Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2013 - 2019
Tim Penyusun: Pemerintah Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2014
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulilah kita panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena dengan karunia dan rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan Naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tahun 2013-2019 di Desa Wlahar Wetan. Penyusun Review Naskah RPJMDesa ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam rangka perencanaan mengenai pembangunan jangka menengah desa di Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya juga disampaikan atas dukungan semua pihak hingga tersusunnya Naskah Rancangan ini dan Tim Penulis menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki dalam laporan ini. Karena itu, kritik dan saran konstruktif sangat dihargai. Semoga Kegiatan yang dikerjakan ini memberikan manfaat yang nyata bagi Desa Wlahar Wetan di masa datang.
Wlahar Wetan, Oktober 2013
Tim Penyusun
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
SISTEMATIKA PENULISAN RANCANGAN RPJM-Desa BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Dasar Hukum
1.3.
Pengertian
1.4.
Maksud dan Tujuan
BAB II PROFIL DESA 2.1.
Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa 2.1.2. Demograf 2.1.3. Keadaan Sosial 2.1.4. Keadaan Ekonomi 2.1.5. Sarana dan Prasarana 2.2.
Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1.Pembagian Wilayah Desa 2.2.2.Struktur Organisasi Pemerintah Desa BAB III
POTENSI DAN MASALAH
3.1.
Potensi
3.2.
Masalah
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 4.1.
Visi dan Misi
4.1.1. Visi 4.1.2. Misi 4.2.
Kebijakan Pembangunan
4.2.1.Arah Kebijakan Pembangunan Desa 4.2.2.Potensi dan Masalah 4.2.3.Program Pembangunan Desa 4.2.4.Strategi Pencapaian BAB V
PENUTUP [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
DAFTAR TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6.
Klasifkasi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Luasan dan Penggunaan Lahan Desa Wlahar Wetan Jumlah Kepemilikan Ternak Desa Wlahar Wetan Jenis Kelembagaan Desa Wlahar Wetan
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran
1.
Lampiran 1 Peta Sosial Desa
2.
Lampiran 2 Data Potensi, Masalah, dan Tindakan Pemecahan Masalah
3.
Lampiran 3 Rencana Pembangunan Desa
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
BAB I PENDAHULUAN
1. 1.
Latar Belakang Amandemen keempat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 pasal 18 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi dimaksudkan untuk mempercepat proses terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dengan adanya Otonomi Desa berdasarkan hak dan asal usul yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diharapkan pemerintah desa mampu meningkatkan daya saing, melalui prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan dan meningkatkan daya guna potensi serta keanekaragaman sumber daya daerah. Di dalam penjabaran Undang-Undang secara jelas menyatakan bahwa Pemerintah Desa mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri namun dalam penyusunan perencanaan desa tetap harus memperhatikan perencanaan prioritas pemerintah daerah
pemerintah
provinsi
dan
pusat
sehingga
pencapaian
tujuan
desa
mendukung pencapaian tujuan nasional. Efektivitas pembangunan dalam mengatasi berbagai permasalahan untuk merespon kebutuhan dan menjawab tantangan perkembangan masyarakat sangat ditentukan sejauh mana proses pembangunan dapat meningkatkan kapasitas desa di dalam mencapai kemandirian dan kesejahteraan karena sebagian besar penduduk
berada
di
daerah
pedesaan.
Dengan
demikian,
keberhasilan
membangun desa akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan nasional secara makro. Dari cara pandang di atas, menjadi sangat penting untuk memacu peningkatan kapasitas masyarakat dan
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
aparatur pemerintahan desa dengan meningkatkan daya dukung (support system) dalam pengelolaan pembangunan yang mencakup, antara lain: 1. Mutu dan kesesuaian serta ketepatan perangkat lunak pembangunan desa
(peraturan perundangan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan teknis lain yang terkait), 2. Efektivitas sistem tata kelola dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa, 3. Kemampuan desa dalam menyelenggarakan pembangunan, 4. Kemampuan dan pemberdayaan masyarakat maupun aparatur Pemerintahan
Desa. Salah satu persoalan mendasar dalam penyelenggaraan pembangunan desa adalah terkait elemen Perencanaan Pembangunan Desa, RPJM-Desa merupakan dokumen yang menunjukkan arah tujuan dan kebijakan pembangunan desa. Maka kualitas RPJM-Desa menjadi sangat penting untuk diperhatikan baik dari segi proses penyusunan, kualitas dokumen maupun kesesuaiannya dengan Peraturan Perundangan yang berlaku. Penyusunan RPJM-Desa berdasar pada Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 66 Tahun 2007 adalah untuk meningkatkan
efektivitas
pelaksanaan
Permendagri
serta
mendorong
dan
memfasilitasi Pemerintah Desa menyusun RPJM-Desa. Untuk mengakomodasi kepentingan tersebut perlu disediakan petunjuk teknis penyusunan RPJM-Desa yang merupakan turunan dari dan serta penjabaran secara rinci dari Permendagri Nomor 66 Tahun 2007. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Perancanaan Pembangunan Desa bahwa Kepala Desa terpilih harus membuat RPJM-Desa 3 (Tiga) bulan setelah pelantikan yang
selanjutnya
digunakan
sebagai
pedoman
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Desa maupun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa ke Bupati. Dalam rangka perencanaan pembangunan nasional, pemerintah, provinsi dan daerah harus memperhatikan kewenangan yang diberikan oleh pemerintah daerah dan pedoman tata kelola pemerintahan. Oleh karena itu tujuan dan sasaran pembangunan harus memperhatikan permasalahan yang menjadi [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
lingkup nasional maupun amanat pembangunan yang diberikan oleh pemerintah, provinsi dan daerah. Alokasi sumber daya desa harus mendukung penyelesaian masalah nasional dan masalah yang dihadapi daerah itu sendiri. RPJM-Desa Tahun 2013-2019 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyumas Tahun 2005-2025. Secara tujuan dan sasaran pembangunan desa Wlahar Wetan adalah tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (good government) kelembagaan dan organisasi perangkat desa, laju pertumbuhan penduduk yang terkendali, pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia, penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan dan peningkatan kualitas akses terhadap kebutuhan dasar, pengembangan potensi ekonomi lokal berskala produktif, pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi, meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan, tersedianya kelengkapan sarana dan prasarana pendukung perekonomian desa serta peningkatan kualitas ketertiban dan ketentraman masyarakat
desa
berdasarkan
kebutuhan
masyarakat
desa.
Dalam
upaya
melaksanakan dan mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah, terdapat beberapa peluang dan kendala strategis yang dapat mempengaruhi kinerja pembangunan,
yaitu
munculnya
beberapa
issue
strategis
nasional
yang
diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pemanasan Global (Global Warming), Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran, Aksesibilitas dan pelayanan pendidikan, Aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat, Belum optimalnya pemanfaatan kawasan atau tata ruang wilayah, Pembangunan dan pemeliharaan infrastuktur serta lingkungan, Keuangan, Aset dan Badan Usaha Milik Desa Masih rendahnya kinerja lembaga-lembaga kemasyarakatan desa. Pemerintah Desa Wlahar Wetan berusaha mengembangkan potensi dan
meminimalisasi kekurangan yang dimiliki untuk merespon peluang dan kendala yang muncul atas issue-issue strategis tersebut guna melaksanakan dan mencapai [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
kinerja pembangunan jangka menengah 2013-2019. Perencanaan pembangunan desa adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan global. Untuk maksud tersebut diperlukan upaya yang tepat dalam mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar-benar nyata serta pada akhirnya mampu untuk diatasi dengan baik dan tepat sasaran. Sesuai dengan flosofs pembangunan yang ada sekarang ini yaitu “Desa Membangun” melalui bentuk dan peran partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk menggali kebutuhan masyarakat bukan hanya sekedar keinginan dari masyarakat saja melainkan suksesnya pembangunan di desa perlu adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat serta pihak-pihak terkait. 1. 2. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa adalah: 1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembar
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3) Undang-Undang Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4844); [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 9) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); 10) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah; 12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 13) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader
Pemberdayaan Masyarakat; 14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profl Desa/Kelurahan; 15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 16) Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa; 17) Peraturan Bupati Banyumas Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pedoman Tata
Cara Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyumas; [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
18) Peraturan Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Desa (Berita Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2010 Nomor 636/140). 19) Peraturan Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2018; 20) Peraturan Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2014 tentang Tentang Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Berita Desa Pemerintah Desa Wlahar Wetan Tahun 2014 Nomor 2). 1.3. Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas adalah dokumen perencanaan pembangunan desa untuk periode 6 (enam) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2019. 1.4. Maksud dan Tujuan 1.4.1.
Maksud
Penyusunan Dokumen RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013–2019 adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan untuk memberikan: 1. Arah kebijakan pembangunan Desa Wlahar Wetan, 2. Arah kebijakan keuangan Desa Wlahar Wetan, 3. Sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai selama 6 (enam) tahun kedepan
yang dituangkan dalam Program Pembangunan dan Rencana Kerja. 1.4.2.
Tujuan
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Wlahar Wetan Tahun 2013–2019 ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menjabarkan visi, misi, sasaran, strategi, kebijakan-kebijakan dan
program-program pembangunan dan pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Wlahar Wetan. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
2. Sebagai pedoman dasar perencanaan, kegiatan, pelaksanaan pembangunan
desa secara lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam 6 (enam) tahun dan merangkum kegiatan masyarakat dalam pembangunan desa yang dijabarkan dalam kegiatan Rencana Kerja Pembangunan Tahunan Desa Wlahar Wetan. 3. Menampung
berbagai
aspirasi
pemangku
masyarakat kepentingan
dan
membangun
(stakeholders)
konsensus
dengan
pembangunan
untuk
menentukan arah pembangunan Desa Wlahar Wetan di masa yang akan datang
yang
penyusunannya
mengacu
dan
menyelaraskan
kebijakan
pembangunan sesuai kepada RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RPJMD Kabupaten Banyumas.
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
BAB II PROFIL DESA
2.1. Kondisi Desa Desa Wlahar Wetan secara administrasi termasuk wilayah Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas ring selatan, terletak disebelah Timur Kecamatan Patikraja dan disebelah Utara Sungai Serayu. Dari Ibu Kota Kecamatan Kalibagor Desa Wlahar Wetan berjarak + 6 km yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu 15 menit, sedangkan Desa Wlahar Wetan dari pusat Kabupaten Banyumas yang bertempat di Purwokerto berjarak + 15 km yang dapat ditempuh mengunakan kendaraan bermotor sekitar 30 menit, orbitasi/jarak ke pusat pemerintahan provinsi 212 km dapat ditempuh menggunakan mobil sekitar 4 jam dan ke pusat pemerintahan negara 447 km dapat ditempuh menggunakan mobil sekitar 8 jam. 2.2. Sejarah Pembangunan Desa Sejarah Desa Wlahar Wetan dimulai dengan cerita sesepuh-sesepuh desa yang tidak tercatat dalam dokumen resmi pemerintahan desa baik sebelum kemerdekaan maupun sesudah kemerdekaan cerita tersebut merupakan cerita turun temurun yang dilakukan antar generasi. Desa Wlahar Wetan dahulu pada masa sebelum kemerdekaan yakni Pada akhir tahun 1904 Kilurah Karawang telah memimpin Desa Wlahar Wetan yang selanjutnya digantikan oleh Kilurah Wangsa Reja pada tahun 1905 sampai tahun 1945 dengan kepemimpinannya yang cukup lama yakni selama 45 tahun sebelum merdeka. Berdasarkan sejarah yang informasinya diberikan secara turun temurun kepada generasi berikutnya bahwa perjalanan panjang sejarah desa Wlahar Wetan yang tercatat dan merupakan hasil dari wawancara beberapa tokoh masyarakat yang pernah mengalami Lurah atau Kepala Desa di Desa Wlahar Wetan yang dialami oleh tokoh masyarakat yang dapat menceritakan sejarahnya dimulai kepemerintah desa dalam periode waktu
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
yang pernah menjadi lurah atau Kepala Desa sejak tahun 1904 sampai dengan tahun 2014 adalah: 1. Kilurah Karawang
Pada masa sebelum kemerdekaan jabatan lurah merupakan bagian dari ketua adat
yang
jabatannya
tidak
terbatas
dan
dapat
diturunkan
kepada
anak-anaknya. Menurut cerita orang tua yang pernah mengalami Kilurah Karawang memimpin Desa Wlahar Wetan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. 2. Kilurah Wangsareja
Merupakan pengganti dari lurah terdahulu dari tahun 1905 sampai tahun 1945 Kilurah Wangsareja memulai kepemimpinannya selama 45 tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. 3. Sanwirejda (Daldiri)
Merupakan lurah yang memimpin Desa Wlahar Wetan menurut cerita menjabat menjadi lurah pada awal-awal kemerdekaan Indonesia sampai tahun 1986 yang pada masa kepemimpinannya cukup jelas sehingga terbentuk pembangunan fsik antara lain: a)
Pembangunan sarana pendidikan sekolah dasar,
b)
Pembagian rukun kampung,
c)
Dibangunnya kantor desa,
d)
Dibangunnya sarana olah raga,
e)
Dibangunnya jalan besar desa.
Pada Tahun 1985 ditunjuk Bpk. Kastono sebagai Ymt. Kepala Desa Wlahar Wetan guna membuat dan melaksanakan proses pemilihan Kepala desa di akhir tahun 1985. 4. Warno
Kepemimpinan selanjutnya melalui sistem atau proses demokratis maka terpilihlah Bapak Warno sebagai Kepala Desa yang menjabat mulai tahun 1986 sampai dengan tahun 1994. Dimasa kepemimpinannya juga nampak kemajuan dan penyempurnaan pembangunan yang telah direncanakan antara lain: a)
Penyempurnaan Kantor Desa, [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
b)
Masuknya jaringan listrik PLN masuk desa,
c)
Diadakannya kegiatan pertanian supra insus,
d)
Dibidang keagamaan terbangunnya sarana-sarana ibadah yang lebih baik,
e)
Masuknya Program Pendidikan Kejar paket A.
Dengan adanya kekosongan waktu masa jabatan pada Tahun 1994 di perbantukan tugas-tugas kepala desa dengan ditunjuk Ymt. Kepala Desa yaitu Bpk. Suwarto. 5. B. Siran
Pemilihan Kepala Desa selanjutnya yang terpilih Bapak Basiran yang menjabat dari tahun 1995 sampai dengan 1999. Pada masa kepemimpinan beliau juga banyak dirasakan oleh warga masyarakat Desa Wlahar Wetan terutama dibidang olahraga yang beberapa kali Desa Wlahar Wetan mendapat juara kompetisi sepak bola dalam berbagai turnamen dan kejuaraan tingkat Kecamatan, dengan hasil pembangunan berupa: a) Pembangunan Jalan Desa, b) Pembangunan Pasar Desa, c) Pembentukan Koperasi MEKAR, d) Kepengurusan Karang Taruna Bina Pagar Muda XX e) Pelatihan HANSIP/HANRA. Dengan meninggalnya Kepala Desa Bpk. B. Siran sebelum purna tugas kepemimpinan,
maka
jabatan
Kepala
Desa
Wlahar
Wetan
mengalami
kekosongan, berdasarkan SK Bupati Banyumas No. 141/666/1999 tanggal 15 Juli 1999 ditunjuk Ymt. Kepala Desa Wlahar Wetan Periode 1999-2000 (Bpk. Arif Hidayat) sehingga terlaksanakan kurang lebih sebagai berikut: a) Pembentukan Dharma Tirta, b) Program bantuan dana cengkih kepada kelompok tani, c) Pembuatan Embung dan bantuan lumbung desa untuk simpan pinjam, d) Pembinaan UED-SP dan PDM-DKE, e) Pembenahan dan penantaan kantor desa. dan dilanjutkan dengan penunjukan kembali Ymt. Kepala Desa Suwarto di tahun 2000-2001 dengan kegiatan yang dihasilkan berupa Proyek P3DT Tahun 2000.
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
6. Darsono
Pada masa pemilihan selanjutnya terpilihlah Bpk. Darsono sebagai Kepala Desa masa periode tahun 2001 sampai dengan 2006. Pada masa kepemimpinan beliau juga banyak pembangunan yang dirasakan masyarakat Desa Wlahar Wetan baik dibidang sarana prasarana pertanian dan tempat-tempat ibadah yang lebih memadai serta sarana perhubungan jalan desa yang lebih bagus, dengan hasil pembangunan berupa: a) Adanya Proyek Pendukung Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
Daerah (P2MPD) untuk pengerasan jalan desa, b) Rehabilitasi Gedung Balai Desa, c) Pembangunan Rehabilitasi Poliklinik Kesehatan Desa, d) Perbaikan DAM saluran irigasi dan Pendataan PSE 05.
Dengan adanya kekosongan waktu masa jabatan pada Tahun 2006-2007 di perbantukan tugas-tugas kepala desa dengan ditunjuk Ymt. Kepala Desa yaitu Bpk. Arif Hidayat. 7. Slamet
Menjabat menjadi Kepala desa sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2013, Pembangunan yang telah dilaksanakan adalah: a) Pengaspalan jalan desa dan pembuatan jalan setapak (biaya swadaya, ADD b) c) d) e) f) g) h)
dan Alokasi dana Kabupaten), Normalisasi saluran irigasi dengan alat berat (excavator), Adanya Program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), Pembuatan tembok keliling kuburan desa, Adanya Program TMMD pengaspalan Jalan Desa ke Grumbul Taman Sari, Pengembangan pembangunan gedung balai desa tahap I dan II, Kegiatan PNPM Pedesaan berupa pembangunan Drainase dan Talud, Kegiatan pendidikan melalui bantuan keuangan langsung dari DEPSOS
untuk anak sekolah dasar, i) Kegiatan kesehatan melalui POSYANDU melalui 4 posyandu balita dan 1 pos lansia. Selanjutnya Bpk. Dodiet Prasetyo Adiyanto, ST terpilih sebagai Kepala Desa untuk masa periode jabatan tahun 2013 sampai dengan 2019.
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Demikian sekelumit sejarah pembangunan Desa Wlahar Wetan sampai dengan saat ini dan dengan PDPP ini maka diharapkan dapat menghasilkan dokumen RPJM-Desa yang akan mendorong dan memacu pembangunan secara maksimal di berbagai bidang bagi Desa Wlahar Wetan.
2.3. Demograf 2.3.1.
Letak dan Luas Wilayah
Desa Wlahar Wetan terdiri atas 2 Dusun yaitu Dusun I dan Dusun II. Wilayah Dusun I berada di sebelah timur yang terdiri dari 1 RW dan 8 RT, dan Dusun II terletak di sebelah Barat yang terdiri dari 1 RW dan 10 RT, yang merupakan daerah dataran rendah dan mempunyai batas-batas sebagai berikut: • Sebelah Utara Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor, •
Sebelah Selatan Grumbul Congot Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor,
•
Sebelah Barat Desa Wlahar Kulon Kecamatan Patikraja,
•
Sebelah Timur Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor.
Luas wilayah Desa Wlahar Wetan adalah = 384, 29 ha/m2, terbagi atas: •
Tanah sawah
: 195, 69 ha/m2
•
Tanah tegalan
: 75, 60 ha/m2
•
Tanah darat
: 28, 60 ha/m2
•
Tanah lain – lain
: 84,40 ha/m2
2.3.2.
Topograf dan Jenis Tanah
Desa Wlahar Wetan terletak di antara 109⁰27’30’’-109⁰28’13’’ garis Bujur Timur dan 7⁰50’-7⁰50’84’’ garis Lintang Selatan memiliki topograf dataran rendah dengan kemiringan rata-rata 4% dan berada pada ketinggian rata-rata 25-100 dpl dengan bentuk topograf agak bergelombang sampai berbukit. Desa Wlahar Wetan memiliki jenis konfgurasi jenis vertisol tanah liat tinggi yang mengembang pada
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
waktu basah dan pecah-pecah pada waktu kering, yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: •
Tanpa horizon eluviasi dan iluviasi.
•
Koefsien mengembang dan mengerut tinggi jika dirubah kadar airnya.
•
Bahan induk basaltik atau berkapur.
•
Mikroreliefnya gilgei.
•
Konsistensi luar biasa plastis. Tanah ini tersebar di daerah dengan musim kering musiman. Di pulau jawa
banyak digunakan untuk lahan pertanian padi sawah. Di Indonesia jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tempat yang tingginya tidak lebih dari 300 meter di atas muka laut. Melihat dari struktur yang mengembang
pada waktu basah dan
pecah-pecah pada waktu kering dan ciri-ciri maka suhu tanah ini tergantung musim di daerah tersebut. Ketika musim kering suhu di daerah tersebut akan panas begitu juga dengan tanah sehingga tanah akan pecah-pecah begitu pun sebaliknya.
2.3.3.
Iklim
Karena letak wilayahnya pada topograf dataran rendah maka Desa Wlahar Wetan termasuk beriklim tropik dengan suhu atau temperatur tahunan rata-rata antara 32-36⁰C dan kelembaban rata-rata 55%-70% serta termasuk daerah yang berkategori sifat hujannya dibawah normal dilihat distribusi bulanan curah hujan yang rendah antara 21-50 mm (Data BMKG) dan pergantian musim hujan dan kemarau nyata. 2.4. Keadaan Sosial Ekonomi 2.4.1.
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Wlahar Wetan pada akhir bulan Desember tahun 2013 mencapai 3.372 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 1.726 jiwa
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
(51,19%) dan perempuan sebanyak 1.646 jiwa (48,81%), memiliki 931 KK sehingga dalam setiap keluarga rata-rata terdiri dari 4 (empat) orang. Tabel 2.1. Klasifkasi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelompok Umur (Tahun)
Laki-laki (Jiwa)
0–5
151
148
299
6 – 10
115
122
237
11 – 15
105
96
201
16 – 20
120
102
222
21 – 25
155
144
299
26 – 30
143
124
267
31 – 35
102
112
214
36 – 40
126
109
237
41 – 45
120
110
230
46 – 50
129
120
249
51 – 55
117
103
220
56 – 60
103
105
208
61 – 65
101
96
197
66 – 70
87
85
172
> 71
52
70
118
Jumlah
1726
1646
3372
Perempuan (Jiwa)
Jumlah (Jiwa)
Sumber : Data sekunder Desa Wlahar Wetan, 2013
Ketersediaan tenaga kerja dapat dilihat dari jumlah penduduk menurut klasifkasi umur. Kurangnya ketersediaan tenaga kerja menyebabkan tingginya anggaran pembangunan karena harus menyediakan tenaga kerja dari luar daerah. Namun sebaliknya apabila disuatu daerah terjadi lonjakan jumlah tenaga kerja maka akan terjadi persaingan yang kurang sehat antar pekerja dan banyaknya angkatan kerja terpaksa keluar dari daerah untuk mendapatkan pekerjaan. Maka pada umumnya masyarakat pedesaan lebih banyak angkatan kerja yang berusia lanjut sehingga proses pembangunan sedikit mengalami kendala karena yang memiliki potensi dan keahlian biasanya enggan untuk tinggal di pedesaan. Usia angkatan kerja dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu: [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
1) Angkatan kerja muda usia 15-25 tahun; 2) Angkatan kerja sedang usia 25-55 tahun dan; 3) Angkatan kerja tua usia diatas 55 tahun.
Maka dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa ketersediaan tenaga kerja Desa Wlahar Wetan dari jumlah penduduk untuk angkatan kerja muda mencapai 15,460 %, angkatan kerja sedang sebesar 42,047 % sedangkan untuk angkatan kerja tua sebesar 17,122 %. 2.4.2.
Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Wlahar Wetan termasuk masih sedang karena kondisi ekonomi dan pemahaman akan pentingnya pendidikan masih belum maksimal yakni angka putus sekolah dasar masih ada pada tahun-tahun sebelumnya. Desa hanya memiliki satu SD Negeri, 1 buah Yayasan Taman Kanak-kanak. Baru pada tahun 2010 berdiri Kelompok Bermain PAUD, Sehingga diharapkan dapat meningkatkan jenjang kelulusan masyarakat yang tadinya hanya tamat SD namun kedepan minimal masyarakat lulus pada tingkat SMP dan program nasional pendidikan dasar 9 tahun di Desa Wlahar Wetan dapat tercapai 100% dan menekan angka putus sekolah pendidikan dasar. Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah (Jiwa)
1
Tidak tamat SD
50
2
Tamat SD
125
3
Tamat SMP
378
4
Tamat SMA
274
5
Tamatan D1
21
6
Tamatan D2
5
7
Tamatan D3
15
8
Tamatan S1
12 Jumlah
880
Sumber : Data sekunder Desa Wlahar Wetan, 2013
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
2.4.3.
Oktober 2014
Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat sangat dipengaruhi oleh dimana mereka tinggal dan hidup karena Desa Wlahar Wetan termasuk dalam wilayah pertanian maka sebagian besar mengandalkan hidup pada hasil pertanian baik itu pertanian sawah maupun pertanian kebun. Ketersediaan tenaga kerja untuk Desa Wlahar Wetan masih didominasi oleh lulusan SD/SMP atau yang sederajat hal ini dapat mempengaruhi kualitas kerja dan pengalaman serta pendapatan yang rendah, oleh karena itu mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah petani, buruh tani, pekerja bangunan, serta menjadi buruh diluar desa dengan penghasilan yang rendah. Dengan penghasilan yang rendah berpengaruh pada rendahnya tingkat pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian No.
Mata Pencaharian
Jumlah (Jiwa)
1.
Petani
427
2.
Buruh Tani
103
3.
PNS/TNI/POLRI
39
4.
Pegawai Swasta
52
5.
Pedagang
6.
Buruh Industri
65
7.
Buruh harian lepas
96
8.
Tukang
25
9.
Pengangkutan
16
Lain-lain
32
10.
121
Jumlah
976
Sumber : Data sekunder Desa Wlahar Wetan, 2013
2.6.4. Pola Penggunaan Lahan Penggunaan lahan masyarakat tidak lepas dari sejarah, dimana masa-masa penjajahan Belanda Desa Wlahar Wetan termasuk penghasil cengkeh karena pada masa itu cengkeh merupakan primadona untuk tanaman perkebunan. Akibat harga cengkeh yang rendah maka masyarakat banyak yang menebangnya kemudia [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
diganti dengan tanaman albasia. Namun pada dasarnya lahan yang dimiliki oleh masyarakat lebih menyukai dengan keanekaragaman hayati. Luas Desa Wlahar Wetan seluruhnya sekitar 384,29 Ha/m2, dimana penduduknya mempunyai pekerjaan sebagai petani, petani buruh dan buruh harian lepas. Maka pola pemilikan lahan sangat berkaitan erat dengan mata pencahariannya. Perincian masing-masing penggunaan lahan di Desa Wlahar Wetan adalah sebagai berikut: Tabel 2.4. Luasan dan Penggunaan Lahan Desa Wlahar Wetan No.
Penggunaan Lahan
Jumlah (Ha)
1.
Persawahan
195,690
2.
Pemukiman
38,600
3.
Pekarangan
28,510
4.
Perikanan
5.
Pangkuan hutan
6.
Pendidikan
0,420
7.
Perkantoran
0,115
8.
Lapangan
0,210
9.
Lain-lain
0,185 -
120,560 Jumlah
384,290
Sumber : Data sekunder Desa Wlahar Wetan, 2013
2.6.5. Kepemilikan Ternak Penduduk desa Wlahar Wetan sekitar 35% memelihara ternak kambing, baik kambing jawa randu maupun kambing kacang. Pemeliharaan ternak dipilih penduduk
desa
memanfaatkan
sebagai lahan
yang
tabungan
hidup
masih
tersedia
yang
juga
banyak
digunakan
padang
rumput
untuk dan
memanfaatkan dari hasil tanaman pertanian dan perkebunan sehingga pakan ternak bisa didapatkan. Jenis ternak yang dipelihara antara lain sapi, kambing, kelinci, ayam dan bebek. Pemeliharaan ternak dilakukan oleh penduduk desa wlahar wetan sebagai pekerjaan sambilan dan bukan sebagai pekerjaan pokok. Hewan ternak berupa sapi, kambing, ayam, sebagian besar dikandangkan oleh penduduk, hal ini [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
dikarenakan kterbatasan atau kurangnya lahan yang dimiliki. Jumlah kepemilikan binatang ternak dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.5. Jumlah Kepemilikan Ternak Desa Wlahar Wetan No.
Kepemilikan Ternak
Jumlah
1.
Jumlah Pemilik Ternak Sapi
105
2.
Jumlah Pemilik Ternak Kambing
165
3.
Jumlah Pemilik Ternak Kerbau
4
4.
Jumlah Pemilik Ternak Babi
2
5.
Jumlah Pemilik Domba
6.
Jumlah Pemilik Ternak Itik
7.
Jumlah Pemilik Ternak Ayam
8.
Jumlah Buruh Ternak
20 5 275 15 Jumlah
591
Sumber : Data sekunder Desa Wlahar Wetan, 2013
2.6.4.
Sistem Usaha Tani
Ditinjau dari komoditas yang diusahakan masyarakat adalah komoditas pertanian seperti padi, jagung, ketela, ubi jalar dan dari komoditas perkebunan seperti kopi, cengkeh, kelapa, jengkol, petai serta komoditas kehutanan seperti komoditas kayu albasia, sengon, bambu dan kayu tahun lainnya. Komoditas unggulan pada sekarang ini sudah tidak ada lagi, hal tersebut dikarenakan jenis tanaman yang diusahakan sangat bervariasi. Namun lebih didominasi oleh hasil kehutanan rakyat berupa albasia dan sengon. Pada tahun 2012 ini mulai dikembangan usaha tani jati unggul pola bagi hasil dengan memanfaatkan lahan pribadi untuk daerah-daerah yang tidak dapat digunakan untuk lahan produktif pertanian bekerjasama dengan unit UBH-KPWN Pusat Jakarta. 2.5.2.
Kelembagaan Desa
Dalam Hal ini kelembagaan desa diartikan organisasi yang
melaksanakan
berbagai fungsi mitra penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
desa, pembinaan dan pemberdayaan kemasyarakatan desa serta pelayanan sosial maupun kegiatan ekonomi. Kelembagaan desa yang ada sekarang ini sudah berjalan cukup baik hanya saja perlu peningkatan kapasitas pengurus agar lembaga yang ada bisa dan mampu mandiri dalam mengelola lembaga tersebut. Adapun lembaga yang ada yaitu : Tabel 2.6. Jenis Kelembagaan Desa Wlahar Wetan No.
Kelembagaan Desa
Jumlah
1.
Pemerintah Desa
8 Orang
2.
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
7 Orang
3.
LKMD
12 Orang
4.
RT
85 Orang
5.
RW
6 Orang
6.
PKK
45 Orang
7.
Hansip/Linmas
23 Orang
8.
Kader Pembangunan Desa (KPD)
9.
Karang Taruna
25 Orang
10.
Kelompok Tani (4 Kelompok)
90 Orang
10.
Kelompok Wani Tani (KWT)
55 Orang
11.
Lembaga BKD
12.
Kelompok Petani Pemakai Air (P3A)
13.
PAUD
7 Orang
14.
TPA/TPQ
6 Orang
15.
TK
4 Orang
5 Orang
3 Orang 95 Orang
Sumber : Data sekunder Desa Wlahar Wetan, 2013
2.5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pembangunan wilayah guna peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk sarana dan prasarana jalan di Desa Wlahar Wetan masih banyak [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
membutuhkan perbaikan dan rehabilitasi sebagai prasarana utama perhubungan jalan desa, ditambah adanya jalan utama jalur provinsi sekarang ini sebagai sarana transportasi angkutan baik lokal, kabupaten maupun nasional. Untuk sarana dan prasarana bidang pendidikan di Desa Wlahar Wetan sudah memiliki 1 (satu) unit Sekolah Dasar hanya saja butuh pengembangan adanya prasarana penunjangnya, lalu sudah berdirinya Pendidikan Anak Usia (PADU) tahun 2010 yang berubah program menjadi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan model Kelompok Bermain bernama POS PAUD Mulia Bangsa, dan pada tahun 2014 Pemerintah Desa merintik pendirian TK. Pertiwi dikarenakan belum tersedia melalui RKP Desa Tahun 2015 sedangkan SD sudah ada dengan adanya program SD Satu Atap namun untuk prasarana penunjang pada tahun mendatang masih kurang dari sarana prasarana belum lagi rehabilitasi ruang belajar dan ruang laboratorium yang lainnya. Sarana utama yang masih banyak kekurangan terutama masalah balai desa yang sudah rusak, rehabilitasi gedung pertemuan/serbaguna, lapangan sepak bola yang tidak memenuhi standar, sarana air bersih, jalan pertanian dan bendung/irigasi yang sampai saat ini masih bersifat irigasi setengah teknis tetapi tidak adanya aliran air dari induk kali banjaran III sehingga kondisi persawahan hanya mengandalkan tadah hujan/musim penghujan. 2.7. Kondisi Pemerintahan Desa Orbitasi (Jarak dari pusat pemerintahan) dari desa dengan : • • • •
Ke Ke Ke Ke
Pusat Pusat Pusat Pusat
Pemerintahan Kecamatan Ibukota Kabupaten Ibukota Propinsi Ibukota Negara
: : : :
6 Km 15 Km 212 Km 447 km
Lama Lama Lama Lama
tempuh tempuh tempuh tempuh
: : : :
15 menit 35 menit 6 jam 10 Jam
2.8. Pembagian Wilayah Desa 2.8.1.
Batas Wilayah
• •
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pekaja Kecamatan Kalibagor. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kaliori dukuh congot dan sungai
• •
serayu. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Wlahar Kulon kecamatan Patikraja. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kaliori. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Luas wilayah Luas Wilayah Desa Wlahar Wetan adalah 384,389 Ha, Luas wilayah terdiri dari : Tanah Tanah Tanah Tanah
• • • •
2.8.2.
Sawah Tegalan Darat Lain-lain
: : : :
195,69 75,600 28,600 84,499
Ha/M2 Ha/M2 Ha/M2 Ha/M2
Wilayah bawahan
Wilayah yang dikoordinasikan melalui Kepala Dusun meliputi : a. b.
Kepala Dusun I membawahi Grumbul wetan, rawa-wiru dan pertinggi. Kepala Dusun II membawahi gerumbul kulon, Taman sari, tambangan dan pengarengan /lor sawah.
Jumlah Rukun Warga ada 2 buah terdiri dari: a. RW 1 terdiri dari 8 RT b. RW 2 terdiri dari 10 RT
2.8.3. 1. 2. 3. 4.
Tanah Banda Desa
Tanah Sawah Tanah Pekarangan Kolam Lain-lain
2.9. 2.9.1.
: : : :
18,45 1,58 0,00 0,21
Ha Ha Ha Ha
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Perangkat Desa
Jumlah Perangkat Desa sebanyak 8 orang terdiri dari: Kepala Desa Kepala Urusan Keuangan Kepala Urusan Umum Kepala Dusun I Kepala Dusun II Kasi. Pemerintahan Dan Pembangunan 7. Kasi. Kesra/kesdaya 8. Staff Kasi Kesra (Kayim) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
: : : : : :
Dodiet Prasetyo Andiyanto, ST Warliyah Musabiyanto Sobirin Iksan Daryo
: Agus Sulistiyono : Solekhan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Sesuai dengan PERDA No. 12 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Pemerintah dan Perbup No. 21 Tahun 2008 serta Perdes No. 3 Tahun 2008 Pemerintah Desa Wlahar Wetan mengacu pola minimal dalam pelaksanaannya.
2.9.2.
Badan Perwakilan Desa
Badan Perwakilan Desa terdiri dari 7 orang: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ketua Wakil Ketua Sekretaris Kabid. Pemerintahan Kabid. Pembangunan Kabid. Kemasyarakat Anggota
: : : : : : :
Imam Supriyatno H Warsito Musdiarto Wartono Sartun Abu tolib Yulianto
Keputusan Bupati Banyumas No. 1847 Tahun 2013 tentang Peresmian Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Masa Bakti 2013-2019
Anggota Badan Permusyawaratan Desa Wlahar
[Type text]
Oktober 2014
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
BAB III POTENSI DAN MASALAH
3.1. Potensi Sebagaimana pada umumnya desa-desa sudah barang tentu sangat kaya dengan sumber daya alam baik berupa keindahan alam, kayu, sumber mata air. Desa Wlahar Wetan yang tidak begitu jauh dengan Sungai Serayu sudah barang tentu pada masa depan sangat memungkinan untuk dikembangkan sebagai penunjang ekonomi di bidang petanian, peternakan, perikanan, hortikultura dan agroindustri maupun agrobisnis. Disamping itu pada saat sekarang ini sudah dikembangkan
pertanian
usaha
tani
jati
unggul
pola
bagi
hasil
dengan
memanfaatkan lahan pribadi oleh masyarakat yang bekerjasama dengan unit UBH-KPWN Pusat Jakarta. Selain itu masih ada beberapa hal sumber daya alam yang masih bisa digali dan dikembangkan diantaranya : •
Lahan pertanian yang masih bisa ditingkatkan produktiftasnya dengan
•
penerapan berbagai teknik dan teknologi tepat guna, Sumber Daya Manusia yakni hampir 85% mata pencaharian masyarakat desa
•
adalah sebagai petani dan buruh tani, Lahan pekarangan yang belum secara
•
masyarakat, Wilayah dan sumber daya manusia yang produktif untuk meningkatkan
maksimal
termanfaatkan
oleh
pendapatan dan perekonomian. 3.2. Permasalahan Kondisi yang dihadapi desa Wlahar Wetan di era otonomi desa ke depan sangat komplek, sehingga membutuhkan penanganan yang cukup serius dan bersungguh-sungguh. Sejalan dengan visi pembangunan yang akan dijalankan dan ingin
diwujudkan
serta
mendasari
pada
misi
yang
akan
ditempuh
guna
mewujudkan visi pembangunan dimaksud, maka dapat diidentifkasi adanya 5
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
(lima) isue–isue strategis yang menjadi permasalahan pokok yang dihadapi desa saat ini: 1. Rendahnya pemberdayaan masyarakat dan kemampuan desa
Ditinjau
dari
aspek
ekonomi
berbagai
pembangunan
yang
dilaksanakan
permasalahan
selama
ini
antara
yang
dihadapi
lain
ditingkat
pemerintahan, kurangnya pengembangan usaha ekonomi produktif yang membuat pemerintah desa masih belum menemukan solusi karena lembaga yang ada tidak mendapatkan bimbingan teknis dan belum sepenuhnya dijalankan dengan program yang diterima, lemahnya kemampuan masyarakat untuk mengembangkan organisasi atau lembaga-lembaga kemasyarakatan desa. Dari aspek sosial terdapat keterbatasan data dan informasi serta ego sektoral dimana saling tumpang tindihnya pada lembaga yang ada, karena setiap ada program harus membuat lembaga baru yang mengurusi, padahal di desa sudah ada lembaga yang secara tugas dan fungsinya sama dan yang menjadi kesulitan adalah usulan program kerja lembaga tersebut kadang tidak dijalankan
oleh
anggota-anggotanya.
Dengan
tingkat
kemampuan
dan
pendidikan yang belum memadai maka dilapangan masih menghadapi kendala seperti kurangnya biaya untuk sosialisasi, sarana dan prasarana penunjang, kualitas sumber daya yang terbatas serta kultur budaya yang kurang mendukung disamping masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia itu sendiri. 2. Masih belum maksimalnya tingkat pendidikan masyarakat
Sebagai bagian dari rendahnya tingkat ekonomi maka berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan masyarakat karena tidak mampu membiayai sekolah anaknya sampai dengan pendidikan menengah dan putus sekolah. Dengan rendahnya pendidikan maka hasil dari pembangunan akan mengalami hambatan karena rendahnya penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesenjangan pendidikan terutama dialami oleh perbedaan tingkat pendidikan antara laki-laki dengan perempuan, maka kedepan diharapkan masyarakat sudah siap menjalankan program nasional pendidikan. Dilaksanakannya otonomi pendidikan menuntut peran sekolah, orang tua dan masyarakat turut [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
serta dalam perencanaan sampai dengan pengawasan bidang pendidikan karena permasalahan yang dihadapi sekarang ini antara lain, kurangnya pemerataan, rendahnya kualitas pelayanan pendidikan, belum optimalnya manajemen sistem pendidikan dan kurangnya keterlibatan masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan pendidikan. 3. Rendahnya derajat kesehatan masyarakat
Rendahnya derajat kesehatan masyarakat juga merupakan efek dari rendahnya tingkat ekonomi masyarakat, dimana biaya obat dan pelayanan kesehatan semakin meningkat sementara kemampuan masyarakat merosot. Dengan adanya Poliklinik/Pos Kesehatan Desa (PKD) maupun puskesmas pembantu tingkat desa diupayakan dapat memberikan pelayanan dasar kesehatan di masyarakat dan terjangkau juga dapat melayani masyarakat yang miskin. Disamping itu pelayanan posyandu juga perlu ditingkatkan baik sarana prasarana dan pemberdayaan kader posyandu itu sendiri. Karena posyandu merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan balita yang sebagai generasi penerus bangsa. Sehubungan dengan mahalnya harga obat-obat maka perlu adanya upaya kegiatan pelatihan dan sosialisasi manfaat dan penggunaan
obat-obat
tradisonal
serta
diharapkan
sampai
dengan
pengembangan produk obat-obat tradisional. 4. Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat dan tingkat kesejahteraan masyarakat
Masalah pembangunan yang sangat mendesak pada saat ini adalah masalah kemiskinan yang ditandai oleh banyaknya pengangguran, keterbelakangan dan keterpurukan. Masyarakat Desa Wlahar Wetan yang sebagian besar adalah penduduk miskin dengan tingkat ekonomi yang rendah disertai rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan banyaknya pengangguran. 5. Adanya kerusakan sumber daya alam dan sumber daya air
Sumber daya alam sebagai bagian dari kehidupan harus ada keseimbangan, khususnya masalah mata air, mengingat Desa Wlahar Wetan merupakan desa yang sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya adalah dengan bertani sehingga lebih banyak berinteraksi dengan lahan persawahan dan bukit. Ketika hutan rusak maka akan berdampak pada berkurangnya sumber daya air. Air di sungai yang belum terjangkau karena jarak yang lumayan jauh sehingga belum [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
bisa termanfaatkan oleh para petani. Begitu pula dengan air ketika bicara air maka seluruh masyarakat akan dari hulu sampai hilir akan mempermasalahkan air. Bila air tidak lancar maka akan mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat, oleh karena itu pembenahan sumber daya air perlu dilestarikan dan hutan sebagai salah satu penahan siklus peredaran air dimuka bumi ini. Apabila hutan rusak maka berdampak pada sumber daya air. 3.2.1.
Potensi dan Masalah
a. Daftar masalah dan potensi dari bagan Sketsa Desa
No I. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
II. 1. 2. 3.
Potensi Bidang Pemerintah & Pemberdayaan Masyarakat Honor RT Honor RW Honor BPD Honor LKD/LKMD Honor Linmas Keterbatasan fasilitas informasi publik Sarana dan Prasarana PEMDES belum maksimal Tata kelola administrasi dan SPJ lembaga-lembaga kemasyarakat yang belum baik Keterbatasan ruang kerja PKK, BPD, LKMD, Gapoktan yang tidak tersedia Belum terbentuknya BUMDesa Pelayanan Administrasi kependudukan dan Pendataan belum maksimal Kegiatan dan Program pemberdayaan masyarakat belum maksimal Swadaya masyarakat belum maksimal Kurang maksimalnya peran P3A dalam peningkatan pembangunan dan pemeliharaan Jaringan Irigasi Desa Pengelolaan Alsintan belum berjalan baik Belum adanya Sertifkasi untuk kepemilikan tanah desa Bidang Keagamaan Kegiatan operasional dan sarana prasarana TPA/TPQ, madrasah belum ada Kurangnya kesadaran menjalankan syariat agama
Potensi Kas RT Pertemuan/selapana n Struktur organisasi Warga
Masjid dan Mushola Tokoh agama Tenaga [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
4. III. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. IV. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. V. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Sarana dan prasarana mushola dan masjid Tidak ada kelembagaan kerukunan beragama Bidang Kesehatan Kegiatan Posyandu belum maksimal Pelayanan PKD belum maksimal Gedung PKD sudah tidak layak pakai Penyakit tahunan masih belum tertangani Lingkungan RT kurang sehat Kurangnya perhatian kesehatan Lansia Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) belum tertangani Penanganan Ibu Hamil dan Anak belum maksimal Pencemaran Limbah usaha kecil belum tertangani Bidang Pendidikan Kurangnya sarana dan prasarana PAUD, TK,TPA/TPQ dan SD Kurangnya informasi tentang pendidikan formal Biaya pendidikan yang semakin tinggi Kurangnya ketrampilan (pertanian dan peternakan) pada lulusan sekolah Masih ada anak yang putus sekolah Belum tersedianya sarana prasarana dan bahan perpustakaan desa Tidak ada Kejar Paket B Bidang Ekonomi Irigasi teknis yang belum maksimal Irigasi dan bendung sering Jebol Saluran pembuangan jaringan irigasi desa banyak yang hilang Pelebaran jalan desa Pembangunan drainase jalan desa Pembangunan talud jalan desa Perbaikan pengaspalan jalan desa Perbaikan dan pembangunan jalan pertanian desa Pemasangan lampu/listrik penerangan jalan desa Pemasangan/penambahan jaringan tiang listrik desa Pembangunan gubuk pertanian Rehabilitasi dan Perbaikan berkala sarana Drainase, Jalan Desa, Jalan RT dan Jalan Antar Desa
Oktober 2014
Gotong royong
Kader Bidan Tenaga Gotong royong
Guru Komite Wali murid
Swadaya Lahan pertanian /peternakan Tenaga Gotong royong Organisasi
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
16. 17. 18.
VI. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. VII. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Oktober 2014
Banyaknya pengangguran Masih kurangnya usaha produktif dari masyarakat Pembinaan dan Permodalan usaha kecil belum ada Keterbatasan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir di masyarakat Pembinaan Kelompok Masyarakat UMKM belum tertangani Sarana dan Prasarana Air bersih/Pamsimas belum ada Pembangunan Sarana Pusat Kegiatan Pembelajaran Terpusat Bidang Pertanian, Perikanan dan Perkebunan Bidang Sosial Budaya Jalan makam rusak tidak ada drainase Tanah Makam sudah mulai sempit Pemeliharaan pagar makam desa Kegiatan kelompok seni budaya kurang lancar Kurangnya perhatian pada penyandang cacat Krisis gotong royong Urbanisasi di generasi muda untuk mencari pekerjaan/merantau Kurang berkembangnya organisasi pemuda/karang taruna Belum adanya gedung/ruang untuk kegiatan kelompok sanggar seni di desa Situs/Pemandian Taman Sari tidak terawat Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kebutuhan air bersih di musim kemarau Pemilik tanah tidak mengijinkan untuk pengadaan jalan usaha tani desa Hilangnya sumber mata air Banjir di tanah lapangan Jalan gelap di 2 RW Tidak ada gorong-gorong atau drainase jalan di 2 RW Jalan desa sempit Tidak berfungsinya embung irigasi pertanian Kurangnya perhatian akan fungsi hutan lindung atau reboisasi untuk kelangsungan air dan mata air Rusaknya saluran irigasi pembuangan pada
Tenaga Gotong royong Sanggar, gamelan Dinas terkait Lembaga desa Lahan pertanian Pemuda
Tenaga Gotong royong Warga, pemanfaat Bukit Saluran pembuangan Listrik Air
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
saluran irigasi VIII. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Sarana dan Prasarana Balai desa rusak Gedung pertemuan/serbaguna rusak dan tidak mencukupi kapasitas Aset tanah desa untuk lumbung desa belum termanfaatkan Irigasi teknis belum sepenuhnya tertata dan terkelola Tidak adanya peruntukan ruang-ruang kerja untuk lembaga-lembaga desa yang lain dikarenakan kapasitas balai desa yang terbatas Pemeliharaan sarana olahraga berupa lapangan desa yang masih terkikis dan tergenang air Perlu adanya Penerangan Jalan Umum Desa (PJU) Pintu gerbang balai desa Belum adanya Sarana dan Prasarana untuk pengolahan hasil pertanian Rehabilitasi dan perbaikan lapangan desa Drainase Jalan Kab/Prov Banyak yang rusak Perlu adanya penambahan penerangan jalan provinsi
Swadaya Tenaga Gotong royong Aset desa Tanah Kas Desa
b. Masalah dan potensi dari bagan kalender musim
No I. 1. 2. 3. 4. 5.
Masalah PANCAROBA Angin ribut Banyak penyakit flu, batuk, demam Hama tanaman Hasil Nira menyusut Tanaman kayu rusak/berkurang
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
KEMARAU Tanah sawah kering Debit air menurun Pakan ternak kurang Hasil panen padi menurun Harga jual ternak tidak menentu Kolam ikan kering Petani produksi gula berkurang
Potensi Pohon Obat
Menanam palawija Sayuran, Hortikultura Pupuk kandang
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
III. 1. 2. 3. 4. 5.
HUJAN Sumber air bersih keruh Tanah longsor Bangunan irigasi jebol Tanaman rusak Saluran buangan irigasi rusak
Oktober 2014
Musim tanan Air melimpah
c. Masalah dan potensi dari bagan Lembaga Desa
No
Lembaga
Masalah
Potensi
1.
PEMERINTAHA • Perangkat kurang lengkap N DESA karena kekosongan formasi jabatan sekdes dan staf/Pembantu Kasi dan Kaur • Kurang maksimal terjun ke masyarakat • Penyelenggaraan tugas dan wewenang aparat pemerintahan desa belum optimal sesuai ketentuan • Belum optimalnya pengelolaan PBB • Belum optimalnya administrasi barang/sarana inventarisasi desa • Belum adanya Sertifkasi Aset/Tanah Kepemilikan Desa
Sarana dan prasarana Struktur Pertemuan rutin SDM
3.
PKK
Sarana dan prasarana Struktur pengurus lengkap Pertemuan rutin Arisan SDM
• Pemahaman Kegiatan PKK
belum optimal • Masih rendahnya kepatuhan
penyelengaraan administrasi barang dan keuangan serta penyusunan SPJ • Kurang kompaknya antar anggota dalam komitmen berorganisasi 4.
BPD
• Masih tergantung kepada
Sarana dan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
5.
LKMD
Oktober 2014
PEMDES • Tidak ada pertemuan rutin anggota • Pemahaman tugas dan wewenang sebagai mitra PEMDES belum optimal • Tidak ada honor
prasarana Struktur pengurus lengkap SDM
• Formasi pengurus kurang
Pertemuan lembaga SDM
lengkap • Belum optimalnya
penyerapan perencanaan pembangunan desa • Tidak ada honor 6.
RT
• Administrasi belum optimal • Kegiatan belum optimal • Kesadaran berorganisasi
kurang • Keterpaksaan menjadi pengurus • Tidak ada honor 7.
RW
• Formasi pengurus kurang
lengkap
SDM Warga Struktur kepengurusan Iuran Siskamling
Pertemuan lembaga
• Tidak ada honor
8.
LINMAS
• Tidak ada kegiatan • Personil linmas/hansip sudah
Seragam lengkap
usia lanjut • Keterwakilan Hansip tiap RT
belum maksimal • Tidak ada honor
9.
PKD
• Gedung yang ada tidak
terpakai • Bidan praktek dirumah • Pendataan kelahiran kurang
Gedung PKD Bidan Sarana dan prasarana
optimal
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
10.
KARANG TARUNA
• Tidak ada kegiatan • Kepengurusan kurang aktif • Regenerasi kepengurusan
Oktober 2014
Pemuda-pemudi
tidak berjalan • Anggota kurang aktif • Kelompok remaja masjid yang aktif hanya ketua • Kegiatan rutin belum ada
11.
KPD • Kepengurus belum optimal (Kader dalam Pembangunan perencanaan/pelaksanaan Desa) pembangunan • Tidak ada pertemuan
SDM
12.
Lembaga BKD • Pengelolaan administrasi (Badan Kredit masih manual dan rawan Desa) kesalahan • Tidak ada informasi neraca tahunan kepada publik • Laba yang belum maksimal masuk ke alokasi pendapatan desa
Struktur pengurus lengkap
13.
KELOMPOK TANI
• Kegiatan yang dibuat tidak
Struktur pengurus lengkap Petani Pertemuan rutin
P3A
• Yang aktif hanya ketua • Keterlibatan pengurus lain
14.
sepenuhnya dilaksanakan anggotanya • kurang kompak/aktif anggotanya di dalam menjalankan program • Kurangnya sarana/prasarana pengendalian hama
Struktur pengurus lengkap
kurang • Tidak ada pertemuan
15.
Lembaga PAUD • Masih rendahnya kepatuhan dan TK penyelengaraan administrasi barang dan
Guru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
keuangan serta penyusunan SPJ • Penunjang sarana dan prasarana belum optimal • Honor Pengajar/Guru masih belum optimal 16.
TPA/TPQ/Madra • Penunjang operasional belum sah/TK ada • Rehabilitasi sarana dan prasarana belum maksimal • Belum Tersedia Gedung kegiatan mengajar TK
Sarana dan prasarana
17.
KOMITE SEKOLAH
Struktur pengurus lengkap Guru Wali murid
• Yang aktif hanya ketua • Kurang respon kepada wali
murid
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
Dari sejarah perkembangan Desa Wlahar Wetan serta kondisi masyarakat yang ada sekarang ini dengan didukung potensi dan masalah yang ada di Desa Wlahar Wetan maka harapan dan pengembangan desa kedepan perlu adanya visi dan misi untuk mengatasi masalah dan mengelola potensi yang ada dalam menuju kesejahteraan masyarakat. 4.1. Visi dan Misi 4.1.1.
Visi
Berdasarkan kondisi Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 6 (Enam) tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh Desa Wlahar Wetan dan amanat pembangunan yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Visi dalam RPJM Nasional dan RPJMD Provinsi Jawa Tengah maka visi pembangunan Desa Wlahar Wetan tahun 2013–2019 adalah: “Menuju Pemerintah Desa Wlahar Wetan Yang Mampu Menyelenggarakan Pelayanan Cepat Dan Prima Dalam Mendukung Terwujudnya Wlahar Wetan Yang Sejahtera dan Berbudaya Menuju Kemandirian Kelembagaan Kemasyarakatan Desa Serta Tercapainya Pemerintahan Yang Baik (good Local Governance) dan Pemerintahan Yang Bersih (Clean Government)” 4.1.2.
Misi
Visi Pembangunan Desa Wlahar Wetan ke depan diharapkan mampu mewujudkan kebutuhan dan amanat masyarakat dengan tetap mengacu pada maksud otonomi daerah sebagaimana dimaksud dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu daerah yang mempunyai kemandirian, daya saing dan mampu memberikan pelayanan publik dalam rangka pencapaian tujuan [Type text]
Oktober 2014
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
nasional seperti yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Disamping itu Visi Desa Wlahar Wetan tidak lepas dari Visi dalam RPJM Nasional dan RPJM Provinsi Jawa Tengah dan RPJM Kabupaten Banyumas disusun dengan memperhatikan RPJM Nasional, RPJM Provinsi dan RPJM Kabupaten Banyumas. Visi Pembangunan harus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat berbudaya dan kesejahteraan yang ingin dicapai. “Sejahtera” mengandung maksud
membangun
masyarakat
masyarakat
diharapkan
program-program
pada
sejahtera
tahun-tahun
pembangunan
ekonomi
untuk
tingkat
mendatang kerakyatan
bisa
perekonomian mendapatkan
berbasis
agrobisnis,
pertanian, perkebunan dan hortikultura dengan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal. “Berbudaya” mengandung maksud masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika dan beradab serta mandiri berdasarkan falsafah Pancasila. Hal tersebut yang ditandai dengan adanya jati diri dan karakter masyarakat yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya desa dan memiliki kebanggaan sebagai masyarakat Desa Wlahar Wetan sebagai bagian dari daerah Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral dan etika pembangunan desa pada khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya. Kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan yaitu hak setiap masyarakat untuk menentukan nasibnya sendiri dan mengubah yang terbaik bagi daerahnya dalam kerangka negara Kesatuan RI. Oleh karena itu, pembangunan desa sebagai usaha untuk mengisi kemerdekaan haruslah pula merupakan upaya membangun kemandirian. Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasa berubah baik konstelasinya,
perimbangannya
mempengaruhinya.
Desa
mandiri
maupun adalah
nilai-nilai desa
yang
yang
mendasari
mampu
dan
mewujudkan
kehidupan sejajar dan sederajat dengan desa lain yang telah maju dengan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, untuk membangun
kemandirian,
mutlak
harus
dibangun
kemajuan
ekonomi
dan
kelembagaan. Kemampuan untuk berdaya saing menjadi kunci untuk mencapai kemajuan sekaligus kemandirian. Kemandirian suatu desa tercermin antara lain pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya serta kemandirian aparatur Pemerintah Desa dalam menjalankan tugasnya, tidak menjadi ketergantungan pembiayaan pembangunan yang bersumber dari pendapatan desa dan penguatan lembaga-lembaga desa yang diwarnai dengan partisipasi aktif dari masyarakatnya. Apabila sumber daya alam tidak lagi memungkinkan, kelemahan itu diimbangi dengan keunggulan lain sehingga tidak membuat ketergantungan dan kerawanan serta mempunyai daya tahan tinggi terhadap perkembangan dan gejolak ekonomi. “Kesejahteraan“ terdiri dari dan mengandung maksud bentuk dana tingkat kemajuan desa, rasa keadilan dan kemakmurannya. Tingkat kemajuan suatu Desa dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Ditinjau dari indikator sosial tingkat kemajuan suatu negara diukur dari kualitas sumber daya manusianya. Suatu daerah dikatakan makin maju apabila sumber daya manusianya memiliki kepribadian tangguh, ber-akhlak mulia dan pendidikan yang berkualitas. Tingginya kualitas pendidikan penduduknya ditandai oleh makin menurunnya
tingkat
pendidikan
terendah
serta
meningkatnya
partisipasi
pendidikan dan jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan oleh sistem pendidikan.
Kemajuan
suatu
desa
juga
diukur
berdasarkan
indikator
kependudukan, luas wilayah, ada kaitan yang erat antara kemajuan suatu desa dengan laju pertumbuhan penduduk termasuk derajat kesehatan.
Desa yang
sudah maju ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makin baik tercermin dalam produktivitas yang makin tinggi. Ditinjau dari tingkat perkembangan ekonomi, kemajuan suatu desa diukur dari tingkat kemakmurannya yang tercermin pada
tingkat
pendapatan. Selain
itu,
dalam
proses
produksi
berkembang [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
keterpaduan antarsektor, terutama sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan rakyat serta sektor-sektor jasa juga pemanfaatan sumber alam secara efsien dan berwawasan lingkungan. Desa yang maju umumnya adalah desa yang perekonomiannya stabil. Gejolak yang berasal dari dalam maupun luar desa dapat diredam oleh ketahanan ekonominya. Selain memiliki berbagai indikator sosial ekonomi yang lebih baik. Dalam mewujudkan visi pembangunan desa tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi Desa Wlahar Wetan sebagai berikut: 1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap responsif
aparatur desa sebagai pelayan masyarakat dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu didukung oleh aparatur desa yang profesional, serta responsif terhadap permasalahan–permasalahan yang timbul di masyarakat. 2. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang cepat dan prima dengan di dukung oleh sarana dan prasarana serta sumber daya yang terampil dan berteknologi, Mengembangkan sistem informasi desa dan tata kelola desa yang senantiasa dimutakhirkan sesuai perkembangan keadaan sebagai upaya mempromosikan desa dan kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat serta perkembangan sarana komunikasi yang semakin dinamis dan canggih. 3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila adalah memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya daerah, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral dan etika pembangunan desa serta daerah dengan melaksanakan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dengan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya seperti bidang kesehatan, pendidikan, pemuda dan adat istiadat. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
4. Pengembangan
berkelanjutan.
sumber
daya
manusia
Mengedepankan
berbasis
pembangunan
Oktober 2014
kompetensi
sumber
daya
secara manusia
berkualitas dan berdaya saing, meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui pelatihan-pelatihan serta menambah ketrampilan di masyarakat dengan bekerjasama Perguruan Tinggi/institusi terkait serta satuan-satuan kerja pemerintah daerah guna memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan
desa
menuju
keunggulan
kompetitif
dengan
membangun
keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa. SDM yang memiliki kompetensi tinggi tanpa diskriminasi karena hanya SDM yang berkompetenlah yang dapat berkontribusi secara optimal dalam proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Upaya ini lebih diarahkan pada peningkatan kesehatan fsik dan mental masyarakat, peningkatan pendidikan dan ketrampilan masyarakat serta ketahanan keluarga. 5. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian, perkebunan
dan hortikultura dengan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal. Pembangunan ekonomi masyarakat berbasiskan ekonomi kerakyatan dan ditopang oleh sektor pertanian yang maju, sektor UMK yang tangguh dan industri rumah tangga yang kuat. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat merupakan prioritas utama serta memelihara dan merevitalisasi budaya yang berakar pada kearifan lokal. Menjadikan Desa Wlahar Wetan sebagai “Desa Mandiri”
sebagai
penunjang
kekuatan
pembangunan
daerah
dengan
keberadaan, kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan
untuk
permukiman,
kegiatan
sosial
ekonomi
dan
upaya
konservasi, meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan, memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan bermasyarakat serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan desa. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
6. Memperkuat tatanan serta struktur lembaga kemasyarakatan desa, lembaga
pertanian, peternakan, pendidikan, sosial, ekonomi dan budaya agar maksimal membantu dan berperan aktif sejalan dengan apa yang di programkan oleh Pemerintah Desa, pembentukan dan sistem manajemen Badan Usaha Milik Desa yang nantinya bisa menambah pendapatan asli desa, melaksanakan pendekatan
pembangunan
meningkatkan
partisipatif
pembangunan
dalam
kawasan
upaya
perdesaan,
mempercepat
dan
pemanfaatan
dan
pendayagunaan aset desa sehingga memberikan nilai kesejahteraaan bagi masyarakat
dan
meningkatkan
pemberdayaan
pengembangan kerjasama antar desa. 7. Mewujudkan pemerataan pembangunan
desa
masyarakat dan
desa
berkeadilan
serta adalah
meningkatkan pembangunan desa melalui pembangunan dan pengembangan usaha-usaha pedesaan, mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan
kepada
masyarakat,
menanggulangi
kemiskinan
dan
pengangguran, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai
pelayanan
umum,
pendampingan
ekonomi serta menghilangkan diskriminasi
teknis
kegiatan
pengelolaan
dalam berbagai aspek termasuk
gender. 8. Peningkatan perwujudan pembangunan fsik dan infrastruktur. Peningkatan perwujudan pembangunan fsik dan infrastruktur lebih diarahkan kepada sasaran-sasaran yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelancaran roda kegiatan
ekonomi
dengan
memperhatikan
aspek
kelestarian
alam
dan
lingkungan hidup serta tata ruang dan tata wilayah daerah sesuai prinsip pembangunan kawasan perdesaan. 4.2. Kebijakan Pembangunan Adanya sinergisitas antara desa, kabupaten, provinsi dan negara haruslah dimulai sejak sekarang ini agar kegiatan pembangunan tidak saling tumpang tindih dan terencana dengan baik. Kebijakan pembangunan desa tidak lepas dari kebijakan
pembangunan
nasional
yaitu
pembangunan
yang
berkelanjutan
merupakan proses pembangunan yang berprinsip untuk memenuhi kebutuhan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan. Untuk mencapai keberlanjutan yang menyeluruh diperlukan keterpaduan antara tiga pilar pembangunan yaitu kesinambungan dalam aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Tiga pilar utama tersebut yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan saling berintegrasi dan saling memperkuat satu dengan yang lain. Untuk itu 3 (tiga) aspek
tersebut
harus
diintegrasikan
dalam
perencanaan
dan
pelaksanaan
pembangunan agar tercapai pembangunan berkelanjutan yang selain dapat menjaga lingkungan hidup/ekologi dari kehancuran atau penurunan kualitas juga dapat
menjaga
keadilan
sosial
dengan
tidak
mengorbankan
kebutuhan
pembangunan ekonomi. Prediksi perekonomian pada tahun-tahun mendatang diharapkan akan lebih baik
dibandingkan tahun sebelumnya, dimana rencana program-program
diarahkan pada kegiatan yang langsung menyentuh pada masyarakat yang bersifat produktif dan merupakan upaya konkrit dalam rangka mendorong perkembangan sektor riil. Pada akhirnya hal-hal tersebut diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja perekonomian masyarakat desa, Kabupaten Banyumas pada khususnya dan Jawa Tengah serta negara secara utuh. Faktor-faktor internal yang masih perlu diantisipasi, antara lain semakin terbatasnya sumber-sumber pendapatan desa karena banyaknya aturan yang terkadang tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang ada. Seperti penggunaan ADD yang masih lebih banyak dipergunakan untuk pembangunan fsik dan terbatasnya untuk kegiatan pengembangan di sektor riil. Di sisi lain program penanggulangan bencana dan penanggulangan berbagai penyakit, masih sangat sedikit dana juga tuntutan adanya honor atau insentif bagi para lembaga masyarakat seperti pengurus BPD, LKD/LKMD, RT dan RW, Linmas, PAUD dan TK sehingga memberikan beban biaya APBDesa yang cukup berat, serta penurunan daya beli masyarakat pada saat banyaknya hajatan secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja sektor riil disamping upah tenaga kerja yang terus mengalami kenaikan. Sedangkan faktor eksternal antara lain dampak terjadinya
[Type text]
Oktober 2014
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
perubahan ekonomi global khususnya pasar bebas, fluktuasi perekonomian negara-negara maju dan perubahan harga minyak dunia yang belum stabil. Tantangan
ke
depan
pembangunan
ekonomi
adalah
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas yang mampu meningkatkan pendapatan meningkatkan
per
kapita
dan
kesejahteraan
mengurangi masyarakat
pengangguran Desa
Wlahar
sehingga Wetan.
dapat
Kebijakan
pembangunan Desa Wlahar Wetan secara umum ditujukan dalam rangka percepatan dan prioritas sasaran, yaitu: 1. Memaksimalkan pengembangan potensi SDM aparatur yang telah dimiliki di
segala bidang, berkompeten dan profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya
yang
diarahkan
kepada
pelayanan
serta
peningkatan
kemampuan masyarakat yang mandiri dan bermanfaat, meningkatkan fungsi koordinasi serta penegakan prinsip-prinsip good local governance; 2. Memantapkan administrasi pemerintahan dengan penerapan Information Communication and Technology (ICT) melalui electronic government di lingkungan Pemerintahan Desa dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat; 3. Mewujudkan masyarakat yang berdaya berkemampuan (empowered) dan
berdaya-saing (competitive) yang mengarah kepada kemandirian, melalui peran aktif pemerintah, swasta dan masyarakat dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; 4. Memaksimalkan peran lembaga-lembaga kemasyarakatan, lembaga perencana
pembangunan, organisasi pertanian, kepemudaan, keagamaan dan sosial dalam mewujudkan peran aktif, pemberdayaan, akhlak dan moral umat (akhlaqul kharimah); 5. Mengembangkan kawasan
usaha ekonomi mandiri berbasis ketrampilan
masyarakat dan keluarga guna mendukung percepatan pembangunan kawasan perdesaan; 6. Mengembangkan kelompok usaha produktif, Badan Usaha Milik Desa dan Lembaga Keuangan Mikro melalui kemitraan bisnis (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan oleh BUMN/BUMD dan Corporate Social Responsibility/CSR oleh Swasta); [Type text]
Oktober 2014
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
7. Pemanfaatan
potensi
sumber
daya
alam
secara
bijaksana
melalui
pendampingan, pengelolaan dan penerapan teknologi tepat guna; 8. Meningkatkan peran lembaga keuangan dalam mendukung permodalan dan penciptaan
iklim
dikonsentrasikan
kondusif pada
bagi
bidang
tumbuhnya pertanian
ekonomi dan
kerakyatan
UMK
serta
yang
memacu
berkembangnya potensi ekonomi rakyat; 9. Memanfaatkan secara optimal sumber daya alam maupun buatan sesuai dengan RTRW Kabupaten Banyumas dan Provinsi Jawa Tengah, hasil penelitian serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang melibatkan kalangan perguruan tinggi, untuk pengurangan resiko bencana dan mendorong terwujudnya kesejahteraan rakyat yang lebih baik; 10. Memanfaatkan potensi budaya dan kearifan lokal dalam memperkuat sistem
sosial masyarakat serta pengembangan dan promosi budaya; 11. Penyempurnaan produk-produk rencana tata ruang dan menjadikannya sebagai
acuan dalam pelaksanaan pembangunan serta pengembangan sarana dan prasarana (infrastruktur) guna mendukung tumbuhnya perekonomian dan aset desa; 12. Penyusunan produk-poduk hukum desa disertai dengan upaya sosialisasi,
penerapan
dan penegakan secara konsisten dan konsekuen guna menjamin
adanya kepastian hukum serta terciptanya rasa aman dan tenteram bagi masyarakat. 4.3. Arah Kebijakan Pembangunan Arah kebijakan nasional ditekankan pada upaya memberikan perlindungan sosial dan keberpihakan terhadap masyarakat miskin serta peningkatkan akses dan mutu pelayanan dasar (SEB Menteri Negara, PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 0081/M.PPN/04/2008 dan Nomor SE 57/MK/2008 tentang pagu Indikatif RKP Tahun 2009). Arah kebijakan Pembangunan Desa lebih menitikberatkan didalam upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ditujukan untuk meningkatkan aksesbilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, pembangunan infrastruktur strategis, revitalisasi pertanian, perdagangan, jasa dan industri pengolahan yang berdaya saing, rehabilitasi dan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
pemanfaatan sumber daya alam dan koservasi lingkungan secara berkelanjutan, pengembangan potensi ekonomi lokal serta penataan struktur kepemerintahan. Untuk pencapaian visi dan misi pemerintahan Desa Wlahar Wetan untuk menyiapkan kemandirian masyarakat Desa Wlahar Wetan maka arah kebijakan pembangunan dijabarkan sebagai berikut: 4.3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi
Arah kebijakan dalam bidang ekonomi adalah: a. Memanfaatkan potensi ekonomi lokal melalui kerjasama lokal, regional dan
antar wilayah dalam mendukung pengembangan ekonomi desa, daerah dan provinsi guna meningkatkan daya tarik investasi. Sasarannya adalah: 1) Terbentuknya jejaring kerjasama antar desa dan antar lembaga yang semakin mantap dan sinergis dalam bidang-bidang yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengembangkan perekonomian desa dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan; 2) Meningkatnya ketahanan pangan melalui sistem kewaspadaan pangan dan
gizi, lumbung pangan dan desa mandiri pangan; 3) Meningkatnya produktivitas pertanian melalui pertanian terpadu, benih
bermutu, pengendalian hama terpadu, optimalisasi pupuk organik dan penerapan teknologi tepat guna; kualitas manajemen
4) Meningkatnya
badan
usaha
milik
desa
yang
mendukung pengembangan usaha potensi ekonomi dan akses permodalan; 5) Berkembangnya potensi ekonomi lokal melalui pendekatan klaster dan kawasan, khususnya pertanian, hortikultura, industri dan pariwisata. b. Membangun dan mengembangkan jaringan bisnis ekonomi lokal melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang diarahkan pada pengelolaan usaha oleh pelaku bisnis dan masyarakat secara mandiri. Sasarannya adalah: 1) Terwujudnya masyarakat yang pro aktif dan tanggap dalam mengantisipasi peluang yang tersedia; 2) Tersusunnya peraturan/regulasi dan SOP Unit-Unit Usaha Milik Desa yang
mendukung pemberdayaan masyarakat;
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
3) Pengembangan
UMKM
dengan
mempermudah
Oktober 2014
akses
permodalan,
mekanisme kinerja kelembagaan UMKM, pendampingan teknis, akses ke pasar, serta sistem perlindungan yang memadai; 4) Berkembangnya daerah penyangga bahan baku bagi UMKM, melalui pemanfaatan teknologi tepat guna; 5) Berkembangnya pasar produk yang dikelola lembaga Unit-Unit Usaha Milik Desa serta menjaga kesinambungan pasar yang sudah ada. 4.3.2.
Arah Kebijakan Peningkatan Sumber Daya Manusia
Arah kebijakan dalam peningkatan sumber daya manusia adalah: a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di segala bidang dengan didasari
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sasarannya adalah: 1) Meningkatnya kesadaran beragama dimulai sejak usia dini serta sarana peribadatan; 2) Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat dan kemudahan akses dalam menempuh pendidikan tanpa diskriminasi usia kelompok dan jenis kelamin; penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di
3) Meningkatnya
kalangan masyarakat, melalui pelatihan ketrampilan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi serta eksplorasi di bidang kesenian; Meningkatnya prestasi olah raga; Meningkatnya pembangunan gender; Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat; Meningkatnya Keluarga Kecil Berkualitas dan Sejahtera. b. Terwujudnya masyarakat yang berkemampuan (empowered), berdaya saing 4) 5) 6) 7)
(competitive) yang mengarah kepada
kemandirian, melalui peran aktif
pemerintah, swasta dan masyarakat dengan sasarannya adalah: 1) Meningkatnya ketrampilan masyarakat melalui pelatihan; 2) Menguatnya kelembagaan masyarakat sebagai wadah masyarakat; 3) Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
dalam
proses
partisipasi pengambilan
keputusan. c. Meningkatkan
kemampuan,
kompetensi
dan
profesionalisme
aparatur
Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang diarahkan kepada pelayanan masyarakat serta peningkatan penyelenggaraan
[Type text]
Oktober 2014
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
pemerintahan,
pembangunan
dan
pemberdayaan
masyarakat,
dengan
sasarannya adalah: 1) Meningkatkan kualitas SDM aparatur pemerintah desa melalui pendidikan dan pelatihan; 2) Terwujudnya
sistem kerja perangkat desa yang mantap, teruji dan
meningkatnya kesejahteraan perangkat desa. kepercayaan kepada pemerintahan
d. Meningkatnya
desa
serta
dapat
membangkitkan gairah masyarakat dalam berkarya membangun bangsa melalui: 1) Penyusunan produk-produk hukum desa; 2) Sosialisasi, penerapan dan penegakan produk hukum secara konsisten dan konsekuen. e. Memantapkan administrasi dan tata kelola desa dengan penerapan Information
Communication and Technology (ICT) melalui electronic government di lingkungan Pemerintahan Desa dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kebebasan akses informasi bagi masyarakat. Sasarannya adalah: 1) Semakin mantapnya sistem administrasi pemerintahan; 2) Semakin mantapnya sistem pelayanan kepada masyarakat
oleh
pemerintah; 3) Berkembangnya penggunaan sistem ICT dalam tata laksana pemerintahan di desa; 4) Terwujudnya 5)
transparansi
pemerintahan; Aparatur pemerintah
dan
yang
akuntabilitas
membuka
dalam
peluang
penyelenggaraan
terhadap
partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4.3.3.
Arah Kebijakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Secara Berkelanjutan Arah kebijakan pembangunan dibidang sumber daya alam dan lingkungan hidup adalah memanfaatkan secara optimal sumber daya alam maupun buatan sesuai dengan RTRW Desa Wlahar Wetan. Sasarannya adalah: 1. Terwujudnya
pemanfaatan
sumber
daya
alam
secara
mengganggu keseimbangan dan kelestarian alam itu sendiri; ilmu pengetahuan dan teknologi yang
2. Berkembangnya
optimal
tanpa
memungkinkan
pemanfaatan sumber daya alam secara lestari; [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
3. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam; 4. Berkurangnya resiko bencana.
4.3.4.
Arah Kebijakan Keuangan Desa
4.3.4.1. Arah Kebijakan Pendapatan Desa Dasar penentuan arah kebijakan keuangan desa adalah Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas nomor 17 Tahun 2006 tentang Sumber Pendapatan Desa. Dalam peraturan tersebut jenis-jenis pendapatan desa dirinci menurut jenis pendapatan desa selanjutnya untuk jenis pungutan desa telah diatur dalam peraturan desa. Diharapkan pada tahun-tahun kedepan Pendapatan Asli Desa dan Alokasi Dana Desa baik dari APBN, APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota dan bantuan-bantuan dalam bentuk hibah, bansos, dana bergulir akan senantiasa bertambah mengingat akan kebutuhan yang semakin meningkat. Komponen pendapatan yang meliputi Pendapatan Asli Desa (PADes), Dana Perimbangan, dan bantuan baik dari Pemerintah Kabupaten Banyumas, Pemerintah Propinsi Jawa Tengah maupun bantuan dari Pemerintah, bantuan dari pihak ketiga serta lain-lain pendapatan yang sah, yaitu: a) Pendapatan Asli Desa • Tanah Kas Desa, • Tanah Suksara Desa, • Pungutan Desa, • Kekayaan Desa lainnya. b) Dana Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas • Alokasi Dana Desa, • Bantuan Instruksi Bupati, • Bagian hasil pajak daerah dan retribusi daerah, • Program Pemerintah Daerah yang berbasis desa, • Bantuan lain-lain. c) Dana Bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah • Program Pemerintah Provinsi yang berbasis desa, • Bantuan kegiatan dana bergulir, • Bantuan lain-lain. d) Dana Bantuan dari Pemerintah • Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat, • Program Pemerintah Pusat yang berbasis desa, • Bantuan hibah dan sosial, • Bantuan lain-lain. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
e) Dana Bantuan dari Pihak Ketiga • Bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat, • Bantuan lainnya yang tidak mengikat. f) Dana Tidak Terduga
4.3.4.2. Arah Kebijakan Belanja Desa Belanja desa diproyeksikan untuk belanja aparatur dan belanja publik. Arah kebijakan belanja desa lebih diutamakan dalam upaya-upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian desa dan pembangunan infrastruktur yang meliputi: a) Belanja Tidak Langsung
Adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh ada tidaknya program dan kegiatan desa yang dipengaruhi kontribusinya terhadap prestasi kerja sukar diukur. Adapun arah kebijakan belanja tidak langsung meliputi: Belanja penghasilan tetap perangkat desa; Belanja tunjangan perangkat desa; Belanja bantuan keuangan bagi lembaga-lembaga desa; Belanja tidak terduga yang meliputi biaya penanggulangan bencana. b) Belanja Langsung • • • •
Adalah belanja yang dipengaruhi secara langsung oleh program kegiatan desa yang kontribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur. Adapun arah kebijakan untuk belanja langsung meliputi: • • •
Belanja kegiatan pembangunan infrastruktur; Belanja kegiatan pemberdayaan teknis; Belanja penambahan modal lembaga-lembaga desa.
4.3.5. Program Pembangunan Desa Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan langkah-langkah, sasaran prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman serta kerangka berfkir yang melatarbelakangi upaya pencapaian visi dan misi yang akan dilakukan. Untuk mencapai visi dan misi maka strategi pembangunan digunakan sebagai dasar penyusunan program dan kegiatan pembangunan. Penyusunan
Program
Pembangunan
Desa
Wlahar
Wetan
Kecamatan
Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2019 berdasarkan PP No. 38 Tahun [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota; Permendagri No 13 Tahun 2006 jo Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Program-program pembangunan dalam RPJM-Desa ini juga mengacu program nasional yang terdapat dalam RPJP Nasional (UU No. 17 Tahun 2007) dan RPJM Nasional (Perpres No. 7 Tahun 2004) dan tahapan pembangunan lima tahunan RPJPD Provinsi Jawa Tengah (Perda No. 3 Tahun 2008) dan RPJMD Kabupaten Banyumas Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta RPJP 2005-2025. Selain peraturan perundangan di atas, program pembangunan dalam RPJM Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2019 mendasarkan pada Perda No. 21 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah; Peraturan Gubernur No. 88 Tahun 2008 tentang Rencana Aksi Daerah Pengurangan Risiko Bencana (RADPRB) Provinsi Jawa Tengah. Program pembangunan dalam RPJM Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2013-2019 meliputi Program Kewenangan Urusan Wajib, Program Kewenangan
Urusan
Pilihan,
Pelaksanaan
Tugas
Dekonsentrasi
dan
Tugas
Pembantuan serta Pelaksanaan Tugas Umum Pemerintahan. a) Kewenangan Urusan Wajib Kelompok program kewenangan urusan wajib,
meliputi 23 kewenangan urusan, rincian program masing-masing kewenangan urusan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan Pemerintah Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas di dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia akan terus berupaya untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan bidang pendidikan melalui: 1) Peningkatan pemerataan dan layanan akses pendidikan; 2) Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan; 3) Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan
publik
penyelenggaraan pendidikan; 4) Peningkatan dan rehabilitasi Ruang Kelas Pos PAUD/ TK dan SD; 5) Peningkatkan Penyelenggaraan kesetaraan (Paket A, B dan C); [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
6) Peningkatkan partisipasi masyarakat serta kualitas Komite Sekolah
dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan; 7) Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan Kelompok Bermain/PAUD dan TK; 8) Peningkatan sarana dan prasarana Pos Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok Bermain/PAUD dan TK; 9) Pembangunan sarana penunjang gedung Pendidikan Anak Usia Dini
dan TK; Penyelenggaraan perpustakaan online sekolah; Peningkatan pengadaan buku dan sarana pendidikan SD; Pembinaan dan peningkatan kemampuan pemuda
10) 11) 12)
dalam
berolahraga; 13) Peningkatan kelembagaan Karang Taruna dan peran serta dalam pembangunan. 2. Pembangunan Bidang Agama
Untuk pencapaian sasaran pembangunan, program yang akan ditempuh adalah: 1) Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana masjid dan mushola; 2) Meningkatnya pendidikan keagamaan sejak usia dini; 3) Rehabilitasi sarana Madrasah Diniyah; 4) Rehabilitasi Masjid dan Mushola; 5) Kegiatan TPQ/TPA; 6) Kegiatan pengajian dan peringatan hari besar keagamaan; 7) Penyediaan sarana peribadatan; 8) Pembinaan tenaga keagamaan dan peningkatan kualitas tenaga keagamaan. 3. Pemerintahan Umum
Rencana kerja dalam bidang ini meliputi: 1) Penyusunan produk hukum desa
yang
mendorong
pencapaian
akuntabilitas dan kondusiftas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, penyusunan peraturan desa, pengawasan produk hukum, sosialisasi produk-produk hukum, peningkatan pelayanan
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
penyelesaian sengketa hukum, penghormatan HAM serta koordinasi antar lembaga dalam bidang bantuan hukum; 2) Peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan; 3) Peningkatan efsiensi dan efektivitas penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan desa yang mendukung penyelenggaraan otonomi desa dan daerah serta meningkatnya sinergitas antara pusat, desa dan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah; 4) Peningkatan sinkronisasi pelaksanaan bidang administrasi keuangan, meningkatnya
tertib
administrasi
keuangan
desa
dalam
mengefektifkan sistem dan prosedur pengelolaan keuangan desa, memantapkan tertib administrasi kepemerintahan dalam rangka peningkatan kapasitas birokrasi dan profesionalisme aparat dengan menekankan pada perubahan sikap dan perilaku aparat pemerintah desa yang efektif, efsien, responsif, transparan dan akuntabel; 5) Optimalisasi manajemen pengelolaan aset desa yang diprioritaskan pada pengamanan aset-aset desa dan tersedianya data aset yang ditatausahakan secara tertib serta aset desa yang berupa kekayaan milik desa yang berupa aset tanah yang disertifkasikan atas nama Pemerintah Desa; 6) Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi (IT Desa); 7) Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PAD); 8) Peningkatan peran dan fungsi Badan Permusyawarahan Desa; 9) Penyusunan Standar Operasional Pelayanan (SOP); 10) Peningkatan kualitas pengawasan fungsional, pengawasan
melekat dan pengawasan masyarakat sebagai bagian integral proses pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan. 4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Rencana kerja pembangunan urusan kesehatan meliputi: 1) Peningkatan peran dan fungsi PKD; 2) Peningkatan sarana dan prasarana PKD; 3) Peningkatan pemberdayaan dalam rangka perilaku hidup bersih dan sehat; 4) Peningkatan lingkungan hidup yang sehat;
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
5) Pencegahan dan Penanggulangan penyakit fokus kegiatan surveilans,
pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit menular termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB)/bencana dan penyakit tidak menular; 6) Meningkatnya
pengetahuan
pemahaman
masyarakat
tentang
perumahan dan lingkungan yang sehat, nyaman serta aman; 7) Peningkatan pelayanan posyandu balita dan posyandu lansia; 8) Meningkatkan peserta program KB. 5. Pembangunan sumber daya alam
Rencana kerja pembangunan urusan sumber daya alam dan lingkungan hidup meliputi: 1) Meningkatkan pelestarian hutan dan sumber daya air; 2) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sumber daya alam air; 3) Meningkatkan kawasan konservasi serta daerah aliran sungai; 4) Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan air
tanah bersama masyarakat. 6. Ekonomi
Rencana kerja pembangunan urusan ekonomi meliputi: 1) Meningkatkan kemampuan lembaga ekonomi desa; 2) Penyelenggaraan pembinaan kelompok masyarakat melalui berbagai unit-unit usaha masyarakat; 3) Meningkatkan pelayanan dan kemudahan-kemudahan masyarakat
dalam memperoleh kredit permodalan dari unit-unit lembaga/badan usaha milik desa; 4) Pendampingan teknis dan akses pasar mendorong perkembangan
BUMDesa; 5) Memprioritaskan BUMDesa dalam pengelolaan sumber daya alam di desa. 7. Sarana dan Prasarana
Urusan Wajib kegiatan sarana dan prasarana meliputi 3 (tiga) bidang, yaitu: 1) Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan; 2) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air; 3) Bidang Prasarana Perdesaan Bangunan. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Urusan Wajib Rencana kerja pembangunan meliputi: a. Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan adalah: 1) Pembangunan, rehabilitasi/pemeliharaan jalan desa; 2) Peningkatan akses jalan pembangunan dan perbaikan jalan desa
Wlahar Wetan sebagai alternatif untuk menuju kecamatan dan kabupaten; 3) Pembangunan drainase dan talud jalan desa; 4) Pemeliharaan Jembatan penghubung jalan desa; 5) Rehabilitasi jalan setapak di wilayah RT dan RW. b. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air adalah: 1) Pembangunan bendung dan irigasi, meliputi: • Pemeliharaan jembatan, jalan usaha tani dan irigasi desa. • Pemeliharaan saluran pembuangan air sawah. 2) Pembangunan talud; 3) Pembangunan pengadaan air bersih. c. Bidang Prasarana Perdesaan Bangunan, meliputi: 1) Pembangunan balai desa; 2) Pembangunan gedung serbaguna/terpadu; 3) Rehabilitasi lapangan desa; 4) Rehabilitasi lumbung desa, PKD dan sarana olahraga lainnya; 5) Pembangunan pusat kegiatan kelompok seni, budaya
dan
pertanian/peternakan; 6) Pembangunan sarana instalasi air bersih. 8. Penataan Ruang
Rencana kerja pembangunan Penataan Ruang, meliputi: 1) Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Desa; 2) Penyediaan rencana rinci pengembangan kawasan ekonomi, pertanian,
hortikultura dan agrobisnis; 3) Peningkatan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dan pengendalian
serta
pemanfaatan
ruang
sesuai
dengan
peruntukannya
bagi
masyarakat terhadap pemanfaatan akses jalan desa, jalan usaha tani dan jalan setapak tiap-tiap RT; 4) Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung dan lahan
pertanian pangan berkelanjutan. 9. Perencanaan Pembangunan
Rencana kerja urusan perencanaan pembangunan adalah: [Type text]
Oktober 2014
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
1) Peningkatan
kerjasama
antara
pembangunan; 2) Mendorong kelembagaan
BKAD
desa
dan
untuk
dalam
lebih
perencanaan
berperan
perencanaan pembangunan tingkat desa; kapasitas kelembagaan perencanaan,
3) Peningkatan
dalam
penelitian
dan
pengembangan pembangunan desa; 4) Peningkatan kualitas dokumen perencanaan pembangunan desa; 5) Penerapan
pembangunan
kawasan
perdesaan
dalam
upaya
mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa melalui pendekatan pembangunan partisipatif. 10. Lingkungan Hidup
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan lingkungan hidup adalah: 1) Terkendalinya beban pencemaran lingkungan pada usaha peternakan
serta berkurangnya resiko pencemaran bahan-bahan berbahaya dan beracun (produk yang mengandung B-3 maupun limbah B-3); 2) Peningkatan kedisiplinan masyarakat maupun pelaku usaha terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup; 3) Peningkatan kearifan lokal/tradisional masyarakat dan sumber daya
aparatur dalam pencegahan bencana dan pelestarian lingkungan hidup; 4) Peningkatan penanganan kawasan lahan kritis dengan komoditas perkebunan berupa tanaman keras atau tanaman tahunan dan tanaman penutup tanah; 5) Peningkatan pengelolaan lahan, teknik budidaya, manajemen usaha tani dan kualitas hasil; 6) Peningkatan dan pemulihan daya dukung lingkungan pada kawasan lindung, cadangan sumber daya alam serta lahan di ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS/sub DAS); 7) Peningkatan kapasitas aparat,
masyarakat
dan
warga
dalam
pencegahan pencemaran, perusakan, serta pengembangan teknologi ramah lingkungan;
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
8) Perlindungan
Oktober 2014
dan Konservasi Sumber Daya Alam
fokus kegiatan
identifkasi permasalahan dan fasilitasi penanganan kawasan lindung serta
keanekaragaman
hayati,
pemberian
penghargaan
kepada
masyarakat yang berjasa dan penanganan masyarakat yang bermasalah dibidang lingkungan. 11. Pertanahan
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan pertanahan adalah: 1) Pengembangan cakupan dan penerapan penatagunaan pertanahan
yang mendasar pada RTRW dalam rangka meningkatkan efsiensi dan efektiftas pemanfaatan lahan; 2) Pengendalian konversi lahan pertanian ke non pertanian; 3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat dalam konservasi SDA yang mempunyai potensi fungsi sebagai
kawasan
berkelanjutan
lindung
serta
dan
meningkatkan
tanah
lahan
partisipasi
pertanian dalam
pangan
pemanfaatan
pertanahan; 4) Peningkatan penyusunan database pertanahan. 12. Kependudukan dan Catatan Sipil
Sasaran rencana Urusan Kependudukan dan catatan Sipil adalah: 1) Peningkatan pelayanan dalam pembuatan administrasi kependudukan; 2) Peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat; 3) Meningkatkan
kesadaran masyarakat akan arti penting dokumen
kependudukan dan pencatatan sipil; 4) Terwujudnya
penyelenggaraan
Sistem
Informasi
Administrasi
Kependudukan (SIAK). 13. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Sasaran rencana kerja urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah: [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
1) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak di bidang pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, lingkungan hidup, ekonomi, ketenagakerjaan, politik, SDM, aparatur dan pengurangan kekerasan terhadap perempuan dan anak; 2) Peningkatan
pemahaman dan komitmen tentang kesetaraan dan
keadilan gender pada seluruh pembangunan dalam rangka mewujudkan penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan
gender
serta
mengoptimalkan perlindungan anak secara luas melalui penguatan kelembagaan pengarusutamaan anak; 3) Peningkatan kualitas hidup serta perlindungan perempuan dan anak
melalui upaya-upaya membuka dan memperluas akses pelayanan kesehatan dan pendidikan, membuka akses dan kontrol perempuan pada sumberdaya ekonomi, mewujudkan perlindungan dari rasa aman, mengurangi kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak, melindungi perempuan dan anak terhadap faktor–faktor sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan kearifan lokal yang kurang mendukung kualitas hidup perempuan dan anak, mewujudkan penegakan hukum dan perlindungan
terhadap
perempuan
dan
anak,
serta
peningkatan
cakupan kepemilikan akte kelahiran; 4) Peningkatan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar bagi perempuan
dan anak, peningkatan kualitas perlindungan reproduksi sehat bagi perempuan, remaja dan anak, peningkatan kemampuan dan akses berusaha bagi perempuan pada sumber daya ekonomi, penanganan dan pencegahan kekerasan berbasis gender dan anak termasuk tindak pidana perdagangan
orang (trafficking), peningkatan kualitas hidup
perempuan dan anak di segala bidang pembangunan, advokasi dan fasilitasi peningkatan peran dan posisi perempuan dalam proses pengambilan
keputusan
serta
perlindungan
perempuan
kelompok
rentan. 14. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Sasaran rencana kerja urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah: 1) Pelayanan
Keluarga
Berencana
fokus
kegiatan
perluasan
cakupan,
jangkauan
serta
kualitas
peningkatan sarana
dan
prasarana
pelayanan KB, peningkatan peran serta masyarakat dan lembaga masyarakat dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui KB, fasilitasi advokasi dan supervise peningkatan partisipasi masyarakat dalam penggerakkan program keluarga berencana; 2) Peningkatan
kualitas
penduduk
melalui
pengendalian
kelahiran,
memperkecil angka kematian, peningkatan kualitas program keluarga berencana dan keluarga sejahtera, menurunkan angka kelahiran melalui turunnya angka Total Fertility Rate (TFR) dan Unmetneed; 3)
Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Fokus kegiatan peningkatan peran kelompok Pengelolaan Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK KRR) untuk meningkatkan kualitas remaja
dalam
memahami
kesehatan
reproduksi,
peningkatan
pencegahan dan penanggulangan NAPZA, PMS dan HIV/AIDS di sekolah dan masyarakat. 4) Peningkatan kualitas BKB, Posyandu dan Pos PAUD, lembaga masyarakat
dalam ber KB dan KS; 5) Peningkatan peran kelompok Bina Lingkungan Keluarga, Bina Keluarga
Balita, Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia; 6) Peningkatan kualitas PPKBD. 7) Peningkatan dan pembinaan kader-kader KB dan kelompok masyarakat
peduli KB. 15. Sosial
Sasaran yang akan dicapai dalam urusan sosial masyarakat, meliputi: 1) Berkurangnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 2) Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial; 3) Peningkatan kapasitas kelembagaan kesejahteraan sosial; [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
4) Peningkatan pelayanan dan penyantunan masalah keluarga rawan sosial
ekonomi dan wanita rawan sosial ekonomi; 5) Peningkatan
pendapatan masyarakat miskin dan bantuan pangan
(Raskin); 6) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat RTM akan rumah yang layak huni; 7) Penyediaan program untuk peningkatan ketrampilan bagi penyandang
masalah sosial. 8) Penyediaan lapangan pekerjaan dan menyiapkan tenaga kerja melalui
pengikutan ke program-program pelatihan di BLK. 9) Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha (Corporate Social
Responsibility). 16. Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan BUMDesa
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan Koperasi, UKM dan BUMDesa adalah: 1) Peningkatan kapasitas kelembagaan yang berkualitas sesuai dengan
jatidiri koperasi; 2) Pengembangan diversifkasi usaha dan peningkatan daya saing serta
perluasan pangsa pasar produk dari BUMDesa; 3) Meningkatnya akses permodalan bagi BUMDesa; 4) Meningkatkan produktivitas BUMDesa melalui pemanfaatan teknologi
dan pemenuhan sarana dan prasarana; 5) Penyediaan tenaga terampil yang memiliki kompetensi di bidang teknis
dan managerial serta tumbuhnya wirausaha baru melalui perkuatan lembaga pendidikan pelatihan BUMDesa. 17. Kebudayaan
Menurut petunjuk Presiden diharapkan agar Bangsa Indonesia dapat mempertahankan nilai-nilai budaya leluhur dan masa lalu yang baik serta meninggalkan budaya yang lemah dan negatif. Akan tetapi kondisi saat ini masih rendahnya apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah dan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
semakin lunturnya nilai-nilai etika, moral, tradisi, budaya dan keagamaan pada masyarakat. Sasaran yang dicapai untuk memecahkan permasalahan urusan kebudayaan adalah sebagai berikut: 1) Peningkatan kesadaran, pemahaman dan perilaku masyarakat dalam
beretika dengan mengedepankan moral serta nilai–nilai keagamaan dan kekayaan
budaya
lokal
guna
memperkuat
identitas
masyarakat
Banyumas dan Jawa Tengah; 2) Menyelamatkan,
mendayagunakan
melestarikan warisan
dan
budaya
mengembangkan
bangsa
melalui
serta
pengelolaan
kekayaan budaya/purbakala; 3) Pembinaan
tradisi
dan
pengembangan
nilai
kekayaan
dan
keberagaman budaya fokus kegiatan pembinaan tradisi, pengembangan dan promosi nilai, kekayaan dan keragaman seni budaya daerah; 4) Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 18. Kepemudaan dan Olah Raga
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan kepemudaan dan olah raga adalah: 1) Peningkatan partisipasi generasi muda dalam pembangunan desa; 2) Pemberdayaan Lembaga/Organisasi Kepemudaan dengan fokus kegiatan
pengembangan
kapasitas
dan
kualitas
kelembagaan/organisasi
kepemudaan serta mendorong keikutsertaan generasi muda bergabung dalam pengelolaan kelembagaan dan berparitisipasi aktif di dalamnya; 3) Pengembangan dan peningkatan rasa kebangsaan generasi muda dan
kepedulian pemuda terhadap masalah pembangunan; 4) Peningkatan daya tangkal pemuda terhadap pengaruh destruktif; 5) Terwujudnya pembibitan, pembinaan, pemanduan olah raga secara
kontinyu; 6) Peningkatan motivasi dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olah
raga dan kesegaran jasmani; [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
7) Pengembangan cabang olah raga unggulan di Desa; 8) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olah raga. 19. Kesatuan Bangsa, Keamanan dan Ketertiban
Sasaran rencana kerja pembangunan Kesatuan Bangsa dan Keamanan dan Ketertiban adalah: 1) Peningkatan keamanan, ketertiban dan kenyamanan lingkungan; 2) Terpeliharanya kamtrantibmas dan pencegahan tindak kriminal; 3) Peningkatan wawasan kebangsaan dalam masyarakat; 4) Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan bangsa; 5) Peningkatan kerjasama antara pemerintah, LSM dan masyarakat untuk
pengembangan wawasan kebangsaan; 6) Meningkatnya pemberantasan penyakit masyarakat, penyalahgunaan
Napza, Miras dan penyakit masyarakat (Pekat) lainnya; 7) Peningkatan pendidikan politik masyarakat; 8) Peningkatan
kemampuan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) dan
Rakyat Terlatih (RATIH); 9) Peningkatan Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan fokus
kegiatan penguatan penghayatan ideologi Pancasila bagi aparatur dan elemen masyarakat, fasilitasi pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila. 20. Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran
yang
akan
dicapai
dalam
pembangunan
pemberdayaan
masyarakat meliputi: 1) Peningkatan kualitas dan kuantitas kader pemberdayaan masyarakat; 2) Peningkatan
kemampuan masyarakat dalam berorganisasi melalui
pelatihan dalam bidang pembangunan kawasan perdesaan; 3) Peningkatan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Perdesaan; 4) Peningkatan
kemampuan
masyarakat
desa
dalam
perencanaan
partisipatif; [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
5) Peningkatan penyusunan data profl Desa/Kelurahan; 6) Peningkatan peran aktif masyarakat melalui gerakan bulan bakti gotong
royong masyarakat; 7) Peningkatan pengembangan nilai-nilai budaya damai masyarakat; 8) Menumbuhkan
swadaya
masyarakat
dalam
pelaksanaan
kegiatan/program pemberdayaan di masyarakat; 9) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan
lingkungan dan keluarga; 10) Peningkatan pelestarian dan pengembangan adat istiadat; 11) Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan PMT-AS; 12) Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
pengawasan
program-program penanggulangan kemiskinan; 13) Peningkatan kualitas PNPM mandiri perdesaan. 21. Kearsipan
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan kearsipan adalah: 1) Peningkatan kualitas sistem kearsipan yang memadai; 2) Peningkatan pengelolaan dokumen dan arsip desa; 3) Peningkatan apresiasi masyarakat akan pentingnya arsip; 4) Peningkatan pelayanan informasi kearsipan desa. 22. Komunikasi dan Informatika
Sebagai tindak lanjut UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik untuk mencapai sasaran tersebut, dilaksanakan melalui program sebagai berikut: 1) Peningkatan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan urusan
komunikasi dan informasi desa (IT); 2) Meningkatnya kerjasama informasi dengan mass media; 3) Terlaksananya
pengkajian
dan
penelitian
bidang
informasi
dan
komunikasi yang baik dan akurat. [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
23. Perpustakaan
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan perpustakaan adalah: 1) Peningkatan minat dan budaya membaca masyarakat; 2) Peningkatan
kualitas perpustakaan sekolah dan masyarakat yang
berkembang dan dikelola dengan baik; 3) Pembangunan dan Pengembangan sarana prasarana perpustakaan; 4) Penyelamatan
dan
Pelestarian
Koleksi
Perpustakaan,
koleksi
perpustakaan yang bernilai tinggi dan mengandung unsur sejarah, dengan
fokus
kegiatan
inventarisasi
naskah-naskah
kuno
milik
masyarakat. b) Kewenangan Urusan Pilihan 1. Pertanian
Sasaran rencana kerja pembangunan urusan pertanian, meliputi: 1) Meningkatnya sumber daya petani dan kelompok tani; 2) Pengembangan sistem agribisnis di perdesaan; 3) Pengembangan pengelolaan perbenihan perkebunan; 4) Pengembangan tanaman komoditas perkebunan; 5) Peningkatan ketrampilan petani dalam mengadopsi teknologi; 6) Terkendalinya
serangan
Organisme
Pengganggu
Tanaman
(OPT)
pertanian dalam arti luas; 7) Peningkatan SDM petani di pedesaan; 8) Pengembangan pemanfaatan halaman pekarangan; 9) Pelatihan ketrampilan pengolahan hasil pertanian pada kelompok wanita
tani; 10) Pembangunan sentra agrobisnis dan pengembangan usaha pertanian
organik dengan pendekatan kawasan serta agroekosistem; 11) Tercapainya peningkatan produksi dan konsumsi hortikultura unggulan
daerah. 2. Peternakan dan Perikanan [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
Kebijakan strategis yang akan ditempuh pada program ini adalah: 1) Meningkatkan dan pengembangan sarana prasarana peternakan serta perikanan; 2) Peningkatan sumber daya petani ternak; 3) Peningkatan dan pengembangan teknologi tepat guna peternakan serta
perikanan rakyat. 3. Sumberdaya Air dan Irigasi
Kebijakan strategis yang akan ditempuh pada program ini adalah: 1) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya kelestarian sumber daya air; 2) Peningkatan fungsi jaringan bendungan dan irigasi; 3) Peningkatan kinerja pengurus P3A. 4. Kehutanan dan Perkebunan
Rencana kerja pembangunan urusan kehutanan dan Perkebunan adalah: 1) Optimalisasi pemanfaatan lahan kritis dan reboisasi tanah kosong di dalam dan di luar kawasan hutan; 2) Terwujudnya tertib industri hasil hutan dalam pemanfaatan bahan baku,
pengelolaan lingkungan dan ijin industri; 3) Tersedianya data dan sistem informasi bagi perencanaan pengelolaan dan pembangunan kehutanan kemasyarakatan; 4) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan secara lestari di sekitar kawasan hutan. 5. Pariwisata
Rencana pembangunan yang akan dicapai dalam urusan pariwisata adalah: 1) Tercapainya menuju kemandirian dengan pola organik; 2) Tercapainya peningkatan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, pariwisata dan masyarakat guna mengoptimalkan pengembangan potensi produk-produk desa; 3) Meningkatkan pengembangan dan pemasaran dan promosi produk. 6. Perdagangan
Sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan urusan perdagangan adalah: [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
1) Kelancaran
akses
informasi
barang
dan
jasa
Oktober 2014
untuk
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat; 2) Peningkatan kerjasama perdagangan hortikultura
menjamin
organik
kegiatan yaitu peningkatan akses pasar produk unggulan; iklim usaha kondusif yang mampu
3) Terciptanya
dengan
mendorong
berkembangnya kesempatan dan kepastian berusaha; 4) Terwujudnya kelembagaan usaha perdagangan yang produktif dan
mampu beradaptasi terhadap perubahan global. 7. Industri
Rencana pembangunan di urusan perindustrian adalah dengan menciptakan industri yang tangguh dan berdaya saing tinggi yaitu: 1) Pengembangan industri rumah tangga dengan kinerja yang efsien dan kompetitif
dengan
menggunakan
bahan
baku
lokal
serta
tidak
ketergantungan kepada bahan baku impor; 2) Terwujudnya efsiensi industri-industri unggulan melalui klaster seperti pengelolaan
kayu,
industri
herbal,
industri
makanan
kecil,
hasil
olahan/hasil budidaya, dsb; 3) Terciptanya struktur industri yang kuat antara industri hulu dan hilir dengan berbasis pada pendekatan klaster sehingga berdaya saing tinggi dan terbentuknya keterkaitan antara industri hulu dan hilir. c) Program Diluar Kewenangan Urusan Wajib dan Kewenangan Urusan Pilihan
(Berdasarkan Permendagri 13 Tahun 2006) menjadi Belanja Langsung yang ada pada setiap SKPD sesuai kebutuhan. Sasaran rencana kerja program dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari diluar 23 Kewenangan Urusan Wajib dan 6 Kewenangan Urusan Pilihan adalah: 1) Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
seperti
jasa
surat
menyurat, jasa komunikasi dan informasi teknologi, sumber daya air dan listrik, jasa peralatan dan perlengkapan kantor, jasa tunjangan perangkat desa, jasa pemeliharaan Kendaraan dinas/operasional, jasa administrasi perkantoran, jasa perbaikan peralatan kerja, alat tulis kantor, barang cetakan
dan
penggandaan,
komponen
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor, peralatan dan perlengkapan administrasi dan pelayanan [Type text]
kantor,
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
peralatan
dan
peraturan
dan
minuman,
rumah
perundang-undangan,
tangga,
bahan
logistik
bahan
bacaan
kantor,
makan
rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar desa serta kegiatan-kegiatan perkantoran lainnya; sarana dan prasarana aparatur yang memadai dengan
2) Peningkatan
kegiatan
penambahan
perlengkapan
dan
peralatan
gedung
kantor,
peralatan penunjang kegiatan baik sarana tulis, meja kursi, perlengkapan presentasi, alat/mesin kerja, perlengkapan penunjang komunikasi dan informasi teknologi, dsb; 3) Peningkatan disiplin perangkat dalam pelaksanaan tugas; 4) Peningkatan profesionalisme perangkat desa melalui pendidikan dan pelatihan formal dan non formal. 4.3.6. Strategi Pencapaian Strategi pencapaian pembangunan desa adalah: 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan benar dengan didukung perangkat desa yang bersih dan berwibawa serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat; 2. Meningkatkan dan pemerataan ekonomi dengan membangun kegiatan usaha-usaha masyarakat serta meningkatkan pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat; 3. Meningkatkan masyarakat yang cerdas, sehat, mandiri dan berbudaya.
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
BAB V PENUTUP
Desa Wlahar Wetan sebagaimana umumnya desa-desa lainnya memiliki tingkat ekonomi dan sumber daya manusia yang belum memadai, ditambah dengan pendapatan asli desa (PADes) yang sangat minim namun tetap berupaya penuh semangat otonomi daerah membangun desa dengan segala keterbatasan yang ada. Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa
Wlahar Wetan
Kecamatan Kalibagor memuat arah kebijakan pembangunan yang bersifat partisipasif, rencana kerja dan indikator keberhasilan yang dibutuhkan selama 6 (enam) tahun kedepan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Wlahar Wetan yang telah ditetapkan akan menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa), selain itu RPJM-Desa merupakan dasar evaluasi atas kinerja Kepala Desa selama masa perencanaan pembangunan 6 (enam) tahun. RPJM-Desa menyediakan acuan yang dapat digunakan berbagai pihak yang berkompeten untuk mengevaluasi dan menemu kenali kekuatan dan kelemahan berbagai aspek perencanaan pembangunan desa dan mendorong terwujudnya RPJM-Desa dan RKP-Desa sebagai satu-satunya dokumen perencanaan yang penting dan berfungsi secara efektif dalam pelaksanaan pembangunan desa.
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
Oktober 2014
LAMPIRAN 3 RENCANA PEMBANGUNAN DESA
No
Jenis Kegiatan
1.
Pembangunan Gedung Balai Desa Rehabilitasi Gedung Pertemuan Desa Pembuatan Saluran Drainase Jalan Desa
2. 3.
4.
Rehabilitasi/Pem eliharaan Drainase Jalan Desa
5.
Pembangunan Talud Jalan Desa
Lokasi/ Tingkat
Volume
Perkiraan Biaya
Sumber Biaya
Indikator
Desa
P = 18 m L = 20 m
409.000.000,-
ADD, PAD
Lanjutan
Desa
1 Paket
84.000.000,-
ADD, PAD
Baru
Rt.001/Rw.01 Rt.002/Rw.01 Rt.005/Rw.01
16 Paket
PNPM Swadaya
Baru
7 Paket
ADD, PAD
Baru
16 Paket
PNPM Swadaya
Baru
Rt.006/Rw.01 Rt.007/Rw.01 Rt.008/Rw.01 Rt.001/Rw.02 Rt.002/Rw.02 Rt.003/Rw.02 Rt.004/Rw.02 Rt.005/Rw.02 Rt.006/Rw.02 Rt.007/Rw.02 Rt.008/Rw.02 Rt.009/Rw.02 Rt.010/Rw.02 Rt.004/Rw.01 Rt.005/Rw.01 Rt.006/Rw.01 Rt.007/Rw.01 Rt.003/Rw.02 Rt.004/Rw.02 Rt.009/Rw.02 Rt.001/Rw.01 Rt.002/Rw.01 Rt.005/Rw.01 Rt.006/Rw.01 Rt.007/Rw.01 Rt.008/Rw.01 Rt.001/Rw.02
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
6.
Rehabilitasi Betonisasi Jalan RT
7.
Pembangunan Jalan Desa
8.
Peningkatan/Perb aikan Pengaspalan Jalan Desa Pengadaan ICT untuk Peningkatan Pelayanan dan Informasi Publik Pengadaan
9.
10.
Rt.002/Rw.02 Rt.003/Rw.02 Rt.004/Rw.02 Rt.005/Rw.02 Rt.006/Rw.02 Rt.007/Rw.02 Rt.008/Rw.02 Rt.009/Rw.02 Rt.010/Rw.02 Rt.001/Rw.01 Rt.002/Rw.01 Rt.003/Rw.01 Rt.004/Rw.01 Rt.005/Rw.01 Rt.006/Rw.01 Rt.007/Rw.01 Rt.008/Rw.01 Rt.001/Rw.02 Rt.002/Rw.02 Rt.003/Rw.02 Rt.004/Rw.02 Rt.005/Rw.02 Rt.006/Rw.02 Rt.007/Rw.02 Rt.008/Rw.02 Rt.009/Rw.02 Rt.010/Rw.02 Dari Rt.002/Rw.02 sampai Rt Rt.005/Rw.02 Rw.001 dan Rw.002
Oktober 2014
18 Paket
3.500.000/pa ket
ADD, PAD
Baru
500x3m
148.500.000,-
INBUB
Baru
INBUB
Baru
ADD, PAD
Baru
ADD,
Baru
2.500x3m
Balai Desa
4 Paket
Balai Desa
Paket
24.500.000,-
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
11.
12. 13. 14. 15.
16. 17. 18.
19.
20. 21. 22. 23.
Sarana dan Prasarana Pelayanan/admin istrasi, Kearsipan dan Tata Kelola Rehabilitasi Saluran Buang Irigasi dan Saluran Sekunder Pembangunan Gubug Desa Pengadaan Jalan Pertanian Rehabilitasi dan Peningkatan Jalan Pertanian Perbaikan Jaringan Listrik/Penambah an Tiang Listrik Baru Pengadaan PJU Jalan Kab/Prov Pembangunan Jembatan Irigasi Pertanian Perbaikan dan Rehabilitasi Jembatan Irigasi Pertanian Perbaikan dan Rehabilitasi Jembatan Jalan Desa Rehabilitasi Lapangan Desa Pembangunan RTLH Pembangunan Pagar Keliling Gedung PAUD Pembangunan Gedung Baru TK
Oktober 2014
PAD
Rw.001 dan Rw.002
Paket
ADD, PAD
Baru
Desa
1 Paket
ADD, PAD INBUB
Baru
Rw.001 dan Rw.002 Rw.001 dan Rw.002
Paket 3 Paket
ADD, PAD
Baru
Rw.001 dan Rw.002
15 Titik
Baru
Desa
12 Titik
Desa
3 Paket
INBUB/DI NAS PERTAMB ANGAN DAN ENERGI INBUB/IN GUB INBUB/IN GUB
Rw.002
3 Paket
ADD, PAD
Baru
Rw.001 dan Rw.002
2 Paket
ADD, PAD
Baru
Rt. 005/Rw.02 Rw.001 dan Rw.002 Rt. 007/Rw.01
4.487m3
Baru
1 Paket
15.400.000.-
ADD, PAD INBUB/IN GUB ADD, PAD
Rt. 007/Rw.01
1 Paket
87.000.000,-
ADD, PAD
Baru
65.700.000,-
72 Paket
Baru
Baru Baru
Lanjutan Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
24.
25. 26.
27.
28. 29. 30. 31.
32.
33.
34. 35. 36. 37.
Pertiwi Pembangunan Gedung Serbaguna/ Terpadu Pembangunan Gedung BUMDES Pembangunan Pusat Kegiatan Usaha Kelompok Tani Pembangunan Sarana dan prasarana Air bersih perdesaan Rehabilitasi Mushola-Mushola dan Masjid Pengadaan PJU Tenaga Surya untuk Jalan Desa Bantuan Dana / Santunan Fakir Miskin Bantuan Peningkatan Pendidikan Anak Tidak Mampu Bantuan Peningkatan Kesejahteraan Guru TK/RA Bantuan Peningkatan Kegiatan Posyandu Balita dan Lansia Bantuan PMTAS dan Gizi Balita Bantuan Dana Pembinaan RT dan RW Bantuan Jamban Keluarga Bantuan
Oktober 2014
Balai desa
1 Paket
164.000.000,-
ADD, PAD
Baru
Desa
1 Paket
95.500.000,-
Baru
Desa
2 Paket
64.000.000,-
ADD, PAD ADD, PAD
Rw.001 dan Rw.002
1 Paket
INBUP
Baru
Rw.001 dan Rw.002
Paket
Swadaya
Baru
Rw.001 dan Rw.002
70 Titik
PAD
Baru
Desa
Paket/KK
PAD
Baru
Desa
Paket/Siswa
PAD
Baru
Desa
3 Orang
PAD
Baru
Desa
4 Pokja Balita dan 2 Pokja Lansia
PAD
Baru
Desa
4 Pokja Balita 20 Paket
PAD
Baru
PAD
Baru
90 Paket
INBUB/PA D/ADD PAD
Baru
Desa Rw.001 dan Rw.002 Desa
18 Paket
Baru
Baru [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
38.
39.
40.
41.
42. 43. 44. 45. 46.
47. 48.
Pembinaan Kegiatan Poskamling Bantuan Peningkatan Kegiatan Musholla/Masjid dan TPQ/TPA Bantuan Pembuatan Sumur Bor untuk MCK RT Peningkatan Kompetensi/SDM Guru PAUD dan TK (Peningkatan Mutu dan Tenaga Pendidik) Pembuatan Penampungan Sumber Air Bersih (Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku) Pembuatan Pagar Balai desa Pemberdayaan Usaha Kecil-sasaran RTM Pengembangan BUMDES-sasaran RTM Pengembangan PNPM-Kegiatan Kelompok Batik Perbaikan dan Rehabilitasi Gedung Sekolah SD Rehabilitasi Pos Ronda tiap RT Perbaikan dan Rehabilitasi Alat Kesenian
Oktober 2014
Rw.001 dan Rw.002
12 Mushola, 2 Masjid dan 2 TPQ
ADD, PAD
Baru
Rw.001 dan Rw.002
8 Paket
ADD
Baru
Desa
2 Kegiatan (5 Guru PAUD dan 3 Guru TK)
ADD
Baru
Desa
Paket
ADD
Baru
Desa
1 Paket
ADD
Baru
Desa
2 Kelompok RTM
ADD
Baru
Desa
2 Kelompok RTM
ADD
Baru
Desa
2 Kelompok
ADD
Lanjutan
Rw.001
2 Paket
INBUB
Baru
Rw.001 dan Rw.002 Rw.001 dan Rw.002
18 Paket
Swadaya
Baru
2 Paket
INBUB
Baru
72.600.000,-
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
49.
50. 51. 52. 53.
54.
55. 56. 57. 58. 59. 60.
61.
62.
Gamelan Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana Perpustakaan Desa Pengadaan Alat kesenian Modern (Band) Bantuan Siswa Miskin untuk (SD,SMP,SMA) Budidaya Kambing Modern Pengadaan Bibit Ternak Sapi/Peternakan sapi potong Pelatihan Pembibitan Tanaman Hortikultura Pelatihan Peternakan dan Perikanan Pelatihan Kelompok KWT Pelatihan Kelompok Tani Pelatihan Karang Taruna Pagar Muda XX Peningkatan APK PAUD Peningkatan APK TK Peningkatan APK TPQ Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Penyediaan prasarana dan
Oktober 2014
Desa
2 Paket
INBUB
Baru
Karangtarun a
1 Paket
ADD, PAD
Baru
RTM
Paket
INBUB
Baru
4 kelompok Tani 4 kelompok Tani
4 Kegiatan
INBUB
Baru
4 Paket
INBUB
Baru
2 kelompok Tani
2 Kegiatan
PNPM Swadaya
Baru
4 kelompok Tani
4 Kegiatan
PNPM Swadaya
Baru
1 kelompok Tani 4 kelompok Tani Desa
5 Kegiatan
PNPM Swadaya PNPM Swadaya PNPM Swadaya
Baru
Desa
2 Paket
Baru
Desa
4 Paket
2 TPQ
2 Paket
ADD, PAD ADD, PAD ADD
2 Pokja
2 Paket
ADD, PAD
Baru
Rw.001 dan Rw.002
12 Paket
Swadaya
Baru
4 Kegiatan 3 Kegiatan
Baru Baru
Baru Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
63.
64.
65.
66.
67.
68. 69. 70.
sarana pengelolaan sampah Pengadaan sarana pengendalian hama terpadu Pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman Fasilitasi dan Stimulasi pembangunan/p erbaikan perumahan masyarakat kurang mampu atas bantuan Kementrian Negara Perumahan Rakyat Pengembangan dan pemberdayaan Industri Kecil dan menengah (IKM) Bantuan Program pengembangan usaha Kecil Pengelolaan dan peningkatan Usaha budidaya Jamur Tiram Pengembangan Lumbung pangan desa Pelatihan Las Listrik Bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola
Oktober 2014
Desa
4 Paket
INBUB
Baru
Rw.002
2 Paket
ADD, PAD
Baru
Rw.001 dan Rw.002
Paket
INPRES
Baru
Desa
10 Kegiatan
INBUB/IN GUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Paket
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
Baru
Desa
4 Kegiatan
PNPM Swadaya PNPM Swadaya
Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
71.
72.
73. 74.
75. 76. 77.
78.
79. 80. 81.
usaha Pembuatan Jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT)/JIDES Bantuan Alat pemecah kedelai/perlatan penunjang pembuatan tempe lainnya Bantuan Alsintan Pasca Panen Peningkatan hasil industri kecil dan bantuan alat press dan plastik Bantuan alat pemotong keripik singkong Bantuan pengembangan ternak ikan nila Pelatihan Wirausaha baru dari Dinsos, Tenaga Kerja dan transmigrasi Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak dinas kesehatan Pengembangan Tanaman Kelapa dan Kedelai Bansos Untuk Penyadang Masalah Sosisal Penyuluhan kesadaran Masyarakat tentang pentingnya Kesehatan
Oktober 2014
Desa
6 Paket
INBUB
Baru
Desa
3 Paket
INBUB
Baru
Desa
4 Paket
INBUB
Baru
Desa
5 Paket
INBUB
Baru
Desa
3 Paket
INBUB
Baru
2 Kelompok
2 Paket
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
4 Pokja
2 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Paket
INBUB
Baru
Desa
Paket
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
(PHBS) Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM perangkat Desa Fasilitasi dan Pendampingan Manajemen dan managerial tata kelola BUMDES Fasilitasi Pelatihan SDM pengurus Gapoktan dan Kelompok Tani Fasilitasi Pelatihan Studi Pengembangan Potensi PAD Desa Bantuan permodalan untuk menampung hasil panen para petani Pengadaan program rehabilitasi lahan kritis Revitalisasi operasional Posyandu dan Pengembangan TOGA/UPGK Fasilitasi Pelatihan Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi Fasilitasi Pelatihan Penataan lingkungan permukiman
Oktober 2014
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Paket
INBUB
Baru
Desa
1 Paket
INBUB
Baru
Desa
1 Paket
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/PU
Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
91.
92.
93.
94. 95.
96.
97.
98.
Fasilitasi Pelatihan dan Bimbingan teknis manajemen UEP karang taruna dan pemantapan kelembagaan KT Fasilitasi Pelatihan dan Bimbingan teknis Pemberdayaan tenaga Kerja Kader Penggerak Pembangunan Desa Fasilitas Pengembangan Jaringan Produksi dan Distribusi Usaha UMKM Pelatihan Kemasan Produk untuk IKM Fasilitasi Pelatihan dan Bimbingan teknis Peningkatan Kinerja Pelayanan Peizinan Fasilitasi Pelatihan dan Pembinaan anggota Perlindungan Masyarakat Pembinaan Keamanan dan Ketentraman serta Ketertiban Masyarakat Fasilitasi Pelatihan dan Bimbingan teknis Penyusunan
Oktober 2014
Desa
1 Kegiatan
INBUB/DI NSOS
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/DI SNAKER
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/DI SPERIND AKOP
Baru
Desa
1 Kegiatan
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/DI SPERIND AKOP INBUB/BP IP2T
Desa
1 Kegiatan
INBUB/KE SBANGP OL
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/SA TPOL PP
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/SE KDA
Baru
Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
indeks kepuasan masyarakat Pembinaan dan Penyempurnaan sistem kelembagaan Desa yang efektif, ramping, fleksibel berdasarkan prinsip-prinsip good governance Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan Keuangan Desa melalui Inventarisasi asset dan kekayaan desa Program Pembinaan Penatausahaan dan Fasilitasi Penyusunan pedoman pengelolaan Keuangan Desa Pembinaan olahraga dan seni di Kecamatan Pembinaan kegiatan kemasyarakatan di kecamatan Pemberdayaan dan pembinaan organisasi wanita pedesaan Pembinaan dan Peningkatan Pengetahuan keagamaan di
Oktober 2014
Desa
1 Kegiatan
INBUB/SE KDA
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/SE KDA
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/D PPKAD
Baru
Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa
2 Kegiatan
KECAMAT AN
Baru
2 Kegiatan
KECAMAT AN
Baru
2 Kegiatan
KECAMAT AN
Baru
4 Kegiatan
KECAMAT AN
Baru
[Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
Kecamatan Fasilitasi musyawarah perencanaan pembangunan desa Pembinaan peningkatan kegiatan PKK di kecamatan Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis (Program Peningkatan Kesejahteraan Petani) Penyuluhan teknologi dan informasi pertanian Peningkatan mutu dan keamanan pangan-Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perke bunan) Pembinaan kelembagaan Teknologi Tepat Guna (TTG)Program Pengembangan Potensi Wilayah Miskin Perdesaan Penyediaan pelayanan KB dan alat kontrasepsi bagi keluarga miskin Penyediaan
Oktober 2014
Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa
6 Kegiatan
KECAMAT AN
Baru
Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa
5 Kegiatan
KECAMAT AN
Baru
2 Kegiatan
INBUB/B APELUHKP
Baru
Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa Lokasi Kecamatan-K egiatan Tingat Desa
2 Kegiatan
INBUB/B APELUHKP
Baru
1 Kegiatan
INBUB/B APELUHKP
Baru
Desa
1 Kegiatan
INBUB/B APERMAS PKB
Baru
Desa
2 Kegiatan
INBUB/B APERMAS PKB
Baru
Desa
1 Paket
INBUB/PE
Baru [Type text]
Review RPJM-Desa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019
bahan pustaka perpustakaan umum desa 114.
115.
116.
117.
Fasilitasi Pelatihan dan Bimbingan teknis Pengembangan sistem agribisnis melalui Cooperatif Farming Penyediaan bibit pisang Unggul serta faktor-faktor penunjangnya (pemeliharaan dan pengembangan) Pengembangan usaha budidaya perikanan (budidaya air tawar)- Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan
Oktober 2014
RPUSTAK AAN DAN ARSIP DAERAH INBUB/DI SPERTAN HUT
Desa/Gapokt an/Poktan
2 Kegiatan
Baru
Desa
1 Paket
INBUB/DI SPERTAN HUT
Baru
Desa
2 Kegiatan
INBUB/DI NAS PERIKAN AN
Baru
PROGRAM TAMBAHAN HASIL Review RKP 2015 dan MUSRENBANGDES 2015
[Type text]