RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KOTA BANDUNG TAHUN 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013 - 2018. Kami menyadari di dalam menyusun Rencana Strategis ini masih banyak terdapat kekurangan, baik yang berkaitan dengan teknik perumusan maupun penyajiannya.
Namun demikian, besar harapan
kami agar Renstra ini dapat bermanfaat, khususnya bagi Inspektorat dan yang memerlukannya, untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan maupun penentuan kebijakan selanjutnya.
Bandung,
2014
INSPEKTUR KOTA BANDUNG
KOSWARA, SE.Ak., MM., CFrA Pembina Tingkat I NIP. 19620407 198302 1 002
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang diwujudkan dengan sosok dan perilaku birokrasi yang efisien dan efektif serta dapat
memberikan
pelayanan
yang
prima
kepada
seluruh
masyarakat merupakan sasaran dari penyelenggaraan Rencana Strategis tahun 2013-2018. Sementara itu dalam arah kebijakan bidang aparatur negara tahun 2013 hingga tahun 2018, salah satunya adalah menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan
dalam
bentuk
praktek-praktek
KKN,
melalui
penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) pada semua tingkatan dan lini pemerintahan serta pada semua program dan kegiatan; pemberian sanksi yang seberat-beratnya bagi pelaku KKN sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui koordinasi dan sinergi pengawasan serta percepatan pelaksanaan tindak lanjut dari hasil-hasil pengawasan dan pemeriksaan. Program
peningkatan
pengawasan
dan
akuntabilitas
aparatur negara merupakan salah satu program dari Kementerian Negara
PAN
yang
bertujuan
menyempurnakan
dan
mengefektifkan sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (sistem AKIP) dalam mewujudkan aparatur yang bersih. Sasaran yang akan dicapai adalah terwujudnya sistem pengawasan dan audit, serta sistem akuntabilitas kinerja yang efektif dan akuntabel di lingkungan aparatur negara. Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Peningkatan pengawasan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal dan audit eksternal serta pengawasan oleh masyarakat; menata dan menyempurnakan kebijakan sistem struktur
kelembagaan
independen,
dan
efektif,
prosedur
efisien,
pengawasan
transparan
dan
yang
terukur;
menindaklanjuti temuan pengawasan; meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif (aparat pengawasan instansi pemerintah, sistem pengendalian manajemen); mengembangkan penerapan pengawasan berbasis kinerja, dan mengembangkan profesionalitas
tenaga
pemeriksa;
mengembangkan
dan
meningkatkan sistem informasi Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah
(APFP)
dan
perbaikan
kualitas
informasi
hasil
pengawasan, kode etik dan standar audit; melakukan evaluasi berkala
atas
kinerja
dan
temuan
hasil
pengawasan
dan
meningkatkan koordinasi antar aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti temuan hasil pengawasan baik internal maupun eksternal.
Selain
itu
dengan
adanya
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional
Pengawas
Penyelenggaraan
Urusan
Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya, diharapkan dapat menjadi motivator bagi para aparatur pengawasan untuk lebih meningkatkan
kinerjanya
melalui
peningkatan
kualitas
pengawasan. Uraian yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu pelaksanaan dari fungsi manajemen yaitu pengawasan. Pengertian pengawasan tersebut perlu ditanamkan kepada setiap pejabat pemerintah dan masyarakat untuk menjamin terlaksananya perencanaan
suatu
kegiatan
yang
telah
ditetapkan
sesuai
peraturan perundangan yang berlaku. Setiap pejabat pemerintah dan
masyarakat
diharapkan
turut
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
berpartisipasi
dalam
Inspektorat Kota Bandung mewujudkan terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik. Penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013-2018
merupakan
pemenuhan
kebutuhan
aspek
perencanaan kebijakan pelaksanaan tugas dalam kurun waktu 5 tahun ke depan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 19 ayat (4) serta dalam rangka mensinergiskan dan menselaraskan kebijakan Walikota Bandung terpilih yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018 yang merupakan instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD selama 5 (lima) tahun. Inspektorat sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah wajib membuat Rencana strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung 2013-2018 dalam rangka menuangkan program dan kegiatan dalam rangka menunjang implementasi kebijakan dengan menselaraskan sasaran strategisnya khususnya aspek pengawasan pembangunan, kemasyarakatan dan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam visi ke 2 (dua) Walikota Bandung terpilih yaitu terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani melalui pelaksanaan pengawasan yang profesional dan akuntabel. Dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan
Daerah,
yang
mengamanatkan
harmonisasi rencana pembangunan yang terintegrasi baik dari tingkat pusat, tingkat provinsi maupun tingkat Kota Bandung. Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Inspektorat Kota Bandung sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 25 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi Inspektorat Kota Bandung serta Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 tahun 2013 tentang rincian tugas pokok, fungsi dan wilayah kerja Inspektorat Kota Bandung. Dalam hal ini Inpektorat Kota Bandung mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Bandung tentunya harus dapat melakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan daerah
urusan
apabila
dan
tidak
penyelenggaraan
sesuai
dengan
pemerintahan
peraturan
di
perundang-
undangan yang berlaku. Paradigma Inspektorat saat ini adalah sebagai sebagai Catalyst dengan menjalankan fungsi Quality Assurance atau penjamin mutu, dan Consulting Partner atau sebagai konsultan dengan menjalankan fungsi Early Warning System atau sebagai peringatan dini sebelum dilakukan pemeriksaan oleh eksternal. Dengan perubahan paradigma, yang tadinya sebagai pemeriksa (Watchdog) saat ini Inspektorat lebih ditekankan melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut sangat
perlu
dilakukan
guna
mewujudkan
tata
kelola
pemerintahan yang baik dan bersih di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat Kota Bandung selaku unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi: 1. Perencanaan program pengawasan; Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; 3. Pemeriksaan,
pengusutan,
pengujian,
penilaian
tugas
pengawasan; dan 4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Inspektorat. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Bandung dituangkan melalui Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
dengan
berpedoman
pada
kebijakan
pengawasan
Kementerian Dalam Negeri. PKPT disusun didasarkan atas prinsip keserasian, keterpaduan, dan menghindari temuan berulang serta memperhatikan
efisiensi
anggaran
dan
efektifitas
dalam
penggunaan sumberdaya manusia sehingga tumpang tindih kegiatan maupun anggaran tidak terjadi. Ruang lingkup dari Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) ini meliputi: 1. Pemeriksaan Reguler (Current Issues) Pemeriksaan reguler adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap SKPD maupun institusi pendidikan. 2. Pemeriksaan Non Reguler Pemeriksaan Non reguler adalah pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan tertentu, yang dimana pemeriksaan tertentu yaitu pemeriksaan terhadap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari tingkat dasar, menengah maupun kejuruan, audit prakontrak pengadaan barang dan jasa, serta kas opname dan persediaan barang. Pendampingan Tindak Lanjut atas temuan oleh Inspektorat Kota Bandung dengan mengevaluasi dan memeriksa Satuan Kerja Perangkat Daerah. Inspektorat Kota Bandung mereviu Laporan Keuangan yang terdiri dari reviu laporan keuangan SKPD dan reviu
laporan
keuangan
Pemerintah
Kota
Bandung.
Selain
mereviu laporan keuangan dilakukan juga evaluasi. Evaluasi yang dilakukan
adalah
evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (AKIP), evaluasi RKA SKPD, evaluasi renstra SKPD. Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Sebagai
badan
pengawas
selain
melakukan
reviu
laporan
keuangan dan evaluasi juga melakukan pemeriksaan khusus. Pemeriksaan khusus ini dilakukan dengan adanya sumber dari pengaduan masyarakat atau pegawai maupun yang berasal atas permintaan/perintah Walikota Bandung melalui pengaduan via SMS dan Twitter. Dalam melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
Inspektorat
berkoordinasi
dan
berkonsultasi baik dengan Inspektorat Provinsi Jawa Barat, selaku unsur pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah tingkat
provinsi
maupun
BPKP
Perwakilan
Jawa
Barat.
Sehubungan dengan telah adanya tenaga fungsional Pejabat Pengawas
Urusan
Pemerintahan
Daerah
(P2UPD)
pada
Inspektorat Kota Bandung yang didasarkan kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas
Pemerintahan
pada
Inspektorat
Kabupaten/Kota paling banyak 48 orang dan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 22 dan Nomor 03 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya. Pemerintah Kota Bandung dalam hal ini Inspektorat Kota Bandung telah mengusulkan dan mendapatkan persetujuan pengangkatan staff dan Kepala Seksi di Inspektorat melalui penyesuaian/inpassing sejumlah 41 orang, sesuai dengan pasal 30 ayat (1) dengan persetujuan Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 830/541/A.4/IJ tanggal 21 April 2011 perihal penetapan Penyesuaian/Inpassing dalam Jabatan
Fungsional
Pejabat
Pengawas
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Urusan
Pemerintah
Inspektorat Kota Bandung Daerah. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007
tentang
Inspektorat
Pedoman
Provinsi,
Teknis
Organisasi
Kabupaten/Kota
Bab
dan III
Tata
Kerja
pasal
18
menyebutkan apabila Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah telah ditetapkan sesuai peraturan dan perundang-undangan maka
Jabatan
Struktural
di
bawah
Inspektorat
Pembantu
dihapus. Berdasarkan pada ke 2 (dua) peraturan perundangan tersebut maka dilakukan penyesuaian dengan dihilangkannya jabatan Kepala Seksi dengan telah terbitnya Keputusan Walikota Bandung Nomor 700/Kep.697-BKD/2011 tanggal 14 September 2011 tentang penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) dan Angka Kreditnya pada Inspektorat Kota Bandung, sehingga saat ini Inspektorat Kota Bandung memiliki jabatan fungsional auditor danjabatan fungsional pengawas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah
(P2UPD)
yang
diharapkan
dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Inspektorat dapat lebih mandiri, profesional dan akuntabel dalam melakukan pembinaan pengawasan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berada di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 1.2
LANDASAN HUKUM Sebagai
institusi
formal,
keberadaan
dan
aktivitas
Inspektorat Kota Bandung mengacu kepada landasan hukum yang berlaku yaitu: 1. Undang
-
Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); 2. Undang
-
Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 3. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 8. Peraturan Pedoman
Pemerintah
Nomor
Pembinaan
dan
79
Tahun
Pengawasan
2005
tentang
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah; 9. Peraturan
Pemerintah
Nomor
58
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan
Peran
Serta
Masyarakat
Dalam
Penyelenggaraan Negara; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia
Nomor
25
Tahun
2006,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 13. Peraturan
Pemerintah
Nomor
41
Tahun
2007
tentang
38
Tahun
2007
tentang
Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Pembagian
Pemerintah Urusan
Nomor
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan
Pemerintah
Nomor
60
Tahun
2008
tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 17. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang
Pedoman
Teknis
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun
2007
tentang
Tata
Cara
Pengawasan
atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan
Departemen
Dalam
Negeri
dan
Pemerintah
Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13
Tahun
2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan Daerah; 26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan
Reviu
atas
Laporan
Keuangan
Pemerintah Daerah; 27. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditya; 28. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Tahun
2009
tentang
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya; 29. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung 30. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018; 31. Peraturan Walikota Kota Bandung Nomor 542 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi, dan Wilayah Kerja Satuan Organisasi Inspektorat Kota Bandung. 1.3
MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung Tahun
2013-2018
melaksanakan
dimaksudkan
pengawasan
sebagai
pemerintahan
pedoman
dalam
daerah
guna
mewujudkan visi dan misi Walikota Bandung terpilih dalam 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan
penyusunan
Rencana
Strategis
(Renstra)
Inspektorat Kota Bandung adalah: 1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan melayani; 2. Terwujudnya aparatur yang profesional dan akuntabel, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang optimal. 3. Tersedianya dokumen perencanaan lima tahunan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kota Bandung setiap tahun. 4. Tersedianya sarana pengendalian kinerja yang akan dilakukan selama lima tahun. Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 1.4
SISTEMATIKA PENULISAN Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Bandung disusun berdasarkan sistematika yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Memuat
penjelasan
pembentukan
umum
Inspektorat
tentang Kota
dasar
Bandung,
hukum struktur
organisasi Inspektorat Kota Bandung, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan dua eselon dibawah kepala Inspektorat Kota Bandung. 2.2 Sumber Daya Inspektorat Kota Bandung Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki inspektorat Kota Bandung dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia. 2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Bandung Bagian
ini
Inspektorat
menunjukkan Kota
Bandung
tingkat
capaian
berdasarkan
kinerja
sasaran/target
Renstra Inspektorat Kota Bandung periode sebelumnya. 2.4 Tantangan
dan
Peluang
Inspektorat Kota Bandung
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Pengembangan
Pelayanan
Inspektorat Kota Bandung Bagian ini mengemukakan hasil analisis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Inspektorat Kota Bandung pada lima tahun mendatang. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat Kota Bandung Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Inspektorat Kota Bandung beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Inspektorat Kota Bandung yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi Bagian
ini
mengemukakan
penghambat pelayanan
ataupun SKPD
yang
apa
faktor-faktor
saja
faktor-faktor
pendorong
mempengaruhi
dari
permasalahan
pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kota. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pada
bagian
ini
dikemukakan
apa
saja
faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Pada
bagian
ini
pelayanan
SKPD
pelayanan
SKPD.
direviu yang
kembali
faktor-faktor
mempengaruhi
Selanjutnya
dari
permasalahan
dikemukakan
metoda
penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD beserta penjelasannya. 4.2 Tujuan dan Sasaran SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD beserta indikator kinerjanya. 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi
dan
kebijakan
SKPD
dalam
lima
tahun
mendatang. BAB V
RENCANA
PROGRAM
KINERJA,
KELOMPOK
DAN
KEGIATAN,
SASARAN,
INDIKATOR
DAN
PENDANAAN
INDIKATIF Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator
kinerja,
kelompok
sasaran,
dan
pendanaan indikatif (Perumusan rencana program, kegiatan, indikator
kinerja,
kelompok
indikatif). Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
sasaran,
dan
pendanaan
Inspektorat Kota Bandung BAB VI
INDIKATOR
KINERJA
SKPD
YANG
MENGACU
PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
SKPD
dalam
lima
tahun
mendatang
sebagai
komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat Kota Bandung sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 25 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi Inspektorat Kota Bandung. Dengan perubahan struktur organisasi Inspektorat tersebut akan menghapus jabatan struktural di bawah Inspektur Pembantu Wilayah. Sejalan dengan terbentuknya jabatan fungsional, Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Inspektorat Kota Bandung merupakan unsur pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota Bandung dengan tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan
pengawasan
pelaksanaan
urusan
dan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara teknis dan administratif dengan mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Pembentukan dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung telah diatur di dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi Inspektorat Kota Bandung sebelum direvisi, dengan susunan organisasi sebagai berikut: 1. Inspektur, sebagai pimpinan organisasi; 2. Sekretaris, membawahi: a.Sub Bagian Perencanaan; b.Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; c.Sub Bagian Administrasi dan Umum. Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 3. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi: a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah I; b.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah I; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah I. 4. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi: a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah II; b.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah II; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah II. 5. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi: a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah III; b.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah III; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wilayah III. 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahkan: a.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan Wilayah IV; b.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan Wilayah IV; c.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan Wil. IV. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota
Bab
III
pasal
18
menyebutkan
apabila
Jabatan
Fungsional Pengawas Pemerintah telah ditetapkan sesuai peraturan dan perundang-undangan maka Jabatan Struktural di bawah Inspektorat Pembantu dihapus. Kemudian diikuti dengan penyesuaian Peraturan Daerah Kota Bandung dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Inspektorat Kota Bandung, yang mengubah struktur organisasai Inspektorat dengan menghapus jabatan struktural di bawah Inspektur Pembantu, sejalan dengan terbentuknya jabatan fungsional Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD). Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Dengan berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2013 tentang rincian tugas pokok, fungsi dan wilayah kerja Inspektorat Kota Bandung mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengawasan pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bandung serta perubahan Inspektur Pembantu Wilayah IV menjadi Inspektur Pembantu Khusus (Irbansus) yang ditugaskan untuk melakukan hal-hal penugasan yang bersifat kekhususan. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Bandung tentunya harus dapat melakukan tindakan
korektif
atas
penyimpangan
yang
dilakukan
terhadap
pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut sesuai dengan visi Walikota Bandung yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018 yaitu “Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera”. Visi tersebut dijabarkan dalam 4 (empat) misi yaitu : Misi Pertama: Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.Bermakna untuk menciptakan kenyamanan bagi seluruh warga KotaBandung melalui pembangunan infrastruktur yang berkualitas dengan memperhatikan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Misi Kedua: Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. Dimaksudkan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi pemerintah Kota Bandung yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung oleh kompetensi aparat yang profesional dan sistem modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) dan pemerintahan yang
bersih (Clean Government). Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Misi Ketiga: Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Dimaksudkan untuk mewujudkan warga Kota Bandung yang sehat, cerdas, dan berbudaya yang bercirikan meningkatnya ketahanan
keluarga,
Kesejahteraan
Sosial
menurunnya (PMKS),
jumlah
tingginya
Penyandang peran
Masalah
pemuda
dalam
pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional dan internasional, serta terpeliharanya seni dan warisan budaya. Misi Keempat: Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja, menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM, mewujudkan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan pangan serta mengembangkan sistem pembiayaan kota terpadu. Sumber
Daya
Manusia
Inspektorat
Kota
Bandung
yang
menjalankan tugas berdasarkan jabatan dan fungsinya didasarkan kepada
kategori
golongan
yang
terdiri
dari
pejabat
struktural,
fungsional/pemeriksa dan pelaksana yang tersaji pada tabel 2.1. berikut:
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 2.2 Sumber Daya Manusia (SDM) Tabel 2.1 BEZZETING PEJABAT STRUKTURAL, FUNGSIONAL /PEMERIKSA DAN PELAKSANA INSPEKTORAT KOTA BANDUNG NO 1 I
ESELON/JENJANG/PELAKSANA 2 PEJABAT STRUKTURAL 1. ESELON I 2. ESELON II 3. ESELON III 4 ESELON IV
SUB JUMLAH PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR II ( PFA ) 1. AUDITOR UTAMA 2. AUDITOR MADYA 3. AUDITOR MUDA 4. AUDITOR PERTAMA 5. AUDITOR PENYELIA 6. AUDITOR PELAKSANA LANJUTAN 7. AUDITOR PELAKSANA SUB JUMLAH PEJABAT PENGAWAS URUSAN III PEMERINTAHAN DAERAH (P2UPD) 1. PENGAWAS PEMERINTAHAN MADYA Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
GOLONGAN I II III a b c d a b c d a b c 3 4 5
d
1 1
1 1 1 1
1
1 1 2 3 3 1
4 1 1 6 4
a
IV b c 6
d
JML KET 7
1 1 4 3 4 5
1 5 4 10
2
2 5 2 2 1 4 16
2 11 6 1
22
8
Inspektorat Kota Bandung 2. PENGAWAS PEMERINTAHAN MUDA 3. PENGAWAS PEMERINTAHAN PERTAMA SUB JUMLAH IV PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR ( PFA ) YANG DIPEKERJAKAN/DIPERBANTUKAN DARI UNIT KERJA LAIN 1. AUDITOR UTAMA 2. AUDITOR MADYA 3. AUDITOR MUDA 4. AUDITOR PERTAMA 5. AUDITOR PENYELIA 6. AUDITOR PELAKSANA LANJUTAN 7. AUDITOR PELAKSANA SUB JUMLAH VII STAF ADMINISTRASI DAN UMUM 1. DOKTOR 2. MAGISTER 3. SARJANA 4. DIPLOMA IV 5. DIPLOMA III 6. DIPLOMA I 7. SLTA/SMK 8. SLTP 9. SD SUB JUMLAH TOTAL JUMLAH Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
5
9
14
4 3 4 3 5
7 13
11 6 1
43
0 0 0 0 0 0 0 0
4 4 2
2
1
1
3
1
2 1
2
4 5
1 8
1
1 2 0 15 84
Inspektorat Kota Bandung 2.3
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat Kota Bandung Pelaksanaan kebijakan strategis pemberantasan korupsi berdasarkan amanat Pasal 3 dan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025
dan
Jangka
Menengah
Tahun
2012-2014.
Berdasarkan peraturan tersebut tugas Pemerintah Daerah yang pertama
adalah
menjabarkan
dan
melaksanakan
Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) melalui aksi Pencegahan Pemberantasan Korupsi yang ditetapkan setiap tahun. Tugas Pemerintah Daerah yang kedua, adalah menyampaikan
laporan
sekurang-kurangnya
pencapaian
setiap
3
pelaksanaan
(tiga)
bulan
aksi
sekali
PPK
kepada
Kementerian yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri
dan
Kementerian/Badan
yang
membidangi
urusan
perencanaan pembangunan nasional. Pemerintah
Kota
Bandung
pada
melaksanakan kegiatan yaitu Pertama,
tahun
2013
telah
menyusun 7 (tujuh)
Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK) dengan berpedoman pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 356/5152/SJ tanggal 12 Desember 2012 tentang Penyusunan Aksi Pencegahan dan Pemberantaran Korupsi (PPK) Pemerintah Daerah Tahun 2013, terdiri dari: 1. Pembentukan kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bagi pemerintah daerah yang belum membentuk kelembagaan PTSP; 2. Pelimpahan
kewenangan
penerbitan
perizinan
perizinan di daerah kepada lembaga PTSP;
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
dan
non
Inspektorat Kota Bandung 3. Publikasi standar pelayanan terpadu satu pintu pada lembaga PTSP (bagi pemerintah daerah yang sudah membentuk kelembagaan PTSP; 4. Penyediaan
sarana
dan
mekanisme
penyelenggaraan
penanganan pengaduan layanan PTSP; 5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah; 6. Publikasi
dokumen
rencana
pembangunan
daerah
dan
rencana kerja satuan kerja perangkat daerah; 7. Pelaksanaan transparansi proses pengadaan barang dan jasa. Kedua,
membentuk
tim
koordinasi
pencegahan
dan
pemberantasan korupsi pemerintah daerah, dengan diketuai oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung, yang dalam pelaksanaannya sehari-hari
dikoordinasikan
oleh
Asisten
Sekretaris
Daerah
Bidang Pemerintahan. Penataan
dan
Peningkatan
Efektivitas
Kelembagaan
Inspektorat Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat
Provinsi,
Kabupaten/Kota
Bab
III
pasal
18
menyebutkan Apabila Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah telah ditetapkan sesuai peraturan dan perundang-undangan maka
Jabatan
Struktural
di
bawah
Inspektorat
Pembantu
dihapus. Kemudian diikuti dengan penyesuaian Peraturan Daerah Kota Bandung dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kota Bandung
Nomor
25
Tahun
2012
tentang
perubahan
atas
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 11 Tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan organisasi Inspektorat Kota Bandung, yang
mengubah
struktur
organisasai
Inspektorat
dengan
menghapus jabatan structural di bawah Inspektur Pembantu, Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung sejalan dengan terbentuknya jabatan fungsional Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD). Dengan berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 542
Tahun 2013, tentang rincian tugas pokok, fungsi dan
wilayah Kerja Inspektorat Kota Bandung mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
pengawasan
pelaksanaan
urusan
dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bandung. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Bandung seharusnya dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di dalam wilayah Pemerintahan Kota Bandung. Penataan dan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Inspektorat Dalam penataan dan peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) terbagi menjadi dua yaitu: a) Peningkatan Bimbingan Teknis dan Diklat bagi auditor dan Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) melalui kerjasama dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat maupun Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri; b) Merumuskan dan menetapkan Kode Etik maupun Penetapan Angka
Kredit
bagi
Auditor
dan
Pejabat
Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) di lingkungan Inspektorat Kota Bandung.
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Peningkatan Anggaran Inspektorat Kota Bandung Sebagai SKPD Khusus Berikut
upaya
yang
dilakukan
Inspektorat,
dalam
rangka
meningkatkan anggaran Inspektorat Kota Bandung sebagai SKPD Khusus: a) Peningkatan
Tunjangan Kelangkaan Profesi bagi Pejabat
Fungsional Auditor dan Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
Daerah
(P2UPD)
di
lingkungan
Inspektorat Kota Bandung melalui Tunjangan Perbaikan Penghasilan PNS; b) Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana penunjang pengawasan; c) Peningkatan
alokasi
biaya
bagi
profesionalisme
tenaga
pemeriksa dan aparatur pengawasan; d) Peningkatan biaya untuk sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah; e) Peningkatan
alokasi
biaya
untuk
penataan
dan
penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan melalui penyusunan dan perumusan Pedoman Operasional Pengawasan (POP) dan Daftar Materi Pengawasan (DMP); f)
Peningkatan alokasi biaya koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif;
g) Peningkatan biaya untuk fasilitasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); h) Peningkatan biaya kegiatan fasilitasi koordinasi dan konsultasi Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (ADPPK), fasilitasi Monitoring dan evaluasi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dan Pakta Integritas; i)
Peningkatan alokasi biaya Tindak Lanjut Hasil baik Internal maupun eksternal;
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Pengawasan
Inspektorat Kota Bandung Kontribusi
terhadap
pelaksanaan
revitalisasi
tindak
lanjut
percepatan peningkatan pelayanan publik Kota Bandung meliputi upaya-upaya sebagai berikut. a. Menyusun Sistem dan Prosedur Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; b. Memfasilitasi
penanganan
pengaduan
masyarakat
yang
meliputi: - Pengaduan tentang penyalahgunaan wewenang; - Hambatan dalam pelayanan publik; - Pengaduan tentang tindak Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); - Pengaduan tentang pelanggaran disiplin pegawai. Membangun
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
(SPIP)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 di lingkungan Pemerintah Kota Bandung : a) Meningkatkan efektifitas Tim Satgas SPIP Pemerintah Kota Bandung maupun pembentukan Tim Satgas SPIP di tingkat SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung; b) Meningkatkan kualitas hasil pengawasan melalaui Road to WTP dalam rangka pencapaian opini BPK-RI Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tahun 2015 terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dengan penandatangan komitmen oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung; c) Penataan kompetensi Jabatan Fungsional Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009; d) Membangun
sistem
pengawasan
yang
transparan
dan
akuntabel melalui peningktan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam : Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung a. Pengawasan Reguler; b. Pemeriksaan khusus; c. Pemeriksaan Tertentu; d. Penangaanan Pengaduan Masyarakat; e. Tindak lanjut Hasil Temuan Internal dan eksternal. e) Membangun standar moral bagi Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah
Daerah
(P2UPD)
dan
auditor
melalui
pembudayaan nilai-nilai strategis organisasi : I N S P E K T O R A T j)
= = = = = = = = = = =
I N T E G R I T A S N O R M A T I F S O L U S I P R O F E S I O N A L E F E K T I F dan E F I S I EN K O N S I S T E N T U N T A S O B Y E K T I F R E S P O N S I F A N T I S I P A T I F T E R P E R C A Y A
Meningkatkan penunjang
perangkat
pelaksanaan
pendukung pengawasan,
teknologi
informasi
sarana
mobilitas
pelaksanaan pengawasan serta fasilitas sarana-prasarana gedung dan kantor yang representatif. k) Mengoptimalkan anggaran Inspektorat yang memadai dan meningkat setiap tahunnya yang dimanfaatkan untuk: Tunjangan kelangkaan profesi; Satuan biaya khusus bagi pengawasan; Peningkatan Sumber Daya Manusia bidang Pengawasan; Penanganan pengaduan; Pemeriksaan
dengan
tujuan
Permintaan maupun current issues.
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung 2013-2018
tertentu
atau
atas
Inspektorat Kota Bandung BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 542 Tahun 2013 Tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Wilayah Kerja Inspektorat Kota Bandung mempunyai tugas pokok dalam menyelenggarakan
pengawasan
pelaksanaan
urusan
dan
penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Bandung. Dalam kaitan tersebut Inspektorat Kota Bandung tentunya harus dapat melakukan tindakan korektif atas penyimpangan yang dilakukan terhadap pelaksanaan urusan dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah apabila tidak sesuai dengan peraturan dan perundangundangan yang berlaku, serta melakukan pembinaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah yang berada di dalam wilayah Pemerintahan Kota Bandung. Inspektorat menyelenggarakan
Kota
Bandung
pengawasan
sebagai
lembaga
yang
urusan
dan
pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah, dituntut untuk mampu berperan sebagai institusi yang mampu meningkatkan kualitas pengawasan pelaksanaan pembangunan daerah sehingga dapat mewujudkan
tata
kelola
Governance)
maupun
pemerintahan
pemerintahan
yang
yang
baik
bersih
(Good (Clean
Government) dengan tujuan dapat memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya kemakmuran warga kota (welfare state). Berdasarkan analisis, permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat Kota Bandung adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan lebih ke aspek administratif, bukan ke hasil;
SKPD menganggap perencanaan bukan suatu kebutuhan mendasar;
Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung
Tidak ada sanksi yang tegas terhadap pengelolaan kinerja; (hingga ke keuangan daerah);
SKPD masih ewuh pakewuh, tidak concern terhadap tindak lanjut hasil temuan pengawasan;
Pelaksanaan sistem lebih bersifat formalitas;
Kesulitan reviu dokumen perencanaan karena dokumen tidak seragam formatnya;
Temuan yang berulang (seperti barang daerah, pengadaan barang dan jasa);
Rendahnya tindak lanjut atas temuan oleh SKPD;
Peningkatan
kapasitas
SDM
(auditor
&
P2UPD)
tidak
sepenuhnya controllable bagi inspektorat;
Sistem
penyelenggaraan
pemeriksaan
belum
seragam
(dibutuhkan semacam audit program yang konsisten);
Teknik audit untuk mengungkap substansi temuan dibalik yang administratif masih lemah;
Struktur organisasi belum sesuai dengan kebutuhan teknis pemeriksaan;
Standar kompetensi SDM inspektorat belum terpenuhi;
Norma, standar, & prosedur pemeriksaan belum sepenuhnya tersedia;
Peraturan Walikota yang ada, belum sepenuhnya mengatur SOP secara lengkap tentang tatacara pemeriksaan;
Kesenjangan
antara
perencanaan
dan
pelaksanaan
pemeriksaan;
Kesenjangan antara bimtek dan kebutuhan;
Dalam penyelenggaran tugas inspektorat, sulit dibedakan antara peran auditor dan P2UPD;
Pemeriksaan tidak menyentuh akar permasalahan;
Hard and soft controll atas kompetensi dan integritas yang perlu ditingkatkan.
Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih Visi dan Misi Inspektorat Kota Bandung merupakan Implementasi yang harus dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 20132018 dimana RPJMD tersebut merupakan perwujudan Visi dan Misi Walikota Bandung terpilih periode 2013-2018. Dalam
rangka
mewujudkan
Visi
dan
Misi
Walikota
Bandung, Inspektorat Kota Bandung yang berada dalam Misi ke 2 Walikota Bandung terpilih yaitu: Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani melalui pelaksanaan pengawasan yang profesional dan akuntabel mengimplementasikan Visi tersebut dengan langkah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem dan mekanisme peraturan perundangan pada auditan; 2. Membina dan memberikan masukan bagi terselenggaranya pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani melalui hasil pengawasan internal; 3. Terwujudnya Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang profesional, berkualitas dan akuntabel; 4. Meningkatnya kualitas hasil pengawasan sebagai bahan masukkan bagi pimpinan untuk meningkatkan kinerja aparat pemerintah; 5. Sinergitas antar aparat pengawasan intern pemerintah dalam mewujudkan terlaksananya pengawasan intern pemerintah yang optimal. Faktor penghambat dan pendorong yang mempengaruhi visi dan misi kepala daerah : Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 1. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM): a. Masih
Kurangnya
Sertifikasi
yang
berkaitan
dengan
kompetensi Bidang Pengawasan; b. Belum seimbangnya rasio antara tenaga pengawasan dengan obyek pemeriksaan; c. Masih
kurangnya
Bimbingan
Teknis
maupun
diklat
kompetensi baik bagi Pejabat Fungsional Auditor dan Pejabat Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD). 2. SARANA PRASARANA: a. Masih belum memadainya perangkat pendukung teknologi informasi penunjang pelaksanaan pengawasan; b. Masih belum memadainya sarana mobilitas pelaksanaan pengawasan; c. Masih belum memadainya fasilitas dan sarana prasarana gedung dan kantor yang representatif. 3. ANGGARAN: Belum terpenuhinya Anggaran penunjang pengawasan dari APBD
Kota
Bandung
sesuai
kebutuhan
sesuai
dengan
kebijakan pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kementerian Dalam Negeri. Upaya-Upaya Mengatasi Kendala Dan Hambatan 1. Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas SDM yang ada melalui kerjasama berupa Bimbingan Teknis dan Diklat Kompetensi dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri; 2. Mengoptimalkan koordinasi dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung maupun Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri untuk memfasilitasi pendidikan dan latihan bagi Pejabat Pengawas Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) dan Jabatan Fungsional Auditor (JFA); 3. Meningkatkan kerjasama teknis dengan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat untuk optimalisasi: a. Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; b. Tindak lanjut hasil temuan BPK-RI; c. Pemeriksaan tujuan tertentu untuk penanganan temuan yang bersifat strategis; d. Perumusan
regulasi
kebijakan
Sistem
Pengendalian
Internal; e. Membangun
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah
(SPIP). 4. Merumuskan
Ratio
kebutuhan
SDM
pemeriksa
melalui
Analisis Beban Kerja (ABK) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) sesuai dengan kompetensi dalam bidang pengawasan; 5. Mengadakan Bimbingan teknis maupun Pendidikan Kantor Sendiri (PKS) kompetensi dalam bidang pengawasan bagi Pejabat
Fungsional
Auditor
dan
Pejabat
Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD); 6. Mendorong Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) untuk mengoptimalkan status kepemilikan dan aset Pemerintah Kota Bandung; 7. Mengoptimalkan anggaran yang tersedia seefektif dan seefisien mungkin dalam rangka peningkatan kinerja tenaga pengawas dan pelaksana di lingkungan Inspektorat Kota Bandung; 8. Mengusulkan secara bertahap peningkatan anggaran dalam tiap tahun anggaran sesuai dengan target kinerja pengawasan maupun kebijakan pengawasan Kementerian Dalam Negeri yang didasarkan pada Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013-2018. Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 3.3
Penentuan Isu-Isu Strategis Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis diidentifikasi dari berbagai sumber diantaranya adalah: 1. Isu strategis dalam sasaran dari penyelenggaraan negara tahun 2013-2018; 2. Isu strategis dalam arah kebijakan bidang aparatur negara tahun 2013-2018; 3. Isu strategis yang diangkat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 4. Isu strategis yang diangkat dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2013 dan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 20122025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 (Stranas PPK) serta
Peraturan
Menteri
Perencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor
1
Tahun
Pemantauan,
2013
Evaluasi
tentang
dan
Tata
Pelaporan
Cara
Koordinasi,
Strategis
Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Adapun isu strategis yang patut diangkat dalam Renstra Inspektorat Kota Bandung Tahun 2013-2018 dan perlu dipersiapkan baik Peraturan Perundangan serta Penguatan Kelembagaan sebagai landasan mewujudkannya dengan: 1. Belum optimalnya tindaklanjut hasil pemeriksaan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); 2. Masih adanya SKPD yang terkena kasus hukum; Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 3. Belum
optimalnya penerapan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) di jajaran SKPD; 4. Belum
optimalnya
implementasi
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di jajaran SKPD Pemerintah Kota Bandung; 5. Perlunya peningkatan pelayanan Inspektorat Kota Bandung atas Pengaduan Masyarakat terhadap proses pembangunan Kota Bandung.
Rencana Strategis inspektorat Kota Bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1
VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung pada dasarnya mencerminkan apa yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan berdasarkan tugas pokok
dan fungsi
Inspektorat Kota Bandung dan mengimplementasikan visi dan misi WaliKota
Bandung
sebagaimana
tercermin
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung tahun 2013-2018. Untuk mewujudkan visi yersebut Inspektorat Kota Bandung membutuhkan misi. Misi adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Inspektorat Kota Bandung. Visi dan misi Inspektorat Kota Bandung pada dasarnya adalah apa yang akan diwujudkan dan bagaimana upaya-upaya yang akan dilakukan dalam lima tahun ke depan, sebagaimana nanti akan diimplementasikan ke dalam strategi, kebijakan, program, dan kegiatan Inspektorat Kota Bandung tahun 2013-2018. Visi Inspektorat Kota Bandung adalah: “Terwujudnya pengawasan internal yang berkualitas dan profesional menuju tata kelola pemerintahan yang baik” Visi di atas menunjukkan kaitan antara tugas pokok dan fungsi Inspektorat
Kota
Bandung
dengan
terwujudnya
tata
kelola
pemerintahan yang baik di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, meliputi
aspek
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
bersih,
akuntabilitas kinerja, dan pelayanan publik yang prima. Kualitas dan profesionalitas pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kota
Bandung
harus
berdampak
pada
terwujudnya
pemerintahan yang baik di 3 (tiga) aspek tersebut. Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
tata
kelola
Inspektorat Kota Bandung Dengan demikian, pokok visi yang harus diperhatikan adalah: 1.
Pengawasan internal yang berkualitas dan profesional Pengawasan internal yang berkualitas dan profesional merupakan pilar utama agar peran dan kedudukan Inspektorat Kota Bandung dapat
dirasakan
oleh
masyarakat
berupa
penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang sesuai dengan kaidah dan peraturan perundangan.
Hasil-hasil
pengawasan
internal
harus
dapat
memberikan keyakinan memadai atas ketaatan, dan kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan
fungsi
Instansi
Pemerintah
(assurance
activities);
dapat
memberi peringatan dini (early warning system) dan efektivitas manajemen Instansi
risiko
dalam
Pemerintah
penyelenggaraan
(anti
corruption
tugas
dan
fungsi
activities);
dan
dapat
memelihara dan meningkatkan tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (consulting activities). 2.
Tata Kelola Pemerintahan yang baik Untuk dapat mewujudkan apa yang menjadi visi organisasi di atas maka Inspektorat Kota Bandung menegaskan misinya sebagai berikut. 1. Meningkatkan efektivitas Pengawasan Internal Efektivitas pengawasan dapat diukur atas sejauh mana dampak pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor maupun Pejabat Pengawas
Urusan
Pemerintahan
daerah
(P2UPD)
dapat
memperbaiki tata kelola pemerintahan Kota Bandung. Berbagai kendala dalam menegakkan tata kelola pemerintahan yang selama ini terjadi harus dapat dituangkan dalam berbagai program
dan
pengawasan
kegiatan
internal
untuk
meningkatkan
sebagaimana
dimaksud
efektivitas dalam
misi
pertama ini. Fokus dari peningkatan efektivitas pengawasan internal
sekurang-kurangnya
meliputi
aspek
pengorganisasian, dan pelaksanaan pemeriksaan. Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
perencanaan,
Inspektorat Kota Bandung 2. Meningkatkan
profesionalisme
aparat
pengawas
intern
pemerintah Profesionalisme pelaksanaan
adalah
sesuatu
sewajarnya
terdapat
profesional.
kemampuan, dan
pada
atau
Profesionalisme
berhubungan
dengan
lain-lain
cara
sebagaimana
yang
dilakukan
dalam
“profesi”
kemahiran, oleh
seorang
pengawasan
internal
auditor
maupun
Pejabat
Pengawas Urusan Pemerintahan daerah (P2UPD) yang harus memenuhi
standar
menjalankan
kompetensi
tugasnya.
dan
Dengan
independensi demikian,
dalam
efektivitas
pengawasan internal juga berhubungan dengan bagaimana pemeriksaan dilaksanakan oleh auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan daerah (P2UPD) yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup, independensi dalam sikap mental, dan penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama. 4.2
TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan sasaran Renstra Inspektorat Kota Bandung
pada
dasarnya adalah penjabaran lebih teknis dari pernyataan visi dan misi. Melalui tujuan diharapkan dapat diketahui kinerja apa yang diharapkan dapat diwujudkan dari pernyataan visi dan misi. Sedangkan sasaran dapat menspesifikasi indikasi dari keberhasilan kinerja dimasingmasing tujuan. Untuk mewujudkan hasil yang akan dicapai selama periode perencanaan, maka Inspektorat Kota Bandung merumuskan tujuan yang terkait dengan misi, yaitu: 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN; 2. Mewujudkan akuntabilitas kinerja; 3. Mewujudkan pelayanan publik yang prima; dan
Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 4. Menjadikan
pengawasan
internal
sebagai
katalis
dan
peran
konsultatif. Selanjutnya, untuk mencapai hasil yang optimal yang ingin dicapai selama
periode
perencanaan,
maka
Inspektorat
Kota
Bandung
merumuskan tujuan, sasaran dan indikator kinerja sebagai berikut: 1) Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, dengan sasaran : Menurunnya jumlah SKPD dengan temuan pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi, dengan indikator kinerjanya: Persentase SKPD yang mendapat temuan yang berindikasi tindak pidana korupsi yang material. Meningkatnya SKPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level berkembang, dengan indikator kinerjanya: Persentase
SKPD
yang
telah
menerapkan
SPIP
pada
level
berkembang. 2) Mewujudkan akuntabilitas kinerja, dengan sasaran : Meningkatnya akuntabilitas kinerja Inspektorat Kota Bandung, dengan indikator kinerjanya : Skor
hasil
Evaluasi
Pendayaagunan
LAKIP
Aparatur
Inspektorat
Negara
dan
oleh
Kementerian
Reformasi
Birokrasi
Republik Indonesia; Tertib
administrasi
barang/aset
daerah
di
Inspektorat
Kota Bandung. Meningkatnya akuntabilitas kinerja SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, dengan indiktor kinerjanya : Persentase SKPD yang memiliki Nilai Evaluasi AKIP Minimal B. Meningkatnya Kepatuhan SKPD terhadap peraturan perundangundangan, dengan indiktor kinerjanya : Persentase berkurangnya rekomendasi hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang harus ditindaklanjuti.
Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 3) Mewujudkan pelayanan publik yang prima, dengan sasaran : Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik,
dengan
indikator
kinerjanya: Persentase
aduan
masyarakat
ditindaklanjuti dibandingkan
atas
layanan
publik
yang
yang diterima Inspektorat setiap
tahun. 4) Menjadikan aparat pengawasan intern pemerintah yang dapat berperan sebagai catalyst, consulting partner dan quality assurance, dengan sasaran : Meningkatnya
aparat
mendapatkan
sertifikat
pengawasan mengikuti
intern
pemerintah
pendidikan
dan
yang latihan
pengembangan profesi, dengan indikator kinerjanya : Persentase mendapatkan
aparat
pengawasan
sertifikat
intern
mengikuti
pemerintah
pendidikan
dan
yang latihan
pengembangan profesi. Hubungan antara visi, misi, tujuan, dan sasaran; beserta targettargetnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung Tabel Hubungan visi, Misi, Tujuan, dan Target Sasaran Visi: Terwujudnya Pengawasan Internal yang Berkualitas dan profesional menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Baik MISI
TUJUAN/SASARAN
INDIKATOR
Kondisi Awal
Misi 1: Meningkatkan efektivitas Pengawasan Internal 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN Menurunnya jumlah SKPD Persentase 31% dengan temuan SKPD yang pemeriksaan kasus tindak mendapat pidana korupsi temuan tindak pidana korupsi yang material. Meningkatnya SKPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level berkembang
Persentase SKPD yang telah menerapkan SPIP pada level berkembang.
2. Mewujudkan akuntabilitas kinerja Meningkatnya Skor hasil akuntabilitas kinerja Evaluasi LAKIP Inspektorat Kota Bandung Inspektorat oleh Kementerian Pendayaagunan Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke1 2 3 4 5
Kondisi Akhir
26%
23%
20%
16%
13%
13%
20%
33%
50%
65%
80%
100%
100%
C
CC
CC
B
B
A
A
Inspektorat Kota Bandung Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Tertib administrasi barang/aset daerah di Inspektorat Kota Bandung
100%
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung
Persentasi SKPD yang memiliki Nilai Evaluasi AKIP Minimal B
18%
Meningkatnya Kepatuhan SKPD terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Persentase berkurangnya rekomendasi hasil pemeriksaan internal dan eksternal yang harus ditindaklanjuti
100%
Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
100%
100%
100%
100%
26.23% 44.26% 70.49% 91.80%
18%
34%
50%
66%
100%
100%
100%
100%
72%
96.83%
Inspektorat Kota Bandung 3. Mewujudkan pelayanan publik yang prima Meningkatnya kualitas Persentase 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% pelayanan publik aduan masyarakat atas layanan publik yang ditindaklanjuti dibandingkan yang diterima Inspektorat setiap tahun Misi 2: Meningkatkan profesionalisme aparat pengawas intern pemerintah 1. Menjadikan aparat pengawas intern pemerintah yang dapat perperan sebagai catalyst, consulting partner dan quality assurance Meningkatnya Aparat Persentase 60 APIP 20% 40% 60% 80% 100% Seluruh APIP Pengawas Intern Aparat sudah Pemerintah yang Pengawas mendapatkan mendapatkan Sertifikat Intern sertifikat mengikuti pendidikan dan Pemerintah latihan pengembangan yang profesi mendapatkan Sertifikat mengikuti pendidikan dan latihan pengembangan profesi
Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 1.3
STRATEGI DAN KEBIJAKAN Strategi adalah rumusan umum untuk mencapai sasaran secara spesifik yang dijabarkan ke masing-masing kebijakan berdasarkan analisis SWOT, Streng (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opurtunities (Peluang), Thread (tantangan). Berbagai kebijakan di tiap-tiap strategi diterjemahkan ke dalam program dan kegiatan. Berdasarkan SWOT dalam kertas kerja maka strategi yang ditempuh selama lima tahun, meliputi: 1. Penataan kebijakan dan sistem pengawasan berbasis risiko; 2. Peningkatan kualitas pelaksanaan pemeriksaan; dan 3. Peningkatan kompetensi aparat pengawas intern pemerintah. Adapun kebijakan yang ditempuh untuk menjalankan strategi tersebut adalah: 1. Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, dan prosedur pemeriksaan; 2. Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan teknis pemeriksaan; 3. Penerapan dan pengembangan SPIP oleh SKPD; 4. Peningkatan kualitas SPIP dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota; 5. Peningkatan
kualitas
AKIP
dalam
evaluasi
internal
LAKIP
Pemerintah Kota; 6. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah; 7. Pengevaluasian terhadap LAKIP yang telah dilaksanakan oleh SKPD; 8. Pengawasan atas kinerja SKPD; 9. Peningkatan sistem pengendalian intern Pemerintah; 10. Peningkatan pemeriksaan operasional SKPD berdasarkan urutan SKPD yang risikonya paling besar; 11. Pembagian tim pengawas berdasarkan risiko; 12. Pengembangan sistem informasi manajemen hasil pemeriksaan berbasis komputer; Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung 13. Pembuatan laporan dari entitas pelaporan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP); 14. Pemeriksaan terhadap kualitas pelayanan publik yang strategis; 15. Mengembangkan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi; 16. Pemberian
fasilitas
bagi
pelaksanaan
pengawasan
operasional
terhadap kegiatan SKPD dan 17. Peningkatan kapasitas SDM (Auditor & P2UPD) yang sepenuhnya controllable bagi Inspektorat.
Rencana Strategis Inspektorat Kota bandung 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung
Tabel 4.2 Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Tujuan Sasaran Mewujudkan pemerintahan Menurunnya jumlah yang bersih dan bebas KKN SKPD dengan temuan pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi
Strategi
Penataan kebijakan dan sistem pengawasan berbasis risiko
Meningkatnya SKPD yang telah Rencana Strategis 2013-2018
Kebijakan 1. Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, dan produser pemeriksaan; 2. Penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan teknis pemeriksaan; 3. Peningkatan kualitas AKIP dalam evaluasi internal LAKIP Pemerintah Kota; 4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah; 5. Pengevaluasian terhadap LAKIP yang telah dilaksanakan oleh SKPD; 6. Pengawasan atas kinerja SKPD; 7. Peningkatan sistem pengendalian intern Pemerintah; 8. Peningkatan pemeriksaan operasional SKPD berdasarkan urutan SKPD yang risikonya paling besar; 9. Pembagian tim pengawas berdasarkan risiko 1. Penerapan dengan pengembangan SPIP oleh SKPD;
Inspektorat Kota Bandung
mengimplementasikan SPIP pada level berkembang
Mewujudkan akuntabilitas Menurunnya temuan kinerja pemeriksaan kinerja SKPD yang dibawah target Mewujudkan pelayanan Menurunnya jumlah publik yang prima pengaduan masyarakat atas layanan publik kepada Inspektorat
Menjadikan pengawasan Meningkatnya internal sebagai katalis dan tindaklanjut hasil peran konsultatif pemeriksaan Meningkatnya tindaklanjut saran/hasil review
Rencana Strategis 2013-2018
2. Peningkatan kualitas SPIP dalam penyusunan LK Pemerintah Kota 1. Pengembangan sistem informasi manajemen hasil pemeriksaan berbasis komputer; 2. Pembuatan laporan dari entitas pelaporan yang sesuai dengan Peningkatan kualitas SAP; pelaksanaan 3. Pemeriksaan terhadap kualitas pemeriksaan pelayanan publik yang strategis; 4. Mengembangkan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi;
Peningkatan kompetensi aparat pengawas intern pemerintah
1. Pemberian fasilitas bagi pelaksanaan pengawasan operasional terhadap kegiatan SKPD dan 2. Peningkatan kapasitas SDM (auditor & P2UP) yang sepenuhnya controlable bagi Inspektorat
Inspektorat Kota Bandung BAB V PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan pada bagian sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang lebih operasional untuk kurun waktu lima tahun (2013-2018), meliputi program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Program ini merupakan penjabaran dari kebijakan strategis Inspektorat Kota Bandung dengan tetap mengacu pada program pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Bandung
yang
dikoordinasikan
oleh
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Bandung untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan, dalam hal ini sasaran Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandung. Program merupakan kristalisasi kebijakan dari masing-masing strategi yang pada akhirnya adalah untuk mencapai sasaran. Melalui rumusan kebijakan yang tepat, tiap program dan kegiatan diharapkan mampu menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi dan akan diselesaikan oleh Inspektorat Kota Bandung dalam lima tahun mendatang. Rinciap program dan kegiatan selama lima tahun sesuai dengan strategi dan arah kebijakan untuk pencapaian visi dan misi Inspektorat Kota Bandung adalah sebagaimana tercantum dalam tabel 5.1 berikut. Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandunmg 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung
Rencana Strategis Inspektorat Kota Bandunmg 2013-2018
Inspektorat Kota Bandung BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai
atau
melihat
tingkatan
kinerja
baik
dalam
tahap
perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex-post) Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban
pemerintah
dalam
mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi, dan misi organisasi. Pada akuntabilitas
sektor
publik
kinerja
seperti
menghadapi
entitas
pemerintah
masalah
berupa
sistem sulitnya
mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik
tersebut
timbul
karena
sektor
publik
memiliki
karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Inspektorat Kota Bandung Daerah Kota Bandung 2013-2018, misi nomor 2 ( dua) yaitu “Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani” dengan tujuan “ Membangun sistem pelayanan publik dan pengelolaan administrasi pemerintahan kota yang efektif” dengan sasaran “Meningkatnya fungsi dan kualitas pengawasan internal pemerintah daerah” maka Inspektorat Kota Bandung mengarahkan kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD sebagaimana tabel 6.1 berikut.
Inspektorat Kota Bandung Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Kepada Tujuan dan Sasaran RPJMD No.
Indikator
1.
Menurunnya jumlah SKPD dengan temuan pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi
2.
Meningkatnya SKPD yang telah mengimplementasikan SPIP pada level berkembang
Rencana Strategis 2013-2018
Kondisi Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Awal Akhir Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Periode Periode 1 2 3 4 5 RPJMD RPJMD 31% 26% 23% 20% 16% 13% 13%
20%
33%
50%
65%
80%
100%
100%
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KOTA BANDUNG
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome)/Kegiatan (Output)
4 1 20 1 20 07 06
6 5 Tingkat Kewajaran Laporan Keuangan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1 20 1 20 07 06 01 Penyusunan laporan capaian kinerja dan Jumlah kegiatan penyusunan laporan capaian ikhtisar realisasi kinerja SKPD kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja 1 20 1 20 07 20
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Tingkat tercapainya pembinaan yang Internal dan Pengendalian Pelaksanaan dilakukan terhadap objek pemeriksaan Kebijakan KDH
1 20 1 20 07 20 01 Kegiatan Pelaksanaan Internal Secara Berkala
Pengawasan 1. Jumlah Objek Pemeriksaan yang diaudit secara Reguler 2. Jumlah Kegiatan Pemeriksaan Audit tertentu yang dilaksanakan 3. Jumlah SKPD yang di Stock Opname dan Kas Opname
1 20 1 20 07 20 02 Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah
Terlaksananya Pemeriksaan Khusus Penanganan Kasus Pengaduan di lingkungan Pemda
1 20 1 20 07 20 03 Kegiatan Pengendalian Manajemen 1. Terlaksananya Kegiatan SPIP 2. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan KDH Kegiatan AD-PPK 3. Terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Laporan Gratifikasi 1 20 1 20 07 20 05 Kegiatan Inventarisasi Temuan Jumlah Obyek Pemeriksaan yang memiliki Pengawasan temuan 1 20 1 20 07 20 06 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan yang ditindaklanjuti
1 20 1 20 07 20 07 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif
Jumlah Kegiatan Koordinasi Pengawsan yang dilaksanakan
1 20 1 20 07 20 08 Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil 1. Jumlah Entitas Pelaporan yang direviu Pengawasan 2. Jumlah SKPD yang dievaluasi AKIP 3. Jumlah Lakip yang disusun 4. Jumlah Objek Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Reguler, Pemeriksaan Tertentu dan Pemeriksaan Inspektorat Prov. Jawa Barat 5. Jumlah Kegiatan Pendidikan di Kantor Sendiri
Penyelesaian
Target
Rp.
7 N/A
8 N/A
9
N/A
N/A
100%
100%
Target
Tahun-3 Rp.
Target
Tahun-4 Rp.
Target
Rp.
Target
11 500.000.000
12 100%
13 500.000.000
14 100%
15 500.000.000
16 100%
17 500.000.000
18 100%
0
8 Kegiatan
500.000.000
8 Kegiatan
500.000.000
8 Kegiatan
500.000.000
8 Kegiatan
500.000.000
8 Kegiatan
8.387.230.000
100%
100%
100%
100%
2. 20 Kegiatan
2. 12 Kegiatan
2. 12 Kegiatan
3. 61 SKPD
3. 61 SKPD
3. 61 SKPD
3. 61 SKPD
3. 61 SKPD
1. 1 Tahun 2. 1 Tahun
1 Tahun
3. 1 Tahun
120 Objek Pemeriksaan
120 Objek Pemeriksaan
20 Laporan
473.950.000 1. 1 Tahun 2. 1 Tahun
100%
100%
987.450.000
100%
5 Kegiatan
171.180.000
5 Kegiatan
62 Entitas Pelaporan
1. 62 Entitas Pelaporan
1.175.400.000 1. 62 Entitas Pelaporan
20 Laporan
650.000.000 1. 1 Tahun 2. 1 Tahun
3. 1 Tahun 51.775.000 120 Objek Pemeriksaan
5 Kegiatan
61 SKPD
116.000.000
7.986.000.000 1. 66 Objek Pemeriksaan
16.244.487.525
2. 12 Kegiatan
86.000.000
7.260.000.000 1. 66 Objek Pemeriksaan
15.207.497.750
2. 12 Kegiatan
1 Tahun 1 Tahun
4.972.450.000 1. 66 Objek Pemeriksaan
13.666.252.500
1. 66 Objek Pemeriksaan
20 Laporan
Target
10 100%
12 Kegiatan
20 Laporan
Rp.
0
66 Objek Pemeriksaan
61 SKPD
Kondisi Kinerja pada Akhir periode Renstra SKPD
Tahun-5
127.600.000
750.000.000 1. 1 Tahun 2. 1 Tahun
3. 1 Tahun 56.952.500 120 Objek Pemeriksaan 1.591.250.000
100%
461.165.000
5 Kegiatan
2.361.860.000 1. 62 Entitas Pelaporan
20 Laporan
8.784.600.000 1. 66 Objek Pemeriksaan
140.360.000
850.000.000 1. 1 Tahun 2. 1 Tahun
3. 1 Tahun 62.647.750 120 Objek Pemeriksaan 1.645.800.000
100%
475.165.000
5 Kegiatan
2.609.860.000 1. 62 Entitas Pelaporan
20 Laporan
17.508.149.778
9.663.060.000 1. 66 Objek Pemeriksaan 2. 12 Kegiatan 3. 61 SKPD 154.396.000
1.650.050.000
100%
475.280.000
5 Kegiatan
2.614.860.000 1. 62 Entitas Pelaporan
20 Laporan
950.000.000 1. 1 Tahun 2. 1 Tahun
3. 1 Tahun 68.912.525 120 Objek Pemeriksaan
100%
3. 1 Tahun 75.803.778 120 Objek Pemeriksaan 1.654.300.000
100%
490.165.000
5 Kegiatan
2.750.000.000 1. 62 Entitas Pelaporan
2. 61 SKPD
2. 61 SKPD
2. 61 SKPD
2. 61 SKPD
2. 61 SKPD
2. 61 SKPD
3. 1 Lakip
3. 1 Lakip
3. 1 Lakip
3. 1 Lakip
3. 1 Lakip
3. 1 Lakip
120 Obrik
4. 120 Obrik
4. 120 Obrik
4. 120 Obrik
4. 120 Obrik
4. 120 Obrik
4. 120 Obrik
2 Kegiatan
1 Lakip
5. 1 Kegiatan
5. 1 Kegiatan
5. 1 Kegiatan
5. 1 Kegiatan
5. 1 Kegiatan
5. 1 Kegiatan
6. 0
6. 61 SKPD
6. 61 SKPD
6. 61 SKPD
6. 61 SKPD
6. 61 SKPD
7. Jumlah Unit Kerja yang dievaluasi RKA
0
7. 0
7. 71 Unit Kerja
7. 71 Unit Kerja
7. 71 Unit Kerja
7. 71 Unit Kerja
7. 71 Unit Kerja
8. Jumlah SKPD yang dievalusi Renstra
0
8. 0
8. 0
8. 61 SKPD
8. 0
8. 0
Reformasi 1. Terlaksananya Kegiatan PMPRB
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Tahun-2
0
2. Dokumen Evaluasi Jabatan pada Inspektorat Kota Bandung 1 20 1 20 07 21
Tahun-1
6. Jumlah SKPD yang dimonitoring Laporan Keuangan Semesteran
1 20 1 20 07 20 09 Monitoring, evaluasi, pengendalian Jumlah SKPD yang dievaulasi AKIP terhadap LAKIP yang telah dilaksanakan SKPD 1 20 1 20 07 20 10 Kegiatan Birokrasi
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kondisi Kinerja pada Awal RPJMD (Tahun 0)
Tingkat tercapainya peningkatan capacity building SDM APIP
N/A
N/A
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0
N/A
469.025.000
100%
0
61 SKPD
1.169.025.000
100%
100% 745.300.000
100%
281.400.000
61 SKPD
1.269.025.000
100%
100% 1.130.000.000
100%
291.400.000
1.369.025.000
100%
100% 1.290.000.000
100%
8. 0 61 SKPD
301.400.000
61 SKPD
1.469.025.000
100%
100% 1.450.000.000
100%
100% 1.605.000.000
100%
1 20 1 20 07 21 01 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Tersedianya SDM Aparatur Pengawasan dan Jabatan Fungsional yang Profesional dan Handal
1 Tahun
1 Tahun
578.300.000
1 Tahun
1.000.000.000
1 Tahun
1.100.000.000
1 Tahun
1.200.000.000
1 Tahun
1.300.000.000
1 Tahun
1 20 1 20 07 21 03 Kegiatan Pembinaan SDM Aparat Pengawasan Fungsional
Terlaksananya Pembinaan Aparatur Pengawasan dan Jabatan Fungsional Inspektorat Kota Bandung
1 Tahun
1 Tahun
50.000.000
1 Tahun
100.000.000
1 Tahun
150.000.000
1 Tahun
200.000.000
1 Tahun
250.000.000
1 Tahun
30.000.000
2 Kegiatan
40.000.000
2 Kegiatan
50.000.000
2 Kegiatan
1 20 1 20 07 21 04 Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Terlaksananya Penyusunan Daftar Usulan Fungsional Auditor Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional 1 20 1 20 07 22
Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Tingkat tercapainya penyelenggaraan kegiatan pengawasan
2 Kegiatan 100%
2 Kegiatan 100%
2 Kegiatan
110.600.000 100%
Terlaksananya Penyusunan PKPT
1 20 1 20 07 23
Tingkat ketersediaan dokumen hasil pengawasan secara optimal
0%
1 20 1 20 07 23 02 Penyusunan sistem informasi hasil pemeriksaan
Jumlah Sistem Informasi hasil pemeriksaan yang disusun
N/A
N/A
0
N/A
1 20 1 20 07 23 03 Pemeliharaan sistem informasi hasil pemeriksaan
Jumlah Sistem Informasi hasil pemeriksaan yang dipelihara
N/A
N/A
0
3 Sistem
Tingkat pelayanan pengaduan masyarakat
1 Dokumen 100%
100%
110.600.000
300.000.000 100%
1 20 1 20 07 22 02 Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1 Dokumen
117.000.000
1 Dokumen
0 100%
100%
300.000.000
350.000.000 100%
1 Dokumen
75.000.000 100% 0
3 Sistem 100%
1 Dokumen
100.000.000 100% N/A
75.000.000
350.000.000
450.000.000 100%
0
3 Sistem 100%
1 Dokumen
125.000.000 100% N/A
100.000.000
450.000.000
55.000.000 40 Orang 550.000.000 100%
550.000.000
0
1 Sistem
200.000.000
125.000.000
4 Sistem
200.000.000
100%
1 Dokumen
400.000.000 100% 1 Sistem 4 Sistem 100%
1 20 1 20 07 01
Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat
Jumlah Kasus Pengaduan yang ditangani
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tingkat pelayanan administrasi perkantoran
N/A
N/A
100%
100%
0 701.420.000
22 Kasus 100%
30.000.000 986.239.095
24 Kasus 100%
33.000.000 1.076.895.105
26 Kasus 100%
36.300.000 1.174.616.715
27 Kasus 100%
39.930.000 1.280.110.487
27 Kasus 100%
1 20 1 20 07 01 01 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Terlaksananya Pelayanan Administrasi Perkantoran dalam Pengiriman Surat
1 Tahun
1 Tahun
8.000.000
1 Tahun
9.000.000
1 Tahun
9.900.000
1 Tahun
10.890.000
1 Tahun
11.979.000
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 02 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Terpenuhinya Sarana Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
12 Bulan
12 Bulan
109.800.000
12 Bulan
120.000.000
12 Bulan
132.000.000
12 Bulan
145.200.000
12 Bulan
159.720.000
12 Bulan
1 20 1 20 07 01 03 Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 1 20 1 20 07 01 06 Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/ Operasional
Tersedianya Perlengkapan dan Peralatan Penunjang Kerja Terpenuhinya Perijinan Kendaraan Dinas/Oprasional
1 Tahun
1 Tahun
30.600.000
1 Tahun
40.600.000
1 Tahun
50.600.000
1 Tahun
60.600.000
1 Tahun
70.600.000
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
29.079.000
1 Tahun
39.079.000
1 Tahun
49.079.000
1 Tahun
59.079.000
1 Tahun
69.079.000
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 08 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Terpenuhinya Jasa Kebersihan Kantor seharihari
12 Bulan
12 Bulan
73.320.000
12 Bulan
77.040.000
12 Bulan
84.744.000
12 Bulan
93.218.400
12 Bulan
102.540.240
12 Bulan
1 20 1 20 07 01 09 Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Terpenuhinya Jasa Perbaikan Alat Kerja Kantor
1 Tahun
1 Tahun
30.000.000
1 Tahun
33.650.000
1 Tahun
37.015.000
1 Tahun
40.716.500
1 Tahun
44.788.150
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 10 Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Terpenuhinya Alat Tulis Kantor
1 Tahun
1 Tahun
61.050.000
1 Tahun
67.155.000
1 Tahun
73.870.500
1 Tahun
81.257.550
1 Tahun
89.383.305
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 11 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Terpenuhinya Barang Cetakan dan Pengandaan
1 Tahun
1 Tahun
50.900.000
1 Tahun
56.455.000
1 Tahun
62.100.500
1 Tahun
68.310.550
1 Tahun
75.141.605
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 12 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Terpenuhinya penyediaan komponen instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
1 Tahun
1 Tahun
12.000.000
1 Tahun
13.500.000
1 Tahun
14.850.000
1 Tahun
16.335.000
1 Tahun
17.968.500
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 15 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Tersedianya Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
1 Tahun
1 Tahun
60.000.000
1 Tahun
67.000.000
1 Tahun
73.700.000
1 Tahun
81.070.000
1 Tahun
89.177.000
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 17 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Terpenuhinya Makanan dan Minuman
1 Tahun
1 Tahun
85.171.000
1 Tahun
93.660.095
1 Tahun
103.026.105
1 Tahun
113.328.715
1 Tahun
124.661.587
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 18 Kegiatan Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Terlaksananya Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
1 Tahun
1 Tahun
151.500.000
1 Tahun
169.100.000
1 Tahun
186.010.000
1 Tahun
204.611.000
1 Tahun
225.072.100
1 Tahun
1 20 1 20 07 01 19 Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran
Terlaksananya Kegiatan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/Teknis Perkantoran
N/A
0
1 Tahun
200.000.000
1 Tahun
200.000.000
1 Tahun
200.000.000
1 Tahun
200.000.000
1 Tahun
1 20 1 20 07 02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
N/A
Tercapainya Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
100%
100%
1 20 1 20 07 02 5 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah Kendaraan Dinas/Operasional Kantor
N/A
N/A
1 20 1 20 07 02 07 Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Terpenuhinya Perlengkapan Gedung Kantor
1 Tahun
1 Tahun
3.000.000
1 Tahun
1 20 1 20 07 02 09 Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Terpenuhinya Peralatan Penunjang gedung Kantor
1 Tahun
1 Tahun
100.400.000
1 20 1 20 07 02 10 Kegiatan Pengadaan Mebeulair
Terpenuhinya Meubelair Penunjang Kerja
1 Tahun
1 Tahun
32.600.000
1 20 1 20 07 02 22 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Terpenuhinya Bahan dan Jasa Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
1 Tahun
1 Tahun
1 20 1 20 07 02 22 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
12 Bulan
1 20 1 20 07 03
Tingkat pencapaian disiplin aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1 20 1 20 07 03 03 Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Tersedianya Pakaian Kerja Karyawan/ti
1 20 1 20 07 03 07 Pembangunan sistem pengukuran kinerja Jumlah sistem pengukuran kinerja aparatur aparatur yang dibangun JUMLAH
729.000.000
100%
0
1 Unit
1.448.400.000 100%
2.003.400.000 100%
2.508.400.000 100%
3.008.400.000 100%
1 Unit
200.000.000
1 Unit
200.000.000
1 Unit
200.000.000
1 Unit
5.000.000
1 Tahun
10.000.000
1 Tahun
15.000.000
1 Tahun
15.000.000
1 Tahun
1 Tahun
250.400.000
1 Tahun
400.400.000
1 Tahun
550.400.000
1 Tahun
700.400.000
1 Tahun
1 Tahun
150.000.000
1 Tahun
300.000.000
1 Tahun
400.000.000
1 Tahun
500.000.000
1 Tahun
101.400.000
1 Tahun
201.400.000
1 Tahun
301.400.000
1 Tahun
401.400.000
1 Tahun
501.400.000
1 Tahun
12 Bulan
491.600.000
12 Bulan
641.600.000
12 Bulan
791.600.000
12 Bulan
941.600.000
12 Bulan
1.091.600.000
12 Bulan
100%
100%
26.450.000
100%
90 Pakaian
90 Pakaian
26.450.000
180 Pakaian
N/A
N/A
0 10.700.000.000
N/A
200.000.000
72.000.000 100% 72.000.000 0 18.207.891.595
108.000.000 100% 270 Pakaian 1 Sistem
108.000.000 200.000.000 0 20.668.792.855
114.000.000 100% 360 Pakaian
114.000.000 0 22.602.804.240
180.000.000 100% 450 Pakaian N/A
180.000.000 450 Pakaian 0 25.071.590.264
N/A
ndisi Kinerja pada Akhir periode Renstra SKPD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Lokasi
19 500.000.000
20
21
500.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
9.663.060.000
1nspektorat
Kota Bandung
154.396.000
Inspektorat
Kota Bandung
950.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
Rp.
17.508.149.778
75.803.778
Inspektorat
Kota Bandung
1.654.300.000
Inspektorat
Kota Bandung
490.165.000
Inspektorat
Kota Bandung
2.750.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
301.400.000
Inspektorat
Kota Bandung
1.469.025.000
Inspektorat
Kota Bandung
1.300.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
250.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
55.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
Inspektorat
Kota Bandung
200.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
200.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
1.605.000.000
550.000.000
550.000.000 400.000.000
39.930.000
Inspektorat
Kota Bandung
1.280.110.487 11.979.000
Inspektorat
Kota Bandung
159.720.000
Inspektorat
Kota Bandung
70.600.000
Inspektorat
69.079.000
Inspektorat
Kota Bandung Kota Bandung
102.540.240
Inspektorat
Kota Bandung
44.788.150
Inspektorat
Kota Bandung
89.383.305
Inspektorat
75.141.605
Inspektorat
Kota Bandung Kota Bandung
17.968.500
Inspektorat
Kota Bandung
89.177.000
Inspektorat
Kota Bandung
124.661.587
Inspektorat
Kota Bandung
225.072.100
Inspektorat
Kota Bandung
200.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
200.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
15.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
700.400.000
Inspektorat
Kota Bandung
500.000.000
Inspektorat
501.400.000
Inspektorat
Kota Bandung Kota Bandung
1.091.600.000
Inspektorat
Kota Bandung
180.000.000
Inspektorat
Kota Bandung
0
Inspektorat
Kota Bandung
3.008.400.000
180.000.000
25.071.590.264