PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 NOPEMBER 2014 (Tidak Diaudit) DAN 31 MEI 2014 (Diaudit) DAN ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 NOPEMBER 2014 DAN 2013 (Tidak Diaudit)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 NOVEMBER 2014 (Unaudited) AND 31 MAY 2014 (Audited) AND SIX MONTHS ENDED 30 NOVEMBER 2014 AND 2013 (Unaudited) (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
1.GENERAL
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum
a.
Establishment and General Information
PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (“Perseroan”) didirikan dalam rangka UndangUndang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 dengan akta notaris Sastra Kosasih, SH, No. 11 tanggal 7 Februari 1983. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-6815-HT.01.01.Th.85 tanggal 25 Oktober 1985 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1473 pada Berita Negara No. 97 tanggal 3 Desember 1985. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan.
PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (the “Company”) was established under Domestic Capital Investment Laws No. 6 year 1968 by deed of notary public Sastra Kosasih, SH, No. 11 dated 7 February 1983. The establishment deed was approved by Minister of Justice under No. C2-6815-HT.01.01.Th.85 on 25 October 1985 and published in Supplement No. 1473 to State Gazette No. 97 of 3 December 1985. The Company’s Articles of Association have been amended several times.
Berdasarkan surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. S12482/BL/2011 tanggal 18 November 2011, pernyataan penggabungan usaha Perseroan dengan PT Saritanam Pratama (SIP) dan PT Bumi Tapioka Jaya (BTJ) menjadi efektif.
In accordance with the letter of Capital Market and Financial Institution Supervisory Board No. S12482/BL/2011 dated 18 November 2011, the merger of the Company with PT Saritanam Pratama (SIP) and PT Bumi Tapioka Jaya (BTJ) became effective.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 23 November 2011 (dengan akta notaris Ashoya Ratam, SH, Mkn, No 27 tanggal 23 November 2011) memutuskan untuk menyetujui penggabungan usaha SIP dan BTJ ke dalam Perseroan efektif 31 Mei 2012, dimana Perseroan adalah entitas yang melanjutkan usaha, dan SIP dan BTJ berakhir karena hukum. Mengingat Perseroan merupakan pemilik 100% saham SIP dan BTJ maka penggabungan usaha ini tidak diikuti dengan pengeluaran saham baru dari Perseroan. Akta ini diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHUAH.01.10-01276 tanggal 13 Januari 2012. Perseroan telah mendapatkan keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No. 4/1/IU/IV/PMDN/INDUSTRI/2012 tanggal 31 Mei 2012 dan No. 105/B.2/A.8/2012 tanggal 5 Juni 2012 mengenai izin usaha penggabungan perusahaan tersebut. Penggabungan usaha ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengintegrasikan dan memperkuat kegiatan operasional.
The Extraordinary General Meeting of the Shareholders of the Company on 23 November 2011 (notarized by deed of notary public Ashoya Ratam, SH, Mkn, No..27 dated 23 November 2011) resolved to approve the merger of SIP and BTJ into the Company effective 31/May/2012, with the Company as the surviving entity, and SIP and BTJ were dissolved by Law. As the Company owned 100% of the shares of SIP and BTJ, this merger did not require the issuance of new shares of the Company. The deed was accepted by Minister of Law and Human Rights under No..AHU-AH.01.1001276 on 13.January 2012. The Company has obtained the Capital Investment Coordinating Board’s (BKPM) decision letter No. 4/1/IU/IV/PMDN/INDUSTRI/2012 dated 31 May 2012 and No. 105/B.2/A.8/2012 dated 5.June 2012 regarding the business licence of the merged companies. The merger is intended to integrate and strengthen operational activities.
Keputusan Dewan Komisaris tanggal 20 Juni 2012 (dengan akta notaris Vidi Andito, SH, No. 19 tanggal 20 Juni 2012) memutuskan untuk menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebagai hasil pelaksanaan opsi saham (MSOP) sebesar Rp 30. Oleh karenanya, modal ditempatkan dan disetor Perseroan meningkat dari Rp 92.491 menjadi Rp 92.521. Akte ini diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-AH.01.10-23421 tanggal 27 Juni 2012.
The Board of Commissioners’ Decision on 20 June 2012 (notarized by deed of notary public Vidi Andito, SH, No. 19 dated 20 June 2012) resolved to approve the increase in the Company's issued and paid-up capital as a result of the share options (MSOP) exercised amounting to Rp 30. Accordingly, the issued and paidup capital of the Company increased from Rp 92,491 to Rp 92,521. The deed was accepted by Minister of Law and Human Rights under No. AHU-AH.01.10-23421 on 27 June 2012.
9
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan) a.
1.GENERAL (Continued)
Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)
a.
Perubahan selanjutnya dilakukan dengan akta notaris Vidi Andito, SH, No. 5 tanggal 5 Desember 2012 mengenai penambahan kegiatan usaha Perseroan berupa jasa konsultasi manajemen bisnis dan perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak. Akte ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No..AHU08915.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 26 Februari 2013.
Further amendment was effected by deed of notary public Vidi Andito, SH, No. 5 dated 5 December 2012 regarding the addition of the Company’s operation activities to include business management consulting services and fee-based or contract-based large-scale trading. The deed was approved by Minister of Law and Human Rights under No. AHU-08915.AH.01.02 Tahun 2013 on 26 February 2013.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan tanggal 28 Nopember 2014 (dengan akta Notaris Mala Mukti ,S.H.,LL.M. No.106 tanggal 28 Nopember 2014) memutuskan penambahan kegiatan usaha Perseroan beruapa persewaan mesin dan peralatan penunjang produksi Perseroan dan afiliasinya dan perdagangan besar.
In accordance with Yearly General Meeting of the Shareholders of the Company on 28 November 2014 (Notarized by deed of notary public Mala Mukti, S.H.,LL.M. No. 16 dated 28 Movember 2014) resolved the addition of the Company’s operation activities to include rental of machineries and equipment to support the company or its affiliated company production large scale trading.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perseroan bergerak di bidang industri sorbitol, dextrose monohydrate, maltodextrine, maltose dan hydrogen, dan menyediakan fasilitas produksi, pemrosesan dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan sejenis, memasarkan hasil industri ke dalam dan luar negeri, memberikan jasa konsultasi manajemen bisnis serta perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak
In accordance with article 3 of its Articles of Association, the Company is engaged in sorbitol, dextrose monohydrate, maltodextrine, maltose and hydrogen industry and, in connection thereof, to provide facilities for production, processing and any other facilities in connection with similar activities, to sell its industrial products to local and international markets, to provide business management consulting services and fee based or contract-based large-scale trading The Company has an office and factory domiciled in Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Daerah Tingkat II Pasuruan, East Java and also has starch plants located in Lampung and Ponorogo.
Perseroan dan pabriknya berdomisili di Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Daerah Tingkat II Pasuruan, Jawa Timur, dan memiliki pula pabrik tepung tapioka berlokasi di Lampung dan Ponorogo. Perseroan telah memulai komersialnya sejak 1987. b.
Establishment and General Information (Continued)
kegiatan
The Company has commenced its commercial operation since 1987.
operasi
Penawaran Umum Efek Perseroan
b.
Public Offering of Shares of the Company
Pada tanggal 3 Juli 1992 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1051/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 2.500.000 saham baru dan 1.000.000 saham lama dengan nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 3 Agustus 1992 saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On 3 July 1992 the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) in his letter No. S1051/PM/1992 for its public offering of 2,500,000 new shares and 1,000,000 existing shares with nominal value of Rp 1,000 (whole Rupiah) per share. On 3.August 1992 these shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 18 November 1994 Perseroan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1874/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 10.000.000 saham baru, dimana setiap pemegang saham yang memiliki tiga lembar saham berhak untuk mendapatkan satu lembar saham baru. Pada tanggal 24 November 1994 sahamsaham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
On 18 November 1994 the Company obtained the notice of effectivity from the Chairman of Bapepam in his letter No. S-1874/PM/1994 for its first limited public offering of 10,000,000 new shares through a rights issue to shareholders, where each shareholder owning three shares may obtain one new share. On 24 November 1994 these shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
10
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM (Lanjutan) b.
1.GENERAL (Continued)
Penawaran Umum Efek Perseroan (Lanjutan)
b.
Public Offering of Shares of the Company (Continued)
Berdasarkan akta notaris Untung Darnosoewirjo, SH, No. 125 tanggal 17 April 1996, Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 500 (Rupiah penuh) per saham dan pembagian saham bonus sebesar Rp 50.000 yang diambil dari agio saham penawaran umum terbatas I tahun 1994 dengan ketentuan bahwa setiap pemegang empat lembar saham lama berhak untuk mendapatkan lima lembar saham bonus. Pembagian saham bonus ini dilakukan pada tanggal 19 September 1996, sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan meningkat menjadi Rp 90.000 yang terdiri dari 180.000.000 lembar saham.
Based on notarial deed Untung Darnosoewirjo SH, No. 125 dated 17 April 1996, General Meeting of Shareholders decided to split the stock from Rp 1,000 (whole Rupiah) per share to Rp 500 (whole Rupiah) per share and to distribute bonus shares amounting to Rp.50,000 which were taken from additional paid-in capital from the first limited public offering in 1994 with the condition that each shareholder owning four old shares would get five bonus shares. The bonus shares were distributed on 19 September 1996, thus the subscribed and fully paid capital increased to Rp 90,000 divided into 180,000,000 shares.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 31 Mei 2007, para pemegang saham menyetujui hal-hal berikut:
At the Extraordinary General Shareholders’ Meeting held on 31 May 2007, the shareholders approved the following:
1. Pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang menurunkan nilai nominal saham dari Rp 500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 100 (Rupiah penuh) per saham. Pemecahan saham tersebut meningkatkan jumlah saham beredar dari 180.000.000 lembar saham menjadi 900.000.000 lembar saham. Pemecahan saham ini menjadi efektif pada tanggal 22 Agustus 2007 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bursa Efek Indonesia tanggal 2 Agustus 2007 No. JKT020/ETDR/BES/VIII/2007 dan tanggal 7 Agustus 2007 No. S-0815/BEJ-PSJ/08-2007.
1.
The stock split which reduced the nominal value of the shares from Rp 500 (whole Rupiah) per share to Rp 100 (whole Rupiah) per share. As a result of the stock split, the number of outstanding shares increased from 180,000,000 shares to 900,000,000 shares. The stock split was effective on 22 August 2007 as noted in the letter of the Indonesia Stock Exchange dated 2 August 2007 No. JKT-020/ETDR/BES/VIII/2007 and dated 7 August 2007 No. S-0815/BEJ-PSJ/08-2007.
2. Peningkatan modal ditempatkan melalui mekanisme penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah 9.000.000 opsi saham (sebelum pemecahan nominal saham) atau 45.000.000 opsi saham (setelah pemecahan nominal saham) melalui program pemberian opsi saham kepada karyawan kunci Perseroan atau Management Stock Option Plan (MSOP).
2.
Increase in the subscribed capital through the mechanism of the increase of capital without right issue of 9,000,000 share options (before stock split) or 45,000,000 share options (after stock split) by granting the key employees of the Company share options via Management Stock Option Plan (MSOP).
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi
c.
Perseroan memiliki kepemilikan pada entitas anak sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiary PT Sorini Towa Berlian Corporindo (STBC)
Domisili/ Domicile Pasuruan
Jenis usaha/ Nature of business Industri sorbitol/ Sorbitol industry
Consolidated Subsidiary The Company has ownership subsidiary:
Tahun mulai beroperasi komersial/ Year commenced commercial operations
Persentase kepemilikan 30 Nopember 2014/ Percentage of ownership 30 November 2014
Persentase kepemilikan 31 Mei 2014/ Percentage of ownership 31 May 2014
1996
50.10%
50.10%
11
in
the following
Total aset sebelum eliminasi (Dalam jutaan Rupiah)/ Total assets before elimination (In millions of Rupiah) 30 Nopember 2014/ 31 Mei 2014/ 30 November 2014 31 May 2014 324,406
323,312
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
1.
1.GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, dan Karyawan
d.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 Nopember 2014 dan 31 Mei 2014 adalah sebagai berikut:
Directors,
Audit
Presiden Komisaris Komisaris
: :
Petrus Ludovicus Van Deursen Jeral Sylvester D’Souza
: :
President Commissioner Commissioner
Komisaris Independen
:
I Nyoman Tjager
:
Independent Commissioner
Presiden Direktur
:
Gerrit Jan Nicolaas Hueting
:
President Director
Direktur-Direktur
:
Lucy Tjahjadi Ivan Kupin
:
Directors
Direktur Independen
:
Sunit Kumar Dhoka
:
Independent Director
Ketua Anggota Anggota
: : :
As of 30 November 2014 and 31 May 2014, the composition of the Company’s audit committee was as follows: I Nyoman Tjager Djoko Susanto Lindawati Gani
Per tanggal 30 Nopember 2014, Perseroan dan entitas anak mempekerjakan 769 karyawan (31 Mei 2014: 774 karyawan). Laporan keuangan konsolidasian disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 17 Desember 2014.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
: : :
Chairman Member Member
As of 30 November 2014, the Company and subsidiary had 769 employees (31 May 2014: 774 employees).
e.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a.
and
As of 30 November 2014 and 31 May 2014, the composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors was as follows:
Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 Nopember 2014 dan 31 Mei 2014 adalah sebagai berikut:
e.
Board of Commissioners Committee, and Employees
The consolidated financial statements were authorized for issuance by the Directors on 17 December 2014.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The significant accounting policies consistently applied in the preparation of the consolidated financial statements are as follows:
keuangan
a. Basis for preparation of consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dengan surat keputusan No. KEP-347/BL/2012.
The consolidated financial statements have been prepared in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) and the regulation imposed by Bapepam-LK No. VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosure of the Financial Statements of Emiten or Public Company with its decision letter No. KEP-347/BL/2012.
12
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
keuangan
a. Basis for preparation of consolidated financial statements (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian, yang disajikan dalam jutaan rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan, disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali dinyatakan lain.
The consolidated financial statements, presented in millions of rupiah, which is the Company’s functional currency, are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, unless otherwise stated.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disusun dengan metode langsung (direct method). Perseroan dan entitas anak memperhitungkan deposito berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal penempatannya sebagai setara kas. Cerukan (bank overdraft) yang dibayar sewaktu-waktu dan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kas Perseroan dan entitas anak termasuk sebagai komponen kas dan setara kas untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities and is prepared using the direct method. The Company and subsidiary consider short-term time deposits with maturities of not more than three months at the date of acquisition to be cash equivalents. Bank overdrafts that are repayable on demand and form an integral part of the Company and subidiary’s cash management are included as a component of cash and cash equivalents for the purpose of the consolidated statement of cash flows.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi serta jumlah aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi tersebut dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas terkini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi tersebut.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with SAK requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode mendatang yang terdampak oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Catatan 23, “Liabilitas Imbalan Kerja”, mengungkapkan informasi mengenai ketidakpastian asumsi dan estimasi yang mungkin memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Note 23, “Employee Benefits Obligation”, discloses information about the volatility of assumptions and estimation uncertainties which may significantly affect the related financial statements amounts.
Prinsip konsolidasi
b. Basis of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak merupakan suatu entitas di mana Perseroan memiliki kepemilikan, baik secara langsung atau tidak langsung, sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiary. A subsidiary is an entity on which the Company, directly or indirectly, has an ownership interest of more than half of the voting rights or otherwise has the power to govern the financial and operating policies.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak pengendalian tersebut tidak lagi dimiliki.
A subsidiary is consolidated from the date on which effective control is obtained by the Company and is no longer consolidated from the date that control ceases.
13
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) b.
c.
d.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Prinsip konsolidasi (Lanjutan)
b. Basis of consolidation (Continued)
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in the consolidated financial statements are consistently applied by the Company and subsidiary, unless otherwise stated.
Saldo dan transaksi signifikan antar perusahaan, termasuk penghasilan, beban dan dividen, dieliminasi secara penuh. Keuntungan dan kerugian dari transaksi antar perusahaan yang belum direalisasi, dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian.
Significant intercompany balances and transactions, including income, expenses and dividends, are eliminated in full. Unrealized gains and losses resulting from intercompany transactions are eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan nonpengendali atas aset bersih entitas anak diakui pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak. Kepentingan nonpengendali disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan nonpengendali berdasarkan proporsi kepemilikan.
Non-controlling interests in net assets are recognized at the date of business combination and adjusted by proportion of changes in equity of subsidiaries. Noncontrolling interests are presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity attributable to the owners of the Company. Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests based on the ownership interest proportionally.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Changes in parent’s ownership interest in a subsdiary that do not result in the loss of control are accounted for as equity transactions. Any difference between the adjusted carrying amount of non-controlling interest and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity attributable to the owners of the Company. b. c. Revenue and expense recognition
Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan barang/jasa diakui berdasarkan pengiriman barang atau penyerahan jasa kepada pelanggan, sesuai dengan syarat penjualannya.
Revenue from sales of goods/services is recognized based on the shipment of goods or delivery of services to customers, in accordance with the terms of sale.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized when incurred.
Kas dan setara kas
d. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal perolehannya.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term time deposits with maturities of not more than three months at the date of acquisition.
14
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) e.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Anjak Piutang
e. d. Account Receivable Factoring e. f. Account receivable factoring without recourse is recognized as factoring payable as much as proceed value. Different between factoring payable with payment to customer added with retention is recognized as factoring income as at the factoring transaction. g. f. h. Inventories
Anjak piutang tanpa recourse diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada pelanggan ditambah retensi diakui sebagai pendapatan anjak piutang pada saat transaksi anjak piutang f.
g.
Persediaan Persediaan diukur berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value), mana yang lebih rendah.
Inventories are measured at the lower of cost or net realizable value.
Biaya persediaan dihitung dengan metode ratarata.
Cost of inventories is computed using the average method.
Biaya barang dalam pengolahan dihitung berdasarkan beban produksi rata-rata sesuai dengan estimasi tingkat penyelesaian.
Cost of goods in process is computed based on the average production costs proportional to their estimated stage of completion.
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Penyisihan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan penelaahan manajemen atas keadaan persediaan pada akhir tahun.
Provision for decline in value of inventories is provided based on management’s review of the inventories condition at year end.
Instrumen keuangan
g. e. Financial instruments
Suatu instrumen keuangan diakui pada saat Perseroan dan entitas anak menjadi pihak dari ketentuan kontrak suatu instrumen keuangan. Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat hak kontraktual Perseroan dan entitas anak atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika aset dialihkan kepada pihak lain tanpa mempertahankan kontrol atau pada saat seluruh risiko dan manfaat telah ditransfer secara substansial. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas Perseroan dan entitas anak berakhir, atau dilepaskan atau dibatalkan.
A financial instrument is recognized when the Company and subsidiary become a party to the contractual provisions of the instrument. Financial assets are derecognized when the Company and subsidiary’s contractual rights to the cash flows from the financial assets expire, i.e. when the asset is transferred to another party without retaining control or when substantially all risks and rewards are transferred. Financial liabilities are derecognized if the Company and subsidiary’s obligation expire, or are discharged or cancelled.
15
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) g.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen keuangan (Lanjutan)
g. f. Financial instruments (Continued) h. Derivative financial instruments are measured at fair value and recognized as either assets or liabilities in the consolidated statements of financial position. Changes in the fair value of derivative instruments are recognized in either earnings or other comprehensive income depending on the designated purpose of the derivative instruments and whether they qualify for hedge accounting. As of 30 November 2014 and 31 May 2014, none of the Company’s derivative financial instruments qualify for hedge accounting.
Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajar dan diakui sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan atas nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai laba rugi atau pendapatan komprehensif lain tergantung pada tujuan dari instrumen derivatif tersebut dan apakah memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Per 30 Nopember 2014 dan 31 Mei 2014, tidak ada instrumen keuangan derivatif Perseroan yang memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Instrumen keuangan non-derivatif Perseroan dan entitas anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, pinjaman dari pihak berelasi, utang usaha, utang lain-lain, utang dividen, beban akrual dan utang sewa pembiayaan.
The Company and subsidiary’s non-derivative financial instruments comprise cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, bank loans, loan from a related party, trade payables, other payables, dividends payable, accrued expenses and finance lease obligation.
Instrumen keuangan non-derivatif pada awal pengakuan diukur berdasarkan nilai wajar ditambah/dikurangi biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengukuran awal, instrumen keuangan nonderivatif diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai, jika diperlukan.
Non-derivative financial instruments are initially measured at fair value plus/less any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial measurements, they are carried at amortized cost, using the effective interest method, net of provision for impairment, if necessary.
Penyisihan penurunan nilai diakui untuk aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang bila terdapat bukti objektif bahwa Perseroan dan entitas anak tidak mampu memulihkan nilai tercatat sesuai dengan ketentuan awal dari instrumen tersebut. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal. Perubahan penyisihan penurunan nilai diakui dalam laba-rugi.
An impairment provision is recognized for financial assets that are categorized as loans and receivables when there is objective evidence that the Company and subsidiary will not be able to recover the carrying amounts according to the original terms of the instrument. The amount of the impairment loss is the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of its estimated future cash flows discounted at the original effective interest rate. Changes in the impairment provision are recognized in profit or loss.
Aset dan liabilitas keuangan disajikan salinghapus dan disajikan secara neto dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling-hapus dan terdapat intensi untuk menyelesaikannya secara neto, atau pada saat aset direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and presented net in the consolidated statement of financial position when there is a legal right of offset and there is an intention to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
16
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) h.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset tetap
h. i. Fixed assets
Hak atas tanah disajikan sebesar biaya perolehan (termasuk biaya legal dan administrasi untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasikan. Aset tetap selain tanah diukur dengan model biaya perolehan, dimana pada awal pengakuan diukur sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Land rights are presented at acquisition cost (including legal and administrative costs incurred in transactions to acquire land) and are not amortized. Fixed assets other than land are measured using the cost model, i.e., initially measured at cost and subsequently net of accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Penyusutan aset tetap selain tanah dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan siap untuk digunakan, dengan metode garis lurus (straightline method), berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets other than land is applied from the month such assets are ready for their intended use, on the straight-line method, based on estimated useful lives as follows:
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabotan dan peralatan kantor Timbangan dan peralatan bengkel
8 – 45 tahun/years 8 – 20 tahun/years 3 – 8 tahun/years 3 – 7 tahun/years 9 – 11 tahun/years
Buildings and installation Machinery and equipment Transportation equipment Furniture, fixtures and office equipment Weighing and workshop equipment
Metode penyusutan, masa manfaat dan nilai residu dari suatu saat aset direview paling tidak setiap akhir tahun buku dan disesuaikan jika diperlukan.
Depreciation method, useful life, and residual value of an asset are reviewed at least every end of reporting period and adjusted if necessary.
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Assets under construction represent the accumulated costs of materials, equipment and other costs directly related to the construction of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the related fixed assets when assets under construction are completed and are ready for their intended use.
Beban pemeliharaan normal dibebankan pada laba rugi pada saat terjadi, sedangkan penambahan, pemugaran, perluasan yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset tetap dikapitalisasi.
Normal maintenance expenses are charged to profit or loss when incurred, while betterments, renovations and expansions that increase the useful lives or capacity of fixed assets are capitalized.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan atau yang dijual, dikeluarkan dari aset tetap, dan keuntungan dan kerugian yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Fixed assets which are no longer used or sold are removed from fixed assets, and gains and losses are recorded in the consolidated statement of comprehensive income.
17
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) h.
i.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset tetap (Lanjutan)
h. i. Fixed assets (Continued)
Aset tetap termasuk aset dimana Perseroan dan entitas anak memiliki manfaat kepemilikan dalam perjanjian sewa pembiayaan. Sewa dimana Perseroan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal pengakuan, aset sewaan diukur sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Saldo dari nilai kini atas pembayaran sewa minimum yang belum dibayar disajikan sebagai utang sewa pembiayaan. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban. Beban keuangan dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Setelah pengakuan awal, aset sewaan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi sesuai dengan aset tersebut.
Fixed assets also include assets in which the Company and subsidiary have acquired beneficial ownership under finance lease agreements. Lease terms in which the Company and subsidiary assume substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Upon initial recognition, the leased asset is measured at an amount equal to the lower of its fair value and the present value of minimum lease payments. The balance of the present value of unpaid minimum lease payments is presented as finance lease obligation. Minimum lease payments made under finance lease are apportioned between the finance costs and the reduction of the outstanding obligation. The finance costs are allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the obligation. Subsequent to initial recognition, a leased asset is accounted for in accordance with the accounting policy applicable to that asset.
Sewa lainnya adalah sewa operasi dan aset yang disewa tidak diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Other leases are operating leases and the leased assets are not recognized in the consolidated statement of financial position.
Penurunan nilai aset non-keuangan
i.f. Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat aset non-keuangan Perseroan dan entitas anak ditelaah pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut maka nilai terpulihkan aset tersebut diestimasi.
The carrying amounts of the Company and subsidiary’s non-financial assets are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists then the asset’s recoverable amount is estimated.
Rugi penurunan nilai diakui jika nilai tercatat unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya. Unit penghasil kas adalah kelompok terkecil aset yang dapat diidentifikasi dan menghasilkan arus kas yang sebagian besar independen dari aset lainnya. Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
An impairment loss is recognized if the carrying amount of a cash-generating unit exceeds its recoverable amount. A cash-generating unit is the smallest identifiable asset group that generates cash flows that largely are independent from other assets. Impairment losses are recognized in profit or loss.
Nilai terpulihkan unit penghasil kas adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual. Dalam menentukan nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesifik terhadap aset.
The recoverable amount of a cash-generating unit is the greater of its value in use or its fair value less costs to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pretax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset
18
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) i.
Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.g. Impairment of non-financial assets (Continued)
Rugi penurunan nilai yang diakui pada periode sebelumnya dievaluasi pada setiap tanggal pelaporan untuk indikasi apakah rugi penurunan nilai telah berkurang atau tidak ada lagi. Rugi penurunan nilai dipulihkan jika terdapat perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan. Rugi penurunan nilai dipulihkan sebatas nilai aset tercatat yang tidak melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi depresiasi atau amortisasi, jika tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui. j.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Impairment losses recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that the asset’s carrying amount does not exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
j.f. Non-current assets held for sale
Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Sesaat sebelum klasifikasi aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual, jumlah tercatat aset diukur sesuai dengan kebijakan akuntansi Perseroan. Dalam pengukuran selanjutnya, aset diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. Rugi penurunan nilai awal dan keuntungan atau kerugian setelah pengukuran kembali diakui sebagai laba rugi. Keuntungan atas pengukuran kembali tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai. k.
Penjabaran valuta asing
Non-current assets that are expected to be recovered primarily through sale rather than through continuing use are classified as held for sale. Immediately before classification as held for sale, the assets are remeasured in accordance with the Company’s accounting policies. Thereafter generally the assets are measured at the lower of their carrying amount or fair value less cost to sell. Impairment losses on initial classification as held for sale and subsequent gains or losses on remeasurement are recognized in profit or loss. Remeasurement gains are not recognized in excess of any cumulative impairment loss.
k.
Foreign currencies translation
Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan Perseroan adalah rupiah.
The functional and reporting currency of the Company is rupiah.
Transaksi dalam valuta asing dijabarkan dalam rupiah dengan kurs tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, saldo aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan dalam rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Transactions in foreign currencies are translated into rupiah at the rates prevailing at the transaction date. At the reporting date, balances of monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into rupiah at the exchange rates prevailing at that date.
19
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) k.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penjabaran valuta asing (Lanjutan)
k.
Foreign currencies translation (Continued)
Pada tanggal 30 Nopember 2014 dan 31Mei 2014, kurs utama yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of 30 November 2014 and 31 May 2014, the main exchange rates used are as follows:
30 Nopember 2014/ 30 November 2014
31 Mei 2014/ 31 May 2014
Rupiah penuh/ whole Rupiah
Rupiah penuh/ whole Rupiah
Dolar Amerika Serikat (USD) Euro (EUR) Poundsterling Inggris (GBP) Dolar Singapura (SGD) Yuan China (CNY) Yen Jepang (JPY)
12,196 15,213 19,215 9,392 1,988 104
11,675 15,893 19,561 9,310 1,869 115
Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, diakui di dalam laporan pendapatan komprehensif konsolidasian dalam tahun yang bersangkutan. l.
m.
Pendapatan keuangan dan biaya keuangan
United States Dollar (USD) Euro (EUR) British Pound (GBP) Singapore Dollar (SGD) China Yuan (CNY) Japanesse Yen (JPY)
Foreign exchange gains (losses), realized and unrealized, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income in the related year. l.
Finance income and finance costs
Pendapatan dan biaya yang berasal dari aktivitas pendanaan dan laba rugi kurs terkait tercermin dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari “Pendapatan (biaya) keuangan bersih”. Laba dan rugi kurs atas aset dan liabilitas keuangan dari aktivitas operasi disajikan sebagai pendapatan dan beban, dalam bagian laba usaha.
Income and costs derived from financing activities and the related currency exchange gains and losses are reflected in the statement of comprehensive income as part of “Net finance income (costs)”. Currency exchange gains and losses on financial assets and liabilities that arise from operating activities are presented as income and expenses within results from operating activities.
Pendapatan keuangan dan biaya keuangan terdiri dari pendapatan bunga atas dana yang diinvestasikan, dan beban bunga atas pinjaman, keuntungan atau kerugian atas penghentian pengakuan aset and liabilitas keuangan, dan laba atau rugi kurs yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan.
Finance income and finance costs comprise interest income on funds invested and interest expense on borrowings, gains or losses on de-recognition of financial assets and liabilities, and currency exchange gains or losses arising from investing and financing activities.
Laba dan rugi kurs dilaporkan secara bersih baik sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan tergantung pada angka mutasi ke laba bersih atau rugi bersih.
Currency exchange gains and losses are reported on a net basis as either finance income or finance cost depending on whether currency exchange movements amount to a net gain or a net loss.
Beban pajak penghasilan
m.
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi yang langsung diakui dalam ekuitas atau dalam pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income.
20
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Beban pajak penghasilan (Lanjutan)
m. Income tax expense (Continued)
Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan atau rugi kena pajak untuk tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan penyesuaian terhadap utang pajak tahun-tahun sebelumnya.
Current tax is the expected tax payable or receivable on the taxable income or loss for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date, and any adjustment to tax payable in respect of previous years.
Pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan diterapkan terhadap perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan keuangan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan atas manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carry forwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah penambahan pajak dan bunga mungkin terjadi. Manajemen berkeyakinan bahwa akrual atas liabilitas pajak sudah memadai untuk semua tahun pajak yang masih open berdasarkan penelaahan banyak faktor, termasuk interpretasi dari peraturan pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian dilakukan berdasarkan estimasi dan asumsi dan melibatkan pertimbangan mengenai kejadian di masa mendatang. Informasi baru yang tersedia menyebabkan manajemen mengubah pertimbangannya berkaitan dengan kecukupan liabilitas pajak yang telah ada. Perubahan terhadap liabilitas pajak akan berdampak pada beban pajak pada periode dimana penentuan tersebut ditetapkan.
In determining the amount of current and deferred tax, the Company and subsidiary take into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and interest may be due. Management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on its assessment of many factors, including interpretations of tax law and prior experience. The assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgments about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period that such determination is made.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax asset and liabilities are offset in the consolidated statement of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
21
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Saham treasuri
n. Treasury shares
Ketika modal saham yang ditempatkan sebagai ekuitas dibeli kembali, nilai pembelian kembali yang dibayarkan, termasuk beban-beban yang terkait langsung, bersih dari efek pajak, diakui sebagai pengurangan dari ekuitas. Saham yang dibeli kembali diklasifikasikan sebagai saham treasuri dan disajikan sebagai pengurangan modal saham sebesar nilai nominal saham treasuri tersebut. Selisih antara nilai pembelian kembali yang dibayarkan dan nilai nominal saham treasuri dicatat sebagai pengurangan tambahan modal disetor pada bagian ekuitas. Ketika saham treasuri dijual atau diterbitkan kembali kemudian, nilai yang diterima diakui sebagai penambahan di ekuitas, dan selisih lebih atau kurang nilai transaksi disajikan sebagai tambahan modal disetor pada bagian ekuitas. o.
When share capital issued is repurchased, the amount of the consideration paid, which includes directly attributable costs, net of any tax effects, is recognised as a deduction from equity. Repurchased shares are classified as treasury shares and are presented as a reduction of the share capital for the nominal value of the treasury shares. Any excess of the consideration paid over the nominal value of the treasury shares is recorded as a reduction of additional paid-in capital in the equity section. When treasury shares are sold or reissued subsequently, the amount received is recognised as an increase in equity, and the resulting surplus or deficit on the transaction is included in additional paid-in capital in the equity section.
o. Earnings per share
Laba per saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam tahun yang bersangkutan.
p.
q.
Earnings per share are computed by dividing profit for the year attributable to owners of the Company with the weighted average of total outstanding/issued shares during the year.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
p. Transactions with related parties
Istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan PihakPihak Berelasi”.
Related party terms used are in accordance with Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 7 (2010 Revision), “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Informasi Segmen
q. Segment Information
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Perseroan dan entitas anak yang melakukan aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain, yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya.
An operating segment is a component of the Company and subsidiary that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses relating to transactions with other components, whose operating results are regularly reviewed by the chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance.
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan dan entitas anak adalah Direksi.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. Chief operating decision maker of the Company and subsidiary is the Directors. 22
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) r.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Provisi
r. Provisions
Provisi diakui jika Perseroan dan entitas anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.
Provisions are recognized when the Company and subsidiary have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a realiable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
s. Imbalan kerja
s. Employee benefits
Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan, dimana Perseroan dan entitas anak wajib memberikan imbalan kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan pensiun. Imbalan kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau pensiun.
The liabilities recognized in consolidated statement of financial position are the present value of the defined benefit obligation as at the statement of financial position date in accordance with Law 13/2003 relating to labor regulations, in which the Company and subsidiary are required to provide benefits to their employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and employees’ compensation at termination or retirement.
Liabilitas atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected unit credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected unit credit method.
Atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, efektif 1 Juni 2012, Perseroan memilih untuk mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial dari program imbalan pasti segera dalam pendapatan komprehensif lain dan seluruh beban yang berhubungan dengan imbalan dalam laba rugi. Dampak kumulatif dari periode lalu, setelah pajak penghasilan akibat perubahan kebijakan akuntansi ini telah diperlakukan sebagai penyesuaian atas saldo laba 1 Juni 2012. Sebelum 1 Juni 2012, keuntungan dan kerugian actuarial diakui sebagai pendapatan atau beban selama ekspektasi rata-rata sisa masa kerja jika akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10 persen dari nilai kini kewajiban imbalan pasti.
As part of adopting PSAK No. 24 (2010 Revision), “Employee Benefits”, effective 1 June 2012, the Company elected to recognize all actuarial gains and losses arising from a defined benefit plan immediately in other comprehensive income and all expenses related to the benefits in profit or loss. The cumulative prior-period effect of this change in accounting policy, net of income tax has been accounted for as an adjustment to the balance of retained earnings as of 1 June 2012. Prior 1 June 2012, actuarial gains and losses were recognized as income or expense over the expected average remaining working period to the extent that the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting period exceeded ten percent of the present value of the defined benefits obligation.
23
PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK/ PT SORINI AGRO ASIA CORPORINDO Tbk AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)/ NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) TAHUN BERAKHIR 31 MEI 2014/YEAR ENDED 31 MAY 2014 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of rupiah, unless otherwise specified)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
t. Standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi
t.
New/revised accounting standards and interpretations
Perseroan dan entitas anak menerapkan standar akuntansi (“PSAK”) dan interpretasi (“ISAK”) baru/revisi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
The Company and subsidiary adopted new/revised accounting standards (“PSAK”) and interpretations (“ISAK”) that were effective for annual periods beginning on or after 1 January 2013.
Berikut ini adalah standar akuntansi dan interpretasi baru/revisi, yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1.Januari 2013, dan relevan bagi Perseroan dan entitas anak:
The following new/ revised accounting standards and interpretations, which became effective for annual periods beginning on or after 1.January 2013, were relevant to the Company and subsidiary:
-
PSAK No. 38 (Revisi 2012/2012 Revision): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali/Business Combinations Entities under Common Control Penyesuaian atas PSAK 60/Improvement on PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures
PSAK 38 (Revisi 2012) diterapkan pada kombinasi bisnis entitas sepengendali yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis dalam PSAK 22, Kombinasi Bisnis, baik untuk entitas yang menerima maupun yang melepas bisnis.
The PSAK 38 (2012 Revision) is applied for business combinations between entities under common control that meet the business combination criteria under PSAK 22, Business Combinations, for both entities receiving and disposing the business.
Sesuai dengan ketentuan transisinya, saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal awal penerapan disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba-rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
In accordance with its transitional provision, the balance of “Difference in Value Resulting From Restructuring Transactions between Entities Under Common Control” at the initial application date is presented in equity as additional paid-in capital and subsequently can not be recognised as a realized gain or loss or reclassified to retained earnings.
Beberapa PSAK dan ISAK baru/revisi telah diterbitkan tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir 31 Mei 2014, dan tidak diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini, namun mungkin relevan untuk Perseroan dan entitas anak:
Certain new/revised PSAK and ISAK have been issued that are not yet effective for the year ended 31 May 2014, and have not been applied in preparing these financial statements, but may be relevant to the Company and subsidiary:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014/Effective on or after 1 January 2014 -
ISAK 27
:
- ISAK 28
:
24
Pengalihan Aset dari pelanggan/Transfer of Assets from Customers Pengalihan Liabilitas Keuangan dengan Instruments Ekuitas/Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments