PUTUSAN Nomor :15/Pdt.G/2011/PTA. Smd. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding, dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh : PEMBANDING, umur 30 tahun, agama Islam, Pendidikan S-1, Pekerjaan Honor, Tempat kediaman di KABUPATEN PASER, semula Pemohon sekarang Pembanding ; M e l a w a n TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, Pendidikan S-1, Pekerjaan Tidak Diketahui, Tempat kediaman dahulu di KOTAMADYA MAKASAR, sekarang alamatnya sudah tidak diketahui lagi di Wilayah Republik Indoensia semula Termohon sekarang Terbanding ; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip semua uraian yang termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Tanah Grogot Nomor: 448/Pdt.G/2010/PA.Tgt,- tanggal 27 Desember 2010 M., bertepatan dengan tanggal
21 Muharram 1432 H. Yang amarnya berbunyi
sebagai berikut : M E N E T A P K AN - Menyatakan Pengadilan Agama Tanah Grogot tidak berwenang mengadili; - Menyatakan Perkara Nomor: 448/Pdt.G/2010/PA.Tgt,- tidak dapat diterima; - Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 271.000,-(dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah);
Menimbang, bahwa terhadap Putusan tersebut Pemohon/Pembanding merasa keberatan, selanjutnya ia mengajukan banding pada Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebagaimana Akte Permohonan Bandingnya tanggal 10 Januari 2011 Nomor: 448/Pdt.G/2010/PA.Tgt,Menimbang, bahwa permohonan banding aquo telah diberitahukan secara seksama kepada pihak lawannya tanggal 12 Januari 2011 dan Pembanding tidak mengajukan memori banding ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Pemohon/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tata cara sebagaimana yang diatur dalam peraturan per undang - undangan yang berlaku, maka permohonan banding yang diajukan Pembanding tersebut harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Samarinda, setelah membaca dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang dimohonkan banding,
salinan
resmi
putusan
Pengadilan
Agama
Tanah
Grogot,
Nomor:448/Pdt.G/2010/PA.Tgt tanggal27 Desember 2010 M bertepatan dengan tanggal 21 Muharram 1432 H,Berita Acara Persidangan serta surat lain yang berkaitan dengan perkara ini, maka selanjutnya Pengadilan Tinggi Agama Samarinda memberikan pertimbangan - pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tidak sependapat dengan dasar dan pertimbangan yang sedemikian rupa, Hakim Pertama dalam menerapkan pasal 66 Undang Undang Nomor 7 Tahun l989 sebagaimana diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 7 Tahun l989 jo pasal 118 ayat (1) HIR dan pasal 142 ayat (1) Rbg sebagai dasar Pengadilan Agama Tanah Grogot menyatakan tidak berwenang mengadili perkara in casu. Menimbang, bahwa pasal 66 Undang Undang Nomor 7 Tahun l989 sebagaimana diubah dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang Undang
Nomor 7 Tahun l989,menyangkut mengenai kewenanangan relative bagi suatu pangadilan; dan juga didalam
hukum acara, perlawanan/eksepsi mengenai
kewenangan relatif (relative competentie) hanya dapat diajukan pada sidang pertama;dan diketika sidang pertama ternyata Tergugat/Termohon tidak mengajukan
perlawanan/
eksepsi,maka
perlawanan/
eksepsi
tentang
kewenangan relatif yang diajukan pada sidang lanjutan harus ditolak; berbeda perlakuannya dengan kewenangan absolute (absolute competentie). Menimbang, bahwa dalam perkara a quo tidak ditemukan adanya perlawanan; dan yang sudah didalilkan oleh Pemohon adalah,Termohon telah pergi dari tempat kediaman bersama dahulu, ya’ni di KOTAMADYA MAKASAR tanpa diketahui alamatnya di Indonesia, yang semestinya tanpa adanya eksepsi, Hakim Pertama tidak sepatutnya memberlakukan pasal tersebut secara ex officio, dengan menyatakan Pengadilan Agama Tanah Grogot tidak berwenang mengadili,akan tetapi Hakim Pertama seharusya melanjutkan pemeriksaan . Menimbang,bahwa kepergian Pemohon sebagaimana diuraikan dalam posita permohonan cerainya,telah mengemukakan kejadian - kejadian didalam rumah tangganya yang dijadikan dalil/alasan oleh Pemohon pergi meninggalkan Termohon; yang dalam hal ini masuk ranah pembuktian . Menimbang,bahwa berdasarkan pertimbangan pertimbangan tersebut diatas,Pengadilan Tinggi Agama Samarinda berpendapat perkara a quo adalah menjadi wewenang Pengadilan Agama Tanah Grogot; karenanya Putusan Pengadilan Agama Tanah Grogot Nomor:448/Pdt.G/2010/PA.Tgt tanggal 27 Desember 2010 M, bertepatan dengan tanggal 21 Muharram 1432 H tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan; selanjutnya Pengadilan Tinggi Agama Samarinda akan mengadili sendiri dengan amar sebagaimana tertuang dalam putusan ini. Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
pertimbangan
tersebut diatas,maka Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sangat beralasan untuk memerintahkan kepada Pengadilan Agama Tanah Grogot untuk memeriksa dan mengadili pokok perkara a quo.
Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama Samarinda juga tidak sependapat
dengan
penuangan
amar
putusan:
“Menyatakan
perkara
Nomor:448/Pdt.G/2010/PA.Tgt,tidak dapat diterima”, karena Hakim pertama tidak mempertimbangkan sama sekali didalam pertimbagan hukumnya, yang menghantarkan
bunyi
amar
tersebut
patut
dituangkan
dalam
amar
putusan,karenanya amar tersebut harus dikesampingkan. Menimbang,bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang Undang Nomor : 7 tahun 1989 jo Undang Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor:7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama,semua biaya yang timbul akibat pemeriksaan perkara ini pada tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon dan biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding. Mengingat segala peraturan per undang undangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI 1. Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima. 2. Membatalkan
Putusan
Pengadilan
Agama
Tanah
Grogot
Nomor:448/Pdt.G/2010/PA.Tgt,tanggal 27 Desember 2010 M bertepatan dengan tangal 21 Muharram 1432 H, dengan mengadili sendiri: 3. Menyatakan Pengadilan Agama Tanah Grogot berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini (Nomor:448/Pdt.G/2010/PA.Tgt). 4. Memerintahkan kepada Pengadilan Agama Tanah Grogot untuk memeriksa dan memutus pokok perkara a quo. 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sebesar Rp.271.000,-( Dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah ). 6. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp. 150.000,-(Seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada hari Senin tanggal 28 Maret 2011M, bertepatan dengan tanggal 23 Rabi’ul awal 1432H,yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga,oleh Drs.Yasmidi,SH sebagai Ketua majelis H.M.Luthfi Helmy,S.HI dan Drs.H.Suudi Azhary,Lc,SH masing masing sebagai hakim anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pangadilan Tinggi Agama Samarinda tanggal 22 Februari 2011 dibantu oleh Raden Nurwakhid Yudisianto,SH sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis, ttd Drs.Yasmidi, SH. Hakim Anggota, ttd H.M. Luthfi Helmy,SHI.
Hakim Anggota, ttd Drs.H. Suudi Azhary,Lc. SH Panitera Pengganti, ttd R.Nurwakhid Yudisianto,SH. Perincian Biaya Perkara: - Biaya Redaksi Rp 5.000,00 - Biaya Meterai Rp 6.000,00 - Biaya Proses Rp 139.000,00 -------------------------------------------------------Jumlah Rp 150.000,00 ( seratus lima puluh ribu rupiah)