PUTUSAN Nomor : 283/PDT/2014/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :
PEMBANDING, lahir tanggal 15 Juli 1984, umur 29 tahun, pekerjaan PNS (Pegawai Puskesmas Bukit Lawang), agama Kristen, tinggal di Perumnas Bahorok Permai, Lingkungan Berdikari, Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat (Kode Pos 20774), selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula TERGUGAT; Lawan:
TERBANDING, tempat lahir Perdamaean, tanggal 30 Oktober 1986, agama Kristen, pekerjaan Bidan, alamat Dusun VI Kebun Jati, Kelurahan/ Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula PENGGUGAT;
Pengadilan Tinggi tersebut; Telah membaca berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan nomor : 07/Pdt.G/2014/PN.Stb surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut; TENTANG DUDUK PERKARA Membaca, surat gugatan Penggugat tertanggal tanggal 03 Maret 2104 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Stabat pada tanggal 03 Maret 2014 dalam Register Nomor: 07/Pdt.G/2014/PN-Stb, mengemukakan sebagai berikut : 1.
Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami-istri dan telah melaksanakan perkawinan secara sah di Gereja GBKP Pantai Barat Klasis Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 1 dari 16 Hal.
Medan Kampung Lalang pada tanggal 5 Desember 2013 dan perkawinan tersebut telah dicatatkan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 1463/U/MDN/2013 tertanggal 5 Desember 2013; 2.
Bahwa dalam usia perkawinan Penggugat dan Tergugat yang relatif singkat,
semula
Penggugat
mengharapkan
dapat
berjalan
dengan
harmonis, rukun, bahagia dan saling menghormati sebagaimana layaknya pasangan suami-istri yang baru menikah; 3.
Bahwa bagi seorang istri dalam suatu perkawinan sangat mendambakan mendapatkan seorang anak sebagai penerus keturunan;
4.
Bahwa harapan Penggugat untuk mendapatkan seorang anak dari Tergugat sebagai penerus keturunan menjadi hampa, karena suami Penggugat tidak dapat melakukan hubungan suami-istri dikarenakan sesuatu penyakit yang di deritanya;
5.
Bahwa Penggugat telah berusaha membujuk Tergugat untuk memeriksakan penyakitnya ke Dokter, namun Tergugat mengatakan bahwa dirinya sehat, tetapi kalau Penggugat mengajak Tergugat untuk melakukan hubungan suami-istri, dalam bercumbu Tergugat tidak dapat melakukan ereksi dan penetrasi yang sempurna, sehingga Penggugat menjadi kesal karena sejak menikah tanggal 5 Desember 2013 Penggugat dan Tergugat belum pernah melakukan hubungan suami-istri;
6.
Bahwa Penggugat juga telah meminta kepada Pendeta yang menikahkan kami untuk memberi nasehat kepada Tergugat, agar dia bersedia memeriksakan dirinya ke Dokter, namun Tergugat telah salah menilai niat baik Penggugat, bahkan Tergugat menuduh Penggugat mencemarkan nama baiknya dan keluarganya, sehingga menjadi keributan dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat serta keluarga Penggugat dan Tergugat;
7. Bahwa karena Penggugat telah meminta bantuan dari Pendeta untuk membujuk Tergugat mau berobat memeriksakan ke dokter tetapi Tergugat dan keluarganya telah menuntut Penggugat dan keluarga agar membayar ganti rugi atas pesta yang telah dilaksanakan di rumah Tergugat sebesar Rp.40.000.000,- atas pencemaran nama baik Tergugat dan keluarganya; 8.
Bahwa Penggugat mengatakan bahwa keluarga Penggugat juga telah melaksanakan resepsi pernikahan dirumah Penggugat dan sudah tentu banyak mengeluarkan biaya;
9.
Bahwa akibat terjadinya tuntut menuntut antara keluarga Tergugat dengan Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 2 dari 16 Hal.
keluarga Penggugat, maka Penggugat terpaksa meninggalkan rumah Tergugat dan kembali ke rumah orang tua Penggugat; 10.
Bahwa sejak Penggugat kembali kerumah orang tua Penggugat, Tergugat tidak pernah datang menjenguk Penggugat dan tidak pula memberi nafkah hidup Penggugat;
11.
Bahwa keluarga Penggugat telah berusaha untuk mau kembali kepada Tergugat dalam pertemuan keluarga antara Penggugat dan Tergugat, namun Tergugat maupun keluarganya tidak mau untuk mengadakan perdamaian antara Penggugat dan Tergugat, dan memeriksakan ke dokter, apabila sakit diobatkan, tetapi malah menuntut uang;
12.
Bahwa dari beberapa kejadian tersebut, Penggugat menyimpulkan bahwa perkawinan Penggugat dengan Tergugat tidak dapat dipertahankan lagi dan Penggugat memilih untuk berpisah dengan Tergugat, karena menurut Penggugat, Tergugat tidak mampu menjadi seorang suami yang baik, yang dapat memberikan keturunan kepada Penggugat, karena Tergugat mempunyai penyakit impoten, dan Tergugat bukan sosok suami yang dapat melindungi istri dan memberikan kebahagian lahiriah dan bathiniah, karenanya menurut Penggugat tidak perlu dipertahkan dan harus diakhiri dengan bercerai;
13.
Bahwa karena Penggugat mumpung masih mudah, jika ternyata Bapak Ketua Pengadilan Negeri Stabat melalui Majelis Hakim yang memeriksa perkara
ini mengabulkan
gugatan
Penggugat
dengan
menyatakan
perkawinan Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian, Penggugat masih menginginkan untuk berumah tangga dengan laki-laki lain, untuk itu mohon dinyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta merta (uit voerbaar bij voorraad) meskipun ada upaya hukum verzet, banding atau kasasi; Berdasarkan seluruh uraian dan dalil dalil Penggugat tersebut diatas, bersama ini Penggugat dengan segala kerendahan hati memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Stabat melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara gugatan ini memanggil pihak yang berperkara untuk hadir di Pengadilan Negeri Stabat pada hari yang telah ditentukan untuk itu dan mengadilinya dengan memberi putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut: a.
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
b.
Menyatakan sah menurut hukum perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan di Gereja GBKP Pantai Barat Klasis Medan Kampung Lalang pada tanggal 5 Desember 2013 dan perkawinan tersebut Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 3 dari 16 Hal.
telah dicatatkan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor: 1463/U/MDN/2013 tertanggal 5 Desember 2013; c.
Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilaksanakan di Gereja GBKP Pantai Barat Klasis Medan Kampung Lalang pada tanggal 5 Desember 2013 dan perkawinan tersebut telah dicatatkan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor: 1463/U/MDN/2013 tertanggal 5 Desember 2013 Putus karena Perceraian;
d.
Menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu dengan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) meskipun ada upayan hukum Verzet, banding atau kasasi;
e.
Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;
Atau apabila Bapak Ketua Pengadilan Negeri Stabat melalui Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et Bono);
Membaca tambahan gugatan Penggugat pada tanggal 7 Mei 2014 sebagai berikut : Pada Posita Gugatan : -
Bahwa karena perkawinan Penggugat dengan Tergugat dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Medan, sesuai Kutipan Akta
Perkawinan Nomor: 1463/U/MDN/2013, tertanggal 5 Desember 2013, maka apabila gugatan Penggugat dikabulkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat dengan menyatakan bahwa perkawinan antara Penggugat dengan Tergugat Putus karena perceraian, supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Stabat memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Stabat untuk mengirimkan sehelai
salinan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Stabat
kepada
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan untuk dicatatkan dalam daftar perceraian antara Penggugat dengan Tergugat dalam suatu Akta yang ditentukan untuk itu; Tambahan pada Petitum Gugatan : -
Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Stabat atau yang ditunjuk untk itu, untuk mengirimkan sehelai sehelai salinan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan
Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 4 dari 16 Hal.
untuk dicatatkan perceraian antara Penggugat dan Tergugat dalam suatu akta yang ditentukan untuk itu;
Membaca jawaban tertanggal 14 Mei 2014 dari Tergugat yang telah memberikan jawaban dipersidangan yang pada pokoknya sebagai berikut : Bahwa
T e r gugat membantah seluruh dalil-dalil yang dikemukakan
Penggugat, k e c u a l i t erhadap hal-hal yang diakui secara tegas oleh Penggugat, adapun bantahan Tergugat dalil demi dalil adalah sebagai berikut : 1.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 1 Penggugat pada halaman 1: Bahwa oleh karena Penggugat mengakui secara tegas dalam dalil ini, sehingga Tergugat tidak akan membantah dalil ini, akan tetapi menurut keyakinan yang dianut pemeluk agama Kristen bahwa perkawinan dapat putus karena kematian sedangkan menurut hukum (Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Jo. PP No. 9 Tahun 1975) putusnya perkawinan dapat terjadi karena perceraian bila ada alasan hukum yang kuat dan apabila tidak ada alasan yang sah menurut hukum maka gugatan perceraian tersebut harus ditolak atau setidaknya tidak dapat diterima.
2.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 2 Penggugat pada halaman 2: Bahwa, Penggugat terlampau premature/dini menilai perkawinan Penggugat dan Tergugat dalam usia perkawinan Penggugat dan Tergugat yang relative singkat
(baru
beberapa
hari),
dimana
Penggugat
dalam
dalilnya
menyatakan seolah-olah perkawinan Penggugat dan Tergugat tidak harmonis, tidak rukun, tidak bahagia dan tidak saling menghormati, padahal faktanya dalam perkawinan Penggugat dan Tergugat yang relative singkat tersebut Tergugat sangat menghormati Penggugat sebagai seorang istri atau wanita, dimana Tergugat selalu menuruti apa yang menjadi keinginan Tergugat, ini Tergugat lakukan karena Tergugat sangat mencintai dan mengasihi Penggugat, dan selama perkawinan tersebut antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah bertengkar / cekcok dan hidup rukun dalam kebahagian, karena menurut Tergugat Perkawinan adalah ikatan lahir batin seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1 UU RI No. 1 Tahun 1974). 3.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 3 Penggugat pada halaman 2. Bahwa, Penggugat dalam dalilnya menyatakan dalam perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sangat mendambakan seorang anak sebagai penerus keturunan, Tergugat menyatakan bahwa keinginan Tergugat ini Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 5 dari 16 Hal.
sangat mustahil karena antara Tergugat dan Penggugat belum pernah melakukan hubungan suami istri sehingga tidaklah mungkin Penggugat dan Tergugat mendapat keturunan, karena Penggugat tidak pernah memberi kesempatan kepada Tergugat untuk melakukan hubungan suami istri, dan Tergugat yakin bila Penggugat mau kembali bersatu dengan tergugat dan saling mencintai dengan Tergugat, Tergugat akan memberikan keturunan kepada Penggugat, karena Tergugat juga sangat mendambakan keturunan, sehingga alasan Penggugat mengajukan perceraian dengan alasan Tergugat tidak bisa memberikan keturunan (Pasal 19 huruf e PP No. 9 Tahun 1975) tidak berdasarkan alasan hukum yang sah dan belum bisa Penggugat buktikan secara medis dan labortorium dipersidangan , sehingga sudah selayaknya Majelis Hakim yang mulia menolak alasan Penggugat ini dan menolak gugatan Penggugat atau setidaknya menyatakan gugatan tidak dapat diterima. 4.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 4 Penggugat pada halaman 2. Bahwa, dalam dalilnya Penggugat menyatakan bahwa Tergugat tidak dapat memberikan keturunan kepada Penggugat, karena Tergugat tidak bisa melakukan hubungan suami istri karena Tergugat menderita suatu penyakit, pernyataan Penggugat ini tidak mengandung kebenaran sama sekali atau tidak mengandung fakta sebenarnya, karena Penggugat terlampau dini/cepat menarik kesimpulan pada diri Tergugat tanpa adanya uji medis dan laboratorium, sehingga dengan ini Tergugat membantah secara tegas pernyataan
Penggugat
tersebut,
juga
Tergugat
memohon
kepada
Penggugat untuk membuktikan dalil gugatan ini dalam persidangan, karena fakta sebenarnya Tergugat merasa mampu untuk melakukan hubungan suami istri dengan Penggugat, hanya saja Penggugat tidak sabar serta memberi kesempatan kepada Tergugat untuk melakukan hal tersebut, karena terus terang saja Tergugat belum pernah berhubungan intim dengan wanita dan sampai saat ini Tergugat masih perjaka sehingga wajar saja Tergugat belum punya pengalaman melakukan hubungan suami istri. Oleh karena alasan Penggugat mengajukan gugatan cerai kepada Tergugat adalah karena Tergugat tidak bisa memberikan keturunan (Pasal 19 huruf e PP No. 9 Tahun 1975), maka sudah jelas dalil Penggugat ini premature dan tanpa fakta, sehingga sudah sepantasnya Majelis Hakim menolak gugatan cerai Penggugat karena usia perkawinan Penggugat dan Tergugat baru beberapa hari. 5.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 5 Penggugat pada halaman 2. Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 6 dari 16 Hal.
Bahwa, Penggugat menyatakan dalam dalilnya Penggugat berusaha membujuk Tergugat memeriksakan penyakit Tergugat ke Dokter dengan alasan saat Penggugat mengajak tergugat melakukan hubungan suami istri, dalam bercumbu tergugat tidak dapat ereksi dan melakukan penetrasi dan Penggugat
menjadi kesal kepada Tergugat
karena belum
pernah
melakukan hubungan suami isteri, bahwa pernyataan Penggugat itu tidak benar dan tidak mengandung kebenaran sama sekali karena yang mengajak berhubungan istri adalah selalu tergugat, dimana pada tanggal 6 Desember 2013 malam setelah pesta adat perkawinan Penggugat dan Tergugat, Tergugat mengajak Penggugat berhubungan intim, tetapi ditolak oleh Penggugat dengan alasan capek dan Tergugat menurut dan tidak mau memaksa, juga pada tanggal 7 Desember 2013 Tergugat mengajak Penggugat berhubungan suami istri dan inipun ditolak Penggugat dengan alasan jangan di sini (rumah orang tua Tergugat) nanti aja di Rumah Penggugat dan Tergugat yang di Bahorok, kemudian pada tanggal 8 Desember 2013 Tergugat juga yang mengajak Penggugat melakukan hubungan suami istri namun Penggugat menolak dengan alasan lagi datang bulan, dan Penggugat meminta Tergugat agar sabar selama seminggu, sehingga kesimpulannya Penggugat tidak memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk melakukan hubungan suami istri selama Tergugat dan Penggugat masih serumah, dan juga Tergugat menyatakan tidak memiliki penyakit tidak bisa ereksi dan tidak bisa melakukan penetrasi, karena Tergugat merasa sehat dan normal sebagai laki-laki dan ini dapat saya buktikan kepada Penggugat kapan saja jika Penggugat mau dan bersedia melakukannya. 6.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 6 Penggugat pada halaman 2. Bahwa, Penggugat menyatakan dalam dalilnya meminta kepada Pendeta yang memberkati Penggugat dan Tergugat untuk memberi nasihat kepada Tegugat agar bersedia memeriksakan diri ke dokter, bahwa Penggugat dalam dalilnya ini terlampau dini melibatkan pihak III (pendeta) dalam urusan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, seharusnya Penggugat membicarakan masalah yang ada dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat kepada keluarga Tergugat untuk menyelesaikannya bukan kepada pihak III atau orang lain, apalagi yang berkenaan masalah yang sangat pribadi, sehingga hal inilah menyebabkan yang seharusnya bukan suatu masalah besar akhirnya menjadi suatu masalah besar karena pihak lain telah ikut campur dalam urusan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 7 dari 16 Hal.
bahwa Tergugat juga sangat mendambakan dapat berhubungan suami istri dengan Penggugat, tetapi Penggugat selalu menolak dengan berbagai alasan, akan tetapi karena Tergugat sangat mencintai Penggugat, Tergugat selalu sabar sampai penggugat bersedia, dan tidak mau memaksakan hasratnya ke pada Tergugat, dan hal inilah yang mungkin disalah artikan oleh Penggugat bahwa Tergugat tidak agresif dan menuduh tidak dapat ereksi (Impoten), tuduhan ini memang terlampau kejam dan membuat malu Tergugat pada keluarga Tergugat maupun masyarakat, tetapi Tergugat tidak sakit hati sampai saat ini dan telah memaafkan Penggugat karena Tergugat sangat mencintai Penggugat dan ingin kembali bersatu dengan Penggugat dalam membina rumah tangga yang bahagia yang taat menjalankan aturan agama. 7.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 7 Penggugat pada halaman 2-3. Bahwa, Penggugat menyatakan dalam gugatanya karena meminta bantuan Pendeta untuk membujuk Tergugat memeriksakan kedokter, keluarga Tergugat menuntut penggugat membayar ganti rugi biaya perkawinan yang dilakukan oleh Pihak Tergugat dan atas pencemaran nama baik tergugat, atas
dalil
tersebut
Tergugat
menyatakan
sangatlah
tidak
pantas
menyampaikan masalah yang sangat pribadi seperti di atas kepada seorang pendeta atau kepada orang lain, karena yang pantas Penggugat sampaikan/minta tolong kepada seorang pendeta apabila Tergugat bermasalah dengan keagamaan, contohnya Tergugat menyimpang dari norma agama, maka Penggugat dapat meminta tolong kepada Pendeta untuk membimbing Tergugat menjadi orang yang taat beragama, tetapi faktanya Tergugat dalam beragama tidak ada masalah atau taat dalam menjalankan aturan agama, memang dalam hal ini Penggugat sangat merugikan Tergugat secara materi dan immaterial dimana Tergugat telah banyak mengeluarkan biaya untuk pesta perkawinan dan Tergugat menjadi malu dimuka keluarga dan masyarakat baik dilingkungan kerja Tergugat maupun dilingkungan tempat tinggal Tergugat, karena dalam hal ini Penggugat mempermainkan lembaga perkawinan yang sangat suci dengan mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Negeri Stabat tanpa alasan hukum yang sah atau dasar hukum yang kuat padahal Tergugat tidak memiliki kesalahan kepada Penggugat untuk dijadikan alasan diajukannya gugatan cerai, seharusnya Tergugat mengajukan gugatan ganti rugi ke Pengadilan Negeri Stabat, tetapi hal ini tidak akan Tergugat lakukan karena Tergugat sangat mencintai Penggugat dan berharap antara Penggugat dan Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 8 dari 16 Hal.
Tergugat dapat rukun kembali dan saling memaafkan juga bersama-sama mewujudkan rumah tangga yang bahagia dan mengarungi bahtera rumah tangga bersama-sama, dan Perlu Penggugat ketahui saat pendeta memberkati perkawinan Penggugat dan Tergugat menyatakan bahwa perkawinan antara penggugat dan Tergugat tidak bisa diputuskan oleh manusia, karena apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia kecuali oleh kematian dan inilah keyakinan dan ajaran bagi orang memeiuk agama Kristen dan bila hal itu dilanngar berarti Penggugat telah melawan/melanggar aturan/hukum Tuhan dan itu merupakan suatu dosa. 8.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 8 Penggugat pada halaman 3. Bahwa,
Penggugat
menyatakan
dalam
dalilnya
Penggugat
juga
melaksanakan sukuran / pesta pernikahan dirumah Penggugat dan banyak mengeluarkan biaya, bahwa terhadap dalil ini Tergugat menyatakan bahwa biaya sukuran di rumah Penggugat tidak menelan biaya sebesar biaya Pesta
yang
dilaksanakan
oleh
Tergugat,
dimana
Tergugat
harus
menyiapkan acara pemberkatan pernikahan digereja, pesta adat lengkap di salah satu jambur yang ada di Medan dan biaya-biaya lainnya, sementara Penggugat hanya mengadakan sukuran di rumah orang tua Penggugat di Desa Halaban yang sudah tentu tidak memakan banyak biaya, disini Tergugat memohon kepada Penggugat jangan lagi membicarakan materi yang keluar selama ini, tetapi mari kita pikirkan kebahagian dan keutuhan rumah tangga Penggugat dan Tergugat, jangan sampai retak karena salah pengertian dan ego Penggugat dan Tergugat. 9.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 9 Penggugat pada halaman 3. Bahwa, Penggugat mendalilkan akibat tuntutan keluarga Tergugat kepada Penggugat, terpaksa Penggugat meninggalkan rumah Tergugat dan kembali ke rumah orang tua Penggugat, bahwa dalil Penggugat tersebut tidak benar dan bukan berdasarkan fakta sebenarnya, karena fakta sebenarnya adalah Pengugat dan Tergugat menikah pada tanggal 5 Desember 2013 di Medan dan tinggal di rumah orang tua Tergugat di Medan, dan pada tanggal 10 Desember 2013 Penggugat dengan alasan ingin membantu persiapan pesta sukuran Penggugat dan Tergugat di rumah orang tua Penggugat yang akan diadakan pada tanggal 14 Desember 2013 permisi kepada Tergugat pulang ke Desa Halaban Kec. Besitang, Kab. Langkat, padahal sebelumnya antara Penggugat dan Tergugat sudah berjanji akan berangkat ke rumah orang tua Penggugat di Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 9 dari 16 Hal.
Desa Halaban pada tanggal 13 Desember 2013 untuk keperluan acara tersebut, dan setelah pesta sukuran tersebut Penggugat tidak mau diajak pulang ke rumah orang tua Tergugat di Medan maupun ke rumah impian Pengugat dan Tergugat di Bahorok yang telah tergugat beli untuk Istana kecil Penggugat dan Tergugat dalam mengarungi bahtera rumah tangga Penggugat dan Tergugat dengan alasan yang tidak jelas, memang perkawinan Penggugat dan Tergugat karena dijodohkan pihak keluarga akan tetapi yang mengajak Tergugat untuk menikah adalah Penggugat dan antara Penggugat dan Tergugat sudah berpacaran selama ± 7 (tujuh) bulan, sehingga Tergugat juga heran tanpa alasan hukum yang sah dan jelas Penggugat mengajukan gugatan cerai. 10.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 10 Penggugat pada halaman 3. Bahwa, dalam dalilnya Penggugat menyatakan kembali ke rumah orang tua Penggugat dan Tergugat tidak pernah datang menjenguk Penggugat dan tidak pula memberi nafkah hidup kepada Penggugat, bahwa tergugat menyatakan dalil Penggugat tersebut tidak benar dan tanpa fakta, faktanya adalah setelah pesta di rumah orang tua Penggugat pada tanggal 14 Desember 2013, Tergugat pulang ke rumah orang tua Tergugat di Medan sendirian sementara Penggugat tetap tinggal di rumah orang tuanya di Desa Halaban dan berjanji akan pulang ke rumah orang tua Tergugat pada tanggal 16 Desember 2013, tetapi setelah ditelepon dan ditungggu Penggugat tidak datang-datang juga ke rumah orang tua Tergugat atau kerumah Penggugat dan Tergugat di Bahorok, akhirnya pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2013, Tergugat, orang tua Tergugat dan adik Tergugat berangkat dari Medan menuju desa Halaban dengan maksud menjemput Penggugat, sesampai disana ± Jam: 16.00 WIB Tergugat bertemu dengan orang tua Penggugat perempuan, Adik mertua Tegugat laki-laki bersama istrinya sementara Penggugat menghindar dan tidak berada di sana, kemudian Tergugat terus menunggu Penggugat sampai Penggugat pulang namun Penggugat tidak pulang-pulang juga, dan sekitar Pukul 23.00 WIB orang tua perempuan Penggugat menyuruh Tergugat pulang saja karena rumah Tergugat jauh di Medan dan Orang tua Penggugat berjanji akan mengantar Penggugat ke rumah orang tua Tergugat di Medan atau ke rumah Penggugat dan Tergugat di Bahorok, dan sampai sekarang Tergugat selalu mencoba menghubungi Penggugat melalui Handphone maupun Facebook untuk membujuk Penggugat agar mau pulang dan rujuk dengan Tergugat dan ini Tergugat lakukan karena Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 10 dari 16 Hal.
cinta Tergugat begitu besar kepada Penggugat. Tergugat adalah tipe kepala rumah tangga yang bertanggung jawab dengan telah membeli/menyediakan rumah di Bahorok untuk Penggugat dan Tergugat dan memiliki pekerjaan sebagai PNS, apa lagi untuk memberikan biaya nafkah hidup sudah jelas Tergugat mampu dan bersedia memberikan setiap bulannya, bagaimana Tergugat mau memberikan nafkah bulanan kepada Penggugat sedangkan usia pernikahan Penggugat dan Tergugat baru berusia ± 6 (enam) hari saja Penggugat sudah meninggalkan Tergugat dan juga Penggugat tidak pernah meminta nafkah lahir dan bathin kepada Tergugat , bahwa Penggugat tidak mau diajak kembali ke rumah Tergugat padahal Tergugat sepenuh hati sangat mencintai Penggugat dan Tergugat tidak mau berpisah dengan Penggugat; 11.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 11 Penggugat halaman 3. Bahwa, dalam dalilnya menyatakan Tergugat dan keluarga Tergugat tidak mau berdamai dengan Penggugat dan tidak mau memeriksakan ke dokter malah menuntut uang bahwa dalil tersebut tidak benar karena faktanya sampai
sekarang
Tergugat
dan
keluarga
Tergugat
sangat
mendambakan Penggugat dan Tergugat rujuk atau bersatu kembali untuk membentuk keluarga yang bahagia dan bila Penggugat bersedia kembali pada Tergugat maka biaya pesta yang sudah keluar adalah tanggung jawab Tergugat dan sudah dianggap habis, dan Pengenai penyakit yang dituduhkan Penggugat cepada Tergugat itu tidak benar dan sebagai tambahan Tergugat menyatakan sebelum menikah dengan Penggugat, Tergugat adalah pria yang berbudi pekerti dan menjaga norma susila dimana Tergugat belum pernah pacaran dan berhubungan sex dan sampai sekarang Tergugat masih perjaka, sehingga untuk melakukan hubungan sex dengan Penggugat, Tergugat masih kikuk, malu dan kaku karena belum adanya pengalaman berhubungan sex seperti orang yang sudah biasa melakukan hubungan sex, dan sementara Penggugat tidak sabar dan tidak mau memahami keadaan Tergugat ini, dan terlalu cepat mengambil kesimpulan yang negative terhadap Tergugat. 12.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 12 Penggugat pada halaman 3: Bahwa, Penggugat terlampau dini dan terburu-buru serta tidak berfikiran jernih menyimpulkan bahwa perkawinan Penggugat dan Tergugat tidak dapat dipertahankan karena itu harus diputus cerai, dalam hal ini Tergugat membantah hal tersebut tidaklah tepat karena Tergugat tidak ada melakukan kesalahan selama berumah tangga dengan Penggugat, dimana Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 11 dari 16 Hal.
Penggugat tidak memiliki alasan hukum yang sah untuk dikabulkannya perceraian oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, seperti yang tertuang pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang- undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, juga terlampau dini bila Penggugat menyimpulkan bahwa Tergugat tidak bisa memberikan keturunan padahal Penggugat dan Tergugat hanya pernah serumah ± 6 (enam) hari dan menyimpulkan bahwa Tergugat inpoten padahal Penggugat tidak bisa atau belum membuktikan hal tersebut, dan Tegugat juga keberatan kepada Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat bukan suami yang baik, tidak dapat melindungi istri dan tidak bisa memberikan kebahagian lahiriah dan batiniah, pernyataan tersebut tidak benar karena Tergugat sangat menyayangi, mengasihi dan mencintai Penggugat dan akan menerima segala kekurangan dan kelebihan Penggugat sehingga apapun akan Tergugat lakukan untuk melindungi dan membahagiakan Penggugat, dan dalam usia perkawinan yang baru beberapa hari Tergugat sudah menyediakan/membeli Rumah di Bahorok, memiliki pekerjaan yang mapan (PNS) dan sangat bersedia memberikan gaji bulanan Tergugat setiap bulannya kepada Penggugat sebagai ibu rumah tangga. 13.
Jawaban/bantahan Tergugat terhadap dalil 13 Penggugat pada halaman 3 dan 4: Bahwa, Majelis Hakim tidak memiliki alasan hukum untuk mengabulkan
gugatan cerai Penggugat. Tergugat juga memohon agar Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau paling tidak menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima karena Tergugat tidak memiliki kesalahan untuk dikabulkanya gugatan cerai Penggugat, lagi pula Tergugat sangat mencintai Penggugat dan masih sangat berharap Penggugat dan Tergugat bersatu membina rumah tangga yang bahagia lahiriah dan batiniah, untuk Penggugat marilah kita saling memafkan dan melupakan masa lalu demi rumah tangga yang bahagia. Bahwa, berdasarkan jawaban/bantahan Tergugat terhadap surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat, Tergugat memohon kehadapan yang Mulia Majelis -akim Pengadilan Negeri Stabat yang memeriksa dan mengadili Perkara ini, berkenan memberikan keputusan yang adil berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai berikut : MENGADILI:
Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 12 dari 16 Hal.
Menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aquo et bono).
Membaca,
putusan
Pengadilan
Negeri
Stabat
nomor
:
07/Pdt.G/2014/PN.Stb tanggal 5 Agustus 2014, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian;
2.
Menyatakan sah menurut hukum perkawinan antara Penggugat
dan
Tergugat yang dilaksanakan di Gereja GBKP Pantai Barat Klasis Medan Kampung Lalang pada tanggal 5 Desember 2013 dan perkawinan tersebut telah dicatatkan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 1463/U/MDN/2013, tertanggal 5 Desember 2013; 3.
Menyatakan
perkawinan
antara
Penggugat
dan
Tergugat
yang
dilaksanakan di Gereja GBKP Pantai Barat Klasis Medan Kampung Lalang pada tanggal 5 Desember 2013 dan perkawinan tersebut telah dicatatkan di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Medan sesuai Kutipan Akta Perkawinan Nomor : 1463/U/MDN/2013 tertanggal 5 Desember 2013 Putus karena Perceraian; 4.
Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Stabat atau Pejabat Pengadilan yang ditunjuk untuk itu, untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Langkat untuk dicatatkan Perceraian antara Penggugat dengan Tergugat dalam sebuah daftar yang diperuntukkan untuk itu;
5.
Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Stabat atau Pejabat Pengadilan yang ditunjuk untuk itu, untuk mengirimkan sehelai salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan untuk dicatatkan pada bagian pinggir dari daftar catatan perkawinan;
6.
Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
7.
Menghukum
Tergugat
untuk
membayar
biaya
perkara
sebesar
Rp.446.000,- (empat ratus empat puluh enam ribu rupiah); Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 13 dari 16 Hal.
Membaca, Akte Permohonan Banding yang dibuat oleh : JABONAR SIMANIHURUK, SH.MH. Wakil Panitera Pengadilan Negeri Stabat, yang menerangkan bahwa Pembanding semula Tergugat pada tanggal 12 Agustus 2014, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Stabat
nomor :
07/Pdt.G/2014/PN.Stb
tanggal 5
Agustus 2014,
permohonan banding mana telah dengan sempurna diberitahukan kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 15 Agustus 2014; Membaca, Relaas Pemberitahuan Memeriksa Berkas yang disampaikan kepada Pembanding semula Tergugat dan kepada Terbanding semula Penggugat, masing-masing pada tanggal 15 Agustus 2014, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara nomor : 07/Pdt.G/2014/PN.Stb, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA; Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca, meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara nomor : 07/Pdt.G/2014/PN.Stb dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Stabat nomor : 07/Pdt.G/2014/PN.Stb tanggal 5 Agustus 2014, berpendapat bahwa alasan dan pertimbangan hukum yang telah diambil oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam putusannya telah tepat dan benar menurut hukum, karena pertimbangan-pertimbangan tersebut telah berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan, maka Pengadilan Tinggi mengambil alih alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim Tingkat Pertama yang dipandang sudah tepat, benar dan beralasan menurut hukum tersebut dan menjadikannya sebagai alasan dan pertimbangannya sendiri dalam mengadili perkara ini ditingkat banding;
Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 14 dari 16 Hal.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Stabat nomor : 07/Pdt.G/2014/PN.Stb tanggal 5 Agustus 2014, yang dimintakan banding tersebut dapat dipertahankan dalam peradilan tingkat banding dan haruslah dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding semula Tergugat tetap dipihak yang kalah, baik dalam peradilan tingkat pertama maupun dalam peradilan tingkat banding, maka semua biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan tersebut dibebankan kepadanya; Mengingat peraturan hukum dari Undang-Undang nomor : 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Peraturan Pemerintah nomor : 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang nomor : 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Undang-Undang nomor : 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman, serta ketentuan perundangan lainnya yang berkaitan dengan itu; MENGADILI: -
Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Tergugat tersebut;
-
Menguatkan
Putusan
Pengadilan
Negeri
Stabat
nomor
:
07/Pdt.G/2014/PN.Stb tanggal 5 Agustus 2014, yang dimohonkan banding tersebut; -
Menghukum Pembanding semula Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Medan pada hari Rabu tanggal 3 Desember 2014, oleh Kami : YANSEN PASARIBU, SH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis KAREL TUPPU, SH.MH. dan MARYANA, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan
Tinggi
Medan
tanggal
26
September
2014
nomor
:
283/PDT/2014/PT.MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 8 Desember 2014, oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta P. SIAHAAN, SH.
Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 15 dari 16 Hal.
sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara;
Hakim Anggota
Ketua Majelis
ttd
ttd
1. KAREL TUPPU, SH.MH.
YANSEN PASARIBU, SH.
ttd 2. MARYANA, SH.MH.
Panitera Pengganti
ttd P. SIAHAAN, SH. Perincian Biaya : 1. Meterai
Rp.
6.000,-
2. Redaksi
Rp.
5.000,-
3. Pemberkasan
Rp
139.000,-
Jumlah
Rp. 150.000,-
Putusan nomor : 283/PDT/2014/PT.MDN Hal. 16 dari 16 Hal.