NASKAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

Tim Penyusun RPJMDes

NASKAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

Tahun Anggaran 2014 - 2019

DESA NISOMBALIA KECAMATAN MARUSU KABUPATEN MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN

Nomor Tentang

: 01/SK-PERDES/NSB/MRSU/IX/Tahun 2014 : Peraturan Desa RPJMDes 2014 - 2019

RPJMDes Desa Nisombalia 2014 - 2019

1

KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Alamin senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena seizin dan limpahan rahmat-Nya sehingga kegiatan pelaksanaan penyusunan RPJMDes Desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros yang merupakan Rencana Kerja Pembangunan 5 (lima) Tahun dan Perencanaan 1 (satu) Tahun dapat tersusun dan terselesaikan hingga rencana kerja tersebut mendapat persetujuan dari BPD untuk selanjutnya dikeluarkan Peraturan Desa (PERDES). Kami dari Pemerintah Desa Nisombalia mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun (POKJA) yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya selama proses penyusunan ini dilaksanakan. RPJMDes ini adalah dokumen perencanaan 5 (lima) Tahun hasil penyusunan dari Pokja Perencanaan bersama dengan Kepala Desa, BPD dan Perwakilan Masyarakat. Kegiatan penyusunan ini berdasar atas Permendagri Nomor 37 Tahun 2007 Pasal 5, bahwa Kepala Desa yang terpilih diwajibkan menyusun RPJMDes dan RKPDes serta diperkuat lagi dengan UU Desa Nomor 6 Tahun 2014. Dengan jaminan transparansi dan akuntabilitas kegiatan penyusunan RPJMDes ini terbuka bagi siapa saja terhadap saran yang membangun demi kelengkapan dan penyempurnaannya. Dalam proses penyusunan perencanaan yang telah dilaksanakan oleh Pokja tidak terlepas peran serta bantuan dari berbagai pihak dan segenap sumbangsi baik berupa pikiran, tenaga dan lainnya. Olehnya itu, tak lupa juga kami haturkan banyak terima kasih serta penghargaan setinggitingginya kepada semua pihak yang terkait dan memohon maaf atas segala kekurangan-kekurangan, baik ketidaksempurnaan dokumen ini maupun yang lainnya. Pemerintah Desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros mengucapkan “Salam Transparansi”, semoga menuju Maros lebih baik yang


2

bisa kita capai bersama serta menjadikan Desa Nisombalia yang maju dan makmur. Akhirul Kalam Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh dan salam sejahtera untuk kita semua.

Nisombalia, 27 September 2014 Kepala Desa Nisombalia,

ACHMAD. HM


3

DAFTAR ISI Halaman Judul ………………………………………………………………………………………. i Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………… ii Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………….. iv BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 1 B. Landasan Hukum …………………………………………………………………. 3 C. Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………….. 5 BAB II PROFIL DESA

6

1. Sejarah Desa ………………………………………………………………………… 6 2. Kondisi Umum Desa …………………………………………………………….. 17 3. SOTK Desa Nisombalia …………………………………………………………. 27 4. Masalah yang dihadapi Desa ……………………………………………….. 31 BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJMDes

39

A. Musyawarah Dusun …………………………………………………………….. 39 B. Lokakarya Desa Nisombalia …………………………………………………. 86 C. Musrenbang Desa ……………………………………………………………….. 88 BAB IV VISI MISI, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN

89

1. Visi Misi ………………………………………………………………………………. 89 2. Strategi, Program dan Kegiatan Indikatif…………………………….. 95 BAB V PENUTUP

103

LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. SK POKJA 2. Peta Desa Nisombalia 3. Tabel Matrix Program Kegiatan RKPDes TA. 2016 4. Format – Format 5. Berita Acara, Notulensi dan Daftar Hadir 6. Sketsa Dusun, Diagram Venn dan Kelender Musim 7. Dokumentasi BAB I RPJMDes Desa Nisombalia 2014 - 2019

4

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesejahteraan (welfare state) atau menuju negara kesejahteraan. Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 menyebutkan “...Suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”. Penegasan negara kesejahteraan tercantum pada Bab XIV dengan judul Kesejahteraan Sosial. Yang lebih menarik pada bab ini adalah, tentang perekonomian dan kesejahteraan sosial diatur secara bersamaan pada pasal 33 dan pasal 34. Pada perubahan keempat UUD 1945 Tahun 2002, Bab XIV diubah dengan judul Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial. Khusus untuk pasal 34 bertambah dua ayat (ayat 2 dan 3) yang semakin mempertegas dan memperjalas negara kesejahteraan sekaligus tanggung jawab negara. Bunyi kedua ayat tersebut sebagai berikut: “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.” Istilah negara kesejahteraan mengacu pada peran yang dimainkan negara dalam menyediakan berbagai layanan dan manfaat bagi warga negaranya terutama dalam pemeliharaan pendapatan dan kesehatan bahkan juga perumahan, pendidikan dan kegiatan sosial. Negara dalam konstelasi sistem pemerintahan bercorak kesejahteraan dinisbatkan sebagai pelindung rakyat (the guardian of the citizen). Karena itu, negara bertanggung jawab memberikan perlindungan dan jaminan sosial, terutama kebutuhan-kebutuhan paling mendasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang


5

memiliki batas-batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk dalam sistem pemerintah nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan atau dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa wajib mempunyai perencanaan yang matang dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang partisipatif dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) 5 (lima) tahun ataupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) untuk 1 (satu) tahun. RPJMDes ini merupakan rencana strategis Desa Nisombalia untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang menyesuaikan perencanaan pembangunan ditingkat Kabupaten, karena perencanaan pembangunan desa dan perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan sistem.

B. Landasan Hukum


6

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentag Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan; 12. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkelanjutan; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;


7

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 Tentang Perencanaan Pembangunan Desa; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 13 Tahun 2003 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Partisipasi Masyarakat; 18. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa; 19. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 11 Tahun 2008 tentang Sumber Pendapatan Desa; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Maros Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penyerahan Urusan Pemerintah Kabupaten Kepada Desa; 22. Permendagri Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Undang-Undang Desa.

C. Tujuan Dan Manfaat


8

Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Nisombalia ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Tujuan RPJMDes: a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 5 tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten. Sebagai dasar/pedoman kegiatan Pembangunan Desa Nisombalia. b. Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, baik 5 tahunan maupun 1 tahun (RKPDes) dan sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Nisombalia. c. Sebagai masukan penyusunan RAPB Desa Nisombalia. 2. Manfaat RPJMDes: a. Dapat menjamin kesinambungan pembangunan. b. Sebagai rencana induk pembangunan desa yang merupakan acuan pembangunan desa selama 5 (lima) tahun. c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa. d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan dari Pemerintah. e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat.

BAB II


9

PROFIL DESA 1. Sejarah 1) Sejarah Desa Dalam sejarah penamaan Desa Nisombalia tidak terlepas dari sejarah penamaan ke empat dusun yang ada di desa ini. Adapun ke empat dusun tersebut adalah: 1. Dusun Mambue 2. Dusun Tala-Tala 3. Dusun Kuri Lompo 4. Dusun Kuri Caddi Ke empat dusun tersebut mempunyai kisah-kisah tersendiri sebagai berikut: Dusun Mambue dan Tala-Tala Menurut cerita di dusun tersebut ada 4 (empat) situs. Seorang bapak yang berasal dari Bone masuk ke perkampungan ini dan kemudian menanam sebiji kacang ditengah perbatasan antara Mambue dan Tambayangan. Beliau bernama Zaenuddin Dg. Situju yang biasa dipanggil oleh masyarakat Nisombalia dengan sebutan IBOE. Beliau inilah orang yang pertama masuk dikampung Nisombalia ini sehingga diberilah gelar Karaeng Patanna Pa’rasangang (yang punya kampung). Selang beberapa waktu beliau memberikan nama kampung tersebut dengan kata “Bue”. Bue berasal dari bahasa bugis yang diartikan dalam bahasa indonesia (Kacang). Kata “Bue” ini diambil karena Iboe inilah yang menanam sebiji kacang. Seiring berjalannya waktu, hari berganti bulan, bulan berganti tahun kampung tersebut sudah dipenuhi penduduk yang berasal dari berbagai daerah, namun karena mereka tidak tahu berbahasa bugis sehingga Kata ”Bue” ini ditambah dengan awalan kata “Mam” yang merupakan perpaduan dua bahasa dengan dialeg bahasa makassar dan bugis menjadi “Mambue”. Singkat cerita, Iboe ini pergi ke tengah hutan disebelah Kampung Mambue yang ditumbuhi dengan banyak pohon Tala. Disana beliau duduk diatas tiga batu besar yang sampai saat ini batu tersebut masih ada. Ditengah perenungannya datang RPJMDes Desa Nisombalia 2014 - 2019

10

seorang pemuda dari …………………. mendatangi beliau dan bertanya sedang apa yang dilakukannya. Diakhir pembicaraan mereka, Iboe memberikan amanah kepada Pemuda itu bahwa kelak ketika ajal menjemput dan beliau tak bisa lagi menjaga daerah tersebut, pemuda ini bisa mampu meneruskan dan menjaga daerahnya, dan apabila pemuda itu bisa menjaga daerah tersebut selama lima tahun berturutturut tanpa ada kekacauan yang terjadi maka Iboe berjanji akan memberi gelar Karaeng Tala-Tala Sija Dg. Gajang dan menguasai daerah yang banyak dipenuhi dengan pohon tala tersebut. Hingga pada akhirnya, pemuda ini berhasil menjaga dan mempertahankan daerah tersebut sampai menjadi daerah kekuasaannya sendiri. Dusun Kuri Lompo Kuri Lompo adalah salah satu dusun yang terletak diujung barat Desa Nisombalia yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Menurut sejarah kampung Kuri Lompo adalah tempat berlabuh para pedagang yang naik perahu dari beberapa daerah atau pulau kecil yang mengunjungi pasar rakyat yang terletak disebelah barat pekuburan Islam sekarang. Sebagai bukti sejarah bahwa yang memonopoli penduduk Kuri Lompo adalah pedagang yang datang dari tanah Wajo dengan berlayar membawa dagangannya kepasar. Pedagang tersebut memonopoli perdagangan dipasar, akhirnya dianggap sebagai tokoh dan sebagai pemuka agama. Olehnya itu, yang dominan bahasa penduduk dusun tersebut adalah bahasa bugis, namun seiring dengan perkembangan jaman, karena dekat dengan Makassar, maka dusun tersebut dalam pemakaian bahasa dipengaruhi oleh dialek bahasa makassar. Dalam sejarah diceritakan atau berbagai sumber yang bisa dipercaya bahwa zaman dahulu beberapa rombongan Kerajaan Maros dan Kerajaan Gowa menjemput mahkota (Saloko) kerajaan yang ada di Kerajaan Maros untuk dibawa ke Kerajaan Gowa. Dalam cerita saat itu, rombongan kerajaan Maros dan Gowa saat penjemputan. Walau ada rasa was-was tapi bercampur kegembiraan atau dalam bahasa makassar disebut Makkuring–Kuring. Kegembiraan bercampur haru,


11

kata itu sering terdengar sampai kepelosok desa dan menjadi buah bibir dikalangan para pedagang atau yang mengunjungi pasar rakyat yang ada dipinggiran laut dan mnyepakati dusun itu disebut Kuri. Dusun Kuri Caddi Kuri Caddi adalah merupakan salah satu dusun yang terletak disebelah barat Desa Nisombalia yang juga berbatasan langsung dengan Selat Makassar. Dusun Kuri Caddi adalah pecahan dari Dusun Kuri Lompo .Dalam sejarah pada tahun 1954 datang seorang karaeng dari Butung ke kuri Lompo, dengan alasan perdagangan dalam perjalanan sejarah diceritakan karena seringnya datang ke dusun tersebut karaeng yang disebut ABUBAEDAH itu mendapatkan informasi kalau disebelah Dusun Kuri Lompo terdapat perkampungan kecil dengan berjejer berbagai rumah gubuk yang berdinding bambu atau tedde’ dalam bahasa Makassar. Dalam memperlancar usaha mereka, Karaeng Abubaedah ini setiap hari mengunjungi Kuri Caddi dengan menelusuri pematang sawah atau pematang empang yang membentang luas. Dalam keseharian Karaeng Abubaedah ini akhirnya mempersunting gadis Kuri Caddi yang nantinya dalam perdagangan dapat membantu mereka mengurus barang barangnya sekaligus mendapatkan tempat tinggal selamanya. Dalam sumber yang bisa dipercaya, Karaeng Abubaedah akhirnya mengungsi dari Kuri Lompo ke Kuri Caddi. Dalam dusun tersebut belum banyak rumah, hanya tujuh gubuk yang berdiri berjauhan yang terbuat dari bambu atau tedde’ dan beralaskan lantai tanah, sebagai pelindung hembusan angin yang bertiup dari laut. Dengan alasan itu Karaeng Abubaedah memberi nama Dusun Kuri Caddi dan mengumumkan kepada warga alasan pemberian nama tersebut. Dalam perkampungan itu akhirnya masyarakat Kuri Caddi dari tahun ke tahun mulai membangun dan menempati rumah tidak jauh dari pekuburan islam sekaligus menjadikan tempat perahu berlabuh dengan pasir putih yang membentang sepanjang 1 KM menjadikan


12

Dusun Kuri Caddi salah satu Ikon Wisata Kabupaten Maros yang masih terlupakan dan tidak terawat dengan kepedulian Pemkab Maros. Kampung Pajalayya Dusun Kuri Caddi Kuri caddi dalam keseharian warganya mengandalkan sumber mata pencaharian melaut, berbagai macam hasil tangkapan laut yang melimpah menjadikan Dusun Kuri Caddi terkenal sampai ke desa-desa tetangga, akhirnya banyak warga desa lain berdatangan menangkap ikan dan menempati lahan kosong sekitar 1 KM dari pemukiman warga untuk melepaskan lelah saat datang menjala ikan (mencari ikan). Hari berganti hari dan tahun berganti tahun, penduduk asli Kuri Caddi sering mendengar informasi kalau ditempat itu banyak warga yang sering datang membawa Jala atau Jaring dalam bahasa indonesia sebagai alat tangkap selain puka. Akhirnya Pajalayya atau orang yang menangkap ikan dengan menggunakan jala melekat hingga disebut Kampung Pajalayya sampai sekarang. Dari dasar sejarah ke empat dusun tersebut diatas semuanya menggambarkan niat dan tujuan yang baik sehingga dari dasar itu orang-orang tua terdahulu pada sekitar tahun 1969 mereka sepakat memberi nama Desa Nisombalia. Namun tiap-tiap dusun menggambarkan ciri dan karakter masing-masing. Dari ke empat karakter ini jika itu dimiliki dan dijalankan dengan baik Insya Allah Desa Nisombalia menjadi desa yang aman, maju dan makmur. Dari nama Desa Nisombalia terdapat tujuaan dan cita-cita yang sangat mulia untuk selalu berbuat, berniat ke arah yang lebih baik. Namun titipan sejarah ini tentu tidak mudah namun menjadi tantangan dan kewajiban kita semua khususnya warga Desa Nisombalia.

Adapun orang-orang yang pernah memerintah/menjabat sebagai Kepala Desa Nisombalia dari awal berdiri hingga saat in:


13

1. 2. 3. 4. 5. 6.

H. Zainuddin Krg Tarang (Kepala Desa) A. Muh. Tahir Krg. Timung (Kepala Desa) Baharuddin Said (Kepala Desa) Muh. Ruslan Manye (Kepala Desa) Achmad. HM (Kepala Desa) Achmad. HM (Kepala Desa)

Dari nama Desa Nisombalia diharapkan lahir pemimpinpemimpin yang mempunyai karakter yang digambarkan dari empat dusun tersebut diatas yaitu rajin dan tidak mengenal lelah demi untuk Desa Nisombalia sesuai langkah awal mula jadinya desa tersebut. Dari sekilas sejarah singkat Desa Nisombalia benarlah slogan yang berbunyi bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai dan memelihara sejarah dan adat istiadat masyarakatnya, sehingga kelak kita yakin bangsa kita akan menjadi bangsa yang besar dan Desa Nisombalia khususnya akan menjadi desa yang maju dan makmur.

2) Tempat-tempat bersejarah/Situs Budaya Di Desa ini terdapat situs yang dinamai oleh masyarakat setempat istirahatnya orang terdahulu yang dinamakan (Iboe) disamping itu ada juga Karaeng Tala-tala (Barumbungna Tala-tala) dengan ukuran yang panjang 3-4 M pekuburannya konon cerita leluhur orang terdahulu berikut nama-nama situs yang ada di Desa Nisombalia: o Karaeng Zaenuddin Dg. Situju o Karaeng Sija Dg. Gajang o Karaeng Lolo Dg. Muna o Karaeng Iruppa Dg. Ilau

3) Adat Istiadat Desa Nisombalia


14

Desa Nisombalia, desa yang diharapkan bisa melestarikan adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang dianggap bernilai positif, adapun adat istiadat/kebiasaan turun temurun yang ada di Desa Nisombalia adalah: Tolak Bala (Mohon Do’a) Acara tolak bala ini adalah proses dimana semua masyarakat berkumpul di rumah Anrong guru untuk mengadakan ritual keagamaan yang disertai dengan dzikir dan merupakan suatu tradisi yang harus dilakukan dalam setiap tahunnya agar dijauhkan dari mara bahaya, mencari dan memohon do’a keselamatan dari Allah SWT. Pada umumnya ibu-ibu membawa kue-kue tradisional seperti kue apang, onde-onde, lapis, pisang manis dan kue-kue tradisional lainnya. Semua jenis kue sebagai simbol harapan dari masyarakat; Mabbaja - Annangkasi (Membersihkan) Kegiatan Mabbaja – Annangkasi (Membersihkan) dilakukan oleh masyarakat sekampung secara gotong royong yang dipimpin Kepala Desa dan Dusun guna membersihkan fasilitas umum seperti saluran irigasi, jalanan kampung, lokasi kuburan. Mabbaja – Annangkasi (Membersihkan) rutin dilaksanakan setiap tahunnya, dalam acara ini masyarakat secara sukarela menyiapkan makanan; Mappammula - Appakaranmula (Memulai) Kegiatan ini adalah kegiatan permulaan turun sawah dan menanam padi dimana pada umumnya masyarakat secara bersamaan pada hari itu memulai turun dan mengolah tanahnya hingga menanam padi, dan tidak ada yang boleh turun dan menanam sebelum hari yang telah disepakati; Acara Mappasili - Appasili Kandungan Dilakukan pada saat usia kandungan sang ibu berumur 7 (tujuh) bulan. Dilaksanakan sebagai ritual untuk memohon keselamatan agar ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat Aqiqah


15

Aqiqah yang pada dasarnya adalah tuntunan dalam agama islam telah menjadi hal yang sangat membudaya pada masyarakat Desa Nisombalia. Acara ini merupakan rasa syukur kepada Allah SWT dari orang tua keluarga sang bayi sekaligus merupakan kesempatan untuk memberi nama bagi sang bayi dan merupakan kewajiban bagi ummat islam yang mampu (bayi laki-laki 2 ekor kambing dan bayi perempuan 1 ekor kambing); Sunatan/Khitanan Acara khitanan adalah kegiatan yang akan menandai berakhirnya masa anak-anak seseorang menuju remaja. Khitanan sekaligus ritual yang dianggap secara resminya seorang anak manusia memeluk agama islam. Seorang anak yang belum di Khitan dianggap belum muslim meskipun dia terlahir dari orang tua muslim. Oleh karena itu, ritual khitanan sering juga diistilahkan dengan pengislaman. Ritual pengislaman di Desa Nisombalia pada umunya telah memakai jasa medis, sedangkan untuk seorang anak perempuan cara pengislamannya tidak dilakukan secara medis melainkan memakai Sanro Khitanan (di Kattang). Sebelum dilaksanakan Khitanan bagi seorang anak perempuan, kepala sang perempuan ditaburi dengan beras pada waktu yang bersamaan diambilkan ayam untuk memakan beras yang ada diatas kepala dengan alasan apabila ayam tersebut memakan lebih banyak maka dianggap anak tersebut nantinya punya rezeki yang banyak.

Bagi warga Desa Nisombalia yang telah akan mengakhiri masa lajangnya merupakan saat-saat yang sangat krusial bagi diri dan


16

keluarga besarnya. Proses pernikahan sering kali dianggap sebagai saat untuk melepaskan sang anak dari keluarganya menuju kehidupan yang riil. Dalam proses pernikahan ini akan dialaksanakan beberapa ritual yaitu: Mammanu’ – manu’/A’jangan Jangan (Penyelidikan) Proses penyelidikan keluarga laki-laki tentang status gadis yang akan di pinang; Massuro - Assuro (Melamar) Pihak laki-laki secara resmi melamar sang gadis, terkadang menjadi kesempatan untuk membicarakan tentang besarnya mahar, uang belanja dan waktu pelaksanaan membawa belanja; Mappaenre Balanca-Appanai Balanja (Membawa Uang Belanja) Pihak laki–laki membawa uang belanja kepada pihak perempuan, sesuai dengan kesepakatan pada saat pembicaraan sebelumnya; Mappasili - Appasili Suatu proses yang dilakukan bagi sang calon pengantin untuk dilaksanakan acara abbubuki dengan cara mencukur sebagian alis dan merupakan tanda bahwa untuk menghilangkan sial pada calon pengantin tersebut. Mappaccing – A’mata Mata (Malam Pacar) Dilaksanakan pada malam hari menjelang pernikahan besoknya. Dalam kesempatan ini keluarga besar calon pengantin akan berkumpul untuk mengadakan acara azzikiri, barasanji. Dalam prosesi ini dirangkaikan dengan acara mappatemme’/Appatamma (Khataman Qur’an) dan mangngaru/a’ngaru; Mangngaru – A’ngaru Suatu bentuk tradisi yang sering dilakukan masyarakat pada saat mappacci dan diiringi dengan alunan Ganrang (Gendang) bunting/mempelai laki-laki atau perempuan dengan tujuan A’ngaru pada saat Ma’ngaru salah satu keluarga yang akan menperdengarkan


17

sumpah tersebut didepan Kepala Lingkungan (Galla) atau yang dituakan dan yang duduk didepan tidak sembarangan. Pada saat mengucapkan kata biasanya menggunakan “Badi”. Ucapan tersebut diartikan bahwa kami dari keluarga siap membantu dalam bentuk apapun yang dibahasakan (Siri Napacce); Mannikkah – A’nikkah (Menikah) Merupakan acara puncak yakni saat pengucapan Ijab Kabul sang pengantin keluarga kedua belah pihak; Makkaddo’ Ca’di Suatu tradisi yang dilakukan pada pagi hari di rumah pengantin perempuan dimana kedua mempelai dengan berpakaian pengantin kembali diharuskan duduk berdampingan dengan menu sajian bahasa makassarnya songkolo dan jukukalotoro.

Adapun acara peringatan islam dimana warga Desa Nisombalia mayoritas menganut agama islam adalah: A’maudu/Mammaudu (Maulid Nabi Besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wassallam) Memperingati hari kelahiran Nabi besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam masyarakat Desa Nisombalia pada umumnya mengadakan acara Appanaung Baku/embere dan dibungkus dengan sarung atau dihiasi dengan bunga-bunga, yang mana didalamnya terdapat berbagai macam sajian makanan seperti songkolo, ikan, telur, nasi dan buah-buahan sesuai kemampuan masyarakat lalu dibawa ke masjid. Acara itu diperingati setiap tahunnya, baik diperingati di Masjid maupun dirumah warga. Sebelum dibagikan kewarga pendatang maupun yang berdomisili di kampung maka terlebih dahulu dilakukan barasanji/assikkiri’; Peringatan Isra dan Mi’raj


18

Dalam memperingati acara tersebut, setiap tahunnya kalangan ummat islam pada umumnya dan khususnya di Desa Nisombalia mengadakan peringatan Isra Mi’raj. Masyarakat pada umumnya menyediakan kue dengan berbagai macam sajian. Peringatan tersebut ada yang melakukan di masjid, rumah ataupun fasilitas umum seperti kantor, sekolah dll. Meninggal (Pulang Ke Rahmatullah) Meninggal dunia seperti pada umumnya ditempat lain atau di Desa Nisombalia pada umumnya, setiap warga yang meninggal akan diperlakukan sesuai dengan agama yang dianutnya dan pada umumnya warga Desa Nisombalia menganut agama islam.

4) Sistem Kemasyarakatan 1. Pemerintahan/Organisasi Kemasyarakaan a. Struktur kelembagaan b. Tugas, fungsi dan kewenangan c. Sumber penghasilan Kepala Desa 2. Hukum Adat/Norma dan Sanksi 3. Sistem Nilai a. Adat yang berkaitan dengan gotong royong b. Adat yang berkaitan dengan musyawarah c. Adat yang berkaitan dengan keadilan, kesederhanaan serta dalam keterbukaan.

kejujuran

dan

5) Kerajinan Masyarakat Kerajinan masyarakat Desa Nisombalia, yaitu: - Merajut jala, - Merajut pukat ikan, - Membuat rakkang kepiting, dan - Kerajinan yang terbuat dari bahan bambu lainnya. 6) Sistem Bahasa dan Agama


19

Bahasa Lisan dan Tulisan (Jenis dan Dialek) Masyarakat Desa Nisombalia menggunakan Bahasa Bugis - Makassar. Agama/Kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Agama Islam adalah agama yang dianut masyarakat Desa Nisombalia. Kitab Sebagai pemeluk agama islam masyarakat Desa Nisombalia berpedoman pada Kitab Suci Al-qur’an. Disamping itu pula, sebagian masyarakat Desa Nisombalia melakukan dzikir (zikkiri) dan barazanji secara turun-temurun yang diwarisi dari leluhur mereka. Peristiwa penting yang pernah terjadi di Desa Nisombalia;

TAHUN KEJADIAN

PERISTIWA BAIK

1965

Dari distrik menjadi desa

1969

Terbentuk Desa Nisombalia

Masa pergolakan suatu desa

Pemekaran desa

1988 1994

PERISTIWA BURUK

Pesta demokrasi pertama pemilihan Kepala Desa

2001

Langganan banjir setiap tahunnya

Pesta demokrasi kedua pemilihan Kepala Desa Pesta demokrasi ketiga 2007 pemilihan Kepala Desa Pesta demokrasi keempat pemilihan Kepala Desa 2013 Nisombalia 2. Kondisi Umum Desa 2002


20

Geografis dan Topografi Desa Nisombalia Desa Nisombalia adalah daerah dataran tinggi, dengan skala 1:22,500. Kondisi alam Desa Nisombalia adalah lahan pertanian dan tambak dengan sebagian besar tadah hujan. Jalan menuju desa ini telah dibeton, dengan jarak kurang lebih 4 KM dari Ibukota Kecamatan dan 21 KM dari Ibukota Kabupaten. Diperlukan waktu sekitar 30 menit dari Ibukota Kabupaten untuk mencapainya. Warga Desa Nisombalia sebagian besar hidup bekerja di sektor bahari, bertani, tambak, nelayan, usaha ternak sapi, itik dan ayam. Semua diusahakan secara tradisional di daerah tofograpi yang datar dan laut yang menyimpan kekayaan bahari yang banyak. Hanya sedikit diantaranya yang bekerja di kantor pemerintah. Latar belakang pendidikan masyarakatnya juga masih sangat rendah. Hanya sekitar 3 % diantaranya yang bergelar sarjana, sebagian besar hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah menengah pertama. Letak dan Luas Wilayah Desa Nisombalia terdiri dari empat dusun dengan luas desa 2.092,50 Ha. Jarak dari Ibukota Kabupaten 21 KM dan jarak dari Ibukota Kecamatan 4 KM. Batas Wilayah Desa Nisombalia Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Borimasunggu Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Pa’bentengan Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa A’bulosibatang Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makassar Iklim Iklim Desa Nisombalia adalah iklim tropis, sebagaimana desa-desa lain di Wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros. Keadaan Sosial Ekonomi


21

1) Jumlah Penduduk Desa Nisombalia mempunyai jumlah penduduk 3.733 jiwa dari 961 KK, dengan asumsi jumlah penduduk Laki-laki 1.902 jiwa dan perempuan sebanyak 1.831 jiwa yang tersebar di 4 (empat) dusun dengan perincian sebagai berikut: Tabel. 1 Jumlah Penduduk Desa Nisombalia Tahun 2014

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

TOTAL (Jiwa)

KK

Mambue

692

653

1.345

350

Tala-Tala

480

453

933

253

Kuri Lompo

450

487

937

228

Kuri Caddi

280

238

518

130

1.902

1.831

3.733

961

DUSUN

Jumlah

Sumber Data: Survey Pokja Perencana dan Pembangunan Desa Nisombalia, Agustus 2014 Diagram 1. Presentase Jumlah Penduduk Desa Nisombalia

1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Mambue

LAKI-LAKI 692

PEREMPUAN 653

TOTAL 1,345

KK 350

Tala-Tala

480

453

933

253

Kuri Lompo

450

487

937

228

Kuri Caddi

280

238

518

130

1,902

1,831

3,733

961

Jumlah

2) Data Posyandu RPJMDes Desa Nisombalia 2014 - 2019

22

Data posyandu penduduk Desa Nisombalia adalah sebagai berikut: Tabel. 2 Data Posyandu Desa Nisombalia Tahun 2014

DUSUN

BAYI

BALITA

PUS

WUS

AKB

AKI

Mambue

40

76

116

83

-

-

Tala-Tala

20

61

67

52

-

-

Kuri Lompo

8

61

95

66

-

-

Kuri caddi

6

36

48

39

-

-

74

234

326

240

0

0

Jumlah

Sumber Data: Survey Pokja Perencana dan Pembangunan Desa Nisombalia, Agustus 2014.

Diagram 2. Presentase Posyandu Desa Nisombalia Mambue

Tala-Tala

Kuri Lompo

Kuri caddi

Jumlah

326

240

234

116 74 40 20

76 6161 36

95 67 48

83 66 52 39

86

BAYI

BALITA

PUS

WUS

00000

00000

AKB

AKI

3) Tingkat Pendidikan


23

Tingkat pendidikan penduduk Desa Nisombalia adalah sebagai berikut: Tabel. 3 Tingkat Pendidikan Desa Nisombalia Tahun 2014 MAMBUE

TALA-TALA

KURI LOMPO

KURI CADDI

Belum Usia Sekolah

129

85

100

42

Masih Sekolah SD

182

118

129

96

Tidak Tamat SD

162

172

155

162

Tamat SD

297

187

176

39

Masih Sekolah SLTP

76

46

78

48

Tamat SLTP

126

72

69

10

Masih Sekolah SLTA

55

34

29

9

Tamat SLTA

115

56

39

1

Masih Sekolah/PT

16

11

13

1

Tamat PT

26

15

9

5

Tidak Pernah Sekolah

131

127

135

105

Paket ABC

30

10

5

-

1.345

933

937

518

PENDIDIKAN

Jumlah


Dari tabel 3 diatas, menunjukkan tingkat pendidikan di Desa Nisombalia masih rendah, banyak kesenjangan yang terjadi terhadap jumlah penduduk untuk data yang tidak tamat SD sebanyak 651 jiwa (dari jumlah penduduk), dan yang hanya tamat SD 699 jiwa (dari jumlah penduduk).

Diagram 3.


24

Presentase Tingkat Pendidikan Desa Nisombalia

1000 900

800 700 600 500 400 300

200 100 0

MAMBUE

Bel um Usi a Sek ola h 129

TALA-TALA

85 118 172 187 46

72

34

56

11

15 127 10 933

KURI LOMPO 100 129 155 176 78

69

29

39

13

9

135

5

937

KURI CADDI

10

9

1

1

5

105

0

518

42

Mas ih Sek ola h SD

Tida Ta Mas k mat ih Ta SD Sek mat ola SD h SLT P 182 162 297 76

96 162 39


48

Ta mat SLT P

Mas ih Sek ola h SLT A 126 55

Ta mat SLT A

Mas Ta Tida ih mat k Sek PT Per ola nah h/P Sek T ola h 115 16 26 131

Pak Jum et lah ABC

30 1,35

25

4) Sarana Pendidikan Sarana pendidikan penduduk Desa Nisombalia adalah sebagai berikut: Tabel. 4 Sarana Pendidikan Desa Nisombalia 2014 PAUD/TK/ Klp. BERMAIN

SD

SMP

SLTA

AKADEMI

PERGURUAN TINGGI

Mambue

1

1

-

-

-

-

Tala-Tala

1

1

-

-

-

-

Kuri Lompo

1

1

1

-

-

-

Kuri Caddi

1

1

1

-

-

-

4

4

2

-

-

-

DUSUN

Jumlah


Diagram 4. Presentase Sarana Pendidikan Desa Nisombalia

8 6 4 2 0

SD

SMP

SLTA

AKAD EMI

Mambue

PAUD /TK/Kl p. BERM AIN 1

1

0

0

0

PERG URUA N TINGG I 0

Tala-Tala

1

1

0

0

0

0

Kuri Lompo

1

1

1

0

0

0

Kuri Caddi

1

1

1

0

0

0

Jumlah

4

4

2

0

0

0


26

5) Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk Desa Nisombalia adalah sebagai berikut: Tabel. 5 Jenis Mata Pencaharian Desa Nisombalia NO

PEKERJAAN

MAMBUE

TALA-TALA

KURI LOMPO

KURI CADDI

1

Pegawai

15

10

8

-

2

Pegawai swasta

143

65

64

1

3

Wiraswasta

172

111

45

2

4

Petani

153

48

41

1

5

Pelajar

329

209

249

154

6

Pensiunan

2

2

1

-

7

Usaha sendiri/Penjual

39

23

14

9

8

Tidak bekerja

161

233

229

135

9

Nelayan

73

58

112

152

10

Lain-lain

47

46

61

1

1.134

805

824

455

Jumlah


Diagram 5. Presentase Mata Pencaharian Desa Nisombalia 1000

824 805

800 600

455

400 200

153 143 172 6564 111 45 15108 0 2 48411 1

329 249 209 154

233 229 161 135 112 152 7358 474661 39 23 2 2 1 0 149 11,134

0

MAMBUE


TALA-TALA

KURI LOMPO

KURI CADDI

27

6) Pola Penggunaan Tanah Penggunaan tanah di Desa Nisombalia sebagian besar diperuntukan untuk tanah pertanian/sawah dan tambak, sisanya berupa tanah kering yang merupakan bangunan dan fasilitasfasilitas lainnya. Data Luas Lahan Penduduk Berikut diagram yang menggambarkan luas lahan penduduk Desa Nisombalia yang dibagi menjadi 4 (empat) dusun adalah sebagai berikut: Tabel. 6 Data Luas Lahan Desa Nisombalia

NO

LUAS LAHAN (Ha)

DUSUN

1

Mambue

195,23

2

Tala-Tala

422,74

3

Kuri Lompo

647,83

4

Kuri Caddi

103,40 Jumlah

1.369,20


Diagram 6. Presentase Luas Lahan Desa Nisombalia

7%

Mambue 15%

50%

Kuri Lompo 24% 4%


Tala-Tala

Kuri Caddi Jumlah

28

7) Kepemilikan Ternak Kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Nisombalia adalah sebagai berikut: Tabel. 7 Data Kepemilkan Ternak Desa Nisombalia Tahun 2014 AYAM BURAS

KAMBING

SAPI

KERBAU

KUDA

ITIK

Mambue

547

9

203

25

-

627

Tala-Tala

665

5

159

7

-

649

Kuri Lompo

659

25

25

-

-

550

Kuri Caddi

163

2

20

-

-

79

2.034

41

407

32

-

1.905

DUSUN

Jumlah


Diagram 7. Presentase Kepemilikan Ternak Desa Nisombalia

700 600 500 400

300 200 100 0

KAMBI NG 9

SAPI

Mambue

AYAM BURAS 547

KUDA

ITIK

203

KERBA U 25

0

627

Tala-Tala

665

5

159

7

0

649

Kuri Lompo

659

25

25

0

0

550

Kuri Caddi

163

2

20

0

0

79


29

8) Sarana dan Prasarana Desa Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Nisombalia secara garis besar adalah sebagai berikut: Tabel. 8 Sarana dan Prasarana Desa Nisombalia Tahun 2014 BALAI DESA

JALAN KAB.

JALAN KEC.

JALAN DESA

MASJID

1

1

1

23

4


Diagram 8. Presentase Sarana dan Prasarana Desa Nisombalia

25 20 15 10 5 0

BALAI DESA 1

JALAN KAB. 1


JALAN KEC. 1

JALAN DESA 23

MASJID 4

30

3. SOTK Desa Nisombalia Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa. Desa Nisombalia menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola 4 (empat) Kepala Urusan, selengkapnya sebagai berikut:  Kaur Pemerintahan  Kaur Pembangunan  Kaur Umum  Kaur Keuangan


31

Lembaga - lembaga yang ada di Desa Nisombalia Adapun lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan di Desa Nisombalia terlihat secara detail pada alat kajian diagram venn dibawah ini: 1. Kepala Desa 2. Badan Permusyawaratan Desa 3. Kepala Dusun 4. RT 5. Imam Desa 6. Imam Dusun 7. PKK 8. Majelis Taqlim 9. Kelompok SPP 10. Gapoktan 11. Kelompok Perempuan 12. Kelompok Tani 13. Kelompok Tani Tambak 14. Kelompok Ternak 15. Kelompok Ibu-Ibu 16. Karang Taruna 17. Kelompok Pemuda


32

4. Masalah yang dihadapi Desa Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan pada setiap dusun, terdapat berbagai masalah sebagai berikut: I 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5 1.1.6 1.1.7 1.1.8 1.1.9 1.1.10 1.1.11 1.1.12 1.1.13 1.1.14 1.1.15 1.1.16 1.1.17 1.1.18 1.1.19 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4

BIDANG PENGEMBANGAN MASALAH Pekerjaan Umum Pembuatan jalan setapak di Dusun Mambue Pembuatan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan paving blok di SDN. 79 Mambue Pembuatan jalan tani Dusun di Tala-Tala Pengerukan sungai di Dusun Tala-Tala Pembuatan saluran pembuangan Pengerukan dan pelebaran drainase di Dusun Tala-Tala Pembuatan jalan setapak paving blok di Dusun Kuri Lompo Pengerukan muara sungai di Dusun Kuri Lompo Pembuatan Dermaga di Dusun Kuri Lompo Pembuatan Dermaga di Dusun Kuri Caddi Pembangunan jalan umum dari Dusun Kuri Lompo menuju Dusun Kuri Caddi Pembebasan lahan pembangunan jalan besar di Dusun Kuri Caddi Pembuatan tanggul pemecah ombak di Dusun Kuri Caddi Pembangunan jalan paving blok di Dusun Kuri Caddi Perbaikan saluran irigasi di Desa Nisombalia Pemasangan pagar SDN Inpres No. 79 Mambue Pembuatan pintu gerbang di Desa Nisombalia Sumber Daya Air Pembuatan sumur bor pertanian/pemasangan pompa air di Dusun Mambue Pembuatan sumur bor umum (fasilitas umum) di Dusun Mambue Pembuatan sumur bor di Dusun Tala-Tala Pembuatan bak penampungan air bersih di Dusun Tala-Tala


33

1.2.5 1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9

Penyulingan air asin menjadi air tawar di Dusun Kuri Lompo Pembuatan sumur bor di Dusun Kuri Caddi Pengadaan bak penampungan air bersih di Dusun Kuri Caddi Pembuatan sumur umum yang permanen di Dusun Kuri Caddi Pengadaan pipa PDAM di Dusun Kuri Caddi

1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 1.3.8 1.3.9

Pemukiman Pengangkutan sampah di Dusun Mambue Pembuatan saluran air/selokan di Dusun Mambue Pembuatan saluran air/selokan di Dusun Mambue Pengerukan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan tembusan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan saluran permanen di Dusun Mambue Pemberian bantuan bedah rumah di Dusun Mambue Bantuan dana RTM di Dusun Mambue Sosialisasi penanganan limbah rumah tangga Dusun Mambue dan Dusun Tala-Tala Pembuatan tanggul di Dusun Kuri Lompo Bedah rumah di Dusun Kuri Lompo Pembangunan rumah layak huni di Dusun Kuri Caddi Penanganan dan penataan rumah di Dusun Kuri Caddi Pemberian bantuan biaya perbaikan rumah di Dusun Kuri Caddi

1.3.10 1.3.11 1.3.12 1.3.13 1.3.14

II 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7

BIDANG EKONOMI Sektor Pertanian Pembangunan balai pertemuan kelompok tani di Dusun Mambue Pengadaan sarana dan prasarana kelompok wanita tani di Dusun Mambue Bantuan pupuk yang bersubsidi di Dusun Mambue Penyuluhan Dinas Pertanian di Dusun Mambue Bantuan bibit unggul di Dusun Mambue Pembuatan saluran irigasi persawahan di Dusun Mambue Bantuan alat pengolah tanah (traktor) di Dusun Mambue


34

2.1.8

2.1.23

Pengadaan sarana dan prasarana pelatihan bercocok tanam di Dusun Tala-Tala Penambahan alat pengolahan tanah (traktor) di Dusun Tala-Tala Bantuan penyediaan bantuan bibit unggul di Dusun Tala-Tala Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi di Dusun Tala-Tala Pengadaan pupuk kompos di Dusun Tala-Tala Pembuatan sistem pengairan tetes untuk Lahan kering di Dusun Tala-Tala Pemerataan penyaluran bantuan di Dusun Tala-Tala Pengadaan alat pompa air di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat pengolah tanah (traktor) di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat penggiling padi yang modern di Dusun Kuri Lompo Pemberian bantuan beras raskin di Dusun Kuri Lompo Pengadaan mesin pengolah padi di Dusun Kuri Caddi Pembentukan kelompok tani di Dusun Kuri Caddi Pembinaan bagi warga tani di Dusun Kuri Caddi Pengadaan bantuan pengolahan tanah (traktor) di Dusun Kuri Caddi Sekolah lapang di Desa Nisombalia

2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.2.7

Sektor Peternakan Pembuatan kandang untuk ternak di Dusun Mambue Pelatihan pembuatan pupuk organik di Dusun Mambue Penyuluhan tentang penyakit ternak di Dusun Mambue Pengadaan kandang ternak di Dusun Tala-Tala Pemberian bantuan ternak sapi di Dusun Kuri Lompo Pemberian bantuan ternak itik (unggas) di Dusun Kuri Caddi Bantuan alat pengolahan pakan ternak di Dusun Kuri Lompo

2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.3.5

Sektor Perdagangan Bantuan modal usaha kecil menengah di Dusun Mambue Pelatihan ibu rumah tangga di Dusun Mambue Pengadaan alat pengolahan buah mangga di Dusun Tala-Tala Fasilitasi pemasaran hasil tangkapan nelayan di Dusun Tala-Tala Bantuan modal usaha di Dusun Kuri Lompo

2.1.9 2.1.10 2.1.11 2.1.12 2.1.13 2.1.14 2.1.15 2.1.16 2.1.17 2.1.18 2.1.19 2.1.20 2.1.21 2.1.22


35

2.3.6 2.3.7 2.3.8

Pengadaan pengolahan pabrik rajungan di Dusun Kuri Caddi Bantuan kredit SPP di Dusun Kuri Caddi Bantuan alat pengolahan rumput laut di Dusun Kuri Caddi

2.4 2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.4.4

Sektor Perikanan Pemberian bantuan benur/nener di Dusun Mambue Pengadaan alat pompanisasi di Dusun Mambue Pengadaan subsidi pakan ikan di Dusun Tala-Tala Pemberian bibit unggul berkualitas untuk petambak di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat pengolahan pakan di Dusun Kuri Lompo Pengadaan SPBU bagi nelayan di Dusun Kuri Lompo Bantuan penggilingan terasi di Dusun Kuri Lompo Pembangunan tempat pelelangan ikan di Dusun Kuri Lompo Bantuan pupuk dan bibit bagi petambak di Dusun Kuri Lompo Alat pengolahan pembuatan aksesoris (kancing) di Dusun Kuri Lompo Alat pengolahan pembuatan agar-agar di Dusun Kuri Lompo Alat pengolahan ikan dan sejenisnya menjadi terasi di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat tangkap kepiting rakkang 15 kelompok di Dusun Kuri Lompo Pengadaan alat pelampung bagi keselamatan warga nelayan di Dusun Kuri Caddi Pembentukan pengurus baru bagi kelompok nelayan di Dusun Kuri Caddi Pengadaan bantuan perahu dan mesin bagi warga nelayan di Dusun Kuri caddi

2.4.5 2.4.6 2.4.7 2.4.8 2.4.9 2.4.10 2.4.11 2.4.12 2.4.13 2.4.14 2.4.15 2.4.16

2.5 2.5.1 2.5.2 2.5.3 2.5.4

Sektor Kehutanan Bantuan bibit bakau di Dusun Kuri Lompo Bantuan bibit bakau di Dusun Kuri Caddi Bantuan bibit jati putih di Dusun Kuri Caddi Penanaman mangrove di Desa Nisombalia


36

III 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.1.8 3.1.9 3.1.10 3.1.11 3.1.12 3.1.13 3.1.14 3.1.15 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.2.6 3.2.7 3.2.8

BIDANG SOSIAL BUDAYA Sektor Pendidikan Kursus Komputer di Dusun Mambue Pengadaan taman baca di Dusun Mambue Pembangunan gedung taman kanak-kanak (TK) di Dusun Mambue Pembangunan gedung PAUD di Dusun Tala-Tala Pelatihan alat penerapan perangkat pembelajaran di Dusun Tala-Tala Pelatihan penyadaran alat komite sekolah di Dusun Tala-Tala Bimbingan baca tulis di Dusun Tala-Tala Pengadaan sarana dan prasarana kursus di Dusun Tala-Tala Pemberian bantuan bea siswa di Dusun Kuri Lompo Bantuan sarana dan prasarana untuk kegiatan olah raga di Dusun Kuri Lompo Membentuk Kegiatan Fungsional (KF) di Dusun Kuri Lompo Pembangunan gedung sekolah MTS di Dusun Kuri Caddi Pembangunan gedung sekolah pendidikan MI di Dusun Kuri Caddi Pembangunan gedung sekolah PAUD di Dusun Kuri Caddi Peningkatan tunjangan gaji honorer di Dusun Kuri Caddi Sektor Keamanan Pengadaan pakaian seragam untuk TPA di Dusun Mambue Pemberian tunjangan honorer pengurus jenazah di Dusun Mambue Pemberian tunjangan setiap bulan untuk palata jenazah di Dusun Tala-Tala Pembangunan sarana dan prasarana TPA di Dusun Tala-Tala Pembentukan pengurus baru remaja masjid di Dusun Tala-Tala Pengadaan sarana dan prasarana alat qasidah di Dusun Kuri Lompo Pengangkatan generasi muda menjadi Imam Desa di Dusun Kuri Lompo Pembangunan gedung musollah di Dusun Kuri Caddi


37

3.2.9

Pembentukan pengurus baru remaja masjid di Dusun Kuri Caddi 3.2.10 Pengadaan perlengkapan mayat di Dusun Kuri Lompo 3.3 3.3.1 3.3.2

3.3.16 3.3.17 3.3.18 3.3.19

Sektor Kesehatan Pembangunan posyandu di Dusun Mambue Penyediaan makanan bagi anak bayi dan balita di Dusun Mambue Bantuan obat-obatan di Dusun Mambue Penyuluhan kesehatan di Dusun Mambue Bantuan obat-obatan di Dusun Tala-Tala Pelatihan penanggulangan bau ayam potong di Dusun Tala-Tala Pengadaan bak sampah di Dusun Tala-Tala Penyuluhan kesehatan khususnya memasuki musim penghujan di Dusun Tala-Tala Pembangunan posyandu di Dusun Tala-Tala Peningkatan sarana dan prasarana alat kesehatan di Dusun Tala-Tala Pembangunan MCK di Dusun Kuri Lompo Pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan di Dusun Kuri Lompo Perbaikan/renovasi bangunan puskesmas di Desa Nisombalia Pembangunan posyandu di Dusun Kuri Lompo Penambahan tenaga medis yang menetap di Dusun Kuri Lompo Penambahan tenaga medis tetap di Dusun Kuri Caddi Bantuan obat-obatan di Dusun Kuri Caddi Bantuan obat-obatan di Desa Nisombalia Perbaikan/renovasi posyandu di Dusun Kuri Caddi

3.4 3.4.1 3.4.2 3.4.3

Sektor Kamtibmas Pembangunan pos ronda sebanyak 4 unit di Dusun Mambue Pemberian tunjangan hansip setiap bulannya di Dusun Mambue Pembangunan pos kamling di Dusun Tala-Tala

3.3.3 3.3.4 3.3.5 3.3.6 3.3.7 3.3.8 3.3.9 3.3.10 3.3.11 3.3.12 3.3.13 3.3.14 3.3.15


38

3.4.4 3.4.5 3.4.6 3.4.7

3.5 3.5.1 3.5.2 3.5.3 3.5.4 3.5.5 3.5.6 3.5.7 3.5.8 3.5.9 3.5.10 3.5.11 3.5.12 3.5.13 3.5.14 3.5.15 3.5.16 3.5.17 3.5.18 3.5.19 3.5.20 3.5.21 3.5.22

Pembentukan petugas keamanan di Dusun Kuri Lompo Pengadaan kendaraan dinas bagi petugas keamanan di Dusun Kuri Caddi Pembangunan pos kamling di Dusun Kuri Caddi Pemberian tunjangan hansip setiap bulannya di Dusun Tala-Tala Sektor Sosial Peningkatan industri kecil dan menengah di Dusun Mambue Pemberian tunjangan bagi petugas makam di Dusun Mambue Bantuan program keluarga harapan (PKH) di Dusun Mambue Bantuan BLSM di Dusun Mambue Pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Desa Nisombalia Bantuan dana bergulir di Dusun Tala-Tala Pelatihan tenaga terampil (pertukangan) di Dusun Tala-Tala Pelatihan kewirausahaan di Dusun Tala-Tala Bantuan bedah rumah di Dusun Tala-Tala Pelatihan kewirausahaan kepada Ibu - ibu rumah tangga di Desa Nisombalia Pemberian anggaran untuk kegiatan kepemudaan (Karang Taruna) di Desa Nisombalia Pembentukan kelompok baru untuk ibu-ibu di Dusun Tala-Tala Penyediaan lapangan kerja di Dusun Tala-Tala Pemberian modal usaha di Dusun Tala-Tala Pembentukan pengurus Karang Taruna di Desa Nisombalia dengan mengikut sertakan perwakilan tiap dusun Pembentukan pengurus PKK yang baru dengan mengakomodir perwakilan tiap dusun Penyuluhan mengenai fungsi BPD di Dusun Kuri Lompo Bantuan modal usaha di Dusun Kuri Lompo Pelatihan menjahit bagi ibu rumah tangga di Dusun Mambue Pelatihan/kursus keterampilan bagi pemuda di Desa Nisombalia Peningkatan industri rumah tangga di Dusun Kuri Lompo Pemberian beras raskin di Dusun Tala-Tala


39

3.5.23 Pemberian anggaran operasional untuk kepemudaan di Dusun Mambue 3.6 3.6.1 3.6.2 3.6.3 3.6.4 3.6.5 3.6.6 3.6.7 3.6.8 3.6.9 3.6.10 3.6.11 3.6.12 3.6.13 3.6.14

Sektor Pemerintahan Pengadaan motor dinas BPD di Desa Nisombalia Pengadaan sarana remaja masjid di Dusun Mambue Penambahan anggaran Karang Taruna di Desa Nisombalia Anggaran operasional Majelis Taqlim di Desa Nisombalia Anggaran operasional PKK di Desa Nisombalia Pengadaan internet yang berbasis Wi-Fi di Desa Nisombalia Penguatan pembinaan PKK di Desa Nisombalia Penguatan pembinaan Pemdes di Desa Nisombalia Pengadaan motor dinas bagi Kepala di Dusun Kuri Caddi Pembentukan pengurus baru anggota BPD di Dusun Kuri Caddi Pembentukan pengurus Karang Taruna di Dusun Kuri Caddi Pembentukan BUMDES di Desa Nisombalia Pembentukan OMS (Organisasi Masyarakat) di Desa Nisombalia Pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di Desa Nisombalia

3.7 3.7.1 3.7.2

Sektor Pariwisata Pengembangan wisata pantai Kuri Caddi Pengembangan wisata mangrove di Desa Nisombalia

3.8 3.8.1 3.8.2 3.8.3

Sektor Seni dan Olahraga Renovasi dan pengadaan perlengkapan lapangan sepak bola Pengadaan gedung olahraga di Desa Nisombalia Pengadaan perlengkapan olahraga di Desa Nisombalia


40

BAB III PROSES PENYUSUNAN RPJMDes 1. Musyawarah Dusun Musyawarah Dusun (Musdus), dilakukan ditingkat dusun dengan melibatkan seluruh stakeholder guna melakukan penggalian masalah dan potensi ditingkat dusun. Musyawarah Dusun (Musdus) dilakukan di 4 (empat) dusun yakni; Dusun Mambue, Dusun Tala-Tala, Dusun Kuri Lompo dan Dusun Kuri Caddi. Bertindak selaku fasilitator adalah Pokja Perencanaan dan Pemerintah Desa Nisombalia yang telah dipilih secara musyawarah ditingkat desa dan selanjutnya di SK-kan oleh Kepala Desa Nisombalia. Dalam pelaksanaan Musyawarah Dusun (Musdus), fasilitator menggunakan teknik penggalian masalah dan potensi secara partisipatif dengan penggunaan 3 (tiga) alat tools yakni Sketsa Desa, Diagram Venn dan Kelender Musim. Disamping itu juga, dilakukan penyusunan data pilah yang didampingi oleh konsultan, sebagai berikut: a. Sketsa Desa Sketsa Desa adalah gambaran desa/dusun secara kasar/umum mengenai keadaan dusun, baik sumber daya fisik (alam dan buatan) maupun sumber daya lainnya. Sebagai alat kajian, sketsa desa/dusun adalah alat untuk menggali masalah-masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan, penyebab dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah. Dari alat kajian ini berupa masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, fisik dan non fisik. Tujuan Sketsa Desa dimaksudkan:  Memahami akan jenis, jumlah dan sumber daya yang ada di dusun/desa;  Menggali/menjaring masalah dan penyebabnya yang ada ditingkat dusun terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat (Permasalahan Pengembangan Wilayah, Sosial Budaya dan Ekonomi);  Menggali/menjaring potensi yang ada ditingkat dusun;  Menyamakan presepsi dan menyepakati masalah, penyebab dan potensi yang ada ditingkat dusun.


41

MASALAH DAN POTENSI DESA NISOMBALIA DARI SKETSA DUSUN NO

MASALAH

PENYEBAB MASALAH

POTENSI

3

4

1 I

2 DUSUN MAMBUE

1

Sekitar 60 KK di RT  Tidak tersedia  Tenaga 01 dan RT 03 tempat Puskesmas terdapat 100 KK penampungan  Pustu yang membuang sampah sampah  Kurangnya disembarang tempat kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan

2

Jalan setapak sekitar  Tembusan jalan 150 M dan lebar 2 tersebut belum M tidak dapat dikerjakan oleh dilalui oleh pemerintah masyarakat menuju  Terdapat banyak tempat pemakaman alang-alang umum disekitar lokasi di RT 04 Dusun tersebut Mambue

3

Pada musim hujan di RT 02 dan RT 03 terdapat 80 KK rumah warga sering tergenang air

4

Limbah masyarakat  Saluran buntu yang ada di RT 02  Saluran mengalami dengan jumlah 16 pendangkalan KK sepanjang 50 M dan lebar 1 M di Dusun Mambue terjadi penumpukan sampah


 Tidak ada saluran pembuangan air

 Lahan  Tenaga

   

Tenaga Lahan Batu Pasir

 Tenaga  Lahan

42

 Tidak adanya saluran air


5

Pada saat musim hujan rumah warga Sepanjang 1 KM di RT 01 dengan jumlah 55 KK mengalami luapan air

6

Sepanjang 100 M di  Tembusan saluran dalam pemukiman air tidak ada warga di RT 01, pada saat musim hujan jalan setapak sering mengalami luapan air

7

Di RT 01 sebanyak 32 KK pada saat Musim hujan terendam air

8

Tingginya debit air  Saluran dangkal  Lahan pada saat musim  Saluran yang belum  SDM hujan sehingga permanen rumah warga yang terletak di RT 04 sepanjang 100 M mengalami kebanjiran dan dialami sebanyak 17 KK

9

Ibu-ibu kewalahan pada saat penimbangan bayi yang sering berpindah-pindah tempat

 Posyandu belum  Kader ada yang permanen  Lahan  Pelayanan yang kurang maksimal

10

± 47 Ibu-ibu di RT 04 tidak melakukan aktivitas untuk

 Kurang keahlian  Tidak ada tenaga


 Saluran air tidak ada

   

Tenaga Lahan Batu Pasir


 Kelompok Ibuibu

43

menambah perekonomian rumah tangga

pendidik  Sarana dan prasarana belum ada

 Rumah

11

Dalam pengurusan jenazah sering terlambat pada saat akan dikebumikan di Dusun Mambue dan Tala-tala

 Tidak tersedianya palata (pengurus mayat) dalam dusun atau desa

 Imam Desa  Imam Dusun  KUA

12

Tempat pemakaman  Tidak ada pengurus umum di Dusun tetap TPU Mambue/Tala-tala  Tidak ada imbalan tidak terawat dengan baik

13

Sebanyak 83 KK  Sumber air tidak  KTNA yang terdapat di ada  Posluhtan Dusun Mambue dan  Saluran irigasi tidak  Kelompok Tani Tala-tala tidak dapat berfungsi menanam 2 kali

14

Seluas 187 Ha tambak ikan yang terdapat di Dusun Mambue mendapatkan hasil yang kurang maksimal

 Kurang penyuluhan  Kelompok Tani Perikanan

15

Areal pertambakan di Dusun Mambue seluas 50 Ha sering mengalami luapan air sungai

 Terjadinya penyempitan dan pendangkalan sungai  Tidak adanya alat kompanisasi yang tersedia

 Lahan

16

Kelompok tani yang beranggotakan 100

 Tidak ada tempat pertemuan

 Lahan


   

TPU Tenaga Kantor Desa BPD

44

 Kelompok

KK yang terdapat di Dusun Mambue dengan luas lahan ± 187 ha kurang maksimal dalam pelayanan 17

Seluas 3 Are halaman SDN 79 Mambue dan SDN Inpres mengalami becek dan berlumpur saat musim hujan tiba

 Pagar halaman sekolah rendah  Pembuangan air tidak ada

   

18

Tingkat pendidikan baca tulis Al-qur’an di Dusun Mambue masih kurang

 Tenaga pembimbing yang ahli masih kurang  Kesadaran akan pentingnya pendidikan Al-qur’an kurang

 SDM  Masjid  TPA

19

Terdapat 87 KK yang ada di Dusun Mambue masih kurang lengkap datanya

 Pendataan yang tidak akurat  Petugas statistik kurang koordinasi dengan Pemerintah Desa

 Data Desa  Statistik  RTM

20

Sebanyak 37 KK yang ada di Dusun Mambue belum mendapatkan BLSM

 Pendataan yang tidak akurat  Kurangnya koordinasi petugas statistik dengan Pemerintah Desa

    

21

Pemberian makanan tambahan untuk gizi bagi bayi dan balita di Dusun Mambue

 Petugas puskesmas kurang sosialisasi tentang pentingnya gizi

 Ilmu Gizi  Kader Kesehatan


Lahan Murid Komite Sekolah

Data Desa Statistik RTM Dinas Sosial KPMD

45

masih kurang

 Tidak ada dana

22

Tidak adanya lembaga pendidikan kursus untuk mengakomodir para tamatan lulusan sekolah setiap tahunnya di Dusun Mambue

 Tidak ada lembaga  Lahan pendidikan baik  Tenaga formal maupun Pendidik non formal

23

Kegiatan kepemudaan dalam bidang olahraga di Dusun Mambue tidak pernah ada

 Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai

24

Struktur kepemudaan yang beranggotakan 76 orang kurang aktif dalam berbagai kegiatan di Desa Nisombalia

 Kurang anggaran  Struktur Organisasi  Pemdes tidak pernah  Pemuda menganggarkan dalam hal tersebut

25

Keresahan warga akan ternak yang banyak berkeliaran di Desa Nisombalia

 Tidak ada kandang yang memadai  Kesadaran warga kurang  Belum ada Perdes

 Lahan  Ternak

26

Banyaknya kotoran hewan ternak berserakan dimanamana di Desa Nisombalia

 Kurang pelatihan pemanfaatan kotoran ternak

 Tenaga  Penyuluh

27

Terdapat 100 KK yang tergolong RTM dengan rumah yang tidak layak huni

 Tidak ada dana  Belum ada bantuan pemerintah

 SDM ada


 Lahan  Struktur Kepemudaan

46

28

Masyarakat resah akan keamanannya pada malam hari

 Keamanan kurang aktif

 Pos Kamling  Hansip

29

Tingkat pendidikan masyarakat di Dusun Mambue masih rendah sehingga tidak lancar membaca

 Kurangnya ekonomi dalam pembiayaan pendidikan

 Anak  Bangunan

30

36 anak TK di Dusun Mambue yang membutuhkan pendidikan

 Bangunan dalam tahap sengketa  Pengurus kurang koordinasi

 Pengurus

II

DUSUN TALA-TALA

1

Hasil panen padi  Kurangnya tidak maksimal pada pemahaman 70 Ha dari 300 KK masyarakat tentang pemilik lahan sawah bercocok tanam Dusun Tala-tala  Tidak ada sarana dan prasarana untuk pelatihan

2

Areal persawahan dengan luas lahan 30 Ha dari jumlah 150 KK di Dusun Tala-tala sering terlambat dalam pengolahan tanah

3

4

   

Lahan Tenaga Kelompok Tani PPL

 Kurangnya alat pengolahan tanah

   


Rendahnya kualitas hasil panen padi pada luas lahan 50 Ha dari jumlah 250 KK pemilik lahan sawah di Dusun Tala-tala

 Kurangnya penyediaan bibit unggul untuk masyarakat

   


Pada musim panen

 Tidak adanya jalan

 Lahan


47

para petani di Dusun Tala-tala dengan luas lahan sekitar 127 Ha dari jumlah 275 KK kewalahan pada saat mengangkut hasil panennya

tani sepanjang 3 KM yang biasa dilewati oleh para petani

 Tenaga  Kelompok Tani

5

Sekitar 70 Ha lahan  Saluran tambak di Dusun pembuangan tidak Tala-tala mengalami ada banjir kiriman pada  Sungai mengalami saat musim hujan pendangkalan dan penyempitan

6

Pada musim perawatan padi, terkadang pupuk subsidi sangat langka sehingga hasil panen sangat menurun

 Distribusi pupuk terlambat  Penyaluran pupuk kurang tersebar

   

Lahan Kelompok Tani Tenaga PPL

7

Areal persawahan seluas 70 Ha dari 300 KK menjadi tidak subur setelah musim kemarau

 Kurangnya kandungan humus didalam tanah

   

Lahan Kelompok Tani Tenaga PPL

8

Perempuan usia produktif di RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 dengan jumlah 275 KK yang berada di Dusun Tala-tala tidak memiliki aktivitas

 Kurangnya modal usaha  Tidak tersedianya lahan pekerjaan

 Kelompok Perempuan  PKK  Tenaga  Lahan  Dinas Sosial  BPKBDP

9

Setiap tahunnya di Dusun Tala-tala

 Tidak adanya pelatihan

 Tenaga kerja  Dinas Sosial


 Tenaga  Tambak  Lahan

48

jumlah  Bimbingan dari pengangguran selalu pemerintah belum bertambah dan tidak pernah dilakukan punya kegiatan

   

Pemdes Lahan PKK BPKBDP

10

Pemukiman warga di RT 02 dan RT 03 Dusun Tala-tala volume dengan panjang 325 M sering tergenang oleh luapan air dari saluran yang ada

 Saluran mengalami pendangkalan dan penyempitan

 Saluran  Tenaga  Batu

11

Warga Dusun Tala-tala mengeluhkan ke tidak nyamanan akan lingkungan karena adanya pencemaran udara

 Kandang ayam potong mengeluarkan bau yang tidak sedap

   

12

Tanaman warga (padi dan perkebunan) terganggu oleh ternak liar yang dimiliki sekitar 40 KK di Dusun Talatala

 Ternak tidak dikandangkan  Tidak adanya kesadaran pemilik ternak

 Lahan  Ternak  Warga

13

Timbul berbagai  Belum tersedianya penyakit di bak penampungan masyarakat karena sampah sekitar 180 KK di RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 Dusun Tala-tala membuang sampah disembarang tempat

14

Sawah pertanian di


 Sumber air yang

Kandang Tenaga Kayu Ternak

 Lahan  Warga  Dinas Kesehatan  Puskesmas

 Lahan

49

RT 03 dan RT 04 dengan luas areal persawahan 35 Ha sering kekurangan pasokan air untuk menanam padi 2 kali dalam setahun

tidak ada

 Kelompok Tani  Gapoktan

15

Warga usia produktif yang ada di Dusun Tala-tala, kesulitan mengembangkan keahlian diberbagai bidang

 Belum ada tempat kursus  Sosialisasi dari Dinas Sosial belum pernah dilakukan  Kurangnya perhatian pemerintah

16

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum bisa berjalan normal dalam hal proses belajar mengajar di Desa Nisombalia

 Lahan dan  Anak Usia Dini bangunan sengketa  Lahan  Belum adanya  Tenaga bangunan yang lain Pendidik  Pemdes

17

Pada malam hari warga Dusun TalaTala RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 selalu mengeluhkan kenyamanan dan keamanan karena adanya rasa khawatir terhadap pencurian pada waktu istirahat (tidur)

 Tidak ada pos  Lahan kamling  Linmas  Hansip belum  Babinkamberfungsi secara tibmas maksimal  Tidak adanya honor bulanan

18

Warga di Dusun  Tufoksi struktur Tala-tala diresahkan kepengurusan tidak masjid yang sering berjalan tidak terawat


   

   

Kelompok Kerja Tenaga Lahan Dinas Sosial

Remaja Masjid Imam Dusun Masjid Kadus 50

 Kurangnya kesadaran masyarakat  Tidak adanya sosialisasi tentang limbah rumah tangga dari Dinas Kesehatan

 Lahan  Rumah Warga  Puskesmas

19

Limbah rumah tangga (air comberang) yang berada di pemukiman warga Dusun Tala-tala sangat mengganggu kesehatan lingkungan masyarakat

20

Sejumlah warga di  Tidak ada sarana Dusun Tala-tala dan prasarana TPA baik dewasa yang memadai maupun anak-anak  Kurangnya tidak bisa Baca perhatian dan Tulis Qur’an (BTQ) kepedulian masyarakat dengan BTQ Warga Dusun Tala-  Tidak ada bentuk tala dan sekitarnya pelatihan yang sering mengalami biasa diberikan hambatan dalam tentang pengurusan jenazah pengurusan yang akan jenazah dikebumikan  Regenerasi palata tidak ada  Tidak adanya honor yang biasa diberikan

   

Guru Mengaji Imam Desa Imam Dusun Lahan

   

Tenaga KUA Imam Desa Imam Dusun

Pelayanan kesehatan  Tidak ada yang diberikan pelayanan kepada warga di kesehatan 24 Jam Dusun Tala-tala di Pustu kurang maksimal  Tidak ada bantuan dan berbagai tenaga medis yang kendala di drop ke desa  Penyediaan obat-

 Dinas Kesehatan  Pustu  Puskesmas  Bidan Desa

21

22


51

obatan dan alat medis lainnya yang masih kurang 23

Di Dusun Tala-tala dengan jumlah rumah tangga miskin (RTM) 75 KK belum mendapat/kebagian BLSM

 Data yang tidak valid  Koordinasi antara statistik dengan Pemdes yang kurang

   

24

Terdapat sekitar 43 orang warga yang bermukim di Dusun Tala-tala masih belum bisa membaca dan menulis

 Warga  Tenaga Pendidik  Dinas Pendidikan  Sekolah

25

Kualitas pendidikan di Dusun Tala-tala sangat rendah

 Warga belum mempunyai kesadaran mengikuti bimbingan  Dukungan dari Dinas Pendidikan yang masih kurang  Sistem pengajaran yang tidak sesuai dengan kurikulum yang ada  Komite sekolah tidak berfungsi

26

Kondisi lapangan sepak bola di Desa Nisombalia tidak layak pakai

 Kondisi dan perlangkapan lapangan sepak bola di Desa Nisombalia tidak memadai


III

DUSUN KURI LOMPO

1

Terdapat 150 KK  Tidak ada sumber yang tersebar di RT air tawar 01, RT 02 dan RT  Tidak ada bak 03 khususnya pada penampungan air musim kemarau dan setiap harinya selalu


RTM Statistik Dinas Sosial Pemdes

 Sekolah  Tenaga Pendidik  Dinas Pendidikan  Pelajar

   

Air laut Lahan Tenaga Warga

52

kekurangan air bersih di Dusun Kuri Lompo 2

Tidak terjaminnya  Tidak ada WC kesehatan warga umum Dusun Kuri Lompo  Belum ada di RT 01, RT 02 dan kesadaran warga RT 03 dengan untuk membuat jumlah 130 KK jamban keluarga melakukan pembuangan hajat disembarang tempat

   

Lahan Tenaga Rumah Puskesmas

3

150 KK yang  Belum ada terdapat di Dusun pembuatan mata Kuri Lompo, jalan jalan alternatif yang  Belum pernah menghubungkan dianggarkan dari RT 01, RT 02 pemerintah dan RT 03 ke RT 01 sering menghambat perjalanan warga

    

Lahan Tenaga Warga Pasir Batu

4

Jalur transportasi laut di RT 02 disebelah barat Dusun Kuri Lompo sering terhambat ke Kota Makassar

5

Kelompok usaha  Kurang sosialisasi yang beranggotakan dari pemerintah 250 orang sulit  Tidak ada jaminan mendapatkan usaha untuk bantuan dan mendapatkan mengakses modal modal usaha di Dusun Kuri Lompo

6

50 orang warga Dusun Kuri Lompo di RT 01, RT 02,


 Pendangkalan muara sungai

 Tidak adanya tenaga pendidik

 Lahan  Tenaga  Sungai

 Kelompok Usaha  Koperindag  KUR

 Sekolah  Warga

53

RT 03 mengalami buta aksara

 Kurangnya minat masyarakat untuk belajar membaca

 Kelompok

7

Lokasi pemakaman umum warga Kuri Lompo di RT 02 dengan luas 1 Ha dan ketinggian 2 M setiap tahunnya mengalami abrasi

 Hantaman ombak  Pasang surut

   

Batu Pasir Lahan Tenaga

8

Kurang  Tenaga medis tidak maksimalnya ada pelayanan kesehatan  Kurang penyuluhan bagi ibu dan anak di  Tenaga gizi tidak RT 01, RT 02 dan ada RT 03 di Dusun Kuri Lompo

    

Posyandu Kader Lahan Pasir Warga

9

Areal tambak  Belum dikelola dengan luas 800 Ha secara maksimal dari 50 KK selalu  Mutu bibit kurang mengalami kerugian bagus pada saat panen di  Kurang sosialisasi Dusun Kuri Lompo dari Dinas Perikanan

   

10

Lahan pertanian dengan luas 20 Ha dari 25 orang warga Kuri Lompo di RT 01 sering terlambat dalam pengolahan

11

Kenyamanan dan  Hansip tidak aktif ketentraman warga  Pos kamling tidak Dusun Kuri Lompo ada di RT 01, RT 02 dan  Insentif RT 03 selalu diresahkan dengan


 Kurangnya alat pengolahan  Kurang curah hujan  1 kali pengolahan setiap tahun

Lahan Tenaga PPL Kecamatan Kelompok Tani Tambak  Penyuluh      

Lahan Kelompok Tani KCD Penyuluh Posluhtan Tenaga

 Anggota hansip  Babinsa  Bhabinkamtibmas

54

adanya gangguangangguan pada malam hari 12

Warga Dusun Kuri  Tidak ada biaya Lompo tidak  Industri mampu melanjutkan mempekerjakan dan mengenyam anak dibawah umur pendidikan wajib belajar 9 tahun

13

Pada musim pasang surut warga nelayan yang bermukim di RT 01 dan RT 03 Dusun Kuri Lompo perahunya tidak sampai dipinggir sepulang melaut

14

Dermaga yang selalu dilewati oleh masyarakat khususnya nelayan di RT 02 Dusun Kuri Lompo mengalami kerusakan

15

Sekitar 50 orang  Alat tangkap nelayan di Dusun kurang Kuri Lompo RT 01 ,  Bibit semakin RT 02 dan RT 03 kurang mata pencaharian  Areal penangkapan tidak menentu sudah jauh

16

Tingkat keberhasilan warga Dusun Kuri Lompo khususnya dalam berbagai macam kegiatan dibidang olahraga tidak


   

Sekolah Murid BOS Guru

 Belum ada pembangunan dermaga  Air laut pasang surut

    

Lahan Warga Perahu Kayu Nelayan

 Dermaga sudah ada mengalami kerusakan  Air laut pasang surut

   

Dermaga Kayu Warga Nelayan

 Nelayan  Kelompok Nelayan  Perahu  Alat Tangkap

 Sarana dan  Lahan prasarana tidak ada  Warga  Pembinaan tidak  Pemuda ada

55

sesuai dengan yang diharapkan 17

Warga Kuri Lompo  Kurang sosialisasi kurang pengetahuan dari Imam Desa, tentang keagamaan KUA dan Depag khususnya Albarasanji (dzikir), qasidah, tajwid dan pengurus mayat

   

18

Di Dusun Kuri  Kurangnya ternak Lompo terdapat luas yang lahan sekitar 5 Ha memanfaatkan yang ditumbuhi oleh rumput rumput liar dan  Tidak ada punah sendiri pada keterampilan masa tertentu yang dalam pengolahan selama ini menjadi biogas dimanfaatkan dari luar Dusun Kuri Lompo sebagai lahan makanan untuk ternaknya

 Lahan  Warga

19

Hasil tangkapan nelayan yang tidak di konsumsi itu terbuang begitu saja

20

150 nelayan di  Tidak ada surat izin  Nelayan Dusun Kuri Lompo pengambilan BBM  Perahu Motor khususnya RT 01,  Jauh dari SPBU  Lahan RT 02 dan RT 03  Pengambilan BBM susah mendapatkan khususnya nelayan pelayanan BBM dari tidak ada izin usaha SPBU

21

Hasil dari tangkapan  Pengolahan terasi nelayan bisa di tidak ada konsumsi langsung,  Kurangnya


 Tidak ada pengolahan pakan  Tidak ada ternak

Remaja Masjid Imam Dusun Generasi Muda Warga

 Kelompok Ternak Itik  Warga  Lahan  Penetasan

 Ikan  Ambaring  Kelompok 56

khususnya ambaring mutunya rendah mengakibatkan cepat pembusukan

keterampilan

Perempuan  Warga  Lahan

 Belum pernah dapat bantuan dari pemerintah  Tidak ada dana untuk perbaikan

   

Rumah Lahan Tenaga Dinas Tata Ruang

IV

DUSUN KURI CADDI

1

Sebanyak 110 warga  Kurangnya sarana RT 01, RT 02, RT dan prasarana alat 03 di Dusun Kuri tangkap ikan Caddi mengalami  Sumber tangkapan hasil tangkap rendah sudah jauh

   

Ikan Nelayan Warga Dinas Perikanan

2

Warga di RT 01, 02 dan 03 di Dusun Kuri Caddi mengalami kekurangan air bersih

3

Petani nelayan  Dermaga untuk kesulitan tempat membongkar hasil membongkar tangkapannya ketika belum ada sudah merapat di  Tidak adanya pinggir laut di RT alternatif lain 02 dan RT 03

    

Tenaga Lahan Batu Kayu Perahu

4

Warga Dusun Kuri  Letak geografis Caddi mengeluhkan antar ibu kota pelayanan kesehatan dengan lokasi serta perawatan dusun sulit diakses yang selama ini belum berjalan secara optimal dan maksimal

   

Pustu Puskesmas Tenaga Medis Warga

22

Warga Dusun Kuri Lompo di RT 01, RT 02 dan RT 03 masih terdapat 100 rumah yang tak layak huni


 Sumur kering (kemarau)  Tidak ada sumber air tawar

 KK  Tenaga  Lahan

57

5

Akses jalan dari Dusun Kuri Lompo dengan jarak ± 3,5 KM, masih menggunakan jalan akses pemilik empang

 Akses jalan masih milik pribadi  Belum adanya perhatian dari pemerintah kabupaten

   

Mata Jalan Pemkab Warga Pasir

6

30 KK di Dusun Kuri Caddi di RT 01, 02 dan RT 03 membutuhkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

 Tidak tersedianya sarana dan prasarana  Belum diprogramkan dan dianggarkan

   

Lahan Guru Anak Usia Dini Dinas Pendidikan

7

Anak didik untuk tingkat jenjang menengah pertama di Dusun Kuri Caddi terkadang diresahkan akibat proses belajarmengajar yang terganggu

 Sarana dan prasarana sekolah tidak ada  Bantuan dari pemerintah setempat belum tersalurkan

      

Anak Didik Guru Warga Pasir Batu Lahan Sekolah

8

Dari 140 KK warga  Kelompok tani Dusun Kuri Caddi, belum terbentuk 15 KK diantaranya  Beberapa bantuan mengeluhkan tidak yang masuk hanya adanya alat menyentuh penunjang pertanian kelompok nelayan dalam pengelolaan sawah tadah hujan seluas ± 7 Ha

 Lahan  Kelompok Tani  Warga

9

Sepanjang 2 KM  Tidak ada tanggul pantai pesisir Dusun pemecah ombak Kuri Caddi setiap harinya abrasi oleh ombak besar

 Pasir  Lahan  Batu


58

 Tidak mempunyai WC rumah tangga  Kesadaran warga akan kesehatan lingkungan masih kurang

 Pasir  Lokasi  Warga

10

Sekitar 120 KK warga Dusun Kuri Caddi membuang hajat disembarang tempat

11

Sekitar 47 KK yang  Tidak ada  Lokasi bermukim di Daerah bangunan  Tenaga Pajalayya Dusun Mushollah  Imam Dusun Kuri Caddi  Tempat ibadah jauh mengeluhkan dari pemukiman tempat beribadah

12

Di Dusun Kuri  Perhatian Caddi terdapat 49 pemerintah KK yang termasuk setempat kurang Rumah Tangga  Tidak ada dana Miskin (RTM) tidak warga RTM untuk layak huni membangun rumah

    

13

Ada 2 kelompok  Kurang modal perempuan di Dusun  Bantuan untuk Kuri Caddi di RT kelempok 01, RT 02 dan RT perempuan belum 03 belum bisa tersentuh dengan mengembangkan baik usahanya

 Kelompok Perempuan  Usaha

14

Sebanyak 47 KK di  Belum ada mata RT 01 dan RT 02 jalan kampung Pajalayya  Belum adanya masih menggunakan anggaran dari akses jalan/ pemerintah pematang sawah sepanjang 1 KM

 Lahan  Tenaga  Pasir

15

Hasil tangkapan petani nelayan di


 Pendistribusian

Lahan Tenaga RTM Pemdes Tata Ruang

 Kerang

59

Dusun Kuri Caddi, dikeluhkan dengan tidak adanya alat pengolahan yang bisa digunakan untuk mengolah hasil tangkapan

hasil tangkapan nelayan kurang kepedulian dari pemerintah

16

Letak rumah yang tersebar di RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 dengan 140 KK tidak teratur

 Kesadaran warga akan penataan rumah kurang  Membangun rumah berdasarkan bentuk lahan

17

Sekitar 20 warga  Tidak ada pos yang menjaga kamling keamanan setiap  Babinsa dan malam di RT 01, RT Babinkamtibmas 02, RT 03 dan RT belum ada 04 Dusun Kuri perhatian Caddi istirahat disembarang tempat

18

Sepanjang daerah pesisir yang ada di Dusun Kuri Caddi terdapat potensi parawisata (pasir putih) yang belum dimanfaatkan

19

Di Dusun Kuri  Pemasaran tidak Caddi terdapat ada aneka macam hasil  Belum ada laut, salah satunya perhatian dari adalah kerang laut Dinas Perikanan yang belum dikelola


 Sarana transportasi jalan yang tidak menunjang  Belum ada perhatian Pemkab  Tidak ada anggaran untuk mengembangkan lokasi pariwisata

 Nelayan

    

Lahan Tenaga Kayu Pasir Tukang/ Buruh

   

Lahan Warga Pasir Kayu

 Pasir putih  Lahan  Dinas Pariwisata  Pemdes

 Lahan  Tenaga  Dinas Perikanan

60

20

140 KK yang ada di  Pustu tidak  Lahan Dusun Kuri Caddi difungsikan  Pustu kesulitan saat  Tenaga medis tidak berobat ada

21

Masyarakat Dusun  Tidak ada dana Kuri Caddi di RT 01 perbaikan dan RT 02  Lingkungan tidak mengeluhkan mendukung sumber air bersih dari sumur untuk diperbaiki

 Lahan  Sumur  Tenaga

22

Potensi sumber daya  Kurangnya manusia Dusun Kuri masyarakat yang Caddi masih sangat berpendidikan rendah  Kehidupan ekonomi

 Pelajar

23

Fasilitas  Gedung pendidikan  Lahan peningkatan sumber belum cukup  Tenaga belajar mengajar di  Perhatian Pendidik Dusun Kuri Caddi pemerintah  Dinas masih kurang tentang pendidikan Pendidikan belum cukup

24

Sekitar 12 Ha hutan Mangrove yang ada di pesisir Dusun Kuri Caddi mengalami kerusakan

 Tidak ada pemeliharaan dan perlindungan dari pemerintah

 Lahan  Dinas Kehutanan  Warga

25

140 KK nelayan yang ada di Dusun Kuri Caddi dalam melakukan aktifitas khawatir akan keselamatannya disaat melaut/ mencari ikan

 Tidak ada pelampung  Belum adanya kesadaran warga masyarakat

 Nelayan  SAR  Perahu


61

 Tidak ada mesin  Lahan pengolahan padi  Petani  Sarana transportasi  Kelompok Tani yang belum menunjang

26

Petani sawah dengan jumlah 17 KK di Dusun Kuri Caddi kewalahan disaat akan mengelolah hasil panennya

27

7 guru honorer yang  Pemberian honor ada di Dusun Kuri rendah Caddi dalam proses pembelajaran tidak berjalan dengan maksimal


 Guru  Dinas Pendidikan

62

b. Diagram Venn Diagram Venn (Kelembagaan) adalah gambaran keadaan lembaga yang ada di dusun/desa serta peran dan pola hubungan dengan masyarakat. Diagram Venn (Kelembagaan) adalah alat untuk mengkaji masalah dan potensi berkaitan dengan kelembagaan. (Detail lembaga-lembaga yang terlibat dalam pembangunan di desa bisa dilihat pada bagian c. Kelembagaan Desa) Tujuan Diagram Venn (Kelembagaan) dimaksudkan:  Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembaga yang berperan di dusun.  Untuk mengetahui besar kecilnya peranan/manfaat lembagalembaga yang ada bagi masyarakat.  Untuk mengetahui pola hubungan lembaga-lembaga yang ada dengan masyarakat.  Untuk mengetahui masalah dan potensi pada lembaga-lembaga yang ada.


63

MASALAH DAN POTENSI DESA NISOMBALIA DARI DIAGRAM VENN (KELEMBAGAAN)

NO LEMBAGA

MASALAH

PENYEBAB MASALAH

POTENSI

3

4

5

1 I

2 DUSUN MAMBUE

1

BPD

 Masyarkat desa  Belum pada umumnya mengenal jarang tufoksi BPD diundang ketika  Ketua dan ada pertemuan anggota BPD BPD di desa yang baru terbentuk diperiode tahun 2013 menggantikan struktur BPD yang lama

 BPD  Anggota BPD  Kantor  Struktur

2

Remaja Masjid

 Belum adanya  Tidak ada sistem atau kekompakan aturan yang pada terbentuk kepengurusan dikepengurusan remaja masjid

 Warga  Masjid  Imam Masjid

3

Karang Taruna

 Kegiatan  Tidak ada Karang Taruna perhatian dari di desa, Pemkab khususnya di  Tidak ada Dusun Mambue sosialisasi belum yang dilakukan memberikan  Tidak ada konstribusi anggaran yang positif tetap dari kepada Pemdes masyarakat

 Warga  Dispora  Karang Taruna  Pemdes


64

4

Wanita Tani

 Kelompok tani wanita yang ada di desa khususnya Dusun Mambue, belum menjalankan sistem/aturan yang jelas

5

Kelompok Dagang

 Sistem  Tidak tahu permodalan dengan sistem kelompok laba rugi dagang yang  Tidak ada ada di Dusun pelatihan Mambue belum  Masih butuh maksimal bantuan sehingga sering permodalan mengalami kerugian

6

Pengurus Mayat

 Warga Dusun  Adanya  Warga Mambue dan tabu/pantanga  Pemdes sekitarnya n seketika  Depag enggan untuk menjadi  Imam mau menjadi pengurus Dusun pengurus mayat (palata) mayat (palata)  Tidak ada sehingga dalam dana yang pengurusan biasa mayat sering diberikan kali terlambat  Belum pernah dikebumikan ada pelatihan untuk pengurusan mayat


 Kepengurusan kelompok tidak terkoordinir dengan baik  Sarana dan prasarana untuk wanita tani tidak ada

 Dinas Pertanian  PPL  Warga  Pemdes

   

Warga Koperindag Bank Koperasi

65

7

SPP

 Sebagian warga  Sosialisasi ke atau kelompok masyarakat usaha yang ada belum merata di Dusun  Hanya Mambue belum kelompok tersentuh tertentu yang dengan SPP diberi pinjaman

8

Kelompok Tani

 Masih terdapat  Minimnya  Warga kelompok tani bantuan yang  Dinas yang struktur diberikan Pertanian keanggotaan  Terkadang ada  Kelompok kelompok tidak bantuan tapi Tani terkoordinir tidak jelas dengan baik pembagiannya ke kelompok

9

Posluhtan

 Program  Pengurus  Dinas kegiatan merasa tidak Pertanian posluhtan yang diperhatikan  PPL ada di desa  Sosialisasi  Warga khususnya di yang diberikan Dusun Mambue tidak ada tidak berlanjut tindak lanjut

10

Majelis Taqlim

 Belum ada  Hanya konstribusi melakukan yang diberikan kegiatanke masyarakat kegiatan khususnya di tertentu saja Dusun Mambue  Kesulitan untuk mau menjadi ketua

11

PKK

 Program kegiatan PKK hanya aktif


 Kelompok Perempuan  PNPM  KPMD  TPK

 Perempuan  PKK

 Sosialisasi  Ibu-Ibu ketua dan  PKK Kec. anggota masih  PKK Kab.

66

ketika ada kurang acara/  Minimnya kunjungan dari bantuan Kecamatan dan anggaran dari Kabupaten kabupaten 12

KTNA

 Koordinasi yang  Sistem yang dilakukan ke ada di kelompok tani kelompok yang ada di belum jelas Dusun Mambue  Tufoksi tidak khususnya berjalan bantuan pupuk dan bibit masih kurang

 Warga  Kelompok  Dinas Pertanian  PPL

13

Kamtibmas

 Keamanan dan  Sarana dan ketertiban yang prasarana ada di Desa untuk khususnya di Kamtibmas Dusun tidak ada Mambue, baru  Tidak adanya aktif ketika ada perhatian kejadian sebagian pencurian dan orang tua termasuk kepada balapan liar anaknya dalam hal balap liar

 Polisi  Warga  Pemdes

II

DUSUN TALA-TALA

1

Karang Taruna

 Karang taruna  Kurangnya yang ada di sosialisasi Desa  Bentuk Nisombalia dukungan dari khususnya di kabupaten Dusun Tala-tala tidak ada masih ada


 Karang Taruna  Pemuda/Pe mudi

67

warga yang belum mengenal atau fungsi yang sebenarnya 2

Posyandu

 Setiap  Belum pemeriksaan mempunyai atau posyandu penimbangan yang bayi, ibu-ibu permanen yang memiliki balita di Dusun Tala-tala dilakukan di Dusun Mambue

 Tenaga Medis  Bayi  Balita  Ibu-ibu  Dinas Kesehatan

3

Kamtibmas

 Keresahan  Kurangnya warga pada kesadaran malam hari di masyarakat Dusun Tala-tala akan masih sering keamanan terjadi lingkungan  Sarana dan prasarana kamtibmas kurang

 Warga  Lahan

4

SPP

 Kelompok  Mayoritas perempuan kelompok yang ada di RT perempuan 01, 02, dan 03 yang aktif Dusun Tala-tala berada di tidak Dusun mendapatkan Mambue dana SPP

 Perempuan  SPP


68

5

Imam Desa

 Kepemimpinan Imam Desa Nisombalia sudah diragukan kemampuannya diberbagai bidang keagamaan

6

Kelompok Tani (Non formal)

 Tiga kelompok  Bantuan yang tani yang ada di akan Dusun Tala-tala disalurkan ke sering desa tidak mengeluh merata dengan  Sistem tidak bantuan yang berjalan ada

III

DUSUN KURI LOMPO

1

Posyandu

 Warga Dusun  Belum ada Kuri Lompo dari bangunan RT 01, RT 02 yang dan RT 03, tidak permanen adanya  Pemerintah posyandu desa belum permanen menganggarsehingga kan masyarakat khususnya ibuibu juga malas dalam penimbangan bayinya

2

Bidan Desa

 Di Dusun Kuri Lompo dari RT 01, RT 02 dan


 Lanjut usia  Generasi  Tidak memiliki  Warga istri lagi

 Kelompok Tani  Pemdes  Warga

 Ibu dan anak  Lahan  Puskesmas  Kader  Pemdes

 Jarak dari desa  Perawat ke dusun  Lahan  Kader

69

 Pemdes

RT 03 masih terbatasnya tenaga medis yang ada di desa 3

Karang Taruna

 Induk  Kurangnya organisasi sosialisasi kepemudaan  Perhatian (Karang Taruna) pemerintah di Desa masih Nisombalia, mengabaikan hubungan kepentingan dengan kepemudaan masyarakat Dusun Kuri Lompo terbilang jauh dan nyaris tidak dikenal serta tidak adanya kegiatan yang dilakukan selama ini

 Karang Taruna  KNPI  Dispora  Pemuda/ Pemudi

4

SPP

 Kelompok SPP yang beranggotakan 150 orang di Dusun Kuri Lompo dari RT 01, RT 02 dan RT 03 dalam mengolah kegiatan usahanya, menghadapi kendala khususnya

 Kelompok SPP  PNPM  KUR  Pemdes  Koperindag


 Akses modal terbatas  Belum terbentuknya Bumdes

70

persaingan dagang dengan pelaku usaha lainnya 5

PKK

 Belum adanya terbentuk kelompok Ibuibu PKK Di Dusun Kuri Lompo

 Kurangnya sosialisasi dari desa

6

Imam Desa

 Imam Desa terbilang jauh hubungannya dengan warga Dusun Kuri Lompo dalam penyebaran ilmu-ilmu agama pada khususnya

 Umur sudah  KUA tua Kecamatan  Tempat tinggal  Imam Desa jauh dari  Kementrian dusun Agama  Tufoksi tidak berjalan

7

BPD

 Masyarakat belum paham lembaga BPD

 Sosialisasi tidak berjalan  Struktur kurang aktif

IV

DUSUN KURI CADDI

1

LPM Kuri Caddi

 Kurang transparan pada masyarakat  Kurang aktif dalam lembaga dan jarang sosialisasi pada masyarakat


 Ibu-Ibu

 BPD  Pemdes  Warga

 Kurang  Warga memahami  Lembaga tufoksi  Pengurus tidak jelas

71

yang ada di Dusun Kuri Caddi 2

PKK

 Kurangnya  Kurang transparan memahami terhadap warga tufoksi dengan program kegiatan PKK  Kurang koordinasi dengan pemerintah

3

Bidan Desa

 Dalam pelayan  Tenaga medis  Posyandu kepada kurang  Puskesmas masyarakat  Sarana  Tenaga belum transportasi Medis maksimal yang tidak  Kehadirannya menunjang di Dusun hanya (belum lancar) 1x dalam 3 bulan

4

Remaja Masjid

 Peranan dan tufoksi tidak berjalan maksimal

 Kurangnya pembinaan  Tidak ada regenerasi

 Struktur  Imam Desa

5

Kelompok Tani

 Tidak transparan pada anggotanya  Bantuan belum mengenai sasaran

 Kurang pembinaan dari instansi terkait  Lemahnya administrasi

 Kelompok Tani  Anggota  PPL


 Lembaga  Warga  Pengurus

72

6

BPD

 Kurang aspiratif  Kurang pada warga memahami tufoksi  Laporan tidak ditindak lanjuti  Hubungan antar personil  Kinerja tidak BPD tidak maksimal harmonis

 BPD  Tenaga  Pemdes

7

Keamanan

 Keamanan kurang aktif ke Dusun Kuri Caddi

 Sarana transportasi belum lancar  Kurang tersedianya kendaraan dinas

 Warga  Tenaga

8

Majelis Taqlim

 Peran dan tufoksi tidak berjalan di Dusun Kuri Caddi

 Kurang pembinaan

 Lembaga  Anggota

9

Karang Taruna

 Masyarakat di Dusun Kuri Caddi tidak mengenal Karang Taruna

 Tidak ada pengurus di Dusun Kuri Caddi  Tidak ada komunikasi dengan masyarakat Dusun Kuri Caddi

 Karang Taruna  Pemuda/ Pemudi  Tenaga

10

Imam Desa

 Hubungan jauh  Sarana dari masyarakat transportasi yang tidak  Kunjungan menunjang hanya sekali (tidak lancar) dalam 3 bulan


 Imam Desa  Warga

73

 Usia sudah tua 11

PNPM

 Sebagian besar masyarakat Dusun Kuri Caddi belum mengenal PNPM

 Kurang  PNPM sosialisasi dari  SDM instansi terkait

12

LSM

 Kurang memperlihatka n kinerja terhadap masyarakat Dusun Kuri Caddi

 Kurang sosialisasi

13

Kelompok Nelayan

 Kurangnya  Tufoksi tidak perhatian pada berjalan anggota dan  Tidak warga nelayan harmonis  Kurang tanggap hubungan dalam dengan kebutuhan sesama nelayan pengurus

 Kelompok Nelayan  Hasil Laut  Warga

14

Kelompok Perempuan

 Kelompok perempuan di Dusun Kuri Caddi fakum (tidak aktif)

 Warga  Kelompok  Perempuan


 Kurangnya sosialisasi  Tidak melibatkan warga

 Warga

74

c. Kalender Musim Kalender Musim adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam kehidupan masyarakat, yaitu saat-saat dirasakannya masalahmasalah yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hak dasar dan terjadi cukup parah dan berulang-ulang. Tujuan pengkajian keadaan dusun/desa melalui kelender musim adalah:  Mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar kesejahteraan.  Untuk mengetahui masa-masa kritis bagi kehidupan masyarakat, yaitu masa-masa tertentu dimana masyarakat menghadapi banyak masalah.  Untuk Mengetahui kegiatan–kegiatan masyarakat berdasarkan perubahan waktu  Untuk mengetahui kejadian–kejadian yang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang terjadi secara berulang dalam kehidupan masyarakat.


75

MASALAH DAN POTENSI DARI KALENDER MUSIM NO

MASALAH

PENYEBAB MASALAH

POTENSI

3

4

1 I

2 DUSUN MAMBUE

1

± 10 Ha areal persawahan yang terletak di Dusun Tala-tala setiap tahun gagal panen

2

Pada musim  Kurangnya alat penghujan di RT 01, pengolahan tanah RT 02, RT 03, dan RT  Debit air tidak 04 Dusun Mambue menentu pada bulan desember - januari terlambat bercocok tanam

3

Kegiatan  Kurangnya  Lahan masyarakat (panen pemahaman  Dinas Pertanian raya) pada bulan masyarakat tentang april - mei di RT 01, cara-cara RT 02, RT 03 dan RT penggunaan/ 04 di Dusun pemakaian pupuk Mambue hasilnya  Serangan hama kurang memuaskan

4

Dimusim kemarau  Faktor cuaca yang  KK pada bulan Maret tidak menentu April di RT 01, RT  Isu-isu wabah 02, RT 03 dan RT 04 penyakit flu burung Dusun Mambue terjadi musim paceklik, penghasilan


 Curah hujan tinggi pada bulan desember - januari  Saluran air tersumbat  Hama tanaman



76

masyarakat tidak menentu 5

Pada bulan agustus  Tidak ada di RT 01, RT 02, RT keseimbangan 03 dan RT 04 Dusun antara pemasukan Mambue dan pengeluaran merasakan banyaknya pengeluaran keuangan

 Ibu Rumah Tangga

6

Pada musim  Faktor cuaca pancaroba di RT 01,  Isu-isu flu burung RT 02, RT 03, dan RT 04 Dusun Mambue, masyarakat resah dengan adanya penyakit ternak (ayam)

 Ternak  Warga  Dinas Peternakan

7

Di Dusun Mambue pada musim kemarau di bulan november - mei banyak yang terjangkit DBD, panas dingin dan diare

8

Pada bulan agustus  Peralihan cuaca -oktober, sekitar 270 KK di RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 Dusun Mambue sering terjangkit sarampa


 Pergantian musim  Puskesmas  Faktor kebersihan  Warga lingkungan  Dinas  Kurang penyuluhan Kesehatan kesehatan

 Puskesmas  Warga  Dinas Kesehatan

77

9

Penyakit mata  Pergantian musim sering terjadi di RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 Dusun Mambue pada bulan maret dan Juni

 Puskesmas  Warga  Dinas Kesehatan

10

Setiap tahun pada  Penguapan akibat musim kemarau kemarau antara bulan juli, agustus dan november di RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 Dusun Mambue mengalami kekurangan air

 Warga  PDAM  Sumur Gali

II

DUSUN TALA-TALA

1

Pada musim  Saluran yang ada penghujan banjir mengalami sering terjadi pada pendangkalan dan bulan januari dan penyempitan februari di daerah persawahan dengan luas lahan 70 Ha dan di daerah pemukiman warga dengan luas lahan sekitar 2 Ha di RT 03 dan RT 04 di Dusun Tala-tala

 Lahan  Tenaga

2

Pada musim panen  Tidak adanya padi dibulan april, saluran irigasi masyarakat di  Debit air yang tidak Dusun Tala-tala sesuai/seimbang selalu mengeluhkan  Penyuluhan hasil panennya yang tentang bercocok tidak sesuai dengan tanam tidak pernah

   



78

harapan mereka atau tidak maksimal

dilakukan oleh instansi terkait

3

Keadaan sebagian  Mata pencaharian masyarakat di masyarakat Dusun Tala-tala terhenti pada musim  Cuaca tidak paceklik tepatnya menentu yang terjadi di bulan april terkadang tidak ada pemasukan ekonomi



4

Pada bulan agustus  Lebih banyak warga Dusun Talapengeluaran dari tala banyak pada pemasukan melaksanakan kegiatan-kegiatan/ acara yang pada akhirnya sebagian warga mengeluhkan jumlah pengeluaran yang terlalu banyak

 Warga

5

Warga petani tambak di Dusun Tala-tala dengan luas lahan 220 Ha dari jumlah 260 KK mengeluhkan hasil panen yang tidak maksimal

 Pengadaan pakan mahal

6

Pada musim pancaroba antara bulan agustus dan september warga Dusun Tala-tala diresahkan dengan

 Tidak adanya sumber air bersih  PDAM tidak berfungsi


   

Warga

Lahan Warga Tenaga Dinas Pertanian

 Instalasi Pipa PDAM  Lahan  Tenaga  Sumur

79

kekeringan 7

Pada bulan agustus  Banyaknya biaya ibu-ibu kewalahan pengeluaran dalam hal persiapan perlengkapan sekolah untuk anakanaknya yang memasuki tahun ajaran baru

 Siswa  Sekolah  Ibu-ibu

8

Pada bulan  Tidak adanya alat septemberpengolahan buah november hasil mangga panen buah mangga  Tempat pemasaran sangat melimpah, hasil panen yang tetapi terkendala tidak jelas dalam hal pengolahan hasil panen

 Pohon Mangga  Buah Mangga  Tenaga

9

Pada musim kemarau hasil tangkapan nelayan di Dusun Tala-tala meningkat, namun ukuran dan kualitas tidak sesuai dengan yang diharapkan

10

Pada bulan  Cuaca tidak  Warga desember - februari menentu  Dinas di musim  Kesadaran Kesehatan penghujan, banyak masyarakat untuk  Puskesmas warga di Dusun menjaga kesehatan Tala-tala sering terabaikan terkena penyakit diare


 Harga menurun  Rajungan dari perusahaan  Tenaga  Kaluitas tidak  Nelayan sesuai dengan standar perusahaan

80

 Tidak ada pemanfaatan lahan kering  Tidak ada sosialisasi pemanfaatan lahan kering dari dinas terkait

    

Pada musim hujan 30 KK rumah warga tergenang banjir di RT 02 dan RT 03 di Dusun Kuri Lompo

 Curah hujan yang tinggi  Sungai mengalami pendangkalan dan penyempitan

 Rumah (KK)  Sungai  Lahan

P2

Memasuki musim penghujn 20 KK, terlambat melakukan kegiatan tanam padi dengan luas areal sawah 20 Ha di RT 01 Dusun Kuri Lompo

 Alat pengolahan tanah tidak ada (sewa)  Tidak adanya perhatian dari kelompok tani

 Lahan  Tenaga  Kelompok Tani

3

Di musim kemarau warga pada bulan februari - maret melakukan kegiatan panen padi di RT 01 dan RT 02 terhambat

 Alat pemanen  Padi masih dilakukan  Tenaga secara tradisional  Dinas Pertanian  Kurangnya pemahaman warga dan kepedulian dari instansi terkait masih kurang

4

Sepanjang musim, 50 KK petani tambak melakukan panen ikan bandeng secara paksa di RT 03 Dusun Kuri Lompo

 Tingkat pertumbuhan ikan kurang maksimal  Tingkat kesuburan PH tanah dibawah standar

11

Pada bulan Maretseptember (musim kemarau) tidak ada kegiatan di persawahan tada hujan

III

DUSUN KURI LOMPO

1


   

Lahan Tenaga Kelompok Tani PPL Pengairan Sistem Tetes

Tambak Ikan Tenaga Kelompok Tani Tambak

81

 Adanya peralihan cuaca  Kurangnya kesadaran warga tentang kesehatan

   

5

Dimusim hujan dan pancaroba keadaan 20 orang warga yang diantaranya Lk. 15 orang dan Pr. 5 orang terserang penyakit diare

6

Pada bulan maret,  Tidak seimbangnya  Ibu Rumah april dan agustus, antara Tangga ibu-ibu rumah pengeluaran dan tangga di Dusun pemasukan Kuri Lompo mengeluh banyaknya pengeluaran untuk menghadiri berbagai kondangan

7

Pada musim paceklik keadaan 35 warga di RT 1 dan RT 2 mengalami kekurangan pangan

 Terjadinya perubahan musim  Warga tidak mempunyai cadangan pangan

 Warga  Lahan

8

Bulan september, petani kewalahan dengan hasil panen kerang-kerang yang ada di Dusun Kuri Lompo

 Harga yang tidak pasti  Tidak adanya pemasaran hasil panen

   

Nelayan Kerang Lahan Pemdes

9

Hasil rumput laut yang melimpah terjadi pada bulan februari - maret petani nelayan kewalahan dalam pemasaran

 Harga pemasaran yang tidak menentu  Belum ada keberanian warga untuk menjual sendiri ke perusahaan

   

Rumput Laut Nelayan Perusahaan Pemdes


Warga Puskesmas Tenaga Medis Dinas Kesehatan

82

10

Potensi laut (ambaring) musimnya pada bulan maret - juli, warga kewalahan dengan pemasarannya

 Nilai jual yang tidak biasa bersaing dengan hasil potensi laut yang lainnya  Warga tidak punya keahlian untuk mengolah

   

Laut Tenaga Dinas Sosial PKK

11

Antara bulan februari dan maret hasil tangkapan nelayan (kepiting bakau) mencapai 50 kg/hari dengan jumlah pencari sebanyak 15 orang masih terbilang kurang maksimal

 Alat tangkap yang tidak cukup

   

Bakau Kepiting Alat Tenaga

12

Warga Dusun Kuri Lompo, pada bulan november dan desember kewalahan dalam hal menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup tanaman mangrove (bakau)

 Air pasang surut yang tidak menentu  Air laut terlalu besar  Hantaman ombak

   

Pesisir Tenaga Kehutanan Bakau

IV

DUSUN KURI CADDI

1

Pada bulan april oktober, masyarakat di Dusun Kuri Caddi dengan jumlah …. KK kesulitan dalam hal pengadaan air bersih

 Tidak adanya sumber air  PDAM belum dapat menjangkau dalam menyuplai air bersih

   

Tenaga Warga Air Laut PDAM


83

2

Di Dusun Kuri Caddi  Curah hujan yang warga yang tinggi bermukim di RT 01,  Tidak adanya RT 02 dan RT 03 tanggul penahan pada bulan ombak desember - februari selalu mengalami banjir akibat air pasang yang naik ke pemukiman

   

Lahan Tenaga Batu Pasir

3

Curah hujan yang  Angin kencang tinggi terjadi pada  Curah hujan yang musim penghujan tinggi mengakibatkan …  Cuaca yang tidak KK di Dusun Kuri menentu Caddi yang bermata pencaharian nelayan tidak bisa melaut

   

Nelayan Warga Ikan Rajungan

4

Penyakit diare  Pengaruh cuaca/ sering dialami iklim hujan sejumlah ….. orang/  Tidak ada tim warga Dusun Kuri medis yang Caddi di Rt 01, RT bersedia untuk 02 dan RT 03 pada melayani bulan januari – masyarakat februari

   

Warga Pustu Puskesmas Dinas Kesehatan

5

Pada musim penghujan warga di Dusun Kuri Caddi sering mengalami penyakit gatal-gatal yang terjadi pada bulan maret dan april


 Cuaca yang tidak  Pustu menentu  Tenaga Medis  Kebutuhan air  Dinas bersih untuk mandi Kesehatan sulit didapatkan/ diperolah

84

   

Kepiting Nelayan Dinas Sosial Tenaga

Sepanjang tahun  Belum adanya khususnya pada keberanian warga/ bulan januari dan para nelayan untuk februari, hasil menjual hasil tangkapan ikan para tangkapannya nelayan selalu sendiri ke meningkat akan perusahaan tetapi masyarakat di  Tidak adanya alat Dusun Kuri Caddi pengolahan mengeluhkan akan harga penjualan ikan yang sangat rendah

    

Ikan Nelayan Tenaga Perusahaan Dinas Sosial

 Tidak adanya bentuk pelatihan yang diberikan instansi tertentu untuk mengajarkan masyarakat mengelola rumput laut  Masyarakat kurang terampil dalam pengembangan SDA yang tersedia

    

Rumput Laut Nelayan Warga Dinas Sosial Pemdes

Kegiatan panen padi  Pendistribusian yang sering pupuk dari pemdes dilakukan pada tidak ada bulan maret dan  Tidak adanya irigasi

   

Petani Tenaga Kelompok Tani PPL

6

Potensi kepiting selalu meningkat disetiap tahunnya, namun warga di Dusun Kuri Caddi kewalahan untuk mengelolah hasil tangkapannya

7

8

Pada bulan juli sampai september potensi laut yang ada di Dusun Kuri Caddi sangat meningkat tetapi warga terkendala dalam hal pengolahannya

9.


 Tidak adanya alat pengolahan  Harga penjualan yang kian rendah

85

april di Dusun Kuri Caddi dengan luas lahan …. Ha dari jumlah …. KK selalu mengeluhkan hasil panennya yang tidak maksimal

 Pemdes  Dinas Pertanian


86

2. Lokakarya Desa Nisombalia Lokakarya Desa Nisombalia adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan ditingkat Desa Nisombalia untuk membahas hasil Musyawah Dusun ditingkat desa. Lokakarya Desa Nisombalia dilaksanakan Di Hotel Grand Asia Makassar yang dihadiri oleh perwakilan dusun, perwakilan perempuan, perwakilan pemuda, masyarakat miskin, tokoh agama dan tokoh adat. Lokakarya Desa Nisombalia dilaksanakan pada tanggal 24 – 27 Agustus 2014. Tujuan dari Lokakarya: 1. Mengkompilasikan dan mengelompokan masalah dari hasil musyawarah dusun. 2. Menyusun sejarah (legenda desa). 3. Menyusun visi misi desa. 4. Membuat skala prioritas; Pembuatan skala prioritas ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas masalah yang harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan rangking dan pembobotan. 5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah; Setelah semua masalah di rangking berdasarkan kriteria yang disepakati bersama, tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan alternatif tindakan pemecahan masalah dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan potensi yang ada. 6. Menetapkan tindakan yang layak; Pada tahapan ini dipilih tindakan yang layak untuk memecahkan masalah yang ada. Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan yang merupakan skala Desa dan pembangunan skala Kabupaten.


87

Keluaran (Output):  Pengelompokkan masalah dan potensi hasil musyawarah dusun.  Sejarah (legenda) pembangunan desa.  Visi dan misi desa.  Prioritas masalah.  Alternatif tindakan pemecahan masalah.  Arah kebijakan pengelolaan keuangan desa.  Matrik kegiatan RPJMDes.  Draf naskah RPJMDes.  Dokumen proses lokakarya desa (undangan, daftar hadir, notulen, daftar peserta yang diundang, foto kegiatan, berita acara).


88

3. Musrenbang Desa Musrenbang Desa diselenggarakan dalam rangka menyusun RPJMDes diikuti oleh unsur-unsur pemerintahan desa dan mengikut sertakan masyarakat. Musrenbang Desa dilaksanakan di Kantor Desa Nisombalia pada tanggal 21 September 2014. Tujuan: 1. Menampung dan menetapkan rumusan Visi dan Misi yang diperoleh dari Lokakarya Desa . 2. Menetapkan program dan kegiatan indikatif 5 tahunan, misal tahun 2014 -2019 yang diperoleh dari Lokakarya Desa . 3. Merumuskan arah kebijakan keuangan desa 5 tahun ke depan. Keluaran (Output):  Rancangan RPJMDes yang meliputi visi, misi, arah kebijakan keuangan desa, program dan kegiatan indikatif.  Berita acara, notulen, dokumentasi dan daftar hadir musrenbang RPJMDes.


89

BAB IV VISI MISI, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF 1. Visi Misi 1) Visi Visi adalah suatu gambaran atau keadaan yang diharapkan/diinginkan dimasa depan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Nisombalia ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Nisombalia seperti masyarkat secara umum meliputi Perwakilan Masyarakat Miskin, Perwakilan Pemuda, Perwakilan Perempuan, Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Masyarakat Desa. Adapun Visi Desa Nisombalia adalah: “Desa Nisombalia yang berakhlak, unggul melalui Pemerintahan Bersih, Adil dan Merata.“ 2) Misi Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat suatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada diatas Misi. Pernyataan visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat dioperasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi serta kebutuhan Desa Nisombalia sebagaimana proses yang dilakukan maka Misi Desa Nisombalia adalah: 1. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa; 2. Memajukan ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian, dan perikanan disegala bidang; 3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata; 4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkelanjutan; 5. Meningkatkan kualitas birokrasi untuk pelayanan umum.


90

Penyusunan RPJMDes Nisombalia dimaksudkan: 1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang lebih tajam agar menjadi indikator perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan pembangunan desa. 2. Tersedianya rumusan program pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Nisombalia. 3. Menjadikan bahan dalam penyusunan RKPDes dan APBDes. 4. Mewujudkan komitmen bersama antara Pemerintah Desa, BPD dan Masyarakat terhadap program-program pembangunan desa yang akan dibiayai melalui APBDes. Untuk menjaga kesinambungan pembangunan, maka rumusan Visi dan Misi serta kebijakan strategis lainnya yang ditetapkan, dikaji lebih jauh tingkat relevansinya dengan aspirasi masyarakat serta kondisi Desa Nisombalia pada saat ini. Hasil perumusan tersebut bermuara pada perumusan Visi dan Misi serta strategis dasar pembangunan Desa Nisombalia dalam Jangka waktu 2014 - 2019. Pendekatan yang diuraikan diatas pada dasarnya merupakan wujud dari pendekatan teknokratik yang kemudian disempurnakan dengan menyerap aspirasi masyarakat melalui pendekatan partisipatif yang dihimpun pada saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) yang digagas secara bertahap melalui dusun dengan menggunakan 3 (tiga) tools. RPJMDes Nisombalia sebagaimana hasil dari pendekatan yang disebutkan diatas telah melalui pembahasan secara mendalam dan mendapat persetujuan oleh BPD Nisombalia.


91

Kebijakan Pembangunan Arah kebijakan pembangunan Desa: Kebijakan umum pembangunan Desa Nisombalia merupakan hasil rumusan dari 4 (empat) masukan utama;  Kondisi Wilayah, yang difokuskan kepada potensi dan peluang pengembangan yang dimiliki serta kelemahan atau fakto-faktor yang menghambat pembanguan dimasa yang akan datang.  Environmental Infut (Infut Lingkungan) yaitu, berupa peluang sekaligus ancaman yang potensial dihadapi dalam proses pembangunan yang tercipta akibat dinamika lingkungan strategis.  Instrumental yaitu, peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi bingkai hukum yang harus ditaati dalam proses pembangunan Desa Nisombalia.  Dinamika Internal yaitu, berupa perkembangan aspirasi tatanam internal Desa Nisombalia. Mengingat bahwa kebijakan ini merupakan penjabaran dan strategi pembangunan jangka menengah desa, maka kebijakan dimaksud merupakan perwujudan dari upaya-upaya pemenuhan hak dasar masyarakat, penguatan ekonomi, penciptaan iklim kondusif dan pemberdayaan kelembagaan. Kebijakan dimaksud dijabarkan kedalam 7 (tujuh) program pembangunan yang saling terkait dan saling memperkuat satu dengan yang lainnya, sehingga secara bersama-sama diharapkan akan semakin mendekatkan Desa Nisombalia pada penyusunan RPJMDes 2014 - 2019. RPJMDes dijabarkan dalam RKPDes tahunan yang dirumuskan dalam surat keputusan Kepala Desa dan APBDes tahunan yang ditetapkan dengan peraturan desa.


92

Program Pembangunan Desa Nisombalia Tujuan pembangunan jangka menengah desa merupakan perwujudan melalui upaya pencapaian tujuan pemenuhan hak dasar masyarakat berdasarkan visi dan misi pembangunan Desa Nisombalia untuk mencapai hal tersebut, maka disusun rancangan program dan kegiatan yang sifatnya indikatif yang terbagi kedalam beberapa program dan rencana kegiatan yang saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Program dan Kegiatan Lima Tahun Program dan kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Nisombalia 2014 - 2019 sebagai berikut: 1. Pembangunan pendidikan menuju masyarakat Nisombalia yang berkualitas, meliputi kegiatan-kegiatan; o Pemberantasan buta huruf. o Pengembangan budaya baca dan ketersediaan perpustakaan. o Promosi pendidikan dan bea siswa. o Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan TK dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). 2. Pembangunan kesehatan, meliputi kegiatan-kegiatan; o Ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar. o Perbaikan gizi masyarakat dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. o Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. o Pengadaan jamban sehat bagi keluarga miskin. o Tersedianya lapangan olah raga umum. 3. Pembangunan ekonomi menuju Nisombalia yang sejahtera, meliputi kegiatan-kegiatan; o Peningkatan produksi pertanian tanaman padi, tambak dan nelayan. o Pengembangan bebek/itik dan perintisan budi daya ikan air tawar dan kepiting rajungan.


93

o Pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana jalan termasuk jalan usaha tani. o Penciptaan dan pengembangan kewirausahaan. o Peningkatan pelayanan bagi penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 4. Pembangunan keagamaan, meliputi kegiatan-kegiatan; o Pemberantasan buta aksara Al-qur’an , bimbingan tajwid dan baca tulis qur’an. o Peningkatan kualitas ibadah dan kegiatan keagamaan. o Pengoptimalan pemanfaatan sarana dan prasarana tempat ibadah. o Peningkatan kualitas safari jum’at dan safari ramadhan. 5. Penguatan kehidupan sosial, budaya, demokrasi dan kemasyarakatan dengan kegiatan-kegiatan; o Perencanaan dan pengendalian penataan ruang. o Pengembangan budaya lokal. o Pembinaan kesadaran politik. o Pembinaan dan peningkatan kamtibmas. o Gerakan penghijauan desa dan pemeliharaannya. o Bantuan sosial masyarakat. 6. Penguatan kelembagaan masyarakat, dengan meliputi kegiatan; o Pemberdayaan kelompok perempuan. o Pemberdayaan kelompok tani. o Pemberdayaan pemuda dan olah raga. o Pemberdayaan pembangunan kader-kader desa. o Pemberdayaan kelompok profesi lainnya yang ada di desa. o Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran. 7. Penguatan kelembagaan pemerintah, meliputi kegiatan; o Peningkatan kualitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan desa. o Peningkatan kemanpuan pengelolaan keuangan dan aset desa. o Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah desa.


94

o Peningkatan kapasitas dan profesionalisme anggota BPD. o Pembentukan BUMDES dan memaksimalkan perananya. Pola penyelenggaraan: 1. Program indikatif pada tahun 2014 - 2019 ditetapkan melalui 3 (tiga) misi pembangunan yang dijabarkan kedalam beberapa program pembangunan; 2. Sasaran RPJMDes Nisombalia Tahun 2014 - 2019 diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Kepala Desa Nisombalia. Dalam pelaksanaan sehari-hari dibantu oleh Sekertaris Desa dan para Kepala Urusan sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya dan para Kepala Dusun serta Kader-kader pembangunan desa atas pengawasan BPD; 3. RPJMDes ini akan digunakan sebagai acuan dalam menyusun RKPDes Tahunan dan menyusun APBDes Nisombalia. 4. Penguatan peran stakeholder/pelaku pelaksana RPJMDes dalam upaya pencapaian sasaran yang dilakukan melalui program indikatif yang akan dijabarkan dalam berbagai kegiatan dalam pembiayaan lainnya (APBD 1, APBD 2, APBN , ADD dan Swadaya serta program lainnya.


95

2. Program dan Kegiatan Indikatif Berdasarkan penjaringan masalah yang dilakukan disetiap dusun, didapati masalah sebagai berikut: I 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5 1.1.6 1.1.7 1.1.8 1.1.9 1.1.10 1.1.11 1.1.12 1.1.13 1.1.14 1.1.15 1.1.16 1.1.17 1.1.18 1.1.19 1.2 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4

BIDANG PENGEMBANGAN MASALAH Pekerjaan Umum Pembuatan jalan setapak di Dusun Mambue Pembuatan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan paving blok di SDN. 79 Mambue Pembuatan jalan tani Dusun di Tala-Tala Pengerukan sungai di Dusun Tala-Tala Pembuatan saluran pembuangan Pengerukan dan pelebaran drainase di Dusun Tala-Tala Pembuatan jalan setapak paving blok di Dusun Kuri Lompo Pengerukan muara sungai di Dusun Kuri Lompo Pembuatan Dermaga di Dusun Kuri Lompo Pembuatan Dermaga di Dusun Kuri Caddi Pembangunan jalan umum dari Dusun Kuri Lompo menuju Dusun Kuri Caddi Pembebasan lahan pembangunan jalan besar di Dusun Kuri Caddi Pembuatan tanggul pemecah ombak di Dusun Kuri Caddi Pembangunan jalan paving blok di Dusun Kuri Caddi Perbaikan saluran irigasi di Desa Nisombalia Pemasangan pagar SDN Inpres No. 79 Mambue Pembuatan pintu gerbang di Desa Nisombalia Sumber Daya Air Pembuatan sumur bor pertanian/pemasangan pompa air di Dusun Mambue Pembuatan sumur bor umum (fasilitas umum) di Dusun Mambue Pembuatan sumur bor di Dusun Tala-Tala Pembuatan bak penampungan air bersih di Dusun Tala-Tala


96

1.2.5 1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9

Penyulingan air asin menjadi air tawar di Dusun Kuri Lompo Pembuatan sumur bor di Dusun Kuri Caddi Pengadaan bak penampungan air bersih di Dusun Kuri Caddi Pembuatan sumur umum yang permanen di Dusun Kuri Caddi Pengadaan pipa PDAM di Dusun Kuri Caddi

1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 1.3.4 1.3.5 1.3.6 1.3.7 1.3.8 1.3.9

Pemukiman Pengangkutan sampah di Dusun Mambue Pembuatan saluran air/selokan di Dusun Mambue Pembuatan saluran air/selokan di Dusun Mambue Pengerukan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan tembusan saluran air di Dusun Mambue Pembuatan saluran permanen di Dusun Mambue Pemberian bantuan bedah rumah di Dusun Mambue Bantuan dana RTM di Dusun Mambue Sosialisasi penanganan limbah rumah tangga Dusun Mambue dan Dusun Tala-Tala Pembuatan tanggul di Dusun Kuri Lompo Bedah rumah di Dusun Kuri Lompo Pembangunan rumah layak huni di Dusun Kuri Caddi Penanganan dan penataan rumah di Dusun Kuri Caddi Pemberian bantuan biaya perbaikan rumah di Dusun Kuri Caddi

1.3.10 1.3.11 1.3.12 1.3.13 1.3.14

II 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7

BIDANG EKONOMI Sektor Pertanian Pembangunan balai pertemuan kelompok tani di Dusun Mambue Pengadaan sarana dan prasarana kelompok wanita tani di Dusun Mambue Bantuan pupuk yang bersubsidi di Dusun Mambue Penyuluhan Dinas Pertanian di Dusun Mambue Bantuan bibit unggul di Dusun Mambue Pembuatan saluran irigasi persawahan di Dusun Mambue Bantuan alat pengolah tanah (traktor) di Dusun Mambue


97

2.1.8

2.1.23

Pengadaan sarana dan prasarana pelatihan bercocok tanam di Dusun Tala-Tala Penambahan alat pengolahan tanah (traktor) di Dusun Tala-Tala Bantuan penyediaan bantuan bibit unggul di Dusun Tala-Tala Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi di Dusun Tala-Tala Pengadaan pupuk kompos di Dusun Tala-Tala Pembuatan sistem pengairan tetes untuk Lahan kering di Dusun Tala-Tala Pemerataan penyaluran bantuan di Dusun Tala-Tala Pengadaan alat pompa air di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat pengolah tanah (traktor) di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat penggiling padi yang modern di Dusun Kuri Lompo Pemberian bantuan beras raskin di Dusun Kuri Lompo Pengadaan mesin pengolah padi di Dusun Kuri Caddi Pembentukan kelompok tani di Dusun Kuri Caddi Pembinaan bagi warga tani di Dusun Kuri Caddi Pengadaan bantuan pengolahan tanah (traktor) di Dusun Kuri Caddi Sekolah lapang di Desa Nisombalia

2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.2.6 2.2.7

Sektor Peternakan Pembuatan kandang untuk ternak di Dusun Mambue Pelatihan pembuatan pupuk organik di Dusun Mambue Penyuluhan tentang penyakit ternak di Dusun Mambue Pengadaan kandang ternak di Dusun Tala-Tala Pemberian bantuan ternak sapi di Dusun Kuri Lompo Pemberian bantuan ternak itik (unggas) di Dusun Kuri Caddi Bantuan alat pengolahan pakan ternak di Dusun Kuri Lompo

2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.3.5

Sektor Perdagangan Bantuan modal usaha kecil menengah di Dusun Mambue Pelatihan ibu rumah tangga di Dusun Mambue Pengadaan alat pengolahan buah mangga di Dusun Tala-Tala Fasilitasi pemasaran hasil tangkapan nelayan di Dusun Tala-Tala Bantuan modal usaha di Dusun Kuri Lompo

2.1.9 2.1.10 2.1.11 2.1.12 2.1.13 2.1.14 2.1.15 2.1.16 2.1.17 2.1.18 2.1.19 2.1.20 2.1.21 2.1.22


98

2.3.6 2.3.7 2.3.8

Pengadaan pengolahan pabrik rajungan di Dusun Kuri Caddi Bantuan kredit SPP di Dusun Kuri Caddi Bantuan alat pengolahan rumput laut di Dusun Kuri Caddi

2.4 2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.4.4

Sektor Perikanan Pemberian bantuan benur/nener di Dusun Mambue Pengadaan alat pompanisasi di Dusun Mambue Pengadaan subsidi pakan ikan di Dusun Tala-Tala Pemberian bibit unggul berkualitas untuk petambak di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat pengolahan pakan di Dusun Kuri Lompo Pengadaan SPBU bagi nelayan di Dusun Kuri Lompo Bantuan penggilingan terasi di Dusun Kuri Lompo Pembangunan tempat pelelangan ikan di Dusun Kuri Lompo Bantuan pupuk dan bibit bagi petambak di Dusun Kuri Lompo Alat pengolahan pembuatan aksesoris (kancing) di Dusun Kuri Lompo Alat pengolahan pembuatan agar-agar di Dusun Kuri Lompo Alat pengolahan ikan dan sejenisnya menjadi terasi di Dusun Kuri Lompo Bantuan alat tangkap kepiting rakkang 15 kelompok di Dusun Kuri Lompo Pengadaan alat pelampung bagi keselamatan warga nelayan di Dusun Kuri Caddi Pembentukan pengurus baru bagi kelompok nelayan di Dusun Kuri Caddi Pengadaan bantuan perahu dan mesin bagi warga nelayan di Dusun Kuri caddi

2.4.5 2.4.6 2.4.7 2.4.8 2.4.9 2.4.10 2.4.11 2.4.12 2.4.13 2.4.14 2.4.15 2.4.16

2.5 2.5.1 2.5.2 2.5.3 2.5.4

Sektor Kehutanan Bantuan bibit bakau di Dusun Kuri Lompo Bantuan bibit bakau di Dusun Kuri Caddi Bantuan bibit jati putih di Dusun Kuri Caddi Penanaman mangrove di Desa Nisombalia


99

III 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.1.6 3.1.7 3.1.8 3.1.9 3.1.10 3.1.11 3.1.12 3.1.13 3.1.14 3.1.15 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3 3.2.4 3.2.5 3.2.6 3.2.7 3.2.8

BIDANG SOSIAL BUDAYA Sektor Pendidikan Kursus Komputer di Dusun Mambue Pengadaan taman baca di Dusun Mambue Pembangunan gedung taman kanak-kanak (TK) di Dusun Mambue Pembangunan gedung PAUD di Dusun Tala-Tala Pelatihan alat penerapan perangkat pembelajaran di Dusun Tala-Tala Pelatihan penyadaran alat komite sekolah di Dusun Tala-Tala Bimbingan baca tulis di Dusun Tala-Tala Pengadaan sarana dan prasarana kursus di Dusun Tala-Tala Pemberian bantuan bea siswa di Dusun Kuri Lompo Bantuan sarana dan prasarana untuk kegiatan olah raga di Dusun Kuri Lompo Membentuk Kegiatan Fungsional (KF) di Dusun Kuri Lompo Pembangunan gedung sekolah MTS di Dusun Kuri Caddi Pembangunan gedung sekolah pendidikan MI di Dusun Kuri Caddi Pembangunan gedung sekolah PAUD di Dusun Kuri Caddi Peningkatan tunjangan gaji honorer di Dusun Kuri Caddi Sektor Keamanan Pengadaan pakaian seragam untuk TPA di Dusun Mambue Pemberian tunjangan honorer pengurus jenazah di Dusun Mambue Pemberian tunjangan setiap bulan untuk palata jenazah di Dusun Tala-Tala Pembangunan sarana dan prasarana TPA di Dusun Tala-Tala Pembentukan pengurus baru remaja masjid di Dusun Tala-Tala Pengadaan sarana dan prasarana alat qasidah di Dusun Kuri Lompo Pengangkatan generasi muda menjadi Imam Desa di Dusun Kuri Lompo Pembangunan gedung musollah di Dusun Kuri Caddi


100

3.2.9

Pembentukan pengurus baru remaja masjid di Dusun Kuri Caddi 3.2.10 Pengadaan perlengkapan mayat di Dusun Kuri Lompo 3.3 3.3.1 3.3.2

3.3.16 3.3.17 3.3.18 3.3.19

Sektor Kesehatan Pembangunan posyandu di Dusun Mambue Penyediaan makanan bagi anak bayi dan balita di Dusun Mambue Bantuan obat-obatan di Dusun Mambue Penyuluhan kesehatan di Dusun Mambue Bantuan obat-obatan di Dusun Tala-Tala Pelatihan penanggulangan bau ayam potong di Dusun Tala-Tala Pengadaan bak sampah di Dusun Tala-Tala Penyuluhan kesehatan khususnya memasuki musim penghujan di Dusun Tala-Tala Pembangunan posyandu di Dusun Tala-Tala Peningkatan sarana dan prasarana alat kesehatan di Dusun Tala-Tala Pembangunan MCK di Dusun Kuri Lompo Pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan di Dusun Kuri Lompo Perbaikan/renovasi bangunan puskesmas di Desa Nisombalia Pembangunan posyandu di Dusun Kuri Lompo Penambahan tenaga medis yang menetap di Dusun Kuri Lompo Penambahan tenaga medis tetap di Dusun Kuri Caddi Bantuan obat-obatan di Dusun Kuri Caddi Bantuan obat-obatan di Desa Nisombalia Perbaikan/renovasi posyandu di Dusun Kuri Caddi

3.4 3.4.1 3.4.2 3.4.3

Sektor Kamtibmas Pembangunan pos ronda sebanyak 4 unit di Dusun Mambue Pemberian tunjangan hansip setiap bulannya di Dusun Mambue Pembangunan pos kamling di Dusun Tala-Tala

3.3.3 3.3.4 3.3.5 3.3.6 3.3.7 3.3.8 3.3.9 3.3.10 3.3.11 3.3.12 3.3.13 3.3.14 3.3.15


101

3.4.4 3.4.5 3.4.6 3.4.7

3.5 3.5.1 3.5.2 3.5.3 3.5.4 3.5.5 3.5.6 3.5.7 3.5.8 3.5.9 3.5.10 3.5.11 3.5.12 3.5.13 3.5.14 3.5.15 3.5.16 3.5.17 3.5.18 3.5.19 3.5.20 3.5.21 3.5.22

Pembentukan petugas keamanan di Dusun Kuri Lompo Pengadaan kendaraan dinas bagi petugas keamanan di Dusun Kuri Caddi Pembangunan pos kamling di Dusun Kuri Caddi Pemberian tunjangan hansip setiap bulannya di Dusun Tala-Tala Sektor Sosial Peningkatan industri kecil dan menengah di Dusun Mambue Pemberian tunjangan bagi petugas makam di Dusun Mambue Bantuan program keluarga harapan (PKH) di Dusun Mambue Bantuan BLSM di Dusun Mambue Pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Desa Nisombalia Bantuan dana bergulir di Dusun Tala-Tala Pelatihan tenaga terampil (pertukangan) di Dusun Tala-Tala Pelatihan kewirausahaan di Dusun Tala-Tala Bantuan bedah rumah di Dusun Tala-Tala Pelatihan kewirausahaan kepada Ibu - ibu rumah tangga di Desa Nisombalia Pemberian anggaran untuk kegiatan kepemudaan (Karang Taruna) di Desa Nisombalia Pembentukan kelompok baru untuk ibu-ibu di Dusun Tala-Tala Penyediaan lapangan kerja di Dusun Tala-Tala Pemberian modal usaha di Dusun Tala-Tala Pembentukan pengurus Karang Taruna di Desa Nisombalia dengan mengikut sertakan perwakilan tiap dusun Pembentukan pengurus PKK yang baru dengan mengakomodir perwakilan tiap dusun Penyuluhan mengenai fungsi BPD di Dusun Kuri Lompo Bantuan modal usaha di Dusun Kuri Lompo Pelatihan menjahit bagi ibu rumah tangga di Dusun Mambue Pelatihan/kursus keterampilan bagi pemuda di Desa Nisombalia Peningkatan industri rumah tangga di Dusun Kuri Lompo Pemberian beras raskin di Dusun Tala-Tala


102

3.5.23 Pemberian anggaran operasional untuk kepemudaan di Dusun Mambue 3.6 3.6.1 3.6.2 3.6.3 3.6.4 3.6.5 3.6.6 3.6.7 3.6.8 3.6.9 3.6.10 3.6.11 3.6.12 3.6.13 3.6.14

Sektor Pemerintahan Pengadaan motor dinas BPD di Desa Nisombalia Pengadaan sarana remaja masjid di Dusun Mambue Penambahan anggaran Karang Taruna di Desa Nisombalia Anggaran operasional Majelis Taqlim di Desa Nisombalia Anggaran operasional PKK di Desa Nisombalia Pengadaan internet yang berbasis Wi-Fi di Desa Nisombalia Penguatan pembinaan PKK di Desa Nisombalia Penguatan pembinaan Pemdes di Desa Nisombalia Pengadaan motor dinas bagi Kepala di Dusun Kuri Caddi Pembentukan pengurus baru anggota BPD di Dusun Kuri Caddi Pembentukan pengurus Karang Taruna di Dusun Kuri Caddi Pembentukan BUMDES di Desa Nisombalia Pembentukan OMS (Organisasi Masyarakat) di Desa Nisombalia Pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di Desa Nisombalia

3.7 3.7.1 3.7.2

Sektor Pariwisata Pengembangan wisata pantai Kuri Caddi Pengembangan wisata mangrove di Desa Nisombalia

3.8 3.8.1 3.8.2 3.8.3

Sektor Seni dan Olahraga Renovasi dan pengadaan perlengkapan lapangan sepak bola Pengadaan gedung olahraga di Desa Nisombalia Pengadaan perlengkapan olahraga di Desa Nisombalia


103

BAB V PENUTUP Pengertian secara umum Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah suatu kerangka kebijakan dalam rangka mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun (2014 - 2019). Menurut skalanya, RPJMDes merupakan perencanaan tingkat menengah desa yang perlu dipahami sebagai dokumen bersama oleh seluruh stakeholders pembangunan desa dalam rangka melaksanakan pembangunan. Selanjutnya, dokumen RPJMDes secara teknis menjadi pedoman untuk mewujudkan kesatuan arah pembangunan selama periode 5 (lima tahun). Seluruh komponen masyarakat dan pemerintah desa harus bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) beserta implementasi tahunannya agar rencana pembangunan desa yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, seluruh komponen masyarakat, pemerintah desa harus bersungguh-sungguh memperhatikan dan mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai selama 5 (lima) tahun yang tertuang dalam dokumen RPJMDes ini. Upaya tersebut diperlukan untuk menjaga agar hasil pembangunan dapat dinikmati secara lebih merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Nisombalia sebagai bagian dari proses peningkatan kesejahteraan dan demokratisasi . Apabila dalam periode pelaksanaan RPJMDes ini terjadi hal atau peristiwa yang berada diluar kendali Pemerintah Desa, maka konsepsi strategi yang telah dikembangkan dapat ditinjau kembali dan hasilnya harus dikonsultasikan dengan BPD untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses pelaksanaannya. Maros, 27 September 2014 Kepala Desa Nisombalia,

ACHMAD. HM


104


105

NASKAH RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes)

Recommend Documents