RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALOPO 2013 - 2018
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 12013
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RANCANGAN
PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 – 2018
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2
PEMERINTAH KOTA PALOPO
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 – 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mengamanatkan bahwa Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah; b. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan bahwa Kepala Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3
PEMERINTAH KOTA PALOPO Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186); 2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 6. Undang–Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4726); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 8. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
4
PEMERINTAH KOTA PALOPO sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4438); 11. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5043); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
5
PEMERINTAH KOTA PALOPO Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang wilayah Nasional (Lebaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
6
PEMERINTAH KOTA PALOPO 24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009-2029; 25. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 1); 26. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 08 Tahun 2008 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2008 Nomor 08) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 06 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2010 Nomor 06 ); 27. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 07 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Palopo (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 07); 28. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 08 Tahun 2008 tentang Satuan Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2008 Nomor 08) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 06 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2010 Nomor 06 ); 29. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012-2032; 30. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Palopo Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2008 Nomor 01);
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
7
PEMERINTAH KOTA PALOPO Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PALOPO dan WALIKOTA PALOPO
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAAN DAERAH KOTA PALOPO TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 – 2018.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Palopo. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Palopo. 4. Walikota adalah Walikota Palopo. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Palopo. 6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya disebut Bappeda, adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah
yang
bertanggung
jawab
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
8
PEMERINTAH KOTA PALOPO terhadap
pelaksanaan
tugas
dan
fungsi
perencanaan pembangunan di Kota Palopo. 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang
pelaksanaan
bertanggung tugas
jawab
pemerintahan
terhadap di
bidang
tertentu. 8. Instansi Vertikal adalah Perangkat Kementerian atau Lembaga Pemerintah Pusat di Daerah 9. Masyarakat adalah orang perorangan, kelompok orang, termasuk masyarakat hukum adat atau badan
hukum
yang
berkepentingan
dengan
kegiatan dan hasil pembangunan. 10. Dunia Usaha adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha
menengah
dan
usaha
besar
yang
melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. 11.
Perencanaan
adalah
suatu
proses
untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. 12. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya
disingkat
RPJP,
adalah
dokumen
perencanaan untuk periode 20 ( dua puluh ) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang Kota Palopo. 13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya
disingkat
RPJM,
adalah
dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
9
PEMERINTAH KOTA PALOPO 14.
Rencana
Kerja
Pemerintah
Daerah
yang
selanjutnya disebut RKPD adalah rencana kerja tahunan
daerah
yang
merupakan
dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk priode 1 (satu) tahun. 15. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palopo yang selanjutnya disebut RTRW Kota Palopo adalah hasil
perencanaan
tata
ruang
wilayah
yang
mengatur struktur dan pola ruang Kota Palopo untuk periode 20 (dua puluh) tahun. 16. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut RenjaSKPD, adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD,
adalah
dokumen
perencanaan
SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 18. Pembangunan Daerah adalah perubahan yang dilakukan secara terus menerus dan terencana oleh
seluruh
komponen
di
daerah
untuk
mewujudkan visi daerah. 19. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 20. Misi adalah rumusan umum mengenai upayaupaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 21. Isu-isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus
diperhatikan
atau
dikedepankan
dalam
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
10
PEMERINTAH KOTA PALOPO perencanaan
pembangunan
daerah
karena
dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik
bersifat
penting,
mendasar,
mendesak, berjangka panjang dan menentukan tujuan
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
dimasa yang akan datang. 22. Strategi
adalah
langkah-langkah
berisikan
program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 23.
Kebijakan
adalah
arah/tindakan
yang
diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mewujudkan visi dan misi. 24.
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi 1 (satu) atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh SKPD.
25.
Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau darnpak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu kegiatan.
26. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 27. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya keuangan
disebut tahunan
APBD
adalah
Pemerintah
rencana
Daerah
yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
11
PEMERINTAH KOTA PALOPO dibahas dan disetujui bersama Pemerintah Daerah dengan DPRD dan ditetapkan dengan Perda.
BAB II KEDUDUKAN Pasal 2 RPJM
Daerah
Kota
Palopo
Tahun
2013-2018
merupakan : a. Penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah dan arah kebijakan
keuangan
daerah
dengan
mempertimbangkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Palopo Tahun 2005 – 2025 ; dan b. Dokumen perencanaan daerah yang memberikan arah
sekaligus
acuan
bagi
seluruh
komponen
pelaku pembangunan daerah dalam mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan. BAB III MAKSUD DANTUJUAN Pasal 3 Maksud dan tujuan penetapan RPJM Daerah adalah untuk menetapkan pedoman perencanaan sebagai acuan dalam : a. Penyusunan Renstra - SKPD, RKPD, Renja - SKPD dan perencanaan penganggaran ; dan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
12
PEMERINTAH KOTA PALOPO b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kota serta dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan. BAB IV SISTEMATIKA Pasal 4 Sistematika RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 20132018 meliputi : BAB I :
PENDAHULUAN Memuat latar belakang, landasan hukum, hubungan antar dokumen, sistematika penyusunan, maksud dan tujuan.
BAB II :
GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO Memuat telaahan terhadap kondisi Kota Palopo dari aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
BAB III :
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA PALOPO Memuat evaluasi pembangunan daerah terhadap kinerja keuangan masa lalu, kebijakan
pengelolaan
keuangan
masa
lalu dan kerangka pendanaan. BAB IV : ISU-ISU STRATEGIS Memuat
tantangan
dan
permasalahan
pembangunan yang akan dihadapi selama 5 (lima) tahun dan isu strategis.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
13
PEMERINTAH KOTA PALOPO BAB V : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Memuat visi dan misi pemerintah daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, tujuan dan sasaran dari misi tersebut. BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Memuat dan menjelaskan arah kebijakan pembangunan pembangunan
Daerah, daerah
program
dan
indikator
kinerja serta tahapan pencapaian. BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan hubungan antara kebijakan umum
yang
berisi
arah
kebijakan
pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja
dan
program
pembangunan
daerah. BAB
VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN Menjelaskan rencana program prioritas serta kebijakan keuangan daerah untuk memenuhi kebutuhan pendanaan selama 5 (lima) tahun.
BAB IX : INDIKATOR KINERJA DAERAH memuat indikator kinerja daerah yang memberi
gambaran
tentang
ukuran
keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala
Daerah
penyelenggaraan
dari
sisi
keberhasilan
pemerintahan
daerah,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
14
PEMERINTAH KOTA PALOPO dalam
memenuhi
kinerja
pada
aspek
kesejahteraan, layanan dan daya saing. Ukuran
keberhasilan
ditunjukan
dari
akumulasi pencapaian indikator outcome program tahun
pembangunan
sehingga
diinginkan
pada
kondisi akhir
daerah
setiap
kinerja priode
yang
RPJMD
dapat dicapai. BAB X : PEDOMAN
TRANSISI
DAN
KAIDAH
transisi
sebelum
PELAKSANAAN Menjelaskan tersusunnya
masa
dokumen
RPJMD
priode
berikutnya sehingga tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan BAB XI : PENUTUP BAB V ISI DAN URAIAN RPJM DAERAH Pasal 5 Isi dan uraian RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 20132018
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
4,
tercantum pada lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VI PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 6
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
15
PEMERINTAH KOTA PALOPO (1) Pemerintah Daerah melakukan pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018. (2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJM
Daerah
Kota
Palopo
2013
-
2018
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu pada peraturan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Palopo. Ditetapkan di Palopo Pada tanggal 24 Desember 2013 WALIKOTA PALOPO, Ttd M. JUDAS AMIR Diundangkan di Palopo pada tanggal 24 Desember 2013 SEKRETARIS DAERAH KOTA PALOPO Ttd SYAMSUL RIZAL SYAM
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
16
PEMERINTAH KOTA PALOPO PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALOPO TAHUN 2013 - 2018 I. UMUM Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013 - 2018 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk setiap jangka waktu 1 (satu) tahun.
Berdasarkan pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, menyatakan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah, dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Palopo Tahun 2005 - 2025. Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
(RPJM)
Daerah
tersebut digunakan sebagai
pedoman
dalam
penyusunan
Rencana
Kerja
Pembangunan Daerah (RKPD) SKPD, yang merupakan rencana pembangunan
tahunan
daerah,
serta
memuat
prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
17
PEMERINTAH KOTA PALOPO mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program dan kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Kurun waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
adalah
5
(lima)
tahun.
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2013 2018 terbagi dalam tahapan perencanaan pembangunan pada periodisasi perencanaan pembangunan tahunan yang dituangkan dalam : a. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2014 b. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 d. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2017 e. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2018 Keberhasilan
dan
implementasi
pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013 - 2018, sangat tergantung dari kesepakatan, kesepahaman dan komitmen bersama antara Pemerintah Kota Palopo, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Pusat, serta pemangku kepentingan di Kota Palopo. Dalam
rangka
menjaga
kontinuitas
menghindarkan
kekosongan
rencana
Walikota
sedang
yang
pemerintahannya Pembangunan
memerintah
diwajibkan
Daerah
pembangunan pembangunan
daerah,
pada
terakhir
menyusun
(RKPD)
dan
dan
tahun Rencana
Rancangan
Kerja
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) pada tahun pertama periode Pemerintahan Walikota berikutnya yaitu pada tahun 2018.
Namun
demikian,
Walikota
terpilih
pada
periode
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
18
PEMERINTAH KOTA PALOPO berikutnya tetap mempunyai ruang gerak yang luas untuk menyempurnakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui mekanisme perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) sebagaimana diatur dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Dengan adanya kewenangan untuk menyusun Rencana Kerja Pembangunan
Daerah
(RKPD)
dan
Rancangan
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), maka jangka waktu keseluruhan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah adalah 2013 2018. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Isitilah-istilah
dalam
pasal
ini
dimaksudkan
untuk
mencegah timbulnya salah tafsir dan salah pengertian dalam memahami dan melaksanakan pasal-pasal dalam Peraturan Daerah ini. Pasal 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah mempunyai kedudukan sebagai kerangka dasar pengelolaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, yang merupakan penjabaran pembangunan Kota Palopo dengan
tetap
memperhatikan
arahan
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan serta merupakan pedoman dalam :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
19
PEMERINTAH KOTA PALOPO a. Penyusunan Pembangunan
Renstra Daerah
-
SKPD,
(RKPD),
Rencana
Renja
-
SKPD,
Kerja dan
perencanaan penganggaran ; b. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara Perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi serta kabupaten/kota yang berbatasan. Pasal 3 Tujuan yang ingin dicapai dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Palopo tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013 - 2018 adalah untuk : 1.
Mengidentifikasi
perkembangan
pembangunan
dan
pemerintahan di Kota Palopo dengan mempertimbangkan segala potensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Palopo. 2. Merumuskan visi dan misi Kota Palopo yang akan dicapai melalui
serangkaian
tujuan,
sasaran,
strategi,
arah
kebijakan, dan program prioritas pembangunan daerah jangka menengah. 3. Menyediakan dokumen perencanaan pembangunan untuk 5 (lima) tahun yang bersifat indikatif yang memuat kerangka makro Kota Palopo dan pilihan program prioritas setelah dibahas dalam rangkaian forum
Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJM Daerah. 4. Sebagai bahan acuan utama dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan perencanaan penganggaran.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
20
PEMERINTAH KOTA PALOPO 5. Menyediakan rancangan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD. 6.
Memudahkan
seluruh
jajaran
aparatur
Pemerintah
Daerah dalam mencapai tujuan pembangunan jangka menengah dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terarah, terpadu, dan terukur. Pasal 4 Cukup Jelas Pasal 5 Cukup Jelas Pasal 6 Ayat (1) Cukup Jelas Ayat (2) Cukup Jelas Pasal 7 Cukup Jelas Pasal 8 Cukup Jelas
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
21
PEMERINTAH KOTA PALOPO DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ..............................................................
i
DAFTAR ISI ...........................................................................
ii
DAFTAR TABEL ....................................................................
iii
BAB
PENDAHULUAN .................................................
1
1.1
Latar Belakang .........................................
1
1.2
Maksud dan Tujuan .................................
4
1.3
Dasar Hukum Penyusunan .......................
5
1.4
Hubungan dengan Dokumen Perencana
I
Lainnya ....................................................
8
Sistematika Penyusunan ..........................
11
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ..............
14
2.1.
Aspek Geografi dan Demografi ..................
14
2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ..............
14
2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ................
24
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana ............................
24
2.1.4 Demografi .................................................
25
1.5 BAB
II
2.2
BAB
III
Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ...............................
26
2.2.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ..............
26
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN .......................
52
3.1
Kinerja Keuangan Masa Lalu ....................
53
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD .......................
53
3.1.2 Neraca Daerah ..........................................
65
3.2
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ..........................................................
72
3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran ................
74
3.2.2 Analisis Pembiayaan .................................
79
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
22
PEMERINTAH KOTA PALOPO 3.3
BAB
IV
BAB
BAB
V
VI
BAB VII
Kerangka Pendanaan ................................
82
3.3.1 Proyeksi Data Masa Lalu ..........................
83
3.3.2 Kerangka Pendanaan ................................
84
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ...........................
93
4.1
Permasalahan Pembangunan ....................
94
4.2
Analisis Isu-isu strategis ...........................
107
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ...................
128
5.1
Visi ...........................................................
128
5.2
Misi ..........................................................
130
5.3
Tujuan dan Sasaran ..................................
135
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ....................
140
6.1
Strategi .....................................................
140
6.2
Arah Kebijakan .........................................
149
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ..................................
BAB VIII BAB
IX
BAB
X
BAB XI
174
INDIKASI RANCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN ................
184
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ......
185
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN …………………………………………
186
P E N U T U P …………………………………………...
236
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
23
PEMERINTAH KOTA PALOPO DAFTAR TABEL Tabel
2.1
Luas dan Ketinggian Daerah di Kota Palopo
Tabel
2.2
Data Curah Hujan Kota Palopo 10 Tahun
15
Terakhir (2000 – 2009) ..............................
20 21
Tabel
2.3
Penggunaan Lahan Kota Palopo ................
Tabel
2.4
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palopo (juta) ..........................
Tabel
2.5
27
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kota Palopo (juta Rp)
Tabel
2.6
31
Perkembangan Konstribusi Sektor dalam Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dalam Harga Konstan (Hk) Kota Palopo ..............................................
Tabel
2.7
33
Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kota Palopo Tahun 2012 ......
Tabel
2.8
Nilai Inflasi Rata-Rata Kota Palopo Tahun 2008 s/d 1012 ..........................................
Tabel
2.10 2.12 2.13 2.14
39
Angka Melek Huruf menurut kecamatan di Kota Palopo Tahun 2012 ...........................
Tabel
37
Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Palopo Tahun 2008 s.d 2012 ....................
Tabel
35
PDRB Perkapita Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 ....................................................
Tabel
34
40
Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Palopo Tahun 2008 s.d 2012 ...............................
40
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
24
PEMERINTAH KOTA PALOPO Tabel
2.15
Perkembangan
Angka
Partisipasi
Murni
(APM) Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 .. Tabel
2.16
Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 menurut Kecamatan di Kota Palopo ..........
Tabel
2.17
Perkembangan
Angka
Partisipasi
2.15 3.1
46
Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan Kota Palopo Tahun 2012 .........
Tabel
44
Kasar
(APK) Tahun 2008 s/d 2012 Kota Palopo .. Tabel
42
48
Derajat Otonomi Fiskal Daerah (DOFD) Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
Tabel
3.2
Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 ...........
Tabel
3.3
Pertumbuhan APBD Kota Palopo 2008 s/d 2012 .........................................................
Tabel
3.4 3.5
Perkembangan
Asli
Pendapatan
3.6
Perkembangan
Dana
Perimbangan
3.7 3.8
Proposal
Realisasi
Belanja
Tabel
3.9 3.10
64
Terhadap
Anggaran Belanja Kota Palopo .................. Tabel
62
Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
Tabel
56
Kota
Palopo 2008 s/d 2012 .............................. Tabel
55
Daerah
2008 s/d 2012 .......................................... Tabel
54
Realisasi Pendapatan Daerah Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 ................................
Tabel
53
65
Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Palopo, 2008 – 2012 ……………………………………..
67
Analisis Rasio Keuangan Kota Palopo ........
71
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
25
PEMERINTAH KOTA PALOPO Tabel
3.11
Opini BPK terhadap laporan Keuangan Pemerintah
daerah
Kota
Palopo
Tahun
2008 s/d 2012 .......................................... Tabel
3.12
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Palopo 2008 s/d 2012 .......
Tabel
3.13
Analisis
Proporsi
Belanja
3.14
74
Pemenuhan
Kebutuhan Aparatur Kota Palopo ............ Tabel
73
75
Pengeluaran Periodik, wajib dan Mengikut serta prioritas utama Kota Palopo, tahun 2010 s/d 2012 ..........................................
77 79
Tabel
3.15
SILPA Kota Palopo tahun 2010 s/d 2012 .
Tabel
3.16
Prosentase
SILPA
Kota
Palopo
untuk
Pendanaan APBD tahun 2018-2010 .........
80 80
Tabel
3.17
Defisit Rill Anggaran ..................................
Tabel
3.18
Komposisi Penutup deficit rill Anggaran Tahun 2010 - 2012 .....................................
Tabel
3.19
Proyeksi
Pengeluran
Periodik,
81
Wajib
Mengikat serta Prioritas Utama Kota Palopo 2014 – 2018 (Ribu Rp.) ............................. Tabel
3.20
Daya Pajak (tax effort) Kota Palopo 2008 /d 2012 ..........................................................
Tabel
3.21 3.22
84
Estimasi Pemerimaan Kota Palopo 2013 s/d 2018 (Ribu Rp.) ..................................
Tabel
82
Kapasitas
Rill
Kemampuan
85
Keuangan
Daerah untuk mendanai Keuangan daerah Kota Palopo Tahun 2014-2018 (Ribu Rp.) .. Tabel
3.23
Rencana
Penggunaan
Kapasitas
87
rill
Kemampuan keuangan daerah Kota Palopo 2014-2018 (ribu Rp.) ................................
88
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
26
PEMERINTAH KOTA PALOPO Tabel
3.24
Pendanaan Prioritas Kota Palopo Tahun 2014-2018 (ribu Rp.) ................................
Tabel
3.25
Kebijakan Alokasi Anggaran Pemerintah Kota Palopo Tahun 2014-2018 ..................
Tabel
5.1
5.2
Keterkaitan
Misi,
tujuan
dan
6.1
Strategis
Pembangunan
RPJMD
Palopo Tahun 2013-2018 .........................
138 156
6.2
Arah Kebijakan Pembangunan Kota palopo
Tabel
7.1
Kebijakan Umum Pembangunan Jangka Menengah
2013-2018
Pemerintah
Kota
Palopo ...................................................... 8.1
136
Kota
Tabel
Tabel
133
Sasaran
RPJMD Kota Palopo 2013-2018 ............... Tabel
90
Keterkaitan Pokok-pokok Visi, Misi dan Penjelasan Misi RPJMD ............................
Tabel
89
171
Tabel Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan .......
Tabel
9.1
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 ...................
Tabel
9.2
Penetapan Indikator Kinerja Daerah ........
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
27
PEMERINTAH KOTA PALOPO BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Palopo merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan dimana pembentukannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di Provinsi Sulawesi Selatan. Ide awal peningkatan status Kota Administratif Palopo menjadi kota otonom, bergulir melalui aspirasi masyarakat yang menginginkan peningkatan status yang ditandai dengan lahirnya dukungan dari berbagai unsur organisasi kelembagaan seperti organisasi politik, pemuda, wanita dan profesi, serta dibarengi
aksi
bersama
segenap
komponen
masyarakat
untuk
memperjuangkan perubahan status Kotif Palopo menjadi Kota Palopo . Secara historis, Kota Palopo tidak terlepas dari sejarah Kedatuan Luwu yang merupakan salah satu kerajaan tertua di Sulawesi Selatan. Wilayah Kedatuan Luwu pada saat itu meliputi
6 (enam) daerah otonom yang telah
terbentuk saat ini yaitu Kabupaten Luwu, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Utara dan Kota Palopo. Disamping sebagai pusat penyebaran Islam di wilayah utara Sulawesi Selatan, Palopo juga sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan Kerajaan Luwu. Bukti-bukti dari sejarah tersebut dapat dilihat dengan adanya peninggalan istana datu Luwu, masjid jami’ tua dan pelabuhan yang semua itu berada di jantung Kota Palopo. Rentang sejarah yang cukup panjang tersebut telah mewariskan nilainilai budaya lokal yang sangat berarti bagi perkembangan Kota Palopo ke depan. Setidaknya nilai-nilai budaya lokal tersebut secara emosional dapat mempersatukan masyarakat Kota Palopo bahkan wilayah Kedatuan Luwu
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
28
PEMERINTAH KOTA PALOPO pada saat sekarang ini dalam bingkai adat istiadat. Selain itu dapat memberikan motivasi dan semangat kerja bagi pemerintah dan masyarakat dalam memberikan pengabdian terbaik bagi kemajuan Kota Palopo. Seiring dengan perjalanan waktu, hingga saat ini Kota Palopo masih merupakan pusat kegiatan ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya. Sesuai dengan konteks Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional , Kota Palopo merupakan salah satu kawasan andalan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan sektor unggulan pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata. Berdasarkan karakteristik sejarah Kota Palopo dan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagai salah satu kawasan andalan, maka perencanaan pembangunan di Kota Palopo harus dilakukan secara komprehensif, terpadu, terarah, sistematis dan berkesinambungan. Untuk itu, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD Kota Palopo 2013 - 2018, sebagai amanat dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, sangat sesuai dengan kondisi dan realitas Kota Palopo dalam merencanakan pembangunan di segala bidang. Dokumen RPJMD akan menciptakan Kota Palopo yang mempunyai daya saing yang tinggi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. RPJMD adalah dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan operasionalisasi dari visi dan misi Walikota terpilih. Sebagai suatu dokumen resmi rencana daerah, RPJMD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka panjang dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Dalam operasionalisasinya, RPJMD harus dijadikan rujukan utama seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pembangunan daerah guna mencapai sasaran pembangunan dalam periode 5 (lima) tahun kedepan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
29
PEMERINTAH KOTA PALOPO Dalam RPJMD terkandung visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah serta indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan, yang merupakan implementasi periode lima tahunan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat RPJPD. RPJMD ini selanjutnya harus dijadikan acuan penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah sebagai bentuk perencanaan tahunan selama 5 (lima) tahun periode pemerintahan. Bagi Kota Palopo, RPJMD 2013 – 2018 merupakan pelaksanaan dari periode
kedua
RPJPD
Kota
Palopo,
dimana
proses
dan
tahapan
penyusunannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Secara garis besar, RPJMD terdiri atas 7 (tujuh) tahapan yang diawali dengan persiapan penyusunan RPJMD, penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan rancangan RPJMD, penyusunan kebijakan umum RPJMD, pelaksanaan musrenbang RPJMD, perumusan rancangan akhir RPJMD dan penetapan Peraturan Daerah tentang RPJMD. Penyusunan RPJMD dilakukan dengan empat pendekatan penting yaitu: Pertama, pendekatan teknokratik yakni proses penyusunan dengan berdasarkan pada penggunaan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Kedua, pendekatan partisipatif yakni dengan memberikan kesempatan kepada stakeholder untuk memberikan masukan, saran dan kritikan atas rancangan RPJMD. Ketiga, pendekatan politis yakni menetapkan RPJMD berdasarkan visi misi Walikota terpilih dan melalui proses legislasi daerah dalam bentuk peraturan daerah. Keempat, pendekatan bottom up dan top down yang merupakan proses perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa untuk menjamin pembangunan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
30
PEMERINTAH KOTA PALOPO dilaksanakan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan maka perlu disusun sebuah perencanaan pembangunan. Perencanaan
pembangunan
yang
dimaksud
adalah
perencanaan
pembangunan yang disusun secara terpadu oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya. Untuk menjabarkan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tersebut di atas digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RPJMD Kota Palopo. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan RPJMD Kota Palopo adalah menjadi pedoman dan arah pembangunan bagi seluruh stakeholder (pemerintah, masyarakat dan swasta) dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Palopo sesuai dengan visi, misi dan program pembangunan dari Walikota terpilih, sehingga seluruh upaya pembangunan dilakukan dengan sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Oleh karena itu, RPJMD Kota Palopo
menjadi
dokumen
perencanaan
sebagai
landasan
bagi
Pemerintah Daerah dalam menyusun RKPD untuk setiap jangka waktu tahunan selama lima tahun kedepan. Pada prinsipnya tujuan penyusunan RPJMD Kota Palopo adalah untuk menciptakan Pemerintahan yang akuntabel, transparan, partisipatif, efisien, efektif, berorientasi terhadap visi dan misi, berkesinambungan,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
31
PEMERINTAH KOTA PALOPO terarah dan terpadu dalam merealisasikan setiap program kebijakan yang telah disusun. Secara khusus tujuan penyusunan RPJMD adalah sebagai berikut : 1.
Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih terarah agar menjadi indikator perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan;
2.
Menjadi pedoman dan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA);
3.
Mengoptimalkan
partisipasi
masyarakat
dalam
perencanaan
pembangunan; 4.
Menciptakan pengelolaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan;
5.
Menjadi panduan/pedoman operasional visi dan misi Walikota terpilih dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan;
6.
Memelihara strategis
konsistensi jangka
antara
panjang
capaian dengan
tujuan tujuan
perencanaan perencanaan
penganggaran lima tahunan dan tahunan pembangunan daerah; 7.
Mewujudkan komitmen bersama antara eksekutif, legislatif, swasta dan masyarakat terhadap program pembangunan daerah;
8.
Sebagai instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan pada masyarakat.
1.3 Dasar Hukum Penyusunan Dasar Hukum Penyusunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 2018 adalah sebagai berikut : 1.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo Propinsi Sulawesi Selatan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
32
PEMERINTAH KOTA PALOPO (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor
24
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186); 2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Naegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);
3.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6.
Undang-undang Nomor Pembangunan
17
Tahun
2007
tentang Rencana
Jangka Panjang Nasional tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ) 7.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 68, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4725);
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
33
PEMERINTAH KOTA PALOPO 8.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Repuiblik Indonesia Nomor 4737);
11.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5156) ;
14.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
34
PEMERINTAH KOTA PALOPO Negeri Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2008 tentang pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
17.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005 – 2025;
18.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan 2008 – 2013;
19.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
20.
Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2008 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
21.
Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palopo 2012 – 2032;
22.
Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor
11 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Palopo 2005 – 2025. 1.4 Hubungan dengan Dokumen Perencanaan lainnya RPJMD Kota Palopo bukanlah suatu dokumen yang berdiri sendiri
melainkan
merupakan
suatu
rangkaian
dokumen
dari
perencanaan lainnya baik pada level Nasional maupun Provinsi. Semua dokumen perencanaan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
35
PEMERINTAH KOTA PALOPO mendukung dan melengkapi. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diwujudkan lebih lanjut dalam bentuk RPJPD, RPJMD dan RKPD. Sebagai pembangunan
konsekuensi daerah
negara
seharusnya
kesatuan,
tidak
perencanaan
bertentangan
dengan
kepentingan nasional. Bahkan sistem perencanaan pembangunan daerah merupakan pilar dalam menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Untuk itu, Perencanaan Pembangunan Nasional yang tertuang dalam RPJP Nasional dan RPJM Nasional memberikan keleluasaan bagi daerah untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam menjalankan otonomi daerah dan tugas pembantuan dengan tidak mengabaikan kepentingan negara. RPJMD Kota Palopo merupakan bagian integral dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam penyusunan dokumen tersebut mempertimbangkan aspek-aspek dokumen perencanaan lain seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional, RPJP Provinsi, RPJM Provinsi, RPJP Kota Palopo, RPJP Kabupaten Daerah sekitar, RTRW Nasional, RTRW Propinsi, RTRW Kota Palopo dan RTRW Kabupaten Daerah sekitar. Secara prosedural Rancangan RPJMD telah berpedoman pada RPJP Nasional, RPJP Propinsi Sulawesi Selatan, RPJP Kota Palopo dan RPJP daerah sekitar. Disamping itu RPJMD Kota Palopo disusun dengan mengacu pada RPJM Nasional dan RPJMD Propinsi Sulawesi Selatan, dan memperhatikan RPJMD daerah sekitar. RPJMD Kota Palopo juga berpedoman pada Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kota Palopo dan memperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kabupaten Daerah sekitar agar terjadi keterpaduan pembangunan antar wilayah secara regional. RPJMD Kota Palopo yang telah dijadikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
36
PEMERINTAH KOTA PALOPO Peraturan Daerah, akan dijabarkan ke dalam RKPD dan menjadi acuan bagi SKPD untuk menyusun dan menetapkan Renstra dan Renja SKPD. Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, hubungan antar dokumen RPJMD Kota Palopo dengan dokumen perencanaan lain, baik tingkat Nasional, tingkat Provinsi, dan Daerah sekitarnya dapat digambarkan sebagai berikut :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
37
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO Gambar 1.1 Posisi Dokumen RPJMD Kota Palopo 2013 – 2018 terhadap Dokumen Perencanaan Lainnya.
RPJP Nasional
RPJM Nasional
Dijabarkan
RKP
Dijabarkan
Diacu Pedoman
Pedoman
RKA KL
RINCIAN APBN
RAPBN
APBN
RPJM Daerah
Pedoman
Diserasihkan melalui Musrenbang
Dijabarkan
RKPD Daerah
Pedoman
RAPBD
APBD
RKA SKPD
RINCIAN APBD
PEMERINTAH DAERAH
RPJP Daerah
RENJA KL
Pedoman
Pedoman
Pedoman
PEMERINTAH PUSAT
RENSTRA KL
Diacu
RENSTRA SKPD
UU SPPN
Pedoman
Renja SKPD
Pedoman
UU KN
38 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
1.5 Sistematika Penyusunan Sistematika penyusunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 – 2018 ini disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Adapun susunannya : Bab I
Pendahuluan, yang memuat latar belakang, maksud dan tujuan, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RPJPD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya , dan sistimatika penyusunan.
Bab II
Gambaran umum kondisi daerah, yang memuat gambaran umum geografis daerah, kondisi demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.
Bab III Gambaran Pengelolaan keuangan daerah yang memuat gambaran kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu dan kerangka pendanaan. Bab IV Analisis isu-isu strategis memuat permasalahan pembangunan daerah termasuk kondisi internal daerah yang menjadi masalah yang harus diatasi serta isu strategis dimana kondisi eksternal yang berpengaruh baik positif maupu negatif dimasa datang terhadap daerah. Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran merupakan tujuan pernyataan secara umum tentang apa yang ingin dicapai di masa depan, sedangkan sasaran merupakan tujuan yang ingin dicapai yang sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batas waktu yang jelas Bab VI Strategi dan Arah Kebijakan memuat strategi yang merupakan langkahlangkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi serta pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai,kemudian arah kebijakan merupakan pedoman RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
14
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu kewaktu selama 5 (lima) tahun. Bab VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah, memuat kebijakan umum yang merupakan arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran, sedang program pembangunan daerah merupakan bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. BabVIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Pendanaan, menjelaskan rencana program prioritas serta kebijakan keuangan daerah untuk memenuhi pendanaan selama 5 (lima) tahun Bab IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah menjelaskan mengenai indikator kinerja menurut Aspek, Fokus, Bidang Urusan atau Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Menurut Urusan. BabX
Pedoman Transisi dan kaidah Pelaksanaan, Menjelaskan masa transisi sebelum tersusunnya dokumen RPJMD priode berikutnya sehingga tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan
BabXI Penutup
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
15
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
BAB II. DATA DAN INFORMASI KONDISI UMUM DAERAH 2.1.
Aspek Geografi dan Demografi Aspek geografi dan demografi merupakan dua aspek yang dapat memberikan informasi tentang kondisi fisik suatu wilayah sehingga didapatkan gambaran umum suatu daerah.
Dalam konteks RPJMD, aspek ini akan
mempengaruhi proses penentuan kebijakan pembangunan dalam kurun waktu 5 tahun. Kondisi geografi dan perkembangan demografi suatu daerah dapat memberikan kontribusi pada pengambilan kebijakan pembangunan dan pelayanan pada masyarakat. 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Pelaksanaan
pembangunan
daerah
di
Kota
Palopo
tetap
memperhatikan kondisi dan karakteristik wilayah yang dimiliki daerah, agar kegiatan pembangunan dapat dilaksanakan sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan. Karakterisitik wilayah Kota Palopo meliputi luas dan batas wilayah, letak dan kondisi geografis, topografi, geologi, hidrologi, klimatologi dan penggunaan lahan, yang dijelaskan sebagai berikut : 2.1.1.1.
Luas dan Batas Wilayah Administrasi Berdasarkan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Palopo, luas wilayah Kota Palopo seluas 258,17 km2 dengan batas – batas wilayah administrasi sebagai berikut : a.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu
b.
Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone
c.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Luwu
d.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Toraja Utara.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
16
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1.2.
BAB. II
Letak dan Kondisi Geografis Posisi astronomis Kota Palopo terletak pada 2053’15”– 3004’08” Lintang Selatan dan 120003’10” – 120014’34” Bujur Timur. Kota Palopo terletak dibagian Utara Provinsi Sulawesi Selatan dengan posisi geostrategis yang cukup baik. Wilayah Kota Palopo merupakan simpul dari beberapa kegiatan pembangunan ekonomi bagi wilayah hinterlandnya. Posisi geostrategis Kota Palopo tersebut memberikan peluang yang cukup besar dalam pengembangan wilayahnya dan membangun sinergitas antar wilayah disekitarnya. Wilayah Kota Palopo memiliki daerah pesisir di bagian Timur, pegunungan di bagian barat dan dataran rendah memanjang dari utara sampai selatan. Dengan dimensi wilayah ini, Kota Palopo memiliki 3 perspektif pembangunan wilayah yaitu wilayah pegunungan, wilayah dataran rendah dan wilayah pesisir.
Perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan pada 3 perspektif wilayah tersebut akan berbeda, namun terangkum dalam sebuah konsep pembangunan yang terintegrasi.
2.1.1.3.
Topografi Kemiringan lereng merupakan bentuk dari variasi perubahan permukaan bumi secara global, regional atau di khususkan dalam bentuk suatu wilayah tertentu. Variabel yang di gunakan dalam pengidentifikasian kemiringan lereng adalah sudut kemiringan lereng, titik ketinggian di atas permukaan laut dan bentang alam berupa bentukan akibat gaya satuan geomorfologi yang bekerja. Secara terminologi, lereng merupakan bagian dari bentang alam yang memiliki sudut miring dan beda ketinggian pada tempat tertentu sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dari sudut (kemiringan)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
17
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
lereng merupakan suatu variabel beda tinggi antara dua tempat, yang di bandingkan dengan daerah yang relatif lebih rata atau datar. Kemiringan lereng Kota Palopo dilihat dari titik ketinggiannya di atas permukaan air laut antara 0 – 25, 26 – 100,
101 – 500, 501 – 1000, dan 1000+ dpl.
Adapun luas daerah dan ketinggian daerah di Kota Palopo dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel
2.1 Luas dan Ketinggian Daerah di Kota Palopo Luas Wilayah (Km2)
Tingkat Ketinggian Daerah (M dpl)
No
Kecamatan
1.
Wara Selatan
15,11
0 - 25 7,462
26 - 100 1,066
2.
Sendana
35,05
5,564
-
22,254
9.272
-
3.
Wara
3,97
11,490
-
-
-
-
4.
Wara Timur
5,34
12,080
-
-
-
-
5.
Mungkajang
37,50
2,690
-
16,140
13.450
21.520
6.
Wara Utara
5,69
6,348
2,116
2,116
-
-
7.
Bara
22,00
7,005
2,335
14,010
-
-
8.
Tellu Wanua
35,75
24,038
3,434
6,868
-
-
9.
Wara Barat
97,72
-
-
5,413
35.184
13.533
8,951
66,801
60.038
35.053
Jumlah
258,17
8,17
101-500 -
501-1000 2.132
> 1000 -
Sumber : RTRW Kota Palopo Tahun 2012 - 2013 2.1.1.4.
Geologi Struktur batuan di Kota Palopo pada umumnya terdiri dari 3 jenis batuan beku. Batuan metamorf dan batuan vulkanik serta endapan alluvial yang hampir mendominasi seluruh wilayah Kota Palopo. Batuan beku yang dijumpai secara umum terdiri dari intrusi batuan beku granit dan gebro serta beberapa intrusi kecil lainnya. Kemudian dijumpai pula batua beku yang merupakan jejak aliran larva yang telah membeku yang bersusunan balstik hingga andesitik.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
18
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Batuan sedimen yang dijumpai meliputi batu gamping, batu pasir, dan konglomerat, sedangkan batuan metamorf yang dijumpai meliputi batuan meta sedimen. Batuan vulkanik yang dijumpai terdiri dari tufa dan breksi vulkanik. Sedangkan endapan-endapan alluvial terdiri dari materialmatrial bersusunan berangkal, kerakai, kerikil, pasir hingga lempung, kondisi geologi ini akan menunjukkan potensi lahan yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan dan bangunan Kota Palopo. Diwilayah
Kota
Palopo
mempunyai
struktur
batuan
yang
merupakan bahan galian sebagai bahan induk pembentuk tanah, secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut; a. Bahan tanah liat untuk pembentuk batu bata, banyak diupayakan oleh masyarakat di areal sawah di Kecamatan Wara, dan Wara selatan. b. Batuan endapan sungai berupa sirtu (pasir dan batu), banyak terdapat di sungai latuppa didominasi oleh batuan beku yang merupakan batuan sedimen beku, ukurannjya bervariasi dari yang sangat besar sampai yang kecil dan merupakan pecahan batu sampai butiran. c. Bahan galian atau butiran emas, terdapat di sungai Latuppa pada bagian hulu di atas bukit, merupakan daerah bekas penambangan emas di beberapa tempat pada zaman belanda. Dan pada saat ini masih diusahakan oleh masyarakat secara tradisional. d. Batuan sedimen, menyebar di bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja e. Batuan terobosan, yang menyebar di bagian utara yang merupakan daerah pegunungan. Jenis batuan lainnya yang meruoakan pelapukan bahan pembentuk tanah, yang mempunyai kandungan potensial di Kota Palopo, adalah ;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
19
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
a. Batuan gamping dan marmer (limestone dan marble), dimana lokasi penyebarannya di Kecamatan Telluwanua. b. Batuan Granit dan Granodiorit, untuk bahan bangunan lantai rumah, batu hias dinding dan sebagainya serta untuk pengerasan jalan (aggrogat) dimana lokasi penyebarannya di Kecamatan Wara dan Wara Selatan. c. Batu sabak, filit, kuarsil, batu gamping, dan batu lamau, terdapat di Kecamatan Wara, Wara Utara dan Bagian Barat Kota Palopo. Jenis batuan ini dikelompokkan menurut umu pembentukannya yang diurut dari batuan yang termuda hingga yang tertua, maka batuanbatuan ini tersusun atas 5 (lima) kelompok, yaitu; a. Kelompok endapan alluvial (termasuk didalamnya endapan Qal atau terumbu lokal) yang termasuk didalamnya endapan alluvial berupa karakal, kerikil, pasir dan batu, serta terumbu koral yang tersebar disepanjang pantai dan alur aliran sungai Latuppa. b. Batuan Tmb; terdiri dari napal dan sisipan batu gamping setempattempat, mengandung batu pasir gamping, konglomerat dan breksi. Selain itu terdapat beberapa kelompok intrusi batuan beku yang terdiiri dari batuan beku granit dan gabro. Batuan granit ini dijumpai pada Kecamatan Wara dan Kecamatan Telluwanua. c. Batu Tol, yaitu kelompok batuan hasil pembukuan aliran larva yang bersusun balastik hingga andesitic, kemudian breksi vulkanik, batu pasir dan batu lamau, serta batuan setempat-tempat mengandung fieldsphatoid. Batuan ini terususun di Bagian Selatan Kota Palopo dan banyak tersebar di daerah Kecamatan Wara Selatan. d. Batuan Tet, yaitu terdiri dari serpih, batu gamping dan batu pasir dengan sisipan konlomerat. Kelompok batuan ini terdapat di Kecamatan Wara dan Kecamatan Telluwanua. RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
20
Gambaran Umum Kondisi Daerah e. Batuan TKI,
yaitu terdiri
BAB. II dari
batuan-batuan
yang
mengalami
metamorfisme, antara lain serpihan, filit, rijang, marmer, kuarsit dan beberapa bagian di utara Kota Palopo masuk dalam wilayah Kecamatan Wara dan Kecamatan Wara Selatan. 2.1.1.5.
Hidrologi Keadaan Hidrologi di Kota Palopo umumnya dipengaruhi oleh sumber air yang berasal dari Sungai Bambalu/Sungai Battang, Sungai Latuppa, Sungai Boting dan anak sungai serta mata air dengan debit yang bervariasi. Disatu sisi keberadaan sungai-sungai tersebut sangat berpotensi dikembangkan bagi kepentingan pariwisata, misalnya wisata permandian alam dan rafting. Kondisi hidrologi Kota Palopo secara umum adalah sebagai berikut; 1.
Air tanah, air tanah pada umumnya terdapat pada kedalaman 40-100 meter.
2.
Air permukaan, air permukaan pada umumnya berupa sungai dan genangan-genangan. Dalam hal ini, hidrologi di Kota Palopo untuk berbagai
kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan kelestariannya harus tetap dijaga.Potensi sumberdaya air di Kota Palopo selain dipengaruhi oleh kondisi klimatologi wilayah, juga dipengaruhi oleh beberapa aliran sungai yang melintas pada beberapa kawasan. Potensi sumberdaya air tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan pertanian dan sumber air baku untuk kebutuhan lainnya. Potensi sumberdaya air di wilayah Kota Palopo yang telah termanfaatkan oleh penduduk dalam kehidupan kesehariannya untuk berbagai keperluan bersumber dari air tanah dangkal (air permukaan dan air tanah dalam air tanah dangkal/permukaan dapat berupa air sungai, sumur, rawa-rawa, bendungan, mata air dan lain sebagainya, RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
21
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
sedangkan potensi air tanah dalam dengan pemanfaatan air melalui pengeboran. Penyediaan air minum merupakan suatu kebutuhan pokok penduduk di suatu daerah, terutama pada daerah-daerah yang potensi air tanahnya terbatas dan kualitasnya kurang memadai jika ditinjau dari aspek kesehatan. Meskipun demikian, pengadaan air minum masih terbatas dan umumnya penduduk menggunakan sumur air tanah dangkal, dalam (artesis), air permukaandan mata air yang bersumber dari pegunungan. Wilayah Kota Palopo terdiri dari beberapa Daerah Aliran Sungai baik yang melintas dalam pusat kota maupun dipinggiran Kota Palopoterdiri dari 6 daerah terdiri dari : 1. DAS Purangi dengan luas cakupan area lebih kurang 1.037 hektar. 2. DAS Bua dengan luas cakupan area lebih kurang 1.168,04 hektar. 3. DAS Songkama’ti dengan luas cakupan area lebih kurang 136,20 hektar. 4. DAS Pacangkuda dengan luas cakupan area lebih kurang 6.412,80 hektar. 5. DAS Boting dengan luas cakupan area lebih kurang 3.087,25 hektar. 6. DAS Salubattang dengan luas cakupan area lebih kurang 13.760,59 hektar. 2.1.1.6.
Klimatologi Secara umum keadaan iklim Kota Palopo dipengaruhi oleh curah hujan, suhu dan kelembaban udara.Metode klasifikasi iklim yang umum digunakan adalah metode Schmidt Fergusson dengan menggunakan data curah hujan dalam kurung waktu minimal 10 tahun terakhir. Data curah hujan yang diterima dari Stasiun Klimatologi Maros, keadaan curah hujan Kota Palopo dalam 10 tahun terakhir (2000 – 2009) didapatkan informasi bahwa jumlah rata – rata bulan basah sebesar
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
22
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
261,41 mm dan jumlah rata – rata bulan kering sebesar 17,89 mm. Berdasarkan metode Schmidt Fergusson, maka tipe iklim Kota Palopo dapat dihitung sebagai berikut,
Q =
0,068
Nilai Q sebesar 0,068 yang didapatkan diatas menunjukkan bahwa tipe iklim Kota Palopo adalah tipe iklim A karena nilai Q – nya berada antara 0 < Q < 0,143. Secara umum kondisi curah hujan Kota Palopo berfluktuasi rendah sehingga tidak ada perbedaan iklim yang ekstrim antara musim hujan dan musim kemarau.Kondisi iklim seperti ini sangat
mendukung
untuk
dilakukannya
kegiatan
pertanian
oleh
masyarakat di wilayah perdesaan yang ada di Kota Palopo.Data curah hujan Kota Palopo dalam 10 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut, Tabel 2.2 Data Curah Hujan Kota Palopo 10 Tahun Terakhir (2000 – 2009). Tahun
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Des
2000
41.00
280.00
2001
276.00
156.00
210.00
81.00
379.00
191.00
359.00
228.00
370.00
57.00
205.00
382.00
101.00
22.00
347.00
123.00
119.00
81.00
208.00
183.00
250.00
78.00
2002
311.00
122.00
372.00
369.00
251.00
229.00
52.00
15.00
14.00
-
434.00
396.00
2003
336.00
293.00
281.00
346.00
218.00
63.00
147.00
122.00
98.00
64.00
247.00
362.00
2004
392.00
126.00
2005
184.00
211.00
152.00
455.00
412.00
353.00
250.00
97.00
178.00
11.00
42.00
27.00
156.00
352.00
468.00
94.00
200.00
52.00
31.00
235.00
186.00
213.00
2006
-
-
93.00
223.00
207.00
244.00
30.00
60.00
32.00
1.00
222.00
294.00
2007 2008
102.00
265.00
176.00
67.00
106.00
456.00
148.00
420.00
200.00
118.00
61.00
270.00
393.00
501.00
802.00
396.00
163.00
267.00
250.00
180.00
159.00
398.00
507.00
536.00
2009
159.00
190.00
127.00
289.00
548.00
112.00
124.00
11.00
7.00
45.00
132.00
100.00
Rata-Rata
141.21
122.14
196.14
237.64
204.29
150.07
115.71
53.64
48.14
112.14
189.29
210.79
Sumber : Stasiun Klimatologi Maros, 2010.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
23
Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1.7.
BAB. II
Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kota Palopo cukup bervariasi sesuai dengan karakteristik wilayah yang dimukimi oleh masyarakat.
Secara
umum, Kota Palopo ini memiliki 3 dimensi wilayah yaitu pegunungan dan dataran tinggi, dataran rendah serta pesisir dan laut. Perbedaan dimensi wilayah ini mempengaruhi aktifitas masing – masing masyarakat yang bermukim ditempat tersebut. Sesuai dengan pengelompokannya dalam rencana tata ruang wilayah, penggunaan lahan terdiri atas 2 bagian yaitu kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung didefinisikan sebagai kawasan yang fungsi utamanya melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Sedangkan kawasan budidaya merupakan kawasan yang fungsi utamanya untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumberdaya buatan yang terdapat diwilayah tersebut, dengan tetap menyerasikan pemanfaatan ruang dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penentuan kedua jenis penggunaan lahan ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain topografi, jenis tanah, jenis batuan, klimatologi, penutupan lahan dan faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kondisi lingkungannya. Kawasan lindung terdiri dari kawasan hutan lindung, kawasan hutan konservasi, kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, ruang terbuka hijau, kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana dan kawasan lindung lainnya.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
24
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Sedangkan kawasan budidaya terdiri dari kawasan perumahan dan pemukiman, kawasan perdagangan dan jasa, kawasan perkantoran, kawasan industri dan pergudangan, kawasan pariwisata, kawasan ruang terbuka non hijau, kawasan evakuasi bencana, kawasan kegiatan sektor informal dan kawasan peruntukan lainnya. Luas dari masing – masing jenis penggunaan lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut, Tabel 2.3. Penggunaan Lahan Kota Palopo NO. A.
B.
JENIS PENGGUNAAN LAHAN
4. 5. 6. 7. 8.
Kawasan Lindung Kawasan hutan lindung Kawasan hutan konservasi Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya Kawasan perlindungan setempat Kawasan ruang terbuka hijau Kawasan cagar budaya Kawasan rawan bencana Kawasan lindung lainnya
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kawasan Budidaya Kawasan perumahan & pemukiman Kawasan perdagangan & Jasa Kawasan perkantoran Kawasan industri & pergudangan Kawasan pariwisata Kawasan ruang terbuka non hijau Kawasan ruang evakuasi bencana Kawasan ruang kegiatan sektor informal Kawasan peruntukan lainnya
1. 2. 3.
JUMLAH
LUAS LAHAN (Ha) 9.228,00 3.250,00 0 0 398,00 484,00 2.341,00 4.121,22 1.622,00 215,23 62, 32 215,23 2.772,00 17,00 0 693,00 398,00 25.817
Sumber : Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Kota Palopo, 2013 Berdasarkan informasi pada Tabel 2.3. diatas maka dapat diketahui bahwa luas kawasan lindung adalah 9.228 Ha atau 35,74 % dari luas wilayah RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
25
Gambaran Umum Kondisi Daerah Kota Palopo.
BAB. II
Proporsi antara luas wilayah untuk kawasan lindung dan
kawasan budidaya ini dapat dijadikan tolok ukur dalam mengeluarkan kebijakan penggunaan lahan baik oleh masyarakat, pemerintah, swasta dan seluruh komponen masyarakat yang ada. 2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Memperhatikan deskripsi tentang karakteristik wilayah di Kota Palopo, sebagaimana yang telah diuraikan diatas maka dapat diketahui bahwa wilayah ini memiliki potensi sumberdaya alam yang cukup untuk dikembangkan dalam menopang perekonomian daerah.
Meskipun telah
berstatus kota, namun disebagian wilayah Kota Palopo masih memiliki wilayah perdesaan yaitu disebelah barat,
sedangkan wilayah perkotaan
terdapat disebelah timur. Sebagaimana wilayah perdesaan pada umumnya yang aktifitas masyarakatnya masih lebih banyak bergerak disektor primer, maka demikian pula halnya di Kota Palopo.
Kawasan pertanian tanaman pangan dan
hortikultura, perkebunan rakyat, dan budidaya ikan air tawar dapat dijumpai pada masyarakat yang bermukim dipinggiran kota.
Sedangkan sektor
perikanan banyak dilakukan oleh masyarakat yang bermukim diwilayah pesisir. Aktifitas masyarakat yang bergerak disektor sekunder seperti jasa, perdagangan dan industri dapat dijumpai di wilayah perkotaan. Sektor jasa dan perdagangan ini cukup berkembang dengan baik dalam beberapa tahun terakhir.
Kegiatan perindustrian juga mulai berkembang meskipun
masih dalam skala menengah. Kedua sektor ini masih berpotensi untuk dikembangkan mengingat kebijakan Pemerintah Kota Palopo yang akan terus mendorong perkembangan sektor jasa dan perdagangan. 2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
26
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Fenomena alam berupa bencana merupakan sesuatu yang tak dapat diprediksi kapan dan dimana bisa terjadi. Namun demikian dengan mempelajari gejala alam yang ada, dapat dijadikan prakondisi akan terjadinya bencana tersebut.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Selanjutnya, bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Guna mengantisipasi besarnya dampak buruk dari terjadinya bencana alam, maka dibeberapa wilayah di Kota Palopo telah ditentukan sebagai kawasan rawan bencana banjir, kawasan rawan bencana tanah longsor, kawasan rawan bencana gelombang pasang, kawasan rawan bencana abrasi dan kawasan rawan kebakaran didalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palopo 2012 - 2032. 2.1.4. Demografi Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik Kota Palopo, jumlah penduduk Kota Palopo pada tahun 2012 telah mencapai 152.703 jiwa, terdiri dari laki – laki sebanyak 74.870 jiwa dan perempuan sebanyak 77.833 jiwa dengan rasio jenis kelamin sebesar 96,19. Sebaran penduduk terlihat tidak merata atau cukup bervariasi, dimana terdapat 3 (tiga) kecamatan dengan kepadatan penduduk terbilang padat jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya, ketiga kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Wara dengan angka kepadatan 2.787 jiwa per km2, Kecamatan Wara Timur dengan angka
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
27
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
kepadatan sebanyak 2.649 jiwa per km2 dan Kecamatan Wara Utara dengan angka kepadatan sebesar 1.855 jiwa per km2. Dua kecamatan dengan kepadatan sedang yaitu Kecamatan Bara kepadatan sekitar 1.015 jiwa per km2 dan Kecamatan Wara Selatan sekitar 980 jiwa per km2.
Sedangkan kecamatan lainnya yaitu Kecamatan
Mungkajang, Kecamatan Sendana dan Kecamatan Wara Barat kepadatan penduduknya baru mencapai angka 134 jiwa – 179 jiwa per km2. Laju pertumbuhan penduduk
dalam
waktu tiga tahun terakhir
mencapai 4,25 % pertahun yaitu dari 146.482 jiwa pada Tahun 2009 menjadi 152.703 jiwa pada tahun 2012, rata – rata anggota rumah tangga dalam setiap rumah tangga berkisar 5 orang. Jika dilihat menurut kelompok usia struktur usia penduduk didominasi oleh kelompok usia produktif, hal ini terlihat dari 152.703 jiwa penduduk KotaPalopo sekitar 30,14 % berada pada usia muda (0-14 tahun) dan 3,78 % pada kelompok usia tua (65 tahun keatas), selebihnya 66,08 % yang berada pada kelompok usia produktif (15 – 64 tahun ), dengan kata lain beban tanggungan (dependency ratio) Kota Palopo Tahun 2012 sebesar 66,08 %. Artinya, penduduk Kota Palopo yang berusia produktif (usia 15 – 64 tahun) menanggung beban bagi penduduk yang belum dan atau tidak produktif sekitar 59-60 persen dari jumlah penduduk secara total. 2.2.
Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah meliputi aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah. Masing – masing indicator dari setiap aspek tersebut akan dijelaskan pada setiap bagian berikut,
2.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
28
Gambaran Umum Kondisi Daerah Hasil
pengolahan
BAB. II data
yang
berhubungan
dengan
aspek
kesejahteraan masyarakat akan memberikan gambaran tetang kondisi kesejahteraan masyarakat mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Masing – masing indikator tersebut akan dijelaskan sebagai berikut, 2.2.1.1.
Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Salah satu indikator pentng untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro adalah data produk domestic regional bruto (PDRB). Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mengalami perubahan mendasar sebagai konsekuensi logis berubahnya tahun dasar yang digunakan. Selain menjadi bahan dalam penyusunan perencanaan, angka PDRB juga bermanfaat untuk bahan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Adapun beberapa kegunaan angka PDRB ini antara lain :
1.
Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan setiap sektor ekonomi, mencakup sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas, dan air bersih; konstruksi; perdagangan, restoran dan hotel; pengangkutan dan komunikasi; lembaga keuangan; dan jasa-jasa lainnya;
2.
Untuk mengetahui struktur perekonomian;
3.
Untuk mengetahui besarnya PDRB perkapita penduduk sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran/kesejahteraan;
4.
Untuk
mengetahui
tingkat
inflasi/deflasi,
berdasarkan
pertumbuhan/perubahan harga produsen. Demikian halnya dalam penyusunan RPJMD Kota Palopo, maka indikator untuk mengukur pelaksanaan pembangunan ekonomi adalah menggunakan data PDRB Kota Palopo dalam 5 tahun terkahir yaitu antara 2008 – 2012.
Ketersediaan data ini didapatkan dari Buku Palopo Dalam
Angka tebitan Kantor Badan Pusat Statistik Kota Palopo dari beberapa edisi. RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
29
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Kondisi pembangunan ekonomi Kota Palopo dilihat pada 9 sektor PDRB, sebagaimana yang telah menjadi acuan penilaian secara nasional.
Data
kesembilan sektor pembangunan perekonomian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
30
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.4. NO.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku Kota Palopo (juta) 2008
SEKTOR ( Rp )
1.
Pertanian
2.
Pertambangan & penggalian
3.
BAB. II
2009 %
2010
( Rp )
%
( Rp )
2011 %
2012
( Rp )
%
( Rp )
%
407.662,20
29,22
421.102,56
25,56
427.499,79
21,96
411.859,53
18,03
451.577,92
17,12
2.412,22
0,17
2.868,39
0,17
2.890,51
0,15
3.195,14
0,14
3.562,17
0,14
Industri pengolahan
58.721,13
4,21
66.474,68
4,04
74.066,09
3,80
83.291,07
3,65
91.028,23
3,45
4.
Listrik, gas & air bersih
32.199,40
1,66
27.133,42
1,65
32.199,40
1,65
39.020,33
1,71
45.551,84
1,73
5.
Konstruksi
137.554,78
9,86
181.093,87
11,00
219.793,63
11,29
276.791,64
12,11
290.394,98
11,01
6.
Perdagangan, hotel & restoran
260.936,02
18,71
308.213,72
18,71
391.532,35
20,11
489.491,09
21,42
602.616,10
22,85
7.
Pengangkutan & komunikasi
133.131,14
9,54
152.389,75
9,25
175.026,23
8,99
210.340,71
9,21
240.867,89
9,13
8.
Keuangan, sewa & jasa perusahaan
163.346,87
11,71
207.683,25
12,61
255.452,66
13,12
323.514,01
14,16
394.061,46
14,94
9.
Jasa – jasa
208.062,47
14,92
280.104,66
17,01
368.387,12
18,92
447.298,37
19,58
517.884,82
19,64
1.394.930,34
100,00
1.646.987,34
100,00
1.946.847,77
100,00
2.284.801,89
100,00
2.637.545,42
100,00
PDRB
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka 2008 – 2013
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
- 31 -
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Berdasarkan Tabel 2.4 diatas maka dapat diketahui nilai produksi dari 9 sektor PDRB Kota Palopo serta besaran persentasenya. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ( 2008 – 2012 ) kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB memperlihatkan kecendrungan penurunan dari sisi presentase, tetapi mengalami peningkatan dalam nilai produksi. Jumlah penurunan sektor ini sebesar 12,10 % dengan nilai produksi pada Tahun 2008 sebesar Rp 407.662,20 juta atau 29,22 % turun menjadi 17,12 % atau sebesar Rp 451.577,92 juta pada Tahun 2012. Sektor Pertambangan dan Penggalian masih menjadi sektor yang memberikan kontribusi yang terkecil dalam pembentukan PDRB Kota Palopo. Selama 5 tahun nilai produksi dari sektor ini mengalami kecendrungan peningkatan dari tahun 2008 sebesar Rp. 2.412,22 juta menjadi Rp 3.562,17 juta.
Meskipun
demikian peningkatan nilai produksi sektor ini tidak mempengaruhi persentase terhadap PDRB. Kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDRB pada Tahun 2008 sebesar 0,17 %, turun sebesar 0,03 % dalam 5 tahun sehingga pada Tahun 2012 hanya sebesar 0,14 % terhadap total PDRB Kota Palopo. Sama halnya dengan sektor industri pengolahan yang mengalami kecendrungan peningkatan nilai produksi namun persentase kontribusinya terhadap PDRB mengalami penurunan.
Nilai produksi sektor ini Tahun 2008 sebesar Rp
58.721,13 juta dan meningkat nilainya pada Tahun 2012 sebesar Rp 91.028,23 juta. Namun persentasenya terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo mengalami penurunan dari 4,21 % pada Tahun 2008 menjadi 3,45 % pada Tahun 2012 atau turun sebesar 0,76 %. Demikian juga sektor Listrik, Gas dan Air Bersih masih memberikan kontribusi yang relatif kecil dimana pada tahun 2008 kontribusinya sebesar 1,66 % dengan nilai produksi Rp. 32.199,40 juta, sedangkan pada tahun 2012 sedikit meningkat dalam nilai produksi sebesar Rp. 45.552,84 dengan kontribusi sebesar 1,73 % terhadap PDRB Kota Palopo.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
32
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Sebaliknya, kontribusi beberapa sektor tersier justru menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun baik dari sisi kontribusi maupun dari nilai produksi. Sektor-sektor tersebut antara lain sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan sektor Jasa-jasa. Peningkatan kontribusi tertinggi terjadi pada sektor Jasa-Jasa. Pada tahun 2010, kontribusi sektor ini sekitar 18,92 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 368.387,12 juta dan meningkat 0,66 persen menjadi 19,58 persen pada tahun 2011
dengan nilai
produksi menjadi Rp. 447.298,37 juta. Kontribusi dan nilai produksi yang terus meningkat juga dicatat oleh sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan. Jika pada tahun 2010 kontribusinya terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo mencapai 13,12 persen, pada tahun 2011 kembali meningkat
menjadi 14,16 persen dengan nilai produksi
sebesar Rp. 323,514.01 juta,-. Untuk sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, jika pada tahun 2010 nilai produksinya sebesar Rp. 391.532,35 juta dengan kontribusi sekitar 20,11 persen, maka pada tahun 2011 kontribusinya meningkat menjadi 21,42 persen dengan nilai produksi Rp. 489,491,09 juta dan pada tahun 2012 kembali meningkat menjadi Rp. 602,616,10 juta dengan kontribusinya 22,85 persen. Hal yang sama juga terjadi pada sektor Listrik, gas & air bersih. Kontribusi sektor ini terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat pada tahun 2010 kontribusinya masih berada dilevel 1,65 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 32.1899,40 juta, pada tahun 2011 kontribusinya meningkat menjadi 1,71 persen dengan peningkatan nilai produksi menjadi Rp. 39.020,33 juta dan tahun 2012 tetap meningkat menjadi 1,73 persen dengan nilai produksinya Rp. 45.551,84 juta atau meningkat 0,02 persen. Penurunan kontribusi sektor Pertanian dalam struktur perekonomian Kota Palopo namun tercatat mengalami peningkatan dari sisi nilai produktivitas menunjukkan bahwa sektor Pertanian tidak lagi menjadi sektor yang dominan dalam RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
33
Gambaran Umum Kondisi Daerah pembentukan PDRB Kota Palopo.
BAB. II Hal tersebut disebabkan karena sektor-sektor
lain utamanya sektor jasa (tersier) berkembang lebih cepat dari perkembangan sektor Pertanian itu sendiri.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
34
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.5 NO.
BAB. II
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Kota Palopo (juta Rp.) SEKTOR
1.
Pertanian
2.
Pertambangan & penggalian
3.
2008 ( Rp )
2009 %
2010
( Rp )
%
( Rp )
2011 %
( Rp )
2012 %
( Rp )
%
249.913,38
31,27
250.141,20
29,01
238.571,82
25,79
218.612,21
21,85
230.849,62
21,23
1.414,28
0,18
1.559,14
0,18
1.479,38
0,16
1.541,70
0,15
1.617,26
0,15
Industri pengolahan
35.644,66
4,46
37.316,93
4,33
38.986,05
4,21
41.277,07
4,13
43.652,98
4,01
4.
Listrik, gas & air bersih
11.397,05
1,43
12.785,13
1,48
14.563,10
1,57
17.045,20
1,70
18.257,01
1,68
5.
Konstruksi
72.278,42
9,04
250.141,20
10,12
95.884,65
10,36
112.294,98
11,22
110.395,04
24,53
6.
Perdagangan, hotel & restoran
156.136,07
19,53
170.073,94
19,73
201.605,55
9,91
233.885,48
23,38
266.722,09
22,90
7.
Pengangkutan & komunikasi
77.842,14
9,74
83.312,84
9,66
91.633,01
13,28
104.789,50
10,47
116.516,79
8,74
8.
Keuangan, sewa & jasa perusahaan
89.492,03
11,20
106.852,46
12,39
122.847,42
13,28
142.316,82
14,22
165.656,04
11,03
9.
Jasa – jasa
105.210,90
13,16
112.896,71
13,09
119.511,17
12,92
128.806,35
12,87
133.752,98
11,34
799.328,94
100
862.192,23
100
925.082,15
100
1.000.569,31
100
1.087.419,80
PDRB
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka 2008 - 2013
35 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
100
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Kontribusi sektor atas dasar harga konstan menilai kontribusi tiap sektor dalam perekonomian dengan menggunakan harga tahun dasar (base year) yaitu menghitung nilai produksi per sektor dengan tidak memperhatikan perkembangan harga namun mengikuti perkembangan nilai produksi dari tahun ke tahun dengan harga konstan atau tetap pada tahun dasar sebagai basis perhitungan. Perkembangan kontribusi sektoral atas dasar harga konstan dalam kurun waktu 2008-2012 masih dipengaruhi oleh sektor Pertanian, sektor Konstruksi, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pengangkutan dan Komunikasi,
sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-Jasa. Diantara sektorsektor tersebut, sektor pertanian menunjukkan perkembangan nilai produksi dan kontribusi yang terus menurun. Jika pada tahun 2011, sektor pertanian masih mampu menyumbang 21,85 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 218.612,21 juta namun pada tahun 2012 menurun menjadi 21,23 persen namun kontribusinya meningkat menjadi Rp. 230.849,62 juta terhadap pembentukan PDRB. Sebaliknya sektor yang paling dominan dalam pembentukan PDRB Kota Palopo adalah sektor kontruksi. Sektor ini menunjukkan trend yang terus meningkat. Tercatat pada tahun 2011 nilai produksi sektor ini sebesar Rp.112.294,98 juta dengan kontribusi sekitar 11,22 persen dan kemudian meningkat menjadi 24,53 persen dengan nilai produksi sebesar Rp. 110.395,04 juta pada tahun 2012. Pergeseran
kontribusi
sektor
dari
sektor
Pertanian
ke
Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran mengindikasikan bahwa secara riil aktivitas perekonomian masyarakat Kota Palopo bergerak kearah sektor Jasa, Khususnya jasa perdagangan.
Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya peranan sektor
Perdagangan,
dan
Hotel
Restoran
menjadi
sektor
yang
dominan
dalam
pembentukan PDRB Kota Palopo.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
36
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.6
BAB. II
Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 s/d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kota Palopo 2008
NO
Sektor
2009
2010
2011
2012
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
1
Pertanian
29.22
31,27
25.56
29,01
21.96
25,79
18,03
21,85
17,12
21,23
2
Pertambangan & Penggalian
0.17
0,18
0.17
0,18
0,15
0,16
0,14
0,15
0,14
0,15
3
Industri Pengolahan
4.21
4,46
4.03
4,33
3,80
4,21
3,65
4,13
3,45
4,01
4
Listrik,Gas & Air bersih
1.65
1,43
1.65
1,48
1,65
1,57
1,71
1,70
1,73
1,68
5
Konstruksi
9.86
9,04
11
10,12
11,29
10,36
12,11
11,22
11,01
24,53
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
18.7
19,53
18.7
19,73
20,11
21,79
21,42
23,38
22,85
22,90
7
Pengangkutan & Komunikasi
9.55
9,74
9.25
9,66
8,99
9,91
9,21
10,47
9,13
8,74
8
Keuangan, sewa, & Js. Perusahaan
11.7
11,20
12.6
12,39
13,12
13,28
14,16
14,22
14,94
11,63
9
Jasa-jasa
14.9
13,16
17
13,09
18,92
12,92
19,58
12,87
19,64
11,34
PDRB
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka, Edisi 2008 - 2013.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
37
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Kontribusi sektor pertanian atas dasar harga berlaku menurun sekitar 0,91 persen dari 17,12 persen tahun 2011 menjadi 18.03 persen pada tahun 2012 dan atas dasar harga konstan juga menurun sekitar 0,62 persen dari 21,85 persen di tahun 2011 menjadi 18,03 persen di tahun 2012. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dengan kontribusi atas dasar harga berlaku dan konstan sekitar 14,16 persen dan 14,22 persen tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 17,22 persen dan 21,23 persen. Sektor Jasa pada tahun 2011 atas dasar harga berlaku dan konstan memiliki kontribusi sebesar 19,58 persen dan 12,87 persen namun pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 19,64 persen atas dasar harga berlaku tapi menurun atas dasar harga konstan menjadi 11,34 persen. Dalam perkembangan kontribusi sektor ini, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran menunjukkan perkembangan peningkatan yang signifikan baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan. Peningkatan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dapat mencerminkan bahwa pertumbuhan perekonomian mengarah pada sektor jasa utamanya jasa Perdagangan menggantikan peranan sektor Pertanian yang selama ini menjadi sektor yang dominan dalam pertumbuhan ekonomi Kota Palopo. Tabel 2.7 Pertumbuhan Kontribusi Sektor dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan harga Konstan (Hk) Kota Palopo Tahun 2012 NO
Sektor
Pertumbuhan Hb (%)
Hk (%)
1
Pertanian
13,50
23,44
2 3 4 5 6 7 8 9
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik,Gas & Air bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa Perusahaan Jasa-jasa
-0,85 2,73 0,69 10,35 19,77 8,15 7,11 16,11
-0,84 3,17 0,61 13,06 20,95 4,12 12,06 8,53
77,54
85,17
PDRB Sumber : Buku Palopo Dalam Angka Edisi 2008 – 2013.
Struktur perekonomian Kota Palopo berdasarkan pertumbuhan sektor atas
dasar harga berlaku sampai dengan tahun 2012, sektor Pertanian, sektor Bangunan, RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
38
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan sektor Jasa-Jasa masih menjadi sektor yang berpengaruh bagi perkembangan perekonomian Kota Palopo dimana sektor-sektor tersebut memiliki pertumbuhan masing-masing di atas 10 persen. Sedangkan atas dasar harga konstan, sektor yang mempunyai pertumbuhan kontribusi di atas 10 persen masih dipengaruhi oleh sektor pertumbuhan kontribusi sebesar 23,44 persen, sektor
pertanian dengan
Perdagangan, Hotel dan
Restoran sekitar 20,95 persen, sektor kontruksi sekitar 13,06 persen, dan sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan sebesar 12,06 persen. Sebaliknya sektor yang mempunyai pertumbuhan kontribusi terkecil baik atas dasar harga berlaku maupun harga konstan adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih dengan pertumbuhan sekitar 0,69 persen dan 0,61 persen serta sektor Pertambangan dan Penggalian masing-masing sekitar – 0,85 persen dan – 0,84 persen. Tabel 2.8
Nilai Inflasi Rata – Rata Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata pertumbuhan
Inflasi
17,58
4,18
3,99
3,35
4,`11
6,64
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka Edisi 2008 – 2013.
Laju inflasi di Kota Palopo periode 2008-2012 menunjukkan pergerakan penurunan yang signifikan. kisaran 17,58 persen.
Pada tahun 2008, inflasi Kota Palopo berada pada
Tingginya inflasi ini disebabkan karena adanya gejolak
ekonomi akibat krisis ekonomi global. Selanjutnya pada kurun waktu 2009-2011 laju inflasi relatif stabil dengan kecenderungan menurun dimana tahun 2009 inflasi Kota Palopo sekitar 4,18 persen dan tahun 2010 dan tahun 2011 laju inflasi di Kota Palopo terus menurun menjadi 3,99 persen dan 3,35 persen, dan pada tahun 2012 kembali naik sekitar 4,11
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
39
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.10
BAB. II
PDRB Perkapita Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 Uraian
Nilai PDRB (Rp)
2008
2010
2011
2012
1.394.930,34
1.646.987,34
1.946.847,77
2.284.801,89
2.637.545,42
140.527
144.351
147.932
149.419
152.703
9.926.422
11.409.601
13.160.423
15.291.241
17.272.388
Jumlah Penduduk (jiwa) PDRB perkapita (Rp/jiwa)
2009
Sumber : Buku Palopo Dalam Angka Edisi 2008 – 2013
40 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
PDRB per kapita Kota Palopo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2008, PDRB per kapita Kota Palopo adalah sebesar Rp.
9.926.422,- yang berarti rata-rata pendapatan satu orang penduduk Kota Palopo selama setahun adalah Rp. 9.926.000,- atau sebesar Rp. 827.000,- per bulan. Pada tahun 2009, PDRB per kapita Kota Palopo adalah Rp. 11.409.601, yang berarti ratarata pendapatan satu orang penduduk Kota Palopo selama setahun adalah Rp. 11.409.000,- atau sebesar Rp. 950.000,- per bulan. Pada tahun 2011 dan 2012, PDRB per kapita di Kota Palopo mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB per kapita mencapai Rp. 15,291.241,- selama setahun atau Rp. 3.058.248,- per bulan, dan Rp. 17.272.388,- selama setahun atau Rp. 3.454.478,- per bulan dan Persentase peningkatannya hingga 15,40 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. 2.2.1.2.
Kesejahteraan Sosial Pengukuran kinerja daerah dari aspek kesejahteraan sosial dapat dilihat dari sektor pendidikan, kesehatan, kemiskinan, kepemilikan tanah, kesempatan kerja dan kriminalitas.
Keenam indikator tersebut
dijelaskan masing – masing sebagai berikut, 2.2.1.2.1. Pendidikan Pada sektor pendidikan indikator yang dapat diukur antara lain Angka Melek Huruf (AMH), Angka Rata – Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Murni (APM), Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Pedidikan yang Ditamatkan (APT). Angka melek huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 Tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan lainnya. AMH Kota Palopo dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
41
Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 2.12 No.
BAB. II
Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
102.856
106.513
101.642
103.675
101.390
2
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas
103.026
119.723
101.773
103.808
101.551
3
Angka melek huruf
0,998
0,890
0,999
0,999
0,998
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
Berdasarkan Tabel 2.12 diatas bahwa angka melek huruf penduduk untuk usia 15 tahun keatas berkisar Antara 0,890 – 0,999.
Jika
data tersebut ditinjau pada setiap kecamatan datanya dapat dilihat pada tabel berikut.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
42
Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 2.13
No.
BAB. II
Angka Melek Huruf menurut Kecamatan di Kota Palopo Tahun 2012
Kecamatan
Jumlah penduduk usia diatas 15 tahun yang bisa membaca dan menulis
Jumlah penduduk usia 15 tahun keatas
Angka melek huruf
1
Sendana
3.929
3974
0,98868
2
Selatan
6939
6.954
0,99784
3
Wara Timur
21.244
21.257
0,99939
4
Wara
21.263
21.264
0,99995
5
Wara Utara
13.030
13.033
0,99977
6
Wara Barat
6.444
6.457
0,99799
7
Mungkajang
4.785
4.804
0,99605
8
Bara
15.736
15.772
0,99772
9
Telluwanua
8.020
8.036
0,99801
101.390
101.551
0,99841
Jumlah
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013. Tabel 2.13 diatas menunjukkan bahwa Angka Melek Huruf ditiap kecamatan di Kota Palopo rata – rata 0,99. merata terjadi pada 9 kecamatan.
Keadaan ini hampir
Selanjutnya indikator kinerja
pendidikan dapat dilihat dari angka rata – rata lama sekolah. Lamanya sekolah (years of schooling) adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai pada Tingkat Pendidikan Terakhir (TPT).
Angka rata – rata lama sekolah di
Kota Palopo dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
43
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Tabel 2.14 Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012 No. 1 2
Kecamatan
2008
2009
2010
2011
2012
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
Sendana
12,05
12,04
12,03
12,02
12,04
12,02
12,05
12,04
12,12
12,02
Wara Selatan
12,05
12,05
12,04
12,04
12,05
12,04
12,05
12,05
12,14
12,07
3
Wara Utara
12,03
12,03
12,05
12,05
12,03
12,02
12,03
12,04
12,06
12,06
4
Wara
12,05
12,03
12,05
12,04
12,05
12,04
12,06
12,05
12,11
12,06
5
Wara Barat
12,06
12,06
12,05
12,03
12,04
11,98
12,06
12,07
12,05
12,05
6
Wara Timur
12,03
12,04
12,04
12,02
12,07
12,01
12,03
12,03
12,14
12,04
7
Mungkajang
12,04
12,04
12,04
12,03
12,03
11,96
12,04
12,05
12,11
12,05
8
Bara
12,04
12,05
12,06
12,05
12,04
11,70
12,04
12,03
12,12
12,05
9
Telluwanua
12,06
12,06
12,05
12,06
11,08
12,01
12,06
12,05
12,10
12,04
Jumlah
12,05
12,04
12,05
12,04
11,94
11,98
12,05
12,05
12,11
12,05
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013. Indikator berikutnya di sektor pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni (APM). APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 – 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 – 18 tahun. Perkembangan APM dalam 5 tahun terakhir di Kota Palopo disajikan pada tabel berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
44
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.15
Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kota Palopo Tahun 2008 s/d 2012
NO 1 1.1 1.2 1.3
2 2.1 2.2 2.3
3
BAB. II
JENJANG PENDIDIKAN
2008
2009
2010
2011
2012
16.141
16.696
17.000
16.690
16.827
17.865 90,35
17.280 96,62
18.540 91,69
18.540 90,02
18.488 91,02
7.316
7.144
5.996
6.347
6.496
9.473 77,23
8.361 85,44
9.493 63,16
9.493 66,86
9.727 66,78
SD/MI Jumlah siswa kelompok usia 7 - 12 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun APM SD/MI
SMP/MTs Jumlah siswa kelompok usia 13 - 15 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun APM SMP/MTs
SMA/MA/SMK
3.1
Jumlah siswa kelompok usia 16 - 18 tahun yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
7.898
7.568
8.075
7.916
7.565
3.2 3.3
Jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun APM SMA/MA/SMK
9.795 80,63
8.490 89,14
9.992 80,81
9.992 79,22
10.481 72,18
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
- 45 -
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Hingga tahun 2012, APM SD/MI menunjukkan angka 91,02 persen. Ini berarti jumlah siswa dengan usia 7-12 yang bersekolah di SD/MI sebanyak 91,02 persen dari total jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh SMP/MTs dimana angka APM tercatat sebesar 66,78 persen yang artinya masih terdapat 33,22 persen dari total jumlah penduduk usia 13-15 tahun yang tidak/belum melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMP/MTs. Angka APM SMA/MA/SMK pada tahun 2012 yang sebesar 72,18 persen mencerminkan jumlah siswa dengan usia 16-18 tahun yang bersekolah di SMA/MA/SMK sebanyak 72,18 persen dari total jumlah penduduk usia 16-18 tahun sehingga masih terdapat penduduk usia 1618 tahun sebesar 27,82 persen yang tidak melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMA/MA/SMK. Jika APM ditinjau pada setiap kecamatan di Kota Palopo, maka datanya dapat disajikan sebagai berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
46
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.16
BAB. II
Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 menurut Kecamatan di Kota Palopo SD/MI
NO
Kecamatan
SMP/MTs
Jumlah siswa usia 7 12 th yang bersekolah di SD/MI
jumlah penduduk usia 7-12 th
APM
Jumlah siswa usia 13-15 th bersekolah di SMP/MTs
Jumlah penduduk usia 13-15 th
SMA/MA/SMK
APM
Jumlah siswa usia 16-17 th bersekolah di SMA/MA/ SMK
jumlah penduduk usia 16-17th
APM
1
Sendana
476
716
66,48
44
377
11,67
-
406
-
2
Wara Selatan
744
1.266
58,77
203
665
30,53
556
717
77,55
3
Wara Timur
3.462
3.873
89,39
1.987
2.038
97,50
7
2.197
0,32
4
Wara
4.499
3.878
116,01
95
2.040
4,66
1.854
2.197
84,39
5
Wara Utara
1.750
2.376
73,65
1.035
1.250
82,80
2.056
1.347
152,64
6
Wara Barat
1.084
1.174
92,33
446
618
72,17
405
666
60,81
7
Mungkajang
739
873
84,65
683
459
148,80
0
495
0
8
Bara
2.426
2.869
84,56
1.307
1.510
86,56
2.446
1.627
150,34
9
Telluwanua
1.647
1.463
112,58
696
770
90,39
241
829
29,07
Jumlah
16.827
18.488
91,02
6.496
9.727
66,78
7.565
10.481
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
47 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
72,18
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Angka Partisipasi Murni (APM) menurut kecamatan di Kota Palopo tahun 2012 menggambarkan tingkat partisipasi penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu pada setiap kecamatan. APM SD/MI tertinggi berada di Kecamatan Wara yaitu 116,01 persen sedang yang terendah berada di Kecamatan Wara Selatan sebesar 58,77 persen. Untuk tingkat SMP/MTs, Kecamatan Mungkajang memiliki APM tertinggi yaitu sebesar 148,80 persen dan Kecamatan Wara menjadi dari kecamatan dengan APM terendah yakni sekitar 4,66 persen. Di tingkat SMA/MA/SMK, APM tertinggi berada di Kecamatan Wara Utara sebesar 152,64 persen sedangkan Kecamatan Mungkajang memiliki APM terendah yaitu sebesar 0 persen. Variasi pencapaian APM SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di setiap kecamatan mencerminkan tingkat partisipasi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan tertentu semakin merata Indikator selanjutnya di sektor pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK). APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 – 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
APK menunjukkan tingkat partisipasi
penduduk secara umum disuatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing – masing jenjang pendidikan. Perkembangan angka partisipasi kasar penduduk
di
Kota
Palopo
dapat
dilihat
pada
tabel
berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
48
Gambaran Umum Kondisi Daerah Tabel 2.17
BAB. II
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2008 S/D 2012 Kota Palopo
NO
JENJANG PENDIDIKAN
2008
2009
2010
2011
2012
1
SD/MI
1.1 1.2
Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SD/MI Jumlah penduduk kelompok usia 7 - 12 tahun
18.882 17.865
19.328 17.280
19.364 18.540
19.395 18.540
19.518 18.488
1.3
APK SD/MI
105,69
111,85
104,44
104,61
105,57
2
SMP/MTs
2.1 2.2 2.3
Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs Jumlah penduduk kelompok usia 13 - 15 tahun APK SMP/MTs
8.789 9.473 92,78
9.108 8.361 108,93
9.136 9.493 96,24
9.309 9.493 98,06
9.729 9.727 100,02
3
SMA/MA/SMK
3.1
Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMA/MA/SMK
11.243
11.640
11.628
11825
11.392
3.2 3.3
Jumlah penduduk kelompok usia 16 - 18 tahun APK SMA/MA/SMK
9.795 114,78
8.490 137,10
9.992 116,37
9.992 118,34
10.481 108,69
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
49
Gambaran Umum Kondisi Daerah
BAB. II
Pada tahun 2012, APK SD tercatat sebesar 105,57 persen. Hal ini berarti bahwa jumlah siswa bersekolah di tingkat SD/MI melebihi jumlah penduduk usia 7-12 tahun. Kelebihan jumlah siswa tersebut disebabkan adanya penduduk yang belum mencapai usia sekolah SD/MI tapi telah bersekolah. Kondisi yang sama juga terjadi pada APK SMP/MTs yang mencatat angka sebesar 100,02 persen. Sebaliknya APK SMA/MA/SMK
berada pada kisaran
108,69 persen. Artinya dari total jumlah
penduduk usia SMA/MA/SMK, yang bersekolah di jenjang tersebut telah mencapai 108,69. . Kondisi Angka Partisipasi Kasar pada setiap kecamatan di Kota Palopo pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018
50
Gambaran Umum Kondisi Daerah
Tabel 2.15
BAB. II
Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan Kota Palopo Tahun 2012 SD/MI
NO
Kecamatan
Jumlah siswa bersekolah di SD/MI
SMP/MTs
jumlah penduduk usia 7-12 th
APK
Jumlah siswa bersekolah di SMP/MTs
Jumlah penduduk usia 13-15 th
SMA/MA/SMK
APK
Jumlah siswa bersekolah di SMA/MA/ SMK
Jumlah penduduk usia 16-18 th
APK
1
Sendana
552
716
77,09
75
377
19,89
-
406
-
2
Wara Selatan
864
1.266
68,25
263
665
39,55
782
717
109,07
3
Wara Timur
3.898
3.873
100,65
2.954
2.038
144,95
10
2.197
0,46
4
Wara
5.218
3.878
134,55
119
2.040
5,83
2.617
2.197
119,12
5
Wara Utara
2.164
2.376
91,08
1.616
1.250
129,28
3.238
1.347
240,39
6
Wara Barat
1.248
1.174
106,30
852
618
137,86
610
666
91,59
7
Mungkajang
845
873
96,79
948
459
206,54
-
495
-
8
Bara
2.803
2.869
97,70
1.973
1.510
130,66
3.825
1.627
235,10
9
Telluwanua
1.926
1.463
131,65
929
770
120,65
310
829
37,39
Jumlah
19.518
18.488
105,57
9.729
9.727
100,02
11.392
10.481
108,69
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palopo, 2013.
51 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Angka Partisipasi Kasar (APK) menurut kecamatan di Kota Palopo tahun 2012 menggambarkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan pada setiap kecamatan. Dari 9 kecamatan di Kota Palopo, Kecamatan Wara Selatan
memiliki APK terendah untuk jenjang SD/MI yaitu sebesar 68,25
persen sedangkan Kecamatan Wara memiliki APK tertinggi yaitu 134,55 persen. Untuk tingkat SMP/MTs, Kecamatan dengan APM tertinggi berada di Kecamatan Wara yaitu sebesar 5,83 persen dan Kecamatan Sendana yang terendah sebesar 84,10 persen. Di tingkat SMA/MA/SMK, APK tertinggi berada di Kecamatan Wara Utara sebesar 240,39 persen sedangkan Kecamatan Wara Timur memiliki APK terendah yaitu sebesar 0,46 persen. Sama halnya dengan APM, pencapaian APK SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di setiap kecamatan mencerminkan tingkat daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan tertentu semakin merata.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018 PAGE \* MER GEFO
PEMERINTAH KOTA PALOPO
??>
BAB. III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, menjadi titik tolak penyelenggaraan otonomi daerah pada kabupaten/kota. Daerah kabupaten/kota mempunyai kewenangan yang didasarkan pada azas otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Ini berarti daerah diberikan keleluasaan menjalankan pemerintahan dan pembangunannya secara bertanggung jawab dengan melihat kondisi dan potensi lokalnya. Salah satu pertimbangan yang mendasari perlunya diselenggarakan otonomi daerah adalah peningkatan kemandirian pemerintahan daerah yang mempunyai implikasi langsung terhadap kemampuan keuangan daerah, sumber daya manusia dan sumber daya alam, dalam menjalankan roda pemerintahan dan kelanjutan
pembangunan.
Daerah
kabupaten/kota
adalah
ujung
tombak
pelaksanaan pembangunan karena daerah-daerah tersebut yang lebih mengetahui kebutuhan dan potensi sumber daya di daerahnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan local accountability pemerintah pusat terhadap pembangunan di daerah. Sebagai konsekuensi logis dari otonomi daerah yang diwujudkan dalam bentuk desentralisasi maka akan ada pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam usaha penggalian dan penggunaan dana, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun dana yang berasal dari pemerintah daerah itu sendiri. Konteks desentralisasi memberikan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah–daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018 PAGE \* MER GEFO
PEMERINTAH KOTA PALOPO
??>
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan pada peraturan perundang– undangan. Tujuan utama penyelenggaraan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal adalah untuk meningkatkan pelayanan publik dan memajukan perekonomian daerah. Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Sistem pembiayaan daerah dalam konteks otonomi daerah merupakan aspek yang sangat penting. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) sehingga tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap). Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah tersebut adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pengelolaan keuangan daerah yang merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan,
pelaksanaan,
penatausahaan,
pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah adalah hal yang sangat penting dalam proses perencanaan suatu daerah secara keseluruhan. Tahapantahapan dalam pengelolaan keuangan daerah sangat krusial dalam memulai roda pemerintahan dan pembangunan setiap tahunnya untuk mewujudkan pelayanan dan kesejahteraan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan. Dalam kurun waktu tahun 2008 sampai dengan 2013, proses perencanaan pembangunan daerah yang dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palopo telah mengalami kemajuan yang cukup berarti setiap tahunnya sekaligus memperlihatkan keberhasilan dari pemekaran wilayah. Ini dapat dilihat dari perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Palopo maupun program kegiatan yang dapat dilaksanakan pada periode tahun tersebut. 3.1.
Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Pengelolaan keuangan daerah hingga saat ini masih sangat tergantung dengan kebijakan pemerintah pusat terutama dalam hal RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018 PAGE \* MER GEFO
PEMERINTAH KOTA PALOPO
??>
peraturan perundang-undangan yang mendasarinya, terutama dalam hal pendapatan daerah yang sangat besar peranannya dalam perencanaan dan pendanaan pembangunan dalam kurun waktu tersebut. Dengan terbitnya Undang-Undang Pajak Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah tentu memberikan warna baru dalam menentukan kerangka pendanaan dalam rencana kinerja pembangunan Kota Palopo periode tahun 2013-2018. Dengan undang-undang tersebut yang nantinya diikuti oleh
peraturan
perundang-undangan
ketergantungan pemerintah daerah
yang
dibawahnya,
diharapkan
dari dana pusat semakin berkurang
atau Pemerintah Daerah lebih mandiri dalam hal pendanaan pembangunan. Derajat otonomi fiskal daerah yang selanjutnya disebut DOFD sebagai salah satu indikator untuk menganalisis kemampuan keuangan daerah, dengan mengukur kontribusi realisasi PAD terhadap APBD. Perkembangan DOFD Kota Palopo periode tahun 2008-2012, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel III.1 Derajat Otonomi Fiskal Daerah (DOFD) Kota Palopo Tahun 2008-2012 TAHUN
PAD
PENDAPATAN DAERAH
DOFD
2008
Rp
24.905.910.967,00
Rp
360.224.190.260,88
6,91%
2009
Rp
21.473.395.222,30
Rp
394.914.528.209,30
5,44%
2010
Rp
28.219.019.906,00
Rp
413.695.121.815,73
6,82%
2011
Rp
35.703.421.516,00
Rp
506.746.019.545,00
7,05%
2012
Rp
36.214.002.330,80
Rp
525.521.885.958,44
6,89%
Jumlah
Rp
146.515.749.942,10
Rp
2.201.101.745.789,35
6,66%
Sumber : DPPKAD Kota Palopo, Perhitungan APBD Kota Palopo, 2008-2012, (diolah)
Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) terhadap Pendapatan Daerah tahun 2008-2012 mengalami peningkatan rata-rata 6,66 %. Dalam kurun
waktu tahun
2008 sampai
dengan
tahun 2012
perkembangan APBD Kota Palopo mengalami perubahan yang cukup berarti. RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018 PAGE \* MER GEFO
PEMERINTAH KOTA PALOPO
??>
Ini dapat dilihat dari perkembangan pendapatan maupun belanja pada APBD Kota Palopo.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018 PAGE \* MER GEFO
Tabel III.2 Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Palopo, 2008-2012
Sumber :DPPKAD Kota Palopo, Perhitungan APBD, 2008-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
PAGE \* MER GEFO
Tabel III.3
Pertumbuhan APBD Kota Palopo, 2008-2012
URAIAN
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata Pertumbuhan (%)
Pendapatan
Rp
360.224.190.261
Rp
394.914.717.758
Rp
413.695.121.816
Rp
506.746.019.545
Rp 525.521.885.958
10,15
Belanja
Rp
359.254.921.922
Rp
386.056.041.477
Rp
383.663.586.115
Rp
498.403.458.037
Rp 525.772.059.998
10,56
Penerimaan Pembiayaan
Rp
16.786.575.578
Rp
29.348.116.675
Rp
12.091.185.124
Rp
27.444.439.473
Rp
24.279.748.741
32,87
Pengeluaran Pembiayaan
Rp
13.621.576.216
Rp
26.068.538.212
Rp
14.678.281.351
Rp
16.142.361.609
Rp
11.715.425.875
7,56
Ada tiga sumber pembiayaan yang memegang peranan penting dalam keuangan daerah di Kota Palopo. Pertama, sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang pelaksanaannya ditetapkan melalui Kepala Daerah setiap tahunnya. Kedua, sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Selatan, Ketiga, sumber pembiayaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di dalamnya terakomodasi dana dekonsentrasi dan dana-dana lainnya. 3.1.1.1 Pendapatan Daerah Otonomi daerah berimplikasi pada semakin luasnya kewenangan daerah untuk mengatur dan mengelola pendapatan daerah. Sehubungan dengan itu maka secara bertahap daerah dituntut untuk mengupayakan kemandirian pendapatannya dengan mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan yang dimilikinya. Pendapatan daerah menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 1 Ayat 13 merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan. Pendapatan daerah merupakan penerimaan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan belanja pembangunan daerah yang bersumber dari Pendapatan asli daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lainlain Pendapatan daerah Yang Sah. Kapasitas keuangan daerah akan menentukan kemampuan pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Oleh karena itu, pendapatan daerah harus dituangkan terlebih dahulu. Tanpa diketahuinya sumber-
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sumber pendapatan daerah, maka pengelolaan keuangan daerah tidak akan berjalan dengan sempurna. Analisis kemampuan pemerintah dapat diukur dari penerimaan pendapatan daerah selama 5 tahun terakhir (2008-2012) yang rata-rata menunjukan peningkatan dengan rincian sebagai berikut : Tabel III.4 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Palopo Tahun 2008 s/d Tahun 2012 No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-rata Pertumbuhan (%)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
360.224.190.261
394.914.528.209
413.695.121.816
506.746.019.545
525.521.885.958
10,15
24.905.910.967
21.473.395.222
28.219.019.906
35.703.421.516
36.214.002.331
11,40
4.092.345.032
4.701.967.685
4.999.701.535
6.744.238.945
8.988.020.186
22,35
16.795.323.687
13.781.164.629
20.117.286.411
24.926.169.006
22.179.408.576
10,23
Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
780.658.865
942.080.185 924.062.689
1.546.938.361
1.814.389.095
25,87
Lain-lain PAD yang sah
3.237.583.383
2.048.182.724
2.177.969.271
2.486.075.204
3.232.184.474
3,44
310.076.854.585
347.878.995.204
421.381.856.521
10,09
1.2.1.
Dana Perimbangan Dana bagi hasil pajak /bagi hasil bukan pajak
288.847.628.981 22.359.011.981
20.598.211.585 23.223.903.622
21.790.808.204
21.997.841.521
1.2.2.
Dana alokasi umum
226.220.617.000 244.343.643.000
278.587.486.600
297.920.487.000
361.383.685.000
12,57
1.2.3.
Dana alokasi khusus Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
40.268.000.000
45.135.000.000
21.880.500.000
28.167.700.000
38.000.330.000
6,05
46.470.650.313
63.364.278.402
61.784.211.688
123.163.602.825
67.926.027.106
-
-
-
1.150.000.000
-
3.000.000.000
-
-
-
-
11.291.323.841
10.383.774.451
13.912.668.050
16.948.191.256
19.403.580.517
1 1.1. 1.1.1. 1.1.2. 1.1.3. 1.1.4. 1.2.
1.3.
PENDAPATAN Pendapatan Asli Daerah Pajak daerah Retribusi daerah
1.3.1
Hibah
1.3.2
Dana darurat Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya ***)
1.3.3
323.691.890.222
(0,09)
22,09
15,56
1.3.4
Dana penyesuaian dan otonomi khusus****)
28.121.895.172
47.816.729.500
42.624.274.038
98.634.121.850
39.581.860.000
1.3.5
Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
4.057.431.300
5.163.774.451
5.247.269.600
6.431.289.720
8.940.586.590
Sumber : Realisasi Laporan Perhitungan APBD Kota Palopo, 2008-2012
Penerimaan daerah seperti yang tertera pada tabel di atas dan tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti pendapatan asli daerah, sisa lebih perhitungan anggaran, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan penerimaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
32,68
22,62
daerah lainnya yang sah. Untuk tahun 2012 Pendapatan Asli Daerah Kota Palopo sebesar 525 milyar rupiah atau sekitar 99,39% dari target yang ditetapkan. Secara keseluruhan dalam kurun waktu tahun 2008-2012 total pendapatan daerah Kota Palopo mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10,15%. 3.1.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan asli daerah merupakan sumber pendapatan yang berasal pajak dan retribusi daerah serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah ditetapkan. Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan pendapatan asli daerah tahun anggaran 2008-2012. Tabel III.5 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah 2008-2012 Kota Palopo
Uraian
Anggaran
Realisasi PAD
Pencapaian
Rata-Rata Pertumbuhan
1
2
3
4
5
2008
19.688.065.500
24.905.910.966,88
126,50
2009
23.216.090.835,00
21.473.395.222,30
92,49
-13,78
28.219.019.905,66
87,45
31,41
2010
32.270.012.633,00
2011
37.953.581.200,00
35.703.421.516,00
94,07
26,52
2012
37.653.848.217,00
36.214.002.330,80
96,18
1,43
GR
11,40
Berdasarkan data perkembangan pendapatan asli daerah dari tahun 20082012 terlihat adanya peningkatan yang cukup signifikan dari Rp. 24,90 Milyar pada tahun 2008 menjadi Rp. 36,21 Milyar di tahun 2012 dengan rata-rata pertumbuhan pendapatan asli daerah selama periode 2008-2012 sebesar 11,40 persen. Dari sisi realisasi,
penerimaan PAD mengalami penurunan dari Rp.
24.905.910.966 pada tahun 2008 menjadi Rp. Rp. 21.473.395.222 pada tahun 2009 dengan tingkat pertumbuhan menurun sebesar 13,78 persen. Namun realisasi pada tahun 2010 meningkat menjadi Rp. 28.219.019.905 dengan tingkat pertumbuhan mencapai 31.41 persen. Pada tahun 2012 pencapaian PAD sebesar 96,18 dari
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
anggaran yang direncanakan atau sebesar Rp. 36.214.002.330 namun tingkat pertumbuhan realisasi hanya sebesar 1,43 persen. a.
Pajak Daerah Kinerja pajak daerah selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan
yang semakin meningkat dalam pembentukan APBD Kota Palopo. Tercatat pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2011 sebesar 35 persen dan terendah terjadi pada tahun 2010 sebesar 6 (enam) persen. Perkembangan realisasi pajak daerah periode tahun anggaran 2008-2012 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Realisasi pajak daerah selama periode tahun 2008-2012 didominasi oleh Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dengan kontribusinya di atas 50 persen dari total realisasi pajak daerah selama periode tersebut. Selain itu terdapat dua jenis objek pajak yang tidak terealisasi yaitu pajak air bawah tanah dan pajak sarang burung walet.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
b.
Retribusi Daerah Pendapatan
dari
retribusi
merupakan
salah satu
komponen
dalam
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selama periode tahun 2008-2012 hasil retribusi menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Pencapaian retribusi tertinggi terjadi pada tahun 2011 dengan realisasi sebesar Rp. 24,92 Milyar sedangkan tahun 2009 menjadi tahun dengan capaian terendah dengan realisasi sebesar Rp. 14,23 milyar.
Hasil retribusi daerah berupa retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha dan retribusi perizinan tertentu. Selama periode tahun 2008-2012 retribusi jasa umum
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan hasil retribusi daerah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
c.
Hasil kekayaan Daerah Yang dipisahkan Hasil kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan pendapatan berupa
bagian laba (dividen) atas hasil investasi penyertaan modal kepada PT. Bank Sulselbar Palopo. Selama periode tahun 2008-2012 realisasi dividen kepada pemerintah Kota Palopo mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 realisasi hasil kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 771,3 juta meningkat menjadi Rp. 1,84 milyar pada tahun 2012 dengan rata-rata pertumbuhan pertahun menunjukkan kecederungan yang semakin meningkat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
d.
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah Lain-lain PAD yang sah merupakan sumber-sumber pandapatan asli daerah
yang terdiri dari hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, kerugian uang daerah pendapatan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan pendapatan dari pengembalian. Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah terus dilakukan, diantaranya dengan melakukan pendataan kembali subyek dan obyek pajak, mengintensifkan penagihan pajak dan retribusi serta terus melakukan koordinasi dan pengawasan atas pelaksanaan penagihan pajak dan retribusi. Namun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut dirasa belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini disebabkan adanya beberapa permasalahan yang seringkali menjadi penghambat dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Beberapa permasalahan tersebut antara lain : 1. Masih rendahnya usaha pajak (tax effort) yang dilakukan instansi yang terkait dengan optimalisasi kapasitas yang bias dipungut pajak. 2. Belum tersedianya data potensi pajak yang valid dan terkini sehingga kapasitas pajak tidak dapat dioptimalkan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3. Belum efektifnya pelaksanaan Perda-Perda yang berkenaan dengan pajak dan retribusi daerah. 4. Masih lemahnya administrasi pendapatan daerah sehingga perda belum dilakukan sepenuhnya secara tegas. 5. Masih kurangnya kesadaran dan kepatuhan wajib pajak/retribusi untuk membayar pajak/retribusi. Atas
permasalahan-permasalahan
tersebut,
Pemerintah
daerah
telah
mengambil beberapa langkah strategis untk mengantisipasi permasalahanpermasalahan tersebut, antara lain : 1. Melakukan pendataan kembali atas subjek dan obyek pajak 2. Melakukan revaluasi atas nilai objek pajak 3. Meningkatkan sosialisasi perda-perda kepada masyarakat yang terkait dengan pajak/retribusi daerah. 4. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian penagihan pajak dan retribusi daerah. 3.1.1.1.2. Dana Perimbangan Penerimaan daerah dari dana perimbangan juga mengalami peningkatan yang signifikan dari Rp. 288,84 milyar pada tahun 2008 menjadi Rp. 421,381 pada tahun 2012. Tingkat pencapaian realisasi dana perimbangan hampir selalu mencapai 100 persen dari anggaran. Tingkat pertumbuhan realisasi menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dengan tingkat pertumbuhan tertinggi selama periode 2008-2012 berada pada tahun 2008-2009.
Tabel III.6 Perkembangan Dana Perimbangan. Kota Palopo, 2008-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Uraian
Anggaran
Realisasi Pendapatan
Pencapaian
pertumbuhan realisasi
1
2
3
4
5
2008
288.550.385.222
288.847.628.981,00
2009
315.928.261.558,00
310.076.854.585,00
98,15
7,35
323.691.890.222,00
100,00
4,39
2010
323.689.344.122,00
100,10
2011
345.976.497.436,00
347.878.995.204,00
100,55
7,47
2012
422.625.315.286,00
421.381.856.521,00
99,71
21,13
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Komponen dana perimbangan terdiri dari dana alokasi umum, dana bagi hasil Sumber daya alam/non sumber daya alam serta dana alokasi khusus. Penyumbang terbesar dari dana perimbangan berasal dari dana alokasi umum yang sebagian besar digunakan untuk kegiatan belanja tidak langsung. 3.1.1.1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Sumber penerimaan daerah lainnya berupa lain-lain pendapatan daerah yang sah. Pendapatan ini berasal dari dana hibah, dana penyesuaian dan dana pendapatan lainnya. Lain-lain pendapatan yang sah Kota Palopo periode tahun 2008-2012 terus menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan terhadap total pendapatan daerah dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 7,25 persen.
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013 (diolah)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Berdasarkan data ketiga sumber penerimaan tersebut diatas, pendapatan daerah Kota Palopo masih lebih didominasi oleh dana perimbangan yang terdiri dari Dana Alokasi umum, Bagi hasil SDA dan non SDA, serta Dana Alokasi Khusus. Selanjutnya diikuti oleh lain-lain Pendapatan daerah yang Sah yang terdiri dari bagi hasil Pajak dan bantuan keuangan dari Provinsi, serta dana penyesuaian, Sedangkan kontribusi PAD menjadi komponen terkecil dalam struktur Pendapatan daerah dan lebih didominasi oleh Retribusi daerah. 3.1.1.2 Belanja Daerah Belanja daerah menurut UU Nomor 33 Tahun 2004 merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pengelolaan belanja daerah dilaksanakan berdasarkan pada anggaran kinerja yaitu belanja daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja, dimana arah pengelolaan belanja daerah harus digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik dengan menganut pada Pro Poor, Pro growth, dan pro job. Pada dasarnya terdapat dua jenis belanja menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Gambaran realisasi belanja daerah kota palopo 3 (tiga) tahun terahir (2008-2010) sebagaimana tabel dibawah ini : Tabel III.7 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kota Palopo Tahun 2008 s/d Tahun 2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Sumber : Realisasi Laporan Perhitungan APBD Kota Palopo, 2008-2012
Dari tabel diatas, realisasi belanja daerah Kota Palopo pada tahun 2008 sebesar Rp. 359.254.921.922 terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp 173.493.316.978 atau 48,3 persen yang sebagian besar merupakan Belanja Pegawai, serta Belanja Langsung sebesar
Rp 185.761.604.944 atau 51,7
persen yang lebih didominasi oleh belanja modal. Pada tahun 2012 komposisi Belanja daerah sebesar Rp. 525.772.059.998 yang sebagian besar berupa belanja tidak langsung sebesar Rp. 302.918.650.833 atau 57,6 persen yang masih didominasi oleh Belanja pegawai, sedangkan Belanja langsung sebesar Rp. 222.853.409.165 atau 42,40 % juga masih didominasi oleh belanja Modal. Proporsi belanja tidak langsung yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan belanja langsung mengindikasikan bahwa serapan anggaran pemerintah lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai. Tabel III.8 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kota Palopo
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Dari data yang ada terlihat bahwa proporsi belanja tidak langsung terhadap anggaran belanja menunjukkan bahwa proporsi realisasi belanja tidak langsung terhadap anggaran belanja selama periode 2010-2012 mencapai 98,5 persen sedangkan untuk belanja langsung realisasinya mencapai 88,12 persen. 3.1.2. Neraca Daerah Pertumbuhan aset lancar dalam neraca keuangan Kota Palopo pada tahun 2009 meningkat sebesar 60,60 persen, pada tahun 2010 semakin meningkat menjadi 102,58 persen. Namun pada tahun 2011 menurun tajam menjadi negatif 22, 32 persen dan pada tahun 2012 sebesar negatif 21,14 persen. Penurunan
aset
lancar
ini
disebabkan
menurunnya
kas
dari
Rp.
27.557.390.024 pada tahun 2010 menjadi Rp. 19.752.096.765 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 semakin menurun menjadi Rp. 12.413.504.716. demikian juga dengan piutang dan persediaan yang mengalami pertumbuhan yang fluktuatif selama periode 2008-2012. Invetasi jangka panjang tumbuh rata-rata sebesar 57,60 persen. Invetasi ini didorong oleh invetasi permanen sebesar 65 persen dan invetasi non permanen sebesar negatif 8,31 persen. Investasi permanen ini ditempatkan di Bank Sulselbar
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dan PDAM Kota Palopo. Jumlah aset tetap dalam neraca keuangan Pemerintah Kota Palopo juga mengalami peningkatan dari Rp. 384.373.717.001 menjadi Rp. 943.516.361.055 pada tahun 2012 atau rata-rata tumbuh sebesar 26 persen selama periode 2008-2012. Hutang jangka pendek dalam neraca keuangan pemerintah Kota Palopo mengalami penurunan secara nominal dari Rp 14.312.438.414 tahun 2008 menjadi Rp 13.482.628.062 pada tahun 2012 namun secara rata-rata tumbuh sebesar 1,21 persen pertahun selama 2008-2012. Perbedaan antara hutang jangka pendek dengan kewajiban jangka pendek pada tahun 2008 disebabkan Pemerintah Kota Palopo masih mempunyai Hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) sebesar Rp 14.166.437.723, sehingga secara total kewajiban jangka pendek Pemerintah Kota Palopo pada tahun 2008 menjadi Rp 14.312.438.414. Namun sejak tahun 2010 Pemerintah Kota Palopo tidak mempunyai utang perhitungan fihak ketiga (PFK). Pada tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 terdapat utang bunga yang merupakan bunga atas pinjaman pemerintah Kota Palopo kepada Pemerintah Pusat. Hutang jangka panjang Pemerintah Kota Palopo merupakan pinjaman pokok kepada Bank Dunia melalui pemerintah pusat dengan jangka waktu selama 15 (lima belas) tahun untuk pembangunan pasar besar (city market) Kota Palopo, sehingga terdapat kewajiban jangka panjang sampai tahun 2028. Sedangkan untuk ekuitas dana pemerintah Kota Palopo selama tahun 2008-2012 tumbuh rata-rata sebesar 29 persen yang didominasi oleh ekuitas dana lancar dan ekuitas dana investasi. Untuk lebih jelasnya mengenai neraca keuangan Kota palopo pada tahun 2008 sampai tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.9 Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Palopo, 2008-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
68 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Sumber : Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palopo, 2008-2012 (diolah)
69 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Untuk rasio keuangan daerah, rasio yang digunakan adalah rasio likuiditas dan rasio solvabilitas. Rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio) dan Quick Ratio. Rasio lancar adalah asset lancar dibagi dengan kewajiban jangka pendek, sedang Quick Ratio adalah asset lancar dikurangi persediaan dibagi dengan kewajiban jangka pendek. Rasio solvabilitas disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh suatu entitas dengan dana yang dipinjam dari kreditur entitas tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva entitas dibiayai oleh hutang, rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman. Adapun Rasio yang tergabung dalam Rasio Leverage adalah rasio Hutang terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio) yang merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan suatu entitas dan menunjukkan kemampuan modal sendiri dari entitas tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya dan Rasio Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Asset Ratio) yaitu rasio yang merupakan perbandingan antara hutang (baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang) dengan jumlah seluruh aktiva (aset). Berdasarkan formula tersebut, maka rasio likuiditas neraca keuangan Pemerintah Kota Palopo tahun 2008-2012 berikut:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
adalah sebagai
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.10 Analisis Rasio Keuangan Kota Palopo NO 1
URAIAN Akti fa La nca r Kewa ji ba n Ja ngka Pendek Ra s i o La nca r (current ra ti o)
2
Akti fa La nca r Pers edi a a n Kewa ji ba n Ja ngka Pendek Ra s i o Qui ck (qui ck ra ti o)
3
Tota l Huta ng Tota l As et Ra s i o Tota l Huta ng terha da p Tota l As et
4
Tota l Huta ng Tota l Ekui ta s Ra s i o Huta ng terha da p Moda l
2008
2009
2010
2011
2012
9.442.901.686
15.165.003.471
30.720.641.355
23.809.576.432
18.820.657.268
14.312.438.414
14.923.075.978
11.810.119.998
9.651.579.241
13.482.628.062
0,66
1,02
2,60
2,47
1,40
9.442.901.686
15.165.003.471
30.720.641.355
23.809.576.432
18.820.657.268
547.389.616
1.844.189.125
1.998.275.593
2.752.863.802
2.897.968.430
14.312.438.414
14.923.075.978
11.810.119.998
9.651.579.241
13.482.628.062
0,62
0,89
2,43
2,18
1,18
14.889.955.298
15.500.592.862
37.499.612.162
53.772.155.179
55.986.637.719
406.197.899.140
552.275.398.028
791.715.007.607
944.654.778.857
1.136.628.295.409
0,04
0,03
0,05
0,06
0,05
14.889.955.298
15.500.592.862
37.499.612.162
53.772.155.179
55.986.637.719
391.307.943.842
536.774.805.166
754.215.395.445
890.882.623.677
1.080.641.657.690
0,038
0,029
0,050
0,060
0,052
sumber : DPPKAD Kota
Palopo, 2013 (data diolah)
140 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan daerah dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin pelunasan kewajiban jangka pendek. Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai rasio lancar dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup tinggi yang menandakan bahwa aktiva lancar daerah dapat menjamin hutang lancarnya. Rasio kewajiban terhadap aset secara langsung membandingkan kewajiban jangka panjang ditambah dengan kewajiban jangka pendek dibagi dengan asset dikurangi kewajiban (hutang jangka panjang dan jangka pendek). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rasio tahun 2008 sebesar 0,04, tahun 2009 sebesar 0,03, tahun 2010 sebesar 0,05, tahun 2011 sebesar 0,06 dan tahun 2012 sebesar 0,05. Semakin kecil nilai rasio ini, maka semakin baik rasio kewajiban terhadap asset, namun jika nilai rasio cukup besar atau berada diatas 0,75 maka, pihak kreditor harus berhati-hati meminjamkan memberikan kredit kepada Pemerintah daerah tersebut. Jika dilihat dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan keuangan Pemerintah Kota Palopo selama tahun 2008-2012 cukup mampu untuk membayar utang jika Pemerintah Kota Palopo melakukan pinjaman ke kreditor. Demikian juga dengan rasio total hutang terhadap ekuitas menunjukkan angka yang sangat kecil, dimana hal tersebut menunjukkan bahwa
pemerintah
daerah
dapat
memenuhi
kemampuan modal sendiri. 3.2.
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kewajibannya
dari
Dalam kurun waktu tahun 2008-2012, terutama pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2008 sampai dengan Tahun 2012, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan satuan entitas akuntansi. Hal tersebut berarti bahwa SKPD tersebut bertanggung jawab terhadap anggarannya masingmasing termasuk dalam pencatatan akuntansinya. Realisasi dari anggaran tersebut disusun dalam Laporan Realisasi Anggaran yang harus
dilaporkan
secara
fungsional
kepada
Bendahara
Umum
Daerah/Pejabat Pengelola Keuangan Daerah, yaitu Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) dan secara administratif harus dilaporkan kepada Pejabat Pengguna Anggaran masing-masing SKPD. Dari segi pengawasan dari rangkaian pengelolaan keuangan daerah, pada periode tahun 2008-2012, Laporan keuangan yang disusun oleh DPPKAD sebagai entitas pelaporan, menyajikan laporan keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor
71
Tahun
2010
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan (SAP). Laporan keuangan inilah yang kemudian akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengelolaan keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang dikelola oleh setiap SKPD dan dikoordinir oleh DPPKAD yang mengemban fungsi sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Pengelolaan keuangan daerah yang dimulai dari penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, perubahan anggaran
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
pendapatan dan belanja daerah, laporan semester dan
prognosis
realisasi anggaran, laporan realisasi anggaran, neraca hingga catatan atas laporan keuangan disusun secara otonomi oleh SKPD sebagai entitas akuntansi yang kemudian diverifikasi dan dikonsolidasi oleh DPPKAD sebagai entitas pelaporan menjadi Laporan Keuangan Kota Palopo. Sedangkan Laporan Arus Kas disusun secara sentralistik oleh PPKD. Pengelolaan keuangan Daerah tersebut tetap berpedoman pada aturan yang berlaku. Kebijakan akuntasi yang diterapkan dalam Pengelolan Belanja Daerah secara umum telah sesuai dengan ketentuan SAP walaupun masih terdapat beberapa kebijakan yang belum sepenuhnya mengikuti SAP. Dalam hal pelaporan dan pengawasan Laporan Keuangan Kota Palopo dapat dikatakan masih belum dapat menjadi yang terbaik. Ini dapat dilihat dari hasil opini audit BPK Kota Palopo sebagai berikut: Tabel III.11 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Palopo Tahun 2008-2012 OPINI BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH TAHUN KOTA PALOPO 2008 WAJAR DENGAN PENGECUALIAN 2009 DISCLAIMER 2010
DISCLAIMER
2011
DISCLAIMER
2012
WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
Sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK pada tahun 2009 dan 2010 opini disclaimer yang diperoleh Kota Palopo lebih disebabkan lemahnya pengelolaan aset daerah saat ini, sehingga
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
diharapkan target kedepan pada periode tahun 2013-2018, Kota Palopo mengharapkan opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah Kota Palopo akan menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan fokus pada peningkatan kompetensi aparatur dalam menyusun laporan Keuangan serta membenahi pengelolaan aset daerah yang selama ini menjadi titik lemah dalam Laporan keuangan Daerah. 3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran
`
Kebijakan umum keuangan daerah yang tergambar dalam
pelaksanaan APBD yang merupakan instrumen dalam menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah mengacu pada aturan yang melandasinya baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah maupun Keputusan Kepala Daerah. Anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana kerja keuangan tahunan pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun yang disusun secara jelas dan spesifik serta merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan daerah dalam bentuk alokasi dana. Pada tabel berikut dapat dilihat realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur Kota Palopo tahun 2008-2012. Tabel III.12 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Palopo, 2010-2012
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Realisasi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur pada tahun 2010 sebesar Rp. 276.619.326.072 yang sebagian besar merupakan belanja tidak langsung yang mencapai 74 persen dari total belanja aparatur atau Rp. 204.349.272.234. Dari belanja tidak langsung tersebut, belanja gaji dan tunjangan menjadi belanja paling dominan yang mencapai 91 persen atau sebesar Rp. 185.626.640.126. Demikian juga pada tahun 2011 dan 2012 dimana sebagian besar belanja aparatur dialokasikan untuk belanja gaji dan tunjangan masing-masing sebesar 84 persen dan 86 persen dari total belanja tidak langsung. Tabel
berikut
menyajikan
analisis
proporsi
belanja
untuk
pemenuhan kebutuhan aparatur yaitu prosentase total belanja kebutuhan aparatur dengan total pengeluaran.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.13 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota Palopo
Sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Untuk proporsi belanja pemenuhan kebutuhan aparatur, total belanja khusus untuk kebutuhan aparatur pada tahun 2008 mencapai 69,44% dari total keseluruhan pengeluaran kemudian meningkat signifikan pada tahun 2011 menjadi 80,17 persen dari total pengeluaran. Prosentase belanja aparatur turun sedikit ke 79,28 persen pada tahun 2012. Besarnya prosentase belanja aparatur ini mencerminkan bahwa anggaran belanja pemerintah sebagian besar dialokasikan untuk belanja aparatur dan selebihnya dialokasikan untuk belanja pembangunan sehingga hal ini hendaknya menjadi perhatian dalam penyusunan anggaran belanja pada tahun-tahun ke depan. Belanja periodik yang wajib dan mengikat merupakan pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh pemerintah daerah seperti belanja gaji dan tunjangan pegawai, belanja penerimaan pimpinan dan anggota DPRD serta
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
operasional Kepala Daerah, belanja bunga, belanja jasa kantor berupa tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, listrik dan sejenisnya, serta belanja lainnya yang bersifat wajib untuk dibayarkan setiap tahunnya. Belanja periodik prioritas utama merupakan pengeluaran yang harus dibayar secara periodik oleh pemerintah daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas pemerintah daerah seperti pendidikan, kesehatan dan belanja sejenisnya. Tabel dibawah ini menunjukkan perkembangan pengeluaran periodik, wajib dan mengikat serta prioritas utama selama tahun 20102012.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.14 Pengeluaran Periodik, wajib dan mengikat serta prioritas utama Kota Palopo, 2010-2012 NO A. 1 2 3 4 5 6 B. 1 2
3
4
5
C. 1 2 3
URAIAN
2010
2011
2012
269.964.734.149
218.035.946.301
248.438.437.535
Be l a nja Ga ji da n Tunja nga n 185.626.640.126 Be l a nja Pe ne ri ma a n Anggota da n Pi mpi na n 980.880.000 DPRD s e rta Ope ra s i ona l KDH/WKDH Be l a nja Bunga 68.966.194.023
214.247.710.092
238.507.256.756
821.255.000
960.925.000
1.038.058.299
3.000.000.000
800.000.000
1.401.258.910
3.813.726.000
12.491.020.000
-
559.899.910
Belanja Tidak Langsung
Be l a nja Ba ntua n Sos i a l Be l a nja Ba ntua n Ke ua nga n Be l a nja Ta k Te rduga Belanja Langsung Be l a nja honora ri um PNS khus us untuk guru da n te na ga me di s . Be l a nja Be a s i s wa Pe ndi di ka n PNS Be l a nja Ja s a Ka ntor ( khus us ta gi ha n bul a na n ka ntor s e pe rti l i s tri k, a i r, te l e pon da n s e je ni s nya )
1.100.000.000
527.664.000
1.596.629.869
4.262.683.924
58.676.284.140
55.521.444.383
-
51.837.641.736
50.074.779.249
159.090.000
102.901.754
105.000.000
4.103.593.924
6.735.740.650
5.341.665.134
6.557.945.295
11.715.425.874
57.559.216.926
5.500.000.000
9.500.000.000
45.120.596.939
1.057.945.295
2.215.425.874
376.907.231.938
283.270.175.735
315.675.307.792
Be l a nja s e wa ge dung ka ntor (ya ng te l a h a da kontra k ja ngka pa nja ngnya ) Be l a nja s e wa pe rl e ngka pa n da n pe ra l a ta n ka ntor ( ya ng te l a h a da kontra k ja ngka pa nja ngnya ) Pembiayaan Pengeluaraan Pe mbe ntuka n Da na Ca da nga n Pe nye rta a n Moda l I nve s ta s i Pe mba ya ra n Pokok Uta ng TOTAL ( A + B + C )
-
-
102.679.813.865
-
Sumber : DPPKAD Kota Palopo 2013
Belanja periodik wajib Pemerintah Kota Palopo terdiri dari :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1. belanja gaji dan tunjangan pegawai merupakan realisasi belanja untuk gaji pokok dan tunjangan pegawai sehingga wajib untuk dibayarkan. Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa selama periode 2010-2011 total belanja gaji dan tunjangan pegawai mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 2. belanja
penerimaan
pimpinan
dan
anggota
DPRD
serta
operasional Kepala Daerah, merupakan realisasi penerimaan anggota dan pimpinan DPRD dan operasional walikota dan wakil walikota. Tahun 2010 belanja penerimaan DPRD dan Operasional Kepala Daerah sebesar Rp. 980.880.000 menurun menjadi Rp. 821.255.000 pada tahun 2011 kemudian meningkat kembali menjadi Rp. 960.925.000. 3. belanja bunga, merupakan realisasi belanja atas bunga pinjaman kepada pihak tertentu. Khusus untuk tahun 2011-2012 merupakan realisasi belanja bunga atas pinjaman kepada Bank Dunia melalui pemerintah pusat untuk pembangunan Pasar Besar (City Market) Kota Palopo. 4. Belanja Bantuan Sosial, merupakan realisasi atas bantuan sosial kepada masyarakat yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku. 5. Belanja bantuan keuangan, merupakan realisasi atas bantuan keuangan kepada partai politik. 6. Belanja Tidak Terduga, merupakan realisasi atas belanja-belanja yang tidak terduga. Belanja periodik prioritas utama Pemerintah Kota Palopo terdiri dari:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1. Belanja Honorarium PNS Khusus Guru dan Tenaga Medis, berupa belanja pelayanan pendidikan gratis, pelayanan kesehatan gratis pada Dinas Kesehatan dan RSUD Sawerigading serta tambahan penghasilan
berdasarkan
kelangkaan
profesi
pada
Dinas
Kesehatan dan RSUD Sawrigading. 2. Belanja
Beasiswa
Pendidikan
PNS,
merupakan
bantuan
pendidikan bagi PNS yang melanjutkan pendidikan baik di tingkat S1 dan S2. 3. Belanja jasa kantor, berupa total keseluruhan belanja listrik, air, telepon dan sejenisnya yang dibayar setiap bulannya. 4. Penyertaan Modal Investasi, berupa penyertaan modal pemerintah kepada Bank Sulselbar Cabang Palopo dan PDAM Kota Palopo. 5. Pembayaran Pokok Utang, merupakan pembayaran pokok utang atas kegiatan-kegiatan yang belum terbayar pada tahun-tahun sebelumnya. Analisis Pembiayaan
3.2.2.
Pencapaian prinsip efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan daerah tercermin dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) pertahunnya. SILPA per tahun diharapkan menurun baik secara nominal maupun persentasenya, dikarenakan kurang baik untuk perekonomian makro Kota Palopo, yang menggambarkan belanja pemerintah kurang diberdayakan dalam memacu pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga belanja
pemerintah
tidak
dapat
secara
optimal
menggerakkan
pertumbuhan ekonomi. Perkembangan SILPA pertahun dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.15 SILPA Kota Palopo, 2010-2012
Sumber: DPPKAD Kota palopo, Perhitungan APBD, 2013 (diolah)
Peningkatan Silpa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, diakibatkan
oleh adanya
alokasi
anggaran
untuk kegiatan
fisik
(Konstruksi) yang belum diserap pada akhir tahun anggaran meskipun pekerjaan telah selesai dikerjakan oleh pihak ketiga, serta kebijakan pemerintah Pusat terhadap lain-lain pendapatan daerah yang digunakan untuk pembangunan infastruktur dan operasional Pendidikan seperti dana
Penyesuaian
dan
dana
sertifikasi
guru
yang
terlambat
penyalurannya di daerah. Perkembangan
prosentase
SILPA
yang
digunakan
untuk
membiayai belanja Kota Palopo dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.16 Prosentase SILPA Kota Palopo untuk Pendanaan APBD Tahun 2008-2010
TAHUN
SILPA
PENGELUARAN APBD PROSENTASE
2008
Rp
4.134.267.702
Rp
372.876.498.138
1,11%
2009
Rp
12.138.254.745
Rp
412.124.579.689
2,95%
2010
Rp
27.444.439.473
Rp
398.341.867.466
6,89%
2011
Rp
19.644.639.374
Rp
498.403.458.036
3,94%
2012
Rp
12.314.148.827
Rp
525.772.059.998
2,34%
Sumber :DPPKAD Kota Palopo, APBD, 2013)
Realisasi SiLPA selama periode 2008-2012 menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Silpa tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. 27.4 milyar atau 6,89% dari realisasi APBD sedangkan Silpa terendah terjadi pada tahun 2008 dengan tingkat persentase 1,11 persen dari realisasi APBD atau sebesar Rp. 4,13 milyar. Tabel III.17 Defisit Rill Anggaran NO
2008
2009
2010
2011
2012
Realisasi Pendapatan Daerah
360.224.190.261
394.914.717.758
413.695.121.816
506.746.019.545
525.521.885.958
Dikurangi Realisasi
372.876.498.138
412.124.579.689
398.341.867.466
514.545.819.645
537.487.485.873
2
Belanja Daerah
359.254.921.922
386.056.041.477
383.663.586.115
498.403.458.037
525.772.059.998
3
Pengeluaran Pembiayan Daerah
13.621.576.216
26.068.538.212
14.678.281.351
16.142.361.609
11.715.425.875
Defisit Riil
(12.652.307.877)
(17.209.861.930)
15.353.254.350
(7.799.800.100)
(11.965.599.914)
1
URAIAN
Sumber :DPPKAD Kota Palopo, APBD, 2013)
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2008 pemerintah mengalami defisit riil yang disebabkan oleh jumlah belanja daerah yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
terdiri dari belanja dan pengeluaran pembiayaan lebih besar daripada realisasi pendapatan daerah. Hal ini berarti jumlah kewajiban pemerintah lebih banyak jika dibandingkan dengan pendapatan. Defisit riil terus terjadi sampai dengan tahun 2012 kecuali tahun 2009 dimana realisasi pendapatan lebih besar daripada kewajiban belanja dan pengeluaran pembiayaan. Defisit riil tersebut pada dasarnya akan ditutupi oleh sumbersumber pendanaan lainnya. Komposisi penutup defisit riil dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel III.18 Komposisi penutup defisit rill anggaran Tahun 2010-2012 URAIAN Si s a Lebi h Perhi tunga n Angga ra n (Si LPA) Ta hun Angga ra n s ebel umnya
PROPORSI DARI TOTAL DEFISIT RIIL 2010 2011 2012 27.444.439.473
19.644.639.374
12.314.148.827
Penca i ra n Da na Ca da nga n Ha s i l Penjua l a n Keka ya a n Da era h Ya ng di Pi s a hka n Peneri ma a n Pi nja ma n Da era h
-
-
-
924.062.689
1.546.938.361
1.814.389.095
-
-
4.635.108.837
Peneri ma a n Kemba l i Pemberi a n Pi nja ma n Da era h
-
-
-
-
-
-
Peneri ma a n Pi uta ng Da era h
sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Komposisi penutup defisit riil anggaran merupakan sumbersumber pendapatan yang diharapkan dapat menutup defisit riil anggaran. Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa sumber utama penutup defisit riil anggaran berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SIlpa) Tahun
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Anggaran Sebelumnya yang tiga tahun terakhir proporsinya semakin menurun. Selain itu sumber lain yang dapat digunakan untuk menutup defisit riil adalah dari hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan . 3.3.
Kerangka Pendanaan Pendanaan program kegiatan yang akan diakomodir dalam periode
tahun 2013-2018 ini sangatlah penting untuk dikaji. Dari dasar analisis gambaran
umum
pengelolaan
keuangan
daerah
pada
periode
sebelumnya (2008-2012), maka dapat disusun suatu analisis dalam rangka pendanaan program kegiatan pada periode tahun 2013-2018. Berdasarkan potensi pendanaan, Kota Palopo mempunyai potensi pendanaan dari Pendapatan Asli Daerah dan juga didukung oleh Dana Perimbangan dan sumber-sumber pendapatan lainnya. Tabel III.19 Proyeksi Pengeluaran Periodik, wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Palopo, 2014-2018 (Ribu Rp.)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013 (diolah)
Berdasarkan realisasi belanja tidak langsung periode 2010-2012 yang terus meningkat, maka dengan dasar perhitungan tersebut, maka pertumbuhan
belanja
tidak
langsung
untuk
periode
2014-2018
diperkirakan tumbuh 12 persen pertahun dimana sebagian besar dialokasikan untuk belanja gaji dan tunjangan selanjutnya dialokasikan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
untuk belanja penerimaan untuk anggota dan pimpinan DPRD serta operasional kepala daerah dan belanja bunga. Khusus belanja bunga yang dialokasikan merupakan bunga atas pinjaman pemerintah Kota Palopo kepada Pemerintah Pusat untuk pembangunan pasar besar (city market) yang wajib dibayar setiap tahunnya selain pinjaman pokok. Untuk honorarium PNS khusus guru dan tenaga medis rata-rata pertumbuhan
pertahun
diperkirakan
sebesar
2
persen.
Hal
ini
berdasarkan perkiraan meningkatnya jasa pelayanan kesehatan dan pendidikan pada tahun-tahun mendatang program walikota terpilih yaitu pendidikan dan kesehatan gratis paripurna sehingga berimplikasi pada bertambahnya subsidi pemerintah daerah untuk melaksanakan program tersebut. Selain itu meningkatnya status RSUD Sawerigading dari tipe C menjadi tipe B diperkirakan berimplikasi pada peningkatan layanan kesehatan. Penyertaan modal pemerintah untuk periode tahun
2014-2015
diperkirakan tetap pada angka Rp. 2.500.000.000 yang dialokasikan untuk Bank Sulselbar Palopo. Pembayaran pokok utang merupakan pembayaran pokok pinjaman kepada pemerintah pusat yang wajib dibayar setiap tahunnya berdasarkan dokumen perjanjian kerjasama. 3.3.1. Proyeksi Data Masa Lalu Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil adalah keuangan daerah yang mampu meningkatkan penerimaan secara berkesinambungan seiring dengan perkembangan perekonomian tanpa memperburuk alokasi faktor produksi dan keadilan serta dengan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sejumlah biaya administrasi tertentu. Salah satu indikator keuangan daerah tersebut adalah daya pajak (tax effort). Daya pajak merupakan perbandingan PAD terhadap kapasitas PAD. Kapasitas PAD sama dengan potensi PAD yaitu pendapatan yang diterima apabila seluruh potensi digunakan secara optimal, dalam hal ini PDRB. Perkembangan daya pajak (tax effort) Kota Palopo periode tahun 2008-2012, dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel III.20
Daya Pajak (tax effort) Kota Palopo, 2008-2012
TAHUN
PAD
PDRB ATAS HARGA BERLAKU (Juta Rp)
%
2008
Rp
24,906
Rp
1,394,930
1.79
2009
Rp
21,473
Rp
1,646,987
1.30
2010
Rp
28,219
Rp
1,946,848
1.45
2011
Rp
35,703
Rp
2,284,802
1.56
2012
Rp
36,214
Rp
2,637,545
1.37
Sumber: BPS Kota Palopo, DPPKAD Kota Palopo 2013 (diolah)
Dari data di atas terlihat bahwa persentase daya pajak Kota Palopo selama lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang masih rendah. Rata-rata daya pajak masih berkisar antara 1 – 1,8 persen dengan tingkat daya pajak tertinggi terjadi pada tahun 2008 kemudian menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun. Hal ini berarti semakin kecil pula kemampuan pemerintah daerah dalam menjaring dananya melalui pajak. 3.3.2. Kerangka Pendanaan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
a.
Kerangka Penerimaan Penghitungan kerangka pendanaan memperhatikan kerangka
penerimaan dan kerangka belanja, sebagai dasar penghitungan kapasitas riil pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan analisis-analisis diatas dapat diestimasi kerangka pendanaan Kota Palopo pada tahun 2013-2018. Pendanaan tersebut terbagi
kedalam
jenis-jenis
pendapatan
sesuai
dengan
aturan
perundang-undangan yang berlaku. Tabel III.21
Estimasi Penerimaan Kota Palopo, 2013-2018 (Ribu Rp.)
Sumber : DPPKAD Kota Palopo 2013 (diolah)
Estimasi penerimaan selama lima tahun ke depan sebagian besar masih didominasi oleh dana perimbangan yang terdiri dari dana bagi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
hasil pajak/bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus kemudian lain-lain pendapatan yang sah dan pendapatan asli daerah. b.
Kerangka Belanja Daerah Kebijakan belanja daerah tahun 2013-2018 diarahkan untuk
mendukung pencapaian sasaran program prioritas walikota terpilih dengan melalui pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif yaitu :
Pendidikan Gratis Paripurna, Kesehatan Gratis
Paripurna, Bantuan biaya pendidikan S2 dan S3 bagi PNS dan masyrakat yang memiliki prestasi akademik, mendidik 100 pemuda setipa tahun untuk dikirim menjadi pelaut, mencetak 10.000 wirausaha baru melalui pelatihan industri rumah tangga (home industri), menyalurkan bantuan permodalan sebesar Rp. 1 milyar per kelurahan, pemberian 40.000 kartu sehat kepada masyarakat, pemakaman gratis bagi masyarakat Palopo, pengurusan kartu keluarga, akte dan KTP gratis, penghapusan retribusi pasar bagi pedagang sayur mayur dan pedagang kaki lima, pemberian bantuan pukat/jaring kepada nelayan tradisional secara bertahap, pemberian insentif kepada imam masjid dan pelaku keagamaan lainnya, peningkatan insentif RT/RW, pemberian insentif bagi PNS, perluasan layanan ambulans gratis, penataan dan fasilitasi pembenahan potensi adat dan budaya, mewujudkan pemerintahan yang bebas korupsi, pemasangan pipa air bersih secara gratis untuk menjangkau rumah penduduk yang tidak mampu, menjadikan Palopo sebagai daerah kota ‘sub’ untuk jazirah Sulawesi Selatan bagian utara, pembenahan dan penataan hutan kota sebagai daya tarik pendukung pariwisata, penataan daerah pesisir melalui Program SALEMO (sampoddo-Lemolemo), mewujudkan Kota Palopo sebagai daerah bebas banjir, pemberian
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
santunan kematian bagi warga yang tengah berduka karena anggota keluarganya ada yang meninggal. c.
Penghitungan Kerangka Pendanaan Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah adalah pendapatan
daerah ditambah sisa lebih riil perhitungan anggaran yang menjadi total penerimaan kemudian dikurangi dengan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Dari perhitungan tersebut diperoleh kapasitas riil kemampuan keuangan daerah tahun 2014 sebesar Rp. 283,5 milyar dan tahun 2018 meningkat menjadi Rp. 331.2 milyar. Gambaran kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Kota Palopo tahun anggaran 2014-2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel III.22 Kapasitas Rill kemampuan keuangan daerah untuk mendanai keuangan daerah Kota Palopo Tahun 2014-2018 (Ribu Rp.)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sumber : DPPKAD Kota Palopo, 2013
Dari gambaran kemampuan riil keuangan daerah pada tabel diatas untuk mendanai pembangunan masih relatif kecil. Berkenaan dengan itu perlu pengawasan yang lebih proaktif dalam menjalankan semua program wajib dan prioritas yang telah dijanjikan pada rakyat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel III.23 Rencana penggunaan kapasitas rill kemampuan keuangan daerah Kota Palopo, 2014-2018 (ribu Rp.)
sumber: DPPKAD Kota Palopo, 2013
Berdasarkan tabel di atas bahwa dari rencana kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah dikurangi belanja periodik yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
wajib dan mengikat serta prioritas utama dan selama tahun 2014-2018 terjadi anggaran berimbang. Dari dana yang tersedia tersebut, dapat diambil pendekatan penggunaan
dana
yang
tersedia
dengan
pendekatan
prioritas
penggunaan dana, dimana ada 3 (tiga) prioritas penggunaan dana yaitu: 1. Prioritas I, digunakan untuk alokasi pembangunan untuk program pembangunan daerah yang terkait langsung dengan Visi dan Misi Walikota. 2. Prioritas II, digunakan untuk alokasi pembangunan untuk program penyelenggaraan urusan lainnya. 3. Prioritas III, digunakan untuk alokasi Belanja Tidak Langsung Lainnya seperti Bantuan Sosial, Hibah, Tambahan Penghasilan PNS dan lain sebagainya.
Tabel III.24
Pendanaan Prioritas Kota Palopo Tahun 2014-2018 (ribu Rp.)
Sumber :DPPKAD, BAPPEDA Kota Palopo 2011 (diolah)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Pendanaan prioritas pada tabel di atas selanjutnya menjadi kebijakan alokasi anggaran berdasarkan prioritas pendanaan seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel III.25 Kebijakan Alokasi Anggaran Pemerintah Kota Palopo, Tahun 2014-2018
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
KELOMPOK PRIORITAS II
2013
2014
2015
2016
2017
2018
1
Dinas Pendidikan
46,319,471,700
4,770,905,585
4,909,864,000
5,048,822,415
5,234,100,302
5,373,058,717
2
Dinas Kesehatan
11,138,197,900
3,441,703,151
3,541,946,932
3,642,190,713
3,775,849,088
3,876,092,869
3
RSUD Sawerigading
16,202,571,200
4,172,162,084
4,293,681,368
4,415,200,652
4,577,226,364
4,698,745,648
4
Dinas Pekerjaan Umum
24,413,366,552
3,771,865,132
3,881,725,282
3,991,585,431
4,138,065,631
4,247,925,780
5
Kantor Pemadam Kebakaran
2,086,285,000
2,148,873,550
2,211,462,100
2,274,050,650
2,357,502,050
2,420,090,600
6
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
12,143,235,000
1,876,129,808
1,930,774,365
1,985,418,923
2,058,278,333
2,112,922,890
7
Badan Perencanaan Pembangunan daerah
4,512,623,200
1,626,800,664
1,674,183,207
1,721,565,751
1,784,742,476
1,832,125,019
8
Dinas Perhubungan dan Kominfo
2,351,763,900
968,926,727
997,147,894
1,025,369,060
1,062,997,283
1,091,218,450
9
Badan Lingkungan Hidup Daerah
2,499,073,850
900,916,123
927,156,398
953,396,674
988,383,708
1,014,623,983
8,635,312,550
3,557,748,771
3,661,372,521
3,764,996,272
3,903,161,273
4,006,785,023
2,170,869,000
2,235,995,070
2,301,121,140
2,366,247,210
2,453,081,970
2,518,208,040
Dinas Kebersihan, Pertamanan 10 dan Pemakaman Dinas Kependudukan dan 11 Catatan Sipil dinas Sosial Tenaga Kerja dan 12 Transmigrasi
1,724,392,800
710,449,834
731,142,547
751,835,261
779,425,546
800,118,259
13 Dinas Koperindag Badan Penanaman Modal 14 daerah
5,054,769,100
1,041,282,435
1,071,611,049
1,101,939,664
1,142,377,817
1,172,706,431
1,076,450,000
443,497,400
456,414,800
469,332,200
486,555,400
499,472,800
15 Dinas Pemuda dan Olahraga Kantor Satuan Polisi Pamong 16 Praja
3,781,600,000
779,009,600
801,699,200
824,388,800
854,641,600
877,331,200
2,032,805,000
2,093,789,150
2,154,773,300
2,215,757,450
2,297,069,650
2,358,053,800
17 Badan Kesatuan Bangsa
1,142,000,000
470,504,000
484,208,000
497,912,000
516,184,000
529,888,000
18 Sekretariat Daerah
33,669,539,780
10,403,887,792
10,706,913,650
11,009,939,508
11,413,973,985
11,716,999,843
19 Sekretariat DPRD
10,517,267,900
8,666,228,750
8,918,643,179
9,171,057,609
9,507,610,182
9,760,024,611
1,742,134,500
717,759,414
738,665,028
759,570,642
787,444,794
808,350,408
20 Inspektorat Dinas Pendapatan Pengelolaan 21 Keuangan dan Aset Daerah
14,676,936,800
4,535,173,471
4,667,265,902
4,799,358,334
4,975,481,575
5,107,574,006
3,430,874,000
1,413,520,088
1,454,690,576
1,495,861,064
1,550,755,048
1,591,925,536
23 Kantor Pelayanan Terpadu
934,690,000
962,730,700
990,771,400
1,018,812,100
1,056,199,700
1,084,240,400
24 Kecamatan Wara
687,800,000
708,434,000
729,068,000
749,702,000
777,214,000
797,848,000
25 Kecamatan Wara Utara
647,800,000
667,234,000
686,668,000
706,102,000
732,014,000
751,448,000
26 Kecamatan Wara Selatan
476,200,000
490,486,000
504,772,000
519,058,000
538,106,000
552,392,000
27 Kecamatan Telluwanua
718,600,000
740,158,000
761,716,000
783,274,000
812,018,000
833,576,000
28 Kecamatan Wara Barat
557,000,000
573,710,000
590,420,000
607,130,000
629,410,000
646,120,000
29 Kecamatan Wara Timur
768,600,000
791,658,000
814,716,000
837,774,000
868,518,000
891,576,000
30 Kecamatan Mungkajang
471,200,000
485,336,000
499,472,000
513,608,000
532,456,000
546,592,000
31 Kecamatan Bara
592,000,000
609,760,000
627,520,000
645,280,000
668,960,000
686,720,000
32 Kecamatan Sendana Badan penanggulangan Bencana 33 daerah
466,200,000
480,186,000
494,172,000
508,158,000
526,806,000
540,792,000
1,470,772,350
605,958,208
623,607,476
641,256,745
664,789,102
682,438,370
34 Badan Ketahanan Pangan
1,166,736,000
480,695,232
494,696,064
508,696,896
527,364,672
541,365,504
35 BPMP dan KB Kantor Perpustakaan, Arsip dan 36 Dokumentasi Daerah
3,801,657,000
1,566,282,684
1,611,902,568
1,657,522,452
1,718,348,964
1,763,968,848
823,740,000
848,452,200
873,164,400
897,876,600
930,826,200
955,538,400
37 Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Kehutanan dan 38 Perkebunan
9,068,837,600
1,401,135,409
1,441,945,178
1,482,754,948
1,537,167,973
1,577,977,742
1,289,215,000
531,156,580
546,627,160
562,097,740
582,725,180
598,195,760
39 Dinas Pertambangan dan SDM
3,502,837,000
3,607,922,110
3,713,007,220
3,818,092,330
3,958,205,810
4,063,290,920
40 Dinas Pariwisata dan Budaya
1,744,679,500
718,807,954
739,744,108
760,680,262
788,595,134
809,531,288
41 Dinas Kelautan dan Perikanan
8,545,370,100
22 Badan Kepegawaian Daerah
PRIORITAS III
1,320,259,680
1,358,713,846
1,397,168,011
1,448,440,232
1,486,894,397
35,093,225,138
37,743,882,974
61,384,351,225
72,785,375,434
82,779,930,581
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Setelah prioritas I dan II ditetapkan, maka untuk penetapan prioritas
III
untuk
belanja
tidak
langsung
yang
kemampuan
pendanaannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dijabarkan lagi tiap tahunnya selama 5 (lima) tahun perencanaan RPJMD sehingga pengalokasian pada prioritas III untuk belanja tidak langsung tersebut lebih jelas, transparan, akuntabel dan pengelokasiannya sesuai dengan perencanaan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB. IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Isu-isu strategis merupakan permasalahan mendasar yang harus diperhatikan dan direncanakan 5 (lima) tahun masa pemerintahan Walikota terpilih. Dengan mengacu pada isu-isu strategis, perencanaan lima tahun kedepan Walikota terpilih akan lebih terfokus dan responsif terhadap segala jenis tuntutan kebutuhan yang mengakar dalam masyarakat. Isu-isu strategis yang tidak terakomodir dalam perencanaan akan berkorelasi dengan kurangnya tingkat partisipasi masyarakat dan swasta dalam
proses
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengawasan
pembangunan. Apabila hal ini terjadi, maka sudah dipastikan bahwa pelaksanaan pembangunan itu akan mengalami kegagalan karena input perencanaan tersebut tidak berdasarkan pada realitas dan kebutuhan para pihak yaitu masyarakat dan swasta sebagai pilar utama dalam penentuan keberhasilan perencanaan pembangunan. Isu-isu strategis yang tidak terakomodir dalam bentuk perencanaan akan mengakibatkan degradasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahnya dan yang lebih tragis lagi akan berdampak pada instabilitas dalam suatu daerah. Penelaahan secara detail mengenai isu-isu yang berkembang dalam masyarakat didasarkan pada fakta, data dan informasi yang telah dipilah-pilah, dikelompokkan dan diolah akan memudahkan dalam menentukan obyektifitas isu-isu yang berkembang sebagai bahan perencanaan
lima tahun ke depan. Penentuan isu-isu strategis yang
obyektif diharapkan dapat mewakili semua permasalahan yang terjadi sehingga dari isu-isu strategis yang terakomodir akan menimbulkan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
multiplier effect dalam menyelesaikan permasalahan pokok seperti kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dalam dokumen RPJMD karena menjadi dasar utama visi dan misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Oleh karena itu, penyajian hasil analisa ini harus dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang. Jika isu-isu strategis ini tidak ditangani maka tujuan dan sasaran menjadi sulit tercapai. Untuk itu, penyajian isu-isu strategis perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembangunan daerah. 4.1
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN Permasalahan pembangunan di era informasi yang dihadapi
dewasa ini sangatlah kompleks. Dengan kemajuan teknologi informasi, masyarakat dan swasta dapat mengakses berbagai informasi dengan mudah dan cepat melalui media yang tersedia. Perkembangan pembangunan yang terjadi pada daerah lain akan segera diketahui oleh masyarakat daerah lainnya begitu pula sebaliknya. Hal ini akan berkorelasi dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks sebagai akibat adanya daerah pembanding berdasarkan informasi yang diperoleh. Perkembangan teknologi informasi berdampak pada kewajiban pemberian pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang lebih cepat, tepat dan murah. Untuk itu, diperlukan suatu perencanaan yang terintegrasi, komprehensif, realistis dan sistimatis baik pada level Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Daerah sekitarnya.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Permasalahan pembangunan jika diurai satu persatu tidak akan ada habis-habisnya karena bersifat sistemik. Namun untuk lebih memfokuskan pembangunan
penulisan yang
dalam
dokumen
dimaksud
adalah
ini,
permasalahan
permasalahan
pada
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang relevan dan berdasarkan analisa serta merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah dalam perumusan rancangan awal RPJMD. Setidaknya dokumen RPJMD ini dapat menjadi solusi dalam pemecahan masalah (problem solving) pembangunan di tingkat lokal dan regional. Permasalahan
pembangunan
daerah
pada
hakekatnya
disebabkan adanya kesenjangan (gap expectation) antara kinerja pemerintah daerah pada saat ini dengan rencana yang telah disusun dan keinginan yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Dokumen RPJMD sebagai pengejawantahan visi dan misi Walikota terpilih merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD dengan memperhatikan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threaths) yang dihadapi Kota Palopo. Identifikasi
permasalahan
pembangunan
diperlukan
dalam
perumusan tujuan pembangunan lima tahunan yang tertuang dalam perumusan sasaran RPJMD. Perumusan permasalahan pembangunan dapat diverifikasi dari informasi pada gambaran umum daerah dan sumber informasi lainnya yang relevan. Berdasarkan hasil analisis permasalahan pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan, serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan maka permasalahan pembangunan jangka menengah Kota Palopo adalah sebagai berikut:
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
A.
Aspek Kesejahteraan Rakyat Secara umum, perkembangan perekonomian Kota Palopo dari tahun ke tahun semakin meningkat. Namun di sisi lain ada beberapa isu dalam aspek kesejahteraan rakyat antara lain : 1. Ketimpangan distribusi pendapatan antar wilayah kecamatan. Dengan adanya ketimpangan distribusi pendapatan antar wilayah mengakibatkan perkembangan wilayah hanya terfokus pada wilayah
kecamatan perkotaan saja. Sedangkan untuk
wilayah kecamatan luar kota diprediksikan akan mengalami penurunan. Apabila hal ini terjadi, tenaga kerja produktif akan mengarah
ke
kota.
Solusinya,
sektor
pertanian
perlu
dioptimalkan dengan cara memaksimalkan teknologi pertanian, pertanian yang mengarah ke sektor jasa seperti agro wisata dan agro bisnis serta pemasarannya sehingga pendapatan petani tetap meningkat. 2. Pendapatan Perkapita masih di bawah rata-rata nasional. Pada tahun 2011, PDRB per kapita di Kota Palopo mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya. PDRB per kapita mencapai Rp. 15,187.440,selama setahun atau Rp. 1,265,620,- per bulan. Persentase peningkatannya hingga 15,40 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Konsekuensi dari perkembangan sektor jasa adalah laju pertumbuhan penduduk yang cenderung semakin meningkat baik secara natural maupun dari migrasi penduduk. Hal tersebut
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dapat mengakibatkan
pengangguran semakin tinggi jika
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mampu menampung peningkatan
jumlah tenaga
pendapatan
menjadi
tidak
mencerminkan
peningkatan
karena
tidak
berasal
peningkatan
kesejahteraan
kerja.
Akibatnya dari
peningkatan
produktivitas tapi dari peningkatan jumlah penduduk yang tidak terkendali. 3. Rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palopo dalam 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang terus meningkat. Namun demikian, kontribusi PAD ini masih sangat rendah dibandingkan total APBD yakni hanya sekitar 6,66 %. Dengan demikian, pembiayaan pembangunan Kota Palopo masih sangat tergantung pada sumber dana dari luar ( Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi ) dalam bentuk Dana Perimbangan dan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak. Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, Kota Palopo memiliki peluang untuk meningkatkan nilai pajak daerah dan retribusi daerah. Dengan berlakunya Undang-Undang Pajak Daerah
dan
Retribusi
Daerah,
Pemerintah
Kota
Palopo
berpeluang meningkatkan penerimaan pajaknya dari PBB dan BPHTB.
Melalui
program
intensifikasi
terhadap
potensi
pendapatan yang sudah ada, juga masih terbuka peluang pengembangannya. 4. Kualitas Pendidikan Yang Masih Rendah
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Salah satu urusan wajib yang diserahkan kepada pemerintah daerah adalah pendidikan. Penyerahan urusan pendidikan ini dimaksudkan agar semua pihak yang terkait dalam daerah diharapkan mempunyai perasaan dan tanggung jawab yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Berhubung urusan pendidikan menyangkut persoalan hajat hidup orang banyak yakni dalam upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa,
maka
kegagalan
pendidikan
pada
hakekatnya merupakan kegagalan bagi kita semua. Kegagalan dalam mengelola pendidikan akan berbanding lurus
dengan
kegagalan
dalam
menyiapkan
kader-kader
penerus bangsa. Kebodohan dan ketidakberdayaan sebagai dampak dari kegagalan penanganan pendidikan merupakan sumber bencana besar yang dapat menimbulkan permasalahanpermasalahan lain di belakang hari. Untuk itu, urusan pendidikan tidak boleh dilaksanakan dengan setengah hati, ia harus ditangani secara lebih profesional, terpadu dan terarah dengan tidak
mengeyampingkan
peran
serta
masyarakat
dalam
pengawasannya. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kota Palopo bertekad untuk memajukan sektor pendidikan pada semua level yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas, membebaskan biaya-biaya yang berkaitan dengan operasional sekolah dari tingkat SD hingga SLTA dan perbaikan sistem belajar – mengajar yang semua itu berorientasi pada mutu
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
pendidikan. Bahkan untuk memberikan spirit pendidikan bagi masyarakat,
Pemerintah
Kota
Palopo
telah
menjadikan
wilayahnya sebagai pusat pendidikan di Luwu Raya. Hal ini ditandai dengan hadirnya beberapa perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Upaya Pemerintah Kota Palopo dalam memajukan pendidikan telah dapat membuahkan hasil seperti Angka melek huruf sebesar 97,37 %, angka rata-rata anak sekolah sebesar 9,8 tahun, angka partisipasi murni sebesar 77,78 % dan angka partisipasi kasar sebesar 85,86 %. Namun masih banyak pula kendala yang dihadapi antara lain : a. Ketimpangan pembangunan gedung sekolah antar wilayah kecamatan. Adanya ketimpangan pembangunan sekolah antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya yang lebih terfokus pada kecamatan dalam pusat pelayanan Pemerintah Kota seperti Kecamatan Wara, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Wara Utara, khususnya bagi jenjang pendidikan dasar. Rentang jarak yang relatif jauh ini menimbulkan biaya dan waktu yang cukup menyusahkan bagi masyarakat. b. Kondisi sekolah dan rasio murid terhadap ruang kelas belum memenuhi standar pendidikan. Secara umum, rasio jumlah gedung dengan jumlah penduduk untuk pendidikan dasar mencapai angka 101,88 dan pendidikan menengah mencapai angka 51,06. Artinya 1(satu) SD dan SMP secara rata-rata dapat menampung peserta didik
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
101,88 dan SMA secara rata-rata dapat menampung peserta didik sebanyak 51,06 peserta didik. Berdasarkan angka rasio tersebut, daya tampung peserta didik bagi pendidikan dasar dan pendidikan menegah sudah mencapai standar yang diharapkan. Permasalahan
yang
sangat
urgen
untuk
dicarikan
pemecahannya adalah standarisasi sarana dan prasarana sekolah
yang
belum
dilakukan.
Adanya
standarisasi
ini
dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan disamping mutu bagi para peserta didik. Hal itu tentu disesuaikan dengan tingkat kebutuhan sekolah pada masing-masing level pendidikan. Kondisi gedung sekolah yang tidak memadai, halaman sekolah tempat bermain peserta didik yang sempit dan prasarana pendukung lainnya seperti meja dan kursi terutama bagi anak sekolah dasar yang belum disesuaikan dengan kondisi fisik peserta didik, merupakan hambatan dalam memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan. Kondisi tersebut sangat dirasakan terutama bagi sekolah yang agak berjauhan dengan pusat layanan Pemerintah Kota Palopo. Sementara itu, dalam kasus tertentu rasio jumlah murid terhadap
ruang
kelas
belum
mencerminkan
aspek
proposionalitas. Ada beberapa sekolah terutama sekolah yang berdekatan
dengan
pusat
layanan
pemerintahan
yang
mempunyai murid melebihi daya tampung kelas yang tersedia. Terlebih lagi pada sekolah yang berstandar internasional. Sementara di sisi lain, terdapat beberapa sekolah yang berada
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sedikit jauh dengan pusat layanan pemerintahan yang masih kekurangan murid. 5. Rendahnya jumlah penduduk yang memiliki sertifikat hak milik atas tanah. Jumlah penduduk yang memiliki tanah berdasarkan sertifikat hak milik atas tanah di Kota Palopo berjumlah 1.520 jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak 147.677 jiwa, dengan luas tanah sekitar 246,52 M² atau sekitar 1,03 persen dari total jumlah penduduk. Persentase tertinggi penduduk yang memiliki sertifikat hak milik atas tanah terdapat di Kecamatan Wara Barat sebesar 2,08 persen dan yang terendah di Kecamatan Sendana sekitar 0,23 persen. Rendahnya persentase penduduk yang memiliki tanah berdasarkan hak milik atas tanah dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan
masyarakat,
khususnya
masyarakat
yang
bergerak pada sektor pertanian masih rendah. Kepemilikan tanah berdasarkan hak milik atas tanah dapat menjadi aset untuk mendapatkan modal usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 6. Masih kurangnya lapangan kerja Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja
dengan
kemampuan
penyerapan
tenaga
kerja.
Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja, sehingga akan menyerap angkatan kerja.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Untuk Kota Palopo, rasio usia kerja yang bekerja mencapai angka 17,24 persen atau 1,126 orang dari total angkatan kerja sebanyak 6.528 orang. Hal ini berarti 82,75 persen atau sekitar 5.402 orang usia kerja masih menganggur. 7. Masih Tingginya Angka Kriminalitas. Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan
suatu
prioritas
untuk
mewujudkan
stabilitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila pemerintah dapat memberikan
rasa
aman
terhadap
masyarakat,
menjaga
ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir. Angka kriminalitas yang terjadi di Kota Palopo masih sangat tinggi, sementara penanganan kriminalitas ini belum sesuai dengan yang diharapkan. Sampai saat ini penanganan kasus kriminalitas baru mencapai angka 40 persen dari total jumlah berbagai bentuk kriminalitas. Prosentase
penyelesaian
kasus
kriminalitas
yang
terendah adalah kasus pencurian motor yaitu sekitar 37,93 persen. Sedang penyelesaian kasus kriminalitas tertinggi adalah kasus pemerkosaan dengan persentase penyelesaian kasus sebesar 100 persen. Masih lemahnya penanganan kasus kriminalitas ini akan menjadi pemicu terhadap terjadinya tindakan kriminalitas lainnya yang dapat mengarah terhadap instabilitas Kota Palopo. Hal ini dapat diminimalisir dengan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
berbagai pendekatan diantaranya pendekatan keagamaan sehingga dapat menciptakan manusia yang berakhlak. 8.
Bidang budaya seni dan olah raga Permasalahan di bidang budaya, seni dan olahraga yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Palopo antara lain : a. Lunturnya nilai-nilai budaya dalam masyarakat. Nilai–nilai budaya yang baik akan dapat membangkitkan semangat bagi pemerintah dan masyarakat dalam memacu kemajuan daerahnya. Untuk itu nilai-nilai budaya harus tetap dipertahankan dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebagai salah satu bekas kerajaan tertua di Sulawesi Selatan, sudah tentu Kota Palopo sangat kaya dengan nilai-nilai budaya yang masih dapat dilihat sampai sekarang ini. Salah satu hasil karya yang sangat besar dan sudah mendunia adalah karya sastra I Lagaligo. Namun sangat disayangkan nilai-nilai lokal tersebut belum secara maksimal dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Ada beberapa nilai-nilai budaya yang sudah semakin memudar dalam masyarakat seperti istilah sipakatau’, sipakainge’ dan sipakalebbi’. Istilah tersebut hanya merupakan kenangan sejarah begitu harmonisnya kehidupan bermasyarakat pada saat itu. Namun sangat disayangkan, nilainilai seperti itu belum dapat ditransformasikan dalam kehidupan pemerintahan dan kemasyarakatan
pada saat ini. Sehingga
tidak mengherankan dalam proses interaksi antara pemerintah dengan masyarakat dan masyarakat dengan masyarakat secara
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
vertikal
maupun
horisontal
sering
terjadi
gesekan
yang
mengarah kepada konflik fisik. b. Kurangnya grup kesenian Secara keseluruhan, Kota Palopo hanya memiliki grup kesenian sebanyak 12 kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kesenian di Kota Palopo belum sesuai dengan standar sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Berdasarkan standar yang ada, jumlah grup kesenian per sepuluh ribu penduduk masih menunjukkan angka 80 persen. Ini berarti masih membutuhkan 3 grup kesenian untuk dapat mencapai standar yang ada. Sementara itu, gedung kesenian sebanyak 2 buah yang berada di Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Sendana menunjukkan angka 13 persen dari total kebutuhan gedung kesenian. Ini berati masih memerlukan 13 gedung kesenian dengan ketententuan seluruh gedung kesenian tersebut harus dimanfaatkan secara optimal. B. Aspek Pelayanan Umum 1. Kinerja Pelayanan Dasar Masyarakat Masih Rendah Profesionalitas dan integritas SDM aparatur pemerintah masih perlu ditingkatkan. Ditambah dengan rendahnya kualitas data base pemerintahan dari sisi pemutakhiran data dan akses publik serta sarana dan prasarana pemenrintah masih terbatas. Sejalan dengan hal tersebut perlu terus dilakukan upaya reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance).
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Disamping itu juga dirasakan belum optimalnya kelembagaan dan tata laksana, pengawasan aparatur, produk hukum, pengelolaan aset dan arsip secara baku serta tuntutan adanya peningkatan transparansi dalam pengadaan barang dan jasa serta pelayanan perijinan. 2. Pelayanan Kesehatan Yang Masih Rendah. Sebagaimana
pendidikan,
bidang
kesehatan
juga
merupakan urusan wajib yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pelaksanaan otonomi daerah. Untuk menciptakan produktifitas kerja sudah tentu hal itu harus dibarengi dengan tingkat kesehatan yang memadai. Pembangunan kesehatan tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait dengan bidang-bidang lainnya seperti bidang ekonomi, bidang pendidikan, tata ruang, lingkungan hidup dan lain sebaginya. Ketika pendapatan seseorang rendah, maka ia rentan dengan kesehatannya. Orang yang berpendapatan rendah akan mengkonsumsi nilai gizi yang rendah pula. Begitu pula halnya dengan masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah akan rentan dengan kesehatannya disebabkan karena ketidaktahuannya. Permasalahan pembangunan kesehatan yang paling nampak hanya bersifat sektoral belaka dengan tidak melibatkan sektor-sektor lain untuk terlibat di dalamnya. Apabila hal ini terjadi, maka pembangunan kesehatan diarahkan hanya kepada penanganan orang sakit bukan bersifat preventif. Padahal
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
pengobatan yang baik adalah dengan melakukan tindakan preventif. Secara khusus, permasalahan kesehatan yang ada di Kota Palopo adalah sebagai berikut : a.
Masih tingginya Kejadian Luar Biasa (KLB) Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti wabah penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) dan diare disebabkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan. Disamping itu adanya sanitasi yang buruk akan memperparah derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan data yang ada, kejadian KLB kasus DBD sebanyak 362
kasus
dengan 2 orang meninggal dunia, serta frekuensi KLB sebanyak 5 kali. Sementara itu, untuk kasus diare sebanyak 6.123 kasus. Kejadian tersebut disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam
pengentasannya.
Untuk
penanganannya tidak boleh
mengentaskan
KLB
ini,
bersifat parsial yaitu hanya
ditangani oleh Dinas Kesehatan sendiri melainkan secara lintas sektoral dan partisipasi masyarakat yang lebih intensif. b.
Rasio jumlah balita dengan keberadaan Posyandu belum ideal. Berdasarkan data yang ada, jumlah balita di Kota Palopo
tahun 2010
sebanyak 16.941 jiwa. Sementara itu jumlah
posyandu yang tersedia sebanyak 141 unit. Sesuai dengan standar nasional bahwa rasio posyandu terhadap balita adalah 1 banding 100 jiwa. Jika jumlah posyandu di Kota Palopo sebanyak 141 unit, berarti secara maksimal akan menangani
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
balita sebanyak 14.100 jiwa. Artinya, masih terdapat kekurangan posyandu sebanyak 29 unit. c. Rasio jumlah penduduk dengan keberadaan rumah sakit belum ideal. Jumlah penduduk Kota palopo sebesar 147.677 Jiwa. Sementara itu jumlah Rumah sakit sebanyak 5 unit. Berdasarkan ketentuan lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2008,
Pengendalian
tentang dan
Tahapan
Tata
cara
Penyusunan,
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah dinyatakan bahwa perbandingan jumlah rumah sakit terhadap jumlah penduduk per 10.000 penduduk. Dengan demikian perbandingan jumlah rumah sakit terhadap jumlah penduduk per 10.000 sebesar 0,34. Apabila hasilnya dibawah 1 berarti tidak ideal. Dengan hasil 0,34 yang didapatkan oleh Kota Palopo, berarti rasio jumlah rumah sakit terhadap jumlah penduduk Kota Palopo belum ideal. Dari hasil tersebut di atas, sudah dapat diprediksikan bahwa pelayanan rumah sakit tidak dapat dilakukan secara optimal
berhubung
daya
tampung
yang
begitu
besar
dibandingkan dengan jumlah rumah sakit yang tersedia. d. Masih banyaknya keluhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Keluhan
masyarakat
tentang
pelayanan
kesehatan
terutama di RSUD Sawerigading Palopo terkait masalah keramahan petugas, lambatnya penanganan pasien, kebersihan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dan sanitasi RS, sering ditolaknya pasien karena kapasitas RS yang minim, dan sarana prasarana kesehatan yang kurang memadai. Hal ini menunjukkan masih lemahnya manajemen rumah sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu, ada beberapa pasien Jamkesmas dan jamkesda masih mengeluarkan biaya pembelian obat dan bahan habis pakai yang seharusnya tidak lagi mengeluarkan biaya karena sudah disubsidi dari pemerintah. 2. Kerawanan terhadap Bencana Alam. Wilayah Kota Palopo memiliki tingkat kerawanan terhadap bencana alam antara lain banjir dan longsor yang rawan terjadi di sebelah barat Kota Palopo, dan bencana abrasi yang rawan terjadi di sebelah timur Kota Palopo. Wilayah sebelah barat didominasi dengan topografi mulai dari curam sampai dengan sangat curam, sedangkan wilayah sebelah timur merupakan pesisir pantai Kota Palopo dengan vegetasi mangrove yang kurang. Wilayah rawan bencana banjir dan longsor
sering
terjadi
terutama
pada
Kecamatan
Sendana,
Kecamatan Mungkajang, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Wara Barat serta Kecamatan Telluwanua. Sementara itu, rawan abrasi sering terjadi pada kecamatan Telluwanua, Kecamatan Bara, Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Wara Timur dan Kecamatan Wara Selatan. 3. Infrastruktur Jalan Panjang jalan keseluruhan di Kota Palopo sepanjang 321.476 km dengan keadaan jalan rusak sepanjang 39.092 km. Sementara itu, ada beberapa wilayah yang belum mendapatkan akses jalan antara
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
lain dari Sendana, Tandung, Bitti, Mawa, Palipu, Padang Lambe, Sumarambu, Lemarrang dan Marobo dengan total jalan sepanjang 54 Km. Kondisi jalan yang rusak serta terdapatnya beberapa wilayah yang belum menerima akses jalan menimbulkan permasalahan pembangunan pada sektor ekonomi dan sektor pembangunan lainnya. 4. Infrastruktur Air Bersih Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap individu. Namun, masyarakat di Kota Palopo hingga saat ini belum seluruhnya terlayani air bersih. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan jumlah rumah tangga yang ada di Kota Palopo sebanyak 28.604 rumah dengan jumlah yang sudah terlayani sebanyak 19.076 rumah atau sebesar 33,31 persen dan yang belum terlayani sebanyak 9.528 rumah atau sebesar 66,69 persen. C. Aspek Daya Saing 1. Iklim Investasi Peluang investasi bagi Kota Palopo sebenarnya cukup besar. Secara sumber daya alam Kota Palopo memiliki potensi yang cukup membanggakan terutama pada sektor perikanan, pariwisata, sektor industri perdagangan, dan sektor konstruksi perumahan. Namun potensi-potensi tersebut belum dapat dijadikan peluang investasi bagi pelaku ekonomi dan tentunya jika tidak dipromosikan akan menjadi tidak berharga. Di sisi lain, data base yang tersedia termasuk hubungannya dengan peluang investasi daerah sekitar belum cukup akurat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2. Tumpang Tindih Penggunaan Lahan. Tumpang tindih penggunaan lahan terutama terjadi pada kawasan lindung dengan kawasan peruntukan pertambangan. Berdasarkan kondisi geologi Kota Palopo, wilayah ini memiliki beberapa jenis bahan tambang mineral. Namun letak kandungan bahan tambang ini berada dalam kawasan lindung, baik kawasan hutan lindung, kawasan hutan konservasi dan kawasan ruang terbuka hijau. Faktor lain yang menjadi pembatas dalam pengelolaan bahan tambang adalah wilayah kandungan bahan tambang tersebut berada didalam cathcmant area (daerah tangkapan air) beberapa daerah aliran sungai di Kota Palopo yang sebagiannya digunakan menjadi sumber air baku PDAM. 3. Belum Terciptanya Interkoneksitas dengan Wilayah Hinterland. Keberhasilan pembangunan Kota Palopo tidak lepas dari interkoneksitas dengan wilayah sekitarnya. Namun dalam hal ini belum dilakukan. Padahal membangun sinergitas pelaksanaan pembangunan dengan wilayah hinterland Kota Palopo merupakan suatu hal yang penting, mengingat posisi geostrategis kota yang merupakan simpul dari beberapa kegiatan perdagangan dan jasa yang berasal dari dalam dan luar Kota Palopo. Peranan Kota Palopo dalam pembangunan regional disebelah Utara Provinsi Sulawesi Selatan mutlak ditingkatkan guna memperkuat fungsinya sebagai salah satu kawasan andalan di Sulawesi Selatan, sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. 4. Sumber Daya Energi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Sebagai
konsekuensi
Kota
Jasa,
Kota
Palopo
akan
membutuhkan daya listrik yang akan selalu meningkat. Penggunaan listrk pada masa yang akan datang perlu dipikirkan dalam upaya mengantisipasi berkembangnya sektor industri dan perumahan yang akan meningkat disebabkan adanya migrasi ke kota. Selama lima tahun kedepan jumlah rumah tangga yang memerlukan daya listrik diperkirakan sebesar 37.286 unit. 4.2 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu mekanisme dan bagian penting dari tahapan yang harus dilalui dalam menyusun RPJMD. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis akan meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan. Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal, khususnya selama lima tahun yang akan datang diidentifikasi dengan baik,
maka
pemerintahan
daerah
akan
dapat
meningkatkan
pelayanannya kepada masyarakat. Pemerintah daerah yang tidak menyelaraskan diri secara sepadan atas isu strategisnya akan menghadapi kegagalan dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya atau gagal dalam melaksanakan pembangunan daerah. Rumusan isu strategis dapat diperoleh dengan melakukan analisis berbagai fakta dan informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Selain itu, telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Daerah terpilih serta RPJM Nasional juga merupakan hal yang harus dijadikan acuan. Sumber lain bagi informasi atau isu strategis dari lingkungan eksternal seperti dari masyarakat, swasta, perguruan tinggi dan lain-lain baik skala regional, nasional dan internasional yang berkorelasi atau mempengaruhi tujuan jangka menengah juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan menjadi masukan dalam menganalisis isuisu strategis pembangunan jangka menengah daerah. Setelah melakukan analisa secara internal terhadap permasalahan yang
telah
dikemukakan
pada
pembahasan
sebelumnya,
dan
memperhatikan faktor-faktor eksternal maka isu-isu strategis Kota Palopo antara lain adalah : a. Isu Internasional, terdiri dari : 1. Pencapaian Target Millenium Development Goals (MDGs) MDGs adalah komitmen global bagi seluruh negara anggota PBB yang ditetapkan pada tahun 1990 untuk malaksanakan 8 tujuan pembangunan demi memenuhi kebutuhan dasar penduduk dunia yang ditargetkan untuk dipenuhi pada tahun 2015. Indonesia merupakan salah satu anggota PBB berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan yang telah dicetuskan dalam MDGs tersebut. Hal itu didasari bahwa program yang terkandung di dalam MDGs tersebut relevan dengan program nasional terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Adapun kedelapan tujuan pembangunan milenium terdiri dari: a. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan; b. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
c. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan; d. Menurunkan angka kematian anak; e. Memperbaiki kesehatan maternal; f. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; g. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup; dan h. Membangun kemitraan global untuk pembangunan 2. Pemanasan Global (Global Warming) Pemanasan global merupakan isu internasional yang menuntut peran pemerintah dalam hal penanggulangan dan pengendaliannya. Pemanasan
global
adalah
meningkatnya
kandungan
gas
karbondioksida diudara, yang 5 % diantaranya berasal dari pengrusakan hutan (deforestasi) dan pengurangan luas kawasan hutan secara permanen (forest degradation).
Dalam rangka
penanggulangannya maka Indonesia menetapkan target penurunan efek gas rumah kaca sebesar 26 % pada tahun 2020 dengan melakukan program – program reforestasi dan perbaikan lingkungan hidup.
Dalam konteks pembangunan di Kota Palopo, partisipasi
penurunan efek gas rumah kaca dapat dilakukan dengan menjaga proporsi
luas
kawasan
hutan
terhadap
luas
wilayah
dan
pengembangan pola pemberdayaan masyarakat dalam perbaikan lingkungan hidup. b. Isu Nasional, terdiri dari : 1. Posisi Kota Palopo dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025 ;
jika merujuk pada
RPJPN 2005 – 2025 maka target yang akan dicapai untuk periode RPJMD Kota Palopo 2013 – 2018 antara lain perbaikan kualitas
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sumber daya manusia, peningkatan daya saing perekonomian dan pencapaian
pembangunan
yang
berkelanjutan
termasuk
percepatan pembangunan infrastruktur wilayah, pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup 2. Posisi Kota Palopo dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) ; salah satu kawasan andalan di Provinsi Sulawesi Selatan dalam RTRWN adalah Kota Palopo dengan sektor unggulan antara lain pariwisata, pertanian, perkebunan dan perikanan.
Mengingat kondisi wilayah Kota Palopo yang tidak
memungkinkan berperan maksimal sebagai kawasan budidaya untuk sektor pertanian, perkebunan dan perikanan, maka pelayanan pada ketiga sektor ini difokuskan pada pelayanan jasa pertanian, perkebunan dan perikanan terhadap wilayah hinterland – nya. Sedangkan untuk sektor kepariwisataan, dilakukan dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi lokal Kota Palopo guna memantapkan wilayah ini sebagai salah satu destinasi wisata lingkup regional dan nasional. 3. Posisi Kota Palopo dalam Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; Kota Palopo termasuk dalam koridor ekonomi Sulawesi dalam MP3EI.
Tema utama pembangunan
ekonomi pada koridor ini adalah pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan nikel nasional. Peran Kota Palopo cukup mendukung sebagai pusat pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan sehingga hasil produksi dari daerah hinterland dapat diolah di Kota Palopo.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
c. Isu Regional Isu Regional yaitu posisi Kota Palopo dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan
2008
–
2028
;
dalam
rangka
menjaga
sinergitas
pembangunan antar wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan, maka Kota Palopo tetap berpedoman pada target yang harus dicapai dalam RPJPD Sulawesi Selatan 2008 – 2028 dengan isu strategis antara lain : 1. Menyediakan fasilitas pelayanan untuk pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
diharapkan
semakin
membaik,
dalam
bentuk
peningkatan standar pelayanan minimal untuk kesehatan dan pendidikan, termasuk untuk perumahan, sanitasi dan air bersih. 2. Peningkatan produksi setiap kawasan andalan selain dibutuhkan untuk
meningkatkan
pendapatan
masyarakat
lokal,
juga
diperlukan untuk menjaga kontinuitas aliran barang di pelabuhan dan di bandara. Restrukturisasi kawasan andalan pada tahapan pembangunan ini memasuki babak baru, berupa penekanan pada upaya-upaya peningkatan kualitas interkoneksitas fungsional antar kawasan--berupa keterkaitan industrial--yang mewujud dalam bentuk keterkaitan ke depan (fordward linkage) dan atau keterkaitan kebelakang (back-ward link age). 3. Upaya-upaya untuk menjaga atau bahkan meningkatkan daya dukung lingkungan. 4. Keberadaan berbagai industri strategis memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap pembentukan PDRB Sulawesi Selatan, secara langsung oleh kegiatan industri itu sendiri,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sedangkan secara tidak langsung memicu berkembangnya sektor jasa di Sulawesi Selatan d. Isu Lokal Berdasarkan permasalahan dan analisa terhadap isu – isu strategis lingkup internasional, nasional, regional dan lokal diatas, maka yang menjadi isu strategis pembangunan Kota Palopo dalam RPJMD 2013 – 2018 antara lain : 1. Lingkungan Hidup Peningkatan intensitas pemanfaatan lahan Sebagai konsekuensi status Palopo sebagai kota otonom, maka permasalahan yang dihadapi oleh Kota Palopo hampir sama dengan kota-kota lain yamg ada di berbagai daerah. Salah satu isu yang dihadapi oleh Kota Palopo adalah peningkatan intensitas pemanfaatan lahan. Hal ini sangat logis seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk akan sarana dan prasarana untuk aktifitas perkotaan. Kondisi demikian sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik kota yang pada gilirannya akan terjadi pengembangan fisik kota baik secara intensif maupun ekstensif. Kondisi demikian bukan saja terjadi di Kota Palopo tetapi terjadi di semua kota-kota yang sedang berkembang. Konversi dan alih fungsi kawasan hutan Alih fungsi dan konversi lahan ke peruntukan lainnya merupakan salah satu isu strategis yang berdampak negatif bagi lingkungan. Konversi lahan fungsi lindung ke lahan budidaya (industri, pertanian, permukiman dan lainnya), akan menimbulkan dampak
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
negatif bagi fungsi hidroorologis hutan. Fungsi hidroorologis ini dipengaruhi oleh antara lain oleh jenis vegetasi, tanah, bentangan alam dan iklim. Berubahnya komposisi tutupan vegetasi hutan menyebabkan
kerusakan
siklus
air.
Akibatnya
di
musim
penghujan apabila intensitas curah hujan tinggi, akan terjadi banjir dan di musim kemarau ketika intensitas curah hujan yang sangat rendah, akan terjadi kekeringan. Erosi dan sedimentasi terjadi sebagai akibat perubahan tutupan lahan di kawasan hutan. Ketersediaan
air
tanah
juga
turut
terpengaruh
akibat
terganggunya keseimbangan fungsi ekologis hutan. Kondisi demikian banyak terjadi di Kota Palopo seiring dengan perkembangannya. Meningkatnya tekanan pada ruang terbuka hijau Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan minimal adalah sebesar 30% dari total kawasan. Jumlah RTH tersebut dibagi atas 20% RTH publik (non privat) dan 10% RTH privat. Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dimaksud meliputi; fasilitas olahraga, open space, penghijauan halam rumah (privat), penghijauan
jalan,
lahan
konservasi/jalur
hijau
di
sekitar
waduk/sungai/pantai dan peruntukan kuburan. Meningkatnya kebutuhan lahan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasararana perkotaan menyebabkan tekanan pada ruang terbuka hijau. Berkurangnya ruang terbuka jihau (bervegetasi) dan bentukan
ruang
terbuka
lainnya,
akan
berdampak
pada
berkurangnya kenyamanan serta kesegaran lingkungan kota. Hal
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
tersebut antara lain dapat dirasakan dalam bentuk suhu yang relatif tinggi, meningkatnya kebisingan, meningkatnya kadar pencemaran di lingkungan fisik kota, berkurangnya kesuburan tanah dan berkurangnya ketersediaan oksigen. Pengembangan kota akan berpengaruh terhadap lingkungan fisik kota, terutama perubahan guna lahan dari areal non terbangun berubah menjadi kawasan terbangun. Perubahan guna lahan yang terjadi akan berakibat pada penurunan kualitas lingkungan alam seperti berkurangnya daerah resapan air, perubahan drainase alam dan ekosistem lingkungan. Perubahan-perubahan seperti ini perlu diantisipasi untuk mengurangi kemungkinan resiko
yang
dapat
terjadi
sebagai
akibat
dari
aktivitas
pembangunan tersebut dengan mengarahkan pembangunan berdasarkan daya dukung lahannya. Kota Palopo dalam perkembangannya saat ini juga tidak terlepas dari permasalahan demikian, mengingat Kota Palopo adalah merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang mengalami perkembangan yang cukup pesat Meningkatnya pemanfaatan lahan wilayah pesisir dan laut yang tidak tertata dengan baik Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai peruntukan (pemukiman, pelabuhan, pembangunan infrastruktur jalan, dan lain-lain), maka tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut semakin meningkat pula. Meningkatnya tekanan ini
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
tentunya dapat mengancam keberadaan dan kelangsungan ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut. Meningkatnya tekanan pada wilayah DAS Kota Palopo memiliki DAS Latuppa dan DAS Salubattang yang merupakan Wilayah Straregis Nasional. Kondisi kedua DAS tersebut saat ini sudah memprihatinkan dimana sudah terjadi pendangkalan
serta
banyak
terjadi
kegiatan
budidaya
disepanjang DAS tersebut. Jika kondisi wilayah tangkapan airnya tidak diperhatikan dan budidaya yang terdapat disepanjang DAS tersebut tidak dikendalikan maka kualitas air akan terus menurun melebihi ambang batas baku mutu air sesuai PP No. 82 Tahun 2001 (parameter: TSS, TDS, fosfat, BOD, COD, nitrat, coliform). Kualitas sumber mata air dan sungai-sungai utama Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air juga semakin meningkat baik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun untuk kebutuhan lainnya. Peningkatan kebutuhan air tersebut perlu diiringi dengan ketersediaan air baku yang memadai serta memenuhi syarat kualitas. Keterbatasan air baku baik air permukaan, air hujan maupun air tanah diakibatkan antara lain oleh pembangunan dan perubahan tata guna lahan di DAS bagian hulu, yang sering kurang mempertimbangkan kelestarian ekosistem disekitarnya. Hal ini diperburuk dengan perubahan iklim global dimana terjadi peningkatan suhu bumi dan semakin panjangnya musim kemarau 2. Sumber Daya Manusia Rendahnya kualitas SDM
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meskipun dalam lima tahun terakhir, kualitas sumber daya manusia
di Kota Palopo
kuantitatif,
khususnya
telah mulai meningkat
jika
dilihat
dari perkembangan data
Indeks Pembangunan Manusia, namun kapasitas dan daya saing dimiliki kapasitas
daerah-daerah
daya
jika
saing
yang
secara kualitatif
sumber daya manusia yang
relatif masih lemah dan
secara
lebih
dibandingkan
sumber maju
dengan
daya manusia khususnya
dari
dengan
Kabupaten/Kota dari bagian barat Indonesia khususnya Pulau Jawa dan Bali. IPM yang merupakan indeks kumulatif yang terdiri dari tiga komponen utana yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Sebagai indeks komposit indikator tersebut merupakan angka rata – rata dan sederhana yang dapat dipergunakan untuk melihat mutu manusia secara umum
dalam lingkup daerah
tertentu dan periode
tertentu.
waktu
yang
pengolahan data Susenas 2006 diperoleh
Dari
hasil
informasi bahwa
IPM Kota Palopo sudah mencapai sekitar 74,50. Komponen utama
dalam
Indeks
Pembangunan Manusia
adalah
Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi, tiga komponen tersebut ditunjukkan dengan yakni Usia Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf ( AMH), Rata – Rata lama sekolah dan rata – rata pengeluaran riil, Angka Melek Huruf (AMH) 97,30 % pengeluaran riil Rp.621.400 per orang/bulan dan Usia Harapan Hidup (UHH) 71,60 Tahun serta
rata – rata lama sekolah 9,20 tahun
sehingga jika dilihat berdasarkan IPM Propinsi Sulawesi Selatan, maka
IPM Kota Palopo berada pada peringkat 3 (Tiga),
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
setelah Kota Makassar dan Pare-Pare,
dan secara Nasional
IPM Kota Palopo berada pada peringkat ke-50. Permasalahan dari pemetaan
indikator-indikator IPM adalah kontribusi tiga
komponen tersebut belum merata, kontribusi pembentukan IPM lebih banyak diberikan kesehatan,
oleh
sedangkan
komponen
pendidikan
dan
komponen kemampuan daya beli
masyarakat masih rendah sehinggadiperlukan langkahlangkah percepatan
strategis
yang
mendorong pelaksanaan ekonomi
keluarga,
produktivitas
akan
program-program
Mendorong
ekonomi
dilakukan
keluarga,
program
antara
lain
pemberdayaan peningkatan
Mendorong pelaksanaan
program strategis Pronal Kesra Mandiri sebagai bagian dari upaya pembentukan keluarga mandiri. 3. Pendidikan Rendahnya kualitas pendidikan Kondisi ini terlihat dari
kondisi yang belum mampu
memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik. Hal tersebut terutama disebabkan pendidik
baik
oleh
secara
belum
meratanya
kuantitas maupun
kualitas
kualitas
serta
kesejahteraan pendidik yang juga masih rendah. Disamping itu, fasilitas belajar juga belum tersedia secara memadai. Pada saat yang sama masih banyak peserta didik yang tidak memiliki
buku
pelajaran.
Pelaksanaan
desentralisasi
dan
otonomi pendidikan belum sepenuhnya dapat dilaksanakan karena belum mantapnya pembagian peran dan tanggung jawab masing-masing tingkat pemerintahan termasuk kontribusi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
peran pihak swasta yang masih terbatas anggaran
pendidikan,
serta
dalam penyediaan
belum terlaksananya standar
pelayanan minimal yang seharusnya ditetapkan dengan acuan umum dari pemerintah pusat. Disamping itu efektivitas peran dan fungsi dewan pendidikan dan komite sekolah juga belum optimal. Dengan dan
adanya
ditetapkannya Undang-undang Nomor
tentang agar
amandemen Undang-Undang Dasar
Sistem Pendidikan Nasional yang
dana
pendidikan
selain
gaji
1945
20 Tahun 2003 mengamanatkan
pendidik
dan
biaya
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20 persen dari APBN
dan minimal 20 persen dari APBD, serta mewajibkan
pemerintah
dan
pemerintah
pendidikan dasar
gratis,
daerah
menyelenggarakan
anggaran pendidikan
ke depan
akan menjadi salah satu bidang prioritas dan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara umum.
Kondisi
pembangunan bidang pendidikan di Kota Palopo sebagai hasil pelaksanaan kebijakan pembangunan
daerah yang
bertumpu pada pengembangan kualitas sumber daya manusia pada periode yang lalu, secara umum memperlihatkan kondisi yang lebih baik jika dilihat pada beberapa indikator seperti indikator
akses
mendukung
dan
mutu,
berbagai
penyelenggaraan
kebijakan
berbagai
yang
program
pembangunan bidang pendidikan yang telah dilaksanakan antara lain pemerataan dan perluasan akses pendidikan, serta
memberikan
peserta
didik
dari
kesempatan
yang
berbagai
golongan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sama
bagi
masyarakat
semua yang
berbeda baik secara sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik dengan memberikan subsidi pelayanan pendidikan khususnya pendidikan formal dalam bentuk Bantuan operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah di tingkat SD dan SMP, sedangkan pada tingkat SMA diberikan subsisi terbatas dalam bentuk Bantuan Khusus Murid (BKM) khusus murid tidak mampu sebanyak 3.247 orang APBN
dan
APBD
pendidikan non
Kota
Palopo.
yang dibiayai dari
Pada penyelenggaraan
formal sebagai alternatif untuk memperoleh
akses pendidikan,
juga
telah berkembang ditandai dengan
terbentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. kebijakan-kebijakan
yang
pelayanan pendidikan
berpihak
telah
pada
memberikan
Hasil dari
pengembangan hasil
positif
terutama terhadap terbukanya akses pelayanan pendidikan. Di Kota Palopo
indikasi berkembangnya
tingkat pelayanan
pendidikan terlihat dari meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) diatas rata-ata standar nasional terutama pada tingkat sekolah dasar, pada tahun 2007 APK TK
baru mencapai
25,89%,
122,21%,
SMP/MTs
APK telah
SD/MI
telah mencapai
mencapai
115,41%,
APK
APK SMA/MA/SMK
mencapai 94,26%, demikian pula jika dilihat dari Angka Partisipasi Murni (APM), APM SD/MI mencapai 105,75%, APM SMP/MTs mencapai 98,62%, APM SMA/MA/SMK mencapai 73,25%, sehingga secara relatif Kota Palopo telah dinyatakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
tuntas
dalam
program
Wajib
Belajar Pendidikan Dasar 9
Tahun. Memperoleh pendidikan memang merupakan salah satu hak dasar
warga negara, terutama pendidikan yang bermutu dan
dengan biaya terjangkau. Mutu pendidikan harus dapat dilihat dan diukur dari berfungsinya out put dari semua fungsi-fungsi pendidikan. Pendidikan harus mampu menciptakan manusia yang
berkualitas
inteleqtual,
yang
tidak
memiliki wawasan,
saja
memiliki
pengetahuan,
kecerdasan keterampilan,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan berpijak pada tata nilai religius, budaya dan adat.
sehingga upaya
memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan dapat dijangkau (murah) merupakan salah satu amanah konstitusional yang telah dijabarkan ke dalam strategi pembangunan nasional dan harus diakselerasikan dalam kebijakan pembangunan di daerah.
Permalasahan
umum
yang
dihadapi
pengembangan pendidikan Kota Palopo adalah,
dalam
meskipun
akses pelayanan pendidikan telah berada di atas standar nasional sebagaimana terlihat dari data APK, namun masih terdapat anak usia sekolah tingkat menengah yang belum atau tidak bersekolah, pada pendidikan anak usia dini baru dapat diakses sekitar 35,79 % sehingga masih tersisa sekitar 64,21 % anak usia dini yang belum terlayani pendidikan PAUD itupun baru mencakup layanan PAUD di Kecamatan pusat kota, sedangkan di kecamatan-kecamatan yang terletak di pinggir kota belum
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dapat dilayani, pada
sisi lain angka buta aksara penduduk
Kota Palopo masih tersisa 2,1 % atau kurang lebih 2.626 orang. 4. Kesehatan Rendahnya pelayanan kesehatan Berdasarkan indikator
mutu
kesehatan
yang
digambarkan
dengan indikator Usia Harapan Hidup (UHH) Kota Palopo yang telah mencapai rata-rata
lebih dari 70 tahun. Kondisi ini
sejalan dengan semakin baiknya kualitas pelayanan kesehatan dan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang didukung oleh sarana dan prasarana pelayanan kesehatan. Pada tahun 2006 sarana kesehatan masyarakat (puskesmas) telah tersedian di sembilan Kecamatan.
Dari puskesmas yang ada tersebut
1
unit
merupakan puskesmas perawatan KIA, dan 2 unit puskesmas dengan rawat inap umum dan semua puskesmas telah disiapkan sebagai puskesmas dengan unit gawat darurat (UGD). Puskesmas Pembantu berjumlah 22 unit yang tersebar di 21 kelurahan, pondok bersalin ada di 8 kelurahan sedang pos pelayanan terpadu yang ada sebanyak 126 buah, dan hanya 44 posyandu
yang
telah
purnama
dan
mandiri.
Dari
7
puskesmas semua telah memiliki puskesmas keliling berupa kendaraan roda 4. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan juga telah cukup tersedia antara lain
dengan keberadaan
sarana rumah sakit dan klinik yang ada di Kota Palopo terdiri dari rumah sakit pemerintah 1 unit, rumah sakit milik TNI 1 unit,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
rumah sakit swasta 1 unit, sedang klinik milik swasta ada 2 unit, milik Polri 1 unit, dan rumah bersalin 3 unit, laboratorium klinik swasta 1 unit.
Jumlah tenaga kesehatan dari Puskesmas dan
Rumah Sakit baik Pemerintah, swasta maupun dari TNI/Polri relatif cukup tersedia dimana dari 7 Puskesmas memiliki tenaga tetap sebanyak 116 orang, Rumah Sakit Umum Sawerigading Palopo sebanyak 165 orang, Rumah Sakit Tentara sebanyak 16 orang, tempat pelayanan kesehatan Polri/swasta 46 orang. Distribusi tenaga kesehatan ditempat pelayanan Pemerintah sebanyak 306 yang terinci dapat dilihat sebagai berikut : tenaga medik 33 orang, tenaga perawat 157 orang, tenaga bidang 66, tenaga farmasi/apoteker 12 orang, tenaga sanitarian 4 orang, tenaga kesehatan masyarakat 4 orang, tenaga gizi 10 orang, tenaga terapi fisik 4 orang, tenaga teknisan medis sebanyak 14 orang, dan selebihnya tenaga lainnya sebanyak 48 orang. Namun demikian permasalahan umum yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan
secara nasional dan juga di daerah
adalah
munculnya beberapa penyakit menular baru yang
biasa
disebut emerging diseases seperti flu burung, SARS,
dan meningkatnya kembali kejadian beberapa penyakit antara lain
malaria,
tuberkulosis,
polio,
campak,
leptospirosis,
Human Immuno Deficiency Virus (HIV), lepra, demam berdarah dengue, anthrax, Japanase B. encephalitis, merupakan
tantangan
pengembangan
dan
yang
yang
memerlukan penelitian,
penerapan
teknologi. Selain itu terdapat
filariasis
Ilmu
pengetahuan
dan
juga beberapa penyakit yang
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
masih terabaikan (neglected diseases) seperti kusta, frambusia dan taeniasis/cysticercosis. depan
Tantangan
dalam permasalahan
yang
dihadapi
ke
kesehatan di Indonesia adalah
beban ganda penyakit yang digambarkan dengan masih tingginya sindrom
kejadian metabolik
penyakit menular (penyakit
kronik
dan meningkatnya seperti
penyakit
kardiovaskuler, obesitas dal lain-lain) serta degeneratif, samping
di
itu disparitas status kesehatan berdasarkan tingkat
sosial ekonomi yang masih akan menjadi masalah hingga tahun 2025,
serta terjadinya mobilisasi penduduk (people movement)
yang tinggi. 5. Pertumbuhan Penduduk Meningkatnya migrasi penduduk Fenomena mobilitas penduduk yang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan di wilayah Kota Palopo seiring dengan perkembangan kotanya, mengingat Kota Palopo saat ini menjadi salah satu tujuan migrasi penduduk khususnya pencari kerja. Kondisi demikian harus disikapi dengan arif dan demokratis, tanpa pembatasan yang bersinggungan dengan hak azasi manusia. Pemerintah Kota Palopo harus mampu merumuskan kebijakan dalam upaya mengarahkan dan merangsang mobilitas penduduk ini ke arah yang memberikan dampak positif, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa tingginya arus migrasi ke wilayah Kota Palopo ini akan meningkatkan beban kota baik secara sosial, ekonomi maupun lingkungan Tingginya laju pertumbuhan penduduk
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meskipun secara nominal Palopo telah berada di penduduk
bawah
nasional,
kependudukan
pertumbuhan penduduk di Kota belum
dalam rendahnya
laju
pertumbuhan
tertatanya
rangka
pembangunan, pemerintahan, berkelanjutan;
rata-rata
administrasi
membangun
dan
sistem
pembangunan
kualitas pemuda;
dan
yang
rendahnya
budaya olahraga di kalangan masyarakat dan pembinaan prestasi olahraga yang belum terprogram secara terpola Kesejahteraan sosial masyarakat relatif masih rendah Hal tersebut antara lain tercermin dari anak maupun lanjut usia yang terlantar,
kualitas penanganan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) dan korban bencana alam dan sosial masih rendah. Dalam pembangunan pemberdayaan perempuan, permasalahan mendasar yang terjadi selama ini adalah rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, disamping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi terhadap perempuan. Permasalahan mendasar lainnya adalah masih
terdapatnya
kesenjangan
partisipasi
politik
kaum
perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosiokultural masyarakat. Dalam konteks, sosial, kesenjangan ini mencerminkan perempuan
masih
terbatasnya
akses sebagian
besar
terhadap pendidikan yang lebih tinggi, dan
keterlibatan dalam kegiatan publik yang lebih luas.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
6. Pengarusutamaan Gender Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan Hal tersebut dapat dilihat dari masih tingginya tindak kekerasan terhadap
perempuan
dan
anak,
serta
lemahnya
kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender anak,
dan
temasuk ketersediaan data, dan rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat.
Pemahaman,
penghayatan,
dan
pengamalan ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan
bernegara
masih
memprihatinkan.
Ajaran
agama belum sepenuhnya diaktualisasikan dalam kehiduan agama secara nyata. Perilaku masyarakat yang cenderung negatif seperti perilaku asusila, praktik KKN, penyalahgunaan narkoba, dan perjudian sering muncul ke permukaan 7. Ekonomi Produktivitas ekonomi yang masih rendah Sektor
pertanian
perekonomian
merupakan
penduduk Kota
sektor
Palopo,
utama
dalam
penduduk
yang
bekerja di sektor pertanian sebanyak 12.261 jiwa (31%), dan dilihat dari kontribusi sektor terhadap pembentukan PDRB terlihat bahwa
sektor pertanian secara umum
masih
menjadi kontributor terbesar dalam pembentukan PDRB yakni sekitar 36,37 %, keadaan ini didukung oleh potensi lahan pengembangan
pertanian
dan
dukungan
wilayahwilayah
hinterland, dapat diuraikan bahwa potensi pengembangan lahan pertanian Kota Palopo seluas 24.752 Ha, terdiri dari lahan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sawah seluas 2.964 ha, tegal / kebun seluas 3.116 ha, pekarangan seluas 3.027, hutan rakyat seluas 737 ha, hutan negara seluas 9.227 ha, perkebunan seluas 2.218 ha dan rawarawa seluas 4 ha. Dan
bila dilihat dari luasnya lahan
pengembangan tahun 2006, terdapat sebanyak 2.964 Ha lahan sawah, 1.146 ha lahan kering, lahan jagung, 1.564 Ha lahan buah-buahan, dan 179 ha lahan sayur-sayuran. Dukungan lainnya adalah dukungan infrastruktur sarana dan prasarana pengembangan pertanian khususnya lahan padi sawah telah didukung oleh infrastruktur irigasi, dengan jenis irigasi sebagai berikut, luas sawah yang telah didukung
dengan
irigasi
setengah teknis sebanyak 850 ha, sawah dengan irigasi sederhana
sebanyak 846
ha,
sawah dengan
irigasi desa
sebanyak 965 ha, dan irigasi tadah hujan sebanyak 305 ha. Rendahnya
produktivitas
hasil
pertanian
dapat
pula
dilihat dari rata-rata produksi padi yang baru mencapai 4,25 ton/Ha, produksi pada tahun 2006 sebesar 22.645,44 ton dari luas areal sawah seluas 5.322 Ha sementara jika dibandingkan dengan produksi padi di tempat lainnya di Sulawesi Selatan telah mencapai 8 ton/HA, produktivitas hasil tambak baru mencapai 4,7 ton/ha jumlah produksi ikan tambak pada tahun 2007 berjumlah 7.400 ton dari areal lahan tambak seluas 1.556 Ha,
kondisi
ini
masih
lebih
rendah
jika dibandingkan
dengan produktivitas hasil tambak pada daerah lainnya di Sulawesi
Selatan,
produktivitas
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
tanaman
kakao
di
Kota
Palopo tahun 2006 baru mencapai 300-400 kg ton/ha dari luas areal panen 1.410 Ha. Produktivitas ekonomi masyarakat yang terbatas juga dapat dilihat dari prosentase Penduduk miskin absolut di Kota Palopo.
berdasarkan data BPS tahun 2006 terlihat bahwa
sebagian besar tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan (menganggur) yakni sekitar 43,71%, yang bekerja di sektor
informal
sekitar 40,14%
pekerja sektor
informal
memiliki tingkat produktifitas yang rendah dan terbatas sehingga dapat dikategorikan setengah pengangguran, disamping sifat pekerjaan yang tidak tetap, Sedangkan sisanya bekerja di sektor formal sekitar 16,15%,
kelompok ini sesungguhnya
telah
berproduksi namun pendapatannya belum dapat memenuhi kebutuhan hidup secara layak.
Penduduk miskin di Kota
Palopo kebanyakan di sektor non pertanian, selain sebagai nelayan, buruh lepas dan harian, pedagang kecil, sedangkan di sektor pertanian mereka pada umumnya merupakan petani dengan
lahan
yang
terbatas,
tradisional. Penduduk miskin sektor
formal dan
nelayan
dengan
sarana
di Kota Palopo yang bekerja di
informal bidang pertanian 24,25%,
sedangkan sisanya di bidang non pertanian 31,25%.
Upaya
untuk mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian, pengembangan
sektor
pertanian
permasalahan pokok antara lain, lahan
pertanian
ke
non
dihadapkan
meningkatnya
pertanian
alih
pada fungsi
dapat menyebabkan
menurunnya ketersediaan air dan daya dukung prasarana irigasi,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
rendahnya produktivitas dan mutu komoditas pertanian, serta rendahnya kemampuan dan akses petani terhadap sumber daya produktif. Sementara itu terdapat ketidakseimbangan tingkat pemanfaatan
sumber
daya
kelautan
dan perikanan antar
kawasan; adanya kegiatan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang ilegal dan merusak, belum optimalnya pengembangan perikanan budidaya, meningkatnya kerusakan lingkungan
di
dukungnya,
kawasan
dan
pesisir yang
belum
menurunkan
daya
regulasi
dalam
lengkapnya
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan, termasuk penegakan hukum.
Pada
sisi
lain
produktivitas
ekonomi
daerah juga dipengaruhi oleh kondisi terbatasnya kesempatan kerja. Berdasarkan
data Badan
Pusat
Statistik
tahun 2007
tingkat pengangguran terbuka di Kota Palopo mencapai 11,4 % dan mengalami penurunan rata-rata setiap tahun, pada tahun 2003 mencapai 14,42 %. pencari
kerja
sementara
1 % setiap
Tingginya jumlah
kesempatan kerja yang tersedia
terbatas antara lain dapat dilihat dari jumlah pencari kerja yang berhasil ditempatkan. Pada tahun 2003 jumlah pencari kerja sebanyak 3.912 orang yang berhasil ditempatkan sebanyak 166 orang atau 4,2 %, pada tahun
2007
jumlah
terdaftar
orang
dan
sebanyak
10.060
pencari
yang berhasil
ditempatkan sebanyak 1.206 orang atau 11,9% demikian
terjadi
peningkatan
kemampuan
menempatkan pencari kerja sebesar 7,7 %. 8. Profesionalisme Aparatur
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kerja
dengan dalam
Kemampuan sumber daya aparatur dalam menginplementasikan ilmu, memanfaatkan pengetahuan dan teknologi juga masih
rendah.
Salah
satu indikator
kelemahan
tersebut
adalah belum adanya standar pelayanan yang baku terhadap semua jenis pelayanan publik, disamping itu sebagai tanggapan terhadap tuntutan reformasi birokrasi adalah penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik yang berbasis pada prinsip transparansi,
partisipatif,
lembaga–lembaga
dan
swadaya
akuntabilitas.
masyarakat
Kehadiran
sebagai
mitra
pemerintah menjadi sebuah peluang dalam menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik 9. Infrastruktur Perbaikan kesejahteraan rakyat sangat ditentukan oleh dukungan infrastruktur sarana dan prasarana daerah pelayanan
sosial
dasar
dan penyediaan
berupa sarana infrastruktur yang
meliputi transportasi, ketenagalistrikan, energi, sumber daya air, perumahan, pelayanan air minum, dan penyehatan lingkungan, kondisinya
belum
terpenuhi
secara
merata,
sebagaimana
telah digambarkan bahwa sarana dan prasarana inprastruktur masih
belum terdistribusi
infrastruktur investasi
secara
mendatang dihadapkan pembangunan
dan
merata. pada
Pembangunan tingginya
biaya
terbatasnya kemampuan
pemerintah untuk menyediakan karena keterbatasan sumber pendanaan. Pada bertanggungjawab pemeliharaannya,
sebagian
infrastruktur, pemerintah masih
terhadap misalnya
pembangunan pembangunan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dan
jalan, jaringan
irigasi, air bersih dan irigasi, serta listrik perdesaan. Pada sebagian lain, penyediaan dan pembangunan beberapa jenis infrastruktur
sebenarnya dapat
dilakukan
sepenuhnya
oleh
swasta seperti jalan lingkar, pembangkit tenaga listrik, dan telekomunikasi 10. Kesenjangan Pembangunan Paradigma Pembangunan nasional dan daerah yang bertumpu pada pembangunan ekonomi di masa lalu, memang telah menghasilkan berbagai kemajuan yang cukup berarti namun sekaligus juga mewariskan berbagai permasalahan yang mendesak untuk dipecahkan. Titik berat pembangunan masa lalu kepada yang tinggi
tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi
telah menciptakan
peningkatan
pendapatan
perkapita, pertumbuhan ekonomi, peningkatan investasi dan pembangunan infrastruktur akan tetapi pembangunan ekonomi yang sangat berorientasi kepada peningkatan produksi, tanpa disertai oleh pembangunan dan perkuatan insitusi-insitusi baik institusi publik keuangan
yang
maupun
insitusi
pasar
seharusnya berfungsi
terutama
institusi
melakukan
alokasi
sumber daya secara efisien dan bijaksana. Bahkan proses pembangunan ekonomi yang ditopang oleh sistem represi dan ketertutupan telah melumpuhkan berbagai insitusi strategis seperti sistem hukum dan peradilan untuk menjamin kepastian hukum dan keadilan,
sistem politik
untuk
terciptanya
mekansime kontrol dan keseimbangan (check and balances),
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dan
sistem
sosial
yang
diperlukan
untuk
memelihara
kehidupan yang harmonis dan damai. Hasil dari pembangunan ekonomi yang dicapai justru menimbulkan
akibat negatif dalam bentuk kesenjangan antar
golongan pendapatan, antar wilayah, dan
antar
kelompok
masyarakat. Di Kota Palopo kondisi yang dimaksud sangat terlihat
dari
kenyataan,
bahwa
meskipun
pendapatan
perkapita penduduk Kota Palopo setiap tahun mengalami peningkatan hingga pada tahun 2007 telah mencapai Rp.7,2 Juta/kapita,
namun ketimpangan distribusi pendapatan masih
cukup dalam, jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan masih tinggi yakni mencapai 14,50 % dari jumlah penduduk 133.990 jiwa dengan rata-rata pendapatan perkapita Rp. 1,8 juta s/d
2 juta / kapita/tahun. Kondisi perubahan
kebijakan ekonomi secara nasional memang sangat rentan terhadap meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan. Kesejahteraan
masyarakat
sangat
dipengaruhi
oleh
kemampuan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan secara adil
dan
merata.
Perubahan
kebijakan ekonomi
nasional
dengan alasan mengantisipasi akibat krisis ekonomi yang berlangsung sejak tahun 1998 telah memberikan pelajaran yang sangat mahal namun berharga bagi bangsa Indonesia. Secara nasional krisis telah memaksa Indonesia melakukan perubahan yang perlu dalam
rangka koreksi kelemahan dan
kesalahan
masa lalu. Ekonomi, politik, sosial dan hukum mengalami transformasi dan reformasi menuju kepada suatu sistem baru
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
yang diharapkan akan
lebih
berkeadilan,
handal,
dan
berkelanjutan. Perubahan kebijakan nasional terutama kebijakan menyangkut pemenuhan hak hidup orang banyak seperti bahan bakar minyak, memberikan pengaruh yang sangat besar dan berat
bagi
berlangsungnya
pembangunan
di
daerah.
Kesenjangan pembangunan pembangunan antar wilayah dalam daerah dapat pula dijumpai pada titik-titik strategis seperti menyangkut ketimpangan antara wilayah pesisir, kota, dan pegunungan.
wilayah
perkotaan
dengan wilayah pedesaan
(pesisir dan pegunungan), antar kebijakan maupun antar pelaku yang menyebabkan optimalisasi input terhadap output tidak dapat
terpenuhi.
Dengan
kondisi
demikian,
keserasian
pembangunan daerah merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota
Palopo
dalam memfasilitasi
kebijakan
keserasian
pembangunan daerah, fasilitasi penyusunan strategi keserasian pembangunan daerah, dan fasilitasi interaksi multi pelaku dalam keserasian pembangunan daerah dan fasili tasi keserasian pengelolaan pembangunan daerah
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB. V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Semangat untuk mengantarkan daerah menuju keadaan yang lebih baik menjadi inti dari gagasan yang tercantum dalam visi setiap daerah. Dalam RPJMD ini rumusan visi menggambarkan harapan dan gagasan ideal yang akan dicapai oleh Pemerintah Kota Palopo yang didukung masyarakat Kota Palopo pada akhir tahun 2018. Berdasarkan ketentuan Permendagri 54/2010, visi RPJMD adalah rumusan visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang diselaraskan dan diserasikan dengan subtansi Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah, subtansi Visi Pembangunan Jangka Panjang dan Jangka Menengah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Nasional serta kaitan sinergisnya dengan dokumen perencanaan lainnya Dengan mengacu pada hasil proses penyelasaran dan penyerasian subtansi visi tersebut, maka visi RPJMD Kota Palopo periode 2013-2018 dirumuskan sebagai berikut : “Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga Dan Agroindustri Yang Berwawasan Agama, Budaya Dan Lingkungan Yang Terkemuka Di Indonesia” Dalam rumusan visi ini terdapat tiga pokok pikiran sebagai subtansi utama, yakni Terwujudnya Palopo, Kota pendidikan, jasa, niaga dan agroindustri yang berwawasan agama, budaya dan lingkungan, dan Terkemuka di Indonesia. Penjelasan masing-masing pokok visi adalah sebagai berikut : Terwujudnya Palopo, adalah pernyataan semangat, yakni semangat mewujudkan gagasan untuk mengantarkan Kota Palopo pada kondisi yang lebih baik, semangat untuk mengangkat harkat dan martabat daerah agar dapat berkonstribusi lebih besar terhadap pencapaian tujuan pembangunan nasional pada semua aspek, sehingga dapat disejajarkan dengan daerah-daerah yang terkemuka di Indonesia. Kota Palopo sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri yang Berwawasan Agama, Budaya dan Lingkungan, adalah pernyataan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
penggambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun perencanaan 2018, pokok-pokok gambaran tersebut dideskripsikan sebagai berikut : Kota Pendidikan, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana penyelenggaraan pendidikan pra sekolah, dasar, dan menengah, berlangsung sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP), serta penyelenggaraan pendidikan tinggi menjadi salah satu tujuan pendidikan bagi masyarakat di wilayah regional sulawesi Kota Jasa, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana penyelenggaraan pelayanan public berlangsung sesuai dengan Standard, Norma, dan Prosedur (SNP), dan pelayanan pada sektor swasta memenuhi standar mutu pelayanan, sehingga memperkuat citra Kota Palopo sebagai Kota Jasa.. Kota Niaga, gambaran mengenai keadaan yang dicapai pada tahun 2018, dimana Kota palopo menjadi sentra distribusi barang dan logistic untuk wilayah regional Sulawesi, dan aktifitas perniagaan berlangsung nyaman dan aman karena didukung oleh infrastruktur perniagaan yang tertata dan memenuhi standar. Kota Agroindustri, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana sektor industri khususnya yang berbasis rumah tangga tumbuh dan berkembang menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat, di sisi lain produk-produk industry pangan berbahan lokal menjadi salah satu produk unggulan daerah, memiliki brand kuat, sehingga menjadi icon Kota Palopo. Berwawasan Agama, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama berlangsung dalam toleransi yang harmonis, terciptanya kesadaran masyarakat dalam bertoleransi intra dan inter umat beragama menjadi salah satu barometer toleransi kehidupan umat beragama di Indonesia. Berwawasan Budaya, Gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana berlangsungnya interaksi dalam berbagai aspek dalam masyarakat yang beragam budaya berlangsung dalam interrelasi yang harmonis, berkembangnya keadaan interrelasi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
yang harmonis menjadi salah satu barometer dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Berwawasan Lingkungan, gambaran mengenai keadaan yang akan dicapai pada tahun 2018, dimana aktifitas masyarakat pada semua aspek dilaksanakan dengan kesadaran untuk menjaga dan memeliharan keberlanjutan lingkungan hidup, sehingga kesadaran tersebut dapat mendorong terpenuhinya kriteria ketersediaan lingkungan hidup Kota Palopo. Terkemuka di Indonesia, merupakan pernyataan komparasi terhadap keadaan yang dicapai dengan capaian daerah-daerah lainnya, terkemuka di Indonesia adalah komparasi Kota Palopo yang mensejajarkannya dengan Kota yang telah maju dan berkembang dari aspek penyelenggaraan pendidikan, mutu pelayanan public, sentra distribusi barang dan logistic regional, industry rumah tangga. Sedangkan dari aspek berwawasan dimaknai sebagai komparasi Kota Palopo sebagai salah satu barometer di Indonesia dalam hal kerukunan umat beragama, interrelasi keragaman budaya, dan kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.
5.2. Misi Misi dalam RPJMD ini merupakan pernyataan upaya-upaya yang hendak dijalankan demi terwujudnya visi. Misi RPJMD Kota Palopo 2013-2018 dan penjelasan pokok-pokoknya adalah sebagai berikut. (1) Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (M1), Untuk memperkuat citra Kota sebagai Kota Jasa, maka penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan pada tata pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis. Upaya yang dilakukan mencakup peningkatan kualitas sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan yang : terbuka, transparan, akuntabel, partisipatif, berkeadilan yang dibingkai oleh regulasi, penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparatur.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
(2) Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor (M2), Salah satu ciri Kota Jasa adalah berkembang dan berkualitasnya pelayanan publik yang melibatkan berpartisifasi masyarakat dalam menjaga kualitas layanan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan, melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pemberdayaan masyarakat dan perbaikan pelayanan umum. (3) Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya sandang, pangan bagi masyarakat Kota Palopo (M3) Pemenuhan ketersediaan kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan dan sandang, dilakukan melalui pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga. Upayaupaya untuk pengembangan agroindustri berbasis rumah tangga antara lain mencakup Penyediaan kebutuhan pangan, Pengembangan Tanaman Pangan; Hortikultura; Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan dan pengembangan industri rumah tangga. (4) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (M4) Pendidikan adalah investasi yang menjadi salah satu kunci pokok dalam pembangunan manusia. Upaya untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota Pendidikan dilakukan melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, upaya-upaya ini mencakup optimalisasi penyelenggaraan PAUD, memelihara akses pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung dan akselerasi pengembangan pendidikan tinggi. (5) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (M5)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Salah satu upaya penting yang dilakukan untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota Jasa adalah mengembangkan pelayanan publik dalam bidang kesehatan, upaya-upaya yang dilakukan mencakup peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan (6) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (M6) Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dilakukan untuk mendukung Kota Palopo menjadi Kota Niaga, upaya-upaya ini mencakup penguatan simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya. (7) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (M7) Salah satu ciri kota jasa adalah berlangsungnya pelayanan yang mudah dan efektif yang dapat mendorong kondusifnya iklim berinvestasi. Dalam rangka menjamin berkembangnya iklim investasi yang kondusif, maka upaya-upaya yang dilakukan mencakup: Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru dan Peningkatan kompetensi tenaga kerja (8) Penataan kota yang berwawasan lingkungan (M8)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Untuk mewujudkan Palopo sebagai Kota berwawasan lingkungan melalui penataan kota yang berwawasan lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya : Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang; Pengembangan ruang terbuka hijau; ; penguatan fungsi kawasan; Penanggulangan bencana (9) Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis (M9) Untuk mewujudkan Kota Palopo sebagai salah satu barometer nasional dalam kehidupan beragama, maka upaya yang dilakukan adalah mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara, upaya-upaya ini mencakup Penguatan kesadaran berbangsa; toleransi (kerukunan) beragama; menjaga ketertiban dan keamanan serta harmonisasi sosial. Setiap misi ini mempunyai keterkaitan dengan pokok-pokok visi. Gambaran keterkaitan pokok-pokok visi dengan pokok-pokok misi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5-1: Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi dan Penjelasan Misi RPJMD POKOK VISI 1 KOTA PENDIDIKAN
MISI Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (M4)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
PENJELASAN MISI Mengoptimalkan PAUD, memelihara akses pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, mendukung akselerasi pengembangan pendidikan tinggi
2 KOTA JASA
3 KOTA NIAGA
Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (M1) Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor (M2) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (M5) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (M7) Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga,
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Membangun sistem perencanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan yang : terbuka, transparan, akuntabel, partisipatif, berkeadilan yang dibingkai oleh regulasi; Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas aparatur. Mencakup upaya-upaya : Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat dan Perbaikan pelayanan umum. Mencakup upaya-upaya : Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan perbaikan mutu pelayanan kesehatan Mencakup upaya-upaya : Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru; Peningkatan kompetensi tenaga kerja. Mencakup upaya-upaya : mendorong penguatan simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.
UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (M6) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (M7) 4 KOTA Mendorong AGROINDUSTRI ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya sandang, pangan bagi masyarakat Kota Palopo (M3) 5 BERWAWASAN AGAMA
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis (M9)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Mencakup upaya-upaya : Penguatan kualitas pelayanan untuk mendorong (kemudahan) investasi dan terciptanya lapangan kerja baru; Peningkatan kompetensi tenaga kerja. Mencakup upaya-upaya : Penyediaan kebutuhan pangan meliputi; Pengembangan Tanaman Pangan; Hortikultura; Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan dan pengembangan industri rumah tangga. Mencakup upaya-upaya : Penguatan kesadaran berbangsa; toleransi (kerukunan) beragama; menjaga ketertiban dan keamanan serta harmonisasi sosial.
6 BERWAWASAN BUDAYA
7 BERWAWASAN LINGKUNGAN
Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (M6) Penataan kota yang berwawasan lingkungan (M8)
Mencakup upaya-upaya : mendorong penguatan simpul kelembagaan koperasi, industri rumah tangga, UMKM, lembaga keuangan dan jasa yang bermuara pada distribusi barang dan logistik; memperkuat daya tarik destinasi wisata; dan mendorong interrelasi keragaman budaya.
Mencakup upaya-upaya : Perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang; Pengembangan ruang terbuka hijau; ; penguatan fungsi kawasan; Penanggulangan bencana.
5.3. Tujuan dan Sasaran Tujuan dalam RPJMD ini diartikan sebagai sesuatu yang diharapkan tercapai dan merupakan penjabaran dari pokok-pokok visi, sementara sasaran adalah penjabaran dari tujuan. Dengan demikian, sebuah tujuan dapat terjabarkan ke dalam lebih dari satu sasaran. Tujuan dan sasaran RPJMD ini dalam perwujudannya memperhatikan pengalaman, aspirasi, partisipasi dan perolehan manfaat yang sama terhadap seluruh masyarakat secara adil. Tujuan dan sasaran RPJMD Kota Palopo 2013-2018 adalah sebagai berikut. Tabel 5.2
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Keterkaitan misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kota Palopo 2013-2018 Misi Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum. (Misi 1)
Tujuan Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan
Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat diberbagai sektor. (Misi 2)
Mendorong ketersedianya kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi
Sasaran Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien (S1) Meningkatnya kompetensi aparatur (S2)
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program pembangunan daerah (S3) Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (S4) Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan (S5) Memperkuat peran Meningkatnya partisipasi serta dan dan swadaya keswadayaan masyarakat (S6) masyarakat Meningkatkan Meningkatnya efektifitas kualitas pelayanan pelayanan terpadu pada umum kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya (S7) Berlakunya SOP pada semua SKPD (S8) Meningkatnya Meningkatnya produksi produksi dan dan produktivitas produktivitas tanaman pangan dan pertanian, kehutanan hortikultura, perkebunan, dan perikanan untuk peternakan, peternakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
masyarakat Palopo. (Misi 3)
Kota ketahanan pangan
dan turunannya, kehutanan perikanan (S9)
hasil dan
Meningkatnya produksi peternakan dan hasil turunannya (S10) Meningkatnya produksi perkebunan (S11)
Mendorong perkembangan industri rumah tangga Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non formal. (Misi 4)
Optimalisasi akses dan mutu PAUD, pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal kemaritiman
Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meningkatnya produksi hasil hutan kayu dan non kayu (S12) Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya (S13) Terdorongnya diversifikasi pangan dan keamanan pangan (S14) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh (S15) Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produksi pangan dan non pangan (S16) Meningkatnya akses dan mutu PAUD (S17) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah (S18) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (S19) Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi (S20)
Meningkatkan derajat Meningkatkan upaya Meningkatnya tindakan kesehatan masyarakat kesehatan prefentif terhadap secara berkelanjutan. masyarakat gangguan kesehatan (Misi 5) masyarakat (S21) Meningkatkan Terlaksananya Pembinaan Olah pembinaan olah raga Raga pendidikan, prestasi dan rekreasi (22) Meningkatkan Tercapainya SPM dalam kualitas pelayanan seluruh aspek pelayanan kesehatan medis (S23) Meningkatnya Memperkuat Berfungsinya pertumbuhan kelembagaan kelembagaan koperasi perekonomian rakyat koperasi, UMKM dan secara lebih profesional secara efisien dengan keuangan mikro (S24) mendorong secara Terbentuknya lembaga sungguh-sungguh keuangan mikro (S25) simpul-simpul ekonomi Membangun simpul Meningkatnya fungsi rakyat utamanya di distribusi barang dan simpul distribusi barang bidang logistik dan logistik (S26) perkoperasian/syariah, Mempertahankan Berlangsungnya pola industri rumah tangga, pola relasi hubungan yang UMKM, lembaga keragaman budaya harmonis antar budaya keuangan dan jasa, yang berbeda-beda serta mengembangkan (S27) pariwisata dan budaya yang didukung oleh Optimalisasi potensi Bertambahnya destinasi destinasi wisata wisata yang berfungsi infrastruktur yang untuk dikunjungi (S28) memadai. (Misi 6) Meningkatkan Bertambahnya kapasitas kapasitas dan panjang jalan (S29) infrastruktur Meningkatnya fungsi dan transportasi dan kapasitas pelabuhan perhubungan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (S30) Mengembangkan Terwujudnya kawasan kawasan industri industri Palopo (KIPA)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
(S31) Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan. (Misi 7) Penataan kota yang berwawasan lingkungan. (Misi 8)
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara didalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk investasi mendorong Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (S32) Bertambahnya tenaga kerja terlatih (S33)
Meningkatkan efektifitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta mengembangkan kawasan baru Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana
Meningkatnya kepatuhan terhadap RTRW (S34) Terwujudnya kawasan Kota Baru (Salemo) (S35) Terwujudnya kawasan industri peternakan (KINAK) (S36) Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (S37) Bertambahnya luas RTH (S38) Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana (S39) Meningkatkan Bertambahnya lembaga wawasan atau individu yang kebangsaan, memiliki kesadaran toleransi beragama, kesatuan bangsa dalam ketertiban, bingkai NKRI (S40) keamanan dan Berkembangnya fungsi harmonisasi sosial forum lembaga lintas
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
agama (S41)
mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis. (Misi 9)
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat (S42)
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kota Palopo mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi
dan
perbaikan
kinerja
birokrasi
Kota
Palopo
secara
berkelanjutan. 6.1. Strategi Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai. Ia merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi tersebut selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. pencapaian
Penetapan
strategi
sasaran-sasaran
dilakukan
untuk
pembangunan
dan
menjawab jangka
cara waktu
pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab satu sasaran pembangunan ataupun lebih dari satu sasaran pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi pencapaian target sasaran. Dalam kaitan ini, arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan menjadi dua: (1) perencanaan strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah yang menekankan pada pencapaian visi-misi pembangunan daerah; (2) perencanaan operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap urusan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan melalui
program
pembangunan
daerah
dan
program
prioritas
berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan. Perencanaan strategik ini didukung oleh keberhasilan kinerja dari implementasi perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan melalui program prioritas masing-masing urusan. Dalam perumusan strategi pembangunan daerah ada empat perspektif yang digunakan dalam
mengarahkan
keselarasan
dengan
pilihan
program
pembangunan daerah yakni (1) perspektif masyarakat/layanan; (2) perspektif proses internal; (3) perspektif kelembagaan; (4) perspektif keuangan. Berdasarkan
pemahaman
demikian,
strategi
pembangunan
RPJMD Kota Palopo 2013-2018 dapat dilihat pada tabel 6.1.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel 6.1 Strategi Pembangunan RPJMD Kota Palopo Tahun 2013 – 2018
Visi : Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga Dan Agroindustri Yang Berwawasan Agama, Budaya Dan Lingkungan Yang Terkemuka Di Indonesia Misi 1 : Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (5 sasaran) No Tujuan 1
Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur
Sasaran
Strategi
Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien (1)
Penataan organisasi dan sistem pelayanan yang responsif gender Penguatan manajemen SDM aparatur Penguatan fungsi dan peran Lembaga Perencanaan Pembangunan Daerah Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengelolaan Keuangan Daerah Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengawasan Daerah
Meningkatnya kompetensi aparatur (2) Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengendalian program pembangunan daerah (3)
2
Memperkuat sistem perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan
Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (4) Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan (5)
227 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi 2 : Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor (3 sasaran) Optimalisasi peran serta Memperkuat peran serta dan keswadayaan Meningkatnya partisipasi dan swadaya 1 masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat masyarakat (6) masyarakat dalam pembangunan Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Penguatan fungsi dan peran Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan Lembaga yang mengelola perizinan umum lainnya (7) dan pelayanan umum lainnya 2 Meningkatkan kualitas pelayanan umum Terwujudnya standar pelayanan umum yang Memberlakukan SOP, SPM dan SPP berkualitas pada semua SKPD (8) pada SKPD Misi 3 : Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo (8 sasaran) Penguatan dukungan ketersediaan Meningkatnya produksi dan produktivitas prasarana dan sarana produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (9) tanaman pangan dan hortikultura 3
Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan
Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan (10) Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya (11) Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perkebunan Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi peternakan Penguatan dukungan ketersediaan
228 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kayu dan non kayu (12) Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut (13)
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (14)
Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh (15)
4
Mendorong Perkembangan industri rumah tangga
Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan (16)
prasarana dan sarana produksi kehutanan Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perikanan Peningkatan kordinasi sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan konsumsi pangan, keamanan pangan, Distribusi dan Ketersediaan Pangan Penguatan akses informasi pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian, perikanan dan kehutanan Melaksanakan kerjasama kelembagaan industri rumah tangga
Misi 4 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (4 sasaran) 5
Optimalisasi akses dan mutu PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal Kemaritiman
Meningkatnya akses dan mutu PAUD (17) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar
Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana PAUD Peningkatan efektivitas dukungan
229 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dan menengah (18)
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (19)
6
Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi
Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi (20)
pembiayaan layanan pendidikan melalui pendidikan gratis Mengembangkan karir dan pengetahuan pendidik dan tenaga kependidikan Mendidik pemuda setiap tahun untuk dikirim menjadi pelaut Menyediakan akses dalam mempermudah keberlanjutan pendidikan tinggi pada level yang dapat bersaing pada tingkat nasional
Misi 5 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan (3 sasaran) 7
Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat (21)
Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam upaya pemenuhan kesehatan
8
Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis (22)
Menyediakan dukungan sistem pelayanan kesehatan masyarakat
Meningkatkan pembinaan olah raga
Terlaksananya pembinaan olah raga pendidikan, Prestasi dan Rekreasi (S23)
9
Mendorong Pembinaan Olah Raga Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi
230 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi 6 : Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpulsimpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai (8 sasaran)
11
Memperkuat kelembagaan keuangan mikro, UMKM dan Koperasi
Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional (24) Terbentuknya lembaga koperasi syariah (25)
12
Membangun simpul distribusi barang dan logistik
Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik (26)
13
Mempertahankan pola relasi keragaman budaya
Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda (27)
14
Optimalisasi potensi destinasi wisata
Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi (28)
15
Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan
Meningkatkan kualitas kelembagaan perkoperasian Pembentukan lembaga koperasi syariah Menyediakan pusat-pusat distribusi barang dan logistik Membangun kerjasama distribusi barang dan logistik antar daerah Meningkatkan pemahaman keragaman budaya bagi masyarakat Pengembangan destinasi wisata Pembangunan jalan dan sarana pendukungnya
Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (29) Rehabilitasi dan peningkatan jalan
231 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (30)
16
Mengembangkan kawasan industri
Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA) (31)
Melaksanakan koordinasi peningkatan fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit Penataan kawasan dan pengembangan pengelolaan KIPA
Misi 7 : Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (2 sasaran) 17
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi
Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (32)
Pemberian kemudahan dalam berinvestasi
18
Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
Bertambahnya tenaga kerja terlatih (33)
Peningkatan kapasitas lembaga latihan kerja
Misi 8 : Penataan kota yang berwawasan lingkungan (6 sasaran) 19
Meningkatkan efektivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta
Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan penataan ruang (34)
Menyebarluaskan informasi RTRW Penguatan Regulasi perencanaan
232 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
mengembangkan kawasan baru
penataan ruang Pembangunan Kawasan Salemo Terwujudnya kawasan Baru (35)
20
Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana
Pembangunan Kawasan Industri Peternakan
Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (36)
Peningkatan kelestarian dan daya dukung lingkungan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya
Bertambahnya luas RTH (37)
Penegakan regulasi pengelolaan RTH Peningkatan ketersediaan lahan RTH
Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana (38)
Peningkatan kesiagaan pencegahan dan penanggulangan bencana
Penyediaan dan Peningkatan Infrastruktur Perkotaan Lainnya (S39)
Optimalisasi Pengelolaan TPA Pembangunan IPLT dan Ipal
Misi 9 : Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis (3 sasaran)
233 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
21
Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban, keamanan dan harmonisasi sosial
Meningkatnya kesadaran lembaga atau individu terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI (40) Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas agama (41) Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat (42)
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat Optimalisasi peran dan fungsi FKUB Memperkuat sistem kelembagaan pengembangan ketentraman, ketertiban dan kenyaman kehidupan bermasyarakat
234 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
6.2. Arah Kebijakan Arah merupakan
kebijakan pedoman
pembangunan untuk
jangka
menentukan
menengah
tahapan
dan
daerah prioritas
pembangunan lima tahunan guna mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Tahapan dan prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan dan isu strategis yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan prioritas pada setiap tahapan berbeda-beda, namun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka mencapai sasaran tahapan lima tahunan dalam RPJMD. Dengan prioritisasi tersebut bukan berarti program/kegiatan pembangunan oprasional SKPD di luar yang diprioritaskan tidak berjalan, ia tetap berjalan tetapi dengan penekanan strategis yang lebih rendah dibanding yang diprioritaskan. Arah kebijakan pembangunan lima tahun Kota Palopo periode 2014 - 2018 adalah sebagai berikut. Arah Kebijakan Pembangunan 2014 Pembangunan daerah di tahun 2014, sebagai tahun pertama dari RPJMD 2014-2018 di ditetapkan sebagai tahun peletakan dasar-dasar kebijakan untuk mendukung pencapaian target-target strategis RPJMD. Selain itu dalam tahun ini dilakukan penguatan kebijakan untuk melanjutkan
agenda
kebijakan-kebijakan
strategis
yang
telah
ditetapkan pada tahun 2013. Arah kebijakan pembangunan tersebut mencakup upaya-upaya yang dilakukan pada Visi, misi. Kebijakan pembangunan pada tahun 2014 diarahkan kepada :
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi I :
Menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih, efisien, efektif
dan
demokratis
dengan
mengedepankan
supremasi hukum mencakup: 1. Penataan organisasi dan sistim pelayanannya; 2. Penataan Sumber Daya manusia 3. Penataan peran dan fungsi lemabaga perencanaan daerah 4.
Penataan
sistim
pengelolaan
keuangan
dan
pengawasan daerah. Misi II : Mendorong
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
meningkatkan pelayanan masyarakat mencakup: 1. Optimalisasi Peran serta Masyarakat dan lembaga terhadap pelayanan. 2. Optimalisasi peran serta masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam pembangunan 3. Penguatan peran dan fungsi lembaga pengelolaan perijinan dan pelayanan umum 4. Dukungan terhadap pemberlakuan standar pelayan (SOP,SPM, SPP) pada semua SKPD. Misi III
:
Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia
khususnya
pangan
bagi
masyarakat
Kota
Palopo
mencakup: 1.
Penguatan
dukungan
ketersediaan
sarana
dan
pengelolaan
dan
prasarana produksi 2.
Peningkatan
sinergitas
dalam
distribusi ketersediaan pangan.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi IV
: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui
jalur
pendidikan
formal
dan
non
formal
mencakup : 1. Ketersediaan sarana dan prasarana PAUD 2. Peningkatan efektifitas dukungan pembiayaan layanan pendidikan 3. Penataan pendidik dan tenaga kependidikan 4. Pengembangan Kerjasama dalam mendidik pemuda pelaut. 5. Mendorong penyelenggaraan pendidikan tinggi. Misi V : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan melalui: 1. Pelibatan peran dan partisifasi masyarakat dalam pemenuhan kesehatan 2. Penyediaan sarana prasaranan dukungan sistim pelayanan kesehatan masyarakat. Misi VI : Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien
dengan
simpul-simpul
mendorong ekonomi
perkoprasian/syariah
secara
rakyat
industri
sunguh-sungguh
utamanya
rumah
bidang
tangga,UMKM,
lembaga keuangan dan jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai mencakup : 1. Penguatan kelembagaan perkoprasian 2. Penguatan kerjasama distribusi barang dan logistik 3. Sinergitas wawasan budaya niaga dalam masyarakat
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi VII
Menjamin
iklim
investasi
yang
kondusif
melalui
pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya tenaga pekerjaan mencakup: 1. Pemberian kemudahan dalam berinvestasi 2.
Penyiapan
dasar-dasar
program
dalam
rangka
peningkatan lembaga latihan kerja. Misi VIII
Penataan Kota yang berwawasan lingkungan mencakup: 1. Upaya penegangan regulasi RTRW 2. Sinergitas program pembangunan kawasan Salemo dan kawasan industri peternakan 3. Sinergitas peningkatan kelestarian kawasan lingkungan dan budidaya.
Misi IX
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiba dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis mencakup: 1. Penguatan nilai Pancasila dalam masyarakat 2. Penguatan niali-nilai bertoleransi 3. Pencegahan dan pengendalian ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
Arah Kebijakan Pembangunan Daerah 2015 Tahun 2015 sebagai tahun ke dua RPJMD, ditetapkan sebagai tahun pelaksanaan berbagai kebijakan strategis dan program prioritas ditetapkan dan dilaksanakan pada tahun 2014, disamping tahun ini
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
akan melanjutkan dan mengembangkan kebijakan strategsi dan program prioritas tahun sebelumnya Arah kebijakan pembangunan daerah mencakup upaya-upaya strategis dan sinergis yang dilaksanakan pada misi masing-masing sebagai berikut: Misi I
Menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum mencakup: 1. Pengembangan manajemen sumber daya aparatur 2. Penguatan fungsi peran lembaga perencanaan daerah 3. Penguatan pengawasan pengelolaan keuangan 4. Penguatan penyelenggaran tata pemerintahan daerah yang bersih.
Misi II
Mendorong Pemberdayaan Masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat mencakup: 1. Penguatan partisifasi masyarakat secara kelembagaan dalam pembangunan 2. Pengembangan dan fungsi lemabaga pengelolaan perizinan yang sinergis dengan upaya penerapan standar pelayana pada semua SKPD.
Misi III
Mendorong
ketersediaan
khususnya
pangan
kebutuhan
bagi
pokok
masyarakat
manusia
Kota
Palopo
mencakup: 1. Pengembangan, pemanfaatan serta pemberdayaan potensi
tanaman
pangan
masyarakat.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
dan
holitikultura
bagi
2. Pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana produksi tanaman pangan dan holtikultura. 3. Sinergitas pengelolaan dan distribusi bahan pangan4. Penguatan akses informasipara pelaku usaha dalam bidang pertanian. 5. Mendorong kerjasama kelembagaan industri rumah tangga. MIsi IV
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non formal mencakup : 1.
Peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
program
penyediaan sarana PAUD. 2. Penyediaan dukungan pembiayaan yang efektifitas terhadap layanan pendidikan 3. Pelaksanaan diklat pendidikan dan tenaga kependidikan 4. Pengembangan pembinaan pemuda calon pelaut Misi V
Meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
secara
berkelanjutan melalui: 1. pengembangan program dan
peningkatan efektifitas
keikutksertaan masyarakat dalam pemenuhan kesehatan, 2. efektifitas sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Misi VI
Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien
dengan
simpul-simpul
mendorong ekonomi
perkoprasian/syariah
secara
rakyat
industri
sunguh-sungguh
utamanya
rumah
tangga,
bidang UMKM,
lembaga keuangan dan jasa, serta mengembangkan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai mencakup : 1. pengembangan kualitas perkoperasian, pembentukan lembaga syariah koperasi, 2. penyediaan sarana pendukung
pada pusat distribusi
barang dan logistik dan pengembangan kerjasama antar daerah, 3. disinergikan dengan upaya pengembangan destinasi wisata yang didukung oleh
pengembangan sarana
dan prasarana jalan, penguatan fungsi pelabuhan Tanjung Ringit dan KIPA Misi VII
Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya tenaga pekerjaan mencakup: 1. penciptaan iklim berinvestasi yang nyaman,
untuk
memperkuat dukungan terhadap terwujudnya kota jasa. 2. Sinergitas pengembangan penyelenggaran latihan kerja pada lembaga latiha kerja. MIsi VIII Penataan Kota yang berwawasan lingkungan mencakup: 1. Pembangunan sarana dasar pada kawasan Salemo, pengembangan indusri peternakan pada kawasan industri pertenakan, 2. penguatan fungsi kawasan lindung dan budidaya serta penguatan
daya
cegah
dan
penanggulangan
terhadap potensi bencana Misi IX
Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiba dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis mencakup: 1. Pemeliharaan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan
masyarakat, 2.
Penguatan
peran
pencegahan
FKUB
dan
efektifitaas
sistem
dan pengendalian ketenteraman dan
ketertiban dalam masyarakat Arah Kebijakan Pembangunan Daerah 2016 Tahun 2016 sebagai tahun ketiga dalam penyelenggaran RPJMD 2013-2018,
ditetapkan sebagai tahun pelaksanaan dan pemantapan
kebijakan strategis dan program prioritas. Arah kebijakan mencakup upaya-upaya sebagai berikut : Misi I
Arah
kebijakan
dalam
rangka
pemantapan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, diarahkan pada
upaya-upaya
untuk
semakin
melembagakan
penyelenggaraan manajemen sumber daya aparatur, perencanaan pembangunan daerah, pegelolaan keuangan dan pengawasan, yang tujuannya untuk penyelenggaraan
tata
penyelenggaran
memperkuat pemerintahan
daerah yang bersih. Misi II
Arah kebijakan dalam rangka mendorong pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan publik, diarahkan pada
upaya
yang
melanjutkan
pelaksanaan kebijakan tahun 2015,
dan
menguatkan
dengan penguatan
pada aspek efektifitas capaian sasaran kebijakan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi III
Arah Kebijakan pangan,
dalam rangka ketersediaan kebutuhan
diarahkan
pada
upaya
pengembangan,
penguatan dan pemantapan pelaksanaan kebijakan yang telah dilaksanakan tahun 2015, dengan penekanan pada aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan MIsi IV
Arah kebijakan
dalam rangka peningkatan kualitas
sumber daya manusia khususnya pada bidang pendidikan, diarahkan
pada
pengembangan
upaya atas
penguatan,
pelakasnaan
pemantapan,
kebijakan
yang
dilaksanakan tahun 2015, dengan penekanan pada aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan, Misi V
Arah
kebijakan
kesehatan,
dalam
diarahkan
pengembangan
rangka pada
atas
peningkatan
upaya
pelaksanaan
derajat
penguatan
dan
kebijakan
yang
dilaksanakan pada tahun 2015, dengan penekanan pada aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan, Misi VI
Arah kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat sarana
prasarana
diarahkan pada penguatan fungsi
niaga
daerah
untuk
memperkuat
tercapainya indikator sebagai kota niaga, arah kebijakan mencakup sinergitas berbagai program lintas sektor untuk
mendukung
berkembangnya
pengembangan
destinasi wisata, pengembangan sarana dan prasarana jalan, penguatan fungsi pelabuhan Tanjung Ringit dan KIPA untuk memperkuat citra kota palopo sebagai kota niaga Misi VII
Arah kebijakan
dalam rangka menciptakan kemudahan
berinvestasi, diarahkan pada upaya memperkuat dan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
memantapkan pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan tahun 2015, dengan penekanan pada aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan MIsi VIII Arah kebijakan dalam rangka penataan kota berwawasan lingkungan,
diarahkan
pada
upaya
infrastruktur
dan
fasilitas
pembangunan
dasar
kawasan
Salemo,pemantapan pengelolaan indusri peternakan pada kawasan industri pertenakan, yang disinergikan dengan upaya penguatan fungsi kawasan lindung dan budidaya serta
penguatan
daya
cegah
dan
penanggulangan
terhadap potensi bencana yang dititik beratkan pada aspek efektifitas pencapaian sasaran kebijakan Misi IX
Arah kebijakan dalam rangka pengembangan kesadaran berbangsa
dan
bernegara
diarahkan
penguatan dan internalisasi nilai-nilai kehidupan masyarakat,
dan
pada
upaya
pancasila dalam
meningkatkan efektifitas
sistem pencegahan dan pengendalian ketenteraman dan ketertiban dalam masyarakat. Arah kebijakan pembangunan 2017 Tahun 2017 sebagai tahun keempat dalam penyelenggaran RPJMD 2013-2018, ditetapkan sebagai tahun pelaksanaan evaluasi menyeluruh atas keterlaksanaan kebijakan -kebijakan strategis dan pencapaian kinerja program prioritas. Arah kebijakan mencakup upaya-upaya sebagai berikut 1) Evaluasi dan pemantapan pelaksanaan kebijakan strategis dan program prioritas. 2) Evaluasi ketercapaian sasaran kebijakan pada masingmasing misi
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3) Evaluasi terhadap efektifitas dan efesiensi keterlaksanaan program dan kegiatan pada masing-masing SKPD 4) Upaya memperkuat sinergitas penyelenggaran programprogram strategis antara misi sebagai satu kesatuan. 5) Upaya
menperkuat
sinergitas
peran
dan
fungsi
pemerintah daerah dengan Masayarakat, kususnya pihak swasta untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah sebagai industri daerah. 6) Upaya merespon dinamika lingkungan baik internal maupun eksternal yang terjadi kurun waktu 2013-2016 Arah kebijakan Pembangunan 2018 Sebagai akhir dari tahun penyelenggaran RPJMD 2013-2018, maka tahun 2018 ditetapkan sebagai tahun akselerasi dan percepatan. Arah kebijakan diarahkan pada upaya : 1) Upaya mengakselerasikan pencapaian target-target kinerja yang capaiannya masih jauh dari pencapaian, 2) Upaya mengoptimalkan potensi untuk mencapai target kinerja yang target kinerjanya sudah mendekati pencapaian. 3) Upaya penetapan agenda kebijakan yang akan menjadi agenda di masa transisi, dan periode selanjutnya
demi menjaga
kesinambungan kebijakan. 4) Upaya
untuk
mengembangkan
sistim
pelaporan
pemerintahan sebagai bagian dari akuntabilitas publik.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kinerja
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Tabel 6.2 Arah Kebijakan Pembangunan Kota Palopo No
Tujuan
Sasaran
Strategi
Misi 1 : Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum (5 Sasaran)
2014 2015 2016 2017
2018
1
5
9
1
2
2
Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur
Memperkuat sistem perencanaan, pengelolaan keuangan dan pengawasan
3
Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang responsif gender dan efisien (1)
4
Penataan organisasi dan sistem pelayanan yang responsif gender
Meningkatnya kompetensi aparatur (2)
Penguatan manajemen SDM aparatur
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi program pembangunan
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Perencanaan Pembangunan Daerah
√
√
√
6
√
√
√
7
√
√
√
8
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
174 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
pembangunan
daerah (3)
Program Prioritas
Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (4)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengelolaan Keuangan Daerah
Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan (5)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengawasan Daerah
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
Misi 2 : Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor (3 sasaran)
2014 2015 2016 2017
1
2
3
4
5
3
Memperkuat peran serta dan keswadayaan masyarakat
Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat (6)
Optimalisasi peran serta masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam pembangunan
√
6
√
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. 2018
7
8
9
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
175 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Pencapaian Program Prioritas
4
Meningkatkan kualitas pelayanan umum
Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya (7)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya
Terwujudnya standar pelayanan umum yang berkualitas pada semua SKPD (8)
Memberlakukan SOP, SPM dan SPP pada SKPD
Misi 3 : Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo (8 sasaran)
Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan (10)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perkebunan
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
2014 2015 2016 2017
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
2018
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
176 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya (11)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi peternakan
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil kayu dan non kayu (12)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi kehutanan
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut (13)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perikanan
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (14) Meningkatnya kapasitas dan kompetensi
Peningkatan kordinasi sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan konsumsi pangan, keamanan pangan, Distribusi dan Ketersediaan Pangan Penguatan akses informasi pelaku utama dan pelaku
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan
177 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
penyuluh (15)
6
Mendorong Perkembangan industri rumah tangga
Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan (16)
usaha bidang pertanian, perikanan dan kehutanan
Melaksanakan kerjasama kelembagaan industri rumah tangga
Misi 4 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal (4 sasaran)
Meningkatnya akses dan mutu PAUD (17)
7
Optimalisasi akses dan mutu PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah serta Pendidikan Non Formal Kemaritiman
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah (18)
Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana PAUD
√
√
√
Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
2014 2015 2016 2017
√
√
√
Peningkatan efektivitas dukungan pembiayaan layanan pendidikan melalui pendidikan gratis
√
√
√
Mengembangkan karir dan pengetahuan pendidik dan tenaga
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan
kebijakan strategis.
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. 2018 Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan
178 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kependidikan
Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi
8
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (19)
Mendidik pemuda setiap tahun untuk dikirim menjadi pelaut
Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi (20)
Menyediakan akses dalam mempermudah keberlanjutan pendidikan tinggi pada level yang dapat bersaing pada tingkat nasional
Misi 5 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan
9
Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat (21)
Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam upaya pemenuhan kesehatan
10
Meningkatkan kualitas pelayanan
Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis
Menyediakan dukungan sistem pelayanan kesehatan
√
√
√
√
√
√
Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
2014 2015 2016 2017
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan
kebijakan strategis.
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
2018
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan
179 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
kesehatan
(22)
masyarakat
Terlaksanaannya Pembinaan Olah Raga Pendidikan Prestasi dan Rekreasi (S23)
Mendorong Pembinaan Olah Raga Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi
Misi 6 : Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai
11
Memperkuat kelembagaan keuangan mikro, UMKM dan Koperasi
Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional (24)
Terbentuknya lembaga koperasi syariah (25)
Meningkatkan kualitas kelembagaan perkoperasian
Pembentukan lembaga koperasi syariah
√
√
√
Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
2014 2015 2016 2017
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian
kebijakan strategis.
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
2018
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
180 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Program Prioritas
Menyediakan pusatpusat distribusi barang dan logistik 12
Membangun simpul distribusi barang dan logistik
Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik (26)
13
Mempertahankan pola relasi keragaman budaya
Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda (27)
14
Optimalisasi potensi destinasi wisata
Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi (28)
Membangun kerjasama distribusi barang dan logistik antar daerah
Meningkatkan pemahaman keragaman budaya bagi masyarakat
Pengembangan destinasi wisata
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
181 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Pembangunan jalan dan sarana pendukungnya
15
16
Meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi dan perhubungan
Mengembangkan kawasan industri
√
√
√
Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (29) Rehabilitasi dan peningkatan jalan
Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (30)
Melaksanakan koordinasi peningkatan fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit
Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA) (31)
Penataan kawasan dan pengembangan pengelolaan KIPA
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
182 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi 7 : Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan (2 sasaran)
17
Meningkatkan kualitas pelayanan untuk mendorong investasi
Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (32)
18
Meningkatkan kompetensi tenaga kerja
Bertambahnya tenaga kerja terlatih (33)
Pemberian kemudahan dalam berinvestasi
Peningkatan kapasitas lembaga latihan kerja
Misi 8 : Penataan kota yang berwawasan lingkungan (5 sasaran)
19
Meningkatkan efektivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta mengembangkan kawasan baru
Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan penataan ruang (34)
2014 2015 2016 2017
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
2014 2015 2016 2017
Menyebarluaskan informasi RTRW
√
√
√
Penguatan Regulasi perencanaan penataan ruang
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan
2018
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. 2018 Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan
183 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Pembangunan Kawasan Salemo
√
√
√
Terwujudnya kawasan Baru (35) Pembangunan Kawasan Industri Peternakan
20
Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana
Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (36)
Bertambahnya luas RTH (37)
Peningkatan kelestarian dan daya dukung lingkungan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya
Penegakan regulasi pengelolaan RTH
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian
kebijakan strategis.
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
184 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Peningkatan ketersediaan lahan RTH
Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana (38) Penyediaan dan Peningkatan Infrastruktur Perkotaan lainnya (S39)
Peningkatan kesiagaan pencegahan dan penanggulangan bencana
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Optimalisasi Pengelolaan TPA
Pembangunan IPLT dan Ipal
Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
185 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi 9 : Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di dalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis (3 sasaran) Meningkatnya kesadaran lembaga Penerapan nilai-nilai atau individu Pancasila dalam terhadap kehidupan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat bernegara dalam bingkai NKRI (40) Meningkatkan wawasan kebangsaan, Berkembangnya toleransi fungsi forum Optimalisasi peran dan 21 beragama, lembaga lintas fungsi FKUB ketertiban, agama (41) keamanan dan harmonisasi sosial Memperkuat sistem Meningkatnya kelembagaan harmonisasi sosial, pengembangan ketentraman dan ketentraman, ketertiban dalam ketertiban dan kehidupan kenyaman kehidupan bermasyarakat (42) bermasyarakat
2014 2015 2016 2017
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas Pelaksanaan Evaluasi atas keterlaksanaan Kebijakan strategis dan Pencapaian Program Prioritas
2018
Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis. Akselerasi dan Percepatan pelaksanaan kebijakan strategis.
186 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
187 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang ditempuh untuk menterjemahkan strategi ke dalam rencana programprogram prioritas pembangunan. Kebijakan umum pembangunan memberikan arah perumusan rencana program prioritas pembangunan yang disertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Program-program strategis yang ditampilkan pada bagian ini merupakan program-program yang secara langsung mendukung pencapaian visi, misi pembangunan daerah. Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka kebijakan umum pembangunan jangka menengah 2013 - 2018 Pemerintah Kota Palopo ditampilkan pada Tabel 7.1.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
NO 1 1
2
3
Tabel 7.1 Kebijakan Umum Pembangunan Jangka Menengah 2013 – 2018 Pemerintah Kota Palopo INDIKATO KONDIS SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN UMUM PROGRAM R KINERJA I AWAL 2 3 4 5 6 7 Terwujudnya Penataan Penyesuaian Penataan Peraturan Penataan 85% kelembagaan organisasi dan struktur Perundang-undangan Organisasi birokrasi yang sistem pelayanan kelembagaan Pemerintah responsif gender yang responsif Daerah dan efisien (S1) gender Meningkatnya Penguatan Peningkatan Pembinaan dan Aparatur 25% kompetensi manajemen SDM kualitas Sumber Pengembangan yang aparatur (S2) aparatur daya Aparatur Aparatur mengikuti Diklat Jabatan Meningkatnya Penguatan fungsi Peningkatan Perencanaan Rasio 50% kualitas dan peran kualitas Pembangunan Daerah kesesuaian perencanaan, Lembaga perencanaan antara pengendalian dan Perencanaan pembangunan dokumen evaluasi Pembangunan direncanak pelaksanaan Daerah an dan program yang pembangunan terealisasi RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
PAGE \* MER GEFO RMA T
KONDIS BIDANG I AKHIR URUSAN 8 9 100% Wajib Pemerintah Daerah 80% Wajib Kepegawaian
100% Wajib Perencanaan
daerah (S3)
4
5
6
Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (S4)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengelolaan Keuangan Daerah
Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya efektivitas pembinaan dan pengawasan (S5)
Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengawasan Daerah
Peningkatan kualitas pengawasan daerah
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat (S6)
Optimalisasi peran serta masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa/kelurahan
Optimalny a pengelolaa n keuangan dan asset daerah Meningkat nya kepatuhan terhadap peraturan perundang -undangan Kelompok masyaraka t yang mengikuti musremba ng
WDP
WTP Wajib Pemerintah Daerah
45%
95% Wajib Pemerintah Daerah
75%
100% Wajib Perencanaan Pembanguna n
176 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
7
9
Meningkatnya efektivitas pelayanan terpadu pada Kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya (S7) Terwujudnya standar pelayanan umum yang berkualitas (8)
Pengembangan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan
Penguatan fungsi dan peran Lembaga yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya
Peningkatan efektivitas pengelolaan perizinan dan pelayanan umum
Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Peran serta organisasi wanita dalam pembangu nan Lama Proses Perizinan
Memberlakukan SOP dan SPM
Pemenuhan standar pelayanan pemerintah
Meningkatkan Pembinaan dan rehabilitasi penyandang
Upaya penanggulangan masalah kesejahteraan
Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
Tersediany a SPM, SOP dan SPP Penyandan g penyakit sosial
50%
3 hari
Tidak Ada 20%
100%
1 hari Wajib Penanaman Modal
Ada Program dan Kegiatan pada setiap SKPD 5% Wajib Sosial
177 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Wajib Pemberdayaa n Perempuan
10
11
penyakit sosial
sosial secara simultan dan berkesinambungan
Meningkatnya produksi dan produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura (9)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi tanaman pangan dan hortikultura
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Produktivit as Tanaman Pangan dan Hortikultur a
Meningkatnya produksi dan produktivitas Perkebunan (10)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perkebunan
Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Produktivit as Tanaman Perkebuna n
Padi : Padi : Pilihan 5,2 5,45 Pertanian ton/ha ton/ha, gkg, Jagung : Jagung : 6,25 5 ton/ha ton/ha dan dan Hortikult Hortikult ura : ura : 295,81 349,58 kuintal kuintal Kakao : Kakao : Pilihan 0,5 1 ton/ha, Pertanian ton/ha, Cengke Cengke h : 0,85 h : 0,35 ton/ha, ton/ha, Lada : Lada : 0,5 0,25 ton/ha ton/ha
178 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meningkatnya produksi dan produktivitas Peternakan dan turunannya (11)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi peternakan
Peningkatan produksi dan produktivitas peternakan dan turunannya
12
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Peningkata n Produksi dan Produktivit as hasil peternakan
Sapi : sapi:4.6 Pilihan 3.178 70, Pertanian Ekor, kerbau:7 Kerbau: 05, 671 kambing Ekor, :2.639, Kambin ayam g : 2.390 buras:69 Ekor, .195 Ayam ekor, Buras : ayam 65.837 ras Ekor, pedagin Ayam g.1.065. Ras 000 Pedagin ekor, g : itik:5.89 1.065.00 7, 0 Ekor, daging Itik : sapi:150 5.897 kg/ekor,
179 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Ekor, daging Daging kerbau:2 Sapi : 50 100 kg/ekor kg/ekor, Kerbau : 200 kg/ekor,
13
Meningkatnya produksi dan produktivitas hasil kayu dan non kayu (12)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi kehutanan
Peningkatan produksi hasil hutan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Produksi hasil hutan kayu dan non kayu
Kayu bulat= 559,37 M3 kayu olahan = 203,267
Kayu = 991,428 6 M3, Rotan= 0,65 Ton/Thn Madu
180 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Urusan Wajib Kehutanan dan Perkebunan
Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan darat dan perikanan laut (13)
Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perikanan
Peningkatan produksi dan produktivitas hasil perikanan
14
Program pengembangan perikanan tangkap
Produksi dan Produktivit as hasil Kelautan dan Perikanan
4 M3 Rotan= 0,5 Ton/Thn Madu =100 Kg/Thn Perikana n Laut : 13.138,5 3 ton, Perikana n Darat : 2.509,78 ton, Budiday a Laut : 33.478,6 5 ton, Budiday a Darat : 8.661,6
=130 Kg/Thn
Perikana n Laut : 20.452,5 2 ton, Perikana n Darat : 5.628,14 3 ton, Budiday a Laut : 90.091,0 4 ton, Budiday a Darat : 25.250,7
181 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Urusan wajib kehutanan dan perkebuanan
ton
2 ton
182 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat (14)
15
Peningkatan kordinasi sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan konsumsi pangan, keamanan pangan, Distribusi dan Ketersediaan Pangan
Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan hak atas pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
Ketersedia an energi dan protein perkapita, Penguatan cadangan pangan, ketersedia an informasi pasukan harga dan akses pangan didaerah, Stabilitas harga dan pasukan pangan, Skoor pola pangan
65% 25% 65% 60% 55% 50% 60%
90% Urusan wajib 80% ketahan 90% pangan 90% 90% 90% 90%
183 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
harapan PPH, Pengawas an dan pembinaan keamanan pangan, penangana n daerah rawan pangan
16
Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh (S15)
Penguatan akses informasi pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian, perikanan dan kehutanan
Peningkatan koordinasi penyuluhan
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Jumlah lembaga penyuluha n kecamatan , jumlah kelompok tani / nelayan
4 unit 275 klp
9 unit urusan wajib 300 klp ketahanan pangan
184 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
17
18
Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produk pangan dan non pangan (S16) Meningkatnya akses dan mutu PAUD (S17) Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah yang berkarakter (S18)
19
Melaksanakan kerjasama kelembagaan industri rumah tangga
Fasilitasi masyarakat untuk dididik menjadi calon wirausahaan
Pengembangan Industri Wirausaha kecil dan menengah wan industri kecil
1000
11000
Urusan Wajib Koperindag
Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana PAUD Peningkatan efektivitas dukungan pembiayaan layanan pendidikan melalui pendidikan gratis Mengembangkan karir dan pengetahuan pendidik dan tenaga
Pemerataan sarana dan prasarana PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini
APK PAUD
37
75
Urusan Wajib koperindag
Pemenuhan standar pembiayaan pendidikan
Wajib belajar pendidikan dasar dan menengah
APK SD/MI, APK SMP/MTs, APK SMA/SMK/ MA
107,21; 111,11; 125,42
Fasilitasi Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga
Peningkatan Mutu pendidik dan tenaga kependidikan
Tenaga Pendidik yang bersertifika t
35%
107,21; Urusan Wajib 111,11; Pendidikan 125,42
75%
185 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Urusan Wajib Pendidikan
kependidikan
kependidikan
Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam proses belajar mengajar
20
21
Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (S19) Bertambahnya dukungan pengembangan pendidikan tinggi (S20)
Tenaga Kependidik an yang bersertifika t Siswa yang mampu baca tulis Al Qur'an
10%
50%
Urusan Wajib Pendidikan
45%
100%
Urusan Wajib Pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran agama melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal Mendidik pemuda Fasilitasi setiap tahun untuk pengiriman dikirim menjadi pemuda menjadi pelaut calon pelaut
Wajib belajar pendidikan dasar dan menengah
Pendidikan Non Formal
Jumlah Pemuda Calon Pelaut
0 org
500 org
Menyediakan akses dalam mempermudah keberlanjutan pendidikan tinggi pada level yang
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur serta Bantuan Sosial Pendidikan
Bantuan Penyelesai an Studi S2 dan S3 bagi Aparatur
0 org
50 org
Pemberian bantuan program S1, S2 dan S3 bagi PNS dan Masyarakat yang memiliki prestasi akademik
186 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Wajib Dispora
Wajib BKD
dapat bersaing pada tingkat nasional
22
23
24
Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat (S21) Tercapainya SPM dalam seluruh aspek pelayanan medis (S22) Terlaksananya Pembinaan Olah Raga Pendidikan, Prestasi dan Rekreasi (23)
Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam upaya pemenuhan kesehatan Menyediakan dukungan sistem pelayanan kesehatan masyarakat Mendorong Pembinaan Olah raga Pendidikan, Prestasi dan rekreasi
Bantuan Penyelesai an Studi S1, S2 dan S3 bagi Masyaraka t Cakupan PHBS
0 org
250 org
Wajib BKD
72,70%
74%
Wajib Kesehatan
Wajib Kesehatan
Gerakan hidup sehat
Upaya Kesehatan Masyarakat
Penerapan standar pelayanan
Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan yang memenuhi SPM
60%
100%
Pembinaan Olah raga pendidikan, prestasi dan rekreasi
Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
Event Olah raga
26 kali
86 kali
187 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Wajib Dispora
25
26
Berfungsinya kelembagaan keuangan mikro secara lebih profesional (S24) Terbentuknya lembaga koperasi syariah (S25) Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik (S26)
Meningkatkan kualitas kelembagaan perkoperasian
Fasilitasi perbaikan mutu kelembagaan
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Jumlah koperasi aktif
191
241
Pembentukan lembaga koperasi syariah Menyediakan pusat-pusat distribusi barang dan logistik
Dukungan penyediaan permodalan Menjadikan Palopo sebagai daerah kota "hub" untuk daerah sulsel bagian utara
Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Regulasi
0
1
Perencanaan Tata Ruang Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Regulasi
0
1
Jumlah Sarana dan Prasarana Perniagaan Jumlah kerjasama antar lembaga dan daerah Jumlah Event Budaya
5
27
28
Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis
Membangun kerjasama distribusi barang dan logistik antar daerah Meningkatkan pemahaman keragaman
Fasilitasi kerjasama Kerjasama dunia usaha antar Pembangunan daerah
Fasilitasi interaksi dan interrelasi budaya
Pengelolaan Keragaman Budaya
18
3
Wajib koprindag
Wajib tata Ruang 7 Urusan Wajib Koperindag
45 Wajib BPMD
15 Urusan Wajib Kepariwisata an
188 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Wajib Koperindag
29
30
31
antar budaya yang berbedabeda (S27) Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi (S28) Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (S29)
budaya bagi masyarakat
Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (S30)
Optimalisasi promosi destinasi wisata
Peningkatan kemitraan Pengembangan destinasi wisata
Pengembangan kemitraan
Pembangunan jalan dan sarana pendukungnya Rehabilitasi dan peningkatan jalan
Pembukaan jalan baru dan pendukungnya Peningkatan kualitas jalan
Pengembangan jalan dan jembatan
Melaksanakan koordinasi peningkatan fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit
Peningkatan kemitraan dan sinergitas pengembangan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit
Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Rehabilitasi/Pemelihara an Jalan dan Jembatan
Destinasi wisata yang dikerjasam akan Panjang jalan Kondisi Fisik Jalan Baik Jumlah kapal laut yang beroprasi
1
6 Urusan Wajib Kepariwisata an
351,6 Km
465 km Wajib ke PU an
264,79 km
351,6 Wajib ke PU km an
120
132 Wajib perhubungan
189 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
32
33
34
35
36
Terwujudnya Kawasan Industri Palopo (KIPA) (S31) Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (S32) Bertambahnya tenaga kerja terlatih (S33) Meningkatnya kepatuhan terhadap perencanaan penataan ruang (S34) Terwujudnya kawasan Baru Kota Palopo (35)
Penataan kawasan dan pengembangan pengelolaan KIPA Pemberian kemudahan dalam berinvestasi
Optimalisasi peningkatan kemitraan
Perencanaan Pembangunan Daerah
Tersediany a lahan KIPA
3 ha
Diseminasi informasi kemudahan investasi
Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
Pertumbuh an investasi
0
Peningkatan kapasitas lembaga latihan kerja Penguatan Regulasi perencanaan penataan ruang
Pemenuhan sarana dan prasarana BLK
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Tenaga Kerja Terlatih
Peningkatan peran dan fungsi badan koordinasi penataan ruang daerah
Pemanfaatan Ruang
Pengembangan wilayah Pesisir
Persentase ketaatan terhadap Perda No. 9/2012 Ttg RTRW Penataan kawasan Perencanaan Pembangu pesisir Sampoddo - pengembangan wilayah nan Lemolemo strategis dan cepat Salemo (SALEMO) tumbuh
53 ha Wajib perencanaan pembanguna n 20 Wajib BPMD
50%
100% Wajib Nakersos
50%
100%
Regulasi Regulasi Wajib : 0, : 6, Penataan Reklama Reklama Ruang si : 0 si : 150
190 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Wajib Penataan Ruang
km, Jalan : 0 km
Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (S36)
Penataan kawasan industri peternakan
Pembangunan Kawasan Industri Peternakan
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Pembangu nan KINAK
Peningkatan kelestarian dan daya dukung lingkungan pada kawasan lindung dan kawasan budidaya
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Kasus ilegal loging, Kasus/luas kebakaran hutan dan kasus perambah an hutan Luas Hutan yang direboisasi di kawasan intake mangkaluk
37
km, Jalan : 23 km
Regulasi Regulasi Pilihan : 0, Bibit : 4, Bibit Pertanian Bakalan Bakalan :0 : 3 1 Wajib kasus/th kasus/th Kehutanan n, 11 ha n, 5 ha dan 995 dan 746 ha ha
0 ha
10 ha Wajib Kehutanan
191 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
u
Bertambahnya luas RTH (S37)
Penegakan regulasi pengelolaan RTH
Optimalisasi pengawasan RTH
38
39
40
Meningkatnya kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana (S38) Penyediaan dan Peningkatan infrastruktur perkotaan lainnya
Pembenahan dan penataan hutan kota sebagai daya tarik pendukung pariwisata Peningkatan kesiagaan pencegahan dan penanggulangan bencana Optimalisasi pengelolaan TPA
Penambahan jumlah areal hutan kota
Pengelolaan ruang terbuka hijau Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rehabilitasi hutan dan lahan
RTH public, RTH Privac Amdal dan UKL-UPL
16% amdal : 2, UKL UPL : 40
Penambah an luas hutan kota
10 ha
45%
Peningkatan Mitigasi bencana
Pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
Penangan an pasca Bencana Alam
Penyediaanya infrastruktur persampahan
Program penyediaan Prasarana dan sarana persampahan
Armada Kebersihan
18 unit
18% Wajib Penataan Ruang amdal : Wajib 30, UKL Lingkungan - UPL : Hidup 100 40 ha Wajib Kehutanan
95% Wajib Kesbang
32 unit Wajib Kebersihan
192 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
(39) Pembangunan IPLT dan Ipal
41
42
43
Meningkatnya kesadaran lembaga atau individu terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI (S40) Berkembangnya fungsi forum lembaga lintas agama (S41) Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan
Penerapan nilainilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
Optimalisasi peran dan fungsi FKUB Memperkuat sistem kelembagaan pengembangan ketentraman, ketertiban dan
Meningkatnya penanganan limbah tinja dan B3 Peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Pengembangan wawasan kebangsaan
IPLT
0
1 Wajib Tata ruang dan cita karya 80% Wajib kesbang linmas
Presentase masyaraka t yang mengikuti 4 pilar kebangsaa n
25%
Peningkatan kerjasama inter dan antar umat beragama Optimalisasi peran dan fungsi Aparat penegak hukum dalam pelaksanaan Siskamswakarsa
Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Konflik umat beragama
50%
100% Wajib Kesbang Linmas
Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan tindak kriminal
Penegakan Perda
50%
100% Wajib Pamong Praja
193 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
bermasyarakat (S42)
kenyaman kehidupan bermasyarakat
194 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
195 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB. VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Indikasi Rencana Program Prioritas Indikasi rencana Program Prioritas Tahun 2013-2018 sebagaimana yang telah dirumuskan pada Bab VII terdiri dari program prioritas sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta disesuaikan dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya setiap program prioritas mempunyai target indikator kinerja pertahun yang disertai kebutuhan pendanaannya dan dalam pelaksanaannya harus memperhatikan dan memitigasi dampak negatif terhadap pembangunan berkelanjutan yang akan ditimbulkan. Selain program prioritas seperti penyajian pada tabel bab VII yang mendukung langsung pencapaian Visi, Misi pembangunan, pada bab ini juga ditampilkan program-program operasional pada semua SKPD yang melaksanakan
program pembangunan daerah untuk memenuhi
kewajiban penyelenggaraan semua urusan pemerintahan. Demikian pula dengan program-program pembangunan yang terkait dengan penerapan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi urusan pemerintah daerah. Indikasi rencana program pembangunan bagi SKPD yang telah memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan indikatornya masing-
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 20132018 PAGE \* MER GEFO RMA T
masing, diharapkan akan mengarah pada pencapaian target SPM dimaksud. Berikut penyajian indikasi rencana program pembangunan daerah dan kebutuhan pendanaannya yang disajikan berdasarkan urusan dan SKPD penanggung jawab.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB. IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penentuan Indikator kinerja daerah adalah merupakan tolak ukur yang digunakan untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota pada akhir periode masa jabatan. Penetapan Indikator kinerja daerah dalam RPJMD, dijadikan dasar bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam pencapaian target kinerja program dan kegiatan pembangunan baik setiap tahun maupun pada kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD. Dalam penetapan
indikator
kinerja
sasaran
dilakukan
dengan
mempertimbangkan indikator yang khusus, terukur, dapat dicapai, rasional, dan memperhitungkan waktu pencapaian dengan tetap bersumber pada aspek, fokus dan indikator kinerja menurut bidang urusan penyelenggaraan pemerintah daerah.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Selain target kinerja tiap misi RPJM Daerah, sesuai arahan Permendagri No. 54 Tahun 2010, perlu dicantumkan target capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi aspek Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Umum dan Daya Saing.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Palopo tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Program Walikota Kota Palopo selama 5 (lima) tahun kedepan. 1. Pedoman Transisi RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 akan menjadi pedoman bagi penyusunan rencanaan pembangunan sampai dengan tahun 2018. Khusus pada tahun 2013, meskipun program dan kegiatan masih menggunakan payung RPJM Daerah sebelumnya, RPJM Daerah Kota PalopoTahun 2013-2018 sudah bisa digunakan sebagai dasar penyusunan rencana kegiatan pada perubahan anggaran tahun 2013. Pada tahun 2019, RPJM Daerah berperan sebagai dokumen perencanaan transisi sebelum disusunnya RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2019-2023. 2. Kaidah Pelaksanaan RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 merupakan acuan bagi Pemerintah Daerah maupun masyarakat sehingga tercapai optimalisasi nilai-nilai pembangunan dan sinergi dalam pelaksanaan program pembangunan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1. Pemerintah Daerah serta masyarakat termasuk dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan, dan mengacu visi, misi, dan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
arah pembangunan RPJMD tahun
2013-2018 dengan sebaik-
baiknya; 2. WaliKota Palopo berkewajiban mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 dengan mengerahkan semua potensi dan sumberdaya daerah, serta para pihak yang berpotensi membantu terwujudnya Visi dan Misi pembangunan jangka menengah. 3. Sekretaris Daerah berkewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 guna mewujudkan kinerja program dan kegiatan yang sinergis dan bernilai tambah tinggi. 4. Organisasi Pemerintah Daerah SKPD Kota Palopo berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD dengan berpedoman pada RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 yang selanjutnya sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja) SKPD Kota Palopo setiap tahunnya. Dalam kaitan ini Bappeda berkewajiban memandu dan memverifikasi rancangan Renstra SKPD sebelum disahkan oleh Walikota.
Bappeda
juga
berkewajiban
mengkoordinasikan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan berpedoman pada RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018, yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Renja oleh SKPD serta KUA-PPAS. 5. Mengingat
bahwa
beberapa
program
prioritas
tergantung
pembiayaannya dari Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, maka diperlukan kesepakatan bersama (MOU) antara para pihak. Beberapa program juga sangat tergantung peran dunia usaha
dan
masyarakat
sehingga
diperlukan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
sistem
atau
mekanisme koordinasi pembangunan yang berorientasi good governance. 6. Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah dilakukan tiap tahun dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 20132018, dalam rangka meningkatkan efektivitas Pelaksanaan RPJM Daerah
Kota
Palopo
Tahun
2013-2018,
perlu
melakukan
pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018, sebagai berikut : a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing Pimpinan SKPD. b. Kepala
Bappeda
pemantauan
menghimpun
pelaksanaan
dan
rencana
masing-masing Pimpinan SKPD
menganalisis
hasil
pembangunan
dari
sesuai dengan tugas dan
kewenangannya. c. Kepala
SKPD
melakukan
evaluasi
kinerja
pelaksanaan
rencana pembangunan SKPD periode sebelumnya. d. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf (c). e. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. 7. Perubahan RPJM Daerah hanya dapat dilakukan apabila terjadi perubahan yang mendasar dan/atau merugikan/bertentangan dengan
kepentingan
Nasional.
Perubahan
yang
mendasar
mencakup antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis
ekonomi,
konfliksosial
budaya,
gangguan
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
keamanan,
pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional. RPJM Daerah perubahan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dalam hal pelaksanaan RPJM Daerah terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan
jangka
panjang
dan
menengah,
penetapan
perubahan RPJM Daerah ditetapkan dengan peraturan Walikota.
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
BAB. XI PENUTUP Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018 adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun, yang disusun berdasarkan penjabaran visi, misi dan program Walikota terpilih, serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Palopo Tahun 2005-2025, dengan memperhatikan RPJM Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 dan RPJM Nasional Tahun 2009-2014. Hal itu sesuai dengan amanat UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 20132018 merupakan tahap kedua dari pelaksanaan RPJPD 2005-2025 guna mencapai visi tersebut, RPJMD Kota Palopo akan melaksanakan
9
(sembilan) misi, yaitu: Misi Pertama : Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efisien, efektif
dan
demokratis
dengan
mengedepankan
supremasi hukum; Misi Kedua : Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan pelayanan masyarakat di berbagai sektor Misi Ketiga :
Mendorong ketersediaan kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo;
Misi Keempat : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non-formal;
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Misi Kelima : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara berkelanjutan; Misi Keenam : Meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya di bidang perkoperasian/syariah, industri rumah Tangga, UMKM, Lembaga Keuangan dan Jasa, serta mengembangkan pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai; Misi Ketujuh : Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha
dan
mendorong
terciptanya
lapangan
pekerjaan; Misi Kedelapan : Penataan kota yang berwawasan lingkungan; Misi Kesembilan : Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara di
dalam
otonomi
daerah
serta
mendorong
berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis; Berdasarkan Visi dan Misi tersebut, dijabarkan berbagai program yang dilaksanakan oleh SKPD, lintas SKPD (program lintas SKPD) dan program kewilayahan untuk mencapai sasaran pembangunan yang ditetapkan termasuk indicator kinerja, lokasi program, tahun pelaksanaan dan sumber daya yang diperlukan. Program dan kegiatan yang direncanakan sesuai urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Pembangunan jangka menengah akan mampu memberikan nilai tambah bagi seluruh lapisan masyarakat apabila pembangunan tersebut
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
senantiasa dan konsisten mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang ada. Selain itu, Pemerintah Kota Palopo wajib menerapkan prinsip-prinsip tata pengelolaan pemerintahan yang baik antara lain: prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi dalam melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian visi, misi, dan arah pembangunan yang tertuang dalam RPJM Daerah Kota Palopo Tahun 2013-2018. Seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan swasta ikut bertanggungjawab untuk menjaga konsistensi antara rencana jangka menengah
dengan
implementasi
tahunannya
sehingga
rencana
pembangunan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya.
Upaya
tersebut
dilakukan
untuk
menjaga
agar
hasil
pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Kota Palopo sebagai bagian dari proses pencapaian visi daerah yakni “Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa, Niaga dan Agroindustri yang Berwawasan Agama, Budaya dan Lingkungan yang Terkemuka di Indonesia”.
Palopo,
Desember 2013
WALIKOTA PALOPO
Ttd
Drs. H.M. JUDAS AMIR, MH
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
TABELLAMPIRAN BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
KO DE
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (Outcome)
2 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3 12 Bulan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12 Bulan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
12 Bulan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
12 Bulan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
12 Bulan
I
URUSAN WAJIB
1
PENDIDIKAN
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013) 4
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Akhir Priode RPJMD T
Rp (000) 5
6
T
Rp (000) 7
8
T
Rp (000) 9
T
10
Rp (000) 11
12
T
Rp (000) 13
14
T
SKPD Penanggung Jawab
Rp (000) 15
16
17
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
Semua SKPD
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
Semua SKPD
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
Semua SKPD
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
Semua SKPD
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
1 Tahun
Semua SKPD
RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-
2018
Tahun 2018
PAGE \* MER GEFO RMA T
1,1 1
DINAS PENDIDIKAN Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pembangunan gedung sekolah PAUD
Terbangunnya gedung sekolah PAUD
1 keg
500.000
1 keg
Terlaksananya pengembangan pendidikan anak usia dini
1 keg
67.791
1 keg
Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
Terselenggaran ya PAUD
100%
402.155
100%
Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa taman kanak-kanak
Terbinanya minat, bakat dan kreativitas siswa taman kanak-kanak
100%
19.919
100%
Pengembangan pendidikan anak usia dini
2
Dinas Pendidikan 550.000
74.570
442.371
21.911
1 keg
1 keg
100%
100%
605.000
82.027
486.608
24.102
1 keg
1 keg
100%
100%
665.500
90.229
53.268
26.512
1 keg
732.050
5 keg
1 keg
99.253
5 keg
100%
588.795
100%
100%
29.163
100%
3.052.550
Dinas Pendidikan
413.870
Dinas Pendidikan
1.973.197
Dinas Pendidikan
121.607
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Olimpiade sains nasional SD/MI
Olimpiade olahraga siswa nasional SD/MI Festival dan lomba seni nasional SD/MI
Pembangunan gedung sekolah
Pengadaan sarana
Terlaksananya olimpiade sains nasional SD/MI Terlaksananya olahraga sains nasional SD/MI Terlaksananya festival dan lomba seni nasional SD/MI Terbangunnya gedung sekolah
Terlaksananya pengadaan sarana
1 keg
34.940
1 keg
100%
45.692
100%
100%
36.900
100%
100%
75.000
100%
100%
75.000
100%
38.434
50.261
40.590
82.500
82.500
1 keg
100%
100%
100%
100%
42.277
55.287
44.649
90.750
90.750
1 keg
100%
100%
100%
100%
46.505
60.816
49.114
99.825
99.825
1 keg
51.155
5 keg
100%
66.897
100%
100%
54.025
100%
100%
109.807
100%
100%
109.807
100%
208 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
213.311
Dinas Pendidikan
278.953
Dinas Pendidikan
225.278
Dinas Pendidikan
457.882
Dinas Pendidikan
457.882
Dinas Pendidikan
Olimpiade sains nasional SMP/MTs
Olimpiade olahraga siswa nasional SMP/MTs
Festifal dan lomba seni nasional SMP/MTs
Biaya operasional bantuan siswa miskin
3
Terlaksananya olimpiade sains nasional SMP/MTs Terlaksananya olahraga sains nasional SMP/MTs Terlaksananya festival dan lomba seni nasional SMP/MTs Terlaksananya biaya operasional bantuan siswa miskin
100%
33.020
100%
100%
55.100
100%
100%
40.982
100%
100%
17.560
100%
36.322
60.610
45.080
19.316
100%
100%
100%
100%
39.954
66.671
49.588
21.247
100%
100%
100%
100%
43.950
73.338
54.547
23.372
100%
48.345
100%
100%
80.671
100%
100%
60.002
100%
100%
25.709
100%
201.591
Dinas Pendidikan
336.390
Dinas Pendidikan
250.199
Dinas Pendidikan
107.204
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
Program Pendidikan Menengah Olimpiade sains nasional
Lomba keterampilan/kompetensi siswa
Olimpiade olahraga siswa nasional
Festival dan lomba seni siswa nasional
Lomba pidato berbahasa inggris
Lomba qori dan qori'ah
Terlaksananya olimpiade sains nasional Terlaksananya lomba keterampilan/ko mpetensi siswa Terlaksananya olahraga sains nasional Terlaksananya festival dan lomba seni nasional Terlaksananya lomba pidato berbahasa inggris Terlaksananya lomba qori dan qori'ah
1 keg
43.540
1 keg
1 keg
35.000
1 keg
1 keg
34.340
1 keg
100%
27.840
100%
100%
14.120
100%
100%
11.090
100%
47.894
38.500
37.774
30.624
15.532
12.199
1 keg
1 keg
1 keg
100%
100%
100%
52.683
42.350
41.551
33.686
17.085
13.418
1 keg
1 keg
1 keg
100%
100%
100%
57.951
46.585
45.706
37.055
18.793
14.760
Dinas Pendidikan
213.678
Dinas Pendidikan
209.648
Dinas Pendidikan
169.965
Dinas Pendidikan
63.746
5 keg
1 keg
51.243
5 keg
1 keg
50.277
1 keg
100%
40.760
100%
100%
20.673
100%
86.203
Dinas Pendidikan
100%
16.236
100%
67.703
Dinas Pendidikan
209 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
265.814
1 keg
Penyuluhan sadar hukum
Penyuluhan bahaya narkoba
Temu pelajar se-luwu raya
4
Terlaksananya penyuluhan sadar hukum Terlaksananya penyuluhan bahaya narkoba Terlaksananya Temu pelajar se-luwu raya
100%
18.990
100%
1 keg
14.090
1 keg
100%
22.850
100%
20.889
15.499
25.135
100%
1 keg
100%
22.977
17.048
27.648
100%
1 keg
100%
25.275
18.753
30.413
100%
27.803
100%
1 keg
20.629
1 keg
100%
33.454
100%
115.934 86.019
139.500
Pendidikan penyusunan kurikulum SMP
Pelatihan kompetensi tenaga pendidik
Pelatihan implementasi kurikulum 2013
Pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah
Pelatihan peningkatan kompetensi guru BK/BP
Ujian sekolah Pendidikan gratis paripurna SMA/SMK
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
Program Pendidikan Non Formal Pelatihan penyusunan kurikulum SD
Dinas Pendidikan
Terlaksananya pelatihan penyusunan kurikulum SD Terlaksananya pendidikan penyusunan kurikulum SMP Terlaksananya pelatihan kompetensi tenaga pendidik Terlaksananya pelatihan implementasi kurikulum 2013 Terlaksananya pelatihan peningkatan kompetensi kepala sekolah Terlaksananya pelatihan peningkatan kompetensi guru BK/BP Terealisasinya ujian sekolah Terealisasinya pendidikan gratis SMA/SMK
100%
68.000
100%
100%
49.050
100%
100%
41.000
100%
100%
56.640
100%
100%
32.320
100%
100%
32.320
100%
100%
29.570
100%
100%
3.400.000
100%
74.800
53.955
45.100
62.304
35.552
35.552
32.527 3.740.00 0
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
82.280
59.350
49.610
68.534
39.107
39.107
35.779 4.114.00 0
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90.508
65.285
54.571
75.387
43.017
43.017
39.357 ######
100%
99.558
100%
100%
71.814
100%
100%
60.028
100%
100%
82.926
100%
100%
47.319
100%
100%
47.319
100%
100%
43.293
100%
100%
4.977.940
100%
210 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
415.146
Dinas Pendidikan
299.454
Dinas Pendidikan
250.309
Dinas Pendidikan
345.791
Dinas Pendidikan
197.315
Dinas Pendidikan
197.315
Dinas Pendidikan
180.526
Dinas Pendidikan
#######
Dinas Pendidikan
Diklat kelautan ANT
Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal
Pengembangan pendidikan keaksaraan
Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal
Pemberantasan buta aksara
5
Terlaksananya diklat kelautan ANT Terealisasinya bantuan operasional pendidikan non formal Terlaksananya pengembangan pendidikan keaksaraan terlaksananya pengembangan data dan informasi pendidikan non formal Terberantasnya buta aksara
1 keg
1.400.000
1 keg
1 keg
17.838
1 keg
100%
34.196
100%
100%
31.183
100%
1 keg
20.029
1 keg
1.540.00 0
19.621
37.615
34.300
22.031
1 keg
1 keg
100%
100%
1 keg
1.694.00 0
21.583
41.377
37.730
24.235
1 keg
1 keg
100%
100%
1 keg
######
23.742
45.514
41.504
26.658
1 keg
2.049.740
1 keg
1 keg
26.117
1 keg
100%
50.066
100%
100%
45.654
100%
1 keg
29.324
1 keg
8.546.740
Dinas Pendidikan
108.901
Dinas Pendidikan
208.768
Dinas Pendidikan
190.371
Dinas Pendidikan
122.277
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pembinaan dewan pendidikan
Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan lokakarya serta diskusi ilmiah tentang berbagai isu pendidikan
Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
Terbinanya dewan pendidikan Terselenggaran ya pelatihan, seminar dan lokakarya serta diskusi ilmiah isu pendidikan Terlaksananya pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan tenaga kependidikan
100%
86.600
100%
100%
36.850
100%
100%
40.000
100%
95.260
40.535
44.000
100%
100%
100%
104.786
44.588
48.400
100%
100%
100%
115.264
49.047
53.240
100%
126.791
100%
100%
53.953
100%
100%
58.564
100%
211 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
528.701
Dinas Pendidikan
224.973
Dinas Pendidikan
244.204
Dinas Pendidikan
Workshop peningkatan kompetensi pengawas
Terlaksananya workshop -
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Penyelenggaraan sertifikasi Penyelenggaraan tunjangan profesi
Penyelenggaraan penilaian dan penetapan angka kredit
6
100%
100%
241.100
100%
100%
9.190
100%
100%
56.300
100%
100%
17.400
100%
45.000
265.210 10.109 61.930
19.140
100%
100% 100% 100%
100%
49.500
291.731 11.119 68.123
21.054
100%
100% 100% 100%
100%
54.450
320.904 12.231 74.935
23.159
100%
59.895
100%
100%
352.994
100%
100%
13.455
100%
100%
82.428
100%
100%
25.475
100%
208.845
Dinas Pendidikan
1.471.939
Dinas Pendidikan
56.104
Penyelenggaraan akreditas sekolah
Pengembangan mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan
Pelaksanaan kerjasama secara kelembagaan dibidang pendidikan
Terserapnya sistem dan informasi manajemen Terselenggaran ya akreditas sekolah Terlaksananya mutu dan kualitas program pendidikan dan pelatihan bagi pendidik dan tenaga kependidikan Terlaksananya kerjasama secara kelembagaan dibidang pendidikan
Dinas Pendidikan
343.716
Dinas Pendidikan
106.228
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Penerapan sistem dan informasi manajemen
2
Terlaksananya monitoring dan evaluasi Terselenggaran ya sertifikasi terselenggarany a tunjangan profesi Terselenggaran ya penilaian dan penetapan angka kredit
-
100%
50.860
100%
100%
42.500
100%
1 keg
24.120
1 keg
1 keg
41.865
1 keg
55.946
46.750
26.532
46.051
100%
100%
1 keg
1 keg
61.540
51.425
29.185
50.656
100%
100%
1 keg
1 keg
67.694
56.567
32.103
55.722
100%
74.464
100%
100%
62.224
100%
1 keg
35.314
5 keg
1 keg
61.294
5 keg
KESEHATAN
212 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
310.504
42.500
Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan
147.254
Dinas Pendidikan
255.588
Dinas Pendidikan
2,1
DINAS KESEHATAN
1
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
2
Dinas Kesehatan Tersedianya obat di sarana kesehatan Ketersedianya obat dan perbekalan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Meningkatnya pemahaman apotek/apoteker tentang PP 51 thn 2009
100%
210.000
100%
100%
22.000
100%
100%
12.000
100%
231.000
24.200
13.200
100%
100%
100%
252.000
26.400
14.400
100%
100%
100%
273.000
28.600
15.600
100%
294.000
100%
100%
30.800
100%
100%
16.800
100%
1.260.000
Dinas Kesehatan
132.000
Dinas Kesehatan
72.000
Dinas Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Peningkatan kesehatan masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi korban bencana
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
Dinas Kesehatan
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan masyarakat Meningkatnya pengetahuan dalam pengelolaan data SP2TP Puskesmas Meningkatnya pelayanan penanganan korban bencana
Terpantaunya status kesehatan
100%
1.100.000
100%
95%
64.000
95%
100%
5.000
100%
100%
28.000
100%
1.210.00 0
70.400
5.500
30.800
100%
95%
100%
100%
1.320.00 0
76.800
6.000
33.600
100%
95%
100%
100%
######
83.200
6.500
36.400
100%
1.540.000
100%
95%
89.600
95%
100%
7.000
100%
100%
39.200
100%
213 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
6.600.000
Dinas Kesehatan
384.000
Dinas Kesehatan
30.000
168.000
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
3
100%
950.000
100%
1.045.00 0
100%
1.140.00 0
100%
######
100%
1.330.000
100%
5.700.000
Meningkatnya keamanan pangan dan bahan berbahaya
100%
25.000
100%
27.500
100%
30.000
100%
32.500
100%
35.000
100%
150.000
147 posyandu
40.000
147 posyandu
Pengembangan media promosi dan srana hidup bersih dan sehat
100%
40.000
100%
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
100%
9.000
100%
Pelatihan tenaga penyuluh kesehatan masyarakat
100%
3.725
100%
100%
2.160
100%
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
100%
1.500.000
100%
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
100%
30.000
100%
100%
10.000
100%
100%
30.000
100%
50.000
50.000
32.000 4.095
147 posyandu 100%
100% 100%
55.000
55.000
32.000 4.095
147 posyandu 100%
100%
60.000
60.000
32.000
147 posyandu
65.000
147 posyand u
100%
65.000
100%
100%
32.000
100%
270.000
Dinas Kesehatan
270.000
Dinas Kesehatan
137.000
Dinas Kesehatan
100%
4.095
100%
4.095
100%
20.105
Dinas Kesehatan
100%
3.600
100%
3.600
100%
16.560
Dinas Kesehatan
100%
4.500.000
100%
100%
50.000
100%
100%
50.000
100%
100%
50.000
100%
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Bimtek pemantauan dan pelaporan pengamanan obat rasional Pelatihan petugas penyuluh dan pengawasan keamanan pangan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan UKBM dan generasi mudah
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Program Pengawasan Obat dan Makanan Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
4
Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
3.600 2.000.00 0 35.000
20.000
35.000
100% 100%
100%
100%
100%
3.600 3.000.00 0 40.000
30.000
40.000
100%
100%
100%
100%
######
45.000
40.000
45.000
214 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
#######
Dinas Kesehatan
200.000
Dinas Kesehatan
150.000
Dinas Kesehatan
200.000
Dinas Kesehatan
5
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
100%
35.000
100%
Monitoring puskesmas, apotik, toko obat dan kosmetik
100%
31.000
100%
45.000 36.000
100% 100%
50.000 40.000
100% 100%
55.000 50.000
100%
60.000
100%
100%
60.000
100%
245.000
Dinas Kesehatan
217.000
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Pertemuan manajemen percepatan D/S bagi petugas gizi puskesmas
Pemantauan status gizi (PSG)
Peningkatan kapasitas petugas dalam konseling menyusui
Tersusunnya peta informasi masyarakat kurang gizi Terlaksananya pemberian tambahan makanan dan vitamin Terlaksananya pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan Terlaksananya pertemuan manajemen percepatan D/S bagi petugas gizi puskesmas Terpantaunya status gizi (PSG) Terlaksananya peningkatan kapasitas petugas dalam konseling menyusui
95%
3.250
95%
100%
37.710
100%
-
-
100%
100%
4.110
100%
-
-
80%
-
-
100%
-
-
80%
3.500
45.000
10.000
5.000
40.000
13.000
40.000
95%
100%
100%
100%
80%
100%
80%
4.000
50.000
10.000
6.000
40.000
14.000
42.000
95%
100%
100%
100%
80%
100%
80%
4.500
50.000
11.000
6.000
40.000
15.000
44.000
5.000
95%
100%
50.000
100%
100%
12.000
100%
43.000
Dinas Kesehatan
100%
7.000
100%
28.110
Dinas Kesehatan
80%
40.000
80%
100%
16.000
100%
80%
46.000
80%
215 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
20.250
Dinas Kesehatan
95%
232.710
160.000
58.000
172.000
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Pelatihan konselor ASI
6
-
80%
35.000
80%
40.000
80%
45.000
80%
50.000
80%
170.000
Terkajinya pengembangan lingkungan sehat
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Peningkatan imunisasi
Peningkatan surveilance epideminologi dan penanggulangan wabah
Menurunnya temuan kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk (30%) Menurunnya temuan kasus penyakit Meningkatnya cakupan program imunisasi Meningkatnya penemuan kasus DBD
90%
95.234
90%
100.000
90%
100.000
90%
120.000
90%
125.000
90%
540.234
Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
100%
32.700
100%
90%
20.000
90%
100%
67.000
100%
100%
236.000
100%
34.335
21.000
70.350
247.800
100%
90%
100%
100%
35.970
22.000
73.700
259.600
100%
90%
100%
100%
37.605
23.000
77.050
271.400
100%
39.240
100%
90%
24.000
90%
100%
80.400
100%
100%
283.200
100%
179.850
Dinas Kesehatan
110.000
Dinas Kesehatan
368.500
Dinas Kesehatan
1.298.000
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Penyusunan standar pelayanan kesehatan, evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Program Pencapaian dan Penanggulangan Penyakit Menular Penyemprotan/logging sarang nyamuk
8
-
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
7
Terlaksananya pelatihan konselor ASI
1 keg
136.300
1 keg
100%
16.300
100%
157.426
17.930
1 keg
100%
157.426
18.826
1 keg
100%
157.426
18.826
1 keg
157.426
5 keg
100%
18.826
100%
216 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
766.004
90.708
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Pembangunan dan pemukt\ahiran data dasar standar pelayanan kesehatan
100%
56.000
100%
100%
13.350
100%
61.655
100%
64.737
100%
64.737
100%
64.737
100%
100%
15.419
100%
311.866
Dinas Kesehatan
Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan 14.685
100%
15.419
100%
15.419
74.292
Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
9
Pembangunan puskesmas (IPAL) 2 pkm
324.000
2 pkm
4 posyandu
194.400
4 posyandu
350.000
2 pkm
350.000
2 pkm
380.000
2 pkm
400.000
10 pkm
4 posyandu
350.000
20 posyand u
4 pkm
100.000
20 pkm
2 pustu
150.000
5 pustu
Pembangunan posyandu 200.000
4 posyandu
250.000
4 posyandu
350.000
1.804.000
Dinas Kesehatan
1.344.400
Dinas Kesehatan
390.000
Dinas Kesehatan
550.000
Dinas Kesehatan
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 4 pkm
Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu
-
40.000
-
4 pkm
2 pustu
50.000
150.000
4 pkm
1 pustu
100.000
100.000
4 pkm
1 pustu
100.000
150.000
Dinas Kesehatan
10 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kemitraan asuransi kesehatan Meningkatnya masyarakat cakupan jaminan pelayanan kesehatan masyrakat Pelayanan kesehatan gratis Meningkatnya mutu pelayanan
100%
45.500
100%
100%
360.000
100%
47.775
378.000
100%
100%
50.050
396.000
100%
100%
52.325
414.000
100%
54.600
100%
100%
432.000
100%
217 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
250.250
Dinas Kesehatan
1.980.000
Dinas Kesehatan
kesehatan
Dinas Kesehatan
11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Pelatihan dan pendidikan perawatan Meningkatnya anak balita cakupan jaminan kesehatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Meningkatnya cakupan program pelayanan kesehatan balita
100%
14.500
100%
100%
8.000
100%
100%
20.500
100%
15.225
8.400
100%
100%
15.950
8.800
100%
100%
16.675
9.200
100%
17.400
100%
79.750
Dinas Kesehatan
100%
9.600
100%
44.000
Dinas Kesehatan
100%
24.000
100%
100%
86.000
100%
100%
6.000
100%
12 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pendidikaan dan pelatihan perawatan kesehatan Pelayanan kesehatan
-
-
100%
21.000 86.000
100% 100%
22.000 86.000
100% 100%
23.000 86.000
110.500
Dinas Kesehatan
344.000
Dinas Kesehatan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 100% 13
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Reviuw ANC terpadu Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam tatalaksana neonatus Peningkatan kelas ibu hamil
2.940
100%
3.000
100%
4.000
100%
5.000
20.940
Dinas Kesehatan 95% -
13.000 -
95% 100%
100%
13.000
100%
90%
14.000
90%
100%
35.000
100%
100%
2.940
100%
14.000 16.000 14.000
95% 100% 100%
15.000 17.000 15.000
95% 100% 100%
16.000 18.000 16.000
95%
17.000
95%
75.000
Dinas Kesehatan
100%
19.000
100%
70.000
Dinas Kesehatan
100%
17.000
100%
75.000
Dinas Kesehatan
90%
18.000
90%
80.000
Dinas Kesehatan
100%
55.000
100%
100%
6.000
100%
Peningkatan kelas ibu bayi dan balita
Reviuw maternal perinatal
Dinas Kesehatan
15.000 40.000
90% 100%
16.000 45.000
90% 100%
17.000 50.000
225.000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 3.500
100%
4.000
100%
5.000
218 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
21.440
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Peningkatan kapasitas dalam SDIDTK 80%
15.000
80%
16.000
80%
17.000
80%
18.000
80%
19.000
80%
85.000
Dinas Kesehatan
14 Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pelatihan pengendalian faktor resiko Terlaksananya penyakit kronis dan degeneratif pengendalian faktor resiko penyakit kronis dan degeneratif Deteksi dini faktor resiko penyakit Terdeteksinya cardlovaskuler dan degeneratif faktor resiko penyakit cardlovaskuler dan degeneratif Pelatihan pengembangan posyandu Terealisasinya dimasyarakat pelatihan pengembangan posyandu di masyarakat 2,2 1
2
Dinas Kesehatan
-
-
25 org
-
-
100 org
22 org
5.730
24 org
35.000
35.000
6.500
25 org
100 org
24 org
37.230
40.000
10.000
25 org
100 org
25 org
40.000
40.000
15.000
25 org
42.000
50 org
100 org
40.000
400 org
25 org
20.000
120 org
154.230
Dinas Kesehatan
155.000
Dinas Kesehatan
57.230
Dinas Kesehatan
BADAN PENGELOLAAN RUMAH SAKIT DAERAH Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Peningkatan tipe rumah sakit Meningkatnya tipe rumah sakit menjadi rumah sakit tipe B Peningkatan akreditasi rumah sakit Meningkatnya akreditasi rumah sakit
RSUD Sawerigading 100%
100.000
100%
50%
100.000
100%
105.000
150.000
100%
100%
110.000
200.000
100%
100%
115.000
250.000
100%
120.000
100%
100%
300.000
100%
550.000
RSUD Sawerigading
1.000.000
RSUD Sawerigading RSUD Sawerigading
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Pembangunan sumur bor dan instalasi air
tersedianya sarana air bersih
100%
250.000
100%
Pengelolaan rumah sakit IPSRS
Dibangunnya gedung IPSRS
100%
1.200.000
100%
100%
130.000
100%
Pemasangan tegel teras gedung perawatan
Terpasangnya tegel teras gedung
262.750 1.260.00 0 136.500
100%
100%
100%
275.500 1.320.00 0 143.000
100%
100%
100%
288.250 ######
149.500
100%
301.000
100%
100%
1.440.000
100%
100%
156.000
100%
219 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.377.500
RSUD Sawerigading
6.600.000
RSUD Sawerigading
715.000
RSUD Sawerigading
perawatan Lanjutan pembangunan selasar gedung ponek Pembangunan area parkiran karyawan rumah sakit Pembangunan area parkiran mobil ambulance
Pembangunan septik tank standar IPAL Pembangunan kamar jaga petugas genzet Lanjutan pembangunan gedung genzet
Dibangunnya selasar gedung ponek Dibangunnya area parkiran rumah sakit Dibangunnya area parkiran mobil ambulance Dibangunnya septik tank IPAL Tersedianya kamar gengset Tersedianya kamar gengset
100%
30.000
100%
100%
75.000
100%
100%
75.000
100%
100%
140.000
100%
100%
50.000
100%
100%
120.000
100%
31.500
78.750
78.750
147.000
52.500 126.000
100%
100%
100%
100%
100% 100%
33.000
82.500
82.500
154.000
55.000 132.000
100%
100%
100%
100%
100% 100%
34.500
86.250
86.250
161.000
57.500 138.000
100%
36.000
100%
100%
90.000
100%
100%
90.000
100%
100%
168.000
100%
100%
60.000
100%
100%
144.000
100%
165.000
RSUD Sawerigading
412.500
RSUD Sawerigading
412.500
RSUD Sawerigading
770.000
RSUD Sawerigading
275.000
RSUD Sawerigading
660.000
RSUD Sawerigading
Pembangunan gedung perawatan VIP -
-
100%
Pembangunan gedung perawatan kelas I & II
100%
4.000
100%
Pembangunan gedung perawatan kelas III
100%
50.000
100%
Pembangunan gedung kantor
9.000 4.200
50.000
100% 100%
100%
4.400
50.000
100%
9.900
100%
10.350
100%
38.700
RSUD Sawerigading
100%
4.600
100%
4.800
100%
22.000
RSUD Sawerigading
100%
50.000
100%
100%
57.500
100%
100%
-
100%
100%
1.600.000
100%
1.680.00 0
100%
1.760.00 0
100%
######
100%
1.920.000
100%
100%
1.600.000
100%
1.600.00 0
100%
1.600.00 0
100%
######
100%
1.600.000
100%
-
-
100%
1.400.00 0
100%
1.400.00 0
100%
######
100%
1.400.000
100%
100%
2.800.000
100%
100%
######
100%
2.800.000
100%
52.500
100%
50.000
-
50.000
100%
9.450
55.000
250.000
RSUD Sawerigading
215.000
RSUD Sawerigading
8.800.000
RSUD Sawerigading
8.000.000
RSUD Sawerigading
5.600.000
RSUD Sawerigading
Pembangunan gedung haemodialisa
Pembangunan gedung rehabilitasi medik Pembangunan gedung asrama perawat
Pembangunan rumah dokter
2.800.00
100%
2.800.00
220 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
#######
RSUD Sawerigading
0 Pembangunan rumah direktur
0
-
-
100%
100%
-
-
100%
1.100.00 0
100%
1.100.00 0
100%
Pembangunan rumah singgah bagi keluarga pasien
-
-
100%
1.800.00 0
100%
1.800.00 0
Pembangunan selasar penghubung gedung baru
100%
4.500.000
100%
4.500.00 0
100%
Pembangunan drainase dalam kompleks
100%
2.000.000
100%
2.000.00 0
100%
2.900.000
100%
100%
1.700.000
100%
-
-
100%
-
-
-
-
-
100%
-
-
100%
-
-
100%
-
-
100%
Pengadaan SIMRS sesuai standar kemenkes
100%
35.000.000
100%
Pengadaan meubeleur dan perlengkapan gedung kantor
100%
50.000
100%
RSUD Sawerigading
4.400.000
RSUD Sawerigading
7.200.000
RSUD Sawerigading
300.000
100%
######
100%
1.100.000
100%
100%
######
100%
1.800.000
100%
4.500.00 0
100%
######
100%
4.500.000
100%
#######
RSUD Sawerigading
100%
2.000.00 0
100%
######
100%
2.000.000
100%
#######
RSUD Sawerigading
2.900.00 0
100%
2.900.00 0
100%
######
100%
2.900.000
100%
#######
RSUD Sawerigading
1.700.00 0
100%
1.700.00 0
100%
######
100%
1.700.000
100%
100%
850.000
100%
100%
800.000
100%
100%
200.000
100%
100%
57.500
100%
100%
138.375
100%
100%
300.000
100%
300.000
100%
1.200.000
100%
300.000
300.000
Pembangunan gudang
Pembangunan pagar keliling
Pembangunan jalan dalam komplek rumah sakit Pembangunan kantin rumah sakit Pembangunan area parkir Pembangunan lanscape taman Lanjutan pembangunan pos jaga satpam belakang
850.000 200.000 50.000
100% 100% 100% 100%
850.000 800.000 200.000 52.500
100% 100% 100% 100%
850.000 800.000 200.000 55.000
8.500.000
800.000
RSUD Sawerigading RSUD Sawerigading RSUD Sawerigading
215.000
RSUD Sawerigading
516.750
RSUD Sawerigading
1.200.000
RSUD Sawerigading
3.400.000 2.400.000
Pembangunan teras gedung loundry Pengadaan alat kesehatan
120.000 300.000 ######
52.500
100% 100% 100%
100%
126.125 300.000 ######
55.000
100% 100% 100%
100%
132.250 300.000 ######
57.500
100%
100%
#######
60.000
100%
100%
221 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
RSUD Sawerigading
#######
275.000
RSUD Sawerigading RSUD Sawerigading
pengadaan perlengkapan instalasi penunjang Pengadaan mobil ambulance Pemel;iharaan sarana prasarana rumah sakit Penambahan instalasi listrik Pengadaan ginzet 800KVA Penambahan daya listrik menjadi 1200KVA 3
100%
500.000
100%
100%
500.000
100%
100%
1.500.000
100%
100%
250.000
100%
100%
380.000
100%
-
-
-
500.000 500.000 1.500.00 0 250.000 380.000 -
100% 100% 100% 100% 100% 100%
500.000 500.000 1.500.00 0 250.000 380.000 1.500.00 0
100% 100% 100% 100% 100% 100%
500.000 500.000 ######
250.000 380.000 ######
100%
500.000
100%
100%
500.000
100%
100%
1.500.000
100%
100%
250.000
100%
100%
380.000
100%
100%
1.500.000
100%
2.500.000
RSUD Sawerigading
2.500.000
RSUD Sawerigading
7.500.000
RSUD Sawerigading
1.900.000
RSUD Sawerigading RSUD Sawerigading
4.500.000
RSUD Sawerigading
1.250.000
RSUD Sawerigading
Program Peningkatan Sumber Daya Tenaga Kesehatan Pengadaan dokter sub spesialis sesuai standar rumah sakit tipe B
100%
100.000
100%
Pendidikan lanjutan bagi tenaga medis, paramedis, penunjang medis dan non media
100%
100.000
100%
100%
100.000
100%
100%
200.000
100%
Pelatihan teknis tenaga penunjang medis
100%
100.000
100%
Pelatihan teknis tenaga administrasi dan non medis
100%
100.000
100%
Pelatihan teknis tenaga medis
100.000
100.000 100.000
100%
100% 100%
100.000
100.000 100.000
100%
100% 100%
100.000
100.000 100.000
100%
100.000
100%
100%
100.000
100%
100%
100.000
100%
100%
200.000
100%
100%
100.000
100%
100%
100.000
100%
500.000
RSUD Sawerigading
500.000
RSUD Sawerigading
500.000
RSUD Sawerigading
1.000.000
RSUD Sawerigading
500.000
RSUD Sawerigading
500.000
RSUD Sawerigading
Pelatihan teknis tenaga paramedis
3
PEKERJAAN UMUM
3,1
DINAS PEKERJAAN UMUM
1
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Pembangunan jalan
Terealisasinya pembangunan
200.000 100.000 100.000
100% 100% 100%
200.000 100.000 100.000
100% 100% 100%
200.000 100.000 100.000
Dinas Pekerjaan Umum 174 paket
1.538.065
174 paket
1.538.06
174 paket
1.538.06
174 paket
######
174 paket
1.538.065
870 paket
222 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
7.690.325
Dinas Pekerjaan
jalan Pembangunan jembatan
2
Pembangunan / peningkatan jaringan irigasi
4,1
20 paket
3.708.500
20 paket
3.708.50 0
20 paket
3.708.50 0
20 paket
######
20 paket
3.708.500
100 paket
#######
Terlaksananya pembangunan talud dan bronjong
60 paket
2.112.625
60 paket
2.112.62 5
60 paket
2.112.62 5
60 paket
######
60 paket
2.112.625
300 paket
#######
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
Terealisasinya normalisasi/pen gerukan sungai
14 paket
815.000
14 paket
815.000
14 paket
815.000
14 paket
815.000
14 paket
815.000
70 paket
4.075.000
Terlaksananya rehabilitasi/pem eliharaan jaringan irigasi Terealisasinya pembangunan/p eningkatan jaringan irigasi
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Irigasi Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi
4
Umum
Program Pengendalian Banjir Normalisasi / pengerukan sungai
4
5
Program Pembangunan Turap/Talud dan Bronjong Pembangunan talud dan bronjong
3
Terealisasinya pembangunan jembatan
5
2 paket
130.000
2 paket
9 paket
680.000
9 paket
130.000
680.000
2 paket
9 paket
130.000
680.000
2 paket
9 paket
130.000
680.000
2 paket
130.000
10 paket
9 paket
680.000
45 paket
650.000
3.400.000
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
PERUMAHAN KANTOR PEMADAM KEBAKARAN Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
Kantor Pemadam Kebakaran
1 Pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran
Meningkatnya pengetahuan SDM dalam memberikan pelayanan
7
105.000
3
45.000
2
30.000
30
145.000
7
145.000
40
223 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
470.000
Kantor Pemadam Kebakaran
pencegahan kebakaran
Rekruitmen tenaga pertolongan bencana kebakaran
Penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran
Pengadaan sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran
Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran
5 5,1
Tersedianya tenaga operasional pemadaman dan penyelamatan Terpenuhinya penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran Tersedianya sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran Terwujudnya peningkatan pelayanan penanggulangan kebakaran
10
10.000
10
9
36.000
9
471
2.143.900
378
2.316.62 0
547
3.797.00 0
398
558
1.310.524
457
1.553.80 4
644
1.797.08 4
514
10.000
10
9
37.800
10
10.000
9
39.600
10
10.000
50
9
43.200
27
######
425
2.479.316
2.219
######
520
1.797.084
2.688
10.000
41.400
50.000
198.000
#######
8.255.580
Kantor Pemadam Kebakaran
Kantor Pemadam Kebakaran
Kantor Pemadam Kebakaran
Kantor Pemadam Kebakaran
PENATAAN RUANG
DINAS TATA RUANG & CIPTA KARYA Program Perencanaan Tata Ruang
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
1 Sosialisasi peraturan perundangundangan tentang rencana tata ruang
meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundangundangan mengenai rencana tata ruang
20%
69.750
20%
69.750
20%
69.750
20%
69.750
20%
69.750
100%
224 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
348.750
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Penyusunan rencana detail tata ruang kawasan
2
Rehabilitasi/pemeliharaan drainase/gorong-gorong
8 lokasi
526.800
5 lokasi
516.750
5 lokasi
516.750
10 lokasi
1.013.500
32 lokasi
3.307.200
Panjang saluran drainase yang dibangun Panjang saluran drainase kota yang dipelihara secara rutin
26.735 m
2.282.700
11.500m
9.342.00 0
4.670m
2.392.00 0
2.180m
######
11.516m
4.190.000
1.750m
1.175.000
1.950m
1.005.00 0
2.000m
1.047.50 0
1.700m
######
4.650m
4.250.000
56.061m
14.100m
#######
9.027.500
Jumlah dan jenis prasarana dasar permukiman berbasis masyarakat
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Persentase luas area pengawasan pemanfaatan ruang Jumlah hasil monitoring, evaluasi dan dokumen pelaporan
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
34,32%
4.594.000
37,90%
4.844.00 0
44,41%
######
51,37%
######
50,40%
2.400.000
53,76%
1.400.000
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Pengendalian pemanfaatan ruang
5
413.400
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar permukiman berbasis masyarakat
4
4 lokasi
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
3
Jumlah kawasan yang memiliki rencana detail tata ruang kawasan
85%
4 dokumen
488.535
97.860
85%
4 dokumen
488.535
97.860
85%
4 dokumen
488.535
97.860
100%
4 dokumen
565.500
97.860
100%
565.500
91%
4 dokumen
97.860
20 dokumen
489.300
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
225 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.596.605
Pembangunan jaringan air bersih/air minum
6
8 paket
#######
7 paket
######
3 paket
5.693.54 0
3 paket
######
3 paket
2.194.537
24 paket
#######
Dokumen 1 dokumen
50.000
1 dokumen
50.000
1 dokumen
50.000
1 dokumen
50.000
1 dokumen
50.000
5 dokumen
250.000
Penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur sanitasi
Jumlah kontruksi air bersih/air minum/penangk ap mata air yang terbangun Jumlah kontruksi sanitasi yang terbangun
6
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
6,1
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Perencanaan Pengembangan KotaKota Menengah dan Besar
1
Koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
Terwujudnya perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Terlaksananya rapat koordinasi perencanaan penanganan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Program Peningkatan sarana dan Prasarana DAK Bidang infrastruktur Air Minum dan Sanitasi Penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur air minum
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Pengembangan teknologi pengelolaan air minum dan air limbah
7
Jumlah kontruksi jaringan air bersih/air minum yang dibangun
7 paket
1.129.700
12 paket
1.129.70 0
1 paket
5 paket
5.196.000
5 paket
5.196.00 0
5 paket
1.000
5.196.00 0
1 paket
1 paket
1.000
######
1 paket
1.000
22 paket
2 paket
1.046.000
18 paket
2.262.400
#######
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
Dinas Tata Ruang & Cipta Karya
BAPPEDA
-
-
100%
59,29
100%
65,219
100%
71,74
100%
78,914
100%
226 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
275,163
Bappeda
Koordinasi perencanaan penanganan perumahan
Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
Koordinasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi perkotaan
Monitoring, evaluasi bidang fisik dan prasarana
2
85%
1 tahun
1 dok
4 lap, 1 tahun
112,5
95.400
122.200
32.700
85%
1 tahun
1 dok
4 lap, 1 tahun
112,5
104.940
122.200
32.700
85%
1 tahun
1 dok
4 lap, 1 tahun
112,5
115.434
122.200
32.700
85%
1 tahun
1 dok
4 lap, 1 tahun
112,5
126.977
122.200
32.700
85%
112,5
Terlaksa na
1 tahun
139.674
1 tahun
1 dok
122.200
5 dok
4 lap, 1 tahun
32.700
4 lap, 1 tahun
112,5
582.425
643.700
163.500
Program Pengembangan Data/Informasi Pengumpulan, Updating dan analisis data elektronik/website
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
BAPPEDA
Penyusunan dan pengumpulan data/informasi
Tersedianya informasi pembangunan daerah Tersedianya informasi pembangunan daerah Tersedianya data hasil survei
Penyusunan dan analisis data/informasi
Tersedianya data/informasi
Penyebarluasan informasi pembangunan daerah
3
Terpenuhinya koordinasi penanganan perumahan Terlaksananya koordinasi AMPL dan tersusunnya PPSP Tersedianya dokumen RISPAM sebagai referensi program pengembangan penyediaan air minum Dapat mengakselerasi pencapaian target RTH dan SPM bidang infrastruktur
1 tahun
156.500
1 tahun
1 tahun
33.500
1 tahun
100%
160.800
100%
100%
96.900
100%
172.150
36.850
176.880 106.590
1 tahun
1 tahun
100% 100%
189.365
40.535
194.568 117.249
1 tahun
1 tahun
100% 100%
208.301
44.585
214.024 128.974
1 tahun
229.131
1 tahun
1 tahun
49.043
1 tahun
100%
235.426
100%
981,698
Bappeda
100%
141.871
100%
591,584
Bappeda
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
204.513
Bappeda
Bappeda
BAPPEDA
227 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
955,447
Koordinasi penetapan renana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh
6
Terbentuknya koordinasi penetapan rencana tata ruang Sosialisasi kebijakan pemerintah terlaksananya dalam pengembangan KSCT sosialisasi dan ditetapkan kawasan strategis cepat tumbuh Penyusunan perencanaan Tersusunnya pengembangan wilayah strategi dan dokumen cepat tumbuh pengembangan wilayah cepat tumbuh Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana
7
Terselenggaran ya peningkatan kemampuan teknis aparat Sosialisasi kebijakan perencanaan Tersosialisasiny pembangunan daerah a kebijakan perencanaan pembangunan daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Penyusunan indikator ekonomi daerah
Penyusunan perencanaan pengembangan ekonomi masyarakat
Tersedianya data dan informasi tentang perkembangan makro perekonomian kota palopo Tersedianya biaya perjalanan dinas dalam rangka pameran pembangunan/i
85%
63.200
85%
1 keputusan
16.750
1 keputusan
85%
13.960
85%
63.200
16.750
13.960
85%
1 keputusan
85%
63.200
16.750
13.960
85%
1 keputusan
85%
63.200
16.750
13.960
85%
63.200
Terlaksa na
1 keputusan
16.750
5 keputusa n
83.750
85%
13.960
Terlaksa na
69.800
316.000
Bappeda
Bappeda
BAPPEDA
Sudah berjalan
90%
42.800
90%
Sudah berjalan
90%
29.750
90%
42.800
29.750
90%
90%
42.800
29.750
90%
90%
42.800
29.750
90%
42.800
Terlaksa na
214.000
90%
29.750
Terlaksa na
148.750
Sekertariat
Sekertariat
BAPPEDA
-
-
100%
27,83
100%
30,613
100%
33,674
100%
37,041
100%
129,158
Bappeda
100%
82,995
100%
91,294
100%
100,423
100%
110,466
100%
121,512
100%
506,69
Bappeda
228 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
nvestasi dan penas
Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi
Koordinasi pelaporan dan informasi bidang ekonomi
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Penyusunan masterplan pembangunan ekonomi daerah
Penyusunan strategi penanggulangan kemiskinan
Terlaksananya rapat koordinasi dengan SKPD koordinasi bidang ekonomi, tingkat provinsi maupun pusat Persentase koordinasi opelaporan dan informasi bidang ekonomi Jumlah SKPD Koordinasi Bidang Ekonomi yang akan dimonitoring dan dievaluasi tahun 2014 serta jumlah pemantauan kelapangan terhadap prog/keg tahun 2013 serta penyusunan lap monev Dokumen penyusunan masterplan ekonomi daerah Terlaksananya program/kegiata n penanggulangan kemiskinan
100%
50,55
100%
70%
-
-
100%
8 SKPD, 1 lap
8 SKPD, 1 lap
45.350
8 SKPD, 1 lap
1
188.500
1
1
80.855
1
55,605
83.380
50.985
207.350
88.691
100%
100%
8 SKPD, 1 lap
1
1
61,165
91.718
56.084
228.085
96.760
100%
100%
8 SKPD, 1 lap
1
1
67,282
100.891
61.692
250.894
105.636
100%
74,01
100%
100%
110.979
100%
8 SKPD, 1 lap
67.862
8 SKPD, 5 lap
1
275.983
5
1
113.399
5
229 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
308,612
386.968
281.973
1.150.812
485.341
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
8
Program Perencanaan Sosial dan Budaya Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya
Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan
Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan Koordinasi penyusunan propil gender
Koordinasi pembinaan kota sehat
Koordinasi penyusunan analisis situasi abu dan anak
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
9
Bappeda Terwujudnya penanganan masalah sosial dan budaya dalam masyarakat Terwujudnya peningkatan mutu pendidikan Terwujudnya peningkatan mutu kesehatan terwujudnya pemerataan akses pelaksanaan kesetaraan gender Terwujudnya mutu kesehatan masyarakat Tersedianya data dan informasi tentang situasi ibu dan anak data dan informasi pelaksanaan program SKPD bidang koordinasi SDM dan kelembagaan
1 keg
42.800
1 keg
1 keg
83.900
1 keg
1 keg
47.000
1 keg
1 keg
40.700
1 keg
1 keg
40.600
1 keg
1 keg
41.800
1 keg
1 keg
39.900
1 keg
42.800
83.900
47.000
40.700
40.600
41.800
39.900
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
42.800
83.900
47.000
40.700
40.600
41.800
39.900
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
42.800
83.900
47.000
40.700
40.600
41.800
39.900
1 keg
42.800
5 keg
1 keg
83.900
5 keg
1 keg
47.000
5 keg
1 keg
40.700
5 keg
1 keg
40.600
5 keg
1 keg
41.800
5 keg
1 keg
39.900
5 keg
214.000
419.500
235.000
203.500
203.000
209.000
199.500
Pengembangan Data/Informasi./Statistik Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
BAPPEDA Tersusunnya data Statistik Kota Palopo
100 buku
80
63.700
80
70.778
80
77.778
80
87.380
80
97.089
400
230 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
396.725
Bappeda
Penyusunan dan pengumpulan data PDRB 10
100 buku
80
54.500
80
60.555
80
67.283
80
74.759
80
83.066
400
340.163
Bappeda
Program Perencanaan Pembangunan Daerah Penyusunan rancangan RPJMD
Penyelenggaraan musrenbang RPJMD
Penetapan RPJMD
Penyusunan rancangan RKPD
Penyelenggaraan musrenbang RKPD
Koordinasi penyusunan laporan kinerja pemerintah daerah Koordinasi penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) 7
Tersusunnya PDRB Kota Palopo
Tersusunnya rancangan RPJMD Terselenggaran ya musrenbang RPJMD Terselenggaran ya penetapan RPJMD Tersusunnya rancangan RKPD Terselenggaran ya musrenbang RKPD Tersusunnya dokumen LAKIP Tersusunnya dokumen LKPJ
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
32.520
100%
32.520
Bappeda
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
91.876
100%
91.876
Bappeda
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
75.275
100%
75.275
Bappeda
95%
229.600
Terlaksa na
1.148.000
95%
95.555
Terlaksa na
477.775
95%
14.746
Terlaksa na
90%
95.717
Terlaksa na
Belum berjalan
95%
229.600
95%
Belum berjalan
95%
95.555
95%
Sudah berjalan
95%
14.746
95%
Sudah berjalan
90%
95.717
90%
229.600
95.555
14.746
95.717
95%
95%
95%
90%
229.600
95.555
14.746
95.717
95%
95%
95%
90%
229.600
95.555
14.746
95.717
73.730
478.585
Bappeda
Bappeda
Bappeda
Bappeda
PERHUBUNGAN
7,1
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
1
Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Perencanaan pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Terwujudnya sistem pencatatan otomatis arus lalulintas bus yang masuk diterminal
Dinas Perhubungan
Belum ada
1 unit
70.040
1 unit
73.500
1 unit
77.000
1 unit
80.000
1 unit
83.000
5 unit
231 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
383.540
Dinas Perhubungan
2
Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Terwujudnya kereta wisata
Sosialisasi kebijakan dibidang perhubungan
Peningkatan kualitas SDM, intensifikasi pendapatan parkir dari sektor parkir
1 unit
79.000
1 unit
200 pegawai, 48 kgt
200 pegawai, 48 kgt
40.000
200 pegawai, 48 kgt
1 unit
79.000
200 pegawai, 48 kgt
40.000
79.000
40.000
1 unit
200 pegawai, 48 kgt
79.000
40.000
1 unit
79.000
5 unit
200 pegawai, 48 kgt
40.000
200 pegawai, 48 kgt
395.000
Dinas Perhubungan
200.000
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor
3
1 unit
Terpeliharanya peralatan pengujian kendaraan bermotor
1 unit
1 unit
10.000
1 unit
1 unit
10.000
10.000
1 unit
10.000
1 unit
10.000
5 unit
50.000
Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Penyuluhan bagi para sopir/juru mudi untuk peningkatan keselamatan penumpang
Peningkatan tertib lalulintas dan angkutan bagi awak kendaraan angkutan umum
100%
100%
10.000
100%
100%
10.000
10.000
100%
10.000
100%
10.000
100%
50.000
4
5
Terwujudnya gedung terminal yang refresentatif
100%
700.000
100%
300.000
100%
300.000
100%
300.000
100%
300.000
100%
1.900.000
Pengadaan marka jalan
Terwujudnya rambu-rambu lalulintas yang memadai Terwujudnya marka jalan
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Pengadaan rambu-rambu lalulintas
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Program Pembangunan Sarana Dan Prasarana Perhubungan Pembangunan gedung terminal
Dinas Perhubungan
2 APILL
4.100.000
4 APILL
2102 m²
300.000
2102 m²
4.795.00 0 300.000
1 APILL
2102 m²
600.000
300.000
1 APILL
2102 m²
600.000
300.000
1 APILL
600.000
9 APILL
2102 m²
300.000
2102 m²
232 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
#######
1.500.000
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Penciptaan pelayanan cepat, tepat, murah dan mudah
Pengumpulan dan analisis data base pelayanan angkutan
Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan jasa angkutan
Fasilitasi perijinan di bidang perhubungan
Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang
Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum dijalan raya
Pengendalian, pengawasan dan pemeliharaan terminal dan pos TPR, pelayanan yang prima Kajian dan analisis manajemen lalulintas dan pengumpulan data base Terpeliharanya/ tersedianya sarana dan prasarana lalulintas
Pengelolaan tanda uji (cat samping) Terbinanya pengusaha perbengkelan
Pelaksanaan pengendalian, penertiban dan
29 outsorcing, 12 pos TPR, 2 subter
600.000
29 outsorcing, 12 pos TPR, 2 subter
3 buku
250.000
3 buku
Terpelihar anya dan terwujudn ya sarana dan 7 APILL, 300 rambu, 11 shelter, median
500.000
Terpelihara nya dan terwujudny a sarana dan 7 APILL, 300 rambu, 11 shelter, median
25.000
90.000
####
30 bengkel
50.000
30 bengkel
Ls
324.000
Ls
400.000
250.000
500.000
90.000
50.000
324.000
29 outsorcing, 12 pos TPR, 2 subter
3 buku
Terpeliharan ya dan terwujudnya sarana dan 7 APILL, 300 rambu, 11 shelter, median
25.000
30 bengkel
Ls
400.000
250.000
500.000
90.000
50.000
324.000
29 outsorcing, 12 pos TPR, 2 subter
3 buku
Terpeliharan ya dan terwujudnya sarana dan 7 APILL, 300 rambu, 11 shelter, median
25.000
30 bengkel
Ls
400.000
250.000
500.000
90.000
50.000
324.000
29 outsorcing, 12 pos TPR, 2 subter
400.000
29 outsorcin g, 12 pos TPR, 2 subter
3 buku
250.000
15 buku
Terpelihara nya dan terwujudny a sarana dan 7 APILL, 300 rambu, 11 shelter, median
25.000
500.000
Terpelih aranya dan terwujud nya sarana dan 7 APILL, 300 rambu, 11 shelter, median
90.000
#####
30 bengkel
50.000
150 bengkel
Ls
324.000
Ls
233 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.200.000
Dinas Perhubungan
1.250.000
Dinas Perhubungan
2.500.000
Dinas Perhubungan
450.000
Dinas Perhubungan
250.000
Dinas Perhubungan
1.620.000
Dinas Perhubungan
kelancaran lalulintas Penciptaan keamanan dan kenyamanan penumpang dilingkungan terminal
Peningkatan pengelolaan terminal angkutan darat 6
48 kgt
140.000
48 kgt
25.000, 48 kgt
642.200
25.000, 48 kgt
140.000
642.200
48 kgt
25.000, 48 kgt
140.000
642.200
48 kgt
25.000, 48 kgt
140.000
642.200
48 kgt
140.000
48 kgt
25.000, 48 kgt
642.200
25.000, 48 kgt
700.000
Dinas Perhubungan
3.211.000
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Pengadaan alat pengujian kendaraan bermotor
Sosialisasi / penyuluhan ketertiban lalulintas dan angkutan
8
Operasi keramanan dan ketertiban dilingkungan terminal Peningkatan PAD
Terwujudnya alat uji emisi gas buang portabel Wahana tata nugraha, serta sosialisasi ketertiban lalulintas
1 unit
1 unit
200.000
1 unit
6 buku, 15 sekolah
6 buku, 15 sekolah
410.000
6 buku, 15 sekolah
200.000
410.000
1 unit
6 buku, 15 sekolah
200.000
410.000
1 unit
6 buku, 15 sekolah
200.000
410.000
1 unit
200.000
2 unit
6 buku, 15 sekolah
410.000
6 buku, 15 sekolah
1.000.000
Dinas Perhubungan
2.050.000
Dinas Perhubungan
LINGKUNGAN HIDUP
8,1
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
1
Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan Penyusunan kebijakan manajemen pengelolaan persampahan
Penyediaan sarana Prasarana pengelolaan persampahan
Tersusunnya peraturan pengelolaan persampahan Tersediannya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Badan Lingkungan Hidup 97%
97%
65.000
97%
97%
97%
378.000
97%
65.000
400.000
97%
98%
65.000
450.000
97%
98%
65.000
500.000
97%
65.000
100%
98%
600.000
98%
234 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
325.000
2.328.000
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan
Peningkatan Operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan
Pengembangan teknologi pengelolaan persampahan Bimbingan teknis persampahan
Peningkatan kemanpuan aparat pengelolaan persampahan
Kerjasama pengelolaan persampahan
Kerjasama pengelolaan sampah antara daerah
Sosialisasi kebijakan Pengelolaan persampahan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
Tersusunnya kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan Meningkatnya operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan Memudahkan pengelolaan persampahan Menembah pengetahuan pengelolaan persampahan Meningkatnya kemampuan pengelolaan persampahan terjadinya kerjasama pengelolaan persampahan Terjadinya pengelolaan sampah antar daerah Menambah pengetahuan pengelolaan persampahan Meningkatnya pemahaman masyarakat dan pengelolaan persampahan Terlaksananya monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan
-
-
-
97%
97%
97%
65.000
97%
97%
97%
15.000
97%
97%
97%
25.000
97%
97%
97%
25.000
97%
97%
-
-
97%
97%
-
-
97%
97%
-
-
97%
97%
-
-
97%
97%
97%
6.500
97%
70.000
70.000
20.000
30.000
30.000
45.000
60.000
60.000
30.000
6.500
97%
98%
98%
98%
98%
97%
97%
97%
97%
98%
70.000
75.000
25.000
30.000
30.000
45.000
60.000
60.000
30.000
7.000
97%
98%
98%
98%
98%
97%
97%
97%
97%
98%
70.000
80.000
30.000
35.000
35.000
45.000
60.000
60.000
30.000
7.000
97%
70.000
100%
98%
85.000
98%
98%
35.000
98%
98%
35.000
98%
98%
35.000
98%
97%
45.000
100%
97%
60.000
100%
97%
60.000
100%
97%
30.000
100%
98%
7.500
98%
235 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
280.000
375.000
125.000
155.000
155.000
180.000
240.000
240.000
120.000
34.500
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
persampahan
Badan Lingkungan Hidup
2 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Koordinasi penilaian kota Terwujudnya sehat/adipura Kota palopo sebgai kota 97% bersih, hijau dan sehat. Koordinasi Penilaian Langit Biru Terwujudnya Kota Palopo sebagai kota 97% yang terhidar dari polusi Pemantauan kualitas lingkungan Tersediannya Data kualitas Baku mutu air di kota palopo 97% dan terwujudnya kualitas baku mutu air Pengawasan pelaksanaan kebijakan Meningkatnya bidang lingkungan hidup ketaatan masyarakat pada kebijakan 97% pemerintah dibidang lingkungan hidup Koordinasi penertiban kegiatan Meningkatnya pertambangan tanpa izin (PETI) ketertiban 97% pengelolaan pertambangan Pengelolaan B3 dan Limbah B3 Terkelolanya B3 dan Limbah 97% B3
97%
210.000
97%
97%
210.000
97%
97%
75.000
97%
97%
80.000
97%
97%
25.000
97%
97%
40.000
97%
220.000
220.000
80.000
90.000
27.500
45.000
98%
98%
98%
98%
98%
98%
230.000
230.000
120.000
100.000
30.000
50.000
98%
98%
98%
98%
98%
98%
240.000
240.000
140.000
110.000
32.500
55.000
98%
250.000
98%
98%
250.000
98%
98%
150.000
98%
98%
120.000
98%
98%
35.000
98%
98%
60.000
98%
236 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.150.000
1.150.000
565.000
500.000
150.000
250.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Pengkajian dampak lingkungan
Peningkatan Pengelolaan LingkunganPertambangan
Peningkatan peringkat kinerja perusahaan (proper)
Koordinasi Pengelolaan prokasih/ superkasih
Pengembangan produksi ramah lingkunagan Penyusunan kebijakan Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
Koordinasi penyusunan AMDAL
Terlaksananya KLHS sebagai dasar pelaksanaan RTRW, RPJMD, dan RPJPD serta terbitnya AMDAL, untuk Pembangunan SAMPODDO LEMO-LEMO (SALEMO) Terkendalinya pengelolaan lingkungan Pertambangan Terdatanya Prestasi perusahaan yang mematuhi pengelolaan LH Terlaksananya program kali bersih dan superkasih Terlaksananya Produksi ramah lingkungan Tersusunnya kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup terkordinasinya Penyusunan Amdal dengan pihak yang menyusun Amdal
97%
97%
800.000
97%
97%
97%
40.000
97%
97%
97%
30.000
97%
97%
97%
30.000
97%
97%
97%
30.000
97%
97%
97%
85.000
97%
97%
97%
75.000
97%
800.000
45.000
35.000
35.000
35.000
85.000
85.000
97%
98%
98%
98%
98%
97%
98%
800.000
50.000
35.000
35.000
35.000
85.000
85.000
97%
98%
98%
98%
98%
97%
98%
800.000
55.000
40.000
40.000
40.000
85.000
90.000
97%
800.000
100%
98%
60.000
98%
98%
40.000
98%
98%
40.000
98%
98%
40.000
98%
97%
85.000
100%
98%
95.000
98%
237 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
4.000.000
250.000
180.000
180.000
180.000
425.000
430.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Peningkatan peran serta masayarakat dalam mengendalian lingkungan hidup
Pengkajian pengembangan sistem insentf dan disintensif
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang peraturan lingkungan Terlaksananya pengajian pengembangan sistem insentif dan disintensif Terlaksananya monitoring dan evaluasi program pengendalian pencemaran dan perusakan LH
97%
97%
20.000
97%
97%
97%
20.000
97%
97%
97%
20.000
97%
25.000
25.000
25.000
98%
98%
98%
30.000
30.000
30.000
98%
98%
98%
30.000
30.000
30.000
98%
35.000
98%
98%
35.000
98%
98%
35.000
98%
Badan Lingkungan Hidup
140.000
Badan Lingkungan Hidup
140.000
Badan Lingkungan Hidup
140.000
3 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Konservasi sumber daya air dan Terpiliharanya pengendalian kerusakan sumbersumber-sumber sumber air daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air Pantai dan Laut lestari Terpeliharanya pantai dan laut dari kerusakan Pengembangan dan pemantapan Terlaksananya kawasan konservasi laut suaka pengembangan perikanan, dan keanekaragaman hayati dan pemantapan laut kawasan konservasi laut suaka perikanan dan keanekaragama n hayati laut Pengembangan ekowisata dan jasa Terlaksananya lingkungan pengembangan ekowisata laut dan jasa
97%
97%
500.000
97%
97%
97%
500.000
97%
97%
97%
700.000
97%
97%
97%
185.000
97%
500.000
500.000
750.000
190.000
98%
98%
98%
98%
500.000
500.000
800.000
195.000
98%
98%
98%
98%
500.000
500.000
850.000
195.000
98%
600.000
98%
98%
600.000
98%
98%
900.000
98%
98%
195.000
98%
238 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.600.000
2.600.000
4.000.000
960.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
lingkungan
Pengendalian Dampak Perubahan iklim
Pengendalian Kerusakan Hutan dan lahan Peningkatan konser vasi daerah tangkapan air dan sumber air
Pengendalian dan pemanfaatan SDA
Koordinasi pengelolaan konservasi SDA
Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
Koordinasi pengendalian kebakaran hutan
Terlaksananya pengendalian dampak perubahan iklim Terlaksananya pengendalian hutan dan lahan Terlaksananya Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber sumber air Terlaksananya Pengendalian dan Pemanfaatan SDA Terlaksananya koordinasi pengelolaan konservasi SDA Terlaksananya Pengelolaan keanekaragama n hayati dan ekosistem Terlaksannya Koordinasi pengendalian kebakaran Hutan
97%
97%
150.000
97%
97%
97%
400.000
97%
97%
97%
400.000
97%
97%
97%
250.000
97%
97%
97%
35.000
97%
97%
97%
400.000
97%
97%
97%
35.000
97%
155.000
450.000
450.000
250.000
35.000
450.000
35.000
98%
98%
98%
98%
98%
98%
98%
160.000
500.000
500.000
275.000
37.500
500.000
37.500
98%
98%
98%
98%
98%
98%
98%
165.000
500.000
500.000
275.000
37.500
500.000
37.500
98%
165.000
98%
98%
500.000
98%
98%
500.000
98%
98%
300.000
98%
98%
40.000
98%
98%
500.000
98%
98%
40.000
98%
239 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
795.000
2.350.000
2.350.000
1.350.000
185.000
2.350.000
185.000
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA
Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi
Monitoring evaluasi,dan pelaporan
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang perlindungan dan konservasi SDA
Terlaksananya Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi Terlaksananya monitoring dan evaluasi Program Perlindungan dn konservasi SDA
97%
97%
20.000
97%
97%
97%
35.000
97%
97%
97%
20.000
97%
25.000
35.000
25.000
98%
98%
98%
30.000
37.500
30.000
98%
98%
98%
30.000
37.500
30.000
98%
35.000
98%
98%
40.000
98%
98%
35.000
98%
140.000
185.000
140.000
4 Program Rehabilitasi dan pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Pengelolaan dan Rehabilitasi terumbu Terlaksananya karang,mangrove,padang Pengelolaan lamun,estuaria,dan teluk. dan Rehabilitasi dan Rehabilitasi terumbu 97% karang,mangrov e,padang lamun,estuaria, dan teluk Perencanaan dan penyusunan program Terlaksananya pembangunan dan pengendalian Pernecanaan sumber daya alam dan lingkungan dan penyusunan hidup program pembangunan 97% dan pengendalian sumber daya alam dan
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
97%
200.000
97%
97%
150.000
97%
225.000
150.000
98%
97%
235.000
150.000
98%
97%
250.000
150.000
98%
275.000
98%
97%
150.000
100%
240 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.185.000
750.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
lingkungan hidup
Rehabilitasi hutan dan lahan
Pengembangan kelembagaan rehabilitasi hutan dan lahan Penyusunan pedoman, standar dan prosedur rehabilitasi terumbuh karang mangrove, dan padang lamun
Sosialisasi pedoman, standar, dan prosedur rehabilitasi terumbuh karang mangrove dan padang lamun
Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
Terlaksananya Rehabilitasi hutan dan lahan Terbentuknya rehabilitasi hutan dan lahan Tersusunnya pedoman, standar dan prosedur rehabilitasi terumbuh karang, mangrove dan padang lamun Meningkatnya pengetahuan aparat pengelola lingkungan hidup terhadap pedoman, standar, dan prosedur rahabilitasi terumbuh karang, mangrove dan padang lamun Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
97%
97%
200.000
97%
97%
-
-
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
-
-
97%
0%
-
-
-
-
98%
225.000
150.000
150.000
98%
97%
97%
235.000
150.000
150.000
45.000
30.000
98%
97%
97%
97%
98%
250.000
150.000
150.000
50.000
30.000
98%
275.000
98%
97%
150.000
100%
97%
150.000
100%
97%
55.000
58%
98%
35.000
59%
241 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.185.000
150.000
600.000
150.000
95.000
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5
Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan LH
Peningkatan edukasi dan komonikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup pengembangan data dan informasi lingkungan
Penyuunan data sumber daya alam dan neraca sumber daya hutan ( NSDH) Nasional dan daerah
Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Terlaksananya monitoring dan evaluasi program rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA Menberikan Pelayanan Alses Informasi SDA dan LH kepada semua pihak yang di butuhkan Meningkatnya edukasi dan komunikasi di bidang LH Tersedianya data dan informasi lingkungan Tersusunnya data sumber daya alam dan neraca sumber daya hutan (NSDH) nasional dan daerah Terkordinasinya jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah Terlaksananya monitoring dan evaluasi program peningkatan kualitas dan Akses informasi SDA dan LH
0%
-
-
-
-
98%
30.000
98%
30.000
98%
35.000
59%
95.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
97%
97%
20.000
97%
97%
97%
75.950
97%
97%
97%
85.000
97%
97%
97%
85.000
97%
97%
97%
20.000
97%
25.000
80.000
90.000
90.000
20.000
98%
98%
98%
98%
98%
30.000
85.000
95.000
95.000
25.000
98%
98%
98%
98%
98%
30.000
87.500
100.000
100.000
28.500
98%
35.000
98%
98%
87.500
98%
98%
105.000
98%
98%
105.000
98%
98%
30.000
98%
242 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
140.000
415.950
475.000
475.000
123.500
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
6
Badan Lingkungan Hidup
Program Peningkatan Pengendalian Polusi Pengujian emisi kendaraan bermotor
Pengujian emisi/polusi udara akibat aktifitas industri
Pungujian Kadar Polusi limbah padat dan limbah cair
Pembangunan Tempat pembungan benda padat/cair yang meninbulkan polusi
Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Tersedianya alat uji emisi dan terlaksananya pengujian emisi kendaraan bermotor Tersediannya Alat uji emisi/polusi dan terlaksananya pengujian emisi/polusi akibat aktifitas industri Tarsedianya alat uji kadar polusi dan terlaksananya pengujian kadar polusi limbah padat dan cair Terbangunya tempat pembungan benda padat/cair yang meninbulkan polusi Terlaksananya penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran Terlaksananya monitoring dan evaluasi program peningkatan dan
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
97%
97%
20.000
97%
97%
97%
20.000
97%
500.000
500.000
500.000
500.000
20.000
20.000
97%
97%
97%
97%
98%
98%
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
25.000
98%
98%
98%
98%
98%
98%
28.500
28.500
28.500
28.500
285.000
28.500
98%
30.000
59%
98%
30.000
59%
98%
30.000
59%
98%
30.000
59%
98%
30.000
98%
98%
30.000
98%
243 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
583.500
583.500
583.500
583.500
380.000
123.500
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
pengendalian polusi
7
Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan konservasi
Pengembangan Konservasi laut dan hutan wisata
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
8
Badan Lingkungan Hidup
Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan Konservasi Laut dan Hutan terleksananya pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasankawasan koservasi Terlaksananya pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasankawasan konservasi Terlaksannya monitoring dan evaluasi program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasankawasan konservasi
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
950.000
950.000
25.000
98%
98%
98%
25.000
25.000
25.000
98%
98%
98%
28.500
28.500
28.500
98%
30.000
79%
98%
30.000
79%
98%
30.000
78%
1.033.500
1.033.500
#######
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Pengendalian kebakaran hutan Pengadaan alat kebakaran hutan dan lahan
Tersedianya alat kebakaran hutan dan lahan
0%
-
-
97%
Pemetaan Kawasan rawan kebakaran huatan
Terbuatnya peta kawasan rawan kebakaran hutan
0%
-
-
97%
950.000
500.000
98%
97%
25.000
500.000
98%
97%
28.500
500.000
98%
30.000
78%
97%
500.000
100%
244 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.033.500
2.000.000
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Koordinasi pengendalian kebakaran hutan
Penyusunan norma, standar, prosedur, dan manual pengendalian kebakaran hutan
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Pengelolaan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut 9
Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
Pengembangan sistem manajemen pengelolaan pesisir dan laut
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 10
Terkoordinasin ya pengendalian kebakaran hutan Penyusunan norma, standar, prosedur dan manual pengendlian kebakaran hutan Terlaksananya monitoring evaluasi program pengendalian kebakaran hutan Terlaksananya pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut Terlaksananya pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut Dibuatnya dan dilaksanaknnya Pengembangan sistem manajemen pengelolaan pesisir dan laut Terlaksananya Pengelolaan Ruang Terbuka (RTH)
97%
97%
20.000
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
20.000
65.000
20.000
98%
97%
98%
25.000
65.000
25.000
98%
97%
98%
28.500
65.000
28.500
98%
30.000
98%
97%
65.000
100%
98%
30.000
78%
#######
260.000
#######
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
500.000
85.000
97%
97%
500.000
85.000
97%
97%
500.000
85.000
97%
500.000
100%
97%
85.000
100%
340.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
245 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.000.000
Penyusunan kebijakan ,norma,standar,prosedur,dan manual pengelolaan RTH
Sosialisasi kebijakan norma,standar,prosedur,dan manual pengelolaan RTH
Penyusunan dan analisis data/informasi pengelolaan RTH
Penyusunan program pengembangan RTH
Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pengembangan taman rekreasi
Pengawasan dan pengendalian RTH
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH
Tersusunnya kebijakan , norma,standar,p rosedur, dan manual pengelolaan RTH Tersosiialisasin ya kebijakan,norm a,standar,prosed ur, dan manual pengelolaan RTH Tersusunnya kebijakan, norma,standar,p rosedur, dan manual pengelolaan RTH Tersusunnya Program pengembangan RTH Tertatanya RTH
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
97%
0%
-
-
98%
45%
-
-
98%
Terpeliharannya RTH
45%
-
-
98%
Berkembangnya taman rekreasi
25%
-
-
98%
25%
-
-
95%
25%
-
-
95%
Terlaksananya pengawasan dan pengendahan RTH Meningktanya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan
85.000
50.000
60.000
85.000
500.000
50.000
200.000
50.000
20.000
97%
97%
97%
98%
98%
98%
98%
96%
96%
85.000
50.000
60.000
85.000
500.000
50.000
200.000
50.000
20.000
97%
97%
97%
98%
98%
98%
98%
97%
97%
85.000
50.000
60.000
85.000
500.000
50.000
200.000
50.000
20.000
97%
85.000
100%
97%
50.000
100%
97%
60.000
100%
98%
85.000
100%
98%
500.000
78%
98%
50.000
78%
98%
200.000
78%
98%
50.000
77%
98%
20.000
77%
246 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
340.000
200.000
240.000
340.000
2.000.000
200.000
800.000
200.000
80.000
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
RTH
Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
Terlaksananya monitoring dan evaluasi Program pengelolaan ruang terbuka hijau.
25%
8,2
DINAS KEBERSIHAN , PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN
1
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana persampahan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Penyuluhan pengelolaan kebersihan lingkungan
2
Terlaksananya peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana persampahan Terlaksananya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan Terselenggaran ya penyuluhan pengelolaan kebersihan lingkungan
-
-
95%
20.000
96%
20.000
97%
20.000
98%
20.000
77%
80.000
Badan Lingkungan Hidup
Dinas Kebersihan
95%
5.848.118
95%
95%
414.213
95%
95%
9.600
95%
7.076.22 0
455.634
11.616
95%
95%
95%
8.562.22 6
503.365
12.987
95%
95%
95%
######
634.238
14.610
95%
#######
95%
95%
713.515
95%
95%
16.436
95%
2.720.965
65.249
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
Dinas Kebersihan
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
247 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
#######
Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman
3
Pemeliharaan RTH
9,1 1
95%
560.743
95%
734.569
95%
762.279
95%
857.563
95%
964.758
95%
3.879.912
Terciptanya penataan RTH Terpenuhinya pemeliharaan RTH
Dinas Kebersihan Dinas Kebersihan
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Penataan RTH
9
Terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman
95%
902.892
95%
95%
935.597
95%
968.558 1.118.03 8
95%
1.115.83 7
95%
######
95%
1.412.230
95%
95%
1.132.13 8
95%
######
95%
1.733.699
95%
5.654.833
Dinas Kebersihan
6.460.538
Dinas Kebersihan
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Dinas Kependudukan
Program Penataan Administrasi Kependudukan Pembangunan dan pengembangan SIAK secara terpadu
Pengembangan data base kependudukan
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
Tersedianya blangko e-KTP 35.000 keping, KK 15.000 lbr dan akta capil 20 lbr Tersedianya biaya operasional petugas operator e-KTP tingkat kecamatan dan operator SIAK tingkat Kota Terwujudnya pelayanan bagi masyarakat rentan adminduk se kota palopo pengadaan blangko gratis
-
-
1 tahun
1 tahun
620.000
1 tahun
1 tahun
2.075.550
1 tahun
130.000
630.000
2.075.55 0
1 tahun
1 tahun
1 tahun
150.000
650.000
2.075.55 0
1 tahun
1 tahun
1 tahun
160.000
660.000
######
1 tahun
170.000
4 tahun
1 tahun
670.000
5 tahun
1 tahun
2.075.550
5 tahun
248 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
610.000
Dinas Kependudukan
3.230.000
Dinas Kependudukan
#######
Dinas Kependudukan
Pengelolaan dan penyusunan laporan informasi kependudukan
Perningkatan kapasitas aparat kependudukan dalam bidang pencatatan sipil
Pelaksanaan sidang keling
Koordinasi pelaksanaan kebijakan kependudukan Operasi yustisi
Implementasi sistem administrasi kependudukan
Terbitnya buku propil kependudukan dan pencatatan sipil Pelatihan dan bimbingan kepada pengelola data peristiwa penting (kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, perubahan nama, perubahan status kewarganegaraa n) pada tingkat kelurahan Putusan pengadilan bagi anak kelahiran lebih dari 1 tahun Rapat koordinasi tingkat kota Penertiban masyarakat tentang kepemilikan dokumen kependudukan Pemantauan dan pelayanan e-KTP
1 tahun
43.000
1 tahun
1 tahun
94.000
1 tahun
1 tahun
120.000
1 tahun
1 tahun
53.500
1 tahun
1 tahun
50.000
1 tahun
1 tahun
65.000
1 tahun
43.000
94.000
120.000
55.500
60.000
75.000
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
53.000
104.000
120.000
65.500
70.000
85.000
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
54.000
105.000
120.000
66.500
71.000
86.000
1 tahun
64.000
5 tahun
1 tahun
115.000
5 tahun
1 tahun
120.000
5 tahun
1 tahun
76.500
5 tahun
1 tahun
81.000
5 tahun
1 tahun
96.000
5 tahun
249 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
257.000
Dinas Kependudukan
512.000
Dinas Kependudukan
600.000
Dinas Kependudukan
317.500
Dinas Kependudukan
332.000
Dinas Kependudukan
407.000
Dinas Kependudukan
Penyusunan kebijakan kependudukan
Penyediaan informasi yang dapat diakses masyarakat
Sosialisasi kebijakan kependudukan
Pelatihan tenaga pengelola SIAK
10
10
1
Penyusunan perda baru tentang tarif dan regulasi kependudukan dan pencatatan sipil Tersedianya laporan kependudukan dalam bentuk bilihi, banner, KK, dan pengelolaan website Sosialisasi perda baru dan kebijakan kependudukan tahun 2014 Peningkatan SDM pengelola SIAK kependudukan dan pencatatan sipil (ADB)
1 tahun
78.000
1 tahun
1 tahun
50.000
1 tahun
1 tahun
93.328
1 tahun
1 tahun
30.000
1 tahun
88.000
60.000
103.328
40.000
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
98.000
70.000
113.328
50.000
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
99.000
71.000
114.328
51.000
1 tahun
103.000
5 tahun
1 tahun
81.000
5 tahun
1 tahun
124.328
5 tahun
1 tahun
58.000
5 tahun
466.000
Dinas Kependudukan
332.000
Dinas Kependudukan
548.640
Dinas Kependudukan
229.000
Dinas Kependudukan
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN & KB Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
,
1 keg
71.540
1 keg
1 keg
48.500
1 keg
71.540
1 keg
71.540
1 keg
71.540
1 keg
71.540
5 keg
1 keg
48.500
5 keg
357.700
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 2
48.500
1 keg
48.500
1 keg
48.500
250 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
242.500
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Pearlindungan Perempuan 3
1 keg
63.015
1 keg
1 keg
840.000
1 keg
1 keg
60.000
1 keg
1 keg
85.793
1 keg
1 keg
190.000
1 keg
1 keg
180.000
1 keg
9
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
1 keg
310.000
1 keg
10
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Kelompok Kegiatan di Masyarakat
1 keg
190.575
1 keg
11
Program Pengembangan Bahan Informasi dan Konseling KRR
1 keg
80.276
1 keg
4
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan
63.015
840.000
1 keg
1 keg
63.015
840.000
1 keg
1 keg
63.015
840.000
1 keg
63.015
5 keg
1 keg
840.000
5 keg
1 keg
60.000
5 keg
1 keg
85.793
5 keg
1 keg
190.000
5 keg
1 keg
180.000
5 keg
1 keg
310.000
5 keg
1 keg
190.575
5 keg
1 keg
80.276
5 keg
315.075
4.200.000
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender atau Anak 5
60.000
1 keg
60.000
1 keg
60.000
300.000
Program Keluarga Berencana 6
85.793
1 keg
85.793
1 keg
85.793
428.965
Program Kesehatan Reproduksi Remaja 7
190.000
1 keg
190.000
1 keg
190.000
950.000
Program Pelayanan Kontrasepsi 8
180.000
310.000
190.575
80.276
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
180.000
310.000
190.575
80.276
1 keg
1 keg
1 keg
1 keg
180.000
310.000
190.575
80.276
251 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
900.000
1.550.000
952.875
401.380
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan KB Program Peningkatan Penangulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 12
13
Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak
1 keg
80.260
1 keg
1 keg
161.918
1 keg
80.260
161.918
1 keg
1 keg
80.260
161.918
1 keg
80.260
1 keg
161.918
1 keg
80.260
5 keg
1 keg
161.918
5 keg
401.300
809.590
Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB
SOSIAL 11 11
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA
1
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komonikasi Adat Terpencil (KAT) & Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Pengembangan rumah tak layak huni
Meningkatkan taraf hidup keluarga miskin
171
50
300.000
50
300.000
50
300.000
50
300.000
50
300.000
250
40
100.350
140
20
131.975
93
1
205.000
1
1.500.000
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 2 Pelayanan dan perlindungan kesejahteraan sosial lansia
Meningkatkan taraf hidup lanjut usia
200
Pelayanan psikososial bagi PMKS ditrauma center termasuk bagi korban bencana
Terevaluasinya masyarakat korban bencana
100
13
41.700
20
Pembinaan/pemeliharaan taman makam bahagia (kepahlawanan dan keperintisan)
Tertanamnya nilai-nilai kepahlawanan
1
1
120.000
1
-
-
40
100.350
68.259
165.000
30
20
1
80.000
139.325
200.000
30
20
1
80.000
139.325
195.000
Program Pembinaan Anak Terlantar
520.584
831.120
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
3
252 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
360.700
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar
4
Bertambahnya keterampilan bagi anak terlantar
1.743
93
49.475
30
43.900
30
45.750
30
50.000
30
51.250
213
240.375
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
5
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Meningkatkan kemandirian hidup bagi 17 penyandang cacat Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya Tertanganinya pengiriman ataupun pemulangan para penyandang penyakit sosial Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
-
-
22
121.025
27
210.000
32
215.000
38
220.000
119
766.025
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Pemberdayaan eks penyandang penyakit sosial
1.305
35
69.550
70
106.346
100
245.000
110
250.000
120
275.000
435
945.896
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
6 Pendayagunaan para wanita rawan sosial ekonomi
Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha kesosialan masyarakat
7
Meningkatkan taraf hidup/kemandir ian bagi wanita rawan sosial ekonomi Terlaksananya sosialisasi dan konsultasi antara keluarga yang bermasalah psikologi
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
2.630
10
17.925
10
100
17
22.425
10
17.925
68.259
10
10
17.925
105.675
10
10
17.925
105.675
10
17.925
50
10
105.675
57
Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial
407.709
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
253 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
89.625
Pembinaan lanjut usia terlantar luar panti
Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
Peningkatan kesempatan kerja
12
12
1
870
-
-
50
148 org
148 org
140.000
376 org
200 org
100 org
405.000
100 org
80.000
5.388.29 9
410.000
55
376 org
100 org
65
130.000
6.859.65 7
410.000
392 org
100 org
75
135.000
376 org
7.398.340
100 org
425.000
130.000
######
420.000
245
1668 org
100 org
475.000
#######
435.000
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS KOPERASI UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Program Penciptaan Iklim Usaha kecil Menengah Yang Kondusif Sosialisasi kebijakan tentang UKM
Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan UKM
Fasilitas pengembangan UKM
2
Terjaminnya kesejahteraan hidup lanjut usia terlantar Terciptanya tenaga kerja baru dan terserapnya tenaga kerja terampil Tersedianya kader wira usaha baru
Koperindag Terciptanya UKM yang baru & Akses pembiayaan Tersedianya database koperasi dan UKM Terwujudnya Pengembangan UKM
4 keg
58.500
4 keg
1 Keg
30.000
1 keg
100 klmpk
1.000.000
110 klmpk
64.350
33.000
1.100.00 0
4 keg
1 keg
110 klmpk
64.350
33.000
1.100.00 0
4 keg
1 keg
110 klmpk
64.350
33.000
######
4 keg
64.350
20 keg
1 keg
33.000
5 keg
110 klmpk
1.100.000
550 klompk
315.900
162.000
5.400.000
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Penyebaran informasi kooditi
2 keg
75.175
2 keg
82.692
2 keg
82.692
2 keg
82.692
2 keg
82.692
10 keg
254 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
405.943
Koperindag
Pelatihan Kewirausahaan
3
Terwujudnya pengetahuan dan keterampilan bagi UKM Pelatihan Menajemen Pengelolaan Terwujudnya Koperasi/KUD pengetahuan dan keterampilan bagi Koperasi Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Peningkatan Jaringan kerjasama antara lembaga
Pemantauan penggunaan dana pemerintah bagi UKM
4
25.000
1 keg
1 keg
25.000
1 keg
27.500
27.500
1 keg
1 keg
27.500
27.500
1 keg
1 keg
27.500
27.500
1 keg
27.500
5 keg
1 keg
27.500
5 keg
135.000
135.000
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian
Pembinaan pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
Koperindag
Koperindag
Koperindag
1 tahun
99.300
1 tahun
1 keg
25.000
1 keg
109.230
27.500
1 tahun
1 keg
109.230
27.500
1 tahun
1 keg
109.230
27.500
1 tahun
109.230
5 tahun
1 keg
27.500
5 keg
536.220
135.000
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi
5
terjalinnya Kerjasama yang Baik dengan Dekopin Terlaksananya Pengawasan penggunaan dana bantuan
1 keg
Koperindag
Koperindag
Koperindag Terwujudnya sinergitas pelaksanaan kebijakan pengembangan koperasi Terwujudnya sinergitas pemehaman tentang perkoperasian Tersedianya data Pemetaan dan permasalahan
1 keg
15.250
1 keg
1 keg
25.000
1 keg
6 keg
50.000
6 keg
16.775
27.500
55.000
1 keg
1 keg
6 keg
16.775
27.500
55.000
1 keg
1 keg
6 keg
16.775
27.500
55.000
1 keg
16.775
5 keg
1 keg
27.500
5 keg
6 keg
55.000
30 keg
Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
135.000
270.000
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag
255 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
82.350
Peningkatanpengawasan peredaran barang dan jasa
Sosialisasi pembinaan lingkungan sosial dan perlindungan konsumen
6
6 keg
45.000
6 keg
1 keg
30.000
1 keg
49.500
33.000
6 keg
1 keg
49.500
33.000
6 keg
1 keg
49.500
33.000
6 keg
49.500
30 keg
1 keg
33.000
5 keg
243.000
162.000
Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Fasilitasi kemudahan perizinan pengembangan usaha
Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk
Pengembangan pasar lelang daerah Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan Pembangunan renovasi pasar tradisional didaerah tertinggal
7
Terkendalinya barang yang beredar dan penyaluran BBM Terlaksananya pengawasan UTTP
Pembinaan industri kecil menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
Koperindag
Koperindag Tertibnya administrasi perizinan bidang perdagangan Penyebaran informasi komoditi perdagangan Terkendalinya harga sembako Terciptanya informasi komoditi ekspor Terciptanya sarana dan prasarana pasar
1 keg
1 tahun
30.000
1.192.000
1 keg
1 Tahun
9 kali
110.000
9 Keg
3 keg
130.000
3 keg
8 paket
3.250.000
-
33.000
1.311.20 0 121.000 143.000 -
1 keg
1 Tahun
9 Keg 3 keg
-
33.000
1.311.20 0 121.000 143.000 -
1 keg
1 Tahun
9 Keg 3 keg
-
33.000
######
121.000 143.000 -
1 keg
1 Tahun
33.000
5 keg
1.311.200
5 tahun
9 Keg
121.000
45 keg
3 keg
143.000
15 keg
-
-
8 paket
162.000
6.436.800
594.000 702.000
3.250.000
Pengembangan Industri kecil dan Menengah Fasilitasi industri kecil menengah terhadap pemanfaatan sumberdaya
Koperindag
Koperindag
Koperindag
Koperindag Koperindag
Koperindag
Koperindag Terlaksananya penilaian angka kredit dan upakarti Terciptanya kualitas dan kuantitas produksi
34 paket
1 keg
1.745.000
350.000
34 paket
1 keg
1.919.50 0
385.000
34 paket
1 keg
1.919.50 0
385.000
34 paket
1 keg
######
385.000
34 paket
1 keg
1.919.500
170 paket
385.000
5 keg
256 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
9.423.000
1.890.000
Koperindag
Koperindag
Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil dan menengah
Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro kecil dan menengah dengan swasta
8
30.000
1 keg
1 keg
45.000
1 keg
33.000
49.500
1 keg
33.000
1 keg
49.500
1 keg
33.000
1 keg
49.500
1 keg
33.000
5 keg
1 keg
49.500
5 keg
162.000
243.000
Koperindag
Koperindag
Koperindag Meningkatnya kualitas dan kuantitas produksi
1 keg
55.000
1 keg
60.500
1 keg
60.500
1 keg
60.500
1 keg
60.500
5 keg
297.000
Pengembangan sentra - sentra industri potensial Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat
13
1 keg
Peningkatan Kemampuan teknologi industri Pembinaan kemampuan teknologi industri comparative research
9
terciptanya administrasi perizinan bidang industri Terciptanya industri-industri baru
Koperindag
Koperindag terciptanya informasi komoditi industri di Tk. Nasional
2 keg
85.000
2 keg
93.500
2 keg
93.500
2 keg
93.500
2 keg
93.500
10 keg
459.000
Koperindag
PENANAMAN MODAL
13
BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH
1
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Kooedinasi antar lembaga dalam pengendalian Pelakasanaan Inventnasi PMDN/PMA Peninigkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha
BPMD Penanganan masalah penanaman modal Temu pelaku usaha
15
0
12
32.000
11
1
137.000
2
37.000
175.000
10
3
42.000
180.000
9
4
45.000
195.000
8
47.000
5
5
220.000
5
257 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
50.000
250.000
BPMD
BPMD
Monitoring evaluasi,dan pelaporan kegiatan penanaman modal
Laporan 0
Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
Laporan
Peningkatan Kualitas SDM guna meningkatkan pelayanan inventasi
Magang/Diklat
Penyelenggaraan pameran invenstasi Peningkatan Fasilitas terwujudnya kerjasama strategis antara usaha besar dan usaha kecil menengah
Pameran invenstasi
12
38.000
12
4
4
31.000
4
7
7
52.000
7
3
4
167.000
4
40.000
33.000
60.000
180.000
12
4
10
5
42.000
35.000
70.000
200.000
12
4
5
5
45.000
37.000
50.000
220.000
12
47.000
12
60.000
BPMD
4
39.000
4
41.000
BPMD
4
40.000
3
40.000
BPMD
5
250.000
6
7
70.000
8
270.000
BPMD
Jumlah kerjasama
0
0
-
2
30.000
4
50.000
6
60.000
75.000
BPMD
Program Peningkatan Iklim Investasi dn Realisasi Investasi 2
BPMD
Penyusunan sistam informasi penanaman modal
Simpedal
Kajian Kebijakan Penanaman Modal
Jumlah kebijakan penanaman modal Jumlah Izin Prinsip
Penyelenggaraan pelayanan perizinan usaha tertentu dalam rangkat penanaman modal
0
-
-
1
1
2
59.000
2
120
135
103.000
140
40.000
70.000
110.000
1
2
145
55.000
75.000
120.000
1
2
150
60.000
80.000
130.000
1
60.000
4
2
83.000
2
155
150.000
160
258 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
240.000 85.000
180.000
BPMD
BPMD
BPMD
3
Koordinasi Konsultasi dan pelayanan perizinan
Jumlah Keg. Koordinasi
Penyusunan perencanaan strategis pengembangan penanaman modal daera
Jumlah perencanaan strategis penanaman modal
Pemetaan pontesi ekonomi daerah untuk mendorong Pembangunan investasi
14 1
-
2
-
-
1
40.000
40.000
4
1
6
44.000
2
45.000
50.000
56.000
9
55.000
12
60.000
BPMD
2
58.000
2
60.000
BPMD
BPMD Jumlah sosialisasi
1
1
30.000
1
35.000
2
2
50.000
60.000
2
75.000
2
80.000
BPMD
1
37.000
1
40.000
BPMD
Buku Profil 1
-
-
1
3.000
1
1
32.000
35.000
KEBUDAYAAN DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA Program Pengembangan Nilai Budaya Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
2
3
-
Program Penyiapan sumberdaya, Sarana dan Prasaranan Daerah Sosialisasi Kebijakan Investasi daerah
14
0
Dinas Pariwisata Terselenggaran ya Keg. Ana Dara Kallolo, Putri Wisata, Maccera Tasi, Mappacekke wanua dan Parade Budaya
6 paket
850.000
6 pket
850.000
6 pket
850.000
6 pket
850.000
6 pket
850.000
30 paket
4.250.000
Program Pengelolaan keragaman Budaya Pengelolaan dan pengembangan pelestarian dan peninggalan purbakala, museum dan peninggalan bawah air
Dinas Pariwisata
Dinas Pariwisata Rehabilitasi Atap Masjid Jami Tua dan Atap gerbang Makam Lokko'E
2 paket
150.000
5 pket
250.000
5 pket
250.000
5 pket
250.000
5 pket
250.000
22 paket
259 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.150.000
Dinas Pariwisata
3
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara didalam dan diluar negeri
Pelatihan pemandu wisata terpadu
4
Peningkatan pembangunan prasarana dan sarana pariwisata
15
PEMUDA DAN OLAHRAGA
15
DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA
4 paket
170.000
4 paket
4 paket
170.000
4 paket
250.000
200.000
4 paket
4 paket
250.000
200.000
4 paket
4 paket
250.000
200.000
4 paket
250.000
20 paket
4 paket
200.000
20 paket
1.170.000
Dinas Pariwisata
970.000
Dinas Pariwisata
Dinas Pariwisata Terlaksananya pembenahan kawasan objek wisata Terwujudnya Fasilitasi gedung kesenian
23paket
1.150.000
23paket
4 paket
794.000
4 paket
1.150.00 0
794.000
23paket
4 paket
1.150.00 0
794.000
23paket
4 paket
######
794.000
23paket
1.150.000
4 paket
794.000
115 paket
20 paket
5.750.000
Dinas Pariwisata
3.970.000
Dinas Pariwisata
Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Pendataan potensi kepemudaan
2
Terlaksananya Promosi Pariwisata dalam dan luar Negeri, dan atraksi pariwisata Terlaksananya Pelatihan pengelola wisata dan sosialisasi sadar wisata/ sapta pesona
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Pengembangan objek wisata unggulan
1
Dinas Pariwisata
Dinas Pemuda & Olahraga 1 keg
45.000
1 keg
49.500
1 keg
49.500
1 keg
49.500
1 keg
49.500
5 keg
Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga
260 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
243.000
Pembinaan organisasi kepemudaan
Diklat kepemudaan Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan
3
1 keg
1 keg
48.000
1 keg
1 keg
50.000
1 keg
200.000 48.000 50.000
1 keg 1 keg 1 keg
200.000 48.000 50.000
1 keg 1 keg 1 keg
200.000 48.000 50.000
1 keg
200.000
5 keg
1 keg
48.000
5 keg
1 keg
50.000
5 keg
1.000.000
Dinas Pemuda & Olahraga
240.000
Dinas Pemuda & Olahraga
250.000
Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga
1 keg
45.000
1 keg
49.500
1 keg
49.500
1 keg
49.500
1 keg
49.500
5 keg
243.000
Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Pengembangan sistem sertifikasi dan standarisasi profesi
5
200.000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan Pemeliharaan gedung pemuda
4
1 keg
Dinas Pemuda & Olahraga 40 pelatih
30.000
40 pelatih
30.000
40 pelatih
30.000
40 pelatih
30.000
40 pelatih
30.000
200 pelatih
150.000
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Pembibitan dan pembinaan olahragawan berbakat
Dinas Pemuda & Olahraga
Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga
4 klub
120.000
4 klub
11 klpk
150.000
11 klpk
120.000
4 klub
120.000
4 klub
120.000
4 klub
120.000
20 klub
11 klpk
150.000
55 klpk
600.000
Dinas Pemuda & Olahraga
750.000
Dinas Pemuda & Olahraga
Penyelenggaraan kompetensi olahraga 150.000
11 klpk
150.000
11 klpk
150.000
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga
6
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahraga
7 paket
150.000
7 paket
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana olahraga
8 paket
140.000
8 paket
150.000
140.000
7 paket
8 paket
150.000
140.000
7 paket
8 paket
150.000
140.000
7 paket
150.000
35 paket
8 paket
140.000
40 paket
261 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
750.000
Dinas Pemuda & Olahraga
700.000
Dinas Pemuda & Olahraga
16
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
16
BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT
1
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan Pembangunan pos jaga Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan
Pemantauan dan pengawasan aliran kepercayaan masyarakat (PAKEM) dan perkembangan aspirasi dan pendataan kegiatan warga keturunan orang asing
2
KESBANG
-
-
-
-
-
-
20 buah
702 org
331.900
50 org
30 org
46.900
30 org
4.500
13.100
49.400
-
-
20 buah
50 org
30 org
6.000
16.500
49.400
702 org
20 buah
75 org
30 org
296.880 6.000
20.200
49.400
-
-
20 buah
702 org
6.000
80 buah
75 org
20.200
952 org
30 org
49.400
150 org
296.880 22.500
401.900
244.500
Program Pemeliharaan Kantratibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
KESBANG
KESBANG
KESBANG
KESBANG
KESBANG
Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam tehnik pencegahan kejahatan
18 org
Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah
-
-
-
-
79.000
18 org
75 org
110.000
35.000
18 org
75 org
110.000
35.000
18 org
75 org
110.000
35.000
18 org
110.000
90 org
75 org
35.000
300 org
20.000
4 triwulan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1
20.000
1
20.000
1
20.000
1
262 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
519.000
140.000 80.000
KESBANG
KESBANG
KESBANG
3
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
KESBANG
Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan sosial dikalangan masyarakat
100
70.000
100
100
64.600
100
79.450
87.600
100
100
79.450
87.600
100
100
79.450
87.600
100
79.450
500 org
100
87.600
500 org
1
65.000
4 kali
387.800
415.000
KESBANG
KESBANG
Pendataan eks Tapol dan Napol -
4
-
1
49.500
1
55.000
1
60.000
229.500
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Fasilitasi pencapaiaan halaqoh dan berbagai forum keagamaan lainnya dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan
KESBANG
KESBANG
-
Seminar talkshow, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan
-
100
75
17.300
100
25.000
20.200
100
100
30.000
20.750
100
100
40.000
30.100
100
50.000
375 org
100
35.000
500 org
1
24.200
5 kali
100
50.000
400 org
20
402.000
100 org
145.000
123.350
KESBANG
KESBANG
Pentas seni dan budaya festival langka cipta dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan -
-
1
-
-
100
20.200
1
22.200
1
23.200
89.800
KESBANG
Fesilitasi forum organisasi kemasyarakatan 35.000
100
41.500
100
46.000
172.500
KESBANG
Forum komunikasi pimpinan daerah 20
351.900
20
402.000
20
402.000
20
402.000
263 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.959.900
KESBANG
5
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
KESBANG
Peningkatan kerjasama dengan forum kewaspadaan dini masyarakat
20
67.700
20
Tim terpadu penanganan gangguan keamanan kota palopo
40
181.300
40
20
93.100
40
184.100
20
93.100
40
184.100
93.100
184.100
20
93.100
100 org
40
184.100
200 org
440.100
917.700
KESBANG
KESBANG
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat) 6
KESBANG Penyuluhan pencegahan peredaran/penggunaan minuman keras dan narkoba Penyuluhan pencegahan berkembangnya praktek prostitusi
Penyuluhan pencegahan dan penertiban aksi premanisme Penyuluhan pencegahan dan penertiban tindak penyelundupan
Penyuluhan pencegahan praktek penjudian
7
-
-
100
-
-
75
-
-
75
-
-
-
-
-
25.750
25.750
-
100
100
20.000
25.750
100
20.200
-
25.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
75
25.750
100
25.750
400 org
90.950
KESBANG
75
25.750
150 org
51.500
KESBANG
150 org
51.500
KESBANG
75 org
25.750
KESBANG
100 org
25.750
KESBANG
-
-
75
-
25.750
-
Program Pendidikan Politik Masyarakat Penyuluhan kepada masyarakat Monitoring, evaluasi dan pelaporan ormas dan LSM
KESBANG -
12
100 44.750
-
25.750 -
100 12
100
25.750 55.000
-
25.750 -
100
25.750
400 org
12
60.250
36 kali
264 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
103.000 160.000
KESBANG KESBANG
Evaluasi dan penelitian bantuan keuangan kepada partai politik Posko pengendalian dan monitoring/evaluasi stabilitas polkam pemilu legislatif, DPD dan pemilihan presiden 2014 serta pilkada/pilgub 2018 16
1
2
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
17
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
30
44.300
12
-
12
25.100
-
-
12
27.200
-
-
30.000
-
12
30.750
60 kali
30
60.250
60 org
1 keg
685.905
5 keg
1 keg
16.669
5 keg
133.450
104.550
1 keg
685.905
1 keg
1 keg
16.669
1 keg
685.905
16.669
1 keg
1 keg
685.905
16.669
1 keg
1 keg
685.905
16.669
3.429.525
83.345
Program Kedaruratan dan Logistik Pengadaan Barang/Peralatan
Pemeliharaan rutin peralatan 2
20.400
KESBANG
KESBANG
KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
17
1
12
SATPOL PP
BPBD Terpenuhinya peralatan untuk penanggulangan bencana Terpeliharanya peralatan
1 paket
1 Tahun
1.225.000
25.000
1 paket
1 Tahun
1.470.00 0 30.000
1 paket
1 Tahun
1.543.50 0 35.000
1 paket
1 Tahun
######
40.000
1 paket
1 Tahun
1.690.500
45.000
1 paket
1 Tahun
7.546.000
175.000
Program Pengadaan Logistik Peralatan (sleeping bad, HT, senter,, dll)
SATPOL PP
BPBD
BPBD BPBD
Tersedianya sandang, pangan, peralatan serta tempat penyimpanan logistik
50 paket
75.000
50 paket
90.000
50 paket
105.000
50 paket
120.000
50 paket
135.000
250 paket
265 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
525.000
BPBD
Pembuatan rak penyimpanan logistik
3
Pel. Cara Perhitungan Kerugian akibat bencana
Monitoring dan Evaluasi
Fasilitasi dan Rapat Koordinasi
Rehab Talud
18 1
3 Unit
50.000
3 Unit
60.000
3 Unit
70.000
3 Unit
80.000
3 Unit
90.000
150 Unit
350.000
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam Pemb. Talud
18
Tersedianya sandang, pangan, peralatan serta tempat penyimpanan logistik
BPBD
BPBD Terhindarnya banjir pada bantaran sungai dan penyempitan Mengetahui cara perhitungan atas dampak kerugian dari bencana Terpantaunya keadaan dilokasi Terjalinnya koordinasi yang baik antara pihak yang terkait Terhindarnya banjir pada bantaran sungai
16 paket
1.391.669
16 paket
50 Org
57.000
50 Org
9 Kecamatan
41.000
9 Kecamatan
50 Org
45.000
50 Org
15 paket
1.659.669
15 paket
1.443.76 7
59.850
43.050
47.250
1.725.16 7
16 paket
50 Org
9 Kecamatan
50 Org
15 paket
1.512.51 8
62.700
45.100
49.300
1.807.31 8
16 paket
50 Org
9 Kecamatan
50 Org
15 paket
######
65.550
47.150
51.350
######
16 paket
1.650.020
16 paket
50 Org
68.400
250 Org
9 Kecamatan
49.200
9 Kecamat an
50 Org
53.400
250 Org
1.971.620
75 paket
15 paket
7.579.243
313.500
225.500
246.300
9.053.243
BPBD
BPBD
BPBD
BPBD
BPBD
PEMERINTAHAN UMUM SEKERTARIAT DAERAH Program Penataan perundanganUndangan
Sekertariat Daerah
266 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Evaluasi kelembagaan
Evaluasi Tupoksi
Pengelolaan Administrasi kepegawaian
Terlaksananya evaluasi kelembagaan Terlaksananya evaluasi tupoksi
33 SKPD
33 SKPD
247.977
33 SKPD
33 SKPD
33 SKPD
15.300
33 SKPD
1 kegiatan
Sekretaris Daerah, Asisten, 5 Staf Ahli, Walikota, dan 9 bagian Setda
223.624
Sekretaris Daerah, Asisten, 5 Staf Ahli, Walikota, dan 9 bagian Setda
SKPD SeKota Palopo
28.907
SKPD SeKota Palopo
SKPD SeKota Palopo
169.268
SKPD SeKota Palopo
Terkelolanya administrasi kepegawaian
250.000
20.000
250.000
33 SKPD
33 SKPD
Sekretaris Daerah, Asisten, 5 Staf Ahli, Walikota, dan 9 bagian Setda
265.000
25.000
270.000
33 SKPD
33 SKPD
Sekretaris Daerah, Asisten, 5 Staf Ahli, Walikota, dan 9 bagian Setda
270.000
30.000
300.000
33 SKPD
300.000
33 SKPD
1.332.977
BAG. ORTALA
33 SKPD
35.000
33 SKPD
125.300
BAG. ORTALA
1.393.624
BAG. ORTALA
193.407
BAG. ORTALA
919.568
BAG. ORTALA
Sekretari s Daerah, Asisten, 5 Staf Ahli, Walikota , dan 9 bagian Setda
Sekretaris Daerah, Asisten, 5 Staf Ahli, Walikota, dan 9 bagian Setda
350.000
SKPD SeKota Palopo
48.000
SKPD Se-Kota Palopo
SKPD SeKota Palopo
200.000
SKPD Se-Kota Palopo
Sosialisasi Tata Naskah Dinas Tersosialisasiny a tata naska dinas
Penyusunan Analisis Beban Kerja
Tersusunnya analisis beban kerja 1 kegiatan
2
35.000
SKPD SeKota Palopo
38.500
SKPD SeKota Palopo
43.000
175.300
SKPD SeKota Palopo
180.000
SKPD SeKota Palopo
195.000
Program Pembinaan dan pengembangan Aparatur Penyusunan Kompetensi Jabatan
Sekertariat Daerah Tersusunnya kompetensi jabatan
1 kegiatan
170.000
1 kegiatan
170.000
1 kegiatan
175.000
1 kegiatan
180.000
1 kegiatan
185.000
1 kegiatan
267 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
710.000
BAG. ORTALA
Rapat koordinasi terpadu
Terlaksananya koordinator terpadu
12 kali
12 kali
20.000
12 kali
20.000
12 kali
30.000
12 kali
40.000
12 kali
50.000
12 kali
140.000
BAG. ORTALA
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Bag. Kesra Setda Kota Palopo
3
Peningkatan Kualitas SDM Kesejahtreaan sosial masyarakat
Pengemvbangan Modal kelembagaan perlindungan sosial
4
750 org
800 org
4 unit modal perlindungan sosial
6 unit modal perlindung an sosial
281.050
2.329.590
800 org
6 unit modal perlindunga n sosial
309.155
2.562.54 9
900 org
6 unit modal perlindunga n sosial
340.071
2.818.80 4
900 org
6 unit modal perlindungan sosial
374.078
######
1000 org
6 unit modal perlindunga n sosial
411.485
3.410.753
1000 org
6 unit modal perlindu ngan sosial
1.715.839
#######
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian Kebijakan KDH Penanganan tuntutan Penbendaharaan dan tuntutan ganti rugi
5
Terlaksananya Pembanguan dan Pelayanan bidang Kesejahtreaan sosial dengan baik oelh aparat pemerintah kota palopo Terlaksananya perlindungan sosial bidang kesejahtreaan masyarakat dengan baik oleh unit lembaga/non lembaga bid. Kersa
Bag. Kesra Setda Kota Palopo
Bag. Kesra Setda Kota Palopo
Bag. Keuangan Setda Kota Palopo Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan Perundanganundangan
menyelesaik an 100 kasus
menyelesai kan 100 kasus
302.100
menyelesai kan 90 kasus
325.000
meneylesaik an 80 kasus
350.000
menyelesaik an 70 kasus
350.000
menyelesai kan 70 kasus
350.000
1.677.100
Program Perencanaan pengadaan Barang dan jasa
Bag. Keuangan Setda Kota
268 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Bag. Keuangan Setda Kota Palopo
Palopo
Peningkatan sistem informasi EProcument
6
Tersedianya layanan pengadaan barang dan jasa secara Elektronil
Opersioanlis asi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
Opersioanl isasi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
305.800
Opersioanli sasi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
320.000
Opersioanlis asi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
350.000
Opersioanlis asi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
380.000
Opersioanli sasi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
400.000
Opersioa nlisasi LPSE Pemkot selamat 12 Bulan
1.755.800
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa Keprotokoleran dan urusan dalam
Penyusunan Standar pelanyanan dan Presedor tetap Keprotokoleran
Bag. Keuangan Setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo Tersediannya jasa protokol ysng profesional dan berwibawa Tersediannya dokumen standar Pelayanan dan protap keprotokoleran
1 Satgas
1 Satgas
1 Keg
518.000
30.000
1 Satgas
1 Keg
550.000
30.000
1 Satgas
1 Keg
600.000
35.000
1 Satgas
1 Keg
650.000
40.000
1 Satgas
700.000
1 Keg
45.000
3.018.000
5 keg
#######
Bag. Humas setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo
Program Fasilitasi Peningkatan SDM dan bidang Kehumasan Bag. Humas setda Kota Palopo
7
Terlaksananya Pelatihan SDM dalam bidang Keprotokoleran
Tercapainya peningkatan SDM dalam bidang keprotokoleran
10 Org
30 Org
41.000
30 Org
45.000
30 Org
50.000
30 Org
55.000
30 Org
60.000
160 Org
269 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
251.000
Bag. Humas setda Kota Palopo
Terlaksananya Pelatihan SDM dalam bidang Kehumasan
Terlaksananya Pelatihan SDM PPID
8
Tercapainya Peningkatan SDM dalam bidang Kehumasan
10 Org
Tercapainya Peningkatan SDM PPID
50 Org
42.000
50 Org
50 Org
43.000
50 Org
45.000
45.000
50 Org
50 Org
50.000
50.000
50 Org
50 Org
55.000
55.000
50 Org
60.000
260 Org
50 Org
60.000
250 Org
252.000
253.000
Program Kerjasama Informasi dengan media massa Terlaksananya Penyebarluasan informasi pembanguana daerah
Terlaksananya Penyebarluasan informasi Penyelenggaran Pemerintahan Daerah
Terlaksananya Pengelolaan Majalah sahabat Kita
Terleksananya Pengelolaan Media center pemkot Palopo
Terlaksananya Penyusun buku Informasi daerah
Bag. Humas setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo Bag. Humas setda Kota Palopo
Penyebaran Informasi pembangunan daerah pemkot palopo melalui media massa lokal dan propinsi Terlaksananya Layanan persedian, pendokumentasi an dan publikasi kegiatan pemkot palopo Terlaksananya Penerbitan majalah sahabat Kita Terlaksananya kegiatan komprensi Pers dan layanan berita di media center Tersusunnya Buku profil/Informasi kota palopo
1 kegiatan
1 kegiatan
878.000
1 Kegiatan
1 kegiatan
1 kegiatan
260.000
1 kegiatan
12 edisi
318.000
12 edisi
-
-
-
-
-
1 Keg
939.000
278.000
340.000
-
100.000
1 Kegiatan
1 kegiatan
12 edisi
1 Keg
1 Keg
1.004.00 0
298.000
360.000
50.000
107.000
1 Kegiatan
1 kegiatan
12 edisi
1 Keg
1 Keg
######
319.000
390.000
53.000
115.000
1 Kegiatan
1.149.000
1 kegiatan
5.044.000
1 kegiatan
341.000
5 kegiatan
1.496.000
12 edisi
410.000
60 edisi
1 Keg
57.000
3 Keg.
1 Keg
123.000
4 Keg
270 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.818.000
160.000
445.000
Bag. Humas setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo
Bag. Humas setda Kota Palopo
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan perdagangan
9
Sosialisasi, pembinaan Lingkungan sosial dan perlindungan konsumen
Pengadaan Alat-alat Kesehatan Panyakit Paruparu
1 keg
165.840
1 keg
Target PAD 350,000,00 0
300.003
Target PAD 350,000,00 0
165.840
1 keg
165.840
1 keg
165.840
1 keg
165.840
5 keg
Target PAD 350,000,00 0
700.000
Target PAD 350,000, 000
829.200
Bag. Perekonomian Setda Kota Palopo
Program Pengendalian/Pengawasan dan Pendataan Potensi Perekonomian 10
Peningkatan Pemantauan, Pembinaan, Pengawasan dan Penertiban Izin
Tertibnya wajib SITU, HO & Tersedianya Data base Wajib SITU, HO Target PAD khusus Retribusi Izin Gangguan HO
85%
400.000
Target PAD 350,000,000
500.000
Target PAD 350,000,000
600.000
90%
271 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.500.003
Bag. Perekonomian Setda Kota Palopo
Pemetaan Potensi Ekonomi untunk mendorong Pembangunan perekonomian
Pendataan Sarana dan Prasarana perekonomian dalam Wilayah Kota Palopo
Pendataan Arus Barang Keluar daerah
Sosialisasi / Bimbingan Teknis Pengadaan barang dan jasa
Evaluasi, monitoring dan pengendalian barang dan jasa tepat waktu
Tersedianya peta potensi ekonomi dalam Wilayah kota Palopo
Tersediannya data base Sarana dan prasarana perekonomian
Tersedianya Data barang hasil bumi kelaur daerah
Meningkatnya Pemahaman Pegawai mengenai proses pengadaan baran dan jasa sesuai aturan Terlaksananya Evaluasi, monitoring dan Pengendalian Barang dan Jasa
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
Data sarana dan prasarana perekonomia n dalam wilayah palopo
Data sarana dan prasarana perekonom ian dalam wilayah palopo
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
100.001
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
100.000
Data sarana dan prasarana perekonomi an dalam wilayah palopo
149.997
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
100%
92.985
100%
100%
82.768
100%
200.000
200.000
250.000
92.985
82.768
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
Data sarana dan prasarana perekonomia n dalam wilayah palopo
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
100%
100%
300.000
300.000
350.000
92.985
82.768
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
Data sarana dan prasarana perekonomia n dalam wilayah palopo
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
100%
100%
400.000
400.000
450.000
92.985
82.768
500.000
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
500.000
Data sarana dan prasaran a perekono mian dalam wilayah palopo
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
550.000
Data jumlah barang hasil bumi keluar daerah dalam wilayah kota palopo
100%
92.985
100%
100%
82.768
100%
Peta potensi ekonomi dalam wilayah kota palopo
Data sarana dan prasarana perekonomi an dalam wilayah palopo
272 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.500.001
1.500.000
1.749.997
Bag. Perekonomian Setda Kota Palopo
Bag. Perekonomian Setda Kota Palopo
Bag. Perekonomian Setda Kota Palopo
464.925
Bag. Adm Pembangunan
413.840
Bag. Adm Pembangunan
tepat waktu
Evaluasi dan percepatan penyerapan Anggaran
Penyelenggaraan Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa
11
100%
193.416
100%
100%
228.746
100%
3 (tiga) Perkara Hukum
5 (lima) Perkara Hukum
419.170
5 (lima) Perkara Hukum
27 (dua puluh tujuh) LHP
Penyelesai an 25 LHP
50%
60%
193.416
228.746
100%
100%
193.416
228.746
100%
100%
193.416
228.746
100%
193.416
100%
100%
228.746
100%
7 (tujuh) Perkara Hukum
450.000
7 (tujuh) Perkara Hukum
967.080
Bag. Adm Pembangunan
1.143.730
Bag. Adm Pembangunan
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan pengendalian Kebijakan KDH Penanganan Kasus Pada wilayah Pemerintahan dibawahnya
Tindak lanjut hasil temuan aparat Pengawasan fungsional
12
Terlaksananya Monitoring percepatan penyerapan anggaran tepat waktu Terlaksananya pengadaan barang/jasa secara efisien, efektif, dan akuntabel
Tertanganinya Sengketa hukum Yang melibatkan pemerintah daerah sebagai salah satu pihak baik secara litigasi maupun non litigasi Ditindaklanjutin ya rekomendasi LHP aparat pengawas
104.000
Penyelesaia n 30 LHP
420.000
110.000
6 (lima) Perkara Hukum
Penyelesaian 30 LHP
425.000
115.000
6 (lima) Perkara Hukum
Penyelesaian 40 LHP
425.000
120.000
Penyelesaia n 40 LHP
125.000
100%
45.000
Penyeles aian 40 LHP
2.139.170
574.000
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Koordinasi kerjasama permasalahan peraturan perundang-undangan
Terapelikasikan nya program RANHAM di Daerah
38.800
70%
40.000
80%
40.000
90%
43.000
100%
273 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
206.800
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
Legislasi Rancangan Peundangundangan
Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Publikasi Peraturan Perundangundangan
Kajian Peraturan Perundang-undangan
Terbentuknya Produk hukum Daerah kota palopo
Tersosialisasiny a hukum secara luas dan meningkatkan pemahaman hukum masyarakat Terpublikasikan nya peraturan perundanguandangan Terlaksananya BINTEK tentang Teknis penyusunan produk hukum daerah
7 Raperda, 29 Perwal, 614 kepwal, 34 Inwal
16 Raperda, 30 Perwal, 650 kepwal, 45 Inwal
Lomba KADARKU M 2 Kali, Penyuluhan Hukum 2 Kali
187.900
17 Raperda, 35 Perwal, 700 kepwal, 50 Inwal
Lomba KADARK UM 2 Kali, Penyuluha n Hukum 3 Kali
124.200
Lomba KADARK UM 2 Kali, Penyuluhan Hukum 3 Kali
12 Jenis PERDA
16 Jenis PERDA
106.330
20 Jenis PERDA
100%
BIMTEK Penyusuna n Produk Hukum Daerah
48.750
BIMTEK Penyusunan Produk Hukum Daerah
190.000
125.000
115.000
50.000
18 Raperda, 35 Perwal, 800 kepwal, 55 Inwal
Lomba KADARKU M 2 Kali, Penyuluhan Hukum 4 Kali
22 Jenis PERDA
BIMTEK Penyusunan Produk Hukum Daerah
195.000
150.000
120.000
55.000
20 Raperda, 40 Perwal, 870 kepwal, 58 Inwal
Lomba KADARKU M 3 Kali, Penyuluhan Hukum 4 Kali
25 Jenis PERDA
BIMTEK Penyusunan Produk Hukum Daerah
197.000
170.000
125.000
60.000
25 Raperda, 50 Perwal, 900 kepwal, 60 Inwal
200.000
Lomba KADARK UM 4 Kali, Penyuluhan Hukum 6 Kali
200.000
30 Jenis PERDA
130.000
BIMTEK Penyusunan Produk Hukum Daerah
65.000
25 Raperda, 50 Perwal, 900 kepwal, 60 Inwal
969.900
769.200
30 Jenis PERDA
BIMTE K Penyusu nan Produk Hukum Daerah
596.330
278.750
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
Bag. Hukum Setda Kota Palopo
SEKERTARIAT DPRD 18
1
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan rakyat Daerah
Pembahasan rancangan peraturan daerah
Sekertariat DPRD Peraturan Peraturan Daerah
5 Ranperda
1.162.859
5 Ranperda
1.279.14 5
5 Ranperda
1.279.14 5
5 Ranperda
######
5 Ranperda
1.279.145
25 ranperda
274 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
6.395.725
Sekertariat DPRD
Hearing / dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat/ tokoh agama
Rapat-rapat alat kelengkapan dewan
Rapat-rapat Paripurna
Kegiatan reses
Kunjungan kerja Pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah
Peningkatan kapasitas Pimpinan dan anggota DPRD
2
Persamaan Presepsi antara DPRD dengan Pemerintah Daerah dan tokoh masyarkat / agama Keputusan keputusan Lembaga DPRD Keputusan DPRD dan Peraturan Daerah Menyerap Aspirasi Masyarakat Ketrtiban publik dalam Proses Pembangunan dan perumusan kebijakan Politik Kualiatas Pemahaman dan wawasan Pimpinan dan Anggota DPRD
20 Kegiatan
29.700
20 Kegiatan
32.670
175 Kegiatan
126.225
175 Kegiatan
138.847
25 Kegiatan
117.081
25 Kegiatan
128.789
3 Kegiatan
853.215
3 Kegiatan
30 Kegiatan
97.625
30 Kegiatan
25 Orang
2.763.447
25 Orang
938.536
107.387
3.039.79 2
20 Kegiatan
32.670
20 Kegiatan
32.670
20 Kegiatan
32.670
100 keg
-
-
-
-
-
-
350 Kegiatan
-
-
-
-
-
-
50 keg
-
-
-
-
-
-
6 keg
-
-
-
-
-
-
60 keg
-
-
-
-
-
-
50 keg
160.380
Sekertariat DPRD
265.072
Sekertariat DPRD
245.870
Sekertariat DPRD
1.791.751
Sekertariat DPRD
205.012
Sekertariat DPRD
5.803.239
Sekertariat DPRD
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Legislasi Rancangan peraturan perundang-undangan Publikasi Peraturan Perundangundangan
Sekertariat DPRD Peraturan Perundangundangan Penyebaran Luasan Perda Inisiatif DPRD
6 Jenis
116.765
6 Jenis
6 Jenis
55.000
6 Jenis
128.441
60.500
-
-
-
-
-
-
12 jenis
-
-
-
-
-
-
12 jenis
275 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
245.206
Sekertariat DPRD
115.500
Sekertariat DPRD
Kajian Peraturan perundangundangan Daerah terhadapo peraturan Perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dan kesehatan antara perturan perundang- undangan
18
1
5 Ranpreda
78.760
5 Ranpreda
86.636
-
-
-
-
-
10 ranperda
-
165.396
Sekertariat DPRD
INSPEKTORAT DAERAH Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Penyusunan naskah akademik kebijakan sistem dan prosedur pengawasan Penyusunan Kebijakan sistem prosedur pengawasan
2
Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD
Inspektorat
1 keg
2.300
-
2 keg
7.800
2 keg
-
8.580
-
2 keg
-
9.438
-
2 keg
-
10.381
-
2 keg
-
11.419
1 keg
2.300
Inspektorat
10 keg
47.618
Inspektorat
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
Inspektorat
36 Obrik & 7 Tim
531.820
36 Obrik & 7 Tim
Penanganan Kasus Pengaduan dilingkungan pemda
20 kasus
182.600
22 kasus
Pengendalian Manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
1 keg
49.000
1 keg
2 keg
19.600
2 keg
2 keg
128.800
2 keg
585.002
200.860
53.900
36 Obrik & 7 Tim 24 kasus
1 keg
643.502
220.946
59.290
36 Obrik & 7 Tim 26 kasus
1 keg
707.852
243.040
65.219
36 Obrik & 7 Tim
778.637
180 Obrik & 35 Tim
28 kasus
267.344
120 kasus
1 keg
71.740
5 keg
2 keg
28.696
10 keg
2 keg
188.576
10 keg
3.246.813
1.114.790
299.149
Inspektorat
Inspektorat
Inspektorat
Inventarisasi Temuan pengawasan
Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
21.560
141.680
2 keg
2 keg
23.716
155.848
2 keg
2 keg
26.087
171.432
276 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
119.659
786.336
Inspektorat
Inspektorat
Evaluasi berkala temuan hasil temuan pengawasan Pemeriksaan Khasus
3
50 Obrik
453.200
55 Obrik
8 keg
110.000 498.520
1 keg 60 Obrik
121.000 548.372
1 keg 65 Obrik
133.100 603.209
1 keg
146.410
5 keg
70 Obrik
663.530
300 Obrik
610.510 2.766.831
198.400
8 keg
218.240
8 keg
240.064
8 keg
264.070
8 keg
290.477
40 keg
1.211.251
Peningkatan Profesionalisme Tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
Inspektorat Inspektorat
Inspektorat
Inspektorat
Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akun tabilitas kinerja
1
1 keg
Inspektorat
Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
18
100.000
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif
4
1 keg
7 keg
311.500
7 keg
20 org
160.000
25 org
342.650
176.000
7 keg
30 org
376.915
193.600
7 keg
35 org
414.606
212.960
7 keg
456.067
35 keg
40 org
234.256
150 org
1.901.738
976.816
Inspektorat
Inspektorat
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH Peningkatan dan Pegembangan Pengelolaan Keuangan dan Daerah
Penyusunan Standar Satuan Harga
Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
DPPKAD Tersedianya standar harga barang tepat waktu Tersedianya kebijakan akuntansi sesuai SAP
90%
-
47.400
-
90%
-
9.100
-
90%
100%
100.100
12.525
90%
-
110.110
-
90%
-
121.121
-
90%
100%
277 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
387.831
12.525
DPPKAD
DPPKAD
Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD Penyusunan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD
Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD
Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Penjabaran Pertanggung Jawaban Pelaksanaan APBD
Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Tersedianya pedoman pengelolaan keuangan daerah sesuai ketentuan Tersedianya PERDA APBD tepat waktu Tersedianya PERWAL Penjabaran APBD tepat waktu Tersedianya Perubahan PERDA APBD tepat waktu Tersedianya PERWAL Penjabaran Perubahan APBD tepat waktu Tersedianya PERDA Pertanggungjaw aban Pelaksanaan APBD tepat waktu Tersedianya PERWAL Penjabaran Pertanggungjaw aban Pelaksanaan APBD tepat waktu Terlaksananya sistim infomasi pengelolaan keuangan
-
-
-
90%
50.000
90%
90%
48.000
90%
90%
35.000
90%
85%
43.000
90%
90%
130.000
95%
90%
50.000
90%
75%
200.000
80%
-
55.000
52.800
38.500
47.300
143.000
55.000
220.000
100%
95%
95%
95%
90%
95%
95%
87%
75.725
60.500
58.080
42.350
52.030
157.300
60.500
242.000
-
95%
95%
95%
95%
95%
95%
90%
-
66.550
63.888
46.585
57.233
173.030
66.650
266.200
-
-
100%
100%
73.205
100%
100%
70.277
100%
100%
51.244
100%
95%
62.956
100%
100%
190.333
100%
100%
73.205
100%
100%
292.820
100%
278 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
75.725
305.255
293.045
213.679
262.519
793.663
305.355
1.221.020
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
daerah pada seluruh SKPD Peningkatan Manajemen Aset/Barang Daerah
Intensifikasi dan Ekstensifikasi PBB dan BPHTB
Penyelenggaraan Penyusunan Laporan Akuntansi
Penyelenggara administrasi Perbendaharaan Daerah
Penyelenggaraan Pengendalian APBD
Pengelolaan Data dan Informasi PBB dan BPHTB
Sistem Informasi Barang Milik Daerah
Penyelenggaraan Administrasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Terlaksananya penataan pengelolaan seluruh BMD Terlaksananya peningkatan PBB dan BPHTB sesuai potensi Tersedianya pelaporan keuangan daerah pada seluruh SKPD Terlaksananya administrasi perbendaharaan daerah sesuai ketentuan Terlaksananya pengendalian APBD sesuai perencanaan Terlaksananya pengelolaan data dan informasi PBB dan BPHTB sesuai potensi Terlaksananya sistim informasi pengelolaan BMD pada seluruh SKPD Terlaksananya pengelolaan belanja PPKD sesuai ketentuan
75%
1.100.000
80%
60%
630.000
70%
60%
790.000
70%
85%
910.000
85%
90%
745.000
90%
65%
630.000
80%
65%
225.000
75%
75%
435.000
80%
800.000
693.000
869.000
1.001.00 0
815.900
693.000
247.500
478.500
85%
80%
80%
90%
95%
85%
85%
85%
880.000
762.300
955.900
1.101.10 0
901.450
762.300
272.250
526.350
90%
90%
968.000
838.530
95%
1.064.800
100%
100%
922.383
100%
90%
######
100%
1.156.639
100%
95%
######
100%
1.332.331
100%
100%
1.090.755
100%
95%
922.383
100%
95%
329.425
100%
95%
636.884
100%
95%
90%
90%
90%
991.545
838.530
299.475
578.950
279 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
4.812.800
3.846.213
4.823.029
5.555.641
4.544.650
3.846.213
1.373.650
2.655.684
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
Peningkatan Pelayanan Pengelolaan PBB dan BPHTB Penyusunan Laporan Aset Daerah
2
75%
740.000
80%
90%
120.000
90%
814.000
132.000
85%
90%
895.400
145.200
90%
90%
984.950
159.720
95%
1.083.434
90%
175.920
100%
90%
4.517.784
732.840
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
Asistensi Penyusunan Rancangan Regulasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten/Kota
Pembinaan dan Pengawasan sumbersumber Penerimaan Daerah
Pemberian Fasilitas Objek Pajak Daerah
Pemberian Fasilitas Objek retribusi Daerah
Sosialisasi Implementasi Regulasi Pendapatan Daerah 19
Tersedianya pelayanan PBB dan BPHTB Tersedianya pelaporan aset daerah tepat waktu
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD Terlaksananya asistensi dan evaluasi perencanaan keuangan daerah sesuai ketentuan Terlaksananya pembinaan dan pengawasan penerimaan daerah terhadap seluruh sumber pendapatan daerah Meningkatnya kontribusi pajak daerah terhadap pendapatan daerah Meningkatnya kontribusi retribusi daerah terhadap pendapatan daerah Meningkatnya pendapatan daerah
90%
361.000
90%
90%
590.000
90%
90%
510.000
90%
90%
385.000
90%
90%
87.000
90%
397.100
649.000
561.000
423.000
104.400
90%
90%
90%
90%
90%
436.810
713.900
617.100
465.850
114.840
90%
90%
90%
90%
90%
480.491
785.290
678.810
512.435
126.324
90%
528.540
90%
90%
863.819
90%
90%
746.691
90%
90%
563.679
90%
90%
138.936
90%
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
280 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.203.941
3.602.009
3.113.601
2.349.964
571.500
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
DPPKAD
1
Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan pelatihan prajabatan CPNSD
Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah
pendidikan dan Pelatihan Teknis tugas & fungsi bagi PNS Daerah
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi PNS daerah
Bimbingan Teknis Implementasi PerUU
Sosialisasi Peraturan Per-UU
2
BKD Terpenuhinya syarat pengangkatan CPNSD menjadi PNS Jumlah Pejabat yang selesai mengikuti Diklatpim Tk.IV Jumalah PNS yang selesai Mengikuti Diklat Teknis Tugas dan Fungsi Jumlah PNS yang selesai mengikuti pelatihan fungsional Jumlah PNS yang selesai Mengikuti Bintek Jumlah PNS yang selesai mengikuti Bintek
53 Org
348.982
300 Org
1.663.50 0
300 Org
1.913.02 5
300 Org
######
300 Org
2.529.975
1253 Org
40 Org
862.892
80 Org
1.032.13 7
80 Org
1.186.95 8
80 Org
######
80 Org
1.569.752
360 Org
10 Org
50.000
10 Org
10 Org
87.450
50 Org
5 Org
25.000
5 Org
5 Org
43.725
25 Org
8 Org
40.000
5 Org
5 Org
35.000
28 Org
2 Org
10.000
2 Org
2 Org
10.000
13 Org
57.500
28.750
25.000
10.000
10 Org
5 Org
5 Org
5 Org
66.125
33.062
30.000
35.000
10 Org
5 Org
5 Org
2 Org
76.043
38.021
35.000
10.000
8.655.460
6.016.741
337.118
168.558
165.000
75.000
Pendidikan Kedinasan Pendidikan Penjenjangan Struktural
Pendidikan dan Pelatihan Teknis
BKD
BKD
BKD
BKD
BKD
BKD
BKD Jumlah Pejabat yang Mengikuti Diklatpim Tk.II
3 Org
90.783
5 Org
Jumlah PNS Yang Selesai Mengikuti Diklat Teknis
50 Org
16.250
50 Org
151.305
18.687
5 Org
50 Org
174.000
21.490
5 Org
50 Org
200.100
24.714
6 Org
276.134
24 Org
50 Org
28.421
50 Org
281 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
892.322
109.562
BKD
BKD
3
Pembinan dan Pengembangan Aparatur Seleksi Penerimaan Calon PNS
Penempatan PNS
Penataan sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis
Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Gaji Berkala Sosialisasi Informasi Kepegawaian
Pemberiaan Penghargaan bagi PNS yang berprestasi
Proses Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran disiplin PNS
Pemberian Bantuan Tugas Belajar dan Ikatan dinas
Penyelenggraan Diklat Teknis Fungsional
BKD Terbitnya SK CPNS Kategori II SK Penempatan PNS dan rekomendasi pindah masuk/keluar daerah Terbitnaya SKKenaikan Pangkat PNS 2 periode tepat waktu Jumlah KGB PNS yang Terbit Meningkatkan Implememntasi aturan Kepegawaian Adanya Penghargaan bagi PNS yang berprestasi Terbitnaya SK Walikota Tentang Penyelesaian Kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS Jumlah Mahasiswa/PN S yang menerima beasiswa Jumlah peserta yang lulus sertifikasi
1 Keg
76.717
6 Keg
163.167
1300 SK
150 Org (100)
6 Keg
400.000
179.483
1350 SK 107.495
2000 SK
160 Org (100)
6 Keg
2000 SK
341.452
4 Keg x 1100 Org
200 Org
20.720
200 Org
15 Kasus
51.500
15 Kasus
12 Org
119.500
12 Org
3 Keg
87.900
3 Keg
197.432
1400 SK 118.244
4 Keg x 1100 Org
450.000
22.792
56.650
137.425
96.690
6 Keg
130.068
4 Keg x 1100 Org
200 Org
15 Kasus
12 Org
3 Keg
500.000
217.175
1450 SK
2000 SK
392.669
170 Org (100)
25.071
62.315
158.038
106.359
550.000
6 Keg
238.892
200 Org
15 Kasus
12 Org
3 Keg
27.578
68.546
181.744
116.994
BKD
BKD
BKD 656.265 BKD
4 Keg x 1100 Org
597.201
20 Keg
200 Org
30.336
1000 Org
126.497
15 Kasus
75.401
75 Kasus
314.412
12 Org
209.006
60 Org
3 Keg
128.694
15 Keg
282 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
996.149
10000 SK
2000 SK
519.305
30 Keg
157.383
143.075
4 Keg x 1100 Org
1.976.717
7000 SK
1500 SK
2000 SK
451.570
180 Org (100)
2.302.197
805.713
536.637
BKD
BKD
BKD
BKD
BKD
barang dan jasa
Seleksi Ujian Dinas dan Penyesuaian Ijazah
Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa IPDN dan STKS
Sosialisasi Manajemen Kepegawaian Daerah/rapat teknis kepegawaian.
Pengambilan pengangkatan Sumpah PNS
4
Jumlah PNS yang lulus seleksi ujian dinas dan PI Juamlah peserta yang menjadi utusan daerah kota palopo Sinegritas pelaksanaan dan pemahaman tupoksi bid kepegawaian antar SKPD Jumlah PNS yang selesai mengikuti Sumpah
200 Org
34.900
200 Org
50 Org
8.350
50 Org
3 Kali (4 bln sekali)
92.490
3 Kali (4 bln sekali)
300 Org
13.600
300 Org
38.390
9.185
101.739
14.960
200 Org
50 Org
3 Kali (4 bln sekali)
300 Org
42.229
10.103
111.912
16.456
200 Org
50 Org
3 Kali (4 bln sekali)
300 Org
46.451
11.113
123.104
18.101
200 Org
51.097
1000 Org
50 Org
12.225
250 Org
3 Kali (4 bln sekali)
135.414
15 Kali
300 Org
19.911
1500 Org
213.067
50.976
564.659
83.028
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian daerah
Pengembangan Informasi Kepegawaian Berbasis WEB
Pengelolaan Dokumentasi Kepegawaian
BKD
BKD
BKD
BKD
BKD Terpenuhinya Data Kepegawaian Yang akurat Website BKD dapat diakses sebagai sarana informasi bagi pihak lain Fasilitasi Website lebih lengkap Terpeliharanya Dokumen kepegawaian
7 Dok
141.535
7 Dok
1 Unit
21.000
-
1 Kali
5.000
1 Kali
1200 dok
65.000
1200 dok
162.765
-
5.500
71.500
7 Dok
-
1 Kali
1200 dok
187.180
-
6.050
78.650
7 Dok
-
1 Kali
1200 dok
215.257
-
7 Dok
-
6.655
86.515
1 Kali
1200 dok
247.545
-
7.320
95.166
35 Dok
BKD
1 Unit
21.000
BKD
5 Kali
30.525
BKD
6000 dok
KANTOR PELAYANAN TERPADU 19
283 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
954.282
396.831
BKD
1
Program Pengembangan Pelayanan Perizinan Sosialisasi kebijakan perizinan 1 keg
66.250
1 keg
Fasilitasi kemudahan pelayanan perizinan
1 keg
296.000
1 keg
Fasilitasi permasalahan proses perizinan
1 keg
46.500
1 keg
1 keg
50.250
1 keg
1 keg
33.250
1 keg
69.563
310.800
48.825
1 keg
1 keg
1 keg
69.563
310.800
48.825
1 keg
1 keg
1 keg
69.563
310.800
48.825
1 keg
69.563
5 keg
1 keg
310.800
5 keg
1 keg
48.825
5 keg
1 keg
52.763
5 keg
1 keg
34.913
5 keg
344.502
1.539.200
241.800
KPT
KPT
KPT
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 52.763
1 keg
52.763
1 keg
52.763
261.302
KPT
Fasilitasi kemudahan non perizinan
19
34.913
1 keg
34.913
1 keg
34.913
172.902
KPT
KETAHANAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANAAN PENYULUH
19
1
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pelatihan petani dan Pelaku agribisnis
Pelatihan pengolahan Hasil pertanian basi kelompok wanita tani
Badan Ketahanan Pangan Meningkatnya pemahaman petani dalam pengelolaan manajerial dan perubahan perilaku dalam mengelola usaha tani Meningkatnya pemahaman dan keterampilan bagi kelompok wanita tani dalam pengolahan
60 org
90.000
60 org
70 org
90.000
70 org
130.000
90.000
60 org
70 org
130.000
90.000
60 org
70 org
130.000
90.000
60 org
130.000
300 org
70 org
90.000
350 org
284 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
610.000
450.000
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
hasil pertanian
Peningkatan Kemampuan lembaga petani
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan pengurus kelompok tani dlm pengolahan hasil pertanian
550 Klp Tani
63.900
550 Klp Tani
116.000
550 Klp Tani
116.000
550 Klp Tani
116.000
550 Klp Tani
116.000
2750 Klp Tani
527.900
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
2
Penanganan Daerah Rawan Pangan
Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan suplai pangan
Analisis rasio jumlah penduduk terhadap jumlah kebutuhan pangan
Laporan berkala kondisi ketahanan pangan daerah
Badan Ketahanan Pangan
Tersedianya hasil rumusan kebijakan dewan ketahanan pangan dalam penanganan daerah rawan pangan Tersedianya buku pola konsumsi dan suplai pangan masyarakat Terwujud dan tersusunnya buku neraca bahan makanan (NBM) Tersedianya data/laporan berkala kondisi ketahanan pangan
3 kali
380.000
3 kali
10 buku
30.000
10 buku
10 buku
30.000
10 buku
12 buku
48.750
12 buku
380.000
30.000
30.000
48.750
3 kali
10 buku
10 buku
12 buku
380.000
30.000
30.000
48.750
3 kali
10 buku
10 buku
12 buku
380.000
30.000
30.000
48.750
3 kali
380.000
15 kali
10 buku
30.000
50 buku
10 buku
30.000
50 buku
12 buku
48.750
60 buku
285 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.900.000
150.000
150.000
243.750
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Pemantauan dan analisis akses pangan masyarakat
Pengembangan desa mandiri pangan
Pengembangan diversifikasi tanaman
Pengembangan model distribusi pangan yang efesien
Peningkatan mutu dan keamanan pangan
Penyuluhan sumber pangan alternatif
Tersusunnya data/laporan sistem kewaspadaan pangan dan gizi Bertambahnya jumlah kelurahan mandiri pangan yang diberdayakan terlaksananya pengembangan deversifikasi tanaman Tersedianya data/laporan distribusi pangan strategis antar wilayah Tersedianya pangan yang aman dari bahan tambahan makanan Termotivasinya masyarakat untuk mengelola pangan lokal
12 buku
2 kelurahan
48 kelurahan
31.400
12 buku
100.000
2 kelurahan
120.000
48 kelurahan
12 buku
31.400
12 buku
4 kali
40.000
4 kali
9 kali
125.000
9 kali
31.400
100.000
12 buku
2 kelurahan
31.400
100.000
48 kelurahan 120.000
31.400
40.000
125.000
12 buku
2 kelurahan
4 kali
9 kali
100.000
48 kelurahan 120.000
12 buku
31.400
31.400
40.000
125.000
120.000
12 buku
4 kali
9 kali
31.400
40.000
125.000
12 buku
31.400
60 buku
2 kelurahan
100.000
10 kel
48 kelurahan
120.000 48 kel
12 buku
31.400
60 buku
4 kali
40.000
20 kali
9 kali
125.000
45 kali
157.000
500.000
600.000
157.000
200.000
625.000
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Badan Ketahanan Pangan
3
286 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Terlaksananya pekan nasional XIV KTNA 20 org
140.000
20 org
140.000
20 org
140.000
20 org
140.000
20 org
140.000
100 org
700.000
Badan Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Badan Ketahanan Pangan
4
Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Pemberdayaan petani melalui demonstrasi farming (Denfarm)) padi
Study Banding kelompok tani
Meningkatnya keterampilan dan SDM penyuluh
Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan petani dlm menerapkan TTG Meningkatnya kualitas pengelola agribisnis
1 Angkatan 96 org
60.000
2 Angkatan
6 Klp Tani
50.000
12 klp tani
25 org
150.000
25 org
120.000
120.000
200.000
2 Angkatan
12 klp tani
25 org
120.000
120.000
200.000
2 Angkatan
12 klp tani
25 org
120.000
120.000
200.000
2 Angkatan
120.000
10 Angktn
540.000
12 klp tani
120.000
60 klp tani
530.000
25 org
200.000
125 org
287 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
950.000
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan
5
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Penyusunan RDK/RDKK
Badan Ketahanan Pangan Peningkatan sistem dan metode penyuluhan Tersedianya data kebutuhan sarana produksi bagi petani
275 Klp Tani
40.000
275 Klp Tani
40.000
275 Klp Tani
40.000
275 Klp Tani
40.000
275 Klp Tani
40.000
275 Klp Tani
200.000
275 Klp Tani
40.300
275 Klp Tani
40.300
275 Klp Tani
40.300
275 Klp Tani
40.300
275 Klp Tani
40.300
275 Klp Tani
201.500
Program Pemberdayaan Penyusuh Pertanian/Perkebunan Lapangan
Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh petanian/perkebunan
Penyusunan Programa penyuluhan, pertanian, perikanan dan kehutanan
20
1
Badan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan
6
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
Badan Ketahanan Pangan
Meningkatnya kemampuan penyuluh dalam melaksanakan tugas dilapangan Tersedianya biaya operasional penyuluh pertanian Tersedianya pedoman penyelenggaraa n penyuluhan
9 kel
155 org
3 kali
50.000
320.400
30.000
9 kel
155 org
3 kali
50.000
320.400
60.000
9 kel
155 org
3 kali
50.000
320.400
60.000
9 kel
155 org
3 kali
50.000
320.400
60.000
9 kel
50.000
9 kel
155 org
320.400
155 org
3 kali
60.000
3 kali
250.000
1.602.000
270.000
Badan Ketahanan Pangan
Badan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan
KEARSIPAN Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Pemeliharaan Rutin / Berkala Arsip Daerah
Perpustakaan Arsip Daerah 1Tahun
49.630
1 Tahun
9.926
1 Tahun
9.926
1 Tahun
9.926
1 Tahun
9.926
5 Tahun
288 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
89.334
Perpustakaan
2
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Sosialisasi / Penyusunan Kearsipan dilingkungan instansi Pemerintah / Swasta
3
PNS 1 Tahun
122.652
-
18.675
-
20.852
-
25.125
-
27.575
1 Tahun
214.879
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah II
URUSAN PILIHAN
1
PERTANIAN
1,1
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian dan Perkebunan) Penyusunan data base potensi produk pangan
Bahan Pustaka
1 Tahun
1.204.957
1 Tahun
230.991
1 Tahun
235.991
1 Tahun
240.991
1 Tahun
245.991
5 Tahun
2.158.921
Perpustakaan
Dinas Pertanian dan Peternakan
Pengembangan pertanian pada lahan kering
Luasan yang dikembangkan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Tersedianya infrastruktur KINAK
Pengembangan diverisifikasi tanaman
Perpustakaan
Perpustakaan
Dokumen data base pertanian/petern akan Pekarangan masyarakat yang termanfaatkan Luas lahan yang diverisifikasi
Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan pangan
2
Perpustakaan
1
120.000
1
2
20.000
2
10
100.000
10
50
200.000
50
59
#######
-
1
132.000
2
22.000
10
110.000
50
220.000 -
-
1
145.000
2
24.200
10
121.000
50
242.000 -
-
159.720
26.620
133.100
266.200 -
-
1
175.692
5
2
29.282
10
10
146.410
50
50
292.820
250
-
59
289 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
732.612
122.102
610.510
1.221.020 #######
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
3
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Pengembangan bibit unggul pertanian/peternakan
Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
4
Bibit unggul tanaman pangan dan holtikultura (pohon)
Varietas unggul yang bersertifikasi (varietes)
100 bungks sayuran, 100 bungks biofarma, 100 tanaman hias, 2000 phn durian, 2000 phn rambutan, dan 1000 phn manggis
1
136.000
100 bungks sayuran, 100 bungks biofarma, 100 tanaman hias, 2000 phn durian, 2000 phn rambutan, dan 1000 phn manggis
100.000
1
148.100
110.000
100 bungks sayuran, 100 bungks biofarma, 100 tanaman hias, 2000 phn durian, 2000 phn rambutan, dan 1000 phn manggis
1
164.560
121.000
100 bungks sayuran, 100 bungks biofarma, 100 tanaman hias, 2000 phn durian, 2000 phn rambutan, dan 1000 phn manggis
1
181.016
133.100
100 bungks sayuran, 100 bungks biofarma, 100 tanaman hias, 2000 phn durian, 2000 phn rambutan, dan 1000 phn manggis
1
199.117
146.410
500 bungks sayuran, 500 bungks biofarma , 500 tanaman hias, 10000 phn durian, 10000 phn rambuta n, dan 5000 phn manggis
5
830.293
610.510
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
5
Dinas Pertanian dan Peternakan
Dinas Pertanian dan Peternakan
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
Sarana dan prasarana tanaman pangan dan holtikultura
18
575.000
18
632.500
18
695.750
18
765.325
18
841.857
90
Peningkatan Pemasaran hasil Produksi Pertanian /Perkebunan
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
290 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3.510.432
Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/perkebunan unggul daerah
Promosi Hasil produksi pertanian
Pengolahan Informasi Pasar atas Hasil Produksi Pertanian/perkebunan masyarakat
6
8
280.000
3
2
15.000
2
143.000
16.500
3
2
158.950
16.500
3
2
174.845
18.150
6
392.329
19
2
19.965
10
1.149.124
86.115
Peningkatan Ketahan Pangan (Pertanian/perkebunan )
Penanganan pasca panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
7
4
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
pengadaan peralatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
2
400.000
2
440.000
2
484.000
2
532.400
2
329.640
10
2.186.040
Prgram Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
Pembangunan Sarana Dan Prasarana Pembibitan Ternak
kandang
Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
Penelitian Dan Pengolahan Gizi Dan Pakan Ternak
Bibit ternak yang terdistribusi ke masyarakat pembuatan pakan ternak
Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan ternak
vaksin dan obat-obatan
Pengembangan Agribisnis Peternakan
Bibit IB
1
300.000
1
2.200
965.000
2.200
1
100.000
1
8.600
165.000
8.600
908
32.500
908
951.500
110.000
181.500
35.750
2.200
1
8.600
908
1.167.65 0
121.000
237.053
39.325
2.200
1
8.600
908
######
133.100
220.794
43.257
2.200
1.412.856
11.000
1
146.410
8.600
238.913
43.000
908
47.581
4.540
5
Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan tepat guna
291 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3.000.000
5.648.321
610.510
1.043.260
198.413
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Sarana dan Prasarana peternakan
4
310.000
2
Pemeliharaan RPHU dan RPHR
1
50.000
1
Promosi Atas Hasil Produksi Peternakan unggul Daerah
Promosi Peternakan
3
145.000
2
Pembangunan pusat-pusat Penampungan Produksi hasil peternakan Masyarakat
Pembangunan Kios Daging
1
100.000
1
2
15.000
2
6
203.000
6
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana teknologi peternakan tepat guna
9
110.000
55.000
2
1
121.000
60.500
2
1
133.000
66.550
2
146.410
12
1
73.205
5
3
185.884
12
1
146.410
5
2
21.961
10
6
297.212
30
820.410
305.255
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
Peningkatan Pemasaran hasil Produksi Peternakan
Pengolahan Informasi Permintaan Pasar atas hasil produksi peternakan masyarakat
495.000
110.000
15.500
2
1
2
54.450
121.000
18.150
2
1
2
59.895
133.100
19.965
940.229
610.510
90.576
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
Peningkatan Penerapan Teknologi peternakan tepat guna
10
Pengadaan sarana dan Prasarana tegnologi peternakan tepat guna
Pengadaan sarana Peternakan 223.300
6
245.630
6
270.193
292 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.239.335
Dinas Pertanian dan Peternakan
11
Pencegahan dan Penangulangan Penyakit Ternak
Pendataan masalah Peternakan
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan penyakit ternak Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit penyakit endemik Pengawasan perdagangan ternak antar daerah 2
KEHUTANAN
2,1
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
1
Jumlah ternak yang dimusnakan Pengawasan lalulintas ternak
3
55.000
3
8.000
150.000
8.000
12
130.000
12
2
55.000
1
60.500
165.000
143.000
55.000
2
8.000
12
1
66.550
181.500
157.300
60.500
2
8.000
12
1
73.205
199.650
173.030
66.550
2
80.525
12
8.000
219.595
40.000
12
190.333
60
1
73.205
6
335.780
915.745
793.663
Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan
310.255
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (kehutanan)
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Perkebunan
2
Sosialisasi dan pendataan masalah peternakan Terlaksananya vaksinasi
Dinas Kehutanan Tersedianya sarana dan prasarana pendukung usaha perkebunan rakyat
3 paket
100.000
3 paket
110.000
3 paket
121.000
3 paket
133.100
3 paket
146.410
15 paket
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perkebunan
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan
293 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
610.510
Pembangunan Pusat - Pusat Penampungan Produksi Hasil Perkebunan Masyarakat yang akan Dipasarkan
Terbangunnya tempat penampungan produksi hasil perkebunan masyarakat
1 unit
50.000
1 unit
55.000
1 unit
60.500
1 unit
66.550
1 unit
73.205
5 unit
305.255
Dinas Kehutanan
Program Peningkatan Penerapan teknologi Perkebunan Dinas Kehutanan
3
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Perkebunan Tepat Guna
4
3 paket
120.000
3 paket
132.000
3 paket
145.200
3 paket
159.720
3 paket
175.692
15 paket
732.612
Program Peningkatan Produksi Perkebunan Penyuluhan Peningkatan Produksi perkebunan
Penyediaan Sarana Produksi perkebunan
Pengembangan Bibit Unggul perkebunan
5
Tersedianya sarana dan prasarana teknologi perkebunan tepat guna
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan Tersosialisasiny a metode peningkatan produksi tanaman perkebunan Tersedianya sarana produksi perkebunan rakyat Tersedianya bibit unggul tanaman perkebunan
5 kali
45.000
5 kali
5 paket
50.000
5 paket
5.000 btg
45.000
5.000 btg
49.500
55.000
49.500
5 kali
5 paket
5.000 btg
54.450
60.500
54.450
5 kali
5 paket
5.000 btg
59.859
66.550
59.859
5 kali
65.884
15 kali
5 paket
73.205
15 paket
5.000 btg
65.884
25.000 btg
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Dinas Kehutanan
305.255
Dinas Kehutanan
274.693
Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan
294 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
274.693
Pengembangan Hutan Tanaman
Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu
Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan
6
Pengembangan diverisifikasi tanaman
300.000
100 Ha
3 kelompok
75.000
3 kelompok
1 Tahun
35.000
1 Tahun
330.000
82.500
38.500
100 Ha
3 kelompok
1 Tahun
363.000
90.750
42.350
100 Ha
3 kelompok
1 Tahun
399.300
998.256
46.585
100 Ha
439.230
500 Ha
3 kelompok
109.807
3 kelompo k
1 Tahun
51.243
1 Tahun
1.831.530
Dinas Kehutanan
1.356.313
Dinas Kehutanan
213.678
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan Tersusunnya data statistik komoditas perkebunan rakyat Terdapatnya areal pengembangan diverisifikasi tanaman
10 Exemplar
45.000
10 Exemplar
100 Ha
250.000
100 Ha
49.500
275.000
10 Exemplar
100 Ha
54.450
302.500
10 Exemplar
100 Ha
59.895
332.750
10 Exemplar
65.884
50 Exempla r
100 Ha
366.025
500 Ha
274.729
Dinas Kehutanan
1.526.275
Dinas Kehutanan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pekebunan Promosi Atas hasil produksi perkebunan unggulan Daerah
8
100 Ha
Program Peningakatan Ketahanan Pangan (Perkebunan) Penyusunan data base potensi produk pangan perkebunan
7
Tersedianya areal pengembangan hutan tanaman / hutan rakyat Terdapat kelompok tani binaan pengembangan hasil hutan non kayu Terlaksananya pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan
Dinas Kehutanan Terselenggaran ya promosi atas hasil produksi perkebunan unggulan daerah
2 Kali
60.000
2 Kali
66.000
2 Kali
72.600
2 Kali
79.860
2 Kali
87.846
10 Kali
Program Pemanfaatan Sumberdaya hutan
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan
295 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
366.306
Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan
Terlaksananya pengelolaan dan pemanfaatan hutan sesuai peruntukannya
2 Lokasi
150.000
2 Lokasi
165.000
2 Lokasi
181.500
2 Lokasi
199.650
2 Lokasi
219.615
10 Lokasi
915.765
Dinas Kehutanan
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Dinas Kehutanan
9
Pengembangan Hutan Masyarakat adat
10
2 unit
35.000
2 unit
38.500
2 unit
42.350
2 unit
46.585
2 unit
51.243
2 unit
213.678
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Penanaman Pohon pada Kawasan Hutan Industri dan Hutan Wisata
Pemeliharaan Kawasan Hutan Industri dan hutan wisata
11
Terselenggaran ya pengembangan hutan masyarakat adat
Dinas Kehutanan Terlaksananya penanaman pohon pada areal hutan wisata Terlaksananya pemeliharaan tanaman pada areal hutan wisata
1 unit
100.000
1 unit
1 unit
100.000
1 unit
110.000
110.000
1 unit
1 unit
121.000
121.000
1 unit
1 unit
133.100
133.100
1 unit
146.100
5 unit
1 unit
146.100
5 unit
610.200
Dinas Kehutanan
610.200
Dinas Kehutanan
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan Terselenggaran ya pelatihan petani dan pelaku agribisnis
2 kali
75.000
2 kali
82.500
2 kali
90.750
2 kali
99.250
2 kali
109.807
10 kali
296 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
457.307
Dinas Kehutanan
Peningkatan Kemampuan Lembaga petani
12
1 dok kerjasama
80.000
1 dok kerjasama
88.000
1 dok kerjasama
96.800
1 dok kerjasama
106.840
1 dok kerjasama
117.128
5 dok kerjasam a
488.768
Program Pemanfaatan Potensi Sumbardaya Hutan Perencanaan dan Pengembangan hutan kemasyarakatan
13
Terbentuknya pola kerjasama dan kemitraan petani pekebun dalam rangka peningkatan kemampuan lembaga petani
Dinas Kehutanan Terbentuknya pola kerjasama dan kemitraan petani sekitar hutan pelaku HKm
1 dok kerjasama
45.000
1 dok kerjasama
49.500
1 dok kerjasama
54.450
1 dok kerjasama
59.895
1 dok kerjasama
65.884
5 dok kerjasam a
274.729
Program Rahabilitasi Hutan dan Lahan Koordinasi penyelenggaraan Reboisasi dan Penghijauan Hutan
Pembuatan bibit/ benih tanaman kehutanan
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan Gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan Terselenggaran nya event-event koordinasi penyelenggaraa n reboisasi dan pengehijauan Tersediannya bibit/ benih tanaman kehutanan guna mendukung upaya rehabilitasi hutan dan lahan Terselenggaran ya pembinaan pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi huan dan lahan
5 Kegiatan
25.000
176.000 Batang
176.000
176.000 Batang
1 Tahun
40.000
1 Tahun
5 Kegiatan
27.500
193.600
44.000
5 Kegiatan
176.000 Batang
1 Tahun
30.250
212.960
48.400
5 Kegiatan
176.000 Batang
1 Tahun
33.275
234.256
53.240
5 Kegiatan
36.602
10 Kegiatan
152.627
Dinas Kehutanan
176.000 Batang
257.681
880.000 Batang
1.074.497
Dinas Kehutanan
1 Tahun
58.564
5 Tahun
244.204
Dinas Kehutanan
297 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
Pembuatan bangunan konservasi tanah**)
14
Terlaksananya sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan Terlaksananya Pembuatan bangunan konservasi tanah
5 Kegiatan
40.000
2 Paket
200.000
5 Kegiatan
2 Paket
44.000
220.000
5 Kegiatan
2 Paket
48.400
242.000
5 Kegiatan
2 Paket
53.240
266.200
5 Kegiatan
58.564
10 Kegiatan
2 Paket
292.820
10 Paket
244.204
Dinas Kehutanan
1.221.020
Dinas Kehutanan
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya hutan Pencegahan dan pengendalian kebakaran Hutan dan lahan
Sosialisasi Pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan
Penanggulangan Kebakaran Hutan dan lahan
Dinas Kehutanan Terlaksannya upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta gangguan hutan lainnya Terlaksananya sosialisasi pencegahan dan dampak kebakaran hutan dan lahan serta gangguan hutan lainnya Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta gangguan hutan lainya
1 Tahun
350.000
1 Tahun
3 Lokasi
45.000
3 Lokasi
3 Unit
150.000
3 Unit
385.000
49.500
165.000
1 Tahun
3 Lokasi
3 Unit
423.500
54.450
181.500
1 Tahun
3 Lokasi
3 Unit
465.850
59.895
199.650
1 Tahun
512.435
5 Tahun
3 Lokasi
65.884
15 Lokasi
3 Unit
219.615
15 Unit
298 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2.136.785
Dinas Kehutanan
274.729
Dinas Kehutanan
915.765
Dinas Kehutanan
Penyuluhan kesadaran Masyarakat mengenai dampak perusakan hutan
15
Terselenggaran ya penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan
3 Lokasi
45.000
3 Lokasi
49.500
3 Lokasi
54.450
3 Lokasi
59.895
3 Lokasi
65.884
15 Lokasi
274.729
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Pembuatan Tanaman Hutan Kota dan Ruang terbuka hijau lainnya**)
Pemeliharaan Areal Hutan dan ruang terbuka hijau lainnya**)
3
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
3,1
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
1
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Penyusunan regulasi bidang pertambangan dan energi
Sosialisasi regulasi bidang pertambangan dan energi
Dinas Kehutanan
Dinas Kehutanan Terlaksananya penbuatan tanaman hutan kota dan ruang terbuka hijau lainnya Terlaksannya pemeliharaan areal hutan kota dan ruang terbuka hijau lainya.
2 Unit
100.000
2 Unit
2 Unit
100.000
2 Unit
110.000
110.000
2 Unit
2 Unit
121.000
121.000
2 Unit
2 Unit
133.100
133.100
2 Unit
146.410
10 Unit
2 Unit
146.410
10 Unit
610.510
Dinas Kehutanan
610.510
Dinas Kehutanan
DISTAMBEN Tersedianya regulasi dibidang pertambangan dan energi meningkatnya pemahaman yang jelas dalam pengelolaan energi dan sumber daya
-
-
200
1
61.233
200
25.000
65.000
-
-
200
70.000
-
-
200
74.000
1
30.000
2
200
80.000
1.000
299 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
55.000
350.233
Distamben
Distamben
mineral
Koordinasi dan pendataan tentang hasil produksi dibidang pertambangan
Pengelolaan izin usaha pertambangan daerah (SIPD & SIPA)
Bimbingan teknis dasar pertambangan
Peningkatan sumber daya manusia bidang pertambangan
Konservasi bahan galian daerah
Pengelolaan izin usaha minyak dan gas Pembinaan usaha minyak dan gas
2
Tersedianya data hasil produksi tambang Terbitnya izin pertambangan dan izin air permukaan dan air bawah tanah Tercapainya pengetahuan teknis dasar pertambangan bagi pengelola Terlaksananya diklat SDM dibidang pertambangan terwujudnya pengelolaan limbah pasca tambang Terbitnya izin usaha migas Terwujudnya pengusahaan distribusi migas yang mencukupi kebutuhan lokal
4 lap
26.360
4 lap
40 izin
75.480
50 izin
30 org
42.266
30 org
-
-
4 lokasi
-
168 agen
3
58.380
-
6 lokasi
10 izin
83.815
168 agen
29.000
83.208
46.492
15.000
64.218
50.000
86.000
4 lap
32.000
60 izin
30 org
3
8 lokasi
10 izin
168 agen
91.839
51.141
4 lap
70 izin
30 org
3
15.000
70.639
55.000
90.000
35.000
10 lokasi
10 izin
168 agen
101.022
56.255
4 lap
37.000
20 lap
80 izin
111.124
300 izin
30 org
61.880
150 org
3
15.000
77.702
55.000
94.000
15.000
12
12 lokasi
85.432
40 lokasi
10 izin
60.000
40 izin
168 agen
98.000
840 agen
159.360
462.673
258.034
60.000
356.371
220.000
451.815
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Pengawasan penertiban kegiatan pertambangan rakyat
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
DISTAMBEN Terlaksananya kegiatan penambangan secara tertib
12 lap
86.781
12 lap
89.500
12 lap
95.000
12 lap
96.000
12 lap
98.000
60 lap
300 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
465.281
Distamben
Monitoring,evaluasi dan pelaporan dampak kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan rakyat
Penyebaran peta daerah rawan bencana alam geologi
3
Mewujudkan kegiatan pertambangan rakyat yang ramah lingkungan Tersedianya peta daerah rawan bencana di 9 kecamatan
4 lap
-
28.974
-
4 lap
9
31.000
90.000
4 lap
-
33.000
-
4 lap
-
35.000
-
4 lap
-
37.000
-
20 lap
9
164.974
90.000
Pembinaan Pengembangan dan pengawasan bid. Ketenagalistrikan, minyak dan gas Koordinasi pengembangan ketenagalistrikan
Peningkatan sumberdaya manusia bidang ketenagalistrikan
Survey kebutuhan tenaga listrik dan pembuatan rencana umum ketenagalistrikan
Pengembangan desa mandiri energi dan elektrifikasi daerah terpencil
Distamben
Distamben
DISTAMBEN Terwujudnya peningkatan investasi pada sektor ketenagalistrika n yang ramah lingkungan Tercapainya peningkatan kinerja operasional pegawai yang siap dalam melaksanakan tugas tersedianya sistem penyediaan tenaga listrik yang handal, aman dan ramah lingkungan terlaksananya pengembangan desa mandiri energi dan efek trifikasi daerah terpencil
-
-
3 paket
-
2 lokasi
3 org
27.000
-
4 paket
5 lap
34.933
2 lokasi
30.000
30.000
34.000
37.000
3 org
4 paket
5 lap
2 lokasi
35.000
35.000
38.000
37.000
3 org
4 paket
5 lap
2 lokasi
40.000
40.000
42.000
40.000
3 org
45.000
12 org
4 paket
45.000
19 paket
5 lap
45.000
20 lap
2 lokasi
45.000
10 lokasi
301 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
150.000
177.000
159.000
193.933
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4
300 RT
87.658
300 RT
92.000
300 RT
95.000
300 RT
99.000
300 RT
102.000
1500 RT
475.658
Program peningkatan pengelolaan potensi sumber daya alam Pembuatan peta potensi sumber daya alam
Peningkatan sarana dan prasarana potensi pertambangan (pengelolaan batuan)
Eksplorasi air bawah tanah dan pendugaan geolistrik
Pengembangan dan pemanfaatan air tanah
Pemantauan geologi pada pelaksanaan pengelolaan sumber daya mineral dan air bawah tanah
5
Tercapainya inspeksi teknis untuk instalasi pemaanfaatan tenaga listrik tegangan rendah
DISTAMBEN Tersedianya peta kawasan potensi sumber daya alam tersedianya produksi hasil usaha pengolahan batuan terlaksananya survey lokasi air bawah tanah dan geolistrik Terlaksananya pembuatan sumur bor untuk masyarakat tersedianya data geologi dan ABT
-
-
120
-
3
75.000
-
1
12 lap
120
10
150.671
1
77.630
12 lap
30.000
-
120
83.490
20.000
153.684
83.930
-
-
12 lap
-
120
91.830
-
1
-
-
85.500
12 lap
-
120
100.463
-
2
155.000
-
-
90.000
110.000
-
2
300.000
3
12 lap
600
10
320.000
7
97.000
60 lap
30.000
460.783
20.000
1.079.355
434.060
Program peningkatan sarana dan prasarana bidang penerangan jalan umum Penyerdiaan jasa pengelolaan penerangan jalan umum
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
Distamben
DISTAMBEN Tersedianya jasa pengelolaan penerangan jalan umum
78 org
834.580
78 org
853.500
78 org
875.000
78 org
925.000
78 org
950.000
390 org
302 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
4.438.080
Distamben
Pengadaan listrik jalan umum
Pemeliharaan rutin/berkala penerangan jalan umum
4
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
1
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir
600.000
3.600
200
535.165
225
900.000
650.000
2.800
250
700.000
670.000
2.800
275
700.000
700.000
2.800
700.000
300
750.000
#####
1.250
3.600.000
3.305.165
Distamben
Distamben
Dinas Perikanan Terbinanya kelompok ekonomi mastyarakat pesisir
1 thn
21.030
1 thn
23.133
1 thn
25.446
1 thn
27.990
1 thn
30.790
5 thn
128.389
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Pembentukan kelompok masyarakat swakarsa pengamanan sumberdaya kelautan
Gerakan pembersihan pesisir pantai
Pengawasan ilegal fhising
3
24
KELAUTAN DAN PERIKANAN
4,1
2
Terlaksananya pengadaan listrik jalan umum Tersedianya pemeliharaan penerangan jalan umum
Dinas Perikanan
Dinas Perikanan
Terbentuknya masyarakat pengawas sumberdaya kelautan terciptanya kebersihan peisir pantai Terjaganya kelestarian sumberdaya hayati
-
-
1 thn
1 thn
23.100
1 thn
1 thn
176.800
1 thn
45.000
25.410
196.600
1 thn
1 thn
1 thn
49.500
27.951
216.348
1 thn
1 thn
1 thn
54.450
30.746
237.952
1 thn
59.859
5 thn
1 thn
33.820
5 thn
1 thn
261.781
5 thn
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Dinas Perikanan
141.027
Dinas Perikanan
1.089.481
Dinas Perikanan Dinas Perikanan
303 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
208.809
4
Pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap
1 thn
26.100
1 thn
Pemeliharaan rutin/berkala tempat pelelangan ikan
1 thn
79.250
1 thn
Rehab sedang/berat tempat pelelangan ikan
1 thn
49.550
1 thn
Pendampingan pada kelompok perikanan budidaya
Pembinaan dan pengembangan perikanan
54.505
1 thn
1 thn
31.581 95.892
59.955
1 thn 1 thn
1 thn
34.739 105.461
65.951
1 thn
38.213
5 thn
1 thn
116.029
5 thn
1 thn
72.546
5 thn
157.343
Dinas Perikanan
483.807
Dinas Perikanan
302.507
Dinas Perikanan Dinas Perikanan
Terlaksananya pengembangan balai benih ikan Meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat pembudidaya Meningkatnya produksi dan kualitas perikanan budidaya
1 thn
46.750
1 thn
1 thn
27.350
1 thn
1 thn
38.500
1 thn
51.425
30.085
42.550
1 thn
1 thn
1 thn
56.567
33.093
46.946
1 thn
1 thn
1 thn
62.224
36.402
51.642
1 thn
66.446
5 thn
1 thn
40.043
5 thn
1 thn
56.507
5 thn
283.412
Dinas Perikanan
166.973
Dinas Perikanan
236.145
Dinas Perikanan
Program Peningkatan Kehidupan Nelayan Peningkatan kehidupan nelayan
6
87.175
1 thn
Program Pengembangan Budidaya Perikanan Pengembangan bibit ikan unggul
5
26.710
Dinas Perikanan Meningkatnya taraf hidup nelayan
-
-
1 thn
125.000
1 thn
137.500
1 thn
151.250
1 thn
166.375
4 thn
580.125
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Pengwembangan sarana dan prsarana pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan Promosi atas hasil produksi perikanan kelautan unggulan daerah
Dinas Perikanan Dinas Perikanan
1 thn
18.000
1 thn
1 thn
157.000
1 thn
19.500
172.700
1 thn
1 thn
21.780
189.970
1 thn
1 thn
23.958
206.967
1 thn
26.353
5 thn
1 thn
229.863
5 thn
304 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
109.591
Dinas Perikanan
956.500
Dinas Perikanan
7
Pembinaan dan pengembangan pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan
1 thn
Desiminasi petugas pengendalian mutu hasil perikanan
-
Pembuatan data base kelautan dan perikanan kota palopo
9
-
1 thn
1 thn
15.950
150.000
1 thn
1 thn
17.545
165.000
1 thn
1 thn
19.299
181.500
1 thn
21.229
5 thn
1 thn
199.650
5 thn
78.523
696.150
Program Pengembangan Data Base dan Informasi Updating data statistik kelautan dan perikanan
8
4.500
Tersedianya data base kelautan dan perikanan Tersedianya data base dan informasi kelautan dan perikanan
1 thn
-
39.945
-
1 thn
1 thn
43.939
50.000
1 thn
-
48.333
-
1 thn
-
53.165
-
1 thn
-
58.483
-
5 thn
1 thn
243.865
50.000
Terbitnya dokumen
1 thn
286.000
1 thn
Pengembangan budidaya rumput laut
Terkelolanya bibit rumput laut
1 thn
44.500
1 thn
314.000 48.950
1 thn 1 thn
346.000 53.545
1 thn 1 thn
380.656 59.229
1 thn
416.732
5 thn
Dinas Perikanan
1 thn
65.152
5 thn
1.743.388
Dinas Perikanan
271.376
Dinas Perikanan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana DAK Bidang Kelautan dan Perikanan
Penyediaan sarana dan prasarana pemasaran
Dinas Perikanan
Dinas Perikanan
Kajian kawasan budidaya laut dan air tawar
Penyediaan sarana dan prasarana perikanan
Dinas Perikanan Dinas Perikanan
Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut Air Payau dan Air Tawar
Penyediaan sarana dan prasarana kelautan
Dinas Perikanan
Dinas Perikanan Tersedianya sarana dan prasarana kelautan Tersedianya sarana dan prasarana perikanan Terlaksananya penggunaan DAK bidang usaha dan
1 thn
1.470.950
1 thn
1.616.04 5
1 thn
1.729.84 9
1 thn
######
1 thn
2.153.617
5 thn
1 thn
2.011.512
1 thn
2.212.99 3
1 thn
2.434.29 3
1 thn
######
1 thn
2.945.494
5 thn
1 thn
566.100
1 thn
1 thn
826.827
5 thn
622.710
1 thn
694.981
1 thn
753.479
305 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
8.928.295
#######
3.464.097
Dinas Perikanan
Dinas Perikanan
Dinas Perikanan
pemasaran hasil
Penyediaan sarana dan prasarana startistik kelautan dan perikanan
10
Tersedianya sarana dan prasarana statistik kelautan dan perikanan
1 thn
43.146
1 thn
47.460
1 thn
52.206
1 thn
57.427
1 thn
63.170
5 thn
263.409
Program Pembangunan & Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pembangunan PPI Pontap
Dinas Perikanan
Dinas Perikanan Terlaksananya pembangunan PPI Pontap
-
-
1 thn
300.000
1 thn
330.000
1 thn
363.000
1 thn
399.300
4 thn
306 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
1.392.300
Dinas Perikanan
LAMPIRAN BAB. IX Tabel 9.2 Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kota Palopo 2013-2018 TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR
1 I
2
KONDISI KINERJA AWAL (2013)
3
2014
2015
2016
2017
2018
4
5
6
7
8
KONDISI KINERJA AKHIR
10
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Indeks Pembangunan Manusia (IPM) A
B
77,54
77,87
78,20
78,53
78,86
79,19
78,53
640.300
643.480
646.660
649.840
653.020
656.200
4,41
4,97
5,53
6,09
6,65
7,21
6,09
8,68
8,90
9,12
9,34
9,56
9,78
9,34
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan ekonomi 1
Daya Beli (rupiah)
2 3
Laju Inflasi (%) Pertumbuhan PDRB (Laju Pertumbuhan Ekonomi) (%)
649.840
4
PDRB per kapita (berlaku dlm juta rupiah)
2.637.545,42
2.793.584,45
2.949.623,48
3.105.662,51
3.261.701,54
3.417.740,57
3.105.662,51
5
PDRB per kapita (konstan dlm juta Rupiah)
1.087.419,80
1.143.862,20
1.200.304,60
1.256.747,00
1.313.189,40
1.369.631,18
1.256.746,88
6
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan (%)
9,69
8,90
8,11
7,32
6,53
5,74
7,32
97,33
97,42
97,51
97,60
97,69
97,78
9,9
9,9
9,9
9,9
9,9
10,0
107
107
108
109
110
111
93,73
95,83
97,93
100,03
102,13
105
Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1
Angka melek huruf (%)
2
Angka rata-rata lama sekolah (tahun)
3
Angka partisipasi kasar (%) a. SD/MI b. SMP/MTs
307 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
102,87
104,30
105,73
107,16
108,59
110
a. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Paket A b. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/ Paket B c. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA /Paket C
92,88
93,53
94,18
94,83
95,48
96,00
62,91
63,01
63,11
63,21
63,31
63,39
68,31
68,45
68,59
68,73
68,87
69,00
5
Angka usia harapan hidup (tahun)
71,00
71,30
71,70
72,10
72,70
73,10
6
Persentase balita gizi buruk (%)
0,02
0,02
0,02
0,02
0,01
0,01
1
1
1
1
1
1
c. SMA/SMK /MA 4
C
Fokus Seni Budaya dan Olahraga 1
II
Angka Partisipasi Murni (%):
Jumlah gedung (buah)
ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib A
B
Pendidikan 1
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%)
0,998
0,998
0,890
0,890
0,999
0,945
2
APK PAUD (%)
42,22
59
67
73
81
89
3
Angka Putus Sekolah (APS) % : a. APS SD/MI
0,059
0,050
0,040
0,030
0,020
0,010
b. APS SMP/MTs
0,054
0,050
0,030
0,020
0,010
0,000
7,85
7,90
7,95
8,00
8,05
4
Nilai Rata-rata Peserta UN Tingkat SD/MI
7,81
5
Nilai Rata-rata Peserta UN Tingkat SMP/MTs
7,22
7,25
7,30
7,35
7,40
7,50
0,67
0,94
1,21
1,48
1,75
2,00
Kesehatan 1
Angka Kematian Bayi (%)
308 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2 3
4
C
D
E
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%)
57,33
57,87
58,41
58,95
59,49
60,00
93,68
93,95
94,22
94,49
94,76
95,00
100
100
100
100
100
100
5
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%)
55,26
56,31
57,36
58,41
59,46
60,50
6
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (%)
60
61
62
63
64
65
7
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%)
44,80
44,84
44,88
44,92
44,96
45,00
8
Cakupan kunjungan bayi (%)
99,46
99,57
99,68
99,79
99,90
100
67,97
67,97
67,97
67,97
67,97
67,97
75,28
75,28
75,28
75,28
75,28
75,28
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
0,13
Pekerjaan Umum Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 1 (%) 2
Persentase rumah tangga bersanitasi (%)
3
Rasio Jaringan Irigasi
Perumahan 1
Pelayanan bencana kebakaran dikota palopo (%)
80
80
80
80
80
80
2
Jumlah mobil pemadam kebakaran diatas 30005000 liter pada WMK
90
90
90
90
90
90
3
Rumah tangga pengguna air bersih perpipaan (%)
84,75
84,75
84,75
84,75
84,75
84,75
Perda RPJPD
1
1
1
1
1
1
5
Perda RPJM DAERAH
1
1
1
1
1
1
5
Perencanaan Pembangunan 1 2
309 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
3 F
2
H
K
M
1
1
1
1
Alat pengujian kendaraan bermotor
5000
2000
2200
2200
2500
2700
101
101
101
101
101
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
101
1
Persentase Penanganan Persampahan (%)
81,23
81,99
82,75
83,51
84,27
85,00
2
Persentase Penduduk Berakses Air Bersih (%)
82,52
83,02
83,52
84,02
84,52
85,00
5
9,26
9,26
9,26
9,26
9,78
10,30
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (%)
37,94
37,94
37,94
37,94
37,94
37,94
2
Cakupan peserta KB Aktif (%)
73,47
73,47
73,47
73,47
73,47
73,47
3
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera (%)
14,45
14,45
14,45
14,45
14,45
14,45
Kependudukan dan catatan sipil Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan KB 1
J
1
Lingkungan Hidup
1 I
1
Perhubungan 1
G
Perwal RKPD
Ketenagakerjaan 1
Pelatihan keterampilan bagi anak terlantar
1743 Org
93 Org
30 Org
30 Org
30 Org
30 Org
2
Kemandirian hidup bagi penyandang cacat
17
17
22
27
32
38
3
Kualitas dan produktifitas tenaga kerja
148 Org
148 Org
376 Org
376 Org
392 Org
376 Org
6119
7000
7650
8000
8500
9000
231
250
250
250
250
250
75
78
80
80
85
85
1
1
1
1
1
1
Koperasi dan UMKM 1
Jumlah UMKM (unit)
2
Jumlah Wirausaha dan UMKM Baru (Unit)
3
Persentase Koperasi Aktif (%)
Statistik 1
Buku Palopo Dalam Angka
5
310 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018
2
Buku PDRB Kota Palopo
1
1
1
1
1
1
5
311 RPJMD PEMERINTAH KOTA PALOPO 2013-2018