KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 70/Dik-1/2010 Tentang KURIKULUM DIKLAT PENGUKURAN DAN PERPETAAN KEPALA PUSAT,
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka perencanaan kegiatan pengelolaan hutan secara lestari, diperlukan tenaga teknis yang profesional di bidang pengukuran dan perpetaan; b. bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga teknis sebagaimana butir a dapat dilakukan melalui Diklat Pengukuran dan Perpetaan; c.
Mengingat :
bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan.
1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 13/Menhut-II/2004 tanggal 6 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan serta peraturan-peraturan tentang perubahannya; 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 20/Menhut-II/2004 tanggal 15 Desember 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan.
MEMUTUSKAN..............
1
MEMUTUSKAN Menetapkan
: KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT PENGUKURAN DAN PERPETAAN;
PERTAMA
: Kurikulum Diklat Pengukuran dan Perpetaan Tingkat Lanjutan sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEDUA
: Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Pengukuran dan Perpetaan di lingkup Kementerian Kehutanan.
KETIGA
: Dengan ditetapkannya keputusan ini maka keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor SK. 27/DIK-2/2008 tanggal 3 Maret 2008 tentang Kurikulum Diklat Pengukuran dan Perpetaan dinyatakan tidak berlaku lagi;
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 31 Mei 2010
2
Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 70/Dik-1/2010 Tanggal : 31 Mei 2010 1. Nama Diklat
: Pengukuran dan Perpetaan
2. Jenjang Diklat : Lanjutan 3. Latar Belakang Perencanaan kehutanan memegang peranan penting, karena merupakan fungsi utama dalam pengurusan hutan yang dapat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan, serta mempunyai keterkaitan dengan sektor lain dengan tetap memperhatikan kepentingan masyarakat lokal, regional, nasional yang mengedepankan wawasan lingkungan. Perencanaan kehutanan bertujuan untuk memberikan pedoman dan arah terwujudnya penyelenggaraan kehutanan, memperoleh data (informasi) tentang sumber daya hutan, potensi kekayaan alam secara efektif dan efesien, sehingga diharapkan tercapainya manfaat fungsi hutan yang optimun dan lestari, serta memberikan kemakmuran rakyat dengan menjamin keberadaan fungsi-fungsi hutan. Berdasarkan PP No. 44 tahun 2004, Perencanaan Kehutanan meliputi: 1. Inventarisasi hutan 2. Pengukuhan kawasan hutan 3. Penatagunaan kawasan hutan 4. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan 5. Penyusunan rencana kehutanan Dengan mengacu pada PP No. 44 tahun 2004 tersebut di atas, Pemantapan Kawasan Hutan merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan kehutanan 2004-2009 yang dicanangkan oleh Menteri Kehutanan sebagai prasyarat untuk terwujudnya pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management). Implementasi pemantapan kawasan hutan dijabarkan dalam tiga focus kegiatan yaitu Terwujudnya Pemantapan Kawasan, Tersedianya Informasi Sumber Daya Hutan dan Adanya Pengelola Hutan. Kepastian batas kawasan hutan dan batas blok (petak) merupakan syarat utama bagi terwujudnya pengelolaan hutan lestari. Dari informasi data yang ada, pada umumnya belum semua kawasan hutan diselesaikan penataan batas dan pengukuhannya sampai dengan pembagian petak. Kondisi tersebut sangat rawan untuk keamanan hutan, hal ini disebabkan terbatasnya tenaga teknis kehutanan yang memiliki pengetahuan, keterampilan di bidang pengukuran dan pemetaan, terlebih lagi pada era otonomi daerah. 3
Untuk mendukung keberhasilan otonomi daerah di bidang kehutanan khususnya bidang pengukuran dan pemetaan, maka perlu dilaksanakan Diklat pengukuran dan pemetaan tingkat lanjutan dengan alat teodolit dan theodolit digital dengan pengambilan data dan pemetaan yang lebih akurat dan teliti, menggunakan alat yang dimiliki oleh UPT, Dinas Kehutanan Propinsi/Kabupaten. 4. Deskripsi Singkat Diklat Diklat Pengukuran dan Perpetaan tingkat lanjut dimaksudkan untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan di bidang Pengukuran Terrestris secara lebih teliti dengan menggunakan Theodolit dan Theodolit elektronik serta pengetahuan dan keterampilan membuat peta baik secara manual maupun digital bagi pegawai UPT pusat dan daerah yang bekerja di bidang pengukuran dan perpetaan. Materi pokok yang diberikan antara lain Penggunaan Theodolit dan theodolit elektronik/digital, Penggunaan receiver GPS, Teknik Pengukuran Terestris (ilmu ukur tanah), Penentuan Posisi dengan GPS, Kartografi dan Perpetaan Kehutanan, pengenalan Sistem Informasi Geografis (SIG), Pengukuhan Kawasan Hutan dan Pengelolaan Konflik. Diharapkan setelah mengikuti diklat ini para peserta dapat memiliki kemampuan menggunakan Theodolit, menentukan posisi dengan GPS, memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah data hasil pengukuran secara manual dan dengan aplikasi komputer dan membuat peta hasil pengukuran secara digital dan memiliki dasar pengetahuan Sistem Informasi Geografis (SIG). Diklat dilakukan dengan metode: a. Ceramah, tanya jawab, diskusi, curah pendapat digunakan dalam penyajian pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang berupa teori atau pengetahuan praktis, sesuai dengan kurikulum dan silabus diklat. b. Demonstrasi, latihan dan praktek digunakan dalam penyajian praktek kelas maupun lapangan baik secara kelompok maupun perorangan. Penyelenggaraan diklat harus memperhatikan kebenaran persyaratan peserta, kurikulum dan silabus, persyaratan pengajar, pemenuhan peralatan yang memadai serta lokasi praktek lapangan. Selain itu dilakukan evaluasi/tes kelulusan untuk peserta diklat. 5. Tujuan Diklat Setelah selesai mengikuti Diklat ini diharap peserta mampu melaksanakan Pengukuran dengan alat ukur teodolit/theodolit elektronik, mengolah data secara manual dan aplikasi komputer, pemetaan dengan sistem koordinat secara manual dan mentransfer data lapangan kedalam aplikasi komputer sesuai kaidah kartografi dan perpetaan kehutanan, serta mampu menggunakan receiver GPS. 4
6. Sasaran Diklat Setelah selesai mengikuti diklat ini para peserta dapat: a. Menggunakan alat ukur teodolit dan GPS. b. Melakukan pengukuran terestris c. Melakukan penentuan azimuth dengan pengamatan matahari d. Membuat peta hasil pengukuran lapangan e. Mengelola Konflik Tata Batas Kawasan Hutan 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah peserta b. Asal peserta
-
: Maksimal 30 orang per kelas : PNS Kementerian Kehutanan Pusat, Dinas Kehutanan Propinsi/Kabupaten, BPDAS, BKSDA, Taman Nasional dan BPKH. c. Persyaratan Peserta : - Pendidikan minimal SLTA (IPA/SKMA), D3 dan S-1 Kehutanan Telah mengikuti diklat pengukuran dan perpetaan tingkat dasar atau bertugas di pekerjaan pengukuran dan pemetaan minimal 2 tahun - Membawa kalkulator fx 3600 atau sejenisnya - Mampu mengoperasikan komputer - Diharapkan membawa laptop - Diharapkan membawa GPS handheld - Umur maksimal 45 tahun - Sehat jasmani dan rohani, tidak cacat mata (buta warna) - Membawa surat tugas dari instansi yang bersangkutan - Belum pernah mengikuti Dilat yang sama - Bobot mengoperasikan komputer 8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar : - Menguasai materi yang diajarkan baik teori maupun praktek - Memiliki pengalaman dalam materi yang diajarkan - Memiliki kemampuan mengevaluasi proses belajar mengajar b. Asal Pengajar : - Widyaiswara Balai Diklat Kehutanan dan Pusat Diklat Kehutanan - Instansi lingkup Kementerian Kehutanan/Lembaga lain yang terkait. 9. Tempat Diklat Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat/Latihan Kehutanan, dan tempat lain yang memenuhi persyaratan.
5
10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 60 (enam puluh) hari setara dengan 400 JPL @ 45 menit terdiri dari 160 JPL teori dan 240 JPL praktek. 11. Peralatan dan Bahan Diklat : a. Untuk kebutuhan peserta : Pakaian lapangan dan perlengkapannya, Buku Ukur (Blangko pengukuran), Obat-obatan, Tas, Buku dan alat tulis. b. Untuk Ruang Kelas : OHP/LCD, komputer/Laptop, White Board, Spidol dan penghapus, Flipchart/kertas plano, Printer. c. Untuk praktek : Kompas, Roll meter, Teodolit, Total Station, GPS, planimeter, Peta RBI, Peta tematik, Blangko (ukuran,pengamatan matahari, Pengolahan data), Almanak matahari, Komputer, printer, Penggaris, Busur derajat, Alat tulis, Kertas gambar (milimeter blok, kalkir), Kertas HVS, Kertas chart, cutter, Stapler, Clipboard, Baterai Alkalin, lem kertas, sellotape. 12. Daftar Mata Diklat No. I. 1. 2. 3.
Mata Diklat
JPL 160 4 4 6
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
TEORI Bina Suasana Pelatihan Kecerdasan Emosional dan Spiritual Program Pembangunan Kementerian Kehutanan dalam Pemantapan Kawasan Hutan Pengukuhan Kawasan Hutan Pengelolan Konflik Pengetahuan Alat Ukur Teodolit Penentuan Azimuth dengan Pengamatan Matahari Teknik Pengukuran Terestris Kartografi dan Perpetaan Kehutanan Pengetahuan GPS Pengenalan SIG
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
PRAKTEK Penggunaan Alat Ukur Teodolit Penentuan Azimuth dengan Pengamatan Matahari Teknik Pengukuran Terestris Perpetaan Penentuan Posisi dengan Receiver GPS Simulasi Pengelolaan Konflik Tata Batas Kawasan Hutan
240 20 20 130 40 20 10
JUMLAH
8 8 10 10 70 24 10 6
400 6
7