PUTUSAN
NOMOR 259/PDT/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung, yang memeriksa dan mengadili
perkara Perdata dalam Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA cq. PTPN Pusat di Bandung cq. PTPN VIII Kebun Bungur Sukabumi beralamat di Jalan Raya Pelabuhan Ratu Kp. Cibungur RT.03/015 Desa
Ubrug
Kecamatan
Warungkiara
Kabupaten
Sukabumi
Provinsi. Jawa Barat, dalam hal ini telah menunjuk Herman
Wijaya, S.H., FE.Abraham,S.H.,Mkn., Revi Putu Sukanda, S.H., Gilang Jalu Praga, S.H. dan Arnold H Situmorang, S.H., Mkn. selaku
Kuasa
Hukum
berdasarkan
Surat
Kuasa
Nomor
SKK/III.2/364/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 yang telah didaftarkan
di Kepaniteraan Pengadilan tersebut tanggal 14 Juni 2016 Nomor 70/SK/VI/2016/ PN.Cbd, untuk selanjutnya disebut sebagai ; PEMBANDING SEMULA TERGUGAT; L A W A N
NY. SAWI JOHANAH; ADANG YUSUF DENDAWILAGA,B.A.; TASWIN; INDRA SUHENDRA;
RAMON
HIDAYAT;
AAN;
MUSTOPA;
REMON
TIRTAPRAJA; dan ASEP DADANG RUSMANA, dalam hal ini telah menunjuk alamat tinggal secara bersama-sama di Kp. Sorog RT.001/RW.003 Kabupaten
Desa
Sukabumi,
Bojongkerta untuk
Kecamatan
selanjutnya
TERBANDING SEMULA PENGGUGAT; 1. MENTERI
NEGARA
D A N
AGRARIA/KEPALA
BADAN
Warungkiara
disebut
PERTANAHAN
sebagai;
NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA cq. KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN
PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT di Bandung cq.
KEPALA
KABUPATEN
KANTOR
SUKABUMI
BADAN
PERTANAHAN
beralamat
di
Jalan
NASIONAL
Suryakencana
Nomor 2 Sukabumi 43111, untuk selanjutnya disebut sebagai; TURUT TERBANDING I SEMULA TURUT TERGUGAT I ; Halaman
1 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
2. MENTERI DALAM NEGERI R.I. cq. GUBERNUR KEPALA DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT CQ. BUPATI SUKABUMI di Sukabumi, untuk selanjutnya disebut sebagai;
TURUT TERBANDING II SEMULA TURUT TERGUGAT II; Pengadilan Tinggi tersebut :
Setelah membaca berkas perkara maupun surat-surat lain yang berkenaan
dengan perkara ini sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA :
Menimbang, bahwa melalui surat gugatannya kepada Ketua Pengadilan Negeri
Cibadak tanggal 13 Maret 2015 yang selanjutnya telah didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut dengan nomor register perkara 9/Pdt.G/2015/PN.Cbd telah menggugat pihak-pihak tersebut di atas dengan mendalilkan hal-hal berikut : Tentang Hak Penggugat atas Tanah
1. Bahwa Penggugat adalah para ahli waris dari alm. Natadipura M.S. alias Tirta sebagai
ternyata
Putusan
Penetapan
Pengadilan
Negeri
Cibadak
Nomor
40/Pen.Pdt.P/1986/PN.Cbd tanggal 10 Desember 1986 (bukti P-1) dan Surat
Keterangan Waris tanggal 27 Maret 1966 yang didaftarkan pada Pengadilan Negeri Cibadak dengan Nomor 09/SKA/1996/PN.Cbd (bukti P-2), serta Surat Keterangan Kepala Desa Ubrug Nomor 141.1/2006/1/2014 tanggal 27 Januari 2014 perihal Kepengurusan Kepemilikan Tanah/Lahan a.n. Natadipura M.S. alias Tirta yang
dilakukan oleh Endang bin Natadipura, salah satu ahli waris alm. Natadipura M.S.
alias Tirta (bukti P-3), disampng Surat Pernyataan dari sdr. Didi tanggal 30 Agustus 1993 yang menyatakan pada intinya “....Natadipura atau Tirta memiliki 3 (tiga) isteri,
isteri pertama Haromi alias Rukmini mempunyai 2 (dua) anak, isteri kedua Icih mempunyai 1 (satu) anak, isteri ketiga Iyah Suryah mempunyai 3 (tiga) anak...” (bukti P-5) dan atau Surat Keterangan Freddy tanggal 30 Oktober 1978 terkait harta
peninggalan alm.Natadipura (bukti P-6) dan Surat Kesaksian sdr. R.M.Harlan tanggal 25 Oktober 1988 (bukti P-8);
2. Bahwa alm.Natadipura M.S. alias Tirta (incasu orang tua/kakek Penggugat)
meninggal dunia pada tahun 1946 sesuai Surat Keterangan Kepala Desa Sukaraja
tanggal 8 Nopember 1986 (bukti P-9), selain meninggalkan Penggugat selaku para
ahli waris anak/cucu juga meninggalkan harta warisan yang berupa beberapa bidang tanah adat dan Vorponding sesuai surat tanda bukti kepemilikan sebagai
ternyata dalam Letter C.16, C.84 dan C.89 menyatu dengan Vorponding 1745 Halaman
2 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
klasiran tahun 1933 No.Surat Ukur 45 serta Peta Lokasi tanah milik bulan Oktober 1973 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta dengan luas keseluruhan ± 630 Ha (enam
ratus tiga puluh hektar) terletak di Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (bukti P-10), dengnan perincian sebagai berikut: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat
berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan
Sebelah Timur
berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara
berbatasan dengan Jalan Provinsi
-
Sebelah Barat
berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan
-
berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Timur
-
Sebelah Utara
-
Sebelah Barat
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
berbatasan dengan Perkebunan Halimun PT.Sugih
Mukti
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
Sebelah Timur
berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
3. Bahwa dengan meninggalnya orang tua/kakek Penggugat alm. Natadipura M.S. alias
Tirta
menjadi
pasti,
Penggugat
dengan
sendirinya
karena
hukum
memiliki/memperoleh hak milik atas dan terhadap harta warisan yang berupa obyek tanah sebagaimana dimaksud pada butir 2 (dua) di atas;
4. Bahwa sebagai ternyata Surat Tanda Bukti kepemilikan tanah milik adat Girik
letter C.16, C.84, C.89 menyatu dengan Vorponding 1745 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta (bukti P-11) dan Surat Keterangan Pajak tahun 1935 dan obyek tanah untuk
C.16 maupun C.84 dari Kantor IPEDA tanggal 6 Pebruari 1979 (bukti P-12) serta
Surat Ketetapan Pajak untuk C.89 tahun 1945 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta (bukti P-13);
5. Bahwa berdasarkan bukti pengembalian hak atas tanah dari Bapak A. Syarifudin sebagai kuasa pengganti dari Toean Van Wael, administratur di Cibungur tahun
1950 dan oleh Bapak A. Syarifudin yang digarap tahun 1952 yang sekarang menjadi PTPN VIII Kebun Cibungur Sukabumi dan dikembalikan sesuai surat tertanggal 7
Juli 1961 kepada ahli waris alm. Natadipura M.S. alias Tirta sebagai pemilik yang sah (bukti P-14);
Halaman
3 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
6. Bahwa patut dicatat, obyek tanah aquo telah/sudah dihaki dan dimiliki turun temurun sejak alm. Natadipura M.S. alias Tirta (incasu orang tua/kakek/buyut penggugat)
masih hidup, kemudian jatuh kepada para ahli waris alm. Natadipura M.S. alias Tirta
adalah bukti kepemilikan yang sudah ada jauh sebelum berlaku Undang-undang Pokok Agraria No.5/1960, menjadi pasti berdasarkan penjelasan Pasal 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah No24/1997 jo. Peraturan Menteri Pertanian dan Agraria No.2/1962 jo. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.26/DDA/1970 adalah bukti hak yang sah;
7. Bahwa berdasarkan uraian-uraian pada butir 1 s.d. 6 di atas, maka sudah terbukti secara sah dan meyakinkan Penggugat adalah ahli waris yang paling berhak atas dan terhadap warisan alm. Natadipura M.S. alias Tirta yang berupa
beberapa bidang tanah tanah adat dan Vorponding sesuai surat tanda bukti
kepemilikan sebagai ternyata dalam letter C.16, C.84 dan C.89 menyatu dengan Vorponding 1745 klasiran tahun 1933 No.Surat Ukur 45 a.n. Natadipura M.S. alias
Tirta dengan luas keseluruhan ±630 Ha (enam ratus tiga puluh hektar) terletak di
Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dengan batas-batas sebagai berikut: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan Sungai Cicareuh
Sebelah Timur
berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara
berbatasan dengan Jalan Provinsi
-
Sebelah Barat
berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan
-
berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Timur
-
Sebelah Utara
-
Sebelah Barat
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
berbatasan dengan Perkebunan Halimun PT.Sugih
Mukti
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
Sebelah Timur
berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
Tentang Duduk Perkara
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
1. Bahwa sejak alm. Natadipura M.S. alias Tirta (incasu orang tua/kakek Penggugat)
meninggal dunia pada tahun 1946 sesuai surat keterangan Kepala Desa Sukaraja tanggal 8 Nopember 1986, tetapi obyek tanah tersebut tetap dalam pengawasan Halaman
4 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Penggugat, bahkan sebelum tahun 1978 sampai hari ini para ahli waris Natadipura M.S. alias Tirta selalu berjuang jiwa dan raga untuk mendapatkan hak-hak yang
harus menjadi milik Penggugat, namun hak subyektif Penggugat terusik oleh penguasaan Tergugat dengan diterbitkan S.K. Pemberian Hak Guna Usaha
No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat oleh Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II;
2. Bahwa terkait dengan fakta pada butir 1 (satu) di atas, di samping sebagai warga negara yang baik dan menjunjung tinggi hukum, maka melalui alm. sdr. Endang bin
Natadipura M.S. alias Tirta mewakili para ahli waris/Penggugat menyurati Turut Tergugat, perihal penyelesaian permasalahan tanah yang dikuasai oleh Tergugat
dan permohonan pembuatan sertifikat a.n. Endang bin Natadipura dkk ahli waris
Natadipura M.S. alias Tirta tertanggal 27 Januari 2014, maka dalam surat jawaban Turut Tergugat No.173/32.02.600/III/2004 tanggal 12 Maret 2014 merupakan
jawaban menyesatkan, memutarbalikan fakta dan atau sebagai pejabat negara
harus terbuka dan jujur serta pejabat negara tidak boleh merahasiakan dan memberikan keterangan yang tidak benar, hal tersebut sudah bertentangan dengan Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik, di samping itu Kuasa Hukum Penggugat menyurati Tergugat untuk memberi penjelasan secara hukum terkait penguasaan tanah para ahli waris alm.
Natadipura M.S. alias Tirta selama puluhan tahun dengan Surat Nomor 15/LBH.PTSrt/II/2015 tanggal 4 Pebruari 2015, tetapi sampai hari ini tidak ada jawaban apapun dari Tergugat;
3. Bahwa dari kenyataan hukum pada butir 2 (dua) di atas dan tidak kooperatifnya pihak terkait dalam hal ini Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II,
maka Penggugat memasang plang pada 10 titik di areal yang dikuasai Tergugat dan
mengirim surat pemblokiran terhadap S.K. Pemberian Hak Guna Usaha No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat untuk diblokir oleh
Turut Tergugat I, tertanggal 9 dan 11 Pebruari 2015 dengan alasan dan dasar hukum dari S.K. Pemberian Hak Guna Usaha No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat cacat hukum, karena bertentangan dengan hukum
positif yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemilik sah,
sehingga penerbitan S.K. Pemberian Hak Guna Usaha aquo harus diblokir serta tidak perlu diperpanjang;
4. Bahwa terkait fakta hukum pada butir 3 (tiga) di atas dan Penggugat sangat
menderita selama puluhan tahun memperjuangkan hak-haknya atas harta warisan alm. Natadipura M.S. alias Tirta (incasu orang tua/kakek Penggugat) meninggal
dunia pada tahun 1946, maka untuk mendapat keadilan dan kepastian hukum
tersebut terpaksa Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum Halaman
5 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
pada Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi atas tidak kooperatif pihak-pihak terkait dalam mengurus, memperoleh dan mendapatkan hak-hak Penggugat atas tanah yang sekarang dikuasai tanpa hak dan melawan hukum oleh Tergugat dengan bantuan Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II;
5. Bahwa ternyata Tergugat dan Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II telah lalai dan mengabaikan kewajibannya yang diisyaratkan oleh undang-undang dalam
menerbitkan S.K. Pemberian Hak Guna Usaha No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat tanpa persetujuan, tidak memperdulikan hak-hak dan
kepentingan Penggugat atas harta warisan/hak adat alm. Natadipura M.S. alias Tirta (incasu orang tua/kakek Penggugat), maka tindakan Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II cacat hukum, tidak dibenarkan, dilakukan tanpa hak serta melawan hukum;
6. Bahwa asas kepatutan, ketelitian dan sikap hati-hati yang harus dimiliki oleh setiap
subyek atau badan hukum adalah kebutuhan dan merupakan kewajiban hukum,
sepatutnya Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II selaku instansi pemerintah/aparat negara seharusnya memiliki kepekaan memproteksi kejadian hukum semacam ini, sehingga untuk menerbitkan S.K. Pemberian Hak Guna Usaha
No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat dijadikan lahan
perkebunan di lokasi milik harta warisan/hak adat alm. Natadipura M.S. alias Tirta (incasu orang tua/kakek) Penggugat yang tidak pantas, tidak adil dan tidak patut serta tanpa hak dan melawan hukum; Ganti Rugi Materiil
Bahwa oleh karena perbuatan Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II sebagaimana diuraikan di atas yang dilakukan secara tanpa hak dan melawan hukum mengakibatkan
Penggugat
tidak
dapat
memanfaatkan
secara
maksimal
dan
menghilangkan hak subyektif Penggugat atas keuntungan yang sedianya diperoleh apabila menyewakan obyek tanah dimaksud kepada pihak lain dengan nilai sewanya
sebesar Rp. 18.900.000.000,00 (Delapan Belas Milyar Sembilan Ratus Juta Rupiah) untuk setiap tahunnya, demikian total sewa selama 26 tahun sejak tahun 1988 sampai hari ini sebesar Rp. 491.000.000.000,00 (Empat Ratus Sembilan Puluh Satu
Milyar Rupiah) kepada Tergugat dan jumlah tersebut akan terus bertambah sebesar Rp. 52.000.000,00 (Lima Puluh Dua Juta Rupiah) setiap harinya sampai obyek tanah terperkara diserahkan tanpa syarat kepada Penggugat; Ganti Rugi Immateriil
Penggugat sudah kehilangan waktu, tenaga, pikiran dan biaya serta secara moril sudah
sangat dirugikn yang dalam kenyataannya tidak dapat dinilai dengan uang, tetapi dalam perkara ini Penggugat harus menentukan dan memberikan nilai disesuaikan dengan Halaman
6 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
hak subyektif Penggugat atas obyek tanah sebesar Rp. 1.000.000.000.000,00
(Satu Trilyun Rupiah) masing-masing kepada Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II;
Bahwa berdasarkan permasalahan di atas, maka Tergugat, Turut Tergugat I dan
Turut Tergugat II melakukan perbuatan melawan hukum: 1. Mohon Provisi
Bahwa guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan atau dapat menimbulkan kerugian lebih besar bagi diri Penggugat, maka Penggugat mohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi supaya selama proses persidangan berlangsung supaya menjatuhkan putusan provisi sebagai berikut:
a. Menetapkan dan memerintahkan kepada Tergugat I dan atau Turut Tergugat II supaya segera tanpa syarat menghentikan hubungan hukum untuk tidak menerbitkan SK Pemberian Hak Guna Usaha kepada Tergugat;
b. Menetapkan
dan
memerintahkan
kepada
Tergugat
supaya
segera
menghentikan kegiatan dan atau mengosongkan obyek tanah Penggugat untuk sementara, sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap atau apabila Tergugat tidak melaksanakan, maka memberi hak kepada Penggugat untuk melaksanakan sendiri atau menyuruh orang lain untuk melakukan pengosongan;
c. Menetapkan dan memerintahkan kepada jurusita Pengadilan Negeri Cibadak
Sukabumi meletakan status quo di atas obyek tanah, sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap;
d. Menetapkan dan memerintahkan kepada Turut Tergugat I memblokir Penerbitan
S.K. Pemberian Hak Guna Usaha No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap;
e. Menyatakan putusan dalam provisi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada verzet, banding atau kasasi (uitvoerbaard bij voorraad);
2. Bahwa guna menjamin gugatan Penggugat tidak sia-sia, maka mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi melalui majelis hakim yang
memeriksa perkara ini, berkenan tanpa ragu-ragu meletakan sita jaminan (R.B.) terhadap obyek tanah milik Penggugat seluas ±630 Ha (enam ratus tiga puluh hektar) terletak di Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat
sebagai ternyata Letter C.16, C.84 dan C.89 menyatu dengan Vorponding 1745
Klasiran Tahun 1933 No.Surat Ukur 45 serta Peta Lokasi Tanah Milik bulan Oktober 1937 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta dengan batas-batas obyek tanah yaitu: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu:
Halaman
7 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
-
Sebelah Barat
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan Sungai Cicareuh
Sebelah Timur
berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara
berbatasan dengan Jalan Provinsi
-
Sebelah Barat
berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan
-
berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Timur
-
Sebelah Utara
-
Sebelah Barat
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
berbatasan dengan Perkebunan Halimun PT. Sugih
Mukti
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
Sebelah Timur
berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
Demikian meletakan jaminan (C.B.) terhadap harta kekayaan milik Tergugat yang berupa “kantor dan pabrik serta benda bergerak yang ada di atasnya yang oleh
umum dikenal dengan Jalan Raya Pelabuhan Ratu Kp. Cibungur RT.03/RW.15 Desa Ubrug Kec. Warung Kiara Kab. Sukabumi Jawa Barat;
3. Bahwa untuk mencegah Tergugat lalai dengan menghindari isi putusan maupun menghilangkan dan mengaburkan obyek sitaan, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi tidak ragu menghukum Tergugat membayar uang paksa (dwangsom) untuk setiap hari keterlambatan melaksanakan isi putusan;
4. Bahwa karena gugatan aquo didasari bukti-bukti yang sah dan meyakinkan menurut
hukum, maka Penggugat mohon agar terhadap putusan ini dapat dilaksanakan secara serta merta meskipun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi atau upaya hukum lainnya (uitvoerbaard bij voorraad);
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan memutus sebagai berikut: Dalam Provisi
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menetapkan dan memerintahkan Tergugat untuk segera menghentikan kegiatan
dan mengosongkan obyek tanah Penggugat untuk sementara sampai putusan
dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap atau apabila Tergugat tidak Halaman
8 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
melaksanakan maka memberi hak kepada Penggugat untuk melaksanakan sendiri atau menyuruh orang lain untuk melakukan pengosongan;
3. Menetapkan dan memerintahkan kepada Tergugat I dan atau Turut Tergugat II supaya segera tanpa syarat menghentikan hubungan hukum untuk tidak menerbitkan SK Pemberian Hak Guna Usaha kepada Tergugat;
4. Menetapkan dan memerintahkan kepada jurusita Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi meletakan status quo di atas tanah adat/warisan Penggugat sampai putusan dalam perkara ini berkekuatan hukum tetap;
5. Menetapkan dan memerintahkan kepada Turut Tergugat I untuk memblokir atas nama Tergugat sampai perkara ini berkekuatan hukum tetap;
6. Menyatakan dalam putusan provisi ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu, meskipun ada upaya hukum verzet, banding, kasasi atau upaya hukum lainnya (uitvoerbaard bij voorraad);
Dalam Pokok Perkara
1. Menetapkan menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Memutuskan dan menyatakan Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II melakukan perbuatan melawan hukum;
3. Memutuskan dan menyatakan Putusan Penetapan Pengadilan Negeri Cibadak Nomor 40/Pen.Pdt/1986/PN.Cbd. tanggal 10 Desember 1986 dan Surat Keterangan Waris tanggal 27 Maret 1996 yang didaftarkan pada Pengadilan Negeri Cibadak
dengan Nomor 09/SKA/1996/PN.Cbd. sah secara hukum dengan demikian Penggugat adalah ahli waris sah dari alm. Natadipura M.S. alias Tirta;
4. Memutuskan dan menyatakan alm. Natadipura M.S. alias Tirta selain meninggalkan Penggugat sebagai ahli waris, juga meninggalkan harta warisan yang berupa
beberapa bidang tanah hak milik adat dan vorponding seluas ±630 Ha (enam ratus tiga puluh hektar) terletak di Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa
Barat sebagai ternyata Letter C.16, C.84 dan C.89 menyatu dengan Vorponding 1745 Klasiran Tahun 1933 No.Surat Ukur 45 serta Peta Lokasi Tanah Milik bulan Oktober 1937 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta dengan batas-batas tanah yaitu: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Provinsi
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh Halaman
9 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
-
Sebelah Timur berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Selatanberbatasan dengan Perkebunan Halimun PT.Sugih Mukti
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
5. Memutuskan dan menyatakan Penggugat adalah ahli waris yang paling berhak atas harta warisan yang berupa beberapa bidang tanah hak milik adat dan vorponding dengan Letter C.16, C.84 can C.89 menyatu dengan Vorponding 1745 klasiran Tahun 1933 No.Surat Ukur 45 serta Peta Lokasi Tanah Milik bulan Oktober 1937 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta dengan batas-batas tanah yaitu: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Provinsi
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan
-
-
Sebelah Timur berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745 Mukti
berbatasan dengan Perkebunan Halimun PT.Sugih
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
6. Memutuskan dan menyatakan Penerbitan S.K. Pemberian Hak Guna Usaha No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat yang diterbitkan oleh Tergugat I adalah batal, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;
7. Memutuskan/memerintahkan Turut Tergugat segera tanpa syarat membatalkan, mencabut dan mencoret dari daftar buku tanah S.K. Pemberian Hak Guna Usaha No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 a.n. Tergugat;
8. Memutuskan dan menyatakan kepada Tergugat I dan atau Turut Tergugat II supaya
segera tanpa syarat menghentikan hubungan hukum untuk tidak menerbitkan S.K. Halaman
10 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Pemberian Hak Guna Usaha kepada Tergugat atau atau apabila hubungan hukum
yang dapat timbul di kemudian hari antara Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II adalah batal, tidak sah tidak mempunyai kekuatan hukum;
9. Memutuskan dan memerintahkan kepada Tergugat atau siapapun yang mendapat hak menguasai tanah Penggugat untuk segera mengosongkan dan menyerahkan kepada Penggugat tanpa syarat beberapa bidang tanah milik adat dan atau
vorponding dengan luas ±630 Ha (enam ratus tiga puluh hektar) terletak di Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat sebagai ternyata Letter C.16, C.84 dan C.89 menyatu dengan Vorponding 1745 Klasiran Tahun 1933
No.Surat Ukur 45 serta Peta Lokasi Tanah Milik bulan Oktober 1937 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta dengan batas-batas obyek tanah yaitu: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Provinsi
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Perkebunan Halimun PT.Sugih Mukti
-
Sebelah Timur berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745 Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
10. Memutuskan dan menghukum Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II
untuk segera membayar ganti rugi kepada Penggugat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah putusan ini dijatuhkan yaitu:
Ganti Rugi Materiil:
Pemasukan Penggugat yang dapat diperoleh dari menyewakan obyek tanah dimaksud
kepada pihak lain dengan nilai sewanya sebesar Rp. 18.900.000.000,00 (Delapan Belas Milyar Sembilan Ratus Juta Rupiah) untuk setiap tahunnya, demikian total sewa
selama 26 tahun sejak tahun 1988 sampai hari ini sebesar Rp. 491.000.000.000,00 (Empat Ratus Sembilan Puluh Satu Milyar Rupiah) kepada Tergugat dan jumlah
tersebut akan terus bertambah sebesar Rp. 52.000.000,00 (Lima Puluh Dua Juta Halaman
11 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Rupiah) setiap harinya sampai obyek tanah terperkara diserahkan tanpa syarat kepada Penggugat;
Ganti Rugi Immateriil :
Ganti rugi immateriil masing-masing sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (Satu Trilyun Rupiah) masing-masing kepada Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II;
11. Meletakan sita jaminan (R.B.) terhadap obyek tanah hak milik Penggugat dengan luas ± 630 Ha (enam ratus tiga puluh hektar) terletak di Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat sebagai ternyata Letter C.16, C.84 dan C.89
menyatu dengan Vorponding 1745 Klasiran Tahun 1933 No.Surat Ukur 45 serta Peta Lokasi Tanah Milik bulan Oktober 1937 a.n. Natadipura M.S. alias Tirta dengan batas-batas obyek tanah yaitu: I.
C.89 dengan luas 477 Ha menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Ha 4004 M2 batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Vorponding 15 Cibungur
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Provinsi
II. C.84 dengan luas 49 Ha 1885 M2, batas-batas yaitu -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cicareuh
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan Perkebunan Halimun PT.Sugih Mukti
-
Sebelah Timur berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
III. C.16 dengan luas 25 Ha, batas-batas yaitu: -
Sebelah Barat berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Selatan berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
-
Sebelah Timur berbatasan dengan irigasi
Sebelah Utara berbatasan dengan C.89 menyatu dengan V.1745
12. Meletakan sita jaminan (C.B.) terhadap harta kekayaan milik Tergugat berupa
beberapa bidang tanah berikut bangunan rumah tinggal karyawan, kantor dan
pabrik serta barang bergerak yang ada di atasnya yang oleh umum dikenal dengan
Jalan Raya Pelabuhan Ratu Kp. Cibungur RT.03/RW.15 Desa Ubrug Kec. Warungkiara Kab. Sukabumi Jawa Barat;
13. Memutuskan dan menyatakan sebagai hukum, sah dan berharga sita jaminan yang diletakan dalam perkara ini;
14. Memutus dan menguatkan putusan dalam provisi;
15. Menghukum Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II untuk membayar biaya perkara;
Halaman
12 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
16. Menghukum Tergugat, Turut Tergugat I dan atau Turut Tergugat II membayar uang paksa (dwangsom) untuk setiap harinya keterlambatan melakukan isi putusan sebesar Rp100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah);
17. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya verzet, banding dan kasasi (uitvoorbaard bij voorraad);
Atau bilamana Ketua Pengadilan Negeri Cibadak Sukabumi melalui Majelis Hakim
yang memeriksa dan memutus perkara aquo berpendapat lain, asal sungguhsungguh Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan kuasa hukum
Penggugat, kuasa hukum Tergugat, Kuasa Hukum Turut Tergugat I dan Wakil Turut Tergugat II tersebut, masing-masing hadir di muka persidangan ini;
Menimbang, bahwa Majelis telah memerintahkan kepada seluruh pihak
bersengketa tersebut untuk mengupayakan perdamaian dalam rangka penyelesaian sengketa melalui mediasi, untuk itu atas permintaan dan persetujuan para pihak telah
ditunjuk mediator pada pengadilan negeri tersebut, yaitu Muhammad Fauzan
Haryadi,S.H.,M.H. sebagai mediator untuk memfasilitasi proses mediasi perkara ini dengan suatu penetapan;
Menimbang, bahwa ternyata menurut laporan Mediator tertanggal 1 Juni 2015,
mediasi
gagal
mencapai
perdamaian
oleh
karenanya
perkara
dilanjutkan
pemeriksaannya sebagai biasanya menurut hukum acara yang berlaku, namun
demikian Majelis telah membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pihak bersengketa untuk sewaktu-waktu mengajukan perdamaian, akan tetapi hingga putusan ini jatuhkan, para pihak tidak dapat mencapai perdamaian;
Menimbang, bahwa selanjutnya gugatan dibacakan, yang isi dan maksudnya
tetap dipertahankan oleh Penggugat;
Menimbang, bahwa kemudian atas gugatan tersebut, Tergugat,Turut Tergugat I
dan Turut Tergugat II masing-masing telah mengajukan surat jawaban tanggal 2 Juli 2015, yang di dalamnya turut memuat eksepsi;
Menimbang, bahwa pokok-pokok surat jawaban tergugat adalah sebagai berikut: Dalam Eksepsi
I. Gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuurlibel)
1. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur dalam menguraikan nama-nama ahli waris yang berhak atas peninggalan harta waris alm.Natadipura MS alias Halaman
13 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Tirta dengan alasan sebagai berikut:
1.1. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada angka 1 halaman 1 s.d. 2 telah menguraikan antara lain:
“Bahwa Penggugat adalah para ahli waris dari alm. Natadipura M.S. alias
Tirta sebagai ternyata Putusan Penetapan Pengadilan Negeri Cibadak Nomor 40/Pen.Pdt.P/1986/PN.Cbd tanggal 10 Desember 1986 (bukti P-1) dan Surat Keterangan Waris tanggal 27 Maret 1966 yang didaftarkan pada Pengadilan Negeri Cibadak dengan Nomor 09/SKA/1996/PN.Cbd (bukti P2), serta Surat Keterangan Kepala Desa Ubrug Nomor 141.1/2006/1/2014
tanggal 27 Januari 2014 perihal Kepengurusan Kepemilikan Tanah/Lahan
a.n. Natadipura M.S. alias Tirta yang dilakukan oleh Endang bin Natadipura, salah satu ahli waris alm. Natadipura M.S. alias Tirta (bukti P-3), disampng
Surat Pernyataan dari sdr. Didi tanggal 30 Agustus 1993 yang menyatakan pada intinya “....Natadipura atau Tirta memiliki 3 (tiga) isteri, isteri pertama
Haromi alias Rukmini mempunyai 2 (dua) anak, isteri kedua Icih mempunyai 1 (satu) anak, isteri ketiga Iyah Suryah mempunyai 3 (tiga) anak...” (bukti P5) dan atau Surat Keterangan Freddy tanggal 30 Oktober 1978 terkait harta peninggalan
alm.Natadipura
(bukti
R.M.Harlan tanggal 25 Oktober 1988”
P-6) dan
Surat
Kesaksian
sdr.
Bahwa dalil Penggugat yang hanya menyatakan sdr. Sawi Johana, alm. Sdr.Endang dan alm.sdr.Abas adalah ahli waris dari alm.Natadipura MS alias Tirta adalah sangat kabur dan tidak jelas, karena Penggugat dalam dalil gugatan tersebut di atas tidak menjelaskan apa alasan dari ahli waris yang lain hingga tidak dianggap sebagai ahli waris yang sah antara lain: -
Haromi alias Rukmini bersama dengan 2 orang anak;
-
Iyah Suryah bersama 3 orang anak
-
Icih bersama dengan 1 orang anak
Apakah para isteri beserta anaknya tersebut masih hidup atau telah meninggal dunia dan mengapa orang-orang tersebut tidak turut dinyatakan
sebagai ahli waris, apakah orang-orang tersebut telah melepaskan haknya atas harta peninggalan secara lengkap oleh Penggugat dalam gugatannya,
sehingga gugatan Penggugat menjadi tidak jelas dan sangat kabur (obscuurlibel);
1.2. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur karena tidak menjelaskan perihal kedudukan dan hubungan hukum antara alm.Natadipura MS
alias Tirta dengan sdri. Sawi Johana, alm. Sdr.Endang dan alm.sdr.Abas dan masing-masing penggugat, apakah ketiga orang tersebut adalah
merupakan anak kandung, cucu atau saudara kandung dari alm.Natadipura Halaman
14 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
MS alias Tirta;
Selanjutnya jika masing-masing Penggugat adalah merupakan anak kandung dari alm.Natadipura MS alias Tirta, lalu siapa ibunya dari 3 (tiga) orang isteri alm.Natadipura MS alias Tirta;
Selanjutnya jika Penggugat merupakan cucu dari alm.Natadipura MS alias
Tirta, lalu siapa ibunya dan dari anak isteri yang keberapa dari alm.Natadipura MS alias Tirta, yang mana nyata-nyata telah disebutkan oleh Penggugat sendiri jika alm.Natadipura MS alias Tirta memiliki 3 orang isteri, yakni: -
Haromi alias Rukmini bersama dengan 2 orang anak;
-
Iyah Suriyah bersama 3 orang anak
-
Icih bersama dengan 1 orang anak
1.3. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur karena tidak menjelaskan
perihal kedudukan alm. Sdr.Endang dan alm.sdr.Abas, apakah kedua orang tersebut masih memiliki ahli waris pengganti atau tidak dan jika masih memiliki ahli waris mengapa tidak dijadikan sebagai pihak untuk turut dinyatakan sebagai ahli waris dari alm.Natadipura MS alias Tirta;
1.4. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur karena Penggugat tidak menjelaskan secara jelas dan lengkap mengenai silsilah dan hubungan
hukum antara Penggugat dengan alm.Natadipura MS alias Tirta, apakah berasal dari isteri pertama, isteri kedua atau isteri ketiga;
1.5. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas telah terbukti dan tidak terbantahkan jika gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur, oleh karenanya mohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijke verklaard);
2. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur dalam menguraikan letter C/tanah adat yang diklaim sebagai milik Penggugat, karena dalam gugatannya
untuk letter C 89 seluas 477 Ha, letter C 84 seluas 49 Ha dan letter C 16 seluas 25 Ha tidak dijelaskan atas nama siapa, selanjutnya nomor persil, kelas tanah
dan letaknya di desa mana, pun juga tidak diuraikan dengan jelas, bahkan batasbatas tanah adat tersebut juga tidak jelas dan kabur, oleh karenanya berdasarkan hal tersebut mohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
3. Bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur, karena dalam gugatannya
Penggugat tidak menjelaskan darimana asal-usul harta peninggalan dari alm.Natadipura MS alias Tirta sehingga alm. Natadipura MS alias Tirta dapat
memiliki tanah adat dengan luas yang fantastis yakni ±630 Ha yang terletak di Kecamatan Warungkiara sebagaimana ternyata dalam angka 2 halaman 2 Halaman
15 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
gugatan Penggugat, apakah diperoleh melalui waris, hibah atau jual beli. Oleh
karenanya berdasarkan hal tersebut mohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
4. Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat di angka 5 halaman 3 telah diuraikan halhal sebagai berikut:
"Bahwa berdasarkan bukti pengembalian hak atas tanah dari Bapak A. Syarifudin sebagai kuasa pengganti dari Toean Van Wael, administratur di Cibungur tahun 1950 dan oleh Bapak A. Syarifudin yang digarap tahun 1952 yang sekarang
menjadi PTPN VIII Kebun Cibungur Sukabumi dan dikembalikan sesuai surat
tertanggal 7 Juli 1961 kepada ahli waris alm. Natadipura M.S. alias Tirta sebagai pemilik yang sah”
Bahwa dalil Penggugat tersebut di atas tidak jelas dan kabur, karena Penggugat
tidak menjelaskan untuk pengembalian tanah yang mana dan dimana, berapa
luasnya dan apa kaitannya dengan Tergugat, bahkan dalam dalilnya tersebut tidak dijelaskan apa dasar kepemilikan alm.Natadipura MS alias Tirta atas tanah yang dikembalikan tersebut dan apa bukti kepemilikannya, apalagi ternyata
dalam gugatan Penggugat tersebut tidak ada satu pun disebutkan mengenai alat bukti kepemilikan yang sah menurut hukum, oleh karenanya telah terbukti dan tidak terbantahkan bahwa gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur, oleh
karenanya berdasarkan hal tersebut mohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
II. Gugatan Penggugat Kurang Pihak (exceptio plurium litis consortium)
1. Bahwa dalam gugatan Penggugat pada angka 1 halaman 1 s.d. 2 telah diuraikan bahwa alm. Natadipura alias Tirta memiliki 3 (tiga) orang isteri yang masingmasing memiliki anak antara lain: -
Haromi alias Rukmini mempunyai 2 (dua) anak;
-
Iyah Suryah mempunyai 3 (tiga) anak
-
Icih mempunyai 1 (satu) anak
2. Bahwa ternyata dalam gugatan Penggugat nama-nama tersebut tidak dijadikan sebagai pihak dalam perkara ini, padahal gugatan yang diajukan oleh Penggugat tersebut
merupakan
gugatan
terhadap
harta
warisan/harta
peninggalan
alm.Natadipura alias Tirtam yang nyata-nyata dalam gugatan Penggugat telah
diuraikan bahwa alm.Natadipura alias Tirta memiliki 3 (tiga) orang isteri dan 6 orang anak, apalagi ternyata dalam gugatan Penggugat juga tidak menjelaskan
perihal tidak diikutsertakannya 3 orang isteri dan 6 orang anak tersebut sebagai pihak dalam gugatannya;
3. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, oleh karena 3 isteri dan 6 orang anak dari alm.Natadipura MS alias Tirta tersebut tidak dijadikan sebagai pihak dalam Halaman
16 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
gugatan ini maka telah terbukti dan tidak terbantahkan jika gugatan Penggugat
menjadi tidak lengkap/kurang pihak, oleh karena itu mohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (niet onvantkelijke verklaard);
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan Tergugat dalam eksepsinya tersebut di atas mohon dianggap telah masuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara ini;
2. Bahwa pada pokoknya Tergugat menolak dan membantah seluruh dalil-dall
penggugat dalam gugatannya, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas dana tertulis kebenarannya oleh Tergugat;
3. Bahwa tergugat menolak dan membantah dalil penggugat pada angka 1 s.d. 4 pada halaman 4 s.d. 5 yang pada pokoknya menyatakan tergugat telah puluhan tahun
melakukan perbuatan melawan hukum karena menguasai dan menikmati tanah milik
penggugat, karnea hingga saat ini tergugat sama sekali tidak pernah melakukan
perbuatan sebagaimana yang didalilkan oleh penggugat dalam gugatannya tersebut,
dan agipula tanah-tanah yang disebutkan oleh penggugat sebagaimana ternyata dalam letter C No.89 Letter C No.84 dan Letter C No.16 tidak jelas persil dan
kelasnya, bahkan letaknya pun tidak jelas di desa mana, selanjutnya atas hal tersebut tergugat mensomeer penggugat untuk membuktikan dalilnya tersebut;
4. Bahwa perlu tergugat sampaikan, PT. Perkebunan Nusantara VIII adalah salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh assetnya berasal dari proses nasionalisasi perusahaan milik Belanda sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Nomor 86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi Perusahaan Perusahaan Milik
Belanda yang berada di dalam wilayah Republik Indonesia jo. PP No.19 Tahun 1959 tentang Penentuan Perusahaan Pertanian/Perkebunan Belanda yang dikenakan
nasionalisasi, sehingga seluruh asset milik Tergugat dahulu berstatus hak barat (eigendom dan erfacht) yang kemudian diambil alih oleh Negara dan menjadi tanah Negara/asset Negara;
Bahwa adapun asal usul asset PTPN VIII adalah merupakan hasil peleburan
PT. Perkebunan XI, PT. Perkebunan XII dan PT. Perkebunan XIII yang dibentuk oleh Negara/pemerintah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan XI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan XII dan Perusahaan Perseroan
(Persero) PT. Perkebunan XIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan VIII;
Bahwa selanjutnya asset Negara tersebut oleh pemerintah pengelolaannya diberikan kepada Tergugat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Halaman
17 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
8/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 dan SK HGU tersebut sebelum berakhir telah diajukan permohonan perpanjangannya kepada BPN RI;
5. Bahwa tergugat menolak dan membantah dalil penggugat pada angka 2 halaman 10 dalam gugatan penggugat yang pada pokoknya mendalilkan bahwa letter C dan vervonding merupakan alat bukti kepemilikan;
Bahwa dalil penggugat tersebut di atas adalah dalil yang mengada-ada dan sangat menyesatkan,
karena
berdasarkan
Yurisprudensi
Mahkamah
Agung
MA.Reg,No.84k/Sip/1973 tanggal 25 Juni 1973 telah dijelaskan bahwa pada dasarnya girik/letter C bukan merupakan alat bukti kepemilikan tanah, melainkan
hanya sebatas bukti untuk menerangkan siapa yang membayar pajak, selanjutnya berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.3783 K/Pdt/1987 tanggal 14
Pebruari 1987 sebagaimana ternyata dalam Kompilasi Abstrak Hukum halaman 115 yang diterbitkan oleh IKAHI telah dijelaskan pula bahwa girik/letter C bukan
merupakan alat bukti kepemilikan yang sah menurut hukum, lagi pula di atas tanah hak barat nasionalisasi sangat tidak mungkin terdapat tanah adat di atasnya.
Selanjutnya berdasarkan ketentuan Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dijelaskan bahwa: (1)
Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan;
Berdasarkan hal tersebut di atas oleh karena gugatan yang diajukan oleh penggugat
tidak memiliki alas hak yang sah menurut hukum, maka sudah seharusnya gugatan penggugat ditolak;
6. Bahwa Tergugat menolak dan membantah dalil penggugat pada poin 3 halaman 4 yang pada pokoknya mendalilkan bahwa pemberian HGU Nomor 86/HGU/DA/1988
tanggal 25 Oktober 1988 a.n. tergugat cacat hukum, karena proses penerbitan SK HGU tersebut telah sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku;
7. Bahwa
tergugat
menolak
dan
membantah
dalil
yang
mengada-ada
dan
sangat menyesatkan, karena HGU yang dimiliki oleh Tergugat adalah merupakan
asset Negara dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda dan tidak ada kaitannya
dengan tanah adat/harta warisan penggugat dan lagi pula dalam gugatannya penggugat dengan alm. Natadipura MS alias Tirta, bahkan untuk tanah-tanah adat
dalam Letter C No.89, C84 dan C.16 yang diklaim sebagai harta peninggalan am.
Natadipura MS alias Tirta juga tidak jelas keberadaannnya dan tidak jelas hubungannya dengan penggugat, oleh karenanya sudah seharusnya gugatan penggugat ditolak;
Halaman
18 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
8. Bahwa Tergugat menolak dalil Penggugat pada halaman 5 perihal tuntutan ganti
rugi materiil yang pada pokoknya menyatakan bahwa perbuatan tergugat
telah mengakibatkan penggugat kehilangan keuntungan yang sedianya diperoleh apabila menyewakan tanah dimaksud kepada pihak lain dengan nilai sewa sebesar
Rp. 18.900.000.000,00 (Delapan Belas Milyar Sembilan Ratus Juta
Rupiah) untuk setiap tahunnya, sehingga total kerugian materiil adalah sebesar Rp. 491.000.000.000,00 (Empat Ratus Sembilan Puluh Satu Milyar Rupiah) serta kerugian immaterial Rp1.000.000.000.000,00 (Satu Trilyun Rupiah);
Bahwa dalil penggugat tersebut adalah dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar,
karena tidak ada satu pun tindakan dari tergugat yang dapat dikualifikasikan sebagai perbuatan melawan hukum, mengngat tanah yang dikuasai dan ditanami oleh
tergugat adalah tanah HGU tergugat sendiri, namun demikian justru sebaliknya penggugat yang telah melakukan perbuatan melawan hukum karena telah mengakuaku seolah-olah sebagai pihak yang berhak atas tanah HGU Perkebunan Cibungur,
padahal alas hak dan kedudukan penggugat atas obyek sengketa tidak jelas, bahkan tergugat juga telah dirugikan nama baiknya oleh Penggugat sebagai akibat diajukannya gugatan ini ke pengadilan;
9. Bahwa tergugat menolak dalil penggugat pada angka 2 halaman 6 s.d. 7 yang pada pokoknya mengajukan sita jaminan (conservatoir beslag) kepada Pengadilan Negeri
Cibadak Sukabumi bahwa permintaan penggugat tersebut adalah permintaan yang mengada-ada dan tidak masuk akal, karea tanah-tanah yang diajukan sita jaminan
tersebut tidak jelas keberadaannya, baik letak posisi maupun batas-batasnya, oleh karenanya harus ditolak;
Bahwa selanjutnya terkait dengan pengajuan sita jaminan atas kekayaan milik
Tergugat berupa “kantor dan pabrik serta benda bergerak yang ada di atasnya”,
bahwa permintaan tersebut adalah permintaan yang bertentangan dengan hukum
dan harus ditolak, karena berdasarkan ketentuan Pasal 2 huruf g Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah dijelaskan bahwa: Pasal 2
Keuangan Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 meliputi:
a. Hak Negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang dan melakukan pinjaman;
b. Kewajiban Negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan dan membayar tagihan pihak ketiga;
c. Penerimaa Negara;
d. Pengeluaran Negara; e. Penerimaan daerah;
Halaman
19 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
f. Pengeluaran daerah;
g. Kekayaan Negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah;
h. Kekayaan i.
pihak
lain
yang
dikuasai
oleh
pemerintah
penyelenggaraan tugas pemerintah dan/atau kepentingan umum;
dalam
rangka
Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah;
Bahwa oleh karena asset-asset tergugat merupakan bagian dari asset Negara yang
tunduk pada aturan Undang-undang Keuangan Negara, maka menunjuk ketentuan Pasal 50 huruf C Undang-undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yakni:
Pasal 50
Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap:
a. Uang atau surat berharga milik Negara/daerah baik yang berada pada instansi pemerintah maupun pada pihak ketiga;
b. Uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada Negara/daerah;
c. Barang bergerak milik Negara/daerah baik kepada Negara/daerah;
d. Barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik Negara/daerah;
e. Barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh Negara/daerah yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan;
Oleh karenanya berdasarkan hal tersebut permintaan Penggugat untuk meletakan sita jaminan terhadap asset Tergugat harus ditolak;
10. Bahwa tergugat meolak dalil penggugat pada angka 4 halaman 7 yang pada
pokoknya meminta agar putusan perkara aquo dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad). Bahwa permintaan tersebut adalah permintaan yang berlebihan dan mengada-ada, mengingat bukti-bukti yang penggugat ajukan
dalam perkara ini hanya sekedar pengakuan belaka dan tidak memiliki nilai
pembuktian, apalagi ternyata alas hak kepemilikan penggugat yakni letter C No.16,
letter C No.84 dan letter C No.89 tidak jelas siapa pemiliknya, tidak jelas
batas-batasnya dan tidak jelas letaknya, dan lagi pula berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung MA.Reg.No.84 K/Sip/1973 tanggal 25 Juni 1973 telah
dijelaskan bahwa pada dasarnya Letter C bukan merupakan alat bukti kepemilikan tanah, melainkan hanya sebatas bukti untuk menerangkan siapa yang membayar
pajak, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dapat dikabulkannya putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) yang setidaknya harus memenuhi unsur Halaman
20 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
antara lain: -
-
Alat bukti yang diajukan berupa Akta Otentik dan atau akta di bawah tangan yang
isinya telah diakui isinya oleh tergugat;
Adanya putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde)
yang menguntungkan para penggugat dna putusan tersebut ada hubungannya dengan gugatan yang bersangkutan;
Adanya gugatan provisi yang dikabulkan;
Apabila obyek gugatan adalah barang milik penggugat yang dikuasai oleh
Tergugat;
11. Bahwa jika kita perhatikan isi gugatan yang diajukan oleh penggugat, gugatan yang diajukan penggugat tersebut hanya gugatan proforma dan akal-akalan belaka, mengingat dalam gugatan penggugat tidak jelas dalil-dalilnya, tidak jelas penyusunannya dan tidak didasari oleh alat bukti yang sah dan dalam hal ini
tergugat menduga gugatan ini hanya akal-akalan dari penggugat saja untuk mengambil asset Negara secara gratis melalui pengadilan, oleh karenanya berdasarkan hal tersebut mohon agar gugatan penggugat dinyatakan ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (nietonvantkelijke verklaard);
Maka berdasarkan hal-hal yang tersebut di atas mohon agar Majelis Hakim
dalam perkara ini berkenan memberikan putusan sebagai berikut: Dalam Eksepsi
1. Menerima eksepsi tergugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan gugatan penggugat verklaard);
tidak dapat diterima (nietontvankelijke
3. Menghukum penggugat untuk membayar seluruh biaya perkara;
Dalam Pokok Perkara -
Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya;
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa selanjutnya, pokok-pokok surat jawaban Turut Tergugat I adalah sebagai berikut: Dalam Eksepsi
1. Bahwa Turut Tergugat I menolak dengan tegas dan nyata seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas dan nyata demi kepentingan Turut Tergugat I;
2. Bahwa gugatan Penggugat kurang pihak
Bahwa tugas pokok dan fungsi dari Turut Tergugat I yang memiliki tugas dan fungsi Halaman
21 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
yaitu mengadministrasikan tanda bukti hak atas tanah/sertifikat mengingat baik
dalam posita maupun petitum tidak terdapat penjelasan adanya data dan informasi mengenai tanda bukti hak atas tanah/sertifikat, mengingat data dan informasi yang disampaikan oleh Penggugat yaitu SK.Pemberian Hak Guna Usaha
No.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 dari hal tersebut diketahui bahwa SK.Pemberian Hak Guna Usaha yang dimaksud merupakan kewenangan dari
Direktorat Jenderal Agraria di bawah Kementerian Dalam Negeri pada saat itu
berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1972 tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak atas Tanah dengan demikian pihak yang tepat dalam
pemeriksaan perkara ini adalah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, sehingga gugatan Penggugat adalah kurang pihak;
3. Bahwa gugatan Penggugat Obscuurlibel (gugatan kabur) a. Error in persona
Bahwa hal ini diketahui dalam gugatan penggugat halaman 1 nomor 2 yang
diikutsertakan sebagai pihak Turut Tergugat I yaitu Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia cq. Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia, sejak gugatan ini diajukan di Pengadilan
Negeri Cibadak tertanggal 13 Maret 2015 adalah tidak tepat karena hal ini mempunyai konsekuensi tugas pokok dan fungsi yang berbeda karena penamaan nomenklatur yang
berlaku adalah Menteri Agraria dan Tataruang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tanggal 23 Januari 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tataruang;
Adapun Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia terhitung sejak tanggal
23 Januari 2015 nomenklatur tersebut tidak berlaku lagi akan tetapi selanjutnya dikenal dengan nomenklatur yaitu Badan Pertanahan Nasional yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tanggal 23 Januari 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional; Begitupula
mengenai
nomenklatur
sebagaimana
yang
disebutkan
oleh
Penggugat dalam gugatannya yaitu Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sukabumi, nomeklatur demikian tidak dikenal dalam tata persuratan maupun
struktur organisasi dari Badan Pertanahan Nasional, dengan memakai penulisan Kepala maupun Menteri (seharusnya kementerian ….yang merupakan subyek hukum perdata), pada gugatan Penggugat maka ini mempunyai konsekuensi hukum bahwa yang
diposisikan sebagai pihak adalah kepala sebagai pejabat Tatausaha Negara yang mana
ruang lingkup untuk mengadili dan memeriksa kewenangan kepala adalah Peradilan Tatausaha Negara sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 jo.Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jis. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009; Halaman
22 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Sekalipun demikian kehadiran Turut Tergugat I dalam pemeriksaan perkara ini
hanyalah semata-mata menghormati lembaga peradilan dengan tanpa memperhatikan gugatan dari penggugat;
Sehingga sudah selayaknyalah gugatan Penggugat ditolak dan atau dinyatakan
tidak dapat diterima;
b. Legal Standing/Kedudukan Hukum Penggugat
Berdasarkan data di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukabumi terdapat adanya
informasi ahli waris lain dari Natadipura MS alias Tirta yaitu sdr. Endang bin Natadipura sesuai suratnya tanggal 27 Januari 2014 beserta lampirannya yang ditujukan kepada
Kepala BPN Kabupaten Sukabumi. Dapat diketahui bahwa sebagai ahli waris dari Natadipura MS alias Tirta salah satunya adalah sdr. Endang bin Natadipura
berdasarkan Surat Keterangan Waris tanggal 27 Maret 1996 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Cibadak dengan No.09/SKA/1996/PN.Cbd dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pihak yang sebagai ahli waris Natadipura MS alias Tirta adalah: -
Adang Rustona Natadipura
-
Taswin
-
Endang Yusuf Deda Wilaga BA Indra Suhendra
Ramon Hidayat Aan
Mustopa
Remon Tirtapraja
Asep Dadang Rusmana
Terdapat adanya perbedaan nama ahli waris dari Natadipura MS alias Tirta. Sehingga
sudah selayaknyalah gugatan penggugat ditolak dan atau dinyatakan tidak dapat diterima;
c. Obyek Gugatan (tanah yang diklaim) oleh Penggugat tidak jelas
Secara keperdataan kepemilikan atas suatu bidang tanah didukung oleh 2 (dua) aspek teknis, yaitu:
1. Aspek yuridis 2. Aspek fisik
Dengan melihat gugatan penggugat baik pada posita maupun petitumnya tidak
terdapat adanya dalil yang menyatakan secara pasti kedua aspek teknis tersebut di atas, hal ini dapat diketahui dari adanya yaitu kepemilikan dari penggugat hanya berdasarkan letter C, sedangkan lazimnya Letter C disebut juga kohir dan adanya
keterangan mengenai letak atau posisi tanah yaitu persil dan adanya klasifikasi tanah tersebut yaitu kelas tanah dan kondisi tanah tersebut baik berupa sawah (S) maupun Halaman
23 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
tanah darat/kebun (D) misal Kohir No.07 Persil No.09 Klas IID dari penulisan seperti
contoh tersebut dapat ketahui terdapat adanya sebidang tanah milik adat kohir No.07 (data yuridis) yang berisikan subyek hak, dengan letak tanah sesuai persil No.09 dan
kelas tanah merupakan tanah darat/kebun klas II, sebagai dasar pengenaan pajak dahulu Ipeda sekarang dikenal dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);
Begitupula dalam gugatan Penggugat dalam penulisan Vorvonding, dalam
bahasa hukum pertanahan tidak terdapat adanya penulisan seperti demikian yang ada yaitu Vervonding;
Selain hal tersebut klaim pemilikan dari penggugat sebagaimana diuraikan pada
halaman 2 angka 2, halaman 3 dan 4 angka 7, halaman 7, 8, 9, 10 dan halaman 11 mengenai batas-batas tanah memiliki kecenderungan batas-batas tanah sesungguhnya sesuai fisik tanah yang diklaim oleh penggugat;
Sehingga sudah selayaknya gugatan Penggugat ditolak dan atau dinyatakan
tidak dapat diterima;
d. Selain itu mengingat tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari Turut Tergugat I berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah jo. Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Keputusan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah yang mana mengelola administrasi pertanahan bagi bidang-bidang tanah yang telah terdaftar yang diadministrasikan
desa demi desa, maka dengan tidak adanya penjelasan dalam gugatan penggugat mengenai dimana desa/letak tanah yang diklaim kepemilikannya oleh
penggugat, maka Turut Tergugat I tidak dapat menjelaskan lebih lanjut, terbukti dalam posita halaman 1 s.d. 5 tidak menjelaskan letak desa dan hanya mencantumkan kecamatan;
e. Berdasarkan gugatan penggugat apabila dibaca secara teliti dan cermat dalam
posita maupun petitum adalah gugatan melawan hukum akan tetapi faktanya dalam gugatan tersebut terdapat dalam posita gugatan tuntutan provisi dengan
ini seolah-olah adanya wanprestasi/utang piutang atau ganti rugi dengan demikian gugatan tersebut adalah obscuurlibel (gugatan kabur);
4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari Turut Tergugat I yang memiliki tugas dan fungsi yaitu mengadministrasikan tanda bukti hak atas tanah/sertifikat mengingat baik dalam posita maupun petitum
tidak terdapat penjelasan adanya data dan informasi mengenati tanda bukti hak atas tanah/sertifikat maka kami mohon dalam pemeriksaan perkara ini dikeluarkan sebagai pihak;
Halaman
24 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
5. Kompetensi Absolut
Bahwa sebagaimana telah diuraikan oleh Turut Tergugat I pada uraian tersebut di atas yaitu:
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
cq. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat cq. Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sukabumi;
Bahwa nomenklatur dengan subyek hukum Menteri Negara Agraria/Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, sejak gugatan ini diajukan di
Pengadilan Negeri Cibadak tertanggal 13 Maret 2015 adalah tidak tepat karena hal ini mempunyai konsekuensi tugas pokok dan fungsi yang berbeda karena penamaan
nomenklatur yang berlaku adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tanggal 23 Januari 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
Adapun Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia terhitung sejak tanggal
23 Januari 2015 nomenklatur tersebut tidak berlaku lagi akan tetapi selanjutnya dikenal dengan nomenklatur yaitu Badan Pertanahan Nasional yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2015 tanggal 23 Januari 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional; Begitupula
mengenai
nomenklatur
sebagaimana
yang
disebutkan
oleh
Penggugat dalam gugatannya yaitu Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sukabumi, nomenklatur demikian tidak dikenal dalam tata persuratan
maupun struktur organisasi dari Badan Pertanahan Nasional dengan memakai
penulisan Kepala maupun Menteri (seharusnya kementerian…. yang merupakan subyek hukum perdata) pada gugatan Penggugat maka hal ini mempunyai konskuensi hukum
bahwa yang diposisikan sebagai pihak adalah Kepala sebagai Pejabat Tatausaha
Negara yang mana ruang lingkup untuk mengadili dan memeriksa kewenangan kepala adalah Peradilan Tatausaha Negara sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jis. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sudah selayaknya gugatan Penggugat
ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima; Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa segala apa yang didalilkan dalam bagian eksepsi merupakan satu kesatuan
dengan bagian pokok perkaranya, sehingga apa yang telah didalilkan dalam bagian eksepsi berlaku mutatis mutandis dan mohon dianggap telah didalilkan pula dalam bagian pokok perkaranya;
Halaman
25 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
2. Bahwa apabila melihat pokok permasalahan dalam gugatan perkara ini dalam
posita halaman 4 nomor urut 2 yaitu terhadap surat yang telah dikeluarkan
oleh Turut Tergugat I No.173/32.02.600/III/2014 tanggal 12 Maret 2014 bahwa
penggugat mengatakan jawaban Turut Tergugat I menyesatkan dan memutar balikan fakta, pernyataan ini adalah tidak benar dan Turut Tergugat I dalam penyampaian fakta tersebut telah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak adanya perbuatan melawan hukum. Sekalipun dianggap
dengan terbitnya surat tersebut melawan hukum hal ini dapat diuji melalui peradilan tata usaha Negara sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2004 jis. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009;
3. Bahwa pada petitum halaman 11 dan 12 pada angka 12 dan dijelaskan mengenai adanya tuntutan meletakan sita jaminan, bahwa hal ini tidak dapat dilaksanakan karena kedudukan PTPN VIII baik asset yang bergerak maupun asset yang tidak bergerak
sesuai
dengan
Undang-undang
Nomor
Perbendaharaan Negara Pasal 50 yang berbunyi:
1
Tahun
2004
tentang
Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan terhadap:
a. Uang atau surat berharga milik Negara/daerah baik yang berada pada instansi pemerintah maupun pada pihak ketiga;
b. Uang yang harus disetor oleh pihak ketiga kepada Negara/daerah;
c. Barang bergerak milik Negara/daerah baik kepada Negara/daerah;
d. Barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik Negara/daerah;
e. Barang milik pihak ketiga yang dikuasai oleh Negara/daerah yang diperlukan untuk penyelenggaraan tugas pemerintahan;
Dengan berdasarkan pasal tersebut di atas mengenai penyitaan terhadap barang milik Negara/asset milik Negara tidak dapat dikabulkan;
4. Bahwa mengingat tugas pokok dan fungsi dari Turut Tergugat I yang memiliki tugas
dan fungsi yaitu mengadministrasikan tanda bukti hak atas tanah/sertifikat, yang mana dalam posita maupun petitum tidak terdapat penjelasan adanya data dan
informasi mengenai tanda bukti hak atas tanah/sertifikat, mengingat data dan informasi yang disampaikan oleh penggugat yaitu SK.Pemberian Hak Guna
UsahaNo.86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 tersebut dapat diketahui bahwa SK.Pemberian Hak Guna Usaha yang dimaksud merupakan kewenangan
dari Direktorat Jenderal Agraria di bawah Kementerian Dalam Negeri pada saat itu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1972 tentang
Pelimpahan Wewenang Pemberian Hak atas Tanah, dengan demikian Turut Tergugat I tidak dapat menjelaskan lebih lanjut; Halaman
26 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
5. Bahwa setiap permohonan hak atas tanah yang berasall dari tanah aset Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan asset Negara mengacu pada Undagn-
undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta harus dilengkapi dengan:
a. Surat Persetujuan Menteri Keuangan selaku pemegang saham PTPN VIII (Persero);
b. Surat Persetujuan Pelepasan Hak dari Menteri BUMN;
c. Surat Pelepasan hak dari Dewan Direksi PTPN VIII (Persero) d. Surat Penghapusan Asset dari Kementerian BUMN;
e. Ijin pelepasan hak atas sebagian lahan HGU PTPN VIII (Persero) dari Kepala Badan Pertanahan Nasional;
6. Bahwa apabila gugatan ini dikabulkan oleh Majelis Hakim, mengingat fakta yang ada terhadap asset PTPN VIII tersebut mengakibat adanya unsur kerugian bagi Negara
sehingga dapat berindikasi adanya perbuatan tindak pidana korupsi melalui proses peradilan;
7. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, tidak terdapat adanya perbuatan
melanggar hukum dari Turut Tergugat I sebagaimana yang diuraikan dalam petitum penggugat;
Berkenaan uraian tersebut di atas, mohon kiranya Majelis Hakim yang mengadili
dan memeriksa perkara ini dengan berdasarkan agama, pengetahuan, keyakinan dan hati nuraninya berkenan memutus sebagai berikut:
1. Menerima jawaban Turut Tergugat I untuk seluruhnya;
2. Menolak gugatan Penggugat seluruhnya dan atau setidak-tidaknya gugatan Penggugat untuk tidak diterima;
3. Menghukum penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa demikian juga pokok-pokok surat jawaban Turut Tergugat II adalah sebagai berikut:
Dalam Eksepsi
A. Pengadilan Negeri Cibadak tidak berwenang mengadili perkara aquo -
Bahwa obyek sengketa yang digugat oleh penggugat dalam perkara aquo adalah
mengenai Keputusan Pemberian Hak Guna Usaha kepada PT.Perkebunan Nusantara VIII melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988, yang merupakan keputusan pejabat
tatausaha Negara sehingga termasuk dalam sengketa administrasi Negara. Halaman
27 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Hal ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 9 dan 10 Undang-undang
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tatausaha Negara yang berbunyi:
“Keputusan Tatausaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tatausaha Negara yang berisi tindakan hukum tatausaha
Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”
“Sengketa tata usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata
usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha Negara, baik di pusat maupun daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha Negara, termasuk sengketa kepegawaian -
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
Bahwa oleh karena itu kami memohon kepada Majelis Hakim yang mulias untuk
menolak gugatan dan menyatakan Pengadilan Negeri Cibadak tidak berwenang mengadili perkara aquo;
B. Gugatan Kadaluarsa (exceptio peremtoir) -
Bahwa PT.Perkebunan Nusantara VIII memperoleh hak dari pemerintah untuk
melakukan pengelolaan terhadap asset Negara hasil nasionalisasi dari
perusahaan milik Belanda sejak tahun 1988 melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988, sehingga
sampai saat ini PT.Perkebunan Nusantara VIII telah menguasai lahan aquo -
selama kurang lebih 28 (dua puluh delapan) tahun;
Bahwa sesuai dengan Pasal 1963 KUHPerdata yang berbunyi:
“Siapa yang dengan itikad baik dan berdasarkan suatu alas hak yang sah,
memperoleh suatu benda tak bergerak, suatu bunga atau suatu piutang lain yang tidak harus dibayar atas tunjuk, memperoleh hak milik atasnya, dengan jalan daluwarsa, dengan suatu penguasaan selama dua puluh tahun;
Oleh sebab itu, karena kadaluarsa, penggugat tidak dapat melakukan gugatan,
hal ini disebabkan penguasaan oleh PT.Perkebunan Nusantara VIII sudah -
melebihi masa dua puluh tahun;
Bahwa karena hal tersebut di atas, kami memohon kepada Majelis Hakim untuk
menyatakan gugatan tidak dapat diterima;
C. Gugatan salah alamat (eksepsi error in persona) -
Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat dalam perkara aquo telah salah
pihak dikarenakan penggugat memasukan Bupati Sukabumi sebagai Turut Tergugat II. Hal ini tidak dapat diterima karena terkait penerbitan Surat Halaman
28 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 tentang Pemberian Hak Guna Usaha kepada PT. Perkebunan Nusantara -
VIII merupakan kewenangan pemerintah;
Bahwa gugatan salah alamat ini, diperkuat oleh dalil penggugat dalam
gugatannya selalu menuliskan “Tergugat dan Turut Tergugat I dan atau
Turut Tergugat II”, penggunaan frase “dan atau” (yang artinya pilihan bisa
akumulasi atau alternatif), ini menunjukan bahwa penggugat merasa tidak yakin dan ragu-ragu dalam menarik pihak-pihak yang terkait sebagai tergugat/ -
turut tergugat;
Bahwa oleh karena itu, kami memohon kepada Majelis Hakim untuk menyatakan
gugatan tidak dapat diterima;
D. Gugatan kabur/tidak jelas/gelap (eksepsi obscuurlibel) -
Bahwa gugatan penggugat tidak jelas kabur/gelap/obscuur karena pengugat
tidak menjelaskan secara jelas dan lengkap mengenai silsilah dan hubungan hukum antara penggugat dengan alm. Natadipura NS alias Tirta, apakah berasal
dari isteri pertama, isteri kedua atau isteri ketiga. Hal ini menyebabkan kedudukan dan hubungan hukum antara alm. Natadipura NS alias Tirta dengan
sdr.Sawi Johana, alm. Sdr.Endang dan alm sdr. Abas dan masing-masing penggugat pun tidak jelas/kabur/gelap/obscuur. Selain itu, tidak jelas apakah
ketiga orang tersebut adalah anak kandung, cucu atau saudara kandung dari -
alm. Natadipura NS alias Tirta;
Bahwa gugatan penggugat tidak jelas terdapat dalam dalil penggugat pada
angka 2 halaman 4 yang menyatakan bahwa penggugat telah menyurati Turut Tergugat terkait penyelesaian permasalahan tanah yang dikuasai Tergugat,
namun penggugat tidak menjelaskan apakah yang dimaksud sebagai Turut Tergugat oleh Penggugat adalah Turut Tergugat I atau Turut Tergugat II, hal ini -
menyebabkan gugatan tidak jelas dan kabur;
Bahwa penggunaan frase “dan atau” yang digunakan penggugat dalam
gugatannya merupakan hal yang tidak jelas dan kabur (obscuur) karena
senyatanya pengggugat sendiri tidak yakin dn ragu-ragu dalam menarik pihak-
pihak yang terkait sebagai tergugat/turut tergugat;
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, kami mohon agar gugatan Penggugat
dinyatakan tidak dapat diterima;
Bahwa berdasarkan alasan-alasan dalam eksepsi tersebut di atas, maka kami memohon kepada Majelis Hakim yang mulia untuk menolak gugatan penggugat atau
setidak-tidaknya
verklaard);
dinyatakan
tidak
Halaman
dapat
diterima
(nietontvankelijke
29 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Dalam Pokok Perkara
1. Bahwa Turut Tergugat II dengan ini membantah seluruh dalil-dalil gugatan penggugat, kecuali atas hal-hal yang secara tegas diakui oleh Turut Tergugat II dalam jawaban ini;
2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam eksepsi, secara mutastis mutandis
juga masuk ke dalam jawaban terhadap pokok perkara, sehingga tidak perlu diulangi lagi;
3. Bahwa Turut Tergugat II menolak dalil-dalil penggugat pada halaman 4-5 angka 1-6, perlu disampaikan
bahwa penggugat
belum pernah
berkoordinasi dengan
Turut Tergugat II mengenai permasalahan yang menjadi perkara aquo, sehingga tudingan penggugat bahwa Turut Tergugat II tidak kooperatif sangat tidak beralasan;
4. Bahwa Turut Tergugat II membantah dalil penggugat yang menyatakan bahwa SK.
Pemberian Hak Guna Usaha Nomor 86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988
adalah cacat hukum karena bertentangan dengan hukum positif yang berlaku, jal tersebut tidaklah benar karena pemberian hak guna usaha kepada PT. Perkebunan
Nusantara VIII telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
Bahwa dengan demikian, kami memohon kepada Majelis Hakim yang mulia,
memberi putusan sebagai berikut: Dalam Eksepsi
1. Menerima eksepsi Turut Tergugat I
2. Menyatakan menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya atau setidaktidaknnya menyatakan tidak dapat diterima;
Dalam Pokok Perkara
1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menghukum penggugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;
Atau : apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya; Mengutip dan memperhatikan tentang hal-hal yang tercantum dalam turunan
resmi putusan Pengadilan Negeri Cibadak Nomor
09/Pdt.G/2015/PN.Cbd. tanggal
21 Januari 2016 yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi -
Menolak eksepsi Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tersebut
untuk seluruhnya;
Halaman
30 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Dalam Provisi -
Menolak tuntutan provisi Penggugat untuk seluruhnya;
-
Mengabulkan gugatan para Penggugat tersebut untuk sebagian;
Dalam Pokok Perkara -
Menyatakan para Penggugat tersebut merupakan keturunan sekaligus ahli
waris yang sah menurut hukum dari almarhum Natadipura M.S. alias Tirta
sepanjang hak waris itu tidak terhalangi oleh ahli waris yang lebih berhak -
daripadanya;
Menyatakan obyek sengketa berupa bidang-bidang tanah sebagaimana
disebutkan di bawah ini yang dahulunya dikenal terletak di Desa Warungkiara Kec. Warungkiara Kabupaten Sukabumi yang pada saat ini keadaannya adalah sebagai berikut:
1. Tanah terletak di Desa Sukaharja dengan batas-batas: Barat
Utara
Timur
: Obyek sengketa eks. C.89 dalam gugatan
: Obyek sengketa eks. C.89 dalam gugatan : Perkebunan PTPN VIII
Selatan : Perkebunan (menurut Penggugat adalah Perkebunan Halimun, menurut Tergugat adalah Perkebunan milik PTPN VIII)
Oleh Penggugat diakui dahulunya merupakan Tanah Hak Milik Adat C. 84 seluas 49 Hektar 1885 Meter Persegi, terbelah oleh jalan provinsi melintang dari utara ke selatan;
2. Tanah terletak di Desa Sukaharja, Desa Bojongkerta dan Desa Ubrug dengan batas-batas: Barat
Utara
Timur
: Sungai Cicareuh
: Sungai Cicatih, Irigasi, tanah warga
: Tanah warga, obyek sengketa eks.C.16 dalam gugatan
Selatan : Jalan Panagan dan Perkebunan milik PTPN VIII
Oleh Penggugat diakui dahulunya merupakan Tanah Hak Milik Adat C. 89
seluas luas 477 Hektar menyatu dengan Verponding 1745 dengan luas 79 Hektar 4004 Meter Persegi, terbelah oleh jalan provinsi melintang dari utara ke selatan dan Jalan perkebunan melintang dari Barat ke Timur;
3. Tanah terletak di Desa Ubrug dengan batas-batas: Barat
Utara
Timur
: sebagian obyek sengketa eks. C.89 dalam gugatan
: sebagian Irigasi dan tanah warga : tanah warga
Selatan : Jalan Perkebunan
Oleh Penggugat diakui dahulunya merupakan Tanah Hak Milik Adat C. 16 seluas 25 Hektar;
Halaman
31 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Ketiganya adalah hak milik sekaligus merupakan harta peninggalan almarhum
Natadipura M.S. alias Tirta yang sah menurut hukum serta jatuh menjadi harta warisan untuk para ahli warisnya termasuk di antaranya adalah para
penggugat tersebut sebagai ahli warisnya kecuali terhadap penggugat yang -
hak warisnya masih terhalang oleh ahli waris yang lebih berhak;
Menyatakan perbuatan Tergugat menguasai dan mengusahai ketiga obyek
sengketa tersebut di atas merupakan perbuatan melanggar hukum;
Memerintahkan Tergugat dan/atau pihak ketiga yang mendapatkan hak untuk
menguasai seluruh atau sebagian dari ketiga obyek sengketa tersebut, baik
dari Tergugat maupun dari pihak lainnya untuk menyerahkan seluruh obyek
sengketa tersebut di atas kepada ahli waris almarhum Natadipura M.S. alias
Tirta melalui para Penggugat tersebut dalam keadaan kosong dan baik -
-
sebagaimana sebelum dikuasainya tanpa syarat apapun;
Menghukum Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tunduk terhadap isi
putusan ini;
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya pemeriksaan perkara ini, yang
hingga kini ditaksir sejumlah Rp. 3.656.000,00 (tiga juta enam ratus lima puluh enam ribu rupiah);
Menolak gugatan Penggugat yang lain dan selebihnya;
Membaca risalah pernyataan permohonan Banding Nomor 09/Pdt.G/2015/
PN.Cbd. tanggal 28 Januari 2016, yang di buat oleh Panitera Pengadilan Negeri Cibadak, yang menerangkan bahwa Pembanding semula Tergugat,
menyatakan
banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Cibadak, Nomor 09/Pdt.G/2015/PN.Cbd. tanggal 21 Januari 2016, dan telah diberitahukan
kepada Terbanding semula
Penggugat pada tanggal 2 Februari 2016, kepada Turut Terbanding I, semula Turut
Tergugat I, pada tanggal 28 April 2016, dan kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 18 Februari 2016;
Memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Tergugat, pada tanggal 1 Juni 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Cibadak pada tanggal 14 Juni 2016, dan memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 20 Juni 2016, dan kepada Turut Terbanding I, II semula Turut Tergugat I, II pada tanggal 20 Juni 2016;
Memperhatikan kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding semula
Penggugat, pada tanggal 27 Juni 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibadak pada tanggal 30 Juni 2016, dan kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Pembanding semula Tergugat pada tanggal 22 Juli 2016; Halaman
32 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Membaca relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara (Inzage)
Nomor
09/Pdt.G/2015/PN.Cbd. Jo. Nomor 383/Pdt.Del/2016/PN.Bdg. yang dibuat oleh Jurusita Pengganti
pada Pengadilan Negeri Bandung Klas IA Khusus, atas perintah
Ketua Pengadilan Negeri tersebut, guna memenuhi permintaan Ketua Pengadilan Negeri
Cibadak
sesuai
dengan
W11.U18/313/HT.04.10/III/2016
suratnya
yang
tanggal
menyatakan
17
telah
Maret
2016
Nomor
memberitahukan
dan
memberi kesempatan masing-masing kepada, Pembanding semula Tergugat pada
tanggal 12 April 2016, kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 17 Maret
2016, kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I, pada tanggal 28 April 2016,
dan kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 30 Maret 2016,
untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 hari, di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cibadak, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat untuk di periksa dalam tingkat banding; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat
telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh undang-undang, oleh karena banding tersebut secara formal dapat diterima;
itu permohonan
Menimbang, bahwa walaupun permohonan untuk pemeriksaan dalam tingkat
banding hanya dimohonkan oleh Pembanding semula Tergugat, akan tetapi
pemeriksaan aquo dalam tingkat banding, harus meliputi dan berlaku juga bagi Tergugat lainnya yang dalam tingkat banding berkedudukan menjadi Turut Terbanding;
Menimbang, bahwa memori banding yang diajukan oleh Pembanding semula
Tergugat, pada pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibadak telah melanggar kompetensi / kewenangan absolute Peradilan Agama, yang pada pokoknya mengatur bahwa
perkara pewarisan bagi Warga Negara yang beragama Islam haruslah diadili dan diputus oleh Pengadilan Agama setempat;
2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibadak telah melanggar Asas Kepastian Hukum, oleh karena Majelis Hakim berpegang teguh pada asas, ahli waris lebih tahu siapa pewarisnya tanpa mempertimbangkan fakta dan keterangan yang disampaikan oleh pihak-pihak lain;
3. Bahwa pertimbangan Hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Cibadak pada halaman 39 paragraf keempat, adalah pertimbangan hukum yang sangat dangkal dan terlalu dipaksakan untuk mem-verifikasi atau mencocokan kesesuaian antara letak/lokasi tanah (data fisik) dengan data yuridis berupa buku letter C; Halaman
33 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Menimbang, bahwa kontra memori banding yang diajukan oleh Terbanding
semula Penggugat, pada pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :
1. Bahwa Judex Factie Pengadilan Negeri Cibadak telah benar dalam menerapkan hukum pembuktian dan memutuskan perkara aquo dan tidak ada kekurangan dalam pertimbangan hukumnya didalam memutus perkara aquo;
2. Bahwa sudah sejak
lama tanah yang dalam perkara ini seharusnya sudah
dikembalikan lagi kepada ahli waris Natadipura Ms Alias Tirta sesuai dengan surat
pengembalian tanah yang dikeluarkan dan dibuat oleh PTPN Cibungur tanggal 7 Juli 1961 yang di tandatangani oleh Administratur PTPN Cibungur yang pada waktu itu dijabat oleh A.Sarifudin;
3. Bahwa
Surat
Kuasa
Khusus
Pembanding
semula
Tergugat
asal
Nomor
SKK/III.2/364/V/2016 tanggal 30 Mei 2016 menurut Terbanding semula Penggugat adalah cacat hukum karena tidak diberikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara;
Menimbang, bahwa untuk menyingkat uraian putusan dalam perkara ini, seluruh
isi memori banding dari Pembanding semula Tergugat dan kontra memori banding dari Terbanding semula Penggugat telah dianggap termaktub dalam putusan ini;
Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti serta mencermati dengan
seksama berkas perkara beserta turunan resmi dari putusan Pengadilan Negeri Cibadak, Nomor 09/Pdt.G/2015/PN.Cbd. tanggal 21 Januari 2016 serta memperhatikan dengan seksama memori banding dari Pembanding semula Tergugat, Majelis Hakim tingkat banding berpendapat sebagai berikut; DALAM EKSEPSI
:
Menimbang, bahwa kesimpulan yang telah diambil oleh Majelis Hakim tingkat
pertama tentang eksepsi Pembanding semula Tergugat dan Para Turut Terbanding semula Para Turut Tergugat sudah tepat dan benar oleh karenanya putusan tersebut
dapat disetujui pada tingkat banding dan segala pertimbangannya diambil alih sebagai pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding dalam memutus tentang eksepsi di tingkat banding ini sebagai pertimbangan sendiri dengan demikian putusan Majelis Hakim tingkat pertama dalam eksepsi ini dapat dikuatkan ; DALAM PROVISI :
Menimbang, bahwa kesimpulan yang telah diambil oleh Majelis Hakim tingkat
pertama tentang Provisi yang dimohonkan oleh Terbanding semula Penggugat, sudah
benar dan tepat oleh karenanya putusan tersebut dapat disetujui pada tingkat banding dan segala pertimbangannya diambil alih sebagai pertimbangan Majelis Hakim tingkat banding dalam memutus tentang Provisi ditingkat banding ini sebagai pertimbangan
sendiri dengan demikian putusan Majelis Hakim tingkat pertama dalam Provisi ini dapat dikuatkan;
Halaman
34 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang, bahwa kesimpulan yang telah diambil oleh Majelis Hakim tingkat
pertama yang mengabulkan gugatan Terbanding semula Penggugat, Majelis Hakim tingkat banding tidak dapat menyetujuinya dengan alasan-alasan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Terbanding semula Penggugat didalilkan sebagai yang
berhak atas tanah terperkara berdasarkan perolehan sebagai ahli waris dari Almarhum NATADIPURA M.S. alias TIRTA ;
Menimbang, bahwa pewaris Almarhum NATADIPURA M.S. alias TIRTA sebagai
pemilik atas tanah sengketa berdasarkan hak adat sebagaimana surat pengibahan atau
penyerahan dari A . SYARIFUDIN sebagai kuasa pengganti Toean Van Wael selaku Administratur di Tjiboengoer pada Tahun 1950 tanggal 7 Juli 1961 (P.16), yang oleh Pembanding semula dikuasai berdasarkan proses nasionalisasi perusahaan Belanda
sebagaimana Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 jo Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1959;
Menimbang, bahwa selain bukti (P.16) sebagai bukti kepemilikan Almarhum
NATADIPURA M.S. alias TIRTA juga surat ketetapan IPEDA atas tanah terperkara yakni P.14 dan P.15 ; Menimbang,
bahwa
tentang
NATADIPURA M.S. alias TIRTA
bukti
Terbanding
sebagai
ahli
waris
dari
masih perlu dikaji kebenarannya karena gugatan
permohonan Terbanding semula Penggugat kepada Pengadilan Agama Cibadak Nomor 3/Pdt.P/1993/PA.Cbd tanggal 18 Agustus 1993 telah ditolak ;
Menimbang, bahwa tentang bukti P.16 memang benar adanya penyerahan
tanah oleh A. SYARIFUDDIN sebagai kuasa dari VAN WEEL selaku Administratur di Tjiboengoer, tidak dapat diyakini sebagai bukti kepemilikan atas tanah tersebut kepada NATADIPURA M.S. alias TIRTA dengan alasan hukum sebagai berikut :
1. Tanah yang diserahkan adalah yang dikuasai oleh Perkebunan Belanda, apa yang menjadi alasan diserahkan kepada perantaraan
A.
SYARIFUDDIN
NATADIPURA M.S. alias TIRTA dengan
sementara
bukti
awal
yang
menerangkan
sebelumnya tanah dimaksud telah diserahkan oleh Almarhum NATADIPURA M.S. alias TIRTA untuk dikuasai oleh Perkebunan Tjiboengoer yang adalah perusahaan
milik Belanda, apalagi sebelumnya yang bersangkutan hanya sebagai pegawai pada perusahaan tersebut ;
2. Kalau benar penyerahan tersebut ada tentunya tidak hanya dengan surat dibawah tangan oleh A. SYARIFUDDIN ;
3. Andaikata benar sebelumnya tanah tersebut milik adat atas nama
NATADIPURA
M.S. alias TIRTA tentu ada bukti penyerahan darinya kepada kebun Tjiboengoer ; Halaman
35 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
4. Penyerahan dibawah tangan tersebut dilakukan sesudah Undang-Undang Nomor
86 Tahun 1958 jo Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1959, tentang Nasionalisasi perusahaan Belanda, tentunya sebelum penyerahan tersebut, tanah terperkara sudah harus masuk yang dinasionalisasi;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, maka bukti P.16 tidak dapat
dijadikan sebagai alas hak dalam hal NATADIPURA M.S. alias TIRTA sebagai miliknya ;
Menimbang, bahwa tentang bukti P.14 dan P.15 tentang surat ketetapan IPEDA
Majelis berpendapat sebagai berikut :
1. P.14 tertanggal 13 Desember 1945, berarti beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Negara RI, perlu dipertanyakan apakah kantor IPEDA pada waktu itu sudah ada ?
2. P.15 Tahun 1954 pada waktu mana masih belum diserahkan kepada SARIJAH tentu masih dikuasai oleh kebun Tjiboengoer, bagaimana SARIJAH atau ahli waris dapat membayar IPEDAnya;
3. Disamping itu surat-surat bukti tersebut patut diragukan keabsahannya karena ada
terlihat tanda-tanda bekas penghapusan tertulis nama NATADIPURA M.S. alias
TIRTA, dan juga ketetapan IPEDA tidak dapat dijadikan sebagai bukti kepemilikan atas tanah objek sengketa;
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, maka bukti P.14,
P.15 dan P.16 tidak dapat diyakini sebagai bukti yang membuktikan keabsahan
kepemilikan atas tanah terperkara pada Almarhum NATADIPURA M.S. alias TIRTA sebagaimana didalilkan oleh Terbanding semula Penggugat;
Menimbang, bahwa demikian juga bukti girik / letter c oleh Mahkamah Agung
dalam putusannya Reg.Nomor 84K/SIP/1973 tanggal 25 Juni 1973 telah dijelaskan bahwa dasarnya girik / letter c bukan merupakan bukti kepemilikan atas tanah tetapi hanya untuk menerangkan siapa yang membayar pajak ;
Menimbang, bahwa juga dari segi kepatutan tidak mungkin seseorang dapat
menguasai tanah adat yang sangat luas seperti tanah yang didalilkan oleh Terbanding
semula Penggugat sebagai milik adat dari Almarhum NATADIPURA M.S. alias TIRTA kecuali sebuah persekutuan Hukum adat;
Menimbang, bahwa juga kalau ditinjau dari dasar gugatan Terbanding semula
Penggugat yang mendalilkan penguasaan Pembanding semula Tergugat atas tanah
sengketa termasuk perbuatan melawan Hukum, hal mana sudah dapat terjawab
oleh bukti yang diajukan oleh Pembanding semula Tergugat dengan adanya bukti Hak Guna Usaha Nomor 86/HGU/DA/1988 tanggal 25 Oktober 1988 (T.I) dimana Pembanding semula Tergugat telah mempunyai alas hak yang sah diakui hukum;
Halaman
secara
36 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
yang
telah
dikemukakan diatas maka Terbanding semula Penggugat tidak dapat membuktikan dasar gugatannya yakni adanya Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Pembanding semula Tergugat dan juga bukti-bukti yang diajukan tidak cukup
mendukung alas hak Terbanding semula Penggugat yang mendalilkan tanah terperkara adalah milik Almarhum NATADIPURA M.S. alias TIRTA, secara hukum;
Menimbang, bahwa oleh karena Terbanding semula Penggugat tidak dapat
membuktikan alas haknya atas tanah terperkara maka, gugatan Terbanding semula Penggugat harus ditolak seluruhnya;
Menimbang, bahwa oleh karena Majelis Hakim tingkat banding menyatakan
gugatan Terbanding semula Penggugat ditolak maka putusan Majelis Hakim tingkat pertama tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Terbanding semula Penggugat
dinyatakan ditolak pada tingkat banding ini, maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini pada kedua tingkat peradilan harus dibebankan kepadanya;
Memperhatikan Undang-undang Nomor 20 Tahun 1947, HIR dan ketentuan
lainnya yang berhubungan dengan pemeriksaan perkara ini;
M E N G A D IL I :
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat ;
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Cibadak, Nomor 09/Pdt.G/2015/PN.Cbd.
tanggal 21 Januari 2016, yang dimohonkan banding tersebut dengan ;
DALAM EKSEPSI :
MENGADILI SENDIRI ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cibadak, Nomor tanggal 21 Januari 2016 ; DALAM PROVISI ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Cibadak, Nomor tanggal 21 Januari 2016 ;
09/Pdt.G/2015/PN.Cbd.
09/Pdt.G/2015/PN.Cbd.
DALAM POKOK PERKARA :
Menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya ;
Membebankan biaya perkara kepada Terbanding semula Penggugat pada kedua tingkat peradilan, untuk tingkat banding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Halaman
37 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.
DEMIKIANLAH diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Jawa Barat pada hari KAMIS tanggal 4 AGUSTUS 2016 oleh kami : H. N E R I S, SH.MH.,
Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Jawa Barat selaku
Ketua Majelis, dengan MARIHOT LUMBAN BATU, SH.MH.,
dan ABID SALEH
MENDROFA, SH., masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan surat
penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat tanggal 1 Juni 2016, Nomor :
259/PEN/PDT/2016/PT.BDG. ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat banding, putusan mana diucapkan pada hari SELASA tanggal 9
AGUSTUS 2016 dalam persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum oleh
Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh EMMY NOVA ELIZAR, SH.MH., Panitera Pengganti, tetapi tanpa hadirnya pihak-pihak yang berperkara.
HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA
Ttd
Ttd
MARIHOT LUMBAN BATU, SH.MH.,
H. N E R I S, SH.MH.,
Ttd ABID SALEH MENDROFA, SH.,
PANITERA PENGGANTI Ttd EMMY NOVA ELIZAR,SH.MH.,
Perincian Biaya : - Materai
- Redaksi
............…….
.....................
- Pemberkasan .................. Jumlah
Rp.
Rp.
6.000,-
5.000,-
Rp. 139.000,-
Rp. 150.000,-
( seratus lima puluh ribu rupiah )
Halaman
38 dari 38 Putusan Nomor 259/Pdt/2016/PT.Bdg.