KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU Jln. H. Agus Salim Telp (0756) 22687 Painan
RENCANA KERJA TAHUN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN ANGGARAN 2014
KATA PENGANTAR Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan telah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor. 8
Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Pesisir Selatan 2005-2025 untuk mengimlementasikan RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan tersebut perlu diwujudkan kedalam Rencana 5 Tahunan berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan 2005-2010 tahap pertama telah beakhir dan saat ini telah memasuki RPJMD tahap ke dua yaitu RPJMD Tahun 2011-2015, selanjutnya untuk mencapai sasaran pembangunan jangka menengah ini, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menyusun rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang mengacu dan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan. Selain berdasarkan
eksistensi RPJMD
Kabupaten
Pesisir
Selatan,
penyusunan Renja ini juga berpedoman pada Renstra Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan 2011-2015 serta berpedoman kepada ketentuan format Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Laporan Renja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 ini diharapkan dapat terealisasi dan dapat membantu mewujudkan Pelayanan Prima Perizinan Kabupaten Pesisir Selatan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera, akhirnya, semoga laporan Renja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu kabupaten Pesisir Selatan ini dapat tepat guna dan berhasil guna.
Painan,
Renja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Januari 2014.
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2 Evaluasi Program Tahun 2013 2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Targer dan Realisasi Pendapatan 2.5 Aspek Keuangan 2.6 Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN DAN SASARAN 3.1 Tujuan dan Sasaran 3.2 Program SKPD
1 2 5 5
8 9 14 16 17 17
18 20
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN 4.1 Program Kegiatan SKPD TH 2014 4.2 Indikator Kinerja 4.3 Kelompok Sasaran 4.4 Lokasi Kegiatan 4.5 Kebutuhan Dana Indikatif 4.6 Sumber Dana
23 24 22 24 24 24 24
BAB V PENUTUP LAMPIRAN
Renja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
ii
BAB I PENDAHULUAN I.1.
LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sementara itu paralel dengan pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan setiap SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Sesuai amanat tersebut maka Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan
sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah pada tahun 2014 ini menyusun Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan. Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.Tahun 2014, merupakan rencana pembangunan tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan visi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu tahun 2011 – 2015 seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2011 – 2015 yaitu : “Terwujudnya Iklim
Investasi Yang Kondusif Serta Unggul Dalam Pelayanan “ .
Renja 2014
Page 1
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi. Sesuai dengan peran Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan , misi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan dengan personil yang sopan dan ramah.
2.
Melengkapi aturan hukum dan pedoman pelayanan perizinan.
3.
Melengkapi sarana dan prasarana pendukung pelayanan berbasis perkembangan informasi dan teknologi.
4.
Meningkatkan administrasi dan SDM aparatur pelayanan perizinan yang professional.
5. Meningkatnya
pelayanan
perizinan
dan
infromasi
terhadap
masyarakat 6. Mengembangkan dan mempromosikan potensi daerah menjadi potensi unggulan yang mampu menarik investor. Rencana Kerja (Renja) Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014, akan dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 ini, secara prioritas pembangunan daerah, yang mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran pembangunan.
I.2.
LANDASAN HUKUM Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 adalah : 1.
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);
2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Renja 2014
Page 2
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6.
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
7.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, (Lembangan Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
8.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Renja 2014
Page 3
12. Peraturan Presiden Nomor 08 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal; 14. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah; 15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Negara; 18. Peraturan menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tatakerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu Di Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2010-2014; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 08 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2005-2025; 23. Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 05 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2014; 25. Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 44 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2014; Renja 2014
Page 4
26. Peraturan Bupati Pesisir Selatan Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pendelegasian Urusan Pemerintah Daerah Bidang Pelayanan Penanamanam Modal , Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan;
I.3.
MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 dimaksudkan menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2014. Sedangkan tujuan : 1. Sebegai acuan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dalam mengoperasionalkan RKPD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Daerah. 2. Merumuskan program dan kegiatan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2014.
I.4.
SISTEMATIKA PENULISAN BAB I
PENDAHULUAN,
pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja SKPD yang meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab berikutnya dapat dipahami dengan baik. BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan , mengacu pada APBD tahun berjalan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.
Renja 2014
Page 5
2.2. Evaluasi Program Kerja SKPD berisikan
kajian
terhadap
capaian
kinerja
pelayanan
SKPD
berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan 2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD berisikan uraian mengenai : Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD, permasalahan
dan
hambatan
yang
dihadapi
dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD, dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/internasional,
seperti
SPM
dan
MDGs
(Millenium
Development Goalds), tantangan dan peluang serta formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan. 2.4. Target dan Realisasi Pendapatan berisikan uraian mengenai : pencapaian target dan realisasi pendapatan yang menjadi target kantor penanaman modaldan pelayanan perizinan terpadu kabupaten pesisir selatan. 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat. Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung
dengan
pelayanan
provinsi,
LSM,
asosiasi-asosiasi,
perguruan tinggi maupun dari SKPD Kabupaten/Kota yang langsung ditujukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi
SKPD
dari
penelitian
lapangan
dan
pengamatan
pelaksanaan musrenbang kecamatan.
Renja 2014
Page 6
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan nasional
dan
sebagaimana
maksud,
yaitu
penelaahan
yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD 3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai : faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.
Renja 2014
Page 7
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1.
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis terhadap tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah. Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan
atau
kegagalan
pelaksanaan
misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (RENJA) Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran kinerja sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2013 dan perkiraan target tahun 2014. Pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran melalui tahapan sebagai berikut : A. Penetapan Indikator Kinerja Penetapan indicator kinerja merupakan ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja Kegiatan meliputi indikator masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Indikator-indikator tersebut dapat berupa dana, sumber daya manusia, laporan, buku dan indikator lainnya. Penetapan indikator kinerja ini diikuti dengan penetapan besaran indikator kinerja untuk masing-masing jenis indikator yang telah ditetapkan. B. Capaian Analisis Kinerja
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.
Renja 2014
Page 8
2.2. Evaluasi Program Tahun 2013 Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dilakukan terhadap
keberhasilan
pencapaian
sasaran,
program
beserta
kegiatan
pendukungnya, adapun sasaran dan program pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 dapat dilihat pada matrik berikut : No.
Proritas Pembangunan
Sasaran
Program
Pagu Indikatif
/ Proritas SKPD 1.
(Rp)
Peningkatan efektivitas Meningkatnya pelayanan Pelayanan kelembagaan
dan perizinan
pelayanan
370.317.500
menuju Administrasi
pelayanan prima
Perkantoran
kepegawaian daerah Peningkatan sarana
81.296.000 dan
prasarana Peningkatan
22.238.000
disiplin aparatur 2
Proritas SKPD Terselenggaranya pendataan
3
Tersedianya data realisasi Peningkatan
realisasi investasi non fasilitas dan iklim dan
dan rumah tangga
invenstasi
yang
cepat, public
dengan SOP
mudah dan transparan
Peningkatan
Terlatihnya
ketrampilan profesionalime Total Pagu Indikatif
Renja 2014
realisasi
Terwujudnya pelayanan Pelayanan
penerbitan izin sesuai public
4
investasi
investasi non fasilitas rumah tangga
Terselenggaranya
dan dibidang
153.775.000
157.145.500
bidang
perizinan
aparatur Pendidikan
52.000.000
program kedinasan
SPIPISE 836.772.000
Page 9
Adapun keberhasilan pencapaian sasaran dievaluasi sebagai berikut: Untuk mewujudkan sasaran tersebut Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 ini melaksanakan 7 (tujuh) program yang terdiri dari Program Administrasi Perkantoran meliputi
11 (sebelas) kegiatan, Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur meliputi 3(tiga) kegiatan, Program Peningkatan Disiplin Aparatur dan Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur masingmasing 1 (satu) kegiatan, Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi meliputi 3 (tiga) kegiatan, Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan meliputi 2 (dua) kegiatan dan Program Pendidikan Kedinasan 1 (satu Kegiatan. Dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 786.506.815 atau 93,90 % dari anggaran sebesar Rp.836.772.000 dengan rincian sebagai berikut : Program No. 1
Kegiatan
Uraian Pelayanan
Jumlah
Administrasi 11
Anggaran
Realisasi
%
370.317.500
359.572.705
97,10
dan 3
81.296.000
63.726.450
78,39
Disiplin 1
12.238.000
12.238.000
100,00
Kapasitas 1
10.00.000
10.000.000
30,00
153.775.000
134.505.700
87,47
157.145.500
156.439.500
99,55
52.000.000
51.812.492
99,63
836.772.000
786.506.815
93,90
Perkantoran 2
Peningkatan
Sarana
Prasarana Aparatur 3
Peningkatan Aparatur
4
Peningkatan
Sumber Daya Aparatur 5
Peningkatan Iklim Investasi 3 dan Realisasi Investasi
6
Peningkatan
Pelayanan 2
Publik Bidang Perizinan 7
Pendidikan Kedinasan Total
Renja 2014
1
Page 10
Total realisasi anggaran sebesar 93,90 %, pencapaian indikator ini tingkat keberhasilan tidak 100 % terserap hal tersebut dikarenakan penyerapan anggaran berdasarkan kebutuhan terhadap kondisi pada tiap kegiatan, tetapi penyerapan secara fisik terealisasi sebesar 100 %, dari data tersebut dapat digambarkan penyerapan anggaran perprogram sebagai berikut : 1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Tersedianya jasa komunikasi, sumber air dan listrik
berupa terlaksananya
pembayaran telepon, TV serta internet dengan jasa layanan berlangganan, secara anggaran terealisasi sebesar 86,82 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk terpenuhinya sarana komunikasi dan telekomunikasi. 2. Tersedianya biaya jasa operasional pelaksanaan administrasi keuangan untuk 23 kegiatan meliputi honorarium pelaksana kegiatan, yang terdiri dari PPK SKPD, bendaharawan penerima, bendharawan pengeluaran, pengurus barang dan penyimpan barang, staf PPK, operator SIPKD, Uang lembur PNS serta makan dan minum terealisasi secara anggaran sebesar 94,82 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan secara berkualitas , transparan dan akuntabel. 3. Tersedianya jasa kebersihan kantor sebanyak 1 orang tenaga honor kebersihan dan penjaga kantor dan belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih dengan realisasi anggaran sebesar 100 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk terpeliharanya kebersihan kantor. 4. Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja berupa pemeliharaan/servic komputer laptop, mesin tik, ginset, printer, Fax, AC dan UPS serta Infocus.dengan realisasi anggaran 100 %. Kegiatan ini untuk mendukung pelaksanaan operasional kantor. 5. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor berupa belanja Alat Tulis Kantor perbulan dengan
realisasi anggaran 100 %. Kegiatan ini dimaksud untuk
terselenggaranya kegiatan administrasi perkantoran. 6. Tersedianya blangko-blangko dan cetak lainnya untuk mendukung proses pelayanan perizinan berupa belanja cetakan, pengadaan dan foto copy dengan realisasi anggaran 100 %. Kegiatan ini dimaksud untuk terselenggaranya kegiatan administrasi perkantoran. 7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor kegiatan ini terealisasi secara anggaran sebesar 100 %, hal ini disesuaikan dengan jumlah bola lampu yang putus dan komponen instalasi listrik yang rusak lainnya. 8. Terlaksananya pengadaan bahan bacaan sebagai penambah informasi bagi pegawai berupa langganan surat kabar dan buku peraturan perundang-undangan dengan realisasi anggaran sebesar 81,35 %.
Renja 2014
Page 11
9. Penyediaan makanan dan minuman harian dan rapat dengan realisasi anggaran sebesar 98,10 %, hal ini guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berupa rapat koordinasi perizinan dan non perinan di bidang penanaman modal. 10. Tersedianya biaya Perjalanan Dinas rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dimana didalamnya berupa belanja perjalanan dinas luar daerah yang disesuaikan dengan adanya undangan mengikuti kegiatan baik di luar daerah dalam propinsi, maupun di luar daerah luar propinsir anggaran tersebut terealisasi sebesar 97, 14 % 11. Tersedianya biaya Perjalanan Dinas rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah dimana didalamnya berupa belanja perjalanan dinas dalam daerah guna mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan yang berupa rapat koordinasi dalam daerah tentang perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal, anggaran tersebut terealisasi sebesar 100 %. 2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 12. Pengadaan mebeleur kantor dengan menghasilkan berupa Filling kabinet sebanyak 1 unit, dan meja operator komputer sebanyak 2 unit dengan realisasi anggaran sebesar 100 %. 13. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor guna terlaksananya perawatan dan pemeliharaan gedung kantor selama 1 tahun anggaran dengan realisasi anggaran sebesar 100 % . 14. Pemeliharaan rutin / berkala kendraan dinas operasional menghasilkan output terlaksananya perawatan dan pemeliharaan kendraan dinas yang terdiri dari jasa sevice, pengantian suku cadang dan belanja bahan bakar minyak dan gas, anggaran yang terealisasi sebesar 70,40 %.
3)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 15. Terlaksananya pengadaan pakaian dinas pegawai khusus hari-hari tertentu sebanyak 25 stel, dengan realisasi anggaran sebesar 100 %. kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan aparatur penyelenggaraan perizinan.
4)
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 16. Pendidikan dan Pelatihan Formal,
merupakan pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan aparatur dalam rangka menambah wawasan peningkatan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tupoksi, dengan realisasi anggaran sebesar 30 %, hal ini disebabkan hanya ada satu kali undangan tentang pelatihan yang berhubungan dengan penanaman modal.
Renja 2014
Page 12
5)
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 17. Pendataan realisasi investasi non fasilitas dan rumah tangga, menghasilkan output terlaksanya pendataan investasi non fasilitas pada kecamatan-kecamatan dengan realisasi anggaran sebesar 95,15 %. Kegiatan ini menghasilkan laporan penerbitan izin sebanyak 25 bh buku laporan perizinan. 18. Koordinasi Bidang Penanaman Modal , menghasilkan output terlaksananya koordinasi dan konsultasi di bidang penanaman modal ke BKPMRI dan kementerian terkait dengan realisasi anggaran sebesar 87,57 %. Kegiatan ini untuk menunjang pelaksanaan bidang penanaman di daerah. 19. Operasional Tim Tsk Force Investasi Penanaman Modal, menghasilkan output pelaksanaan survey lapangan atas permohonan izin, dalam bentuk berita acara lapangan oleh tim perizinan untuk diterbitkan atau ditolaknya izin di bidang penanaman modal dengan realisasi anggaran sebesar 82, 44 %. Kegiatan ini untuk menunjang terlaksanya penerbitan izin di bidang penanaman modal.
6)
Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan 20. Pelaksanaan Operasional Penyelenggaraan Perizinan , menghasilkan output penerbitan izin sebanyak SITU: 476 bh, HO: 290 bh, SIUP: 562 bh, TDP: 570 bh, TDI: 27 bh, IMB: 173 bh dan TDG: 4 bh dengan realisasi anggaran sebesar 99,32 %. Kegiatan ini untuk penerbitan izin sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP). 21. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan, menghasilkan autput terlaksananya monitoring dan evaluasi perizinan yang telah diterbitkan sesuai dengan permohonan izin dengan realisasi anggaran sebesar 100 %. Kegiatan ini sekaligus mengevaluasi masa berlakunya izin, dari hasil lapangan ditemui sebanyak 519 izin yang telah habis masa berlakunya.
7)
Program Pendidikan Kedinasan. 22. Pelaksanaan Peningkatan Ketrampilan dan Profesionalisme , menghasilkan autput terlaksananya pelatihan bagi aparatur pelayanan perizinan penanaman modal ke BKPMRI dengan realisasi anggaran sebesar 99, 63 %. Kegiatan ini untuk dapat terlaksananya program pelayanan perizinan di bidang penanaman modal melalui SPIPISE ( sistem pelayanan, informasi dan perizinan infestasi secara elektronik).
Renja 2014
Page 13
2.3
Isu –Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Secara umum permasalahan atau isu dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan perizinan dan penanaman modal pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut : 1. Perlunya peningkatan kerjasama dan koordinasi antar staf dinas instansi teknis, terutama dalam hal pengawasan dan pembinaan, baik terhadap masyarakat yang telah kita keluarkan izinnya maupun bagi masyarakat yang sampai saat ini belum memiliki izin. 2. Masih terbatasnya
sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran
operasional / pelayanan perizinan, khususnya kendaraan roda 4, dimana saat ini Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu hanya memiliki 1 unit kendaraan roda 4, kendaraan ini selain merupakan kendaraan pimpinan juga digunakan untuk operasional lapangan baik untuk pengecekan izin yang akan diterbitkan, penagihan, penanganan/keberatan masyarakat dan lain sebagainya. 3. Masih kurangnya jumlah dan SDM personil yang ada pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan saat ini, dimana jumlah personil Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan saat ini berjumlah 16 orang, dengan jumlah perizinan yang dikelola 42 perizinan maka jumlah staf saat ini jelas tidak mencukupi. Periode 2011-2015 adalah periode kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah (RPJPD) Kabupaten Pesisir Selatan 2006-2025. Pada periode pertama yaitu periode 2005-2010 telah diletakkan dasar-dasar pembangunan untuk menuju cita-cita pembangunan jangka panjang sebagaimana tertuang dalam RPJPD dimaksud. Berangkat dari hasil pembangunan pada periode 2006-2010, maka untuk terciptanya kesinambungan pembangunan dan pembangunan berkelanjutan, maka visi Kabupaten Pesisir Selatan pada periode kedua atau pada RPJM Kabupaten Pesisir Selatan 2011-2015 adalah “ Terwujudnya
Masyarakat Pesisir Selatan Yang
Sejahtera ”.
Renja 2014
Page 14
Untuk mewujudkan visi sebagaimana dimaksud diatas, maka ditetapkan misi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sebagai berikut : 1. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip “good governance dan clean government”. 2. Mewujudkan sistem pengelolaan perizinan yang handal, yaitu dengan mengembangkan pola pelayanan perizinan yang efektif dan efisien yaitu tepat waktu, tepat biaya dan tepat sasaran. Sehingga tercipta sistem pelayanan yang mudah, murah, cepat dan pasti. 3. Menumbuh kembangkan sinergitas pengelolaan perizinan dengan stakeholders dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan kepastian. Hal ini harus terus menerus dibangun karena keterkaitan fungsional antara KPMP2T dengan SKPD teknis. Adapun faktor-faktor penghambat yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Kepala Daerah adalah sebagai berikut : 1. Masih banyaknya jenis perizinan yang belum mempunyai peraturan daerah, kalau ada sudah tidak sesuai lagi dengan situasi saat ini. 2. Belum sempurnanya SOP Pelayanan yang tersedia saat ini. 3. Sumber daya aparatur tenaga teknis perizinan belum memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 4. Sarana dan prasarana yang belum mencukupi. Adapun tantangan dan peluang yang dihadapi adalah sebagai berikut : a. Peluang Eksternal - Teknologi infromasi berkembang pesat. - Dokumen perizinan merupakan keharusan bagi masyarakat yang terkait dengan Peraturan Tentang Perizinan - Adanya peraturan daerah Nomor 7
tahun 2011 tentang RTRW.
- Dokumen perizinan dijadikan persyaratan bagi kreditor untuk mendapatkan pinjaman di bank b. Tantangan Internal -
Belum maksimalnya pemahaman masyarakat tentang pengurusan izin
-
Tata ruang yang belum maksimal sesuai kebutuhan masyarakat.
Renja 2014
Page 15
-
Koordinasi antar instansi dalam penyelenggaraan perizinan dan pengawasan belum optimal.
-
Kurangnya pelaksanaan masalah pengawasan oleh SKPD teknis dalam penerbitan izin yang diterbitkan oleh KPMP2T.
2.4
Target dan Realisasi Pendapatan Target Pendapatan yang ditetapkan kepada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2012 dan tahun 2013, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 01 Tahun 2012, tentang retribusi perizinan tertentu yang hanya dapat dipungut retribusinya adalah izin gangguan dan izin mendirikan bangunan (IMB) sebagai berikut : REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TAHUN 2012 DAN TAHUN 2013 Tahun 2012 No.
1.
Jenis Izin
Izin
Target
Realisasi
(Rp)
(Rp)
300.000.000
298.559.375
-
184.741.950
Tahun 2013 %
Target
Realisasi
%
(Rp)
(Rp)
99,5
500.000.000
395.412.000
79,8
100
300.000.000
292.664.000
97,5
Gangguan 2.
IMB
Dari tabel diatas terlihat bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) penerimaan tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2013 cukup mengalami peningkatan yaitu dimana realisasi Izin Gangguan tahun 2012 Rp. 298.559.375 dan tahun 2013 menjadi Rp. 395.412.000 , namun dibandingkan dengan target tahun 2013 hanya terealisasi 78 %, sedangkan untuk Izin Mendirikan bangunan untuk tahun 2012 belum ada target pada kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu
Kabupaten
Pesisir
Selatan
namun
realisasi
sebanyak
Rp.184.741.950 dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 cukup megalami peningkatan yaitu realisasi Rp.292.664.000
(97,55) dari target yang telah
ditetapkan.
Renja 2014
Page 16
2.5
Aspek Keuangan Dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013, alokasi belanja yang bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan sebesar Rp. 1.722.602.470, dengan realisasi anggaran Rp. 1.588.870.328. dengan rincian sebagai berikut : No.
Program
I
Belanja
II
Anggaran
Realisasi
(Rp)
(Rp)
%
1.722.602.470
1.588.870.328
92,00
Belanja Tidak Langsung
885.830.470
807.575.481
91,00
III
Belanja Langsung
836.772.000
786.506.815
93,90
1
Program Administrasi Perkantoran
370.317.500
359.572.705
97,10
2
Program Sarana dan Prasarana
81.296.000
63.726.450
78,39
3
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
12.238.000
12.238.000
100
4
Program Peningkatan Kapasitas SDA
10.000.000
3.000.000
30
5
Program Peningkatan Iklim Investasi
153.775.000
134.505.700
87,47
6
Pogram Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan Program Pendidikan Kedinasan
157.145.500
156.439.500
99,55
52.000.000
51.812.492
99,64
7
Dari tabel di atas menunjukan persentase dana yang terserap secara keseluruhan adalah 92,00 % yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar 91,00 % dari anggaran dan belanja langsung sebesar 93,90 %, dan secara keseluruhan pelaksanaan program dan kegiatan berjalan sesuai dengan yang dianggarkan, hal ini pada umumnya disebabkan penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan , agar dana APBD dapat digunakan secara efektif, efesien, tepat guna dan tepat sasaran. 2.6
PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir selatan akan menambah usulan program dan kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari SKPD
yang
langsung ditujukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kecamatan. Namun sejauh ini belum ada hasil musrenbang yang berkaitan dengan
Renja 2014
Page 17
BAB III TUJUAN DAN SASARAN
3.1. TUJUAN DAN SASARAN Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifikasi factor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai SKPD yang melaksanakan pelayanan perizinan dan membantu Bupati dalam mewujudkan visi dan misi.. Untuk itu, disusun visi dan misi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang disusun harus dikaitkan dengan RPJMD 2011 – 2015. VISI Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan adalah : ““Terwujudnya Iklim Investasi Yang Profesional dalam Pelayanan Masyarakat “
Kondusif
Serta
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi sesuai dengan peran Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Tahun 2011 – 2015 misi Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut : 1.
Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip “Good Governance dan celan government”.
2.
Mewujudkan sistem pengelolaan perizinan dan penanaman modal yang handal.
3.
Meningkatkan administrasi dan SDM aparatur pelayanan perizinan dan penanaman modal yang professional.
4. Renja 2014
Meningkatnya pelayanan perizinan dan infromasi terhadap masyarakat.
Page 18
Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Renja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014, seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Trpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 – 2015 untuk program dan kegiatan di tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Berdasarkan Prinsip “Good Governance dan Clean Government.
Tujuan : Perlu adanya kebijakan dan tindakan pemerintah yang bersifat tidak diskriminatif terhadap seluruh masayarakat.
Sasaran : a. Peningkatan Kualitas Kebijakan Pemerintah Daerah. b. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Pelayanan Publik. 2. Mewujudkan Sistem Pengelolaan Perizinan dan penanaman modal Yang Handal.
Tujuan : a. Mempermudah proses pelayanan perizinan dan penanaman modal yang diurus masyarakat secara cepat, tepat dan transparan melalui pelayanan satu pintu. b. Meningkatkan kualitas SDM Aparatur Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Sasaran : a. Peningkatan pelayanan perizinan dan penanaman modal secara cepat, dan transparan melalui pelayanan satu pintu. b. Tersedianya Sumber Daya Aparatur yang disiplin dan professional. 3.
Menumbuh kembangkan pengelolaan perizinan dan penanaman modal dengan prinsip koordinasi, integritas dan kepastian.
Tujuan : Meningkatkan koordinasi kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu dengan SKPD teknis terkait dibidang perizinan dan penanaman modal.
Renja 2014
Page 19
Sasaran
:
Terciptanya koordinasi kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan SKPD teknis terkait dalam bidang perizinan dan penanaman modal.
3.2. PROGRAM SKPD Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Bappeda sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga teknis daerah yang melaksanakan pengelolaan perencanaan pembangunan daerah dan membantu Bupati dalam menyusun dan merumuskan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan daerah dituntut untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas terutama produk berupa rencana pembangunan daerah. Sejalan dengan Visi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2010 – 2015 yaitu “ Terwujudnya Masyarakat Pesisir Selatan Yang Sejahtera ”, maka program dan kegiatan yang dirancang Kantor Penanaman Modal
dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 terdiri dari : Program Utama
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program ini bertujuan untuk mendorong investor menanamkan modalnya di Kabupaten Pesisir Selatan dengan mempermudah proses perizinan dibidang penanaman modal.
2. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program ini bertujuan untuk mewujudkan adanya pedoman / peraturan daerah dalam bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal.
3. Program Peningkatan Pelayanan Terpadu Kepada Masyarakat Program ini bertujuan untuk mewujudkan tersedianya data/informasi penilaian masyarakat terhadap Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.
4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaraan Pemerintah Daerah Program ini bertujuan untuk memberikan panduan/gambaran kepada masyarakat mengenai proses pelayanan perizinan dan penanaman modal. Renja 2014
Page 20
Program Penunjang
1. Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk mewujudkan bantuan administrasi terhadap keberhasilan penyelenggaraan urusan administrasi perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur Program ini bertujuan untuk memberikan dukungan sarana dan prasarana bagi aparat pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan sehingga tercapai effektivitas dan effisiensi.
3. Program Peningkatan Dispilin Aparatur Program ini bertujuan untuk meningkatkan
disiplin
aparatur
dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya sehingga dapat menyelenggarakan urusan pemerintahan dengan optimal.
Renja 2014
Page 21
BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN Untuk mewujudkan kebijakan dibidang penanaman modal dan pelayanan perizinan pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan, maka secara operasional dijabarkan ke dalam programprogram tahun 2014 sebagai berikut : 4.1
Program dan Kegiatan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 meliputi : a. Program Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk meningkatkan kelancaran pelayanan administrasi yang ada pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1.
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik .
2.
Penyediaan jasa administrasi keuangan.
3.
Penyediaan jasa kebersihan kantor.
4.
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
5.
Penyediaan alat tulis kantor.
6.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
7.
Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor
8.
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
9.
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
10. Penyediaan makanan dan minuman. 11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah. 12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah. 13. Penyusunan standar operasional prosedur (SOP).
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program ini bertujuan untuk pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor serta pemeliharaan gedung kantor dan pemeliharaan kendraan dalam rangka meningkatkan kinerja proses pelayanan kepada masyarakat
Renja 2014
Page 22
dengan kegiatan- kegiatan berupa : 1. Pengadaan mebeleur. 2. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor. 3. Pemeliharaan rutin / berkala kendraan dinas / operasional. c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dan kinerja pegawai dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan kegiatankegiatan berupa: 1. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu. d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan aparatur dalam melaksanakan tugas serta semangat dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan kegiatan- kegiatan berupa: 2. Pendidikan dan Pelatihan Formal. e. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan investasi bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan sesuai dengan standar operasional prosedur dalam melaksanakan tugas
melakukan pelayanan kepada
masyarakat dengan kegiatan- kegiatan berupa: 1. Pendataan realisasi investasi non fasilitas dan rumah tangga. 2. Koordinasi bidang penanaman modal. 3. Operasional tim task force investasi penanaman modal. f. Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan penyelenggaran pelayanan perizinan dan monitoring evaluasi perizinan bidang penanaman modal kepada masyarakat dengan kegiatan- kegiatan berupa: 1. Operasional penyelenggaran perizinan. 2. Monitoring dan evaluasi pelayanan perizinan.
Renja 2014
Page 23
4.2 Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran stratejik organisasi, bersifat kuantatif atau kualitatif dan menjadi patokan keberhasilan atau gegagalan penyelenggaraan pemerintahan dalam mencapai misi dan visi organisasi. Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 menetapkan indikator kinerja sebagai berikut : 1. Meningkatnya jumlah masyarakat yang terlayanani dalam pengurusan perizinan. 2. Menurunnya indek lama proses perizinan dan waktu proses perizinan sesuai dengan SOP yang ditetapkan. 3. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat. 4. Peningkatan target retribusi. 4.3
Kelompok Sasaran. Kelompok sasaran adalah sasaran pada masing-masing program dan kegiatan yang dianggarkan pada tahun 2014.
4.4
Lokasi Kegiatan. Lokasi kegiatan yang ada di Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan, seluruhnya berada pada Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan.
4.5
Kebutuhan Dana Indikatif. Kebutuhan dana indikatif adalah kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai suatu kegiatan selama satu tahun anggaran.
4.6
Sumber Dana. Sumber dana adalah bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Pesisir selatan, selengkapnya tabel Renjana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat pada lampiran:
Renja 2014
Page 24
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedapankan perencanaan pembangunan yang berbasis pada masyarakat, dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan. Output Rencana Kerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan adalah Program Tahunan Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang sesuai dengan Tupoksi dan sasaran Program Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Rencana Kerja (RENJA) Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pesisir Selatan selain menjadi pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2014 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu. Sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2014, RENJA juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi seluruh jajaran KPMP2T. RENJA juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan dan seluruh staf Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang.
Renja 2014
Page 25
Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Perkiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Pesisir Selatan Nama SKPD : Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Prakiraan Maju Rencana Th. 2015
Rencana Tahun 2014
Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program / Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Lokasi
Kebutuhan dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
Catatan Penting
7
8
14
Target capaian kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu indikatif
15
16
Target Capaian Kinerja 1
1
16
2
3
5
6
PENANAMAN MODAL
01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
450.500.000
Tersedianya jasa komunikasi kantor Kab.Pessel
Lancarnya operasional kantor
32.500.000 APBD
Rutinitas
Lancarnya operasional kantor
34.000.000
2 Penyediaan Jasa Kebersihaan Kantor
Tersedianya jasa kebersihaan kantor
Kab.Pessel
1 org jasa kebersihan kantor, dan 1 0rg pramu kantor
30.000.000 APBD
Rutinitas
1 org jasa kebersihan kantor, dan 1 0rg pramu kantor
32.000.000
3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Terbayarnya jasa Administrasi keuangan kantor
Kab.Pessel
Lancarnya pelaksana program/kegiatan
26.000.000 APBD
Rutinitas
Lancarnya pelaksanaan program/kegiatan
30.000.000
4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Tersedianya jasa perbaikan peralatan kerja
Kab.Pessel
Service komputer,laptop,printer , mesin tik, ginset,AC dan handycam
13.000.000 APBD
Rutinitas
Service komputer,laptop,printe r, mesin tik, ginset,AC dan handycam
15.000.000
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tersedianya alat tulis kantor
Kab.Pessel
25.000.000 APBD
Rutinitas
Penyediaan Barang Cetakan dan 6 Penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan penggandaan
Kab.Pessel
25.000.000 APBD
Rutinitas
4.500.000 APBD
Rutinitas
Lampu pijar,neon,pilpis, baterai kering
65.000.000 APBD
Rutinitas
Gorden,Laptop, Printer,mesin tik,brangkas, scaner
1
Penyedian Jasa Komunikasi sumber daya air & listrik
422.500.000
Lancarnya operasional kantor Lancarnya operasional kantor
7
Penyediaan Komponen listrik/penerangan kantor
Tersedianya komponen listrik/penerangan kantor
Kab.Pessel
Lampu pijar,neon,pilips, baterai kering,stop kontak
8
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
Kab.Pessel
Gorden,Laptop, Printer,mesin tik,brangkas, scaner
Lancarnya operasional kantor Lancarnya operasional kantor
26.000.000 27.000.000
5.000.000
70.000.000
9
02
Penyediaan Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-undangan
Tersedianya bahan bacaan & peraturan perundang-undangan
Kab.Pessel
2 eksp koran dan 1 set buku
3.000.000 APBD
Rutinitas
2 eksp koran dan 1 set buku per-UU an
3.500.000
26.000.000 APBD
Rutinitas
tersedianya makan minum harian, rapat dan tamu selama 1 th
28.000.000
Perjalanan dinas eselon III, 1 org 6 kali, esolan IV 5 org 5 kali, staf 9 org 3 kali
130.000.000
Perjalanan dinas eselon III, 1 org 5 kali, esolan IV 5 org 4 kali, staf 9 org 3 kali
50.000.000
10 Penyediaan Makanan & Minuman
Terbayarnya makan,minum harian, Kab.Pessel rapat dan tamu kantor
tersedianya makan minum harian, rapat dan tamu selama 1 th
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi Keluar 11 Daerah
Kab.Pessel, Terbayarnya perjalanan dinas rapat- BKPM RI dan rapat koordinasi & konsultasi keluar kemenrerian daerah apartur kantor terkaitdan prop
Perjalanan dinas eselon III, 1 org 5 kali, esolan IV 5 org 4 kali, staf 9 org 3 kali
126.500.000 APBD
kegiatan berkelanjutan tiap tahun
46.000.000 APBD
kegiatan berkelanjutan tiap tahun
12
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi Dalam Daerah
Terbayarnya perjalanan dinas rapatKab.Pessel, rapat koordinasi & konsultasi dalam Propinsi daerah bagi apartur kantor
Perjalanan dinas eselon III, 1 org 4 kali, esolan IV 5 org 3 kali, staf 9 org 3 kali
13
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Terlaksanya penyusunan standar operasional prosedur dan SPM
Tersedianya buku standar operasional dan prosedur dan SPM
Kab.Pessel
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
65.000.000
Tersedianya buku standar operasional dan prosedur dan SPM
APBD
103.000.000
1 Pengadaan Mebeluer
Terlaksananya pembelian mebeluer Kab.Pessel kantor untuk ruang kepala
Kursi tamu 1 set,meja kerja,lemari pajang,lemari filing kabinet
2 Pengadaan Alat-Alat Kebersihan Kantor
Terlaksananya pembelian alat-alat kebersihan kantor
Kab.Pessel
70.000.000
114.000.000
28.000.000 APBD
Rutinitas
Kursi tamu 1 set,meja kerja,lemari pajang,lemari filing kabinet
1 Paket
5.000.000 APBD
Rutinitas
1 Paket
7.000.000
30.000.000
3
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor
Terpeliharnya 1 unit gedung kantor yang meliputi pengecatan dinding, Kab.Pessel loteng dan ruangan
1 Paket
10.000.000 APBD
Rutinitas
1 Paket
12.000.000
4
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendraan Dinas
Terpeliharnya 1 unit kendraan dinas roda 4 dan roda 2 dalam rangka Kab.Pessel operasional
1 unit kend. Roda 4 dan 1 unit kend. Roda 2
60.000.000 APBD
Rutinitas
1 unit kend. Roda 4 dan 1 unit kend. Roda 2
65.000.000
450.000.000 03
510.000.000
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 1 Pendataan Realisasi investasi Non Fasilitas dan Rumah Tangga
Tersedianya data realisasi investasi Kab. Pes. fasilitas, non fasilitas dan rumah Selatan tangga
2 Koordinasi Bidang Penanaman Modal
-
3 Penyusunan buku peluang Investasi
-
60.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Buku data realisasi inv. Failitas, non fasilitas dan rumah tangga sebanyak 30 buku.
70.000.000
Terselenggaranya koordinasi Kab. Pes. Meningkatnya penanamanam modal ke BKPM RI Selatan dan pengetahuan staf di dan kementrian terkait BKPM RI dan bidang penanaman kementerian modal terkait
60.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Meningkatnya pengetahuan staf di bidang penanaman modal
70.000.000
Tersedianya buku peluang investasi Kab. Pes. daerah Selatan
buku profil peluang sebanyak 20 buku
70.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
buku profil peluang sebanyak 25 buku
80.000.000
4 Penyusunan buku data perkembangan Investasi -
Tersedianya buku data perkembangan Investasi di kabupaten pesisir selatan
buku data perkembangan Investasi sebanyak 20 buku
60.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
buku data perkembangan Investasi sebanyak 30 buku
70.000.000
5 Pemantauan dan evaluasi perusahaan PMA/PMDN
-
Terlaksananya pemantaun dan evaluasi Kab. Pes. Selatan terhadap perusahaan PMA/PMDN
Terpantau dan terevaluasinya perusahaan PMA/PMDN disebanyak 20 perusahan PMA/PMDN
50.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Terpantau dan terevaluasinya perusahaan PMA/PMDN disebanyak 25 perusahan PMA/PMDN
60.000.000
6 Operasional Tim Task Force Investasi Penanaman Modal
-
Terselesaikannya permasalahan investasi yang menghambat penanaman modal
Kab. Pes. Selatan
Dapat menyelesaikan permasalahan investasi 40 %
80.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Dapat menyelesaikan permasalahan inv. 60 %
80.000.000
7 Penyusunan prosedur perizinan dan penanaman modal
-
Tersedianya pedoman /prosedur perizinan dalam rangka peningkatan pelayanan penanaman modal
Kab. Pes. Selatan,BKP M RI dan kementerian terkait
buku standar /prosedur perizinan penanaman modal 15 jenis perizinan
70.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
buku standar /prosedur perijinan penanaman modal 20 jenis perizinan
80.000.000
Kab. Pes. Selatan
Buku data realisasi inv. Failitas, non fasilitas dan rumah tangga sebanyak 30 buku.
260.000.000
310.000.000
Program Peningkatan Promosi dan 04 Kerjasama Investasi 1 Promosi Investasi Dalam Negeri
-
Ikut dalam ivent-ivent promosi di dalam negeri
Tingkat Meningkatnya calon Sumbar , dan investor yang berminat pulau jawa menanamkan modalnya di Pesisir Selatan
60.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Tingkat Sumbar , dan pulau jawa
65.000.000
2 Pendataan Investasi UMKM
-
Tersedianya data investasi UMKM
Kab. Pes. Selatan
Buku data investasi UMKM
50.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Buku data investasi UMKM
65.000.000
3 Pembuatan buku saku, panflet, brosur Investasi dan Perizinan
-
Adanya panflet/brosur tentang investasi penanaman modal yang disajikan minimal dalam dua bahasa
Kab. Pes. Selatan
1 paket
50.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Panflet dan brosur
60.000.000
4 Sosialisasi Penyelenggaraan Perizinan
-
Terlaksananya sosialisasi Perda Kab. Pes. Retribusi perizinan tertentu ( Izin Selatan Gangguan dan IMB) terhadap aparatur kecamatan dana nagari di 6 kecamatan
100.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Pahamnya aparatur kecamatan dan nagari tentang perda Retribusi perizinan tertentu (IMB dan HO) terhadap 15 kecamatan
Pahamnya aparatur kecamatan dan nagari tentang perda Retribusi perizinan tertentu (IMB dan HO) terhadap 15 kecamatan
130.000.000
120.000.000
160.000.000
Program Penyiapan potensi sumberdaya, 05 sarana dan prasarana daerah 1
Pelatihan SPIPISE bagi aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan
Terlatihnya aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan tentang program SPIPISE.
BKPM RI
Meningkatnya kwalitas aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan tentang program SPIPISE
50.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Meningkatnya kwalitas aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan tentang program SPIPISE
60.000.000
2
Magang pada PTSP terbaik
3 Pendidikan dan pelatihan Formal
-
Terlaksanya magang aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan magang pada PTSP terbaik diindonesia
Kota Cimahi
Meningkatnya kwalitas pelayanan aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu kabupaten pesisir selatan
Terlaksanya pendidikan dan pelatihan formal aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan
BKPM RI dan Pelatihan pelayanan depertemen publik dan terkait pengetahuan dasar investasi. Penanaman modal
50.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Meningkatnya kwalitas pelayanan aparatur kantor penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu kabupaten pesisir selatan
60.000.000
30.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Pelatihan pelayanan publik dan pengetahuan dasar inv. Penanaman modal
40.000.000
230.000.000 06
260.000.000
Program Peningkatan Pelayanan Publik bidang Perizinan 1 Operasional Penyelenggaraan Perizinan
-
Terlakasananya proses pelayanan perizinan dan non perizinan
Kab. Pes. Selatan
30 jenis perizinan
110.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
40 jenis perizinan
2 Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Perizinan
-
Terpantau dan terbinanya perusahan yang telah menginvestasikan modalnya baik yang PMA maupun PMDN
Kab. Pes. Selatan
3 Penyusunan buku Standar Pelayanan Minimal
-
Terlaksananya penyusunan buku standar pelayanan minimal terhadap kepuasan masyarakt di bidang perizinan
Kab. Pes. Selatan
50 % dari usaha yang ada di Pesisir Selatan
70.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
60 % dari usaha yang ada di Pesisir Selatan
80.000.000
Buku standar pelayanan minimal
50.000.000 APBD
Program / kegiatan berkelanjutan tiap tahun
Buku standar pelayanan minimal
60.000.000
1.595.500.000
120.000.000
1.804.500.000