PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN
RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) TAHUN 2013 – 2018
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGETAN
Magetan,
Januari 2015
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
maka
Dinas
Peternakan
dan
Periakanan sebagai salah satu unsur perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) sebagai acuan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam jangka waktu lima tahun ke depan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018, yang merumuskan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu lima tahun ke depan. Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ini selain untuk memberikan informasi kepada berbagai pihak terkait tentang program kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan lima tahun kedepan, juga diharapkan mampu
mengakselerasi dan mendorong gerak langkah
pembangunan di Kabupaten Magetan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ini. Masukan, saran
dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan khususnya
untuk penyempurnaan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ini dan umumnya untuk peningkatan kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ke depan agar bisa terus memberikan kontribusi yang lebih baik bagi pembangunan Kabupaten Magetan. Magetan, 19 Januari 2015 KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGETAN drh. KUSTINI, M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19601103 199203 2 001 ii
iii
KATA PENGANTAR
...........................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 I.1. Latar Belakang............................................................................................................. 1 I.2. Landasan Hukum .................................................................................................... 2 I.3. Hubungan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ....................................................................... 3 I.4. Maksud dan Tujuan ................................................................................................. 3 I.5. Sistematika Penulisan ............................................................................................. 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN ............................................................................... 6 II.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ................................................................. 6 II.1.1. Tugas .............................................................................................................. 6 II.1.2. Fungsi ............................................................................................................ 6 II.1.3. Struktur Organisasi ........................................................................................ 6 II.2. Sumber Daya ......................................................................................................... 7 II.2.1. Sumber Daya Manusia ................................................................................... 7 II.3. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ...................................................................... 9 II.4. Kinerja Pelayanan ................................................................................................ 12 II.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ............................................. 13 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI................. 15 III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ............... 15 III.2. Telaahan Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ..... 15 III.3. Telaahan Renstra ................................................................................................ 16 III.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis18 III.5. Penentuan Isu-isu Strategis ................................................................................ 28 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ................................. 30 IV.1. Visi dan Misi Bappeda........................................................................................ 30 IV.2. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Bappeda Kabupaten Magetan ........... 31 IV.2.1. Tujuan : ....................................................................................................... 31 IV.2.2. Sasaran : ...................................................................................................... 31 IV.2.3. Strategi ........................................................................................................ 31 IV.3. Kebijakan............................................................................................................ 32 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN ............................................................ 35 BAB VI INDIKATOR KINERJA BAPPEDA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ............................................................................................... 47 BAB VII PENUTUP ........................................................................................................ 49
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah diwajibkan menyusun rencana Pembangunan Jangka Menengah satuan Kerja Perangkat daerah yang selanjutnya disebut Renstra – SKPD yang merupakan dokumen perencanaan satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Dalam penyusunannya, Renstra SKPD merupakan refleksi penjabaran (RPJMD)
Rencana serta
Pembangunan
Pembangunan
merupakan
Jangka
Jangka
bagian
Menengah
integral
Daerah
Panjang dari
(RPJM)
Daerah Rencana
Kabupaten
Magetan. Dengan demikian Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan , program dan kegiatan pembangunan peternakan dan perikanan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan serta berpedoman kepada RPJM Daerah Kabupaten Magetan dan bersifat indikatif Disamping Peternakan
itu,
dan
salah
satu
Perikanan
target
adalah
pembangunan meningkatkan
disektor produksi,
produktifitas dan pendapatan peternak/petani ikan dari sektor peternakan dan perikanan. Selain itu produk peternakan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan status gizi dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu sangat diperlukan perbaikan perencanaan pembangunan Peternakan dan Perikanan yang didasari oleh kualitas pelayanan dalam menjalankan amanat tugas pokok dan fungsinya. Sementara itu bertumpu pada potensi pembangunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan yang merupakan produsen sapi dan pengirim sapi keluar daerah sangat dimungkinkan untuk dapat memenuhi sendiri kebutuhan daging di Kabupaten Magetan, namun
1
demikian banyak faktor yang saling terkait yang mempengaruhi kebutuhan protein hewani tidak dapat dikonsumsi masyakat selain dari sisi ekonomi keluarga. potensi pembangunan peternakan dan perikanan berupa lahan yang menyebar dan telah terbentuknya kawasan budidaya ternak, kapasitas tampung wilayah yang masih tinggi dan pengembangan usaha peternakan dan perikanan rakyat yang masih sangat terbuka untuk dikembangkan / ditingkatkan apabila berhasil menangani kendala-kendala dan meningkatkan sumber daya dibidang Peternakan dan Perikanan belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal akan dapat memperbaiki pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Magetan. Beberapa
kendala
dan
masalah
yang
dihadapi
sektor
Peternakan dan Perikanan adalah sbb : a. Produksi dan produktivitas ternak dan ikan yang masih rendah b. Peternakan hanya sebagai sambilan dan bukan sebagai mata pencaharian utama c. Keterbatasan sarana dan prasarana Peternakan dan Perikanan d. Terbatasnya modal dan infrastruktur Peternakan dan Perikanan e. Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan peternak ditandai dengan rendahnya kepemilikan ternak f. Akses kesumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya kualitas SDM Peternakan dan Perikanan g. Masih rendahnya penerapan teknologi tepat guna h. Belum
optimalnya pengolahan sumberdaya Peternakan dan
Perikanan i. Lemahnya infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor Peternakan dan Perikanan pada umumnya dan perdesaan pada khususnya Disamping itu kebijaksanaan makro pada umumnya tidak berpihak kepada sektor Peternakan Kenyataan pada kondisi krisis ekonomi dan moneter yang berlangsung sejak pertengahan tahun 1997 sampai sekarang hanya sektor pertanian yang masih tumbuh positif dan berperan sebagai mesin penggerak perekonomian nasional termasuk di Kabupaten Magetan. Hal ini dapat terjadi karena sektor pertanian umumnya berbasis pada sumber daya lokal, sehingga lebih tangguh menghadapi gejolak perekonomian domestik dan global.
2
Menyikapi tantangan diatas perlu untuk disusun suatu Rencana Strategis (Renstra) sebagai pedoman bagi penetapan yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan pembangunan. Renstra juga berfungsi sebagai acuan bagi Dinas Peternakan dan Perikanan dalam merencanakan program dan kegiatan tahun 2013-2018. Renstra ini akan selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis, kebutuhan pembangunan Peternakan dan Perikanan dan perkembangan
kapasitas
pengelolaan
Dinas
Peternakan
dan
Perikanan. Penyusunan
Rencana
Stratejik
(RENSTRA)
Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 adalah merupakan kelanjutan dari Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2009-2013 serta merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi Bupati Magetan terpilih untuk perode 2013-2018, khususnya mencakup tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan. Terkait dengan hal tersebut Renstra ini dimaksudkan untuk menggali, mengelola dan mengerahkan semua potensi Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan dengan memperhatikan lingkungan stratejik dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Dalam kurun waktu lima tahun (2013-2018) Dinas Peternakan dan Perikanan telah melaksanakan tugas dan fungsinya. Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan dapat dilihat dari peningkatan produksi untuk berbagai macam komoditi utama, realisasi kegiatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang diembannya. Kontribusi bidang Peternakan dan Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam realisasinya dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung, artinya secara kelembagaan sebagai dinas penghasil sangat terbatas tentunya dalam memberikan kontribusi berbentuk financial, akan tetapi secara tidak langsung dalam kelembagaan umum pada kenyataannya dapat memberikan fasilitasi, dinamisasi dan revitalisasi kepada pengguna manfaat berbasis Peternakan dan Perikanan apakah itu pelaku utama (Peternak dan petani ikan), pelaku usaha maupun pembinanya yang akhirnya dapat menjadi pengungkit perkembangan
roda
perekonomian
berbasis
peternakan
dan
perikanan dengan pengertian lanjutan dapat menambah Pendapatan
3
Asli Daerah (PAD) yang berasal dari berbagai sektor dan dibayarkan dalam bentuk financial oleh pengguna manfaat tersebut diatas.
Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan 2013-2018 ini merupakan dokumen perencanaan yang berisi: visi, misi, tujuan, target, sasaran, kebijakan, strategi, program dan kegiatan pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan selama lima tahun ke depan. Oleh karena itu, dokumen Renstra ini merupakan acuan dan arahan bagi Jajaran Birokrasi di lingkungan Peternakan
dan
Perikanan
dalam
Dinas
merencanakan
dan
melaksanakan pembangunan pertanian periode 2013-2018 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor terkait.
1.2 LANDASAN HUKUM Dasar pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2013 – 2018 adalah : 1. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Nomor 4437 ), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ) ; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422) ; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah
4
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027); 6. Undang-Undang Nomor 6 tahun 1967 tentang Ketentuan -Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan 8. Undang Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 9. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan , tata cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 10. Surat Edaran
Mendagri No. 050/2020/SJ tentang Petunjuk
Penyusunan RPJMD dan RPJPD 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Penggelolaan Keuangan Daerah 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 14. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor :
Tahun
Tentang
RPJPD Kabupaten Magetan 15. Peraturan Bupati Magetan Nomor :
Tahun
Tentang RPJMD
Kabupaten Magetan 16. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan (Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2008 Nomor 4). 17. Peraturan Bupati Magetan Nomor : 71 tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan; 18. Keputusan
Bupati
Magetan
Nomor
188/14/Kept/403.013/2014
tentang Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2013-2018 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Magetan
5
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud Maksud penyusunan Renstra – Dinas Peternakan Tahun 20132018 adalah sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan setiap tahun selama periode 5 (lima) tahun yang mengacu pada visi dan misi bupati terpilih dengan memperhatikan gambaran umum kondisi daerah serta kebijakan nasional dan provinsi..
Selain
itu
juga
disusunnya
Rencana
strategi
Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ini adalah sebagai dokumen
perencanaan
yang
akan
digunakan
sebagai
alat
manajemen (“Management tool”) untuk mencapai masa depan, yang di dalamnya merupakan formulasi secara komprehensif (menyeluruh) atau “Roadmap “ yang menjelaskan bagaimana usaha usaha yang dilakukan SKPD dalam mencapai tujuan sesuai tugas pokok dan fungsinya, melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih juga untuk memberikan arah pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Magetan untuk lima tahun kedepan (2013-2018)
Tujuan Tujuan dari penyusunan Renstra –Dinas Peternakan adalah agar
diperoleh arah dan tujuan yang jelas serta normatif diawali dengan merumuskan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan serta analisis permasalahan, identifikasi potensi dan pemecahan masalah pembangunan yang sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD agar selaras dengan program prioritas Kepala Daerah / Bupati Magetan serta pelayanan kepada masyarakat yang didasarkan pada prinsip good governance sebagaimana yang telah ditetapkan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran
sehingga
dapat
mendukung
pembangunan di Kabupaten Magetan
6
program
perubahan
KEDUDUKAN DAN PERANAN PERENCANAAN DAERAH
Rencana
strategi
Dinas
RENSTRA
SKPD
Peternakan
dan
DALAM
Perikanan
Kabupaten Magetan Tahun 2013 – 2018 merupakan pedoman bagi SKPD dalam menetapkan program dan kegiatan strategis dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, sekaligus berfungsi sebagai alat / instrumen bagi Dinas / masing masing kepala bidang di linkungan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam merencanakan dan melaksanakan program dan kegiatan strategis yang dibiayai baik oleh APBD Kabupaten, Propinsi maupun Nasional dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sebagaimana ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
rangkaian
dokumen
Kabupaten Magetan tahun 2009 – 2014. Keterkaitan
antara
RPJM
dengan
perencanaan lainnya, mulai dari RPJP, RPJM, Renstra SKPD, Renja SKPD, RKPD dan APBD dapat dilihat pada bagan atau diagram berikut
RPJP Nasional
Pedoman
Diacu
RPJP Daerah Propinsi
Pedoman
20 Tahun
RPJM Nasional
RKP
Diperhatikan
Diperhatikan
RPJM Daerah Propinsi
Dijabarkan
5 Tahun
RPK Daerah Propinsi
Pedoman
Diperhatikan
Renstra SKPD Propinsi
RPJP Daerah Kab/Kota 20 tahun
Penyusunan RAPBD Propinsi
1 Tahun Pedoman
Diacu
Pedoman
Pedoman
RPJM Daerah Kab/Kota
Diperhatikan
RKP Daerah Kab/Kota
5 tahun
Renja SKPD Propinsi
Pedoman Penyusunan RAPBD Kab/Kota
Pedoman
Renstra SKPD Kab.Kota
Pedoman
5 Tahun
1 Tahun
UU Sistem Perencanaan Pemb. Nasional UU Keuangan Negara
7
Renja SKPD Kab/Kota
1.4 SISTEMATIKA Rencana
Stratejik
(RENSTRA)
Dinas
Peternakan
dan
Perikanan Kabupaten Magetan Tahun 2013 – 2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB. I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.2
Maksud dan Tujuan
1.3
Landasan Hukum
1.4
Kedudukan
dan
Peranan
Renstra
SKPD
dalm
PETERNAKAN
DAN
perencanaan daerah 1.5
BAB. II
Sistematika Penulisan
GAMBARAN
PELAYANAN
DINAS
PERIKANAN
BAB. III
2.1
Tugas, Fungsi Struktur Organisasi
2.2
Sumber Daya
2.3
Kinerja Pelayanan
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3
Telaahan Renstra Kementrian / Lembaga dan Renstra Propinsi
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5
BAB. IV
Penentuan Isu-isu Strategis
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ARAH KEBIJAKAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 4.1
Visi dan Misi
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
4.3
Strategi dan Kebijakan
8
BAB. V
RENCANA KINERJA,
PROGRAM KELOMPOK
DAN
KEGIATAN
SASARAN
DAN
INDIKATOR PENDANAAN
INDIKATIF 5.1 Matrik Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan
BAB. VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1
Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPMD.
BAB. VII PENUTUP 6.1
Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPMD.
Lampiran : 1.
Matrik Hubungan Misi,Tujuan, Strategi dan Arah Kebijakan
2.
Matrik Kinerja
3.
Matrik Pendanaan
9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.1.1 Fungsi dan Tugas Pokok Kepala Dinas Mempunyai Tugas Pokok Membantu Bupati dalam Merumuskan
kebijakan, pengawasan, pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang peternakan dan perikanan Fungsi : a. Penyusunan perencanaan dalam pembangunan di bidang peternakan dan perikanan; b. Pelaksanaan pembinaan umum di bidang peternakan dan perikanan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati; c. Perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan perikanan; d. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis di bidang peternakan dan perikanan; e. Pelaksanaan
pembinaan
dan
bimbingan
kemampuan
peningkatan populasi ternak, produksi peternakan dan perikanan
serta
pendapatan
masyarakat
dari
bidang
peternakan dan perikanan; f. Pelaksanaan pembinaan usaha dan pemberian rekomendasi ijin usaha di bidang peternakan dan perikanan sesuai dengan tugasnya; g. Pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi tepat guna; h. Pelaksanaan pengamanan ternak dan ikan sesuai dengan tugasnya; i.
Pelaksanaan
bimbingan,
pengaturan,
penyebaran,
pengembangan dan pengawasan komoditas peternakan dan perikanan;
10
Sekretaris (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan administrasi, koordinasi, perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan
administrasi
umum,
kepegawaian
dan
perlengkapan serta rumah tangga. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. pengelolaan keprotokolan,
urusan rumah
surat-menyurat, tangga,
ketertiban,
kearsipan, keamanan,
penyelenggaraan rapat dan perjalanan dinas; b. penyusunan perencanaan kegiatan Dinas; c. pengelolaan barang inventaris dan perlengkapan; d. pengelolaan urusan kepegawaian; e. pengelolaan urusan keuangan; f. pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan; g. pengelolaan urusan kesejahteraan pegawai; h. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan antar bidang; i.
pengoordinasian penyusunan program setiap bidang;
j.
pelaksanaan fasilitasi kegiatan pada
masing-masing
bidang; dan k. pelaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Sekretariat
dipimpin
oleh
seorang
Sekretaris
yang
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. melaksanakan urusan surat-menyurat dan pengetikan; b. pengadaan barang dan jasa; c. melaksanakan penyelenggaraan rapat dan keprotokolan; d. melaksanakan tugas-tugas rumah tangga dan keamanan kantor; e. mengurus dan mencatat barang inventaris dan perlengkapan kantor;
11
f. menyelenggarakan
administrasi
kepegawaian
meliputi
pengumpulan data kepegawaian, pembuatan buku induk dan mutasi pegawai; g. mengurus kenaikan pangkat pegawai; h. menyiapkan bahan dalam rangka upaya peningkatan disiplin pegawai; i.
mengurus kesejahteraan pegawai; dan
j.
melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. mengumpulkan dan mengolah bahan untuk penyusunan anggaran keuangan; b. menyiapakan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; c. menyelenggarakan tata usaha keuangan; d. menyiapkan bahan laporan pertanggungjawaban keuangan; e. menyelenggarakan urusan tata usaha perjalanan dinas; f. menyelenggarakan tata usaha gaji pegawai; g. melaksanakan evaluasi anggaran; dan h. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas: a. merencanakan
pengumpulan
data
sebagai
bahan
penyusunan laporan; b. mengoordinasikan penyusunan program kegiatan; c. melakukan analisa data dan penyusunan program kegiatan; d. melaksanakan monitoring dan evaluasi program kegiatan; e. menyusun laporan hasil kegiatan; dan f. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Sekretaris.
12
Bidang Produksi Peternakan (1) Bidang
Produksi
Peternakan
mempunyai
tugas
melaksanakan tugas di bidang produksi peternakan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis pembibitan dan reproduksi ternak; b. pelaksanaan
bimbingan,
pemantauan,
pengawasan,
pengadaan, peredaran, pembuatan dan penggunaan pakan ternak; c. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknologi kaji terap dan budidaya ternak; dan d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Produksi Peternakan dipimpin oleh Kepala Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (4) Bidang Produksi Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Seksi Pembibitan dan Reproduksi mempunyai tugas : a. melaksanakan bimbingan seleksi ternak bibit dan registrasi/ pencatatan ternak bibit; b. melaksanakan bimbingan penerapan standar perbibitan dan plasma nutfah; c. melaksanakan
bimbingan
pembuatan
dan
pengesahan
silsilah ternak; d. melaksanakan penerapan penggunaan bibit unggul; e. melaksanakan
bimbingan
pelestarian
plasma
nutfah
peternakan; f. melaksanakan pengadaan dan pengawasan semen beku; g. melaksanakan bimbingan dan pengawasan pelaksanaan inseminasi buatan dan registrasi hasil inseminasi buatan; h. melaksanakan
koordinasi
pemeriksa
penanggulangan kemajiran ternak;
13
kebuntingan
dan
i.
melaksanakan bimbingan penerapan standar teknis dan sertifikasi pembibitan meliputi sarana, tenaga kerja, mutu dan metode;
j.
melaksanakan pemantauan dan pengawasan peredaran mutu bibit ternak;
k. melaksanakan penetapan penyaluran ternak bibit yang dilakukan oleh swasta; l.
melaksanakan pengadaan dan pengawasan bibit ternak;
m. melaksanakan bimbingan pelaksanaan inseminasi buatan yang dilakukan oleh swasta; n. melaksanakan bimbingan sertifikasi pejantan unggul sebagai pemacek; o. melaksanakan
bimbingan
pelaksanaan
uji
performance
recording dan seleksi wilayah kabupaten; p. melaksanakan bimbingan pelaksanaan identifikasi pembibitan di kawasan produksi peternakan wilayah kabupaten; q. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan r. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Produksi Peternakan.
Seksi Pakan mempunyai tugas : a. melaksanakan bimbingan pengembangan lahan hijauan pakan ternak; b. melaksanakan penerapan kebijakan pakan ternak; c. melaksanakan bimbingan produksi pakan dan bahan baku pakan ternak; d. melaksanakan bimbingan penerapan teknologi pakan ternak; e. melaksanakan bimbingan standar mutu pakan ternak; f. melaksanakan pengawasan mutu pakan ternak; g. melaksanakan pengadaan, perbanyakan dan penyaluran benih hijauan pakan ternak; h. melaksanakan penyelenggaraan kebun benih hijauan pakan ternak; i.
melaksanakan bimbingan pembuatan, penggunaan dan pengedaran
pakan
ternak,
14
pakan
konsentrat,
pakan
tambahan
dan
pelengkap
pangganti
(additive
and
supplement); j.
melaksanakan bimbingan usaha mini feed pedesaan (home industry);
k. melaksanakan pemeriksaan pakan jadi, pakan konsentrat, pakan tambahan dan pengganti additive and supplement; l.
melaksanakan bimbingan produksi benih hijauan pakan ternak;
m. melaksanakan bimbingan kerjasama perluasan produksi hijauan pakan ternak wilayah kabupaten; o. menghitung daya tampung ternak berdasar potensi wilayah; p. melaksanakan inventarisasi luas areal hijauan makanan ternak dan limbah pertanian serta menghitung produksinya; q. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan r. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Produksi Peternakan.
Seksi Teknologi Kaji Terap dan Budidaya, mempunyai tugas : a. melaksanakan
penetapan
dan
pengawasan
kawasan
peternakan wilayah kabupaten; b. melaksanakan penetapan peta potensi peternakan wilayah kabupaten; c. melaksanakan bimbingan penetapan
kawasan industri
peternakan rakyat; d. melaksanakan
penerapan
kebijakan
alat
dan
mesin
peternakan dan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner wilayah kabupaten; e. melaksanakan bimbingan teknis, kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna peternakan; f. melaksanakan
pembinaan
dan
bimbingan
teknis
pengembangan teknologi budidaya ternak; g. melaksanakan indentifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat, mesin
peternakan,
kesehatan
masyarakat veteriner;
15
hewan
dan
kesehatan
h. melaksanakan pengawasan penerapan standart mutu alat, mesin
peternakan,
kesehatan
hewan
dan
kesehatan
masyarakat veteriner; i.
melaksanakan
pengawasan
produksi,
penggunaan, pegujian alat, mesin
peredaran,
peternakan, kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; j.
melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa
alat,
mesin
peternakan,
kesehatan
hewan
serta
kesehatan masyarakat veteriner; k. melaksanakan analisis teknis, ekonomis, sosial budaya alat, mesin peternakan dan kesehatan hewan sesuai kebutuhan lokalita; l.
melaksanakan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat, mesin peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
m. melaksanakan
pembinaan,
pengembangan
bengkel/
pengrajin alat, mesin peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; n. melaksanakan temuan-temuan teknologi baru di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; o. melaksanakan kajian, pengenalan, pengembangan teknologi tepat
guna bidang peternakan, kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner; p. melaksanakan
kerjasama
dengan
lembaga-lembaga
teknologi peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; q. melaksanakan bimbingan pemanfaatan air untuk usaha peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; r. melaksanakan bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; s. melaksanakan pengembangan alat, mesin peternakan dan kesehatan hewan sesuai standar; dan
16
t. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Produksi Peternakan.
Bidang Usaha Tani Ternak (1) Bidang Usaha Tani Ternak mempunyai tugas melaksanakan usaha tani ternak. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang Usaha Tani Ternak menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis usaha peternakan; b. pelaksanaan penyebaran dan pengembangan ternak; c. pelaksanaan
pembinaan
dan
bimbingan
teknis
pengolahan hasil peternakan dan pemasaran; d. pelaksanaan
pengawasan,
pengendalian
perijinan/
rekomendasi usaha peternakan; dan e. pelaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas; (3) Bidang Usaha Tani Ternak dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Seksi Penyebaran dan Pengembangan, mempunyai tugas : a. menyusun
konsep
rencana
pola
penyebaran
dan
pengembangan peternakan; b. menyiapkan penyebaran
dan ternak
melaksanakan menuju
penataan
terbentuknya
wilayah
sentra-sentra
produksi ternak; c. melaksanakan identifikasi, seleksi calon lokasi dan calon penerima penyebaran dan pengembangan peternakan; d. melaksanakan penetapan penyebaran dan pengembangan peternakan; e. melaksanakan
seleksi
ternak
untuk
penyebaran
dan
pengembangan; f. melaksanakan kerjasama dan pelaksanaan pengelolaan modal usaha dan memantau pengembalian modal usaha sebagai perguliran tepat pada waktu yang telah ditetapkan;
17
g. melaksanakan
fasilitasi
bimbingan
untuk
penyesuaian
perubahan pola penyebaran dan pengembangan peternakan sesuai dengan peraturan yang berlaku; h. melaksanakan registrasi ternak pemerintah; i.
memantau, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan penyebaran dan pengembangan ternak agar didapat hasil yang maksimal dalam rangka peningkatan pendapatan petani ternak dan Pendapatan Asli Daerah (PAD);
j.
menyusun
laporan
kemajuan
fisik
penyebaran
dan
pengembangan peternakan; dan k. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Tani Ternak. Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Seksi ini mempunyai tugas : a. melaksanakan
inventarisasi
dan
pemantauan
usaha
peternakan; b. melaksanakan peningkatan peran-serta lembaga-lembaga keuangan dalam mendukung permodalan usaha peternakan; c. mengadakan
bimbingan
persiapan
dan
pengawasan
pedoman kemitraan usaha peternakan; d. melaksanakan bimbingan pemantauan sanitasi lingkungan usaha peternakan yang hygienis; e. melaksanakan bimbingan kelembagaan usaha tani, asosiasi peternakan untuk pencapaian olah kemitraan usaha tani; f. melaksanakan bimbingan dan pelaksanaan studi AMDAL/ UKL-UPL di bidang peternakan; g. melaksanakan
fasilitasi
perijinan
(rekomendasi)
dan
pengawasan untuk usaha budidaya peternakan, usaha RPH/ RPU, usaha obat hewan tingkat depo, toko, kios, pengecer obat hewan, poultry shop, pet shop, usaha budidaya hewan kesayangan,
usaha
alat
angkut/
transportasi
produk
peternakan, pendaftaran usaha peternakan, rumah sakit hewan/pasar hewan, praktik dokter hewan, laboratorium kesehatan veteriner,
hewan,
laboratorium
pengadaan
dan
peredaran
peternakan dan kesehatan hewan;
18
kesehatan alat
masyarakat dan
mesin
h. memberikan bimbingan standar teknis untuk usaha produk pangan asal hewan; i.
melaksanakan fasilitasi surat keterangan asal hewan dan produk hewan;
j.
melaksanakan
fasilitasi
rekomendasi
instalasi
karantina
hewan; k. menyusun laporan kegiatan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian; dan l.
melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Tani Ternak.
Seksi Pasca Panen dan Pemasaran, mempunyai tugas : a. melaksanakan inventarisasi dan bimbingan penanganan panen, pascapanen dan pengolahan hasil peternakan; b. melaksanakan penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi,
unit
penyimpanan
dan
kemasan
hasil
peternakan; c. melaksanakan bimbingan analisa usaha tani; d. melaksanakan penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pascapanen dan pengolahan hasil; e. melaksanakan
bimbingan
dan
pengawasan
tataniaga
pemasaran hasil peternakan; f. melaksanakan pembinaan promosi komoditas peternakan; g. melaksanakan
perhitungan
perkiraan
kehilangan
hasil
budidaya peternakan; h. melaksanakan penyebarluasan informasi pasar; dan i.
melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Usaha Tani Ternak.
Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan
(3)
dipimpin
oleh
seorang
Kepala
Seksi
yang
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Usaha Tani Ternak.
Bidang Kesehatan Hewan (1) Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas melaksanakan tugas di bidang Kesehatan Hewan.
19
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bidang Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi : a. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pengamatan dan penyidikan penyakit hewan; b. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan; c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner; dan d. pelaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas : a. melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kesehatan Hewan di bidang kesehatan masyarakat veteriner; b. menyusun dan merencanakan program kerja kegiatan operasional seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan datang; c. menghimpun
dan
mempelajari
peraturan
perundang-
undangan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja; d. menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun lisan untuk mempermudah, memperlancar pelaksaan kegiatan; e. membagi tugas/ kegiatan kepada bawahan dengan memberi petunjuk teknis pelaksanaan secara lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya; f. memeriksa
konsep-konsep
laporan
hasil
pelaksanaan
kegiatan dari bawahan dengan meneliti, mengoreksi kembali konsep tersebut agar diketahui kebenarannya; g. melaksanakan
konsultasi,
koordinasi,
integrasi
dan
sinkronisasi kegiatan secara vertikal dan horizontal sesuai dengan bidang tugasnya bersama dengan pejabat struktural
20
di lingkungan dinas dalam upaya menunjang kelancaran serta memperoleh keterpaduan pelaksanaan kegiatan; h. mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka kebijaksanaan, pedoman
dan
petunjuk
teknis
di
bidang
kesehatan
masyarakat veteriner; i.
mencari,
mengumpulkan
dan
menghimpun
dan
menyistematisasikan/ mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat veteriner; j.
melaksanakan inventarisasi permasalahan dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka pemecahan masalah dibidang kesehatan masyarakat veteriner;
k. melaksanakan
bimbingan
penerapan
standar
teknis
pengadaan, pengelolaan dan distribusi bahan pangan asal ternak dan produk ternak; l.
melaksanakan sertifikasi kesehatan bahan pangan asal ternak dan hasil bahan asal ternak;
m. melaksanakan
pemeriksaan
dan
pengawasan
terhadap
kesehatan produk-produk peternakan; n. melaksanakan
pemeriksaan
dan
pengawasan
terhadap
kualitas produk-produk peternakan; o. melaksanakan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygine dan sanitasi lingkungan usaha peternakan; p. melaksanakan
pengawasan
kesehatan
lingkungan
perusahaan peternakan; q. melaksanakan uji residu terhadap hasil peternakan; r. melaksanakan perencanaan, pembangunan, pemeliharaan dan
pengelolaan
laboratorium
kesehatan
masyarakat
veteriner bersama dengan dinas/ instansi terkait; s. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tugasnya; dan t. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan.
Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan mempunyai tugas :
21
a. mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang penyidikan dan pengamatan penyakit hewan; b. mencari,
mengumpulkan
dan
menghimpun
dan
mensistematisasikan/ mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan penyidikan dan pengamatan penyakit hewan; c. melaksanakan inventarisasi permasalahan dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka pemecahan masalah di bidang penyidikan dan pengamatan penyakit ; d. melaksanakan pengamatan dan identifikasi penyebaran penyakit hewan di wilayah; e. melaksanakan
pengamatan
terhadap
kejadian
penyakit
hewan; f. melaksanakan
penyidikan
dan
epidemologi
serta
pemeriksaan penyakit bakteriologi, virologi dan parasitologi; g. melaksanakan pengambilan specimen hispatologi (jaringan organ) guna pemeriksaan yang dilaksanakan secara fisik dan laboratories; h. melaksanakan
perencanaan
serta
pembangunan
dan
pengelolaan laboratorium kesehatan hewan tipe C/ B dengan berkoordinasi dengan dinas/ teknis terkait; i.
melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanan kegiatan di bidang tugasnya;
j.
menyampaikan usul, saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dalam upaya pengambilan keputusan; dan
k.
melaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan.
Seksi Pencegahan, Pemberantasan
Hama dan Pengendalian
Penyakit Hewan mempunyai tugas : a.
melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Kesehatan hewan
dibidang
Pencegahan,
Pengendalian Penyakit Hewan;
22
Pemberantasan
dan
b.
menyusun dan merencanakan program kerja dan kegiatan operasional seksi Pencegahan, Pemberantasan hama dan Pengendalian Penyakit hewan serta hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman petunjuk pelaksanaan kegiatan yang akan datang;
c.
menghimpun
dan
mempelajari
peraturan
perundang-
undangan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan tugasnya sebagai pedoman dan landasan kerja; d.
menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun lisan untuk mempermudah, memperlancar pelaksaan kegiatan ;
e.
membagi tugas/ kegiatan kepada bawahan dengan memberi petunjuk teknis pelaksanaan secara lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya;
f.
memeriksa
konsep-konsep
laporan
hasil
pelaksanaan
kegiatan dari bawahan dengan meneliti , mengkoreksi kembali konsep tersebut agar diketahui kebenarannya g.
melaksanakan
konsultasi,
koordinasi,
integrasi
dan
sinkronisasi kegiatan secara vertikal dan horizontal sesuai dengan bidang tugasnya bersama dengan pejabat struktural di lingkungan dinas dalam upaya menunjang kelancaran serta memperoleh keterpaduan pelaksanaan kegiatan; h.
mempersiapkan bahan-bahan dalam rangka kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang Pencegahan, Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Hewan;
i.
mencari,
mengumpulkan,
menghimpun
dan
menyistematisasikan/ mengolah data dan informasi yang berhubungan dengan Pencegahan, Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Hewan; j.
melaksanakan inventarisasi permasalahan dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka pemecahan masalah di bidang Pencegahan, Pemberantasan dan Pengendalian Penyakit Hewan;
k.
melaksanakan vaksinasi massal dalam rangka pencegahan penyakit menular;
23
l.
melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak yang meliputi lalu lintas ternak di pasar, perusahaan serta melaksanakan penutupan wilayah dalam rangka pencegahan penularan penyakit ternak ;
m.
melaksanakan pengawasan peredaran obat hewan dan ikan;
n.
melaksanakan pemantauan dan pengawasan penerapan standar teknis dan operasional rumah sakit hewan/ klinik hewan, satuan pelayanan peternakan terpadu, pos kesehatan hewan dan RPH;
o.
melaksanakan pengujian obat hewan dan ikan;
p.
melaksanakan pengadaan sediaan biologik, farmasetik dan premiks untuk penanggulangan penyakit menular bukan wabah;
q.
melaksanakan
pembinaan,
bimbingan,
pemantauan,
pencegahan, pemberantasan serta pengobatan penyakit pada hewan dan ikan; r.
melaksanakan pembinaan dan penyusunan rekomendasi teknis perijinan klinik hewan dan dokter hewan praktek;
s.
melaksanakan pemberantasan penyakit bakteriologi dan parasitologi;
t.
melaksanakan
perencanaan
serta
pembangunan
dan
pengelolaan pos kesehatan hewan bersama dinas/ instansi terkait; u.
melaksanakan pelayanan teknis kesehatan hewan;
v.
melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksaan kegiatan di bidang tugasnya;
w.
mengatur dan mengawasi serta memberikan penilaian prestasi kerja bawahan (DP3) dalam upaya peningkatan disiplin dan gairah kerja;
x.
menyampaikan usul dan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dalam upaya pengambilan keputusan; dan
y.
melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Hewan.
24
Bidang Pengembangan Perikanan (1) Bidang Pengembangan Perikanan mempunyai tugas di bidang pengembangan perikanan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Bidang Pengembangan Perikanan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan budidaya dan perbenihan; b. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan; c. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan usaha perikanan; dan d. pelaksanaan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Bidang Pengembangan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Seksi Budidaya dan Perbenihan mempunyai tugas : a. melaksanakan kebijakan pembangunan teknologi budidaya ikan air tawar; b. melaksanakan kebijakan pembangunan teknologi induk ikan/ perbenihan ikan air tawar; c. melaksanakan kebijakan pembangunan dan pengelolaan Balai Benih Ikan; d. melaksanakan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana prasarana budidaya ikan; e. melaksanakan
kebijakan
potensi,
alokasi
lahan,
tata
pemanfaatan air untuk budidaya ikan; f. melaksanakan
kebijakan
(pengadaan,
penggunaan,
peredaran) obat ikan, bahan kimia, biologis dan pakan ikan; g. melaksanakan kebijakan bimbingan pengelolaan kesehatan ikan,
peraturan,
pemeriksaan,
higienitas
dan
sanitasi
lingkungan usaha budidaya ikan; h. melaksanakan kebijakan perijinan dan penerbitan IUP di bidang pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing; dan
25
i.
melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Perikanan.
Seksi Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan mempunyai tugas : a. melaksanakan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan; b. melaksanakan
pengawasan
pembenihan
dan
pembudidayaan ikan dan sistem pengendalian hama dan penyakit ikan; c. melaksanakan pembinaan pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi pembenihan ikan; d. melaksanakan pengawasan mutu benih dan induk/ pakan ikan, obat ikan dan bahan bakunya; e. melaksanakan
pengawasan
PMMT/
HACCP
di
unit
pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil perikanan; f. melaksanakan pemantauan mutu ekspor hasil perikanan; g. melaksanakan pengawasan pemanfatan dan perlindungan sumberdaya perairan umum; h. melaksanakan pemanfatan sumberdaya ikan air tawar; i.
melaksanakan kebijakan pengawasan monitoring residu anti biotik dan cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya di perairan/ lingkungan tempat ikan hidup; dan
j.
melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Perikanan.
Seksi Pembinaan Usaha Perikanan mempunyai tugas : a. melaksanakan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya; b. melaksanakan
kebijakan
pembangunan/
perawatan
pengelolaan sarana prasarana pemasaran ikan; c. melaksanakan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT/ HACCP;
26
d. melaksanakan
kebijakan
pengembangan
usaha
hasil
perikanan; e. melaksanakan kebijakan perijinan usaha pengolahan ikan pemasaran hasil perikanan; f. melaksanakan kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat funsional teknis, keahlian, managemen kepemimpinan bidang perikanan; g. melaksanakan penyuluhan perikanan; h. melaksanakan kebijakan akreditasi dan sertifikasi diklat bidang perikanan; dan i.
melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Perikanan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggungjawab
kepada
Kepala
Bidang
Pengembangan
Perikanan.
Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan tugas dan kegiatan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
2.1.2 Struktur Organisasi Struktur
Organisasi
Dinas
Peternakan
dan
Perikanan
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 4 Tahun 2008 tanggal 19 September 2008 adalah sebagai berikut a.
Kepala Dinas;
b.
Sekretariat, yang membawahi :
c.
d.
1)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2)
Sub Bagian Keuangan; dan
3)
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
Bidang Produksi Peternakan membawahi : 1)
Seksi Pembibitan dan Reproduksi;
2)
Seksi Pakan; dan
3)
Seksi Teknologi Kaji Terap dan Budidaya.
Bidang Usaha Tani Ternak, membawahi : 1)
Seksi Penyebaran dan Pengembangan;
27
e.
2)
Seksi Pengawasan dan Pengendalian; dan
3)
Seksi Pasca Panen dan Pemasaran.
Bidang Kesehatan Hewan, yang membawahi : 1)
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner;
2)
Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan; dan
3)
Seksi Pencegahan, Pemberantasan Hama dan Pengendalian Penyakit Hewan.
f.
Bidang Pengembangan Perikanan, yang membawahi : 1)
Seksi Budidaya dan Perbenihan;
2)
Seksi
Pengawasan
dan
Pengendalian
Sumber
daya
Perikanan; dan 3) g. h.
Seksi Pembinaan Usaha Perikanan;
Unit Pelaksanaan Teknis Dinas; dan Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun Diagram Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Magetan dapat dilihat sbb :
28
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
KEPALA DINAS Drh. KUSTINI, M.Si
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGETAN
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
PENO, S.Sos
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN NANIK SUMARTINI, S.Sos
DWI MURWANI LESTARI, S,Sos
SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN THONIE IVAN PRASETYO, S.Pt,MM
BIDANG PRODUKSI PETERNAKAN
BIDANG USAHA TANI TERNAK
BIDANG KESEHATAN HEWAN
BIDANG PENGEMBANGAN PERIKANAN
drh. NUR HARYANI
NYOTO SUTRISNO
Drh. BUDI ASTONO, M.Si
Ir. WIYOTO
SEKSI PEMBIBITAN DAN REPRODUKSI
SULAMIN, SH
SEKSI PAKAN ULUNG SETYADI, S.Sos
SEKSI TEKNOLOGI KAJI TERAP DAN BUDIDAYA
SUTIKNO
SEKSI PENYEBARAN DAN PENGEMBANGAN Drh. SIDIK PERWITO
SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SARNI, S.Sos
SEKSI PENGAMATAN DAN PENYIDIKAN PENYAKIT HEWAN
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUMBER DAYA PERIKANAN
SEKSI PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN HAMA, DAN PENGENDALIAN PENYAKIT HEWAN SRIYATUN, SP
SEKSI PEMBINAAN USAHA PERIKANAN ARI ENDAR WAHYUNI, SP
SEKSI BUDIDAYA DAN PERBENIHAN DYAH KUSUMAWATI, S.Pi SEKSI
SEKSI PASCA PANEN DAN PEMASARAN MARIA SURAYANI, SE
UPTD 29
Ir. BAMBANG EKO TJ
2.2 SUMBER DAYA Keberadaan
Aparatur
sebagai
lokomotif
pengerak
pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan adalah sebanyak 75 orang (Pegawai Negeri Sipil) dengan informasi sebagai berikut : 1. Keberadaan SDM ( personil )
a. Susunan Kepegawaian yang ada pada Dinas Peternakan dan Perikanan berdasarkan pendidikan :
No
Pendidikan
Jumlah (orang)
PNS
Rincian(orang) THL
1
S2
3
3
2
Dokter Hewan
7
6
1
3
S1 Peternakan -
8
8
-
4
S1 Perikanan
12
8
4
5.
S1 Pertanian
4
4
6
S1 Administrasi Negara
5
5
7
S1 Ekonomi
1
1
9
D III Farming
1
1
10
DIII Kesehatan Ternak
2
2
11
DIII Peternakan
2
2
12
DIII Perikanan
2
2
11
SNAKMA
3
3
12
SPMA
3
3
13
SMEA
3
3
14
SMA
7
7
15
STM Pertanian
2
2
16
STM Mesin
6
6
17
KPAA
1
1
18
SMP
2
2
b. Jumlah
Pegawai
Dinas
Peternakan
dan
Perikanan
Kabupaten Magetan yang telah mengikuti Diklat Struktural. No
Jenis Diklat
Jumlah (orang)
1.
Diklat PIM II
1
2.
Diklat PIM III
4
3.
Diklat PIM IV
10
Jumlah
15
30
Keterangan
c.
Jumlah Pegawai berdasarkan Pangkat / Golongan.
No
Pangkat/Golongan ruang
Jumlah (orang)
1
Pembina Utama (IV/e)
-
2
Pembina Utama Madya (IV/d)
-
3
Pembina Utama Muda (IV/c)
-
4
Pembina Tingkat I (IV/b)
1
5
Pembina (IV/a)
3
6
Panata Tingkat I (III/d)
8
7
Penata (III/c)
7
8
Panata Muda Tingkat I (III/b)
19
9
Penata Muda (III/a)
11
10
Pengatur Tingkat I (II/d)
4
11
Pengatur (II/c)
9
12
Pengatur Muda Tingkat I (II/b)
13
13
Pengatur Muda (II/a)
-
14
Juru Tingkat I (I/d)
-
15
Juru (I/c)
Jumlah
Keterangan
75
d. Jumlah Pegawai berdasarkan Eselon : No
Tingkatan Eselon
Jumlah (orang)
Keterangan
1
Eselon II
1
Kepala Dinas
2
Eselon III
4
Sekretaris dan Kepala Bidang
3
Eselon IV
14
4
Staf
56 Jumlah
Kepala Seksi
75
e. Jumlah Pegawai yang telah mengikuti Pelatihan tehnis. No
Jenis Pelatihan Tehnis
Jumlah (orang)
1.
PPNS
1
2.
Pengawas Obat Hewan
2
3.
Penangganan Semen Beku
1
4.
Dasar Pengawas Bibit
1
5.
Asisten Teknis Reproduksi (ATR)
1
6.
Kesehatan Ruminansia
1
31
7.
Statistik Peternakan
2
8.
Paramenis Peternakan
2
9.
Teknik Pengolahan Hasil Perikanan
1
10.
Pengamat Peternakan
10
11.
Petugas Teknis Laboratorium
5
12.
Akutansi Evaluasi Monitoring
1
13
Proksi- Inbis
1 Jumlah
2. Sarana dan Prasarana yang ada pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut a. Sarana No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16 17
Uraian
Jumlah
Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 2 Gerobak dorong Troli Mesin Genset
8 unit 32 unit 1 unit 1 unit 1 unit
Mesin Gergaji Bak Air Ph Meter Timbangan Traktor tangan Kontainer Insemination Gun Termos AI
2 Buah 2 Buah 1 Buah 5 Unit 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Unit 1 Unit 1 Unit
Milk Can Mesin Penetas Telur dll
b. Prasarana Prasarana yang dikuasai pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan : b.1.
Balai Latihan Ternak (BLT) ►
Sapi Potong
=
7
Ekor
► Sapi perah
=
44
Ekor
► Mesin pemerah susu
=
2
buah
► Mixer
=
1
buah
► Coper
=
2
Buah
► Mesin Pembuat Pupuk Organik
=
2
buah
► Mesin Pasteurisasi
=
1
buah
► Penyedot Air
=
5
buah,
32
b.2
b.3
► Freezer
=
2
buah,
► Container
=
2
Buah,
► Mesin Jahit Karung
=
1
Buah
► Mesin grender
=
1
Buah
► Peralatan Patologi
=
1
paket
► Peralatan Bakteriologi
=
1
paket
► Peralatan Parasitologi
=
1
paket
► Peralatan Virologi
=
1
paket
► Peralatan Serologis
=
1
paket
► Peralatan Tester Kit Daging
=
1
paket
► Peralatan Kedokteran hewan
=
1
paket
► Kendaraan Roda 4
=
1
Buah
► Freezer
=
1
buah
► Kulkas
=
5
Buah
► Etalase/Almari Kaca Obat
=
2
Paket
► Rak Kayu Bahan Kimia
=
1
Paket
► Kursi Tunggu pasien
=
2
Unit
► Cooler Box marina
=
5
Unit
Laboratorium dan Klinik Hewan
Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) ► Peralatan Kedokteran hewan
=
2
paket
► Gedung Puskeswan
=
2
buah
Gedung Puskeswan Karangrejo rusak ringan dan gedung Puskeswan Ringinagung yang tahun 2009 ini baru selesai pembangunannya oleh Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur. b.4
Balai Benih Ikan (BBI) ► Induk ikan tombro/nila/gurami ► Mesin pembuat pakan ikan
=
1
Unit
► Kolam permanen
=
22
Petak
► Laboratorium perikanan
=
1
Unit
► Sarana Produksi /peralatan perikanan 1
Paket
► Gudang Pakan
Unit
=
1
► Sumur bawah tanah dan perlengkapannya , keberadaan air di Balai Benih ikan merupakan hal yang pokok, selain dari air sungai disekitar lokasi juga dari air
33
bawah tanah dan dari sumber air yang dialirkan melalui pipa secara khusus ke lokasi Pemasaran olahan hasil perikanan
b.5
► Gedung outlet pemasaran
=
1
Unit
► Kendaraan Box Roda 4
=
1
Unit
► Kendaraan Roda 3
=
1
Unit
► Kendaraan Roda 2
=
5
Unit
Kolam Air Deras ► Induk ikan tombro/nila/gurami
b.6
► Kolam permanen
= 6
Petak
► Kendaraan Roda 2
= 1
Unit
► Gudang pakan
= 1
unit
► Bangunan RPH
= 2
Unit
► Peralatan Penyembelihan
= 2
Unit
► Petugas Keurmaster
= 5
Orang
► Tinta dan stempel daging
= 5
Unit
Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
2.3 Kinerja Pelayanan Pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan dalam kurun waktu lima tahun terakhir mampu memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat, baik secara individual maupun kelompok dilingkup sosial dan tingkat kemajuan perekonomian. Pencanangan Revitalisasi Peternakan dan Perikanan berpengaruh pada efektivitas Tujuan strategi, Sasaran strategi, Arah kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan Peternakan dan perikanan yang direalisasikan ditingkat penerimaan manfaat. Dimana semua kegiatan diarahkan dapat langsung menyentuh dan memang menjadi kebutuhan masyarakat dalam mengelola kegiatan dan usaha berbasis masyarakat. Sektor Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan juga berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional dalam memenuhi hak atas pangan (the right to food) dan penyumbang pendapatan domestik regional bruto (PDRB).
34
Kabupaten Magetan yang merupakan Kabupaten terkecil kedua di Jawa Timur, dengan luas seluruh wilayah adalah 688,85 Km2, dan mempunyai tipologi daerah sebagai berikut : Wilayah Pegunungan
Kondisi Subur
: Kecamatan Plaosan
Kondisi Sedang
: Kecamatan
Panekan,
Kecamatan
Poncol
bagian barat
Kurang Subur/Kritis : Kecamatan Parang, Kec. Lembeyan, Kec. Poncol bagian timur dan Kec. Kawedanan bagian selatan
Wilayah Dataran Rendah
Kondisi Subur
: Kec. Karangmojo, Kec. Karangrejo, Kec. Barat, Kec. Karas, Kec. Kartoharjo dan Kec. Takeran
Kondisi Sedang : Kecamatan
Maospati,
Kecamatan
Magetan
sebagian Kec. Bendo, sebagian Kecamatan Kawedanan dan sebagian Kec. Sukomoro.
Kondisi Subur/Kritis : Sebagian Kecamatan Bendo dan sebagian Kecamatan Sukomoro.
Secara administratif Wilayah Pemerintahan Kabupaten Magetan terdiri dari 18 Kecamatan dan dibagi menjadi 235 Desa / Kelurahan. Adapun kondisi Peternakan rakyat di Kabupaten Magetan salah satunya dapat dilihat dalam sebaran populasi ternak pada tahun 2012 sebagai berikut berikut : Tabel 3.1 Populasi Ternak di Kabupaten Magetan tahun 2012 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kecamatan
Sapi
S Perah
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Kelinci
Babi
A.Buras
Poncol
11,740
1
1
2
725
3,193
-
61
26,155
Parang
13,330
-
-
-
8,407
6,198
-
2,312
54,990
Lembeyan
11,685
-
53
-
2,283
2,719
1,100
3,476
61,956
Takeran
3,785
-
27
2
1,688
291
-
1,995
86,500
Nguntoronadi
2,656
-
10
-
1,137
1,095
-
1,855
23,549
Kawedanan
5,247
-
25
3
1,242
735
1,800
20
35,646
Magetan
1,366
-
11
5
145
528
-
334
18,589
Ngariboyo
5,765
-
36
9
3,071
1,246
-
1,347
40,069
Plaosan
9,539
28
20
76
235
2,999
-
65
22,622
Sidorejo
5,923
-
2
-
732
919
100
26
19,245
Panekan
9,117
30
35
-
2,194
1,239
2,200
1,855
34,987
35
12 13 14 15 16 17 18
Sukomoro
6,482
48
1
6
2,572
1,252
126
120
40,189
10,643
-
3
3
7,021
517
-
1,906
68,034
Maospati
4,024
-
13
2
458
593
-
1,330
18,944
Karangrejo
1,842
-
41
16
1,222
1,507
759
294
36,403
Karas
3,886
13
3
17
1,791
2,161
-
712
51,316
Poncol
11,740
1
1
2
1.099
1.019
-
873
12,105
Parang Jumlah
13,330 114,630
-
547 36,801
710 28,947
154 6,110
1,051 19,634
13,969 665,269
Bendo
121
306
162
Matrik Review Kinerja Pelayanan Pencapaian Kinerja pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan dapat dilihat dari beberapa faktor yang diantaranya dari matrik sebagai berikut :
36
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM
(3)
Target IKK
(4)
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(1)
(2)
A.
% Produksi Peternakan :
1.
Daging
102
102
102
102
102
102
2.
Telur
102
102
102
102
102
102
3.
Susu
102
102
102
102
102
102
B.
%Populasi Ternak :
1.
Sapi Potong
104
104
104
104
104
104
2.
Sapi Perah
102
102
102
102
102
102
3.
Kerbau
100
100
100
100
100
100
4.
Kambing
102
102
102
102
102
102
5.
Domba
102
102
102
102
102
102
6.
Kuda
100
100
100
100
100
100
7
Ayam Buras
102
102
102
102
102
102
8.
Ayam Ras Petelur
104
104
104
104
104
104
9
Ayam Ras Pedaging
104
104
104
104
104
104
37
103,27 103,77 107,45 93,23
117,39
101,2 101,7 105,3
91,4
115,1
104,53 120,27 99,82
104,80 88,21
102,5 117,9
97,9
102,7
86,5
296,44 222,91 82,86
72,64
290,6 218,5
81,2
71,2
153,9
101,69 96,19 108,57 140,66
67,77
157,02
105,76 101,73 110,45 155,36 105,29 386,71 42,49 53,15 394,44 167,61 89,08
72,64
157,14
39,77
91,67
111,27
81,54 216,33
39,77 283,61 68,55 118,56 121,38 112,79 77,32
122,69 81,25 104,45 102,50
99,27
100,19 148,46 52,01 160,35
75,78
125,14 101,67 106,19 108,85 108,06 102,19 151,71 78,90
126,52 95,88
96,52
108,25 77,32
88,02
95,86
112,34 102,41 92,36
99,01
109,78
104,25 121,00 93,05
112,83 89,40
96,52 112,15 71,43 113,84 108,91 110,14 91,16 90,19 107,20 110,88 100,24 116,07 76,90 121,26 83,90 115,92 133,67 87,26
101,15 135,21 127,95 341,96
79,23
94,63 267,26
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
NO
(1)
(2)
Target SPM
(3)
Target IKK
(4)
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Target Indikator Lainnya
Realisasi Capaian Tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
10
Itik
102
102
102
102
102
102
11.
Entok
102
102
102
102
102
102
5
5
5
5
5
5
111,54 100,75 120,95 82,58
109,49
104,01 101,19 99,76
55,21
151,71
5,25
3,90
5,80
3,90
5,50
3,10
8,40
10,90
15,40
139,30
11,65
21,30
164,20 114,70 44,10
3,18
10,30
70,80
9,75
72,50
231,80 388,20 410,70
36,80
38,57
34,66
109,35 90,33 120,05
68,28 132,59
101,97 97,29 98,59
55,34 274,79
105,00 78,00 116,00
78,00 110,00
URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN Produksi Perikanan : Budi Daya : - Tombro - Patin - Nila - Gurame - Lele
3
5
8
11
100
10
20
150
100
40
3
10
60
40
15
10
70
230
380
400
35
35
35
35
35
102
102
102
102
103,33 168,00 136,25 140,00 139,30 116,50 106,50 109,47 114,70 110,25 106,00 103,00 118,00 112,75 45,10
96,00
14,40 97,50 103,57 100,78 102,16 102,68
Penangkapan Perairan Umum
%Produksi perikanan
102
102
% Konsumsi ikan
101
101
101
101
38
101
101
105,14 110,20 99,03 100,29 102,86 35,10
36,00
107,78 102,08 253,58 131,94 98,77 100,26 100,51 100,38 101,01 130,38
105,67 100,08 248,61 129,35
96,83
99,27 99,51 99,39 100,01 129,09
Jumlah rumah tangga usaha peternakan dan perikanan merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat gambaran perkembangan peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan. Semakin banyak rumah tangga yang terlibat pada sub sektor peternakan dan Perikanan semakin besar pula perhatian dan usaha yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas usaha ternak. Rumah tangga usaha peternakan dan perikanan tersebar di seluruh Kabupaten Magetan. Bila dilihat dari penyebarannya (populasi) maka lima besar wilayah yang jumlah populasinya yang paling banyak adalah Kecamatan Poncol, Plaosan, Panekan, Bendo, dan Parang. Jenis ternak yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga di Kabupaten Magetan adalah sapi potong karena struktur ongkos yang lebih menguntungkan. Kambing dan domba menempati pada urutan kedua dengan alasan pemeliharaan yang lebih mudah dan biaya produksi yang rendah. Presentase ternak dewasa mencapai 50 % untuk sapi potong, sapi perah, kerbau, domba dan kuda serta lebih dari 40 % untuk kambing. Ternak betina yang merupakan sumber hayati dan kelangsungan sumber daya plasma nuftah di Kabupaten Magetan merupakan betina produktif yang dapat dilihat dengan membandingkan tingkat fertilitasnya. Bagian ternak betina dewasa yang sudah dinyatakan majir besarnya 1 % untuk semua jenis ternak dan sebagian besar ternak betina yang dipelihara adalah ternak produktif yang jumlahnya mencapai 70 % dari seluruh ternak betina dewasa. Tabel 3.2 Data usaha rumah tangga peternakan Sapi No.
Kecamatan
2008
Tahun 2010
2009
2011
2012
1.
Poncol
4,675
4,675
4,675
5,419
5,430
2.
Parang
5,064
5,066
5,066
5,565
5,576
3.
Lembeyan
3,030
3,031
3,035
5,504
5,515
4.
Takeran
566
565
565
1,729
1,732
5.
Nguntoronadi
654
654
654
1,318
1,321
6.
Kawedanan
1,805
1,806
1,806
2,719
2,724
7.
Magetan
1,276
1,280
1,280
764
766
8.
Ngariboyo
1,512
1,514
1,514
2,987
2,993
9.
Plaosan
4,632
4,633
4,637
5,389
5,400
10.
Sidorejo
-
-
-
3,188
3,194
11.
Panekan
3,798
3,799
3,799
5,195
5,205
12.
Sukomoro
3,269
3,270
3,270
3,023
3,029
13.
Bendo
4,767
4,764
4,764
4,718
4,727
14.
Maospati
1,465
1,465
1,465
1,760
1,764
15.
Karangrejo
778
776
778
896
898
16.
Karas
1,198
1,199
1,199
1,852
1,856
17.
Barat
18.
Kartoharjo Jum lah
751
751
751
1,715
1,718
1,012
1,012
1,012
2,075
2,079
40,252
40,260
40.273
55,816
39
55,928
Tabel 3.3 Data usaha rumah tangga peternakan kambing Tahun
No.
Kecamatan 2008
2009
2010
2011
2012
78
290
1.
Poncol
562
570
571
2.
Parang
1,768
1,770
1,771
3356
3,363
3.
Lembeyan
1,082
1,085
1,085
931
913
4.
Takeran
1,105
1,109
1,109
496
675
5.
Nguntoronadi
358
356
356
449
455
6.
Kawedanan
350
353
353
420
497
7.
Magetan
360
357
357
221
58
8.
Ngariboyo
354
355
356
520
1,228
9.
Plaosan
375
377
377
135
94
10.
Sidorejo
307
293
11.
Panekan
12.
Sukomoro
13.
Bendo
14.
-
-
-
1,660
1,658
1,658
1152
878
803
802
802
640
1,029
1,492
1,495
1,495
2774
2,809
Maospati
845
846
846
181
183
15.
Karangrejo
690
691
691
445
489
16.
Karas
895
892
892
798
716
17.
Barat
439
432
432
454
482
18.
Kartoharjo Jum lah
500
499
499
13,638
13,647
13,650
266
269
13.621
14,720
Produktifitas ayam buras dalam arti kemampuan ayam buras dalam menghasilkan telur selama periode tertentu dapat diukur dalam rentang waktu masa bertelur dan Kabupaten Magetan mempunyai produktifitas ayam buras sebesar 30,15 butir /ekor/tahun dan terindikasi tingkat pengusahaan ayam buras pada skala rumah tangga masih tradisional (Ektensif) Produktifitas ayam ras petelur dalam setahun adalah 282,48 butir dan itik 106 butir yang dibandingkan produktifitas rata-rata jawa Timur sebesar 247,75 butir dan 171,53 butir 3.4. Tabel Populasi Ternak di Kabupaten Magetan 3.4.1 No.
Populasi Ternak Besar JENIS TERNAK
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1
Sapi Potong
58.972
59,562
62.970
70.078
108.872
114.630
2
Sapi Perah
18
18
112
106
77
121
3
Kerbau
865
874
354
301
275
306
4
Kuda
201
203
197
192
169
162
2007
2008
2009
2010
2011
2012
23.158
23,621
29.267
31.287
34.055
36.801
0
-
0
-
-
-
3.4.2 No.
Populasi Ternak Kecil JENIS TERNAK
1
Kambing
2
Kambing Perah
40
3
Domba
19.509
19,899
20.089
23.862
30.190
28.947
4
Babi
1.868
1.428
10.782
3.607
5.810
6.110
5
Kelinci
20.164
20,567
20.922
20.164
18.718
19.634
3.4.3
Populasi Unggas
No.
JENIS TERNAK
1
Ayam Kampung Ayam Ras
2
Petelur Ayam Ras
3
Pedaging
4
Itik
5
Menthok
2007
2008
2009
2010
2011
2012
576.025
582.561
656.857
612.082
606.027
665,269
1.749.341
1.101.252
1.839.550
2.053.266
2.316.634
2,030,400
632.778
994.295
556.650
755.236
966.300
3,304,340
21.911
34.939
24.381
29.280
24593
26.927
8.822
8.998
9.231
9.263
5.115
7.759
Produktifitas sapi perah di Kabupaten Magetan termasuk rendah dibandingkan dengan Kabupaten lain di Propinsi Jawa Timur yang mempunyai kapasitas 7 liter susu/ekor/hari dengan periode laktasi 270 hari dibandingkan rata – rata produktifitas Jawa Timur sebesar 11,44 liter susu/ekor/hari dengan periode laktasi 270 hari. Penghasil susu segar yang langsung dapat dinikmati masyarakat setiap harinya di Kabupaten Magetan salah satunya adalah Balai Latihan Peternakan (BLP), disamping sebagai lokasi pelatihan dan peningkatan SDM peternak Kabupaten Magetan juga sebagai sumber PAD bagi pemerintah daerah. Animo masyararakat untuk memelihara sapi perah mulai menggeliat seiring situasi ekonomi makro di Indonesia. Inseminasi buatan merupakan metode alternatif dalam mengembangbiakan ternak yang murah dan efisien dimana peternak dapat memilih dan hanya memelihara ternak betina saja tanpa kehilangan kesempatan untuk memperbanyak ternaknya dengan cara pengembangbiakan yang lain. Presentase tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada sapi potong cukup tinggi terbukti Kabupaten Magetan mendapat jumlah yang tinggi yaitu 77,92 ekor dibandingkan Jawa Timur yang rata-rata sebesar 37,10 ekor. Guna menciptakan kondisi yang kondusif dan dapat meningkatkan kinerja di Kabupaten Magetan telah terbentuk paguyupan Inseminator sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat. 3.5
Tabel data Inseminasi Buatan No.
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1
Dosis
Uraian
22.684
25.715
26.836
29.406
25.466
26.049
2
Akseptor
21.338
24.267
25.222
27.681
20.187
22.338
3
Kelahiran
19.229
15.437
15.856
20.216
26.449
17.376
Pemotongan ternak di Kabupaten Magetan yang dilaksanakan pada Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan Tempat Pemotongan Hewan (TPH) dapat mencukupi kebutuhan daging
masyarakat Magetan. Jumlah RPH di Kabupaten Magetan yang
semula berjumlah 5 buah sekarang tinggal 2 buah yaitu RPH Magetan di Jalan Samodra Magetan dan RPH Plaosan yang berada di wilayah pasar Plaosan. Adapun yang lainnya telah beralih fungsi menjadi fasilitas lain dan rusak berat. Jumlah pejagal 41
sapi di Kabupaten Magetan sebanyak 17 Orang, jumlah pedagang pengirim sapi sebanyak 8 orang, jumlah pasar hewan 4 unit yaitu di Panekan, Plaosan, Goranggareng, Barat. Guna menjaga hubungan dan kesinambungan program pemerintah dengan masyarakat yang baik di Kabupaten Magetan telah terbentuk Paguyupan Pejagal dan pedagang pengirim sapi yang akhirnya segala permasalah pasar dapat diselesaikan lewat paguyuban tersebut. Tantangan dan peluang yang sekiranya kita harus mendapatkannya adalah dengan adanya Kabupaten Magetan sebagai produsen dan pengirim sapi potong keluar daerah yang besar sudah semestinya untuk tidak hanya mengirim sapi hidup namun dalam bentuk produk asal hewan yang dapat menggairahkan usaha perekonomian masyarakat Magetan. Salah satunya dengan menyediakan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang berstandar Nasional guna terjaminnya ketentraman bati konsumen dan memenuhi syarat Aman Sehan Utuh dan Halal. Saat ini Kapasitas
pemotongan di RPH Magetan yang tidak mampu untuk
menampung jumlah pejagal yang mempunyai aktifitas dan waktu yang sama, untuk sementara ini pemotongan sapi masih di Tempat Pemotongan hewan dan Petugas Keurmaster yang memeriksa ante mortem dan post mortemnya. Dari berbagai segi keberadaan Tempat Pemotongan Hewan (TPH) masih perlu untuk dipantau dan dibina baik dari segi Hygiene sanitasi tempat pemotongan, Saluran pembuangan limbah pemotongan ataupun dari segi juru sembelih yang dapat menentukan status daging dan menjamin ketentraman batin konsumen. Oleh karenanya tugas berat Dinas Peternakan dan Perikanan untuk memberikan pengetahuan, pembinaan dan pengawasan pada TPH-TPH yang ada baik TPH Sapi, Babi dan Kambing. Ijin Pendirian TPH saat sekarang sudah tidak lagi diberikan. Berikut data pemotongan ternak di Kabupaten Magetan. 3.6. Tabel Pemotongan ternak No.
Uraian
2007
2008
2010
2011
2012
2.439
2.518
2.844
2.645
2.613
1
Sapi
2
Kerbau
0
0
0
0
0
3
Babi
71
82
59
33
38
4.
Kambing
836
1.496
1.327
2.488
1.771
5.
Domba
138
887
1.356
2.494
1.774
3.7. Tabel Pengiriman sapi keluar daerah No.
Jenis
1.
Sapi
2.
Kerbau
3.
Kambing
4.
Babi
Tahun 2008
2009
7.865
5.139
633
8.498
995 4.490
10.624
Produk hewan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
10.418
2011
Produk pangan asal hewan 42
834 6.476
17.735
2012
18.655
7
-
Jum lah
2010
40.343
-
-
659
229
5.331
24.656
7.470
48.042
1. Bahan Asal Hewan (BAH) : daging, susu, telur dan ikan 2. Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) : Bakso, Sosis, Nuget , tempura dll
Produk Non Pangan Asal Hewan ( kulit, bulu, gigi, dll )
Produksi daging di Kabupaten Magetan dapat dilihat sebagai berikut : 3.8.
Tabel Produksi Daging No.
3.9
JENIS TERNAK
2008
2009
2010
2011
2012
480,644
446.131
556.003
601.396
889,143
1
Sapi
2
Kerbau
-
-
1.365
-
-
3
Kuda
-
-
-
-
-
4
Babi
7,888
56.800
4.484
3.398
2.855
5
Kambing
27.938
71.313
33.175
124.400
182.250
6
Domba
8,714
9.680
32.544
124.700
181.350
7
Ayam Kampung
625,820
710.734
411.525
768.559
780.189
8
Ayam Pedaging
4,343,389
3.686.430
496.785
3.910.935
3.950.044
9
Ayam Petelur
736,035
937.284
672.027
994.896
945.151
10
Itik
9,219
10.154
10.309
10.206
10.308
11
Menthok
3,729
3.831
1.533
1.502
1.532
Produksi Telur No.
JENIS TERNAK
1
Ayam Kampung (Kg)
2
Ayam Petelur (Kg)
3
Itik Manila (Kg)
2008
2009
2010
2011
2012
377.785
430.768
225.171
393.918
432.435
13.917.756
17.211.090
17.353.081
18.069.748
15.837.120
131.861
145.274
175.460
145.100
144.865
3.10 Produksi Susu di Kabupaten Magetan No. 1
JENIS TERNAK Sapi Perah (Liter)
2008
2009
2010
2011
2012
5.082.268
113.288
93.874
68.191
107.085
Sedangkan Produk hewan non pangan yang dihasilkan di Kabupaten Magetan sebagai efek domino dari berkembangnya industri penyamakan kulit dan mendukung sektor pariwisata adalah berupa kulit sapi/kerbau/kambing/domba. hasil olahan dari kulit ini adalah sepatu, tas, ikat pinggang, jaket, dll. Untuk mencukupi kebutuhan industri tersebut dari dalam Kabupaten tidak mencukupi yang pada akhirnya bahan bakunya mendatangkan dari luar daerah bahkan impor dari beberapa negara. Terhadap permasalahan tersebut perlu adanya pengawasan lalu lintas barang baik segi administrasi maupun teknisnya guna pengendalian penyakit hewan menular.
2. POTENSI PERIKANAN Sub sektor perikanan sebagai salah satu sektor pertanian juga tidak sedikit perannya dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional. Meningkatkan produksi perikanan, Meningkatan pendapatan penduduk, melestari sumber daya alam dan meningkatan pengetahuan dan ketrampilan SDM Perikanan merupakan obyek garapan dari sub sektor ini. Kegiatan perikanan di perairan umum relatif belum berkembang seperti halnya di kolam. Hasil Produksinya jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan produksi 43
perikanan dikolam. Pada Tahun 2007 Produksi di Perairan umum menghasilkan 358,9 kuintal. Luas areal yang digunakan untuk
kegiatan ini adalah 77,7 Ha. Terjadi
kecenderungan kenaikan produksi dari tahun ke tahun. Produksi Perikanan yang banyak diusahakan adalah ikan tawes, nila, mujaer, lele, udang, tombro dan gurami. Meningkatkan produksi perikanan adalah dengan program pengembangan budidaya perikanan dengan sasaran peningkatan produksi benih ikan dan ikan konsumsi serta peningkatan lahan budidaya ikan. Pelesarian sumber daya alam dengan adanya program pengembangan perikanan tangkap serta penebaran benih ikan di perairan umum yang merupakan usaha pelestarian sumberdaya hayati dan sumberdaya plasma nuftah perikanan. Meningkatkan pendapatan penduduk dengan optimalisasi pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan dengan pengembangan kawasan budidaya air tawar guna pengembangan komoditi unggulan perikanan. Atau dengan optimalisasi UPR (Unit Pembenihan Rakyat) yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan penduduk. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan SDM Perikanan 3.11
Tabel Luas Areal dan Produksi Ikan Darat No.
Tahun
Luas Areal (Ha)
Produksi (Kw)
Perairan Umum
Kolam
Perairan Umum
Kolam
1
2007
77,70
17,35
358,85
1.148
2
2008
77,70
18,65
374
1.150
3
2009
77,70
20,29
386,2
1.164
4
2010
77.70
21.4
347
1.250
5
2011
78.10
21,44
351
3.584
6
2012
87,10
21,47
356
6.140
Matrik Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Pada tahun anggaran 2012 program kegiatan dan realisasi yang telah dilaksanakan pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan adalah sebagai berikut :
44
Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
Anggaran pada Tahun No.
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun
Realisasi pada tahun
Rata-rata Pertumbuhan
Uraian 2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
Anggaran
Realisasi
Belanja langsung
-
5.843.823.900
4.994.174.100
4.647.904.200
6.981.112.150
-
5.477.769.771
4.313.666.738
4.465.940.097
6.679.436.370
-
93,74
86,37
96,09
95,68
9,58
10,61
1.
Belanja pegawai
-
3.171.905.200
2.795.964.800
2.867.121.700
3.166.846.150
-
2.942.799.433
2.353.771.215
2.800.092.516
3.065.216.935
-
92,78
84,18
97,66
96,79
0,38
2,80
2.
Belanja barang dan jasa
-
2.571.643.700
1.920.484.300
1.652.766.000
3.149.376.000
-
2.438.078.338
1.683.915.758
1.538.831.081
2.955.294.685
-
94,81
87,68
93,11
93,84
17,10
17,50
3.
Belanja modal
-
100.275.000
277.725.000
128.016.500
664.890.000
-
96.892.000
275.979.765
127.016.500
658.924.750
-
96,63
99,37
99,22
99,10
180,81
183,21
Total
-
5.843.823.900
4.994.174.100
4.647.904.200
6.981.112.150
-
5.477.769.771
4.313.666.738
4.465.940.097
6.679.436.370
-
93,74
86,37
96,09
95,68
9,58
10,61
BELANJA DAERAH
45
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Analisis Lingkungan Internal :
a. Kekuatan ( Strength ) : 1. Potensial bagi Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Potong Kabupaten Magetan merupakan daerah pengembangan dan sentra pemasaran ternak sapi potong di Jawa Timur yang memperdagangkan ternak ke daerah Bandung, Jakarta, Jawa Tenggah yang merupakan daerah tujuan pemasaran ternak. Kegiatan usaha peternakan sapi potong tersebut tersebar di semua wilayah Kabupaten Magetan dengan sentra produksi tersebar di 7 kecamatan yakni di kecamatan Poncol, Plaosan, Parang, Bendo. Lembeyan, Panekan dan Sukomoro. Kecamatan tersebut sangat didukung oleh keberadaan pasar hewan yang ada yaitu pasar hewan Buluharjo Plaosan, Panekan, Mranggen Maospati, Kawedanan, Parang dan Ngariboyo. 2. Populasi ternak di Kabupaten Magetan yang besar dan yang merupakan daerah produsen dan pengirim sapi potong keluar daerah. Sejak dari dulu potensi ini berkembang sehingga perlu sentuhan untuk menjadikan kekuatan yang besar. 3. Kabupaten Magetan telah terbentuk kawasan pengembangan budidaya ternak yang menyebar dan potensi lahan peternakan dan perikanan rakyat 4. Struktur umur peternak dan petani ikan yang produktif. 5. Geografi dan iklim mendukung serta Kapasitas tampung wilayah yang masih tinggi. 6. Regulasi dan dukungan pemerintah yaitu Adanya Dasar Hukum dalam pelaksanakan tugas dan fungsi Dinas, baik peraturan perundang – undangan, Kewenangan, petunjuk teknis operasional serta peraturan – peraturan lain yang berkaitan dengan tugas Dinas Peternakan dan Perikanan.
b. Kelemahan ( Weakness ) : Masalah yang timbul dari pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan dapat dirumuskan dengan mengunakan parameter sebagai berikut : Keterbatasan fisik alamiah yaitu karakter alam yang telah ada, keterbatasan sumberdaya Manusia dan kelembagaan daerah. Sedangkan Hambatan yang ada pada pembangunan Peternakan dan perikanan adalah sebagai berikut : 1. Penyakit hewan menular pada ternak dan ikan yang mewabah. Penyakit hewan menular yang belakangan ini marak dimedia baik Flu burung, Flu Babi, antrax ataupun penyakit yang lain mempunyai pola penyebaran yang sangat
cepat
dan
kasat
mata 46
tetapi
dampak
yang
terlihat
sangat
mencegangkan kita dari kerugian financial sampai kerugian non financial. Zoonosis adalan penyakit hewan yang menular pada hewan itu sendiri ataupun pada manusia. Salah satu sumber penyebaran Penyakit Hewan Menular terjadi melalui interaksi dari ketiga faktor yaitu lingkungan, agen penyakit dan induk semang (ternak tersebut) 2. Masih ada produk pangan asal hewan yang tidak layak komsumsi dan layak edar serta rendahnya tingkat konsumsi makan ikan. Produk Pangan Asal Hewan (PAH) meskipun sudah melalui mekanisme peredaran yang semestinya namun dipasaran banyak ditemukan adanya produk yang tidak layak konsumsi dan layak edar. Alasan keuntungan dan mempersingkat
mata
rantai
salah
satunya.
Contoh
adanya
daging
glonggongan, telur imitasi, produk olahan asal hewan yang telah kadaluarsa dipasaran. 3. Rendahnya tingkat ketrampilan peternak dan petani ikan 4. Rendahnya teknologi dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan 5. Kesadaran dan kemampuan masyarakat terhadap perbaikan gizi keluarga masih rendah 6. Kualitas bibit ternak di pasaran masih rendah 7. Pemotongan betina produktif yg masih tinggi 8. Fasilitas pengamanan penyakit-penyakit zoonosa sangat minimal 9. Peternak pengaduh membutuhkan modal karena usaha peternakan merupakan usaha sampingan keluarga. Peternak ada yang mampu menyediakan ternak bakalan untuk usaha peternakan tetapi juga ada yang tidak dapat menyediakan. Salah satu program kegiatan pengungkit yang dapat mengatasi permasalahan ini adalah adanya program bergulir sapi kereman dan sapi betina dimana dalam satu tahun dapat dipanen yang akhirnya dapat mensejahterakan peternak. 10. Potensi lahan perikanan belum dikelola secara optimal sehingga produksi dan produktifitas ikan rendah 11. SDM Profesional sangat minim dan tidak tepat dalam penempatan personil teknis. Selain itu juga sarana prasarana perkantoran dan penunjang aktivitas personil yang kurang mendukung. 12. Sarana dan prasarana produksi peternakan dan perikanan yang terbatas
3.3 Analisa Lingkungan Eksternal : Pembangunan Peternakan dan perikanan di Kabupaten Magetan selain dipengaruhi oleh kondisi internal juga dipengaruhi oleh situasi ekternal yaitu:
47
a. Peluang ( Opportunity ) 1. Meningkatnya permintaan dan kebutuhan pangan asal hewan dan ikan. Dengan
berkembangnya
informasi
dan
tehnologi
seiring
dengan
pengetahuan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan akan protein hewani, menjadilan tantangan yang semestinya untuk ditangkap. 2. Tingginya nilai ekonomis komoditi peternakan dan perikanan 3. Peningkatan PAD sektor Peternakan dan Perikanan , Obyek –obyek yang belum masuk dalam peraturan daerah sebagai penghasil PAD menjadikan peluang untuk digarap dan diperhatikan. 4. Animo masyarakat pada sektor peternakan dan Perikanan sangat tinggi karena usaha peternakan dan perikanan merupakan warisan turun menurun dari leluhur dimana lebih mengutamakan rojokoyo daripada benda yang lain.
b. Ancaman ( Threat )/Tantangan Ancaman / tantangan yang timbul dan yang semestinya harus kita selesaikan pada Pembangunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan adalah sebagai : 1. Fluktuasi harga produk peternakan dan perikanan yang berubah seiring perubahan ekonomi makro 2. Persaingan Produk sejenis dari wilayah sekitar Kedekatan wilayah yang mempunyai lingkungan yang sama berdampak pada produk yang dihasilkan. Persaingan antar daerah ( Madiun. Ngawi, Ponorogo, Wonogiri, Karanganyar) yang menghasilkan produk peternakan dan Perikanan yang sama yang pada akhirnya menyebabkan harga jual yang diterima petani sangat ditentukan oleh pedagang 3. Panjangnya mata rantai tata niaga produk peternakan dan perikanan 4. Kebijakan impor produk peternakan dan perikanan mempengaruhi kondisi lokal 5. Petani ikan dan Peternak belum dapat menikmati hasil dari usaha karena Harga Produk Peternakan dan Perikanan masih dipermainkan oleh pedagang.
48
BAB III PROFIL KINERJA PELAYANAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapantahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi SKPD di masa lima tahun mendatang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
(1)
(2)
Gambaran pelayanan SKPD
Kondisi perkantoran dan sarana dan prasarana penunjang aktifitas personil yang kurang memadai
Pencapaian Kajian terhadap Renstra produksi SKPD peternakan provinsi/kabupaten/kota dan populasi
Faktor yang Mempengaruhi
Standar yang Digunakan
(3)
INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
(4)
(5)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(6)
Terpenuhinya Alokasi -Pelayanan standar anggaran kepada minimal Pemanfaatan Pemerintah masyarakat pelayanan sumber daya daerah untuk baik yang ada pembangunan tidak bisa perkantoran dengan gedung kantor optimal maupun seoptmal dan -Kinerja dinas aktifitas mungkin pemenuhan peternakan yang personil sarana dan kurang optimal Dinas prasarana Sasaran produksi dan - Inovasi dan - Kurangnya populasi Ketersediaan teknologi ketersediaan potensi peternakan infrastruktur, 49
Aspek Kajian
(1)
Capaian/Kondisi Saat ini
(2)
Faktor yang Mempengaruhi
Standar yang Digunakan
INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
(3)
(4)
ternak masih dibawah target
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
(5)
Sumber daya manusia dan sarana prasarana dalam peningkatan produksi dan populasi ternak Keterbatasan anggaran
- Aksesbilitas permodalan bagi peternak Membanjirnya produk impor
- Pencapaian produksi peternakan dan populasi ternak masih dibawah target
- Sasaran produksi dan populasi
Ketersediaan potensi Sumber daya manusia dan sarana prasarana dalam peningkatan produksi dan populasi ternak Keterbatasan anggaran
- Inovasi dan teknologi peternakan - Aksesbilitas permodalan bagi peternak -Membanjirnya produk impor
-Karakter masyarakat petani yang
- Perda Jawa Timur No 5 Tahun 2012
Belum dilakukan pemetaan
Minat peternak terhadap
Kajian terhadap Renstra K/L
Kajian terhadap RTRW
50
Permasalahan Pelayanan SKPD
(6)
sarana prasarana peternakan - Sistem perbenihan dan perbibitan belum berjalan optimal. - Keterbatasan akses peternak terhadap permodalan - Lemahnya kapasitas dan kelembagaan peternak - Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi perternakan - Kurangnya ketersediaan infrastruktur, sarana prasarana peternakan dan kesehatan hewan - Sistem perbenihan dan perbibitan belum berjalan optimal. - Keterbatasan akses peternak terhadap permodalan - Lemahnya kapasitas dan kelembagaan peternak - Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi perternakan - Rendahnya produktivitas ternak - Keterbatasan SDM peternakan dan kesehatan hewan
- Pengembangan kawasan peternakan yang
Aspek Kajian
(1)
Capaian/Kondisi Saat ini
(2)
masih tradisional (individual farming) - Luas lahan rata-rata <0,25 ha dan pendapatan peternak rendah - Masih tingginya angka kemiskinan peternak - Rendahnya penguasaan teknologi pengolahan dan hasil pemasaran perdesaan - Rendahnya kualitas hasil produk peternakan sehingga daya saing rendah - Kepemilikan ternak yang belum memenuhi standar usaha (hanya 1-2 ekor/peternak) sedangkan standarnya 4-5 ekor/peternak - Belum optimalnya penggunaan sumberdaya alam dan SDM yang mendukung agribisnis peternakan
Faktor yang Mempengaruhi
Standar yang Digunakan
INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
(3)
(4)
- Permentan No 50 Tahun
dan penetapan kawasan peternakan
51
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
Permasalahan Pelayanan SKPD
(5)
(6)
komoditas ternak yang akan dikembangkan
mempunyai keterkaitan dengan pusat distribusi pakan ternak - Pengembangan kawasan peternakan diarahkan kepada pengembangan komoditas ternak unggulan daerah dengan keunggulan komparatif dan kompetitif . - Peningkatan populasi ternak melalui peningkatan mutu genetik. Mengoptimalkan fungsi peternakan dan kesehatan hewan untuk pelayanan dan perlindungan masyarakat - Meningkatkan kualitas kesehatan hewan dan produk pangan asal hewan melalui tindak pengamanan ternak sesuai dengan prosedur pengamanan penyakit hewan menular. - Peningkatan pengendalian pemotongan hewan betina produktif - Meningkatkan pembinaan teknis terpadu dalam rangka mempertahankan potensi Kab. Magetan sebagai gudang ternak sapi potong.
Aspek Kajian
Capaian/Kondisi Saat ini
(1)
Kajian KLHS
(2)
Faktor yang Mempengaruhi
Standar yang Digunakan
INTERNAL (KEWENANGAN SKPD)
(3)
EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD)
(4)
- Kebanyakan Permendagri peternak telah Nomor 67 menerapkan Tahun 2012 eco-farming yaitu pengelolaan limbah ternak menjadi bahan yang bermanfaat seperti untuk pupuk dan biogas - Masih ada pemeliharaan ternak yang dekat dengan permukiman penduduk sehingga menimbulkan polusi bau - Penyebaran penyakit hewan menular kepada manusia - Seiring dengan meningkatnya populasi ternak mengakibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang berasal dari kotoran ternak dan proses pencernaan, terutamanya yang berasal dari hewan ternak besar
(5)
Pembinaan good farming practice perlu diintensifkan
Belum dilakukan kajian akademis terhadap KLHS
Permasalahan Pelayanan SKPD
(6)
- Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis - Manajemen pakan dan pengelolaan limbah - Penetapan kawasan peternakan sesuai dengan potensi setempat
isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi SKPD dari faktor-faktor eksternal lainnyadapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) No
Dinamika Internasional
Dinamika Nasional
(1)
(2)
(3)
52
Isu Strategis DinamikaRegional/Lokal
Lain-lain
(4)
(5)
1
Tujuan Millenium Development Goal’s antara lain menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dengan demikian diperlukan komitmen pengurangan tingkat kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan pangan bergizi bagi masyarkat, khususnya protein hewani.
Swasembada daging 2014 dan swasembada susu 2020
Terjadi penurunan populasi ternak sapi potong, 13 % berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013. Penurunan populasi ini dapat berpengaruh pada produksi hasil peternakan
2
Perubahan iklim global menyebabkan wabah penyakitpenyakit hewan yang baru muncul dan yang muncul kembali (emerging and re-emerging animal diseases) yang dapat menular ke manusia (zoonosis).Wabah Zoonosis dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap aspek ekonomi, sosial, atau pertahanan dan keamanan.
Populasi ternak tidak merata sehingga menimbulkan lalu lintas ternak antar Kabupaten
Magetan belum bebas penyakit Flu Burung dan Brucellosis
3
Liberalisasi perdagangan dunia menimbulkan ancaman membanjirnya produk impor yang dapat mengancam kelangsungan usaha peternak lokal
Maraknya peredaran daging impor di pasar tradisional sebagai akibat dibukanya keran impor daging oleh Pemerintah Pusat.Hal ini dapat berpengaruh pada penurunan minat budidaya peternakan
Usaha peternakan Kab. Magetan masih didominasi oleh para peternak skala kecil dan merupakan mata pencaharian salah satu dari sub sistem pertanian, dimana karakteristiknya adalah mempunyai lahan sempit, bermodal kecil dan produktivitas yang rendah
4
Adanya tuntutan perlakuan terhadap hewan ternak hendaknya mengikuti prinsip-prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare). Pengabaian terhadap animal welfare berpotensi menjadi salah satu hambatan dalam perdagangan internasional. Perlu untuk mempercepat penerapan kesejahteraan hewan agar mampu meningkatkan daya saing produk di pasar bebas.
Berdasarkan ketentuan UU No 18 Tahun 2009, pemotongan hewan yang dagingnya diedarkan harus dilakukan di Rumah Potong yang berstandar NKV guna menjamin terpenuhinya standar aman, sehat, utuh dan halal.
Masih banyak pemotongan illegal diluar RPH.
3.2
Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan
kepala
daerah
dan
wakil
kepala
daerah
terpilih
dan
untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Hasil identifikasi SKPD tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan SKPD. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan 53
kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi: “Terwujudnya kesejahteraan masyarakat magetan yang adil, mandiri dan bermartabat” No (1)
1
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
(2) Misi 3 : Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan sdm serta pengelolaan sda yang berwawasan lingkungan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Faktor Penghambat
Pendorong
(3)
(4)
(5)
pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan harus ditunjang oleh administrasi perkantoran seperti listrik, telpon, air, ATK, SPPD, penjaga malam dan lain-lain - Kondisi perkantoran dan sarana dan prasarana penunjang aktifitas personil didinas dan lapangan yang kurang memadai
- kurangnya anggaran untuk administrasi perkantoran
-
-Pelayanan kepada masyarakat tidak bisa optimal -Kinerja dinas peternakan yang kurang optimal
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
- pemberantasan penyakit hewan ternak masih belum tertangani dengan baik terutama penyakitpenyakit yang bersifat sporadis dan belum mampu dibebaskan seperti flu burung dan BEF pada sapi potong. -
Kurangnya sarana dan prasarana. - Kurangnya tenaga medis veteriner dan paramedis veteriner. - Kurangnya sarana dan prasarana lembaga kesehatan hewan seperti puskeswan dan check point
Program peningkatan Produksi Peternakan
- Produksi dan produktifitas ternak yang masih di bawah kinerja yang diharapkan. - wilayah perbibitan, budidaya dan pembesaran sudah dipetakan tetapi ditetapkan. - Percontohan untuk peningkatan SDM aparatur peternakan maupun peternak - Bantuan kepada peternak baik peralatan maupun ternak - permodalan bagi kelompok ternak
- Kurangnya SDM teknis peternakan dan kesehatan hewan. - Kurangnya sarana dan prasarana. - Kurangnya peralatan peternakan yang dimiliki oleh peternak - akses permodalan yang sulit diakses oleh kelompok ternak
Program Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Produksi Peternakan
-Kurangnya pusat-pusat pemasaran produksi hasil produksi peternakan -Data dan informasi di tingkat kelompok peternak masih minim. - Minimnya pemanfaatan teknologi - Kurangnya pusat-pusat penampungan hasil peternakan - Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengolahan bahan asal hewan
- akses produk impor peternakan mengancam peternak lokal sehingga dapat menurunkan minat pada subsektor peternakan. - Penyuluhan kepada pelaku usaha pengolahan asil peternakan dan pejagal serta pedagang daging
54
Dukungan Pemerintah daerah terhadap perbaikan gedung kantor dan pemenuhan sarana dan prasarana personil - Dukungan pemerintah melalui APBN. - Ternak sapi potong dan unggas merupakan komoditas utama dan andalan di Kab. Magetan. - Partisipasi pemerintah kab/kota - Dukungan pemerintah melalui APBN. - Ternak sapi potong dan unggas merupakan komoditas utama dan andalan di Kab. Magetan. - Balai Latihan Peternakan sebagai sarana percontohan bagi peternak -minat msayarakat yang tinggi dibidang peternakan -Dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan setor peternakan -Diversisifikasi produk pascapanen telah banyak dilakukan. - Teknologi pascapanen - Dukungan dana dari pemerintah pusat maupun Kabupaten.
tentan penanganan bahan asal hewan yang higienis.
3.3
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
- kurangnya pengetahuan aparatur dinas dan peternak tentang penerapan teknologi tepat guna
- Peternakan hanya pekerjaan sambilan dan belum dikelola dengan baik -Pengetahuan pembudidaya ikan yang masih rendah -kepemilikan luasan kolam yang masih kecil
Program pengembangan budidaya perikanan
-masih rendahnya produksi dan produktfitas budidaya perikanan -sarana dan prasarana budidaya ikan dimasyarakat yang masih kurang
Program pengembangan perikanan tangkap
- produksi perairan umum yang masih rendah di kabupaten magetan
- rendahnya kesadaran masyarakat akan pelestarian sumber daya perikanan
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
- Konsumsi makan ikan yang masih rendah di Kab. Magetan
- kesadaran masyarakat magetan untuk mengkonsumsi ikan masih rendah
Balai Latihan Peternakan sebagai sarana percontohan bagi peternak -berkembangnya usaha budidaya ikan dimasyarakat - Dukungan dana dari pemerintah pusat maupun Kabupaten -BBI sebagai penghasil benih unggul dan KAD sebagai pusat pembesaran dan UPP Potensi perairan umum di kabupaten magetan yang masih luas Kab. Magetan sebagai pioner Pokmaswas perairan umum diJawa Timur -kurangnya diversifikasi produk olahan perikanan Pentingnya mengkonsumsi ikan bagi masyarakat
Telaahan Renstra Kementrian / Lembaga dan Renstra Propinsi Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi (yang masih berlaku) ditujukan untuk
menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi: a. apakah capaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD kabupaten/kota telah berkontribusi terhadap pencapaian sasaran Renstra SKPD provinsi dan Renstra K/L; dan b. apakah tingkat capaian kinerja Renstra SKPD kabupaten/kota melebihi/sama/kurang dari sasaran Renstra SKPD provinsi atau Renstra K/L. Jika tingkat capaian kinerja Renstra SKPD kabupaten/kota melebihi sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi, maka hal ini menunjukkan bahwa kinerja SKPD sudah baik secara nasional/provinsi. Sedangkan jika lebih rendah, maka hal ini mengindikasikan bahwa SKPD tersebut memiliki permasalahan dalam penyelenggaraan pelayanannya, seperti dalam perencanaan program, kegiatan, dan pendanaan, sumber daya penyelenggaraan pelayanan, proses/prosedur/mekanisme pelayanan, dan strategi/ kebijakan pelayanan yang ditempuh.
55
Hasil review terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi yang masih berlaku, menjadi masukan dalam perumusan isu-isu strategis pelayanan SKPD yang akan ditangani pada Renstra SKPD kabupaten/kota periode berikutnya. Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L No
Indikator Kinerja
(1)
(2)
Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota (3) Sapi potong= 105.000, sapi perah=185, kerbau 308, kuda=165, kambing=42.000, domba=31.000, unggas=7.800.000, kelinci = 23.000
Sasaran pada Renstra SKPD Provinsi
Sasaran pada Renstra K/L
(4)
(5) Sapi potong= 17.678.242, sapi perah=697.534, kerbau 1.339.516, kambing=19.108.914, domba=13.199.245, ayam buras=320.195.350, itik = 43.902.389
Sapi potong= 5.515.589, sapi perah=283.700, kerbau 28.245, kuda=10.587, kambing=3.212.514, domba=1.311.647, unggas=263.201.502, kelinci = 332.371
1
Populasi Ternak
2
Daging = 406.604 ton, , Daging = 2.660.464 ton, Produksi Daging, Telur, kambing/domba=385 ton, daging unggas= telur=387.686 ton, , telur= 1.791.609 ton, Susu
Daging sapi= 812 ton,
3 4
Produksi ikan budidaya Produksi ikan di perairan umum Konsumsi makan ikan
3.4
5.830 ton, telur=19.500 ton, susu=165.000 liter 1.398 ton
susu=463.464 liter
susu=1.470.237 liter
1.398 ton
16,69 juta ton
38 ton
38 ton
5,5 juta ton
12,51 kg/kapita/tahun
12,51 kg/kapita/tahun
38 kg/kapita/tahun
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Magetan No (1) 1
Rencana Struktur Ruang (2) Kawasan Budidaya ternak
Struktur Ruang Saat Ini (3) Sudah terpetakan lokasi budidaya ternak. sapi potong kereman di daerah 3P 1S. sapi bibit di daerah bawah
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4) Berkembangnya ternak sesuai dengan kawasan dimaksud (bisa dilihat dari struktur populasi pada daerah itu)
56
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD (5) Pengalokasian kegiatan pengembangan ternak diarahkan kepada daerah yang dimaksud Pembentukan kawasan
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (6) Lokasi budidaya ternak. sapi potong kereman di daerah 3P 1S. sapi bibit di daerah bawah
No (1)
2
Rencana Struktur Ruang (2)
Kawasan budidaya ikan
Struktur Ruang Saat Ini (3)
Sudah ada SK Bupati mengenai kawasan Budidaya ikan
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan (4)
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD (5) karena adanya dukungan SDA dan kultur masyarakat Kemudahan pengembangan jenis ikan tertentu pada kawasan tertentu Kemudahan kontrol produksi ikan Pemerataan budidaya ikan sesuai dengan potensi daerah kawasan
Berkembangnya budidaya ikan sesuai dengan kawasan dimaksud (bisa dilihat dari produksi ikan pada daerah itu)
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD (6)
3.4.2 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan
No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
Kebanyakan peternak telah menerapkan ecofarming yaitu pengelolaan limbah ternak menjadi bahan yang bermanfaat seperti untuk pupuk dan biogas
Penetapan kawasan peternakan sesuai dengan potensi setempat
Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
Untuk ternak besar tingkat kerentanan rendah dan mempunyai adaptasi yg tinggi terhadap perubahan
2.
3.
Kinerja layanan/jasa ekosistem
5.
Manajemen pakan dan pengelolaan limbah
Seiring dengan meningkatnya populasi ternak mengakibatkan peningkatan emisi gas rumah kaca yang berasal dari kotoran ternak dan proses pencernaan, terutamanya yang berasal dari hewan ternak besar
Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup
4.
Masih ada pemeliharaan ternak yang dekat dengan permukiman penduduk sehingga menimbulkan polusi bau
57
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD (5)
Pembinaan good farming practice perlu diintensifkan
Pembinaan good farming practice perlu diintensifkan
Perlu adanya pencegahan dan antisipasi terhadap hal tersebut
Perlu dukungan alat pengolah pupuk organik dan biogas
Pembinaan good farming practice perlu diintensifkan
No
Aspek Kajian
Ringkasan KLHS
Implikasi terhadap Pelayanan SKPD
Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan SKPD
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
lingkungan, sebaliknya untuk ternak unggas Tingkat ketahanan dan keanekaragaman hayati
6.
potensi
Masih adanya penyakit ternak yang menular kepada manusia
Perlu adanya pencegahan dan antisipasi terhadap hal tersebut
Pembinaan good farming practice perlu diintensifkan
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu strategis merupakan isu yang paling mendesak untuk ditangani bagi perkembangan pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan. Dari beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi maka kiranya dapat kami sampaikan beberapa permasalahan atau issue strategis di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan yang antara lain sebagai berikut: Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapantahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan. Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi SKPD di masa lima tahun mendatang. adapun isu strategis tersebut adalah : 1. Penyakit hewan menular pada ternak yang mewabah 2. Masih ada Peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) yang tidak layak komsumsi dan layak edar yang terjamin (ASUH)
58
3. Rendahnya teknologi dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan. serta kurangnya pusat-pusat pemasaran hasil peternakan dan perikanan 4. Rendahnya tingkat konsumsi ikan dan hasil peternakan (susu, daging dan telur) 5. Kualitas bibit ternak dan ikan di pasaran masih rendah 6. Kondisi perkantoran dan sarana dan prasarana penunjang aktifitas personil didinas dan lapangan yang kurang memadai 7. Skala usaha peternakan dan perikanan yang masih kecil dan sebagai usaha sampingan 8. Sulitnya akses permodalan bagi peternak dan pembudidaya ikan 9. Pemotongan betina produktif yg masih tinggi 10. Fasilitas pengamanan penyakit zoonosa sangat minimal 11. Rendahnya pengetahuan peternak dan personil dinas 12. Kebijakan Budgeting yang tidak berpihak pada usaha Peternakan dan Kesehatan Hewan 13. Kesadaran masyarakat dan pengusaha/industri masih rendah terhadap kesehatan hewan dan kesehatan manusia serta keselamatan lingkungan 14. Potensi lahan perikanan belum dikelola secara optimal sehingga produksi dan produktifitas ikan rendah
A. ANALISIS SWOT Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunity dan Threats (SWOT) atau yang lebih familiar di telingga kita sebagai kekuatan, kelemahan, Peluang dan Ancaman diperlukan untuk menyusun konsep visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ke depan. Analisis ini merupakan identifikasi yang sistematis dari lingkungan internal maupun lingkungan eksternal serta merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menentukan sektor strategis dan mengarahkan strategi pembangunan Peternakan dan Peternakan yang terbaik. Analisa ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman/hambatan. Adapun analisa matrik swot pada SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan dapat dilihat pada bagan berikut :
59
60
ANALISA MATRIK SWOT DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KAB. MAGETAN Kekuatan (strengths = s)
Lingkungan internal
Lingkungan eksternal
Peluang (opportunities = o)
1. 2. 3. 4.
Meningkatnya permintaan dan kebutuhan pangan asal hewan dan ikan Tingginya nilai ekonomis komoditi peternakan dan perikanan Peningkatan PAD sektor Peternakan dan Perikanan Animo masyarakat pada sektor peternakan dan Perikanan sangat tinggi
Ancaman (treats = t)
1. Fluktuasi harga produk peternakan dan perikanan 2. Panjangnya mata rantai tata niaga produk peternakan dan perikanan 3. Kebijakan impor produk peternakan dan perikanan mempengaruhi kondisi lokal 4. Harga sapi yang masih dipermainkan oleh pedagang 5. Semakin berkembangnya pergerakan teknologi dan informasi Peternakan dan Perikanan 6. Persainagn produk Peternakan dan Perikanan dari wilayah sekitar
1. Potensial Pengembangan Usaha Peternakan Sapi potong dan Sapi bibit 2. Populasi ternak di Kabupaten Magetan yang besar dan merupakan daerah produsen dan pengirim sapi potong keluar daerah 3. Kabupaten Magetan telah terbentuk kawasan pengembangan budidaya ternak yang menyebar dan potensi lahan peternakan dan perikanan rakyat 4. Struktur umur Peternak dan Petani ikan yang produktif 5. Geografi dan iklim mendukung serta Kapasitas tampung wilayah masih tinggi 6. Regulasi dan dukungan pemkab
Kelemahan (weaknesses = w) 1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Strategi offensif Peluang + kekuatan (so ) 1. Peningkatan ketersediaan pangan hasil ternak yang aman, sehat, utuh, dan halal (asuh) 2. Meningkatkan populasi ternak mengingat animo massyarakt yang tinggi serta kondisi alam yang mendukung 3. Optimalisasi obyek PAD. 4. Mengoptimalkan daya tampung ternak dalam satu wilayah dengan memanfaatkan dukungan kredit usaha peternakan dan perikanan serta mengalokasikan kegiatan yang mendukung 5. Memanfaatkan dukungan pemerintah untuk menggerakkan sektor peternakan dan Perikanan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi Strategi ST Ancaman + kekuatan (s t)
1.
1. Pengembangan Budidaya Peternakan dan Perikanan yang intensif dan Diversifikasi produk dlm rangka mencukupi kebutuhan protein hewani. 2. Menggalang kerja sama lintas stakeholders/lintas sektoral /lintas wilayah baik internal kab maupun eksternal kab dalam menangani peredaran Ternak dan produk pangan asal hewan 3. Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam rangka mepengaruhi harga sapi dipasaran yang masih dipermainkan pedagang sapi dan berfluktuasi serta memutus mata rantai tata niaga ternak yang panjang 4. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki SKPD untuk meningkatkan produksi dan produksitfitas ternak serta memberikan bantuan kredit lunak kepada masyarakat sebagai penguatan modal sektor peternakan dan Perikanan 5. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM Masyarakat peternakan dan Perikanan dengan penerapan teknologi tepat guna
1. 2.
61
2. 3. 4.
Penyakit hewan menular pada ternak yang mewabah Masih ada Peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) yang tidak layak komsumsi dan layak edar yang terjamin (ASUH) rendahnya tingkat ketrampilan penduduk Rendahnya teknologi dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan Kesadaran dan kemampuan masyarakat terhadap perbaikan gizi keluarga masih rendah Kualitas bibit ternak di pasaran masih rendah Pemotongan betina produktif yg masih tinggi Fasilitas pengamanan penyakit-penyakit zoonosa sangat minimal SDM Profesional sangat minim Strategi perkuatan/konsolodasi Peluang + kelemahan (wo) Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran dan penularan penyakit menular Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak dan ikan mengingat tingginya nilai ekonomis komoditi peternakan dan perikanan Pengembangan potensi Peternakan dan Perikanan menurut kemampuan yang ada Sosialisasi dan Penyebaran informasi program peternakan dan perikanan serta menjadikan usaha peternakan/perikanan sebagai usaha komersial dan bukan hanya usaha sampingan Stretegi WT Ancaman + kelemahan ( w t)
3. 4. 5. 6.
Pencegahan, pegendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan antar Stakeholder dan lintas Stakeholder Mendorong intervensi pemerintah Propinsi dan Kab. yang lebih besar dalam hal kebijakan impor produk peternakan dan perikanan Menggalang kekuatan kelembagaan masyarakat untuk lebih pro aktif mengembangkan peternakan dan perikanan Pembinaan personil dan Optimalisasi SDM dalam rangka peningkatan profesionalisme Tugas dan Fungsi SKPD Pengawasan dan Pengendalian Pemotongan Betina Produktif sebagai sumber plasma nuftah peternakan.
3.4. Rumusan Permasalahan Strategi Strategi ini sebagai langkah adanya Peluang dengan kekuatan yang ada pada SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan. a. Peningkatan ketersediaan pangan hasil ternak yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) dalam rangka mendukung pencapaian target kecukupan daging tahun 2010 b. Meningkatkan populasi ternak mengingat animo masyarakat yang tinggi serta kondisi alam yang mendukung dengan Pembinaan dan bimbingan teknis pembibitan,
reproduksi
ternak,
pengawasan,
peredaran,
pembuatan,
penggunaan pakan, Pengawasan, pemeliharaan Kesehatan hewan. c. Optimalisasi obyek Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor Peternakan dan Perikanan yang belum digali d. Mengoptimalkan
daya
tampung
ternak
dalam
satu
wilayah
dengan
memanfaatkan dukungan kredit usaha peternakan dan perikanan serta mengalokasikan kegiatan yang mendukung
guna pelaksanaan penyebaran
dan pengembangan ternak e. Memanfaatkan dukungan pemerintah untuk menggerakkan sektor peternakan dan Perikanan yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi . 3.4.1
Strategi perkuatan/konsolodasi
Strategi ini diambil dari implementasi langkah Peluang dengan kelemahan (WO) a. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran dan penularan penyakit menular b. Meningkatkan produksi dan produktifitas ternak dan ikan mengingat tingginya nilai ekonomis komoditi peternakan dan perikanan c. Pengembangan potensi Peternakan dan Perikanan menurut kemampuan yang ada d. Sosialisasi
dan Penyebaran informasi program peternakan dan perikanan
serta menjadikan usaha peternakan/perikanan sebagai usaha komersial dan bukan hanya usaha sampingan e. Mengusulkan agar dalam rekruetmen CPNS Pemerintah Kabupaten Magetan dibuka formasi bagi tenaga teknis peternakan dan Perikanan (Dokter Hewan, Peternakan, Perikanan) 3.4.3 Strategi ST Strategi ini sebagai langkah adanya Ancaman dengan kekuatan yang ada pada SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan a. Pengembangan Budidaya Peternakan dan Perikanan yang intensif dan Diversifikasi produk dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani. b. Menggalang kerja sama lintas stakeholders/lintas sektoral /lintas wilayah baik internal Kab maupun eksternal Kab dalam menangani peredaran Ternak dan produk pangan asal hewan 62
c. Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam rangka mepengaruhi harga sapi dipasaran yang masih dipermainkan pedagang sapi dan berfluktuasi serta memutus mata rantai tata niaga ternak yang panjang d. Pemanfaatan
sarana
dan
prasarana
yang
dimiliki
SKPD
untuk
meningkatkan produksi dan produksitfitas ternak serta memberikan bantuan kredit lunak kepada masyarakat sebagai penguatan modal sektor peternakan dan Perikanan e. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM Masyarakat peternakan dan Perikanan dengan penerapan teknologi tepat guna 3.4.4 Strategi WT Strategi ini sebagai langkah adanya Ancaman dengan kekuatan yang ada pada SKPD Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan a. Pencegahan, pegendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular b
Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan antar Stakeholder dan lintas Stakeholder
c. Mendorong intervensi pemerintah Propinsi dan Kabupaten yang lebih besar dalam hal kebijakan impor produk peternakan dan perikanan d. Menggalang kekuatan kelembagaan masyarakat untuk lebih pro aktif mengembangkan peternakan dan perikanan e. Pembinaan personil dan Optimalisasi SDM dalam rangka peningkatan profesionalisme Tugas dan Fungsi SKPD f.
Pengawasan dan Pengendalian Pemotongan Betina Produktif sebagai sumber plasma nuftah peternakan
3.5 Rumusan Perubahan, Kecenderungan Masa Depan yang berpengaruh pada Tupoksi
Berdasarkan skenario pertumbuhan dan struktur ekonomi Kabupaten Magetan 2013 – 2018 dimana pembangunan Peternakan Kabupaten Magetan untuk laju pertumbuhan sebesar 5,96 % Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran skala ekonomi wilayah sebesar Rp 232.670.830 dan prosentase struktur ekonomi sebesar 5,82 %. Sedangkan
pembangunan
Perikanan
Kabupaten
Magetan
untuk
laju
pertumbuhan sebesar 2,02 % Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebagai ukuran skala ekonomi wilayah sebesar Rp 1.518.540 dan prosentase struktur ekonomi sebesar 0.04 %. Asumsi yang digunakan tersebut mendasari prediksi struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi baru untuk dapat mencapainya adalah dengan langkah – langkah sebagai berikut :
63
1.
Perlu dilakukan peningkatan SDM peternak dan petani ikan yang menuju terampil dan berwawasan serta berpola pikir agribisnis Peternakan dan Perikanan melalui pembinaan, penyuluhan, studi banding maupun percontohan bagi pelaku peternakan dan perikanan
2.
Perlu diupayakan peningkatnya produksi dan produktifitas ternak dan ikan guna berkembangnya kelembagaan usaha Peternakaan dan Perikanan yang memadai. Indikator yang dapat diprediksi dalam pencapaian kinerjanya adalah salah satunya dengan peningkatan populasi ternak sbb : C.2.1. Prediksi Populasi Ternak Besar JENIS
No.
2013
2014
2015
2016
2017
2018
R (%)
95.901
98.778
101.741
104.793
107.937
111.175
3,00 3,00
TERNAK Sapi
1
Potong
2
Sapi Perah
190
196
202
208
214
220
3
Kerbau
300
300
300
300
300
300
0,00
4
Kuda
165
165
165
165
165
165
0,00
2018
R (%)
C.2.2 Prediksi Populasi Ternak Kecil No.
JENIS TERNAK
1
Kambing
2
Domba
3
Babi
4
Kelinci
2013
2014
2015
2016
2017
37.541
38.292
39.058
39.839
40.636
28.009
28.569
29.140
29.723
30.318
30.924
6.268
6.394
6.521
6.652
6.785
6.921
20.129
20.733
21.355
21.996
22.655
23.335
41.449
2,00 2,00 2,00 3,00
C.2.3. Prediksi Populasi Unggas No.
JENIS TERNAK Ayam Kampung Ayam Ras Pedaging Ayam Ras Petelur
1 2 3 4
Itik
5
Menthok
2013
2014
2015
2016
2017
2018
675.298
688.804
702.580
716.632
730.964
745.584
1,9
3.667.892
3.741.250
3.816.075
3.892.396
3.970.244
4.049.649
2,00
2.061.009
2.102.229
2.144.273
2.187.159
2.230.902
2.275.520
4,00
27.333
27.879
28.437
29.005
29.586
30.177
2,00
7.876
8.034
8.195
8.358
8.526
8.696
2,00
C.2.4. Tabel Prediksi Luas Areal dan Produksi Ikan Darat No.
Tahun
Luas Areal (Ha)
Produksi (Kw)
Perairan Umum
Kolam
Perairan Umum
Kolam
1
2013
77,70
18.72
374.7
1.15
2
2014
77,70
18.80
375.5
1.16
3
2015
77,70
18.87
376.2
1.16
4
2016
77,70
18.95
377.0
1.17
5
2017
77,70
19.03
377.8
1.17
6
2018
64
R (%)
3.
Perlu dilakukan usaha guna menumbuhkembangkan produk unggulan yang berdaya saing tinggi. Langkah nyata dalam implementasinya adalah dengan : a. Perlu ditingkatkan kwalitas produksi peternakan dan perikanan b. perlu dijaminnya keamanan pangan asal hewan dan ikan yang ASUH guna mewujudkan ketersediaan protein hewani dan mendukung perbaikan gizi masyarakat melalui pembangunan RPH-R (Rumah Potong Hewan Ruminansia) SNI dan RPU (Rumah Potong Unggas) SNI c. Perlu dikendalikan Prevalensi Penyakit hewan yang dapat mengangkat derajat kesehatan hewan dan ikan. d. Upaya-upaya promosi produk unggulan baik peternakan maupun perikanan baik didalam daerah melalui pameran, kontes ternak, gemarikan atau even-even yang lain dan luar daerah. Berikut data prediksi pada produksi telur, Produksi Daging, Pemotongan ternak dan produksi susu sapi C.3.1. Prediksi Produksi Telur No. 1
JENIS TERNAK(Kg) Ayam Kampung
2
Ayam Petelur
3
Itik Manila
2009
2010
2011
2012
2013
R (%)
388,779
396,166
403,693
411,363
419,179
1,9
14,196,111
14,480,033
14,769,634
15,065,027
15,366,327
2,00
134,498
137,188
139,932
142,731
145,585
2,00
C.3. 2. Prediksi Produksi Daging No. 1
JENIS TERNAK Sapi
2009
2010
2011
2012
2013
484,489
488,365
492,272
496,210
500,179
R (%) 0,8
2
Kerbau
-
-
-
-
-
-
3
Kuda
-
-
-
-
-
-
4
Babi
7,967
8,047
8,127
8,208
8,290
1,00
5
Kambing
42,640
43,067
43,497
43,932
44,372
1,00
6
Domba
8,801
8,889
8,978
9,068
9,159
1,00
7
Ayam Kampung
633,956
642,197
650,546
659,003
667,570
1,3
8
Ayam Pedaging
4,517,125
4,697,810
4,885,722
5,081,151
5,284,397
4,00
9
Ayam Petelur
750,756
765,771
781,086
796,708
812,642
2,00
10
Itik
9,403
9,591
9,783
9,979
10,178
2,00
11
Menthok
3,804
3,880
3,957
4,037
4,117
2,00
C.3.4. Prediksi Pemotongan ternak No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
R (%)
2,403
2,684
2,634
2,654
2,555
0.76
1
Sapi
2
Kerbau
-
3
Babi
4.
Kambing
5.
Domba
-
-
-
-
57
70
75
75
72
0.16
1,528
974
1,047
1,119
1,167
4.72
764
486
519
546
557
12.53
65
-
4. Perlu diterapkan tehnologi tepat guna yang dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif Untuk mencapai kondisi yang diinginkan ini dengan langkah sbb : a. Pengkajian, penerapan dan pemanfaatan tehnologi tepat guna peternakan. b. Memberi peluang lewat program pengungkit pemberdayaan Masyarakat yang menciptakan lapangan kerja sektor Peternakan dan Perikanan 5. Perlu dilestarikan potensi Sumberdaya hayati dan plasma nuftah peternakan / Perikanan menggali sumber daya Peternakan Perikanan secara optimal. 6. Perlu adanya perbaikan sarana dan prasarana perkantoran serta sarana aktivitas personil dinas baik didinas maupun dilapangan. 7. Perlu dikembangkan peternakan dan perikanan yang berwawasan terhadap lingkungan 8. Perlu diupayakan kemudahan akses permodalan bagi peternak dan pembudidaya ikan 9. Perlu ditata secara rapi dan terstruktur tata niaga produk peternakan dan perikanan guna tepat sasaran 10. Perlu dibantu dan dikembangkan penyediaan sarana produksi peternakan dan perikanan
66
67
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN , STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
4.1 VISI Perumusan visi dan misi jangka menengah SKPD merupakan salah satu tahap penting penyusunan dokumen Renstra SKPD sebagai hasil dari analisis sebelumnya. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal dimasa depan yang ingin dicapai (clarity of direction) berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai. Di sini, visi diciptakan melampaui realitas sekarang. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian harapan, tetapi suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, visi didasarkan pada realita, bukan pikiran berandaiandai (wishfull thinking), tetapi dengan fokus pada masa depan. Pernyataan visi yang artikulatif akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai masa depan yang diharapkan dan mengatasi kesenjangan yang terjadi. Perumusan Visi SKPD Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan.
Penyusunan Penjelasan Visi
Visi
Pokok-pokok Visi
Berbasis Agribisnis TERWUJUDNYA PETERNAKAN DAN PERIKANAN BERBASIS AGRIBISNIS UNTUK MENCAPAI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA
Masyarakat yang sejahtera
68
Penjelasan Visi Pengertian Agribisnis adalah kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Agribisnis dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi kegiatan dalam bidang pertanian. Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Secara luas agribisnis berarti "bisnis berbasis sumber daya alam".
Pengertian kesejahteraan masyarakat secara umum adalah tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat yaitu tersedianya kebutuhan dasar yang cukup dan dapat dijangkau masyarakat baik
kuantitas, kualitas, harga, jarak dll, serta adanya kemampuan masyarakat untuk menguasai kebutuhan dasar tersebut. Kebutuhan dasar masyarakat adalah kebutuhan akan pangan yang cukup jumlahnya, tersedia di sekitar masyarakat sehingga mudah didapat, aman untuk dikonsumsi dan harganya terjangkau. Sedangkan kemampuan masyarakat khususnya masyarakat Peternak dan petani ikan dalam menguasai kebutuhan dasar tersebut adalah kemampuan untuk membeli bahan pangan atau adanya daya beli masyarakat. Untuk meningkatkan daya beli ini maka yang harus diupayakan adalah meningkatkan pendapatan peternak dan petani ikan Visi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan ini mengacu pada Visi Pemerintah Kabupaten Magetan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaitu : “Terwujudnya
kesejahteraan
masyarakat
magetan
yang
adil,
mandiri
dan
bermartabat”, serta Misi ke – 3 dari beberapa Misinya sebagaimana tercantum dalam RPJMD yang antara lain : 1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat 2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, dan peningkatan sdm yang profesional, dilandasi semangat pelaksanaan otonomi daerah 3. Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan sdm serta pengelolaan sda yang berwawasan lingkungan 4. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai guna menunjang pertumbuhan ekonomi daerah 5. Mewujudkan suasana aman dan damai, melalui penegakan, kepastian dan perlindungan hukum Guna mewujudkan visi dan misi nomor 3 tersebut dalam pembangunan Peternakan dan Perikanan maka Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai Visi “
TERWUJUDNYA PETERNAKAN DAN PERIKANAN BERBASIS AGRIBISNIS
UNTUK MENCAPAI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA ” Pengertian Agribisnis adalah kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Agribisnis dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi kegiatan dalam bidang pertanian. Agribisnis 69
mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Secara luas agribisnis berarti "bisnis berbasis sumber daya alam". Objek agribisnis dapat berupa tumbuhan, hewan, ataupun organisme lainnya. Kegiatan budidaya termasuk dalam bagian hulu agribisnis. Apabila produk budidaya (hasil panen) dimanfaatkan oleh pengelola sendiri, kegiatan ini disebut pertanian subsistem dan merupakan kegiatan agribisnis paling primitif. Pemanfaatan sendiri dapat berarti juga menjual atau menukar untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Dalam arti luas agribisnis tidak hanya mencakup kepada industri makanan saja. Seiring perkembangan teknologi, pemanfaatan produk pertanian berkaitan erat dengan farmasi, teknologi bahan, dan penyediaan energi. Pengertian kesejahteraan masyarakat secara umum adalah tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat yaitu tersedianya kebutuhan dasar yang cukup dan dapat dijangkau masyarakat baik kuantitas, kualitas, harga, jarak dll, serta adanya kemampuan masyarakat untuk menguasai kebutuhan dasar tersebut. Kebutuhan dasar masyarakat adalah kebutuhan akan pangan yang cukup jumlahnya, tersedia di sekitar masyarakat sehingga mudah didapat, aman untuk dikonsumsi dan harganya terjangkau. Sedangkan kemampuan masyarakat khususnya masyarakat Peternak dan petani ikan dalam menguasai kebutuhan dasar tersebut adalah kemampuan untuk membeli bahan pangan atau adanya daya beli masyarakat. Untuk meningkatkan daya beli ini maka yang harus diupayakan adalah meningkatkan pendapatan peternak dan petani ikan. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tersebut salah satu cara adalah dengan mengembangkan Agribisnis peternakan dan perikanan yang maju dan tangguh, dimaksudkan adalah mengembangkan pola budidaya Peternakan dan Perikanan yang tidak tradisional baik dalam pola pikir peternak dan petani ikan maupun dalam hal penggunaan teknologi.
4.2 MISI Setelah dibuat visi, termasuk pokok-pokok visi dan penjelasan visi, selanjutnya dibuat misi, termasuk penjelasan misi didalamnya. Mengingat bahwa misi harus dibuat penjelasannya, maka pengertian misi harus sederhana, singkat dan lugas dalam menjelaskan bagaimana visi akan dicapai. Alasan utama pengembangan visi adalah pada pokok-pokok visi karena pada pokok-pokok visi tersebut terkandung ulasan-ulasan apa yang akan dijadikan untuk dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan oleh SKPD. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa misi juga menyangkut komitmen pada stakeholder utama atau apa yang ingin diwujudkan oleh visi, maka pengembangan 70
misi harus dijabarkan terlebih dahulu kepada stakeholder utama pembangunan, dalam hal ini masyarakat daerah (secara keseluruhan), SKPD (pelaku organisasi), pelaku ekonomi di daerah, dan stakeholder pembangunan daerah lainnya. Teknisnya, pokok visi harus diidentifikasi terlebih dahulu stakeholder mana yang menjadi pelaku atau terkena dampak atas pokok visi dimaksud. Atau stakeholder yang berhubungan atau terkait dengan pokok visi tersebut, kemudian dibuatlah rincian misi. Proses perumusan misi dicontohkan pada tabel berikut ini: Untuk mewujudkan visi pembangunan Peternakan dan Perikanan tersebut maka dirumuskan misi yang harus dicapai dalam jangka waktu lima tahun kedepan, Rumusan misi ini akan menjadi pedoman setiap unsur yang terlibat dalam pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Magetan. Adapun misi Dinas Peternakan dan Perikanan adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan
Sumber
Daya
Manusia
Peternakan
dan
Perikanan
yang
berwawasan agribisnis . 2. Mengembangkan kelembagaan usaha Peternakaan dan Perikanan yang produktif. 3. Menumbuhkembangkan produk unggulan Peternakan dan Perikanan yang berdaya saing tinggi 4. Mengembangkan tehnologi tepat guna peternakan dan perikanan untuk menciptakan lapangan kerja yang produktif 5. Mewujudkan tata niaga produk peternakan dan perikanan yang terarah dan rapi 6. Menyediakan sarana prasarana peternakan dan Perikanan bagi aparatur maupun pelaku usaha peternakan dan perikanan 7. Melestarikan potensi dan menggali sumber daya Peternakan Perikanan secara optimal
Misi pertama mewujudkan Sumber Daya Manusia Peternakan dan Perikanan yang berwawasan agribisnis untuk membentuk mindset Sumber Daya Manusia yang punya pola pikir dan wawasan terhadap agribisnis peternakan maupun perikanan, baik SDM peternak dan petani ikan maupun Sumber Daya Aparatur peternakan dan Perikanan. Merekalah pelaku atau brainware dalam memajukan kearah mana pembangunan peternakan dan perikanan dibawa. Misi kedua mengembangkan kelembagaan usaha Peternakaan dan Perikanan
yang
produktif.
Arah
pembangunan
kelembagaan
ini
adalah
meningkatkan kemandirian kelembagaan usaha peternakan dan perikanan. Misi ketiga menumbuhkembangkan produk unggulan peternakan dan perikanan yang berdaya saing tinggi dipasaran lokal maupun nasional adalah salah satu tujuan akhir pada misi ini. Untuk dapat menjadikan produk unggulan peternakan dan perikanan yang punya daya saing tinggi diperlukan usaha yang mendukung pada berbagai segi diantaranya adalah Peningkatan kwalitas produksi dan 71
produktifitas peternakan dan perikanan, Terjaminnya keamanan pangan asal hewan dan ikan yang ASUH guna mewujudkan ketersediaan protein hewani dan mendukung perbaikan gizi masyarakat, Terkendalinya Prevalensi Penyakit hewan yang dapat mengangkat derajat kesehatan hewan dan ikan. Misi keempat mengembangkan tehnologi tepat guna peternakan dan perikanan untuk menciptakan lapangan kerja yang produktif. Kesejahteraan masyarakat dapat tercapai salah satunya dengan terciptanya lapangan usaha sektor peternakan dan perikanan yang up to date dengan perkembangan tehnologi sekarang. Untuk memudahkan dan menjangkau kemampuan SDM peternak dan petani ikan yang tepat adalah penerapan tehnologi tepat guna. Langkah nyata dalam mewujudkan mimpi ini adalah pengkajian, penerapan dan pemanfaatan tehnologi tepat guna peternakan, memberi peluang lewat program pengungkit pemberdayaan Masyarakat yang menciptakan lapangan kerja sektor peternakan dan perikanan Misi kelima mewujudkan tata niaga produk peternakan dan perikanan yang terarah dan rapi. Upaya yang dilakukan adalan salah satunya pengawasan Peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan ( HBAH). Misi Keenam meningkatkan Sarana dan prasarana produksi peternakan dan perikanan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Misi Ketujuh melestarikan potensi dan menggali sumber daya Peternakan dan Perikanan secara optimal. Langkah nyata dari implementasi misi ini adalah dengan cara meningkatkan kelestarian Sumber Daya Peternakan dan Perikanan, menjaga kelestarian Sumber Daya Alam.
4.3 TUJUAN STRATEGI Tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan Peternakan dan Perikanan 5 tahun yang akan datang ini merupakan penjabaran visi Dinas Peternakan dan Perikanan yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah adaalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM Masyarakat peternakan dan Perikanan dengan penerapan teknologi tepat guna 2. Meningkatkan Populasi, Produksi dan Produktifitas ternak dan ikan 3. Meningkatkan kemandirian kelembagaan Usaha Peternakan dan Perikanan 4. Meningkatkan Produk unggulan ternak dan ikan yang mempunyai daya saing tinggi 5. Meningkatkan jaminan keamanan pangan asal hewan dan ikan yang aman sehat utuh dan halal serta meningkatkan Konsumsi Protein Hewani 6. Meningkatkan dan mempertahankan status Kesehatan Hewan dan ikan 7. Meningkatkan Pendapatan / kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan 8. Meningkatkan usaha Peternakan dan Perikanan yang berorentasi keuntungan 9. Meningkatkan Kelestarian Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
72
4.4 SASARAN STRATEGI
Sebagaimana tersebut dalam tujuan Dinas Peternakan dan Perikanan diatas akan dapat terlaksana dengan baik dan sukses bila juga dijalankan rencana sasaran sebagai kerikut : 1. Terciptanya kemampuan dan ketrampilan SDM Masyarakat Peternakan dan Perikanan dengan penerapan teknologi tepat guna 2. Terwujudnya Populasi, Produksi dan Produktifitas ternak dan ikan 3. Tercapainya
Peningkatan
Pendapatan
dan
kesejahteraan
peternak
dan
pembudidaya ikan 4. Terwujudnya usaha peternakan peternakan dan Perikanan yang berorentasi keuntungan 5. Tercapainya jaminan keamanan pangan asal hewan dan ikan yang Aman Sehat utuh dan Halal 6. Tercukupinya sarana dan prasarana peternakan dan perikanan 7. Terciptanya kemandirian kelembagaan Usaha Peternakan dan Perikanan 8. Terwujudnya Produk unggulan ternak dan ikan 9. Tercukupinya Konsumsi Protein Hewani baik dari hasil peternakan dan budidaya perikanan 10. Terwujudnya Kelestarian Sumber Daya Peternakan dan Perikanan 11. Terkendalinya Penyebaran Penyakit Hewan dan ikan 12. Terwujudnya peningkatan lahan budidaya ikan
STRATEGI Tujuan yang telah dirancang secara konseptual, analitis, realitis, rasional dan komprehensif akan mewujudkan strategi dalam kebijakan dan program yang mantap. Demikian juga Dinas Peternakan dan Perikanan, strategi yang hendak dijalankan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan SDM Peternakan dan Perikanan 2. Meningkatkan populasi, produksi dan produktifitas ternak dan ikan 3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan Pemerintah 4. Meningkatkan Produksi, nilai tambah dan mutu hasil produksi peternakan dan Perikanan 5. Optimalisasi Potensi Lahan Peternakan dan Perikanan yang masih belum dikelola 6. Pemanfaatan Sumber Pakan Lokal Melalui Tanaman hijauan Pakan Ternak 7. Menjalin dukungan dalam penyediaan Modal Usaha peternakan dan Perikanan 8. Pengkajian, Penerapan Dan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Peternakan 9. Penyediaan Produk Pangan Asal Hewan Untuk Konsumsi Protein Hewani 73
10. Dukungan Program Percepatan Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 2010 11. Meningkatkan Konsumsi Makan Ikan dan produk olahannya 12. Pengendalian, Pemberantasan Penyakit Hewan Menular pada ternak dan ikan yang dapat mempengaruhi Pendapatan Peternak
4.5 ARAH KEBIJAKAN Arah kebijakan teknis pembangunan peternakan dan perikanan dapat dibedakan menjadi kebijakan internal dan eksternal Kebijakan Internal adalah sebagai berikut : 1. Memberdayakan dan mengembangkan peternakan rakyat untuk mendorong diversifikasi produk dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani 2. Memperluas jaringan pemasaran hasil usaha peternakan dan peningkatan pengawasan lalu lintas ternak dan pencegahan secara dini penyakit ternak. 3. Meningkatkan pembangunan perikanan yang diarahkan pada usaha agribisnisagroindustri perikanan meliputi benih ikan, ikan konsumsi, ikan hias, penangganan pasca panen dan diversifikasi produk olahan perikanan 4. Memperluas jaringan pemasaran hasil usaha perikanan 5. mewujudkan pemanfaaatan sumberdaya alam dalam rangka keseimbangan ekologis dan biologis seperti pakan dan pupuk organik. 6. Peningkatan kemampuan SDM peternak dan penguatan lembaga pendukungnya 7. Peningkatan produksi ikan dan budidaya ikan 8. Meningkatkan kwalitas dan Kwantitas budidaya ternak dan ikan 9. Peningkatan benih ikan guna mencukupi kebutuhan budidaya ikan 10. Memberi peluang lewat program pengungkit pemberdayaan Masyarakat yang menciptakan lapangan kerja sektor Peternakan dan Perikanan 11. Pengawasan dan Pembinaan Peredaran Bahan Asal Hewan dan Hasil bahan Asal Hewan 12. Pengendalian Pemotongan ternak betina Produktif 13. Peningkatan konsumsi makan ikan masyarakat 14. Pengendalian, Pemberantasan Penyakit Hewan Menular pada ternak dan ikan yang dapat mempengaruhi Pendapatan Peternak Sedangkan Kebijakan Eksternal adalah : a. Pemberdayaan dan penguatan modal lembaga peternakan dan perdesaan untuk meningkatkan akses peternak b. Peningkatan daya saing melalui pengembangan dan penerapan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan c. Peningkatan dan penguatan komoditas spesifik daerah dan pengembangan kolam pekarangan 74
d. Pengawasan peredaran bahan asal hewan (BAH) dan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) dengan instansi terkait ( Polri, Disperindag, Dinas Kesehatan, Satpol PP , dll ) e Peningkatan kepedulian masyarakat dalam pelestarian ekosistem sumberdaya Perikanan dan Peternakan
Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan disajikan dalam Tabel 4.1. di bawah ini. Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
75
VISI
TERWUJUDNY A PETERNAKAN DAN PERIKANAN BERBASIS AGRIBISNIS UNTUK MENCAPAI MASYARAKAT YANG SEJAHTERA
MISI
TUJUAN
SASARAN
Mewujudkan Sumber Daya Manusia Peternakan dan Perikanan yang berwawasan agribisnis
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM Masyarakat peternakan dan Perikanan dengan penerapan teknologi tepat guna
Terciptanya kemampuan dan ketrampilan SDM Masyarakat Peternakan dan Perikanan dengan penerapan teknologi tepat guna
Mengembangkan kelembagaan usaha Peternakaan dan Perikanan yang Produktif
Meningkatkan kemandirian kelembagaan Usaha Peternakan dan Perikanan
Terciptanya kemandirian kelembagaan Usaha Peternakan dan Perikanan
Pengembangkan Usaha Peternakan/Perikanan produk unggulan yang berdaya saing tinggi
1. Meningkatkan Produk unggulan ternak dan ikan 2. Meningkatkan dan mempertahankan status Kesehatan Hewan dan ikan 3. Meningkatkan Konsumsi Protein Hewan 4. Mewujudkan ketersediaan protein hewani yang mendukung perbaikan gizi mansyarakat
1. Terwujudnya Produk unggulan ternak dan ikan 2. Terkendalinya Penyebaran Penyakit Hewan dan ikan
Pengembangan Tehnologi tepat guna peternakan dan perikanan guna Menciptakan lapangan kerja yang produktif
Meningkatkan usaha Peternakan dan Perikanan yang berorentasi keuntungan
Meningkatkan Sarana Produksi Peternakan dan Perikanan Melestarikan potensi dan menggali sumber daya Peternakan Perikanan secara optimal
Meningkatkan Pendapatan / kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan Meningkatkan Produksi dan Produktifitas ternak dan ikan
Meningkatkan Kelestarian Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
STRATEGI 1. Meningkatkan SDM Peternakan dan Perikanan 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam penyelenggaraan Pemerintah.
Optimalisasi Potensi Lahan Peternakan dan Perikanan yang masih belum dikelola
KEBIJAKAN 1. Peningkatan Kuantitas dan kualitas kinerja penyelenggaraan Pemerintah
Menjaga Kelestarian plasma nuftah
76
1. Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan 2. Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
1. Pengembangan usaha 1. Program Peningkatan budidaya ternak guna Produksi Hasil Peternakan peningkatan populasi, produksi dan produktifitas ternak 2. Pengembangan Budidaya 2. Peningkatan produksi ikan dan Perikanan budidaya ikan
1. Pemanfaatan Sumber Pakan 1. Pengembangan Budidaya Lokal Melalui Tanaman hijauan Peternakan dan Perikanan yang Pakan Ternak (Sapi Dan intensif dan Diversifikasi produk Unggas) dlm rangka mencukupi kebutuhan 2. Meningkatkan kewaspadaan protein hewani 3. Tercukupinya Konsumsi Penyakit hewan menular 2. Pengendalian, Pemberantasan Protein Hewani 3. Tercapainya jaminan Penyakit Hewan Menular pada 4. Meningkatkan jaminan keamanan pangan asal hewan ternak dan ikan yang dapat keamanan pangan asal dan ikan yang Aman Sehat mempengaruhi Pendapatan hewan dan ikan yang aman utuh dan Halal Peternak sehat utuh dan halal 4. Penyediaan Produk Pangan 3. Pengawasan dan Pembinaan Asal Hewan Untuk Konsumsi Peredaran Bahan Asal Hewan Protein Hewan dan Hasil bahan Asal Hewan. 4. Peningkatan konsumsi makan ikan masyarakat Terwujudnya usaha Peternakan 1. Menjalin dukungan dalam Memberi peluang lewat program dan Perikanan yang berorentasi penyediaan Modal Usaha pengungkit pemberdayaan keuntungan peternakan dan Perikanan Masyarakat yang menciptakan 2. Pengkajian, Penerapan Dan lapangan kerja sektor Peternakan Tercapainya Peningkatan Pemanfaatan Teknologi dan Perikanan Pendapatan dan kesejahteraan Tepat Guna Peternakan peternak dan pembudidaya ikan Terwujudnya Produksi dan Meningkatkan Produksi, nilai Penyediaan Sarana dan Prasarana Produktifitas ternak dan ikan tambah dan mutu hasil produksi Peternakan dan Perikanan peternakan dan Perikanan Terwujudnya Kelestarian Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
PROGRAM
1. Pengembangan Budidaya Perikanan 2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ternak 3. Penyuluhan pemasaran produksi peternakan dan perikanan
KEGIATAN 1. Peningkatan ketrampilan dan Pengetahuan SDM perikanan 2. Penyuluhan Penerapan teknologi peternakan tepat guna 1. Penyebaran ternak kepada masyarakat 2. Pembangunan Sarana dan Prasana Instalasi BBI 3. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan 1. Promosi atas hasil peternakan unggulan daerah 2. Pemb/Rehabilitasi Sarana Prasarana Kelembagaan Perbenihan Ikan 3. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1. Pembibitan dan perawatan ternak 2. Pemb./Rehabilitasi sarana 1. Pengembangan Kawasan prasarana Peningkatan Budidaya Air Tawar Produksidan Produktifitas 2. Optimalisasi Pengelolaan dan Usaha Perikanan Pemasaran Hasil Perikanan Budidaya Peningkatan Pemasaran Hasil Pembangunan sarana Produksi Peternakan dan prasarana Pasar Hasil Peternakan
Menjadikan usaha peternakan dan 1. Peningkatan Pemasaran Hasil 1. Penyebaran Benih ikan di perikanan bukan lagi usaha Produksi Peternakan Perairan Umum sampingan petani semata 2. Pengembangan Budidaya 2. Pemb Keramba Jaring Perikanan Apung 3. Peningkatan Pemasaran Hasil 3. Penyebaran Benih ikan di Produksi Peternakan Perairan Umum 4. Pengembangan Budidaya 4. Pemb Keramba Jaring Perikanan Apung
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
No. 1
Tujuan
Sasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
Indikator Sasaran
2014
Meningkatkan
Terwujudnya
Produksi
Populasi, Produksi
Populasi,
Peternakan
dan Produktifitas
Produksi dan
ternak dan ikan
Produktifitas
1. Daging
ternak dan ikan
- sapi kambing/do mba - Unggas
806 372
2015
812 380
5.800
2016
818 385
2017
826 390
2018
834 395
5.850
5.900
5.950
6.000
19.200
19.500
19.750
20.000
20.250
160.000
165000
170.000
175.000
180.000
2. Telur 3. Susu sapi perah Produksi Ikan - Budidaya
1.144,19
1.398
1.705
2.080
1.610,3
- Tangkap
37,45
38,00
38,76
39,54
40,33
100.000
105.000
110.000
115.000
125.000
- Sapi Perah
180
185
190
190
190
- Kerbau
308
308
308
308
308
- Kuda
165
165
165
165
165
Populasi Ternak - Sapi Potong
- Kambing
41.000
42.000
43.000
44.000
45.000
- Domba
30.000
31.000
32.000
33.000
34.000
- Unggas
7.500.000
7.800.00
8.000.00
8.300.00
8.500.00
0
0
0
0
22.000
23.000
24.000
25.000
26.000
4.778
4.873
4.971
5.070
5.171
- Kambing
6.423
6.551
6.682
6.816
6.952
- Domba
6.238
6.362
6.490
6.619
6.752
72
74
76
78
80
3
3
4
4
5
- Kelinci 2
Meningkatkan
Jumlah ternak
Jenis Ternak
jaminan keamanan
yang dipotong di
- Sapi
pangan asal hewan
bawah
Potong
dan ikan yang aman
pengawasan
sehat utuh dan halal
Dinas Peternakan
serta meningkatkan
dan Perikanan
Konsumsi Protein Hewani 3
Meningkatkan
dan
mempertahankan status
Derajat kesehatan hewan
Kesehatan
Hewan dan ikan 4
Meningkatkan Kelestarian
Jumlah Sumber
Daya Peternakan dan Perikanan
embung/telaga/w aduk tempat penyebaran ikan
77
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Pada bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Program Dinas Peternakan merupakan program prioritas yang tercantum dalam RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan. Rencana program prioritas beserta indicator keluaran program dan pagu sebagaimana tercantum dalam RPJMD, selanjutnya dijabarkan kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Peternakan. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif ditampilkan pada tabel berikut ini :
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
1
2
1
20
24
1
20
24
2
2
1
1
1
1
1
Program mengintesifkan penanganan pengaduan masyarakat Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
20
Penyediaan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja Terget Kinerja Program Tolok Ukur
3 Skor IKM Kabupaten
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2014 Target
4
TAHUN 2015
Pagu Indikatif Tahun 2014 5
72
Target
6
Pagu Indikatif Tahun 2015 7
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018 Target
8
9
10
11
12
Pagu Indikatif Tahun 2018 13
Target
Pagu Indikatif Tahun 2016
Target
Pagu Indikatif Tahun 2017
0
72
20.000.000
72
20.000.000
72
20.000.000
72
20.000.000
0
4 Kali
20.000.000
1 Kali
20.000.000
1 Kali
20.000.000
1 Kali
20.000.000
0
Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung peningkatan kinerja aparatur : Dinas Peternakan dan Perikanan, Lab dan Klinik , Puskeswan, BBI, RPH, BLT, KAD
1 Paket 357.886.800
1 Paket
250.000.000
1 Paket
1 Paket
1 Paket
375.000.000
400.000.000
425.000.000
375.000.000
400.000.000
425.000.000
250.000.000 357.886.800
14
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9
22
24
28
13
3
9
Tersedianya Pengadaan Peralatan gedung kantor sebagai sarana pendukung peningkatan kinerja dan pelayanan aparatur : 1 gedung
1 gedung
Pengadaan Kendaraan Dinas/operasional
11 unit
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
7 unit
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
8 unit
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
1.902.000.00 2.918.335.519
0
9 unit
161.000.000
8.250.000
8 Unit
47 unit
5.000.000
-
7.500.000
10.000.000
12.000.000
40.000.000
8 Unit
45.000.000
8 Unit
50.000.000
47 unit
10.000.000
47 unit
15.000.000
47 unit
15.000.000
193.900.000
129 unit
300.000.000
0
1.700.000.00 0
2.579.689.000 54 Unit
-
8 Unit
129 unit
Pengadaan Meubeulair
Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan perlengkapan gedung kantor Pengadaan komputer, Printer dan Kelengkapannya
50.000.000
30.000.000 37.200.000
Pembangunan gedung kantor
277.000.000
7 Unit
5.800.000
47 unit
470.000.000
3 unit
180.000.000
6.000.000
835.165.000
107.396.519
0
O
21 unit
-
87.690.000
25 unit
100.000.00
64 unit
Pembangu nan Lewat PU
30 Unit
150.000.00 0
326.330.00
0
0
0
0
119.745.00
0
0
0
0
0 6 Komputer, 2 Latop, 2 CPU, 9 Printer, 2
0
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
0
-
0
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
UPS)
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
21
21
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 2
22
22
22
22
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Program peningkatan produksi hasil peternakan
1
2
5
Derajat kesehatan ternak
Pembangunan sarana dan Prasarana pembibitan ternak
Populasi ternak
74%
76%
200.000.000
78%
300.000.000
3500 ekor sapi dan 200.000 ekor unggas Sapi potong= 100.000, sapi perah=174 , kerbau= 308, kuda=165, kambing=4 1.000, domba=30 .000, unggas=7. 500.000, kelinci = 22.000
300.000.000
695.000.000
5 Unit
1.000.000.00
80% 350.000.000
3500 ekor sapi dan 200.000 ekor unggas Sapi potong= 105.000 , sapi perah=1 85, kerbau 308, kuda=16 5, kambing =42.000 , domba= 31.000, unggas= 7.800.0 00, kelinci = 23.000 3 Unit
200.000.000
548.000.000
3500 ekor sapi dan 200.000 ekor unggas Sapi potong= 110.000, sapi perah=190 , kerbau 308, kuda=165, kambing=4 3.000, domba=32 .000, unggas=8. 000.000, kelinci = 24.000
350.000.000
830.000.000
82% 350.000.000
3500 ekor sapi dan 200.000 ekor unggas Sapi potong= 115.000, sapi perah=190 , kerbau 308, kuda=165, kambing=4 4.000, domba=33 .000, unggas=8. 300.000, kelinci = 25.000
350.000.000
780.000.000
350.000.000
3500 ekor sapi dan 200.000 ekor unggas Sapi potong= 125.000, sapi perah=190 , kerbau 308, kuda=165, kambing=4 5.000, domba=34 .000, unggas=8. 500.000, kelinci = 26.000
350.000.000
805.000.000
345.748.644
0
Pembibitan dan perawatan ternak
110.000.000
120.000.000
200.000.000
130.000.000
130.000.000
Penilitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak
245.000.000
180.000.000
250.000.000
250.000.000
260.000.000
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
22
22
22
22
22
22
23
8
11
13
17
23
18
Pengembangan agribisnis peternakan
255.000.000
255.000.000
260.000.000
265.000.000
30.000.000
30.000.000
30.000.000
0
Bimbingan dan Rekomendasi Tehnis Usaha Peternakan
25.000.000
Bantuan ternak kambing bibit kepada kelompok ternak Kegiatan Operasional Penyebaran dan Pengembangan Sapi Betina
-
32.500.000
25.000.000
30.000.000
35.000.000
60.000.000
38.000.000
60.000.000
65.000.000
65.000.000
0
Penyebaran dan pengembangan Aneka Ternak
0
9 Kel Belanja Langsun g
20.000.000
12 Kel Belanja Langsung
350.000.00 0
12 Kel Belanja Langsung
350.000.00 0
12 Kel Belanja Langsung
-
Produksi hasil ternak
Daging sapi= 812 ton, kambing/d omba=385 ton, daging unggas= 5.830 ton, telur=195 00 ton, susu=165. 000 liter
1.772.672.500
10.000.000
Dagin g sapi= 812 ton, kambing /domba =385 ton, daging unggas= 5.830 ton, telur=19 500 ton, susu=16 5.000 liter
1.755.404.80 5
Daging sapi= 812 ton, kambing/d omba=385 ton, daging unggas= 5.830 ton, telur=195 00 ton, susu=165. 000 liter
2.902.000.000
10.000.000
Daging sapi= 812 ton, kambing/d omba=385 ton, daging unggas= 5.830 ton, telur=195 00 ton, susu=165. 000 liter
1.780.000.000
350.000.00
10.000.000
Daging sapi= 812 ton, kambing/d omba=385 ton, daging unggas= 5.830 ton, telur=195 00 ton, susu=165. 000 liter
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
0
10.000.000
Bantuan Peralatan Peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
200.000.000
1.855.000.000
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan (2)
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
23
23
23
23
23
23
23
23
3
5
6
7
8
14
15
22
Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah Penyuluhan pemasaran produksi peternakan Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil peternakan masyarakat (Agropolitan) Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi peternakan masyarakat Penyebaran dan Pengembangan Sapi Kereman (Agropolitan) Inventarisasi dan Pendataan Pelaku Usaha Peternakan
Bantuan ternak untuk pemberdayaan masyarakat peternak (Agropolitan)
3 Unit
200.000.000
7 Kali
4 Unit
400.000.000
3 Unit
3 Kali
50.000.000
4 Kali
111.512.500
75 Orang
50.000.000
10 Unit
800 ekor
3 Unit
177 Orang
1 Unit
25.000.000
345.748.644
200 Orang
50.000.000
1 Unit
24 Kali
15.000.000
200 Orang
798 Ekor
78.500.000
125.000.000
800 Ekor
60.000.000
200 Orang
1.000.000.000
24 Kali 20.000.000
800 Ekor
70.000.000
1 Unit
24 Kali
125.000.000
150.000.000
1.000.000.000
20.000.000
250.000.000
5 Kali
1 Unit
24 Kali
3 Unit
150.000.000
1.000.000.000
15.000.000
200.000.000
5 Kali 100.000.000
974.160.000
24 Kali
200.000.000
130.000.000
20.000.000
800 Ekor
130.000.000
10.000.000 11 Lokasi/Kec amatan
22.000.000
7 Lokasi/K ecamata n
2 Kelompok
125.000.000
60 Kelompo k
22.500.000
6 Lokasi/Kec amatan
22.000.000
6 Lokasi/Kec amatan
25.000.000
6 Lokasi/Kec amatan
30.000.000
65 Kelompok
25.000.000
65 Kelompok
25.000.000
65 Kelompok
25.000.000
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
5
5
23
23
23
23
23
26
27
28
29
30
24
24
4
20
20
3
Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan (Agropolitan) Promosi dan penyuluhan hasil produksi peternakan masyarakat (Agropolitan) Rehab RPH SNI di Kabupaten Magetan (DAK)
5 Buku
1 Kali
Pembinaan dan pengembangan perikanan
5 Buku
50.000.000
1 Kali
5 Buku
25.000.000
2 Unit
723.656.161
4 Dokume n
10.000.000
0
4 Dokumen
Jumlah produksi ikan
1 Kali
75.000.000
20 kelompo k
45 Kelompok
75.000.000
15 Kelompo k
1.144,1 9 ton
3.313.223.400
1.398 ton
80 orang
100.000.000
4 orang
25.000.000
5 Buku
70.000.000
1 Kali
250.000.000
100.000.000
100.000.000
300.000.000
-
-
10.000.000
4 Dokumen
750.000.000
20 kelompok
60.000.000
10.000.000
4 Dokumen
10.000.000
-
75.000.000
20 kelompok
75.000.000
20 kelompok
75.000.000
42 Kelompok
75.000.000
42 Kelompok
75.000.000
42 Kelompok
75.000.000
0
1.705 ton
2.874.495.180
2.080 ton
2.874.495.180
2.610,3 ton
2.874.495.180
40.000.000
205 orang
100.000.000
205 orang
100.000.000
205 orang
100.000.000
2.833.495.18
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
-
20 kelompok
25.000.000
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
1 Unit
-
Jumlah kelompok ternak terbina
5 Buku
1 Unit
-
-
50.000.000
1 Kali
100.000.000
Pengumpulan dan pengolahan data statistik peternakan Pembangunan RPU (Rumah Potong Unggas) di Kabupaten Magetan Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna Program pengembangan budidaya perikanan
50.000.000
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan (2) Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Magetan 2
2
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
5
5
5
5
20
20
20
20
20
20
6
7
8
9
10
11
21
21
Pembangunan/R ehab Sarana dan Prasarana Peningkatan Produksi dan Produktivitas usaha Perikanan Budidaya (DAK) Pembangunan/R ehab Sarana dan Prasarana Kelembagaan Pembenihan Ikan (DAK) Penyediaan sarana Statistik Perikanan
Peningkatan Sarana dan Prasarana Operasional BBI
1
8 unit
1.428.632.000
8 unit
1.428.632.000
8 unit
1.428.632.000
8 unit
1.428.632.000
4 unit
1.423.639.000
7 unit
1.145.863.180
6 unit
1.145.863.180
6 unit
1.145.863.180
6 unit
1.145.863.180
4 Unit
25.153.000
100.000.000
359.431.400
Peningkatan produksi perikanan tangkap
100.000.000 715.0 00 ekor
5 paket
Pengembangan Kemitraan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya
Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap
1.295.000.000
715.000 ekor
Pengembangan bibit ikan unggul dan sarana prasarana pembenihan ikan
Program pengembangan perikanan tangkap
6 unit
4 paket
1 kelompok
10.000.000
1 kelompo k
37,45 ton
20.000.000
38 ton
70.000 ekor
20.000.000
70.0 00 ekor
100.000.000 715.000 ekor 4 paket
59.000.000
60.000.000
10.000.000
10.000.000
100.000.000 715.000 ekor 4 paket
50.000.000
10 kelompok
38,76 ton
50.000.000
20.000.000
20.000.000
715.000 ekor
4 paket 50.000.000
10 kelompok
39,54 ton
100.000.000
50.000.000
50.000.000 10 kelompok
20.000.000
20.000.000
40,33 ton
50.000.000
20.000.000
20.000.000
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Magetan 2
2
2
5
5
7
23
23
23
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 2
1
Peningkatan konsumsi makan ikan
Gerakan Peningkatan Konsumsi Ikan (Gemarikan)
11,37 kg/kapita/t ahun
600 orang
115.000.000
115.000.000
12,51 kg/kapit a/tahun
25.000.000
160 Orang
25.000.000
300 Orang
8 Kelompo k
80.000.000
8 Kelompok
100.000.000
100.000.000
15,14 kg/kapita/t ahun
300 Orang
100.000.000
100.000.000
16,65 kg/kapita/t ahun
300 Orang
100.000.000
100.000.000
Pembinaan lingkungan sosial Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau atau daerah penghasil bahan baku industri hasil tembakau
Jumlah kelompok penerima bantuan ternak
7 Kelompok 50.000.000
80.000.000
8 Kelompok
80.000.000
8.811.660.180
10.617.118.219
TOTAL
13,76 kg/kapita/t ahun
8.047.148.629
8 Kelompok
80.000.000
7.171.495.180 7.294.495.180
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Program pembangunan daerah yang tertera dalam RPJMD 2013-2018 yang dijabarkan dalam berbagai macam kegiatan-kegiatan pembangunan Peternakan dan Perikanan diindikasikan oleh suatu indikator kinerja yang diuraikan secara bertahap setiap tahunnya, menunjuk perkembangan, capaian dan hasil akhir dari program pembangunan jangka menengah. Indikator kinerja dan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan tahun 2013-2018 merupakan alat ukur keberhasilan kenerja dalam pencapaian visi dan misi Dinas dalam melaksanakan program-program pembangunan di Kabupaten Magetan pada kurun waktu 2013-2018. Pencapaian indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Peternakan dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.Indikator kinerja Daerah RPJMD Kabupaten Magetan tahun 2013-2018 terkait dengan subsektor peternakan dan Perikanan adalah prosentase pertumbuhan. Indikator kinerja Dinas Peternakan yang mengacu pada Perikanan tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD (Tahun 0)
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Target
Target
Target
Target
Target
Target
Urusan Pilihan Pertanian Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Derajat kesehatan ternak
70%
72%
74%
76%
78%
80%
80%
Populasi ternak
Sapi potong = 96.185, sapi perah = 174, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 39.418, domba = 29.689, unggas = 7.295.232 ekor , kelinci = 21.921
Sapi potong = 100.000, sapi perah = 180, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 41.000, domba = 30,000, unggas = 7.500.000, kelinci = 22.000
Sapi potong = 105.000, sapi perah = 185, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 42.000, domba = 31.000, unggas = 7.800.000, kelinci = 23.000
Sapi potong = 110.000, sapi perah = 190, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 43.000, domba = 32.000, unggas = 8.000.000, kelinci = 24.000
Sapi potong = 115.000, sapi perah = 190.000, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 44.000, domba = 33.000, unggas = 8.300.000, kelinci = 25.000
Sapi potong = 125.000, sapi perah = 190, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 45.000, domba = 34.000, unggas = 8.500.000 , kelinci = 26.000
Sapi potong = 125.000, sapi perah = 190, kerbau = 308, kuda = 165, kambing = 45.000, domba = 34.000, unggas = 8.500.000 , kelinci = 26.000
Produksi hasil ternak
Daging sapi = 799 ton, daging kambing/domba = 372 ton, daging unggas = 5.735 ton, telur = 18.977 ton, susu = 154.000 liter
Daging sapi = 806 ton, daging kambing/domba = 380 ton, daging unggas = 5.800 ton, telur = 19.200 ton, susu = 160.000 liter
Daging sapi = 812 ton, daging kambing/domba = 385 ton, daging unggas = 5.850 ton, telur = 19.500 ton, susu = 165.000 liter
Daging sapi = 818 ton, daging kambing/domba = 390 ton, daging unggas = 5.900 ton, telur = 19.750 ton, susu = 170.000 liter
Daging sapi = 826 ton, daging kambing/domba = 390 ton, daging unggas = 5.950 ton, telur = 20.000 ton, susu = 175.000 liter
Daging sapi = 834 ton, daging kambing/domba = 395 ton, daging unggas = 6.000 ton, telur = 20.250 ton, susu = 180.000 liter
Daging sapi = 834 ton, daging kambing/domba = 395 ton, daging unggas = 6.000 ton, telur = 20.250 ton, susu = 180.000 liter
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Jumlah kelompok ternak terbina
20 kelompok
20 kelompok
20 kelompok
20 kelompok
20 kelompok
20 kelompok
100 kelompok
Jumlah tanaman kehutanan
1.572.891 tanaman
15.104 tanaman
15.500 tanaman
16.500 tanaman
19.500 tanaman
19.500 tanaman
3.231.886 tanaman
Jumlah produksi ikan
937,86 ton
1.144,19 ton
1.398 ton
1.705 ton
2.080 ton
2.610,3 ton
2.610,3 ton
Peningkatan produksi perikanan tangkap
36,35 ton
37,45 ton
38,00 ton
38,76 ton
39,54 ton
40,33 ton
40,33 ton
100 orang
110 orang
120 orang
130 orang
460 orang
12,51 kg/kapita/tahun
13,76 kg/kapita/tahun
15,14 kg/kapita/tahun
16,65 kg/kapita/tahun
16,65 kg/kapita/tahun
Kehutanan Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan
Kelautan dan Perikanan Program pengembangan budidaya perikanan
Program pengembangan perikanan tangkap
Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan jumlah peserta pelatihan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan pengolah dan pemasar produk ikan
0
0
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Peningkatan konsumsi makan ikan
10,34 kg/kapita/tahun
11,37 kg/kapita/tahun
BAB VII PENUTUP Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2013 – 2018 adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan, merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan Tahun 2013 – 2018. Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2013 – 2018, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan dan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan program dan kegiatan pembangungan peternakan dan perikanan di tingkat lapangan. Keberhasilan dan implementasi pelaksanaan RENSTRA Dinas Peternakan dan Perikanan dalam rangka mendukung keberhasilan RPJMD Kabupaten Magetan tahun 2013 – 2018, akan sangat tergantung pada komitment bersama terutama terkait dengan dukungan penganggarannya. Semoga RENSTRA Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2013 – 2018 ini dapat dijadikan bahan pertimbangan selurh pemangku kepentingan pembangunan peternakan dan perikanan dan penyelenggara pemerintah di Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur dan Pusat. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan berterimakasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak yang telah menyampaikan saran dan kontribusinya dalam penyusunan dokumen rencana strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018. Semoga Allah SWT meridoi dan selalu memberikan rahmadnya kepada kita semua untuk melaksanakan pembangunan peternakan dan perikanan di kabupaten magetan sehingga tercapai kesejahteraan peternak dan pembudidaya ikan serta kemajuan bangsa dan negara.
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAGETAN
drh. KUSTINI, M.Si Pembina Tingkat I NIP. 19601103 199203 2 001