PUTUSAN NOMOR : 155/PDT/2015/PT-MDN
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
------- PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : xxxxxxxxx
Perempuan, Umur : 46 Tahun, pekerjaan Ibu Rumah Tangga bertempat tinggal di xxxxxxxxxxx Medan, yang dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING dahulu sebagai TERGUGAT ; L A W A N
xxxxxxxxxxxx, Laki-laki, Umur 48 Tahun, Pekerjaan Wiraswasta, xxxxxxxxxxx Medan, yang dalam hal ini telah memberikan kuasa kepada yang selanjutnya disebut
sebagai, TERBANDING dahulu
sebagai PENGGUGAT ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT : Telah membaca Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan No.155/PDT/2015/PT-MDN tanggal 24 April 2015 dan berkas perkara serta surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA : Menimbang, bahwa Penggugat dengan Surat Gugatannya bertanggal 09 Juni 2014 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
tanggal
12
Juni
2014
dibawah
register
perkara
No.
288/Pdt.
G/2014/PN.Mdn. telah mengajukan gugatan terhadap Tergugat, atas hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 11 Februari 1994 di Munchen, Jerman, sesuai dengan Auszug aus dem Eheregister dari Kantor Catatan Sipil Pucheim, Jerman, tertanggal 05 September 1996, kemudian didaftarkan / dicatatkan di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman, tertanggal 08 Oktober 1996, selanjutnya
2
perkawinan tersebut didaftarkan / dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Medan pada 10 Juli 1997 No.08/VII/KHS/1997. 2. Bahwa, dari perkawinan Penggugat dengan Tergugat telah lahir 2 (dua) orang anak yang diberi nama : 1) xxxxxxxxx, laki-laki, lahir di Medan, pada tanggal 09 September 1998, 2) xxxxxxxxxxx, laki-laki, lahir di Medan, pada tanggal 06 September 2001. 3. Bahwa pada awalnya, kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat berlangsung dengan baik, rukun dan damai, serta bahagia. 4. Bahwa pada bulan September 1996, Penggugat dan Tergugat kembali ke Indonesia. 5. Bahwa pada bulan Maret 2003, Penggugat ada jadwal interview pekerjaan dari perusahaan Malaysia di Medan dan oleh Tergugat Penggugat dilarang pergi ke interview tersebut, akan tetapi 2 jam kemudian Penggugat disuruh Tergugat untuk pergi interview, dan setelah itu Penggugat di terima di perusahaan tersebut. 6. Bahwa setelah Penggugat bekerja di perusahaan tersebut, dan jika Penggugat ada janji dengan pelanggan maka Tergugat melarangnya. 7. Bahwa pada bulan Januari 2009, Penggugat dan Tergugat beserta anak – anak pergi ke Singapura, dan tanpa alasan yang jelas Tergugat marah – marah pada anak – anak dan kemudian dia memukul Tergugat. 8. Bahwa pada bulan Agustus 2010, Penggugat di telpon orang tua kandung untuk mengantar dia pulang ke rumahnya, akan tetapi Tergugat melarangnya dan menyuruh Penggugat untuk memilih Tergugat atau orang tua Penggugat dan akibatnya terjadilah pertengkaran. 9. Bahwa pada bulan Mei 2012, orang tua / ayah Penggugat di operasi karena sakit kanker di Rumah Sakit Methodist Medan dan oleh Tergugat, Penggugat dilarang menjaga orang tua Penggugat tersebut dan akibatnya untuk tidak terjadinya pertengkaran Penggugat tidak jadi pergi ke rumah sakit tersebut. 10. Bahwa pada bulan Juni 2012, Tergugat memukul Penggugat untuk yang kesekian kalinya tanpa ada alasan yang jelas, akan tetapi Penggugat tidak meladeninya karena Penggugat tahu Tergugat suka emosional. 11. Bahwa pada tahun 2012 itu juga, Tergugat sering mengatakan untuk memilih apakah Penggugat mau tinggal dirumah atau tinggal / menjaga orang tuanya saja. 12. Bahwa pada bulan Agustus 2012, terjadi lagi pertengkaran yang berulang kali antara Penggugat dan Tergugat, kemudian Penggugat menelepon kakak
3
tergugat yang berada di Lampung, dan 2 (dua) hari kemudian kakak Tergugat menjemput Tergugat membawanya ke Jakarta untuk berobat ke psikiater. 13. Bahwa pada bulan Januari 2013, Tergugat tiba – tiba pulang ke Medan, dan setelah itu Penggugat tidak kembali ke rumah. 14. Bahwa Penggugat pernah menyampaikan persoalan rumah tangga kami pada abang dan kakak Tergugat untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik, akan tetapi tidak berhasil. 15. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat tidak mungkin dapat hidup rukun kembali sebagai pasangan suami istri yang harmonis, maka oleh karena itu, wajar jika hubungan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat diputus dengan jalan perceraian. 16. Bahwa segala macam surat asli perkawinan, surat tanda bukti pelaporan perkawinan, akte lahir anak – anak, kartu keluarga, dan lainnya dipegang / disimpan oleh Tergugat dan Penggugat pernah memintanya akan tetapi Tergugat tidak memberikannya. Berdasarkan hal – hal yang diuraikan diatas, dengan segala kerendahan hati, berkenan kiranya Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan / Majelis Hakim memanggil para pihak yang berperkara guna memeriksa perkara ini pada suatu hari dipersidangan selanjutnya mengambil putusan sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang dilangsungkan perkawinan di Munchen, Jerman pada tanggal 11 Februari 1994, sesuai dengan Auszug aus dem Eheregister dari Kantor Catatan Sipil Pucheim, Jerman, tertanggal 05 September 1996, kemudian didaftarkan / dicatatkan di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman, tertanggal 08 Oktober 1996, selanjutnya perkawinan tersebut didaftarkan / dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Medan pada tanggal 10 Juli 1997 No.08/VII/KHS/1997, putus karena perceraian; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Medan / Pejabat yang ditunjuk, untuk menyerahkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan Hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan, agar perceraian ini dicatat dalam buku / daftar yang disediakan untuk itu dan sekaligus agar menerbitkan akte perceraian tersebut ; 4. Menyatakan Penggugat berhak untuk melihat / mengunjungi anak – anak dari perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut tanpa bisa dihalangi oleh Tergugat ;
4
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat mengajukan dan menyerahkan Jawabannya dipersidangan tertanggal 11 Agustus 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Penggugat dalam Gugatannya yang diajukan pada tanggal 12 Juni 2014 di Pengadilan Negeri Medan, kecuali ada hal-hal yang diakui secara tegas oleh Tergugat ; 2. Bahwa benar Tergugat dan Penggugat telah melangsungkan perkawinan pada tanggal 11 Februari 1994 di Munchen, Jerman sesuai dengan Auszurg Aus Dem Eheregister dari kantor Catatan Sipil Pucheim, Jerman tertanggal 05 September 1996. Kemudian didaftarkan di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman tertanggal 08 Oktober 1996 ; 3. Bahwa pada bulan September tahun 1996, Tergugat dan Penggugat kembali ke Indonesia, dan perkawinan tersebut telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil kota Medan pada 10 Juli 1997 dengan No. 08/VII/KHS/1997 ; 4. Bahwa dari hasil perkawinan tersebut telah lahir 2 (dua) orang anak antara lain: 1. xxxxxxxxxx, laki-laki, lahir di Medan pada tanggal 09 September 1998 ; 2. xxxxxxxxxxx, laki-laki, lahir di Medan pada tanggal 06 September 2001; 5. Bahwa bahtera rumah tangga Tergugat dan Penggugat sudah berlangsung sudah berlangsung selama 20 tahun, dan menurut Tergugat berjalan dengan baik, rukun dan damai sebagaimana mestinya ; 6. Bahwa Tergugat dengan sadar tidak pernah melarang Penggugat untuk pergi kemana saja bekerja demi mencari nafkah, sebagaimana yang dituangkan Penggugat dalam gugatannya point 5 dan point 6, terlebih lagi bahwa Penggugat adalah sebagai kepala keluarga sekaligus tulang punggung dalam rumah tangga Tergugat dan Penggugat ; 7. Bahwa Tergugat secara sadar, tidak pernah melarang Penggugat untuk melakukan pekerjaannya apalagi dalam urusan keluarga seperti halnya untuk menjaga
orang
tua
Penggugat
yang
sedang
sakit,
justru
Tergugat
mendukungnya, apalagi sampai Tergugat dituduh suka marah-marah dan bersikap emosional kepada Penggugat, bahkan yang paling tidak rasional Tergugat dituduh memukul Penggugat, sebagaimana yang dituangkan dalam gugatannya pada point 7, 8, 9, 10 dan point 11, sementara Tergugat tahu betul posisi Tergugat sebagai isteri Penggugat harus “Tunduk dan taat kepada
5
suami seperti kepada Tuhan”, sebagaimana yang tertulis dalam ayat firman Tuhan pada Efesus 5 ayat 23 ; 8. Bahwa selanjutnya pertengkaran-pertengkaran yang dimaksud oleh Pengguat pada point 12 dalam gugatan Penggugat adalah sesuatu hal yang biasa dalam sebuah rumah tangga, dan tidak masuk akal jika hal itu dijadikan sebagai dasar untuk mengajukan gugatan, bahkan hal itu merupakan bunga-bunga dalam kelangsungan rumah tangga ; 9. Bahwa oleh karena Penggugat tidak dapat menjelaskan hal-hal yang prinsip dan terperinci sebagai alasan untuk mengajukan gugatannya maka patut diduga hal tersebut mengada-ada. Terlebih lagi bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1975 tentang Peraturan Pelaksana UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pada Pasal 19 yang menyatakan perceraian dapat terjadi karena alasan-alasan sebagai berkut : a. Salah satu pihak berbuat zinah atau pemabok, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan ; b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturutturut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya ; c. Salah satu pihak mendapat hukuman pejara selama 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung ; d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak yang lain ; e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri ; f. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga ; 10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, sudah sangat jelas kita ketahui bahwa pada prinsipnya Tergugat tetap ingin mempertahankan kelangsungan rumah tangga dengan Penggugat, dengan pertimbangan dimana Penggugat sebagai tulang punggung untuk menafkahi kehidupan rumah tangga Tergugat dan Penggugat, dan lebih dari itu anak-anak dari Tergugat dan Penggugat masih duduk dibangku sekolah ; 11. Bahwa sehubungan Tergugat dan Penggugat beragama Kristen, maka Tergugat menolak gugatan cerai dari Penggugat, karena di dalam ajaran agama Kristen tidak dibolehkan adanya perceraian selain karena kematian, seperti yang tertulis dalam Firman Tuhan yaitu dalam Injil Matius 19 ayat 5 s/d
6
ayat 6, yang menyebutkan : “Dan Firman-Nya : sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi daging, demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu, karena itu, apa yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”; Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas, mohon kiranya kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menerima jawaban Tergugat serta menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat atau, apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex aquo et bono) ; Menimbang bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 15 Oktober 2014 Nomor : 288/Pdt.G/2014/PN-Mdn.- yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan
perkawinan
antara
Penggugat
dan
Tergugat
yang
dilangsungkan perkawinan di Munchen, Jerman pada tanggal 11 Februari 1994, sesuai dengan Auszug aus dem Eheregister dari Kantor Catatan Sipil Pucheim, Jerman, tertanggal 05 September 1996, kemudian didaftarkan / dicatatkan di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman, tertanggal 08 Oktober 1996, selanjutnya perkawinan tersebut didaftarkan / dicatatkan di Kantor Catatan Sipil Medan pada tanggal 10 Juli 1997 No.08/VII/KHS/1997, putus karena perceraian; 3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Medan / Pejabat yang ditunjuk, untuk menyerahkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan Hukum tetap kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Medan, agar perceraian ini dicatat dalam buku / daftar yang disediakan untuk itu dan sekaligus agar menerbitkan akte perceraian tersebut ; 4. Menyatakan Penggugat berhak untuk melihat / mengunjungi anak – anak dari perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut tanpa bisa dihalangi oleh Tergugat ; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.521.000,(lima ratus dua puluh satu ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan nomor : 288/Pdt.G/2014/PN.Mdn tanggal 15 Oktober 2014, tersebut diatas telah diajukan permohonan
banding
oleh
sebagaimana
dalam
akta
Pembanding/Tergugat pernyataan
melaui
permohonan
Kusa
banding
hukumnya nomor
:
7
138/Akta.Bdg/2014/PN-MDN.- tanggal 21 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Sugeng Wahyudi, SH.MM Panitera Pengadilan Negeri Medan ; Menimbang, bahwa pernyataan banding yang diajukan oleh Pembanding/ Tergugat tersebut diatas telah diberitahukan dengan sah dan patut kepada Terbanding/Penggugat sebagaimana dalam relaas pemberitahuan pernyataan banding nomor : 288/Pdt.G/2014/PN.MDN.-tanggal 17 Nopember 2014, yang dilaksanakan oleh : Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan ; Menimbang, bahwa terkait dengan pernyataan permohonan banding yang diajukan tersebut, kuasa Hukum Pembanding/Tergugat mengajukan memori banding dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 06 Maret 2015 dan
memori banding
tersebut telah diberitahukan dan diserahkan
salinannya kepada Terbanding/ Penggugat dengan sah dan patut sebagaimana dalam relaas penyerahan memori banding nomor : 288/Pdt.G/2014/PN.MDN.Menimbang,
bahwa
terhadap
memori
banding
yang
diajukan
Pembanding/Tergugat tersebut, Terbanding/Penggugat telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 30 Maret 2015, Menimbang, bahwa terkait dengan permohonan banding yang diajukan Pembanding/Tergugat Pembanding/Tergugat
tersebut, maupun
maka
baik
kepada
kuasa
hukum
kepada kuasa hukum Terbanding/Penggugat
telah diberitahukan hak-haknya, untuk memeriksa/ membaca berkas perkara, sebagaimana dalam risalah pemberitahuan memeriksa berkas perkara nomor : 288/Pdt.G/2014/PN.MDN.- kepada kuasa hukum Para Pembanding/Tergugat dan kepada kuasa hukum Terbanding/Penggugat masing-masing pada tanggal 29 Desember 2014, dan tanggal 08 Desember 2014, risalah-risalah tersebut dilaksanakan oleh Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan ; TENTANG HUKUMNYA -------
Menimbang,
bahwa
permohonan
banding
yang
diajukan
oleh
Pembanding/Tergugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; -------
Menimbang bahwa terhadap memori banding dari Pembanding/Tergugat
ternyata tidak ada hal-hal yang baru, yang dapat melemahkan putusan a quo, melainkan hanya pengulangan atas hal-hal
yang dikemukakan dalam jawab
8
menjawab, yang semuanya telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memori banding terdebut tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut ; Menimbang
bahwa
terhadap
kontra
memori
banding
dari
Terbanding/Penggugat yang pada pokoknya mendukung putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 15 Oktober 2014 No.288/Pdt.G/2014/PN-MDN.-, sehingga tidak perlu dipertimbangkan lagi ; Menimbang bahwa setelah membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkara tersebut beserta surat-surat yang terlampir, salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor : 288/Pdt.G/2014/PN-Mdn.- tanggal 15 Oktober 2014, memori banding dari Pembanding semula Tergugat dan kontra memori banding dari Terbanding semula Penggugat, Pengadilan Tinggi dapat menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Tingkat Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut, karena pertimbangan-pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar dan diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutuskan perkara ini ditingkat banding ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 15 oktober 2014 Nomor : 288/Pdt.G/2014/PN-MDN.- yang dimohonkan banding tersebut dapat dikuatkan; Menimbang, bahwa oleh karena Pembanding/Tergugat berada dipihak yang kalah, maka harus pula dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Mengingat Undang - Undang dan Peraturan Hukum lainnya yang bersangkutan ; MENGADILI ------ Menerima permohonan banding dari Pembanding/Tergugat ; ------ Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 15 Oktober 2014 No. 288/Pdt.G/2014/PN-MDN, yang dimohonkan banding tersebut ; ------
Menghukum Pembanding/Tergugat untuk membayar ongkos perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
-------
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin Tanggal 27 Juli 2015, oleh Kami, BANTU
GINTING,SH.-
sebagai
Hakim
Ketua
Majelis
JANNES
ARITONANG,SH.MH.- dan RIDWAN RAMLI,SH.MH.- masing-masing sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua
9
Pengadilan Tinggi Medan tanggal 24 April 2015 No. 155/PDT/2015/PT-MDN, putusan tersebut telah diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu Tanggal 12 Agustus 2014,
oleh, Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri
Hakim-Hakim Anggota serta dibantu oleh AGUS IBNU SUTARNO, SH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya. HAKIM-HAKIM ANGGOTA,
ttd.-
HAKIM KETUA MAJELIS,
ttd.-
JANNES ARITONANG SH.MH.-
BANTU GINTING, SH.-
ttd.-
RIDWAN RAMLI,SH.MH.PANITERA PENGGANTI,
ttd.AGUS IBNU SUTARNO, SH. Biaya-Biaya : 1. Meterai 2. Redaksi 3. Pemberkasan Jumlah
Rp. 6.000,Rp. 5.000,Rp 139.000,Rp. 150.000,-
