahan perilaku Meningkatnya penanganan korban Prosentase pemberian bantuan bagi korban bencana alam/sosial bencana yang tersampaikan dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari Meningkatnya penanganan Lanjut Prosentase Lanjut Usia Terlantar yang terlayani Usia dan Anak Terlantar di Luar Prosentase Anak Terlantar yang terlayani dan Dalam Panti 25
Renja Dinas Sosial
NO.
TUJUAN
SASARAN
(1)
(2)
4.
Meningkatkan kapasitas kinerja pegawai serta sistem administrasi pelaporan kinerja dan keuangan
(3) Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD
2016
INDIKATOR KINERJA (4) Indeks Kepuasaan Masyarakat Prosentase tindak atas hasil audit Inspektorat/ BPKRI Nilai AKIP SKPD
Berbagai sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Kota Bandung sebagaimana tersebut di atas, melalui Rencana Kerja Tahun 2016 ini dijabarkan ke dalam berbagai program dan kegiatan yang diharapkan mampu menunjang terhadap ketercapaian berbagai sasaran dari penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial di Kota Bandung pada Tahun 2015. 3.3. Program dan Kegiatan Dalam merumuskan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Bandung pada Tahun 2016 tetap merujuk pada Peraturan Walikota Bandung Nomor 004 Tahun 2011 tentang Perubahan ke Lima atas Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
tentunya Dinas Sosial Kota Bandung perlu
mempertimbangkan berbagai faktor yang sekiranya dapat mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan, adapun faktor-faktor tersebut antara lain target RPJMD sementara Kota Bandung Tahun 2016, pagu indikatif, lokasi kegiatan, serta SDM dan sarana penunjang lainnya yang dapat menentukan keberhasilan suatu program dan kegiatan. Guna menunjang ketercapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2016 ini, maka disusun beberapa program dan kegiatan terkait penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Bandung oleh Dinas Sosial Kota Bandung. Adapun program dan kegiatan Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2016 terbagi 2 (dua) yaitu Program dan Kegiatan Non-Urusan dan Urusan Wajib sebagai berikut : A. Program dan Kegiatan Non-Urusan : 1.
Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik b. Penyediaan jasa kebesihan kantor c. Penyediaan alat tulis kantor d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan e. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor f. Penyediaan peralatan rumah tangga g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan h. Penyediaan makanan dan minuman i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 26
Renja Dinas Sosial
2.
2016
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pengadaan perlengkapan peralatan aparatur b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor c. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
3.
Program Peningkatan Displin Aparatur, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pengadaan pakaian dinas beserta perelengkapannya b. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur a. Pendidikan dan pelatihan formal b. Pembinaan Kinerja Aparatur
5.
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
B. Program dan Kegiatan Urusan Wajib (Sosial) : 6.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS lainnya, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT, dan PMKS lainnya ; b. Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin ; c. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin d. Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial; e. Monitoring dan evaluasi.
7.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban perdagangan perempuan dan anak; b. Pelaksanaan KIE konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; c. Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; d. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa; e. Kajian inventarisasi dan identifikasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kota Bandung.
8.
Program Pembinaan Anak Terlantar, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar; b. Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar; 27
Renja Dinas Sosial
2016
c. Peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak terlantar; d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan. 9.
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Eks Trauma, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks-taruma; b. Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks-trauma; c. Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik.
10. Program Pembinaan Panti Asuhan/Jompo, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo; b. Pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo; c. Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik; d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan; e. Pengadaan prasrana Panti Persinggahan.. 11. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks-Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial lainnya), dengan kegiatan sebagai berikut : a. Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial; b. Pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial; c. Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial; d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan. 12. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan sebagai berikut : a. Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha; b. Peningkatan jaringan kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat; c. Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat; d. Pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial; e. Penyuluhan sosial keliling; f. Penertiban dan Pengawasan Undian dan Sumbangan Sosial; g. Pendataan dan penilaian pelaksanaan program kepedulian sosial (CSR); h. Jasa konsultasi pelaksanaan undian gratis berhadiah dan sumbangan sosial di Kota Bandung. 13. Program Peningkatan Pelayanan Lanjut Usia a. Peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti Mengenai rincian atas target, pagu indikatif, dan lokasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
28
Renja Dinas Sosial
2016
Tabel 3.1 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 No
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode 1
2 Wajib Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS lainnya
Indikator Kinerja Program/Kegiatan 3
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana) Target Kebutuhan Dana/ Sumber Lokasi Capaian Pagu Indikatif Dana Kinerja 7 4 5 6 92.299.890.718.00 88.904.637.075.00 1,398,962,500 APBD Kota Bandung
Catatan Penting 8
Prakiraan Maju Rencana 2017 Target Kebutuhan Dana Capaian /Pagu Indikatif Kinerja 9 10 26,502,806,082.30 22,768,027,075.00 0.00% 1,290,962,500.00
1 1 1
13 13
15
1
13
15
01
Kegiatan peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT, dan PMKS lainnya
Jumlah pendamping yang menerima bimbingan sosial dan insentif
76 orang
348,610,000
APBD Kota Bandung
76 orang
348,610,000.00
1
13
15
02
326,320,000
272,320,000.00
15
04
350 KK
354,000,000
300 KK
300,000,000.00
1
13
15
05
200 orang
358,702,500
200 orang
358,702,500.00
1
13
15
06
1 kegiatan
11,330,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
300 KK dan
13
Jumlah keluarga miskin yang mengikuti pelatihan keterampilan Jumlah keluarga miskin yang menerima bantuan modal usaha Jumlah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) yang mengikuti bimbingan sosial Terlaksananya monitoring dan evaluasi peserta hasil pelatihan
350 KK
1
Kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendukung usaha bagi keluarga miskin Kegiatan pelatihan keterampilan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kegiatan monitoring, Evaluasi dan pelaporan
1 kegiatan
11,330,000.00
1
13
16
100%
2,690,427,100
100.00%
2,542,927,100.00
1
13
16
02
Pelayanan dan perlindungan sosial hukum bagi korban perdagangan perempuan dan anak
Terselengaranya pelayanan dan bimbingan sosial bagi korban trafficking
40 orang
136,445,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
40 orang
136,445,000.00
1
13
16
03
Pelaksanaan KIE, Konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tersebarluaskannya informasi kepada masyarakat mengenai penanggulangan PMKS dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
se-Kota Bandung
206,280,000
APBD Kota Bandung
se-Kota Bandung
206,280,000.00
Prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
29
Renja Dinas Sosial
2016
1
13
16
08
Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tersedianya dokumen Kajian kebijakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial
4 Dokumen
616,602,100
APBD Kota Bandung
4 Dokumen
616,602,100.00
1
13
16
10
Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa
Tersalurkannya barang bantuan bagi korban bencana serta pemulangan orang terlantar dalam perjalanan dan sosialisasi penanganan bencana
100% dan 30 kecamatan
927,900,000
APBD Kota Bandung
100% dan 30 kecamatan
827,900,000.00
1
3
16
12
Kajian Identifikasi dan Inventarisasi Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tersedianya data PMKS dan PSKS yang akurat dan valid
100%
803,200,000
APBD Kota Bandung
100%
755,700,000.00
1
13
17
Program Pembinaan Anak Terlantar
Prosentase anak jalanan yang mengalami perubahan perilaku
4.77%
2,286,100,500
4.77%
2,002,097,500.00
1
13
17
02
307,725,000
150 orang
207,725,000.00
13
17
04
310 orang
976,472,500
310 orang
976,472,500.00
1
13
17
05
Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi anak terlantar Terselenggaranya kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan bagi anak terlantar Meningkatnya kapasitas para tenaga pembina anak terlantar (Sakti Peksos dan Pengurus RPSA) serta penyebarluasan informasi penanganan anak terlantar
250 orang
1
Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar Kegiatan pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pembinaan anak terlantar
300 orang
304,400,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
300 orang
304,400,000.00
1
13
17
06 08
300,000,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
39,500,000.00
17
30 kecamatan 200 orang
30 kecamatan
13
Terselenggaranya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Permberdayaan orang tua anak jalanan
39,500,000
1
100 orang
150,000,000.00
1
13
17
10
249,000,000
249,000,000.00
17
11
75 orang
109,003,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
21 RPSA
13
Pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi Rumah Perlindungan Sosial Anak Terselenggaranya kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi remaja putus sekolah
21 RPSA
1
Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan Kegiatan pelayanan sosial bagi anak jalanan melalui pemberdayaan orang tua anak Kegiatan peningkatan kualitas sarana dan prasarana pelayanan sosial anak Kegiatan pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi remaja putus sekolah
50 orang
75,000,000.00
1
13
18
Program Pembinaan para Penyandang Cacat dan Eks-Trauma
Prosentase penyandang disabilitas yang mampu mandiri
8.16%
781,572,000
8.16%
731,572,000.00
1
13
18
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma
Terselenggaranya bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan bagi penyandang cacat
60 orang
254,800,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
50 orang
204,800,000.00
03
30
Renja Dinas Sosial
2016
1
13
18
04
Kegiatan pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
Terselenggaranya rangkaian kegiatan dalam rangka Hari Disabilitas Internasional (Seminar, Gerak Jalan, Pentas Seni dan Pameran)
4 kegiatan
343,565,000
APBD Kota Bandung
4 kegiatan
343,565,000.00
1
13
18
05
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
Meningkatnya kapasitas tenaga TKSK dan Pekerja Sosial Masyarakat dalam menangani permasalahan kecacatan
90 orang
183,207,000
APBD Kota Bandung
90 orang
183,207,000.00
1
13
19
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
Prosentase penghuni panti yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
3554 orang
1,856,512,000
3554 orang
1,754,310,000.00
1
13
19
03
Kegiatan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo
Pemberian bantuan operasional kepada panti asuhan/jompo
10 PSAA dan 5 PSTW
229,387,000
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
10 PSAA dan 5 PSTW
127,185,000.00
1
13
19
04
Kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan/jompo
Terselenggaranya pelatihan keterampilan bagi penghuni panti
200 orang penghuni panti
347,250,000
APBD Kota Bandung
200 orang penghuni panti
347,250,000.00
1
13
19
05
Kegiatan peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan pendidik
Diklat bagi pekerja sosial dan pengurus panti sosial
50 orang pekerja sosial
64,375,000
APBD Kota Bandung
50 orang pekerja sosial
64,375,000.00
1
13
19
06
19
07
60 panti sosial 1 unit/ 12 bulan
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
60 panti sosial 1 unit/ 12 bulan
50,000,000.00
13
Monitoring pendistribusian bantuan bagi panti sosial Tersedianya sarana panti persinggahan dan penyediaan mamin klien
50,000,000
1
Kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan Kegiatan pengadaan prasarana panti persinggahan
1
13
20
Program Pembinaan Eks-Penyandang Penyakit Sosial (Eks-Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)
Prosentase Eks Penyandang Penyakit Sosial yang mengalami perubahan perilaku
11.91%
77.755.260.000
APBD Kota Bandung
11.91%
12,755,260,000.00
1
13
20
01
Jumlah gelandangan, Pengemis, WTS, dan Pemulung yang mengikuti bimbingan sosial
210 orang
444,440,000
APBD Kota Bandung
210 orang
444,440,000.00
1
13
20
02
Kegiatan pendidikan dan pelatihan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial Kegiatan Pembangunan Pusat Bimbingan/ Konseling bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial
Terselesaikannya pembangunan Pusat Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS)
1 kompleks bangunan
75.000.000.000
APBD Kota Bandung
1
13
20
03
Kegiatan pemantauan kemajuan perubahan sikap mental eks penyandang penyakit sosial
Jumlah kegiatan penjangkauan dalam upaya penertiban PMKS Jalanan
180 kali
2,180,000,000
APBD Kota Bandung
180 kali
2,180,000,000.00
31
1,165,500,000
1,165,500,000.00
Renja Dinas Sosial 1
13
20
04
1
13
20
05
1
13
21
1
13
21
01
1
13
21
02
1
13
21
03
1
13
21
04
1
13
21
05
1
13
21
06
1
13
21
07
1
13
21
08
1
13
22
1
13
22
02
Kegiatan pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial Kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
Terselenggaranya bimbingan sosial bagi anak bermasalah dengan hukum/korban narkotika Terselenggaranya monitoring, evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Prosentase PSKS yang berpartsipasi aktidf dalam penanganan PMKS
Kegiatan peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha Kegiatan peningkatan jaringan kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat
Jumlah perusahaan dan tokoh masyarakat yang mengikuti sosialisasi tentang CSR Sosialisasi pelaksanaan undian gratis dan sumbangan sosial
Kegiatan peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat Kegiatan pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial Kegiatan penyuluhan sosial keliling
2016 35 orang
120,820,000
1 kegiatan
10,000,000
1.387 PSKS
2,018,285,475
200 orang
155,375,000
1 kegiatan
58,925,000
Jumlah SDM kesos yang mengikuti bimbingan teknis Pembinaan terhadap Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dan LKKS Pelaksanaan penyuluhan sosial bagi warga
210 orang
598,677,975
1 dokumen 450 orang
180,000,000
Kegiatan penertiban dan pengawasan undian dan sumbangan sosial Kegiatan pendataan dan penilaian pelaksanaan program kepedulian sosial (CSR)
Jumlah lokasi pengawasan dan penertiban undian gratis dan sumbangan sosial Terinventarisirnya data perusahaan yang telah melaksanakan program CSR
500 lokasi
132,500,000
30 kecamatan
97,750,000
Kegiatan jasa konsultasi pelaksanaan undian gratis berhadiah dan sumbangan sosial di Kota Bandung
Jumlah kegiatan konsultansi tentang penyelenggaraan undian gratis dan sumbangan sosial
10 kegiatan
70,902,500
Program Peningkatan Pelayanan Lanjut Usia
Prosentase Lanjut Usia Terlantar yang terpenuhi sebagian kebutuhan dasarnya
18.03%
117,517,500
Kegiatan peningkatan pelayanan sosial lanjut usia luar panti
Pemberian jaminan sosial bagi lanjut usia terlantar di luar panti
150 orang
117,517,500
Non-Urusan
279,250,000
3,395,253,643.00
32
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
35 orang
120,820,000.00
1 kegiatan
10,000,000.00
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
1.387 PSKS
1,573,380,475.00
200 orang
155,375,000.00
1 kegiatan
58,925,000.00
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
210 orang
598,677,975.00
1 dokumen
180,000,000.00
450 orang
279,250,000.00
500 lokasi
132,500,000.00
30 kecamatan
97,750,000.00
APBD Kota Bandung
10 kegiatan
70,902,500.00
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
18.03%
117,517,500.00
150 orang
117,517,500.00
0.00%
3,734,779,007.30
APBD Kota
Renja Dinas Sosial
2016 Bandung
1
13
01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Prosentase administrasi perkantoran yang terpenuhi
1
13
01
02
1
13
01
1
13
1
12 bulan
1,245,191,400
01
10
Penyediaan alat tulis kantor
Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi, air dan listrik Terpenuhinya kebutuhan tenaga kebersihan dan keamanan kantor Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor
108,071,400
08
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan Jasa kebersihan Kantor
13
01
11
13
01
13
Terpenuhinya kebutuhan jasa fotocopy/penggandaan dan barang cetakan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
39,600,000
1
436,771,000
1
13
01
14
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan peralatan rumah tangga
44,000,000
1
13
01
15
13
01
17
1
13
01
18
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Terpenuhinya kebutuhan koran dan buku-buku bacaan Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman bagi tamu dan rapat dinas Terpenuhinya rapat-rapat koordinasi dan konsultansi ke luar daerah
16,500,000
1
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman
1
13
02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Prosentase aparatur yang terpenuhi kebutuhan sarana dan prasarananya
1
13
02
12
Tersedianya peralatan kantor
263,673,000.00
1
13
02
22
Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Terpeliharanya gedung kantor
192,360,443.42
1
13
02
24
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan dinas/operasional
Terpenuhinya kebutuhan BBM, jasa service dan suku cadang kendaraan operasional dinas
550,000,000.00
1
13
02
28
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Terpeliharanya peralatan kantor
46,200,000.00
192,709,000 51,700,000
27,500,000 113,190,000
100%
33
1,392,419,443.00
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
12 bulan
1,030,041,400.00
12 bulan
108,071,400.00
12 bulan/21 orang 1 paket
192,709,000.00
12 bulan
39,600,000.00
1 paket
436,771,000.00
1 paket
44,000,000.00
12 bulan
16,500,000.00
12 bulan
27,500,000.00
12 bulan
113,190,000.00
100.00%
1,052,233,443.42
1 paket
263,673,000.00
1 unit bangunan 10 unit mobil dan 8 unit motor 12 bulan
192,360,443.42
51,700,000.00
550,000,000.00 46,200,000.00
Renja Dinas Sosial
1
13
03
1
13
03
02
1
13
03
05
1
13
05
1
13
05
1
13
05
1
13
06
1
13
06
01
1
13
06
04
1
13
20
1
13
20
2016
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Prosentase pelanggaran disiplin aparatur
0%
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Tersedianya seragam PDH untuk pegawai
39,974,000
Tersedianya pakaian olahraga, PDH bebas, dan pakaian adat tradisional untuk pegawai
93,467,000
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Prosentase aparatur yang mengalami peningkatan kapasitas/kemampuan
01
Pendidikan dan Pelatihan Formal
04
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
0.00%
133,441,000.00
50 stel
39,974,000.00
150 stel
93,467,000.00
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
100.00%
181,500,000.00
50 orang
44,000,000.00
50 orang
137,500,000.00
100%
171,500,000
Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan formal
50 orang
44,000,000
Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur
Meningkatnya kinerja aparatur
50 orang
127,500,000
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Prosentase penyerahan laporan keuangan dan capaian kinerja yang disampaikan tepat waktu
80%
376,844,800
APBD Kota Bandung
80.00%
284,647,800.00
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Penyusunan laporan kinerja & Kuangan per bulan, triwulan, dan semester Penyusunan laporan kinerja dan keuangan akhir tahun
170,692,800
APBD Kota Bandung APBD Kota Bandung
0.00%
170,692,800.00
0.00%
113,955,000.00
113,955,000
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 09
209,298,000
Persiapan dan penerapan spesifikasi ISO 9001-2008
100,000,000
Pengelolaan dan penyusunan Standar Pelayanan Publik dan ISO 9001-2008
2 Dokumen
34
100,000,000
100,000,000.00
APBD Kota Bandung
2 dokumen
100,000,000.00
Renja Dinas Sosial
2016
BAB IV PENUTUP Penyusunan Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Bandung Tahun 2016 merupakan sebuah produk rencana kerjasama dari seluruh komponen organisasi melalui pembahasan-pembahasan yang melibatkan lintas sektoral dan lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Rencana Kerja yang telah tersusun ini tidak dapat semata-mata dijadikan sebuah komitmen, tetapi sangat penting sebagai pedoman dan acuan kerja bagi seluruh unsur Dinas Sosial Kota Bandung dalam mewujudkan pencapaian Visi dan Misi Dinas. Kondisi objektif organisasi mengisyaratkan betapa pentingnya implementasi sebuah komitmen, oleh karenanya Rencana Kerja yang tersusun ini harus dapat dijadikan fungsi sebagai berikut : 1. Secara konsisten dijadikan pedoman dan acuan dasar serta diimplementasikan ke dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, baik dalam lingkungan internal maupun eksternal; 2. Sebagai pengikat yang sinergis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial Kota Bandung; 3. Merupakan landasan bagi Rencana Kerja tahap berikutnya. Upaya maksimal dari seluruh potensi sumber daya organisasi dalam mengaktualisasikan Renja ini sangat diharapkan, yang pada gilirannya akan mampu mendorong perwujudan Visi, Misi, dan Tupoksi Dinas Sosial Kota Bandung.
Bandung, 8 Oktober 2015 KEPALA DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG
H. DODI RIDWANSYAH, S.Sos., M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19641006 198503 1 007
35