RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019
PENGADILAN AGAMA BANTAENG JL. ANDI MANAPPIANG NO. 1 BANTAENG Telp. 0413 21181 Web Site : www.pa-bantaeng.go.id E-mall :
[email protected] 1
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Bantaeng 2015-2019. Pengadilan Agama Bantaeng adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan (vrovost) Mahkamah Agung yang berada di propinsi Sulawesi Selatan. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat UndangUndang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Renstra ini. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Agama Bantaeng.
Bantaeng, 13 Januari 2014 KETUA PENGADILAN AGAMA BANTAENG
H. Muh. Ramli HT, SH,.MH. NIP. 19561020 199103 1 001
i
DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1.
Kondisi Umum
1
1.2.
Potensi dan Permasalahan
2
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
6
2.1.
Visi
6
2.2.
Misi
7
2.3.
Tujuan dan Sasaran Strategis
7
2.4
Indikator Kinerja utama
8
2.4.
Program dan Kegiatan
9
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Pengadilan Agama Bantaeng
11 11
BAB IV PENUTUP
12
LAMPIRAN
13
Matrik Rencana Strategis Pengadilan Agama Bantaeng
15
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Agama Bantaeng dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Bantaeng merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman
yang
merdeka
untuk
menyelenggarakan
peradilan
guna
menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Bantaeng sebagai kawal depan Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Perencanaan stratejik suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan bersinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang
dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Agama
Bantaeng Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Bantaeng, baik lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis Pengadilan Agama Bantaeng dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia.
1
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength) Kekuatan Pengadilan Agama Bantaeng mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan halhal yang dikembangkan kemudian, mencakup : 1. Eksistensi
Pengadilan
Agama
sebagai
salah
satu
pelaksana
kekuasaan kehakiman atau yudicial power yang sejati dan merupakan kawal depan (vrovost) di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Makassar provensi Sulawesi Selatan. 2. Kekuasaan Pengadilan Agama menyangkut rakyat pencari keadilan yang beragama islam mengenai bidang perdata tertentu. 3. Wilayah hukum Pengadilan Agama Bantaeng penduduknya mayoritas beragama islam. 4. Adanya undang-undang yang mengatur kedudukan, kekuasaan, tugas pokok dan fungsi serta kewenangan Pengadilan Agama. 5. Pengadilan Agama Bantaeng memiliki hubungan baik dengan pemerintah daerah Kab. Bantaeng dan Instansi Lainnya.
B. Kelemahan (Weaknesa) Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Bantaeng dirinci dalam beberapa aspek: 1. Aspek Proses Peradilan
Putusan Pengadilan Agama Bantaeng belum dapat diunduh/ diakses cepat oleh masyarakat
Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan
masyarakat
pencari
keadilan
di
wilayah
hukum
Pengadilan Agama Bantaeng. 2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Pengadilan Agama Bantaeng belum mempunyai kewenangan untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan
Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan
kerja
yang
dibutuhkan
di
Pengadilan
Agama
Bantaeng. 2
Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki Pengadilan Agama Bantaeng hanya 20 personil, tidak sesuai beban kerja, sehingga terjadi rangkap jabatan yang berakibat tumpang tindi pekerjaan.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum diterapkannya evaluasi penilaian prestasi kerja pegawai negri sipil dan sasaran kerja pegawai (SKP)
Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan Tertib administrasi dan manajemen peradilan belum terlaksana secara optimal disebabkan :
Tidak di dukung oleh sumber daya manusia yang memadai.
Tidak di dukung perangkap pengelola data dan informasi seperti laptop dan komputer yang memadai.
Keterbatasan peralatan dan fasilitas perkantoran
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Kendaraan bermotor roda 4 (empat) Pengadilan Agama Bantaeng hanya memiliki 1 (satu) unit kendaraan Roda 4 tidak sesuai dengan kebutuhan, yang idealnya setiap Pengadilan Agama memiliki kendaraan dinas roda 4 maksimal 4 unit yaitu :
-
Ketua 1 unit
-
Wakil Ketua 1 unit
-
Panitera/Sekretaris 1 unit
-
Operasional kantor 1 unit
Gedung dan Bangunan -
Sarana
dan
prasarana
lingkungan
Gedung
berupa
pemasangan paving blok, tiang bendera, tempat parkir belum memadai. -
Pengadaan perangkat pengelola data dan informasi berupa laptop dan computer, peralatan dan fasilitas perkantoran belum sesuai dengan kebutuhan. 3
Rumah Dinas Pengadilan Agama Bantaeng belum memiliki rumah dinas, sehingga ketua, wakil ketua, panitera/sekretaris dan hakim tinggal di rumah kontrakan, yang idealnya Pengadilan Agama Bantaeng Harus memiliki rumah dinas sebagai berikut : -
Rumah Dinas Ketua 1 unit
-
Rumah Dinas Wakil Ketua 1 unit
-
Rumah Dinas Panitera/Sekretaris 1 unit
-
Rumah Dinas Hakim 6 unit
C. Peluang (Opportunities) Peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Bantaeng untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek : 1. Aspek Proses Peradilan
Adanya website Pengadilan Agama Bantaeng yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan kinerja.
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Makassar maupun Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk internal maupun eksternal ke pengadilan Agama sewilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Adanya dukungan, koordinasi dan konsultasi antar Pengadilan Agama dengan Pengadilan Tinggi Agama Makassar.
Terselenggaranya aplikasi SIADPA dan SIADPA Plus
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Bantaeng berupa internet, website Pengadilan Agama Bantaeng. 4
D. Tantangan yang dihadapi (Threats) Berikut adalah tantangan di Pengadilan Agama Bantaeng yang akan dihadapi dan harus dipikirkan secara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan. 1. Aspek Proses Peradilan
Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Sumber Daya Manusia yang dimiliki Pengadilan Agama Bantaeng sangat terbatas hanya sebanyak 20 personel tidak sesuai dengan ketentuan standar jumlah pegawai pada Pengadilan Agama kelas II, tidak seimbang dengan beban kerja yang harus di selesaikan.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan
4. Aspek Sarana dan Prasarana
Alokasi anggaran belanja modal untuk pengadaan sarana dan prasarana yang di berikan dalam DIPA Pengadilan Agama Bantaeng tidak sesuai dengan kebutuhan.
5
BAB II VISI, MISI, TUJUAN
2.1. VISI Rencana Strategis Pengadilan Agama Bantaeng Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapantahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem
kebijakan
dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Bantaeng diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019 Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Bantaeng. Visi Pengadilan Agama Bantaeng mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut : “MEWUJUDKAN
PENGADILAN
AGAMA
BANTAENG
YANG
AGUNG” Mengutip pengertian agung dalam dokumen Renstra Mahkamah Agung RI, maka agung disini menunjukan suatu keadaan/sifat, kehormatan, kebesaran, kemuliaan, keluhuran sehingga visi Pengadilan Agama Bantaeng adalah ingin mewujudkan Pengadilan Agama yang dihormati, yang dikelola oleh Hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan dan kebesaran serta
6
keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya yaitu memutus perkara. 2.2. MISI Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Agama Bantaeng, adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, tepat waktu, transparasi, dan akuntabilitas. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat. 3. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Bantaeng. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Bantaeng adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik
percaya bahwa
Pengadilan Tinggi Agama
Makassar
dan
Pengadilan Agama di bawahnya memenuhi kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan serta dapat menjangkau Badan Peradilan. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Bantaeng adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian perkara. 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. 7
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice). 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan 2.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
1
2
3
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
2.
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan d. Persentase perkara yang diselesaikan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) peningkatan penyelesaian perkara
5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, kepada para pihak. e. Persentase akta cerai yang diserahkan kepada para pihak. f. Persentase Penyitaan tepat waktu dan tempat a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling b. Persentase putusan perkara yang dapat diakses a.
8
pengadilan. c.
1
2
6.
a.
Meningkatnya kualitas pengawasan
b. 7
a.
Tersedianya dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas dan teknis lainnya Mahkamah Agung Peningkatan sarana dan prasarana
8.
b.
secara on line dalam waktu maksimal 7 hari kerja sejak diputus Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti. 3 Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Persentase penyelenggaraan pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu Persentase penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran yang berkualitas dan tepat waktu
Persentase pengadaan sarana dan prasarana yang tepat waktu
2.5. PROGRAM DAN KEGIATAN Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Bantaeng untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan
Pokok
yang
dilaksanakan
Pengadilan
Agama
dalam
pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian Perkara, 2. Penyelesaian Sisa Perkara, 3. Penelitian berkas perkara Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali disampaikan secara lengkap dan tepat waktu. 4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu. 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara
9
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis yang ditetapkan, Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 2. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa 3. Pembayaran gaji dan tunjangan yang dikelola dengan tepat waktu. 4. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran yang berkualitas dan tepat waktu. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Mahkamah
Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana yang berfungsi sebagai penunjang untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis. Kegiatan pokok yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Pengadaan peralatan dan mesin a. Pengadaan kendaraan bermotor roda 4 (empat) b. Penggantian laptop, komputer, printer dan camera. c. Pengadaan meubelair d. Pengadaan air conditioner dan kulkas. e. Pengadaan Gorden Vertical Blind. 2. Gedung dan bangunan a. Lanjutan pemasangan Paving Blok dan pemasangan tiang bendera. b. Pengadaan pembangunan tempat parkir. c. Pengadaan tanah rumah dinas. d. Pembangunan
rumah
dinas
untuk
Ketua,
Wakil
Ketua,
Panitera/Sekertaris dan Hakim.
10
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA BANTAENG Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Agama Bantaeng menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut : 1. Peningkatan kinerja. Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi
rendahnya angka penyelesaian perkara, proses
peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja :
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi
Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya
Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik 11
BAB IV PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Agama Bantaeng tahun 2015-2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan. Rencana stretegis Pengadilan Agama Bantaeng harus terus disempurnakan dari waktu kewaktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Agama Bantaeng memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Bantaeng dapat terwujud dengan baik.
12
13
DAFTAR LAMPIRAN 1. Matriks Renstra 2015 – 2019 2. Indikator Kinerja Utama (IKU) 3. Keputusan Ketua Pengadilan Agama Bantaeng tentang Pembentukan Tim Penyusun Renstra 2015 – 2019
14
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 – 2019 Tujuan :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasan terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Bantaeng memenuhi
SASARAN STRATEGIS
TARGET KINERJA INDIKATOR KINERJA 2015
1
Meningkatnya penyelesaian perkara
2
a. Persentase mediasi yang diselesaikan b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian. c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. d. Persentase perkara yang diselesaikan.
2016
2017
2018
2019
3
4
5
6
7
50% 20%
50% 20%
50% 20%
100% 20%
100% 20%
100%
100%
100%
100%
100%
95%
95%
90%
90%
90%
90%
90%
80%
80%
80%
5%
5%
10%
10%
10%
95%
95%
95%
85%
85%
3%
3%
5%
100%
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.
15
1
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
2
3
4
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke
98%
98%
90%
90%
95%
5
95%
6
7
100%
100%
90%
25%
25%
95%
90%
100%
100%
90%
90%
90%
70%
70%
f. Persentase Penyitaan tepat waktu dan tempat.
90%
90%
90%
100%
100%
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
20%
20%
20%
90%
90%
5%
5%
2%
50%
50%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Majelis. c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. d. Persentase penyampaian pemberi-tahuan relaas putusan tepat waktu, kepada para pihak. e. Persentase akta cerai yang diserahkan kepada para pihak
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan penyelesaian perkara.
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 7 hari kerja sejak diputus.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
yang
ditindaklanjuti. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung
a. Persentase penyelenggaraan pembayaran gaji dan tunjangan tepat waktu b. Persentase penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung
Persentase pengadaan sarana dan prasarana tepat waktu
100%
100%
100%
100%
100%
16
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BANTAENG
NO 1
1.
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
2
Meningkatnya penyelesaian perkara
3
PENJELASAN 4
PENANGGUNG JAWAB 5
SUMBER DATA 6
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang disepakati/diselesaikan dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara
Hakim Mediasi
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Perbadingan antara mediasi yang diproses dengan jumlah mediasi yang menjadi akta perdamaian.
Hakim Mediasi
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakim dan Panitera/ Sekretaris
d. Persentase perkara yang diselesaikan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Majelis Hakim, Panitera dan Panitera Pengganti
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara) Perbandingan perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan dengan perkara yg diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Majelis Hakim, Panitera dan Panitera Pengganti
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
f.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
Majelis Hakim, Panitera dan Panitera Pengganti
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
17
1
2
2.
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
3
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c.
Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
d. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, kepada para pihak e. Persentase akta cerai yang diserahkan kepada para pihak
f.
Persentase akta cerai yang diserahkan kepada para pihak
4
5
6
Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu dibagi upaya hukum tahun lalu dikali seratus persen
Majelis Hakim
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk
Panitera dan Panitera Muda hukum
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Kepaniteraan
Perbandingan antara berkas putusan dengan relaas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu.
Panitera, Jurusita/ Jurusita Pengganti
Perbandingan jumlah perkara cerai talak dan cerai gugat yang terbit akta cerainya dengan jumlah akta cerai yang telah diserahkan kepada para pihak Perbandingan jumlah perkara cerai talak dan cerai gugat yang terbit akta cerainya dengan jumlah akta cerai yang telah diserahkan kepada para pihak
Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Agama
Panitera
18
1
4.
5.
6.
2
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) peningkatan penyelesaian perkara
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan
3
4
g. Persentase sita yang dilaksanakan tepat waktu dan tempat
Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Perbandingan perkara prodeo yang diselesaikan dengan perkara prodeo
5
Panitera/Juru Sita
Majelis Hakim, Panitera dan Panitera Pengganti
yang masuk
6
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara sidang keliling
Majelis Hakim, Panitera dan Panitera Pengganti
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 7 hari kerja sejak diputus.
Perbandingan putusan perkara yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara yang tidak ditayangkan
Ketua Pengadilan Agama, Kepaniteraan dan Petugas Admin
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase putusan perkara yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 7 hari kerja sejak diputus.
Perbandingan putusan perkara yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah perkara yang tidak ditayangkan
Ketua Pengadilan Agama, Kepaniteraan dan Petugas Admin
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Perbandingan permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti dengan permohonan eksekusi yang belum ditindaklanjuti
Ketua Pengadilan Agama, Panitera/Jurusita
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
a.
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan
Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Agama
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
19
1
2
3
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
7.
8.
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas dan teknis lainnya Mahkamah Agung Peningkatan sarana dan prasarana
a. Persentase penyeleng-garaan pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu b. Persentase Penyeleng-garaan operasional dan pemeliharaan perkantoran yang berkualitas dan tepat waktu. Persentase pengadaan sarana dan prasarana yang tepat waktu
4
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan a. Perbandingan penyelenggaraan pembayaran gaji dan tunjangan yang tepat waktu antara target dengan realisasi. b. Perbandingan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran yang tepat waktu antara target dengan realisasi Perbandingan pengadaan sarana dan prasarana yang tepat waktu antara target dengan realisasi.
5
Ketua/Wakil Ketua Pengadilan Agama
Panitera /Sekertaris PPK, Bendahara, Kaur keuangan Panitera/Sekertaris, PPK, Bendahara, Kaur Keuangan dan Kaur Umum Panitera/Sekertaris, PPK, Bendahara, Kaur Keuangan dan Kaur Umum
6
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
20
ILA
AGAMA NTA BA ENG
PENGA D
N
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANTAENG Nomor: W20-19/11/OT.01/SK/II/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RESTRA) TAHUN 2015 – 2019 PENGADILAN AGAMA BANTAENG KETUA PENGADILAN AGAMA BANTAENG Menimbang
: a.
b.
Mengingat
: 1. 2.
3. 4.
5.
6.
Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Strategis Kinerja (Renstra) tahun 2010 – 2014 dan dimulainya Rencana Strategis Kinerja (Renstra) tahun 2015 – 2019 Pengadilan Agama Bantaeng maka perlu membentuk tim penyusun Rencana Strategis Kinerja (Renstra) tahun 2015 – 2019. Bahwa mereka yang namanya tersebut dalam lampiran keputusan ini dipandang cakap dan mampu melaksanakan tugas Penyusun Rencana Strategis Pengadilan Agama Bantaeng. Undang-Undang Nomor : 48 Tahun 2008 tentang perubahan Kekuasaan Kehakiman Undang-Undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1987 tentang Peradilan Agama Undang–Undang Nomor : 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; Undang–Undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Per/09/M.PAN /05/2007 tentang pedoman umum penetapan indikaor kinerja utama lingkungan instansi pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. MEMUTUSKAN
Menetapkan Kesatu
: :
Kedua
: Membentuk Tim Penyusun Rencana Strategis Tahun 2015 s.d 2019 Pengadilan Agama Bantaeng dengan susunan personalia sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.
Surat keputusan Ketua Pengadilan Agama Bantaeng tentang Pembentukan Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 s.d 2019 Pengadilan Agama Bantaeng
21
Ketiga
:
Tugas dan Tanggungjawab Tim 1. Mengumpulkan data pendukung penyusunan Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 Pengadilan Agama Bantaeng 2. Menyusun Rancana Strategis Tahun 2015 – 2019 Pengadilan Agama Bantaeng 3. Melaporkan hasil penyusunan Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 Pengadilan Agama Bantaeng kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Keempat
:
Surat keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Bantaeng Pada tanggal : 13 Januari 2014 Ketua Pengadilan Agama Bantaeng
H. Muh. Ramli HT, SH,.MH. Nip. 195561020 199103 1 001
Tembusan: 1. Yth. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar
22
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANTAENG Nomor: W20-19/11/OT.01/SK/II/2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RESTRA) TAHUN 2015 – 2019 PENGADILAN AGAMA BANTAENG SUSUNAN PERSONALIA NO
NAMA
JABATAN
JABATAN / TUGAS TIM
1
2
3
4
1.
H.Muh.Ramli,HT.SH,.MH
Ketua PA. Bantaeng
Penanggungjawab
2.
Dra. Kartini Suang
Wakil Ketua PA. Bantaeng
Koordinator
3.
M. Arfah, SH
Panitera Sekretaris PA. Bantaeng
Ketua Tim
4.
Drs. Mahmud
Wakil Sekertaris PA. Bantaeng
Sekretaris Tim
5.
Dra. Hj. Nawiah
Wakil Panitera PA. Bantaeng
Anggota
6.
Dra. Hj. Siti Nuraeni
Panitera Muda Permohonan PA. Bantaeng
Anggota
7.
H. Erwin Amir Betha, SH
Panitera Muda Gugatan PA. Bantaeng
Anggota
Ditetapkan di Pada tanggal
: Bantaeng : 13 Januari 2014
Ketua Pengadilan Agama Bantaeng
H. Muh. Ramli HT, SH,.MH. Nip. 195561020 199103 1 001
23