PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman Surat Pernyataan Direksi
Laporan Keuangan Konsolidasi (Unaudited) - Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 serta untuk periode-periode yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi
1-2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6-50
PT. PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
ASET ASET LANCAR KAS DAN SETARA KAS
3
3.510.260.581
1.606.781.808
4
2.343.973.567
1.268.833.086
4 5 6 7 8 9
5.571.073.798 484.774.741 950.478.194 10.499.417.573 2.006.162.563 3.188.582.755
4.721.260.036 346.915.768 751.580.138 206.074.318 3.549.835.381 1.638.673.486
28.554.723.772
14.089.954.021
362.368.302 1.407.628.158 1.288.139.812
2.415.956.781 984.067.734 28.630.590
126.471.616.759
88.505.766.487
3.974.963.748 100.726.359
3.291.579.743 99.500.000
34.873.570.678 231.600.000 192.023.652 2.730.405.731
12.355.222.131 93.141.392 2.831.705.731
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
171.633.043.200
110.605.570.589
JUMLAH ASET
200.187.766.974
124.695.524.611 70.071.403.307
PIUTANG USAHA Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 128.128.931 tahun 2010 dan Rp. 137.988.931 tahun 2009 Piutang Lain-Lain Pihak Ketiga Persediaan Pajak Dibayar Dimuka Uang Muka Beban Dibayar Dimuka
JUMLAH ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR Piutang dari Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Beban Dibayar Dimuka Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap - setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 73.461.324.013
10 9 11
untuk tahun 2010 dan Rp. 52.892.463.828 untuk tahun 2009 Aset Tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih - setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.181.118.060 untuk tahun 2010 dan Rp. 785.340.065 untuk tahun 2009 Goodwill Aset Lain-Lain Uang Muka Pembelian Aset Tetap Aset tidak berwujud - bersih Uang muka renovasi Lainnya
12
13 14
75.492.242.363
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 1
PT. PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
Catatan
2010 Rp
2009 Rp
KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank Jangka Pendek Hutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak Ketiga Hutang Lain-Lain Hutang Pajak Biaya yang masih harus dibayar Pendapatan Diterima Dimuka Bagian Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Bank Pembelian Aset Tetap JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR
15 16
17.515.939.514
14.380.061.100
131.957.500 2.028.974.509 633.372.033 237.949.159 1.777.690.605 1.808.812.963
132.657.000 2.851.443.653 834.973.481 84.964.351 855.730.458 7.250.718.721
20 21
12.824.104.781 5.519.864.720 42.478.665.785
6.379.304.013 2.227.823.220 34.997.675.996
10
132.575.574 5.557.350.613
291.974.016 3.802.873.771
20 21 30
54.623.275.744 22.825.689.704 1.552.783.918 84.691.675.553
9.430.240.356 5.113.749.039 1.217.205.621 19.856.042.803
127.170.341.338
54.853.718.799
22
2.118.484.543
2.128.117.887
MODAL SAHAM
23
42.827.000.000
42.827.000.000
Tambahan Modal Disetor Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Saldo Laba
24
16.543.147.614
16.543.147.614
25
(451.866.859) 11.980.660.338
17 18 19
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kewajiban Pajak Tangguhan Bagian Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Lebih Dari Satu Tahun Bank Pembelian Aset Tetap Kewajiban Tidak Lancar Lainnya JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR JUMLAH KEWAJIBAN HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN EKUITAS
TOTAL EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(451.866.859) 8.795.407.170
70.898.941.093
67.713.687.925
200.187.766.974
124.695.524.611
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 2
PT. PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
Catatan
2010 (Sembilan Bulan) Rp
2009 (Sembilan Bulan) Rp
PENDAPATAN USAHA
26
88.389.272.385
62.324.244.814
BEBAN LANGSUNG
27
59.711.549.389 ##
43.004.077.331 #
28.677.722.996 ##
19.320.167.483 #
4.389.891.148 ## 15.400.946.562 ##
2.933.920.524 # 9.512.220.971 #
Jumlah Beban Usaha
19.790.837.710 ##
12.446.141.495 #
LABA (RUGI) USAHA
8.886.885.287 ##
6.874.025.988 #
51.134.035 ##
19.360.609 #
140.469.868 ## ## (74.854.943) ## (43.425.000) ## (7.873.407.815) ## (590.401.690) ##
102.694.592 # # (59.700.000) (5.428.589.777) # (39.041.274) #
(8.390.485.545) ##
(5.405.275.850) #
496.399.741 ##
1.468.750.138 #
(124.099.935) ##
(411.250.039) #
372.299.806 ##
1.057.500.099 #
(181.204.937) ##
(31.007.651) #
191.094.870 ##
1.026.492.449 #
LABA KOTOR BEBAN USAHA Pemasaran Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Keuntungan (kerugian) pelepasan, pertukaran dan penjualan aset tetap - bersih Amortisasi Goodwill Aset tidak berwujud Beban bunga Lain-lain - bersih
28
11 13 14 29
Beban Lain-lain - Bersih LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK
31
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN
22
LABA (RUGI) BERSIH LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
32
0,59
3,20
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
3
PT. PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 Selisih nilai transaksi Tambahan restrukturisasi modal entitas Jumlah Modal disetor disetor sepengendali Saldo laba ekuitas Rp Rp Rp Rp Rp Saldo per 1 Januari 2010 Deviden Laba bersih tahun berjalan
42.827.000.000 -
16.543.147.614 -
(451.866.859) -
12.794.728.155 (1.005.162.686) 191.094.870
71.713.008.910 (1.005.162.686) 191.094.870
Saldo per 30 September 2010
42.827.000.000
16.543.147.614
(451.866.859)
11.980.660.338
70.898.941.093
Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009
Modal disetor Rp
Tambahan modal disetor Rp
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Rp
Saldo laba Rp
Jumlah ekuitas Rp
Saldo per 1 Januari 2009 Deviden Laba tahun berjalan
42.827.000.000 -
16.543.147.614 -
(451.866.859) -
8.706.826.023 (937.911.300) 1.026.492.449
67.625.106.778 (937.911.300) 1.026.492.449
Saldo per 30 September 2009
42.827.000.000
16.543.147.614
(451.866.859)
8.795.407.170
67.713.687.925
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. 4
PT. PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE-PERIODE YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
PT. PANORAM CO FOR THE
2010 (Sembilan Bulan) (Rp)
2009 (Sembilan Bulan) (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga dan beban keuangan Penerimaan bunga Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
91.311.979.167 (78.990.033.761) 12.321.945.406 (7.873.407.815) 51.134.035
72.788.257.283 (55.750.551.810) 17.037.705.473 (5.428.589.777) 19.360.609
4.499.671.627
11.628.476.305
5%
16%
Penurunan (Kenaikan) piutang dari yang mempunyai hubungan istimewa Kenaikan (Penurunan) hutang dari yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap Perolehan Aset Tetap Penjualan Aset Tetap
(313.427.576) (22.608.922.262) (34.871.396.021) 223.850.000
291.974.016 (5.658.962.770) (2.616.100.251) 122.500.000
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(53.827.366.033)
(6.935.361.444)
Penerimaan hutang bank (Pelunasan) hutang bank Pembagian Deviden Tunai Penerimaan Hutang Pembelian Aktiva Tetap Pembayaran Hutang Pembelian Aset Tetap
38.541.200.000 (5.437.118.101) (967.741.339) 20.700.000.000 (4.108.374.063)
2.700.000.000 (5.064.930.406) (937.911.300) (1.575.106.566)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
48.727.966.497
(4.877.948.272)
3.742.529.827
925.227.560
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(599.727.909)
(184.833.411)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
4.109.988.490
1.791.615.219
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3.510.260.581
1.606.781.808
3.592.440.000 30.610.347.352
349.080.000 18.294.596.740
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas: Perolehan aset tetap melalui: Hutang Pembelian Aset Tetap Reklasifikasi Uang Muka - Aset Lain-lain
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
5
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Panorama Transportasi Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 76 tanggal 11 September 2001 dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-14822 HT.01.01 TH.2001 tanggal 3 Desember 2001 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 2002, Tambahan No. 10454. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 150 tanggal 24 Juli 2009 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal yang sama mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Jak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan N o. AHU45792.AH.01.02. tahun 2009 tanggal 16 September 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan konsolidasi, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang pengangkutan darat, yang meliputi transportasi penumpang dan transportasi pengangkutan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 2001. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Tanjung Selor No. 17, Jakarta dan berdomisili usaha di Jl. Husein Sastranegara No. 15, Rawa Bokor - Tangerang. Perusahaan memperoleh izin usaha angkutan wisata dari Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Prinsip Angkutan Kendaraan Pariwisata No. 3415/-1.811.32 tanggal 14 November 2001 dan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 128/BUA/I/2004 tanggal 21 Agustus 2004. Perusahaan juga memperoleh izin usaha angkutan sewa dari Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan Prinsip Pengusahaan Angkutan Sewa No. 3453/-1.811.32 tanggal 19 November 2001 dan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 3453/IU/WST/Dishub/I/2003 tanggal 2 Januari 2003. Perusahaan memperoleh izin prinsip taksi dari Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Surat izin persetujuan realisasi angkutan taksi meter eksekuktif berbahan bakar gas CNG No. 1211/-1.811.1 tanggal 27 Juni 2008 untuk 300 (tiga ratus) unit taksi yang harus direalisasikan dalam waktu 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal surat izin tersebut diterbitkan. Perusahaan memperpanjang izin tersebut dan telah memperoleh perpanjangan persetujuan realisasi angkutan taksi meter eksekutif berbahan bakar gas CNG No. 1668/-1.811.1 tanggal 2 September 2009 untuk 175 (seratus tujuh puluh lima) unit taksi. Perusahaan kembali melakukan perpanjangan izin prinsip taksi yang telah disetujui oleh Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Surat izin persetujuan realisasi angkutan taksi meter eksekuktif berbahan bakar gas CNG No. 953/-1.811.1 tanggal 20 Mei 2010 untuk 125 (seratus dua puluh lima) unit taksi. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panorama Leisure.
6
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum (Lanjutan) b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 22 Mei 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam dan LK) dengan suratnya No. S2406/BL/2007 untuk melakukan penawaran kepada masyarakat atas 128.000.000 saham Perusahaan seharga Rp. 245 per saham dengan 25.600.000 waran dengan harga pelaksanaan Rp. 300 per saham. Pemegang Waran dapat menggunakan hak untuk membeli satu saham dalam periode lima tahun sampai dengan 30 Mei 2012. Jika konversi waran tidak dilaksanakan oleh pemegang waran, maka waran menjadi kadaluwarsa dan tidak mempunyai nilai. Pada tanggal 31 Mei 2007, seluruh saham telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 30 September 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 428.270.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
c.
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan memiliki bagian kepemilikan pada anak perusahaan berikut:
Pada tahun 2009, Perusahaan mengakuisisi 99,9% bagian kepemilikan pada PT Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE), anak perusahaan, yang didirikan berdasarkan Akta No. 32 tanggal 23 Maret 2006 oleh Jajjah Nurmiati, S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan Akta No. 5 tanggal 2 November 2009, dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, modal dasar APPLE ditingkatkan dari Rp. 600.000.000 menjadi sebesar Rp. 10.000.000.000 dengan nilai nominal Rp. 100.000 per lembar saham serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp. 600.000.000 menjadi sebesar Rp. 2.500.000.000. Peningkatan modal tersebut tidak mengubah persentase kepemilikan Perusahaan atas APPLE. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui perubahan nama anak perusahaan APPLE menjadi PT Day Trans (DTS), DTS bergerak di bidang jasa, perdagangan umum, pembangunan, industri, pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan dan perbengkelan. Saat ini DTS hanya bergerak dalam bidang transportasi darat untuk angkutan penumpang dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2008. DTS berdomisili di Karet Setiabudi Jakarta. 7
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 1.
Umum (Lanjutan) d.
Karyawan, Direktur dan Komisaris Pada tanggal 30 September 2010, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 10 Desember 2009 sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 56 dari Buntario Tigris Darmanto Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, susunan manajemen Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dewan komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
: Budijanto Tirtawisata : Agus Ariandy Sijoatmodjo, SH : Dharmayanto Tirtawisata
: Satrijanto Tirtawisata : Sudjasmin Djambiar Angreta Chandra
Pada tanggal 30 September 2009, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 29 Juni 2009 sebagaimana didokumentasikan dalam akta No. 205 dari Buntario Tigris Darmanto Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: Budijanto Tirtawisata : Subakti Budiman : Dharmayanto Tirtawisata
Direktur Utama Direktur
: Satrijanto Tirtawisata : Angreta Chandra
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 3 orang anggota, dimana Subakti Budiman yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit pada tanggal 30 Juni 2009. Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2009, terdapat perubahan Komisaris Independen yaitu dijabat oleh Agus Ariandy Sijoatmodjo, SH dan juga menjadi Ketua Komite Audit Perusahaan. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 787 karyawan tahun 2010 dan 635 karyawan tahun 2009. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada komisaris dan direktur Perusahaan masing-masing sebesar Rp 892.481.250 per 30 September 2010 dan Rp 454.897.500 per 30 September 2009. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Panorama Transportasi Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 20 Oktober 2010 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.
8
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)
a.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Bapepam dan LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Transportasi. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara lain persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). b.
Prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perus ahaan yang dikendalikannya, dimana perusahaan memiliki 50% atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan akan diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.
9
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha (Lanjutan) Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasik an kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas yang ditutup. Akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga, diperhitungkan dengan menggunakan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Akuntasi Penggabungan Usaha”. Selisih lebih harga perolehan dari nilai wajar kepemilikan Perusahaan yang teridentifikasi atas aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai goodwill dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama periode 5 tahun. Aset dan kewajiban yang diperoleh harus dibukukan secara terpisah pada tanggal akuisisi jika besar kemungkinan bahwa segala manfaat terkait pada masa depan akan mengalir ke atau dari Perusahaan pengakuisisi, dan tersedia suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi demikian tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban atau instrument kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) harus dicatat sesuai dengan nilai buku. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas. Saldo “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan konsolidasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang bertransaksi, (2) pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada 10
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
Prinsip Konsolidasi dan Penggabungan Usaha (Lanjutan) dengan yang baru, sehingga menimbulkan restrukturisasi entitas sepengendali” baru.
c.
saldo
“Selisih
nilai
transaksi
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dikreditkan dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: (1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); (2) Perusahaan asosiasi; (3)
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);
(4)
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
(5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. e.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 11
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) f.
Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
g.
Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun.
h.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih persediaan, terdiri dari suku cadang kendaraan, adalah biaya penggantian kini.
i.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j.
Aset Tetap Pemilikan Langsung Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dan amortisasi dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
12
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) j.
Aset Tetap (Lanjutan) Pemilikan Langsung (Lanjutan) Tahun Bangunan dan prasarana Peralatan dan perlengkapan Kendaraan bermotor operasional (armada) Kendaraan bermotor non-operasional (dinas)
15-20 2-8 2-8 4-8
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat asset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi criteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat asset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari masa depan yang diharapkan dari penggunaan dan pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumalah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pasa saat selesai dan siap digunakan. k.
Aset tetap dakam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT) Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai asset, jika ada. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu 20 tahun.
l.
Sewa Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. 13
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m.
Biaya Emisi Saham Biaya Emisi saham disajikan sebagai bagian akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
n.
Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai a set pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aktiva. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aktiva diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
o.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
p.
Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang takterdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan, sedangkan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
q.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. 14
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil banding telah ditentukan.
r.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per sahan dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ratarata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
s.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen suatu perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
15
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 3.
Kas dan Setara Kas
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rupiah per tahun masing-masing adalah sebesar 6,0% dan 8,5% pada tahun 2010 dan 2009
4.
Piutang Usaha
16
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 4.
Piutang Usaha (Lanjutan)
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang dari pihak ketiga memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang dapat ditagih. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat resiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. Piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga. 5.
Piutang Lain-lain
Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan. Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih. 17
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 6.
Persediaan Persediaan terutama merupakan persediaan suku cadang kendaraan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 tidak melebihi nilai penggantian (replacement cost) atau nilai pemulihan aset tersebut.
7.
Pajak Dibayar Dimuka Pajak dibayar dimuka pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 merupakan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan dan PMS, anak perusahaan.
8.
Uang Muka Akun ini merupakan pembayaran uang muka yang terdiri dari:
Saldo uang muka perizinan merupakan uang muka yang dibayarkan Perusahaan untuk proses pengurusan izin-izin usaha transportasi Perusahaan dan anak perusahaan Saldo uang muka promosi merupakan uang muka yang dibayarkan dalam rangka mempromosikan usaha transportasi Perusahaan.
9.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka - perizinan merupakan biaya perolehan izin-izin yang terkait dengan operasi armada di Jakarta, Yogyakarta dan Bali yang dibayarkan dimuka untuk periode manfaat ke depan. Biaya dibayar dimuka jangka panjang memiliki jangka waktu sampai dengan tahun 2026. 18
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 10. Piutang dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Merupakan piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas biaya operasional yang dibayarkan Perusahaan untuk perusahaan-perusahaan berikut:
Merupakan hutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas biaya operasional yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan.
Piutang dan hutang ini diberikan tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang tersebut manajemen berpendapat bahwa semua piutang tersebut dapat ditagih.
19
karena
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11. Aset Tetap
20
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11. Aset Tetap (Lanjutan) Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Pengurangan selama triwulan ketiga di tahun 2010 dan 2009 adalah dengan perincian sebagai berikut:
Tanah terdiri dari 3 bidang tanah (SHGB No. 1222,1223 dan 1231). Seluruh bidang tanah dikenal sebagai daerah Rawa Bokor, Tanggerang yang dipergunakan sebagai tempat usaha Perusahaan. Tanah tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang Bank Perusahaan. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kendaraan bermotor milik perusahaan dan anak perusahaan dengan nilai perolehan masing-masing sebesar Rp. 375.000.000 dan Rp. 1.676.922.929, masih atas nama pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga. Kendaraan bermotor ini sedang dalam proses balik nama menjadi atas nama Perusahaan dan anak perusahaan . Bangunan dalam penyelesaian terutama merupakan akumulasi biaya konstruksi untuk merenovasi pool KT, anak perusahaan. Pada tanggal 30 September 2009, persentase penyelesaian bangunan diperkirakan sebesar 73% dan telah selesai dikerjakan di awal tahun 2010. Aset tetap milik Perusahaan dan anak perusahaan dengan nilai tercatat masing masing sebesar Rp. 87.889.073.631 per 30 September 2010 dan Rp 37.716.778.716 per 30 September 2009 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan hutang pembelian aktiva tetap. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, seluruh kendaraan bermotor telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kecelakaan, huru-hara dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 164.554.687.300 dan Rp. 80.306.669.720. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai tercatat aset tetap per 30 September 2010 dan 2009.
21
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 12. Aset Tetap dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT)
Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT merupakan bangunan dan prasarana pool kendaraan operasional dan kantor Perusahaan yang didirikan di atas tanah yang disewa di daerah Tangerang, Jalan Husein Sastranegara dan Jalan Peta dengan jangka waktu antara 5 sampai dengan 9 tahun, dimulai sejak tahun 2002. Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak. Beban penyusutan aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” masing-masing sebesar Rp. 331.877.635 dan Rp. 110.950.779 pada 30 September 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 2009.
13. Goodwill Merupakan goodwill yang diperoleh Perusahaan atas penyertaan sahamnya pada anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
22
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 13. Goodwill (Lanjutan)
Berdasarkan Akta Perubahan No. 18 tanggal 8 Oktober 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaries di Jakarta, Perusahaan membeli 99,9% kepemilikan atau sebanyak 5.994 lembar saham PT Artha Prima Perkasa Lintas Era (APPLE) dari pihak ketiga, dengan biaya akuisisi sebesar Rp. 599.400.000. Nilai wajar asset bersih APPLE yang dapat didentifikasikan pada tanggal akuisisi adalah sebesar Rp. 498.367.051, yang terutama merupakan ijin usaha.Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal akuisisi, Perusahaan mengakui asset berwujud sebesar Rp. 289.500.000 yang merupakan estimasi nilai wajar asset bersih atas ijin usaha dan goodwill sebesar Rp. 101.032.949. Pada bulan November 2009, APPLE berubah nama menjadi PT Day Trans. Berdasarkan Akta Perubahan No. 197 tanggal 23 Desember 2005 dari Tse Min Suhardi, S.H., notaris pengganti Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., Perusahaan membeli kepemilikan 70% kepemilikan atau sebanyak 700 lembar saham AST dari pihak ketiga, dengan biaya akuisisi sebesar Rp. 1.098.000.000. Dengan nilai wajar aset bersih AST sebesar Rp. 700.000.000, transaksi perolehan saham tersebut menimbulkan goodwill sebesar Rp. 398.000.000. Jumlah amortisasi goodwill pada laba rugi konsolidasi pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sejumlah Rp. 74.854.943 dan Rp. 59.700.000.
14. Aset Lain-lain
23
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 14. Aset Lain-lain (Lanjutan) Uang muka pembelian aset tetap merupakan uang muka yang dibayarkan kepada pemasok, pihak ketiga, dalam rangka pembelian aset tetap sebagai berikut:
Saldo uang muka renovasi pada tanggal 30 September 2010 merupakan uang muka yang dibayarkan kepada perusahaan karoseri kendaraan bermotor operasional yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2010. Saldo uang muka investasi pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 merupakan uang muka yang dibayarkan Perusahaan pada tahun 2007 untuk penyertaan saham perusahaan transportasi yang kemudian dibatalkan pada tahun 2008. Saldo per 30 September 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp. 2.728.579.731 dan Rp. 2.829.879.731. Pada tanggal 30 September 2010, beban amortisasi aset tidak berwujud adalah sebesar Rp. 43.425.000.
15. Hutang Bank Jangka Pendek
PT Bank CIMB Niaga Tbk Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, pada bulan November 2006, yang merupakan fasilitas pinjaman rekening koran (PRK), PTX-OD dan PTX, masing-masing sebesar Rp 2.500.000.000, Rp 5.000.000.000 dan Rp 3.550.000.000. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas PRK dan PTX-OD digunakan untuk mengambil-alih pinjaman Perusahaan dari PT Bank Permata Tbk dan untuk keperluan modal kerja usaha. Fasilitas PTX digunakan untuk mengambil-alih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada Perusahaan dan anak perusahaan, yaitu PT. Panorama Primakencana Transindo (PPT) dan PT Kencana Transport (KT). Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 22 November 2007 dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 14,5% dan telah diperpanjang sampai dengan 22 November 2008 dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 12,5% per tahun.
24
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 15. Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Lanjutan) Berdasarkan surat No. 3995/CSO.J-1/CIO/PK/IV/2008 tanggal 29 April 2008, PT Bank CIMB Niaga Tbk memberikan persetujuan untuk fasilitas tambahan berupa PTX-OD 1 sebesar Rp. 3.000.000.000 dengan tingkat bunga 11,5% per tahun. Fasilitas tambahan ini berjangka waktu sampai dengan 22 November 2009 dengan tingkat bunga 15% per tahun Berdasarkan surat No. 1536/LGL/PK/PCE/XI/2009, jangka waktu seluruh pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk ini telah diperpanjang sampai dengan periode 22 November 2010 dengan tingkat bunga 12% per tahun. Berdasarkan surat No. 072/TH/JKT1HEB/107/III/2010 tanggal 2 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas penurunan bunga pinjaman menjadi 11,5% per tahun efektif per 1 Maret 2010. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: • 1 bidang tanah dan bangunan (SHM No. 2175) di Jaka rta Barat atas nama Mirawati Iskandar, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. • 1 bidang tanah dan bangunan (SHM No. 1372) di Jakarta Barat atas nama Satrijanto Tirtawisata, pemegang saham dan direktur Perusahaan. • 2 bidang tanah kosong (SHGB No. 1222 DAN 1223) di Tangerang atas nama Perusahaan. • 2 bidang tanah dan bangunan (SHGB No. 2059 dan 2069) di Cianjur atas nama Adhi Tirtawisata, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. • 99 unit kendaraan operasional yang dimiliki oleh Perusahaan, PPT dan KT. • Jaminan perusahaan (Corporate Guarantee) dari PT Panorama Sentrawisata Tbk (PSW), pemegang saham mayoritas perusahaan. Perjanjian fasilitas pinjaman di atas mencakup persyaratan tertentu antara lain Perusahaan tidak diperbolehkan untuk melakukan hal-hal berikut tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank CIMB Niaga Tbk: - mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum dalam Perusahaan; - mengikat diri sebagai penanggung/penjamin hutang dan/atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; - mengadakan rapat umum pemegang saham untuk mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, permodalan, susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; - mendapat pinjaman uang/kredit dari pihak lain; - melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya dengan cara yang berbeda atau di luar praktek-praktek dan kebiasaan-kebiasaan dagang yang ada dan melakukan pembelian lebih mahal dan/atau melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar; - meminjamkan uang kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada Direksi, Komisaris, pemegang saham, anak perusahaannya dan/atau perusahaan afiliasinya; - melakukan tindakan yang melanggar suatu ketentuan hukum atau peraturan yang berlaku; membubarkan Perusahaan atau mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan pembayaran kepada instansi yang berwenang; - mengubah kegiatan usaha dan/atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada, mengubah bentuk/status hukum Perusahaan; - melakukan pembayaran hutang sebelum jatuh tempo, kecuali dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari; - melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus; - mengadakan penyertaan/investasi pada perusahaan lain; - mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau seluruh hak atau kewajiban Perusahaan yang timbul dari Perjanjian atau Dokumen Agunan. 25
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 15. Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (Lanjutan) Berdasarkan Surat No. 023/CID/SKR/IV/07 tanggal 27 April 2007, PT Bank CIMB Niaga Tbk memberikan persetujuan atas pencabutan/penghapusan persyaratan mengenai pembagian dividen tunai, dividen saham, dan/atau saham bonus. Berdasarkan Surat No. 250/TH/PCE/J1-HEB/VII/10 tanggal 26 Juli 2010, , PT Bank CIMB Niaga Tbk memberikan persetujuan atas pencabutan/penghapusan jaminan berupa 1 bidang tanah dan bangunan (SHM No. 2175) di Jakarta Barat atas n ama Mirawati Iskandar, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, 1 bidang tanah dan bangunan (SHM No. 1372) di Jakarta Barat atas nama Satrijanto Tirtawisata, pemegang saham dan direktur Perusahaan, dan 2 bidang tanah dan bangunan (SHGB No. 2059 dan 2069) di Cianjur atas nama Adhi Tirtawisata, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Bunga atas pinjaman yang dibayar sebesar Rp. 1.198.761.668 per 30 September 2010 dan Rp. 1.555.342.935 per 30 September 2009. PT Bank Windu Kentjana International Tbk. Pinjaman diterima oleh Perusahaan Pada tanggal 23 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp. 2.000.000.000 dan Rp. 1.000.000.000. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaries di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 23 Juni 2009 dengan tingkat bunga pinjaman 13%-16% per tahun. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai. Pada tanggal 24 September 2008 berdasarkan Akta No. 123 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaries di Jakarta, Perusahaan mendapat tambahan fasilitas demand loan sebesar Rp. 1.000.000.000. Fasilitas tambahan ini berjangka waktu sampai dengan 24 September 2009 dengan tingkat bunga per tahun 15,5%. Berdasarkan Akta No. 109 tanggal 23 Juni 2009, dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaries di Jakarta, Bank setuju untuk memperpanjang seluruh fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 23 Juni 2010 dengan tingkat bunga pinjaman 15% per tahun untuk pinjaman rekening koran dan 14% per tahun untuk pinjaman demand loan. Berdasarkan surat No. 156/BWK/KRD-EXT/VI/10 tanggal 23 Juni 2010, Bank setuju untuk memperpanjang seluruh fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 25 Juni 2011 dengan tingkat bunga pinjaman 14,5% per tahun untuk pinjaman rekening koran dan 13,5% per tahun untuk pinjaman demand loan. Bunga atas pinjaman yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 166.577.208 per 30 September 2010 dan Rp. 401.821.400 Per 30 September 2009. Pinjaman diterima oleh PMS PMS, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000 dan Rp. 3.000.000.000. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 81 tanggal 21 Maret 2007 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 21 Maret 2008 dengan tingkat bunga pinjaman per tahun 15%. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai. 26
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 15. Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan) PT Bank Windu Kentjana International Tbk. (Lanjutan) Pinjaman diterima oleh PMS (Lanjutan) Berdasarkan surat No. 022/BWKI/OL/IV/08 tanggal 4 April 2008, PT Bank Windu Kentjana International Tbk memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 21 Maret 2009 dengan tingkat bunga 12,5%-16% per tahun. Berdasarkan surat perubahan II atas perjanjian kredit No. 031/APK/III/09 tanggal 20 Maret 2009, PT Bank Windu Kentjana International, Tbk. memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 21 Maret 2010 dengan tingkat bunga 15% per tahun untuk Pinjaman Rekening Koran dan 14 % untuk pinjaman Demand Loan. Berdasarkan surat No. 049/BW/KRD-EXT/III/10 tanggal 15 Maret 2010, Bank setuju untuk memperpanjang seluruh fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 21 Maret 2011 dengan tingkat bunga pinjaman 15% per tahun untuk pinjaman rekening koran dan 14% per tahun untuk pinjaman demand loan. Bunga atas pinjaman yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 393.881.381 per 30 September 2010 dan Rp.394.458.074 per 30 September 2009. Pinjaman diterima oleh PPT PPT, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp. 2.000.000.000 dan Rp. 1.000.000.000. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan memakai jaminan No. 123 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaries di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 23 Juni 2009 dengan tingkat bunga pinjaman 14%-16% per tahun Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai. Berdasarkan surat perubahan I perjanjian kredit No.127/APK/VI/09 tanggal 23 Juni 2009, PT Bank Windu Kentjana International, Tbk. memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 25 Juni 2010 dengan tingkat bunga 15% per tahun untuk Pinjaman Rekening Koran dan 14% untuk pinjaman Demand Loan. Berdasarkan surat No. 154/BW/KRD-EXT/VI/10 tanggal 22 Juni 2010, Bank setuju untuk memperpanjang seluruh fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 25 Juni 2011 dengan tingkat bunga pinjaman 14,5% per tahun untuk pinjaman rekening koran dan 13,5% per tahun untuk pinjaman demand loan. Bunga atas pinjaman adalah sebesar Rp. 181.774.370 per 30 September 2010 dan Rp. 314.892.715 per 30 September 2009. 16. Hutang Usaha Merupakan hutang Perusahaan dan anak perusahaan terutama untuk biaya kendaraan dan pembelian suku cadang dan pemeliharaan.
27
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 16. Hutang Usaha (Lanjutan) Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:
Jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai 60 hari. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. 17. Hutang Pajak
Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (selfassessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 18. Biaya yang Masih Harus Dibayar
28
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 18. Biaya yang Masih Harus Dibayar (Lanjutan) Tidak terdapat biaya yang masih harus dibayar yang merupakan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa per 30 September 2010 dan 2009.
19. Pendapatan Diterima Dimuka Merupakan uang muka atas jasa transportasi yang diterima dari pelanggan berikut:
20. Hutang Jangka Panjang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pinjaman diterima oleh Perusahaan Perusahaan memperoleh 1 fasilitas pinjaman berjangka dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JKO/SPPK/0552/2009 tanggal 24 September 2009 dengan fasilitas sebesar Rp. 81.000.000.000. Selama tahun 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Berjangka No. RCO.JKO/281/PKKI/2009 No. 11 tanggal 6 Oktober 2009 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan telah menggunakan fasilitas pinjaman sebesar Rp. 20.250.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 12% tahun 2009. Angsuran pinjaman ini dibayar selama 5 (lima) tahun dengan cara angsuran bulanan dan dengan fasilitas grace period dalam 6 (enam) bulan pertama. Pembayaran angsuran pertama dan terakhir masing-masing akan dilakukan pada tanggal 23 Mei 2010 dan 14 Oktober 2014. Jumlah angsuran pembayaran adalah sebanyak 54 kali. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan. 29
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 20. Hutang Jangka Panjang (Lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Pinjaman diterima oleh Perusahaan (Lanjutan) Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengggunakan fasilitas pinjaman sebesar Rp. 33.750.000.000 pada tanggal 8 Juni 2010. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 12% tahun 2010. Angsuran pinjaman ini dibayar selama 5 (lima) tahun dengan cara angsuran bulanan dan dengan fasilitas grace period dalam 6 (enam) bulan pertama. Pembayaran angsuran pertama dan terakhir masing-masing akan dialakukan pada tanggal 23 Januari 2011 dan 23 Juni 2015. Jumlah angsuran pembayaran adalah sebanyak 54 kali. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan. Pada bulan Desember 2009, Perusahaan memperoleh tambahan 1 (satu) fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JKO/SPPK/0337/2009 tanggal 9 Desember 2009 dengan fasilitas sebesar Rp. 3.420.000.000. Selama tahun 2009, Perusahaan telah menggunakan seluruh fasilitas pinjaman sebesar Rp. 3.420.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 11% pada tahun 2009. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan fasilitas grace period dalam 3 (tiga) bulan pertama.Pembayaran pertama dan terakhir akan dilakukan masing-masing pada tanggal 23 April 2010 dan 22 Desember 2014. Berdasarkan surat No. CBC.JKO/T.2/1023/2010 tanggal 7 Juli 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas penurunan Bunga dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi 11% per tahun efektif tanggal 18 Juni 2010. Pembayaran pinjaman pokok dan beban bunga adalah sebesar Rp. 795.000.000 dan Rp. 3.166.975.264 per 30 September 2010. PT. Bank Windu Kentjana International Tbk. Pinjaman diterima oleh Perusahaan Pada bulan Juni 2008, Perusahaan memperoleh 1 (satu) fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp. 2.500.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk fasilitas pembiayaan kendaraan baru. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga pinjaman 13%-15% tahun 2008. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pada bulan September 2008, Perusahaan memperoleh tambahan 1 fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp. 4.500.000.000, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 123 tanggal 24 September 2008. Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima Perusahaan. Pada bulan Juni 2009, Perusahaan memperoleh tambahan 1 fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp. 2.700.000.000 yang dibayar secara bulanan berdasarkan Akta No. 109 tanggal 23 Juni 2009 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga pinjaman 14% per tahun. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan.
30
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 20. Hutang Jangka Panjang (Lanjutan) PT. Bank Windu Kentjana International Tbk. (Lanjutan) Pinjaman diterima oleh Perusahaan (Lanjutan) Pembayaran pinjaman pokok adalah sebesar Rp. 1.242.401.331 per 30 September 2010 dan Rp. 872.648.143 per 30 September 2009. Beban Bunga yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 788.922.594 per 30 September 2010 dan Rp. 817.703.718 per 30 September 2009. Pinjaman diterima oleh PPT Pada tanggal 23 Juni 2008, PPT, anak perusahaan, memperoleh 1 (satu) fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 123 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp. 2.500.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk fasilitas pembiayaan kendaraan baru. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 tahun dengan tingkat bunga pinjaman per tahun 14%-16% tahun 2009. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai. Pembayaran pinjaman pokok adalah sebesar Rp. 339.501.956 per 30 September 2010 dan Rp. 287.173.375 per 30 September 2009. Beban bunga yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 184.348.788 per 30 September 2010 dan Rp. 246.987.884 per 30 September 2009. PT Bank CIMB Niaga Tbk. Pinjaman diterima oleh Perusahaan Pada bulan November 2006, Perusahaan memperoleh 6 (enam) fasilitas pinjaman angsuran dari PT Bank CIMB NiagaTbk berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 17.450.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk mengambilalih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada Perusahaan dan anak perusahaan, yaitu PPT dan KT. Fasilitas pinjaman berjangka waktu antara 2 - 4 tahun dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 12% tahun 2009. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pada tahun 2007, Perusahaan memperoleh tambahan 1 (satu) fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp. 400.000.000, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 2089/CSC .JI/CIB/PK/XI/2007 tanggal 29 November 2007. Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas sebelumnya yang telah diterima oleh Perusahaan. Berdasarkan surat No. 072/TH/JKT1HEB/107/III/2010 tanggal 2 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas penurunan bunga pinjaman menjadi 11,5% per tahun efektif per 1 Maret 2010. Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh tambahan 1 (satu) fasilitas pinjaman Transaksi Khusus (Baru/On Liq Basis) sebesar Rp. 6.500.000.000 berdasarkan surat Persetujuan Kredit No. 250/TH/PCE/J1-HEB/VII/10 tanggal 26 Juli 2010. Syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas sebelumnya yang telah diterima oleh Perusahaan. Pada tanggal 8 September 2010, Perusahaan telah menggunakan fasilitas pinjaman sebesar Rp. 1.371.200.000. . Fasilitas pinjaman berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 11% pada tahun 2010. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. 31
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 20. Hutang Jangka Panjang (Lanjutan) PT Bank CIMB NiagaTbk (Lanjutan) Pinjaman diterima oleh Perusahaan (lanjutan) Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek dan mencakup persyaratan yang sama dengan fasilitas pinjaman jangka pendek. Pembayaran pinjaman pokok adalah sebesar Rp. 2.837.992.594 per 30 September 2010 dan Rp.3.705.108.890 per 30 September 2009. Beban bunga yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 206.655.016 per 30 September 2010 dan Rp. 776.587.464 per 30 September 2009. Pinjaman diterima KT KT, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari PT CIMB NIaga Tbk dalam bentuk fasilitas kredit pemilikan mobil dengan fasilitas maksimum sebesar Rp. 1.120.000.000 dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai. Selama tahun 2008, Perusahaan menggunakan Rp. 800.000.000 dari fasilitas yang diberikan. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan terhitung sejak Mei 2008 dan jatuh tempo pada bulan April 2011. Pinjaman ini dibayar dengan cara angsuran bulanan. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar 10,50%-14,25% per tahun. Pembayaran pinjaman pokok adalah sebesar Rp. 222.222.220 per 30 September 2010 dan Rp.199.999.998 per 30 September 2009. Beban bunga yang dibayarkan adalah sebesar Rp. 27.876.236 per 30 September 2010 dan Rp. 62.880.247 per 30 September 2009. 21. Hutang Pembelian Aset Tetap
Hutang pembelian aset tetap berjangka waktu 1 - 4 tahun dan dijamin dengan aset tetap yang dibeli melalui hutang tersebut. Pembayaran bunga pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp. 1.557.635.290 dan Rp. 857.915.340.
32
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 22. Hak Minoritas pada Anak Perusahaan
23. Modal Saham Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Blue Chip Mulia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Modal ditempatkan dan disetor
33
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 23. Modal Saham (Lanjutan)
Perubahan dalam jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 23 Maret 2007, Perusahaan mengumumkan pemecahan nilai nominal saham dari Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 100 per saham. Dengan ini, jumlah saham beredar meningkat dari 30.000 saham menjadi 300.000.000 saham. Tidak ada perubahan dalam jumlah saham beredar selama tahun 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. Waran Seri I Perusahaan menerbitkan 25.600.000 Waran Seri I yang menyertai setiap 5 (lima) saham baru dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 300 per saham pada tahun 2007. Jangka waktu konversi adalah lima tahun sejak diterbitkan atau sampai dengan tanggal 30 Mei 2012. Setiap 1 (satu) Waran Seri I dapat dikonversikan menjadi 1 (satu) saham. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham adalah sebanyak 25.330.000 waran.
24. Tambahan Modal Disetor - Bersih Akun ini merupakan tambahan modal sehubungan dengan penjualan saham Perusahaan melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat dan penerbitan saham sehubungan dengan konversi Waran Seri I, sebagai berikut: 34
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 24. Tambahan Modal Disetor – Bersih (Lanjutan)
25. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Merupakan selisih nilai transaksi pembelian 99% saham PT Panorama Primakencana Transindo (PPT), anak perusahaan, sebesar Rp 1.044.915.200 dengan jumlah tercatat aset bersih sebesar Rp. 593.048.341. Transaksi pembelian saham PPT dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali. 26. Pendapatan Usaha Rincian dari pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan, seluruhnya dalam mata uang. Rupiah, adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis produk
b. Berdasarkan sumber pendapatan
35
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 26. Pendapatan Usaha (Lanjutan) Harga dan syarat transaksi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga. 27. Beban Langsung Rincian dari beban langsung Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Selama triwulan ketiga tahun 2010 dan 2009, beban langsung yang merupakan pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yaitu dari PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (DTN), masing-masing sebesar Rp. 587.059.380 dan Rp.46.115.688.
Pada triwulan ketiga tahun 2010 dan 2009, tidak terdapat pembelian dari pemasok tunggal yang jumlahnya melebihi 10% dari jumlah pembelian pada tahun-tahun tersebut. Harga dan syarat transaksi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga. 28. Beban Usaha
36
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 28. Beban Usaha (Lanjutan) Selama triwulan ketiga pada tahun 2010 dan 2009, beban usaha yang merupakan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
29. Beban Bunga Terdiri dari beban bunga atas:
30. Imbalan Pasca-Kerja Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut. Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen tertanggal 2 Maret 2010 untuk periode 1 tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak perusahaan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 787 karyawan per 30 September 2010 dan 635 karyawan per 30 September 2009. Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
37
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 30. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti paskakerja:
31. Pajak Penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode berjalan tidak melakukan rekonsiliasi antara laba fiskal dengan laba akuntansi. Perhitungan taksiran pajak penghasilan didasarkan atas laba akuntansi yang dikenakan tarif pajak penghasilan yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan akan dihitung pada saat perhitungan pajak akhir tahun. 32. Laba per Saham Perhitungan laba per saham berdasarkan informasi berikut:
Efek berpotensi saham biasa yang dilutive tidak memiliki dampak terhadap perhitungan laba per saham karena harga konversi lebih tinggi dibandingkan harga pasar saham. Oleh karena itu, tidak terdapat potensi untuk pelaksanaan konversi waran.
33. Dividen Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 36 tanggal 12 April 2010 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk 2009 sebesar Rp. 1.005.162.686 atau Rp. 2,35 (dibulatkan per saham), dibagikan pada tanggal 20 Juli 2010. Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 204 tanggal 29 Juni 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai untuk 2008 sebesar Rp. 937.911.300 atau Rp. 2,19 (dibulatkan per saham). 38
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 34. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa Sifat Hubungan Istimewa a.
PT Panorama Perusahaan.
Sentrawisata
Tbk
merupakan
b.
Perusahaan yang pemegang sahamnya Perusahaan: PT Chan Brothers Travel Indonesia PT Citra Wahana Tirta Indonesia PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (DTN) PT Dwi Ratna Pertiwi PT Panorama Convex Indah PT Tirta Putra Wisata
c.
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan pengurus atau manajemen Perusahaan dan anak perusahaan: PT Asian Trails Indonesia PT Bali Dance Festival PT Caldera Indonesia PT Destinasi Garuda Wisata PT Duta Chandra Kencana PT Emerald Paradise PT Graha Tirta Lestari PT Oasis Rhadana Hotel PT Panorama Hotel Development PT Raja Kamar Indonesia
d.
Satrijanto Tirtawisata merupakan Pemegang Saham dan Direktur Perusahaan.
e.
Adhi Tirtawisata dan Mirawati Iskandar anggota keluarga dekat dari direktur Perusahaan.
sama
pemegang
dengan
saham
mayoritas
pemegang
saham
Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:
a. Perusahaan memperoleh pendapatan usaha serta melakukan pembelian beban langsung kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama apabila dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama apabila dilaksanakan dengan pelanggan dan pemasok pihak ketiga. b. Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan sebesar Rp. 892.481.250 per 30 September 2010 dan Rp. 454.897.500 per 30 September 2009. Rincian transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
39
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 34. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
c. Tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.I “Benturan Kepentingan”.
35. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing adalah Rp. 8.924 dan Rp. 9.681 per US$. Tidak terdapat kewajiban dalam mata uang asing per 30 September 2010.
40
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36. Ikatan dan Perjanjian a. Pada tanggal 21 September 2001, Perusahaan menyewa dua bidang tanah Hak 2 Milik dengan luas 4.215 m yang terletak di Jalan Husein Sastranegara No. 15, Kelurahan Benda, Kecamatan Batu Ceper, Kabupaten Tangerang, milik Maman Sudirman. Jangka waktu sewa adalah 9 tahun dimulai sejak 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2010 dengan uang sewa sebesar Rp 125.000.000. Perusahaan akan mendirikan bangunan di atas tanah tersebut dan setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut dialihkan kepada pemilik tanah. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. b. Pada tanggal 3 Januari 2005, Perusahaan dan anak perusahaan, PPT dan KT, mengadakan perjanjian konsultasi dengan PSW, pemegang saham Perusahaan, Atas jasa konsultasi dalam bidang keuangan danmanajemen untuk mengoptimalkan manajemen Perusahaan, PPT dan KT secara berkesinambungan. Atas jasa tersebut, Perusahaan, PPT dan KT wajib memberikan imbalan jasa dengan total sebesar Rp. 25.000.000 per bulan. Perjanjian tersebut berlaku untuk masa 12 bulan terhitung mulai 3 Januari 2005 sampai dengan 3 Januari 2006. Untuk PPT dan KT, perjanjian telah kembali diperpanjang hingga 3 Januari 2010 dengan total imbalan jasa Rp. 15.000.000 per bulan. Pada bulan Juni 2009, perjanjian ini telah diakhiri. c. Pada tahun 2006, SAOKS, anak perusahaan, mengadakan perjanjian jasa transportasi dengan PT Alfaomega Sehati Mitra, yaitu penyewaan 4 unit kendaraan untuk digunakan dalam kegiatan operasional SAOKS. Atas jasa penyewaan tersebut, SAOKS wajib membayar uang sewa sebesar Rp 50.000.000 setiap bulan. Perjanjian tersebut berlaku dari tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2006, dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Desember 2009. Per Januari 2009 terdapat kenaikan harga sewa menjadi Rp. 80.000.000 setiap bulan untuk 8 unit kendaraan. d. Pada tanggal 1 Februari 2006, KT, anak perusahaan, menyewa sebagian dari 2 sebidang tanah lungguh/tanah garapan dengan luas 2.000 m yang terletak di Dusun Cupuwatu I, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dari Bugiman, SPd. Jangka waktu sewa adalah 20 tahun dimulai sejak 1 Februari 2006 sampai dengan 1 Februari 2026 dengan uang sewa sebesar Rp 28.000.000. KT akan mendirikan bangunan di atas tanah tersebut sebagai garasi, bengkel serta kantor dan rumah tinggal. Setelah masa sewa berakhir bangunan tersebut dialihkan kepada pemilik tanah. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. e. Pada bulan Nopember 2008, Perusahaan menyewa 2 bidang tanah Hak Milik yang 2 terletak di Jalan Peta, Kalideres, Jakarta Barat dengan luas 3.431 m dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 5 tahun simulai sejak 30 Nopember 2008 sampai dengan 30 Nopember 2013 dengan uang sewa Rp. 150.000.000. Perusahaan mendirikan bangunan di atas atas tanah tersebut yang dibukukan salam akun asset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
41
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36. Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) f. Pada tanggal 4 September 2009, Perusahaan menyewa tanah yang terletak di Jati 2 padang, kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dengan luas 400m dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dimulai sejak 1 Oktober 2009 sampai dengan 30 September 2012 dengan uang sewa Rp. 133.333.333. Perusahaan mendirikan bangunan di atas tanah tersebut yang dibukukan dalam akun asset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. g. Pada tanggal 22 Januari 2009, PPKT, anak perusahaan mengadakan perjanjian sewa kendaraan dengan DTN, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Atas jasa tersebut, PPKT member imbalan jasa sebesar Rp. 97.843.230 per bulan. Perjanjian tersebut berlaku untuk masa 18 bulan terhitung mulai 22 Januari 2009 sampai dengan 22 Juni 2010. PPKT tidak melakukan perpanjangan atas sewa tersebut. h. Pada bulan Januari 2010, Perusahan menyewa sebuah gedung ruko berlantai 5 (lima) yang terletak di Tanjung Selor, Cideng, Jakarta Pusat dari PSW, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Jangka waktu sewa adalah 1 (satu) tahun dimulai sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 dengan uang sewa Rp. 12.500.000 per bulan. i. Pada tanggal 1 April 2009, DTS (d/h APPLE), anak perusahaan menyewa sebuah ruko berlantai 3 (tiga) yang terletak di Karet Pasar Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 1 (satu) tahun dimulai sejak 1 April 2009 sampai dengan 1 April 2010 dengan uang sewa Rp. 60.000.000. DTS telah melakukan perpanjangan sewa dengan jangka waktu 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 Mei 2010 sampai dengan 1 Mei 2012 dengan uang sewa senilai Rp. 144.444.444. Sewamenyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. j. Pada tanggal 12 September 2008, DTS (d/h APPLE), anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 September 2008 sampai dengan 1 September 2010 dengan uang sewa Rp. 50.000.000. DTS telah melakukan perpanjangan sewa dengan jangka waktu 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 September 2010 sampai dengan 1 September 2012 dengan yang sewa senilai Rp. 61.111.111. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. k. Pada tanggal 18 November 2009, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Kebun Jeruk, Jakarta Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 Desember 2009 sampai dengan 1 Desember 2011 dengan uang sewa Rp. 66.666.666. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. l. Pada tanggal 16 November 2009, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Dipati Ukur, Bandung, Jawa Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 1 (satu) tahun dimulai sejak 1 Desember 2009 sampai dengan 30 November 2010 dengan uang sewa Rp. 26.666.666. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
42
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36. Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) m. Pada tanggal 23 November 2009, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Cihampelas, Bandung, Jawa Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 3 (tiga) tahun dimulai sejak 1 Desember 2009 sampai dengan 1 Desember 2012 dengan uang sewa Rp. 16.666.666 per bulan. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. n. Pada tanggal 22 Desember 2009, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Meruya Ilir, Jakarta Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 16 Desember 2009 sampai dengan 16 Desember 2011 dengan uang sewa Rp. 70.555.555. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. o. Pada tanggal 18 Januari 2010, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Pasteur, Bandung, Jawa Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Januari 2012 dengan uang sewa Rp. 37.777.777. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. p. Pada tanggal 10 Februari 2010, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Kiai Tapa, Grogol, Jakarta Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 22 Februari 2010 sampai dengan 22 Februari 2012 dengan uang sewa Rp. 60.000.000. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. q. Pada tanggal 1 Maret 2010, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Kayu Putih, Pulo Mas, Jakarta Timur dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2012 dengan uang sewa Rp. 66.666.666. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. r. Pada tanggal 1 Maret 2010, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Senayan City, Jakarta Selatan dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 1 Maret 2010 sampai dengan 1 Maret 2012 dengan uang sewa sebesar 5% dari pendapatan harian DTS yang beroperasi di lokasi tersebut. Atas biaya sewa tersebut, DTS harus menyerahkan ke pihak ke tiga setiap hari. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. s. Pada tanggal 7 April 2010, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di MT Haryono, Tebet Barat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 1 (satu) tahun dimulai sejak 1 Mei 2010 sampai dengan 30 April 2011 dengan uang sewa sebesar Rp. 27.777.777. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
43
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 36. Ikatan dan Perjanjian (Lanjutan) t. Pada tanggal 17 Juni 2010, Perusahaan menyewa 2 (dua) unit counter yang terletak di Bandara International Soekarno Hatta, Tangerang dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 15 (lima belas) bulan dimulai sejak 1 Juli 2010 sampai dengan 30 September 2011 dengan uang sewa sebesar Rp. 5.000.000 per bulan per unit. Sewamenyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. u. Pada 23 Juni 2010, DTS, anak perusahaan menyewa sebuah tempat usaha yang terletak di Plaza Atrium, Senen Raya, Jakarta Pusat dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 2 (dua) tahun dimulai sejak 15 Juli 2010 sampai dengan 14 Juli 2012 dengan uang sewa Rp. 84.000.000. Sewa-menyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak. v. Pada 23 Juni 2010, Perusahaan menyewa sebuah bangunan tua dan lahan kosong 2 seluas 1.307 m dari pihak ketiga. Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dimulai sejak 1 Juli 2010 sampai dengan 30 Juni 2013 dengan uang sewa Rp. 99.999.999. Sewamenyewa tersebut dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali apabila jangka waktu telah berakhir atas persetujuan kedua belah pihak.
44
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37. Informasi Segmen Segmen Informasi Primer
Informasi segmen Perusahaan dan anak perusahaan disajikan berdasarkan jenis kegiatan usaha, yakni jasa angkutan penumpang, jasa angkutan antar kota dan jasa sewa kendaraan. Jasa Angkutan Penumpang Rp
Jasa Angkutan Antar Kota Rp
September 2010 Jasa Sewa Jumlah Sebelum Kendaraan Eliminasi Rp Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Segmen
67.260.418.192
14.431.648.745
1.348.048.666
83.040.115.603
-
88.389.272.385
Hasil Segmen Laba Kotor Segmen
26.946.535.790
1.221.946.217
509.240.990
28.677.722.996
-
28.677.722.996
Laba Usaha
12.306.100.822
(3.572.183.124)
152.967.589
8.886.885.287
-
8.886.885.287
Keuntungan Penjualan Aset Tetap - Bersih Pendapatan Bunga Amortisasi Goodwill Amortisasi Aset tidak berwujud Beban Bunga Lain-Lain - Bersih
115.669.792 41.055.037 (74.854.943) (43.425.000) (6.777.123.995) (462.894.239)
8.300.075 (627.053.920) (93.149.074)
24.800.076 1.778.923 (469.229.900) (34.358.378)
140.469.868 51.134.035 (74.854.943) (43.425.000) (7.873.407.815) (590.401.690)
-
140.469.868 51.134.035 (74.854.943) (43.425.000) (7.873.407.815) (590.401.690)
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak
5.147.952.474 (1.276.131.868)
(4.284.086.043) 1.071.021.511
(324.041.690) 81.010.423
496.399.742 (124.099.935)
-
496.399.741 (124.099.935)
Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahan Bagian Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan
3.871.820.607
(3.213.064.532)
(243.031.268)
372.299.806
-
372.299.806
(162.848.292)
(43.174.375)
24.817.731
(181.204.937)
-
(181.204.937)
Laba Bersih
3.708.972.314
(3.256.238.907)
(218.213.537)
191.094.870
-
191.094.870
159.737.885.700
27.862.329.440
7.282.726.472
194.882.941.612
(6.482.732.024)
188.400.209.589
11.787.557.385
-
11.787.557.385
206.670.498.997
(6.482.732.024)
200.187.766.974
122.123.060.086
(748.018.520)
121.375.041.566
5.795.299.772
-
5.795.299.772
127.918.359.858
(748.018.520)
127.170.341.338
Neraca Aset Segmen *) Aset Yang Tidak Dialokasikan Jumlah Aset Kewajiban Segmen *)
84.772.554.244
30.035.226.591
Kewajiban Yang Tidak Dialokasikan Jumlah Kewajiban *)
7.315.279.250
Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan.
45
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37. Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Informasi Primer (Lanjutan)
Jasa Angkutan Antar Kota Rp
September 2010 Jasa Sewa Jumlah Sebelum Kendaraan Eliminasi Rp Rp
75.688.746.512
14.127.408.245
1.495.824.410
91.311.979.167
-
91.311.979.167
(65.835.337.063)
(12.451.868.989)
(702.827.708)
(78.990.033.761)
-
(78.990.033.761)
Kas Dihasilkan Dari Operasi Pembayaran Bunga Penerimaan Bunga
9.853.409.449 (6.777.123.995) 41.055.037
1.675.539.256 (627.053.920) 8.300.075
792.996.702 (469.229.900) 1.778.923
12.321.945.406 (7.873.407.815) 51.134.035
-
12.321.945.406 (7.873.407.815) 51.134.035
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
3.117.340.491
1.056.785.411
325.545.725
4.499.671.627
-
4.499.671.627
1.414.528.768
(399.990.000)
(356.230.542)
658.308.225
3.084.221.601
3.742.529.827
2.333.807.881
5.550.596
431.435.565
2.770.794.042
(3.084.221.618)
(313.427.576)
Jasa Angkutan Penumpang Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Kenaikan) Piutang dari Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kenaikan (Penurunan) Hutang dari Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Penjualan Aset Tetap Pembayaran Uang Muka Pembelian Aset Tetap Perolehan Aset Tetap
81.800.000
-
142.050.000
223.850.000
-
223.850.000
(18.408.520.346) (23.806.427.302)
(4.193.142.404) (10.638.016.447)
(7.259.512) (426.952.272)
(22.608.922.262) (34.871.396.021)
-
(22.608.922.262) (34.871.396.021)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(38.384.810.999)
(15.225.598.255)
(216.956.762)
(53.827.366.016)
-
(53.827.366.033)
38.541.200.000 (5.437.118.101) (967.741.339)
-
-
38.541.200.000 (5.437.118.101) (967.741.339)
-
38.541.200.000 (5.437.118.101) (967.741.339)
3.660.000.000
17.040.000.000
-
20.700.000.000
-
20.700.000.000
(2.369.624.719)
(1.502.034.468)
(236.714.876)
(4.108.374.063)
-
(4.108.374.063)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
33.426.715.841
15.537.965.532
(236.714.876)
48.727.966.497
-
48.727.966.497
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(1.840.754.666)
1.369.152.687
(128.125.913)
(599.727.892)
-
(599.727.909)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
3.710.344.912
194.685.020
204.958.558
4.109.988.490
-
4.109.988.490
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.869.590.228
1.563.837.707
76.832.645
3.510.260.581
-
3.510.260.581
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Hutang Bank Pembayaran Hutang Bank Pembagian Deviden Tunai Penerimaan Hutang Pembelian Aktiva Tetap Pembayaran Hutang Pembelian Aset Tetap
46
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37. Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Informasi Primer (Lanjutan)
Jasa Angkutan Penumpang Rp
Jasa Angkutan Antar Kota Rp
September 2009 Jasa Sewa Jumlah Sebelum Kendaraan Eliminasi Rp Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Segmen
59.447.450.164
5.240.481.600
1.969.632.730
66.657.564.493
(4.333.319.679)
62.324.244.814
Hasil Segmen Laba Kotor Segmen
17.633.496.440
1.282.007.977
431.469.066
19.346.973.483
-
19.346.973.483
Laba Usaha
6.827.540.038
103.660.460
(57.174.509)
6.874.025.988
-
6.874.025.988
Keuntungan Pencairan Efek Yang Telah Direalisasi Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap - Bersih Pendapatan Bunga Amortisasi Goodwill Beban Bunga Lain-Lain - Bersih
102.694.592 10.709.453 (59.700.000) (5.034.131.606) 7.247.933
346.903 (15.913.641)
8.304.253 (394.458.171) (30.375.567)
102.694.592 19.360.609 (59.700.000) (5.428.589.777) (39.041.274)
-
102.694.592 19.360.609 (59.700.000) (5.428.589.777) (39.041.274)
Laba Sebelum Pajak Beban Pajak
1.854.360.409 (519.220.915)
88.093.722 (24.666.242)
(473.703.993) 132.637.118
1.468.750.138 (411.250.039)
-
1.468.750.138 (411.250.039)
Laba Sebelum Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahan Bagian Hak Minoritas Atas Rugi (Laba) Bersih Anak Perusahaan
1.335.139.495
63.427.480
(341.066.875)
1.057.500.099
-
1.057.500.099
(12.288.222)
(31.713.740)
12.994.310
(31.007.651)
-
(31.007.651)
Laba Bersih
1.322.851.273
31.713.740
(328.072.565)
1.026.492.448
-
1.026.492.449
126.054.495.021
937.613.473
5.121.648.822
132.113.757.316
(7.652.937.613)
124.460.819.703
234.704.908
-
234.704.908
132.348.462.224
(7.652.937.613)
124.695.524.611
52.924.015.179
(1.958.134.502)
50.965.880.677
3.887.838.122
-
3.887.838.122
56.811.853.301
(1.958.134.502)
54.853.718.799
Neraca Aktiva Segmen *) Aktiva Yang Tidak Dialokasikan Jumlah Aktiva
Kewajiban Segmen *)
47.401.526.092
595.517.903
Kewajiban Yang Tidak Dialokasikan Jumlah Kewajiban
*)
4.926.971.185
Aktiva segment tidak termasuk pajak dibayar dimuka dan aktiva pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan.
47
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37. Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Informasi Primer (Lanjutan)
Jasa Angkutan Penumpang Rp
Jasa Angkutan Antar Kota Rp
September 2009 Jasa Sewa Jumlah Sebelum Kendaraan Eliminasi Rp Rp
Eliminasi
Konsolidasi
Rp
Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan Pembayaran Kas kepada Pemasok, Karyawan dan Lainnya
63.088.690.172
5.216.175.705
3.145.003.727
71.449.869.604
1.338.387.679
72.788.257.283
(45.130.093.262)
(5.182.996.765)
(4.099.074.105)
(54.412.164.131)
(1.338.387.679)
(55.750.551.810)
Kas Dihasilkan Dari Operasi Pembayaran Bunga Penerimaan Bunga
17.958.596.910 (5.034.131.606) 10.709.453
33.178.940 346.903
(954.070.377) (394.458.171) 8.304.253
17.037.705.473 (5.428.589.777) 19.360.609
-
17.037.705.473 (5.428.589.777) 19.360.609
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
12.935.174.756
33.525.843
(1.340.224.295)
11.628.476.305
-
11.628.476.305
(5.261.683.543)
(34.200.000)
367.973.002
(4.927.910.541)
5.853.138.101
925.227.560
5.851.264.486
9.185.000
284.662.631
6.145.112.117
(5.853.138.101)
291.974.016
122.500.000
-
-
122.500.000
-
122.500.000
(5.658.962.770) (2.563.165.251)
(51.085.000)
(1.850.000)
(5.658.962.770) (2.616.100.251)
-
(5.658.962.770) (2.616.100.251)
(7.510.047.077)
(76.100.000)
650.785.633
(6.935.361.445)
-
(6.935.361.444)
2.700.000.000 (5.064.930.406) (937.911.300)
-
-
2.700.000.000 (5.064.930.406) (937.911.300)
-
2.700.000.000 (5.064.930.406) (937.911.300)
(1.575.106.566)
-
-
(1.575.106.566)
-
(1.575.106.566)
(4.877.948.272)
-
-
(4.877.948.272)
-
(4.877.948.272)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
547.179.407
(42.574.157)
(689.438.662)
(184.833.412)
-
(184.833.411)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
813.212.177
110.023.404
868.379.638
1.791.615.219
-
1.791.615.219
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.360.391.585
67.449.247
178.940.976
1.606.781.808
-
1.606.781.808
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Kenaikan) Piutang dari Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Penurunan (Kenaikan) Hutang dari Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Penjualan Aktiva Tetap Pembayaran Uang Muka Pembelian Aktiva Tetap Perolehan Aktiva Tetap Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Hutang Bank Pembayaran Hutang Bank Pembagian Deviden Tunai Pembayaran Hutang Pembelian Aktiva Tetap Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan
48
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 37. Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen Geografis Informasi segmen sekunder Perusahaan dan anak perusahaan disajikan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi pelanggan. Pendistribusian pendapatan dan aktiva berdasarkan pasar geografis adalah sebagai berikut: 2010 Rp
2009 Rp
Pendapatan Usaha dari Pihak Eksternal Jawa Luar Jawa
77.568.657.134 10.820.615.251
49.863.373.244 12.460.871.571
Pendapatan Usaha Konsolidasi
88.389.272.385
62.324.244.814
Aset Segmen *) Jawa Luar Jawa
179.065.544.871 9.334.664.718
113.970.198.940 10.490.620.763
Aset Konsolidasi
188.400.209.589
124.460.819.703
38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu (Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan/PPSAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010 PSAK 1. PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman 2. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 3. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran PPSAK 1. PPSAK 1, Pencabutan PSAK 32, Akuntansi kehutanan; PSAK 35, Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37, Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol. 2. PPSAK 2, Pencabutan PSAK 41, Akuntansi Waran dan PSAK 43, Akuntansi Anjak Piutang. 3. PPSAK 3, Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukrisasi Hutang-Piutang Bermasalah. 4. PPSAK 4, Pencabutan PSAK 31, Akuntansi Perbankan; PSAK 42, Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49, Akuntansi Reksa Dana. 5. PPSAK 5, Pencabutan ISAK 6, Interpretasi paragraph 12 dan 16 dari PSAK 55 (Revisi 1999) mengenai Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing.
49
PT PANORAMA TRANSPORTASI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 30 September 2010 dan 2009 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut 38. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan) Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 PSAK 1. PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 3. PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 4. PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi. 5. PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa. 6. PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalan Ventura Bersama 7. PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi. 8. PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud. 9. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan. 10. PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. 11. PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 12. PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. 13. PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus. 2. ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa. 3. ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik. 5. ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. 6. ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut sebelum dapat ditentukan
----oo00oo----
50