PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama, berdasarkan permusyawaratan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan terhadap perkara Cerai Gugat antara : PENGGUGAT, umur 22 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kelurahan KTBTG Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut "Penggugat"; melawan TERGUGAT, umur 24 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan tidak bekerja, bertempat tinggal di Kelurahan TERGUGAT Kecamatan
Kotabumi
Kabupaten
Lampung
Utara,
selanjutnya disebut "Tergugat"; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; Telah
mendengar
keterangan
Penggugat
dan
saksi-saksi
di persidangan; DUDUK PERKARA Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 12 Mei 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi, di bawah register Nomor XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tanggal 12 Mei 2016, telah mengajukan gugatan Cerai terhadap Tergugat dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 16 Februari 2014 antara Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan dan telah dicatat oleh Pegawai Pencatat Hal. 1 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Kotabumi sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor XXX/031/II/2014 tanggal 17 Februari 2014; 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orangtua Tergugat di Jl. Poncowolo Lk.01 Kelurahan RJSR Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara selama 2 tahun; 3. Bahwa, selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak yang diberi nama PDA binti TERGUGAT, umur 1 tahun 5 bulan; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukunrukun saja namun sejak 2015 setelah itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran antara lain disebabkan Tergugat dari awal menikah tidak pernah memberi nafkah, dikarenakan Tergugat malas bekerja; 5. Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada tanggal 12 Maret 2015 disebabkan masalah ekonomi Tergugat malas untuk bekerja, dan apabila Penggugat menyuruh Tergugat untuk bekerja Tergugat malah marah-marah, sejak saat itu sampai sekarang Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal dan selama itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa,
Penggugat
telah
berupaya
bersabar
mengatasi
untuk
mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan jalan musyawarah baik secara sendiri maupun melalui keluarga namun tidak berhasil; 7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho dan tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud untuk bercerai dengan Tergugat tidak sanggup lagi berumah tangga di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa Penggugat tidak mempunyai pekerjaan ataupun penghasilan sedangkan Tergugat tidak meninggalkan harta untuk biaya hidup Penggugat, maka untuk itu Penggugat mohon dibebaskan dari membayar biaya perkara ini (Prodeo);
Hal. 2 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Penggugat untuk berperkara secara cuma-cuma (Prodeo); 2. Mengabulkan gugatan Penggugat; 3. Menyatakan perkawinan Penggugat dengan Tergugat putus karena perceraian; 4. Membebaskan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Penggugat telah
hadir di persidangan sedangkan Tergugat tidak hadir, dan tidak pula mengutus orang lain sebagai wakil/kuasanya meskipun menurut berita acara panggilan dari Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Kotabumi tanggal 18 Mei 2016 yang dibacakan di depan sidang telah dipanggil secara resmi dan patut, sedang tidak ternyata bahwa tidak hadirnya itu disebabkan suatu halangan yang sah; Bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut; namun demikian Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan cara menasehati Penggugat namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa
untuk
meneguhkan
dalil
gugatannya,
Penggugat
telah
mengajukan bukti tertulis berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan
Agama
Kecamatan
KTB,
Kabupaten
Lampung
Utara,
Nomor
XXX/031/II/2014 tanggal 17 Februari 2014, Bukti surat tersebut telah diberi Hal. 3 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
meterai cukup dan telah dicocokkan dengan aslinya yang ternyata sesuai, lalu oleh Ketua Majelis diberi tanda P; Bahwa selain itu Penggugat juga menguatkan dalil gugatannya dengan mengajukan saksi-saksi yaitu : 1. SAKSI I, umur 58 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan buruh serabutan, tempat tinggal di Kelurahan SRBSK Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi merupakan tetangga, sekaligus ketua RT Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menikah kurang lebih selama 2 tahun; Bahwa selama berumah tangga mereka tinggal di orang tua Penggugat, lalu tinggal di rumah orang tua Tergugat di RJSR; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak, yang berumur 1,5 tahun; Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baikbaik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa saksi pernah satu kali melihat Penggugat dan Tergugat bertengkar, sekitar 1 bulan lalu; Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; Bahwa selama ini Tergugat kerja serabutan, seperti tukang ojek dan buruh tani, namun lebih banyak menganggur; Bahwa selama ini orang tua Tergugat yang menanggung biaya hidup Penggugat; Bahwa akibat pertengkaran tersebut, Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih selama 3 bulan, karena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya;
Hal. 4 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa selama pisah, Tergugat kadang masih datang ke tempat Penggugat, namun hanya menemui anak Penggugat dan Tergugat; Bahwa pihak keluarga sudah sering merukunkan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil; 2. SAKSI II, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan buruh, tempat tinggal di Kelurahan SRBSK Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara, di depan persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan kenal dengan Tergugat sebagai suami sah Penggugat; Bahwa saksi kakak ipar Penggugat; Bahwa saksi hadir pada pernikahan Penggugat dan Tergugat; Bahwa selama berumah tangga mereka tinggal di orang tua Penggugat, lalu tinggal di rumah orang tua Tergugat di RJSR; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak, yang berumur 1,5 tahun; Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baikbaik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran; Bahwa saksi tidak pernah melihat sendiri Penggugat dan Tergugat bertengkar, namun Penggugat selalu cerita kepada saksi bahwa rumah tangga mereka sering terjadi pertengkaran; Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat; Bahwa selama ini Tergugat tidak punya pekerjaan sama sekali, karena memang tidak punya keinginan untuk bekerja; Bahwa selama ini orang tua Tergugat yang menanggung biaya hidup Penggugat; Bahwa saksi mengetahui perilaku Tergugat suka melamun dan banyak bengong;
Hal. 5 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Bahwa akibat pertengkaran tersebut, Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih selama 3 bulan, karena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya; Bahwa selama pisah, Tergugat kadang masih datang ke tempat Penggugat, namun hanya menemui anak Penggugat dan Tergugat; Bahwa pihak keluarga sudah sering merukunkan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Bahwa atas keterangan 2 (dua) orang saksi tersebut di atas, Penggugat menyatakan menerima dan tidak keberatan; Bahwa Penggugat mengajukan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya untuk bercerai dengan Tergugat dan mohon putusan; Bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian dalam putusan ini, maka ditunjuk semua peristiwa hukum yang tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang selanjutnya dianggap termuat dalam putusan ini; PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa mediasi atas perkara ini tidak bisa dilaksanakan karena menurut Peraturan Mahkamah Agung R I Nomor 1 Tahun 2016 mediasi mengharuskan kehadiran kedua belah pihak yang berperkara, sedang Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Penggugat agar mau bersabar dan membatalkan niatnya untuk bercerai namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat mendalilkan bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja namun sejak tahun 2015 itu sudah tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat dalam surat gugatan Penggugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Hal. 6 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa terhadap dalil gugatan Penggugat tersebut, Tergugat tidak menjawab karena Tergugat tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Kotabumi telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Tergugat harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg., pemeriksaan perkara ini dilakukan tanpa hadirnya Tergugat; Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil gugatannya, Penggugat telah mengajukan alat bukti
tertulis P berupa Fotokopi Buku Kutipan Akta
Nikah, yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dan bermaterai cukup serta telah dicocokkan dengan aslinya, sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 301 ayat (1) dan (2) R.Bg. jo. Pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang Dikenakan Bea Materai, maka Majelis Hakim menilai alat bukti tertulis tersebut dinyatakan sah sebagai alat bukti, maka alat bukti tersebut merupakan bukti otentik mempunyai nilai pembuktian yang sempurna mengikat dan menentukan dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Penggugat terbukti masih terikat dalam perkawinan yang sah dengan Tergugat, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadirkan oleh Penggugat, telah memenuhi syarat sebagai saksi dan merupakan orang dekat Penggugat, maka hal ini telah memenuhi ketentuan Pasal 76 ayat (1) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi tersebut di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan di depan sidang, seorang demi seorang dan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian dan ada relevansinya dengan perkara a quo, sehingga sesuai dengan ketentuan Pasal 307 - 309 R.Bg.
Hal. 7 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
karenanya keterangan saksi-saksi tersebut dapat dipertimbangkan dalam perkara ini; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat yang dikuatkan dengan bukti tertulis P dan keterangan 2 (dua) orang saksi, maka dapat diperoleh fakta hukum sebagai berikut : -
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri sah yang menikah pada tanggal 16 Februari 2014;
-
Bahwa selama berumah tangga mereka tinggal di orang tua Penggugat, lalu tinggal di rumah orang tua Tergugat di RJSR;
-
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah dikaruniai 1 orang anak, yang berumur 1,5 tahun;
-
Bahwa awalnya keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat baik-baik saja, namun sekarang sudah tidak harmonis lagi karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;
-
Bahwa penyebab pertengkaran karena Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;
-
Bahwa Tergugat tidak punya pekerjaan tetap;
-
Bahwa selama ini orang tua Tergugat yang menanggung biaya hidup Penggugat;
-
Bahwa akibat pertengkaran tersebut, Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah kurang lebih selama 3 bulan, karena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya;
-
Bahwa selama pisah, Tergugat kadang masih datang ke tempat Penggugat, namun hanya menemui anak Penggugat dan Tergugat;
-
Bahwa pihak keluarga sudah sering merukunkan Penggugat dan Tergugat, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dalam petitum surat gugatannya pada
pokoknya menuntut agar Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, maka akan dipertimbangkan sebagai berikut :
Hal. 8 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa menurut Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan bahwa untuk melakukan suatu perceraian harus ada cukup alasan dimana suami istri tidak akan dapat hidup rukun sebagai suami istri dan pengadilan telah berusaha dan tidak berhasil merukunkan kedua belah pihak, dan selanjutnya dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl) menegaskan salah satu alasan perceraian yaitu adanya perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus antara suami istri dan tidak ada harapan lagi untuk kembali rukun; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang menyatakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat saat ini sudah tidak rukun lagi, karena sering terjadi pertengkaran yang disebabkan Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat, maka Majelis Hakim menilai bahwa fakta yang menyatakan Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran ternyata telah sesuai dengan ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tetang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum lslam (KHl); Menimbang, bahwa selanjutnya terbukti pula adanya fakta bahwa akibat dari perselisihan yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat, keduanya telah pisah tempat tinggal selama 3 bulan, karena Penggugat pulang ke rumah orang tuanya dan selama berpisah Tergugat kadang masih datang ke tempat Penggugat, namun hanya menemui anak Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa pihak keluarga sudah berusaha menasehati Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun tidak berhasil. Selain itu selama dalam proses persidangan, Penggugat selalu menunjukkan sikap dan tekadnya untuk bercerai serta tidak ada kemauan untuk mempertahankan rumah tangganya, maka dengan adanya fakta tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada harapan untuk rukun kembali. Oleh karena itu fakta-fakta tersebut telah memenuhi unsur-unsur terjadinya perceraian, sebagaimana pada ketentuan Pasal 39
Hal. 9 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, sehingga rumah tangga tersebut dapat simpulkan juga sebagai rumah tangga yang pecah (broken marriage); Menimbang, bahwa dalam rumah tangganya yang sudah pecah tersebut, dapat dinilai bahwa Penggugat dan Tergugat sudah tidak mempunyai rasa saling mencintai, hormat-menghormati, setia dan memberi bantuan lahir batin, dimana rasa cinta, hormat-menghormati, setia dan saling memberi bantuan lahir batin yang merupakan sendi dasar dan menjadi kewajiban suami isteri dalam hidup berumah tangga (vide: Pasal 33 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 77 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam), sedangkan tujuan perkawinan pada dasarnya untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal sebagaimana dimaksud Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 atau rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam Alqur’an surat Ar-Rum ayat (21) jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI). Namun tidak dapat diwujudkan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat sehingga perceraian bagi Penggugat dan Tergugat adalah merupakan jalan yang lebih baik daripada mempertahankan rumah tangganya,
sebab
rumah
tangga
yang
sudah
pecah
apabila
tetap
dipertahankan maka akan lebih banyak menimbulkan penderitaan-penderitaan daripada kemaslahatan, baik bagi Penggugat maupun Tergugat, sehingga dalam hal ini dapat terapkan Hadis Nabi Muhammad SAW, yang dijadikan dalil oleh Majelis Hakim dalam pendapatnya yang berbunyi :
ﻻ ﺿﺮر و ﻻ ﺿﺮ ا ر Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak boleh pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” . Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat harus dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat;
Hal. 10 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat beralasan dan tidak melawan hukum, sedang Tergugat tidak pernah hadir di persidangan meskipun telah dipanggil secara sah dan patut dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat tersebut karena alasan yang sah menurut hukum, maka berdasarkan ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. gugatan Penggugat dapat diputus dengan tanpa hadirnya Tergugat (Verstek); Menimbang, bahwa Penggugat mengajukan perkara secara cuma-cuma (prodeo) dengan Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Lurah KTBTG
Nomor
XXX/313/68-LU/2016,
tertanggal
12
Mei
2016,
maka
berdasarkan Pasal 9 Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dan Penetapan Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Nomor : XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tertanggal 12 Mei 2016 serta Surat Keputusan Kuasa
Pengguna
Anggaran
Pengadilan
Agama
Kotabumi
Nomor
:
XXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm tertanggal 12 Mei 2016, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Negara melalui DIPA Pengadilan Agama Kotabumi; Mengingat, segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menjatuhkan talak satu ba'in sughro Tergugat terhadap Penggugat; 4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan KTB Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan biaya perkara kepada negara melalui DIPA Pengadilan Agama Kotabumi tahun 2016 sejumlah Rp 136.000,- (Seratus tiga puluh enam ribu rupiah);
Hal. 11 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016 Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Syakban 1437 Hijriyah, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I. sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMMAD MU’MIN, S.H.I., M.H. dan AHMAD SATIRI S.Ag., M.H. sebagai hakim-hakim Anggota serta diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para hakim Anggota serta didampingi oleh AGUS DIANNINGSIH S.H. sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
1.
Hakim Anggota
Ketua Majelis
Dto Ttd. H. MOHAMMAD MU’MIN, S.H.I., M.H.
Dto Ttd. ALI MUHTAROM, S.H.I., M.H.I.
Dto
2.
AHMAD SATIRI S.Ag., M.H. Panitera Pengganti Dto Ttd. AGUS DIANNINGSIH S.H.
Perincian Biaya: : Rp. 1. Biaya Proses 50.000,: Rp. 2. Biaya Panggilan 80.000,: Rp. 3. Biaya meterai 6.000,: Rp. 136.000,Jumlah (Seratus tiga puluh enam ribu rupiah)
Hal. 12 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm
Tanjung Redeb, ……………………. Disalin sesuai dengan aslinya Panitera,
Drs. Sudarno, SH., MH.
Hal. 13 dari 13 hal. Put. NoXXXX/Pdt.G/2016/PA.Ktbm